POINTER PEMBAHASAN

• Wakaf dalam Syariah Islam• WAKAF di Sumatera Barat• Paradigma Lama Masyarakat TentangWakaf• Potensi dan Tantangan Wakaf di Sumatera Barat

Bag. 1

WAKAF DALAM SYARIAT ISLAM

WAKAF ITU SISTEM EKONOMI ISLAM YANGBERKAITAN ERAT DENGAN AKIDAH

Adanya sistem wakaf dalam islam disebabkan oleh sistem ekonomiislam yang menganggap bahwa ekonomi berhubungan erat denganaqidah dan syari’at islam dan ada keseimbangan antara ekonomidengan kemaslahatan masyarakat, sehingga aktifitas ekonomimempunyai tujuan ibadah dan demi kemaslahatan bersama.

Pada waktu itu orang –orang islam tidak segan untukmengalokasikan hartanya untuk kepentingan agama dankesejahteraan umat islam, paradigma inilah yang menjadikanmasyarakat pada waktu itu banyak yang mengalokasikan harta bendamereka dalam bentuk wakaf.

WAKAF DALAM SUMBER SYARI’AT

WAKAF DALAM AL-QUR`AN

َ َشِديُد اْلِعقَابِ َوتَعَاَونُوا َعلَى اْلبِر ِ َوالتَّْقَوى َ إِنَّ َّللاَّ ثِْم َواْلعُْدَواِن َواتَّقُوا َّللاَّ َوََل تَعَاَونُوا َعلَى اْْلِ

QS. AL-MAIDAH(5): 2

ا تُِحبُّوَن َ بِِه َعِليم لَْن تَنَالُوا اْلبِرَّ َحتَّى تُْنِفقُوا ِممَّ َوَما تُْنِفقُوا ِمْن َشْيٍء فَِإنَّ َّللاَّ

QS. ALI IMRAN(3): 92

WAKAF DALAM SUMBER SYARI’AT

WAKAF DALAM AS-SUNNAH

BIRR - SHADAQAH - HABS - TASBIL

ثَنَا اْبُن َعْوٍن قَاَل أَنْ ِ األَْنَصاِرىُّ َحدَّ ُد ْبُن َعْبِد َّللاَّ ثَنَا ُمَحمَّ ثَنَا قُتَْيبَةُ ْبُن َسِعيٍد َحدَّ َ َحدَّ ٌ َعِن اْبِن ُعَمَر بَأ –رضى هللا عنهما -نِى نَافِِ ،-صلى هللا عليه وسلم -أَنَّ ُعَمَر ْبَن اْلَخطَّاِب أََصاَب أَْرًضا بَِخْيبََر ، فَأَتَى النَّبِىَّ يَْستَأِْمُرهُ فِيَها ، فَقَاَل يَا َرُسوَل َّللاَّ

إِن ِى أََصْبُت أَْرًضا بَِخْيبََر ، لَْم أُِصْب َماَلً قَطُّ أَْنفََس ِعْنِدى ِمْنهُ ، فََما تَأُْمُر بِِه قَاَل

قَاَل فَتََصدََّق بَِها ُعَمُر أَنَّهُ َلَ يُبَاُع . « إِْن ِشئَْت َحبَْسَت أَْصلََها ، َوتََصدَّْقَت بَِها » ِ قَاِب ، َوفِى َسبِيِل َّللاَّ َق بَِها فِى اْلفُقََراِء َوفِى اْلقُْربَى ، َوفِى الر ِ ،َوَلَ يُوَهُب َوَلَ يُوَرُث ، َوتََصدَّ

ْيِف ، َلَ ُجنَاَح َعلَى َمْن َوِليََها أَْن يَأُْكَل ِمْنَها بِاْلَمْعُروِف ، َويُْطِعَم َغْيَر ٍل مُ َواْبِن السَّبِيِل ، َوالضَّ ِ ثُْت بِِه . تََمو قَاَل فََحدَّ

اْبَن ِسيِريَن فَقَاَل َغْيَر ُمتَأَث ٍِل َماَلً

CIRI KHAS WAKAF

OBJEK TIDAK BISA DI-TASHARRUF-KAN UNTUK TUJUAN

PEMILIKAN/PEMINDAHAN KEPEMILIKAN

PENERIMA HANYA BISA MENGAMBIL MANFAAT OBJEK

BERSIFAT PRODUKTIF

BUTUH PIHAK KETIGA UNTUK MENGELOLA WAKAF AGAR MAKSIMAL

KEBAIKANNYA

PELIBATAN PIHAK KETIGA TERMASUK BAB WALAYAH-AMANAH

Bag. 2

WAKAF DI SUMATERA BARAT

WAKAF DI SUMATERA BARAT• Berbicara tentang wakaf, sebenarnya masyarakat Sumatera Barat

tidak asing lagi dengan kata-kata “Wakaf” ini. Karena kegiatan wakaf telah berkembang sebelum abad ke -19 ditandai dengan berdirinya mesjid dan juga madrasah di berbagai tempat.

• Di abad ke 20 perkembangan wakaf semakin marak. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya organisasi keagamaan, sekolah dan madrasah, mesjid yang semuanya merupakan swadaya.

• Perkembangan selanjutnya kegiatan wakaf tidak mengalami perubahan yang berarti. Kegiatan wakaf dilakukan terbatas pada kegiatan keagamaan, seperti pembangunan mesjid, mushalla, surau, madrasah, pekuburan.

Menurut data SIWAK (Sistem Informasi Wakaf) Kementerian Agama,bahwa di Sumatera Barat saat ini terdapat:

5,245 lokasi tanah wakaf dengan luas 599,03 (ha).

Dari 5,245 lokasi tanah wakaf tersebut, maka yang telah bersertifikatsebanyak 3,608 lokasi, dan yang belum bersertifikat sebanyak 1,637lokasi.

Namun, Potensi benda wakaf tersebut, dalam kenyataannya lebihbanyak dimanfaatkan untuk keperluan ibadah mahdhah, sepertimasjid, mushalla, pesantren, madrasah, sekolah, pemakaman, danlembaga-lembaga Islam lainnya.

Bag. 3

PARADIGMA LAMA MASYARAKAT TENTANG WAKAF

PARADIGMA LAMA MASYARAKAT TENTANG WAKAFDi sumatera Barat sebagaimana Masyarakat Islam lainnya di Indonesia,apabila berbicara tentang wakaf, maka pemahaman mrereka mengarahpada suatu benda wakaf yang tidak bergerak, yaitu TBK (Tanah,Bangunan dan Kuburan).

Pemahaman inilah yang menjadi salah satu penyebabLAMBANNYA/KURANG OPTMALNYA fungsi wakaf sebagai saranapengembangan syiar Islam dan pemberdayaan ekonomi umat Islam

Sehingga wakaf BELUM berperan banyak dalam menanggulangipermasalahan umat, khususnya masalah kemiskinan, pendidikan,pengangguran, dan pemberdayaan ekonomi lemah.

Perkembangan wakaf yang lamban ini setidaknyamengindikasikan adanya kendala dalam usaha pengembanganwakaf di Sumatera Barat. Beberapa hal yang setidaknyamenjadi kendala dalan usaha pengembangan wakaf tersebutantara lain:

SDM pengelola wakaf yang masih rendah, sehingga menyebabkan pengelolaan yang tidak profesional. Kebiasaan masyarakat yang berwakaf hanya

berdasarkan naluri keagamaan saja dan kurangfahamnya masyarakat akan makna wakaf yangsesungguhnya. Apalagi peranan wakaf dalampenunjang ekonomi umat.

Bag. 4

POTENSI DAN TANTANGAN WAKAF UANGDI SUMATERA BARAT

PELUANG WAKAF UANG

• Pengelolaan wakaf uang secara produktif untuk kesejahteraanmasyarakat menjadi tuntutan yang tidak bisa dihindari lagi. Apalagi di saat ini negri Indonesia mengalami krisis ekonomi yang memerlukanpartisipasi banyak pihak.

• Lahirnya Undang-Undang RI No. 41 tahun 2004 tentang Wakafmencakup harta tidak bergerak maupun yang bergerak, termasukwakaf uang yang penggunaannya sangat luas, tidak terbatas untukpendirian tempat ibadah dan sosial keagamaan

DASAR HUKUM

A

B

C

D

UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

Peraturan Menteri Agama No.4 tahun 2009 tentang Administrasi Pendaftaran Wakaf Uang

Keputusan Menteri Agama terkait dengan Lembaga KeuanganSyariah

Nazhir Wakaf Uang di Sumatera Barat

Disumatera Barat, masih belum gencarnya pengelolaan wakaf uang. Nazhir-nazhiryang ada kebanyakan baru pada Nazhir Wakaf tanah saja. Ini menunjukkan minatNazhir untuk mengelola Wakaf uang di Sumatera Barat masih rendah.

Menurut data Badan Wakaf Indonesia dalam Data Nazhir Wakaf uang yang telahteregistrasi di BWI Pusat sampai Oktober 2019, maka dari 221 Nazhir wakaf uangyang terdaftar diseluruh Indonesia, baru 4 yang lembaga yang terdaftar resmi di BWI dari Provinsi Sumatera Barat, yaitu:

1. BMT AlFATAYA di Kota Payakumbuh terdaftar pada 4 Maret 2014

2. BMT ALANG LAWEH di Kota Padang terdaftar pada 3 Desember 2015

3. BMT Seberang Padang di Kota Padang terdaftar pada 3 Desember 2015

4. Yayasan Wakaf ALRISALAH terdaftar pada 1 April 2019

Badan Wakaf Indonesia

Di Provinsi Sumatera Barat sendiri juga sudah terbentuk Badan WakafIndonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Barat sebagai lembagapemerintahan independen non structural yang dibentuk berdasarkanundang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf. Dan untuk tingkatKab/Kota nya juga sudah terbentuk, namun baru 14 Kab/Kota yang sudah. Masih ada 6 Kab/Kota yang belum terbentuk BWI nya, yaitu:

1. Kota Padang

2. Kab. Sijunjung

3. Kab. Dharmasraya

4. Kab. Agam

5. Kab. Kepulauan Mentawai

Potensi Wakaf Tunai di Sumatera Barat

Jumlah penduduk muslim di Sumatera Barat: 5.519.254dikurangi sekitar 7% penduduk miskin.

Kita buat saja estimasi dengan jumlah penduduk 4 jt

Tingkat

Penghasilan/bulan

Jumlah

Muslim

Tarif

Wakaf/Bulan

Potensi Wakaf

Tunai/Bulan

Potensi

Wakaf

Tunai/Tahun

Rp 1-2 juta 2 juta Rp 5.000 Rp 10 Milyar Rp 120 Milyar

Rp > 2 juta 2 juta Rp 10.000 Rp 20 Milyar Rp 240 Milyar

Total 360 Milyar

POTENSI PENGEMBANGAN WAKAF UANG/WAKAF MELALUI UANG DI SUMATERA BARAT

• Jumlah PENDUDUK MUSLIM YANG BANYAK (98%) dari PendudukSumatera Barat

• Aset wakaf yang banyak tapi masih belum tergarap secara maksimal.• Falsafah Adat Minang Kabau (ABS – SBK) menjadi potensi untuk

mengembangkan ekonomi Islam Di Sumatera Barat, termasukberwakaf.

• Kesadaran berekonomi syariah dan penguatan ekonomi umat yang terus meningkat

• WAKAF UANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU• Dukungan perbankan syariah (LKS-PWU)

TANTANGAN PENGEMBANGAN WAKAF UANG/WAKAF MELALUI UANG

• Sosialisasi dan literasi wakaf uang yang masih terbatas• Masih ada yang menganggap wakaf uang tidak boleh• LEMBAGA NAZHIR MASIH BANYAK YANG BELUM PROFESIONAL• Hasil wakaf uang masih minim• Hak mawquf alayh yang kecil• Minimnya Biaya pengembangan aset wakaf, sehingga banyak asset wakaf

di Sumatera Barat yang menjadi lahan tidur.• Potensi Kerugian dalam pengembangan wakaf uang• Transparansi dan pengawasan yang masih lemah

REKOMENDASI (1)

•Perlu kita rumuskan ke depannya bersama seluruheleman yang bersinggungan langsung dengan asetwakaf ini, seperti Pemda, MUI, Kemenag, BWI (BadanWakaf Indonesia) dan Ormas serta lembaga wakaflainnya. Sehingga ada regulasi khusus pengelolaanwakaf. Perlu dibuatkan Peraturan daerahnya sehinggabisa menjadi acuan dalam pengelolaan asset-assetwakaf, sehingga asset wakaf bisa dikembangkan dantidak lagi menjadi asset yang dipertengkarkan.

REKOMENDASI (2)• Perlunya Peningkatan literasi masyarakat tentang perwakafan,

sehingga bisa merubah paradigma lama masyarakat tentang wakaf,yang hanya mengangap wakaf terbatas pada harta benda tidakbergerak seperti tanah, bangunan, dll. Dengan meningkatnya literasimaka akan meningkatkan motivasi. Meningkatnya motivasi, akanmeningkatkan partisipasi.

Cara peningkatan literasi itu antara lain:

- Sosialiasi tentang wakaf uang oleh mubaligh, penyuluh, da’I, dll

- Memasukkan materi-materi tentang wakaf ini pada

sekolah, madrasah atau Perguruan tinggi

PENUTUP

“ SELURUH STAKEHOLDER WAKAF UANG, HENDAKNYA DAPAT

LEBIH GENCAR LAGI UNTUK MENSOSIALISASIKAN WAKAF

UANG, AGAR DAPAT TERKUMPUL DAN BISA DIMANFAATKAN

UNTUK KEPENTINGAN UMUM”

PENGEMBANGAN WAKAF PRODUKTIF

“Wakaf Uang Bisa BermanfaatBesar bagi kemaslahatan

Umat”

“Untuk Berwakaf, Tidak Perlu lagiNunggu PunyaTanah Ddulu”

Mulai saja dariUang Kecil duluuntuk Wakaf Uang, kalau dihimpundari seluruhMasyarakat, tentuhasilnya besar danbermanfaat.

Tidak perlu menunggu kaya dan dewasa untuk berwakaf, Karena siapa saja bisa berwakaf dengan berapa saja.

TERIMA KASIH