pointer meeting

7
Minute of Meeting "Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru dalam SKKNI IG" Tempat Ruang Rapat Gedung Utama BIG, Gedung A lantai 2 Tanggal 17 Maret 2015 Pemimpin Rapat Kepala Bidang Standardisasi Penyelenggaraan IG Peserta Rapat 1. Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan IG 2. Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Industri IG 3. Kepala Bidang Standardisasi Penyelenggaraan IG 4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Simpul Jaringan IG 5. Drs. Adi Rusmanto, MT (Ketua AKI) 6. Kepala Pokja JDSN 7. Prof. Aris Poniman (BIG) 8. Prof. Dr. Hartono DEA. DESS (Ketua IGI) 9. Dr. Eko Haryono, M.Si (IGI – UGM) 10. Dra. Asma Irma Setianingsih, M.Si (IGI – UNJ) 11. Dr. Rer. nat. Eko Kusratmoko, M.Si (IGI – UI) 12. Purwanto (UM Malang) 13. Nedi Sunaedi (UNSIL) 14. Sri Tampomas L.T (BIG) 15. Lalitya Narieswari (BIG) 16. Fitri Nurcahyani (BIG) 17. Yenni Elfrida Hutasoit (BIG) 18. Teguh Mulyadi (BIG) 19. Rahmatia Susanti (BIG) 20. Anindita Diah K (BIG) 21. Florence Elfriede S. (BIG) 22. Nicolaus Fristo (BIG) 23. Mira Harimurti (BIG) 24. Mahardika Ega (BIG) Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI 17 Maret 2015 1

Upload: iman-hilman

Post on 21-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SKKNI BIG

TRANSCRIPT

Page 1: Pointer Meeting

Minute of Meeting"Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru dalam SKKNI IG"

Tempat Ruang Rapat Gedung Utama BIG, Gedung A lantai 2

Tanggal 17 Maret 2015

Pemimpin Rapat Kepala Bidang Standardisasi Penyelenggaraan IG

Peserta Rapat 1. Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan IG2. Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Industri

IG3. Kepala Bidang Standardisasi Penyelenggaraan IG4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Simpul Jaringan

IG5. Drs. Adi Rusmanto, MT (Ketua AKI)6. Kepala Pokja JDSN7. Prof. Aris Poniman (BIG)8. Prof. Dr. Hartono DEA. DESS (Ketua IGI)9. Dr. Eko Haryono, M.Si (IGI – UGM)10. Dra. Asma Irma Setianingsih, M.Si (IGI – UNJ)11. Dr. Rer. nat. Eko Kusratmoko, M.Si (IGI – UI)12. Purwanto (UM Malang)13. Nedi Sunaedi (UNSIL)14. Sri Tampomas L.T (BIG)15. Lalitya Narieswari (BIG)16. Fitri Nurcahyani (BIG)17. Yenni Elfrida Hutasoit (BIG)18. Teguh Mulyadi (BIG)19. Rahmatia Susanti (BIG)20. Anindita Diah K (BIG)21. Florence Elfriede S. (BIG)22. Nicolaus Fristo (BIG)23. Mira Harimurti (BIG)24. Mahardika Ega (BIG)25. Yusniar Rah Ayu (BIG)

Agenda Pembahasan usulan penambahan sub bidang geografi dalam SKKNI bidang IG

Pembukaan (Deputi IIG) :SKKNI bidang IG sudah ditetapkan dengan 6 sub bidang, untuk menyempurnakannya masukan-masukan terhadap sub bidang baru masih terbuka. Usulan sub bidang baru diantaranya adalan oseanografi dan geografi. Untuk lebih mendalami usulan sub bidang geografi maka diskusi dengan para pakar perlu diadakan. Memperhatikan adanya kaji ulang SKKNI maka masukan-masukan sangat

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI17 Maret 2015

1

Page 2: Pointer Meeting

diperlukan. Mohon dijadwalkan tindak lanjut usulan untuk pembahasan yang lebih lanjut. Hal ini berlaku tidak hanya untuk sub bidang geografi tetapi juga usulan untuk sub bidang lain misalnya oseanografi.

Pengantar (Kapus SKIG) Usulan sub bidang baru dalam SKKNI perlu dibahas bersama-sama dikarenakan bidang pembahasan tersebut seperti geografi dan oseanografi diperlukan dalam rangka percepatan penyusunan peta tata ruang. Saat ini SKKNI sudah memiliki 6 sub bidang, geografi mengandung substansi analisis kewilayahan dan pembelajaran. Sub bidang ini diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam perencanaan pewilayahan.

Pemaknaan informasi geospasial merupakan amanat UU IG pasal 57 ayat 1 dimana Badan melakukan pembinaan mengenai pemaknaan, pengarahan, perencanaan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan IGT. Pemaknaan IG untuk analysis stoctaking meliputi Pembangunan basis data yaitu kompilasi data (citra satelit, kawasan izin usaha hutan, usulan RTRWP/K, Status Tanah, Kawasan Transmigrasi, RTR Pertanian, Izin Pertambangan), Kedalaman data, Spatial Gap Analysis (proses tumpang tindih kawasan/ overlay).

Geografi, geofisik, dan oceanografi dijadwalkan untuk dikaji sebagai kandidat sub bidang, karena merupakan mandat UU tata ruang. SKKNI saat ini ada 6 sub bidang, 5 sub bidang terkait pengumpulan dan pengolahan data, sedangkan 1 sub bidang untuk penyajian. Perlu pemaknaan IG yang menjadi peran geografi. Pemaknaan ini

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI17 Maret 2015

2

Page 3: Pointer Meeting

perlu untuk aplikasi keruangan, uji forensik spasial juga akan dibentuk timnya oleh Bappenas.

Pengembangan SDM IG dan Penyusunan SKKNI (Kabid Pengembangan SDM dan Industri IG)Tujuan pengembangan SDM IG adalah untuk penyiapan SDM IG yang kompeten. IG Indonesia masih kurang baik dari kualitas, kuantitas, dan penyebaran SDM. Penyiapan SDM IG yang kompeten menjadi tantangan. Prinsip-prinsip SKKNI meliputi :

Relevan dengan kebutuhan dunia usaha/ industri di masing-masing sektor atau lapangan usaha

Valid terhadap acuan dan pembanding yang sah Dapat diterima oleh para pemangku kepentingan Fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan Mampu telusur dan dapat dibandingkan dan atau disetarakan dengan standar

kompetensi lain

Usulan sub bidang baru, geografi harus dicocokan dengan peta kompetensi IG yang sudah ada dalam SKKNI bidang IG. Pertemuan ini adalah pertemuan awal untuk brainstroming untuk ke tahap yang lebih lanjut.

Inisiasi Pembentukan Sub Bidang Geografi (Adi Rusmanto)Industri IG kekurangan lulusan khususnya lulusan geografi. Pertemuan dengan pihak diknas di Jogja menyimpulkan bahwa bidang geografi mengangkat informasi geospasial sebagai salah satu profesi. Bidang kompetensi geodesi telah diangkat dalam kompetensi dan dijabarkan menjadi sub-sub bidang dalam SKKNI, Unit-unit kompetensi didalamnya tentunya harus bisa terukur. Analisis kewilayahan dapat diangkat menjadi sub bidang pada SKKNI, geodesi merupakan bidang pengetahuan dan terbagi menjadi sub bidang seperti survei terestris, hidrografi, sehingga untuk geografi ini kompetensi apa yang perlu diusulkan sehingga dapat diuraikan elemen kompetensinya, kriteria unjuk kerja, sehingga lulusan geografi dapat mempunyai sertifikat keahlian. AKI akan mendaftar ke LPJIG sebagai asosiasi profesi yang nantinya mempunyai wewenang melakukan sertifikasi terhadap keahlian kartografi. Tidak hanya analisis kewilayahan saja pada bidang geografi yang dapat dipetakan, geografi fisik juga berpotensi, selain itu operator tingkat 1 apakah memang tidak diperlukan, dilain sisi KKNI masih mewadahi mulai SD-SMP. Bila kita menambah sub bidang, kita perlu pemetaan kompetensi, bila hanya koreksi terhadap KUK, hanya perlu kaji materi.

Keahlian Bidang Geografi (Prof. Hartono)

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI17 Maret 2015

3

Page 4: Pointer Meeting

IG dan Geografi dalam naskah akademik Rancangan UU IG sangat berhubungan, geografi sangat relevan dengan geospasial, yang menyangkut 3 pengertian : letak, keadaan objek (fisik, non fisik), informasi pada lokasi.

Dalam geografi terdapat beberapa analisis : analisis ekologis, analisis spasial (pola spasial, sturuktur spasial, organisasi spasial), analisis wilayah (Spatial pattern, spatial stucture, spatial process, spatial

interaction, spatial association, spatial organization, spatial tendency, spatial comparion, spatial synergism),

analisis bencana alam, analisis geopolitik.

SKKNI Geografi (Pak Eko Haryono, IGI UGM)Rencana Sub bidang Geografi lebih ke analisisnya, dari pemetaan komepetensi hanya dapat mengisis level 6 sampai dengan level 9. Mengintegrasikan informasi tematik menjadi informasi sumberdaya. Dalam melaksanakan survey tematik terdapat ahli/perencana yang dapat mengintegrasikan informasi tematik dan dapat mensinergikan tentang kewilayahan Geograf.

Beberapa alternatif usulan Unit Kompetensi dalam sub bidang Geografi :Level 6- Mengumpulkan IGT Kewialayahan - Mengkompilasi Data IGT Kewilayah - Mendeskripsi dan menyajikan DG Kewilayah

Level 7- Melakukan pengelolahan DG - Wialayah - Melakukan Analis IGT Wilayah (daya dukung wilayah, dinamika wilayah)

Level 8- Menentukan Kebutuhan Data Kewilayahan - Menentukan Metode Analisis Kewilayah

Level 9- Merencanakan Pekerjaan IGT Kewilayahan - Menevaluasi Pekerjaan DG Kewilayahan

Skills in Professional Geograhpy (Pak Eko Kusratmoko, IGI UI)kartografi, GIS, analisis spasial, geografi regional/ wilayah, perspektif global Acuan informasi : http://geomap.illinoisstate.edu/Skills%20in%20Professional%20Geography.pdf

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI17 Maret 2015

4

Page 5: Pointer Meeting

Dengan melihat acuan tersebut kompetensi ilmu geografi menjadi sangat luat. Dalam penyusunan SKKNI geografi merupakan bagian dari informasi geospasial., dengan demikian bagian-bagian dari ilmu geografi bisa dimasukan ke dalam SKKNI bidang IG yang ada. Penentuan kompetensi geografi harus melihat kesiapan industri yang akan menggunakannya. Misalnya industri pertambangan yang memerlukan analisis lingkungan, membutuhkan geograf. Geograf bisa mengakomodir analisis lingkungan dan analisis daya dukung wilayah.

Poin-poin diskusi Permasalahan yang dihadapi limu geografi dalam penyusunan SKKNI

diantaranya adalah lingkup ilmu geografi sangat luas, pendefinisian spasial menurut ilmu geografi juga masih bervariasi. Bila geografi dijadikan bidang sendiri, kemungkinan memiliki sub bidang yang tidak mengakomodir spasial, selain itu kompetensi-kompetensi teknis bisa berbenturan dengan SKKNI bidang IG.

Alternatif terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memasukan geografi ke dalam sub bidang di SKKNI IG. Yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan masing-masing sub bidang mana saja yang belum mengakomodir analisis geografi.

Sertifikasi dapat melindungi industri dalam bidang mendapatkan SDM yang berkualitasdan juga melindungi SDM contohnya untuk menghadapi MEA. Sebagian besar sertifikasi sudah diterapkan oleh pihak industri. Beberapa pekerjaan sangat memerlukan SKA dan SKT.

Perlu dilakukan menyusunan kurikulum, dengan melihat usulan level dalam unit-unit kompetensi sub bidang geografi yang umumnya level 7.

Sertifikasi SKKNI IG harus mengakomodir geograf baik dari bidang sains maupun keguruan. Untuk level guru S1 yang ingin mendapatkan sertifikasi level 7 sebaiknya memperhitungkan juga unsur pengabdian masyarakat.

Peta-peta pendukung RTRW (14 tema) sesuai amanat UU tata ruang untuk skala detil belum ada sehingga lapangan pekerjaan untuk surveyor tematik terbuka lebar. Hal ini membutuhkan kajian akademik yang harus disampaikan ke pihak industri.

TINDAK LANJUT:

1. Pertemuan akademisi bidang geografi dengan Industri.2. Pertemuan industri dengan pemerintah terkait kegiatan pemetaan tematik

(PU, ESDM, APSPIG) awal april (dengan mempresentasikan hasil pertemuan antara akademisi dengan bidang IG)

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI17 Maret 2015

5