pneumothorax paper
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
1/13
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
2/13
Patogenesis
Pneumothoraks spontan primer akibat dari ruptur bleb emfisema subpleura. "leb tersebut
cenderung terdapat pada apeks paru-paru. !alaupun etiologi dari adanya bleb ini masih
belum diketahui, pengamatan epidemiologis yang mengidentifikasi faktor resiko
pneumothoraks menunjukkan beberap faktor yang berhubungan terbentuknya bleb tersebut.
#tudi-studi tersebut menunjukkan penggunaan tembakau, sikap tubuh dan riwayat keluarga
merupakan faktor resiko terjadinya komdisi ini. $ontohnya, pneumothoraks spontan primer
lebih sering terjadi pada pria tinggi dan kurus. %uga terdapat kecenderungan familial pada
pneumothoraks tipe ini& sekitar ''( pasien dengan pneumothoraks primer spontan memiliki
riwayat keluarga dengan hal yang sama. Pasien dengan pneumothoraks primer spontan juga
cenderung memiliki abnormalitas bronkus seperrti penyempitan jalan nafas dan hilangnya
aksesoris bronkus. )bnormalitas tesebut terdapat pada *( pasien yang tidak merokok
dengan riwayat pneumothoraks primer. Inflamasi airway, khususnya karena penggunaan
tembakau, juga berkontribusi terhadap terbentuknya bleb. Penumothoraks primer spontan
*( terjadi pada perokok sigaret dengan kebanyakan adalah perokok berat. Patogenesis
pneumothoraks primer spontan tampaknya bergantung pada inflamasi jalan napas dan
predisposisi genetik terbentuknya bleb. +an inflamasi jalan nafas mungkin menjadi penyebab
yang lebih penting.
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
3/13
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
4/13
Pneumothoraks iatrogenik merupakan masalah yang sering namun dapat dicegah. 0abel '1
menunjukkan penyebab sering pneumothoraks iatrogenik.
0abel '1. Penyebab #ering Pneumothoraks Iatrogenik
Percutaneous transthoracic needle aspiration and7or biopsy
#ubclavian and supraclavicular central venous catheteriation
0horacentesis
Positive pressure mechanical ventilation
0ransbronchial biopsy
$losed pleural biopsy
0racheostomy
$ardiopulmonary resuscitation
Prevensi
2saha untuk mencegah pneumothoraks berfokus pada mengurangi resiko pneumothoraks
iatrogenik. "eberapa faktor yang meningkatkan resiko pneumothoraks iatrogenik telah dapat
diidentifikasi.
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
5/13
Pendekatan lain pencegahan adalah dengan meminimalisir resiko rekurensi pneumothoraks
spontan baik primer maupun sekunder. 0ingkat rekurensi pneumothoraks spontan primer dan
sekunder berkisar dari 8( hingga 9(. +engan rekurensi pneumothoraks spontan sekunder
lebih tinggi dari primer.
#klerosis dan kemudian obliterasi spasium pleura dapat mencegah rekurensi. 6etode yang
dapat dicoba untuk mencapai hal tersebut antara lain dengan skarifikasi mekanik baik dengan
open thoracotomyatau dengan video-assisted thoracoscopic surgery:)0#/ dan chemical
pleurodesis baik sewaktu pembedahan atau melalui agen skleroting melalui thoracostomy
tube. "eberapa agen skleroting telah digunakan antara lain talc, derivat tetracycline,
;uinacrine, dan bleomycin. 0alc dan derivat tetracycline adalah yang paling efektif. 0alc
mungkin juga terkait dengan fibrosis pleura kronik dan penyakit paru restriktif bertahun
tahun kemudian. )ngka rekurensi setelah pleurodesis dengan agen agen tersebut berkisar dari
*( hingga 9( untuk tetracycline dan '( untuk talc. 0etracycline parenteral tidak lagi
tesedia, namun minocycline dan do
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
6/13
>ejala dari pneumothoraks spontan primer dan sekunder sangat seupa. =ampir seluruh pasien
mengeluhkan nyeri dada atau sesak, dan dua pertiga pasien mengalami kedianya. #esak lebih
sering muncul dan biasanya berap pada pasien dengan pneumothoraks spontan sekunder
karena adanya penyakit paru yang mendasari. "aik sesak dan nyeri dada biasanya bersifat
akut. 3yeri dada biasanya bersifat pleuritik dan lokal pada sisi pneumothoraks.
Pasien dengan pneumothoraks spontan primer biasanya mengalami takikardi. Pneumothoraks
spontan sekunder biasanya nerkaitan dengan distress pernafasan, sianosis, dan kecemasan.
#eluruh kasus pneumothoraks dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan fisik pada sisi dada
yang terkena. 0anda yang ada antara lain menurunnya taktil fremitus, perkusi hipersonor, dan
penurunan atau tidak adanya suara nafas. 0anda fisik dari pneumothoraks terkait $P+
mungkin sulit untuk ditemukan karena hiperresonansi yang sudah ada sebelumnya dan
hilangnya suara nafas akibat adanya penyakit obstruksi paru.
Pasien pneumothoraks tension biasanya menunjukkan gejala gangguan sistem
kardiopulmoner dan hemodinamik yang tidak stabil. "entuk pneumothoraks ini seringkali
timbul pada pasien dengan ventilasi mekanik. Pasien biasanya mengalami distress pernafasan
dan gelisah tiba tiba dan tampak seperti ?melawan ventilator@7 pemeriksaan fisik ditemukan
takikardi, takipneu dengan usaha nafas meningkat, hipotensi dan sianosis. +isamping
pemeriksaan fisik pneumothoraks juga bisa didapatkan hiperekspansi hemothoraks ipsilateral
dan deviasi trakhea ke arah paru-paru sehat.
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
7/13
>ejala dan tanda pneumothoraks pada pasien dengan ventilasi mekanik juga terkadang tidak
tampak. >ejala seringkali tidak dapat dideteksi karena pasien terintubasi dan seringkali
disedasi. 0anda pneumothoraks pada pasien tersebut antara lain agitasi yang tidak mendasar,
takhipneu, takikardi, distress respirasi, hipoksia, dan peningkatan peak inspirasi tiba-tiba dan
tekanan jalan nafas yang melandai.
Teman La!oratoris
)bnormalitas laboratorium pada pneumothroaks spontan primer biasanya ringan. )ntara lain
hipoksis, peningkatan gradien P)1a/, dan hipokapni dengan alkalosis respiratori.
)bnormalitas tersebut biasanya lebih berat pada pneumothoraks spontan sekunder dan
kebanyakan pasien tersebut hiperkapni dengan asidosis respiratorik. Kegagalan respirasi juga
lebih sering pada pasien tersebut. Pneumothoraks tension biasanya berkaitan dengan hipoksi
dalam dan berulang.
Stdi Pen"itraan
+iagnosis pneumothoraks dikonfirmasi dengan adanya garis pleura di < foto thoraks. >aris
pleura mungkin saja tidak langsung tampak pada pasien dengan ventilator mekanik karena
posisi foto biasanya supinasi. Pada keadaan ini pneumothoraks dapat dicurigai bila adanya
daerah yang relatif lebih lusen pada kuadran abdomen atas, terlihatnya sulcus costophrenic
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
8/13
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
9/13
4-C hari. 6anajemen dengan menggunakan pleurodesis kimia dlakukan pada pasien dengan
fistula persisten yang menolak pembedahan atau pasien yang tidak dapat dilakukan
pembedahan.
Deekspansi edema pulmo merupakan komplikasi yang jarang dari tatalaksana
pneumothoraks. =al ini ditandai dengan edema pulmo unilateral yang terjadi dalam 48 jam
setelah reekspansi dari paru yang kolaps. Kadang dapat juga mengenai paru kontralateral
namun hal ini jarang. Edema pulmo dikarenakan peningkatan permeabilitas vaskularisasi
pulmo dan mungkin diakibatkan oleh injuri reperfusi yang diperantarai oksidan. Baktor resiko
terjadinya edema tampaknya meliputi durasi pneumothoraks sebelum dilakukan thorakostomi
tube dan aplikasi tekanan negatif pada cavum pleura setelah diletakkan tube. =ampir seluruh
kasus muncul pada pasien yang mengalami pneumothoraks sekitar F hari sebelum dilakukan
drainase. 6anajemen yang dilakukan adalah suportif, termasuk diantaranya ventilasi mekanik
untuk resiko gagal nafas akut.
Tatalaksana
"eberapa tetalaksana tersedia untuk pneumothoraks, antara lain observasi, aspirasi simpel,
tube thoracostomy baik dengan kateter jarum atau dengan chest tube dengan ukuran kecil,
:)0# dan thorakotomi open. Kondisi klinis juga menentukan tatalaksana yang akan diambil.
Gang perlu ditekankan adalah tidak ada rekomendasi tatalaksana yang didukung oleh
konsensus sempurna dari ahli dan ada beberapa ketidak setujuan ahli terhadap beberapa
rekomendasi yang ada. 5aju absopsi spontan udara pleura meningkat 4-H kali lipat jika
diberikan oksigen aliran tinggi. Pasien yang ditatalaksana dengan observasi saja harus
diterapi dengan terapi ini. 0ube thorakostomi harus dilepaskan jika sudah ada reekspansi
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
10/13
komplit paru paru tanpa adanya bukti kebocoran udara dan dari foto radiografis sudah
menunjukkan stabilitas dengan tube tersebut dihubungkan dengan !#+. !aktu dilakukan
follow up dengan foto radiografik masih kontroversial, berkisar antara 4-4 jam setelah
dilakukan !#+.
6anajemen pneumothoraks iatrogenik bergantung pada kebutuhan akan ventilasi mekanik
dan derajat gangguan fisiologis akibat pneumothoraks tersebut. Pneumothoraks iatrogenik
pada pasien dengan ventilasi mekanik harus ditatalaksana dengan tube thoracostomykarena
resiko tinggi untuk terjadinya pneumothoraks tension. 5ebih lanjut lagi, chest tube tidak
boleh dilepas setidaknya selama 48 jam setelah resolusi udara pleura yang bocor tadi jika
pasien masih dehubungkan dengan ventilator. Pneumothoraks traumatik noniatrogenik dan
iatrogenik yang tidak dihubungkan dengan ventilator dapat ditatalaksana secara konservatif
dengan observasi dan pemberian oksigen atau dengan aspirasi sederhana jika pneumothoraks
nya minimal dan pasien hanya merasakan gejala yang minimal. 0horakostomy tube juga
diindikasikan pada pasien dengan pneumothoraks yang banyak, gangguan fisiologis yang
signifikan, atau bertambah besarnya kumpulan udara yang dievaluasi melalui radografis.
Pleurodesis tidak diindikasikan untuk pneumothoraks traumatik karena biasanya tidak
berulang.
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
11/13
Prognosis
Kematian dapat terjadi pada pneumothoraks jenis apapun, termasuk pneumothoraks spontan
primer. 3amun, mortalitas yang secara langsung diakibatkan oleh pneumothoraks sulit untuk
diperkirakan karena penyebab kematian segera pada kematian pasien dengan pneumothoraks
biasanya tidak berkaitan dengan pneumothoraks. Karena ketiadaan data pasti, diperkirakan
bahwa prognosis pneumothoraks berkaitan dengan derajat disfungsi paru, derajat gangguan
fisiologis akibat pneumothoraks itu sendiri dan kondisi-kondisi lain yang mendasari. +engan
menggunakan model ini prognosis pneumothoraks spontan primer setelah tatalaksana
biasanya baik. Pneumothoraks spontan sekunder lebih membahawyakan jiwa. #tudi awal
menunjukkan mortalitas pasien dengan $P+ dan pneumothoraks spontan sebesar 'C(,
namun studi terkini menunjukkan angka mendekati '(.
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
12/13
Pneumothoraks akibat pneumonia Pneumocystis carinii pneumonia pada orang dengan
human immunodeficiency virus=I:/ seropositive memiliki angka kematian F4(. 6ortalitas
dari pneumothoraks iatrogenik bergantung pada penyebab dari pneumothoraks dan dapat
mencapai (. Prognosis yang paling buruk adalah pada pneumothoraks tension dan
pneumothoraks yang terjadi pada pasien kritis. 6ortalitas pneumothoraks tension pada studi
awal sebesar C(& kemudian angka itu meningkat menjadi F'( jika terlambat didiagnosis.
6ortalitas pada studi terkini pada pasien kritis yang mengalami pneumothoraks di I$2
adalah H(& mortalitas tertinggi terdapat pada pasien yang pneumothoraksnya terkait dengan
barotrauma atau tension sedangkan pasien yang mengalami pneumothoraks terkait prosedural
memiliki outcome yang lebih baik.
-
7/23/2019 Pneumothorax Paper
13/13
Deferensi
'. =anley 6E, !elsh $=. F$urrent +iagnosis 0reatment in Pulmonary 6edicine.
6c>raw-=ill $ompanies, Inc. $oloradoJ 3orth )merica2. 6ac+uff )ndrew, )rnold )nthony, =arvey %ohn. 6anagement of spontaneous
pneumothora