pneumatic

5
Pneumatic System Pneumatik adalah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder). Sistem pneumatik ini biasa diaplikasikan pada mesin – mesin industri. Dikarenakan kurangnya daya/kekuatan mekanik dari pneumatik. Maka pneumatik ini hanya bisa diaplikasikan pada mesin – mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga mekanik yang kuat (mesin-mesin bertenaga ringan) dalam pengoperasiannya. Sedangkan untuk mesin-mesin yang membutuhkan tenaga mekanik yang kuat harus menggunakan

Upload: musa-akbar

Post on 14-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pneumatic

Pneumatic System

Pneumatik adalah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai

tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik yang

membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara

sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai

tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk

menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah

tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada

cylinder).

Sistem pneumatik ini biasa diaplikasikan pada mesin – mesin industri.

Dikarenakan kurangnya daya/kekuatan mekanik dari pneumatik. Maka pneumatik ini

hanya bisa diaplikasikan pada mesin – mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga

mekanik yang kuat (mesin-mesin bertenaga ringan) dalam pengoperasiannya. Sedangkan

untuk mesin-mesin yang membutuhkan tenaga mekanik yang kuat harus menggunakan

sistem hidrolik. Berikut ini kelebihan dan kekurangan pada sistem pneumatik dan

hidrolik :

Kelebihan pada sistem pneumatik:

1. Ramah lingkungan / bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).

2. Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tak terbatas

3. Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik

4. Harganya yang murah

Page 2: Pneumatic

Kekurangan pada sistem pneumatik:

1. Daya mekanik yang dihasilkan kecil

2. Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai penggeraknya

biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekan antara piston cylinder dan

rumah cylinder besar dan mempercepat kerusakan pada air cylinder.

Kelebihan pada sistem hidrolik:

1. Memiliki daya mekanik yang besar

2. Cylinder hidrolik lebih awet bila dibandingkan dengan cylinder pneumatik (air

cylinder).

3. Oli sebagai tenaga penggeraknya tidak akan habis/berkurang bila tidak terjadi

kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi diawal.

Kekurangan pada sistem hidrolik:

1. Tidak ramah lingkungan (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).

2. Harga oli yang cukup mahal.

3. Kurang responsif bila dibandingkan dengan pneumatik.

Komponen system pneumatic :

1. Kompresor

2. Regulator

a. filter

b. pressure regulator

c. lubricator

3. Acting cylinder

4. Control valve

5. Pneumatic control circuit

Page 3: Pneumatic

Cara kerja sistem pneumatik

Udara dihisap oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air (tabung udara)

hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Bila tekanan hanya dibawah 6 bar

akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila

bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau kompresor.

Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatic. Pertama udara

harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada

udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve

dan menuju ke cylinder kerja.

Gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve

menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan

Page 4: Pneumatic

bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke

outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah

penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC

ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya. Sehingga mempermudah dalam

pengaplikasiannya.

Pneumatic Circuit Diagram

System control pada pneumatic dapat dirancang dalam bentuk sirkuit pneumatic. Fungsi

dari sirkuit pneumatik untuk mengontrol injeksi dan pelepasan udara pada silinder serta

untuk mengontrol katup/valve.