pmpzi.mahkamahagung.go.id · 2020. 5. 29. · ada sop, reward & punishment ketepatan dan...
TRANSCRIPT
KODE DOKUMEN TANGGAL PEMBUATAN TANGGAL REVISI TANGGAL EFEKTIF
FM/AM/01/01 21/08/2017 22/07/2019 22/07/2019
Nilai Risiko
In/Ek Dokumen (* Ada/Tidak Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 Internal kurangnya media sharing knowledgeketersediaan media shraing
knowledge
Indikator ini menjelaskan ketersediaan
media sharing knowledge yang efektif
dan efisien
Ketepatan hasil
assessment internal tidak
tercapai
Menyusun konsep dan
menyediakan media sharing
knowledge yang efektif dan
efisien
Tidak
Ketepatan waktu
menyediakan konsep dan
media sharing knowledge
Indikator ini menjelaskan
bagaimana pimpinan
menyediakan konsep dan
media sharing knowledge
secara tepat waktu
2 Internal Kurangnya sumber daya manusiasumber daya manusia yang
minim
Indikator ini menjelaskan jumlah sdm
yang membutuhkan tambahan
Menurunya image assessor
internal
Menyusun dan membuat
konsep susunan assesor
sesuai dengan jumlah sdm
yang ada
Ada SK penunjukan Assesor
Ketepatan dan kepatuhan
dalam melaksanakan tugas
sesuai job desription
Indikator ini menjelaskan
bagaimana pimpinan
menyusun susunan assesor
yang efektif dan dapat
berjalan maksimal dengan
terbatasnya jumlah sdm
3Kurangnya pemahaman pegawai tentang
kebijakan mutuInternal manual mutu
Kurangnya sosialisasi akan kebijakan
mutu
media sosialisasi yang tepat
dan efisien
indikator ini menjelaskan pemanfaatan
media sosialisasi yang efektif dan
efesien
kurang maksimal dalam
penerapan kebijakan mutu
memaksimalkan seluruh
media sosialisasi internal
yang ada
Ada Lampiran manual mutu
ketersediaan informasi
yang mudah diakses oleh
seluruh pegawai
Indikator ini menjelaskan
tentang media sosialisasi
yang tepat
3 2 6 High Risk
Memaksimalkan media sosialisasi
internal sehingga dapat dengan mudah
diakses atau dibaca oleh seluruh
pegawai
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
4 Tidak tercapainya realisasi anggaranInternal /
EksternalLaporan Keuangan
Volatilitas pelaksanaan dan kabutuhan
anggaran
tercapainya pelaksanaan
realisasi anggaran
indikator ini menjelaskan tentang
pencapaian realisasi anggaran
Pencapaian realisasi
anggaran tidak maksimal
Melakukan penyusunan
laporan monitoring dan
evaluasi
AdaPelaporan e-Monev dan
SMART
Pencapaian realisasi
anggaran yang optimal
Indikator ini menjelaskan
tentang perbandingan
realisasi anggaran dengan
pagu anggaran tahun
berjalan
2 2 4 High Risk
Menyusun rencana anggaran sesuai
kebutuhan dan kepatuhan terhadap
jadual pelaksanaan anggaran,
melakukan monitoring dan evaluasi
secara rutin
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
5 Kurangnya sarana dan prasarana di perpustakaanInternal dan
eksternalSIMAK BMN
Kurangnya ketersediaan anggaran
pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana
Sarana dan prasarana yang
memadai
Indikator ini menjelaskan tentang
terpenuhinya kebuthan sarana dan
prasarana
Sarana perpustakaan tidak
memadai
Mengoptimalkan
pemanfaatan sarana dan
prasarana serta
pemeliharaan yang efektif
Ada DBR / DBLTerpenuhinya kebutuhan
sarana dan prasarana
Indikator ini menjelaskan
tentang perbandingan
antara pelaksanaan tugas
pokok dan tugas tambahan
1 2 3 Low Risk
melakukan inventarisasi jumlah
sarana dan prasarana, menyusun
rencana pengadaan sarana dan
prasarana dalam melaksanakan
pemeliharaan sarana dan prasarana
yang terjadwal
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
6 Terbatasnya anggaran prodeo dalam DIPAInternal /
eksternalDIPA
banyaknya perkara prodeo yang tidak
tercover DIPA
Dana prodeo DIPA yang
memadai
Indikator ini menjelaskan tentang
anggaran perkara prodeo dalam DIPA
yang memadai
banyak perkara prodeo
tidak diakomodir oleh
DIPA tetapi menjadi
Prodeo murni
mengajukan usulan
penambahan anggaran
Prodeo dalam DIPA
Ada DIPAterpenuhinya perkara
prodeo melalui DIPA
Indikator ini menjelaskan
tentang perbandingan
realisasi anggaran dengan
jumlah perkara yang masuk
4 2 9 High Risk
melakukan inventarisasi jumlah
perkara prodeo yang masuk dengan
anggaran yang tersedia untuk
mengajukan tambahan anggaran dalam
perkara prodeo melalui DIPA
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
7 Tidak terpenuhinya kuantitas SDMInternal dan
eksternalAnalisis Beban Kerja Kurannya SDM dalam setiap bidang kerja
terpenuhinya seluruh posisi
jabatan dan struktur
organisasi
Indikator ini menjelaskan terpenuhinya
posisi jabatan dan jumlah pegawai
terjadinya perangkapan
jabatan dan kelebihan
beban kerja
Menyusun matriks
kebutuhan pegawaiAda Kebutuhan Jumlah Pegawai
Pelaksanaan tugas dan
fungsi yang efektif
Indikator ini menjelaskan
perbandingan antara
pelaksanaan tugas pokok
dan tugas tambahan
2 3 7 High Riskmengusulkan penambahan pegawai
dan memaksimalkan SDM yang ada
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
8 Tidak terpenuhinya kuantitas SDMInternal dan
eksternalAnalisis SWOT
Kurang meratanya distribusi pegawai di
lingkungan Mahkamah Agung RI
terpenuhinya semua formasi
dalam struktur organisasi
Indikator ini menjelaskan ketersediaan
SDM yang sesuai dengan struktur
organisasi
Terjadinya rangkap jabatan
dan kelebihan beban kerja
Menyusun kebutuhan SDM
dan mengusulkan kepada
Pejabat terkait
Ada Usulan Usulan pemenuhan pegawai
Indikator ini menjelaskan
tentang terpenuhinya
kebutuhan SDM organisasi
sesuai struktur yang ada
2 6 7 High RiskMengusulkan penambahan pegawai
dan memaksimalkan SDM yang ada
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
9Para pihak belum terpanggil oleh Jurusita /
Jurusita PenggantiInternal Relaas Kelalaian petugas
surat panggilan resmi dan
patut
Indikator ini menjelaskan sop
pemanggilan yang memenuhi persyaratan
undang-undang
persidangan terhambatMenyusun dan menetapkan
reward & punishmentAda Reward & punishment
Ketepatan dan Kepatuhan
dalam menerapkan reward
& punishment
Indikator ini menjelaskan
bagaimana pimpinan
menyediakan dan
melaksanakan reward &
punishment secara tepat
3 3 8 High risk
Penggilan dialihkan kepada petugas
yang dapat melaksanakan tugas sesuai
dengan undang-undang
Top Manajemen, Ketua
SAPM, PJ. Kepaniteraan
10 Panggilan melalui delegasi terhambatInternal /
EksternalRelaas
Kelalaian Petugas, kurang koordinasi
antar Pengadilan Agama
surat panggilan resmi dan
patut
Indikator ini menjelaskan sop
pemanggilan yang memenuhi persyaratan
undang-undang
persidangan terhambat
Monitoring relaas dan
menetapkan adanya reward
& punishment
Ada SOP, reward & punishment
Ketepatan dan Kepatuhan
dalam menerapkan SOP,
reward & punishment
Indikator ini menjelaskan
bagaimana pimpinan
menyediakan SOP dan
melaksanakan reward &
punishment secara tepat
2 2 4 Medium RiskMonitor panggilan delegasi melalui
petugas koordinator delegasi
Top Manajemen, Ketua
SAPM, PJ. Kepaniteraan
11Pembuatan akta cerai yang tidak sesuai fakta
sebenarnya dalam hal identitas para pihakInternal Akta Cerai Kurang ketelitian petugas Akta Cerai akurat
Indikator ini menjelaskan sop penerbitan
Akta Cerai yang memenuhi persyaratan
undang-undang
Adanya akta cerai rusak
ketelitian dan pemeriksaan
tiap jenjang serta ketaatan
dalam menjalankan sop per
bagian mulai dari meja 1
hingga meja 3
Ada Akta Cerai dan berkas perkaraketersediaan informasi
yang akurat dan tepat
Indikator ini menjelaskan
tentang keakuratan isi
berkas perkara dengan data
yang sebenarnya
1 3 3 Medium Risk
menetapkan dan mengawasi
pelaksanaan sop mulai meja 1 hingga
meja 3
Top Manajemen, Ketua
SAPM, PJ. Kepaniteraan
12 Tidak terpenuhinya kuantitas SDMInternal dan
eksternalAnalisis SWOT
Kurang meratanya distribusi pegawai di
lingkungan Mahkamah Agung RI
terpenuhinya semua formasi
dalam struktur organisasi
Indikator ini menjelaskan ketersediaan
SDM yang sesuai dengan struktur
organisasi
Terjadinya rangkap jabatan
dan kelebihan beban kerja
Menyusun kebutuhan SDM
dan mengusulkan kepada
Pejabat terkait
Ada Usulan Usulan pemenuhan pegawai
Indikator ini menjelaskan
tentang terpenuhinya
kebutuhan SDM organisasi
sesuai struktur yang ada
2 3 7 High Riskmengusulkan penambahan pegawai
dan memaksimalkan SDM yang ada
Ketua Pengadilan Agama,
PJ. Kesekretariatan
L S NR (NR)No Risiko Sebab Risiko Key Risk Indicator Rumusan KRISumber Risiko
Identifikasi Risiko
Dampak
PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR
RISK REGISTER
PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR
TAHUN 2019
Mitigasi Unit/PIC
Penanganan Risiko (Mitigasi)
Pengendalian yang
dilakukan
Dokumen terkaitKey Control Indicator Rumusan KCI
Pengendalian Internal Analisis Risiko
Top Manajemen, Ketua
SAPM, PJ.
Kesekretariatan
4 Medium Risk
Menetapkan Job description,
mensosialisasikan Jobdescription,
menyediakan media dan konsep
sharing knowledge, Mengusulkan
pelatihan dan training bagi para
assesor
Kurangnya Kompetensi assesor internal dalam
menjalankan tugasBisnis Proses 2 2
IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
Adanya Kelembagaan dan Kewenangan yang
jelas
Kurangnya jumlah SDM bidang kepaniteraan
dan kesekretariatan
Adanya cetak biru dan roadmap reformasi
birokrasi
Belum semua perkara dapat terselesaikan
(tunggakan / sisa perkara)
Adanya dukungan sumber daya manusia
(SDM)Belum optimalnya pelaksanaan SOP
Adanya Job Description dan SK penunjukan
yang jelasAdanya pembatasan dana perkara prodeo
Adanya Standard Operasional Prosedur
(SOP) yang jelas
Kurangnya sarana dan prasarana di bagian
Perpustakaan
Adanya Renstra atau program tahunan Kurang adanya pelatihan fungsional
Adanya sarana dan prasarana yang cukup
Anggaran yang diterima Pengadilan Agama
Kota Banjar dari Pusat belum sesuai dengan
kebutuhan dan Rencana yang diusulkan
Adanya layanan berbasis ITKurangnya sosialisasi tentang pemahaman
kebijakan mutu
Adanya dukungan sistem berbasis WebBelum adanya sistem reward & punishment
yang jelas
Kekompakan / Komitmen ManajemenBelum maksimalnya pelaksanaan one day
minute dan one day publish
EFAS
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Aplikasi berbasis web
Menghadirkan petugas kantor POS untuk
melegalisir alat bukti persidangan
Sosialisasi,pembinaan tenaga teknis dan
Pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi
Agama dan Mahkamah Agung untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia
Adanya MOU yang jelas dengan Bank Syariah
Mandiri dalam pelaksanaan e-court
Penyuluhan hukum kepada masyarakat
khususnya dalam hal istbat nikah
Adanya dukungan dan koordinasi yang baik
antar wilayah hukum Pengadilan Agama baik
dalam hal relaas maupun dalam hal teknis
lainnyaMemaksimalkan penggunaan fasilitas
teknologi informasi di Pengadilan Agama
berupa internet, website Pengadilan Agama
oleh masyarakat
Memaksimalkan pelayanan Bank di Kantor
Pengadilan Agama
Meningkatkan anggaran perkara prodeo
dalam DIPA
TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WTPihak Ketiga yang mengatasnamakan
Pengadilan Agama Kota Banjar
Meningkatnya jumlah perkawinan yang tidak
disahkan secara hukum negara
Penyalahgunaan SKTM (surat keterangan
miskin) oleh masyarakat untuk mengajukan
perkara secara prodeo
Pemanggilan melalui Delegasi yang
bermasalah
Perkara cerai (PNS, Polri dan TNI) belum
memperoleh surat ijin atasan
Pihak Kelurahan atau Desa tidak mau
menerima panggilan yang petugas tidak
bertemu dengan para pihak di tempat
kediamannya
Banyaknya pengguna jasa peradilan yang
berpendidikan rendah
Adanya informasi yang keliru di masyarakat
terkait pelayanan Pengadilan Agama
Tidak semua Masyarakat mau menyelesaikan
perkaranya ke Pengadilan Agama
Pegawai Bank tidak selalu berada di
lingkungan Pengadilan Agama dalam melayani
masyarakat
Memaksimalkan dukungan SDM yang ada
dengan dukungan sistem dan manajemen
yang kuat untuk mewujudkan peluang-
peluang yang dapat dikembangkan lagi
berdasarkan peraturan dan kelembagaan
yang kuat serta kewenangan yang jelas
demi kemajuan Pengadilan Agama Kota
Banjar
Setiap satu personel SDM memegang
rangkap jabatan dengan selalu memberikan
pelatihan-pelatihan rutin untuk menunjang
kinerjanya dengan tetap memonitor hasil
kinerja setiap bulannya
Sosialisasi kepada masyarakat mengenai
tugas dan fungsi pengadilan baik melalui
berbagai media seperti website,
Pemerintah setempat maupun melalui
masyarakat yang datang langsung ke
Pengadilan Agama
Setiap personel selalu bekerja / bertindak
sesuai dengan tupoksi, SOP dan
berdasarkan peraturan peundang-undangan
yang berlaku supaya tidak menciptakan
kekeliruan baik di dalam / di luar kantor
Tahun : 2019
Bagian : Kepaniteraan
1 2
2 3
3 2
4 2
5 1
6 4
7 2
8 2
9 3
10 2
11 1
12 3
22/07/2019
TANGGAL REVISIKODE DOKUMEN
FM/AM/01/02
TANGGAL PEMBUATAN
21/08/2018
PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR
MONITORING RISIKO
TANGGAL EFEKTIF
22/07/2019
LIKELIHOOD
Kurangnya kompetensi assesor internal dalam menjalankan tugas
Kurangnya pemahaman pegawai tentang kebijakan mutu
Tidak terpenuhinya kuantitas SDM
Tidak tercapainya realisasi anggaran
Kurangnya sarana dan prasarana di perpustakaan
Terbatasnya anggaran prodeo dalam DIPA
Tidak terpenuhinya kuantitas SDM
MONITORING RISIKO
No Risiko
Para pihak belum terpanggil oleh Jurusita / Jurusita Pengganti
Panggilan melalui delegasi terhambat
Pembuatan akta cerai yang tidak sesuai fakta sebenarnya dalam hal identitas para pihak
Tidak terpenuhinya kuantitas SDM
Pemberian informasi kurang jelas
Tabel Risiko
LIKELIHOOD No Risiko
No L S RL No L S RL
1 Medium Risk Low Risk Low Risk
1 LOW RISK MEDIUM RISK MEDIUM RISK
2 LOW RISK MEDIUM RISK MEDIUM RISK
3 LOW RISK HIGH RISK HIGHRISK
4 LOW RISK MEDIUM RISK MEDIUM RISK
5 LOW RISK LOW RISK LOW RISK
6 LOW RISK MEDIUM RISK HIGH RISK
7 LOW RISK MEDIUM RISK HIGH RISK
8 LOW RISK MEDIUM RISK MEDIUM RISK
9 LOW RISK Medium Risk Medium Risk
Status 10 Medium Risk Low Risk Low Risk
1 Low Risk 0 11 Medium Risk Low Risk Medium Risk
2 Medium Risk 1-5 12 Medium Risk High Risk High Risk
3 High Risk 6-10
4 Extrim Risk >10
1 Ketepatan hasil assessment internal tidak tercapai berkelanjutan berkelanjutan
2 Penerapan kebijakan mutu kurang maksimal berkelanjutan berkelanjutan
3 Terjadinya rangkap jabatan dan kelebihan beban kerja berkelanjutan berkelanjutan
4 Pencapaian realisasi anggaran tidak maksimal berkelanjutanVolatilitas pelaksanaan dan
kabutuhan anggaran
5 Sarana perpustakaan tidak memadai berkelanjutan
Kurangnya ketersediaan
anggaran pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana
6Banyak perkara prodeo yang tidak didanai oleh DIPA tetapi
menjadi Prodeo murniberkelanjutan
banyaknya perkara prodeo yang
tidak tercover DIPA
7 terjadinya perangkapan jabatan dan kelebihan beban kerja berkelanjutanKurannya SDM dalam setiap
bidang kerja
8Informasi yang diterima tidak jelas dan para pihak tidak puas
terhadap informasi tersebutberkelanjutan berkelanjutan
Potensial Risiko
Kurangnya media sharing knowledge dan pelatihan bagi assesor internal
Menetapkan job description, mensosialisasikan job description,
menyediakan media dan konsep sharing knowledge, mengusulkan
pelatihan dan training meja infromasi
Memaksimalkan media sosialisasi internal sehingga dapat dengan
mudah diakses atau dibaca oleh seluruh pegawai
Mengusulkan penambahan pegawai dan memaksimalkan SDM yang
ada
Menyusun rencana anggaran sesuai kebuthan dan
kepatuhan terhadap jadual pelaksanaan anggaran,
melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin
melakukan inventarisasi jumlah sarana dan prasarana,
menyusun rencana pengadaan sarana dan prasarana
dalam melaksanakan pemeliharaan sarana dan
prasarana yang terjadwal
melakukan inventarisasi jumlah perkara prodeo yang
masuk dengan anggaran yang tersedua untuk
mengajukan tambahan anggaran dalam prodeo melalui
DIPA
mengusulkan penambahan pegawai dan
memaksimalkan SDM yang ada
Menetapkan job description, mensosialisasikan job description,
menyediakan media dan konsep sharing knowledge, mengusulkan
pelatihan dan training bagi para assesor
No Tanggal
Kurangnya media sharing knowledge
kurangnya sosialisasi kebijakan mutu
Kurang meratanya distribusi pegawai di lingkungan MARI
KESIMPULAN
StatusPenangananInvestigasi
LIKELIHOOD
9 Persidangan terhambat 30/08/2018 closed
10 Persidangan terhambat 31/08/2018 closed
11Adanya akta cerai rusak yang mengurangi stok blanko akta
cerai25/09/2018 closed
12 Terjadinya rangkap jabatan dan kelebihan beban kerja berkelanjutan berkelanjutan
kurang ketelitian petugas dari meja 1 hingga meja 3
Kurang meratanya distribusi pegawai di lingkungan Mahkamah Agung R!
Panggilan dialihkan kepada petugas yang dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan undang-undang
Monitor panggilan delegasi melalui petugas koordinator delegasi
menetapkan dan mengawasi pelaksanaan sop mulai meja 1 hingga
meja 3
mengusulkan penambahan pegawai dan memaksimalkan SDM yang
ada
kelalaian petugas
Kelalaian Petugas, kurang koordinasi antar Pengadilan Agama