plugin-pupbrindonesia-1.pdf

15
1 PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PUPBR) UNIVERSITAS GADJAH MADA 2010

Upload: destriayu-vasista

Post on 22-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pupipo

TRANSCRIPT

Page 1: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

1

PEDOMAN UMUM

PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PUPBR)

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2010

Page 2: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

2

Kerjasama antara Pusat Pengembangan Pendidikan, Kantor Jaminan Mutu,

dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM

Kontributor (urut abjad):

Diah Tri Widayati

Djoko Luknanto

Edia Rahayuningsih

Gentur Sutapa

Harsono

Retno Peni Sancayaningsih

Sajarwa

Page 3: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

3

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada dasarnya student-centered learning (SCL) yang diberlakukan di Universitas Gadjah

Mada (UGM) diilhami oleh “Patrap Triloka” yang dimunculkan oleh Ki Hadjar Dewantoro

sebagai nilai kearifan lokal. “Patrap Triloka” (Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun

karso, Tut wuri andayani) dapat dimaknai sebagai: “di depan menjadi contoh, di tengah

memotivasi, dan di belakang memberi dukungan dengan kewibawaan guru agar peserta didik

berkembang” (in the front providing a model, in the middle creating an intention, and in the back

give constructive support). “Patrap Triloka” merupakan satu pengertian yang utuh, bahwa guru

sebagai sosok yang berwibawa diharapkan mampu menjadi teladan, pendorong semangat,

pembimbing, mitra pembelajaran dan pengarah yang berwibawa dan bersahabat dengan peserta

didiknya. SCL dan “Patrap Triloka” menginspirasi adanya “SCL-Plus”, yaitu peningkatan mitra

pembelajaran timbal-balik antara dosen dan mahasiswa untuk menciptakan keserasian dalam

pembelajaran. Hal ini kemudian dikemas dalam satu program yang disebut sebagai Student

Teacher Aesthetic Role-sharing (STAR).

STAR adalah suatu kegiatan pembelajaran yang bersifat kolaboratif, interaktif, dan

kontekstual untuk membawa mahasiswa dan dosen dalam suatu hubungan/suasana akademik

yang lebih erat dan serasi. Dengan STAR diharapkan mahasiswa lebih merasa nyaman dalam

berkomunikasi dengan dosen. Selain itu, dosen dapat meningkatkan pembelajaran lebih intensif

dan efektif. Dengan demikian, terbangun atmosfer akademik yang kondusif sehingga

menghasilkan mahasiswa yang mandiri, kreatif, dan inovatif serta dosen lebih peduli terhadap

pertumbuhan akademik mahasiswa (mengikuti perkembangan mahasiswa satu per satu). Oleh

karena itu, STAR dapat diartikan sebagai. “Hubungan Serasi Mahasiswa-Dosen UGM untuk

Mewujudkan Lulusan Berkepribadian Kesarjanaan”.1

Dengan program STAR maka dosen dan mahasiswa didorong untuk masuk ke dalam satu

“lorong pembelajaran interaktif” yang memaksa (pada tahap awal) mereka untuk berkomunikasi

dengan hati. Pada tahap selanjutnya, diharapkan terjadi peningkatan makna dan mutu

komunikasi pembelajaran yaitu terjalinnya komunitas mitra pembelajaran yang didasari oleh

perasaan saling memerlukan dan saling menyayangi, tanpa kesenjangan psikologis maupun

teknis.

STAR merupakan aktivitas akademik yang bermuatan “character building” bagi para

peserta didik. “Character” yang dicita-citakan adalah “kepribadian kesarjanaan” yang dicirikan

oleh (a) penguasaan disiplin yang kuat, (b) penalaran dan argumen yang memadai, (c) mampu

berkomunikasi secara lisan maupun tulis dengan bahasa yang baik dan benar, (d) santun, dan (e)

arif yang ditandai oleh sikap terpelajar (learned), cerdas (smart), nalar (common sense), tilikan

(insight), hati-hati (prudent), etis (ethical), dan mampu mencerna informasi (ability to digest).1

Strategi STAR atau SCL Plus memiliki berbagai macam metode pembelajaran; salah satu

di antaranya adalah research-based learning (RBL) atau pembelajaran berbasis riset (PBR).

Ditinjau dari aspek interaksi sosial di dalam proses pembelajaran maka ciri-ciri STAR sangat

sesuai dengan ciri utama PBR, yaitu “berpikir tentang sesuatu yang sedang dikerjakan,

mengerjakan sesuatu yang sedang dipikirkan”.2 Sementara itu, ditinjau dari aspek inspiratif,

maka STAR merupakan “ruh” pembelajaran berbasis riset (PBR).

Page 4: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

4

I.2 Filosofi Pembelajaran Berbasis Riset

Pembelajaran berbasis riset didasari filosofi konstruktivisme yang mencakup 4 (empat)

aspek yaitu: pembelajaran yang membangun pemahaman mahasiswa, pembelajaran dengan

mengembangkan prior knowledge, pembelajaran yang merupakan proses interaksi sosial dan

pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata.

Riset merupakan sarana penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Komponen

riset terdiri dari: latar belakang, prosedur, pelaksanaan, hasil riset dan pembahasan serta

publikasi hasil riset. Kesemuanya itu memberikan makna penting yang dapat dilihat dari

beberapa sudut pandang: formulasi permasalahan, penyelesaian permasalahan, dan

mengkomunikasikan manfaat hasil penelitian. Hal tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu

pembelajaran. PBR merupakan metode pembelajaran yang menggunakan authentic learning,

problem-solving, cooperative learning, contextual (hands on & minds on, dan inquiry discovery

approach yang dipandu oleh filosofi konstruktivisme.3

II. BENTUK PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan salah satu metode student-centered

learning (SCL) yang mengintegrasikan riset di dalam proses pembelajaran. PBR bersifat

multifaset yang mengacu kepada berbagai macam metode pembelajaran. PBR memberi peluang /

kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari informasi, menyusun hipotesis, mengumpulkan

data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atas data yang sudah tersusun; dalam aktivitas

ini berlaku pembelajaran dengan pendekatan “learning by doing”. Oleh karena itu, PBR

membuka peluang bagi pengembangan metode pembelajaran, antara lain:4

1. pembaharuan pembelajaran (pengayaan kurikulum) dengan mengintegrasikan hasil riset,

2. partisipasi aktif mahasiswa di dalam pelaksanaan riset,

3. pembelajaran dengan menggunakan instrumen riset, dan

4. pengembangan konteks riset secara inklusif (mahasiswa mempelajari prosedur dan hasil

riset untuk memahami seluk-beluk sintesis).

II.1 Beberapa Model Pembelajaran Berbasis Riset

Beberapa model RBL dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik kajian ilmu serta

kondisi fasilitas yang tersedia di satuan pendidikan yang bersangkutan. Strategi penerapan PBR

sebaiknya benar-benar dipertimbangkan agar pelaksanaan PBR efektif dan tujuan PBR tercapai.

Berikut beberapa strategi dalam memadukan pembelajaran dan riset yang secara empirik

dikembangkan di Griffith University:5

1. Memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen

Pada proses pembelajaran ini hasil penelitian dosen digunakan untuk memperkaya bahan

ajar. Dosen dapat memaparkan hasil penelitiannya sebagai contoh nyata dalam perkuliahan, yang

diharapkan dapat berfungsi membantu peserta didik dalam memahami ide, konsep, dan teori

penelitian. Dalam kegiatan ini nilai, etika, dan praktik penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu

yang diajarkan dapat disampaikan untuk memberikan inspirasi kepada peserta didik. Bagi peserta

Page 5: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

5

didik pascasarjana dapat diterapkan diskusi yang komprehensif tentang penelitian yang sedang

dikerjakan oleh dosen.

2. Menggunakan temuan-temuan penelitian mutakhir dan melacak sejarah

ditemukannya perkembangan mutakhir tersebut

Pada proses pembelajaran ini, temuan-temuan penelitian mutakhir yang diperoleh dari

pustaka didiskusikan untuk mendukung materi pokok bahasan yang sesuai. Dinamika

perkembangan ilmu pengetahuan disampaikan di dalam perkuliahan sebagai rangkaian sejarah

perkembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian peserta didik dapat memiliki pemahaman

bahwa kebijakan dan praktik yang ada pada saat ini, dapat dilakukan dan dikembangkan saat ini,

karena adanya kebijakan dan praktik yang telah dikembangkan sebelumnya. Hal ini semua

merupakan suatu kesatuan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Memperkaya kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer

Pada proses pembelajaran ini dapat dimulai dengan meminta peserta didik

menyampaikan isu-isu penelitian yang ada pada saat ini, yang sesuai dengan pokok bahasan.

Selanjutnya peserta didik diminta mendiskusikan penerapan isu penelitian tersebut untuk

penyelesaian problem nyata dalam kehidupan. Strategi ini dapat diperkaya dengan berbagai cara

misalnya:

a. Dengan membandingkan laporan hasil penelitian dan laporan pemberitaan yang

terjadi di masyarakat.

b. Melakukan analisis tentang metodologi penelitian serta argumentasi yang berkaitan

dengan temuan penelitian tersebut yang dikemukakan dalam jurnal penelitian.

c. Melakukan studi literatur tentang perkembangan pengetahuan terkini yang sesuai dengan

pokok bahasan.

4. Mengajarkan materi metodologi penelitian di dalam proses pembelajaran

Strategi ini dapat diterapkan dengan melakukan tahapan berikut:

a. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang metodologi penelitian.

b. Merancang materi ajar dengan menyertakan metodologi penelitian pada pokok bahasan

tersebut, sehingga peserta didik dapat menerapkannya untuk menyelesaikan problem

penelitian yang nyata.

c. Merancang materi ajar dengan berbagai metodologi penelitian yang berkaitan dengan

beberapa isu penelitian mutakhir, sehingga peserta didik dapat belajar melakukan

evaluasi terhadap isu penelitian tersebut.

5. Memperkaya proses pembelajaran dengan kegiatan penelitian dalam skala kecil

Pada proses pembelajaran ini, kelompok peserta didik diberi tugas melakukan penelitian

bersama. Dengan demikian peserta didik dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dari

kegiatan tersebut. Dengan kegiatan ini budaya penelitian dapat lebih terbangun dibandingkan

dengan bila penelitian tersebut diselenggarakan secara individual. Selanjutnya dapat

dikembangkan kegiatan berikut misalnya:

a. Peserta didik diminta untuk melakukan analisis data dari kegiatan penelitian yang telah

dilakukan.

Page 6: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

6

b. Dosen memberikan beberapa pertanyaan sehingga peserta didik perlu melakukan studi

literatur, menentukan metodologi penelitian, mengumpulkan data, menuliskan hasil

analisa, dan mengemukakan kesimpulan dari dari suatu kegiatan penelitian.

Agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik, maka sebelum kegiatan tersebut dosen

perlu melakukan paparan singkat tentang pemanfaatan ketrampilan penelitian dan pengetahuan

yang telah dipelajari pada semester pokok bahasan sebelumnya.

6. Memperkaya proses pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan

penelitian institusi

Pada kegiatan ini PBR dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:

a. Peserta didik diberi tugas penelitian yang merupakan bagian dari penelitian besar yang

dilakukan oleh institusi.

b. Mengorganisasikan peserta didik sebagai asisten penelitian bagi peserta didik pada

jenjang yang lebih tinggi atau dosen.

c. Melakukan kunjungan ke pusat-pusat penelitian.

7. Memperkaya proses pembelajaran dengan mendorong peserta didik agar merasa

menjadi bagian dari budaya penelitian di fakultas/jurusan

Pada strategi ini diusahakan agar peserta didik merasa sebagai bagian dari budaya

penelitian di bagian atau fakultas yang bersangkutan. Dalam rangka itu maka beberapa hal

dapat dilakukan:

a. Memberikan informasi pada peserta didik tentang kegiatan penelitian dan keunggulan

penelitian dosen di jurusan atau fakultas yang bersangkutan.

b. Mengadakan kuliah umum oleh pakar atau staf dari institusi lain, untuk menyampaikan

capaian penelitiannya sebagai referensi langsung bagi peserta didik.

c. Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi pada kegiatan seminar penelitian baik

sebagai peserta, penyaji makalah, ataupun sebagai penyelengara seminar tersebut.

8. Memperkaya proses pembelajaran dengan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti

Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti seharusnya perlu dipahami oleh peserta didik.

Nilai-nilai tersebut antara lain: objektivitas, penghargaan akan temuan penelitian, respek pada

pandangan lain, toleransi terhadap ketidakpastian, dan kemampuan analisis. Penyampaian nilai-

nilai tersebut dapat dilakukan dengan:

a. Mencerminkan nilai-nilai seorang peneliti dalam interaksi kelas.

b. Menyampaikan proses perjalanan seorang peneliti sebelum pekerjaannya dipublikasi

termasuk beberapa kali revisi yang dilakukan.

c. Memberikan pemaparan terstruktur yang menginspirasi peserta didik tentang beberapa

nilai misalnya: menyampaikan artikel penelitian yang mengandung argumentasi yang

berbeda pada topik yang sama kemudian menanyakan peserta didik tentang validitasnya

serta menyampaikan kesimpulan.

Model-model strategi implementasi PBR tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai

dengan disiplin ilmu dan perkembangan budaya penelitian yang telah berkembang di institusi

yang bersangkutan. Satu hal yang sebaiknya diingat ialah bahwa PBR tidak hanya bertujuan

Page 7: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

7

mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai peneliti handal namun juga sebagai peneliti

yang memiliki karakter serta nilai-nilai yang sifatnya universal.

III. TUJUAN, MANFAAT, SIFAT, SYARAT, DAN EVALUASI PBR

III.1 Tujuan Pembelajaran Berbasis Riset

Pembelajaran Berbasis Riset bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengarah

pada aktifitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan kemampuan peserta didik dan

dosen dalam hal asimilasi dan aplikasi pengetahuan.

Tujuan tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kebermaknaan mata kuliah agar lebih bersifat kontekstual melalui

pemaparan hasil-hasil penelitian

2. Memperkuat kemampuan berpikir peserta didik sebagai peneliti

3. Melengkapi pembelajaran melalui internalisasi nilai penelitian, praktik, dan etika

penelitian dengan cara melibatkan penelitian

4. Meningkatkan mutu penelitian di UGM dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan

penelitian

5. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang perkembangan suatu ilmu melalui

penelitian yang berkelanjutan

6. Meningkatkan pemahaman tentang peran penelitian dalam inovasi sehingga mendorong

mahasiswa untuk selalu berpikir kreatif di masa datang

7. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum

III.2 Manfaat Pembelajaran Berbasis Riset

Manfaat PBR dikenal sejak beberapa dasawarsa yang lalu, beberapa literatur

menyetarakan dengan project-based learning karena hampir tidak ada proyek yang tidak

melibatkan penelitian (yaitu evaluasi). Namun demikian “research in classroom” belum banyak

diadopsi sebagai metode pembelajaran. Dengan PBR maka peserta didik dapat memperoleh

berbagai manfaat dalam konteks pengembangan metakognisi dan pencapaian kompetensi yang

dapat dipetik selama menjalani proses pembelajaran. Manfaat yang dimaksud meliputi hal-hal

sebagai berikut:

1. Peserta didik mengalami pengembangan dan peningkatan kapabilitas dan kompetensi

yang lebih tinggi, termasuk:

a. Kompetensi umum, misalnya berpikir secara kritis dan analitik, mengevaluasi

informasi, dan pemecahan masalah

b. Kompetensi dalam hal melaksanakan dan mengevaluasi penelitian yang sangat

bermanfaat dan membantu dalam pengembangan profesional yang mengedepankan

inovasi dan keunggulan

2. Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi dan memiliki peluang untuk aktif di

dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan dunia praktik kelak di kemudian hari.

3. Peserta didik terlatih dengan nilai-nilai disiplin, mendapatkan pengalaman praktik dan

etika

Page 8: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

8

4. Peserta didik lebih memahami tentang betapa pentingnya nilai-nilai disiplin bagi

masyarakat

Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan

authentic learning (harus ada contoh nyata), problem-solving (menjawab kasus dan

konstektual), cooperative learning (bersama), contextual (hands on & minds on), dan inquiry

discovery approach (menemukan sesuatu) yang didasarkan pada filosofi konstruktivisme (yaitu

pengembangan diri siswa yang berkesinambungan dan berkelanjutan).

III.3. Sifat Pembelajaran Berbasis Riset

Sifat yang melekat pada pembelajaran berbasis riset adalah sebagai berikut.

1. Mendorong dosen untuk melakukan penelitian atau mengupdate keilmuannya dengan

membaca dan memanfaatkan hasil penelitian orang lain sebagai bahan pembelajaran.

2. Mendorong peran peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran, bahkan menjadi

mitra aktif dosen.

3. Peserta didik menjadi lebih kompeten dalam keilmuan dan penelitian serta trampil

mengidentifikasi persoalan serta memecahkannya dengan baik

4. Peserta didik memiliki kemandirian, kritis, dan kreatif sehingga memberikan peluang

munculnya ide dan inovasi baru.

5. Peserta didik dilatih memiliki etika, khususnya etika profesi misalnya menjauhkan diri

dari perilaku buruk misalnya plagiarisme.

III.4. Syarat Pembelajaran Berbasis Riset

Syarat penerapan PBR adalah sebagai berikut

1. Kebijakan akademik dan riset universitas dan fakultas

2. Ketersediaan Learning resources (kurikulum, sarana dan prasarana)

3. Pengembangan staf untuk pelaksanaan PBR

a. Dosen menguasai metode penelitian.

b. Dosen berpengalaman melakukan kegiatan penelitian

c. Dosen berpengalaman melakukan praktek nyata/kerja di lapangan

4. Materi pembelajaran berbasis evidence atau bukti ilmiah

5. Mahasiswa memiliki motivasi untuk mengembangkan pola pikir ilmiah

6. Menghubungkan antara penelitian dan proses belajar.

7. Pembelajaran bersifat aktif, yaitu aktivitas pembelajaran yang melibatkan mahasiswa

dalam mengerjakan berbagai hal dan berpikir tentang apa yang sedang mereka kerjakan.

Pembelajaran aktif dapat berlangsung ketika mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih

berinteraksi dengan teman sesama mahasiswa maupun dengan dosen perihal pokok yang

sedang dihadapinya, mengembangkan pengetahuan dan bukan sekedar menerima

informasi dari dosen. Dosen berperan sebagai fasilitator 2.

Page 9: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

9

III.5. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Riset

Metode evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik melalui metode

pembelajaran PBR sangat tergantung pada model PBR yang digunakan. Meskipun demikian

pada prinsipnya perlu adanya standar penilaian formatif dan sumatif yang sahih dan reliable.

Nilai untuk hasil pembelajaran peserta didik ditentukan setelah mengevaluasi beberapa

kegiatan, antara lain melalui:

1. Tes

2. Kuis

3. Ujian tulis

4. Kerja kelompok

5. Portfolio pembelajaran

6. Kontrak belajar

7. Logbook yang dibuat oleh peserta didik

Nilai akhir ditentukan oleh persentase ketercapaian kontrak belajar, kesesuaian hasil

pembelajaran dengan portfolio, dan hasil kegiatan pembelajaran seperti tercantum dalam

logbook. Nilai bisa ditentukan terhadap ketercapaian kompetensi yang direncanakan pada awal

proses pembelajaran.

IV. KEBIJAKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

DI UGM

Karya Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia dikerangkai dalam paradigma Tridharma

Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sivitas

akademika wajib melaksanakan Tridharma tersebut secara komprehensif dan utuh, dharma yang

satu dengan yang lain harus seimbang dan saling mendukung, bersinergi dan memperkuat. UGM

yang memiliki visi menuju universitas riset kelas dunia atau World Class Research University

(WCRU), dharma penelitian harus menjadi dasar penggerak dalam pengembangan pendidikan

dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu implementasi sinergi Tridharma PT di UGM

adalah dalam bentuk kegiatan PBR.

Kebijakan PBR di Universitas Gadjah Mada dituangkan secara eksplisit dalam Rencana

Strategis Universitas Gadjah Mada Tahun 2008 - 2012 (RENSTRA-UGM 2008-2012) yang telah

disahkan oleh Majelis Wali Amanat UGM Dengan Surat Keputusan No. 29/SK/MWA/2007 pada

tanggal 15 Desember 2007.6 Sesuai dengan RENSTRA-UGM 2008-2012, kebijakan PBR di

UGM dinyatakan secara eksplisit sebagai berikut: “Terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset

merupakan salah satu sasaran dari strategi UGM untuk Menjadi WCRU”.

IV.1. Tujuan dan Sasaran Penerapan Pembelajaran Berbasis Riset di UGM

a. Tujuan

Tujuan penerapan PBR untuk meningkatkan mutu pembelajaran di seluruh jenjang dan

program studi di lingkungan UGM selaras dengan Visi UGM menjadi WCRU yang beridentitas

kerakyatan dan berakar pada sosio-budaya Indonesia.

Page 10: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

10

b. Sasaran

Sasaran penerapan PBR di UGM adalah terwujudnya pembelajaran berbasis riset di

seluruh jenjang dan program studi di lingkungan UGM. Dalam jangka panjang diharapkan akan

tercipta learning community and learning society.

Mengacu RENSTRA UGM 2008, sasaran penerapan PBR dirinci menjadi dua bagian

yaitu pertama, terwujudnya universitas riset dan kedua, terwujudnya pembelajaran berbasis

riset.

IV.2. Terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset Merupakan Salah Satu

Sasaran Dari Strategi UGM Untuk Menjadi Universitas Riset Kelas

Dunia

Sasaran ini dirinci menjadi dua bagian yaitu (a) terwujudnya universitas riset dan

(b) terwujudnya pembelajaran berbasis riset. Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya

universitas riset adalah melalui:

a. Program penyempurnaan sistem tatakelola riset universitas dengan kebijakan

memprioritaskan terwujudnya keikutsertaan seluruh kelompok penelitian yang ada.

b. Program percepatan pertumbuhan riset multidisiplin dalam klaster dan peningkatan

perlindungan HAKI dengan kebijakan pentahapan (pertama meningkatkan pemahaman

konsep klaster riset UGM, kedua meningkatkan keterlibatan jumlah peneliti dalam

klaster, dan ketiga meningkatkan mutu penelitian).

c. Program peningkatan kegiatan penghiliran (downstreaming) hasil-hasil riset yang relevan

dengan kebutuhan industri dan masyarakat, dalam rangka menyelesaikan berbagai

masalah bangsa dengan kebijakan pentahapan (dimulai dengan pengembangan

kelembagaan pusat inkubasi hasil penelitian dan diikuti dengan implementasi program-

program eksplorasi hasil penelitian berpotensi, screening, strengthtening, promosi dan

pemasaran), dalam program penghiliran yang menyelesaikan masalah bangsa, peran

pendidikan berbasis ketrampilan atau vokasi menjadi sangat strategis.

d. Program peningkatan prosentase jumlah mahasiswa program studi pascasarjana, dengan

kebijakan penataan prioritas (mencakup peningkatan jumlah dan kualitas mahasiswa

pascasarjana melalui perekrutan mahasiswa bermutu secara proaktif dan peningkatan

mutu serta relevansi program studi pascasarjana).

e. Program pemberian dukungan fasilitas riset untuk tesis (S2) dan disertasi (S3), dengan

kebijakan pemberian dukungan finansial dan non-finansial (diupayakan dari berbagai

sumber).

Adapun strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya pembelajaran berbasis riset adalah

melalui:

a. Melanjutkan program peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran berbasis riset pada

seluruh program studi pada semua jenjang pendidikan dengan kebijakan Kantor Pusat

dan Fakultas bersinergi dalam sosialisasi, pengembangan, dukungan fasilitas, monitoring

pelaksanaan dan kemajuan sistem pembelajaran berbasis riset.

b. Kantor Pusat fokus pada sosialisasi konsep dan pedoman serta menjadi katalisator

berkembangnya pembelajaran berbasis riset yang paling sesuai pada tiap program studi.

Page 11: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

11

IV.3. Indikator Terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset

Indikator terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) dalam pencapaian sasaran

menjadi Universitas Riset Kelas Dunia, adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penelitian (dasar dan terapan) yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran

2. Jumlah penerapan metode riset dalam sistem pembelajaran

3. Jumlah pemanfaatan hasil riset dosen dalam proses pembelajaran

IV.4. Tanggung Jawab dan Wewenang Organisasi

Tanggung jawab dan pemegang wewenang implementasi PBR di UGM adalah sebagai berikut:

a. Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada

Masyarakat (WRS P3M)

WRS P3M bertanggung jawab dalam implementasi pedoman umum pembelajaran

berbasis riset (PUPBR) di lingkungan UGM

Dalam melaksanakan implementasi PUPBR WRS P3M dibantu oleh Pusat

Pengembangan Pendidikan (P3)

Ketua P3 bertanggung jawab dalam sosialisasi PUPBR ke semua satuan

pendidikan di lingkungan UGM

P3 memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan implementasi PUPBR

kepada semua satuan pendidikan maupun dosen di lingkungan UGM

Pelayanan bantuan teknis diselenggarakan atas dasar permintaan resmi dari satuan

pendidikan maupun dosen atau kelompok dosen di lingkungan UGM

Segala pembiayaan berkaitan dengan kegiatan di atas dibebankan pada

UGM/fakultas/jurusan pada anggaran yang sesuai.

b. Wakil Dekan Bidang Akademik

Wakil dekan bidang akademik di lingkungan UGM bertanggung jawab pada

implementasi PUPBR di lingkungan fakultas

Wakil dekan bidang akademik bertanggung jawab dalam sosialisasi PUPBR ke

semua satuan pendidikan di lingkungan fakultas

Wakil dekan bidang akademik bertanggung jawab dalam memonitor pelaksanaan

PUPBR di fakultas serta mengidentifikasi segala kendala berkaitan dengan

implementasi PUPBR

Wakil dekan bidang akademik berwenang mencari solusi dari kendala

implementasi PUPBR di fakultas

Wakil Dekan bidang akademik dapat meminta P3 untuk memberikan bantuan

teknis berkaitan implementasi PUPBR di fakultas yang bersangkutan

c. Ketua Bagian / Jurusan / Program studi (Prodi)

Ketua bagian/jurusan/prodi bertanggung jawab pada implementasi PUPBR di

lingkungan bagian/jurusan/prodi masing masing

Ketua bagian/jurusan/prodi bertanggung jawab dalam sosialisasi PUPBR ke semua

dosen di lingkungan bagian/jurusan/prodinya

Page 12: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

12

Ketua bagian/jurusan/prodi bertanggung jawab dalam mengidentifikasii segala

kendala berkaitan dengan implementasi PUPBR

Ketua bagian/jurusan/prodi berkewajiban melaporkan pelaksanaan PUPBR di

bagian/Jurusan/prodinya kepada wakil dekan bidang akademik.

d. Dosen

Memahami filosofi yang mendasari terciptanya PUPBR

Dosen menyusun RPKPS yang sesuai dengan PUPBR

Melaksanakan perkuliahan sesuai dengan PUPBR

Menciptakan suasana kondusif yang mendukung terwujudnya PBR

Mengembangkan lebih lanjut pelaksanaan PBR

Memberi informasi tentang rencana PBR yang dikelolanya kepada mahasiswa

secara terbuka.

e. Mahasiswa

Memahami model PBR

Mencari informasi tentang PBR di program studi masing-masing

Berpartisipasi aktif dalam program PBR sejak semester awal

IV.5. Rekaman Implementasi Pembelajaran Berbasis Riset Di UGM

Dari Tahun 2006-2010

Pada tahap awal inisiasi implementasi PBR dilakukan oleh Pusat

Pengembangan Pendidikan (P3) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada

Masyarakat (LPPM) UGM. Pada tahap selanjutnya implementasi dilakukan secara

paralel di tingkat universitas, fakultas, jurusan/prodi, dan dosen. Pada tahap inisiasi, P3

dan LPPM memfasilitasi implememtasi PBR dengan menyediakan program hibah

inovasi pembelajaran berbasis PBR. Adapun program hibah inovasi pembelajaran

berbasis PBR yang telah diselenggarakan adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun 2006, P3 memfasilitasi program hibah inovasi pembelajaran berbasis

PBR. Setelah melalui tahap evaluasi yaitu, desk evaluation dan oral presentation

dapat ditetapkan 8 pemenang, sebagai berikut:

2.

No Name Innovation Faculty

1

Drs. A. Adaby Darban,

S.U.

Negara, Birokrasi, dan Kekuasaan

Ilmu Budaya

2

Prof. Ir. Wihandoyo, M.S.,

Ph.D & Ir. Sri Harimurti,

S.U.

Implementasi Penelitian "Produktivitas Ayam

Petelur Afkir Yang Diberi Perlakuan Induce

Molting" Sebagai Basis Pembelajaran Terpadu

Pada Mata Ajaran Ilmu Produksi Ternak

Unggas

Peternakan

3

Djoko Santosa, Ssi., Msi.

& Dr. J. Soegihardjo, Apt.

Desain Pembelajaran Mata Kuliah Kultur

Jaringan Tanaman Berbasis Hasil-Hasil

Penelitian Laboratorium Kultur Jaringan

Tanaman Fakultas Farmasi UGM

Farmasi

4

Drs. John Suprihanto,

Mim., Ph.D. Cand

Program Pembelajaran Matakuliah

Manajemen Dengan Pola Penerapan Tri Ekonomi

Page 13: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

13

Dharma Terpadu, Di Fakultas Ekonomi UGM

5

Prof. Dr. Sri Raharjo

Reseach-Based Learning Pada Mata Kuliah

Teknologi Daging dan Ikan

Teknologi

Pertanian

6

Dr. Ir. Endang

Sulistyaningsih, M.Sc

Hibah Kompetisi Pembelajaran

Proyek/Penelitian Dalam Mata Kuliah Nutrisi

Tanaman

Pertanian

7

Prof. Dr. Ir. Didik

Indradewa, Dip.Agr.St. &

Eka Tarwaca Susila Putra,

Sp., M.P.

Reseach Based Learning (Rbl) Dan Project

Based Learning (Pbl) Sebagai Alternatif

Metode Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi

Tanaman

Pertanian

8

Dodi Kastono, S.P., M.P.

Perbaikan Metode Pembelajaran Mata Kuliah

Dasar-Dasar Agronomi Berbasis Penelitian

Guna Meningkatkan Kompetensi Dan

Relevansi Lulusan

Pertanian

3. Pada tahun 2009 LPPM memfasilitasi program hibah inovasi pembelajaran berbasis

PBR. Setelah melalui tahap seleksi dapat ditetapkan 25 pemenang, sebagai berikut:

No Nama Judul Penelitian Fakultas

1 Dra. Ratnawati, S.U. Implementasi Nilai-nilai Multikulturalisme

Melalui Metode Inter-Communities

Angagement Building (ICEB) Untuk

Mewujudkan Kepadulian Diantara

Komunitas/Organisme Kemahasiswaan

ISIPOL/ lmu

Pemerintahan

2 Dr.Siti Hariti

Sastriyani,S.S.,M. Hum

Pengembangan Model Materi Pengkajian

Sastra Perancis Berbasis Riset dan 5 Pilar

RPKPS

Ilmu

Budaya/Peranci

s

3 Dr. Franciscus

Xaverius Nadar, MA.

Tindak Tutur dalam Pragmatik Ilmu

Budaya/sastra

4 Samsul Ma,arif M.,

S.Fi.,M.A.

Modul Mata Kuliah Agama dan Sains

Berbasis Riset

Filsafat/Ilmu

Filsafat

5 Agus Himawan

Utomo,S.S.,M.Ag.

Imanensi dan Transedensi Tuhan Filsafat

6 Dra. Siti Daulah

Khoiriati , MA

Meningkatkan Pemahaman dalam Mata

Kuliah " Sejarah Diplomasi Asia Timur"

Menggunakan Kerangka Hubungan

Internasional dengan Eksplorasi Teoritik

Melalui Pembuatan Buku Ajar dan Multi-

Media Learning Material

ISIPOL

7 Dr. Agustinus

Supriyanto

Globalisasi Melalui Organisasi Internasional Hukum/Hukum

Internasional

8 Pujiharto,S.S.,M.Hum Pengembangan Bahan ajar Teori Prosa

Berbasis Materi yang Kontekstual

Ilmu

Budaya/Sastra

Indonesia

9 Dr. Wening Udasmoro,

M. Hum. DEA

Integrasi dan Kontinuitas Pembelajaran

Berbasis Riset Mata Kuliah Seminar Sastra

Perancis

Ilmu

Budaya/Sastra

Roman

10 Pof. Dr. Karna

Wijaya,M.Eng

Introduksi Sistem Supramolekular dalam

Pembelajaran Pengantar Ilmu Material

MIPA/Kimia

11 Bilal Ma'ruf,ST.,MT. Aplikasi Survai GPS untuk Pemantauan

Gerakan Massa Tanah

Teknik/Teknik

Geodesi

Page 14: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

14

12 Dr.rer.nat.Dedi

Rosadi,S.Si.,M.Sc.

Pengantar Analisa Runtun Waktu dan

Terapannya di Bidang Ekonomi dan

Keuangan Indonesia

MIPA/Matemati

ka

13 Ir. Rini Dharmastiti,

MSc.,Ph.D.

Sendi Lutut Tiruan Buatan Indonesia untuk

Modul Mata Kuliah Tribologi

Teknik/Teknik

Mesin dan

Industri

14 Dr. Triyono, SU Deaktivasi Katalis Sistem Logam Pengemban

Untuk Pengembangan Materi Mata Kuliah

Katalis Dalam Industri

MIPA/Kimia

15 Nazrul

Effendi,ST.,MT.

Perancangan Bahan ajar Berbasis Penelitian

untuk Memperkuat Pemahaman Mahasiswa

dan Update Perkembangan Terkini pada

Matakuliah Kecerdasan Buatan

Teknik/Teknik

Fisika

16 Pof. Dr. Endang Tri

Wahyuni,MS.

Materi Mata Kuliah Pengolahan Limbah

Kimia yang Berbasis Riset Dosen Pengampu

MIPA/Kimia

17 Ir. Budi Setiyanto,MT Implementasi Perangkat-Keras Model Dasar

Pengirim Penerima Komunikasi Digital untuk

Mendukung Pembelajaran Berbasis Penelitian

Perpusat Mahasiswa

Teknik/Teknik

Elektro

18 Prof. Dr. Sri Wahyuni Pengajaran Teori Modul Berbasis Riset MIPA/Matemati

ka

19 drh. Agustina Dwi

Wijayanti,MP.

Efektivitas terapi doksisiklin melalui

parameter farmakokinetik/farmakodinami

(PK/PD) pada satwa liar

Kedokteran

Hewan

20 Dr. drg. Widjijono, SU Implementasi Materi Mata Kuliah Malam

Kedokteran Gigi Berbasis Hasil Penelitian

Fakultas

Kedokteran Gigi

21 drh.R.Gagak Doni

Satria,MP.

Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam

Aplikasi Obat-obatan pada Klinik Veteriner

melalui Pembelajaran Berbasis Riset

Kedokteran

Hewan/Kedokte

ran Hewan

22 Dr. Ir. Latif

Sahubawa,MSi

Optimalisasi Belajar Mandiri (E-Learning) &

Peningkatan Kompetensi Mahasiswa melalui

Pengembangan Bahan ajar Multimedia

Animas & Buku Ajar Berbasis Riset (

Research Based Learning)

Pertanian/Ilmu

Perikanan

23 Dr. Harjono, S.

Hut.,M.Si

Peningkatan Kualitas Luaran Ilmu Penyakit

Hutan dengan Muatan Penyakit Hutan Penting

di Indonesia

Kehutanan/Budi

daya Hutan

24 Prof. Ir. TA. Prayitno

Mfor. Ph.D.

Pengaruh Pemanasan Pada Wetabilitas Kayu Kehutanan

25 Tri Anggraeni

Kusumastuti

Peningkatan Kinerja Industri Melalui

Penerapan Eco-Efficiency pada Usaha

Penggemukan Sapi

Peternakan/Sosi

al Ekonomi

Karena PBR merupakan amanah RENSTRA maka masing-masing Fakultas di

lingkungan UGM merencanakan kegiatan tersebut dan dinyatakan pada Rencana

Operasional (RENOP). Pelaksanaan PBR pada masing-masing fakultas, jurusan, atau

program studi, difasilitasi oleh P3 dan didukung oleh beberapa sumber dana yaitu, RKAT,

PHK, dan WCRU. Beberapa Fakultas yang telah menyelenggarakan PBR dengan dukungan

dana dari program hibah yaitu, Fakultas Teknologi Pertanian menyelenggarakan PBR

dengan dukungan dana PHK tema B. Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas

Pertanian dan Program Studi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan menyelenggarakan

PBR dengan dukungan dana PHKI tema B. Selain itu Fakultas Filsafat menyelenggarakan

PBR dengan dukungan dana dari WCRU. Adapun fakultas lainnya menyelenggarakan PBR

Page 15: plugin-pupbrindonesia-1.pdf

15

secara terinstitusi dengan dukungan dana dari RKAT fakultas masing-masing. Sampai saat

ini usaha implementasi PBR di UGM masih terus berlangsung sebagaimana diamanatkan

oleh RENSTRA UGM.

V. DAFTAR PUSTAKA

1. Pusat Pengembangan Pendidikan, 2009, Naskah Akademik Student Teacher

Aesthetic Role- sharing (STAR), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

2. Harsono, 2005, Pengantar Problem-Based Learning. Medika, Yogyakarta,

Indonesia.

3. Roach M., Blackmore P., Dempster J., 2000, Supporting High-Level Learning

Through Research-Based Methods: interim guideline for course design, TELRI

Project-University of Wrwick.

4. Clark BR., 1997, The Modern Integration of Research Activities with Teaching and

Learning, J. Higher Educ., 1997; 68:241-255

5. Griffith Institute for Higher Education, 2008, Research-based learning: strategies

for successfully linking teaching and research. University of Griffith.

6. Universitas Gadjah Mada, 2007, Rencana Strategis Universitas Gadjah Mada Tahun

2008 - 2012; Yogyakarta.