plugin rumah%20susun
DESCRIPTION
dfaadTRANSCRIPT
Efektifitas Ruang Publik di Rumah Susun:Kajian Perilaku Penghuni Rusun
Case Study : Rusun Industri Dalam
EfektifitasEfektifitas RuangRuang PublikPublik didi RumahRumah SusunSusun::KajianKajian PerilakuPerilaku PenghuniPenghuni RusunRusun
Case Study : Case Study : RusunRusun IndustriIndustri DalamDalam
SOSTEK PERANCANGANLINGKUNGAN BINAAN
SOSTEK PERANCANGANLINGKUNGAN BINAAN
AR. 5151
Program Magister ArsitekturAlur Perumahan & PermukimanProgram Magister ArsitekturAlur Perumahan & PermukimanFakultas Teknik Sipil & PerencanaanINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005Fakultas Teknik Sipil & PerencanaanINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
MATERI PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
KERANGKA PEMIKIRAN
KAJIAN TEORITIS
KAJIAN STUDI KASUS: RUMAH SUSUN INDUSTRI DALAM
Latar BelakangFenomena Perilaku Penyesuaian Penghuni Rusun Terhadap Lingkungan
Penekanan Aspek Perilaku Penghuni Rusun Pada R.Publik
Teori & Tujuan Tentang RusunTeori Relevan Attitude di Rusun
TerritorialitasTeori Relevansi Perilaku Terhadap R.Publik
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Latar BelakangPembangunan rumah susun merupakan respon terhadap kebutuhan rumah bagi masyarakat. Rumah susun menjadi alternatif pilihan untuk penyediaan hunian karena merupakan pilihan yang ideal bagi negara-negara berkembang. Daerah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi memiliki permasalahan pada kurangnya ketersediaan hunian, ketidak layakan hunian dan keterbatasan lahan. Hal ini membutuhkan suatukonsep perencanaan dan pembangunan yang tepat agar permasalahan hunian dapat terselesaikan.
Pend
ahulu
an
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Latar Belakang
Program Pembangunan Rumah Susun dewasa ini,khususnya bagi masyarakat golongan menengah kebawah di kota-kota besar,dinilai ada yang berhasil maupun ada yang kurang berhasil.
Pelaksanaannya melalui program terpadu “Tribina” (Bina Manusia,Bina Lingkungan dan Bina Usaha) dengan maksud untuk memadukan antara Pembangunan Rumah Susun (Fisik/Lingkungan) dengan Penyediaan Fasilitas tempat usaha(Sosial/Ekonomi), maka dari itu di perlukan suatu Kajian Penelitian untuk mendapatkan suatu Penemuan Konsep baru yang dapat di aplikasikan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
Penelitian yang lebih mendalam mengenai Hubungan yang saling mempengaruhi antara Fisik Rumah Susun dengan Penghuninya yang tercermin dari pelakunya,karena di dalam Merancang sebuah Rumah Susun harus peka terhadap Kondisi Sosial Budaya Penghuninya ,dalam rangka adaptasi dari perilaku kehidupan pola perumahan horizontal menuju pola perumahan vertikal juga mempengaruhi kondisi sosial psikologis dan perilaku penghuninya.
Pend
ahulu
an
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Pend
ahulu
anFenomena Perilku Penyesuaian Penghuni
Terhadap Lingkungan•Penghuni cenderung lebih menyenangi bergerak secara Horizontal. Keberadaan fasilitas ruang publik pada setiap lantai seperti tangga,selasar,tempat jemur,teras dan ruang komunal ,cukup berperan dalam mengarahkan penghuni lebih banyak bergerak dan berhubungansosial•Fasilitas Ruang Publik pada setiap lantai mendorong penghuni untuk memanfaatkan kepemilikan pribadi (Intervensi dan Territori pada Ruang Publik)•Fasilitas Ruang publik pada lantai dasar (ruang komunal) kurang optimal ,menjadikan daerah ini lebih sepi dan mendorong penghuni untuk berperilaku kurang baik.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Pend
ahulu
anPenekanan Aspek Perilaku Penghuni RUSUN
Pada Ruang Publik•Bagaimana gambaran karakteristik dari pola pemanfaatan fasilitasruang publik di rumah susun?•Faktor-faktor apa saja (baik secara fisik/non fisik) yang mempengaruhi terbentuknya pola perilaku pemanfaatan ruang publik?•Kendala secara psikologis dari penghuni yang berhubungan dengan perilaku penyesuaian hidup di rumah susun.?•Penyediaan dan pemanfaatan ruang publik yang masih kurang optimal menyebabkan adanya tendensi kepada penghuni untuk berbuat tidak baik•Ruang Publik seperti apa yang optimal dalam menunjang aktivitas bersama? Apakah melalui uji beda?
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kera
ngka
Pemi
kiran
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
PENGERTIAN
Teori Tentang Rumah Susun
No.16 UU tahun 1985 tentang rumah susun, pasal 1 ayat 1,
Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
Satuan rumah susun, bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
1. Satuan rumah susun adalah rumah susun yang tujuan digunakan sebagai tempat hunian.
2. Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.
3. Benda bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun tetapi yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.
4. Tanah bersama adalah sebidang tanah yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisahYang diatasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan ijin bangunan.
Jadi rumah susun merupakan suatu pengertian yuridis arti bangunan gedung bertingkat yang senantiasa mengandung sistem kepemilikan perseorangan dan hak bersama, yang penggunaannya bersifat hunian atau bukan hunian. Secara mandiri ataupun terpadu sebagai satu kesatuan sistem pembangunan
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Tujuan Pembangunan Rumah Susun
Tujuan Khusus Pembangunan Rumah Susun :untuk mengendalikan lajunya pembangunan rumah-rumah biasa yang banyak memakan lahan.
Sasaran Penghuni Rumah Susun:• Masyarakat yang terkena langsung proyek peremajaan dan pembangunan• Masyarakat sekitar yang berada dalam lingkup kumuh yang segera akan
dibebaskan• Target jual ditujukan pada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah,
dengan penghasilan antara Rp. 600.000 sampai Rp. 1.500.000
UU No. 16 tahun 1985 Tentang Rumah Susun, Tujuan Pembangunan Rumah Susun adalah:
Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan menengan kebawah, yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya.Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah didaerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Tujuan Pembangunan Rumah Susun
Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun
1. Ruang; memenuhi fungsi utamanya sebagai tempat tinggal sehari-hari, tempat usaha atau fungsi ganda.
2. Struktur, komponen dan bahan bangunan; memperhatikan prinsip koordinasi modular dan syarat konstruksi
3. Kelengkapan rumah susun; dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, penangkal petir, jaringan air bersih, , saluranpembuangan air hujan, saluran pembuangan air limbah, tempat sampah tempat jemuran, kelengkapan pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas.
4. Kepadatan dan tata letak bangunan; memperhitungkan (KDB), (KLB), ketinggian dan kedalaman bangunan serta penggunaan tanah untuk mencapai optimasi daya guna dan hasil guna tanah..
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Tujuan Pembangunan Rumah Susun5. Satuan rumah susun
Mempunyai ukuran yang standar minimum 18 m2 dengan lebar muka minimal 3 m- Dapat terdiri dari satu ruang utama (ruang tidur)dan ruang lain (ruang
penunjang)didalam dan/atau diluar ruang utama.- Dilengkapi dengan sistem penghawaan dan pencahayaan buatan yang cukup,
sistem evakuasi penghuni yang menjamin kelancaran dan kemudahan, sistem penyediaan daya listrik yang cukup dan menerus, serta sistem pemompaan air secara otomatis.
- Batas pemilikan satuan rumah susun dapat berupa ruang tertutup dan/atau sebagian terbuka dan/atau ruang terbuka.
6. Benda bersamaBenda bersama dapat berupa prasarana lingkungan dan fasilitas lingkungan.
7. Bagian BersamaBagian bersama dapat berupa ruang untuk umum, struktur dan kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan fasilitas lingkungan yang menyatu dengan bangunan rumah susun.
8. Prasarana lingkunganPrasarana lingkungan berupa jalan setapak, jalan kendaraan sebagai penghubung antar bangunan rumah susun atau keluar lingkungan rumah susun, tempat parkir dan/atau tempat penyimpanan barang, utilitas umum yang terdiri dari jaringan air limbah, jaringan sampah, jaringan pemadam kebakaran, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya.
9. Fasilitas lingkunganLingkungan rumah susun harus dilengkapi fasilitas perniagaan dan perbelanjaan, lapangan terbuka, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas pemerintah dan pelayanan umum serta pemakaman dan pertamanan.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Teori Relevan Attitude di Rumah Susun
TEORI PERILAKU DAN LINGKUNGAN
C. Heimsath memberikan pengertian perilaku :Perilaku manusia didalam lingkungan merupakan proses interaksi antara manusia dan lingkungan yang melibatkan motivasi dan kebutuhan-kebutuhan individual maupun sosial.
Rapoport dan O H.Summers memberikan pengertian perilaku sebagai :Kemungkinan sikap yang diambil dalam menganalisis pengaruh lingkungan fisik pada perilaku adalah:
Environment Determinism, yaitu pandangan yang beranggapan lingkungan fisik menentukan perilaku. Pada pandangan ini manusia dituntut mempunyai kemampuan adaptasi yang besar.
• Possibilism, yaitu pandangan bahwa lingkungan fisik memungkinkan dan membatasi manusia melakukan kegiatan yang terutama didasarkan pada kriteria
• Cognition(Pengenalan):merupakan sesuatu yang diperoleh dari kegiatan –kegiatan persepsi , imajinasi, berpikir, nalar (reasoning),pengambilan keputusan yang di pengaruhi oleh lingkungan fisik, lingkungan social, kebudayaan,stratifikasi, pengalaman dan pendidikan individu.
• Perception merupakan hasil pengalaman (stimulus) lingkungan yang langsung dikaitkan dengan suatu arti/makna.
• Motivation(alasan),yaitu sesuatu yang erat kaitannya dengan kondisi fisik psikologis individu yang bersifat energetic, keterangsangan, keterarahan.
• Attitude, yaitu sikap atau pendirian hasil kognisi individu yang mempengaruhi motivasi dan tindakan perilakunya terhadap lingkungan.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Teori Relevan Attitude di Rumah SusunAltman meliputi tiga komponen utama:A.Gejala perilaku lingkungan· Anthopometri.· Proxemics· Personal Space· Teritoriality· Privacy· Crowding· Persepsi dan Kognisi
B. Kelompok PemakaiKelompok pemakai yang beranekaragam akan menimbulkan pola-pola kebutuhan yang berbeda pula yang juga di pengaruhi oleh kualitas lingkungan.
C. Tatanan (Setting)Setting memiliki ciri-ciri batasan yang jelas,dalam waktu tertentu serta struktur dimana elemen social dan fisik bergabung dengan konteks social (sosialisasi kultur).
Pengukuhan pembulatan subyektif
Seleksi
Interpretasi
Persepsi
Informasi
Orientasi, nilai budaya,
pengalaman
Affordances of the environment
Perseption
Motivation needs
Skemata
Emotional respons
Spatial BehaviourCognition and affect
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Teritorialitas Attitude di Rumah Susun
TERITORIALITAS
Menurut Victor Hugo, (Sommmer, Robert, Personal Space : The Behavioral Basisof Design, Pretince Hall Inc, New Jersey, 1969)“ Every man a property owner, no one master”, Yang dapat diartikan bahwa setiap orang memiliki daerah pribadi.
Menurut Edwart T. Hall dalam buku The Hidden Dimension, 1966 “…. Behaviour by which an organisn characteristically lays claim to an area and defend it against member of its species.” , teritorialitas adalah perilaku pengakuan suatu daerah oleh individu yang akan dilindungi dari gangguan dari individu lainGary T. Moore, Environment Behaviour Studies dalam buku Introduction to Architecture(1979) menyatakan 5 yang berkenaan dengan objek-objek, tempat-tempat, wilayah geografis yang ukuran luasnya tidak tertentu dan karateristik teritori sebagai berikut:1. Teritori mempunyai bentuk misalnya benda, mainan, kursi, kamar, rumah
sampai Negara.2. Teritori menyangkut masalah kepemilikan/ kendali terhadap penggunaan suatu
tempat/ objek. 3. Pemilik teritori akan memberikan identitas dirinya dengan menggunakan
simbol-simbol ataupun benda-benda sebagai tanda.4. Teritori dapat dikuasai, dimiliki atau dikendalikan oleh seorang individu ataupun
kelompok-kelompok.5. Teritori berhubungan dengan kepuasan terhadap kebutuhan/ dorongan atas
status. Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
Teritorialitas Attitude di Rumah Susun
Teritori umum terbagi dalam 3 tipe:a. Yang dapat disewa. Kendalinya terjadi pada waktu
penggunaannya, jika waktunya sudah habis, maka pemakaiannya harus berhenti.
b. Secara bergantian, dalam hal ini menyangkut aturan pakainya, yaitu merupakan akses terhadap tujuan misalnya bergantian menggunakan lapangan olah raga dan sebagainya.
c. Ruang terpakai, menyangkut daerah sekeliling, yang secara sementara dianggap di bawah kendalinya (seperti pada rumah susun)
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Perilaku Terhadap Teori RelevansiRuang Publik
Kajia
nTeo
riotis
”Rancangan desain dan struktur bangunan dapat menciptakan perubahan besar secara psikologis” (Myers, 1983).
PEMANFAATAN HUNIAN
”Rumah Susun sebagai rumah, dapat diartikan suatu bangunan dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat dimana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan pada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat”.(Sarlito W, dalam Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, 1984 : 145).
”Tingkatan kebutuhan manusia akan rumah dari tingkat terbawah ke atas, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, kebutuhan sosial, harga diri atau kehormatan, dan aktualisasi diri merupakan jenis kebutuhan yang perlu disediakan oleh suatu rumah.”(Maslow dan Kurt Goldstein, 1986)
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Pemanfaatan (Efektifitas) Ruang PublikKa
jianT
eorit
is
Ruang publik dapat digunakan sebagai sarana penambah penghasilan serta aktivitas sosial rumah lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan sosial tersebut, btk rancangan ruang publik dapat berfungsi untuk kegiatan ekonomi penghuninya.
Herlianto, (1986 : 86)
Ruang publik dapat membangkitkan hasrat penghuni menjadi satu komunitas, sehingga dapat dikondisikan sifat pemakaian, pemeliharaan dan pengawasan secara bersama.
Newman, (1990)
Ruang publik merupakan kebutuhan ruang yang berfungsi sebagai ruang sosial, yaitu sebagai salah satu kebutuhan pokok pemukim untuk mengembangkan kehidupan bermasyarakat.
Weilman & Leighton (1979)
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nTeo
ritis
” Fasilitas lingkungan sebagai pengikat antar kelompok akan lebih efisien fungsinya,jika berada di batas antar kelompok ,artinya ruang publik dapat berfungsi sebagai pengikat antar kelompok unit hunian,yang pada akhirnya berfungsi juga sebagai interaksi sosial.”(Christopher Alexander,1977)
” Ruang publik dilingkungan perumahan menjadi sarana penghuni rumah untuk lebih banyak beraktivitas di luar rumah,karena sebagian dari mereka tinggal dirumah-rumah sempit kota dan pada masyarakat golongan menengah kebawah ruang publik juga dijadikan sarana menambah penghasilan.”(Herlianto,1986)
Jadi pada dasarnya perilaku pemanfaatan ruang bersama di rumah susun harus dapat membentuk penghuninya menjadi satu komunitas yang dinamis.Seperti di katakan Newman(1990) untuk membentuk satu komunitas perlu rancangan ruang publik yang memberi keleluasaan penghuni unuk saling berkomunikasi.
Pemanfaatan (Efektifitas) Ruang Publik
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
EFEKTIFITAS RUANG PUBLIK DI RUSUN:
KAJIAN PERILAKU PENGHUNI RUSUN
CASE STUDY:
RUMAH SUSUN INDUSTRI DALAM ,BANDUNG
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usImage Rumah Susun Industri Dalam
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nsSt
udiK
asus
Lokasi dan HistorisSejarah Penataan Rumah Susun Industri Dalam
Tahun 1980; Sertifikasi tanah di RT 07, 08 dan
09 Walikota Bandung, mengusulkan
pembangunan rumah susun sebagai langkah
peremajaan dan penertiban permukiman
Industri Dalam
Tahun 1986; Dilakukan proses persiapan
pembangunan rumah susun oleh
Puslitbangkim dan Bappeda.
Dana pembangunan Rumah Susun berasal
dari bantuan OECF sebesar 4,2 Milyar.
Rencana pembangunan yang diajukan
kepada warga adalah pembangunan
Rusunawa secara kemitraan, Komplek
Maisonette tumpuk dan rumah toko (ruko)
untuk fungsi komersial.
1986 Dibangun 3 blok bangunan Rumah
Susun, yang masing-masing bangunan terdiri
dari 4 lantai. Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStui
diKa
sus
Lokasi dan HistorisLOKASI
Rumah Susun Industri Dalam berada pada wilayah Kelurahan Arjuna,Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Jawa Barat. Komplek Industri Dalam merupakan wilayah Kampung Kota dengan luas wilayah 2,4 Hektar. Dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
Utara : Yayasan Bina BhaktiSelatan : Jl. IndustriTimur : Sungai CitepusBarat : Pabrik profil kayu digang
Industri dalam
Industri Dalam merupakan area komersial yang didukung prasarana dan sarana yang cukup lengkap. Disekitar kawasan Industri Dalam terletak pasar induk dan terminal ciroyom, Pasar loak Jatayu, pasar Baru pertokoan, Pasar Gang Soleh dan Stasiun Kereta Api.Pencapaian kelokasi dapat dilakukan dari timur melalui Jalan pasir Kaliki, Jalan Gedong Delapan dan Jalan Industri. Sedangkan daari arah barat melalui Jalan Arjuna dan Jalan Industri. Selain itu pencapaian lainnya dapat melaui Jalan Kebonkawung, jalan Gardujati, Jalan Kesatrian daan Jalan Industri dalam
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Stra
tegiP
erun
tukan
Lahan
Kawa
san Konstilasi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usMapping Sirkulasi Makro Kawasan
PETA SIRKULASI MODA TRANSPORTASI
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usMapping Intensitas Dalam Unit
PETA SEBARAN KELOMPOK AKTIVITAS PER UNIT
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usMapping Sirkulasi Dalam Lantai DasarPETA SIRKULASI DAN RUANG KOMUNAL
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usMapping Sirkulasi Dalam Unit
PETA SIRKULASI DAN RUANG KOMUNAL
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usMapping Sirkulasi Dalam Unit
PETA SIRKULASI DAN RUANG KOMUNAL
GAMBAR DESIGNRUSUN INDAL
GAMBAR DESIGNRUSUN INDAL
GAMBAR DESIGNRUSUN INDAL
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajia
nStud
iKas
usMapping Sirkulasi Dalam Unit
DESIGN TAMPAK DAN POTONGAN BANGUNAN
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Reka
yasa
Tekn
ologi
REKAYASA DESIGN
Rekayasa Teknologi dalam Design diusulkan :
Berupa Tatanan Modular dari Perancangan
Desain Terkait sebagai kebutuhan penghuni
Desain disesuaikan dengan pola perilakupenghuni
Merancang Rusun hrs peka terhadap kondisi sosial budaya
Desain sesuai dengan gambaran karakteristik penghuni
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Reka
yasa
Tekn
ologi
Mapping Sirkulasi Dalam Unit
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Reka
yasa
Tekn
ologi
Penataan Secara Modular Bagi Hunian Per-Satuan Unit
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Reka
yasa
Tekn
ologi
Penataan Secara Modulan
Rekayasa teknologi melaluipenataan ruang hunian
persatuan unit ,dilihat dariaspek sosial behaviour adalah
sebagai rangka pemisah antarahunian sehingga dapat sedikit
menjawab permasalahanmengenai intervensi yang di
sebabkan karenapenyalahgunaan teritorialitas
dari penghuninya,sehinggadengan pembagian satuan unit
yang jelas,diharapkan penghunidapat meminimasi perilaku
penyimpangan daerahteritorialitas.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rrek
ayas
aTek
nolog
iPenataan Secara Modulan
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rrek
ayas
aTek
nolog
iPenataan Secara Modular
Penataan secara modular dengan pembagiandaerah teritorialitas yang jelas dpt meminimasiintervensi lahan
Teknologi yang diwujudkan dlm bahanbangunanmenyebabkan kesanbahwa rusun takselamanya kumuh
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Reka
yasa
Tekn
ologi
Penataan Secara Modular
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Reka
yasa
Tekn
ologi
Penataan Secara Modulan
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Terima kasih
Indyastari Wikan Ratih252.04.015
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp