plugin-40ppi mentimun

Upload: abang-keren

Post on 19-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMANPANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY

MENTIMUN CUCUMBER (Cucumis sativus L. )nama lain alternative names Botanical name Cucumis sativus L. English Cucumber Indonesia Mentimun

PVT/PPI/22/1 Tanggal : 3 Maret 2007 Dengan Adendum Baru : Tidak

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS, yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document, which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been established.

Kata Pengantar Dok. PVT/PPI/22/1

Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Mentimun disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan,

Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang memerlukan informasi ini.

Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen: Dok.PVT/PP/1/1. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Mentimun dalam melakukan tugasnya untuk menguji BUSS spesies Mentimun.

PPI spesies Mentimun disusun mengacu kepada Guidelines for The Conduct of Test of DUS (GCT) spesies Cucumis sativus L. yang dikeluarkan oleh UPOV dengan nomor dokumen: TG/61/7 (proj. 1)

Penyesuaian PPI spesies Mentimun dengan Panduan dari UPOV tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman Mentimun. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para penyusun.

Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Mentimun.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kepala,

Ir. Hindarwati. MSc. NIP. 080 037 383

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS[Bahasa Indonesia]

Halaman I. Subjek Panduan II. Bahan yang Dibutuhkan III. Pelaksanaan Pengujian IV. Metoda dan Pengamatan V. Pengelompokan Varietas VI. Karakteristik dan Simbol VII. Tabel Karakteristik VIII. Penjelasan Tabel Karakter 1 1 2 2 3 4 6 10

[English]

Page I. Subject of these Test Guidelines II. Material Required III. Conduct of Tests IV. Methods and Observations V. Grouping of Varieties VI. Characteristics and Symbols VII. Table of Characteristics VIII. Explanations of the Table of Characteristics 1 1 2 2 3 4 6 10

PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI) MENTIMUN GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT/PPI) CUCUMBER

I. Subjek Panduan Subject of these Test Guidelines PPI ini dapat diterapkan untuk semua varietas Cucumis sativus L. These Test Guidelines apply to all varieties of Cucumis sativus L.

II. Bahan yang Dibutuhkan Material Required 1. Kantor Pusat PVT memutuskan kapan, dimana dan pada kondisi kualitas apa dan kuantitas berapa materi tanaman harus diserahkan untuk pengujian varietas. Jumlah minimum materi tanaman atau benih yang dianjurkan adalah : The competent authorities decide when, where and in what quantity and quality the plant material required for testing the variety is to be delivered. Applicants submitting material from a state other than that where the testing takes place must ensure that all customs formalities are complied with. As a minimum, for each year of test the following quantity of plant material or seed is recommended: Varietas dengan perbanyakan benih: 20 gram benih Seed propagated varieties: 20 g of seed Bahan tanaman yang diberikan harus sehat, tidak menurun vigornya, atau diserang oleh hama atau penyakit penting. Kualitas benih yang dikirim tidak boleh di bawah standar sertifikasi benih atau pemasaran, khususnya kemampuan perkecambahan dan kadar air. The plant material supplied should be visibly healthy, not lacking in vigor, or affected by any important pest or disease. The quality of the seed to be delivered should not be below the standards of seeds for certification or marketing in the country concerned, especially in regard to germination capacity and moisture content. 2. Benih tidak boleh diberi suatu perlakuan yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya, kecuali diizinkan atau diminta oleh pemeriksa PVT. Jika benih telah mendapat suatu perlakuan, maka perlakuan yang diberikan harus dijelaskan secara rinci.

1

The plant material must not have undergone any treatment unless the competent authorities allow or request such treatment. If it has been treated, full details of the treatment must be given.

III. Pelaksanaan Pengujian Conduct of Test 1. Lamanya waktu pengujian minimum 2 (dua) siklus pertumbuhan. The minimum duration of tests should be two similar growing cycles. 2. Pengujian biasanya dilaksanakan pada satu tempat yang ditentukan oleh Kantor Pusat PVT. Jika karakter penting tidak dapat terlihat pada tempat itu, maka pelaksanaan pengujian dilakukan pada tempat lain. The test should normally be conducted at one place. If any important characteristics of the variety cannot be seen at that place, the variety may be tested at an additional place. 3. Pelaksanaan pengujian harus dilakukan pada kondisi yang dapat menjamin spesies tersebut tumbuh dengan normal. Petak berukuran cukup sehingga memungkinkan beberapa tanaman atau bagian-bagian tanaman untuk dipindahkan untuk pengamatan dan pengukuran selama periode tumbuh tanpa mengganggu penilaian diakhir pengamatan. Tanaman yang digunakan untuk penilaian minimal 20 tanaman. Tanaman dalam petakpetak yang terpisah dapat diamati dan diukur hanya jika ditumbuhkan pada kondisi lingkungan yang sama. The test should normally be carried out in the greenhouse under conditions ensuring normal growth. The size of the plots should be such that plants or parts of plants may be removed for measurement and counting without prejudice to the observations which must made up to the end of the growing period. As a minimum, each test should include a total of 20 plants. Separate plots for observation and for measuring can only be used if they have been subject to similar environmental conditions. 4. Penilaian lain sebagai tambahan untuk maksud-maksud tertentu dapat dilaksanakan. Additional tests for special purposes may be established.

IV. Metode dan Pengamatan Method and Observation 1. Semua tanaman yang disebutkan pada Bab III harus digunakan untuk pengujian keseragaman. Ditetapkan standar populasi 1%, dengan peluang diterima paling sedikit 95%. Dalam kasus ukuran contoh, untuk populasi

2

sebanyak 20 tanaman maka jumlah maksimum tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah 1 (satu) tanaman. All plants indicated under Chapter III above should be used for the testing of uniformity. A population standard of 1% and an acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of a size of 20 plants, the maximum number of off-types allowed would be one. 2. Semua pengamatan ditentukan dengan pengukuran atau penghitungan terhadap 20 tanaman atau bagian-bagian dari 20 tanaman tersebut. All observations determined by measurement or counting should be made on 20 plants or parts taken from each of 20 plants. 3. Semua pengamatan pada daun harus dilakukan pada perkembangan daun penuh sejak buku ke-15. All observations on the leaf should be made on fully developed leaves from the 15th node. 4. Kecuali ada ketentuan lain, semua pengamatan pada buah, jika memungkinkan, dilakukan pada buah di batang utama saat stadium dipasarkan dan sebelum masak fisiologis. Unless otherwise indicated, all observations on the fruit should, if possible, be made on fruits of the main stem at market stage and before physiological ripening of the fruits. 5. Semua pengamatan pada buah muda dilakukan setelah pembungaan. All observations on the young fruit should be made just after flowering. 6. Jika karakteristik ketahanan digunakan untuk penilaian keunikan, keseragaman dan kestabilan, maka pencatatan harus dilakukan pada 20 tanaman dalam kondisi infeksi yang terkendali. When resistance of tolerance characteristics are used for assessing distinctness, homogeneity and stability, records must be taken under conditions of controlled infection with a defined pathotype and, unless otherwise specified, on at least 20 plants.

V. Pengelompokkan Varietas Grouping of Varieties 1. Koleksi varietas yang akan dikembangkan harus dibagi dalam kelompok untuk memudahkan penilaian keunikan. Karakteristik yang sesuai untuk tujuan pengelompokan adalah karakteristik berdasarkan pengalaman tidak beragam atau hanya sedikit berbeda dari varietas. Berbagai penampilan yang berbeda harus tersebar secara merata pada seluruh koleksi varietas.

3

The collection to be grown should be divided into groups to facilitate the assessment of distinctness. Characteristics which are suitable for grouping purposes are those which are known from experience not to vary, or to vary only slightly, within a variety and which in their states are fairly evenly distributed within the collection. 2. Direkomendasikan penggunaan karakter untuk pengelompokan varietas sebagai berikut: (i) Tanaman : Jenis kelamin (karakteristik 12) Plant : Sex expression (characteristic 12) Buah muda: Warna duri (karakteristik 16) Young fruit: Color of vestiture (characteristic 16)

(ii)

(iii) Partenokarpi (karakteristik 18) Parthenocarpy (characteristic 18) (iv) Buah : Panjang (karakteristik 19) Fruit : Length (characteristic 19) (v) Buah : Warna dasar kulit pada tahap siap jual (karakteristik 26) Fruit : Ground color of skin at skin at market stage (characteristic 26)

(vi) Kotiledon: Rasa pahit (karakteristik 42) Cotyledon: Bitterness (characteristic 42)

VI. Karakteristik dan Simbol Characteristics and symbols 1. Untuk menilai keunikan, keseragaman dan kestabilan, didasarkan pada daftar karakteristik yang disajikan dalam PPI. To assess distinctness, homogeneity and stability, the characteristics with their states are given in the Table of Characteristics of PPI. 2. Notasi (1 - 9), untuk tujuan proses data elektronik, diberikan disamping sifat-sifat untuk karakteristik yang berbeda. Notes (1 to 9), for the purposes of electronic data processing, are given opposite the states of the different characteristics. 3. Legenda: Legend: *) Karakteristik yang selalu harus digunakan dalam pengujian-pengujian terhadap semua varietas pada setiap periode tumbuh dan harus selalu diikutsertakan dalam mendeskripsi varietas, kecuali bila status

4

penampilan sebelumnya atau kondisi lingkungan setempat tidak memungkinkan untuk digunakan. Characteristics that should always be used every growing period for the examination of all varieties and should always be included in the description of the variety, except when the states of expression of a preceding characteristic or regional environmental conditions render this impossible. (+) Lihat Penjelasan pada Tabel Karakteristik See Explanation on the Table of Characteristics

5

VII. Tabel Karakteristik / Table of CharacteristicsNo. 1. Karakteristik Characteristics Tanaman: Tipe pertumbuhan Plant: Growth type Tanaman: Vigor Plant: Vigor bahasa Indonesia determinate indeterminate lemah sedang kuat pendek sedang panjang english Determined Indetermined Weak medium strong short medium long Varietas contoh Variety example Notasi Note 1 2 3 5 7 3 5 7

2.

3.

Tanaman: Panjang 15 buku pertama Plant: Total length of first 15 internodes Tanaman: Panjang ruas tunas samping Plant: Length of internodes of side shoots Daun: Ukuran helai Leaf: Size of blade

4.

pendek sedang panjang

short medium long

3 5 7

5.

kecil sedang besar terang sedang gelap tidak ada/sangat lemah lemah sedang kuat sangat kuat tidak ada/sangat lemah lemah sedang kuat sangat kuat pendek sedang panjang sempit sedang luas kurang dari 1 sama dengan 1 lebih dari 1

small medium large light medium dark absent or very weak weak medium strong very strong absent or very weak weak medium strong very strong short medium long narrow medium broad less than 1 equal to 1 more than 1

3 5 7 3 5 7 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 3 5 7 3 5 7 1 2 3

6.

Daun: Intensitas warna hijau daun Leaf: Intensity of green color

7.

Daun: Tonjolan pada permukaan Leaf: Blistering

8.

Daun: Lekukan tepi daun Leaf: undulation of margin

9.

Daun: Panjang cuping terminal Leaf: Length of terminal lobe

10.

Daun: Lebar cuping terminal Leaf: Width of terminal lobe

11. (+)

Daun: Rasio panjang/lebar cuping terminal Leaf: Ratio length/width of terminal lobe

Gb.1. Daun : rasio panjang / lebar Fig. 1. Leaf: ratio length / width

6

12. (*)

Tanaman: Jenis kelamin Plant: Sex expression

bunga jantan dan betina terdapat secara bersamaan kebanyakan bunga betina hampir semua bunga betina

male and female flowers approximately equally present mainly female flowers almost exclusively female flowers

1

2 3

13.

Tanaman: Jumlah bunga betina tiap ruas Plant: Number of female flowers per node Buah muda: Tipe duri Young fruit: type of vestiture

satu sampai tiga lebih dari tiga

one to three more than three

1 2

14. (*)

hanya rambut hanya duri rambut dan duri jarang sedang rapat putih hitam tidak ada/sangat kecil kecil sedang besar sangat besar tidak ada ada sangat pendek pendek sedang panjang sangat panjang kecil sedang besar kecil sedang besar kecil sedang besar

hairs only prickles only hairs and prickles sparse medium dense white black absent or very small weak medium large very large absent present very short short medium long very long small medium large small medium large small medium large

3 5 7 3 5 7 1 2 1 3 5 7 9 1 9 1 3 5 7 9 3 5 7 3 5 7 3 5 7

15.

Buah muda: Kerapatan duri Young fruit: Density of vestiture

16. (*) 17.

Buah muda: Warna duri Young fruit: Color of vestiture Buah muda: Ukuran bintil Young fruit: Size of warts

18. (*) 19. (*)

Partenokarpi Parthenocarpy Buah: Panjang Fruit: Length

20.

Buah: Diameter Fruit: Diameter

21.

Buah: rasio panjang/diameter Fruit: ratio length/diameter

22.

Buah: garis tengah tengah buah berhubungan dengan diameter buah Fruit: Core diameter in relation to diameter of fruit Buah: Bentuk pangkal buah saat stadium dipasarkan Fruit: Predominant shape of stem end at market stage

23. (*) (+)

berleher meruncing menumpul

necked acute obtuse

1 2 3

berleher necked

runcing acute Gb. 2. Buah: bentuk utama bagian batang Fig. 2. Fruit: predominant shape of stem end

tumpul obtuse

7

24.

Buah: Panjang leher Fruit: Length of neck

pendek sedang panjang meruncing menumpul

short medium long acute obtuse

3 5 7 1 2

25.

Buah: Bentuk ujung kelopak bunga saat stadium dipasarkan Fruit: Shape of calyx end at market stage Buah: Warna dasar kulit saat stadium dipasarkan Fruit: Ground color of skin at market stage Buah: Intensitas warna dasar kulit Fruit: Intensity of ground color of skin Buah: Urat Fruit: Ribs Buah: Penonjolan urat Fruit: Prominence of ribs

26. (*)

putih kuning hijau

white yellow green

1 2 3

27.

terang sedang gelap tidak ada ada lemah sedang kuat lebih terang sama lebih gelap

light medium dark absent present weak medium strong lighter medium darker

3 5 7 1 9 3 5 7 3 5 7

28. (*) 29.

30.

Buah: Pewarnaan urat dibandingkan warna dasar Fruit: Coloration of ribs compared to ground color Buah: Duri Fruit: Vestiture

31.

tidak ada/sangat jarang jarang sedang rapat sangat rapat tidak ada ada tidak ada ada

absent or very sparse sparse medium dense very dense absent present absent present

1 3 5 7 9 1 9 1 9

32.

Buah: Bintil Fruit: Warts Buah: Garis-garis (urat tidak termasuk) Fruit: Stripes (ribs excluded) Buah: Panjang garis-garis Fruit: Length of stripes

33.

34.

pendek sedang panjang tidak ada ada kecil dan bulat besar dan tak beraturan lemah sedang kuat pendek sedang panjang tipis sedang tebal putih kuning hijau oranye coklat

short medium long absent present small and round large and irregular weak medium strong short medium long thin medium thick White yellow green orange brown

3 5 7 1 9 1 2 3 5 7 3 5 7 3 5 7 1 2 3 4 5

35.

Buah: Burik Fruit: Mottling Buah: burik yg mendominasi Fruit: Predominant type of mottling Buah: Intensitas burik Fruit: Intensity of mottling

36.

37.

38.

Buah: Panjang tangkai buah Fruit: Length of peduncle

39.

Buah: Ketebalan tangkai buah Fruit: Thickness of peduncle

40

Buah: warna dasar kulit pada saat masak fisiologi Fruit: ground color of skin at physiological ripening

8

41

Umur berbunga (80% dari populasi tanaman telah memiliki satu bunga betina) Time of development female flowers (80% of the plants with at least one female flower) Kotiledon: Rasa pahit Cotyledon: Bitterness Buah: rasa pahit pada pangkal buah Fruit: Bitterness at stem end Ketahanan terhadap Cladosporium cucumerinum Resistance to Cladosporium cucumerinum Ketahanan terhadap Cucumis Mosaic Virus (CMV) Resistance to Cucumis Mosaic Virus (CMV) Ketahanan terhadap penyakit embun tepung (Sphaerotheca fuliginea) Resistance to powdery mildew (Sphaerotheca fuliginea) Ketahanan terhadap penyakit embun tepung (Erysiphe cichoriacearm) Resistance to powdery mildew (Erysiphe cichoriacearm) Ketahanan terhadap penyakit embun bulu (Pseudoperonospora cubensis) Resistance to downy mildew (Pseudoperonospora cubensis) Ketahanan terhadap Corynespora melonis Resistance to Corynespora melonis

genjah sedang dalam (lambat)

early medium late

3 5 7

42 (*) 43

tidak ada ada tidak pahit pahit tidak ada ada

absent present absent present absent present

1 9 1 9 1 9

44 (+)

45 (+)

tidak ada ada

absent present

1 9

46 (+)

tidak ada ada

absent present

1 9

47 (+)

tidak ada ada

absent present

1 9

48 (+)

tidak ada ada

absent present

1 9

49 (+)

tidak ada ada

absent present

1 9

9

VIII. Penjelasan Tabel Karakteristik Explanations on The Table of Characteristics

Ad/Ad/Zu 44 Ketahanan terhadap Cladosporium cucumerinum Resistance to Cladosporium cucumerinum Metode Method Pemeliharaan Ras Maintenance of races Jenis media Type of medium Kondisi khusus Special conditions Catatan Remarks : PDA (Potato Dextrose Agar)

:

7 8 hari di ruangan gelap pada suhu 20 C 7 8 days in the dark at 20 C Suspensi spora harus dengan konsentrasi 0.5 x 105 spora/ml. Minimum 4 hari dalam lemari es pada suhu 4 C. The spore suspension should have a concentration of 0,5 x 105 spores/ml. Keep maximum 4 days in refrigerator at 4 C. Gosokkan cendawan dari media, kumpulkan dalam gelas kimia dan saring dengan kain. Scrape off the fungus from the nutrient medium, collect it in a beaker and filter it through a cheese cloth

:

Penyiapan inokulum Preparation of inoculum

:

Menumbuhkan tanaman Raising the plants Penyemaian Sowing Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants : Tanah dalam pot In potting soil 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

10

Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants : Tanaman harus mempunyai daun pertama dengan garis tengah 3 (tiga) cm The plants should have a first leaf with a diameter of three centimeters. Penyemprotan suspensi spora pada daun Spraying of spore suspension on leaves

Metode inokulasi Method of inoculation

:

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature Cahaya Light Kondisi khusus Special conditions : 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours Plastik ditutupkan di atas tanaman. Tutup selama tiga hari pertama. Kemudian agak terbuka saat siang hari A plastic cover over the plants. Closed during the first three days. Then slightly open at daytime.

:

:

Lamanya pengujian Duration of test Dari persemaian sampai inokulasi From sowing to inoculation Dari inokulasi sampai terbaca From inoculation to last reading Varietas standar Standard varieties

:

:

12 hari 12 days

:

6 8 hari 6 8 days

:

Kerentanan: Pepinex 69 Resistance absent Resisten: Marketmore 76 Resistance present

*****

11

Ad/Ad/Zu 45 Ketahanan terhadap Cucumis Mosaic Virus (CMV) Resistance to Cucumis Mosaic Virus (CMV) Metode Method Pemeliharaan Ras Maintenance of races Jenis media Type of medium Catatan Remarks Penyiapan inokulum Preparation of inoculum : Pada tanaman hidup On living plants Menjaga rumah kaca bebas dari aphids Keep the green house free from aphids Campurkan daun yang baru terinfeksi dengan air. Siapkan campuran dengan konsentrasi 1:15 (inokulum:air) Mix freshly infected leaves with water. Prepare a solution with a concentration of 1:15 (inoculum:water)

:

:

Menumbuhkan tanaman Raising the plants Penyemaian Sowing Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants Metode inokulasi Method of inoculation : Kotiledon berkembang penuh Fully developed cotyledons : Tanah dalam pot In potting soil 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

:

Secara mekanik, dengan menggosok kotiledon. Gunakan bubuk carborundum dan bersihkan setelah inokulasi. Mechanical, by rubbing the cotyledons. Use carborundum powder and wash it away after inoculation.

12

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature Cahaya Light Lamanya pengujian Duration of test Dari persemaian sampai inokulasi From sowing to inoculation Dari inokulasi sampai terbaca From inoculation to last reading Gambaran pengamatan Scheme of observation : 22/18 C siang/malam 22/18 C (d/n) 16 Jam 16 Hours

:

:

6-7 hari 6-7 days

:

10 14 hari 10 14 days

:

I Tidak ada ketahanan: Resistance absent II Pertumbuhan terbatas, kotiledon sedikit menggelembung, daun seluruhnya burik Restricted growth, cotyledon slightly blistered, leaves completely mottled III Daun keriting, simpton mosaik yang berat di seluruh daun. Curled leaves, heavy mosaic symptoms over whole leave IV Daun keriting, simpton mosaik yang ringan Curled leaves, slight mosaic symptoms 9. Ada ketahanan Resistance present V Daun agak keriting, simpton mosaik yang ringan, terdapat banyak noda nekrotik. Slightly curled leaves, slight mosaic symptoms, many necrotic spots VI Daun tidak keriting, simpton mosaik samarsamar Leaves not curled, vague mosaic symptoms, very few necrotic spots VII Simpton virus sangat sedikit, noda nekrotik sangat sedikit Very few virus symptoms, very few necrotic spots VIII Tidak ada simpton No symptoms *****

13

Ad/Ad/Zu 46 Ketahanan terhadap penyakit embun tepung (Sphaerotheca fuliginea) Resistance to powdery mildew (Sphaerotheca fuliginea) Metode Method Pemeliharaan Ras Maintenance of races Jenis media Type of medium Penyiapan inokulum Preparation of inoculum : Pada tanaman hidup On living plants Bersihkan spora dari daun yang terinfeksi dan persiapkan suspensi dengan konsentrasi 105 spora/ml. Saring suspensi dengan kain sebelum menginfeksi tanaman. Wash the spores from the infected leaves and prepare a suspension with a concentration of 105 spores/ml. Filter the suspension through a cheese-cloth before infecting the plants.

:

Menumbuhkan tanaman Raising the plants Penyemaian Sowing Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants Metode inokulasi Method of inoculation : Kotiledon berkembang penuh Fully developed cotyledons : Tanah dalam pot In potting soil 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

:

Penyemprotan suspensi spora pada daun: pertama, kedua dan kelima hari setelah penanaman Spraying of spore suspension on leaves: the first, the second and the fifth day after planting out.

14

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature Cahaya Light Lamanya pengujian Duration of test Dari persemaian sampai inokulasi From sowing to inoculation Dari inokulasi sampai terbaca From inoculation to last reading Varietas standar Standard varieties : 20/20 C (siang/malam) 20/20 C (d/n) 16 jam 16 hours

:

: : 7, 8 dan 11 hari 7, 8 dan 11 days

:

12 hari 12 days

:

Tidak ada ketahanan: Beth alpha Resistance absent Ada ketahanan: Cordoba Resistance present

*****

15

Ad/Ad/Zu 47 Ketahanan terhadap penyakit embun tepung (Erysiphe cichoriacearum) Resistance to powdery mildew (Erysiphe cichoriacearum) Metode Method Pemeliharaan Ras Maintenance of races Jenis media Type of medium Penyiapan inokulum Preparation of inoculum : Pada tanaman hidup On living plants Bersihkan spora dari daun yang terinfeksi dan persiapkan suspensi dengan konsentrasi 105 spora/ml. Saring suspensi dengan kain sebelum menginfeksi tanaman. Wash the spores from the infected leaves and prepare a suspension with a concentration of 105 spores/ml. Filter the suspension through a cheese-cloth before infecting the plants.

:

Menumbuhkan tanaman Raising the plants Penyemaian Sowing Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants Metode inokulasi Method of inoculation : Kotiledon berkembang penuh Fully developed cotyledons : Tanah dalam pot In potting soil 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

:

Penyemprotan suspensi spora pada daun: pertama, kedua dan kelima hari setelah penanaman Spraying of spore suspension on leaves: the first, the second and the fifth day after planting out.

16

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature Cahaya Light Lamanya pengujian Duration of test Dari persemaian sampai inokulasi From sowing to inoculation Dari inokulasi sampai terbaca From inoculation to last reading Varietas standar Standard varieties : 20/20 C (siang/malam) 20/20 C (d/n) 16 jam 16 hours

:

: : 7, 8 dan 11 hari 7, 8 dan 11 days

:

12 hari 12 days

:

Tidak ada ketahanan: Beth alpha Resistance absent Ada ketahanan: Breso Resistance present

*****

17

Ad/Ad/Zu 48 Ketahanan terhadap penyakit embun bulu (Pseudoperonospora cubensis) Resistance to powdery mildew (Pseudoperonospora cubensis) Metode Method Pemeliharaan Ras Maintenance of races Jenis media Type of medium Penyiapan inokulum Preparation of inoculum : Pada tanaman hidup On living plants Bersihkan spora dari daun yang terinfeksi dan siapkan suspensi. Gunakan segera. Wash the spores from the infected leaves and prepare a suspension. Use it immediately.

:

Menumbuhkan tanaman Raising the plants Penyemaian Sowing Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants Metode inokulasi Method of inoculation : Dua daun pertama berkembang penuh Two first leaves fully developed : Tanah dalam pot In potting soil 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

:

Penyemprotan suspensi spora pada daun. Spraying of spore suspension on leaves.

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature : 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n)

18

Cahaya Light Kelembaban udara Relative humidity Kondisi khusus Special conditions

:

16 jam 16 hours 48 jam setelah inokulasi 100% 48 hours after inoculation 100% Plastik ditutupkan di atas tanaman. Tertutup selama tiga hari pertama. Kemudian agak terbuka saat siang hari A plastic cover over the plants. Closed during the first three days. Then slightly open at daytime

:

:

Lamanya pengujian Duration of test Dari persemaian sampai inokulasi From sowing to inoculation Dari inokulasi sampai terbaca From inoculation to last reading Varietas standar Standard varieties

: : 20 hari 20 days 10 hari 10 days

:

:

Tidak ada ketahanan: Pepinex 69 Resistance absent Ada ketahanan: Ellom, Poinsett, Silor Resistance present

*****

19

Ad/Ad/Zu 49 Ketahanan terhadap Corynespora melonis Resistance to Corynespora melonis Metode Method Pemeliharaan Ras Maintenance of races Jenis media Type of medium Kondisi khusus Special conditions Catatan Remarks : PDA (Potato Dextrose Agar)

:

12-14 hari di ruangan gelap pada suhu 20 C 12-14 days in the dark at 20 C Suspensi spora harus dengan konsentrasi 0.5 x 105 spora/ml. Terjaga selama minimum 4 hari dalam lemari es pada suhu 4 C. The spore suspension should have a concentration of 0.5 x 105 spores/ml. keep maximum 4 days in refrigerator at 4 C Gosokkan cendawan dari media, kumpulkan dalam gelas kimia dan saring dengan kain. Scrape off the fungus from the nutrient medium, collect it in a beaker and filter it through a cheese cloth.

:

Penyiapan inokulum Preparation of inoculum

:

Menumbuhkan tanaman Raising the plants Penyemaian Sowing Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants : Tanaman harus mempunyai daun pertama dengan garis tengah 3 (tiga) cm The plants should have a first leaf with a diameter of three centimeters. : Tanah dalam pot In potting soil 22/20 C (siang/malam) 22/20 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

20

Metode inokulasi Method of inoculation

:

Penyemprotan suspensi spora pada daun. Spraying of spore suspension on leaves.

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature Cahaya Light Jumlah tanaman Number of plants Inokulasi Inoculation Tahap pertumbuhan tanaman Growth stage of plants : 25/15 C (siang/malam) 25/15 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours 30 tanaman tiap contoh 30 plants per sample

:

:

:

Tanaman harus mempunyai daun pertama dengan garis tengah 3 (tiga) cm The plants should have a first leaf with a diameter of three centimeters. Penyemprotan suspensi spora pada daun Spraying of spore suspension on leaves

Metode inokulasi Method of inoculation

:

Kondisi khusus setelah inokulasi Special conditions after inoculation Suhu Temperature Cahaya Light Kondisi khusus Special conditions : 25/15 C (siang/malam) 25/15 C (d/n) Paling sedikit 16 jam At least 16 hours Plastik ditutupkan di atas tanaman. Tertutup selama tiga hari pertama. Kemudian agak terbuka saat siang hari A plastic cover over the plants. Closed during the first three days. Then slightly open at daytime

:

:

Lamanya pengujian Duration of test Dari persemaian sampai inokulasi From sowing to inoculation Dari inokulasi sampai terbaca From inoculation to last reading

: : 12-13 hari 12-13 days

:

8-10 hari 8-10 days

21

Varietas standar Standard varieties

:

Tidak ada ketahanan: Beth alpha Resistance absent Ada ketahanan: Corona Resistance present

*****

22