MODEL MODEL PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

INOVATIF INOVATIF

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIFMODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TERDIRI TERDIRI DARI:DARI:

1. KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND 1. KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)LEARNING)

2. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 2. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KOOPERATIF LEARNING)(KOOPERATIF LEARNING)

3. MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM3. MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

4. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU4. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN INI BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN INI DITAWARKAN KEPADA GURU AGAR DITAWARKAN KEPADA GURU AGAR PEMBELAJARAN DI KELAS MENJADI PAIKEMPEMBELAJARAN DI KELAS MENJADI PAIKEM

I.I.MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUALMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SUATU MODEL PEMBELAJARAN YANG SUATU MODEL PEMBELAJARAN YANG

MENEKANKAN KEPADA PROSES KETERLIBATAN MENEKANKAN KEPADA PROSES KETERLIBATAN SISWA SECARA PENUH UNTUK MENEMUKAN SISWA SECARA PENUH UNTUK MENEMUKAN

MATERI YANG DIPELAJARI DAN MATERI YANG DIPELAJARI DAN MENGHUBUNGKANNYA DENGAN SITUASI MENGHUBUNGKANNYA DENGAN SITUASI

KEHIDUPAN NYATA SEHINGGA MENDORONG KEHIDUPAN NYATA SEHINGGA MENDORONG SISWA MENERAPKANNYA DALAM KEHIDUPAN SISWA MENERAPKANNYA DALAM KEHIDUPAN

MEREKA.MEREKA.

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEKANKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEKANKAN PADA 3 HAL:PADA 3 HAL:

a.a. KETERLIBATAN SISWA MENEMUKAN MATERI KETERLIBATAN SISWA MENEMUKAN MATERI (ADANYA PENGALAMAN LANGSUNG SISWA)(ADANYA PENGALAMAN LANGSUNG SISWA)

b.b. MENDORONG SISWA MENEMUKAN HUBUNGANMENDORONG SISWA MENEMUKAN HUBUNGAN ANTARA MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN ANTARA MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN SITUASI KEHIDUPAN NYATASITUASI KEHIDUPAN NYATAc. MENDORONG SISWA MENERAPKAN DALAM c. MENDORONG SISWA MENERAPKAN DALAM

KEHIDUPAN KEHIDUPAN

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUALASAS-ASAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

1) KONSTRUKTIVISME1) KONSTRUKTIVISME

PROSES MENYUSUN PENGETAHUAN BARU PROSES MENYUSUN PENGETAHUAN BARU BERDASARKAN PENGALAMAN.PENGETAHUAN BERDASARKAN PENGALAMAN.PENGETAHUAN BUKAN HANYA OBJEK, TETAPI BERDASAR BUKAN HANYA OBJEK, TETAPI BERDASAR KEMAMPUAN INDIVIDU MENANGKAP OBJEK KEMAMPUAN INDIVIDU MENANGKAP OBJEK YANG DIAMATINYA. PENGETAHUAN BERASAL YANG DIAMATINYA. PENGETAHUAN BERASAL DARI LUAR DIRI INDIVIDU YANG DIKONSTRUKSI DARI LUAR DIRI INDIVIDU YANG DIKONSTRUKSI DALAM DIRI INDIVIDU.DALAM DIRI INDIVIDU.

2) INKUIRI2) INKUIRI

PROSES PEMBELAJARAN BERDASAR PENEMUAN PROSES PEMBELAJARAN BERDASAR PENEMUAN MELALUI PROSES BERPIKIR SISTEMATIS. MELALUI PROSES BERPIKIR SISTEMATIS.

INKUIRI DAPAT DILAKUKAN MELALUI HAL INKUIRI DAPAT DILAKUKAN MELALUI HAL BERIKUT:BERIKUT:

a.a. MERUMUSKAN MASALAHMERUMUSKAN MASALAH

b.b. MENGAJUKAN HIPOTESISMENGAJUKAN HIPOTESIS

c.c. MENGUMPULKAN DATAMENGUMPULKAN DATA

d.d. MENGUJI HIPOTESIS BERDASAR TEMUAN DATAMENGUJI HIPOTESIS BERDASAR TEMUAN DATA

e.e. MEMBUAT KESIMPULANMEMBUAT KESIMPULAN

3). BERTANYA3). BERTANYA

BERTANYA MERUPAKAN HAL PENTING YANG BERTANYA MERUPAKAN HAL PENTING YANG DILAKUKAN GURU UNTUK MEMBIMBING SISWA DILAKUKAN GURU UNTUK MEMBIMBING SISWA MENEMUKAN MATERI YANG DIPELAJARIMENEMUKAN MATERI YANG DIPELAJARI

4). MASYARAKAT BELAJAR4). MASYARAKAT BELAJAR DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL MELALUI PEMBENTUKANKONTEKSTUAL MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR. SISWA DIBAGI DALAM KELOMPOK BELAJAR. SISWA DIBAGI DALAM

KELOMPOK YANG BERSIFAT HETEROGEN. KELOMPOK YANG BERSIFAT HETEROGEN. 5). PEMODELAN (MODELING)5). PEMODELAN (MODELING)PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MEMPERAGAKAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MEMPERAGAKAN

SESUATU SEBAGAI CONTOH UNTUK DITIRU OLEH SESUATU SEBAGAI CONTOH UNTUK DITIRU OLEH SISWA. MISAL GURU MEMBERI CONTOH SISWA. MISAL GURU MEMBERI CONTOH MENGOPERASIKAN ALAT, MELAFALKAN SUATU MENGOPERASIKAN ALAT, MELAFALKAN SUATU NASKAH DRAMA, DSB.NASKAH DRAMA, DSB.

6). REFLEKSI6). REFLEKSI

PENGENDAPAN PENGALAMAN YANG TELAH PENGENDAPAN PENGALAMAN YANG TELAH DIPELAJARI DENGAN MENGURUTKAN KEMBALIDIPELAJARI DENGAN MENGURUTKAN KEMBALI

PERISTIWA PEMBELAJARAN YANG TELAH PERISTIWA PEMBELAJARAN YANG TELAH DIPELAJARI. DIPELAJARI.

7). PENILAIAN NYATA7). PENILAIAN NYATA

PENILAIAN BERDASAR KEMAMPUAN INTELEKTUAL PENILAIAN BERDASAR KEMAMPUAN INTELEKTUAL MELALUI TES DAN PROSES PEMBELAJARAN.MELALUI TES DAN PROSES PEMBELAJARAN.

PERBEDAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PERBEDAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

1). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEMPATKAN 1). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEMPATKAN SISWA SEBAGAI SUBJEK BELAJAR. PEMBELAJARAN SISWA SEBAGAI SUBJEK BELAJAR. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL MENEMPATKAN SISWA SEBAGAI KONVENSIONAL MENEMPATKAN SISWA SEBAGAI OBJEK BELAJAR YANG MENERIMA INFORMASI OBJEK BELAJAR YANG MENERIMA INFORMASI SECARA PASIF.SECARA PASIF.

2). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEKANKAN 2). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEKANKAN PEMBELAJARAN SECARA KELOMPOK DAN PEMBELAJARAN SECARA KELOMPOK DAN BERDISKUSI. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL BERDISKUSI. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA BELAJAR SECARA INDIVIDUAL DENGAN SISWA BELAJAR SECARA INDIVIDUAL DENGAN MENERIMA, MENCATAT, MENGHAFAL MATERIMENERIMA, MENCATAT, MENGHAFAL MATERI

3). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERKAITAN 3). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN NYATA SISWA. DENGAN KEHIDUPAN NYATA SISWA.

PEMBELAJARAN KONVENSIONAL BERSIFAT PEMBELAJARAN KONVENSIONAL BERSIFAT TEORETIS DAN ABSTRAK.TEORETIS DAN ABSTRAK.

4). PEMBELAJARAN KONTEKTUAL, KEMAMPUAN 4). PEMBELAJARAN KONTEKTUAL, KEMAMPUAN BERDASAR PENGALAMAN. PEMBELAJARAN BERDASAR PENGALAMAN. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL, KEMAMPUAN DIPEROLEH KONVENSIONAL, KEMAMPUAN DIPEROLEH MELALUI LATIHAN.MELALUI LATIHAN.

5). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEKANKAN 5). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENEKANKAN PENGETAHUAN SESUAI PENGALAMAN SEHINGGA PENGETAHUAN SESUAI PENGALAMAN SEHINGGA SETIAP SISWA BISA MEMILIKI PERBEDAAN DALAM SETIAP SISWA BISA MEMILIKI PERBEDAAN DALAM MEMAKNAI PENGETAHUAN YANG DIMILIKI. MEMAKNAI PENGETAHUAN YANG DIMILIKI. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL, PENGETAHUAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL, PENGETAHUAN DIKONSTRUKSI ORANG LAIN, KEBENARAN DIKONSTRUKSI ORANG LAIN, KEBENARAN ABSOLUT DAN FINALABSOLUT DAN FINAL. .

POLA DAN TAHAPAN PEMBELAJ. POLA DAN TAHAPAN PEMBELAJ. KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

PANTUN DAN SYAIRPANTUN DAN SYAIRINDIKATOR HASIL BELAJAR:INDIKATOR HASIL BELAJAR:1.1. SISWA DAPAT MENJELASKAN SISWA DAPAT MENJELASKAN

PENGERTIAN PUISI LAMAPENGERTIAN PUISI LAMA2.2. SISWA DAPAT MENJELASKAN JENIS-JENIS SISWA DAPAT MENJELASKAN JENIS-JENIS

PUISI LAMAPUISI LAMA3.3. SISWA DAPAT MENJELASKAN SISWA DAPAT MENJELASKAN

PERBEDAAN ANTARA PANTUN DAN SYAIRPERBEDAAN ANTARA PANTUN DAN SYAIR4.4. SISWA MENYIMPULKAN MENGENAI SISWA MENYIMPULKAN MENGENAI

PANTUN DAN SYAIRPANTUN DAN SYAIR5.5. SISWA DAPAT MENULIS PANTUN SISWA DAPAT MENULIS PANTUN

POLA:POLA:

1).PENDAHULUAN1).PENDAHULUAN

a.a. GURU MENJELASKAN MENGENAI KOMPETENSI GURU MENJELASKAN MENGENAI KOMPETENSI YANG HARUS DICAPAI SERTA MANFAAT PROSES YANG HARUS DICAPAI SERTA MANFAAT PROSES PEMBELAJARAN DAN PENTINGNYA MATERI PEMBELAJARAN DAN PENTINGNYA MATERI DIPELAJARIDIPELAJARI

b.b. SISWA DIBAGI DALAM KELOMPOK SESUAI SISWA DIBAGI DALAM KELOMPOK SESUAI JUMLAH SISWA. TIAP KELOMPOK DITUGASKAN JUMLAH SISWA. TIAP KELOMPOK DITUGASKAN MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA DI MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN. MISAL BEBERAPA KELOMPOK PERPUSTAKAAN. MISAL BEBERAPA KELOMPOK MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA YANG MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA YANG BERKAITAN DENGAN PANTUN DAN BEBERAPA BERKAITAN DENGAN PANTUN DAN BEBERAPA KELOMPOK LAINNYA MELAKUKAN KAJIAN KELOMPOK LAINNYA MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA BERKAITAN DENGAN SYAIR. PUSTAKA BERKAITAN DENGAN SYAIR.

MELALUI KAJIAN PUSTAKA SISWA DITUGASKAN MELALUI KAJIAN PUSTAKA SISWA DITUGASKAN MENCATAT BERBAGAI HAL YANG DITEMUKAN MENCATAT BERBAGAI HAL YANG DITEMUKAN BERKAIT DENGAN PANTUN DAN SYAIR.BERKAIT DENGAN PANTUN DAN SYAIR.

c. GURU BERTANYA JAWAB SEKITAR TUGAS SISWAc. GURU BERTANYA JAWAB SEKITAR TUGAS SISWA

2). INTI2). INTI

DI PERPUSTAKAAN.DI PERPUSTAKAAN.

a.a. SISWA MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA SESUAI SISWA MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA SESUAI TUGAS KELOMPOKTUGAS KELOMPOK

b.b. SISWA MENCATAT HAL-HAL YANG DITEMUKAN SISWA MENCATAT HAL-HAL YANG DITEMUKAN SESUAI MASALAHSESUAI MASALAH

DI KELASDI KELAS

a. SISWA BERDISKUSI HASIL TEMUAN SESUAI a. SISWA BERDISKUSI HASIL TEMUAN SESUAI KELOMPOKKELOMPOK

b. SISWA MELAPORKAN HASIL DISKUSIb. SISWA MELAPORKAN HASIL DISKUSI

c. SETIAP KELOMPOK MENJAWAB PERTANYAAN c. SETIAP KELOMPOK MENJAWAB PERTANYAAN KELOMPOK LAIN.KELOMPOK LAIN.

3)PENUTUP3)PENUTUP

a. DENGAN BANTUAN GURU, SISWA MEMBUAT a. DENGAN BANTUAN GURU, SISWA MEMBUAT KESIMPULAN SESUAI INDIKATOR HASIL BELAJAR KESIMPULAN SESUAI INDIKATOR HASIL BELAJAR YANG HARUS DICAPAIYANG HARUS DICAPAI

b. GURU MENUGASKAN SISWA MEMBUAT PANTUN. b. GURU MENUGASKAN SISWA MEMBUAT PANTUN.

II.METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIFII.METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF1.1. SISTEM PENGELOMPOKAN ANTARA 4-6 ORANG SISTEM PENGELOMPOKAN ANTARA 4-6 ORANG

DENGAN LATAR BELAKANG KEMAMPUAN DENGAN LATAR BELAKANG KEMAMPUAN AKADEMIK, JENIS KELAMIN, SUKU YANG BERBEDA.AKADEMIK, JENIS KELAMIN, SUKU YANG BERBEDA.

2.2. SISTEM PENILAIAN DILAKUKAN TERHADAP SISTEM PENILAIAN DILAKUKAN TERHADAP KELOMPOK. SETIAP KELOMPOK AKAN MENDAPAT KELOMPOK. SETIAP KELOMPOK AKAN MENDAPAT REWARD JIKA KELOMPOK MAMPU MENUNJUKKAN REWARD JIKA KELOMPOK MAMPU MENUNJUKKAN PRESTASI SESUAI SYARAT. PRESTASI SESUAI SYARAT.

3.3. SETIAP ANGGOTA KELOMPOK MEMILIKI SETIAP ANGGOTA KELOMPOK MEMILIKI KETERGANTUNGAN POSITIF KEPADA ANGGOTA KETERGANTUNGAN POSITIF KEPADA ANGGOTA YANG LAIN.YANG LAIN.

4.4. MODEL INI MELATIH KETERAMPILAN MODEL INI MELATIH KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWAINTERPERSONAL SISWA

PRINSIP PEMBELAJARAN KOOPERATIFPRINSIP PEMBELAJARAN KOOPERATIF::

1)1) KETERGANTUNGAN POSITIFKETERGANTUNGAN POSITIF

KEBERHASILAN TUGAS TERGANTUNG KEBERHASILAN TUGAS TERGANTUNG KERJASAMA KELOMPOK, SEHINGGA ADA KERJASAMA KELOMPOK, SEHINGGA ADA KETERGANTUNGAN ANTARANGGOTA DALAM KETERGANTUNGAN ANTARANGGOTA DALAM MENCAPAI TUJUANMENCAPAI TUJUAN

2) SETIAP ANGGOTA KELOMPOK HARUS 2) SETIAP ANGGOTA KELOMPOK HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGASNYA.BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGASNYA.

3) SETIAP ANGGOTA KELOMPOK BERTEMU DALAM 3) SETIAP ANGGOTA KELOMPOK BERTEMU DALAM DISKUSI SECARA TATAP MUKA.DISKUSI SECARA TATAP MUKA.

4) PARTISIPASI DAN KOMUNIKASI4) PARTISIPASI DAN KOMUNIKASI

JENIS-JENIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF:JENIS-JENIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF:

STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)

1. SISWA DIBAGI DALAM KELOMPOK YANG1. SISWA DIBAGI DALAM KELOMPOK YANG

TERDIRI 4 ORANG YANG HETEROGEN. TERDIRI 4 ORANG YANG HETEROGEN.

2.GURU MENYAMPAIKAN PELAJARAN, LALU 2.GURU MENYAMPAIKAN PELAJARAN, LALU

SISWA BEKERJA DALAM TIM UNTUKSISWA BEKERJA DALAM TIM UNTUK

MEMPELAJARI MATERI. MEMPELAJARI MATERI.

3.MATERI DIBAHAS SECARA BERSAMA,3.MATERI DIBAHAS SECARA BERSAMA,

DIBANDINGKAN JAWABANNYA, DAN DIKOREKSIDIBANDINGKAN JAWABANNYA, DAN DIKOREKSI

KESALAHANNYA. KESALAHANNYA.

4.SETELAH 2 PERIODE GURU MEMBERI 4.SETELAH 2 PERIODE GURU MEMBERI

PRESENTASI, SISWA MENGERJAKAN KUISPRESENTASI, SISWA MENGERJAKAN KUIS

MENGENAI MATERI SECARA INDIVIDUALMENGENAI MATERI SECARA INDIVIDUAL

5. SETIAP TIM DIBERI POIN SESUAI DENGAN TINGKAT 5. SETIAP TIM DIBERI POIN SESUAI DENGAN TINGKAT KEMAJUAN YANG DIRAIH DIBANDINGKAN HASIL KEMAJUAN YANG DIRAIH DIBANDINGKAN HASIL SEBELUMNYA. POIN DIJUMLAHKAN UNTUK SEBELUMNYA. POIN DIJUMLAHKAN UNTUK MEMPEROLEH SKOR TIM. TIM YANG BERHASILMEMPEROLEH SKOR TIM. TIM YANG BERHASIL

MEMENUHI KRITERIA AKAN MENDAPAT SERTIFIKAT.MEMENUHI KRITERIA AKAN MENDAPAT SERTIFIKAT.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN:PERSIAPAN PEMBELAJARAN:

1) GURU MEMPERSIAPKAN MATERI UNTUK 1) GURU MEMPERSIAPKAN MATERI UNTUK DIPRESENTASIKAN. GURU BISA PULA MEMBUAT DIPRESENTASIKAN. GURU BISA PULA MEMBUAT LEMBAR KEGIATAN, LEMBAR JAWABAN, DAN KUIS LEMBAR KEGIATAN, LEMBAR JAWABAN, DAN KUIS UNTUK SETIAP UNIT YANG DIRENCANAKAN UNTUK UNTUK SETIAP UNIT YANG DIRENCANAKAN UNTUK DIAJARKAN. DIAJARKAN.

2) GURU MEMBAGI SISWA DALAM TIM SECARA 2) GURU MEMBAGI SISWA DALAM TIM SECARA HETEROGEN. MEREKA MEMPELAJARI MATERI HETEROGEN. MEREKA MEMPELAJARI MATERI SECARA BERSAMA. SETIAP ANGGOTA TIM HARUS SECARA BERSAMA. SETIAP ANGGOTA TIM HARUS BERTANGGUNG JAWAB BAHWA SEMUA TEMANBERTANGGUNG JAWAB BAHWA SEMUA TEMAN

DALAM 1 TIM TELAH MENGUASAI PELAJARAN. JIKA DALAM 1 TIM TELAH MENGUASAI PELAJARAN. JIKA MASIH ADA YANG TERTINGGAL, MAKA ANGGOTA MASIH ADA YANG TERTINGGAL, MAKA ANGGOTA TIM LAINNYA MEMBANTU TEMAN TERSEBUT. TIM LAINNYA MEMBANTU TEMAN TERSEBUT. KESEMPURNAAN PEMAHAMAN TIM AKAN KESEMPURNAAN PEMAHAMAN TIM AKAN MENENTUKAN SKOR TIM TERSEBUT.MENENTUKAN SKOR TIM TERSEBUT.

3) KUIS DIBERIKAN KEPADA SISWA DAN 3) KUIS DIBERIKAN KEPADA SISWA DAN DIKERJAKAN SECARA INDIVIDUAL. SKOR DIKERJAKAN SECARA INDIVIDUAL. SKOR DIBERIKAN SECARA INDIVIDUAL DAN SKOR TIM. DIBERIKAN SECARA INDIVIDUAL DAN SKOR TIM. UNTUK MENENTUKAN SKOR, GURU DAPAT UNTUK MENENTUKAN SKOR, GURU DAPAT MEMPERGUNAKAN SKOR AWAL BERDASAR NILAI MEMPERGUNAKAN SKOR AWAL BERDASAR NILAI SISWA SEBELUMNYA. POIN KEMAJUAN TERJADI SISWA SEBELUMNYA. POIN KEMAJUAN TERJADI JIKA SKOR KUIS MEREKA MELAMPAUI SKOR JIKA SKOR KUIS MEREKA MELAMPAUI SKOR AWAL MEREKA. MISAL, AWAL MEREKA. MISAL,

SKOR KUIS POIN KEMAJUANSKOR KUIS POIN KEMAJUAN

LEBIH 10 POIN DI BWH SKOR AWAL 5LEBIH 10 POIN DI BWH SKOR AWAL 5

10-1 POIN DIBWH SKOR AWAL 1010-1 POIN DIBWH SKOR AWAL 10

10 POIN DI ATAS SKOR AWAL 2010 POIN DI ATAS SKOR AWAL 20

LEBIH DARI 10 POIN DI ATAS SKOR AWAL 30LEBIH DARI 10 POIN DI ATAS SKOR AWAL 30

SKOR TIM DIPEROLEH DENGAN MENJUMLAHKAN SKOR TIM DIPEROLEH DENGAN MENJUMLAHKAN SKOR KEMAJUAN SETIAP ANGGOTA TIM DIBAGI SKOR KEMAJUAN SETIAP ANGGOTA TIM DIBAGI DENGAN JUMLAH ANGGOTA. TINGKAT DENGAN JUMLAH ANGGOTA. TINGKAT PENGHARGAAN DIDASARKAN PADA RATA-RATA PENGHARGAAN DIDASARKAN PADA RATA-RATA SKOR TIM. MISAL,SKOR TIM. MISAL,

RATA-RATA TIM PENGHARGAANRATA-RATA TIM PENGHARGAAN

15 TIM BAIK15 TIM BAIK

16 TIM SANGAT BAIK16 TIM SANGAT BAIK

17 TIM SUPER 17 TIM SUPER

CONTOH SKOR INDIVIDUALCONTOH SKOR INDIVIDUAL

NAMANAMA SKOR AWALSKOR AWAL SKOR KUISSKOR KUIS POIN POIN KEMAJUANKEMAJUAN

SINTASINTA 8989 100100 3030

WAWANWAWAN 8585 7575 1010

DEWIDEWI 7575 7979 2020

BUDIBUDI 8080 9191 3030

CONTOH SKOR TIM:CONTOH SKOR TIM:

NAMANAMA SKORSKOR

SINTASINTA 3030

TOTOKTOTOK 3030

TONITONI 2020

DESIDESI 2020

TOTAL SKOR TIMTOTAL SKOR TIM 100:4=25100:4=25

PENGHARGAAN TIMPENGHARGAAN TIM SUPER TIMSUPER TIM

MATERI, SOAL, KUIS:MATERI, SOAL, KUIS:MATERI : KALIMAT MAJEMUKMATERI : KALIMAT MAJEMUKTOPIK : MEMBUAT KALIMAT MAJEMUKTOPIK : MEMBUAT KALIMAT MAJEMUK SETARA DAN KALIMATSETARA DAN KALIMAT MAJEMUK BERTINGKATMAJEMUK BERTINGKATPERINTAH : LEMBAR KEGIATAN INIPERINTAH : LEMBAR KEGIATAN INI MEMBANTU ANDA DALAM KUISMEMBANTU ANDA DALAM KUIS1.1. KALIMAT MAJEMUK ADALAH KALIMAT YANG KALIMAT MAJEMUK ADALAH KALIMAT YANG

MERUPAKAN GABUNGAN DARI 2 ATAU LEBIH KALIMAT MERUPAKAN GABUNGAN DARI 2 ATAU LEBIH KALIMAT TUNGGAL.TUNGGAL.

2.2. KALIMAT MEJEMUK TERDIRI KALIMAT MAJEMUK KALIMAT MEJEMUK TERDIRI KALIMAT MAJEMUK SETARA DAN KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT.SETARA DAN KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT.

3.3. KALIMAT MAJEMUK SETARA TERBENTUK DARI 2 /LEBIH KALIMAT MAJEMUK SETARA TERBENTUK DARI 2 /LEBIH KALIMAT TUNGGAL YANG SEDERAJAD. ANTARKALIMAT KALIMAT TUNGGAL YANG SEDERAJAD. ANTARKALIMAT DIHUBUNGKAN DENGAN KATA PENGHUBUNG DAN, DIHUBUNGKAN DENGAN KATA PENGHUBUNG DAN, SERTA, ATAU, TETAPI, LALU, KEMUDIAN, DAN SERTA, ATAU, TETAPI, LALU, KEMUDIAN, DAN SEBAGAINYA. SEBAGAINYA.

CONTOH: ERNI MENULIS SURAT ITU CONTOH: ERNI MENULIS SURAT ITU DANDAN RINI MENGETIKNYA. RINI MENGETIKNYA. ADIKNYA BAIK, ADIKNYA BAIK, TETAPITETAPI IA SENDIRI JAHAT. IA SENDIRI JAHAT.4. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT TERDIRI DARI 2 KLAUSA. 4. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT TERDIRI DARI 2 KLAUSA.

KLAUSA KEDUA MERUPAKAN PERLUASAN DARI KLAUSA KLAUSA KEDUA MERUPAKAN PERLUASAN DARI KLAUSA PERTAMA. KATA PENGHUBUNG KALIMAT MAJEMUK PERTAMA. KATA PENGHUBUNG KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT: SEJAK, JIKA, AGAR, SEPERTI, WALAUPUN, BERTINGKAT: SEJAK, JIKA, AGAR, SEPERTI, WALAUPUN, DSBDSB

MISAL: DIA DATANG MISAL: DIA DATANG KETIKAKETIKA KAMI SEDANG RAPAT KAMI SEDANG RAPATPERINTAH: PILIHLAH KALIMAT-KALIMAT BERIKUT SEBAGAI PERINTAH: PILIHLAH KALIMAT-KALIMAT BERIKUT SEBAGAI

KALIMAT MAJEMUK SETARA ATAU KALIMAT MAJEMUK KALIMAT MAJEMUK SETARA ATAU KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT.BERTINGKAT.

1.1. PARA PESERTA SEMINAR SUDAH DATANG, PARA PESERTA SEMINAR SUDAH DATANG, TETAPITETAPI PANITIA PANITIA BELUM SIAP.BELUM SIAP.

2.2. SEMANGAT BELAJARNYA TETAP TINGGI SEMANGAT BELAJARNYA TETAP TINGGI WALAUPUNWALAUPUN JARAK SEKOLAH YANG HARUS DITEMPUH CUKUP JAUHJARAK SEKOLAH YANG HARUS DITEMPUH CUKUP JAUH

3.3. ANDA HARUS BEKERJA KERAS ANDA HARUS BEKERJA KERAS AGARAGAR DAPAT BERHASIL DAPAT BERHASILJAWABAN LEMBAR KEGIATAN: KMS, KMB,KMS. SETELAH ITU JAWABAN LEMBAR KEGIATAN: KMS, KMB,KMS. SETELAH ITU

MENGERJAKAN SOAL KUIS. MENGERJAKAN SOAL KUIS.

TGT (TEAM GAME TURNAMENT)TGT (TEAM GAME TURNAMENT)1. PRESENTASI DI KELAS DENGAN MATERI 1. PRESENTASI DI KELAS DENGAN MATERI

TERTENTUTERTENTU

2. ADA KERJASAMA TIM, TETAPI TERDAPAT GAME 2. ADA KERJASAMA TIM, TETAPI TERDAPAT GAME DAN TURNAMEN. DAN TURNAMEN.

3. GUNAKAN PERINGKAT KINERJA SISWA UNTUK 3. GUNAKAN PERINGKAT KINERJA SISWA UNTUK MENENTUKAN ANGGOTA TIM. LALU SISWA DIBAGI MENENTUKAN ANGGOTA TIM. LALU SISWA DIBAGI SESUAI JUMLAH SISWA DALAM 1 KELAS. SESUAI JUMLAH SISWA DALAM 1 KELAS. MISALNYA, SEBUAH KELAS TERDIRI 29 SISWA, MISALNYA, SEBUAH KELAS TERDIRI 29 SISWA, MAKA SISWA DIBAGI DALAM 9 KELOMPOK, SETIAP MAKA SISWA DIBAGI DALAM 9 KELOMPOK, SETIAP KELOMPOK TERDIRI 3 ANGGOTA, ADA 2 KELOMPOK TERDIRI 3 ANGGOTA, ADA 2 KELOMPOK YANG TERDIRI 4 ANGGOTA.JADI KELOMPOK YANG TERDIRI 4 ANGGOTA.JADI TERDAPAT 9 MEJA TURNAMEN. TERDAPAT 9 MEJA TURNAMEN.

TGT TERDIRI DARI SIKLUS REGULER SBB:TGT TERDIRI DARI SIKLUS REGULER SBB:1.1. PENGAJARANPENGAJARAN2.2. BELAJAR TIM BELAJAR TIM 3.3. TURNAMEN PARA SISWA MEMAINKAN GAME TURNAMEN PARA SISWA MEMAINKAN GAME

AKADEMIK DALAM KEMAMPUAN HOMOGENAKADEMIK DALAM KEMAMPUAN HOMOGEN4.4. REKOGNISI TIM. SKOR TIM DIHITUNG REKOGNISI TIM. SKOR TIM DIHITUNG

BERDASAR SKOR TURNAMEN ANGGOTA TIM. BERDASAR SKOR TURNAMEN ANGGOTA TIM. TIM AKAN DIREKOGNISI JIKA BERHASIL TIM AKAN DIREKOGNISI JIKA BERHASIL MELAMPAUI KRITERIA YANG DITETAPKAN.MELAMPAUI KRITERIA YANG DITETAPKAN.

PADA AWAL TURNAMEN, GURU MENGUMUMKAN PADA AWAL TURNAMEN, GURU MENGUMUMKAN PENEMPATAN MEJA TURNAMEN. MINTALAH PENEMPATAN MEJA TURNAMEN. MINTALAH SALAH SEORANG SISWA MEMBAGIKAN SATU SALAH SEORANG SISWA MEMBAGIKAN SATU LEMBAR PERMAINAN, SATU LEMBAR JAWABAN, LEMBAR PERMAINAN, SATU LEMBAR JAWABAN, SATU KOTAK KARTU NOMOR, SATU LEMBAR SATU KOTAK KARTU NOMOR, SATU LEMBAR SKOR PERMAINAN PADA MEJA MASING-MASING SKOR PERMAINAN PADA MEJA MASING-MASING

PARA SISWA MEMULAI PERMAINAN DENGAN MENARIK PARA SISWA MEMULAI PERMAINAN DENGAN MENARIK KARTU UNTUK MENENTUKAN PEMBACA PERTAMA., YAITU KARTU UNTUK MENENTUKAN PEMBACA PERTAMA., YAITU SISWA YANG NOMORNYA TERTINGGI. PEMBACA PERTAMA SISWA YANG NOMORNYA TERTINGGI. PEMBACA PERTAMA MENGOCOK KARTU DAN MENGAMBIL KARTU YANG MENGOCOK KARTU DAN MENGAMBIL KARTU YANG PALING ATAS. DIA LALU MEMBACA SOAL YANG PALING ATAS. DIA LALU MEMBACA SOAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN NOMOR YANG ADA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN NOMOR YANG ADA DALAM KARTU. SETELAH SI PEMBACA DAN KELOMPOK KARTU. SETELAH SI PEMBACA DAN KELOMPOK MEMBERIKAN JAWABAN, SISWA YANG ADA DI KIRI ATAU MEMBERIKAN JAWABAN, SISWA YANG ADA DI KIRI ATAU KANAN (SBG PENANTANG) DAPAT MENANTANG ATAU KANAN (SBG PENANTANG) DAPAT MENANTANG ATAU MEMBERI JAWABAN BERBEDA. JIKA JAWABAN PEMBACA MEMBERI JAWABAN BERBEDA. JIKA JAWABAN PEMBACA SALAH, IA TIDAK KENA SANKSI. NAMUN, JIKA JAWABAN SALAH, IA TIDAK KENA SANKSI. NAMUN, JIKA JAWABAN SISWA PENANTANG SALAH, MAKA IA HARUS SISWA PENANTANG SALAH, MAKA IA HARUS MENGEMBALIKAN KARTU YANG TELAH DIMENANGKAN MENGEMBALIKAN KARTU YANG TELAH DIMENANGKAN SEBELUMNYA.PEMAIN YANG MEMBERIKAN JAWABAN SEBELUMNYA.PEMAIN YANG MEMBERIKAN JAWABAN BENAR WAJIB MENYIMPAN KARTUNYA. JIKA PERMAINAN BENAR WAJIB MENYIMPAN KARTUNYA. JIKA PERMAINAN BERAKHIR, MAKA PEMAIN MENCATAT NOMOR YANG BERAKHIR, MAKA PEMAIN MENCATAT NOMOR YANG TELAH DIMENANGKAN PADA LEMBAR SKOR PERMAINAN. TELAH DIMENANGKAN PADA LEMBAR SKOR PERMAINAN. PERMAINAN BISA DILANJUTKAN SAMPAI GAME-GAME PERMAINAN BISA DILANJUTKAN SAMPAI GAME-GAME BERIKUTNYA. BERIKUTNYA.

KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATIONINVESTIGATION))

IMPLEMENTASINYA DILAKUKAN DALAM 6 IMPLEMENTASINYA DILAKUKAN DALAM 6 TAHAP:TAHAP:

1.1. MENGIDENTIFIKASI TOPIK DAN MEMBAGI SISWA MENGIDENTIFIKASI TOPIK DAN MEMBAGI SISWA DALAM KELOMPOK. TOPIK DIPILIH SISWADALAM KELOMPOK. TOPIK DIPILIH SISWA

SENDIRI. SETELAH MEMILIH TOPIK SENDIRI. SETELAH MEMILIH TOPIK

TERTENTU,SISWA BERGABUNG DALAMTERTENTU,SISWA BERGABUNG DALAM

KELOMPOK UNTUK MEMPELAJARI TOPIK. KELOMPOK UNTUK MEMPELAJARI TOPIK.

2. MERENCANAKAN TUGAS YANG AKAN DIPELAJARI2. MERENCANAKAN TUGAS YANG AKAN DIPELAJARI

PARA SISWA MERENCANAKAN BERSAMA PARA SISWA MERENCANAKAN BERSAMA MENGENAI: APA YANG AKAN DIPELAJARI, MENGENAI: APA YANG AKAN DIPELAJARI, PEMBAGIAN TUGAS, DAN MENENTUKAN TUJUAN PEMBAGIAN TUGAS, DAN MENENTUKAN TUJUAN MEMPELAJARI TOPIK TERSEBUT MEMPELAJARI TOPIK TERSEBUT

33. MELAKSANAKAN INVESTIGASI. MELAKSANAKAN INVESTIGASI

PARA SISWA MENGUMPULKAN INFORMASI, PARA SISWA MENGUMPULKAN INFORMASI, MENGANALISIS DATA, DAN MEMBUAT SIMPULAN. MENGANALISIS DATA, DAN MEMBUAT SIMPULAN. TIAP ANGGOTA KELOMPOK HARUS TURUT TIAP ANGGOTA KELOMPOK HARUS TURUT BERPERAN DALAM KEGIATAN INI. SALING BERPERAN DALAM KEGIATAN INI. SALING DISKUSI DAN BERTUKAR PENDAPAT MERUPAKAN DISKUSI DAN BERTUKAR PENDAPAT MERUPAKAN HAL PENTING DALAM TAHAP INVESTIGASIHAL PENTING DALAM TAHAP INVESTIGASI

4. MENYIAPKAN LAPORAN AKHIR4. MENYIAPKAN LAPORAN AKHIR

5. MEREPRESENTASIKAN LAPORAN AKHIR5. MEREPRESENTASIKAN LAPORAN AKHIR

6. EVALUASI 6. EVALUASI

KOOPERATIF JIGZAWKOOPERATIF JIGZAWMODEL INI DAPAT DIGUNAKAN PADA MATERI YANG MODEL INI DAPAT DIGUNAKAN PADA MATERI YANG

TERTULIS. SEPERTI PADA KOOPERATIF LAINNYA, TERTULIS. SEPERTI PADA KOOPERATIF LAINNYA, SISWA JUGA DIBAGI DALAM KELOMPOK YANG SISWA JUGA DIBAGI DALAM KELOMPOK YANG HETEROGEN. PARA SISWA DIBERI TUGAS HETEROGEN. PARA SISWA DIBERI TUGAS MEMBACA BEBERAPA BAB, LALU DIBERI LEMBAR MEMBACA BEBERAPA BAB, LALU DIBERI LEMBAR AHLI YANG TERDIRI TOPIK-TOPIK YANG AHLI YANG TERDIRI TOPIK-TOPIK YANG BERBEDA. SETELAH SELESAI MEMBACA, SISWA BERBEDA. SETELAH SELESAI MEMBACA, SISWA DARI TIM YANG BERBEDA YANG TOPIKNYA SAMA DARI TIM YANG BERBEDA YANG TOPIKNYA SAMA BERTEMU DALAM KELOMPOK AHLI UNTUK BERTEMU DALAM KELOMPOK AHLI UNTUK MEMBICARAKAN TOPIK MEREKA. PARA SISWA MEMBICARAKAN TOPIK MEREKA. PARA SISWA MENERIMA PENILAIAN SELURUH TOPIK. SKOR MENERIMA PENILAIAN SELURUH TOPIK. SKOR KUIS MENJADI SKOR TIM. KUIS MENJADI SKOR TIM.

LANGKAH-LANGKAH:LANGKAH-LANGKAH:1.1. GURU MEMILIH MATERI DAPAT BERUPA GURU MEMILIH MATERI DAPAT BERUPA

CERITA PENDEK, DONGENG, ATAU SATU DUA CERITA PENDEK, DONGENG, ATAU SATU DUA BAB ISI BUKU. MISAL GURU MEMILIH DONGENG BAB ISI BUKU. MISAL GURU MEMILIH DONGENG TERTULIS “KANC IL MENCURI KETIMUN”TERTULIS “KANC IL MENCURI KETIMUN”

2.2. GURU MEMBUAT LEMBAR AHLI SEBAGAI GURU MEMBUAT LEMBAR AHLI SEBAGAI PETUNJUK BAGI SISWA. MISALPETUNJUK BAGI SISWA. MISAL

KANCIL MENCURI KETIMUNKANCIL MENCURI KETIMUNBACALAH DONGENG KANCIL MENCURI KETIMUNBACALAH DONGENG KANCIL MENCURI KETIMUNTOPIK:TOPIK:1) BAGAIMANAKAH ALUR DALAM DONGENG INI ?1) BAGAIMANAKAH ALUR DALAM DONGENG INI ?2) SIAPA SAJAKAH TOKOH-TOKOH YANG TERDAPAT DALAM 2) SIAPA SAJAKAH TOKOH-TOKOH YANG TERDAPAT DALAM

DONGENG?DONGENG?3) BAGAIMANAKAH PERWATAKAN TOKOH-TOKOHNYA?3) BAGAIMANAKAH PERWATAKAN TOKOH-TOKOHNYA?4) ADAKAH TOKOH-TOKOH BERWATAK DEMIKIAN DALAM 4) ADAKAH TOKOH-TOKOH BERWATAK DEMIKIAN DALAM

KEHIDUPAN NYATA?KEHIDUPAN NYATA?

55). APAKAH WATAK KANCIL ITU BAIK UNTUK DITIRU?). APAKAH WATAK KANCIL ITU BAIK UNTUK DITIRU?6). DI MANAKAH DONGENG INI TERJADI?6). DI MANAKAH DONGENG INI TERJADI?

3. GURU MEMBAGI SISWA DALAM TIM. DALAM 3. GURU MEMBAGI SISWA DALAM TIM. DALAM SETIAP TIM ADA KELOMPOK AHLI YANG DIPILIH SETIAP TIM ADA KELOMPOK AHLI YANG DIPILIH SECARA ACAK (SEMUA SISWA AKAN MENDAPAT SECARA ACAK (SEMUA SISWA AKAN MENDAPAT GILIRAN). SETELAH SELURUH SISWA MEMBACA GILIRAN). SETELAH SELURUH SISWA MEMBACA LEMBAR AHLI, SISWA YANG DITUNJUK SEBAGAI LEMBAR AHLI, SISWA YANG DITUNJUK SEBAGAI AHLI BERTEMU UNTUK MENDISKUSIKAN TOPIK. AHLI BERTEMU UNTUK MENDISKUSIKAN TOPIK. PARA AHLI KEMBALI DALAM KELOMPOK PARA AHLI KEMBALI DALAM KELOMPOK UNTUK MENGAJARI TOPIK TERSEBUT KEPADA UNTUK MENGAJARI TOPIK TERSEBUT KEPADA ANGGOTANYA. HASIL DIPRESENTASIKAN.ANGGOTANYA. HASIL DIPRESENTASIKAN.

4. SETELAH ITU, SISWA MENGERJAKAN TES 4. SETELAH ITU, SISWA MENGERJAKAN TES SECARA INDIVIDUAL. SKOR TIM DIHITUNG SECARA INDIVIDUAL. SKOR TIM DIHITUNG SEPERTI STAD. SEPERTI STAD.

STRUKTURALSTRUKTURALa)a) MENCARI PASANGANMENCARI PASANGAN

GURU MENYIAPKAN BEBERAPA KARTU YANG GURU MENYIAPKAN BEBERAPA KARTU YANG BERISI TOPIK TERTENTU DAN DIBERI ANGKA-BERISI TOPIK TERTENTU DAN DIBERI ANGKA-ANGKA. SATU ATAU DUA KARTU LAINNYA ANGKA. SATU ATAU DUA KARTU LAINNYA BERANGKA SAMA. SETIAP SISWA MENDAPAT 1 BERANGKA SAMA. SETIAP SISWA MENDAPAT 1 KARTU. MEREKA DIMINTA MENCARI KARTU. MEREKA DIMINTA MENCARI PASANGANNYA YANG MEMILIKI ANGKA YANG PASANGANNYA YANG MEMILIKI ANGKA YANG SAMA. BERSAMA PASANGANNYA, MEREKA SAMA. BERSAMA PASANGANNYA, MEREKA BERDISKUSI MENGENAI TOPIK. SETELAH ITU, BERDISKUSI MENGENAI TOPIK. SETELAH ITU, PRESENTASI HASIL DISKUSI KELOMPOK ATAU PRESENTASI HASIL DISKUSI KELOMPOK ATAU KUIS. KUIS.

b) b) PAIRED STORY TELLING PAIRED STORY TELLING (BERCERITA (BERCERITA BERPASANGAN) BERPASANGAN)

MODEL INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MODEL INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA, PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA, MENULIS, MENYIMAK, DAN BERBICARA SECARA MENULIS, MENYIMAK, DAN BERBICARA SECARA TERPADU. LANGKAH PEMBELAJARAN:TERPADU. LANGKAH PEMBELAJARAN:

GURU MEMBERIKAN PENGENALAN MENGENAI GURU MEMBERIKAN PENGENALAN MENGENAI TOPIK YANG AKAN DIBAHAS. GURU JUGA TOPIK YANG AKAN DIBAHAS. GURU JUGA BERTANYA KEPADA SISWA MENGENAI BERTANYA KEPADA SISWA MENGENAI PENGETAHUAN SISWA ATAS TOPIK TERSEBUT. PENGETAHUAN SISWA ATAS TOPIK TERSEBUT. GURU MEMBAGI BAHAN PEMBELAJARAN GURU MEMBAGI BAHAN PEMBELAJARAN MENJADI 2. SISWA KEMUDIAN DIPASANGKAN. MENJADI 2. SISWA KEMUDIAN DIPASANGKAN. BAGIAN PERTAMA BAHAN PEMBELAJARAN BAGIAN PERTAMA BAHAN PEMBELAJARAN DIBERIKAN KEPADA SISWA PERTAMA DAN DIBERIKAN KEPADA SISWA PERTAMA DAN BAGIAN KEDUA PADA SISWA KEDUA. BAGIAN KEDUA PADA SISWA KEDUA.

SISWA DIMINTA MEMBACA ATAU MENDENGARKAN SISWA DIMINTA MEMBACA ATAU MENDENGARKAN BAGIAN MEREKA MASING-MASING. SAMBIL BAGIAN MEREKA MASING-MASING. SAMBIL MEMBACA/MENDENGAR, SISWA MENCATAT DAN MEMBACA/MENDENGAR, SISWA MENCATAT DAN MENDAFTAR KATA KUNCI BACAAN. SETELAH MENDAFTAR KATA KUNCI BACAAN. SETELAH SELESAI, SISWA DIMINTA SALING MENUKAR KATA SELESAI, SISWA DIMINTA SALING MENUKAR KATA KUNCI DENGAN PASANGAN. SAMBIL MENGINGAT KUNCI DENGAN PASANGAN. SAMBIL MENGINGAT BAGIAN MASING-MASING YANG TELAH DIBACA, BAGIAN MASING-MASING YANG TELAH DIBACA, SETIAP SISWA HARUS MENGARANG BAGIAN LAIN SETIAP SISWA HARUS MENGARANG BAGIAN LAIN YANG BELUM DIBACA BERDASAR KATA KUNCI YANG BELUM DIBACA BERDASAR KATA KUNCI TERSEBUT. SETELAH SELESAI, SISWA DIMINTA TERSEBUT. SETELAH SELESAI, SISWA DIMINTA MEMBACAKAN HASIL KARANGANNYA. GURU MEMBACAKAN HASIL KARANGANNYA. GURU MEMBAGIKAN CERITA YANG BELUM TERBACA MEMBAGIKAN CERITA YANG BELUM TERBACA KEPADA SISWA.KEPADA SISWA.

III. MODEL PEMBELAJARAN TERPADUIII. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

MODEL INI MENGGABUNGKAN 2 MODEL INI MENGGABUNGKAN 2 MATAPELAJARAN YANG BERBEDA, TETAPI MATAPELAJARAN YANG BERBEDA, TETAPI BERKAITAN ERAT.MODEL INI DIKEMBANGKAN BERKAITAN ERAT.MODEL INI DIKEMBANGKAN AGAR ANAK DAPAT MENGUASAI MATERI YANG AGAR ANAK DAPAT MENGUASAI MATERI YANG TIDAK TERLALU BANYAK, NAMUN TIDAK TERLALU BANYAK, NAMUN TERINTEGRASI.MODEL PEMBELAJARAN:TERINTEGRASI.MODEL PEMBELAJARAN:

1)1) MENGAMBIL 1 DISIPLIN ILMU SEBAGAI SUMBER MENGAMBIL 1 DISIPLIN ILMU SEBAGAI SUMBER MATERI UTAMA, SEDANGKAN DISIPLIN ILMU MATERI UTAMA, SEDANGKAN DISIPLIN ILMU LAIN UNTUK MENAMBAH KEDALAMAN MATERI.LAIN UNTUK MENAMBAH KEDALAMAN MATERI.

2)2) MENCARI POKOK BAHASAN YANG SAMA UNTUK MENCARI POKOK BAHASAN YANG SAMA UNTUK SETIAP DISIPLINSETIAP DISIPLIN

3)3) MERUMUSKAN POKOK BAHASAN YANG MERUMUSKAN POKOK BAHASAN YANG BERKAITAN DENGAN KONSEP MATERI BERKAITAN DENGAN KONSEP MATERI

DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU YANG DIPADUKAN.DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU YANG DIPADUKAN.

MISALNYA TEMA :(MISALNYA TEMA :(1)KEINDAHAN ALAM1)KEINDAHAN ALAM SEBAGAI SEBAGAI BAGIAN DARI IPS. DARI SUDUT BAHASA DAN BAGIAN DARI IPS. DARI SUDUT BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAPAT DIPELAJARI PUISI SASTRA INDONESIA DAPAT DIPELAJARI PUISI YANG BERKAITAN DENGAN KEINDAHAN ALAM. YANG BERKAITAN DENGAN KEINDAHAN ALAM.

(2)MISAL TEMA ROKOK. DAPAT DIKAJI DALAM (2)MISAL TEMA ROKOK. DAPAT DIKAJI DALAM BERBAGAI DISIPLIN ILMU. MISAL DAMPAK BERBAGAI DISIPLIN ILMU. MISAL DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN (SOSIOLOGI), ASPEK ROKOK BAGI KESEHATAN (SOSIOLOGI), ASPEK PEMBIAYAAN EKONOMI BAGI PEROKOK PEMBIAYAAN EKONOMI BAGI PEROKOK (EKONOMI), BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN (EKONOMI), BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN (BIOLOGI), KANDUNGAN KIMIAWI ROKOK (BIOLOGI), KANDUNGAN KIMIAWI ROKOK (KIMIA), DSB. (KIMIA), DSB.