plasenta previa totalis

7
 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internu m. Pada keadaan yang normal plasenta terletak dibagian atas uterus.3 Plasenta pr evia dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.3,4 Pada keadaan normal plasenta umumnya terletak di korpus uteri bagian depan atau belakang aga k ke arah fundus uteri.3 2.2 Epidemiologi Di USA, plasenta previa terjadi kira-kira 5 dari 1000 kelahiran dan memi liki angka kematian 0,03%. Data terbaru yang tercatat tahun 1989-1997 plasenta p revia terjadi 2,8 per 1000 kelahiran di USA. Wanita 30 tahun keatas 3 kali lebih besar peluangnya mengalami plasenta previa daripada wanita yang lebih muda. Beb erapa studi menduga plasenta previa meningkat pada ras Afrika, Amerika, dan Asia , akan tetapi hal ini masih menjadi kontroversial.5 Plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, antara tahun 1971 – 1975, terjadi 37 kasus plasenta previ a diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 diantara 125 persali nan terdaftar.3 2.3 Etiologi Etiologi plasenta previa sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori dan faktor risiko yang berhubungan dengan plasenta previa, diant aranya:6 1. Ovum yang dibuahi tertanam sangat rendah di dalam rahim, menyebabkan p la senta terbentuk dekat dengan atau di atas pembukaan serviks. 2. Lapisan rahim (endometrium) memiliki kelainan seperti fibroid atau jarin gan parut (dari previa sebelumnya, sayatan, bagian bedah caesar atau aborsi). 3. Hi po pl as ia endometr iu m : bi la ka win dan ha mi l p ada u mu r muda. 4. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap m enerima ha sil konsepsi. 5. Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium. 6. Plasenta terbentuk secara tidak normal. 7. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering p ada wanita m ultipara da ripada primipara. 8. Ibu merokok atau menggunakan kokain. 9. Ibu dengan usia lebih tua. Risiko plasenta previa berkembang 3 kali lebi h besar pada perempuan di atas usia 35 tahun dibandingkan pada wanita di bawah u sia 20 tahun. Pada multipara, plasenta previa disebabkan vaskularisasi yang berkurang dan peru bahan atrofi pada desidua akibat persalinan masa lampau. Aliran darah ke plasent a tidak cukup dan memperluas permukaannnya sehingga menutupi pembukaan jalan lah ir.3 Vaskularisasi pada desidua yang berkurang plasenta harus tumbuh menjadi luas unt uk mencukupi kebutuhan janin.1 Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering p ada wanita multipara daripada primipara. Pada multipara, plasenta previa disebab kan vaskularisasi yang berkurang dan perubahan atrofi pada desidua akibat persal inan masa lampau. Aliran darah ke plasenta tidak cukup dan memperluas permukaann ya sehingga menutupi pembukaan jalan lahir.3 Bahwasanya vaskularisasi yang berkurang, atau perubahan atrofi pada desidua akib at persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa tidaklah selalu bena r, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian

Upload: ervina-lie

Post on 14-Jul-2015

740 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 1/7

 

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiPlasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen

bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Pada keadaan yang normal plasenta terletak dibagian atas uterus.3 Plasenta previa dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.3,4 Pada keadaannormal plasenta umumnya terletak di korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri.3

2.2 EpidemiologiDi USA, plasenta previa terjadi kira-kira 5 dari 1000 kelahiran dan memi

liki angka kematian 0,03%. Data terbaru yang tercatat tahun 1989-1997 plasenta previa terjadi 2,8 per 1000 kelahiran di USA. Wanita 30 tahun keatas 3 kali lebihbesar peluangnya mengalami plasenta previa daripada wanita yang lebih muda. Beb

erapa studi menduga plasenta previa meningkat pada ras Afrika, Amerika, dan Asia, akan tetapi hal ini masih menjadi kontroversial.5Plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Di Rumah SakitDr. Cipto Mangunkusumo, antara tahun 1971 – 1975, terjadi 37 kasus plasenta previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 diantara 125 persalinan terdaftar.3

2.3 EtiologiEtiologi plasenta previa sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun adabeberapa teori dan faktor risiko yang berhubungan dengan plasenta previa, diantaranya:61. Ovum yang dibuahi tertanam sangat rendah di dalam rahim, menyebabkan pla

senta terbentuk dekat dengan atau di atas pembukaan serviks.2. Lapisan rahim (endometrium) memiliki kelainan seperti fibroid atau jaringan parut (dari previa sebelumnya, sayatan, bagian bedah caesar atau aborsi).3. Hipoplasia endometrium : bila kawin dan hamil pada umur muda.4. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.5. Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium.6. Plasenta terbentuk secara tidak normal.7. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara.8. Ibu merokok atau menggunakan kokain.9. Ibu dengan usia lebih tua. Risiko plasenta previa berkembang 3 kali lebi

h besar pada perempuan di atas usia 35 tahun dibandingkan pada wanita di bawah usia 20 tahun.

Pada multipara, plasenta previa disebabkan vaskularisasi yang berkurang dan perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan masa lampau. Aliran darah ke plasenta tidak cukup dan memperluas permukaannnya sehingga menutupi pembukaan jalan lahir.3Vaskularisasi pada desidua yang berkurang plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin.1 Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara. Pada multipara, plasenta previa disebabkan vaskularisasi yang berkurang dan perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan masa lampau. Aliran darah ke plasenta tidak cukup dan memperluas permukaannya sehingga menutupi pembukaan jalan lahir.3

Bahwasanya vaskularisasi yang berkurang, atau perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa tidaklah selalu benar, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 2/7

 

besar pada penderita dengan paritas yang tinggi.7Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertamadari plasenta previa. Pada setiap perdarahan antepartum, pertama kali harus dicurigai bahwa penyebabnya ialah plasenta previa sampai kemudian dugaan itu salah.7Kejadian plasenta previa meningkat dengan meningktanya paritas ibu. Konsep “Migrasi Plasenta” yang menjadi predisposisi plasenta previa pada multipara. Mekansime pergerakan ini tidak jelas, tetapi ada yang mengatakan bahwa perpindahan ke atas p

lasenta letak rendah adalah akibat dari proses pembentukan segmen bawah rahim. Pada nulipara, perpanjangan segmen bawah rahim terjadi jauh hari sebelum persalinan sedangkan pada multipara, perkembangan segmen bawah rahim dan penipisan serviks mungkin tertunda sampai pada proses persalinan.6Migrasi plasenta disebabkan karena pada bagian tepi bawah plasenta mengalami atrofi sehingga kekurangan suplai darah yang menyebabkan plasenta tumbuh ke atas mencari suplai darah. Migrasi plasenta ini sesungguhnya tidak terjadi tetapi karena pergerakan ke atas akibat pembentukan segmen bawah rahim sehingga seolah-olahplasenta bermigrasi.8Riwayat kehamilan sebelumnya menyebabkan plasenta letak rendah dengan mekanismelain. Beberapa kehamilan berakhir dengan terminasi yang berbahaya bagi tempat implantasi. Tempat ini menjadi tidak cocok untuk implantasi berikutnya yang mana k

emudian terjadi implantasi pada segmen bawah rahim.8Hasil penelitian Wardana (2007) menyatakan usia wanita produktif yang aman untukkehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Diduga risiko plasenta previa meningkat dengan bertambahnya usia ibu, terutama setelah usia 35 tahun. Hasil penelitian Wardana (2007) menyatakan peningkatan umur ibu merupakan faktor risiko plasenta previa, karena sklerosis pembuluh darah arteli kecil dan arteriole miometrium menyebabkan aliran darah ke endometrium tidak merata sehingga plasenta tumbuhlebih lebar dengan luas permukaan yang lebih besar, untuk mendapatkan aliran darah yang adekuat.1Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa umur aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Wanita pada umur kurang dari 20 tahun mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami plasenta previa karena endometrium masihbelum matang, dan kejadian plasenta previa juga sering terjadi pada ibu yang ber

umur di atas 35 tahun karena tumbuh endometrium yang kurang subur.3Paritas 1-3 merupakan paritas paling aman bila ditinjau dari sudut kematian ibu.Paritas lebih dari 3 dapat menyebabkan angka kematian ibu tinggi.4 Menurut Wardana (2007) plasenta previa terjadi 1,3 kali lebih sering pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali melahirkan (Primipara).1Persalinan yang dialami oleh ibu dengan persalinan prematur, keguguran, bekas persalinan berulang dengan jarak pendek, persalinan dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi lahir mati, cedera dalam uterus atau jalan lahir yang ditimbulkanoleh proses kehamilan dan persalinan terdahulu dapat berakibat buruk pada kehamilan yang sedang dialami.4

2.4 KlasifikasiKlasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasentamelalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, karena klasifikasi tidak didasarkan pada keadaan anatomi melainkan pada keadaan fisiologis yang dapat berubah-ubah, maka klasifikasi ini dapat berubah setiap waktu misalnya pada pembukaan yang masih kecil, seluruh pembukaan yang lebih besar, keadaan ini akan menjadi plasenta previa lateralis. Ada juga penulis yang menganjurkan bahwa menegakkan diagnosa sewaktu “moment opname” yaitu saat penderita diperiksa.4Klasifikasi plasenta previa menurut De Snoo, berdasarkan pembukaan 4-5 cm dibagimenjadi dua, yaitu:41. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium.2. Plasenta previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan

ditutupi oleh plasenta, dapat dibagi menjadi:a. Plasenta previa lateralis posterior, bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 3/7

 

b. Plasenta previa lateralis anterior, bila sebagian menutupi ostium bagiandepanc. Plasenta previa lateralis marginalis, bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta.

Klasifikasi plasenta previa menurut Browne yaitu:41. Tingkat 1 = Lateral plasenta previa

Pinggir bawah plasenta berinsersi sampai ke segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan.2. Tingkat 2 = Marginal plasenta previa.Plasenta mencapai pinggir pembukaan3. Tingkat 3 = Complete plasenta previaPlasenta menutupi ostium waktu tertutup, dan tidak menutupi bila pembukaan hampir lengkap.4. Tingkat 4 = Central plasenta previaPlasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hampir lengkap.

Ada 4 derajat abnormalitas yang diketahui yaitu:91. Plasenta Previa Totalis

Ostium uteri internum tertutup sama sekali oleh jaringan plasenta.2. Plasenta Previa ParsialisOstium uteri internum tertutup oleh sebagian oleh jaringan plasenta.3. Plasenta Previa MarginalisTepi plasenta terletak pada bagian pinggir ostium uteri internum.4. Plasenta Letak RendahPlasenta tertanam dalam segmen baewah uterus sehingga tepi plasenta sebenarnya tidak mencapai ostium uteri internum tetapi terletak sangat berdekatan dengan ostium tersebut. Pinggir plasenta letaknya kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir ostium uteri internum, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.9

Plasenta yang terletak di bagian anterior dari hasil pemeriksaan USG yang dinamakan juga sebagai anterior previa mempunyai prognosis yang lebih membahayakan apa

bila dibandingkan dengan posterior previa. Prognosis yang membahayakan tersebutdapat berupa perdarahan hebat akibat plasenta akreta, sehingga membutuhkan transfusi massif bahkan histerektomi.10 2.5 Patofisiologi

Mengapa plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat diketahui. Vaskularisasi yang berkurang, atau perubahan atropi pada desidua akibat parsalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa tidaklah selalu benar, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas tinggi. Memang dapat dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan lebih banyak seperti kehamilan kembar, plasenta yang letaknya normal sekalipun akan memperluas permuka

annya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan jalan lahir.3Penyebab utama perdarahan trimester ketiga, plasenta previa memiliki tanda yangkhas, yaitu pendarahan tanpa rasa sakit. Pendarahan diperkirakan terjadi dalam hubungan dengan perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga.7

2.6 DiagnosisPada setiap perdarahan antepartum, pertama kali harus dicurigai bahwa pe

nyebabnya adalah plasenta previa sampai kemudian ternyata dugaan itu salah.3

Anamnesis. Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan berulang tanpa nyeri,tanpa sebab. Darah biasanya berwarna merah segar.11Kehamilan 28 minggu atau lebih dengan perdarahan pervaginam yang sifatnya tidak

nyeri dan darah berwarna merah (segar). Perdarahan terjadi tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri. Walaupun perdarahan sering terjadi pada trimester ketiga, akan tetapi tidak jarang pula dimulai sejak kehamilan 20 minggu karena sejak itu segmen

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 4/7

 

bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar dan menipis. Dengan bertambah tuanya kehamilan, segmen uterus akan lebih melebar lagi dan serviks mulai membuka.Apabila plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus, pelebaran segmen bawah uterusdan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat ditempat tersebut tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus. Pada saat itu mulailah terjadi perdarahan. Sumber perdarahan adalah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginal

is dari plasenta. Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan itu, tidak sebagaimana serabut otot uterus menghentikan perdarahan pada Kala III dengan plasenta yang letaknya normal. Makin rendah letak plasenta, makin dini perdarahanterjadi, oleh karena itu perdarahan pada plasenta previa totalis akan lebih dini terjadi daripada plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah persalinan dimulai.3

Pemeriksaan luar. Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul.Apabila presentasi kepala, biasanya kepala masih terapung diatas pintu atas panggul atau menolak kesamping, dan sukar didorong ke dalam pintu atas panggul. Tidak jarang terdapat kelainan letak janin, seperti letak lintang atau letak sungsa

ng. 11

Pemeriksaan in spekulo. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.11

Penentuan letak plasenta tidak langsung. Dapat dilakukan dengan radiografi, radio sotop dan ultrasonografi. Akan tetapi pada pemerikasaan radiografi clan radiosotop, ibu dan janin dihadapkan pada bahaya radiasi sehingga cara ini ditinggalkan. Sedangkan USG tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa nyeri dan cara ini dianggap sangat tepat untuk menentukan letak plasenta.11 Pemeriksaan USG untuk menentukan implantasi plasenta dan jarak tepi plasenta terhadap ostium. Jika diagn

osis plasenta previa telah ditegakkan dan janin matur, rencanakan persalinan. Jika pemeriksaan USG tidak memungkinkan dan kehamilan kurang dari 37 minggu, lakukan penanganan plasenta previa sampai kehamilan 37 minggu.12

Penentuan letak plasenta secara langsung. Pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan perdarahan banyak. Pemeriksaan harus dilakukan di meja operasi. Perabaan forniks mulai dari forniks posterior, apa ada teraba tahanan lunak(bantalan) antara bagian terdepan janin dan jari kita. Pemeriksaan melalui kanalis servikalis dengan memasukkan jari dengan hati-hati kedalam OUI untuk meraba adanya jaringan plasenta.11

Jika USG tidak tersedia dan usia kehamilan ≥ 37 minggu, diagnosis definitif plasenta previa dilakukan dengan penentuan letak plasenta secara langsung. Jik

a terjadi pembukaan serviks dan tampak jaringan plasenta, diagnosis pasti plasenta previa, rencanakan terminasi persalinan. Jika belum ada pembukaan serviks danteraba jaringan lunak pada forniks, diagnosis sebagai plasenta previa rencanakan terminasi persalinan.12 

2.7 Diagnosis BandingBerikut merupakan diagnosis banding perdarahan antepartum. 12

Gejala & tanda utama Faktor predisposisi Penyulit lain Diagnosis• Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu• Darah segar atau kehitaman dengan bekuan• Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, kontraksi Braxton Hicks atau koitus • Grandemultipara • Syok

• Perdarahan setelah koitus• Tidak ada kontraksi uterus• Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 5/7

 

• Kondisi janin normal atau terjadi gawat janinPlasenta previa

• Perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap• Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio relatif baru• Jika ostium terbuka, terjadi perdarahan warna merah segar • Hipertensi• Versi luar

• Trauma abdomen• Polihidramnion• Gemeli• Defisiensi gizi • Syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang ke• Anemia berat• Melemah atau hilangnya gerakan janin• Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin• Uterus tegang dan nyeri Solusio plasenta• Perdarahan intraabdominal dan/atau vaginal• Nyeri hebat sebelum perdarahan dan syok, yang kemudian hilang setelah terjadi regangan hebat pada perut bawah • Riwayat seksio sesarea• Partus lama atau kasep

• CPD• Kelainan letak/presentasi• Persalinan traumatik • Syok atau takikardia• Adanya cairan bebas intraabdomen• Hilangnya gerak dan denyut jantung janin• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas• Nyeri raba/tekan dinding perut dan bagian janin mudah dipalpasi Rupturauteri• Perdarahan warna merah segar• Uji pembekuan darah tidak menunjukkan adanya bekuan darah setelah 7 menit• Rendahnya faktor pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah • Solusio plasenta• KJDK

• Eklampsia• Emboli air ketuban • Perdarahan gusi• Gambaran memar bawah kulit• Perdarahan dari tempat suntikan dan jarum infuse Gangguan pembekuan darah

2.8 PenatalaksanaanPasien dengan plasenta previa dapat digolongkan kedalam beberapakelompok yaitu:91. Kelompok dengan janin prematur tetapi tidak terdapat kebutuhan yang mend

esak untuk melahirkan janin tersebut.2. Kelompok dengan janin dalam waktu 3 minggu menjelang aterm.3. Kelompok yang berada dalam proses persalinan.4. Kelompok dengan perdarahan yang begitu hebat sehingga uterus harus dikosongkan meskipun janin masih matur.

Penatalaksanaan kehamilan yang disertai komplikasi plasenta previa dan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau taksiran berat janin kurang dari 2500 gram,tetapi tanpa perdarahan aktif, terdiri dari:131. Penanganan konservatif sampai umur kehamilan aterm berupa tirah baring,hematinik, antibiotika, dan tokolitik bila ada his. Bila selama 3 hari tidak adaperdarahan pasien mobilisasi bertahap. Bila setelah pasien berjalan tetap tidakada perdarahan , pasien boleh pulang.

2. Pengurangan aktifitas fisik3. Penghindaran setiap manipulasi intravaginal.4. Jika perdarahan banyak dan diperkirakan membahayakan ibu dan janin maka

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 6/7

 

dilakukan resusitasi cairan dan penanganan aktif.

Bila umur kehamilan 37 minggu atau lebih dan taksiran berat janin 2500 gram makadilikukan penanganan secara aktif yaitu segera mengakhiri kehamilan baik secarapervaginam atau perabdominal.13Persalinan pervaginam diindikasikan pada plasenta previa marginalis, plasenta letak rendah, dan plasenta previa lateralis dengan pembukaan 4 cm atau lebih. Pada

kasus tersebut bila tidak banyak perdarahannya maka dapat dilakukan pemecahan kulit ketuban. Pemecahan selaput ketuban adalah cara terpilih untuk melangsungkanpersalinan pervaginam karena bagian bawah janin akan menekan plasenta dan bagian plasenta yang berdarah, dan bagian plasenta yang berdarah itu dapat bebas mengikuti regangan segmen bawah uterus, sehingga pelepasan plasenta dari segmen bawah uterus lebih lanjut dapat dihindari.13Apabila pemecahan selaput ketuban tidak berhasil menghentikan perdarahan, maka ada 2 cara lain yang lebih keras menekan plasenta dan mungkin pula lebih cepat menyelesaikan persalinan, yaitu pemasangan cunam willet dan versi Braxton Hicks, akan tetapi cara ini sudah lama ditinggalkan karena cara seksio sesaria jauh lebih aman.13

Semua cara ini mungkin mengurangi atau menghentikan perdarahan dengan menimbulkan tekanan yang terus menerus pada plasenta akan mengurangi sirkulasi darah antara uterus dan plasenta, sehingga juga menyebabkan anoksia serta kematian janin. Oleh karena itu, cara ini senderung dilakukan pada janin yang telah mati, atau yang prognosisnya untuk hidup diluar uterus tidak baik. Cara ini, apabila akan dilakukan lebih tepat dilakukan pada multipara karena persalinan nya dijamin lancar, dengan demikian penekanan pada plasenta tidak berlangsung lama. Bila his tidakadekuat dapat diberikan oksitosin drip. Namun bila perdarahan tetap ada maka dilakukan seksio sesarea.3Persalinan seksio sesaria diindikasikan untuk plasenta previa totalis baik janinmati atau hidup, plasenta previa lateralis dimana pembukaannya kurang dari 4 cmatau serviks belum matang, plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan plasenta previa dengan gawat janin.13

Gawat janin tidak boleh merupakan halangan untuk melakukan seksio sesaria, demikeselamatan ibu, akan tetapi gawat ibu mungkin menunda seksio sesaria sampai keadaannya dapat diperbaiki apabila fasilitas memungkinkan. Pada seksio sesaria hendaknya perdarahan yang banyak dari pihak ibu dan janin.3

Cara PersalinanPada umumnya yang menentukan tindakan dalam memilih cara persalinan yang terbaiktergantung dari:41. Jenis plasenta previa2. Paritas3. Jumlah perdarahan : banyak atau sedikit,

4. Keadaan umum ibu5. Keadaan janin: hidup, gawat, atau meninggal6. Pembukaan jalan lahir7. Fasilitas penolong dan rumah sakit

Setelah memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas, ada dua pilihan persalinan, yaitu:41. Persalinan pervaginamPersalinan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah janin menekan plasenta sehingga perdarahan berkurang atau berhenti.Persalinan pervaginam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :a. Amniotomi (pemecahan selaput ketuban)Pemecahan selaput ketuban adalah cara yang terpilih untuk melancarkan persalinan

pervaginam, karena bagian terbawah janin akan menekan plasenta yang berdarah, persalinan berlangsung lebih cepat, dan bagian plasenta yang berdarah dapat bebasmengikuti cincin gerakan dan regangan segmen bawah rahim.

5/12/2018 plasenta previa totalis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/plasenta-previa-totalis-55a4d520c929e 7/7

 

Amniotomi dilakukan dengan indikasi :1. Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telahada pembukaan.2. Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih.3. Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal (Mochtar, 2002).

Keuntungan amniotomi adalah:1. Bagian terbawah janin yang berfungsi sebagai tampon akan menekan plasenta yang berdarah dan perdarahan akan berkurang atau berhenti.2. Partus akan berlangsung lebih cepat.3. Bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan segmen bawah rahim, sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas.Setelah ketuban dipecahkan berikan oksitosin drips 2,5-5 satuan dalam 500 cc dekstrosa 5%. Bila upaya di atas belum berhasil, ada 2 cara lain yang dapat dikerjakan terutama di daerah perifer di mana fasilitas operasi tidak ada dan penderitatidak mau dirujuk ke rumah sakit yang ada fasilitas operasinya.b. Memasang cunam Willet Gausz.1. Kulit kepala janin diklem dengan cunam Willet Gausz.

2. Cunam diikat dengan kain kasa atau tali dan diberi beban kira-kira 50-100 gr atau satu bata sebagai katrol.3. Dengan jalan ini diharapkan perdarahan berhenti dan persalinan diawasi dengan teliti.c. Versi Braxton Hicks.Versi dilakukan pada janin letak kepala, untuk mencari kaki supaya dapat ditarikkeluar. Kaki diikat dengan kain kasa, dikatrol, dan diberi beban seberat 50-100g (satu bata).d. Menembus plasenta diikuti dengan versi Braxton Hicks atau Willet Gausz.Hal ini tidak dilakukan lagi karena bahaya perdarahan yang banyak. Menembus plasenta dilakukan pada plasenta previa sentralis.e. MetreurynterYaitu memasukkan kantong karet yang diisi dengan udara atau air sebagai tampon,

cara ini sekarang tidak dipakai lagi.

Gambar Cunam Willet dan alat pemecah ketuban.3

 Pemasangan Cunam Willet Gausz.4