plagiat merupakan tindakan tidak terpuji file1 tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi...
TRANSCRIPT
1
TINGKAT KEPUASAN GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI
PEMBELAJARAN DI SMP SANTA THERESIA PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2006/2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Maria Santi Astuti
NIM : 011324041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Tidak ada sesuatu di dunia ini yang bisa menggantikan kegigihan. Bakat pun tidak; tidak ada yang lebih umum dibanding orang berbakat yang gagal. Orang yang jenius
pun tidak; orang-orang jenius yang tidak memperoleh penghargaan hampir merupakan pepatah. Hanya kegigihan dan keteguhanlah yang membuat seseorang berhasil.
Calvin Coolidge
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Halaman Persembahan
“Saat keinginanku belum tercapai, maka ku simpan sebagai harapan, dan ketika harapan itu belum terwujud, ku genggam ke dalam mimpi, namun ketika mimpi itu
menjadi kenyataan, maka dia berubah menjadi kebahagiaan………”
Kebahagiaan itu bukan hanya untuk ku syukuri dan ku rasakan tetapi akan menjadi
lebih sempurna disaat aku bisa menyebarkan kebahagiaan ini kepada keluarga, sahabat, teman-teman, yang oleh karena mereka, yang selalu ada di dalam perjalanan
hidupku hingga aku bisa berada di sini sekarang…..
Maka dengan setulusnya aku mempersembahkan skripsi ini untuk……
Keluarga Kudus Nazaret : Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Yosep atas keajaiban terindah dalam hidupku.
Bapak dan Ibu yang senantiasa mendukung dan membimbing hingga aku mampu menapaki langkah-langkah dalam hidupku.
Adekku Chirtina tercinta yang mendukung dan selalu membantu.
Keluarga besarku di Pangkalpinang, Jakarta, dan Yogyakarta .
Orang yang terakhir mengisi kehidupanku “Fandy” terimakasih untuk
semuanya.
Sahabat-sahabatku PEK 2001 terimakasih untuk kebersamaanya .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
TINGKAT KEPUASAN GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SMP SANTA THERESIA PANGKALPINANG TAHUN
AJARAN 2006/2007
MARIA SANTI ASTUTI 011324041
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran. Hipotesis penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh terhadap tingkat kepuasan guru. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilaksanakan di SMP Santa Theresia Pangkalpinang pada bulan Maret - April 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMP Santa Theresia Pangkalpinang yang berjumlah 22 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang guru yang diambil dengan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala likert dan dokumentasi. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbarch. Teknik pengujian prasyarat regresi untuk mengetahui normalitas data digunakan teknik uji Kolmogrov-Smirnov. Teknik analisis data menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II) dan untuk menguji hipotesis digunakan rumus Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Variabel pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh terhadap kepuasan guru.
Hal ini didukung oleh hitungF = 65,346 > tabelF = 4,41. Pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan guru. Hal ini diketahui dari nilai Asymtot signifikansi 0,000 < 0,05.
2. Responden yang menyatakan puas terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran sebanyak 10 orang guru (50%), sangat puas 4 orang guru (20%), cukup puas sebanyak 4 orang guru (20%), sedangkan sisanya tidak puas sebanyak 2 orang guru (10%).
3. Pengaruh pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap kepuasan guru sebesar 78,4% sedangkan sisanya 21,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
LEVEL OF TEACHER’S SATISFACTION TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF LEARNING SUPERVISION IN SAINT THERESIA
JUNIOR HIGH SCHOOL IN PANGKALPINANG AT THE 2006/2007 ACADEMIC YEAR
Maria Santi Astuti 011324041
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The purpose of the research is to analyse the level of teacher’s satisfaction towards the implementation of learning supervision. Hypothesis of this research is the implementation of supervision education influences the level of teacher’s satisfaction.
The research was a case study and carried out at Saint Theresia Junior High School from March to April 2007. The population of the research were 22 teachers of Saint Theresia Junior High School but the samples taken by appling satiated sampling jenuh technique. The techniques of data collection were questionnaire measured by Likert Scale and documentation. Techniques used in testing the instrument were Product Moment Correlation Validity Test and Alpha Cronbarch Formula. The technique used in testing the pre-requisite regression to know the normality of the data was Kolmogrov-Smirnov. The technique of analyzing the data was Type II Reference of Evaluation. For examining the hypothesis, Simple Linear Regression was applied.
The result of the research shows that: 1. The implementation of learning supervision influences teacher’s satisfaction. It
is supported by .41.4346.65 =>= tablecount FF The implementation of education supervision influences significantly towards the teacher’s satisfaction. It can be perceived from the value of Asymtot signification 0.000 < 0.05.
2. Respondents who are satisfied with the implementation of education supervision are ten teachers ( 50% ), very satisfied are four teachers (20%), satisfied enough are four teachers ( 20% ), and the rest, two teachers are not satisfied ( 10% ).
3. The influence of the implementation of education supervision toward teacher’s satisfaction is 78,4% while the rest, 21,6% influenced by other factors.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan
rahmat, berkat dan bimbinganNya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Tingkat
Kepuasan Guru Terhadap Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran di SMP Santa Theresia
Pangkalpinang Tahun Ajaran 2006/2007” dapat terselesaikan dengan baik.
Skirpsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan
semangat, bimbingan dan doa yang melimpah dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd selaku Dosen Pembimbing II, atas bimbingan
yang telah diberikan penulis ucapkan banyak terima kasih.
6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang
telah diberikan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PE dan PAK: Pak Teguh, Pak Indra,
Romo Gillies (Alm), Pak Soedarno (Alm), Pak Wid, Pak Bondan, Pak Heri,
Pak Muhadi, Pak Sapto, Bu Indah, Bu Prem, Bu Catur, terima kasih atas
bimbingan dan pelajaran-pelajaran yang penulis terima selama kuliah.
8. Mbak Titin, Pak Wawiek, Mbak Aris, yang telah membantu penulis dalam
mengurus administrasi selama kuliah terlebih dalam penyusunan skripsi.
9. Bapak Didik Emanuel, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Santa Theresia
Pangkalpinang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
melakukan penelitian.
10. Guru-guru SMP Santa Theresia Pangkalpinang yang rela meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner yang penulis bagikan.
11. Karyawan SMP Santa Theresia Pangkalpinang yang telah membantu penulis
pada saat penelitian.
12. Orang tua tercinta Bapak Paulus Sandi dan Ibu Ignatia, atas doa, bimbingan,
dan kasih sayang penulis ucapkan banyak terima kasih.
13. Adik tercinta Christina Santi, terima kasih atas dukungan dan kasih
sayangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
14. Keluarga besarku di Pangkalpinang, Jakarta dan Yogyakarta, terima kasih
atas doa dan kasih sayangnya.
15. Orang yang aku sayangi Rustam Afandi, terima kasih atas doa, waktu,
dukungan,dan kasih sayangnya.
16. Sahabat-sahabatku PEK 2001, terima kasih untuk waktu dan
kebersamaannya.
17. Sahabat-sahabatku: Romo Markus Suradi OSC, Mas Dendy, Mas Wawan,
Mas Henry, Mas Deda, Nana, Lalax, Trico Kembar, Dek Kris Galeri, Emi
Tomblok, Wahyu, Jeng Roro, Ani Oneng, Wenny, Adjeng, terima kasih
untuk waktu dan kesempatan dimana aku boleh mengenal kalian semuanya,
terima kasih untuk kasih sayang dan kebersamaannya selama ini.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta,
Maria Santi Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN MOTTO............................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............. vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................ viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................... xi
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR TABEL............................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah.................................................................... 7
D. Perumusan Masalah..................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSATAKA ........................................................ 9
A. Supervisi .................................................................................. 9
1. Pengertian Supervisi .................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Tujuan Supervisi.......................................................................... 11
3. Fungsi Supervisi .......................................................................... 13
4. Sasaran Supervisi......................................................................... 15
5. Prinsip-Prinsip Supervisi............................................................. 22
6. Teknik-Teknik Supervisi............................................................. 25
7. Pendekatan Dalam Pelaksanaan Supervisi .................................. 29
8. Tipe -Tipe Supervisi..................................................................... 32
9. Prosedur Pelaksanaan Supervisi .................................................. 35
B. Tingkat Kepuasan........................................................................ 38
1. Pengertian.................................................................................... 38
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan............................ 41
3. Teori Kepuasan............................................................................ 43
C. Penelitian yang Relevan .............................................................. 46
D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 50
A. Jenis Penelitian............................................................................ 50
B. Subjek dan Objek Penelitian........................................................ 50
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 51
D. Populasi dan Sampel.................................................................... 51
E. Pengumpulan Data Penelitian...................................................... 52
F. Data yang Dicari.......................................................................... 53
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
H. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ...................................... 54
I. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................... 56
J. Uji Normalitas ............................................................................. 60
K. Teknik Analisis Data ................................................................... 60
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH........................................ 63
1. Sejarah dan Perkembangan SMP Santa Theresia ........................ 63
2. Data Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan................................ 64
3. Data Siswa/Siswi......................................................................... 66
4. Kondisi Lingkungan Secara Geografis........................................ 66
5. Visi dan Misi................................................................................ 67
6. Fasilitas-Fasilitas ......................................................................... 68
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................. 69
A. Uji Prasyarat Regresi ................................................................... 69
B. Deskripsi Penelitian..................................................................... 74
C. Analisis Data .......................................................................... 75
D. Pembahasan .......................................................................... 79
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN........... 81
A. Kesimpulan .................................................................................. 81
B. Keterbatasan................................................................................ 82
C. Saran .................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 84
LAMPIRA N ........................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 : Skala Likert................................................................. 54
Tabel III.2 : Kisi-kisi Kuesioner ..................................................... 55
Tabel III.3 : Hasil Uji Validitas ...................................................... 58
Tabel III.4 : Hasil Uji Reliabilitas .................................................. 59
Tabel III.5 : Penilaian Acuan Patokan............................................ 61
Tabel IV.1 : Daftar Nama Kepala Sekolah..................................... 64
Tabel IV.2 : Daftar Nama Guru ...................................................... 65
Tabel IV.3 : Daftar Nama Karyawan .............................................. 66
Tabel IV.4 : Daftar Jumlah Siswa ................................................... 66
Tabel V.1 : Uji Normalitas One Sample K-S ................................ 69
Tabel V.2 : Hasil Analisis Korelasi ............................................... 70
Tabel V.3 : Hasil Analisis Uji R square ........................................ 71
Tabel V.4 : Hasil Analisis Uji F .................................................... 72
Tabel V.5 : Hasil Analisis Uji t ..................................................... 73
Tabel V.6 : Deskripsi Responden Berdasarkan Mata Pelajaran.... 75
Tabel V.7 : Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 76
Tabel V.8 : Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ..................... 76
Tabel V.9 : Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 77
Tabel V.10 : Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian 77
Tabel V.11 : Analisis Pelaksanaan Supervisi .................................. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Data Hasil Penelitian................................................. 86
2. Lampiran 2 : Data Hasil Pengolahan SPSS.................................... 93
3. Lampiran 3 : Data Hasil Analisis Data ........................................... 103
4. Lampiran 4 : Kuesioner .................................................................. 105
5. Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian................................................... 112
6. Lampiran 6 : Data Primer ............................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI pasal 39 ayat 2 (Undang-Undang RI No.20
Tahun 2003) menyatakan bahwa:
“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidikan pada perguruan tinggi”.
Pasal tersebut menunjuk kepada guru, bahwa guru adalah pendidik yang
merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, sampai dengan
evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran. Evalua si dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik yang hasilnya
dapat dijadikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya.
Salah satu tanda bahwa proses pelaksanaan pembelajaran yang berhasil
adalah diperolehnya nilai hasil evaluasi yang baik oleh peserta didik, sehingga
dengan nilai yang didapatnya itu terpenuhi persyaratan untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan selanjutnya. Sebaliknya, proses pelaksanaan pembelajaran tidak
berhasil ditandai dengan diperolehnya nilai oleh peserta didik tetapi tidak dapat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
digunakan untuk memenuhi persyarataan melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Bab XI pasal 40
ayat 2b (UU RI, 20/2003:27) mengemukakan, “bahwa pendidik dan tenaga
kependidikan berkewajiban mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan”. Dari pasal tersebut menuntut pendidik , yaitu guru
untuk melaksanakan kewajiban profesionalnya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan karena guru yang menjadi pelaku utama pelaksanaan pembelajaran.
Guru memerlukan pembimbing untuk dapat mengembangkan kemampuan
profesionalnya terutama dalam mengelola proses pembelajaran. Oleh sebab itu
kepala sekolah dapat menggunakan perannya sebagai seorang supervisor.
Pemimpin yang bertanggungjawab terhadap unit terkecil layanan jasa
pendidikan adalah kepala sekolah. Berkenaan dengan pengelolaan pendidikan di
tingkat sekolah peranan kepala sekolah sangat penting. Kepala sekolah yang
mempunyai kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang baik akan menciptakan
proses belajar yang baik di sekolah. Untuk itulah sebenarnya kepala sekolah dibekali
dengan pengetahua n dan ketrampilan melalui pelatihan dan penataran kepala
sekolah sehubungan dengan fungsi dan jabatannya sebagai educator, manager,
administrator, supervisor dan leader (Samani, 1999: 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak kepala sekolah belum
berhasil menerapkan ketrampilan dan pengetahuan yang didapatkan selama
penataran dan pelatihan. Kepala sekolah belum mampu mendudukkan diri selaku
manajer dalam tugasnya mengelola unit layanan jasa pendidikan, dia belum mampu
membawa sekolah mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dan mempengaruhi
guru-guru melaksanakan tugas-tugas dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen sekolah pun dinilai masih belum baik karena kurangnya kemampuan
pemimpinnya.
Kenyataan ini membawa kita kepada permenungan bahwa sesungguhnya
baik buruknya kondisi dan situasi organisasi sekolah, rasa puas guru terhadap
kepemimpinan kepala sekolah tergantung pada bagaimana kepala sekolah selaku
pucuk pimpinan mengelola dan memimpin organisasinya, tergantung pada
bagaimana kepala sekolah mengambil kebijakan, keputusan dan pemecahan masalah
yang terkait dengan pengelolaan dan penyelenggaraan sekolah dan seberapa jauh
kepala sekolah memanusiakan bawahan dengan pemberdayaan dan kesempatan
berpartisipasi kepada bawahannya dalam mencapai tujuan.
Kepala sekolah sebagai supervisor adalah kepala sekolah yang bertugas
membina semua personal sekolah sehingga personal sekolah itu dapat bekerja secara
profesional dalam melaksanakan tugasnya (Depdikbud, 1993:2). Fungsi kepala
sekolah sebagai supervisor adalah untuk memajukan dan mengembangkan
pengajaran sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik yang pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Persoalan pendidikan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dirasakan masih rumit dan kompleks saat ini adalah mengenai mutu pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah memegang peranan sangat penting
karena sekolah merupakan tempat yang terlibat langung dalam melaksanakan proses
belajar mengajar, karena itu sekolah sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen pendidikan perlu dikelola secara efektif dan efisien sehingga diperoleh
hasil yang optimal dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan
(Nanang, 2000:81).
Dalam sistem sekolah, kedudukan kepala sekolah merupakan faktor penentu,
penggerak semua sumber daya yang ada agar dapat berfungsi secara maksimal
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Keberhasilan suatu sekolah sangat
dipengaruhi oleh keberhasilan kepala sekolah da lam melaksanakan fungsinya.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan mutu guru dan staf sekolah. Mutu pendidikan dapat meningkat
apabila guru-guru memperoleh kepuasan. Kepuasan dapat diperoleh melalui hasil
kerja sendiri, penghargaan dari atasan atau orang lain atas prestasi kerjanya, dan
adanya kesesuaian antara tuntutan pekerjaan dengan prestasi yang dicapai. Untuk
menentukan keberhasilan kinerja guru di sekolah dapat dilaksanakan oleh kepala
sekolah melalui kegiatan supervisi, yang semua itu dimaksudkan untuk
memperbaiki kegiatan pengajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah.
Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat dominan
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan karena guru merupakan orang yang
terlibat langsung dalam proses pembelajaran siswa. Agar proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
bermutu maka guru juga harus bermutu. Guru dikatakan bermutu apabila memiliki
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta memiliki wawasan yang cukup dan mau
menggunakan potensi yang ada secara optimal. Rendahnya kinerja guru terkait
dengan kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi. Kenyataan membuktikan
bahwa tidak ada perbedaan penghargaan antara guru yang rajin dengan guru yang
tidak rajin. Keadaan demikian membuat kinerja guru dalam melaksanakan
pengajaran menjadi kurang optimal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kepala sekolah perlu melaksanakan
fungsinya secara efektif. Supervisi merupakan salah satu fungsi kepala sekolah
untuk meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan pengajaran. Supervisi
merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada guru untuk meningkatkan
kualitas pengajaran.
Sehubungan pentingnya pelaksanaan supervisi yang berkaitan dengan upaya
meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pengajaran di sekolah, maka akan
diteliti sejauh mana tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi
pendidikan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Identifikasi Masalah
Kepala sekolah perlu melaksanakan supervisi agar sasaran dalam proses
belajar mengajar dapat tercapai secara optimal. Pelaksanaan supervisi bertujuan
untuk memperbaiki kinerja guru dalam melaksanakan pengajaran. Dengan demikian
masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kepala sekolah belum melaksanakan supervisi secara optimal sebagaimana
diharapkan.
2. Hasil supervisi tidak berdampak nyata terhadap kinerja guru.
3. Pembinaan yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh guru .
4. Pembinaan yang dilakukan terkadang tidak sesuai dengan keinginan/kehendak
guru.
5. Pembinaan yang dilaksanakan tidak dapat memotivasi guru.
6. Kepala sekolah tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melaksanakan
supervisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Pembatasan Masalah
Mengingat ada banyak hal yang mempengaruhi kepuasan kerja guru misalnya
gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan kepala sekolah, supervisi, dan lain-lain, maka
masalah yang akan diteliti dibatasi pada interaksi antara kepala sekolah dengan guru
dalam pelaksanaan supervisi pendidikan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan: Bagaimanakah tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi
pendidikan di sekolah?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana tingkat kepuasan guru terhadap
pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Kantor Dinas Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kepuasan kerja guru melalui
supervisi kepala sekolah yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
kinerja guru dalam melaksanakan tugas pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan supervisi perlu memperhatikan masukan dari guru agar
supervisi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru
3. Para Peneliti Bidang Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi untuk penelitian yang lebih luas dan
mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Supervisi
1. Pengertian Supervisi
Untuk dapat memahami peranan dan fungsi supervisi di sekolah
maka dikemukakan beberapa difinisi supervisi. Adam & Dickey
(Sahertian, 1982:18) berpendapat bahwa, supervisi adalah program yang
berencana untuk memperbaiki pengajaran. Program itu pada hakikatnya
adalah untuk memperbaiki hal belajar dan mengajar.
Dictionary of Education Good Carter, (Sahertian, 1982:18) memberi
pengertian supervisi sebagai berikut:
Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengaja ran.
Boardman (Sahertian, 1982:19) menganalisis supervisi pendidikan
dari pandangan yang demokratis sehingga supervisi dijelaskan sebagai
suatu usaha menstimulasi, mengkoordinir, dan membimbing secara
kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun
secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan
seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat menstimulasi
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan membimbing setiap murid secara kontinu serta mampu dan lebih
cakap berpartisipasi dalam masyarakat modern.
Menurut Harris (Sahertian, 2000:18) supervisi pengajaran adalah
segala sesua tu yang dilakukan personalia sekolah dengan cara yang
langsung mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha
meningkatkan proses belajar siswa.
Arikunto (2004:4) mengemukakan:
“Supervisi yang berasal dari bahasa Inggris terdiri dari dua akar kata, yaitu super yang artinya ‘di atas’ dan vision yang mempunyai arti ‘dilihat’, maka secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai ‘melihat dari atas’, dengan pengertian itulah maka supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pegawas dan kepala sekolah sebagai jabatan yang berkedudukan di atas…atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru…”
Berdasarkan beberapa rumusan supervisi seperti disebutkan di atas,
dapat dirumuskan bahwa supervisi merupakan pelayanan atau bimbingan
profesional bagi guru-guru. Bimbingan atau pelayanan profesional yang
dimaksud adalah bantuan dalam mengembangkan situasi pembelajaran ke
arah yang lebih baik, dengan jalan memberikan bimbingan dan pengarahan
pada guru-guru dan petugas lainnya dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas kerja mereka di bidang pengajaran dengan segala aspeknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Tujuan Supervisi
Kata kunci supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan
kepada guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan
bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan
guru di kelas. Sahertian (1982:23) mengemukakan tujuan supervisi adalah
memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar
guru di kelas yang pada digilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa.
Selanjutnya, menurut Sahertian & Ma taheru Frans (1982:23):
“Tujuan supervisi ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Usaha ke arah perbaikan belajar dan mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal”.
Pendapat tersebut kemudian diperjelas dengan tinjauan konkret
supervisi pendidikan yaitu:
a) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
b) Membantu guru-guru dalam membimbing pengalaman belajar murid-
murid.
c) Membantu guru-guru dalam menggunakan sumber-sumber
pengalaman kerja.
d) Membantu guru-guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-
alat pelajaran modern.
e) Membantu guru-guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-
murid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f) Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid -murid dan hasil
pekerjaan guru itu sendiri.
g) Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru
dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
h) Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira
dengan tugas yang diperolehnya.
i) Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap
masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat.
j) Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolahnya.
Burton H William & Brueckner Leo J (Burhanudin, 1990:292),
tujuan langsung supervisi adalah mengembangkan kegiatan belajar
mengajar secara kooperatif dan menyenangkan.
Arikunto (2004:40) mengemukakan tujuan umum supervisi adalah:
“Memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya maka diharapkan prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung kepada guru yang bersangkutan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Fungsi Supervisi
Kimball Wiles (Sahertian, 2000:24) menyatakan,
“Supervisi berguna untuk: (a) membantu (assisting): kegiatan dilakukan untuk membantu guru dalam usahanya menguasai kecakapan-kecakapan baru, (b) suport (suporting): memberi dorongan bagi guru untuk melaksanakan tugasnya, (c) mengajak dan mengikutsertakan (sharing): memberikan ajakan dengan mengikutsertakan guru yang di supervisi guna mengemukakan tentang hal-hal yang terja di pada pelaksanakan pengajaran”.
Dengan demikian seorang supervisor yang melaksanakan perannya
memberi bantuan pelayanan profesional kepada guru, supervisor harus
betul-betul memahami masalah pembelajaran guru, sebagai dasar untuk
dapat memberikan bantuan yang tepat bagi terwujudnya proses
pembelajaran yang efektif, supervisor harus bisa mengkondisikan agar
guru dengan kerelaan sendiri mengemukakan kesulitan dan hambatan yang
dihadapi baik secara perorangan maupun kelompok, untuk selanjutnya
supervisor memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan
kreativitas dan mengembangkan gagasan-gagasan bagi perbaikan
pengajaran, supervisor harus dekat dengan guru.
Amentembun (Burhanudin, 1990:298) menggariskan fungsi-fungsi
supervisi pendidikan seperti di bawah ini:
1) Penelitian: dalam rangka mengumpulkan data mengenai situasi belajar
mengajar yang sebenarnya.
2) Penilaian: setelah suatu situasi diamati melalui proses penilaian,
supervisor selanjutnya menyimpulkan aspek-aspek apa saja yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diteliti. Kesimpulannya tentu saja memuat segala tanggapan dan
penilaian atas dasar data yang telah diinterpretasikan secara objektif.
3) Perbaikan: tujuan utama supervisi untuk memperbaiki situasi belajar
mengajar dengan segala aspeknya ke arah yang lebih baik.
4) Pembinaan: supervisor dapat melakukan bimbingan ke arah pembinaan
orang-orang yang disupervisi, dan perbaikan situasi dengan
memanfaatkan segala sumber yang ada demi terwujudnya tujuan-
tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Menurut Arikunto (2004:13),
Sedikitnya ada tiga fungsi supervisi yaitu: (a) fungsi meningkatkan
mutu pembelajaran: supervisi yang berfungsi meningkatkan mutu
pembelajaran merupakan supervisi dengan ruang lingkup yang
sempit, tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di
ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan
kepada siswa. Perhatian utama supervisor adalah bagaimana dan
perilaku siswa yang belajar, dengan bantuan atau tanpa bantuan guru
secara langsung. Seberapa tinggi keberhasilan siswa kepada belajar,
itulah fokusnya; (b) fungsi memicu unsur yang terkait dengan
pembelajaran: supervisi berfungsi memicu atau penggerak terjadinya
perubahan tertuju pada unsur -unsur yang terkait dengan atau bahkan
merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas pembela jaran, sifatnya melayani atau mendukung kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembelajaran; (c) fungsi membina dan memimpin: supervisi
mempunyai fungsi memimpin yang dilakukan oleh pejabat yang
diserahi tugas memimpin sekolah yaitu kepala sekolah, diarahkan
kepada guru dan tenaga tata usaha. Sasaran utamanya adalah guru,
dengan asumsi bahwa jika guru sudah meningkat, akan ada
dampaknya bagi siswa”.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulkan bahwa
fungsi supervisi adalah: meneliti, menilai, memperbaiki, membina dan
memimpin proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga guru
memiliki kemampuan dalam bidang pembelajaran untuk dapat
melaksanakan proses pembelajaran sebaik-baiknya yang pada akhirnya
akan dapat meningkatkan mutu serta hasil pembelajaran.
4. Sasaran Supervisi
Supervisi dengan segala usahanya diarahkan pada pembinaan dan
pengembangan aspek-aspek yang terdapat dalam situasi pembelajaran
sehingga akan tercipta suatu situasi yang dapat menunjang pencapaian
tujuan pendidikan di sekolah. Yang dimaksudkan dengan situa si
pembelajaran ialah situasi ketika terjadi proses interaksi antara guru dan
murid dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sahertian dan Mataheru (Burhanudin, 1970:259) menyatakan tujuan
konkret supervisi adalah:
1) Membantu guru-guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2) Membantu guru-guru dalam membimbing pengalaman belajar
murid-murid
3) Membantu guru-guru dalam menggunakan sumber-sumber
pengalaman belajar
4) Membantu guru dalam menggunakan metode -metode dan alat-alat
pelajaran modern
5) Membantu guru-guru dalam memenuhi kegiatan belajar murid-murid
6) Membantu guru-guru dalam hal nilai kemajuan murid-murid dan
hasil pekerjaan guru itu sendiri
7) Membantu guru-guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja
guru-guru dalam rangka penumbuhan pribadi dan jabatan mereka
8) Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa
gembira dengan tugas yang diperolehnya
9) Membantu guru-guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian
terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber
masyarakat dan seterusnya
10) Membantu guru-guru agar waktu dan tenaga baru tercurahkan
sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tujuan konkret supervisi tersebut menunjukkan tugas-tugas nyata
yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka memperbaiki dan
mengembangkan “setting” pembelajaran dalam segala aspeknya, yang
berpengaruh kearah yang lebih baik, dan hal tersebut juga menjadi
pedoman kegiatan bagi kepala sekolah sebagai seorang supervisor.
Supervisi adalah usaha untuk menstimulasi dan membimbing
perkembangan guru di sekolah agar lebih efektif. Guru merupakan
penanggung jawab proses pembelajaran di kelas sehingga unsur utama
yang terkait untuk menjadi sasaran supervisi adalah guru.
Ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yang dapat
menjadi sasaran dalam pelaksanaan supervisi dari seorang supervisor.
Supervisor dapat melihat kemampuan gur u dari hal-hal sebagai berikut
(Arikunto: 2004:31):
(a) Satuan pe lajaran dan rencana pengajaran
(b) Tes
(c) Laboratorium dan proyek-proyek khusus
(d) Materi dan media
(e) Bacaan dan narasumber
(f) Hasil siswa
(g) Rekaman-rekaman guru (portfolio)
(h) Guru sebagai sosok professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Terdapat 6 (enam) faktor yang dapat menentukan hasil dari suatu
proses pembelajaran (Arikunto: 2004:32) yaitu:
a) Siswa adalah bahan yang akan diolah dalam suatu proses pembelajaran
dengan berbagai tujuan yaitu dikuasainya segenap pengetahuan,
kemampuan, ketrampilan dan lain -lain oleh siswa setelah proses
pembelajaran selesai dilaksanakan.
b) Guru adalah pelaku yang berperan langsung dalam proses
pembelajaran mengelola siswa, dengan kemampuan profesionalnya.
c) Kurikulum adalah komponen yang mengatur bagaimana guru harus
melaksanakan proses pembelajaran dengan bahan, waktu, metode,dan
lain-lain serta target yang akan dicapai.
d) Sarana-prasarana adalah berupa hal atau konsep yang membantu untuk
memperjelas konsep dengan sarana dan prasarana yang cukup,
sehingga konsep dari guru akan lebih mudah diterima oleh siswa.
e) Pengelolaan adalah tindakan dalam melakukan pengelolaan,
pengaturan berbagai komponen yang ada, seperti: siswa, sarana yang
dibutuhkan, metode atau cara-cara yang paling tepat yang akan
dilakukan oleh guru sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan.
f) Lingkungan adalah hal-hal yang ada di sekitar pelaksanaan
pembelajaran, yang berpengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap pelaksanaan pembelajaran serta menentukan hasil
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Hal-hal tersebut di atas yang seharusnya menjadi objek atau sasaran
supervisi karena supervisi yang bertujuan menghasilkan mutu
pembelajaran. Agar tidak terjadi campur aduk, menurut objek yang harus
disupervisi, maka Arikunto (2004:133) menyatakan bahwa supervisi
dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: (a) supervisi akademik, yang menitik
beratkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu
hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran
pada waktu siswa sedang dalam proses mempela jari sesuatu; (b) supervisi
administrasi, yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar
telaksananya pembelajaran; (c) supervisi lembaga, yang menebarkan atau
menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada
di seantero sekolah, jika supervisi akademik dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran maka supervisi lembaga
dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah
secara keseluruhan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pelaksanaan supervisi terhadap 6 (enam) faktor sasaran supervisi di atas,
oleh Arikunto (2004:35) diuraikan sebagai berikut:
Komponen SAK SAD SLS 1 Siswa Intensitas
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Kerajian siswa untuk menghadiri sekolah, kesiapan siswa menjelang pelajaran mulai, kelengkapan catatan dan kerapian buku catatan.
Kerajinan siswa yang terdaftar di sekolah yang bersangkutan, jumlah siswa yang menghasilkan piala kemenangan untuk sekolah, kerajinan siswa mengikuti lomba karya ilmiah atau lomba-lomba yang lain.
2 Guru Ketenagaan
Perhatian guru kepada siswa yang sedang sibuk belajar, penampilan guru dalam menjelaskan materi pelajaran, keterampilan guru dalam menggunakan alat peraga, ketelitian guru dalam menilai hasil belajar siswa di kelas atau mengoreksi pekerjaan
Beban mengajar guru, persiapan mengajar atau satuan pelajaran, buku kumpulan soal, daftar nilai, catatan prestasi siwa yang lain.
Banyaknya guru yang memiliki kewenangan mengajar mata pelajaran yang sesuai, banyaknya guru yang berlatar pendidikan yang tinggi, jumlah piagam yang diperoleh guru, semangat guru untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3 Materi Kurikulum
Keluasaan dan kedalaman materi yang disajikan di kelas, keruntutan dan urutan penyajian materi, banyaknya dan ketetapan contoh untuk memperkuat konsep, jumlah dan jenis sumber bahan pendukung
Ketersediaan Satuan Pelajaran yang dibawa oleh guru dan yang akan digunakan dalam pembelajaran, ketika guru memasuki ruang kelas, penyiapan peralatan sebelum pelajaran dimulai,
Kelengkapan kepemilikan perangkat kurikulum, penyimpanan perangkat kurikulum, kesempatan semua guru untuk menelaah dan mempelajari perangkat kurikulum, upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka sosialisasi kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pokok bahasan yang dibahas di kelas.
jadwal pelajaran, buku kemajuan kelas.
4 Sarana dan Prasarana
Ketersediaan alat peragaan selama proses pembelajaran berlangsung, ketepatan alat dengan pokok bahasan, benar tidaknya penggunaan alat peraga, keterlibatan siswa dalam menggunakan alat peraga.
Kondisi gedung dan ruang kelas, banyaknya buku paket yang dimiliki oleh sekolah, pemilikan ruang serba-guna. Kondisi ruang-ruang pendukung kegiatan siswa.
5 Pengelolaan Pembagian siswa dalam tugas kelompok, penunjukan siswa yang disuruh maju ke papan tulis mengerjakan soal, cara mengatur siswa yang mengganggu temannya.
Penempatan tempat duduk siswa, menyusun jadwal penggunaan kelas khususnya mata pelajaran, mengatur gilir an penggunaan perpustakaan, mengatur kunjungan kepala sekolah ke kelas -kelas.
Kepemimpinan kepala sekolah, penunjukan guru untuk mewakili kepala sekolah menghadiri rapat kabupaten, hubungan jalinan antara sekolah dengan BP3 dan masyarakat lain.
6 Lingkungan dan Situasi Umum
Hiasan dinding dalam kelas, kebersihan kelas, ketenangan kelas, kenyamanan udara, ventilasi, pajangan hasil pekerjaan siswa di kelas.
Ketertiban pemasangan papan pengumuman, majalah dinding, kerapian papan absensi, kerapian dokumen pendukung pembelajaran.
Keindahan halaman sekolah, keamanan sekolah, kebersihan halaman dan ruang-ruang kelas, kekeluargaan, hubungan sekolah dengan BP3 dan masyarakat, hubungan sekolah dengan sekolah lain.
Sumber: Dasar-dasar Supervisi (Arikunto, 2004:33)
SAK : Supervisi Akademik SAD : Supervisi Administrasi SLS : Supervisi Lembaga Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dari sasaran yang dituju adalah komponen guru dengan objek
supervisi adalah perhatian guru kepada siswa yang sedang sibuk belajar,
penampilan guru dalam menjelaskan materi pelajaran, ketrampilan guru
dalam menggunakan alat peraga, ketelitian guru dalam menilai hasil
belajar siswa di kelas atau mengoreksi pekerjaan siswa. Maka dapat
disimpulkan bahwa yang menjadi objek supervisi adalah kemampuan
profesional guru dalam pengelolaan pembelajaran.
Dengan demikian supervisi profesional kepala sekolah terhadap guru
digolongkan sebagai supervisi akademik, sedangkan supervisi dengan
fokus persiapan pembelajaran yang terdiri: satuan pelajaran, buku
kumpulan soal, daftar nilai, catatan prestasi siswa adalah kegiatan yang
bersifat administratif sebagai pendukung pembelajaran.
5. Prinsip-prinsip Supervisi
Sahertian (1982:30) menyatakan:
“Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang kreatif. Suatu sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan merasa diterima sebagai subyek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang obyektif”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Untuk terlaksananya kondisi tersebut maka prinsip supervisi yang
dilaksanakan adalah:
a) Prinsip Ilmiah (scientific)
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang
diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti
angket, observasi, percakapan pribadi dan seterusnya.
3) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana
dan kontinu.
b) Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa
aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung
makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan
berdasarkan atasan dan bawahan tapi rasa kesejawatan.
c) Prinsip Konstruktif dan Kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas ka lau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dari prinsip-prinsip supervisi dapat diketahui maknanya bahwa
supervisi sebagai suatu kegiatan untuk dilakukan terencana, rutin,
berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala sekolah, yang menggunakan
data dari hasil pengamatan atau observasi nyata menggunakan instrumen
yang dapat memberikan informasi yang sebenarnya, sama sekali bukan
hasil pelajaran pribadi supervisor. Hubungan antara supervisor bukan
bersifat hararkis yang memposisikan atasan dengan bawahan, namun
hubungan kesejajaran, hubungan kemanusian yang akrab, saling percaya,
yang di supervisi merasa ada sesuatu yang dibutuhkan yaitu bantuan
maupun bimbingan yang akan diberikan oleh supevisor.
Pembinaan yang diberikan supervisor sebagai sharing of idea, untuk
saling memberi masukan, sehingga supervisi suatu interaksi antara
supervisor dan yang disupervisi untuk saling memberikan umpan balik.
Langkah pembinaan yang dilakukan supervisor dipercaya mampu
dilaksanakan oleh yang di supervisi dan yang di supervisi dengan tidak
terpaksa menerima saran supervisor . Hubungan yang demokratis bukan
otokratis diharapkan menumbuhkan kreativitas dari para guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
6. Teknik-teknik Supervisi
Supervisi merupakan salah satu usaha untuk membantu
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru dalam proses
pengajaran. Secara garis besar, cara atau teknik supervisi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu teknik perseorangan dan teknik kelompok.
a. Teknik perseorangan
Yang dimaksud teknik perseorangan dalam kegiatan supervisi
adalah bantuan yang dilakukan secara sendiri oleh petugas supervisi,
baik terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam hal ini yang
disupervisi mungkin juga perseorangan, tetapi mungkin juga bukan
hanya seorang. Maksudnya adalah memberikan bimbingan
perseorangan atau individual.
1) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)
Supervisi dengan kunjungan kelas dilakukan baik pada saat guru
sedang mengajar atau kelas sedang kosong ataupun berisi guru dan
siswa yang tidak sedang melakukan proses pembelajaran.
Tujuannya adalah untuk mengetahui situasi kelas yang sebenarnya,
sebaiknya terjadi diskusi antara supervisor dengan guru untuk
merumuskan cara melaksanakan pembelajaran yang baik.
2) Mengadakan observasi kelas (classroom observation)
Supervisi ini dilakukan supervisor dengan mengunjungi kelas yang
tujuannya mencermati peristiwa atau situasi yang sedang
berlangsung di kelas yang bersangkutan. Misal: guru yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengajar dengan menggunakan alat, metode, materi dan lain-lain,
yang intinya guru sedang melaksanakan proses pembelajaran. Hasil
pengamatan menjadi bahan supervisor untuk membimbing guru
dengan cara mengundang guru untuk berdiskusi atau wawancara.
3) Mengadakan wawancara perseorangan (individual interview)
Supervisi dengan maksud untuk mendapatkan jawaban dari
individu tertentu. Hal itu dilakukan untuk mencari penyelesaian
suatu masalah yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, dapat
juga dilakukan untuk mengecek kebenaran data yang sudah
dikumpulkan dari orang lain.
4) Mengadakan wawancara kelompok (group interview)
Dengan teknik ini masing-masing anggota dan kelompok
mempunyai kesempatan dan kedudukan yang sama untuk
mengemukakan pendapatnya. Diskusi dilakukan dengan duduk
bersama dalam meja bundar, pewawancara duduk berada di
antara anggota kelompok.
b. Teknik Kelompok
Yang dimaksud teknik kelompok dalam kegiatan supervisi yaitu
teknik yang dapat dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor dengan
beberapa guru dalam satu kelompok.
1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
Komunikasi dalam manajemen dapat terlaksana bila masing-
masing warga sekolah mempunyai hak yang sama, semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
informasi dapat segera sampai kesemua warga dengan cepat.
Kepala sekolah harus dapat melakukan fungsi pengarahan
(directing), pengoordinasian (coordinating), dan
pengkomunikasian (communicating), pertemuan diselenggarakan
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussion)
Diskusi kelompok sangat baik dilakukan sebagai metode untuk
mengumpulkan data, diskusi kelompok dapat digabungkan dengan
teknik wawancara kelompok. Teknik ini digunakan untuk
mempertemukan pendapat antara pimpinan dalam bentuk
pertemuan khusus antar staf pemimpin saja. Sekolah dapat
menerapkan pertemuan khusus yang dihadiri guru mata pelajaran
tertentu atau yang berlainan sesuai dengan keperluannya untuk
penyelenggaraan diskusi kelompok ini.
3) Mengadakan penataran-penataran (in-service training)
Penataran sebagai satu wadah untuk meningkatkan kemampuan
guru dan staf. Penataran dapat berfungsi sebagai in-service training
maupun pre-service training. Sekolah dapat mengundang nara
sumber, tetapi untuk menghemat dapat juga penataran dilakukan
bersama beberapa sekolah lain
Terdapat perbedaan mendasar antara pendapat John Minor Gwyn
(Sahertian, 2000:52) dengan Arikunto (2004:54), perbeda an tersebut
adalah sebagai berikut: teknik supervisi kunjungan kelas menurut Gwyn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) dengan datang ke kelas untuk
melihat cara guru mengajar di kelas yang tujuan utamanya adalah
memperoleh data mengenai keadaan yang sebenarnya selama guru
mengajar, data yang digunakan sebagai dasar supervisor bersama guru
mengadakan diskusi sebagai tindak lanjut supervisi. Hal ini bertolak
belakang dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang berpendapat teknik
perkunjungan kelas dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke
sebuah kelas, baik keadaan guru sedang melangsungkan proses
pembelajaran maupun saat kelas sedang kosong, lebih lanjut Suharsimi
Arikunto menggolongkan langkah supervisor seperti tersebut di atas
sebagai observasi kelas (classroom observation) seperti yang dikemukakan
sebagai berikut (Arikunto, 2004:5) yang dimaksud dengan observasi kelas
adalah: “kunjungan yang dilakukan oleh supervisor, baik pengawas atau
kepala sekolah ke sebuah kelas…”
Perbedaan lain antara pendapat Sahertian dengan pendapat
Suharsimi, Suharsimi menggolongkan teknik supervisi lebih sederhana
tetapi perbedaan antara teknik satu dengan yang lain lebih jelas dan tegas.
Dari beberapa teori tentang teknik supervisi di atas, maka dapat
dirumuskan penerapan teknik supervisi dalam rangka pelaksanaan
supervisi profesional yaitu supervisi dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan profesional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan profesional yang dimaksud
adalah kemampuan guru dalam hal:
(a) Menguasai materi pelajaran
(b) Merencanakan program belajar mengajar
(c) Melaksanakan proses belajar mengajar
(d) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.
Arikunto (2004:33) mengemukakan kegiatan pokok supervisi adalah:
“Melakukan pembinaan kepada personil sekolah pada umumnya dan khususnya guru, agar kualitas pembelajaran meningkat sebagai dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pada kualitas lulusan sekolah”.
Dengan melihat sasaran supervisi adalah guru yang melakukan
kegiatan pembelajaran di kelas, maka supervisi yang tepat untuk dilakukan
oleh kepala sekolah adalah supervisi akademik dengan teknik supervisi
observasi kelas.
7. Pendekatan dalam Pelaksanaan Supervisi
Pendekatan dalam pelaksanaan supervisi didasarkan pada prinsip-
prinsip psikologis. Pendekatan atau teknik yang digunakan sangat
bergantung kepada prototype guru.
a. Pendekatan Langsung (direktif)
Pendekatan langsung adalah cara pendekatan terhadap masalah yang
bersifat langsung, supervisor memberikan arahan langsung. Sudah
tentu pengaruh supervisor lebih dominan. Pendekatan direktif ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berdasar dari pemahaman terhadap psikologi behaviorisme, bahwa
segala perbuatan berasal dari refleks yaitu respons terhadap
rangsangan atau stimulus. Karena guru mempunyai kekurangan, perlu
diberi rangsangan agar ia bisa bereaksi, supervisor dapat menggunakan
reinforcement (penguatan) dan punishment (hukuman).
Pendekatan dapat dilakukan dengan perilaku supervisor seperti berikut:
(1) menjelaskan, (2) menyajikan, (3) mengarahkan, (4) memberi
contoh, (5) menetapkan tolak ukur, dan (6) menguatkan. Cara
pendekatan ini dilakukan terhadap guru yang acuh tak acuh dan
bermutu rendah.
b. Pendekatan Tidak Langsung (non-direktif)
Pendekatan tidak langsung adalah cara pendekatan terhadap
permasalahan yang sifatnya tidak langsung supervisor tidak secara
langsung menunjukkan permasalahan, tetapi ia mendengarkan secara
aktif apa yang dikemukakan oleh guru. Supervisor memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengemukakan permasalahan yang
mereka alami. Pendekatan ini didasarkan oleh psikologi humanistik
yang sangat menghargai orang yang dibantu, oleh karena pribadi orang
yang akan dibantu dan dibina begitu dihormati, maka ia lebih banyak
mendengarkan permasalahan yang dihadapi guru-guru, guru
mengemukakan masalahnya, supervisor berusaha mendengarkan,
memahami apa yang dialami guru-guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Perilaku supervisor dalam pendekatan non-direktif sebagai berikut:
(1) mendengarkan, (2) memberikan penguatan, (3) menjelaskan,
(4) menyajikan, (5) memecahkan masalah.
c. Pendekatan Kolaboratif
Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara
direktif dan non direktif menjadi pendekatan baru. Pada pendekatan ini
antara supervisi maupun guru-guru bersama-sama menetapkan
struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan
terhadap masalah yang dihadapi guru. Pendekatan kolaboratif
didasarkan pada psikologi kognitif, yang beranggapan bahwa belajar
adalah hasil paduan antara kegiatan individu dengan lingkungan yang
pada gilirannya nanti berpengaruh pada pembentukan aktivitas
individu. Pendekatan kolaboratif ada dua arah yaitu dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas.
Perilaku supervisor sebagai berikut: (1) menyajikan, (2) menjelaskan,
(3) mendengarkan, (4) memecahkan masalah, dan (5) negosiasi.
Pendekatan kolaboratif paling tepat diterapkan pada guru yang terlalu
sibuk dan tukang kritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
8. Tipe -tipe Supervisi
Arikunto (2004:14) membagi tipe supervisi menjadi lima tipe
supervisi, yaitu (1) tipe inspeksi, (2) tipe laissses faire, (3) tipe coersive,
(4) tipe training and guidance , dan (5) tipe demokratis.
a. Tipe Inspeksi
Supervisor berlaku seperti inspektur yang bertugas mengawasi
pekerjaan, supervisi ini digunakan untuk mengawasi, meneliti dan
mencermati tugas sudah dilaksanakan seperti perintah atau belum.
Supervisi jauh dari upaya memberikan bantuan atau bimbingan tipe ini
lazim dilakukan oleh pejabat yang melakukan pengawasan, yang
bertanggung jawab atas terlaksananya tugas sehari-hari oleh bawahan
yang berada dalam tugas pengawasannya.
b. Tipe laisses faire
Para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi
petunjuk yang benar. Ditinjau dari kemerdekaan dan kebebasan
pegawai sebetulnya tipe supervisi ini dapat dikatakan baik, karena guru
diberi kesempatan untuk berkreasi sebagaimana mereka berinisiatif.
Namun ditinjau dari kemampuan individual pegawai yang bervariasi,
memberikan kebebasan kepada orang yang kurang inisiatif berarti
sama saja dengan membiarkan mereka tidak bergerak.
c. Tipe coersive
Tipe supervisi ini bersifat memaksa. Apa yang diperkirakannya
sebagai sesuatu yang baik meskipun tidak cocok dengan kondisi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kemampuan pihak yang disupervisi tetapi tetap saja dipaksakan
berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya
mengapa harus demikian. Sebagai dampak dari perlakuan tersebut guru
menjadi acuh tak acuh terhadap semua persoalan sekolah, atau
menghindari tugas yang diberikan atau paling rendah mereka akan
membantah.
d. Tipe training and guidance
Diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Sesuai dengan
makna luas pendidikan yakni merupakan proses pertumbuhan,
perkembangan serta peningkatan, maka supervisi mendorong
terjadinya pertumbuhan. Untuk ini diperlukan tambahan latihan dan
bimbingan kepada guru dan staf tata usaha.
e. Tipe Demokratis
Supervisi ini memerlukan kondisi dan situasi khusus tentu saja adanya
kepemimpinan yang bersifat demokratis pula. Apabila kondisi dan
situasi kepemimpinan sekolah memang kondusif untuk terjadinya
supervisi tipe demokratis maka fungsi-fungsi pengarahan, koordinasi,
dan evaluasi dapat terjadi bukan dari satu arah tetapi kolaboratif ada
kerjasama semua pihak yang ada di dalam organisasi. Tanggung jawab
bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya tetapi
didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Perhatian dalam supervisi tipe ini adalah bahwa pemimpin bukan
hanya memusatkan perhatiannya pada kemajuan situasi belajar
mengajar saja. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kepala
sekolah sebagai supervisor harus mampu meningkatkan
kepemimpinannya yang dapat mengembangkan program seluruh
sekolah dan memberdayakan lingkungan bagi semua guru,
mengusahakan tercapainya kelengkapan sarana dan peralatan belajar
sehingga memungkinkan orang dapat bekerja dan berkomunikasi
secara optimal dalam pencapaian tujuan dan cara melaksanakan
strategi pencapaiannya. Seorang kepala sekolah harus memiliki
wawasan yang luas dan pandangan yang jeli agar dapat memperoleh
sumber informasi maupun sumber dana yang memungkinkan
pertumbuhan warga sekolah baik secara individual maupun kelompok
dalam meningkatkan kecakapan mereka.
Dari 2 (dua) pendapat tentang teknik pendekatan dalam pelaksanaan
supervisi menurut Sahertian (2000:96), serta tipe supervisi Arikunto
(2004:14) maka pelaksanaan supervisi yang mendukung tercapainya
tujuan supervisi profesional yaitu memberikan layanan dan bimbingan
bagi pengembangan kemampuan profesional guru dalam pelaksanaan
pembelajaran adalah pendekatan kolaboratif yang lebih mementingkan
pendekatan kesejawatan, kemitraan. Dengan pendekatan itu dua unsur
kepentingan yaitu kepentingan supervisor serta kepentingan guru yang
disupervisi dapat saling diperhatikan. Supervisi dengan pendekatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pada akhirnya dapat diterima guru bukan sebagai beban yang terpaksa
dilakukan tetapi sebagai sesuatu yang diperlukan.
Demikian juga tipe yang tepat untuk dikembangkan dalam kegiatan
supervisi adalah tipe demokratis karena dengan tipe itu dapat diciptakan
suasana kondusif untuk berkembangnya ide, gagasan dan kretivitas guru
yang dampaknya guru dapat mengembangkan diri secara optimal,
pembelajaran akan lebih bermutu selanjutnya hasil belajarpun diharapkan
meningkat.
9. Prosedur Pelaksanaan Supervisi
Ada berbagai teori yang dapat digunakan sebagai acauan dalam
pelaksanaan supervisi dengan sasaran yang dituju komponen guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Ada beberapa tahap yang harus
dilakukan oleh seorang supervisor ketika mengunjungi proses pembelajaran
untuk mempelajari gaya mengajar guru, kemampuan dan kebutuhan dalam
proses belajar mengajar menurut Lunenburg & Orstein (2000:507-509),
yaitu:
1. Pra-observasi
Pada tahap ini supervisor mengamati satuan pelajaran dan rencana
pembelajaran yang ada pada guru. Pada tahap ini antara guru dan
supervisor harus menumbuhkan rasa penghargaan dan rasa saling
percaya, meliputi: menyepakati beberapa hal antara lain waktu
pelaksanaan, alat atau metode yang akan digunakan, gambaran prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pengamatan yang akan dilaksanakan dan setelah pengamatan dan tindak
lanjut terhadap hasil pengamatan.
2. Observasi
Selama observasi, supervisor memperhatikan perilaku-perilaku
khusus dan interaksi antara guru dan siswa. Supervisor selama
mengamati, membuat catatan-catatan sebagai laporan tertulis yang berisi
pendapat dan pandangannya terhadap penampilan guru yang disupervisi
agar betul-betul berfungsi seperti yang diharapkan untuk meningkatkan
kemampuan guru, maka supervisi harus sering dilakukan paling tidak 2
(dua) kali dalam setahun. Demikian juga sebaiknya supervisor
memberitahu terlebih dahulu sebelum supervisi dilakukan. Jika pada
tahap pra-observasi menekankan hal-hal yang akan dinilai, pelaksanaan
observasi harus sesuai rencana dan tujuan yang ingin dicapai,
konsentrasi pengamat ditujukan pada fokus utama pengamatan. Setelah
pengamatan selesai, guru sebaiknya diberi nilai yang mencerminkan
penampilannya selama mengajar, lebih jauh lagi temuan hasil supervisi
agar menjadi bahan penelitian guru sebagai umpan balik.
3. Pasca-observasi
Supervisor harus mengembangkan hubungan baik dengan guru
agar dapat dikomunikasikan tujuan supervisi sebenarnya. Dilanjutkan
dengan menyampaikan hasil pengamatan, menganalisis terhadap proses
pembelajaran untuk kemudian didiskusikan dan disepakati bersama
tindak lanjut yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada tahap ini supervisor melakukan fungsinya untuk membantu
guru mengembangkan kemampuannya dalam memahami pengajaran,
kehidupan kelas, pengembangan keterampilan mengajar dan
menggunakan teknik-teknik tertentu baik secara individual maupun
kelompok. Menumbuhkan motivasi guru artinya mendorong guru
mengembangkan kemampuannya, mendorong guru agar memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya.
Pelaksanaan kegiatan pada pertemuan akhir ini, supervisor bersama
orang yang disupervisi untuk mendiskusikan hasil supervisi. Pada saat
itu guru yang disupervisi mendapat kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya mengenai pelaksanaan tugasnya di kelas yang diamati oleh
supervisor. Sebaliknya supervisor dapat menggunakan kesempatan
membantu guru tersebut mengamati kesulitan pribadinya dalam
hubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaannya. Supervisor juga
dapat memberi tugas dalam rangka usaha memperbaiki kekurangan yang
dialaminya. Hambatan yang ditemui dalam proses pelaksanaan
pembelajaran dicari pemecahannya oleh guru dengan
mempertimbangkan saran dari supervisor.
Supervisi dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi guru untuk dapat
meningkatkan proses pembelajaran. Kunci supervisi adalah guru yang
efektif dalam melaksanakan pembelajaran, yang maksudnya perlu diterima
oleh semua pihak terutama guru, bahwa supervisi yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
merupakan suatu kebutuhan bagi kepentingan kemajuan pendidikan di
sekolah. Hal-hal yang akan menjadi fokus pengamatan supervisor juga perlu
diketahui oleh guru. Hasil supervisi harus merupakan gambaran kemampuan
guru yang sesungguhnya
Supervisor harus menjelaskan dan guru harus mengerti bagaimana
menjadi guru yang baik karena guru merupakan salah satu penentu bagi
upaya peningkatan mutu pendidikan. Supervisor yang dapat membina guru
dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas mengajar adalah kepala
sekolah karena kepala sekolah dapat mempunyai kesempatan untuk bertemu
dan melakukan secara berkelanjutan. Hal itu tidak mungkin dilakukan oleh
supervisor yang berkedudukan sebagai pengawas karena tugas ampunya
sangat luas. Pengawas hanya dapat mengkomunikasikan hasil pelaksanaan
supervisi kepada kepala sekolah yang dapat berwujud catatan-catatan hasil
supervisi.
B. Tingkat Kepuasan
1. Pengertian
Sebagai salah satu komponen pendidikan yang aktif, guru merupakan
sumber daya yang sangat potensial karena memiliki berbagai kemampuan.
Kualitas suatu sekolah akan sangat dipengaruhi oleh kualitas gurunya.
Guru dikatakan berkualitas apabila guru itu memiliki pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap serta memiliki wawasan yang cukup dan mau
menggunakan potensi yang ada padanya secara optimal. Untuk itu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mendayagunakan guru, perlu diciptakan kondisi-kondisi yang tidak
bertentangan dengan kodrat manusiawi.
As’ad (1991:103) menyatakan bahwa betapapun sempurnanya
rencana-rencana, organisasi, dan pengawasan serta penelitiannya, bila
mereka tidak dapat menjalankan tugasnya dengan minat dan gembira maka
suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil sebanyak yang sebena rnya
dapat dicapainya. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa faktor
manusia ternyata sangat berperan dalam mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Pimpinan berkewajiban memberikan motivasi
agar dicapai kepuasan kerja bagi para karyawannya. Walaupun pendapat
tersebut berorientasi pada organisasi perusahaan, namun berlaku pula bagi
organisasi sekolah karena sama-sama mendayagunakan sumber daya
manusia. Dengan demikian, untuk mendapatkan hasil kerja guru yang
optimal perlu adanya dorongan dan penyediaan lingkungan kerja yang
kondusif sehingga guru dapat bekerja dengan minat yang tinggi dan penuh
dengan kegembiraan. Dalam kondisi demikian guru akan memperloleh
kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja seorang individu dalam suatu
kelompok kerja dapat dipengaruhi oleh rekan kerja, supervisor, atau
manajer mereka. Meskipun supervisor dapat dianggap sebagai faktor
organisasi karena posisinya diatur oleh organisasi, namun sering
karakteristik individunya yang lebih mempengaruhi bagaimana sikap
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sikap karyawan yang berkaitan dengan kepuasan kerja pada
dasarnya bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda -beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya. Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing
individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan individu itu akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakannya, dan sebaliknya. Individu yang mendapatkan kepuasan kerja
akan dapat memfokuskan perhatiannya kepada kerja, tidak mudah bosan
dalam bekerja, rajin, bermotivasi, dan berusaha meningkatkan kualitas
prestasinya.
As’ad (1991:104) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap
umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-
faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individual di luar
kerja. Kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan
terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan
dengan sesama karyawan. Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap
pekerjaan sendiri yang dipengaruhi oleh lingkungan di mana seseorang itu
bekerja. Makin besar aspek-aspek dalam pekerjaannya itu sesuai dengan
keinginan individu tersebut akan makin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Hasibuan (2002:203) mengemukakan tujuh faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
a. Balas jasa yang adil dan layak.
b. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
c. Berat-ringannya pekerjaan.
d. Suasana dan lingkungan pekerjaan.
e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
f. Sikap pimpinan dalam kepemimpinan.
g.Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Sedangkan Mangkunegara mengelompokkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja menjadi dua yaitu faktor pegawai dan faktor
pekerjaan (Mangkunegara, 2001:120).
a. Faktor pegawai.
Faktor ini meliputi kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis
kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja.
b. Faktor pekerjaan.
Faktor ini meliputi jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat
(golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial,
kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Selanjutnya, Hariandja mengemukakan enam faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu gaji, pekerjaan, rekan sekerja, atasan,
promosi, dan lingkungan kerja (Hariandja, 2002:291-292).
a. Gaji
Merupakan jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dalam
pelaksanaan kerja.
b. Pekerjaan
Merupakan isi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
c. Rekan sekerja
Merupakan teman-teman yang senantiasa berinteraksi bersama dalam
pelaksanaan pekerjaan.
d. Atasan
Merupakan seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk
dalam pelaksanaan kerja.
e. Promosi
Merupakan kemungkinan seseorang berkembang melalui kenaikan
jabatan.
f. Lingkungan kerja
Meliputi lingkungan fisik dan psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan uraian faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
yang dikemukakan oleh Hasibuan, Mangkunegara, dan Hariandja maka
dapat disimpulkan bahwa kepusan kerja dipengaruhi oleh empat faktor
pokok. Keempat faktor itu ialah kompensasi, struktur dan jenis pekerjaan,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan.
3. Teori Kepuasan Kerja.
Beberapa teori yang menjelaskan kepuasan ke rja adalah teori
keseimbangan, teori perbedaan, teori pemenuhan kebutuhan, teori
pandangan kelompok, dan teori dua faktor dari Herzberg (Mangkunegara,
2002:120-123).
a. Teori Keseimbangan (equity theory)
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan merasa puas atau
tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tdiak
atas suatu situasi. Perasaan adil atau tidak adil atas suatu situasi
diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang
sekelas atau sederajat, baik satu kantor maupun di luar kantor. Menurut
teori ini, elemen-elemen keadilan terdiri dari input, outcome, dan
comparison person . Input adalah segala sesuatu yang berharga yang
dirasakan seseorang sebagai sumbanga n terhadap pekerjaan, misalnya
pendidikan, pengalaman, dan loyalitas. Outcome adalah segala sesuatu
yang berharga yang dirasakan seseorang sebagai imbalan dari
pekerjaannya, seperti pembayaran, pengakuan, hadiah. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
comparison person adalah perbandingan diri sendiri dengan orang lain
di dalam ataupun di lua r organisasi atau membandingkan dirinya
sendiri di masa yang lampau. Menurut teori ini, setiap karyawan akan
membandingkan rasio input-outcome dirinya dengan rasio input-
outcome orang lain. Dengan demikian, menurut teori ini, kepuasan
seseorang ditentukan dengan membandingkan input-outcome dirinya
dengan input-outcome orang lain. Jika perbandingan ini dirasakan
cukup adil, maka ia akan merasa puas. Sebaliknya apabila
perbandingan itu dirasakan tidak seimbang dan merugikan, akan
muncul ketidakpuasan.
b. Teori Perbedaan (discrepancy theory)
Teori ini mula-mula dipelopori oleh Proter. Dalam teori ini
dikemukakan bahwa pengukuran kepuasan dapat dilakukan dengan
cara menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan
yang dirasakan oleh karyawan. Sela njutnya Locke mengemukakan
bahwa kepuasan kerja karyawan tergantung pada perbedaan antara apa
yang didapat dan apa yang diharapkan oleh pegawai.
Jadi, apabila apa yang didapat oleh karyawan lebih besar
daripada apa yang diharapkan maka karyawan tersebut puas.
Sebaliknya apabila apa yang didapatkan oleh karyawan ternyata lebih
rendah dari apa yang diharapkan maka karyawan tersebut tidak puas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Teori Pemenuhan Kebutuhan (need fulfillment theory )
Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan
bergantung pada pemenuhan kebutuhan karyawan. Apabila kebutuhan
terpenuhi maka karyawan akan merasa puas. Dalam teori ini juga
dijelaskan bahwa kepuasan kerja akan terus meningkat jika pemenuhan
kebutuhan juga terus meningkat. Sebaliknya apabila kebutuhan tidak
terpenuhi maka karyawan merasa tidak puas.
d. Teori Pandangan Kelompok (social reference group theory)
Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan tidak
hanya bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, namun justru
sangat bergantung pada pandangan atau pendapat kelompok yang oleh
para karyawan dipandang sebagai kelompok acuan. Apa yang menjadi
pendapat atau pandangan kelompok acuan menjadi tolok ukur untuk
menilai diri karyawan dan lingkungannya. Selanjutnya kepuasan akan
dicapai apabila hasil kerja karyawan sesuai dengan minat dan
kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.
e. Teori Dua faktor dari Herzberg
Teori ini dikembangkan oleh F. Herzberg. Penelitian yang
dilakukannya mengacu pada teori Abraham Maslow. Menurut
Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi timbulnya rasa puas atau
tidak puas. Faktor pertama adalah faktor pemeliharaan (maintenance
factors). Faktor ini disebut juga dissatisfiers, hygiene factors, job
content, dan extrinsic factors. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
faktor ini meliputi administrasi dan kebijakan pemerintah, kualitas
pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan
subordinate, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status.
Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor pemotivasian
(motivational factors). Faktor ini disebut juga satisfier, motivators, job
content, dan intrinsic factors. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa faktor
ini meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self,
kesempatan berkembang dan tanggung jawab.
C. Penelitian yang Relevan
Suherman (1994), dalam penelitiannya yang berjudul Keefektifan
Perilaku Supervisi Kepala STM Negeri Se-Kotamadya Medan mengemukakan
bahwa kecenderungan tingkat perilaku supervisi kepala sekolah di STM
Negeri Se-Kotamadya Medan berada pada kategori baik . Selanjutnya
diketahui perbedaan perilaku supervisi kepala sekolah antar STM Negeri di
Kotamadya Medan. Berdasarkan kecenderungan tingkat perilaku supervisi di
masing-masing STM Negeri tersebut, dapat dinyatakan bahwa fungsi kepala
sekolah selaku supervisor di STM Negeri Se-Kotamadya Medan sudah
dilaksanakan dengan baik . Keefektifan perilaku supervisi dilihat dari kepuasan
kerja guru dan kualitas guru dalam melaksanakan pengajaran. Hasil penelitian
menunjukkan kecenderungan tingkat kepuasan kerja guru di masing-masing
STM Negeri Se-Kotamadya Medan berada pada kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Selanjutnya diketahui ada perbedaan kepuasan kerja guru antar STM Negeri
tersebut. Berdasarkan temuan tersebut, ternyata bahwa sekolah yang tingkat
perilaku supervisi kepala sekolahnya terbaik, memberikan kepuasan kerja guru
yang tinggi dan kualitas guru dalam melaksanakan pengajaran yang terbaik.
D. Kerangka Teoritik dan Hipotesis
Pengajaran adalah suatu proses terjadinya interaksi guru dan siswa,
kemampuan yang dikuasai oleh siswa menjadi hasil yang akan dicapai dalam
kegiatan tersebut sehingga guru dapat menggunakan segenap kemampuan dan
keterampila nnya untuk diterapkan dalam kegiatan mengajar yang antara lain
meliputi: menggunakan alat atau media pembelajaran, mencari dan
menggunakan sumber materi pengajaran, menerapkan berbagai metode yang
tepat, menerapkan berbagai alat evaluasi yang berfungsi untuk melatih dan
mengukur kemampuan siswa, yang kesemuanya dilakukan untuk mencapai
hasil pembelajaran yang optimal.
Dalam pengajaran, variabel guru lebih dominan dan berpengaruh
terhadap kualitas pengajaran dari pada variabel-variabel lain yang ada, sebab
guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Keberadaan
faktor-faktor pendukung pembelajaran yang ada, betapapun lengkap dan
beraneka tidak akan mempunyai makna apa -apa jika tidak dimanfaatkan oleh
guru, hanya guru yang berkemampuan serta didukung oleh kecintaan dan
profesi yang betul-betul dapat memberdayakan semua potensi pendukung
pembelajaran yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Setiap orang berkeinginan mendapatkan kepuasan dalam melakukan
tugas dan semua kegiatan yang dilakukannya. Dalam tugasnya mengajar dan
mendidik siswa, seorang guru juga ingin meraih kepuasan. Seorang guru
dalam menjalankan tugasnya selalu berhubungan dengan lingkungan dimana
ia berada. Lingkungan mengajar guru adalah sekolah, yang terdiri dari
berbagai komponen individu diantaranya adalah siswa, guru dan kepala
sekolah. Kaitannya dengan hubungan fungsional, guru berada di bawah garis
koordinasi dengan kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan pimpinan dari
organisasi sekolah, tugas kepala sekolah mengendalikan, mengorganisasikan
dan memimpin sekolah termasuk guru. Salah satu fungsi kepala sekolah
adalah melakukan supervisi terhadap guru, dengan tujuan meningkatkan
kualitas guru dalam pembelajaran. Sehubungan pentingnya pelaksanaan
supervisi maka perlu di ketahui tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan
supervisi pembelajaran.
Kepuasan guru dapat dilihat dari supervisi pendidikan yang dilakukan
kepala sekolah dengan tujuan untuk membantu guru. Agar tujuan tersebut
dapat berhasil maka harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan yang meliputi seluruh kegiatan supervisi pe mbelajaran.
Supervisi dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan kepala
sekolah untuk memberikan rangsangan, bimbingan atau bantuan kepada guru
sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan guru di dalam proses belajar
mengajar di sekolah guna pencapaian pendidikan yang bermutu. Supervisi
diharapkan dapat membantu guru dalam menemukan dan menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam mengajar serta
membimbing dan memberi rangsangan kepada guru untuk lebih meningkatkan
kompetensinya hingga terbentuk seorang guru yang profesional. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat mengenai tujuan dari supervisi pendidikan (Rifai,
1982:39). Semakin sering dan teratur kepala sekolah melakukan supervisi
terhadap guru-guru maka guru akan semakin terbantu dalam melaksanakan
tugasnya dan dengan demikian guru akan merasa puas dengan pelaksanaan
supervisi.
Berdasarkan uraian kerangka teoritik di atas maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut: Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran berpengaruh
terhadap Tingkat Kepuasan Guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Dilihat dari sudut cara dan taraf pembahasannya, penelitian ini tergolong
penelitian deskriptif yaitu hanya terbatas pada usaha mengungkapkan
suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar
mengungkapkan fakta.
2. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan penulis adalah penelitian studi
kasus, yaitu penelitian yang membatasi subjeknya pada satu unit yang
terbatas tetapi mencurahkan perhatian sepenuhnya pada setiap aspek unit
tersebut (Sugiyono, 2003:7).
Studi kasus bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dari objek artinya
data yang dikumpulkan dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang
terintegrasi untuk memperkembangkan pengetahuan yang mendalam
mengenai objek yang bersangkutan sehingga kesimpulan yang ditarik
berarti bagi unit yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek adalah orang yang akan dimintai informasi/orang yang menjadi
sumber informasi. Jadi yang ditetapkan sebagai subjek penelitian adalah
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
guru-guru di SMP Santa Theresia Pangkalpinang yang berjumlah 20 orang
guru.
2. Objek Penelitian
Sesuai dengan judul Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Pelaksanaan
Supervisi Pembelajaran, maka yang menjadi objek penelitian adalah
tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran yang
meliputi seluruh kegiatan supervisi pembelajaran.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi sebuah SMP di
Pangkalpinang yaitu SMP Santa Theresia yang terletak di Jalan Toniwen
No. 99 Pangkalpinang 33137.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2007.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2005:55). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru-guru di
SMP Santa Theresia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan teknik
sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005:61). Sampel yang
diambil sejumlah 20 responden.
E. Pengumpulan Data
1. Uji coba kuesioner Pelaksanakan Supervisi Pembelajaran.
Uji coba kuesioner dilakukan pada guru-guru SMP Santa Theresia
Pangkalpinang pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2007 berjumlah 22
orang guru, 2 orang guru tidak masuk dikarenakan sakit, jadi berjumlah 20
orang guru. Hasil uji coba ini akan diolah untuk mengetahui reliabilitas
dan validitas kuesioner.
2. Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data penelitian dari guru-guru SMP Santa Theresia
Pangkalpinang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 April 2007. Dalam
pelaksanaan penelitian ini kuesioner diedarkan oleh peneliti bersama
dengan kepala sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
F. Data yang Dicari
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data/responden melalui
kuesioner yang meliputi data tentang tingkat kepuasan guru terhadap
pelaksanaan supervisi pe mbelajaran di sekolah.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian
ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dalam arti laporan tentang pribadi/hal-hal yang ia ketahui. Data
yang hendak diperoleh melalui kuesioner yakni pelaksanaan supervisi
pembelajaran, prosedur pelaksanaan supervisi pembelajaran, dan hasil
supervisi pembelajaran.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data berdasarkan dokumen/warkat di
sekolah. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah gambaran umum
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
H. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2004:3). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi pe mbelajaran dan
dilambangkan dengan huruf X.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004:3). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan guru dan dilambangkan
dengan huruf Y.
2. Definisi Operasional dan Pengukurannya.
a. Supervisi Pembelajaran
Supervisi pembelajaran dalam penelitian ini adalah pembinaan kearah
perbaikan situasi pendidikan. Pembinaan yang dimaksud berupa
bimbingan/tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan (termasuk
pengajaran) pada umumnya, dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar pada khususnya.
Variabel ini diukur dengan menggunakan pertanyaan dengan skala
Likert 5 pilihan. Adapun skala yang digunakan sebagai berikut:
Tabel III.1 Skala Likert
Kriteria Jawaban Pernyataan Positif Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Kepuasan guru
Kepuasan guru dalam penelitian ini adalah hasil keseluruhan dari
derajat rasa suka/tidak sukanya guru terhadap berbagai aspek dalam
pelaksanaan supervisi pe mbelajaran yang dilakukan kepala sekolah.
3. Indikator dan Pengukuran
Tabel III.2 Kisi-kisi kuesioner
Variabel
Indikator Nomor Item
Positif
Jumlah
Supervisi Pembelajaran
• Kegiatan supervisi pembelajaran.
• Tujuan pelaksanaan supervisi pembelajaran.
• Fungsi-fungsi supervisi pembelajaran.
• Sasaran-sasaran supervisi pembelajaran.
• Prinsip-prinsip supervisi pembelajaran.
• Teknik-teknik supervisi pembelajaran.
• Pendekatan-pendekatan supervisi pembelajaran.
• Tipe-tipe supervisi pembelajaran.
• Prosedur pelaksanaan supervisi pembelajaran.
• Kerjasama antara guru dan kepala sekolah.
• Tindakan kepala sekolah • Kesempatan mengajukan
pendapat. • Keterlibatan guru dan staf • Penggunaan instrumen
sesuai dengan tujuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11,12,15,17 13
14
16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
supervisi. • Pembinaan kepala sekolah. • Kegiatan kepala sekolah. • Koordinasi tugas antara
pengawas dengan kepala sekolah.
• Pelaksanaan supervisi pembelajaran.
• Peningkatan mutu
pendidikan. • Peningkatan kualitas
pembelajaran. • Peningkatan kualitas
pengajaran.
18
19,20,22
21
23
27,29,30,32,34,37,38
24,25,26,28,
33,35
31,36
1 3 1 1 7 6 2
Jumlah 38
I. Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk mendapat data yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan
instrumen yang digunakan harus valid dan reliabel. Untuk itu perlu dilakukan
uji coba alat pengukuran data.
a) Pengujian Validitas
Validitas menunjukkan tingkat kemampuan suatu tes mampu mengukur
apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, pengujian validitas
dilakuka n dengan cara mengkorelasikan skor -skor butir item dengan skor
total, dimana skor butir item dianggap sebagai variabel X dan skor total
dianggap variabel Y. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik
korelasi product moment dan Pearson (Arikunto, 2000:225), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
( )( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑
∑∑∑−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNRxy
Keterangan :
r xy : Koefisien korelasi x dan y
xΣ : Jumlah skor -skor atau butir
yΣ : Jumlah skor -skor y atau skor total
2xΣ : Jumlah skor -skor x yang dikuadratkan
Selanjutnya untuk menginterpretasikan harga koefisien korelasi ( xyr ) tiap-
tiap item dapat dibandingkan dengan koefisien korelasi yang ada pada
tabel ( tbr ). Kriteria pengujian suatu butir dikatakan valid atau sah apabila
koefisien korelasi ( xyr hitung), berharga positif dan lebih besar daripada
tabelr dengan taraf signifikansi 5%. Sebaliknya suatu item dikatakan tidak
valid apabila koefisien korelasi ( )hitungr lebih kecil dari nilai ( )tabelr dengan
taraf signifikansi 5%.
Dari hasil perhitungan n = 20 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
tabelr = 0,444. Dalam menentukan butir instrumen valid atau tidak,
dibandingkan antara tabelr dengan hitungr . Apabila hitungr < tabelr maka
instrumen dinyatakan tidak valid dan sebaliknya apabila hitungr > tabelr
maka butir instrumen dinyatakan valid. Hasil uji validitas kuesioner
menggunakan 20 orang responden untuk variabel pelaksanaan supervisi
pendidikan disajikan pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel III.3
Item-Total Statistics
130.00 409.053 .703 . .966130.00 402.000 .862 . .966130.10 410.411 .657 . .967130.05 402.576 .781 . .966130.20 408.168 .588 . .967129.90 415.674 .449 . .968130.30 409.589 .529 . .967130.30 410.011 .713 . .966130.05 401.103 .888 . .966129.90 406.095 .690 . .967129.80 403.326 .795 . .966129.90 400.095 .762 . .966130.00 412.947 .524 . .967130.10 407.779 .632 . .967130.35 408.134 .665 . .967129.95 406.471 .795 . .966129.85 400.766 .800 . .966
130.05 402.155 .793 . .966130.00 401.684 .756 . .966130.25 402.408 .709 . .966130.40 412.147 .612 . .967130.50 409.632 .683 . .967129.85 408.134 .596 . .967129.80 406.274 .657 . .967129.80 415.116 .534 . .967130.30 408.116 .707 . .966131.00 416.211 .519 . .967130.25 408.303 .687 . .967129.95 409.103 .706 . .966129.95 406.366 .799 . .966130.05 416.366 .459 . .968130.60 415.095 .502 . .967129.45 417.629 .445 . .968129.75 417.987 .448 . .968129.70 410.853 .655 . .967
129.75 413.039 .563 . .967129.70 419.063 .594 . .967129.50 418.579 .592 . .967
i1i2i3i4i5i6i7i8i9i10i11i12i13i14
i15i16i17i18i19i20i21i22i23i24i25i26i27i28i29i30i31
i32i33i34i35i36i37i38
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2007 (Lihat Lampiran 2, halaman
99)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b) Pengujian Reliabilitas
Menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk menghitung reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach
dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2004:282-283)
Rumus Alpha Cronbach:
−
−= ∑
2
2
11 t
ii S
Sk
kr
Keterangan:
ir = reabilitas instrumen
∑ 2iS = rata-rata kuadrat kesalahan
k = rata-rata kuadrat antara subyek
2tS = jumlah varians total
Jika koefisien alpha lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5%
dimana kuesioner tersebut dinyatakan andal atau reliabel.
Tabel III.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Koefisien Alpha Kriteria Kesimpulan
Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
0,968 Alpha>0,6 Reliabel
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2007 (Lihat Lampiran 2, halaman 91)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel III.4 di atas menunjukkan bahwa semua variabel penelitian
mempunyai koefisien alpha > 0,6 sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kuesioner tersebut adalah reliabel.
J. Uji Normalitas
Pengujia n normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran
data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov satu
sampel yang persamaan rumusnya sebagai berikut:
D = Maksimum ( ) ( )[ ]xSnxSn 21 −
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
( )xSn1 = Distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
( )xSn2 = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika Probabilitas (P) > 0,05 maka distribusi data dikatakan normal, sebaliknya
jika Probabilitas (P) < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
K. Teknik Analisis Data
1. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana tingkat kepuasan
guru terhadap pelaksanaan supervisi di sekolah dilakukan dengan
membuat penilaian menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
II). Penilaian dengan menggunakan PAP II adalah sebagai berikut
(Masidjo, 1995:157):
Tabel III.5 Penilaian Acuan Patokan (PAP II)
Tingkat Kepuasan Guru
Terhadap Pelaksanaan Supervisi Kategori Kepuasan
81% - 100% Sangat Puas 66% - 80% Puas 56% - 65% Cukup Puas 46% - 55% Tidak Puas 0% - 45% Sangat Tidak Puas
2. Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh supervisi pendidikan ( )1X terhadap
kepuasan guru (Y), maka menggunakan rumus analisis regresi Linier
Sederhana, sebagai berikut (Sugiyono, 2004:243-250):
1bXaY +=
Keterangan:
Y = Kepuasan guru
a = Harga konstan
b = Koefisien regresi
X 1= Supervisi pendidikan
Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi
tinggi maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah
maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif
maka harga b juga negatif dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif
maka harga b juga positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut
(Sugiyono, 2004:243-250)
( )( ) ( )( )( )22
2
∑∑∑∑∑∑
−
−=
XXn
XYXXYa
( )( )( )∑ ∑
∑ ∑∑−
−=
22 XXn
YXXYnb
Keterangan:
a = Harga konstan
b = Koefisien regresi
Y = Kepuasan guru
X 1= Supervisi pendidikan
n = Jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah dan Perkembangan SMP Santa Theresia
SMP Santa Theresia berdiri pada bulan Mei 1951, pendirinya
adalah seorang Suster dari Belanda yaitu Suster Ansfrida dengan No
SK 2/51. Pada awal berdirinya, sekolah ini hanya diperuntukkan untuk
kaum perempuan dan mulai menerima siswa laki-laki pada tahun 1975.
Latar belakang dibuka SMP adalah banyaknya tamatan SD yang putus
sekolah. Pada awal berdirinya SMP Santa Theresia di Jalan Gereja
yang sekarang telah menjadi gedung Gereja Katedral Santo Yosef
Pangkalpinang. Karena SMP ini semua siswanya perempuan dan
pendir inya seorang Suster, ia mengambil pelindung Santa Theresia
sebagai idola para wanita yang begitu sederhana yang saat itu dibawah
naungan Yayasan Budi Mulia yang dipimpin seorang Bruder Budi
Mulia yaitu Bruder Manopo. D i Jalan Gereja sekolah ini hanya
bertahan 2 tahun, kemudian pindah ke Jalan Toniwen No 99 sampai
saat ini. Pada tahun pertama sekolah ini meluluskan 13 siswa
perempuan.
Pada tahun 1957 terjadi gejolak ketika banyaknya orang-orang
keturunan Cina kembali ke RRC, berdirilah Yayasan Tunas Karya
yang menghimpun sekolah-sekolah masyarakat Tionghoa termasuk
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SMP Santa Theresia. Yayasan Tunas Karya bernaung dibawah
Keuskupan Pangkalpinang yang ketika itu dipimpin oleh Uskup
Vander Westen. Pada tahun 1956/1957 Suster Ansfrida sebagai kepala
sekolahnya mendirikan SGA dengan tujuan mencetak guru-guru yang
dapat membantu misi gereja di Pangkalpinang.
2. Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan
a) Data Kepala Sekolah
Kepala sekolah yang pernah dan sedang bertugas di Sekolah
Menengah Pertama Santa Theresia Pangkalpinang adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMP Santa Theresia
Pangkalpinang sejak tahun 1956 -sekarang
No Nama Kepala Sekolah Masa Jabatan 1 Suster Mechelina 1956-1957 2 Suster Cicilia KKS 1972-1976 3 Hermin Teja 1977-1981 4 Mujijana 1981-1991 5 F.X. Wagiman 1991-1997 6 Budi Gunawan 1997-1998 7 Widiyoko 1998-2001 8 Didik Emanuel 2001-sekarang
Sumber: Data Primer di SMP Theresia Pangkalpinang, 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b) Data Guru
Guru-guru yang bertugas di Sekolah Menengah Pertama Santa
Theresia Pangkalpinang tahun ajaran 2006/2007 adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.2 Daftar Nama Guru SMP Santa Theresia Pangkalpinang
No Nama Guru Mata Pelajaran/Tugas 1. Y. Djohan Furianto Guru umum 2. P. Suginta, B.A MIPA 3. Adriana, S.Pd MIPA 4. Yanti, S.Pd MIPA 5. Susana MIPA 6. H. Hutagalung MIPA 7. A. Hartono MIPA 8. Moiwan, S.Pd MIPA 9. E. Siregar, S.Pd IPS 10. P. Erlinda, S.Pd IPS 11. Iswantara, S.Pd IPS 12. Yustina R, S.Pd IPS 13. R.A. Sunarto, B.A Bahasa 14. F.X. Wagiman Bahasa 15. Yustina Dwi Indarni Bahasa 16. A. Hanung Prakarsa Bahasa 17. Fransiska Rindiyarti Bahasa 18. Suyanto, A.Md Bahasa 19. Yulianus Manopo Olahraga 20. Tjen Ngim Nio Muatan Lokal 21. Saryadi Muatan Lokal 22. Riyanty Wangsa Muatan Lokal Sumber: Data Primer di SMP Santa Theresia Pangkalpinang,2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c) Data Karyawan
Karyawan yang bekerja di Sekolah Menengah Pertama Santa
Theresia Pangkalpinang adalah sebagai berikut:
Tabel IV.3 Daftar Nama Karyawan SMP Santa Theresia Pangkalpinang
No Nama Karyawan Tugas 1. Priscella Tata Usaha 2. Melianti Tata Usaha 3. Martina Gultom Tata Usaha 4. Sergius Thomas Pesuruh 5. Xaverius Naga Pesuruh 6. Christoforus Satpam
Sumber:Data Primer di SMP Santa Theresia Pangkalpinang, 2007
3. Data Siswa/Siswi
Tabel IV.4 Daftar Jumlah Siswa per Kelas SMP Santa Theresia
Pangkalpinang
Kelas Jumlah Siswa I 178 II 205 III 214
Sumber:Data Primer di SMP Santa Theresia Pangkalpinang, 2007
4. Kondisi Lingkungan Secara Geografis
Secara geografis letak SMP Santa Theresia cukup strategis,
terletak dalam kota yang mudah dijangkau kendaraan umum,
berdampingan dengan Susteran KKS, kompleks Play Group, TK, SD
Santa Theresia I, berhadapan dengan toko buku Gramedia dan kantor
Yayasan Tunas Karya Bidang P endidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Sebagai sarana peribadatan juga tidak jauh dari Kapel Suster
KKS, dengan Gereja Katedral berjarak 1,5 km, dengan kantor
Walikota 1 km, arah ke barat kurang lebih 5 km ada Bandara Depati
Amir, arah ketimur kantor Gubernur berjarak 5 km, arah selatan
berjarak 1 km terletak Rumah Sakit Bakti Wara yang juga milik
Keuskupan Pangkalpinang. Berdasarkan letak yang sangat strategis
SMP Santa Theresia mempunyai prospek yang cukup baik.
5. Visi dan Misi
SMP Santa Theresia merupakan sekolah yang cukup terkenal di
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai visi dan misi sebagai
berikut:
§ VISI : Unggul Dalam Prestasi, Menguasai Iptek, Berlandaskan
Nilai-Nilai Hidup Bermasyarakat dan Menggereja Serta
Berlandaskan Pancasila Dan UUD 1945.
§ MISI :
a. Melaksanakan kegiatan pembinaan rohani, siswa guru dan
karyawan.
b. Mengembangkan sikap melayani dan rela berkorban.
c. Membekali IPTEK pada peserta didik secara pribadi dan
bersama yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
e. Melengkapi pendukung kegiatan belajar menga jar komonitas
sekolah (guru, karyawan dan peserta didik)
f. Meningkatkan jalinan kerjasama sekolah, masyarakat dan
pemerintah.
g. Mengembangkan minat, bakat, kreatifitas dan kemandirian
peserta didik melalui ekstrakurikuler.
6. Fasilitas -Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki sekolah sebagai berikut:
a) Gedung permanen dengan jumlah ruang kelas 15 ruang
b) Ruang laboratorium 1 ruang
c) Kantor guru 1 ruang
d) Kantor kepala sekolah 1 ruang
e) Kantor TU 1 ruang
f) Ruang perpustakaan 2 ruang
g) Laboratorium komputer 1 ruang
h) Pos penjaga 1 ruang
i) WC 4 ruang
j) Tempat parkir kendaraan
k) Kantin sekolah 1 ruang
l) Ruang UKS 1 ruang
m) Mesin ketik dan komputer 2 unit
n) Olahraga (lapangan basket, lapangan volley, aula bulu tangkis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Kuesioner yang disebarkan kepada responden berjumlah 22, kemudian diisi
oleh responden dengan memberi tanda checklist (v). Setelah semua diisi penuh
kemudian dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner yang disebarkan kepada
responden sejumlah 22 kembali 20, sedangkan kuesioner yang tidak kembali
berjumlah 2.
A. Uji Prasyarat Regresi
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov. Distribusi dinyatakan
normal apabila nilai Asymptotic Significance lebih dari 0,05.
Hasil uji normalitas disajikan dalam tabel berikut:
Tabel V.1 Uji Normalitas Menggunakan One-Sample K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
20 20
133.55 4.1020.766 .718
.064 .255
.064 .255-.059 -.245
.287 1.1421.000 .147
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
PSP TKG
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 2, halaman 102 )
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan
supervisi pembelajaran mempunyai nilai Asymp Sig 1,000, karena nilai
Asymp Sig pelaksanaan supervisi pembelajaran > 0,05 maka data normal
sedangkan variabel kepuasan guru mempunyai nilai Asymp Sig 0,147,
karena nilai Asymp Sig kepuasan guru > 0,05 maka data normal. Dapat
disimpulkan bahwa data tiap variabel berdistribusi normal, hal ini terbukti
pada tiap-tiap variabel memiliki nilai Asymp Sig lebih dari 0,05.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil analisis regresi linier
sederhana menggunakan SPSS 13.00.
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap
tingkat kepuasan guru.
Hi = Ada pengaruh pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap tingkat
kepuasan guru.
Tabel V.2 Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Correlations
1.000 .885.885 1.000
. .000
.000 .20 2020 20
TKGPSP
TKGPSPTKGPSP
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
TKG PSP
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 2, halaman 100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel Korelasi di atas menunjukkan besar hubungan antara variabel
pelaksanaan supervisi pembelajaran dengan tingkat kepuasan guru yang
dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,885. Hal ini menunjukkan
hubungan yang sangat erat (mendekati 1) di antara pelaksanaan supervisi
pembelajaran dengan tingkat kepuasan guru. Arah hubungan yang positif
(tidak ada tanda negatif pada angka 0,885) menunjukkan semakin besar
pelaksanaan akan membuat tingkat kepuasan guru cenderung meningkat,
demikian pula sebaliknya. Jadi kedua variabel tersebut berkorelasi positif.
Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi (diukur dari probabilitas)
menghasilkan angka 0,000 atau praktis 0. Oleh karena probabilitas jauh
dibawah 0,05 maka korelasi antara pelaksanaan supervisi pembelajaran
dengan tingkat kepuasan guru sangat nyata.
Tabel V.3 Hasil Analisis Uji F
ANOVAb
7.684 1 7.684 65.346 .000a
2.116 18 .1189.800 19
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), PSPa.
Dependent Variable: TKGb.
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 2, halaman 100 )
Berdasarkan tabel V.3 di atas terlihat bahwa hasil analisis diperoleh hitungF
sebesar 65,346 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai hitungF = 65,346 >
tabelF = 4,41, maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel pelaksanaan
supervisi pembelajaran berpengaruh terhadap tingkat kepuasan guru. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
uji F ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada
pengaruh pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap tingkat kepuasan
guru.
Tabel V.4 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
.010 .512 .020 .984
.031 .004 .885 8.084 .000
(Constant)PSP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: TKGa.
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 2, halaman 101 )
Tabel selanjutnya menggambarkan persamaan regresi:
1031,0010,0 XY +=
Keterangan:
Y= Tingkat kepuasan guru
X= Pelaksanaan supervisi pembelajaran
Besarnya pengaruh 1X terhadap Y adalah 0,031, artinya apabila
pelaksanaan supervisi pembelajaran ditingkatkan satu satuan maka tingkat
kepuasan guru akan meningkat sebesar 0,031 satuan.
Nilai Asymtot Signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisie n determinasi (R 2 ) merupakan suatu alat untuk mengukur
besarnya persentase pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel
terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai
dengan 1, semakin mendekati nol besarnya koefisien suatu persamaan
regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap
variabel dependen. Sebaliknya semakin besar koefisien determinasi
mendekati angka 1, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
Tabel V.5 Hasil Analisis 2R
Model Summary
.885a .784 .772 .343Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), PSPa.
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 2, halaman 100)
Hasil uji R 2 pada penelitian ini diperoleh nilai R 2 sebesar 0,784. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan guru dipengaruhi oleh pelaksanaan
supervisi pembelajaran sebesar 78,4%, sedangkan sisanya sebesar 21,6%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 22
responden dan dari 22 kuesioner yang disebarkan ada 2 kuesioner yang tidak
kembali. Kuesioner yang disebarkan ini bersifat tertutup, responden hanya
bisa menjawab dengan memilih jawaban yang sudah disediakan.
Dalam bab ini, akan dilakukan analisis terhadap data yang telah
diperoleh dari hasil kuesioner sehingga dapat diketahui tinggi rendahnya
tingkat kepuasan guru terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran yang
dilakukan oleh kepala sekolah di SMP Santa Theresia Pangkalpinang.
Penentuan kategori penilaian terhadap tingkat kepuasan ini berpedoman pada
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo,1985: 40).
Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Pelaksanaan Supervisi
Kategori Kepuasan
81% - 100% Sangat Puas 66% - 80% Puas 56% - 65% Cukup Puas 46% - 55% Tidak Puas 0% - 45% Sangat Tidak Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
C. Analisis Data
1. Deskripsi Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 20 guru. Gambaran
responden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel-tabel berikut ini :
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Mata Pelajaran Yang Diampu
Tabel V.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Mata Pelajaran Yang Diampu
Jenis Mata Pelajaran Frekuensi Persentase
Matematika 2 10% IPS 3 15%
Bahasa Inggris 3 15% Bahasa Indonesia 3 15%
Olahraga 1 5% TIK 1 5% PKN 2 10%
Biologi 2 10% Fisika 2 10%
Kesenian 1 5% Jumlah 20 100%
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 1, halaman 88)
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 6 (30%) responden
mengampu mata pelajaran MIPA (Biologi, Matematika, dan Fisika),
6 (30%) responden mengampu mata pelajaran Bahasa (Bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia), 3 (15%) responden mengampu mata
pelajaran Muatan Lokal (Olahraga, Kesenian dan Teknik Informatika
(TIK)) , 1 (5%) responden mengampu mata pelajaran PKN, dan 3
(15%) responden mengampu mata pelajaran IPS. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengampu mata
pelajaran MIPA dan Bahasa masing-masing sebanyak 6 responden
atau 60% dari semua responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel V.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. Laki-laki 2. Perempuan
13 7
65% 35%
Jumlah 20 100% Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 1, halaman 89)
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 13 (65%) responden
berjenis kelamin laki-laki dan 7 (35%) responden berjenis kelamin
perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.8 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
< 25 tahun - - 25-30 tahun 4 20% 31-35 tahun 10 50% 36-40 tahun - - > 41 tahun 6 30%
Jumlah 20 100% Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 1, halaman 90)
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 10 (50%) responden berusia
diantara 31-35 tahun, 6 (30%) responden berusia diatas 41 tahun, dan
4 (20%) responden berusia diantara 25-30 tahun. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini
berusia diantara 31-35 tahun atau sebesar 50%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel V.9 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Frekuensi Persentase
Diploma 9 45% S1 11 55% S2 - -
Jumlah 20 100% Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 1, halaman 91)
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 11 (55%) responden tingkat
pendidikannya S1, dan 9 (45%) responden tingkat pendidikannya
Diploma. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini
sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan S1, sebanyak
11 responden atau 55%.
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Tabel V.10 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Status Kepegawaian Frekuensi Persentase
Guru tetap 15 75% Guru tidak tetap 5 25%
Jumlah 20 100% Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 1, halaman 92)
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 15 (75%) responden
memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap dan 5 (25%)
responden memiliki status kepegawaian sebagai guru tidak tetap.
Jadi dapa t disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, sebagian besar
responden memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap sebanyak
15 responden atau 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Analisis Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Berdasarkan data mengenai kegiatan pelaksanaan supervisi pembelajaran,
skor tertinggi maupun terendah yang mungkin dicapai adalah:
Skor tertinggi yang mungkin terjadi 38 X 5 = 190
Skor terendah yang mungkin terjadi 38 X 1 = 38
Untuk menentukan kategori penilaian dalam pelaksanaan supervisi
pembelajaran, peneliti berpedoman pada kriteria Penilaian Acuan Patokan
(PAP) tipe II (Masidjo,1985: 40), dan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel V.11
Variabel Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Interval Frekuensi Persentase Kategori 154-190 4 20% Sangat Puas 125-153 10 50% Puas 106-124 4 20% Cukup Puas 87-105 2 10% Tidak Puas 0-86 0 0% Sangat Tidak Puas
Jumlah 20 100% Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian,2007 (Lihat Lampiran 3, halaman 103)
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 4 (20%) responden
menyatakan sangat puas terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran,
10 (50%) responden menyatakan puas, 4 (20%) responden menyatakan
cukup puas, 2 (10%) responden yang menyatakan tidak puas dan tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak puas terhadap
pelaksanaan supervisi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah tingkat kepuasan
guru dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi pembelajaran. Untuk itu dalam
penelitian ini dilakukan analisis data untuk mengetahui hal tersebut.
Hasil penelitian regresi linier sederhana diperoleh nilai hitungF sebesar
65,346 karena nilai hitungF = 65,346 > tabelF = 4,41, maka Ho ditolak. Hal ini
berarti bahwa variabel pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh
terhadap kepuasan guru. Nilai Asymtot signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh
signifikansi terhadap kepuasan guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan supervisi
pembelajaran berpengaruh terhadap kepuasan guru sebesar 78,4 %, sedangkan
sisanya 21,6% dipengaruhi oleh faktor lain, dengan kata lain bahwa pengaruh
pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap kepuasan guru besar, karena
nilainya mendekati angka 1.
Pelaksanaan supervisi pembelajaran dimaksudkan untuk memperbaiki
kinerja guru dalam melaksanakan pengajaran di sekolah. Kegiatan supervisi
pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah guna
meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan pengajaran. Semakin tinggi
kegiatan supervisi kepala sekolah akan semakin dapat meningkatkan kinerja
guru dalam melaksanakan proses be lajar mengajar yang berkualitas.
Meningkatnya kualitas proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru
karena telah terpenuhinya kepuasan guru atas kegiatan supervisi. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
demikian ada hubungan pelaksanaan supervisi pembelajaran dengan kepuasan
guru di SMP Santa Theresia Pangkalpinang.
Sebagian besar responden menyatakan puas yakni sebanyak 10 orang
(50%) terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran, responden yang
menyatakan sangat puas sebanyak 4 orang (20%), responden yang
menyatakan cukup puas sebanyak 4 orang (20%), dan responden yang
menyatakan tidak puas sebanyak 2 orang (10%). Dari hasil di atas dapat
membuktikan bahwa pihak sekolah masih memiliki kelemahan sehingga
pelaksanaan supervisi pembelajaran di SMP Santa Theresia Pangkalpinang
harus lebih ditingkatkan lagi walaupun secara keseluruhan sudah bagus.
Misalnya kepala sekolah harus lebih terbuka dan bekerja sama di dalam
memberi masukan dan bantuan kepada guru. Selain itu pembinaan yang
diberikan harus sesuai dengan masalah dan keinginan/kehendak guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan dalam bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap kepuasan
guru. Hal ini didukung oleh nilai 41,4346,65 =>= tabelhitung FF .
Pelaksanaan supervisi pembelajaran berpengaruh signifikansi terhadap
kepuasan guru. Hal ini dibuktikan dari nilai Asymtot signifikansi 0,000 <
0,05.
2. Pengaruh pelaksanaan supervisi pembelajaran terhadap kepuasan guru
sebesar 78,4 % ditentukan oleh nilai pelaksanaan supervisi pembelajaran
yang diberikan, melalui persamaan regresi Y = 0,010 + 0,031X sedangkan
sisanya 21,6% dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya gaji, lingkungan
kerja, pelatihan, dan bisa dikatakan bahwa pelaksanaan supervisi
pembelajaran terhadap kepuasan guru pengaruhnya besar, karena nilainya
mendekati satu.
3. Responden yang menyatakan puas terhadap pelaksanaan supervisi
pembelajaran sebanyak 10 orang (50%), sangat puas 4 orang (20%), cukup
puas sebanyak 4 orang (20%), sedangkan sisanya tidak puas sebanyak 4
orang (20%).
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Keterbatasan
Penelitian ini masih mengandung beberapa kelemahan antara lain:
1. Penelitian ini hanya meneliti satu variabel yaitu pelaksanaan supervisi
pembelajaran, padahal masih banyak variabel lain misalnya kompensasi
dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kepuasan guru.
2. Item dalam kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpul data belum
mengungkap seluruh aspek dalam variabel sehingga jawaban yang
diperoleh belum menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
3. Penelitian ini bersifat studi kasus dan hanya berlaku bagi guru-guru yang
mengajar di SMP Santa Theresia Pangkalpinang.
C. Saran
Dari kesimpulan di atas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pelaksanaan supervisi pembelajaran di SMP Santa Theresia
Pangkalpinang sudah bagus. Ini dibuktikan dengan adanya total 10
responden (50%) menyatakan puas terhadap pelaksanaan supervisi
pembelajaran, 4 responden (20%) menyatakan sangat puas, 4 responden
(20%) menyatakan cukup puas, walaupun ditemukan 2 responden (10%)
menyatakan tidak puas yang membuktikan bahwa pihak sekolah masih
memiliki kelemahan sehingga pelaksanaan supervisi pembelajaran di SMP
Santa Theresia Pangkalpinang harus lebih ditingkatkan lagi walaupun
secara keseluruhan sudah bagus. Misalnya kepala sekolah harus lebih
terbuka dan bekerja sama di dalam memberi masukan dan bantuan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
guru. Selain itu pembinaan yang diberikan harus sesuai dengan masalah
dan keingianan/kehendak guru.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang mempunyai
pengaruh besar terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran, seperti
kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. As’ad, Moh. (1991). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Burhanudin. (1990). Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan
Kependidikan . Malang: Bumi Aksara. Dikmenum, Dirjen Dikdasmen, Depdikbud. (1993). Supervisi Klinis. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen Depdikbud. Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.
Hasibuan, Malayu SP. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: Bumi
Aksara. Lunenburg Fred, C dan Ornstein Allan, C. (2000). Educational Administration. Wads
Worth Concepts and Practices, Third Edition. Mangkunegara. (2001). Perilaku Konsumen . Bandung: Eresco. Masidjo, Ignasius. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah,
Yogyakarta: Kanisius. Nanang, Fattah (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Rifai, Moh. (1982). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars. Samani, Muchlas. (1999). Panduan Manajemen Sekolah . Jakarta: Depdikbud. Sahertien, A. Piet. (2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta. Sahertian A. Piet dan Mataheru Frans. (1982). Prin sip dan Teknik Supervisi Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta. ________. (2004). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. ________. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Suherman. (1994). Keefektifan Perilaku Supervisi Kepala STM Negeri Se-Kotamadya
Medan. Tesis. UNY Yogyakarta. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:
Citra Umbaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 5 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3 2 6 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 7 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 8 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 9 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 11 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 14 4 5 3 5 3 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 15 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 16 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 2 3 5 3 5 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 18 3 4 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 20 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27 i28 i29 i30 i31 i32 i33 i34 i35 i36 i37 i38 Total 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 136 2 2 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 128 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 142 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 151 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 123 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 94 2 2 2 5 4 3 2 2 2 2 2 2 2 5 4 4 3 4 4 99 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 168 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 112 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 126 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 134 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154 4 3 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 160 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 165 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 5 5 5 5 4 4 147 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115 3 2 3 4 5 5 3 2 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 143 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 5 3 3 3 4 4 135 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Data Mata Pelajaran Yang Diampu
PKN : Pendidikan Kewarganegaraan
TIK : Teknologi Informatika
No Responden Mata Pelajaran
1 IPS
2 Bahasa Indonesia
3 IPS
4 Matematika
5 Bahasa Inggris
6 Biologi
7 IPS
8 PKN
9 Bahasa Indonesia
10 Olahraga
11 Bahasa Inggris
12 Matematika
13 PKN
14 Bahasa Indonesia
15 Bahasa Inggris
16 Fisika
17 Kesenian
18 Biologi
19 TIK
20 Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Data Jenis Kelamin
P = Pria
W = Wanita
No Responden Jenis Kelamin
1 W
2 P
3 W
4 P
5 W
6 W
7 P
8 P
9 W
10 P
11 P
12 W
13 P
14 P
15 P
16 P
17 P
18 P
19 P
20 W
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Data Usia
No Responden Usia
1 31-35
2 >45
3 31-35
4 31-35
5 25-30
6 31-35
7 31-35
8 31-35
9 25-30
10 >45
11 25-30
12 25-30
13 >45
14 31-35
15 31-35
16 41-45
17 >45
18 >45
19 31-35
20 31-35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Data Tingkat Pendidikan
No Responden Tingkat Pendidikan
1 s1
2 s1
3 s1
4 Diploma
5 s1
6 s1
7 s1
8 s1
9 s1
10 Diploma
11 s1
12 s1
13 Diploma
14 s1
15 Diploma
16 Diploma
17 Diploma
18 Diploma
19 Diploma
20 Diploma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Data Status Kepegawaian
GT = Guru Tetap
GTT = Guru Tidak Tetap
No Responden Status Kepegawaian
1 GT
2 GTT
3 GT
4 GT
5 GT
6 GT
7 GT
8 GT
9 GTT
10 GT
11 GT
12 GT
13 GT
14 GT
15 GTT
16 GT
17 GTT
18 GT
19 GT
20 GTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Reliability
Case Processing Summary
20 100.00 .0
20 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.968 .968 38
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Item Statistics
3.55 .759 203.55 .826 203.45 .759 203.50 .889 203.35 .933 203.65 .813 203.25 .967 203.25 .716 203.50 .827 203.65 .875 203.75 .851 203.65 .988 203.55 .826 203.45 .887 203.20 .834 203.60 .754 203.70 .923 203.50 .889 203.55 .945 203.30 .979 203.15 .745 203.05 .759 203.70 .923 203.75 .910 203.75 .716 203.25 .786 202.55 .686 203.30 .801 203.60 .754 203.60 .754 203.50 .761 202.95 .759 204.10 .718 203.80 .696 203.85 .745 203.80 .768 203.85 .489 204.05 .510 20
i1i2i3i4i5i6i7i8i9i10i11i12i13i14i15i16i17i18i19i20i21i22i23i24i25i26i27i28i29i30i31i32i33i34i35i36i37i38
Mean Std. Deviation N
Summary Item Statistics
3.514 2.550 4.100 1.550 1.608 .091 38Item MeansMean Minimum Maximum Range
Maximum /Minimum Variance N of Items
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i1 1,000 0.836 0.553 0.507 0.308 -0.013 0.377 0.508 0.712 0.463 i2 0.836 1,000 0.676 0.753 0.488 0.302 0.478 0.645 0.886 0.426 i3 0.553 0.676 1,000 0.507 0.583 0.354 0.556 0.169 0.545 0.329 i4 0.507 0.753 0.507 1,000 0.603 0.255 0.214 0.62 0.788 0.508 i5 0.308 0.488 0.583 0.603 1,000 0.448 0.54 0.492 0.648 0.416 i6 -0.013 0.302 0.354 0.255 0.448 1,000 0.385 0.429 0.431 0.189 i7 0.377 0.487 0.556 0.214 0.54 0.385 1,000 0.361 0.494 0.482 i8 0.508 0.645 0.169 0.62 0.492 0.429 0.361 1,000 0.755 0.483 i9 0.712 0.886 0.545 0.788 0.648 0.431 0.494 0.755 1,000 0.618
i10 0.463 0.426 0.329 0.508 0.416 0.189 0.482 0.483 0.618 1,000 i11 0.632 0.656 0.265 0.661 0.447 0.248 0.4 0.713 0.785 0.795 i12 0.41 0.636 0.361 0.749 0.425 0.298 0.372 0.725 0.676 0.52 i13 0.5 0.459 0.256 0.395 0.215 0.224 0.28 0.467 0.424 0.28 i14 0.317 0.435 0.309 0.434 0.563 0.522 0.292 0.642 0.538 0.485 i15 0.482 0.597 0.433 0.569 0.311 0.186 0.327 0.529 0.687 0.534 i16 0.497 0.626 0.607 0.707 0.434 0.275 0.361 0.39 0.675 0.734 i17 0.698 0.711 0.728 0.706 0.678 0.344 0.56 0.517 0.689 0.645 i18 0.663 0.753 0.351 0.6 0.222 0.182 0.276 0.703 0.716 0.575 i19 0.51 0.672 0.664 0.659 0.666 0.47 0.418 0.564 0.64 0.436 i20 0.616 0.632 0.375 0.545 0.225 0.139 0.25 0.488 0.715 0.621 i21 0.591 0.458 0.247 0.437 0.299 -0.038 0.237 0.518 0.555 0.73 i22 0.406 0.542 0.416 0.585 0.568 0.2 0.341 0.556 0.625 0.582 i23 0.173 0.435 0.535 0.449 0.373 0.554 0.206 0.517 0.551 0.515 i24 0.362 0.543 0.704 0.488 0.418 0.373 0.374 0.343 0.454 0.413 i25 0.46 0.512 0.508 0.372 0.453 0.203 0.323 0.436 0.489 0.273 i26 0.727 0.75 0.507 0.49 0.305 0.309 0.537 0.537 0.607 0.363 i27 0.298 0.367 0.207 0.388 0.259 0.269 0.179 0.455 0.51 0.425 i28 0.407 0.613 0.372 0.591 0.415 0.374 0.578 0.596 0.635 0.458 i29 0.68 0.71 0.515 0.629 0.583 0.361 0.433 0.487 0.675 0.335 i30 0.772 0.795 0.699 0.707 0.583 0.361 0.361 0.487 0.76 0.415 i31 0.501 0.545 0.41 0.545 0.111 -0.128 0.107 0.241 0.334 0.198 i32 0.507 0.634 0.406 0.585 0.026 -0.03 0.305 0.315 0.545 0.368 i33 0.183 0.435 0.492 0.412 0.416 0.424 0.265 0.256 0.443 0.394 i34 0.219 0.385 0.279 0.341 0.276 0.707 0.313 0.317 0.457 0.311 i35 0.433 0.569 0.498 0.358 0.231 0.691 0.42 0.468 0.555 0.4 i36 0.47 0.515 0.253 0.309 0.029 0.388 0.355 0.383 0.414 0.439 i37 0.375 0.476 0.475 0.545 0.351 0.126 0.306 0.263 0.455 0.608 i38 0.469 0.431 0.482 0.406 0.182 0.298 0.187 0.108 0.436 0.513
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i1 0.632 0.41 0.5 0.317 0.482 0.497 0.698 0.663 0.51 0.616 0.591 i2 0.656 0.636 0.459 0.435 0.597 0.626 0.711 0.753 0.672 0.632 0.458 i3 0.265 0.36 0.256 0.309 0.433 0.607 0.728 0.351 0.664 0.375 0.247 i4 0.661 0.749 0.39 0.434 0.569 0.707 0.706 0.6 0.659 0.545 0.437 i5 0.447 0.425 0.215 0.563 0.311 0.434 0.678 0.222 0.666 0.225 0.299 i6 0.247 0.298 0.224 0.522 0.186 0.275 0.344 0.182 0.47 0.139 -0.083 i7 0.4 0.372 0.28 0.292 0.327 0.361 0.56 0.276 0.418 0.25 0.237 i8 0.713 0.725 0.467 0.642 0.529 0.39 0.517 0.703 0.564 0.488 0.518 i9 0.785 0.676 0.424 0.538 0.687 0.675 0.689 0.716 0.64 0.715 0.555
i10 0.795 0.52 0.28 0.485 0.534 0.734 0.645 0.575 0.436 0.621 0.73 i11 1,000 0.642 0.506 0.575 0.594 0.574 0.637 0.731 0.442 0.664 0.726 i12 0.642 1,000 0.506 0.609 0.601 0.721 0.513 0.749 0.668 0.604 0.504 i13 0.506 0.506 1,000 0.363 0.138 0.287 0.504 0.395 0.402 0.306 0.201 i14 0.575 0.609 0.363 1,000 0.299 0.519 0.559 0.568 0.82 0.382 0.53 i15 0.594 0.601 0.138 0.299 1,000 0.637 0.356 0.782 0.321 0.89 0.712 i16 0.574 0.721 0.287 0.519 0.637 1,000 0.65 0.707 0.695 0.742 0.581 i17 0.637 0.513 0.504 0.559 0.356 0.65 1,000 0.449 0.803 0.396 0.451 i18 0.731 0.749 0.395 0.568 0.782 0.707 0.449 1,000 0.533 0.847 0.755 i19 0.442 0.668 0.402 0.82 0.321 0.695 0.803 0.533 1,000 0.381 0.4 i20 0.664 0.604 0.306 0.382 0.89 0.742 0.396 0.847 0.381 1,000 0.801 i21 0.726 0.504 0.201 0.53 0.712 0.581 0.451 0.755 0.4 0.801 1,000 i22 0.591 0.565 0.122 0.668 0.732 0.68 0.473 0.741 0.62 0.758 0.823 i23 0.436 0.513 0.159 0.431 0.492 0.575 0.259 0.577 0.38 0.512 0.375 i24 0.391 0.541 0.193 0.407 0.485 0.613 0.47 0.553 0.536 0.384 0.368 i25 0.324 0.465 0.245 0.352 0.441 0.487 0.358 0.537 0.447 0.338 0.271 i26 0.492 0.593 0.75 0.434 0.241 0.533 0.689 0.765 0.655 0.444 0.292 i27 0.518 0.376 0.46 0.437 0.442 0.346 0.274 0.475 0.321 0.525 0.551 i28 0.656 0.472 0.613 0.318 0.378 0.383 0.626 0.444 0.396 0.349 0.185 i29 0.574 0.509 0.626 0.441 0.302 0.537 0.726 0.471 0.621 0.456 0.3 i30 0.656 0.438 0.541 0.441 0.553 0.537 0.801 0.55 0.621 0.599 0.487 i31 0.447 0.455 0.209 0.117 0.581 0.459 0.375 0.623 0.256 0.495 0.418 i32 0.387 0.537 0.214 0.035 0.599 0.515 0.428 0.507 0.334 0.588 0.386 i33 0.302 0.2 -0.098 0.173 0.229 0.369 0.365 0.247 0.303 0.105 0.069 i34 0.356 0.199 0.476 0.239 -0.018 0.241 0.475 0.085 0.336 0.093 -0.142 i35 0.353 0.497 0.483 0.506 0.22 0.543 0.543 0.437 0.647 0.354 0.137 i36 0.564 0.319 0.598 0.371 0.148 0.309 0.505 0.463 0.377 0.294 0.239 i37 0.537 0.43 0.215 0.164 0.335 0.542 0.478 0.424 0.302 0.319 0.354 i38 0.515 0.35 0.306 0.296 0.346 0.602 0.48 0.406 0.377 0.495 0.394
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
i22 i23 i24 i25 i26 i27 i28 i29 i30 i31 i32 i1 0.406 0.173 0.362 0.46 0.727 0.298 0.407 0.68 0.772 0.501 0.507 i2 0.542 0.435 0.543 0.512 0.75 0.367 0.613 0.71 0.795 0.545 0.634 i3 0.416 0.353 0.704 0.508 0.5 0.207 0.372 0.515 0.699 0.41 0.406 i4 0.585 0.449 0.488 0.372 0.49 0.388 0.591 0.629 0.707 0.545 0.585 i5 0.568 0.373 0.418 0.453 0.305 0.259 0.415 0.583 0.583 0.111 0.585 i6 0.2 0.554 0.373 0.203 0.309 0.269 0.574 0.361 0.361 -0.128 -0.03 i7 0.341 0.206 0.374 0.323 0.537 0.179 0.578 0.433 0.361 0.107 0.305 i8 0.556 0.517 0.343 0.436 0.537 0.455 0.596 0.487 0.487 0.241 0.315 i9 0.629 0.551 0.454 0.489 0.607 0.51 0.636 0.675 0.76 0.334 0.545
i10 0.582 0.515 0.413 0.273 0.363 0.425 0.458 0.335 0.415 0.198 0.368 i11 0.591 0.436 0.391 0.324 0.492 0.518 0.656 0.574 0.656 0.447 0.387 i12 0.656 0.513 0.541 0.465 0.593 0.376 0.472 0.509 0.438 0.455 0.537 i13 0.122 0.159 0.193 0.245 0.75 0.46 0.613 0.626 0.541 0.209 0.214 i14 0.668 0.431 0.407 0.352 0.434 0.437 0.318 0.441 0.441 0.117 0.035 i15 0.732 0.492 0.485 0.441 0.241 0.442 0.378 0.302 0.553 0.581 0.599 i16 0.68 0.575 0.613 0.487 0.533 0.346 0.383 0.537 0.537 0.459 0.515 i17 0.473 0.259 0.47 0.358 0.689 0.274 0.626 0.726 0.801 0.375 0.428 i18 0.741 0.577 0.553 0.537 0.565 0.475 0.444 0.471 0.55 0.623 0.507 i19 0.62 0.38 0.536 0.447 0.655 0.321 0.396 0.621 0.621 0.256 0.334 i20 0.758 0.512 0.384 0.338 0.444 0.525 0.349 0.456 0.599 0.495 0.588 i21 0.823 0.375 0.368 0.271 0.292 0.551 0.185 0.3 0.487 0.418 0.386 i22 1,000 0.588 0.476 0.315 0.331 0.45 0.234 0.405 0.497 0.41 0.37 i23 0.548 1,000 0.657 0.438 0.254 0.44 0.341 0.197 0.272 0.075 0.128 i24 0.476 0.657 1,000 0.706 0.312 0.316 0.325 0.307 0.46 0.494 0.209 i25 0.315 0.438 0.706 1,000 0.304 0.187 0.229 0.39 0.39 0.435 -0.024 i26 0.331 0.254 0.312 0.304 1,000 0.317 0.626 0.799 0.621 0.308 0.463 i27 0.45 0.44 0.316 0.187 0.317 1,000 0.45 0.244 0.448 0.05 0.258 i28 0.234 0.341 0.325 0.229 0.626 0.45 1,000 0.645 0.645 0.345 0.372 i29 0.405 0.197 0.307 0.39 0.799 0.244 0.645 1,000 0.815 0.459 0.239 i30 0.497 0.272 0.46 0.39 0.621 0.448 0.64 0.815 1,000 550 0.423 i31 0.41 0.075 0.494 0.435 0.308 0.05 0.345 0.459 0.5 1,000 0.41 i32 0.37 0.128 0.209 -0.024 0.463 0.258 0.372 0.239 0.423 0.41 1,000 i33 0.183 0.683 0.684 0.46 0.047 0.096 0.311 0.078 0.272 0.096 0.106 i34 -0.08 0.393 0.166 0 0.481 0.242 0.68 0.441 0.441 -0.199 0.179 i35 0.2 0.543 0.485 0.32 0.696 0.376 0.52 0.45 0.45 -0.046 0.358 i36 0.108 0.282 0.301 0.096 0.61 0.419 0.701 0.4 0.491 0.18 0.343 i37 0.305 0.594 0.738 0.488 0.239 0.259 0.389 0.257 0.399 0.353 0.262 i38 0.265 0.369 0.595 0.324 0.361 0.368 0.347 0.465 0.602 0.339 0.278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
i33 i34 i35 i36 i37 i38 i1 0.183 0.219 0.433 0.47 0.375 0.469 i2 0.435 0.385 0.569 0.515 0.476 0.431 i3 0.492 0.279 0.498 0.253 0.475 0.482 i4 0.412 0.341 0.358 0.309 0.545 0.406 i5 0.416 0.276 0.231 0.029 0.351 0.182 i6 0.424 0.707 0.691 0.388 0.512 0.298 i7 0.265 0.313 0.42 0.355 0.306 0.187 i8 0.256 0.317 0.468 0.383 0.263 0.108 i9 0.443 0.457 0.555 0.414 0.455 0.436
i10 394 0.311 0.4 0.439 0.308 0.513 i11 0.302 0.356 0.353 0.564 0.537 0.515 i12 0.2 0.199 0.497 0.319 0.43 0.35 i13 -0.098 0.476 0.483 0.598 0.215 0.306 i14 0.173 0.239 0.506 0.371 0.164 0.296 i15 0.229 -0.018 0.22 0.148 0.335 0.346 i16 0.369 0.241 0.543 0.309 0.542 0.602 i17 0.365 0.475 0.543 0.505 0.478 0.48 i18 0.247 0.085 0.437 0.463 0.424 0.406 i19 0.303 0.336 0.647 0.377 0.302 0.377 i20 0.105 0.093 0.354 0.294 0.319 0.495 i21 0.069 -0.142 0.137 0.239 0.354 0.394 i22 0.183 -0.08 0.2 0.108 0.305 0.295 i23 0.683 0.393 0.543 0.282 0.594 0.369 i24 0.684 0.166 0.485 0.301 0.738 0.595 i25 0.46 0 0.32 0.096 0.488 0.324 i26 0.047 0.481 0.696 0.61 0.239 0.361 i27 0.096 0.242 0.376 0.419 0.259 0.368 i28 0.311 0.68 0.52 0.701 0.289 0.347 i29 0.078 0.441 0.45 0.4 0.257 0.465 i30 0.272 0.441 0.45 0.491 0.399 0.602 i31 0.096 -0.199 -0.046 0.18 0.253 0.339 i32 0.106 0.179 0.358 0.343 0.262 0.278 i33 1,000 0.463 0.423 0.325 0.794 0.416 i34 0.463 1,000 0.751 0.709 371 0.474 i35 0.423 0.751 1,000 0.681 0.368 0.575 i36 0.325 0.709 0.681 1,000 0.478 0.564 i37 0.794 0.371 0.368 0.476 1,000 0.664 i38 0.416 0.474 0.574 0.564 0.664 1,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Item-Total Statistics
130.00 409.053 .703 . .966130.00 402.000 .862 . .966130.10 410.411 .657 . .967130.05 402.576 .781 . .966130.20 408.168 .588 . .967129.90 415.674 .449 . .968130.30 409.589 .529 . .967130.30 410.011 .713 . .966130.05 401.103 .888 . .966129.90 406.095 .690 . .967129.80 403.326 .795 . .966129.90 400.095 .762 . .966130.00 412.947 .524 . .967130.10 407.779 .632 . .967130.35 408.134 .665 . .967129.95 406.471 .795 . .966129.85 400.766 .800 . .966130.05 402.155 .793 . .966130.00 401.684 .756 . .966130.25 402.408 .709 . .966130.40 412.147 .612 . .967130.50 409.632 .683 . .967129.85 408.134 .596 . .967129.80 406.274 .657 . .967129.80 415.116 .534 . .967130.30 408.116 .707 . .966131.00 416.211 .519 . .967130.25 408.303 .687 . .967129.95 409.103 .706 . .966129.95 406.366 .799 . .966130.05 416.366 .459 . .968130.60 415.095 .502 . .967129.45 417.629 .445 . .968129.75 417.987 .448 . .968129.70 410.853 .655 . .967129.75 413.039 .563 . .967129.70 419.063 .594 . .967129.50 418.579 .592 . .967
i1i2i3i4i5i6i7i8i9i10i11i12i13i14i15i16i17i18i19i20i21i22i23i24i25i26i27i28i29i30i31i32i33i34i35i36i37i38
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
133.55 431.208 20.766 38Mean Variance Std. Deviation N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Regression
Descriptive Statistics
4.10 .718 20
133.55 20.766 20
TKGPSP
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .885.885 1.000
. .000
.000 .20 2020 20
TKGPSP
TKGPSPTKGPSP
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
TKG PSP
Variables Entered/Removedb
PSPa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: TKGb.
Model Summary
.885a .784 .772 .343Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), PSPa.
ANOVAb
7.684 1 7.684 65.346 .000a
2.116 18 .1189.800 19
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), PSPa.
Dependent Variable: TKGb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Coefficientsa
.010 .512 .020 .984
.031 .004 .885 8.084 .000
(Constant)PSP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: TKGa.
Residuals Statisticsa
2.89 5.15 4.10 .636 20-.634 .641 .000 .334 20
-1.905 1.659 .000 1.000 20-1.850 1.870 .000 .973 20
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: TKGa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
UJI NORMALITAS NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
20 20133.55 4.1020.766 .718
.064 .255
.064 .255-.059 -.245
.287 1.1421.000 .147
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
PSP TKG
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PROSENTASE TINGKAT KEPUASAN GURU TERHADAP
PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
Rumus prosentase = %100XN
GuruJumlah
1. Sangat Puas = %20%100204 =X
2. Puas = %50%1002010
=X
3. Cukup Puas = %20%100204
=X
4. Tidak Puas = %10%100202
=X
5. Sangat Tidak Puas = %0%100200 =X
Jadi tidak ada guru yang memiliki tingkat kepuasannya sangat tidak puas.
Terdapat 20% guru memiliki tingkat kepuasan sangat puas, 50% guru memiliki
tingkat kepuasan puas, 20% guru memiliki tingkat kepuasan cukup puas dan 10%
guru memiliki tingkat kepuasan tidak puas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PERHITUNGAN UNTUK MELIHAT KEPUASAN PARA GURU
TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
Perhitungan ini memakai kriteria PAP Tipe II
Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Pelaksanaan Supervisi
Kategori Kepuasan
81% - 100% Sangat Puas 66% - 80% Puas 56% - 65% Cukup Puas 46% - 55% Tidak Puas 0% - 45% Sangat Tidak Puas
Sumber: Dikutip dari Masidjo, 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah . Yogyakarta: Kanisius. Hal 157.
Diketahui:
Skor maksimal per item = 5
Jumlah item = 38
Total skor maksimal yang seharusnya didapat per subyek = 5 X 38 = 190
Maka tingkat kepuasan guru Kualifikasi
81% X 190 = 153.9 = 154 Sangat Puas
66% X 190 = 125 Puas
56% X 190 = 106 Cukup Puas
46% X 190 = 87 Tidak Puas
45% X 190 = 86 Sangat Tidak Puas
Interval Kualifikasi
154-190 Sangat Puas
125-153 Puas
106-124 Cukup Puas
87-105 Tidak Puas
0-86 Sangat Tidak Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Yth. Bapak/Ibu Guru
SMP Santa Theresia
Pangkalpinang
Dengan Hormat,
Saya Maria Santi Astuti, mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian ilmiah
dalam rangka penyusunan skripsi. Dalam kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati saya mohon bantuan kepada Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu
mengisi kuesioner/angket yang berkaitan dengan penelitian saya.
Kuesioner/angket ini terdiri dari sejumlah pertanyaan mengenai
pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilaksanakan di SMP Santa Theresia
Pangkalpinang. Partisipasi Bapak/Ibu akan sangat menentukan keberhasilan
dalam penelitian ini dan saya akan sangat terbantu sekali apabila Bapak/Ibu
berkenan mengembalikan kuesioner ini kepada saya dalam keadaan terisi. Data
yang terkumpul dari jawaban kuesioner tersebut aka n saya jamin kerahasiaannya,
dan hanya untuk tujuan penulisan karya ilmiah ini.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu semua
untuk mengisi kuesioner/angket ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Maria Santi Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
KUESIONER
Berdasarkan item-item pertanyaan berikut, nyatakanlah kondisi sesungguhnya yang Bapak/Ibu rasakan/alami. Berilah tanda silang (x) pada kolom pendapat. Keterangan: SP = Sangat Puas; P = Puas; CP = Cukup Puas; TP = Tidak Puas; STP = Sangat Tidak Puas
Isilah identitas Bapak/Ibu terlebih dahulu 1. Mata pelajaran yang diampu:………… 2. Jenis kelamin
a. Pria b. Wanita
3. Usia a. < 25 tahun b. 25-30 tahun c. 31-35 tahun d. 36-40 tahun e. > 41 tahun
4. Tingkat pendidikan a. Diploma b. S1 c. S2
5. Status kepegawaian a. Guru tetap b. Guru tidak tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
Alternatif Jawaban No Pertanyaan SP P CP TP STP
1 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran yang oleh kepala sekolah?
2 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap tujuan pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
3 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap fungsi-fungsi supervisi pembelajaran yang ada didalam instrumen pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
4 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap sasaran-sasaran supervisi yang ada dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
5 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap prinsip-prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
6 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap teknik-teknik yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
7 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
8 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap tipe-tipe yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
9 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap prosedur pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
10 Dalam kegiatan supervisi pembelajaran, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap adanya kerjasama yang terjadi antara guru dengan kepala sekolah?
11 Dalam kegiatan supervisi pembelajaran, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap tindakan kepala sekolah yang sudah menempatkan diri sebagai rekan kerja bagi Bapak/Ibu?
12 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap tindakan kepala sekolah yang mau mengakui kesalahan dan memperbaiki penilaiannya terhadap Bapak/Ibu?
13 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kesempatan untuk mengajukan gagasan dan mewujudkannya?
14 Dalam kegiatan supervisi pembelajaran, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap keterlibatan para guru dan staf dalam setiap kegiatan sekolah?
15 Dalam kegiatan supervisi pembelajaran, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap tindakan kepala sekolah yang memonitor penguasaan materi pengajaran yang disajikan guru?
16 Dalam kegiatan supervisi pembelajaran, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kepala sekolah yang menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan supervisi?
17 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap tindakan kepala sekolah saat wawancara individual tentang masalah khusus yang tidak boleh didengar oleh orang lain?
18 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap pembinaan yang dilakukan kepala sekolah berkenaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
penguasaan materi? 19 Apakah Bapak/Ibu merasa puas
terhadap perhatian yang diberikan oleh kepala sekolah terhadap masalah belajar siswa?
20 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kegiatan kepala sekolah yang memonitor penguasaan materi pelajaran yang disajikan guru?
21 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap adanya koordinasi tugas antara pengawas dengan kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi?
22 Dalam kegiatan supervisi, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kepala sekolah dalam hal berkunjung ke kelas untuk mengadakan pengamatan ketika Bapak/Ibu mengajar?
23 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran yang bersifat objektif ini?
24 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kegiatan supervisi pembelajaran yang dapat membantu dan mendorong guru mencapai tujuan akhir pendidikan di sekolah ini?
25 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kegiatan supervisi pembelajaran yang dapat membantu dan mendorong guru menemukan kekurangan-kekurangan di dalam mengajar?
26 Apakah Bapak/IBu merasa puas terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran yang selama ini dilakukan sesuai dengan kesulitan-kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi selama kegiatan proses belajar-mengajar?
27 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap pelaksanaan supervisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pembelajaran yang selama ini dilakukan hanya untuk menemukan kesalahan dan kelemahan Bapak/Ibu di saat mengajar?
28 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap cara mengajar dan ketrampilan mengajar yang dianggap baik oleh kepala sekolah?
29 Apakah kegiatan supervisi pembelajaran memberikan kepuasaan terhadap Bapak/Ibu dalam membantu menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik?
30 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kegiatan supervisi pembelajaran yang dapat membantu berkembang dan mandiri dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar?
31 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap perubahan teknik dan gaya mengajar seperti yang disarankan kepala sekolah kepada Bapak/Ibu?
32 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap fasilitas yang tersedia bagi para guru dan staf agar tugas/pekerjaannya dapat berjalan dengan baik?
33 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap model pembelajaran yang inovatif yang dapat membuat siswa menikmati kegiatan pembelajaran?
34 Selama menjadi guru di sekolah ini, apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk peningkatan mutu sekolah?
35 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap kemajuan ilmu dan teknologi dapat meningkatkan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pembelajaran?
36 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap peningkatan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa?
37 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap peningkatan efektifitas kurikulum yang mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa?
38 Apakah Bapak/Ibu merasa puas terhadap ruang lingkup supervisi yang menjadi sasaran dalam sebuah organisasi pendidikan demi peningkatan mutu secara tepat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI