plagiat merupakan tindakan tidak terpuji pengaruh ... · i pengaruh permodalan, pendidikan dan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA
KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
Studi Kasus : Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
VALENTINUS HARIMURTI
NIM : 021334122
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Segala kesedihan dan kebahagiaan yang mewarnai proses penulisan skripsi ini
kepersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala berkah Nya
2. Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya untuk keberhasilanku
3. Kakak-kakakku yang selalu mendukungku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kita tidak tahu yang akan terjadi pada kita dalam pola hidup yang aneh ini.
Akan tetapi kita dapat memutuskan yang akan terjadi dalam diri kita…..
Bagaimana cara menghadapinya, apa yang akan kita perbuat dengannya dan
itulah yang pada akhirnya paling menentukan.
(Josesp Fort Newton)
Ketika berhadapan dengan tantangan,
carilah jalan, tetapi bukan jalan keluar.
(David L. Weatherford)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Valentinus HariMurti
Nomor Mahasiswa : 021334122
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 September 2009
Yang menyatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata lain yang diucapkan pada awal kata pengantar ini, selain
ucapan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “Pengaruh
Permodalan, Pendidikan dan Kultur Lingkungan Kerja Terhadap
Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola
Usaha”. Studi kasus Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul,
Yogyakarta. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
banyak masukan dan semangat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing, yang
dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran,
masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima
kasih untuk semuanya.
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen tamu yang telah
memberikan saran dan pengarahan dalam skripsi.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan
bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.
7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
8. Para responden yang ada di sentra Industri Kulit Manding, Bantul yang
telah memberikan dukungannya dalam mengisi kuesioner.
9. Bapak P. Mulyadi dan Ibu C. Sutinah, Mbak Eka dan Mas Agus, yang
tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril
maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu
beserta kalian semua.
10. Buat “Wina”. Terima kasih atas dukungannya dan bantuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
11. Keluarga Dukuh dan Simbah-ku Sukowiharjo yang telah bersedia
memberikan pengertian, kesabaran, cinta kasih, dukungan, selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-temanku di PAK C’02 yang telah memberikan semangat hidup,
Mas Thomas (thanx uda privat aq), Toro, Sastro, Nina, Cipluk, Putri, Heri,
Chandra, Dewi K, Banu. Terima kasih atas bantuannya selama ini dan
kebersamaannya.
13. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2002 yang tidak bisa
disebutkan namanya satu-persatu.
14. Keluarga besar PAKir. Ucil, Pak Kemis, Pak Bambang, Pak Munaji, Pak
Joko alias Dolok. Terima kasih atas bantuan, dukungan dan kebersamaan
di parkiran, menemaniku selama kuliah dan menjaga motorku..
15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 15 September 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA
KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
Studi Kasus : Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul, Yogyakarta
Valentinus HariMurti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (2) Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3) Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Studi kasus dari penelitian ini adalah Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul pada tanggal 18 Maret 2009 sampai dengan 18 Juni 2009. Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh pengusaha kulit di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = – 0,192 dan ( ρ = 0,507). (2) Tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 0,150 dan ( ρ = 0,628). (3)a. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 0,551 dan ( ρ = 1,188). (3)b. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 1,309 dan ( ρ = 0,530). (3)c. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi feminity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 1,423 dan ( ρ = 0,620). (3)d. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 3,171 dan ( ρ = 0,245).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CAPITAL, EDUCATION, AND CULTURAL WORKING ATMOSPHERE TOWARD THE RELATIONSHIP BETWEEN
THE ENTREPRENEURSHIP SPIRIT AND THE EFFECTIVENESS OF BUSINESS MANAGEMENT
A Case Study On Leather Industrial Centre In Manding, Bantul Regency Yogyakarta
Valentinus HariMurti
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
This study aims to know: (1) the influence of capital towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management. (2) the influence of education towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management. (3) the influence of cultural working atmosphere towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management.
This is a case study on Leather Industrial Centre in Manding Bantul Regency on March 18 to June 18, 2009. The research’s population were all leather industrialists in Manding. The data were collected by applying questionnaire. The data analysis was the regression analysis developed by Chow.
The results of this study show: (1) there is no influence of capital towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = – 0,192 and ( ρ = 0,507); (2) there is no influence of education towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 0,150 and ( ρ = 0,628); (3)a there is no influence of cultural working atmosphere on power distance point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 0,551 and ( ρ = 1,188); (3)b there is no influence of cultural working atmosphere on individual and collective point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 1,309 and ( ρ = 0,530); (3)c there is no influence of cultural working atmosphere on female and male point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 1,423 and ( ρ = 0,620); (3)d there is no influence of cultural working atmosphere on uncertainty avoidance point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 3,171and ( ρ = 0,245).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. iv
MOTTO ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................... xi
ABSTRACT ............................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 6
C. Rumusan Masalah ............................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
E. Manfaat Penelitian.............................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 9
A. Efektivitas Mengelola Usaha............................................. 9
B. Jiwa Kewirausahaan........................................................... 12
C. Kultur Lingkungan Kerja................................................... 14
D. Permodalan ........................................................................ 20
E. Pendidikan ......................................................................... 22
F. Hubungan Diantara Variabel Penelitian ............................ 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Kerangka Berfikir .............................................................. 32
H. Hipotesis ............................................................................ 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 34
A. Jenis Penelitian .................................................................. 34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 35
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......... 35
D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran .... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 40
F. Indikator dan Pengukuran Variabel .................................. 40
G. Pengujian Instrumen Penelitian ......................................... 42
H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi .......................................... 48
I. Analisis Data ..................................................................... 49
1. Analisis Deskriptif .................................................... 49
2. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................. 49
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 57
A. Analisis Deskriptif .............................................................. 57
B. Analisis Data ...................................................................... 72
C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 84
BAB V PENUTUP ............................................................................... 95
A. Kesimpulan ......................................................................... 95
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 98
C. Saran ................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 100
LAMPIRAN ............................................................................................. 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Skor Skala Sikap ............................................................................ 39
Tabel 2 Indikator Variabel Efektivitas Mengelola Usaha .......................... 41
Tabel 3 Indikator Variabel Jiwa Kewirausahaan ....................................... 41
Tabel 4 Indikator Variabel Kultur Lingkungan Kerja ....................................... 42
Tabel 5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Evektifitas Mengelola Usaha .... 44
Tabel 6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaaan ............... 45
Tabel 7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja ...... 46
Tabel 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r .......................................... 47
Tabel 9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel ............................................ 47
Tabel 10 Distribusi frekuensi umur perusahaan ........................................... 57
Tabel 11 Distribusi frekuensi umur pengusaha ............................................ 58
Tabel 12 Distribusi frekuensi jumlah kekayaan usaha ................................. 58
Tabel 13 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden
yang menggunakan modal sendiri ................................................. 60
Tabel 14 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden
yang menggunakan modal sendiri ................................................. 61
Tabel 15 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden
yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing ............. 62
Tabel 16 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang
menggunakan modal sendiri ditambah modal asing ...................... 63
Tabel 17 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden
dengan pendidikan rendah ............................................................. 64
Tabel 18 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang
memiliki pendidikan rendah .......................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 19 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden
dengan pendidikan tinggi .............................................................. 66
Tabel 20 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang
memiliki pendidikan tinggi ............................................................ 67
Tabel 21 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari power distance .. 68
Tabel 22 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari individualism
versus collectivism ......................................................................... 69
Tabel 23 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari femininity dan
masculinity...................................................................................... 70
Tabel 24 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance ................................................................... 71
Tabel 25 Ringkasan hasil pengujian normalitas ........................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................ 103
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ........................................................... 113
Lampiran 3 Uji Validitas dan Realibilitas ............................................... 119
Lampiran 4 Uji Normalitas ...................................................................... 125
Lampiran 5 Distribusi Frekuensi ............................................................. 126
Lampiran 6 Regresi ................................................................................. 143
Lampiran 7 Tabel r .................................................................................. 155
Lampiran 8 Surat-surat ............................................................................ 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian nasional saat ini sedang mengalami masa
pasang surut selama krisis ekonomi melanda Indonesia terutama pada masa
puncaknya tahun 1998. Pada tahun 1998 tersebut nilai rupiah mengalami
penyusutan terhadap dolar AS paling tinggi selama krisis ekonomi bahkan
pernah terjadi 1 Dollar AS dihargai dengan Rp 17.000,-. Akibatnya banyak
perusahaan yang gulung tikar termasuk perusahaan/industri skala besar,
sedang/menengah, maupun kecil terutama yang sangat tergantung kepada
bahan baku impor. Krisis ekonomi ini akan berdampak pada penyusutan
karyawan sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) tak dapat dihindari.
Dengan jumlah PHK yang semakin tinggi dan kondisi perekonomian
Indonesia yang tidak stabil seperti sekarang ini menuntut orang untuk
bertindak ekonomis dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan pengangguran
yang ada menyebabkan semakin menurunnya taraf ekonomi bagi golongan
keluarga menengah ke bawah yang tinggal di Indonesia. Hal tersebut
disebabkan oleh sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Semakin sempitnya
lapangan kerja dan tingginya tingkat persaingan tanpa ada jalan keluar akan
membawa bangsa ini ke dalam kemiskinan yang berkepanjangan.
Sebagian besar masyarakat menempuh berbagai cara untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka melalui lembaga formal dan non formal (swasta).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Lembaga formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja
yang rasional dan diselenggarakan oleh pemerintah, sedangkan lembaga non
formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktivitas serta tujuan bersama untuk mendapatkan keuntungan. Banyak
diantara mereka yang berhasil berwirausaha dalam bidang non formal yaitu
menciptakan karya bagi diri mereka dan kemudian berbagi untuk orang lain.
Penciptaan suatu lapangan pekerjaan yang bersifat non formal (swasta)
membutuhkan seseorang yang benar-benar mampu melihat peluang usaha dan
cara pengelolaanya. Mereka yang berhasil menjalankan usaha karena mereka
mempunyai kemampuan dalam berwirausaha yang didasari adanya jiwa
kewirausahan, pendidikan dan permodalan yang dimiliki serta mampu
menciptakan kultur lingkungan kerja yang kondusif.
Seperti yang dikatakan S. Haedjoseputro (1987:27), bahwa salah satu
sarana untuk memerangi kemiskinan adalah menciptakan manusia yang
terdidik dan terlatih untuk mampu bekerja produktif, sehingga bukan saja
mampu mencari pekerjaan sebagai tenaga kerja, tetapi juga mampu
menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dan mampu menciptakan kerja bagi
orang lain. Dengan kata lain, mereka yang melakukan upaya kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (oportunity) dan perbaikan (preparation) hidup akan
menciptakan lapangan usaha. (Kusumo, 1997;5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa adalah daya
hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur
bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behaviour) dari hewan
tingkat tinggi dari manusia (Ahmadi, 1975:7). Bagaimana seseorang bisa
mengetahui kalau memiliki jiwa? Seseorang bisa melakukan hal-hal yang
spiritual - bisa berpikir, melakukan hal-hal tanpa dipaksa, menolak untuk
melakukan hal-hal, membuat benda-benda, menikmati humor atau buku, atau
film, berbicara, mengerjakan berbagai pekerjaan.
Konsep entrepreneurship (kewirausahaan) memiliki arti yang luas. Salah
satunya, entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kecakapan tinggi
dalam melakukan perubahan, memiliki karakteristik yang hanya ditemukan
sangat sedikit dalam sebuah populasi. Definisi lainnya adalah seseorang yang
ingin bekerja untuk dirinya.
Banyak yang mengeluh, bahwa untuk membuka sebuah bisnis sudah
tidak ada peluang. Sesungguhnya untuk memulai bisnis dapat kita lakukan
dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pendidikan yang kita
punyai. Seperti yang dipaparkan oleh pimpinan Primagama Purdi E Chandra
(www.Republika.co.id/cetak berita.asp). Apabila ingin menjadi pengusaha
sukses tidak perlu pendidikan yang tinggi-tinggi. Di Indonesia banyak
pengusaha sukses tidak tamat sarjana, bahkan ada yang tidak tamat Sekolah
Dasar. Demikian pula, sembilan orang terkaya di dunia akademiknya tidak
begitu menggembirakan. Itu terjadi karena otak kanannya yang menonjol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ketimbang otak kirinya yang berpikir teoritis dan intelektual. Menurut John
Dewey (1974) pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama
manusia. Pendidikan bukanlah suatu tindakan momentum tanpa dipikirkan
tetapi suatu usaha sadar dan bertangung jawab, dalam membantu pertumbuhan
dan perkembangan seseorang, sehingga mampu hidup dan melanjutkan
kehidupannya dalam lingkungan yang selalu berubah dan menuntut perubahan
(Yusuf, 1986;25). Pendidikan yang baik adalah mampu menciptakan lapangan
kerja setelah mereka dibekali dengan ilmu, ketrampilan, dan nilai-nilai dalam
masyarakat.
Banyak pelaku bisnis tidak saja masa lalu tetapi juga pada masa
sekarang yang berpandangan bahwa sukses sebuah organisasi bisnis atau
perusahaan dan industri, tergantung pada investasi dan aset yang dimiliki. Para
pelaku bisnis berpendapat bahwa investasi (modal) merupakan faktor penentu,
karena dapat dipergunakan untuk pengadaan prasarana dan sarana serta
teknologi yang relevan dalam menjalankan bisnis yang menjadi pilihannya.
Setiap perusahaan yang sudah mulai beroperasi akan selalu mengadakan
pengeluaran uang atau dana untuk membiayai operasi perusahaan seperti
untuk membeli bahan mentah, membayar gaji, membayar hutang dan lain
sebagainya. Pengeluaran itu disebut ”revenue exspenditure” yaitu
pengeluaran uang yang dimaksudkan untuk menghasilkan keuntungan. Oleh
karena itu sebuah pengusaha harus memiliki sejumlah modal dalam bentuk
uang untuk menjalankan usahanya secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Untuk memulai suatu usaha biasanya wirausahawan menggunakan
modal awalnya dari tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan
akses pada tabungan keluarga dan teman, bila dirasa kurang mencukupi,
wirausahawan akan mencari pendanaan lain, seperti bank, maupun lembaga
keuangan lainnya.
Kinerja usaha seorang wirausaha tidak bisa terlepas dari lingkungan
kerjanya. Lingkungan kerja atau kondisi tempat dimana kita bekerja juga
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap semangat kerja,
serta kebersihan yang terjaga sangat membuat para pekerja senang dalam
bekerja. Lingkungan kerja yang seperti ini akan meningkatkan semangat
dalam bekerja. Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana para
karyawan melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-
hari.(Ahyari,1983:216-217). Dalam suatu unit organisasi, terutama organisasi
yang besar, dari manajemen sangat dibutuhkan dua hal yaitu komitmen moral
dan keterbukaan dalam komunikasi. Perkembangan sebuah usaha tidak
terlepas dari kinerja karyawan atau orang-orang yang ada didalam perusahaan
tersebut. Kinerja sangat dipengaruhi oleh semangat, ketenagaan, kesegaran
dan faktor-faktor lain yang ada dalam lingkungan perusahaan. Semua
karyawan memiliki kebutuhan untuk mengungkapkan diri, ingin diterima
sebagai bagian dari "anggota keluarga/perusahaan", ingin dipercaya dan
didengar kata-katanya, dihargai oleh manajemen dan bangga terhadap apa
yang dikerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dengan melihat beberapa hal tersebut penulis mengambil judul
penelitian tentang “ Pengaruh Permodalan, Pendidikan dan Kultur
Lingkungan Kerja terhadap Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan
dengan Efektivitas Mengelola Usaha “.
B. Identifikasi Masalah
Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan keefektivan
mengelola usaha. Faktor – faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam yang mempengaruhi
jalannya usaha. Faktor ini meliputi: sumber daya manusia, tanggung jawab
sosial, pengalaman usaha, sumber daya keuangan/permodalan, jiwa
kewirausahaan, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar yang mempengaruhi jalannya usaha. Faktor ini meliputi:
kedudukan pasar, pengembangan usaha, lokasi usaha, relasi dengan pihak luar,
pesaing, pendidikan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan
pada faktor permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa
kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha karena terbatasnya waktu,
biaya dan tenaga.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha ?
3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan kerja
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola
usaha ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menyediakan
bukti-bukti tentang adanya:
1. pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha
2. pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha
3. pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan
dalam hal kewirausahaan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan masukan pada
masyarakat yang akan merintis usaha baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperdalam pengetahuan yang
diperoleh melalui bangku kuliah dan memperoleh pengalaman dari hasil
penelitian terhadap praktek yang terjadi dalam dunia usaha.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
5. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dan
dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya mengenai
kewirausahaan.
6. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi wirausahawan
dalam menjalankan usahanya.
7. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman, kiat dan proses
menuju sukses berwirausaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas Mengelola Usaha
Sebuah usaha pasti memerlukan pengelolaan yang baik agar usahanya
tetap berjalan dan bertahan. Disinilah seorang pemimpin perusahaan atau
sebuah usaha dituntut mampu mengelola usahanya secara efektif. Efektivitas
disini berarti kemampuan seseorang untuk menggerakkan organisasi
sedemikian rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai
sasaran yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan
hasil yang dicapai. Mengelola berarti memimpin, mengendalikan, mengatur
dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta
bertanggung jawab penuh atas pekerjaan tertentu (Kamus Indonesia
Kontemporer 1984: 695). Efektivitas adalah semua usaha dan tindakan yang
dapat membawa hasil dalam menjalankan sesuatu.
Seorang pengusaha harus memiliki beberapa dasar yang kuat agar bisa
menghadapi tantangan dalam bisnisnya:
1. Semangat kerja. Mencintai apa yang dikerjakannya sehingga
membuat terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada
henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa
dan justru belajar dari kegagalan.
2. Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan
wujud dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang
diinginkan.
3. Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan
merupakan kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil
keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan
harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa
segera terwujud.
4. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran untuk pekerjaan.
Kadang kala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan
tujuh hari seminggu agar impian terwujud.
5. Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari
proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan
demikian ia mengetahui kendala yang dihadapi dan cara
mengatasinya. Ia juga tidak mau dibohongi bawahannya.
6. Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Yang menentukan apa
yang ingin anda kerjakan dan hidup anda tidak ditentukan oleh
status merealisasikan diri sendiri adalah anda sendiri.
7. Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan,
uang hanya untuk ukuran keberhasilan. Bila sukses uang akan
datang dengan sendirinya.
8. Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena
tanpa mereka bisnis tidak akan jalan. Karena itu, karyawan harus
harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
9. Memilki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas
dalam menjalankan bisnis. Moralitas ini menjadi penting karena
berfungsi sebagai kendali diri agar tidak terjebak pada praktik
bisnis yang menghalalkan segala cara.
10. Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar
dan mendengarkan masukan dari orang lain, tidak tergantung pada
bakat alam, berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi
menjadi tempat baginya untuk terus mengasah pengetahun
dibidangnya.
11. Rencana bisnis. Seseorang pengusaha selalu memiliki rencana
binis yang akan dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini
penting sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan.
12. Hasil terbaik. Pengusaha sukses ingin mencapai prestasi terbaik
dan prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti
apapun. (www.Republika.co.id/cetak berita.asp)
Jadi efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk
mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan
mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga
organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah
ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Jiwa Kewirausahaan
Jiwa merupakan sesuatu yang abstrak, yang menjadi penggerak dan
pengatur bagi sekalian perilaku, pikiran, perasaan dan kemauan seseorang
dan yang memberi corak kepadanya.(Hamzah, 1950 : 10)
Banyak para tokoh yang memberikan pendapatnya tentang pengertian
dari jiwa, salah satunya adalah Plato yang mengemukakan bahwa jiwa
merupakan sesuatu yang berasal dari dunia yang lain dan lebih tinggi dari
pada dunia yang dapat musnah seperti apa yang dapat kita lihat. Menurut
Hamzah (1950: 13),”Bahwa jiwa merupakan daya hidup dari pada makhluk
yang hidup”.
Pengertian Ilmu jiwa dilihat dari ilmu filsafat, merupakan ilmu yang
berasal dari pengalaman-pengalaman sementara dengan cara merenung yang
disusun secara logis dan sistematis hingga mewujudkan keutuhan. Jiwa tidak
dapat ditangkap dengan indera kita, dengan kata lain jiwa adalah abstrak.
Dari jiwa kita hanya tahu gejala-gejalanya yang sering disebut sebagai
kemampuan atau potensi-potensi jiwa. Potensi jiwa sangat banyak sekali,
karena dengan jiwa kita bisa berfikir, mengingat, berfantasi, merasa sedih,
menikmati keindahan, membedakan baik buruk dan adanya kemauan.
Seseorang pasti mempunyai kemampuan atau potensi jiwa dalam
setiap diri mereka sendiri seperti gejala cipta, gejala rasa, gejala kehendak,
gejala kombinasi. Gejala-gejala tersebut apabila sampai pada taraf yang
tinggi akan menghasilkan suatu kerangka berfikir untuk membuat
keputusan, menyatakan pendapat, perasaan sosial, perasaan diri sendiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
perasaan intelektual, menimbulkan kemauan sugesti dan lain-lain (Susanta,
1967: 45)
Kewirausahaan memiliki konsep nilai, yang dibedakan menjadi: (1)
person has a value dan, (2) an object has value. Konsep yang pertama
menyatakan bahwa nilai yang dianut seseorang akan dijadikan sebagai
ukuran baku bagi persepsinya terhadap dunia luar. Oleh karena itu, watak
yang melekat pada seorang wirausaha akan menjadi ciri-ciri kewirausahaan
yang dapat dipandang sebagai sistem nilai kewirausahaan.
Dalam kewirausahaan, ada dua sistem nilai yang menonjol yaitu sistem
nilai primer pragmetik dan sistem nilai moralitas. Sistem nilai primer
pragmetik dapat dilihat dari watak, jiwa dan perilakunya, misalnya kerja
keras, tegas, mengutamakan prestasi, dan lain-lain. Sementara sistem nilai
moralistik mencakup keyakinan atau percaya diri, kehormatan, kepercayaan,
kerjasama, keteladanan, dan keutamaan.
Menurut S. Hardjoseputro, seorang wirausaha yang mempunyai jiwa
kewirausahaan akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu berani
mengambil risiko, memiliki kreativitas, imajinasi, inovasi dan
pengembangan ide, bisa bekerja dalam tim, memiliki kepercayaan diri,
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, memiliki ilmu
pengetahuan yang luas, cekatan, berorientasi pada karir atau pekerjaan,
memiliki kemampuan managerial, gaya kepemimpinan yang mendukung
dalam menjalankan pekerjaan, memusatkan perhatian pada pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pertumbuhan usaha dan keuntungan serta mampu mengendalikan diri
dengan baik (S. Hardjoseputro, 1987 : 27).
C. Kultur Lingkungan Kerja
Produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja di
kantor. Lingkungan kerja yang nyaman akan mempengaruhi kelancaran
dalam bekerja. Menurut Ahyari (1994: 124-125),”Lingkungan kerja sebagai
suatu lingkungan dimana karyawan tersebut bekerja dan melaksanakan tugas
sehari-hari yang meliputi pelayanan perusahaan terhadap karyawan, kondisi
lingkungan kerja, dan hubungan antar karyawan di dalam perusahaan yang
bersangkutan. Lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, kebisingan dan lain
sebagainya. Lingkungan kerja dalam setiap perusahaan mempunyai peranan
penting karena lingkungan kerja mempengaruhi karyawan dalam
melaksanakan tugas, kondisi, dan hasil kerjanya. Lingkungan kerja yang
baik akan menyebabkan karyawan bekerja dengan baik dan bersemangat.
Menurut kamus manajemen (N.N,1994:103),”Lingkungan kerja adalah
semua faktor fisik, psikologis, sosial, dan jaringan hubungan yang berlaku di
dalam organisasi dan berpengaruh terhadap karyawan”.
Hofstede melihat ada empat dimensi yang mempengaruhi nilai-nilai
dalam bekerja yang dikaitkan dengan kerja dalam sebuah organisasi. yaitu
Power Distance (jarak kekuasaan), Individualism dan Collectivism,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Masculinity dan Feminity, dan Uncertainty Avoidance (menghindari
ketidakpastian).
Dimensi pertama adalah jarak kekuasaan atau Power Distance (PD).
Dimensi ini mau menunjukkan perbedaan status atau kekuasaan diantara
anggota-anggotanya. Masyarakat yang memiliki budaya PD yang tinggi
akan cenderung mengembangkan aturan, mekanisme atau kebiasaan-
kebiasaan dalam mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan. Hal
tersebut ditandai adanya hirarki yang ketat dan kekuasaan yang terpusat.
Sedangkan masyarakat yang memiliki orientsai budaya PD rendah
berusaha meminimalkan perbedaan-perbedaan status dan kekuasaan hal itu
bisa dilihat dari kurang ketatnya struktur organisasi. Menurut Hofstede,
perbedaaan dalam dimensi ini akan berpengaruh dalam perilaku kerja.
Misalnya dalam perusahaan, seorang manajer yang mempertahankan jarak
kekuasaan akan menjadi pusat dalam pengambilan keputusan. Sehingga
didapat bahwa manajer yang memiliki pengetahuan yang lebih unggul dari
pada bawahannya. Sedangkan manajer yang tidak mempertahankan jarak
kekuasaan, diharapkan lebih banyak berkonsultasi dengan bawahannya.
Maka diperlukan komunikasi yang baik dengan bawahannya, menghargai
kesetaraan. Jarak kekuasan menjelaskan derajat ketergantungan karyawan
pada atasannya. Semakin dekat jarak kekuasaan, maka semakin akrab
hubungan antara bawahan dengan atasannya, dan semakin rendah (kecil)
tingkat ketergantungan bawahan pada atasan yang bersangkutan. (Ndraha,
1999:243)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dimensi yang kedua adalah Individualism versus Collectivism (IC).
Dimensi ini mengacu pada sejauh mana suatu budaya mendukung tendensi
individulistik dan kolektivistik. Masyarakat individualistik mengharapkan
anggota-anggotanya untuk mandiri atau bebas dan merealisasikan hak-hak
pribadinya, sehingga tumbuh kemandirian secara emosional pada instansi
atau perusahaan. Sementara budaya kolektif menekankan kewajiban pada
masyarakat atau kelompok daripada hak-hak pribadinya. Bahkan diharapkan
untuk mengorbankan kepentingan pribadinya demi tujuan kelompok.
Adanya perbedaan dalam dimensi IC akan berpengaruh dalam
perbedaan secara nyata dalam sikap, nilai-nilai, keyakinan dan perilaku yang
berkaitan dengan kerja dan perusahaan. Dimensi IC juga berpengaruh pada
perbedaan tentang kepemimpinan ideal yang diharapkan.
Untuk mengukur sisi individualisme, digunakan instrumen yang terdiri
dari:
1. Personal Time, yaitu pekerjaan (job) yang memberikan waktu luang
yang cukup untuk diri sendiri dan keluarga.
2. Freedom, yaitu kebebasan untuk menggunakan cara pendekatan sendiri
terhadap pekerjaan.
3. Challenge, yaitu pekerjaan yang menantang, yang memberikan
kebanggaan dan kepuasan dalam melaksanakan (sense of
accomplishement)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sedangkan untuk sisi kolektivisme diukur dengan instrumen:
1. Training, yaitu kesempatan untuk mengalami pelatihan guna
meningkatkan job performance.
2. Physical Conditions, yaitu adanya lingkungan kerja yang baik (ventilasi,
cahaya, ruangan, warna, dsb).
3. Use of skill, yaitu penggunaan keterampilan sepenuhnya dalam
melakukan pekerjaan. (Ndraha, 1999:245)
Dimensi yang ketiga adalah dimensi masculinity (MA) yang lebih
berorientasi materialisme dari pada hubungan kekerabatan. Dimensi ini
secara konseptual berguna untuk memahami perbedaaan gender dalam dunia
kerja. Dimensi masculinity menunjukan tingkat tingkatan atau sejauh mana
suatu masyarakat berpegang teguh pada peran gender atau nilai-nilai seksual
yang tradisional yang didasarkan pada perbedaan biologis dan menekankan
pada nilai asertivitas, prestasi, dan performansi. Sedangkan dimensi
feminnity lebih mengutamakan hubungan interpersonal, keharmonisan dan
kinerja kelompok.
Perbedaan dalam dimensi ini akan berpengaruh pada struktur
organisasi dan corak hubungan dalam suatu perusahaan. Biasanya dalam
masyarakat yang memiliki dimensi masculinity tinggi maka perbedaan
antara pria dan wanita menjadi menonjol, remaja pria mengharapkan karir
pekerjaan yang bagus dan kurang mentolerir kegagalan. Masyarakat yang
memiliki dimensi feminity menganggap bahwa kerja yang baik menuntut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kemampuan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan orang lain dan kurang
mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Ndraha (1999:246) menulis instrumen Hoffstede yang digunakan
dalam penelitian. Sisi masculinity digunakan instrumen:
1. Earning, yaitu pendapatan: kesempatan mendapat job yang menjanjikan
pendapatan yang tinggi.
2. Recognition, yaitu pengakuan atau penghargaan masyarakat terhadap
pekerjaan.
3. Advancement, yaitu kesempatan untuk maju dan mendapat kedudukan
tinggi.
Pengukuran untuk instrument femininity yaitu dengan:
1. Manager, yaitu adanya hubungan baik atasan dan bawahannya.
2. Cooperation, yaitu kerjasama antar karyawan di dalam perusahaan yang
bersangkutan.
3. Living area, yaitu bertempat tinggal di pemukiman yang layak bagi
karyawan dan keluarganya.
4. Employment security, yaitu ketenangan bekerja selama karyawan suka,
tanpa dihantui oleh pemutusan hubungan kerja.
Dimensi yang keempat adalah dimensi Uncertainty Avoidance (UA)
menunjukkan tingkatan atau sejauh mana masyarakat dalam menghadapi
situasi yang samar-samar atau tidak pasti. Masyarakat yang memiliki UA
tinggi merasa terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha
menciptakan mekanisme untuk mengurangi resiko itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Organisasi dalam budaya UA-nya tinggi juga cenderung memiliki
kejadian turn over (keluar-masuk karyawan) yang sedikit, dan karyawan
yang rendah ambisinya, perilaku yang kurang berani mengambil resiko dan
petualangan, dan perilakunya lebih ritual. Masyarakat yang memiliki
orientasi UA yang rendah, toleransi terhadap situasi yang samar-samar atau
tidak pasti. Dalam situasi ini orang akan lebih banyak diberi kesempatan
untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas. (Daya Kisni,
2003: 277-283)
Menurut Ndraha ( 1999:247) ada beberapa instrumen untuk mengukur
penghindaran ketidakpastian dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Job stress, yaitu frekuensi meregang atau nervous di tempat kerja atau
sewaktu bekerja.
2. Rule orientation, yaitu persetujuan terhadap ketentuan bahwa aturan
wajib ditaati.
3. Intent to stay with company for a long-term career, yaitu seberapa
banyak karyawan yang ingin bekerja untuk jangka waktu lama di
perusahaan yang bersangkutan.
Jadi, kultur lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Permodalan
Modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tidak akan
berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak
dan berbagai rupa aspek. Banyak pendapat mengenai pengertian modal.
Menurut Bambang Riyanto, modal merupakan kekayaan atau aktiva
yang diperlukan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari
yang selalu berputar dalam proses produksi untuk memperoleh kekayaan
selanjutnya. Modal juga dapat diikhtisarkan pada neraca perusahaan yang
dibedakan menjadi modal konkrit dan modal abstrak, dimana modal konkrit
adalah modal yang tertera di sebelah debit, sedangkan modal abstrak adalah
modal yang tertera di sebelah kredit. Namun neraca suatu perusahaan selain
menggambarkan adanya modal konkrit dan modal abstrak juga
menampakkan dua gambaran modal yang lain, yaitu modal aktif yang
menunjukkan modal menurut sumbernya atau asalnya (Bambang Riyanto,
1995: 19).
Pendanaan awal dari bisnis skala kecil sering berpola menurut tipikal
perencanaan pendanaan pribadi. Seorang calon wirausaha, pertama kali akan
menggunakan tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses
pada tabungan keluarga dan teman. Ada beberapa modal awal yang
digunakan oleh calon wirausaha untuk memulai berwirausaha, antara lain :
1. Investor Perorangan
a. Tabungan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabungan Pribadi adalah sumber pendanaan ekuitas yang paling
sering digunakan dalam memulai bisnis baru. Sebuah bisnis baru
memerlukan ekuitas untuk memperhitungkan margin atau
kesalahan.
b. Teman dan saudara
Kadang-kadang, pinjaman dari teman atau saudara dapat menjadi
satu-satunya sumber yang tersedia bagi pendanaan baru. Jenis
pendanaan ini lebih didasarkan pada hubungan pribadi daripada
analisis keuangan. Untuk meminimalkan kesempatan terjadinya
kehancuran hubungan pribadi yang penting, wirausaha harus
merencanakan pembayaran sesegera mungkin.
c. Investor perorangan lain
Sejumlah besar orang secara pribadi berinvestasi dalam kegiatan
kewirausahaan milik orang lain. Mereka terutama adalah orang
yang dengan pengalaman bisnis moderat sampai dengan yang
signifikan, tapi juga profesional dan kaya
2. Bank
Bank adalah penyedia utang utama bagi perusahaan kecil.
Meskipun bank membatasi pemberian pinjaman mereka untuk
menyediakan modal kerja.
3. Program yang didukung Pemerintah
Beberapa program pemerintah memberikan pendanaan bagi
bisnis berskala kecil. Pemerintah Negara telah mengalokasikan sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
uang yang meningkat untuk mendanai bisnis baru. Program pemerintah
yang mendukung dengan didirikan beberapa saran untuk membangun
tempat bisnis baru.
4. Sumber Pendanaan lain
a. Lembaga keuangan berdasarkan komunitas
Lembaga keuangan berdasarkan komunitas adalah pemberi
pinjaman yang melayani komunitas yang berpenghasilan rendah
dan menerima dana dari pemerintah. Pemberi pinjaman
berdasarkan komunitas ini memberikan modal pada bisnis yang
tidak mempunyai atau bahkan sedikit akses untuk pendanaan
pendirian perusahaan.
b. Perusahaan besar
Perusahan besar memberikan jumlah dana terbatas bagi investasi
dalam perusahaan yang kecil.
E. Pendidikan
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan,
antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan
menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap
perkembangan anak seutuhnya, dalam artian supaya dapat mengembangkan
potensinya semaksimal mungkin, agar menjadi manusia yang bertanggung
jawab. (Idris, 1981:9). Menurut Yusuf (1986;21) pendidikan adalah sesuatu
proses, baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan. Sebagai suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
proses akan melibatkan dan mengikutsertakan bermacam-macam komponen
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Pendidikan merupakan suatu proses yang berlanjut secara terus
menerus. Sebagai suatu proses, pendidikan itu berlangsung dalam
bermacam-macam situasi dan lingkungan. Secara mendasar dapat dikatakan
bahwa lingkungan pendidikan itu dapat diklasifikasikan menjadi dua.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan Formal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau instansi lain yang sudah terdaftar dalam Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
a. SD ( Sekolah Dasar)
b. SMP ( Sekolah Menengah Pertama)
c. SMA ( Sekolah Menengah Atas)
d. Perguruan Tinggi
2. Pendidikan non formal
a. Dari beberapa lembaga pendidikan formal di atas ada pula
pendidikan yang bersifat non formal, yaitu Balai Latihan Kerja,
Kursus, Les Privat
b. Lingkungan keluarga
Reymond. W. Murray mengemukakan bahwa keluarga berfungsi
sebagai kesatuan keturunan dan juga kebahagiaan masyarakat
dimana keluarga tersebut memiliki kewajiban untuk meletakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dasar pendidikan, rasa keagamaan, kemauan, kecakapan
berekonomi dan pengetahuan penjagaan diri pada si anak.
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat akan memberikan manfaat yang sangat
berarti, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat.
Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan maupun
performans dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam
keluarga. Kekurangan yang ada dapat disi dan dilengkapi oleh
lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik secara
utuh. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat berfungsi sebagai
pelengkap, pengganti serta sebagai tambahan.
Tiap-tiap lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada proses
pembentukan individu melalui pendidikan yang diterimanya,
baik langsung maupun tidak langsung. Pembentukan individu
yang terarah mampu memberikan manfaat yang lebih bagi
individu dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan
melalui pembentukan usaha.
Pendidikan dan pengalaman yang diperoleh seseorang juga merupakan
modal penting untuk memulai suatu usaha, modal utama adalah apa yang
telah seseorang itu peroleh. Coba anda perhatikan, siapa-siapa yang memulai
usaha baru di daerah anda. Mereka pastilah orang yang pernah merantau
atau minimal pernah belajar atau magang pada usaha serupa (Wijandi
1998:20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Hubungan diantara Variabel Penelitian
1. Pengaruh Permodalan dalam hubungan antara Jiwa
Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha.
Modal merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan
perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu
berputar dalam proses produksi untuk memperoleh kekayaan
selanjutnya. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup atau azas yang
diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga dengan jiwa yang
terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal walaupun dengan
kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula. Daya hidup yang
dimiliki oleh seseorang dapat berupa daya kreativitas dan inovasi serta
kiat dan siasat yang diduga mampu mempengaruhi efektivitas dalam
pengelolaan usaha. Efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan
seseorang untuk mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan,
mengatur dan mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian
rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran
yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil
yang dicapai.
Seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan membawa
sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan modal lainnya pada suatu
kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada
sebelumnya, dan juga akan membawa perubahan, inovasi, dan aturan
baru. Efektivitas dalam mengelola usaha yang didorong oleh jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kewirausahaan tersebut dipengaruhi juga oleh kepemilikan modal.
Modal itu sendiri bisa berasal dari modal sendiri atau modal sendiri
ditambah modal asing. Dengan tersedianya modal yang bersumber dari
modal sendiri ditambah modal asing maka jumlah modal akan lebih
besar sehingga diduga kuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi. Meskipun jiwa
kewirausahaan yang dimiliki oleh pengusaha tersebut masih kurang
mendukung akan tetapi apabila jumlah modal yang dimiliki besar diduga
usaha yang dijalankan akan lebih efektif. Semakin besar modal yang
dimiliki (modal sendiri + modal asing) maka akan semakin tinggi derajat
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha, sebaliknya apabila modal hanya bersumber dari modal sendiri
dengan jumlah relatif sedikit derajat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha juga akan semakin
rendah.
2. Pengaruh Pendidikan dalam hubungan antara Jiwa Kewirausahaan
dengan Efektivitas Mengelola Usaha
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti,
pikiran serta jasmani individu, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup yaitu hidup dan menghidupkan individu yang selaras dengan alam
dan masyarakatnya. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup atau azas
yang diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga dengan jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal walaupun
dengan kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula. Efektivitas
mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk mengelola,
menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan
mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga
organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah
ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang
dicapai.
Seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan membawa
sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan modal lainnya pada suatu
kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada
sebelumnya, dan juga membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru
yang diduga memberikan pengaruh dalam efektivitas mengelola usaha.
Adanya jiwa kewirausahaan yang dapat mendorong efektivitas
pengelolaan usaha diduga kuat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
dimiliki oleh pengusaha.
Semakin tinggi pendidikan (sampai Perguruan Tinggi) yang di
miliki pengusaha semakin tinggi pula wawasan dan pengetahuan yang di
miliki seorang pengusaha, berbeda dengan pengusaha yang hanya
berpendidikan (SD sampai dengan SLTP). Dapat di duga bahwa dengan
dimilikinya tingkat pendidikan yang tinggi derajat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh maka akan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha, sebaliknya apabila tingkat pendidikan yang ditempuh
rendah maka derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha juga akan semakin rendah. Pendidikan akan
tetap memiliki peranan penting dalam pengelolaan usaha meskipun jiwa
kewirausahaan yang dimiliki seorang pengusaha kurang mendukung.
Hal tersebut dikarenakan dengan menempuh tingkat pendidikan yang
tinggi ilmu pengetahuan akan semakin bertambah dan cara berfikir
seorang pengusaha tersebut akan lebih maju.
3. Pengaruh Kultur Lingkungan Kerja terhadap Hubungan Antara
Jiwa Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha
Kultur lingkungan kerja adalah semua faktor fisik, psikologis,
sosial, dan jaringan hubungan yang berlaku di dalam organisasi dan
berpengaruh terhadap karyawan. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup
atau azas yang diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga
dengan jiwa yang terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal
walaupun dengan kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula.
Efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk
mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan
mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga
organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang
dicapai.
Kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda serta adanya kiat
dan siasat dalam mengelola usaha yang dimiliki oleh seseorang berasal
dari jiwanya yang berupa jiwa berwirausaha. Untuk menerapkan didalam
menjalankan usaha seseorang dipengaruhi oleh jarak kekuasaan (power
distance) antar individu. Dengan jarak kekuasaan yang rendah maka
seorang bawahan akan lebih leluasa dalam bekerja tanpa terbebani oleh
aturan yang ketat serta kekuasaan yang terpusat. Jarak kekusaan yang
rendah menempatkan pekerja dalam posisi yang setara dengan atasan dan
merasa lebih dekat sehingga mereka memiliki kebebasan untuk berkreasi
menerapkan ide-ide serta kreativitas mereka. Dengan begitu jiwa
kewirausahaan diantara para bawahan atau pekerja akan tumbuh dan
berguna secara maksimal. Rendahnya jarak kekuasaan tersebut diduga
kuat mempertinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Sebaliknya, dengan adanya jarak kekuasaan
yang tinggi terdapat perbedaan status atau kekuasaan serta akan
menimbulkan kekuasaan yang terpusat dengan hirarki yang ketat dalam
sebuah lingkungan kerja, sehingga tingginya jarak kekuasaan tersebut
memberikan dugaan bahwa derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha akan lebih rendah.
Kultur lingkungan kerja merupakan nilai, konsep, kebiasaan,
perasaan yang diambil dari asumsi dasar sebuah organiasasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kemudian diinternalisasikan oleh anggotanya. Bisa berupa perilaku
langsung apabila menghadapi permasalahan maupun berupa karakter khas
yang merupakan sebuah citra akademik yang bisa mendukung rasa bangga
terhadap profesi dirinya sebagai karyawan, perasaan memiliki dan ikut
menerapkan seluruh kebijakan pimpinan dalam pola komunikasi dengan
lingkungannya internal dan eksternal organisasi. Lingkungan organisasi itu
sendiri mendukung terhadap pencitraan diluar organisasi, sehingga dapat
terlihat sebuah budaya akan mempengaruhi terhadap maju mundurnya
sebuah organisasi. Seorang professional yang berkarakter dan kuat
kulturnya akan meningkatkan kinerjanya dalam organisasi dan secara
sekaligus meningkatkan citra dirinya. Dengan adanya lingkungan kerja
yang saling melengkapi dan mendukung antara karyawan dan pimpinan
terdapat dugaan bahwa derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi.
Dalam sebuah lingkungan usaha pasti terdapat pihak yang
dipercaya sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin dalam sebuah
usaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, ada yang memiliki sifat
masculinity dan ada yang bersifat femininity. Seorang pemimpin yang
memiliki sifat masculinity akan tegas dan keras terhadap bawahan,
menekankan pada keadilan, dan penyelesaian masalah pekerjaan
diselesaikan dengan ketegasan. Pemimpin dengan gaya femininity
memiliki sifat menekankan kebersamaan dan kesamaan sehingga
cenderung lebih mudah dalam beradaptasi atau menyesuaikan diri. Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
gaya kepemimpinan tersebut diduga mampu menciptakan efektivitas
dalam mengelola usaha karena disini karyawan diperlakukan sebagaimana
mestinya sehingga mereka merasa diperhatikan terutama dalam hal
kesejahteraannya. Dengan begitu ada dugaan bahwa derajat hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
dipengaruhi oleh dimensi femininity dan masculinity.
Dalam lingkungan kerja yang memiliki kultur uncertainty
avoidance rendah jarang terjadi keluar masuk karyawan dan mempunyai
aturan dalam melaksanakan tugas. Kultur uncertainty avoidance yang
rendah toleransi terhadap situasi yang samar-samar atau tidak pasti masih
dirasa kurang. Dalam situasi ini orang akan lebih banyak diberi
kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas.
Kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri inilah yang diduga mampu
mengembangkan atau menumbuhkan jiwa kewirausahaan seorang
pengusaha, karena seorang yang cenderung memiliki komitmen tinggi,
berorientasi hasil dan berwawasan kedepan merupakan seorang pengusaha
yang memiliki jiwa kewirausahaan. Dari uraian diatas diperoleh dugaan
bahwa ada pengaruh uncertainty avoidance yang rendah terhadap derajat
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
akan lebih tinggi. Sebaliknya, lingkungan kerja yang memiliki Uncertainty
Avoidance tinggi merasa terancam dengan ketidakpastian sehingga
berusaha menciptakan mekanisme untuk mengurangi resiko itu. Dalam
Uncertainty Avoidance yang tinggi ada kecenderungan memiliki kejadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
turn over (misalnya; keluar-masuk karyawan) yang sedikit. Karyawan
memiliki ambisi yang rendah sehingga perilakunya kurang berani dalam
mengambil resiko dan petualangan, serta perilakunya lebih ritual, sehingga
jiwa kewirausahaan sulit untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain
Uncertainty Avoidance yang tinggi diduga memberikan pengaruh terhadap
derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.
G. Kerangka Berfikir
Dari uraian di atas, maka berikut ini digunakan model penelitian:
Gambar 1: Model Penelitian
Jiwa Kewirausahaan
Efektivitas Mengelola usaha
Kultur Lingkungan
Kerja
Permodalan Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
H. Hipotesis
Berdasarkan landasan tersebut, penulis mengajukan hipotesis yang
merupakan jawaban sementara sebagai dasar pengumpulan data dan
penarikan kesimpulan hasil penelitian ini, diantaranya adalah:
1. ada pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
2. ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
3. ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan kerja terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang penulis gunakan meliputi:
1. Deskriptif Asosiatif / Korelasi
Dalam penelitian ini penulis terbatas pada usaha mengungkapkan
maksud dan keadaan sebagaimana adanya mengenai efektivitas
mengelola usaha, permodalan, pendidikan, jiwa kewirausahaan dan
kultur lingkungan kerja.
2. Studi kasus
Penelitian ini dibatasi pada permasalahan efektivitas mengelola
usaha, permodalan, pendidikan, jiwa kewirausahaan dan kultur
lingkungan kerja. Penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh
permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha industri
kerajinan kulit di Manding Bantul.
3. Ex Post Facto
Penelitian ini termasuk penelitian Ex post Facto karena penulis
mengungkapkan kejadian antar fakta yang telah lalu dan mencoba
menemukan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha yang
berupa industri kerajinan kulit di Manding Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilakukan di Manding Bantul.
Adapun alasan memilih lokasi itu adalah sebagai berikut:
a. Bantul merupakan sentra industri kerajinan kulit yang terkenal di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Sentra Industri kerajinan kulit di Bantul yang dikelola oleh keluarga
(home industry).
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Maret 2009 sampai dengan 18 Juni
2009.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian
ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengusaha kerajinan kulit di
Manding Bantul. Jumlah populasi untuk penelitian ini tidak diketahui,
karena para pengusaha kerajinan kulit di Manding ada suatu Paguyuban
Pengusaha Sabdodadi dan tidak semua pengusaha kerajinan kulit di
Manding ikut dalam Paguyuban Pengusaha Sabdodadi.
2. Sampel penelitian
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah 40 pengusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik purposive sampling, karena dalam
pengambilan sampel peneliti memiliki beberapa pertimbangan. Peneliti
menentukan anggota sampel yang memenuhi persyaratan antara lain
merupakan pengusaha kerajinan kulit, memiliki latar belakang
pendidikan baik yang tinggi maupun yang rendah, menggunakan
modalnya sendiri atau modal sendiri ditambah dengan modal asing.
D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariatif atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,1998:99). Dalam
penelitian ini permasalahan pokok atau variabel yang akan diteliti adalah:
a. efektivitas mengelola usaha;
b. jiwa kewirausahaan;
c. kultur Lingkungan kerja;
d. permodalan;
e. pendidikan.
Adapun pengelompokkan variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel Terikat (dependen)
Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki
berbagai aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menyesuaikan diri dengan kondisi lain atau variabel bebas.
Varibel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas dalam
mengelola usaha.
2) Variabel Bebas (independen)
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki
berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau
menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jiwa
kewirausahaan.
3) Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang akan mempengaruhi
(memperkuat dan memperlemah) hubungan atara variabel terikat
dengan variabel bebas, atau sering disebut sebagai variabel bebas
kedua (Sugiyono,2001;33). Variabel Moderator dalam penelitian
ini adalah:
a) pendidikan;
b) permodalan;
c) kultur lingkungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Definisi Operasional
a. Efektivitas mengelola usaha
Efektivitas adalah kemampuan organisasi mencapai tujuan dan
berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya termasuk
pencapaian sumber dan memanfaatkannya secara efisien
b. Jiwa kewirausahaan
Jiwa kewirausahaan merupakan suatu proses yang penerapannya
melalui kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.
c. Kultur lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana seorang atasan dan
karyawan tersebut bekerja dan menjalin relasi dalam melaksanakan
tugas sehari-hari termasuk hubungan kekerabatannya.
d. Permodalan
Modal merupakan uang, barang atau investasi yang dimiliki oleh
entitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e. Pendidikan
Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
membentuk kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional kearah kedewasaan yang dalam kegiatan formalnya melalui
beberapa jenjang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Pengukuran Variabel
Untuk mengukur gejala dalam penelitian ini, digunakan
pengukuran sikap yang menggunakan Skala Likert. Skala Likert
merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Dengan menggunakan Skala Likert maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi dimensi, yang kemudian dimensi tersebut dijabarkan
lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Masing – masing
indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam 5
(lima) skala sikap (Sugiyono, 2001:86). 5 skala sikap tersebut berlaku bagi
koesioner II, III, IV. Masing- masing pernyataan dibuat dengan 5 (lima)
pilihan jawaban dan masing – masing diberi skor dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 1 Skor Skala Sikap
No Keterangan Skor untuk pernyataan
Positif Negatif 1 Sangat setuju 5 1 2 Setuju 4 2 3 Ragu-ragu 3 3 4 Tidak setuju 2 4 5 Sangat tidak setuju 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner/ Angket
Kuesioner /angket yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi sesuai dengan
keadaan responden sebenarnya.
Kuesioner I : Berupa pertanyaan mengenai identitas responden
kerajinan kulit di Manding Bantul.
Kuesioner II : Berupa pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai
persepsi usahawan tentang efektivitas dalam
mengelola usaha.
Kuesioner III : Berupa pertanyaan mengenai jiwa berwirausaha yang
dimiliki usahawan dalam mengelola usahanya.
Kuesioner IV : Berupa pertanyaan mengenai kultur lingkungan kerja
kerajinan kulit di Manding Bantul.
F. Indikator dan Pengukuran Variabel
Indikator-indikator efektivitas mengelola usaha diturunkan
berdasarkan kajian pustaka Bab II. Ringkasan dimensi dan indikator variabel
efektivitas mengelola usaha, jiwa kewirausahaan dan kultur lingkungan kerja
tampak pada tabel sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 2
Indikator Variabel Efektivitas Mengelola Usaha
No Dimensi Indikator No Pertanyaan 1 Kreativitas Rencana bisnis 1, 2, 3 2 Manajerial Impian hidup 4, 5 3 Interpersonal Hasil terbaik 6,7, 8
Dana / modal Pengendalian 9 Pembagian tanggungjawab 10, 11 Semangat kerja 12, 13 Totalitas 14 Kepercayaan diri 15, 16 Etika moral 17, 18
4 Kepemimpinan Pengambilan keputusan 19, 20, 21
Tabel 3
Indikator Variabel Jiwa Kewirausahaan
No Dimensi Indikator No Pertanyaan
Resiko 6, 7 Inovasi/ Pengembangan ide 1, 2, 3, 4
Kerja kelompok 10 Kepercayaan diri 11, 12 Peraturan 13, 17, 19 Penyesuaian diri 14, 18 Ilmu pengetahuan 21, 22 Cekatan 20 Orientasi karir/pekerjaan 24 Kemampuan manajerial 8, 23 Bentuk kepribadian 26, 27 Gaya kepemimpinan 28, 29, 30 Pencapaian pertumbuhan usaha
9
Pencapaian keuntungan 32 Kondisi perasaan 15, 16, 31 Pengendalian diri 33, 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4
Indikator Variabel Kultur Lingkungan Kerja
No Dimensi Indikator NoPertanyaan 1 Power Distance - Hubungan atasan dan
bawahan 1, 2, 3
- Struktur organisasi yang menyamakan kesetaraan dalam perbedaan tugas
4
- Adanya kesetaraan dalam perbedaan tanggungjawab
5, 6
2 Individualism and Colectivism
- Kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaan
7
- Berani menghadapi tantangan
8
- Pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan
9
- Kondisi fisik lingkungan kerja
10
- Meningkatkan keterampilan kerja
11
3 Femininity and Masculinity
- Kesempatan untuk memperoleh laba
12
- Kesempatan untuk maju 13 - Kesejahteraan karyawan 14, 15, 16 - Penghargaan masyarakat
terhadap produk 17
4 Uncertainty Avoidance
- Keluar masuknya karyawan
18, 19
- Adanya aturan/ pedoman dalam melaksanakan tugas
20, 21
G. Pengujian Instrumen Penelitian
Guna mendapatkan data yang benar-benar valid dan reliabel, maka terlebih
dahulu dilakukan uji instrumen penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi
instrumen penelitiannya adalah kuesioner. Kuesioner dikatakan baik jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur serta menunjukkan konsistensi
hasil pengukurannya.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono, 2002:114). Untuk mengetahui validitas kuesioner yang
dibagikan kepada responden maka digunakan teknik korelasi product
moment dari Karl Pearson (Arikunto; 1993:69)
rxy( )( )
( ){ }( ){ }2222 (( ΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi yang dicari Y : Variabel kontrol (Permodalan dan Pendidikan) X : Skor rata-rata dari X Y : Skor Total N : Banyaknya responden
XΣ : Jumlah dari X (jumlah butir soal) YΣ : Jumlah skor butir soal
Nilai r kritis/tabel ditentukan berdasarkan tabel nilai-niali r product
moment dari Karl Pearson pada taraf signifikansi alpha 5% (α = 0,05).
Jika nilai r hitung suatu butir pertanyaan lebih besar dari r tabel, maka item
pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan, jika nilai r hitung lebih
kecil dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Butir pertanyaan yang tidak valid selanjutnya tidak akan digunakan dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Perhitungan uji validitas ini menggunakan Statistical Package for
Social Sciences (SPSS 15) dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada
lampiran 3. Uji validitas menggunakan sample berukuran n = 20 dengan
jumlah 21 item untuk mengukur efektivitas mengelola usaha, 34 item
untuk mengukur jiwa kewirausahaan dan 21 item untuk mengukur kultur
lingkungan kerja. Dengan dk = n – 2 (20 - 2= 18), sehingga r tabel =
0,468. Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidaknya
maka ketentuannya adalah jika nilai r hitung suatu butir pertanyaan lebih
besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Sedangkan, jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir pertanyaan
tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 5 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel
Evektifitas Mengelola Usaha
No r hitung r tabel Ket 1 0,547 0,468 Valid 2 0,796 0,468 Valid 3 0,542 0,468 Valid 4 0,868 0,468 Valid 5 0,796 0,468 Valid 6 0,766 0,468 Valid 7 0,686 0,468 Valid 8 0,788 0,468 Valid 9 0,695 0,468 Valid
10 0,631 0,468 Valid 11 0,883 0,468 Valid 12 0,589 0,468 Valid 13 0,520 0,468 Valid 14 0,557 0,468 Valid 15 0,846 0,468 Valid 16 0,609 0,468 Valid 17 0,594 0,468 Valid 18 0,722 0,468 Valid 19 0,561 0,468 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
20 0,799 0,468 Valid 21 0,499 0,468 Valid
Tabel 6 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel
Jiwa Kewirausahaaan
No r hitung r tabel Ket 1 0,575 0,468 Valid 2 0,626 0,468 Valid 3 0,829 0,468 Valid 4 0,609 0,468 Valid 5 0,680 0,468 Valid 6 0,592 0,468 Valid 7 0,558 0,468 Valid 8 0,708 0,468 Valid 9 0,522 0,468 Valid
10 0,655 0,468 Valid 11 0,776 0,468 Valid 12 0,648 0,468 Valid 13 0,644 0,468 Valid 14 0,718 0,468 Valid 15 0,678 0,468 Valid 16 0,518 0,468 Valid 17 0,667 0,468 Valid 18 0,575 0,468 Valid 19 0,700 0,468 Valid 20 0,820 0,468 Valid 21 0,571 0,468 Valid 22 0,796 0,468 Valid 23 0,628 0,468 Valid 24 0,626 0,468 Valid 25 0,593 0,468 Valid 26 0,774 0,468 Valid 27 0,636 0,468 Valid 28 0,703 0,468 Valid 29 0,691 0,468 Valid 30 0,503 0,468 Valid 31 0,496 0,468 Valid 32 0,480 0,468 Valid 33 0,820 0,468 Valid 34 0,564 0,468 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 7 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel
Kultur Lingkungan Kerja
No r hitung r tabel Ket 1 0,550 0,468 Valid 2 0,673 0,468 Valid 3 0,631 0,468 Valid 4 0,566 0,468 Valid 5 0,787 0,468 Valid 6 0,668 0,468 Valid 7 0,578 0,468 Valid 8 0,649 0,468 Valid 9 0,620 0,468 Valid
10 0,660 0,468 Valid 11 0,579 0,468 Valid 12 0,557 0,468 Valid 13 0,675 0,468 Valid 14 0,625 0,468 Valid 15 0,713 0,468 Valid 16 0,599 0,468 Valid 17 0,697 0,468 Valid 18 0,702 0,468 Valid 19 0,651 0,468 Valid 20 0,493 0,468 Valid 21 0,630 0,468 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan atau keandalan alat ukur
dalam mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil yang
konsisten atau stabil bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang
sama. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan persamaan
Alpha Cronbach (Husein,2002:125):
ri
Σ−
− 2
2
1)1( t
b
kk
σσ=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan:
ri :
k : Jumlah butir pertanyaan Reliabilitas Instrumen
2bσΣ : Jumlah Varians butir
2tσ : Total Varians
Jika hasil perhitungan Cronbach-alpha di atas nilai 0,60 maka
dikatakan bahwa instrumen penelitan tersebut adalah reliabel (Nunnaly,
dalam Gozali, 2001:133).
Berikut ini tabel interpretasi untuk mengukur tingkat keandalan
koefisien korelasi nilai r (Sugiyono,2001:183):
Tabel 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat
Untuk proses perhitungan reliabilitas penulis menggunakan bantuan
SPSS 15 (lihat lampiran 3). Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 9 Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
No Variabel
Penelitian Koefisien
r Koefisien
r hitung Kesimpulan
tabel Kriteria
1 Efektivitas mengelola usaha
0,950 0,468 Reliabel Sangat Andal
2 Jiwa kewirausahaan 0,961 0,468 Reliabel Sangat Andal
3 Kultur lingkungan kerja 0,931 0,468 Reliabel Sangat Andal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hasil analisis uji reliabilitas pada tabel diatas kemudian
dibandingkan dengan tabel tingkat hubungan. Dari hasil perbandingan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas mengelola
usaha dengan koefisien reliabilitas 0,950 memiliki tingkat hubungan
sangat andal, variabel jiwa kewirausahaan dengan koefisien reliabilitas
0,961 memiliki tingkat hubungan sangat andal, variabel kultur lingkungan
kerja dengan koefisien reliabilitas 0,931 juga memiliki tingkat hubungan
yang sangat andal.
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa instrumen memenuhi
syarat valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengumpulkan data.
H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas menggunakan tes one sample Kolmogorov Smirnov. Rumus uji
Kolmogorov Smirnov adalah ( Sydney Siegel, 1997) :
( ) ( )[ ]xSnxFoD −=
Keterangan:
D = Deviasi Maksimum Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditemukan Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka distribusi data dikatakan
normal dan sebaliknya.
Atau dengan menggunakan rumus chi kuadrat yaitu (Arikunto,2000) :
( )fh
fhfo −Σ=2χ
Keterangan : 2χ = Chi kuadrat
fo = Frekuensi observasi fh = frekuensi harapan
Dengan derajat kebebasan (db)= fh-1, signifikansi 5% maka suatu
ubahan dikatakan normal bila 2χ hasil hitungan lebih kecil dari 2χ tabel
pada taraf signifikansi 5%.
I. Analisis Data
Dalam analisis data ada 2 tahap yang harus dilalui yaitu analisis
deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis
menggunakan teknik analisis regresi.
1. Analisis Deskriptif
Dalam analisis deskriptif memaparkan tentang harga rata-rata
(mean), median, modus, standar deviasi dan menghitung % dari masing-
masing variabel.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ingin menyatakan
bahwa ada hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
mengelola usaha apabila ditinjau dari permodalan, pendidikan dan kultur
lingkungan kerja. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
variabel – variabel tersebut digunakan model persamaan regresi yaitu :
a. Hipotesis I
1) Rumusan Hipotesis:
Ho : tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan
rumus sebagai berikut:
( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110
Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta
1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan
2Χ = Variabel permodalan
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel permodalan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel X1X2 terhadap Yi
3β
maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ) dengan taraf signifikansi (α )
yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi
( 3β ) lebih rendah dari taraf signifikansi (α ) 0,05.
b. Hipotesis 2
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
2) Rumus
( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110
Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta
1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan
2Χ = Variabel pendidikan
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel pendidikan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel X1X2 terhadap Yi
3β
maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ) dengan taraf signifikansi (α )
yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis
penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi
( 3β ) lebih rendah dari taraf signifikansi (α ) 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c. Hipotesis 3
1) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Power Distance
a) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha.
b) Rumus :
( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110
Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta
1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan
2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari
interaksi variabel X1X2 terhadap Yi
3β
maka dilakukan
pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( ) dengan
taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini
yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf
signifikansi (α ) 0,05.
2) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Individualism dan
Collectivsm
a) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
individualism dan collectivsm terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
individualism dan collectivsm terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
b) Rumus :
( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110
Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta
1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan
2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivsm
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada
dimensi individualism dan collectivsm 321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari
interaksi variabel X1X2 terhadap Yi
3β
maka dilakukan
pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( ) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini
yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf
signifikansi (α ) 0,05.
3) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi femininity dan maculinity
a) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
femininity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ditolak.
Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
femininity dan maculinity terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
b) Rumus :
( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110
Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta
1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan
2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari
interaksi variabel X1X2 terhadap Yi maka dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( 3β ) dengan
taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini
yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf
signifikansi (α ) 0,05.
4) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Uncertainty Avoidance
a) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ditolak.
Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
b) Rumus :
( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110
Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta
1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan
2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh) iµ = Pengganggu regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari
interaksi variabel X1X2 terhadap Yi
3β
maka dilakukan
pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( ) dengan
taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini
yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf
signifikansi (α ) 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Untuk memperjelas kondisi sebenarnya dari data yang digunakan
untuk penelitian maka disajikan deskripsi responden tentang umur perusahaan,
umur pengusaha serta jumlah kekayaan usaha. Bentuk pendeskripsian
responden tersebut adalah sebagai berikut :
1. Deskriptif Responden
a. Umur Perusahaan
Berikut disajikan tabel diskripsi data umur perusahaan responden :
Tabel 10 Tabel distribusi frekuensi umur perusahaan
No Umur Perusahaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%) 1. < 10 Tahun 22 55 2. 10 - 20 Tahun 13 32,5 3. > 20 Tahun 5 12,5 Total 40 100
Berdasarkan tabel perhitungan di atas diketahui bahwa
perbandingan antara umur perusahaan kurang dari 10 tahun, yaitu
sebanyak 22 responden (55%). Hal ini menunjukan bahwa banyak
perusahaan baru yang muncul. Umur yang kurang dari 10 tahun
tersebut masih dianggap sebagai perusahaan baru, karena sebenarnya
perusahaan kerajinan kulit di Manding Bantul sudah lama ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Umur Pengusaha
Berikut disajikan tabel diskripsi data umur pengusaha :
Tabel 11 Tabel distribusi frekuensi umur pengusaha
No Umur Pengusaha Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%)
1. < 30 Tahun 4 10 2. 30-50 Tahun 27 67,5 3. > 50 Tahun 9 22,5 Total 40 100
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang berumur
30–50 tahun sebanyak 27 responden (67,5%). Para pengusaha kulit di
Manding didominasi oleh orang yang relatif lebih muda, yang
memungkinkan mereka untuk lebih cekatan dan terampil dalam
menyelesaikan pekerjaan atau menjalankan usahanya.
c. Kekayaan Usaha
Berikut disajikan tabel diskripsi data jumlah kekayaan usaha :
Tabel 12 Tabel distribusi frekuensi jumlah kekayaan usaha
No Jumlah Kekayaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%) 1. >100 juta 3 7,5 2. 50 juta-100 juta 9 22,5 3. <50 juta 28 70 Total 40 100
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan jumlah
kekayaan usaha <50 juta sebanyak 28 responden (70 %). Kebanyakan
para pengusaha kerajinan kulit Manding berasal dari kalangan
masyarakat menengah kebawah, hal ini bisa dilihat dari kekayaan
yang dimiliki oleh pengusaha pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Deskriptif Variabel Penelitian
Sebelum data dianalisis pertama-tama disajikan dahulu deskripsi
data tentang variabel permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja,
jiwa kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha. Deskripsi variabel
penelitian ini memaparkan harga rata-rata (mean), median, modus dan
deviasi standar dari masing-masing variabel dalam penelitian. Adapun
bentuk pendeskripsian tersebut dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi untuk masing-masing variabel penelitian. Berikut deskripsi data
penelitian dari masing-masing variabel dalam penelitian.
a. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang
menggunakan modal sendiri
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7. (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5).
Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri digunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II (Masidjo,
1995:157). Berikut disajikan tabel interpretasi penilaian variabel
efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang
menggunakan modal sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 13 Interpretasi efektivitas mengelola usaha
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri
Perhitungan Skor f fr Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 7 25,92 % Sangat tinggi
21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 55,55 % Tinggi
21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 4 14,81 % Cukup
21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 0 % Rendah
Di bawah 46% < 60 1 3,72 % Sangat rendah
Jumlah 27 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 82,60; median = 84,44; modus = 82,5; terletak pada skor 76
– 89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri dikatakan tinggi.
b. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 11 (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
ditinjau dari responden yang hanya menggunakan modal sendiri
sebagai berikut :
Tabel 14 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 9 33,33 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 11 40,75 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 6 22,22 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 3,70 % Rendah
Di bawah 46% < 97 0 0 % Sangat rendah Jumlah 27 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 135,7; median =145,7; modus =142,1; berada pada skor 124
– 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dikatakan
tinggi.
c. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang
menggunakan modal sendiri ditambah modal asing
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 6 (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri ditambah modal asing sebagai berikut :
Tabel 15
Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori
21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 6 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 6 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 0 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 Rendah
Di bawah 46% < 60 0 Sangat rendah Jumlah 13
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 87,96; median = 83,75; modus = 83,3; berada pada skor 76 –
89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola
usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri
ditambah modal asing dikatakan tinggi.
d. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri ditambah modal asing.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 11 (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah
modal asing sebagai berikut :
Tabel 16 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 5 20,83 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 58,33 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 4 16,67 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 0 0 % Rendah
Di bawah 46% < 97 1 4,17 % Sangat rendah Jumlah 24 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 131,33; median =129,5; modus =125,57; berada pada skor
124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa
kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri ditambah modal asing dikatakan tinggi.
e. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki
pendidikan rendah
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas kelas 5 dan panjang interval adalah 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran
5).
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan
rendah sebagai berikut :
Tabel 17 Interpretasi efektivitas mengelola usaha
ditinjau dari responden dengan pendidikan rendah
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 1 10 % Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 8 80 % Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 10 % Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 0 % Rendah
Di bawah 46% < 60 0 0 % Sangat rendah Jumlah 10 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 82,5; median = 84,5; modus = 85.3; berada pada skor 76 –
89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola
usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah
dikatakan tinggi.
f. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan
rendah.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
frekuensi dengan jumlah kelas 4 dan panjang interval adalah 13 (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah sebagai
berikut :
Tabel 18 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 2 20 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 5 50 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 2 20 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 10 % Rendah
Di bawah 46% < 97 0 0 % Sangat rendah Jumlah 10 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 132,4; median =125,25; modus =132,83; berada pada skor
124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa
kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan
rendah dikatakan tinggi.
g. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki
pendidikan tinggi.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7 (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan
tinggi sebagai berikut :
Tabel 19 Interpretasi efektivitas mengelola usaha
ditinjau dari responden dengan pendidikan tinggi
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 12 40% Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 50 % Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 10 % Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 10 % Rendah
Di bawah 46% < 60 1 10 % Sangat rendah Jumlah 30 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 85,57; median = 80,2; modus = 81,83; berada pada skor 76 –
89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola
usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi
dikatakan tinggi.
h. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan
Tinggi.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 13 (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi sebagai
berikut :
Tabel 20 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 8 26,67 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 46,67 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 7 23,33 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 3,33 % Rendah
Di bawah 46% < 97 0 0 % Sangat rendah Jumlah 30 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 133,5; median =141,25; modus =136,5; berada pada skor 124
– 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi dikatakan
tinggi.
i. Kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
Interpretasi penilaian ditinjau dari power distance adalah
sebagai berikut (cara penentuan kelas dan panjang interval dapat
dilihat pada lampiran ) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan
kerja ditinjau dari power distance sebagai berikut:
Tabel 21 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
power distance
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 21 52,5 % Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 - 25 17 42,5 % Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 5 % Cukup 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 0 % Rendah
Di bawah 46% <17 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 52,5%
responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari power
distance sangat tinggi, sedangkan 42,5% responden menyatakan kultur
lingkungan kerja ditinjau dari power distance tinggi.
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 25,7; median =32,1; modus =29,3; berada pada skor > 25.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja
ditinjau dari jarak kekuasaan atau power distance cenderung sangat
tinggi.
j. Kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism versus
collectivism
Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari
individualism versus collectivism adalah sebagai berikut (cara
penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran ):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan
kerja ditinjau dari individualism versus collectivism sebagai berikut :
Tabel 22 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
individualism versus collectivism
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 5 + 81%(25-5) = 21,2→ 21 >21 11 27,5 % Sangat Tinggi 5 + 66%(25-5) = 18,2→ 18 18 – 21 21 52,5 % Tinggi 5 + 56%(25-5) = 16,2→ 16 16 – 17 6 15 % Sedang 5 + 46%(25-5) = 14,2→ 14 14 – 15 2 5 % Rendah
Di bawah 46% <14 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
Keterangan: f = Frekuensi Fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 27,5%
responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari
individualism versus collectivism sangat tinggi, sedangkan 52,5%
responden menyatakan individualism versus collectivism tinggi, 15%
responden menyatakan individualism versus collectivism sedang, yang
artinya berada di antara individualism versus collectivism, dan 5%
merupakan responden yang menyatakan individualism versus
collectivism kuat.
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 20,23; median =20,00; modus =20; berada pada skor 18 - 21.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja
ditinjau dari individualism versus collectivism cenderung
collectivismnya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
k. Kultur lingkungan kerja pada dimensi feminity dan masculinity.
Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari
feminity dan masculinity adalah sebagai berikut (cara penentuan kelas
dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5) :
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan
kerja ditinjau dari feminity dan masculinity sebagai berikut :
Tabel 23 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
femininity dan masculinity
Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 16 40 % Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 – 25 22 55 % Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 5 % Sedang 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 0 % Rendah
Di bawah 46% <17 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 40%
responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari feminity
dan masculinity sangat tinggi, sedangkan 55% responden menyatakan
feminity dan masculinity tinggi, 5% responden menyatakan feminity
dan masculinity sedang, yang artinya berada di antara feminity dan
masculinity.
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 25,73; median =26,00; modus =24; berada pada skor > 25.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ditinjau dari feminity dan masculinity cenderung masculinitynya sangat
tinggi.
l. Kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance adalah sebagai berikut (cara penentuan kelas
dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5) :
Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II
dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan
kerja ditinjau dari uncertainty avoidance sebagai berikut :
Tabel 24 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance Perhitungan Skor-skor f fr Kategori
4 + 81%(20-4) = 16,96→ 17 >17 11 27,5 % Sangat Tinggi 4 + 66%(20-4) = 14,96→ 15 15 – 17 20 50 % Tinggi 4 + 56%(20-4) = 12,96→ 13 13 – 14 6 15% Cukup 4 + 46%(20-4) = 11,36→ 11 11 – 12 3 7,5% Rendah Di bawah 46% <11 0 0 % Sangat Rendah
Jumlah 40 100 % Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 27,5%
responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance sangat tinggi, sedangkan 50% responden
menyatakan uncertainty avoidance tinggi, 15% responden menyatakan
uncertainty avoidance sedang.
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
(mean) = 16,42; median =16,00; modus =16; berada pada skor 15 - 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja
ditinjau dari uncertainty avoidance cenderung tinggi.
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS 15. Dari
hasil pengujian One-Sample Kolmogorof-Smirnov dapat diketahui bahwa
data untuk variabel efektivitas mengelola usaha, jiwa kewirausahaan,
kultur lingkungan kerja berdistribusi normal karena asymp.sig (2 tailed)
lebih besar dari α . Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian
normalitas (lihat lampiran )
Tabel 25 Ringkasan hasil pengujian normalitas
No Variabel Asymp.sig (2-tailed) α Kesimpulan
1 Efektivitas mengelola usaha 0,966 0,05 Normal 2 Jiwa kewirausahaan 0,992 0,05 Normal 3 Kultur lingkungan kerja 0,479 0,05 Normal
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa data untuk variable
efektivitas mengelola usaha memiliki asymp.sig (2 tailed) 0,966 lebih
besar dari α 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal, variabel jiwa
kewirausahaan memiliki asymp.sig (2 tailed) 0,992 lebih besar dari α
0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal dan untuk variabel kultur
lingkungan kerja juga berdistribusi normal karena asymp.sig (2 tailed)
0,479 lebih besar dari α 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pada penelitian ini ada tiga hipotesis yang akan diuji. Dari ketiga
hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisis Regresi dengan
bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS 15). Hasil
perhitungan yang dilakukan diperoleh korelasi dari masing-masing
variabel moderator yaitu Permodalan, Pendidikan dan Kultur Lingkungan
Kerja terhadap hubungan antara variabel bebas yaitu Jiwa Kewirausahaan
(X1) dengan variabel terikat Efektivitas Mengelola Usaha (Y).
a. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha
1) Rumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan permodalan
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
2) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( β 3 = 0,570) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis
data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 6 ):
Y = 67,780 + 0,160 X1 + 19,833 X 2 – 0,192 X1 X 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Permodalan
X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan Permodalan
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel permodalan dengan variabel
jiwa kewirausahaan adalah - 0,192.
Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi
permodalan dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas
mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada
nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,570 > α =
0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha adalah tidak signifikan. Secara umum,
hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan dugaan awal
penelitian. Dengan kata lain tidak ada pengaruh permodalan
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha pada industri kerajinan kulit di daerah Bantul,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Pengaruh Pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1) Rumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
2) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( β 3 = 0,628) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis
data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 6 ):
Y = 110,822 – 0,227 X1 – 14,600 X 2 + 0,150X1 X 2
Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Pendidikan
X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan Pendidikan
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel pendidikan dengan
variabel jiwa kewirausahaan adalah 0,150.
Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi
pendidikan dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas
mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,628 > α =
0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha adalah tidak signifikan.. Secara umum,
hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan dugaan awal
penelitian. Dengan kata lain tidak ada pengaruh pendidikan
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha pada industri kerajinan kulit di daerah Bantul,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
1) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Power Distance
a) Rumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur
lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan
kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi
koefisien regresi ( β 3 = 0,551) dimana nilai tersebut lebih
besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk
ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut (lampiran 6 ):
Y = 66,261 + 0,735 X1 – 33,157 X 2 + 1,188 X1 X 2
Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha
X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi power
distance X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan
kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi power distance dengan variabel jiwa
kewirausahaan adalah 1,188.
Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi
kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance dengan
jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola usaha
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha yang
digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,551 > α = 0,05).
Dengan kata lain pengaruh kultur lingkungan kerja pada
dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak
signifikan.
Secara umum, hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan
dengan dugaan awal penelitian. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja
pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada
industry kerajinan kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Collectivism dan
Individualism
a) Rumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur
lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan
Individualism terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan
kerja pada dimensi collectivism dan Individualism
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi
koefisien regresi ( β 3 = 0,530) dimana nilai tersebut lebih
besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk
ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut (lampiran 6 ):
Y = 76,503 + 0,419 X1 – 28,896 X 2 + 1,309 X1 X 2
Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan
X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus individualism
X 1 X 2 a = Nilai Interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus individualism
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi collectivism versus individualism dengan
variabel jiwa kewirausahaan adalah 1,309.
Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi
kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus
Individualism dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas
mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada
nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,530 >
α = 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism
versus individualism terhadap hubungan antara jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak
signifikan. Secara umum, hasil pengujian hipotesis ini tidak
sejalan dengan dugaan awal penelitian. Dengan kata lain tidak
ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
collectivism versus individualism terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada
industri kerajinan kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
3) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Femininity dan Masculinity
a) Rumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur
lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan
kerja pada dimensi femininity dan masculinity terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi
koefisien regresi ( β 3 = 0,620) dimana nilai tersebut lebih
besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut (lampiran 6 ):
Y = 72,875 + 0,482 X1 – 40,008 X 2 + 1,423 X1 X 2
Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan
kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan masculinity
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi femininity dan masculinity dengan variabel
jiwa kewirausahaan adalah 1,423.
Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi
kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas
mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada
nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,620 >
α = 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak signifikan..
Dengan kata lain tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja
pada dimensi femininity dan masculinity terhadap hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
pada industri kerajinan kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
4) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Uncertainty Avoidance
a) Rumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur
lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan
kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi
koefisien regresi ( β 3 = 0,245) dimana nilai tersebut lebih
besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk
ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut (lampiran 6 ):
Y = 102,452 – 1,152 X1 – 55,133 X 2 + 3,171 X1 X 2
Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
X 1 X 2 a= Nilai Interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi uncertainty avoidance dengan variabel jiwa
kewirausahaan adalah 3,171.
Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi
kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola
usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha
yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,245 > α = 0,05).
Dengan kata lain bahwa pengaruh kultur lingkungan kerja pada
dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak
signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty
avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha pada industri kerajinan
kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh permodalan,
pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada industri kerajinan
kulit di Manding, Bantul. Ketiga variabel kontrol permodalan, pendidikan dan
kultur lingkungan kerja tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha yang
ditunjukkan dalam besarnya koefisien regresi hasil pegolahan data. Dalam
penelitian ini juga dapat dilihat sumbangan relatif dari masing-masing variabel
kontrol permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja seperti yang
dijelaskan didepan. Dengan demikian maka hasil penelitian ini kurang
mendukung kerangka berfikir yang disusun. Berikut adalah pembahasan
penelitian untuk masing-masing hipotesis.
1. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha.
Hasil penelitian menunjukan kesimpulan bahwa tidak ada
pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa
interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Interaksi antara jumlah modal yang dimiliki oleh para pengusaha
dengan jiwa kewirausahaan memperlemah derajat hubungan antara jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Seorang pengusaha
mampu berkreasi dan berinovasi secara leluasa dengan peralatan yang
lengkap dan lebih canggih. Suatu pekerjaan akan mendapatkan hasil yang
maksimal dengan cara yang lebih cepat sesuai dengan keinginan
pengusaha itu sendiri, apabila pengusaha memiliki peralatan yang lengkap
dan canggih. Hasil berupa produk yang diciptakan merupakan sebuah
orientasi yang sangat penting bagi para pengusaha. Pengadaan peralatan
produksi tidak terlepas dari jumlah modal yang dimiliki, karena dengan
modal yang cukup para pengusaha bisa memiliki peralatan yang lengkap.
Pengadaan peralatan yang lengkap dan canggih memungkinkan
para pengusaha untuk mengimplementasikan jiwa kewirausahaan yang
dimiliki secara maksimal, karena pengusaha dapat berkreasi dan
berinovasi secara bebas lewat produk yang diciptakan. Fasilitas produksi
yang relatif lebih lengkap memberikan dorongan untuk mengembangkan
dan memperbesar kapasitas usaha. Dorongan yang kuat terhadap
penyelesaian pekerjaan dengan lebih leluasa tersebut membuat usaha lebih
efektif dalam pengelolaannya.
Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan bahwa
variabel permodalan dalam memberikan pengaruh terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha tidak
signifikan. Hasil yang tidak signifikan tersebut dimungkinkan karena
masih ada faktor lain yang dianggap memberikan pengaruh yang lebih
besar terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mengelola usaha, misalnya dari faktor pengusaha tersebut dalam
menggunakan modalnya dan penggunaan peralatan produksinya. Dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada
industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan
Penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan bahwa tidak
ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa
interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Dengan kata lain interaksi antara latar belakang pendidikan yang
dimiliki oleh para pengusaha dengan jiwa kewirausahaan memperkuat
derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.
Dengan adanya wawasan yang dimiliki serta ilmu pengetahuan
lebih luas seorang pengusaha berfikir lebih maju dan memiliki orientasi
kedepan. Adanya cara pandang yang lebih luas dan lebih maju tersebut
memberikan pengaruh kejiwaannya khususnya jiwa dalam bewirausaha.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh maka akan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
baik pula dorongan atau kemampuan untuk beinovasi dan berkreasi.
Pendidikan akan tetap memiliki peranan penting dalam pengelolaan usaha
meskipun jiwa kewirausahaan yang dimiliki seorang pengusaha kurang
mendukung.
Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan bahwa
pendidikan bukan salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha, karena
pendidikan memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Banyak faktor
lain yang diduga menjadi pengaruh diantaranya adalah keterampilan dan
keuletan pengausaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha pada industri kerajinan kulit di daerah
Manding Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
a. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
Penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan bahwa tidak
ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
variabel memperkuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha.
Dengan kata lain interaksi antara kultur lingkungan kerja pada
dimensi power distance dengan jiwa kewirausahaan memperkuat
derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. Deskripsi kultur lingkungan kerja menunjukkan
bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 21 responden (52,5%)
memiliki power distance kategori sangat tinggi, responden dengan
jumlah 17 responden (42,5%) memiliki power distance kategori tinggi.
Semakin tinggi power distance yang dimiliki maka semakin kuat
derajat hubungan jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.
Jarak kekuasaan yang tinggi memberikan dampak terhadap
seseorang untuk bekerja lebih giat karena terbebani oleh aturan yang
ketat serta kekuasaan yang terpusat. Dengan adanya aturan,
mekanisme dan kebiasan-kebiasan dalam mempertahankan perbedaan
status atau kekuasaan akan tercipta suasana kerja yang disiplin,
sehingga suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Kekuasaan akan menjadi pusat dalam pengambilan
keputusan, karena manajer dianggap lebih unggul dalam hal
kemampuan dan ilmu pengetahuan.
Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan
bahwa power distance memberikan pengaruh yang tidak signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur
lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada
industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
b. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan
Individualism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan bahwa tidak
ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan
Individualism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa
interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Interaksi kedua variabel antara kultur lingkungan kerja pada
dimensi collectivism dan Individualism dengan jiwa kewirausahaan
memperkuat derajat hubungan anatara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Sebagian besar responden memiliki kultur
lingkungan kerja yang bersifat collectivism, ini bisa dilihat dari
deskripsi kultur lingkungan kerja. Sebanyak 21 responden (52,5%)
memiliki sifat collectivism dalam kategori tinggi, 11 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
(27,5%) memiliki sifat collectivism dalam kategori sangat tinggi. Hal
ini berarti bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism
dan Individualism yang tinggi akan memperkuat derajat hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Kultur lingkungan kerja collectivism dan Individualism
menekankan kewajibannya pada masyarakat atau kelompok daripada
hak-hak pribadinya, bahkan diharapkan untuk mengorbankan
kepentingan pribadinya demi tujuan kelompok. Collectivism dan
Individualism memiliki pandangan bahwa orang tidak dapat hidup
sendiri termasuk dalam lingkungan kerja. Bahwa hubungan antara
atasan dan bawahan didasarkan pada kontrak yang dapat memberikan
keuntungan bersama. Mengesampingkan kepentingan pribadi demi
kepentingan kelompok akan menghasilkan kinerja perusahaan yang
lebih baik, efektif dan efisien karena dalam suatu perusahaan
seseorang tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan semuanya
sendirian dam pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu,
kepentingan kelompok lebih diutamakan karena akan mempengaruhi
kinerja perusahaan.
Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan
bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan
Individualism memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
kerja pada dimensi collectivism dan Individualism terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada
industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
c. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan
bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
femininity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut
menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.
Dengan kata lain interaksi antara kultur lingkungan kerja pada
dimensi femininity dan masculinity dengan jiwa kewirausahaan
memperkuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Deskripsi kultur lingkungan kerja
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 22
responden (55%) memiliki sifat masculinity dalam kategori tinggi, 16
responden (22%) memiliki sifat masculinity dalam kategori sangat
tinggi. Hal ini berarti bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
masculinity akan memperkuat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha.
Kultur lingkungan kerja yang memiliki gaya kepemimpinan
masculinity akan terasa lebih tegas dan keras terhadap bawahan,
menekankan pada keadilan, dan penyelesaian masalah pekerjaan
diselesaikan dengan ketegasan. Kondisi semacam ini akan memberikan
hasil pekerjaan yang maksimal dan tepat waktu karena adanya
ketegasan dari atasan. Sedangkan gaya kepemimpinan yang
kewanitaan, akan menggunakan kemampuannya secara maksimal demi
terciptanya kesepakatan bersama, menekankan kebersamaan,
solidaritas dan kualitas sehingga tercipta hubungan interpersonal yang
baik, keharmonisan dan kinerja kelompok. Terciptanya kondisi
semacam ini akan memberikan pengaruh terhadap derajat hubungan
jiwa kewirausahaan seseorang terhadap efektivitas mengelola usaha.
Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan
bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan
kerja pada dimensi femininity dan masculinity terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada
industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
d. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa tidak ada
pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel
memperkuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Dengan kata lain interaksi variabel kultur
lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap jiwa
kewirausahaan memperkuat derajat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
Dalam lingkungan kerja yang memiliki kultur uncertainty
avoidance tinggi jarang terjadi keluar masuk karyawan karena merasa
terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha untuk menciptakan
mekanisme untuk mengurangi resiko itu. Disini karyawan dituntut
sejauh mana dan kesiapan dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
Sehingga perilaku karyawan kurang berani dalam mengambil resiko
dan petualangan, serta perilakunya lebih ritual. Dengan begitu dapat
diketahui seberapa banyak karyawan yang ingin bekerja untuk jangka
waktu lama di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan
bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada
dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada industri
kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien regresi ( 3β ) sebesar – 0,192 menunjukkan adanya pengaruh
negatif permodalan yang akan memperlemah hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari signifikansi
koefisien regresi sebesar 0,507 lebih besar dari taraf signifikansi sebesar
0,05; menunjukkan bahwa pengaruh permodalan tidak signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
2. Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 0,150 menunjukkan adanya pengaruh positif
pendidikan yang akan memperkuat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari signifikansi koefisien
regresi sebesar 0,628 lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 0,05;
menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan tidak signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
a. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 0,551 menunjukkan adanya
pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance
yang akan memperkuat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Nilai signifikansi koefisien regresi
sebesar 1,188 lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 0,05;
menunjukkan bahwa pengaruh power distance tidak signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada
dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha.
b. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus
Individualism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 1,309 menunjukkan adanya
pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism
versus Individualism yang akan memperkuat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Nilai signifikansi
koefisien regresi sebesar 0,530 lebih besar dari taraf signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
sebesar 0,05; menunjukkan bahwa pengaruh kultur lingkungan kerja
pada dimensi collectivism versus Individualism tidak signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada
dimensi collectivism versus Individualism yang akan memperkuat
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.
c. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha.
Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 1,423 menunjukkan adanya
pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan
masculinity yang akan memperkuat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari
signifikansi koefisien regresi sebesar 0,620 lebih besar dari taraf
signifikansi sebesar 0,05; menunjukkan bahwa pengaruh kultur
lingkungan kerja pada dimensi femininity dan masculinity tidak
signifikan. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur
lingkungan kerja pada dimensi masculinity terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
d. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 3,171 menunjukkan adanya
pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty
avoidance yang akan memperkuat hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari
signifikansi koefisien regresi sebesar 0,245 lebih besar dari taraf
signifikansi sebesar 0,05; menunjukkan bahwa pengaruh kultur
lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance tidak signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja
pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
B. Keterbatasan penelitian
1. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor permodalan,
pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa kewirausahaan serta efektivitas
mengelola usaha karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga. Ada
kemungkinan besar hasil penelitian dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Sebab selain faktor diatas, ada pula faktor internal yang mempengaruhi
jiwa kewirausahaan terhadap hubungannya dengan efektivitas mengelola
usaha, yaitu faktor kemampuan manajerial dan kondisi psikologis
pengusaha yang belum terungkap dalam penelitian ini.
2. Peneliti tidak dapat menelusuri lebih lanjut bagaimana kejujuran dan
keseriusan responden dalam mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Hasil penelitian ini didapat berdasarkan pengisian kuesioner saja yang
mungkin kurang mengetahui akan kondisi yang dialami para pengusaha,
baik dalam keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat.
Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga.
C. Saran
1. Beberapa pengusaha perlu meningkatkan jumlah modal yang dimiliki guna
menopang kondisi perekonomian dan untuk meningkatkan sarana dan
prasarana dalam berwirausaha.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan alangkah baiknya para
pengusaha mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan atau pelatihan
manajerial khususnya bagi mereka yang memiliki latar belakang
pendidikan yang rendah.
3. Pemerintah hendaknya membuat program yang sekiranya dapat dilakukan
guna memperbaiki perekonomian para pengusaha, sehigga para pengusaha
dapat memiliki dorongan yang kuat dalam berwirausaha.
4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain,
misalnya, kemampuan manajerial, kecerdasan emosional, dan jenis
kelamin. Peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya tidak
hanya menggunakan satu metode pengumpulan data saja melainkan
menggunakan metode lain seperti observasi, wawancara serta dokumen-
dokumen yang relevan sehingga hasil penelitian dapat menunjukkan
kenyataan/keadaan responden yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. (1975). Ilmu Jiwa Umum. Semarang: Rahmadi
Arikunto, Suharsimi. (2000). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daien, Amir. (1974). Ilmu Pendidikan. Malang: Almamater YPTP.
Hardjoseputro, S. (1987). Berjaya karena Berwirausaha, Jakarta: Galaxy Puspa
Mega.
Hoffstede, Geert. (1980). Culture's Consequen: International Differences in Work
Related Values Baverly Hills and London: Sage Publication.
Husein, Umar. (2001). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Idris, Zahara (1984). Dasar-Dasar Kependidikan. Angkasa :Bandung.
Imam, Ghozali. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang: Badan
Penerbitan UNDIP
Kisni, Daya dan Tri Salis Yuhardi. (2003). Psikologi Lintas Budaya. Malang:
UMM.
Kiswantoro, Victorianus. (1998). Hubungan antara Sikap Mental Wiraswasta
dengan Tingkat Keberhasilan Berusaha. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Komaruddin. (1981). Analisa Manajemen Permodalan. Bandung: Alumni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Longenecker, Justin. Dkk. (2000). Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil.
Salemba Empat: Jakarta.
Muhyadi. (1989). Organisasi Teori Struktur dan Proses, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan : Yogyakarta
Ndraha, Taliziduhu (1999). Teori Budaya Organisasi : pegangan belajar bahan
diskusi.. Bidang Kajian Utama Ilmu-Ilmu Sosial Kerjasama IIP-UNPAD
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung.
Alfabeta.
Sari, Amalia. (2005). Pengaruh Kreatifitas, Harga diri, dan Pengetahuan
Kewiraswastaan terhadap Minat berwiraswasta Siswa Kelas III SMK
YPKK 1 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Setiono. Lilly H. (2002). Mentalitas Wirausahawan.http://www.e-
psikologi.com/wirausaha/010802.htm
Siagian, Sondang .(1986). Eksekutif yang Efektif. Jakarta: Gunung Agung
Siegel, Siedney (1985). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Gramedia : Jakarta.
Soemadji, Alex. (1982). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soemita. (1974). Masalah Permodalan. Bandung: Tarsito.
Suklirno, Sadono. (1985). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Bima Grafika
Sugiyono. (2001). Manajemen Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sungkono. (2000). Dasar Peladjaran Ilmu Djiwa. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Suryana. (2003). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Susanta, B.S.D. (1967). Ilmu Djiwa Umum. Solo: Seribu Satu.
Todaro.(2003). Pembangunan Ekonomi Dunia keTiga. Erlangga: Jakarta
Papu, Johanes. (2002). MemotivasiKaryawan.http://www.epsikologi.com/
wirausaha /010802.htm
Wibowo, Wahyu. (2004). Membangun Kultur Perusahaan. Melalui Kesadaran
Komunikasi Abad 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yusuf, Muri. (1986). Pengantar Ilmu Pendidikan. Ghalia Indonesia : Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN
DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN
DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
Studi Kasus Sentra Industri Kerajinan Kulit
Manding Bantul, Yogyakarta
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal : Pengisian Koesioner
Kepada Yth
Bapak/Ibu/Sdr Pemilik Usaha Kerajinan Kulit
Di Bantul,Yogyakarta
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma
bermaksud mengadakan kegiatan penelitian yang berjudul “Pengaruh Permodalan,
Pendidikan, dan Kultur Lingkungan Kerja Terhadap Hubungan Antara Jiwa
Kewirausahaan Dengan Efektivitas Mengelola Usaha”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr
menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr berkenan
menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sejalan
dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Sdr
dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu/Sdr hanyalah semata-mata untuk
mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisisan koesioner ini sedikit banyak
menggangu aktivitas Bapak/Ibu/Sdr. Oleh sebab itu, kami mohon maaf
sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr,
saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Maret 2009
Valentinus HariMurti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN I
Identitas Responden
Petunjuk Pengisian :
Pada bagian ini Bapak/Ibu/Sdr dimohon mengisi identitas perusahaan dan
identitas diri pada titik-titik yang tersedia pada setiap pernyataan di bawah ini.
1. Nama Industri : .......................................................
2. Jenis IndustriIndustri : .......................................................
3. Tahun Berdiri : .......................................................
4. Nama Pemilik : .......................................................
5. Umur : .......................................................
6. Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/D1/D2/D3/S1/S2/S3
…….
(Pilih yang sesuai dan ditulis pada tempat yang tersedia)
7. Pendidikan atau pelatihan yang pernah diikuti:
a. ........................................... lamanya: ........................... Mg/bln.
b. ........................................... lamanya: ........................... Mg/bln
8. Jika pernah mengikuti, pelatihan tersebut diselenggarakan oleh (diisi
nama lembaganya):
a. ............................................................................................................
b. ............................................................................................................
9. Berasal dari mana modal pertama kali Bapak/Ibu/Sdr memulai usaha ?
a. Modal sendiri
b. Pinjaman Bank/instansi lain
c. Lain-lain……..
10. Berapa modal pinjaman ketika memulai usaha (jika ada)?
Rp ......................................................................................................
11. Berapa persen modal pinjaman saudara sekarang dari modal keseluruhan
(jika ada)? …………%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II, III dan IV
Petunjuk Pengisian :
1. Pada bagian ini Bapak/Ibu/Sdr dimohon menjawab setiap pertanyaan yang
berhubungan dengan Pengelolaan Usaha, Jiwa Kewirausahaan dan Kultur
Lingkungan Kerja
2. Jawaban Bapak/Ibu/Sdr ditulis dengan cukup memberi tanda (X) pada
alternatif jawaban yang sesuai
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN PILIHAN
1 Saya selalu merencanakan setiap langkah yang
akan saya lakukan dalam menyelasaikan
pekerjaan
SS S RR TS STS
2 Saya adalah orang yang terbiasa berusaha
mewujudkan rencana-rencana untuk masa
depan yang sudah ditetapkan.
SS S RR TS STS
3 Saya adalah orang yang setiap hari menyusun
rencana secara tertulis untuk menyelesaikan
pekerjaan.
SS S RR TS STS
4 Selalu menempatkan tujuan yang utama dan
selalu berusaha untuk mencapainya SS S RR TS STS
5 Saya memiliki target untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan saya SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya
dengan hasil sebaik mungkin SS S RR TS STS
7 Saya selalu memeriksa dan membandingkan
hasil pekerjaan saya dan rekan saya untuk
menilai cara kerja saya
SS S RR TS STS
8 Saya selalu memperhatikan hal-hal yang bisa
menjadi hambatan dalam bekerja SS S RR TS STS
9 Saya adalah orang yang bersedia
mengendalikan pengeluaran uang dengan
dengan baik.
SS S RR TS STS
10 Saya selalu membagi tugas dan tanggung
jawab kepada rekan kerja SS S RR TS STS
11 Saya adalah orang yang dapat membuat
kesepakatan kerjasama dengan pihak lain tanpa
kehilangan tujuan yang saya harapkan dari
kerjasama itu
SS S RR TS STS
12 Dalam menyelesaikan pekerjaan saya selalu
memberikan semangat pada diri saya untuk
bekerja dengan sebaik mungkin
SS S RR TS STS
13 Saya selalu berusaha mempertahankan
semangat kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan
SS S RR TS STS
14 Saya bekerja total dalam menjalankan usaha SS S RR TS STS
15 Saya percaya pada kemampuan sendiri tanpa
tergantung dengan rekan kerja. SS S RR TS STS
16 Saya adalah orang yang percaya bahwa
pekerjaan saya adalah yang terbaik dari pada
yang lain
SS S RR TS STS
17 Saya adalah orang yang menghormati rekan
kerja dalam menyelesaikan pekerjaan SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 Saya adalah orang yang menjunjung tinggi
nilai kejujuran dalam berbagai aktivitas yang
saya lakukan
SS S RR TS STS
19 Saya adalah orang yang selalu
mempertimbangkan dengan matang dalam
mengambil setiap keputusan
SS S RR TS STS
20 Saya selalu meminta pendapat orang lain
dalam mengambil keputusan SS S RR TS STS
21 Saya adalah orang yang dengan mudah
menyampaikan gagasan /ide kepada rekan
kerja
SS S RR TS STS
NO PERNYATAAN PILIHAN
1 Saya adalah orang yang terbiasa memanfaatkan
pendapat atau ide orang lain yang lebih baik
dari yang saya miliki untuk kemajuan hidup
SS S RR TS STS
2 Saya selalu mencoba mengembangkan
beberapa alternatif pemecahan dan memilih
yang terbaik dari alternatif itu
SS S RR TS STS
3 Saya selalu memiliki ide baru yang saya yakini
lebih baik dari pada orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan
SS S RR TS STS
4 Saya memiliki inisiatif untuk menyelesaikan
suatu tugas dan pekerjaan tanpa harus
menunggu orang lain mengerjakan pekerjaan
itu
SS S RR TS STS
5 Saya menghindari suatu tindakan tertentu
ketika tindakan tersebut berujung pada suatu
kegagalan
SS S RR TS STS
6 Saya tertarik untuk melakukan kegiatan- SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan baru yang menantang meskipun
kegiatan itu beresiko
7 Saya selalu siap menanggung resiko untuk
keputusan yang saya ambil SS S RR TS STS
8 Saya memiliki kemauan dan semangat yang
tinggi untuk memecahkan persoalan-persoalan SS S RR TS STS
9 Saya mampu memperkirakan perkembangan
usaha saya dimasa mendatang SS S RR TS STS
10 Saya mudah bekerjasama dengan orang lain
dalam suatu kelompok untuk tujuan bersama SS S RR TS STS
11 Saya adalah orang yang dapat mempercayai
orang lain dalam mengerjakan pekerjaan SS S RR TS STS
12 Saya bisa dipercaya oleh kelompok dalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi bagian
pekerjaan saya
SS S RR TS STS
13 Saya selalu konsisten dengan tujuan yang ingin
dicapai meskipun teman-teman sudah putus asa
untuk mencapainya
SS S RR TS STS
14 Saya suka menciptakan suasana kerjasama
yang menyenangkan saat tiap anggota
kelompok terjadi pertentangan
SS S RR TS STS
15 Saya dapat memotivasi diri sendiri dengan
keinginan untuk berhasil dalam banyak hal SS S RR TS STS
16 Saya senang dengan berbagai bantuan yang
diberikan orang lain meskipun pemberian itu
ada berbagai persyaratan dari pemberinya
SS S RR TS STS
17 Saya dapat mengatur hidup saya dengan aturan
yang saya buat sendiri SS S RR TS STS
18 Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang
lain dalam berbagai situasi SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 Saya tetap taat atas aturan meskipun saudara
menyadari aturan tersebut kemungkinan
memperburuk keadaan
SS S RR TS STS
20 Saya dapat dengan cepat mensikapi kondisi
tertentu SS S RR TS STS
21 Saya suka berdiskusi dengan teman yang
memiliki pengetahuan dan wawasan lebih baik SS S RR TS STS
22 Saya suka membaca buku, majalah, surat kabar
sebagai sumber informasi dan penambah
wawasan.
SS S RR TS STS
23 Saya mampu mengelola waktu dan kegiatan
untuk menyelesaikan pekerjaan SS S RR TS STS
24 Saya memiliki pandangan hidup masa depan
yang lebih baik SS S RR TS STS
25 Saya puas dengan keadaan ekonomi
keluarga/saya saat ini SS S RR TS STS
26 Saya melihat hal-hal positif yang ada pada diri
orang lain SS S RR TS STS
27 Saya dengan rendah hati mau mengakui dan
meminta maaf jika saya berbuat suatu
kesalahan
SS S RR TS STS
28 Saya adalah orang yang mau bertanggung
jawab jika terjadi kesalahan/kegagalan dalam
menyelesaikan tugas dan menanggung
resikonya
SS S RR TS STS
29 Saya mementingkan hasil pekerjaan disamping
hubungan harmonis diantara anggota kelompok SS S RR TS STS
30 Saya menyukai berbagai kegiatan yang
memberikan kemajuan dan mendukung tujuan
hidup
SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 Saya merasa nyaman berada dalam suatu
lingkungan dengan tingkat persaingan yang
ketat
SS S RR TS STS
32 Saya beorientasi pada keuntungan ketika
menyelesaikan pekerjaan SS S RR TS STS
33 Saya dapat menikmati suasana bekerja yang
penuh tekanan/ketegangan dari pihak lain SS S RR TS STS
34 Saya dapat mengendalikan seluruh aktivitas
yang saya jalankan SS S RR TS STS
NO PERNYATAAN PILIHAN
1 Saya selalu menyapa karyawan setiap kali
bertemu SS S RR TS STS
2 Ketika karyawan melakukan kesalahan
pertama, saya menasehati dan menegurnya
sehingga karyawan tidak mengulangi
kesalahan yang sama
SS S RR TS STS
3 Saya selalu memberikan tunjangan ketika
menjelang hari Raya SS S RR TS STS
4 Saya mempertimbangkan masukan dari
karyawan dalam mengambil keputusan SS S RR TS STS
5 Saya selalu mengunjungi karyawan yang sakit
begitu pula sebaliknya SS S RR TS STS
6 Saya berusaha membantu ketika karyawan
mengalami kesulitan dalam bekerja SS S RR TS STS
7 Saya memberikan kebebasan pada karyawan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara
mereka sendiri
SS S RR TS STS
8 Dalam persaingan usaha yang ketat, saya
selalu menciptakan inovasi yang baru. SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 Saya memberikan pelatihan kepada karyawan
untuk meningkatkan kinerja karyawan SS S RR TS STS
10 Saya memperhatikan lingkungan kerja yang
baik (ventilasi, cahaya, ruang, warna, dsb)
supaya karyawan lebih nyaman dalam bekerja
SS S RR TS
STS
11 Saya mengikuti berbagai pelatihan untuk
meningkatkan ketrampilan kerja SS S RR TS STS
12 Saya memanfaatkan peluang menjanjikan
pendapatan tinggi untuk kemajuan perusahaan SS S RR TS STS
13 Saya memberikan kesempatan pada semua
karyawan untuk meningkatkan kualitas
kinerjanya.
SS S RR TS STS
14 Saya mampu menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang bagi karyawan SS S RR TS STS
15 Saya memberikan jaminan keamanan kerja
ketika karyawan mengalami kecelakaan
dalam bekerja.
SS S RR TS STS
16 Saya memberikan upah yang layak bagi
karyawan SS S RR TS STS
17 Saya menciptakan produk yang mampu
memuaskan konsumen SS S RR TS STS
18 Saya mampu mengatasi kebosanan karyawan
misalnya dengan mengadakan rekreasi bersama SS S RR TS STS
19 Saya memberikan jatah cuti bagi karyawan SS S RR TS STS
20 Saya memberikan toleransi kepada karyawan
terhadap peraturan dan pedoman yang ada SS S RR TS STS
21 Saya sering memberiakn instruksi, mandat atau
saran kepada karyawan dalam bekerja. SS S RR TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
No Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Seaga Handicraft 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 Jogjaku Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 Subandi Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 Satijan Handicraft 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 2 5 Subardi handicraft 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 5 6 Puji Handicraft 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 2 1 3 3 3 2 3 7 Ratno Handicraft 4 3 4 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 1 2 1 3 3 4 2 3 8 Poniman Handicraft 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 9 Roosman Handicraft 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4
10 Seaga Putra 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 4 3 4 2 11 Rosita Handicraft 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 2 4 5 4 2 4 12 Sri Asih Handicraft 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 13 Lia Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 14 Suratman Handicraft 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 3 3 15 Toto Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 16 Fatimah Handicraft 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 3 17 Sada Sari Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 18 Muhadi Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 19 Gunawan Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 2 4 5 5 5 4 20 Yudi Handicraft 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 21 Sutrisno Handicraft 3 4 2 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 3 22 Catur Handicraft 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 23 Dian Handicraft 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 1 1 4 5 5 5 3 24 Sigit Handicraft 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 1 5 5 5 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 Meyta Handycraft 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 26 Ari Handycraft 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 27 Yolanda Handicraft 5 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 28 Parjimin Handicraft 5 2 2 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 2 3 2 5 5 4 5 4 29 Yanto Handicraft 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 5 4 4 4 30 Afi Handicraft 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 5 3 3 31 Elgar Handicraft 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 32 Monde Handicraft 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 33 Sugeng Handicraft 4 4 4 5 5 3 2 4 4 5 4 5 5 5 3 3 4 5 3 4 4 34 Andi Handicraft 5 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 5 4 3 4 35 Agus Handicraft 5 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 2 3 36 Rahma Handicraft 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 37 Savira Handicraft 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 38 Bagus Handicraft 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 39 Puri Handicraft 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 40 Intan Handicraft 4 5 2 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 3 4 2 4 5 5 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
JIWA KEWIRAUSAHAAN
No Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1 Seaga Handicraft 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 Jogjaku Handicraft 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 Subandi Handicraft 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 Satijan Handicraft 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 3 2 4 1 4 4 4 1 4 2 2 2 3 4 2 2 5 Subardi handicraft 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 1 4 2 2 2 2 2 2 2 6 Puji Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 7 Ratno Handicraft 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 Poniman Handicraft 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 9 Roosman Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4
10 Seaga Putra 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 11 Rosita Handicraft 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 12 Sri Asih Handicraft 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 2 3 4 4 13 Lia Handicraft 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 1 14 Suratman Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 15 Toto Handicraft 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 16 Fatimah Handicraft 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 17 Sada Sari Handicraft 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 18 Muhadi Handicraft 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 3 3 19 Gunawan Handicraft 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 5 5 5 3 3 20 Yudi Handicraft 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 21 Sutrisno Handicraft 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 22 Catur Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 23 Dian Handicraft 5 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 24 Sigit Handicraft 4 3 4 5 5 5 4 5 2 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 Meyta Handycraft 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 1 1 1 4 26 Ari Handycraft 3 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 2 4 4 2 1 4 27 Yolanda Handicraft 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 28 Parjimin Handicraft 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 29 Yanto Handicraft 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 30 Afi Handicraft 5 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 2 4 3 5 5 4 4 4 5 4 1 2 1 4 2 3 31 Elgar Handicraft 1 4 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 2 3 1 3 32 Monde Handicraft 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 1 4 4 2 3 4 33 Sugeng Handicraft 4 5 4 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 1 4 4 4 2 5 34 Andi Handicraft 3 4 3 5 2 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 2 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 2 35 Agus Handicraft 5 5 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 36 Rahma Handicraft 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 2 3 1 3 5 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 3 2 3 37 Savira Handicraft 2 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 38 Bagus Handicraft 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 4 39 Puri Handicraft 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40 Intan Handicraft 5 4 4 3 4 2 4 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN KERJA
No Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Seaga Handicraft 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 Jogjaku Handicraft 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 Subandi Handicraft 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 2 5 4 2 3 5 5 4 Satijan Handicraft 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5 Subardi handicraft 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 6 Puji Handicraft 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 7 Ratno Handicraft 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 8 Poniman Handicraft 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 9 Roosman Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5
10 Seaga Putra 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 11 Rosita Handicraft 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 5 4 12 Sri Asih Handicraft 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 13 Lia Handicraft 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 2 4 4 14 Suratman Handicraft 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 15 Toto Handicraft 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 16 Fatimah Handicraft 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 17 Sada Sari Handicraft 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 18 Muhadi Handicraft 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 19 Gunawan Handicraft 5 4 4 5 3 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 20 Yudi Handicraft 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 21 Sutrisno Handicraft 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 22 Catur Handicraft 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 Dian Handicraft 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 24 Sigit Handicraft 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 25 Meyta Handycraft 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 26 Ari Handycraft 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 27 Yolanda Handicraft 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 28 Parjimin Handicraft 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 29 Yanto Handicraft 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 5 4 30 Afi Handicraft 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 31 Elgar Handicraft 5 5 5 5 4 4 2 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 32 Monde Handicraft 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 33 Sugeng Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 34 Andi Handicraft 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 Agus Handicraft 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 36 Rahma Handicraft 4 5 5 4 4 4 2 4 2 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 37 Savira Handicraft 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 38 Bagus Handicraft 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 39 Puri Handicraft 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 40 Intan Handicraft 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .950 .952 21
Item Statistics
Mean Std. Deviation N ITEM1 4.45 .510 20 ITEM2 4.20 .696 20 ITEM3 3.95 .510 20 ITEM4 4.10 .852 20 ITEM5 4.20 .696 20 ITEM6 4.20 .768 20 ITEM7 4.10 .641 20 ITEM8 4.00 .973 20 ITEM9 3.85 .988 20 ITEM10 3.95 .826 20 ITEM11 4.05 .945 20 ITEM12 4.05 .686 20 ITEM13 4.40 .598 20 ITEM14 3.90 1.119 20 ITEM15 4.00 .918 20 ITEM16 2.95 1.146 20 ITEM17 4.30 .657 20 ITEM18 4.35 .671 20 ITEM19 4.15 .587 20 ITEM20 3.90 1.021 20 ITEM21 3.70 .801 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM1 80.30 138.011 .547 . .949 ITEM2 80.55 131.629 .796 . .946 ITEM3 80.80 138.063 .542 . .949 ITEM4 80.65 127.397 .868 . .944 ITEM5 80.55 131.629 .796 . .946 ITEM6 80.55 130.787 .766 . .946 ITEM7 80.65 134.239 .686 . .947 ITEM8 80.75 126.618 .788 . .945 ITEM9 80.90 128.305 .695 . .947 ITEM10 80.80 132.168 .631 . .948 ITEM11 80.70 125.274 .883 . .944 ITEM12 80.70 134.958 .589 . .948 ITEM13 80.35 137.187 .520 . .949 ITEM14 80.85 129.397 .557 . .950 ITEM15 80.75 126.513 .846 . .944 ITEM16 81.80 127.747 .609 . .949 ITEM17 80.45 135.313 .594 . .948 ITEM18 80.40 133.200 .722 . .947 ITEM19 80.60 136.779 .561 . .949 ITEM20 80.85 125.503 .799 . .945 ITEM21 81.05 134.892 .499 . .949
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 84.75 144.829 12.034 21
2. JIWA KEWIRAUSAHAAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .961 .963 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item Statistics
Mean Std. Deviation N ITEM1 4.15 .587 20 ITEM2 4.25 .639 20 ITEM3 3.55 .826 20 ITEM4 4.05 .686 20 ITEM5 4.25 .639 20 ITEM6 4.05 .605 20 ITEM7 4.20 .616 20 ITEM8 3.85 .745 20 ITEM9 3.50 .761 20 ITEM10 4.15 .587 20 ITEM11 3.80 .951 20 ITEM12 4.15 .745 20 ITEM13 4.20 .523 20 ITEM14 4.10 .718 20 ITEM15 4.05 .686 20 ITEM16 4.25 .639 20 ITEM17 3.70 .979 20 ITEM18 4.15 .587 20 ITEM19 3.75 .639 20 ITEM20 3.70 .733 20 ITEM21 4.35 .745 20 ITEM22 3.45 1.191 20 ITEM23 4.00 .795 20 ITEM24 4.05 .826 20 ITEM25 4.20 .616 20 ITEM26 3.65 1.040 20 ITEM27 4.10 .641 20 ITEM28 3.80 .768 20 ITEM29 3.30 1.174 20 ITEM30 3.95 .826 20 ITEM31 3.70 .865 20 ITEM32 3.95 .759 20 ITEM33 3.70 .733 20 ITEM34 3.45 .945 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM1 129.35 294.029 .575 . .961 ITEM2 129.25 291.882 .626 . .960 ITEM3 129.95 282.261 .829 . .959 ITEM4 129.45 291.208 .609 . .960 ITEM5 129.25 290.724 .680 . .960 ITEM6 129.45 293.313 .592 . .961 ITEM7 129.30 293.800 .558 . .961 ITEM8 129.65 287.503 .708 . .960 ITEM9 130.00 291.789 .522 . .961 ITEM10 129.35 292.450 .655 . .960 ITEM11 129.70 280.326 .776 . .959 ITEM12 129.35 288.976 .648 . .960 ITEM13 129.30 294.116 .644 . .960 ITEM14 129.40 287.937 .718 . .960 ITEM15 129.45 289.629 .678 . .960 ITEM16 129.25 294.197 .518 . .961 ITEM17 129.80 283.011 .667 . .960 ITEM18 129.35 294.029 .575 . .961 ITEM19 129.75 290.303 .700 . .960 ITEM20 129.80 285.116 .820 . .959 ITEM21 129.15 290.871 .571 . .961 ITEM22 130.05 273.208 .796 . .959 ITEM23 129.50 288.368 .628 . .960 ITEM24 129.45 287.734 .626 . .960 ITEM25 129.30 293.063 .593 . .961 ITEM26 129.85 278.029 .774 . .959 ITEM27 129.40 291.621 .636 . .960 ITEM28 129.70 287.063 .703 . .960 ITEM29 130.20 277.537 .691 . .960 ITEM30 129.55 291.103 .503 . .961 ITEM31 129.80 290.589 .496 . .961 ITEM32 129.55 292.892 .480 . .961 ITEM33 129.80 285.116 .820 . .959 ITEM34 130.05 286.997 .564 . .961
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 133.50 305.947 17.491 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. KULTUR LINGKUNGAN KERJA
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .931 .941 21
Item Statistics
Mean Std. Deviation N ITEM1 4.45 .945 20 ITEM2 3.95 .686 20 ITEM3 4.30 .571 20 ITEM4 4.30 .470 20 ITEM5 4.15 .933 20 ITEM6 4.35 .489 20 ITEM7 3.35 1.268 20 ITEM8 4.10 .912 20 ITEM9 4.10 .912 20 ITEM10 4.35 .671 20 ITEM11 4.10 .852 20 ITEM12 4.05 .759 20 ITEM13 4.25 .444 20 ITEM14 4.20 .616 20 ITEM15 3.50 1.277 20 ITEM16 4.40 .598 20 ITEM17 4.60 .503 20 ITEM18 3.60 1.095 20 ITEM19 3.80 1.056 20 ITEM20 4.15 .813 20 ITEM21 4.35 .671 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM1 81.95 114.155 .550 . .929 ITEM2 82.45 115.734 .673 . .927 ITEM3 82.10 117.989 .631 . .928 ITEM4 82.10 120.095 .566 . .929 ITEM5 82.25 109.882 .787 . .924 ITEM6 82.05 118.787 .668 . .928 ITEM7 83.05 109.208 .578 . .930 ITEM8 82.30 112.747 .649 . .927 ITEM9 82.30 113.274 .620 . .928 ITEM10 82.05 116.155 .660 . .927 ITEM11 82.30 114.853 .579 . .928 ITEM12 82.35 116.450 .557 . .929 ITEM13 82.15 119.397 .675 . .928 ITEM14 82.20 117.432 .625 . .928 ITEM15 82.90 105.779 .713 . .927 ITEM16 82.00 118.000 .599 . .928 ITEM17 81.80 118.274 .697 . .928 ITEM18 82.80 108.905 .702 . .926 ITEM19 82.60 110.568 .651 . .927 ITEM20 82.25 116.829 .493 . .930 ITEM21 82.05 116.576 .630 . .928
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 86.40 126.147 11.232 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas data digunakan Statistical Package for
Social Sciences (SPSS 15), dengan hasil pengujian sebagai berikut :
Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum EMU 40 85.10 9.413 59 100 JK 40 133.35 15.773 103 165 KLK 40 87.10 9.314 68 103
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EMU JK KLK N 40 40 40
Normal Parameters(a,b) Mean 85.10 133.35 87.10 Std. Deviation 9.413 15.773 9.314
Most Extreme Differences
Absolute .078 .069 .133 Positive .057 .060 .133 Negative -.078 -.069 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .496 .434 .841 Asymp. Sig. (2-tailed) .966 .992 .479
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dibuat dalam daftar
distribusi frekuensi. Tujuan pengelompokan data ke dalam distribusi frekuensi
ialah untuk memperoleh gambaran yang sederhana, jelas dan sistematis mengenai
peristiwa yang ditanyakan dalam angka-angka. Dalam membuat daftar distribusi
frekuensi dengan panjang kelas yang sama digunakan rumus sebagai berikut
(Anto Dajan, 1986:84-85).
1. Menentukan jarak/ rentang data
Rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil.
2. Menentukan jumlah/ banyaknya kelas interval
Untuk menetukan jumlah atau banyaknya kelas interval, maka digunakan
aturan ‘Sturges’ yang dikemukakan oleh H. A. Sturges. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
k = 1 + 3,32 log n
Keterangan : k : jumlah kelas n : jumlah angka yang terdapat dalam data 3,32 : bilangan konstanta
3. Menentukan panjang kelas interval kelas
Interval kelas merupakan perbandingan antara jarak atau rentang dengan
jumlah atau banyaknya kelas. Jika dinyatakan dengan rumus adalah
sebagai berikut:
i = n
jaraklog32,31+
atau i = k
jarak
Keterangan : i : Interval kelas jarak : Selisih antara data terbesar dengan data terkecil k : Jumlah kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Masukkan data pada kelasnya masing-masing.
Langkah atau tahap akhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi
adalah memasukkan data ke dalam kelasnya masing-masing dan
menjumlahkannya.
Setelah terbentuk daftar distribusi frekuensi, selanjutnya adalah menghitung
mean, median, modus, dan standar deviasi. Untuk menhitung mean, median,
modus, dan standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:70-
95) :
1. Mean atau rata-rata hitung
Rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel
dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data dengan banyaknya data. Adapun
rumus untuk menghitung mean adalah sebagai berikut :
x = ∑∑
i
ii
fxf
Keterangan : x = harga mean atau rata-rata
if = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi xi = tanda kelas interval
Tanda kelas = ½ (ujung bawah + ujung atas) ∑ if = jumlah frekuensi
∑ ii xf = jumlah hasil kali antara frekuensi dengan tanda kelas interval
2. Median (Me)
Median adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara
teratur. Median juga disebut sebagai ukuran letak, karena letak median
membagi dua bagian yang sama. Rumus untuk mencari median adalah sebagai
berikut.
Me = b + p
−f
Fn2/1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan : Me = median b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan
terletak p = panjang kelas median n = ukuran sampel atau banyaknya data f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi dengan data tanda kelas lebih kecil dari
tanda kelas median
3. Modus (Mo)
Untuk menyatakan kejadian yang paling banyak terjadi, digunakan ukuran
modus yang disingkat dengan Mo. Rumus untuk mencari modus adalah
sebagai berikut :
Me = b + p
+ 21bbi
b
Keterangan : Mo = modus b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi
terbanyak p = panjang kelas modal b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda
kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda
kelas yang lebih besar setelah tanda kelas modal
4. Standar Deviasi (s) Standar dviasi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagi berikut :
s = ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii
Keterangan :
s = standar deviasi
n = jumlah data
x i = tanda kelas
if = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan rumus-rumus di atas, maka berikut ini dapat dicari harga untuk tiap-
tiap variabel.
1. Ditinjau dari responden yang hanya menggunakan modal sendiri
a) Efektivitas mengelola usaha (Y)
Diketahui :
Jumlah data = 27
Nilai tertinggi = 97
Nilai terendah = 56
1) Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 97 – 56 = 41
2) Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 27
= 5,7521 dibulatkan menjadi 6
3) Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 641
= 6,833 dibulatkan menjadi 7
4) Tabel persiapan perhitungan
No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 56 - 62 1 59 3481 59 3481 -23.59259259 556.6104252 556.6104252
2 63 - 69 1 66 4356 66 4356 -16.59259259 275.3141289 275.3141289
3 70 - 76 3 73 5329 219 15987 -9.592592593 92.01783265 276.0534979 4 77 - 83 9 80 6400 720 57600 -2.592592593 6.721536351 60.49382716
5 84 - 90 8 87 7569 696 60552 4.407407407 19.42524005 155.4019204
6 91 - 97 5 94 8836 470 44180 11.40740741 130.1289438 650.6447188 JML 27 35971 2230 186156 1080.218107 1974.518519
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 27
2230 = 82.60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 76,5 + 7
−
955,13 = 84,44
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 76,5 + 7
+166 = 82,5
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )127(27
)3152(480.41827 2
−−× = 43,52
Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang hanya
menggunakan modal sendiri
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 7 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 4 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 Rendah
Di bawah 46% < 60 1 Sangat rendah Jumlah 27
b) Jiwa kewirausahaan (X1)
Diketahui :
Jumlah data = 27
Nilai tertinggi = 168
Nilai terendah = 103
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 168 – 103 = 65
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 27
= 5,7521 dibulatkan menjadi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 665 = 10,83 dibulatkan menjadi 11
4. Tabel persiapan perhitungan
No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 103 – 113 3 108 11664 324 34992 -27.7037037 767.4951989 2302.485597
2 114 – 124 4 119 14161 476 56644 -16.7037037 279.0137174 1116.05487
3 125 – 135 7 130 16900 910 118300 -
5.703703704 32.53223594 227.7256516
4 136 – 146 5 141 19881 705 99405 5.296296296 28.05075446 140.2537723 5 147 – 157 5 152 23104 760 115520 16.2962963 265.569273 1327.846365
6 158 – 168 3 163 26569 489 79707 27.2962963 745.0877915 2235.263374 JML 27 112279 3664 504568 2117.748971 7349.62963
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 27
3664 = 135,7
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 135,5 + 11
−
775,13 = 145,7
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 135,5 + 11
+ 233 = 142,1
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )127(27
)3664(568.50427 2
−−× = 16,81
Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang hanya
menggunakan modal sendiri
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 9 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 11 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 6 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 Rendah
Di bawah 46% < 97 0 Sangat rendah Jumlah 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dan modal
asing
a) Efektivitas mengelola usaha (Y)
Diketahui :
Jumlah data = 13
Nilai tertinggi = 99
Nilai terendah = 61
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 99 – 61 = 38
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 13
= 4,698 dibulatkan menjadi 5
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 6
38 = 6,333 dibulatkan menjadi 6
4. Tabel persiapan perhitungan
No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)²
1 61 - 66 1 63.5 4032.25 63.5 4032.25 -24.46153846 598.3668639 598.3668639
2 67 - 72 0 69.5 4830.25 0 0 -18.46153846 340.8284024 0
3 73 - 78 2 75.5 5700.25 151 11400.5 -12.46153846 155.2899408 310.5798817
4 79 - 84 0 81.5 6642.25 0 0 -6.461538462 41.75147929 0
5 85 - 90 4 87.5 7656.25 350 30625 -0.461538462 0.213017751 0.852071006
6 91 - 96 3 93.5 8742.25 280.5 26226.75 5.538461538 30.67455621 92.02366864
7 97 - 102 3 99.5 9900.25 298.5 29700.75 11.53846154 133.1360947 399.408284
JML 13 47503.75 1143.5 101985.25
1300.260355 1401.230769 Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 13
5.1143 = 87.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 78,5 + 6
−
435.6 = 83,75
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 78,5 + 6
+144 = 83,3
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )113(13
)5.1143(25.10198513 2
−−× = 10.8
Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang
menggunakan modal sendiri dan modal asing
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 6 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 6 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 0 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 Rendah
Di bawah 46% < 60 0 Sangat rendah Jumlah 13
b) Jiwa kewirausahaan (X1)
Diketahui :
Jumlah data = 13
Nilai tertinggi = 154
Nilai terendah = 86
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 154 – 86 = 68
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 24
= 5,5851 dibulatkan menjadi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 668 = 11,3 dibulatkan menjadi 11
4. Tabel persiapan perhitungan
No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² 1 86 - 96 1 91 8281 91 8281 -40.3333 1626.77778 2 97 - 107 0 102 10404 0 0 -29.3333 860.444444 3 108 - 118 1 113 12769 113 12769 -18.3333 336.111111 4 119 - 129 10 124 15376 1240 153760 -7.33333 53.7777778 5 130 - 140 5 135 18225 675 91125 3.666667 13.4444444 6 141 - 151 6 146 21316 876 127896 14.66667 215.111111 7 152 - 162 1 157 24649 157 24649 157 24649
JML 24 111020 3152 418480 27754.6667
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 24
3152 = 131,33
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 118,5+ 11
−
10212 = 129,5
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 118,5+11
+ 599 = 125,57
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )124(24
)3152(480.41824 2
−−x = 14,01
Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori
34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 5 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 4 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 0 Rendah
Di bawah 46% < 97 1 Sangat rendah Jumlah 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ditinjau dari responden yang berpendidikan rendah
a) Efektivitas mengelola usaha (Y)
Diketahui :
Jumlah data = 10
Nilai tertinggi = 92
Nilai terendah = 75
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 92 – 75 = 17
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 10
= 4.32 dibulatkan menjadi 4
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 4
17 = 4,25 dibulatkan menjadi 4
4. Tabel persiapan perhitungan
No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 75 - 78 2 76.5 5852 153 11704.5 -6 36 72
2 79 - 82 3 80.5 6480 241.5 19440.75 -2 4 12
3 83 - 86 4 84.5 7140 338 28561 2 4 16
4 87 - 90 0 88.5 7832 0 0 6 36 0
5 91 - 94 1 92.5 8556 92.5 8556.25 10 100 100 JML 10 35861 825 68262.5 10 180 200
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 10825 = 82.5
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 84,5 + 4
−
455 = 84,5
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 84,5 + 4
+ 411 = 85,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )110(10
)820(438.6710 2
−−× = 4,69
Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang berpendidikan rendah
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori
21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 1 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 8 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 Rendah
Di bawah 46% < 60 0 Sangat rendah Jumlah 10
b) Jiwa kewirausahaan (X1)
Diketahui :
Jumlah data = 10
Nilai tertinggi = 154
Nilai terendah = 103
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 154 – 103 = 51
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 10
= 4,32 dibulatkan menjadi 4
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 451 = 12,17 dibulatkan menjadi 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Tabel persiapan perhitungan
No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 103 - 115 2 109 11881 218 23762 -23.4 547.56 1095.12
2 116 - 128 2 122 14884 244 29768 -10.4 108.16 216.32
3 129 - 141 2 135 18225 270 36450 2.6 6.76 13.52
4 142 - 154 4 148 21904 592 87616 15.6 243.36 973.44 JML 10 66894 1324 177596 -15.6 905.84 2298.4
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 10
1324 = 132,4
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 128,5 + 13
−
465 = 125,25
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 128,5+ 13
+ 422 = 132,83
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )110(10
)1324(596.17710 2
−−x = 15,98
Penilaian Jiwa Kewirausahaan Ditinjau dari Responden yang Berpendidikan Rendah
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori
34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 2 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 5 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 2 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 Rendah
Di bawah 46% < 97 0 Sangat rendah Jumlah 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ditinjau dari responden yang berpendidikan tinggi
a) Efektivitas mengelola usaha (Y)
Diketahui :
Jumlah data = 30
Nilai tertinggi = 100
Nilai terendah = 59
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 99 – 59 = 41
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 30
= 5,904 dibulatkan menjadi 6
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 641 = 6,833 dibulatkan menjadi
4. Tabel persiapan perhitungan
No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 59 - 65 2 62 3844 124 7688 -23.56666667 555.3877778 1110.775556
2 66 - 72 1 69 4761 69 4761 -16.56666667 274.4544444 274.4544444
3 73 - 79 3 76 5776 228 17328 -9.566666667 91.52111111 274.5633333
4 80 - 86 8 83 6889 664 55112 -2.566666667 6.587777778 52.70222222
5 87 - 93 10 90 8100 900 81000 4.433333333 19.65444444 196.5444444 6 94 - 100 6 97 9409 582 56454 11.43333333 130.7211111 784.3266667
JML 30 38779 2567 222343 -36.4 1078.326667 2693.366667
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 30
2567 = 85,67
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 79,5 + 7
−
101415 = 80,2
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 79,5 + 7
+ 422 = 81,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )130(30
)2567(343.22230 2
−−× = 9,63
Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang
berpendidikan tinggi
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 12 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 Rendah
Di bawah 46% < 60 1 Sangat rendah Jumlah 30
b) Jiwa kewirausahaan (X1)
Diketahui :
Jumlah data = 30
Nilai tertinggi = 162
Nilai terendah = 103
1. Rentang nilai
Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
= 165 – 103 = 59
2. Jumlah kelas (k)
Rumus : k = 1 + 3,32 log n
= 1 + 3,32 log 30
= 5,904 dibulatkan menjadi 6
3. Panjang kelas interval (i)
Rumus : i = k
jarak = 6
59 = 9,83 dibulatkan menjadi 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Tabel persiapan perhitungan
No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 103 - 112 2 107.5 11556 215 23112.5 -26 676 1352
2 113 - 122 6 117.5 13806 705 82837.5 -16 256 1536
3 123 - 132 8 127.5 16256 1020 130050 -6 36 288
4 133 - 142 5 137.5 18906 687.5 94531.25 4 16 80 5 143 - 152 4 147.5 21756 590 87025 14 196 784
6 153 - 162 5 157.5 24806 787.5 124031.25 24 576 2880 JML 30 107088 4005 541587.5 -6 1756 6920
Mean
x = ∑∑
i
ii
fxf
= 30
4005 = 133,5
Median
Me = b + p
−f
Fn2/1 = 132,5 +10
−
8815 = 141,25
Modus
Mo= b + p
+ 21bbi
b = 132,5 +10
+ 322 = 136,5
Standar Deviasi
s= ( )
)1(
22
−
− ∑∑nn
xfxfn iiii = )130(30
)4005(5,587.54130 2
−−× = 15,44
Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang
berpendidikan tinggi
Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 8 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 7 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 Rendah
Di bawah 46% < 97 0 Sangat rendah Jumlah 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ditinjau dari Kultur Lingkungan Kerja
a. Ditinjau dari dimensi Power Distance
Skor Tertinggi = 5x 6 = 30
Skor Terendah = 1x 6 = 6
Perhitungan Skor-skor f Kategori 6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 21 Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 - 25 17 Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 Cukup 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 Rendah
Di bawah 46% <17 0 Sangat Rendah JML 40
Pernyataan dalam kuesioner nomor 1 sampai nomor 6 adalah
pernyataan positif tentang Power Distance rendah. Semakin tinggi skor
yang diperoleh berarti semakin tinggi pula Power Distance rendahnya.
b. Ditinjau dari dimensi Individualism versus Collectivism
Skor Tertinggi = 5x5 = 25
Skor Terendah = 1x5 = 5
Perhitungan Skor-skor f Kategori 5 + 81%(25-5) = 21,2→ 21 >21 11 Sangat Tinggi 5 + 66%(25-5) = 18,2→ 18 18 - 21 21 Tinggi 5 + 56%(25-5) = 16,2→ 16 16 – 17 6 Cukup 5 + 46%(25-5) = 14,2→ 14 14 – 15 2 Rendah
Di bawah 46% <14 0 Sangat Rendah JML 40
Pernyataan dalam kuesioner nomor 7 sampai nomor 11 adalah
pernyataan positif tentang Collectivism. Semakin tinggi skor yang
diperoleh berarti semakin tinggi pula Collectivismnya sebaliknya jika
skornya rendah berarti Individualismnya tinggi.
c. Ditinjau dari dimensi Femininity versus Masculinity
Skor Tertinggi = 5x 6 = 30
Skor Terendah = 1x 6 = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan Skor-skor f Kategori
6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 16 Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 – 25 22 Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 Cukup 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 Rendah
Di bawah 46% <17 0 Sangat Rendah JML 40
Pernyataan dalam kuesioner nomor 12 sampai nomor 17 adalah
pernyataan positif tentang Masculinity. Semakin tinggi skor yang
diperoleh berarti semakin tinggi pula Masculinitynya sebaliknya jika
skornya rendah berarti Femininitynya tinggi.
d. Ditinjau dari dimensi Uncertainty Avoidance
Skor Tertinggi = 5x4 = 20
Skor Terendah = 1x4 = 4
Perhitungan Skor-skor f Kategori 4 + 81%(20-4) = 16,96→ 17 >17 11 Sangat Tinggi 4 + 66%(20-4) = 14,96→ 15 15 – 17 20 Tinggi 4 + 56%(20-4) = 12,96→ 13 13 – 14 6 Cukup 4 + 46%(20-4) = 11,36→ 11 11 – 12 3 Rendah Di bawah 46% <11 0 Sangat Rendah JML 40
Pernyataan dalam kuesioner nomor 18 sampai nomor 21 adalah
pernyataan positif tentang Uncertainty Avoidance rendah. Semakin
tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi pula Uncertainty
Avoidance rendahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
REGRESI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Modal terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan
Descriptive Statistics
85.10 9.413 40133.35 15.773 40
.48 .506 4069.68 74.422 40
yjkdjk_d
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 -.144 -.231 -.232-.144 1.000 .814 .842-.231 .814 1.000 .997-.232 .842 .997 1.000
. .188 .076 .075.188 . .000 .000.076 .000 . .000.075 .000 .000 .
40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40
yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
y jk d jk_d
Variables Entered/Removed b
jk_d, jk, da . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: yb.
Model Summary
.260a .068 -.010 9.460Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
234.041 3 78.014 .872 .465a
3221.559 36 89.4883455.600 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.
Dependent Variable: yb.
Coefficientsa
67.780 26.498 2.558 .015.160 .218 .268 .733 .468 -.144 .121 .118
19.833 45.825 1.066 .433 .668 -.231 .072 .070-.192 .335 -1.519 -.574 .570 -.232 -.095 -.092
(Constant)jkdjk_d
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan
Descriptive Statistics
85.10 9.413 40133.35 15.773 40
.83 .385 40110.35 53.574 40
yjkdjk_d
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 -.144 .203 .162-.144 1.000 .057 .316.203 .057 1.000 .961.162 .316 .961 1.000
. .188 .104 .160.188 . .364 .024.104 .364 . .000.160 .024 .000 .
40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40
yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
y jk d jk_d
Variables Entered/Removed b
jk_d, jk, da . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: yb.
Model Summary
.268a .072 -.006 9.440Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
247.693 3 82.564 .927 .438a
3207.907 36 89.1093455.600 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.
Dependent Variable: yb.
Coefficientsa
110.822 38.314 2.892 .006-.227 .290 -.380 -.782 .439 -.144 -.129 -.126
-14.600 40.691 -.597 -.359 .722 .203 -.060 -.058.150 .308 .855 .489 .628 .162 .081 .078
(Constant)jkdjk_d
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Power Distance terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan
Descriptive Statistics
85.10 9.413 4025.73 2.698 40
.53 .506 4014.60 14.102 40
yjkdjk_d
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .254 .166 .181.254 1.000 .822 .848.166 .822 1.000 .997.181 .848 .997 1.000
. .057 .152 .131.057 . .000 .000.152 .000 . .000.131 .000 .000 .
40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40
yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
y jk d jk_d
Variables Entered/Removed b
jk_d, jk, da . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: yb.
Model Summary
.282a .080 .003 9.399Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
275.505 3 91.835 1.040 .387a
3180.095 36 88.3363455.600 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.
Dependent Variable: yb.
Coefficientsa
66.261 31.011 2.137 .039.735 1.321 .211 .556 .581 .254 .092 .089
-33.157 51.211 -1.781 -.647 .521 .166 -.107 -.1041.188 1.971 1.779 .602 .551 .181 .100 .096
(Constant)jkdjk_d
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Collectivism versus Individualism terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan
Descriptive Statistics
85.10 9.413 4019.93 2.795 40
.43 .501 409.58 11.313 40
yjkdjk_d
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .188 .132 .144.188 1.000 .811 .833.132 .811 1.000 .997.144 .833 .997 1.000
. .122 .208 .187.122 . .000 .000.208 .000 . .000.187 .000 .000 .
40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40
yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
y jk d jk_d
Variables Entered/Removed b
jk_d, jk, da . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: yb.
Model Summary
.218a .047 -.032 9.563Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
163.638 3 54.546 .596 .621a
3291.962 36 91.4433455.600 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.
Dependent Variable: yb.
Coefficientsa
76.503 20.108 3.805 .001.419 1.112 .124 .377 .708 .188 .063 .061
-28.896 44.100 -1.537 -.655 .516 .132 -.109 -.1071.309 2.064 1.573 .634 .530 .144 .105 .103
(Constant)jkdjk_d
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masculinity versus Femininity terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan
Descriptive Statistics
85.10 9.413 4025.28 2.679 40
.40 .496 4011.28 14.000 40
yjkdjk_d
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .166 .128 .134.166 1.000 .899 .909.128 .899 1.000 .999.134 .909 .999 1.000
. .154 .215 .204.154 . .000 .000.215 .000 . .000.204 .000 .000 .
40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40
yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
y jk d jk_d
Variables Entered/Removed b
jk_d, jk, da . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: yb.
Model Summary
.190a .036 -.044 9.618Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
125.365 3 41.788 .452 .718a
3330.235 36 92.5073455.600 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.
Dependent Variable: yb.
Coefficientsa
72.875 36.782 1.981 .055.482 1.574 .137 .306 .761 .166 .051 .050
-40.008 76.355 -2.109 -.524 .604 .128 -.087 -.0861.423 2.847 2.116 .500 .620 .134 .083 .082
(Constant)jkdjk_d
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uncertainty Avoidance terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan
Descriptive Statistics
85.10 9.413 4016.18 2.206 40
.38 .490 406.93 9.079 40
yjkdjk_d
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 -.055 -.042 -.031-.055 1.000 .815 .835-.042 .815 1.000 .997-.031 .835 .997 1.000
. .368 .399 .425.368 . .000 .000.399 .000 . .000.425 .000 .000 .
40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40
yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
y jk d jk_d
Variables Entered/Removed b
jk_d, jk, da . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: yb.
Model Summary
.201a .040 -.040 9.598Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
139.338 3 46.446 .504 .682a
3316.262 36 92.1183455.600 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.
Dependent Variable: yb.
Coefficientsa
102.452 21.032 4.871 .000-1.152 1.415 -.270 -.814 .421 -.055 -.134 -.133
-55.133 47.116 -2.872 -1.170 .250 -.042 -.191 -.1913.171 2.683 3.058 1.182 .245 -.031 .193 .193
(Constant)jkdjk_d
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT KETERANGAN DAN IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI