plagiat merupakan tindakan tidak terpujicrafter, workers, distribution channel, production volume,...
TRANSCRIPT
i
PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN KULIT
PASCA GEMPA Studi Kasus : Industri Kerajinan Kulit di Kabupaten Bantul
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
MEYTA DIAH SUKMAWATI NIM : 031324002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jadilah padaku
Menurut apa yang
Engkau kehendaki”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
Allah Bapa di Surga
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Ayah dan Ibu
Agus Pramuharjadi dan V. Sri Yulaeni
Adik
D. Yuldi Satria Sukmana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN KULIT PASCA GEMPA
Studi Kasus : Industri Kerajinan Kulit di Kabupaten Bantul
Meyta Diah Sukmawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan industri kerajinan kulit pasca gempa dari aspek jumlah perajin, jumlah tenaga kerja, jangkauan pemasaran, jalur distribusi, volume produksi dan keuntungan sebelum dan sesudah gempa.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang mencoba menggambarkan perkembangan industri kerajinan kulit di Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. Sampel yang diambil sebanyak 49 responden. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling dimana setiap sentra diambil 15% dari populasi. Teknik analisis data menggunakan tabel dan t-test.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa : 1. tidak ada perbedaan jumlah perajin kulit sebelum dan sesudah gempa; 2. tidak ada perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah gempa; 3. a. tidak ada perbedaan jangkauan pemasaran industri tatah wayang sebelum
dan sesudah gempa; b. ada perbedaan jangkauan pemasaran tas dan sepatu kulit sebelum dan
sesudah gempa; 4. tidak ada perbedaan jalur distribusi industri kerajinan kulit sebelum dan
sesudah gempa; 5. tidak ada perbedaan volume produksi industri kerajinan kulit sebelum dan
sesudah gempa; 6. tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan kulit sebelum dan sesudah
gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LEATHER HANDICRAFTS INDUSTRIES AFTER EARTHQUAKE
A Case Study in Leather Handicrafts Industries in Bantul Regency
Meyta Diah Sukmawati Sanata Dharma University
Yogyakarta
This research aims to know the development of leather handicrafts industries afther the earthquake viewed from the number of crafters, the number of workers, marketing, coverage, distribution channel, production volume and profit before and afther the earthquake.
This is a descriptive research which trying to describe the development of leather handicrafts industries afther the earthquake in Bantul Regency, Yogyakarta Special Territory Province. The techniques of data collection were interview, direct observation and documentation. Forty nine responden were taken as samples. Samples were taken by simple random sampling where in each centre taken 15% of population. The technique of data analysis was table and t-test.
The result of analysis shows that there is no difference in numbers of crafter, workers, distribution channel, production volume, profit and marketing coverage of leather shadow puppet crafters before and after the earthquake, but it doesn’t happen to marketing coverage of leather bags and shoes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan petunjuk sehingga atas karunia-
Nya pula penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan tenaga yang diberikan
oleh beberapa pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku pembimbing I yang telah dengan
sabar membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto, selaku pembimbing II yang telah dengan sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Indra Darmawan, SE, M.Si., yang telah membantu dan memberikan
dorongan dalam penulisan skripsi.
7. Bapak Binarjono, selaku Lurah Kelurahan Sabdodadi yang telah memberikan
ijin penelitian.
8. Ibu Hadiah, selaku Kepala Dusun Karangasem yang telah memberikan ijin
penelitian.
9. Segenap dosen Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
10. Masyarakat Dusun Karangasem dan Dusun Manding Kabupaten Bantul yang
telah bersedia membantu dalam pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
11. Ayah, ibu dan adik, yang telah memberikan dorongan dan doa sampai selesai
studiku.
12. Teman-teman penulis, Widyaningsih, Asti Vitaningrum, Eka Yulianti dan
C. Yuyun K, atas bantuannya dan dorongannya.
13. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin,
namun penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan ada saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.
Yogyakarta, Agustus 2007
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Batasan Masalah ...................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI..................................................................... 6
A. Sumbangan Industri Kecil dalam Perekonomian Indonesia .... 6
B. Perkembangan Sektor “Off-Farm” dalam Perekonomian
Pedesaan................................................................................... 8
C. Tipologi Industri Kecil............................................................. 12
D. Siklus Hidup Industri Kerajinan Kulit Pasca Gempa............... 14
E. Peranan Pemerintah dalam Pengembangan Dunia Usaha
Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat........................................ 18
F. Penelitian yang Relevan........................................................... 23
G. Kerangka Pemikiran ................................................................ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 28
A. Jenis Penelitian......................................................................... 28
B. Lokasi Penelitian...................................................................... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 29
D. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 30
E. Variabel Penelitian ................................................................... 31
F. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data .......................... 34
G. Teknik Analisis Data................................................................ 35
BAB IV. GAMBARAN UMUM .................................................................. 38
A. Diskripsi Lokasi Penelitian ...................................................... 38
B. Deskripsi Industri Kerajinan .................................................... 49
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 52
A. Analisis Data ............................................................................ 52
B. Pembahasan.............................................................................. 98
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 114
A. Kesimpulan .............................................................................. 114
B. Saran......................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 119
LAMPIRAN .................................................................................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Daftar Gambar
Gambar 1. Tahap-tahapan Siklus Bisnis .......................................................... 15
Daftar Tabel
Tabel 4.1. Jumlah Gedung, Guru dan Murid di Desa Wukirsari ................ 46
Tabel 4.2. Jumlah Gedung, Guru dan Murid di Desa Sabdodadi................ 48
Tabel 5.1. Jumlah Perajin Tatah Wayang ................................................... 52
Tabel 5.2. Jumlah Perajin Kulit................................................................... 53
Tabel 5.3. Jumlah Tenaga Kerja Kerajinan Tatah Wayang ........................ 54
Tabel 5.4. Jumlah Tenaga Kerja Pada Industri Tas dan Sepatu Kulit......... 55
Tabel 5.5. Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang Sebelum Gempa 56
Tabel 5.6. Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang 4 Bulan Sesudah Gempa.......................................................................... 57
Tabel 5.7. Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang 8 Bulan Sesudah Gempa.......................................................................... 58
Tabel 5.8. Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang 12 Bulan Sesudah Gempa.......................................................................... 59
Tabel 5.9. Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa ......................................................................... 60
Tabel 5.10. Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit 4 Bulan Sesudah Gempa ............................................................ 61
Tabel 5.11. Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit 8 Bulan Sesudah Gempa ............................................................ 61
Tabel 5.12. Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit 12 Bulan Sesudah Gempa .......................................................... 62
Tabel 5.13. Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa ........................................................................................ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 5.14. Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang 4 Bulan Sesudah Gempa.......................................................................... 65
Tabel 5.15. Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang 8 Bulan Sesudah Gempa.......................................................................... 66
Tabel 5.16. Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang 12 Bulan Sesudah Gempa.......................................................................... 66
Tabel 5.17. Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ................................................................. 71
Tabel 5.18. Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ............................................................................. 73
Tabel 5.19. Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ............................................................................. 75
Tabel 5.20. Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ................................................................. 77
Tabel 5.21. Nilai Produksi Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah)..................................................... 79
Tabel 5.22. Perkembangan Nilai Produksi Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 80
Tabel 5.23. Perkembangan Nilai Produksi Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 81
Tabel 5.24. Perkembangan Nilai Produksi Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 83
Tabel 5.25. Keuntungan yang Diperoleh Industri Kerajinan Tata Wayang Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah)..................................................... 85
Tabel 5.26. Perkembangan Keuntungan Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 5.27. Perkembangan Keuntungan Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 89
Tabel 5.28. Perkembangan Keuntungan Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 91
Tabel 5.29. Keuntungan yang Diperoleh Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah)............................ 93
Tabel 5.30. Perkembangan Keuntungan Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 94
Tabel 5.31. Perkembangan Keuntungan Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 95
Tabel 5.32. Perkembangan Keuntungan Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah) ........................................................................................ 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara ................................................................. 121
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian.................................................................... 122
Lampiran 3. Daftar Perajin Kulit .................................................................... 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi harus diarahkan pada peningkatan pendapatan
masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial.
Dalam rangka itu perlu diberikan perhatian kepada usaha kecil dan tradisional
serta golongan lemah pada umumnya.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi ada beberapa
masalah pembangunan. Salah satu masalah pembangunan yang mendesak
untuk dipecahkan oleh pemerintah adalah menciptakan lapangan kerja bagi
rakyat khususnya yang hidup di daerah pedesaan yang merupakan tempat
tinggal mayoritas penduduk Indonesia. Jumlah penduduk pedesaan yang terus
meningkat, pemilikan tanah yang tidak merata, hal tersebut mengakibatkan
timbulnya masalah pengangguran di masyarakat. Di antara mereka banyak
yang lari ke kota untuk mencari pekerjaan. Akibatnya banyak di antara mereka
yang tidak mendapatkan pekerjaan dan akhirnya menganggur dan hal tersebut
akan menjadikan timbulnya masalah pengangguran di kota dan jumlah orang
miskin di kota akan bertambah (Soetrisno, 1993 : xix).
Pemerintah menyadari hal itu dan berusaha mengatasinya. Salah satu
cara yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatasinya adalah dengan
mengembangkan industri kecil pedesaan. Hal tersebut dimaksudkan agar
memenuhi kesempatan kerja penduduk desa dan memperkecil laju arus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
urbanisasi. Untuk mengembangkan industri kecil tersebut pemerintah telah
memberikan berbagai fasilitas mulai dari perkreditan sampai pemasaran.
Industri kerajinan kulit merupakan industri kecil dan rumah tangga
dimana industri tersebut diselenggarakan oleh rumah tangga. Industri
kerajinan kulit cukup memberikan sumbangan yang besar terhadap
pembangunan ekonomi. Industri kerajinan kulit mampu menyerap tenaga kerja
yang cukup banyak akibat dari kelebihan tenaga kerja dari sektor ekonomi.
Perajin kulit tidak hanya orang dewasa saja karena juga industri kerajinan
rumah tangga, tidak sedikit anak-anak usia sekolah yang sepulang sekolah
membantu orang tua mereka menghasilkan kerajinan kulit. Industri kulit
mampu menambah penghasilan keluarga. Misalnya untuk kerajinan wayang,
per wayang dapat diciptakan sekitar tiga hari tergantung ukurannya dengan
harga Rp10.000,- sampai Rp1.000.000,- tergantung bahan dengan luasnya,
waktu pembuatan dan rumitnya penggarapan.
Pasar kerajinan kulit belakangan lesu akibat gempa 27 Mei 2006 yang
lalu (Minggu Pagi, 2006). Sejak bom Bali tahun 2002 lalu omzet penjualan
mereka sudah mengalami penurunan dan belum membaik ditambah dengan
adanya gempa bumi sehingga industri kerajinan kulit semakin terpuruk.
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa menyebabkan rusaknya sebagian besar
sarana produksi, sehingga kerajinan-kerajinan yang siap untuk dijual maupun
bahan baku dan juga peralatan-peralatan yang ada di dalamnya ikut rusak.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan semenjak gempa tak ada atau jumlah
kedatangan turis mancanegara mengalami penyusutan dan mereka tak lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendapat pesanan sehingga hanya memproduksi sedikit dan menyelesaikan
sisa pesanan. Maka untuk tetap dapat bertahan para perajin lebih
berkonsentrasi ke pasar domestik seperti pengirimam ke Solo, Semarang,
Jakarta dan Surabaya. Untuk memproduksi lebih banyak lagi para perajin
mengalami kesulitan modal dan pemasaran. Dari data yang ada 1.547 UKM di
DIY dari sekitar 3.000 UKM mengalami kelumpuhan sehingga sekitar 8.280
orang terancam kehilangan pekerjaan, dan peralatan yang mengalami
kerusakan yang cukup parah mencapai 800 unit UKM. (Minggu Pagi, 2006)
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah Umum
Bagaimana perkembangan industri kerajinan kulit sebelum gempa dan
sesudah gempa ?
2. Rumusan Masalah Khusus
a. Bagaimana perkembangan industri kerajinan tatah wayang sebelum
gempa dan sesudah gempa ?
b. Bagaimana perkembangan industri kerajinan tas kulit dan sepatu kulit
sebelum gempa dan sesudah gempa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu diberikan batasan agar tidak meluas ke
objek lain yaitu hanya meneliti masalah perkembangan jumlah perajin, jumlah
tenaga kerja, jangkauan pemasaran, jalur distribusi, volume penjualan dan
keuntungan sebelum dan sesudah gempa di wilayah Kabupaten Bantul.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah perajin sebelum dan
sesudah gempa
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum
dan sesudah gempa
3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jangkauan pemasaran sebelum
dan sesudah gempa
4. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jalur distribusi sebelum dan
sesudah gempa
5. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan volume produksi sebelum dan
sesudah gempa
6. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keuntungan sebelum dan
sesudah gempa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi masukan
pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang diambil untuk
memajukan industri kerajinan kulit.
2. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis terutama mengenai industri kecil serta meningkatkan kemampuan
melakukan penulisan tentang kerajinan dan industri kecil dan rumah
tangga.
3. Bagi Perajin
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan agar para perajin tersebut dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihannya sehingga dapat mengusahakan
jalan keluar untuk mengatasi kekurangan yang terjadi dan agar dapat
meningkatkan hasil yang lebih baik.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan memberikan inspirasi tentang kerajinan dan industri kecil
khususnya bagi adik-adik yang ada di Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
dan penelitianini dapat dijadikan tambahan dokumen kepustakaan
mengenai industri kecil.
5. Bagi peneliti lain, yang berniat meneliti dalam bidang kerajinan dan
industri kecil, diharapkan dapat menjadi bahan referensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sumbangan Industri Kecil dalam Perekonomian Indonesia
Sumbangan industri kecil dalam perekonomian Indonesia sangat besar,
di antaranya dalam penciptaan kesempatan kerja sehingga mampu untuk
mendorong kemajuan perekonomian pedesaan. Menurut Mubyarto, peran
industri kecil dan kerajinan rumah tangga :
1. Memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk pedesaan yang pada
umumnya tidak bekerja secara penuh.
2. Memberikan tambahan pendapatan bagi pekerja dan bagi anggota keluarga
yang lain.
3. Dalam beberapa hal mampu memproduksi barang-barang keperluan
penduduk setempat dan daerah sekitarnya secara lebih efisien dan lebih
murah dibanding industri besar.
Peran industri kecil dalam perekonomian Indonesia yang lain adalah :
1. Jembatan penghubung antara sektor tradisional dan proses modernisasi
dalam tata perekonomian yang berlaku.
2. Sebagai lembaga pendidikan dan latihan dunia usaha, karena sektor ini
berfungsi sebagai coba-coba.
3. Penunjang sektor ekonomi yang lain (pertanian).
4. Menaikkan pendapatan masyarakat. Misal untuk industri tatah wayang, per
wayang dapat dikerjakan dalam waktu 3 hari dengan harga 10.000 sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dengan 1.000.000 tergantung bahan, tingkat kesulitan penatahannya dan
ukuran wayang. Hal tersebut tentu saja dapat menambah penghasilan
penduduk desa tersebut.
5. Meningkatkan ekspor. Nilai ekspor kerajinan di Kabupaten Bantul cukup
tinggi, yaitu pada tahun 2005 mencapai $ 53,2 juta dan tahun 2006
mencapai $ 42,62 juta.
6. Memperkecil laju arus perpindahan penduduk ke kota. Perpindahan
penduduk ke kota salah satunya disebabkan karena kurangnya pekerjaan di
desa, dengan adanya industri kecil di pedesaan dapat mengurangi laju
perpindahan penduduk ke kota, misalnya industri kecil keramik Kasongan
Bantul saja pada tahun 2005 mampu menyerap 2.883 tenaga kerja dan
untuk seluruh Kabupaten Bantul kurang lebih 8.280 perajin (Minggu Pagi,
2006).
Di samping hal-hal tersebut di atas, pengembangan industri kecil juga
menitikberatkan pada pertimbangan-pertimbangan pemanfaatan, yaitu (Irsan
Azhari, 1986) :
1. Menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatif
murah.
2. Industri kecil mempunyai kedudukan melengkapi industri besar dan sedang
karena industri kecil menghasilkan produk yang relatif mudah dan sederhana
yang pada umumnya tidak dihasilkan oleh industri besar dan sedang.
3. Industri kecil turut mengambil peranan dalam meningkatkan tabungan
domestik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Perkembangan Sektor “Off-Farm” dalam Perekonomian Pedesaan
Kegiatan off farm atau non pertanian di pedesaan yaitu kegiatan yang
mengacu pada kegiatan non pertanian yang menghasilkan pendapatan bagi
rumah tangga dan anggota rumah tangga pedesaan tanpa memperhatikan
apakah rumah tangga tersebut memiliki usaha tani atau tidak (Evers, 1988).
Jadi kegiatan non pertanian tidak termasuk pekerjaan pertanian pada usaha
tani atau perkebunan tetapi termasuk kegiatan lain yang berkenaan dengan
produksi pertanian itu sendiri seperti produksi, suplai input pertanian,
transport dan pengolahan hasil. Kegiatan yang menghasilkan pendapatan di
luar desa dari anggota rumah tangga pedesaan yang bermigrasi secara
musiman atau sirkuler ke daerah perkotaan termasuk juga kegiatan non
pertanian atau off farm. Dengan demikian, kegiatan non pertanian atau off
farm adalah semua kegiatan yang menghasilkan pendapatan bagi rumah
tangga dan anggota rumah tangga pedesaan, tidak termasuk pekerjaan
pertanian pada usahatani baik di desa maupun di kota.
Perkembangan sektor off farm, berawal dari perubahan dari struktur
agraris-tradisional menjadi industrial-modern. Perubahan struktur tersebut
mempunyai tiga wajah :
1. Sumbangan sektor pertanian secara relatif akan merosot, sedangkan sektor
lain semakin besar peranannya dalam produksi nasional.
2. Mereka yang bekerja di sektor pertanian secara absolut jumlahnya bisa
meningkat namun presentasenya dalam jumlah lapangan kerja keseluruhan
menurun dan bagian yang bekerja di sektor lain meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Sifat produksi disemua bidang akan berubah sifatnya yaitu lebih bersifat
industrial.
Di Indonesia juga terjadi pergesaran pekerja dari sektor pertania ke
sektor non pertanian, walaupun sebagaian besar penduudk Indonesia masih
tetap bekerja di sektor pertanian. Pergeseran proporsi angkatan kerja dari
sektor pertanian ke luar pertanian di Indoensai disebabkan oleh:
1. Adanya tekanan dari sektor pertanian yaitu dengan meleusanya
penggunaan tehnologi baru dan mekanisme di bidang pertanian.
2. Sektor tersier mengalami pertumbuhan pesat terutama di perkotaan seiring
meningkatnya proyek-proyek pemerintahan dalam mengembangkan sarana
dan fasilitas, kegiatan ini akan merangsang pertumbuhan kesempatan kerja
terutama sektor pembangunan.
3. Adanya perubahan aspirasi generasi mudah pedesaan terutama yang
berpendidikan, ada kecenderungan mereka enggan bekerja di sektor
pertanian karena dianggap berstatus rendah.
Kegiatan non pertanian (off farm) dalam perekonomian sangat penting,
karena peluang kerja non pertanian dapat digunakan untuk menanggulangi
masalah-masalah yang terjadi di pedesaan, di antaranya yaitu adanya
kelebihan pekerja dan di sisi lain kurangnya peluang kerja di pedesaan karena
sempitnya kepemilikan luas tanah dan lamanya menunggu waktu panen
mereka untuk menganggur. Alasan rumah tangga pedesaan melibatkan diri
pada pekerjaan off farm antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Usaha pertanian memerlukan masa menunggu yang cukup lama,
sedangkan dilain pihak pengeluaran keluarga berlangsung terus sehingga
suatu pendapatan lain yang lebih kontinu dari sektor pertanian diperlukan
untuk mencukupi pendapatan.
2. Mengurangi risiko ketidakpastian pendapatan dari pertanian karena
kegagalan panen yang disebabkan oleh hama penyakit, kekeringan, banjir
maupun kendala lain.
3. Pendapatan dari sektor pertanian kurang mencukupi.
Cara memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri biasanya
dilakukan dengan menarik anggota keluarga pemilik usaha yang bersangkutan.
Sering kali dijumpai dalam suatu industri kecil seluruh anggota keluarga
adalah tenaga kerja dan mereka tidak diupah karena merupakan hasil usaha
bersama keluarga dan hasilnya pun dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
Biasanya dalam industri rumah tangga berlaku pola seperti itu, tetapi ada yang
ambil tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi usaha. Dalam hal ini sistem
kekerabatan pun tetap harus diutamakan sebagai ciri usaha rumah tangga.
Peluang kerja non pertanian (off farm) mempunyai fungsi-fungsi dalam
pengembangan pedesaan, yaitu :
1. Mempunyai daya untuk menciptakan peluang kerja bagi pekerja pedesaan
tanpa dukungan modal yang besar.
2. Berkemampuan merangsang pertumbuhan ekonomi pedesaan karena
kegiatan non pertanian (off farm) dapat bertindak sebagai sumber
penghasilan utama untuk rumah tangga miskin. Peluang kerja non
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pertanian mempunyai efek jalinan yang kuat pada pengembangan
pertanian dan industri.
3. Pengembangan pekerjaan non pertanian (off farm) di pedesaan diharapkan
mampu menahan arus migrasi ke kota.
Masyarakat di Kabupaten Bantul sebagian besar bekerja sebagai petani
yaitu sebanyak 381.260 jiwa dan sebagian besar dari mereka memanfaatkan
waktu senggang mereka, ketika menunggu waktu panen, dengan
menghasilkan barang-barang kerajinan yang laku dijual untuk menambah
penghasilan mereka. Kemampuan menghasilkan barang-barang kerajinan
tersebut diperoleh secara turun-temurun: sebagai contoh kerajinan tatah
wayang di Desa Pucung Imogiri Bantul sebagian besar masyarakatnya bekerja
sebagai perajin tatah wayang. Kebanyakan perajinnya mempunyai kecakapan
dan teknik yang diturunkan dari generasi tua ke generasi muda dalam
lingkungan keluarga mereka, tidak jarang setiap pulang sekolah banyak anak
kecil menatah wayang (Minggu Pagi, 23 April 2006).
Di Kabupaten Bantul sektor off farm berkembang cukup pesat, hal
tersebut terlihat dari 80% perajin di DIY berasal dari Bantul dan 60% nilai
ekspor kerajinan di Propinsi DIY juga dari UKM Bantul dengan realisasi
ekspor di DIY sampai dengan April 2006 mencapai 42,67 US $. Dengan
banyaknya jumlah perajin dan besarnya nilai ekspor UKM di Kabupaten
Bantul akan mengurangi surplus (pengangguran) tenaga kerja produktif dan
juga menambah penghasilan perajin untuk mencukupi kebutuhan hidup yang
disebabkan karena pendapatan dari sektor pertanian dirasakan kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Tipologi Industri Kecil
1. Pengertian Industri Kecil
Pembagian industri kecil bersumber dari BPS, berdasarkan skala
perusahaan di Indonesia menghasilkan kelompok-kelompok industri
(Purwanti, 1981 : 406-420) :
a. Industri besar : unit usaha yang menyerap tenaga kerja 100 orang atau
lebih.
b. Industri sedang : unit usaha yang menyerap tenaga kerja 20 sampai
dengan 99 orang
c. Industri kecil dan rumah tangga : unit usaha yang menyerap tenaga
kerja 15 sampai dengan 19 orang
Menurut Heijrahman Ranupandoyo (1974), pengertian industri
pedesaan adalah :
a. Industri yang diusahakan terutama oleh rakyat pedesaan.
b. Menjadi sumber penghidupan baik bersifat sampingan maupun pokok
di luar kegiatan perekonomian.
Sedangkan menurut Mubyarto, industri kecil adalah industri
berskala kecil dan industri rumah tangga yang diusahakan terutama untuk
menambah pendapatan keluarga.
2. Ciri-ciri industri kecil
Ciri-ciri industri kecil menurut Mubyarto (1979) adalah :
a. Menggunakan modal yang relatif kecil.
b. Bersifat padat karya.
c. Sederhana dalam peralatan dan proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Bahan dasarnya umumnya diperoleh dari desa setempat/desa.
e. Sebagian besar pekerjaannya sambilan untuk menambah pendapatan
keluarga.
f. Tak mempunyai ijin usaha.
g. Tak menuntut tingkat keterampilan dan pendidikan khusus, sehingga
secara luwes dapat menyerap bermacam-macam tingkat pendidikan
tenaga kerja.
h. Sebagian pekerjaannya dikerjakan oleh tangan.
i. Tak ada peraturan penggajian yang baik.
Industri kerajinan kulit di Kabupaten Bantul merupakan industri kecil
dimana masing-masing sentra kerajinan kulit di Kabupaten Bantul para
perajinnya adalah penduduk desa dan merupakan sumber penghasilan
sampingan maupun pokok di luar kegiatan pertanian atau merupakan industri
berskala kecil atau industri rumah tangga yang diusahakan terutama untuk
menambah pendapatan keluarga.
Berdasarkan ciri-cirinya industri kerajinan kulit di Kabupaten Bantul
menggunakan model yang relatif kecil dan bersifat padat karya, semua
anggota keluarga membantu membuat kerajinan tersebut. Peralatan yang
digunakan dan prosesnyapun sederhana, para perajin pada umumnya memilih
ketrampilan tersebut karena keturunan bukan dengan pendidikan khusus. Hasil
kerajinan tersebut biasanya dibuat dengan tangan tanpa mesin dan tidak ada
pekerjaan yang pasti karena para perajin biasanya dalam 1 keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
D. Siklus Hidup Industri Kerajinan Kulit Pasca Gempa
Siklus bisnis terjadi apabila aktivitas perekonomian mengalami
percepatan ataupun mengalami perlambatan. Fluktuasi-flusktuasi kegiatan
ekonomi (pasang surut kegiatan ekonomi) dirasakan terutama di negara-
negara industri tetapi Indonesia juga merasakannya, paling tidak ikut
mengalami akibat-akibatnya misalnya melalui ekspor-ekspor. Gejala pasang
surut kegiatan ekonomi sudah dikenal sejak masa revolusi industri dan
menjadi salah satu alasan bagi Karl Marx untuk meramalkan hancurnya sistem
ekonomi kapitalis. Pada jaman dulu orang menerima saja gejala pasang
surutnya ekonomi sebagai hal yang tidak dapat dihindarkan. Tetapi terutama
sejak krisis dunia pada tahun 1930-an yang dikenal dengan nama The Great
Depresion, para ahli ekonomi mulai mempelajari gejala naik turunnya
kegiatan ekonomi tersebut dan mencari jalan bagaimana mengatasi paling
tidak meredakan kegoncangan tersebut.
Siklus bisnis adalah satu lompatan dalam output, pendapatan dan
kesempatan kerja nasional secara total, yang biasanya berlangsung selama satu
periode yang terdiri dari 2 sampai 10 tahun dan ditandai oleh ekspansi atau
kontraksi dalam berbagai sektor perekonomian (Samuelson, 1994 : 280). Para
analis modern membagi siklus ke dalam beberapa tahapan. “Masa-masa
puncak (peaks)” dan “lemah (troughs)” menandakan titik balik dari setiap
siklus, sementara “resesi” dan “ekspansi” merupakan tahapan-tahapan
utamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 1 Tahap-tahapan Siklus Bisnis
Tahapan-tahapan siklus bisnis (Gilarso, 1991 : 396) :
Ekspansi (pertumbuhan cepat)
Karena dorongan “stater” kegiatan ekonomi meningkat. Stater yaitu suatu
perubahan ekonomi yang cukup kuat untuk menimbulkan atau memancing
suatu reaksi dari masyarakat khususnya dunia bisnis, yang dapat berfungsi
sebagai stater ada bermacam-macam, misalnya penemuan-penemuan baru
(kereta api, mobil, listrik, kapal terbang, komputer, chips, tenaga atom atau
nuklir), perubahan teknologi pertanian, penemuan bahan tambang dan
faktor-faktor eksternal seperti perang (perang Korea), revolusi, cuaca
maupun faktor alam. Karena permintaan masyarakat kuat dan jumlah
penjualan meningkat, para pengusaha atau perajin memperluas usahanya.
Resesi (kemunduran atau kelesuan)
Kegiatan ekonomi mulai mengalami kemunduran, setidak-tidaknya sudah
tidak tumbuh. Ada perusahaan yang macet atau rugi terutama di sektor
industri dasar. Reaksi bermula pada satu masa puncak dan berakhir pada
satu titik lembah.
Persen
Ekspansi
Puncak
Resesi Pemulihan
Lembah
Waktu
Garis Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pemulihan
Kegiatan ekonomi sudah mulai normal kembali. Penjualan sudah mulai
bertambah naik dan harga mulai naik sehingga ada dorongan untuk
menghidupkan kembali kegiatan produksi.
Siklus bisnis merupakan ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas
ekonomi yang tidak teratur (Paul Samuelson, 1994 : 282). Tidak ada dua
siklus bisnis mempunyai pola yang sama. Tak ada rumus yang pasti yang
dapat digunakan untuk memperkirakan lama dan saat terjadinya suatu siklus
bisnis. Meskipun siklus bisnis yang tidak kembar identik tetapi antara siklus-
siklus tersebut terdapat juga beberapa persamaan sifat.
Pada umumnya siklus bisnis terjadi sebagai akibat dari pergeseran
permintaan agregat. Meskipun interpretasi utama terhadap siklus bisnis dilihat
dari perubahan permintaan agregat tetapi para ahli menggolongkan teori-teori
yang ada menjadi 2 kategori yaitu eksternal dan internal. Teori eksternal
menyatakan bahwa akar siklus bisnis yang terletak pada fluktuasi sesuatu hal
yang berada di luar sistem ekonomi. Misalnya disebabkan oleh perang,
revolusi, pemilihan umum, penemuan tambang, pertumbuhan penduduk,
migrasi, penemuan lahan dan sumber daya, perkembangan ilmu dan
pengetahuan, inovasi dan teknologi, bahkan juga panasnya sinar matahari
ataupun cuaca atau faktor-faktor yang berasal dari alam. Teori internal
menyatakan bahwa mekanisme yang terdapat di dalam sistem ekonomi itu
sendiri yang akan menimbulkan terjadinya siklus bisnis. Dalam pendekatan
ini, setiap ekspansi akan menyebabkan reaksi dan kontraksi, dan setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kontraksi akan menyebabkan pula pemulihan dan ekspansi ekonomi dalam
satu rangkaian yang bersifat quasi-reguler dan berkurang.
Siklus bisnis kerajinan kulit sempat mengalami kemunduran yang
disebabkan oleh gempa bumi yang melanda Kabupaten Bantul 27 Mei 2006
lalu. Hal tersebut dapat dimasukkan kesalah satu teori penyebab eksternal
dalam taori siklus bisnis yaitu akar siklus bisnis terletak pada fluktuasi sesuatu
hal yang berada di luar sistem ekonomi yang di sini adalah berakar dari alam
yaitu gempa bumi. Gempa bumi 27 Mei 2006 lalu mengakibatkan rusaknya
sarana prasarana produksi dan kegiatan produksipun sempat berhenti untuk
sementara waktu sampai pulih atau diperbaikinya sarana prasarana yang rusak
dan sampai adanya dana atau modal baru untuk melakukan kegiatan produksi
karena para perajin harus mulai dari awal lagi untuk menjalankan usahanya.
Kemunduran industri kerajinan kulit tersebut juga terlihat dari
penurunan nilai ekspor keseluruhan di Kabupaten Bantul setelah gempa bumi
27 Mei 2006 lalu. Pada tahun 2005 nilai ekspor Kabupaten Bantul mencapai
$ 53,2 juta dan pada akhir tahun 2006 mengalami penurunan dan hanya
mencapai $ 42,67 juta. Para perajin kerajinan kulit di Kabupaten Bantul
tidak terpuruk oleh kondisi tersebut, mereka segera bangkit kembali
membangun usahanya yaitu dengan memperbaiki sarana prasarana produksi
yang rusak dan mulai memproduksi kerajinan kulit kembali dengan modal
yang terbatas dan sarana prasarana yang seadanya. Pemerintahanpun telah
berupaya membantu para perajin untuk bangkit kembali, salah satunya
dengan memberikan bantuan dana. Pemerintahan mengalokasikan dana untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
seluruh kerajinan sebesar Rp. 47,33 milyar dan untuk kerajinan kulit sendiri
mendapat dana sebesar 12,7 milyar. Dalam pengadaan dana perbankan pun
membantu para perajin kecil dengan kemudahan-kemudahan dalam pemberian
kredit dan penangguhan angsuran pinjaman bagi para korban gempa bumi 7
Mei 2006 lalu.
Industri kerajinan kulit sempat mengalami kemunduran karena gempa
27 Mei 2006 lalu yang melumpuhkan kegiatan produksi akibat rusaknya
sarana prasarana pendukung yang dalam siklus bisnis digambarkan menurun
dari titik puncak ke titik lembah dan sesudah beberapa saat mengalami
kelumpuhan dan kegiatan produksi berhenti untuk sementara. Para perajin
kembali berusaha mengembangkan usaha kembali dengan bantuan pemerintah
dan swasta sehingga perekonomian kembali bangkit. Hal tersebut dalam siklus
bisnis tergambar dalam tahap pemulihan yaitu dari titik lembah merangkak
naik kembali ke titik puncak.
E. Peranan Pemerintah dalam Pengembangan Dunia Usaha Industri Kecil
dan Kerajinan Rakyat
Dunia usaha di Indonesia mempunyai peranan dan kedudukan yang
sangat penting. Selain sebagai sumber penghasilan masyarakat juga
merupakan sumber kesempatan kerja bagi sebagian besar penduduk. Dalam
rangka pembangunan nasional, maka dunia usaha perlu dikembangkan, sebab
dunia usaha di Indonesia belum berkembang sebagaimana mestinya. Banyak
pula hambatan yang masih harus di atasi untuk mengembangkan usaha
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Untuk mengembangkan dunia usaha, maka dalam Repelita
direncanakan beberapa kebijaksanaan dan langkah-langkah untuk
pengembangan dunia usaha. Kebijaksanaan dan langkah-langkah yang diambil
pemerintah, antara lain :
1. Kebijaksanaan umum
a. Membantu para pengusaha untuk memperoleh dana atau modal
Mislanya dengan meningkatkan daya guna dan pelayanan sistem
perbankan, pengembangan pasar modal dan mendorong lembaga
keuangan non-bank agar membantu menyediakan dana untuk
keperluan investasi.
Gempa bumi 27 Mei 2006 lalu berdampak parah terhadap sektor-
sektor dalam perekonomian. Kerugian pada sektor produktif
diperkirakan sebesar 30% dari jumlah seluruh kerugian karena gempa.
Banyak UKM yang rusak sedangkan para pelaku kegiatan ekonomi
tidak mampu membangun dan mengembangkan usahanya yang hancur
karena gempa. Oleh karena itu, pemerintah dan perbankan DIY bekerja
sama dalam pendanaan atau pengadaan modal di antaranya dengan
penjadwalan ulang utang di bank, pinjaman baru untuk modal kerja
dan tempat sementara untuk bekerja kembali.
b. Membantu para pengusaha meningkatkan mutu hasil produksi
Langkah yang diambil pemerintah untuk meningkatkan mutu hasil
produksi di antaranya dengan memberi perlindungan yang wajar bagi
produsen dalam negeri, menunjang usaha peningkatan efisiensi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan pemasaran dan juga mengusahakan kemudahan ekspor barang non
migas.
Beberapa saat setelah gempa bumi 27 Mei 2006 lalu pengurus
Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Propinsi DIY dan
Dinas Perdagangan dan Perindutrian Propinsi DIY pada tanggal 20
sampai dengan tanggal 24 Juni 2006 melakukan promosi dan
mengikuti pameran Dagang Enterprise Asia di Malaysia dalamr angka
mempromosikan dan membantu pemasaran industri kerajinan DIY dan
juga membuktikan di mata dunia bahwa industri kerajinan di Jogja
tetap eksis.
c. Menyediakan prasarana produksi yang membantu menekan biaya
produksi untuk meningkatkan daya saing
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah di antaranya dengan
pengembangan sistem perhubungan, jalan raya, jalan lokal, rel kereta
api, pelayanan perintis, listrik masuk desa dan juga pengembangan
lembaga pemasaran seperti trading house.
Gempa bumi 27 Mei 2006 selain merusak sarana prasarana produksi
juga rusaknya sarana perhubungan seperti jalan raya yang rusak, listrik
yang rusak dan sentra-sentra industri yang roboh. Untuk itu pemerintah
sesegera mungkin memperbaiki sarana perhubungan tersebut untuk
memperlancar saluran distribusi.
d. Meningkatkan daya guna administrasi pemerintahan, khususnya yang
menyangkut sistem perijinan dan pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Pendidikan kejuruan dan ketrampilan dengan kursus, penataran dan
sebagainya
f. Memperbaiki sistem informasi pasar dan informasi lain yang perlu
untuk dunia usaha, calon penanam modal dan pengusaha yang tengah
membangun atau memperluas pasar
Langkah yang sudah diambil pemerintah di antaranya dengan
mengikutkan UKM dan kerajinan rakyat pada pameran-pameran di
luar negeri, sebagai contoh mengikutkan UKM DIY di pameran
Dagang Enterprise Asia di Malaysia untuk mempromosikan UKM
DIY dan membuktikan UKM DIY tetap eksis pasca gempa 27 Mei
2006 lalu.
2. Khusus untuk dunia usaha industri kecil dan kerajinan rakyat
Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk mengembangkan
industri kecil dan kerajinan rakyat, antara lain dengan :
a. Bantuan perangkat lunak dan perangkat keras
- Perangkat lunak meliputi : bantuan dalam hal manajerial,
keusahawanan, ketrampilan teknis, konsultasi dan informasi.
- Perangkat keras meliputi : penyediaan bahan baku, bahan
penolong, desain mesin atau peralatan untuk peningkatan mutu dan
ragam produksi.
b. Peningkatan sarana pendidikan dan latihan industri
c. Dikembangkan unit informasi, seperti informasi pasar, informasi
usaha, informasi kebijakan pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Didirikan pusat pelayanan industri kecil diberbagai propinsi dan
diberbagai daerah tingkat II yang dilengkapi dengan unit pelayanan
teknis. Dalam hal ini pemerintah membentuk Dekranasda (Dewan
Kerajinan Nasional Daerah)
Industri kerajinan rakyat yang akan dikembangkan terutama
industri dan kerajinan yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Industri tersebut banyak menyerap tenaga kerja
b. Hasil produksinya dapat memenuhi kebutuhan rakyat banyak
c. Berkaitan dengan pembangunan sektor ekonomi lainnya
d. Hasilnya mempunyai prospek untuk diekspor
Industri kerajinan kulit di Bantul mampu menyerap banyak tenaga
kerja. Kerajinan kulit tatah sungging di Pucung Wukirsari Bantul saja dari
230 KK atau 800 orang yang menghuni Dusun Pucung, 80% bekerja
sebagai perajin kulit. Hasil produksi kerajinan kulit dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat banyak, seperti misalnya hasil kerajinan kulit yang
berupa tatah wayang dapat digunakan sebagai cendera mata, tas dan sepatu
dan sebagainya. Industri kerajinan kulitpun berkaitan dengan sektor
ekonomi lain, misalnya industri tas dan sepatu bekerja sama dengan
industri lem, benang, pewarna dan penyamakan kulit. Hasil dari industri
kerajinan kulitpun sudah diekspor. Oleh karena hal tersebut pemerintah
tidak segan-segan untuk membantu pengembangan industri kulit. Upaya
pemulihan dan pengembangan industri kulit pasca gempa, pemerintah juga
membantu baik dari segi perbaikan sarana prasarana produksi, penyediaan
modal usaha sampai ke pemasaranpun pemerintah membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
F. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian oleh Octavianus Dwi Cahyono
Penelitian yang relevan dengan karya tulis ini berjudul “DAMPAK
RELOKASI KORBAN BENCANA ALAM GUNUNG MERAPI
TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT”
Studi Kasus : Relokasi Korban Bencana Alam Gunung Merapi Dusun
Sudimoro, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman
DIY Tahun 1998. Karya tulis tersebut disusun oleh Octavianus Dwi
Cahyono dari Universitas Sanata Dharma, tahun penelitian 1992.
Penelitian ini berisi tentang dampak relokasi korban bencana alam
gunung Merapi terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat dilihat dari
kepemilikan tanah sebelum dan sesudah relokasi, pendapatan masyarakat
sebelum dan sesudah relokasi, distribusi pendapatan masyarakat sebelum
dan sesudah relokasi, kesempatan memperoleh pekerjaan sebelum dan
sesudah relokasi, dan kesempatan untuk membuka usaha, sarana dan
prasaran kesehatan dan transportasi serta tamat pendidikan.
Penelitian ini merupakan studi perbandingan (comparative study)
dengan menggunakan analisis sebelum dan sesudah (before-after) yaitu
membandingkan 2 peristiwa yang berbeda dalam kelompok yang sama.
Dalam hal ini yang dibandingkan adalah keadaan sosial ekonomi
masyarakat setempat sebelum menempati rekolasi dan keadaan sosial
ekonomi sesudah menempati relokasi. Untuk luas kepemilikan tanah diuji
dengan uji beda Z, untuk jumlah pendapatan juga dengan uji beda Z, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
distribusi pendapatan digunakan analisis gini rasio dan yang lain
menggunakan bentuk pemaparan diskriptif.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan, sesudah
menempati daerah relokasi memberikan peningkatan terhadap luas
kepemilikan lahan dibanding sebelum menempati daerah relokasi.
Menempati daerah relokasi membawa dampak yang positif terhadap
pendapatan masyarakat yaitu pendapatan masyarakat meningkat,
membawa dampak positif juga terhadap distribusi pendapatan, kesempatan
memperoleh pekerjaanpun semakin beragam, semakin luas membuka
kesempatan berusaha, sarana dan prasarana kesehatan semakin baik,
sarana dan prasarana transportasi semakin mudah dan pendidikanpun
semakin meningkat.
2. Penelitian oleh Visia Dwianti Krisnani
Penelitian yang relevan dengan karya tulis ini berjudul
“PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DAN
KETERSEDIAANNYA FAKTOR-FAKTOR YANG DIDUGA IKUT
BERPENGARUH” Studi Kasus : Dusun Kasongan, Desa Bangun Jiwo,
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 1997-1999. Karya tulis tersebut disusun oleh Visia Dwianti
Krisnani dari Universitas Sanata Dharma, tahun penelitian 1995.
Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui tersedia tidaknya
faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan industri di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kasongan pada tahun 1997-1999 dan perkembangan industri kerajinan
gerabah di Kasongan tahun 1997-1999.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, expost facto dan
diskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara berstruktur
dan dokumentasi. Sampel menggunakan 25 pengusaha yang diperoleh dari
25% dari total populasi, yang meliputi pengusaha industri kecil dan
kerajinan. Tekniknya menggunakan propotional random sampling.
Analisis data menggunakan pendekatan tabel dan rata-rata geometrik atau
rata-rata ukur.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan, ternyata telah
tersedia faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri gerabah
yang meliputi bahan baku, produksi, tersedia alat transportasi yang mudah
dari lokasi produksi ke pasar, ada perbaikan peralatan, harga jual produksi
memberikan keuntungan tinggi, ada fasilitas kredit, ada pelatihan dan
bimbingan, ada koperasi dan ada jalur distribusi untuk memasarkan
dengan jangkauan lokal, regional dan ekspor. Dan terjadi perkembangan
industri kerajinan gerabah di Kasongan pada tahun 1997-1999, yaitu
dengan adanya peningkatan jumlah satuan usaha sebesar 4,79 per tahun,
ada peningkatan modal per unit sebesar 17,14% per tahun, ada
peningkatan volume produksi sebesar 20,59% per tahun, ada peningkatan
laba sebesar 11,39% per tahun dan ada peningkatan upah kerja sebesar
11,64% per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
G. Kerangka Pemikiran
Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan suatu masyarakat
adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Sebagai negara berkembang Indonesia belum mampu
menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baik dari segi pendapatan
maupun kesesuaian pekerjaan dengan keahlian. Sektor pertanian menimbulkan
pengangguran, salah satunya disebabkan oleh adanya pembagian lahan
pertanian yang semakin sempit dan lamanya menunggu waktu panen. Masalah
tersebut tidak dapat diatasi oleh industri modern karena industri modern masih
banyak tergantung oleh bahan baku dari luar negeri yang memerlukan biaya
mahal untuk membelinya. Untuk itu diperlukan berbagai kebijakan
pembangunan guna menunjang proses kearah yang lebih maju. Industri
merupakan salah satu pemecahan masalah pembangunan, karena industri kecil
mampu menyerap tenaga kerja produktif dan pada umumnya bahan baku
produksi industri kecil diperoleh dari daerah setempat. Dengan demikian
keberadaan industri kecil mengambil peran yang sangat penting dalam
masalah kesempatan kerja dan ketergantungan di negara berkembang.
Kerajinan kulit merupakan industri kecil tradisional dimana para
pekerjanya atau perajinnya berasal dari masyarakat desa setempat. Keahlian
para perajin pada umumnya diperoleh secara turun-temurun. Para perajin
membuat kerajinan tersebut pada umumnya digunakan untuk menambah
perekonomian keluarga yang dirasa kurang dari sektor pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pasar kerajinan kulit sempat mengalami kelesuan akibat gempa 27 Mei
2006 lalu. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa banyak peralatan-peralatan
yang digunakan untuk proses produksi mengalami kerusakan, sehingga proses
produksi sempat mengalami stagnasi atau berhenti. Karena berhentinya proses
produksi tersebut berpengaruh pula terhadap modal yang dimiliki perajin,
jumlah produksi, jumlah perajin dan pemasaran. Oleh karena banyaknya
pengaruh yang ditimbulkan oleh gempa terhadap proses produksi khususnya
permodalan, jumlah produksi, jumlah perajin dan pemasarannya. Maka
penulis bermaksud meneliti sejauhmana perbedaan kepemilikan modal
perajin, jumlah produksi, jumlah perajin, luas wilayah pemasaran dan
perkembangan organisasi (sentra produksi) sebelum gempa dan sesudah
gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Deskriptif
Teknik analisa data yang terbatas pada usaha mengungkapkan
suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya bersifat
mengungkapkan fakta yang bertujuan melukiskan atau memanfaatkan
peristiwa dari objek penelitian dengan tak menambah atau mengurangi
hasil penelitian.
2. Studi Kasus
Penelitian ini mengambil suatu daerah tertentu yang telah
ditentukan sebelumnya sebagai subjek penelitian dan hasil yang diperoleh
hanya berlaku pada subjek yang diteliti, sehingga tidak bisa
digeneralisasikan pada kasus lain di luar kasus tersebut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Kabupaten Bantul,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan sentra kerajinan kulit
yaitu Dusun Karangasem Wukirsari Imogiri dan Dusun Sabdodadi Manding
Bantul. Penelitian ini dilakukan antara bulan Mei 2007 sampai Juni 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat perajin kulit yang
ada di Kabupaten Bantul.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sampel diambil dari 15% dari masing-masing
sentra produksi kerajinan kulit. Sampel diambil 15% dengan beberapa
pertimbangan yaitu kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga
dan dana, dan penelitian perkembangan industri kerajinan kulit tersebut
dari segi waktu harus segera dilakukan. Selain itu sampel tersebut bersifat
homogen karena sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung dalam subjek
penelitian dalam populasi sama. (Suharsimi A, 1989: 107). Dalam
penelitian ini yang dijadikan sampel ada 49 perajin dimana jumlah tersebut
diperoleh dari 2 sentra industri kerajinan kulit yang ada di Kabupaten
Bantul yaitu Pucung yang merupakan sentra industri kulit tatah wayang
dengan total perajin 250 dan Manding yang merupakan sentra industri
kulit dengan total perajin berjumlah 70 perajin. Jumlah sampel tersebut
diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
Simple Random Sampling. Simple Random Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang diperoleh secara acak tanpa memperhatikan
strata, anggota populasi diagram homogen.
Adapun cara penentuan sampelnya adalah :
a. Sentra industri kerajinan kulit Pucung terdapat 250 perajin diambil
15% dari total populasi.
Jadi sampel yang diambil : 15% x 250 perajin = 38 orang
b. Sentra industri kerajinan kulit Mading terdapat 70 perajin. Diambil
15% dari total populasi.
Jadi sampel yang diambil : 15% x 38 perajin = 11 orang
Jadi total perajin = 38 orang + 11 orang
= 49 orang
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pemberi atau sumber informasi yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Subjek penelitiannya
adalah perajin kulit yang ada di Kabupaten Bantul.
2. Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah perbandingan omzet penjualan, luas
pemasaran dan perkembangan organisasi sebelum dan sesudah gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. Variabel Penelitian
1. Jumlah Perajin
Adalah banyaknya orang yang bekerja sebagai penghasil barang-barang
kerajinan kulit di Bantul. Banyaknya perajin yang ada dihitung dalam
jiwa.
Jumlah perajin termasuk data sekunder, dimana data sekunder
diperoleh dari literatur-literatur dan sumber-sumber tertulis yang relevan.
Untuk jumlah perajin dapat diperoleh dari Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta, selain itu pula data jumlah perajin diperoleh dari lapangan
secara langsung atau observasi lapangan.
2. Jumlah Tenaga Kerja
Adalah banyaknya orang yang bekerja sebagai buruh atau tenaga kerja,
pada industri kerajinan kulit di Bantul. Banyaknya tenaga kerja yang
terserap dihitung dalam jiwa.
3. Volume Produksi
Adalah banyaknya barang-barang hasil produksi yang dihasilkan oleh
industri kerajinan kulit. Dan besarnya volume produksi tersebut dihitung
dalam rupiah per bulan.
4. Keuntungan
Adalah jumlah pendapatan bersih yang diterima oleh para perajin sebagai
balas jasa atas usaha yang dilakukannya. Besarnya keuntungan yang
diterima dihitung dalam rupiah per bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Sebelum mengetahui besar kecilnya keuntungan insudtri kerajinan
kulit, terlebih dahulu diketahui besar kecilnya penerimaan total (TR)
dan biaya total (TC). Perbandingan selisih antara penerimaan total (TR)
dan biaya total (TC) akan menurunkan rugi atau laba industri kerajinan
kulit.
a. Biaya produksi : seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
barang disebut biaya total (total cost = TC). Biaya total ini terdiri dari :
1) Biaya tetap (fived cost = FC), yaitu biaya yang jumlahnya tetap
berapapun jumlah produksi. Misalnya sewa tanah, mesin, sewa
bangunan dan lain-lain.
2) Biaya variabel (variable cost = VC), yaitu biaya yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai (tergantung dari) besar kecilnya jumlah
produksi. Misalnya bahan baku pembantu dan lain-lain. Jadi biaya
total adalah biaya tetap (FC) ditambahn biaya variabel (VC).
b. Penerimaan total (total revenue = TR), yaitu jumlah seluruh
penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan hasil produksi (jumlah
produksi dikalikan harga).
c. Rugi atau laba
Rugi atau laba diperoleh dari perbandingan selisih antara penerimaan
total (TR) dan biaya total (TC)
TR – TC
• Rugi : total penerimaan lebih kecil dari total pengeluaran (total
biaya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
• Laba : total penerimaan lebih besar dari total pengeluaran (biaya
total.
• Impas : total penerimaan sama besar dengan total pengeluaran (total
biaya) atau dalam keadaan tidak rugi dan tidak untung
(laba)
5. Jalur Distribusi
Adalah suatu jalur atau saluran yang dilalui dalam pemindahan
penguasaan produk dari produsen sampai kepada konsumen. Jalur
distribusi tersebut ada dua yaitu :
a. Jalur langsung, yaitu produsen langsung menjual barang-barang hasil
produksinya kepada konsumen.
b. Jalur tidak langsung, yaitu produsen dalam menjual barang-barang
hasil produksinya kepada konsumen melalui pedagang atau agen.
Analisis untuk saluran distribusi tidak dapat dilakukan dengan uji beda.
Jalur distribusi adalah jalur
6. Jangkauan Pemasaran
Adalah luasnya daerah pemasaran hasil produksi.
Untuk menganalisis jangkauan pemasaran dapat menggunakan tabel-tabel.
Data yang diperoleh dari masing-masing sentra industri disajikan dalam
bentuk tabel untuk melihat kecenderungan-kecenderungan. Dari
kecenderungan-kecenderungan tersebut akan ditarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data primer
Data yang diperoleh dari subjek penelitian. Data primer diperoleh
dengan cara wawancara dan observasi langsung.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari literatur dan sumber tertulis yang relevan,
kemudian diolah sesuai keperluan.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Dalam usaha mengumpulkan data-data yang dicari, penulis
mengadakan wawancara secara langsung kepada masyarakat perajin
dengan cara mengajukan pertanyaan secara tersetruktur, yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu sebagai pedoman wawancara. Hal itu
dimaksudkan agar setiap pertanyaan mendapatkan jawaban yang
memuaskan.
b. Observasi langsung
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data di mana penulis
mengadakan pengamatan secara langsung sesuai dengan pedoman
observasi yang telah disusun terhadap gejala-gejala subjek yang
diteliti, seperti cara pembuatan wayang dan situasi lingkungan. Dalam
hal ini penulis mengumpulkan data pada subjek/responden sedang
melakukan kegiatan/usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan dokumen-dokumen
tertulis untuk melengkapi hasil observasi dan wawancara.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis sebelum dan sesudah (before-
after), yaitu membandingkan 2 peristiwa yang berbeda dalam kelompok yang
sama. Dalam hal ini yang dibandingkan adalah perkembangan industri
kerajinan kulit di Kabupaten Bantul sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12
bulan sesudah gempa bumi 27 Mei 2006.
1. Untuk perkembangan jumlah perajin, jumlah tenaga kerja dan jangkauan
pemasaran industri kerajinan kulit sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12
bulan sesudah gempa digunakan teknik analisis dengan mengumpulkan
data-data, dan data yang terkumpul akan disajikan dalam bentuk tabel-
tabel untuk melihat adanya kecenderungan-kecenderungan yang mungkin
terjadi dan kemudian mencoba mengambil kesimpulan.
2. Untuk menganalisis mengenai jalur distribusi sebelum dan 4 bulan, 8
bulan dan 12 bulan sesudah gempa bumi 27 Mei 2006. Jalur distribusi
adalah jalur-jalur yang menghubungkan barang produsen (kerajinan kulit)
yang telah siap dipasarkan atau disalurkan ke konsumen. Dimana untuk
menghubungkan produsen dan konsumen ini diperlukan perantara-
perantara. Adapun yang menjadi perantara adalah toko-toko kerajinan,
sentra industri, pedagang besar dan pedagang kecil yang memiliki fungsi
sama yaitu mendekatkan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Untuk perkembangan volume produksi dan keuntungan industri kerajinan
kulit sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa bumi 27
Mei 2006 dapat menggunakan rumus t-test. Statistik parametris yang
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata 2 sampel bila
datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test.
Rumus t-test (Sugiyono, 1999 : 119 – 122) :
t =
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
2
2
1
1
2
22
1
21
21
nS
nSr2
nS
nS
x-x
Keterangan :
1x : Rata-rata sampel 1
2x : Rata-rata sampel 2
S1 : Simpangan baku sampel 1
S2 : Simpangan baku sampel 2
S12 : Varians sampel 1
S22 : Varians sampel 2
r : Korelasi antara dua sampel
Ha : Ada perbedaan volume produksi industri kerajinan kulit sebelum
gempa, 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12
bulan sesudah gempa.
Ha : Ada perbedaan keutungan industri kerajinan kulit sebelum gempa, 4
bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12 bulan sesudah
gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Ho : Tidak ada perbedaan volume produksi industri kerajinan kulit
sebelum gempa, 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan
12 bulan sesudah gempa.
Ho : Tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan kulit sebelum
gempa, 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12
bulan sesudah gempa.
Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95%
atau taraf signifikan 5%. Dengan kriteria :
1. Apabila nilai t hitung ≤ tabel maka Ho diterima
2. Apabila nilai t hitung ≥ tabel maka Ho ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Diskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan didua tempat, yaitu Dusun Karangasem
Desa Wukirsari Imogiri dan di Dusun Manding Desa Sabdodadi Bantul.
a. Desa Wukirsari
1) Luas desa : 15385505 Ha
2) Batas wilayah :
a) Sebelah utara : Kecamatan Jetis dan Pleret
b) Sebelah selatan : Desa Imogiri dan Kecamatan Dlingo
c) Sebelah barat : Kecamatan Jetis
d) Sebelah timur : Kecamatan Dlingo
3) Kondisi geografis
a) Ketinggian tanah di permukaan laut : 50 M
b) Banyaknya curah hujan : 55 mm/tahun
c) Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai) : pegunungan
d) Suhu udara rata-rata : 27 oC
b. Desa Sabdodadi
1) Luas desa : 232.900 Ha
2) Batas wilayah :
a) Sebelah utara : Desa Timbulharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b) Sebelah selatan : Desa Patalan
c) Sebelah barat : Desa Trirenggo
d) Sebelah timur : Desa Sumberagung
3) Kondisi geografis
a) Ketinggian tanah di permukaan laut : 45 M
b) Suhu udara rata-rata : 32 oC
2. Kependudukan
a. Desa Wukirsari
1) Jumlah penduduk menurut :
a) Jenis kelamin
(1) Laki-laki : 7.330 orang
(2) Perempuan : 7.520 orang
Jumlah : 14.850 orang
b) Kepala keluarga : 3.557 KK
(1) WNI - Laki-laki : 7.330 orang
- Perempuan : 7.520 orang
Jumlah : 14.850 orang
2) Jumlah penduduk menurut agama atau penghayatan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
a) Islam : 14.647 orang
b) Kristen : 43 orang
c) Katolik : 150 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Jumlah penduduk menurut usia :
a) Kelompok pendidikan :
(1) 00 – 03 tahun : 840 orang
(2) 04 – 06 tahun : 767 orang
(3) 07 – 12 tahun : 1.870 orang
(4) 13 – 15 tahun : 1.544 orang
(5) 16 – 18 tahun : 1.040 orang
(6) 19 ke atas : 8.761 orang
b) Kelompok tenaga kerja
(1) 10 – 14 tahun : 2.175 orang
(2) 15 – 19 tahun : 2.149 orang
(3) 20 – 26 tahun : 2.205 orang
(4) 27 – 40 tahun : 3.325 orang
(5) 41 – 56 tahun : 2.871 orang
(6) 57 ke atas : 1.771 orang
4) Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan :
a) Lulusan pendidikan umum :
(1) Taman Kanak-kanak : 935 orang
(2) Sekolah Dasar : 5.130 orang
(3) SMP/SLTP : 4.720 orang
(4) SMA/SLTA : 3.213 orang
(5) Akademi (DI – D3) : 150 orang
(6) Sarjana (S1 – S3) : 158 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b) Lulusan pendidikan khusus :
(1) Pondok pesantren : 108 orang
(2) Madrasah : 90 orang
(3) Pendidikan keagamaan : 30 orang
(4) Kursus keterampilan : 2.250 orang
5) Jumlah penduduk menurut mata pencaharian :
a) Karyawan :
(1) Pegawai Negeri Sipil : 475 orang
(2) ABRI : 40 orang
(3) Swasta : 3.510 orang
b) Wiraswasta/pedagang : 3.170 orang
c) Tani : 3.970 orang
d) Pertukangan : 320 orang
e) Buruh tani : 1.300 orang
f) Pensiunan : 95 orang
g) Jasa : 65 orang
6) Jumlah penduduk menurut mobilitas atau mutasi penduduk :
a) Lahir :
(1) Laki-laki : 60 orang
(2) Perempuan : 47 orang
Jumlah : 107 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b) Mati :
(1) Laki-laki : 42 orang
(2) Perempuan : 57 orang
Jumlah : 99 orang
c) Datang :
(1) Laki-laki : 21 orang
(2) Perempuan : 35 orang
Jumlah : 56 orang
d) Pindah :
(1) Laki-laki : 14 orang
(2) Perempuan : 24 orang
Jumlah : 38 orang
b. Desa Sabdodadi
1) Jumlah penduduk menurut :
a) Jenis kelamin
(1) Laki-laki : 3.028 orang
(2) Perempuan : 3.296 orang
Jumlah : 6.324 orang
b) Kepala keluarga : 1.505 KK
(1) WNI - Laki-laki : 3.028 orang
- Perempuan : 3.296 orang
Jumlah : 6.324 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
(2) WNA - Laki-laki : 1 orang
Jumlah : 1 orang
2) Jumlah penduduk menurut agama atau penghayatan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
a) Islam : 6.132 orang
b) Kristen : 81 orang
c) Katolik : 107 orang
3) Jumlah penduduk menurut usia :
a) Kelompok pendidikan :
(1) 00 – 03 tahun : 384 orang
(2) 04 – 06 tahun : 286 orang
(3) 07 – 12 tahun : 287 orang
(4) 13 – 15 tahun : 287 orang
(5) 16 – 18 tahun : 460 orang
(6) 19 ke atas : 4.621 orang
b) Kelompok tenaga kerja
(1) 10 – 14 tahun : 547 orang
(2) 15 – 19 tahun : 874 orang
(3) 20 – 26 tahun : 1.453 orang
(4) 27 – 40 tahun : 3.853 orang
(5) 41 – 56 tahun : 2.853 orang
(6) 57 ke atas : 1.771 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4) Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan :
a) Lulusan pendidikan umum :
(1) Taman Kanak-kanak : - orang
(2) Sekolah Dasar : 2.132 orang
(3) SMP/SLTP : 879 orang
(4) SMA/SLTA : 1.556 orang
(5) Akademi (DI – D3) : 197 orang
(6) Sarjana (S1 – S3) : 332 orang
b) Lulusan pendidikan khusus :
(1) Pondok pesantren : 2 orang
(2) Madrasah : 20 orang
(3) Pendidikan keagamaan : 7 orang
(4) Sekolah Luar Biasa : 2 orang
(5) Kursus keterampilan : 3 orang
5) Jumlah penduduk menurut mata pencaharian :
a) Karyawan :
(1) Pegawai Negeri Sipil : 296 orang
(2) ABRI : 41 orang
(3) Swasta : 542 orang
b) Wirawasta/pedagang : 416 orang
c) Tani : 1.803 orang
d) Buruh tani : 2.451 orang
e) Pensiunan : 70 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
f) Pemulung : 7 orang
g) Jasa : 11 orang
6) Jumlah penduduk menurut mobilitas atau mutasi penduduk :
a) Lahir :
(1) Laki-laki : 10 orang
(2) Perempuan : 12 orang
Jumlah : 22 orang
b) Mati :
(2) Laki-laki : 8 orang
(3) Perempuan : 12 orang
Jumlah : 20 orang
c) Datang :
(1) Laki-laki : 10 orang
(2) Perempuan : 12 orang
Jumlah : 22 orang
d) Pindah :
(1) Laki-laki : 5 orang
(2) Perempuan : 6 orang
Jumlah : 11 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Pembangunan
a. Desa Wukirsari
1) Pendidikan
Tabel 4.1 Jumlah Gedung, Guru dan Murid di Desa Wukirsari
Negeri Swasta
No. Jenis pendidikan Gedung (buah)
Guru (orang)
Murid (orang)
Gedung (buah)
Guru (orang)
Murid (orang)
1 2 3 4 5 6 7
Kelompok bermainTK Sekolah Dasar SMTP SMTA Akademi Institut/Sekolah Tinggi/Universitas
3 6 8 3 1 - -
6 - 2 1 - -
Jumlah 21 9
2) Prasarana perhubungan
a) Jalan
(1) Dusun/lingkungan : 15,00 km
(2) Desa : 21,00 km
(3) Ekonomi : 7,50 km
(4) Protokol : 3,50 km
(5) Kabupaten : 1,50 km
(6) Propinsi : 6,00 km
b) Jembatan : 16 buah 0,6 km
c) Stasiun kereta api : - buah
d) Terminal (oplet, bus, dll) : 1 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
e) Pelabuhan
(1) Udara : tidak ada
(2) Laut : tidak ada
(3) Sungai : tidak ada
3) Komunikasi
a) Kantor POSTEL : tidak ada
b) Kantor Pos Pembantu : tidak ada
c) Stasiun rellay TV : tidak ada
d) TV umum : 1 buah
e) Pemilikan pesawat telepon : 75 buah
f) Pemilikan pesawat TV : 1.736 buah
g) Pemilikan pesawat radio : 1.345 buah
4) Alat transportasi
a) Sepeda : 2.844 buah
b) Becak : 18 buah
c) Sepeda motor : 1.728 buah
d) Mobil pribadi : 86 buah
5) Industri
a) Kecil : 12 buah
b) Rumah tangga : 1.448 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Desa Sabdodadi
1) Pendidikan
Tabel 4.2 Jumlah Gedung, Guru dan Murid di Desa Sabdodadi
Negeri Swasta
No. Jenis pendidikan Gedung (buah)
Guru (orang)
Murid (orang)
Gedung (buah)
Guru (orang)
Murid (orang)
1
2
3
4
5
6
7
Kelompok bermain
TK
Sekolah Dasar
SMTP
SMTA
Akademi
Institut/Sekolah
Tinggi/Universitas
4
1
1
1
2
-
14
7
14
15
-
-
104
71
30
179
Jumlah 9 50 384
2) Prasarana perhubungan
a) Jalan
(1) Kabupaten : 3 km
(2) Propinsi : 3 km
b) Jembatan : 2 buah 0,05 km
c) Stasiun kereta api : - buah
3) Alat transportasi
a) Sepeda : - buah
b) Dokar/delman : 3 buah
c) Gerobak : 1 buah
d) Becak : 30 buah
e) Sepeda motor : 587 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
f) Taksi : 1 buah
g) Mobil pribadi : 50 buah
h) Bus kota : 4 buah
4) Industri
a) Kecil : 53 buah
B. Deskripsi Industri Kerajinan
1. Industri Kerajinan Tatah Wayang
Industri kerajinan tatah wayang Karangasem terletak di kawasan
pegunungan selatan Yogyakarta, walaupun lokasinya cukup sulit namun
Pucung sudah dikenal luas diberbagai penjuru tanah air dan luar negeri.
Hal ini dikarenakan sentra kerajinan ukir kulit (tatah wayang) Pucung
mendukung kraton Jogjakarta dalam melestarikan keberadaan wayang
kulit, selain produk-produk lainnya membawa unsur-unsur seni dalam
ukirannya. Pucung, dikenal luas sebagai penyimpan tenaga-tenaga ahli
dalam bidang tatah wayang kulit. Dari 230 KK atau 800 orang yang
menghuni Dusun Karangasem, hampir 80% sebagai perajin.
Keahlian membuat kerajinan tatah wayang diperoleh secara turun
temurun. Keahlian para perajin pertama kali didapat dari mbah Gembloh,
beliau adalah seorang abdi dalem kraton Jogjakarta. Hampir seluruh
perajin tatah wayang di Pucung asli putera daerah yang merupakan aset
mahal bagi kelangsungan sentra tatah wayang di Pucung. Tidak hanya
orang tua dan dewasa saja yang membuat kerajinan tatah wayang, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
anak kecilpun ikut mengerjakan kerajinan tatah wayang sepulang dari
sekolah.
Wisatawan maupun pembeli yang datang langsung ke Pucung akan
melewati kawasan pedesaan yang asri sebelum menuju sentra ukir kulit. Di
sana secara langsung bisa melihat proses pengerjaan ukir kulit yang masih
tradisional (hand made) dan berbincang-bincang dengan perajin yang akan
menjawab keingintahuan pelancong.
Industri tatah wayang yang tujuan utamanya untuk melestarikan
keberadaan wayang kulit sudah mulai bergeser, hal tersebut disebabkan
oleh kesadaran masyarakat masih kurang terhadap regenerasi perajin.
Selain itu perajin sudah banyak yang keluar dari pakem-pakem kerajinan
wayang dan lebih mengikuti permintaan pasar sehingga keaslian dan
karakter wayang kurang dipertahankan.
2. Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Manding
Sentra industri kerajinan Manding Bantul berjaya pada tahun 1970
sampai dengan 1980, walaupun sekarang masih sebagai sentra kerajinan
kulit tapi sudah dikembangkan oleh para perajin dengan tambahan bahan
baku lain. Hal tersebut disebabkan oleh perkembangan akan permintaan
pasar yang menyebabkan para perajin menambahkan bahan baku yang
banyak dipadukan dengan bahan kulit. Bahan-bahan yang biasa dipadukan
dengan kulit tersebut adalah serat alami, seperti pandan, mendong, enceng
gondok, agel dan lidi. Di Manding ada sekitar 70 perajin yang masih
menekuni kerajinan kulit dan ada yang mengembangkan dengan bahan
serat alami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Perkembangan industri kerajinan mengalami kendala utama pada
saat memperoleh order, ditambah belakangan ini banyak pemesan yang
tidak memberikan uang muka. Jadi sebagian besar perajin banyak yang
tidak mampu memenuhi volume pesanan.
Sentra kerajinan kulit Manding sangat strategis berlokasi di jalur
wisata Jogja – Parangtritis km 11,5. Di sekitar perempatan jalan Desa
Manding terdapat puluhan showroom produk kulit seperti tas, sepatu, jaket
dan cinderamata kecil lainnya. Dahulu sentra kerajinan kulit di Manding
belum ada gapura sebagai ciri khas sentra Manding, sehingga para
wisatawan yang belum pernah lewat Manding memang tidak cepat
mengetahui sentra kerajinan tersebut, tetapi setelah didirikan gapura
banyak para wisatawan yang datang mampir setelah rekreasi ke pantai
Parangtritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Berdasarkan hasil temuan lapangan yang telah diperoleh, maka dalam
bab ini penulis berusaha menganalisis data-data yang telah diperoleh tersebut
dengan cara menyajikan tabel-tabel dan tes uji perbedaan rata-rata (t-test).
Adapun yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan jumlah perajin kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa bumi 27 Mei 2006
a. Perkembangan jumlah perajin tatah wayang
Menurut data yang ada, jumlah perajin yang ada di Dusun
Karangasem Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri, adalah :
Tabel 5.1 Jumlah Perajin Tatah Wayang
Keterangan Jumlah perajin
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
8 bulan sesudah gempa
12 bulan sesudah gempa
250
250
250
250
Sumber : Kelurahan Wukirsari
Besarnya jumlah perajin tatah wayang di Kabupaten Bantul
khususnya di Dusun Karangasem Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
tidak mengalami perubahan, baik sebelum gempa dan 4 bulan sesudah
gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12 bulan sesudah gempa yaitu
terdapat 250 perajin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Perkembangan jumlah perajin tas dan sepatu kulit
Menurut data yang ada, jumlah perajin yang ada di Manding,
Sabdodadi Bantul, adalah :
Tabel 5.2 Jumlah Perajin Kulit
Keterangan Jumlah perajin
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
8 bulan sesudah gempa
12 bulan sesudah gempa
70
70
70
70
Sumber : Kelurahan Sabdodadi
Besarnya jumlah perajin kulit (tas dan sepatu) di Kabupaten
Bantul, khususnya di Manding, Sabdodadi Bantul, tidak mengalami
perubahan baik sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan
sesudah gempa dan 12 sesudah gempa yaitu terdapat 70 perajin.
2. Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa bumi 27 Mei 2006
Tenaga kerja diartikan sebagai buruh atau tenaga kerja pada
kerajinan kulit di Bantul. Banyaknya tenaga kerja dihitung dalam jiwa.
Industri kerajinan kulit di Bantul masih tradisional dan merupakan industri
kecil dimana tenaga tersebut adalah anggota sendiri, jadi tenaga kerja di
sini diasumsikan sama dengan jumlah perajin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
a. Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri tatah wayang
Menurut data yang ada, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh
industri tatah wayang di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri, adalah :
Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kerja Kerajinan Tatah Wayang
Keterangan Jumlah perajin
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
8 bulan sesudah gempa
12 bulan sesudah gempa
250
250
250
250
Sumber : Kelurahan Wukirsari
Besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri
kerajinan tatah wayang di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri tidak mengalami perubahan, baik sebelum gempa
dan 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12 bulan
sesudah gempa yaitu sebesar 250 tenaga kerja atau pekerja.
b. Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri tas dan sepatu kulit
Menurut data yang ada, jumlah tenaga kerja yang terserap
oleh industri tas dan sepatu kulit di Manding, Sabdodadi Bantul,
adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.4 Jumlah Tenaga Kerja Pada Industri Tas dan Sepatu Kulit
Keterangan Jumlah perajin
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
8 bulan sesudah gempa
12 bulan sesudah gempa
70
70
70
70
Sumber : Kelurahan Sabdodadi
Besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri
kerajinan tas dan sepatu kulit di di Manding, Sabdodadi Bantul, tidak
mengalami perubahan baik sebelum gempa dan 4 bulan sesudah
gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12 sesudah gempa yaitu sebesar 70
tenaga kerja atau pekerja.
3. Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan kulit sebelum, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Jangkauan pemasaran adalah luasnya daerah pemasaran hasil
produksi. Jangkauan pemasaran diklasifikasikan dalam pasar lokal, pasar
regional, pasar nasional dan pasar ekspor.
a. Perkembangan jangkauan pemasaran industri tatah wayang
1) Perkembangan jangkauan pemasaran industri tatah wayang sebelum gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri tatah
wayang sebelum gempa di Dusun Karangasem, Wukirsari, Imogiri,
adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.5 Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang
Sebelum Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
38
38
35
3
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tatah wayang
sebelum gempa di Dusun Karangasem Desa Wukirsari Kecamatan
Imogiri, sebagian besar sudah ke pasar nasional yaitu sebesar 35
industri yaitu ke Jogjakarta, Bali dan Jakarta; sedangkan untuk
pasar ekspor ada 3 industri yang sudah mencapainya, yaitu ke
Australia, Kairo dan Perancis; dan untuk pasar lokal dan regional
terdapat 38 perajin atau seluruh perajin, mereka atau perajin hanya
membuka toko-toko di depan rumah mereka sambil menunggu
pelanggan para perajin menghasilkan hasil kerajinan (wayang).
2) Perkembangan jangkauan pemasaran industri tatah wayang 4 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri tatah
wayang 4 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem, Wukirsari,
Imogiri, adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.6 Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang
4 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
38
38
35
3
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tatah wayang
4 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri, sebagian besar sudah ke pasar nasional yaitu
sebesar 35 industri yaitu ke Jogjakarta, Bali dan Jakarta; sedangkan
untuk pasar ekspor ada 3 industri yang sudah mencapainya, yaitu
ke Australia, Kairo dan Perancis; dan untuk pasar lokal dan
regional terdapat 38 perajin atau seluruh perajin, mereka atau
perajin hanya membuka toko-toko di depan rumah mereka sambil
menunggu pelanggan para perajin menghasilkan hasil kerajinan
(wayang).
3) Perkembangan jangkauan pemasaran industri tatah wayang 8 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri tatah
wayang 8 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem, Wukirsari,
Imogiri, adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.7 Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang
8 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
38
38
35
3
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tatah wayang
8 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri, sebagian besar sudah ke pasar nasional yaitu
sebesar 35 industri yaitu ke Jogjakarta, Bali dan Jakarta; sedangkan
untuk pasar ekspor ada 3industri yang sudah mencapainya, yaitu
ke Australia, Kairo dan Perancis; dan untuk pasar lokal dan
regional terdapat 38 perajin atau seluruh perajin, mereka atau
perajin hanya membuka toko-toko di depan rumah mereka sambil
menunggu pelanggan para perajin menghasilkan hasil kerajinan
(wayang).
4) Perkembangan jangkauan pemasaran industri tatah wayang 12 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri tatah
wayang 12 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem, Wukirsari,
Imogiri, adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.8 Jangkauan Pemasaran Industri Tatah Wayang
12 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
38
38
35
3
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tatah wayang
12 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri, sebagian besar sudah ke pasar nasional yaitu
sebesar 35 industri yaitu ke Jogjakarta, Bali dan Jakarta; sedangkan
untuk pasar ekspor ada 3 industri yang sudah mencapainya, yaitu
ke Australia, Kairo dan Perancis; dan untuk pasar lokal dan
regional terdapat 38 perajin atau seluruh perajin, mereka atau
perajin hanya membuka toko-toko di depan rumah mereka sambil
menunggu pelanggan para perajin menghasilkan hasil kerajinan
(wayang).
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tatah wayang di Dusun
Karangasem Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri, tidak mengalami
perubahan baik sebelum gempa, dan 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan
sesudah gempa dan 12 bulan sesudah gempa, yaitu yang sudah
mencapai pasar internasional ada 3 industri yaitu ke Australia, pasar
nasional ada 35 industri yaitu ke Jogjakarta, Bali dan Jakarta. Dan
untuk pasar lokal dan regional terdapat 38 perajin atau seluruh perajin
mencapainya atau menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit
1) Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan
sepatu kulit sebelum gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa di Dusun Manding,
Sabdodadi Bantul, adalah :
Tabel 5.9 Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit
Sebelum Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
11
11
10
-
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit
sebelum gempa di Dusun Manding, Sabdodadi Bantul, tidak dapat
mengekspor ke luar negeri, semua industri kerajinan tas dan sepatu
kulit sebelum gempa menjangkau pasar nasional yaitu 10 perajin,
untuk pasar lokal juga dijangkau 11 perajin dan pasar regional juga
11 perajin.
2) Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit 4 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri
kerajinan tas dan sepatu kulit 4 bulan sesudah gempa di Dusun
Manding, Sabdodadi Bantul, adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.10 Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit
4 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
11
11
10
-
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit
4 bulan sesudah gempa di Dusun Manding, Sabdodadi Bantul,
tidak dapat mengekspor ke luar negeri, semua industri kerajinan tas
dan sepatu kulit 4 bulan sesudah gempa menjangkau pasar nasional
yaitu 10 perajin, untuk pasar lokal juga dijangkau 11 perajin dan
pasar regional juga 11 perajin.
3) Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit 8 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri
kerajinan tas dan sepatu kulit 8 bulan sesudah gempa di Dusun
Manding, Sabdodadi Bantul, adalah :
Tabel 5.11 Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit
8 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
11
11
10
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit
8 bulan sesudah gempa di Dusun Manding, Sabdodadi Bantul, ada
1 perajin yang mengekspor ke luar negeri, semua industri kerajinan
tas dan sepatu kulit 8 bulan sesudah gempa menjangkau pasar
nasional yaitu 10 perajin, untuk pasar lokal dijangkau 11 perajin
dan pasar regional juga 11 perajin.
4) Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit 12 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jangkauan pemasaran industri
kerajinan tas dan sepatu kulit 12 bulan sesudah gempa di Dusun
Manding, Sabdodadi Bantul, adalah :
Tabel 5.12 Jangkauan Pemasaran Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit
12 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Pasar lokal
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar ekspor
11
11
9
4
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit
12 bulan sesudah gempa di Dusun Manding, Sabdodadi Bantul,
sudah menjangkau pasar internasional yaitu 4 industri, hampir
sebagian besar industri kerajinan mencapai pasar nasional yaitu 9
industri dan untuk pasar lokal dan pasar regional terdapat 11
perajin atau semua perajin menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit di
Manding, Sabdodadi Bantul sebelum gempa belum menjangkau pasar
ekspor tetapi untuk pasar lokal 11 perajin, regional 11 dan nasional 10
perajin, tetapi setelah 8 bulan sesudah gempa terjadi perubahan
jangkauan pemasaran yang sebelumnya belum sampai pasar ekspor
sudah mampu mengekspor yaitu ada 1 perajin dan untuk lokal 11,
regional 11, nasional 10 dan ekspor 1, dan setelah 12 bulan sesudah
gempa perajin yang sudah mencapai ekspor bertambah menjadi 4
perajin dan untuk lokal 11, regional 11 dan nasional 10.
4. Perkembangan jalur distribusi industri kerajinan kulit sebelum, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Jalur distribusi dapat diartikan sebagai suatu jalur atau saluran
yang dilalui dalam pemindahan penguasaan produk dari produsen agar
sampai ke konsumen. Dalam usaha untuk menyalurkan barang-barang
hasil kerajinannya, para perajin di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri, menggunakan 3 jalur distribusi :
Produsen – konsumen
Jalur ini adalah jalur langsung, artinya barang-barang yang dihasilkan
langsung dijual kepada konsumen, hal ini terjadi bila ada pesanan dari
teman.
Produsen – perantara – pedagang – konsumen
Barang disalurkan melalui perantara APIKRI (Asosiasi Pengusaha
Kerajinan) yang berfungsi menampung produk sebelum sampai ke
pedagang dan akhirnya ke konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Campuran
Dalam jalur ini produsen menggunakan 2 jalur sekaligus yaitu jalur
langsung dengan produsen membuka toko atau menerima pesanan
langsung dari konsumen dan jalur tidak langsung dengan produsen
menyalurkan hasil kerajinan melalui distributor dalam hal ini adalah
APIKRI.
a. Perkembangan jalur distribusi kerajinan tatah wayang
1) Jalur distribusi produk kerajinan tatah wayang sebelum gempa
Dari hasil wawancara, jalur distribusi kerajinan tatah
wayang sebelum gempa di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri, adalah :
Tabel 5.13 Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Jalur distribusi langsung
Jalur distribusi tidak langsung
Jalur distribusi campuran
-
11
27
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tatah
wayang tidak ada yang menggunakan jalur langsung, untuk
jalur distribusi tidak langsung ada beberapa perajin yang
menggunakan yaitu sebanyak 11 perajin (29%) dan sebagian besar
menggunakan jalur distribusi campuran (yaitu langsung dan tidak
langsung) yaitu sebesar 27 perajin (71%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2) Jalur distribusi produk kerajinan tatah wayang 4 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jalur distribusi kerajinan tatah
wayang 4 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa
Wukirsari Kecamatan Imogiri, adalah :
Tabel 5.14 Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang
4 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Jalur distribusi langsung
Jalur distribusi tidak langsung
Jalur distribusi campuran
-
11
27
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tatah wayang
tidak ada yang menggunakan jalur langsung, untuk jalur distribusi
tidak langsung ada beberapa perajin yang menggunakan yaitu
sebanyak 11 perajin (29%) dan sebagian besar menggunakan jalur
distribusi campuran (yaitu langsung dan tidak langsung) yaitu
sebesar 27 perajin (71%).
3) Jalur distribusi produk kerajinan tatah wayang 8 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jalur distribusi kerajinan tatah
wayang 8 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa
Wukirsari Kecamatan Imogiri, adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.15 Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang
8 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Jalur distribusi langsung
Jalur distribusi tidak langsung
Jalur distribusi campuran
-
11
27
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tatah wayang
tidak ada yang menggunakan jalur langsung, untuk jalur distribusi
tidak langsung ada beberapa perajin yang menggunakan yaitu
sebanyak 11 perajin (29%) dan sebagian besar menggunakan jalur
distribusi campuran (yaitu langsung dan tidak langsung) yaitu
sebesar 27 perajin (71%).
4) Jalur distribusi produk kerajinan tatah wayang 12 bulan sesudah gempa
Dari hasil wawancara, jalur distribusi kerajinan tatah
wayang 12 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa
Wukirsari Kecamatan Imogiri, adalah :
Tabel 5.16 Jalur Distribusi Produk Kerajinan Tatah Wayang
12 Bulan Sesudah Gempa
Keterangan Jumlah perajin
Jalur distribusi langsung
Jalur distribusi tidak langsung
Jalur distribusi campuran
-
11
27
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tatah wayang
tidak ada yang menggunakan jalur langsung, untuk jalur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
distribusi tidak langsung ada beberapa perajin yang menggunakan
yaitu sebanyak 11 perajin (29%) dan sebagian besar menggunakan
jalur distribusi campuran (yaitu langsung dan tidak langsung) yaitu
sebesar 27 perajin (71%).
Jalur distribusi yang digunakan industri kerajinan tatah wayang
tidak mengalami perubahan baik sebelum gempa, dan 4 bulan sesudah
gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12 bulan sesudah gempa yaitu
tidak ada yang menggunakan jalur distribusi langsung. Jalur distribusi
tidak langsung digunakan oleh 11 perajin (29%) dan sebagian besar
menggunakan jalur distribusi campuran yaitu perpaduan antara jalur
distribusi langsung dan tidak langsung sebesar 27 perajin (71%).
b. Perkembangan distribusi produk kerajinan tas dan sepatu kulit
1) Jalur distribusi produk kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum
gempa
Langsung
Produsen → konsumen
Tidak langsung
APIKRI Produsen Konsumen Pedagang besar
Campuran
Konsumen
Produsen APIKRI Konsumen
Pedagang besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tas dan sepatu
kulit tidak ada yang menggunakan jalur distribusi langsung dan
tidak langsung, para perajin lebih memilih menggunakan jalur
distribusi campuran (perpaduan jalur distribusi langsung dan tidak
langsung), para perajin yang menggunakan jalur distribusi
campuran tersebut sebanyak 11 perajin (100%).
2) Jalur distribusi produk kerajinan tas dan sepatu kulit 4 bulan sesudah gempa
Langsung
Produsen → konsumen
Tidak langsung
APIKRI Produsen Konsumen Pedagang besar
Campuran
Konsumen
Produsen APIKRI Konsumen
Pedagang besar
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tas dan sepatku
kulit tidak ada yang menggunakan jalur distribusi langsung dan
tidak langsung, para perajin lebih memilih menggunakan jalur
distribusi campuran (perpaduan jalur distribusi langsung dan tidak
langsung), para perajin yang menggunakan jalur distribusi
campuran tersebut sebanyak 11 perajin (100%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3) Jalur distribusi produk kerajinan tas dan sepatu kulit 8 bulan sesudah gempa
Langsung
Produsen → konsumen
Tidak langsung
APIKRI Produsen Konsumen Pedagang besar
Campuran
Konsumen
Produsen APIKRI Konsumen
Pedagang besar
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tas dan sepatu
kulit tidak ada yang menggunakan jalur distribusi langsung dan
tidak langsung, para perajin lebih memilih menggunakan jalur
distribusi campuran (perpaduan jalur distribusi langsung dan tidak
langsung), para perajin yang menggunakan jalur distribusi
campuran tersebut sebanyak 11 perajin (100%).
4) Jalur distribusi produk kerajinan tas dan sepatu kulit 12 bulan
sesudah gempa
Langsung
Produsen → konsumen
Tidak langsung
APIKRI Produsen Konsumen Pedagang besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Campuran
Konsumen
Produsen APIKRI Konsumen
Pedagang besar
Jalur distribusi yang digunakan oleh perajin tas dan sepatu
kulit tidak ada yang menggunakan jalur distribusi langsung dan
tidak langsung, para perajin lebih memilih menggunakan jalur
distribusi campuran (perpaduan jalur distribusi langsung dan tidak
langsung), para perajin yang menggunakan jalur distribusi
campuran tersebut sebanyak 11 perajin (100%).
Jalur distribusi yang digunakan indusrti kerajinan tas dan
sepatu kulit tidak mengalami perubahan baik sebelum gempa, dan 4
bulan sesudah, 8 bulan sesudah dan 12 bulan sesudah gempa, yaitu
tidak ada perajin yang menggunakan jalur distribusi langsung dan tidak
langsung. Pada umumnya hampir semua perajin menggunakan jalur
distribusi campuran antara jalur distribusi langsung dan jalur distribusi
tidak langsung yaitu sebanyak 11 perajin (100%).
5. Perkembangan volume produksi industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
a. Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tatah wayang
Pada dasarnya besarnya nilai produksi yang telah dihasilkan
oleh perajin adalah berbeda-beda. Untuk nilai produksi industri
kerajinan tatah wayang di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri dapat dilihat dari tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.17 Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa,
dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah)
Responden Sebelum
gempa 4 bulan
sesudah gempa8 bulan
sesudah gempa 12 bulan
sesudah gempa1 2 3 4 5
25 8 8 9 1
20 4 4 1 1
20 4 4 1 1
25 4 4 2 1
6 7 8 9
10
25 2 1 1 1
12 1 1 1
0,3
12 2 1 1
0,6
12 2 2 2 1
11 12 13 14 15
1 60 1 2 1
1 59 1 1
0,5
1 48 1 1
0,5
1 60 1 2 1
16 17 18 19 20
1 1 5 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
21 22 23 24 25
1 3
14 3
25
1 1 7 1
10
1 2 8 3
14
1,5 2
10 3
14 26 27 28 29 30
1 1,3 0,8 1,9 60
0,6 1
0,5 1
49
0,7 1
0,5 1
49
0,7 1
0,9 1,5 50
31 32 33 34 35
2,1 2,4 1,5 0,8 1,3
1,5 2 1
0,5 1
1,5 2 1
0,5 1
2 1,5 1,5 0,5 1
36 37 38
0,8 1,9 1
0,5 1
0,5
0,5 1 1
0,5 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Untuk mengetahui perkembangan nilai produksi industri kerajinan
tatah wayang sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan
sesudah gempa, dengan menggunakan rumus t-test.
t =
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
2
2
1
1
2
22
1
21
21
nS
n
Sr2
nS
nS
X-X
Dimana :
1X : rata-rata sampel 1 S12 : varians sampel 1
2X : rata-rata sampel 2 S22 : varians sampel 2
S1 : simpangan baku sampel 1 r : korelasi antara dua sampel S2 : simpangan baku sampel 2
Nilai S dan r diperoleh dari :
S1 = 1n
)X-(X 21
−Σ
= 1-n
X 2Σ S2 = 1n
)Y-(Y 21
−Σ
= 1-n
Y 2Σ
r = 22 YX
XY
⋅
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
1) Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa
Tabel 5.18
Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Respon-den
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
25 8 8 9 1
20 4 4 1 1
17,690,69 0,69 1,69 -6,31
312,94 0,48 0,48 2,86 39,82
14,92 -1,08 -1,08 -4,08 -4,08
222,61 1,17 1,17
16,65 16,65
263,93 -0,75 -0,75 -6,90 25,74
6 7 8 9
10
25 2 1 1 1
12 1 1 1
0,3
17,69-5,31 -6,31 -6,31 -6,31
312,94 28,20 39,82 39,82 39,82
6,92 -4,08 -4,08 -4,08 -4,78
47,89 16,65 16,65 16,65 22,85
122,41 21,66 25,74 25,74 30,16
11 12 13 14 15
1 60 1 2 1
1 59 1 1
0,5
-6,31 52,69-6,31 -5,31 -6,31
39,82 2776,24
39,82 28,20 39,82
-4,08 53,92 -4,08 -4,08 -4,08
16,65 2907,37
16,65 16,65 16,65
25,74 2841,04
25,74 21,66 25,74
16 17 18 19 20
1 1 5 1 1
1 1 1 1 1
-6,31 -6,31 -2,31 -6,31 -6,31
39,82 39,82 5,34 39,82 39,82
-4,08 -4,08 -4,08 -4,08 -4,08
16,65 16,65 16,65 16,65 16,65
25,74 25,74 9,42
25,74 25,74
21 22 23 24 25
1 3
14 3
25
1 1 7 1
10
-6,31 -4,63 6,69 -4,31 17,69
39,82 21,44 44,76 18,58
312,94
-4,08 -4,08 1,92 -4,08 4,92
16,65 16,65 3,69
16,65 24,21
25,74 18,89 12,84 17,58 87,03
26 27 28 29 30
1 1,3 0,8 1,9 60
0,6 1
0,5 1
49
-6,31 -6,01 -6,51 -5,41 52,69
39,82 36,12 42,38 29,27
2776,24
-4,08 -4,08 -4,58 -4,08 43,92
16,65 16,65 20,98 16,65
1928,97
25,74 24,52 29,82 22,07
2314,1431 32 33 34 35
2,1 2,4 1,5 0,8 1,3
1,5 2 1
0,5 1
-5,21 -4,91 -5,81 -6,51 -6,01
27,14 24,11 33,76 42,38 36,12
-3,58 -3,08 -4,08 -4,58 -4,08
12,82 9,49
16,65 20,98 16,65
18,65 15,12 23,70 29,82 24,52
36 37 38
0,8 1,9 1
0,5 1
0,5
-6,51 -5,41 -6,31
42,38 29,27 39,82
-4,58 -4,08 -4,58
20,98 16,65 20,98
29,82 22,07 28,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Respon-den
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
X 7,31 5,08 0 7539,182 0 5655,95 6334,62S 14,27 12,36 S2 203,36 152,77
S1 = 138
182,7539−
= 37
182,7539 = 14,27
S2 = 13895,5655
− =
3795,5655 = 12,36
r = 95,5655182,7539
62,6334⋅
= 12,42641225
62,6334 = 02,653062,6334 = 0,97
t =
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
−
3836,12
3827,4197,02
3877,152
3836,203
08,531,722
= 229,294,1
3867,23338
3829,41355
23,2
⋅⋅−+
= 91,817,6143,1088
23,2−+
= 56,1693
23,2 = 15,4123,2 = 0,05
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 76 – 2 = 74. Dengan dk = 74 dan bila taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,000. Maka nilai t tabel = 2,000 dan
nilai t hitung = 0,05.
Nilai t hitung (0,05) ≤ nilai t tabel (2,000), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan nilai produksi industri
kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 4 bulan sesudah
gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2) Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 8 bulan sesudah gempa
Tabel 5.19
Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Respon-den
Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
25 8 8 9 1
20 4 4 1 1
17,690,69 0,69 1,69 -6,31
312,94 0,48 0,48 2,86
39,82
14,96 -1,04 -1,04 -4,04 -4,04
223,80 1,08 1,08
16,32 16,32
264,64 -0,72 -0,72 -6,83 25,49
6 7 8 9
10
25 2 1 1 1
12 2 1 1
0,6
17,69-5,31 -6,31 -6,31 -6,31
312,94 28,20 39,82 39,82 39,82
6,96 -3,04 -4,04 -4,04 -4,04
48,44 9,24
16,32 16,32 16,32
123,12 16,14 25,49 25,49 25,49
11 12 13 14 15
1 60 1 2 1
1 48 1 1
0,5
-6,31 52,69-6,31 -5,31 -6,31
39,82 2776,24
39,82 28,20 39,82
-4,04 42,96 -4,04 -4,04 -4,54
16,32 1845,56
16,32 16,32 20,61
25,49 2263,56
25,49 21,45 28,65
16 17 18 19 20
1 1 5 1 1
1 1 1 1 1
-6,31 -6,31 -2,31 -6,31 -6,31
39,82 39,82 5,34
39,82 39,82
-4,04 -4,04 -4,04 -4,04 -4,04
16,32 16,32 16,32 16,32 16,32
25,49 25,49 9,33
25,49 25,49
21 22 23 24 25
1 3
14 3
25
1 2 8 3
14
-6,31 -4,63 6,69 -4,31 17,69
39,82 21,44 44,76 18,58
312,94
-4,04 -3,04 2,96 -2,04 8,96
16,32 9,24 8,76 4,16
80,28
25,49 14,08 19,80 8,79
158,50 26 27 28 29 30
1 1,3 0,8 1,9 60
0,7 1
0,5 1
49
-6,31 -6,01 -6,51 -5,41 52,69
39,82 36,12 42,38 29,27
2776,24
-4,34 -4,04 -4,54 -4,04 43,96
18,84 16,32 20,61 16,32
1932,48
27,39 24,28 29,56 21,86
2316,2531 32 33 34 35
2,1 2,4 1,5 0,8 1,3
1,5 2 1
0,5 1
-5,21 -4,91 -5,81 -6,51 -6,01
27,14 24,11 33,76 42,38 36,12
-3,54 -3,04 -4,04 -4,54 -4,04
12,53 9,24
16,32 20,61 16,32
18,44 14,93 23,47 29,56 24,28
36 37 38
0,8 1,9 1
0,5 1 1
-6,51 -5,41 -6,31
42,38 29,27 39,82
-4,54 -4,04 -4,04
20,61 16,32 16,32
29,56 21,86 25,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Respon-den
Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
X 7,31 5,04 0 7539,182 0 4616,95 5757,61S 14,27 11,17 S2 203,36 124,78
S1 = 138
182,7539−
= 37
182,7539 = 14,27
S2 = 13895,4616
− =
3795,4616 = 11,17
r = 95,4616182,7539
61,5757⋅
= 23,34808026
61,5757 = 83,589961,5757 = 0,97
t =
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
−
3817,11
3827,4197,02
3878,124
3836,203
04,531,722
= 8,13,294,1
3867,23338
3829,41355
27,2
⋅⋅−+
= 03,817,6143,1088
27,2−+
= 44,169
27,2 = 16,4127,2 = 0,05
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 76 – 2 = 74. Dengan dk = 74 dan taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,000. Maka nilai t tabel = 2,000 dan
nilai t hitung = 0,05.
Nilai t hitung (0,05) ≤ nilai t tabel (2,000), maka Ho diterima dan
Ha diterima. Jadi tidak ada perbedaan nilai produksi industri
kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 8 bulan sesudah
gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3) Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa
Tabel 5.20
Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Respon-den
Sebelum gempa
12 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
25 8 8 9 1
25 4 4 2 1
16,69-0,04 -0,04 0,96 -7,04
287,64 0,0016 0,0016 0,92 49,56
19,25 -1,75 -1,75 -3,75 -4,75
370,56 3,06 3,06
14,06 22,56
340,53 -1,21 -1,21 -6,34 29,97
6 7 8 9
10
25 2 1 1 1
12 2 2 2 1
16,69-6,04 -7,04 -7,04 -7,04
587,64 36,48 49,56 49,56 49,56
9,25 -3,75 -3,75 -3,75 -4,75
85,56 14,06 14,06 14,06 22,56
163,63 19,91 23,66 23,66 29,97
11 12 13 14 15
1 60 1 2 1
1 60 1 2 1
-7,04 51,96-7,04 -6,04 -7,04
49,56 2669,84
49,56 36,48 49,56
-4,7 54,25 -4,75 -3,75 -4,75
22,09 2943,06
22,56 14,06 22,56
29,66 2858,43
29,97 19,91 29,97
16 17 18 19 20
1 1 5 1 1
1 1 1 1 1
-7,04 -7,04 -3,04 -7,04 -7,04
49,56 49,56 9,24 49,56 49,56
-4,75 -4,75 -4,75 -4,75 -4,75
22,56 22,56 22,56 22,56 22,56
29,97 29,97 10,97 29,97 29,97
21 22 23 24 25
1 3
14 3
25
1,5 2
10 3
14
-7,04 -5,04 5,96 -5,04 16,96
49,56 25,40 35,52 25,40
287,64
-4,25 -3,75 4,25 -2,75 8,25
18,06 14,06 18,06 7,56
68,06
26,82 17,36 28,43 11,85
145,94 26 27 28 29 30
1 1,3 0,8 1,9 60
0,7 1
0,9 1,5 50
-6,31 -6,01 -6,51 -5,41 52,69
39,82 36,12 42,38 29,27
2776,24
-5,05 -4,75 -4,85 -4,25 44,25
25,50 22,56 23,52 18,06
1958,06
31,87 28,55 31,57 22,99
2331,5331 32 33 34 35
2,1 2,4 1,5 0,8 1,3
2 1,5 1,5 0,5 1
-5,21 -4,91 -5,81 -6,51 -6,01
27,14 24,11 33,76 42,38 36,12
-3,75 -4,25 -4,25 -5,25 -4,75
14,06 18,06 18,06 27,56 22,56
19,54 20,87 24,69 34,18 28,55
36 37 38
0,8 1,9 1
0,5 1 1
-6,51 -5,41 -6,31
42,38 29,27 39,82
-5,25 -4,75 -4,75
27,56 22,56 22,56
34,18 25,70 29,97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Respon-den
Sebelum gempa
12 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
X 8,04 5,75 0 4326,92 0 5991,68 6561,98S 13,43 12,72 S2 180,29 161,94
S1 = 138
182,7539−
= 37
182,7539 = 14,27
S2 = 13868,5991−
= 37
68,5991 = 12,7
r = 68,5991182,7539
98,6561⋅
= 01,45172366
98,6561 = 04,672198,6561 = 0,98
t =
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
−
3872,12
3827,4198,02
3894,161
3836,203
75,531,722
= 06,232,296,1
3856,26224
3829,41355
56,1
⋅⋅−+
= 37,912,6903,1088
56,1−+
= 05,1769
56,1 = 06,42
56,1 = 0,04
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 76 – 2 = 74. Dengan dk = 74 dan taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,000. Maka nilai t tabel = 2,000 dan
nilai t hitung = 0,04.
Nilai t hitung (0,04) ≤ nilai t tabel (2,000), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan nilai produksi industri
kerajinan tatah wayang sebelum gempa dengan 12 bulan sesudah
gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tas dan sepatu kulit
Pada dasarnya besarnya nilai produksi yang telah dihasilkan
oleh perajin adalah berbeda-beda. Untuk nilai produksi industri
kerajinan tas dan sepatu kulit di Manding, Sabdodadi Bantul, dapat
dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 5.21 Nilai Produksi Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit
Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah)
Responden Sebelum
gempa 4 bulan
sesudah gempa8 bulan
sesudah gempa 12 bulan
sesudah gempa1 2 3 4 5
40 40 15 25 14
20 25 10 20 10
20 30 15 20 12
30 30 15 20 12
6 7 8 9
10 11
15 10 15 13 45 11
10 10 10 8,7 40 9,5
10 10 10 12 40 10
14 10 16 15
43,5 10
Untuk mengetahui perkembangan nilai produksi industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan
12 bulan sesudah gempa dengan menggunakan rumus t-test.
t =
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
2
2
1
1
2
22
1
21
21
nS
n
Sr2
nS
nS
X-X
Dimana :
1X : rata-rata sampel 1 S12 : varians sampel 1
2X : rata-rata sampel 2 S22 : varians sampel 2
S1 : simpangan baku sampel 1 r : korelasi antara dua sampel S2 : simpangan baku sampel 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nilai S dan r diperoleh dari :
S1 = 1n
)X-(X 21
−Σ
= 1-n
X 2Σ S2 = 1n
)Y-(Y 21
−Σ
= 1-n
Y 2Σ
r = 22 YX
XY
⋅
1) Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa
Tabel 5.22
Perkembangan Nilai Produksi Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Respon-den
Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
40 40 15 25 14
20 25 10 20 10
17,9117,91-7,092,91 -8,09
320,77 320,77 50,27 8,47
65,45
4,3 9,3 -5,7 4,3 -5,7
18,49 86,49 32,49 18,49 32,49
77,01 166,5640,41 12,51 46,11
6 7 8 9
10 11
15 10 15 13 45 11
10 10 10 8,7 40 9,5
-7,09-12,09-7,09-9,0922,91-11,09
50,27 146,17 50,27 82,63
524,87 122,99
-5,7 -5,7 -5,7 -7
24,3 -6,2
32,49 32,49 32,49 49,00
590,49 38,44
40,41 68,91 40,41 63,63
556,7168,76
X 22,09 15,7 0 1742,93 0 963,85 1181,4S 13,20 9,82 S2 174,29 96,38
S1 = 11193,1742
− =
1093,1742 = 13,20
S2 = 10
85,963111
85,963=
− = 9,82
r = 12,12964,1181
08,16799234,1181
85,96393,17424,1181
==⋅
= 0,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
t =
( ) ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−+
−
1182,9
1120,139,02
1138,96
1129,174
7,1509,2222
= 96,297,38,1
111,9289
1130377
39,6
⋅⋅−+
= 87,5939,6
85,358439,6
15,2146,84454,276139,6
==−+
= 0,11
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 22 – 2 = 20. Dengan dk = 20 dan bila taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,086. Maka nilai t tabel = 2,086 dan
nilai t hitung = 0,11.
Nilai t hitung (0,11) ≤ nilai t tabel (2,086), maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan nilai produksi industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 4 bulan sesudah
gempa.
2) Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 8 bulan sesudah gempa
Tabel 5.23
Perkembangan Nilai Produksi Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Respon-den
Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
40 40 15 25 14
20 30 15 20 12
17,91 17,91 -7,09 2,91 -8,09
320,77 320,77 50,27 8,47
65,45
2,82 12,82 -2,18 2,82 -5,18
7,95 164,35 4,75 7,95
26,83
50,51 229,61 15,46 8,21
41,91 6 7
15 10
10 10
-7,09 -12,09
50,27 146,17
-7,18 -7,18
51,55 51,55
50,91 86,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Respon-den
Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
8 9
10 11
15 13 45 11
10 12 40 10
-7,09 -9,09 22,91 -11,09
50,27 82,63
524,87 122,99
-7,18 -5,18 22,82 -7,18
51,55 26,83 520,75 51,55
50,91 47,09 522,81 79,63
X 22,09 17,18 0 1742,93 0 965,61 1183,86S 13,20 9,83 S2 174,29 96,56
S1 = 11193,1742
− =
1093,1742 = 13,20
S2 = 10
61,96511161,956
=−
= 9,83
r = 30,129786,1183
64,168299086,1183
61,96593,174286,1183
==⋅
= 0,9
t =
( ) ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−+
−
1183,9
1120,139,02
1156,96
1129,174
18,1709,2222
= 96,297,383,1
1183,9323
1130377
91,4
⋅⋅−+
= 9,59
91,401,3588
91,415,2162,84754,2761
91,4==
−+ = 0,082
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 22 – 2 = 20. Dengan dk = 20 dan bila taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,086. Maka nilai t tabel = 2,086 dan
nilai t hitung = 0,082.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nilai t hitung (0,082) ≤ nilai t tabel (2,086), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan nilai produksi industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 8 bulan sesudah
gempa.
3) Perkembangan nilai produksi industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa
Tabel 5.24
Perkembangan Nilai Produksi Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Respon-den
Sebelum gempa
12 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
40 40 15 25 14
30 30 15 20 12
17,91 17,91 -7,09 2,91 -8,09
320,77320,7750,27 8,47 65,45
10,68 10,68 -4,32 0,68 -7,32
114,06 114,06 18,66 0,46
53,58
191,28 191,28 30,63 1,98
59,22 6 7 8 9
10 11
15 10 15 13 45 11
14 10 16 15
40,5 10
-7,09 -12,09-7,09 -9,09 22,91 -11,09
50,27 146,1750,27 82,63
524,87122,99
-5,32 -9,32 -3,32 -4,32 21,18 -9,32
28,30 86,86 11,02 18,66 448,59 86,86
37,72 112,68 23,54 39,27
485,23 103,36
X 22,09 19,32 0 1742,93 0 981,11 1276,19S 13,20 9,9 S2 174,29 98,11
S1 = 11193,1742
− =
1093,1742 = 13,20
S2 = 10
11,981111
11,981=
− = 9,9
r = 67,130719,1276
05,171000619,1276
11,98193,174219,1276
==⋅
= 0,97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
t =
( ) ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−+
−
119,9
1120,1397,02
1111,98
1129,174
32,1909,2222
= 99,297,394,1
1157,9625
1130377
77,2
⋅⋅−+
= 11,6077,2
56,361377,2
03,2305,87554,276177,2
==−+
= 0,05
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 22 – 2 = 20. Dengan dk = 20 dan bila taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,086. Maka nilai t tabel = 2,086 dan
nilai t hitung = 0,05.
Nilai t hitung (0,05) ≤ nilai t tabel (2,086), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan nilai produksi industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 12 bulan sesudah
gempa.
6. Perkembangan keuntungan industri kerajinan kulit sebelum, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Besarnya keuntungan yang diterima oleh responden sebagai perajin
tiap bulannya tidak selalu sama, hal itu tergantung dari banyak tidaknya
produksi mereka dan jumlah biaya produksi mereka yang selalu naik –
turun, terutama harga bahan baku.
Menurut mereka banyaknya keuntungan yang mereka terima dapat
mereka gunakan untuk membiayai kehidupan mereka dan juga dapat
meningkatkan taraf hidup mereka sehingga menjadi lebih baik. Dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
walaupun sedikit ternyata mereka juga mampu menyisihkan sebagian dari
uangnya untuk ditabung, sehingga jika mungkin nanti akan digunakan
untuk mengembangkan usahanya.
a. Perkembangan keuntungan industri kerajinan tatah wayang
Untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh
industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan
dan 12 bulan sesudah gempa di Dusun Karangasem Desa Wukirsari
Kecamatan Imogiri dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 5.25 Keuntungan yang Diperoleh Industri Kerajinan Tata Wayang
Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa (dalam jutaan rupiah)
Sebelum gempa 4 bulan sesudah
gempa 8 bulan sesudah
gempa 12 bulan sesudah
gempa Respon-den TR TC Keun-
tungan TR TC Keun-tungan TR TC Keun-
tungan TR TC Keun-tungan
1 2 3 4 5
25 8 8 9 1
12 4 4 5
0,5
13 4 4 4
0,5
20 4 4 1 1
11 3 3
0,50,5
9 1 1
0,5 0,5
20 4 4 1 1
11 3 3
0,50,5
9 1 1
0,9 0,5
25 4 4 2 1
12 2 2 1
0,5
13 2 2 1
0,5 6 7 8 9
10
25 2 1 1 1
12 1
0,50,50,5
13 1
0,5 0,5 0,5
12 1 1 1
,03
6 0,50,50,50,2
6 0,5 0,5 0,5 0,1
12 2 1 1
0,6
6 1
0,50,50,3
6 1
0,5 0,5 0,3
12 2 2 2 1
6 1 1 1
0,5
6 1 1 1
0,5 11 12 13 14 15
1 60 1 2 1
0,530 0,51
0,5
0,5 30 0,5 1
0,5
1 59 1 1
0,5
0,530 0,90,50,3
0,5 29 0,5 0,5 0,2
1 48 1 1
0,5
0,524 0,50,50,3
0,5 24 0,5 0,5 0,2
1 60 1 2 1
0,530 0,51
0,5
0,5 30 0,5 1
0,5 16 17 18 19 20
1 1 5 1 1
0,50,52
0,50,5
0,5 0,5 3
0,5 0,5
1 1 1 1 1
0,50,50,50,50,5
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
1 1 1 1 1
0,50,50,50,50,5
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
1 1 1 1 1
0,50,50,50,50,5
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
21 22 23
1 3
14
0,51,57
0,5 1,5 7
1 1 7
0,50,54
0,5 0,5 3
1 2 8
0,51 4
0,5 1 4
1,5 2
10
1 1 5
0,5 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Sebelum gempa 4 bulan sesudah gempa
8 bulan sesudah gempa
12 bulan sesudah gempa Respon-
den TR TC Keun-tungan TR TC Keun-
tungan TR TC Keun-tungan TR TC Keun-
tungan24 25
3 25
1,512
1,5 13
1 10
0,55
0,5 5
3 14
2 7
1 7
3 14
2 7
1 7
26 27 28 29 30
1 1,3 0,8 1,9 60
0,51
0,31
35
0,5 0,3 0,5 0,9 25
0,6 1
0,5 1
49
0,30,50,20,520
0,3 0,5 0,3 0,5 29
0,7 1
0,5 1
49
0,20,50,30,520
0,5 0,5 0,2 0,5 29
0,7 1
0,9 1,5 50
0,20,50,40,525
0,5 0,5 0,5 1
25 31 32 33 34 35
2,1 2,4 1,5 0,8 1,3
1,11,50,50,30,6
0 0,9 1
0,5 0,7
1,5 2 1
0,5 1
0,51
0,50,30,5
1 1
0,5 0,2 0,5
1,5 2 1
0,5 1
0,51
0,50,30,5
1 1
0,5 0,2 0,5
2 1,5 1,5 0,5 1
0 0,50,50,20,5
1 1 1
0,3 0,5
36 37 38
0,8 1,9 1
0,51
0,5
0,3 0,9 0,5
0,5 1
0,5
0,30,50,3
0,2 0,5 0,2
0,5 1 1
0,30,50,5
0,2 0,5 0,5
0,5 1 1
0,30,50,5
0,2 0,5 0,5
Untuk mengetahui perkembangan keuntungan industri
kerajinan tatah wayang sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12
bulan sesudah gempa, dengan menggunakan rumus t-test.
t =
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
2
2
1
1
2
22
1
21
21
nS
n
Sr2
nS
nS
X-X
Dimana :
1X : rata-rata sampel 1 S12 : varians sampel 1
2X : rata-rata sampel 2 S22 : varians sampel 2
S1 : simpangan baku sampel 1 r : korelasi antara dua sampel S2 : simpangan baku sampel 2
Nilai S dan r diperoleh dari :
S1 = 1n
)X-(X 21
−Σ
= 1-n
X 2Σ S2 = 1n
)Y-(Y 21
−Σ
= 1-n
Y 2Σ
r = 22 YX
XY
⋅
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1) Perkembangan keuntungan industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa
Tabel 5.26
Perkembangan Keuntungan Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
13 4 4 4
0,5
9 1 1
0,5 0,5
9,45 0,45 0,45 0,45 -3,05
89,30 0,20 0,20 0,20 9,30
6,45 -1,55 -1,55 -2,05 -2,05
41,60 2,40 2,40 4,20 4,20
60,95 -0,70 -0,70 -0,92 6,25
6 7 8 9
10
13 1
0,5 0,5 0,5
6 0,5 0,5 0,5 0,1
9,45 -2,55 -3,05 -3,05 -3,05
89,30 6,50 9,30 9,30 9,30
3,45 -2,05 -2,05 -2,05 -2,45
11,90 4,20 4,20 4,20 6,00
32,60 5,23 6,25 6,25 7,47
11 12 13 14 15
0,5 30 0,5 1
0,5
0,5 29 0,5 0,5 0,2
-3,05 26,45-3,05 -2,55 -3,05
9,30 699,60 9,30 6,50 9,30
-2,05 26,45-2,05 -2,05 -2,35
4,20 699,60
4,20 4,20 5,52
6,25 699,60
6,25 5,23 7,17
16 17 18 19 20
0,5 0,5 3
0,5 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
-3,05 -3,05 -0,55 -3,05 -3,05
9,30 9,30 0,30 9,30 9,30
-2,05 -2,05 -2,05 -2,05 -2,05
4,20 4,20 4,20 4,20 4,20
6,25 6,25 1,13 6,25 6,25
21 22 23 24 25
0,5 1,5 7
1,5 13
0,5 0,5 3
0,5 5
-3,05 -2,05 3,45 -2,05 9,45
9,30 4,20 11,90 4,20 89,30
-2,05 -2,05 0,45 -2,05 2,45
4,20 4,20 0,20 4,20 6,00
6,25 4,20 1,55 4,20
23,15 26 27 28 29 30
0,5 0,3 0,5 0,9 25
0,3 0,5 0,3 0,5 29
-3,05 -3,25 -3,05 -2,65 21,45
9,30 10,56 9,30 7,02
460,10
-2,25 -2,05 -2,25 -2,05 26,45
5,06 4,20 5,06 4,20
699,60
6,86 6,66 6,86 5,43
567,35 31 32 33 34 35
0 0,9 1
0,5 0,7
1 1
0,5 0,2 0,5
-2,55 -2,65 -2,55 -3,05 -2,85
6,50 7,02 6,50 9,30 8,12
-1,55 -1,55 -2,05 -2,35 -2,05
2,40 2,40 4,20 5,52 4,20
3,95 4,11 5,23 7,17 5,84
36 37
0,3 0,9
0,2 0,5
-3,25 -2,65
10,56 7,02
-2,35 -1,75
5,52 3,06
7,64 4,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
38 0,5 0,2 -3,05 9,30 -2,35 5,52 7,17 X 3,55 2,55 0 1673,9 0 1593,76 1551,57S 6,73 6,56 S2 45,24 43,07
S1 = 1389,1673
− =
379,1673 = 6,73
S2 = 37
76,159313876,1593
=−
= 6,56
r = 34,163357,1551
86,266779457,1551
76,15939,167357,1551
==⋅
= 0,95
t =
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
−
3856,6
3873,695,02
3807,43
3824,45
55,255,322
= 06,109,19,1
3802,1855
3866,2046
1
⋅⋅−+
= 2,10
149,100
119,282,4886,53
1==
−+ = 0,09
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 76 – 2 = 74. Dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5%
maka t tabel = 2,000. Maka nilai t tabel = 2,000 dan nilai t hitung =
0,09.
Nilai t hitung (0,09) ≤ nilai t tabel (2,000), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan
tatah wayang sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2) Perkembangan keuntungan industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 8 bulan sesudah gempa
Tabel 5.27
Perkembangan Keuntungan Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
13 4 4 4
0,5
9 1 1
0,9 0,5
9,45 0,45 0,45 0,45 -3,05
89,30 0,20 0,20 0,20 9,30
6,45 -1,55 -1,55 -1,65 -2,05
41,60 2,40 2,40 2,72 4,20
60,95 -0,70 -0,70 -0,74 6,25
6 7 8 9
10
13 1
0,5 0,5 0,5
6 1
0,5 0,5 0,3
9,45 -2,55 -3,05 -3,05 -3,05
89,30 6,50 9,30 9,30 9,30
3,45 -1,55 -2,05 -2,05 -2,25
11,90 2,40 4,20 4,20 5,06
32,60 3,95 6,25 6,25 6,86
11 12 13 14 15
0,5 30 0,5 1
0,5
0,5 24 0,5 0,5 0,2
-3,05 26,45-3,05 -2,55 -3,05
9,30 699,60 9,30 6,50 9,30
-2,05 21,45-2,05 -2,05 -2,35
4,20 460,10
4,20 4,20 5,52
6,25 567,35
6,25 5,23 7,17
16 17 18 19 20
0,5 0,5 3
0,5 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
-3,05 -3,05 -0,55 -3,05 -3,05
9,30 9,30 0,30 9,30 9,30
-2,05 -2,05 -2,05 -2,05 -2,05
4,20 4,20 4,20 4,20 4,20
6,25 6,25 1,13 6,25 6,25
21 22 23 24 25
0,5 1,5 7
1,5 13
0,5 1 4 1 7
-3,05 -2,05 3,45 -2,05 9,45
9,30 4,20 11,90 4,20 89,30
-2,05 -1,55 1,45 -1,55 4,45
4,20 2,40 2,10 2,40
19,80
6,25 3,18 5,00 3,18
42,05 26 27 28 29 30
0,5 0,3 0,5 0,9 25
0,5 0,5 0,2 0,5 29
-3,05 -3,25 -3,05 -2,65 21,45
9,30 10,56 9,30 7,02
460,10
-2,05 -2,05 -2,35 -2,05 26,45
4,20 4,20 5,52 4,20
699,60
6,25 6,66 7,17 5,43
567,35 31 32 33 34 35
0 0,9 1
0,5 0,7
1 1
0,5 0,2 0,5
-2,55 -2,65 -2,55 -3,05 -2,85
6,50 7,02 6,50 9,30 8,12
-1,55 -1,55 -2,05 -2,35 -2,05
2,40 2,40 4,20 5,52 4,20
3,95 4,11 5,23 7,17 5,84
36 37
0,3 0,9
0,2 0,5
-3,25 -2,65
10,56 7,02
-2,35 -2,05
5,52 4,20
7,64 5,43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
38 0,5 0,5 -3,05 9,30 -2,05 4,20 6,25 X 3,55 2,55 0 1673,9 0 1361,56 1437,49S 6,73 6,07 S2 45,24 36,8
S1 = 1389,1673
− =
379,1673 = 6,73
S2 = 37
56,136113856,1361
=−
= 6,07
r = 67,150949,1437
28,227911549,1437
56,13619,167349,1437
==⋅
= 0,95
t =
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
−
3807,6
3873,695,02
388,36
3824,45
55,255,322
= 99,009,19,1
3824,1354
3866,2046
1
⋅⋅−+
= 35,91
45,871
05,264,3586,531
==−+
= 0,11
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 76 – 2 = 74. Dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5% maka
t tabel = 2,000. Maka nilai t tabel = 2,000 dan nilai t hitung = 0,11.
Nilai t hitung (0,11) ≤ nilai t tabel (2,000), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan
tatah wayang sebelum gempa dan 8 bulan sesudah gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3) Perkembangan keuntungan industri kerajinan tatah wayang sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa
Tabel 5.28
Perkembangan Keuntungan Industri Kerajinan Tatah Wayang Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
12 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
13 4 4 4
0,5
13 2 2 1
0,5
9,45 0,45 0,45 0,45 -3,05
89,30 0,20 0,20 0,20 9,30
10,11-0,89 -0,89 -1,89 -2,39
102,21 0,79 0,79 3,57 5,71
95,54 -0,40 -0,40 -0,85 7,29
6 7 8 9
10
13 1
0,5 0,5 0,5
6 1 1 1
0,5
9,45 -2,55 -3,05 -3,05 -3,05
89,30 6,50 9,30 9,30 9,30
3,11 -1,89 -1,89 -1,89 -2,39
9,67 3,57 3,57 3,57 5,71
29,39 4,82 5,76 5,76 7,29
11 12 13 14 15
0,5 30 0,5 1
0,5
0,5 30 0,5 1
0,5
-3,05 26,45-3,05 -2,55 -3,05
9,30 699,60 9,30 6,50 9,30
-2,39 27,11-2,39 -1,89 -2,39
5,71 734,95
5,71 3,57 5,71
7,29 717,06
7,29 4,82 7,29
16 17 18 19 20
0,5 0,5 3
0,5 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
-3,05 -3,05 -0,55 -3,05 -3,05
9,30 9,30 0,30 9,30 9,30
-2,39 -2,39 -2,39 -2,39 -2,39
5,71 5,71 5,71 5,71 5,71
7,29 7,29 1,31 7,29 7,29
21 22 23 24 25
0,5 1,5 7
1,5 13
0,5 1 5 1 7
-3,05 -2,05 3,45 -2,05 9,45
9,30 4,20 11,90 4,20 89,30
-2,39 -1,89 2,11 -1,89 4,11
5,71 3,57 4,45 3,57
16,89
7,29 3,87 7,28 3,87
38,84 26 27 28 29 30
0,5 0,3 0,5 0,9 25
0,5 0,5 0,5 1
25
-3,05 -3,25 -3,05 -2,65 21,45
9,30 10,56 9,30 7,02
460,10
-2,39 -2,39 -2,39 -1,89 22,11
5,71 5,71 5,71 3,57
488,85
7,29 7,77 7,29 5,01
474,26 31 32 33 34 35
0 0,9 1
0,5 0,7
1 1 1
0,3 0,5
-2,55 -2,65 -2,55 -3,05 -2,85
6,50 7,02 6,50 9,30 8,12
-1,89 -1,89 -1,89 -2,59 -2,39
3,57 3,57 3,57 6,71 5,71
4,82 5,01 4,82 7,90 6,81
36 37
0,3 0,9
0,2 0,5
-3,25 -2,65
10,56 7,02
-2,69 -2,39
7,24 5,71
8,74 6,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
12 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
38 0,5 0,5 -3,05 9,30 -2,39 5,71 7,29 X 3,55 2,89 0 1673,9 0 1508,89 1542,91S 6,73 6,73 S2 45,24 40,78
S1 = 1389,1673
− =
379,1673 = 6,73
S2 = 37
89,150813889,1508
=−
= 6,4
r = 25,158991,1542
97,252573091,1542
89,15089,167391,1542
==⋅
= 0,97
t =
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
−
384,6
3873,697,02
3878,40
3824,45
89,255,322
= 04,109,194,1
3801,1663
3866,2046
66,0
⋅⋅−+
= 77,966,0
42,9566,0
2,276,4386,5366,0
==−+
= 0,07
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 76 – 2 = 74. Dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5% maka
t tabel = 2,000. Maka nilai t tabel = 2,000 dan nilai t hitung = 0,07.
Nilai t hitung (0,07) ≤ nilai t tabel (2,000), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan
tatah wayang sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Perkembangan keuntungan industri kerajinan tas dan sepatu kulit
Untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh
industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8
bulan dan 12 bulan sesudah gempa di Manding, Sabdodadi Bantul,
dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 5.29 Keuntungan yang Diperoleh Industri Kerajinan Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa, dan 4 Bulan, 8 Bulan dan 12 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Sebelum gempa 4 bulan sesudah gempa
8 bulan sesudah gempa
12 bulan sesudah gempa Respon-
den TR TC Keun-tungan TR TC Keun-
tungan TR TC Keun-tungan TR TC Keun-
tungan1 2 3 4 5
40 40 15 25 14
25 25 10 15 7
15 15 5
10 7
20 25 10 20 10
10 15 5
10 5
10 10 5
10 5
20 30 15 20 12
10 15 10 10 6
10 15 5
10 6
30 30 15 20 12
15 15 10 10 6
15 15 5
10 6
6 7 8 9
10 11
15 10 15 13 45 11
10 5
10 6
20 5
5 5 5 7
25 6
10 10 10 8,7 40 9,5
5 5 5
4,520 5
5 5 5
4,2 20 4,5
10 10 10 12 40 10
5 5
5,56
20 6
5 5
4,5 12 20 4
14 10 16 15
43,5 10
7 5
10 8
25 5
7 5 6 7
18 5
Untuk mengetahui perkembangan keuntungan industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan
12 bulan sesudah gempa dengan menggunakan rumus t-test.
t =
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
2
2
1
1
2
22
1
21
21
nS
n
Sr2
nS
nS
X-X
Dimana :
1X : rata-rata sampel 1 S12 : varians sampel 1
2X : rata-rata sampel 2 S22 : varians sampel 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
S1 : simpangan baku sampel 1 r : korelasi antara dua sampel S2 : simpangan baku sampel 2
Nilai S dan r diperoleh dari :
S1 = 1n
)X-(X 21
−Σ
= 1-n
X 2Σ S2 = 1n
)Y-(Y 21
−Σ
= 1-n
Y 2Σ
r = 22 YX
XY
⋅
1) Perkembangan keuntungan industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa
Tabel 5.30
Perkembangan Keuntungan Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 4 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
4 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
15 15 5
10 7
10 10 5
10 5
5,5 5,5 -4,5 0,5 -2,5
30,25 30,25 20,25 0,25 6,25
2,32 2,32 -2,68 2,32 -2,68
5,38 5,38 7,18 5,38 7,18
12,76 12,76 12,06 1,16 6,70
6 7 8 9
10 11
5 5 5 7
25 6
5 5 5
4,5 20 5
-4,5 -4,5 -4,5 -2,5 15,5 -3,5
20,25 20,25 20,25 6,25
240,25 12,25
-2,68 -2,68 -2,68 -3,18 12,32 -2,68
7,18 7,18 7,18
10,11 151,78
7,18
12,06 12,06 12,06 7,95
190,96 9,38
X 9,5 7,68 0 406,7 0 221,11 289,91 S 6,38 4,7 S2 40,7 22,11
S1 = 11175,406−
= 10
75,406 = 6,38
S2 = 10
11,221111
11,221=
− = 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
r = 89,29991,289
49,8993691,289
11,22175,40691,289
==⋅
= 0,97
t =
( ) ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−+
−
117,4
1138,697,02
1111,22
117,40
68,75,922
= 4,192,194,1
1185,488
1149,1656
82,1
⋅⋅−+
= 78,13
82,183,189
82,12,544,4459,150
82,1==
−+ = 0,13
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 22 – 2 = 20. Dengan dk = 20 dan taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,086. Maka nilai t tabel = 2,086 dan
nilai t hitung = 0,13.
Nilai t hitung (0,13) ≤ nilai t tabel (2,086), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan
tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 4 bulan sesudah gempa.
2) Perkembangan keuntungan industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 8 bulan sesudah gempa
Tabel 5.31
Perkembangan Keuntungan Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 8 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4
15 15 5
10
10 15 5
10
5,5 5,5 -4,5 0,5
30,25 30,25 20,25 0,25
1,23 6,23 -3,77 1,23
1,51 38,81 14,21 1,51
6,77 34,27 16,97 0,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
8 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
5 7 6 -2,5 6,25 -2,77 7,67 6,93 6 7 8 9
10 11
5 5 5 7
25 6
5 5
4,5 12 20 4
-4,5 -4,5 -4,5 -2,5 15,5 -3,5
20,25 20,25 20,25 6,25
240,25 12,25
-3,77 -3,77 -4,27 3,23
11,25 -4,77
14,21 14,21 18,23 10,43
126,56 22,75
16,97 16,97 19,22 -8,08
174,38 16,70
X 9,5 8,77 0 406,7 0 269,65 317,73 S 6,38 5,19 S2 40,7 26,96
S1 = 11175,406−
= 10
75,406 = 6,38
S2 = 10
65,26911165,269
=−
= 5,19
r = 18,33173,317
14,10968073,317
65,26975,40673,317
==⋅
= 0,96
t =
( ) ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−+
−
1119,5
1138,696,02
1196,26
117,40
77,85,922
= 56,192,192,1
1184,726
1149,1656
73,0
⋅⋅−+
= 52,1473,0
91,21073,0
75,508,6659,15073,0
==−+
= 0,05
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 22 – 2 = 20. Dengan dk = 20 dan taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,086. Maka nilai t tabel = 2,086 dan
nilai t hitung = 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Nilai t hitung (0,05) ≤ nilai t tabel (2,086), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan
tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 8 bulan sesudah gempa.
3) Perkembangan keuntungan industri kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa
Tabel 5.32
Perkembangan Keuntungan Industri Tas dan Sepatu Kulit Sebelum Gempa dan 12 Bulan Sesudah Gempa
(dalam jutaan rupiah)
Keuntungan Respon-
den Sebelum gempa
12 bulan sesudah gempa
X X2 Y Y2 X . Y
1 2 3 4 5
15 15 5
10 7
15 15 5
10 6
5,5 5,5 -4,5 0,5 -2,5
30,25 30,25 20,25 0,25 6,25
6 6 -4 1 -3
36 36 16 1 9
33 33 18 0,5 7,5
6 7 8 9
10 11
5 5 5 7
25 6
7 5 6 7
18 5
-4,5 -4,5 -4,5 -2,5 15,5 -3,5
20,25 20,25 20,25 6,25
240,25 12,25
-2 -4 -3 -2 9 -4
4 16 9 4
81 16
9 18
13,5 5
139,5 14
X 9,5 9 0 406,7 0 228 291 S 6,38 3,16 S2 40,7 22,8
S1 = 11175,406−
= 10
75,406 = 6,38
S2 = 10228
111228
=−
= 3,6
r = 5,304
29192739291
22875,406291
==⋅
= 0,95
t =
( ) ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−+
−
1116,3
1138,695,02
118,22
117,40
95,922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
= 95,092,19,1
1184,519
1149,1656
5,0
⋅⋅−+
= 94,135,0
39,1945,0
46,326,4759,1505,0
==−+
= 0,03
Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2
= 22 – 2 = 20. Dengan dk = 20 dan bila taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5% maka t tabel = 2,086. Maka nilai t tabel = 2,086 dan
nilai t hitung = 0,03.
Nilai t hitung (0,03) ≤ nilai t tabel (2,086), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan keuntungan industri kerajinan
tas dan sepatu kulit sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis data yang telah penulis lakukan
dalam subbab A, maka dalam subbab ini akan membahas permasalahan satu
persatu dan membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah penulis
ajukan di depan.
1. Perkembangan jumlah perajin sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Jumlah perajin adalah banyaknya orang yang bekerja sebagai
penghasil barang-barang kerajinan di Kabupaten Bantul.
Berdasarkan analisis data yang telah penulis lakukan dapat
diketahui perkembangan industri kulit di Kabupaten Bantul yaitu di
Pucung dan Manding sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
sesudah gempa. Jumlah perajin yang ada di Dusun Karangasem Desa
Wukirsari Pucung Kecamatan Imogiri sebelum gempa terdapat 250
perajin, 4 bulan sesudah gempa terdapat 250 perajin, 8 bulan sesudah
gempa terdapat 250 perajin dan 12 bulan sesudah gempa terdapat 250
perajin. Dan hampir dari semua perajin yang ada di Desa Wukirsari
membuka usaha pertama kali karena meneruskan usaha orang tuanya atau
dengan kata lain usaha turun-temurun. Di Dusun Karangasem para perajin
dibagi menjadi 5 golongan, penggolongan tersebut berdasarkan hasil
kerajinan yang dihasilkan dan penggolongan tersebut dibagi dalam
kelompok RT (Rukun Tetangga), penggolongan tersebut adalah untuk RT.
1, 2 dan 3 mereka pada umumnya menghasilkan kerajinan dari bahan split
atau bahan kulit no. 3 dari kulit sapi yang biasa digunakan untuk barang
kerjainan, untuk RT. 4 pada umumnya menghasilkan barang-barang hasil
campuran baik barang souvenir maupun wayang pakem, dan untuk RT. 5
mereka pada umumnya membuat wayang pakem.
Jumlah perajin yang ada di Manding, Sabdodadi Bantul, sebelum
gempa terdapat 70 perajin, 4 bulan sesudah gempa terdapat 70 perajin, 8
bulan sesudah gempa terdapat 70 perajin dan 12 bulan sesudah gempa juga
terdapat 70 perajin.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
perkembangan jumlah perajin kulit di Kabupaten Bantul tidak mengalami
perubahan baik peningkatan jumlah maupun penurunan jumlah perajin,
baik sebelum gempa maupun 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
gempa bumi 27 Mei 2006. Jadi dengan kata lain, tidak mengalami
perkembangan. Tidak mengalami perkembangan atau perubahan jumlah
perajin tersebut dapat disebabkan oleh rentang waktu pembatasan masalah
yang sebelum gempa dan 12 bulan sesudah gempa yang cukup pendek
sehingga tidak ada penambahan jumlah tenaga kerja ataupun disebabkan
oleh kesadaran dari para generasi muda kurang terhadap pembuatan
kerajinan kulit sehingga mereka lebih cenderung untuk pergi dari desanya
ke kota, sehingga kerajinan yang dihasilkan secara turun-temurun tersebut
tidak dapat berkembang.
2. Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Dari data yang telah diperoleh dari Kelurahan Wukirsari dan
Sabdodadi Bantul, dapat diketahui bahwa jumlah tenaga yang tersedia
cukup banyak dan berlimpah. Padahal semuanya itu nantinya
membutuhkan pegangan hidup mereka. Sedangkan salah satu sektor yang
menampung mereka adalah sektor industri, sedangkan tenaga kerja yang
terserap tidaklah banyak karena pada umumnya perajin mengusahakan
pekerjaannya sendiri. Dan di sentra industri Pucung dan Manding
merupakan industri kerajinan rumah tangga dimana hampir seluruh
pekerjaannya dikerjakan oleh perajin sendiri dan seluruh anggota keluarga,
sehingga diasumsikan jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri
kerajinan kulit sama dengan jumlah perajin.
Jumlah perajin atau tenaga kerja yang terserap pada industri
kerajinan tatah wayang di Dusun Karangasem sebelum gempa sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
250 jiwa dan 4 bulan sesudah gempa terserap sebanyak 250 jiwa, 8 bulan
sesudah gempa terserap 250 jiwa dan 12 bulan sesudah gempa juga
terserap 250 jiwa. Dan jumlah perajin yang terserap pada indusrti
kerajinan tas dan sepatu kulit di Manding, Sabdodadi Bantul, sebelum
gempa sebanyak 70 jiwa, dan 4 bulan sesudah gempa 70 jiwa, 8 bulan
sesudah gempa 70 jiwa dan 12 bulan sesudah gempa terserap 70 jiwa.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri kerajinan
kulit di Kabupaten Bantul tidak mengalami perubahan baik kearah
peningkatan ataupun pengurangan. Jumlah tenaga kerja baik sebelum
gempa maupun 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12
bulan sesudah gempa yaitu sebanyak 320 jiwa. Jadi dengan kata lain, tidak
terjadi perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri
kerajinan kulit di Kabupaten Bantul. Tidak berkembangnya jumlah tenaga
kerja yang terserap pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Bantul
terdapat dapat disebabkan oleh rentang waktu pembatasan masalah yang
sebelum gempa, 4 bulan sesudah gempa, 8 bulan sesudah gempa dan 12
bulan sesudah gempa yang cukup pendek sehingga belum ada penambahan
jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri kerajinan kulit tersebut
atau dapat disebabkan oleh kurangnya regenerasi karena kesadaran pada
generasi muda kurang terhadap kerajinan kulit karena dianggap rumit
sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja pada sektor industri lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Jangkauan pemasaran dapat diartikan luasnya daerah pemasaran
hasil produksi.
a. Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tatah wayang
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan dapat
diketahui bahwa barang-barang kerajinan yang telah mereka
hasilkan sudah mencapai pasaran dalam negeri, jadi sudah tidak
hanya sekitar Kabupaten Bantul saja (pasar lokal) tetapi sudah
mencapai luar Kabupaten Bantul (pasar regional dan nasional).
Industri kerajinan tatah wayang pun sudah sampai pasar internasional.
Untuk pasar nasional ada 35 perajin yang sudah menjangkaunya,
sedangkan perajin yang sudah menjangkau pasar internasional baru
ada 3 perajin.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa barang-
barang hasil kerajinan yang dibuat atau dihasilkan oleh perajin tersebut
sudah cukup terkenal dan disukai oleh masyarakat, hal tersebut
terbukti dari jangkauan pemasarannya tidak hanya menjangkau pasar
lokal saja tetapi telah mencapai pasar dalam negeri (naisonal) bahkan
sudah mencapai pasar internasional dengan ekspor ke Australia.
Di dalam memasarkan industri kerajinan tatah wayang banyak
risikonya. Risiko dalam memasarkan produk kerajinan tatah wayang
tersebut diantaranya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
1) Bila barang tidak sesuai dengan order pesanan barang
dikembalikan lagi ke perajin.
2) Bila perajin memasarkan sendiri barang-barang hasil kerajinannya
sendiri biaya untuk transportasi akan membengkak.
3) Dalam pengangkutan barang hasil kerajinan bila ada kerusakan
dalam pengangkutan barang dikembalikan ke perajin.
Itu merupakan hal yang biasa terjadi. Dan mengenai kurang
atau tidak bisanya para perajin memenuhi permintaan pasar hal
tersebut mungkin karena disebabkan oleh kurangnya modal, tetapi
setelah 8 bulan sesudah gempa para perajin lebih mudah dalam
mencari bantuan modal dengan program kemitraan yang ditawarkan
oleh bank-bank dengan bunga cukup rendah dan bantuan-bantuan dana
atau modal dari pemerintah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan
dan Koperasi.
b. Perkembangan jangkauan pemasaran industri kerajinan tas dan sepatu kulit
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan dapat
diketahui bahwa barang-barang kerajinan yang telah mereka hasilkan
sudah mencapai pasaran dalam negeri, jadi sudah tidak hanya sekitar
Kabupaten Bantul saja (pasar lokal) tetapi sudah mencapai luar
Kabupaten Bantul (pasar regional dan nasional). Industri kerajinan
tatah wayang pun sudah sampai pasar internasional. Untuk pasar
nasional terdapat 11 perajin yang sudah menjangkaunya, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
untuk pasar internasional (ekspor) tidak ada perajin yang sudah
menjangkaunya.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa barang-
barang hasil kerajinan dihasilkan oleh perajin tersebut sudah cukup
terkenal dan disukai oleh masyarakat, hal tersebut terbukti dari
jangkauan pemasarannya tidak hanya menjangkau pasar lokal saja
tetapi telah mencapai pasar dalam negeri (nasional) bahkan sudah
mencapai pasar internasional dengan ekspor ke Australia, Singapura,
Jepang dan Amerika.
Di dalam memasarkan industri kerajinan tatah wayang banyak
risikonya. Risiko dalam memasarkan produk kerajinan tatah wayang
tersebut diantaranya :
1) Bila barang tidak sesuai dengan order pesanan barang
dikembalikan lagi ke perajin.
2) Bila perajin memasarkan sendiri barang-barang hasil kerajinannya
sendiri biaya untuk transportasi akan membengkak.
3) Dalam pengangkutan barang hasil kerajinan bila ada kerusakan
dalam pengangkutan barang dikembalikan ke perajin.
Itu merupakan hal yang biasa terjadi. Dan mengenai kurang
atau tidak bisanya para perajin memenuhi permintaan pasar hal
tersebut mungkin karena disebabkan oleh kurangnya modal, tetapi
setelah 8 bulan sesudah gempa para perajin lebih mudah dalam
mencari bantuan modal dengan program kemitraan yang ditawarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
oleh bank-bank dengan bunga cukup rendah dan bantuan-bantuan dana
atau modal dari pemerintah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan
dan Koperasi.
4. Perkembangan jalur distribusi industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Jalur distribusi adalah suatu jalur atau saluran yang dilalui dalam
pemindahan penguasaan produk dari produsen agar sampai ke konsumen.
Jalur distribusi dibagi menjadi 3 yaitu jalur distribusi langsung, jalur
distribusi tidak langsung dan jalur distribusi campuran.
a. Perkembangan jalur distribusi kerajinan tatah wayang
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan, maka
dapat diketahui bahwa jalur distribusi yang digunakan oleh para
perajin lebih banyak menggunakan jalur distribusi campuran, yaitu
campuran antara jalur distribusi langsung dan jalur distribusi tidak
langsung terdapat 11 perajin dan yang menggunakan jalur distribusi
campuran terdapat 27 perajin. Jadi para perajin tatah wayang di Dusun
Karangasem Desa Wukirsari Imogiri, menggunakan 2 jalur distribusi
dalam memasarkan barang-barang hasil kerajinannya yaitu dengan
distribusi tidak langsung dan jalur distribusi campuran.
Dari hasil temuan lapangan, diperoleh informasi bahwa dari 38
perajin sebagai responden, ternyata 11 perajin dari 38 perajin
menggunakan jalur distribusi tidak langsung, maksudnya untuk
memasarkan hasil industri kerajinan tatah wayang perajin memakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
perantara seperti eksportir, perajin sejenis yang lebih besar usahanya
atau perajin besar dan APIKRI. Hal ini diduga karena :
1) Perajin mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinannya
khususnya perajin yang usahanya kecil, karena makin banyaknya
perajin yang mempunyai usaha dengan skala lebih besar sehingga
perajin kecil tidak bisa bersaing dalam hal mutu maupun
kurangnya informasi mengenai pasar dibanding perajin dengan
skala usaha yang lebih besar.
2) Perajin memproduksi berdasarkan pesanan dari perajin besar
sehingga produk dijual kepada perajin besar tersebut.
Sedangkan sebanyak 27 perajin dari 38 perajin menggunakan
jalur distribusi campuran. Di samping memasarkan produk melalui
perantara baik eksportir, pedagang atau perajin besar, maupun
pedagang pengumpul mereka juga membuka toko souvenir sendiri di
Pucung untuk melayani konsumen lokal atau wisatawan. Hal ini
diduga karena :
1) Perajin dapat mengetahui selera konsumen secara langsung
sehingga desain produk dapat cepat disesuaikan.
2) Makin berkembangnya sektor pariwisata di Jogjakarta menarik
perajin untuk membuka toko souvenir kerajinan kulit di Pucung, di
samping menjual ke luar daerah atau negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
b. Perkembangan jalur distribusi kerajinan tas dan sepatu kulit
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan, maka
dapat diketahui bahwa jalur distribusi yang digunakan oleh para
perajin adalah merupakan campuran antara jalur distribusi langsung
dan jalur distribusi tidak langsung. Jadi para perajin tas dan sepatu
kulit di Manding menggunakan 2 jalur distribusi dalam usahanya
untuk memasarkan barang-barang hasil kerajinannya. Dari tabel dapat
dilihat perajin yang menggunakan jalur tersebut sebanyak 11 perajin.
Penggunaan kedua jalur tersebut sekaligus dimaksudkan untuk
memudahkan pemasaran barang-barang kerajinan yang mereka
hasilkan. Mungkin penggunaan jalur langsung tersebut dimaksudkan
untuk melayani konsumen mereka disatu daerah atau daerah sekitar
(lokal), sedangkan jalur distribusi tidak langsung digunakan untuk
melayani konsumen dari daerah lain di luar daerah mereka bahkan luar
negeri.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa jalur
distrbusi yang digunakan oleh perajin yang ada di Dusun Manding
adalah jalur distribusi campuran, yaitu campuran antara jalur distribusi
langsung dan jalur distribusi tidak langsung. Hal tersebut menunjukkan
bahwa mungkin para perajin mengalami kesulitan dalam pemasaran
jadi butuh seseorang atau suatu badan kerajinan dalam hal ini adalah
APIKRI. Karena mereka kurang mengenal pasar akibatnya mereka
kurang memahami selera konsumen, yang mereka ketahui hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
konsumen lokal saja yang memesan secara langsung dan dengan
membuka toko-toko di Manding. Mereka memenuhi permintaan
konsumen luar daerah dengan pesanan dari para pedagang besar,
eksportir maupun APIKRI sebagai penampung atau penyalur barang-
barang kerajinan. Jika mereka ingin sukses dalam persaingan di pasar,
mungkin mereka harus mengetahui informasi mengenai pasar yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Informasi pasar tersebut mencakup harga, luas pasar,
pilihan konsumen, sifat permintaan dan kondisi penawaran.
5. Perkembangan volume produksi industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Yang dimaksud dengan volume produksi adalah seluruh produk
hasil kerajinan kulit yang dihasilkan oleh para perajin kulit di Kabupaten
Bantul. Volume produksi diasumsikan sama dengan volume penjualan.
a. Perkembangan volume produksi kerajinan tatah wayang
Dari hasil analisis bahwa tidak ada perkembangan volume
produksi industri kerajinan tatah wayang baik sebelum gempa, dan 4
bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Arah perkembangan
volume produksi industri kerajinan tatah wayang di Dusun
Karangasem Desa Wukirsari Imogiri tersebut negatif yang artinya
mengalami kemunduran. Jadi terjadi pengurangan volume produksi
antara sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah
gempa. Hal tersebut disebabkan oleh karena :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1) Akibat yang ditimbulkan oleh gempa merusakkan sarana dan
prasarana produksi sehingga para perajin tidak dapat menghasilkan
produk kerajinan.
2) Akibat gempa rumah-rumah para perajin rusak, sehingga perajin
lebih mengkonsentrasikan tenaga mereka untuk memperbaiki
rumah mereka terlebih dahulu.
3) Setelah gempa terjadi hujan lebat sehingga merusakkan hasil
kerajinan yang sudah setengah jadi dan rusaknya kulit-kulit yang
sudah disamak.
4) Sepinya para wisatawan yang datang ke Jogjakarta akibat takut
akan terjadi gempa lagi, sehingga pesanan tidak ada atau berkurang
dan toko-toko souvenir yang dibuka oleh para perajinpun sepi
pelanggan atau wisatawan.
5) Tak adanya modal yang dapat digunakan untuk memulai usaha
kembali para perajin, sehingga para perajin hanya menghasilkan
barang kerajinan sesuai dengan uang yang mereka miliki.
Dari analisis data diperoleh hasil tidak ada perbedaan industri
kerajinan tatah wayang sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan
sesudah gempa, tetapi dari hasil rata-rata sampel ( )X ada perbedaan
yaitu sebelum gempa 7,31 dan 4 bulan sesudah gempa 5,08, 8 bulan
sesudah gempa 5,04 dan 12 bulan sesudah gempa 5,75. Atau terjadi
perbedaan yaitu penurunan dari sebelum gempa ke 4 bulan, 8 bulan
dan 12 bulan sesudah gempa. Tetapi setelah 12 bulan sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan oleh bantuan beberapa
pihak yaitu pemerintah, bank dan masyarakat perajin itu sendiri yang
segera melakukan pemulihan kembali.
b. Perkembangan volume produksi kerajinan tas dan sepatu kulit
Dari hasil analisis diperoleh tidak ada perkembangan volume
produksi industri kerajinan tas dan sepatu kulit baik sebelum gempa,
dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Arah perkembangan
volume produksi industri kerajinan tas dan sepatu kulit di Dusun
Manding, Sabdodadi Bantul tersebut negatif yang artinya mengalami
kemunduran. Jadi terjadi pengurangan volume produksi antara
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Hal
tersebut disebabkan oleh karena :
1) Akibat yang ditimbulkan oleh gempa merusakkan sarana dan
prasarana produksi sehingga para perajin tidak dapat menghasilkan
produk kerajinan.
2) Akibat gempa rumah-rumah para perajin rusak, sehingga perajin
lebih mengkonsentrasikan tenaga mereka untuk memperbaiki
rumah mereka terlebih dahulu.
3) Setelah gempa terjadi hujan lebat sehingga merusakkan hasil
kerajinan yang sudah setengah jadi dan rusaknya kulit-kulit yang
sudah disamak.
4) Sepinya para wisatawan yang datang ke Jogjakarta akibat takut
akan terjadi gempa lagi, sehingga pesanan tidak ada atau berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dan toko-toko souvenir yang dibuka oleh para perajinpun sepi
pelanggan atau wisatawan.
5) Tak adanya modal yang dapat digunakan untuk memulai usaha
kembali para perajin, sehingga para perajin hanya menghasilkan
barang kerajinan sesuai dengan uang yang mereka miliki.
Dari analisis data diperoleh hasil tidak ada perbedaan industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12
bulan sesudah gempa, tetapi dari hasil rata-rata sampel ( )X ada
perbedaan yaitu sebelum gempa 22,09 dan 4 bulan sesudah gempa
15,7, 8 bulan sesudah gempa 17,18 dan 12 bulan sesudah gempa 19,32.
Atau terjadi perbedaan yaitu penurunan dari sebelum gempa ke 4
bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Tetapi setelah 8 bulan
sedikit mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan oleh bantuan
beberapa pihak yaitu pemerintah, bank dan masyarakat perajin itu
sendiri yang segera melakukan pemulihan kembali.
6. Perkembangan keuntungan industri kerajinan kulit sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa
Yang dimaksud dengan keuntungan atau laba adalah selisih antara
pendapatan yang diterima oleh perajin dengan biaya-biaya produksi yang
dikeluarkan.
a. Perkembangan keuntungan industri kerajinan tatah wayang
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui tidak ada
perkembangan keuntungan industri kerajinan tatah wayang baik
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Arah perkembangan industri kerajinan tatah wayang tersebut negatif
yang artinya mengalami kemunduran. Jadi terjadi pengurangan atau
kemunduran keuntungan (laba) yang diterima oleh perajin baik
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Hal
tersebut mungkin disebabkan oleh karena volume produksi yang
berkurang karena rusaknya sarana dan prasarana akibat dari gempa,
kurangnya modal usaha dan sepinya wisatawan yang datang ke
Jogjakarta.
Dari analisis data diperoleh hasil tidak ada perbedaan industri
kerajinan tatah wayang sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan
sesudah gempa, tetapi dari hasil rata-rata sampel ( )X ada perbedaan
yaitu sebelum gempa 7,31 dan 4 bulan sesudah gempa 5,08, 8 bulan
sesudah gempa 5,04 dan 12 bulan sesudah gempa 5,75. Atau terjadi
perbedaan yaitu penurunan dari sebelum gempa ke 4 bulan, 8 bulan
dan 12 bulan sesudah gempa. Tetapi setelah 12 bulan sedikit
mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan oleh bantuan beberapa
pihak yaitu pemerintah, bank dan masyarakat perajin itu sendiri yang
segera melakukan pemulihan kembali.
b. Perkembangan keuntungan industri kerajinan tas dan sepatu kulit
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui tidak ada
perkembangan keuntungan industri kerajinan tas dan sepatu kulit baik
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa.
Arah perkembangan industri kerajinan tas dan sepatu kulit tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
negatif yang artinya mengalami kemunduran. Jadi terjadi pengurangan
atau kemunduran keuntungan (laba) yang diterima oleh perajin baik
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Hal
tersebut mungkin disebabkan oleh karena volume produksi yang
berkurang karena rusaknya sarana dan prasarana akibat dari gempa,
kurangnya modal usaha dan sepinya wisatawan yang datang ke
Jogjakarta.
Dari analisis data diperoleh hasil tidak ada perbedaan industri
kerajinan tas dan sepatu kulit sebelum dan 4 bulan, 8 bulan dan 12
bulan sesudah gempa, tetapi dari hasil rata-rata sampel ( )X ada
perbedaan yaitu sebelum gempa 22,09 dan 4 bulan sesudah gempa
15,7, 8 bulan sesudah gempa 17,18 dan 12 bulan sesudah gempa 19,32.
Atau terjadi perbedaan yaitu penurunan dari sebelum gempa ke 4
bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Tetapi setelah 8 bulan
sedikit mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan oleh bantuan
beberapa pihak yaitu pemerintah, bank dan masyarakat perajin itu
sendiri yang segera melakukan pemulihan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis, hasil temuan lapangan dan pembahasan
mengenai perkembangan indusri kerajinan kulit di Kabupaten Bantul, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah perajin kulit di Dusun Wukirsari sebelum gempa sebanyak 250
perajin, 4 bulan sesudah gempa 250 perajin, 8 bulan sesudah gempa 250
perajin dan 12 bulan sesudah gempa juga terdapat 250 perajin. Jadi jumlah
perajin kulit di Dusun Wukirsari tidak mengalami perbedaan baik sebelum
gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa. Sedangkan
jumlah perajin kulit di Dusun Manding sebelum gempa terdapat 70
perajin, 4 bulan sesudah gempa 70 perajin, 8 bulan sesudah gempa 70
perajin dan 12 bulan sesudah gempat 70 perajin. Jadi jumlah perajin kulit
di Dusun Manding juga tidak mengalami perbedaan baik sebelum gempa,
dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa.
2. Jumlah tenaga kerja yang terserap diasumsikan sama dengan jumlah
perajin. Maka jumlah perajin kulit di Dusun Wukirsari sebelum gempa
sebanyak 250 perajin, 4 bulan sesudah gempa 250 perajin, 8 bulan sesudah
gempa 250 perajin dan 12 bulan sesudah gempa juga terdapat 250 perajin.
Jadi jumlah perajin kulit di Dusun Wukirsari tidak mengalami perbedaan
baik sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Sedangkan jumlah perajin kulit di Dusun Manding sebelum gempa
terdapat 70 perajin, 4 bulan sesudah gempa 70 perajin, 8 bulan sesudah
gempa 70 perajin dan 12 bulan sesudah gempat 70 perajin. Jadi jumlah
perajin kulit di Dusun Manding juga tidak mengalami perbedaan baik
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa.
3. Jangkauan pemasaran yang telah berhasil dicapai oleh industri kerajinan
kulit di Dusun Karangasem tidak mengalami perubahan baik sebelum
gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa yaitu sudah
mencapai pasar internasional ada 3 industri yaitu ke Australia, Kairo dan
Perancis. Pasar nasional ada 35 industri yaitu Yogyakarta, Bali dan
Jakarta. Dan untuk pasar lokal dan regional terdapat 38 perajin atau
seluruh perajin mencapai atau menggunakannya. Jangkauan pemasaran
industri kerajinan tas dan sepatu kulit di Manding, Sabdodadi Bantul
sebelum gempa belum menjangkau pasar ekspor tetapi untuk pasar lokal
11 perajin, regional 11 dan nasional 10 perajin, tetapi setelah 8 bulan
sesudah gempa terjadi perubahan jangkauan pemasaran yang sebelumnya
belum sampai pasar ekspor sudah mampu mengekspor yaitu ada 1 perajin
dan untuk lokal 11, regional 11, nasional 10 dan ekspor 1, dan setelah 12
bulan sesudah gempa perajin yang sudah mencapai ekspor bertambah
menjadi 4 perajin dan untuk lokal 11, regional 11 dan nasional 10.
4. Jalur distribusi yang digunakan industri kerajinan tatah wayang tidak
mengalami perubahan baik sebelum gempa, dan 4 bulan sesudah gempa, 8
bulan sesudah gempa dan 12 bulan sesudah gempa yaitu tidak ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
menggunakan jalur distribusi langsung. Jalur distribusi tidak langsung
digunakan oleh 11 perajin (29%) dan sebagian besar menggunakan jalur
distribusi campuran yaitu perpaduan antara jalur distribusi langsung dan
tidak langsung sebesar 27 perajin (71%) dan jalur distribusi yang digunakan
industri kerajinan tas dan sepatu kulit tidak mengalami perubahan baik
sebelum gempa, dan 4 bulan sesudah, 8 bulan sesudah dan 12 bulan
sesudah gempa, yaitu tidak ada perajin yang menggunakan jalur distribusi
langsung dan tidak langsung. Pada umumnya hampir semua perajin
menggunakan jalur distribusi campuran antara jalur distribusi langsung
dan jalur distribusi tidak langsung yaitu sebanyak 11 perajin (100%).
5. Perkembangan nilai produksi industri kerajinan kulit baik tatah wayang di
Dusun Wukirsari maupun tas dan sepatu kulit di Manding sebelum gempa,
dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa tidak mengalami
perubahan. Jika mengalami perubahan jumlahnya sangat sedikit sehingga
kurang berpengaruh.
6. Perkembangan keuntungan produksi industri kerajinan kulit baik tatah
wayang di Dusun Wukirsari maupun tas dan sepatu kulit di Manding
sebelum gempa, dan 4 bulan, 8 bulan dan 12 bulan sesudah gempa tidak
mengalami perubahan. Jika mengalami perubahan jumlahnya sangat
sedikit sehingga kurang berpengaruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Saran
Industri kerajinan kulit di Kabupaten Bantul sudah pulih kembali.
Pemulihan (recovery) tersebut melibatkan banyak pihak seperti bank-bank
umum dan pemerintah. Adapun yang dilakukan bank-bank umum dan
pemerintah untuk melakukan recovery tersebut diantaranya:
1. Penangguhan pembayaran hutang bagi perajin yang terkena gempa sampai
batas tertentu (satu tahun).
2. Pemberian pinjaman lunak oleh bank-bank umum dengan bunga rendah
dan syarat-syarat yang lebih mudah.
3. Pemberian peralatan (sarana produksi) yang rusak akibat gempa oleh
pemerintah .
Model recovery yang dilakukan oleh bank-bank umum dan pemerintah
tersebut cukup berhasil dalam pemulihan industri kerajinan kulit di Kabupaten
Bantul pasca gempa. Sehingga apabila dikemudian hari terjadi bencana alam
model recovery tersebut cukup berhasil dalam memulihkan kembali industri-
industri yang terkena bencana.
Adapun saran-saran tersebut untuk :
1. Bank : bank sangat berperan dalam usaha pemulihan industri kecil pasca
gempa. Dalam hal ini diharapkan bank tetap mau membantu jika ada
kejadian atau masalah serupa karena langkah tersebut cukup efektif dalam
pemulihan pasca gempa.
2. Masyarakat perajin : beberapa saat setelah gempa masyarakat perajin
beserta pemerintah dan bank berupaya untuk pulih kembali. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
bantuan-bantuan dari pemerintah dan fasilitas-fasilitas dari bank
diharapkan perajin tidak menjadi tergantung kepada bantuan dan fasilitas-
fasilitas tersebut.
3. Masyarakat konsumen : tidak terpengaruh dengan keadaan dan tetap
berkunjung ke sentra industri kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1989. Prosedur Pelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Bina Aksara.
Ashari Saleh, Irzan. 1986. Industri Kecil. Jakarta : LP3ES.
Audi Pasaribu. 1983. Pengantar Statistik. Ghalia Indonesia.
Dayan, Anto. 1974. Pengantar Metode Statistik. Jakarta : LP3ES.
Dwianti Krisnani, Visia. 1995. “Perkembangan Industri Kerajinan Gerabah dan Ketersediaannya Faktor-Faktor yang Diduga Ikut Berpengaruh Studi Kasus : Dusun Kasongan, Desa Bangun Jiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1997-1999”. Skripsi. Pendidikan Dunia Usaha. FKIP. Universitas Sanata Dharma.
Dwi Cahyono, Octavianus. 1992. “Dampak Relokasi Korban Bencana Alam Gunung Merapi Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Studi Kasus : Relokasi Korban Bencana Alam Gunung Merapi Dusun Sudimoro, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman DIY Tahun 1998”. Skripsi. Pendidikan Dunia Usaha. FKIP. Universitas Sanata Dharma.
Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta : Kanisius.
http://www.minggupagi.com/wayang sunyi disela perang/11 September 2006.
http://www.minggupagi.com/akibat gempa perajin tatah sumbing makin terpuruk/11 September 2006.
Manullang, M. 2002. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : UGM Press.
Moleong, J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mubyarto, dkk. 1979. Industri Pedesaan di Jateng dan DIY. BIPIK
Rin Purwanti Budi. 1981. “Industri Kecil Indonesia : Mampukah Berperan”. Analisis Thn. X No. 5 hal. 406-420.
Ranupandoyo, Heijrahman. 1974. Pengembangan Industri Kecil dan Kerajinan di DIY. Jakarta : LP3ES.
Samuelson, Paul A. 1994. Makro Ekonomi. Edisi Empat Belas. Jakarta : Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Seville, Consuelo G. 1993. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : UIP.
Soetrisno, Loekman, 1993. Aspek-aspek Finansial Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Alvabeta : Bandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN KULIT PASCA GEMPA
Studi Kasus : Kerajinan Kulit di Kabupaten Bantul
A. Departemen Perdagangan, Industri dan Koperasi Kabupaten Bantul
Sesudah gempa No. Pertanyaan Sebelum gempa 4 bulan 8 bulan 12 bulan
1 Jumlah sentra kerajinan kulit di Kabupaten Bantul
2 Jumlah perajin kulit di Kabupaten Bantul
3 Jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri kerajinan kulit
B. Industri Kerajinan Kulit
Sesudah gempa No. Pertanyaan Sebelum gempa 4 bulan 8 bulan 12 bulan
1 Jumlah modal yang dimiliki 2 Volume produksi (setiap bulan) 3 Biaya transportasi (setiap bulan) 4 Biaya untuk tenaga kerja (setiap
bulan)
5 Biaya untuk bahan baku (setiap bulan)
6 Keuntungan yang diperoleh setiap bulannya
7 Seberapa luas jangkauan pemasaran industri kulit
8 Bagaimana menetapkan harga 9 Risiko pemasaran yang mungkin
timbul
10 Di dalam memasarkan barang hasil produksi digunakan jalur langsung atau tidak langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 01 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Barmanto 55 tahun RT. 01 2 Ginem 52 tahun RT. 01 3 Semiati 29 tahun RT. 01 4 Slamet 27 tahun RT. 01 5 Suharjo 62 tahun RT. 01 6 Walziati 29 tahun RT. 01 7 Tarman 28 tahun RT. 01 8 Sutjinem 26 tahun RT. 01 9 Ponirin 28 tahun RT. 01 10 Kliyem 26 tahun RT. 01 11 Sukasdi 26 tahun RT. 01 12 Warni 25 tahun RT. 01 13 Sardi Utomo 64 tahun RT. 01 14 Ny. Rugiyem 62 tahun RT. 01 15 Suradi 52 tahun RT. 01 16 Ny. Mujinah 52 tahun RT. 01 17 Kusaini 32 tahun RT. 01 18 Sri Susanti 29 tahun RT. 01 19 Margono 42 tahun RT. 01 20 Ny. Parni 35 tahun RT. 01 21 Kaslan 58 tahun RT. 01 22 Ny. Marsudi 55 tahun RT. 01 23 Juni Wanto 28 tahun RT. 01 24 Mudiharjo 55 tahun RT. 01 25 Ny. Mudiharjo 51 tahun RT. 01 26 Erna 18 tahun RT. 01 27 Ponikem 32 tahun RT. 01 28 Sugeng 16 tahun RT. 01 29 Noto Pawiro 38 tahun RT. 01 30 Ny. Sukini 40 tahun RT. 01 31 Purwanto 42 tahun RT. 01 32 Ny. Parsiyah 38 tahun RT. 01 33 Supardi 38 tahun RT. 01 34 Ny. Paryati 35 tahun RT. 01 35 Sukarman 34 tahun RT. 01 36 Turaji 29 tahun RT. 01 37 Ririn 12 tahun RT. 01 38 Neng Windarsih 25 tahun RT. 01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 02 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Jumakit 45 tahun RT. 02 2 Ny. Tukiyem 43 tahun RT. 02 3 Purwanto 26 tahun RT. 02 4 Ny. Purwanto 24 tahun RT. 02 5 Parji 28 tahun RT. 02 6 Ny. Parji 32 tahun RT. 02 7 Wardirejo 61 tahun RT. 02 8 Ny. Waginem 60 tahun RT. 02 9 Jumadi 34 tahun RT. 02 10 Ny. Semi Lestari 31 tahun RT. 02 11 Riyadi 32 tahun RT. 02 12 Suprapti 30 tahun RT. 02 13 Sumadi 18 tahun RT. 02 14 Suprap 17 tahun RT. 02 15 Keni 55 tahun RT. 02 16 Ny. Temu 43 tahun RT. 02 17 Margo 61 tahun RT. 02 18 Ny. Margo 59 tahun RT. 02 19 Trisno Suharjo 63 tahun RT. 02 20 Ny.Trisno 60 tahun RT. 02 21 Purwadi 38 tahun RT. 02 22 Mujiyati 36 tahun RT. 02 23 Sunar Waridi 55 tahun RT. 02 24 Ny. Sunar 56 tahun RT. 02 25 Suyadi 52 tahun RT. 02 26 Sutinah 40 tahun RT. 02 27 Wono 44 tahun RT. 02 28 Ny. Wono 42 tahun RT. 02 29 Suharto 61 tahun RT. 02 30 Mujinem 29 tahun RT. 02 31 Suripti 33 tahun RT. 02 32 Slamet 55 tahun RT. 02 33 Subur 52 tahun RT. 02 34 Rohmad 54 tahun RT. 02 35 Ny. Ngadinah 63 tahun RT. 02 36 Sulami 34 tahun RT. 02 37 Erna 22 tahun RT. 02 38 Rahmadi 28 tahun RT. 02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 03 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Rohmad 29 tahun RT. 03 2 Murianto 37 tahun RT. 03 3 Subaryanti 35 tahun RT. 03 4 Badariyah 36 tahun RT. 03 5 Paijan 44 tahun RT. 03 6 Ponijem 42 tahun RT. 03 7 Paijem 42 tahun RT. 03 8 Sunarto 42 tahun RT. 03 9 Srimulatsih 39 tahun RT. 03 10 Tukinah 35 tahun RT. 03 11 Eko 18 tahun RT. 03 12 Duwianto 16 tahun RT. 03 13 Ny. Paikem 55 tahun RT. 03 14 Samiran 38 tahun RT. 03 15 Waliyem 36 tahun RT. 03 16 Suwi 16 tahun RT. 03 17 Tri 15 tahun RT. 03 18 Joko 42 tahun RT. 03 19 Hadi Rawito 45 tahun RT. 03 20 Surip 28 tahun RT. 03 21 Parsilah 34 tahun RT. 03 22 Dasuki 62 tahun RT. 03 23 Tukijan 36 tahun RT. 03 24 Jaman 40 tahun RT. 03 25 Kartilah 29 tahun RT. 03 26 Asih 42 tahun RT. 03 27 Ny. Slamet 55 tahun RT. 03 28 Witar 64 tahun RT. 03 29 Andianto 30 tahun RT. 03 30 Prapto 60 tahun RT. 03 31 Ny. Tukiyem 55 tahun RT. 03 32 Giyono 42 tahun RT. 03 33 Sakijo 40 tahun RT. 03 34 Ny. Yatin 35 tahun RT. 03 35 Saminah 28 tahun RT. 03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 04 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Dalijo 52 tahun RT. 04 2 Ny. Parjin 49 tahun RT. 04 3 Mujiyono 49 tahun RT. 04 4 Ny.Mujiyono 49 tahun RT. 04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 05 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Tri Handono 45 tahun RT. 05 2 Ny. Tri Handono 43 tahun RT. 05 3 Hendri 20 tahun RT. 05 4 Heni 18 tahun RT. 05 5 Yayuk 22 tahun RT. 05 6 Suradi 42 tahun RT. 05 7 Siyah 40 tahun RT. 05 8 Rudi 16 tahun RT. 05 9 Wonidi 42 tahun RT. 05 10 Ny. Wonidi 38 tahun RT. 05 11 Kliwon 48 tahun RT. 05 12 Ny. Kliwon 48 tahun RT. 05 13 Yudi 16 tahun RT. 05 14 Meki 14 tahun RT. 05 15 Prasetyo 18 tahun RT. 05 16 Giyo 20 tahun RT. 05 17 Giman 19 tahun RT. 05 18 Sarijan 38 tahun RT. 05 19 Tukiyem 35 tahun RT. 05 20 Mimi 38 tahun RT. 05 21 Tarmi 36 tahun RT. 05 22 Paijo 48 tahun RT. 05 23 Kirdiharjo 45 tahun RT. 05 24 Tukiyem 45 tahun RT. 05 25 Harsono 52 tahun RT. 05 26 Ny. Harsono 50 tahun RT. 05 27 Ny. Suwarno 42 tahun RT. 05 28 Sugeng 42 tahun RT. 05 29 saminah 42 tahun RT. 05 30 Dalijo 32 tahun RT. 05 31 Daryati 29 tahun RT. 05 32 Suraman 22 tahun RT. 05 33 Slamet 18 tahun RT. 05 34 Tini 16 tahun RT. 05 35 Parjiyo 44 tahun RT. 05 36 Dasimah 44 tahun RT. 05 37 Eko 18 tahun RT. 05 38 Juni 16 tahun RT. 05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 05 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Parman 44 tahun RT. 05 2 Tukinem 42 tahun RT. 05 3 Bangun 17 tahun RT. 05 4 Surip 38 tahun RT. 05 5 Warsiyah 35 tahun RT. 05 6 Tukiyat 46 tahun RT. 05 7 Sariman 43 tahun RT. 05 8 Mujilah 32 tahun RT. 05 9 Mulyono 44 tahun RT. 05 10 Kliyem 38 tahun RT. 05 11 Edi 18 tahun RT. 05 12 Sukiman 42 tahun RT. 05 13 Sunarti 42 tahun RT. 05 14 Wagiman Bejo 44 tahun RT. 05 15 Suhardi 64 tahun RT. 05 16 Bejo 33 tahun RT. 05 17 Tundani 31 tahun RT. 05 18 Walijo 38 tahun RT. 05 19 Paiyem 36 tahun RT. 05 20 Sariyem 54 tahun RT. 05 21 Mujianto 26 tahun RT. 05 22 Atika 24 tahun RT. 05 23 Yatin 54 tahun RT. 05 24 Armadi 22 tahun RT. 05 25 Sabar Raharjo 52 tahun RT. 05 26 Mardi Rejo 63 tahun RT. 05 27 Sujiono 56 tahun RT. 05 28 Ny. Sujiono 52 tahun RT. 05 29 Harjiman 36 tahun RT. 05 30 Sarini 35 tahun RT. 05 31 Hartono 32 tahun RT. 05 32 Kismiasih 35 tahun RT. 05 33 Noki 16 tahun RT. 05 34 Vivin 16 tahun RT. 05 35 Ika 18 tahun RT. 05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 06 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Suyono 48 tahun RT. 06 2 Siswanto 28 tahun RT. 06 3 Ngatijan 22 tahun RT. 06 4 Sumarjono 62 tahun RT. 06 5 Lunggar 58 tahun RT. 06 6 Parjiono 41 tahun RT. 06 7 Slamet Gito 38 tahun RT. 06 8 Slamet 36 tahun RT. 06 9 Jamiah 38 tahun RT. 06 10 Sukar 42 tahun RT. 06 11 Sadiyem 38 tahun RT. 06 12 Sehono 18 tahun RT. 06 13 Sehani 17 tahun RT. 06 14 Midi 38 tahun RT. 06 15 Giyamto 19 tahun RT. 06 16 Purwo 61 tahun RT. 06 17 Kliyem 59 tahun RT. 06 18 Rubiman 23 tahun RT. 06 19 Sugeng Purnomo 42 tahun RT. 06 20 Tikno 44 tahun RT. 06 21 Wakiban 41 tahun RT. 06 22 Tini 22 tahun RT. 06 23 Wagiyo 21 tahun RT. 06 24 Mondro 42 tahun RT. 06 25 Paijem 29 tahun RT. 06 26 Padmo 55 tahun RT. 06 27 Taryono 24 tahun RT. 06 28 Slamet 38 tahun RT. 06 29 Surtini 24 tahun RT. 06 30 Purwanto 42 tahun RT. 06 31 Wagiyem 41 tahun RT. 06 32 Tukijan 38 tahun RT. 06 33 Winanti 38 tahun RT. 06 34 Widodo 29 tahun RT. 06 35 Kismo 27 tahun RT. 06 36 Wakijan 41 tahun RT. 06 37 Cipto 64 tahun RT. 06 38 Sujiyem 28 tahun RT. 06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
DAFTAR PERAJIN KULIT Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri
Dusun : Karangasem RT. 06 Desa : Wukirsari Kecamatan : Imogiri
No. Nama Umur Alamat Keterangan 1 Zainal 20 tahun RT. 06 2 Sarjiyo 36 tahun RT. 06 3 Marsudi 26 tahun RT. 06 4 Ny. Emi 38 tahun RT. 06 5 Ny. Mujilah 38 tahun RT. 06 6 Ny. Slamet 39 tahun RT. 06 7 Karsono 61 tahun RT. 06 8 Wagiman 42 tahun RT. 06 9 Bejo 42 tahun RT. 06 10 Watinem 38 tahun RT. 06 11 Suratman 28 tahun RT. 06 12 Sunarjan 61 tahun RT. 06 13 Ngadirah 28 tahun RT. 06 14 Saminah 27 tahun RT. 06 15 Ponimin 44 tahun RT. 06 16 Surat 52 tahun RT. 06 17 Amat Asroni 61 tahun RT. 06 18 Suono Wiyono 68 tahun RT. 06 19 Marto Ngatiman 61 tahun RT. 06 20 Hadi Karyono 64 tahun RT. 06 21 Wagiyo 22 tahun RT. 06 22 Harjo Ijan 64 tahun RT. 06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR ANGGOTA PAGUYUBAN USAHA KERAJINAN “KARYA SEJAHTERA” MANDING SABDODADI
BANTUL YOGYAKARTA
No Nama Alamat 1 Aris Pranowo Manding Sabdodi Bantul 2 Isnaini Manding Sabdodi Bantul 3 Joko Sudibyo Manding Sabdodi Bantul 4 Ponijo Manding Sabdodi Bantul 5 H. Suparman Manding Sabdodi Bantul 6 DH. Suyono Manding Sabdodi Bantul 7 Poniman Manding Sabdodi Bantul 8 Bambang Herwanto Manding Sabdodi Bantul 9 Badiyono Manding Sabdodi Bantul 10 Suwandi Manding Sabdodi Bantul 11 Subandi Manding Sabdodi Bantul 12 Sitigalwati Manding Sabdodi Bantul 13 Sri Rahayu S Manding Sabdodi Bantul 14 Suratijan Manding Sabdodi Bantul 15 Erwin Manding Sabdodi Bantul 16 Sudarmi Manding Sabdodi Bantul 17 L. Suswati Manding Sabdodi Bantul 18 Subardi Manding Sabdodi Bantul 19 Purwanto Manding Sabdodi Bantul 20 Sutrianto Manding Sabdodi Bantul 21 Murdiyono Manding Sabdodi Bantul 22 Mohadi Manding Sabdodi Bantul 23 Walgunadi Manding Sabdodi Bantul 24 Isrohadi Manding Sabdodi Bantul 25 Dwi Ichwanto Manding Sabdodi Bantul 26 Denny Noviandri Bangeran Sabdodi Bantul 27 Agus Suteja Dukuh Sabdodi Bantul 28 Sokidi Tamanan Banguntapan Bantul 29 Sarjimin Manding Sabdodi Bantul 30 Satijan Manding Sabdodi Bantul 31 Harti Sumarni Manding Sabdodi Bantul 32 Rusmanto Manding Sabdodi Bantul 33 Danang Manding Sabdodi Bantul 34 Mukijan Manding Sabdodi Bantul 35 Sumardi Manding Sabdodi Bantul 36 Samsidi Manding Sabdodi Bantul 37 Haryuni Iswadi Manding Sabdodi Bantul 38 Suprihatin Manding Sabdodi Bantul 39 Murnianingsih Manding Sabdodi Bantul 40 Sabar Raharjo Manding Sabdodi Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No Nama Alamat 41 Ny. Bowo Utomo Manding Sabdodi Bantul 42 Purwadi Manding Sabdodi Bantul 43 Ny. Wigati Manding Sabdodi Bantul 44 Wahono Manding Sabdodi Bantul 45 Sokimin Manding Sabdodi Bantul 46 Mardiono Manding Sabdodi Bantul 47 Jawadi Manding Sabdodi Bantul 48 Ratno Suharjo Manding Sabdodi Bantul 49 Suratman Manding Sabdodi Bantul 50 Puji Sutrisno Manding Sabdodi Bantul 51 Sudayat Manding Sabdodi Bantul 52 Muhadi Supoyo Manding Sabdodi Bantul 53 Kidung Suwardi Manding Sabdodi Bantul 54 Surtini Manding Sabdodi Bantul 55 Subandriyo Manding Sabdodi Bantul 56 Hartono Bangeran Sabdodi Bantul 57 Sukasdi Manding Sabdodi Bantul 58 Murjono Manding Gandekan Trirenggo Bantul 59 Kawit Manding Gandekan Trirenggo Bantul 60 Suparyono Manding Gandekan Trirenggo Bantul 61 Widodo Manding Gandekan Trirenggo Bantul 62 Sukardi Manding Gandekan Trirenggo Bantul 63 Surat Manding Gandekan Trirenggo Bantul 64 H. Samsudi Kadibeso Sabdodi Bantul 65 Paijan Tamanan Banguntapan Bantul 66 Isromi Tamanan Banguntapan Bantul 67 Wajio Manding Sabdodi Bantul 68 G. suprapto Manding Sabdodi Bantul 69 Haryanto Manding Sabdodi Bantul 70 Giyoto Manding Sabdodi Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI