plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepengaruh tingkat pendidikan terhadap...

83
PENGARUH TINGKAT PENG ANTIBIOTIKA D YO Disus Memp PROGRAM UN H TINGKAT PENDIDIKAN TERHADA GETAHUAN MASYARAKAT MENG DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN OGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI sun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat peroleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Marvelaos Marvel NIM : 078114096 M STUDI FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI NIVERSITAS SANATA DHARMA 2012 AP GENAI N KOTA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vuongnhu

Post on 25-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

PROGRAM STUDI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI

DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA TAHUN 2011

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Marvelaos Marvel

NIM : 078114096

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA2012

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP MASYARAKAT MENGENAI

DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

ii

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI

DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA TAHUN 2011

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Marvelaos Marvel

NIM : 078114096

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA2012

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP MASYARAKAT MENGENAI

DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

v

I Never Think The Future. It Comes Soon Enough.

(Albert Einstein)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan

dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

- James Thurber

Karyaku ini akan kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bapak dan Mama tercinta

Kakak dan adikku tersayang

Teman-temanku

Dan almameterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

viii

PRAKATA

Perjalanan panjang telah dilalui oleh penulis dalam pembuatan skripsi ini.

tentunya dalam perjalanan ini, banyak hambatan dan tantangan yang diperoleh

penulis dari berbagai pihak. Akan tetapi, penulis tetap memiliki semangat yang

tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Puji Syukur atas rahmat dan kuasa Tuhan Yang Maha Esa dipanjatkan

oleh penulis atas karunia dan juga bimbingan yang diberikan Tuhan kepada

penulis saat menulis skripsi ini. Penulis menyadari bahwa berkat dan karunia

Tuhanlah yang membuat penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis selama proses penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih itu

penulis sampaikan kepada:

1. Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu M.Kes., Apt., selaku Dosen Pembimbing

Skripsi atas segala bantuan dan bimbingan kepada penulis dalam pengerjaan

skripsi.

2. Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta beserta seluruh staf, Kepala

Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta beserta seluruh staf, Kepala

Kelurahan Kotabaru, Terban, Klitren, Demangan, dan Baciro beserta seluruh

staf atas pemberian izin dan bantuan selama proses pengambilan data

3. Responden yang dengan sukarela membantu pengisian kuesioner sewaktu

pengambilan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

ix

4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt dan Bapak Ipang Djunarko, M.Sc.,

Apt selaku dosen penguji skripsi atas segala bimbingannya.

5. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas segala bimbingannya

kepada penulis selama penulis menjalani masa perkuliahan di Universitas

Sanata Dharma.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang juga turut

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya dengan penuh kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi

ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan besar hati penulis

menerima kritik dan saran dari semua pihak yang berguna bagi penulis. Semoga

skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vii

PRAKATA ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

INTISARI.................................................................................................. xiii

ABSTRACT ................................................................................................ xix

BAB I PENGANTAR .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

1. Permasalahan........................................................................... 4

2. Keaslian penelitian ................................................................. 4

3. Manfaat penelitian................................................................... 6

B. Tujuan penelitian........................................................................... 6

1. Tujuan umum .......................................................................... 6

2. Tujuan khusus ......................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xi

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................... 8

A. Pendidikan .................................................................................... 8

B. Pengetahuan .................................................................................. 9

C. Antibiotika .................................................................................... 13

1. Definisi antibiotika ................................................................. 13

2. Mekanisme kerja antibiotika .................................................. 14

3. Keberhasilan penggunaan antibiotika .................................... 14

4. Peraturan perundang-undangan tentang distribusi antibiotika 14

5. Resistensi antibiotika .............................................................. 15

D. Sumber Informasi.......................................................................... 17

1. Media massa elektronik........................................................... 17

2. Media cetak ............................................................................. 17

E. Landasan Teori ............................................................................. 18

F. Hipotesis........................................................................................ 18

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................. 19

A. Jenis dan rancangan Penelitian ..................................................... 19

B. Variabel dan definisi operasional.................................................. 19

1. Variabel ................................................................................... 19

2. Definisi operasional ................................................................ 20

a. Tingkat pendidikan............................................................ 20

b. Tingkat pengetahuan ......................................................... 20

c. Kriteria pengetahuan ......................................................... 20

d. Penilaian terhadap responden tentang antibiotika............. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xii

e. Kriteria responden penelitian ............................................ 21

C. Lokasi penelitian .......................................................................... 21

D. Instrumen penelitian ..................................................................... 22

1. Pertanyaan mengenai fakta ..................................................... 22

2. Pertanyaan-pertanyaan informatif........................................... 22

E. Subyek penelitian ......................................................................... 23

F. Tata Cara Penelitian ...................................................................... 24

1. Analisis situasi ........................................................................ 24

2. Penetapan besar sampel........................................................... 24

3. Uji pemahaman bahasa ........................................................... 25

4. Validasi instrumen .................................................................. 25

5. Reliabilitas instrumen.............................................................. 26

6. Penyebaran kuesioner.............................................................. 27

7. Analisis hasil ........................................................................... 27

a. Scoring .............................................................................. 27

b. Uji normalitas.................................................................... 28

c. Uji hipotesis ...................................................................... 28

G. Keterbatasan penelitian ................................................................ 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 30

A. Karakteristik Demografi Responden............................................. 30

1. Usia ......................................................................................... 30

2. Jenis kelamin........................................................................... 31

B. Tingkat pendidikan ....................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xiii

C. Pengetahuan mengenai antibiotika .............................................. 33

1. Pengertian umum antibiotika................................................. 33

2. Pengetahuan responden mengenai cara memperoleh

antibiotika .............................................................................. 34

3. Tempat memperoleh antibiotika............................................ 35

4. Cara penggunaan antibiotika ................................................. 37

5. Pengetahuan responden mengenai aturan penggunaan

antibiotika .............................................................................. 38

6. Pengetahuan responden mengenai resistensi antibiotika....... 40

7. Pengetahuan rata-rata responden mengenai antibiotika ........ 41

D. Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Antibiotika ............ 42

E. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan

mengenai antibiotika.................................................................... 43

F. Perolehan informasi masyarakat tentang antibiotika................... 44

1. Perolehan informasi melalui media interpersonal ................. 44

2. Perolehan informasi melalui media cetak.............................. 46

3. Perolehan informasi melalui media elektronik...................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 49

A. Kesimpulan ................................................................................. 49

B. Saran ............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 51

LAMPIRAN ............................................................................................. 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Uji Normalitas Pada Tingkat Pendidikan

Dan Tingkat Pengetahuan ..................................................... 28

Tabel II. Perbandingan usia responden ................................................ 30

Tabel III Perbandingan Jenis Kelamin Responden............................... 31

Tabel IV. Perbandingan Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ....... 32

Tabel V. Perbandingan Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai

Antibiotika ............................................................................. 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jumlah responden yang tahu mengenai pengertian

antibiotika secara umum secara benar.................................. 33

Gambar 2. Perbandingan responden berdasarkan tingkat

pengetahuan mengenai pengertian umum antibiotika.......... 34

Gambar 3. Jumlah responden yang tahu mengenai bagaimana

memperoleh antibiotika secara benar................................... 34

Gambar 4. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

mengenai cara memperoleh antibiotika ............................... 35

Gambar 5. Jumlah responden yang tahu mengenai tempat

memperoleh antibiotika secara benar................................... 36

Gambar 6. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

mengenai tempat mendapatkan antibiotika.......................... 37

Gambar 7. Jumlah responden yang tahu cara penggunaan antibiotika

secara benar.......................................................................... 37

Gambar 8. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

mengenai cara penggunaan antibiotika ................................ 38

Gambar 9. Jumlah responden yang tahu mengenai aturan penggunaan

antibiotika secara benar........................................................ 39

Gambar 10. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

mengenai aturan penggunaan antibiotika............................. 39

Gambar 11. Jumlah responden yang tahu mengenai pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xvi

umum resistensi antibiotika.................................................. 40

Gambar 12. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

mengenai pengertian umum resistensi antibiotika .............. 41

Gambar 13. Perbandingan responden berdasarkan rata-rata

keseluruhan pengetahuan mengenai antibiotika .................. 41

Gambar 14. Media interpersonal yang digunakan oleh responden sebagai

sumber informasi mengenai antibiotika ............................... 45

Gambar 15. Media cetak yang digunakan oleh responden sebagai

sumber informasi mengenai antibiotika............................... 46

Gambar 16. Media elektronik yang digunakan oleh responden sebagai

sumber informasi mengenai antibiotika ............................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin dari Dinas Perizinan........................................................... 54

2. Pengesahan dari Kelurahan Klitren, Kota Baru, Terban, Baciro, dan

Demangan .......................................................................................... 55

3. Data obat antibiotika di Kecamatan Gondokusuman, Kota gede,

Umbulharjo, dan Mergangsan............................................................ 56

4. Surat izin dari Dinas Kesehatan ......................................................... 57

5. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 58

6. Jawaban responden mengenai pengetahuan antibiotika..................... 61

7. Jawaban responden mengenai perolehan informasi mengenai

Antibiotika ......................................................................................... 61

8. Uji Reliabilitas ................................................................................... 62

9. Uji Normalitas ................................................................................... 62

10. Uji Hipotesis pada Data Penelitian ................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xviii

INTISARI

Antibiotika adalah salah satu obat yang digunakan yang digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan metode non-eksperimental, dengan desain analitik deskriptif dan pendekatan cross sectional, serta jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebesar 154 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 40 pernyataan mengenai antibiotika, dan uji spearman rank.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan responden (n=154) terdiri dari: SD sebesar 6,5%, SMP sebesar 16,2%, SMA sebesar 51,3%, dan Perguruan tinggi sebesar 26,0%. Tingkat pengetahuan mengenai antibiotika: 25,32% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 66,23% responden memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 8,44% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah mengenai antibiotika. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika di Kecamatan Gondokusuman KotaYogyakarta.

Kata kunci: Antibiotika, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

xix

ABSTRACT

Antibiotic is one of medicine used by public in self-medication. This study is aimed at evaluation the influencing of educational level to the study participants’ knowledge of antibiotic. This study was done at Gondokusuman Subdistric Yogyakarta Municipality Indonesia.

As non-experimental method, this study using descriptive analytic design and cross sectional approach, with 154 participants involved. Participants were recruited using purposive sampling. Data were collected by the list of questionnaires which is consisted 40 questions about antibiotic, and spearman rank test was used to analyze the data.

Results of the study show the educational level of participants (n=154) are Elementary School level 6,5%, Junior High School level 16,2%, Senior High School level 51,3% and University Graduated level 26,0%. Level of knowledge about antibiotic: 25,32% good, 66,23% fair, and 8,44% poor. In conclusion, educational level of participants does not affect the level of participants’ knowledge about antibiotic.

Key words: antibiotics, education level, knowledge level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pada zaman yang semakin maju, pengobatan sendiri menggunakan obat

antibiotika menjadi masalah yang sangat penting di seluruh dunia. Salah satu

akibat penyalahgunaan dalam pengobatan sendiri adalah terjadinya peningkatan

resistensi kuman terhadap antibiotika (WHO, 2001). Timbulnya mikroorganisme

yang resisten terhadap antibiotika disebabkan oleh tidak rasionalnya pemakaian

antibiotika seperti kurangnya dosis, penggunaan yang terlalu singkat atau terlalu

lama, pemilihan jenis antibiotika yang kurang tepat, dan sebagainya (Refdanita,

2004).

Sebuah hasil penelitian berkenaan dengan penggunaan antibiotika bagi

manusia di Cina sungguh sangat mengkhawatirkan. Menurut laporan China Youth

Daily, sekitar 80.000 warga Cina meninggal setiap tahunnya akibat menggunakan

antibiotika tidak dengan rasional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

40% meninggal lantaran penyalahgunaan antibiotika, 74% pasien meninggal

akibat rujukan antibiotika dari rumah sakit, dan 21% merupakan pasien rawat

jalan (Ginting, 2009).

Penyalahgunaan antibiotika tersebut disebabkan karena rendahnya

pengetahuan pasien dan dokter mengenai penggunaan antibiotika secara rasional.

Hal ini ditunjukkan oleh seringnya para dokter di Cina menggunakan antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

2

untuk penyakit ringan tanpa mengetahui penggunaan dasarnya untuk keperluan

pengobatan (Ginting, 2009).

Berdasarkan data distribusi obat antibiotika yang didapatkan dari Gudang

Farmasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada periode 01 Januari s/d 30

September 2010 di 4 kecamatan Kota Yogyakarta, yaitu Kecamatan Mergangsan,

Gondokusuman, Umbulharjo, dan Kotagede menunjukkan bahwa distribusi obat

terbanyak adalah amoxcilin dengan distribusi di masing-masing Kecamatan lebih

dari 50.000 cap. Melihat distribusi obat antibiotika ini, maka dibutuhkan

pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika untuk mencegah terjadinya

resistensi antibiotika.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sutama dan Suhadi di daerah pasar

kembang Yogyakarta menunjukkan bahwa sebagian besar subyek tidak

mengetahui aturan pakai obat antibiotika yaitu 63,5% dari 63 responden dan yang

mengakui mengetahui adalah 36,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih

rendahnya pengetahuan penduduk di daerah pasar kembang Yogyakarta tentang

antibiotika (Sutama dan Suhadi, 2005).

Untuk melawan masalah-masalah resistensi antibiotika, WHO

meluncurkan WHO Global Startegy for Containment of Antimicrobial Resistence.

Strategi ini menganjurkan intervensi yang dapat memperlambat dan mengurangi

penyebaran resistensi antibiotika. Intervensi yang dapat diaplikasikan di seluruh

negara tersebut berupa perundang-undangan dan peraturan mengenai

perkembangan, perizinan, distribusi, dan perdagangan antibiotika (Djuang, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

3

Banyaknya masalah di kalangan masyarakat mengenai penggunaan

antibiotika irrasional, maka diperlukanlah edukasi pada kalangan masyarakat

mengenai penggunaan antibiotika. Hal ini dilakukan agar penggunaan antibiotika

irrasional dikalangan masyarakat tidak berkembang. Cara yang dapat digunakan

adalah dengan komunikasi yang efektif antara tenaga medis (dokter dan farmasis)

dengan pasien agar pengetahuan pasien mengenai antibiotika lebih meningkat

(Eng,2003). Peningkatan edukasi yang dilakukan tersebut tentunya juga harus

didahului dengan pengukuran mengenai tingkat pengetahuan masyarakat

mengenai antibiotika.

Penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat

Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Antibiotika di

Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta Tahun 2011” karena pendidikan

mempengaruhi pengetahuan dan kasus resistensi terhadap antibiotika yang

semakin meningkat. Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi penelitian di

Kecamatan Gondokusuman karena Kecamatan Gondokusuman merupakan salah

satu dari beberapa Kecamatan di Kota Yogyakarta yang memiliki jumlah

penduduk yang besar dengan jumlah penduduk sebesar 76.643 jiwa. Hal lain yang

menjadi pertimbangan penulis memilih Kecamatan Gondokusuman sebagai lokasi

penelitian adalah tingkat pendidikan yang beragam dan banyaknya fasilitas

kesehatan yang menunjang masyarakat di Kecamatan Gondokusuman untuk

memperoleh informasi tentang obat antibiotika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

4

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, timbul permasalahan

untuk diteliti yaitu :

a. Seperti apakah data demografi masyarakat di Kecamatan Gondokusuman?

b. Seperti apakah tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Gondokusuman?

c. Seperti apakah pengetahuan masyarakat Kecamatan Gondokusuman tentang

definisi antibiotika, cara memperoleh antibiotika, tempat memperoleh

antibiotika, cara penggunaan antibiotika, bahaya penggunaan antibiotika yang

tidak tepat, dan definisi resistensi bakteri terhadap antibiotika?

d. Seperti apakah tingkat pengetahuan (pengetahuan rendah, pengetahuan

sedang, dan pengetahuan rendah) masyarakat Kecamatan Gondokusuman

terhadap antibiotika?

e. Apakah tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Gondokusuman

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan mengenai antibiotika?

f. Dari mana masyarakat Kecamatan Gondokusuman memperoleh informasi

mengenai antibiotika?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait pada penelitian mengenai

“Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Mengenai Antibiotika”, dapat dinyatakan bahwa belum pernah dilakukan

penelitian seperti ini sebelumnya. Namun, terdapat beberapa penelitian yang

hampir mirip yang pernah dilakukan sebelumnya, seperti :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

5

a. “Hubungan antara Karakteristik Masyarakat dengan Penggunaan Antibiotika

yang Diperoleh Secara Bebas di Kota Medan”, yang dilakukan oleh Michelle

Hendriani Djuang pada tahun 2009. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada subjek yang diteliti,

tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.

b. “Hubungan Tingkat Pendidikan Formal dengan Tingkat Pengetahuan Wanita

Tentang Kanker Payudara di Dukuh Ngambak Lipuro Bekonang Sukoharjo”,

yang dilakukan oleh Nanik pada pada tahun 2009. Perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada tingkat pengetahuan

yang akan diukur. Nanik mengukur tingkat pengetahuan wanita tentang

kanker payudara, sedangkan yang dilakukan oleh peneliti adalah mengukur

tingkat pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika. Selain hal tersebut

diatas, perbedaan juga terletak pada responden yang diambil, tempat dan

waktu pelaksanaan.

c. “Studi Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika di Kalangan Pekerja Seks

Komersial di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarta Tahun 2005”, yang

dilakukan oleh I Made Arya Sutama dan Rita Suhardi. Perbedaan penelitian

antara peneliti dengan penelitian dari I Made adalah penelitian ini dilakukan

dengan menghubungkan pengetahuan mengenai antibiotika dengan tingkat

pendidikan terakhir masyarakat; sedangkan I Made tidak menghubungkannya

dengan tingkat pendidikan terakhir masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

6

3. Manfaat penelitian

a. Bagi masyarakat

Meningkatkan motivasi untuk mencari informasi mengenai

antibiotika dan memanfaatkan sumber informasi mengenai obat khususnya

antibiotika sebagai penunjang kesehatan

b. Bagi dinas kesehatan

Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi pelayanan kesehatan kepada

masyarakat sehubungan dengan distribusi obat serta pemberian informasi

untuk meningkatkan pengetahuan

c. untuk akademisi

Sebagai dasar pengembangan materi edukasi dan pengembangan

penelitian sehubungan dengan pengetahuan masyarakat tentang antibiotika

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan

dengan tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Gondokusuman mengenai

antibiotika.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik demografi masyarakat yang terdapat di

Kecamatan Gondokusuman

b. Mengukur tingkat pendidikan masyarakat yang terdapat di Kecamatan

Gondokusuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

7

c. Mengukur pengetahuan masyarakat Kecamatan Gondokusuman tentang

definisi antibiotika, cara memperoleh antibiotika, tempat memperoleh

antibiotika, cara penggunaan antibiotika, bahaya penggunaan antibiotika

yang tidak tepat, dan definisi resistensi bakteri terhadap antibiotika

d. Mengukur tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Gondokusuman

mengenai antibiotika

e. Mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan

masyarakat di Kecamatan Gondokusuman

f. Mengidentifikasi sumber informasi mengenai antibiotika yang diperoleh

masyarakat Kecamatan Gondokusuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pendidikan

Pada Dictionary of Education dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses

dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk

tingkah laku dalam masyarakat dimana ia hidup. Selain itu, Dictionary of

Education juga menyatakan bahwa pendidikan adalah proses sosial dimana orang

dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terawasi (misalnya

sekolah), sehingga seseorang dapat memperoleh atau mengalami perkembangan

kemampuan sosial dan emosional yang optimum (Shukla, 2005).

Pendidikan dianggap memiliki peranan penting dalam menentukan

kualitas manusia melalui pendidikan. Manusia dianggap akan memperoleh

pengetahuan dan dengan pengetahuan manusia akan dapat membangun

keberadaan hidupnya dengan lebih baik. Implikasinya semakin tinggi tingkat

pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas, dimana semakin tinggi

pendidikan maka seseorang akan semakin mudah untuk menerima hal-hal yang

baru dan mudah menyesuaikan diri dengan hal-hal baru tersebut, tetapi tidak

menutup kemungkinan bahwa pendidikan rendah punya pengetahuan dan sikap

yang lebih baik (Machfoedz, 2008).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Widiawaty (2009) mengenai

“Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita

Tentang Kanker Payudara di Dukuh Ngambak Lipuro Bekonang Sukoharjo”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

9

menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan formal semakin tinggi

pula pengetahuan tentang kanker payudara.

B. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan

hasil (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Selain itu, Notoadmodjo

(2005) juga mengungkapkan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya

tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005).

Pengetahuan merupakan penyebab atau motivator bagi seseorang untuk

bersikap dan berperilaku (Azwar, 2007). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Rogers menyatakan bahwa sebelum orang

berperilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu;

awareness (kesadaran), yakni orang yang menyadari stimulus atau objek terlebih

dahulu; interest yakni orang yang mulai tertarik kepada stimulus; evaluation,

yaitu menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya dan

hal ini menunjukkan sikap responden yang lebih baik lagi; trial, dimana orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

10

telah mulai mencoba perilaku baru; dan yang terakhir adaption, dimana subjek

telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya

terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan yang dicakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu: tahu (know), memahami (comprehension),

aplikasi (application), analisa (analysis), sintesis (syntesis), dan evaluasi

(evaluation) (Notoatmodjo, 2003).

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari antara lain mampu menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan, dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpestasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

11

3. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari pengguna kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

4. Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks

atau situasi yang lain.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

12

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau

responden (Notoadmodjo, 2007).

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara

lain:

1. Umur

Semakin muda usia seseorang semakin sedikit pengalaman yang dimiliki

seseorang, namun sebaliknya semakin tinggi tingkatan umur seseorang

pengalaman yang didapat semakin lebih banyak. Oleh karena itu, sangat penting

bila umur dapat dikaitkan dengan pengetahuan seseorang.

Sarwono (2008) mengemukakan bahwa memori atau daya ingat seseorang

itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa

dengan bertambahnya umur sesorang maka, dapat berpengaruh pada

bertambahnya pengetahuan yang diperoleh.

2. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima hal-

hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut; Sehingga

semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya

(Widiawaty, 2009).

3. Lama bekerja

Lama bekerja berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, dengan

pendidikan yang lebih tinggi maka pengalamannya akan semakin luas; Sedangkan

semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak. Informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

13

yang diberikan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang yang kemudian akan

menjadi dasar bagi orang tersebut melakukan sesuatu hal dalam hidupnya untuk

berbagai tujuan (Notoatmodjo, 2003).

4. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi apabila ia

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau

surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang

(Hendra, 2011)

C. Antibiotika

1. Definisi Antibiotika

Antibiotika adalah zat atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme

yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya

(BPOM, 2008). Selain berasal dari makhluk hidup, antibiotika juga dapat

diproduksi secara sintetis.

Arti antibiotika sendiri pada awalnya merujuk pada zat yang dihasilkan

oleh mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau

membasmi mikroba jenis lain. Sedangkan antimikroba yaitu obat yang membasmi

mikroba khususnya mikroba yang merugikan manusia (Sanjoyo, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

14

2. Mekanisme Kerja Antibiotika

Mekanisme kerja yang terpenting pada antibiotika adalah perintangan

sintesa protein, sehingga kuman musnah atau tidak berkembang lagi tanpa

merusak jaringan tuan rumah. Selain itu, beberapa antibiotika bekerja terhadap

dinding sel dan membran sel (Sanjoyo, 2009).

3. Keberhasilan penggunaan antibiotika

Antibiotika sebagai obat untuk menanggulangi penyakit infeksi, harus

digunakan secara rasional, tepat dan aman. Penggunaan antibiotika yang tidak

rasional akan menimbulkan dampak negatif, seperti terjadi kekebalan kuman

terhadap beberapa antibiotika, meningkatnya efek samping obat dan bahkan

kematian. Penggunaan antibiotika dikatakan tepat bila efek terapi mencapai

maksimal sementara efek toksis yang berhubungan dengan obat menjadi

minimum, serta perkembangan antibiotika resisten seminimal mungkin (WHO,

2002).

4. Peraturan perundang-undangan tentang distribusi antibiotika

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi

resistensi antibiotika akibat pengobatan sendiri adalah dengan diberlakukannya

undang-undang yang mengatur tentang penjualan antibiotika. Hal tersebut diatur

dalam undang-undang obat keras St. No. 419 tgl 22 Desember 1949, pada pasal 3

ayat 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

15

Obat-obat antibiotika hanya dapat diperoleh dengan resep dokter dan

harus diminum sampai habis walaupun kondisi pasien sudah membaik.

Antibiotika sisa dari pengobatan sebelumnya tidak boleh digunakan tanpa

persetujuan dokter. Jika tetap digunakan, mungkin antibiotika tidak dapat bekerja

maksimal dan jika berfungsi pun belum tentu dapat melemahkan atau membunuh

semua bakteri yang ada di dalam tubuh (American Academy of Family Physicians,

2009).

Terdapat beberapa jenis antibiotika yang dapat diperoleh tanpa resep

dokter yaitu antibiotika yang masuk dalam daftar obat wajib apotek (OWA).

OWA adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di

apotek tanpa resep dokter. Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No.347

tanggal 16 Juli 1990 tentang obat wajib apotek, terdapat beberapa jenis antibiotika

yang termasuk dalam daftar OWA sehingga dapat diperoleh tanpa resep dokter.

Salah satu obat yang masuk dalam OWA adalah neomycin salep.

5. Resistensi antibiotika

Resistensi bakteri terhadap antibiotik adalah kemampuan alamiah bakteri

untuk mempertahankan diri terhadap efek antibiotik. Antibiotik menjadi kurang

efektif dalam mengontrol atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Bakteri yang

menjadi target operasi antibiotik beradaptasi secara alami untuk menjadi kebal

dan tetap melanjutkan pertumbuhan demi kelangsungan hidup meski dengan

kehadiran antibiotika ( Todar, 2011 ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

16

Salah satu pemicu resistensi antibiotika adalah penggunaan antibiotika

yang tidak rasional. Hal ini menyebabkan pengobatan menjadi tidak efektif,

peningkatan morbiditas maupun mortalitas pasien, dan peningkatan biaya

kesehatan. Faktor-faktor yang mempermudah berkembangnya resistensi kuman

terhadap antibiotika adalah:

a. Penggunaan antibiotika yang sering

b. Penggunaan antibiotika yang irrasional

c. Penggunaan antibiotika baru yang berlebihan

d. Penggunaan antibiotika dalam waktu yang lama (Pulungan, 2010).

Pencegahan resistensi bakteri terhadap antibiotika dapat dilakukan dengan

cara mematuhi petunjuk dokter, salah satunya dengan menggunakan antibiotika

pada rentang terapi dan cara penggunaan yang tepat (American Academy of

Family Physicians, 2009).

Resistensi antibiotika merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor, seperti penyalahgunaan antibiotika. Penyalahgunaan

antibiotika pada dasarnya dipengaruhi oleh pengetahuan, komunikasi yang efektif

antara dokter dan pasien, tingkat ekonomi, karakteristik dari sistem kesehatan

suatu negara, dan peraturan lingkungan. Jika dilihat dari faktor pasien, hal yang

mendasari terjadinya penyalahgunaan antibiotika dikarenakan banyak pasien

percaya bahwa keluaran obat baru lebih baik dibandingkan obat keluaran lama

(WHO, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

17

D. Sumber Informasi

1. Media massa elektronik

Secara garis besar, media massa elektronik dibagi atas radio, televisi dan

internet. Media massa ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan media massa

cetak atau media massa lainnya, seperti: lebih menarik, jangkauannya lebih luas,

dan tidak memerlukan keahlian khusus. Sedangkan kekurangannya adalah:

informasi yang ditampilkan hanya sekilas, biaya yang diperlukan untuk

memasukkan informasi mahal, dan waktu yang diperlukan untuk mendengar atau

melihat informasi sangat berharga (Dyandra, 2010).

Media massa elektronik yang paling mudah digunakan sebagai media

informasi adalah internet. Dalam pencarian informasi internet dapat diakses

selama 24 jam, kecepatan perolehan informasi cepat dibandingkan dengan radio

dan televisi. Selain itu biaya yang digunakan relatif lebih murah (Dyandra, 2010).

2. Media cetak

Media cetak merupakan sebuah media untuk menyampaikan informasi

yang disampaikan secara tertulis. Kelebihan dari media cetak antara lain:

repeatable (dapat dibaca berulang-ulang) dan analisa yang ditampilkan lebih

tajam sehingga ketika dibaca benar-benar dapat dipahami dengan lebih mendalam;

Sedangkan kekurangan dari media cetak yaitu: lambat dalam menyampaikan

berita yang terbaru dan biaya produksi yang mahal (Dyandra, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

18

E. Landasan Teori

Pendidikan dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang.

Kematangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan cara berpikir.

Sehingga semakin tinggi pendidikan formal akan semakin baik pengetahuan

tentang kesehatan.

Pengetahuan tentang antibiotika seseorang diperoleh dari pengalaman

yang berasal dari macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku

petunjuk, petugas kesehatan, dan media poster. Selain media-media yang

disebutkan diatas pengetahuan mengenai antibiotika juga dapat diperoleh dengan

cara mengikuti seminar mengenai obat antibiotika.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman-kedalaman yang ingin diukur dapat disesuaikan dengan

tingkat-tingkat pengetahuan di atas.

F. Hipotesis

Tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan masyarakat mengenai

antibiotika di kecamatan Gondokusuman dimana semakin tinggi tingkat

pendidikan, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan masyarakat tentang

antibiotika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

19

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah non eksperimental karena peneliti tidak

memberikan perlakuan atau intervensi pada responden penelitian. Rancangan

penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif karena data yang diperoleh

kemudian dianalisis dan selanjutnya dideskripsikan dengan metode statistik dan

deskripsi kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan

pendekatan Cross Sectional yaitu pengambilan data dilakukan dalam suatu waktu

tertentu saja (Umar, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian tim yang

dilakukan oleh empat orang peneliti dengan instrumen penelitian, variabel

penelitian, metode penelitian, rancangan penelitian dan analisis data yang sama.

Perbedaan terletak pada responden penelitian dan lokasi penelitian.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a. Variabel bebas

Tingkat pendidikan masyarakat

b. Variabel tergantung

Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

20

c. Variabel pengacau terkendali

Informasi yang telah diperoleh masyarakat melalui pendidikan formal ataupun

melalui penyuluhan dan seminar mengenai obat antibiotika

d. Variabel pengacau tak terkendali

Informasi mengenai antibiotika yang telah diperoleh masyarakat sebelumnya

melalui penjelasan dokter, apoteker dan/atau media (televisi, radio, internet,

surat kabar)

2. Definisi operasional

a. Tingkat pendidikan masyarakat merupakan jenjang pendidikan terakhir dari

responden yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

b. Tingkat pengetahuan yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan masyarakat

tentang antibiotika. Penggolongan tingkat pengetahuan adalah sebagai berikut:

1) Tingkat pengetahuan dikatakan tinggi jika responden mampu menjawab

pertanyaan benar 71% hingga 100% dari setiap kriteria pengetahuan.

2) Tingkat pengetahuan dikatakan sedang jika responden mampu menjawab

pertanyaan benar sebanyak 50% - 70% dari setiap kriteria pengetahuan.

3) Tingkat pengetahuan dikatakan rendah jika responden menjawab

pertanyaan benar kurang dari 50% dari setiap krtiteria pengetahuan.

c. Kriteria pengetahuan yang dimaksud adalah pengertian umum mengenai

antibiotika (3 pertanyaan), cara memperoleh antibiotika (5 pertanyaan), tempat

memperoleh antibiotika (8 pertanyaan), cara penggunaan antibiotika (3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

21

pertanyaan), aturan penggunaan antibiotika (4 pertanyaan), dan resistensi

antibiotika (2 pertanyaan.)

d. Responden dianggap tahu tentang antibiotika jika dapat menjawab pertanyaan

dengan benar mengenai pengetahuan antibiotika secara umum (pengertian

umum antibiotika, cara memperoleh antibiotika, tempat memperoleh

antibiotika, cara penggunaan antibiotika, aturan penggunaan antibiotika, dan

resistensi antibiotika) yang dinilai dari dari jawaban responden atas pertanyaan

yang diajukan melalui kuesioner.

e. Responden yang akan digunakan adalah responden yang sesuai dengan kriteria

inklusi di Kecamatan Gondokusuman yaitu tingkat pendidikan yang telah

ditamatkan minimal SD.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Gondokusuman Kota

Yogyakarta. Kecamatan Gondokusuman ini terdiri dari lima kelurahan yaitu

kelurahan Klitren yang terdiri dari 63 RT, kelurahan Terban terdiri dari 59 RT,

kelurahan Demangan terdiri dari 44 RT, kelurahan Kota Baru terdiri dari 21 RT,

dan kelurahan Baciro yang terdiri dari 87 RT. RT yang diambil sebagai lokasi

penelitian ada 28 RT, yaitu 3 RT di kelurahan Demangan (RT 02, RT 12, dan RT

25), 4 RT di kelurahan Terban (RT 24, RT 26, RT 37, dan RT 56), 3 RT di

kelurahan Kota baru (RT 06, RT 10, dan RT 16), 5 RT di kelurahan Baciro (RT

11, RT 23, RT 32, RT 60, dan RT 61), dan 12 RT di kelurahan Klitren (RT 01, RT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

22

05, RT 09, RT 25, RT 28, RT 31, RT 34, RT 42, RT 43, RT 52, RT 56, dan RT

61).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner.

Kuesioner didalam penelitian ini menggunakan dua jenis pertanyaan yaitu:

1. Pertanyaan mengenai fakta

Pertanyaan ini berisi tentang data-data demografi responden, misalnya

pertanyaan tentang tingkat pendidikan terakhir, usia, alamat tempat tinggal, dan

nama responden.

2. Pertanyaan-pertanyaan informatif

Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui jawaban dari responden

mengenai definisi antibiotika, cara memperoleh antibiotika, tempat memperoleh

antibiotika, cara penggunaan antibiotika, bahaya penggunaan antibiotika yang

tidak tepat, definisi resistensi bakteri terhadap antibiotika, dan sumber perolehan

informasi masyarakat mengenai antibiotika.

Jumlah pertanyaan-pertanyaan informatif di kuesioner ini terdapat 40

pertanyaan, yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari 25 pertanyaan

yang berfungsi untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai

antibiotika. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain mengenai: pengertian

mengenai antibiotika (no 1, 2, dan 3); Cara memperoleh antibiotika (no 3, 4, 20,

23, dan 25); Tempat memperoleh antibiotika (no 5 sampai 12); Cara penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

23

antibiotika (no 14, 18, 19); Aturan penggunaan antibiotika (no 15, 21, 22, dan 24)

dan bahaya/akibat penggunaan antibiotika (no 16 dan 17)

Bagian kedua terdiri dari 15 pertanyaan yang berfungsi untuk mengetahui

dari mana responden mendapatkan informasi mengenai antibiotika. Pada bagian

ini, cara responden memperoleh informasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu: sumber

informasi interpersonal (no 26-33); sumber informasi media cetak (no 34-37); dan

sumber informasi media elektronik (no 38-40).

Bentuk pertanyaan-pertanyaan informatif menggunakan bentuk pertanyaan

closed ended dengan jenis dichotomous choice. Dichotomous choice merupakan

pertanyaan yang hanya menyediakan dua alternatif jawaban, yaitu “Ya” dan

“Tidak”. Dalam kuesioner ini peneliti menggunakan alternatif jawaban ya dan

tidak (Notoatmodjo, 2002).

E. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan adalah masyarakat Kecamatan

Gondokusuman baik laki-laki maupun perempuan. Kriteria yang ditetapkan oleh

peneliti adalah tingkat pendidikan terakhir yang telah ditamatkan minimal SD.

Kriteria eksklusi subyek yaitu masyarakat yang sedang atau telah menempuh

pendidikan formal yang berkaitan dengan ilmu kesehatan (dokter, dokter gigi,

dokter hewan, apoteker, farmasis, perawat, ahli gizi, analis kesehatan, bidan) dan

masyarakat yang mengikuti pendidikan non formal (penyuluhan dan seminar)

mengenai antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

24

F. Tata Cara Penelitian

1. Analisis situasi

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai keadaan

lokasi penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Hal-hal tersebut

antara lain jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan waktu yang

tepat untuk mengambil data serta mengetahui batas wilayah daerah pengambilan

data.

Penelitian mengenai pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat

pengetahuan mengenai antibiotika di Kecamatan Gondokusuman ini dimulai

dengan melakukan pengamatan ke beberapa wilayah dan meminta izin kepada

dinas perizinan, kantor Kecamatan Gondokusuman, kantor kelurahan, serta

kepada ketua RT setempat. Surat keputusan izin penelitian diberikan oleh Dinas

Perizinan dimulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Juni 2011, dimana

ijin tersebut harus diketahui oleh pejabat kelurahan dan ketua RT.

2. Penetapan besar sampel

Penetapan besar sampel dilakukan secara random dengan metode cluster

sampling. Pertama-tama dihitung jumlah RT secara keseluruhan dalam

Kecamatan tersebut. Dari total jumlah RT, akan diambil sebanyak 10% secara

random untuk di cluster. Dari setiap RT yang terpilih akan diambil 10% populasi

yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan sampel uji. Jumlah RT di

Kecamatan Gondokusuman adalah sebanyak 274 RT sehingga akan diambil 28

RT untuk dijadikan lokasi pengambilan sampel. Dua puluh delapan RT tersebut di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

25

ambil menggunakan tabel random. Setiap RT yang menjadi sampel penelitian

diambil 10% dari keseluruhan masyarakat yang masuk kriteria inklusi penelitian.

Selanjutnya setelah diketahui jumlah responden pada setiap RT, pengambilan

sampel untuk data penelitian dilakukan secara purposive. Hal ini dikarenakan

peneliti kurang mampu menjangkau seluruh masyarakat.

Sampel diambil dari 5 kelurahan yang terdapat di Kecamatan

Gondokusuman yaitu: kelurahan Klitren, kelurahan Terban, kelurahan Demangan,

kelurahan Kota Baru, dan kelurahan Baciro.

3. Uji pemahaman bahasa

Uji bahasa kuesioner dilakukan dengan mengujikan kuesioner yang sudah

dibuat kepada 15 orang dengan kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu pendidikan

terakhir minimal SD. Namun, uji pemahaman bahasa ini tidak dilakukan di lokasi

penelitian. Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman responden terhadap maksud atau tujuan pernyataan yang dibuat oleh

peneliti. Hasil uji pemahaman bahasa diketahui bahwa bahasa yang digunakan

dalam kuesioner tersebut dapat dimengerti oleh responden.

4. Validasi instrumen

Validitas yang akan dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian

terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement.

Professional judgement yang dimaksud adalah seorang apoteker. Pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

26

dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana item dalam tes

mencakup keseluruhan kawasan isi dan tidak keluar dari batasan tujuan

pengukuran. Validitas isi yang dicapai oleh tes tergantung pada penilaian subjektif

individual. Hal ini dikarenakan validitas isi tidak memerlukan perhitungan

statistik namun menggunakan analisis rasional. Validitas ini didasarkan pada

penilaian ahli bidang tersebut (Azwar, 2007).

5. Reliabilitas instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi dari instrumen.

Semakin tinggi koefisien reliabilitas berarti semakin reliabel instrumen tersebut.

Koefisien reliabilitas dinyatakan dengan angka dalam rentang dari 0 sampai 1,00.

Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai r-nya (nilai reliabilitasnya) semakin

mendekati 1,00 dan sebaliknya jika nilai r-nya semakin mendekati 0 berarti

reliabilitasnya semakin rendah. Para ahli merekomendasikan nilai reliabilitas

diatas 0,7 (Umar, 2010).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas

terpakai yaitu hasil uji responden sekaligus dipakai untuk uji reliabilitas. Uji

reliabilitas terpakai ini digunakan untuk menghemat waktu karena terbatasnya

waktu penelitian dan luasnya cakupan wilayah penelitian.

Reliabilitas instrumen dilakukan pada 30 responden dan dihitung

menggunakan alat ukur uji statistik Cronbach Alpha. Berdasarkan hasil uji

reliabilitas pada penelitian ini sebesar 0,759 dan lebih besar dari r-tabelnya yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

27

0,361. Angka ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan oleh peneliti

dapat dinyatakan reliabel.

6. Penyebaran kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan oleh peneliti ke 22 RT yang sudah dipilih

secara acak. Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden dengan

ditunggui oleh peneliti agar peneliti dapat memeriksa kelengkapan data responden

dan mengurangi kesalahan karena ketidakpahaman responden akan maksud

pernyataan dalam kuesioner. Kuesioner langsung dikumpulkan segera setelah

responden mengisinya sehingga jumlah kuesioner yang disebar sama dengan

jumlah kuesioner yang kembali. Hal ini dilakukan untuk menghindari

kemungkinan bias akibat responden mengumpulkan informasi dari media

informasi yang ada untuk menjawab pernyataan dalam kuesioner yang diberikan

karena variabel yang ingin diukur adalah pengetahuan responden mengenai

antibiotika sampai saat itu.

7. Analisis Hasil

a. Scoring

Setelah responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti, peneliti melakukan scoring. Cara scoring untuk pertanyaan nomor 1-25

adalah dengan memberikan nilai 1 pada pertanyaan yang dijawab secara benar

oleh responden dan memberikan nilai 0 pada responden yang menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

28

pertanyaan dengan pilihan jawaban yang salah; Sedangkan pertanyaan no 26-40

nilai 1 diberikan pada jawaban “Ya” dan nilai 0 (nol) pada jawaban “Tidak”.

b. Uji normalitas

Uji normalitas yang dilakukan pada data penelitian ini untuk mengetahui

apakah data yang telah didapat pada saat penelitian ini normal atau tidak. Uji

normalitas juga digunakan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari

populasi sebaran yang normal. Pengujian normalitas pada data ini dengan

menggunakan statistic nonparametric yaitu dengan menggunakan teknik

Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan komputer (Dahlan, 2009).

Tabel I. Uji Normalitas Pada Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan

Variabel Z Sig. (P) KeteranganTingkat pengetahuan 1,045 0,225 normalTingkat pendidikan 3,579 0,000 tidak normal

Dari tabel di atas, sebaran data pada variabel tingkat pendidikan memiliiki

nilai p < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel tingkat

pendidikan tidak normal; Sedangkan sebaran data pada variabel tingkat

pengetahuan memiliki nilai p > 0,05 dan hasil ini menunjukkan bahwa variabel

tingkat pengetahuan normal. Adanya variabel yang memiliki sebaran tidak

normal, menjadi dasar bagi peneliti untuk menganalisis data korelasi Spearman

Rank (Patria, 2010).

c. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan menggunakan uji Spearman karena sebaran data

yang diperoleh tidak normal (Umar, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

29

G. Keterbatasan Penelitian

1. Lokasi penelitian yang tersebar, menyebabkan pengumpulan data menjadi

sedikit terhambat dan pemberian edukasi kepada responden menjadi sangat

kurang.

2. Penelitian ini hanya melakukan penelitian terhadap pengaruh tingkat

pendidikan terhadap tingkat pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika

dan sedikit melihat pengaruh informasi terhadap pengetahuan masyarakat.

Banyal faktor lain selain tingkat pendidikan yang dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang antara lain: pengalaman, keyakinan, fasilitas,

penghasilan, dan sosial budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Demografi Responden

Responden dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik.

Karakteristik responden yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah usia

dan jenis kelamin.

1. Usia

Semakin muda usia seseorang semakin sedikit pengalaman yang dimiliki

seseorang. Pengalaman yang sedikit akan sangat berkaitan dengan pengetahuan

seseorang, pengetahuan seseorang akan semakin rendah apabila pengalaman yang

diperolehnya semakin sedikit. Namun sebaliknya bertambahnya usia seseorang

maka pengalaman akan semakin banyak dan dapat berpengaruh pada

bertambahnya pengetahuan (Sarwono, 2008).

Tabel II. Perbandingan usia respondenUsia Jumlah Persentase (%)

20-35 51 33,1%36-49 73 47,4%50-64 30 19,5%

Tabel diatas menunjukkan, jumlah responden terbanyak berdasarkan usia

adalah dari rentang usia 36 sampai 49 dengan jumlah sebanyak 73 responden

(47,4%).

Sedangkan rentang usia dengan jumlah responden paling sedikit yaitu

rentang usia 50 sampai 64 dengan jumlah 30 responden (19,5%). Perolehan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

31

mengenai jumlah responden dalam penelitian ini berbanding lurus dengan data

yang dikeluarkan oleh BPS kota Yogyakarta, di mana jumlah penduduk dengan

rentang usia 50-64 memiliki jumlah yang paling sedikit (BPS kota Yogyakarta,

2009).

2. Jenis kelamin

Pada penelitian ini, peneliti tidak membedakan jenis kelamin responden.

Dalam artian seluruh masyarakat yang berada di kecamatan Gondokusuman

masuk dalam kriteria responden penelitian ini.

Tabel III. Perbandingan Jenis Kelamin RespondenJenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-laki 88 57,1%Perempuan 66 42,9%

Total 154 100%

Jumlah laki-laki dan perempuan berdasarkan tabel diatas adalah jumlah

laki-laki sebesar 57,1% dan jumlah perempuan 42,9%. Besarnya jumlah

responden laki-laki bila dibandingkan dengan perempuan dikarenakan oleh di

daerah kecamatan Gondokusuman responden perempuan lebih banyak menolak

untuk berpartisipasi dengan alasan sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga;

Sedangkan responden laki-laki lebih banyak memiliki waktu luang, karena

pengambilan data dilakukan pada waktu sore hari.

B. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden yang ditentukan oleh peneliti adalah

responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir minimal Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

32

(SD). Responden dengan tingkat pendidikan terakhir Perguruan Tinggi jurusan

kesehatan serta Sekolah Menengah Farmasi tidak masuk dalam karakteristik

responden dalam penelitian ini. Hal ini ditentukan untuk menghindari kebiasan

dari hasil penelitian ini karena responden yang memiliki tingkat pendidikan

terakhir Perguruan Tinggi jurusan kesehatan telah mengetahui mengenai

antibiotika. Tingkat pendidikan responden yang dipilih oleh peneliti terdiri dari 4

tingkatan yaitu: SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA

(Sekolah Menengah Atas), dan PT (Perguruan Tinggi). Sejatinya semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya

(Widianti, 2007).

Tabel IV. Perbandingan Tingkat Pendidikan Terakhir RespondenTingkat Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)

SD 10 6,5%SMP 25 16,2%SMA 79 51,3%PT 40 26,0%

Total 154 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan

pendidikan terakhir SD sebesar 6,5%, SMP sebesar 16,2%, SMA sebesar 51,3%,

dan responden dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi berjumlah 26,0%.

Jumlah responden terbanyak berdasarkan tingkat pendidikan terakhir adalah SMA

sebanyak 79 orang (51,3%). Hal ini sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh

BPS tahun 2009, dimana tingkat pendidikan terakhir penduduk terbanyak yaitu

SMA dengan persentase sebesar 37,59% (BPS Yogyakarta, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

C.

1. Pengertian umum a

Antibiotika adalah

yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya

(BPOM, 2008). Dari hasil yang didapatkan sebanyak

antibiotika digunakan untuk mengobati inf

responden yang mengetahui antibiotika tidak dapat digunakan untuk mengobati

infeksi virus. Sebagian besar

dan virus. Untuk mengobati in

menggunakan obat anti virus dan bukan antibiotika.

Gambar 1.

Dari data juga diperoleh informasi mengenai tingkat pengetahuan tinggi,

sedang, dan rendahnya responden mengenai pengertian umum antibiotika. Dari

hasil dapat diketahui bahwa

umum antibiotika adalah sedang

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

jum

lah

resp

onde

n (%

)

Pengetahuan Mengenai Antibiotika

umum antibiotika

Antibiotika adalah zat atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme

yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya

Dari hasil yang didapatkan sebanyak 90,9% mengetahui

digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Namun hanya 29,2%

responden yang mengetahui antibiotika tidak dapat digunakan untuk mengobati

Sebagian besar responden belum dapat membedakan antara bakteri

dan virus. Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus harus

menggunakan obat anti virus dan bukan antibiotika.

. Jumlah responden yang tahu mengenai pengertian antibiotika secara umum secara benar

Dari data juga diperoleh informasi mengenai tingkat pengetahuan tinggi,

sedang, dan rendahnya responden mengenai pengertian umum antibiotika. Dari

hasil dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan terbanyak mengenai pengertian

umum antibiotika adalah sedang dengan persentase 53,9%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

bakteri virus luka bernanah

90.9%

29.2%

77.3%

33

zat atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme

yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya

mengetahui

Namun hanya 29,2%

responden yang mengetahui antibiotika tidak dapat digunakan untuk mengobati

dakan antara bakteri

feksi yang disebabkan oleh virus harus

yang tahu mengenai pengertian

Dari data juga diperoleh informasi mengenai tingkat pengetahuan tinggi,

sedang, dan rendahnya responden mengenai pengertian umum antibiotika. Dari

tingkat pengetahuan terbanyak mengenai pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Gambar 2. Perbandingan responden berdasarkan mengenai pengertian umum antibiotika

2. Pengetahuan responden mengenai

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai cara memperoleh

antibiotika, peneliti mencantumkan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor 3, 4, 20,

Gambar 3. Jumlah

Pada umumnya, obat antibiotika merupakan obat keras yang hanya dapat

diperoleh dengan resep dokter. Namun ada beberapa antibiotika yang dapa

diperoleh tanpa resep dokter. O

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

jum

lah

repo

nden

(%)

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai pengertian umum antibiotika.

Pengetahuan responden mengenai cara memperoleh antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai cara memperoleh

mencantumkan 5 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor 3, 4, 20, 23 dan 25 (kuesioner terlampir).

Jumlah responden yang tahu mengenai bagaimana memperoleh antibiotika secara benar.

Pada umumnya, obat antibiotika merupakan obat keras yang hanya dapat

diperoleh dengan resep dokter. Namun ada beberapa antibiotika yang dapa

diperoleh tanpa resep dokter. Obat antibiotika yang dapat diperoleh tanpa resep

22.1%

53.9%

24.0%

rendah

sedang

tinggi

79.2%

44.8%

29.2%

74.0%

64.9%

antibiotika oral hanya dapat diperoleh dengan resep dokter

antibiotika topikal dapat diperoleh tanpa resep dokter

amoxcilin tidak dapat diperoleh di apotek tanpa resep dokter

neomicin salep bisa diperoleh di apotek tanpa resep dokter

antibiotika OWA tetrasiklin salep, kloramfenikol salep, gentamicin salep, eritromicin salep

34

tingkat pengetahuan

memperoleh antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai cara memperoleh

5 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

dan 25 (kuesioner terlampir).

yang tahu mengenai bagaimana cara

Pada umumnya, obat antibiotika merupakan obat keras yang hanya dapat

diperoleh dengan resep dokter. Namun ada beberapa antibiotika yang dapat

bat antibiotika yang dapat diperoleh tanpa resep

antibiotika oral hanya dapat diperoleh dengan

antibiotika topikal dapat diperoleh tanpa resep

amoxcilin tidak dapat diperoleh di apotek tanpa

neomicin salep bisa diperoleh di apotek tanpa

antibiotika OWA tetrasiklin salep, kloramfenikol salep, gentamicin salep, eritromicin salep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

dokter adalah obat golongan OWA

OWA. Sedangkan amoxcilin merupakan obat keras yang hanya dapat diperoleh

dengan resep dokter. Hasil penelitian menunjukkan

mengetahui amoxcilin hanya dapat diperoleh dengan resep dokter

Hasil penelitian tersebut, dapat digolongkan menjadi tingkat pengetahuan

tinggi, sedang, dan rendah. Dari gambar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

mengenai cara mempero

rendah yaitu sebesar 35,1%.

Gambar 4. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai cara memperoleh antibiotika

3. Tempat memperoleh antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai tempat memperoleh

antibiotika, peneliti memberikan 8 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor

31.8%

dokter adalah obat golongan OWA. Neomisin salep merupakan salah satu contoh

OWA. Sedangkan amoxcilin merupakan obat keras yang hanya dapat diperoleh

dengan resep dokter. Hasil penelitian menunjukkan hanya 29,2% responden

amoxcilin hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Hasil penelitian tersebut, dapat digolongkan menjadi tingkat pengetahuan

tinggi, sedang, dan rendah. Dari gambar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

mengenai cara memperoleh antibiotika di Kecamatan Gondokusuman masih

rendah yaitu sebesar 35,1%.

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai cara memperoleh antibiotika.

memperoleh antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai tempat memperoleh

antibiotika, peneliti memberikan 8 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor 5 sampai dengan 12 (kuesioner terlampir).

35.1%

33.1%

31.8%

rendah

sedang

tinggi

35

. Neomisin salep merupakan salah satu contoh

OWA. Sedangkan amoxcilin merupakan obat keras yang hanya dapat diperoleh

responden yang

Hasil penelitian tersebut, dapat digolongkan menjadi tingkat pengetahuan

tinggi, sedang, dan rendah. Dari gambar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

leh antibiotika di Kecamatan Gondokusuman masih

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai tempat memperoleh

antibiotika, peneliti memberikan 8 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

(kuesioner terlampir).

rendah

sedang

tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Gambar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah sakit dan apotek merupakan

tempat memperoleh antibiotika dengan persentase terbanyak yaitu 96,8% dan

96,1%. Hal yang mengkhawatirkan adalah

antibiotika tidak boleh didapatkan selain di rumah sakit dan apotek.

antibiotika baik oral maupun topikal hanya dapat diperoleh di rumah sakit ataupun

apotek, karena antibiotika merupakan obat keras

Physicians, 2009).

Selain dari rumah sakit dan apotek ternyata responden juga pernah

mendapatkan antibiotika melalui tempat lain.

distribusi obat antibiotika tidak hanya di apotek dan rumah sakit, sehingga

responden dapat memperoleh antibiotika secara bebas.

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

jum

lah

resp

onde

n (%

)

Gambar 5. Jumlah responden yang tahu mengenai tempat memperoleh antibiotika secara benar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah sakit dan apotek merupakan

tempat memperoleh antibiotika dengan persentase terbanyak yaitu 96,8% dan

Hal yang mengkhawatirkan adalah responden tidak mengetahui bahwa

antibiotika tidak boleh didapatkan selain di rumah sakit dan apotek. Menurut teori

ntibiotika baik oral maupun topikal hanya dapat diperoleh di rumah sakit ataupun

apotek, karena antibiotika merupakan obat keras (American Academy of Family

Selain dari rumah sakit dan apotek ternyata responden juga pernah

mendapatkan antibiotika melalui tempat lain. Hal ini mungkin dikarenakan

distribusi obat antibiotika tidak hanya di apotek dan rumah sakit, sehingga

responden dapat memperoleh antibiotika secara bebas.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100% 73%

96.1% 96.8%

23.4%

81.2%70.1%

20.1%

36

responden yang tahu mengenai tempat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah sakit dan apotek merupakan

tempat memperoleh antibiotika dengan persentase terbanyak yaitu 96,8% dan

responden tidak mengetahui bahwa

Menurut teori

ntibiotika baik oral maupun topikal hanya dapat diperoleh di rumah sakit ataupun

Academy of Family

Selain dari rumah sakit dan apotek ternyata responden juga pernah

Hal ini mungkin dikarenakan

distribusi obat antibiotika tidak hanya di apotek dan rumah sakit, sehingga

20.1% 17.5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Gambar 6. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai tempat mendapatkan antibiotika

Hasil penelitian tersebut, dapat digolongkan menjadi tingkat pengetahuan

tinggi, sedang, dan rendah. Dari gambar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

mengenai tempat memperoleh antibiotika terbanyak yaitu sedang dengan

persentase 46,1%.

4. Cara penggunaan antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai

antibiotika, peneliti memberikan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor

Gambar 7. Jumlah

29.9%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

jum

lah

resp

onde

n (%

)

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai tempat mendapatkan antibiotika.

Hasil penelitian tersebut, dapat digolongkan menjadi tingkat pengetahuan

rendah. Dari gambar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

mengenai tempat memperoleh antibiotika terbanyak yaitu sedang dengan

penggunaan antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai cara penggunaan

antibiotika, peneliti memberikan 3 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor 14, 18, dan 19 (kuesioner terlampir).

Jumlah responden yang tahu cara penggunaan antibiotika secara benar.

24.0%

46.1%

29.9%rendah

sedang

tinggi

89.6%

54.5%

72.7%

antibiotika harus diminum sampai habis

antibiotika tidak dihentikan bila penyakit sembuh

antibiotika dihentikan bila obat sudah habis

37

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Hasil penelitian tersebut, dapat digolongkan menjadi tingkat pengetahuan

rendah. Dari gambar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

mengenai tempat memperoleh antibiotika terbanyak yaitu sedang dengan

cara penggunaan

pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

(kuesioner terlampir).

responden yang tahu cara penggunaan antibiotika

antibiotika dihentikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Penggunaan antibiotika

diresepkan oleh dokter harus diminum sampai habis walaupun penyakit yang

diderita telah sembuh, ini dilakukan untuk mengurangi resistensi antibiotika. Dari

hasil penelitian terlihat bahwa responden yang mengetahui a

diminum sampai habis hanya 54,5%.

sering mendapatkan antibiotika selain di apotek dan rumah sakit, sehingga edukasi

yang diberikan oleh dokter ataupun apoteker tidak d

yang diberikan oleh dokter dan apoteker masih sangat kurang ketika responden

mendapatkan antibiotika.

Berdasarkan tinggi, sedang, dan rendahn

penggunaan antibiotika, resp

mengenai penggunaan antibiotika

Gambar 8. Perbandingan mengenai cara penggunaan antibiotika

5. Pengetahuan responden mengenai aturan penggunaan antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai

antibiotika, peneliti memberikan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor

41.6%

Penggunaan antibiotika yang benar adalah jumlah semua obat yang

diresepkan oleh dokter harus diminum sampai habis walaupun penyakit yang

buh, ini dilakukan untuk mengurangi resistensi antibiotika. Dari

hasil penelitian terlihat bahwa responden yang mengetahui antibiotika harus

diminum sampai habis hanya 54,5%. Hal ini mungkin dikarenakan responden

sering mendapatkan antibiotika selain di apotek dan rumah sakit, sehingga edukasi

yang diberikan oleh dokter ataupun apoteker tidak didapatkan, ataupun informasi

diberikan oleh dokter dan apoteker masih sangat kurang ketika responden

mendapatkan antibiotika.

Berdasarkan tinggi, sedang, dan rendahnya tingkat pengetahuan mengenai

penggunaan antibiotika, responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi

mengenai penggunaan antibiotika dengan persentase 41,6%.

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai cara penggunaan antibiotika

Pengetahuan responden mengenai aturan penggunaan antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai cara penggunaan

antibiotika, peneliti memberikan 4 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor 15, 21, 22, dan 24 (kuesioner terlampir).

20.8%

37.7%

41.6% rendah

sedang

tinggi

38

yang benar adalah jumlah semua obat yang

diresepkan oleh dokter harus diminum sampai habis walaupun penyakit yang

buh, ini dilakukan untuk mengurangi resistensi antibiotika. Dari

ntibiotika harus

Hal ini mungkin dikarenakan responden

sering mendapatkan antibiotika selain di apotek dan rumah sakit, sehingga edukasi

idapatkan, ataupun informasi

diberikan oleh dokter dan apoteker masih sangat kurang ketika responden

ya tingkat pengetahuan mengenai

pengetahuan yang tinggi

responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Pengetahuan responden mengenai aturan penggunaan antibiotika

cara penggunaan

pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

(kuesioner terlampir).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Gambar 9

Penggunaan antibiotika yang sesuai aturan akan membantu mengurangi

terjadinya resiko resistensi antibiotika. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

lebih dari 50% responden dapat menjawab dengan benar

terdapat pada kuesioner.

Gambar 10pengetahuan mengenai aturan penggunaan antibiotika

Berdasarkan tinggi, sedang, dan rendahn

aturan penggunaan antibiotika, resp

memiliki tingkat pengetahuan tinggi

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

jum

lah

resp

onde

n (%

)

9. Jumlah responden yang tahu mengenai aturan penggunaan antibiotika secara benar

Penggunaan antibiotika yang sesuai aturan akan membantu mengurangi

terjadinya resiko resistensi antibiotika. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

lebih dari 50% responden dapat menjawab dengan benar semua pertanyaan yang

terdapat pada kuesioner.

10. Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai aturan penggunaan antibiotika

Berdasarkan tinggi, sedang, dan rendahnya tingkat pengetahuan mengenai

antibiotika, responden terbanyak adalah responden yang

pengetahuan tinggi yaitu sebsesar 73,4%.

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

64.3%

80.5% 77.3%84.4%

Aturan penggunaan antibiotika meliputi

antibiotika diminum 34x sehariamoxcilin diminum 34x sehariamoxcilin diminum minimal selama 3 harineomisin salep digunakan 3-4x sehari

9.7%16.9%

73.4%

rendah

sedang

tinggi

39

aturan

Penggunaan antibiotika yang sesuai aturan akan membantu mengurangi

terjadinya resiko resistensi antibiotika. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

semua pertanyaan yang

Perbandingan responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai aturan penggunaan antibiotika

ya tingkat pengetahuan mengenai

terbanyak adalah responden yang

Aturan penggunaan antibiotika

antibiotika diminum 3-

amoxcilin diminum 3-

amoxcilin diminum minimal selama 3 hari

4x sehari

rendah

sedang

tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

6. Pengetahuan responden mengenai resistensi antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai

antibiotika, peneliti memberikan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor

Gambar 11

Salah satu pengetahuan yang penting mengenai penggunaan antibiotika

adalah ketepatan dosis. Dosis yang tidak tepat dapat mengakibatkan resistensi

antibiotika. Resistensi antibiotika adalah kemampuan dari bakteri untuk menahan

efek dari antibiotika.

responden telah mengetahui

menunjukkan bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian umum

resistensi antibiotika tinggi

Salah satu penyebab

antibiotika bila tidak digunakan secara rasional adalah banyaknya informasi yang

didapatkan responden ketika

86.0%

88.0%

90.0%

92.0%

94.0%

jum

lah

resp

onde

n (%

)

Pengetahuan responden mengenai resistensi antibiotika

Untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai cara penggunaan

memberikan 2 pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

kuesioner tersebut terdapat pada nomor 16 dan 17 (kuesioner terlampir).

11. Jumlah responden yang tahu mengenai pengertian umum resistensi antibiotika secara benar

Salah satu pengetahuan yang penting mengenai penggunaan antibiotika

adalah ketepatan dosis. Dosis yang tidak tepat dapat mengakibatkan resistensi

Resistensi antibiotika adalah kemampuan dari bakteri untuk menahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebesar

responden telah mengetahui pengertian resistensi bakteri itu sendiri

menunjukkan bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian umum

resistensi antibiotika tinggi

enyebab masyarakat mengetahui pengertian umum resistensi

antibiotika bila tidak digunakan secara rasional adalah banyaknya informasi yang

didapatkan responden ketika mendapatkan antibiotika di apotek atau rumah sakit.

86.0%

88.0%

90.0%

92.0%

94.0%

88.3%

92.2%

penyebab resistensi pengertian resistensi

40

cara penggunaan

pertanyaan pada kuesioner. Pertanyaan

(kuesioner terlampir).

pengertian

Salah satu pengetahuan yang penting mengenai penggunaan antibiotika

adalah ketepatan dosis. Dosis yang tidak tepat dapat mengakibatkan resistensi

Resistensi antibiotika adalah kemampuan dari bakteri untuk menahan

ebesar 92,2%

itu sendiri. Hal ini

menunjukkan bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian umum

pengertian umum resistensi

antibiotika bila tidak digunakan secara rasional adalah banyaknya informasi yang

antibiotika di apotek atau rumah sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Gambar 12pengetahuan

Berdasarkan tinggi, sedang, dan rendahn

pengertian umum resistensi

yang memiliki tingkat

menggambarkan bahwa masyarakat di Keca

mengetahui akan resiko apabila tidak menggunakan antibiotika secara tidak tepat.

7. Pengetahuan rata-rata

Gambar 13. Perbandingan pengetahuan mengenai antibiotika

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

65.8%

jum

lah

resp

onde

n (%

)

12. Perbandingan responden berdasarkan tingkatpengetahuan mengenai pengertian umum resistensi antibiotika

Berdasarkan tinggi, sedang, dan rendahnya tingkat pengetahuan mengenai

pengertian umum resistensi antibiotika, responden terbanyak adalah responden

memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebsesar 83,1%.

barkan bahwa masyarakat di Kecamatan Gondokusuman sudah

mengetahui akan resiko apabila tidak menggunakan antibiotika secara tidak tepat.

rata responden mengenai antibiotika

Perbandingan responden berdasarkan rata-rata keseluruhan pengetahuan mengenai antibiotika

2.6% 14.3%

83.1%

65.8%58.4%57.6%

72.3%76.6%

90.30%pengertian umum antibiotika

cara memperoleh antibiotika

tempat memperoleh antibiotika

cara penggunaan antibiotika

aturan penggunaan antibiotika

resistensi antibiotika

41

berdasarkan tingkatpengertian umum resistensi antibiotika

ya tingkat pengetahuan mengenai

terbanyak adalah responden

sebsesar 83,1%. Hal ini

matan Gondokusuman sudah

mengetahui akan resiko apabila tidak menggunakan antibiotika secara tidak tepat.

rata keseluruhan

rendah

sedang

tinggi

pengertian umum

cara memperoleh

tempat memperoleh

cara penggunaan

aturan penggunaan

resistensi antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

42

Secara umum, dari beberapa pertanyaan-pertanyaan mengenai antibiotika

yang disebutkan diatas dapat dirangkum sesuai gambar XIII. Dari gambar tersebut

dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden yang paling rendah adalah

pengetahuan mengenai tempat memperoleh antibiotika dengan persentase 57,6%,

sedangkan pengetahuan responden yang paling tinggi adalah pengetahuan

responden mengenai pengertian umum resistensi antibiotika dengan persentase

90,30%.

D. Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Antibiotika

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai

antibiotika yang tinggi sebanyak 39 responden dengan persentase 25,32%;

Sedangkan, tingkat pengetahuan yang sedang sebanyak 102 responden dengan

persentase 66,23%; Dan tingkat pengetahuan mengenai antibiotika rendah

sebanyak 13 responden dengan persentase 8,44%.

Tabel V. Perbandingan Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Antibiotika

Tingkat pengetahuan Frekuensi persentaseTinggi 39 25,32%Sedang 102 66,23%Rendah 13 8,44%Total 154 100%

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

responden mengenai antibiotika di kecamatan Gondokusuman sebagian besar

berada pada tingkat pengetahuan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar masyarakat memiliki potensi yang tinggi untuk memiliki tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

43

pengetahuan yang tinggi mengenai antibiotika, melihat lokasi tempat tinggal

tersedia banyak fasilitas untuk memperoleh informasi mengenai antibiotika. Akan

tetapi, masyarakat belum memanfaatkan secara maksimal sehingga masyarakat

hanya memiliki tingkat pengetahuan sedang mengenai antibiotika.

E. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Mengenai

Antibiotika

Untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan

tingkat pengetahuan responden mengenai antibiotika dilakukan perbandingan

tingkat pengetahuan responden mengenai antibiotika dengan tingkat pendidikan

responden.

Uji statistik yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan

yang jelas antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan mengenai

antibiotika adalah korelasi spearman. Hal ini dikarenakan sebaran data variabel

tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tidak normal. Dari hasil korelasi

didapatkan nilai signifikansi adalah 0,324 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05

(p>0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti ditolak yaitu tidak

ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan mengenai

antibiotika di kecamatan Gondokusuman kotamadya Yogyakarta.

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiawaty

(2009) yang meneliti tentang hubungan tingkat pendidikan formal dengan tingkat

pengetahuan wanita tentang kanker payudara di dukuh Ngambak Lipuro

Sukoharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

44

Penelitian ini ternyata sama dengan hasil penelitian sejenis yang pernah

dilakukan oleh Djuang (2009) yaitu bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh

terhadap pengetahuan seseorang mengenai suatu hal, dalam kasus ini adalah

pengetahuan mengenai antibiotika secara umum.

F. Perolehan Informasi Masyarakat Tentang Antibiotika

Perolehan informasi tentang antibiotika dibagi menjadi 3 macam, yaitu

perolehan informasi melalui media interpersonal, media cetak, dan media

elektronik.

1. Perolehan Informasi Melalui Media Interpersonal

Perolehan informasi media interpersonal dapat diperoleh dari dokter,

apoteker, perawat, mahasiswa kesehatan, tokoh masyarakat, kader kesehatan

setempat, mantri dan dari sesama masyarakat itu sendiri. Masyarakat dapat

memperoleh informasi mengenai antibiotika tidak hanya dari satu media

interpersonal saja, melainkan dapat memperoleh informasi dari beberapa media

interpersonal. Dari beberapa media interpersonal yang disebutkan dalam

penelitian ini sebesar 84,42% dari 154 responden memperoleh informasi

mengenai antibiotika dari dokter. Sebesar 67, 53% dari apoteker, 72,08% dari

perawat. Sebesar 57,79% mahasiswa kesehatan, 66,88% dari tokoh masyarakat.

sebesar 66,23% dari kader kesehatan; Sedangkan responden memperoleh

informasi dari mantri dan sesama masyarakat dengan jumlah yang sama yaitu

58,44%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

Gambar 14. Media interpersonal yang digunakan oleh responden sebagai sumber informasi mengenai antibiotika

Dari gambar diatas

memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

154 reponden. Hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan masyarakat mengenai

informasi kesehatan yang diperoleh dari dokter

profesi lainnya. Selain itu, masyarakat juga lebih sering memperoleh info tentang

kesehatan dari dokter pada saat mereka melakukan pemeriksaan di rumah sakit

sehingga masyarakat lebih banyak memperoleh info dari dokter.

Sedangkan informasi paling sedikit didapatkan dari mahasiswa kesehatan

yaitu sebanyak 57, 79% dari 154 responden.

belum begitu merasakan peran mahasiswa kesehatan mengenai perolehan

informasi mengenai kesehatan. Selain itu, mahasiswa kesehatan juga lebih

memfokuskan dirinya pada perkuliahan dibandingkan peran serta dalam

pemberian informasi tentang kesehatan kepada masyarakat.

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

Jum

lah

Res

pon

den

(%)

Media interpersonal yang digunakan oleh responden sebagai sumber informasi mengenai antibiotika

diatas dapat dilihat bahwa responden paling banyak

mengenai antibiotika dari dokter yaitu sebesar 84,42% dari

154 reponden. Hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan masyarakat mengenai

yang diperoleh dari dokter lebih tinggi dibandingkan dengan

profesi lainnya. Selain itu, masyarakat juga lebih sering memperoleh info tentang

esehatan dari dokter pada saat mereka melakukan pemeriksaan di rumah sakit

sehingga masyarakat lebih banyak memperoleh info dari dokter.

Sedangkan informasi paling sedikit didapatkan dari mahasiswa kesehatan

yaitu sebanyak 57, 79% dari 154 responden. Hal ini dikarenakan masyarakat

belum begitu merasakan peran mahasiswa kesehatan mengenai perolehan

informasi mengenai kesehatan. Selain itu, mahasiswa kesehatan juga lebih

memfokuskan dirinya pada perkuliahan dibandingkan peran serta dalam

tentang kesehatan kepada masyarakat.

84.42%

67.53%72.08%

57.79%66.88%66.23%

58.44%58.44%

45

Media interpersonal yang digunakan oleh responden

responden paling banyak

ebesar 84,42% dari

154 reponden. Hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan masyarakat mengenai

lebih tinggi dibandingkan dengan

profesi lainnya. Selain itu, masyarakat juga lebih sering memperoleh info tentang

esehatan dari dokter pada saat mereka melakukan pemeriksaan di rumah sakit

Sedangkan informasi paling sedikit didapatkan dari mahasiswa kesehatan

ini dikarenakan masyarakat

belum begitu merasakan peran mahasiswa kesehatan mengenai perolehan

informasi mengenai kesehatan. Selain itu, mahasiswa kesehatan juga lebih

memfokuskan dirinya pada perkuliahan dibandingkan peran serta dalam

58.44%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

2. Perolehan Informasi Melalui Media Cetak

Perolehan informasi melalui media cetak terdiri dari 4 bagian yaitu koran

brosur, leaflet, dan majalah.

Gambar 15. Media cetak yang digunakan oleh responden sebagai sumber

Dari gambar terlihat bahwa sebanyak 66,23% dari 154 responden

mendapatkan informasi mengenai antibiotika dari brosur.

persentae paling tinggi karena pada dasarnya brosur (terutama brosur kesehatan)

memang digunakan sebagai media informasi dari tenaga kesehatan kepada

masyarakat awam. Hal inilah yang mendasari masyarakat lebih memilih brosur

kesehatan sebagai media informasi untuk memperoleh informasi tentang

kesehatan termasuk tentang antibiotika.

Sedangkan yang paling rendah adalah koran dengan persentase 48,05%.

Hal ini dikarenakan informasi mengenai obat

kurang. Meskipun koran banyak menyampaikan informasi, namun informasi yang

sering disampaikan adalah

masyarakat terbaru. Sehingga masyarakat kurang mendapatkan info tentang

antibiotika dari koran.

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%

Jum

lah

Res

pond

en (

%)

Informasi Melalui Media Cetak

Perolehan informasi melalui media cetak terdiri dari 4 bagian yaitu koran

brosur, leaflet, dan majalah.

Media cetak yang digunakan oleh responden sebagai sumber informasi mengenai antibiotika

Dari gambar terlihat bahwa sebanyak 66,23% dari 154 responden

mendapatkan informasi mengenai antibiotika dari brosur. Brosur memiliki

persentae paling tinggi karena pada dasarnya brosur (terutama brosur kesehatan)

unakan sebagai media informasi dari tenaga kesehatan kepada

masyarakat awam. Hal inilah yang mendasari masyarakat lebih memilih brosur

kesehatan sebagai media informasi untuk memperoleh informasi tentang

kesehatan termasuk tentang antibiotika.

Sedangkan yang paling rendah adalah koran dengan persentase 48,05%.

Hal ini dikarenakan informasi mengenai obat-obatan terutama antibiotika

kurang. Meskipun koran banyak menyampaikan informasi, namun informasi yang

sering disampaikan adalah informasi tentang lingkungan sosial serta berita

masyarakat terbaru. Sehingga masyarakat kurang mendapatkan info tentang

koran brosur leaflet majalah

48.05%

66.23% 63.64% 62.99%

46

Perolehan informasi melalui media cetak terdiri dari 4 bagian yaitu koran,

Media cetak yang digunakan oleh responden sebagai

Dari gambar terlihat bahwa sebanyak 66,23% dari 154 responden

Brosur memiliki

persentae paling tinggi karena pada dasarnya brosur (terutama brosur kesehatan)

unakan sebagai media informasi dari tenaga kesehatan kepada

masyarakat awam. Hal inilah yang mendasari masyarakat lebih memilih brosur

kesehatan sebagai media informasi untuk memperoleh informasi tentang

Sedangkan yang paling rendah adalah koran dengan persentase 48,05%.

obatan terutama antibiotika sangat

kurang. Meskipun koran banyak menyampaikan informasi, namun informasi yang

ial serta berita

masyarakat terbaru. Sehingga masyarakat kurang mendapatkan info tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

3. Perolehan Informasi Melalui Media Elektronik

Gambar 16. Media elektronik yang digunakan oleh responden sebagsumber informasi mengenai antibiotika

Sumber informasi antibiotika dari media elektronik dikelompokkan

menjadi tiga sumber informasi yang utama yaitu radio, internet dan televisi (TV).

Sebanyak 37,66% dari 154 responden mendapatkan informasi mengenai

antibiotika dari radio, 44,81% dari 154 responden mengatakan mereka mendapat

informasi tentang antibiotika dari internet. Sedangkan yang terbanyak yaitu

sebesar 55,84% responden dari 154 responden memperoleh informasi melalui

media elektronik tentang antib

lebih sering digunakan

masyarakat sebagai media utama perolehan informasi. Pada dasarnya televi

memang sedikit memberikan informasi tentang antibioti

mahalnya biaya untuk menayangkan iklan di

Sedangkan radio merupakan media elektronik yang

reponden untuk mencari informasi.

informasi yang global dan tidak de

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%Ju

mla

h R

espo

nden

(%

)

Informasi Melalui Media Elektronik

Media elektronik yang digunakan oleh responden sebagsumber informasi mengenai antibiotika

Sumber informasi antibiotika dari media elektronik dikelompokkan

menjadi tiga sumber informasi yang utama yaitu radio, internet dan televisi (TV).

Sebanyak 37,66% dari 154 responden mendapatkan informasi mengenai

antibiotika dari radio, 44,81% dari 154 responden mengatakan mereka mendapat

informasi tentang antibiotika dari internet. Sedangkan yang terbanyak yaitu

sebesar 55,84% responden dari 154 responden memperoleh informasi melalui

media elektronik tentang antibiotika dari televisi. Hal ini dikarenakan

oleh masyarakat pada saat ini dan menjadi media utama

masyarakat sebagai media utama perolehan informasi. Pada dasarnya televi

memang sedikit memberikan informasi tentang antibiotika, hal ini dikarenakan

mahalnya biaya untuk menayangkan iklan di televisi.

Sedangkan radio merupakan media elektronik yang jarang digunakan oleh

reponden untuk mencari informasi. Hal ini dikarenakan radio memiliki sumber

informasi yang global dan tidak detail, yang menyebabkan masyarakat kurang

radio internet televisi (TV)

37.66%44.81%

55.84%

47

Media elektronik yang digunakan oleh responden sebagai

Sumber informasi antibiotika dari media elektronik dikelompokkan

menjadi tiga sumber informasi yang utama yaitu radio, internet dan televisi (TV).

Sebanyak 37,66% dari 154 responden mendapatkan informasi mengenai

antibiotika dari radio, 44,81% dari 154 responden mengatakan mereka mendapat

informasi tentang antibiotika dari internet. Sedangkan yang terbanyak yaitu

sebesar 55,84% responden dari 154 responden memperoleh informasi melalui

Hal ini dikarenakan televisi

oleh masyarakat pada saat ini dan menjadi media utama

masyarakat sebagai media utama perolehan informasi. Pada dasarnya televisi

ka, hal ini dikarenakan

jarang digunakan oleh

Hal ini dikarenakan radio memiliki sumber

tail, yang menyebabkan masyarakat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

48

suka mendengarkan radio. Bahkan apa yang didengar di radio akan mudah untuk

dilupakan karena hanya diucapkan sekali dan tak bisa diulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik demografi masyarakat Kecamatan Gondokusuman adalah usia 36-

49 merupakan usia terbanyak dengan persentase 47,4% dan masyarakat berjenis

kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan persentase 57,1%

2. Tingkat pendidikan responden di Kecamatan Gondokusuman adalah SD sebesar

6,5%, SLTP 16,2%, SLTA 51,3%, dan Perguruan Tinggi sebanyak 26,0%.

3. Pengetahuan responden mengenai antibiotika paling rendah terdapat pada bagian

mengenai tempat memperoleh antibiotika dengan persentase 57,6%, sedangkan

pengetahuan responden paling tinggi terdapat pengertian umum mengenai

resistensi antibiotika dengan persentase 90,30%

4. Tingkat pengetahuan responden mengenai antibiotika terbanyak adalah sedang

dengan persentase 73,4%

5. Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat

mengenai antibiotika di Kecamatan Gondokusuman kotamadya Yogyakarta

6. Perolehan sumber informasi mengenai antibiotika masyarakat kecamatan

Gondokusuman adalah dari dokter (84,42%), brosur kesehatan (66,23%), dan

televisi (55,84%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

50

B. Saran

1. Meningkatkan peran apoteker dalam memberikan informasi tentang obat

khususnya antibiotika bagi masyarakat

2. Memanfaatkan media televisi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi

mengenai antibiotika melalui talk show, karena media televisi sering digunakan

oleh masyarakat.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat melakukan identifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

51

Daftar Pustaka

AAFP, 2009, Controlling Antibiotic Resistance: Will We Someday See Limited Prescribing Autonomy?, American Academy Of Family Physicians, Http://Www.Aafp.Org/Afp/2001/0315/P1034.Html, diakses tanggal 13 November 2010.

Al-Azzam, S.I., Al-Husein, B.A., Alzoubi, F., And Masadeh, M.M., And Al-Horani, M.A.S., 2007. Self-Medication With Antibiotics In Jourdanian Populations. IJOHMEH.

Arikunto, S. 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.

Azwar, S., 2007, Reliabilitas Dan Validitas, Edisi Ke-3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Azwar, S., 2007, Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya, Ed. 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan POM RI, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta, 2009, Data Jumlah Penduduk, Http://Www.Gudeg.Web.Id/Investasi/Index.Php?Option=Com_Content&View=Article&Id=180&Itemid=254, Diakses Tanggal 5 Desember 2011.

Dahlan, S, 2009, Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, Salemba Medika: Jakarta.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, Hal. 204.

Djuang, 2009, Hubungan Antara Karakteristik Masyarakat dengan Penggunaan Antibiotik yang Diperoleh Secara Bebas di Medan, Skripsi, 23, Universitas Sumatera Utara, Medan. Di akses tanggal 25 oktober 2010.

Dyandra, 2010, Media Massa Elektronik, http://dyandra17.student.umm.ac.id/2010/07/13/media-massa-elektronik.pdf/, diakses tanggal 8 november 2011.

Eng, J.V.,et al, 2003. Consumer Attitudes and Use of Antibiotics. Emerging Infectious Diseases.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

52

Hendra, 2011, Pengetahuan,Http://Ajangberkarya.Wordpress.Com/2011/01/27/Pengetahuan/, diakses tanggal 28november 2011

Ginting, S, 2009, Antibiotika Tewaskan 80.000 Orang di China, http://www.kematian.biz/pdf/article/health/antibiotik-tewaskan-80000-orang-di-china.pdf, diakses tanggal 5 September 2011.

Jawet, E., 1997, Obat-Obat Kemoterapeutika, In,: Katzung, B, G., Edisi Ke 6, Farmakolpgi Dasar Dan Klinik, Jakarta.

Kimin, A, 2009, Antibiotika Baru: Berpacu Dengan Resistensi Kuman, Available From : Www.Apotekerputer.Com, diakses tanggal 18 November 2011.

Machfoedz, 2008, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Fitramaya.

Notoadmomojo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Ketiga, Jakarta, Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S., 2003, Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta.

Notoatmodjo, S., 2007, Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta.

Nursalam, 2003, Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika.

Patria, B., 2010, Uji Normalitas, Http://Inparametric.Com/Bhinablog/Download/Ujinormalitas.Pdf.

Pulungan, S., 2010, Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotika Dan Penggunaannya Di Kalangan Mahasiswa Non Media Universitas Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara: Medan.

Refdanita, Maksum, R., Nurgani, A., dan Endang, P., 2004. Faktor yang Mempengaruhi Ketidaksesuaian Penggunaan antibiotika dengan Uji Kepekaan di Ruang Intensif Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 20012002. Makara, Kesehatan.

Sanjoyo, R, 2009, Obat (Biomedik Farmakologi), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Http://Yoyoke.Web.Ugm.Ac.Id/Download/Obat.Pdf, diakses tanggal 10 Oktober 2010.

Santoso, S., 2006, Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS Untuk Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

53

Sarwono, 2008, Metoode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Shukla.R , 2005, Dictionary Of Education, APH Publishing Corporation, New Delhi.

Sutama, 2005, Studi Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika di Kalangan Pekerja Seks Komersial di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarta Tahun 2005, skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Umar, H., 2010, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Cara Mudah Meneliti Masalah-Masalah Manajemen Strategik Untuk Skripsi, Tesis, Dan Praktik Bisnis), Seri Desain Penelitian Bisnis-No.3, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Undang-Undang Obat Keras St. No.149, Tanggal 22 Desember 1949, Undang-

Undang Obat Keras.

Widiawaty, N, 2009, Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Tentang Kanker Payudara Di Dukuh Ngambak Lipuro Bekonang Sukoharjo, Http://Www.Digilib.Uns.Ac.Id/Upload/Dokumen/150991808201003361.Pdf, diakses tanggal 10 November 2011.

World Health Organization, 2002, WHO Global Strategy For Containment Of Antimicrobial Resistence. World Health Organization

World Heath Organization, 2001. Antimicrobial Resistance. Available From: Http://Www.Who.Int/Csr/Resources/Publications/Drugresist/WHO_CDS_CSR_DRS _2001_ 2_EN/En diakses tanggal 31 maret 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

54

Lampiran 1.

Surat Izin dari Dinas Perizinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

55

Lampiran 2.

Pengesahan dari Kelurahan Klitren, Kota Baru, Terban, Baciro, dan Demangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

56

Lampiran 3.

Data obat antibiotika di Kecamatan Gondokusuman, Kota gede, Umbulharjo, dan Mergangsan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

57

Lampiran 4.

Surat izin dari Dinas Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

58

Lampiran 5.

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI ANTIBIOTIKA DI

KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTAMADYA YOGYAKARTA

Data Responden

Nama Responden : _______________________Rukun Tetangga (RT) : _______________________Kampung/Dusun : _______________________Desa : _______________________

I. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden a) SDb) SMPc) SMAd) PT

II. Umur Responden : ……… tahun

III. Tingkat pengetahuan mengenai antibiotika

PERNYATAANRespon

Ya Tidak 1. Antibiotika adalah obat yang digunakan untuk mengobati

penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

2. Antibiotika adalah obat yang digunakan untuk mengobati

penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.

3. Antibiotika oral hanya dapat diperoleh dengan resep

dokter.

4. Antibiotika topikal dapat diperoleh tanpa resep dokter.

5. Antibiotika dapat diperoleh dari sisa obat anggota

keluarga yang lain.

6. Antibiotika bisa diperoleh dari Apotek.

7. Antibiotika bisa diperoleh dari Rumah sakit.

8. Antibiotika bisa diperoleh dari Toko obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

59

9. Antibiotika bisa diperoleh dari Warung.

10. Antibiotika bisa diperoleh dari Pengecer obat.

11. Antibiotika bisa diperoleh dari Bidan.

12. Antibiotika bisa diperoleh dari Mantri.

13. Antibiotika digunakan untuk mengobati luka bernanah.

14. Cara penggunaan antibiotika yang benar adalah

antibiotika harus diminum sampai habis sesuai petunjuk

dokter.

15. Aturan penggunaan antibiotika yang benar adalah

diminum tiga sampai empat kali sehari.

16. Penggunaan antibiotika secara tidak teratur dapat

menimbulkan resistensi bakteri.

17. Resistensi bakteri adalah kekebalan bakteri terhadap

antibiotika.

18. Penggunaan antibiotika dihentikan bila gejala penyakit

sudah hilang.

19. Penggunaan antibiotika dihentikan bila obatnya sudah

habis.

20. Amoksisilin bisa diperoleh di Apotek tanpa resep dokter.

21. Amoksisilin digunakan/diminum 3-4 x sehari.

22. Amoksisilin digunakan/diminum minimal selama 3 hari.

23. Neomisin salep bisa diperoleh di Apotek tanpa resep

dokter.

24. Neomisin salep digunakan/dioleskan 3-4 x sehari.

25. Antibiotika selain Neomisin salep yang dapat dibeli tanpa

resep dokter adalah Tetrasiklin salep, Kloramfenikol

salep, Gentamisin salep, dan Eritromisin salep.

26. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

dokter.

27. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

60

apoteker.

28. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

perawat/bidan.

29. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

mahasiswa kesehatan (kedokteran, farmasi atau

keperawatan).

30. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

tokoh masyarakat.

31. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

kader kesehatan.

32. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

mantri.

33. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

sesama masyarakat baik secara formal maupun tidak.

34. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

surat kabar (koran).

35. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

brosur tentang obat atau kesehatan.

36. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

brosur/leaflet tentang obat-obatan atau kesehatan.

37. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

majalah kesehatan.

38. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

radio.

39. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

media internet.

40. Saya memperoleh informasi mengenai antibiotika dari

televisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

61

Lampiran 6.

Jawaban responden mengenai pengetahuan antibiotika

NoJawaban

BenarJawaban

SalahNo

Jawaban Benar

Jawaban Salah

1 140 14 14 138 162 45 109 15 99 553 122 32 16 136 184 69 85 17 142 125 113 41 18 84 706 148 6 19 112 427 149 5 20 45 1098 36 118 21 124 309 125 26 22 119 3510 108 46 23 114 4011 31 123 24 130 2412 27 127 25 100 5413 119 35

Lampiran 7.

Jawaban responden mengenai perolehan informasi mengenai antibiotika

sumber informasi

Jawaban Ya

Jawaban Tidak

sumber informasi

Jawaban Ya

Jawaban Tidak

dokter 130 24 koran 74 80

apoteker 104 50brosur

kesehatan 102 52

perawat 111 43 leaflet 98 56mahasiswa kesehatan

89 65majalah

kesehatan 97 57

tokoh masyarakat 51 103 radio 58 96kader kesehatan 102 52 internet 69 85

mantri 90 64 televisi 86 68sesama

masyarakat90 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

62

Lampiran 8.

Nilai uji reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.759 40

Lampiran 9.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skortotal pendidikan

N 154 154

Normal Parametersa Mean 25.51 2.97

Std. Deviation 4.727 .828

Most Extreme Differences

Absolute .084 .288

Positive .041 .225

Negative -.084 -.288

Kolmogorov-Smirnov Z 1.045 3.579

Asymp. Sig. (2-tailed) .225 .000

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

63

Lampiran 10.

Nonparametric Correlations

Correlations

pengetahuan pendidikan

Spearman's rho pengetahuan Correlation Coefficient

1.000 .080

Sig. (2-tailed) . .324

N 154 154

pendidikan Correlation Coefficient

.080 1.000

Sig. (2-tailed) .324 .

N 154 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi

63

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Mengenai Antibiotika di Kecamatan Gondokusumankotamadya Yogyakarta” memiliki nama lengkap Marvelaos Marvel. Penulis lahir di Sejiram pada tanggal 18 mei 1989, merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan bapak Stefanus Maji dan Ibu Martina.

Penulis telah menempuh pendidikan di TK Pertiwi Putussibau pada tahun 1993-1995, SD Negeri IV

Putussibau pada tahun 1995-2001, SLTP Negeri 1 Putussibau pada tahun 2001-2004, SMA Negeri 1 Putussibau pada tahun 2004-2007, dan kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007. Selama dibangku perkuliahan, penulis pernah bergabung dan aktif dalam kegiatan bakti sosial pada tahun 2009 sebagai seksi keamanan, pharmacy performance n event cup 2009 sebagai seksi keamanan, dan aktif sebagai anggota di forum HPMDKH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI