plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · siklus hidup hiv di dalam sel inang ......

140
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS) PADA PENGOBATAN PASIEN HIV DENGAN KANDIDIASIS DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2010 JUNI 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Vincentia Ganesi Madita NIM: 118114154 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vukiet

Post on 30-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS)

PADA PENGOBATAN PASIEN HIV DENGAN KANDIDIASIS

DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE JANUARI 2010 – JUNI 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Vincentia Ganesi Madita

NIM: 118114154

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

i

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS)

PADA PENGOBATAN PASIEN HIV DENGAN KANDIDIASIS

DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE JANUARI 2010 – JUNI 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Vincentia Ganesi Madita

NIM: 118114154

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkanuntuk

Allah Bapa, TuhanYesus Kristus, dan Bunda Maria di surga

Keluargaku tersayang, Papa, Mama, Gabby, dan Evan

Yang teristimewa, Albert

Sahabat dan teman-temanku

Serta Almamaterku…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, bimbingan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pengobatan Pasien HIV dengan Kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Januari 2010-Juni 2014” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) program studi Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan,

doa, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril, spiritual, maupun materiil.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Direktur Utama Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

2. Ibu Ir. Valentina Dwi Yuli Siswianti, M. Kes. Sebagai Direktur Pelayanan

Kesehatan dan Infrastruktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta.

3. Kepala Bidang Pengelola Pelayan Kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

vii

4. Kepala Instalasi Rekam Medis dan seluruh staff bagian Rekam Medis Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin dan bantuan dalam

proses analisis situasi sampai dengan pengambilan data.

5. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph. D., Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan kesabaran, motivasi, bimbingan dan saran yang membangun

selama proses penulisan skripsi.

6. Gregorius Widiartana dan Maria Lucia Lusi Nilawati, papa dan mama

tersayang, yang telah banyak memberikan kasih, doa, dukungan dan

semangat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Adik-adikku tersayang, Gabriella Leoda Benita dan Emmanuel Evan

Sebastian, yang telah memberikan inspirasi, kecerian, penghiburan, dan

motivasi kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi.

8. Budhe-ku tersayang, Theresia Henny Puriwati, dan keluarga kecilku di

Semarang, Theodorus Sony Sudarmadi, Aquilina Ediana K., dan Emmanuel

Axel Muliadharma, yang tak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan

kepada penulis.

9. Seseorang yang kuharap menjadi teman hidupku untuk selamanya, Gregorius

Albert Anky Wibowo, yang telah memberikan kasih sayang, dukungan,

bantuan,semangat dan kesabaran kepada penulis dari awal hingga akhir

penulisan skripsi.

10. Eyang Uti dan Eyang Akung tersayang, yang telah memberikan doa yang

indah dari surga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

viii

11. Sahabat-sahabatku, Valla Mareta Prameshwari dan Laksmi Nareshwari, yang

telah memberikan canda tawa dan semangat selama penulisan skripsi.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan #DeRealPrincesses, Jessica Christy Sitio,

Adelia Desti Indah Sari, dan Caroline Lulik Tafsia, yang telah memberikan

semangat, dukungan, kerjasama, informasi, dan yang paling penting

keceriaan selama proses awal penyusunan skripsi hingga penyelesaian skripsi.

13. Teman-teman dekatku, Pascalis Nika Putri Winahyu, Marselina Crescentia

Tisera, Jessica Christy Sitio dan Gregoria Novalia Ambarani yang telah

banyak menemani, memberi semangat dan dukungan selama proses penulisan

skripsi.

14. Teman-teman FSM D 2011, FKK B 2011, dan seluruh angkatan 2011, yang

telah memberikan kebersamaan yang tak ternilai.

15. Semua pihak, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang ikut serta

memberikan bantuan sehingga penulisan skripsi dapat berjalan dengan lancar.

“Tidak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan skripsi ini.Penulis

menyadari bahwa karya yang telah penulis selesaikan masih belum sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

perbaikan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak pada

umumnya dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam

bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 21 Juli 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………….....…......v

PRAKATA..............................................................................................................vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................ix

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii

INTISARI...........................................................................................................xviii

ABSTRACT............................................................................................................xix

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang.............................................................................................1

1. Rumusan Masalah..................................................................................3

2. Keaslian Penelitian.................................................................................4

3. Manfaat Penelitian.................................................................................6

a. Manfaat Teoritis...............................................................................6

b. Manfaat Praktis................................................................................7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xi

B. Tujuan Penelitian.........................................................................................6

1. Tujuan Umum........................................................................................6

2. Tujuan Khusus.......................................................................................6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. HIV/AIDS....................................................................................................8

B. Penatalaksanaan Terapi..............................................................................18

C. Drug Related Problems (DRPs).................................................................24

D. Keterangan Empiris....................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................26

B. Variabel Penelitian.....................................................................................26

C. Definisi Operasional...................................................................................27

D. Subjek Penelitian........................................................................................28

E. Bahan Penelitian.........................................................................................29

F. Instrumen Penelitian...................................................................................30

G. Lokasi Penelitian........................................................................................30

H. Jalannya Penelitian.....................................................................................30

I. Tata Cara Analisis Hasil.............................................................................32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakterisitik Pasien..................................................................................35

B. Pola Pengobatan.........................................................................................40

C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)..................................................49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................................61

B. Saran...........................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63

LAMPIRAN...........................................................................................................66

BIOGRAFI PENULIS………………………………………………….............120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Stadium HIV/AIDS berdasarkan gejala klinis.............................9

Tabel II. Tingkat keparahan imunodefisiensi berdasarkan jumlah sel

CD4............................................................................................10

Tabel III. Kriteria stadium klinik dan jumlah CD4 untuk memulai

ART..........................................................................................10

Tabel IV. Resiko transmisi HIV melalui hubungan vaginal tiap hubungan

seksual........................................................................................11

Tabel V. Resiko transmisi HIV melalui hubungan anal tiap hubungan

seksual........................................................................................11

Tabel VI. Pemberian kotrimoksasol sebagai profilaksis primer................20

Tabel VII. Regimen lini pertama ART…………………………..............21

Tabel VIII. Regimen lini pertama pada pasien yang belum pernah mendapat

ART...........................................................................................21

Tabel IX. Pilihan terapi untuk kandidiasis pada pasien HIV.....................22

Tabel X. Lanjutan.....................................................................................23

Tabel XI. Cakupan masalah dalam Drug Related Problem.......................24

Tabel XII. Lanjutan.....................................................................................25

Tabel XIII. Pola pengobatan pasien berdasarkan kelas terapi obat..............41

Tabel XIV. Penggunaan antiinfeksi pada pasien HIV dengan kandidiasis di

Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta periode

Januari 2010-Juni 2014..............................................................43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xiv

Tabel XV. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan

hepatobilier pada pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi

Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-

Juni 2014....................................................................................45

Tabel XVI. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem syaraf pusat pada

pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS

Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.........46

Tabel XVII. Penggunaan obat vitamin dan mineral padapasien HIV dengan

kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.............................47

Tabel XVIII. Penggunaan obat lain-lain pada pasien HIV dengankandidiasis

di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta periode

Januari 2010-Juni 2014..............................................................48

Tabel XIX. Penggunaan obat berdasarkan rute pemberian pada pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.............................49

Tabel XX. Gambaran DRPs pada pengobatan pasien HIV dengan

kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014.................................................50

Tabel XXI. Kejadian DRPs obat yang tidak diperlukan pada pengobatan

pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS

Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.........52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xv

Tabel XXII. Kejadian DRPs membutuhkan obat tambahan pada pengobatan

pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS

Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.........54

Tabel XXIII. Kejadian DRPs dosis obat terlalu tinggi pada pengobatan pasien

HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti

Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014...................56

Tabel XXIV. Kejadian DRPs efek samping obat pada pengobatan pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.............................58

Tabel XXV. Kejadian DRPs dosis obat terlalu rendah pada pengobatan

pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS

Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.........60

Tabel XXVI. Kejadian DRPs obat kurang efektif pada pengobatan pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.............................61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Human Immunodeficiency Virus......................................13

Gambar 2. Siklus hidup HIV di dalam sel inang..............................................14

Gambar 3. Proses infeksi Candida albicans....................................................18

Gambar 4. Skema pemilihan subjek penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014..................................29

Gambar 5. Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur................36

Gambar 6. Diagram distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin....................37

Gambar 7. Diagram distribusi pasien berdasarkan stadium HIV.....................38

Gambar 8. Diagram distribusi pasien berdasarkan lokasi infeksi

kandidiasis......................................................................................39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Evaluasi kasus Drug Related Problems.........................................67

Lampiran 2. Nilai rujukan pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta...................................................................................118

Lampiran 3. Izin penelitian dan pengambilan data di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta...................................................................................119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xviii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)

PADA PENGOBATAN PASIEN HIV DENGAN KANDIDIASIS

DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE JANUARI 2010– JUNI 2014

INTISARI

Penyakit HIV merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang

meningkat tiap tahunnya. Selama 4 tahun terakhir, prevalensi HIV mencapai

35.000.000 orang di dunia dengan berbagai macam infeksi oportunistik salah

satunya kandidiasis. Selama penatalaksanaan terapi, drug related problems

(DRPs) dapat ditemui mengingat banyaknya obat-obatan yang dikonsumsi pasien

HIV dengan kandidiasis dan rendahnya system imunitas tubuh mereka. Penelitian

ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi DRPs pengobatan pasien

HIV dengan kandidiasis yang menjalani rawat inap.

Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan rancangan case

series. Data diperoleh secara retrospektif berdasarkan rekam medis pasien dengan

diagnosis HIV dengan kandidiasis yang menjalani rawat inap di RS Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014. Analisis data dilakukan secara

deskriptif evaluative dengan metode SOAP (subjective, objective, assessment,

plan/recommendation) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi DRPs. Hasil

penelitian disajikan dalam bentuk diagram dan tabel disertai pembahasan.

Terdapat 16 kasus yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dan

ditemukan DRPs yang bersifat potensial 37,5% obat tidak diperlukan, 75% efek

samping obat, 56,2% dosis obat terlalu tinggi, dan 31,2% dosis obat terlalu rendah

sedangkan DRPs yang bersifat aktual meliputi 43,7% obat tidak diperlukan, 50%

membutuhkan obat tambahan, 56,2% dosis obat terlalu tinggi, 31,2% efek

samping obat, 12,5% dosis terlalu rendah dan 6,2% obat kurang efektif.

Kata kunci: drug related problems, HIV, kandidiasis, terapi farmakologis, rawat

inap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

xix

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS)

PADA PENGOBATAN PASIEN HIV DENGAN KANDIDIASIS

DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE JANUARI 2010– JUNI 2014

ABSTRACT

Human Immunodeficiency Virus is chronic infection and it prevalence

has increased every year in the world. Over past last 4 years, HIV prevalence get

up to 35.000.000 individuals in the world with many opportunistic infection

including candidiasis. Drug Related Problems (DRPs) can occur during drug

therapy especially in individual whose get many medicines with

immunodeficiency condition. The aim of this study is to identify and evaluate

DRPs in patients hospitalized with HIV infection and candidiasis.

This study is an observational with case series design. Data collection

was done retrospectively on medical record of hospitalized HIV infection and

candidiasis patients in RS PantiRapih Yogyakarta during January 2010-Juny

2014. The data obtained then were analyzed descriptively and evalutively using

SOAP (subjective, objective, assessment, plan/recommendation) method. The

result present in diagrams and tables followed with discussion.

There are 16 cases who met the inclusion criteria. The DRPs that found

in this study consist of potential DRPs including 37,5% unnecessary drug, 75%

adverse drug reaction, 56,2% dosage too high, and 31,2% dosage too low, and

also actual DRPs including 50% need additional drug, 56,2% dosage too high,

31,2% adverse drug reaction, 12,5% dosage too low, 6,2% less effective drug and

43,7% unnecessary drug.

Key word: drug related problems, HIV, candidiasis, drug therapy, hospitalization

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies Candida,

terutama C. albicans. Infeksi ini dapat terjadi hanya pada membran mukosa pasien

atau berkembang menjadi infeksi invasif. Patogenesis dan prognosis dari

kandidiasis dipengaruhi dua hal yaitu penyebaran infeksi dan status imun dari

pasien itu sendiri (Dabas, 2013).

Pasien HIV memiliki kondisi yang jauh lebih rentan dan lebih parah

dalam terpapar infeksi jamur sebagai salah satu infeksi oportunistik dimana

sebagian besar infeksi jamur oportunistik yang diderita pasien HIV adalah

kandidiasis.Infeksi ini dapat membatasi asupan makanan pada pasien HIV

sehingga menyebabkan penurunan berat badan dan berpotensi mengancam

kualitas hidup pasien (Shah, Chaturvedi, dan Pandya, 2014).

Prevalensi infeksi HIV di dunia terus meningkat tiap tahunnya. Pada

tahun 2010 dan 2011 sebanyak 68.000.000 orang terinfeksi HIV, angka kejadian

infeksi HIV kemudian meningkat menjadi 70.000.000 orang pada tahun 2012 dan

2013. Berdasarkan data terakhir pada tahun 2013, kawasan Asia dan Pasifik

menyumbang prevalensi infeksi HIV sebanyak 4.800.000 juta dengan 210.000

orang di antaranya adalah anak-anak, jumlah insidensi mencapai 350.000 orang,

dan angka kematian akibat AIDS mencapai 250.000 orang (World Health

Organization, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

2

Indonesia memiliki jumlah kumulatif infeksi HIV yang meningkat tajam

dari 7,195 orang pada tahun 2006 menjadi 76,876 orang pada tahun 2011

(Indonesian National AIDS Comission, 2012). Berdasarkan data statistika kasus

HIV/AIDS di Indonesia, pada bulan Januari 2014 sampai 30 Juni 2014 terdapat

15.534 orang terinfeksi HIV dan 1.700 orang mengalami AIDS. Yogyakarta

sebagai salah satu provinsi di Indonesia juga menyumbang jumlah kasus

HIV/AIDS sebanyak 3.387 kasus sampai pada bulan Juni 2014 (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2014).

Rumah Sakit Panti Rapih merupakan salah satu rumah sakit di

Yogyakarta yang melayani pemeriksaan dan pengobatan HIV/AIDS (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Selama

tahun 2010 sampai 2014 terdapat 23 pasien HIV yang menderita kandidiasis.

Selama rentang tahun tersebut maupun pada tahun-tahun yang lalu, belum pernah

ada penelitian terkait pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di rumah sakit

ini sehingga dirasa perlu untuk melakukan penelitian di rumah sakit ini.

Permasalahan yang dapat muncul pada pengobatan pasien HIV dengan

kandidiasis sehingga mengganggu tujuan terapi yang ingin dicapai adalah

kompleksnya pemberian Anti Retrovirus Terapi (ART) pada pasien, adanya

interaksi obat antiretrovirus (ARV) dengan obat antijamur, resistensi pasien

terhadap obat ARV maupun obat antijamur, adanya kemungkinan toksisitas

penggunaan obat ARV dalam jangka waktu lama, dan komplikasi lain yang

diderita oleh pasien yang kemudian mempengaruhi pengobatannya (Anderson dan

Carver, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

3

Kompleksnya terapi yang diberikan kepada pasien dan permasalahan

pengobatan yang ada menjadi alasan perlunya penelitian tentang evaluasi drug

related problems pada pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis. Melalui

penelitian ini, diharapkan pemilihan obat yang tepat untuk mengatasi HIV dengan

kandidiasis dapat ditingkatkan untuk mencegah timbulnya infeksi yang lebih

parah, memperkecil angka morbiditas dan mortalitas pasien, serta meningkatkan

pelayanan kepada pasien. Hasil penelitian diharapkan pula dapat menjadi sumber

pembelajaran dan pengetahuan mengenai drug related problems (DRPs) pada

pengobatan HIV dengan kandidiasis dan menjadi evaluasi bagi rumah sakit

sehingga dapat meningkatkan pelayanan pengobatan infeksiHIV dengan

kandidiasis.

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, rumusan masalah

mengenai evaluasi drug related problems (DRPs) pada pengobatan pasien HIV

dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari

2010-Juni 2014 antara lain:

a. Seperti apa karakteristik pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014?

b. Seperti apa pola pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014?

c. Apakah terdapat drug related problems (DRPs) pada pasien HIV dengan

kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-

Juni 2014?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

4

2. Keaslian Penelitian

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan antara lain:

a. Karakteristik Pasien HIV/AIDS Dengan Kandidiasis Orofaringeal di

RSUP Dr. Kariadi Semarang yang dilakukan oleh Angita (2011).

Penelitian tersebut mengidentifikasi karakteristik pasien HIV/AIDS yang

menderita kandidiasis orofaringeal berdasarkan jumlah sel CD4 dan

spesies jamur yang menyebabkan infeksi orofaringeal melalui kultur. Hasil

dari penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS yang menderita kandidiasis

orofaringeal sebagian besar memiliki sel CD4< 50 sel/mikroliter dan hasil

kultur mikrobiologi menunjukkan sebanyak 45% sampel kultur sputum

pasien merupakan koloni muda candida dan 55% merupakan spesies non

C. albicans.

b. Pengobatan Kandidiasis Oral Dengan Flukonazol Pada Pasien Penderita

HIV/AIDS Dihubungkan Dengan Spesies dan Bentuk Klinis yang

Dijumpai yang dilakukan oleh Sitorus(2011). Penelitian tersebut

mengevaluasi efektivitas flukonazol dalam pengobatan kandidiasis oral

terhadap 5 spesies candida yang berbeda (Candida albicans, Candida

tropicalis, Candida krusei, Candida lusitaniae dan Candidakefyr).

Penelitian ini juga mengevaluasi efektivitas flukonazol berdasarkan tingkat

kesembuhan pasien dari bentuk klinis kandidiasis oral yang diderita yaitu

lesi pseudomembran, atrofi/aritema disertai kheilosis dan hiperplastik.

Hasil dari penelitian ini adalah efektivitas flukanazol pada spesies C.

albicans sebesar 90%, pada spesies C. tropicalis sebesar 60%, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

5

spesies C. krusei, C. lusitaniae, dan C. kefyr tidak efektif, kesembuhan

pasien dengan lesi pseudomembran sebesar 100%, dengan atrofi/aritema

disertai khelosis sebesar 40%, dan dengan hiperplastik sebesar 0,0%.

c. Prevalensi Oral Kandidiasis Pada Pasien HIV/AIDS di UPIPI RSUD Dr.

Soetomo yang dilakukan oleh Sukoco (2011). Penelitian tersebut

mengidentifikasi angka kejadian kandidiasis oral pada pasien HIV/AIDS

berdasarkan bentuk klinis kandidiasis oral yang diderita oleh pasien. Hasil

penelitian ini adalah sebanyak 20 pasien menderita Pseudomembrane

Candidiasis, 2 pasien menderita Erythematous Candidiasis, 9 pasien

menderita Angular Cheilitis, dan 4 pasien menderita Chronic Hyperplastic

Candidiasis.

d. Identifikasi Spesies Candida Pada Rongga Mulut Orang Dengan

HIV/AIDS (ODHA) Di Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya

Makassar yang dilakukan oleh Wahab (2012). Penelitian tersebut

mengidentifikasi spesies candida yang terdapat di dalam rongga mulut

pasien HIV/AIDS. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi Candida

albicanspada 14.3% pasien, Candida tropicalis pada 14.3% pasien,

Candida krusei pada 7.1% pasien, dan Candida rugosa pada 7.1% pasien.

Penelitian mengenai Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pengobatan Pasien HIV dengan Kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014 belum pernah dilakukan

sebelumnya. Penelitian ini mengidentifikasi karakteristik pasien HIV dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

6

kandidiasis dan pola pengobatan yang diterima oleh pasien, serta mengevaluasi

pengobatan yang diterima oleh pasien berdasarkan 6 kategori DRPs.

3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Secara teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan sumber

pembelajaran lebih dalam mengenai DPRs pada pengobatan HIV dengan

kandidiasis.

b. Secara praktis bagi rumah sakit tempat penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi evaluasi dan bahan masukan

bagi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dalam peningkatan pelayanan

pengobatan terutama pada kasus HIV dengan kandidiasis.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengevaluasi drug related problems (DRPs) pada pengobatan

pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik pasien HIV dengan kandidiasis di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

b. Untuk mengidentifikasi pola pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

7

c. Untuk mengidentifikasi drug related problems (DRPs) yang terjadi pada

pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. HIV/AIDS

1. Definisi dan Stadium

Acquired ImmunoDeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu

kondisi dimana seseorang tidak dapat melawan penyakit yang menyerang

tubuhnya, sehingga tubuh dapat terpapar oleh lebih dari satu macam infeksi

atau bahkan kanker. Sindrom ini disebabkan oleh infeksi suatu virus yang

disebut HIV, yang menyerang sel darah putih tertentu terutama sel CD4 dan

monosit atau makrofag. Sel CD4 dan makrofag memiliki peran yang penting

dalam sistem imunitas manusia sehingga adanya kerusakan sel-sel tersebut

dapat membuat seseorang mencapai suatu kondisi imunodefisiensi yang

disebut AIDS. Virus ini juga menginfeksi dan menyebabkan kerusakan

langsung pada tipe sel lain seperti sel lining usus sehingga pasien mengalami

penurunan berat badan maupun sel saraf yang menyebabkan pasien mengalami

permasalahan sistem saraf. Pasien dengan infeksi HIV dapat dikatakan tidak

menderita AIDS jika bebas gejala atau memiliki gejala yang tidak termasuk

dalam AIDS dan memiliki jumlah sel CD4 lebih dari 200 sel/mm3 (Pinsky dan

Douglas, 2009).

Berdasarkan gejala yang muncul, stadium HIV/AIDS dapat dibagi

menjadi 4, yaitu stadium infeksi HIV primer, stadium 2, stadium 3 dan stadium

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

9

Tabel I. Stadium HIV/AIDS Berdasarkan Gejala Klinis (WHO, 2007)

Stadium HIV/AIDS Keterangan Gejala HIV/AIDS

Stadium 1 Asimtomatik

Pembengkakan kelenjar getah bening yang persisten

Stadium 2 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan (<10% berat

badan yang terukur)

Infeksi saluran pernafasan (sinusitis, tonsillitis, otitis media,

faringitis)

Herpes zoster

Angular cheilitis, ulserasi oral

Papular pruritic eruption

Infeksi jamur pada kuku

Dermatitis seboroik

Stadium 3 Penurunan berat badan yang parah (>10% berat badan yang terukur)

Diare kronik yang tidak diketahui penyebabnya selama lebih dari 1

bulan

Demam yang tidak diketahui penyebabnya dan terjadi secara

persisten selama lebih dari 1 bulan

Kandidiasis oral yang persisten

Oral hairy leukoplakia

Tuberkulosis paru

Infeksi bakteri parah (pneumonia, empyema, pyomyositis, infeksi

pada tulang atau persendian, meningitis, bakteraemia)

Acute necrotizing ulcerative stomatitis, gingivitis atau perionsitis

Anemia yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya (<8 g/dl),

neutropenia (<0,5 x 109/l), dan/atau trombositopenia kronik (<50 x

109/l)

Stadium 4 Sindrom HIV berupa kelelahan

Pneumonia pneumositis, penumonia bakteri yang parah

Infeksi herpes simpleks kronik (orolabial, genital, atau anorektal

selama lebih dari 1 bulan)

Kandidiasis esophageal (atau kandidiasis pada trakea, bronki atau

paru-paru)

Tuberkulosis ekstraparu

Kaposi’s sarcoma

Infeksi sitomegalovirus (renitis atau infeksi pada organ lain)

Toksoplasmosis pada sistem saraf pusat

HIV enchepalopathy

Kriptokokis ekstraparu, termasuk meningitis

Toksoplasma pada CNS

Infeksi mikobakteri nontuberkulus

Multifokal leukoensefalopati yang progresif

Kriptosporidiosis kronik, isosporiasis kronik

Mikosis (histoplasmosis ekstraparu, kokidiodomikosis)

Limfoma

HIV simpomatik-nefropati atau kardiomiopati

Septicaemia

Karsinoma sekviks invasive

Leishmaniasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

10

Stadium klinik dapat digunakan secara efektif tanpa memeriksa

jumlah sel CD4 atau pemeriksaan laboratorium lain tetapi jumah sel CD4

sangat penting untuk menentukan tingkat imunokompromi pasien dan

mendukung pembuatan keputusan klinik terkait kondisi pasien (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Tabel II. Tingkat Keparahan Imunodefisiensi Berdasarkan Jumlah Sel

CD4 (WHO, 2005)

Tingkat Keparahan Imunosupresan Jumlah sel CD4

Imunodefisiensi tidak signifikan >500/mm3

Imunodefisiensi ringan 350-499/mm3

Imunodefisiensi sedang 200-349/mm3

Imunodefisiensi parah <200/mm3

Data jumlah sel CD4 pada pasien yang terinfeksi HIV dapat

digunakan sebagai pertimbangan penetapan stadium HIV/AIDS. Bersama

dengan data gejala klinis yang diderita pasien, data jumlah sel CD4 dapat pula

digunakan sebagai pertimbangan dalam memulai ART (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Tabel III. Kriteria Stadium Klinik dan Jumlah CD4 untuk Memulai ART

(WHO, 2005)

Stadium Klinik ART

4 Pemberian ART

3 Mulai dipertimbangkan untuk pemberian ART: jumlah CD4

dapat digunakan sebagai pedoman urgensi memulai ART

1 atau 2 Hanya jika jumlah CD4<200 sel/mm3

Di Indonesia, saat memulai terapi pada pasien dewasa adalah pasien

dengan stadium klinis 3 dan 4 berapapun jumlah sel CD4, sedangkan pada

pasien dengan stadium klinis 1 dan 2 saat memulai terapi dilakukan jika jumlah

sel CD4 kurang dari 350 sel/mm3(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

11

2. Etiologi dan Faktor Resiko

Infeksi HIV muncul melalui 3 tranmisi primer yaitu seksual,

parenteral, dan perinatal. Tranmisi seksual terutama melalui hubungan vaginal

dan anal merupakan cara utama infeksi HIV dapat ditularkan. Tranmisi HIV

melalui hubungan seksual muncul karena pembuahan oleh semen yang

terinfeksi HIV. Kemungkinan tranmisi HIV dari penerima hubungan anorektal

tiap kali hubungan seksual dilakukan mencapai 0,1-3% sedangkan untuk

penerima hubungan vaginal mencapai 0,1-0,2%. Resiko dari pemberi

hubungan seksual lebih kecil untuk terinfeksi HIV yaitu antara 0,01-0,4%

untuk pemberi hubungan anal, dan 0,05-0,1% untuk pemberi hubungan

vaginal.

Tabel IV. Resiko Tranmisi HIV Melalui Hubungan Vaginal tiap

Hubungan Seksual (Boily,2009) Resiko seorang wanita

berhubungan seksual dengan

pria positif HIV

Resiko seorang pria berhubungan

seksual dengan wanita positif HIV

Negara maju 0,08% (1 dari 1250) 0,04% (1 dari 2500)

Negara

berkembang

0,30% (1 dari 333) 0,38% (1 dari 263)

Tabel V. Resiko Tranmisi HIV Melalui Hubungan Anal tiap Hubungan

Seksual (Jin, 2010) Probabilitas tiap hubungan seksual

Resiko pemberi hubungan (disunat) 0,11% (1 dari 909)

Resiko pemberi hubungan (tidak disunat) 0,62% (1 dari 161)

Resiko penerima hubungan (tanpa ejakulasi) 0,65% (1 dari 154)

Resiko penerima hubungan (dengan ejakulasi) 1,43% (1 dari 70)

Tranmisi HIV melalui parenteral dapat terjadi karena adanya

kontaminasi darah pada jarum suntik, penggunaan injeksi intravena dengan

jarum, menerima donor darah dan transplantasi organ. Penggunaan jarum yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

12

terkontaminasi HIV merupakan penyebab utama tranmisi HIV melalui

parenteral. Resiko infeksi HIV melalui penggunaan bersama jarum suntik

dapat mencapai 0,67% tiap jarum digunakan.Infeksi HIV melalui transmisi

perinatal merupakan penyebab utama infeksi HIV pada pediatri. Sebagian

besar infeksi HIV pada pediatri muncul pada waktu dekat masa melahirkan

atau pada saat melahirkan. Resiko tranmisi ibu-anak dapat mencapai 25%

tanpa pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan ART. Pada 6 bulan pertama usia

pediatri, resiko infeksi HIV dapat muncul melalui pemberian ASI sebesar

16,2% (Anderson,et al., 2008).

3. Patogenesis

Infeksi HIV hanya dapat ditularkan melalui 3 rute yaitu adanya kontak

dengan darah, cairan semen dan cairan vagina yang terinfeksi HIV mendapat

injeksi darah yang terinfeksi atau produk darah lain yang terinfeksi; dan yang

terakhir adalah melalui transmisi perinatal (dari ibu yang terinfeksi kepada

janinnya dan dari ibu kepada bayi melalui ASI). Kulit yang tidak luka atau

rusak tidak dapat ditembus oleh HIV, tetapi HIV dapat masuk melalui

membran mukosa yang terdapat pada bagian vagina, rektal, uretra, bahkan

mulut. Adanya luka atau kerusakan pada membran mukosa dapat

meningkatkan resiko terjadinya transmisi HIV ke dalam tubuh (Pinsky, et al.,

2009).

Human Immunodeficiency Virus memiliki diameter 100 nm.Virus ini

memiliki bagian yang disebut lipid envelope, dimana pada bagian ini terdapat

glikoprotein gp41 transmembran tempat permukaan glikoprotein gp120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

13

menempel. Kedua protein ini bertanggung jawab terhadap tahap penempelan

virus dengan sel inang dan pembentukkannya dikode oleh gen env. Di bawah

envelope, terdapat protein matriks p17, protein inti p24 dan p6, serta protein

nukleokapsid p7 (berikatan dengan Ribonucleid Acid), dimana semua protein

ini dikode oleh gen gag. Di dalam lapisan protein inti, terdapat 2 RNA kopi

virus, bersama dengan enzim protease, intregase dan reverse transcriptase.

Ketiga enzim ini dikode oleh gen pol (Mandell, Bennet, dan Dolin, 2005).

Gambar 1.Struktur Human Immunodeficiency Virus (Mandell, Bennet,

dan Dolin, 2005)

Ketika HIV memasuki tubuh manusia, glikoprotein virus yang paling

luar yaitu gp160 akan berikatan dengan salah satu sel yang memiliki reseptor

CD4. Ikatan ini akan diperkuat oleh kemokin co-receptor HIV yaitu CCR5 dan

CXCR4. Penempelan co-receptor dari HIV akan mengawali terjadinya fusi

membran, dimana tahap ini dimediasi oleh gp41, dan akhirnya mencapai tahap

masuknya materi genetik virus dan enzim yang diperlukan untuk replikasi

virus. Setelah semua materi genetik virus masuk ke dalam sel inang, protein

virus yang mengelilingi asam nukelat masuk ke dalam kondisi uncoated untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

14

persiapan replikasi virus. Enzim reverse transcriptase HIV pertama kali akan

mensintesis DNA komplemen menggunakan RNA virus sebagai template,

DNA virus yang telah terbentuk kemudian bermigrasi ke dalam nukleus dan

berintegrasi dengan kromosom sel inang dengan bantuan enzim integrase yang

dimiliki HIV. Setelah tahap integrasi selesai, HIV dapat bereplikasi. Aktivasi

replikasi HIV dilakukan oleh antigen, sitokin, atau faktor lain yang

menstimulasi sel untuk memproduksi faktor nuclear kappa B, sebuah

enhancer-binding protein. Secara normal, faktor nuclear kappa B meregulasi

ekspresi gen limfosit T termasuk pertumbuhannya sehingga secara tidak

sengaja dapat mengaktifkan replikasi HIV. Setelah seluruh bagian-bagian virus

direplikasi dan dikemas, virion kemudian bergerak menembus membran

plasma sehingga memperoleh karakteristik lipid bilayer sel inang. Setelah

virion terbentuk, proses pematangan dimulai. Di dalam virion, enzim protease

akan mulai memotong prekursor polipeptida (gag-pol) menjadi protein

fungsional yang diperlukan untuk memproduksi virus yang lengkap (Dipiro, et

al., 2011).

Gambar 2. Siklus hidup HIV di dalam sel inang (Anderson, et al., 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

15

4. Gejala dan Tanda Klinis

Gejala dan tanda klinis yang dapat diduga infeksi HIV antara lain

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011):

a. Keadaan umum:

1) Kehilangan berat badan lebih dari 10% dari berat badan dasar

2) Demam secara terus menerus atau intermiten, suhu oral lebih dari

37,5º C dalam waktu lebih dari satu bulan

3) Diare secara terus menerus atau intermiten selama lebih dari satu bulan

4) Pembengkakan kelenjar limfa meluas

b. Kulit

1) Kulit kering meluas

2) Adanya kutil genital, radang folikel rambut, dan penyakit kulit kronik

yang ditandai dengan pengelupasan dan inflamasi pada kulit

c. Infeksi

1) Adanya infeksi jamur seperti kandidiasis oral, peradangan pada bagian

kulit yang banyak memiliki kelenjar minyak, atau kandidiasis vagina

berulang

2) Adanya infeksi viral seperti herpes zoster (berulang atau melibatkan

lebih dari satu dermatom), herpes genital secara berulang, infeksi kulit

yang disebabkan oleh virus, dan kutil kelamin.

d. Gangguan pernafasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

16

1) Batuk lebih dari satu bulan

2) Sesak nafas

3) Tuberkulosis

4) Pneumonia berulang

5) Sinusitis kronis atau berulang

e. Gejala Neurologis

1) Nyeri kepala yang semakin parah (terus menerus dan tidak jelas

penyebabnya)

2) Kejang demam dan menurunnya fungsi kognitif

5. Kandidiasis Sebagai Infeksi Oportunistik HIV

Candida adalah organisme yang terdapat baik pada orang sehat

maupun pada orang yang sakit. Candida dapat ditemukan pada kulit atau di

dalam rongga mulut, dan tidak selalu menunjukkan bahwa terjadi infeksi dalam

bagian tersebut. Pasien AIDS kerap mendapat diagnosis klinik berupa

kandidiasis oral jika ditemukan plak berwarna putih susu pada permukaan

mukosa mulut. Adanya depresi progresif dan disregulasi sel Langerhans yang

berada di membran mukosa oleh karena infeksi HIV dapat menurunkan

pertahanan tubuh terhadap antigen candida, ditambah dengan adanya

penurunan yang progresif dari jumlah limfosit CD4, maka imunitas adaptif

terhadap candida akan semakin menurun pula. Karakteristik yang dapat

ditemukan pada permukaan mukosa atau rongga mulut, faring, trakea, bronki,

esofagus, atau vagina jika terinfeksi candida adalah munculnya kandidiasis

pseudomembran, kandidiasis eriematosus, angular cheilitis, atau kandidiasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

17

hiperplastik. Bentuk pseudomembran sebagian besar berwarna putih,

membentuk plak pada permukaan mukosa, dan terkadang muncul bercak

seperti keju. Pada bentuk eritematosus, muncul bercak merah pada kulit,

sedangkan pada bentuk hiperplastik muncul plak putih yang dapat dihilangkan,

dan angular cheilitis akan muncul pada sudut mulut (Klatt, 2013).

Infeksi candida terbagi menjadi 4 tahap yaitu masuk dan

menempelnya candida ke dalam jaringan sel inang; invasi candida ke dalam

jaringan sel inang; multiplikasi, kolonisasi, dan penyebaran candida pada

jaringan; dan yang terakhir adalah penyingkiran sistem imun sel inang dan

perusakan jaringan. Penyakit oleh jamur muncul ketika spora jamur

berpenetrasi menembus barier sel inang ketika terjadi defiensi imunitas atau

kondisi lain yang dapat membuat jamur dapat masuk dan tumbuh di dalam

tubuh. Infeksi candida pada sel inang diawali dengan menempelnya candida

pada permukaan sel epitel dan penyebaran yang lebih luas pada bagian lain sel

inang. Setelah candida menempel dan menyebar pada sel inang, candidaakan

mengubah komponen lingkungan untuk membuat lingkungan yang dapat

mendukung kelangsungan hidupnya. Setelah candida memperoleh lingkungan

yang sesuai,candidaakan membentuk pseudohifa dan hifa di dalam jaringan sel

inang untuk meningkatkan virulensinya. Pada sel inang, ion karbon dan metal

terdapat dengan jumlah yang amat sedikit sehingga menghasilkan lingkungan

iron-limited. Untuk bertahan hidup, jamur akan mengode mekanisme tertentu

dengan perantaraan siderophores, sebuah kelator besi dengan afinitas yang

tinggi, untuk secara efisien mengikat besi ke dalam sitolasma jamur. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

18

berhasil beradaptasi dengan lingkungan sel inang, candida akan menyebar di

dalam tubuh inang ketika terjadi defisiensi sistem imun. Candida yang telah

berkolonisasi dan menyebar juga akan menghancurkan sistem imun dan

menyebar ke organ lain melalui berbagai macam mekanisme (Khan, et

al.,2010).

Gambar 3. Proses infeksi Candida albicans (Gow, Veerdonk, Brown, dan

Netea, 2012)

B. Penatalaksanaan Terapi

1. Tujuan Terapi

Tujuan terapi infeksi HIVdengan kandidiasis adalah mengurangi laju

penularan di masyarakat, memulihkan dan/atau memelihara fungsi imunologis

(stabilitas peningkatan sel CD4), menurunkan komplikasi akibat HIV,

menekan replikasi virus secara maksimal dan secara terus menerus,

menurunkan angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan HIV,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

19

dan mengeliminasi tanda klinik dan gejala dari kandidiasis (Dipiro,et al., 2011,

Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian

Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006). Walaupun pasien tidak

mengalami gejala, penting untuk memberikan terapi awal antijamur untuk

mencegah progresi dan perparahan penyakit sehingga kualitas hidup pasien

dengan immunocompromised dapat ditingkatkan (Dipiro,et al., 2011).

2. Strategi Terapi Farmakologi

a. Terapi profilaksis

Pemberian terapi profilaksisditujukan sebagai pencegahan infeksi

oportunistik, mengkaji kepatuhan pasien minum obat dan mengeliminasi

kemungkinan efek samping tumpang tindih antara kotrimoksasol dan ARV.

Terdapat 2 macam terapi profilaksis yaitu terapi profilaksis primer untuk

mencegah suatu infeksi yang belum pernah diderita danterapi profilaksis

sekunder untuk mencegah berulangnya suatu infeksi yang pernah diderita

sebelumnya (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, 2011).

Pemberian kotrimoksasol untuk mencegah PCP dan toksoplasma

dianjurkan untuk pasien yang bergejala (stadium klinis 2, 3 dan 4) termasuk

perempuan hamil, dan pasien dengan jumlah CD4 di bawah 200 sel/mm3.

Pasien yang akan memulai terapi ARV dengan CD4 di bawah 200 sel/mm3

dianjurkan untuk mendapatkan kotrimoksasol 2 minggu sebelum ARV,

kotrimoksasol untuk pencegahan sekunder diberikan setelah terapi PCP atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

20

toksoplasma selesai dan diberikan selama 1 tahun (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Tabel VI.Pemberian kotrimoksasol sebagai profilaksis primer (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011)

Indikasi Saat penghentian Dosis Pemantauan

Semua pasien

diberikan

kotrimoksasol

setelah dinyatakan

positif HIV

2 tahun setelah

penggunaan

kotrimoksasol jika

mendapatkan ARV

960 mg/hari

dosis tunggal

Efek Samping Obat:

hipersensitivitas

seperti demam, ruam

kemerahan pada

kulit, sindrom

Steven Johnson,

tanda penekanan

sumsum tulang

seperti anemia,

trombositopenia,

lekopenia, dan

pansitopenia.

Kotrimoksasol

diberikan pada

pasien dengan

jumlah sel CD4 <

200 sel/mm3

Bila sel CD4 naik >

200 sel/mm3 pada

2 kali pemeriksaan

dengan interval 6

bulan berturut-turut

jika mendapatkan

ARV

b. Terapi antiretrovirus

Golongan obat-obat HIV dibagi menjadi 6 berdasarkan mekanisme

kerjanya antara lain entry inhibitors (EI); integrase inhibitors (INSTI);

nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI); non- nucleoside reverse

transcriptase inhibitors (NNRTI); nucleotide reverse transcriptase

inhibitors (NtRTI); dan protease inhibitors (PI) (America’s

Biopharmaceutical Research Companies, 2014).

Bagi terapi awal pasien dengan infeksi HIV, regimen yang

direkomendasikan adalah 2 obat ARV golongan NRTI dan 1 obat ARV

golongan NNRTI, golongan PI, atau golongan INSTI (US. Department of

Health and Human Service, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

21

Rekomendasi terapi lini pertama yang dianjurkan oleh WHO adalah

regimen obat yang terdiri atas tenofoir, lamivudine atau emtricitabine, dan

efavirenz. Jika regimen lini pertama tersebut tidak tersedia atau pasien

mengalami kontraindikasi, maka regimen alternatif yang direkomendasikan

adalah zidovudine, lamivudine dan efavirenz; zidovudine, lamivudine dan

nevirapine; tenofoir, lamivudine atau emtricitabine, dan nevirapine (WHO,

2013). Di Indonesia, terapi lini pertama yang dianjurkan juga meliputi 2

NRTI ditambah dengan 1 NNRTI.

Tabel VII.Regimen lini pertama ART (Direktur Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011)

Regimen ART Keterangan

AZT + 3TC + NVP Zidovudine + Lamivudine + Nevirapine

AZT + 3TC + EFV Zidovudine + Lamivudine + Efavirenz

TDF + 3TC (atau FTC) + NVP Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine)

+ Nevirapine

TDF + 3TC (atau FTC) + EFV Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine)

+ Efavirenz

Tabel VIII.Regimen lini pertama pada pasien yang belum pernah

mendapat ART (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, 2011)

Populasi Target Rekomendasi pilihan Catatan

Dewasa dan anak AZT atau TDF + 3TC (atau

FTC) + EFV atau NVP

Sesuai untuk sebagian besar pasien, gunakan

FDC jika tersedia

Perempuan hamil AZT + 3TC + EFV + atau

NVP

EFV tidak boleh digunakan pada trimester

pertama, TDF dapat digunakan sebagai

pilihan terapi

Ko-infeksi HIV/TB AZT atau TDF + 3TC

(FTC) + EFV

Terapi ARV dimulai setelah terapi TB dapat

ditoleransi (2-8 minggu), gunakan NVP atau

triple NRTI jika EFV tidak dapat digunakan

Ko-infeksi

HIV/Hepatitis B

kronik aktif

TDF + 3TC (FTC) + EFV

atau NVP

Monitoring HBsAg jika TDF digunakan

sebagai lini pertama, gunakan 2 ARV yang

memiliki aktivitas anti hepatitis B Keterangan tabel

AZT : Zidovudine

TDF : Tenofoir

3TC : Lamivudine

FTC : Emtricitabine

EFV : Efavirenz

NVP : Nevirapine

FDC :Fix Dose Combination

Triple NRTI :Regimen antiretrovirus yang

terdiri dari zidovudine, lamivudine dan

tenofoir

HBsAg : Antigen permukaan virus

hepatitis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

22

Obat ARV golongan PI tidak dianjurkan untuk terapi lini pertama.

Penggunaan PI pada lini pertama hanya bila pasien benar-benar mengalami

intoleransi terhadap golongan NNRTI yaitu efavirenz atau nevirapine

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,

2011). Penggunaan ARV golongan PI dapat diperkuat oleh ritonavir, seperti

lopinavir, saquinavir atau indinavir. Golongan PI yang diperkuat dengan

ritonavir lebih kuat daripada nelfinavir saja (Direktorat Bina Farmasi

Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006).

c. Terapi antijamur

Terapi antijamur untuk kandidiasis yang dianjurkan pada pasien

HIV adalah terapi oral dengan catatan antifungal golongan azole tidak

direkomendasikan kepada pasien hamil. Jika pasien tidak dapat menerima

terapi oral, maka terapi topikal dapat menjadi alternatif dimana terapi ini

aman digunakan selama kehamilan dan efektif untuk infeksi jamur dengan

tingkat keaparahan ringan sampai sedang(US.Department of Health and

Human Service, 2014).

Tabel IX.Pilihan Terapi Kandidiasis pada Pasien HIV (US.Department of

Health and Human Service, 2014).

Terapi oral Terapi topikal Terapi oral

alternatif

Terapi

topikal

alternative

Lama

terapi

Kandidiasis Orofaringeal

Flukonazol 100

mg/hari

Klotrimazol troches

10 mg 5x/hari

Mikonazol 50

mg/hari

Itrakonazol 200 mg

perhari

Posakonazol 400 mg,

2x/hari untuk hari

pertama, lalu

lanjutkan 400 mg/hari

Suspesi oral

nystatin 4-6

ml, 4x/hari

7-14 hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

23

Tabel X. Lanjutan

Kandidiasis Esofageal

Flukonazol 100

mg, 4x/hari

Solutio itrakonazol

200 mg 4x/hari

- Vorikonazol 200 mg

Posakonazol 400 mg,

2x/hari

(Jika terapi oral tidak

dapat diberikan,

berikan terapi IV

dengan echinocandin

atau amfoterisin)

- 14-21 hari

Kandidiasis Orofaringeal / Esofageal yang parah

Posakonazol 400

mg, 2xhari

Solutio itrakonazol

≥ 200 mg, 4x/hari

Echinocandin 50

mg 4x/hari

Mikafungin 150

mg 4x/hari

Anidulafungin 100

mg untuk dosis

pertama, lalu

lanjutkan 50 mg

4x/hari

- - -

Kandidiasis Vulvovaginal

Flukonazol 150

mg/hari

Butokonazol

Kotrimazol

Mikonazol

Nystatin

Terkonazol

Tiokonazol

Solutio itrakonazol

200 mg 4x/rhari

- 3-7 hari

Kandidiasis Vulvovaginal yang parah

Flukonazol 100-

200 mg 4x/hari

- - - ≥ 7 hari

Di Indonesia, untuk mengatasi kandidiasis oral pada pasien HIV,

terapi yang dianjurkan adalah tablet nystatin 100.000 IU dihisap setiap 4 jam

selama 7 hari atau suspensi oral nystatin 3-5 cc dikumur 3 kali sehari selama

7 hari. Terapi yang dianjurkan untuk mengatasi kandidiasis esophageal

adalah flukonazol 200 mg perhari, itrakonazol 400 mg perhari, atau

ketokonazol 200 mg perhari dan lama terapi yang dibutuhkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

24

mengatasi kandidiasis esophageal pada pasien HIV adalah 14 hari (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

C. Drug Related Problems (DRPs)

Drug Related Problems (DRPs) adalah suatu kondisi tidak diinginkan

yang dialami oleh pasien yang melibatkan terapi pengobatan, dan baik secara

aktual atau potensial menghalangi tercapainya tujuan terapi. Terdapat 7 kategori

DRPs yaitu pasien membutuhkan obat tambahan, obat kurang efektif, dosis obat

yang diberikan untuk pasien terlalu kecil, dosis obat yang diberikan untuk pasien

terlalu besar, pasien mengalami efek samping dari obat yang diterima, obat tidak

diperlukan, dan ketidakpatuhan obat (Cipolle, Strand, dan Morley, 2004).

Berikut adalah cakupan masalah dalam drug related problems (DRPs):

Tabel XI. Cakupan Masalah dalam Drug Related Problem (Cipolle, et.al.,

2004)

Drug Related Problems

(DRPs)

Cakupan Masalah

Membutuhkan obat

tambahan

Pasien tidak menerima obat untuk diagnosis utama

Pasien tidak menerima obat untuk komplikasi diagnosis utama

yang diderita

Pasien tidak mendapatkan terapi profilaksis yang diperlukan

Pasien tidak mendapatkan kombinasi obat yang diperlukan

Obat kurang efektif Obat yang diberikan bukan yang paling efektif untuk kondisi

pasien

Bentuk sediaan obat tidak sesuai

Kondisi pasien sukar atau tidak dapat disembuhkan dengan obat

yang diberikan

Dosis terlalu rendah Dosis terlalu rendah untuk mendapatkan efek

Frekuensi pemberian kurang

Durasi terapi obat yang diberikan terlalu pendek untuk

mendapatkan efek

Interaksi obat yang mengurangi jumlah obat dalam bentuk aktif

Dosis terlalu tinggi Dosis terlalu tinggi sehingga menimbulkan efek berlebihan

Frekuensi pemberian terlalu banyak

Durasi terapi obat yang diberikan terlalu panjang

Interaksi obat yang menyebabkan reaksi toksisitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

25

Tabel XII. Lanjutan

Drug Related Problems

(DRPs)

Cakupan Masalah

Efek samping obat Muncul efek lain selain efek farmakologis tetapi tidak ada

kaitannya dengan dosis

Interaksi obat yang menyebabkan reaksi tak diinginkan

Obat tidak aman

Pasien memiliki alergi dan kontraindikasi terhadap obat

Obat tidak diperlukan Penggunaan obat tunggal atau kombinasi yang tidak diperlukan

pasien

Kondisi medis dapat diatasi dengan terapi nonfarmakologi

Terapi efek samping yang dapat diatasi dengan obat lain

Penyalahgunaan obat

Ketidakpatuhan Pasien tidak paham aturan pemakaian obat

Pasien tidak suka menggunakan obat

Pasien lupa menggunakan obat

Obat tidak ekonomis bagi pasien

Pasien tidak dapat meminum obat

Obat tidak tersedia bagi pasien

D. Keterangan Empiris

Infeksi HIV adalah infeksi yang disebabkan oleh retrovirus yang dapat

merusak atau menekan sistem imun seseorang sehingga seseorang menjadi rentan

terkena infeksi oportunistik salah satunya kandidiasis, dimana terapi yang

diberikan harus disesuaikan dengan kondisi pasien HIV. Berdasarkan

kompleksnya terapi, terdapat drug related problems (DRPs) pada pasien HIV

dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-

Juni 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi drug related problems (DRPs) pada

pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014 merupakan jenis penelitian

observasional dengan rancangan case seriesyang bersifat retrospektif. Penelitian

ini merupakan penelitian observasional karena tidak ada perlakuan, manipulasi

ataupun intervensi yang diberikan, subjek penelitian diamati apa adanya di lokasi

penelitian. Rancangan penelitian ini adalah case series karena evaluasi dilakukan

pada sekumpulan kasus infeksi HIV dengan kandidiasis pada lokasi dan periode

penelitian yang telah ditentukan (Strom and Kimmel, 2006). Penelitian bersifat

retrospektif karena data yang diperoleh berasal dari rekam medis pasien HIV

dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode yang telah

lampau sebelum proses pengambilan data yaitu Januari 2010-Juni 2014.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pola pengobatan yang diterima

pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode

Januari 2010-Juni 2014dan drug related problems (DRPs) yang muncul dari pola

pengobatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

27

C. Definisi Operasional

1. Karakteristik pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014 meliputi umur, jenis kelamin,

stadium infeksi HIV dan jenis kandidiasis yang diderita.

2. Pola pengobatan infeksi HIV dengan kandidiasis yang diterima oleh pasien

selama menjalani perawatan di instalasi rawat inap rumah sakit terbagi

menjadi kelas terapi obat berdasarkan MIMS Indonesia 2013/2014, jenis obat,

golongan obat dan rute pemberian obat.

3. Evaluasi DRPs yang dibahas dalam peneitian ini adalah evaluasi DRPs

terhadap pengobatan infeksi HIV dan kandidiasis sebagai infeksi oportunistik

HIV, serta gejala-gejala penyakit yang berhubungan dengan HIV dan

kandidiasis.

4. DRPs yang dievaluasi pada penelitian ini meliputi 6 kategori yaitu

membutuhkan obat tambahan, obat tidak diperlukan, obat kurang efektif,

dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi dan efek samping obat.

5. DRPs yang ditemukan dalam dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2

jenis yaitu DRPs potensial dan aktual. DRPs potensial adalah kondisi tidak

diinginkan yang dimungkinkan terjadi pada pasien akibat terapi yang diterima

yang dapat diketahui dari berbagai pustaka mengenai pengobatan yang

diterima oleh pasien. DRPs aktual adalah kondisi tidak diinginkan yang

terjadi pada pasien akibat terapi yang diterima dimana kondisi tersebut dapat

ditemukan tercatat pada lembar rekam medis pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

28

6. Outcome atau status keluar pasien adalah kondisi terakhir pasien setelah

selesai menjalani pengobatan (pulang karena sembuh atau membaik, dirujuk

ke rumah sakit lain, atau meninggal dunia) di instalasi rawat inap rumah sakit.

7. Jumlah pasien HIV dengan kandidiasis yang ditemukan dalam penelitian ini

adalah 23 pasien, dimana jumlah tersebut merupakan hasil pencarian oleh

petugas pada komputer yang berada di instalasi rekam medis rumah sakit.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis HIV dengan

kandidiasisdan menerima terapi farmakologi di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014. Kriteria inklusi meliputi

pasien dengan jenis kelamin perempuan maupun laki-laki, telah menjalani uji

laboratorium terkait infeksi HIV, dan menerima terapi farmakologi. Kriteria

eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap dengan hasil rekam medis

yang tidak lengkap yaitu tidak ada hasil pemeriksaan laboratorium dan tidak ada

data jumlah sel CD4 ketika pasien menjalani rawat inap, tidak ada status keluar

pasien setelah menjalani rawat inap, tidak ada pemeriksaan tanda vital, serta

rekam medis tidak dapat dibaca walaupun telah dilakukan tanya jawab kepada

petugas di instalasi rekam medis dan tidak dapat diakses.

Pemilihan subjek penelitian dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi dan

kriteria eksklusi yang telah ditetapkan. Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014, populasi pasien HIV yang menjalani rawat inap

sebanyak 197 pasien dan sebanyak 23 pasien merupakan pasien HIV dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

29

kandidiasis. Dari 23 pasien tersebut, pasien yang termasuk dalam kriteria inklusi

sebanyak 13 pasien. Jumlah kasus yang diperoleh dari 13 pasien tersebut

sebanyak 16 kasus dimana pada kasus nomor 3, 5, dan 13 pasien terdiagnosa HIV

dengan kandidiasis dan menjalani rawat inap di rumah sakit sebanyak masing-

masing 2 kali. Sebanyak 10 pasien tidak dimasukkan ke dalam penelitian

disebabkan karena 1 rekam medis pasien tidak lengkap yaitu tidak ada hasil

pemeriksaan tanda vital dan catatan keperawatan tidak jelas, serta 9rekam medis

pasien tidak dapat diakses.

Gambar 4. Skema pemilihan subjek penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014

E. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar rekam medis

pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang memiliki kriteria

inklusi seperti di atas. Lembar rekam medis adalah catatan yang diisi oleh dokter

maupun perawat yang berisi identitas pasien (nama, umur dan jenis kelamin),

riwayat alergi dan penyakit pasien, keluhan utama dan perjalanan penyakit

197 populasi pasien HIV

yang menjalani rawat inap

23 pasien HIV

dengan kandidiasis

Inklusi 13

pasien

Eksklusi

10 pasien

9 rekam medis

pasien tidak

dapat diakses

1 rekam

medis pasien

tidak lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

30

sebelum pasien menjalani rawat inap, lama pasien menjalani rawat inap, diagnosa

utama, keluhan pasien dalam asuhan keperawatan, pemeriksaan tanda vital,

laboratorium, foto rotgen, USG atau CT Scan, terapi farmakologi yang diberikan,

dan status keluar pasien.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah form pengambilan

data yang digunakan untuk mencatat data subjektif, objektif dan pengobatan yang

diterima pasien HIV dengan kandidiasis yang menjalani rawat inap di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

G. Lokasi Penelitian

Tempat pengambilan data berada di instalasi rekam medis Rumah Sakit

Panti Rapih, Jalan Cik Di Tiro nomor 30 Yogyakarta.

H. Jalannya Penelitian

1. Pengurusan Izin Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan pengurusan izin penelitian ke

lokasi penelitian untuk dapat mengambil data yang diperlukan. Surat pengantar

permohonan ijin penelitian didapat dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan ijin penelitian diperoleh dari pihak rumah sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

31

2. Analisis Situasi

Analisis situasi pada penelitian ini dilakukan dengan mencari nomor

rekam medis pasien yang menjadi subjek penelitian dan mengidentifikasi

sistematika pengambilan data rekam medis di lokasi penelitian. Pencarian

nomor rekam medis dilakukan di komputer instalasi rekam medis oleh petugas

rumah sakit. Dari hasil analisis situasi diperoleh 23 nomor rekam medis dan

untuk dapat memperoleh data rekam medis pasien perlu dilakukan pencatatan

nomor rekam medis dan nama pasien dalam buku peminjaman rekam medis

sehari sebelum peminjaman rekam medis tersebut.

3. Pengambilan Data

Subjek penelitian yang diperoleh dari hasil analisis situasi dipilih

berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan. Jika

terdapat data rekam medis yang tidak jelas, dilakukan tanya jawab kepada

petugas instalasi rekam medis untuk mendapatkan data yang diperlukan. Data

penelitian yang dicatat meliputi seluruh data yang tercantum dalam form

pengambilan data. Pengumpulan data dari rekam medis tersebut dilakukan

tanpa mengganggu aktivitas petugas rekam medis di rumah sakit tersebut.

4. Pengolahan Data dan Analisis Hasil

Pengolahan data dan analisis hasil dilakukan secara deskriptif

evaluatif dengan menggambarkan secara jelas karakteristik pasien, pola

pengobatan yang diterima oleh pasien dan evaluasi DRPs dilakukan pada pola

pengobatan pasien tersebut berdasarkan riwayat alergi dan penyakit pasien,

diagnosa utama dan komplikasi, keluhan yang tertulis dalam asuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

32

keperawatan selama pasien menjalani rawat inap di rumah sakit, hasil

pemeriksaan tanda vital dan hasil pemeriksaan laboratorium.

I. Tata Cara Analisis Hasil

1. Karakteristik pasien

a. Distribusi pasien berdasarkan kelompok umur dibagi menjadi 3 kelompok

yaitu pediatri, dewasa, dan geriatri dengan menghitung jumlah kasus pada

tiap kelompok umur dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%.

b. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 yaitu laki-

laki dan perempuan dengan menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok

jenis kelamin dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%.

c. Distribusi pasien berdasarkan stadium HIV yang diderita dibagi menjadi 4

yaitu stadium 1, stadium 2, stadium 3, dan stadium 4 dengan menghitung

jumlah kasus pada tiap stadium HIV dibagi dengan jumlah seluruh kasus

lalu dikali 100%.

d. Distribusi pasien berdasarkan jenis kandidiasis yang diderita dibagi

menjadi 7 yaitu kandidiasis oral, kandidiasis faring atau orofaring,

kandidiasis pada trakea, kandidiasis pada bronki, kandidiasis esofageal,

kandidiasis pada vagina, dan kandidemia dengan menghitung jumlah

kasus pada tiap kelompok jenis kandidiasis dibagi dengan jumlah seluruh

kasus lalu dikali 100%.

Seluruh pembagian karakteristik pasien di atas disajikan dalam bentuk diagram

pie.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

33

2. Pola pengobatan yang diterima oleh pasien

a. Persentase kelas terapi obat yang diberikan pada pasien HIV dengan

kandidiasis diperoleh dengan menghitung jumlah kasus pada tiap kelas

terapi obat berdasarkan MIMS Indonesia 2013-2014, dibagi dengan

jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%.

b. Persentase golongan obat yang diberikan pada pasien HIV dengan

kandidiasis diperoleh dengan menghitung jumlah kasus pada tiap golongan

obat, dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%.

c. Persentase jenis obat yang diberikan pada pasien HIV dengan kandidiasis

diperoleh dengan menghitung jumlah kasus pada tiap jenis obat, dibagi

dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%.

d. Persentase rute pemberian obat yang diberikan pada pasien HIV dengan

kandidiasis diperoleh dengan menghitung jumlah kasus pada tiap rute

pemberian obat, dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%.

Seluruh pembagian pola pengobatan pasien di atas disajikan dalam bentuk

tabel.

3. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

Evaluasi DRPs yang dilakukan meliputi 6 kategori yaitu

membutuhkan obat tambahan, obat tidak diperlukan, obat kurang efektif, dosis

obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi, dan efek samping obat.

Evaluasi DRPs dilakukan dengan metode SOAP (subjective, objective,

assessment, dan plan/recommendation). Subjektif meliputi umur, jenis

kelamin, berat badan, riwayat alergi dan penyakit, keluhan utama, perjalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

34

penyakit pasien sebelum menjalani rawat inap, lama dirawat, keluhan pasien

dalam asuhan keperawatan, dan status keluar. Objektif meliputi diagnosa

masuk dan keluar, hasil pemeriksaan tanda vital, hasil pemeriksaan

laboratorium, dan pengobatan yang diterima oleh pasien.Assesment merupakan

penilaian dan evaluasi terhadap adanya DRPs pada pengobatan yang diterima

oleh pasien. Plan/recommendation merupakan saran atau rekomendasiuntuk

mengatasi atau meminimalkan DRPs pada pengobatan pasien berdasarkan

acuan yang akan digunakan yaitu, Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis

Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011), Pedoman

Pelayanan Kefarmasian untuk Orang dengan HIV/AIDS (Direktorat Bina

Farmasi Komunitas dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006), Pedoman Terapi Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta, Guide for HIV/AIDS Clinical Care (U.S Department

of Health and Human Services, 2014) dan Consolidated Guidelines on the Use

of Antriretroviral Drugs for Treating and Preventing HIV Infection(World

Health Organization, 2013).

Acuan utama yang digunakan sebagai dasar evaluasi DRPs adalah

acuan Indonesia kemudian disesuaikan lebih lanjut dengan acuan internasional.

Hasil evaluasi kemudian dikelompokkan ke dalam 6 kategori DRPs dan dicari

persentasenya dengan menghitung jumlah kasus pada tiap kategori DRPs

dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100%. Pengelompokkan DRPs

yang terjadi disajikan dalam bentuk diagram pie.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai Drug Related Problems (DRPs) Pada Pengobatan

Pasien HIV Dengan Kandidiasis Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Januari 2010-Juni 2014 dilakukan dengan menelurusi rekam medis pasien-pasien

yang termasuk dalam kriteria inklusi penelitian. Dari 13 pasien yang termasuk

dalam kriteria inklusi penelitian, diperoleh 16 kasus yang memiliki data rekam

medis lengkap meliputi jenis kelamin, diagnosa utama dan komplikasi, lama rawat

inap, status keluar, terdapat data hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan

tanda vital, serta data pengobatan yang diperoleh pasien selama menjalani rawat

inap.

A. Karakteristik Pasien

1. Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Umur

Pasien yang telah masuk dalam kriteria inkluasi penelitian

dikelompokkan berdasarkan 3 kelompok umur yaitudi bawah 18 tahun yang

disebut pasien anak dan remaja, umur 18-64 tahun yang disebut pasien

dewasa, dan 65 tahun ke atas yang disebut pasien lansia (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Distribusi pasien HIV dengan

kandidiasis yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih

berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa sebanyak 100% merupakan

pasien dewasa yaitu pasien dengan umur 18-64 tahun. Dari 16 kasus dengan

pasien dewasa, distribusi pasien dapat dibedakan kembali menjadi 5 kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

36

umur yaitu pasien remaja akhir ( 17-25 tahun) sebesar 12,5%, dewasa awal

(26-35 tahun) sebesar 25%, dewasa akhir (36-45 tahun) sebesar 31,2%, lansia

awal (46-55 tahun) sebesar 18,7%, serta lansia akhir (56-65 tahun) sebesar

12,5% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Pengelompokkan

lebih lanjut ini bertujuan agar distribusi pasien berdasarkan kelompok umur

terutama pada pasien dewasa menjadi lebih jelas dan terperinci.

Gambar 5. Diagram Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Umur (n = 16)

Resiko terjadinya infeksi HIV tidak meningkat seiring dengan

bertambahnya usia, oleh karena itu usia bukanlah faktor resiko penyakit ini.

Infeksi HIV hanya dapat bertransmisi melalui 3 hal yaitu transmisi seksual,

parenteral, dan perinatal dimana transmisi ini dapat terjadi pada usia

berapapun (Public Health Agency of Canada, 2012). Kandidiasis sebagai

infeksi oportunistik infeksi HIV juga tidak meningkat seiring dengan

bertambahnya usia tetapi meningkat seiring dengan tingkat keparahan infeksi

HIV yang diderita oleh pasien (Klatt, 2013). Distribusi pasien HIV dengan

kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih menunjukkan bahwa persentasi

kejadian penyakit paling banyak terdapat pada pasien dengan umur 25-

12.5%

25%

31.2%

18.7%

12.5%Remaja akhir (17-25 tahun)

Dewasa awal (26-35 tahun)

Dewasa akhir (36-45 tahun)

Lansia awal (46-55 tahun)

Lansia akhir (56-65 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

37

45tahun tepatnya pada pasien dewasa awal sampai dewasa akhir yaitu sebesar

56,2%.

2. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti

Rapih dilihat pula berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.

Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien laki-

laki sebanyak 87,5% dan pasien perempuan sebanyak 12,5%.

Gambar 6. Diagram Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin (n = 16)

Berdasarkan distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin di atas, dapat

dilihat bahwa sebagian besar pasien HIV dengan kandidiasis yang ditemukan

dalam penelitian ini adalah laki-laki. Hal ini sesuai dengan fakta yang terjadi

di Indonesia dimana kasus HIV/AIDS paling banyak terjadi pada laki-laki

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2014).

3. Distribusi Pasien Berdasarkan Stadium HIV

Selain berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, pasien juga

didistribusikan berdasarkan stadium HIV. Distribusi pasien berdasarkan

stadium HIV dilihat berdasarkan gejala klinik, hal ini disebabkan karena

87.5%

12.5%

Laki-laki

Perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

38

gejala klinik dapat digunakan secara efektif untuk menentukan stadium HIV

(WHO, 2005). Berdasarkan gejala klinik, stadium HIV dibagi menjadi 4 yaitu

stadium 1, stadium 2, stadium 3, dan stadium 4. Distribusi pasien HIV dengan

kandidiasis yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta menunjukkan bahwa tidak ada pasien HIV dengan stadium 1 dan

2, pasien HIV dengan stadium 3 sebanyak 81,2%, dan pasien dengan stadium

4 sebanyak 18,7%.

Gambar 7. Diagram Distribusi Pasien Berdasarkan Stadium HIV (n = 16)

4. Distribusi Pasien Berdasarkan Lokasi Infeksi Kandidiasis

Distribusi pasien berdasarkan lokasi infeksi kandidiasis dibagi

menjadi 4 yaitu kandidiasis oral/orofaringeal atau kandidiasis pada mukosa

mulut dan orofaring, kandidiasis vulvovaginal atau kandidiasis pada vagina,

kandidiasis kutan atau kandidiasis pada kuku dan kulit, dan kandidemia atau

kandidiasis pada pembuluh darah sistemik (Dabas, 2013). Distribusi pasien

HIV dengan kandidiasis yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta menunjukkan bahwa kandidiasis pada mukosa mulut

81.2%

18.7%

Stadium 3

Stadium 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

39

diderita oleh 75%, pasien dan kandidiasis pada mukosa orofaring diderita oleh

25% pasien.

Gambar 8. Diagram Distribusi Pasien Berdasarkan Lokasi Infeksi

Kandidiasis (n = 16)

Perkembangan kandidiasis pada pasien HIV yang termasuk dalam

kriteria inklusi penelitian dapat dilihat tiap tahunnya. Penurunan angka

kejadian kandidiasis terjadi pada tahun 2010 sampai 2012. Angka kejadian

kandidiasis pada tahun 2010 adalah 4 kasus dari 16 kasus, dimana dari

keempat kasus tersebut, 3 kasus terdiagnosa kandidiasis oral dan 1 kasus

terdiagnosa kandidiasis orofaring, 3 kasus memperoleh pengobatan tunggal

dengan fluconazole tablet dan 1 kasus tidak memperoleh pengobatan

antijamur. Angka kejadian kandidiasis pada tahun 2011 menurun menjadi 3

kasus dari 16 kasus, dimana ketiga kasus tersebut terdiagnosa kandidiasis

orofaring dan seluruhnya memperoleh pengobatan tunggal dengan fluconazole

tablet. Angka kejadian kandidiasis pada tahun 2012 juga menurun menjadi 2

kasus dari 16 kasus, dimana kedua kasus tersebut terdiagnosa kandidiasis oral,

75%

25%

Kandidiasis oral

Kandidiasis orofaring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

40

1 kasus memperoleh pengobatan tunggal dengan fluconazole injeksi dan 1

kasus memperoleh pengobatan tunggal dengan fluconazole tablet.

Pada tahun 2013 sampai Juni 2014, terjadi peningkatan angka

kejadian kandidiasis. Angka kejadian kandidiasis pada tahun 2013 adalah 3

kasus dari 16 kasus, dimana ketiga kasus tersebut terdiagnosa kandidiasis oral,

1 kasus memperoleh pengobatan kombinasi suspensi oral nystatin dan

fluconazole tablet, dan 2 kasus memperoleh pengobatan tunggal dengan

fluconazole. Angka kejadian kandidiasis meningkat pada Januari 2014-Juni

2014 menjadi 4 kasus dari 16 kasus, dimana keempat kasus tersebut

terdiagnosa kandidiasis oral, 3 kasus memperoleh pengobatan tunggal dengan

fluconazole tablet dan 1 kasus tidak memperoleh pengobatan antijamur.

B. Pola Pengobatan Pasien

Pola pengobatan pasien adalah adalah gambaran pengobatan yang

diterima oleh pasien selama menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta.Pola pengobatan pasien meliputi kelas terapi obat, golongan obat jenis

obat dan rute pemberian obat.

1. Kelas Terapi Obat

Gambaran distribusi penggunaan obat pada pasien berdasarkan kelas

terapi menurut MIMS Indonesia 2013/2014 disajikan dalam tabel di bawah

ini. Penggunaan obat terbanyak ada pada kelas terapi antiinfeksi, obat yang

bekerja pada sistem gastrointestinal, analgesik dan antipiretik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

41

Tabel XIII. Pola Pengobatan Pasien Berdasarkan Kelas Terapi Obat

Kelas Terapi Obat Jumlah Kasus

(n = 16)

Persentase

(%)

Antiinfeksi 16 100

Sistem gastrointestinal dan hepatobilier 13 81,2

Sistem saraf pusat 12 75

Vitamin dan mineral 6 37,5

Lain-lain

Sistem pernafasan 6 37,5

Alergi dan sistem imun 2 12,5

Kulit 1 6,2

2. Jenis dan Golongan Obat

a. Antiinfeksi

Pada pasien HIV dengan kandidiasis yang menjalani rawat inap,

antiinfeksi merupakan pengobatan yang paling banyak diterima diantara

kelas terapi yang lain. Hal ini sesuai dengan pengobatan yang seharusnya

diterima oleh pasien HIV dengan kandidiasis dimana antiinfeksi berperan

dalam membatasi infeksi HIV lebih jauh, mengatasi atau mencegah

infeksi bakteri yang mungkin muncul, serta mengatasi kandidiasis

sebagai infeksi oportunistik infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Antiinfeksi yang digunakan meliputi sefalosporin, makrolida,

kuinolon, sulfonamida, antibiotika golongan lain, antivirus, antijamur,

obat anti tuberkulosis, dan antimalaria. Antiinfeksi selain antibiotika

golongan lain, antivirus dan antijamur digunakan untuk mengatasi infeksi

oportunistik selain kandidiasis yang diderita oleh pasien. Pada penelitian

ini, pemberian antibiotika sefalosporin ditujukan kepadapasien suspek

bronkitis, antibiotika makrolida digunakan untuk mengatasi influenza

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

42

oleh karena H. influenzae (Hauser, 2013), antibiotika kuinolon ditujukan

kepada pasien yang menderita penyakit paru kronik, suspek sinusitis, dan

infeksi saluran kemih, pemberian antibiotika sulfonamida dan antimalaria

ditujukan kepada pasien yang menderita toksoplasma dan obat anti

tuberkulosis digunakan untuk mengatasi infeksi tuberkulosis yang

diderita pasien.

Antibiotika golongan lain yang paling banyak digunakan adalah

kotrimoksasol, karena antibiotika ini merupakan terapi profilaksis yang

penting pada pasien HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, 2011). Pada pasien HIV remaja dan dewasa,

terapi profilaksis kotrimoksasol terbukti efektif dalam mengurangi

mortalitas dan morbiditas, tidak hanya pada pasien dengan HIV stadium

1 dan 2, tetapi juga pada pasien dengan HIV stadium 3 dan 4, dengan

atau tanpa infeksi tuberkulosis (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Antiretroviral merupakan obat yang penting pada pasien HIV

karena dapat meningkatkan kesehatan pasien dan tingkat bertahan hidup,

menyelamatkan hidup pasien, meningkatkan sistem imun, mengurangi

resiko komplikasi HIV, dan mengurangi resiko transmisi HIV

(US.Department of Health and Human Service, 2014). Antiretroviral

yang digunakan adalah antiretroviral golongan NNRTI dan NRTI.

Antiretroviral golongan NNRTI dan NRTI merupakan terapi lini pertama

bagi pasien HIV, dimana kombinasi yang dianjurkan adalah 1 NNRTI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

43

dan 2 NRTI (WHO, 2013). Penggunaan kombinasi ini dianjurkan karena

dapat mengurangi efek toksik dan efek samping yang parah dari

antiretroviral, serta memiliki respon virologikal yang baik (WHO, 2013).

Antijamur yang digunakan adalah flukonazol dan nystatin.

Flukonazol merupakan standart terapi untuk kandidiasis orofaringeal dan

di antara golongan azole yang lain flukonazol memiliki penetrasi yang

lebih baik ke dalam tubuh (Pappas, et.al., 2009). Nystatin merupakan

antifungi yang dapat digunakan untuk mengatasi kandidiasis

oral(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, 2011). Gambaran penggunaan antiinfeksi disajikan dalam

tabel dibawah ini:

Tabel XIV. Penggunaan antiinfeksi pada pasien HIV dengan kandidiasis di

Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

Golongan

obat

Jenis Obat Jumlah Kasus

(n = 16)

Persentase

(%)

Sefalosporin Cefixime 5 31,2

Cefotaxime 2 12,5

Makrolida Azithromycin 2 12,5

Kuinolon Levofloxacin 6 37,5

Sulfonamida Sulfadiazin 1 6,2

Antibiotika

golongan lain

Kotrimoksasol 9 56,2

Fosfomycin 1 6,2

Metronidazole 1 6,2

Antivirus Kombinasi NRTI dan NNRTI 13 81,2

Antijamur Flukonazol 13 81,2

Kombinasi flukonazol dan nystatin 1 6,2

Obat anti

tuberculosis

Kombinasi rifampisin, isoniazid,

pirazinamid, dan etambutol

4 25

Isoniazid 2 12,5

Kombinasi isoniazid dan vitamin B6 1 6,2

Antimalaria Pyrimethamine 3 18,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

44

b. Sistem gastrointestinal dan hepatobilier

Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier

yang diberikan pada pasien meliputi antasida, obat antirefluks, dan

antiulserasi, regulator gastrointestinal, antiflatulen, dan antiinflamasi,

serta antiemetika. Pada penelitian ini, sebagian besar obat-obat tersebut

diberikan untuk mencegah gejala intoleransi gastrointestinal yang

disebabkan oleh ARV.

Antasida, obat antirefluks, dan antiulserasi yang digunakan

adalah pantoprazole, Plantacid®, omeprazole dan lanzoprazole.

Pantoprazole, omeprazole, dan lansoplazole adalah proton pump

imhibitor (PPI) yang dapat menghambat produksi asam dalam lambung

(Chubineh dan Birk, 2012).PPI dan Plantacid® yang mengandung

antasida digunakan untuk mengatasi tukak lambung dan mengurangi

gejala kelebihan asam lambung.

Regulator gastrointestinal, antiflatulen, dan antiinflamasi yang

digunakan adalah metoklopramid dan domperidone. Metoklopramid

digunakan untuk antimual. Metoklopramid juga dapat merangsang

pengosongan lambung (Nugroho, 2012). Pemberian domperidone juga

ditujukan untuk merangasang pengosongan lambung sehingga dapat

digunakan sebagai obat antimuntah.

Antiemetika yang digunakan adalah ondansetron. Ondansetron

digunakan sebagai obat antimuntah (Nugroho, 2012). Gambaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

45

penggunaan obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan

hepatobilier disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel XV. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan

hepatobilier pada pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap

RS Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014

Golongan Obat Jenis Obat Jumlah

Kasus

(n = 16)

Persentase

(%)

Antasida, obat

antirefluks, dan

antiulserasi

Plantacid® 3 18,7

Omeprazole 1 6,2

Lansoplazole 1 6,2

Pantoprazole 4 25

Regulator

gastrointestinal,

antiflatulen, dan

antiinflamasi

Metoklopramida 4 25

Domperidone 6 37,5

Antiemetika Ondansetron 6 37,5

c. Sistem Saraf Pusat

Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat yang diberikan

kepada pasien meliputi ansiolitik, antidepresan, antipsikotik, obat

antivertigo, analgesik (non opiat) dan antipiretik, serta obat anti inflamasi

non steroid. Pada penelitian ini, obat-obat tersebut sebagian besar

diberikan untuk mencegah gejala sistem saraf pusat yang disebabkan oleh

ARV.

Ansiolitik yang digunakan adalah diazepam dan alprazolam.

Kelompok ansiolitik diberikan kepada pasien untuk mengurangi

kecemasan dan agresivitas yang dialami pasien selama menjalani rawat

inap. Antidepresan yang digunakan adalah sertalin. Sertalin digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

46

sebagai penanganan depresi menengah (Nugroho, 2012). Antipsikotik

yang digunakan adalah chlorpromazine dimana chlorpromazine ini

diresepkan membantu mengontrol mual dan muntah, dan mengontrol

gangguan perilaku sebagai gejala psikosis.

Antivertigo yang digunakan adalah betahistine mestylate dimana

obat ini diresepkan untuk meringankan serta mengatasi gejala vertigo

yang dialami pasien seperti pusing, limbung, mual, dan muntah.

Analgesik (non opiat) dan antipiretik yang digunakan adalah

paracetamol. Paracetamol memiliki aktivitas antiinflamasi yang lemah,

tetapi menunjukkan efek antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012).Obat

antiinflamasi non steroid yang digunakan adalah metamizole dimana obat

ini diresepkan untuk mengurangi atau mengatasi rasa nyeri sedang

sampai berat, dan sakit kepala karena faktor psikis. Gambaran

penggunaan obat yang bekerja pada sistem syaraf pusat disajikan dalam

tabel dibawah ini:

Tabel XVI. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem syaraf pusat pada

pasien HIV dengan kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014

Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Kasus

(n = 16)

Persentase

(%)

Ansiolitik Diazepam 1 6,2

Alprazolam 5 31,2

Antidepresan Sertaline 1 6,2

Antipsikotik Chlorpromazine 1 6,2

Antivertigo Betahistine

mestylate

1 6,2

Analgesik (non opiat) dan

antipiretik

Paracetamol 9 56,2

Obat anti inflamasi nonsteroid Metamizole 4 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

47

d. Vitamin dan mineral

Vitamin dan mineral yang diberikan kepada pasien meliputi

vitamin dan/mineral serta vitamin B kompleks. Vitamin dan/mineral

yang digunakan adalah Lysmin® dan vitamin B kompleks yang

digunakan adalah Grahabion®. Lysmin® diresepkan sebagai suplemen

nutrisi dan vitamin dalam masa penyembuhan sedangkan Grahabion®

diresepkan untuk mengatasi defisiensi vitamin BI, B6, dan B12 seperti

polineuritis. Gambaran penggunaan vitamin dan mineral disajikan dalam

tabel dibawah ini:

Tabel XVII. Penggunaan obat vitamin dan mineral pada pasien HIV dengan

kandidiasis di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta periode

Januari 2010-Juni 2014

Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Kasus

(n = 16)

Persentase (%)

Vitamin

dan/mineral

Lysmin® 4 25

Vitamin B

kompleks

Grahabion® 2 12,5

e. Lain-lain

Kelas terapi obat yang termasuk ke dalam kategori ini adalah

kelas terapi sistem pernafasan, alergi dan sistem imun, serta kulit.

Gambaran penggunaan ketiga kelas terapi obat tersebut disajikan dalam

tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

48

Tabel XVIII.Penggunaan obat lain-lain pada pasien HIV dengan kandidiasis

di Instalansi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Kasus

(n = 16)

Persentase (%)

Obat batuk dan

pilek

Tremenza® 2 12,5

Silex® 5 31,2

Ambroksol HCl 1 6,2

Antihistamin dan

antialergi

Cetirizine HCl 1 6,2

Antijamur dan

antiparasit topikal

Scabimite® 1 6,2

3. Rute Pemberian Obat

Gambaran umum penggunaan obat berdasarkan rute pemberian obat

disajikan dalam tabel di bawah ini. Seluruh kasus yang ditemukan pada

penelitian ini memperoleh obat dengan rute pemberian enteral dan parenteral,

dan 1 kasus memperoleh obat topikal.Obat yang diberikan secara enteral pada

umumnya merupakan obat antivirus yang dan antifungi yang digunakan untuk

mengatasi HIV dan kandidiasis dimana obat tersebut diberikan secara per

oral. Obat yang diberikan secara parenteral pada umumnya adalah obat

antiemetika ondansetron untuk mengatasi mual muntah dan infus Asering®

untuk mengganti cairan yang hilang secara akut. Obat parenteral digunakan

pada pasien yang membutuhkan efek cepat, dan obat intravena diberikan

kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien. Obat yang diberikan

secara topikal adalah obat kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

49

Tabel XIX. Penggunaan obat berdasarkan rute pemberian pada pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

Rute Pemberian Jumlah Kasus (n = 16) Persentase (%)

Enteral 16 100

Parenteral

Topikal

16

1

100

6,2

C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

Pada penelitian ini, identifikasi Drug Related Problems dilakukan dengan

mengevaluasi pengobatan yang diterima pasien melalui metode SOAP. Drug

Related Problems yang teridentifikasi kemudian dikelompokkan dalam 6 kategori

antara lain obat tidak diperlukan, membutuhkan obat tambahan, obat kurang

efektif, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi, dan efek samping obat.

Dalam penelitian ini ditemukan 16 kasus DRPs dari 13 pasien yang

termasuk dalam kriteria inklusi penelitian. Kasus DRPs yang teridentifikasi antara

lain obat tidak dibutuhkan sebanyak 68,7%, membutuhkan obat tambahan

sebanyak 50%, dosis obat terlalu tinggi sebanyak 81,2%, efek samping obat

sebanyak 81,2%, dosis obat terlalu rendah sebanyak 43,7%, dan obat kurang

efektif sebanyak 6,2%. Pada umumnya, 1 kasus memiliki lebih dari 1 DRPs.

Gambaran DRPs yang ditemui pada pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis

dalam penelitian ini disajikan pada tabel dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

50

Tabel XX. Gambaran DRPs pada pengobatan pasien HIV dengan

kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

No Jenis DRPs Nomor kasus

(seperti lampiran)

Jumlah Kasus

(n=16)

Persentase

(%)

1 Obat tidak diperlukan 1, 2, 4, 5a, 5b, 6, 7, 8,

9, 10, 13a

11 68,7

2 Membutuhkan obat

tambahan

3a, 3b, 4, 5a, 6, 8, 12,

13a

8 50

3 Dosis obat terlalu

tinggi

1, 3a, 4, 5a, 5b, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13b

13 81,2

4 Efek samping obat 1, 2, 3a, 5a, 5b, 6, 7, 9,

10, 11, 12, 13a, 13b

13 81,2

5 Dosis obat terlalu

rendah

2, 3a, 4, 5a, 5b, 6, 9 7 43,7

6 Obat kurang efektif 3a 1 6,2

Catatan: Penilaian DRPs dilakukan berdasarkan data dalam lembaran rekam medis

yang tidak dikonfirmasi dengan dokter penulis resep maupun perawat yang merawat

pasien. Pembahasan lebih lanjut tiap kasus dapat dilihat pada Lampiran

1. Obat tidak diperlukan

Kategori DRPs obat tidak diperlukan yang ditemukan pada

penelitian ini sebanyak 68,7%, terjadi pada 11 kasus dari 16 kasus. Pada

kasus nomor 1, 6, 8, dan 10 pasien memperoleh obat yang bekerja pada

sistem gastrointestinal tanpa memiliki indikasi untuk obat tersebut sedangkan

pada kasus nomor 2, 5a, 6, 7 dan 9 pasien memperoleh obat-obat dengan

indikasi sama. Pada pasien HIV, gejala-gejala seperti nyeri ulu hati, mual dan

muntah pada umumnya dirasakan sebagai efek samping dari obat-obat

antiretroviral, adanya kemungkinan infeksi kandidiasis esofageal, dan adanya

kemungkinan riwayat penyakit berupa Gastrointestinal Disease atau GERD

(US. Department of Health and Human Service, 2014). Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah satu perawat, gejala-gejala tersebut mungkin saja

tidak tercatat dalam catatan keperawatan pasien sehingga data yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

51

adalah pasien memperoleh obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan

hepatobilier tanpa adanya indikasi yang membutuhkan obat tersebut.

Pada kasus nomor 13a pasien mendapatkan obat yang bekerja pada

sistem saraf tanpa memiliki indikasi sedangkan pada kasus nomor 2, 4, 5b

dan 6 pasien mendapatkan obat-obat dengan indikasi sama. Obat yang

diterima adalah obat golongan ansiolitik, antipsikotik, analgesik (non opiat)

dan antipiretik, serta obat antiinflamasi non steroid. Obat-obat tersebut

dimaksudkan untuk mengatasi gejala-gejala seperti kecemasan, kegelisahan,

sulit tidur, nyeri, dan demam. Pada pasien HIV, gejala-gejala seperti nyeri

atau sakit kepala dan demam disebabkan karena adanya kemungkinan infeksi

atau kondisi lain yang dapat menyebabkan munculnya gejala tersebut (US.

Department of Health and Human Service, 2014). Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah satu perawat, pemberian obat yang bekerja pada

sistem syaraf tanpa adanya indikasi untuk obat tersebut mungkin saja

disebabkan karena tidak tercatatnya gejala-gejala kecemasan, kegelisahan,

sulit tidur dan nyeri pada catatan keperawatan atau suhu badan pasien pada

data tanda vital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

52

Tabel XXI. Kejadian DRPs obat tidak diperlukan pada pengobatan pasien

HIV dengan kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

1, 10 Pemberian pantoprazole

tanpa indikasi

Potensial 1. Pertimbangkan untuk

menghentikan pemberian

obat

2. Perlu dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut

terkait kemungkinan

kondisi yang menyebabkan

gejala pada sistem

gastrointestinal

1 Pemberian ondansetron

tanpa indikasi

Potensial

5a, 7, 9 Pemberian ondansetron

bersamaan dengan obat

berindikasi sama

Aktual

2 Pemberian Plantacid F®

dan Plantacid ® bersamaan

dengan obat berindikasi

sama

Aktual

6, 8 Pemberian Plantacid®

tanpa indikasi

Potensial

6, 10 Pemberian metoklopramida

tanpa indikasi

Potensial

13a Pemberian paracetamol

tanpa indikasi

Potensial 1. Pertimbangkan untuk

menghentikan pemberian

obat

2. Perlu dilakukan monitoring

terhadap suhu badan dan

derajat nyeri yang

dirasakan pasien

2 Pemberian paracetamol

dengan obat berindikasi

sama

Aktual

6 Pemberian metamizole

dengan obat berindikasi

sama

Aktual

4 Pemberian klorpromazine

dengan obat berindikasi

sama

Aktual

5b Pemberian alprazolam

dengan obat berindikasi

sama

Aktual

2. Membutuhkan obat tambahan

Kategori DRPs membutuhkan obat tambahan yang ditemukan pada

penelitian ini sebanyak 50%, terjadi pada 8 kasus dari 16 kasus. Pada kasus

nomor 3bdan 4 pasien terdiagnos infeksi HIV, dan pada kasus nomor 5a, 12

dan 13a pasien mendapatkan diagnosa kandidiasis tetapi tidak mendapatkan

terapi untuk kondisi tersebut. Kondisi-kondisi tersebut sebaiknya diatasi

dengan pemberian terapi profilaksis kotrimoksasol dan obat antiretroviral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

53

yaitu kombinasi 2 antiretroviral NRTI dan 1 obat antiretroviral NNRTI yang

berada dalam regimen lini pertama (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan, 2011) dan antijamur yaitu flukonazol(Gotzsche

dan Johansen, 2011).

Pada kasus nomor 3a, 6 dan 12 pasien tidak mendapatkan terapi

untuk mengatasi demam sedangkan kasus nomor 4 dan 8 tidak mendapatkan

terapi untuk mengatasi nyeri. Kondisi ini sebaiknya diatasi dengan pemberian

antipiretik paracetamol dan analgesik sesuai dengan derajat nyeri yang

dialami oleh pasien. Kategori DRPs membutuhkan obat tambahan yang

ditemukan pada penelitian ini seluruhnya merupakan jenis DRPs aktual.

Tabel XXII. Kejadian DRPs membutuhkan obat tambahan pada pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

3b, 4 Tidak memperoleh

terapi untuk infeksi

HIV

Aktual 1. Pertimbangkan pemberian

terapi profilaksis infeksi HIV

atau kombinasi antiretroviral

pada regimen lini pertama

2. Perlu dilakukan pemantauan

jumlah sel CD4 pasien dan

perkembangan infeksi

oportunistik

5a, 12, 13a Tidak memperoleh

terapi untuk

kandidiasis

Aktual

3a, 6, 12 Tidak memperoleh

terapi untuk demam

Aktual 1. Pertimbangkan pemberian

paracetamol

2. Diperlukan pemantauan pada

suhu badan pasien

4, 8 Tidak memperoleh

terapi untuk nyeri

Aktual

3. Dosis obat terlalu tinggi

Kategori DRPs dosis obat terlalu tinggi yang ditemukan pada

penelitian ini sebanyak 75%, terjadi pada 12 kasus dari 16 kasus. Kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

54

DRPs dosis obat terlalu tinggi yang terjadi pada pasien sebagian besar

dikarenakan adanya interaksi antara antiretroviral dengan antijamur yang

diterima pasien selama menjalani rawat inap. Selain karena adanya interaksi

yang meningkatkan dosis obat, kasus DRPs ini juga terjadi karena dosis

pemberian obat yang melebihi dosis maksimal.

Pada kasus nomor 1,3a, 5a, 5b, 8, 10 dan 11, pasien menerima

terapi profilaksis kotrimoksasol dengan dosis 960 mg, 2 kali sehari. Dosis

kotrimoksasol yang dianjurkan sebagai terapi profilaksis infeksi HIV adalah

960 mg, 1 kali sehari sehingga pada kasus di atas pasien mendapatkan

kotrimoksasol dalam frekuensi pemberian yang terlalu banyak. Pemberian

kotrimoksasol dalam dosis yang melebihi dosis maksimal dapat

meningkatkan efek samping kotrimoksasol seperti reaksi hipersensitivitas,

anemia, trombositopenia, lekopenia, dan pansitopenia (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Pada kasus nomor 4, pasien menerima metoklopramide dalam 2

merk yang berbeda dimana masing-masing merk metoklopramide diberikan

dengan dosis 10 mg, 3 kali sehari. Dosis metoklopramide yang dianjurkan

adalah 10 mg, 3 kali sehari tetapi pada kasus ini pasien mendapatkan dosis

20 mg, 3 kali sehari. Pada kasus nomor 13b, pasien memperoleh nevirapine

dengan dosis 200 mg, 3 kali sehari. Dosis nevirapine yang dianjurkan untuk

dosis pemeliharaan adalah 200 mg, 2 kali sehari (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

55

Kategori DRPs dosis obat berlebih yang muncul karena adanya

interaksi obat terjadi pada kasus nomor 1, 5b, 6, 7, 9, 10, 11, 12 dan 13b.

Pada kasus-kasus tersebut, terjadi interaksi antara flukonazol dengan

zidovudine yang menyebabkan meningkatnya nilai AUC zidovudine

(Baxter, 2010). Adanya interaksi ini berpotensi dalam menjadikan kadar

zidovudine dalam tubuh pasien lebih tinggi sehingga perlu dilakukan

monitoring terhadap munculnya efek toksisitas zidovudine.

Tabel XXIII. Kejadian DRPs dosis obat terlalu tinggi pada pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

1, 3a, 5a, 5b,

8, 10 dan 11

Pemberian kotrimoksasol

dengan dosis berlebih

Aktual

Pertimbangkan penurunan

frekuensi pemberian

kotrimoksasol

4 Pemberian metoklopramide

dengan dosis berlebih

Aktual Pertimbangkan pemberian

metoklopramide dengan 1

merk saja

13b Pemberian nevirapine

dengan dosis berlebih

Aktual Pertimbangkan penurunan

frekuensi pemberian

nevirapine

1, 5b, 6, 7, 9,

10, 11, 12

dan 13b

Interaksi antara flukonazole

dengan zidovudine

menyebabkan

meningkatnya AUC

zidovudine

Potensial Perlu dilakukan

pemantauan terhadap efek

toksisitas dan kadar

zidovudine dalam tubuh

pasien

4. Efek samping obat

Kategori DRPs efek samping obat yang ditemukan pada penelitian

ini sebanyak 81,2%, terjadi pada 13 kasus dari 16 kasus. Pada kasus nomor

2, 3a, 5a, 5b, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13a dan 13b pasien memperoleh obat

antiretroviral NNRTI yaitu nevirapine dan evafirenz, dan obat antiretroviral

NRTI yaitu lamivudine, zidovudine dan stavudine. Efek samping umum

obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

56

kulit sedangkan efek samping umum obat antiretroviral NRTI adalah

hepatotoksisitas dan laktat asidosis (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan

Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan dan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2006). Efek samping obat antiretroviral

NNRTI dan NRTI ini merupakan DPRs potensial, oleh karena itu diperlukan

pemantauan fungsi hati pasien, monitoring pH darah dan gejala laktat

asidosis.

Efek samping obat yang bersifat aktual terjadi pada kasus nomor 1,

5a, 9, 10 dan 11. Pada kasus-kasus tersebut terjadi penggunaan obat yang

tidak aman dimana pada kasus nomor 1 pasien memiliki alergi terhadap

nevirapine tetapi pada saat pasien menjalani rawat inap pasien memperoleh

nevirapine sebagai obat antiretroviral, pada kasus nomor 5a pasien dengan

kadar SGOT dan SGPT yang tinggi memperoleh nevirapine yang memiliki

efek samping berupa hepatotoksisitas. Pada kasus nomor 9, 10 dan 11 pasien

memiliki kadar hemoglobin yang rendah tetapi pasien mendapatkan

zidovudine sebagai obat antiretroviral yang memiliki efek sampinng salah

satunya berupa anemia sehingga pemberian zidovudine dapat beresiko

menurunkan kadar hemoglobin pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

57

Tabel XXIV. Kejadian DRPs efek samping obat pada pasien HIV dengan

kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014 No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

2, 3a, 5a, 5b,

6, 7, 9, 10,

11, 12, 13a,

dan 13 b

Pemberian obat antiretroviral

NNRTI dan NRTI dapat

menyebabkan hepatotoksik,

laktat asidosis dan ruam kulit

Potensial 1. Pemantauan fungsi

hati pasien, gejala

laktat asidosis dan

ruam kulit

2. Pemantauan kadar

obat dalam darah

2 Interaksi paracetamol dan

OAINS dapat menyebabkan

pendarahan gastrointestinal

Potensial 1. Pertimbangkan

pemilihan salah satu

analgesik untuk

mengatasi nyeri

pasien

2. Diperlukan

monitoring gejala

pendarahan

gastrointestinal

1 Pemberian nevirapine pada

pasien uyang memiliki alergi

nevirapine

Aktual Pertimbangkan

penggantian nevirapien

dengan obat antiretroviral

NNRTI yang lain

5a Pemberian nevirapine pada

pasien dengan kadar SGOT dan

SGPT melebihi normal

Aktual 1. Pertimbangkan untuk

mengganti nevirapine

dengan efavirenz, jika

kadar SGOT dan

SGPT terus

meningkat

pertimbangkan

penggunaan regimen

alternatif

2. Diperlukan

pemantaun fungsi hati

pasien

9, 10, 11 Pemberian zidovudine pada

pasien dengan kadar hemoglobin

rendah

Aktual 1. Pertimbangkan

penggantian

zidovudine dengan

obat antiretroviral

NRTI yang lain

2. Diperlukan

pemantauan jumlah

hemoglobin pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

58

5. Dosis obat terlalu rendah

Kategori DRPs dosis obat terlalu rendah yang ditemukan pada

penelitian ini sebanyak 50%, terjadi pada 8 kasus dari 16 kasus. Kasus DRPs

dosis obat terlalu rendah yang terjadi pada pasien sebagian besar

dikarenakan adanya interaksi antara antiretroviral dengan obat lain dan

antifungal dengan obat lain yang diterima pasien selama menjalani rawat

inap.

Pada kasus nomor 2 dan 4 terjadi kategori DRPs dosis obat terlalu

rendah yang disebabkan oleh dosis pemberian di bawah dosis yang

dianjurkan. Pada kasus nomor 2, pasien mendapatkan nevirapine dengan

dosis 200 mg, 1 kali sehari. Dosis nevirapine yang dianjurkan untuk dosis

pemeliharaan adalah 200 mg, 2 kali sehari (Direktur Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Pada kasus nomor 4, pasien

memperoleh suspensi oral nystatin 1 cc, 2 kali sehari. Dosis suspensi oral

nystatin yang dianjurkan adalah 3-5 cc, 3 kali sehari (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Pada kasus nomor 3a, 5a, 5b, 6 dan 9, terjadi kategori DRPs dosis

obat terlalu rendah yang disebabkan oleh interaksi obat. Pada kasus nomor

3a, 5b dan 6, terjadi interaksi antara rifampisin dengan flukonazol yang

menyebabkan meningkatnya klirens flukonazol sehingga berpotensi untuk

mengurangi jumlah obat yang aktif di dalam tubuh pasien dengan lebih

cepat (Baxter, 2010). Pada kasus nomor 3a dan 5a, terjadi interaksi antara

rifampisin dengan efavirenz yang menyebabkan menurunnya AUC efavirenz

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

59

sehingga berpotensi menurunkan dosis yang diperlukan pasien untuk

mendapatkan efek (Baxter, 2010).

Tabel XXV. Kejadian DRPs dosis obat terlalu rendah pada pasien HIV

dengan kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

2 Pemberian nevirapine

dengan dosis kurang

Aktual Pertimbangkan untuk meningkatkan

frekuensi pemberian nevirapine menjadi 2

kali sehari

4 Pemberian nystatin dengan

dosis kurang

Aktual Pertimbangkan untuk meningkatkan dosis

nystatin menjadi 3-5 cc, 3 kali sehari

3a, 5b, 6 Interaksi antara rifampisin

dan flukonazole yang

menyebabkan peningkatan

klirens flukonazole

Potensial 1. Pertimbangkan jeda waktu antara

pemberian rifampisin dan flukonazol

agar tidak terjadi interaksi

2. Diperlukan pemantauan efek dan

kadar flukonazol dalam tuuh pasien

jika jeda waktu tidak memungkinkan

3a, 5a Interaksi antara rifampisin

dan efavirenz menyebabkan

menurunnya AUC

efavirenz

Potensial 1. Pertimbangkan jeda waktu antara

pemberian rifampisin dan efavirenz

agar tidak terjadi interaksi

2. Diperlukan pemantauan efek dan

kadar efavirenz dalam tuuh pasien jika

jeda waktu tidak memungkinkan

9 Interaksi antara rifampisin

dan nevirapine

menyebabkan menurunnya

AUC nevirapine

Potensial 1. Pertimbangkan jeda waktu antara

pemberian rifampisin dan nevirapine

agar tidak terjadi interaksi

2. Diperlukan pemantauan efek dan

kadar nevirapine dalam tuuh pasien

jika jeda waktu tidak memungkinkan

6. Obat kurang efektif

Kategori DRPs obat kurang efektif yang ditemukan pada penelitian

ini sebanyak 6,2%, terjadi pada 1 kasus dari 16 kasus. Kasus DRPs obat

kurang efektif yang terjadi pada pasien disebabkan oleh pemberian obat

yang bukan paling efektif untuk mengatasi kondisi pasien.

Pada kasus nomor 3a, pasien memperoleh stavudine sebagai obat

antiretrovirus. Pada kasus ini, pasien tidak memiliki kondisi apapun yang

menimbulkan kontraindikasi terhadap penggunaan zidovudine. Zidovudine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

60

adalah obat antiretroviral NRTI yang menjadi salah satu lini pertama dalam

regimen terapi (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, 2011), sehingga penggunaan stavudine bukanlah penggunaan

obat yang efektif sebagai obat antiretroviral.

Tabel XXVI. Kejadian DRPs obat kurang efektif pada pasien HIV dengan

kandidiasis di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010-Juni 2014

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

3a Pemberian stavudine kurang

efektif

Aktual Pertimbangkan penggantian

obat dengan zidovudine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada

Pengobatan Pasien HIV Dengan Kandidiasis Di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Januari 2010-Juni 2014” diperoleh hasil:

1. Penyakit HIV dengan kandidiasis paling banyak terjadi pada kelompok usia

36-45 tahun (31,2%) dan pasien dengan jenis kelamin laki-laki (87,5%),

stadium HIV serta kandidiasis yang paling banyak diterima adalah HIV

stadium 3 (81,2%) dan kandidiasis oral (75%).

2. Peresepan obat pada pasien HIV dengan kandidiasis yang paling banyak

adalah obat antiinfeksi (100%), obat yang bekerja pada sistem

gastrointestinal dan hepatobilier (81,2%), dan obat yang bekerja pada sistem

syaraf pusat (75%) dengan rute pemberian obat paling banyak melalui

enteral maupun parenteral (100%).

3. Drug Related Problems yang terjadi pada pasien yaituDRPs yang bersifat

potensial meliputi 37,5% obat tidak diperlukan, 75% efek samping obat,

56,2% dosis obat terlalu tinggi, dan 31,2% dosis obat terlalu rendah

sedangkan DRPs yang bersifat aktual meliputi 43,7% obat tidak diperlukan,

50% membutuhkan obat tambahan, 56,2% dosis obat terlalu tinggi, 31,2%

efek samping obat, 12,5% dosis terlalu rendah dan 6,2% obat kurang efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

62

B. Saran

1. Untuk Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta sebaiknya dilakukan:

a. Diperlukan pemantauan lebih lanjut terkait jumlah sel CD4 pasien agar

dapat ditentukan terapi selanjutnya yang benar bagi pasien

b. Pertimbangan perbaikan waktu pemberian obat agar antara obat satu

dengan obat yang lain tidak menimbulkan interaksi yang signifikan

c. Diperlukan pemantauan efek samping obat secara potensial maupun

aktual dialami oleh pasien mengingat banyaknya obat-obatnya yang

harus dikonsumsi oleh pasien

d. Diperlukan kedisiplinan dalam penulisan reka medis, mengenai

kelengkapan data pasien dan perbaikan tulisan yang tidak dapat terbaca

supaya tidak terjadi kesalahan dalam membaca sehingga penatalaksaan

terapi dapat berjalan dengan optimal.

2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan:

a. Perlu pencarian data lebih lanjut terkait demografi pasien HIV di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara prospektif mengenai

pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis agar dapat dilihat kajian

kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat dengan menggunakan acuan

terbaru untuk mengevaluasi DRPs yang dialami oleh pasien.

c. Dapat dilakukan penelitian yang sama di rumah sakit yang berbeda agar

dapat diketahui jumlah kasus HIV dengan kandidiasis di tempat lain dan

gambaran pola pengobatan sehingga dapat dijadikan perbandingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

63

DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacitsts Association, 2009, Drug Information Handbook, 17th

ed.,

Lexi-Comp Inc., Ohio.

Anderson P.L., Kakuda, T.N., Fletcher, C.V., 2008, Pharmacotherapy: A

Pathophysiologic Approach, 7th

ed., The McGraw-Hill Companies.

Inc., U.S.A., pp. 2065-2081.

Balsamo, R., Lanata, L., Ega, C.G., 2010, Mucoactive Drugs, Eur Respir Rev,

19:116, pp.127-133.

Baxter, K., 2010, Stockley’s Drug Interactions, Pharmaceutical Press, London.

Boily, M.C., Baggaley, R.B., Wang, L., Masse, B., White, R.G., Hayes, R.J., et

al., 2009, Heterosexual Risk of HIV-1 Infection per Sexual Act:

Systematic Review and Meta-Analysis of Observational Studies, THE

LANCET Infectious Diseases, 9, 118-129.

Chubineh, S., Birk, J., 2012, Proton Pump Inhibitors: The Good, The Bad, and the

Unwanted, Southern Medical Journal, 105, 613-614.

Cipolle, R.J., Syrand, L.M., Morley, P.C., Ramsey, R., Lamsam, G.D., 2004,

Pharmaceutical Care Practice: The Clinician’s Guide, The McGraw-

Hill Companies, Inc., U.S.A., pp. 172-178.

Dabas, P.S., 2013, An Approach to Etiology, Diagnosis and Management of

Different Types of Candidiasis, Journal of Yeast and Fungal

Research, 4 (6), 63-74.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,

2011, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th

ed., The

McGraw-Hill Companies. Inc., U.S.A.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan

Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pelayanan

Kefarmasian Untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 18-40.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011,

Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi

Antiretroviral Pada Orang Dewasa, Direktur Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, pp. 10-20.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2014,

Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia, Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta.

Gotzsche, P.C., Johansen, H.K., 2011, Nystatin Prophylaxis and Treatment in

Severely Immunodepressed Patients,

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD002033/abstr

act;jsessionid=04E2927CD5DC6EB88CEF5225E6E55090.f02t04?de

niedAccessCustomisedMessage=&userIsAuthenticated=false, diakses

tanggal 3 Maret 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

64

Gow, N.A.R., van de Veerdonk, F.L., Brown, A.J.P., Netea, M.G., 2012, Candida

albicans Morphogenesis and Host Defence: Discriminating Invasion

from Colonization, Nature Review Microbiology, 10, 112-122.

Hauser, A.R., 2013, Antibiotic Basic For Clinicians: The ABCs of Choosing the

Right Antibacterial Agent, 2nd

ed., Lippincott Williams & Wilkins,

Philadelphia.

Indonesian National AIDS Commision, 2012, Republic of Indonesia Country

Report on the Follow up to the Declaration of Commitment On

HIV/AIDS (UNGASS): Reporting Periode 2010-2011, National AIDS

Commision, Indonesia.

Jin, F., Jansson, J., Law, M., Prestage G.P., Zablotska, I., Imrie, J.C., et al., Per-

Contact Probability of HIV Transmission in Homosexual Men in

Sydney in the Era Of HAART,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20139750, diakses tanggal 10

Maret 2015.

Khan, M.S.A., Ahmad, I., Aqil, F., Owais, M., Shahid, M., Musarrat, J., 2010,

Combating Fungal Infections, Springer-Verlag Berlin Heidelberg,

Berlin, pp. 24-26, 28.

Klatt, E.C., 2013, Pathology of AIDS, Mencer University, Savannah, pp. 210-211.

Mandell, G.L., Bennet J.E., Dolin, R., (Eds), 2005, Principles and Practice of

Infectious Diseases, 6th

ed., Churchil Livingstone, Philadelphia, pp.

2119-2133.

Nugroho, A.E., 2012, Farmakologi: Obat-obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu

Farmasi dan Dunia Kesehatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Pappas, P.G., Kauffman, C.A., Andes, D., Benjamin Jr, D.K.,Calandra, T.F.,

Edwards, J.E., et al., 2009, Clinical Practice Guidelines for the

Management of Candidiasis: 2009 Update by the Infectious Diseases

Society of America, Clinical Infectious Disease, 48, 503-535.

Pedoman Terapi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Pinsky L., Douglas, P.H., 2009, The Columbia University Handbook On HIV and

AIDS, Columbia University, Columbia, pp.5-7.

Pramudianto, A., Evaria, (Eds.), 2013, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi,

Edisi 2013/2014, PT. Buana Ilmu Populer, Jakarta.

Public Health Agency of Canada, 2012, HIV Transmission Risk: A Summary of

the Evidence, Public Heath of Canada, Canada.

Shah, R., Chaturvedi, P., Pandya, H.P., 2014e, Prevalence of Candida from

Sputum in HIV Infected Patients of Gujarat, India, International

Journal of Current Microbiology and Applied Sciences,

Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci., 3 (8), 345-346.

Strom, B.L., Kimmel, S.E., 2006, Textbook of Pharmacoepidemiology, John

Wiley & Sons Ltd., England, pp.18.

United States Department of Health and Human Service, 2014, Guide for

HIV/AIDS Clinical Care, Health Resources and Service

Administration, Rockville, pp. 207, 281, 292, 305, 309, 317, 469, 511.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

65

World Health Organization, 2013, Consolidated Guidelines On The Use of

Antiretroviral Drugs for Treating and Preventing HIV Infection,

World Health Organization, Switzerland, pp. 113, 230-231.

World Health Organization, 2013, Global Situation and Trends,

http://www.who.int/gho/hiv/en/, diakses tanggal 5 Oktober 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

66

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

67

Lampiran 1.

Kasus 1

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 52 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 15/12/2012 – 05/01/2013

Berat badan / Tinggi badan: 45 kg / 160 cm Keluhan utama: Bibir agak kering, sariawan

Riwayat alergi: Neviral® Perjalanan penyakit: Diare dan kelainan pada lidah ± 1 bulan, sudah

berobat ke puskesmas 2 kali tetapi tidak membaik, lidah mati rasa

Diagnosa akhir: AIDS (CD4: 21) dan kandidiasis oral

Riwayat penyakit:HIV, BAB cair ± 1 minggu, nafsu makan berkurang, lemas,

penurunan BB banyak

Komplikasi: psoriasis vulgaris pada kulit

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 15/02/12

Hg: 12,9 (R)

Eusinofil: 6,7 (T)

Basofil: 0,5 (R)

Limfosit: 18,7 (R)

Anti HIV: reactive

Tanggal 17/02/12

CD4 absolute count: 21

(R)

Tanggal 23/02/12

Hg: 12,3 (R)

Leukosit: 3,3 (R)

Hmt: 37,9 (R)

Eusinofil: 13,5 (T)

Basofil: 0,9 (R)

Sgot: 45,3 (T)

Sgpt: 68,8 (T)

Tanggal 26/02/12

Hg: 11,9 (R)

Leukosit: 2,7 (R)

Hmt: 32,5 (R)

Eusinofil: 12,9 (T)

Monosit: 12,9 (T)

Sgot: 48 (T)

Sgpt: 108 (T)

Tanggal 28/02/12

Hg: 11,5 (R)

Leukosit: 2,2 (R)

Hmt: 35,6 (R)

Eusinofil: 15,9 (T)

Basofil: 0,5 (R)

Monosit: 11,4 (T)

Tanggal 30/02/12

Hg: 11,1 (R)

Leukosit: 2,7 (R)

Eritrosit: 4,47 (R)

Hmt: 34,7 (R)

Eusinofil: 16,9 (T)

Basofil: 0,7 (R)

Monosit: 10,1 (T)

Sgot: 41,6 (T)

Sgpt: 90 (T)

Tanggal 03/01/13

Hg: 12,5 (R)

Leukosit: 3 (R)

Eusinofil: 16,7

(T)

Netrofil: 28,1 (R)

Basofil: 0,3 (R)

Monosit: 15,4 (T)

Sgot: 68 (T)

Sgpt: 120 (T)

Tanggal 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 130/80;

120/80

130/80 120/80;

130/70;

130/70

110/80;

100/80;

110/80;

120/80

110/70;

130/90;

130/90;

130/80

120/80;

100/80;

120/80;

120/70

120/80;

110/80;

110/70

100/80;

100/70

100/60;

110/80;

110/80;

110/70;

120/80

120/90;

120/90;

110/80;

120/80

Nadi (x/menit) 86 82 84; 83;

92

64 84; 86 80 88;88 80 80 84 94; 90;

78

Suhu badan

(ºC)

36,5 36,5 36; 36,8;

36

36,4;

36,4

36,4;

36,5;

36,8

36,9 36,5;

36,5

36,5;

36

35,6; 36 36,5;

36

36;

36,1; 37

RR (x/menit) 20;24 20,24 18 - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

68

Keluhan

diare,

nafsu

makan

kurang,

lemas

sariawan sariawan batuk,

perut

agak

sakit,

nyeri

telan

batuk pilek Mual mual mual,

mulut

pahit

mual sulit

tidur,

lemas,

pusing

Tatalaksana

Obat

Azithromycin

500mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Fluconazole

150 mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

v

Domperidone

10 mg, 3x/hari

v v v v v v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg, 2x/hari

v v v v v v v v

Duviral®

2x/hari

v v v v v v v

Nevirapine 200

mg 2x/hari

v v v v v

Efavirenz 600

mg 1x/hari

v v

Ondansetron

4mg 1x/hari

v

Pantoprazole

IV 40 mg/hari

v

Tanggal 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5

Pemeriksaan

Tanda Vital

TD (mmHg) 120/70;

130/90;

140/90;

110/70

- 120/90;

130/90

120/80;

160/90

140/100;

120/80

140/100;

120/80

110/70;

140/90

120/70;

130/80

- 130/80;

120/80

-

Nadi (x/menit) 80; 85; 85 - 36.,6; 36;

36,9

88; 74;

94

95 98 87 82 84; 80 - -

Suhu badan

(ºC)

36,4; 36,8 - 36,6; 36;

36,9

36 37 36,6;

36,6

36,6;

36,4

36,2 36,2 37,2 -

RR (x/menit) - - - - 20 21 - - 20 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

69

Keluhan pilek,

pusing

- sulit tidur - gerah,

panas

- - - - - -

Tatalaksana

Obat

Azithromycin

500 mg

1x/hari

v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg

2x/hari

v v v v v v v v v v

Duviral®

2x/hari

v v v v v v v v v v

Efavirenz

600mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

Tremenza®

1 tab 2x/hari

v v

Cetirizine 10

mg 1x/hari

v v v v v v v

Pehadoxin®

400mg 1x/hari

v v v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

70

Assessment

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Salah satu efek samping zidovudine adalah intoleransi gastrointestinal, flukonazol dan kotrimoksasol memiliki efek samping mual muntah(Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Domperidone merupakan obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian

domperidone untuk mengantisipasi terjadinya efek samping zidovudine, flukonazol dan kotrimoksasol sudah tepat

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih (aktual)

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudine sudah tepat

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, 2011), tetapi pasien memiliki riwayat alergi terhadap nevirapine pemberian nevirapine tidak aman. Efek samping obat (aktual)

- Efavirenz adalah antiretroviral golongan NNRTI yang dapat digunakan sebagai pengganti nevirapine dalam regimen pengobatan infeksi HIV (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian efavirenz sudah tepat

- Ondansetron merupakan antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012). Pasien memperoleh ondansetron pada hari

pertama rawat inap tanpa adanya keluhan mual atau muntah pemberian ondansetron kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Pantoprazole adalah PPI yang digunakan untuk mengatasi tukak lambung dan mengurangi gejala kelebihan asam lambung (Nugroho, 2012). Pasien

mendapatkan pantoprazole pada hari pertama tanpa adanya gejala tukak lambung dan kelebihan asam lambung pemberian pantoprazole kurang

tepat. Obat tidak diperlukan

- Penggunaan bersama flukonazol dengan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine sehingga berpotensi terjadi toksisitas zidovudine (Baxter,

2010)Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas(Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006). Pada kasus ini, pasien telah menunjukkan adanya gejala hepatoksisitas dengan meningkatnya kadar SGOT dan SGPT Efek

samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk tidak memberikan nevirapine pada pasien yang memiliki alergi terhadap nevirapine

- Pertimbangkan untuk mengurangi frekuensi pemberian kotrimoksasol menjadi 1 kali sehari

- Pertimbangkan untuk tidak memberikan ondansetron dan pantoprazole pada pasien yang tidak memiliki indikasi untuk pengobatan tersebut

- Dibutuhkan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Dibutuhkan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan gejala ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

71

Kasus 2

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 28 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 29/07/2012-05/08/2012

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: nyeri ulu hati

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: -

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 14) dan kandidiasis oral

Komplikasi: -

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 29/07/2012

Hg: 8,2 (R)

Eritrosit: 3,2 (R)

Hmt: 25,4 (R)

Monosit: 18,4 (T)

Tanggal 30/07/2012

CD4 absolute count: 14

CD4 percentage of lymps: 5

Gambaran darah tepi:

anemia dengan hemolitik

dan defisiensi besi

Tanggal 01/08/2012

Hg: 9,3 (R)

Eritrosit: 3,53 (R)

Hmt: 29,1 (R)

Tanggal 05/08/2012

Hg: 9,3 (R)

Eritrosit: 3,53 (R)

Hmt: 29,0 (R)

Monosit: 13,3 (T)

Tanggal 29 30 31 1 2 3 4 5

Pemeriksaan tanda

vital

TD (mmHg) 110/70 110/70;

120/70

- - 90/60 - 110/70;

120/80

115/80

Nadi (x/menit) 97 80 - - 70 - 79 80

Suhu badan

(ºC)

36,3 38,2; 38,5 - - 36,8 - 36,3; 37,6 36,6

Napas

(x/menit)

22 - - - - - - -

Keluhan nyeri ulu

hati

nyeri ulu

hati, pilek

batuk batuk nyeri ulu

hati

- nyeri ulu hati -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

72

Tatalaksana

Obat

Stavudine 30

mg 2x/hari

v v v v v v

Lamivudin e

150 mg

2x/hari

v v v v v v

Nevirapine

200 mg

1x/hari

v v v v v v

Plantacid F®

5cc 3x/hari

v

Plantacid®

10cc 3x/hari

v

Fluconazole

IV 200mg/24

jam

v v v v v v

Pantoprazole

Na 40 mg

1amp/24 jam

v v v v v v

Ondansteron

IV 4mg/hari

v v v v v v v

Metamizole

Na 500 mg

3x1amp/hari

v v v v v v v

Paracetamol

500 mg

3x/hari

v v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

73

Assessments

- Stavudine adalah antiretroviral golongan NRTI dimana antiretroviral NRTI merupakan lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian stavudine sudah tepat

- Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi HIV salah satunya adalah lamivudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik

dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine sudah tepat

- Dosis nevirapine yang dianjurkan sebagai obat NNRTI lini pertama adalah nevirapine 200 mg, 2x/hari (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik

dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) dosis pemberian nevirapine kurang tepat. Dosis kurang

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Plantacid F ® diindikasikan untuk mengatasi gejala asamlambung berlebih salah satunya nyeri ulu hati dimana kondisi ini sudah diatasi dengan

pantoprazole pemberian Plantacid F® kurang tepat.Obat tidak diperlukan

- Plantacid® diindikasikan untuk mengatasi gejala asam lambung berlebih salah satunya nyeri ulu hati dimana pasien tidak mengalami mual muntah

pada hari pertama rawat inap pemberian Plantacid® kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Pantoprazole adalah PPI yang digunakan untuk mengatasi tukak lambung dan mengurangi gejala kelebihan asam lambung (Nugroho, 2012)

pemberian pantoprazole sudah tepat

- Salah satu efek samping fluconazole adalah mual muntah (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).

Ondansetronmerupakan antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien mendapatkan

ondansetron sebagai antisipasi efek samping flukonazole pemberian ondansetronesudah tepat

- Metamizole adalah OAINS yang ditujukan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat pemberian metamizole sudah tepat

- Paracetamol digunakan sebagai obat antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012), penggunaan paracetamol kurang tepat karena demam dan nyeri yang

dirasakan pasien sudah diatasi dengan metamizole Obat tidak diperlukan

- Penggunaan bersama OAINS dan paracetamol dapat menyebabkan pendarahan gastrointestinal (Baxter, 2010) Efek samping obat (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan peningkatan frekuensi pemberian nevirapine menjadi 2 kali sehari

- Pertimbangkan untuk tidak memberikan Plantacid F® dan Plantacid ® karena pasien telah mendapatkan pantoprazole

- Pertimbangkan untuk penghentian pemberian paracetamol

- Dibutuhkan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

74

Kasus 3a

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 30 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 18/03/2011-28/03/2011

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: lemas, batuk, diare

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: -

Riwayat penyakit: - Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 16) dan kandidiasis orofaring

Komplikasi: suspek abdominal TB, diare akut, NAFLD

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 03/03/2011

Bahan: sekret tenggorok

Pemeriksaan: cultur and sensitivity

test

Hasil: tumbuh jamur

Tanggal 11/03/2011

Hasil pemeriksaan jamur:

biakan Candida sp.

Hasil sensitivity test:

Ketokonazol, itrakonazol,

flukonazol, terbinafin

Tanggal 18/03/2011

Hg: 10,2 (R)

Eritrosit 3,7 (R)

Hmt: 29,6 (R)

Trombosit: 502 (T)

Limfosit: 7,0 (R)

Tanggal 20/03/2011

Urinalisa

Protein/albumin: +-

Epotel polygonal:

13,0 (T)

Tanggal 23/03/2011

USG abdomen:

pembesaran kelenjar

limfe, TB

Tanggal 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 100/70;

130/80

130/90;

110/70;

100/70

130/80;

150/80;

130/80;

110/70

120/80 120/80;

120/80;

110/70

110/70;

116/70;

100/80

130/90;

120/80;

110/70;

120/80

120/80;

120/80;

120/80;

130/80

120/80;

120/80

110/80 -

Nadi (x/menit) 80; 88;

110

102;

88;

100; 92

104;

102;

102; 92

88; 89;

92; 90;

88

84;

100;

98; 92

88; 80;

80; 76

72; 72 80; 88;

88; 126

108; 88 96; 84;

88

-

Suhu badan

(ºC)

36,7;

38,3;

38,8

38;

36,5;

39; 38

38;

38,3;

36,5;

37,2;

38,5

37;

39,2;

37,4;

38,4;

37,2

37,2;

38,9;

36,9;

37,4

36; 36;

36

36; 36 37,4;

36,7;

37; 38

38,2;

37,8;

37,1; 36

37,1; 36 -

Napas

(x/menit)

- 20 28 - - - - - - 20; 20 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

75

Keluhan batuk,

lemas

lemas,

badan

panas,

diare

batuk,

nyeri

perut

batuk,

mual

batuk batuk,

lemas

lemas badan

sakit

semua,

batuk

tidak

enak

badan

- -

Tatalaksana

Obat

Paracetamol

500 mg 3x/hari

(jika perlu)

v

Cotrimoxazole

960 mg 2x/hari

v v v v v v v v v v

Azithromycin

500mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

Silex® sirup

3x10cc/hari

v v v v v v v v v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

Stavudine 30

mg 2x/hari

v v v v v v v v v v

Lamivudine

150 mg 2x/hari

v v v v v v v v v v

Efavirenz

600mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v v v v v v v v v v

Metamizole

500 mg 3x/hari

v

4FDC

1x4 tab/hari

v

Fosfomycin IV

2x1gram/hari

v v v v

Metronidazole

IV 3x500mg

v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

76

Assessments

- Paracetamol digunakan sebagai obat antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012) pemberian paracetamol sudah tepat

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih

- Fluconazole adalah antijamur yang digunakan untuk mengatasi kandidiasis orofaring (US. Department of Health and Human Service, 2014).

pemberian flukonazole sudah tepat pemberian fluconazole sudah tepat

- Stavudine adalah obat antiretroviral golongan NRTI (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat

Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006). Walaupun stavudine dapat digunakan sebagai pengobatan infeksi HIV, tetapi obat antiretroviral NRTI

yang lebih efektif sebagai lini pertama adalah zidovudine (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian

stavudine kurang tepat. Obat kurang efektif

- Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi HIV salah satunya adalah lamivudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik

dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine sudah tepat

- Lysmin® adalah multivitamin yang dapat digunakan untuk memelihara sistem imun pasien pemberian Lysmin® sudah tepat

- Metamizole adalah OAINS yang ditujukan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat pemberian metamizole sudah tepat.

- Pada tanggal 19-22 suhu badan pasien menunjukkan pasien demam tetapi pasien tidak mendapatkan terapi untuk kondisi tersebut Membutuhkan

obat tambahan - Penggunaan bersama rifampisin dan fluconazole dapat meningkatkan klirens fluconazole (Baxter, 2010) Dosis kurang (potensial)

- Penggunaan bersama efavirens dan rifampicin dapat menurunkan AUC dan level efavirenz (Baxter, 2010) Dosis kurang (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan penurunan frekuensi pemberian kotrimoksasol menjadi 1 kali sehari

- Pertimbangkan penggantian stavudine menjadi obat antiretroviral NRTI yang lebih efektif sebagai regimen terapi infeksi HIV yaitu zidovudine

- Pertimbangkan pemberian paracetamol kepada pasien untuk mengatasi demam pada tanggal 19-22

- Diperlukan monitoring efek dan kadar flukonazole dan efavirenz pada tubuh pasien

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

77

Kasus 3b

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 30 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 09/10/2010-15/10/2010

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: diare dan sesak nafas

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: datang ke UGD dengan kondisi AIDS, diare kronik, dan kandidiasis oral

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 19) dan kandidiasis oral

Komplikasi: -

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 08/10/2010

Hg: 11,9 (R)

Hmt: 34,4 (R)

Limfosit: 10,6 (R)

Sgot: 65,4 (T)

Sgpt: 56,8 (T)

Kretainin: 0,63 (R)

Tanggal 11/10/2010

CD4 absolute count: 19 (R)

CD4 percentage of Lymph: 2% (R)

Tanggal 12/10/2010

USG abdomen: pembesaran

kelenjar limfe pada

pankreas

Tanggal 9 10 11 12 13 14 15

Pemeriksaan tanda

vital

TD (mmHg) 120/70;

120/70;

120/80;

120/80;

110/70

120/70;

120/80

110/70;

110/70

106/70;

100/60;

115/80

100/80;

100/60;

100/60;

110/70

110/80;

110/70;

120/70;

120/80

130/80;

110/70

Nadi (x/menit) 88; 80; 96;

88; 84; 80;

105

88 84; 80; 84;

96; 88

88; 100; 76 60; 100; 92 92; 88; 84 80

Suhu badan (ºC) 36,3; 37,5;

36,4; 38,6;

37,8; 38,4;

38,6

36,6; 38,6 36,4; 37,3;

38,2; 38,7

37; 37; 36,4 36; 36,1; 36 36,5; 36,5;

36,3

36

Napas (x/menit) 21 - - - - - -

Keluhan diare, demam nyeri perut,

feses coklat

kemerahan

diare, badan

hangat

batuk, lemas - mual mual.

muntah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

78

Tatalaksana

Obat

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v v

Metronidazole

500 mg 3x/hari

v v v v v v

Silex® sirup

3x10cc/hari

v v v v v v v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v v v v v v v

Paracetamol 500

mg 3x/hari (jika

perlu)

v v

Levofloxacin IV

1x500 mg /hari

v v v v v

Assessment

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi jamur

sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Lysmin® adalah multivitamin yang dapat digunakan untuk memelihara sistem imun pasien pemberian Lysmin® sudah tepat

- Paracetamol digunakan sebagai obat antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012) pemberian paracetamol sudah tepat

- Pada kasus di atas, pasien HIV tidak memperoleh obat antiretroviral Membutuhkan obat tambahan

Plan/Recommendation

Pertimbangkan untuk memberikan obat antiretroviral kepada pasien yaitu 1 NNRTI dan 2 NRTI (lini pertama yang dianjurkan adalah zidovudine,

lamivudine, dan efavirenz) untuk membatasi infeksi HIV yang dialami oleh pasien (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

79

Kasus 4

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: - / laki-laki Lama rawat inap: 02/12/2013-04/12/2013

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: badan panas dingin, nafsu makan berkurang

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: mulut ada jamur ± 2minggu, nyeri telan skala 7,

badan panas dingin dalam 3 bulan, berat badan turun 10 kg dalam 3

bulan, nafsu makan berkurang

Riwayat penyakit: opname dengan keluhan lambung ± 3 bulan, ketika pulang

kondisi tubuh semakin parah, badan panas dingin

Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 16) dan kandidiasis oral

Komplikasi: -

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 02/12/2013

Hg: 11,7 (R)

Leukosit: 3,0 (R)

Hmt: 35,5 (R)

Trombosit: 79 (R)

Eusinofil: 0,4 (R)

Basofil: 0,4 (R)

Netrofil: 83,3 (T)

Limfosit: 10,2 (R)

Tanggal 03/12/2013

Anti HIV I: reactive

Anti HIV II: reactive

Anti HIV III: reactive

Tanggal 04/12/2013

Foto toraks: suspek bronkitis

Tanggal 2 3

Pemeriksaan tanda vital TD (mmHg) 100/60 120/80; 110/70; 110/70; 110/80

Nadi (x/menit) 88; 84; 105; 92 98; 84; 88; 92; 88

Suhu badan (ºC) 37 35,8; 37

Napas (x/menit) - 20; 18; 18; 18

Keluhan tidak nafsu makan mual, lemas, tidak nafsu makan,

tenggorokan sakit

Tatalaksana Obat Nystatin drop 2x1cc/hari v v

Chlorpomazine 12,5mg 3x/hari v v

Cefixime 200 mg 2x/hari v v

Fluconazole 150mg 1x/hari v v

Metoclopramide 10 mg 3x/hari v v

Metocloprarmide 10 mg 3x1amp/hari v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

80

Assessments

- Suspensi oral nystatin merupakan antijamur yang digunakan untuk mengatasi kandidiasis oral, dosis pemberian yang dianjurkan adalah 3-5 cc, 3 kali

sehari selama 7 hari (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).Pada kasus ini, pasien hanya memperoleh nyistatin

dengan dosis 1 cc, 2 kali sehari pemberian nystatin kurang tepat. Dosis kurang (aktual)

- Chlorpromazine adalah antipsikotik yang diindikasikan untuk mengontrol mual muntah dan mengatasi gejala psikotik. Pada kasus ini, pasien tidak

menunjukkan gejala psikotikdan pasien telah mendapatkan metoklopramide untuk sebagai antimual pemberian chlorpromazine kurang tepat. Obat

tidak diperlukan

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Metoclopramide merupakan obat regulator gastrointestinal, antifaltulen, dan antiinflamasi yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012).

Dosis metoklopramide yang dianjurkan adalah 10 mg, 3 kali sehari. Pada kasus ini, pasien memperoleh metoklopramide dalam bentuk 2 sediaan yang

berbeda pemberian metoklopramide dalam 2 sediaan yang berbeda kurang tepat. Dosis berlebih (aktual)

- Pasien tidak memperoleh analgesik untuk mengatasi nyeri telan (skala 7) yang diderita oleh pasien Membutuhkan obat tambahan

- Pasien tidak memperoleh terapi profilaksis kotrimoksasol Membutuhkan obat tambahan

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian chlorpromazine

- Pertimbangkan untuk memperbaiki dosis nystatin menjadi 3-5 cc, 3 kali sehari

- Pertimbangkan untuk memberikan metoklopramide kepada pasien ketika pasien mengalami mual dalam 1 bentuk sediaan

- Pertimbangkan untuk memberikan analgesik yang dapat mengatasi nyeri sedang sampai berat yaitu metamizole dengan dosis 500 mg, 3 kali sehari

- Pertimbangkan untuk memberikan terapi profilaksis kotrimoksasol 960 mg, 1 kali sehari kepada pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

81

Kasus 5

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 40 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 24/05/2010-26/06/2010

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: demam, muntah

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: rujukan poli dengan kondisi demam dan muntah

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 11) dan kandidiasis oral

Komplikasi: chronic lung disease, NAFLD

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 24/05/2010

Hg: 12,4 (R)

Lekosit: 1,8 (R)

Eritrosit: 4,02 (R)

Hmt: 34,5 (R)

Monosit: 13,7 (T)

Sgot: 292,3 (T)

Sgpt: 188,7 (T)

Tanggal 24 25 26

Pemeriksaan tanda vital TD (mmHg) 110/70; 110/70 110/80 -

Nadi (x/menit) 88 92; 88; 84 -

Suhu badan (ºC) 37,6 37,5; 36; 36 -

Napas (x/menit) - - -

Keluhan mual, demam, tidak dapat

tidur

- -

Tatalaksana Obat Domperidone 10 mg 3x/hari v v

OndansetronIV 4 mg/hari

(jika perlu)

v v

Levofloxacin IV 750 mg/hari v v

Cotrimoxazole 960 mg

2x/hari

v v

Duviral® 2x/hari v v

Nevirapine 200 mg 2x/hari v v

Efavirenz 600mg 1x/hari v v

4FDC 1 tab 4x/hari v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

82

Assessments

- Domperidone diberikan sebagai obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian domperidone sudah tepat

- Ondansetron merupakan antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien telah mendapatkan

obat antinuntah yaitu domperidone pemberian ondansetron kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih (aktual)

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudne sudah tepat

- Pada kasus ini, pasien memperoleh nevirapine sebagai obat antiretroviral NNRTI dalam regimen obat untuk mengatasi infeksi HIV. Nevrapine

memiliki efek samping hepatotoksik (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006), sehingga pemberian nevirapine pada pasien yang memiliki kadar sgot dan sgpt yang tinggi tidak aman pemberian nevirapine

kurang tepat. Efek samping obat (aktual)

- Efavirenz adalah obat antiretroviral NNRTI yang dapat diberikan jika pasien tidak dapat memperoleh nevirapine (Direktur Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian efavirenz sudah tepat

- Pasien tidak memperoleh obat antijamur untuk mengatasi kandidiasis oral Membutuhkan obat tambahan

- Penggunaan bersama efavirens dan rifampicin dapat menurunkan AUC dan level efavirenz (Baxter, 2010)Dosis kurang (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian ondansetron dan nevirapie

- Pertimbangkan untuk menurunkan dosis kotrimoksasol menjadi 960 mg, 1 kali sehari

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, jika pemberian efavirenz tetap menimbulkan hepatotoksik pertimbangkan untuk diganti dengan obat

antiretroviral golongan PI

- Pertimbangan untuk memberikan terapi antijamur yaitu fluconazole

- Dibutuhkan monitoring kadar efavirenz dalam t ubuh pasien, fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

83

Kasus 5b

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 40 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 06/05/2010-19/05/2010

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: demam

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: rujukan poli dengan kondisi demam

Riwayat penyakit: batuk selama 1 minggu, HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 11) dan kandidiasis oral

Komplikasi: chronic lung disease, NAFLD

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 18/05/2010

Hg: 11,7 (R)

Lekosit: 2,8 (R)

Eritrosit: 4,0 (R)

Hmt: 33,5 (R)

Monosit: 13,7 (T)

Sgot: 42,4 (T)

Sgpt: 51,0 (T)

Tanggal 07/05/2010

CD4 absolute count: 11

(R)

CD4 percentage of

Lymph: 11% (R)

Tanggal 11/05/2010

Foto toraks: gambaran bronchitis dengan

infiltrate peribronkial

Tanggal 06/05/2010

Hg: 12,8 (R)

Lekosit: 5,1 (R)

Eritrosit: 4,47 (R)

Hmt: 37,8 (R)

Sgot: 116,2 (T)

Sgpt: 86,5 (T)

Kreatinin: 0,68 (R)

Tanggal 6 7 8 9 10 11 12 13

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 120/80 110/80;

110/80

120/90;

110/70;

110/70

110/80;

110/80

110/70;

110/80;

110/80;

110/70;

110/70

110/80;

110/70;

110/80

110/70;

110/70

110/80;

110/90;

110/70

Nadi (x/menit) 84 100; 80 80; 88; 88 62; 100 72; 76; 84;

84; 84

110; 80 78; 80 82; 86;

137; 122

Suhu badan

(ºC)

37 36; 36 36,9; 37,1;

37,3

36; 37,6;

37,8

36,2; 36,3;

36; 37,2

36; 36 37; 36,5 39

Napas

(x/menit)

- - - - - 24 20 -

Keluhan batuk - - meriang,

tidak dapat

tidur

- - terkadang

batuk, perut

tidak

nyaman

batuk

setelah

minum

ARV,

batuk sesak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

84

Tatalaksana Obat Duviral®

2x/hari

v v

Nevirapine

200 mg

2x/hari

v v

Cotrimoxazole

960 mg

2x/hari

v v v v v v v v

Diazepam 5

mg 1x/hari

v v v v v v v v

Fluconazole

150 mg

1x/hari

v v v v v v v v

Silex® sirup

3x10cc/hari

v v v v v v v v

Ambroxol

3x10cc/ hari

v

Sistenol® 1

tab 3x/hari

v

Alprazolam

0,25mg

3x/hari

v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v v v v v

Tanggal 14 15 16 17 18 19

Pemeriksaan tanda

vital

TD (mmHg) 110/80; 110/60 100/70; 110/80;

110/70

110/70; 110/70 110/80; 120/80 110/80; 120/80 -

Nadi (x/menit) 116; 94 116; 80; 96; 100 80; 98; 100 104; 108 84 -

Suhu badan (ºC) 36; 36 36; 36,8; 36 36,3; 36,9; 36,5 36,3; 36,6 - -

Napas (x/menit) 20; 20; 20 - - 20 - -

Keluhan mual muntah mual, batuk mual muntah - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

85

Tatalaksana Obat Duviral® 2x/hari v v v v v v

Nevirapine 200

mg 2x/hari

v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg 2x/hari

v v v v v v

Diazepam 5mg

1x/hari

v v v v v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v

Isoniazid 300 mg

1x/hari

v v

Rifampisin

450 mg 1x/hari

v v

Silex® sirup

3x10cc/hari

v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

86

Assessments

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudne sudah tepat

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan) pemberian nevirapine sudah tepat

- Salah satu efek samping zidovudine adalah sukar tidur (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Diazepam

merupakan benzodiazepine yang digunakan untuk mengatasi kecemasan atau sebagai antikonvulsan dimana salah satugejala kecemasan adalah sukar

tidur (Nugroho, 2012) pemberian diazepam untuk mengantisipasi efek samping zidovudine sudah tepat.

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Sistenol® mengandung paracetamol yang memiliki efek analgesik dan antipiretik (Nugroho, 2012) pemberian Sistenol® sudah tepat

- Alprazolam merupakan benzodiazepine yang digunakan untuk mengatasi kecemasan (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien memperoleh 2

benzodiazepine yang berbeda pada tanggal 9 pasien rawat inap pemberian alprazolam kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Salah satu efek samping zidovudine adalah intoleransi gastrointestinal, dan flukonazol memiliki efek samping mual muntah (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Domperidone merupakan obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian domperidone

untuk mengantisipasi terjadinya efek samping zidovudine dan flukonazol, serta m,engatasi keluhan mual muntah pasien sudah tepat

- Penggunaan bersama rifampisin dan fluconazole dapat meningkatkan klirens fluconazole (Baxter, 2010) Dosis kurang (potensial)

- Penggunaan bersama flukonazol dan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010)Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menurunkan frekuensi pemberian kotrimoksasol menjadi 1 kali sehari

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian alprazolam

- Diperlukan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Pertimbangkan untuk memberikan antibiotika cefixime kepada pasien dengan dosis 200 mg, 2 kali sehari untuk mengatasi bronkitis

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

87

Kasus 6

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 30 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 27/01/2010-16/02/2010

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: pusing

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: datang dari IGD dengan kondisi pusing, muntah,

keringat dingin dan tangan kanan lemas

Riwayat penyakit: sering pusing ± 2 tahun, HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 16) dan kandidiasis orofaring

Komplikasi: active toxoplasmoisis cerebri, cerebral TB

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 01/02/2010

CD4 absolute count: 16 (R)

CD4 percentage of Lymph: 3% (R)

Tanggal 10/02/2010

Lekosit: 3,1 (R)

Monosit: 13,9 (T)

Tanggal 13/02/2010

Lekosit: 2,2 (R)

Eritrosit: 4,48 (R)

Hmt: 38,2 (R)

Monosit: 12,7 (T)

Tanggal 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 110/70;

120/90;

110/70;

110/70

120/75;

130/70;

110/75;

120/80;

120/80

140/90;

110/80;

120/80

140/90;

110/70;

120/90

135/80;

110/80

120/80;

120/70;

110/80;

110/70

130/80;

110/70

110/70;

120/80;

110/70;

120/80

120/70;

120/80

130/70;

120/80

130/90;

130/80;

130/80

Nadi (x/menit) 61; 118 90; 64;

68; 60

80; 92 80; 84;

76

- 80; 80;

84

88; 90;

72

88; 84;

80

84 70; 88;

80

84

Suhu badan (ºC) 36,5 37; 36;

36,3

37; 36 36,9;

36,5;

36,6

- 36,5;

37; 36,3

37; 37 36,8;

35,6;

36,3

36,5 36,5;

37,3;

36,5

36,7

Napas (x/menit) 20 22; 22 22 - - - - 21 20 - -

Keluhan sakit

kepala

sakit

kepala

berkura

ng

sakit

kepala

jika

duduk

mata

tidak

fokus,

sakit

kepala

jika

duduk

sakit

kepala

jika

duduk

sakit

kepala,

mulas

dan

muntah

hebat

pusing

dan

mual

berkura

ng

sedikit

pusing

sakit

kepala

jika

duduk

- lemas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

88

Tatalaksana

Obat

Paracetamol IV

3x100 cc/hari

(habis dalam 1,5

jam)

v v v

Pyrimethamine

25mg 3x/hari

v v v v v v v v

Ondansetron IV

4mg/hari (jika

perlu)

v

Metoclopramide IV

3x10 mg/hari

v

Metamizole Na IV

3x500 mg/hari

v

Sulfadiazin 500mg

3x/hari

v v v v v v v v

4FDC 1 tab 4x/hari v v v v v v v v

Metoclopramide

10 mg 3x/hari

v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v v v v

Duviral®1 tab

2x/hari

v

Nevirapine 200 mg

2x/hari

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

89

Tanggal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 110/70;

120/80

110/70;

110/70;

120/70

- 120/70;

120/80

110/80 130/80;

110/70

- 130/80;

110/80;

120/80

- 125/85

Nadi (x/menit) 82; 76 82; 84;

80

80 80; 82;

80

80 80 - 80; 80 84 75

Suhu badan (ºC) 36,7;

36,2

36,6; 37;

36

- 36,8;

36,5;

36,8

37 36,5 - 36,5;

36,5

37,2 36,2

Napas (x/menit) - - - - - - - - - -

Keluhan - - sedikit

pusing,

sariawan

lemas,

sariawan

terkadang

mual

mual

berkurang

lemas mual mual,

nyeri

perut

-

Tatalaksana Obat Pyrimethamine

25mg 4x/hari

v v v v v v v v v v

Sulfadiazin

500mg 3x/hari

v v v v v v v v v v

4FDC 1 tab

4x/hari

v v v v v v v v v v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v

Duviral® 1tab

2X/hari

v v v v v v v v v v

Nevirapine 200

mg 2x/hari

v v v v v v v v v

Fluconazole

150 mg 1x/hari

v v v v v v v v

Omeprazole IV

2x20mg/hari

v v v v v

Plantacid®

3x10cc/hari

v v v v v

Metoclopramide

10 mg 3x1/hari

v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

90

Assessments

- Paracetamol memiliki efek sebagai antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien mendapatkan paracetamol pada 3 hari pertama

rawat inap untuk mengatasi sakit kepala yang diderita pasien. Sakit kepala masih dikeluhkan oleh pasien sampai pada tanggal 4 pasien rawat inap

tetapi pasien tidak mendapatkan analgesik Membutuhkan obat tambahan

- Ondansetron merupakan antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien mendapatkan

ondansetron untuk mengatasi muntah hebat yang diderita pemberian ondansetron sudah tepat

- Metoclopramide merupakan obat regulator gastrointestinal, antifaltulen, dan antiinflamasi yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012).

Pada kasus ini pasien memperoleh metoklopramide tanpa ada keluhan mual pada hari pertama, pada hari dimana pasien telah mendapatkan

ondansetron untuk mengatasi muntah hebat dan pada hari dimana pasien mendapatkan omeprazole untuk mengatasi asam lambung berlebih

pemberian metoklopramide kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Metamizole adalah OAINS yang ditujukan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat. Pada kasus ini, pasien telah memperoleh analgesik pada hari

pertama untuk mengatasi sakit kepala pemberian metamizole kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Lysmin® adalah multivitamin yang dapat digunakan untuk memelihara sistem imun pasien pemberian Lysmin® sudah tepat

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudine sudah tepat

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan) pemberian nevirapine sudah tepat

- Fluconazole adalah antijamur yang digunakan untuk mengatasi kandidiasis orofaring (US. Department of Health and Human Service, 2014).

pemberian flukonazole sudah tepat

- Omeprazol edalah proton pump imhibitor (PPI) yang digunakan untuk menghambat produksi asam dalam lambung (Chubineh dan Birk, 2012)

pemberian omeprazole sudah tepat

- Plantacid® diindikasikan untuk mengurangi asam lambung berlebih. Pada kasus ini, pasien telah memperole omeprazole untuk mengatasi asam

lambung berlebih pemberian Plantacid® kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Penggunaan bersama rifampisin dan fluconazole dapat meningkatkan klirens fluconazole (Baxter, 2010) Dosis kurang (potensial)

- Penggunaan bersama flukonazol dengan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010)Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk memberikan analgesik kepada pasien sampai pada tanggal 4 pasien rawat inap untuk mengatasi nyeri kepala pasien

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian metoklopramide, metamizole, dan Plantacid®

- Diperlukan monitoring kadar flukonazole dalam tubuh pasien

- Diperlukanmonitoring efek toksisitas zidovudine

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

91

Kasus 7

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 41 tahun / perempuan Lama rawat inap: 25/10/2013-11/11/2013

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: lemas

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: selama ± 2 bulan mudah lelah, sering demam,

sariawan, kulit berbintik-bintik hitam

Riwayat penyakit: - Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 23) dan kandidiasis oral

Komplikasi: vertigo, anorexis

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 28/10/2013

Urinalisa

Lekosit esterase: 25 (T)

Sedimen urine

Eritrosit: 4,1

Lekosit: 11,9

Sel epitel: 9,6

Silinder hyaline: 0,7

Bakteri: 26,7

Epitel polygonal: 3,6

Tanggal 11/11/2013

Hg: 9,6 (R)

Eritrosit: 3,26 (R)

Hmt: 273 (R)

Eusinofil: 8,3 (T)

Basofil: 0,6 (R)

Monosit: 11,4 (T)

Sgpt: 350 (T)

Tanggal 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 110/80 110/70 110/70 110/80 - 110/70;

100/70;

120/80;

110/80

- 110/70 110/70;

120/70;

100/60;

120/70

- -

Nadi (x/menit) - - 80 - - 80 - - 76; 88;

80; 80

- -

Suhu badan (ºC) - - 37 36,4 - 36,5;

36,6;

35,6

- - 36,2;

36;

35,9;

36;

36,9

- -

Napas (x/menit) - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

92

Keluhan sariawan

perih

pinggang

pegal

tengkuk

kaku,

sakit

kepala

mual - mengant

uk terus

- - - - -

Tatalaksana

Obat

Vitamin B

kompleks 1 tab

1x/hari

v v v v v v v v v v v

Levofloxacin

500mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Alprazolam

0,5mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Duviral® 1 tab

2x/hari

v v v v v v v v v v v

Nevirapine 200

mg 2x/hari

v v v v v v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Isoniazid

300 mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Cefixime

200 mg 2x/hari

v v v v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v v v v v v v v v v v

Ondansetron IV

4mg/hari (bila

perlu)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

93

Tanggal 5 6 7 8 9 10 11

Pemeriksaan tanda

vital

TD (mmHg) 110/80;

110/65;

100/70;

110/70

110/70;

100/70;

110/60;

110/80

- 110/70;

110/80;

120/80

110/70;

100/70

110/70;

100/70

110/70;

110/75;

100/80;

100/60

Nadi (x/menit) 72; 74; 83;

77; 84

69; 85; 82;

84

- 90; 72; 88;

76; 96; 80; 78

88; 96 96; 88 93; 88

Suhu badan (ºC) 36,5; 36,3 37,2; 37; 36 - 36,5; 36,9; 36 36,7; 37; 36,3 37; 36,3 36

Napas (x/menit) - - - - - -

Keluhan - - - - - -

Tatalaksana Obat Alprazolam

0,5mg 1x/hari

v v v v v v v

Duviral® 2x/hari v v v v v v v

Nevirapine

200 mg 2x/hari

v v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg 1x/hari

v v v v v v v

Isoniazid 300

mg 1x/hari

v v v v v v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v v

Cefixime

200mg 2x/hari

v v v v v v v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v v v v v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

94

Assessments

- Salah satu efek samping zidovudine adalah sukar tidur (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Alprazolam

merupakan benzodiazepine yang digunakan untuk mengatasi kecemasan, dimana salah satugejala kecemasan adalah sukar tidur (Nugroho, 2012)

pemberian alprazolam untuk mengantisipasi efek samping zidovudine sudah tepat

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudne sudah tepat

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan) pemberian nevirapine sudah tepat

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian kotrimoksasol sudah tepat

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Domperidone diberikan sebagai obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian domperidone sudah tepat

- Lysmin® adalah multivitamin yang dapat digunakan untuk memelihara sistem imun pasien pemberian Lysmin® sudah tepat

- Ondansetron merupakan antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien telah mendapatkan

obat antinuntah yaitu domperidone pemberian ondansetron kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Penggunaan bersama flukonazol dengan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010)Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian ondansetron

- Diperlukan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

95

Kasus 8

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 59 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 24/12/2013-28/12-2013

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: kaki mati rasa, nyeri

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: sudah lebih dari 5 bulan kaki terasa nyeri

Riwayat penyakit: Positif HIV pada tanggal 16/12/2013 Diagnosa akhir: AIDS dan kandidiasis oral

Komplikasi: klamidiasis

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

labroratorium

Tanggal 24/12/2013

Hg: 12,00 (R)

Eritrosit: 4,27 (R)

Hmt: 32,7 (R)

Eusinofil: 0,8 (R)

Basofil: 0,3 (R)

Sgot: 82,3 (T)

Foto thorax: broncopneumonia duplex

Tanggal 26/12/2013

Sedimen urine

Eritrosit: 27,5 (T)

Bakteri: 171,6 (T)

Kmia gas darah

Ph: 7,53 (T)

PCO2: 23,8 (R)

PO2: 57,1 (R)

HCO3: 20,2 (R)

O2 sat: 71,6 (R)

TCO2: 20,9 (R)

Tanggal 28/12/2013

Kimia gas darah

Ph: 7,53 (T)

PCO2: 19,7 (R)

PO2: 36,2 (R)

HCO3: 17,4 (R)

O2 sat: 59,8 (R)

TCO2: 17,9 (R)

Tanggal 24 25 26 27 28

Pemeriksaan tanda

vital

TD (mmHg) - 120/80; 130/80;

120/90

140/100 - 160/100; 130/90;

160/95; 150/90

Nadi (x/menit) - 96; 100; 120; 85;

110; 76

134; 112 110; 116; 120; 120 120; 120; 115; 106

Suhu badan (ºC) - 36,7; 36,5; 38,9;

37,9; 37,4; 38,5

39; 39,5; 36,9 37,6; 38; 39,6;

37,2; 37,4; 38,8

38,4; 37,8; 37,6;

36,4

Napas (x/menit) - - - - -

Keluhan nyeri kedua kaki sesak, kedua kaki

terasa panas dan

nyeri

sesak, kaki terasa

sakit dan panas

badan nyeri,

panas, dan lemas

sesak berkurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

96

Tatalaksana Obat Cotrimoxazole 960

mg 2x/hari

v v v v v

Silex® sirup

3x10cc/hari

v v v v v

Fluconazole 150 mg

1x/hari

v v v

Fluconazole 150 mg

2x/hari

v v v

Levofloxacin IV

1x500 mg/hari

v v v

Paracetamol IV

500 mg 3x/hari

v v

Paracetamol 500 mg

3x/hari (jika perlu)

v

Plantacid®

3x10cc/hari

v

Metamizole 500 mg

3x1amp/hari

v

Assessments

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Paracetamol digunakan sebagai obat antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012) pemberian paracetamol sudah tepat

- Plantacid® diindikasikan untuk mengatasi gejala asam lambung berlebih. Pada kasus ini, pasien tidak menunjukkan adanya gejala asam lambung

berlebih pemberian Plantacid® kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Metamizole adalah OAINS yang ditujukan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat pemberian metamizole sudah tepat

- Pasien tidak mendapatkan obat analgesik untuk mengatasi nyeri yang diderita pada hari pertama dan kedua rawat inap Membutuhkan obat

tambahan

Plan/Recommendation

- Pertimbangan untuk menurunkan dosis kotrimoksasol menjadi 960 mg, 1 kali sehari

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian Silex®

- Pertimbangkan untuk mengehentikan pemberian Plantacid®

- Pertimbangkan untuk memberikan obat analgesik pada hari pertama dan ke-2 pasien rawat inap untuk mengatasi nyeri yang diderita oleh pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

97

Kasus 9

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 46 tahun / perempuan Lama rawat inap: 11/07/2011-28/07/2011

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: sakit kepala, gemetar

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: -

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 166) dan kandidiasis orofaring

Komplikasi: chronic toxoplamoisis, suspek cerebral TB, depressive anxiety

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

laboratorium

Tanggal 11/07/2011

Hg: 10,7 (R)

Hmt: 32,2 (R)

Trombosit: 122 (R)

Tanggal

12/07/2011

Hmt: 29,2 (R)

Trombosit: 95 (R)

Tanggal

14/07/2011

Hg: 9,5 (R)

Eritrosit: 3,70 (R)

Hmt: 28,9 (R)

Trombosit: 96 (R)

Tanggal

19/07/2011

Hg: 10,4 (R)

Lekosit: 3,6 (R)

Hmt: 30,8 (R)

Tanggal 21/07/2011

Hg: 9,6 (R)

Lekosit: 3,5 (R)

Hmt: 28,5 (R)

Limfosit: 49,2 (T)

Tanggal

26/07/2011

Hg: 9,9 (R)

Lekosit: 3,5 (R)

Eritrosit: 3,09 (R)

Tanggal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 120/80;

110/70

120/70;

120/80;

118/60;

120/80;

110/70

140/85;

110/70

140/90;

120/90;

120/80;

130/90

130/90;

110/70;

120/80;

140/80

125/80;

120/80;

130/80

130/80;

135/80;

140/90;

150/90

130/100;

110/80;

120/80;

140/100

150/100

;

140/90;

130/80;

120/80

130/90;

120/70

150/90;

130/80;

160/100

Nadi (x/menit) 80; 86 86; 88;

90; 79

76; 80;

84

80; 72;

100; 76

70; 80;

80; 80

88; 88;

80; 80;

80; 86

86; 80;

84; 84

88; 96;

84; 80;

88

80; 84;

80

58; 62;

76

80; 78;

92; 88;

80

Suhu badan

(ºC)

37 36,3;

36;

36,8;

37,3

36,7;

37;

37,2; 37

37;

36,9;

37; 36,6

37 37,3;

37;

37,4;

37,5;

37,2

37;

36,9;

36,8;

37,4

36,5;

37,2

37;

36,3; 37

37;

36,7;

37

36,6;

36,4;

36,3;

36,8;

36,8

Napas

(x/menit)

- 22; 20 - - - 20; 20 20 20; 20 24 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

98

Keluhan sakit

kepala,

tangan

gemetar

pusing,

gemetar,

leher

sakit,

tangan

kaku

dan

kesemut

an, tidak

kuat

mengge

nggam

mual,

pusing

agak

pusing

mual,

pusing,

tangan

kanan

kaku

pusing pusing,

mual,

tangan

kanan

lemas

mual,

perut

kembung

pusing,

mual

nyeri

ulu

hati,

muntah

mual,

pusing

Tatalaksana

Obat

Pyrimethamine

25 mg 3x/hari

v v v v v v v v v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v v v v v v v v

Alprazolam

0,25mg 1x/hari

v

Sertraline HCl

50mg 1x/hari

v v v v v v v v v v

Alprazolam

0,5mg 1x/hari

v v v v v v v v v

Betahistine

mestylate 6 mg

3x/hari

v v v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v v v v

Duviral® 1 tab

2x/hari

v v v v

Neverapine

200 mg 2x/hari

v v v v v v

Stavudine 30

mg 2x/hari

v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

99

Lamivudine

150 2x/hari

v

Lansoprazole

30 mg 1x/hari

v

Ondansetron

IV 4 mg/hari

v v v

4FDC 1 tab

4x/hari

v v

Tanggal 22 23 24 25 26 27 28

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 120/80 120/80;

130/85;

140/80;

140/90

130/80;

130/90;

130/80;

130/90

130/90;

140/80;

140/80;

145/95

155/100;

130;/80;

130/80;

130/80

130/80;

120/80;

130/90;

130/80

130/80;

125/80

Nadi (x/menit) 88; 80; 88;

80

84; 84; 88;

84

88; 88; 80; 80 78; 80; 96; 80 84; 100 80; 80; 90; 80;

84

88; 80; 84

Suhu badan

(ºC)

36,7; 36,9;

37; 37

36,8; 37; 37 36,2; 36,8; 37;

36,4

36,9; 36,5; 37 36; 36,6 37; 36,8; 36,8;

37

37; 36,8;

36,8

Napas

(x/menit)

- - - - - - -

Keluhan mual mual

berkurang

pusing

berkurang,

mual

pusing, mual gusi bengkak

dan nyeri

gusi nyeri,

gigi berlubang

-

Tatalaksana Obat Alprazolam

0,5mg 2x/hari

v v v v v v v

Betahistine

Mestylate 6

mg 3x/hari

v v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v

Nevirapine

200 mg 2x/hari

v v v v v v v

Stavudine

30 mg 2x/hari

v v v v v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

100

Lamivudine

150 mg 2x/hari

v v v v v v v

Lanzoprazole

30 mg 1x/hari

v v v v

Fluconazole

150mg 1x/hari

v v v v

Sertraline HCl

50mg 1 x/hari

v v v v v v

Pyrimethamine

25 mg 1x/hari

v v v v v v v

Cefixime

200mg 2x/hari

v v

Lysmin® sirup

2x10cc/hari

v v

Assessments

- Fluconazole adalah antijamur yang digunakan untuk mengatasi kandidiasis orofaring (US. Department of Health and Human Service, 2014).

pemberian flukonazole sudah tepat

- Domperidone diberikan sebagai obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian domperidone sudah tepat

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung zidovudine dan lamivudine. Pada kasus ini, pasien telah mengalami mual sejak hari kertiga

pasien menjalani rawat inap. Zidovudine memiliki efek samping salah satunya berupa intoleransi gastrointestinal sehingga memberikan zidovudine

pada pasien yang mengalami mual menjadi tidak aman pemberian zidovudine kurang tepat. Efek samping obat (aktual)

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan) pemberian nevirapine sudah tepat

- Stavudine adalah antiretroviral golongan NRTI dimana antiretroviral NRTI merupakan lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian stavudine sudah tepat

- Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi HIV salah satunya adalah lamivudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik

dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine sudah tepat

- Lansoprazole adalah proton pump imhibitor (PPI) yang digunakan untuk menghambat produksi asam dalam lambung (Chubineh dan Birk, 2012)

pemberian lansoprazole sudah tepat

- Ondansetron merupakan antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien telah mendapatkan

obat antinuntah yaitu domperidone pemberian ondansetron kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Lysmin® adalah multivitamin yang dapat digunakan untuk memelihara sistem imun pasien pemberian Lysmin® sudah tepat

- Penggunaan bersama rifampicin dan nevirapine dapat menurunkan AUC nevirapine (Baxter, 2010)Dosis kurang (potensial)

- Penggunaan fluconazole bersama dengan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010)Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

101

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian alprazolam, ondansetron, cefixime, dan Duviral®

- Pertimbangkan untuk memberikan obat antituberkulosis sejak hari pertama pasien menjalani rawat inap

- Diperlukan monitoring kadar nevirapine dalam tubuh pasien pasien

- Diperlukan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Pertimbangkan untuk memberikan antibiotika sulfadiazine kepada pasien dengan dosis 500 mg, 3 kali sehari dan asam folinat 10-25 mg, 2-4 kali

sehari

- Pertimbangkan untuk monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

102

Kasus 10

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 41 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 06/05/2014-22/05/2014

Berat badan / Tinggi badan: 35 kg / - Keluhan utama: diare ± 1 minggu, sariawan, sulit makan, lemas, BB turun

dari 77 kg menjadi 35 kg dalam 1 bulan

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: datang ke IGD dengan keluhan selama 1 minggu

diare, sulit makan, dan badan tidak enak

Riwayat penyakit: HIV, pernah opname dengan keluhan diare, BB turun, lemas,

dan susah tidur

Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 85) dan kandidiasis oral

Komplikasi: hepatopathy karena nevirapine

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 06/05/2014

Lekosit: 23,6 (T)

Eusinofil: 0,1 (R)

Basofil: 0k,1 (R)

Neutrofil: 83,3 (T)

Limfosit: 9,0 (R)

Sgot: 109,2 (T)

Sgpt: 138,6 (T)

Tanggal 09/05/2014

Hg: 10,3 (R)

Lekosit: 11,9 (R)

Eritrosit: 3,7 (R)

Hmt: 31,6 (R)

Eusinofil: 0,2 (T)

Basofil: 0,1 (R)

Limfosit: 16,7 (R)

Monosit: 12,0 (T

Sgot: 77,1 (T)

Sgpt: 88,9 (T)

Tanggal

14/05/2014

Hg: 2,76 (R)

Eritrosit: 2,76 (R)

Hmt: 20,1 (R)

Basofil: 0,3 (R)

Limfosit: 18,2 (R)

Monosit: 11,5 (T)

Sgot: 100,1 (T)

Sgpt: 95,7 (T)

Tanggal

16/05/2014

Sgot: 101,2 (T)

Sgpt: 109,3 (T)

Hg: 7,4 (R)

Eritrosit: 2,6 (R)

Hmt: 19,8 (R)

Basofil: 0,1 (R)

Tanggal

19/05/2014

Hg: 11 (R)

Eritorsit: 3,81 (R)

Hmt: 32 (R)

Eusinofil: 0,8 (R)

Basofil: 0,1 (R)

Neutrofil: 80,6 (T)

Limfosit: 12,2 (R)

Tanggal 20/05/2014

Sgot: 188 (T)

Sgpt: 141 (T)

Tanggal 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 100/70 120/70;

110/80;

90/70;

110/80;

100/70;

120/70;

110/70;

110/70

120/80;

120/80;

110/70;

110/70;

100/90

100/60;

120/80;

110/80

110/70;

130/80;

180/70

110/70;

130/80;

180/70

120/70;

130/80;

110/80

110/80;

120/80;

100/80

Nadi (x/menit) 70 64; 81;

81; 82

84; 80;

72; 72

80; 78;

80; 80;

72

70; 64,

84; 80;

84

80; 90;

82

82; 90;

88; 90

80; 82;

98;

120;

104

80; 82;

98; 120;

104

96; 94;

90; 89;

116

92; 114;

80; 92

Suhu badan (ºC) 36 36; 35,8;

36,8; 36,3

36 36,6;

36;

36,7;

36,7

36,7;

36;

36,3;

37

36,8;

36,9;

36,8

36,7;

36,3;

37;

37,6; 37

36,9;

36,7;

37; 36;

37,1

36,9;

36,7;

37; 36;

37,1

36,6;

37,3;

36,5;

37,2

36; 37;

36,4; 37,4

Napas (x/menit) - - - - - - 20; 18 - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

103

Keluhan - mual,

lemas

lemas,

badan

kaku

badan

kaku,

batuk

badan

lemas,

batuk

mual lemas,

mual

lemas,

mual

lemas,

BB naik

menjadi

9 kg

(BB: 44

kg)

susah

tidur

susah

tidur

Tatalaksana

Obat

Fluconazole

150 mg 2x/hari

v v v v v v v v v

Cefixime

200 mg 2x/hari

v

Cotrimoxazole

960 mg 2x/hari

v v v v v v v v v

Pehadoxin®

1tab 1x/hari

v v v v v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v v v v v v

Alprazolam

0,5mg 1x/hari

v v v v v v v v v

Duviral® 1 tab

2x/hari

v v v v v v

Efavirenz

600mg 1x/hari

(malam)

v v v v v v v

Lamivudine 150

mg 2x/hari

v

Stavudine 30

mg 2x/hari

v

Cefotaxime IV

2x1 gram/hari

v v v v v v

Pantoprazole IV

40 mg/hari

v

Metoclopramide

IV 3x10

mg/hari

v

Transfusi darah v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

104

Tanggal 17 18 19 20 21 22

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 110/70;

110/70;

110/80;

110/80; 110/80;

120/80; 110/80;

130/90

130/80; 130/90; 130/70; 130/90;

130/80

120/70; 120/80;

130/90

-

Nadi (x/menit) 92; 84; 96; 100 100; 92; 114;

78; 80

104; 114; 110 80; 108; 108;

112

82; 80; 88; 92 -

Suhu badan (ºC) 36,3; 36,7;

37,1; 36,5

36,2; 36,4; 36,6;

37

36,3; 36,4 36,7; 37,4; 37,4;

37,3

37,1; 37,1; 36,7;

37,2

-

Napas (x/menit) - - - 18 - -

Keluhan pegal, lemas tangan kaku,

perut kembung

susah tidur,

pinggang panas,

lemas

- - -

Tatalaksana Obat Fluconazole 150

mg 2x/hari

v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg 2x/hari

v v v v v

Pehadoxin® 1tab

1x/hari

v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v v

Alprazolam

0,5mg 1x/hari

v v v v v

Efavirenz 600mg

1x/hari (malam)

v v v v v

Lamivudine 150

mg 2x/hari

v v v v v

Stavudine 30 mg

2x/hari

v v v v v

Sistenol® 1 tab

3x/hari

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

105

Assessments

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih (aktual)

- Salah satu efek samping zidovudine adalah intoleransi gastrointestinal, flukonazol dan kotrimoksasol memiliki efek samping mual muntah (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Domperidone merupakan obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian

domperidone untuk mengantisipasi terjadinya efek samping zidovudine, flukonazol dan kotrimoksasol sudah tepat

- Salah satu efek samping zidovudine adalah sukar tidur, dan efavirens memiliki efek samping berupa gejala sistem saraf pusat (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011).Alprazolam merupakan benzodiazepine yang digunakan untuk mengatasi kecemasan

(Nugroho, 2012) pemberian alprazolam untuk mengantisipasi efek samping zidovudine dan efavirens, serta untuk mengatasi gejala kecemasan

yang dirasakan pasien sudah tepat

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung zidovudine dan lamivudine. Pada kasus ini, pasien telah mengalami mual sejak hari kedua

pasien menjalani rawat inap. Zidovudine memiliki efek samping salah satunya berupa intoleransi gastrointestinal sehingga memberikan zidovudine

pada pasien yang mengalami mual menjadi tidak aman pemberian zidovudine kurang tepat. Efek samping obat (aktual)

- Efavirenz adalah antiretroviral golongan NNRTI yang dapat digunakan sebagai pengganti nevirapine dalam regimen pengobatan infeksi HIV (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian efavirenz sudah tepat

- Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi HIV salah satunya adalah lamivudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik

dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine sudah tepat

- Stavudine adalah antiretroviral golongan NRTI dimana antiretroviral NRTI merupakan lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian stavudine sudah tepat

- Pantoprazole adalah proton pump imhibitor (PPI) yang digunakan untuk menghambat produksi asam dalam lambung (Chubineh dan Birk, 2012). Pada

kasus ini, pasien mendapatkan pantoprazole tanpa adanya gejala asam lambung berlebih pemberian pantoprazole kurang tepat. Obat tidak

diperlukan - Metoclopramide merupakan obat regulator gastrointestinal, antifaltulen, dan antiinflamasi yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012).

Pada kasus ini, pasien memperoleh metoklopramide tanpa ada keluhan mual dari pasien pemberian metoklopramide kurang tepat. Obat tidak

diperlukan

- Sistenol® mengandung paracetamol yang memiliki efek sebagai antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien memperoleh

Sistenol® untuk mengatasi sakit pada pinggang yang diderita oleh pasien pemberian Sistenol® sudah tepat

- Penggunaan bersama fluconazole dan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010) Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

106

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk mengehentikan pemberian cefixime, Pehadoxin®, cefotaxime, pantoprazole dan metoklopramide

- Pertimbangkan untuk menurunkan frekuensi pemberian kotrimoksasol mejadi 1 kali sehari

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian Duviral®

- Diperlukan monitoring efek toksistas zidovudine

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

107

Kasus 11

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 43 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 12/08/2014-19/08/2014

Berat badan / Tinggi badan: 62 kg / 175 cm Keluhan utama: pusing, mual

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: datang ke IGD dengan keluhan pusing, mual,

muntah, tidak nafsu makan selama 1 minggu

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 129) dan kandidiasis oral

Komplikasi:leucopenia, anemia

Status keluar: Membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 13/08/2014

Hg: 10,6 (R)

Lekosit: 3,4 (R)

Eritrosit: 3,87 (R)

Hmt: 31,1 (R)

Basofil: 0,3 (R)

Monosit: 11,4 (T)

Ig G antitoxo: 196 (reactive)

Tanggal 14/08/2014

CD4 absolute count: 129 (R)

CD4 percentage of Lymph: 17% (R)

Tanggal 19/08/2014

Hg: 11,1 (R)

Lekosit: 3,4 (R)

Eritrosit: 4,09 (R)

Hmt: 33 (R)

Basofil: 0 (R)

Monosit: 11,1 (T)

Tanggal 12 13 14 15 16 17 18 19

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 130/80 120/70;

130/80;

120/80;

130/80

130/90;

130/80;

130/90;

130/90

150/90;

120/80;

120/80

120/80;

110/80;

120/80

120/80 120/80;

110/70;

130/80

110/80;

120/70;

130/80

Nadi (x/menit) 80 72; 80 86; 72; 90 80; 86; 84 84; 76; 80;

80

78; 84; 80;

82; 82

90; 80; 84 86; 88

Suhu badan

(ºC)

37 36; 35,9;

36

36; 36,5;

36,3

36; 36,6;

36,4

36; 36,3;

36,4; 36,8

36,3; 36;

37; 36,5;

36,7

36,2; 36,5;

36,8

36,8

Napas

(x/menit)

- - - - - - - 22; 20

Keluhan mual,

pusing

mual,

pusing

mual,

pusing

mual agak pusing pusing pusing pusing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

108

Tatalaksana Obat Nevirapine 200

mg 2x/hari

v v v

Metoklopramid

10 mg 3x/hari

v v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg 2tab

2x/hari

v v v v v v v v

Stavudine

30 mg 2x/hari

v v v v v

Lamivudine

150 mg 2x/hari

v v v v v

Evafirenz 600

mg 1x/hari

(malam)

v v v v v

Cefixime

100 mg 2x/hari

v v v v v v

Levofloxacin

500mg 1x/hari

v v v v v v v

Vitamin B

kompleks 1 tab

1x/hari

v v v v

Fluconazole

150mg 2x/hari

v v v v v v v v

Duviral®

2x/hari

v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

109

Assessments

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine, dimana efek samping zidovudine salah satunya adalah supresi sumsum tulang berupa anemia dan netropenia

(Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006). Pada kasus ini,

pasien menderita anemia sehingga pemberian zidovudine tidak aman Efek samping obat (aktual)

- Nevirapine adalah obat antiretroviral NNRTI lini pertama dalam regimen pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian nevirapine sudah tepat

- Stavudine adalah antiretroviral golongan NRTI dimana antiretroviral NRTI merupakan lini pertama pengobatan infeksi HIV, stavudine dapat

digunakan jika pasien tidak dapat diberikan zidovudine(Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat

Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian stavudine sudah tepat

- Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi HIV salah satunya adalah lamivudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan

Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine sudah tepat

- Efavirenzadalah antiretroviral golongan NNRTI yang dapat digunakan apabila regimen obat dengan nevirapine tidak dapat digunakan dalam

pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian efavirenz sudah tepat

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih (aktual)

- Metoclopramide merupakan obat regulator gastrointestinal, antifaltulen, dan antiinflamasi yang digunakan sebagai obat antimual (Nugroho, 2012)

pemberian metoklopramide sudah tepat

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Penggunaan bersama fluconazole dan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010) Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI

adalah laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menurunkan frekuensi pemberian kotrimoksasol menjadi 1 kali sehari

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian cefixime dan levofloksasin

- Pertimbangkan untuk mengganti fluconazole dengan nystatin tablet atau nystatin suspensi

- Diperlukan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

110

Kasus 12

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 64 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 12/06/2011-20/06/2011

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: sesak nafas, bibir kering, sulit makan (sariawan)

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: datang ke IGD dengan keluhan utama selama kurang

lebih 6 bulan disertai abses pada paha kiri dengan diameter 2 cm

Riwayat penyakit: - Diagnosa akhir: AIDS (CD 4: 11) dan kandidiasis orofaring

Komplikasi: UTI

Status keluar: Meninggal dunia

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 25/05/2011

Anti HIV rapid: reactive

Anti HIV elisa: reactive

Anti HIV alfa: reactive

Tanggal 27/05/2011

CD4 absolute count:

11 (R)

CD4 percentage of

lymphs: 2% (R)

Tanggal 12/06/2011

Hg: 12,4 (R)

Hmt: 36.9 (R)

Eusinofil: 18,5 (T)

Kreatinin: 0,69 (R)

Tanggal 13/06/2011

Urinalisa

Darah: +-

Protein/albumin: +

Glukosa/reduks:i +3

Sedimen urine

Bakteri 647,6 (T)

Tanggal 19/06/2011

Hg: 11,9 (R) Eritrosit:32 (R) Hmt: 53,3 (R) Limfosit: 2,6 (R)

Tanggal 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 120/90;

120/80;

140/90;

130/90;

130/80;

130/80

100/70;

130/80;

130/80;

140/80

150/100;

140/90;

150/100

130/90;

140/90;

140/100;

140/100

160/100;

150/90

130/90;

140/90;

120/70;

130/70

150/90;

140/90;

130/80;

140/90

150/90;

130/70;

140/100;

120/80;

120/80

140/100;

124/48

Nadi (x/menit) 112; 98;

96; 64; 90

90; 100;

100; 100;

100; 96; 90

92; 90; 86;

88

80; 84; 92 92;88 88; 90; 88 80; 90;

96; 84

80; 80; 80;

82; 96

86; 140

Suhu badan

(ºC)

36,5; 36,4;

36; 36; 38

37,3; 37,5;

36,6; 38,5;

37,5; 37,8

39; 37,8;

37,5; 36,5

36; 36 36,2; 36 37; 36,5;

36,4

36,5;

36,7;

36,8

37; 36,8;

37,3; 38

38,5; 40

Napas

(x/menit)

30; 30; 22;

28

30; 30; 36;

30; 30;24

28; 24; 24;

26

20; 24; 20 - - - - 50; 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

111

Keluhan sesak

nafas,

tidak mau

makan,

lemas,

sariawan

sariawan,

nyeri telan,

pusing,

sesak

nafas,

lemas

mulut

sakit tidak

dapat

makan,

pusing,

leher

kanan

sakit dan

bengkak,

tidak

dapat tidur

lemas,

sariawan,

leher sakit,

batuk,

dahak sulit

keluar,

nyeri telan

tenggorok

an sakit,

nyeri

telan,

batuk,

sariawan,

lemas

lemas,

mulut

sakit,

gelisah

lemas,

terkadang

pusing

lemas,

pusing

-

Tatalaksana

Obat

Duviral® 1 tab

2x/hari (pagi

dan malam)

v v v v v v v

Nevirapine 200

mg 1x/hari

(pagi)

v v v v v v v

Paracetamol

500 mg 3x/hari

(jika perlu)

v v

Fluconazole

200 mg 1x/hari

v v v v v

Levofloxacin

IV 500mg/24

jam

v v v v v v

Alprazolam

0,25 mg 1x/hari

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

112

Assesments

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudine sudah tepat

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan). Dosis yang dianjurkan sebagai dosis awal adalah 200 mg, 1 kali sehari (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina

Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian nevirapine sudah tepat

- Paracetamol digunakan sebagai obat antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien mendapatkan paracetamol pada hari kedua dan

ketiga rawat inap untuk mengatasi demam dan nyeri, tetapi pada hari keempat sampai keenam pasien tidak mendapatkan analgesik untuk mengatasi

nyeri Membutuhkan obat tambahan

- Fluconazole adalah antijamur yang digunakan untuk mengatasi kandidiasis orofaring (US. Department of Health and Human Service, 2014).

pemberian flukonazole sudah tepat

- Alprazolam merupakan benzodiazepine yang digunakan untuk mengatasi kecemasan (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien mendapatkan alprazolam

untuk mengatasi kegelisahan pemberian alprazolam sudah tepat

- Penggunaan bersama fluconazole dan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010) Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk memberikan obat analgesik kepada pasien untuk mengatasi nyeri pada hari keempat sampai keenam

- Diperlukan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

113

Kasus 13

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 19 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 29/08/2014-01/09/2014

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: batuk

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: rujukan poli dengan keluhan utama

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS dan kandidiasis oral

Komplikasi: UTI

Status keluar: membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 29/08/2014

Hasil foto Spn: suspek sinusitis

Tanggal 30/08/2014

Jenis kuman: gram negative batang vitex

Hasil biakan: vibrioflufialis

Hasil uji sensitivitas: ampicillin sulbactam dan levofloxacin

Tanggal 29 30 31 1

Pemeriksaan tanda vital TD (mmHg) 120/80 130/80; 130/80; 120/80;

110/70

120/70; 120/80; 120/80;

110/70; 120/80

130/80

Nadi (x/menit) 82; 90 80; 80; 80; 78; 77 72; 76; 80; 80; 88 72; 80

Suhu badan (ºC) - - 36; 36; 36; 36,2; 35,9 35,8

Napas (x/menit) 22 - - -

Keluhan batuk batuk batuk batuk

Penatalaksanaan Obat Duviral®1 tab 2x/hari v v v v

Nevirapine 200 mg

2x/hari

v v v v

Paracetamol 500 mg

3x/hari (jika perlu)

v v v v

Tremenza® 3x10cc/hari v v v v

Silex® sirup

3x10cc/hari

v v v v

Cefotaxime 1 gram/hari v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

114

Assessments

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudine sudah tepat

- Nevirapine adalah obat antiretroviral NNRTI lini pertama dalam regimen pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, 2011) pemberian nevirapine sudah tepat

- Paracetamol digunakan sebagai obat antipiretik dan analgesik (Nugroho, 2012). Pada kasus ini, pasien tidak menunjukkan adanya gejala nyeri maupun

demam pemberian paracetamol kurang tepat. Obat tidak diperlukan

- Pasien tidak memperoleh antijamur untuk mengatasi kandidiasis oral yang diderita Membutuhkan obat tambahan

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian paracetamol

- Pertimbangkan untuk memberikan antijamur nystatin tablet atau nystatin suspense, atau flukonazole

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

115

Kasus 13b

Subjektif

Umur / Jenis kelamin: 19 tahun / laki-laki Lama rawat inap: 19/03/2014-28/03/2014

Berat badan / Tinggi badan: - Keluhan utama: nyeri kaki kanan, febris

Riwayat alergi: - Perjalanan penyakit: datang ke IGD dengan keluhan utama

Riwayat penyakit: HIV Diagnosa akhir: AIDS dan kandidiasis oral

Komplikasi: UTI

Status keluar: membaik

Objektif

Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 19/03/2014

Basofil: 0,5 (R)

Tanggal 18/03/2014

Lekosit: 11,6 (R)

Eusinofil: 0,1 (R)

Basofil: 0,3 (R)

Netrofil: 82,7 (R)

Limfosit: 10,5 (R)

Urinalisa

Protein/albumin: +1

Eritrosit: 52,9 (T)

Lekosit: 44,5 (T)

Silinder hyaline: 8,6 (T)

Epitel polygonal: 26 (T)

Silinder patologis: 3,9 (T)

Tanggal 24/03/2014

Basofil: 0,7 (R)

Tanggal 27/03/2014

Basofil: 0,7 (R)

Limfosit: 40,7 (T)

Tanggal 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Pemeriksaan

tanda vital

TD (mmHg) 110/80 130/90;

120/80;

110/70

120/80;110/80 110/80;

120/80;

120/70

110/70;120/80;

110/70;

120/70;

110/80;

110/70;

120/80;

120/70;

- 120/80;

110/70;

110/80

-

Nadi (x/menit) 75 80; 78;

82; 80;

80

80; 76; 78;

80; 88

80; 78;

80; 80;

78

88; 78; 88; 89;

82; 82

80; 76;

80; 76;

80; 80

80; 80;

76; 80

70; 88 72; 88

80

Suhu badan

(ºC)

36,6 36,8;

37,6;

36,5;

36,4

36,5; 36,3;

36,9; 36,5;

36,2

36,3;

36,4;

36,3

36,4; 37; 36,4;

36,2

37;

36,5;

36,3

36; 36,6 36,6 36,4 36,6

Napas

(x/menit)

- - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

116

Keluhan nyeri

kaki

kanan

skala 3-

4

nyeri

kaki

skala 3

kaki kanan

nyeri bila

digerakkan

nyeri

kaki

kanan

nyeri kaki

kanan

nyeri

kaki

kanan

skala 2

nyeri

kaki

kanan

tetapi

sudah

dapat

berjalan

nyeri

kaki

kanan

tetapi

sudah

dapat

berjalan

- -

Tatalaksana

Obat

Fluconazole

150 mg

1x/hari

v v v v v v v v v v

Domperidone

10 mg 3x/hari

v v v v v v v v v v

Duviral® 1

tab 2x/hari

v v v v v v v v v v

Nevirapine

200 mg

3x/hari

v v v v v v v v v v

Meloksikam

7,5 mg 1x/hari

v v v v v v v v

Cotrimoxazole

960 mg

2x/hari

v v v v v v v v v v

Scabimite

cream

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

117

Assessments

- Fluconazole adalah antijamur yang memiliki efikasi baik dalam mencegah dan kolonisasi jamur dan infeksi jamur untuk berkembang menjadi infeksi

jamur sistemik sehingga dapat diberikan kepada pasien dengan kandidiasis oral (Gotzsche dan Johansen, 2011) pemberian fluconazole sudah tepat

- Salah satu efek samping zidovudine adalah intoleransi gastrointestinal, flukonazol dan kotrimoksasol memiliki efek samping mual muntah (Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Domperidone merupakan obat antimuntah (Nugroho, 2012) pemberian

domperidone untuk mengantisipasi terjadinya efek samping zidovudine, flukonazol dan kotrimoksasolsudah tepat

- Duviral® adalah fix dose combination yang mengandung lamivudine dan zidovudine. Antiretroviral NRTI yang menjadi regimen lini pertama infeksi

HIV adalah lamivudine dan zidovudine (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006) pemberian lamivudine dan zidovudne sudah tepat

- Nevirapine adalah antiretroviral NNRTI yang menjadi lini pertama pengobatan infeksi HIV (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan). Dosis yang dianjurkan adalah 200 mg, 2 kali sehari (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan

Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006). Pada kasus ini, pasien mendapatkan nevirapine dengan dosis 200 mg, 3 kali sehari pemberian

nevirapine kurang tepat. Dosis berlebih (aktual)

- Meloksikam adalah obat NSAID yang celektif terhadap COX-2 sehingga digunakan untuk mengatasi manifestasi inflamasi berupa vasodilatasi,

edema, dan nyeri (Nugroho, 2012). pemberian meloksikam sudah tepat

- Kepada semua pasien yang dinyatakan positif HIV, kotrimoksasol merupakan terapi profilaksis yang wajib diberikan dengan dosis 960 mg, 1x/hari

(Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). Dosis yang diperoleh pasien pada kasus ini adalah 960 mg, 2x/hari

Dosis berlebih (aktual)

- Penggunaan bersama fluconazole dan zidovudine dapat meningkatkan AUC zidovudine (Baxter, 2010)Dosis berlebih (potensial)

- Efek samping umum obat antiretroviral NNRTI adalah hepatotoksisitas dan ruam kemerahan pada kulit, dan obat antiretroviral golongan NRTI adalah

laktat asidosis dan hepatotoksisitas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik dan Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan RI, 2006) Efek samping obat (potensial)

Plan/Recommendation

- Pertimbangkan untuk menurunkan frekuensi pemberian nevirapine menjadi 2 kali sehari

- Pertimbangkan untuk menurunkan frekuensi pemberian kotrimoksasol menjadi 1 kali sehari

- Dibutuhkan monitoring efek toksisitas zidovudine

- Diperlukan monitoring fungsi hati pasien, gejala laktat asidosis dan ruam pada kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

118

Lampiran 2.

Nilai rujukan pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Pemeriksaan NilaiRujukan

Hematologi

Hemoglobin

Leukosit

Eritrosit

Hematokrit

Trombosit

13.0-18.0

4.0-11.0

4.5-6.5

40.0-54.0

150-450

Leukosit

Eusinofil

Basofil

Neutrofil

Limfosit

Monosit

0-9.5

0-2.5

35.0-88.7

12.0-44.0

0-11.2

FungsiHati

SGOT

SGPT

0-38.0

0-41.0

FungsiGinjal

Ureum

Kreatinin

10-50

0.7-1.2

Gas Darah

pH

pCO2

pO2

HCO3

O2 saturasi

TCO2

7.350-45.0

35.0-45.0

75.0-100.0

22.0-26.0

96.0-97.0

23.0-27.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

119

Lampiran 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Siklus hidup HIV di dalam sel inang ... Diagram distribusi pasien berdasarkan kelompok umur ... Human Immunodeficiency Virus

120

BIOGRAFI PENULIS

Vincentia Ganesi Madita merupakan putri pertama dari

tiga bersaudara dari pasangan Gregorius Widiartana dan

Maria Lucia Lusi Nilawati yang dilahirkan di Yogyakarta

pada 22 September 1993. Penulis menjalani penddikan di

TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1998-1999), SD

Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1999-2000), SD

Kanisius Demangan Baru Yogyakarta (2000-2005), SMP Stella Duce 1

Yogyakarta (2005-2008), SMA Stella Duce 1 Yogyakarta (2008-2011). Penulis

melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta (20011-2015).

Semasa kuliah penulis aktif di kegiatan donor darah pada tahun 2012, dengan

berperan serta sebagai seksi dana dan usaha, dan pelepasan wisuda pada tahun

2013 sebagai koordinator kesekretariatan. Penulis aktif bergabung dalam anggota

UKF dance DNA Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada

tahun 2014 penulis mengikuti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa di bidang

pengadian kepada masyarakat dan mengikuti PIMNAS di Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI