makalah human

28
Makalah Mata Kuliah Humas Ecogeografi Tentang Wilayah dan Iklim Oleh. Yuniar Dosen Pembimbing: Dr. Paus Iskarni Magister Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Upload: ismail-marzuki

Post on 12-Jul-2016

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Human

Makalah Mata Kuliah Humas Ecogeografi

Tentang

Wilayah dan Iklim

Oleh. Yuniar

Dosen Pembimbing: Dr. Paus Iskarni

Magister Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

2014

Page 2: Makalah Human

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar belakangDalam kehidupan sehari-hari kita sulit membedakan pengertian wilayah, daerah,

kawasan, zona, atau istilah lainnya yang memiliki pengertian kurang lebih sama. Bahkan, para ahli wilayah pun tidak secara tegas menyatakan apa itu wilayah, termasuk pelopor ilmu wilayah Walter Israd. Asep Mulyadi dalam jurnalnya yang berjudul “Sebuah Pemahaman tentang Wilayah” menyatakan bahwa, wilayah pada ilmu wilayah adalah satu wilayah administrasi pada tingkat subnasional seperti satu provinsi, satu kota, satu kabupaten atau lainnya. Selanjutnya, wilayah itulah yang dianalisa. Padahal, ada perbedaan mendasar antara wilayah menurut ilmu wilayah dan wilayah menurut geografik.

I Made Sandy dkk., menyatakan wilayah geografik adalah produk akhir dari analisa. Bagian muka bumi yang dijadikan objek analisa ada yang disebut area geomer yang dalam bahasa Indonesia mungkin disebut daerah. "Daerah" itulah yang dianalisa untuk kemudian dibuat perwilayahannya atas dasar persyaratan-persyaratan tertentu.

Sementara Djenen yang dikutip oleh J.E Sitanala (1979) memberikan batasan tentang wilayah, yaitu sebagai permukaan bumi yang memiliki kesamaan yang berdasarkan unsur-unsur tertentu yang dipilih. Atas dasar itulah dapat diciptakan bermacam-macam wilayah, misalnya wilayah yang berdasarkan administrasi pemerintahan (kabupaten, provinsi), wilayah geografis (lembah, daratan, pegunungan, hutan), dan wilayah pemukiman tingkat pembangunan.

Dari pengertian di atas, wilayah dapat pula dibedakan atas wilayah formal dan wilayah fungsional. Wilayah formal ditandai oleh asosiasi areal yang bersifat fisik atau biotik. Asosiasi areal adalah hubungan antara aspek-aspek alamiah, sehingga melahirkan kondisi tertentu yang memungkinkan terjadinya wilayah formal. Contoh daerah rawa, padang rumput, hutan jati, dan lainnya. Sedangkan wilayah fungsional ditandai oleh interaksi keruangan. Contoh, kota yang dibangun beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan oleh jalan-jalan atau jaringan komunikasi interaksi keruangan sebagai wujud saling berhubungan antara satu fakta dengan fakta lainnya dalam satu ruang. Lebih konkritnya, karena interaksi manusia dengan lingkungan, suatu tempat terjadi persawahan, sedangkan di tempat lainnya perkebunan.

Sebagai orang yang berkecimpung dengan geografi, maka makalah ini akan lebih banyak mengkaji wilayah dari sisi geografik atau wilayah formal, yang diantaranya terdiri dari kajian hutan hujan tropic, penggunungan, savanna, mediteranian, tundra, lengkap dengan iklimnya, diantaranya iklim musim dan iklim sedang.

Page 3: Makalah Human

B. Rumusan Masalah Seperti diuraikan di atas, makalah ini akan mengkaji wilayah secara geografik, yakni membahas tentang : 1. Hutan Hujan Tropic.2. Penggunungan.3. Savanna.4. Mediteranian. 5. Tundra.6. Iklim Musim7. Iklim sedang.

C. Tujuan Penulisan Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan tentang aspek-aspek yang tercakup dalam wilayah geografik tersebut berikut dengan iklim yang terjadi di wilayah itu. Terpenting lagi untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Humas Ecogeografi.

D. Manfaat Penulisan 1. Menambah wawasan terkait wilayah dan pembagiannya dari sisi geografi.2. Sebagai referensi dan bahan bacaan bagi pihak lain yang membutuhkan

Page 4: Makalah Human

Bab II

PEMBAHASAN

A. WILAYAH

1. Hutan Hujan Tropic

Hutan hujan tropis adalah hutan yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi atau disebut juga dengan hutan yang memiliki pohon-pohon yang tinggi, iklim yang lembab, dan curah hujan yang tinggi (Zaenuddin, 2008). Hutan hujan tropis terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimeter (79 in). Sedangkan rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun. Komponen dasar hutan tersebut adalah pohon dengan ketinggian mencapai rata-rata 30 meter.

Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 mdpl di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulan kering < 2). Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun.

Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:1. Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas

atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.

2. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.3. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh

pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.

Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas

Page 5: Makalah Human

keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.

Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan lapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya tumbuh berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Pemakan semut raksasa juga hidup di sini.

Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat.

Ciri-ciri Umum Hutan Hujan Tropis dapat disebutkan sebagai berikut :a. Lokasinya berada di daerah tropis. b. Hutan hujan tropik memperoleh curah hujan sebesar paling tidak 80 inci  setiap

tahunnya. c. Hutan hujan tropik ini memiliki kanopi, yaitu lapisan-lapisan cabang pohon

beserta daunnya yang terbentuk oleh rapatnya pohon-pohon hutan hujan.d. Memiliki tingkat keragaman biota yang tinggi (biodiversity), yaitu sebutan untuk

seluruh benda hidup seperti tumbuhan, hewan, dan jamur yang ditemukan di suatu ekosistem. Para peneliti percaya bahwa sekitar separuh dari tumbuhan dan hewan yang ditemukan di muka bumi hidup di hutan hujan.

e. Hubungan simbiotik antar spesies di hutan hujan tropic ini seringkali bekerjabersama. Hubungan simbiotik adalah hubungan dimana dua spesies berbedasaling menguntungkan dengan saling membantu. Contohnya, beberapatumbuhan membuat struktur tempat tinggal kecil dan gula untuk semut.Sebagai balasannya, semut menjaga tumbuhan dari serangga-serangga lainyang mungkin ingin memakan daun dari tumbuhan tersebut

f. Iklim selalu basah. Curah hujan tinggi dan merata, tanah kering sampai lembab dan bermacam-macam jenis tanah. Mayoritas hidup tumbuhan berkayu (perpohonan. liana). tumbuhan berbatang kurus (tidak banyak cabang. kulit tipis).

g. Terdapat di pedalaman, pada tanah rendah sampai berbukit (1000 mdpl) sampai pada dataran tinggi (s/d 4000 mdpl). Dapat dibedakan menjadi 3 zone menurut ketinggiannya, yaitu Hutan Hujan

Bawah (2- 1000 mdpl). Hutan Hujan Tengah (1000 - 3000 mdpl), Hutan Hujan Atas (3000 - 4000 mdpl). Di Indonesia, terdapat terutama di Sumatera. Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian.

Page 6: Makalah Human
Page 7: Makalah Human

Fungsi Hutan Hujan TropisHutan hujan tropis berfungsi bagi ekosistem global, karena hutan hujan tropis dapat : a. menyediakan rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan; b. membantu menstabilkan iklim dunia; c. melindungi dari banjir, kekeringan, dan erosi; d. adalah sumber dari obat-obatan dan makanan;e. menyokong kehidupan manusia suku pedalaman; dan adalah tempat menarik untuk

dikunjungi; f. Hutan hujan menyediakan rumah bagi tumbuhan dan hewan liar. Hutan hujan

merupakan rumah bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan di dunia,termasuk diantaranya spesies yang terancam punah. Saat hutan ditebangi,banyak spesies yang harus menghadapi kepunahan. Beberapa spesies di hutanhujan hanya dapat bertahan hidup di habitat asli mereka. Kebun binatang tidakdapat menyelamatkan seluruh hewan.

g. Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerapkarbondioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ke atmosferdipercaya memberikan pengaruh bagi perubahan iklim melalui pemanasanglobal. Karenanya hutan hujan mempunyai peran yang penting dalammengatasi pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuacalokal dengan membuat hujan dan mengatur suhu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Hutan Hujan TropisProduktivitas merupakan parameter ekologi yang sangat penting. Produktivitas

ekosistem adalah suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam  interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem.

Produktivitas khususnya di wilayah tropis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah:1. Suhu dan cahaya matahari

Wilayah hutan hujan tropis menerima lebih banyak sinar matahari tahunan yang tersedia bagi fotosintesis dibanding dengan wilayah iklim sedang. Hal ini disebabkan oleh 3 faktor : (1) Kemiringan poros bumi menyebabkan wilayah tropika menerima lebih banyak sinar matahari dibanding pada atmosfer luarnya dibanding dengan wilayah iklim sedang. (2) Lewatnya sinar matahari pada atmosfer yang lebih tipis (karena sudut yang lebih tegak lurus di daerah tropika), mengurangi jumlah sinaran yang diserap oleh atmosfer. Di wilayah hutan hujan tropis, 56% sampai dengan 59 % sinar matahari pada batas atmosfer dapat sampai di permukaan tanah. (3) Masa tumbuh, yang terbatas oleh

Page 8: Makalah Human

keadaan suhu adalah lebih panjang di daerah hutan hujan tropis (kecuali di tempat-tempat yang sangat tinggi)

Suhu yang tinggi dan konstan hampir sepanjang tahun dapat bermakna musim tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan akan berlangsung lama, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas tumbuhan.

Page 9: Makalah Human

2. Curah Hujan Di daerah hutan hujan tropis jumlah curah hujan per tahun berkisar antara 1600

sampai dengan 4000 mm  dengan sebaran bulan basah 9,5-12 bulan basah. Kondisi ini menjadikan wilayah ini memiliki curah hujan yang merata hampir sepanjang tahun yang akan sangat mendukung produktivitas.

Walaupun memberi dampak positif bagi produktivitas vegetasi menurut Resosoedarmo et al., (1986) curah hujan yang tinggi akan menyebabkan tanah-tanah yang tidak tertutupi oleh vegetasi rentan sekali terhadap pencucian yang akan mengurangi kesuburan tanah dengan cepat. Barbour et al, (1987) mengatakan bahwa sebagai salah satu faktor siklus hara dalam sistem, pencucian adalah penyebab utama hilangnya hara dari suatu ekosistem. Hara yang mudah sekali tercuci terutama adalah Ca dan K.

Page 10: Makalah Human

3. Interaksi Antara Suhu dan Curah HujanInteraksi antara suhu yang tinggi dan curah hujan yang banyak yang berlangsung

sepanjang tahun menghasilkan kondisi kelembapan yang sangat ideal bagi vegetasi hutan hujan tropis untuk meningkatkan produktivitas. Warsito (1999) menjelaskan bahwa kelembapan atmosfer merupakan fungsi dari lamanya hari hujan, terdapatnya air yang tergenang, dan suhu. Sumber utama air dalam atmosfer adalah hasil dari penguapan dari sungai, air laut, dan genangan air tanah lainnya serta transpirasi dari tumbuhan. Menurut Jordan (1995) tingginya kelembapan pada gilirannya akan meningkatkan laju aktivitas mikroorganisme. Selain itu, proses lain yang sangat dipengaruhi oleh proses ini adalah pelapukan tanah yang berlangsung cepat. Pelapukan terjadi ketika hidrogen dalam larutan tanah bereaksi dengan mineral-mineral dalam tanah atau lapisan batuan, yang mengakibatkan terlepas unsur-unsur hara . Hara-hara ini ada yang dapat dengan segera diserap oleh tumbuhan4. Produktivitas Serasah

Produktivitas serasah di hutan hujan tropis adalah juga yang tertinggi di banding dengan wilayah-wilayah lain. Oleh karena produktivitas serasah yang tinggi maka akan memberikan keuntungan bagi vegetasi untuk meningkatkan produktivitas karena tersedianya sumber hara yang banyak.5. Tanah.

Tanah adalah faktor di daerah tropis yang tidak mendukung tingginyaproduktivitas yang tinggi. Tanah di hutan hujan tropis adalah tanah yang berumursangat tua, kecuali tanah vulkanik. Periode Pleistocene tidak berpengaruh samasekali pada tanah disini, dan kemungkinan besar tanah disini berasal dari periode Tertiary.

6. HerbivorHerbivora adalah faktor biotik yang mempengaruhi produktivitas vegetasi.

Sekitar 10 % dari produktivitas vegetasi darat dunia dikonsumsi oleh herbivorabiofag. Persentase ini bervariasi menurut tipe ekosistem darat (Barbour at al.,1987). Oleh karena produktivitas yang tinggi, maka dapat di antisipasi adanyapotensi yang tinggi untuk terjadi serangan insekta. Namun, sedikit bukti yang ada sekurang-kurangnya di hutan yang tumbuh secara alami, adanya serangan insektapada areal berskala luas. Banyak pohon mengembangkan alatpelindung terhadap herbivora melalui produksi bahan kimia tertentu yang jikadikonsumsi oleh herbivora memberi efek yang kurang baik bagi herbivora.

2. PegununganPegunungan menurut Wikipedia Indonesia merupakan kumpulan atau barisan

gunung. Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan,

Page 11: Makalah Human

dan penggunaannya sering tergantung dari adat lokal. Definisi lain menyebutkan, pegunungan adalah rangkaian gunung yang sambung menyambung satu sama lain. Contoh pegunungan di Indonesia adalah Pegunungan Kendeng (Jawa Tengah), Pegunungan Sibolangit (Aceh), Pegunungan Bukit Barisan (Bengkulu-Jambi), dan Pegunungan Jayawijaya (Papua).

Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopædia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) agar bisa didefinisikan sebagai gunung.Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik.

Andes adalah pegunungan terpanjang di dunia berkisar pada permukaan benua dengan panjang 7.000 kilometer (4.300 mil). Lingkup Himalaya berisi gunung tertinggi di permukaan bumi, yaitu Gunung Everest. Cordillera Arktik adalah sistem gunung utara dunia dan berisi titik tertinggi di Amerika Utara bagian timur. Namun ada Pegunungan terpanjang di dunia lainnya adalah Mid Oceanic Ridge, yang bergerak di dasar laut dari lima lautan di seluruh dunia; pegunungan itu memiliki panjang 65.000 kilometer (40.400 mil), dan panjang total sistem adalah 80.000 kilometer (49.700 mil).

Manfaat pegunungan antara lain:

untuk usaha perkebunan bunga, sayuran dan tanaman industri, sebagai tempat peristirahatan, camping dan wisata alam, serta tempat tumbuh hutan sebagai daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar tidak

punah.

3. Savanna Wolf L. Larry dan Mc Naughton S.J., dalam Ekologi Umum (1998: 888) menyatakan Savanna merupakan salah satu diantara sistem biotik di bumi ini yang paling besar yang menempati daerah di benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Savanna adalah suatu ekosistem yang secara struktural sangat kompleks dengan pohon-pohon yang menyebar, kanopi terbuka dan bercampur dengan padang rumput.

Ciri savanna: Savanna terjadi di kawasan tropis maupun kawasan subtropics dimana

temperatur-temperaturnya berciri khusus panas sepanjang tahun serta hujan terjadi secara musiman.

Rumput yang menutupi savanna cenderung lebih terbuka dan memungkinkan sesekali untuk pembibitan pohon.

Pembentukan savanna juga dipengaruhi curah hujan musiman, karena curah hujan inilah sebagai pengontrol utama. Presipitasi tahunan rata-rata dalam biom savanna antara

Page 12: Makalah Human

50-150 cm dan turun secara musiman. Pola cuaca ini terjadi pada 5 derajat hingga 20 derajat Lintang Utara dan 5-20 derajat Lintang Selatan, dimana insolasi yang bervariasi pada relief bumi menimbulkan musim hujan yang berat yang berganti-ganti dengan musim kering. Mengarah ke curah hujan yang lebih rendah, savanna berubah menjadi ekosistem semak. Selanjutnya mengarah ke belukar padang pasir. Bila mengarah ke curah huja lebih tinggi, biom savanna berubah menjadi hutan-hutan desiduosa dan hutan hujan tropis.

Page 13: Makalah Human

4. Mediteranian

Wikipedia menuliskan, Laut Tengah, kadangkala disebut Laut Mediterrania, karena Mediterrania berarti daratan/negeri tengah. Laut Tengah adalah laut antar benua yang terletak antara Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur, mencakup wilayah seluas 2,5 juta km². Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang sibuk, memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi Kuno dan Timur Tengah. Sejarah Mediteranian penting untuk mengetahui asal dan perkembangan Peradaban Barat.

Laut Tengah dihubungkan ke Samudra Atlantik oleh Selat Gibraltar di barat dan Laut Marmara dan Laut Hitam, oleh Selat Dardanella dan Bosporus, berurutan, di timur. Laut Marmara biasanya dianggap bagian dari Laut Tengah, sedangkan Laut Hitam tidak. Terusan Suez buatan manusia di tenggara menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah. Pasang-surut di Laut Tengah sangat terbatas karena hubungan yang sempit dengan Samudera. Iklim Laut Tengah biasanya musim dingin yang basah dan musim panas yang panas dan kering. Tumbuhan spesial daerah ini adalah zaitun, anggur, jeruk, tangerine, dan cork.

Pulau besar di Laut Tengah:

Siprus, Kreta, Euboea dan Rhodos di timur Laut Tengah Sardinia, Korsika, Sisilia, dan Malta di tengah Laut Tengah Ibiza, Mallorca dan Minorca (Kepulauan Balearik) di barat Laut Tengah

Page 14: Makalah Human

Iklim Mediterania adalah iklim pada kebanyakan wilayah cekungan Mediterrania sebagai bagian dari iklim subtropis. Di luar Mediterrania, iklim jenis ini terdapat di wilayah California, sebagian Australia barat dan selatan, Afrika Selatan bagian barat daya dan sebagian dari Chili tengah. Ciri iklim ini adalah musim panas yang hangat hingga panas dan kering, dan musim dingin yang mild dan basah. Contoh kota penting yang beriklim Mediterania adalah Atena, Barcelona, Beirut, Yerusalem, Tunis, Marseille dan Roma.

5. Tundra Tundra menurut Larry L . Wolf dan S.J. McNaughton dalam Ekologi Umum

(1998: 860) adalah biome dengan sedikit pepohonan yang terjadi dari hutan-hutan terbatas pada daerah polar yang tertutup es dan garis pepohonan pada glacial dalam daerah pegunungan. Biome ini luasnya terbatas untuk ke Utara Hemisphere, dimana masa daratannya agak luas mendekat pada kutub dibandingkan dengan Selatan Hemisphere. Sementara Wikipedia Indonesia menyatakan, tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Terdapat di wilayah bumi sebelah utara dan terdapat di puncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus menerus serta memiliki curah hujan yang rendah. Berdasarkan pembagian iklim, bioma tundra terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET).

Secara umum perluasan tundra ke arah barat laut-timur laut diakibatkan oleh sikurlasi arah timur dari angin pada garis-garis lintang ini. Angin membawa udara laut yang panas, yang secara bertahap berkurang sewaktu bergerak melintasi kontinental sebelah dalam di Amerika Utara dan Eurasia. Kecepatan angin terbilang tinggi di tundra dan yang paling kuat yang pernah dicatat mencapai 372 km/jam pada Mout Washington, New Hampshire.

Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut atau vegetasi perintis, rerumputan, tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Hewan yang terdapat pada daerah ini didominasi oleh hewan yang berbulu tebal dan berdarah panas, seperti muscox, beruang, rusa kutub, rubah, pinguin, dan berbagai jenis hewan yang hidup pada suhu rendah. Hewan-hewan tersebut ada yang menetap dan ada juga yang datang pada musim panas.

Ciri-ciri Tundra:

Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju atau es Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan

terang dikarenakan gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5 derajat LU/LS

Page 15: Makalah Human

Usia tumbuh tanaman juga sangat pendek, hanya berkisar antara 30-120 hari (1-4 bulan) saja.

Vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya seperti lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek. Rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (hillock tundra) biasa ditemukan di daerah berawa. Sementara untuk semak salik dan bentula biasanya tumbuh di daerah cekungan yang basah seperti Greenland. Untuk daerah yang kering, lumut, teki-tekian, ericeceae, serta beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar biasanya tumbuh dengan liar. Kerak, lumut, alga biasanya terdapat di lereng-lereng batu.

Fauna yang terdapat di bioma tundra kebanyakan memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal agar menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Hal ini dikarenakan iklim es abadi dan iklim tundra yang terjadi di daerah tundra. Fauna tersebut contohnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub. Selain mamalia berkaki empat, muskox, bioma tundra juga mempunyai fauna khas seperti penguin. Sedangkan untuk yang hidup di air, seperti paus putih dan paus bertanduk. Burung-burung yang terdapat di sana adalah itik, angsa, burung elang, dan burung hantu.

B. IKLIM

Membahas wilayah tentu tidak dapat dipisahkan dari iklim. Iklim dan cuaca memiliki perbedaan. Cuaca adalah keadaan fisis atmosfer pada suatu tempat pada suatu saat. Sedangkan “iklim” dapat diartikan sebagai rata-rata kondisi atmosfer di lokasi tersebut. Jangka waktu yang diperlukan untuk mengetahui tipe iklim di suatu lokasi adalah sekitar 30 tahun. Keadaan fisis atmosfer yang dijadikan pengukuran sama seperti untuk mengetahui cuaca seperti suhu, curah hujan, tekanan, kelembaban, laju serta arah angin, perawanan, penyinaran matahari, dan lainnya.

Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi. Ilmu ini mencoba untuk melukiskan atau menguraikan dan menerangkan hakikat iklim, distribusinya terhadap ruang, serta variasinya terhadap waktu, hubungannya dengan unsur lain dari lingkungan alam dan aktivitas manusia. Iklim terbentuk dari interaksi berbagai sistem, antara lain Atmosfer, Litosfer, Hidrosfer, Kriosfer, dan Biosfer. Selain interaksi antara komponen sistem iklim tersebut, yang dinamakan proses internal, sistem iklim mendapat pula pengaruh yang berasal dari luar sistem berupa radiasi matahari dan distribusi daratan dan lautan pada permukaan bumi.

Iklim pada suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.

Page 16: Makalah Human

Iklim matahari adalah iklim didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi, sedangkan iklim fisis merupakan iklim yang menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan.

Iklim matahari sendiri terdiri atas beberapa jenis iklim, sebagai berikut:

a. Iklim tropis Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-cirinya adalah:1. Bersuhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya

suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.

3. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.4. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

b. Iklim Sub TropisIklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:1. Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari

daerah iklim tropis ke iklim sedang.2. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi

musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

3. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

c. Iklim SedangIklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS.Cirri-cirinya: 1. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering

berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.

2. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

Page 17: Makalah Human

d. Iklim Dingin (kutub) Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:

Musim dingin berlangsung lama Musim panas yang sejuk berlangsung singkat. Udaranya kering. Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di

permukaan tanah. Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai

selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.

Ciri-ciri Iklim es sebagai berikut: Suhu terus menerus rendah sekali, sehingga terdapat salju abadi Wilayahnya meliputi kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan

Antartika di kutub selatan.

Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson). Iklim fisis dapat dibedakan menjadi: 1. Iklim laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah, tropis dan sub tropis; serta daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:a) Suhu rata-rata tahunan rendah;b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;c) Banyak awan, dand) Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;b) Banyak awan;c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

Page 18: Makalah Human

2. Iklim Darat (Kontinen)Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang.Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40, yaitu sebagai berikut:a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil danb) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:a) Amplitudo suhu tahunan besar;b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; danc) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

3. Iklim Dataran TinggiIklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;b) Udara kering,c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dand) Jarang turun hujan.

4. Iklim Gunung Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.

Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;b) Terdapat di daerah sedang;c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan;e) Kadang banyak turun salju.

5. Iklim Musim (Muson)Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau.

Page 19: Makalah Human

Bab IIIKesimpulan

Wilayah berdasarkan geografik terdiri dari beberapa kategori, diantaranya Hutan Hujan Tropik, Pegunungan, Savanna, dan Mediteranian. Semuanya memiliki ciri dan kekhasan tersendiri, sehingga satu sama lain dapat dibedakan. Keberlangsunan wilayah ini juga tidak terlepas dari iklim, sehingga pembahasannya pun tidak dapat dipisahkan.

Page 20: Makalah Human

Daftar Pustaka