plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk fileheru selaku laboran laboratorium...

131
PENGARUH LAMA PRAPERLAKUAN PEMBERIAN INFUSA HERBA Mimosa pigra L. DOSIS 2,835 g/KgBB TERHADAP EFEK HEPATOPROTEKTIF TIKUS JANTAN TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Kelvin Nugroho NIM: 108114129 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phamquynh

Post on 03-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

PENGARUH LAMA PRAPERLAKUAN PEMBERIAN INFUSA HERBAMimosa pigra L. DOSIS 2,835 g/KgBB TERHADAP EFEK

HEPATOPROTEKTIF TIKUS JANTAN TERINDUKSI KARBONTETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Kelvin Nugroho

NIM: 108114129

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

i

PENGARUH LAMA PRAPERLAKUAN PEMBERIAN INFUSAHERBA Mimosa pigra L. DOSIS 2,835 g/KgBB TERHADAP EFEKHEPATOPROTEKTIF TIKUS JANTAN TERINDUKSI KARBON

TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Kelvin Nugroho

NIM: 108114129

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Silence is a source of great strength”

-Lao Tzu-

“Life is Really Simple, but we insist on making it

complicated”

-Confucius-

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Papa Mamaku atas kasih sayang yang mereka berikan kepadaku,

keluarga besarku,

Sahabat-sahabat dan teman-temanku yang selalu menemaniku,

Almamaterku tercinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Lama

Praperlakuan Pemberian Infusa Herba Mimosa pigra L. Dosis 2,835 g/KgBB

Terhadap Efek Hepatoprotektif Tikus Jantan Terinduksi Karbon Tetraklorida” ini

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan campur tangan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dosen Pembimbing skripsi ini atas

segala kesabaran untuk selalu membimbing, memberi motivasi, dan member

masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji skripsi atas

bantuan dan masukan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji skripsi atas

bantuan dan masukan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

5. Ibu Rini Dwiastuti, M.Si., Apt., sebagai Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi terdahulu dan Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt., selaku Kepala

Laboratorium Fakultas Farmasi saat ini yang telah memberi izin dalam

penggunaan fasilitas Laboratorium Farmakologi-Toksikologi, Farmakognosi-

Figokimia, dan Kimia Analisis demi terselesaikanya skripsi ini.

6. Pak Suparjiman selaku laboran Laboratorium Farmakologi-Toksikologi, Pak

Heru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak

Kayatno selaku laboran Laboratorium Biokimia, Pak Wagiran selaku laboran

Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Pak Kunto selaku laboran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

viii

Laboratorium Kimia Analisis, serta Pak Andri selaku laboran di kebun obat,

atas segala bantuan dan kerja sama selama di laboratorium.

7. Cornelia Melinda dan Lukas Surya Wijaya sebagai rekan Tim Mimosa pigra

dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu kegiatan penelitian

penulis.

8. Teman-teman penulis, Ega Mantyas, Baktiman Ande, Hans Gani, Tomas

Indra, Maria Ajeng, Angga Zhakaria, Monica Sabrina, Verica Septi, Henny,

Fanny Andriani, Priskila Agnes, Go Yoanita, Nessya Triviani, Eunike

Yosefina, Elisa Telamiana, Chrisilia Cahyani, Cindy Tiara, Kenny Chandra,

Chandra Dewanata, Febianta Octora dan teman-teman FST-B yang selalu

memberikan dukungan semangat dan masukan terhadap penelitian maupun

penyusunan skripsi kepada penulis.

9. Seluruh dosen dan teman-teman angkatan 2010 Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu –persatu yang telah

ikut berperan dalam membantu penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Oleh

karena itu, penulis menerima segala kritik, saran dan masukan yang berguna dari

semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya di Bidang Farmasi.

Yogyakarta, 05 Mei 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

........................................................................................................................ vi

PRAKATA...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

INTISARI....................................................................................................... xvii

ABSTRACT ..................................................................................................... xviii

BAB I PENGANTAR ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

1. Perumusan masalah ...................................................................... 3

2. Keaslian penelitian ....................................................................... 4

3. Manfaat penelitian........................................................................ 5

B. Tujuan Penelitian................................................................................ 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

x

1. Tujuan umum ............................................................................... 5

2. Tujuan khusus .............................................................................. 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA............................................................. 7

A. Anatomi Fisiologi Hati ....................................................................... 7

B. Kerusakan Hati ................................................................................... 11

C. Hepatotoksin ...................................................................................... 13

D. Karbon Tetraklorida............................................................................ 14

E. Pengukuran Serum Alanin Aminoransferase dan Aspartat

Aminotransferase .............................................................................. 17

F. Putri Malu Raksasa (Mimosa pigra L.) .............................................. 18

G. Silimarin ............................................................................................. 21

H. Infusa .................................................................................................. 22

I. Landasan Teori ................................................................................... 23

J. Hipotesis............................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 26

B. Variabel Penelitian dan Definisi operasional ..................................... 26

1. Variabel penelitian........................................................................ 26

2. Definisi operasional ..................................................................... 27

C. Bahan Penelitian................................................................................. 28

1. Bahan utama................................................................................. 28

2. Bahan kimia ................................................................................. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xi

D. Alat Penelitian .................................................................................... 30

E. Tata Cara Penelitian............................................................................ 30

1. Determinasi tanaman Mimosa pigra L. ....................................... 30

2. Pengumpulan bahan uji ................................................................ 30

3. Pembuatan infusa Mimosa pigra L. ............................................ 30

4. Pembuatan larutan dan penetapan dosis karbon tetraklorida ....... 31

5. Pembuatan suspensi silimarin ...................................................... 31

6. Penetapan dosis infusa Mimosa pigra L. .................................... 31

7. Penetapan dosis karbon tetraklorida............................................. 31

8. Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah ............................ 31

9. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji .................................... 32

10. Pembuatan serum ......................................................................... 32

11. Penetapan aktivitas ALT dan AST ............................................... 33

12. Perhitungan % hepatoprotektif..................................................... 33

F. Tata Cara Analisis Hasil ..................................................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 35

A. Determinasi Tanaman......................................................................... 35

B. Pembuatan Infusa Herba Mimosa pigra L ......................................... 35

C. Uji Pendahuluan ................................................................................. 37

1. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida ....................... 37

2. Penetapan dosis infusa herba Mimosa pigra L. .......................... 37

3. Penetapan waktu pencuplikan darah hewan uji ........................... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xii

D. Pengaruh Lama Praperlakuan Infusa Herba Mimosa pigra L.

terhadap Efek Hepatoprotektif Tikus Jantan Terinduksi Karbon

Tetraklorida ........................................................................................ 41

1. Kontrol negatif ............................................................................. 43

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida .................................... 44

3. Kontrol infusa herba Mimosa pigra L. ........................................ 45

4. Kontrol Silimarin ......................................................................... 46

5. Kelompok praperlakuan pemberian infusa herba Mimosa pigra

L. selama 1, 3, dan 6 hari berturut-turut pada tikus jantan

terinduksi karbon tetraklorida ...................................................... 48

E. Rangkuman Pembahasan.................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 59

A. Kesimpulan......................................................................................... 59

B. Saran................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 60

LAMPIRAN................................................................................................... 64

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Purata aktivitas serum ALT dan AST setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada penetapan waktu pencuplikan

darah...................................................................................................... 38

Tabel II. Perbandingan aktivitas ALT setelah pemberian karbon tetraklorida

pada tiap waktu pencuplikan darah....................................................... 39

Tabel III. Perbandingan aktivitas AST setelah pemberian karbon tetraklorida

pada tiap waktu pencuplikan darah....................................................... 41

Tabel IV. Purata aktivitas serum ALT dan AST tikus jantan setelah

pemberian infusa herba Mimosa pigra L. sekali sehari selama 1, 3,

dan 6 hari yang diberikan secara per oral terinduksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/KgBB .............................................................. 42

Tabel V. Purata aktivitas ALT sebelum dan sesudah diberi olive oil dosis 2,0

mL/KgBB.............................................................................................. 43

Tabel VI. Purata aktivitas AST sebelum dan sesudah diberi olive oil dosis

2,0 mL/KgBB........................................................................................ 43

Tabel VII. Perbandingan hasil antara perlakuan pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. dengan kelompok kontrol dilihat dari aktivitas

ALT ....................................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xiv

Tabel VIII. Perbandingan hasil antara perlakuan pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. dengan kelompok kontrol dilihat dari aktivitas

AST ...................................................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur dasar lobulus hati................................................................. 7

Gambar 2. Proses peroksidasi asam lemak oleh radikal bebas ........................... 16

Gambar 3. Tanaman Mimosa pigra L. ............................................................... 18

Gambar 4. Struktur kandungan ekstrak metanolik Mimosa pigra L. ................. 19

Gambar 5. Struktur mimosina ............................................................................. 21

Gambar 6. Struktur flavonolignan penyusun silimarin ....................................... 22

Gambar 7. Diagram batang purata aktivitas serum ALT tikus setelah

pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada penetapan

waktu pencuplikan darah ...................................................................... 39

Gambar 8. Diagram batang purata aktivitas serum AST tikus setelah

pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada penetapan

waktu pencuplikan darah ...................................................................... 40

Gambar 9. Diagram batang rata-rata pengaruh lama praperlakuan pemberian

infusa herba Mimosa pigra L. terhadap serum ALT tikus terinduksi

karbon tetraklorida ................................................................................ 51

Gambar 10. Diagram batang rata-rata pengaruh lama praperlakuan

pemberian infusa herba Mimosa pigra L. terhadap serum AST tikus

terinduksi karbon tetraklorida ............................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto infusa herba Mimosa pigra L. ............................................ 65

Lampiran 2. Foto suspensi silimarin dalam CMC-Na 1% ............................... 65

Lampiran 3.. Surat determinasi tanaman Mimosa pigra L. ............................ 66

Lampiran 4. Surat ethical clearance ................................................................ 67

Lampiran 5. Hasil analisis statistik data ALT dan AST pada uji pendahuluan

waktu pencuplikan darah hewan uji setelah induksi karbon

tetraklorida (2mL/KgBB)................................................................... 68

Lampiran 6. Hasil Statistik data ALT dan AST pada kelompok kontrol olive

oil dosis 2 mL/KgBB ....................................................................... 78

Lampiran 7. Hasil statistik data kontrol olive oil, kontrol karbon tetraklorida,

kontrol ekstrak, kontrol silimarin, dan perlakuan pemberian infusa

herba Mimosa pigra L. dosis 2,835 g/KgBB berturut-turut selama 1,

3, dan 6 hari........................................................................................ 82

Lampiran 8. Perhitungan % hepatoprotektif .................................................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xvii

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah lama praperlakuan pemberianinfusa herba Mimosa pigra L. dapat memberikan efek hepatoprotektif terhadap tikusterinduksi karbon tetraklorida dengan ditunjukan adanya penurunan aktivitas serumALT dan AST serta mengetahui lama waktu optimum pemberiannya.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancanganpola acak searah. Penelitian ini menggunakan 35 ekor tikus jantan galur Wistar, umur2-3 bulan, bobot 120-200 g. Hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok Ikontrol hepatotoksin (karbon tetraklorida dosis 2,0 mL/KgBB), kelompok II kontrolnegatif (olive oil dosis 2,0 mL/KgBB), kelompok III kontrol infusa herba Mimosapigra L. (dosis 2,835 g/KgBB), kelompok IV kontrol positif (silimarin dosis25mg/KgBB) dan kelompok V-VII adalah kelompok perlakuan yang diberi infusaherba Mimosa pigra L. (dosis 2,835 g/KgBB) setiap hari sekali selama 1, 3, dan 6hari, kemudian diberikan karbon tetraklorida 24 jam setelah pemberian infusaterakhir. Setelah 24 jam pemberian karbon tetraklorida dilakukan pengambilancuplikan darah lewat sinus orbitalis mata dan ditetapkan aktivitas serum ALT danAST. Data serum ALT dan AST dilihat distribusi datanya menggunakan ujiKolmogorov-Smirnov kemudian dianalisis menggunakan analisis non-parametrikMann-Whitney untuk melihat perbedaan aktivitas ALT dan AST serum antarkelompok.

Hasil penelitian menunjukkan adanya efek hepatoprotektif dari pemberianinfusa herba Mimosa pigra L. sekali sehari selama 3 hari dan 6 hari denganpresentase hepatoprotektif serum ALT 70,66 dan 80,84%, serta % hepatoprotektifserum AST 79,03 dan 104,25%. Waktu optimum pemberian infusa Mimosa pigra L.adalah yang diberikan selama tiga hari berturut-turut.

Kata kunci: Waktu optimum, karbon tetraklorida, hepatoprotektif, infusa Mimosa

pigra L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

xviii

ABSTRACT

This study aims to determine whether pretreatment administration of Mimosapigra L. herbs infusion can provide hepatoprotective effect against carbontetrachloride-induced mice with indicated a decrease in serum ALT and AST activityand determine the optimum time of administration. This study was purelyexperimental research with random direct sampling design.

This research used 35 male Wistar rats, age 2-3 month, weighed 120-200 g.The animals divided into seven groups. Group I was hepatotoxin control (carbontetrachloride at a dose of 2,0 mL/KgBW). Group II was negative control (olive oil ata dose of 2.0 mL/KgBW). Group III was control treatment of Mimosa pigra L. herbsinfusion (at a dose of 2.835 g/KgBW). Group IV was positive control (silymaryn at adose of 25 mg/KgBW). Group V-VII was treatment group given Mimosa pigra L.herbs infusion at a dose of 2.835 g/KgBW once daily for 1, 3, and 6 day, twenty fourhour after the last administration of infusion, each group was given tetrachloridecarbon at a dose of 2.0 mL/KgBW. Twenty four hour after administration of carbontetrachloride blood from all group were drawn from the orbital sinus region todetermine the activity of ALT and AST serum. Data of ALT dan AST serum wereanalyzed using Kolmogorov-Smirnov test to check the data distribution then analyzedusing Mann-Whitney test to determine the differences in ALT dan AST serum of eachgroup.

The result showed there were hepatoprotective effect of Mimosa pigra L.herbs infusion given once daily for 3 and 6 day with %hepatoprotective ALT serumwas 70.66 and 80.84%; and the %hepatoprotective AST serum was 79.03 and104.25%. The optimum time of administrating Mimosa pigra L. herbs infusion was 3consecutive days.

Key words: optimum time, carbon tetrachloride, hepatoprotective, Mimosapigra L. infusion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia, berat hati mencapai 2%

dari berat tubuh manusia. Hati memiliki peran dalam metabolisme tubuh dan

sejumlah fungsi lain diantaranya detoksifikasi , sintesis protein plasma, penyimpanan

glikogen, dan metabolisme lemak (Guyton dan Hall, 2006). Dalam proses

detoksifikasi hati sangat rentan terhadap senyawa-senyawa yang masuk ke dalam

tubuh terutama senyawa-senyawa yang dapat merusak hati. Kerusakan hati baru akan

nampak ketika mencapai 80% atau lebih.

Hati sering menjadi organ sasaran karena beberapa hal. Sebagian besar

senyawa toksik memasuki tubuh melalui sistem pencernaan dan setelah diserap toksik

dibawa oleh vena porta hepatica menuju ke hati. Hati mempunyai banyak tempat

pengikatan. Kadar enzim yang memetabolisme xenobiotik dalam hati juga tinggi, ini

membuat sebagian besar toksik menjadi kurang toksik dan lebih mudah larut dalam

air sehingga mudah disekresikan (Lu, 1995).

Data dari WHO pada tahun 2008 kanker hati menyumbangkan 695.000

kematian. Kanker ini dapat diakibatkan senyawa kimia karsinogen maupun

karsinogen biologi seperti infeksi virus, bakteri, maupun parasit. Data dari WHO

(2013) wilayah Asia Tenggara menyatakan sekitar 400.000 orang terkena hepatitis A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

2

tiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 800 orang. Hepatitis B

menyumbangkan kematian sekitar 300.000 orang tiap tahun, kebanyakan dari kasus

kematian dikarenakan infeksi kronis hepatitis B yang telah menjadi kanker hati atau

sirosis hati. Lebih dari 120.000 orang meninggal setiap tahun dikarenakan infeksi

hepatitis C.

Salah satu senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan hati pada manusia

adalah karbon tetraklorida (CCl4). Ketika masuk ke dalam tubuh senyawa ini akan

dimetabolisme menjadi radikal bebas yaitu trikloro metil (CCl3). Karbon tetraklorida

memberikan gambaran kerusakan hati yang khas, yaitu perlemakan hati dan (atau)

nekrosis sel-sel hepatosit sentrilobular hati (Timbrell, 2009). Berdasarkan mekansime

pembentukan radikal bebas tersebut maka pada penelitian ini digunakan hepatotoksin

karbon tetraklorida.

Pada penelitian ini digunakan infusa mengacu dari penelitian yang dilakukan

Apriyanto, Susanti, Wijayanti, dan Linawati (2000) yang juga menggunakan infusa

herba Mimosa pigra L. Hasil dari penelitian Apriyanto dkk. (2000) menunjukan

infusa herba Mimosa pigra L. dapat menimbulkan efek hepatoprotektif pada tikus

jantan terinduksi parasetamol. Selain itu, ekstrak metanolik daun Mimosa pigra L.

memiliki kandungan flavonoid berupa quercetin dan myricitrin, senyawa ini memiliki

kemampuan antioksidan (Rakotomalala, Agard, Tonnerre, Tesse, Derbre, Michalet, et

al., 2013). Senyawa antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkap dan

menetralkan radikal bebas. Senyawa flavonoid dan juga fenolik merupakan senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

3

yang larut dalam air panas (Tung, Wu, Hsieh, Chen, Chang, 2008). Metode infundasi

dipilih karena relatif mudah dan mirip dengan cara penggunaan obat herbal, yaitu

dengan perebusan.

Penelitian yang dilakukan Melinda (2014) tentang pengaruh pemberian

infusa herba Mimosa pigra L. terhadap tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

menunjukan adanya efek hepatoprotektif tanaman tersebut dengan dosis optimum

2,835 g/KgBB yang diberikan selama enam hari. Pemilihan lama pemberian selama

satu, tiga, dan enam hari pada penelitian ini merupakan model pemberian yang

didasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu, enam hari sebagai waktu paling lama

pemberian infusa (Apriyanto dkk., 2000 dan Melinda, 2014), tiga hari sebagai waktu

tengah (Kumar Rajan, Kumar, Parasuraman dan Emerson, 2013), dan satu hari

sebagai waktu paling singkat pemberian infusa herba Mimosa pigra L. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama praprelakuan pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. dosis 2,835 g/KgBB terhadap efek hepatoprotektif tikus jantan

terinduksi karbon tetraklorida, sehingga didapatkan waktu optimum pemberian infusa

herba Mimosa pigra L. tersebut dalam memproteksi hati dari hepatotoksin karbon

tetraklorida.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

4

1. Apakah lama praperlakuan pemberian infusa herba Mimosa pigra L. dosis

2,835 g/KgBB dapat memberikan efek hepatoprotektif pada tikus jantan

terinduksi karbon tetraklorida?

2. Berapa lama waktu optimum pemberian infusa herba Mimosa pigra L.

dosis 2,835 g/KgBB pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida?

2. Keaslian penelitian

Penelitian tentang Mimosa pigra L. yang pernah dilakukan antara lain:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Apriyanto dkk (2000) tentang efek

hepatoprotektif Mimosa pigra L. yang berjudul efek hepatoprotektif rebusan

herba putri malu (Mimosa pigra, L) pada tikus terangsang parasetamol. Dari

penelitian tersebut didapatkan rebusan herba putri malu memiliki sifat

hepatoprotektif pada kisaran dosis 1,260 g / KgBB sampai 1,890 g / KgBB.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Mbatchou, Ayebila, dan Apea (2011) tentang

aktivitas antibakteri tanaman Mimosa pigra L. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada tanaman tersebut.

c. Rakotomalala et al. (2013) meneliti tentang ekstrak metanol daun Mimosa

pigra L. dan terbukti memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan

antihipertensi plumonar.

d. Wijaya (2013) meneliti tanaman Mimosa pigra L. terkait dengan kemampuan

antihepatotoksik tanaman tersebut terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

Dari penelitian tersebut didapat adanya potensi efek antihepatotoksik dari

rebusan herba Mimosa pigra L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

5

e. Penelitian tentang pengaruh dosis infusa Mimosa pigra L. terhadap tikus jantan

terinduksi karbon tetraklorida pernah dilakukan oleh Melinda (2014). Dari

penelitian tersebut didapat dosis optimum infusa Mimosa pigra L. dalam

memberikan efek hepatoprotektif tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

adalah sebesar 2,835 g/KgBB.

Sepengetahuan penulis penelitian mengenai pengaruh lama praperlakuan

pemberian infusa herba Mimosa pigra L. terhadap efek hepatoprotektif tikus

terinduksi karbon tetraklorida belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang kefarmasian dan

meningkatkan pengetahuan tentang tumbuhan Mimosa pigra L. serta berkontribusi

dalam pengembangan obat baru khususnya terhadap pencegahan penyakit hati.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang waktu optimum pemberian infusa herba Mimosa pigra L. yang memilih

tanaman ini untuk mencegah timbulnya penyakit hati.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang tumbuhan yang

berkhasiat sebagai hepatoprotektif demi pengembangan ilmu kefarmasian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

6

2. Tujuan khusus

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh lama praperlakuan pemberian

infusa Mimosa pigra L. terhadap efek hepatoprotektif tikus jantan terinduksi karbon

tetraklorida dan menentukan waktu optimum pemberian infusa herba Mimosa pigra

L. tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologi Hati

Hati merupakan organ terbesar pada manusia. Hati terletak pada rongga

abdomen dibawah diafragma dengan berat sekitar 1.500 g atau sekitar 2% berat badan

orang dewasa normal. Hati merupakan organ plastis lunak yang terbentuk karena

struktur sekitarnya. Hati memiliki dua lobus utama kanan dan kiri. Lobus kanan

dibagi segmen anterior dan posterior sedangkan lobus kiri dibagi menjadi segmen

medial dan lateral. Hati manusia berisi 50.000 sampai 100.000 lobulus berbentuk

silindris dengan panjang beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2

millimeter. Struktur lobulus hati dapat dilihat pada gambar 1 (Guyton dan Hall,

2006).

Gambar 1. Struktur dasar lobulus hati (Guyton dan Hall, 2006)Salah satu fungsi hati adalah sebagai filter antara darah yang berasal dari

saluran cera dan darah yang ada di sirkulasi sistemik. Darah dari saluran cerna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

8

mencapai hati melalui vena porta. Darah masuk melewati sinusoid antara lempeng

sel hati dan masuk ke vena hepatika dan akhirnya masuk ke vena kava inferior.

Biasanya hanya terdapat satu lapisan hepatosit diantara sinusoid-sinusoid sehingga

luas permukaan kontak antar sel hati dengan plasma sangat besar. Ketika melalui

sinusoid darah dimodifikasi secara kimiawi. Pada endothelium sinusoid terdapat

makrofag yaitu sel Kupffer. Sel Kupffer ini berfungsi mefagosit bakteri atau benda

asing yang ada dalam darah (Ganong, 2010).

Pembentukan dan ekskresi empedu merupakan fungsi utama hati, saluran

empedu mentranspor dan kandung empedu menyimpan serta mengeluarkan empedu

ke usus halus sesuai yang dibutuhkan. Hati memegang peranan penting dalam

metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. Zat tersebut dikirim melalui vena porta

hepatika setelah diabsorbsi oleh usus. Vena porta menerima aliran darah dari saluran

cerna, limpa, dan pankreas. Fungsi pertahanan tubuh terdiri dari fungsi detoksifikasi

dan fungsi perlindungan. Fungsi detoksifikasi sangat penting dan dilakukan oleh

enzim-enzim hati yang dapat mengoksidasi, mereduksi, menghidrolisis, atau

mengkonjugasi zat yang kemungkinan dapat membahayakan tubuh kemudian

mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan

dilakukan sel Kupffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati. Sel Kupffer memiliki

kemampuan fagositosis besar, sel-sel ini mampu membersihkan darah yang masuk

kedalam sinusoid dari bakteri maupun benda asing. Ketika bakteri bersentuhan

dengan sel Kupffer, dalam waktu kurang dari 0,01 detik bakteri tersebut akan masuk

ke dalam sel Kupffer dan selanjutnya akan di hancurkan. Diperkirakan kurang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

9

1% bakteri yang masuk kedalam sinusoid mampu menyebar ke peredaran sistemik

(Guyton dan Hall, 2006).

Dalam memetabolisme karbohidrat hati mensekresikan hormon seperti

insulin yang berfungsi merubah glukosa menjadi glikogen dan glukagon yang

berfungsi memecah glikogen menjadi glukosa. Hal ini merupakan proses mekanisme

hati dalam menjaga kadar glukosa dalam darah. Ketika glukosa darah tinggi maka

kelebihan glukosa akan disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen dan juga

sebaliknya ketika glukosa darah dibawah normal maka hati akan memecah glikogen

menjadi glukosa (Ganong, 2010).

Hati berfungsi mensekresikan cairan empedu yang berfungsi membantu

menetralkan asam lambung dan mengemulsi lemak. Hati mensekresikan cairan

empedu antara 600-1000 mL tiap harinya. Cairan lambung yang menuju ke usus

memiliki pH yang rendah sehingga membuat enzim pankreas tidak bekerja dengan

baik, cairan empedu membantu menetralkan cairan lambung ini sehingga enzim

pankreas dapat bekerja optimal. Selain itu, cairan empedu juga berfungsi sebagai

pengemulsi lemak. Hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan vitamin. Vitamin

yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, K, dan B12 disimpan di dalam hati (Seeley,

Stephens, dan Tate, 2008).

Hati memiliki fungsi spesifik dalam proses metabolisme lemak, yaitu:

(1) Proses oksidasi asam lemak sebagai suplai energi,

(2) mensintesis kolesterol, phospolipid, dan lipoprotein, dan

(3) mensintesis lemak dari protein dan karbohidrat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

10

Lemak yang masuk ke hati akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak.

Asam lemak ini akan mengalami mengalami beta oksidasi membentuk acetyl

coenzyme A yang kemudian masuk kedalam siklus asam sitrat. Hati sendiri tidak

dapat menggunakan seluruh acetyl CoA yang terbentuk namun akan merubah acetyl

CoA tersebut menjadi asam asetoasetat yang ditransport keluar menuju jaringan lain.

Kolesterol yang disintesis dihati sebagian akan dirubah menjadi garam empedu dan

sebagian lainnya akan digunakan bersama phospolipid untuk membentuk membran

serta komponen sel lainnya (Guyton dan Hall, 2006).

Hati memiliki fungsi detoksifikasi senyawa yang masuk ke dalam tubuh.

Banyak seyawa-senyawa yang masuk ke dalam tubuh bersifat toksik dan berbabaya

bagi sel-sel tubuh. Selain itu, metabolit yang dihasilkan oleh tubuh sebagai produk

sampingan jika terakumulasi akan beracun bagi tubuh. Hati dapat merubah struktur

senyawa tersebut menjadi kurang beracun atau membuat eliminasi mereka keluar dari

tubuh lebih mudah. Amonia merupakan produk sampingan dari metabolisme asam

amino yang bersifat toksik dan tidak mudah dikeluarkan oleh ginjal. Hepatosit

mampu merubah ammonia menjadi urea yang memiliki toksisitas lebih rendah serta

dapat dieliminasi di ginjal (Seeley, et al. 2008).

Proses metabolisme protein dalam hati adalah deaminasi asam amino,

pembentukan urea dari ammonia dalam cairan tubuh, pembentukan protein plasma,

merubah asam amino menjadi bentuk lain. Deaminasi asam amino perlu dilakukan

sebelum asam amino tersebut dirubah menjadi energi atau dirubah menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

11

karbohidrat atau lemak. Semua protein plasma kecuali gama globulin diproduksi di

hati. Hati dapat memproduksi protein plasma 15-50 g/ hari (Guyton dan Hall, 2006).

Hati memiliki kemampuan luar biasa untuk regenerasi setelah kehilangan

jaringan hati yang signifikan baik dari sebagian hepatektomi atau kerusakan hati akut,

asalkan kerusakan ini tidak disertai oleh infeksi virus atau peradangan. Hepatektomi

parsial, di mana sampai dengan 70 persen jaringan hati diambil menyebabkan lobus

yang tersisa memperbesar dan mengembalikan hati ke ukuran aslinya. Pada tikus

regenerasi ini terjadi sangat cepat dan hanya membutuhkan waktu lima sampai tujuh

hari. Saat regenerasi hepatosit dapat bereplikasi hingga dua kali kecepatan

normalnya. Faktor yang berperan dalam proses regenerasi hati adalah Hepatocyte

Growth Factor (HGF). Pada hepatektomi parsial kadar HGF dalam darah meningkat

hingga 20 kali lipat. Beberapa growth factor lain yang mungkin terlibat dalam proses

regenerasi sel hati adalah Epidermal Growth Factor, Tumor Necrosis Factor, dan

interleukin-6 (Guyton dan Hall, 2006).

B. Kerusakan Hati

Kerusakan hati dapat timbul akibat paparan senyawa toksik. Beberapa

kerusakan hati tersebut adalah sebagai berikut.

1. Perlemakan hati (Steatosis)

Perlemakan hati merupakan penumpukan lemak pada sel hepatosit,

terkadang disertai penurunan kadar lipoprotein dan plasma lipid. Pada dasarnya

penumpukan lemak di hati dapat terjadi karena proses sintesis lipoprotein atau sekresi

lipoprotein terganggu. Kelebihan lemak dapat terjadi karena kelebihan asam lemak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

12

bebas dari jaringan adiposa atau gangguan pelepasan trigliserida dari hati ke plasma

dalam bentuk lipoprotein (VLDL). Beberapa tahapan yang dapat terganggu dan

menyebabkan penumpukan lemak di hati, yaitu gangguan pada sintesis protein,

gangguan konjugasi trigliserida dengan lipoprotein, gangguan transfer VLDL

melewati membran sel, terjadi penurunan sintesis phospolipid, gangguan oksidasi

lipid, kurangnya energi (ATP) dalam proses sintesis lipid dan protein (Hodgson,

2004).

Perlemakan pada hati dapat bersifat akut maupun kronik. Perlemakan akut

disebabkan senyawa seperti etionin, fosfor, atau tetrasiklin. Perlemakan kronik dapat

disebabkan karena senyawa seperti etanol dan metotreksat. Senyawa toksik tersebut

memiliki mekanisme yang beragam dalam menyebabkan perlemakan hati.

Mekanisme paling umum adalah rusaknya pelepasan trigliserid hati ke plasma.

Karena trigliserid hati hanya disekresi bila dalam keadaan terkonjugasi dengan

lipoprotein (Lu, 1995). Perlemakan hati mungkin tidak berbahaya akan tetapi dapat

berkembang menjadi steatohepatitis yang dihubungkan dengan kerusakan hati akut.

Steatohepatitis dapat berkembang mejadi fibrosis maupun kanker hati (Klaassen,

2008).

2. Nekrosis

Nekrosis ditandai dengan adanya pembengkakan, kebocoran, disintegrasi inti

sel, dan inflamasi (Klaassen, 2008). Kematian sel-sel hepatosit pada organ hati

disebut nekrosis hati. Nekrosis dapat bersifat fokal (sentral, pertengahan, perifer) atau

masif. Nekrosis hati merupakan manifestasi toksik yang berbahaya tetapi tidak selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

13

kritis karena hati memiliki kapasitas pertumbuhan kembali yang tinggi. Kematian sel

berlangsung bersama dengan pecahnya membran plasma. Sebelum sel pecah, tidak

ada perubahan ultrastruktural membran yang dapat dideteksi. Namun ada beberapa

perubahan yang mendahului kematian sel seperti edema sitoplasma, dilatasi retikulum

endoplasma, dan agregasi polisom. Akumulasi trigliserid dalam sel biasanya berupa

butiran lemak. Perubahan yang terdahulu merupakan pembengkakan mitokondria

progresif dengan kerusakan krista, pembengkakan sitoplasma, penghancuran organel

dan ini, dan pecahnya membran plasma (Lu, 1995).

3. Sirosis

Sirosis ditandai dengan adanya pembentukan kolagen yang tersebar di

sebagian besar hati. Pada umumnya sirosis dapat disebabkan karena paparan kronis

senyawa kimia. Akumulasi jaringan fibroblast menyebabkan kurangnya aliran darah

sehingga menyebabkan proses metabolisme dan detoksifikasi hati terganggu. Hal ini

kemudian dapat mengakibatkan kerusakan hati yang lebih parah bahkan

menimbulkan gagal hati. Konsumsi etanol secara berlebihan dan jangka waktu lama

dapat menyebabkan sirosis hati (Hodgson, 2004).

C. Hepatotoksin

Hepatotoksisitas dibagi berdasarkan pola insidensi dan morfologi

histopatologi. Hepatotoksin intrinsik (teramalkan) merupakan senyawa yang sudah

jelas bersifat toksik pada hati, memiliki hubungan dosis-respon, dan biasanya

menunjukkan toksisitas yang sama antara manusia dan hewan. Hepatotoksin

idiosinkratik (takteramalkan) menunjukkan toksisitas terbatas pada individu tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

14

dan sebagai akibat dari hipersensitivitas atau perubahan metabolit yang dihasilkan

dikarenakan perubahan gen pemetabolisme obat. Kerusakan hati tergantung pada

agen hepatotoksin, kekuatan agen hepatotoksin, dan tipe pemberian secara akut atau

kronis. Sel hati yang rusak mengeluarkan enzim spesifik seperti alanine

aminotransferase (ALT), aspartat aminotransferase (AST), dan alkalin fosfatase.

Enzim ALT dan AST menjadi penanda adanya kerusakan hepatosit (Hodgson, 2010).

D. Karbon tetraklorida

Karbon tetraklorida sebelumnya pernah digunakan digunakan sebagai

penghilang noda, pembersih karpet, pelarut, pemadam api, serta sebagai antihelmintik

pada pengobatan hewan. Penggunaan karbon tetraklorida saat ini terbatas untuk

perantara bahan kimia dalam produksi senyawa organik terklorinasi. Karbon

tetraklorida memiliki kelarutan dalam lemak tinggi, sehingga karbon tetraklorida

yang terserap tubuh akan tinggal di jaringan lemak, hati, sumsum tulang, ginjal serta

otak (Wexler, Anderson, Peyster, Gad, Hakkinen, Kamrin, et al., 2005).

Karbon tetraklorida mengalami reduksi dan pemecahan homolitik yang

dikatalisis oleh enzim P450 membentuk radikal bebas triklorometil (●CCl3). Radikal

bebas triklorometil ini dapat bereaksi langsung dengan makromolekul yang ada

dalam sel maupun dengan oksigen. Ketika bereaksi dengan oksigen radikal bebas

triklorometil akan membentuk radikal bebas triklorometilperoksi yang lebih reaktif.

Radikal bebas triklorometilperoksi bersifat lebih elektrofil sehingga dapat bereaksi

dengan asam lemak tak jenuh memicu terjadinya peroksidasi asam lemak (Ruch,

Klaunig, Schlutz, Askari, Lacher, Pereira et al., 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

15

Karbon tetraklorida merupakan senyawa yang banyak dipergunakan sebagai

model hepatotoksin. Karbon tetraklorida dirubah menjadi triklorometil radikal oleh

enzim CYP450 dan kemudian menjadi trikloroperoksi radikal dalam kondisi banyak

oksigen. Senyawa radikal tersebut sangat reaktif dan memiliki pengaruh pada radius

kecil, karena itu nekrosis yang disebabkan oleh karbon tetraklorida paling banyak

terjadi pada daerah sentrilobular pada sel hati yang mengandung konsentrasi enzim

CYP 450 yang paling tinggi. Radikal bebas yang terbentuk dapat terikat pada lemak,

protein, dan nukleotida serta juga dapat menginduksi terjadinya peroksidasi lemak

(Hodgson, 2010). Triklorometil radikal memiliki ikatan yang lebih kuat ketika

menempel pada makromolekul namun reaksinya lebih lambat dibandingkan dengan

triklorometil peroksi radikal. Triklorometil peroksi radikal yang lebih reaktif dan

bereaksi dengan cepat mengikat makromolekul, akan tetapi produk yang dihasilkan

kurang stabil (Reith, Sams, Manibusan, Jinot, Kopylev, White, et al., 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

16

Gambar 2. Proses peroksidasi asam lemak oleh radikal bebas (Timbrell,2009).

Peroksidasi lipid diawali dengan adanya penyerangan triklorometil peroksi

radikal pada polienoik asam lemak pada membran seluler. Dari reaksi ini terbentuk

radikal asam lemak yang menginisiasi katalisis peroksidasi lipid melalui reaksi

berantai. Triklorometil peroksi radikal akan menarik atom H pada ikatan rangkap C

dalam rantai asam lemak tak jenuh menghasilkan radikal bebas lipid. Penataan ulang

ikatan rangkap membentuk pola terkonjugasi menggeser elektron radikal menuju ke

karbon tetrahedral yang berdekatan. Atom karbon radikal tersebut dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

17

oksigen akan membentuk lipid peroksi radikal. Lipid peroksi radikal ini dapat

menarik atom H dari molekul lain membentuk lipid hidroksiperoksida. Proses

peroksidasi lipid akan berulang kembali jika donor atom H berasal dari asam lemak

tak jenuh lain dan jika donor berasal dari molekul hidrokarbon radikal maka akan

menghasilkan alkena (Klasseen, 2008).

E. Pengukuran serum Alanin Aminotransferase (ALT) dan AspartatAminotransferase (AST)

Enzim aminotransferase adalah indikator yang paling sering digunakan

untuk melihat adanya kerusakan hati. Alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat

aminotransferase (AST) mengkatalis perpindahan alanin dan aspartat dari gugus

keton pada asam ketoglutarat membentuk piruvat dan oksaloasetat. Alanin

aminotransferase terdapat spesifik pada sel hati, sedangkan aspartat aminotransferase

terdapat pada beberapa jaringan misalnya jantung, otot rangka, ginjal dan hati. AST

berada pada sitosol sel hati dan juga mitokondria sedangkan ALT hanya berada pada

sitosol (Thapa dan Walia, 2007).

Kenaikan ALT dan AST yang mencapai 1-3 kali lipat batas normal dapat

terjadi karena sepsis neonatal hepatitis, artesia ekstrahepatik bilier, perlemakan hati,

sirosis, Non-Alcoholic Steatohepatitis (NASH), keracunan obat, dan gangguan otot.

Kenaikan mencapai 3-20 kali biasanya disebabkan karena hepatitis akut, hepatitis

kronis, hepatitis autoimun, obstruksi empedu akut serta konsumsi alkohol berlebih.

Kenaikan lebih dari 20 kali lipat terjadi karena hepatitis kronis, dan nekrosis kronis

pada sel hati yang disebabkan oleh obat atau toksin (Thapa dan Walia, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

18

F. Putri malu raksasa (Mimosa pigra L.)

Gambar 3. Tanaman Mimosa pigra L.Klasifikasi:Divisi : SpermatophytaSub divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeOrdo : FabalesFamili : FabaceaeSubfamily : MimosoideaeJenis : Mimosa pigra L.

(Binggeli, 2005)

Morfologi tanaman:

Mimosa pigra L. merupakan tanaman semak, memiliki batang bercabang

dan berduri, tinggi mencapai 2-6 meter dengan masa hidup 5 tahun. Tanaman ini

dapat hidup sepanjang tahun, bipinatus, memiliki daun yang sensitif. Ibu batang daun

mencapai 18 cm, berduri (7 mm) dibawah petioles dan batang. Bunga berbentuk bulat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

19

dengan diameter 1 cm berwarna merah muda. Spesies ini bersifat androdioseus

dengan bunga jantan dan hermaprodit memiliki delapan tangkai sari panjang dan

pendek. Memiliki polong dengan panjang 15 cm berbulu, bergerombol hingga 7

polong. Setiap polong berisi 8-24 biji. Biji berukuran 5 x 2,4 mm dengan berat 0,09

mg (Binggeli, 2005).

Kandungan kimia

Gambar 4. Struktur kandungan ekstrak metanolik Mimosa pigra L. (1. Triptofan, 2.Myricitrin, 3. Quercetin-3-O-hexose, 4. Quercetin-3-O-hexose, 5, Quercetin-5-O-

pentose, 6. Quercitrin, 7. Kaempferol-3-O-desoxyhexose) (Rakotomalala et al., 2013)

Pada penelitian Apriyanto dkk. (2000) infusa Mimosa pigra L. diketahui

memiliki kemampuan hepatoprotektif terhadap tikus terinduksi parasetamol. Berbagai

bagian tanaman Mimosa pigra L. telah digunakan secara tradisional di Madagaskar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

20

Afrika Selatan, dan Indonesia beberapa kegunaanya antara lain untuk pilek, sakit

gigi, obat mata, lemah jantung serta memiliki aktivitas antimikroba (Grosvenor,

Supriono, Gray, 1995; Rossado-Vallado, Brito-Loeza, Mena-Rejon, Quintero-

Marmol, Flores-Guido, 2000). Ekstrak daun Mimosa pigra L. memiliki kemampuan

antioksidan dan antiinflamasi. Secara in-vivo pemberian kronis ekstrak metanolik

Mimosa pigra L. dapat mengurangi hipoksasi terinduksi Polycyclic Aromatic

Hydrocarbon (PAH) pada tikus dengan mengurangi tekanan arteri plumonal. Efek ini

terkait dengan adanya pemulihan fungsi endothelium dan induksi NO sintase.

Ekstrak metanolik Mimosa pigra L. mengandung triptofan dan flavonoid yang

keduanya efektif untuk menghambat hipoksia terinduksi PAH. Ekstrak metanolik

Mimosa pigra L. mampu menghambat PAH sehingga ekstrak tersebut memiliki

fungsi proteksi terhadap penyakit kardiovaskuler (Rakotomalala et al., 2013).

Mimosa pigra L. juga memiliki kandungan alkaloid yang disebut mimosina.

Mimosina merupakan senyawa yang dapat menghambat sintesis DNA pada saat

elongasi dengan mengubah metabolisme deoksiribosa nukleotida. Mimosina

menghambat replikasi DNA, yang akan mempengaruhi siklus sel dan akhirnya

mengarahkannya pada apoptosis. Mimosina merupakan agen pengkelat ion besi /

seng. Ketika sel kehabisan ion besi maka akan memicu putusnya ikatan DNA double

helix pada sel target yang mengakibatkan fosforilasi pada protein histon. Hal ini akan

menghambat replikasi DNA pada saat elongasi (Wishart, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

21

Gambar 5. Struktur mimosina (Wishart, 2013)

G. Silimarin

Silibum marianum merupakan salah satu tanaman tertua yang digunakan

untuk mengobati penyakit hati. Silimarin merupakan tanaman asli Eropa namun juga

dapat ditemukan di beberapa bagian di Amerika. Tanaman ini biasa tumbuh di tanah

bebatuan dan bisa mencapai tinggi hingga 3 meter dengan batang berdiri tegak,

memiliki daun berduri pada tepinya. Bagian tumbuhan yang mengandung silimarin

paling banyak adalah buah, namun pada biji dan daun juga terdapat silimarin. Biji

tanaman ini juga mengandung betain, trimetil-glisin, dan asam lemak esensial yang

berperan dalam efek hepatoprotektif serta anti inflamasi silimarin (Lupper, 1998).

Silimarin memiliki kemampuan memproteksi sel hati dari berbagai macam

senyawa toksik misalnya parasetamol, alkohol, karbon tetraklorida, dan

galaktosamin. Mekanisme silimarin dalam memproteksi hati bermacam-macam

termasuk antioksidasi, anti peroksidasi asam lemak, peningkatan detoksifikasi, dan

menghambat penipisan glutation (Lupper, 1998). Pada penelitian Madani,

Talebolhosseini, Asgary, Naderi, (2008) pemberian ekstrak polifenol Silibum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

22

marianum pada dosis 25 mg/KgBB dapat menurunkan aktivitas ALT, AST, dan ALP

pada tikus terinduksi tioasetamida. Silimarin terdiri dari flavonolignan silibin,

isosilibin, silidianin, dan silichristin (AbouZid, 2012). Berikut struktur flavonolignan

yang merupakan komponen penyusun silimarin:

Gambar 6. Struktur flavonolignan silimarin (AbouZid, 2012)

H. Infusa

Metode infundasi digunakan untuk menyari kandungan aktif dari simplisia

yang larut dalam air panas. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak

stabil dan mudah tercemar oleh bakteri dan jamur sehingga sari yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

23

dengan cara ini harus segera diproses sebelum 24 jam. Cara ini sangat sederhana dan

sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional. Pada umumnya proses dimulai

dengan membasahi simplisia dengan air dua kali bobot bahan, untuk bunga empat

kali bobot bahan dan untuk karagen sepuluh kali bobot bahan. Bahan baku ditambah

dengan air, pada umumnya jika tidak dinyatakan lain diperlukan 100 bagian air

untuk 10 bagian bahan kemudian dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90 ̊ oC untuk

infusa atau 30 menit untuk dekokta. Penyarian dilakukan pada saat cairan masih

panas kecuali bahan yang mengandung minyak atsiri (BPOM RI, 2013).

Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati

dengan air pada suhu 900C selama 15 menit (Dirjen POM, 1995). Infundasi adalah

proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat aktif yang larut dalam

air dari bahan-bahan nabati. Namun penyarian ini menghasilkan sari yang tidak stabil

dan mudah tercemar baik oleh kuman maupun kapang sehingga sediaan ini tidak

boleh disimpan lebih dari 1 hari (Dirjen POM, 1986).

I. Landasan Teori

Hati merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam

proses metabolisme serta detoksifikasi. Kerusakan hati dapat berwujud nekrosis atau

sirosis. Adanya kerusakan hati dapat diketahui dengan mengukur aktivitas enzim

yang dikeluarkan sel hati menuju ke darah. Enzim yang dapat digunakan sebagai

parameter kerusakan hati adalah alanine aminotransferase (ALT), aspartat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

24

aminotransferase (AST), dan alkaline phosphatase. Enzim ALT dan AST menjadi

penanda adanya kerusakan hepatosit (Hodgson, 2010).

Karbon tetraklorida merupakan senyawa yang sering digunakan sebagai

model hepatotoksin. Karbon tetraklorida dapat menyebabkan nekrosis sentrilobuler

karena mengandung banyak enzim CYP 450 (Hodgson, 2010). Senyawa ini akan

dimetabolisme oleh CYP450 menjadi radikal bebas trikloro metil (●CCl3). Radikal

bebas trikloro metil dapat berikatan dengan makromolekul seperti lipid dan protein

atau bereaksi dengan oksigen membentuk triklorometil peroksi radikal. Triklorometil

peroksi radikal ini dapat bereaksi dengan asam lemak tak jenuh yang dapat

menginisiasi terjadinya peroksidasi lipid (Klasseen, 2008).

Pencegahan kerusakan hati akibat radikal bebas dapat dilakukan dengan

pemberian antioksidan. Penelitian Aprianto dkk. (2000) menyatakan bahwa infusa

herba Mimosa pigra L. yang diberikan selama 6 hari dapat berpotensi sebagai

hepatoprotektor pada tikus yang terinduksi parasetamol. Ekstrak metanolik daun

Mimosa pigra L. diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi

(Rakotomalala et al., 2013). Dosis yang digunakan adalah 2,835 g / KgBB karena

pada penelitian Melinda (2014) tentang pengaruh dosis pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. didapat dosis optimum yang dapat menurunkan serum ALT dan AST

adalah 2,835 g/KgBB yang diberikan selama 6 hari.

Waktu pemberian yang dipilih adalah satu, tiga dan enam hari. Enam hari

merupakan waktu paling lama pemberian infusa mengacu pada penelitian Apriyanto

dkk. (2000) serta Melinda (2014) yang sama-sama memberikan infusa selama enam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

25

hari berturutan. Tiga hari merupakan waktu tengah berdasarkan penelitian Kumar, et

al. (2013) tentang efek hepatoprotektif ekstrak poliherbal yang telah diformulasikan

menjadi bentuk kapsul lunak (Clearliv®). Pada penelitian ini pemberian ekstrak

poliherbal selama tiga hari mampu memberikan penurunan aktivitas ALT dan AST

yang signifikan dibandingkan kontrol CCl4. Serta satu hari sebagai waktu paling

singkat pemberian infusa.

J. Hipotesis

Pemberian infusa herba Mimosa pigra L. selama satu, tiga, dan enam hari

dengan dosis 2,835 g/KgBB dapat memberikan efek hepatoprotektif pada tikus

jantan terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni di mana

dilakukan dengan pemberian perlakuan terhadap variabel penelitian. Rancangan

penelitian ini termasuk rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas

Lama pemberian infusa herba Mimosa pigra L., yaitu variasi lama pemberian

infusa herba Mimosa pigra L. dosis 2,835 g/KgBB pada tikus jantan terinduksi

karbon tetraklorida yaitu 1, 3, dan 6 hari.

b. Variabel tergantung

Efek hepatoprotektif infusa herba Mimosa pigra L. yang diberikan selama 1, 3,

dan 6 hari terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida dengan tolok ukur

kuantitatif, yaitu peningkatan aktivitas serum ALT dan AST dalam darah.

c. Variabel pengacau terkendali

Kondisi hewan uji, yaitu subyek uji yang digunakan adalah tikus galur Wistar,

jantan, berat badan 130-200 g, dan umur 2-3 bulan. Rute pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. secara per oral, cara pembuatan infusa herba Mimosa pigra L.,

dan bahan herba Mimosa pigra L. yang diambil dari daerah sekitar Kampung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

27

Paingan, Dusun Krodan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman.

d. Variabel pengacau tak terkendali

Kondisi fisiologis dan patologis hewan uji, serta kondisi herba Mimosa pigra L.

yang digunakan.

2. Definisi operasional

a. Herba Mimosa pigra L. adalah bagian tumbuhan diatas tanah, tidak termasuk

batang utama dan merupakan percabangan muda berwarna hijau pada tanaman

yang masih terdapat daun, polong, atau bunga.

b. Infusa herba Mimosa pigra L. adalah infusa yang diperoleh dengan mengekstraksi

herba segar Mimosa pigra L. seberat 11,34 g yang direbus dalam 50 mL aquadest

selama 15 menit pada suhu 90oC.

c. Lama praperlakuan yaitu pemberian infusa herba Mimosa pigra L. dosis 2,835

g/KgBB dilakukan dalam waktu 1, 3, dan 6 hari berturutan.

d. Efek hepatoprotektif adalah kemampuan infusa herba Mimosa pigra L. dalam

melindungi hati dari hepatoksin setelah diberikan selama waktu tertentu (1, 3, dan

6 hari).

e. Waktu optimum adalah lama waktu pemberian infusa Herba Mimosa pigra L. yang

dapat menurunkan aktivitas ALT paling baik pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

28

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar ( berat badan

130-200 g, umur: 2-3 bulan) diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi

USD Yogyakarta.

b. Bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah herba segar Mimosa pigra L. yang diperoleh dari

Kampung Paingan, Dusun Krodan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok,

Kabupaten Sleman.

2. Bahan kimia

a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah karbon tetraklorida (Merck) berupa

cairan, tidak berwarna, berbau khas yang diperoleh dari Laboratorium Kimia

Analisis Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.

b. Silimarin (Naturex France, distributor PT Megasetia Agung Kimia) sebagai

kontrol positif

c. Kontrol negatif dan pelarut karbon tetraklorida berupa olive oil (Filippo Berio)

diperoleh dari Super Market Indogrosir Yogyakarta.

d. Aquadest sebagai pelarut untuk infusa diperoleh dari Laboratorium

Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

29

e. CMC-Na sebagai pensuspensi silimarin, berupa serbuk berwarna putih yang

diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi USD

Yogyakarta.

f. Blanko pengujian ALT dan AST menggunakan aqua bidestilata (PT. Ikapharmindo

Putramas, Jakarta) yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Instrumental

Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.

g. Bahan untuk mengukur aktivitas ALT dan AST berupa reagen ALT dan AST merek

DiaSys yang diperoleh dari PT Kimia Farma.

Reagen Serum ALT memiliki komposisi :R1: TRIS pH 7,15 140 mmol/L

L-Alanine 700 mmol/LLDH(lactatedehydrogenase) 2300 U/L

R2: 2-Oxoglutarate 85 mmol/LNADH 1 mmol/LPyridoxal-5-phospate

FS: Good’s buffer pH 9,6 100 mmol/LPyridoxal-5-phospate 13 mmol/L

Reagen Serum AST memiliki komposisi:R1: TRIS pH 7,65 110 mmol/L

L-Aspartate 320 mmol/LMDH (malatedehydrogenase)800 U/LLDH (lactatedehydrogenase) 1200 U/L

R2: 2-Oxoglutarate 65 mmol/LNADH 1 mmol/LPyridoxal-5-phospate

FS: Good’s buffer pH 9,6 100 mmol/LPyridoxal-5-phospate 13 mmol/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

30

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat alat gelas, yaitu

Beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, labu ukur, pipet tetes, termometer,

penangas air dengan stirer magnetic, panci, timbangan analitik, spuit injeksi per oral

dan syringe (Terumo 3cc), mikropipet, pipa kapiler, eppendorf, tabung reaksi, Vitalab

mikro 200 (Merck), stopwatch, vortex dan sentrifuge (Heraus Chirst, Labofuge A).

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tumbuhan Mimosa pigra L.

Determinasi herba Mimosa pigra L. dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri

tumbuhan Mimosa pigra L. pada buku acuan determinasi (Backer, 1963) dan

disesuaikan dengan kunci determinasinya.

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah Mimosa pigra L. yang masih segar dan

berwarna hijau, dipanen dari sekitar Dusun Paingan, Maguwoharjo, Sleman,

Yogyakarta.

3. Pembuatan infusa Mimosa pigra L.

herba Mimosa pigra L. dicuci dengan air mengalir hingga bersih. Herba

Mimosa pigra L. kemudian ditimbang sebanyak 11,34 g. Herba tersebut kemudian

dimasukkan kedalam 50 mL aquadest pada suhu 90 oC dan didiamkan selama 15

menit kadang-kadang diaduk. Waktu 15 menit dihitung ketika suhu campuran

mencapai 90 oC. Setelah 15 menit campuran tersebut diambil dan didapatkan infusa

herba Mimosa pigra L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

31

4. Pembuatan larutan dan penetapan dosis karbon tetraklorida

Laruan karbon tetraklorida 50% dalam olive oil dibuat dengan cara

melarutkan 10 mL karbontetraklorida ke dalam 10 mL olive oil kemudian diaduk.

Dosis karbon tetraklorida sebesar 2,0 mL / kg BB.

5. Pembuatan suspensi silimarin

Sebanyak 100 mg ekstrak kering silimarin disuspensikan kedalam 50 mL

CMC-Na 1%. Suspensi digojog hingga terdispersi sempurna.

6. Penentuan dosis infusa Mimosa pigra L.

Dosis infusa Mimosa pigra L. yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan

dosis pada penelitian yang dilakukan Melinda (2014) yaitu sebesar 2,835g/ KgBB.

7. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Pemilihan dosis karbon tetraklorida bertujuan untuk mengetahui dosis

karbon tetraklorida yang mampu menyebabkan kerusakan hati dengan adanya

peningkatan aktivitas ALT dan AST namun tidak menimbulkan kematian. Dosis

hepatotoksin yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2,0 mL/KgBB karbon

tetraklorida dalam olive oil dengan perbandingan 1:1 dan diberikan secara

intraperitoneal (Murugesan, Sathiskumar, Jayabalan, Binupriya, Swaminantan, dan

Yun, 2009).

8. Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah

Lamanya waktu pengambilan cuplikan darah setelah tikus diberikan karbon

tetraklorida ditentukan dengan mengukur aktivitas ALT dan AST pada jam ke 0, 24,

48, dan 72. Kemudian ditetapkan waktu dimana aktivitas ALT dan AST menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

32

kenaikan tertinggi. Dari hasil orientasi didapatkan waktu optimal pengambilan

cuplikan darah adalah 24 jam setelah pemberian karbon tetraklorida secara

intraperitoneal.

9. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah 35 ekor tikus dibagi menjadi 7 kelompok masing-masing 5 ekor

tikus. Kelompok I (Kontrol negatif) diberikan olive oil dengan dosis 2,0 mL / Kg BB,

setelah 24 jam diambil darahnya lewat sinus orbitalis mata. Kelompok II (Kontrol

positif CCl4) diberikan CCl4 dosis 2,0 mL / Kg BB, setelah 24 jam diambil darahnya

lewat sinus orbitalis mata. Kelompok III (Kontrol positif infusa) diberikan infusa

Mimosa pigra L. dengan dosis 2,835 g / Kg BB. Kelompok IV (Kontrol positif

hepatoprotektif) ekstrak silimarin tersuspensi dalam CMC-Na dengan dosis 25 mg /

KgBB. Kelompok V sampai VII diberikan infusa herba Mimosa pigra L. dengan

dosis 2,835 g / Kg BB secara per oral. setiap hari selama 1, 3, dan 6 hari. Setelah 24

jam pemberian infusa, diberikan karbon tetraklorida dosis 2,0 mL / Kg BB secara

intraperitoneal. kemudian 24 jam berikutnya diambil darahnya lewat sinus orbitalis

mata.

10. Pembuatan serum

Darah tikus yang telah diambil dimasukkan kedalam tabung Eppendorf

kemudian didiamkan selama 10 menit. Tabung kemudian di sentrifuge dengan

kecepatan 5000 rpm selama 15 menit, bagian jernih (supernatan) diambil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

33

11. Penetapan aktivitas alanine aminotransferase (ALT) dan aspartateaminotransterase (AST)

Alat yang digunakan untuk menganalisis adalah Mikro Vitalab 200. Pada

analisis aktivitas ALT serum dilakukan sejumlah reaksi yaitu: serum sejumlah 100 L

ditambahkan reagen I sejumlah 1000 L dicampur dan didiamkan selama 5 menit,

kemudian ditambahkan reagen II sejumlah 250 L dan didiamkan selama 1 menit.

Aktivitas enzim dibaca pada panjang gelombang 340 nm pada suhu 27 oC. Pada

analisis aktivitas AST dilakukan sejumlah reaksi yaitu: serum sejumlah 100 L

ditambahkan reagen I sejumlah 1000 L dicampur dan didiamkan selama 5 menit,

kemudian ditambahkan reagen II sejumlah 250 L dan didiamkan selama 1 menit.

Aktivitas enzim dibaca pada panjang gelombang 340 nm pada suhu 27 oC.

Pengukuran dilakukan di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia Fakultas Farmasi

USD.

12. Perhitungan % hepatoprotektif

Perhitungan % hepatoprotektif diperoleh menggunakan rumus:

(1-( )( kontrol ) ) x100%

(1-( )( )) x100%

(Wakchaure, Jain, Singhai, Somani, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

34

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data serum ALT dan AST dianalisis menggunakan analisis parametrik pola

searah (One Way ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%. Sebelumnya dilakukan uji

Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi data tiap kelompok. Jika didapat

distribusi normal maka syarat analisis parametrik terpenuhi dan dapat dilanjutkan

dengan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok. Namun

jika didapat distribusi tidak normal maka dilakukan analisis dengan uji Kruskal Wallis

untuk mengetahui perbedaan aktivitas serum ALT dan AST antar kelompok.

Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan tiap

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah Mimosa pigra L. atau

dikenal dengan nama Indonesia putrimalu. Determinasi bertujuan untuk memastikan

tanaman yang digunakan benar merupakan Mimosa pigra L. Determinasi dilakukan

di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma. Determinasi tanaman mengacu pada buku Flora of Java karangan Backer

(1963). Determinasi dilakukan hingga tingkat spesies dengan indentifikasi batang,

bunga, dan daun. Hasil determinasi menunjukan bahwa tanaman tersebut merupakan

Mimosa pigra L.

B. Pembuatan Infusa Herba Mimosa pigra L.

Pembuatan infusa herba Mimosa pigra L. dilakukan dengan metode

infundasi. Sebanyak 11,34 g herba Mimosa pigra L. ditimbang kemudian dicuci

bersih menggunakan air mengalir, tujuan pencucian adalah untuk menghilangkan

pengotor yang terdapat pada herba tersebut. Setelah bersih herba dirajang dan

dimasukkan kedalam gelas stainless steel kemudian ditambahkan aquadest sebanyak

50 mL. Seluruh potongan herba Mimosa pigra L. harus terendam dalam aquadest

agar ketika proses pemanasan metabolit sekunder yang ada pada herba tersebut dapat

terekstrak. Digunakan gelas stainless steel bukan aluminium untuk mencegah

kandungan yang ada pada Mimosa pigra bereaksi dengan logam aluminium. Herba

Mimosa pigra L. yang digunakan merupakan herba segar sesuai dengan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

36

sebelumnya. Dipilih bahan segar karena kandungan metabolit sekunder yang

terkandung didalamnya masih utuh karena tidak ada proses pengeringan yang dapat

mendegradasi senyawa-senyawa tersebut. Untuk menjamin keterulangan tiap kali

melakukan infundasi, pengambilan herba Mimosa pigra L. dilakukan pada saat pagi

hari.

Proses infundasi dilakukan selama 15 menit terhitung ketika suhu infusa

mencapai 90 oC. Setelah 15 menit gelas stinless steel diangkat dan ditiriskan. Air

hasil infundasi disaring menggunakan kertas saring kedalam labu ukur 50 mL. Untuk

mencegah kehilangan volume aquadest akibat pemanasan, tambahkan aquadest panas

melalui ampas herba Mimosa pigra L. yang berada di kertas saring menggunakan

aquadest panas hingga volume air mencapai tanda pada labu ukur 50 mL. Tujuan

penambahan aquadest panas ini agar sisa metabolit dalam ampas herba Mimosa pigra

L. dapat terbawa.

Metode infundasi dipilih karena pada penelitian sebelumnya juga digunakan

infusa herba Mimosa pigra L. sebagai agen hepatoprotektif. Selain itu infusa

merupakan bentuk ekstrak cair yang mudah diaplikasikan oleh masyarakat. Infusa

merupakan metode ekstraksi yang biasa dilakukan oleh orang awam untuk membuat

obat herbal. Pelarut dalam infusa adalah air yang juga merupakan pelarut yang cocok

untuk melarutkan senyawa target pada herba Mimosa pigra L. yaitu flavonoid dan

fenolik. Senyawa fenolik maupun flavonoid dapat larut dalam air panas sehingga

dapat terekstrak dengan metode infundasi (Tung et al., 2008). Infusa ini tidak dapat

digunakan dalam jangka waktu lebih dari 24 jam karena mengandung banyak air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

37

yang dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu setiap akan

melakukan pemejanan infusa peneliti selalu melakukan infundasi herba Mimosa pigra

L.

C. Uji Pendahuluan

1. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Pada penelitian ini digunakan karbon tetraklorida sebagai hepatotoksin.

Penentuan dosis ini bertujuan untuk menentukan dosis karbon tetraklorida yang

digunakan agar dapat menyebabkan kerusakan hati ringan (steatosis). Dosis

hepatotoksin karbon tetraklorida yang digunakan berdasarkan penelitan Murugesan,

et al. (2009). adalah 2mL/KgBB (1:1) dalam olive oil. Dalam penelitian ini dengan

dosis 2mL/KgBB karbon tetraklorida dapat meningkatkan aktivitas serum ALT

sebesar lebih dari tiga kali lipat dan aktivitas serum AST sebesar lebih dari empat kali

lipat dibandingkan kontrol negatif.

2. Penetapan dosis infusa Mimosa pigra L.

Penetapan dosis infusa herba Mimosa pigra L. bertujuan untuk mengetahui

dosis infusa herba Mimosa pigra L. yang akan digunakan pada penelitian ini.

Penentuan dosis infusa herba Mimosa pigra L. didasarkan pada penelitian Melinda

(2014). Pada penelitian tersebut dosis yang optimal untuk menurunkan aktivitas

serum ALT dan AST adalah 2,835 g/KgBB. Oleh karena itu dosis infusa herba

Mimosa pigra L. pada penelitian ini adalah 2,835 g/KgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

38

3. Penetapan waktu pencuplikan darah hewan uji

Penetapan waktu pencuplikan darah ini bertujuan untuk mengetahui waktu

yang dibutuhkan oleh karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB untuk meningkatkan

aktivitas serum ALT dan AST dengan kenaikan tertinggi. Pada penelitian ini

dilakukan pengambilan cuplikan darah pada jam ke 0, 24, 48 dan 72 setelah hewan

uji diberi karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB secara intraperitoneal.

Data aktivitas serum ALT dan AST setelah pemberian karbon tetraklorida

dosis 2 mL/KgBB pada jam ke 0, 24, 48 dan 72 dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel I. Purata aktivitas serum ALT dan AST setelah pemberian karbontetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada penetapan waktu pencuplikan darah (n=5)

Jamke-

Purata aktivitas serumALT ± SE (U/L)

Purata aktivitas serumAST ± SE (U/L)

0 43,8 ± 1,39 116,2 ± 2,1824 141,6 ± 12,35 489,8 ± 41,2048 56,0 ± 8,26 179,0 ± 22,7172 40,6 ± 5,14 95,4 ± 3,83

Data ALT yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dan didapatkan distribusinya tidak normal. Oleh karena itu analisis dilanjutkan

dengan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar kelompok.

Hasil analisis didapat nilai p=0,004 yang berarti paling tidak ada dua kelompok atau

lebih yang memiliki perbedaan. Untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda

bermakna dilakukan uji Mann-Whitney, hasil perbedaan antar kelompok dapat dilihat

pada tabel II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

39

Gambar 7. Diagram batang purata aktivitas serum ALT tikus setelah pemberiankarbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada penetapan waktu pencuplikan darah

Tabel II. Perbandingan aktivitas ALT setelah pemberian karbon tetraklorida padatiap waktu pencuplikan darah

Selangwaktu (jam)

0 24 48 72

0 BB TB TB24 BB BB BB48 TB BB TB72 TB BB TB

Keterangan: BB=Berbeda Bermakna TB= Berbeda Tidak Bermakna

Dari tabel diatas, kenaikan serum ALT yang menunjukkan perbedaan

bermakna adalah pada jam ke-24 bila dibandingkan jam ke 0, 48, dan 72. Dari

gambar 1 kenaikan aktivitas serum ALT paling tinggi terjadi pada jam ke-24 yaitu

141,6 ± 12,35 U/l.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

40

Gambar 8. Diagram batang purata aktivitas serum AST tikus setelah pemberiankarbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada penetapan waktu pencuplikan darah

Data AST yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dan didapatkan distribusinya normal, namun ketika diuji variansi menggunakan one

way ANOVA didapatkan nilai p=0,004 yang berarti variansi antar kelompok tidak

sama. Oleh karena variansi antar kelompok tidak sama maka dilanjutkan dengan uji

Kruskal-Wallis untuk melihat ada tidaknya perbedaan antar kelompok. Hasil analisis

didapat nilai p=0,001 yang berarti paling tidak ada dua kelompok atau lebih yang

memiliki perbedaan. Untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda bermakna

dilakukan uji Mann-Whitney, hasil keberbedaan antar kelompok dapat dilihat pada

tabel III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

41

Tabel III. Perbandingan aktivitas AST setelah pemberian karbon tetraklorida padatiap waktu pencuplikan darah

Selang waktu(jam)

0 24 48 72

0 BB TB BB24 BB BB BB48 TB BB BB72 BB BB BB

Keterangan: BB=Berbeda Bermakna TB= Berbeda Tidak Bermakna

Dari tabel diatas, kenaikan serum AST yang menunjukkan perbedaan

bermakna adalah pada jam ke-24 dan jam ke-72 bila dibandingkan jam ke-0 dan 48.

Dari gambar 2 kenaikan aktivitas serum AST paling tinggi terjadi pada jam ke 24

yaitu 489,8 ± 41,20 U/l.

Dari data tersebut serum ALT dan AST menunjukkan kenaikan paling tinggi

terjadi pada jam ke-24 dan memiliki perbedaan yang bermakna dengan jam ke-0, 48,

dan 72. Oleh sebab itu pada penelitian ini dipilih waktu pencuplikan darah pada jam

ke-24 setelah induksi karbon tetraklorida dengan dosis 2 mL/KgBB.

D. Pengaruh Lama Praperlakuan Infusa Herba Mimosa pigra L. Terhadap Efek

Hepatoprotektif Tikus Jantan Terinduksi Karbon Tetraklorida.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek hepatoprotektif infusa Mimosa

pigra L. pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida yang diberikan selama satu,

tiga, dan enam hari; dan menentukan waktu optimum pemberian infusa herba Mimosa

pigra L. tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

42

Tabel IV. Purata aktivitas serum ALT dan AST tikus jantan setelah pemberianinfusa herba Mimosa pigra L. sekali sehari selama 1, 3, dan 6 hari yang diberikansecara per oral terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB

kelompok Purata ± SE(U/l) aktivitasSerum ALT

Purata ± SE(U/l) aktivitasSerum AST

%Hepatoprotektif

(Serum ALT)

%Hepatoprotektif(Serum AST)

I 41,40±2,99 113,00±4,60 - -II 141,60±12,35 489,80±41,20 - -III 75,60±1,21 104,20±1,98 - -IV 103,20±13,00 203,60±58,20 38,32% 75,96%V 148,40±9,44 470,00±19,25 -6,79 % 5,25 %VI 70,80±9,25 192,00±36,46 70,66 % 79,03 %VII 60,60±2,93 97,00±6,80 80,84 % 104,25 %

Keterangan:I : kelompok kontrol negatif (olive oil) dosis 2 mL/KgBBII : Kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBBIII : Kelompok kontrol infusa herba Mimosa pigra L.IV : Kelompok kontrol silimarin dosis 25 mg/KgBB + CCl4 dosis 2 mL/KgBBV : Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. (2,835 g/KgBB) 1 hari + CCl4

dosis 2 mL/KgBBVI : Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. (2,835 g/KgBB) 3 hari + CCl4

dosis 2 mL/KgBBVII : Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. (2,835 g/KgBB) 6 hari + CCl4

dosis 2 mL/KgBBSE : Standard Error

Perlakuan dengan lama pemberian satu, tiga, dan enam hari dipilih untuk

melihat kemampuan infusa herba Mimosa pigra L. dosis 2,835 g/KgBB dalam

memproteksi hati dari hepatotoksin karbon tetraklorida dipengaruhi oleh lamanya

pemberian infusa atau tidak. Lama pemberian enam hari dipilih berdasarkan

penelitian Apriyanto dkk. (2000) yang melakukan pemberian senyawa uji selama

enam hari. Penelitian dengan model pemberian senyawa uji selama enam hari juga

dilakukan pada penelitian mengenai efek hepatoprotektif ekstrak etanolik Cajanus

Cajan (Singh, Mehta, dan Mehta, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

43

1. Kontrol negatif

Kontrol negatif, yaitu olive oil dosis 2 mL/KgBB secara intraperitoneal

bertujuan untuk melihat pengaruh olive oil sebagai pelarut hepatotoksin karbon

tetraklorida terhadap kenaikan aktivitas ALT dan AST. Dosis olive oil yang digunakan

sama dengan dosis hepatotoksin yaitu 2,0 mL/KgBB. Hasil aktivitas ALT dan AST

kontrol negatif adalah 41,40±2,99 dan 113,00±4,60. Untuk mengetahui pengaruh

olive oil hasil tersebut dianalisis statistik dan dibandingkan dengan kondisi awal

sebelum menerima perlakuan (jam ke 0). Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat

pada tabel V dan VI berikut.

Tabel V. Purata aktivitas ALT sebelum dan sesudah diberi olive oil dosis 2,0mL/KgBB

Kelompok Perlakuan Purata aktivitasALT ± SE (U/l)

Perbedaan terhadapKelompok I Kelompok II

I Jam ke-0 sebelumpemberian olive oil

46,60±1,96 TB

II Jam ke-24 setelahpemberian olive oil

41,40±2,99 TB

Keterangan: BB=Berbeda bermakna (p≤0,05)TB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Tabel VI. Purata aktivitas AST sebelum dan sesudah diberi olive oil dosis 2,0mL/KgBB

Kelompok Perlakuan Purata aktivitas AST±SE (U/l)

Perbedaan terhadapKelompokI

KelompokII

I Jam ke-0 sebelumpemberian olive oil

132,60±7,66 TB

II Jam ke-24 setelahpemberian olive oil

113,00±4,60 TB

Keterangan: BB=Berbeda bermakna (p≤0,05)TB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

44

Pada tabel V, terlihat bahwa aktivitas ALT sebelum pemberian olive oil dan

setelah pemberian olive oil menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna secara

statistik. Pada tabel VI terlihat bahwa aktivitas AST sebelum pemberian olive oil dan

setelah pemberian menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna secara statistik. Dari

kedua hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian olive oil secara

intraperitoneal tidak berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas ALT maupun AST.

Sehingga kelompok kontrol negatif ini dapat dijadikan acuan nilai normal aktivitas

ALT dan AST pada penelitian ini.

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida

Kontrol hepatotoksin ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kerusakan

hati yang diakibatkan oleh pemberian karbon tetraklorida dosis 2,0 mL / KgBB secara

intraperitoneal. Peningkatan aktivitas ALT dan AST maksimal terjadi pada jam ke-24

setelah pemberian karbon tetraklorida sesuai dengan penetapan waktu pencuplikan

darah. Kontrol hepatotoksin ini digunakan sebagai parameter kerusakan hati pada

tikus yang nantinya akan digunakan dalam analisa efek hepatoprotektif infusa herba

Mimosa pigra L yang diberikan selama tiga variasi waktu berbeda (satu, tiga, dan

enam hari berturut-turut). Aktivitas ALT 24 jam setelah diinduksi karbon tetraklorida

adalah 141,60 ± 12,35 U/L, hasil ini menunjukkan kenaikan sebesar 3,42 kali lipat

kontrol negatif hepatotoksin yaitu 41,40 ± 3,00 U/L. Kenaikan sebesar lebih dari tiga

kali lipat ini menunjukkan adanya kerusakan hati akut. Akvititas AST 24 jam setelah

diinduksi karbon tetraklorida adalah 489,90 ± 41,20 U/L, hasil ini menunjukkan

kenaikan sebesar 4,34 kali lipat kontrol negatif yaitu 113,00 ± 4,64. Kenaikan sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

45

lebih dari 4 kali lipat ini menunjukkan adanya kerusakan hati akut. Kerusakan hati

karena karbon tetraklorida berupa perlemakan hati. Adanya kenaikan aktivitas ALT

dan AST mencapai tiga kali lipat atau lebih menunjukkan perlemakan hati ( Thapa

dan Walia, 2007). Dari data kenaikan aktivitas ALT dan AST tersebut dapat

diprediksi bahwa hewan uji mengalami perlemakan hati. Selain karbon tetraklorida,

senyawa lain seperti galaktosamin juga dapat menyebabkan kerusakan hati.

Mekanisme kerja galaktosamin dalam merusak hati mirip virus hepatitis yang

menyebabkan nekrosis, inflamasi serta gangguan proses regenerasi sel hati

(Padmanabhan dan Jangle, 2014).

3. Kontrol infusa herba Mimosa pigra L.

Kontrol infusa bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. tanpa pemberian karbon tetraklorida terhadap aktivitas ALT dan

AST serum. Dosis yang digunakan adalah 2,835 g/KgBB dengan frekuensi

pemberian setiap hari sekali selama enam hari berturut turut. Frekuensi pemberian

yang dipilih adalah setiap hari sekali selama enam hari untuk mengetahui pemberian

selama itu memberikan efek kerusakan hati atau tidak. Ketika selama enam hari

pemberian tidak didapat perbedaan yang bermakna pada kenaikan ALT dan AST

maka dapat diasumsikan pemberian selama satu dan tiga hari juga tidak

meningkatkan aktivitas ALT dan AST. Dari data pada tabel IV Aktivitas ALT dan

AST kontrol infusa berturut-turut adalah 75,60 ± 1,21 U/L dan 104,20 ± 1,98 U/L.

Dari data tersebut bila aktivitas ALT kontrol infusa dibandingkan dengan kontrol

olive oil, secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,009). Kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

46

aktivitas ALT kontrol infusa dibandingkan dengan kontrol negatif olive oil sebesar 1,8

kali lipat. Pada aktivitas AST kontrol infusa dibandingkan dengan kontrol olive oil,

secara statistik terdapat perbedaan yang tidak bermakna (p=0,094). Adanya

perbedaan yang bermakna pada aktivitas ALT kontrol infusa dibandingkan dengan

kontrol olive oil kemungkinan karena adanya senyawa mimosina yang terkandung

dalam tanaman Mimosa pigra L. yang ikut terekstraksi secara infundasi. Mimosina

merupakan senyawa golongan alkaloid yang dapat menghambat sintesis DNA pada

fase S (Hughes dan Cook, 1996). Selain itu, mimosina bersifat sitotoksik yang dapat

merubah konformasi kromatin, DNA, dan protein histon dan akhirnya menyebabkan

kematian sel (Vogt, Bohm, Segner, 1994). Serum ALT akan keluar menuju ke darah

ketika sel-sel hepatosit mengalami kematian. Oleh karena itu, saran untuk penelitian

selanjutnya dapat digunakan metode ekstraksi yang lain menggunakan pelarut

berbeda misalnya menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol agar

alkaloid mimosina tidak ikut terekstrak.

4. Kontrol silimarin

Kontrol silimarin merupakan kontrol positif yang digunakan sebagai

pembanding untuk melihat efek hepatoprotektif dari infusa herba Mimosa pigra L.

dengan efek hepatoprotektif dari silimarin. Silimarin merupakan senyawa yang

memang dapat memproteksi hati karena mengandung flavonolignan seperti silibin,

isosilibin, silichristin, dan silidianin (AbouZid, 2012). Dosis silimarin yang

digunakan adalah 25 mg/KgBB mengacu pada penelitian Surendran, Eswaran,

Vijayakumar, dan Rao (2011) tentang efek hepatoprotektif Cissampelos pariera pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

47

tikus terinduksi karbon tetraklorida yang menggunakan silimarin dosis 25 mg/KgBB

sebagai pembanding.

Hasil yang didapat pada penelitian ini (Tabel IV) nilai aktivitas serum ALT

dan AST berturut-turut adalah 103,20±13,00 U/L dan 203,60±58,20 U/L. Dari data

tersebut bila aktivitas serum ALT kontrol silimarin dibandingkan dengan kontrol

hepatotoksin terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,047) dan juga terdapat

perbedaan yang bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif olive oil

(p=0,009). Hal ini berarti silimarin yang diberikan selama enam hari berturut-turut

sudah mampu menurunkan aktivitas serum ALT tikus terinduksi karbon tetraklorida

namun belum mencapai batas normalnya. Kemampuan silimarin melindungi hati

(%hepatoprotektif) dilihat dari aktivitas serum ALT adalah 38,32%. Bila aktivitas

serum AST kontrol silimarin dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin terdapat

perbedaan yang bermakna (p=0,009) namun bila dibandingkan dengan kontrol negatif

olive oil terdapat perbedaan yang tidak bermakna (p=0,465). Hal ini berarti

pemberian silimarin selama 6 hari berturut-turut sudah mampu menurunkan aktivitas

serum AST tikus terinduksi karbon tetraklorida sampai batas normalnya. Presentase

hepatoprotektif silimarin dilihat dari aktivitas serum AST sebesar 75,96%. Pada

penelitian Surendran et al. (2011) pemberian silimarin dosis 25 mg/KgBB selama 14

hari berturutan mampu menurunkan aktivitas ALT dan AST hingga batas normal

sedangkan pada penelitian ini hanya aktivitas AST saja yang dapat turun hingga batas

normal. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian ini lama pemberian silimarin adalah

enam hari sedangkan pada penelitian Surendran et al. 14 hari, perbedaan lama waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

48

tersebut kemungkinan mengakibatkan belum optimalnya jumlah antioksidan untuk

menangkal radikal bebas dalam hati hewan uji.

Pada penelitian ini tidak digunakan kontrol pelarut silimarin yaitu CMC-Na

1% yang digunakan untuk mendispersikan ekstrak kering silimarin karena

berdasarkan penelitian Surendran et al. 2011 CMC-Na 1% yang diberikan selama 14

hari berturut-turut tidak berpotensi menimbulkan kenaikan aktivitas ALT maupun

AST. Selain itu, pada penelitian ini juga tidak digunakan kontrol aquadest sebagai

perlarut infusa herba Mimosa pigra L. karena aquadest tidak berpotensi menimbulkan

kenaikan aktivitas ALT maupun AST.

5. Kelompok praperlakuan pemberian infusa herba Mimosa pigra L. selama 1, 3,

dan 6 hari berturut-turut pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

Evaluasi efek hepatoprotektif pemberian infusa herba Mimosa pigra L.

selama satu, tiga, dan enam hari berturut-turut didasarkan pada penurunan aktivitas

ALT dan AST serum pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida. Perhitungan %

hepatoprotektif didapat dengan mengurangkan 100% dengan perbandingan

kerusakan yang terjadi pada pemberian infusa dan kerusakan yang terjadi tanpa

pemberian infusa. Kerusakan yang terjadi pada pemberian infusa diperoleh dengan

mengurangi purata perlakuan dengan kontrol negatif olive oil. Kerusakan yang terjadi

tanpa pemberian infusa diperoleh dengan mengurangi purata kontrol hepatotoksin

dengan kontrol negatif olive oil.

Pemilihan lama pemberian selama satu, tiga, dan enam hari pada penelitian

ini merupakan model pemberian yang didasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

49

enam hari sebagai waktu paling lama pemberian infusa (Apriyanto dkk., 2000 dan

Melinda, 2014), tiga hari sebagai waktu tengah (Kumar et al., 2013), dan satu hari

sebagai waktu paling singkat pemberian infusa herba Mimosa pigra L.

Kelompok V merupakan kelompok praperlakuan infusa herba Mimosa pigra

L. dosis 2,835 g/KgBB yang diberikan sehari sekali selama 1 hari. Aktivitas ALT

kelompok V adalah 148,40 ± 9,44 U/L, secara statistik terdapat perbedaan yang tidak

bermakna antara aktivitas ALT kelompok V dengan kontrol hepatotoksin (p=0,347).

Aktivitas AST kelompok V adalah 470,00 ± 19,25 U/L, secara statistik terdapat

perbedaan yang tidak bermakna antara Aktivitas AST kelompok V dengan kontrol

hepatotoksin (p=0,917). Hal ini berarti pemberian infusa herba Mimosa pigra L.

selama satu hari belum dapat menurunkan aktivitas ALT maupun AST serum tikus

terinduksi karbon tetraklorida. Kemungkinan kadar antioksidan dari infusa herba

Mimosa pigra L. yang diberikan satu kali sehari belum cukup untuk menangkal

radikal yang terbentuk akibat induksi karbon tetraklorida.

Kelompok VI merupakan kelompok praperlakuan infusa herba Mimosa

pigra L. dosis 2,835 g/KgBB yang diberikan sehari sekali selama tiga hari berturut

turut. Aktivitas ALT kelompok VI adalah 70,80 ± 9,25 U/L, secara statistik terdapat

perbedaan yang bermakna antara aktivitas ALT kelompok VI dengan kontrol

hepatotoksin (p=0,009). Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif olive oil,

secara statistik kelompok VI masih menunjukkan perbedaan yang

bermakna(p=0,009). Hal ini berarti perlakuan selama tiga hari sudah mampu

menurunkan aktivitas ALT serum tikus terinduksi karbon tetraklorida namun belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

50

dapat mencapai nilai normal. Kemampuan proteksi (%hepatoprotektif) perlakuan

selama 3 hari terhadap aktivitas ALT adalah 70,66 %. Aktivitas AST kelompok VI

adalah 192,00 ± 36,46 U/L, secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara

Aktivitas AST kelompok VI dengan kontrol hepatotoksin (p=0,009). Jika

dibandingkan dengan kontrol negatif olive oil, secara statistik kelompok VI

menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,173). Hal ini berarti perlakuan

selama tiga hari sudah mampu menurunkan aktivitas AST serum tikus terinduksi

karbon tetraklorida sampai batas normalnya. Kemampuan proteksi perlakuan selama

tiga hari terhadap aktivitas AST adalah 79,03 %.

Kelompok VII merupakan kelompok praperlakuan infusa herba Mimosa

pigra L. dosis 2,835 g/KgBB yang diberikan sehari sekali selama enam hari berturut

turut. Aktivitas ALT kelompok VII adalah 60,60 ± 2,93 U/L, secara statistik terdapat

perbedaan yang bermakna antara aktivitas ALT kelompok VII dengan kontrol

hepatotoksin (p=0,009). Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif olive oil,

secara statistik kelompok VII masih menunjukkan perbedaan yang bermakna

(p=0,009). Hal ini berarti perlakuan selama enam hari sudah mampu menurunkan

aktivitas ALT serum tikus terinduksi karbon tetraklorida namun belum dapat

mencapai nilai normal. Kemampuan proteksi perlakuan selama enam hari terhadap

aktivitas ALT adalah 80,84 %. Aktivitas AST kelompok VII adalah 97,00 ± 6,80 U/L,

secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara Aktivitas AST kelompok

VII dengan kontrol hepatotoksin (p=0,009). Jika dibandingkan dengan kontrol negatif

olive oil, secara statistik kelompok VII menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

51

(p=0,075). Hal ini berarti perlakuan selama enam hari sudah mampu menurunkan

aktivitas AST serum tikus terinduksi karbon tetraklorida sampai batas normalnya.

Kemampuan proteksi perlakuan selama enam hari terhadap aktivitas AST adalah

104,25 %.

Gambar 9. Diagram batang rata-rata pengaruh lama praperlakuan pemberianinfusa herba Mimosa pigra L. terhadap serum ALT tikus terinduksi karbon

tetrakloridaHasil pengolahan data aktivitas ALT dan AST serum secara statistik

menggunakan uji Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel VII dan VIII. Hasil

perbandingan aktivitas serum ALT dan AST dapat dilihat pada gambar 9 dan 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

52

Tabel VII. Perbandingan hasil antara perlakuan pemberian infusa herba Mimosapigra L. dengan kelompok kontrol dilihat dari aktivitas ALT

Kelompok Kontrololive oil

Kontrolhepatotoksin

KontrolInfusa

KontrolSilimarin

Praperlakuan1 hari

Praperlakuan3 hari

Praperlakuan6 hari

Kontrololive oil

BB BB BB BB BB BB

Kontrolhepatotoksin

BB BB BB TB BB BB

KontrolInfusa

BB BB TB BB TB BB

KontrolSilimarin

BB BB TB BB BB BB

Praperlakuan1 hari

BB TB BB BB BB BB

Praperlakuan3 hari

BB BB TB BB BB TB

Praperlakuan6 hari

BB BB BB BB BB TB

Keterangan: BB=Berbeda bermakna (p≤0,05) TB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Gambar 10. Diagram batang rata-rata pengaruh lama praperlakuan pemberianinfusa herba Mimosa pigra L. terhadap serum AST tikus terinduksi karbon

tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

53

Tabel VIII. Perbandingan hasil antara perlakuan pemberian infusa herba Mimosapigra L. dengan kelompok kontrol dilihat dari aktivitas AST

Kelompok Kontrololive oil

Kontrolhepatotoksin

KontrolInfusa

KontrolSilimarin

Praperlakuan1 hari

Praperlakuan3 hari

Praperlakuan6 hari

Kontrol oliveoil

BB TB TB BB TB TB

Kontrolhepatotoksin

BB BB BB TB BB BB

KontrolInfusa

TB BB TB BB BB TB

KontrolSilimarin

TB BB TB BB TB BB

Praperlakuan1 hari

BB TB BB BB BB BB

Praperlakuan3 hari

TB BB BB TB BB BB

Praperlakuan6 hari

TB BB TB BB BB BB

Keterangan: B=Berbeda bermakna (p≤0,05)TB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Pada kelompok IV (kontrol silimarin dosis 25 mg/KgBB) (Madani et al,

2008) didapat aktivitas ALT dan AST berturut-turut 103,20 ± 13,00 U/L dan 203,60 ±

58,20 U/L. Kemampuan proteksi silimarin terhadap aktivitas ALT adalah 38,32% dan

kemampuan proteksi silimarin terhadap aktivitas AST adalah 75,96%. Secara statistik

aktivitas ALT kontrol silimarin dan kontrol hepatotoksin memiliki perbedaan yang

bermakna (p=0,047), aktivitas ALT kontrol silimarin dan kontrol negatif olive oil

memiliki perbedaan yang bermakna (p=0,009). Hal ini berarti silimarin mampu

menurunkan aktivitas serum ALT namun belum mencapai nilai normal. Aktivitas AST

kontrol silimarin memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kontrol hepatotokin

(p=0,009) namun berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif olive oil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

54

(p=0,465). Hal ini berarti silimarin mampu menurunkan aktivitas serum AST hingga

mencapai batas normal. Jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan VI nilai

aktivitas ALT kontrol silimarin memiliki perbedaan yang bermakna (p=0,047). Hal ini

berarti kemampuan menurunkan aktivitas ALT pada kelompok perlakuan tiga hari

lebih baik daripada kelompok kontrol silimarin. Jika dibandingkan dengan kelompok

perlakuan VII nilai aktivitas AST kelompok silimarin memiliki perbedaan yang

bermakna (p=0,047). Hal ini berarti kelompok perlakuan enam hari memiliki

kemampuan menurunkan aktivitas AST lebih baik daripada kelompok kontrol

silimarin meskipun keduanya sama-sama dapat menurunkan aktivitas AST hingga

batas normal.

Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara aktivitas serum

ALT kelompok VII (perlakuan 6 hari) dan kelompok V (perlakuan 1 hari) (p=0,009).

Aktivitas serum ALT kelompok VII mengalami penurunan yang lebih besar jika

dibandingkan kelompok V. Hal ini dikarenakan pemberian infusa berulang akan

meningkatkan senyawa aktif yang bersifat sebagai antioksidan dalam tubuh hewan

uji. Terdapat perbedaan yang bermakna antara aktivitas serum ALT kelompok VI

(perlakuan 3 hari) dan kelompok V (p=0,009). Namun terdapat perbedaan yang tidak

bermakna antara kelompok VI dan VII (p=0,528), artinya pemberian infusa selama 3

hari dan 6 hari berturut-turut memberikan efek yang sama pada penurunan aktivitas

serum ALT. Dengan demikian maka lama waktu pemberian yang optimum untuk

menurunkan aktivitas serum ALT adalah selama tiga hari berturut-turut karena waktu

yang dibutuhkan lebih singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

55

Aktivitas serum AST kelompok V dan VI memiliki perbedaan yang

bermakna secara statistik (p=0,009). Aktivitas serum AST kelompok V dan VII

memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik (p=0,009). Aktivitas serum AST

kelompok VI dan VII memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik (p=0,027).

Kelompok VI memiliki variansi data yang cukup besar sehingga ketika dibandingkan

dengan kelompok kontrol olive oil terdapat perbedaan yang tidak bermakna.

Kelompok VII juga memiliki perbedaan yang tidak bermakna dibandingkan

kelompok kontrol olive oil akan tetapi pada kelompok VII variansi data lebih kecil

dibandingkan kelompok VI. Meskipun kelompok VI dan VII sama-sama memiliki

perbedaan yang tidak bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif olive oil,

kelompok VII memiliki aktivitas yang lebih baik dalam memproteksi hati dilihat dari

penurunan serum AST karena variansi data yang didapat tidak terlalu besar

dibandingkan dengan kelompok VI.

Kenaikan aktivitas ALT dan AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida

dikarenakan pembentukan radikal bebas trikloro metil (●CCl3) setelah karbon

tetraklorida mengalami reduksi halogenasi oleh sitokrom P450. Senyawa trikloro

metil radikal ini dapat meninisiasi peroksidasi lipid atau bereaksi dengan oksigen

membentuk triklorometilperoksi radikal (CCl3OO●) yang sifatnya lebih reaktif.

Peroksidasi lipid dapat membentuk produk yang merusak membran sel serta

mitokondria. Senyawa hasil peroksidasi lipid dapat menghambat sintesis protein dan

enzim glukosa-6-phospat (Timbrell, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

56

Kemampuan infusa herba Mimosa pigra L. dalam menurunkan aktivitas ALT

maupun AST tidak lepas dari mekanisme penangkapan radikal bebas oleh

antioksidan. Senyawa yang terkandung dalam infusa tersebut yang memiliki

kemampuan antioksidan antara lain quercetin dan myricitrin yang termasuk dalam

golongan flavonoid. Flavonoid memiliki kemampuan menyumbangkan atom

Hidrogen pada senyawa radikal. Senyawa ini dapat menangkap elektron tak

berpasangan pada senyawa radikal membentuk flavonoid fenoksi radikal dengan

konformasi yang stabil sehingga dapat mencegah terjadinya peroksidasi lipid.

Senyawa flavonoid fenoksi radikal ini akan bergabung dengan senyawa radikal lain

membentuk senyawa yang lebih stabil (Amic, Amic, Beslo, Trinajstic, 2002). Untuk

saran penelitian selanjunya perlu dilakukan penetapan kadar flavonoid total tanaman

Mimosa pigra L. karena senyawa aktif yang berperan memproteksi hati diduga adalah

golongan flavonoid

E. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitian ini pengaruh lama praperlakuan pemberian infusa herba

Mimosa pigra L. terhadap tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida mampu

menurunkan aktivitas ALT dan AST tikus pada praperlakuan tiga dan enam hari.

Purata aktivitas ALT praperlakuan tiga dan enam hari adalah 70,80 ± 9,25 U/L dan

60,60 ± 2,93 U/L. Purata aktivitas AST tikus pada praperlakuan tiga dan enam hari

adalah 192,00 ± 36,46 U/L dan 97,00 ± 6,80 U/L. Kemampuan proteksi

(%hepatoprotektif) aktivitas serum ALT pada praperlakuan tiga dan enam hari adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

57

70,66 % dan 80,84%. Kemampuan proteksi aktivitas serum AST pada praperlakuan

tiga dan enam hari adalah 79,03 % dan 104,25%.

Perlakuan pemberian infusa herba Mimosa pigra L. selama enam hari

berturut turut menunjukkan kenaikan aktivitas ALT namun tidak menunjukkan

kenaikan aktivitas AST. Perlakuan pemberian olive oil secara i.p. tidak menunjukkan

adanya pengingkatan aktivitas ALT dan AST antara sebelum dan sesudah diberi olive

oil. Perlakuan silimarin dosis 25 mg/KgBB menurunkan aktivitas ALT maupun AST

namun tidak sebaik praperlakuan tiga hari dan enam hari. Kemampuan proteksi

silimarin terhadap aktivitas ALT dan AST berturut-turut adalah 38,32% dan 75,96%.

Secara statistik aktivitas ALT praperlakuan tiga hari dan enam hari

menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan aktivitas ALT kontrol hepatotoksin

dan juga menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan aktivitas ALT kontrol

negatif olive oil. Hal ini berarti infusa herba Mimosa pigra L. dapat menurunkan

aktivitas ALT namun belum mencapai nilai normal. Aktivitas AST praperlakuan tiga

hari dan enam hari menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan aktivitas AST

kontrol hepatotoksin namun menunjukan perbedaan yang tidak bermakna terhadap

kontrol negatif olive oil. Hal ini berarti infusa herba Mimosa pigra L. dapat

menurunkan aktivitas AST sampai batas normal.

Dari penelitian ini waktu optimum praperlakuan infusa herba Mimosa pigra

L. adalah tiga hari dilihat dari segi penurunan aktivitas ALT. Hal tersebut dikarenakan

serum ALT merupakan enzim spesifik yang terdapat pada hati dan dapat

menggambarkan kerusakan yang terjadi pada hati. Terdapat perbedaan yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

58

bermakna antara penurunan aktivitas ALT pada hari kelompok VI (tiga hari) dan

kelompok VII (enam hari), artinya infusa herba Mimosa pigra L. yang diberikan

selama tiga hari dan enam hari memiliki kemampuan yang sama dalam menurunkan

aktivitas serum ALT walaupun belum mencapai batas normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian yang didapatkan dan analisis statistik yang telah

dilakukan, dapat disimpulkan:

1. Lama praperlakuan pemberian infusa herba Mimosa pigra L. mampu

memberikan efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

dengan lama praperlakuan tiga hari dan enam hari. Presentase hepatoprotektif

untuk serum ALT adalah 70,66% (tiga hari) dan 80,84% (enam hari) sedangkan

untuk serum AST adalah 79,03 % (tiga hari) dan 104,25%(enam hari).

2. Waktu optimum pemberian infusa herba Mimosa pigra L. adalah selama tiga

hari berturut-turut.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai:

1. Uji hepatoprotektif tanaman Mimosa pigra L. dengan hepatotoksin lain yang

memiliki mekanisme perusakan hati berbeda dari karbon tetraklorida misalnya

galaktosamin.

2. Efek hepatoprotektif tanaman Mimosa pigra L. dengan cara ekstraksi lain

sehingga kandungan antioksidan yang terdapat pada ekstrak lebih spesifik dan

tidak mengandung mimosina.

3. Pengujian kadar flavonoid total tanaman Mimosa pigra L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

60

DAFTAR PUSTAKA

AbouZid, S., 2012, Silymarin, Natural Flavonolignans from Milk Thistle,Phytochemicals - A Global Perspective of Their Role in Nutrition andHealth, pp. 255-272.

Amic, D., Amic, D. D., Beslo, D., Trinajstic, N., 2002, Structure-Radical ScavengingActivity Relationship of Flavonoids, Croatica Chemica Acta, 76 (1), 55-61

Apriyanto, A., Susanti, E., Wijayanti, I., dan Linawati, Y., 2000, Efek HepatoprotektifRebusan Herba Putri Malu (Mimosa pigra, L.) Pada Tikus TerangsangParasetamol, Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa Propinsi DaerahIstimewa Yogyakarta, Fakultas Farmasi Universtias Sanata Dharma,Yogyakarta.

Backer, C. A., 1963, Flora of Java, vol 1, N. V. P., Noordhoff, Groningen, TheNetherland, pp. 547-564.

Binggeli. P., 2005, Crop Protection Compendium-Mimosa pigra L., pp. 1, 9.

BPOM RI, 2013, Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Volume2, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 9-10.

CLF, 2013, Liver Disease in Canada a Crisis in the Making, Canadian LiverFoundation, p 58.

Dirjend POM, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan, RI, Jakarta, pp. 6-61

Dirjend POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,Jakarta, pp. 6, 649.

Ganong, W. F., 2010, Ganong’s Review of Medical Physiology, 23rd edition, McGraw-Hill, New York, pp. 478-482.

Grosvenor,P. W., Supriono, A., Gray, D.O.,1995, Medicinal Plants From Riauprovince, Sumatra, Indonesia. Part2:Antibacterial and Antifungal Activity,Journal of Ethno- Pharmacology, 45, 97–111.

Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2006, Textbook of Medical Physiology, 11th edition,Elsevier Inc., Philadelphia, pp. 859-864.

Hodgson, E., 2004, A Textbook of Modern Toxicology, 3rd edition, John Wiley &Sons, New Jersey, pp. 264-270.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

61

Hughes, T. A., Cook, P. R., 1996, Mimosine Arrest the Cell Cycle after Cells Enter S-Phase, Experimental Cell Reasearch, 222 (2), 275-280.

Klaassen, C. D., 2008, Casarett and Doull’s Toxicology The Basic Science of Poison,7th Edition, McGraw-Hill, New York, pp. 562-577.

Kumar, Y., Larokar, Y. K., Iyer, S. K., Kumar, A., Tripathi, D. K., 2011,Phytochemistry and Pharmacological Activities of Silybum marianum: AReview, International Journal of Pharmaceutical andPhytopharmacological Research, 1 (3), 124-133.

Kumar, E. P., Rajan, V. R., Kumar, A. D., Parasuraman, S., Emerson, S. F., 2013,Hepatoprotective activity of Clearliv a polyherbal formulation in Wistar rats,Archives of Medicine and Health Sciences, Vol 1(2), 120-125.

Lu, F.C., 1995, Basic Toxicology: Fundamentals, Target Organs, and Assesment,diterjemahkan oleh Edi Nugroho, Edisi 2, Penerbit Universitas Indonesia,pp. 208-213.

Lupper, S., 1998, A Review of Plants Used in the Treatment of Liver Disease: Part I,Alternative Medicine Review, Vol 3 (6), pp. 410-421.

Madani, H., Talebolhosseini, M., Asgary, S., Naderi, G. H., 2008, HepatoprotectiveActivity of Silybum marianum and Cichorium intybus AgainstThioacetamide in Rat, Pakistan Journal of Nutrition, 7 (1), 172-176.

Mbatchou, V. C., Ayebila, A. J., Apea, O. B., 2011, Antibacterial Activity ofPhytochemicals from Acacia nilotica, Entada Africana, and Mimosa pigraL. on Salmonella typhi, Journal of Animal & Plant Science, 10 (1), 1248-1258.

Melinda, C., 2014, Efek Hepatoprotektif Infusa Herba Mimosa pigra L. Selama EnamHari Pada Tikus Jantan Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, UniversitasSanata Dharma, Yogyakarta

Murugesan, G. S., Sathiskumar, M., Jayabalan, R., Binupriya, A. R., Swaminantan,K., Yun, S. E., 2009, Hepatoprotective and Curative Properties of KombuchaTea Against Carbon Tetrachloride-Induced Toxicity, Journal of Microbiologyand Biotechnology, 19 (4), 397-402.

Padmanabhan, P., Jangle, S. N., 2014, Hepatoprotective Activity of HerbalPreparation (HP-4) Against D-Galactosamine Induced Hepatotoxicity inMice, International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research,6(1): 31-37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

62

Rakotomalala, G., Agard, C., Tonnerre, P., Tesse, A., Derbre, S., Michalet, S.,Hamzaoui, J., Rio, M., Cario-Toumaniantz, C., Richomme, P., Charreau, B.,Loirand, G., Pacaud, P., 2013, Extractfrom Mimosa pigraattenuateschronicexperimental pulmonary hypertension, Journal ofEthnopharmacology, 148(2013), 106-116.

Rieth, S., Sams, R., Manibusan, M., Jinot, J., Kopylev, L., White, P., Schlosser, P.,2010, Toxicological Review of Carbon Tetrachloride in Support Summaryof Information on the Integrated Risk Information System (IRIS), EPA, U.S.Environmental Protection Agency Washington, DC, pp. 118-123

Rosado-Vallado,M.,Brito-Loeza,W., Mena-Rejon,G.J., Quintero-Marmol,E., Flores-Guido, J.S., 2000, Antimicrobial Activity of Fabaceae Species Used inYucatan Traditional Medicine. Fitoterapia 71, 570–573.

Ruch, R. J., Klaunig, J. E., Schlutz, N. E., Askari, A. B., Lacher, D. A., Pereira, M. A.,Goldbatt, P. J., 1986, Mechanisms of Chloroform and Carbon TetrachiorideToxicity in Primary Cultured Mouse Hepatocytes, Environmental HealthPerspectives, 69, 301-305.

Seeley, R. R., Stephens, T. D., Tate, P., 2008, Anatomy and Physiology. Eighth Ed,McGraw-Hill, New York, USA, pp. 899-904.

Singh, S., Mehta, A., Mehta, P., 2011, Hepatoprotective Activity of Cajanus CajanAgainst Carbon Tetrachloride Induced Liver Damage, International Journalof Pharmacy and Pharmaceutical Science, 3(2), 146-147.

Surendran, S., Eswaran, M. B., Vijayakumar, M., Rao, Ch. V., 2011, In vitro and invivo hepatoprotective activity of Cissampelos pareira against carbon-tetrachloride induced hepatic damage, Indian Journal of ExperimentalBiology, 49, 939-945.

Thapa, B. R., Walia, A., 2007, Liver Function Test and their Interpretation, IndianJournal of Pediatrics, Vol 74(7), 663-671.

Timbrell, J. A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, 4th Edition, informahealth care, New York, pp. 211-213, 308-311.

Tung, Y. T., Wu, J. H., Hsieh, C. Y., Chen, P. S., Chang, S. T., 2008, Free radical-scavenging phytochemicals of hot water extracts of Acacia confusa leavesdetected by an on-line screening method, Food Chemistry 115 (2009),1019-1024.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

63

Vogt, G., Bohm, R., Segner, H., 1994, Mimosine-induced cell death and relatedchromatin changes, Journal of Submicroscopic Cytology and Pathology, 26(3), 319

Wakchaure, D., Jain, D., Singhai, A. K., Somani, R., 2013, Hepatoprotective Activityof Symplocos racemosa Bark on Tetrachloride-Induced Hepatic Damage inRats, Journal of Ayurveda & Integrative Medicine, 2 (3), 137-143.

Wexler, P., Anderson, B., Peyster, A., Gad, S., Hakkinen, P. J., Kamrin, M., Locey,B., Mehendale, H., Pope, C., Shugart, L., 2005, Encyclopedia of ToxicologySecond Edition, Elsevier, USA, p. 426.

WHO, 2012, Hepatitis B,http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/index.html, diaksestanggal 10 April 2013

WHO, 2013, Regional Strategy for the Prevention and Control of Viral Hepatitis,World Health Organization, pp. 2-8.

Wijaya, L. S., 2013, Efek Antihepatotoksik Infusa Herba Mimosa pigra L. TerhadapTikus Putih Jantan Galur Wistar Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Wishart, D., 2012, Mimosine, http://www.drugbank.ca/drugs/DB01055, diaksestanggal 20 April 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

64

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

65

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto infusa herba Mimosa pigra L.

Lampiran 2. Foto suspensi silimarin dalam CMC-Na 1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

66

Lampiran 3.. Surat determinasi tanaman Mimosa pigra L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

67

Lampiran 4. Surat ethical clearence

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

68

Lampiran 5. Hasil analisis statistik data ALT dan AST pada uji pendahuluanwaktu pencuplikan darah hewan uji setelah induksi karbon tetraklorida (2mL/KgBB)

Descriptives

waktu Statistic Std. Error

aktivitas_GPT jam0 Mean 43.8000 1.39284

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 39.9329

Upper Bound 47.6671

5% Trimmed Mean 43.8889

Median 44.0000

Variance 9.700

Std. Deviation 3.11448

Minimum 39.00

Maximum 47.00

Range 8.00

Interquartile Range 5.50

Skewness -.933 .913

Kurtosis .762 2.000

jam24 Mean 1.4160E2 12.34747

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.0732E2

Upper Bound 1.7588E2

5% Trimmed Mean 1.4078E2

Median 1.2600E2

Variance 762.300

Std. Deviation 2.76098E1

Minimum 117.00

Maximum 181.00

Range 64.00

Interquartile Range 50.00

Skewness .856 .913

Kurtosis -1.448 2.000

jam48 Mean 56.0000 8.26438

95% Confidence Interval for Lower Bound 33.0544

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

69

Mean Upper Bound 78.9456

5% Trimmed Mean 55.6667

Median 51.0000

Variance 341.500

Std. Deviation 1.84797E1

Minimum 36.00

Maximum 82.00

Range 46.00

Interquartile Range 34.50

Skewness .598 .913

Kurtosis -1.001 2.000

jam72 Mean 40.6000 5.14393

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 26.3182

Upper Bound 54.8818

5% Trimmed Mean 39.8333

Median 35.0000

Variance 132.300

Std. Deviation 1.15022E1

Minimum 34.00

Maximum 61.00

Range 27.00

Interquartile Range 15.00

Skewness 2.145 .913

Kurtosis 4.648 2.000

Tests of Normality

waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

aktivitas_GPT jam0 .199 5 .200* .941 5 .670

jam24 .314 5 .120 .861 5 .230

jam48 .207 5 .200* .955 5 .775

jam72 .389 5 .013 .659 5 .003a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

70

Tests of Normality

waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

aktivitas_GPT jam0 .199 5 .200* .941 5 .670

jam24 .314 5 .120 .861 5 .230

jam48 .207 5 .200* .955 5 .775

jam72 .389 5 .013 .659 5 .003*. This is a lower bound of the true significance.

Kruskal-Wallis TestTest Statisticsa,b

aktivitas_GPT

Chi-Square 13.274df 3Asymp. Sig. .004a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: waktu

Mann-Whitney TestRanks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GPT jam0 5 3.00 15.00

jam24 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GPT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GPT jam0 5 4.50 22.50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

71

jam48 5 6.50 32.50

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GPT

Mann-Whitney U 7.500Wilcoxon W 22.500Z -1.048Asymp. Sig. (2-tailed) .295Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GPT jam0 5 7.00 35.00

jam72 5 4.00 20.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GPT

Mann-Whitney U 5.000Wilcoxon W 20.000Z -1.571Asymp. Sig. (2-tailed) .116Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktuRanks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GPT jam24 5 8.00 40.00

jam48 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GPT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

72

Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GPT jam24 5 8.00 40.00

jam72 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GPT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GPT jam48 5 7.20 36.00

jam72 5 3.80 19.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GPT

Mann-Whitney U 4.000Wilcoxon W 19.000Z -1.781Asymp. Sig. (2-tailed) .075Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

73

Descriptives

waktu Statistic Std. Error

aktivitas_GOT jam0 Mean 1.1620E2 2.17715

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.1016E2

Upper Bound 1.2224E2

5% Trimmed Mean 1.1628E2

Median 1.1900E2

Variance 23.700

Std. Deviation 4.86826

Minimum 110.00

Maximum 121.00

Range 11.00

Interquartile Range 9.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

74

Skewness -.570 .913

Kurtosis -2.564 2.000

jam24 Mean 4.8980E2 41.19757

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 3.7542E2

Upper Bound 6.0418E2

5% Trimmed Mean 4.8683E2

Median 4.7000E2

Variance 8.486E3

Std. Deviation 9.21206E1

Minimum 400.00

Maximum 633.00

Range 233.00

Interquartile Range 163.50

Skewness 1.051 .913

Kurtosis .732 2.000

jam48 Mean 1.7900E2 22.71343

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.1594E2

Upper Bound 2.4206E2

5% Trimmed Mean 1.7861E2

Median 1.6000E2

Variance 2.580E3

Std. Deviation 5.07888E1

Minimum 120.00

Maximum 245.00

Range 125.00

Interquartile Range 94.50

Skewness .358 .913

Kurtosis -1.657 2.000

jam72 Mean 95.4000 3.82884

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 84.7694

Upper Bound 1.0603E2

5% Trimmed Mean 95.2778

Median 92.0000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

75

Variance 73.300

Std. Deviation 8.56154

Minimum 87.00

Maximum 106.00

Range 19.00

Interquartile Range 16.50

Skewness .489 .913

Kurtosis -2.707 2.000

Tests of Normality

waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

aktivitas_GOT jam0 .317 5 .111 .855 5 .209

jam24 .185 5 .200* .929 5 .587

jam48 .246 5 .200* .941 5 .672

jam72 .254 5 .200* .874 5 .283a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Kruskal-Wallis TestRanks

waktu N Mean Rank

aktivitas_GOT jam0 5 8.20

jam24 5 18.00

jam48 5 12.80

jam72 5 3.00

Total 20

Test Statisticsa,b

aktivitas_GOT

Chi-Square 17.596df 3Asymp. Sig. .001a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: waktu

Mann-Whitney Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

76

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam0 5 3.00 15.00

jam24 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam0 5 3.20 16.00

jam48 5 7.80 39.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GOT

Mann-Whitney U 1.000Wilcoxon W 16.000Z -2.410Asymp. Sig. (2-tailed) .016Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktuRanks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam0 5 8.00 40.00

jam72 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

77

Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam24 5 8.00 40.00

jam48 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktuRanks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam24 5 8.00 40.00

jam72 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam48 5 8.00 40.00

jam72 5 3.00 15.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

78

Ranks

waktu N Mean Rank Sum of Ranks

aktivitas_GOT jam48 5 8.00 40.00

jam72 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

aktivitas_GOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: waktu

Lampiran 6. Hasil Statistik data ALT dan AST pada kelompok kontrol olive oil dosis2 mL/KgBB

Descriptives

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

79

Statistic Std. Error

GPTminyak0 Mean 46.6000 1.96469

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 41.1452

Upper Bound 52.0548

5% Trimmed Mean 46.5000

Median 45.0000

Variance 19.300

Std. Deviation 4.39318

Minimum 42.00

Maximum 53.00

Range 11.00

Interquartile Range 8.00

Skewness .771 .913

Kurtosis -.581 2.000

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GPTminyak0 .242 5 .200* .940 5 .665a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives

Statistic Std. Error

GPTminyak24 Mean 41.4000 2.99333

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 33.0892

Upper Bound 49.7108

5% Trimmed Mean 41.5000

Median 42.0000

Variance 44.800

Std. Deviation 6.69328

Minimum 32.00

Maximum 49.00

Range 17.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

80

Interquartile Range 12.50

Skewness -.463 .913

Kurtosis -.697 2.000

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GPTminyak24 .154 5 .200* .977 5 .916a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 GPTminyak0 46.6000 5 4.39318 1.96469

GPTminyak24 41.4000 5 6.69328 2.99333

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 GPTminyak0 &GPTminyak24 5 -.631 .254

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std.ErrorMean

95% Confidence Interval ofthe Difference

Lower Upper

Pair1

GPTminyak0 -GPTminyak24 5.20000 10.05982 4.49889 -7.29092 17.69092 1.156 4 .312

Descriptives

Statistic Std. Error

GOTminyak0 Mean 1.3260E2 7.65898

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.1134E2

Upper Bound 1.5386E2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

81

5% Trimmed Mean 1.3183E2

Median 1.2800E2

Variance 293.300

Std. Deviation 1.71260E1

Minimum 117.00

Maximum 162.00

Range 45.00

Interquartile Range 23.50

Skewness 1.767 .913

Kurtosis 3.740 2.000

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GOTminyak0 .383 5 .016 .787 5 .064a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

GOTminya24 Mean 1.1300E2 4.63681

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.0013E2

Upper Bound 1.2587E2

5% Trimmed Mean 1.1261E2

Median 1.1100E2

Variance 107.500

Std. Deviation 1.03682E1

Minimum 103.00

Maximum 130.00

Range 27.00

Interquartile Range 17.00

Skewness 1.379 .913

Kurtosis 2.258 2.000

Tests of Normality

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

82

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GOTminya24 .262 5 .200* .897 5 .391a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 GOTminyak0 1.3260E2 5 17.12600 7.65898

GOTminya24 1.1300E2 5 10.36822 4.63681

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 GOTminyak0 &GOTminya24 5 -.018 .977

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of theDifference

Lower Upper

Pair1

GOTminyak0-GOTminya24

1.96000E1 20.18167 9.02552 -5.45886 44.65886 2.172 4 .096

Lampiran 7. Hasil statistik data kontrol olive oil, kontrol karbon tetraklorida, kontrolekstrak, kontrol silimarin, dan perlakuan pemberian infusa herba Mimosa pigra L.dosis 2,835 g/KgBB berturut-turut selama 1, 3, dan 6 hari

Descriptives

kategori Statistic Std. Error

SPGT perlakuan 1 hari Mean 1.4840E2 9.44775

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.2217E2

Upper Bound 1.7463E2

5% Trimmed Mean 1.4811E2

Median 1.4200E2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

83

Variance 446.300

Std. Deviation 2.11258E1

Minimum 127.00

Maximum 175.00

Range 48.00

Interquartile Range 41.00

Skewness .433 .913

Kurtosis -2.475 2.000

perlakuan 3 hari Mean 70.8000 9.25419

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 45.1063

Upper Bound 96.4937

5% Trimmed Mean 70.1667

Median 67.0000

Variance 428.200

Std. Deviation 2.06930E1

Minimum 50.00

Maximum 103.00

Range 53.00

Interquartile Range 36.50

Skewness 1.032 .913

Kurtosis .864 2.000

perlakuan 6 hari Mean 60.6000 2.92575

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 52.4768

Upper Bound 68.7232

5% Trimmed Mean 60.7778

Median 62.0000

Variance 42.800

Std. Deviation 6.54217

Minimum 50.00

Maximum 68.00

Range 18.00

Interquartile Range 9.50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

84

Skewness -1.161 .913

Kurtosis 2.666 2.000

kontrol olive oil Mean 41.4000 2.99333

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 33.0892

Upper Bound 49.7108

5% Trimmed Mean 41.5000

Median 42.0000

Variance 44.800

Std. Deviation 6.69328

Minimum 32.00

Maximum 49.00

Range 17.00

Interquartile Range 12.50

Skewness -.463 .913

Kurtosis -.697 2.000

kontrol ccl4 Mean 1.4160E2 12.34747

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.0732E2

Upper Bound 1.7588E2

5% Trimmed Mean 1.4078E2

Median 1.2600E2

Variance 762.300

Std. Deviation 2.76098E1

Minimum 117.00

Maximum 181.00

Range 64.00

Interquartile Range 50.00

Skewness .856 .913

Kurtosis -1.448 2.000

kontrol infusa Mean 75.6000 1.20830

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 72.2452

Upper Bound 78.9548

5% Trimmed Mean 75.7222

Median 76.0000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

85

Variance 7.300

Std. Deviation 2.70185

Minimum 71.00

Maximum 78.00

Range 7.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -1.704 .913

Kurtosis 3.372 2.000

kontrol silimarin Mean 1.0320E2 12.99769

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 67.1126

Upper Bound 1.3929E2

5% Trimmed Mean 1.0283E2

Median 1.0400E2

Variance 844.700

Std. Deviation 2.90637E1

Minimum 68.00

Maximum 145.00

Range 77.00

Interquartile Range 52.00

Skewness .429 .913

Kurtosis .207 2.000

Tests of Normality

kategori

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

SPGT perlakuan 1 hari .219 5 .200* .901 5 .416

perlakuan 3 hari .182 5 .200* .937 5 .642

perlakuan 6 hari .324 5 .093 .870 5 .267

kontrol olive oil .154 5 .200* .977 5 .916

kontrol ccl4 .314 5 .120 .861 5 .230

kontrol infusa .359 5 .034 .820 5 .117

kontrol silimarin .168 5 .200* .985 5 .960a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

86

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

SPGT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.329 6 28 .003

ANOVASPGT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 50152.286 6 8358.714 22.710 .000Within Groups 10305.600 28 368.057

Total 60457.886 34

Kruskal-Wallis Test

Ranks

kategori N Mean Rank

SPGT perlakuan 1 hari 5 30.80

perlakuan 3 hari 5 13.40

perlakuan 6 hari 5 10.00

kontrol olive oil 5 3.00

kontrol ccl4 5 29.00

kontrol infusa 5 17.30

kontrol silimarin 5 22.50

Total 35

Test Statisticsa,b

SPGT

Chi-Square 29.341df 6Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable:kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

87

Mann-Whitney Test

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

perlakuan 3 hari 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

perlakuan 6 hari 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

kontrol olive oil 5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

88

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 1 hari 5 6.40 32.00

kontrol ccl4 5 4.60 23.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U 8.000Wilcoxon W 23.000Z -.940Asymp. Sig. (2-tailed) .347Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

kontrol infusa 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

89

Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 1 hari 5 7.40 37.00

kontrol silimarin 5 3.60 18.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U 3.000Wilcoxon W 18.000Z -1.984Asymp. Sig. (2-tailed) .047Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 3 hari 5 6.10 30.50

perlakuan 6 hari 5 4.90 24.50

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U 9.500Wilcoxon W 24.500Z -.631Asymp. Sig. (2-tailed) .528Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

90

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 3 hari 5 8.00 40.00

kontrol olive oil 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 3 hari 5 3.00 15.00

kontrol ccl4 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 3 hari 5 4.70 23.50

kontrol infusa 5 6.30 31.50

Total 10

Test Statisticsb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

91

SPGT

Mann-Whitney U 8.500Wilcoxon W 23.500Z -.841Asymp. Sig. (2-tailed) .401Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 3 hari 5 3.60 18.00

kontrol silimarin 5 7.40 37.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U 3.000Wilcoxon W 18.000Z -1.984Asymp. Sig. (2-tailed) .047Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 6 hari 5 8.00 40.00

kontrol olive oil 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

92

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 6 hari 5 3.00 15.00

kontrol ccl4 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 6 hari 5 3.00 15.00

kontrol infusa 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT perlakuan 6 hari 5 3.10 15.50

kontrol silimarin 5 7.90 39.50

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

93

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .500Wilcoxon W 15.500Z -2.522Asymp. Sig. (2-tailed) .012Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT kontrol olive oil 5 3.00 15.00

kontrol ccl4 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT kontrol olive oil 5 3.00 15.00

kontrol infusa 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

94

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT kontrol olive oil 5 3.00 15.00

kontrol silimarin 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT kontrol ccl4 5 8.00 40.00

kontrol infusa 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT kontrol ccl4 5 7.40 37.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

95

kontrol silimarin 5 3.60 18.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U 3.000Wilcoxon W 18.000Z -1.984Asymp. Sig. (2-tailed) .047Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SPGT kontrol infusa 5 4.00 20.00

kontrol silimarin 5 7.00 35.00

Total 10

Test Statisticsb

SPGT

Mann-Whitney U 5.000Wilcoxon W 20.000Z -1.571Asymp. Sig. (2-tailed) .116Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

96

Descriptives

kategori Statistic Std. Error

SGOT perlakuan 1 hari Mean 4.7000E2 19.25357

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 4.1654E2

Upper Bound 5.2346E2

5% Trimmed Mean 4.7106E2

Median 4.8400E2

Variance 1.854E3

Std. Deviation 4.30523E1

Minimum 408.00

Maximum 513.00

Range 105.00

Interquartile Range 80.00

Skewness -.756 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

97

Kurtosis -.929 2.000

perlakuan 3 hari Mean 1.9200E2 36.45957

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 90.7720

Upper Bound 2.9323E2

5% Trimmed Mean 1.9128E2

Median 2.1100E2

Variance 6.646E3

Std. Deviation 8.15261E1

Minimum 108.00

Maximum 289.00

Range 181.00

Interquartile Range 158.50

Skewness -.096 .913

Kurtosis -2.467 2.000

perlakuan 6 hari Mean 97.0000 6.79706

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 78.1283

Upper Bound 1.1587E2

5% Trimmed Mean 96.0000

Median 92.0000

Variance 231.000

Std. Deviation 1.51987E1

Minimum 88.00

Maximum 124.00

Range 36.00

Interquartile Range 19.50

Skewness 2.159 .913

Kurtosis 4.728 2.000

kontrol olive oil Mean 1.1300E2 4.63681

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 1.0013E2

Upper Bound 1.2587E2

5% Trimmed Mean 1.1261E2

Median 1.1100E2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

98

Variance 107.500

Std. Deviation 1.03682E1

Minimum 103.00

Maximum 130.00

Range 27.00

Interquartile Range 17.00

Skewness 1.379 .913

Kurtosis 2.258 2.000

kontrol ccl4 Mean 4.8980E2 41.19757

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 3.7542E2

Upper Bound 6.0418E2

5% Trimmed Mean 4.8683E2

Median 4.7000E2

Variance 8.486E3

Std. Deviation 9.21206E1

Minimum 400.00

Maximum 633.00

Range 233.00

Interquartile Range 163.50

Skewness 1.051 .913

Kurtosis .732 2.000

kontrol infusa Mean 1.0420E2 1.98494

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 98.6889

Upper Bound 1.0971E2

5% Trimmed Mean 1.0411E2

Median 1.0400E2

Variance 19.700

Std. Deviation 4.43847

Minimum 99.00

Maximum 111.00

Range 12.00

Interquartile Range 7.50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

99

Skewness .780 .913

Kurtosis 1.319 2.000

kontrol silimarin Mean 2.0360E2 58.20189

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 42.0056

Upper Bound 3.6519E2

5% Trimmed Mean 2.0083E2

Median 1.2100E2

Variance 1.694E4

Std. Deviation 1.30143E2

Minimum 98.00

Maximum 359.00

Range 261.00

Interquartile Range 242.50

Skewness .615 .913

Kurtosis -3.166 2.000

Tests of Normality

kategori

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

SGOT perlakuan 1 hari .227 5 .200* .931 5 .600

perlakuan 3 hari .249 5 .200* .882 5 .318

perlakuan 6 hari .429 5 .003 .658 5 .003

kontrol olive oil .262 5 .200* .897 5 .391

kontrol ccl4 .185 5 .200* .929 5 .587

kontrol infusa .228 5 .200* .960 5 .811

kontrol silimarin .337 5 .065 .764 5 .040a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

SGOT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

100

Levene Statistic df1 df2 Sig.

12.490 6 28 .000

ANOVASGOT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 869665.943 6 144944.324 29.596 .000Within Groups 137126.800 28 4897.386

Total 1006792.743 34

Kruskal-Wallis Test

Test Statisticsa,b

SGOT

Chi-Square 26.139

df 6

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kategori

Mann-Whitney Test

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

perlakuan 3 hari 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

101

Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

perlakuan 6 hari 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

kontrol olive oil 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

102

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 1 hari 5 5.40 27.00

kontrol ccl4 5 5.60 28.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 27.000Z -.104Asymp. Sig. (2-tailed) .917Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

kontrol infusa 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

103

SGOT perlakuan 1 hari 5 8.00 40.00

kontrol silimarin 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 3 hari 5 7.60 38.00

perlakuan 6 hari 5 3.40 17.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 2.000Wilcoxon W 17.000Z -2.207Asymp. Sig. (2-tailed) .027Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 3 hari 5 6.80 34.00

kontrol olive oil 5 4.20 21.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

104

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 6.000Wilcoxon W 21.000Z -1.362Asymp. Sig. (2-tailed) .173Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .222a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 3 hari 5 3.00 15.00

kontrol ccl4 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 3 hari 5 7.60 38.00

kontrol infusa 5 3.40 17.00

Total 10

Test Statisticsb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

105

SGOT

Mann-Whitney U 2.000Wilcoxon W 17.000Z -2.200Asymp. Sig. (2-tailed) .028Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 3 hari 5 5.40 27.00

kontrol silimarin 5 5.60 28.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 27.000Z -.106Asymp. Sig. (2-tailed) .916Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 6 hari 5 3.80 19.00

kontrol olive oil 5 7.20 36.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 4.000Wilcoxon W 19.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

106

Z -1.781Asymp. Sig. (2-tailed) .075Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 6 hari 5 3.00 15.00

kontrol ccl4 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 6 hari 5 4.00 20.00

kontrol infusa 5 7.00 35.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 5.000Wilcoxon W 20.000Z -1.571Asymp. Sig. (2-tailed) .116Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a

a. Not corrected for ties.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

107

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 5.000Wilcoxon W 20.000Z -1.571Asymp. Sig. (2-tailed) .116Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT perlakuan 6 hari 5 3.60 18.00

kontrol silimarin 5 7.40 37.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 3.000Wilcoxon W 18.000Z -1.991Asymp. Sig. (2-tailed) .047Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT kontrol olive oil 5 3.00 15.00

kontrol ccl4 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

108

Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT kontrol olive oil 5 7.10 35.50

kontrol infusa 5 3.90 19.50

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 4.500Wilcoxon W 19.500Z -1.676Asymp. Sig. (2-tailed) .094Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT kontrol olive oil 5 4.80 24.00

kontrol silimarin 5 6.20 31.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 9.000Wilcoxon W 24.000Z -.731Asymp. Sig. (2-tailed) .465Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

109

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT kontrol ccl4 5 8.00 40.00

kontrol infusa 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT kontrol ccl4 5 8.00 40.00

kontrol silimarin 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

110

Ranks

kategori N Mean Rank Sum of Ranks

SGOT kontrol infusa 5 4.20 21.00

kontrol silimarin 5 6.80 34.00

Total 10

Test Statisticsb

SGOT

Mann-Whitney U 6.000Wilcoxon W 21.000Z -1.358Asymp. Sig. (2-tailed) .175Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .222a

a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

111

Lampiran 8. Perhitungan % hepatoprotektif

(1-( )( kontrol ) ) x100%

Kelompok Kontrol Silimarin dosis 25 mg/KgBB

=(1-( , , )( , , ) )x 100%

= 38,32%Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. 1 hari

=(1-( , , )( , , ) )x 100%

= -6,79%Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. 3 hari

=(1-( , , )( , , ) )x 100%

= 70,66%Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. 6 hari

=(1-( , , )( , , ) )x 100%

= 80,84%

(1-( )( )) x100%

Kelompok kontrol Silimarin dosis 25 mg/KgBB

=(1-( , )( , , ) )x 100%

= 75,96%Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. 1 hari

=(1-( )( , , ) )x 100%

= 5,25%Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. 3 hari

=(1-( )( , , ) )x 100%

= 79,03%Kelompok perlakuan infusa herba Mimosa pigra L. 6 hari

=(1-( )( , , ) )x 100%

= 104,25%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileHeru selaku laboran Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak ... dalam menjalankan penelitian yang dengan rela membantu

112

Biografi Penulis

Penulis bernama lengkap Kelvin Nugroho lahir di

Yogyakarta, 11 Mei 1992. Penulis merupakan anak pertama

putra pertama dari dua bersaudara dalam keluarga pasangan

Leo Agung Nugroho dan Maria Theresia Susianti. Penulis

mengawali pendidikanya di TK Tarakanita Bumijo pada

tahun 1996-1998, SD Tarakanita Bumijo pada tahun1998-

2004, SMP Stella Duce 1 Dagen pada tahun 2004-2007, SMA Kolese De Britto pada

tahun 2007-2010, dan Program Studi S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2010-2014. Selama menempuh pendidikan S1, penulis

memiliki pengalaman sebagai Asisten Praktikum Kimia Organik II (2012), dan

Analisis Farmasi dan Validasi Metode (2014). Penulis juga terlibat dalam beberapa

kepanitiaan serta Organisasi, Seperti koordinator divisi Quality Control/DPMF 2012-

2013, anggota divisi akomodasi IPSF Student Exchange Programe 2011, anggota

divisi Pendamping Kota Temu Alumni Akbar Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma tahun 2012. Penulis merupakan anggota kelompok Program Kreativitas

Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang lolos didanai DIKTI tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI