plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas...

133
PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN- ETANOL DARI EKSTRAK METANOLAIR DAUN Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS LACTATE DEHYDROGENASE PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Maria Angelika Suhadi NIM : 128114147 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doanxuyen

Post on 08-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL–AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS LACTATE DEHYDROGENASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Maria Angelika Suhadi

NIM : 128114147

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

i

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL–AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS LACTATE DEHYDROGENASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Maria Angelika Suhadi

NIM : 128114147

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL–AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS LACTATE DEHYDROGENASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Skripsi yang diajukan oleh:

Maria Angelika Suhadi

NIM : 128114147

telah disetujui oleh:

Pembimbing,

(Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt.) tanggal : 3 November 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL–AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS LACTATE DEHYDROGENASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Oleh :

Maria Angelika Suhadi

NIM : 128114147

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal 14 Desember 2015

Mengetahui.

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt.)

Panitia Penguji Skripsi Tanda Tangan

1. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. ……………………………..

2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. ……………………………..

3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. ……………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“The most important thing is to enjoy your life – to be happy – it’s all that

matters” –

Audrey Hepburn

“If you’re reading this……….

Congratulations, you’re alive. If that’s not something to smile about,

then I don’t know what is” – Chad Sugg, Monster Under Your Head

Dengan sujud syukur,

saya mempersembahkan keberhasilan dalam masa studi ini kepada

Tuhan Yesus Kristus Allah Bapa yang kekal sumber segala kekuatan

Mama Papa yang amat kusayangi dan yang mendukungku

Kedua saudaraku Adric dan Archie

Keluarga besar papa di Yogya

Para sahabat terbaik dalam hidup

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

dengan judul “Pengaruh Pemberian Jangka Pendek Fraksi Heksan-Etanol dari

Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap Aktivitas

Lactate Dehydrogenase pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida” tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 12 Januari 2016

Penulis,

(Maria Angelika Suhadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Maria Angelika Suhadi

NIM : 128114147

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL–AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS LACTATE DEHYDROGENASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memintra izin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian surat pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 12 Januari 2016

Yang menyatakan,

Maria Angelika Suhadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pemberian Jangka Pendek Fraksi Heksan-Etanol dari Ekstrak

Metanol-Air Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap Aktivitas

Lactate Dehydrogenase pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida” dengan

baik. Skripsi ini disusun untuk sebagai tugas akhir dan syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Strata Satu Progam Studi Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

Pada proses penyusunan skripsi dari awal hingga akhir, penulis menyadari

banyak bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma yang telah mengizinkan penulis menjalankan

pembelajaran di Fakultas Farmasi

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan sabar membimbing, mendampingi, memberikan motivasi, dan

memberikan kritik saran kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan, kritik, dan saran demi kemajuan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

viii

4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan, kritik, dan saran demi kemajuan skripsi ini.

5. Ibu Agustina Setyawati, M.Si., Apt. selaku Kepala Penanggung Jawab

Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin kepada peneliti

untuk menggunakan sarana prasarana berupa laboratorium dan alat-alatnya

untuk kepentingan penelitian.

6. Bapak Jeffry Julianus, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan dukungan, masukan, motivasi, dan doa dari awal masa perkuliahan

hingga dalam proses penyusunan skripsi sehingga akhirnya penulis berhasil

menyelesaikan skripsi dan memperoleh gelar sarjana.

7. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja

Nyata Alternatif yang telah membimbing, memotivasi, memberikan masukan,

kritik, dan saran kepada penulis selama proses Kuliah Kerja Nyata Alternatif

sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat

dalam bentuk kuliah kerja nyata.

8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika, Pak Kayat selaku

laboran Anatomi Fisiologi, Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi-

Fitokimia, Pak Parjiman selaku laboran Farmakologi-Toksikologi, Pak Parlan

selaku laboran Kimia Organik, Pak Kunto selaku laboran Kimia Analisis, dan

Pak Bimo selaku laboran Kimia Analisis Intrumental, atas segala bantuan dan

kerjasamanya selama penulis melaksanakan penelitian di laboratorium yang

bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

ix

9. Keluarga tersayang, baik Mama, Papa, saudara-saudaraku, Adric, Archie,

Khukhu, Kuchong, Susuk, Sukme, Carmen, Ruth, Rose yang telah menjadi

semangat dan motivasi bagi penulis, memberikan doa, dukungan penuh baik

material maupun moral, dan perhatian bagi penulis dalam melaksanakan tugas

akhir ini.

10. Teman-teman seperjuangan Skripsi Macaranga, untuk Cyndi, Rahayu, Novita,

Sona, Cynthia, Penina, Ria, dan Dian serta terkhusus untuk Adis Pranaya Yakin

yang telah bersama-sama dalam suka maupun duka dalam melaksanakan

kegiatan penelitian di laboratorium selama berbulan-bulan dan menjadi

motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

11. Teman, sahabat seperjuangan, keluarga hangat di FKK B dan FSM D 2012 yang

telah menjadi motivasi, memberikan dukungan, dorongan, doa, dan perhatian

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi dan untuk kebersamaan selama

masa perkuliahan di Fakultas Farmasi, terima kasih untuk setiap tawa canda,

suka duka yang diberikan untuk penulis dan telah memberikan penulis berbagai

pengalaman yang berharga.

12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 Fakultas Farmasi dan juga teman-

teman dari Fakultas lain, terima kasih untuk kebersamaan yang dialami penulis

dari awal memasuki masa studi hingga sekarang, juga untuk pengalaman hidup

yang diberikan.

13. “Keluarga Cemara”, Rury Henggar, Natalia Putri, Bonifasia Anna, Cyndi

Yulanda, Rahayu Triwanti, Lucia Ida, Sona Karisnata, Novita, Lucia Christin,

Lucia Joice, Patricia Yosepha, Satrio Budi, Kresensia Trisna, Yeni Mardiati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

x

Veronika Purba, Siti Sisca, Richard Anderson, Aditya Lela, Nanda Tia, dan

Monalisa Mangkoan untuk perhatian, semangat, dorongan, motivasi,

kebersamaan, dan yang diberikan juga sebagai tempat penulis untuk

menumpahkan segala cerita baik suka maupun duka dan terima kasih untuk

setiap senyuman dan pelukan yang diberikan bagi penulis.

14. Kelompok KKN Alternatif, Bonnifasia Anna, Cyndi Yulanda, Rahayu

Triwanti, dan Kresensia Trisna, terima kasih untuk pengalaman berharga, kerja

sama, semangat, dan kebersamaannya sehingga semua program KKN Alternatif

yang telah direncanakan dapat dijalan sesuai rencana dan membawa hasil yang

baik juga untuk mahasiswa maupun masyarakat setempat.

15. Kos Aditara Putri, terkhusus bagi Vicky Wijoyo, Suzan, Jessica, Cresentia

Claresta, Valentina Hendriyana, Ira Felisia, Ira Yoshida, Cindy Salim, dan Tria

untuk segala bantuan, semangat, doa, motivasi, kebersamaan, canda tawa, suka

dan duka yang diberikan kepada penulis sehingga penulis memiliki semangat

untuk memulai dan menyelesaikan segala tugas yang diembankan terhadap

penulis.

16. Leonardus Antoni, untuk dukungan semangat, motivasi, doa, dan perhatian

yang tiada henti selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.

17. Semua pihak yang memang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis

sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik

“Tiada gading yang tak retak” di mana tidak ada sesuatu yang begitu

sempurna demikian juga skripsi ini. Penulis sadar adanya banyak keterbatasan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xi

kekurangan dalam skripsi ini sehingga, penulis berharap adanya kritik dan saran

yang dapat diberikan dari berbagai pihak demi kemajuan di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini akan memberikan manfaat

dalam bidang kesehatan, terutama dalam bidang kefarmasian, juga terhadap segala

pihak, baik mahasiswa, lingkungan akademis, maupun di masyarakat.

Yogyakarta, 12 Januari 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............. vi

PRAKATA ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx

INTISARI .......................................................................................................... xxii

ABSTRACT ......................................................................................................... xxiii

BAB I. PENGANTAR ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

1. Rumusan masalah................................................................................... 5

2. Keaslian penelitian ................................................................................. 6

3. Manfaat penelitian .................................................................................. 7

B. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

1. Tujuan umum ........................................................................................ 7

2. Tujuan khusus ........................................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xiii

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................ 9

A. Hati ............................................................................................................... 9

1. Anatomi dan fisiologi hati ...................................................................... 9

2. Kerusakan hati ........................................................................................ 13

B. Karbon Tetraklorida ...................................................................................... 15

C. Laktat Dehidrogenase .................................................................................... 18

D. Macaranga tanarius L. ................................................................................. 22

1. Taksonomi .............................................................................................. 22

2. Nama lain ............................................................................................... 23

3. Nama lokal ............................................................................................. 23

4. Morfologi ............................................................................................... 23

5. Distribusi/penyebaran ............................................................................ 23

6. Habitat .................................................................................................... 24

7. Biologi dan ekologi (budidaya) .............................................................. 24

8. Kandungan kimia ................................................................................... 25

E. Metode Penyarian ......................................................................................... 28

F. Fraksinasi ...................................................................................................... 31

G. Landasan Teori ............................................................................................. 34

H. Hipotesis ........................................................................................................ 35

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 36

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................... 36

B. Variabel dan Definisi Operasional ............................................................... 36

1. Variabel utama ....................................................................................... 36

2. Variabel pengacau .................................................................................. 36

3. Definisi operasional ............................................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xiv

C. Bahan Penelitian ........................................................................................... 37

1. Bahan utama .......................................................................................... 37

2. Bahan kimia ........................................................................................... 38

D. Alat Penelitian ............................................................................................... 40

E. Tata Cara Penelitian ...................................................................................... 40

1. Determinasi daun Macaranga tanarius L. ............................................. 40

2. Pengumpulan bahan uji ......................................................................... 40

3. Pembuatan serbuk daun ......................................................................... 41

4. Penetapan kadar air pada serbuk kering daun Macaranga tanarius L. .. 41

5. Pembuatan ekstrak metanol serbuk daun Macaranga tanarius L. ......... 42

6. Pembuatan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol Macaranga

tanarius L. .............................................................................................. 43

7. Pembuatan larutan CMC 1% sebagai pelarut fraksi heksan etanol

ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L. ...................................... 43

8. Pembuatan larutan sediaan fraksi heksan etanol ekstrak metanol

daun Macaranga tanarius L. ............................................................... 44

9. Pembuatan larutan karbon tetraklorida .................................................. 44

10. Uji pendahuluan ..................................................................................... 44

11. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji .............................................. 45

12. Pengukuran kadar LDH.......................................................................... 47

F. Tata Cara Analisis Hasil ................................................................................ 47

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 48

A. Hasil Determinasi Daun Macaranga tanarius L. ......................................... 48

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.. ... 49

C. Hasil Rendemen Fraksi Heksan Etanol Ekstrak Metanol Daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. ................................................................................. 49

D. Uji Pendahuluan ........................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xv

1. Penetapan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida ................................. 52

2. Penetapan dosis fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius L. .......................................................................... 52

3. Penetapan waktu pencuplikan darah ...................................................... 53

F. Pengukuran Kadar LDH ................................................................................ 58

1. Kelompok kontrol CMC dosis 2 mL/kgBB ........................................... 60

2. Kelompok kontrol CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB ................................ 61

3. Kelompok kontrol dosis tertinggi yaitu dosis 137,14 mg/kgBB ............ 62

4. Kelompok pemberian FHEMM dosis 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14

mg/kgBB ................................................................................................ 63

G. Ringkasan Pembahasan ................................................................................ 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 69

A. Kesimpulan ................................................................................................... 69

B. Saran ............................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

LAMPIRAN ...................................................................................................... 77

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Peningkatan relatif pada serum enzim pada kerusakan hati............. 18

Tabel II. Komposisi Isoenzim LDH dan Aktivitasnya pada masing-

masing jaringan ................................................................................ 19

Tabel III. Distribusi LDH normal pada otot dan serum tikus .......................... 21

Tabel IV. Komposisi dan konsentrasi reagen ALT .......................................... 39

Tabel V. Komposisi dan konsentrasi reagen AST .......................................... 39

Tabel VI. Komposisi dan konsentrasi reagen LDH-L ...................................... 40

Tabel VII. Rata-rata aktivitas ALT pada tikus betina galur Wistar

setelah pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu

pencuplikan 0, 24, dan 48 jam ......................................................... 54

Tabel VIII. Hasil uji Tuckey aktivitas ALT pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

0, 24, dan 48 jam .............................................................................. 54

Tabel IX. Rata-rata aktivitas AST pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

0, 24, dan 48 jam .............................................................................. 56

Tabel X. Hasil uji Tuckey aktivitas AST pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

0, 24, dan 48 jam .............................................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xvii

Tabel XI. Rata-rata aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian larutan sediaan fraksi heksan etanol ekstrak metanol

Macaranga tanarius L. dan pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB

6 jam setelahnya ............................................................................... 59

Tabel XII. Hasil Uji Games-Howell aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar

setelah pemberian FHEMM dan 6 jam setelah CCl4 dosis

2 mL/kgBB ....................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lobus hati dan empedu secara umum ................................................. 10

Gambar 2. Penampang lobulus hati dan bagiannya .............................................. 11

Gambar 3. Mekanisme CCl4 menginduksi kerusakan hati.................................... 17

Gambar 4. Struktur isolasi senyawa mallophenol B, macarangioside A,

macarangioside B, macarangioside C, macarangioside D, lauroside E,

methyl brevifoline carboxylate, serta campuran hyperin dan

isoquercitrin dari daun Macaranga tanarius L. .................................. 25

Gambar 5. Struktir isolasi senyawa macaflavanone A-G dan nymphaeol C ........ 26

Gambar 6. Struktur isolasi senyawa daun Macaranga tanarius L. (1) mallotinic acid

(2) corilagin (3) macatannin A (4) chebulagic acid (5) dan macatannin

B ........................................................................................................ 27

Gambar 7. Diagram batang yang menunjukan aktivitas ALT pada tikus betina

galur Wistar setelah pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada

waktu pencuplikan 0, 24, dan 48 jam .................................................. 54

Gambar 8. Diagram batang yang menunjukan aktivitas AST pada tikus betina

galur Wistar setelah pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada

waktu pencuplikan 0, 24, dan 48 jam .................................................. 56

Gambar 9. Diagram batang aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian larutan sediaan fraksi heksan etanol ekstrak metanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xix

Macaranga tanarius L. dan pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB

6 jam setelahnya .................................................................................. 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto daun Macaranga tanarius L. .............................................. 78

Lampiran 2. Foto ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. .............. 79

Lampiran 3. Foto fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius L. ................................................................................... 80

Lampiran 4. Foto suspensi FHEMM dengan konsentrasi 600 mg/25 mL ....... 81

Lampiran 5. Surat determinasi tanaman Macaranga tanarius L. .................... 82

Lampiran 6. Surat ethical clearance penelitian ............................................... 83

Lampiran 7. Surat keterangan penggunaan IBM SPSS Statistics 22 asli ........ 84

Lampiran 8. Hasil analisis statistik kadar ALT pada uji pendahuluan waktu

pencuplikan darah hewan uji setelah induksi karbon tetraklorida

2mL/kgBB ................................................................................... 85

Lampiran 9. Hasil analisis statistik kadar AST pada uji pendahuluan waktu

pencuplikan darah hewan uji setelah induksi karbon tetraklorida

2mL/kgBB ................................................................................... 90

Lampiran 10. Hasil analisis statistik kadar LDH setelah pemberian fraksi heksan

etanol ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L. pada dosis

34,28 ; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB dilanjutkan pemberian karbon

tetraklorida 6 jam kemudian........................................................ 96

Lampiran 11. Perhitungan konversi waktu tikus ke manusia ............................. 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xxi

Lampiran 12. Perhitungan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L. ....... 107

Lampiran 13. Perhitungan persen rendemen FHEMM...................................... 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xxii

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

jangka pendek fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L.

(FHEMM) terhadap penurunan kadar laktat dehoidrogenase (LDH) pada tikus

betina galur Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida (CCl4) dan mengetahui

hubungan kekerabatan antara peningkatan dosis FHEMM dengan penurunan kadar

LDH yang terjadi.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lenglap pola searah. Sebanyak 30 ekor tikus betina galur Wistar

yang terbagi acak dalam 6 kelompok. Kelompok I (kontrol CMC) diberikan CMC

2mL/kgBB. Kelompok II (kontrol hepatotoksin) diberikan CCl4 2mL/kgBB.

Kelompok III (kontrol dosis III) diberikan FHEMM dosis III. Kelompok IV, V, dan

VI diberikan perlakuan FHEMM dengan dosis 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB

kemudian diberikan CCl4 dalam jangka waktu 6 jam setelah pemberian fraksi.

Dalam 24 jam setelah pemberian CCl4 diambil cuplikan darahnya untuk penetapan

kadar LDH. Data yang didapatkan diolah dengan uji statistika dengan One Way

ANOVA pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian jangka pendek FHEMM

dengan peringkat dosis 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB dapat menurunkan

kadar LDH tikus betina galur Wistar yang terinduksi CCl4 walaupun di antara

penurunan kadar LDH yang terjadi dengan peringkat dosis tidak memiliki

hubungan kekerabatan.

Kata kunci : jangka pendek, karbon tetraklorida, penurunan LDH, fraksi

heksan etanol, ekstrak metanol, daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

xxiii

ABSTRACT

This study was aimed to investigate the effect of short-term administration

of hexane-ethanol fraction of methanol extract of Macaranga tanarius L. leaves

(FHEMM) to decrease level of lactate dehydrogenase (LDH) levels in female

Wistar rats induced carbon tetrachloride (CCl4) and to know the relationship

between increased dose of FHEMM and decreased level of LDH.

This research was purely experimental research with randomized complete

direct sampling design. A total 30 female Wistar rats were divided randomly into 6

groups. Group I (CMC controlled-group) was given CMC at a dose 2 mL/kgBW.

Group II (hepatotoxin controlled-group) was given CCl4 at a dose 2 mL/kgBW.

Group III (highest dose controlled-group) was given oral FHEMM at highest dose.

Group IV, V, and VI was given FHEMM at a dose 34.28 ; 68.57 ; and 137.14

mg/kgBW then 6 hours after administration FHEMM, CCl4 was administered

intraperitonially. At the 24 hours after CCl4 administration, blood samples were

taken for measuring level of LDH. The data were analyzed by One Way ANOVA

with confident interval 95%.

The result of this study showed that short-terms FHEMM with increased

dose 34.28 ; 68.57 ; and 137.14 mg/kgBW be able to decrease LDH levels of female

Wistar rats induced CCl4. There is no relationship between decreased levels of LDH

with a dose rank.

Key words : short-term, carbon tetrachloride, lactate dehydrogenase, hexane-

ethanol fraction, methanol extract, Macaranga tanarius L. leaves

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hati atau hepar adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, yang terletak di

bagian teratas dalam rongga abdomen sebelah kanan di bawah diafragma (Pearce,

2009). Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan kapasitas cadangan yang

besar, karena itu kerusakan sel hati secara klinis baru dapat diketahui jika sudah

lanjut (Widmann, 1995). Hati mempunyai banyak fungsi fisiologi penting yang

memberi dampak bagi tubuh, namun 3 fungsi utama hati yaitu termasuk

penyimpanan, metabolism, dan biosintesis (Hodgson, 2010).

Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat, namun hal ini tidak

berarti hati tidak dapat mengalami kerusakan yang permanen akibat paparan zat

kimia. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh berbagai macam substansi kima

(hepatotoksikan) dan ditandai dengan adanya akumulasi lemak atau kematian sel.

Akumulasi lemak dalam hati (steatosis) merupakan tanda-tanda umum toksisitas

hati dan mungkin diakibatkan oleh zat kimia yang toksik, termasuk alkohol.

Nekrosis hati (kematian sel-sel hati) terjadi akibat paparan terhadap sejumlah zat

kimia, antara lain aflatoksin, karbon tetraklorida, kloroform, dan asam tannat

(WHO, 2002).

Penyakit hati merupakan penyebab kematian yang akan meningkat

dari tahun ke tahun, di mana penyakit ini merupakan penyakit “pembunuh terbesar”

kelima di England dan Wales setelah penyakit jantung, kanker, stroke, dan penyakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

2

pernafasan. Sekitar 16.087 pasien di UK meninggal karena penyakit hati pada tahun

2008, meningkat sekitar 4,5% dari tahun 2007. Organisasi British Liver Trust

mempercayai bahwa tingkat kematian akibat penyakit hati telah meningkat secara

statistik, namun memang tidak komprehensif. Namun jika hal ini berlanjut,

kematian karena penyakit hati diprediksikan akan menjadi 2 kali lipat dalam 20

tahun (British Liver Trust, 2009). Penelitian lain melaporkan di U.S. pasien

steatosis bervariasi tergantung dari etnis (Hispanics 45%, kulit putih 33%, dan kulit

hitam 24%) dan gender (42% pada laki-laki kulit putih dan 24% pada wanita kulit

putih) (Browning, et al., 2004). Di Indonesia sendiri prevalensinya dapat mencapai

sekitar 30%, data ini sedikit lebih tinggi jika di bandingkan dengan negara-negara

Asia lainnya (Amarapurkar, Hashimoto, Lesmana, Sollano, Chen, dan Goh, 2007).

Orang yang obesitas dan mengkonsumsi alkohol berlebih (peminum berat)

merupakan faktor risiko steatosis yang paling umum (Bellentani, et. al., 2000).

Faktor tambahan lain yang dapat menyebabkan steatosis adalah kondisi patologis

seperti dyslipidemia, sindrom metabolik, diabetes mellitus, hepatitis, sindrom

Wilson’s, dan beberapa obat atau bahan kimia (Camp Lejeune Legislation, 2015).

Karbon tetrakolrida (CCl4) merupakan zat cair tanpa warna dengan bau

menyengat, digunakan sebagai zat pengawal lemak, pelarut, bahan pendingin,

pemadam api, propelan, gas insektisida, dan merupakan senyawa yang toksik

(Pudjaatmaka, 2002). CCl4 bertindak sebagai senyawa model yang bersifat

hepatotoksin (senyawa yang dapat merusak hati berupa steatosis). Kerusakan hati

ditandai dengan peningkatan alanine aminotransferase (ALT), aspartate

aminotransferase (AST), lactate dehydrogenase (LDH), dan alkaline fosfatase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

3

(ALP) (Rao, 2012). Ketika sel hati mengalami kerusakan, enzim-enzim ini akan

keluar ke aliran darah dari jaringan hati dan menghasilkan peningkatan pada serum

darah (Kasdallah-Grissa, et al., 2007). LDH adalah enzim yang berfungsi untuk

melakukan transfer hidrogen, yang ditemukan di sitoplasma pada sebagian besar

sel tubuh. Peningkatan serum LDH akan menandakan adanya kerusakan atau

nekrosis, hemolisis, penyakit hati, nekrosis tubular ginjal, pyelonephritis, dan

malignan neoplasia (Gupta, 2014). Pemberian CCl4 mengakibatkan peningkatan

kadar LDH hingga 2-3x nilai normalnya. Hal ini menandakan adanya kerusakan

pada sel hati (Vitcheva, Simeonova, Krasteva, Nikolov, dan Mitcheva, 2012).

Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan merupakan

pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, (Wijayakusuma,

2000). Obat herbal telah menjadi penting pada beberapa tahun terakhir karena

keamanan, efikasi, dan keefektifannya. Salah satu efek yang penting yaitu

penggunaan obat herbal sebagai agen hepatoprotektif (Gupta, 2001). Beberapa

penelitian yang dilakukan di bidang penemuan dan pengembangan obat telah

menunjukan adanya efek samping pada obat modern, maka pengobatan alami

dianggap sebagai alternatif yang aman dan efektif dalam terapi hepatotoksisitas

(Kiran, Raju, dan Rao, 2012). Senyawa aktif yang diduga memiliki manfaat sebagai

hepatoprotektor (pelindung hati) adalah terpen, steroid, flavonoid, gikosida, dan

alkaloid (Utami, 2013).

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dapat ditemukan hampir di seluruh

Asia Tenggara. Tanaman ini dikenal sebagai prioneer tree dan juga tanaman semut.

Hal ini dibuktikan dengan adanya semut yang dapat melawan herbivora lain dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

4

memproduksi ant-attracting food (Heil, Koch, Hilpert, Fiala, Bolan, dan

Linsenmair, 2001). Di Thailand, akar dari tanaman ini diminum sebagai antipiretik

dan sebagai antitusif. Akar keringnya digunakan sebagai antiemetik, sedangkan

daun segar Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. digunakan untuk menutupi luka

(Phommart, et al., 2005). Selain itu, Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terbukti

dapat memberikan aktivitas hepatoprotektif secara in vivo (Lin, Hiu, Lu, 2005).

Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki

senyawa mallophenol B, lauroside E, methyl brevifolin carboxylate, dan hyperin

dan isoquercitrin serta 4 senyawa megastigmane glucoside baru yang diberi nama

macarangaiosides A-D (Matsunami, et al., 2006). Menurut Koni (2013) dan Inggrid

(2013) pemberian ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

memberikan efek hepatoprotektif pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida.

Telah diketahui bahwa ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. memiliki phenylflavonoid yang merupakan antioksidan yang memiliki

aktivitas terhadap senyawa radikal 2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl (DPPH) yang

kuat (Kumazawa, Murase, Momose, dan Fukumoto, 2014). Selain itu, fraksi

etilasetat dari daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. diduga memiliki aktivitas

antioksidan (Kawakami, et al., 2008). Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk

membuktikan adanya aktivitas antioksidan pada fraksi heksan-etanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dengan memberikan fraksi Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. pada tikus yang hatinya telah rusak. Pemilihan pelarut yang

dilakukan oleh peneliti yaitu heksan-etanol didasarkan pada kemiripan lipofilisitas

antara pelarut dengan kandungan dalam daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

5

Liposfilisitas atau koefisian partisi dinyatakan dalam log P didefinisikan sebagai

perbandingan molekul yang tidak terion antara fase organik dan fase air pada

kesetimbangan. Nilai log P akan menentukan sebuah senyawa lebih larut di pelarut

air atau pelarut organik (Khan, 2012). Semakin mirip lipofilisitas (log P) antara

molekul senyawa dengan lipofilisitas (log P) pelarut, maka senyawa akan mudah

larut.

Pada penelitian, dilakukan pemberian jangka pendek fraksi heksan etanol

ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (FHEMM) kepada tikus

galur Wistar yang telah diinduksi dengan CCl4 untuk melihat apakah pemberian

fraksi heksan-etanol ini memang mempunyai pengaruh terhadap kerusakan hati

yang dialami tikus dalam jangka pendek. Parameter kerusakan hati dapat dilihat

pada peningkatan serum ALT, AST, ALP dan LDH. Penelitian ini merupakan

penelitian payung dengan memberikan FHEMM jangka pendek dan dilakukan

pengukuran serum ALT, AST, ALP, bilirubin, albumin dan LDH, di mana peneliti

lebih fokus terhadap parameter LDH. Peningkatan kadar LDH lebih dari batas

normal mengindikasikan bahwa hati mengalami kerusakan (Gupta, 2014).

1. Rumusan Masalah

1. Apakah pemberian jangka pendek FHEMM memiliki pengaruh terhadap

kadar LDH tikus yang terinduksi CCl4?

2. Apakah ada hubungan kekerabatan antara ketiga peringkat dosis FHEMM

dengan kadar LDH pada tikus yang terinduksi CCl4?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

6

2. Keaslian Penelitian

Gunawan-Puteri dan Kawabata (2010) melaporkan bahwa ekstrak

metanol-air pada daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki aktivitas

untuk menghambat α-glukosidase. Penelitian dilanjutkan oleh Handayani

(2011) dan dilaporkan bahwa ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. dapat menurunkan kadar glukosa. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Kumazawa, et al., (2014) ditemukan adanya aktivitas antioksidan

prenylflavonoids pada daun, bunga, batang, dan buah Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. Kawakami, et al., (2008) pernah melakukan penelitian untuk

mengesktraksi daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. menggunakan metanol

kemudian hasilnya difraksi lagi menggunakan butanol untuk mendapatkan

isolasi senyawa yang diduga memiliki aktivitas antioksidan.

Penelitian yang dilakukan oleh Lin, et al., (2005) melaporkan bahwa

daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. mempunyai efek hepatoprotektif

secara in vivo yang dapat menurunkan ratio hepatotoxic dari 100% menjadi

5,7% jika dibandingkan dengan Terminalia catappa dan Securina virosa. Lim,

Lim, dan Yule (2009) telah melakukan penelitian mengenai evaluasi aktivitas

antioksidan, antibakteri, dan antitirosinase pada spesies Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. Pada penelitian Koni (2013) dan Inggrid (2013) pemberian

ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. jangka pendek

mempunyai efek hepatoprotektif terhadap tikus yang diinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

7

Sejauh penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis,

penelitian mengenai pengaruh pemberian jangka pendek FHEMM terhadap

kadar LDH tikus yang terinduksi CCl4 belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kefarmasian mengenai

pengaruh pemberian jangka pendek bentuk FHEMM terhadap penurunan

kadar LDH.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat terutama pasien dengan gangguan hati tentang penggunaan

bentuk FHEMM untuk menurunkan kadar LDH.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh

FHEMM terhadap penurunan kadar LDH.

2. Tujuan khusus

a) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

jangka pendek FHEMM terhadap penurunan kadar LDH pada tikus

betina terinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

8

b) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan

antara peningkatan dosis FHEMM dengan penurunan kadar LDH

pada tikus betina yang terinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hati

1. Anatomi dan fisiologi hati

Hati, yang merupakan organ terbesar di tubuh, dapat dianggap sebagai

sebuah “pabrik kimia” yang memproduksi, menyimpan, mengubah, dan

mengekskresikan zat hasil metabolisme. (O’Connell, Bare, Hinkle, dan Cheever,

2010). Hati terletak di belakang tulang rusuk di bagian kanan atas rongga perut,

yang berfungsi sebagai protective barrier. Dengan massa 2-3% dari total berat

badan orang dewasa atau 5% dari total berat badan pada anak-anak menjadikan hati

sebagai organ terbesar dalam tubuh dengan berat ± 1500 g (Palmer, 2004).

Hati berwarna merah kecoklatan. Hati dilapisi oleh kapsul fibrosa (Moini,

2015). Hati terdiri dari 2 bagian yang disebut sebagai lobus, yaitu lobus kanan dan

lobus kiri, di mana lobus kanan lebih besar dari lobus kiri (Gambar 1). Lobus kiri

hanya seperlima dari ukuran lobus kanan (Palmer, 2004). Lobus di liver tersusun

dari banyak unit fungsional yang kita sebut lobulus (Rizzo, 2015) Hati dilintasi

oleh pembuluh darah dan saluran-saluran khusus yang disebut saluran empedu.

Suplai darah melalui saluran empedu memiliki 2 saluran utama yaitu vena portal

dan arteri hepatik. Sel yang membentuk organ hati diketahui sebagai hepatosit. Di

bawah hati terdapat organ yang berbentuk seperti buah pir yang disebut kantung

empedu. Fungsi utamanya untuk menyimpan empedu (Palmer, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

10

Gambar 1. Lobus Hati dan Empedu Secara Umum (O’Connell, et al., 2010)

Sirkulasi darah keluar dan masuk ke dalam hati merupakan salah satu

fungsi utama hati. Sirkulasi darah dalam hati terbagi menjadi 2 jalur utama. Sekitar

80% darah masuk dari vena portal, yang mengalir dari saluran pencernaan dan kaya

akan nutrisi namun kekurangan oksigen. Sedangkan sisanya akan masuk melalui

arteri hepatik dan kaya akan oksigen (O’Connell, et al., 2010). Hati akan menerima

darah 1500 mL darah/menit, dimana terbagi menjadi :

a. Arteri hepatik, yang merupakan cabang dari batang celiac, memberikan

sekitar 20-25% (300-400 mL / menit) dari jumlah darah yang

dibutuhkan oleh hati.

b. Vena portal yang mendapatkan darah dari mesenteric dan splenic, akan

memberikan sekitar 75-80% (1100-1200 mL/min) dari total kebutuhan

darah (Khurana, 2012)

Sebagai tambahan hepatosit, sel fagosit termasuk dalam sistem

retikuloendotelial yang ada di hati (Gambar 2). Pada hati, sel seperti ini disebut sel

Kupffer. Sebagai fagosit yang paling umum, fungsi utama sel Kupffer adalah untuk

menelan benda asing (misalnya, bakteri) yang masuk ke hati melalui pembuluh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

11

darah. Saluran empedu terkecil, disebut kanalikuli, berada di antara lobus hati.

Kanalikuli akan menerima sekresi dari hepatosit dan membawa mereka ke saluran

empedu yang lebih besar, dan berakhir di saluran hati (O’Connell, et al., 2010).

Gambar 2. Penampang Lobulus Hati dan Bagiannya (O’Connell, et al., 2010)

Hati memiliki beberapa fungsi biokimia. Fungsi-fungsinya yaitu :

a. Fungsi sekresi. Sel-sel hati bertindak sebagai kelenjar eksokrin dan secara terus-

menerus memproduksi empedu, di mana empedu penting dalam pencernaan dan

absorpsi lemak.

b. Fungsi metabolisme. Hati merupakan organ utama dalam metabolisme

karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, hati juga mengambil peranan dalam

metabolisme vitamin dan mineral pada batas tertentu. Peranan yang diberikan

hati pada metabolisme :

1. Karbohidrat. Hati mempunyai 3 peranan dalam metabolisme karbohidrat :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

12

a. Hati dapat bertindak sebagai glucostat melalui 3 cara yaitu

glycogenesis (pembentukan glikogen oleh glukosa dan disimpan dalam

hati), glycogenolysis (memecah glikogen menjadi glukosa), dan

glucogenesis (glukosa yang terbentuk dari sumber non-karbohidrat).

b. Hati merupakan organ untuk metabolisme hati yang paling utama

karena mempunyai enzim alcohol dehydrogenase.

c. Hati dapat mengkonversi monosakarida seperti glukosa, galaktosa, dan

fruktosa.

2. Lemak. Metabolisme lemak yang terjadi di hati meliputi degradasi dan

sintesis. Hati memiliki enzim lipoprotein lipase yang dapat menghidrolisis

trigliserid, kolesterol, dan fosfolipid menjadi asam lemak. Pada sisi

sebaliknya, hati dapat mensintesis karbohidrat menjadi trigliserid,

kolesterol dan fosfolipid disintesis dari asam lemak bebas, asam lemak

jenuh disintesis melalui siklus Kreb di mitokondria dan lipoprotein (seperti

HDL, LDL, VLDL, dan chylomicron) juga disintesis di hati.

3. Protein. Dalam tubuh, terjadi pemecahan dan resintesis protein sekitar 80-

100 gram protein jaringan per hari dan 50% (sekitar 40-50 g) terjadi di hati.

c. Fungsi detoksifikasi dan proteksi. Sel Kupffer secara efisien mampu

menghilangkan bakteri atau benda asing lainya yang ada di sirkulasi. Hal ini

merupakan tindakan pembersihan yang dilakukan oleh darah di hati. Hati

mampu untuk mendetoksifikasi obat dengan oksidasi/ hidrolisis/ reduksi/

konjugasi dan akan dieksresikan melalui empedu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

13

d. Fungsi penyimpanan. Hati dapat menyimpan glukosa (dalam bentuk glikogen),

vitamin B12, dan vitamin A. Liver bertindak sebagai buffer zat besi darah dan

penyimpanan zat besi. Hati mampu menyimpan 60% zat besi dalam bentuk

ferritin dan yang sebagian dalam bentuk haemosiderin.

e. Fungsi eksresi. Beberapa zat tertentu hanya bisa diekskresikan di hati, seperti

zat warna bromsulphthalein (BSP) yang hanya bisa dieksresikan melalui sel hati

f. Fungsi sintesis, hati merupakan tempat untuk mensintesis plasma protein, faktor

koagulasi darah (konversi pre-protombin menjadi protombin aktif, produksi

fibrinogen, faktor V, VII, IX, dan X), enzim (ALP, SGPT, SGOT, serum

isositrat dehidrogenase), urea, dan kolesterol.

(Khurana, 2012)

2. Kerusakan hati

Resiko klinis yang paling parah dari penyakit hati yaitu terjadinya gagal

hati. Gagal hati merupakan titik akhir kerusakan hati sebagai bagian dari penyakit

hati kronik. Umumnya sekitar 80-90% fungsi hati sudah mulai berkurang setengah

sebelum munculnya gagal hati (Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007). Senyawa

toksis dapat menyebabkan kerusakan pada hepatosit. Jenis kerusakannya

dikategorikan menjadi :

a. Perlemakan hati (steatosis). Liver steatosis didefinisikan sebagai kondisi di

mana ditemukannya droplet lemak tunggal dalam ukuran kecil atau sedang,

yang tersebar pada sel hati dan mengandung lemak 3-10% dari berat total

hati. Sedangkan fatty liver didefinisikan sebagai kondisi ketika lemak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

14

tersimpan di hati >10% dari berat hati, di mana >50% hepatositnya berisi

droplet lemak dengan ukuran yang berbeda (kecil, sedang atau besar)

(Kuntz dan Kuntz, 2009). Peningkatan serum konsentrasi enzim pada

hepatosit (alkalin fosfatase, aspartat aminotransferase, alanin transferase)

dapat mengindikasikan adanya akumulasi lemak di hati (Engelking, 2014).

b. Nekrosis. Nekrosis hati dapat muncul dan menjadi tahapan sekunder untuk

proses kerusakan hati seperti inflamasi dan neoplasia hati, di mana nekrosis

hati dapat dikaitkan dengan hepatotoksin (Tams, 2003). Nekrosis hati

ditandai oleh respon seluler nekrosis. Ketika ada suatu agen yang

merangsang sistem imun atau racun masuk dalam hati, sel-sel hati akan

mengalami apoptosis dengan sel pyknotic dengan bantuan eosinofil. Sel-sel

yang lain akan mengalami pembengkakan dan dapat meledak, kejadian

inilah yang disebut degenerasi hidrofik (Shaffer, 2004). Nekrosis dapat

disebabkan oleh alkohol, CCl4, brombenzena, dan berilium (Duffus dan

Worth, 1996).

c. Kolestatis adalah gangguan sekresi empedu yang biasanya ditandai dengan

berkurangnya aliran empedu dan retensi konstituen empedu di darah, hati,

serta organ dan jaringan ekstrahepatik (Monga, 2010). Kolestatis dapat

disebabkan oleh induksi obat-obatan atau bahan kimia, adanya infeksi yang

menyebabkan kerusakan hati, kerusakan secara fisik pada saluran empedu,

atau adanya kelainan genetik (Davit, Gonzales, Baussan, dan Jacquemin,

2009) Indentifikasi awal dari kolestatis yaitu adanya peningkatan serum

alkalin fosfatase dan bilirubin (Carey dan Lindor, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

15

d. Sirosis merupakan keadaan kronis, kondisi irreversible di mana struktur

dari lobular normal telah digantikan dengan jaringan fibrosa dan regenerasi

nodul berasal dari hepatosit yang masih tersisa (Kumar, Abbas, dan Aster,

2012). Konsumsi alkohol merupakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan kematian pada pasien sirosis (Rom dan Markowitz, 2007).

Selain alkohol, sirosis dapat terjadi jika hati terinfeksi oleh virus atau karena

terpapar pelarut organic (Chiazz, Ference, dan Wolf, 1980). Beberapa

penelitian memperlihatkan hasil, adanya peningkatan morbiditas pekerja

yang terpapar pelarut organik terus-menerus, seperti dimetilnitrosamin

(DMN), TNT, TCE, pestisida, dan hidrazin (Dossing dan Skinhoj, 1985).

B. Karbon Tetraklorida

Karbon tetraklorida merupakan cairan jernih yang tidak berwarna, mudah

menguap dengan bau yang kuat yang hampir sama dengan kloroform. CCl4 apabila

dipanaskan dapat teroksidasi menjad phosgene yang sifatnya toksik (U.S.

Department of Health and Human Services Public Health Service, 1998). CCl4 tidak

larut dalam air namun, larut dalam pelarut seperti minyak, lemak, dan resin. Juga

CCl4 stabil pada panas hingga 500°C (Arora, 2006). Orang dewasa maupun anak-

anak lebih rentan mengalami efek toksis dari CCl4 pada hati. LD50 oral untuk tikus

yaitu 1,76 ml/kg BB (Cockerham dan Shane, 1993).

Induksi kerusakan hati karena keracunan CCl4 merupakan salah satu

model yang paling sering digunakan pada studi mengenai hepatoprotektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

16

(Dominguez, 2013). Hepatotoksisitas CCl4 telah dilaporkan semenjak abad ke-20.

Pada model penelitian hewan, perbedaan hepatotoksisitas tergantung dari umur dan

jenis kelamin hewan, seperti tikus dewasa punya toksisitas yang lebih tinggi

dibanding newborn dan tikus jantan lebih beresiko di banding tikus betina

(Wypych, 2001). Model pembelajaran dengan CCl4 ini dapat membantu

menjelaskan mengenai mekanisme kerja hepatotoksik seperti degenerasi melemak

(steatosis), fibrosis, kematian hepatoselular, dan karsinogenitas (Dominguez,

2013).

Senyawa ini bersifat hepatotoksin, dengan mekanisme aksi CCl4 akan

diaktivasi oleh oleh sitokrom (CYP) 2E1, CYP2B1 atau CYP2B2, dan mungkin

CYP3A, untuk membentuk trichloromethyl radikal, CCl3•. Senyawa radikal ini

dapat berikatan dengan molekul seluler dalam tubuh (asam nukleat, protein, dan

lemak) dan mengganggu proses metabolism lipid sehingga akan menyebabkan

degenerasi lemak (steatosis) pada liver. Selain itu, CCl3• juga dapat bereaksi dengan

oksigen untuk membentuk triklorometilperoksi CCl3OO• radikal (senyawa yang

sangat reaktif), dan menghancurkan asam lemak polyunsaturated khususnya yang

berhubungan dengan fosfolipid. Hal ini akan mempengaruhi permeabilitas

mitokondria, retikulum endoplasma, dan membran plasma yang akan

mengakibatkan hilangnya penyerapan kalsium dan homeostasis. Hal inilah

penyebab kerusakan sel liver yang terjadi. Beberapa mekanisme CCl4 mampu

menimbulkan kerusakan hati dapat dilihat secara lebih rinci pada gambar 3

(Weber, Boll, dan Stampfl, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

17

Selain itu, CCl4 dapat menyebabkan hypometliasi, pada bagian RNA, CCl4

dapat menghambat sintesis protein. Pada bagian fosfolipid, CCl4 dapat menghambat

sekresi lipoprotein. Pada tingkat molekuler CCl4 akan mengaktifkan tumor necrosis

factor (TNF) α, oksida nitrat (NO), dan mengubah faktor pertumbuhan α dan β

dalam sel, sehingga akan mengarahkan sel terhadap kematian sel atau fibrosis. TNF

α akan bertanggungjawab ke arah apoptosis dan TGFs akan bertanggungjawab ke

arah fibrosis (Weber, Boll, dan Stampfl, 2003).

Gambar 3. Mekanisme CCl4 Menginduksi Kerusakan Hati (Weber, Boll,

dan Stampfl, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

18

Dengan mekanisme CCl4 dalam mengakibatkan steatosis, penanda atau

marker yang menunjukan adanya steatosis dapat dilihat pada peningkatan serum

enzimologi. Serum enzim telah menjadi penanda kerusakan hati selama lebih dari

40 tahun yang lalu. Penggunaan serum enzim untuk menguji hepatotoksisitas harus

menggunakan test enzim yang spesifik pada hati. Contohnya aspartate

aminotransferase, alanine aminotransferase, laktat dehidrogenase, isocitric

dehydrogenase, dan aldolase ditemukan dengan konsentrasi tinggi di hati, otot,

miokardium, ginjal, dan jaringan lain yang dapat merespon kerusakan dengan

peningkatan kadar serum. Kadar aminotransferase merupakan pengukuran yang

digunakan paling umum sebagai penanda kerusakan hati. Tabel I memperlihatkan

derajat kerusakan yang ditimbulkan beberapa senyawa hepatotoksin, terutama CCl4

(Zimmerman, 1999).

Tabel I. Peningkatan relatif pada serum enzim pada kerusakan hati

(Zimmerman, 1999)

C. Laktat Dehidrogenase

Laktat dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi untuk melakukan

transfer hydrogen, yang ditemukan di sitoplasma pada sebagian besar sel tubuh

(Gupta, 2014). Enzim ini didistribusi dalam jaringan dan kurang spesifik.

Penggunaan isoenzim LDH relatif mahal dan terbatas penggunaannya (Pandey,

Nath, dan Tripathi, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

19

LDH mengkatalisis konversi piruvat dan NADH menjadi laktat anaerob

dan NAD+ untuk menghasilkan adenosin trifosfat (ATP). LDH konsentrasinya

tinggi di jantung dan otot, hati, ginjal, parenchyma paru-paru, dan eritrosit. LDH

dapat di kelompokan menjadi 5 komponen yang berbeda namun mempunyai berat

molekul yang sama dengan perbedaan muatan. Tabel II menunjukan isoenzim LDH

dan aktivitasnya pada setiap jaringan (Helms, Ouan, Herlindal, dan Gourley, 2006).

Enzim LDH merupakan protein tetramer (protein dengan struktur kuartener), yang

terdiri dari 4 subunit, dengan 2 tipe, yaitu M dan H yang diproduksi dari gen LDHB

dan LDHA. Dalam serum terdapat 5 isomeric dari enzim ini yang dapat dilihat pada

tabel II (Kagen, 2009).

Tabel II. Komposisi isoenzim LDH dan aktivitasnya pada masing-masing

jaringan (Helms, et. al., 2006)

Peningkatan pada serum LDH dapat disebabkan oleh agen hepatotoksin

dan hemolisis. Serum LDH biasanya meningkat pada keadaan infark miokard akut

yang ditandai dengan mulai meningkat 10-12 jam setelah pemejanan akut, dan

mencapai puncak pada 48-72 jam dengan rentang antara 10-14 hari. Peningkatan

LDH dapat digunakan juga sebagai penanda hepatitis atau kelainan hati, kelainan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

20

di paru-paru seperti TBC atau bakteri pneumonia, juga pada pasien dengan

Pneumocystis carinii pneumonia di pasien HIV (Helms, et al., 2006). Bersama

dengan AST dan kreatinin kinase, LDH merupakan penanda yang spesifik pada

kerusakan pada jantung (Naraoka, et.al., 2005). Penyebab peningkatan LDH di

plasma karena : infrak miokard, di mana LDH1 dan LDH2 yang meningkat secara

dominan, pada malignancy dan leukemia akut LDH2 dan LDH3 yang meningkat

secara dominan, dan pada masalah di otot rangka serta kerusakan hati, LDH5 yang

meningkat secara dominan (Raju dan Madala, 2005).

Penurunan LDH pada LDH menunjukan adanya respon yang baik pada

pasien yang diterapi kanker (Dirjen Binfar, 2011). Kekurangan LDH dalam tubuh

bisa disebut defisiensi LDH, yaitu kondisi yang akan mempengaruhi bagaimana

tubuh akan merombak glukosa menjadi energy. Dua tipe defisiensi LDH yaitu

defisiensi LDH-A (terkadang disebut glycogen storage disease XI) dan LDH-B

(Genetic Home Reference, 2012). Pasien dengan defisiensi LDH-A akan memiliki

gangguan aktivitas di otot. Hal ini terjadi karena adanya gangguan regenerasi NAD+

dan produksi laktat (kadar piruvat menjadi tinggi) (Hoffmann, Zschocke, dan

Nyhan, 2009). Kram, lemah, lelah, dan nyeri otot sering dialami pasien defisiensi

LDH-A selama melakukan aktivitas harian. Pada beberapa pasien, aktivitas berat

dapat mengakibatkan jaringan otot menjadi hancur (rabdomiolisis). Penghancuran

jaringan otot akan mengakibatkan pelepasan protein yang dinamakan myoglobin

yang akan dimetabolisme oleh ginjal dan diekskresi di urin (myoglobinuria).

Myoglobin akan mengakibatkan warna urin menjadi merah atau coklat dan protein

ini akan mengakibatkan kerusakan di ginjal. Pasien defisiensi LDH-B biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

21

tidak memiliki tanda dan gejala, mereka juga tidak mengalami kesulitan melakukan

aktivitas hariannya. Defisiensi ini dapat diketahui dari hasil laboratorium LDH

darah secara rutin (Genetic Home Reference, 2012). Selain itu, kadar LDH yang

rendah dapat mengindikasikan adanya transudat efusi pleural yaitu adanya cairan

yang berlebih di pleura (selaput yang membungkus paru-paru). Efusi pleura ini

muncul akibat dari perubahan tekanan hidrostatik atau osmotik di membran pleura

dan bukan dari penyakit paru-paru (Bourke dan Burns, 2015).

Nilai normal LDH yaitu < 40 U/L atau kira-kira 10% dari serum level total

untuk orang dewasa dan <70 U/L untuk neonates (Fischbach dan Dunning, 2009).

Atau dalam satuan internasional, kadar LDH normal yaitu 100-190 IU/L (Helms,

et. al., 2006). LDH merupakan enzim yang tersebar diseluruh tubuh. Kadar LDH

pada serum tikus normal dapat dilihat pada Tabel III di bawah ini.

Tabel III. Distribusi LDH normal pada otot dan serum tikus (Gupta, 2014)

Peningkatan serum LDH telah dikaitkan dengan kerusakan struktural pada

sel hati, karena enzim ini akan dilepaskan ke sirkulasi darah setelah adanya nekrosis

seluler (Zhang, Hu, Yuan, dan Wu, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Xia,

Zhang, Fu, Yu, dan Ju (2013) melaporkan bahwa pemberian CCl4 akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

22

meningkatkan serum LDH hingga 2-3 kali kadar normalnya. Hasil ini juga sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Vitcheva, et al., (2012) bahwa ada

peningkatan serum LDH yang signifikan setelah pemejanan CCl4 (bila

dibandingkan dengan kontrol). Penelitian lain telah dilakukan oleh Saba, Onakoya,

dan Oyagbemi (2012) melaporkan pemberian CCl4 dapat meningkatkan serum

LDH hingga 1-2 kali kadar normalnya. Pelepasan enzim AST, ALT, dan LDH

diamati pada jam ke-24 setelah induksi dengan CCl4. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Pareek, Godavarthi, Issarani, dan Nagori (2013) mendukung

pernyataan Saba, et al., (2012) bahwa peningkatan kadar enzim mengindikasikan

adanya kerusakan membran dan ketidakstabilan akibat cedera oksidatif yang

ditimbulkan oleh hepatotoksin.

D. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

1. Taksonomi

Kerajaan : Plantae

Sub kerajaan : Viridiplantae

Infra kerajaan : Streptophyta

Super divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Superorder : Rosanae

Order : Malpighiales

Famili : Euphorbiaceae

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

23

Genus : Macaranga

Spesies : Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg. (ITIS, 2015).

2. Nama lain

Ricinus tanarius L. (Wagner, Herbst, dan Sohmer, 1999), Macaranga

molliuscula Kurz, Macaranga tomentosa Druce, Mappa tanarius Blume

(World Agroforestry Centre, 2002).

3. Nama lokal

Tutup ancur (Jawa) ; mapu (Batak) ; mara (Sunda) (Prosea, 2010).

4. Morfologi

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. merupakan pohon kecil sampai

sedang, dengan dahan agak besar. Daun berseling, agak membundar, dengan

stipula besar yang luruh dan berbentuk bulat telur hingga bulat telur memanjang

berukuran 8-30 cm, dan tangkai daun berukuran 6-25 cm. Perbungaan muncul

dari ketiak daun-ujung pertumbuhan, berbentuk malai. Bunga ditutupi oleh

daun gagang dan berwarna putih kekuningan. Buah kapsul berkokus 2, ada

kelenjar kekuningan di luarnya. Dengan kulit bagian luar terdapat duri tetapi

tidak tajam, setiap buah akan terdiri dari 3 biji yang membulat, menggelembur,

dan berwarna coklat-hitam. Jenis ini juga mengandung tannin yang cukup untuk

menjamak jala dan kulit (Prosea, 2010)

5. Distribusi/penyebaran

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. tersebar luas dari kepulauan

Andaman dan Nicobar, Indo-Cina, Cina selatan, Taiwan, dan Kepulauan

Ryukyu, seluruh Malesia, sampai ke Australia Utara dan Timur serta Melanesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

24

Jenis ini umum dijumpai di daratan Asia Tenggara (Thailand Selatan,

Semenanjung Malaya), dan banyak pulau di Malesia (Sumatra, Kalimantan,

Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Nugini, serta seluruh Kepulauan Filipina

(Prosea, 2010). Dengan rata-rata curah hujan dan suhu lingkungan yang

bervariasi yaitu antara 50-68°F (kira-kira 10-20°C di bulan January dan lebih

dari 86°F (>30°C) pada bulan Juli (Hammond, 1986).

6. Habitat

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. umumnya tumbuh di hutan

sekunder terutama di area logging. Dijumpai juga di belukar, semak, hutan kecil

pedesaan, dan vegetasi pantai. Tumbuh pada tanah liat, lempung, dan pasir,

biasanya di dataran rendah tetapi di Jawa dijumpai sampai ketinggian 1500 m

(World Agroforesty Centre, 2002).

7. Biologi dan ekologi (budidaya)

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dibudidayakan untuk berbagai

penggunaan. Pohon ini dapat digunakan sebagai pohon hias dan biasanya

digunakan dalam berbagai proyek untuk reboisasi di daerah Hawaii dan daerah

tropis lainnya. Di Sumatra, buah dari Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dapat

direbus dan dijadikan gula untuk keperluan sehari-hari. Di Indonesia dan

Filipina, getah dari kulit kayunya dapat dijadikan lem. Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. dapat juga digunakan sebagai kayu bakar, seratnya dapat dijadikan

papan, daunnya dapat digunakan sebagai pengobatan (antiinflamasi,

antidiabetik, dsb) dan pewarna (World Agroforesty Centre, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

25

8. Kandungan kimia

Phommart dkk. (2005) menemukan kandungan baru yaitu

tanarifluranonol, tanariflavanon C, tanariflavanon D bersama dengan tujuh

kandungan lain yaitu nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C,

tanariflavanone B, blumenol A (vomifoliol), blumenol B (7,8

dihydrovomifoliol) dan annuionone E. Penelitian selanjutnya oleh Matsunami

dkk. (2006), ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang

kemudian difraksi dengan etil asetat di ketahui memiliki banyak kandungan

kimia yang dapat di isolasi antara lain mallophenol B, lauroside E, methyl

brevifolin carboxylate, dan hyperin dan isoquercitrin serta 4 senyawa

megastigmane glucoside baru yang di beri nama macarangaiosides A-D seperti

pada gambar 4.

Gambar 4. Struktur isolat senyawa mallophenol B, macarangioside A,

macarangioside B, macarangioside C, macarangioside D, lauroside E, methyl

brevifoline carboxylate, serta campuran hyperin dan isoquercitrin dari daun

Macaranga tanarius L. Mull.-Arg. (Matsunami, et al., 2006)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

26

Beberapa tahun kemudian, dengan menggunakan pelarut yang sama

(ekstrak metanol fraksi etil asetat) dari daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. ditemukan 7 senyawa flavon yaitu macaflavanones A-G , bersama dengan

2 senyawa yang telah diketahui nymphaeol C dan diterpene kolavenol dengan

struktur seperti pada gambar 5 (Kawakami, et al., 2008).

Gambar 5. Struktir isolasi senyawa macaflavanone A-G dan nymphaeol C

(Kawakami, et al., 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

27

Mallotinic acid, corilagin, macatanin A, chebulagic acid, dan

macatanin B merupakan senyawa ellagitannin yang ditemukan pada ekstrak

metanol fraksi etil asetat daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dengan

struktur seperti pada gambar 6 (Gunawan-Puteri dan Kawabata, 2010).

Gambar 6. Struktur isolasi senyawa daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

(1) mallotinic acid (2) corilagin (3) macatannin A (4) chebulagic acid (5) dan

macatannin B (Gunawan-Putri dan Kawabata, 2010)

Pada gambar 6, terdapat rantai utama dengan rantai 4 rantai samping,

di mana untuk mendapatkan senyawa-senyawa elligantin, struktur rantai utama

akan digabungkan dengan beberapa rantai samping.

1. Senyawa mallotinic acid akan didapatkan dengan menggabungkan

antara struktur rantai utama dengan rantai valoneayl di rantai samping

R3 dan R6 dan penambahan gugus OH di rantai R2 dan R4

2. Senyawa corilagin didapatkan dengan menggabungkan struktur antara

struktur rantai utama dengan rantai HHDP pada rantai samping R3 dan

R6 dan penambahan gugus OH di rantai R2 dan R4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

28

3. Macatannin A dan chebulagic acid memiliki struktur rantai chebuloyl

di rantai samping R2 dan R4, yang membedakan adalah pada

macatannin A, rantai samping R3 dan R6 diisi oleh valoneayl,

sedangkan chebulagic acid rantai R3 dan R6 diisi oleh HHDP

Macatannin B memiliki struktur rantai tanaroyl di rantai samping R2

dan R4, serta memiliki sturktur rantai HHDP di rantai samping R3 dan

R6.

(Gunawan-Putri dan Kawabata, 2010)

E. Metode Penyarian

Ekstraksi adalah proses di mana sebuah konstituen atau senyawa yang

diinginkan dari tanaman diambil menggunakan pelarut yang sesuai. Salah satu cara

utama untuk ekstraksi yaitu dengan memecah sel yang bersangkutan. Pemecahan

sel dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari jenis sel atau jaringan

yang akan dihancurkan. Jika sel tumbuh dengan kultur suspensi sel atau jaringan

kalus, sonikator dapat digunakan untuk memecah sel. Sel tanaman dari tanaman

budidaya juga dapat dipecah dengan homogenizer kaca (Kaufman, Cseke, Warber,

Duke, dan Brielmann, 1999).

Ketika sel telah hancur/pecah, ekstraksi dapat dilakukan dengan tehnik

yang sesuai. Senyawa yang larut air dan protein dapat diekstraksi dengan larutan

buffer atau air. Senyawa organik dapat diekstraksi dengan pelarut organik. Etanol

panas merupakan pelarut yang dapat digunakan untuk ekstraksi awal semua

senyawa (Harborne, 1998). Keberhasilan ekstraksi dengan alkohol memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

29

hubungan erat dengan banyaknya klorofil yang terambil oleh pelarut. Prosedur yang

paling umum untuk memperoleh senyawa organik dari simplisia (jaringan suatu

tanaman yang telah dikeringkan dan diserbuk) adalah dengan mengekstrak bahan

serbuk secara terus-menerus di Soxhlet dengan pelarut, dimulai dengan petroleum

eter dan kloroform (untuk memisahkan lemak dan terpenoid) dan kemudian

menggunakan alkohol dan etil asetat (untuk senyawa yang lebih polar). Beberapa

metode yang dapat digunakan untuk menyiapkan ekstrak yaitu ekstraksi pelarut

organik, ekstraksi supercritical gas, dan destilasi uap (Ramaan, 2006).

A. Ekstraksi dengan pelarut organik

Ekstraksi dengan pelarut organik merupakan salah satu proses pemisahan

substansi yang diinginkan dari bahan tanaman. Tanaman segar dan tanaman

kering dapat digunakan untuk ekstraksi. Tanaman dicampurkan dengan pelarut

seperti benzene, heksan, atau toluene. Pemilihan pelarut akan berdasarkan

beberapa faktor yaitu karakter dasri substituent yang akan diekstraksi, biaya,

dan pengaruh lingkungan. Apabila pelarut berhasil mengambil substansi/zat

yang ingin diekstraksi maka hasil ekstraksinya disebut miscella. Miscella ini

kemudian dipisahkan dari bahan tanaman. Ada beberapa tehnik dalam ekstraksi

pelarut organik, yaitu maserasi, perkolasi, dan ekstraksi berlawanan (Ramaan,

2006).

1) Maserasi

Metode maserasi merupakan metode yang melibatkan perendaman dan

pengocokan antara pelarut dengan bahan serbuk tanaman secara bersamaan.

Pengocokan dapat dilakukan dengan menggunakan rotary shaker. Umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

30

perendaman dilakukan 24 jam selanjutnya pelarut digantikan dengan pelarut

baru (Ramaan, 2006).

2) Perkolasi

Dengan metode ini bahan tanaman dibasahi dan dialiri dengan pelarut dan

dibiarkan mengembang sebelum ditempatkan disalah satu chamber

perkolasi. Kemudian bahan serbuk dibilas berulang kali dengan pelarut

hingga semua bahan aktif habis. Metode ini lebih efektif dibandingkan

maserasi. Kelemahannya, metode ini membutuhkan waktu yang lama dan

pelarut yang banyak (Ramaan, 2006).

3) Ekstraksi berlawanan

Metode ini cukup efektif di mana pelarut akan dialirkan berlawanan arah dari

bahan serbuk. Tidak seperti maserasi dan perkolasi, yang merupakan proses

batch, metode ini dilakukan secara terus menerus (Ramaan, 2006).

B. Ekstraksi supercritical gas

Metode ini akan mengekstraksi senyawa menggunakan gas. Serbuk bahan akan

ditempatkan di dalam wadah yang dipenuhi dengan gas yang telah dikontrol

suhu dan tekanannya. Gas akan melarutkan bahan aktif tanaman, kemudian

akan dialirkan ke chamber yang akan memisahkan gas dengan bahan aktif di

mana baik tekanan maupun suhu chamber ini akan lebih rendah. Ekstrak akan

terpresipitasi keluar dan gas dapat digunakan kembali. Gas yang cocok untuk

melakukan ekstraksi ini yaitu karbon dioksida, nitrogen, metana, etana, etilen,

nitrat oksida, sulfur dioksida, propane, propilen, ammoniak, dan sulfur

heksafluorida. Keuntungan metode ini yaitu metode ini dapat dilakukan di suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

31

rendah sehingga akan menjaga senyawa yang sensitif terhadap suhu (Ramaan,

2006).

C. Destilasi uap

Merupakan metode ekstraksi lain yang dapat digunakan. Bahan serbuk akan

ditempatkan di tangki silinder dan uap akan dimasukkan dari bawah tangki. Uap

akan melarutkan substansi yang diinginkan, kemudian uap itu akan memasuki

kondensor, di mana uap akan terkondensasi kembali menjadi cairan (Stichlmair

dan Fair, 1998). Kondensat akan masuk dalam labu, di mana ekstrak akan

berada di atas ataupun di bawah dan terpisah dari air. Proses destilasi dikatakan

selesai jika sudah tidak ada ekstrak yang muncul di kondensate. Air dan ekstrak

dapat dipisahkan dengan penyaringan maupun sentrifugasi (Ramaan, 2006).

F. Fraksinasi

Fraksinasi adalah proses pemisahan suatu senyawa dari campuran

senyawa di bawah beberapa kondisi seperti suhu, tekanan, atau konsentrasi. Hasil

dari proses pemisahan itu akan disebut fraksi. Fraksi diterapkan di semua proses

pemisahan terutama pada proses destilasi, kristalisasi, kondensasi, dan sublimasi

(Eagleson, 1994).

Pemilihan metode fraksinasi didasarkan pada beberapa faktor, seperti :

1) Senyawa yang terdapat dalam ekstrak

Senyawa yang terdapat dalam ekstrak akan menentukan metode juga jenis

pelarut yang akan digunakan. Penentuan pelarut akan mengikuti aturan like

dissolve like, di mana polar akan terlarut di polar dan non-polar akan terlarut di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

32

non-polar. Jika air digunakan sebagai pelarut ekstrak, senyawa yang akan

diambil bersifat polar dan mungkin termasuk juga senyawa yang memiliki

muatan listrik. Sebaliknya, jika pelarut yang digunakan adalah pelarut non-polar

seperti heksan, senyawa yang akan terambil adalah senyawa non-polar. Faktor

lain yang mungkin berpengaruh yaitu kepekaan senyawa terhadap degradasi

ketika proses pemisahan. Stabilitas senyawa sulit untuk diketahui sehingga

untuk meminimalisir degradasi, prinsip yang dipakai yaitu meminimalisir suhu,

melindungi senyawa dari cahaya, pelarut yang reaktif, dan senyawa lain

(Houghton dan Raman, 1998).

2) Kegunaan dari fraksi yang dipisahkan

Apabila fraksi akan digunakan untuk uji biologis, maka pelarut yang bersifat

toksik tidak dapat digunakan selama proses pemisahan dan senyawa yang akan

diambil dilarutkan di pelarut yang sesuai. Pelarut yang bersifat toksik dapat

dihilangkan apabila hasil fraksi akan digunakan dalam uji biologis. Aspek

toksisitas menjadi kurang penting ketika fraksi akan digunakan untuk fraksinasi

lebih lanjut (fraksi yang toksik dapat dibuang) atau hanya untuk mengisolasi

suatu senyawa tertentu (Houghton dan Raman, 1998).

3) Ketersediaan dan biaya alat bahan yang dibutuhkan

Beberapa metode kromatografi modern dan peralatan bisa saja sangat mahal,

tetapi masih banyak juga alternatif yang dapat digunakan dengan menggunakan

prosedur dan peralatan yang sederhana (Houghton dan Raman, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

33

4) Keamanan

Adanya paparan zat kimia dapat mengakibatkan resiko seperti efek samping

akut atau kronis pada peneliti karena toksisitas atau adanya kerusakan bahan

karena suhu (panas) atau korosi. Tehnik fraksinasi menjadi penting untuk

meminimalisir resiko yang muncul (Houghton dan Raman, 1998).

Metode yang dapat digunakan dalam fraksinasi yaitu :

1. Presipitasi

Presipitasi terjadi ketika konsentrasi suatu zat dalam larutan melebihi kelarutan

maksimalnya. Presipitasi dapat digunakan untuk mengambil senyawa yang

diinginkan atau menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan atau

mempertahankan senyawa yang diinginkan di larutan (Houghton dan Raman,

1998).

2. Ekstraksi pelarut

Merupakan metode yang memakai 2 pelarut yang tidak saling campur. Ekstrak

awalnya akan dilarutkan dengan suatu pelarut dan kemudian ditambahkan suatu

pelarut lagi di mana pelarut 1 tidak bervampur dengan pelarut 2 dan akan

membentuk 2 fase cairan. Senyawa dalam ekstrak akan memiliki kelarutan pada

masing-masing pelarut dan akhirnya akan tercapai keseimbangan konsentrasi di

antara 2 pelarut tersebut (Houghton dan Raman, 1998).

3. Distilasi

Digunakan untuk pemisahan pada campuran senyawa yang mudah menguap.

Metode ini biasanya digunakan oleh industri petrokimia namun aplikasinya

sangat terbatas dan hanya dapat dilakukan pada fraksinasi ekstrak tumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

34

yang cepat menguap (kadang disebut minyak esensial) (Houghton dan Raman,

1998).

4. Dialisis

Dialisis merupakan metode pemisahan komponen berdasarkan ukuran

molekular. Proses ini terjadi secara alami di membran sel dan sangat penting

dalam berbagai proses fisiologi (Houghton dan Raman, 1998).

G. .Landasan Teori

Kerusakan hati dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya karena

pemberian senyawa yang bersifat hepatotoksin. CCl4 digunakan sebagai model

dengan dosis tertentu untuk merusak hati. Nantinya CCl4 akan dirubah menjadi

senyawa yang lebih radikal yang sifatnya reaktif. Radikal triklorometil berikatan

secara kovalen dengan lemak microsomal dan protein, lalu akan berinteraksi

dengan membran fosfolipid dan kolesterol yang bersifat toksik (Timbrell, 2009).

LDH merupakan enzim yang ada di beberapa jaringan tubuh, termasuk hati, di mana

peningkatan LDH mengindikasikan adanya kerusakan di hati. Beberapa penelitian

telah melaporkan peningkatan serum AST, ALT, dan LDH pada tikus yang

diberikan CCl4 dibandingkan dengan normal mengindikasikan adanya kerusakan

hati oleh induksi CCl4 (Raju, et al., 2003). Setelah pemberian CCl4 peningkatan

kadar LDH terlihat hingga 1-3x nilai normalnya. Hal ini menandakan adanya

kerusakan pada sel hati (Vitcheva, et al., 2012 ; Saba, et al., 2012 ; Zhang, et al.,

2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

35

Untuk melawan senyawa yang bersifat radikal bebas, maka digunakanlah

senyawa yang bersifat antioksidan. Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. telah

terbukti memiliki senyawa antioksidan (Kumazawa, et al., 2014), karena itu daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dapat digunakan untuk mengurangi radikal

bebas CCl4. Pada tikus yang mengalami kerusakan hati, pemberian ekstrak teh hijau

yang memiliki antioksidan dapat mengurangi kerusakan hati secara signifikan.

Kadar plasma ALT dan LDH yang berfungsi sebagai penanda kerusakan sel hati

secara umum menurun secara signifikan setelah pemberian ekstrak teh hijau pada

makanan tikus (Aluko, 2012). Gunawan-Putri dan Kawabata (2010) menemukan

senyawa 5 ellagitannin yang berfungsi sebagai α-glucosidase inhibitor dan

antioksidan yaitu mallotinic acid, corilagin, macatannin A, chebulogic acid, dan

macatannin B. Tiga dari lima senyawa ellagitannin memiliki kemiripan lipofilisitas

dengan pelarut yang digunakan yaitu heksan-etanol. Heksan etanol memiliki nilai

lipofilisitas 2,97 memiliki kemiripan lipofilisitas dengan chebulogic acid (2,64) ;

macatannin A (2,76) ; dan macatannin B (2,94). Menurut Koni (2013) dan Inggrid

(2013) pemberian jangka pendek ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. memiliki sifat hepatoprotektif terhadap tikus yang terinduksi CCl4,

sehingga dapat dilakukan penelitian untuk melihat sifat hepatoprotektif jangka

pendek dari fraksi dari daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

H. Hipotesis

Pemberian jangka pendek FHEMM mempunyai efek hepatoprotektif

terhadap penurunan aktivitas serum LDH pada tikus betina galur Wistar yang

diinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni

dengan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variasi dosis FHEMM yang diberikan kepada tikus betina

galur Wistar yang terinduksi CCl4.

b. Variabel tergantung. Penurunan kadar LDH pada tikus betina galur Wistar

yang terinduksi CCl4 setelah pemberian jangka pendek (6 jam setelah

pemberian CCl4) FHEMM.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam

penelitian ini adalah kondisi fisiologis hewan uji yang digunakan yaitu jenis

kelamin, galur, umur, dan berat badan hewan uji, di mana hewan uji yang

peneliti gunakan yaitu tikus betina galur Wistar berumur 2-3 bulan dengan

berat badan 130-180 gram. Cara pemberian senyawa hepatotoksin. Bahan

daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang dipanen dari beberapa

tempat di Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Cara panen bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

37

uji dan juga cara penyimpanan serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah kondisi patologis (terkait keadaan penyakit) dan variasi

biologis (terkait proses ADME) tikus betina galur Wistar yang digunakan

sebagai hewan uji.

3. Definisi operasional

a. Fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. Fraksi daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. adalah fraksi

yang didapatkan dengan mengekstraksi serbuk kering daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. dengan metanol-air. Kemudian hasil ekstrak kental

metanol-air difraksinasi menggunakan heksan-etanol.

b. Pemberian jangka pendek. Didefinisikan sebagai pemberian CCl4 sebagai

senyawa penginduksi hepatotoksik dalam jangka waktu 6 jam setelah

pemberian sediaan FHEMM.

c. Penurunan Kadar LDH. Didefinisikan sebagai penurunan kadar LDH yang

signifikan dalam serum sebagai akibat dari pemberian perlakuan jangka

pendek FHEMM yang akan dibandingkan dengan hasil LDH pada

kelompok kontrol CCl4.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji dalam penelitian ini adalah tikus betina galur Wistar yang

berumur 2-3 bulan, berat badan 130-180 g, yang diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

38

Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

b. Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

yang diperoleh dari pohon Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. di Paingan,

Maguworjo, Sleman, Yogyakarta.

2. Bahan kimia

a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah CCl4 yang diperoleh Laboratorium

Kimia Analisis Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Olive oil Bertoli® sebagai pelarut senyawa hepatotoksin.

c. Metanol dan aquadest sebagai pelarut yang digunakan untuk pembuatan

ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., diperoleh dari

Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

d. Heksan dan etanol sebagai pelarut yang digunakan untuk pembuatan fraksi

dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.,

diperoleh dari CV. General Labora.

e. CMC sebagai kontrol negatif dan pelarut yang digunakan untuk melarutkan

fraksi daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., diperoleh dari

Laboratorium Farmasi Fisika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

f. Reagen serum ALT-AST (Thermo Scientific)

Reagen serum ALT-AST digunakan dalam menetapkan kadar ALT-AST

pada data orientasi penelitian. Reagen serum yang digunakan adalah reagen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

39

AST-ASL daru Thermo Scientific. Komposisi dan konsentrasi reagen adalah

sebagai berikut.

Tabel IV. Komposisi dan Konsentrasi reagen ALT

Bahan Aktif Konsentrasi

L-Alanin 440 mmol/L

NADH >0.18 mmol/L

LDH (microbial) >1820 U/L

2-Oxoglutarate 16.5 mmol/L

Tris Buffer 88 mmol/L

Tabel V. Komposisi dan Konsentrasi reagen AST

Bahan Aktif Konsentrasi

2-Oxoglutarate 13 mmol/L

L-Aspartate 220 mmol/L

MDH (microbial) >100 U/L

LDH (microbial) >1500 U/L

NADH >0.12 mmol/L

Tris Buffer 88 mmol/L

EDTA 5.0 mmol/L

(Thermo Scientific)

g. Reagen serum LDH (Thermo Scientific) dengan metode IFCC

Reagen serum yang digunakan adalah reagen LDH-L dari Thermo

Scientific. Komposisi dan konsentrasi reagen LDH-L adalah sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

40

Tabel VI. Komposisi dan Konsentrasi reagen LDH-L

Komposisi Konsentrasi

Tris Buffer 100 mmol/L

NAD 7 mmol/L

Lithium Lactate 50 mmol/L

KCl 120 mmol/L

(Thermo Scientific)

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain oven, mesin

penyerbuk, ayakan, oven, stopwatch, erlenmeyer, beaker glass, corong Buchner,

gelas ukur, labu alas bulat, cawan porselen, penangas air, kain mori, kertas saring,

labu ukur, pipet tetes, batang pengaduk (Pyrex Iwaki Glass®), timbangan analitik

Mettler Toledo®, rotary evaporator, spuit injeksi per oral dan syringe 3 cc

Terumo®, pipa kapiler, dan moisture balance.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Determinasi dilakukan pada tanggal 28 Juli 2015 dengan melakukan

pengamatan langsung pada tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang

didapatkan dari pohon Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. di Paingan,

Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Pengamatan dilakukan di bagian Biologi

Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. yang masih segar, berwarna hijau, dan tidak busuk yang dipetik dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

41

lingkungan sekitar Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Pengumpulan daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dilakukan pada Juni 2015 pada pukul

09.00 hingga 12.00.

3. Pembuatan serbuk daun

Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dipetik dari lingkungan

sekitar Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Daun yang di ambil adalah daun

yang masih segar, berwarna hijau, tidak busuk,dan tidak terlihat sakit.

Pengumpulan daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dilakukan di bulan

Juni 2015 sekitar pukul 09.00 – 12.00 WIB. Setelah didapatkan daun yang

sesuai untuk penelitian, daun-daun tersebut di cuci bersih dengan air mengalir.

Menurut Frazier (1978), pencucian satu kali dapat menghilangkan 25% dari

umlah mikroba awal, jika dilakukan pencucian sebanyak tiga kali, jumlah

mikroba yang tertinggal hanya 42% dari jumlah mikroba awal. Setelah itu

dikeringkan dalam oven pada suhu 30°C selama 24 jam sampai 48 jam hingga

daun benar-benar kering, tandanya yaitu daun mudah meremah atau patah bila

di diremas. Setelah itu daun dihancurkan dengan tangan dan di haluskan

dengan blender. Selanjutnya, serbuk yang telah halus diayak menggunakan

ayakan nomor 50.

4. Penetapan kadar air serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

Serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang sudah

diayak, dimasukkan ke dalam alat moisture balance sebanyak ± 5 g kemudian

diratakan. Bobot serbuk kering daun tersebut ditetapkan sebagai bobot sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

42

pemanasan (bobot A), setelah itu dipanaskan pada suhu 110°C. Serbuk kering

daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang sudah dipanaskan ditimbang

kembali dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan (bobot B). Kemudian

dilakukan perhitungan terhadap selisih bobot A terhadap bobot B yang

merupakan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

[𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100%]

5. Pembuatan ekstrak metanol serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi. Sebanyak 40 g serbuk daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. direndam dalam 200 mL pelarut metanol

50% pada suhu kamar selama 1x24 jam. Tujuan dilarutkan dalam pelarut

metanol agar senyawa kimia yang terkandung dalam daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. dapat larut dalam pelarut. Setelah dilakukan perendaman, hasil

maserasi kemudian disaring menggunakan corong Buchner, yang dilapisi

kertas saring, sehingga diperoleh filtrat. Filtrat hasil saringan dipindahkan

dalam labu alas bulat untuk diuapkan dengan rotary evaporator dengan

kecepatan 140 rpm dan suhu 70°C. Tujuan penggunaan rotary evaporator

yaitu mempercepat penguapan pelarut sehingga didapatkan ekstrak

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang memiliki senyawa yang diharapkan.

Rotary evaporator mampu mempercepat penguapan karena adanya perbedaan

suhu dan tekanan di luar labu dengan di dalam labu. Suhu di luar labu akan

lebih rendah daripada suhu di dalam labu, sedangkan tekanan di luar labu akan

lebih tinggi daripada tekanan di dalam labu. Hasil evaporasi dituangkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

43

cawan porselen yang telah ditimbang sebelumnya, agar mempermudah

perhitungan rendemen ekstrak yang akan diperoleh. Cawan porselen yang

berisi larutan hasil evaporasi dipanaskan di atas waterbath dengan suhu 80oC

untuk mendapatkan ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

yang kental dengan bobot pengeringan ekstrak yang tetap. Menghitung rata-

rata rendemen FHEMM kental yang telah diperoleh.

6. Pembuatan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.

Fraksi dibuat secara maserasi menggunakan pelarut heksan etanol

dengan perbandingan heksan etanol yqang digunakan yaitu 50 : 50. Ekstrak

dilarutkan dengan perbandingan ekstrak : pelarut (1:5). Selanjutnya dilakukan

fraksinasi dengan heksan etanol dan dimaserasi 24 jam menggunakan shaker

dengan kecepatan 140 rpm. Selanjutnya fraksi difiltrasi di oven pada suhu 50°C

hingga terbentuk fraksi kering.

7. Pembuatan larutan CMC 1% sebagai pelarut fraksi heksan etanol ekstrak

metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Ditimbang sebanyak 5,0 gram CMC, kemudian dikembangkan

menggunakan aquadest 300,0 mL dan didiamkan selama 24 jam hingga CMC

mengembang. Larutan tersebut kemudian diadd dengan aquadest hingga 500,0

mL pada labu ukur 500,0 mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

44

8. Pembuatan larutan sediaan fraksi heksan etanol esktrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Larutan sediaan FHEMM dibuat dengan menimbang 600 mg FHEMM

kental kemudian melarutkannya dengan 20 ml CMC 1% dalam gelas beaker.

Larutan tersebut kemudian didegasing selama ± 30 menit, kemudian

ditambahkan dengan CMC 1% hingga 25 mL pada labu ukur 25 mL.

9. Pembuatan larutan karbon tetraklorida

Larutan CCl4 dibuat dengan melarutkan CCl4 dengan olive oil, dengan

perbandingan volume 1:1.

10. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida. Menurut Janakat dan Al-

Merie (2002) dosis karbon tetraklorida sebesar 2 mL/Kg BB menginduksi

kerusakan hati pada tikus betina galur Wistar. Dosis tersebut mampu

merusak sel-sel hati pada tikus betina yang ditunjukkan melalui peningkatan

kadar ALT dan AST 3-4 kali tetapi tidak menimbulkan kematian pada

hewan uji.

b. Penetapan dosis fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. Penetapan dosis dilakukan dengan membuat

terlebih dahulu larutan sediaan FHEMM, di mana fraksi kering Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. ditimbang seksama 600 mg dan dilarutkan pada 25

ml larutan CMC-Na 1% dengan BB tikus maksimal 350 gram. Kemudian

dibuatlah 3 peringkat dosis dari konsentrasi tersebut, di mana dosis tertinggi

diberikan 2 mL dari konsentrasi larutan, dosis sedang diberikan 1 mL, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

45

pada dosis terendah akan diberikan 0,5 mL dengan faktor kelipatan

peringkat dosis 2. Sehingga perhitungan dosisnya yaitu :

1) Dosis terendah (volume pemberian 0,5 mL)

D x BB = V x C

D = 0,5 𝑚𝐿 𝑥

600𝑚𝑔

25𝑚𝐿

350 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,03428 mg/g BB = 34,28 mg/kgBB

2) Dosis sedang (volume pemberian 1 mL)

D x BB = V x C

D = 1,0 𝑚𝐿 𝑥

600𝑚𝑔

25𝑚𝐿

350 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,06857 mg/g BB = 68,57 mg/kgBB

3) Dosis tertinggi (volume pemberian 2 mL)

D x BB = V x C

D = 2,0 𝑚𝐿 𝑥

600𝑚𝑔

25𝑚𝐿

350 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,13714 mg/g BB = 137,14 mg/kgBB

c. Penetapan waktu pencuplikan darah. Penetapan waktu pencuplikan darah

ditentukan melalui orientasi dengan tiga kelompok perlakuan waktu, yaitu

pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah pemejanan CCl4. Setiap kelompok

perlakuan terdiri dari 5 hewan uji yang pengambilan darahnya dilakukan

melalui pembuluh sinus orbitalis mata kemudian diukur kadar serum ALT

dan AST-nya.

11. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Hewan uji tikus betina galur Wistar dibagi acak menjadi 6 kelompok, masing-

masing 5 ekor. Pengelompokan hewan uji adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

46

a. Kelompok I (kelompok kontrol CMC). Perlakuan dilakukan secara peroral

dan diberikan larutan CMC. Pada jam ke-6 setelah pemberian CMC,

diambil darahnya untuk penetapan aktivitas LDH.

b. Kelompok II (kelompok kontrol CCl4). Perlakuan dilakukan secara peroral

dan diberikan larutan CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB yang telah dilarutkan

olive oil. Pada jam ke-24 setelah pemberian CCl4, diambil darahnya untuk

penetapan aktivitas ALT-AST.

c. Kelompok III (kelompok kontrol dosis III tanpa pemberian CCl4).

Perlakuan dilakukan peroral dan diberikan sediaan FHEMM dengan dosis

137,14 mg/kgBB. Pada jam ke-6 setelah pemberian FHEMM, diambil

darahnya untuk penetapan aktivitas LDH.

d. Kelompok IV merupakan kelompok dosis terkecil FHEMM yaitu 34,28

mg/kgBB kemudian diberikan CCl4 2 mL/kgBB yang dilarutkan dalam olive

oil secara intraperitonial.

e. Kelompok V merupakan kelompok dosis terkecil FHEMM yaitu 68,57

mg/kgBB kemudian diberikan CCl4 2 mL/kgBB yang dilarutkan dalam olive

oil secara intraperitonial.

f. Kelompok VI merupakan kelompok dosis terkecil FHEMM yaitu 137,14

mg/kgBB kemudian diberikan CCl4 2 mL/kgBB yang dilarutkan dalam olive

oil secara intraperitonial.

Kelompok perlakuan IV, V, dan VI dilakukan secara peroral kemudian

diberikan CCl4 6 jam setelah pemberian sediaan FHEMM. Pada jam ke-24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

47

setelah pemberian CCl4, semua kelompok diambil darahnya untuk

penetapan aktivitas LDH.

12. Pengukuran kadar LDH

Pengukuran sampel darah dan penetapan aktivitas serum LDH

dilakukan di Laboratorium Pusat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data orientasi CCl4 yang ditunjukan dengan peningkatan ALT-AST dan

peningkatan kadar LDH diuji dengan Saphiro-Wilk untuk mengetahui kenormalan

distribusi data tiap kelompok hewan uji. Apabila didapat distribusi data yang

normal maka analisis dilanjutkan dengan analisis pola searah (One Way ANOVA)

dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah masing-masing kelompok

memiliki perbedaan bermakna. Selain uji One Way ANOVA juga dilakukan uji

levene untuk melihat variansi data apakah memiliki kesamaan atau tidak. Kemudian

dilanjutkan dengan uji Tuckey HSD jika diasumsikan data memiliki variansi yang

sama, atau uji Games-Holim jika tidak diasumsikan data memiliki variansi yang

sama. Namun, bila didapatkan distribusi tidak normal, maka dilakukan analisis

dengan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan aktivitas LDH serum antar

kelompok. Kemudian, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui

perbedaan tiap kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

jangka pendek FHEMM terhadap penurunan kadar LDH dan mengetahui dosis

yang paling efektif pemberian jangka pendek FHEMM terhadap penurunan kadar

LDH pada tikus betina yang CCl4.

Hasil penelitian yang akan dibahas meliputi determinasi daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg., pembuatan serbuk daun, penetapan kadar air pada serbuk

daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., pembuatan fraksi heksan etanol ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., uji pendahuluan, dan pengukuran

kadar LDH.

A. Hasil Determinasi Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Determinasi yang dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa daun yang

digunakan peneliti untuk melakukan penelitian memang benar daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. yang di maksud. Determinasi dilakukan di bagian Biologi,

Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada pada tanggal 28 Juli 2015. Determinasi

dapat dilakukan dengan mencocokan ciri-ciri makroskopis antara daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. literatur yang ada. Hasil determinasi yang diperoleh,

menyatakan bahwa bahan yang digunakan memang benar daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. Hasil determinasi yang diperoleh dapat dibuktikan dengan

surat determinasi asli pada Lampiran 5 atas nama Saudari Penina Kurnia Uly.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

49

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Penetapan kadar air pada serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

bertujuan untuk mengetahui kadar air pada serbuk daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg., yang digunakan sebagai bahan penelitian. Penetapan kadar air

dilakukan menggunakan alat moisture balance yang ada di Laboratorium Kimia

Analisis Universitas Sanata Dharma dengan metode susut pengeringan atau

gravimetri. Serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. di timbang seksama

sebanyak 5 gram, lalu di panaskan dengan suhu 110°C selama 15 menit. Setelah

pemanasan 15 menit dilakukan penimbangan lagi terhadap bobot serbuk. Selisih

antara bobot sebelum pemanasan dengan bobot sesudah pemanasan merupakan

hasil dari kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. Selanjutnya

dilakukan replikasi 3 kali untuk mendapatkan kadar air yang pasti. Hasil yang

didapatkan setelah melakukan 3 replikasi yaitu 8,76%. Menurut Farmakope edisi

IV (1995) kadar air pada serbuk kering memiliki persyaratan kurang dari 10%,

sehingga serbuk daun yang akan digunakan telah sesuai dengan syarat yang ada.

C. Hasil Rendemen Fraksi Heksan Etanol Ekstrak Metanol Daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg.

Serbuk daun diekstrak dengan metanol-air, di mana perbandingan antara

pelarut dengan serbuknya yaitu 1 : 5. Serbuk daun ditimbang 40 gram dan

dilarutkan dalam 200 ml pelarut (metanol-air dengan perbandingan 1:1). Kemudian

di maserasi di atas shaker selama 24 jam dan hasil maserasinya disaring

menggunakan corong Buchner untuk mendapatkan senyawa yang diinginkan. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

50

penyaringan kemudian akan diuapkan dengan rotary evaporator. Tujuannya agar

pelarut yang berupa metanol dan air akan menguap dan meninggalkan senyawa

yang diinginkan. Suhu yang digunakan adalah 70°C, di mana pada suhu ini metanol

dan air akan menguap dan juga menjaga agar senyawa yang diinginkan tidak rusak.

Hasil penyaringan akan diuapkan hingga menjadi ekstrak kental, yang selanjutnya

ekstrak kental tersebut akan diuapkan di oven hingga menjadi ekstrak kering

dengan bobot pengeringan yang tetap.

Setelah didapatkan ekstrak kering Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.,

pembuatan fraksi dilakukan dengan melarutkan ekstrak dengan pelarutnya yaitu

heksan-etanol (perbandingan heksan-etanol yaitu 1:1) dengan perbandingan antara

ekstrak dengan pelarut 1:5. Pemilihan heksan-etanol didasarkan pada kecocokan

lipofilisitas antara senyawa yang akan di ambil dengan pelarutnya. Setelah dilihat

menggunakan aplikasi Marvinsketch didapatkan bahwa lipofilisitas antara heksan-

etanol hampir sama dengan senyawa yang terkandung dalam daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. yang ingin digunakan. FDA (Food and Drug

Administration) (1997, 2003) telah membagi pelarut berdasarkan resikonya

terhadap kesehatan manusia, yaitu :

1. Kelas 1 (Pelarut yang dihindari)

Diduga kuat memiliki sifat karsinogenik bagi manusia dan berbahaya terhadap

lingkungan. Contohnya : Benzene ; 1,2-dikloroetan ; dan 1,1-dikloroetan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

51

2. Kelas 2 (Pelarut yang dibatasi)

Didefinisikan sebagai pelarut yang bersifat karsinogen pada hewan atau

penyebab kemungkinan terjadinya toksisitas irreversible lain seperti

neurotoksisitas atau teratogenik. Contohnya : hexan, piridin, dan metanol.

3. Kelas 3 (Pelarut dengan potensial tosik rendah)

Didefinisikan sebagai pelarut dengan kadar toksisitas yang rendah untuk

manusia dan tidak memiliki batasan pengaruh pelarut terhadap kesehatan.

Contohnya : etanol, aseton, etil asetat, dan dimetil sulfoksida.

Berdasarkan FDA, pelarut yang digunakan memiliki sifat toksik. Oleh sebab

itu, sebelum fraksi diujikan ke hewan uji, pelarut (heksan-etanol) dapat dihilangkan

terlebih dahulu. Tehnik yang dapat dilakukan yaitu dengan menguapkan pelarut

yang digunakan. Tehnik ini mengubah pelarut dari fase cair menjadi fase uap, maka

dari itu dibutuhkan penurunan tekanan dan/atau peningkatan suhu untuk

mendapatkan tehnik ini (Rostagno dan Prado, 2013). Langkah selanjutnya, ekstrak

yang telah dilarutkan dengan heksan-etanol dimaserasi di shaker selama 24 jam,

dan hasil maserasinya akan di saring dengan corong Buchner kemudian

dikeringkan di oven dengan suhu 40°C hingga mencapai bobot pengeringan yang

tetap. Fraksi dikeringkan dengan tujuan untuk menghilangkan pelarut sehingga

fraksi tidak memiliki efek toksik dan aman bagi hewan uji. Selama penelitian,

dilakukan perhitungan rendemen fraksi yang didapatkan oleh peneliti, di mana

rendemen fraksi yang didapatkan peneliti yaitu 3,51%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

52

D. Uji Pendahuluan

1. Penetapan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida

Penetapan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida bertujuan untuk melihat

dosis dari karbon tetraklorida yang mampu menimbulkan kerusakan hati berupa

degenerasi melemak (steatosis). Menurut Janakat dan Al-Merie (2002) dosis karbon

tetraklorida sebesar 2 mL/KgBB mampu menginduksi kerusakan hati pada tikus.

Dosis tersebut mampu merusak sel-sel hati pada tikus yang ditunjukkan melalui

peningkatan kadar ALT dan AST 3-4 kali tetapi tidak menimbulkan kematian pada

hewan uji.

2. Penetapan dosis fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg.

Tujuan penetapan dosis FHEMM adalah untuk menentukan tingkatan dosis

FHEMM yang akan digunakan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Handayani

(2011), konsentrasi tertinggi ekstrak metanol yang dapat dipejankan yaitu 384

mg/ml atau sehingga dosis maksimal yang dapat diberikan secara per oral kepada

tikus yaitu 3,84 g/kgBB. Namun, penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan

fraksi heksan etanol, maka dosis FHEMM yang akan diberikan pada tikus lebih

kecil daripada dosis ekstrak menurut literatur.

Sebelum menentukan dosis FHEMM, terlebih dahulu dibuat larutan sediaan

FHEMM yaitu 600 mg FHEMM dalam 25 ml CMC-Na 1%. Setelah itu dari

konsentrasi larutan tersebut ditetapkan untuk dosis tertinggi akan diberikan 2 mL

larutan sediaan FHEMM, untuk dosis sedang akan diberikan 1 mL larutan sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

53

FHEMM, dan untuk dosis terendah akan diberikan 0,5 mL larutan sediaan

FHEMM. Tiga peringkat dosis FHEMM yang akan dipejankan yaitu 34,28

mg/kgBB sebagai dosis terendah FHEMM ; 68,57 mg/kgBB sebagai dosis tengah

FHEMM ; dan 137,14 mg/kgBB sebagai dosis tertinggi FHEMM.

3. Penetapan waktu pencuplikan darah

Penanda enzim yang spesifik untuk kerusakan hati merupakan ALT dan

AST. Namun, selain kedua enzim tersebut, penanda lain seperti LDH, glutamate,

isositrat, dan malate dehydrogenase juga merupakan penanda pada kerusakan hati

(McClatchey, 2002). Aktivitas pada serum AST dan LDH akan cenderung

sejajar/seimbang dengan aktivitas ALT pada kerusakan hati. Umumnya, enzim

yang digunakan sebagai pengukuran yaitu AST karena LDH cenderung memiliki

variabilitas yang lebih besar. Peningkatan aktivitas serum AST yang disebabkan

karena hepatotoksisitas biasanya kurang jelas jika dibandingkan peningkatan pada

aktivitas serum ALT (Hayes, 2007).

Penetapan waktu pencuplikan darah bertujuan untuk mengetahui efek

maksimal dari karbon tetraklorida terhadap peningkatan ALT dan AST tikus.

Penetapan waktu pencuplikan darah ditentukan melalui orientasi dengan tiga

kelompok perlakuan waktu, yaitu pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah pemejanan CCl4

secara intraperitonial. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 hewan uji yang

pengambilan darahnya dilakukan melalui pembuluh sinus orbitalis mata dengan

pipa kapiler. Setelah pemejanan CCl4, pada jam ke-24 kadar ALT-AST mengalami

peningkatan hingga 3-4 kali nilai normalnya, sedangkan pada jam ke-48 mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

54

penurunan pada kadar ALT-AST. Data primer yang didapat diuji dengan uji

Saphiro-Wilk dan hasilnya dapat dilihat di Tabel VII dan gambar 7.

Tabel VII. Rata-rata aktivitas ALT pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

0, 24, dan 48 jam

Waktu Pencuplikan (jam) Rata-rata aktivitas kadar ALT ± SE (U/L)

0 66,8 ± 0,84

24 184,0 ± 16,49

48 62,3 ± 15,58

Keterangan. SE : Standar Error

Tabel VIII. Hasil uji Tuckey aktivitas ALT pada tikus betina galur Wistar

setelah pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu

pencuplikan 0, 24, dan 48 jam

Selang Waktu (jam) 0 24 48

0 BB BTB

24 BB BB

48 BTB BB

Keterangan. BB : Berbeda Bermakna (p<0,05) dan BTB : Berbeda Tidak Bermakna

(p>0,05)

Gambar 7. Diagram batang yang menunjukan aktivitas ALT pada tikus betina

galur Wistar setelah pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB

pada waktu pencuplikan 0, 24, dan 48 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

55

Berdasarkan hasil yang didapatkan, aktivitas ALT pada tikus betina galur

Wistar setelah pemberian CCl4 pada 3 waktu pencuplikan menunjukan bahwa data

terdistribusi secara normal sehingga analisis data dapat berlanjut ke uji One Way

ANOVA. Uji ANOVA merupakan uji statistik untuk melihat apakah tiap kelompok

memiliki perbedaan yang bermakna. Ketika melakukan uji One Way ANOVA, dapat

juga dilakukan uji levene untuk melihat variansi dari tiap kelompok apakah sudah

homogen atau belum. Setelah dianalisis, aktivitas ALT memperlihatkan

signifikansi sebesar 0,001 (normalnya p<0,05) yang artinya pada 3 kelompok waktu

pencuplikan ALT variansi antar data sudah homogen. Analisis kemudian

dilanjutkan dengan uji Tuckey HSD untuk mengetahui perbedaan kebermaknaan

setiap kelompok. Hasil dari uji Tuckey HSD dapat dilihat pada tabel VIII.

Hasil analisis data menunjukan bahwa pada waktu pencuplikan darah ke-0

dan 24 mengalami perbedaan yang bermakna. Dari tabel VI dapat dilihat kenaikan

aktivitas ALT yaitu sebesar 184,0 ± 16,49 U/L. Aktivitas ALT pada jam ke-48

mengalami penurunan hingga 62,3 ± 15,58 U/L. Penurunan ini menjadikan aktivitas

ALT di jam ke-48 dan 0 mengalami perbedaan yang tidak bermakna, berarti saat

jam ke-48 kadar ALT mulai normal kembali.

Selain ALT, orientasi dilakukan dengan mengukur kadar AST pada tikus

betina galur Wistar yang terinduksi CCl4. Hasil pengukuran kadar AST dan analisis

statistiknya dapat dilihat pada tabel IX dan gambar 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

56

Tabel IX. Rata-rata aktivitas AST pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

0, 24, dan 48 jam

Waktu Pencuplikan (jam) Rata-rata aktivitas kadar AST ± SE (U/L)

0 154,20 ± 2,08

24 669,57 ± 8,37

48 197,73 ± 9,55

Keterangan. SE : Standar Error

Tabel X. Hasil uji Tuckey aktivitas AST pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

0, 24, dan 48 jam

Selang Waktu (jam) 0 24 48

0 BB BB

24 BB BB

48 BB BB

Keterangan. BB : Berbeda Bermakna (p<0,05) dan BTB : Berbeda Tidak Bermakna

(p>0,05)

Gambar 8. Diagram batang yang menunjukan aktivitas AST pada tikus betina

galur Wistar setelah pemberian CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB

pada waktu pencuplikan 0, 24, dan 48 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

57

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Shapiro-Wilk pada aktivitas

AST tikus betina galur Wistar setelah pemberian CCl4 pada 3 waktu pencuplikan

menunjukan bahwa data terdistribusi normal pada jam ke-24 dengan signifikansi

0,537 ; 0,053 ; 0,532 (p>0,05) sehingga analisis yang dilakukan selanjutnya yaitu

dilakukan uji Oneway ANOVA untuk melihat perbedaan antar kelompok dan uji

levene untuk melihat variansi antar kelompok. Hasil uji levene menunjukkan bahwa

diasumsikan variansi antar sama sehingga uji dilanjutkan menggunakan posthoc

Tuckey untuk melihat kebermaknaan data yang dapat dilihat pada tabel X.

Hasil analisis data menunjukan bahwa pada waktu pencuplikan darah ke-0,

24, dan 48 mengalami perbedaan yang bermakna. Dari tabel IX dapat dilihat

kenaikan aktivitas AST yaitu sebesar 669,57 ± 8,37 U/L. Aktivitas AST pada jam

ke-48 mengalami penurunan hingga 197,73 ± 9,55 U/L. Purata aktivitas AST pada

waktu pencuplikan darah jam ke-0 sebesar 154,20 ± 2,08 U/L juga mengalami

perbedaan yang bermakna dengan purata aktivitas AST pada jam ke 48. Namun,

dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas AST

pada jam ke-24 setelah induksi CCl4 dan penurunan aktivitas AST pada jam ke-48

yang mendekati angka normal AST. Hal ini mengindikasikan pada jam ke-48 kadar

AST mulai kembali normal secara perlahan.

Berdasarkan hasil orientasi, CCl4 memberikan efek hepatotoksik secara

maksimal pada jam ke-24 dibandingkan jam ke-48, oleh karena itu waktu

pencuplikan darah pada penelitian ini akan dilakukan di jam ke-24 setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

58

pemberian CCl4 karena pada jam ke-24 kadar ALT-AST mengalami peningkatan

yang signifikan yang menandakan adanya kerusakan hati.

E. Pengukuran Kadar LDH

Selain ALT dan AST masih terdapat parameter-parameter lain yang dapat

digunakan untuk melihat adanya kerusakan hati. LDH merupakan salah satu enzim

yang dapat menjadi parameter kerusakan hati. Perlakuan pada penelitian ini dibagi

menjadi 6 kelompok hewan uji yaitu kelompok kontrol CMC, kontrol CCl4, kontrol

dosis III, perlakuan dosis I, perlakuan dosis II, dan perlakuan dosis III. Perlakuan

dosis pada penelitian ini diberikan dalam 3 peringkat dosis, yaitu 34,28 ; 68,57; dan

137,14 mg/kgBB. Perlakuan yang diberikan kepada hewan uji yaitu hewan uji akan

diberikan larutan sediaan FHEMM, 6 jam kemudian akan diberikan karbon

tetraklorida, dan 24 jam kemudian akan diukur kadar LDHnya. Efek

hepatoprotektif dari FHEMM dapat diketahui dengan melihat penurunan dari

aktivitas LDH pada tikus yang terpejan CCl4.

Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Shapiro-Wilk, diketahui bahwa

aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar setelah pemberian CCl4 menunjukan

bahwa data terdistribusi secara normal maka uji dapat dilanjutkan dengan uji

Oneway ANOVA dan uji levene. Hasil yang didapat menunjukan adanya perbedaan

bermakna namun uji levene menunjukkan bahwa tidak diasumsikan variansi data

sama dengan signifikansi 0,006 (p<0,05) sehingga analisis dapat dilanjutkan

dengan posthoc uji Games-Howell dan datanya akan disajikan dalam tabel X dan

XII serta gambar 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

59

Tabel XI. Rata-rata aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar setelah

pemberian larutan sediaan fraksi heksan etanol ekstrak metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dan pemberian CCl4 dengan

dosis 2 mL/kgBB 6 jam setelahnya

Kelompok Perlakuan Hewan Uji Rata-Rata Aktivitas

LDH ± SE (U/L)

I Kontrol CMC 2 mL/kgBB 1021,2 ± 123,85

II Kontrol CCl4 2 mL/kgBB 1848,8 ± 47,79

III Kontrol FHEMM dosis

137,14 mg/kgBB

395,4 ± 42,59

IV FHEMM dosis 34,28

mg/kgBB + CCl4 2 mL/kgBB

968,4 ± 53,23

V FHEMM dosis 68,57

mg/kgBB + CCl4 2 mL/kgBB

875,0 ± 19,38

VI FHEMM dosis 137,14

mg/kgBB + CCl4 2 mL/kgBB

842,8 ± 28,53

Gambar 9. Diagram batang aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar

setelah pemberian larutan sediaan fraksi heksan etanol ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dan pemberian CCl4

dengan dosis 2 mL/kgBB 6 jam setelahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

60

Tabel XII. Hasil Uji Games-Howell aktivitas LDH pada tikus betina galur

Wistar setelah pemberian FHEMM dan 6 jam setelah CCl4 dosis

2 mL/kgBB

Kontrol

CMC

2mL/kgBB

Kontrol

CCl4

2mL/kgBB

Kontrol

FHEMM

Dosis III

Perlakuan

FHEMM

Dosis I +

CCl4

2mL/KgBB

Perlakuan

FHEMM

Dosis II +

CCl4

2mL/KgBB

Perlakuan

FHEMM

Dosis III +

CCl4

2mL/KgBB

Kontrol

CMC

2mL/kgBB

BB BB BTB BTB BTB

Kontrol

CCl4

2mL/kgBB

BB BB BB BB BB

Kontrol

FHEMM

Dosis III

BB BB BB BB BB

Perlakuan

FHEMM

Dosis I +

CCl4

2mL/KgBB

BTB BB BB BTB BTB

Perlakuan

FHEMM

Dosis II +

CCl4

2mL/KgBB

BTB BB BB BTB BTB

Perlakuan

FHEMM

Dosis III +

CCl4

2mL/KgBB

BTB BB BB BTB BTB

Keterangan. BB : Berbeda Bermakna (p<0,05) ; BTB : Berbeda Tidak

Bermakna (p>0,05) ; Dosis I FHEMM : 34,28 mg/kgBB ; Dosis

II FHEMM : 68,57 mg/kgBB ; Dosis III FHEMM : 137,14

mg/kgBB

1. Kelompok Kontrol CMC dosis 2 mL/kgBB

CMC atau Carboxyl-Methyl-Cellulose digunakan sebagai pelarut untuk

melarutkan FHEMM kering dengan konsentrasi larutan sediaan FHEMM

600mg/25ml. Selain itu CMC digunakan sebagai kontrol negatif pada penelitian ini.

Kontrol negatif CMC diberikan pada dosis 2 mL/kgBB secara peroral kemudian 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

61

jam setelah pemberian, darah tikus akan diambil dan diukur kadar LDHnya. Tujuan

dari dilakukannya kontrol CMC ini yaitu agar peneliti mempunyai patokan (nilai

baseline) atau sebagai nilai normal yang nantinya akan dibandingkan dengan

kelompok perlakuan dosis. Dari hasil penelitian di dapatkan kadar LDH pada

kelompok kontrol CMC sebesar 1021,2 ± 123,85 U/L.

Clichici, Olteanu, Nagy, Oros, Filip, danm Mircea (2014) melakukan

penelitian hepatoprotektif menggunakan Silymarin yang dilarutkan dalam CMC

sebagai bahan aktif. Hasil penelitian yang didapat, menyatakan bahwa hati

kelompok hewan uji CMC menunjukan tidak adanya perubahan secara

makroskopis. Pada pengamatan secara makroskopis, menunjukan hati hewan uji

percobaan memiliki permukaan nodular halus dan berwarna agak pucat. Pada

pengukuran kadar LDH, tidak ditemukan peningkatan kadar LDH pada kelompok

hewan uji CMC.

2. Kontrol CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB

Kelompok kontrol CCl4 digunakan untuk melihat pengaruh pemberian CCl4

terhadap tingkat kerusakan hati. Menurut Janakat dan Al-Merie (2002) dosis 2

mL/kgBB CCl4 sudah dapat menimbulkan kerusakan hati. Maka, pada penelitian

ini, digunakan dosis CCl4 sebesar 2 mL/kgBB dan diberikan secara intraperitonial.

Dua puluh empat jam setelah pemejanan, kadar ALT-AST diukur sebagai penanda

kerusakan hati, di mana ALT-AST merupakan parameter yang spesifik untuk

melihat kerusakan hati. Selain itu, kontrol CCl4 akan digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

62

pembanding dengan kelompok perlakuan dosis (3 peringkat dosis) dan kelompok

CMC sehingga peneliti dapat melihat kadar penurunan aktivitas LDH.

Pada analisis data, didapatkan purata kontrol CCl4 dengan dosis 2mL/kgBB

yaitu 1848,8 ± 47,79 U/L sedangkan purata pada kelompok kontrol CMC dengan

dosis yang sama (2mL/kgBB) yaitu 1021,2 ± 123,85 U/L. Secara statistik,

didapatkan bahwa adanya perbedaan bermakna dengan signifikansi 0,010 (p<0,05)

antara kelompok CMC dengan CCl4, yang artinya pemberian CCl4 dengan dosis 2

mL/kgBB menimbulkan kerusakan hati. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan

kadar LDH pada tikus yang terinduksi CCl4.

3. Kelompok Kontrol Dosis tertinggi yaitu dosis 137,14 mg/kgBB

Kelompok kontrol dosis tertinggi yaitu dosis 137,14 mL/kgBB dilakukan

tanpa pemberian CCl4 dosis 2 mL/kgBB bertujuan untuk melihat pengaruh

pemberian FHEMM pada tikus betina galur Wistar. Pada penelitian ini digunakan

3 peringkat dosis di mana dosis tertinggi yang ada yaitu 137,14 mg/kgBB. Dosis

tertinggi digunakan untuk mewakili dosis I dan dosis II, dimana pada dosis III ini

dianggap memiliki kandungan senyawa FHEMM yang paling tinggi.

Purata aktivitas LDH yang diperoleh dari kontrol dosis III FHEMM ini

sebesar 395,4 ± 42,59 U/L dan apabila dibandingkan dengan kontrol CCl4 dosis

2 mL/kgBB (1848,8 ± 47,79 U/L) menunjukan perbedaan yang bermakna dengan

signifikansi 0,000 (p<0,05). Bila dibandingkan dengan purata kontrol CMC dosis 2

mL/kgBB juga menunjukan perbedaan yang bermakna dengan signifikansi 0,033

(P<0,05). Kedua hasil analisis ini menunjukan bahwa pemberian FHEMM dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

63

dosis 137,14 mg/kgBB tidak meningkatkan aktivitas LDH pada tikus betina galur

Wistar. Penelitian oleh Faloppi, et al., (2014) melaporkan penurunan kadar LDH

memiliki hasil yang baik pada pasien hepatoselular karsinoma. Kadar LDH yang

rendah dapat mengindikasikan terjadinya defisiensi LDH atau transudate efusi

pleural. Oleh sebab itu, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat fungsi

pleural pada tikus betina galur Wistar yang terinduksi CCl4 yang diberikan

FHEMM. Fungsi pleural yang dilihat yaitu adanya transudate efusi pleural atau

bahkan kelainan fungsi pleural yang lain akibat dari penurunan LDH.

4. Kelompok pemberian FHEMM dosis 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB

Kelompok pemberian FHEMM dibagi menjadi 3 peringkat dosis yang

memiliki faktor kelipatan 2. Dosis yang digunakan yaitu 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14

mg/kgBB. Ketiga peringkat dosis ini yang nantinya akan dikaitkan dengan

penurunan kenaikan aktivitas LDH yang disebabkan karena induksi CCl4 dosis 2

mL/kgBB secara intraperitonial. Purata dari aktivitas LDH pada perlakuan dosis

34,28 ; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB secara berturut-turut adalah 968,4 ± 53,23 U/L

; 875,0 ± 19,38 U/L ; dan 842,8 ± 28,53 U/L.

Kelompok dosis terendah FHEMM yaitu 34,28 mg/kgBB memiliki purata

sebesar 968,4 ± 53,23 U/L memberikan perbedaan bermakna pada signifikansi

0,000 (p<0,05) dengan kelompok kontrol CCl4 dosis 2 mL/kgBB (1848,8 ± 47,79

U/L). Hal ini berarti FHEMM dosis 34,28 mg/kgBB mampu menurunkan kadar

LDH akibat CCl4. Berbeda dengan kelompok kontrol CCl4, FHEMM 34,28

mg/kgBB memberikan perbedaan tidak bermakna dengan signifikansi 0,998

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

64

(p<0,05) terhadap kelompok CMC dosis 2 mL/kgBB (1021,2 ± 123,85 U/L). Hal

ini berarti adanya penurunan kenaikan kadar LDH pada tikus yang terinduksi CCl4

akibat pemberian FHEMM 34,28 mg/kgBB sudah mendekati normal.

Pembahasan selanjutnya, pada kelompok dosis sedang FHEMM yaitu 68,57

mg/kgBB memiliki purata sebesar 875,0 ± 19,38 U/L menunjukan perbedaan yang

bermakna pada signifikansi 0,000 (p<0,05) dengan kelompok kontrol CCl4 dosis 2

mL/kgBB (1848,8 ± 47,79 U/L). Hal ini berarti dosis FHEMM sebesar 68,57

mg/kgBB mampu menurunkan kadar LDH pada tikus betina yang terinduksi CCl4.

Aktivitas LDH yang dihasilkan oleh FHEMM 68,57 mg/kgBB memberikan

perbedaan tidak bermakna dengan signifikansi 0,835 (p<0,05) terhadap kelompok

CMC dosis 2 mL/kgBB (1021,2 ± 123,85 U/L). Maka, ini berarti terjadi penurunan

kadar LDH setara keadaan normal setelah diberikan sediaan FHEMM 68,57

mg/kgBB. Penurunan LDH mengindikasikan adanya perbaikan fungsi atau respon

yang baik pada terapi yang diberikan.

Sama seperti kedua peringkat dosis sebelumnya, kelompok dosis tertinggi

FHEMM yaitu 137,14 mg/kgBB memiliki purata sebesar 842,8 ± 28,533 U/L

memberikan perbedaan yang bermakna pada signifikansi 0,000 (p<0,05) dengan

kelompok kontrol CCl4 dosis 2 mL/kgBB (1848,8 ± 47,79 U/L). Hal ini berarti

FHEMM 137,14 mg/kgBB mampu menurunkan kadar LDH pada tikus betina yang

terinduksi CCl4. FHEMM 137,14 mg/kgBB memberikan perbedaan tidak

bermakna dengan signifikansi 0,728 (p<0,05) pada kelompok CMC dosis 2

mL/kgBB (1021,2 ± 123,85 U/L). Maka, ini berarti keadaan hati setelah pemberian

FHEMM 137,14 mg/kgBB sudah setara hingga keadaan normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

65

Dari ketiga peringkat dosis yang diberikan kepada hewan uji, secara statistik

antar ketiganya menunjukan hubungan berbeda tidak bermakna. Kelompok dosis

terendah yaitu 34,28 mg/kgBB (968,4 ± 53,23 U/L) menunjukan perbedaan yang

tidak bermakna (signifikansi 0,607 ; p<0,05) dengan kelompok dosis sedang yaitu

68,57 mg/kgBB (875,0 ± 19,38 U/L). Walaupun secara teori kedua peringkat dosis

tersebut memiliki faktor kelipatan 2 namun efek yang ditimbulkan tidak berbanding

lurus.

Pada perbandingan kelompok dosis 34,28 mg/kgBB dengan purata sebesar

968,4 ± 53,23 U/L memperlihatkan hubungan perbedaan yang tidak bermakna

(signifikansi 0,399 ; p<0,05) dengan kelompok dosis 137,14 mg/kgBB dengan

purata aktivitas LDH sebesar 842,8 ± 28,53 U/L. Selanjutnya, hasil yang sama

ditunjukan pada perbandingan purata dosis 68,57 mg/kgBB dengan dosis 137,14

mg/kgBB yaitu ada perbedaan tidak bermakna dengan signifikansi 0,925 (p<0,05)

antar kelompok datanya. Kesimpulan dari analisis data yang telah dilakukan secara

statistik menunjukan bahwa pemberian FHEMM dosis 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14

mg/kgBB pada tikus yang terinduksi CCl4 dapat menurunkan kadar LDH pada tikus

terinduksi CCl4. Namun, antara 3 peringkat dosis yang diuji cobakan dengan faktor

kelipatan 2, efek yang ditimbulkan tidak sebanding lurus dengan dosis yang

diberikan. Hal ini ditunjukan dengan hubungan antar kelompok 3 peringkat dosis

yang memiliki hubungan berbeda tidak bermakna satu dengan yang lain.

Dari hasil penelitian, peneliti dapat menjawab permasalahan kedua yaitu

tidak ada kekerabatan antara ketiga peringkat dosis FHEMM dengan penurunan

kadar LDH pada tikus betina yang terinduksi CCl4. Semakin tinggi dosis FHEMM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

66

yang diberikan, maka penurunan peningkatan kadar LDH yang terjadi relatif sama.

Maka, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mencoba dosis lebih kecil dari

34,28 mg/kgBB.

F. Ringkasan Pembahasan

Hepatoprotektif merupakan senyawa yang dapat melindungi hati.

Kerusakan hati dapat dilihat dari parameter-parameter berupa enzim yang terdapat

di hati seperti ALT, AST, ALP, bilirubin, dan LDH. Pada keadaan hati yang rusak

akan dijumpai kadar LDH yang tinggi. Fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. diduga memiliki efek hepatoprotektif,

sehingga dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh pemberian FHEMM

terhadap kadar LDH tikus betina yang terinduksi CCl4. CCl4 pada penelitian ini

berfungsi sebagai hepatotoksin atau senyawa yang dapat menginduksi kerusakan

hati. Harapan peneliti, dengan pemberian FHEMM maka kadar LDH yang awalnya

meningkat karena induksi CCl4 akan mengalami penurunan ke angka normal.

Pada penelitian ini didapatkan 3 peringkat dosis yang diberikan dalam

jangka waktu pendek kepada tikus yang terinduksi CCl4, dosis terendah FHEMM

34,28 mg/kgBB ; dosis sedang FHEMM 68,57 mg/kgBB ; dan dosis tertinggi

FHEMM 137,14 mg/kgBB. Efek hepatoprotektif yang dimiliki oleh FHEMM akan

ditunjukan melalui penurunan kenaikan aktivitas LDH pada tikus yang terinduksi

CCl4 dengan dosis pemberian 2 mL/kgBB.

Setelah analisis data pada penelitian, didapatkan hasil bahwa antara

kelompok kontrol CCl4 dengan purata sebesar 1848,8 ± 47,79 U/L dan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

67

perlakuan dosis 137,14 mg/kgBB ; 68,57 mg/kgBB ; dan 24,38 mg/kgBB masing-

masing sebesar 968,4 ± 53,23 U/L ; 875,0 ± 19,38 U/L ; dan 842,8 ± 28,53 U/L

menunjukan perbedaan bermakna di mana hal ini berarti sediaan FHEMM dengan

ketiga peringkat dosis tersebut dapat menurunkan kenaikan aktivitas LDH tikus

yang terinduksi CCl4. Secara klinis, penurunan ini menunjukan bahwa FHEMM

dengan dosis 34,28 ; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB dapat memperbaiki kondisi hati

yang rusak akibat pemberian CCl4 pada tikus betina galur Wistar. Namun, analisis

lebih lanjut antara ketiga kelompok peringkat dosis tersebut, menunjukan hubungan

antara ketiga peringkat dosis berbeda tidak bermakna. Artinya, tidak adanya

kekerabatan antara ketiga peringkat dosis FHEMM dengan penurunan aktivitas

LDH pada tikus yang terinduksi CCl4. Hal ini dibuktikan dengan semakin tinggi

pemberian dosis FHEMM, namun penurunan aktivitas LDH relatif sama di antara

ketiga peringkat dosis, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

mencoba dosis yang lebih kecil dari 34,28 mg/kgBB. Selain itu, dapat dilakukan uji

histopatologi untuk melihat keadaan sel hati sebelum dan setelah pemberian

FHEMM ketiga peringkat dosis. Uji histopatologi dapat digunakan sebagai data

pelengkap dalam penelitian ini.

Saran yang diberikan mengarah pada dosis yang lebih kecil dari dosis 34,28

mg/kgBB (mencari variasi peringkat dosis yang lebih kecil) karena adanya

hubungan berbeda tidak bermakna pada ketiga peringkat dosis, sehingga peneliti

ingin mencari tahu pada dosis yang lebih kecil dari 34,28 mg/kgBB FHEMM tetap

dapat menurunkan kadar LDH atau tidak. Peneliti tidak menyarankan untuk

mencoba FHEMM dengan dosis yang lebih tinggi dari 137,14 mg/kgBB karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

68

konsentrasi sediaan FHEMM yang didapatkan sudah maksimal dan tidak dapat

ditingkatkan lagi kepekatan sediaan FHEMM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisis statistik yang telah dilakukan, maka dari

penelitian ini dapat diambil kesimpulan :

1. Pemberian jangka pendek FHEMM mempunyai pengaruh dapat menurunkan

kadar LDH tikus betina galur Wistar yang terinduksi CCl4 2 mL/kgBB.

2. Tidak ada kekerabatan antara peningkatan dosis FHEMM dengan penurunan

aktivitas LDH pada tikus betina galur Wistar yang terinduksi CCl4 2 mL/kgBB

yaitu semakin tinggi dosis FHEMM yang diberikan maka penurunan kadar

LDH relatif sama.

B. Saran

Melihat adanya beberapa kekurangan dalam penelitian ini, maka perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai :

1. Penelitian terhadap dosis FHEMM dengan mencoba dosis yang lebih kecil dari

34,28 mg/kgBB.

2. Penelitian terhadap fungsi paru pada tikus yang diberikan FHEMM untuk

melihat adanya transudate efusi pleural atau kelainan fungsi paru yang lain.

3. Pemeriksaan histopatologi pada sel-sel hati sebagai data pelengkap penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

70

DAFTAR PUSTAKA

Aluko, E.R., 2012, Functional Food and Nutraceuticals, Springer Science

Bussiness Media, New York, pp. 137.

Amarapurkar, D.N., Hashimoto, E., Lesmana, L.A., Sollano, J.D., Chen, P.J., and

Goh, K.L., 2007, How common is non-alcoholic fatty liver disease in the Asia

Pasific region and are there local differences?, Journal Gastroenterol

Hepatology, 22:788-793.

Arora, A., 2006, Aliphatic Compounds : Sulphur, Phosphorus, Silicon, and Boron,

Discovery Publishing House, New Delhi, pp. 190.

Bellentani, S., et al., 2000, Prevalence of and risk factors for hepatic steatosis in

Northern Italy, Annals of Internal Medicine, 132(2):112-117.

Bourke, S.J., and Burns, G.P., 2015, Respiratory Medicine : Lecture Notes, 9th Ed.,

John Wiley & Sons Ltd., Oxford, p. 106.

British Liver Trust, 2009, Facts About Liver Disease,

http://www.britishlivertrust.org.uk/about-us/media-centre/facts-about-liver-

disease/, diakses tanggal 27 September 2015.

Browning, et al., 2004, Prevalence of hepatic steatosis in a urban population in the

United States : impact of ethnicity, Hepatology, 40(6):1387-1395.

Camp Lejeune Legislation, 2015, Review of VA Clinical Guidance for the Health

Conditions Identified by the Camp Lejeune Legislation, The National

Academies Press, Washington DC.

Carey, E.J., Lindor, K.D., 2014, Cholestatic Liver Disease, 2nd ed., Humana Press,

USA, pp. 1.

Chiazz, L., Ference, L.D., dan Wolf, P.H., Mortality among automobile assembly

workers, J. Occup. Med., 1980; 22:520-544.

Clichici, S., Olteanu, D., Nagy, A-L., Oros, A., Filip, A., and Mircea, P.A., 2014,

Silymarin Inhibits the Progression of Fibrosis in the Early Stages of Liver

Injury in CCl4-Treated Rats, Journal of Medicinal Food, 00 (0), 1-9.

Cockerham, L.G., Shane, B. S., 1993, Basic Environmental Toxicology, CNC Press

Inc., USA, p.433.

Davit-Spraul, A., Gonzales, E., Baussan, C., dan Jacquemin, E., Progressive

familial intrahepatic cholestasis, 2009, Orphanet J Rare Dis., 4, p. 1.

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kefarmasian,2011, Pedoman

Interpretasi Data Klinik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,

p. 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

71

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,

Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 46.

Duffus, J.H., and Worth H.G.J., 1996, Fundamental Toxicology for Chemist,

Althenaeum Press Ltd., Gateshead, pp. 140-141.

Dominguez, H., 2013, Functional Ingredients from Algae for Foods and

Nutraceuticals, Woodhead Publishing Limited, Philadelphia, pp. 263-264.

Dossing, M., Skinhoj, P., Occupational liver injury., Int. Arch. Ocuup. Environ.

Health., 1985;56:1-21.

Eagleson, M., 1994, Concise Encyclopedia Chemistry, Walter de Gruyter Berlin,

New York, p. 428.

Engelking, L.R., 2014, Textbook of Veterinary Physiological Chemistry, 3rd ed.,

Academic Press, USA, p. 461.

Food and Drug Administration, 1997, FDA Guidance for Industry : Q3C

Impurities, Residual Solvents, Department of Health and Human Services,

U.S.

Food and Drug Administration, 2012, FDA Guidance for Industry : Q3C Table and

List, Department of Health and Human Services, U.S.

Faloppi, L., et al., 2014, The role of LDH serum levels in predicting global outcome

in HCC patients treated with sorafenib : implication for clinical management,

BMC Cancer, 14:110.

Fischbach, F., Dunning, M.B., 2009, A Manual of Laboratory and Diagnostic Tests,

8th ed., Lippincott Williams & Wilkins, China, pp. 329.

Genetic Home Reference, 2012, Lactate Dehydrogenase Deficiency,

http://ghr.nlm.nih.gov/condition/lactate-dehydrogenase-deficiency, diakses

tanggal 26 Oktober 2010.

Gunawan-Putri, M., Kawabata, J., 2010, Novel α-glucoside inhibitors from

Macaranga tanarius leaves, Food Chemistry, 123, p. 384-389.

Gupta, R.C., 2014, Biomarkers in Toxicology, Elsevier Inc., USA, pp. 926, 296.

Gupta, S.K., 2001, Pharmacology and Therapeutics in the New Millenium, Narosa

Publishing House, New Delhi, pp. 357, 359, 362-363.

Hammond, 1986, Hammond Citation World Atlas, Hammond Incorporated,

Maplewood.

Handayani, M. T., 2011, Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L. terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

72

yang Terbebani Glukosa, Skripsi, 37, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Hayes, A.W., 2007, Principles and Methods of Toxicology, 5th Ed., CRC Press,

United States, p. 1343.

Harborne, J.B., 1998, Pyhtochemical Methods in a Guide to Modern Tehniques of

Plant Analysis, 3rd Ed., pp.40-137.

Heil, M., Koch, T., Hilpert, A., Fiala B., Boland, W., and Linsenmair, K., 2001,

Extrafloral nectar producyion of the ant-associated plant, Macaranga

tanarius, is an induced, indirect, defensive response elicited by jasmonic acid,

Proceedings of the National Academy of Sciences, USA, 98, pp.1083-1088.

Helms, R.A., Quan, D.J., Herlindal, E.T., Gourley, D.R., 2006, Textbook of

Therapeutics : Drug and Disease Management, 8th ed., Lippincott William &

Wilkins, USA, pp. 97.

Hodgson, E., 2010, The Textbook of Modern Toxicology, 4th ed., John Wiley & Sons

Inc, New Jersey, pp. 311.

Hoffmann, G.F., Zschocke, J., Nyhan, W.L., 2009, Inherited Metabolic Disease :

A Clinical Approach, Springer Science & Business Media, New York, p.68.

Houghton, P.J., and Raman, A., 1998, Laboratory Handbook for the Fractionation

of Natural Extracts, Springer-Science+Business Media, B.V., London, pp.

55-57, 63.

Inggrid, A.M., 2013, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol-Air Daun Macaranga

tanarius L. pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida : Kajian Terhadap

Praperlakuan Jangka Pendek, Skripsi,60, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

ITIS, 2015, ITIS Report : Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.,

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search

_value=503637, diakses tanggal 17 April 2015.

Janakat, S., dan Al-Merie, H., 2002, Optimization of the Dose and Route of

Injection, and Characterization of The Time Course of Carbon Tetrachloride-

Induced Hepatotoxicity in The Rat, J. Pharm. Tox. Method, 48, 41-44.

Kagen, L.J., 2009, The Inflammatory Myopathies, Humana Press, London, pp. 9.

Kasdallah-Grissa, A., Mornagui, B., Aouani, E., Hammami, M., May, M.E.,

Gharbi, N., et al., 2007, Resveratrol, a red wine polyphenols, attenuates

ethanol-induced oxidative stress in rat liver, Life Sciences, 80, pp. 1033-1039.

Kaufman, P.B., Cseke, L.J., Warber, S., Duke, J., and Brielmann H.L., 1999,

Natural Products from Plants, CRC Press, Boca Raton, pp.193,197-199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

73

Kawakami, S., Harinantenaina, L., Matsunami, K., Otsuka, H., Shinzato, T.,

Takeda, Y., 2008, Macaflavanones A-G, Prenylated Flavonones from the

Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod., 71(6), 1872-1876.

Khan, M.T.H., 2012, Recent Trends on QSAR in the Pharmaceutical Perceptions,

Bentham Science Publisher, USA, pp. 368, 370.

Khurana, I., 2012, Medical Physiology for Undergraduated Students, Elsevier

Health Sciences, India, pp. 488-489.

Kiran, P.M., Raju, A.V., Rao, B.G., 2012, Investigation of hepatoprotective activity

of Cyathea gigantean (Wall. ex. Hook.) leaves againts paracetamol-induced

hepatotoxicity in rats, Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine, 2(5),

352-356.

Koni, M.R.B., 2013, Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Ekstrak Metanol-Air

Daun Macaranga tanarius L. Terhadap Tikus Terinduksi Karbon

Tetraklorida, Skripsi, 59, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., Mitchel, R.N., 2007, Robbins Basic Pathology,

8th ed., Saunder Elsevier, Philadelphia, pp.634-635.

Kumazawa, S., Murase, M., Momose, N., and Fukumoto, S., 2014, Analysis of

Antioxidant Prenylflavonoids in Different Parts of Macaranga tanarius, the

Plant Origin of Okinawan Propolis, Asian Pasific Journal of Tropical

Medicine, pp.16-20.

Kuntz, E., dan Kuntz, H.D., 2009, Hepatology : Textbook and Atlas, Springer

Science & Business Media, Germany, pp. 596-597.

Lim, T.Y., Lim Y.Y., and Yule, C.M., 2009, Evaluation of antioxidant,

antibacterial, and anti-tyrosinase activities of four Macaranga spesies, Food

Chemistry, 114(2):594-599.

Lin, F.L., Liu, H.J., Lu, C.F., 2005, The In-vivo Study of Ellagitannin-contained

Herbs on the Hepatic Protection Activities in Mice, Taiwan Vet. J., 32(1), 70-

75.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kawahata, M., Yamaguchi,

K., Takeda, Y., 2009, Absolute Configuration of (+)-Pinoresinol [4-O-[600-

O-galloyl]-β-D-Glucopyranoside, Macarangaiosides E, and F Isolated from

the Leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry, 70(8), 1277-1285.

Matsunami, K., Takamori, I., Shinzato, T., Aramoto, M., Kondo, K., Otsuka, H.,

Takeda, Y., 2006, Radical-Scavenging Activities of New Megastigmane

Glucoosides from Macaranga tanarius (L.) MULL-ARG, Chem. Pharm.

Bull., 54(10), 1403-1407.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

74

McClatchey, K.D., 2002, Clinical Laboratory Medicine, Lippincott Williams &

Wilkins, Philadelphia, p. 288.

Moini, J., 2015, Anatomy and Physiology for Health Professionals, 2nd ed., Jones

and Bartlett Learning, USA, pp. 531.

Monga, S. P. S., 2010, Molecular Pathology of Liver Disease, Springer Science &

Business Media, USA, p. 475.

Naraoka, H., Ito, K., Suzuki, M., Naito, K., Tojo, H., 2005, Evalution of H-FABP

as a marker of ongoing myocardial damage using hGH transgenic mice, Clin.

Chimica. Acta., 361, 159-166.

O’Connell, S., C., Bare, B.G., Hinkle, J., L., Cheever, K.H., 2010, Brunner &

Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing, Volume 1, Lippincott

Williams & Wilkins, Philladelphia, pp. 1117.

Palmer, M., 2004, Hepatitis Liver Disease, Penguin Group Inc., USA, pp. 8.

Pandey, C.K., Nath, S.S., Tripathi, M., 2012, Hepatic and Biliary Diseases

Anesthesiologists Perspective, Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.,

New Delhi, pp. 30.

Pareek, A., Godavarthi, A., Issarani, R., Nagori, B.P., 2013, Antioxidant and

hepatoprotective activity of Fagonia schweinfurthii (Hadidi) Hadidi extract

in carbon tetrachloride induced hepatotoxicity in HepG2 cell line and rats,

Journal of Ethnopharmacology, 150:973-981.

Pearce, C.P., 2009, Anatatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, pp. 243.

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Chimnoi, N., Ruchirawat, S., Suttvaiyakit S.,

2005, Constituents of the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod., 68(1),

927-930.

Prosea, 2010, Prosea-Macarangatanarius,

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=162, di akses pada 1

April 2015.

Pudjaatmaka, A.H., 2002, Kamus Kimia, PT Penerbit dan Percetakan Balai Pustaka,

Jakarta, pp. 368.

Raaman, N., 2006, Phytochemical Techniques, New India Publishing, New Delhi,

pp. 9-11.

Raju, K., et al., 2003, Effect of dried fruits of Solanum nigrum LINN againts CCl4-

induced hepatic damage in rats, Journal Biological Pharmaceutical Bulletin,

26 (11), p. 96-102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

75

Raju, S.M., and Madala, B., 2005, Illustrated Medical Biochemistry, Jaypee

Brothers : Medical Publishers Ltd., New Delhi, pp. 196.

Rao, K.N., 2012, Forensic Toxicology : Medico-Legal Case Studies, CRC Press

Taylor & Francis Group, United States, pp. 50.

Rizzo, C.D., 2015, Fundamentals of Anatomy and Physiology, 4th ed., Nelson

Education Ltd., USA, pp. 389.

Rom, N.W., Markowitz, S.B., 2007, Environmental and Occupational Medicine,

4th edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philladelphia, pp. 794.

Rostagno, M.A., and Prado, J.M., 2013, Natrural Product Extraction : Principles

and Applications, The Royal Society of Chemisty Publishing, United

Kingdom, pp. 286,287, 311.

Saba, A.B., Onakoya, O.M., and Oyagbemi, A.A., 2012, Hepatoprotective and in

vivo antioxidant activities of ethanolic extract of whole fruit of Lagenaria

breviflora, J. Basic. Clin. Pharmacol., 23(1):27-32.

Shaffer, B. L., 2004, Pathophysiology : Pulmonary, Gastrointestinal, and

Rheumatology, Blackwell Publishing, Malden, p. 77.

Stichlmair, J., and Fair, J.R., 1998, Distillation : Principles and Practices, Wiley-

CVH, New York.

Tams, R.T., 2003, Handbook of Small Animal Gastroenterology, 2nd ed., Elsevier

Sciende, USA, pp. 329.

Trimbell, J.A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, 4th edition, Informa

Healthcare, New York, pp. 308-311.

United States Department of Health and Human Services Public Health Service,

1998, Report on Carcinogens, 8th edition, Integrated Laboratory Systems Inc.,

North Caroline, pp. 72.

Utami, P., dan Puspaningtyas, D.E., 2013, The Miracle Herbs, PT Agromedia

Pustaka, Jakarta, pp. 43.

Vitcheva, V., Simeonova, R., Krasteva, I., Nikolov, S., Mitcheva, M., 2012,

Protective Effects of a Purified Saponin Mixture from Astragalus

corniculatus Bieb., in vivo Hepatotoxicity Models, Phytotherapy Research, p.

3.

Wagner, W.L., Herbst, D.R., Sohmer, S.H., 1999, Manual of the Flowering Plants

of Hawaii, 2 vols, Bishop Museum Special Publication 83, University of

Hawaii and Bishop Museum Press, Honolulu, pp. 31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

76

Weber. L.W., Boll, M., Stampfl, A., 2003, Hepatotoxicity and Mechanism of

Action of Haloalkanes Carbon Tetrachloride as a Toxicology Model, Crit.

Rev. Toxicol., 33(2), 105-136.

Widmann, F.K., 1995, Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium,

Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 327-328.

Wijayakusuma, H.M.L., 2000, Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat

Indonesia, Penerbit Gema Insani, Jakarta, pp. 1.

World Agroforesty Centre, 2002, Botanic Nomenclature to Agroforestry trees :

Macaranga tanarius, World Agroforestry Centre,

http://www.worlagroforestrycentre.org, di akses tanggal 5 April 2015.

World Health Organization (WHO), 2002, Hazardous Chemicals in Human and

Environmental Health, diterjemahkan oleh Widyastuti, P., hal. 66-67,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Wypych, G., 2000, Handbook of Solvents, 1st edition, ChemTec Publishing,

Canada, pp. 1396.

Xia, D.Z., Zhang, P.H., Fu, Y., Yu, W.F., and Ju, M.T., 2013, Hepatoprotective

activity of puerarin againts carbon tetrachloride-induced injuries in rats : A

randomized controlled trial, Food and Chemical Toxicology, p. 3.

Zhang, R.R., Hu, Y.Y., Yuan, J.W., and Wu, D.Z., 2009, Effects of Puerariae radix

extract on the increasing intestinal permeability in rat with alcohol-induced

liver injury, Journal Ethnopharmacol, 126, pp. 207-214.

Zimmerman, J.H., 1999, Hepatotoxicity : The Adverse Effects of Drugs and Other

Chemicals on the Liver, 2nd Ed., Lippincott Wililiams & Wilkins,

Philadelphia, pp. 208-209.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

78

Lampiran 1. Foto daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

79

Lampiran 2. Foto ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

80

Lampiran 3. Foto fraksi heksan etanol ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

81

Lampiran 4. Foto suspensi FHEMM dengan konsentrasi 600 mg/25 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

82

Lampiran 5. Surat determinasi tanaman Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

83

Lampiran 6. Surat ethical clearance penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

84

Lampiran 7. Surat keterangan penggunaan IBM SPSS Statistics 22 asli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

85

Lampiran 8. Hasil analisis statistik kadar ALT pada uji pendahuluan waktu

pencuplikan darah hewan uji setelah induksi karbon tetraklorida 2mL/kgBB

Case Processing Summary

Waktu

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ALT .00 3 100.0% 0 .0% 3 100.0%

24.00 3 100.0% 0 .0% 3 100.0%

48.00 3 100.0% 0 .0% 3 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

86

Descriptives

Waktu Statistic Std. Error

ALT .00 Mean 66.8333 .84525

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 63.1965

Upper Bound 70.4701

5% Trimmed Mean .

Median 66.6000

Variance 2.143

Std. Deviation 1.46401

Minimum 65.50

Maximum 68.40

Range 2.90

Interquartile Range .

Skewness .699 1.225

Kurtosis . .

24.00 Mean 184.0000 16.48949

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 113.0514

Upper Bound 254.9486

5% Trimmed Mean .

Median 181.1000

Variance 815.710

Std. Deviation 28.56064

Minimum 157.00

Maximum 213.90

Range 56.90

Interquartile Range .

Skewness .452 1.225

Kurtosis . .

48.00 Mean 62.3333 15.58518

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound -4.7243

Upper Bound 129.3909

5% Trimmed Mean .

Median 49.0000

Variance 728.693

Std. Deviation 26.99432

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

87

Minimum 44.60

Maximum 93.40

Range 48.80

Interquartile Range .

Skewness 1.680 1.225

Kurtosis . .

Tests of Normality

Waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

ALT .00 .230 3 . .981 3 .736

24.00 .207 3 . .992 3 .832

48.00 .356 3 . .817 3 .156

a. Lilliefors Significance Correction

One Way Descriptives

ALT

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

.00 3 66.8333 1.46401 .84525 63.1965 70.4701

24.00 3 184.0000 28.56064 16.48949 113.0514 254.9486

48.00 3 62.3333 26.99432 15.58518 -4.7243 129.3909

Total 9 104.3889 62.89291 20.96430 56.0451 152.7327

ALT

Minimum Maximum

.00 65.50 68.40

24.00 157.00 213.90

48.00 44.60 93.40

Total 44.60 213.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

88

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.654 2 6 .092

ANOVA

ALT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 28551.056 2 14275.528 27.692 .001

Within Groups 3093.093 6 515.516

Total 31644.149 8

Post Hoc Test

Multiple Comparisons

ALT

Tukey HSD

(I) Waktu

(J) Waktu

95% Confidence Interval

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

.00 24.00 -117.16667* 18.53853 .002 -174.0480 -60.2854

48.00 4.50000 18.53853 .968 -52.3813 61.3813

24.00 .00 117.16667* 18.53853 .002 60.2854 174.0480

48.00 121.66667* 18.53853 .001 64.7854 178.5480

48.00 .00 -4.50000 18.53853 .968 -61.3813 52.3813

24.00 -121.66667* 18.53853 .001 -178.5480 -64.7854

Homogeneous Subsets

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

89

ALT

Tukey HSDa

Waktu

Subset for alpha = 0.05

N 1 2

48.00 3 62.3333

.00 3 66.8333

24.00 3 184.0000

Sig. .968 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

90

Lampiran 9. Hasil analisis statistik kadar AST pada uji pendahuluan waktu

pencuplikan darah hewan uji setelah induksi karbon tetraklorida 2mL/kgBB

Case Processing Summary

Waktu

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

AST .00 3 100.0% 0 .0% 3 100.0%

24.00 3 100.0% 0 .0% 3 100.0%

48.00 3 100.0% 0 .0% 3 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

91

Descriptives

Waktu Statistic Std. Error

AST .00 Mean 154.2000 2.08167

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 145.2433

Upper Bound 163.1567

5% Trimmed Mean .

Median 153.2000

Variance 13.000

Std. Deviation 3.60555

Minimum 151.20

Maximum 158.20

Range 7.00

Interquartile Range .

Skewness 1.152 1.225

Kurtosis . .

24.00 Mean 669.5667 8.36985

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 633.5541

Upper Bound 705.5792

5% Trimmed Mean .

Median 661.6000

Variance 210.163

Std. Deviation 14.49701

Minimum 660.80

Maximum 686.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

92

Range 25.50

Interquartile Range .

Skewness 1.726 1.225

Kurtosis . .

48.00 Mean 197.7333 9.55167

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 156.6358

Upper Bound 238.8309

5% Trimmed Mean .

Median 193.1000

Variance 273.703

Std. Deviation 16.54398

Minimum 184.00

Maximum 216.10

Range 32.10

Interquartile Range .

Skewness 1.161 1.225

Kurtosis . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

93

Tests of Normality

Waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AST .00 .276 3 . .942 3 .537

24.00 .375 3 . .774 3 .053

48.00 .277 3 . .941 3 .532

a. Lilliefors Significance Correction

Oneway

Descriptives

AST

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

.00 3 154.2000 3.60555 2.08167 145.2433 163.1567

24.00 3 669.5667 14.49701 8.36985 633.5541 705.5792

48.00 3 197.7333 16.54398 9.55167 156.6358 238.8309

Total 9 340.5000 247.76965 82.58988 150.0474 530.9526

Descriptives

AST

Minimum Maximum

.00 151.20 158.20

24.00 660.80 686.30

48.00 184.00 216.10

Total 151.20 686.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

94

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.315 2 6 .107

ANOVA

AST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 490124.647 2 245062.323 1479.646 .000

Within Groups 993.733 6 165.622

Total 491118.380 8

Post Hoc Test

Multiple Comparisons

AST

Tukey HSD

(I) Waktu

(J) Waktu

95% Confidence Interval

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

.00 24.00 -515.36667* 10.50785 .000 -547.6076 -483.1257

48.00 -43.53333* 10.50785 .014 -75.7743 -11.2924

24.00 .00 515.36667* 10.50785 .000 483.1257 547.6076

48.00 471.83333* 10.50785 .000 439.5924 504.0743

48.00 .00 43.53333* 10.50785 .014 11.2924 75.7743

24.00 -471.83333* 10.50785 .000 -504.0743 -439.5924

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Homogeneous Subsets

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

95

AST

Tukey HSDa

Waktu

Subset for alpha = 0.05

N 1 2 3

.00 3 154.2000

48.00 3 197.7333

24.00 3 669.5667

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

96

Lampiran 10. Hasil analisis statistik kadar LDH setelah pemberian fraksi

heksan etanol ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L. pada dosis 34,28

; 68,57 ; dan 137,14 mg/kgBB dilanjutkan pemberian karbon tetraklorida 6

jam kemudian

Perlakuan

Case Processing Summary

Perlakuan

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LDH Kontrol CMC 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kontrol CCl4 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kelompok Kontrol Dosis 3 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kelompok Dosis 1 FHEMM 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kelompok Dosis 2 FHEMM 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kelompok Dosis 3 FHEMM 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

97

Descriptives

Perlakuan Statistic Std. Error

LDH Kontrol CMC Mean 1021.2000 123.85895

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 677.3124

Upper Bound 1365.0876

5% Trimmed Mean 1016.4444

Median 1086.0000

Variance 76705.200

Std. Deviation 276.95704

Minimum 724.00

Maximum 1404.00

Range 680.00

Interquartile Range 508.00

Skewness .324 .913

Kurtosis -1.018 2.000

Kontrol CCl4 Mean 1848.8000 47.78640

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1716.1237

Upper Bound 1981.4763

5% Trimmed Mean 1850.2222

Median 1881.0000

Variance 11417.700

Std. Deviation 106.85364

Minimum 1692.00

Maximum 1980.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

98

Range 288.00

Interquartile Range 181.50

Skewness -.543 .913

Kurtosis .687 2.000

Kelompok Kontrol Dosis 3 Mean 395.4000 42.59178

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 277.1463

Upper Bound 513.6537

5% Trimmed Mean 394.0000

Median 371.0000

Variance 9070.300

Std. Deviation 95.23812

Minimum 278.00

Maximum 538.00

Range 260.00

Interquartile Range 158.00

Skewness .610 .913

Kurtosis 1.193 2.000

Kelompok Dosis 1 FHEMM Mean 968.4000 53.22932

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 820.6117

Upper Bound 1116.1883

5% Trimmed Mean 969.5000

Median 967.0000

Variance 14166.800

Std. Deviation 119.02437

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

99

Minimum 821.00

Maximum 1096.00

Range 275.00

Interquartile Range 233.50

Skewness -.133 .913

Kurtosis -2.273 2.000

Kelompok Dosis 2 FHEMM Mean 875.0000 19.38298

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 821.1842

Upper Bound 928.8158

5% Trimmed Mean 874.4444

Median 856.0000

Variance 1878.500

Std. Deviation 43.34167

Minimum 829.00

Maximum 931.00

Range 102.00

Interquartile Range 81.50

Skewness .495 .913

Kurtosis -2.191 2.000

Kelompok Dosis 3 FHEMM Mean 842.8000 28.52963

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 763.5890

Upper Bound 922.0110

5% Trimmed Mean 842.0556

Median 842.0000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

100

Variance 4069.700

Std. Deviation 63.79420

Minimum 776.00

Maximum 923.00

Range 147.00

Interquartile Range 125.00

Skewness .188 .913

Kurtosis -2.217 2.000

Tests of Normality

Perlakuan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LDH Kontrol CMC .210 5 .200* .926 5 .570

Kontrol CCl4 .218 5 .200* .961 5 .816

Kelompok Kontrol Dosis 3 .201 5 .200* .957 5 .786

Kelompok Dosis 1 FHEMM .215 5 .200* .926 5 .572

Kelompok Dosis 2 FHEMM .269 5 .200* .906 5 .445

Kelompok Dosis 3 FHEMM .218 5 .200* .923 5 .548

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Oneway

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

101

Descriptives

LDH

N Mean Std. Deviation Std. Error

Kontrol CMC 5 1021.2000 276.95704 123.85895

Kontrol CCl4 5 1848.8000 106.85364 47.78640

Kelompok Kontrol Dosis 3 5 395.4000 95.23812 42.59178

Kelompok Dosis 1 FHEMM 5 968.4000 119.02437 53.22932

Kelompok Dosis 2 FHEMM 5 875.0000 43.34167 19.38298

Kelompok Dosis 3 FHEMM 5 842.8000 63.79420 28.52963

Total 30 991.9333 458.86734 83.77733

Descriptives

LDH

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

Kontrol CMC 677.3124 1365.0876 724.00 1404.00

Kontrol CCl4 1716.1237 1981.4763 1692.00 1980.00

Kelompok Kontrol Dosis 3 277.1463 513.6537 278.00 538.00

Kelompok Dosis 1 FHEMM 820.6117 1116.1883 821.00 1096.00

Kelompok Dosis 2 FHEMM 821.1842 928.8158 829.00 931.00

Kelompok Dosis 3 FHEMM 763.5890 922.0110 776.00 923.00

Total 820.5895 1163.2772 278.00 1980.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

102

Test of Homogeneity of Variances

LDH

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.265 5 24 .006

ANOVA

LDH

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5636985.067 5 1127397.013 57.663 .000

Within Groups 469232.800 24 19551.367

Total 6106217.867 29

Post Hoc Tests

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

103

Multiple Comparisons

LDH

Games-Howell

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

Kontrol CMC Kontrol CCl4 -827.60000* 132.75760 .010

Kelompok Kontrol Dosis 3 625.80000* 130.97748 .033

Kelompok Dosis 1 FHEMM 52.80000 134.81246 .998

Kelompok Dosis 2 FHEMM 146.20000 125.36642 .835

Kelompok Dosis 3 FHEMM 178.40000 127.10224 .728

Kontrol CCl4 Kontrol CMC 827.60000* 132.75760 .010

Kelompok Kontrol Dosis 3 1453.40000* 64.01250 .000

Kelompok Dosis 1 FHEMM 880.40000* 71.53251 .000

Kelompok Dosis 2 FHEMM 973.80000* 51.56782 .000

Kelompok Dosis 3 FHEMM 1006.00000* 55.65501 .000

Kelompok Kontrol Dosis 3 Kontrol CMC -625.80000* 130.97748 .033

Kontrol CCl4 -1453.40000* 64.01250 .000

Kelompok Dosis 1 FHEMM -573.00000* 68.17199 .000

Kelompok Dosis 2 FHEMM -479.60000* 46.79487 .001

Kelompok Dosis 3 FHEMM -447.40000* 51.26402 .000

Kelompok Dosis 1 FHEMM Kontrol CMC -52.80000 134.81246 .998

Kontrol CCl4 -880.40000* 71.53251 .000

Kelompok Kontrol Dosis 3 573.00000* 68.17199 .000

Kelompok Dosis 2 FHEMM 93.40000 56.64857 .607

Kelompok Dosis 3 FHEMM 125.60000 60.39288 .399

Kelompok Dosis 2 FHEMM Kontrol CMC -146.20000 125.36642 .835

Kontrol CCl4 -973.80000* 51.56782 .000

Kelompok Kontrol Dosis 3 479.60000* 46.79487 .001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

104

Kelompok Dosis 1 FHEMM -93.40000 56.64857 .607

Kelompok Dosis 3 FHEMM 32.20000 34.49116 .925

Kelompok Dosis 3 FHEMM Kontrol CMC -178.40000 127.10224 .728

Kontrol CCl4 -1006.00000* 55.65501 .000

Kelompok Kontrol Dosis 3 447.40000* 51.26402 .000

Kelompok Dosis 1 FHEMM -125.60000 60.39288 .399

Kelompok Dosis 2 FHEMM -32.20000 34.49116 .925

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

105

Multiple Comparisons

LDH

Games-Howell

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol CMC Kontrol CCl4 -1386.4071 -268.7929

Kelompok Kontrol Dosis 3 63.8676 1187.7324

Kelompok Dosis 1 FHEMM -503.6241 609.2241

Kelompok Dosis 2 FHEMM -433.6989 726.0989

Kelompok Dosis 3 FHEMM -394.4297 751.2297

Kontrol CCl4 Kontrol CMC 268.7929 1386.4071

Kelompok Kontrol Dosis 3 1218.7331 1688.0669

Kelompok Dosis 1 FHEMM 618.2706 1142.5294

Kelompok Dosis 2 FHEMM 758.6674 1188.9326

Kelompok Dosis 3 FHEMM 790.5987 1221.4013

Kelompok Kontrol Dosis 3 Kontrol CMC -1187.7324 -63.8676

Kontrol CCl4 -1688.0669 -1218.7331

Kelompok Dosis 1 FHEMM -825.1525 -320.8475

Kelompok Dosis 2 FHEMM -670.6343 -288.5657

Kelompok Dosis 3 FHEMM -641.7601 -253.0399

Kelompok Dosis 1 FHEMM Kontrol CMC -609.2241 503.6241

Kontrol CCl4 -1142.5294 -618.2706

Kelompok Kontrol Dosis 3 320.8475 825.1525

Kelompok Dosis 2 FHEMM -147.4062 334.2062

Kelompok Dosis 3 FHEMM -113.0970 364.2970

Kelompok Dosis 2 FHEMM Kontrol CMC -726.0989 433.6989

Kontrol CCl4 -1188.9326 -758.6674

Kelompok Kontrol Dosis 3 288.5657 670.6343

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

106

Kelompok Dosis 1 FHEMM -334.2062 147.4062

Kelompok Dosis 3 FHEMM -98.2630 162.6630

Kelompok Dosis 3 FHEMM Kontrol CMC -751.2297 394.4297

Kontrol CCl4 -1221.4013 -790.5987

Kelompok Kontrol Dosis 3 253.0399 641.7601

Kelompok Dosis 1 FHEMM -364.2970 113.0970

Kelompok Dosis 2 FHEMM -162.6630 98.2630

[DataSet2] E:\Materi Kuliah\Semester 7\Skripsweet\Naskah\Olah Data

\LDH.sav

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

107

Lampiran 11. Perhitungan konversi waktu tikus ke manusia

1 hari tikus = 1,2 bulan manusia

6 hari tikus = 6 x 1 hari tikus

= 6 x 1,2 bulan manusia

= 7,2 bulan manusia

Lampiran 12. Perhitungan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L.

Replikasi I

Kadar air = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐵

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑥100%

= 5,014 𝑔−4,561𝑔

5,014𝑔𝑥100% = 9,03%

Replikasi II

Kadar air = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐵

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑥100%

= 5,027 𝑔−4,589𝑔

5,027𝑔𝑥100% = 8,71%

Replikasi III

Kadar air = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐵

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑥100%

= 5,022 𝑔−4,593𝑔

5,022𝑔𝑥100% = 8,54%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

108

Rata-rata = 𝑅𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐼+𝑅𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐼𝐼+𝑅𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐼𝐼𝐼

3

= 9,03%+8,71%+8,54%

3

= 8,76%

Lampiran 13. Perhitungan persen rendemen FHEMM

Bobot total FHEMM

=𝑅𝑒𝑝 1 + ⋯ + 𝑅𝑒𝑝 14

14

= (2,0589g + 1,3414g + 0,5518g + 2,401g +2,1897g + 0,7377g + 0,3938g +

1,4510g + 0,1592g + 4,4791g + 2,1923g + 1,7528g + 5,3613g + 1,8711g) :

14

= 30,2727 g

Bobot total serbuk daun

=𝑅𝑒𝑝 1 + ⋯ + 𝑅𝑒𝑝 18

18

= (40,01g + 40,16g + 40,3423g + 40,2263g + 40,3297g +40,10g + 40,25g +

20,39g + 40,00g + 40,03g +40,03g + 40,02g +40,09g + 40,03g + 40,03g +

40,50g + 40,05g + 40,03g + 40,04g +40,02g +40,00g + 40,02g) : 18

= 862,6983 g

Persen rendemen = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝐻𝐸𝑀𝑀

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑥100%

= 30,2727𝑔

862,6983 𝑥100% = 3,51%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pengabdian kepada masyarakat ... 8. Pak Heru selaku laboran Biofarmasetika-Farmakokinetika,

109

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Maria Angelika

Suhadi merupakan anak pertama dari tiga bersaudara

dalam keluarga pasangan Bapak Sugeng Suhadi dan Ibu

Fransiska Rina Wahyuni. Penulis lahir di Sleman,

Yogyakarta pada tanggal 31 Januari 1995 dan

mengawali masa pendidikannya di TK Tunas Harapan

Nusantara (1998-2000) kemudian melanjutkan ke

Sekolah Dasar di SD Tunas Harapan Nusantara (2000-

2006). Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama

dilanjutkan penulis ke SMP Marsudirini Bekasi (2006-2009) kemudian

melanjutkan pendidikan tinggi menengah atas di SMA Marsudirini Bekasi (2009-

2012). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma pada tahun 2012.

Selama masa studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

penulis pernah menjadi asisten dosen pada Praktikum Bentuk Sediaan Farmasi

(2014 dan 2015) dan Praktikum Compounding Lab Work (2015). Penulis juga aktif

dalam beberapa kegiatan, seperti Pharmacy Performance and Road to School

sebagai sie humas dan sekretaris (2012 dan 2014), Tiga Hari Temu Akrab Farmasi

(TITRASI) sebagai sie humas (2013), Pelepasan Wisuda sebagai Koordinatas Sie.

Kesekretariatan (2013), Pharmacy Competition sebagai bendahara (2013), dan lain-

lain. Penulis juga aktif dalam organisasi mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas (BEMF) Farmasi dan menjabat sebagai anggota divisi Penelitian dan

Pengembangan periode 2013/2014 dan sebagai Sekretaris Eksternal periode

2014/2015. Penulis juga pernah mengikuti lomba Debat Kefarmasian dalam

rangkaian acara Olimpiade Farmasi Klinis Indonesia 2015 di Batam dan berhasil

meraih juara 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI