plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepengaruh pemberian jamu penurun lemak...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH MEREK “X”TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN
HIPERLIPIDEMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bravo Fransiskus Manik
NIM: 088114008
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH MEREK “X”TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN
HIPERLIPIDEMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bravo Fransiskus Manik
NIM: 088114008
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH MEREK “X”TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN
HIPERLIPIDEMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bravo Fransiskus Manik
NIM: 088114008
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH MEREK “X”TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN
HIPERLIPIDEMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bravo Fransiskus Manik
NIM: 088114008
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
ii
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH MEREK “X”TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN
HIPERLIPIDEMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bravo Fransiskus Manik
NIM: 088114008
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
ii
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH MEREK “X”TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN
HIPERLIPIDEMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bravo Fransiskus Manik
NIM: 088114008
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
14 Mei 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya tulis ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus atas jawaban dalam setiap langkahku
Bapak dan Ibu atas kepercayaan, cinta, dan perhatiannya
Kakak dan Adikku atas semangat dan doanya
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bravo Fransiskus Manik
Nomor Mahasiswa : 088114008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH
MEREK “X” TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL
TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 15 Mei 2012
Yang menyatakan
(Bravo Fransiskus Manik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Yogyakarta, 25 April 2012
Penulis
Bravo Fransiskus Manik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena hanya
dengan tangan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia”. Skripsi ini
disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi berkat, rahmat, dan anugerah, serta
kekuatan sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
2. Ipang Djunarko M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Yosef Wijoyo M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran memberikan petunjuk, saran, arahan, dan bimbingan kepada penulis
dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
5. Yohanes Dwiatmaka M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan masukan kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
6. dr. Fenty M.Kes., Sp.PK., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
mendukung dan membimbing penulis dalam menyelesaikan seluruh
pendidikan akademik selama perkuliahan.
7. Teman-teman seperjuangan: Peffley, Denny, Benny, Hendry, dan Aspi yang
telah bersama-sama melalui proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya kita bisa menyelesaikannya.
8. Mas Heru, Mas Kayat, Mas Parjiman, Mas Ratijo, selaku laboran dan
karyawan Fakultas Farmasi yang telah membantu penulis selama pelaksanaan
penelitian di laboratorium.
9. Seluruh teman-teman farmasi, khususnya kelas A angkatan 2008 yang telah
banyak berbagi keceriaan dan tumbuh bersama dalam satu farmasi.
10. Teman-teman FST angkatan 2008, atas kebersamaanya dalam proses belajar
dan saling membangun dalam perkuliahan, khususnya FST kelas A 2008.
11. Teman- teman seperjuangan di laboratorium yang pernah menjadi bagian
dalam kegiatan praktikum penulis selama perkuliahan ( Susi, Novi, Felicia,
Susan, Helen, Nona, Dina, Wiwi, Rika, Natalia, Prasilya). Terima kasih atas
kerjasamanya, keceriaannya, dan kebersamaannya selama praktikum. Sukses
untuk kita semua.
12. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga dan waktu penulis. Untuk itu
penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca semua.
Yogakarta, Mei 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………... iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………… v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………… vii
PRAKATA ……………………………………………………… viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………….... xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………. xviii
INTISARI ……………………………………………………….. xxi
ABSTRACT …………………………………………………….... xxii
BAB I PENGANTAR ………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………........ 1
1. Permasalahan ………………………………………......... 2
2. Keaslian Penelitian …………………………………........ 3
3. Manfaat Penelitian …………………………………......... 4
B. Tujuan Penelitian ………………………………………........ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA …………………………… 5
A. Kolesterol ………………………………………………........ 5
1. Definisi …………………………………………….......... 5
2. Biosintesis Kolesterol ……………………………........... 6
3. Absorpsi dan Pengangkutan Kolesterol ……………....... 11
4. Metabolisme Kolesterol ……………………………........ 15
5. Kadar Kolesterol Manusia …………………………........ 17
6. Klasifikasi Kadar Kolesterol Total, HDL, LDL ……....... 18
B. Dislipidemia ……………………………………………........ 18
C. Obat Tradisional ……………………………………….......... 19
D. Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” ………………........ 20
1. Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ……................... 21
2. Daun Salam (Syzgium polyanthum) ………...................... 21
3. Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) .................... 21
4. Daun Alpukat (Persea americana) …………................... 22
5. Daun Teh (Camellia sinensis) ……………….................. 22
E. Statin …………………………………………………........... 22
1. Golongan Statin ……………………………………........ 22
2. Simvastatin …………………………………………....... 24
F. Landasan Teori ………………………………………........... 25
G. Hipotesis ………………………………………………......... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………... 28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………….......... 28
B. Variabel Penelitian …………………………………….......... 28
1. Variabel Utama ……………………………………........ 28
2. Variabel Pengacau Terkendali ……………………......... 28
3. Variabel Pengacau Tak Terkendali …………………...... 29
C. Definisi Operasional ………………………………………... 29
D. Bahan dan Alat Penelitian …………………………….......... 29
1. Bahan Penelitian ………………………………….......... 29
2. Alat Penelitian …………………………………….......... 31
E. Tatacara Penelitian …………………………………........... 31
1. Pembuatan Dosis Jamu ……………………………........ 31
2. Preparasi Bahan …………………………………............ 32
3. Penetapan Lama Waktu Pemberian Pakan
Hiperlipidemik …………………………………………. 33
4. Pengelompokkan dan Perlakuan Hewan Uji …………… 34
5. Penetapan Kadar Kolesterol Total …………………....... 36
F. Analisis Hasil ………………………………………............. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………….. 38
A. Percobaan Pendahuluan ……………………………............. 38
1. Penetapan Lama Pemberian Pakan Hiperlipidemik ......... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Pembuatan dan Penetapan Dosis Jamu ……………........ 39
B. Uji Produk Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” ............ 40
1. Pertambahan Berat Badan Tikus ………………….......... 41
2. Jumlah Konsumsi Kumulatif Pakan Tikus …………...... 46
3. Penetapan Kadar Kolesterol Total dalam Serum ............. 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………… 53
A. Kesimpulan …………………………………………….......... 53
B. Saran …………………………………………………............ 53
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………... 54
LAMPIRAN …………………………………………………….. 56
BIOGRAFI PENULIS ………………………………………….. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Berbagai Penelitian Terkait Efek Kandungan dalam Jamu
Penurun Lemak Darah Merek “X” …………………………... 3
Tabel II Klasifikasi dan Komposisi Lipoprotein ……………………... 12
Tabel III Klasifikasi Kadar Kolesterol Total dan HDL ……………….. 18
Tabel IV Klasifikasi Kadar Kolesterol LDL ………………………….. 18
Tabel V Perubahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan ………….... 41
Tabel VI Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu I (Pakan Hiperli-
pidemik) ……………………………………………………... 43
Tabel VII Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu II (Diet Rendah Lemak
+ Perlakuan) ............................................................................. 43
Tabel VIII Selisih Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan…. 45
Tabel IX Kadar kolesterol Total Serum Darah Tikus Sebelum dan
Sesudah Perlakuan Jamu Penurun Lemak Darah Merek
“X”…………………………………………............................. 48
Tabel X Hasil Analisis ANOVA Satu Arah Kadar kolesterol Total
Serum Darah Tikus Setelah Perlakuan Jamu Penurun Lemak
Darah Merek “X” ……………………………………………. 49
Tabel XI Hasil Uji Post Hoc antar Kelompok Perlakuan terhadap
Kadar Kolesterol Total (mg/dL) …………………………….. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Reaksi Pembentukkan Asam Mevalonat yang Dikatalisis
oleh Enzim HMG-KoA Reduktase …………………….. 7
Gambar 2 Reaksi Pembentukan Senyawa 5-Isopentenil Pirofosfat
dan Bentuk Isomernya dari Asam Mevalonat ………….. 8
Gambar 3 Reaksi Pembentukan Senyawa Skualen dari 2 Molekul
Farnesilpirofosfat yang Dikatalisis oleh Enzim Skualen
Sintase ………………………………………………….. 9
Gambar 4 Reaksi Pembentukan Lanosterol dan Kolesterol yang
Berlangsung di Retikulum Endoplasma ……………….. 10
Gambar 5 Struktur Simvastatin …………………………………… 24
Gambar 6 Bagan Alur Penelitian Efek Penurunan Kadar Kolesterol
Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” pada Tikus
Putih Jantan Galur Wistar ……………………………… 36
Gambar 7 Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu
(hari) Tiap Kelompok Selama Diberi Perlakuan ………. 42
Gambar 8 Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu
(hari) Tiap Kelompok Selama Minggu I (Pakan Hiperli-
pidemik) ………………………………………………... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 9 Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu
(hari) Tiap Kelompok Selama Minggu II (Diet Rendah
Lemak+Perlakuan) ……………………………………... 44
Gambar 10 Grafik Kumulatif Konsumsi Pakan Tikus (gram) Selama
Penelitian ………………………………………………. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Komposisi Pakan AD2 ………………………………. 54
Lampiran 2 Penentuan Konsentrasi Jamu Penurun Lemak Darah
Merek “X” ……………………………………………. 54
Lampiran 3 Contoh perhitungan volum penyuntikan……………… 54
Lampiran 4 Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan
Pakan Hiperlipidemik Setelah Dikurangi Berat Badan
Awal (Hari ke-0) ……………………………………… 55
Lampiran 5 Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan
Pakan Diet Rendah Lemak dan Perlakuan Setelah
Dikurangi Berat Badan Awal (Hari ke-7)…………….. 56
Lampiran 6 Uji Normalitas Data Pertambahan Berat Badan Tikus
Selama Perlakuan…………………………………… 57
Lampiran 7 Hasil Analisis Data Pertambahan Berat Badan Tikus
Selama Perlakuan dengan ANOVA Satu Arah……….. 57
Lampiran 8 Konsumsi Pakan Kumulatif Selama Perlakuan Pakan
Hiperlipidemik ………………………………………... 58
Lampiran 9 Konsumsi Pakan Kumulatif Selama Perlakuan Pakan
Diet Rendah Lemak …………………………………... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 10 Uji Normalitas Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus
Selama Perlakuan …………………………………….. 60
Lampiran 11 Hasil Analisis Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus
Selama Perlakuan dengan ANOVA Satu Arah ………. 60
Lampiran 12 Data Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Awal
(Hari ke-0) ……………………………………………. 61
Lampiran 13 Uji Normalitas dan Homogenitas Variasi Data Kadar
Kolesterol Total Awal (Hari ke-0) …………………… 61
Lampiran 14 Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Awal (Hari
ke-0) dengan Kruskall Wallis Test …………………… 62
Lampiran 15 Data Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Setelah
Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah
Perlakuan (Minggu II) ………………………………... 63
Lampiran 16 Uji Normalitas Data Kadar Kolesterol Total Setelah
Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah
Perlakuan (Minggu II) ………………………………... 64
Lampiran 17 Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Setelah
Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah
Perlakuan (Minggu II) dengan ANOVA Satu
Arah…………………………………………………… 64
Lampiran 18 Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah
Perlakuan (Minggu II) dengan Post hoc tests ………... 65
Lampiran 19 Perhitungan Persen Penurunan Kadar Kolesterol Total
Jamu Terhadap Simvastatin (1,8 mg/kgBB)………….. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
INTISARI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jamu penurunlemak darah merek “X” terhadap berat badan dan kadar kolesterol total dalam darahtikus putih jantan galur Wistar hiperlipidemia.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkappola searah. Pada penelitian ini digunakan 25 ekor tikus yang dibagi menjadi limakelompok dengan perlakuan yang berbeda. Kelompok I adalah kontrol negatif yangdiberi CMC 1%, kelompok II, III, IV adalah perlakuan produk jamu penurun lemakdarah dengan 3 peringkat dosis yaitu 126, 252, dan 504 mg/kgBB, dan kelompok Vadalah simvastatin sebagai kontrol positif. Semua kelompok tikus diberi diet tinggilemak dan kolesterol selama minggu pertama. Setelah itu, seluruh kelompokperlakuan diberi diet standar disertai dengan pemberian perlakuan sesuai kelompokmasing-masing. Berat badan tikus dan jumlah konsumsi pakan ditimbang setiap hari.Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan pada hari ke-0, setelah pemberian diettinggi lemak dan kolesterol (hari ke-7), dan setelah terapi (hari ke-14).
Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan bahwa jamu penurun lemak darahmerek “X” dapat memberikan penurunan kadar kolesterol total dalam darah secarabermakna dosis 252 dan 504 mg/kgBB (p<0,05) terhadap kontrol negatif CMC 1%.Persentase penurunan dosis 252 mg/kgBB terhadap kontrol positif simvastatin adalahsebesar 65,81 %. Namun, pemberian jamu ini tidak dapat menghambat pertambahanberat badan dan menekan jumlah konsumsi pakan dibandingkan kontrol negatifsecara bermakna (p>0,05).
Kata kunci: jamu, penurun lemak, kolesterol total, hiperlipidemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
ABSTRACT
The purpose of this research was to found the influence of merk “X” bloodlipid lowering jamu on hyperlipidemic white male wistar rat. This research wasexperimental with complete random pattern design.
In this research, 25 rat divided into five groups with different kinds oftreatment. Group I are negative control which traeated by CMC 1%, Group II, III, IVwhich treated by “X” blood lipid lowering jamu in 3 dosage level, 126 mg/kgBB, 252mg/kgBB, and 504 mg/kgBB, and group V treated by simvastatin as positive control.All of group was given with high fat and cholesterol diet on first week. After that, allgroup was given with standard diet and different kinds treatment for each group. Therat body weight and the amount of daily intake was measured daily. Total cholesterollevel were measured at first day, after treatment with high fat and cholesterol diet(first week) and after therapy (second week)
The result of one way Anova showed that merk “X” blood lipid loweringjamu can decreased total cholesterol level significantly (p<0,05) to CMC 1% asnegative control at 252 mg/kg BW dosage. The percentage of 252 mg/kg BW topositive control group is 65,81 %. However, treatment with this jamu can not inhibitbody weight and controlling daily intake not significantly (p>0,05) to negativecontrol
Key words: merk “X” blood lipid lowering jamu, total cholesterol, hyperlipidemic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan penyakit yang
berkaitan dengan aterosklerosis seperti penyakit jantung koroner. Hubungan ini
menyatakan bahwa semakin tingginya kadar kolesterol dalam darah akan
menyebabkan penyakit jantung koroner. Makan makanan tinggi lemak jenuh (lemak
hewani) dan kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu,
peningkatan kadar kolesterol dapat disebabkan beberapa faktor seperti gaya hidup
dan perilaku, faktor genetik, maupun kondisi metabolik yang dapat mempengaruhi
metabolisme lipoprotein. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa mortalitas
penyakit jantung koroner berkurang sebesar 30%-40% jika pasien dengan kolesterol
tinggi diobati dengan obat hipolipidemia (Goodman dan Gilman, 2001).
Salah satu pilihan terapi untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan
menggunakan obat-obat kimia, seperti terapi dengan menggunakan obat-obatan yang
termasuk dalam golongan statin. Salah satunya yang umum digunakan adalah
simvastatin. Namun, dengan berkembangnya pemahaman yang berkembang di
masyarakat untuk lebih memanfaatkan obat dari bahan alam, telah mendorong
berbagai usaha mencari alternatif baru yaitu penggunaan obat tradisional yang berasal
dari tanaman obat. Salah satunya adalah jamu yang merupakan obat asli Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Jamu adalah alternatif sebagai obat bagi penderita kolesterol tinggi yang
berasal dari dari bahan alam yang sudah berkembang di masyarakat Indonesia.
Namun, penggunaan jamu yang pada dasarnya hanya berdasar pengalaman empiris
saja tentunya belum dapat dipastikan kemanfaatannya. Oleh karena itu, jamu tersebut
perlu dilakukan uji praklinik untuk lebih memastikan secara ilmiah efektivitas terapi
dari jamu tersebut sehingga dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar.
Berbagai penelitian ilmiah terkait kemampuan dari masing-masing simplisia
dalam jamu penurun lemak darah merek “X” yang memiliki komposisi daun jati
belanda, daun salam, daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh telah dibuktikan
dapat menurunkan kadar LDL kolesterol, trigliserida, kolesterol total, pada hewan uji
dengan desain penelitian yang berbeda-beda (Wijayanti, 2007);(Pidrayanti,
2008);(Fatmawati, 2008);(Anggraheny, 2007);(Tuminah, 2004).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan penelitian ilmiah untuk
mengetahui efek penurunan kadar kolesterol total yang dapat dihasilkan dari
penggunaan jamu penurun lemak darah merek “X” terhadap obat simvastatin yang
sudah umum digunakan di masyarakat pada tikus jantan hiperlipidemia.
1. Permasalahan
Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
a. Apakah jamu penurun lemak darah merek “X” dapat menurunkan kadar
kolesterol total pada tikus jantan hiperlipidemia ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
b. Seberapa besar persen penurunan kadar kolesterol total jamu penurun lemak
darah merek “X” terhadap simvastatin pada tikus jantan hiperlipidemia ?
2. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis berbagai penelitian yang telah dilakukan terkait
penelitian ini adalah:
Tabel I. Berbagai Penelitian Terkait Efek Kandungan dalam JamuPenurun Lemak Darah Merek “X”
No. Peneliti,tahun
Judul Hasil
1. Wijayanti,2007
Pengaruh pemberian infusadaun jati belanda (Guazumaulimfolia Lamk.) terhadapkadar trigliserida dalamplasma tikus putih jantangalur Wistar.
Pemberian infusa 1250 mg/kgBB dapat menurunkan kadartrigliserida sebesar 41,30% darikontrol negatif semu.
2. PidrayantidanSuhardjono,2003
Pengaruh pemberian ekstrakdaun salam (Eugeniapolyantha) terhadap kadarLDL kolesterol serum tikusjantan galur Wistar hiperli-pidemia.
Pemberian ekstrak Eugeniapolyantha 0,72 g/hari selama 15hari dapat menurunkan kadarLDL kolesterol tikus hiperli-pidemia secara bermakna.
3. Fatmawati,2008
Pengaruh lama pemberianekstrak daun sambiloto(Andrographis paniculataNess.) terhadap kadarkolesterol, LDL (Low Den-sity Lipoprotein), HDL (HighDensity Lipoprotein) dantrigliserida darah tikus(Rattus norvegicus) diabetes.
Pemberian ekstrak daun sambi-loto dosis 2,1 g/Kg selama 21hari merupakan lama pembe-rian paling berpengaruh terha-dap kadar kolesterol total,HDL, LDL dan trigliseridahingga mendekati kadar padatikus kontrol.
4. Anggraheny,2007
Pengaruh pemberian jusPersea americana mill.terhadap kadar kolesteroltotal serum tikus jantan galurWistar hiperlipidemia.
Pemberian jus alpukat 4 ml/hari selama 15 hari dapat menu-runkan kadar kolesterol totalserum tikus Wistar hiperli-pidemia secara bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penelitian mengenai pembuktian efek penurunan kolesterol total sediaan
jamu penurun lemak darah merek “X” yang mengandung komposisi daun jati
belanda, daun salam, daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh belum pernah
dilakukan.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang
penggunaan obat dari bahan alam dalam bidang kesehatan.
b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kemampuan produk jamu penurun lemak darah merek “X” dalam menurunkan
kadar kolesterol total.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui apakah jamu penurun lemak darah merek “X” memiliki
kemampuan menurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan
hiperlipidemia.
2. Mengetahui seberapa besar persen penurunan kadar kolesterol total jamu
penurun lemak darah merek “X” terhadap simvastatin pada tikus jantan
hiperlipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Kolesterol
1. Definisi
Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural
penting pada membran dan lapisan luar lipoprotein. Senyawa ini disintesis di
beberapa jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di
tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sekitar
separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya
diperoleh dari makanan. Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 10% dari
sintesis total pada manusia. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti
mampu membentuk kolesterol, yang berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol
(Murray, Granner, Mayes dan Rodwell, 2006).
Aliran kolesterol di dalam darah mengandung komponen lemak dan protein
(lipoprotein). Kelas utama lipoprotein yang terdapat dalam serum darah orang
berpuasa adalah Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL),
dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL), dan Intermediate Density Lipoprotein
(IDL) (NCEP ATP III, 2004). Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah sebagai berikut:
a) Sebagai komponen pembentuk membran sel
Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk
membran sel dan lapisan eksternal lipoprotein.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b) Sebagai prekursor sintesis asam empedu dalam hati
Dalam proses pengangkutan balik kolesterol (reverse cholesterol transport),
kolesterol bebas yang sudah dikeluarkan dari jaringan oleh HDL akan
diangkut menuju hati untuk dikonversi menjadi asam empedu.
c) Sebagai prekursor berbagai hormon steroid dan vitamin D
Kortikosteroid, hormon seks (estrogen dan testosteron), dan vitamin D
membutuhkan kolesterol sebagai prekursornya (Murray dkk., 2006).
2. Biosintesis kolesterol
Biosintesis kolesterol terjadi terutama di hati, meskipun di otak, sistem saraf
perifer dan kulit juga terjadi sintesis kolesterol. Kolesterol diekspor dari hati dan
diangkut ke jaringan lain dalam bentuk Low Density Lipoprotein (LDL) untuk
penyerapan melalui reseptor tertentu. Di hewan, sel dapat memperoleh kolesterol
yang dibutuhkan dari makanan melalui sirkulasi LDL atau mereka dapat mensintesis
sendiri seperti diuraikan di atas. Biosintesis kolesterol sangat diatur yang bervariasi
tergantung pada ketersediaan eksternal sumber kolesterol. Setiap kolesterol berlebih
dalam membran akan kembali ke dalam sel. Hal ini dapat berfungsi sebagai sinyal
umpan balik untuk mengatur kadar kolesterol (Christie, 2011).
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu:
a) Sintesis mevalonat dari asetil Ko-A,
b) Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat melalui pengeluaran CO2,
c) Kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk skualen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
d) Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk yaitu lanosterol dan
pembentukkan kolesterol (Nelson dan Cox, 2001).
Pada tahap pertama, dua molekul asetil-KoA membentuk asetoasetil-KoA
yang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Asetoasetil KoA mengalami kondensasi dengan
molekul asetoasetil KoA lain yang dikatalisis oleh hidroksimetil-glutaril koenzim A
(HMG-KoA) sintase untuk membentuk enam molekul karbon HMG-KoA yang
direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase
(gambar 1). HMG-KoA reduktase merupakan enzim yang berperan penting dan
secara luas dianggap sebagai tahap penentu laju dalam sintesis keseluruhan sterol.
Enzim ini terikat pada membran dan terletak dalam retikulum endoplasma. Enzim
HMG-KoA reduktase yang merupakan protein integral membran pada retikulum
endoplasma ini adalah salah satu target yang dihambat oleh obat yang dikenal sebagai
golongan statin, untuk menurunkan kadar kolesterol dalam sirkulasi darah.
Gambar 1. Reaksi Pembentukkan Asam Mevalonat yang Dikatalisisoleh Enzim HMG-KoA Reduktase
(Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tahap berikutnya melibatkan reaksi fosforilasi pertama asam mevalonat oleh
mevalonat kinase untuk membentuk ester 5-monofosfat, diikuti oleh proses fosforilasi
lanjut untuk menghasilkan suatu pirofosfat tidak stabil, yang dengan cepat mengalami
dekarboksilasi untuk menghasilkan asam 5-isopentenil pirofosfat. 5-isopentenil
pirofosfat mengalami isomerasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk
isopren aktif yang lain yaitu asam 3,3-dimetilalilpirofosfat (gambar 2). Sintesis 5-
isopentenil pirofosfat di sitoplasma pada sel tumbuhan juga melalui jalur ini.
Gambar 2. Reaksi Pembentukan Senyawa 5-Isopentenil Pirofosfat dan BentukIsomernya dari Asam Mevalonat
(Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011)
Tahap ketiga adalah kondensasi enam isoprenoid untuk membentuk skualen
(gambar 3). Pada tahap ketiga ini 5-isopentenil pirofosfat dan 3,3-dimetilalilpirofosfat
akan mengalami kondensasi bersamaan dengan proses eliminasi asam pirofosfat
untuk membentuk geranilpirofosfat. Hasil reaksi ini akan bereaksi dengan molekul 5-
isopentenil pirofosfat yang lain untuk menghasilkan farnesilpirofosfat. Dua molekul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
farnesilpirofosfat yang terkondensasi dengan bantuan katalis enzim skualen sintase
akan menghasilkan preskualen difosfat. Molekul preskulen difosfat yang terbentuk ini
akan tereduksi dengan penghilangan gugus pirofosfat oleh NADPH untuk
menghasilkan skualen.
Gambar 3. Reaksi Pembentukan Senyawa Skualen dari 2 MolekulFarnesilpirofosfat yang Dikatalisis oleh Enzim Skualen Sintase
(Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011)
Tahap keempat merupakan pembentukkan lanosterol dan pembentukkan
kolesterol (gambar 4). Skualen dapat melipat membentuk suatu struktur yang sangat
mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualen diubah menjadi
skualen 2,3-epoksida oleh monooksigenase skualen di retikulum endoplasma.
Skualen 2,3-epoksida akan mengalami siklisasi yaitu terjadinya perpindahan gugus
metil di C14 dipindahkan ke C13 dan yang di C8 ke C14, yang dikatalisis oleh enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
skualen epoksida lanosterol siklase untuk membentuk lanosterol. Selanjutnya
lanosterol akan membentuk kolesterol yang berlangsung di membran retikulum
endoplasma dan melibatkan pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping
yang melibatkan hingga sekitar 20 macam reaksi seperti, pengeluaran gugus metil di
C14 dan C4 untuk membentuk 14-desmetil lanosterol dan kemudian zimosterol , selain
itu ikatan rangkap di C8-C9 kemudian dipindahkan ke C5-C6 dalam dua langkah yang
membentuk demosterol. Akhirnya, ikatan rangkap rantai samping direduksi, dan
menghasilkan kolesterol.
Gambar 4. Reaksi Pembentukan Lanosterol dan Kolesterolyang Berlangsung di Retikulum Endoplasma
(Murray dkk., 2006);(Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011)
Biosintesis kolesterol diatur terutama oleh sterol regulatory element binding
protein (SREBP). SREBP merupakan prekursor yang tidak aktif yang akan masuk ke
dalam retikulum endoplasma. SREBP ketika di retikulum endoplasma akan
menangkap sebuah protein yang disebut SREBP cleavage-activating protein (SCAP),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
suatu protein yang merupakan sensor kolesterol seluler. Ketika kadar kolesterol
seluler tidak memadai, SCAP akan berikatan dengan SREBP. Kompleks SCAP-
SREBP kemudian bergerak ke badan golgi, di mana dua protease spesifik membelah
SREBP sehingga memungkinkan C-terminal regulatory untuk memasuki inti sel dan
mengaktifkan faktor transkripsi. Pengaktifan faktor transkripsi ini akan merangsang
ekspresi gen mengkode reseptor LDL dan enzim HMG-KoA reduktase yang
merupakan kunci dalam biosintesis kolesterol. Hal ini pada akhirnya akan
merangsang penyerapan dan sintesis kolesterol. Sebaliknya, ketika tingkat kolesterol
seluler lebih tinggi, SCAP tidak berikatan dengan SREBP sehingga penyerapan dan
sintesis kolesterol tidak terjadi (Christie, 2011).
3. Absorpsi dan Pengangkutan Kolesterol
Absorpsi lipid terutama terjadi dalam jejunum. Hasil pencernaan lipid
diabsorpsi ke dalam membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Perbedaan
konsentrasi diperoleh dengan cara:
a. Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak
yang memasuki sel,
b. Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida, yaitu produk utama
pencernaan yang melintasi mukosa usus halus.
Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang
dikatalisis oleh asetil-Koenzim A dan kolesterol asetil transferase. Pembentukan
enzim-enzim ini dipengaruhi oleh kadar tinggi kolesterol makanan. Kolesterol yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
terbentuk di dalam usus halus dikemas untuk dibasorpsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan-bahan ini bergabung dengan protein-protein khusus
dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein (Almatsier, 2009).
Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein, yaitu kilomikron, Low Density
Lipoprotein (LDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan High Density
Lipoprotein (HDL). Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran dan densitas dan
mengangkut berbagai jenis lipida dalam jumlah yang berbeda. Berikut adalah tabel
mengenai karakteristik dari masing-masing jenis lipoprotein yang berperan dalam
pengangkutan kolesterol di dalam tubuh.
Tabel II. Klasifikasi dan Komposisi LipoproteinKilomikron VLDL LDL HDL
Kerapatan (g/ml) <0,94 0,94-1,006 1,006-1,063 1,063-1,210
Komposisi (%)a. Protein 1-2 6-10 18-22 45-55b. Trigliserida 85-95 50-65 4-8 2-7c. Kolesterol 3-7 20-30 51-58 18-25d. Fosfolipid 3-6 15-20 18-24 26-32
Lokasi sintesis Usus Usus danHati
Hasilkatabolisme
VLDL
Usus danhati
Apolipoprotein A-IV,B-48,C-IC-II, C-III
B-100, C-IC-III, E
B-100 A-I,AA-II,A-IV
(Ito, 2008)
Kilomikron adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dari saluran cerna ke
seluruh tubuh. Kilomikron diabsorpsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem
limfa untuk kemudian melalui ductus thoracicus di sepanjang tulang belakang masuk
ke dalam vena besar di tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kilomikron adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling rendah.
Lipid yang diangkut oleh kilomikron adalah trigliserida (Almatsier, 2009).
Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk ke dalam
aliran darah. Dalam aliran darah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah
menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada
pada sel-sel endotel kapiler. Kilomikron yang telah dipecah ini disebut kilomikron
remnants. Sebagian besar asam lemak yang terbentuk di dalam tubuh diabsorpsi oleh
sel-sel otot, lemak dan sel-sel lain. Asam lemak ini dapat langsung digunakan sebagai
zat energi atau diubah kembali menjadi trigliserida. Sel-sel otot cenderung
menggunakannya sebagai sumber energi, sedangkan sel lemak menyimpannya
sebagai trigliserida. Bila sebagian besar trigliserida telah dipisahkan dari kilomikron,
sisanya yang sebagian besar terdiri atas kolesterol dan protein dibawa ke hati dan
mengalami metabolisme. Sementara itu, hati mensintesis trigliserida dan kolesterol
dari kelebihan protein dan karbohidrat yang ada. Hati merupakan organ yang
memproduksi lipid utama di dalam tubuh. Sel-sel lemak tidak membuat lemak tetapi
hanya menyimpan lemak (Almatsier, 2009);(Toth, 2010).
Very Low Density Lipoprotein (VLDL) adalah lipoprotein yang dibentuk di
dalam hati. VLDL merupakan lipoprotein berdensitas sangat rendah yang terutama
terdiri atas trigliserida dalam jumlah yang besar, kolesterol, dan Apoprotein B-100
(ApoB-100). Ketika VLDL meninggalkan hati, lipoprotein lipase akan kembali
bekerja dengan memecah trigliserida yang ada pada VLDL. VLDL kemudian
mengikat kolesterol yang ada pada lipoprotein lain dalam sirkulasi darah. Kandungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
trigliserida yang berkurang ini mengakibatkan densitas VLDL bertambah berat dan
menjadi IDL dan kemudian LDL, yaitu lipoprotein yang berdensitas rendah
(Almatsier, 2009);(Toth, 2010).
Low Density Lipoprotein (LDL) utamanya terdiri atas kolesterol dan
kolesterol ester bersirkulasi dalam tubuh dan sebagian kecil dari trigliserida. LDL
tidak disekresikan langsung dari hepatosit, melainkan adalah produk dari
metabolisme VLDL. Ketika VLDL ini dikonversi menjadi LDL, VLDL akan
melepaskan konstituen dari permukaannya yaitu apoprotein AI, A-II, dan fosfolipid
yang digunakan untuk membentuk HDL dalam serum. Trigliserida akan mengalami
hal yang sama seperti yang terjadi pada kilomikron dan VLDL. Kolesterol dan
fosfolipida akan digunakan untuk membuat membran sel, hormon-hormon atau
disimpan. Reseptor LDL yang ada di dalam hati akan mengeluarkan LDL dari
sirkulasi. Pembentukkan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan
kolesterol darah. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena sebagian
besar (50%-75%) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier, 2009);(Toth,
2010).
High Density Lipoprotein (HDL) merupakan bagian dari 20-30% dari
kolesterol total serum dan memainkan beberapa peran penting dalam menjaga
stabilitas pembuluh darah. Komponen utama dari apoliprotein HDL adalah apo A-I
dan apo A-II. Jumlah kolesterol HDL yang semakin tinggi dalam darah justru akan
mengurangi resiko penyakit kolesterol tinggi (NCEP ATP III, 2004). HDL akan
melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan atherogenesis dengan berbagai cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
termasuk menghambat ekspresi dari molekul adhesi sel endotel dan mengurangi
oksidasi LDL. HDL menstimulasi pengiriman seluler kolesterol atau reverse
cholesterol transport (RCT), yaitu serangkaian reaksi enzimatik dimana kolesterol di
lingkungan sistemik dikirim kembali ke hati untuk dieliminasi menjadi garam
empedu atau kolesterol empedu. HDL dapat membawa sampai 75 jenis protein
berbeda. Protein ini meliputi apoprotein, lipid-memodifikasi enzim (misalnya, lesitin
kolesterol asilltransferase (LCAT), kolesterol ester transfer protein), dan faktor
imunitas. Berbeda dengan LDL, yang menstimulasi pengiriman kolesterol dan
penyerapan oleh makrofag dinding pembuluh darah, HDL akan mengirim kelebihan
kolesterol seluler kembali ke hati untuk dieliminasi melalui saluran cerna dengan
proses reverse cholesterol transport (Toth, 2010).
4. Metabolisme Kolesterol
Hati dan usus adalah organ penting dalam pengaturan metabolisme
kolesterol. Kolesterol yang diangkut ke hati melalui lipoprotein menjadi substrat
untuk sintesis asam empedu dan dapat disekresi ke dalam empedu dalam bentuk asam
empedu dan kolesterol. Asam empedu dan kolesterol ini dilepaskan ke usus besar dan
diserap kembali melalui jalur sirkulasi enterohepatik. Namun, sekitar 50 persen dari
kolesterol yang disekresikan ke saluran pencernaan tidak diabsorpsi dan
diekskresikan. Dengan demikian, jalur enterohepatik merupakan rute utama untuk
menghilangkan kolesterol dari tubuh (Burgess, Sinclair, Chretien, Boucher, dan
Sparks, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Asam empedu adalah produk akhir metabolisme kolesterol. HDL merupakan
sumber kolesterol untuk sintesis asam empedu sehingga sebagian besar kolesterol
yang belum teresterifikasi dari HDL diubah menjadi asam empedu. Perubahan
kolesterol menjadi asam empedu dimulai oleh enzim P-450 di hati, kolesterol 7α-
hidroksilase. Hal ini diikuti oleh beberapa hidroksilasi dari struktur cincin steroid
kolesterol dan pembelahan rantai samping. Dengan demikian, asam empedu tetap
mempertahankan sifat lipofilik dan hidrofilik. Sifat ampifatik ini memungkinkan
untuk pembentukan misel campuran dengan fosfolipid dan kolesterol dalam empedu
(Burgess dkk., 2006).
Transportasi kolesterol ke dalam empedu melibatkan beberapa faktor, yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi homeostasis kolesterol. Kemampuan untuk
mengangkut asam empedu dan kolesterol melintasi membran plasma hepatosit
merupakan faktor yang mengendalikan sekresi/ekskresi lemak empedu. Sebuah
transporter membran khusus akan dapat memfasilitasi ekskresi kolesterol bebas ke
dalam empedu. Setelah disekresi ke dalam empedu, asam empedu membentuk
interaksi molekul yang sangat kuat untuk fosfolipid sehingga kolesterol bebas dapat
diangkut ke dalam usus. Sebagian besar asam empedu akan diserap di dalam saluran
usus. Dengan demikian, hingga 95% asam empedu diserap kembali oleh usus ke
dalam vena portal dan kembali ke hati, yang berfungsi untuk mengatur sintesis asam
empedu atau diresirkulasi ke dalam empedu (Burgess dkk., 2006).
Sirkulasi enterohepatik ini mendaur ulang sekitar sepuluh kali tiap hari dan
memiliki pengaruh besar pada tingkat sintesis asam empedu dan akibatnya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mempengaruhi juga homeostasis kolesterol. Kolesterol empedu juga diatur oleh
sirkulasi enterohepatik. Sekitar 20-80% dari kolesterol empedu akan diserap kembali
oleh tubuh. Persentase penyerapan ini berbeda pada tiap individu (Burgess dkk.,
2006).
5. Kadar kolesterol manusia
Dalam tubuh manusia terdapat dua macam kolesterol yaitu kolesterol
eksogen dan kolesterol endogen. Kolesterol eksogen adalah kolesterol yang
diabsorbsi dari saluran pencernaan sedangkan kolesterol endogen adalah adalah
kolesterol yang dibentuk dalam sel tubuh (Guyton dan Hall, 2006). Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol:
1. Diet lemak yang sangat jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol darah 15
sampai 25 persen. Keadaan ini akibat peningkatan penimbunan lemak dalam hati
yang kemudian menyebabkan peningkatan jumlah asetil Ko-A di dalam sel hati
untuk menghasilkan kolesterol. Oleh karena itu, untuk menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, mempertahankan diet rendah lemak jenuh biasanya sama
pentingnya dengan mempertahankan diet rendah kolesterol.
2. Faktor genetik, misalnya pada hiperkolesterolemia familial.
3. Hormon tiroid dapat menginduksi peningkatan jumlah reseptor LDL pada sel
hati, yang akan meningkatkan kecepatan sekresi kolesterol, sehingga konsentrasi
kolesterol akan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Hormon insulin akan meningkatkan pemakaian glukosa oleh sebagian besar
jaringan tubuh, sehingga akan mengurangi pemakaian lemak (Guyton dan Hall,
2006).
6. Klasifikasi Kadar Kolesterol Total, HDL, dan LDL
Kolesterol total serum darah terdiri dari VLDL, LDL, HDL, dan kolesterol
bebas. Klasifikasi kadar kolesterol total, HDL dan LDL didasarkan pada National
Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun
2004 (tabel III dan tabel IV) adalah sebagai berikut:
Tabel III. Klasifikasi Kadar Kolesterol Total dan HDL(NCEP ATP III, 2004)
Kolesterol total(mg/dL)
KategoriKolesterol HDL
(mg/dL)Kategori
<200 Normal <40 Rendah200-239 Batas tinggi ≥60 Tinggi
≥240 Tinggi
Tabel IV. Klasifikasi Kadar Kolesterol LDL(NCEP ATP III, 2004)
Kolesterol LDL (mg/dL) Kategori<100 Optimal
100-129 Di atas optimal130-159 Batas tinggi160-189 Tinggi
≥190 Sangat tinggi
B. Dislipidemia
Dislipidemia adalah keadaan yang dikaitkan dengan LDL kolesterol dalam
serum dan non HDL kolesterol, serta rendahnya HDL kolesterol. Non HDL kolesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
adalah suatu tolak ukur dari beban lipoprotein aterogenik dalam serum; termasuk
VLDL, IDL, LDL, dan lipoprotein (Toth, 2010).
Dislipidemia adalah kelas yang sangat heterogen dalam gangguan
metabolisme yang dapat bergantung pada pola makan yang buruk, penyerapan
kolesterol dan lipid yang berlebihan pada saluran cerna, mutasi pada reseptor
permukaan sel, kelainan dalam produksi atau aktivitas enzim lipolitik dalam serum
dan di dalam sel, serta perubahan dalam metabolisme apoprotein (Toth, 2010).
Pada kenyataannya dislipidemia merupakan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi. Penanganan dislipidemia dalam konteks pencegahan primer dan
sekunder harus disertai dengan identifikasi menyeluruh dan pengelolaan semua faktor
risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, obesitas, merokok, penyakit aterosklerosis,
nefropati dan penyakit ginjal kronis (Toth, 2010).
C. Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran
dari bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman (Dirjen POM, 2004).
Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia Nomor : HK.00.05.4.2411, Obat Bahan Alam Indonesia adalah obat bahan
alam yang diproduksi di Indonesia. Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia
dikelompokkan menjadi:
1. Jamu, yang harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan,
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris,
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
2. Obat Herbal Terstandar, yang harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan,
b. Klaim kasiat dibuktikan secara ilmiah/pra klinik,
c. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi,
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
3. Fitofarmaka, yang harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan,
b. Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik,
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi,
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku (Dirjen POM, 2004).
D. Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Jamu penurun lemak darah merek “X” ini merupakan jamu yang klaim
khasiatnya untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lemak darah utama dan membantu mencegah komplikasi akibat kolesterol dan
trigliserida tinggi seperti: penyakit jantung koroner, stroke dan hipertensi.
Jamu penurun lemak darah ini memiliki komposisi sebagai berikut:
1. Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)
Tanaman jati belanda adalah tanaman yang berasal dari Amerika dan telah
ditanam di Indonesia. Jati belanda yang merupakan anggota famili sterculiaceae ini
memiliki khasiat yang telah dimanfaatkan sebagai obat karena daunnya memiliki
aktivitas anti hiperlipidemia. Kandungan dalam daun jati belanda antara lain
flavonoid, triterpen, tanin, saponin, polifenol, kardenolin, dan bufadienol. Sediaan
daun jati belanda 8 gram/kg BB tikus selama 90 hari tidak bersifat toksik dan aman
terhadap fungsi ginjal (Widiyaningrum, 2004).
2. Daun salam (Syzgium polyanthum)
Salam yang termasuk dalam anggota famili Myrtaceae ini memiliki
kandungan minyak atsiri, tanin, flavonoid, dan eugenol (Depkes RI., 1980). Secara
tradisional daun salam antara lain digunakan untuk pengobatan diabetes, hipertensi,
analgesik, dan antiinflamasi (Ojewole dan Amabeoku, 2006).
3. Daun sambiloto (Andrographis paniculata)
Senyawa yang terdapat dalam daun sambiloto antara lain diterpen lakton,
andrographolide, flavones, serta flavonoid. Kandungan dari daun sambiloto ini
memiliki aktivitas kardioprotektif dengan daya antioksidan, penangkapan radikal
bebas dan kemampuan penghambatan peroksidasi lipid (Ojha, Nandave, Kumari, dan
Arya, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Daun alpukat (Persea americana)
Alpukat merupakan famili dari Lauraceae yang memiliki senyawa bioaktif
seperti kuersetin, rutin, isorhamnetin, luteolin, apigenin yang telah diteliti memiliki
aktifitas antioksidan untuk mencegah atau menghambat berbagai penyakit terkait
stress oksidatif (Owolabi, Coker, dan Jaja, 2010).
5. Daun teh (Camellia sinensis)
Teh merupakan famili dari Theaceae. Kandungan dari teh yang telah
diketahui berkisar 4000 senyawa bioaktif yang sepertiganya merupakan senyawa-
senyawa polifenol. Senyawa polifenol yang terutama terdapat di dalam teh adalah
flavonoid. Senyawa flavanol yang terdapat dalam daun kering teh adalah katekin
yang menyusun 20-30% yang memberikan rasa kelat dan efek astringen pada
seduhan teh. Senyawa flavonol yang terdapat dalam teh berada pada bentuk
glikosidanya sehingga larut air. Senyawa flavonol yang terdapat dalam teh adalah
kuersetin, myristein, dan kaempherol (Mahmood, Akhtar, dan Khan, 2010).
E. Statin
1. Golongan Statin
Statin merupakan senyawa yang paling efektif dan paling baik toleransinya
untuk mengobati dislipidemia. Statin merupakan inhibitor kompetitif 3-hidroksi-3-
metilglutaril koenzim A (HMG-KoA) reduktase. Statin memiliki struktur yang mirip
dengan HMG-KoA, yang mengkatalisis tahap awal pembatas laju pada biosintesis
kolesterol. Statin sebagai inhibitor kompetitif HMG-KoA ini bersifat reversibel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
terhadap substrat alami enzim, yaitu HMG-KoA. Statin yang lebih kuat misalnya
simvastatin dalam dosis lebih tinggi juga dapat menurunkan kadar trigliserida yang
disebabkan oleh naiknya kadar VLDL. Beberapa statin juga ditujukan untuk
meningkatkan kadar kolesterol HDL, walaupun signifikansi klinis efek ini terhadap
kolesterol HDL masih perlu dibuktikan (Goodman dan Gilman, 2007).
Lima uji klinis besar yang telah mendokumentasi khasiat dan keamanan
simvastatin, pravastatin, dan lovastatin untuk mengurangi insiden penyakit jantung
koroner fatal dan nonfatal stroke, dan mortalitas total. Laju insiden pada kelima uji
tersebut adalah sama antara kelompok plasebo dan kelompok yang menerima obat
aktif. Hal ini berlaku pada penyakit nonkardiak dan dua uji laboratorium, yakni
transaminase hati dan keratin kinase, yang paling sering digunakan untuk memantau
pasien yang menerima statin (Goodman dan Gilman, 2007).
Statin memberikan efek utamanya yaitu penurunan kadar LDL melalui
gugus mirip asam mevalonat yang menghambat HMG-KoA reduktase secara
kompetitif melalui penghamabtan produk. Statin mempengaruhi kadar kolesterol
dalam darah dengan menghambat pembentukkan kolesterol di dalam hati, yang
menyebabkan peningkatan ekspresi gen reseptor LDL. Sebagai respon terhadap
berkurangnya kandungan kolesterol bebas dalam hepatosit, SREBP yang terikat pada
membran dipecah oleh suatu protease dan dipindahkan ke nukleus. Faktor transkripsi
kemudian diikat oleh gen LDL yang responsif terhadap sterol, meningkatkan
transkripsi dan akhirnya meningkatkan sintesis reseptor LDL dan degradasi reseptor
LDL juga berkurang. Jumlah reseptor LDL yang makin banyak pada permukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
hepatosit menyebabkan makin banyaknya LDL yang hilang dari darah, sehingga
kadar LDL menurun (Goodman dan Gilman, 2007).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa statin juga dapat menurunkan
kadar LDL dengan cara meningkatkan penghilangan prekursor LDL yaitu VLDL dan
IDL dan menurunkan produksi VLDL di hati. Penurunan produksi VLDL di hati
yang diinduksi oleh statin diperkirakan diperantarai oleh berkurangnya sintesis
kolesterol, suatu komponen yang diperlukan untuk VLDL (Goodman dan Gilman,
2007).
2. Simvastatin
Simvastatin (gambar 5) merupakan senyawa penurun kadar lipid yang
merupakan hasil sintesis dari fermentasi Aspergillus terreus.
Gambar 5. Struktur Simvastatin(Anonim, 2007)
Simvastatin berwarna putih sampai abu-abu, tidak higroskopis, berupa
serbuk kristal yang praktis tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam kloroform,
metanol, dan etanol. Tablet simvastatin untuk pemberian oral terdapat dalam sediaan
dosis 10, 20, 40, atau 80 mg dan disertai kandungan bahan tambahan lain (Anonim,
2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Simvastatin merupakan golongan obat yang menghambat secara kompetitif
HMG Ko-A reduktase, suatu tahap penentu laju dalam sintesis kolesterol endogen.
Inhibisi enzim ini akan menurunkan sintesis kolesterol endogen. Setelah pemberian
oral, simvastatin yang merupakan gugus inaktif lakton, akan dihidrolisis membentuk
asam β-hidroksi yang terikat pada 95% protein plasma. Senyawa inilah yang
merupakan penghambat HMG Ko-A reduktase (Anonim, 2007).
Simvastatin dan bentuk metabolitnya terikat pada protein plasma darah
sekitar 95%. Tablet simvastatin dapat digunakan dalam terapi bersamaan dengan
perlakuan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Pada pasien hiperkolesterolemia,
pemberian simvastatin akan dapat:
1. Mengurangi kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Apo B dan trigliserida,
serta menaikkan HDL kolesterol pada pasien dengan hiperkolesterolemia
primer (heterozigot familial dan nonfamilial) dan dislipidemia campuran.
2. Mengobati pasien dengan hipertrigliserida
3. Mengobati pasien dengan primary disbetaliproteinemia (Anonim, 2007).
F. Landasan Teori
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan
keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional
memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat moderen. Penelitian
yang telah dilakukan terhadap tanaman obat sangat membantu dalam pemilihan
bahan baku obat tradisional. Pengalaman empiris ditunjang dengan penelitian
semakin memberikan keyakinan akan khasiat dan keamanan obat tradisional
(Kumalasari, 2006).
Beberapa penelitian terkait manfaat dari beberapa simplisia yang terdapat
dalam jamu penurun lemak darah merek “X” yang memiliki komposisi daun jati
belanda (Guazuma ulmifolia), daun salam (Syzgium polyanthum), daun sambiloto
(Andrographis paniculata), daun alpukat (Persea americana), dan daun teh
(Camellia sinensis) telah dibuktikan masing-masing dengan penelitian yang berbeda
pada hewan uji.
Berdasarkan penelitian (Wijayanti, 2007), telah diketahui bahwa infusa daun
jati belanda dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada dosis 1250
mg/kg pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian lain juga membuktikan bahwa
pemberian ekstrak daun salam dosis 0,72 g/hari selama 15 hari dapat menurunkan
kadar LDL kolesterol serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia (Pidrayanti,
2003).
Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) juga telah
dilakukan uji praklinik pada tikus diabetes dapat menurunkan kadar kolesterol, LDL
(Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan trigliserida darah
tikus diabetes, yaitu pada dosis 2,1 g/kg selama 21 hari (Fatmawati, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Penelitian mengenai pengaruh pemberian jus alpukat terhadap kadar
kolesterol total serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia telah dilakukan dan
diketahui pemberian jus 4 ml/hari selama 15 hari dapat menurunkan kadar kolesterol
total serum tikus wistar hiperlipidemia secara bermakna (Anggraheny, 2007).
Penelitian mengenai efek sari seduhan teh hijau dosis 0,54g/200gbb/hari
dapat menghasilkan efek penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, triglise-
rida dan berat badan yang bermakna dibandingkan kontrol perlakuan pada tikus
putih yang diberi diet kuning telur serta sukrosa (Tuminah, 2004).
Dari berbagai penelitian tersebut diketahui masing-masing kandungan bahan
alam pada jamu penurun lemak darah merek “X” ini memiliki kemampuan
menurunkan kadar kolesterol total dengan berbagai mekanisme yang berbeda-beda.
Oleh karena jamu ini mengandung seluruh bahan alam tersebut, maka hasil
penelitian ini diharapkan jamu penurun lemak darah merek “X” dapat menurunkan
kadar kolesterol total pada tikus jantan hiperlipidemia.
G. Hipotesis
Jamu penurun lemak darah merek “X” dapat menurunkan kadar kolesterol
total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimental
dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini dilaksanakan dilakukan di
Laboratorium Farmokologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel utama
a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis dari jamu
penurun lemak darah merek “X”.
b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar
kolesterol total (mg/dL) serum darah tikus.
2. Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
a. Jenis kelamin tikus : jantan
b. Galur spesies tikus : Wistar
c. Berat badan tikus : 90-120 gram
d. Umur tikus : antara 1-2 bulan
e. Cara pemberian : peroral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Variabel pengacau tak terkendali
a. Kondisi patologis dari hewan uji.
C. Definisi Operasional
1. Kadar kolesterol total awal adalah kadar kolesterol total yang diukur pada awal
penelitian sebelum pemberian perlakuan masing-masing kelompok dilakukan.
2. Kadar kolesterol total yang tinggi pada hewan uji adalah kadar kolesterol total
(mg/dL) dari hewan uji yang menunjukkan perbedaan bermakna secara statistik
dibandingkan kadar kolesterol awal hewan uji (p<0,05).
3. Efek penurunan kadar kolesterol total adalah selisih kadar kolesterol total pada
tikus setelah pemberian pakan hiperlipidemik (minggu I) dan kadar kolesterol
setelah pemberian perlakuan masing-masing kelompok disertai diet rendah
lemak (minggu II) dalam satuan mg/dL.
4. Jamu penurun lemak darah merek “X” adalah jamu produksi PT. Jamu Puspo
Internusa dengan kandungan daun jati belanda 640 mg, daun salam 540 mg,
daun sambiloto 400 mg, daun alpukat 320 mg, dan daun teh sebanyak 100 mg
yang memiliki nomor batch KYIE001.
5. Tablet simvastatin adalah tablet simvastatin generik dosis 20 mg yang berbentuk
tablet salut.
D. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan penelitian
Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Hewan uji
Tikus putih jantan galur Wistar, umur 1-2 bulan, yang diperoleh dari
Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
b. Bahan Uji
Produk jamu penurun lemak darah merek “X" yang diproduksi oleh PT.
Jamu Puspo Internusa.
c. Lemak babi
Lemak babi yang digunakan pada penelitian diperoleh dari pasar Bringharjo
Yogyakarta.
d. Kuning telur
Kuning telur yang digunakan pada penelitian diperoleh dari warung di daerah
Paingan, Maguwohardjo, Sleman, Yogyakarta.
e. Pakan AD2
Pakan AD2 produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. yang digunakan
diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
f. Pakan hiperlipidemik
Pakan hiperlipidemik dengan komposisi pellet AD2 (biasa) yang ditambahkan
campuran 100 gram kuning telur dan 50 gram minyak babi yang diperoleh
dari laboratorium Formulasi & Teknologi Sediaan Padat Semipadat.
g. Senyawa pembanding
Senyawa pembanding yang digunakan adalah tablet simvastatin generik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
h. lain – lain: Akuadest, CMC 1%, dan air minum ad libtium.
2. Alat penelitian
Alat – alat penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. timbangan elektrik
b. kandang metabolit tikus
c. alat-alat gelas
d. jarum suntik peroral
e. mikrohematokrit
f. tabung serum
E. Tatacara Penelitian
1. Pembuatan dosis jamu
Jamu penurun lemak darah ini digunakan dengan pemakaian pada
masyarakat dengan dosis pada manusia dewasa yang diperkirakan 50 kg adalah 2
gram, sehingga untuk pemberian pada manusia 70 kg dosis pemberian adalah 2,8
gram. Kemudian dilakukan konversi dosis pada tikus dengan hasil peringkat dosis
ditentukan:
a. Peringkat dosis I ditentukan ½ kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg,
maka dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 gram/70 kg dikonversikan
pada tikus dengan berat badan 200 gram, yang memiliki faktor konversi
0,018. Maka dosis pemberian untuk tikus adalah:
½ x 2,8 gram/70 kg BB x 0,018 = 126 mg/kg BB tikus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Peringkat dosis II ditentukan 1 kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg,
maka dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 gram/70 kg dikonversikan
pada tikus dengan berat badan 200 gram, yang memiliki faktor konversi
0,018. Maka dosis pemberian untuk tikus adalah:
1 x 2,8 gram/70 kg BB x 0,018 = 252 mg/kg BB tikus
c. Peringkat dosis III ditentukan 2 kali dosis penggunaan pada manusia70 kg,
maka dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 gram/70 kg dikonversikan
pada tikus dengan berat badan 200 gram, yang memiliki faktor konversi
0,018. Maka dosis pemberian untuk tikus adalah:
2 x 2,8 gram/70 kg BB x 0,018 = 504 mg/kg BB tikus
2. Preparasi bahan
a. Persiapan pakan diet tinggi lemak (hiperlipidemik): pakan hiperlipidemik
terdiri dari komposisi pakan AD2 ditambah 100 gram kuning telur dan 50
gram lemak babi yang diberikan hingga hari ketujuh.
b. Pembuatan larutan CMC 1%: CMC ditimbang sebanyak 0,5 gram dan
dilarutkan dalam labu takar 50 ml sampai tanda.
c. Penentuan dosis simvastatin: dosis simvastatin yaitu 20 mg pada manusia
berat badan 70 kg, kemudian dikonversikan pada tikus 200 gram dengan
faktor konversi 0,018 yaitu 20 mg simvastatin x 0,018 = 0,36 mg
simvastatin/200 gram= 1,8 mg/kg BB. Berdasarkan perhitungan tersebut,
maka dosis simvastatin pada hewan uji tikus ditetapkan 1,8 mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d. Penetapan konsentrasi simvastatin pada hewan uji: Pada penelitian ini
penentuan konsentrasi simvastatin yang diberikan didasarkan pada
perhitungan sebagai berikut:
Konsentrasi (C) =Dosis x Berat Badan
Volum
Konsentrasi (C) =1,8 mg/kg x 0,2 kg
2,5 ml
Konsentrasi (C) = 0,144 mg/ml
e. Pembuatan suspensi simvastatin 0,144 mg/ml: Timbang serbuk simvastatin
setara dengan 60 mg simvastatin murni, larutkan dengan CMC 1% dalam labu
takar 10,0 ml sebagai larutan induk simvastatin. Kemudian buat konsentrasi
0,144 mg/ml dalam labu takar 10,0 ml dari larutan induk simvastatin tersebut.
Pembuatan suspensi simvastatin menggunakan CMC 1% sebagai pelarut
dikarenakan menurut United States Pharamcopeia, simvastatin praktis tidak
larut dalam air.
f. Pembuatan suspensi jamu penurun lemak darah merek “X"
Suspensi jamu (C=4,032%) dibuat dengan menimbang sebanyak 2,016 gram
jamu penurun lemak darah merek “X” direndam dengan 50 ml CMC 1%
selama 10 menit sambil diaduk beberapa kali. Jamu disuspensikan dalam
CMC 1% untuk menyesuaikan dengan pelarut simvastatin
3. Penetapan lama waktu pemberian pakan hiperlipidemik
Penetapan lama waktu pemberian perlakuan pakan hiperlipidemik dilakukan
pada hewan uji selama 14 hari dengan diberikan pakan induksi kolesterol. Pada hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ke- 0, 7, dan 14, dilakukan pengukuran kolesterol pada hewan uji di laboratorium
klinik. Selanjutnya dari hasil pengukuran pada hari ke- 0, 7, dan 14 hari tersebut
ditetapkan hari yang menunjukkan kadar kolesterol total telah mengalami kenaikan
dengan perbedaan bermakna yang dianalisis secara statistik (p<0,05) dibandingkan
dengan hari ke-0.
4. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
Sejumlah 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara acak, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Tiap hewan uji diadaptasikan dengan kondisi
yang sama dan dihindarkan dari keadaan stress sebelum perlakuan diberikan. Setelah
itu, 5 kelompok hewan uji diberikan pakan hiperlipidemik mulai hari ke-1 sampai
dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium (minggu I), setelah tujuh hari masing-
masing kelompok tikus diberikan perlakuan sebagai berikut:
a. Kelompok 1: kelompok kontrol negatif (CMC 1%)
Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet)
serta CMC 1%. Pemberian CMC 1% dilakukan secara peroral pada sore hari.
Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan
penimbangan berat badan tikus.
b. Kelompok 2: peringkat dosis I produk jamu
Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet)
serta dosis 126 mg/kg BB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral
pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang
dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Kelompok 3: peringkat dosis II produk jamu
Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet)
serta dosis 252 mg/kg BB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral
pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang
dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.
d. Kelompok 4: peringkat dosis III produk jamu
Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet)
serta dosis 504 mg/kg BB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral
pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang
dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.
e. Kelompok 5: kelompok kontrol positif (simvastatin)
Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet)
serta dosis 1,8 mg/kg BB. Pemberian simvastatin dilakukan secara peroral
pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang
dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.
Selama penelitian dilakukan pengukuran kadar kolesterol total (mg/dL) pada
masing-masing tikus sebanyak tiga kali yaitu pada hari ke-0, hari ke-7, dan hari ke-
14. Pakan yang digunakan pada penelitian ini ialah pakan hiperlipidemik dengan
komposisi pakan AD2 yang ditambahkan 100 gram kuning telur dan 50 gram lemak
babi selama minggu I. Pada minggu ke- II tikus diberikan perlakuan sesuai masing-
masing kelompok disertai pakan diet rendah lemak (pakan AD2) (gambar 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 6. Bagan Alur Penelitian Efek Penurunan Kadar Kolesterol JamuPenurun Lemak Darah Merek “X” pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Keterangan:1. K1 = kelompok 12. K2 = kelompok 23. K3 = kelompok 34. K4 = kelompok 45. K5 = kelompok 56. K(-) = pemberian CMC 1%7. P1 = pemberian dosis jamu 1 (126 mg/kgBB)8. P2 = pemberian dosis jamu 2 (252 mg/kgBB)9. P3 = pemberian dosis jamu 3 (504 mg/kgBB)10. K(+) = pemberian simvastatin (1,8 mg/kgBB)11. S0 = penetapan kadar kolesterol total hari ke-0 (pemeriksaan awal)12. S1 = penetapan kadar kolesterol total hari ke-7 (tikus hiperlipidemia)13. S2 = penetapan kadar kolesterol total hari ke-14 (tikus setelah diberi
perlakuan jamu)
5. Penetapan kadar kolesterol total
Pengambilan serum darah tikus untuk ditetapkan kadar kolesterol totalnya
dilakukan tiga kali yaitu pada hari ke-0, hari ke-7, dan hari ke-14. Masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tikus jantan diambil darahnya ± 1 ml melalui sinus orbitalis dengan menggunakan
mikrohematokrit. Serum darah kemudian diproses di laboratorium klinik untuk
ditetapkan kadar kolesterol total (mg/dL) pada serum darah tikus. Kadar kolesterol
total (mg/dL) yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik.
F. Analisis Hasil
Data kadar kolesterol pada tiap kelompok dianalisis secara statistik. Berat
badan dan kadar kolesterol total serum darah dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui distribusi data menggunakan uji Saphiro-Wilk, dilanjutkan dengan
melihat variansi data. Jika data terdistribusi normal dan variansi data homogen
(p>0,05), data kemudian dianalisis ANOVA satu arah dan post hoc test dengan uji
LSD (Least Significance Difference) dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji ANOVA
satu arah adalah uji untuk membandingkan mean lebih dari dua kelompok, sedangkan
post hoc test membandingkan antar kelompok. Syarat untuk uji ANOVA satu arah
adalah data dengan distribusi normal (p>0,05) dan variansi data homogen (p>0,05).
Hasil pengukuran berat badan atau kadar kolesterol total serum darah jika
tidak terdistribusi normal atau variansi data tidak homogen, maka dilakukan uji
Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%
untuk mengetahui perbedaan berat badan dan kadar kolesterol total masing-masing
perlakuan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Percobaan Pendahuluan
1. Penetapan lama pemberian pakan hiperlipidemik
Pada penelitian ini digunakan pakan hiperlipidemik sebagai induksi secara
eksogen untuk menaikkan kadar kolesterol total dan profil lipid darah dalam serum
tikus. Pakan diet lemak ini terdiri dari 100 gram kuning telur dan 50 gram lemak babi
yang dicampur dengan pakan pellet AD2 (biasa). Pakan AD2 dipilih sebagai pellet
yang dicampurkan dengan lemak babi dan kuning telur karena pellet AD2 adalah
pakan biasa yang digunakan sebagai pakan tikus sebelum perlakuan. Setiap 100 gram
kuning telur mengandung 2,5-3,0 gram kolesterol 6-7 gram triasilgliserol atau 11,5
gram nilai lemak, dan lemak babi juga diketahui mengandung kolesterol dan asam
lemak jenuh yang dapat menaikkan kadar kolesterol total (Almatsier, 2009).
Dari hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa pemberian pakan
hiperlipidemik selama 7 dan 14 hari sudah berbeda secara bermakna dibandingkan
hari awal (hari ke-0) (lampiran 4 dan 5), sedangkan untuk hari ke-7 dan ke-14
berbeda tidak bermakna (lampiran 6). Oleh karena itu, ditetapkan pemberian pakan
hiperlipidemik dilakukan selama tujuh hari dan setelah itu dilanjutkan pemberian
dosis jamu disertai diet rendah lemak. Kolesterol total serum terdiri dari VLDL,LDL,
dan HDL, dan kolesterol bebas. Peningkatan kolesterol total serum terkait dengan
peningkatan VLDL, LDL, dan kolesterol bebas. Peningkatan kadar kolesterol total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
serum dalam penelitian ini disebabkan meningkatnya jumlah konsumsi asam lemak
yang jenuh. Diet asam lemak yang jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol
darah 30,28±8,27 mg/dL. Keadaan ini dapat disebabkan karena asam lemak dapat
diubah menjadi asetil KoA melalui oksidasi beta, sedangkan asetil KoA adalah
prekursor dari kolesterol. Kenaikan jumlah prekursor dapat menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Mekanisme peningkatan kadar kolesterol total yaitu akibat peningkatan kadar
asam lemak bebas dalam darah yang dapat meningkatkan sekresi VLDL oleh hati,
yang meliputi triasilgliserol dan kolesterol tambahan ke dalam sirkulasi darah. VLDL
merupakan prekursor dari LDL. LDL bertugas untuk mendistribusikan kolesterol dari
hati ke jaringan. Untuk dapat memasuki sel, LDL berikatan dengan reseptor LDL
yang terletak pada permukaan membran sel. LDL yang berikatan akan mengalami
endositosis dan dipecah dalam ribosom. Peningkatan penyerapan kolesterol ke dalam
sel dapat menurunkan jumlah reseptor LDL. Penurunan reseptor LDL ini dapat
menyebabkan jumlah LDL akan meningkat dalam sirkulasi darah.
2. Pembuatan dan penetapan dosis jamu
Obat tradisional yang digunakan pada penelitian ini berupa jamu penurun
lemak darah merek “X”. Pada kemasan jamu diperoleh informasi bahwa jamu ini
memiliki komposisi daun jati belanda (Guazuma ulmifolia), daun salam (Syzgium
polyanthum), daun sambiloto (Andrographis paniculata), daun alpukat (Persea
americana), serta daun teh (Camellia sinensis). Kelima daun tanaman tersebut pada
berbagai penelitian berbeda telah diketahui kandungan aktif yang terdapat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dalamnya dan juga telah dilakukan terkait kemampuan masing-masing tanaman
dalam menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, atau menaikkan kadar
HDL dalam darah.
Penetapan variasi dosis pada penelitian ini didasarkan pada tiga variasi dosis,
yaitu setengah dosis terapi manusia, dosis terapi manusia, dan dua kali dosis terapi
manusia. Dari perhitungan ditetapkan variasi dosis jamu adalah 126 mg/kgBB tikus,
252 mg/kgBB tikus, dan 504 mg/kgBB tikus. Konsentrasi sediaan jamu ditentukan
berdasarkan dosis tertinggi jamu dan setengah dosis maksimum peroral tikus. Sediaan
jamu dibuat dengan menyeduh jamu pada CMC 1% selama 10 menit dikarenakan
menyamakan pada pembuatan suspensi simvastatin yaitu menggunakan CMC 1%
(simvastatin praktis tidak larut dalam air). Pembuatan sediaan jamu pada penelitian
ini tidak sesuai dengan langkah penggunaan pada masyarakat yang diseduh dengan
air hangat selama 10 menit.
B. Uji Produk Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Untuk mengetahui pengaruh jamu penurun lemak darah ini terhadap berat
badan tikus, konsumsi pakan kumulatif selama perlakuan, serta kemampuan
menurunkan kadar kolesterol total serum darah tikus, maka pada penelitian ini
didesain dengan rancangan acak lengkap pola searah. Tikus dibagi dalam 5 kelompok
secara acak dengan simple random sampling. Sebagai kontrol positif pada penelitian
ini adalah simvastatin. Simvastatin dipilih sebagai kontrol positif karena mekanisme
obat ini dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah sudah diketahui pasti yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sebagai inhibitor kompetitif HMG-KoA reduktase yaitu enzim yang berperan dalam
pembentukan mevalonat dalam biosintesis kolesterol dalam tubuh. Sebagai kontrol
negatif dalam penelitian ini adalah Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) 1%.
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar kolesterol total antar
kelompok sebelum perlakuan maka dilakukan pengambilan sampel serum darah tikus
pada hari ke-0, sedangkan, untuk mengetahui perubahan kadar kolesterol total akibat
perlakuan, maka dilakukan pengambilan sampel serum darah tikus pada hari ke-7
(setelah pemberian pakan hiperlipidemik) dan hari ke-14 (setelah pemberian dosis
jamu dan pakan biasa). Dalam pengambilan sampel dilakukan pengambilan darah
melalui sinus orbitalis.
1. Pertambahan berat badan tikus
Selama penelitian digunakan dua jenis pakan yaitu pakan hiperlipidemik
yang diberikan pada minggu pertama perlakuan (induksi kolesterol) dan pakan biasa
(AD2) tanpa campuran tambahan yang diberikan pada minggu ke-2. Selama minggu
kedua selain pakan AD2, tikus juga diberikan jamu penurun lemak darah merek “X”
secara peroral. Berat badan tikus diukur setiap hari selama perlakuan dengan cara
ditimbang dengan timbangan elektrik.
Tabel V. Perubahan Berat Badan Tikus Selama PerlakuanNo. Kelompok
PerlakuanBerat Badan Tikus rata -rata ± SD (gram)
Hari ke-0 Minggu I Minggu II1. Kontrol Negatif 111,76 ± 5,67 165,81 ± 4,19 186,32 ± 5,682. Dosis Jamu I 106,10 ± 9,93 160,14 ± 26,31 174,69 ± 23,143. Dosis Jamu II 104,15 ± 9,16 162,31 ± 13,23 175,74 ± 15,664. Dosis Jamu III 102,10 ± 4,80 159,20 ± 10,11 168,04 ± 6,895. Kontrol Positif 105,99 ± 9,54 163,99 ± 15,83 175,80 ± 15,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel V kemudian dibuat grafik (gambar 7) yang menggambarkan rata-rata berat
badan tikus selama perlakuan pada masing-masing kelompok.
Gambar 7. Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu (hari)Tiap Kelompok Selama Diberi Perlakuan
Keterangan:1. Kelompok I : Kontrol Negatif, diberi CMC 1%2. Kelompok II : Dosis Jamu I, diberi jamu dosis 126 mg/kgBB3. Kelompok III : Dosis Jamu II, diberi jamu dosis 252 mg/kgBB4. Kelompok IV : Dosis Jamu III, diberi dosis 504 mg/kgBB5. Kelompok V : Kontrol positif, diberi simvastatin dosis 1,8 mg/kgBB
Dari grafik (gambar 7) dapat disimpulkan bahwa kedua jenis pakan yang
diberikan dapat menaikkan berat badan tikus tiap harinya. Namun, terlihat pada
minggu pertama terjadi peningkatan berat badan tikus yang lebih tinggi dibandingkan
pada minggu kedua. Hal ini membuktikan bahwa pakan hiperlipidemik yang
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ber
at B
adan
tik
us (
gram
)
Waktu (hari )
Grafik Berat Badan Tikus
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
diberikan selama minggu pertama dapat menaikkan berat badan lebih tinggi,
sedangkan setelah diberikan pakan AD2 (biasa) kenaikan berat badan tetap terjadi
namun jumlah kenaikan relatif lebih rendah dibandingkan minggu pertama.
Pengamatan kenaikan berat badan dapat dilihat lebih jelas dengan tabel
pertambahan berat badan tikus putih setiap harinya. Pertambahan berat badan tikus
ini didapat dari berat badan tikus saat pengamatan dikurangi berat badan tikus awal.
Tabel VI. Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu I(Pakan Hiperlipidemik)
No. KelompokPerlakuan
Berat Badan Tikusrata-rata ± SD (gram)
Hari Ke-0
Pertambahan Berat BadanTikus rata-rata ± SD (gram)
Minggu I
1. Kontrol Negatif 111,76 ± 5,67 54,05 ± 6,722. Dosis Jamu I 106,10 ± 9,93 54,04 ± 17,623. Dosis Jamu II 104,15 ± 9,16 58,16 ± 4,714. Dosis Jamu III 102,10 ± 4,80 57,10 ± 7,735. Kontrol Positif 105,99 ± 9,54 58,00 ± 8,29
Tabel VII. Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu II(Diet Rendah Lemak + Perlakuan)
No. KelompokPerlakuan
Berat Badan Tikusrata-rata ± SD (gram)
Hari Ke-7
Pertambahan Berat BadanTikus rata-rata ± SD (gram)
Minggu II
1. Kontrol Negatif 165,81 ± 4,19 20,51 ± 3,322. Dosis Jamu I 160,14 ± 26,31 14,54 ± 8,353. Dosis Jamu II 162,31 ± 13,23 13,43 ± 3,934. Dosis Jamu III 159,20 ± 10,11 8,84 ± 6,405. Kontrol Positif 162,99 ± 15,83 11,81 ± 3,04
Tabel VI dan VII kemudian dibuat grafik yang menggambarkan rata-rata
kenaikan berat badan tikus tiap harinya selama perlakuan pada masing-masing
kelompok (gambar 8 dan gambar 9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 8. Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu (hari)Tiap Kelompok Selama Minggu I (Pakan Hiperlipidemik)
Gambar 9. Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu (hari)Tiap Kelompok Selama Minggu II (Diet Rendah Lemak+Perlakuan)
Keterangan:1. Kelompok I : Kontrol Negatif, diberi CMC 1%2. Kelompok II : Dosis Jamu I, diberi jamu dosis 126 mg/kgBB3. Kelompok III : Dosis Jamu II, diberi jamu dosis 252 mg/kgBB4. Kelompok IV : Dosis Jamu III, diberi dosis 504 mg/kgBB5. Kelompok V : Kontrol positif, diberi simvastatin dosis 1,8 mg/kgBB
1520253035404550556065
1 2 3 4 5 6 7
Ken
aika
n B
erat
Bad
an (
gram
)
Waktu (hari)
Grafik Kenaikan Berat Badan Tikus
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V
-5
0
5
10
15
20
25
8 9 10 11 12 13 14
Ken
aika
n B
erat
Bad
an (
gram
)
Waktu (hari)
Grafik Kenaikan Berat Badan Tikus
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada gambar 9 terlihat perlakuan dosis jamu penurun lemak darah disertai
diet rendah lemak (minggu II) dapat menghambat pertambahan berat badan tikus
dibandingkan pada minggu I saat perlakuan pakan hiperlipidemik (gambar 8).
Pertambahan berat badan tikus pada masing-masing kelompok terlihat pada tabel
berikut:
Tabel VIII. Selisih Pertambahan Berat Badan TikusSelama Perlakuan
No. Kelompok Perlakuan Selisih Pertambahan Berat BadanTikus rata -rata ± SD (gram)
H7-H0 H14-H7
1. Kontrol Negatif 30,81 ± 6,91 20,51 ± 3,322. Dosis Jamu I 35,58 ± 13,46 14,54 ± 8,353. Dosis Jamu II 35,11 ± 3,51 13,43 ± 3,934. Dosis Jamu III 35,23 ± 6,00 8,84 ± 6,405. Kontrol Positif 37,78 ± 8,07 11,81 ± 3,04
Pada kelompok perlakuan dosis jamu terlihat dengan bertambahnya dosis
pemberian jamu dapat menghambat kenaikan berat badan tikus dibandingkan
kelompok kontrol negatif. Kelompok perlakuan simvastatin sendiri terlihat dapat
menekan pertambahan berat badan tikus dengan rata-rata pertambahan berat badan
11,81±3,04 gram dibandingkan kelompok kontrol negatif sebesar 20,51±3,32 gram.
Penghambatan kenaikan berat badan paling besar adalah pada perlakuan jamu dosis
504 mg/kgBB dengan rata-rata pertambahan berat badan sebesar 8,84 ± 6,40 gram.
Dari data tersebut akan dianalisis dengan ANOVA satu arah untuk
mengetahui apakah perlakuan antar kelompok memiliki perbedaan pengaruh yang
bermakna terhadap berat badan tikus selama perlakuan. Berdasarkan uji ANOVA satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
arah dengan taraf kepercayaan 95% (lampiran 10), diketahui bahwa terdapat
perbedaan berat badan yang tidak bermakna antar kelompok tikus (p=0,875).
2. Jumlah konsumsi kumulatif pakan tikus
Tujuan pengukuran jumlah pakan yang dikonsumsi tikus ini adalah untuk
mengetahui pengaruh dari pemberian jamu terhadap jumlah kumulatif pakan tikus
selama perlakuan yang dapat mempengaruhi berat badan dan kadar kolesterol total
tikus
Pemberian pakan tikus ditetapkan sama untuk setiap tikus yaitu sebanyak 20
gram setiap harinya. Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh tikus diketahui dengan
menimbang sisa pakan tikus tiap harinya. Data konsumsi pakan kumulatif ini
didapatkan dengan cara menambahkan jumlah pakan yang dikonsumsi setiap harinya.
Gambar 10. Grafik Kumulatif Konsumsi Pakan Tikus (gram) Selama Penelitian
020406080
100120140160180200220240260
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kon
sum
si p
akan
(gr
am)
Waktu (hari)
Konsumsi Pakan Kumulatif
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pada grafik konsumsi pakan kumulatif (gambar 10) terlihat bahwa
pemberian dosis jamu tidak dapat menghambat nafsu makan dari tikus. Hal ini juga
terlihat dari hasil analisis statistik dengan ANOVA satu arah (lampiran 14) dimana
antar kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang tidak bermakna (p=0,978) dalam
jumlah konsumsi pakan kumulatif selama perlakuan
Hasil ini sesuai dengan penelitian Wijayanti (2003) yang menyatakan bahwa
pemberian infusa jati belanda sebagai salah satu komposisi dalam jamu ini memiliki
perbedaan yang tidak nyata dengan kelompok kontrol dalam jumlah konsumsi pakan
kumulatif.
3. Penetapan kadar kolesterol total dalam serum
Penetapan kadar kolesterol total pada penelitian ini digunakan serum darah
tikus yang diambil tiga kali selama perlakuan yaitu pada hari ke-0, hari ke-7, dan hari
ke-14. Tujuan pengambilan sampel serum pada hari ke-0 adalah untuk memastikan
semua tikus dalam masing-masing kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang
tidak bermakna sebelum diberikan perlakuan pada penelitian, sedangkan untuk
melihat efek penurunan kadar kolesterol total pada serum darah tikus akibat
perlakuan dengan membandingkan antara data kadar kolesterol pada hari ke-14 dan
hari ke-7.
Pengukuran kadar kolesterol total pada penelitian ini dilakukan di
laboratorium klinik. Hasil data yang didapat kemudian dianalisis secara statistik
dengan ANOVA satu arah yang dilanjutkan dengan Post hoc test jika terdapat
perbedaan bermakna antar kelompok (p<0,05). Syarat suatu data dapat dianalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dengan ANOVA satu arah adalah data harus terdistribusi normal (p>0,05) dan
memiliki variansi data yang homogen (p>0,05).
Dari analisis statistik (lampiran 16) data kadar kolesterol awal perlakuan
tidak memiliki varian yang homogen (p=0,008) walaupun data kadar kolesterol
tersebut terdistribusi normal, sehingga analisisnya menggunakan Kruskall Wallis.
Hasil uji Kruskall wallis (lampiran 17) diketahui bahwa kadar kolesterol total antar
kelompok perlakuan sebelum perlakuan berbeda tidak bermakna (p=0,317).
Pengukuran kadar kolesterol total di awal ini bertujuan untuk memastikan perbedaan
kadar kolesterol total antar kelompok tikus pada pengukuran selanjutnya bukan
disebabkan keadaan awal kadar kolesterol total yang sudah berbeda melainkan karena
adanya perbedaan perlakuan antar kelompok.
Tabel IX. Kadar Kolesterol Total Serum Darah Tikus Sebelum dan SesudahPerlakuan Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Kelompok Perlakuan Kadar kolesteroltotal (mg/dL)rata-rata ± SD
(sebelum)
Kadar kolesteroltotal (mg/dL)rata-rata ± SD
(sesudah)
Kadar kolesteroltotal (mg/dL)rata-rata ± SD
sebelum-sesudahKontrol Negatif (CMC 1%) 103,80 ± 7,43 88,00 ± 10,84 15,80 ± 11,65Dosis Jamu (126 mg/kg) 114,80 ± 16,84 91,00 ± 19,74 23,80 ± 11,19Dosis Jamu (252 mg/kg) 121,20 ± 10,76 85,00 ± 8,92 36,20 ± 15,47Dosis Jamu (504 mg/kg) 116,00 ± 12,57 70,80 ± 8,53 45,20 ± 14,34Kontrol Positif(Simvastatin 1,8mg/kg)
134,40 ± 9,10 87,60 ± 9,24 46,80 ± 17,99
Pada tabel IX diketahui bahwa adanya diet rendah lemak dan perlakuan dapat
menurunkan kadar kolesterol total dalam darah. Hal ini menyimpulkan pemberian
dosis jamu penurun lemak darah dapat menurunkan kadar kolesterol total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel X. Hasil Analisis ANOVA Satu Arah Kadar kolesterol Total SerumDarah Tikus Setelah Perlakuan Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Kadar Kolesterol (mg/dL)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3642.160 4 910.540 4.422 .010
Within Groups 4118.000 20 205.900
Total 7760.160 24
Tabel XI. Hasil Uji Post Hoc antar Kelompok Perlakuan terhadapKadar Kolesterol Total (mg/dL)
KelompokPerlakuan
KontrolNegatif
Jamu Dosis126 mg/kgBB
Jamu Dosis252 mg/kgBB
Jamu Dosis504 mg/kgBB
KontrolPositif
KontrolNegatif
- BTB BB BB BB
Jamu Dosis126 mg/kgBB
BTB - BTB BB BB
Jamu Dosis252 mg/kgBB
BB BTB - BTB BTB
Jamu Dosis504 mg/kgBB
BB BB BTB - BTB
KontrolPositif
BB BB BTB BTB -
KeteranganBB: berbeda bermaknaBTB: berbeda tidak bermakna
Dari hasil analisis ANOVA satu arah dan dilanjutkan post hoc test tersebut
diketahui bahwa pemberian jamu penurun lemak darah merek “X” dapat menurunkan
kadar kolesterol total secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol negatif pada
dosis 252 dan 504 mg/kgBB. Pemberian simvastatin juga dapat menurunkan kadar
kolesterol total secara bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif. Namun, untuk
kelompok perlakuan jamu dosis 126 mg/kgBB berbeda tidak bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dengan asumsi penurunan kadar kolesterol total simvastatin dosis 1,8 mg/kg
BB tikus adalah 100%, maka persentase penurunan kadar kolesterol total perlakuan
jamu penurun lemak darah dosis 126, 252, dan 504 mg/kg terhadap simvastatin
berturut-turut adalah sebesar 25,81; 65,81; dan 94,84 persen (lampiran 22). Dari data
tersebut terlihat dosis 504 mg/kg memiliki persen penurunan terbesar. Namun, dari
hasil uji statistik antara perlakuan jamu dosis II dan III diketahui berbeda tidak
bermakna, maka dapat disimpulkan dosis 252 mg/kg sudah efektif untuk menurunkan
kadar kolesterol total dalam darah.
Dari hasil penelitian diketahui penurunan kadar kolesterol total pemberian
jamu dosis 252 dan 504 mg/kg berbeda tidak bermakna dengan kontrol positif
simvastatin. Hal ini dapat dimungkinkan mekanisme sinergis dari masing-masing
kandungan aktif tanaman dalam komposisi jamu ini sehingga menghasilkan efek
penurunan kadar kolesterol total yang berbeda tidak bermakna dibandingkan
simvastatin. Hal lain dapat dimungkinkan tablet simvastatin berkurang efektifitasnya
dalam menurunkan kadar kolesterol total yang disebabkan tablet simvastatin yang
merupakan tablet salut pada penelitian ini dalam preparasinya digerus terlebih dahulu
sebelum disuspensikan pada CMC 1%.
Pada penelitian ini tidak dilakukan pengujian untuk mengetahui secara pasti
mekanisme kerja jamu penurun lemak darah ini dalam menurunkan kadar kolesterol
total dalam tubuh. Namun, berbagai penelitian yang telah dilakukan pada masing-
masing kandungan aktif tanaman dalam komposisi jamu ini dapat menjelaskan
kemungkinan mekanisme jamu penurun lemak darah ini dalam menurunkan kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kolesterol total. Komposisi utama dari sediaan jamu ini adalah daun jati belanda dan
daun salam yaitu sebesar 60% dari komposisi total sediaan.
Mekanisme kerja dari masing-masing kandungan dari jamu ini dalam
menurunkan kadar kolesterol total antara lain diperkirakan kandungan kafein yang
terdapat dalam jati belanda dan teh yaitu menghambat aktivitas enzim lipase
pankreas. Enzim ini berfungsi menghidrolisis trigliserida menjadi dua monogliserida
dan 2 asam lemak rantai panjang yang kemudian akan ditranspor menuju permukaan
mikrovili untuk diserap. Jika aktivitas enzim ini dihambat, maka penyerapan
monogliserida dan asam lemak akan berkurang. Kandungan kafein selain terdapat
dalam jati belanda juga terdapat dalam teh. (Wijayanti, 2007);(Lin dan Shiau, 2006).
Kandungan kuersetin dan polifenol dalam daun salam selain sifatnya sebagai
antioksidan, dapat menghambat sekresi dari Apo-B ke dalam intestinum, sehingga
jumlah Apo-B akan mengalami penurunan. Mekanisme kerja kuersetin ini sinergis
dengan katekin yang terdapat dalam teh, yaitu menghambat jumlah Apo-B yang
merupakan komponen protein struktural pada lipoprotein densitas sangat rendah dan
lipoprotein densitas rendah. Protein Apo-B ini memainkan peran utama dalam
perakitan VLDL dan LDL. Katekin dapat menurunkan Apo-B dengan menghambat
microsomal triglyceride transfer protein (MTP). MTP adalah suatu protein lipid
transfer heterodimer yang mengkatalisis pengangkutan trigliserida dan kolesterol
ester untuk perakitan lipoprotein Apo-B yaitu VLDL, LDL, dan kilomikron.
Penghambatan MTP oleh katekin ini akan mengubah ekspresi MTP dalam regulasi
sekresi Apo-B dan menurunkan jumlah perakitan VLDL dan LDL (Pidrayanti, 2008);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(Yee dkk., 2002). Mekanisme kuersetin, polifenol, dan katekin ini memiliki
kemiripan dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah yaitu
melalui penghambatan dalam biosintesis kolesterol dalam tubuh.
Jamu penurun lemak darah ini yang sudah terbukti dapat menurunkan kadar
kolesterol total dalam darah pada tikus hiperlipidemia, perlu dilakukan pengujian
lebih lanjut terkait kemampuan jamu ini dalam menurunkan kadar kolesterol total
dalam darah dengan desain penelitian berbeda seperti pada hewan uji yang diinduksi
diabetes atau dengan induksi hiperlipidemik lain baik secara peroral ataupun dengan
komposisi pakan hiperlipidemik yang berbeda. Penelitian lain yang perlu dilakukan
adalah terkait keamanan dari penggunaan jamu secara berulang-ulang. Penelitian
toksisitas subkronis ini akan lebih memastikan keamanan dari sediaan jamu penurun
lemak darah merek “X” ketika digunakan masyarakat luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Jamu penurun lemak darah merek “X” dapat menurunkan kadar kolesterol
total pada tikus putih jantan hiperlipidemia.
2. Jamu penurun lemak darah merek “X” dosis 126, 252, dan 504 mg/kg
memiliki persen penurunan kadar kolesterol total jika dibandingkan dengan
simvastatin dosis 1,8 mg/kg pada tikus putih jantan hiperlipidemia sebesar
25,81; 65,81; dan 94,84 persen.
B. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan produk jamu
penurun lemak darah merek “X” dengan desain penelitian yang berbeda.
2. Perlu dilakukan pengujian mengenai keamanan penggunaan produk jamu
penurun lemak darah merek “X” terkait toksisitas subkronis dan subakut
sediaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Percetakan PT SUN, Jakarta, hal.63-70,74-75
Anggraheny, H.D., 2007, Pengaruh Pemberian Jus Persea Americana Mill. terhadapKadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia,Artikel Penelitian, Universitas Diponegoro, Semarang
Anonim, 2007, Simvastatin Tablets USP, Lupin Pharmaceuticals Inc., http://www.lupinpharmaceuticals.com/pdf/SimvastatinTablets_July%202007.pdf,diakses tanggal 12 Maret 2012
Burgess, J.W., Sinclair, P.A., Chretien, C.M., Boucher, J., and Sparks, D.L., 2006,Reverse Cholesterol Transport, Springer Science, 11-12
Christie, W.W., 2011, Cholesterol and cholesterol esters: structure, occurrence,biochemistry and analysis, Lipid Library, http://www.dr-baumann-international.co.uk/science/The%20Lipid%20Library%20-%20Cholesterol.pdf, diakses tanggal 28 Maret 2012
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1980, Materia Medika Indonesia,Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 109-113
Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan RI, 2004, Keputusan Kepala BadanPengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.4.2411 Tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan Dan Penandaan ObatBahan Alam Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Fatmawati, E., 2008, Pengaruh Lama Pemberian Ekstrak Daun Sambiloto(Andrographis Paniculata Ness.) terhadap Kadar Kolesterol, LDL (LowDensity Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan TrigliseridaDarah Tikus (Rattus Norvegicus) Diabetes, Skripsi, Universitas IslamNegeri, Malang
Goodman dan Gilman, 2001, The Pharmacological Basic of Therapeutics,diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB, hal. 943-960,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006, Textbook of Medical Physiology, edisi 11,diterjemahkan oleh Irawati, dkk., hal. 1187-1201, Penerbit Buku KedokteranEGC, Jakarta
Ito, M.K., 2008, Dyslipidemias, Atherosclerosis, and Coronary Heart Disease, inKimble, M.A.K., Applied Therapeutics:The Clinical Use Of Drugs, 9th ed.,Lippincott Williams and Wilkins, Baltimore, pp. 12-4.
Kumalasari, L., 2006, Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaatdan Keamanannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, 2-6
Lin, J.K., Shiau, S.Y.L., 2006, Mechanisms of hypolipidemic and anti-obesity effectsof tea and tea polyphenols, Mol. Nutr. Food Res., 50, 211 – 217
Mahmood, T., Akhtar, N., Khan, B.A., 2010, The morphology, characteristics, andmedicinal properties of Camellia sinensis tea, Journal of Medicinal PlantsResearch, Vol. 4(19), 2028-2033.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., Rodwell, V.W., 2006, Harper’sBiochemistry, Ed. 27, diterjemahkan oleh Pendit, B.U., hal. 276-283,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection,Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (AdultTreatment Panel III), 2004, Circulation, pp. II.5-10
Nelson, L. D., Cox, M. M., 2001, Lehninger Principles of Biochemistry, 4th ed., W.H. Freeman., USA, pp. 816-820
Ojewole, J.A.O., Amabeoku, G.J., 2006, Anticonvulsant Effect of Persea americanaMill (Lauraceae) (Avocado) Leaf Aqueous Extract in Mice, PhytotherapyResearch, 20, 696–700
Ojha, S.K., Nandave, M., Kumari, S., Arya, D.S., 2009, Antioxidant Activity ofAndrographis paniculata in Ischemic Myocardium of Rats, Global Journalof Pharmacology, 3 (3), 154-157
Owolabi, M.A., Coker, H.A.B., Jaja, S.I., 2010, Bioactivity of the phytoconstituentsof the leaves of Persea Americana, Journal of Medicinal Plants Research,Vol. 4(12), 1130-1135
Peluso, M.R., 2006, Flavonoids Attenuate Cardiovascular Disease, InhibitPhosphodiesterase, and Modulate Lipid Homeostasis in Adipose Tissue andLiver, Exp Biol Med., 231, 1287–1299
Pidrayanti, 2008, Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia Polyantha)Terhadap Kadar LDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur WistarHiperlipidemia, Artikel Ilmiah, Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro, Semarang
Toth, P.P., 2010, Management of Dyslipidemia, Contemporary Cardiology:Comprehensive Cardiovascular Medicine in the Primary Care Setting,Springer Science, 59-65
Tuminah, S., 2004, CDK No.144, Tinjauan Kepustakaan Teh [Camellia sinensisO.K. var. Assamica (Mast)] sebagai Salah Satu Sumber Antioksidan , CDKNo.144, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/144_16AntioxidantTea.pdf/144_16AntioxidantAnt.html, diakses tanggal 15 Maret 2012
Widiyaningrum, I., 2004, Uji Keamanan Sediaan Jadi Ekstrak Kering Daun JatiBlanda (Guazuma ulmifolia L) terhadap Fungsi dan Histologis Ginjal TikusJantan, Info POM, Vol. 5, 1-2
Wijayanti, V.D., 2007, Pengaruh Pemberian Infusa Daun Jati Belanda (Guazumaulimfolia Lamk) terhadap kadar trigliserida dalam plasma tikus putih jantangalur wistar, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta
Yee, W.L., Wang, Q., Agdinaoay, T., Dang, K., Chang, H., Grandinetti, A., et al.,2002, Green tea catechins decrease apolipoprotein B-100 secretion fromHepG2 cells, Molecular and Cellular Biochemistry, 229, 85–92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
LAMPIRAN
Lampiran 1. Komposisi Pakan AD2Komposisi Kandungan
Air Maks 12%Protein Kasar Min 15%Lemak Kasar 3-7%Serat Kasar Maks 6%
Abu Maks 7%Kalsium 0,9-1,1%Fosfor 0,6-0,9%
Antibiotika +Coccidiostat +
Lampiran 2. Penentuan Konsentrasi Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Jamu Dosis III=504 mg/kgBBBerat badan (BB) tikus = 200 gramVolum = ½ volum maksimum peroral tikus = 2,5 ml
Konsentrasi (C) = D x BB
V
Konsentrasi (C) =504mg
kg X 0,200 kg2,5 ml
Konsentrasi (C) = 40,32 mg/ml
Lampiran 3. Contoh Perhitungan Volum Penyuntikan1. Simvastatin
D=1,8 mg/kgBBC=0,144 mg/mlBerat badan tikus = 129,64
Volum = D x BB
C
Volum =1,8mg
kg X 0,12964 kg
0,144 mg/ml
Volum = 1,62 ml
2. Jamu Dosis ID=126 mg/kgBBC=40,32 mg/mlBerat badan tikus = 129,64
Volum = D x BB
C
Volum =126mg
kg X 0,12964 kg40,32 mg/ml
Volum = 0,40 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 4. Hasil Analisis Statistik Mann Whitney Orientasi Pakan Hiper-lipidemik antara hari ke-0 dan ke-7
Test Statisticsb
Kadar Kolesterol
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 10.000
Z -2.323
Asymp. Sig. (2-tailed) .020
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a
Lampiran 5. Hasil Analisis Statistik Mann Whitney Orientasi Pakan Hiper-lipidemik antara hari ke-0 dan ke-14
Test Statisticsb
Kadar Kolesterol
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 10.000
Z -2.309
Asymp. Sig. (2-tailed) .021
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a
Lampiran 6. Hasil Analisis Statistik Mann Whitney Orientasi Pakan Hiper-lipidemik antara hari ke-7 dan ke-14
Test Statisticsb
Kadar Kolesterol
Mann-Whitney U 6.000
Wilcoxon W 16.000
Z -.581
Asymp. Sig. (2-tailed) .561
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .686a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 7. Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan PakanHiperlipidemik Setelah Dikurangi Berat Badan Awal (Hari ke-0)
Kelompok No.Berat
awal (g)Pertambahan Berat Badan Tikus (gram)
1 2 3 4 5 6 7
KontrolNegatif
1 114,30 23,67 25,60 28,91 33,35 36,06 44,06 45,482 118,20 22,10 29,22 36,29 39,67 44,17 48,56 52,133 111,22 23,60 34,47 37,06 42,48 43,22 46,03 52,444 102,80 22,86 29,69 39,98 45,09 50,05 60,39 63,835 112,30 23,95 29,95 40,31 44,93 51,96 51,10 56,36x 111,764 23,236 29,786 36,510 41,104 45,092 50,028 54,048
SD 5,674 0,752 3,155 4,599 4,863 6,279 6,369 6,721
DosisJamu I
1 98,36 14,42 17,43 19,20 26,72 30,98 37,39 42,372 117,36 25,53 36,79 44,99 50,87 53,39 56,33 61,223 116,58 21,37 45,99 51,60 55,98 60,84 71,4 78,974 98,69 19,88 25,29 29,96 34,77 41,15 44,74 54,395 99,53 11,12 13,26 18,12 21,05 25,83 30,12 33,25x 106,104 18,464 27,752 32,774 37,878 42,438 47,996 54,04
SD 9,932 5,715 13,573 15,088 15,115 14,725 16,278 17,618
DosisJamu II
1 118,65 22,14 34,21 45,73 52,93 58,21 60,73 62,912 96,30 22,35 32,08 38,30 45,59 49,95 52,59 55,623 96,50 18,84 24,05 31,98 40,27 47,82 48,75 53,654 106,20 28,27 37,53 43,83 49,00 50,89 55,68 63,65 103,10 23,63 33,56 35,38 39,95 50,46 53,68 55,02x 104,15 23,046 32,286 39,044 45,548 51,466 54,286 58,16
SD 9,161 3,414 5,017 5,733 5,604 3,950 4,400 4,712
DosisJamu III
1 95,31 18,3 26,16 34,29 38,97 44,22 49,37 53,292 102,60 20,96 31,13 34,29 35,61 43,05 53,71 58,863 108,80 22,91 35,17 43,50 48,76 55,84 57,69 60,684 102,50 21,07 25,58 29,10 33,95 40,75 44,17 46,145 101,30 26,09 36,91 41,38 49,82 54,08 59,78 66,52x 102,102 21,866 30,99 36,512 41,422 47,588 52,944 57,098
SD 4,797 2,877 5,127 5,860 7,416 6,873 6,317 7,734
KontrolPositif
1 109,40 20,24 25,89 37,23 43,36 51,38 58,01 65,642 112,40 20,02 33,66 37,92 42,12 48,44 53,12 56,003 90,23 20,55 23,01 26,62 28,2 37,06 38,75 45,784 113,70 18,68 26,64 31,75 37,45 43,16 52,19 56,735 104,20 21,64 29,06 40,83 47,08 53,47 58,56 65,86x 105,986 20,226 27,652 34,87 39,642 46,702 52,126 58,002
SD 9,536 1,065 3,992 5,661 7,263 6,637 7,800 8,293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 8. Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan Pakan DietRendah Lemak dan Perlakuan Setelah Dikurangi Berat Badan Awal (Hari ke-7)
Kelompok No.Berat
awal (g)Pertambahan Berat Badan Tikus (gram)
8 9 10 11 12 13 14
KontrolNegatif
1 159,78 1,58 8,58 12,57 13,43 15,54 16,68 17,762 170,33 3,25 7,20 8,61 11,08 12,56 14,23 16,613 163,66 0,47 8,37 10,38 9,62 14,14 19,47 22,394 166,63 3,43 7,73 10,56 11,93 12,94 15,35 21,105 168,66 4,27 15,5 17,81 18,57 21,21 22,59 24,69x 165,812 2,600 9,476 11,990 12,930 15,280 17,660 20,510
SD 4,189 1,539 3,411 3,545 3,444 3,514 3,378 3,321
DosisJamu I
1 140,73 -6,39 0,37 3,90 6,14 9,43 12,42 13,542 178,58 -5,24 1,04 1,29 -2,02 3,98 7,23 13,913 195,55 -1,80 -1,03 -0,22 1,70 2,93 3,34 3,804 153,08 -0,19 8,49 11,39 13,08 17,27 22,30 27,275 132,78 -3,32 -1,38 2,45 5,25 7,26 12,81 14,19x 160,144 -3,390 1,498 3,762 4,830 8,174 11,620 14,540
SD 26,311 2,510 4,032 4,525 5,627 5,706 7,141 8,350
DosisJamu II
1 181,56 -1,71 -1,20 1,23 6,30 7,67 8,92 11,032 151,92 -0,07 4,72 6,06 6,33 7,63 10,28 13,023 150,15 -3,80 4,61 10,05 12,17 14,24 15,19 18,344 169,80 0,43 5,91 10,19 9,29 13,30 15,05 16,235 158,12 -0,87 0,11 0,91 2,63 4,09 6,31 8,54x 162,310 -1,200 2,830 5,688 7,344 9,386 11,150 13,430
SD 13,229 1,663 3,157 4,531 3,585 4,271 3,895 3,930
DosisJamu III
1 148,60 0,52 5,55 7,92 8,72 17,05 18,15 18,512 161,46 -1,21 0,63 1,75 2,90 3,96 7,32 9,803 169,48 -0,58 1,60 2,75 3,97 4,64 5,54 6,414 148,64 -2,32 2,02 2,21 2,38 3,77 5,85 8,595 167,82 -3,37 -2,79 -2,16 -1,59 -1,07 -0,8 0,87x 159,200 -1,390 1,402 2,494 3,276 5,67 7,212 8,836
SD 10,111 1,510 2,991 3,599 3,699 6,755 6,865 6,402
KontrolPositif
1 167,41 0,14 2,28 4,65 5,27 5,97 6,74 7,052 165,52 -2,35 2,38 4,68 8,81 11,73 14,35 15,343 128,98 0,01 1,94 3,29 5,75 10,10 10,71 11,344 165,89 -1,27 1,71 5,23 7,13 7,84 10,59 12,825 162,76 -5,63 -0,89 4,02 4,99 7,96 11,15 12,52x 158,112 -1,820 1,484 4,374 6,390 8,720 10,710 11,810
SD 16,371 2,361 1,354 0,742 1,583 2,229 2,703 3,036
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 9. Uji Normalitas Data Pertambahan Berat Badan Tikus SelamaPerlakuan
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Berat Badan
(gram)
Kontrol Negatif (CMC 1%) .159 14 .200* .942 14 .442
Jamu Dosis I (126 mg/kgBB) .142 14 .200* .951 14 .569
Jamu Dosis II (252 mg/kgBB) .144 14 .200* .922 14 .237
Jamu Dosis III (504 mg/kgBB) .204 14 .118 .888 14 .076
Kontrol Positif (simvastatin
1,8 mg/kgBB).177 14 .200* .910 14 .159
Lampiran 10. Hasil Analisis Data Pertambahan Berat Badan Tikus SelamaPerlakuan dengan ANOVA Satu Arah
Test of Homogeneity of Variances
Berat Badan (gram)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.241 4 65 .914
ANOVA
Berat Badan (gram)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 274.312 4 68.578 .302 .875
Within Groups 14752.327 65 226.959
Total 15026.639 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 11. Konsumsi Pakan Kumulatif Selama Perlakuan PakanHiperlipidemik
Kelompok No.Konsumsi pakan (gram)
1 2 3 4 5 6 7
KontrolNegatif
1 20,00 36,38 56,12 73,41 89,53 106,40 126,42 10,15 26,60 46,6 62,26 82,03 98,07 108,113 13,68 31,56 46,32 62,76 82,62 93,21 113,014 10,18 29,00 44,87 64,21 83,46 100,45 116,155 17,16 35,33 55,05 75,05 95,05 104,81 124,81x 14,234 31,774 49,792 67,538 86,538 100,588 117,696
SD 4,337 4,134 5,342 6,178 5,625 5,301 7,788
DosisJamu I
1 19,95 39,39 59,36 79,05 98,98 115,60 132,002 18,25 33,46 49,63 67,83 81,41 94,74 105,743 14,38 29,26 46,50 62,72 78,75 97,66 115,264 14,80 32,58 46,94 62,78 77,08 88,43 107,335 13,20 27,50 42,40 57,00 70,70 87,00 102,80x 16,116 32,438 48,966 65,876 81,384 96,686 112,626
SD 2,850 4,579 6,359 8,302 10,597 11,450 11,771
DosisJamu II
1 16,36 36,36 56,34 73,99 92,28 107,45 124,242 14,68 33,35 49,49 68,21 88,21 98,87 118,873 14,41 27,20 40,55 55,57 68,24 75,83 88,184 15,37 28,78 40,56 54,16 67,53 80,61 98,855 14,12 29,37 41,40 57,08 77,00 88,16 95,16x 14,988 31,012 45,668 61,802 78,652 90,184 105,06
SD 0,896 3,751 7,053 8,791 11,313 12,993 15,653
DosisJamu III
1 12,82 27,5 42,41 55,01 71,24 88,66 102,862 19,12 34,91 54,34 74,34 94,34 111,95 131,13 14,11 30,56 47,06 63,28 79,61 93,20 112,974 19,45 39,45 59,45 79,45 99,32 119,28 139,285 19,94 37,56 56,75 76,37 93,92 110,77 126,91x 17,088 33,996 52,002 69,69 87,686 104,772 122,624
SD 3,351 4,932 7,070 10,224 11,770 13,148 14,590
KontrolPositif
1 12,31 27,27 46,46 60,04 78,04 93,37 110,782 11,87 31,71 45,77 60,98 77,00 93,42 107,903 16,29 34,72 45,36 64,77 75,13 94,78 111,964 14,03 31,49 48,24 63,06 77,97 95,44 113,195 17,97 31,85 50,92 70,53 86,50 98,71 114,99x 14,494 31,408 47,35 63,876 78,928 95,144 111,764
SD 2,607 2,663 2,280 4,149 4,393 2,183 2,663
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 12. Konsumsi Pakan Kumulatif Selama Perlakuan Pakan DietRendah Lemak
Kelompok No.Konsumsi pakan (gram)
8 9 10 11 12 13 14
KontrolNegatif
1 20,00 37,07 53,49 73,49 93,49 113,49 130,592 15,16 30,31 46,30 62,62 80,44 100,01 116,343 20,00 29,67 43,76 63,76 83,76 103,66 123,434 15,29 32,60 52,42 69,27 85,53 100,04 114,165 20,00 40,00 57,70 72,36 92,36 112,36 132,36x 18,090 33,930 50,734 68,300 87,116 105,912 123,376
SD 2,616 4,464 5,640 4,930 5,623 6,584 8,173
DosisJamu I
1 10,32 24,93 43,44 63,44 83,44 101,18 118,272 15,87 29,21 41,69 50,72 67,86 85,28 103,083 15,36 29,37 43,01 55,22 67,86 80,63 92,344 10,46 16,5 32,47 48,37 65,99 83,18 101,935 16,83 29,33 42,92 57,13 70,88 85,41 99,78x 13,768 25,868 40,706 54,976 71,206 87,136 103,080
SD 3,129 5,569 4,650 5,876 7,060 8,088 9,464
DosisJamu I
1 11,06 19,09 32,73 44,72 61,11 68,45 82,472 20,00 29,94 49,94 64,18 84,18 96,96 116,963 8,66 23,64 40,10 48,96 68,96 88,96 107,704 18,36 35,21 51,37 65,63 81,98 99,94 117,205 20,00 30,94 43,85 62,55 79,66 97,98 113,15x 15,616 27,764 43,598 57,208 75,178 90,458 107,496
SD 5,364 6,374 7,600 9,644 9,797 12,994 14,5090
DosisJamu III
1 10,74 19,78 39,78 55,36 70,86 88,91 107,802 11,67 17,35 29,68 42,49 60,44 78,58 97,353 15,13 27,97 38,00 58,00 78,00 84,56 104,564 19,98 37,52 57,52 69,88 83,1 103,10 123,105 14,65 34,65 47,58 52,29 61,72 70,22 87,02x 14,434 27,454 42,512 55,604 70,824 85,074 103,966
SD 3,625 8,865 10,529 9,907 9,911 12,275 13,343
KontrolPositif
1 17,74 35,84 55,45 71,36 83,00 94,17 109,902 15,87 32,10 47,88 65,22 85,22 100,86 114,303 13,15 24,86 38,01 57,43 77,43 97,43 117,434 16,22 33,16 48,43 65,81 82,57 96,45 113,885 2,890 9,22 24,43 38,68 54,80 71,10 87,07x 13,174 27,036 42,84 59,70 76,604 92,002 108,516
SD 5,982 10,756 12,020 12,755 12,518 11,930 12,283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 13. Uji Normalitas Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus SelamaPerlakuan
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Konsumsi
pakan kumulatif
(gram)
Kontrol Negatif (CMC 1%) .081 14 .200* .968 14 .850
Jamu Dosis I (126 mg/kgBB) .077 14 .200* .970 14 .882
Jamu Dosis II (252 mg/kgBB) .079 14 .200* .970 14 .883
Jamu Dosis III (504 mg/kgBB) .086 14 .200* .968 14 .844
Kontrol Positif (Simvastatin
1,8 mg/kgBB).081 14 .200* .969 14 .856
Lampiran 14. Hasil Analisis Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus SelamaPerlakuan dengan ANOVA Satu Arah
Test of Homogeneity of Variances
Konsumsi pakan kumulatif (gram)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.141 4 65 .966
ANOVA
Konsumsi pakan kumulatif (gram)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1935.849 4 483.962 .111 .978
Within Groups 283230.690 65 4357.395
Total 285166.539 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 15. Data Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Awal (Hari ke-0)
No.Kadar kolesterol total (mg/dL)
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 51 79 90 77 63 952 77 93 92 101 903 92 85 98 86 1034 74 89 99 92 995 88 89 109 57 77x 82,00 89,20 95,00 79,80 92,80
SD 7,65 2,86 11,77 18,97 10,06
Lampiran 16. Uji Normalitas dan Homogenitas Variasi Data Kadar KolesterolTotal Awal (Hari ke-0)
Tests of Normality
Kelompok Perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar
Kolesterol
(mg/dL)
Kontrol Negatif (CMC 1%) .253 5 .200* .913 5 .487
Jamu Dosis I (126 mg/kgBB) .272 5 .200* .942 5 .680
Jamu Dosis II (252 mg/kgBB) .138 5 .200* .997 5 .998
Jamu Dosis III (504 mg/kgBB) .228 5 .200* .913 5 .486
Kontrol Positif (simvastatin
1,8 mg/kgBB).190 5 .200* .935 5 .630
Test of Homogeneity of Variances
Kadar Kolesterol (mg/dL)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.728 4 20 .008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 17. Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Awal (Hari Ke-0)dengan Kruskall Wallis Test
NPar TestsKruskal-Wallis Test
Ranks
Kelompok Perlakuan N Mean Rank
Kadar Kolesterol
(mg/dL)
Kontrol Negatif (CMC 1%) 5 8.50
Jamu Dosis I (126 mg/kgBB) 5 13.30
Jamu Dosis II (252 mg/kgBB) 5 15.80
Jamu Dosis III (504 mg/kgBB) 5 10.40
Kontrol Positif (simvastatin 1,8
mg/kgBB)5 17.00
Total 25
Test Statisticsa,b
Kadar Kolesterol
(mg/dL)
Chi-Square 4.724
df 4
Asymp. Sig. .317
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 18. Data Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Setelah InduksiPakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II)
Kelompok No.Kadar kolesterol total (mg/dL)
Minggu I Minggu II Selisih
KontrolNegatif
1 96 89 72 100 78 223 100 85 154 109 106 35 114 82 32x 103,8 88 15,8
SD 7,43 10,84 11,65
DosisJamu I
1 105 75 302 136 124 123 103 77 264 130 92 385 100 87 13x 114,80 91,00 23,80
SD 16,84 19,74 11,19
DosisJamu II
1 123 99 242 121 87 343 110 82 284 138 75 635 114 82 32x 121,20 85,00 36,20
SD 10,76 8,92 15,46
DosisJamu III
1 97 67 302 130 62 683 121 74 474 111 67 445 121 84 37x 116,00 70,80 45,20
SD 12,57 8,53 14,34
KontrolPositif
1 127 94 332 133 85 483 150 74 764 133 87 465 129 98 31x 134,40 87,60 46,80
SD 9,10 9,24 17,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 19. Uji Normalitas Data Kadar Kolesterol Total Setelah InduksiPakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II)
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar
Kolesterol
(mg/dL)
Kontrol Negatif (CMC 1%) .175 5 .200* .966 5 .847
Jamu Dosis I (126 mg/kgBB) .233 5 .200* .913 5 .486
Jamu Dosis II (252 mg/kgBB) .357 5 .037 .783 5 .058
Jamu Dosis III (504 mg/kgBB) .250 5 .200* .931 5 .600
Kontrol Positif (simvastatin
1,8 mg/kgBB).273 5 .200* .868 5 .259
Test of Homogeneity of Variances
Kadar Kolesterol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.118 4 20 .975
Lampiran 20. Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Setelah Induksi PakanHiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II) dengan ANOVASatu Arah
OnewayANOVA
Kadar Kolesterol (mg/dL)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3642.160 4 910.540 4.422 .010
Within Groups 4118.000 20 205.900
Total 7760.160 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 21. Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Setelah Induksi PakanHiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II) dengan Post hoctests
Post Hoc TestsMultiple Comparisons
Kadar Kolesterol
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol Negatif Jamu Dosis I -8.000 9.075 .389 -26.93 10.93
Jamu Dosis II -20.400* 9.075 .036 -39.33 -1.47
Jamu Dosis III -29.400* 9.075 .004 -48.33 -10.47
Kontrol Positif -31.000* 9.075 .003 -49.93 -12.07
Jamu Dosis I Kontrol Negatif 8.000 9.075 .389 -10.93 26.93
Jamu Dosis II -12.400 9.075 .187 -31.33 6.53
Jamu Dosis III -21.400* 9.075 .029 -40.33 -2.47
Kontrol Positif -23.000* 9.075 .020 -41.93 -4.07
Jamu Dosis II Kontrol Negatif 20.400* 9.075 .036 1.47 39.33
Jamu Dosis I 12.400 9.075 .187 -6.53 31.33
Jamu Dosis III -9.000 9.075 .333 -27.93 9.93
Kontrol Positif -10.600 9.075 .257 -29.53 8.33
Jamu Dosis III Kontrol Negatif 29.400* 9.075 .004 10.47 48.33
Jamu Dosis I 21.400* 9.075 .029 2.47 40.33
Jamu Dosis II 9.000 9.075 .333 -9.93 27.93
Kontrol Positif -1.600 9.075 .862 -20.53 17.33
Kontrol Positif Kontrol Negatif 31.000* 9.075 .003 12.07 49.93
Jamu Dosis I 23.000* 9.075 .020 4.07 41.93
Jamu Dosis II 10.600 9.075 .257 -8.33 29.53
Jamu Dosis III 1.600 9.075 .862 -17.33 20.53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 22. Perhitungan Persen Penurunan Kadar Kolesterol Total JamuTerhadap Simvastatin (1,8 mg/kgBB)
1. Persen Penurunan Jamu Dosis 126 mg/kgBB
=
=, / , /, / , / x100%
= 25,81%
2. Persen Penurunan Jamu Dosis 252 mg/kgBB
=
=, / , /, / , / x100%
=65,81%
3. Persen Penurunan Jamu Dosis 504 mg/kgBB
=
=, / , /, / , / x100%
=94,84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Jamu PenurunLemak Darah Merek “X” Terhadap Kadar Kolesterol TotalTikus Putih Jantan Hiperlipidemia” ini memiliki nama lengkapBravo Fransiskus Manik. Penulis adalah anak keempat darilima bersaudara dari pasangan Ruben Alexander dan Arosmi.Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis yaitu TKXaverius Way Halim (1996-1998); SD Xaverius 3 BandarLampung (1998-2002); SMP Xaverius 4 Bandar Lampung(2002-2005); SMA Fransiskus Bandar Lampung (2005-2008);dan pada tahun 2008 melanjutkan pendidikan di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah, penulis aktif dalamkegiatan organisasi mahasiswa antara lain sebagai pengurus divisi hubunganmahasiswa Dewan Perwakilan Mahasiswa Farmasi (2009); pengurus divisi penelitiandan pengembangan Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi (2010); wakil ketua DewanPerwakilan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma (2010) dan berbagai kegiatankepanitiaan. Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten dosen praktikumbioanalisis (2011); dan asisten dosen praktikum farmakologi (2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI