plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · modul praktikum ipa tersebut diujicobakan...

188

Click here to load reader

Upload: phambao

Post on 24-Apr-2019

263 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI

SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG

SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Putri Penata Pratiwi

NIM: 111134107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

i

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI

SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG

SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Putri Penata Pratiwi

NIM: 111134107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan yang selalu memberikan kasih dan berkat yang melimpah

Almamater Universitas Sanata Dharma

Kedua orang tuaku tercinta, Drs. Sunarto dan Theresia Dwi Astuti Mardi

Wahyuni yang sudah memberikan doa, kasih, dukungan dan semangat, dan

terimakasih atas segala sesuatu yang telah diberikan kepadaku.

Kakakku Tersayang Sbastianus Prasetya Aditama Nagara yang telah

memberikan doa dan dukungan.

Agung Tri Prabowo yang selalu membuatku tersenyum, sabar menemaniku,

mendukungku, mendoakanku, menyemangatiku, menyayangiku, dan terimakasih

atas segala sesuatunya.

Cuhubut-cuhubutku “Tonjo Gondhil” (Theresia Dwi Kompleks, Cicik Henny,

Putri Tyas Brindil, Anisya Singo, Intan Maya Nose, Bernadetta Jembar)

terimakasih atas semuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

v

MOTTO

“Hal yang paling penting bukanlah hasil akhir,

melainkan proses yang telah dilewati”

-Wahyu Wido Sari-

“Tak ada yang perlu ditakutkan, jika itu memang hasil

dari kerja keras kita sendiri”

-Agung Tri Prabowo-

“Lakukan bagianmu semampu yang kamu bisa, selanjutnya

biarkan Tuhan melakukan bagian yang tak kamu bisa”

-NN-

“Waktu adalah hal yang paling berharga,

Bersyukurlah dan berikan yang terbaik.

Karena waktu tak bisa kembali.

-Putri Penata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Februari 2015

Maria Putri Penata Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Maria Putri Penata Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 111134107

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI SUPLEMEN

KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG SISWA KELAS IV

BERPIKIR KRITIS

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Januari 2015

Yang menyatakan

Maria Putri Penata Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

viii

ABSTRAK

Penata, Maria Putri. (2015). Pengembangan modul praktikum IPA sebagai

suplemen Kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas

IV. Skripsi S-1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Latar belakang penelitian ini berdasarkan dari hasil observasi, wawancara,

dan kuesioner sebagai analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti, menunjukkan

adanya kebutuhan guru dan siswa pada modul yang mendukung kurikulum 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul praktikum IPA

sebagai suplemen kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV

sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and

Development). Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

milik Borg and Gall, sampai pada tahap ke tujuh yaitu revisi produk setelah uji

terbatas. Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak

dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten dan

yang kedua pada 30 siswa di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

Berdasarkan validasi dari guru kelas IV A SD Kanisisus Sengkan, 5 siswa

kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor, 30 siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan, modul

praktikum tersebut memperoleh skor rata-rata 3,40 termasuk dalam kategori “

layak” untuk digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi yang

dilakukan pada saat mengujicobakan modul praktikum IPA tersebut, peneliti

melihat adanya sikap berpikir kritis pada siswa. Uji coba terbatas 5 siswa terdapat

7 indikator yang terlihat, dan pada uji coba 30 siswa seluruh indikator terlihat

pada saat pengujian modul praktikum IPA. Dengan demikian modul praktikum

IPA sudah layak digunakan dalam pembelajaran kelas IV sekolah dasar sebagai

suplemen kurikulum 2013.

Kata Kunci: Modul, praktikum IPA, Kurikulum 2013, berpikir kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

ix

ABSTRACT

Penata, Maria Putri. (2015). The Development of Science Practical Work Module

Based on 2013 Curriculum to Encourage the Critical Thinking of the

Forth Grade Student of Elementary School. Thesis. Elementary Teacher

Education Study Program, Sanata Dharma University.

This research began from the result of observation, interview and

questionnaire to analyze teacher and students need, it showed that the teacher

and students need module which was based on 2013 curriculum. The aim of the

research was to produce science practical work module based on 2013

curriculum to train the critical thinking of 4th

grade students in elementary school.

The method that used of this research was Research and Development (R&D).

The procedure of development from Brog and Gall were done until the 7th

that

was revision of product after doing the limited trial design. The module had

limited trial design in two times for the 4th

grade students of elementary school,

first trial was a small trial with 5 students in Bareng Lor Klaten Elementary

School, and then second trial was with 30 students in Kanisisus Sengkan

Elementary School.

Based on the validation from 4th

grade teacher in Kanisius Sengkan

Elementary School, 5 students of 4th

grade in Bareng lor Klaten elementary

school and 30 students of 4th

grade in Kanisius Sengkan elementary school, that

module received score of average was 3.40 which meant “very suitable” to use in

class. Based on the observation done in trialling the science practical work

module, the researcher observed the students showed the critical thinking. The

limited trial design of 5 students showed 7 indicators of critical thinking that

were, and then in limited trial design of 30 students all indicators of critical

thinking showed when the trial design of module. The conclusion of this reasearch

was the science practical work module was suitable to use in 4th

grade of

elementary school based on 2013 curriculum.

Keywords: module, practical work of science, curriculum 2013, critical thinking.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan

penyertaanNya yang begitu berlimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai waktu yang ditentukan. Begitu juga tidak lupa peneliti ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada pihakl-pihak yang telah membantu

selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan

kepada:

1. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S.,BST.,M.A. selaku Kaprodi PGSD.

2. Rohandi, Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan

mendorong peneliti dari awal sampai akhir penelitian.

3. Wahyu Wido Sari, M.Biotech.selaku dosen pembiimbing II yang telah

membantu membimbing dan mendorong penulis dalam proses penyusunan

skripsi ini.

4. M. Sri Martini selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius Sengkan, yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

5. Kiki Ulandari Agustina Fasak S.Pd selaku guru kelas IV A SD Kanisius

Sengkan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian dari tahap awal sampai tahap akhir.

6. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum. selaku validator instrumen analisis kebutuhan

dalam penelitian ini.

7. Laurensia Aptik Ivanjeli, S.Psi., M.A. selaku validator instrumen analisis

kebutuhan dalam penelitian ini.

8. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku validator modul

praktikum IPA dalam penelitian ini.

9. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku validator modul praktikum IPA

dalam penelitian ini.

10. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten dan siswa kelas IV A SD

Kanisius Sengkan tahun ajaran 2014/2015 yang telah berpartisipasi dalam

proses penelitian ini.

11. Segenap staf dan karyawan PGSD yang telah memberi bantuan dan

dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xi

12. Kedua orang tua, Bapak Drs. Sunarto dan Ibu Theresia Dwi Astuti Mardi

Wahyuni M.Pd yang selalu mendukungku dalam segala hal, doa, motivasi,

semangat, dan perhatian yang sangat besar selama proses penelitian ini.

13. Kakakku Sbastianus Prasetya Aditama Nagara, yang selalu mendukung

dan mendoakan.

14. Agung Tri Prabowo yang selalu membuat aku tersenyum, sabar

menemaniku, mendukungku, menyemangatiku dalam proses penelitian ini.

15. Sahabat-sahabat “Tonjo Gondhil ” (Theresia Dwi, Rosalia Henny, Putri

Tyas, Intan Maya, Anisya SM, Bernadetha Lilik) yang selalu mendukung,

menyemangiku, berjuang bersamaku, dan mengingatkanku.

16. Teman-teman kelas VII B 2011, teman-teman PGSD angkatan 2011,

Kamisan Klinik Kopi, Keluarga Asrama Syantikara, yang selalu

mendukung, menyemangati dan berproses bersama.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 23 Januari 2015

Peneliti

Maria Putri Penata Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvii

DAFTARLAMPIRAN………………………………………………………..xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ..................................................... 9

1.7 Definisi Operasional .................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 11

2.1.1 Research and Development (RnD) .......................................................... 11

2.1.2 Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar ........................................ 14

2.1.3 Berpikir Kritis ......................................................................................... 16

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam .......................................................................... 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xiii

2.1.5 Kurikulum ............................................................................................... 21

2.1.6 Media Pembelajaran ................................................................................ 23

2.1.7 Modul Pembelajaran ............................................................................... 24

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 26

2.3 Desain Diagram Penelitian........................................................................... 30

2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 33

3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 34

3.2.1 Subjek Penelitian ..................................................................................... 34

3.2.2 Objek Penelitian ...................................................................................... 34

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 34

3.3 Prosedur Pengembangan .............................................................................. 35

3.4 Waktu Penelitian .......................................................................................... 40

3.5 Uji Coba Produk .......................................................................................... 40

3.5.1 Desain Uji Coba ...................................................................................... 40

3.5.2 Subjek Uji Coba ...................................................................................... 41

3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................... 41

3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45

3.8 Teknik Menganalisis Data ........................................................................... 45

3.7.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ............................................................... 45

3.7.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kajian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Materi Pembelajaran ....... 50

4.2 Data Analisis Kebutuhan ............................................................................... 52

4.2.1 Observasi .................................................................................................. 52

4.2.2 Wawancara ............................................................................................... 55

4.2.3 Kuesioner ................................................................................................. 62

4.3 Deskripsi Produk Awal ................................................................................. 65

4.4 Data Ujicoba dan Revisi Produk ................................................................... 69

4.4.1 Data Validasi Pakar Bahasa serta Pakar IPA dan Revisi Produk ............ 69

4.4.2 Data Validasi Modul oleh Guru .............................................................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xiv

4.4.3 Data Validasi Modul Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk ................... 74

4.4.3.1 Data Ujicoba Terbatas 5 Siswa ................................................................ 75

4.4.3.2 Data Ujicoba Terbatas 30 Siswa .............................................................. 81

4.5 Pembahasan ................................................................................................... 94

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 102

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 103

5.3 Saran ............................................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105

LAMPIRAN ....................................................................................................... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan .........................................................30

Bagan 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul Praktikum IPA ...................36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan .............................................42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ................42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ......................43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV ................43

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Terhadap Siswa ..................44

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Guru .........................44

Tabel 3.7 Skor Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan oleh Ahli ....................44

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Ideal (Sokardjo,2006:53) .......................................47

Tabel 3.9 Kriteria Skor Skala Empat ..................................................................49

Tabel 4.1 Kompetensi Inti ...................................................................................51

Tabel 4.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .................................................64

Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli Bahasa dan Revisi .....................................70

Tabel 4.4 Hasil Validasi Modul Ahli Bahasa dan ahli IPA ...............................72

Tabel 4.5 Hasil Validasi Modul Praktikum oleh Guru Kelas IV .......................74

Tabel 4.6 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa Uji Coba Terbatas 5 Siswa ....77

Tabel 4.7 Skor Uji Coba Terbatas 5 Siswa .........................................................79

Tabel 4.8 Kategori Skor Uji Coba Terbatas 5 Siswa ..........................................79

Tabel 4.9 Saran dan Komentar Siswa .................................................................80

Tabel 4.10 Hasil Observasi Siswa Pada Ujicoba Terbatas 30 Siswa ..................89

Tabel 4.11 Skor Ujicoba Terbatas 30 Siswa .......................................................91

Tabel 4.12 Kategori Skor Uji Coba 30 Siswa .....................................................70

Tabel 4.13 Saran dan Komentar Siswa ..............................................................71

Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas IV dan Siswa kelas IV SD ..........101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Sampul Modul Praktikum IPA .......................................................... 67

Gambar 4.2 Ujicoba Terbatas 5 Siswa .................................................................. 76

Gambar 4.5 Ujicoba Terbatas Kelas ..................................................................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 110

Lampiran 2 Penilaian Validasi Analisis Kebutuhan Oleh Dosen1 ..................... 111

Lampiran 3 Penilaian Validasi Analisis Kebutuhan Oleh Dosen2 ..................... 117

Lampiran 4 Lembar Pertanyaan Wawancara Siswa............................................ 123

Lampiran 5 Lembar Pertanyaan Wawancara Kepala Sekolah ............................ 124

Lampiran 6 Lembar Pertanyaan Wawancara Guru ............................................. 125

Lampiran 7 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ................................. 126

Lampiran 8 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ................................ 130

Lampiran 9 Lembar Validasi Modul Oleh Pakar Bahasa ................................... 132

Lampiran 10 Lembar Validasi Modul Oleh Pakar IPA ...................................... 140

Lampiran 11 Lembar Validasi Modul Oleh Guru Kelas IV ............................... 146

Lampiran 12 Lembar Persepsi Siswa Terhadap Modul (kel. 5 siswa) ................ 152

Lampiran 13 Lembar Persepsi Siswa Terhadap Modul (kel. 30 siswa) .............. 155

Lampiran 14 Lembar Penilaian RPP Oleh Dosen ............................................... 158

Lampiran 15 Lembar Penilaian RPP Oleh Guru Kelas IV ................................. 160

Lampiran 16 Lembar RPP Uji Coba Terbatas .................................................... 162

Lampiran 17 Curriculum Vitae ........................................................................... 169

Lampiran 18 Produk Modul Praktikum IPA (Dicetak Terpisah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

1

BAB I

PENDAHULUAN

Uraian dalam bab ini berisi (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah,

(3)Batasan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) spesifikasi

produk yang dikembangkan, dan (7) definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan, setiap orang

berhak mendapatkan pendidikan untuk selalu berkembang dan pendidikan

tidak ada habisnya. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kegiatan belajar harus dapat

membekali peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan

lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik. Dalam hal ini diperlukan

adanya pendidik yang profesional terutama guru di sekolah-sekolah dasar dan

menengah dan dosen di perguruan tinggi.

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu,

yakni mengalami. (Hamalik 2003:36). Belajar merupakan proses manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

2

untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan

sikap. Belajar membuat manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat

melaksanakan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada dasarnya merupakan ilmu yang

mempelajari hal-hal yang pasti dan nyata. IPA berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(Depdiknas, 2006:161). Obyek dari IPA adalah benda-benda alam. Melalui

observasi dan eksperimen pada benda-benda alam, dapat diketahui berbagai

macam informasi seperti ciri-cirinya, sifat-sifatnya, manfaatnya,

pengklasifikasiannya. Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara

siswa dengan lingkungan sekitarnya, sehingga pembelajaran IPA perlu

mengutamakan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Pengetahuan dipelajari dengan cara yang sama, yaitu dengan observasi dan

eksperimen, sehingga siswa dapat menemukan sendiri informasi tentang yang

sedang dipelajari. Dengan menemukan informasinya, maka pengetahuan siswa

akan lebih baik dan bertahan lama. Selain dengan bertambahnya pengetahuan,

siswa dilatih untuk dapat berpikir kritis. Berpikir kritis adalah interpretasi dan

evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi

dan argumentasi (Fisher dan Scriven 2009: 10). Berpikir kritis penting untuk

siswa, dengan berpikir kritis merupakan kemampuan sangat penting dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

3

hidup terutama dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang

dihadapinya.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar mengajar (Hamalik 2003:18). Isi kurikulum merupakan

susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan

penyelenggaraan aturan pendidikan yang bersangkutan, dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada sekarang ini kurikulum yang

digunakan di Negara Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih

menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan

menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya (Mulyasa 2014:4). Proses

pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada perserta didik (Permendikbud, 2013). Di dalam pembelajaran

dengan pendekatan saintifik, siswa mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.

Pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah pembelajaran, yaitu sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Dalam Depdisnas, 2003 menyebutkan sasaran

pembelajaran berupa kompetensi kerja ilmiah yang antara lain menuntut

kemampuan siswa untuk melakukan penyelidikan ilmiah, berkomunikasi

ilmiah, menunjukkan kreativitas dalam memecahkan masalah, dan mampu

bersikap ilmiah. Berdasarkan sasaran yang disebutkan untuk mencapainya

dapat menggunakan eksperimen pada pembelajaran IPA di kelas. Dengan

adanya eksperimen siswa akan lebih paham karena membuktikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

4

melakukan sendiri. Penggunaan eksperimen dalam pembelajaran memerlukan

media pendukung salah satunya adalah modul eksperimen yang berisi

percobaan sederhana yang mendukung pembelajaran pada kurikulum 2013.

Menggunakan eksperimen atau praktikum yang membuat siswa lebih aktif

dan tidak hanya duduk diam mendengarkan. Pembelajaran IPA yang

disampaikan dengan mengaktifkan siswa akan sangat membantu siswa dalam

menerima pengetahuan baru, karena pembelajaran dilakukan dengan menarik

tanpa membuat siswa malas atau bosan. Dengan demikian terlihat

pembelajaran IPA dengan menggunakan eksperimen lebih efektif untuk

dilakukan. Berdasarkan pada observasi yang telah dilakukan pada 9 Oktober

2014 di kelas IV SD Kanisisus Sengkan, guru saat memberikan materi

pelajaran IPA sudah menggunakan media pembelajaran, yang berupa video.

Dan pada hari sebelumnya guru telah memberikan tugas kepada siswa untuk

mencari ciri-ciri khusus pada salah satu hewan. Guru membuat pembelajaran

menjadi presentasi yang dilakukan oleh beberapa siswa saja. Dengan

ketentuan siswa boleh bertanya kepada yang sedang presentasi dan yang

presentasi boleh memberikan pertanyaan kepada temannya yang duduk

memperhatikan. Wawancara pada guru dilakukan pada tanggal 18 Oktober

2014, guru mengakui bahwa tidak melakukan semua praktikum yang ada pada

buku paket Kurikulum 2013. Dan guru menyatakan bahwa sebenarnya siswa

lebih semangat dan tertarik pada pembelajaran di kelas saat adanya praktikum.

Guru juga menyebutkan jika ada praktikum harus ada pula segala sesuatu

yang mendukung seperti alat praktikum, kelanjutan praktikum, dan modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

5

praktikum. Wawancara pada siswa yang dilakukan 21 Oktober 2014

menunjukkan bahwa dalam pembelajaran biasa sangat jarang dilakukan

praktikum IPA. Siswa sangat antusias jika pembelajaran di kelas terdapat

praktikum atau percobaan. Siswa beralasan dengan adanya praktikum mereka

lebih paham dan semangat dalam belajar. Siswa juga menyampaikan bahwa

untuk mendukung pembelajaran dengan praktikum dibutuhkan modul

praktikum yang mendukung. Penyebaran angket yang dilakukan kepada siswa

pada tanggal 22 Oktober 2014 tentang analisis kebutuhan siswa terhadap

modul praktikum IPA. Berdasarkan pada kuesioner yang sudah disebar 20

siswa menjawab butuh dan 20 lagi menjawab sangat butuh. Maka hasil dari

penyebaran kuesioner tersebut seluruh siswa yang berjumlah 40 anak

menyatakan membutuhkan adanya modul praktikum untuk mendukung

praktikum yang dilakukan pada pembelajaran di kelas.

IPA memiliki obyek yang nyata serta ilmunya memiliki kepastian.

Pembelajaran IPA dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman siswa tentang alam dengan membangkitkan semangat, antusias,

minat, rasa senang dan rasa ingin tahu. Dengan demikian metode

pembelajaran yang tepat digunakan adalah metode yang dapat membuat siswa

aktif saat pembelajaran di kelas.

Seorang pendidik harus memiliki konsep yang jelas dalam proses belajar

mengajar di kelas karena dalam hal ini sebuah konsep yang jelas akan

membuahkan hasil yang jelas pula di dalam kelas. Konsep yang jelas tersebut

meliputi pemakaian model, bahan ajar yang dimaksud adalah modul dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

6

media pembelajran yang nantinya membantu siswa dalam mempelajari IPA.

Prastowo (2012: 16) menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk

bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang dimaksud berupa

tertulis dan tak tertulis, modul merupakan salah satu bahan ajar. Kamus Besar

Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa modul adalah kegiatan program belajar

mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan yang

minimal dari guru.

Berdasarkan observasi, kuesioner, dan wawancara pada siswa, guru,

kepala sekolah tentang pembelajaran di kelas mereka setuju bahwa praktikum

adalah salah satu pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih mudah

paham karena siswa melakukannya sendiri dan lebih senang saat pelajaran.

Praktikum yang dilakukan harus memiliki pendukung salah satunya adalah

modul praktikum, dengan adanya modul diharapkan pelaksanaan praktikum

dapat dilakukan lebih baik. Modul praktikum juga dapat mendorong siswa

untuk berpikir kritis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah, sebagai

berikut.

1. Bagaimana mengembangkan modul praktikum IPA pada materi Tema 3

Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai suplemen Kurikulum 2013 pada

kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun Ajaran

2014/2015?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

7

2. Bagaimana kualitas penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi Tema

3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai Suplemen Kurikulum 2013

pada kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun

Ajaran 2014/2015?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada kemampuan berpikir kritis

siswa kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun

Ajaran 2014/2015?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan supaya penelitian tidak

menyimpang dari tujuan yang ditetapkan. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Materi yang disajikan berupa modul praktikum IPA dengan kurikulum

2013 pada tema 3 Peduli terhadap makhluk hidup

2. Produk yang dikembangakan untuk mendorong berpikir kritis siswa

kelas IV di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara mengembangkan modul praktikum IPA pada materi

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai suplemen Kurikulum

2013 pada kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal

Tahun Ajaran 2014/2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

8

2. Mengetahui kualitas penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai suplemen Kurikulum

2013 kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun

Pelajaran 2014/2015.

3. Mengetahui pengaruh penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada kemampuan berpikir

kritis siswa kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal

Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian dan pengembangan ini dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi Peneliti

Memberi gambaran tentang Modul Praktikum IPA dapat digunakan

sebagai suplemen kurikulum 2013 dan meningkatkan kemampuan berpikir

kritis siswa kelas IV.

2. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas sekolah dan mampu menjadi acuan untuk membuat

inovasi pembelajaran ke arah yang lebih baik.

3. Bagi Pendidik

Menambah wawasan dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang modul

praktikum IPA yang dapat digunakan sebagai suplemen kurikulum

2013dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

9

4. Bagi Peserta Didik

Membantu peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar dan

kemampuan berpikir kritis.

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Produk yang dikembangkan berupa modul praktikum IPA sesuai dengan

kurikulum 2013.

2. Menggunakan pendekatan scientific, yaitu mengamati, mencoba, bertanya,

menalar, dan mengkomunikasikan.

3. Materi berisi pengembangan praktikum sains kelas IV semester 1 tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

4. Menggunakan tata tulis yang menarik dengan gaya komik sebagai

pengantar praktikum.

5. Modul dilengkapi gambar yang menarik serta warna yang cerah untuk

menarik perhatian siswa.

1.7 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini digunkan beberapa istilah untuk menyamakan

persepsi maka peneliti memberikan penjelasan dari beberpa istilah yang akan

dipergunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

10

1.8.1 Pengembangan

Pengembangan adalah suatu cara untuk mengembangkan produk baru atau

melengkapi produk yang sudah ada agar dapat digunakan dalam

pembelajaran.

1.8.2 Modul

Modul merupakan buku yang berisi materi yang lebih ringkas dan jelas

sehingga mempermudah dalam pembelajaran.

1.8.3 Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan pemikiran-pemikiran yang secara tidak sengaja

muncul karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas kajian pustaka mengenai teori yang relevan, hasil

penelitian relevan. Pada teori yang relevan akan dijelaskan mengenai kurikulum

2013, media pembelajaran, modul, Ilmu Pengetahuan Alam, berpikir kritis. Hasil

penelitian relevan berisikan tentang hasil penelitian yang pernah dilakukan orang

lain sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam kerangka berpikir

akan dijelaskan mengenai variabel yang akan diteliti dan hubungan antara variabel

independen dan dependen.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Metode Penelitian R & D (Research and Development)

Sugiyono (2010:407) menyatakan metode penelitian atau dalam bahasa

Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah suatu proses

atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan

(Sukmadinata, 2008:164). Dalam Sanjaya (2013: 132-133) R & D (Research and

Development) dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. R&D bertujuan untuk menghasilkan produk dari berbagaoi aspek

pembelajaran dan pendidikan, yang biasanya produk tersebut diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

12

b. Proses pelaksanaan R&D diawali dengan studi atau survei pendahuluan

yang dilakukan untuk memahami segala sesuatu yang terlaksana di

lapangan sesuai dengan obyek pengembangan yang dapat digunakan.

Survei dilakukan dengan studi lapangan dan studi keperpustakaan sebagai

dasar pengembangan desain.

c. Proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam beberapa

siklus dengan melibatkan subyek penelitian di lapangan sebenarnya tanpa

menganggu sistem dan proses yang sudah direncanakan serta ditata

sebelumnya

d. Pengujian validasi untuk menguji keandalan model hasil pengembangan

baik keandalan dilihat dari proses pembelajaran (validasi eksternal)

maupun sisi hasil belajar (validasi internal)

e. R&D tidak menguji teori atau menghasilkan prinsip dan hukum kecuali

yang berkaitan dengan yang dikembangkan.

Langkah-langkah penelitian menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya

(2013: 133-134)

a. Riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi

kelas.

b. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen

pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas.

c. Pengembangan produk awal termasuk mempersiapkan bahan-bahan

pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

13

d. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah

dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek menggunakan wawancara,

observasi dan angket, hasilnya dianalisis untuk menentukan kelemahan-

kelemahannya.

e. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi

produk yang lebih baik.

f. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas.

Tahapan ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan

data kuantitatif untuk hasil pre dan postes.

g. Revisi produk berdasarkan hasil analisis hasil uji produk tersebut

h. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik

wawancara, observasi, dan angket kemudian data tersebut dianalisis.

i. Revisi produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir.

j. Desiminasi dan melaporkan produk hasil akhir penelitian dan

pengembangan.

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian hanya sampai pada tahap “g

atau 7” yaitu revisi produk berdasarkan hasil analisis hasil uji produk tersebut.

Penelitian dilakukan sampai langkah ke 7 karena terkendala kurangnya biaya dan

waktu yang dibutuhkan semakin lama.

Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan penelitian dan

pengembangan adalah metode penilitian yang dilakukan untuk pengembangan

produk baru atau penyempurnaan produk lama yang telah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

14

2.1.2 Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

` Perkembangan yang dialami oleh manusia berlangsung mulai masih janin

hingga menjadi manusia dewasa. Perkembangan kognitif pada anak memiliki

tahap-tahapnya sendiri. Selama perkembangannya anak-anak mengalami

perkembangan kognitif secara bertahap. Seorang tokoh psikologi kognitif Jean

Piaget (1896-1980), membagi perkembangan anak menjadi empat tahap

(Soeparno, 2001: 24). Keempat tahap tersebut tahap sensorimotor (0-2 tahun),

tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan

tahap operasional formal (11 tahun keatas).

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Tahap ini menekankan perkembangan yang berdasarkan tindakan dan

dilakukan langkah demi langkah. Pada tahap ini, perkembangan kognitif

anak secara umum meliputi gerak refleks, kebiasaan (kkoordinasi tangan

dan mulut, mengikuti benda bergerak dan suara), reproduksi kejadian

(mengulangi hal-hal yang menarik), perbedaan saran dan tujuan (mencari

atau menemukan benda-benda yang tersembunyi), eksperimen (rasa ingin

tahu besar, adaptasi pada siatuasi baru), representasi simbol (meniru model

yang baru) (Soeparno, 2001: 28)

2. Tahap Praoperasional

Pada tahap praoperasional, mulai digunakan bahasa simbol berupa

gambaran dan bahasa ucapan yang sederhana. Ciri lainnya adalah anak

mampu mengungkapkan pemikiran secara simbolik dan mulai muncul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

15

kesadaran sebab-akibat dengan bertanya “Mengapa?” (Budiningsih, 2008:

38 ; Soeparno, 2001 : 68).

3. Tahap Operasional Konkret

Tahap ini menunjukkan bahwa anak dapat berpikir dengan logis, teratur,

terarah, mampu berpikir secara serasi dan klasifikasi pada benda-benda

konkret, serta penarikan kesimpulan. Anak sudah memiliki konsep tentang

bilangan, waktu, dan ruang secara lengkap (Budiningsih 2008: 38 ;

Soeparno, 2001: 86-87).

4. Tahap Operasional Formal

Pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara

abstrak dan logis dengan pola pikir “kemungkinan”. Anak sudah mampu

berpikir dengan tipe hypothetico-deductive dan inductive, yang meliputi

kemampuan yang menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesis.

Piaget (dalam Samatowa 2011: 5) mengatakan bahwa pengalaman

langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya

perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara

spontan dari kecil (sejak lahir) sampai berumur 12 tahun. Efisiensi pengalaman

langsung pada anak tergantung pada konsistensi antara hubungan metode dan

objek yang dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk

mengembangkan konsep tertentu jika anak tersebut memiliki struktur kognitif

(skemata) yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat

hirarkis dan integratif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

16

Berdasarkan tahap-tahap yang telah dikemukakan tokoh tersebut, anak

usia sekolah dasar pada umumnya 7-11 tahun berada pada tahap operasional

konkret. Anak memiliki kemampuan berpikir yang logis, teratur , terarah, mampu

berpikir secara serasi dan klasifikasi dengan rasa ingin tahu yang besar. Oleh

sebab itu siswa kelas IV masuk dalam rentang usia ini, pada usia ini siswa akan

lebih mudah menerima informasi apabila menggunakan obyek dan aktivitas nyata.

Kata lain penggunaan media (temasuk modul praktikum IPA) dalam pembelajaran

di SD memang diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir siswa.

2.1.3 Berpikir Kritis

Berpikir kritis menurut John Dewey (dalam Fisher 2008: 2) adalah

pertimbangan yang aktif, persisten (terus-menerus), dan teliti dalam sebuah

keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari

sudut alasan-alasan yang mendukungnya, dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan

yang menjadi kecenderungannya. Berpikir kritis menurut Norris dan Ennis adalah

pikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang

mesti dipercaya atau dilakukan (dalam Fisher 2008: 4). Berpikir kritis adalah

mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – dimana pemikir

meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-

struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar

intelektual padanya (Fisher 2008: 4). Berpikir kritis diperlukan untuk

memecahkan suatu permasalahan sehingga dapat diperoleh keputusan yang cepat

dan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

17

Berdasarkan pemahaman berpikir kritis dari beberapa ahli diatas, berpikir

kritis adalah berpikir yang aktif yang dilakukan secara terus-menerus dan

mendalam untuk menemukan suatu keyakinan yang akan dipercaya dan

digunakan sebagai prinsip untuk memecahkan suatu masalah.

Keterampilan-keterampilan dalam berpikir kritis menurut Glaser (dalam

Fisher 2008: 7) adalah (a) kemampuan untuk mengenal masalah, (b) menemukan

cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu, (c)

mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, (d) mengenal asumsi-

asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan, memahami dan menggunakan

bahasa yang tepat, jelas dan khas, (f) menganalisis data, (g) menilai fakta dan

mengevaluasi pernyataan-pernyataan, (h) mengenal adanya hubungan yang logis

antara maslah-masalah, (i) menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-

kesamaan yang diperlukan, (j) menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-

kesimpulan yang seseorang ambil, (k) menyususn kembali pola-pola keyakinan

seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan (l) membuat penilaian

yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-

hari. Menurut Fisher (2008: 8) menyatakan beberapa keterampilan berpikir kritis

yang sangat penting, khususnya bagaimana mengidentifikasi elemen-elemen

dalam kasus yang dipikirkan, khususnya alasan-alasan dan kesimpulan-

kesimpulan; mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi-asumsi; mengklarifikasi

dan menginterpretasi permyataan-pernyataan dan gagasan-gagasan; menilai

ekseptabilitas, khususnya kredibilitas, klaim-klaim; mengevaluasi argumen-

argumen yang beragam jenisnya; menganalisis, mengevaluasi, dan membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

18

keputusan-keputusan; menarik inferensi-inferensi; mengahasilkan aregumen-

argumen.

Keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1998) dalam Kuswana (2012:

198-199) menyebutkan terdapat beberapa indikator yang menunjukkan berpikir

kritis yaitu :

1. Menjelaskan

Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan dan kesimpulan

Menganalisis argumen

Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan

Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai alasan

2. Menduga

Mengidentifikasi asumsi tak tertulis

Menyimpulkan dan menilai keputusan

3. Membuat pengandaian dan mengintegrasikan kemampuan

Mempertimbangankan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan

atau keraguan yang mengganggu pemikiran (berpikir yang

disangka benar).

4. Menggunakan kemampuan berpikir kritis

Dilakukan secara tertib sesuai situasi seperti:

Tindak lanjut langkah-langkah pemecahan masalah

Memantau pemikiran

Menandai pemikiran kritis yang rasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

19

Peka terhadap perasaan, tingkat pengetahuan dan derajad

kehebatan orang lain

Indikator-indikator diatas digunakan sebagai dasar oleh peneliti untuk

membuat indikator-indikator berpikir kritis yang digunakan untuk melakukan

observasi saat uji coba terbatas lapangan kelompok besar dan kelompok kecil.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

Iskandar (2001: 2) menuliskan kata IPA adalah singkatan dari Ilmu

Pengetahuan Alam yang merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris

“Natural science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam.

Sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Alam secara

harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini atau ilmu yang mempelajari

tentang kejadian-kejadian di alam. Fisher (dalam Amien, 1987: 4) menyatakan

bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh menggunakan

metode-metode yang berdasarkan observasi. Menurut Samatowa (2011: 3)

mengatakan Ilmu Pengetahuan Alam pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu

tentang alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di

alam ini. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara

sistematis yang berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan

manusia. Powler (dalam Samatowa 2011: 3) menyebutkan bahwa IPA merupakan

ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang

tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi

dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

20

menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan

berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang

atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh

hasil yang sama atau konsisten. Ditambahkan oleh Winaputra (dalam Samatowa

2011: 3) bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda

atau makhluk hidup, tapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan memecahkan

masalah. Jadi dapat disimpulkan pengertian IPA adalah ilmu pengetahuan alam

yang mempelajari tentang gejala-gejala alam atau peristiwa-peristiwa alam

dengan menggunakan metode eksperimentasi dan observasi.

Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam

Samatowa 2011: 5) adalah (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang

diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang

terjadi, (4) mengujikan ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah

ramalan tersebut benar. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah anak dapat

menyadari keterbatasan pengetahuan mereka, memiliki rasa ingin tahu untuk

menggali berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikannya

dalam kehidupan mereka (Samatowa 2011: 10)

IPA sebagai proses ilmiah adalah proses pemecahan masalah secara

terstruktur dan terkontrol. Cara pemecahan masalah yaitu dengan mencari

informasi dan melakukan penelitian. Dalam memecahkan suatu masalah harus

memiliki ketrampilan. Keterampilan proses ilmiah yaitu keterampilan mengamati,

mengukur, mengklasifikasikan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis,

meakukan eksperimen analisis data, dan membuat laporan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

21

2.1.5 Kurikulum

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 tahun 2003). Untuk mencapai tujuan pemerintah dalam

pendidikan, tidak bisa lepas dari kurikulum pendidikan. UU No. 20 Tahun 2003

menyebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar mengajar. Kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk

memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik di dalam ruangan kelas maupun di

luar sekolah (Saylor, Alexander, Lewis dalam Rusman 2011: 3). Sanjaya ( 2008;

7) menyatakan sebagaimana disebutkan oleh para tokoh pendidikan bahwa

kurikulum bukan hanya menyangkut pelajaran yang harus dipelajari, melainkan

menyangkut seluruh usaha sekolah untuk memengaruhi siswa belajar, baik di

dalam maupun di luar kelas atau bahkan di luar sekolah.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang

dikembangkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan soft skills

dan hardskills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan menurut

Fadlillah (2014: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

22

Dalam kurikulum 2013 memiliki tiga ranah pencapaian hasil belajar, yaitu

berupa sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil akhir dari ketiga ranah

tersebut menurut Hosnan (2014: 33) adalah peningkatan dan keseimbangan antara

kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang

memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari

peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan menggunakan

pendekatan saintifik. Hosnan (2014: 34) mengartikan pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013 sebagai proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa

agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsipyang “ditemukan”. Pendekatan

saintik bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa, bahwa ilmu

pengetahuan dapat dicari oleh dirinya sendiri melalui banyak sumber belajar dan

tidak hanya terpaku pada informasi atau pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

menjelaskan, dan menyimpulkan (Hosnan 2014: 34). Pembelajaran dengan

metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Berpusat pada siswa

(2) melibatkan keterampilan proses sains yang mengkonstruksi konsep, hukum

atau prinsip (3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

23

merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat

tinggi siswa (4) Dapat mengembangkan karakter siswa (Hosnan 2014: 36).

Pendekatan ilmiah (saintifik) mempunyai beberapa kriteria proses pembelajaran

sebagai berikut (a) materi pembelajaran berbasis pada akta atau fenomena yang

dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,

khayalan, legenda, atau dongeng semata. (b) Penjelasan guru, respon siswa, dan

interaksi edukatif guru-siswa terbebas dariprasangka yang serta merta, pemikiran

subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. (c)

mendorong dan menginspirasi siswa siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, alam

mengaplikasikan materi pembelajaran. (d) Mendorong dan menginspirasi siswa

mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu

sama lain dari materi pembelajaran. (e) mendorong dan menginspirasi siswa

mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikiryang rasional

dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. (f) berbasis pada konsep, teori,

dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. (g) tujuan pembelajaran

dirumuskan secara sederhana dan elas, namun menarik sistem penyajiannya.

2.1.6 Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. (Rahardjito dkk,

2009). Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

24

Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media adalah mediator

yang diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua

pihak dan ikut mendamaikannya (sukiman 2012: 28). Menurut Aderson dalam

Sukiman (2012: 28) menyebutkan media pembelajaran adalah media yang

memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang

pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Media merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga merangsang pikiran, perasaan, minat perhatian serta kemauan peserta

didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan minat perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2.1.7 Modul Pembelajaran

Modul adalah sebuah bingkisan bahan pelajaran tertulis yang dapat

dipelajari oleh anak dengan auto aktivitasnya, dimana layanan dan bimbingan

guru/pamong diatur sesedikit mungkin (Soemirat 1980: 3). Modul merupakan alat

atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Yuliawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

25

2013:3). Dalam Jurnalnya Menurut Yulianti (2013:3-4) modul pembelajaran harus

mampu memerankan fungsi dan peranan dalam pembelajaran yang efektif, modul

perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang

mensyaratkan. Pentingnya ketersediaan modul yang dikembangkan dengan

memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan karena materi yang akan disajikan

akan menghubungkan keterkaitan antara fakta yang diperoleh dari pengumpulan

data, konsep dari kajian teori, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi

pembelajaran (Parmin 2012:2).

Dalam buku Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar tahun 2004

mengartikan modul sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta

didik dapat belajar secara mandiri tanpa ada bimbingan guru (Prastowo 2013:

104). Menurut Surahman (dalam Prastowo 2013:105-106) menyatakan bahwa

modul adalah program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta

didik secara perseorangan (self instructsional); setelah peserta menyelesaikan satu

satuan dalam modul, selanjutnya peserta dapat melangkah maju dan mempelajari

satuan modul berikutnya. Prastowo (2013: 112) menyebutkan ada tujuh unsur

yang harus ada dalam sebuah modul, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk

peserta didik atau pendidik), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,

latihan-latihan, petunjuk kerja atau lembar kerja (LK), dan evaluasi.

Modul sebagai salah satu bentuk bahan ajar, memiliki beberapa

karakteristik, antara lain dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri;

merupakan program pembelajaran yang utuh dan sistematis; mengandung tujuan,

bahan atau kegiatan, dan evaluasi; disajikan secara komunikatif (dua arah);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

26

diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar; cakupan bahasan

terfokus dan terukur; serta mementingkan aktivitas belajar pemakai (Mohammad

dalam Prastowo 2013: 109-110). Untuk membuat sebuah modul yang baik, harus

memperhatikan unsur-unsur utama yang harus ada dalam sebuah modul.

Berdasarkan dari pendapat ahli di atas dapat dikatakan bahwa modul

adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi

materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri dan mudah

dipahami oleh peserta didik.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen

Kurikulum 2013 dan berpikir kritis siswa merupakan hal yang baru dan masih

sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut

hasil penelitian relevan yang berhubungan dengan pengembangan modul dan

berpikir kritis siswa.

Parmin dan E. Peniati (2012) melakukan Penelitian tentang

Pengembangan Modul Mata Kuliah Stratergi Belajar Mengajar IPA Berbasis

Hasil Penelitian Pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengembangkan bahan ajar melalui pemanfaatan hasil penelitian pembelajaran

IPA dalam bentuk modul dana mengetahui keefektifan berdasarkan hasil belajar

dan respon mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode R & D (Research

and Development). Langkah-langkah yang ditempuh untuk pengembangan bahan

ajar dalam penelitian sebagai berikut; 1. Analisis tujuan dan karakteristik isi Mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

27

Kuliah Strategi Belajar Mengajar, 2. Analisis sumber belajar dalam hal ini hasil-

hasil penelitian pendidikan tentang pembelajaran IPA, 3. Analisis karakter

mahasiswa berdasarkan kondisi mahasiswa pada semester sebelumnya, 4.

Menetapkan sasaran dan isi, 5. Menetapkan strategi pengorganisasian isi

pembelajaran, 6. Menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, 7. Menetapkan

strategi pengelolaan pembelajaran dan, 8. Pengembangan prosedur pengukuran

hasil pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa mendapatkan nilai

AB sampai dengan A sebanyak 17 orang atau 68% sedangkan semua mahasiswa

menyatakan tertarik menggunakan modul mahasiswa terbantu ketika mempelajari

berbagai strategi belajar mengajar IPA.

F. Yuliawati, M. A. Rokhimawan, dan J. Suprihatiningrum (2013)

melakukan penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis

Integrasi Islam-Sains untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester

2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta. Penelitian ini adalah penelitian

pengembangan dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan

modul pembelajaran sains Madrasah Ibtidaiyah untuk peserta didik difabel netra

berbasis integrasi Islam-sains yang memiliki karakter tertentu. Prosedur

pengembangan produk dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi model

prosedur penelitian oleh Thiagarajan dan Semmel (1974). Model ini terdiri dari 4

tahap pengembangan, yaitu pendefinisisan (define), perancangan (design),

pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Modul pembelajaran

yang telah dikembangkan mendapatkan penilaian baik menurut ahli media,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

28

pendidik SD dan SLB, dengan presentase keidealan 74,3%. Modul yang

dikembangkan menurut ahli adalah baik.

B. Hartati (2010) dengan penelitian Pengembangan Alat Peraga Gaya

Gesek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendapatkan alat peraga gaya gesek pada bidang yang

dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Penelitian pengembangan ini

dilakukan melalui: identifikasi masalah, kajian teori alat peraga, identifikasi alat

peraga yang ada, pembuatan alat peraga, ujicoba tahap 1, analisis alat, perbaikan

alat, ujicoba alat tahap 2, analisis hasil belajar. Data berpikir kritis diperoleh

melalui lembar pengamatan. Hasil pengujian alat menunjukkan bahwa

pengembangan alat peraga secara signifikan mampu meningkatkan keterampilan

berpikir kritis peserta didik dan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji

peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan uji t diperoleh = 5,389 dengan

taraf signifikan 0,05. Kegiatan praktikum menggunakan alat peraga gaya gesek

hasil pengembangan secara nyata juga mampu meningkatkan hasil belajar peserta

didik dari 65,24 menjadi 70,63. Penggunaan alat peraga gaya gesek yang efektif

berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, ternyata hasilnya

jelas berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.

P. Dwijananti dan D. Yulianti (2010) meneliti tentang Pengembangan

Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based

Instruction pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan. Penelitian tindakan kelas ini

mempunyai tujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada

matakuliah Fisika Lingkungan agar dapat berpartisipasi dalam pemencahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

29

masalah pencemaran lingkungan yang selama ini menjadi topik yang menarik

untuk dapat dicari pemecahannya. Penelitian dilakukan dengan prosedur

penelitian tindakan kelas yaitu melalui tahap-tahap perencanaan, implementasi,

observasi, dan refleksi yang dilaksanakan secara bersiklus. Jumlah siklus sesuai

dengan jumlah percobaan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir

kritis siswa dapat dikembangkan pada model pembelajaran ini adalah:

mengklasifikasi, mengasumsi, memprediksi, menghipotesis, mengevaluasi,

menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dengan rata-rata tiap siklus I, siklus II,

dan siklus III, berturut-turut: 63,10; 76,32; dan 79,80. Peningkatan nilai rata-rata

kemampuan berpikir kritis seiring dengan meningkatnya jumlah siswa yang

termasuk kategori sangat kritis dan kritis dalam hierarki kategori kemampuan

berpikir kritis.

Berdasarkan tinjauan penelitian yang relevan tersebut, pengembangan

media pembelajaran berupa modul praktikum IPA belum banyak dikeembangkan.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti masih relevan untuk mengembangkan dan

memanfaatkan modul praktikum IPA di kelas IV SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta. Peneliti berharap media pembelajaran berupa modul praktikum IPA

dapat digunakan sebagai pendukung kurikulum 2013 khususnya kelas IV Tema 3

Peduli Terhadap Makhluk Hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

30

2.3 Desain Diagram Penelitian

Desain diagram penelitian berdasarkan dari penelitian yang relevan

sebagai berikut.

Bagan 2.1 Penelitian yang relevan

Berpikir Kritis Modul

B. Hartati (2010)

Pengembangan alat peraga untuk

meningkatkan keterampilan

berpikir kritis.

Menghasilkan alat peraga gaya

gesek dan meningkatkan

keterampilan berpikir kritis pada

siswa SMA

Parmin dan E. Peniati (2013)

Pengembangan modul mata

kuliah

Menghasilkan produk berupa

modul Strategi belajar

mengajar IPA

P. Dwijananti dan D. Yulianti

(2010)

Pengembangan Berpikir Kritis

dengan problem based

instruction

Menghasilkan peningkatan

kemampuan berpikir kritis pada

mahasiswa

F. Yuliawati, M. A.

Rokhimawan, dan J.

Suprihatiningrum (2013)

Pengembangan modul

pembelajaran sains untuk Tuna

Netra

Menghasilkan produk berupa

modul pembelajaran sains

dengan huruf braile untuk

siswa tuna netra

Menghasilkan produk media pembelajaran berupa modul

praktikum IPA yang bertujuan sebagai suplemen kurikulum 2013

dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas

IV mengenai materi Tema 3 Peduli terhadap makhluk hidup.

Peneliti

Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai Suplemen

Kurikulum 2013 dan Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa SDK

Sengkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

31

2.4 Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum KTSP yang

menuntut siswa aktif dan inovatif dalam pembelajaran. Ciri khas dari Kurikulum

2013 adalah materi pelajaran yang diintegrasikan ke dalam satu tema tertentu.

Bahan ajar yang ada pada buku yang disediakan pemerintah masih terdapat

kekurangan yaitu kurangnya praktikum yang sebenarnya mendukung materi

tertentu tetapi tidak dipakai pada buku paket yang ada. Selain itu pembahasan

praktikum yang kurang mendalam pada praktikum yang ada pada buku paket dari

pemerintah.

Siswa SD pada umumnya berada pada rentang 6-11 tahun memasuki tahap

operasional konkret. Tahap ini menunjukkan bahwa anak dapat berpikir dengan

logis, teratur, terarah, mampu berpikir secara serasi dan klasifikasi pada benda-

benda konkret, serta penarikan kesimpulan. Anak sudah memiliki konsep tentang

bilangan, waktu, dan ruang secara lengkap. Dibutuhkan hal-hal yang konkret,

nyata, dan pengalaman secara langsung dalam pembelajaran di kelas. Salah

satunya dengan menggunakan praktikum pada mata pelajaran IPA. Pembelajaran

dengan praktikum tak lepas dari sarana pendukungnya termasuk adannya modul.

Modul yang dimaksudkan adalah modul praktikum IPA yang berisi tentang

praktikum yang dilakukan oleh siswa secara mandiri dengan pembahasan tentang

praktikum yang sudah dilakukan lebih mendalam dan mengembangkan

keterampilan berpikir kritis siswa. Modul praktikum IPA tersebut dimaksudkan

juga sebagai salah satu suplemen atau pendukung untuk Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

32

Peneliti melakukan analisis kebutuhan di SD dengan cara observasi kelas

pada saat pembelajaran IPA, penyebaran angket untuk guru dan siswa, wawancara

terhadap Kepala Sekolah, guru, dan siswa. Kemudian membuat produk berupa

modul praktikum IPA kelas IV untuk Tema 3 Kurikulum 2013 yaitu Peduli

Terhadap Makhluk Hidup setelah itu dilakukan validitas terhadap modul

praktikum IPA yang telah dibuat. Validasi digunakan untuk mengetahui kualitas

modul yang dikembangkan layak untuk digunakan atau tidak. Validasi dilakukan

oleh pakar IPA dan pakar Bahasa. Setelah dilakukan validasi setiap validasi pakar

dilakukan revisi. Peneliti juga melakukan uji coba kepada kelompok terbatas dan

lapangan. Ujicoba dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas modul praktikum

IPA yang telah dibuat layak untuk digunakan guru dan siswa pada pembelajaran

praktikum IPA di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian,

(3) prosedur pengembangan, (4) uji coba produk, (5) instrumen penelitian (6)

teknik pengumpulan data, serta (7) teknik analisis.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan R&D

(Research and Development). R&D (Research and Development) dalam Bahasa

Indonesia merupakan penelitian dan pengembangan. R&D (Research and

Development) menurut Sugiyono (2010: 407) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berupa modul

praktikum IPA untuk pembelajaran IPA kelas IV tema 3 Peduli Terhadap

Makhluk Hidup semester gasal SD Kanisius Sengkan dengan langkah-langkah

menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya (2013: 133-134), yaitu: (1) pengumpulan

informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji produk awal,

(5) revisi produk, (6) uji lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan skala lebih

luas, (9) revisi uji lapangan skala luas, (10) desiminasi. Peneliti menggunakan

langkah-langkah penelitian menurut Borg dan Gall hanya sampai pada tahap ke 7.

Produk yang dihasilkan berupa modul praktikum IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

34

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan

yang jumlahnya 40 siswa, terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran yaitu

modul praktikum pada pembelajaran IPA dengan materi Tema 3 Peduli Terhadap

Makhluk Hidup. Kompetensi Inti yang digunakan pada modul praktikum ini

adalah KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpai di rumah,

sekolah dan tempat bermain. KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 3.1 Menjelaskan bentuk luar

tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan

tentang bentuk luar (marfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya. 3.2

mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis makhluk hidup. 4.2 Menyajikan

secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis makhluk hidup.

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Kanisius Sengkan yang

beralamat di Jalan Kaliurang Km. 7, Sleman, Yogyakarta sebagai tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

35

penelitian. Penelitian dilakukan selama 5 bulan, dimulai pada bulan Agustus 2014

dan berakhir pada bulan Januari.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan modul praktikum IPA untuk siswa kelas IV

sekolah dasar. Peneliti kemudian memodifikasi prosedur pengembangan dengan

langkah-langkah R&D Borg and Gall. Prosedur pengembangan dalam penelitian

ini melalui 9 tahap, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba terbatas, (7) revisi

produk. Revisi dilakukan untuk menghasilkan produk akhir modul praktikum IPA

yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Prosedur

pengembangan dan penelitian akan dijelaskan pada bagan 3.1 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

36

Bagan 3.1 Prosedur pengembangan

Analisis Kebutuhan

Potensi dan Masalah Observasi

Wawancara

Kuesioner

Validasi

Pengumpulan Data Kajian dokumen

Desain Produk

Tema KI-KD

Tahap 3

Tahap 3

Indikator Materi pembelajaran

Kegiatan Praktikum Pendalaman Materi Kesimpulan

Validasi Ahli

Revisi Desain

Uji Terbatas

Revisi Produk

1. Ahli Bahasa

2. Ahli IPA

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Tahap 5

Tahap 6

Tahap 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

37

Berikut penjelasan mengenai langkah-langkah dalam penelitian dan

pengembangan (Research and Development) yang sudah dimodifikasi:

(1) Potensi dan Masalah

Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis

kebutuhan guru dan siswa terhadap bahan ajar yang mendukung

implimentasi kurikulum 2013. Untuk menganalisis kebutuhan yang

terdapat di laangan, maka peneliti melakukan observasi kelas pada

pembelajaran IPA, penyebaran kuesioner pada guru dan siswa, wawancara

dengan guru, siswa, dan kepala sekolah SD Kanisisus Sengkan. Observasi

dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa, cara pembelajaran, dan bahan

ajar pendukung pembelajaran. Kuesioner meliputi keperluan bahan ajar

tambahan yang mendukung pembelajaran. Wawancara meliputi

pemahaman kurikulum 2013, keperluan bahan ajar.

(2) Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data

menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara terstruktur. Observasi,

kuesioner, dan wawancara tersebut dilakukan untuk analisis kebutuhan.

Observasi dilakukan di dalam kelas saat pembelajaran IPA berlangsung.

Wawancara dilakukan kepada siswa, guru, dan kepala sekolah. Kuesioner

dilakukan pada siswa dan guru.

(3) Desain Produk

Desain produk meliputi menentukan tema, KI (kompetensi Inti)

dan KD (Kompetensi Dasar), menentukan indikator, menentukan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

38

pembelajaran, menentukan kegiatan praktikum, pendalaman materi

praktikum, membuat kesimpulan. Langkah-langkah tersebut menjadi

pedoman pembuatan desain produk modul praktikum IPA. Produk yang

didesain lalu diintegrasikan dengan peningkatan keterampilan berpikir

kritis pada siswa sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Dalam

penelitian ini pembuatan produk isi modul dibuat menggunakan program

Microsoft Word, gambar pada modul didapat dari internet, dan cover

modul praktikum dibuat menggunakan program Corel Draw.

(4) Validasi Ahli

Sebelum diujicobakan, desain produk divalidasi terlebih dahulu.

Validasi desain produk akan dilakukan oleh dua ahli yang kompeten,

diantaranya ahli bahasa dan ahli IPA. Validasi dilakukan dengan cara

memberikan desain produk dan lembar kuesioner kepada ahli yang

ditunjuk. Berdasarkan hasil validasi, maka peneliti melakukan revisi

desain produk. Kritikan, masukan dari ahli bahasa dan ahli IPA mengenai

kelemahan, kekurangan produk dijadikan dasar merevisi desain produk.

(5) Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi oleh ahli, revisi desain modul dilakukan

berdasarkan pada isi kuesioner dan komentar yang diberikan oleh ahli

untuk modul praktikum IPA.

(6) Uji Coba Terbatas dengan 5 Siswa

Desain produk yang telah melewati tahap validasi ahli dan sudah

direvisi diujicobakan kepada 5 siswa kelas IV SD N Bareng Lor Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

39

yang dipilih secara acak. Uji coba desain produk dimaksudkan untuk

mengumpulkan data guna mengetahui kualitas modul dan keefektifannya

untuk kegiatan pembelajaran. Revisi desain produk berdasarkan uji coba

terbatas. Validasi terbatas ini dilakukan melalui observasi. Hasil analisis

terbatas ini digunakan sebagai acuan untuk merevisi produk sebelum

melakukan ujicoba lapangan.

(7) Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah dilakukannya uji coba terbatas.

Revisi dilakukan berdasarkan kekurangan yang didapat pada saat

dilakukan uji coba terbatas. Selain itu berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti.

(8) Uji Coba Terbatas dengan 30 Siswa

Desain produk yang telah direvisi pada tahap uji coba terbatas

digunakan untuk uji coba lapangan atau uji coba kelas di SD K Sengkan

Yogyakarta. Validasi lapangan ini dilakukan oleh dosen, guru, dan siswa

melalui lembar kuesioner. Hasil analisis validasi lapangan digunakan

untuk merevisi produk akhir.

(9) Revisi Produk

Revisi Produk akhir dilakukan setelah dilaksanakannya uji coba

lapangan. Revisi produk akhir dilakukan berdasarkan kuesioner dan hasil

observasi lapangan. Revisi produk akhir dilakukan guna untuk

memperbaiki modul yang masih memiliki kekurangan dan dilakukan

sebagai tahap akhir penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

40

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2014 sampai dengan Januari

2015.

3.5 Uji coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan data untuk melihat

kualitas produk pengembangan modul praktikum IPA. Uji coba dilakukan dua

kali yaitu uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Uji coba terbatas dilakukan

kepada 5 siswa yang dipilih secara acak untuk mengetahui kekurangan dan

kelemahan modul praktikum IPA sebelum dilakukan uji coba lapangan yang lebih

luas lagi. Data yang diperoleh dari hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki

dan menyempurnakan produk modul praktikum IPA. Uji coba dilakukan setelah

produk divalidasi oleh pakar bahasa dan pakar IPA. Kegiatan uji coba terbatas

akan dilakukan kepada siswa kelas IV SD N I Bareng lor dan uji coba lapangan

akan dilakukan di SD K Sengkan tahun ajaran 2014/2015.

3.5.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba dibutuhkan untuk mengetahui produk yang dihasilkan

layak atau tidak untuk digunakan. Pengujian tahap pertama adalah validasi yang

dilakukan oleh pakar bahasa dan pakar IPA. Untuk melakukan evaluasi akan

digunakan instrumen kuesioner, hasil penilaian dan masukan oleh pakar

digunakan untuk memperbaiki produk modul praktikum IPA. Pengujian tahap

kedua adalah uji coba terbatas yang dilakukan kepada 4 siswa kelas IV. Uji coba

terbatas dilakukan setelah produk divalidasi oleh pakar. Validasi uji coba terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

41

dilakukan oleh guru kelas IV dan observasi saat kegiatan. Hasil dari uji coba

terbatas sebagai dasar untuk memperbaiki produk modul praktikum IPA. Tahap

ketiga adalah uji coba lapangan, produk yang telah direvisi diujicobakan kepada

siswa kelas IV SD K Sengkan. Validasi lapangan ini digunakan untuk mengetahui

keefektifan produk modul praktikum IPA untuk pendukung kegiatan

pembelajaran di kelas. Masukan dari gur, siswa, dan dosen setelah melakukan uji

coba lapangan digunakan untuk memperbaiki produk akhir.

3.5.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan modul praktikum IPA

sebagai suplemen kurikulum 2013 dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis

siswa dengan materi Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup adalah 40 siswa

kelas IV SD K Sengkan.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

berupa daftar pertanyaan wawancara, kuesioner, dan observasi. Daftar pertanyaan

wawancara digunakan ketika wawancara dengan siswa, guru, dan kepala sekolah

untuk melakukan analisis kebutuhan. Lembar kuesioner diberikan untuk siswa dan

guru untuk melakukan analisis kebutuhan. Observasi kelas saat pembelajaran IPA

dilakukan untuk melakukan analisis kebutuhan. Lembar kuesioner berisi

pertanyaan berdasarkan indikator yang digunakan untuk melakukan validasi

terhadap produk Modul Praktikum IPA yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner

digunakan untuk validasi ahli, guru kelas IV, dan siswa kelas IV. Nilai akhir dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

42

ahli, guru kelas IV, dan siswa digunakan sebagai bahan masukan untuk modul

praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 yang dikembangkan. Berikut

adalah kisi-kisi dari setiap instrumen yang digunakan.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan

No.

Item

Kisi-Kisi Observasi Objek yang Diamati

1,2. Ketersediaan modul praktikum IPA

untuk mengajar.

Adanya modul praktikum IPA yang

digunakan guru ketika mengajar

3. Partisipasi siswa dalam praktikum IPA Siswa mengikuti setiap proses kegiatan

belajar seperti melakukan tahap-tahap

praktikum, mengerjakan soal, bertanya dan

mau menjawab pertanyaan dari guru.

4, 5 Kesulitan belajar yang dialami siswa

dalam pembelajaran IPA

Siswa mengalami kesulitan mengikuti

praktikum IPA di kelas.

Siswa mengalami kesulitan memahami

materi praktikum IPA yang diberikan guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan

Kepala Sekolah

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Informasi yang berkaitan dengan pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013

1,2

2 Adanya kegiatan praktikum dalam pelaksanaan

kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA

3

3 Kesulitan yang dialami guru dengan adanya

kurikulum 2013

4,5,6

4 Ketersediaan sumber belajar yang digunakan di

sekolah antara lain:

a. Modul praktikum IPA kelas IV yang sudah

ada di sekolah

b. Pengadaan modul praktikum IPA di sekolah

7,8

5 Ketersediaan anggaran sekolah untuk pengadaan

modul praktikum dan kegiatan praktikum dalam

pembelajaran IPA.

9

6 Penggunaan modul praktikum IPA dalam

pembelajaran

10

7 Pendapat Bapak/Ibu kepala sekolah mengenai

modul praktikum IPA yang baik dan menarik.

11

8 Pendapatan rata-rata orang tua siswa dan

kemampuan siswa untuk membeli modul.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan

Guru Kelas IV

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Informasi yang berkaitan dengan pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013

1,2

2 Kesulitan yang dialami guru dengan adanya

kurikulum 2013

3,4

3 Persiapan guru mengajar berdasarkan kurikulum

2013

5

4 Adanya kegiatan praktikum dalam pelaksanaan

kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA

6

5 Ketersediaan sumber belajar yang digunakan di

sekolah antara lain:

c. Modul praktikum IPA kelas IV yang sudah

ada di sekolah

d. Pengadaan modul praktikum IPA di sekolah

7

6 Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran IPA

8

7 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan

dalam menyampaikan materi.

9

8 Pendapat bapak/ibu guru dalam penggunaan modul

praktikum IPA ebagai suplemen kurikulum 2013.

10,11

9 Pendapat Bapak/Ibu guru mengenai modul

praktikum IPA yang baik dan menarik.

12

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Analisis

Kebutuhan Siswa Kelas IV

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA di

kelas.

1.

2 Penggunaan modul praktikum IPA dalam

pembelajaran di kelas.

2.

3 Pemahaman siswa terhadap materi IPA yang

diajarkan

3.

4 Penggunaan sumber belajar 4.

5 Penggunaan modul praktikum 5,6

6 Pendapat siswa tentang modul yang menarik 7

7 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam

pembelajaran IPA

8,9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

44

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan

Terhadap siswa

No. Indikator No. Item

1. Adanya penggunaan modul praktikum IPA dalam

pembelajaran IPA di kelas.

1

2 Pendapat siswa tentang cara belajar 2

4 Keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas 3

5 Penggunaan sumber belajar 4,5

6 Kesulitan yang dialami siswa dalam belajar IPA 6,7

7 Pendapat siswa tentang modul yang baik dan menarik 8,9

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan guru

No. Indikator No. Item

1. Penggunaan modul praktikum IPA dalam pembelajaran. 1,2,3,10

2 Kriteria modul praktikum IPA 4,5,9

3 Isi modul praktikum IPA 6,7

4 Kegiatan praktikum IPA 8

Instrumen analisis kebutuhan divalidasi oleh ahli, dan mendapatkan skor, skor

dapat di lihat pada tabel 3.7.

Tabel. 3.7 Skor Validasi Analisis Kebutuhan oleh Ahli

Skor Rata-rata

Instrumen Observasi

Dosen 1 24

26 Dosen 2 28

Instrumen Wawancara

Dosen 1 24

26 Dosen 2 28

Instrumen Kuesioner

Dosen 1 32,5

30,25 Dosen 2 28

Berdasarkan skor validasi yang telah diberikan ahli untuk instrumen

analisis kebutuhan yang terdapat pada tabel 3.7, intrumen tersebut layak untuk

digunakan dengan perbaikan sesuai saran yang diberikan oleh ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

45

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berupa

instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penilaian ini berupa

pedoman wawancara, kuesioner dan observasi. Pedoman wawancara, kueisoner,

observasi dilakukan untuk memperoleh data awal siswa, guru, dan kepala sekolah.

Lembar kuesioner digunakan untuk melakukan validasi kualitas produk yang

dikembangkan. Peneliti menyerahkan Modul Praktikum IPA kepada pakar bahasa

dan pakar IPA untuk divalidasi dengan mengisi lembar kuesioner yang telah

dilampirkan. Peneliti merevisi produk sesuai dengan hasil validasi yang telah

ditulis pakar pada kuesioner. Setelah melakukan revisi peneliti meakukan uji

terbatas untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan modul sebelum uji

lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner untuk guru kelas IV dan

observasi pada siswa. Berdasarkan hal tersebut produk direvisi lagi. Setelah itu

dilakukan ui coba lapangan untuk mengetahui kualitas dan peranan modul

praktikum IPA dengan melakukan observasi pada siswa lalu memberikan lembar

kuesioner kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil validasi uji coba lapangan

akan dilakukan revisi produk akhir.

3.8 Teknik Menganalisis Data

3.8.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif di dapat dari melakukan observasi kelas,

wawancara pada kepala sekolah, guru dan siswa. Dokumentasi (deskripsi dari

video rekaman saat penelitian). Data kualitatif berupa komentar dan saran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

46

dikemukakan oleh dua validator ahli, yaitu ahli bahasa dan ahli IPA untuk

perbaikan modul praktikum IPA. Ahli bahasa memeberikan kritik dan saran untuk

pengejaan, penulisan, gaya bahasa yang digunakan dalam modul praktikum. Ahli

IPA memberikan kritik dan saran untuk praktikum yang digunakan dalam modul

praktikum.

3.8.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh akan dianalisis menggunakan kriteria

penilaian ideal menurut Sukardjo (2006;53). Skala yang peneliti gunakan

memiliki 4 (empat) pilihan. Skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah

adalah 1. 4 (empat) pilihan tersebut untuk memperjelas pendapat responden

mengenai kelayakan modul praktikum IPA. 4 (empat pilihan tersebut mencakup

angka 4 untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup layak, dan

angka 1 untuk kurang layak. Hasil pengukuran berupa skor angka. Menafsirkan

hasil pengukuran juga disebut dengan penilaian. Untuk menafsirkan hasil

pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan tergantung pada

jumlah butir yang digunakan.

Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli dan skor dari kuesioner

persepsi terhadap modul, yang dihitung dengan menggunakan rumus dari

Sukardjo (2006:53). Berikut adalah tabel kriteria yang digunakan dalam penelitian

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

47

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Ideal

(Sukardjo, 2006:53)

Rentang Skor Kategori Kualitas

X > Xi + 1,80 Sbi Sangat Layak

Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Layak

Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup Layak

Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang Layak

Keterangan :

X : Skor akhir rata- rata

Xi : Rerata ideal, dapat dicari menggunakan rumus;

Xi =

( skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

Sbi : Simpangan baku ideal, dapat dicari menggunakan rumus;

Sbi =

( skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.7, maka perlu dilakukan

perhitungan dari data kuantitatif untuk memperoleh data kualitatif. Berikut adalah

perhitungan untuk menetapkan rentang skor.

Diketahui :

Skor tertinggi ideal = 4

Skor terendah ideal = 1

Rerata ideal (Xi) =

(4+1) = 2,5

Simpangan Baku Ideal (Sbi) =

(4-1) = 0,5

Ditanyakan :

Rentang skor : sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

48

Jawab :

a. Kategori Sangat Layak

X > Xi + 1,80 Sbi

X > 2,5 + (1,80.05)

X > 2,5 + 0,9

X > 3,4

b. Kategori Layak

Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi

2,5 + (0,60.0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80.0,5)

2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4

2,8 < X ≤ 3,4

c. Kategori Cukup Layak

Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi

2,5 – (0,60.0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60.0,5)

2,5 – 0,3 < X ≤ 2,8

2,2 < X ≤ 2,8

d. Kategori Kurang Layak

Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi

2,5 – (1,80.0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60.0.5)

2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2

1,6 < X ≤ 2,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

49

Berdasarkan perhitungan skor yang telah dilakukan oleh peneliti maka

didapatlah rentang kriteria skor skala empat untuk menilai kualitas kelayakan

modul praktikum IPA yang telah dibuat oleh peneliti, berikut tabel kriteria skor

skala empat.

Tabel.3.9 Kriteria Skor Skala Empat

Rentang Skor Kategori Kualitas

X > 3,4 Sangat Layak

2,8 < X ≤ 3,4 Layak

2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak

1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat kategori kualitas berdasarkan rentang

skor yang didapat. Tabel 3.8 tersebut digunakan sebagai acuan untuk melihat

kategori penilaian yang didapatkan oleh validasi pakar, guru kelas, dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai modul

praktikum IPA tema tiga peduli terhadap makhluk hirdup mengacu pada

kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Poin-poin yang akan

diuraikan yaitu: (1) kajian kompetensi inti, kompetensi dasar dan materi, (2) data

analisis kebutuhan, (3) deskripsi produk awal, (4) data uji coba dan revisi produk,

(5) pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut.

4.1 Kajian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Materi Pelajaran

Modul praktikum IPA dalam penelitian ini dikembangkan sebagai

suplemen kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan sebagai acuan dalam proses

pembelajaran. Kajian kompetensi inti, kompetensi dasar dan materi pembelajaran

dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam membuat modul praktikum IPA.

Dalam modul praktikum IPA ini peneliti menggunakan Kompetensi Inti 1 sampai

4, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

51

Tabel. 4.1 Kompetensi Inti

1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, taggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangga.

3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman

dan berakhlak mulia.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum 2013 adalah

pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dibagi

kedalam tema dan subtema. Peneliti memilih tema 3 yaitu peduli terhadap

makhluk hidup. Peneliti memilih subtema 1 yaitu hewan dan tumbuhan di

lingkungan rumahku, subtema 2 yaitu keberagaman makhluk hidup di

lingkunganku. Dari subtema 1 dan 2 peneliti menentukankompetensi dasar yang

akan dipakai dalam membuat modul praktikum. Kompetensi dasar yang dipakai

yaitu 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya, 3.2

mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis makhluk hidup, 4.1 Menuliskan hasil

pengamatan tentang bentuk luar (marfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta

fungsinya, 4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

52

jenis makhluk hidup. Kompetensi dasar yang sudah dipilih ajan dijelaskan lagi

pada indikator.

Berdasarkan pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

telah dipilih, maka peneliti dapat mengkaji materi yang sesuai dengan KI dan KD.

Materi yang dipilih oleh peneliti untuk modul praktikum IPA adalah tentang

makhluk hidup. Makhluk hidup yang dibahas dalam modul praktikum IPA

dibatasi oleh peneliti hanya pada tumbuhan dan hewan. Praktikum yang pertama

peneliti membuat rancangan praktikum tentang fotosintesis pada tumbuhan.

Praktikum yang kedua tentang pernapasan pada tumbuhan. Praktikum yang ketiga

membahas ciri hewan khususnya serangga dan tumbuhan. Praktikum yang

keempat dirancang oleh peneliti lebih kepada pemanfaatan bagian dari tumbuhan.

4.2 Data Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan ini diawali dengan melakukan analisis

kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-

langkah pengembangan modul praktikum IPA yang telah diuraikan di bab III.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan observasi, wawancara, dan

kuesioner. Observasi yang dimaksudkan adalah observasi pembelajaran IPA di

kelas. Wawancara dilakukan pada kepala sekolah, guru kelas, dan siswa.

Kuesioner dibagikan hanya pada siswa dan guru.

4.2.1 Observasi

Obsevasi pembelajaran IPA terpadu dilakukan pada hari Kamis, 09 Oktober

2014 di kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Jumlah siswa kelas IV A sebanyak 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

53

siswa. Pembelajaran dimulai setelah istirahat yaitu pada pukul 09.30 WIB.

Sebelum pembelajaran dimulai kelas melakukan doa sebelum belajar. 1 siswa

laki-laki masih jalan-jalan setelah berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 1 siswa

laki-laki yang berbicara dengan teman sebangkunya akhirnya dipindah tempat

duduknya oleh guru karena membuat gaduh.

Materi yang akan dipelajari pada hari tersebut adalah tentang ciri-ciri khusus

pada hewan. Pada hari sebelumnya guru telah memberikan tugas rumah kepada

siswa untuk mencari ciri-ciri khusus salah satu hewan beserta gambarnya. Guru

meminta siswa untuk mempresentasikan ciri-ciri khusus hewan yang telah

dipersiapkan dari rumah. Satu siswa perempuan maju ke depan

mempresentasikan, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan dan

membuat pertanyaan seputar materi atau hewan yang dipresentasikan. Setelah

siswa selesai mempresentasikan hasil pekerjaannya, guru memberikan

kesempatan kepada siswa yang presentasi untuk memberikan pertanyaan kepada

teman-temannya. Pada kegiatan ini guru berperan sebagai moderator dan

melengkapi atau membenarkan jawaban siswa yang masih kurang tepat.

Hampir seluruh siswa di kelas tersebut sangat antusias untuk maju kedepan

untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Siswa kedua maju kedepan

kelas, guru dan teman-teman menyimak presentasi siswa tersebut dengan

seksama. Pada siswa ini guru membatasi hanya ada 3 siswa yang bertanya. Guru

menunjuk ke salah satu siswa tetapi jawaban siswa tersebut masih kurang tepat,

maka ada 6 siswa yang ingin menjawab melengkapi jawaban sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

54

Siswa ketiga ketika presentasi menjelaskan tentang tokek dan cicak, satu

siswa menyanyikan lagu cicak-cicak didinding. Mendengar lagu tersebut guru

bertanya tentang bagaimana menempelnya cicak pada tembok. Hampir seluruh

siswa menjawab pertanyaan dengan versinya masing-masing, guru menengahi dan

memberikan penjelasan tentang bagaimana cicak dapat menempel pada tembok.

Guru menegur seluruh siswa yang di kelas untuk diam dan memperhatikan.

Dan memberikan pertanyaan kepada siswa yang ribut sendiri. Lalu ada seorang

siswa yang melapor kepada guru, tentang tugas yang dipakai untuk presentasi

bukanlah pekerjaannya sendiri malainkan pekerjaan teman lain. Guru meminta

siswa untuk menjawabnya dengan jujur, jadi siswa tersebut menggunakan

pekerjaan temannya karena dia ragu terhadap pekerjaannya dan takut salah.

Akhirnya guru melihat pekerjaan siswa tersebut lalu memaafkannya dan

menyuruhnya untuk tidak mengulangi lagi.

Pukul 10.10 guru memindah tempat duduk salah satu siswa karena ribut terus.

Guru memberikan sedikit penjelasan lebih lanjut tentang materi yang telah

dipelajari dengan cara membuat kesimpulan bersama dengan siswa. Guru

memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menyebutkan 10 hewan yang berasal

dari Indonesia. Siswa seluruh kelas sangat antusias dalam menjawab. Guru

menunjuk satu siswa untuk menjawab tetapi siswa yang lain tetap ingin menjawab

sehingga terjadi keributan karena siswa saling sahut menyahut dalam menjawab.

Guru meminta siswa untuk membuka buku tulis lalu mulai mencatat tentang ciri-

ciri khusus hewan yang didiktekan oleh guru. Pertama guru menyuruh siswa

mencatat tentang cicak, lalu ada seorang siswa yang bertanya perbedaan cicak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

55

dengan bunglon. Guru kurang paham tentang perbedaan cicak dan bunglon

sehingga guru menanyakan seputar bunglon kepada siswa yang ternyata di rumah

memelihara bunglon. Siswa melanjutkan mencatat tentang kelelawar, dilanjutkan

mencatat tentang beruang dan cumi-cumi. Lalu guru membagikan lembaran LKS

dan siswa mengerjakan LKS tersebut hingga pukul 11.00.

Berdasarkan observasi analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti,

terlihat masih belum digunakannya praktikum yang seharusnya dapat dilakukan

untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Selain hal tersebut, terlihat juga

keterbatasan atau sedikitnya penggunaan sumber belajar lain yang digunakan guru

maupun siswa. Guru juga kurang bisa dalam menjelaskan ciri-ciri secara lebih

jelas atau lebih rinci kepada siswa.

4.2.2 Wawancara

Wawancara analisis kebutuhan guru dilakukan pada hari Jumat, 18 Oktober

2014 pukul 11.40 WIB. Wawancara dilakukan kepada Ibu Kiki Ulandari Agustina

Fasak S.Pd selaku sebagai guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Wawancara

dilaksanakan dengan cara direkam (rekaman suara), dicatat, dan pertanyaan

wawancara dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam

wawancara ini terdapat 12 pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada

guru. Berkaitan dengan pendekatan saintifik guru menjawab bahwa pendekatan

saintifik membuat siswa lebih sering berlatih dalam bernalar, saintifik juga

mempermudah pemahaman siswa dalam memecahkan masalah pada materi

pelajaran. Guru menyikapi pendekatan saintifik dengan membuat instrumen soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

56

yang sesuai dengan pendekatan saintifik. Guru juga membiasakan pada siswa

dengan sikap-sikap yang saintifik yaitu mengamati, mencoba, menalar,

menggunakan metode ilmiah dan kegiatan lainnya yang termasuk dalam

pendekatan saintifik.

Guru mengalami kesulitan dalam penggunaan kurikulum 2013, kesulitan

tersebut berupa pembelajaran yang menyangkut dengan pelajaran IPA, karena

guru baru sekali dan belum berpengalaman banyak dalam mengajar IPA. Guru

merasa kesulitan dengan praktikum-praktikum yang harus dilakukan untuk

mendukung materi pembelajaran IPA. Selain itu guru juga merasa kesulitan ketika

dalam pembelajaran terdapat bahasa-bahasa ilmiah yang masih asing. Guru

belum terbiasa dengan cara penyampaian pembelajaran IPA dan ketika mengajar

guru harus membaca atau terpaku pada buku yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. jawaban guru mengenai pertanyaan kelima tentang cara mengatasi

kesulitan ketika mengajar adalah dengan banyak membaca buku yang

berhubungan dengan materi yang diajarkan, mengerjakan soal-soal, mencari ide

pembelajaran di internet.

Terdapat praktikum IPA banyak pada buku paket tematik kurikulum 2013.

Tetapi tidak semua praktikum IPA yang ada pada buku paket dilakukan guru

pada pembelajaran. Guru beralasan tidak melakukan semua praktikum karena

kekurangan waktu dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran sehari. Berkaitan

dengan praktikum IPA, guru masih belum menggunakan modul praktikum untuk

membantu kegiatan pemebelajaran. Materi yang paling sulit bagi guru untuk

diajarkan kepada siswa adalah gaya dan materi tentang menjelaskan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

57

makhluk hidup. Cara mengatasi kesulitan tersebut dengan bertanya pada guru lain

yang lebih paham dengan materi tersebut dan membaca dari buku ataupun sumber

lain dari internet.

Ketika peneliti bertanya tentang penggunaan modul praktikum IPA sebagai

suplemen kurikulum 2013, guru sangat mendukung adanya modul praktikum,

karena guru merasa butuh dan merasa terbantu dengan adanya modul saat

melakukan praktikum. Menurut guru modul yang baik dan menarik adalah modul

yang terdapat materi pelajaran, merangsang siswa membuat kesimpulan sendiri,

terdapat laporan, modul dibuat berwarna tetapi tidak seluruhnya berwarna, cover

dibuat semenarik mungkin agar siswa senang saat akan menggunakan modul

tersebut.

Wawancara analisis kebutuhan untuk kepala sekolah dilakukan pada hari

Senin, 20 Oktober 2014 pukul 08.30 WIB. Wawancara dilakukan kepada Ibu M.

Sri Wartini selaku Kepala SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Berkaitan tentang

pendapat ibu kepala sekolah tentang pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013.

Beliau menjawab kurikulum 2013 adalah kurikulum yang bagus, semuanya serba

baru tetapi terkendala waktu yang mepet, sehingga persiapan untuk semuanya

kurang. Pendekatan saintifik membuat siswa lebih mandiri, berani,

mengembangkan keterampilan siswa. Kepala sekolah menyikapi pendekatan

saintifik dengan semangat mengatakan, untuk pendekatan saintifik harus banyak-

banyak berlatih. Di SD Kanisius Sengkan sendiri sebelum memulai tahun ajaran

baru mengundang narasumber dan melakukan pelatihan tentang kurikulum 2013.

Mengundang narasumber ahli untuk membangun dan mengajari guru tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

58

materi dan segala sesuatu tentang kurikulum 2013, dengan kata lain dibangun

sumber daya manusianya.

Kepala sekolah menyebutkan bahwa beliau belum banyak komentar tentang

buku paket karena belum memeriksa buku paket secara lebih lanjut. Menurut

beliau, guru-guru memang mengalami kesulitan dalam pembelajaran karena

kurikulum yang masih sangat baru. Tetapi dalam pembelajaran di kelas guru

masih bisa menangani dengan sebaik mungkin. Banyak guru yang mengeluhkan

mengalami kesulitan tentang penilaian, rapor siswa, dan data-data lainnya yang

mendukung pembelajaran. Kepala sekolah menyebutkan untuk mangatasi

kesulitan tersebut diadakannya belajar bersama, diskusi bersama, sehingga

terdapat pembicaraan bersama dan dapat diatasi secara bersama pula.

Tentang penggunaan modul sebagai pendukung pembelajaran, kepala

sekolah menyatakan kurang tahu tentang penggunaan modul pada guru, karena

kepala sekolah membebaskan guru untuk mendapatkan sumber referensi dari

mana saja boleh untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Menurut kepala

sekolah modul atau buku apapun dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran

dengan kurikum 2013. Tak ada anggaran untuk terkait dengan pengadaan sumber

belajar lain berupa modul dan praktikumnya.

Pendapat kepala sekolah jika modul praktikum digunakan dalam

pembelajaran. Beliau berpendapat bahwa semua proses dengan praktikum media

membuat siswa lebih mengeri dan paham. Karena dengan praktikum siswa

mencoba segala sesuatu sendiri dan memecahkan persoalan sendiri. Kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

59

sekolah juga berpendapat bahwa jika pembelajaran dilakukan dengan hanya

mendengarkan maka hanya sekitar 20% materi pelajaran yang dapat dipahami dan

dimengerti oleh siswa. Kriteria modul yang baik dan menarik menurut kepala

sekolah adalah modul yang mudah dicari dan sesuai dengan materi yang ada.

Modul yang berdasarkan pada kegiatan yang dilaksanakan pada kehidupan sehari-

hari dan sesuai dengan usia siswa.

Wawancara dilakukan pada 4 siswa kelas IV A SD Kanisius Sengkan.

Wawancara dilakukan pada hari yang sama yaitu pada Selasa, 21 Oktober 2014

pukul 08.30 WIB. Wawancara dilakukan secara bergantian. Dalam wawancara ini

peneliti mengajukan 9 pertanyaan untuk siswa. Dalam wawancara ini

pengumpulan data dilakukan dengan catatan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. 4 (empat) siswa yang

diwawancarai adalah siswa yang dipilih oleh guru kelas.

Siswa pertama yang peneliti wawancarai berinisial J, Menurutnya ada

praktikum saat pembelajaran di kelas. J mengatakan bahwa ada LKS yang

digunakan oleh gurunya. Dan sebagai jawaban pertanyaan selanjutnya J

menjawab bahwa dia paham atas materi yang diajarkan oleh gurunya. Sumber

belajar lain yang digunakan gurunya menurut J adalah LKS, Buku dengan judul

Bupena, dan buku paket tematik yang didapat ari sekolah. Menurut J, dia butuh

adanya modul praktikum, karena dapat membantu pembelajaran. modul yang

menarik dipelajari menurut J adalah modul yang memiliki banyak gambar

berwarna. Materi IPA yang membuat J kesulitan adalah materi tentang energi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

60

Masalah yang dihadapi J saat belajar, menurut dia sendiri adalah ketika belajar

sering ribut sendiri ataupun dengan teman sebelahnya.

Narasumber berikutnya adalah siswa perempuan yang berinisial S. Menurut S

ada praktikum pada pembelajaran di kelas, bahkan kata S lumayan sering adanya

praktikum. Pertanyaan tentang adanya penggunaan modul praktikum yang

digunakan oleh guru, Silvia menjawab bahwa gurunya memnggunakan modul

praktikum. S kadang dapat paham pada materi yang diajarkan tetapi kadang ada

materi yang tidak dia pahami. Sepengetahuannya, guru S menggunakan sumber

belajar dari buku paket tematik, Buku dengan judul Bupena, dan LKS. Silva

menyatakan bahwa dia membutuhkan adanya modul praktikum, karena dengan

adanya modul praktikum S manjadi lebih terbantu dalam belajar. Modul

praktikum yang disukai S adalah modul yang lengkap isinya, berwarna dan

bergambar. Materi yang sulit dipahami S adalah tentang sifat-sifat cahaya. Tidak

terlalu suka dengan pelajaran IPA menjadi alasan S mengalami kesulitan saat

belajar IPA.

Siswa yang ketiga yang diwawancarai berinisial A. A menyatakan bahwa

menurutnya guru kelas sering melakukan praktikum saat pembelajaran. A

mengatakan bahwa gurunya memakai modul praktikum saat belajar. A merasa

paham tentang materi yang selama ini diajarkan oleh gurunya. A tidak mengetahui

sumber belajar apa saja yang digunakan oleh gurunya. Menurut A, dia butuh

modul praktikum marena akan merasa terbantu saat praktikum dan belajar. Modul

yang menarik menurut A adalah modul yang berwarna dan memiliki banyak

tulisan. Materi yang sulit dipahami adalah tentang Bunyi. Dan masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

61

dihadapi oleh A dalam belajar adalah susah paham materi tetapi dia juga

menyatakan bahwa menyukai saat belajar dengan percobaan.

Siswa yang keempat adalah laki-laki dan bernama Js. Js menyatakan bahwa

ada praktikum pada pembelajaran IPA di kelas tetapi tidak sering. Menurut Js

gurunya tidak memakai modul praktikum. Untuk materi IPA sendiri Js

mengatakan hanya sedikit paham atas materi yang dipelajarinya di kelas. Sumber

belajar yang digunakan oleh gurunya, Js menyebutkan buku paket tematik, Buku

dnegan judul Bupena, dan LKS dengan judul Sains. Menurut Js, dia

membutuhkan modul praktikum, karena dengan adanya modul praktikum dia

merasa terbantu dalam belajar dan melakukan percobaan. Modul yang menari bagi

dia adalah modul yang memiliki inti materi, percobaan mudah untuk dilakukan,

berwarna, tulisannya besar, bergambar, dan banyak pengertian. Materi yang sulit

dipahami Js adalah tentang Bunyi. Masalah yang dihadapi Js ketika belajar IPA

adalah ketika materi tersebut belum pernah dia pelajari atau dengan kata lain

materi baru.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa, guru, dan kepala sekolah,

peneliti melihat adanya keterbatasan penggunaan sumber belajar bagi guru dan

siswa. Guru dan siswa masih mengalami kesulitan dalam beberapa materi

pembelajaran IPA. Guru juga masih mengalami kesulitan-kesulitan saat

melakukan praktikum IPA dan masih sangat jarang melakukan praktikum saat

pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

62

4.2.3 Kuesioner

Kuesioner analisis kebutuhan ini dimaksudkan untuk mengetahui

kebutuhan guru tentang sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar.

Kuesioner ini ditujukan kepada Ibu Kiki Ulandari Agustina Fasak S.Pd sebagai

wali kelas IV A SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Kuesioner berisi 10

pertanyaan dan kuesioner ini diisi oleh guru sesuai dengan kenyataan sebenarnya.

Guru tidak pernah menggunakan modul praktikum IPA dalam

pembelajaran karena guru hanya menggunakan atau perpanduan sesuai dengan

buku paket tematik yang sudah disediakan oleh sekolah. Guru menyebutkan

kondisi siswa ketika melakukan praktikum IPA tanpa modul praktikum yaitu

siswa menyiapkan bahan dan alat didampingi guru. Siswa melakukan langkah-

langkah sesuai dengan yang diminta guru. Guru berkenan memakai modul

praktikum IPA sesuai dengan kebutuhan siswa karena modul dapat dipakai

sebagai referensi yang membantu dalam pembelajaran. modul praktikum IPA

yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah modul praktikum yang

bergambar, berwarna dan sesuai isi praktikumnya dengan materi yang sedang

dipelajari.

Dalam kuesioner tersebut terdapat pertanyaan tentang hal-hal yang harus

diprioritaskan dalam modul praktikum IPA. Dengan cara mengurutkan poin-poin

yang telah disediakan. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dan diprioritaskan

dalam sebuah modul yaitu (1) isi modul, (2) keawetan modul, (3) bentuk modul,

(4) warna modul, (5) ukuran kertas, (6) Bahan kertas, (7) ketebalan modul, (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

63

biaya modul. Guru menyatakan bahwa dalam sebuah modul perlu mencantumkan

rangkuman materi agar bisa membaca / mempelajari praktikum IPA. Menurut

guru cakupan fungsi dari 1 modul praktikum IPA yang baik adalah 1 modul

praktikum 1 materi, agar lebih fokus dalam mengerjakan praktikum IPA.

Guru menjelaskan tentang praktikum IPA yang efektif untuk siswa adalah

praktikum yang dapat membuat siswa aktif, belajar bernalar, dan meningkatkan

sikap-sikap saintifiknya. Kriteria modul praktikum IPA yang berkualitas menurut

beliau adalah yang dapat membantu siswa melakukan praktikum secara mandiri.

Alasannya karena siswa bisa mengerjakan praktikum dengan jelas, menguasai

materi dan membuat siswa lebih mandiri. Guru menyebutkan bahwa modul

praktikum IPA dapat membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran.

karena kegiatan praktikum tersusun dengan lebih jelas, tujuan, dan kesimpulan

sapat dilakukan siswa secara mandiri.

Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa, yang sebelumnya

instrumen kuesioner telah divadasi oleh dosen ahli. Kuesioner berisi 9 pertanyaan

yang berhubungan tentang kebutuhan siswa akan adanya modul sebagai alat

pembantu untuk lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Kuesioner

dibagikan pada siswa IV A SD Kanisius Sengkan Yogyakarta, yang berjumlah 40

siswa tetapi pada saat tersebut yang hadir 38 siswa. Hasil kuesioner dapat dilihat

pada tabel 4. 2 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

64

Tabel 4.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No.

Item

Pertanyaan Jumlah

resp.

1

Apakah gurumu pernah menggunakan modul praktikum dalam

pembelajaran IPA sebagai sumber belajar kurikulum

2013(tematik)?

a. pernah, sebutkan 31

b. tidak pernah 7

2

Bagaimana cara belajar IPA yang kamu suka?

a. belajar IPA dengan melakukan praktikum 38

b. belajar IPA tidak dengan melakukan praktikum 0

3

Apakah kamu terlibat aktif ketika praktikum IPA di kelas?

a. sangat aktif 26

b. aktif 11

c. kurang suka 1

d. tidak aktif 0

4

Apa sumber belajar yang kamu gunakan untuk membantu

memahami materi pembelajaran IPA?

a. buku paket 38

b. LKS 2

c. lainnya 3

5

Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di

sekitarmu untuk melakukan praktikum IPA sebagai pendukung

kurikulum 2013 (tematik)?

a. pernah, pada saat belajar materi........ 34

b. tidak pernah 4

6

Apakah kamu mengalami kesulitan ketika melakukan praktikum

IPA tanpa menggunakan modul praktikum?

a. sangat sering 8

b. sering 2

c. jarang 16

d. tidak pernah 12

7

Apakah kamu membutuhkan modul praktikum untuk

mempermudah melakukan praktikum IPA di kelas?

a. Sangat butuh 18

b. Butuh 20

c. tidak butuh

8

Bagaimana pendapatmu tentang modul praktikum IPA yang

menarik untuk pelajari?

a. Terdapat banyak gambar 33

b. Warnanya cerah 21

9

Apakah kamu menyukai modul IPA yang mempunyai banyak

gambar dibandingkan banyak tulisan?

a. Sangat suka 15

b. Suka 17

c. Kurang suka 5

d. Tidak suka 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

65

Berdasarkan kuesioner analisis kebutuhan yang telah berikan kepada siswa

dan guru, peneliti melihat adanya kebutuhan sumber belajar pendukung

pembelajaran. Guru mengharapkan praktikum membuat siswa lebih aktif, lebih

belajar menalar, dan memiliki sikap saintifik. Seluruh siswa lebih memilih

pembelajaran IPA dengan praktikum, dan kurangnya sumber belajar lain yang

digunakan di kelas. Dengan adanya sumber belajar lain yang bergambar, berwarna

akan menarik minat dan keinginan siswa untuk belajar hal-hal baru termasuk

dalam melakukan praktikum menggunakan benda-benda yang ada disekitar.

Data hasil observasi, wawancara, dan kuesioner, digunakan oleh peneliti

sebagai dasar untuk mengembangkan produk berupa modul praktikum IPA yang

diharapkan dapat membantu siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dikelas. Selain itu modul IPA praktikum juga dapat digunakan sebagai

suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV

sekolah dasar.

4.3 Deskripsi Produk Awal

Pembuatan produk berupa modul praktikum IPA dilakukan berdasarkan

data analisis kebutuhan. Pembuatan modul praktikum IPA ini dilakukan sebagai

suplemen kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Peneliti memilih

tema 3 yaitu peduli terhadap makhluk hidup sebagai acuan materi dan isi modul.

Setelah menentukan tema, peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar, indikator, materi yang akan dipakai untuk modul tersebut adalah makhluk

hidup yang dibatasi hanya tumbuhan dan hewan. Peneliti mencari materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

66

praktikum yang sesuai dengan KI, KD, Indikator, pada buku-buku yang berkaitan

dengan makhluk hidup dan mencari referensi melalui internet untuk memperkaya

ide dan pengetahuan.

Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti dibuat dengan

bantuan program komputer yaitu Microsoft Word dengan jenis font Comic Sans

MS ukuran 12. Desain produk modul dibuat semenarik mungkin untuk menarik

minat siswa dengan cara menggunakan gambar dan warna cerah pada modul.

Komponen modul praktikum IPA yang dibuat oleh peneliti adalah (1) sampul

modul, (2) isi, (3) daftar pustaka dan biografi, penjelasan mengenai komponen

modul praktikum IPA sebagai berikut:

1) Sampul Modul

Sampul modul didesain sendiri oleh oleh peneliti dengan bantuan

program Microsoft Word dan Corel Draw. Isi dari sampul modul adalah

gambar yang didapat peneliti dari mengakses internet. Sampul memiliki

gambar utama bumi yang hijau yang menunjukkan keterkaitan makhluk

hidup dan alam, judul pada sampul tengah atas adalah modul praktikum

IPA untuk sekolah dasar kelas IV, lalu dibawahnya dicatumkan tema yang

telah dipilih yaitu tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup. dipojok kanan

bawah sampul dicantumkan nama pembuat / peneliti Putri Penata dan NIM

111134107. Berikut sampul modul praktikum IPA yang digunakan peneliti

pada gambar 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

67

Gambar 4.1 Sampul Modul

Praktikum IPA

2) Isi

Modul praktikum IPA yang dikembangkan peneliti terdiri dari 28

halaman. Halaman pertama berisi kata pengantar, halaman kedua berisi

daftar isi, halaman ketiga berisi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan

indikator, pada halaman kelima sampai kedua puluh enam berisi 4

praktikum berbeda dan dua halaman terakhir berisi daftar pustaka dan

biografi. Dalam setiap kegiatan praktikum berisi ringkasan materi, alat dan

bahan yang digunakan, langkah kerja, lembar pengamatan, pembahasan ,

kesimpulan, ayo berpikir, kolom perasaan dan referensi. Ringkasan materi

berisi materi-materi yang berkaitan dengan praktikum yang akan

dilakukan sebagai pengantar pemahaman siswa pada praktikum yang

dilakukan. Alat dan bahan yag digunakan adalah sebagai tuntunan yang

harus siswa lakukan atau sediakan sebelum melakukan praktikum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

68

Langkah kerja dimaksudkan sebagai penuntun tahap-tahap kerja yang

harus dilakukan siswa dalam melakukan praktikum. Dalam modul tersebut

semua praktikum terdapat lembar pengamatan, hal tersebut diberikan

dengan maksud agar siswa melakukan pengamatan secara mandiri

terhadap setiap langkah praktikum yang telah dilakukan. Pembahasan

dalam modul berupa pertanyaan-pertanyaan sederhana yang bertujuan

untuk memperdalam dan mengukur pemahaman siswa terhadap praktikum

yang telah dilakukan, selain itu juga sebagai salah satu evaluasi guru

terhadap pemahaman siswa. Kesimpulan dimaksudkan sebagai sebuah

gagasan dan hasil dari yang tercapai pada sebuah kegiatan praktikum

tersebut. Ayo berpikir yang dibuat peneliti pada modul praktikum adalah

salah satu pertanyaan tindak lanjut pada praktikum dengan hal lain yang

masih memiliki keterkaitan. Gambaran perasaan dimaksudkan agar siswa

dapat mengekspresikan emosinya atau perasaannya setelah melakukan

praktikum, selain itu juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi guru

tentang suka tidaknya siswa pada pembelajaran/praktikum yang telah

dilakukan.Referensi dimaksudkan bahwa praktikum tersebut adalah

modifikasi dari sumber lain. Dalam modul praktikum IPA tersebut

terdapat 4 praktikum, seluruh praktikum menggunakan tumbuhan dan

pada praktikum ketiga ditambahkan dengan hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

69

3) Daftar Pustaka dan Biografi

Daftar pustaka berisikan referensi yang digunakan sebagai sumber

dalam penyusunan praktikum. Biografi berisikan riwayat pendidikan yag

ditempuh oleh peneliti.

4.4 Data Uji Coba dan Revisi Produk

Produk awal modul praktikum yang telah disusun oleh peneliti kemudian

melalui tahap validasi. Modul praktikum IPA divalidasi oleh dua ahli, yaitu ahli

IPA dan ahli Bahasa. Validasi oleh ahli dilakukan untuk mengetahui kelayakan

produk yang telah dibuat oleh peneliti sebelum dilakukan uji coba. Validasi ahli

ini menggunakan pedoman skor skala Linkert / skala empat Mardapi (2008: 123)

yang dimodivikasi oleh peneliti

4.4.1 Data Validasi Ahli Bahasa, Ahli IPA dan Revisi Produk

Modul praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh ahli

bahasa. Ahli bahasa yang berkenan untuk menjadi validator modul praktikum IPA

adalah Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. salah satu dosen bahasa di

Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma. Modul divalidasi sebanyak satu

kali pada tanggal 20 November 2014. Aspek yang dinilai dari modul praktikum

IPA tersebut adalah sebagai berikut (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan

pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, (5) metodologi dan (6) bahasa. Berdasarkan

aspek-aspek yang dinilai dalam sebuah modul tersebut, maka didapatkan hasil

skor validasi modul praktikum IPA dengan rata-rata 3 yang masuk dalam kategori

“layak”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

70

Ahli bahasa memberikan saran masukan untuk perbaikan modul praktikum

IPA dari aspek bahasa. Saran yang diberikan oleh ahli bahasa adalah peneliti

harus memperhatikan ketelitian dalam penulisan kalimat dan tanda baca yang

digunakan. Produk yang telah divalidasi oleh ahli bahasa direvisi sesuai dengan

komentar dan saran yang telah diberikan. Komentar, saran, dan revisi tersebut

tercantum pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Komentar dan Saran

Ahli Bahasa dan Revisi

Komentar Ahli Bahasa Revisi

Ketelitian dalam penulisan dan

penggunaan tanda baca

Dilakukan perbaikan penulisan dan

tanda yang masih terdapat kesalahan.

Indikator banyak yang kurang sesuai

dengan praktikum dan kegiatannya

serta evaluasinya

Dilakukan perbaikan indikator,

kegitan praktikum,

evalusi/pembahasan yang lebih

berkaitan.

Alokasi waktu yang kurang sesuai Dilakukan perbaikan penggunakan

alokasi waktu pada kegiatan

praktikum

Salah satu contoh revisi modul praktikum IPA yang dilakukan peneliti

sesuai dengan saran dan komentar dari ahli bahasa adalah dilakukannya perbaikan

pada pengurangan kompetensi dasar yang digunakan dan perubahan pada

indikator (ditunjukkan pada gambar 4.2 modul sebelum revisi). Kompetensi dasar

yang digunakan sebelum revisi ada tiga, setelah direvisi ada dua kompetensi dasar

yang indikatornya dirubah sesuai dengan kompetensi dasar dan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

71

praktikum yang ada pada modul (ditunjukkan pada gambar 4.3 modul sesudah

revisi).

Gambar 4.2 Modul Sebelum Revisi (Ahli Bahasa)

Gambar 4.3 Sesudah revisi (Ahli Bahasa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

72

Modul praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh ahli

IPA. IPA yang berkenan untuk menjadi validator modul praktikum IPA adalah Ir.

Sri Agustini Sulandri, M.Si. salah satu dosen bahasa di Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Sanata Dharma. Modul divalidasi sebanyak satu kali pada

tanggal 20 November 2014. Aspek yang dinilai dari modul praktikum IPA

tersebut adalah sebagai berikut (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan

pengorganisasian, (3) isi, (4) topik dan (5) metodologi. Berdasarkan aspek-aspek

yang dinilai dalam sebuah modul tersebut, maka didapatkan hasil skor validasi

modul praktikum IPA dengan rata-rata 4,17 yang masuk dalam kategori “sangat

layak”. Berikut penskoran yang diberikan oleh ahli bahasa dan IPA dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Modul Praktikum

Oleh Ahli Bahasa dan IPA

No. Aspek Ahli

1 2

1 Tujuan dan Pendekatan 21 22

2 Desain dan Pengorganisasian 27 30

3 Isi 27 27

4 Topik 13 16

5 Metodologi 11 12

6 Bahasa 16

Skor Keseluruhan 115 107

Rata-rata 3,48 3,82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

73

Berdasarkan penskoran yang diberikan oleh ahli bahasa,modul praktikum

IPA mendapatkan skor rerata 3,48 masuk dalam kategori “sangat layak”

digunakan / uji coba lapangan dari aspek bahasa dengan perbaikan sesuai saran.

Berdasarkan penskoran yang diberikan oleh ahli IPA, modul praktikum

IPA mendapatkan skor rerata 3,82 masuk dalam kategori “sangat layak”

digunakan / uji coba lapangan dari aspek IPA tanpa perbaikan.

4.4.2 Data Validasi Modul oleh Guru

Modul Praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh

Kiki. U. A. Fasak selaku guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Modul divalidasi

oleh guru sebanyak satu kali. Aspek yang dinilai dari modul praktikum IPA

tersebut sebagai berikut (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan

pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, (5) metodologi, (6) bahasa. Berdasarkan

aspek-aspek yang dinilai dalam modul tersebut, maka didapatkan hasil skor

validasi modul praktikum IPA dengan rata-rata 3,8 yang masuk dalam kategori “

sangat layak”. Kategori dapat dilihat pada tabel 3.7 kriteria skor skala empat.

Berikut penskoran yang diberikan oleh guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan

pada tabel 4.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

74

Tabel 4.5 Hasil Validasi Modul Praktikum

oleh Guru Kelas IV

No. Aspek Guru

1 Tujuan dan Pendekatan 23

2 Desain dan Pengorganisasian 31

3 Isi 28

4 Topik 16

5 Metodologi 12

6 Bahasa 16

Skor Keseluruhan 126

Rata-rata 3,8

4.4.3 Data Validasi Modul Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk

Modul praktikum yang telah melalui tahap validasi oleh ahli bahasa dan

ahli IPA, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas 5 siswa dan uji coba terbatas 30

siswa. Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang

ada pada modul praktikum IPA sebelum dilakukan uji coba terbatas 30. Sehingga

peneliti dapat memperbaiki modul praktikum IPA sebelum diujicobakan kepada

obyek penelitian sesungguhnya. Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan di SD Negeri

1 Bareng Lor Klaten. Dan uji coba terbatas 30 siswa dilakukan di SD Kanisius

Sengkan Yogyakarta. Uji coba tersebut dilakukan untuk mendapatkan data

kualitatif dan kuantitatif penelitian. Data tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

75

Data kualitatif didapat dari observasi berpikir kritis, saat melakukan uji

coba produk berupa modul praktikum IPA pada 5 siswa dan 30 siswa. Berikut

penjelasan dari data kualitatif.

4.4.3.1 Data Uji coba terbatas 5 siswa

Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan di SD Negeri Bareng Lor Klaten, pada

hari Sabtu, 13 Desember 2014. Uji coba dilakukan pada 5 siswa kelas IV yang

dipilih secara acak oleh guru kelas. Uji coba dilakukan di luar kelas, tepatnya di

lapangan upacara SD tersebut. Sebelum melakukan uji coba, peneliti dan siswa

saling berkenalan dan menjelaskan maskud kedatangan melakukan uji coba.

Setelah itu peneliti mulai membagikan modul praktikum IPA yang telah dicetak

kepada siswa. Peneliti membuka modul praktikum pada halaman dengan

percobaan pernapasan pada tumbuhan. Peneliti melakukan sedikit tanya jawab

seputar tumbuhan kepada siswa. Peneliti meminta siswa untuk membacakan

rangkuman materi yang ada pada modul praktikum dengan siswa yang lain

menyimak.

Setelah membacakan rangkuman materi, peneliti membuka sesi pertanyaan

jika ada yang belum dipahami tentang respirasi. Ada siswa yang bertanya tentang

O2 dan CO2. Guru melemparkan pertanyaan kepada teman yang lain tetapi tidak

ada yang menjawab. Setelah menjelaskan tentang respirasi pada tumbuhan,

peneliti menjelaskan praktikum yang akan dilakukan, lalu meminta salah satu

siswa membaca alat, dan memahami langkah-langkah praktikum. Hal pertama

yang dilakukan adalah merebus kecambah di dalam panci. Siswa melakukannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

76

didampingi oleh guru. Setelah mendidih siswa meniriskan kecambah lalu

menebarkan kecambah yang sudah direbus dan kecambah yang belum direbus.

Setelah lima menit kecambah yang sudah direbus dan yang belum dimasukkan

kedalam plastik yang terpisah lalu di diamkan dan diamati lalu dicatat perubahan

yang dialami setiap 10 menit sekali.

Siswa mengamati perubahan kecambah dan mencatatnya secara mandiri

setiap 10 menit. Terjadi perubahan pada kecambah. setelah selesai menagamati,

siswa dan peneliti bersama-sama membahas pendalam materi yang berupa

pertanyaan pada modul. 3 siswa sangat antusias menjawab dan 2 lainnya hanya

diam menulis yang dikatakan temannya yang menjawab. Siswa membuat

kesimpulan tentang kegiatan dan materi yang telah dipelajari secara bersama-

sama.

Gambar 4.4 Uji Coba Terbatas 5 Siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, indikator berpikir

kritis tidak nampak semua pada siswa saat melakukan uji coba terbatas 5 siswa.

Ada 7 indikator berpikir kritis yang terlihat pada siswa dan 4 indikator yang tidak

terlihat. Berikut adalah lembar observasi siswa untuk melihat bepikir kritis pada

uji terbatas 5 siswa, dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

77

Tabel 4.6 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa

Uji Coba Terbatas 5 Siswa

No Indikator Terlihat Tidak

terlihat Keterangan

1.

Siswa dapat menjelaskan fokus

masalah yang muncul dalam

praktikum.

Siswa masih terlihat

keingungan ketika

dilakukan tanya jawab

seputar materi yang di

praktikumkan.

2

Siswa menyiapkan alat dan

bahan sesuai dengan praktikum

yang akan dilakukan.

3.

Siswa mengajukan pertanyaan

yang jelas sesuai materi yang

belum dipahami ketika

praktikum berlangsung.

Tidak terlihat karena tidak

ada siswa yang bertanya

seputar masalah.

4.

Siswa menyimpulkan sendiri

hasil dari praktikum yang telah

dilakukan.

5.

Siswa dapat menjawab

pertanyaan menggunakan

bahasanya sendiri

Tidak semua siswa

menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti.

6.

Siswa dapat melaksanakan

praktikum sesuai dengan

langkah kerja yang tertulis dalam

modul.

7.

Siswa mengkonsultasikan

kepada guru hal-hal yang belum

dipahami saat praktikum.

Siswa tidak

mengkonsultasikan kepada

guru, karena siswa sudah

paham.

8. Siswa saling menghargai

pendapat teman.

9.

Siswa tidak memaksakan

kehendak pribadinya saat

melakukan kegiatan praktikum.

10. Siswa mau menerima pendapat

teman.

11

Siswa mau bertukar pendapat

(berdiskusi) dengan temannya

ketika praktikum berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

78

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan nampak

pada tabel 4.4 hasil observasi yang berisi indikator berpikir kritis terdapat 4

indikator yang tidak terlihat saat siswa melakukan praktikum sesuai dengan modul

yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan peneliti, 4 indikator

tersebut tidak terlihat karena siswa lupa atau belum pernah mempelajari tentang

materi praktikum yang diujicobakan oleh peneliti, sehingga siswa merasa malu

dan takut salah dalam mengungkapkan pertanyaan dan pendapat yang dimiliki.

Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk membuat seluruh indikator

berpikir kritis terlihat saat dilakukan uji coba pada kelompok 30 siswa adalah

peneliti lebih mendekatkan diri kepada siswa sehingga siswa merasa lebih nyaman

dan tidak merasa malu atau takut mengungkapkan jawaban ataupun pertanyaan,

lebih rinci dan jelas dalam memberikan pengertian-pengertian penting yang masih

belum atau sulit dipahami oleh siswa.

Data Kuantitatif penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang dibagikan

peneliti kepada siswa dan guru. Kuesioner tersebut digunakan untuk menilai

kelayakan modul praktikum IPA yang telah digunakan untuk melakukan

praktikum. Kuesioner dibagiakan ketika uji coba terbatas pada 5 siswa dan pada

30 siswa. Berikut adalah penjelasan dari data kuantitatif:

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa uji coba

terbatas 5 siswa, modul praktikum IPA memperoleh skor rerata 3,33 yang

termasuk dalam kategori “sangat layak”. Kategori dapat dilihat pada tabel Tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

79

3.8 Kriteria Skor Skala Empat. Berikut skor uji coba terbatas 5 siswa pada tabel

4.7 berikut.

Tabel 4.7 Skor Uji Terbatas 5 Siswa

Resp Item Pertanyaan Kuesioner Jmlh Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 39 3,25

2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 42 3,5

3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 44 3,66

4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 39 3,25

5 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 36 3

Skor

keseluruhan

17 16 20 16 18 18 17 17 14 16 17 16 200 16,66

Rata-rata 3,33

Tabel 4.8 Kategori Skor Uji Coba

Terbatas 5 Siswa

No. Skor terbobot Kategori

1. 3 Layak

2. 3,25 Layak

3. 3,66 Sangat Layak

4. 3,5 Sangat layak

5. 3,25 Layak

Total 16,66

Rerata 3,332 Sangat layak

Selain data kuantitatif yang ada pada kuesioner, peneliti juga memberikan

kolom yang berisi tentang komentar dan saran yang diberikan siswa untuk modul

praktikum. Berikut tabel 4.9 komentar dan saran siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

80

Tabel 4.9 Saran dan Komentar Siswa

Komentar dan saran

Menurut saya modulnya sudah bagus tetapi gambar dan warnanya kurang

menarik tapi tulisannya sudah bagus.

Sudah baik untuk saya dan layak digunakan yang sangat umum

Menurut saya kata-kata pada buku modul praktikum IPA kurang saya pahami

Bentuk buku sudah baik dan saya dapat memahami materinya

Berdasarkan hasil observasi uji coba salah satu praktikum yang ada pada

modul, peneliti melakukan revisi pada modul. Salah satu contoh revisi tersebut

adalah perubahan pada langkah-langkah praktikum, dan waktu yang digunakan

untuk melakukan pengamatan. Revisi dilakukan karena waktu yang diperlukan

sebelum adanya revisi terlalu lama. Sebelum dilakukannya revisi waktu

pengamatan adalah 50 menit dan pencatatan pengamatan dilakukan setiap 10

menit sekali (dapat dilihat pada gambar 4.4 sebelum direvisi). Peneliti merevisi

waktu pengamatan menjadi 30 menit dengan pencatatan pengamatan dilakukan

setiap 5 menit sekali (dapat dilihat pada gambar 4.5 sesudah direvisi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

81

Gambar 4.5 Sebelum Revisi (5 siswa)

Gambar 4.5 Sesudah Revisi (5 siswa)

4.4.3.2 Data Uji Coba Terbatas 30 Siswa

Penelitian dilakukan pada hari Jumat, 19 Desember 2014 pada kelas IV A

SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

82

Pembelajaran dimulai pada pukul 07.15 dengan jumlah siswa kelas 40 siswa tetapi

yang hadir hanya 30 siswa. Pembelajaran dimulai dengan pengaturan tempat

duduk siswa agar tidak ada yang duduk di bangku paling belakang. Pembelajaran

dimulai dengan kegiatan pembuka seperti berdoa, absensi, dan tanya jawab

singkat tentang tumbuhan dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

pada hari tersebut. Tanya jawab dilakukan dengan menanyakan seputar tumbuhan.

Tumbuhan melakukan fotosintesis dan respirasi.

Langkah awal guru menanyakan pengertian fotosintesis kepada siswa.

Siswa pertama mencoba menjawab tentang pengertian fotosintesis, siswa kedua

mengacungkan jari berusaha untuk membantu menjawab siswa pertama tetapi

masih belum lengkap menjawabnya, siswa kedua menjawab matahari membantu

tumbuhan memasak makanan. Lalu siswa ketiga mengacungkan jari dan guru

menunjuk dia untuk melengkapi jawaban siswa kedua siswa ketiga menjawab

proses pemasakan zat tepung pada tumbuhan. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan mengenai fotosintesis berdasarkan jawaban-jawaban dari siswa, yaitu

fotosintesis adalah pembuatan makanan pada tumbuhan yang dibantu oleh sinar

matahari dan zat hijau daun yang menggunakan air, karbondioksida agar menjadi

oksigen dan zat tepung. Lalu guru berlanjut bertanya pada siswa tentang respirasi.

Siswa pertama mengacungkan jari lalu mulai menjawab tentang pengertian

respirasi tetapi siswa menjawab seperti fotosintesis, siswa kedua mulai menjawab

tetapi jawaban siswa kurang tepat. Lalu guru menanyakan lagi apa itu respirasi

ternyata tidak ada siswa yang tahu arti kata respirasi. Lalu guru menjelaskan

secara singkat bahwa respirasi adalah bernapas, siswa dengan serentak paham lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

83

mulai menjelaskan bahwa respirasi adalah pertukaran gas oksigen pada hidung

yang bertukar dengan karbondioksida dan uap air. Lalu guru meminta siswa untuk

membuktikan bahwa manusia itu bernapas menghasilkan uap air dengan cara

bernapas dengan hidung lalu telapak tangan didekatkan di depan hidung. Siswa

merasakan yang terjadi pada telapak tangan masing-masing. Salah satu siswa

berteriak bahwa yang dirasakan adalah telapak tangannya basah ketika

menghembuskan napas. Lalu satu siswa laki-laki menyatakan yang namanya uap

air adalah yang terasa basah ditangan. Guru bersama siswa membuat kesimpulan

bahwa benar ketika bernapas menghasilkan uap air. Setelah itu guru membahas

jika manusia bernapas lalu apakah tumbuhan juga bernapas? Siswa menjawab iya

tumbuhan bernapas. Guru membenarkan dan menambahi bahwa semua makhluk

hidup itu bernapas.

Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu

dengan melakukan percobaan respirasi pada tumbuhan tumbuhan, tumbuhan yang

digunakan adalah kecambah. Guru meminta siswa membaca modul praktikum

tentang alat dan bahan yang digunakan dan cara atau tahap-tahap dalam

melakukan praktikum. Tahap pertama adalah menyiapkan alat dan bahan lalu guru

bertanya langkah selanjutnya siswa menjawab bersama-sama merebus kecambah

segar di dalam panci. Seluruh siswa sudah membawa kecambah lalu

menyumbangkan setengah bagian kecambahya kedalam panci untuk direbus.

Perebusan kecambah dilakukan dilakukan didepan kelas dan semua siswa

berkumpul mengelilingi kecambah yang sedang direbus. Salah satu siswa laki-laki

bertanya kepada guru kenapa kecambah atau toge harus direbus? Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

84

melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa bertujuan siswa yang menjawab

permasalahan tersebut. Salah satu siswa menjawab direbus karena biar bakterinya

hilang. Jawaban siswa kurang tepat lalu guru melemparkan pertanyaan kepada

siswa yang lain. Salah satu siswa perempuan menjawab agar mendapatkan

oksigen. Akhirnya guru menjelaskan “yang kita lakukan ini adalah melihat

pernapasan pada tumbuhan, tumbuhan yang bernapas itu hidup atau mati?” Siswa

dengan serempak menjawab “hidup” guru bertanya lagi “lalu mana kecambah

yang hidup?” siswa menjawab “yang di plastik di dalam kelas” guru bertanya lagi

“kecambah yang mati?” siswa menjawab “yang direbus bu” guru menyimpulkan

“kita akan membandingkan tumbuhan yang mati dan tumbuhan yang hidup”. Lalu

guru mengulangi pertanyaan tentang kecambah yang direbus kepada siswa yang

bertanya. Siswa menjawab “karena biar bakterinya mati semua”. Lalu guru

meminta teman-teman yang lain menjawab dan mereka menjawab dengan

bersama-sama “untuk mematikan togenya”. Lalu siswa bertanya “apakah togenya

bisa dimakan?” Guru menjawab “bisa, asal dicuci biar bersih.” Siswa mulai

mengaduk kecambah yang direbus sesekali dengan sendok yang telah disediakan.

Setelah selesai merebus siswa meniriskan kecambah yang ada pada panci.

Setelah itu siswa dibagikan kedalam kelompok setiap kelompok berisi dua siswa.

Setiap kelompok mendapat dua plastik yang akan digunakan untuk membungkus

kecambah. sebelum dimasukkan ke dalam plastik kecambah segar maupun

kecambah yang sudah direbus ditebarkan diatas koran yang sudah dibawa oleh

siswa selama 5 menit. Setelah 5 menit kecambah segar maupun kecambah yang

sudah direbus dimasukkan kedalam masing-masing plastik. Guru meminta siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

85

menali erat plastik dan setelah menalinya guru meminta siswa menaruh kecambah

di atas meja dan didiamkan. Guru meminta siswa untuk memasukkan kecambah

yang sudah dingin yang sudah ditebarkan di atas koran kedalam plastik. Salah

satu siswa laki-laki bertanya “kenapa menunggu kecambahnya dingin dulu

sebelum imasukkan ke dalam plastik?” guru menjawab pertanyaan tersebut

dengan menyuruh siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi pada kecambah

setelah dimasukkan plastik dan ditali. Sesuai dengan modul praktikum yang

dibaca setelah dimasukkan plastik kecambah didiamkan lalu diamati setiap lima

menit.

Guru menegaskan bahwa kecambah yang sudah di tali dalam plastik di

taruh dan tidak ada yang boleh memegang kecambah tersebut. Salah seorang

siswa membantu kelompok sebelahnya yang belum selesai memasukkan

kecambah dan menalinya. Setelah menali terdapat 5 kelompok disebalah kanan

yang masih menggoyang-goyangkan kecambah dan bermain-main sedangkan

siswanya sudah menaruh kecambah dengan baik. Guru mengingatkan kembali

pada siswa untuk menaruh plastik dan tidak menyentuhnya.

Siswa membaca langkah selanjutnya adalah mengamati kecambah setiap 5

menit sekali dan menulisya pada tabel. Ada siswa yang bertanya kepada guru

“kalo 5 menit nunggunya masih lama ya?” guru menjawab “iya, masih”. Siswa

yang lain sibuk memperhatikan waktu sudahkah 5 menit berjalan. Masih ada satu

siswa yang menggoyang-goyangkan plastik kecambah. 5 menit pertama siswa

mengamati kecambah yang terdapat dalam plastik masing-masing lalu menuliskan

yang mereka lihat di kolom yang ada pada modul. Guru mengngatkan lagi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

86

siswa untuk menulis sesaui dengan apa yang mereka temukan pada plastik dengan

menggunakan bahasa mereka sendiri. Sambil menunggu 5 menit yang kedua, guru

menyebarkan angket yang berisi kuesioner tentang modul praktikum yang mereka

gunakan untuk melakukan praktikum. Ada 2 siswa yang mengamati perubahan

kecambah dengan cara mengangkat dan memegang plastik. Salah satu siswa

menanyakan “bu kok gak ada perubahan di dalam plastiknya?” guru menjawab

“silahkan tulis apa adanya yang sesuai dengan apa yang kamu lihat pada plastik.

Jika tidak ada perubahan tulislah tidak ada perubahan jika ada perubahan tulislah

perubahan apa yang telah terjadi. Salah satu siswa bertanya tentang cara

menjawab kuesioner “ bu ini di centang-centang?” guru menjawab “iya”.

Lima menit yang kedua siswa menuliskan perubahan yang ada pada

plastik kecambah. Guru menekankan lagi untuk menulis sesuai dengan apa yang

telah diamati siswa.” 2 siswa mengamati kecambah dengan cara menggoyang-

goyangkan plastik kecambah” sedangkan yang lain mengamati hanya dengan

melihat tanpa menyentuh plastik kecambah. Siswa mengisi kolom pengamatan

secara mandiri meski bekerja dalam kelompok. Setelah menulis perubahan siswa

melanjutkan mengisi kuesionernya lagi. 5 menit yang ketiga, 3 siswa perempuan

mengamati kecambah dengan cara memegang plastik, mengangkatnya, dilihat lalu

menuliskannya. Sisanya menuliskan perubahan kecambah hanya dengan melihat

tanpa memegang kecambahnya. Salah satu siswa perempuan yang duduk di paling

belakang menanyakan “bu kenapa gak ada perubahan?” guru menjawab “ibu tadi

lihat kecambah didalam plastik milik A sudah mengalami perubahan yaitu dengan

adanya uap air pada plastik” siswa bertanya lagi “punya agnes mengembun bu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

87

lalu siswa mengeluarkan kecambah miliknya yang tidak terpakai tetapi masih di

dalam plastik dan menemukan bahwa kecambah miliknya mengalami perubahan

yaitu terdapat uap air didalam plastiknya. 5 menit ketiga ada beberapa siswa yang

mengeluh karena masih saja tidak ada perubahan pada kecambahnya. Sambil

menunggu pengamatan 5 menit yang keempat sekitar 10 siswa mulai ribut sendiri

dan ada satu siswa yang bertanya tentang kenapa kecambah miliknya tidak ada

perubahan. 5 menit yang kelima dan keenam terdapat kecambah milik salah satu

siswa yang mengembun dengan ciri-ciri plastiknya manjadi sedikit buran dan

tidak sebening yang ada pada plastik kecambah yang direbus. Guru meminta

siswa yang kecambahnya belum mengalami perubahan untuk melihat keambah

milik temannya yang mengalami perubahan.

Setelah 30 menit berakhir guru meminta siswa untuk duduk lalu

membahas pendalaman materi yang berupa pertanyaan pada halaman selanjutnya.

Beberapa siswa sudah ada yang mengerjakan sebelum guru meminta mereka

mengerjakan. Pendalaman materi dilakukan dengan tanya jawab, jawaban siswa

yang kurang tepat selalu dibantu oleh teman yang lain. Setelah selesai

mengerjakan pendalaman materi, siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada

hari itu secara bersama-sama dan ditulis pada kolom yang terdapat dalam modul

lalu di kumpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

88

Gambar 4.7 Uji Coba Terbatas 30 Siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada uji coba 30 siswa tersebut,

maka dapat terlihat beberapa indikator berpikir kritis yang muncul pada siswa

ketika melakukan praktikum. Dari 11 indikator berpikir kritis hampir seluruh

indikator terlihat pada saat uji coba tersebut dilakukan. Meskipun tidak seluruh

siswa melakukan 11 indikator berpikir kritis tersebut. Berikut adalah lembar

observasi siswa untuk melihat bepikir kritis pada uji terbatas 30 siswa, dapat di

lihat pada tabel 4.10 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

89

Tabel 4.10 Hasil observasi berpikir kritis

siswa uji coba terbatas 30 siswa

No Indikator Terlihat Tidak

terlihat Keterangan

1.

Siswa dapat menjelaskan fokus

masalah yang muncul dalam

praktikum.

2

Siswa menyiapkan alat dan

bahan sesuai dengan praktikum

yang akan dilakukan.

3.

Siswa mengajukan pertanyaan

yang jelas sesuai materi yang

belum dipahami ketika

praktikum berlangsung.

4.

Siswa menyimpulkan sendiri

hasil dari praktikum yang telah

dilakukan.

5.

Siswa dapat menjawab

pertanyaan menggunakan

bahasanya sendiri

6.

Siswa dapat melaksanakan

praktikum sesuai dengan

langkah kerja yang tertulis

dalam modul.

7.

Siswa mengkonsultasikan

kepada guru hal-hal yang belum

dipahami saat praktikum.

8. Siswa saling menghargai

pendapat teman.

9.

Siswa tidak memaksakan

kehendak pribadinya saat

melakukan kegiatan praktikum.

10. Siswa mau menerima pendapat

teman.

11

Siswa mau bertukar pendapat

(berdiskusi) dengan temannya

ketika praktikum berlangsung.

Data kuantitatif yang berikutnya adalah data yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner pada uji coba 30 siswa. Kuesioner dibagikan pada 30 siswa

dan guru kelas untuk mengetahui kekurangan yang ada pada modul praktikum

IPA tersebut. Skor rerata dari kuesioner guru adalah 3,8 termasuk dalam kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

90

“sangat layak”. Kuesioner yang dibagikan pada siswa memiliki skor rerata 3,05

yang termasuk dalam kategori “layak”. ”. Kategori dapat dilihat pada tabel Tabel

3.8 Kriteria Skor Skala Empat. Berikut tabel 4.11 adalah skor uji coba terbatas 30

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

91

Tabel 4.11 Skor Uji Coba Terbatas 30 Siswa

Resp Item Pertanyaan Kuesioner

Jmlh

Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 4 4 2 2 2 3 2 1 2 2 3 30 2,5

2 3 4 4 2 2 2 3 1 3 2 3 2 31 2,58

3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 35 2,91

4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 3 36 3

5 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 1 33 2,75

6 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 43 3,58

7 1 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 38 3,16

8 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 42 3,5

9 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 42 3,5

10 4 3 3 2 1 4 3 3 3 4 3 4 37 2,91

11 2 3 1 4 1 1 2 4 4 4 3 4 33 2,75

12 1 3 4 2 3 3 1 1 3 4 1 2 28 2,33

13 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 40 3,33

14 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 42 3,5

15 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 30 2,5

16 2 1 2 3 2 3 4 4 3 1 2 1 28 2,33

17 2 1 4 2 3 3 4 2 3 1 2 4 32 2,66

18 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 34 2,83

19 4 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 0 30 2,5

20 2 4 2 2 2 4 1 2 3 2 4 3 33 2,75

21 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 41 3,41

22 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 43 3,58

23 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45 3,75

24 2 4 4 4 3 1 1 3 1 2 3 3 28 2,33

25 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 45 3,75

26 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 43 3,58

27 1 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 40 3,33

28 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 42 3,5

29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,58

30 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 45 3,75

Skor

Total

90 98 105 98 93 93 91 92 90 95 89

90 1112 92,43

Rata-rata

3,08

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

92

Tabel 4.12 Kategori Skor Uji Coba 30 Siswa

No. Skor

terbobot

Kategori

1. 2,5 Cukup Layak

2. 2,58 Cukup Layak

3. 2,91 Layak

4. 3 Layak

5. 2,75 Cukup Layak

6. 3,58 Sangat layak

7. 3,16 Layak

8. 3,5 Sangat layak

9. 3,5 Sangat layak

10. 2,91 Layak

11. 2,75 Cukup Layak

12. 2,33 Cukup Layak

13. 3,33 Layak

14. 3,5 Sangat layak

15. 2,5 Cukup Layak

16. 2,33 Cukup Layak

17. 2,66 Cukup Layak

18. 2,83 Layak

19. 2,5 Cukup Layak

20. 2,75 Layak

21. 3,41 Sangat layak

22. 3,58 Sangat layak

23. 3,75 Sangat Layak

24. 2,33 Cukup Layak

25. 3,75 Sangat layak

26. 3,58 Sangat layak

27. 3,33 Layak

28. 3,5 Sangat Layak

29. 3,58 Sangat layak

30. 3,75 Sangat layak

Total 92,43

Rerata 3,08 Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

93

Selain data kuantitatif yang ada pada kuesioner, peneliti juga memberikan

kolom yang berisi tentang komentar dan saran yang diberikan siswa untuk modul

praktikum. Berikut tabel komentar dan saran siswa:

Tabel 4.13 Saran dan Komentar Siswa

Saran dan komentar

Kurang paham bahasanya

Ada materi yang saya pahami pada modul tetapi ada juga yang tidak

Tambahkan warna yang cerah dan harus banyak isi

Sebaiknya memberi penjelasan yang lebih banyak, memberi gambar yang

menarik, dan mencetak modul yang lebih banyak

Kata-kata yang masih kurang lengkap dibenahi

Sebaiknya memerkaya kosa kata pada modul

Berdasarkan dari hasil observasi, saran, dan komentar peneliti melakukan

revisi terhadap modul praktikum sebagai langkah ketujuh yaitu revisi produk

setelah uji coba. Pada revisi terakhir ini peneliti menambahkan pada langkah

penelitian untuk melakukan pengamatan terhadap benda yang diamati tanpa

menyentuhnya (Gambar 4.6 gambar sesudah revisi). Hal tersebut dilakukan

karena sebagian siswa melakukan pengamatan dengan cara menyentuh bakan di

pegang dan digoyangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

94

Gambar 4.8 Sebelum Revisi (30 siswa)

Gambar 4.6 Sesudah Revisi (30 siswa)

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Kanisius

Sengkan, peneliti mengembangkan modul praktikum IPA sebagai suplemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

95

kurikulum 2013. Modul praktikum IPA diperuntukkan siswa kelas IV sekolah

dasar. Spesifikasi pengembangan modul praktikum IPA menggunakan pendekatan

saintifik. Menurut Aderson dalam Sukiman (2012: 28) menyebutkan media

pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung

antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Modul

sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar

secara mandiri tanpa ada bimbingan guru (Prastowo 2013: 104). Berdasarkan hal

tersebut modul praktikum IPA yang disusun oleh peneliti dapat digunakan sebagai

alat penyambung atau alat penghubung antara guru dan siswa, selain itu modul

praktikum IPA juga dapat digunakan oleh siswa secara mandiri atau kelompok.

Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti adalah modul

praktikum IPA dengan tema 3 peduli terhadap makhluk hidup untuk siswa kelas

IV sekolah dasar. Dipilihnya tema 3 peduli terhadap makhluk hidup karena

adanya kesulitan yang dialami guru dalam menjelaskan tentang ciri-ciri dan seluk

beluk yang ada pada makhluk hidup. Dari masalah tersebut peneliti berusaha

membantu guru dan siswa dengan adanya modul praktikum, sehingga siswa dapat

secara langsung mempelajari sendiri makhluk hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

96

Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti memiliki empat

tahapan, empat tahapan tersebut yaitu:

1. Melakukan analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan data dan

informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk mendapatkan hal-hal yang

dapat berpotensi menjadi masalah dalam pembelajaran IPA di kelas.

Analisis kebutuhan dilakukan dengan observasi pembelajaran IPA di

kelas, wawancara pada siswa, guru, kepala sekolah, kuesioner dibagikan

kepada guru dan siswa. Informasi dan data yang didapatkan oleh peneliti

menunjukkan adanya masalah tentang keterbatasan sumber belajar dan

kesulitan guru pada materi makhluk hidup. Keterbatasan sumber belajar

dialami oleh siswa karena siswa hanya menggunakan satu buku paket

tematik yang disediakan oleh sekolah. Berdasarkan potensi masalah yang

muncul dari hasil analisis data yang dilakukan, peneliti berinisiatif untuk

mengembangkan modul praktikum IPA untuk kelas IV sebagai sumber

belajar pendukung Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

97

2. Pembuatan Desain Modul Praktikum

Desain modul praktikum dikembangkan oleh peneliti dengan

langkah pertama menentukan tema yang sesuai dengan kesulitan materi

yang dialami. Peneliti memilih tema 3 peduli terhadap makhluk hidup

dengan materi yang berisi tentang makhluk hidup terutama pada tumbuhan

dan hewan. Dalam setia praktikum pada modul berisi ringkasan materi,

alat dan bahan yang diperlukan, langkah kegiatan, tabel pengamatan,

pembahasan berupa pertanyaan, tindak lanjut, kesimpulan, tabel perasaan,

referensi. Modul divalidasikan pada ahli IPA dan ahli bahasa.

3. Melakukan Uji Coba Modul Praktikum IPA

Pengembangan Modul praktikum melewati tahap uji coba terbatas,

uji coba terbatas dilakukan sebanyak dua kali, yaitu uji coba terbatas 5

siswa dan uji terbatas 30 siswa. Uji terbatas 5 siswa dilakukan untuk

mengujicobakan keterbacaan modul praktikum pada siswa sebelum

dilakukan uji coba terbatas yang lebih banyak. Praktikum yang

diujicobakan adalah praktium yang kedua yaitu pernapasan tumbuhan.

Selama uji coba baik 5 siswa maupun 30 siswa, peneliti melakukan

observasi untuk melihat penggunaan modul dapat mempengaruhi berpikir

kritis siswa dan peneliti membagikan kuesioner pada siswa dan guru untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

98

mendapatkan data mengenai kualitas kelayakan modul yang

dikembangkan oleh peneliti.

4. Mendeskripsikan data dari hasil uji coba modul praktikum IPA

Dalam uji coba modul praktikum IPA yang dilakukan peneliti

mendapatkan dua data. Data pertama berbentuk kualitatif dan data yang

kedua berbentuk kuantitatif. Data kualitatif berupa deskripsi dari observasi

untuk melihat berpikir kritis siswa saat melakukan praktikum engan

modul. Data kuantitatif didapat dari penghitungan skor kuesioner dari ahli,

siswa, dan guru.

Penilaian validasi kelayakan modul praktikum IPA dilakukan oleh ahli

bahasa dan ahli IPA. Penilaian dilakukan menggunakan kuesioner yang telah

disediakan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert 1-4

yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Skala Likert yang peneliti gunakan memiliki

4 (empat) pilihan. Skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah adalah 1. 4

(empat) pilihan tersebut untuk memperjelas pendapat responden mengenai

kelayakan modul praktikum IPA. 4 (empat pilihan tersebut mencakup angka 4

untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup layak, dan angka 1

untuk kurang layak. Proses data dilakukan dengan cara menghitung masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

99

masing nilai dari ahli bahasa dan ahli IPA. Yaitu dengan cara mencari total skor

dengan cara menjumlahkan, lalu mencari skor terbobot dengan membagi total

skor dengan jumlah pernyataan pada kuesioner, untuk bahasa dibagi 33 dan untuk

IPA dibagi 28.

Terdapat dua hasil penskoran yang diperoleh dari validasi kepada ahli,

yang pertama penskoran oleh ahli bahasa dan yang kedua penskoran oleh ahli

IPA. Dari ahli Bahasa mendapatkan skor 3,48 yang masuk dalam kriteria sangat

layak. Dari ahli IPA mendapatkan skor 3,82 yang masuk dalam kriteria sangat

layak. Berdasarkan penskoran yang dilakukan oleh kedua ahli tersebut maka dapat

diartikan bahwa kualitas modul tersebut adalah sangat layak digunakan / diuji

cobakan dengan perbaikan sesuai saran.

Hasil validasi kelayakan penggunaan modul juga dilakukan kepada siswa

dalam uji terbatas 5 siswa kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor KLaten. Berdasarkan

kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan dihitung oleh peneliti, maka didapat skor

dari 5 siswa tersebut 3,33 yang masuk dalam kriteria sangat layak. Selain melalui

kuesioner peneliti menggunakan observasi untuk melihat berpikir kritis pada

siswa ketika penggunaan modul praktikum. Berdasarkan hasil observasi tersebut

didapat dari 11 indikator yang telah dibuat oleh peneliti, terdapat 7 indikator yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

100

menunjukkan berpikir kritis telihat dan 4 indikator yang tidak terlihat saat uji coba

terbatas 5 siswa.

Hasil validasi kelayakan penggunaan modul didapatkan dari pembagian

kuesioner penilaian modul praktikum IPA kepada guru kelas IV SD Kanisisus

Sengkan Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh guru dan telah

dihitung oleh peneliti, maka didapatkan perhitungan penskoran 3,8 yang masuk

dalam kriteria sangat layak.

Hasil validasi kelayakanpenggunaan modul praktikum IPA didapatkan dari

penyebaran kuesioner kepada siswa dalam uji terbatas 30 siswa kelas IV SD

Kanisisus Sengkan Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan oleh

peneliti dan hasil penghitungan penskoran maka didapatkan hasil 3,08 yang

masuk dalam kriteria layak untuk digunakan. Selain kuesioner, peneliti

melakukan observasi pada kegiatan uji coba modul praktikum. Didapatkan hasil

untuk melihat proses berpikir kritis siswa yaitu adanya 11 indikator pada siswa

saat melakukan praktikum dengan menggunakan modul praktikum IPA. Hal

tersebut dibuktikan dengan perolehan skor validasi seperti dalam tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

101

Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi

Guru SD kelas IV dan Siswa Kelas IV SD

No

.

Validator Bahan Ajar

Skor Kategori

1. Guru kelas IVA SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta

3,8 Sangat layak

2. 5 siswa kelas IV SD N 1 Bareng Lor

Klaten

3,33 Sangat layak

3. 30 siswa kelas IVA SD Kanisius

Sengkan Yogyakarta

3,08 Layak

Jumlah 10,21

Rata-rata 3,40

Kategori Layak

Validasi modul praktikum IPA ini, guru kelas IVA SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta memberikan skor 3,8 dengan kategori “sangat layak”. 5 siswa kelas

IV SD N 1 Bareng Lor Klaten memberikan skor 3,33 dengan kategori “sangat

layak”. 30 siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta memberikan skor

3,08 dengan kategori “layak”. Dengan demikian, skor rata-rata produk modul

praktikum IPA adalah 3,40 . Produk yang dikembangkan dapat dinyatakan

memiliki kelayakan “layak” untuk digunakan sebagai suplemen pembelajaran

kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

102

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut.

5.1.1 Modul praktikum IPA tema 3 peduli terhadap makhluk hidup sebagai

suplemen Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan

dikembangkan dengan prosedur penelitian dan pengembangan. Modifikasi

prosedur penelitian R&D oleh Borg and Gall, meliputi 7 langkah, yaitu:

(1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4)

Validasi ahli, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba terbatas, (7) Revisi produk,

hingga menghasilkan produk berupa modul praktikum IPA sebagai

suplemen Kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis pada siswa

kelas IV Sekolah dasar.

5.1.2 Modul praktikum IPA tema 3 peduli terhadap makhluk hidup sebagai

suplemen Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan

dikembangkan dengan kualitas sangat layak untuk digunakan dalam

pembelajaran kelas IV SD sebagai suplemen Kurikulum 2013. Validasi

yang dilakukan oleh guru kelas IV SD Kanisius Sengkan mendapatkan

skor rerata 3,8 masuk dalam kriteria sangat layak, 5 siswa kelas IV SD N 1

Bareng Lor Klaten mendapatkan skor rerata 3,33 masuk dalam kriteria

sangat layak, dan dari 30 siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

103

mendapatkan skor rerata 3,08 masuk dalam kriteria layak. Skor rata-rata

produk modul praktikum IPA adalah 3,40 dengan kategori sangat layak.

5.1.3 Modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 dapat digunakan

untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV A SD Kanisius

Sengkan. Hal tersebut ditunjukkan dari seluruh indikator berpikir

kritisterlihat pada saat siswa melakukan praktikum.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Produk yang dikembangkan ini mempunyai keterbatasan diantaranya sebagai

berikut:

5.2.1 Modul praktikum IPA ini dikembangkan hanya sampai pada uji terbatas

dan revisi produk

5.2.2 Modul praktikum IPA yang peneliti kembangkan terbatas pada materi

makhluk hidup khususnya pada hewan dan tumbuhan

5.2.3 Modul praktikum IPA hanya mengembangkan karakter berpikir kritis pada

siswa.

5.3 Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk modul

praktikum IPA sebagai suplemen Kurikulum 2013 tema 3 peduli terhadap

makhluk hidup untuk siswa kelas IV SD adalah sebagai berikut:

5.3.1 Modul praktikum dikembangkan sampai pada langkah desiminasi, untuk

mengetahui kualitas modul jika digunakan secara masal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

104

5.3.2 Modul praktikum IPA dikembangkan dengan materi yang lebih luas lagi,

dengan materi makhluk hidup tidak hanya hewan dan tumbuhan agar

praktikum lebih banyak dan lebih bervariasi.

5.3.3 Karakter yang dikembangkan dalam modul praktikum ditambah lagi, tidak

hanya berpikir kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

105

Daftar Pustaka

Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

Mengunakan Metode “discovery” dan “inquiri”. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.

Aprilia, Eka. (2014). Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

pada Pembelajaran Sejarah. Vol. 3 No. 1. Indonesian Journal of

History Education.

Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: RajawaliPers.

Candra, Saptika. (2011). Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi

Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Kognitif pada Mata Pelajaran IPA

SDK Demangan Baru 1. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Depdiknas. (2006) Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Jakarta:

Depdiknas

Fadlillah.(2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz media.

Fisher, Alec.(2008). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Ginanjar, Anton. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif

Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik. Skripsi S-1. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

106

Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

Hartati. (2010). Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Vol. 1693-1246. http:

//journal.unnes.ac.id

Hosnan.M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Penerbit Graha Indonesia.

Iskandar. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung CV. Maulana

Kamus, T. P. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia (kedua ed). Jakarta: Balai

Pustaka.

Kuswana. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa.(2007). Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. (2014).Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Nurlaila, Fani. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share dengan Kecerdasan Logis Matematis terhadap Hasil Belajar

Siswa di SMKN 3 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JTE

FTUnesa

Nurgiyantoro, Buhan. (2011). Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

107

Parmin, Dkk. (2012) Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar

Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Vol. JPII 1 (1)

(2012) 8-15. http: //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii.

Prastowo, Andi.(2013). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: DIVA Press

Permendikbud. (2013) Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahardjito. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusman.(2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rahja Grafindo Persada.

Samatowa, Usman .(2011). IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Sanjaya, wina. (2014).Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta : Kencana Prenada Group.

Soemirat. (1980). Sistem Pengajaran dengan Modul. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Soeparno, P. (2001). Teori Belajar dan Perkembangan Kognitif Jean Peaget.

Yogyakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung. Penerbit alfabeta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

108

Sukardjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi

Pembelajaran. PPs U.N.Y.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka

Insan Madani

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional: Jakarta 2003

Wijayanti. (2014). Pengembangan Autentic Assesment Berbasis Proyek dengan

Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Ilmiah Mahasiswa. Vol. JPII 3 (2014) 102-108. http:

//journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii.

Yuliawati, Dkk. (2013).Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis

Integrasi Islam-Sains Untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas

5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta.Vol. JPII 2 (2)

(2013) 169-177. http: //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

109

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

110

Lampiran 1. Surat izin penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

111

Lampiran 2. Validasi Instrumen analisis kebutuhan dosen 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

117

Lampiran 3. Validasi instrumen analisis kebutuhan dosen 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

123

Lampiran 4. Lembar Pertanyaan wawancara analisis kebutuhan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

124

Lampiran 5. Lembar wawancara analisis kebutuhan kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

125

Lampiran 6. Lembar wawancara analisis kebutuhan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

126

Lapiran 7. Kuesioner analisis kebutuhan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

130

Lampiran 8. Kuesioner analisis kebutuhan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

133

Lampiran 9. Validasi modul oleh ahli bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

140

Lampiran 10. Validasi modul oleh ahli IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

146

Lampiran 11. Validasi modul oleh guru kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

152

Lampiran 12. Persepsi siswa terhadap modul (kelompok 5 siswa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

155

Lampiran 13. Persepsi siswa terhadap modul (kelompok 30 siswa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

158

Lampiran 14. Penilaian RPP oleh Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

160

Lampiran 15. Validasi RPP oleh guru kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

162

Lampiran 16. RPP Uji coba terbatas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Saruan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Desember 2014

Kelas/Semester : IV A/ 1

Mata Pelajaran : IPA

Unit/ Tema : Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

163

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator

1.

3.1 Menjelaskan bentuk luar

tubuh hewan dan tumbuhan dan

fungsinya

4.1 Menuliskan hasil pengamatan

tentang bentuk luar (marfologi)

tubuh hewan dan tumbuhan serta

fungsinya.

3.1.1 Menjelaskan bentuk luar tumbuhan

dan fungsinya setelah melakukan

praktikum.

3.1.2 Menjelaskan bentuk luar

(morfologi) tubuh hewan dan fungsinya.

3.1.3 Menggali informasi tentang

bagian-bagian daun dan fungsinya.

4.1.1 Menuliskan kesimpulan dari hasil

kesimpulan tentang praktikum yang telah

dilaksanakan

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan praktikum, siswa dapat menjelaskan bentuk luar

tumbuhan serta fungsi dari bagian-bagiannya.

2. Setelah melakukan praktikum. Siswa dapat menggali informasi secara

mandiri sesuai dengan yang ditemukan saat praktikum

3. Siswa dapat melakukan praktikum sesuai dengan alur yang ada pada modul

praktikum IPA

D. Media

1. 2 plastik bening

2. Kertas Koran

3. 2 Gelang karet

4. Kecambah

5. Kompor

6. Panci

7. Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

164

E. Materi Pembelajaran

IPA : Respirasi pada Tumbuhan

F. Pendekatan dan Metode

a. Pendekatan : Sainstifik

b. Metode : Praktikum, Diskusi, Tanya jawab

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan

1.

Kegiatan Pendahuluan

- Salam

- Guru menanyakan kabar siswa

- Guru menginformasikan kepada siswa materi dan praktikum yang akan

dipelajari

- Guru memberikan pertanyaan lisan tentang Tumbuhan.

- Siswa menjawab pertanyaan guru.

Kegiatan Inti

– Siswa dibagikan modul praktikum IPA

– Siswa dibagi dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa

– Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum

– Siswa melakukan praktikum sesuai dengan yang ada pada modul praktikum

IPA

– Setelah selesai pengamatan siswa dan guru melakukan tanya jawab seputar

praktikum yang telah dilakukan.

– Siswa didampingi guru melakukan pendalaman materi dengan menjawab

beberapa pertanyaan dyang terdapat pada modul.

Penutup

- Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

165

- Siswa didampingi guru membuat kesimpulan atas praktikum yang telah

dilakukan

- Guru bertanya kepada siswa bagaimana perasaannya selama mengikuti

praktikum

- Siswa diberikan tugas selanjutnya untuk membaca materi selanjutnya.

H. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber :

- Buku Tematik terpadu kurikulum 2013 untuk kelas IV

- Pedoman Penggunaan KIT IPA sekolah dasar kelas V

- Modul Praktikum IPA kelas IV tema 3 Peduli Terhadap Makhluk

Hidup

- Sumantoro, Dodo Hermana. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

IPA kelas IV. Yogyakarta: Kanisius.

I. Penilaian

1. Jenis/ Teknik Penilaian

- Proses

- Hasil

2. Pedoman Penskoran

J. Lampiran

Yogyakarta, 16 Desember 2014

Mahasiswa

Maria Putri Penata P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

166

Lampiran

Tabel Penilaian Berpikir Kritis Pada Siswa

No Indikator Sangat

terlihat

(4)

Terlihat

(3)

Kurang

Terlihat

(2)

Tidak terlihat

(1)

1 Menjelaskan

fokus

masalah

Siswa dapat

menjelaskan

fokus

masalah

praktikum

dengan

mndiri tanpa

bantuan dari

guru

Siswa dapat

menjelaskan

fokus masalah

praktikum

dengan

mandiri dan

sedikit bantuan

dari guru

Siswa dapat

menjelaskan

fokus

masalah

praktikum

dengan

mandiri

dengan

bantuan guru

Siswa tidsk

dapat

menjelaskan

fokus

masalah

praktikum

dengan

mandiri

2 Mengajukan

pertanyaan

yang jelas

sesuai materi

yang belum

dipahami

Siswa dapat

mengajukan

pertanyaan

yang jelas

dengan

mandiri

Siswa dapat

mengajukan

pertanyaan

yang jelas

dengan sedikit

bantuan teman

Siswa dapat

mengajukan

pertanyaan

yang jelas

dengan

bantuan

teman

Siswa tidak

dapat

mengajukan

pertanyaan

yang jelas

3 Menjawab

pertanyaan

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan

menggunaka

n bahasanya

sendiri

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan

menggunakan

bahasanya

sendiri dengan

bantuan teman

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan

sama persis

dengan yang

ada di buku

Siswa tidak

dapat

menjawab

pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

167

4 Melakukan

praktikum

sesuai

prosedur

Siswa

melakukan

praktikum

sesuai

dengam

prosedur

tanpa

bantuan guru

Siswa

melakukan

praktikum

sesuai dengan

prosedur

dengan sedikit

bantuan guru

Siswa

melakukan

praktikum

sesuai dengan

prosedur

dengan

bantuan guru

Siswa tidak

dapat

melakukan

praktikum

sesuai

prosedur

5 Menyimpulk

an kegiatan

praktikum

Siswa dapat

menyimpulk

an hasil

praktikum

yang telah

dilakukan

tanpa

bantuan guru

Siswa dapat

menyimpulkan

hasil

praktikum

dengan sedikit

bantuan guru

Siswa dapat

menyimpulka

n hasil

praktikum

dengan

bantuan guru

Siswa tidak

dapat

menyimpulka

n hasil

praktikum

yang telah

dilakukan

Rumus perhitungan sebagai berikut:

Jumlah skor yang diperoleh siswa x 100

Skor ideal

Keterangan:

Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh

siswa dari

kriteria 1 sampai kriteria 8.

Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.

Pada contoh ini, skor ideal = 8 X 4 = 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

168

Penilaian Sikap

No. Sikap Belum

Terlihat

Mulai

terlihat

Mulai

berkembang

Membudaya Ket

1. Teliti

2. Bertanggung

jawab

3. Percaya Diri

Materi Ajar

Daun tumbuh di batang dan tidak terdapat pada akar. Daun amat erat

hubungannya dengan batang dan dianggap sambungan dari batang. Tumbuhan

juga menyerap O2 untuk pernapasannya, umumnya diserap melalui daun

(stomata).

Respirasi adalah penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi

dilakukan baik siang hari maupun malam hari.

Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan. Tujuan

proses pernapasan adalah mendapatkan energi.

Laju respirasi tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor:

Ketersediaan oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan,

Fungsi Daun :

Untuk fotosintesis

Penguapan air

Pengeluaran air berupa tetesan air

Pertukaran oksigen dan karbon dioksida (alat pernapasan pada tumbuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri

169

CURRICULUM VITAE

Pada tahun 2011, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, peneliti

mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak kampus untuk melatih soft skills

dan hard skills. Beberapa kegiatan yang diikuti seperti; khursus pembina pramuka

mahir tingkat dasar (KMD), kepanitiaan Parade Gamelan Anak, workshop

Montessori, ICEE, dan tes TKBI. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma

diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan

Modul Praktikum IPA Sebagai Suplemen Kurikulum 2013 Untuk Mendorong

Siswa Kelas IV Berpikir Kritis”.

Maria Putri Penata Pratiwi lahir di Klaten, pada tanggal

02 Oktober 1993. Pendidikan dasar diawali pada tanggal

1999 di SD Negeri 1 Jebugan Klaten dan lulus pada

tahun 2005. Kemudian melanjutkan studi tingkat

menengah pertama di SMP Negeri 1 Klaten dan lulus

pada tahun 2008. Pendidikan menengah lanjutan

diperoleh di SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten dan lulus

tahun 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI