plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · modul praktikum ipa tersebut diujicobakan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI
SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG
SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Maria Putri Penata Pratiwi
NIM: 111134107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI
SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG
SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Maria Putri Penata Pratiwi
NIM: 111134107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan yang selalu memberikan kasih dan berkat yang melimpah
Almamater Universitas Sanata Dharma
Kedua orang tuaku tercinta, Drs. Sunarto dan Theresia Dwi Astuti Mardi
Wahyuni yang sudah memberikan doa, kasih, dukungan dan semangat, dan
terimakasih atas segala sesuatu yang telah diberikan kepadaku.
Kakakku Tersayang Sbastianus Prasetya Aditama Nagara yang telah
memberikan doa dan dukungan.
Agung Tri Prabowo yang selalu membuatku tersenyum, sabar menemaniku,
mendukungku, mendoakanku, menyemangatiku, menyayangiku, dan terimakasih
atas segala sesuatunya.
Cuhubut-cuhubutku “Tonjo Gondhil” (Theresia Dwi Kompleks, Cicik Henny,
Putri Tyas Brindil, Anisya Singo, Intan Maya Nose, Bernadetta Jembar)
terimakasih atas semuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Hal yang paling penting bukanlah hasil akhir,
melainkan proses yang telah dilewati”
-Wahyu Wido Sari-
“Tak ada yang perlu ditakutkan, jika itu memang hasil
dari kerja keras kita sendiri”
-Agung Tri Prabowo-
“Lakukan bagianmu semampu yang kamu bisa, selanjutnya
biarkan Tuhan melakukan bagian yang tak kamu bisa”
-NN-
“Waktu adalah hal yang paling berharga,
Bersyukurlah dan berikan yang terbaik.
Karena waktu tak bisa kembali.
-Putri Penata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Februari 2015
Maria Putri Penata Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Putri Penata Pratiwi
Nomor Mahasiswa : 111134107
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI SUPLEMEN
KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG SISWA KELAS IV
BERPIKIR KRITIS
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 23 Januari 2015
Yang menyatakan
Maria Putri Penata Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Penata, Maria Putri. (2015). Pengembangan modul praktikum IPA sebagai
suplemen Kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas
IV. Skripsi S-1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Latar belakang penelitian ini berdasarkan dari hasil observasi, wawancara,
dan kuesioner sebagai analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti, menunjukkan
adanya kebutuhan guru dan siswa pada modul yang mendukung kurikulum 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul praktikum IPA
sebagai suplemen kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV
sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and
Development). Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
milik Borg and Gall, sampai pada tahap ke tujuh yaitu revisi produk setelah uji
terbatas. Modul praktikum IPA tersebut diujicobakan secara terbatas sebanyak
dua kali di kelas IV, pertama pada 5 siswa di SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten dan
yang kedua pada 30 siswa di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.
Berdasarkan validasi dari guru kelas IV A SD Kanisisus Sengkan, 5 siswa
kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor, 30 siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan, modul
praktikum tersebut memperoleh skor rata-rata 3,40 termasuk dalam kategori “
layak” untuk digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi yang
dilakukan pada saat mengujicobakan modul praktikum IPA tersebut, peneliti
melihat adanya sikap berpikir kritis pada siswa. Uji coba terbatas 5 siswa terdapat
7 indikator yang terlihat, dan pada uji coba 30 siswa seluruh indikator terlihat
pada saat pengujian modul praktikum IPA. Dengan demikian modul praktikum
IPA sudah layak digunakan dalam pembelajaran kelas IV sekolah dasar sebagai
suplemen kurikulum 2013.
Kata Kunci: Modul, praktikum IPA, Kurikulum 2013, berpikir kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Penata, Maria Putri. (2015). The Development of Science Practical Work Module
Based on 2013 Curriculum to Encourage the Critical Thinking of the
Forth Grade Student of Elementary School. Thesis. Elementary Teacher
Education Study Program, Sanata Dharma University.
This research began from the result of observation, interview and
questionnaire to analyze teacher and students need, it showed that the teacher
and students need module which was based on 2013 curriculum. The aim of the
research was to produce science practical work module based on 2013
curriculum to train the critical thinking of 4th
grade students in elementary school.
The method that used of this research was Research and Development (R&D).
The procedure of development from Brog and Gall were done until the 7th
that
was revision of product after doing the limited trial design. The module had
limited trial design in two times for the 4th
grade students of elementary school,
first trial was a small trial with 5 students in Bareng Lor Klaten Elementary
School, and then second trial was with 30 students in Kanisisus Sengkan
Elementary School.
Based on the validation from 4th
grade teacher in Kanisius Sengkan
Elementary School, 5 students of 4th
grade in Bareng lor Klaten elementary
school and 30 students of 4th
grade in Kanisius Sengkan elementary school, that
module received score of average was 3.40 which meant “very suitable” to use in
class. Based on the observation done in trialling the science practical work
module, the researcher observed the students showed the critical thinking. The
limited trial design of 5 students showed 7 indicators of critical thinking that
were, and then in limited trial design of 30 students all indicators of critical
thinking showed when the trial design of module. The conclusion of this reasearch
was the science practical work module was suitable to use in 4th
grade of
elementary school based on 2013 curriculum.
Keywords: module, practical work of science, curriculum 2013, critical thinking.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan
penyertaanNya yang begitu berlimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini sesuai waktu yang ditentukan. Begitu juga tidak lupa peneliti ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihakl-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan
kepada:
1. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S.,BST.,M.A. selaku Kaprodi PGSD.
2. Rohandi, Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan
mendorong peneliti dari awal sampai akhir penelitian.
3. Wahyu Wido Sari, M.Biotech.selaku dosen pembiimbing II yang telah
membantu membimbing dan mendorong penulis dalam proses penyusunan
skripsi ini.
4. M. Sri Martini selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius Sengkan, yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
5. Kiki Ulandari Agustina Fasak S.Pd selaku guru kelas IV A SD Kanisius
Sengkan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian dari tahap awal sampai tahap akhir.
6. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum. selaku validator instrumen analisis kebutuhan
dalam penelitian ini.
7. Laurensia Aptik Ivanjeli, S.Psi., M.A. selaku validator instrumen analisis
kebutuhan dalam penelitian ini.
8. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku validator modul
praktikum IPA dalam penelitian ini.
9. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku validator modul praktikum IPA
dalam penelitian ini.
10. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten dan siswa kelas IV A SD
Kanisius Sengkan tahun ajaran 2014/2015 yang telah berpartisipasi dalam
proses penelitian ini.
11. Segenap staf dan karyawan PGSD yang telah memberi bantuan dan
dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Kedua orang tua, Bapak Drs. Sunarto dan Ibu Theresia Dwi Astuti Mardi
Wahyuni M.Pd yang selalu mendukungku dalam segala hal, doa, motivasi,
semangat, dan perhatian yang sangat besar selama proses penelitian ini.
13. Kakakku Sbastianus Prasetya Aditama Nagara, yang selalu mendukung
dan mendoakan.
14. Agung Tri Prabowo yang selalu membuat aku tersenyum, sabar
menemaniku, mendukungku, menyemangatiku dalam proses penelitian ini.
15. Sahabat-sahabat “Tonjo Gondhil ” (Theresia Dwi, Rosalia Henny, Putri
Tyas, Intan Maya, Anisya SM, Bernadetha Lilik) yang selalu mendukung,
menyemangiku, berjuang bersamaku, dan mengingatkanku.
16. Teman-teman kelas VII B 2011, teman-teman PGSD angkatan 2011,
Kamisan Klinik Kopi, Keluarga Asrama Syantikara, yang selalu
mendukung, menyemangati dan berproses bersama.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 23 Januari 2015
Peneliti
Maria Putri Penata Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvii
DAFTARLAMPIRAN………………………………………………………..xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ..................................................... 9
1.7 Definisi Operasional .................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 11
2.1.1 Research and Development (RnD) .......................................................... 11
2.1.2 Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar ........................................ 14
2.1.3 Berpikir Kritis ......................................................................................... 16
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam .......................................................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.5 Kurikulum ............................................................................................... 21
2.1.6 Media Pembelajaran ................................................................................ 23
2.1.7 Modul Pembelajaran ............................................................................... 24
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 26
2.3 Desain Diagram Penelitian........................................................................... 30
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 33
3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 34
3.2.1 Subjek Penelitian ..................................................................................... 34
3.2.2 Objek Penelitian ...................................................................................... 34
3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 34
3.3 Prosedur Pengembangan .............................................................................. 35
3.4 Waktu Penelitian .......................................................................................... 40
3.5 Uji Coba Produk .......................................................................................... 40
3.5.1 Desain Uji Coba ...................................................................................... 40
3.5.2 Subjek Uji Coba ...................................................................................... 41
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................... 41
3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45
3.8 Teknik Menganalisis Data ........................................................................... 45
3.7.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ............................................................... 45
3.7.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kajian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Materi Pembelajaran ....... 50
4.2 Data Analisis Kebutuhan ............................................................................... 52
4.2.1 Observasi .................................................................................................. 52
4.2.2 Wawancara ............................................................................................... 55
4.2.3 Kuesioner ................................................................................................. 62
4.3 Deskripsi Produk Awal ................................................................................. 65
4.4 Data Ujicoba dan Revisi Produk ................................................................... 69
4.4.1 Data Validasi Pakar Bahasa serta Pakar IPA dan Revisi Produk ............ 69
4.4.2 Data Validasi Modul oleh Guru .............................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.4.3 Data Validasi Modul Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk ................... 74
4.4.3.1 Data Ujicoba Terbatas 5 Siswa ................................................................ 75
4.4.3.2 Data Ujicoba Terbatas 30 Siswa .............................................................. 81
4.5 Pembahasan ................................................................................................... 94
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 102
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 103
5.3 Saran ............................................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105
LAMPIRAN ....................................................................................................... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan .........................................................30
Bagan 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul Praktikum IPA ...................36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan .............................................42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ................42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ......................43
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV ................43
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Terhadap Siswa ..................44
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Guru .........................44
Tabel 3.7 Skor Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan oleh Ahli ....................44
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Ideal (Sokardjo,2006:53) .......................................47
Tabel 3.9 Kriteria Skor Skala Empat ..................................................................49
Tabel 4.1 Kompetensi Inti ...................................................................................51
Tabel 4.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .................................................64
Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli Bahasa dan Revisi .....................................70
Tabel 4.4 Hasil Validasi Modul Ahli Bahasa dan ahli IPA ...............................72
Tabel 4.5 Hasil Validasi Modul Praktikum oleh Guru Kelas IV .......................74
Tabel 4.6 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa Uji Coba Terbatas 5 Siswa ....77
Tabel 4.7 Skor Uji Coba Terbatas 5 Siswa .........................................................79
Tabel 4.8 Kategori Skor Uji Coba Terbatas 5 Siswa ..........................................79
Tabel 4.9 Saran dan Komentar Siswa .................................................................80
Tabel 4.10 Hasil Observasi Siswa Pada Ujicoba Terbatas 30 Siswa ..................89
Tabel 4.11 Skor Ujicoba Terbatas 30 Siswa .......................................................91
Tabel 4.12 Kategori Skor Uji Coba 30 Siswa .....................................................70
Tabel 4.13 Saran dan Komentar Siswa ..............................................................71
Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas IV dan Siswa kelas IV SD ..........101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Sampul Modul Praktikum IPA .......................................................... 67
Gambar 4.2 Ujicoba Terbatas 5 Siswa .................................................................. 76
Gambar 4.5 Ujicoba Terbatas Kelas ..................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 110
Lampiran 2 Penilaian Validasi Analisis Kebutuhan Oleh Dosen1 ..................... 111
Lampiran 3 Penilaian Validasi Analisis Kebutuhan Oleh Dosen2 ..................... 117
Lampiran 4 Lembar Pertanyaan Wawancara Siswa............................................ 123
Lampiran 5 Lembar Pertanyaan Wawancara Kepala Sekolah ............................ 124
Lampiran 6 Lembar Pertanyaan Wawancara Guru ............................................. 125
Lampiran 7 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ................................. 126
Lampiran 8 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ................................ 130
Lampiran 9 Lembar Validasi Modul Oleh Pakar Bahasa ................................... 132
Lampiran 10 Lembar Validasi Modul Oleh Pakar IPA ...................................... 140
Lampiran 11 Lembar Validasi Modul Oleh Guru Kelas IV ............................... 146
Lampiran 12 Lembar Persepsi Siswa Terhadap Modul (kel. 5 siswa) ................ 152
Lampiran 13 Lembar Persepsi Siswa Terhadap Modul (kel. 30 siswa) .............. 155
Lampiran 14 Lembar Penilaian RPP Oleh Dosen ............................................... 158
Lampiran 15 Lembar Penilaian RPP Oleh Guru Kelas IV ................................. 160
Lampiran 16 Lembar RPP Uji Coba Terbatas .................................................... 162
Lampiran 17 Curriculum Vitae ........................................................................... 169
Lampiran 18 Produk Modul Praktikum IPA (Dicetak Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini berisi (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah,
(3)Batasan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) spesifikasi
produk yang dikembangkan, dan (7) definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan, setiap orang
berhak mendapatkan pendidikan untuk selalu berkembang dan pendidikan
tidak ada habisnya. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kegiatan belajar harus dapat
membekali peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan
lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik. Dalam hal ini diperlukan
adanya pendidik yang profesional terutama guru di sekolah-sekolah dasar dan
menengah dan dosen di perguruan tinggi.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu,
yakni mengalami. (Hamalik 2003:36). Belajar merupakan proses manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Belajar membuat manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat
melaksanakan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada dasarnya merupakan ilmu yang
mempelajari hal-hal yang pasti dan nyata. IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
(Depdiknas, 2006:161). Obyek dari IPA adalah benda-benda alam. Melalui
observasi dan eksperimen pada benda-benda alam, dapat diketahui berbagai
macam informasi seperti ciri-cirinya, sifat-sifatnya, manfaatnya,
pengklasifikasiannya. Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara
siswa dengan lingkungan sekitarnya, sehingga pembelajaran IPA perlu
mengutamakan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Pengetahuan dipelajari dengan cara yang sama, yaitu dengan observasi dan
eksperimen, sehingga siswa dapat menemukan sendiri informasi tentang yang
sedang dipelajari. Dengan menemukan informasinya, maka pengetahuan siswa
akan lebih baik dan bertahan lama. Selain dengan bertambahnya pengetahuan,
siswa dilatih untuk dapat berpikir kritis. Berpikir kritis adalah interpretasi dan
evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi
dan argumentasi (Fisher dan Scriven 2009: 10). Berpikir kritis penting untuk
siswa, dengan berpikir kritis merupakan kemampuan sangat penting dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
hidup terutama dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang
dihadapinya.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar (Hamalik 2003:18). Isi kurikulum merupakan
susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan aturan pendidikan yang bersangkutan, dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada sekarang ini kurikulum yang
digunakan di Negara Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih
menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan
menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya (Mulyasa 2014:4). Proses
pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada perserta didik (Permendikbud, 2013). Di dalam pembelajaran
dengan pendekatan saintifik, siswa mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.
Pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah pembelajaran, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dalam Depdisnas, 2003 menyebutkan sasaran
pembelajaran berupa kompetensi kerja ilmiah yang antara lain menuntut
kemampuan siswa untuk melakukan penyelidikan ilmiah, berkomunikasi
ilmiah, menunjukkan kreativitas dalam memecahkan masalah, dan mampu
bersikap ilmiah. Berdasarkan sasaran yang disebutkan untuk mencapainya
dapat menggunakan eksperimen pada pembelajaran IPA di kelas. Dengan
adanya eksperimen siswa akan lebih paham karena membuktikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
melakukan sendiri. Penggunaan eksperimen dalam pembelajaran memerlukan
media pendukung salah satunya adalah modul eksperimen yang berisi
percobaan sederhana yang mendukung pembelajaran pada kurikulum 2013.
Menggunakan eksperimen atau praktikum yang membuat siswa lebih aktif
dan tidak hanya duduk diam mendengarkan. Pembelajaran IPA yang
disampaikan dengan mengaktifkan siswa akan sangat membantu siswa dalam
menerima pengetahuan baru, karena pembelajaran dilakukan dengan menarik
tanpa membuat siswa malas atau bosan. Dengan demikian terlihat
pembelajaran IPA dengan menggunakan eksperimen lebih efektif untuk
dilakukan. Berdasarkan pada observasi yang telah dilakukan pada 9 Oktober
2014 di kelas IV SD Kanisisus Sengkan, guru saat memberikan materi
pelajaran IPA sudah menggunakan media pembelajaran, yang berupa video.
Dan pada hari sebelumnya guru telah memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari ciri-ciri khusus pada salah satu hewan. Guru membuat pembelajaran
menjadi presentasi yang dilakukan oleh beberapa siswa saja. Dengan
ketentuan siswa boleh bertanya kepada yang sedang presentasi dan yang
presentasi boleh memberikan pertanyaan kepada temannya yang duduk
memperhatikan. Wawancara pada guru dilakukan pada tanggal 18 Oktober
2014, guru mengakui bahwa tidak melakukan semua praktikum yang ada pada
buku paket Kurikulum 2013. Dan guru menyatakan bahwa sebenarnya siswa
lebih semangat dan tertarik pada pembelajaran di kelas saat adanya praktikum.
Guru juga menyebutkan jika ada praktikum harus ada pula segala sesuatu
yang mendukung seperti alat praktikum, kelanjutan praktikum, dan modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
praktikum. Wawancara pada siswa yang dilakukan 21 Oktober 2014
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran biasa sangat jarang dilakukan
praktikum IPA. Siswa sangat antusias jika pembelajaran di kelas terdapat
praktikum atau percobaan. Siswa beralasan dengan adanya praktikum mereka
lebih paham dan semangat dalam belajar. Siswa juga menyampaikan bahwa
untuk mendukung pembelajaran dengan praktikum dibutuhkan modul
praktikum yang mendukung. Penyebaran angket yang dilakukan kepada siswa
pada tanggal 22 Oktober 2014 tentang analisis kebutuhan siswa terhadap
modul praktikum IPA. Berdasarkan pada kuesioner yang sudah disebar 20
siswa menjawab butuh dan 20 lagi menjawab sangat butuh. Maka hasil dari
penyebaran kuesioner tersebut seluruh siswa yang berjumlah 40 anak
menyatakan membutuhkan adanya modul praktikum untuk mendukung
praktikum yang dilakukan pada pembelajaran di kelas.
IPA memiliki obyek yang nyata serta ilmunya memiliki kepastian.
Pembelajaran IPA dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman siswa tentang alam dengan membangkitkan semangat, antusias,
minat, rasa senang dan rasa ingin tahu. Dengan demikian metode
pembelajaran yang tepat digunakan adalah metode yang dapat membuat siswa
aktif saat pembelajaran di kelas.
Seorang pendidik harus memiliki konsep yang jelas dalam proses belajar
mengajar di kelas karena dalam hal ini sebuah konsep yang jelas akan
membuahkan hasil yang jelas pula di dalam kelas. Konsep yang jelas tersebut
meliputi pemakaian model, bahan ajar yang dimaksud adalah modul dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
media pembelajran yang nantinya membantu siswa dalam mempelajari IPA.
Prastowo (2012: 16) menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang dimaksud berupa
tertulis dan tak tertulis, modul merupakan salah satu bahan ajar. Kamus Besar
Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa modul adalah kegiatan program belajar
mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan yang
minimal dari guru.
Berdasarkan observasi, kuesioner, dan wawancara pada siswa, guru,
kepala sekolah tentang pembelajaran di kelas mereka setuju bahwa praktikum
adalah salah satu pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih mudah
paham karena siswa melakukannya sendiri dan lebih senang saat pelajaran.
Praktikum yang dilakukan harus memiliki pendukung salah satunya adalah
modul praktikum, dengan adanya modul diharapkan pelaksanaan praktikum
dapat dilakukan lebih baik. Modul praktikum juga dapat mendorong siswa
untuk berpikir kritis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah, sebagai
berikut.
1. Bagaimana mengembangkan modul praktikum IPA pada materi Tema 3
Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai suplemen Kurikulum 2013 pada
kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun Ajaran
2014/2015?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bagaimana kualitas penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi Tema
3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai Suplemen Kurikulum 2013
pada kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun
Ajaran 2014/2015?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada kemampuan berpikir kritis
siswa kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun
Ajaran 2014/2015?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan supaya penelitian tidak
menyimpang dari tujuan yang ditetapkan. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Materi yang disajikan berupa modul praktikum IPA dengan kurikulum
2013 pada tema 3 Peduli terhadap makhluk hidup
2. Produk yang dikembangakan untuk mendorong berpikir kritis siswa
kelas IV di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui cara mengembangkan modul praktikum IPA pada materi
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai suplemen Kurikulum
2013 pada kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal
Tahun Ajaran 2014/2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Mengetahui kualitas penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sebagai suplemen Kurikulum
2013 kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal Tahun
Pelajaran 2014/2015.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan Modul Praktikum IPA pada materi
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada kemampuan berpikir
kritis siswa kelas IV SDK Sengkan Yogyakarta pada semester gasal
Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari penelitian dan pengembangan ini dapat bermanfaat untuk:
1. Bagi Peneliti
Memberi gambaran tentang Modul Praktikum IPA dapat digunakan
sebagai suplemen kurikulum 2013 dan meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa kelas IV.
2. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas sekolah dan mampu menjadi acuan untuk membuat
inovasi pembelajaran ke arah yang lebih baik.
3. Bagi Pendidik
Menambah wawasan dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang modul
praktikum IPA yang dapat digunakan sebagai suplemen kurikulum
2013dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Bagi Peserta Didik
Membantu peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar dan
kemampuan berpikir kritis.
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Produk yang dikembangkan berupa modul praktikum IPA sesuai dengan
kurikulum 2013.
2. Menggunakan pendekatan scientific, yaitu mengamati, mencoba, bertanya,
menalar, dan mengkomunikasikan.
3. Materi berisi pengembangan praktikum sains kelas IV semester 1 tema 3
“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”
4. Menggunakan tata tulis yang menarik dengan gaya komik sebagai
pengantar praktikum.
5. Modul dilengkapi gambar yang menarik serta warna yang cerah untuk
menarik perhatian siswa.
1.7 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunkan beberapa istilah untuk menyamakan
persepsi maka peneliti memberikan penjelasan dari beberpa istilah yang akan
dipergunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.8.1 Pengembangan
Pengembangan adalah suatu cara untuk mengembangkan produk baru atau
melengkapi produk yang sudah ada agar dapat digunakan dalam
pembelajaran.
1.8.2 Modul
Modul merupakan buku yang berisi materi yang lebih ringkas dan jelas
sehingga mempermudah dalam pembelajaran.
1.8.3 Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan pemikiran-pemikiran yang secara tidak sengaja
muncul karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas kajian pustaka mengenai teori yang relevan, hasil
penelitian relevan. Pada teori yang relevan akan dijelaskan mengenai kurikulum
2013, media pembelajaran, modul, Ilmu Pengetahuan Alam, berpikir kritis. Hasil
penelitian relevan berisikan tentang hasil penelitian yang pernah dilakukan orang
lain sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam kerangka berpikir
akan dijelaskan mengenai variabel yang akan diteliti dan hubungan antara variabel
independen dan dependen.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Metode Penelitian R & D (Research and Development)
Sugiyono (2010:407) menyatakan metode penelitian atau dalam bahasa
Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan
(Sukmadinata, 2008:164). Dalam Sanjaya (2013: 132-133) R & D (Research and
Development) dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. R&D bertujuan untuk menghasilkan produk dari berbagaoi aspek
pembelajaran dan pendidikan, yang biasanya produk tersebut diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Proses pelaksanaan R&D diawali dengan studi atau survei pendahuluan
yang dilakukan untuk memahami segala sesuatu yang terlaksana di
lapangan sesuai dengan obyek pengembangan yang dapat digunakan.
Survei dilakukan dengan studi lapangan dan studi keperpustakaan sebagai
dasar pengembangan desain.
c. Proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam beberapa
siklus dengan melibatkan subyek penelitian di lapangan sebenarnya tanpa
menganggu sistem dan proses yang sudah direncanakan serta ditata
sebelumnya
d. Pengujian validasi untuk menguji keandalan model hasil pengembangan
baik keandalan dilihat dari proses pembelajaran (validasi eksternal)
maupun sisi hasil belajar (validasi internal)
e. R&D tidak menguji teori atau menghasilkan prinsip dan hukum kecuali
yang berkaitan dengan yang dikembangkan.
Langkah-langkah penelitian menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya
(2013: 133-134)
a. Riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi
kelas.
b. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen
pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas.
c. Pengembangan produk awal termasuk mempersiapkan bahan-bahan
pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah
dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek menggunakan wawancara,
observasi dan angket, hasilnya dianalisis untuk menentukan kelemahan-
kelemahannya.
e. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi
produk yang lebih baik.
f. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas.
Tahapan ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan
data kuantitatif untuk hasil pre dan postes.
g. Revisi produk berdasarkan hasil analisis hasil uji produk tersebut
h. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik
wawancara, observasi, dan angket kemudian data tersebut dianalisis.
i. Revisi produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir.
j. Desiminasi dan melaporkan produk hasil akhir penelitian dan
pengembangan.
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian hanya sampai pada tahap “g
atau 7” yaitu revisi produk berdasarkan hasil analisis hasil uji produk tersebut.
Penelitian dilakukan sampai langkah ke 7 karena terkendala kurangnya biaya dan
waktu yang dibutuhkan semakin lama.
Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan penelitian dan
pengembangan adalah metode penilitian yang dilakukan untuk pengembangan
produk baru atau penyempurnaan produk lama yang telah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.2 Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
` Perkembangan yang dialami oleh manusia berlangsung mulai masih janin
hingga menjadi manusia dewasa. Perkembangan kognitif pada anak memiliki
tahap-tahapnya sendiri. Selama perkembangannya anak-anak mengalami
perkembangan kognitif secara bertahap. Seorang tokoh psikologi kognitif Jean
Piaget (1896-1980), membagi perkembangan anak menjadi empat tahap
(Soeparno, 2001: 24). Keempat tahap tersebut tahap sensorimotor (0-2 tahun),
tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan
tahap operasional formal (11 tahun keatas).
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Tahap ini menekankan perkembangan yang berdasarkan tindakan dan
dilakukan langkah demi langkah. Pada tahap ini, perkembangan kognitif
anak secara umum meliputi gerak refleks, kebiasaan (kkoordinasi tangan
dan mulut, mengikuti benda bergerak dan suara), reproduksi kejadian
(mengulangi hal-hal yang menarik), perbedaan saran dan tujuan (mencari
atau menemukan benda-benda yang tersembunyi), eksperimen (rasa ingin
tahu besar, adaptasi pada siatuasi baru), representasi simbol (meniru model
yang baru) (Soeparno, 2001: 28)
2. Tahap Praoperasional
Pada tahap praoperasional, mulai digunakan bahasa simbol berupa
gambaran dan bahasa ucapan yang sederhana. Ciri lainnya adalah anak
mampu mengungkapkan pemikiran secara simbolik dan mulai muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kesadaran sebab-akibat dengan bertanya “Mengapa?” (Budiningsih, 2008:
38 ; Soeparno, 2001 : 68).
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini menunjukkan bahwa anak dapat berpikir dengan logis, teratur,
terarah, mampu berpikir secara serasi dan klasifikasi pada benda-benda
konkret, serta penarikan kesimpulan. Anak sudah memiliki konsep tentang
bilangan, waktu, dan ruang secara lengkap (Budiningsih 2008: 38 ;
Soeparno, 2001: 86-87).
4. Tahap Operasional Formal
Pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara
abstrak dan logis dengan pola pikir “kemungkinan”. Anak sudah mampu
berpikir dengan tipe hypothetico-deductive dan inductive, yang meliputi
kemampuan yang menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesis.
Piaget (dalam Samatowa 2011: 5) mengatakan bahwa pengalaman
langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya
perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara
spontan dari kecil (sejak lahir) sampai berumur 12 tahun. Efisiensi pengalaman
langsung pada anak tergantung pada konsistensi antara hubungan metode dan
objek yang dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk
mengembangkan konsep tertentu jika anak tersebut memiliki struktur kognitif
(skemata) yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat
hirarkis dan integratif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan tahap-tahap yang telah dikemukakan tokoh tersebut, anak
usia sekolah dasar pada umumnya 7-11 tahun berada pada tahap operasional
konkret. Anak memiliki kemampuan berpikir yang logis, teratur , terarah, mampu
berpikir secara serasi dan klasifikasi dengan rasa ingin tahu yang besar. Oleh
sebab itu siswa kelas IV masuk dalam rentang usia ini, pada usia ini siswa akan
lebih mudah menerima informasi apabila menggunakan obyek dan aktivitas nyata.
Kata lain penggunaan media (temasuk modul praktikum IPA) dalam pembelajaran
di SD memang diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir siswa.
2.1.3 Berpikir Kritis
Berpikir kritis menurut John Dewey (dalam Fisher 2008: 2) adalah
pertimbangan yang aktif, persisten (terus-menerus), dan teliti dalam sebuah
keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari
sudut alasan-alasan yang mendukungnya, dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan
yang menjadi kecenderungannya. Berpikir kritis menurut Norris dan Ennis adalah
pikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang
mesti dipercaya atau dilakukan (dalam Fisher 2008: 4). Berpikir kritis adalah
mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – dimana pemikir
meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-
struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar
intelektual padanya (Fisher 2008: 4). Berpikir kritis diperlukan untuk
memecahkan suatu permasalahan sehingga dapat diperoleh keputusan yang cepat
dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan pemahaman berpikir kritis dari beberapa ahli diatas, berpikir
kritis adalah berpikir yang aktif yang dilakukan secara terus-menerus dan
mendalam untuk menemukan suatu keyakinan yang akan dipercaya dan
digunakan sebagai prinsip untuk memecahkan suatu masalah.
Keterampilan-keterampilan dalam berpikir kritis menurut Glaser (dalam
Fisher 2008: 7) adalah (a) kemampuan untuk mengenal masalah, (b) menemukan
cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu, (c)
mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, (d) mengenal asumsi-
asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan, memahami dan menggunakan
bahasa yang tepat, jelas dan khas, (f) menganalisis data, (g) menilai fakta dan
mengevaluasi pernyataan-pernyataan, (h) mengenal adanya hubungan yang logis
antara maslah-masalah, (i) menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-
kesamaan yang diperlukan, (j) menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-
kesimpulan yang seseorang ambil, (k) menyususn kembali pola-pola keyakinan
seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan (l) membuat penilaian
yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut Fisher (2008: 8) menyatakan beberapa keterampilan berpikir kritis
yang sangat penting, khususnya bagaimana mengidentifikasi elemen-elemen
dalam kasus yang dipikirkan, khususnya alasan-alasan dan kesimpulan-
kesimpulan; mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi-asumsi; mengklarifikasi
dan menginterpretasi permyataan-pernyataan dan gagasan-gagasan; menilai
ekseptabilitas, khususnya kredibilitas, klaim-klaim; mengevaluasi argumen-
argumen yang beragam jenisnya; menganalisis, mengevaluasi, dan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
keputusan-keputusan; menarik inferensi-inferensi; mengahasilkan aregumen-
argumen.
Keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1998) dalam Kuswana (2012:
198-199) menyebutkan terdapat beberapa indikator yang menunjukkan berpikir
kritis yaitu :
1. Menjelaskan
Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan dan kesimpulan
Menganalisis argumen
Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan
Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai alasan
2. Menduga
Mengidentifikasi asumsi tak tertulis
Menyimpulkan dan menilai keputusan
3. Membuat pengandaian dan mengintegrasikan kemampuan
Mempertimbangankan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan
atau keraguan yang mengganggu pemikiran (berpikir yang
disangka benar).
4. Menggunakan kemampuan berpikir kritis
Dilakukan secara tertib sesuai situasi seperti:
Tindak lanjut langkah-langkah pemecahan masalah
Memantau pemikiran
Menandai pemikiran kritis yang rasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Peka terhadap perasaan, tingkat pengetahuan dan derajad
kehebatan orang lain
Indikator-indikator diatas digunakan sebagai dasar oleh peneliti untuk
membuat indikator-indikator berpikir kritis yang digunakan untuk melakukan
observasi saat uji coba terbatas lapangan kelompok besar dan kelompok kecil.
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam
Iskandar (2001: 2) menuliskan kata IPA adalah singkatan dari Ilmu
Pengetahuan Alam yang merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris
“Natural science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam.
Sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Alam secara
harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini atau ilmu yang mempelajari
tentang kejadian-kejadian di alam. Fisher (dalam Amien, 1987: 4) menyatakan
bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh menggunakan
metode-metode yang berdasarkan observasi. Menurut Samatowa (2011: 3)
mengatakan Ilmu Pengetahuan Alam pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu
tentang alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam ini. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
sistematis yang berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan
manusia. Powler (dalam Samatowa 2011: 3) menyebutkan bahwa IPA merupakan
ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi
dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu
sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan
berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang
atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh
hasil yang sama atau konsisten. Ditambahkan oleh Winaputra (dalam Samatowa
2011: 3) bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda
atau makhluk hidup, tapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan memecahkan
masalah. Jadi dapat disimpulkan pengertian IPA adalah ilmu pengetahuan alam
yang mempelajari tentang gejala-gejala alam atau peristiwa-peristiwa alam
dengan menggunakan metode eksperimentasi dan observasi.
Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam
Samatowa 2011: 5) adalah (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang
diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang
terjadi, (4) mengujikan ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah
ramalan tersebut benar. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah anak dapat
menyadari keterbatasan pengetahuan mereka, memiliki rasa ingin tahu untuk
menggali berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan mereka (Samatowa 2011: 10)
IPA sebagai proses ilmiah adalah proses pemecahan masalah secara
terstruktur dan terkontrol. Cara pemecahan masalah yaitu dengan mencari
informasi dan melakukan penelitian. Dalam memecahkan suatu masalah harus
memiliki ketrampilan. Keterampilan proses ilmiah yaitu keterampilan mengamati,
mengukur, mengklasifikasikan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis,
meakukan eksperimen analisis data, dan membuat laporan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.5 Kurikulum
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 tahun 2003). Untuk mencapai tujuan pemerintah dalam
pendidikan, tidak bisa lepas dari kurikulum pendidikan. UU No. 20 Tahun 2003
menyebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar. Kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk
memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik di dalam ruangan kelas maupun di
luar sekolah (Saylor, Alexander, Lewis dalam Rusman 2011: 3). Sanjaya ( 2008;
7) menyatakan sebagaimana disebutkan oleh para tokoh pendidikan bahwa
kurikulum bukan hanya menyangkut pelajaran yang harus dipelajari, melainkan
menyangkut seluruh usaha sekolah untuk memengaruhi siswa belajar, baik di
dalam maupun di luar kelas atau bahkan di luar sekolah.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada
tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang
dikembangkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan soft skills
dan hardskills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan menurut
Fadlillah (2014: 16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dalam kurikulum 2013 memiliki tiga ranah pencapaian hasil belajar, yaitu
berupa sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil akhir dari ketiga ranah
tersebut menurut Hosnan (2014: 33) adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan menggunakan
pendekatan saintifik. Hosnan (2014: 34) mengartikan pendekatan saintifik pada
kurikulum 2013 sebagai proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsipyang “ditemukan”. Pendekatan
saintik bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa, bahwa ilmu
pengetahuan dapat dicari oleh dirinya sendiri melalui banyak sumber belajar dan
tidak hanya terpaku pada informasi atau pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan, dan menyimpulkan (Hosnan 2014: 34). Pembelajaran dengan
metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Berpusat pada siswa
(2) melibatkan keterampilan proses sains yang mengkonstruksi konsep, hukum
atau prinsip (3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa (4) Dapat mengembangkan karakter siswa (Hosnan 2014: 36).
Pendekatan ilmiah (saintifik) mempunyai beberapa kriteria proses pembelajaran
sebagai berikut (a) materi pembelajaran berbasis pada akta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata. (b) Penjelasan guru, respon siswa, dan
interaksi edukatif guru-siswa terbebas dariprasangka yang serta merta, pemikiran
subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. (c)
mendorong dan menginspirasi siswa siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, alam
mengaplikasikan materi pembelajaran. (d) Mendorong dan menginspirasi siswa
mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu
sama lain dari materi pembelajaran. (e) mendorong dan menginspirasi siswa
mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikiryang rasional
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. (f) berbasis pada konsep, teori,
dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. (g) tujuan pembelajaran
dirumuskan secara sederhana dan elas, namun menarik sistem penyajiannya.
2.1.6 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. (Rahardjito dkk,
2009). Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media adalah mediator
yang diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan ikut mendamaikannya (sukiman 2012: 28). Menurut Aderson dalam
Sukiman (2012: 28) menyebutkan media pembelajaran adalah media yang
memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang
pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Media merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga merangsang pikiran, perasaan, minat perhatian serta kemauan peserta
didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2.1.7 Modul Pembelajaran
Modul adalah sebuah bingkisan bahan pelajaran tertulis yang dapat
dipelajari oleh anak dengan auto aktivitasnya, dimana layanan dan bimbingan
guru/pamong diatur sesedikit mungkin (Soemirat 1980: 3). Modul merupakan alat
atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Yuliawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2013:3). Dalam Jurnalnya Menurut Yulianti (2013:3-4) modul pembelajaran harus
mampu memerankan fungsi dan peranan dalam pembelajaran yang efektif, modul
perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang
mensyaratkan. Pentingnya ketersediaan modul yang dikembangkan dengan
memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan karena materi yang akan disajikan
akan menghubungkan keterkaitan antara fakta yang diperoleh dari pengumpulan
data, konsep dari kajian teori, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi
pembelajaran (Parmin 2012:2).
Dalam buku Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar tahun 2004
mengartikan modul sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa ada bimbingan guru (Prastowo 2013:
104). Menurut Surahman (dalam Prastowo 2013:105-106) menyatakan bahwa
modul adalah program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta
didik secara perseorangan (self instructsional); setelah peserta menyelesaikan satu
satuan dalam modul, selanjutnya peserta dapat melangkah maju dan mempelajari
satuan modul berikutnya. Prastowo (2013: 112) menyebutkan ada tujuh unsur
yang harus ada dalam sebuah modul, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk
peserta didik atau pendidik), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,
latihan-latihan, petunjuk kerja atau lembar kerja (LK), dan evaluasi.
Modul sebagai salah satu bentuk bahan ajar, memiliki beberapa
karakteristik, antara lain dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri;
merupakan program pembelajaran yang utuh dan sistematis; mengandung tujuan,
bahan atau kegiatan, dan evaluasi; disajikan secara komunikatif (dua arah);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar; cakupan bahasan
terfokus dan terukur; serta mementingkan aktivitas belajar pemakai (Mohammad
dalam Prastowo 2013: 109-110). Untuk membuat sebuah modul yang baik, harus
memperhatikan unsur-unsur utama yang harus ada dalam sebuah modul.
Berdasarkan dari pendapat ahli di atas dapat dikatakan bahwa modul
adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi
materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri dan mudah
dipahami oleh peserta didik.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen
Kurikulum 2013 dan berpikir kritis siswa merupakan hal yang baru dan masih
sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut
hasil penelitian relevan yang berhubungan dengan pengembangan modul dan
berpikir kritis siswa.
Parmin dan E. Peniati (2012) melakukan Penelitian tentang
Pengembangan Modul Mata Kuliah Stratergi Belajar Mengajar IPA Berbasis
Hasil Penelitian Pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan bahan ajar melalui pemanfaatan hasil penelitian pembelajaran
IPA dalam bentuk modul dana mengetahui keefektifan berdasarkan hasil belajar
dan respon mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode R & D (Research
and Development). Langkah-langkah yang ditempuh untuk pengembangan bahan
ajar dalam penelitian sebagai berikut; 1. Analisis tujuan dan karakteristik isi Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kuliah Strategi Belajar Mengajar, 2. Analisis sumber belajar dalam hal ini hasil-
hasil penelitian pendidikan tentang pembelajaran IPA, 3. Analisis karakter
mahasiswa berdasarkan kondisi mahasiswa pada semester sebelumnya, 4.
Menetapkan sasaran dan isi, 5. Menetapkan strategi pengorganisasian isi
pembelajaran, 6. Menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, 7. Menetapkan
strategi pengelolaan pembelajaran dan, 8. Pengembangan prosedur pengukuran
hasil pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa mendapatkan nilai
AB sampai dengan A sebanyak 17 orang atau 68% sedangkan semua mahasiswa
menyatakan tertarik menggunakan modul mahasiswa terbantu ketika mempelajari
berbagai strategi belajar mengajar IPA.
F. Yuliawati, M. A. Rokhimawan, dan J. Suprihatiningrum (2013)
melakukan penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis
Integrasi Islam-Sains untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester
2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta. Penelitian ini adalah penelitian
pengembangan dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan
modul pembelajaran sains Madrasah Ibtidaiyah untuk peserta didik difabel netra
berbasis integrasi Islam-sains yang memiliki karakter tertentu. Prosedur
pengembangan produk dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi model
prosedur penelitian oleh Thiagarajan dan Semmel (1974). Model ini terdiri dari 4
tahap pengembangan, yaitu pendefinisisan (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Modul pembelajaran
yang telah dikembangkan mendapatkan penilaian baik menurut ahli media,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pendidik SD dan SLB, dengan presentase keidealan 74,3%. Modul yang
dikembangkan menurut ahli adalah baik.
B. Hartati (2010) dengan penelitian Pengembangan Alat Peraga Gaya
Gesek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan alat peraga gaya gesek pada bidang yang
dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Penelitian pengembangan ini
dilakukan melalui: identifikasi masalah, kajian teori alat peraga, identifikasi alat
peraga yang ada, pembuatan alat peraga, ujicoba tahap 1, analisis alat, perbaikan
alat, ujicoba alat tahap 2, analisis hasil belajar. Data berpikir kritis diperoleh
melalui lembar pengamatan. Hasil pengujian alat menunjukkan bahwa
pengembangan alat peraga secara signifikan mampu meningkatkan keterampilan
berpikir kritis peserta didik dan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji
peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan uji t diperoleh = 5,389 dengan
taraf signifikan 0,05. Kegiatan praktikum menggunakan alat peraga gaya gesek
hasil pengembangan secara nyata juga mampu meningkatkan hasil belajar peserta
didik dari 65,24 menjadi 70,63. Penggunaan alat peraga gaya gesek yang efektif
berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, ternyata hasilnya
jelas berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.
P. Dwijananti dan D. Yulianti (2010) meneliti tentang Pengembangan
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based
Instruction pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan. Penelitian tindakan kelas ini
mempunyai tujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada
matakuliah Fisika Lingkungan agar dapat berpartisipasi dalam pemencahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
masalah pencemaran lingkungan yang selama ini menjadi topik yang menarik
untuk dapat dicari pemecahannya. Penelitian dilakukan dengan prosedur
penelitian tindakan kelas yaitu melalui tahap-tahap perencanaan, implementasi,
observasi, dan refleksi yang dilaksanakan secara bersiklus. Jumlah siklus sesuai
dengan jumlah percobaan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir
kritis siswa dapat dikembangkan pada model pembelajaran ini adalah:
mengklasifikasi, mengasumsi, memprediksi, menghipotesis, mengevaluasi,
menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dengan rata-rata tiap siklus I, siklus II,
dan siklus III, berturut-turut: 63,10; 76,32; dan 79,80. Peningkatan nilai rata-rata
kemampuan berpikir kritis seiring dengan meningkatnya jumlah siswa yang
termasuk kategori sangat kritis dan kritis dalam hierarki kategori kemampuan
berpikir kritis.
Berdasarkan tinjauan penelitian yang relevan tersebut, pengembangan
media pembelajaran berupa modul praktikum IPA belum banyak dikeembangkan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti masih relevan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan modul praktikum IPA di kelas IV SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta. Peneliti berharap media pembelajaran berupa modul praktikum IPA
dapat digunakan sebagai pendukung kurikulum 2013 khususnya kelas IV Tema 3
Peduli Terhadap Makhluk Hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.3 Desain Diagram Penelitian
Desain diagram penelitian berdasarkan dari penelitian yang relevan
sebagai berikut.
Bagan 2.1 Penelitian yang relevan
Berpikir Kritis Modul
B. Hartati (2010)
Pengembangan alat peraga untuk
meningkatkan keterampilan
berpikir kritis.
Menghasilkan alat peraga gaya
gesek dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis pada
siswa SMA
Parmin dan E. Peniati (2013)
Pengembangan modul mata
kuliah
Menghasilkan produk berupa
modul Strategi belajar
mengajar IPA
P. Dwijananti dan D. Yulianti
(2010)
Pengembangan Berpikir Kritis
dengan problem based
instruction
Menghasilkan peningkatan
kemampuan berpikir kritis pada
mahasiswa
F. Yuliawati, M. A.
Rokhimawan, dan J.
Suprihatiningrum (2013)
Pengembangan modul
pembelajaran sains untuk Tuna
Netra
Menghasilkan produk berupa
modul pembelajaran sains
dengan huruf braile untuk
siswa tuna netra
Menghasilkan produk media pembelajaran berupa modul
praktikum IPA yang bertujuan sebagai suplemen kurikulum 2013
dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas
IV mengenai materi Tema 3 Peduli terhadap makhluk hidup.
Peneliti
Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai Suplemen
Kurikulum 2013 dan Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa SDK
Sengkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.4 Kerangka Berpikir
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum KTSP yang
menuntut siswa aktif dan inovatif dalam pembelajaran. Ciri khas dari Kurikulum
2013 adalah materi pelajaran yang diintegrasikan ke dalam satu tema tertentu.
Bahan ajar yang ada pada buku yang disediakan pemerintah masih terdapat
kekurangan yaitu kurangnya praktikum yang sebenarnya mendukung materi
tertentu tetapi tidak dipakai pada buku paket yang ada. Selain itu pembahasan
praktikum yang kurang mendalam pada praktikum yang ada pada buku paket dari
pemerintah.
Siswa SD pada umumnya berada pada rentang 6-11 tahun memasuki tahap
operasional konkret. Tahap ini menunjukkan bahwa anak dapat berpikir dengan
logis, teratur, terarah, mampu berpikir secara serasi dan klasifikasi pada benda-
benda konkret, serta penarikan kesimpulan. Anak sudah memiliki konsep tentang
bilangan, waktu, dan ruang secara lengkap. Dibutuhkan hal-hal yang konkret,
nyata, dan pengalaman secara langsung dalam pembelajaran di kelas. Salah
satunya dengan menggunakan praktikum pada mata pelajaran IPA. Pembelajaran
dengan praktikum tak lepas dari sarana pendukungnya termasuk adannya modul.
Modul yang dimaksudkan adalah modul praktikum IPA yang berisi tentang
praktikum yang dilakukan oleh siswa secara mandiri dengan pembahasan tentang
praktikum yang sudah dilakukan lebih mendalam dan mengembangkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Modul praktikum IPA tersebut dimaksudkan
juga sebagai salah satu suplemen atau pendukung untuk Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Peneliti melakukan analisis kebutuhan di SD dengan cara observasi kelas
pada saat pembelajaran IPA, penyebaran angket untuk guru dan siswa, wawancara
terhadap Kepala Sekolah, guru, dan siswa. Kemudian membuat produk berupa
modul praktikum IPA kelas IV untuk Tema 3 Kurikulum 2013 yaitu Peduli
Terhadap Makhluk Hidup setelah itu dilakukan validitas terhadap modul
praktikum IPA yang telah dibuat. Validasi digunakan untuk mengetahui kualitas
modul yang dikembangkan layak untuk digunakan atau tidak. Validasi dilakukan
oleh pakar IPA dan pakar Bahasa. Setelah dilakukan validasi setiap validasi pakar
dilakukan revisi. Peneliti juga melakukan uji coba kepada kelompok terbatas dan
lapangan. Ujicoba dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas modul praktikum
IPA yang telah dibuat layak untuk digunakan guru dan siswa pada pembelajaran
praktikum IPA di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian,
(3) prosedur pengembangan, (4) uji coba produk, (5) instrumen penelitian (6)
teknik pengumpulan data, serta (7) teknik analisis.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan R&D
(Research and Development). R&D (Research and Development) dalam Bahasa
Indonesia merupakan penelitian dan pengembangan. R&D (Research and
Development) menurut Sugiyono (2010: 407) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berupa modul
praktikum IPA untuk pembelajaran IPA kelas IV tema 3 Peduli Terhadap
Makhluk Hidup semester gasal SD Kanisius Sengkan dengan langkah-langkah
menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya (2013: 133-134), yaitu: (1) pengumpulan
informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji produk awal,
(5) revisi produk, (6) uji lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan skala lebih
luas, (9) revisi uji lapangan skala luas, (10) desiminasi. Peneliti menggunakan
langkah-langkah penelitian menurut Borg dan Gall hanya sampai pada tahap ke 7.
Produk yang dihasilkan berupa modul praktikum IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan
yang jumlahnya 40 siswa, terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran yaitu
modul praktikum pada pembelajaran IPA dengan materi Tema 3 Peduli Terhadap
Makhluk Hidup. Kompetensi Inti yang digunakan pada modul praktikum ini
adalah KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpai di rumah,
sekolah dan tempat bermain. KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 3.1 Menjelaskan bentuk luar
tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan
tentang bentuk luar (marfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya. 3.2
mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis makhluk hidup. 4.2 Menyajikan
secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis makhluk hidup.
3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Kanisius Sengkan yang
beralamat di Jalan Kaliurang Km. 7, Sleman, Yogyakarta sebagai tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
penelitian. Penelitian dilakukan selama 5 bulan, dimulai pada bulan Agustus 2014
dan berakhir pada bulan Januari.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian pengembangan modul praktikum IPA untuk siswa kelas IV
sekolah dasar. Peneliti kemudian memodifikasi prosedur pengembangan dengan
langkah-langkah R&D Borg and Gall. Prosedur pengembangan dalam penelitian
ini melalui 9 tahap, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba terbatas, (7) revisi
produk. Revisi dilakukan untuk menghasilkan produk akhir modul praktikum IPA
yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Prosedur
pengembangan dan penelitian akan dijelaskan pada bagan 3.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Bagan 3.1 Prosedur pengembangan
Analisis Kebutuhan
Potensi dan Masalah Observasi
Wawancara
Kuesioner
Validasi
Pengumpulan Data Kajian dokumen
Desain Produk
Tema KI-KD
Tahap 3
Tahap 3
Indikator Materi pembelajaran
Kegiatan Praktikum Pendalaman Materi Kesimpulan
Validasi Ahli
Revisi Desain
Uji Terbatas
Revisi Produk
1. Ahli Bahasa
2. Ahli IPA
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
Tahap 6
Tahap 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berikut penjelasan mengenai langkah-langkah dalam penelitian dan
pengembangan (Research and Development) yang sudah dimodifikasi:
(1) Potensi dan Masalah
Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis
kebutuhan guru dan siswa terhadap bahan ajar yang mendukung
implimentasi kurikulum 2013. Untuk menganalisis kebutuhan yang
terdapat di laangan, maka peneliti melakukan observasi kelas pada
pembelajaran IPA, penyebaran kuesioner pada guru dan siswa, wawancara
dengan guru, siswa, dan kepala sekolah SD Kanisisus Sengkan. Observasi
dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa, cara pembelajaran, dan bahan
ajar pendukung pembelajaran. Kuesioner meliputi keperluan bahan ajar
tambahan yang mendukung pembelajaran. Wawancara meliputi
pemahaman kurikulum 2013, keperluan bahan ajar.
(2) Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data
menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara terstruktur. Observasi,
kuesioner, dan wawancara tersebut dilakukan untuk analisis kebutuhan.
Observasi dilakukan di dalam kelas saat pembelajaran IPA berlangsung.
Wawancara dilakukan kepada siswa, guru, dan kepala sekolah. Kuesioner
dilakukan pada siswa dan guru.
(3) Desain Produk
Desain produk meliputi menentukan tema, KI (kompetensi Inti)
dan KD (Kompetensi Dasar), menentukan indikator, menentukan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelajaran, menentukan kegiatan praktikum, pendalaman materi
praktikum, membuat kesimpulan. Langkah-langkah tersebut menjadi
pedoman pembuatan desain produk modul praktikum IPA. Produk yang
didesain lalu diintegrasikan dengan peningkatan keterampilan berpikir
kritis pada siswa sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Dalam
penelitian ini pembuatan produk isi modul dibuat menggunakan program
Microsoft Word, gambar pada modul didapat dari internet, dan cover
modul praktikum dibuat menggunakan program Corel Draw.
(4) Validasi Ahli
Sebelum diujicobakan, desain produk divalidasi terlebih dahulu.
Validasi desain produk akan dilakukan oleh dua ahli yang kompeten,
diantaranya ahli bahasa dan ahli IPA. Validasi dilakukan dengan cara
memberikan desain produk dan lembar kuesioner kepada ahli yang
ditunjuk. Berdasarkan hasil validasi, maka peneliti melakukan revisi
desain produk. Kritikan, masukan dari ahli bahasa dan ahli IPA mengenai
kelemahan, kekurangan produk dijadikan dasar merevisi desain produk.
(5) Revisi Desain
Setelah dilakukan validasi oleh ahli, revisi desain modul dilakukan
berdasarkan pada isi kuesioner dan komentar yang diberikan oleh ahli
untuk modul praktikum IPA.
(6) Uji Coba Terbatas dengan 5 Siswa
Desain produk yang telah melewati tahap validasi ahli dan sudah
direvisi diujicobakan kepada 5 siswa kelas IV SD N Bareng Lor Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang dipilih secara acak. Uji coba desain produk dimaksudkan untuk
mengumpulkan data guna mengetahui kualitas modul dan keefektifannya
untuk kegiatan pembelajaran. Revisi desain produk berdasarkan uji coba
terbatas. Validasi terbatas ini dilakukan melalui observasi. Hasil analisis
terbatas ini digunakan sebagai acuan untuk merevisi produk sebelum
melakukan ujicoba lapangan.
(7) Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah dilakukannya uji coba terbatas.
Revisi dilakukan berdasarkan kekurangan yang didapat pada saat
dilakukan uji coba terbatas. Selain itu berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti.
(8) Uji Coba Terbatas dengan 30 Siswa
Desain produk yang telah direvisi pada tahap uji coba terbatas
digunakan untuk uji coba lapangan atau uji coba kelas di SD K Sengkan
Yogyakarta. Validasi lapangan ini dilakukan oleh dosen, guru, dan siswa
melalui lembar kuesioner. Hasil analisis validasi lapangan digunakan
untuk merevisi produk akhir.
(9) Revisi Produk
Revisi Produk akhir dilakukan setelah dilaksanakannya uji coba
lapangan. Revisi produk akhir dilakukan berdasarkan kuesioner dan hasil
observasi lapangan. Revisi produk akhir dilakukan guna untuk
memperbaiki modul yang masih memiliki kekurangan dan dilakukan
sebagai tahap akhir penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2014 sampai dengan Januari
2015.
3.5 Uji coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan data untuk melihat
kualitas produk pengembangan modul praktikum IPA. Uji coba dilakukan dua
kali yaitu uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Uji coba terbatas dilakukan
kepada 5 siswa yang dipilih secara acak untuk mengetahui kekurangan dan
kelemahan modul praktikum IPA sebelum dilakukan uji coba lapangan yang lebih
luas lagi. Data yang diperoleh dari hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki
dan menyempurnakan produk modul praktikum IPA. Uji coba dilakukan setelah
produk divalidasi oleh pakar bahasa dan pakar IPA. Kegiatan uji coba terbatas
akan dilakukan kepada siswa kelas IV SD N I Bareng lor dan uji coba lapangan
akan dilakukan di SD K Sengkan tahun ajaran 2014/2015.
3.5.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba dibutuhkan untuk mengetahui produk yang dihasilkan
layak atau tidak untuk digunakan. Pengujian tahap pertama adalah validasi yang
dilakukan oleh pakar bahasa dan pakar IPA. Untuk melakukan evaluasi akan
digunakan instrumen kuesioner, hasil penilaian dan masukan oleh pakar
digunakan untuk memperbaiki produk modul praktikum IPA. Pengujian tahap
kedua adalah uji coba terbatas yang dilakukan kepada 4 siswa kelas IV. Uji coba
terbatas dilakukan setelah produk divalidasi oleh pakar. Validasi uji coba terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dilakukan oleh guru kelas IV dan observasi saat kegiatan. Hasil dari uji coba
terbatas sebagai dasar untuk memperbaiki produk modul praktikum IPA. Tahap
ketiga adalah uji coba lapangan, produk yang telah direvisi diujicobakan kepada
siswa kelas IV SD K Sengkan. Validasi lapangan ini digunakan untuk mengetahui
keefektifan produk modul praktikum IPA untuk pendukung kegiatan
pembelajaran di kelas. Masukan dari gur, siswa, dan dosen setelah melakukan uji
coba lapangan digunakan untuk memperbaiki produk akhir.
3.5.2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan modul praktikum IPA
sebagai suplemen kurikulum 2013 dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa dengan materi Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup adalah 40 siswa
kelas IV SD K Sengkan.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
berupa daftar pertanyaan wawancara, kuesioner, dan observasi. Daftar pertanyaan
wawancara digunakan ketika wawancara dengan siswa, guru, dan kepala sekolah
untuk melakukan analisis kebutuhan. Lembar kuesioner diberikan untuk siswa dan
guru untuk melakukan analisis kebutuhan. Observasi kelas saat pembelajaran IPA
dilakukan untuk melakukan analisis kebutuhan. Lembar kuesioner berisi
pertanyaan berdasarkan indikator yang digunakan untuk melakukan validasi
terhadap produk Modul Praktikum IPA yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner
digunakan untuk validasi ahli, guru kelas IV, dan siswa kelas IV. Nilai akhir dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ahli, guru kelas IV, dan siswa digunakan sebagai bahan masukan untuk modul
praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 yang dikembangkan. Berikut
adalah kisi-kisi dari setiap instrumen yang digunakan.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan
No.
Item
Kisi-Kisi Observasi Objek yang Diamati
1,2. Ketersediaan modul praktikum IPA
untuk mengajar.
Adanya modul praktikum IPA yang
digunakan guru ketika mengajar
3. Partisipasi siswa dalam praktikum IPA Siswa mengikuti setiap proses kegiatan
belajar seperti melakukan tahap-tahap
praktikum, mengerjakan soal, bertanya dan
mau menjawab pertanyaan dari guru.
4, 5 Kesulitan belajar yang dialami siswa
dalam pembelajaran IPA
Siswa mengalami kesulitan mengikuti
praktikum IPA di kelas.
Siswa mengalami kesulitan memahami
materi praktikum IPA yang diberikan guru.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan
Kepala Sekolah
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Informasi yang berkaitan dengan pendekatan
saintifik pada kurikulum 2013
1,2
2 Adanya kegiatan praktikum dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA
3
3 Kesulitan yang dialami guru dengan adanya
kurikulum 2013
4,5,6
4 Ketersediaan sumber belajar yang digunakan di
sekolah antara lain:
a. Modul praktikum IPA kelas IV yang sudah
ada di sekolah
b. Pengadaan modul praktikum IPA di sekolah
7,8
5 Ketersediaan anggaran sekolah untuk pengadaan
modul praktikum dan kegiatan praktikum dalam
pembelajaran IPA.
9
6 Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran
10
7 Pendapat Bapak/Ibu kepala sekolah mengenai
modul praktikum IPA yang baik dan menarik.
11
8 Pendapatan rata-rata orang tua siswa dan
kemampuan siswa untuk membeli modul.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan
Guru Kelas IV
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Informasi yang berkaitan dengan pendekatan
saintifik pada kurikulum 2013
1,2
2 Kesulitan yang dialami guru dengan adanya
kurikulum 2013
3,4
3 Persiapan guru mengajar berdasarkan kurikulum
2013
5
4 Adanya kegiatan praktikum dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA
6
5 Ketersediaan sumber belajar yang digunakan di
sekolah antara lain:
c. Modul praktikum IPA kelas IV yang sudah
ada di sekolah
d. Pengadaan modul praktikum IPA di sekolah
7
6 Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran IPA
8
7 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan
dalam menyampaikan materi.
9
8 Pendapat bapak/ibu guru dalam penggunaan modul
praktikum IPA ebagai suplemen kurikulum 2013.
10,11
9 Pendapat Bapak/Ibu guru mengenai modul
praktikum IPA yang baik dan menarik.
12
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Analisis
Kebutuhan Siswa Kelas IV
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA di
kelas.
1.
2 Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran di kelas.
2.
3 Pemahaman siswa terhadap materi IPA yang
diajarkan
3.
4 Penggunaan sumber belajar 4.
5 Penggunaan modul praktikum 5,6
6 Pendapat siswa tentang modul yang menarik 7
7 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
pembelajaran IPA
8,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan
Terhadap siswa
No. Indikator No. Item
1. Adanya penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran IPA di kelas.
1
2 Pendapat siswa tentang cara belajar 2
4 Keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas 3
5 Penggunaan sumber belajar 4,5
6 Kesulitan yang dialami siswa dalam belajar IPA 6,7
7 Pendapat siswa tentang modul yang baik dan menarik 8,9
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan guru
No. Indikator No. Item
1. Penggunaan modul praktikum IPA dalam pembelajaran. 1,2,3,10
2 Kriteria modul praktikum IPA 4,5,9
3 Isi modul praktikum IPA 6,7
4 Kegiatan praktikum IPA 8
Instrumen analisis kebutuhan divalidasi oleh ahli, dan mendapatkan skor, skor
dapat di lihat pada tabel 3.7.
Tabel. 3.7 Skor Validasi Analisis Kebutuhan oleh Ahli
Skor Rata-rata
Instrumen Observasi
Dosen 1 24
26 Dosen 2 28
Instrumen Wawancara
Dosen 1 24
26 Dosen 2 28
Instrumen Kuesioner
Dosen 1 32,5
30,25 Dosen 2 28
Berdasarkan skor validasi yang telah diberikan ahli untuk instrumen
analisis kebutuhan yang terdapat pada tabel 3.7, intrumen tersebut layak untuk
digunakan dengan perbaikan sesuai saran yang diberikan oleh ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berupa
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penilaian ini berupa
pedoman wawancara, kuesioner dan observasi. Pedoman wawancara, kueisoner,
observasi dilakukan untuk memperoleh data awal siswa, guru, dan kepala sekolah.
Lembar kuesioner digunakan untuk melakukan validasi kualitas produk yang
dikembangkan. Peneliti menyerahkan Modul Praktikum IPA kepada pakar bahasa
dan pakar IPA untuk divalidasi dengan mengisi lembar kuesioner yang telah
dilampirkan. Peneliti merevisi produk sesuai dengan hasil validasi yang telah
ditulis pakar pada kuesioner. Setelah melakukan revisi peneliti meakukan uji
terbatas untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan modul sebelum uji
lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner untuk guru kelas IV dan
observasi pada siswa. Berdasarkan hal tersebut produk direvisi lagi. Setelah itu
dilakukan ui coba lapangan untuk mengetahui kualitas dan peranan modul
praktikum IPA dengan melakukan observasi pada siswa lalu memberikan lembar
kuesioner kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil validasi uji coba lapangan
akan dilakukan revisi produk akhir.
3.8 Teknik Menganalisis Data
3.8.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisis data kualitatif di dapat dari melakukan observasi kelas,
wawancara pada kepala sekolah, guru dan siswa. Dokumentasi (deskripsi dari
video rekaman saat penelitian). Data kualitatif berupa komentar dan saran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dikemukakan oleh dua validator ahli, yaitu ahli bahasa dan ahli IPA untuk
perbaikan modul praktikum IPA. Ahli bahasa memeberikan kritik dan saran untuk
pengejaan, penulisan, gaya bahasa yang digunakan dalam modul praktikum. Ahli
IPA memberikan kritik dan saran untuk praktikum yang digunakan dalam modul
praktikum.
3.8.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh akan dianalisis menggunakan kriteria
penilaian ideal menurut Sukardjo (2006;53). Skala yang peneliti gunakan
memiliki 4 (empat) pilihan. Skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah
adalah 1. 4 (empat) pilihan tersebut untuk memperjelas pendapat responden
mengenai kelayakan modul praktikum IPA. 4 (empat pilihan tersebut mencakup
angka 4 untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup layak, dan
angka 1 untuk kurang layak. Hasil pengukuran berupa skor angka. Menafsirkan
hasil pengukuran juga disebut dengan penilaian. Untuk menafsirkan hasil
pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan tergantung pada
jumlah butir yang digunakan.
Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli dan skor dari kuesioner
persepsi terhadap modul, yang dihitung dengan menggunakan rumus dari
Sukardjo (2006:53). Berikut adalah tabel kriteria yang digunakan dalam penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Ideal
(Sukardjo, 2006:53)
Rentang Skor Kategori Kualitas
X > Xi + 1,80 Sbi Sangat Layak
Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Layak
Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup Layak
Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang Layak
Keterangan :
X : Skor akhir rata- rata
Xi : Rerata ideal, dapat dicari menggunakan rumus;
Xi =
( skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
Sbi : Simpangan baku ideal, dapat dicari menggunakan rumus;
Sbi =
( skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)
Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.7, maka perlu dilakukan
perhitungan dari data kuantitatif untuk memperoleh data kualitatif. Berikut adalah
perhitungan untuk menetapkan rentang skor.
Diketahui :
Skor tertinggi ideal = 4
Skor terendah ideal = 1
Rerata ideal (Xi) =
(4+1) = 2,5
Simpangan Baku Ideal (Sbi) =
(4-1) = 0,5
Ditanyakan :
Rentang skor : sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jawab :
a. Kategori Sangat Layak
X > Xi + 1,80 Sbi
X > 2,5 + (1,80.05)
X > 2,5 + 0,9
X > 3,4
b. Kategori Layak
Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
2,5 + (0,60.0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80.0,5)
2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4
2,8 < X ≤ 3,4
c. Kategori Cukup Layak
Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
2,5 – (0,60.0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60.0,5)
2,5 – 0,3 < X ≤ 2,8
2,2 < X ≤ 2,8
d. Kategori Kurang Layak
Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi
2,5 – (1,80.0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60.0.5)
2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2
1,6 < X ≤ 2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan perhitungan skor yang telah dilakukan oleh peneliti maka
didapatlah rentang kriteria skor skala empat untuk menilai kualitas kelayakan
modul praktikum IPA yang telah dibuat oleh peneliti, berikut tabel kriteria skor
skala empat.
Tabel.3.9 Kriteria Skor Skala Empat
Rentang Skor Kategori Kualitas
X > 3,4 Sangat Layak
2,8 < X ≤ 3,4 Layak
2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak
1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak
Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat kategori kualitas berdasarkan rentang
skor yang didapat. Tabel 3.8 tersebut digunakan sebagai acuan untuk melihat
kategori penilaian yang didapatkan oleh validasi pakar, guru kelas, dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai modul
praktikum IPA tema tiga peduli terhadap makhluk hirdup mengacu pada
kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Poin-poin yang akan
diuraikan yaitu: (1) kajian kompetensi inti, kompetensi dasar dan materi, (2) data
analisis kebutuhan, (3) deskripsi produk awal, (4) data uji coba dan revisi produk,
(5) pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut.
4.1 Kajian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Materi Pelajaran
Modul praktikum IPA dalam penelitian ini dikembangkan sebagai
suplemen kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan sebagai acuan dalam proses
pembelajaran. Kajian kompetensi inti, kompetensi dasar dan materi pembelajaran
dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam membuat modul praktikum IPA.
Dalam modul praktikum IPA ini peneliti menggunakan Kompetensi Inti 1 sampai
4, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel. 4.1 Kompetensi Inti
1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, taggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga.
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum 2013 adalah
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dibagi
kedalam tema dan subtema. Peneliti memilih tema 3 yaitu peduli terhadap
makhluk hidup. Peneliti memilih subtema 1 yaitu hewan dan tumbuhan di
lingkungan rumahku, subtema 2 yaitu keberagaman makhluk hidup di
lingkunganku. Dari subtema 1 dan 2 peneliti menentukankompetensi dasar yang
akan dipakai dalam membuat modul praktikum. Kompetensi dasar yang dipakai
yaitu 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya, 3.2
mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis makhluk hidup, 4.1 Menuliskan hasil
pengamatan tentang bentuk luar (marfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta
fungsinya, 4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
jenis makhluk hidup. Kompetensi dasar yang sudah dipilih ajan dijelaskan lagi
pada indikator.
Berdasarkan pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
telah dipilih, maka peneliti dapat mengkaji materi yang sesuai dengan KI dan KD.
Materi yang dipilih oleh peneliti untuk modul praktikum IPA adalah tentang
makhluk hidup. Makhluk hidup yang dibahas dalam modul praktikum IPA
dibatasi oleh peneliti hanya pada tumbuhan dan hewan. Praktikum yang pertama
peneliti membuat rancangan praktikum tentang fotosintesis pada tumbuhan.
Praktikum yang kedua tentang pernapasan pada tumbuhan. Praktikum yang ketiga
membahas ciri hewan khususnya serangga dan tumbuhan. Praktikum yang
keempat dirancang oleh peneliti lebih kepada pemanfaatan bagian dari tumbuhan.
4.2 Data Analisis Kebutuhan
Penelitian pengembangan ini diawali dengan melakukan analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-
langkah pengembangan modul praktikum IPA yang telah diuraikan di bab III.
Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan observasi, wawancara, dan
kuesioner. Observasi yang dimaksudkan adalah observasi pembelajaran IPA di
kelas. Wawancara dilakukan pada kepala sekolah, guru kelas, dan siswa.
Kuesioner dibagikan hanya pada siswa dan guru.
4.2.1 Observasi
Obsevasi pembelajaran IPA terpadu dilakukan pada hari Kamis, 09 Oktober
2014 di kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Jumlah siswa kelas IV A sebanyak 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa. Pembelajaran dimulai setelah istirahat yaitu pada pukul 09.30 WIB.
Sebelum pembelajaran dimulai kelas melakukan doa sebelum belajar. 1 siswa
laki-laki masih jalan-jalan setelah berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 1 siswa
laki-laki yang berbicara dengan teman sebangkunya akhirnya dipindah tempat
duduknya oleh guru karena membuat gaduh.
Materi yang akan dipelajari pada hari tersebut adalah tentang ciri-ciri khusus
pada hewan. Pada hari sebelumnya guru telah memberikan tugas rumah kepada
siswa untuk mencari ciri-ciri khusus salah satu hewan beserta gambarnya. Guru
meminta siswa untuk mempresentasikan ciri-ciri khusus hewan yang telah
dipersiapkan dari rumah. Satu siswa perempuan maju ke depan
mempresentasikan, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan dan
membuat pertanyaan seputar materi atau hewan yang dipresentasikan. Setelah
siswa selesai mempresentasikan hasil pekerjaannya, guru memberikan
kesempatan kepada siswa yang presentasi untuk memberikan pertanyaan kepada
teman-temannya. Pada kegiatan ini guru berperan sebagai moderator dan
melengkapi atau membenarkan jawaban siswa yang masih kurang tepat.
Hampir seluruh siswa di kelas tersebut sangat antusias untuk maju kedepan
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Siswa kedua maju kedepan
kelas, guru dan teman-teman menyimak presentasi siswa tersebut dengan
seksama. Pada siswa ini guru membatasi hanya ada 3 siswa yang bertanya. Guru
menunjuk ke salah satu siswa tetapi jawaban siswa tersebut masih kurang tepat,
maka ada 6 siswa yang ingin menjawab melengkapi jawaban sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Siswa ketiga ketika presentasi menjelaskan tentang tokek dan cicak, satu
siswa menyanyikan lagu cicak-cicak didinding. Mendengar lagu tersebut guru
bertanya tentang bagaimana menempelnya cicak pada tembok. Hampir seluruh
siswa menjawab pertanyaan dengan versinya masing-masing, guru menengahi dan
memberikan penjelasan tentang bagaimana cicak dapat menempel pada tembok.
Guru menegur seluruh siswa yang di kelas untuk diam dan memperhatikan.
Dan memberikan pertanyaan kepada siswa yang ribut sendiri. Lalu ada seorang
siswa yang melapor kepada guru, tentang tugas yang dipakai untuk presentasi
bukanlah pekerjaannya sendiri malainkan pekerjaan teman lain. Guru meminta
siswa untuk menjawabnya dengan jujur, jadi siswa tersebut menggunakan
pekerjaan temannya karena dia ragu terhadap pekerjaannya dan takut salah.
Akhirnya guru melihat pekerjaan siswa tersebut lalu memaafkannya dan
menyuruhnya untuk tidak mengulangi lagi.
Pukul 10.10 guru memindah tempat duduk salah satu siswa karena ribut terus.
Guru memberikan sedikit penjelasan lebih lanjut tentang materi yang telah
dipelajari dengan cara membuat kesimpulan bersama dengan siswa. Guru
memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menyebutkan 10 hewan yang berasal
dari Indonesia. Siswa seluruh kelas sangat antusias dalam menjawab. Guru
menunjuk satu siswa untuk menjawab tetapi siswa yang lain tetap ingin menjawab
sehingga terjadi keributan karena siswa saling sahut menyahut dalam menjawab.
Guru meminta siswa untuk membuka buku tulis lalu mulai mencatat tentang ciri-
ciri khusus hewan yang didiktekan oleh guru. Pertama guru menyuruh siswa
mencatat tentang cicak, lalu ada seorang siswa yang bertanya perbedaan cicak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dengan bunglon. Guru kurang paham tentang perbedaan cicak dan bunglon
sehingga guru menanyakan seputar bunglon kepada siswa yang ternyata di rumah
memelihara bunglon. Siswa melanjutkan mencatat tentang kelelawar, dilanjutkan
mencatat tentang beruang dan cumi-cumi. Lalu guru membagikan lembaran LKS
dan siswa mengerjakan LKS tersebut hingga pukul 11.00.
Berdasarkan observasi analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti,
terlihat masih belum digunakannya praktikum yang seharusnya dapat dilakukan
untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Selain hal tersebut, terlihat juga
keterbatasan atau sedikitnya penggunaan sumber belajar lain yang digunakan guru
maupun siswa. Guru juga kurang bisa dalam menjelaskan ciri-ciri secara lebih
jelas atau lebih rinci kepada siswa.
4.2.2 Wawancara
Wawancara analisis kebutuhan guru dilakukan pada hari Jumat, 18 Oktober
2014 pukul 11.40 WIB. Wawancara dilakukan kepada Ibu Kiki Ulandari Agustina
Fasak S.Pd selaku sebagai guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Wawancara
dilaksanakan dengan cara direkam (rekaman suara), dicatat, dan pertanyaan
wawancara dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam
wawancara ini terdapat 12 pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada
guru. Berkaitan dengan pendekatan saintifik guru menjawab bahwa pendekatan
saintifik membuat siswa lebih sering berlatih dalam bernalar, saintifik juga
mempermudah pemahaman siswa dalam memecahkan masalah pada materi
pelajaran. Guru menyikapi pendekatan saintifik dengan membuat instrumen soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
yang sesuai dengan pendekatan saintifik. Guru juga membiasakan pada siswa
dengan sikap-sikap yang saintifik yaitu mengamati, mencoba, menalar,
menggunakan metode ilmiah dan kegiatan lainnya yang termasuk dalam
pendekatan saintifik.
Guru mengalami kesulitan dalam penggunaan kurikulum 2013, kesulitan
tersebut berupa pembelajaran yang menyangkut dengan pelajaran IPA, karena
guru baru sekali dan belum berpengalaman banyak dalam mengajar IPA. Guru
merasa kesulitan dengan praktikum-praktikum yang harus dilakukan untuk
mendukung materi pembelajaran IPA. Selain itu guru juga merasa kesulitan ketika
dalam pembelajaran terdapat bahasa-bahasa ilmiah yang masih asing. Guru
belum terbiasa dengan cara penyampaian pembelajaran IPA dan ketika mengajar
guru harus membaca atau terpaku pada buku yang berkaitan dengan materi
pembelajaran. jawaban guru mengenai pertanyaan kelima tentang cara mengatasi
kesulitan ketika mengajar adalah dengan banyak membaca buku yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan, mengerjakan soal-soal, mencari ide
pembelajaran di internet.
Terdapat praktikum IPA banyak pada buku paket tematik kurikulum 2013.
Tetapi tidak semua praktikum IPA yang ada pada buku paket dilakukan guru
pada pembelajaran. Guru beralasan tidak melakukan semua praktikum karena
kekurangan waktu dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran sehari. Berkaitan
dengan praktikum IPA, guru masih belum menggunakan modul praktikum untuk
membantu kegiatan pemebelajaran. Materi yang paling sulit bagi guru untuk
diajarkan kepada siswa adalah gaya dan materi tentang menjelaskan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
makhluk hidup. Cara mengatasi kesulitan tersebut dengan bertanya pada guru lain
yang lebih paham dengan materi tersebut dan membaca dari buku ataupun sumber
lain dari internet.
Ketika peneliti bertanya tentang penggunaan modul praktikum IPA sebagai
suplemen kurikulum 2013, guru sangat mendukung adanya modul praktikum,
karena guru merasa butuh dan merasa terbantu dengan adanya modul saat
melakukan praktikum. Menurut guru modul yang baik dan menarik adalah modul
yang terdapat materi pelajaran, merangsang siswa membuat kesimpulan sendiri,
terdapat laporan, modul dibuat berwarna tetapi tidak seluruhnya berwarna, cover
dibuat semenarik mungkin agar siswa senang saat akan menggunakan modul
tersebut.
Wawancara analisis kebutuhan untuk kepala sekolah dilakukan pada hari
Senin, 20 Oktober 2014 pukul 08.30 WIB. Wawancara dilakukan kepada Ibu M.
Sri Wartini selaku Kepala SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Berkaitan tentang
pendapat ibu kepala sekolah tentang pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013.
Beliau menjawab kurikulum 2013 adalah kurikulum yang bagus, semuanya serba
baru tetapi terkendala waktu yang mepet, sehingga persiapan untuk semuanya
kurang. Pendekatan saintifik membuat siswa lebih mandiri, berani,
mengembangkan keterampilan siswa. Kepala sekolah menyikapi pendekatan
saintifik dengan semangat mengatakan, untuk pendekatan saintifik harus banyak-
banyak berlatih. Di SD Kanisius Sengkan sendiri sebelum memulai tahun ajaran
baru mengundang narasumber dan melakukan pelatihan tentang kurikulum 2013.
Mengundang narasumber ahli untuk membangun dan mengajari guru tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
materi dan segala sesuatu tentang kurikulum 2013, dengan kata lain dibangun
sumber daya manusianya.
Kepala sekolah menyebutkan bahwa beliau belum banyak komentar tentang
buku paket karena belum memeriksa buku paket secara lebih lanjut. Menurut
beliau, guru-guru memang mengalami kesulitan dalam pembelajaran karena
kurikulum yang masih sangat baru. Tetapi dalam pembelajaran di kelas guru
masih bisa menangani dengan sebaik mungkin. Banyak guru yang mengeluhkan
mengalami kesulitan tentang penilaian, rapor siswa, dan data-data lainnya yang
mendukung pembelajaran. Kepala sekolah menyebutkan untuk mangatasi
kesulitan tersebut diadakannya belajar bersama, diskusi bersama, sehingga
terdapat pembicaraan bersama dan dapat diatasi secara bersama pula.
Tentang penggunaan modul sebagai pendukung pembelajaran, kepala
sekolah menyatakan kurang tahu tentang penggunaan modul pada guru, karena
kepala sekolah membebaskan guru untuk mendapatkan sumber referensi dari
mana saja boleh untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Menurut kepala
sekolah modul atau buku apapun dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran
dengan kurikum 2013. Tak ada anggaran untuk terkait dengan pengadaan sumber
belajar lain berupa modul dan praktikumnya.
Pendapat kepala sekolah jika modul praktikum digunakan dalam
pembelajaran. Beliau berpendapat bahwa semua proses dengan praktikum media
membuat siswa lebih mengeri dan paham. Karena dengan praktikum siswa
mencoba segala sesuatu sendiri dan memecahkan persoalan sendiri. Kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sekolah juga berpendapat bahwa jika pembelajaran dilakukan dengan hanya
mendengarkan maka hanya sekitar 20% materi pelajaran yang dapat dipahami dan
dimengerti oleh siswa. Kriteria modul yang baik dan menarik menurut kepala
sekolah adalah modul yang mudah dicari dan sesuai dengan materi yang ada.
Modul yang berdasarkan pada kegiatan yang dilaksanakan pada kehidupan sehari-
hari dan sesuai dengan usia siswa.
Wawancara dilakukan pada 4 siswa kelas IV A SD Kanisius Sengkan.
Wawancara dilakukan pada hari yang sama yaitu pada Selasa, 21 Oktober 2014
pukul 08.30 WIB. Wawancara dilakukan secara bergantian. Dalam wawancara ini
peneliti mengajukan 9 pertanyaan untuk siswa. Dalam wawancara ini
pengumpulan data dilakukan dengan catatan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. 4 (empat) siswa yang
diwawancarai adalah siswa yang dipilih oleh guru kelas.
Siswa pertama yang peneliti wawancarai berinisial J, Menurutnya ada
praktikum saat pembelajaran di kelas. J mengatakan bahwa ada LKS yang
digunakan oleh gurunya. Dan sebagai jawaban pertanyaan selanjutnya J
menjawab bahwa dia paham atas materi yang diajarkan oleh gurunya. Sumber
belajar lain yang digunakan gurunya menurut J adalah LKS, Buku dengan judul
Bupena, dan buku paket tematik yang didapat ari sekolah. Menurut J, dia butuh
adanya modul praktikum, karena dapat membantu pembelajaran. modul yang
menarik dipelajari menurut J adalah modul yang memiliki banyak gambar
berwarna. Materi IPA yang membuat J kesulitan adalah materi tentang energi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Masalah yang dihadapi J saat belajar, menurut dia sendiri adalah ketika belajar
sering ribut sendiri ataupun dengan teman sebelahnya.
Narasumber berikutnya adalah siswa perempuan yang berinisial S. Menurut S
ada praktikum pada pembelajaran di kelas, bahkan kata S lumayan sering adanya
praktikum. Pertanyaan tentang adanya penggunaan modul praktikum yang
digunakan oleh guru, Silvia menjawab bahwa gurunya memnggunakan modul
praktikum. S kadang dapat paham pada materi yang diajarkan tetapi kadang ada
materi yang tidak dia pahami. Sepengetahuannya, guru S menggunakan sumber
belajar dari buku paket tematik, Buku dengan judul Bupena, dan LKS. Silva
menyatakan bahwa dia membutuhkan adanya modul praktikum, karena dengan
adanya modul praktikum S manjadi lebih terbantu dalam belajar. Modul
praktikum yang disukai S adalah modul yang lengkap isinya, berwarna dan
bergambar. Materi yang sulit dipahami S adalah tentang sifat-sifat cahaya. Tidak
terlalu suka dengan pelajaran IPA menjadi alasan S mengalami kesulitan saat
belajar IPA.
Siswa yang ketiga yang diwawancarai berinisial A. A menyatakan bahwa
menurutnya guru kelas sering melakukan praktikum saat pembelajaran. A
mengatakan bahwa gurunya memakai modul praktikum saat belajar. A merasa
paham tentang materi yang selama ini diajarkan oleh gurunya. A tidak mengetahui
sumber belajar apa saja yang digunakan oleh gurunya. Menurut A, dia butuh
modul praktikum marena akan merasa terbantu saat praktikum dan belajar. Modul
yang menarik menurut A adalah modul yang berwarna dan memiliki banyak
tulisan. Materi yang sulit dipahami adalah tentang Bunyi. Dan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dihadapi oleh A dalam belajar adalah susah paham materi tetapi dia juga
menyatakan bahwa menyukai saat belajar dengan percobaan.
Siswa yang keempat adalah laki-laki dan bernama Js. Js menyatakan bahwa
ada praktikum pada pembelajaran IPA di kelas tetapi tidak sering. Menurut Js
gurunya tidak memakai modul praktikum. Untuk materi IPA sendiri Js
mengatakan hanya sedikit paham atas materi yang dipelajarinya di kelas. Sumber
belajar yang digunakan oleh gurunya, Js menyebutkan buku paket tematik, Buku
dnegan judul Bupena, dan LKS dengan judul Sains. Menurut Js, dia
membutuhkan modul praktikum, karena dengan adanya modul praktikum dia
merasa terbantu dalam belajar dan melakukan percobaan. Modul yang menari bagi
dia adalah modul yang memiliki inti materi, percobaan mudah untuk dilakukan,
berwarna, tulisannya besar, bergambar, dan banyak pengertian. Materi yang sulit
dipahami Js adalah tentang Bunyi. Masalah yang dihadapi Js ketika belajar IPA
adalah ketika materi tersebut belum pernah dia pelajari atau dengan kata lain
materi baru.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa, guru, dan kepala sekolah,
peneliti melihat adanya keterbatasan penggunaan sumber belajar bagi guru dan
siswa. Guru dan siswa masih mengalami kesulitan dalam beberapa materi
pembelajaran IPA. Guru juga masih mengalami kesulitan-kesulitan saat
melakukan praktikum IPA dan masih sangat jarang melakukan praktikum saat
pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4.2.3 Kuesioner
Kuesioner analisis kebutuhan ini dimaksudkan untuk mengetahui
kebutuhan guru tentang sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar.
Kuesioner ini ditujukan kepada Ibu Kiki Ulandari Agustina Fasak S.Pd sebagai
wali kelas IV A SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Kuesioner berisi 10
pertanyaan dan kuesioner ini diisi oleh guru sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Guru tidak pernah menggunakan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran karena guru hanya menggunakan atau perpanduan sesuai dengan
buku paket tematik yang sudah disediakan oleh sekolah. Guru menyebutkan
kondisi siswa ketika melakukan praktikum IPA tanpa modul praktikum yaitu
siswa menyiapkan bahan dan alat didampingi guru. Siswa melakukan langkah-
langkah sesuai dengan yang diminta guru. Guru berkenan memakai modul
praktikum IPA sesuai dengan kebutuhan siswa karena modul dapat dipakai
sebagai referensi yang membantu dalam pembelajaran. modul praktikum IPA
yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah modul praktikum yang
bergambar, berwarna dan sesuai isi praktikumnya dengan materi yang sedang
dipelajari.
Dalam kuesioner tersebut terdapat pertanyaan tentang hal-hal yang harus
diprioritaskan dalam modul praktikum IPA. Dengan cara mengurutkan poin-poin
yang telah disediakan. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dan diprioritaskan
dalam sebuah modul yaitu (1) isi modul, (2) keawetan modul, (3) bentuk modul,
(4) warna modul, (5) ukuran kertas, (6) Bahan kertas, (7) ketebalan modul, (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
biaya modul. Guru menyatakan bahwa dalam sebuah modul perlu mencantumkan
rangkuman materi agar bisa membaca / mempelajari praktikum IPA. Menurut
guru cakupan fungsi dari 1 modul praktikum IPA yang baik adalah 1 modul
praktikum 1 materi, agar lebih fokus dalam mengerjakan praktikum IPA.
Guru menjelaskan tentang praktikum IPA yang efektif untuk siswa adalah
praktikum yang dapat membuat siswa aktif, belajar bernalar, dan meningkatkan
sikap-sikap saintifiknya. Kriteria modul praktikum IPA yang berkualitas menurut
beliau adalah yang dapat membantu siswa melakukan praktikum secara mandiri.
Alasannya karena siswa bisa mengerjakan praktikum dengan jelas, menguasai
materi dan membuat siswa lebih mandiri. Guru menyebutkan bahwa modul
praktikum IPA dapat membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran.
karena kegiatan praktikum tersusun dengan lebih jelas, tujuan, dan kesimpulan
sapat dilakukan siswa secara mandiri.
Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa, yang sebelumnya
instrumen kuesioner telah divadasi oleh dosen ahli. Kuesioner berisi 9 pertanyaan
yang berhubungan tentang kebutuhan siswa akan adanya modul sebagai alat
pembantu untuk lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Kuesioner
dibagikan pada siswa IV A SD Kanisius Sengkan Yogyakarta, yang berjumlah 40
siswa tetapi pada saat tersebut yang hadir 38 siswa. Hasil kuesioner dapat dilihat
pada tabel 4. 2 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No.
Item
Pertanyaan Jumlah
resp.
1
Apakah gurumu pernah menggunakan modul praktikum dalam
pembelajaran IPA sebagai sumber belajar kurikulum
2013(tematik)?
a. pernah, sebutkan 31
b. tidak pernah 7
2
Bagaimana cara belajar IPA yang kamu suka?
a. belajar IPA dengan melakukan praktikum 38
b. belajar IPA tidak dengan melakukan praktikum 0
3
Apakah kamu terlibat aktif ketika praktikum IPA di kelas?
a. sangat aktif 26
b. aktif 11
c. kurang suka 1
d. tidak aktif 0
4
Apa sumber belajar yang kamu gunakan untuk membantu
memahami materi pembelajaran IPA?
a. buku paket 38
b. LKS 2
c. lainnya 3
5
Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di
sekitarmu untuk melakukan praktikum IPA sebagai pendukung
kurikulum 2013 (tematik)?
a. pernah, pada saat belajar materi........ 34
b. tidak pernah 4
6
Apakah kamu mengalami kesulitan ketika melakukan praktikum
IPA tanpa menggunakan modul praktikum?
a. sangat sering 8
b. sering 2
c. jarang 16
d. tidak pernah 12
7
Apakah kamu membutuhkan modul praktikum untuk
mempermudah melakukan praktikum IPA di kelas?
a. Sangat butuh 18
b. Butuh 20
c. tidak butuh
8
Bagaimana pendapatmu tentang modul praktikum IPA yang
menarik untuk pelajari?
a. Terdapat banyak gambar 33
b. Warnanya cerah 21
9
Apakah kamu menyukai modul IPA yang mempunyai banyak
gambar dibandingkan banyak tulisan?
a. Sangat suka 15
b. Suka 17
c. Kurang suka 5
d. Tidak suka 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan kuesioner analisis kebutuhan yang telah berikan kepada siswa
dan guru, peneliti melihat adanya kebutuhan sumber belajar pendukung
pembelajaran. Guru mengharapkan praktikum membuat siswa lebih aktif, lebih
belajar menalar, dan memiliki sikap saintifik. Seluruh siswa lebih memilih
pembelajaran IPA dengan praktikum, dan kurangnya sumber belajar lain yang
digunakan di kelas. Dengan adanya sumber belajar lain yang bergambar, berwarna
akan menarik minat dan keinginan siswa untuk belajar hal-hal baru termasuk
dalam melakukan praktikum menggunakan benda-benda yang ada disekitar.
Data hasil observasi, wawancara, dan kuesioner, digunakan oleh peneliti
sebagai dasar untuk mengembangkan produk berupa modul praktikum IPA yang
diharapkan dapat membantu siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dikelas. Selain itu modul IPA praktikum juga dapat digunakan sebagai
suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV
sekolah dasar.
4.3 Deskripsi Produk Awal
Pembuatan produk berupa modul praktikum IPA dilakukan berdasarkan
data analisis kebutuhan. Pembuatan modul praktikum IPA ini dilakukan sebagai
suplemen kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Peneliti memilih
tema 3 yaitu peduli terhadap makhluk hidup sebagai acuan materi dan isi modul.
Setelah menentukan tema, peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar, indikator, materi yang akan dipakai untuk modul tersebut adalah makhluk
hidup yang dibatasi hanya tumbuhan dan hewan. Peneliti mencari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
praktikum yang sesuai dengan KI, KD, Indikator, pada buku-buku yang berkaitan
dengan makhluk hidup dan mencari referensi melalui internet untuk memperkaya
ide dan pengetahuan.
Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti dibuat dengan
bantuan program komputer yaitu Microsoft Word dengan jenis font Comic Sans
MS ukuran 12. Desain produk modul dibuat semenarik mungkin untuk menarik
minat siswa dengan cara menggunakan gambar dan warna cerah pada modul.
Komponen modul praktikum IPA yang dibuat oleh peneliti adalah (1) sampul
modul, (2) isi, (3) daftar pustaka dan biografi, penjelasan mengenai komponen
modul praktikum IPA sebagai berikut:
1) Sampul Modul
Sampul modul didesain sendiri oleh oleh peneliti dengan bantuan
program Microsoft Word dan Corel Draw. Isi dari sampul modul adalah
gambar yang didapat peneliti dari mengakses internet. Sampul memiliki
gambar utama bumi yang hijau yang menunjukkan keterkaitan makhluk
hidup dan alam, judul pada sampul tengah atas adalah modul praktikum
IPA untuk sekolah dasar kelas IV, lalu dibawahnya dicatumkan tema yang
telah dipilih yaitu tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup. dipojok kanan
bawah sampul dicantumkan nama pembuat / peneliti Putri Penata dan NIM
111134107. Berikut sampul modul praktikum IPA yang digunakan peneliti
pada gambar 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.1 Sampul Modul
Praktikum IPA
2) Isi
Modul praktikum IPA yang dikembangkan peneliti terdiri dari 28
halaman. Halaman pertama berisi kata pengantar, halaman kedua berisi
daftar isi, halaman ketiga berisi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
indikator, pada halaman kelima sampai kedua puluh enam berisi 4
praktikum berbeda dan dua halaman terakhir berisi daftar pustaka dan
biografi. Dalam setiap kegiatan praktikum berisi ringkasan materi, alat dan
bahan yang digunakan, langkah kerja, lembar pengamatan, pembahasan ,
kesimpulan, ayo berpikir, kolom perasaan dan referensi. Ringkasan materi
berisi materi-materi yang berkaitan dengan praktikum yang akan
dilakukan sebagai pengantar pemahaman siswa pada praktikum yang
dilakukan. Alat dan bahan yag digunakan adalah sebagai tuntunan yang
harus siswa lakukan atau sediakan sebelum melakukan praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Langkah kerja dimaksudkan sebagai penuntun tahap-tahap kerja yang
harus dilakukan siswa dalam melakukan praktikum. Dalam modul tersebut
semua praktikum terdapat lembar pengamatan, hal tersebut diberikan
dengan maksud agar siswa melakukan pengamatan secara mandiri
terhadap setiap langkah praktikum yang telah dilakukan. Pembahasan
dalam modul berupa pertanyaan-pertanyaan sederhana yang bertujuan
untuk memperdalam dan mengukur pemahaman siswa terhadap praktikum
yang telah dilakukan, selain itu juga sebagai salah satu evaluasi guru
terhadap pemahaman siswa. Kesimpulan dimaksudkan sebagai sebuah
gagasan dan hasil dari yang tercapai pada sebuah kegiatan praktikum
tersebut. Ayo berpikir yang dibuat peneliti pada modul praktikum adalah
salah satu pertanyaan tindak lanjut pada praktikum dengan hal lain yang
masih memiliki keterkaitan. Gambaran perasaan dimaksudkan agar siswa
dapat mengekspresikan emosinya atau perasaannya setelah melakukan
praktikum, selain itu juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi guru
tentang suka tidaknya siswa pada pembelajaran/praktikum yang telah
dilakukan.Referensi dimaksudkan bahwa praktikum tersebut adalah
modifikasi dari sumber lain. Dalam modul praktikum IPA tersebut
terdapat 4 praktikum, seluruh praktikum menggunakan tumbuhan dan
pada praktikum ketiga ditambahkan dengan hewan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3) Daftar Pustaka dan Biografi
Daftar pustaka berisikan referensi yang digunakan sebagai sumber
dalam penyusunan praktikum. Biografi berisikan riwayat pendidikan yag
ditempuh oleh peneliti.
4.4 Data Uji Coba dan Revisi Produk
Produk awal modul praktikum yang telah disusun oleh peneliti kemudian
melalui tahap validasi. Modul praktikum IPA divalidasi oleh dua ahli, yaitu ahli
IPA dan ahli Bahasa. Validasi oleh ahli dilakukan untuk mengetahui kelayakan
produk yang telah dibuat oleh peneliti sebelum dilakukan uji coba. Validasi ahli
ini menggunakan pedoman skor skala Linkert / skala empat Mardapi (2008: 123)
yang dimodivikasi oleh peneliti
4.4.1 Data Validasi Ahli Bahasa, Ahli IPA dan Revisi Produk
Modul praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh ahli
bahasa. Ahli bahasa yang berkenan untuk menjadi validator modul praktikum IPA
adalah Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. salah satu dosen bahasa di
Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma. Modul divalidasi sebanyak satu
kali pada tanggal 20 November 2014. Aspek yang dinilai dari modul praktikum
IPA tersebut adalah sebagai berikut (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan
pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, (5) metodologi dan (6) bahasa. Berdasarkan
aspek-aspek yang dinilai dalam sebuah modul tersebut, maka didapatkan hasil
skor validasi modul praktikum IPA dengan rata-rata 3 yang masuk dalam kategori
“layak”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Ahli bahasa memberikan saran masukan untuk perbaikan modul praktikum
IPA dari aspek bahasa. Saran yang diberikan oleh ahli bahasa adalah peneliti
harus memperhatikan ketelitian dalam penulisan kalimat dan tanda baca yang
digunakan. Produk yang telah divalidasi oleh ahli bahasa direvisi sesuai dengan
komentar dan saran yang telah diberikan. Komentar, saran, dan revisi tersebut
tercantum pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Komentar dan Saran
Ahli Bahasa dan Revisi
Komentar Ahli Bahasa Revisi
Ketelitian dalam penulisan dan
penggunaan tanda baca
Dilakukan perbaikan penulisan dan
tanda yang masih terdapat kesalahan.
Indikator banyak yang kurang sesuai
dengan praktikum dan kegiatannya
serta evaluasinya
Dilakukan perbaikan indikator,
kegitan praktikum,
evalusi/pembahasan yang lebih
berkaitan.
Alokasi waktu yang kurang sesuai Dilakukan perbaikan penggunakan
alokasi waktu pada kegiatan
praktikum
Salah satu contoh revisi modul praktikum IPA yang dilakukan peneliti
sesuai dengan saran dan komentar dari ahli bahasa adalah dilakukannya perbaikan
pada pengurangan kompetensi dasar yang digunakan dan perubahan pada
indikator (ditunjukkan pada gambar 4.2 modul sebelum revisi). Kompetensi dasar
yang digunakan sebelum revisi ada tiga, setelah direvisi ada dua kompetensi dasar
yang indikatornya dirubah sesuai dengan kompetensi dasar dan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
praktikum yang ada pada modul (ditunjukkan pada gambar 4.3 modul sesudah
revisi).
Gambar 4.2 Modul Sebelum Revisi (Ahli Bahasa)
Gambar 4.3 Sesudah revisi (Ahli Bahasa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Modul praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh ahli
IPA. IPA yang berkenan untuk menjadi validator modul praktikum IPA adalah Ir.
Sri Agustini Sulandri, M.Si. salah satu dosen bahasa di Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma. Modul divalidasi sebanyak satu kali pada
tanggal 20 November 2014. Aspek yang dinilai dari modul praktikum IPA
tersebut adalah sebagai berikut (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan
pengorganisasian, (3) isi, (4) topik dan (5) metodologi. Berdasarkan aspek-aspek
yang dinilai dalam sebuah modul tersebut, maka didapatkan hasil skor validasi
modul praktikum IPA dengan rata-rata 4,17 yang masuk dalam kategori “sangat
layak”. Berikut penskoran yang diberikan oleh ahli bahasa dan IPA dapat dilihat
pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hasil Validasi Modul Praktikum
Oleh Ahli Bahasa dan IPA
No. Aspek Ahli
1 2
1 Tujuan dan Pendekatan 21 22
2 Desain dan Pengorganisasian 27 30
3 Isi 27 27
4 Topik 13 16
5 Metodologi 11 12
6 Bahasa 16
Skor Keseluruhan 115 107
Rata-rata 3,48 3,82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan penskoran yang diberikan oleh ahli bahasa,modul praktikum
IPA mendapatkan skor rerata 3,48 masuk dalam kategori “sangat layak”
digunakan / uji coba lapangan dari aspek bahasa dengan perbaikan sesuai saran.
Berdasarkan penskoran yang diberikan oleh ahli IPA, modul praktikum
IPA mendapatkan skor rerata 3,82 masuk dalam kategori “sangat layak”
digunakan / uji coba lapangan dari aspek IPA tanpa perbaikan.
4.4.2 Data Validasi Modul oleh Guru
Modul Praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh
Kiki. U. A. Fasak selaku guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Modul divalidasi
oleh guru sebanyak satu kali. Aspek yang dinilai dari modul praktikum IPA
tersebut sebagai berikut (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan
pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, (5) metodologi, (6) bahasa. Berdasarkan
aspek-aspek yang dinilai dalam modul tersebut, maka didapatkan hasil skor
validasi modul praktikum IPA dengan rata-rata 3,8 yang masuk dalam kategori “
sangat layak”. Kategori dapat dilihat pada tabel 3.7 kriteria skor skala empat.
Berikut penskoran yang diberikan oleh guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan
pada tabel 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.5 Hasil Validasi Modul Praktikum
oleh Guru Kelas IV
No. Aspek Guru
1 Tujuan dan Pendekatan 23
2 Desain dan Pengorganisasian 31
3 Isi 28
4 Topik 16
5 Metodologi 12
6 Bahasa 16
Skor Keseluruhan 126
Rata-rata 3,8
4.4.3 Data Validasi Modul Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk
Modul praktikum yang telah melalui tahap validasi oleh ahli bahasa dan
ahli IPA, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas 5 siswa dan uji coba terbatas 30
siswa. Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang
ada pada modul praktikum IPA sebelum dilakukan uji coba terbatas 30. Sehingga
peneliti dapat memperbaiki modul praktikum IPA sebelum diujicobakan kepada
obyek penelitian sesungguhnya. Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan di SD Negeri
1 Bareng Lor Klaten. Dan uji coba terbatas 30 siswa dilakukan di SD Kanisius
Sengkan Yogyakarta. Uji coba tersebut dilakukan untuk mendapatkan data
kualitatif dan kuantitatif penelitian. Data tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Data kualitatif didapat dari observasi berpikir kritis, saat melakukan uji
coba produk berupa modul praktikum IPA pada 5 siswa dan 30 siswa. Berikut
penjelasan dari data kualitatif.
4.4.3.1 Data Uji coba terbatas 5 siswa
Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan di SD Negeri Bareng Lor Klaten, pada
hari Sabtu, 13 Desember 2014. Uji coba dilakukan pada 5 siswa kelas IV yang
dipilih secara acak oleh guru kelas. Uji coba dilakukan di luar kelas, tepatnya di
lapangan upacara SD tersebut. Sebelum melakukan uji coba, peneliti dan siswa
saling berkenalan dan menjelaskan maskud kedatangan melakukan uji coba.
Setelah itu peneliti mulai membagikan modul praktikum IPA yang telah dicetak
kepada siswa. Peneliti membuka modul praktikum pada halaman dengan
percobaan pernapasan pada tumbuhan. Peneliti melakukan sedikit tanya jawab
seputar tumbuhan kepada siswa. Peneliti meminta siswa untuk membacakan
rangkuman materi yang ada pada modul praktikum dengan siswa yang lain
menyimak.
Setelah membacakan rangkuman materi, peneliti membuka sesi pertanyaan
jika ada yang belum dipahami tentang respirasi. Ada siswa yang bertanya tentang
O2 dan CO2. Guru melemparkan pertanyaan kepada teman yang lain tetapi tidak
ada yang menjawab. Setelah menjelaskan tentang respirasi pada tumbuhan,
peneliti menjelaskan praktikum yang akan dilakukan, lalu meminta salah satu
siswa membaca alat, dan memahami langkah-langkah praktikum. Hal pertama
yang dilakukan adalah merebus kecambah di dalam panci. Siswa melakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
didampingi oleh guru. Setelah mendidih siswa meniriskan kecambah lalu
menebarkan kecambah yang sudah direbus dan kecambah yang belum direbus.
Setelah lima menit kecambah yang sudah direbus dan yang belum dimasukkan
kedalam plastik yang terpisah lalu di diamkan dan diamati lalu dicatat perubahan
yang dialami setiap 10 menit sekali.
Siswa mengamati perubahan kecambah dan mencatatnya secara mandiri
setiap 10 menit. Terjadi perubahan pada kecambah. setelah selesai menagamati,
siswa dan peneliti bersama-sama membahas pendalam materi yang berupa
pertanyaan pada modul. 3 siswa sangat antusias menjawab dan 2 lainnya hanya
diam menulis yang dikatakan temannya yang menjawab. Siswa membuat
kesimpulan tentang kegiatan dan materi yang telah dipelajari secara bersama-
sama.
Gambar 4.4 Uji Coba Terbatas 5 Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, indikator berpikir
kritis tidak nampak semua pada siswa saat melakukan uji coba terbatas 5 siswa.
Ada 7 indikator berpikir kritis yang terlihat pada siswa dan 4 indikator yang tidak
terlihat. Berikut adalah lembar observasi siswa untuk melihat bepikir kritis pada
uji terbatas 5 siswa, dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.6 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa
Uji Coba Terbatas 5 Siswa
No Indikator Terlihat Tidak
terlihat Keterangan
1.
Siswa dapat menjelaskan fokus
masalah yang muncul dalam
praktikum.
√
Siswa masih terlihat
keingungan ketika
dilakukan tanya jawab
seputar materi yang di
praktikumkan.
2
Siswa menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan praktikum
yang akan dilakukan.
√
3.
Siswa mengajukan pertanyaan
yang jelas sesuai materi yang
belum dipahami ketika
praktikum berlangsung.
√
Tidak terlihat karena tidak
ada siswa yang bertanya
seputar masalah.
4.
Siswa menyimpulkan sendiri
hasil dari praktikum yang telah
dilakukan.
√
5.
Siswa dapat menjawab
pertanyaan menggunakan
bahasanya sendiri
√
Tidak semua siswa
menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti.
6.
Siswa dapat melaksanakan
praktikum sesuai dengan
langkah kerja yang tertulis dalam
modul.
√
7.
Siswa mengkonsultasikan
kepada guru hal-hal yang belum
dipahami saat praktikum.
√
Siswa tidak
mengkonsultasikan kepada
guru, karena siswa sudah
paham.
8. Siswa saling menghargai
pendapat teman.
√
9.
Siswa tidak memaksakan
kehendak pribadinya saat
melakukan kegiatan praktikum.
√
10. Siswa mau menerima pendapat
teman.
√
11
Siswa mau bertukar pendapat
(berdiskusi) dengan temannya
ketika praktikum berlangsung.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan nampak
pada tabel 4.4 hasil observasi yang berisi indikator berpikir kritis terdapat 4
indikator yang tidak terlihat saat siswa melakukan praktikum sesuai dengan modul
yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan peneliti, 4 indikator
tersebut tidak terlihat karena siswa lupa atau belum pernah mempelajari tentang
materi praktikum yang diujicobakan oleh peneliti, sehingga siswa merasa malu
dan takut salah dalam mengungkapkan pertanyaan dan pendapat yang dimiliki.
Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk membuat seluruh indikator
berpikir kritis terlihat saat dilakukan uji coba pada kelompok 30 siswa adalah
peneliti lebih mendekatkan diri kepada siswa sehingga siswa merasa lebih nyaman
dan tidak merasa malu atau takut mengungkapkan jawaban ataupun pertanyaan,
lebih rinci dan jelas dalam memberikan pengertian-pengertian penting yang masih
belum atau sulit dipahami oleh siswa.
Data Kuantitatif penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang dibagikan
peneliti kepada siswa dan guru. Kuesioner tersebut digunakan untuk menilai
kelayakan modul praktikum IPA yang telah digunakan untuk melakukan
praktikum. Kuesioner dibagiakan ketika uji coba terbatas pada 5 siswa dan pada
30 siswa. Berikut adalah penjelasan dari data kuantitatif:
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa uji coba
terbatas 5 siswa, modul praktikum IPA memperoleh skor rerata 3,33 yang
termasuk dalam kategori “sangat layak”. Kategori dapat dilihat pada tabel Tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3.8 Kriteria Skor Skala Empat. Berikut skor uji coba terbatas 5 siswa pada tabel
4.7 berikut.
Tabel 4.7 Skor Uji Terbatas 5 Siswa
Resp Item Pertanyaan Kuesioner Jmlh Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 39 3,25
2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 42 3,5
3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 44 3,66
4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 39 3,25
5 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 36 3
Skor
keseluruhan
17 16 20 16 18 18 17 17 14 16 17 16 200 16,66
Rata-rata 3,33
Tabel 4.8 Kategori Skor Uji Coba
Terbatas 5 Siswa
No. Skor terbobot Kategori
1. 3 Layak
2. 3,25 Layak
3. 3,66 Sangat Layak
4. 3,5 Sangat layak
5. 3,25 Layak
Total 16,66
Rerata 3,332 Sangat layak
Selain data kuantitatif yang ada pada kuesioner, peneliti juga memberikan
kolom yang berisi tentang komentar dan saran yang diberikan siswa untuk modul
praktikum. Berikut tabel 4.9 komentar dan saran siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.9 Saran dan Komentar Siswa
Komentar dan saran
Menurut saya modulnya sudah bagus tetapi gambar dan warnanya kurang
menarik tapi tulisannya sudah bagus.
Sudah baik untuk saya dan layak digunakan yang sangat umum
Menurut saya kata-kata pada buku modul praktikum IPA kurang saya pahami
Bentuk buku sudah baik dan saya dapat memahami materinya
Berdasarkan hasil observasi uji coba salah satu praktikum yang ada pada
modul, peneliti melakukan revisi pada modul. Salah satu contoh revisi tersebut
adalah perubahan pada langkah-langkah praktikum, dan waktu yang digunakan
untuk melakukan pengamatan. Revisi dilakukan karena waktu yang diperlukan
sebelum adanya revisi terlalu lama. Sebelum dilakukannya revisi waktu
pengamatan adalah 50 menit dan pencatatan pengamatan dilakukan setiap 10
menit sekali (dapat dilihat pada gambar 4.4 sebelum direvisi). Peneliti merevisi
waktu pengamatan menjadi 30 menit dengan pencatatan pengamatan dilakukan
setiap 5 menit sekali (dapat dilihat pada gambar 4.5 sesudah direvisi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.5 Sebelum Revisi (5 siswa)
Gambar 4.5 Sesudah Revisi (5 siswa)
4.4.3.2 Data Uji Coba Terbatas 30 Siswa
Penelitian dilakukan pada hari Jumat, 19 Desember 2014 pada kelas IV A
SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2014/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pembelajaran dimulai pada pukul 07.15 dengan jumlah siswa kelas 40 siswa tetapi
yang hadir hanya 30 siswa. Pembelajaran dimulai dengan pengaturan tempat
duduk siswa agar tidak ada yang duduk di bangku paling belakang. Pembelajaran
dimulai dengan kegiatan pembuka seperti berdoa, absensi, dan tanya jawab
singkat tentang tumbuhan dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
pada hari tersebut. Tanya jawab dilakukan dengan menanyakan seputar tumbuhan.
Tumbuhan melakukan fotosintesis dan respirasi.
Langkah awal guru menanyakan pengertian fotosintesis kepada siswa.
Siswa pertama mencoba menjawab tentang pengertian fotosintesis, siswa kedua
mengacungkan jari berusaha untuk membantu menjawab siswa pertama tetapi
masih belum lengkap menjawabnya, siswa kedua menjawab matahari membantu
tumbuhan memasak makanan. Lalu siswa ketiga mengacungkan jari dan guru
menunjuk dia untuk melengkapi jawaban siswa kedua siswa ketiga menjawab
proses pemasakan zat tepung pada tumbuhan. Guru bersama siswa membuat
kesimpulan mengenai fotosintesis berdasarkan jawaban-jawaban dari siswa, yaitu
fotosintesis adalah pembuatan makanan pada tumbuhan yang dibantu oleh sinar
matahari dan zat hijau daun yang menggunakan air, karbondioksida agar menjadi
oksigen dan zat tepung. Lalu guru berlanjut bertanya pada siswa tentang respirasi.
Siswa pertama mengacungkan jari lalu mulai menjawab tentang pengertian
respirasi tetapi siswa menjawab seperti fotosintesis, siswa kedua mulai menjawab
tetapi jawaban siswa kurang tepat. Lalu guru menanyakan lagi apa itu respirasi
ternyata tidak ada siswa yang tahu arti kata respirasi. Lalu guru menjelaskan
secara singkat bahwa respirasi adalah bernapas, siswa dengan serentak paham lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mulai menjelaskan bahwa respirasi adalah pertukaran gas oksigen pada hidung
yang bertukar dengan karbondioksida dan uap air. Lalu guru meminta siswa untuk
membuktikan bahwa manusia itu bernapas menghasilkan uap air dengan cara
bernapas dengan hidung lalu telapak tangan didekatkan di depan hidung. Siswa
merasakan yang terjadi pada telapak tangan masing-masing. Salah satu siswa
berteriak bahwa yang dirasakan adalah telapak tangannya basah ketika
menghembuskan napas. Lalu satu siswa laki-laki menyatakan yang namanya uap
air adalah yang terasa basah ditangan. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
bahwa benar ketika bernapas menghasilkan uap air. Setelah itu guru membahas
jika manusia bernapas lalu apakah tumbuhan juga bernapas? Siswa menjawab iya
tumbuhan bernapas. Guru membenarkan dan menambahi bahwa semua makhluk
hidup itu bernapas.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu
dengan melakukan percobaan respirasi pada tumbuhan tumbuhan, tumbuhan yang
digunakan adalah kecambah. Guru meminta siswa membaca modul praktikum
tentang alat dan bahan yang digunakan dan cara atau tahap-tahap dalam
melakukan praktikum. Tahap pertama adalah menyiapkan alat dan bahan lalu guru
bertanya langkah selanjutnya siswa menjawab bersama-sama merebus kecambah
segar di dalam panci. Seluruh siswa sudah membawa kecambah lalu
menyumbangkan setengah bagian kecambahya kedalam panci untuk direbus.
Perebusan kecambah dilakukan dilakukan didepan kelas dan semua siswa
berkumpul mengelilingi kecambah yang sedang direbus. Salah satu siswa laki-laki
bertanya kepada guru kenapa kecambah atau toge harus direbus? Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa bertujuan siswa yang menjawab
permasalahan tersebut. Salah satu siswa menjawab direbus karena biar bakterinya
hilang. Jawaban siswa kurang tepat lalu guru melemparkan pertanyaan kepada
siswa yang lain. Salah satu siswa perempuan menjawab agar mendapatkan
oksigen. Akhirnya guru menjelaskan “yang kita lakukan ini adalah melihat
pernapasan pada tumbuhan, tumbuhan yang bernapas itu hidup atau mati?” Siswa
dengan serempak menjawab “hidup” guru bertanya lagi “lalu mana kecambah
yang hidup?” siswa menjawab “yang di plastik di dalam kelas” guru bertanya lagi
“kecambah yang mati?” siswa menjawab “yang direbus bu” guru menyimpulkan
“kita akan membandingkan tumbuhan yang mati dan tumbuhan yang hidup”. Lalu
guru mengulangi pertanyaan tentang kecambah yang direbus kepada siswa yang
bertanya. Siswa menjawab “karena biar bakterinya mati semua”. Lalu guru
meminta teman-teman yang lain menjawab dan mereka menjawab dengan
bersama-sama “untuk mematikan togenya”. Lalu siswa bertanya “apakah togenya
bisa dimakan?” Guru menjawab “bisa, asal dicuci biar bersih.” Siswa mulai
mengaduk kecambah yang direbus sesekali dengan sendok yang telah disediakan.
Setelah selesai merebus siswa meniriskan kecambah yang ada pada panci.
Setelah itu siswa dibagikan kedalam kelompok setiap kelompok berisi dua siswa.
Setiap kelompok mendapat dua plastik yang akan digunakan untuk membungkus
kecambah. sebelum dimasukkan ke dalam plastik kecambah segar maupun
kecambah yang sudah direbus ditebarkan diatas koran yang sudah dibawa oleh
siswa selama 5 menit. Setelah 5 menit kecambah segar maupun kecambah yang
sudah direbus dimasukkan kedalam masing-masing plastik. Guru meminta siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menali erat plastik dan setelah menalinya guru meminta siswa menaruh kecambah
di atas meja dan didiamkan. Guru meminta siswa untuk memasukkan kecambah
yang sudah dingin yang sudah ditebarkan di atas koran kedalam plastik. Salah
satu siswa laki-laki bertanya “kenapa menunggu kecambahnya dingin dulu
sebelum imasukkan ke dalam plastik?” guru menjawab pertanyaan tersebut
dengan menyuruh siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi pada kecambah
setelah dimasukkan plastik dan ditali. Sesuai dengan modul praktikum yang
dibaca setelah dimasukkan plastik kecambah didiamkan lalu diamati setiap lima
menit.
Guru menegaskan bahwa kecambah yang sudah di tali dalam plastik di
taruh dan tidak ada yang boleh memegang kecambah tersebut. Salah seorang
siswa membantu kelompok sebelahnya yang belum selesai memasukkan
kecambah dan menalinya. Setelah menali terdapat 5 kelompok disebalah kanan
yang masih menggoyang-goyangkan kecambah dan bermain-main sedangkan
siswanya sudah menaruh kecambah dengan baik. Guru mengingatkan kembali
pada siswa untuk menaruh plastik dan tidak menyentuhnya.
Siswa membaca langkah selanjutnya adalah mengamati kecambah setiap 5
menit sekali dan menulisya pada tabel. Ada siswa yang bertanya kepada guru
“kalo 5 menit nunggunya masih lama ya?” guru menjawab “iya, masih”. Siswa
yang lain sibuk memperhatikan waktu sudahkah 5 menit berjalan. Masih ada satu
siswa yang menggoyang-goyangkan plastik kecambah. 5 menit pertama siswa
mengamati kecambah yang terdapat dalam plastik masing-masing lalu menuliskan
yang mereka lihat di kolom yang ada pada modul. Guru mengngatkan lagi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
siswa untuk menulis sesaui dengan apa yang mereka temukan pada plastik dengan
menggunakan bahasa mereka sendiri. Sambil menunggu 5 menit yang kedua, guru
menyebarkan angket yang berisi kuesioner tentang modul praktikum yang mereka
gunakan untuk melakukan praktikum. Ada 2 siswa yang mengamati perubahan
kecambah dengan cara mengangkat dan memegang plastik. Salah satu siswa
menanyakan “bu kok gak ada perubahan di dalam plastiknya?” guru menjawab
“silahkan tulis apa adanya yang sesuai dengan apa yang kamu lihat pada plastik.
Jika tidak ada perubahan tulislah tidak ada perubahan jika ada perubahan tulislah
perubahan apa yang telah terjadi. Salah satu siswa bertanya tentang cara
menjawab kuesioner “ bu ini di centang-centang?” guru menjawab “iya”.
Lima menit yang kedua siswa menuliskan perubahan yang ada pada
plastik kecambah. Guru menekankan lagi untuk menulis sesuai dengan apa yang
telah diamati siswa.” 2 siswa mengamati kecambah dengan cara menggoyang-
goyangkan plastik kecambah” sedangkan yang lain mengamati hanya dengan
melihat tanpa menyentuh plastik kecambah. Siswa mengisi kolom pengamatan
secara mandiri meski bekerja dalam kelompok. Setelah menulis perubahan siswa
melanjutkan mengisi kuesionernya lagi. 5 menit yang ketiga, 3 siswa perempuan
mengamati kecambah dengan cara memegang plastik, mengangkatnya, dilihat lalu
menuliskannya. Sisanya menuliskan perubahan kecambah hanya dengan melihat
tanpa memegang kecambahnya. Salah satu siswa perempuan yang duduk di paling
belakang menanyakan “bu kenapa gak ada perubahan?” guru menjawab “ibu tadi
lihat kecambah didalam plastik milik A sudah mengalami perubahan yaitu dengan
adanya uap air pada plastik” siswa bertanya lagi “punya agnes mengembun bu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
lalu siswa mengeluarkan kecambah miliknya yang tidak terpakai tetapi masih di
dalam plastik dan menemukan bahwa kecambah miliknya mengalami perubahan
yaitu terdapat uap air didalam plastiknya. 5 menit ketiga ada beberapa siswa yang
mengeluh karena masih saja tidak ada perubahan pada kecambahnya. Sambil
menunggu pengamatan 5 menit yang keempat sekitar 10 siswa mulai ribut sendiri
dan ada satu siswa yang bertanya tentang kenapa kecambah miliknya tidak ada
perubahan. 5 menit yang kelima dan keenam terdapat kecambah milik salah satu
siswa yang mengembun dengan ciri-ciri plastiknya manjadi sedikit buran dan
tidak sebening yang ada pada plastik kecambah yang direbus. Guru meminta
siswa yang kecambahnya belum mengalami perubahan untuk melihat keambah
milik temannya yang mengalami perubahan.
Setelah 30 menit berakhir guru meminta siswa untuk duduk lalu
membahas pendalaman materi yang berupa pertanyaan pada halaman selanjutnya.
Beberapa siswa sudah ada yang mengerjakan sebelum guru meminta mereka
mengerjakan. Pendalaman materi dilakukan dengan tanya jawab, jawaban siswa
yang kurang tepat selalu dibantu oleh teman yang lain. Setelah selesai
mengerjakan pendalaman materi, siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada
hari itu secara bersama-sama dan ditulis pada kolom yang terdapat dalam modul
lalu di kumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.7 Uji Coba Terbatas 30 Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada uji coba 30 siswa tersebut,
maka dapat terlihat beberapa indikator berpikir kritis yang muncul pada siswa
ketika melakukan praktikum. Dari 11 indikator berpikir kritis hampir seluruh
indikator terlihat pada saat uji coba tersebut dilakukan. Meskipun tidak seluruh
siswa melakukan 11 indikator berpikir kritis tersebut. Berikut adalah lembar
observasi siswa untuk melihat bepikir kritis pada uji terbatas 30 siswa, dapat di
lihat pada tabel 4.10 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.10 Hasil observasi berpikir kritis
siswa uji coba terbatas 30 siswa
No Indikator Terlihat Tidak
terlihat Keterangan
1.
Siswa dapat menjelaskan fokus
masalah yang muncul dalam
praktikum.
√
2
Siswa menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan praktikum
yang akan dilakukan.
√
3.
Siswa mengajukan pertanyaan
yang jelas sesuai materi yang
belum dipahami ketika
praktikum berlangsung.
√
4.
Siswa menyimpulkan sendiri
hasil dari praktikum yang telah
dilakukan.
√
5.
Siswa dapat menjawab
pertanyaan menggunakan
bahasanya sendiri
√
6.
Siswa dapat melaksanakan
praktikum sesuai dengan
langkah kerja yang tertulis
dalam modul.
√
7.
Siswa mengkonsultasikan
kepada guru hal-hal yang belum
dipahami saat praktikum.
√
8. Siswa saling menghargai
pendapat teman.
√
9.
Siswa tidak memaksakan
kehendak pribadinya saat
melakukan kegiatan praktikum.
√
10. Siswa mau menerima pendapat
teman.
√
11
Siswa mau bertukar pendapat
(berdiskusi) dengan temannya
ketika praktikum berlangsung.
√
Data kuantitatif yang berikutnya adalah data yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner pada uji coba 30 siswa. Kuesioner dibagikan pada 30 siswa
dan guru kelas untuk mengetahui kekurangan yang ada pada modul praktikum
IPA tersebut. Skor rerata dari kuesioner guru adalah 3,8 termasuk dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
“sangat layak”. Kuesioner yang dibagikan pada siswa memiliki skor rerata 3,05
yang termasuk dalam kategori “layak”. ”. Kategori dapat dilihat pada tabel Tabel
3.8 Kriteria Skor Skala Empat. Berikut tabel 4.11 adalah skor uji coba terbatas 30
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.11 Skor Uji Coba Terbatas 30 Siswa
Resp Item Pertanyaan Kuesioner
Jmlh
Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 4 4 2 2 2 3 2 1 2 2 3 30 2,5
2 3 4 4 2 2 2 3 1 3 2 3 2 31 2,58
3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 35 2,91
4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 3 36 3
5 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 1 33 2,75
6 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 43 3,58
7 1 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 38 3,16
8 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 42 3,5
9 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 42 3,5
10 4 3 3 2 1 4 3 3 3 4 3 4 37 2,91
11 2 3 1 4 1 1 2 4 4 4 3 4 33 2,75
12 1 3 4 2 3 3 1 1 3 4 1 2 28 2,33
13 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 40 3,33
14 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 42 3,5
15 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 30 2,5
16 2 1 2 3 2 3 4 4 3 1 2 1 28 2,33
17 2 1 4 2 3 3 4 2 3 1 2 4 32 2,66
18 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 34 2,83
19 4 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 0 30 2,5
20 2 4 2 2 2 4 1 2 3 2 4 3 33 2,75
21 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 41 3,41
22 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 43 3,58
23 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45 3,75
24 2 4 4 4 3 1 1 3 1 2 3 3 28 2,33
25 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 45 3,75
26 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 43 3,58
27 1 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 40 3,33
28 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 42 3,5
29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,58
30 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 45 3,75
Skor
Total
90 98 105 98 93 93 91 92 90 95 89
90 1112 92,43
Rata-rata
3,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.12 Kategori Skor Uji Coba 30 Siswa
No. Skor
terbobot
Kategori
1. 2,5 Cukup Layak
2. 2,58 Cukup Layak
3. 2,91 Layak
4. 3 Layak
5. 2,75 Cukup Layak
6. 3,58 Sangat layak
7. 3,16 Layak
8. 3,5 Sangat layak
9. 3,5 Sangat layak
10. 2,91 Layak
11. 2,75 Cukup Layak
12. 2,33 Cukup Layak
13. 3,33 Layak
14. 3,5 Sangat layak
15. 2,5 Cukup Layak
16. 2,33 Cukup Layak
17. 2,66 Cukup Layak
18. 2,83 Layak
19. 2,5 Cukup Layak
20. 2,75 Layak
21. 3,41 Sangat layak
22. 3,58 Sangat layak
23. 3,75 Sangat Layak
24. 2,33 Cukup Layak
25. 3,75 Sangat layak
26. 3,58 Sangat layak
27. 3,33 Layak
28. 3,5 Sangat Layak
29. 3,58 Sangat layak
30. 3,75 Sangat layak
Total 92,43
Rerata 3,08 Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Selain data kuantitatif yang ada pada kuesioner, peneliti juga memberikan
kolom yang berisi tentang komentar dan saran yang diberikan siswa untuk modul
praktikum. Berikut tabel komentar dan saran siswa:
Tabel 4.13 Saran dan Komentar Siswa
Saran dan komentar
Kurang paham bahasanya
Ada materi yang saya pahami pada modul tetapi ada juga yang tidak
Tambahkan warna yang cerah dan harus banyak isi
Sebaiknya memberi penjelasan yang lebih banyak, memberi gambar yang
menarik, dan mencetak modul yang lebih banyak
Kata-kata yang masih kurang lengkap dibenahi
Sebaiknya memerkaya kosa kata pada modul
Berdasarkan dari hasil observasi, saran, dan komentar peneliti melakukan
revisi terhadap modul praktikum sebagai langkah ketujuh yaitu revisi produk
setelah uji coba. Pada revisi terakhir ini peneliti menambahkan pada langkah
penelitian untuk melakukan pengamatan terhadap benda yang diamati tanpa
menyentuhnya (Gambar 4.6 gambar sesudah revisi). Hal tersebut dilakukan
karena sebagian siswa melakukan pengamatan dengan cara menyentuh bakan di
pegang dan digoyangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.8 Sebelum Revisi (30 siswa)
Gambar 4.6 Sesudah Revisi (30 siswa)
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Kanisius
Sengkan, peneliti mengembangkan modul praktikum IPA sebagai suplemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kurikulum 2013. Modul praktikum IPA diperuntukkan siswa kelas IV sekolah
dasar. Spesifikasi pengembangan modul praktikum IPA menggunakan pendekatan
saintifik. Menurut Aderson dalam Sukiman (2012: 28) menyebutkan media
pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung
antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Modul
sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa ada bimbingan guru (Prastowo 2013: 104). Berdasarkan hal
tersebut modul praktikum IPA yang disusun oleh peneliti dapat digunakan sebagai
alat penyambung atau alat penghubung antara guru dan siswa, selain itu modul
praktikum IPA juga dapat digunakan oleh siswa secara mandiri atau kelompok.
Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti adalah modul
praktikum IPA dengan tema 3 peduli terhadap makhluk hidup untuk siswa kelas
IV sekolah dasar. Dipilihnya tema 3 peduli terhadap makhluk hidup karena
adanya kesulitan yang dialami guru dalam menjelaskan tentang ciri-ciri dan seluk
beluk yang ada pada makhluk hidup. Dari masalah tersebut peneliti berusaha
membantu guru dan siswa dengan adanya modul praktikum, sehingga siswa dapat
secara langsung mempelajari sendiri makhluk hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti memiliki empat
tahapan, empat tahapan tersebut yaitu:
1. Melakukan analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk mendapatkan hal-hal yang
dapat berpotensi menjadi masalah dalam pembelajaran IPA di kelas.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan observasi pembelajaran IPA di
kelas, wawancara pada siswa, guru, kepala sekolah, kuesioner dibagikan
kepada guru dan siswa. Informasi dan data yang didapatkan oleh peneliti
menunjukkan adanya masalah tentang keterbatasan sumber belajar dan
kesulitan guru pada materi makhluk hidup. Keterbatasan sumber belajar
dialami oleh siswa karena siswa hanya menggunakan satu buku paket
tematik yang disediakan oleh sekolah. Berdasarkan potensi masalah yang
muncul dari hasil analisis data yang dilakukan, peneliti berinisiatif untuk
mengembangkan modul praktikum IPA untuk kelas IV sebagai sumber
belajar pendukung Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Pembuatan Desain Modul Praktikum
Desain modul praktikum dikembangkan oleh peneliti dengan
langkah pertama menentukan tema yang sesuai dengan kesulitan materi
yang dialami. Peneliti memilih tema 3 peduli terhadap makhluk hidup
dengan materi yang berisi tentang makhluk hidup terutama pada tumbuhan
dan hewan. Dalam setia praktikum pada modul berisi ringkasan materi,
alat dan bahan yang diperlukan, langkah kegiatan, tabel pengamatan,
pembahasan berupa pertanyaan, tindak lanjut, kesimpulan, tabel perasaan,
referensi. Modul divalidasikan pada ahli IPA dan ahli bahasa.
3. Melakukan Uji Coba Modul Praktikum IPA
Pengembangan Modul praktikum melewati tahap uji coba terbatas,
uji coba terbatas dilakukan sebanyak dua kali, yaitu uji coba terbatas 5
siswa dan uji terbatas 30 siswa. Uji terbatas 5 siswa dilakukan untuk
mengujicobakan keterbacaan modul praktikum pada siswa sebelum
dilakukan uji coba terbatas yang lebih banyak. Praktikum yang
diujicobakan adalah praktium yang kedua yaitu pernapasan tumbuhan.
Selama uji coba baik 5 siswa maupun 30 siswa, peneliti melakukan
observasi untuk melihat penggunaan modul dapat mempengaruhi berpikir
kritis siswa dan peneliti membagikan kuesioner pada siswa dan guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
mendapatkan data mengenai kualitas kelayakan modul yang
dikembangkan oleh peneliti.
4. Mendeskripsikan data dari hasil uji coba modul praktikum IPA
Dalam uji coba modul praktikum IPA yang dilakukan peneliti
mendapatkan dua data. Data pertama berbentuk kualitatif dan data yang
kedua berbentuk kuantitatif. Data kualitatif berupa deskripsi dari observasi
untuk melihat berpikir kritis siswa saat melakukan praktikum engan
modul. Data kuantitatif didapat dari penghitungan skor kuesioner dari ahli,
siswa, dan guru.
Penilaian validasi kelayakan modul praktikum IPA dilakukan oleh ahli
bahasa dan ahli IPA. Penilaian dilakukan menggunakan kuesioner yang telah
disediakan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert 1-4
yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Skala Likert yang peneliti gunakan memiliki
4 (empat) pilihan. Skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah adalah 1. 4
(empat) pilihan tersebut untuk memperjelas pendapat responden mengenai
kelayakan modul praktikum IPA. 4 (empat pilihan tersebut mencakup angka 4
untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup layak, dan angka 1
untuk kurang layak. Proses data dilakukan dengan cara menghitung masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
masing nilai dari ahli bahasa dan ahli IPA. Yaitu dengan cara mencari total skor
dengan cara menjumlahkan, lalu mencari skor terbobot dengan membagi total
skor dengan jumlah pernyataan pada kuesioner, untuk bahasa dibagi 33 dan untuk
IPA dibagi 28.
Terdapat dua hasil penskoran yang diperoleh dari validasi kepada ahli,
yang pertama penskoran oleh ahli bahasa dan yang kedua penskoran oleh ahli
IPA. Dari ahli Bahasa mendapatkan skor 3,48 yang masuk dalam kriteria sangat
layak. Dari ahli IPA mendapatkan skor 3,82 yang masuk dalam kriteria sangat
layak. Berdasarkan penskoran yang dilakukan oleh kedua ahli tersebut maka dapat
diartikan bahwa kualitas modul tersebut adalah sangat layak digunakan / diuji
cobakan dengan perbaikan sesuai saran.
Hasil validasi kelayakan penggunaan modul juga dilakukan kepada siswa
dalam uji terbatas 5 siswa kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor KLaten. Berdasarkan
kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan dihitung oleh peneliti, maka didapat skor
dari 5 siswa tersebut 3,33 yang masuk dalam kriteria sangat layak. Selain melalui
kuesioner peneliti menggunakan observasi untuk melihat berpikir kritis pada
siswa ketika penggunaan modul praktikum. Berdasarkan hasil observasi tersebut
didapat dari 11 indikator yang telah dibuat oleh peneliti, terdapat 7 indikator yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
menunjukkan berpikir kritis telihat dan 4 indikator yang tidak terlihat saat uji coba
terbatas 5 siswa.
Hasil validasi kelayakan penggunaan modul didapatkan dari pembagian
kuesioner penilaian modul praktikum IPA kepada guru kelas IV SD Kanisisus
Sengkan Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh guru dan telah
dihitung oleh peneliti, maka didapatkan perhitungan penskoran 3,8 yang masuk
dalam kriteria sangat layak.
Hasil validasi kelayakanpenggunaan modul praktikum IPA didapatkan dari
penyebaran kuesioner kepada siswa dalam uji terbatas 30 siswa kelas IV SD
Kanisisus Sengkan Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan oleh
peneliti dan hasil penghitungan penskoran maka didapatkan hasil 3,08 yang
masuk dalam kriteria layak untuk digunakan. Selain kuesioner, peneliti
melakukan observasi pada kegiatan uji coba modul praktikum. Didapatkan hasil
untuk melihat proses berpikir kritis siswa yaitu adanya 11 indikator pada siswa
saat melakukan praktikum dengan menggunakan modul praktikum IPA. Hal
tersebut dibuktikan dengan perolehan skor validasi seperti dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi
Guru SD kelas IV dan Siswa Kelas IV SD
No
.
Validator Bahan Ajar
Skor Kategori
1. Guru kelas IVA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta
3,8 Sangat layak
2. 5 siswa kelas IV SD N 1 Bareng Lor
Klaten
3,33 Sangat layak
3. 30 siswa kelas IVA SD Kanisius
Sengkan Yogyakarta
3,08 Layak
Jumlah 10,21
Rata-rata 3,40
Kategori Layak
Validasi modul praktikum IPA ini, guru kelas IVA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta memberikan skor 3,8 dengan kategori “sangat layak”. 5 siswa kelas
IV SD N 1 Bareng Lor Klaten memberikan skor 3,33 dengan kategori “sangat
layak”. 30 siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta memberikan skor
3,08 dengan kategori “layak”. Dengan demikian, skor rata-rata produk modul
praktikum IPA adalah 3,40 . Produk yang dikembangkan dapat dinyatakan
memiliki kelayakan “layak” untuk digunakan sebagai suplemen pembelajaran
kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut.
5.1.1 Modul praktikum IPA tema 3 peduli terhadap makhluk hidup sebagai
suplemen Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan
dikembangkan dengan prosedur penelitian dan pengembangan. Modifikasi
prosedur penelitian R&D oleh Borg and Gall, meliputi 7 langkah, yaitu:
(1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4)
Validasi ahli, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba terbatas, (7) Revisi produk,
hingga menghasilkan produk berupa modul praktikum IPA sebagai
suplemen Kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis pada siswa
kelas IV Sekolah dasar.
5.1.2 Modul praktikum IPA tema 3 peduli terhadap makhluk hidup sebagai
suplemen Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan
dikembangkan dengan kualitas sangat layak untuk digunakan dalam
pembelajaran kelas IV SD sebagai suplemen Kurikulum 2013. Validasi
yang dilakukan oleh guru kelas IV SD Kanisius Sengkan mendapatkan
skor rerata 3,8 masuk dalam kriteria sangat layak, 5 siswa kelas IV SD N 1
Bareng Lor Klaten mendapatkan skor rerata 3,33 masuk dalam kriteria
sangat layak, dan dari 30 siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
mendapatkan skor rerata 3,08 masuk dalam kriteria layak. Skor rata-rata
produk modul praktikum IPA adalah 3,40 dengan kategori sangat layak.
5.1.3 Modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 dapat digunakan
untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV A SD Kanisius
Sengkan. Hal tersebut ditunjukkan dari seluruh indikator berpikir
kritisterlihat pada saat siswa melakukan praktikum.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan ini mempunyai keterbatasan diantaranya sebagai
berikut:
5.2.1 Modul praktikum IPA ini dikembangkan hanya sampai pada uji terbatas
dan revisi produk
5.2.2 Modul praktikum IPA yang peneliti kembangkan terbatas pada materi
makhluk hidup khususnya pada hewan dan tumbuhan
5.2.3 Modul praktikum IPA hanya mengembangkan karakter berpikir kritis pada
siswa.
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk modul
praktikum IPA sebagai suplemen Kurikulum 2013 tema 3 peduli terhadap
makhluk hidup untuk siswa kelas IV SD adalah sebagai berikut:
5.3.1 Modul praktikum dikembangkan sampai pada langkah desiminasi, untuk
mengetahui kualitas modul jika digunakan secara masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5.3.2 Modul praktikum IPA dikembangkan dengan materi yang lebih luas lagi,
dengan materi makhluk hidup tidak hanya hewan dan tumbuhan agar
praktikum lebih banyak dan lebih bervariasi.
5.3.3 Karakter yang dikembangkan dalam modul praktikum ditambah lagi, tidak
hanya berpikir kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Daftar Pustaka
Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Mengunakan Metode “discovery” dan “inquiri”. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.
Aprilia, Eka. (2014). Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013
pada Pembelajaran Sejarah. Vol. 3 No. 1. Indonesian Journal of
History Education.
Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: RajawaliPers.
Candra, Saptika. (2011). Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi
Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Kognitif pada Mata Pelajaran IPA
SDK Demangan Baru 1. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Depdiknas. (2006) Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Jakarta:
Depdiknas
Fadlillah.(2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz media.
Fisher, Alec.(2008). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Ginanjar, Anton. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif
Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik. Skripsi S-1. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.
Hartati. (2010). Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Vol. 1693-1246. http:
//journal.unnes.ac.id
Hosnan.M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Penerbit Graha Indonesia.
Iskandar. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung CV. Maulana
Kamus, T. P. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia (kedua ed). Jakarta: Balai
Pustaka.
Kuswana. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa.(2007). Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. (2014).Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Nurlaila, Fani. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share dengan Kecerdasan Logis Matematis terhadap Hasil Belajar
Siswa di SMKN 3 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JTE
FTUnesa
Nurgiyantoro, Buhan. (2011). Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Parmin, Dkk. (2012) Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar
Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Vol. JPII 1 (1)
(2012) 8-15. http: //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii.
Prastowo, Andi.(2013). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press
Permendikbud. (2013) Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahardjito. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman.(2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rahja Grafindo Persada.
Samatowa, Usman .(2011). IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sanjaya, wina. (2014).Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta : Kencana Prenada Group.
Soemirat. (1980). Sistem Pengajaran dengan Modul. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Soeparno, P. (2001). Teori Belajar dan Perkembangan Kognitif Jean Peaget.
Yogyakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung. Penerbit alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Sukardjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi
Pembelajaran. PPs U.N.Y.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka
Insan Madani
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional: Jakarta 2003
Wijayanti. (2014). Pengembangan Autentic Assesment Berbasis Proyek dengan
Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Ilmiah Mahasiswa. Vol. JPII 3 (2014) 102-108. http:
//journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii.
Yuliawati, Dkk. (2013).Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis
Integrasi Islam-Sains Untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas
5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta.Vol. JPII 2 (2)
(2013) 169-177. http: //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 1. Surat izin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 2. Validasi Instrumen analisis kebutuhan dosen 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3. Validasi instrumen analisis kebutuhan dosen 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 4. Lembar Pertanyaan wawancara analisis kebutuhan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 5. Lembar wawancara analisis kebutuhan kepala sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 6. Lembar wawancara analisis kebutuhan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lapiran 7. Kuesioner analisis kebutuhan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 8. Kuesioner analisis kebutuhan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 9. Validasi modul oleh ahli bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 10. Validasi modul oleh ahli IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 11. Validasi modul oleh guru kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 12. Persepsi siswa terhadap modul (kelompok 5 siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 13. Persepsi siswa terhadap modul (kelompok 30 siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 14. Penilaian RPP oleh Dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 15. Validasi RPP oleh guru kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 16. RPP Uji coba terbatas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Saruan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Desember 2014
Kelas/Semester : IV A/ 1
Mata Pelajaran : IPA
Unit/ Tema : Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator
1.
3.1 Menjelaskan bentuk luar
tubuh hewan dan tumbuhan dan
fungsinya
4.1 Menuliskan hasil pengamatan
tentang bentuk luar (marfologi)
tubuh hewan dan tumbuhan serta
fungsinya.
3.1.1 Menjelaskan bentuk luar tumbuhan
dan fungsinya setelah melakukan
praktikum.
3.1.2 Menjelaskan bentuk luar
(morfologi) tubuh hewan dan fungsinya.
3.1.3 Menggali informasi tentang
bagian-bagian daun dan fungsinya.
4.1.1 Menuliskan kesimpulan dari hasil
kesimpulan tentang praktikum yang telah
dilaksanakan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan praktikum, siswa dapat menjelaskan bentuk luar
tumbuhan serta fungsi dari bagian-bagiannya.
2. Setelah melakukan praktikum. Siswa dapat menggali informasi secara
mandiri sesuai dengan yang ditemukan saat praktikum
3. Siswa dapat melakukan praktikum sesuai dengan alur yang ada pada modul
praktikum IPA
D. Media
1. 2 plastik bening
2. Kertas Koran
3. 2 Gelang karet
4. Kecambah
5. Kompor
6. Panci
7. Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
E. Materi Pembelajaran
IPA : Respirasi pada Tumbuhan
F. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan : Sainstifik
b. Metode : Praktikum, Diskusi, Tanya jawab
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
1.
Kegiatan Pendahuluan
- Salam
- Guru menanyakan kabar siswa
- Guru menginformasikan kepada siswa materi dan praktikum yang akan
dipelajari
- Guru memberikan pertanyaan lisan tentang Tumbuhan.
- Siswa menjawab pertanyaan guru.
Kegiatan Inti
– Siswa dibagikan modul praktikum IPA
– Siswa dibagi dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa
– Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
– Siswa melakukan praktikum sesuai dengan yang ada pada modul praktikum
IPA
– Setelah selesai pengamatan siswa dan guru melakukan tanya jawab seputar
praktikum yang telah dilakukan.
– Siswa didampingi guru melakukan pendalaman materi dengan menjawab
beberapa pertanyaan dyang terdapat pada modul.
Penutup
- Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
- Siswa didampingi guru membuat kesimpulan atas praktikum yang telah
dilakukan
- Guru bertanya kepada siswa bagaimana perasaannya selama mengikuti
praktikum
- Siswa diberikan tugas selanjutnya untuk membaca materi selanjutnya.
H. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber :
- Buku Tematik terpadu kurikulum 2013 untuk kelas IV
- Pedoman Penggunaan KIT IPA sekolah dasar kelas V
- Modul Praktikum IPA kelas IV tema 3 Peduli Terhadap Makhluk
Hidup
- Sumantoro, Dodo Hermana. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
IPA kelas IV. Yogyakarta: Kanisius.
I. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
- Proses
- Hasil
2. Pedoman Penskoran
J. Lampiran
Yogyakarta, 16 Desember 2014
Mahasiswa
Maria Putri Penata P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran
Tabel Penilaian Berpikir Kritis Pada Siswa
No Indikator Sangat
terlihat
(4)
Terlihat
(3)
Kurang
Terlihat
(2)
Tidak terlihat
(1)
1 Menjelaskan
fokus
masalah
Siswa dapat
menjelaskan
fokus
masalah
praktikum
dengan
mndiri tanpa
bantuan dari
guru
Siswa dapat
menjelaskan
fokus masalah
praktikum
dengan
mandiri dan
sedikit bantuan
dari guru
Siswa dapat
menjelaskan
fokus
masalah
praktikum
dengan
mandiri
dengan
bantuan guru
Siswa tidsk
dapat
menjelaskan
fokus
masalah
praktikum
dengan
mandiri
2 Mengajukan
pertanyaan
yang jelas
sesuai materi
yang belum
dipahami
Siswa dapat
mengajukan
pertanyaan
yang jelas
dengan
mandiri
Siswa dapat
mengajukan
pertanyaan
yang jelas
dengan sedikit
bantuan teman
Siswa dapat
mengajukan
pertanyaan
yang jelas
dengan
bantuan
teman
Siswa tidak
dapat
mengajukan
pertanyaan
yang jelas
3 Menjawab
pertanyaan
Siswa dapat
menjawab
pertanyaan
menggunaka
n bahasanya
sendiri
Siswa dapat
menjawab
pertanyaan
menggunakan
bahasanya
sendiri dengan
bantuan teman
Siswa dapat
menjawab
pertanyaan
sama persis
dengan yang
ada di buku
Siswa tidak
dapat
menjawab
pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
4 Melakukan
praktikum
sesuai
prosedur
Siswa
melakukan
praktikum
sesuai
dengam
prosedur
tanpa
bantuan guru
Siswa
melakukan
praktikum
sesuai dengan
prosedur
dengan sedikit
bantuan guru
Siswa
melakukan
praktikum
sesuai dengan
prosedur
dengan
bantuan guru
Siswa tidak
dapat
melakukan
praktikum
sesuai
prosedur
5 Menyimpulk
an kegiatan
praktikum
Siswa dapat
menyimpulk
an hasil
praktikum
yang telah
dilakukan
tanpa
bantuan guru
Siswa dapat
menyimpulkan
hasil
praktikum
dengan sedikit
bantuan guru
Siswa dapat
menyimpulka
n hasil
praktikum
dengan
bantuan guru
Siswa tidak
dapat
menyimpulka
n hasil
praktikum
yang telah
dilakukan
Rumus perhitungan sebagai berikut:
Jumlah skor yang diperoleh siswa x 100
Skor ideal
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh
siswa dari
kriteria 1 sampai kriteria 8.
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.
Pada contoh ini, skor ideal = 8 X 4 = 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Penilaian Sikap
No. Sikap Belum
Terlihat
Mulai
terlihat
Mulai
berkembang
Membudaya Ket
1. Teliti
2. Bertanggung
jawab
3. Percaya Diri
Materi Ajar
Daun tumbuh di batang dan tidak terdapat pada akar. Daun amat erat
hubungannya dengan batang dan dianggap sambungan dari batang. Tumbuhan
juga menyerap O2 untuk pernapasannya, umumnya diserap melalui daun
(stomata).
Respirasi adalah penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan baik siang hari maupun malam hari.
Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan. Tujuan
proses pernapasan adalah mendapatkan energi.
Laju respirasi tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Ketersediaan oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan,
Fungsi Daun :
Untuk fotosintesis
Penguapan air
Pengeluaran air berupa tetesan air
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida (alat pernapasan pada tumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
CURRICULUM VITAE
Pada tahun 2011, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, peneliti
mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak kampus untuk melatih soft skills
dan hard skills. Beberapa kegiatan yang diikuti seperti; khursus pembina pramuka
mahir tingkat dasar (KMD), kepanitiaan Parade Gamelan Anak, workshop
Montessori, ICEE, dan tes TKBI. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma
diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan
Modul Praktikum IPA Sebagai Suplemen Kurikulum 2013 Untuk Mendorong
Siswa Kelas IV Berpikir Kritis”.
Maria Putri Penata Pratiwi lahir di Klaten, pada tanggal
02 Oktober 1993. Pendidikan dasar diawali pada tanggal
1999 di SD Negeri 1 Jebugan Klaten dan lulus pada
tahun 2005. Kemudian melanjutkan studi tingkat
menengah pertama di SMP Negeri 1 Klaten dan lulus
pada tahun 2008. Pendidikan menengah lanjutan
diperoleh di SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten dan lulus
tahun 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI