plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · jemaat ahmadiyah indonesia is thought to...

163
SATU DEKADE JADI RUMPUN TERASING : NARASI IDENTITAS DALAM KEKERASAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI LOMBOK TESIS Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M. Hum.) Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh Nurhikmah NIM: 086322011 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: trinhhanh

Post on 18-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

SATU DEKADE JADI RUMPUN TERASING :

NARASI IDENTITAS DALAM KEKERASAN JEMAAT AHMADIYAH

INDONESIA (JAI) DI LOMBOK

TESIS

Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M. Hum.)

Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Oleh Nurhikmah

NIM: 086322011

PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

i

SATU DEKADE JADI RUMPUN TERASING :

NARASI IDENTITAS DALAM KEKERASAN JEMAAT

AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI LOMBOK

TESIS

Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M. Hum.) di

Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Oleh Nurhikmah

NIM: 086322011

Program Magister Ilmu Religi dan Budaya

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

vi

KATA PENGANTAR

Mempelajari kajian budaya merupakan salah satu hasrat saya untuk bisa terus

belajar. Namun, dalam prakteknya, belajar itu butuh legitimasi dan tanggung jawab

intelektual dan moral. Tesis ini salah satu manifestasinya. Sebagai tugas akhir yang dibaca

sebagai produk intelektual, saya tertarik untuk mengkaji kekerasan dalam sebuah

kelompok. Saya melihat kekerasan sebagai sesuatu yang harusnya tidak terjadi, akan tetapi

itu menjadi semacam hukum alam yang tak bisa dihindari. Ada semacam “kehausan” dari

diri saya untuk melihat fenomena kekerasan khususnya dari perspektif si korban, apalagi

pernah berkesempatan meneliti beberapa fenomena tentang hal ini. Dan semoga saja ini

bukan semacam pemuasan keingintahuan belaka.

Penulisan tesis ini bukanlah sebuah proses yang singkat dan mudah. Rencana

Tuhan, Allah memang mewujud dalam tangan gaibnya untuk menjadikan ini akhirnya

terjadi. Dia adalah sumber dari “Rahmah al-Intinan” yang dilukiskan Ibn’Arabii, rahmat

yang menjangkau siapa saja dan apa saja tanpa mengharapkan apa saja-rahmat yang bahkan

bukan sebagai pahala bagi mereka yang berbuat baik. Setiap saya merasa lemah, Dia selalu

mengingatkan saya dalam salah satu surahNya, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah

yang kamu dustakan. Tuhan (yang memelihara) dua timur dan Tuhan (yang memelihara)

dua barat” (Qs.Ar-Rahman :16-17).

Saya haturkan terima kasih dan hormat kepada Dr. Fx. Baskara T Wardaya, yang

tak henti-hentinya memberikan semangat dan mengajak untuk selalu berpikir logis dan

sistematis termasuk dalam kajian ini. Juga Dr.St.Sunardi, yang dalam setiap obrolan selalu

punya cara pandang yang mencerahkan. Dr. G. Budi Subanar, S.J., Katrin Bandel, Mba

Devi, Dr. Budiawan yang dalam 3 semester banyak menunjukkan dan mengingatkan untuk

tidak banal dalam berpikir. Terima kasih kepada seluruh dosen yang pernah mengajar saya

di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, juga Mba Desy, Staf di IRB atas bantuan dan

perhatiannya.

Teruntuk Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Lombok : Koordinator Pengungsi

Syahidin, Penasehat JAI Mln.Nasiruddin, Mubalig Basyiruddin, Ir. Jauzi selaku ketuai JAI,

para pengungsi JAI di Asrama Transito. Dari kalian saya belajar bahwa penderitaan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

vii

kenikmatan yang terselubung. Terimakasih juga atas kesabaran dan keterbukaan pemikiran

yang tak pernah habis diberikan karena menulis tesis ini (ternyata) memakan waktu yang

cukup lama.

Terima kasih tak terhingga buat kedua orang tua dan keempat kakak beserta

keluarga kalian masing-masing, yang selalu memberikan dukungan, cinta, dan

kesabarannya. Buat Essa Putra, semoga kita jadi lebih baik dan kuat kedepannya. Ucapan

terima kasih juga buat teman-teman komunitas di Yogyakarta juga IRB’08, rekan-rekan di

Taliwang, Sumbawa Barat, dan seluruh pihak yang telah terlibat baik secara langsung

maupun tidak langsung selama penulisan tesis ini. Salam.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

viii

ABSTRAK

Nurhikmah. 2013. Satu Dekade Jadi Rumpun Terasing : Narasi Identitas dalam Kekerasan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Lombok. Tesis. Yogyakarta: Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma.

Dalam sejarahnya, sejak masuk ke Indonesia, Jemaat Ahmadiyah selalu mengalami

kontroversi, tak terkecuali di Lombok. Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), khususnya di Lombok, telah menjadi sasaran kekerasan sejak 1998-2010 lalu. Tindak kekerasan yang terjadi selalu diawali dengan pemicu terlebih dahulu baik berupa ceramah dari Tuan Guru (sebutan ulama di Lombok) di Masjid, atau brosur dan selebaran yang disebarkan ke masyarakat umum, yang menyatakan Ahmadiyah sebagai ajaran “sesat”. Selang beberapa lama, muncullah sekumpulan massa yang kemudian merusak, menjarah, dan mengusir JAI dari tempat tinggalnya. Akibatnya, bermukimlah mereka di Asrama Transito selama 7 tahun ini sebagai pengungsi. Peristiwa kekerasan menunjukkan adanya aktor yang bermain sebagai kelas hegemonik dalam mempengaruhi wacana tentang “kesesatan” Ahmadiyah di tengah masyarakat, khususnya Tuan Guru dan tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ahmadiyah, oleh beberapa elemen, dianggap telah merebut jouissance dari umat Islam “mainstream”.

Sebagai sasaran dari tindak kekerasan, JAI bukanlah muncul sebagai korban semata. Bersama dengan pengurus dan pemimpin organisasinya, JAI khususnya di Lombok akhirnya melawan dengan caranya sendiri. “Jihad dengan pena”, itulah cara mereka melakukan counter hegemony dalam perlawanannya. Mereka menangkis segala tuduhan dan fitnah yang dianggap telah membentuk identitas JAI di tengah masyarakat, terutama umat Islam di Indonesia. Di satu sisi, sebagian kelompok dan ormas Islam menyatakan Ahmadiyah sebagai ajaran sesat dan bukanlah bagian dari Islam. Namun, di sisi yang lain, JAI mati-matian menunjukkan identitas mereka sebagai orang Islam. Atas hal tersebut, kajian ini ingin menunjukkan bentuk-bentuk pertarungan hegemoni serta pola-pola yang menentukan identitas JAI di Lombok sebagai subjek atau gerakan sipil keagamaan. Kata kunci: subjek, identitas, hegemoni, kekerasan terhadap JAI di Lombok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

ix

ABSTRACT

Nurhikmah. 2013. “One Decade of Exclusion: The Narration Identity in Violence towards Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) in Lombok”. Thesis. Yogyakarta: Religious and Cultural Studies, University of Sanata Dharma.

In their history, since they entered Indonesia, JAI has always got bad experiences and

become controversial. Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), in particular in Lombok, has become target of violence from 1998 to 2010. There is always a trigger before violence happens, for example speeches from Tuan Guru (term for Scholar of Islam, Ulama in Indonesia) in Mosque, or some brochures or leaflets given to public or society. It doesn’t take a long process before the people suddenly come to the housing of JAI to damage, plunder, and expel them from their home. As the result, JAI has to live in Transito barracks for almost 7 years as refugees. The violence happening towards JAI has indicated that there are actors who play as the hegemonic class to influence the discourse about Ahmadiyah as a “deviant” religious group, for example Tuan Guru and Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream.

However, as a target of violence, JAI doesn’t appear as powerless victims only. The refugees of JAI in Transito, together with the board and leaders of Ahmadiyah in Lombok, bring a spirit to fight by their own method. “The holy war (Jihad) with pen” is their way to do a counter hegemony upon them fight. JAI has repulsed all of the accusation and slander which have shaped their identity among Indonesian society, especially among the Islam society. On one side, many groups and mass organizations have shown Ahmadiyah as a deviant religious teaching and they are not a part of Islam. On the other side, JAI has struggled very hard to show that they are moslem and belong to Islam. Therefore, this study wants to show the various forms of hegemony struggles and also observe what pattern which determines the identity of JAI in Lombok as a subject or religious civil movement.

Keywords: subject, identity, hegemony, violence towards JAI in Lombok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 11

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 12

F. Kerangka Teoritis ................................................................................................. 15

F. 1. Subjek Lacanian………………………. ...................................................... 15

F. 2. Hegemoni Gramsci ……………………….. ............................................... 19

F. 3. Subjek, Hegemoni, dan Demokrasi Radikal ……………………….. ......... 22

G. Metode Penelitian ................................................................................................. 26

H. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 27

BAB II JEMAAT AHMADIYAH DALAM TILIKAN SEJARAH ........................... 29

A. Jemaat Ahmadiyah, Tunas Islam di Berbagai Belahan Dunia ............................. 29

B. Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam Pusaran Waktu ........................................... 38

C. Jejak Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Lombok ................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xi

BAB III JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA, GERAKAN SIPIL

KEAGAMAAN ............................................................................................... 54

A. Jemaat Ahmadiyah Indonesia sebagai Sasaran Kekerasan Komunal di

Lombok ...................................................................................................... 54

A. 1. Langgengnya Kekerasan dan Berseraknya JAI di Lombok............... 57

A. 2. Wajah-wajah di Bilik Transito . ......................................................... 64

A. 3. Aktor dan Tirai Kekerasan Simbolik ............................................... 72

B. Jemaat Ahmadiyah Indonesia Pasca Kekerasan Komunal di Lombok ........ 82

B. 1. Suara-suara di Balik Kekerasan ....................................................... 83

B. 2. Liyan dan Representasi JAI yang Dihadirkan .................................. 95

B. 3. Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Bicara dengan Pena ..........................108

BAB IV JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DALAM PERTARUNGAN

IDENTITAS DAN HEGEMONI ..................................................................116

A. Wacana Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam Formasi Hegemonik ...........118

B. Desire dalam Pergumulan Identitas Ahmadiyah ........................................125

C. Jihad dengan Pena : Artikulasi Subjek yang “Berdaya” ............................. 133

BAB V PENUTUP .........................................................................................................139

DAFTAR PUSTAKA . ..................................................................................................143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xii  

DAFTAR GAMBAR

 

http://icrp‐online.org/022012/post‐1414.html, diunduh pada 16 Desember 2013 

 

Dokumentasi Pribadi, 15 Desember 2010 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xiii  

 

Dokumentasi Pribadi, 15 Desember 2010 

 

Para pengungsi Ahmadiyah di Transito, satu bangunan pemerintah di Mataram. Ukuran tempat tinggal mereka adalah dua meja per keluarga. Dapur ada di luar ruang. Mereka punya tanah dan rumah di Gegerung namun tak bisa menempati hak tersebut . Selengkapnya di:http://www.perisai.net/agama/warga_ahmadiyah_masih_bertahan_di_asrama_transito#ixzz2nblRnxFU © PERISAI.net, diunduh tanggal 16 Desember 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xiv  

Penampungan Jamaah Ahmadiyah di Asrama Transito Mataram, NTB. TEMPO/ Supriyanto Khafid,

http://www.tempo.co/read/news/2013/06/21/058490183/Anak‐Warga‐Ahmadiyah‐Terancam‐Sulit‐Sekolah diunduh pada tangal 16 Desember 2013 

 

 

Jemaat Ahmadiyah melaksanakan upacara bendera HUT RI ke 68 di lapangan asrama transito, lingkungan Majeluk, Lombok, NTB, (17/8). Ratusan Jemaat Ahmadiyah telah mengungsi di asrama transito selama 7 tahun.

TEMPO/Dwianto Wibowo, http://edsus.tempo.co/konten berita/politik/2013/08/20/505787/282/Inilah‐Lima‐Tokoh‐yang‐Merekatkan‐Indonesia diunduh pada 16 Desember 2013 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xv  

  Salah satu sudut sekat kamar pengungsi Ahmadiyah di Wisma Transito, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

http://www.portalkbr.com/nusantara/nusatenggara/2681598_4265.html diunduh pada 16 Desember 2013 

http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1376715903/upacara‐bendera‐ahmadiyah‐mataram, diunduh pada 16 Desember 2013 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xvi  

 

Ruang Mushola. http://icrp‐online.org/022012/post‐1414.html, diunduh pada 16 Desember 2013 

 

 

http://theahmadiyya.blogspot.com/2011_09_01_archive.html, diunduh pada 16 Desember 2013 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

xvii  

 

http://icrp‐online.org/022012/post‐1414.html, diunduh pada 16 Desember 2013 

 

 

 

http://icrp‐online.org/022012/post‐1414.html, diunduh pada 16 Desember 2013 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada periode pasca-Orde Baru, Indonesia dilanda ketegangan dan

kekerasan primordial berdasarkan perbedaan identitas. Perubahan iklim politik

dari Orde Baru ke Orde Reformasi memunculkan peralihan bentuk kekerasan dan

diskriminasi dari yang bersifat ideologis (terhadap komunisme) menjadi

primordial, berdasarkan perbedaan identitas agama dan etnis. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Yayasan Denny

JA.1 Berdasarkan hasil survei tersebut, sejak 1998 telah terjadi 2.398 kasus

kekerasan. Sebanyak 65 persen dari kasus kekerasan tersebut terjadi karena

perbedaan agama atau paham keagamaan, 20 persen kasus perbedaan etnis, dan 15

persen kasus kekerasan gender. Pelakunya rata-rata dari elemen masyarakat.

Contoh untuk ketiga jenis kasus kekerasan tersebut bermacam-macam.

Kasus berlatar belakang perbedaan etnis antara lain menimpa suku Dayak dan

Madura di Sampit. Ada pula kekerasan massal atas etnis Tionghoa di Jakarta pada

Mei 1998. Contoh kekerasan gender adalah hukuman untuk wanita yang tidak

mengenakan jilbab di Aceh atau pemerkosaan massal terhadap wanita Tionghoa

di Era Reformasi. Kasus kekerasan akibat perbedaan agama atau paham

                                                            1 http ://m.liputan6.com/news/read/473517/Isi-dari-2398-kasus-kekerasan-65-kasus-agama, pada Minggu, 23 Desember 2012 dengan tajuk LSI: Dari 2.398 Kasus kekerasan 65 persen kasus agama. Hal ini merupakan hasil survey Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bersama Yayasan Denny JA dalam rangka mencari “Dicari Capres 2014 yang melindungi keberagaman”. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

2  

keagamaan bisa dilihat pada konflik pemeluk Islam versus penganut Kristen di

Maluku, muslim Sunni dan Syiah di Sampang (Madura), serta umat muslim

dengan pemeluk Ahmadiyah di berbagai daerah.

Kasus kekerasan dalam kurun waktu lebih dari satu dekade terakhir di

Indonesia cukup banyak didominasi oleh konflik berlabel agama. Hal ini

disebabkan oleh beberapa hal, misalnya “keran” Reformasi yang terbuka

terlampau lebar, sehingga memungkinkan gerakan underground atau organisasi

kemasyarakatan (ormas) muncul ke permukaan. Kelompok Pam Swakarsa dan

Front Pembela Islam (FPI) merupakan beberapa ormas yang cukup menonjol

dalam hal ini. Sementara itu, isu komunisme yang di masa Orde Baru menjadi

pemicu kekerasan juga sedikit berkurang atau menurun. Selain itu, ada perebutan

pengaruh antar-organisasi massa berlabel agama. Terjadinya bentuk-bentuk

kekerasan ini merupakan hal yang sangat ironis mengingat agama, yang

seharusnya menghadirkan kedamaian, telah menjadi penyulut konflik tiada henti.

Di antara kasus-kasus kekerasan di atas, satu kasus kekerasan yang paling

menyita perhatian justru merupakan konflik internal umat beragama, sebagaimana

tampak dalam kekerasan yang dialami Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

Peristiwa ini cukup meresahkan karena konfliknya terjadi dalam satu agama

tertentu, yaitu Islam. Hal ini tampak dalam hasil penelitian Setara Institute tentang

toleransi umat beragama. Dalam konferensi pers bertajuk “Paparan Survei

Keberagaman Publik dan Sikapnya terhadap Ahmadiyah” pada 20112, anggota

tim peneliti Setara Institute, Ismail Hasani, mengatakan toleransi antarumat

beragama di Indonesia masih dapat dikatakan baik. Namun demikian, kondisi                                                             2 http://www.tribunnews.com/2011/09/08/survei-setara-606-persen-menolak-kekerasan-terhadap-ahmadiyah, diunduh pada 14 januari 2011. Konferensi tersebut dilaksanakan di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2011). 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

3  

sebaliknya terjadi pada persoalan perbedaan internal pada suatu agama, misalnya

dalam agama Islam terkait dengan Jemaat Ahmadiyah.

Ada banyak rentetan kejadian kekerasan yang menimpa Jemaat

Ahmadiyah. Sejak penyerangan di Lombok Barat pada 1998, kekerasan yang

menimpa warga Ahmadiyah terjadi secara massif di sejumlah tempat, seperti -

Tasikmalaya (19/12/2007), Sukabumi (25/4/2008), Bogor (30/4/2008), dan

Makassar (20/6/2008). Kekerasan mutakhir terjadi pada 6 Februari 2011 di

Cikeusik, Pandeglang, Banten. Dalam kekerasan di Cikeusik, terlihat bahwa

negara tak memberi perlindungan secara memadai ketika massa menyerang dan

membunuh empat anggota Jemaat Ahmadiyah.3 Pada 13 Januari 2012, Gabungan

Ormas Islam di Yogyakarta juga menggelar aksi menuntut pembubaran kegiatan

pengajian Ahmadiyah di Kompleks Sekolah Perguruan Islam Republik Indonesia

(PIRI). Tahun 2013 ditandai dengan adanya sekelompok orang yang merusak

Masjid Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 5 Mei 2013. 4

Penelitian ilmiah mengenai Ahmadiyah penting untuk dilakukan, karena

ada begitu banyak peristiwa kekerasan yang dialami pemeluk Ahmadiyah dalam

kurun waktu lebih dari satu dekade. Menyitir pernyataan Iskandar Zulkarnain

dalam acara bedah bukunya yang berjudul Gerakan Ahmadiyah di Indonesia

(2007), Ahmadiyah menarik untuk diteliti karena merupakan gerakan yang

                                                            3 Saat itu, ribuan orang menyerang rumah Suparman, pengikut Ahmadiyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang. Bentrokan tak seimbang pun meletup. Sekitar 1.500 orang merangsek menuju rumah Suparman. Mereka melempari dan menghancurkan rumah. Anak muda Ahmadiyah yang sempat melakukan perlawanan lari tunggang-langgang. Tidak semuanya bisa selamat. Tiga anggota rombongan Deden, Ketua Pengamanan Nasional Ahmadiyah, yaitu Warsono, Chandra, dan Roni tewas. Hingga 2 minggu setelah kejadian, belum dipastikan otak dari pelaku penyerangan tersebut. Lih Majalah TEMPO, 14-20 Februari 2011. 4 http://www.komisikepolisianindonesia.com/main.php?page=aneka&id=7131 , diunduh 14 jan 2012, kejadiannya pada Jumat 13 Januari 2012. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

4  

berpengaruh, tapi kurang mendapat porsi perhatian yang cukup dalam sejarah

Indonesia.5

Melihat rentetan kekerasan tersebut, penelitian ini akan berfokus pada

kasus kekerasan terhadap warga JAI di Lombok. Ada beberapa alasan yang

mendasarinya. Pertama, di daerah Lombok, kekerasan (dalam hal ini penyerangan

terhadap JAI) berlangsung lama, yakni dari 1998 hingga 2010. Kedua, sampai saat

ini, warga JAI yang selamat dari penyerangan itu telah mengungsi selama 7 tahun

di daerahnya sendiri. Sejak 4 Februari 2006 silam, mereka yang melakukan

eksodus dari Lombok Timur itu tinggal berdesak-desakan di Asrama Transito,

Kota Mataram. Ketiga, meski menjadi pengungsi dan sasaran kekerasan selama

setidaknya satu dekade, warga JAI terkesan tegar dan memilih bertahan dalam

koridor keimanannya. Oleh karena itu, menarik untuk melihat bagaimana JAI di

Lombok membentuk identitasnya di tengah kemelut yang dihadapi.

Berbicara mengenai Jemaat Ahmadiyah tak dapat lepas dari ajaran yang

dibawakan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908), pendiri Ahmadiyah.

Ajaran tersebut sudah berkembang di 185 negara. Ghulam Ahmad diberi gelar

Imam Mahdi dan Masih Mau’ud. Dipercayai bahwa dia muncul sebagai pemimpin

agama yang khusus “diutus” oleh Tuhan untuk membimbing umat manusia dan

menjadi Pembaharu (mujaddid) yang dijanjikan di akhir zaman.

Secara historis, Ghulam Ahmad mendakwahkan diri sebagai mujaddid

pada 1886. Sebelumnya, Ghulam Ahmad berkhalwat selama 40 hari dan merasa

                                                            5 Berdasarkan video Bedah buku Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, di MPM-PPS UIN Alaudin Makasar, 11 September 2007 dengan menghadirkan penulis buku Dr.Iskandar Zulkarnain “Gerakan Ahmadiyah di Indonesia”, yang banyak diundang adalah kaum akademisi dan Jemaat Ahmadiyah Qadian. Banyak perdebatan yang terjadi termasuk karena ada pihak pembanding yang menyatakan bahwa Ahmadiyah nonMuslim, sedangkan dari Ahmadiyah hadir Mln. Saleh Ahmadi (JAI Sulawesi Selatan). 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

5  

diperintahkan oleh Allah untuk membentuk kelompok jemaat. Tepatnya pada 23

Maret 1889 atau 20 Rajab 1306 Hijriah, untuk pertama kalinya Ghulam Ahmad

secara resmi menerima baiat dari khalayak. Saat itulah, fondasi bangunan Jemaat

Ahmadiyah diletakkan. Selanjutnya, pada 1891, Mirza Ghulam Ahmad

mendakwahkan diri sebagai Imam Mahdi dan Masih, sebagaimana yang

dijanjikan Rasulullah SAW, guna menghidupkan agama Islam dan menegakkan

syariat di akhir zaman.6

Dalam konteks internasional, Jemaat Ahmadiyah Indonesia merupakan

bagian dari Jemaat Ahmadiyah (Ahmadiyah Qadian), yang notabene memiliki

banyak pengikut dibandingkan dengan Ahmadiyah Lahore (di Indonesia disebut

Gerakan Ahmadiyah Indonesia). Dalam sejarahnya, Gerakan Ahmadiyah

Indonesia juga menyisakan jejak perdebatan penting dengan berbagai kalangan

umat Islam. Sedangkan Jemaat Ahmadiyah cenderung mengalami kontroversi

sejak awal kedatangannya di Tapaktuan pada 1925. Perdebatan sengit dengan

berbagai organisasi massa dan elemen masyarakat memberi dampak besar bagi

Ahmadiyah. 7

Mengenai hal tersebut, sampai saat ini tidak semua umat Islam menerima

keberadaan dan ajaran JAI. Apalagi ajarannya tentang kemunculan Imam Mahdi

masih menjadi perdebatan. Hal ini ditambah pula dengan pengembangan wacana

oleh pihak-pihak tertentu, yang menyebutkan Ahmadiyah memiliki syahadat,

                                                            6 Hal ini disebutkan dalam berbagai literatur. Namun, salah satu literatur yaitu Dokumen Ali Basit. 2005. Jawaban Jemaat Ahmadiyah Indonesia Atas Pertanyaan Komisi VIII DPR RI pada Temu Wicara Tanggal 31 Agustus 2005. Bogor : Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia, disebutkan bahwa Pendiri Jemaat Ahmadiyah menerima perintah kerasulan ummati (sebagai umat Rasulullah) dari Allah SWT pada bulan Maret 1882 dan wafat pada tanggal 26 Mei 1908. 7 Lihat Aris Mustafa, dkk. 2005. Ahmadiyah : Keyakinan yang Digugat. Jakarta : Pusat Data dan Analisa TEMPO. Hal 89.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

6  

nabi, dan kitab suci yang berbeda. Kelompok Ahmadiyah pun dituduh eksklusif.

Ada pula dugaan bahwa mereka mendapat bantuan asing, yakni dari Inggris. Di

Indonesia, pihak yang menggulirkan wacana ini biasanya adalah tokoh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) atau ulama setempat. Sedangkan untuk konteks Lombok,

tokoh yang berperan adalah Tuan Guru. Bagi Jemaat Ahmadiyah (Ahmadi), MUI

memiliki level yang sama dengan ormas lainnya dari segi Undang-Undang

Keormasan. Jadi, menurut JAI, lembaga tersebut tidak berhak menyatakan suatu

kaum sebagai sesat atau menentukan hidup dan matinya suatu golongan.

Akan tetapi, masyarakat, terutama umat muslim, kemudian mengikuti apa

yang disampaikan oleh ulama sebagai kalangan yang diakui keberadaan dan

ucapannya. Mulailah bermunculan penentangan dan kekerasan atas nama sesatnya

sebuah aliran. Padahal, tak ada satu pun alasan yang dapat digunakan untuk

membenarkan tindak kekerasan terhadap kelompok lain, termasuk dalam ranah

agama.

Namun demikian, tindak kekerasan terhadap warga JAI di Lombok tak

dapat dielakkan. Kekerasan tersebut telah menyebabkan rumah-rumah warga

dihancurkan dan dijarah. Penganut Ahmadiyah diusir dari kampungnya. Selain

itu, jatuh pula korban. Akibatnya, warga JAI harus tinggal di Asrama Transito,

Kota Mataram, sebagai pengungsi. Mereka adalah anggota komunitas JAI yang

sudah melakukan eksodus dari Lombok Timur sejak kejadian Pancor pada 2002,

yang menyebabkan mereka kehilangan harta benda dan harus meninggalkan

kampung halaman di Lombok Timur. Sejak saat itu, mereka berpencar dan

berpindah tempat, tidak peduli ke mana, asalkan bisa sejenak mendapatkan

ketenangan untuk hidup berkeyakinan dan berusaha. Saat ini, jumlah warga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

7  

tinggal di Transito ada sekitar 150 orang. Mirisnya, aparat, dalam hal ini polisi

misalnya, terlihat melakukan pembiaran terhadap kejadian tersebut. Sampai saat

ini, belum ada upaya penyelesaian berarti yang dilakukan oleh pemerintah.

Setiap tindak kekerasan pasti akan menorehkan kisah tersendiri dari

korbannya, baik berupa trauma, kesedihan, maupun rasa tertekan. Oleh karena itu,

tak mengherankan jika ada perubahan sikap karena kejenuhan yang membuncah,

aspirasi yang tak tersampaikan, dan trauma penyerangan yang terus membayangi.

Secara psikologis, pengalaman kekerasan yang diderita warga atau pengungsi JAI

pun telah memicu stres. Muncul semacam ketakutan di diri mereka karena

mendapat ancaman terus-menerus. Menariknya, hal itu tidak mereka tampakkan

sebagai sesuatu yang dominan. Mereka justru memperlihatkan hal sebaliknya,

yaitu keteguhan dan keyakinan. Dari segi akidah dan keyakinan, mereka mengaku

malah semakin kuat dan tabah menjadi bagian dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Gerakannya yang dianggap kontroversial di kalangan ormas-ormas Islam

lainnya telah membuat kekerasan terhadap JAI menjadi begitu massif dan

berulang. Hal ini terjadi karena tersebarnya banyak informasi mengenai ajaran

Ahmadiyah versi ormas-ormas Islam yang keliru. Selain itu, JAI tidak melakukan

perlawanan secara frontal, dengan akibat ormas Islam lainnya dapat bertindak

dengan bebas.

Kasus kekerasan terhadap warga JAI telah diselimuti ideologi

pembenaran. Akibatnya, aksi kekerasan bisa terus dilakukan. Salah satunya

melalui Fatwa MUI tahun 1980 dan 2005 tentang larangan menyebarkan aliran

Ahmadiyah. Sebagai lembaga yang memiliki kebebasan untuk berfatwa, MUI

mendasarkan pelarangan tersebut setidaknya pada dua hal, yaitu melindungi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

8  

pokok ajaran Islam yang diyakini oleh mayoritas masyarakat Indonesia dan

menghentikan kegiatan penodaan dan pelecehan terhadap agama. Fatwa MUI

tahun 1980 dan -2005 makin diperkuat dengan munculnya Surat Keputusan

Bersama Tiga Menteri. Peraturan ini sering menjadi acuan pemerintah daerah.

Bahkan, Menteri Agama Suryadharma Ali sempat berniat membubarkan JAI

karena menurut dia JAI telah melecehkan agama Islam. 8

Berbicara tentang ajaran atau akidah, Jemaat Ahmadiyah dan

pengurusnya, terutama di Lombok, banyak mengoreksi fitnah-fitnah yang

berkembang melalui media yang ditujukan kepada mereka. Mereka menjelaskan

bahwa kitab, nabi, atau syahadatnya sama dengan orang Islam lainnya. Adapun

tentang tuduhan eksklusif, mereka melihat itu sebagai tuduhan yang berlebihan.

Warga JAI mengaku rindu berkumpul dan beribadah dengan umat Islam yang

lain, tetapi adanya stigma “sesat” serta berbagai celaan dan makian terhadap

mereka membuat hal itu sukar dilakukan.

Peran media, khususnya di tingkat lokal, dalam hal ini cukup penting,

khususnya dalam mengarahkan opini publik tentang JAI. Tak jarang banyak

pemberitaan di media turut memperkeruh suasana. Banyak media massa,

khususnya media lokal, melakukan kekerasan dalam bentuk pemberitaan yang

tidak seimbang. Sumber yang diambil hanya dari pemerintah daerah, dan sering

mengandung opini masyarakat yang cenderung menentang Ahmadiyah. Media

tersebut juga jarang menampilkan berita yang seimbang dan sesuai konteks. Hal

ini bisa dilihat dalam salah satu contoh tentang pernyataan: “Pokoknya

Ahmadiyah itu sesat, tidak ada dialog lagi”, yang disampaikan oleh oleh seorang

                                                            8 Lihat Majalah TEMPO. Ultimatum Suryadharma Ali. Edisi 13-19 September 2010. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

9  

tokoh MUI Nusa Tenggara Barat. Bagi MUI, tidak ada tawar-menawar lagi

dengan JAI karena solusi itu saja yang dianggap bisa meredam masyarakat. Ini

untuk menanggapi penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di Ketapang pada

2006 silam.9 Pelarangan dan pengusiran terhadap warga Ahmadiyah bagi penulis

opini itu dianggap sebagai suatu kewajaran tanpa melihat sisi humanitasnya.

Mengenai pihak yang “terlibat” di pengungsian Transito memang cukup

beragam. Ini bisa dilihat dari daftar pengunjung Transito, yaitu ada pegiat media

(wartawan) baik nasional maupun internasional, lembaga swadaya masyarakat,

serta pemerintah daerah. Beberapa ormas Islam, seperti Nadhlatul Wathan (NW),

sempat datang berkunjung beberapa kali, itu pun untuk memberikan ceramah,

tanpa dialog sama sekali. Sedangkan peran partai politik sangat minim. Pernah

ada satu partai politik yang memberi bantuan pada 2007, tapi setelah itu tidak lagi.

Berbagai LSM juga datang untuk memberikan bantuan dan advokasi.

Kebijakan dan intervensi negara telah memunculkan bentuk diskriminasi

terhadap warga JAI. Beberapa yang bisa disebutkan antara lain mereka dilarang

tinggal di atas tanahnya sendiri. Menurut JAI, SKB Tiga Menteri misalnya hanya

melarang warga Ahmadiyah menyebarkan ajarannya, bukan melarang untuk

tinggal di daerah tertentu. Artinya, SKB tidak mencabut hak warga JAI untuk

tinggal di Nusa Tenggara Barat. Namun nyatanya, selama tujuh tahun terakhir ini

mereka masih tetap mengungsi.

Atas kekerasan yang dialami secara beruntun, Jemaat Ahmadiyah

bukannya tanpa upaya atau ikhtiar. Warga JAI berusaha meminta dukungan

keamanan kepada Gubernur hingga Presiden. Bahkan kepada gubernur dan

                                                            9 Lihat Suara NTB, Edisi 6 Februari 2006. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

10  

presiden mereka pernah mengirimkan surat. Pimpinan wilayah Jemaat Ahmadiyah

Indonesia di Lombok Barat juga menyayangkan sikap pemerintah yang hanya

diam tanpa berusaha melindungi- masyarakat yang teraniaya. Meski hidup dalam

keadaan yang tak pasti, warga JAI di Transito selalu mendapat dukungan

kerohanian dari organisasi. Mereka menyikapi kekerasan yang dialami dalam

koridor keimanan dan kerohanian. Hal inilah yang turut membentuk pola bertahan

dan identitas mereka dalam menghadapi kekerasan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, tesis ini bermaksud membahas beberapa

masalah, yaitu

a. Bagaimana sejarah kekerasan yang dialami oleh Jemaat Ahmadiyah

Indonesia (JAI) di Lombok?

b. Bagaimana bentuk pertarungan hegemoni antara JAI dengan pihak di luar

nya dalam menentukan identitas JAI?

c. Bagaimana mereka memandang dan memaknai kekerasan yang dialaminya

secara berkala dan massif (1998-2010) pada level ideologis dan level

praktis?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

11  

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengambil salah satu potret kekerasan yang dialami pengungsi

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Lombok, penelitian ini bertujuan untuk

melihat wacana lain seputar pengalaman dan suara JAI atas peristiwa kekerasan

yang dialami. Suara-suara tersebut kemudian mempengaruhi pembentukan subjek

dan identitas JAI. Akan tetapi, yang dilihat bukan hanya semata-mata dari

perspektif JAI sebagai korban, tapi juga menilik bagaimana kekuatan kelas

hegemonik mempengaruhi keberlangsungan mereka khususnya di Lombok.

Biasanya peristiwa kekerasan berdampak besar pada identitas individu

maupun kelompok. Dalam membentuk identitasnya, kelompok sasaran tidak

selamanya memandang dirinya sebagai korban karena mereka sebenarnya

memiliki kemampuan untuk bertahan dan berstrategi. Kemampuan tersebut

bertemu dengan ideologi kelompok yang dominan sehingga memunculkan proses

negosiasi atau bahkan sebuah pertarungan.

D. Manfaat Penelitian

Berawal dari kegelisahan dan keingintahuan melihat maraknya konflik

antar-kelompok khususnya dalam konteks umat beragama, penelitian ini mulai

dirancang. Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menjadi salah satu potret

kekerasan yang disorot, karena identitas yang diberikan padanya sebagai ajaran

“sesat” dan eksklusif. Terlepas dari pro kontra ajaran aliran Ahmadiyah, wacana

ini diharapkan bisa memunculkan narasi lain tentang ideologi di balik kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

12  

dan identitas mana yang dominan muncul pada pengungsi JAI di Asrama

Transito.

Pertarungan identitas dan hegemoni setidaknya bisa membantu untuk

memetakan potret kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya entitas Umat Islam

di Indonesia. Lebih spesifik lagi, hal ini akan menjadi gambaran bagaimana

sebuah aliran—yang menyebut dirinya bagian dari Islam—bisa bertahan dan

ditentukan hidup atau matinya oleh ideologi tertentu.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang Ahmadiyah memang sudah banyak dilakukan, namun

sebagian besar menyorot permasalahan akidah, terutama yang kontra terhadapnya.

Penelitian yang menyorot tajam keberadaan Ahmadiyah di dunia misalnya, ditulis

oleh Abdullah Hasan Al-Hadar (1980) dalam bukunya Ahmadiyah Telanjang

Bulat di Panggung Sejarah. Dia melihat bagaimana Ahmadiyah lahir,

berkembang, penuh gejolak di India, dan menyorot identitas seorang Imam Mahdi

secara cukup detail. Dalam tulisan ini pula banyak asosiasi negatif yang muncul

seputar Ahmadiyah dan Mirza Ghulam Ahmad. Kata-kata lugas seperti

Ahmadiyah sesat, sosok Mirza yang “gila” gelar keislaman banyak dipakai dalam

buku tersebut.

Penelitian lain yang juga kontra terhadap Ahmadiyah datang dari Jurnal

Ulama (Majelis Ulama Indonesia Provinsi D.I Yogyakarta : 2008). Jurnal yang

bertajuk Merekontruksi Ukhuwah dan Memahami Aliran Sesat tersebut, mengulas

tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap Ahmadiyah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

13  

sebenarnya sudah sangat lama sejak 1980-an. Salah satunya adalah vonis sesat

terhadap Ahmadiyah yang telah menjadikan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi

setelah Nabi Muhammad. Tulisan itu menyebutkan fatwa MUI tidaklah mengada-

ngada, melainkan justru mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab lembaga

keulamaan dalam membimbing umat dan menjaga akidah mereka. Akan tetapi,

dalam tulisan tersebut juga menampilkan protes terhadap MUI yang menilai

lembaga ini telah memicu kekerasan, padahal yang berhak melakukan vonis suatu

aliran sesat atau tidak adalah Allah SWT. MUI kemudian membela diri dengan

mengatakan manusia bisa menilai sesat tidaknya sebuah ajaran berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan, karena apabila tidak maka akan terjadi kekaburan

antara yang hak dan batil.

Ada pula penelitian yang relatif objektif tentang Ahmadiyah yang

dilakukan oleh Dr. Iskandar Zulkarnain (2005), dalam bukunya Gerakan

Ahmadiyah di Indonesia. Pengajar di UIN Sunan Kalijaga ini meneliti sejarah

Ahmadiyah sebagai aliran yang kontroversial, pada 1920-1942. Menurutnya,

Gerakan Ahmadiyah memang belum banyak dipahami umat Islam lainnya,

padahal ajaran ini telah banyak menyebarkan agama Islam.

Kajian hukum datang dari buku yang diterbitkan The Indonesian Legal

Resource Center (ILRC) tahun 2008 lalu. Buku tersebut menyorot keberadaan

Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem)

dan sejauh mana legalitasnya berperan dalam mengawasi agama atau kepercayaan

di Indonesia. Penelitian terhadap Tim Pakem ini diharapkan mampu menjawab

persoalan kebebasan beragama/kepercayaan dan keragaman, serta membuka mata

masyarakat umum atas kerja-kerja dan landasan hukum Tim Pakem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

14  

Banyak penelitian tentang Ahmadiyah, terutama yang beredar di

Indonesia, lebih memfokuskan dirinya pada telaah teologis terhadap ajaran yang

lahir di tanah India itu. Namun, Pusat Data dan Analisa TEMPO (2005),

menyusun dan menerbitkan buku Ahmadiyah: Keyakinan yang Digugat, yang

berisi fakta sosial tentang Ahmadiyah sebagai komunitas dan ajaran yang sudah

tumbuh berkembang di Indonesia. Banyak fakta menarik disajikan buku ini yang

bisa menjadi rujukan penelitian, tentang suara-suara para Ahmadi (sebutan bagi

Jemaat Ahmadiyah), dan juga membahas sejarah Ahmadiyah di India dan

Indonesia. Hanya saja, buku ini memaparkan fakta tentang JAI, dan sepertinya

tidak bermaksud untuk mengelaborasi fakta tersebut dengan teori-teori sosial.

Maraknya kekerasan yang menimpa warga Ahmadiyah terutama di tahun

2000-an juga telah mendorong beberapa lembaga melakukan penelitian. Salah

satunya adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Komisi untuk Orang

Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) pada 2008 lalu, menerbitkan buku yang

berjudul Laporan Investigasi Kekerasan terhadap Jemaah Ahmadiyah di

Manislor Kuningan-Jawa Barat dan Lombok-NTB…, salah satunya memuat

tentang terhadap kekerasan JAI di Manislor Kuningan (2007) dan rentetan

kekerasan JAI di Lombok sejak 1998. Segelintir kekerasan yang ditulis disertai

dengan analisis hasil temuan investigasi, misalnya melihat modus kekerasan dan

peran aparatur negara didalamnya. Namun, tulisan ini merupakan hasil penelitian

berbasis investigasi yang tidak disertai dengan kerangka teori atau konseptual

untuk menganalisisnya.

Ulasan tentang kajian sosial dan budaya lainnya memang belum banyak

ditemukan, khususnya dalam konteks kekinian. Oleh karena itu, saya berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

15  

mengambil sisi lain sebagai fokus penelitian dalam kajian ini, yaitu Ahmadiyah

dari segi personalnya, kaitannya dengan kekerasan yang dialami dalam kurun

waktu satu dekade ini. Bagaimana Jemaat Ahmadiyah bisa bertahan secara pribadi

dan keorganisasian? Identitas seperti apa yang dominan muncul setelah berbagai

kejadian kekerasan? Lalu, bagaimana orang di luar JAI atau liyan

mengidentifikasi mereka? Atas hal tersebut, persoalan tentang Jemaat Ahmadiyah

Indonesia, khususnya di Lombok menjadi penting untuk dikaji secara ilmiah.

F. Kerangka Teoritis

1. Subjek Lacanian

Kasus kekerasan yang dialami JAI menunjukkan perhatian pada objek

psikoanalisa Lacanian tentang pembentukan subjek, yaitu subject of lack ke usaha

subjek dan Other (Liyan) untuk merepresentasikan dirinya dalam kehidupan

sosial. Subjek-subjek bertemu dengan lack dan alienasi di saat mereka mencari

kesempurnaan (keutuhan) atau autre (baca:other). 10

Lacan menegaskan kembali subjek dari psikoanalisa bukanlah subjek

pengetahuan (subject of knowledge), melainkan ketidaksadaran yang direpresi,

dan mempengaruhi perkembangan subjek selanjutnya. Hal ini bertentangan

dengan semangat pencerahan—gagasan dalam tradisi filsafat—yang memberi

penghargaan tinggi pada akal dan kesadaran (“consciousness”). Subject as cogito,

justru diperlihatkan sebagai subject of lack.

                                                            10 Adalah Jacques Marie Emile Lacan (1901-1981), seorang poststrukturalis yang hadir dengan konsepnya tentang psikoanalisa, dan secara umum mempersoalkan tentang strukturalisme yang cenderung menenggelamkan subjek. Dia kemudian hadir dengan konsep pembentukan subjek. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

16  

Subjek yang mencari Liyan bisa dibaca sebagai upaya untuk mengisi lack.

Other (huruf besar) atau Liyan tersebut bukanlah sosok ibunya, melainkan bahasa.

Subjek dalam arti sebenarnya ketika seseorang mencoba bersatu dan meyakini

bahwa Liyan mampu memenuhi kebutuhan lack nya, mengikuti banyak hal, dan

beraktivitas dengan harapan memiliki pengalaman yang menyatu antara anak dan

“ibu”. Dalam adagium There is no Other of Other, tercermin subjek yang lack

ingin bertemu Other untuk memenuhi kebutuhannya (need), tapi ternyata Liyan

juga selalu mengalami lack.

Bagaimana kita melihat status lack pada Liyan? Pastinya, lack yang

dimaksud adalah lack atas sesuatu (lost object). Pada teori Lacan, yang dimaksud

dengan lack of jouissance adalah hilangnya sesuatu pada fase pre-simbolik,

kenikmatan yang nyata (real enjoyment) selalu diposisikan sebagai sesuatu yang

hilang atau dikorbankan ketika memasuki sistem simbolik dari bahasa dan realitas

sosial.

Namun, akhirnya subjek menyadari bahwa Liyan tidak mampu memenuhi

lack-nya. Lalu, muncullah Desire. Dalam pandangan Lacan, desire hanya akan

dialami setelah subjek merasa tidak pernah mendapatkan kepuasan dari dunia

simbolik atau Liyan. Ketika subjek memahami bahwa ternyata hukum dan dunia

verbal tidak bisa memuaskan sama sekali, saat itulah muncul hasrat untuk

menemukan kembali objek a (baca: autre). Desire merupakan upaya untuk

menemukan kembali jejak-jejak yang menyebabkan subjek mengalami lack.

Konsep desire berbeda dengan need atau kebutuhan. Dalam tataran

simbolik, kebutuhan yang disuarakan secara verbal disebut demand atau tuntutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

17  

Munculnya tuntutan berdasarkan need dari subjek yang semata-mata merupakan

kebutuhan organik atau hewani untuk bertahan.

Tidak adanya pemenuhan dalam level simbolik telah membawa subjek

keluar dari frustrasi yang dikenal dengan ranah fantasi. Dalam Lacan, struktur

yang kita temui dalam fantasi adalah relasi antara subjek yang split (terbelah),

subjek yang mengalami lack (hilang), dan janji untuk mengeliminasi kekurangan

tersebut. Jika kondisi manusia ditandai oleh kenikmatan yang tak tercapai atau

hilang, maka fantasi menyediakan janji pertemuan dengan jouissance yang

berharga untuk menutupi lack dan mengisi ruang kosong pada subjek.

Fantasi seperti itu akan lebih bisa dimengerti bila dihubungkan dengan

konsep Lacanian lainnya yaitu simtom. Dalam analisis sosial, simtom adalah

tanda-tanda bagi sesuatu yang direpresi. Dari simtom inilah muncul objek a.

Simtom menjadi begitu penting karena didalamnya dapat dibaca apa yang

direpresi. Atau dengan kata lain, residu jouissance dapat ditemukan dalam

simtom-simtom tersebut.

Dampak dari kekerasan memunculkan resistensi dan representasi terhadap

suatu kelompok, dalam hal ini Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Resistensi

tersebut muncul, karena berbagai bentuk “pengawasan” terhadap warga

Ahmadiyah, yang merupakan bentuk diskriminasi dan stigma. Stigma

dikonstruksi secara sosial melalui label-label yang melekat pada diri seseorang

atau kelompok.

Subject of lack dan simtom dapat dilihat pada korban kekerasan.

Dampaknya adalah identifikasi pada subject of lack dan Liyan. Representasi yang

dihadirkan sebagai dampak dari kekerasan adalah “trauma”, stress, atau tekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

18  

mental. Kata trauma sengaja diberi tanda petik karena konsep ini berlaku unik

bagi Jemaat Ahmadiyah. Mereka melibatkan unsur keimanan dalam rangka

pemulihan diri. JAI yang menjadi korban kekerasan muncul dengan optimisme

yang berasal dari diri sendiri dengan bimbingan kerohanian. Pengabaian dan

pembiaran yang dilakukan aparat hanya bisa disikapi dengan pasrah dan

menunggu penghakiman Allah. Dalam hal ini, pengungsi JAI di Asrama Transito

tidak berjuang sendiri, melainkan bersama pemimpin dan mubalignya.

Relevansi Lacan untuk analisis sosial politik dapat dilihat dalam diskursus

tentang subjek dan dan politik.11 Teori politiknya Lacan adalah diskursus tentang

impossibility atau lacking. Titik awal pertama untuk membahasnya adalah konsep

Lacan tentang subjek, yang split (subjek mengalami lack) dan teralienasi menjadi

lokus dari “impossible identity” di mana identifikasi politik mengambil tempat.

Subjek ini merupakan kontribusi terbesar Lacan dalam analisis politik

kontemporer.

Subjek Lacanian akan relevan untuk perbincangan politik secara filosofis

karena ini tidak identik dengan “individu” atau “subjek yang berkesadaran”.

Subjek Lacanian melampaui esensialis atau penyederhanaan dari subjektivitas,

dalam arti subjek tidak diturunkan menjadi ego. Dia juga melawan dan melampaui

segala tendensi yang bergerak sesuai aturan. Lacan melihat ego tidak bisa

menopang dirinya itu sendiri, dan bahwa mitos tentang kesatuan personalitas,

perpaduan segala sesuatu yang berasal dari objek sesungguhnya akan melahirkan

keretakan, ketakutan, ataupun misrecognition dari berbagai pengalaman.                                                             11 Ibid. Hal 7. Dalam penjelasannya, Stavrakakis menyebut Lacan bukanlah seorang ahli politik, apalagi seorang filsuf. Akan tetapi, psikoanalisa politik, meminjam istilah Sherry Turkle (1992), merupakan istilah yang menjadi pertemuan antara Lacan dan politik. Lacan menggunakan konsep dari Freud tentang konsep objektivitas yang menjadi pendekatan objektivitas sosial.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

19  

Adanya ketergantungan pada susunan simbol sosial menjadi keterkaitan

antara psikoanalisa dan sosial politik. Penerapan teori Lacan yang dirumuskan

oleh Ernesto Laclau- Chantal Mouffe dapat difokuskan pada titik pertemuan

faktor yang menentukan dalam implementasi aksi politik. Laclau-Mouffe

menggunakan konsep atau istilah psikoanalisa untuk menjelaskan fenomena

ideologi dan politik secara luas sebagai pemikiran “individual psyche”, faktor

dalam cara kerja ideologi. Pembentukan identitas bisa diusahakan melalui proses

identifikasi dengan diskursus sosial seperti ideologi. 12 Kaitan dengan kasus JAI di

Lombok, cukup penting untuk melihat bagaimana para pengungsi membentuk

identitasnya melalui sebuah ideologi Ahmadiyah.

2. Hegemoni Gramsci

Konsep teoritis lainnya yang dapat digunakan untuk membaca kasus JAI

di Lombok adalah hegemoni. Membicarakan tentang konsep hegemoni, tentu tak

bisa dilepaskan dari pemikiran Antonio Gramsci, yang telah mempengaruhi

perkembangan teori Marxis pasca Althusserian pasca tahun 1960-an. Hegemoni—

salah satu kesadaran politik Gramsci—merupakan sebuah kesadaran untuk

mengetahui kelompok kepentingan dalam perkembangan sekarang dan masa

depan, melampaui kelas ekonomi semata, yang bisa menjadi kepentingan dari

kelas subordinasi.

Hegemoni menjadi formula Gramsci yang diartikulasikan pada level

analisis mode produksi dengan formasi sosial. Konsep yang akan disorot dalam

hegemoni-nya Gramsci adalah manifestasi dari kelompok sosial sebagai

                                                            12 Lihat Yannis Stavrakakis. 1999. Lacan and The Political. London : Routledge. Hal 36. Hal itu diungkapkan oleh Bellamy, sebagai kritikus teori Lacan dalam karya-karya Laclau-Mouffe. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

20  

“dominasi” dan “kepemimpinan intelektual dan moral”.13 Hegemoni yang selalu

menjadi basis dioperasikan oleh masyarakat sipil melalui artikulasi kelompok

kepentingan.

Subjek tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan karena adanya proses

determinasi dalam ranah ideologi. Oleh karena itu, subjektivitas selalu merupakan

produk dari praktik sosial. Ideologi sebagai praktik menghasilkan subjek,

membutuhkan struktur materi dan institusi untuk mengelaborasi kemunculannya.

Aparatus, oleh Gramsci, merupakan struktur ideologi dari kelas dominan.

Sedangkan level struktur di mana ideologi diproduksi dan disebar disebut

masyarakat sipil.

Gramsci melihat adanya keunggulan superstruktur ideologi dibandingkan

dengan ekonomi, karena lebih diutamakannya masyarakat sipil (berdasarkan

konsensus) daripada masyarakat politik (berdasarkan kekuatan semata). Hal ini

ditandai dengan perjuangan ideologi yang berusaha membentuk kesatuan antara

ekonomi, politik, dan keseimbangan intelektualitas demi kepentingan bersama

bukan hanya kepentingan kelompok tertentu.

Untuk menjalankan proses hegemonik, maka strategi menjadi sangat

penting. Kelas pekerja yang sedang berjuang tidak boleh mengisolasi dirinya

dalam kelas proletariatnya semata. Tapi sebaliknya, kelas ini harus mencoba

menjadi “kelas kebangsaan” yang merepresentasikan dan mengartikulasikan

kepentingannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kelompoknya. Hal itu

akan menyebabkan perpecahan di kelas borjuis sehingga terjadi disharmoni

karena adanya pemblokan atau tidak diartikulasikannya suara mereka. Adanya

                                                            13 Lihat Chantal Mouffe. 1979. Hegemony and Ideology in Gramsci. Dalam Chantal Mouffe (ed.). Gramsci and Marxist Theory. London-Boston : Routledge. Hal 183. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

21  

pertarungan hegemoni di antara kelas-kelas sosial termasuk yang antagonistik

menyebabkan kelas fundamental atau berkuasa ingin memenangkan kontestasi

tersebut. 14

Dalam kasus di Lombok, terjadi pertarungan hegemoni dari berbagai

elemen yang turut menentukan identitas JAI. Stigma adalah salah satu upaya

hegemoni kelas tertentu dalam memasukkan ideologi tertentu. Kelas hegemonik

tersebut, apabila menyitir Althusser dan Gramsci, merupakan Ideologi Aparatus

Negara (IAN) dan Represi Aparatus Negara (RAN). Pemerintah dalam hal ini

mengambil peran RAN yang melakukan beragam pembiaran atas rangkaian

peristiwa kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah.

Tindakan represif tersebut mewujud dalam pembiaran dan upaya

“melegalkan” setiap tindakan kekerasan. Dalam catatan, setiap tindakan

pengrusakan massa yang dilakukan terhadap Jemaat Ahmadiyah selalu dijaga oleh

polisi. Bahkan, beberapa saat sebelum kejadian kekerasan berlangsung, aparat

sudah datang untuk berjaga-jaga. Hal itu bisa dibaca sebagai upaya pemerintah

yang dilematis menghadapi persoalan Ahmadiyah ini. Dilematis dalam arti

mereka tidak mampu menghalangi massa dalam melakukan kekerasan. Selain itu,

mereka juga tidak mampu bertindak tegas terhadap massa. Jadi, upaya

perlindungan yang “setengah hati” terhadap Ahmadiyah. tidak adanya upaya

penindakan terhadap pelaku kekerasan juga menunjukkan indikasi tersebut.

Pemerintah belum bisa berbuat banyak untuk menangani pengungsi yang

sudah 7 tahun hidup di Asrama Transito, Mataram. Aktor kekuatan politik dari

kelas yang berkuasa bukan hanya terdiri dari militer atau polisi, tapi juga yang

                                                            14 Ibid. Hal 197 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

22  

berhubungan dengan ideologi, yang merasuk ke dalam masyarakat secara massif

dan seolah tak disadari. Aparatus ideologis yang berperan misalnya tokoh-tokoh

agama dan media.

3. Subjek, Hegemoni, dan Demokrasi Radikal

Setelah melihat alur pemikiran Lacan dan Gramsci, cukup penting untuk

membincangkan relasi antara Psikoanalisa dan Ekonomi Politik Marxis, yaitu

bahwa simtom di psikoanalisa juga terjadi pada ideologi Marx. Adalah Ernesto

Laclau-Chantal Mouffe sebagai pemikir post-marxis yang masih concern pada

kapitalisme. Gagasan dari Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe (1985)15 tentang

Demokrasi Radikal akan dipakai dalam menganalisis permasalahan yang sedang

diteliti. Keduanya merupakan pemikir yang menjadi pionir dalam perdebatan

pascamarxis. Hal ini ada kaitannya dengan konsep hegemoni dan linguistik yang

digunakan Laclau-Mouffe untuk membangun logika Demokrasi Radikal.

Semangat Demokrasi Radikal bisa dilihat dari maknanya. Demokrasi

harus bersifat plural, yaitu suatu ruang politik yang dihasilkan oleh rangkaian

ekuivalensial harus diakui adanya pluralitas, maksudnya otonomi pada setiap

unsur. Demokrasi jenis ini juga harus bersifat radikal dalam arti bahwa kesatuan

suatu masyarakat demokratis sesungguhnya tidak lagi membutuhkan pusat.

Radikal juga menunjuk pada kesatuan sosial yang tidak pernah berhasil menjadi

identitas kelompok, jadi harus dibentuk ulang secara terus menerus.

Logika Demokrasi Radikal muncul dari gagasan Gramsci tentang

hegemoni yang kemudian dielaborasi oleh Laclau-Mouffe. Beberapa konsep yang

                                                            15 Dalam St Sunardi. Logika Demokrasi Plural-Radikal. Desember 2012. Yogyakarta : Jurnal Ilmu Humaniora Baru Vol.3 No.1 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

23  

bisa dipakai di sini misalnya Bagaimana kesatuan sosial bisa terbentuk? Mereka

bersatu secara spontan atau dibutuhkan semacam pemimpin untuk

mempersatukannya. Kalau ada pemimpin, apakah pemimpin itu hanya

mengumpulkan kepentingan-kepentingan mereka atau perlu melakukan intervensi

secara ideologis atau konseptual? Apa hakekat hubungan-hubungan yang

mempersatukan unsur-unsur dalam kesatuan sosial? Ekonomi atau politis? Atau

kedua-duanya? Bagaimanakah sifat kesatuan sosial tersebut; tertutup atau

terbuka? Sejauh mana mapan dan sejauh mana labil? Apa implikasinya bagi

subjek agen-agen sosial?16

Landasan pertama yang dipakai oleh Laclau-Mouffe untuk membangun

teorinya adalah tradisi linguistik struktural-pascastruktural.17 Konsep Laclau-

Mouffe ini berfokus pada pembentukan wacana lewat praktik artikulatoris. Dilihat

dari logika artikulasi, masyarakat terdiri dari identitas-identitas yang tidak pernah

selesai diartikulasikan. Masyarakat sebagai praktik artikulatoris tidak sepenuhnya

bisa dituntaskan dalam artikulasi (dengan momen-momen sebagai satuannya),

melainkan senantiasa meninggalkan residu-residu.

Keberadaan etika penting dalam Demokrasi Radikal karena berusaha

menginstitusionalisasikan lack dalam realitas politik. Salah satu konsep dalam

etika Lacanian, yaitu simtom. 18 Dalam pemikiran Gramsci juga dipakai istilah

                                                            16 Ibid. Hal 5. 17 Ibid. Hal 5. Walaupun kemudian keduanya melampaui tradisi linguistik, prinsip dasar tetap mereka pakai, terutama yang berkaitan dengan konsep tentang bahasa. Akses kita pada realitas hanya bisa dicapai lewat bahasa. Hanya saja, berbeda dengan Saussure, mereka melihat bahasa sebagaimana dimanifestasikan dalam omongan, bukan dalam sistem umum.  18 op.cit. Hal 131. Lihat juga Yannis Stavrakakis. 1999. Lacan and The Political. London : Routledge. Hal 121. Sebenarnya ada dua konsep dalam etika Lacanian, yaitu sublimasi dan simtom. Namun, yang akan dijelaskan lebih jauh adalah simtom karena lebih terkait dengan isu yang dibicarakan. Sedangkan Sublimasi merupakan penghalusan atau bentuk yang berbeda dari idealisasi dalam kesadaran etika tradisional. Sublimasi menciptakan ruang publik (public space), walaupun bersifat individual tapi bisa mempersatukan ranah tertentu seperti halnya di bidang seni.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

24  

kemunculan simtom untuk menggambarkan struktur sosial, kelas buruh, atau

kelas yang tidak dominan. Simtom sebagai manifestasi dari kelas yang terepresi,

merupakan kata-kata atau penanda yang kelihatannya mengikuti hukum bahasa

atau simbolik, tapi sebenarnya tidak. Pengalaman tidak terpenuhinya need

kemudian menimbulkan simtom.

Simtom dapat ditemukan dalam kelompok yang tersubordinasi atau

menjadi sasaran kekerasan seperti JAI. Seperti yang telah dibahas dalam konsep

Gramsci di atas, muncul stigmatisasi yang dilakukan oleh kelas hegemonik.

Fantasi dalam konstruksi utopia kemudian disandingkan dengan sesuatu yang

menakutkan, paranoid yang membutuhkan korban terstigmatisasi. Stigmatisasi

biasanya diikuti oleh pembasmian. Utopia bisa saja bekerja atas dasar kekerasan

atau antagonisme yang memunculkan enemy atau musuh, sehingga muncullah

demonisasi.

Dengan konsep hegemoni-nya, Gramsci membawa spirit baru dalam

Marxisme, yang menekankan strategi kelas proletar atau tersubordinasi. Kasus

JAI di Lombok juga menunjukkan adanya counter hegemony (hegemoni

tandingan) yang dilakukannya terhadap kelas yang berkuasa atau hegemonik

dalam masyarakat. Ini menjadi salah satu strategi JAI.

Berbicara mengenai strategi tentu tak bisa dilepaskan dari subjek.

Pemikiran Lacan dan Gramsci (baca : Gramsci yang ditafsirkan oleh Laclau)

memiliki perhatian pada subjek. Gramsci lebih menekankan subjek sebagai

produk dari praktik sosial karena adanya proses determinasi dalam ranah ideologi.                                                                                                                                                                    Hal inilah yang menjadi mediasi antara individu dengan komunalnya atau partikular dengan universal. Sublimasi mengakui lack dan pusat dari real sebagai ganti dari eliminasi ketidakmungkinan dan identifikasi dari yang ideal. Sublimasi menciptakan ruang yang ideal untuk pemenuhan desire.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

25  

Diskursus tentang ideologi dipahami sebagai artikulasi (mata rantai) dari elemen

ideologi.

Ideologi sebetulnya adalah janji kolektif yang bisa memenuhi lack subjek.

Untuk merumuskan ideologi, maka perlu diperhatikan apa yang menjadi lack

masyarakat yang bersangkutan, dan bagaimana cara memenuhinya. Setiap orang

dalam masyarakat sebenarnya memiliki sejarah kehidupan masing-masing.

Sejarah tadi akan menentukan ideologi atau objek yang diinginkan oleh subjek

atau masyarakat. Pada hakikatnya, fungsi sentral dari ideologi adalah integrasi

serta penjagaan atas status quo.

Berbicara tentang hegemoni tidak bisa dilepaskan dari bicara tentang

subjek politik. Laclau-Mouffe mengingatkan bahwa politik bukanlah masalah

“mendaftar kepentingan-kepentingan yang sudah ada melainkan memainkan peran

penting dalam pembentukan subjek-subjek politik” (Laclau dan Mouffe,

1985:vii).19 Dengan kata lain, politik bukanlah sekedar melakukan mobilisasi

orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama (misalnya kepentingan

ekonomis), melainkan juga harus meliputi pembentukan subjek-subjek politik.

Gagasan Laclau-Mouffe terkait Demokrasi Radikal akan mengarah pada

revolusi demokrasi sebagai medan artikulasi hegemonik dilihat dalam fenomena

gerakan-gerakan sosial baru yang muncul sejak paruh kedua abad ke-20. Gerakan

ini bisa dibaca sebagai munculnya bentuk-bentuk antagonisme baru dalam

masyarakat, karena adanya jenis-jenis hubungan subordinatif yang belum terlihat

di zaman sebelumnya. Laclau-Mouffe melihat jenis-jenis hubungan subordinatif

itu sebagai akibat komodifikasi hubungan sosial (karena sistem produksi

                                                            19 Ibid. Hal 16. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

26  

kapitalis), birokratisasi hubungan sosial (karena intervensi negara dalam

melindungi rakyat namun secara paradoks justru menghasilkan hubungan

subordinatif baru), dan hegemonisasi hubungan sosial (karena moda baru dalam

penyebaran budaya lewat media massa). 20

G. Metode Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian utama adalah di tempat pengungsian warga Jemaat

Ahmadiyah Indonesia, Asrama Transito, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, juga beberapa wilayah di Lombok Barat dan Sumbawa.

b. Sumber Data

Sumber data berasal dari sejarah lisan melalui ingatan dan pengalaman dari

para informan, yakni orang yang mengalami kekerasan baik langsung ataupun

tidak terutama yang menyangkut masalah penelitian. Data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini mencakup data primer dan sekunder, baik yang bersifat

kualitatif maupun kuantitatif.

c. Metode Pengumpulan Data

Data primer saya kumpulkan melalui teknik wawancara terbuka dan

observasi. Wawancara saya lakukan dengan para pengungsi Jemaat

Ahmadiyah Indonesia, koordinator pengungsi, pengurus Jemaat Ahmadiyah

Indonesia, Pengurus Lembaga atau Ormas Islam di NTB, pegiat LSM (seperti

Lembaga Studi Kemanusiaan), dan masyarakat. Selain itu, saya juga

                                                            20 Ibid. Hal 19 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

27  

melakukan penelisikan data sekunder melalui media dan dokumen yang

relevan tentang Ahmadiyah.

d. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, saya mencoba melakukan pendekatan sosiologis, yang

memadukan antara kajian yang eksploratif dan eksplanatoris. Dengan tidak

bermaksud menguji hipotesa, penelitian ini berusaha menghasilkan suatu

deskripsi tentang masalah yang diteliti berdasarkan data-data yang diperoleh

melalui studi kasus. Metode pengolahan data, yaitu melalui penulisan narasi

dan makna dari tuturan, serta dokumen atau literatur berdasarkan konsep-

konsep teori yang digunakan. Penulisan ini bukan hanya melihat makna dari

tuturan individu maupun kolektif, akan tetapi juga melihat kekuatan sosial

politik yang turut membentuknya.

H. Sistematika Penulisan

Dalam menguraikan kajian tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) ini,

saya membaginya dalam beberapa bab. Bab Pertama merupakan Pendahuluan

yang menulis detail tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis, metode penelitian, dan sistematika

penulisan. Bab Kedua akan berisi penjelasan historis atau sejarah literer

kemunculan Jemaat Ahmadiyah di dunia, lalu masuknya ke Indonesia yang

kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Lombok.

Sedangkan dalam Bab Ketiga, saya akan menguraikan Jemaat Ahmadiyah

Indonesia sebagai sebuah gerakan sipil keagamaan selama dan sesudah kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

28  

komunal di Lombok. Pada sub-bab pertama, saya akan bercerita tentang

kekerasan yang menimpa JAI di Lombok selama satu dekade, dan adanya sebuah

kontinuitas yang menyebabkan mereka tercerai berai dari tanah kelahiran sendiri.

Dalam bagian ini pula akan saya pertontonkan teks tentang suara-suara mereka di

bilik pengungsian Transito serta aktor yang berada di balik kekerasan tersebut.

Sub-bab kedua merupakan torehan perjalanan JAI di Lombok yang menjadi

pengungsi di Asrama Transito selama 7 tahun ini. Sub-bab ini juga

memperlihatkan bagaimana pola bertahan dan strategi yang dilakukan JAI dalam

mempertahankan identitasnya.

Bab keempat merupakan hasil kajian atau refleksi dari fakta yang dilihat di

bagian ketiga dengan menggunakan konsep subjek-nya Lacan, adanya

pertarungan hegemoni, hingga terbentuknya identitas yang dominan dari suatu

kelompok, dalam hal ini JAI sebagai sebuah gerakan sipil keagamaan. Terakhir,

Bab kelima merupakan penutup berisi kesimpulan tentang apa yang sudah saya

tulis dan kaji tentang JAI di Lombok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

29  

BAB II

JEMAAT AHMADIYAH DALAM TILIKAN SEJARAH

A. Jemaat Ahmadiyah, Tunas Islam di Berbagai Belahan Dunia

Sebelum membahas kekerasan ideologis21 yang terjadi selama lebih dari

satu dekade terhadap para pengungsi Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di

Asrama Transito Mataram, kita akan melihat sekelumit perjalanan Ahmadiyah

dari masa tumbuh dan berkembang, pengaruh di berbagai belahan dunia, hingga

masuk dan menyebarnya di Indonesia, termasuk di Lombok.

Ahmadiyah sebagai sebuah gerakan keagamaan lahir di India pada akhir

abad ke-19 dengan latar belakang kemunduran umat Islam di bidang agama,

politik, ekonomi, sosial, dan sejumlah bidang kehidupan lainnya. Hal ini terjadi

terutama setelah pecahnya Revolusi India tahun 1857, berakhir dengan

kemenangan Inggris yang terpenting di Asia.

Pendiri Ahmadiyah adalah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir pada

hari Jumat, 13 Februari 1835 di sebuah dusun bernama Qadian, Gurdaspur, 25

KM arah Timur Laut Amritsar di Provinsi Punjab. India, negara tempat lahirnya

Ghulam Ahmad pada masa-masa itu, bahkan jauh sebelum Mirza Ghulam Ahmad

lahir diwarnai oleh pergolakan, peperangan, dan perebutan kekuasaan. Negeri

dengan mayoritas penduduk pemeluk Hindu dan Buddha itu pernah dikuasai oleh

                                                            21 Kekerasan ideologis disini hanya merupakan penamaan saja, untuk menyebut kekerasan beruntun yang terjadi di dalam pertarungan ideologi-ideologi yang ada, aktor-aktor yang berperan, dan kontestasi di dalamnya.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

30  

sebelas dinasti Mughal (1526-1858 M) selama lebih kurang delapan setengah

abad.

Benih pertama “pohon” Ahmadiyah ditanam pada tanggal 23 Maret 1889

ketika Hazrat Mirza Ghulam Ahmad mendirikan suatu jemaat guna memberikan

bimbingan kepada segenap umat manusia supaya mengenal Tuhan Yang Hakiki

dan menunjukkan jalan yang telah dirintis oleh Baginda Nabi Besar Muhammad

SAW. Namun, dalam sejumlah literatur Ahmadiyah disebutkan bahwa Ghulam

Ahmad memperoleh ilham dari Allah SWT untuk pertama kali pada 1886.22

Ketika itu, ia berusia 40 tahun, saat ayahnya sedang sakit. Dikatakan

bahwa ilham itu diawali dengan kata-kata: “Persumpahan demi Langit yang

merupakan sumber takdir, dan demi peristiwa yang akan terjadi setelah

tenggelamnya matahari pada hari ini”. Ilham itu kemudian menyampaikan kabar

penting, yakni bahwa ayahnya akan meninggal setelah magrib. Ternyata benar.

Beberapa saat kemudian, tak lama setelah isyarat gaib itu turun, ayahnya

meninggal saat matahari terbenam.

Menurut pengakuan Ghulam Ahmad, dengan turunnya ilham itu, ia merasa

sedih dan khawatir akan nasibnya di kemudian hari. Sebagai manusia, Ghulam

Ahmad sangat sedih dan gelisah ketika mendapat kabar demikian. Sebagian besar

penghidupan keluarganya bergantung pada ayahnya yang biasa mendapat pensiun

serta hadiah yang agak besar dari pemerintah. Dengan wafatnya sang ayah, semua

itu akan dihentikan.

                                                            22 Meskipun dalam literatur lainnya yaitu di Dokumen Ali Basit. 2005. Jawaban Jemaat Ahmadiyah Indonesia Atas Pertanyaan Komisi VIII DPR RI pada Temu Wicara Tanggal 31 Agustus 2005. Bogor : Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia, disebutkan bahwa Pendiri Jemaat Ahmadiyah menerima perintah kerasulan ummati (sebagai umat Rasulullah) dari Allah SWT pada bulan Maret 1882 dan wafat pada tanggal 26 Mei 1908. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

31  

Setelah didera kesedihan dan kegelisahan seperti itu—menurut pengakuan

Ghulam Ahmad—ia mendapat ilham kedua dari Allah yang menentramkan

hatinya. Katanya tentang ilham kedua itu : “Dari ilham ini hati saya menjadi

teguh, bagai luka parah yang tiba-tiba menjadi sembuh dan pulih karena suatu

obat…”. Ilham itu diceritakan kepada seorang penduduk Qadian beragama Hindu,

Malawa Mal. 23

Menurut pengikutnya, Jemaat Ahmadiyah seutuhnya bukan agama baru

dan tidak pula membawa ajaran baru. Akidah dasar (kepercayaan pokok) anggota

Jemaat Ahmadiyah adalah Islam, kitab sucinya adalah Al-Quran yang terdiri dari

30 juz dan 114 surah, dan nabinya Nabi Muhammad SAW berdasar kepada 5

Rukun Islam dan 6 Rukun Iman. Selain itu, Jemaat Ahmadiyah melaksanakan

sholat tetap menghadap kiblat (Kabah), dan berhaji ke Tanah Suci Mekkah. 24

Terkait dengan penamaan, Jemaat Ahmadiyah merupakan nama aliran atau

ajaran yang tidak merujuk pada nama pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad. Namun,

mereka ambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang memiliki dua nama yaitu

Muhammad (nama sifat keagungan) dan Ahmad (nama sifat keindahannya). 25

Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, khalifah kedua Jemaat Ahmadiyah

menjelaskan istilah jemaat bukan merujuk pada sebutan jumlah massa, melainkan

lebih ditekankan pada tujuan bersama.

                                                            23 Lihat tulisan R.Ahmad Anwar. Pohon Ahmadiyah Tumbuh di Persada Indonesia. Dalam Souvenir Peringatan Seabad Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Ramadhan 1894-1994. Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Dalam Aris Mustafa, dkk. 2005. Ahmadiyah : Keyakinan yang Digugat. Jakarta : Pusat Data dan Analisa TEMPO. Hal 39. 24 Enam Rukun Iman itu adalah Iman kepada Allah, Iman Kepada Malaikat Allah, Iman pada Kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman kepada Hari Akhirat, dan Iman kepada Qadha dan Qadar. Sedangkan 5 Rukun Islam itu adalah Mengucapkan 2 kalimat syahadat, Menunaikan Shalat, Melaksanakan Puasa, Mengeluarkan zakat, dan Menunaikan haji bagi yang mampu. 25 Penamaan inilah salah satu yang menjadi bahan polemik yang dipertanyakan oleh beberapa pihak yang kontra terhadap Ahmadiyah. Lihat Bab selanjutnya, JAI di Lombok sebagai sasaran komunal di Indonesia. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

32  

Mahmud Ahmad mengatakan ribuan dan jutaan individu tak dapat disebut satu

jemaat, melainkan jemaat itu dikatakan kepada individu-individu yang berkumpul

dan bersatu-padu untuk bertekad bekerja dan melaksanakan satu program

bersama.

Hal ini juga tercermin dalam Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia saat

menjawab pertanyaan Komisi VIII DPR RI.26 Menurut JAI, organisasi-organisasi

Islam di India dan Pakistan menggunakan kata jemaat. Atas hal tersebut, maka

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) juga menggunakan kata tersebut yang diserap

dari bahasa Urdu yang berarti organisasi atau perkumpulan. Kata jemaat juga

telah terdaftar secara resmi sebagai nama Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam

badan hukum. Untuk mengubahnya perlu proses panjang.

Jemaat Ahmadiyah menyebut dirinya sebagai organisasi kerohanian,

bukan organisasi politik dan tidak memiliki tujuan-tujuan politik. Mereka

mengaku bersifat keagamaan dan semata-mata hendak mewujudkan persatuan di

kalangan umat Islam. “Ahmadiyah tidak menginginkan kerajaan atau adanya

ambisi dalam pemerintahan. Singkatnya, Ahmadiyah tidak memiliki tujuan

politik. Jemaat Ahmadiyah memiliki hasrat untuk memperbaiki kehidupan agama

orang-orang Islam serta mengkonsolidasikan mereka sehingga dapat bersatu padu

untuk dapat mengkonfrontir musuh-musuh Islam dengan senjata akhlak dan

kerohanian”, tulis Mahmud Ahmad.27

                                                            26 Op.cit. hal 10. Saat itu, Hasyim Wahab (FPDIP) mengusulkan agar nama “Jemaat” sebaiknya diganti dengan “Jamaah” atau “Jam’iyah” sesuai asalnya dari Arab, karena Jemaat bahasa Indonesia lebih sering digunakan istilahnya oleh orang Kristen Indonesia. Dalam Dokumen Ali Basit. 2005. Jawaban Jemaat Ahmadiyah Indonesia Atas Pertanyaan Komisi VIII DPR RI pada Temu Wicara Tanggal 31 Agustus 2005. Bogor : Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia. 27 Dalam Aris Mustafa, dkk. 2005. Ahmadiyah : Keyakinan yang Digugat. Jakarta : Pusat Data dan Analisa TEMPO. Hal 57. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

33  

Di dalam mengembangkan dakwah rohaninya, Jemaat Ahmadiyah senantiasa

loyal dan patuh kepada undang-undang negara serta kepada pemerintah yang

berkuasa (Ulil Amri) di manapun Jemaat Ahmadiyah berdiri.

Kelompok ini juga mengenal istilah Bai’at untuk masuk ke dalam Jemaat

Ahmadiyah. Sebagian syarat-syaratnya antara lain: Tiap-tiap orang yang hendak

bai’at masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah harus berjanji dengan ikhlas hatinya

bahwa dia akan berjanji menjauhi syirik sampai meninggal dunia; akan menjauhi

diri dari zina, berdusta, memandang wanita yang bukan muhrim, menjauhi segala

macam kedurhakaan dan kemaksiatan, penganiayan dan pengkhianatan; tidak

akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh dorongan-dorongan hawa nafsunya,

betapapun kuat dan hebatnya. Jemaat Ahmadiyah juga tidak akan menyakiti

seorangpun daripada makhluk Allah pada umumnya, dan kaum muslimin pada

khususnya, baik dengan tangannya maupun dengan lidahnya, ataupun dengan

jalan lain. Dia akan mengikat janji persaudaraan dengan Hamba Allah ini (Masih

Mau’ud a.s) semata-mata karena mencari mencari keridhaan Allah Taala.28

Sepeninggal ayahnya, Mirza Ghulam Ahmad mulai menulis artikel yang

dimuat di surat kabar. Tak cuma artikel di surat kabar, ketika lawan-lawannya

semakin gencar menyerang Islam, ia mulai menulis buku tentang kebenaran

agama Islam. Buku pertamanya berjudul Barahiyn Ahmadiyah. Menurut klaim

Ahmadiyah, bagian pertama buku itu saja, berupa seruan dan pengumuman,

mampu mengguncangkan dan menggemparkan seluruh negeri.

                                                            28 Diambil dari sabda Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Selain itu, ada amalan yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah dan kadang tidak semua umat muslim lakukan yaitu perintah Sholat Jumat untuk laki laki dan perempuan kecuali perempuan yang berhalangan. Hal ini berdasarkan pada perintah Al-Quran yang menyebutkan, “Hai orang-orang yang beriman, ….”, dari ayat ini bisa dikatakan bahwa perintah Sholat Jumat bukan hanya untuk laki-laki muslim saja, tapi juga untuk perempuan (berdasarkan wawancara dengan mubalig JAI di Lombok, Mln. Basyiruddin di Asrama Transito pada 14 Desember 2011). 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

34  

Berkat buku itu, ia diakui sebagai seorang yang cakap. Lebih dari itu, Ghulam

Ahmad dianggap sebagai seorang mujaddid, sang pembaharu. 29

Pada tahun-tahun berikutnya dakwah yang dilakukan Ghulam Ahmad

adalah untuk membangkitkan kembali semangat umat Islam dalam beragama.

Ketika menyaksikan banyak kepercayaan ditumpahkan ke pundaknya oleh umat,

yakinlah dia bahwa ia telah mendapatkan kepercayaan sebagai orang yang dipilih

oleh Allah, sebagai Al-Masih yang dijanjikan untuk menegakkan kembali

keagungan Islam.

Mulailah bermunculan kontroversi yang tiada henti sampai kini. Hazrat

Mirza Ghulam Ahmad dari Dusun Qadian, India ini mengumandangkan

pengakuan sebagai Imam Mahdi dan Masih Yang dijanjikan atas perintah Tuhan.

Selain itu, dalam versi Ghulam Ahmad, Nabi Isa AS telah wafat sekaligus dia

menunjukkan makamnya di Kashmir, dan oleh karena itu tidak akan turun lagi ke

dunia. Pendakwaan mengenai dirinya mulai diumumkan melalui selebaran dan

dinyatakan secara eksplisit melalui karya Ghulam Ahmad yaitu Fateh islam,

Tauzih Maram, dan Izalah Auham yang terbit pada 1890-1891.

Sejak itu sebagian orang yang semula membelanya mulai menolak.

Namun, sebagian tetap mengikuti bahkan menjadi pengikut setia. Ajarannya

waktu itu berpusat di Qadian dan di situ mulailah dibangun Sekolah Dasar.

Ghulam Ahmad kemudian mencanangkan dakwah Islam ke Eropa melalui

majalah The Review of Religions. Lewat media ini, pembaca bisa memahami

pembahasan ajaran agama dan melihat keunggulan Islam.

                                                            29 Bagian pertama buku ini dicetak pada 1880, kedua pada 1881, ketiga 1880, dan bagian keempat pada 1884. Tulisan-tulisannya berisi penjelasan tentang Islam untuk melawan serangan dari para misionaris Kristen dan Hindu Ariya. Namanya pun mulai dikenal di masyarakat umum. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

35  

Pada 1908 Ghulam Ahmad meninggal dikarenakan sakit diare yang parah

serta migrain. Sepanjang hidupnya, ia telah menuliskan dan mewariskan 84 judul

buku yang ditulisnya dalam bahasa Arab, Parsi, dan Urdu. Pada 1896, Hadhrat

Mirza Ghulam Ahmad juga menulis karangan yang terkenal dan menjadi

masterpiece nya, yaitu buku berjudul Islami Ushul Ki Filasafi dan telah

diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk dalam bahasa Indonesia

yang berjudul “Filsafat Ajaran Islam”. 30

Sebagai organisasi yang berkiprah dalam bidang kerohanian dan tidak

memiliki tujuan-tujuan politik, Jemaat Ahmadiyah telah berhasil

menyebarluaskan dakwah Islam di daratan Eropa, Australia, dan Amerika dengan

mendirikan masjid-masjid dan pusat-pusat dakwah di kota-kota penting ketiga

benua tersebut.

Bahkan pusat Jemaat itu kini berada di London, Inggris. Perpindahan itu

dikarenakan Jemaat Ahmadiyah di Qadian atau Pakistan dicerca dan dianggap

kontroversial. Hal itu terjadi pada masa Khalifah keempat, Hazrat Mirza Tahir

Ahmad, yang kemudian hijrah ke London. Pada waktu itu, di zaman pemerintahan

Ali Bhuto, disusun rencana untuk membunuh khalifah Ahmadiyah tersebut. Tahir

Ahmad bisa lolos karena petugas salah informasi dan menyangka khalifah

Ahmadiyah saat itu masih Nasir Ahmad.31

                                                            30 Dalam buku Filsafat Ajaran Islam (2008) yang diterjemahkan oleh Jemaat Ahmadiyah Indonesia nama lengkap Ghulam Ahmad ditulis dengan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, bukan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. 31 Saat itu, kekhalifahan sudah berganti dari Nasir Ahmad ke Tahir Ahmad dan ini tidak diketahui oleh petugas pemerintahan. Bagi orang Ahmadiyah, selamatnya khalifah mereka merupakan pertolongan dari Allah, seperti halnya yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW saat menyelamatkan diri dari musuh. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

36  

Jauh sebelum pusat Ahmadiyah aliran Qadian berpindah dari Pakistan ke

Inggris pada 1913, Ahmadiyah sudah mengirim mubalig-nya, Khwaja

Kamaluddin ke sana guna mendirikan “Working Moslem Mission”. Bahkan

ketika Mirza Ghulam Ahmad masih hidup, ia pernah menulis surat dakwah

kepada Ratu Inggris agar mau memeluk Islam. Meskipun ratu tidak sempat masuk

Islam, sejumlah keluarga menjadi pemeluk Islam, salah satunya Lord Headley

yang naik haji bersama Khawaja Kamaluddin pada 1923. Hal ini sesuai dengan

sabda Nabi Muhammad bahwa pada suatu saat matahari akan terbit dari Barat,

tapi bukan berarti dhahirnya, melainkan sinar Islam yang muncul dari sana.

Sedangkan di daratan Benua Afrika, Jemaat Ahmadiyah mencatat selain

berhasil mengembangkan dakwah Islamnya, mereka juga telah berhasil

mengembangkan dunia pendidikan dan kesehatan dengan mendirikan sekolah-

sekolah dan rumah-sakit hampir di semua negara di Afrika. Demikian juga di

Asia, dakwah terus berkembang di daratan India dan Timur Tengah hingga ke

Jepang, China, dan Korea, belahan negeri yang sebelumnya dakwah Islam

mengalami hambatan dan kesulitan untuk berkembang. Dalam literatur Jemaat

Ahmadiyah disebutkan bahwa pengikut Jemaat Ahmadiyah ini terus-menerus

memperoleh kemajuan. Saat Mirza Ghulam Ahmad wafat, pemeluknya telah

berjumlah lebih dari 300.000 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

37  

Setelah pendiri Jemaat Ahmadiyah wafat, terpilihlah Hazrat Maulana Al-

Haj Nuruddin sebagai Khalifatul Masih I pada tanggal 27 Mei 1908. Maulana AL-

Haj Nuruddin lahir di Behra, Distrik Shahpur, Punjab, India. Dia menduduki

urutan ketiga puluh tiga dalam silsilah keturunan Sayyidina Umar bin Khattab r.a.

Dalam masa kepemimpinannya, jemaat diarahkan kepada pembangunan akhlak

yang tinggi. Khalifah pertama ini wafat pada tanggal 13 Maret 1914.

Khalifah kedua yang terpilih adalah Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud

Ahmad yang lahir pada tanggal 12 Januari 1889. Selepas kematian khalifah

pertama, Mahmud Ahmad terpilih untuk menggantikan pada 14 Maret 1914.

Dalam tahun 1947 dia memindahkan pusat Jemaat Ahmadiyah dari Qadian (India)

ke Rabwah (Pakistan). Menurut catatan jemaat Ahmadiyah, di bawah

kepemimpinan Mahmud Ahmad, Jemaat Ahmadiyah mendapat kemajuan yang

pesat hingga mulai tersebar di seluruh dunia. Setelah membina jemaat selama 51

tahun, Mahmud Ahmad wafat pada 8 November 1965 dan meninggalkan 225

karya tulis.

Khalifatul Masih III adalah Hazrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad yang lahir di

Qadian pada tanggal 15 November 1909. Khalifah ini menyelesaikan pendidikan

di Baliol college, Oxford. Pada tanggal 9 November 1965, Nasir Ahmad terpilih

menjadi Imam Jemaat sebagai Khalifatul Masih III. Pada tanggal 9 Oktober 1980,

dia meletakkan batu pertama masjid di Pedro Abad, Cordova, Spanyol. Masa

khilafatnya berlangsung lebih dari 17 tahun dengan membimbing jemaat

menanggulangi berbagai cobaan dan ujian. Nasir Ahmad wafat pada 9 Juni 1982.

Imam Jemaat Khalifatul Masih IV adalah Hazrat Mirza Tahir Ahmad yang

lahir pada 18 Desember 1928 di Qadian, India. Tahir Ahmad adalah putra Hazrat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

38  

Khalifatul Masih II, yang menempuh pendidikan di Government College, Lahore

dan University of London. Dia terpilih menjadi Khalifahtul Masih IV pada

tanggal 10 Juni 1982.

Saat ini, Jemaat Ahmadiyah dipimpin oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad

(atba), yaitu Khalifah ke-5 penerus Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. Sejak mulai

didirikannya hingga tahun 2008, Jemaat Ahmadiyah telah berkembang dan

tersebar di 185 negara di seluruh benua di dunia. Mereka yang menjadi Jemaat

Ahmadiyah harus benar-benar mengerti tentang Ahmadiyah dan Islam, bukan

sekedar ikut-ikutan. Para pengikut atau Jemaat Ahmadiyah dikenal dengan

sebutan Ahmadi.

B. Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam Pusaran Waktu

Masuknya ajaran Ahmadiyah yang lahir di India semasa kolonial ke

Indonesia telah melalui proses panjang. Ajaran Ahmadiyah bisa dirunut dalam

sejarah dan pelbagai peristiwa di Sumatra (Ahmadiyah Qadian). Adalah

perguruan Sumatra Thawalib yang pada waktu itu dipimpin oleh H. Abdul Karim

Amrullah dan tak hentinya mengirimkan para pelajarnya untuk mencari

pengetahuan baru tentang agama Islam. Perguruan ini merupakan sebuah lembaga

pendidikan yang dikenal gencar mencari pengetahuan untuk memperkaya

modernisme Islam pada tahun 1920-an. Hal ini terkait dengan kultur masyarakat

Minangkabau di Sumatra Barat yang selalu ingin mencari ilmu pengetahuan baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

39  

Pencarian pengetahuan baru tentang dunia Islam sudah berlangsung sejak

abad sebelumnya. Ambil contoh Imam Bonjol yang berlayar ke jazirah Arab pada

abad ke-19. Kegairahan untuk belajar Islam kembali terjadi pada 1922, dua anak

muda Perguruan Tinggi Sumatra Thawalib, Abu Bakar Ayyub, dan Ahmad

Nuruddin. Namun, mereka bukannya pergi ke Mekkah, melainkan ke India, atas

anjuran Zainuddin Labai El Yunusyiyah dan Syekh Ibrahim Musa Parabek, dua

ulama besar dari Minangkabau.

Dua anak muda itu menuju Kota Lucknow, India. Di sana mereka bertemu

dengan ulama bernama Abdul Bari Al-Anshari. Di kota Lucknow, mereka

kedatangan teman yang menyusul dari Padang Panjang, yaitu Zaini Dahlan.

Setelah tinggal di Lucknow selama dua setengah bulan, mereka bertiga hengkang

menuju Lahore karena guru mereka ternyata seorang penyembah kuburan.

Di Kota Lahore, 3 orang pemuda tersebut berkenalan dengan ajaran

Ahmadiyah aliran Lahore melalui didikan Maulana Abdus Sattar. Akan tetapi,

mereka tidak puas. Pada suatu hari, ada 3 ulama Ahmadiyah aliran Qadian yang

datang ke Kota Lahore untuk berdebat dengan pemimpin Ahmadiyah Lahore,

Maulana Muhammad Ali. Dari mereka, ketiga pemuda Sumatra itu mengetahui

kalau pendiri Jemaat Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad disebut-sebut sebagai

Imam Mahdi dan Al Masih yang kedatangannya dijanjikan Rasulullah SAW.

Setelah enam bulan menetap di Lahore, 3 pemuda Sumatra itu melanjutkan

perjalanan ke kota Qadian. Disana, mereka bertemu Mirza Basyiruddin Mahmud

Ahmad, Khalifah II yang juga putra Mirza Ghulam Ahmad. Ketiganya lalu masuk

ke Madrasah Ahmadiyah, selanjutnya Jami’ah Ahmadiyah, dan akhirnya menjadi

Jemaat Ahmadiyah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

40  

Mereka pun mengirim kabar ke Sumatra tentang ajaran Ahmadiyah dan

biaya hidup di Kota Qadian yang sangat murah. Bahkan ada biaya dari wakaf

sekolah bagi para pelajar yang tidak mampu. Informasi ini menarik para pelajar di

Sumatra sehingga mereka berdatangan ke Kota Qadian. Selain banyak

memberikan kontribusi dalam penyebaran ajaran Islam di Eropa atau Barat,

Ahmadiyah juga turut membiayai orang-orang Indonesia yang saat itu berasal dari

organisasi Muhammadiyah untuk belajar ke Barat.

Pada 1924, terjadi sebuah pertemuan antara Mirza Basyiruddin Mahmud

Ahmad dengan mahasiswa Indonesia di Qadian. Dalam pertemuan tersebut,

tercatat 19 orang mahasiswa Ahmadi asal Indonesia. Para mahasiswa Indonesia

meminta sang khalifah berkunjung ke Indonesia. Menyikapi permintaan tersebut,

khalifah Ahmadiyah menunjuk Maulana Rahmat Ali, sang guru “Ta’limul Islam

High School” di Kota Qadian sebagai Mubalig Ahmadiyah pertama yang akan

menyebarkan ajaran Ahmadiyah di Indonesia, khususnya untuk daerah Sumatra

dan Jawa.

Maulana Rahmat Ali dikenal sebagai salah seorang murid generasi

pertama Madrasah Ahmadiyah di Kota Qadian. Pria yang lahir pada 1893 ini lulus

pada 1917 dan ditugaskan sebagai guru bahasa Arab dan agama di “Ta’limul

Islam High School Qadian”. Pada 1924, ia dipindahkan ke Departemen Tablig.

Tahun berikutnya, pada Juli 1925, ia ditugaskan sebagai Mubalig di Indonesia.

Akhirnya, berlayarlah Maulana Rahmat menuju Indonesia pada bulan Juli 1925.

Ia berlayar melalui Penang, Medan, dan Sabang. Di Sabang, ia mendapat kesulitan

dan sempat ditahan selama 15 hari oleh polisi kolonial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

41  

Namun, ia bisa lepas dan masuk ke Aceh. Kapalnya mendarat di

Tapaktuan, sebuah kota kecil di pesisir Barat Aceh yang menghadap Samudera

India secara langsung. Pendaratan itu terjadi pada 2 Oktober 1925. Di kota inilah

untuk pertama kalinya Maulana Rahmat Ali, penebar benih Ahmadiyah di

Indonesia, menyebarkan ajaran-ajaran Islam versi Mirza Ghulam Ahmad.

Pada awalnya, kedatangan mubalig Maulana Rahmat Ali diterima dengan

baik oleh masyarakat muslim Tapaktuan. Namun, ketika Maulana Rahmat Ali

berbicara dan muridnya menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, keterangan

mubalig tersebut dinilai bertentangan dengan keyakinan Islam secara umum.

Sebagai contoh keterangan dari mubalig tersebut jika Nabi Isa telah meninggal,

dan akan turun kembali dunia. Ternyata yang turun bukan Nabi Isa, melainkan

Mirza Ghulam Ahmad yang mengklaim diri sebagai seorang Al-Masih, Al-Mahdi,

penjelmaan Krisna, dan seorang mujaddid (pembaharu).

Di tengah kemelut yang ada, wilayah Tapaktuan dikenal sebagai ladang

pertama tumbuhnya ajaran Ahmadiyah Qadian di Indonesia. Di antara mereka ada

tiga belas orang yang menyatakan diri masuk Ahmadiyah pada bulan Desember

1925. Adapun tokoh yang menentang dengan keras antara lain alumnus Sumatra

Tawalib yang menjadi guru di Tapaktuan, yaitu Muhammad Isa dan Ahmad

Sjukur .

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah pengikut Ahmadiyah di

Tapaktuan tidak menunjukkan kemajuan berarti, apalagi setelah kepergian

Maulana Rahmat Ali untuk melanjutkan misi penyebaran ajaran Ahmadiyah ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

42  

wilayah lainnya. Bahkan, pada pertengahan 1926, pemerintah Tapaktuan

menjalankan strategi menghambat pertumbuhan Ahmadiyah.

Usaha yang dilakukan antara lain melarang kaum Ahmadiyah melakukan

salat Jumat di tempat mereka sendiri. Mereka diharuskan untuk melakukan salat

Jumat di masjid umum sebagaimana sebagian besar kaum muslim di kota itu.

Penentangan keras ini dilakukan oleh tokoh-tokoh agama setempat dengan alasan

ajaran Ahmadiyah berbeda dengan ajaran agama Islam yang diyakini masyarakat

setempat.

Setelah menyebarkan ajaran Ahmadiyah di Tapaktuan selama 3 bulan,

Maulana Rahmat Ali melanjutkan perjalanan ke Padang. Penyebaran ajaran

Ahmadiyah di Sumatra Barat mendapat tantangan yang jauh lebih hebat

dibandingkan ketika pertama kali masuk melalui Tapaktuan. Meski penentangan

terhadap Ahmadiyah lebih keras di Sumatra Barat, Maulana Rahmat Ali terbantu

dengan kedatangan mubalig-mubalig asal Sumatra yang telah pulang dari sekolah

di Kota Qadian.

Saat Republik Indonesia mulai berdiri dan tatanan pemerintahan serta

Undang-Undang mulai terbangun, Jemaat Ahmadiyah pun segera menyesuaikan

diri dengan peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang ada di negara

Republik Indonesia. Pada akhir 1952, Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah

Indonesia mengajukan surat permohonan pengesahan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) nya Jemaat Ahmadiyah untuk diakui

sebagai badan hukum. Pada tanggal 13 Maret 1953, Menteri Kehakiman Republik

Indonesia melalui Surat Keputusan No.JA.5/23/13 menetapkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

43  

Perkumpulan atau Organisasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia diakui sebagai badan

hukum. Surat Keputusan Menteri Kehakiman tersebut dimuat dalam Tambahan

Berita Negara RI tanggal 31 Maret 1953 Nomor 26.

Penetapan Ahmadiyah sebagai badan hukum ini tak lepas dari amanat

Konstitusi, khususnya bagian mengenai Agama dan Keyakinan, yaitu Bab X Pasal

28-E ayat (1), (2), dan (3), bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan

beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih

pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara

dan meninggalkannya, serta berhak kembali; setiap orang berhak atas kebebasan

meyakini kepercayaan, menyertakan pikiran, dan sikap sesuai hati nuraninya; dan

setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat.

Selain itu, kaitannya dengan JAI sebagai organisasi kemasyarakatan,

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan

menjamin keberadaannya. Dalam Undang-Undang ini di antaranya telah diatur

tentang Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 sebagai

berikut, bahwa Organisasi Kemasyarakatan berhak melaksanakan kegiatan untuk

mencapai tujuan organisasi; dan mempertahankan hak hidupnya sesuai dengan

tujuan organisasi.” Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah organisasi masyarakat

yang anggotanya adalah warga Negara Indonesia dan tataran organisasinya telah

memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985, baik mengenai AD-

ART maupun ketentuan-ketentuan lainnya yang diatur dalam undang-undang.32

                                                            32 Munasir Sidik. 2008 (Cet.II). Dasar-dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Jakarta : Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Hal 13. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

44  

Sedangkan dalam Pasal 2 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

(DUHAM) menyatakan: “Setiap orang berhak atas segala macam hak dan

kebebasan yang tertuang dalam Deklarasi ini, tanpa membeda-bedakan apapun

juga, baik ras, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lainnya,

kebangsaan atau asal-usul kewarganegaraan, kekayaan, kelahiran, atau status.

Dalam DUHAM juga disebutkan Anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah

elemen warga negara yang berhak memperoleh dan mendapatkan hak-haknya

dalam memiliki kepercayaan dan keyakinan.

Ada beberapa tingkatan Jemaat Ahmadiyah yang dibagi berdasarkan

klasifikasi usia dan jenis kelamin. Golongan itu adalah Ladjnah Imaillah, terdiri

dari wanita Ahmadi; Nasiratul Ahmadiyah untuk puteri-puteri Ahmadi; Athfatul

Ahmadiyah untuk anak-anak Ahmadi; Khudamul Ahmadiyah untuk pemuda

Ahmadi; dan Ansarullah untuk orang-orang tua Ahmadi.

Dalam Ahmadiyah sendiri, terdapat dua aliran yang kemudian berkembang

masing-masing, yaitu Jemaat Ahmadiyah (Ahmadiyah Qadian) dan Gerakan

Ahmadiyah (Ahmadiyah Lahore). 33 Awal pemisahan Ahmadiyah Lahore dari

Jemaat Ahmadiyah saat pemilihan khalifah ketiga setelah kematian Mirza Ghulam

Ahmad. Ahmadiyah Lahore tidak mau mengakui silsilah kepemimpinan dari

                                                            33 Qadian dan Lahore merujuk pada nama daerah tempat ajaran ini lahir. Sebelumnya aliran ini adalah satu, dari Mirza Ghulam Ahmad. Menurut salah satu Jemaat Ahmadiyah (Qadian), dalam sejarahnya, saat itu Ahmadiyah Lahore berambisi ingin menjadi pemimpin. Pada waktu pemilihan khalifah kedua, yang memilih khalifah harus istikharah dulu, siapa sebenarnya bayangan yang terlihat. Tiba-tiba ada suara pada malam hari, banyak orang mendengar, namanya Maulana Nasiruddin, anaknya Mirza Ghulam Ahmad. Waktu itu dia berumur 25 tahun. Yang Lahore tidak setuju karena seolah-olah yang memimpin masih terlalu muda. Akhirnya mereka memisahkan diri. Lahore tidak bisa berkembang sampai sekarang. Dalam sejarah yang berkembang Ahmadiyah Qadiyan.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

45  

khalifah tersebut, yaitu Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad (Putra dari Mirza

Ghulam Ahmad) karena dianggap masih terlalu muda dengan usia 25 tahun.

Karena adanya perbedaan pendapat mengenai kepemimpinan inilah,

Ahmadiyah terpecah jadi dua. Namun, menurut versi Gerakan Ahmadiyah

Indonesia (GAI)34, alasan memisahkan diri adalah karena sesaat setelah Mahmud

Ahmad memangku jabatan, ia mengajukan klaim atas 3 hal, pertama, Mirza

Ghulam Ahmad adalah benar-benar Nabi; kedua, kata Ahmad yang tercantum

dalam Quran Surat Ash-Shaf ayat 6 adalah Mirza Ghulam Ahmad; ketiga, orang

Islam yang tidak berbaiat kepada Ghulam Ahmad adalah kafir dan keluar dari

Islam.

Dalam konteks Indonesia, Gerakan Ahmadiyah Indonesia secara resmi

lahir pada 10 Desember 1928. GAI tidak mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai

nabi, juga tidak mengakui adanya sistem kekhalifahan seperti dalam Ahmadiyah

Qadian. Apabila Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) atau Ahmadiyah Qadian

dipimpin oleh seorang Amir yang dipilih oleh para jemaat dan bertanggung jawab

terhadap khalifah, tidak demikian halnya dengan Gerakan Ahmadiyah Indonesia

(GAI).

Ahmadiyah Lahore di Indonesia (GAI) secara struktural tidak

berhubungan dengan Gerakan Ahmadiyah yang berpusat di Lahore Pakistan, yaitu

Ahmadiyah anjuman Isha’ati Islam (Ahmadiyah Gerakan Penyiar Islam). Dengan

posisi seperti ini, maka GAI tidak menganggap Ahmadiyah Lahore di Pakistan

sebagai pusatnya, sehingga Ahmadiyah Lahore tidak memiliki otoritas untuk

mengatur atau bahkan sekedar memberi saran kepada GAI.

                                                            34 Op.cit… menurut Mulyono, Sekretaris GAI, Dalam Aris Mustafa, dkk. 2005. Ahmadiyah : Keyakinan yang Digugat. Jakarta : Pusat Data dan Analisa TEMPO. Hal 52. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

46  

Berbicara tentang dua aliran ini, di Yogyakarta, ada seniman Ahmadiyah

yang mengenal Ahmadiyah Lahore terlebih dahulu, baru kemudian juga meyakini

Ahmadiyah Qadian. Dialah H. Suhadi, seorang seniman yang banyak mengarang

lagu tentang Islam. H.Suhadi merupakan salah satu komposer yang turut memberi

warna pada perkembangan musik Tanah Air.35 Menurutnya, kehidupan umat

beragama secara kuantitas cukup luas jika melihat wacana dan kesempatannya.

Akan tetapi, Suhadi berharap agar kualitas dan kesempatan yang luas tersebut

tumbuh dengan sadar, terisi dengan kualitas imani yang Islami. Islam disini

merujuk pada kata damai, ada pengertian tunduk kepada Tuhan dengan segala

hukumnya.

Saat diwawancarai tahun 2005 silam oleh majalah SULUH36, Suhadi

banyak bercerita tentang perjalanannya aktif di Ahmadiyah. “Saya mulai aktif

tahun 1986. Karena mencari terus, maka saya bertemu dengan Ahmadiyah

Internasional. Namanya Jemaat Ahmadiyah Internasional karena tersebar di lebih

dari 180 negara. Akan tetapi sebelumnya saya sudah di Ahmadiyah Lahore

(Gerakan Ahmadiyah Indonesia) sejak 1963”, ujarnya.

Suhadi mulai tertarik sejak mengikuti “Sunday Morning Class” bersama

Dawam Raharjo. Ia tertarik untuk mempelajari karena di dalamnya tidak ada

dogma. Segala hal bersifat rasional. Tidak ada hal yang tabu. Dialog untuk

bernalar sangat terbuka, dan tidak terikat pada tradisi. Menurutnya, pada Zaman

Belanda, kaum intelek seperti Bung Karno, Bung Hatta, Prof. Supomo, dan

Kartini mempelajari “Al-Quran”-nya Ahmadiyah. Dalam Al-Quran terdapat                                                             35 Suhadi juga merupakan seorang peraih rekor MURI atas prestasinya sebagai pencipta lagu terpanjang (lagu Ar-Rahman) terdiri dari 9 Kelompok Syair, masing-masing kelompok 2 bait, dinyanyikan selama 27 menit 30 detik. 36 Mona. 2005. H. Suhadi : Berkarya dengan Musik. Yogyakarta : Majalah SULUH edisi September-Oktober 2005 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

47  

rasionalitas Islam yang bukan dogma sehingga memungkinkan orang untuk

berwawasan luas dan tidak fanatik.

Hal-hal yang terkait dengan ke-Ahmadiyah-an ini tidak akan banyak digali

di sini. Perbincangan akan berfokus pada Jemaat Ahmadiyah Indonesia

(Ahmadiyah Qadian), khususnya di Lombok. Selain karena perkembangannya

dalam peradaban terus menerus mengundang kontroversi, hal ini dilakukan karena

Jemaat Ahmadiyah Indonesia lah yang menjadi sasaran kekerasan lebih dari satu

dekade.

C. Jejak Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Lombok

Jemaat Ahmadiyah telah ada di wilayah Lombok sejak 1957. Ajaran ini

dibawa oleh Jafar Ahmad, seorang asli Sasak yang memperoleh pengetahuan

tentang Ahmadiyah dari Surabaya. Ajaran Ahmadiyah kemudian disebarkan ke

kota Mataram, berkembang di Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok

Tengah. Selanjutnya, Ahmadiyah berkembang sebagai ormas Islam seperti halnya

Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, atau Nadhlatul Wathan (NW). Di Pulau

Lombok terdapat beberapa organisasi keagamaan seperti NW, Nadhlatul Ulama

(NU), Hizbut Tahrir, dan Muhammadiyah. Akan tetapi, Nadhlatul Wathan (NW)

merupakan organisasi keagamaan terbesar yang bergerak di bidang pendidikan,

sosial, dan dakwah. Banyak pula ormas-ormas yang berafiliasi dengan Tuan Guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

48  

antara lain AMPIBI, yang didirikan oleh Tuan Guru Sibawae dari Kab. Lombok

Timur untuk pengamanan swakarsa.37

Perkembangan Ahmadiyah Qadian yang lumayan pesat adalah di daerah

Pancor, Lombok Timur. Hal ini diungkapkan oleh koordinator pengungsi di

Asrama Transito, Mataram. “Ahmadiyah di Pancor datang tahun 1970an, saya

masih kecil, waktu adik saya lahir. Kami hidup rukun dengan masyarakat lain.

Ahmadiyah yang didalam hati kami bukan hanya terwariskan, tapi itu adalah

karunia. Kami, orang Ahmadiyah, dari lahir itu menghimbau mendengarkan

lantunan Allah SWT. Umpamanya dia nangis, jangan dipukul, tapi bacain

shalawat, harus banyak sabar”, begitu sekelumit ceritanya.38

Sampai saat ini, Ahmadiyah bagi para pengikutnya merupakan ajaran

Islam. Hanya saja, Jemaat Ahmadiyah sudah mengakui kepemimpinan Mirza

Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi. Apabila dikerucutkan, maka ada 3 hal yang

menjadi inti pokok perdebatan tentang Ahmadiyah terkait dengan tokoh

pendirinya. Pertama, adanya titik persamaan dalam umat Islam bahwa mayoritas

ulama dan umat Islam mempercayai akan turun Nabi Isa atau Al-Masih di akhir

zaman. Ormas terbesar di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah juga percaya

akan turunnya Imam Mahdi tersebut. Begitu pula dengan Ahmadiyah yang

                                                            37 Lihat Ali Nursyahid. 2008. Laporan Investigasi (Kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Manislor Kuningan-Jawa Barat dan Lombok-NTB…). Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan). Hal 45. Dilihat dari struktur sosialnya, 80 % penduduk Pulau Lombok adalah Suku Sasak. Sebagian besar penduduk di Pulau Lombok adalah beragama Islam, dan 15 % beragama Hindu dan sisanya beragam Kristen Protestan dan Katolik. Uniknya, di Lombok Barat bagian Utara masih dijumpai para penganut Islam Watu Telu yang berbeda dengan mainstream ajaran Islam dalam hal menjalankan ibadah shalat. Mereka hanya menjalankan ibadah shalat tiga kali dalam sehari. Adapun Tuan Guru merupakan istilah untuk pemimpin agama Islam di Lombok, atau di Pulau Jawa disebut dengan istilah Kyai. Dalam tulisan ini, para penulisnya menyebut JAI sebagai jamaah, bukan jemaat.  38 Wawancara dengan Koordinator Pengungsi, Syahidin, 15 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

49  

percaya bahwa Nabi Isa yang kedua (Imam Mahdi) akan datang. Kedua, titik

perbedaannya adalah Jemaat Ahmadiyah mengatakan Imam Mahdi sudah datang.

Sedangkan umat muslim yang lain mengatakan belum datang. Ketiga, apabila

dikerucutkan maka ada kelompok yang meyakini “sudah” dan “belum” datangnya

Imam Mahdi. Hal inilah yang memicu perdebatan, dan berkembang ke isu lainnya

seperti syahadat beda, kitab suci berbeda, dan isu-isu lainnya. Harapan dari

Jemaat Ahmadiyah adalah adanya titik kompromi untuk mempersempit jurang

keduanya. Hal ini memerlukan dialog yang khidmat tanpa adanya kebencian.

Semua elemen bisa mempercayai versinya masing-masing asal tidak keluar dari

ajaran pokok Islam.

Sejauh ini dialog dari masa ke masa belum bisa menjembatani segala

kepentingan. Sebagai sebuah ajaran yang kontroversial, ajaran Ahmadiyah tak

lepas dari versi pihak yang kontra dengannya, yaitu pihak yang pemikirannya

bersebrangan dengan versi Ahmadiyah tentang siapakah Mirza Ghulam Ahmad.

Menurut sumber yang kontra dengan ajaran Ahmadiyah, Ghulam Ahmad tumbuh

dari keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Ghulam

Ahmad juga dikatakan telah mengabdi kepada penjajah. Ketika dia mengangkat

dirinya menjadi nabi, kaum muslimin bergabung menyibukkan diri dengannya

sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan Inggris.

Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada Ahmadiyah sehingga Ghulam

Ahmad dan pengikutnya memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris.

Ajaran ini merupakan bentukan penjajah, dalam konteks ini Inggris, sehingga

Ahmadiyah menganggap Tuhan-nya adalah Inggris. Mereka juga menuduh orang

yang di luar Ahmadiyah sebagai kafir; mereka mengatakan bahwa tidak ada Al-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

50  

Qur’an selain apa yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad. Mereka meyakini

bahwa Al-Qadian sama dengan Madinah Al-Munawarah dan Mekkah Al-

Mukarramah, merupakan kiblat, dan ke sana-lah mereka berhaji.39

Bukan hal yang baru ketika Ahmadiyah menghadapi sangkaan dan

pendefinisian Ahmadiyah menurut versi pihak-pihak yang kontra tersebut.

Bahkan, inilah yang menjadi pemicu kekerasan yang dialami oleh Jemaat

Ahmadiyah. Beberapa hal yang diklarifikasi antara lain tentang Jemaat

Ahmadiyah bukanlah sebagai bentukan penjajah atau negara-negara Barat. Jemaat

Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad as di Qadian India. Opini bahwa

Ahmadiyah didirikan oleh Barat hanyalah isu dan fitnah yang tidak berdasar sama

sekali. Hanya saja, sifat mereka yang cenderung kooperatif dan loyal terhadap Ulil

Amri atau pemerintah seperti yang dijelaskan diatas membuat beberapa pihak

memandang Jemaat Ahmadiyah bekerja sama dengan Inggris.40

Sangkaan tentang Ahmadiyah sebagai agama bentukan penjajah diikuti

pula dengan anggapan jika organisasi ini mendapatkan dana dari Barat. Atas hal

ini, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Lombok menyanggah dengan

mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan dana dari Inggris atau negara

manapun. “Malah kami yang berkorban. Setiap Jemaat Ahmadiyah menyerahkan

seperenambelas dari penghasilannya disetorkan untuk biaya menyebarkan Islam

                                                            39 http://www.islampos.com/siapa-dan-bagaimanakah-ajaran-ahmadiyah-57472/, ditulis pada 12 Mei 2013 dan diunduh pada 27 Agustus 2013. Keterangan ini hanya menjadi pembanding dan salah satu pandangan mencengangkan tentang Ahmadiyah dari pihak yang kontra. 40 Lihat Ali Basit. 2005. Jawaban Jemaat Ahmadiyah Indonesia Atas Pertanyaan Komisi VIII DPR RI pada Temu Wicara Tanggal 31 Agustus 2005. Bogor : Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia hal 11. ”Ishna’il fulka bi a’yuninaa wawahyinaa” berarti “Buatlah sebuah bahtera dihadapan pandangan Kami dan atas dasar Wahyu Kami”. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

51  

di seluruh dunia. Termasuk anak yang kecil sudah masuk perjanjian.”, ujar

Nasiruddin. 41

Menurutnya, dana itu dikumpulkan untuk membangun sarana peribadatan,

syiar agama, dan untuk diberikan ke mubalig, karena tugas mubalig hanya

menyebarkan ajaran Islam dan memperkenalkan bahwa Imam Mahdi sudah

datang. Mubalig tidak boleh berbisnis. Dia hanya berfokus untuk menyebarkan

ajaran Islam. Selain sepuluh syarat untuk Baiat, seorang yang masuk Jemaat

Ahmadiyah wajib berjanji akan memberikan sumbangan untuk dakwah dan

tabligh Islam sedikitnya seperenam belas (1/16) dan adakalanya sampai sepertiga

(1/3) dari penghasilan atau gaji yang didapatnya dalam tiap-tiap bulan.

Selain isu tentang bantuan dana, kesimpangsiuran buku Tadzkirah

mewarnai perdebatan Ahmadiyah. Akan hal tersebut, Tim Peneliti Puslitbang

Lektur Keagamaan Departemen Agama Republik Indonesia telah meneliti dan

mengemukakan telaahnya tentang isi buku Tadzkirah ini42, antara lain Tadzkirah

merupakan buah mimpi; pernyataan Mirza Ghulam Ahmad yang ditafsirkan oleh

murid-muridnya dalam bahasa Urdu dengan intisari bahwa pengikutnya

membenarkan dan memberikan justifikasi tentang kenabian Mirza Ghulam

Ahmad, seruan dan pujian kepadanya, doa-doanya, hingga mengkafirkan orang

yang mengingkarinya.

Akan hal tersebut, tim JAI membuat klarifikasi atas penelitian Puslitbang

tersebut. Ilham atau wahyu yang terdapat dalam buku Tadzkirah sebagai

penjelasan ataupun kabar gaib yang merujuk kepada ayat-ayat suci Al-Quranul-

                                                            41 Berdasarkan keterangan Penasehat Ahmadiyah JAI di Lombok, Mln. Nasiruddin Ahmad saat wawancara dengannya pada 15 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 42 Lihat dokumen Tim Klarifikasi Tadzkirah Jemaat Ahmadiyah Indonesia. 2003. Klarifikasi atas telaah Buku Tadzkirah. Jakarta : Jemaat Ahmadiyah Indonesia. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

52  

karim ataupun Sabda Nabi Muhammad SAW. Buku ini juga berisi ungkapan yang

menunjuk kepada keadaan yang sedang atau akan terjadi didalam kehidupan

manusia. Hal ini dimaksudkan agar manusia bisa mengantisipasi ataupun

mendapatkan keteguhan dan keyakinan yang lebih mendalam bahwa Islam adalah

agama yang hidup karena Tuhan-nya tetap hidup. Salah satu bukti adalah dengan

masih adanya wahyu sebagai tanda sifat Al-Mutakallim-Nya (sifat berkata-kata).

Buku Tadzkirah tidak disusun oleh Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat

Mirza Ghulam Ahmad, tetapi oleh Maulana Muhammad Ismail, Syekh Abdul

Qadir, dan Maulwi Abdul Rasyid. Buku tersebut terbit 30 tahun setelah Ghulam

Ahmad wafat. Penerbitan buku Tadzkirah pertama kali dilakukan oleh Book

Depot Ta’lif wa Isyaa’at Qadian pada 1935 yang terdiri dari 664 halaman. Isinya

adalah himpunan ilham/wahyu, kasyaf, dan rukya (mimpi yang benar), selebaran,

catatan harian, dan 84 buku karya pendiri Jemaat Ahmadiyah. Tadzkirah juga

disebut kumpulan perjalanan spiritual dari pendiri Ahmadiyah, yaitu Hadhrat

Mirza Ghulam Ahmad.

Upaya untuk mengklarifikasi ajaran Ahmadiyah terus dilakukan

pengikutnya. Perbincangan mengenai Ahmadiyah sempat terjadi dengan damai

pada tahun 2007 lalu saat bedah buku Gerakan Ahmadiyah Indonesia (2005)43,

dan mubalig Jemaat Ahmadiyah Indonesia diberikan kesempatan untuk berbicara.

Mubalig JAI tersebut membuka dengan ucapan shalawat salam dan pujian

terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai Khataman Nabiyyin. Dia juga

menekankan syarat masuk ke dalam jemaat adalah orang yang telah masuk Islam,                                                             43 Berdasarkan video Bedah buku Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, di MPM-PPS UIN Alaudin Makasar pada 11 September 2007 dengan menghadirkan penulis buku Dr.Iskandar Zulkarnain “Gerakan Ahmadiyah di Indonesia” dan pembicara lainnya. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

53  

kitabnya adalah Al-Quran, mengakui Rasulullah, serta hidup dan matinya pada

agama Islam. Akan hal tersebut, salah satu peserta mengemukakan pendapat jika

memang itu benar, adalah sebuah kebaikan jika Ahmadiyah diterima dalam

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

54  

BAB III

JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA, GERAKAN SIPIL KEAGAMAAN

A. Jemaat Ahmadiyah Indonesia sebagai Sasaran Kekerasan Komunal

di Lombok

Jika ditilik secara historis, kemunculan Ahmadiyah di Indonesia dengan

“ajaran yang berbeda” daripada umumnya menimbulkan perdebatan dan

pertentangan. Pada awal kedatangannya di Tapak Tuan, ajaran Ahmadiyah sudah

ditentang, salah satunya yaitu pelarangan warga Ahmadiyah untuk Sholat Jumat di

rumah kaum Ahmadi pada 1926. Namun, setelah kejadian tersebut, pergolakan

dan pertentangan lebih diwarnai setidaknya oleh perang wacana, yang mungkin

lebih “bermakna”. Perdebatan sengit terjadi di kalangan intelektual Ahmadiyah

Qadian dan Islam Sunni Indonesia. Pada 1928, terjadi perang wacana melalui

publikasi. Dr. Abdul Karim Amrullah (ayah Hamka) merupakan orang pertama

yang membuka perdebatan dengan menulis sebuah buku berbahasa Arab yang

berjudul Al-Qaulush Sahieh yang berarti Sabda yang Benar. Setelah buku ini

terbit, kaum Ahmadiyah segera membalasnya dengan menerbitkan sebuah buku

berbahasa Arab pula yaitu Izharul Haqq yang artinya Kumandang Kebenaran.

Perang wacana terus berlanjut hingga ke media massa di Zaman Kolonial.

Majalah Pedoman Masyarakat yang terbit di Medan pada 1937 membuat tulisan-

tulisan yang berisi serangan terhadap Ahmadiyah. Majalah Panji Masyarakat di

Jakarta pada 1936 juga memuat tulisan dengan nada sama. Tulisan ini dibalas oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

55  

tokoh Ahmadiyah Qadian waktu itu, Abu Bakar Ayub, yang menerbitkan brosur

berjudul “Bantahan Lengkap”.

Pada 1933, perdebatan paling akbar terjadi antara kelompok Ahmadiyah

aliran Qadiani dengan tokoh Pembela Islam (sebelum Persatuan Islam/Persis) di

waktu itu. Perdebatan pertama terjadi di Bandung pada 14-16 April 1933

bertempat di Gedung Societet Ons Genoegen, Naripanweq, Bandung. Debat yang

disaksikan sekitar 1000 orang dari berbagai elemen dan organisasi tersebut

membahas masalah kenabian dalam Islam dan masalah hidup matinya Nabi Isa.

Kubu Ahmadiyah diwakili oleh Maulana Rahmat Ali, Abu Bakar Ayub, dan Moh.

Sadik. Pihak Pembela Islam diwakili A. Hassan dan pimpinan Partai Sarekat

Islam (PSII) Bandung, yaitu Moh. Syafi’i.44

Tak berhenti di situ, perdebatan dilangsungkan kembali di Salemba,

Jakarta. Jumlah peserta yang menghadiri acara tersebut dua kali lipat dari

perdebatan di Bandung. Berbagai media hadir untuk meliputnya. Organisasi yang

hadir antara lain Persatuan Islam, Pendidikan Islam, An Nadil Islamie, Persatuan

Islam Garut, MAS Garut, Persatuan Islam Leles, dan Islamiyah Jatinegara. Tema

perdebatannya adalah “Apakah sesudah Nabi Muhammad SAW akan ada nabi

lain?” Seperti yang terjadi di Bandung, tidak ada kesimpulan dalam debat terbuka

tersebut. Perdebatan pun berakhir dengan damai.

Besarnya perhatian terhadap mimbar tersebut menunjukkan Ahmadiyah

bukanlah “benda asing” bagi masyarakat waktu itu. Banyaknya media yang

                                                            44 Berbagai organisasi yang menghadiri antara lain Muhammadiyah Garut dan Pekalongan, Persatuan Islam Bandung, Jong Islamic Bond (JIB) Bandung dan Betawi, serta Pendidikan Islam Bandung. Dari kalangan pers antara lain Sinar Islam, Bintang Timoer, Pembela Islam, Soeara Pemoeda, Thahaja Islam, An Noer (Het Licht), dan Pers Bureua Hindia Timoer. Dalam Iskandar Zulkarnain. 2005. Gerakan Ahmadiyah di Indonesia. Yogyakarta: LkiS. Hal 224-225.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

56  

meliput perdebatan membuat Ahmadiyah semakin dikenal masyarakat. Serangan

terhadap Ahmadiyah bukannya berhenti, melainkan jalan terus. Jemaat

Ahmadiyah tidak pernah berdiam diri. Mereka terus menangkis serangan tersebut

dengan menerbitkan Majalah Sinar Islam mulai tahun 1932. Selain sebagai media

penangkis, Sinar Islam juga memuat ajaran-ajaran yang bersumber dari karya-

karya Mirza Ghulam Ahmad.

Berbagai serangan dan tangkisan yang dialami oleh Jemaat Ahmadiyah

Indonesia (Ahmadiyah Qadian) membuatnya menorehkan jejak perdebatan

penting dengan berbagai kalangan Islam, tidak halnya dengan Gerakan

Ahmadiyah Indonesia (Ahmadiyah Lahore). Meskipun begitu, Gerakan

Ahmadiyah Indonesia (GAI) memiliki majalah Risalah Ahmadiyah yang

diterbitkan pertama kali pada 1927. Jemaat Ahmadiyah di Indonesia telah

mengalami kekerasan fisik dan simbolik (baca: ideologis) secara komunal, namun

itu yang membuatnya mampu menambah jumlah pengikut dengan cukup pesat.

Setelah Era Reformasi tahun 1998 silam, “keran” demokrasi terbuka lebar.

Berbagai perubahan dan hentakan terjadi di setiap lini kehidupan bangsa

Indonesia. Gerakan underground, khususnya di bidang sosial agama yang selama

Orde Baru terpendam suaranya, mulai muncul. Antara lain Pam Swakarsa dan

FPI. Di Zaman Soeharto sempat ada sedikit riak tapi gerakannya banyak bersifat

underground, karena kontrol sosial politik saat itu cukup ketat. Ahmadiyah di

Desa Manislor, Kuningan, misalnya, telah mengalami debat terbuka soal

Ahmadiyah antara ulama Muhammadiyah dengan kelompok muslim lainnya.

Perang pamflet dan spanduk antara yang pro dan kontra terjadi di jalan desa

tersebut. Namun, kekerasan juga tak dapat dihindari pada tahun 1976 dan sempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

57  

meredup seiring waktu, sampai kemudian muncul lagi pada Desember 2007

silam.45

Era Reformasi juga tidak diimbangi dengan undang-undang yang kuat

mengenai bagaimana menjaga kerukunan, perdamaian, keragaman dalam

masyarakat. Tak pelak kebebasan yang ada kemudian disalahgunakan. Menurut

Nasiruddin (Mubalig JAI), sebenarnya keberadaan agama di Indonesia cukuplah

dilihat dan dipahami dengan Pancasila karena butir-butirnya sudah Islami dalam

arti kedamaian. “Setelah zaman Reformasi, Ahmadiyah mau dijadikan alih-

perhatian orang, agar masyarakat menafikkan masalah kebangsaan lainnya. JAI

sebenarnya mencari sosok-sosok seperti A. Hasan, seorang Islam yang mau

terbuka untuk berdialog dengan fair saat kejayaan debat terjadi tahun 1933”, ujar

Nasiruddin. 46

1. Langgengnya Kekerasan dan Berseraknya JAI di Lombok

Sejak kedatangannya di Lombok pada tahun 1970-an, pada Era Soeharto,

tidak ada konflik yang berarti terjadi di sana. Riak-riak konflik pada umumnya

terjadi di tingkat pusat dan belum mengarah pada kekerasan fisik karena lebih

didominasi perdebatan intelektual. Namun, sejak awal Reformasi, para JAI di

Lombok menjadi sasaran kekerasan komunal hingga 2010.

Benih-benih kerusuhan mulai menyeruak saat Majelis Ulama Indonesia

(MUI) mengeluarkan fatwa tahun 1980 bahwa Ahmadiyah adalah ajaran yang

                                                            45 Lihat Ali Nursyahid. 2008. Laporan Investigasi (Kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Manislor Kuningan-Jawa Barat dan Lombok-NTB…). Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan). Hal 36-38. 46 Seorang Penasehat Ahmadiyah, Mln. Nasiruddin Ahmad pada wawacara tanggal 15 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

58  

sesat berdasarkan 9 buah buku.47 Fatwa ini langsung mempengaruhi pendapat

masyarakat, meskipun dari segi UU Keormasan, MUI dan Ahmadiyah berada

pada level yang sama, namun MUI seperti punya hak prerogatif, karena bisa

menentukan suatu hal termasuk sesat tidaknya suatu ajaran. Hanya saja riak

konflik tak terlalu menonjol saat itu sehingga kekerasan terhadap JAI bisa

diredam.

Dalam dialog yang diselenggarakan Tim peneliti Setara Institut 2011

silam, salah satunya tim-nya, Ismail Hasani menjelaskan bahwa toleransi antar

umat beragama di Indonesia Era Reformasi masih dalam taraf baik. Namun

terdapat kondisi sebaliknya, berkaitan dengan soal perbedaan intern dalam suatu

agama, misalnya Ahmadiyah.48 Kita bisa melihat fakta yang terurai di bawah ini

sebagai penjelasan bahwa di Era Reformasi, konflik justru terjadi didalam intern

umat Islam.

Aksi-aksi kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)

teridentifikasi terjadi pertama kali pada 1998 di Keruak, Lombok Timur, setelah

Tuan Guru Sibawae (AMPIBI) dalam ceramahnya menyatakan Ahmadiyah kafir,

murtad, sesat, serta merusak aqidah Islam.49 Kekerasan kembali memuncak

setelah rangkaian seminar tentang Ahmadiyah yang diselenggarakan Lembaga

Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) pada 2002 di Masjid Istiqlal dan Lombok

saat Ahmadiyah kembali dinyatakan sebagai ajaran “sesat”.                                                             47 Hal ini berdasarkan literatur dari MUI dan wawancara dengan Muhsin mewakili MUI DI. Yogyakarta pada 31 Maret 2011 di Kantor MUI DIY. Dia tidak menyebutkan secara jelas 9 buah buku itu apa saja. Akan hal ini, Jemaat Ahmadiyah menyanggah kenapa menyesatkan ajaran lain tidak berdasarkan Al-Quran dan Hadis saja, bukan buku-buatan manusia yang berpotensi banyak salah dan tafsir. 48 Sudah dibahas dalam bab Pendahuluan, lihat http://www.tribunnews.com/2011/09/08/survei-setara-606-persen-menolak-kekerasan-terhadap-ahmadiyah, diunduh pada 14 januari 2011. 49 Dalam tulisan Sentot Setya Siswanto, dkk. Maret 2011. Kertas Kerja tentang Tindak Kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah Desa Umbulan-Cikeusik-Pandeglang dalam Bahan Aksi Refleksi : Konstitusi, Negara, dan Hak Asasi Manusia.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

59  

Seperti yang tersebut di atas, kekerasan massif dan terparah memang

terjadi di Lombok. Rumah-rumah warga dihancurkan dan dijarah. Warga JAI

diusir dari kampungnya. Jatuh pula korban. Mereka adalah warga yang sampai

saat ini mengungsi di Asrama Transito, Kota Mataram. Pengungsi tersebut

merupakan komunitas warga JAI yang sudah eksodus dari Lombok Timur sejak

kejadian Pancor pada 2002. Adapun kronologi kejadian yang terjadi lebih dari

sepuluh tahun lalu dan menimpa warga Ahmadiyah sebagai berikut :

Pertama, kasus penyerangan terhadap Jemaat Ahmadiyah di Desa Keruak,

Lombok Timur. Warga Ahmadiyah di Keruak diusir dari rumah mereka masing-

masing pada 1998. Alhasil, sebanyak 13 buah rumah hangus terbakar yang

kemudian disusul dengan pengusiran terhadap 15 Kepala Keluarga (KK).

Kedua, kasus Ahmadiyah Sambielen. Pada tanggal 22 Juni 2001, sebanyak

17 KK warga Ahmadiyah di Sambielen, Lombok Barat, diusir setelah rumah

mereka dibinasakan. Dalam peristiwa tersebut, jatuh satu korban, yakni Papuk

Hasan (65 tahun), dan istrinya mengalami luka berat. Pelakunya sudah diketahui,

namun dibiarkan bebas oleh Polres Kota Mataram. Selepas kasus pengusiran

tersebut, pada tanggal 21 Juli 2001, Tim Advokasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia

(JAI) mengeluarkan surat tugas kepada dua orang untuk mengurus/mendampingi

hak dan kewajiban anggota jemaat di Dusun Sambielen, Kecamatan Bayan,

Lombok Barat tersebut.

Ketiga, Kasus Ahmadiyah Pancor, Lombok Timur. Saat itu, terjadi

pengrusakan dan pembakaran rumah milik Jemaat Ahmadiyah di Pancor sejak 9

September 2002. Selama seminggu, terjadi penyerangan dan pengrusakan 73

rumah, 1 buah masjid, dan 1 mushola milik warga JAI. Penyerangan diawali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

60  

dengan pengkondisian berupa penyebaran ide dan penggiringan opini publik

tentang kesesatan Ahmadiyah. Hal ini terjadi pasca-Seminar Lembaga Penelitian

dan Pengkajian Islam (LPPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18

Agustus 2002 di Asrama Haji Ampenan, yang dihadiri mayoritas pondok

pesantren se-Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan narasumber Amin Djamaludin,

Ulama Pakistan Dr. Haafids Abdurrasyid, dan Atase Keagamaan Kedutaan Besar

Arab Saudi di Jakarta, yaitu Syeikh Ibrahim Sulaiman. Tak hanya itu, mereka juga

menyebarkan buku-buku, brosur-brosur, dan majalah Sabili. Mereka melakukan

intimidasi dan ancaman terhadap JAI untuk keluar dari ajarannya.

Kejadian ini mengakibatkan sekitar 83 KK, yang terdiri dari 350 jiwa

terusir dan kerugian material yang mencapai 25 milyar rupiah. Kejadian Pancor

pada 2002 telah membuat mereka harus kehilangan harta benda dan meninggalkan

kampung halaman di Lombok Timur. Mulailah mereka berpencar dan berpindah

tempat. Mereka tidak peduli pergi kemanapun, asalkan bisa sejenak mendapatkan

ketenangan untuk hidup berkeyakinan dan berusaha.

Keempat, kekerasan dalam skala kecil menyusul kejadian Pancor dan

terjadi pada Jemaat Ahmadiyah di Sembalun Lawang dan Medas, Lombok Timur,

pada 2002. Sebanyak 5 KK JAI diusir. Setahun kemudian, kasus penyerangan

terjadi lagi di Empan, Sumbawa.

Kelima, kasus paling besar dan beruntun mulai terjadi sejak warga

Ahmadiyah ini menetap tinggal di suatu perumahan Bank Tabungan Negara

(BTN) di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

Mereka adalah Jemaat Ahmadiyah yang melakukan eksodus dari Lombok Timur

dan harus meninggalkan kampung halamannya saat kejadian Pancor berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

61  

Warga JAI kemudian secara bersama-sama mengumpulkan uang untuk membeli

sebuah komplek perumahan BTN tersebut yang dijual dengan harga murah.

Penyerangan pertama terjadi pada 19 Oktober 2005 bertepatan dengan

bulan Ramadhan 1426 H. Peristiwa ini berawal dari pengajian yang digelar oleh

Tuan Guru Muhammad Izzi di Masjid dekat Ketapang. Ceramah Tuan Guru ini

telah mengundang reaksi dari massa untuk melakukan penyerangan terhadap

Jemaat Ahmadiyah. Namun, kejadian tersebut tak membuat Jemaat Ahmadiyah

meninggalkan wilayah tempat tinggalnya.

Geram dengan hal tersebut, massa kembali menyerang pada 4 Februari

2006. Kejadian yang cukup parah ini mengulang pengalaman pahit yang dialami

oleh warga Ahmadiyah setelah terusir dari Lombok Timur. Secara psikologis,

pengalaman di Keutapang telah membuat mereka shock, stress, ketakutan karena

mendapat ancaman terus-menerus. Identitas mereka sebagai Ahmadiyah turut

terancam.

Mereka, Jemaat Ahmadiyah yang juga sekaligus warga Pancor ini, tidak

bisa kembali ke rumah mereka di Lombok Timur. Selain karena menghindari

penyerangan kembali, warga Ahmadiyah sudah tidak memiliki harta benda lagi di

Lombok Timur. Mereka juga sudah menjual semua aset untuk menetap di

Ketapang. Sejak kejadian 2006, hak mereka untuk tinggal di Ketapang pun nyaris

hilang.

Setelah penyerangan tersebut, Jemaat Ahmadiyah di Lombok tak patah

arang. Upaya hukum tetap diusahakan agar mereka mendapat perlindungan

hukum. Namun, dalam upaya tersebut, mereka tidak melalui jalur kekerasan,

melainkan lewat negosiasi atau dialog agar mereka bisa menyampaikan keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

62  

sekaligus mengklarifikasi pokok masalah yang beredar di masyarakat tentang

Ahmadiyah. Mereka juga mulai membangun kembali puing puing bangunan yang

sudah berserakan akibat penyerangan tahun 2006 agar mereka bisa kembali

tinggal di perumahan BTN Ketapang.

Sayangnya, penyerangan terjadi kembali ke rumah Jemaat Ahmadiyah

berlangsung pada 26 November 2010 dan membuat mereka benar-benar

kehilangan harta benda. Kali ini bahkan lebih naas, karena sebagian besar dari

warga sudah mulai membangun kembali rumah yang sebelumnya telah menjadi

puing. Baru beberapa bulan berdiri dan upaya pemulihan mulai dilakukan,

harapan itu pupus lagi.

Bagi warga JAI, aparat dalam hal ini polisi terkesan melakukan pembiaran

terhadap 8 kali kejadian kekerasan. Bahkan, menurut mereka, ada massa yang

berceletuk : “Kami berani menyerang karena disuruh oleh polisi”. Hal ini juga

disesalkan oleh kalangan ibu-ibu dan anak-anak Ahmadi. Menurut mereka,

seharusnya pemerintah atau gubernur menjadi pemimpin bagi semua orang,

apapun golongan dan keyakinannya. Tapi sebaliknya, yang dilihat selama ini,

gubernur cenderung memainkan peran sebagai seorang Tuan Guru yang berpihak,

bukan seorang abdi rakyat.50

Akan hal tersebut, mereka melihat penegakan hukum di Indonesia sangat

rapuh. Selain harta benda yang terjarah dan habis, saat kasus di Sambielen ada

korban yang meninggal. Massa pun bebas melakukan penyerangan di depan

polisi, seolah aparat tidak punya kuasa untuk menghalangi. Media pun bagi JAI

seringkali tidak menampilkan wacana yang seimbang, karena lebih menyorot

                                                            50 Berdasarkan wawancara dengan ibu-ibu pengungsi di Transito, 17 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

63  

pihak-pihak yang kontra. “Kami tidak boleh mengklarifikasi apapun di surat

kabar, maka kami mencetak buku-buku. Salah satu contohnya adalah Kami Orang

Islam”, ujar Nasiruddin.51 Hanya saja, warga JAI tidak melakukan penuntutan

yang berarti agar kasus ini diusut. Mereka hanya berupaya bertemu dan bersurat

kepada pihak-pihak yang mempunyai wewenang sembari melakukan klarifikasi

lewat tulisan.

Tindakan pembiaran dan lambatnya antisipasi dari pemerintah juga dapat

dilihat dari penyerangan yang terjadi pada 13 Juli 2012 silam di tempat yang

berbeda. Penyerangan terhadap komunitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia di

Kampung Cisalada, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

yang dilakukan oleh sekelompok orang berjumlah sekitar 20 orang, dengan

melempari masjid yang didirikan dan digunakan oleh warga JAI. Berdasarkan

keterangan dari Pengurus JAI Cisalada, aparat kepolisian dari Resort Bogor tiba

1,5 jam kemudian setelah pelaporan oleh Pengurus JAI Cisalada. Yang disesalkan

oleh pengurus JAI bahwa tidak ada pelaku yang ditahan dalam kasus penyerangan

ini.

Kasus penyerangan terbaru dapat pula dilihat saat sekelompok orang

merusak Masjid Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 5 Mei

2013. Menurut keterangan salah seorang Jemaat Ahmadiyah, hal ini terjadi pada

pukul 01.30 WIB. Pada malam sebelumnya, telah digelar pengajian Jemaat

Ahmadiyah di masjid tersebut. Akibat serangan itu, sejumlah rumah warga

Ahmadiyah, toko, dan masjid mengalami kerusakan pecah kaca. Peristiwa itu

                                                            51 Loc,cit… Wawancara dengan Penasehat Ahmadiyah, Mln. Nasiruddin Ahmad pada tanggal 15 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

64  

tidak menimbulkan korban jiwa atau menyebabkan warga Jemaat Ahmadiyah

terluka.52

2. Wajah-wajah di Bilik Transito

Setelah mengalami pengusiran dan amukan massa secara berantai sejak

1998, secara otomatis warga JAI tergabung menjadi kelompok orang yang

mencari suaka dan tempat untuk bernaung. Mereka meminta perlindungan ke

pemerintah. Akhirnya, warga JAI diperbolehkan menempati sebuah gedung

kosong yang sudah tak terpakai lagi di kota Mataram. Gedung atau Asrama

Transito—eks gedung transmigrasi—adalah tempat mereka bernaung pasca

kerusuhan 4 Februari 2006 silam. Rumah-rumah warga JAI di perumahan BTN

Ketapang saat itu sudah tinggal puing karena dihancurkan massa, sehingga

mereka tidak mempunyai tempat untuk tinggal lagi.

Hal ini sepertinya bertentangan dengan seruan Walikota Mataram pada

2002, atau 4 tahun sebelum kejadian di perumahan BTN Ketapang. Sehubungan

dengan keberadaan pengungsi dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia di wilayah

administratif kota Mataram sebagai dampak dari peristiwa di Lombok Timur,

Pemerintah Kota Mataram menyampaikan seruan khususnya kepada para

pengungsi.53 Seruan itu berisi perhatian agar JAI mentaati beberapa hal, antara

lain menghindari pertemuan yang sifatnya berkelompok dengan jemaatnya,

membaur dan bersosialisasi dengan warga sekitar, menghindari tinggal secara

berkelompok dalam satu tempat, tidak ekslusif dalam beribadah, dan tidak

diperkenankan untuk mengembangkan ajarannya di tengah masyarakat. Selain itu,                                                             52 Lihat http://www.kabar24.com/index.php/masjid-ahmadiyah-tasikmalaya-dirusak massa-menyerang-setelah-pengajian/, diunduh tanggal 5 Mei 2013. 53 Berdasarkan Seruan Walikota Mataram No.008/283/X/INKOM/02 tertanggal 10 Oktober 2002. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

65  

kepolisian juga menghimbau pada masyarakat agar tidak bertindak di luar hukum

kepada warga JAI, dan jika terjadi apa-apa, Jemaat Ahmadiyah diminta untuk

segera melapor ke lurah setempat.

Apabila melihat seruan Wali Kota Mataram di atas, salah satunya adalah

menyebutkan agar JAI menghindari tinggal secara berkelompok dalam satu

tempat, atau tidak ekslusif dalam beribadah. Akan tetapi, tragedi tahun 2006, telah

membuat pengungsi JAI dari Lombok Timur berkumpul di satu kanal

pengungsian yaitu di Gedung atau Asrama Transito, Mataram.

Sebenarnya pemilihan tempat untuk Jemaat Ahmadiyah di Transito

merupakan ide dari pemerintah. Mereka dibawa ke Transito dengan sedikit

dipaksa. Menurut para pengungsi, pada saat penyerangan, sebenarnya mereka

bertahan untuk tetap di rumah. Polisi kemudian menyuruh mereka meninggalkan

rumah dengan dalih aparat akan menjaga komplek tersebut. Lalu, anak-anak dan

ibu-ibu segera diangkut dengan mobil dan dibawa ke Kantor Dinas Sosial, baru

kemudian ke Transito. Menurut Jemaat Ahmadiyah yang tersisa di sana, setelah

warga JAI meninggalkan rumah, barulah massa menyerbu rumah-rumah tersebut

dengan ditonton oleh aparat.

Keadaan pengungsian para JAI, yaitu di Asrama Transito terbilang cukup

miris. Gedung pengungsian yang berusia tua itu sudah tidak terawat lagi, gedung

yang pernah digunakan untuk pendidikan orang-orang yang akan transmigrasi,

dan sudah tak terlihat papan nama bangunannya. Kini, Jemaat Ahmadiyah yang

mengungsi disitu lebih akrab menyebut gedung tersebut dengan asrama. Dengan

ruangan seadanya, fasilitas listrik yang sangat terbatas menjadi pemandangan di

pengungsian. Tak hanya itu, ruangan tempat tinggal mereka hanya dibatasi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

66  

spanduk-spanduk bekas, dengan luas hanya 2 meter untuk tiap keluarga. Pada

malam hari, gedung itu berubah seperti tempat tak berpenghuni karena tidak ada

listrik atau cahaya yang terlihat, kecuali di Mushola yang terletak agak belakang

asrama tersebut.

Saat ditemui di Asrama Transito pada 2010 hingga 2012 lalu, banyak

cerita seputar perjalanan mereka saat melakukan eksodus dari satu tempat ke

tempat lainnya. Awalnya mereka enggan untuk bercerita, namun ketika sang

koordinator pengungsi, Syahidin, mengatakan bahwa ini digunakan untuk

penelitian, bukan dari pihak berwajib atau pemerintah, maka keramahan terpancar

dari wajah mereka.54

Kekecewaan terjadi bukan hanya karena pembiaran dan hilangnya rasa

aman warga JAI untuk melaksanakan ajaran dan keyakinan mereka. Akan tetapi,

juga hilangnya harta benda dan kesempatan untuk berusaha. Warga JAI

menganggap mereka tidak dihargai oleh pemerintah dan masyarakat pada

umumnya. Mereka masih mengingat bagaimana setelah penyerangan tahun 2002,

warga JAI kemudian pulang ke Lombok Timur untuk menjual aset yang masih

tersisa, mengumpulkan remah-remah rezeki yang ada untuk membeli perumahan

BTN Keutapang sebagai tempat tinggal baru. Namun, sayangnya BTN tersebut

hanya tinggal cerita karena tidak mungkin mereka kembali lagi ke sana. Selain

karena takut bahwa penyerangan itu terjadi lagi, mereka sudah kehabisan uang

untuk membangun kembali rumah-rumah tersebut.

Hal inilah yang membuat mereka tak habis pikir, mengapa masih saja ada

yang menganggap JAI menerima bantuan dari luar negeri. “Walaupun nasib                                                             54 Menurut keterangan mereka, warga JAI sudah cukup malas mengharapkan sesuatu dari pihak berwajib karena tidak ada tindakan yang tegas untuk menindak rentetan kekerasan yang sudah terjadi satu dekade ini. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

67  

warga Ahmadiyah seperti ini, masing-masing dari mereka selalu mengeluarkan

uang pengorbanan tiap bulannya. Ibaratnya, warga Ahmadiyah ini bekerja untuk

organisasi, bukan organisasi yang mendanai. Makanya kalau dilihat, banyak

pengorbanan, kita disebut jemaah pengorbanan, bahkan bisa dilacak dari bukti

atau kuitansi”, ujar Basyiruddin.55 Seperti yang sudah dibahas di bab sebelumnya,

uang pengorbanan itu sebagian diberikan ke mubalig untuk penghidupannya

karena mereka hanya menyebarkan ajaran Islam dan memperkenalkan bahwa

Imam Mahdi sudah datang. Mubalig tidak boleh berbisnis, dia ditugaskan khusus

menyebarkan ajaran Islam.

Lalu, mengapa pengorbanan orang Ahmadiyah cukup kuat? Seperti yang

dijelaskan oleh Basyiruddin, bahwa dalam surah Al-Baqarah: 4, disampaikan

bahwa orang-orang bertakwa percaya terhadap yang gaib, mendirikan sholat, dan

menafkahkan sebagian hartanya untuk orang lain. Setiap rezeki adalah hak Allah,

dan pahalanya akan dilipatgandakan 700 kali. “Barang siapa yang menafkahkan

hartanya di jalan Allah tidak ada yang bangkrut, lihat saja warga Ahmadiyah

walaupun beberapa kali diusir tetap bisa bertahan, dihancurkan rumahnya,

kemudian dibangun lagi. Satu persen pun tidak meminta dana dari manapun,

termasuk kalau membangun masjid. Kita cukup sedih melihat fenomena orang-

orang yang meminta uang di jalan-jalan untuk membangun masjid. Apa kata

orang agama lain melihat seperti itu, orang Islam miskin, mau membangun masjid

harus meminta-minta di jalan”, begitu keluhnya.

                                                            55 Wawancara dengan Mubalig JAI di Lombok, Mln. Basyiruddin pada 14 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. Basyiruddin mengatakan jika memang pihak-pihak yang menyebarkan isu bahwa Ahmadiyah mendapat dana dari luar, Ahmadiyah menantang dan menawarkan orang-orang seperti itu. “Tolong di cek kita mendapatkan dana dari Inggris, kalau itu terbukti, maka kita akan membiayai berapapun jumlahnya. Tapi sampai sekarang ga ada yang berani untuk meneliti, karena tidak terbukti”, tukasnya. Basyiruddin adalah mubalig JAI yang sudah 7 tahun ini ditugaskan di Lombok. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

68  

Mereka juga menyebut dirinya sebagai jemaat pengorbanan yang tidak

memiliki peluang untuk korupsi. Mereka mengemukakan contoh ketika di

rekening JAI pusat bertambah uang sekian puluh juta, namun tidak diketahui

darimana datangnya. Pengurus JAI kemudian menyebarkan surat ke ratusan

cabang untuk menanyakan uang tersebut. Ternyata ada orang yang mengeluarkan

uang pengorbanan, tapi tidak mau diketahui namanya. Hal ini juga terjadi pada

Jemaat Ahmadiyah di Lombok. Termasuk mereka yang menjadi pengungsi,

meskipun sudah kehilangan harta benda dan pekerjaan, Jemaat Ahmadiyah tidak

mau bergantung atau mengharapkan bantuan dari Pemerintah, termasuk Pemkot

Mataram, tempat mereka bernaung. Hal ini seperti disampaikan oleh Syahidin :

“Makanya salah kalau orang bilang kami dibiayai pemerintah untuk membangun rumah kembali, bahkan ada yang bilang kami digaji. Hanya Allah yang tahu betapa itu uang kami. Beberapa keluarga juga pernah di Transito setelah kasus Pancor. Tapi disuruh mengosongkan, akhirnya pada berusaha mengontrak rumah. Kemarin ada isu kami disuruh pergi dari Transito karena akan direhab. Saya bilang silahkan direhab. Terus ada petugas yang meminta kami untuk tidur di lantai, tanpa bangku-bangku. Tapi saya bilang, tidak boleh, karena saya akan mengadu. Akhirnya petugas itu diganti, dan petugas yang sekarang udah lembut.”56

Adalah Syahidin, koordinator pengungsi di Asrama Transito selama 7

tahun sejak 2006 silam. Bersama mubalig dan pengurus JAI NTB, dia mengatur

semua urusan warga JAI yang ada di pengungsian Asrama Transito. Dia

menceritakan sedikit tentang dirinya dan perjalanannya selama menjadi Jemaat

Ahmadiyah yang dirongrong terus-menerus. “Saya pada dasarnya dari Lombok

Utara, Bayan. Pada tahun 2001, tanggal 12 juli, Ahmad Hariyadi dari Jakarta

(pihak LPPI) menyebarkan brosur-brosur bahkan masuk ke masjid yang

menuliskan bahwa Ahmadiyah itu kafir, pokoknya macam-macam lah. Itu sudah 5

                                                            56 Wawancara dengan Koordinator Pengungsi, Syahidin, 15 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

69  

kali mushola kami diserang, rumah kami dihabiskan di Bayan, Sambielen”,

ucapnya.

Setelah itu, JAI yang di sana pindah ke Medas, 70 KM dari Sambielen,

Lombok Timur. Namun, di Medas mereka diusir lagi. Berpindahlah Syahidin dan

rekan-rekannya ke Pancor, Lombok Timur. Baru satu minggu menempati rumah

di Pancor, mereka kembali diusir (baca: peristiwa tahun 2002). Seakan sudah

putus asa untuk tinggal di Lombok, mereka akhirnya hijrah ke Pulau Sumbawa,

yang kebetulan di sana juga banyak Jemaat Ahmadiyah.

Sayangnya, baru satu tahun di Sumbawa, oknum Pancor datang ke sana,

sehingga camat setempat pun turun tangan untuk meminta Syahidin dan

kelompoknya pergi. “Akhirnya kami ke Lombok Tengah selama satu tahun, lalu

pindah ke Monjok selama setengah tahun. Saya berusaha mencari, kami ketemu

dengan perumahan BTN di Ketapang, sudah 5 tahun tidak laku, saya berusaha

untuk membeli. Ada tanah warisan dari nenek di Lombok Tengah, saya jual

sawah, untuk beli rumah di Ketapang, dengan tambahan berhutang pula”, terang

Syahidin. Dia pun mengajak Jemaat Ahmadiyah yang belum mendapat tempat

tinggal untuk membeli rumah di komplek BTN tersebut. Sampai akhirnya mereka

harus hijrah lagi karena kasus penyerangan pada 2006 dan 2010 lalu.

Semua tindak pengusiran dan kekerasan yang dialami Syahidin dan jemaat

lainnya diterima dengan lapang dada. Namun, tak dapat dimungkiri jika mereka

sudah apatis dan tidak hormat lagi dengan aparat. Syahidin mengaku malas

dengan perilaku yang seolah-olah “diam-diam” saja melihat keadaan Jemaat

Ahmadiyah, yang mungkin tidak dianggap warga Lombok lagi. “Kesal kan kita,

kita berusaha menjaga supaya NTB, Indonesia ini aman. Seandainya polisinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

70  

tegas mungkin tidak akan terjadi. Lha ini malah dibiarkan. Ini NTB, Indonesia,

lebih-lebih Islam tercoreng”, keluhnya lagi.

Akan tetapi, dia masih berharap ada titik cerah bagi kehidupan mereka dan

anak-anaknya kelak. Oleh karena itu, ketika ada ormas atau LSM, mahasiswa,

peneliti, bahkan orang-orang dari mancanegara, mereka menyambut baik dan

bercerita apapun yang terjadi. Bahkan, Basyiruddin, mubalig JAI mengatakan

seraya berseru, “Silahkan foto. Kalau bisa sebarkan ke seluruh dunia akibat

dampak dari fatwa MUI”.

Sebenarnya jauh sebelum kejadian di Zaman Reformasi, kekerasan

simbolik yang mengakibatkan adanya diskriminasi telah terjadi. Hal ini

diungkapkan oleh Fauziyah57. Dia sudah menganut Ahmadiyah sejak kecil karena

faktor keturunan. Akan tetapi, setelah mempelajari Ahmadiyah lebih mendalam,

dia pun menyadari ke-islam-an nya semakin kuat. Hanya saja, ketika pihak

sekolah mengetahui jika dia seorang Ahmadi, Fauziyah kecil yang biasanya

membaca doa saat upacara di sekolah dilarang untuk melakukannya lagi. Terlebih

lagi, ayahnya yang seorang penghulu harus berhenti dari jabatannya karena

menjadi Ahmadi. Dia juga mengaku tidak pernah melihat buku Tadzkirah

diajarkan oleh mubalig ataupun keluarganya, apalagi mempelajarinya. Oleh

karena itu, dia menyayangkan atas fitnah yang dilontarkan oleh pihak luar kepada

Ahmadiyah.

Berbincang mengenai fasilitas yang ada di Transito sangatlah minim.

Mereka benar-benar seperti pengungsi atas musibah tertentu. Uniknya, mereka

mengungsi di tengah kota yang serba kecukupan. Mereka menjadi lubang hitam

                                                            57 Wawancara dengan salah satu pengungsi, Bu Fauziyah , 16 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

71  

kecil di antara cahaya. Menurut keterangan ibu-ibu Jemaat Ahmadiyah yang

mengungsi di sana, bantuan listrik tidak ada, terbatas hanya di Mushola, sehingga

malam pun gelap gulita. Pada 2006 hingga 2007, pemerintah daerah melalui

Departemen Sosial sempat memberikan bantuan bahan makanan dan pelayanan

kesehatan. Tapi setelah itu, sudah tidak ada bantuan atau pihak pemerintah yang

datang. Banyak pula pihak yang berjanji akan datang, khususnya pemerintah pusat

dan daerah. Sayangnya sampai saat ini belum ada kepastian hukum dan politik

dari berbagai lembaga di pemerintahan. Mirisnya lagi, warga JAI ini sampai

sekarang masih kesulitan untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Meskipun kepala daerah sempat mengatakan lewat media untuk memfasilitasi

pembuatan KTP bagi warga JAI, tapi hal itu belum terealisasi dengan nyata

hingga saat ini.58

Oleh pengurus JAI ada beberapa hal yang telah dilakukan agar para

jemaatnya bisa diperhatikan oleh pemerintah. Tentu penyampaiannya dilakukan

dengan cara damai, sebuah ciri khas dari Ahmadiyah. Selain meminta

pengamanan kepada pihak berwajib, setelah kejadian di Sambielen, Jemaat

Ahmadiyah Indonesia membuat dokumen tentang “Penjelasan Jamaah Islam

Ahmadiyah Wilayah NTB” pada 20 Oktober 2011.59 Penjelasan ini dengan

maksud untuk mengakhiri polemik, miskomunikasi, dan misinformasi tentang

Jemaat Islam Ahmadiyah serta upaya meyakinkan umat muslim di NTB dan

Indonesia pada umumnya.

                                                            58 Loc.cit…Berdasarkan wawancara dengan ibu-ibu pengungsi di Transito, 17 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 59 Dokumen tersebut disertai surat pengantar ke Gubernur Prov NTB. Surat dan penjelasan tersebut sesuai dengan permintaan Gubernur melalui Tuan Guru Anwar MZ (Tuan Guru yang toleran terhadap Ahmadiyah) agar JAI membuat “Penjelasan mengenai Eksistensi Hukum dan Teologi JAI wilayah NTB” pada 20 Oktober 2011. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

72  

Beberapa penjelasan tersebut diawali dengan pembahasan tentang

Ahmadiyah yang berbadan hukum, terdaftar di Jakarta, dan berkedudukan di

Parung, Bogor. Sesuai dengan Anggaran Dasar JAI disebutkan bahwa kelompok

ini berakidah sesuai dengan akidah 6 rukun Iman, dan beramal sesuai dengan 5

rukun Islam. Sumber pokok ajaran Islam Ahmadiyah adalah Al-Quran Al-Karim,

Sunnah Nabi Muhammad SAW (Hadis), dan Ijma’ para sahabat. Sejak semula,

JAI melaksanakan semua ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

SAW.60 Selain itu, hingga sekarang mereka selalu mengirimkan surat ke Gubernur

NTB, Tuan Guru Tertentu, dan media untuk mengklarifikasi beberapa hal yang

ditudingkan kepada JAI. Hanya saja, kekuatan besar di depan mereka belum

cukup untuk memahami keinginan mereka. JAI merasa butuh waktu dan

kesabaran untuk memimpikan “kedamaian” versi mereka di Bumi Gora, NTB.

3. Aktor dan Tirai Kekerasan Simbolik

Apabila melihat langenggnya kekerasan dan penyerangan terhadap JAI,

dapat dipastikan setidaknya ada aktor-aktor yang berperan dibaliknya. Pada

tulisan sebelumnya telah dibahas sedikit mengenai kekuatan organisasi Islam

mana saja yang ada di Lombok, seperti Nadhlatul Wathan (NW), Muhammadiyah,

atau Wahabi. Tak ketinggalan pula Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai

lembaga yang memiliki otoritas, salah satunya untuk menentukan sesat atau

tidaknya suatu ajaran.

Ajaran Ahmadiyah menurut versi MUI adalah salah satu paham yang

berasal dari Pakistan, masuk ke Indonesia saat penjajahan. Paham yang utama

                                                            60 Ini sesuai dengan misi organisasi “Yuhyiddina wa yuqiimusy-syariah”, yang bermakna menghidupkan kembali agama dan menegakkan syariat Islam.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

73  

berbeda dari umat Islam lain itu ialah Ahmadiyah mengakui Mirza Ghulam

Ahmad sebagai pemimpin dan nabi atau Rasul serta menerima wahyu. Bahkan,

dikatakan oleh MUI jika Ghulam Ahmad menuding orang yang tidak percaya

padanya sebagai kafir. Hal inilah yang menjadi patokan ulama-ulama Islam bahwa

Ahmadiyah dianggap menyimpang atau sesat. Namun, karena Ahmadiyah masuk

Indonesia pada Zaman Belanda, secara organisasi mereka langsung mendaftarkan

di pemerintah dan tercatat sebagai organisasi yang sah. Ada sebuah legalitas.

Itulah yang dipedomani sampai saat ini bahwa Ahmadiyah itu legal.61

Menurut tokoh MUI tersebut, Ahmadiyah dinyatakan sesat berdasarkan 9

buah buku, namun tidak disebutkan secara detail buku apa saja yang menjadi

patokan. Hal ini juga disampaikan oleh tokoh MUI NTB bahwa organisasi pusat

mereka sudah menetapkan atas 9 buah buku, namun memang dia tidak

mengetahui persis buku apakah itu. “Saya juga tidak tahu persis. Tapi bagi saya,

satu saja yang menyebutkan misalnya bahwa Tadzkirah sebagai kitab suci, sesat

sudah, karena agama kita hanya mengakui Al-Quran saja. Dulu paling awal kan

mereka mengakui adanya nabi setelah Nabi Muhammad, berarti mereka sudah

kafir itu. Ahmadiyah ini sebenarnya cerita lama. Apa yang mereka katakan saat

ini adalah takiyah, berbohong untuk keamanan atau semacam siasat. 62

Agaknya itulah reaksi yang diperlihatkan oleh tokoh MUI apabila

mengetahui beragam klarifikasi yang dilontarkan Ahmadiyah agar tetap disebut

Islam sebagai takiyah. Kalaupun sama, tokoh MUI mempertanyakan mengapa

harus menggunakan istilah Ahmadiyah? Nampaknya penjelasan tentang

Ahmadiyah yang telah dijabarkan (baca: tulisan sebelumnya tentang Jemaat                                                             61 Berdasarkan wawancara dengan Muhsin mewakili Majelis Ulama Indonesia DI. Yogyakarta pada 31 Maret 2011 di Kantor MUI DIY. 62 Wawancara dengan salah satu tokoh MUI NTB pada 02 Januari 2012 di Sumbawa Barat. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

74  

Ahmadiyah dalam Tilikan Sejarah) tidak diterima atau bahkan mungkin tidak

diketahui oleh pihak MUI. Berikut petikan kalimat yang dilontarkan anggota MUI

atas keberatannya terhadap penamaan Ahmadiyah sebagai ajaran dari JAI ini :

“Saya kemudian berseloroh, kalau sama, kenapa harus memakai kata Ahmadiyah. Selama anda memakai kata Ahmadiyah, orang tidak akan percaya. Kalau pengikut Muhammad, ya jadilah Muhammadiyah. Saya berikan solusi, kalau bukan Ahmadiyah, ya Ahmadiyah Ahlussunnah Waljamaah. Itu kayak Muhammadiyah dan NU kan Ahlussunnah Waljamaah. Itu seloroh saya pada dia. Tapi kalau anda tetap menggunakan kata Ahmadiyah, susah orang untuk percaya. MUI DIY secara resmi sudah membuat surat kepada Gubernur, Polres, Korem, Kantor Agama, usulnya melarang ajaran Ahmadiyah. Ajarannya yang dilarang”.63

Selain itu, Ahmadiyah versi lain juga dimunculkan oleh beberapa pihak,

salah satunya lewat internet. Dugaan bahwa Ahmadiyah melakukan takiyah demi

melindungi dirinya juga disebutkan dalam sebuah jejaring sosial64. Sumber

tersebut menyebutkan Ahmadiyah mengistilahkan Nabi Muhammad SAW

sebagai Nabi Besar, sedangkan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi kecilnya.

Selain itu, disebutkan pula jika Ahmadiyah memiliki masjid sendiri, dan mereka

lihai dalam melakukan “freemanson/ilumination”. Situs lain di sebuah website65

menyebutkan Ahmadiyah sebagai ajaran yang dibentuk oleh Inggris dengan Mirza

Ghulam Ahmad sebagai nabinya. Apabila tidak masuk Ahmadiyah, maka akan

dinyatakan kafir. Selain itu, Qadian merupakan tanah suci dan kiblat mereka,

bukan di Mekkah.

Akan reaksi MUI yang sedari dulu sudah menyatakan final atas sesatnya

Ahmadiyah, mubalig JAI di Lombok menyatakan hal itu lebih tepatnya

                                                            63 Op,cit…Wawancara dengan Muhsin mewakili MUI DI. Yogyakarta pada 31 Maret 2011 di Kantor MUI DIY. 64 Kutipan kata-kata dari seorang teman di jejaring sosial facebook pada 8 Januari 2012. Dia mengaku pernah diajak untuk berbaiat di Ahmadiyah. Ajaran yang dilihat oleh teman saya ini benar-benar tidak sesuai dengan Islam. Menurutnya, Ahmadiyah ya Ahmadiyah, bukan Islam, tapi kayak Islam. 65Lihat tulisan sebelumnya, http://www.islampos.com/siapa-dan-bagaimanakah-ajaran-ahmadiyah-57472/, ditulis pada 12 Mei 2013 dan diunduh pada 27 Agustus 2013. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

75  

pernyataan organisasi, bukan orang per orang. Ada juga tokoh MUI yang

memiliki pendapat pribadi tentang Ahmadiyah.66 Dia menyitir pendapat salah

seorang tokoh MUI di Sumbawa bahwa dalam MUI masih ada perbedaan

pendapat, tapi keputusan di daerah tidak bisa mempengaruhi kalau dari pusat

belum terjamah.

Selain MUI, sosok Tuan Guru merupakan sosok yang berpengaruh,

khususnya bagi masyarakat Lombok yang mayoritas Islam. Tuan Guru merupakan

istilah ulama agama Islam yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa. Tuan Guru

biasanya tergabung dalam Nadhlatul Wathan (NW), sebuah organisasi terbesar di

dua pulau tersebut. Beberapa Tuan Guru yang tergabung dalam NW dan punya

pengaruh kuat di akar rumput yaitu Tuan Guru Sibawae (Pendiri AMPIBI), dan

Muhammad Izzi. Para Tuan Guru menyebarkan informasi ke masyarakat tentang

segala hal yang menyatakan sesatnya Ahmadiyah.

Menurut salah satu Tuan Guru67, buku Amin Djamaluddin tentang

“Ahmadiyah Membajak Al-Quran” disebarkan oleh MUI Provinsi NTB ke

seluruh pondok pesantren. Buku ini menjadi referensi utama untuk menolak

Ahmadiyah, selain seminar yang diadakan Lembaga Penelitian dan Pengkajian

Islam (LPPI) di Mataram yang menghadirkan Amin Djamaluddin, Atase

Kedutaan Arab Saudi, dan Ulama Pakistan.

Aktor lain yang berperan adalah LPPI, pimpinan Amin Djamaluddin, aktif

mendukung gerakan anti-Ahmadiyah di Lombok. Amin Djamaluddin juga

langsung hadir di sebuah pertemuan untuk membahas Ahmadiyah awal 2002 di                                                             66 Wawancara dengan Penasehat Ahmadiyah, Mln. Nasiruddin Ahmadi, 23 Januari 2012 via telepon. 67 Lihat Ali Nursyahid. 2008. Laporan Investigasi (Kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Manislor Kuningan-Jawa Barat dan Lombok-NTB…). Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan). Hal 53. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

76  

Lombok, dan aktif memberikan materi, atau buku tentang kesesatan Ahmadiyah.

Kantor LPPI yang berpusat di Jakarta sepertinya mengendalikan penyerangan

terhadap Ahmadiyah, karena intensitas penyerangan terhadap Ahmadiyah

semakin meningkat pasca pertemuan yang difasilitasi oleh LPPI tersebut.

Terkait dengan LPPI, kedutaan besar Saudi Arabia memberikan kontribusi

pemicu kekerasan terhadap Ahmadiyah di Lombok dan Sumbawa. Dalam seminar

yang dilaksanakan oleh LPPI, Atase keagamaan Kedubes Saudi Arabia

memberikan ceramah soal kesesatan Ahmadiyah, pada tanggal 18 Agustus 2002.

Pemikiran Wahabi yang melarang Ahmadiyah telah meracuni para Tuan Guru,

dan mendorong massa untuk melakukan kekerasan terhadap Ahmadiyah. Ulama

Pakistan juga memberikan kontribusi untuk melarang Ahmadiyah di Lombok dan

Sumbawa.

Keterlibatan LPPI yang mengakibatkan kekerasan juga terjadi di Desa

Manislor, Kabupaten Kuningan, pada tanggal 18 Desember 2007. Sebenarnya

kriminalisasi terhadap warga Ahmadiyah sudah terjadi sejak 1954. Namun,

peluang kekerasan terbuka lagi pada 1976. Pasca-Reformasi, tepatnya pada 11

Agustus 2002, LPPI mengadakan seminar tentang anti-Ahmadiyah dengan

mengundang para tokoh pemuda Manislor. Pasca seminar tersebut, mulai muncul

spanduk-spanduk atas nama remaja masjid dan LPPI yang menghina Ahmadiyah.

Pihak pemerintah daerah di Kab. Lombok Tengah, Lombok Timur, dan

Lombok Barat juga melakukan upaya intimidasi agar JAI keluar dari Ahmadiyah.

Bahkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa melarang warga JAI untuk tinggal

di wilayahnya. Pemda-pemda di Lombok Barat dan Sumbawa dengan sengaja

melakukan upaya lokalisasi Ahmadiyah di satu tempat, seperti yang menimpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

77  

warga JAI di Ketapang, Lombok Barat. Sejak 2006, warga JAI menempati

Asrama Transito di Mataram.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) di berbagai daerah, termasuk di Lombok

juga antipati terhadap Ahmadiyah. Dalam sejarahnya, fatwa MUI baik pusat

maupun daerah, yaitu pada tahun 1980 dan 2005 telah menyatakan bahwa

Ahmadiyah sesat dan menyesatkan. Untuk daerah Lombok, Fatwa MUI tahun

1984 soal Ahmadiyah merupakan pemicu kekerasan untuk pelarangan Ahmadiyah

di pulau tersebut. Fatwa MUI menjadi referensi untuk pelarangan Ahmadiyah di

Pulau Lombok, dan MUI bersama dengan LPPI aktif melakukan kampanye untuk

melarang Ahmadiyah di Pulau Lombok, seperti adanya keterlibatannya di dalam

pelatihan/seminar tentang anti-Ahmadiyah. Termasuk salah satu surat dari Majelis

Ulama Indonesia Kabupaten daerah Tingkat II Lombok Barat yang dialamatkan

ke Bupati Lombok Barat tentang sebuah rekomendasi yang memohon perhatian

pemerintah daerah agar menurunkan Pelarangan Operasional atas Gerakan Jemaat

Ahmadiyah yang sudah menyimpang dari ajaran Islam.

Agaknya inilah yang mendasari keluarnya Surat Keputusan (SK) dari

Bupati Lombok Barat No 35 yang ditanda tangani tanggal 10 Juli tahun 2001

tentang Pelarangan dan Penghentian Penyebaran Ajaran/Paham Ahmadiyah di

Kabupaten Lombok Barat. Latar belakang dari pengeluaran SK tersebut menurut

pemerintah adalah telah terjadi konflik berdarah di Kecamatan Bayan sebagai

akibat dari penyebaran ajaran Ahmadiyah. Bahwa untuk menjaga ketertiban dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

78  

keamanan masyarakat, penyebaran paham Ahmadiyah di Pulau Lombok perlu

diperhatikan.68

Pemerintah Daerah Lombok Timur juga telah mengeluarkan Surat

Keputusan (SK) Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lombok Timur tanggal 7

November 1983 Nomor : Sospol X.223.3/58/1983 tentang penghentian sementara

kegiatan Ahmadiyah Qadian di Lombok Timur. Pasca-Reformasi, dengan

maraknya kembali kekerasan terhadap Ahmadiyah, Bupati Lombok Timur

mengeluarkan lagi surat edaran tentang larangan kegiatan penyebarluasan ajaran

Ahmadiyah Qadian baik secara lisan maupun tertulis di wilayah Lombok Timur.

Semua elemen pemerintah, militer, dan kejaksaan dilibatkan dalam hal ini.

Ada pula “AMANAH” (Aliansi Masyarakat Anti Ahmadiyah) Kabupaten

Lombok tengah yang menuliskan pernyataan sikap mereka dengan

menyampaikan somasi atas keberadaan Ahmadiyah di sana. Isinya seputar

peringatan jika Ahmadiyah masih mengaku dirinya Islam maka secepatnya

menyadari kesalahannya dan bertaubat kembali ke ajaran Islam; dan jika

Ahmadiyah masih pada keyakinannya, maka JAI harus meninggalkan wilayah

Kabupaten Lombok Tengah. JAI diberikan waktu sampai dengan tanggal 17

Maret 2006.

Kepala Kejaksaan Negeri Selong juga turut mengeluarkan Surat

Keputusan No : Kep.11/IPK.32.2/L-2.III.3/11/83 tentang Pelarangan terhadap

                                                            68 Berdasarkan dokumen SK Bupati Lombok Barat. Pertimbangan lain dari dikeluarkannya SK ini adalah berdasarkan Surat Edaran Direktorat Bimas Islam dan urusan Haji Nomor D/BA.01/3099/84 tanggal 20 September 1984 yang merekomendasikan bahwa ajaran atau paham Ahmadiyah dianggap menimpang dari Islam. Disitu disebutkan alasannya karena mempercayai adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW, maka dipandang perlu mencegah penyebarannya agar tidak menimbulkan keresahan. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

79  

Kegiatan Jemaat Ahmadiyah Cabang Pancor Lombok Timur.69 Pertimbangannya

antara lain karena semenjak berdirinya aliran kepercayaan Ahmadiyah Cabang

Pancor di wilayah Lombok Timur, telah beberapa kali menimbulkan pertentangan

dan keresahan diantara sesama umat Islam di wilayah Lombok Timur (Lotim).

Selain itu, kejaksaan memandang pelarangan JAI di Lombok Timur sebagai upaya

untuk memelihara kerukunan hidup umat beragama khususnya umat Islam di

sana.

Pihak Militer juga mengambil peran dalam penahanan dan penindakan

terhadap Jemaat Ahmadiyah. Mereka ikut melakukan intimidasi terhadap JAI agar

keluar dari Ahmadiyah. Jika mereka tidak keluar dari Ahmadiyah, maka akan ada

upaya kekerasan yang dilakukan massa. Militer bahkan termasuk unsur Muspida

telah ikut menandatangani penerbitan SKB di beberapa wilayah Lombok.

Setelah kejadian di Sambielen pada 22 Juni 2001 silam, ada upaya dari

Ketua Jemaat Ahmadiyah kota Mataram untuk bersurat kepada pihak Kepolisian

Daerah Resort Lombok Barat memohon perlindungan hukum. Atas hal tersebut,

pada 25 September 2002 mengeluarkan surat balasan yang isinya menyatakan

pihak Polres akan berupaya memberikan perlindungan hukum dan bantuan

pengamanan terhadap anggota JAI beserta aset-asetnya. Hanya saja karena

beberapa pertimbangan70, anggota JAI diharapkan berinteraksi sosial di

lingkungannya khususnya mengenai masalah peribadatan. Selain itu, mereka                                                             69 Hal ini berdasarkan pertemuan antara Bupati Lombok Timur, Ketua DPRD Tingkat II Lotim, Kepala Kantor Departemen Agama dan MUI Lotim tanggal 5 November 1983 yang secara bulat menyetujui dan mendesak pihak yang berwajib agar menghentikan kegiatan Ahmadiyah di Lombok Timur. 70 Selain surat permohonan perlindungan hukum dari Ketua JAI Mataram, yang menjadi rujukan kepolisian mengambil tindakan dan memberi saran adalah Keputusan Bupati Lombok Barat No 35 Tahun 2001 tanggal 10 Juli 2001 perihal Pelarangan dan Penghentian penyebaran ajaran/paham Ahmadiyah di Lombok Barat. Ada pula surat rekomendasi Majelis Ulama Indonesia Kab.Lombok Barat yang intinya memohon kepada pemerintah untuk pelarangan operasional gerakan Ahmadiyah. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

80  

diharapkan untuk menurunkan sementara waktu segala atribut atau simbol yang

memperlihatkan tanda khusus Jemaat Ahmadiyah guna menghindari

berkembangnya kasus Lombok Timur di Kota Mataram.

Pengurus Jemaat Ahmadiyah menyayangkan segala fatwa final tentang

kesesatan Ahmadiyah, kecaman, dan surat peringatan dari berbagai organisasi

yang ditujukan kepada mereka. Menurut mereka, akan lebih baik jika semua

elemen tersebut membuka dialog dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Setidaknya berkaca pada sejarah tentang kejayaan dialog nasional dan terbuka

yang pernah terjadi tahun 1933. Jemaat Ahmadiyah membaca jika ada

keengganan dari orang-orang di luar mereka (outsiders) untuk mengenal JAI.

Padahal Al-Quran membolehkan dialog dengan tujuan kembali ke jalan yang

benar. Bagi JAI, hak prerogatif Allah (An-Nahl:26) di ambil oleh MUI.

Menurutnya, yang berhak menentukan sesat atau tidaknya seseorang hanya Allah

SWT. Mereka menyesalkan pihak MUI yang tidak mau menyaksikan sendiri

ibadah yang dilakukan warga Ahmadiyah agar mereka tahu adanya kesalahan atau

tidak. Sebaliknya, Saat Al-Qur’an dan Masjid dibakar oleh oknum, pihak MUI

pun hanya diam dan tidak melakukan apapun. 71

Sebenarnya upaya dialog telah diusahakan oleh mubalig JAI di Lombok.72

Saat itu, ada stasiun radio yang siarannya tiap pagi diisi oleh penceramah yang

selalu menjelekkan Ahmadiyah. Akhirnya, mubalig JAI mendatangi radio

tersebut. Mereka tidak mempermasalahkan adanya siaran tersebut, tapi JAI juga

meminta kesempatan untuk menjelaskan atau berdialog agar kesalapahaman tidak

                                                            71 Op,cit…Wawancara dengan Mubalig JAI di Lombok, Mln. Basyiruddin pada 14 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 72 Loc,cit…Wawancara dengan Penasehat Ahmadiyah, Mln. Nasiruddin Ahmadi, 15 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

81  

bertambah panjang. Namun, kesempatan itu tidak diberikan oleh radio tersebut,

hanya siaran mengenai ceramah itu yang dihentikan. Padahal, JAI mengharap

adanya dialog tersebut.

JAI di Lombok juga menyesalkan masyarakat yang tidak mempertanyakan

sesuatu langsung dari sumbernya, tapi lebih cenderung ikut suara tokoh agama

atau golongan mayoritas. Bagi JAI, mayoritas belum tentu benar, pun sebaliknya.

Jika logika ini bertahan maka akan membahayakan bangsa itu sendiri. Inilah yang

menjadi kendala saat umat Islam dituntut kritis. Mayoritas/minoritas bukanlah

ukuran kebenaran, hanya Tuhan yang menentukan.73

Kekerasan yang terjadi menjadi suatu yang kontra apabila melihat,

mendengar, dan membaca literatur Ahmadiyah. Dari tuturan dan sumber tertulis,

dapat ditemukan jika ajaran mereka sarat dengan cinta kasih, tolong menolong

dan menekankan pentingnya dialog. Bahkan, tak sedikit orang-orang berpengaruh

menjadi Ahmadi, di antaranya WR Supratman, Arif Rahman Hakim, dan H.

Suhadi.

Bertahan dan berdialog. Itulah alat ideologi yang dilakukan oleh JAI

untuk membendung perdebatan yang menimpa mereka sejak masuk di Indonesia.

Bagi mereka, bukanlah perkara yang mudah untuk mengubah pola pikir orang

pada umumnya. Warga JAI sangat berharap agar orang-orang yang tidak

mengetahui Ahmadiyah bertanya langsung ke mereka, bukan sebaliknya hanya

bertanya pada NU, NW, atau lembaga lainnya.

                                                            73 Ibid. Nasiruddin memberikan contoh misal di Indonesia, yang akan terancam agama lain, tapi sebaliknya, di Manado, saudara kita yang Kristen mayoritas, berarti dianggap benar. Di skala dunia, Islam menduduki peringkat ketiga, pertama Kristen lalu Hindu. Kalau dilihat jumlah tersebut, jika menggunakan logika mayoritas benar, maka yang paling benar adalah Kristen. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

82  

Hal ini juga ditanamkan oleh Ahmadiyah kepada pengikutnya agar nilai-

nilai Islam dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Jemaat Ahmadiyah memberikan

doktrin seperti itu ke umat-umatnya sehingga mereka masih bertahan di tempat

pengungsian, yakni di Asrama Transito, hingga sekarang. “Saat ini, jumlah warga

yang tinggal di Transito sekitar 150 orang. Dari tempat ini, sudah lahir belasan

bayi keturunan Ahmadiyah. Dua diantaranya adalah anak saya, bernama Transiti

Mariyam dan Muhammad Khataman Nabiyyin. Kami juga belum tahu kapan akan

bisa keluar dari sini, dan hendak kemana nantinya. Entahlah”, ujar Syahidin.

Pertanyaan inilah yang belum terjawab hingga saat ini.

B. Jemaat Ahmadiyah Indonesia Pasca Kekerasan Komunal di Lombok

Ragam konflik yang dialami oleh JAI di Lombok dengan berbagai

kelompok yang ada membuatnya memaknai kekerasan pada level ideologi dan

praktis. Pemaknaan tersebut telah membentuk identitas mereka yang disertai

dengan keunikan pola bertahan. Pasca-kekerasan yang dialami, ada semacam

pemaknaan religiusitas yang muncul. Bisa jadi sebuah resistensi.

Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Lombok (Ahmadi) mengaku jika identitas

ke-Ahmadiyah-an mereka semakin kuat pasca-kekerasan tersebut. Tak hanya

menurut JAI, pihak-pihak seperti Lembaga Studi Kemanusiaan (Lensa) yang

membantu mereka dalam advokasi pun menilai JAI menjadi lebih tegar dan tidak

kapok karena kekerasan itu. Mereka terlihat semakin yakin dengan ajaran yang

dianutnya, tabah menghadapi kemelut yang sedang dihadapinya, namun tetap taat

kepada keputusan pemerintah (Ulil Amri).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

83  

Fenomena untuk bertahan ini menjadi menarik tatkala disadari bahwa JAI

juga tidak pernah berniat untuk melawan secara fisik. Mereka lebih suka

melakukan “perlawanan” dengan pemaknaan yang religius serta pendekatan

damai berdasarkan dialog. Inilah yang kemudian menjadi alasan kelompok ini

terus-menerus menjadi sasaran untuk diserang, yakni karena JAI tidak melawan

dalam arti memberi respon kontra. Mereka hanya menyerahkan keputusan pada

pemerintah. Namun, bentuk “perlawanan” seperti ini justru semakin membuat

warga JAI tidak diberi akses untuk berbicara dengan penuh kebebasan. Ada

semacam pemanfaatan dari kelompok tertentu untuk terus melakukan kekerasan,

karena “bungkam”-nya warga JAI.

Sebagai subjek, siapa yang coba dilawan oleh JAI? Banyak aktor yang

bermain di dalamnya, termasuk pemerintah yang terkesan melakukan pembiaran

atas satu kali kekerasan dan memicu kekerasan berikutnya. Dalam kasus

kekerasan massal dan beruntun yang dialami oleh JAI, biasanya diawali dengan

demonisasi, yang kemudian mendorong munculnya spiral kekerasan. Kekerasan

menjadi suatu yang rutin, sah, dan tampak sebagaimana mestinya. Apabila

menyitir Galtung (2003: 13-14), agama dan ideologi menjadi penyebab terjadinya

kekerasan. Padahal sejatinya semua agama cenderung mengajarkan kedamaian

dan non-kekerasan. Hal inilah yang tercermin dalam penyerangan terhadap warga

Ahmadiyah.

1. Suara-Suara di Balik Kekerasan

Setelah menempati Asrama Transito, kelompok JAI yang kemudian

menjadi pengungsi ini, tetap melakukan aktivitas mereka seperti biasanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

84  

Kegiatan selama di Transito adalah semata-mata kegiatan keagamaan dan usaha

untuk menggerakkan perekonomian mereka. Kegiatan keagamaan meliputi

pembinaan keagamaan dan pengajian oleh mubalig dan pengurus JAI. Ujar

Syahidin :

“Kalau kegiatan sholat rutin, terus malam ajar anak ngaji, cuma itu, tidak ada kegiatan lain. Belum ada ketrampilan yang diajarkan disini. Kalau pengajian ya tetap, bahkan di wanitanya yang paling sering. Pengajian laki-laki dan perempuan tidak campur seperti agama Islam lain, tapi ada juga pengajian umum untuk semua. Mengenai masalah pernikahan misalnya, itu dibahas untuk perempuan, bagaimana dalam Islam terhadap suami. Dulu, saya sering marah-marah, pukul istri. Setelah masuk Ahmadiyah, tidak pernah saya marah atau berlaku kasar lagi.”74

Sementara itu, untuk memenuhi kehidupan perekonomian, mereka

menggerakkan usaha kecil-kecilan di pasar. Ada yang berdagang, menjadi kuli,

atau apa saja yang bisa menyambung hidup mereka sehari-hari. Di Ketapang,

mereka juga masih memiliki sedikit lahan untuk menanam tomat, sayur bayam,

dan tanaman lainnya. Itulah jenis pekerjaan yang mereka tekuni. Sedangkan

warga JAI di Lombok yang tidak mengungsi ada pula yang menjadi guru atau

pegawai.

Hasil dari jerih payah tersebut mereka pergunakan untuk membeli

kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya. Meskipun dalam

keadaan yang terhimpit, pendidikan bagi Jemaat Ahmadiyah penting disediakan

untuk generasi mudanya. Mereka juga menyisihkan sebagian uangnya untuk

diserahkan ke organisasi sebagai “uang pengorbanan”. Hal ini seperti yang sudah

dijelaskan pada tulisan sebelumnya.

Mereka memulai aktivitas sehari-hari dengan berangkat bekerja dan

meninggalkan Transito sehabis Sholat Subuh. Lalu, menjelang siang, mereka

                                                            74 Kutipan berdasarkan wawancara dengan Koordinator Pengungsi, Syahidin. 15 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

85  

kembali pulang ke pengungsian. Pada sore hari, pengungsi banyak menggunakan

waktunya untuk kegiatan santai, olahraga, atau bercengkrama dengan para

pengungsi lainnya. Biasanya Jemaat Ahmadiyah akan berkumpul di Mushola. Jika

ada tamu, mereka akan mengajak berbicara sesuai dengan maksud kedatangannya.

Tak bisa dimungkiri, sekuat apapun mereka menjalani kehidupan setelah

kekerasan, pasti tertoreh kenangan pahit yang traumatis. Trauma dalam berbagai

level. Menurut keterangan para pengungsi, saat kejadian tahun 2006, pernah ada

yang sampai dibawa ke rumah sakit jiwa, merasa shock, karena rumahnya habis

dibakar. Tidak ada yang tersisa. Namun, itu hanya segelintir dari kisah trauma

mereka. Sebagian besar dari mereka memiliki keinginan besar untuk tetap

bertahan. Kalaupun mereka tetap tinggal di Transito sampai mati, para pengungsi

menganggap mungkin itu yang terbaik.

Atas segala yang dihadapi, ada seorang pengungsi yang nyeletuk, “Kalau

mau belajar sabar, datanglah ke Transito”. Kekerasan yang dialaminya dianggap

sebagai cobaan. Mereka justru cenderung bangga, karena bisa merasakan masa

seperti yang dialami Nabi Muhammad SAW 14 abad silam. Hal ini diakui oleh

kalangan bapak, ibu, remaja, hingga anak-anak Ahmadiyah (Ahmadi).

Dari beberapa kalangan yang tinggal di pengungsian Transito, kaum

remaja (Khudamul Ahmadiyah dan Nasiratul Ahmadiyah) cukup menarik

perhatian. Remaja, umumnya memiliki jiwa muda yang masih penuh dengan

idealisme kebebasan. Mereka juga sarat dengan sifat labil. Apa yang terjadi jika

kaum remaja ini mengalami kekerasan yang menyebabkan kehidupannya morat-

marit? Namun, sebagian dari remaja Ahmadiyah yang hidup di Transito tak

seperti sebagian besar remaja pada umumnya. Mereka seolah sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

86  

terinternalisasi oleh nilai-nilai Ahmadiyah yang diajarkan, yaitu keteguhan,

kesabaran, dan kedamaian. Hal ini bukanlah sesuatu yang mencengangkan di

kalangan Ahmadiyah. Sebagian dari mereka juga sudah terpisah dari orang tua

sejak kecil. Sedari kecil, anak-anak dan remaja sudah memahami ajaran

Ahmadiyah karena selalu rutin diberikan tarbiyah. Jika hari libur, mereka

menggunakan waktu untuk mengenal keorganisasian Ahmadiyah dan pemahaman

ajaran Islam. Meskipun pada praktiknya, ada sisi dari para remaja itu yang butuh

kesenangan atau hiburan.

Hal ini bisa kita lihat dari omongan mereka seputar pengalaman menjadi

Ahmadi dan tinggal di Transito. Beberapa pengalaman menarik terlontar dari

remaja Ahmadiyah, yang saat kecilnya harus terpisah dari orang tua karena

kejadian Pancor tahun 2006.75 Malik (18 tahun), saat kejadian di Pancor masih

duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Atas peristiwa itu, Malik dan puluhan anak

Ahmadiyah lainnya diungsikan ke Jawa Barat untuk bersekolah dan harus terpisah

dari orang tuanya. Hal ini dikarenakan orang tua mereka masih terpuruk secara

sosial dan ekonomi. Agar anak-anak itu tetap bisa sekolah, mereka akhirnya harus

tinggal bersama orang tua angkat, yang juga Jemaat Ahmadiyah (Ahmadi).

Setamat Sekolah Dasar, Malik ingin kembali berkumpul bersama orang

tuanya lagi. Lambat laun, kehidupan perekonomian orang tuanya pun juga pulih.

Saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Malik dan beberapa anak lainnya balik

lagi ke Lombok. Saat itu, para orang tua mereka sudah menetap di perumahan

BTN, Dusun Ketapang. Belum genap setahun tinggal, pada 2006, mereka diserang

lagi. Malik dan teman-teman Ahmadi-nya merasakan kembali peristiwa

                                                            75 Wawancara dengan para pengungsi remaja Jemaat Ahmadiyah Indonesia pada 15 Desember 2010 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

87  

kekerasan. “Saat kami balik kesini, kejadian lagi bulan Februari tahun 2006. Ini

bisa dikatakan kejadian terbesar yang terjadi di Ketapang. Secara ekonomi dan

mental kami drop saat itu. Daripada nyusahin orang tua, saya dan 3 teman balik

lagi ke Jawa Barat melanjutkan SMA”, ungkapnya. Di Jawa Barat, tepatnya di

Tasikmalaya, mereka bersekolah di bawah Yayasan Jemaat Ahmadiyah. Yayasan

Ahmadiyah merupakan sekolah umum karena ada juga yang non-Ahmadi

bersekolah disana. Hanya saja, berbeda dengan sekolah umum lainnya, sekolah ini

memiliki tambahan mata pelajaran, yaitu bahasa Urdu.

Saat mengungsi ke Jawa Barat dan terpisah dari orang tua, Malik dan

teman-temannya merasa sangat sedih. Apalagi di sana, Malik melihat banyak anak

yang tinggal dengan orang tuanya. Akan tetapi, dia menganggap hal tersebut

sebagai pengorbanan. Ketika ditanyakan sisi historis dan pengalaman menjadi

Ahmadi, Malik menjawab awalnya ikut orang tua. Meskipun begitu, orang tuanya

tidak pernah memaksakan aliran tersebut pada Malik. Dia mengakui setelah

beranjak remaja, Malik bisa benar-benar meyakini kebenaran dari ajarannya yaitu

Ahmadiyah. Hal ini sesuai dengan penuturannya sebagai berikut :

“Saya mulai meyakini Ahmadiyah sejak SMP, banyak bukti-bukti yang mendukung. Salah satunya kalau aliran nya tidak benar, mungkin tidak akan bertahan lama. Ajaran yang benar selalu mendapat tantangan dari orang lain. Saya benar-benar yakin dengan Ahmadiyah”.

Setelah menamatkan SMA, Malik dan seorang temannya bertekad pulang

lagi ke Lombok untuk mencari pekerjaan. Hanya saja, mereka harus mendapat

kenyataan pahit lagi, dengan penyerangan 26 November 2010 silam. Mereka

akhirnya ikut mengungsi di Asrama Transito. Kesulitan yang dihadapi lagi adalah

terhambatnya mendapat pekerjaan karena mereka tidak memiliki Kartu Tanda

Penduduk (KTP) Lombok, di daerahnya sendiri, dan tak kunjung dilayani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

88  

Untungnya, dia dan temannya sudah membuat KTP daerah Tasikmalaya.

Walaupun tinggal di Transito, dia dan temannya memiliki segudang harapan.

Katanya :

“Supaya kita hidup layak seperti warga lain. Yang kami khawatirkan adik-adik kami, takut terkena mentalnya, kalau kami kan sudah besar, bisa berpikir sendiri. Untuk pemerintah, kami minta ditegakkan lah hukum itu. Jangan tidur lah hukum di Indonesia ini. Bagi masyarakat, kami tidak minta dikasihani, hadapi kami selayaknya masyarakat lain yang bukan Ahmadiyah, karena masalah keyakinan itu personal.”

Kekhawatiran itu bukan tak beralasan. Menurutnya, pernah ada anak

Ahmadiyah di Sekolah Dasar, yang dipukuli oleh teman-temannya, karena dia

seorang Ahmadi. Di tengah kegalauan menemukan identitasnya, anak-anak

remaja ini tetap terlihat teguh dengan keyakinannya. Meskipun sudah beberapa

kali rumah mereka dirusak. Mereka diusir dan diungsikan ke tempat yang kurang

layak. Saat ini, Malik sedang menempuh kuliah di Bogor.

Mardianah76, seorang remaja putri yang juga pernah mengungsi ke

Tasikmalaya, Jawa Barat, mengakui keteguhan itu. “Ya, Zaman Rasulullah kan

banyak ditentang, dibilang kafir, tapi kan pada akhirnya berkembang juga. Kalau

ini sih kita anggap sebagai ujian, ini bukan azab, tapi sedang diuji iman kita”,

begitu ungkapnya. Keteguhan atas keyakinan tersebut ibarat oase di tengah

keadaan pengungsian Asrama Transito yang kumuh dan tak layak bagi mereka.

Mardianah juga menginsyafi jika masa muda biasanya harus dinikmati, tapi dia

menyadari tidak selamanya akan hidup di dunia ini. Dia merasa harus memiliki

bekal untuk hidup di akhirat nanti, yang lebih abadi. Jika harus ditempuh dengan

hidup di pengungsian, dia merasa itu fase yang harus dijalani.

                                                            76 Berdasarkan wawancara dengan Mardianah, salah satu pemudi Jamaah Ahmadiyah yang mengungsi, di Lombok pada tanggal 14 Maret 2012. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

89  

Warga Ahmadiyah juga mengaku minimnya bantuan dan fasilitas yang

diberikan oleh pemerintah. Kamaruddin dan Fauziyah77 misalnya, mengatakan

jika selama 8-9 bulan awal mereka tinggal di Transito, tersedia pelayanan

kesehatan dari puskesmas. Hanya saja, setelah itu tidak ada lagi bentuk pelayanan.

Mereka juga tidak mendapatkan fasilitas listrik yang memadai layaknya sebuah

tempat tinggal.

Kamaruddin dan Fauziyah, pasangan pengungsi yang bercerita bahwa

mereka sudah tidak berani pulang ke rumah di Ketapang. Fauziyah juga

menceritakan kisahnya saat terusir dari perkampungannya di Lombok Timur pada

tahun 2002 silam. Menurutnya :

“Kejadian Lotim, saya hamil muda, lari lewat belakang kuburan, tidak pakai sandal. Udah lama baru ingat kalo saya hamil, untung saya tidak keguguran. Kita tidak sempat ambil barang-barang, tidak ada yang diselamatkan. Pas 2002, setiap malam digilir kampung yang diserang. Sebelumnya warga diungsikan ke Mapolres, selama 5 malam kejadian Lotim.78

Selain karena tidak harta lagi yang tertinggal, mereka masih takut dengan

ancaman serangan lagi dari massa. Akhirnya, mereka harus tinggal di

pengungsian dengan kondisi memprihatinkan, dengan bilik-bilik buatan yang

dibatasi kain-kain, dan tidak adanya listrik. Kesulitan utama menurut ibu-ibu

pengungsi di Transito adalah masalah ruangan. Dalam hukum Islam, anak umur 8

tahun sudah harus terpisah tidur dari orang tua. Namun, karena keadaan akhirnya

mereka harus bercampur, dan berdesakan. Sedangkan untuk laki-laki dewasa tidur

di Mushola.

Minimnya fasilitas tersebut juga dibarengi dengan penanganan yang lemah

dari pemerintah. Menurut JAI, mulai tahun 2006, penyelesaian dari Departemen

                                                            77 Berdasarkan wawancara dengan bapak ibu pengungsi di Transito pada 15 Desember 2010. 78 Wawancara dengan salah satu pengungsi, Bu Fauziyah , 16 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

90  

Sosial untuk membantu pengungsi sudah tidak ada. “Kepercayaan kami sudah

luntur kepada aparat. Beberapa kali saya sudah ingin bertatap muka dengan

gubernur yang dulu dan sekarang. Tidak pernah diberikan peluang. Yang

disayangkan pula jika penyerangan itu selalu yang disalahkan kami. Makanya

terbalik hukum sekarang”, ujar Syahidin. Untuk membuat Kartu Tanda Penduduk

(KTP) pun mereka tidak dilayani. Prosesnya dipersulit karena JAI dianggap bukan

warga Mataram. Akibatnya, para pengungsi tersebut tidak memiliki status

kependudukan yang jelas.

Namun, warga JAI masih berharap agar pemerintah memberikan

kebebasan seperti kepada warga negara lainnya. Selain itu agar tidak ada

diskriminasi kepada warga JAI terutama dalam memberikan status kependudukan.

Warga Ahmadiyah juga bersedia ditindak secara hukum apabila terbukti bersalah

atau melanggar pasal yang terdapat di undang-undang. Syahidin misalnya,

mengaku siap dan rela dipenjara bila terbukti bersalah. Toh, dia berjuang bersama

kelompoknya untuk mendapatkan ketenangan dalam beribadah. Sebenarnya

mereka sangat berharap para pelaku atau massa ditindak oleh aparat. Akan tetapi,

hal tersebut seolah-olah menjadi utopia bagi warga JAI.

Warga yang ada di pengungsian akan selalu mengikuti keputusan

pemerintah tentang penghidupan mereka. Namun, mereka hanya berharap agar

pemerintah dan elemen yang ada dalam masyarakat tidak ikut campur urusan

keyakinan JAI. Harapan mereka yang lain adalah untuk tidak dikeluarkan dari

Islam, apalagi dihimbau untuk membuat agama baru. Bagi mereka, tidak ada satu

manusiapun yang berhak membuat agamanya. Hal ini juga diungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

91  

Basyiruddin79, yang menuntut agar pemerintah tidak ikut campur keyakinan

seseorang, apalagi menyuruhnya keluar dari Islam. “Kan selama ini yang

digembor gemborkan adalah bahwa Ahmadiyah bukanlah Islam. Bahwa

Ahmadiyah harus bikin agama baru. Tidak ada manusia yang berhak membuat

agama. Semua agama yang terdahulu dari Allah SWT, kan ga bisa manusia buat

agama baru. Mungkin nanti dikutuk oleh Allah SWT. Marilah kita berjalan, sesuai

dengan koridornya”, jelasnya.

Menurut mereka, begitu banyak fitnah yang dilontarkan membuat identitas

JAI secara tidak langsung dibentuk oleh masyarakat. Setelah mereka

mengklarifikasi tentang kenabian dan kitab suci, isu tentang perbedaan syahadat

mulai gencar disebar oleh elemen yang kontra dengan Ahmadiyah. Atas hal

tersebut, Jemaat Ahmadiyah menguraikan bahwa mereka pun akan marah jika ada

yang membuat syahadat berbeda dan mengaku sebagai umat Islam. Sayangnya,

mereka tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi hal tersebut. Jika saja

masyarakat bertanya, warga Ahmadiyah sangat ingin menjelaskannya secara baik-

baik.

JAI juga dituding ekskusif karena memiliki masjid sendiri dan tidak

beribadah bersama umat Islam lainnya. Akan hal itu, Syahidin mengatakan

penamaan masjid “Ahmadiyah” atau “Non-Ahmadiyah” sebenarnya tidak ada.

Hanya saja, Ahmadiyah memiliki tempat bernaung (basecamp), sama halnya

seperti Muhammadiyah atau NU. Jadi, pada dasarnya, warga JAI bukan

bermaksud eksklusif. Kecuali untuk masalah mencari jodoh, mereka memang

                                                            79 Berdasarkan wawancara dengan Mubalig JAI, Baasyir, di Asrama Transito, Mataram pada tanggal 15 Desember 2010. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

92  

mengupayakan jodohnya sesama Ahmadi agar memiliki visi atau misi yang sama

secara agama dalam menjalankan biduk rumah tangga.

Sebenarnya mereka ingin beribadah bersama umat Islam lainnya, karena

semua masjid adalah tempat ibadah. Hanya saja kekerasan yang dialami dalam 1

dekade belakangan telah membuat kelompok ini tersingkir. Warga Ahmadiyah

merasa kurang nyaman sholat di “Masjid Non-Ahmadiyah”, karena apabila ada

ceramah atau khutbah selalu menyudutkan Ahmadiyah dengan pelabelan kafir

atau “sesat”. Warga JAI tidak mau mendengar semua itu. Akhirnya mereka sholat

di tempat sendiri. Saat ini, rumah ibadah yang tersedia hanya mushola kecil di

tempat pengungsian. Akan tetapi, mereka merasa cukup tenang dalam beribadah.

Hal ini ditambahkan oleh Basyiruddin, bahwa pada hakikatnya, orang

yang menjalankan ibadah ingin mendapat ketenangan. “Sebenarnya kita rindu,

serindu-rindunya untuk berkumpul bersama umat muslim lainnya, tapi apa boleh

dikata, pertama begini, rindu sholat bersama orang lain, tapi kenyataannya apakah

kita mau menjadi makmum dari imam yang menghujat dan memfitnah

Ahmadiyah, kita tidak rela. Kan beribadah mencari ketenangan. Tapi kalau kita

diterima, kita siap kok jadi makmum”, paparnya pula.

Atas segala realita ini Basyiruddin mengingatkan Sabda Rasulullah, yaitu

pada suatu saat sejahat-jahat makhluk di bawah kolong langit adalah ulama. Saat

sekali dia bicara, maka akan didengarkan. Warga JAI menyayangkan banyaknya

Tuan Guru yang ada di daerah Lombok, tapi mereka hanya berkoar-koar didepan

umat Islam bahwa Ahmadiyah sesat. Ketika melabeli Ahmadiyah “sesat”, mereka

bukannya berusaha untuk mengarahkan dan membimbing Jemaat Ahmadiyah ke

jalan yang lurus, tapi malah menyerukan agar massa menyerang kelompok ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

93  

Hal ini misalnya terjadi ketika Tuan Guru Izzy berceramah dan kemudian

terjadilah penyerangan tahun 2006 di Ketapang.

Jemaat Ahmadiyah menyebut dirinya sebagai pengungsi paling lama di

seluruh Indonesia karena sudah terjadi selama 7 tahun. Lebih-lebih mereka

mengungsi di tanah kelahiran sendiri, karena semua JAI dari suku Sasak. Hanya

mubalig dan penasehat JAI saja yang dari Jawa. Bahkan sempat ada wacana

pemindahan warga Ahmadiyah ke suatu pulau terpencil di Gili, atau mencari

suaka ke Australia. Namun, saat ini wacana tentang evakuasi atau pemindahan

sudah tidak ada lagi.

Ketika ditanyakan pada Pimpinan Wilayah JAI di Lombok, Jauzi, tentang

hak-hak warga Ahmadiyah secara organisasi, dia melihatnya dari dua hal.

Pertama, organisasi hanya bisa ikut campur dalam hal dukungan kerohanian

(melalui mubalig), dan sebagai fasilitator dalam upaya advokasi dan negosiasi

dengan pemerintah atau pihak lain. Kedua, selain hal-hal pertama tadi, organisasi

tidak memiliki hak untuk intervensi baik berkaitan dengan masalah relokasi,

transmigrasi, dan pemulihan aset. “Itu adalah hak warga, silahkan pemerintah

berdialog dengan mereka. mau dijual atau tidak hak mereka. itu kan kekayaan

mereka, bukan organisasi”, jelasnya. 80

Terkait dengan kekerasan yang terjadi pada jemaatnya, Jauzi pun

menyayangkan sikap pemerintah yang selaiknya harus melindungi warga

masyarakatnya. Menurutnya, orang-orang yang berwatak benar, berperilaku lurus,

menjadi potensi suatu negara. Hal yang menggelitik ketika orang yang benar,

                                                            80 Wawancara dengan Pimpinan Wilayah Ahmadiyah Lombok Barat, Ir.Jauzi.2010. 16 Desember 2010 di Rumah Pribadinya di Lombok Barat. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

94  

lurus, dan baik kemudian disingkirkan. Sementara itu, masyarakat yang anarkis,

tukang fitnah, dan pembohong dipelihara tanpa adanya penindakan.

Jauzi juga melihat bahwa Jemaat Ahmadiyah memiliki konsep “bertahan”

bila dilihat dari sisi untuk memperjuangkan kemanusiaan. Bagi mereka, semua itu

bagian dari perjuangan. Pada prinsipnya, orang Ahmadiyah secara pribadi tidak

bisa dibantu orang lain. Apabila mereka terlihat kuat, itu semata-mata karena

kemauan diri sendiri dan keyakinan. “Kita sering mendengar fitnah, bahwa

Ahmadiyah dibantu dana dari luar. Padahal kekuatan orang yang dibantu dana

tidak itu bisa dilihat. Kalau orang dibantu, itu tidak akan bisa bertahan. Dia

ketergantungan”, tambah Jauzi. Dia pun mengakui walaupun nasib warga

Ahmadiyah seperti ini, masing-masing dari mereka selalu mengeluarkan “uang

pengorbanan” tiap bulannya.

Pangkal dari semua ajaran Ahmadiyah adalah berdasarkan pada ajaran Al-

Quran dan Hadis. Itulah inti kehidupan bagi JAI, yaitu beragama dengan

mencontoh teladan. Di situlah letak kenikmatannya. Bagi mereka, penderitaan

adalah kenikmatan yang terselubung. Konsep bertahan Ahmadiyah juga tidak

lepas dari salah satu pembinaan akhlak, sehingga muncul tingkat kesabaran yang

tidak ada batasnya. Bagi kalangan Ahmadiyah, kesabaran tidak punya batas. Hal

itu merupakan indikator bahwa tarbiyah, pendidikan ta’lim, atau dakwah berhasil.

Kesabaran yang mereka peroleh tidak lepas dari pembinaan dan penghayatan

terhadap nilai-nilai Islam. 81

Fenomena pengungsian warga JAI ini telah menarik perhatian pihak-pihak

luar seperti kalangan wartawan, mahasiswa, peneliti, dan LSM baik dari dalam

                                                            81 Ibid…Wawancara dengan Pimpinan Wilayah Ahmadiyah Lombok Barat, Ir.Jauzi.2010. 16 Desember 2010 di Rumah Pribadinya di Lombok Barat. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

95  

maupun luar negeri. Sebagian dari mereka mendatangi Transito untuk berdialog.

Ada pula yang memberikan sumbangan kebutuhan sehari-hari bagi warga JAI.

Yang cukup aktif untuk berkunjung dan membantu advokasi JAI adalah Lembaga

Studi Kemanusiaan (Lensa).

2. Liyan dan Representasi JAI yang Dihadirkan

Selain pihak yang kontra terhadap Ahmadiyah, ada beberapa elemen yang

turut berada di belakang JAI baik secara langsung maupun tidak. Sejak JAI

menempati Asrama Transito pada 2006 silam, banyak media yang datang untuk

meminta klarifikasi atas isu yang berkembang. Ada pula beberapa Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), seperti Lensa (Lembaga Studi Kemanusiaan),

LARD (Lembaga Advokasi Rakyat Demokrasi), Jarik (Jaringan Islam Kampus),

dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik, yang melakukan advokasi dan

pemberitaan. Berdasarkan keterangan dari para pengungsi JAI, belum ada yang

mengatasnamakan diri dari partai politik mendatangi mereka. Pada tahun pertama,

dari pemerintah melalui Departemen Sosial cukup rutin untuk datang dan

memberikan bantuan.

Salah satu lembaga yang cukup aktif memantau perkembangan JAI di

Transito adalah Lembaga Studi Kemanusiaan (Lensa). Lensa, yang saat itu

diwakili oleh Yusuf82, menjelaskan keterlibatan mereka dalam mendampingi para

pengungsi terutama di ranah sosial dan hukum. Menurut Yusuf, tidak ada LSM

yang mau mendampingi JAI yang ada di pengungsian. Para pengacara pun

memasang tarif tinggi untuk mau melakukan advokasi.

                                                            82 Wawancara dengan Yusuf, salah satu pegiat dan aktivis Pegiat Lembaga Studi Kemanusiaan (Lensa) pada14 Desember 2010 di kantor Lensa di Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

96  

Yang Lensa ketahui saat itu bahwa pemerintah berjanji akan membuat

posko di kampung Ketapang, tempat JAI telah terusir akibat penyerangan pada

2006 dan 2010. Akan tetapi, lembaga ini tidak mengetahui pasti untuk apa posko

tersebut karena ketika JAI mencoba balik ke Ketapang, mereka tetap saja diserang

massa. Isu mereka akan dipindahkan pun bermacam-macam, kadang diisukan ke

Pulau Sekotong, sebuah pulau terpencil di Lombok, bahkan hingga Australia. Hal

itu disampaikan saat audiensi pada 2006, namun hasilnya nihil. Yusuf

memaparkan :

“Kami menganggap pemerintah terkesan hanya menyikapi, tapi tidak berpikir menyelesaikan masalah. Katanya mereka mau dipindah ke Sekotong, pulau terpencil. Asetnya mau dibeli, tapi harga yang ditawarkan belum sesuai. Setelah disana, mereka berharap bisa dibuatkan sekolah, tempat yang layak, sehingga tidak dianggap makhluk asing di NTB. Orang Ahmadiyah dianggap penyakit, harus dibuang, ga peduli mau dilempar, mau seperti apa. Itu yang kami tangkap. Katanya sempat disuruh ngungsi ke Australia.”

Penanganan 5 tahun pertama di pengungsian Transito tidak berjalan

dengan baik. Setidaknya itulah yang dilihat oleh aktivis Lensa. Asrama Transito

yang berdekatan lokasinya dengan kantor gubernur tak cukup membuat para

pejabat, termasuk gubernur untuk mendatangi pengungsi Ahmadiyah. Hanya saja,

gubernur pernah membentuk tim penyelaras yang bertugas untuk mendatangi dan

mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut. Namun, hasilnya masih saja

nihil. Sebaliknya, tim ini datang dengan mendakwahi para pengungsi yang di

mata mereka sudah terlanjur sesat. “Mereka kan aparat, harusnya memperlakukan

orang Ahmadiyah setara dengan warga negara lainnya, bukan dilihat dari yang

dianut”, sesal Yusuf.

Yusuf juga melihat ada keganjilan dalam penyerangan di perumahan BTN

Ketapang. Warga JAI memiliki hubungan yang cukup baik dengan warga lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

97  

di desa Ketapang. Bahkan, pada waktu pembangunan masjid desa, para Ahmadi

ikut bergotong royong untuk membangunnya. Saat pengajian bersama, warga JAI

kerap membaur dengan warga Desa Ketapang. Akan hal ini, Lensa menduga

massa yang merusak rumah-rumah warga Ahmadiyah tahun 2006 dan 2010 silam

adalah kelompok yang dikoordinir dari luar desa tersebut. Polisi lagi-lagi

melakukan pembiaran akan hal tersebut, bahkan massa semakin berani ketika ada

aparat kepolisian.

Ketimpangan lain yang dilihat Lensa adalah tidak seimbangnya

pemberitaan di media massa yang cenderung menyesatkan Ahmadiyah. Salah satu

contohnya adalah berita yang muncul di media dengan tajuk “Warga Ahmadiyah

Bersyahadat Ulang”. Asumsinya syahadat Jemaat Ahmadiyah selama ini tidak

sama dengan umat Islam lainnya. Sumber yang diambil sebagian besar hanyalah

dari pemerintah daerah saja, tanpa melakukan cek ulang kepada sumber-sumber

lain. Pemberitaan semacam ini yang turut menambah masalah. Sebuah bentuk

kekerasan yang dilakukan oleh media massa di sana.

Produk hukum seperti Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri juga

dipandang sering menjadi acuan pemerintah daerah dalam memperlakukan

Ahmadiyah. Jemaat Ahmadiyah dilarang menyebarkan ajarannya, tapi tidak

seharusnya mereka juga dilarang untuk tinggal. Artinya SKB tidak mencabut hak

warga Ahmadiyah untuk tinggal di Provinsi NTB. Akan tetapi, hingga saat ini

status kewarganegaraan mereka bermasalah, karena tidak memiliki KTP. Apabila

mereka tidak memiliki KTP maka susah bagi warga JAI untuk mengakses fasilitas

lainnya semisal akte kelahiran atau Jamkesmas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

98  

Jemaat Ahmadiyah juga kesulitan mendapatkan kepastian hukum. Selain

kasus kekerasan yang terjadi sejak 1998 yang seolah diendapkan, penyerangan

juga terjadi di Kota Bima, Provinsi NTB. Di sana, rumah perwakilan JAI yang

sudah selesai direnovasi diserang lagi. Saat warga JAI melapor ke Polda setempat,

keterangan Jemaat Ahmadiyah tidak diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa

sangat sulit bagi warga Ahmadiyah untuk membuat laporan atas kasus

penyerangan tersebut. Sampai saat ini tidak ada tindak lanjut atas kasus tersebut.

Atas kesulitan tersebut, Lensa tetap mendampingi warga JAI dan

berencana mendorong pemerintah daerah agar memberikan status

kewarganegaraan yang jelas bagi warga Ahmadiyah, terlepas dari keyakinan dan

ajarannya. Selain itu, mereka juga mendorong upaya hukum atas kekerasan yang

ada, agar pelaku ditangkap, dan tidak terjadi pembiaran. Ketika wartawan

misalnya menanyakan ke Polda tentang kelanjutan kasus ini, pihak Polda hanya

menjawab sedang diselidiki. “Misalnya wartawan tanya pada polda, mereka hanya

menjawab sedang diselidiki. Padahal, mungkin pelaku dan polisi saling kenal”,

ungkap Yusuf lagi. Dalam melaksanakan misinya, Lensa juga berjejaring dengan

lembaga lain, di antaranya The Wahid Institute di Jakarta dan Lembaga Kajian

Islam dan Sosial (LKIS) di Yogyakarta.

Setelah bergaul dengan pengungsi, para aktivis Lensa melihat keteguhan

JAI dalam menghadapi permasalahannya. Kejenuhan dan stress pasti muncul,

akan tetapi sikap mereka menunjukkan kesabaran yang luar biasa. Mereka malah

semakin kuat dengan ajarannya di balik cobaan yang ada. Kenyataan ini

merupakan sesuatu yang dikagumi oleh aktivis Lensa karena tidak semua

kelompok korban kekerasan memperlihatkan hal yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

99  

Meskipun sudah tinggal di Asrama Transito selama 7 tahun terakhir,

Jemaat Ahmadiyah di Lombok ternyata tak cukup akrab dengan masyarakat

sekitarnya. Bahkan, nyaris tak bergaul. Padahal Asrama Transito letaknya di

tengah pemukiman penduduk Kampung Majeluk, Kota Mataram. Hal ini

diungkapkan oleh beberapa penduduk sekitar termasuk penilaian pribadi mereka

tentang pengungsi Jemaat Ahmadiyah.

Salah satunya adalah Safni.83 Ia menuturkan bahwa selama 5 tahun

pengungsi JAI tinggal di Transito, Safni tidak pernah masuk ke asrama tersebut.

Dia juga melihat JAI di Transito—sebagai warga yang menumpang di sana—

tidak melakukan sosialisasi dengan warga sekitar. Meskipun begitu, kesan yang

dilihat terhadap para pengungsi umumnya baik. Safni menyadari kemungkinan

bahwa warga JAI yang mengungsi tersebut minder sehingga tidak pernah

mendatangi warga sekitarnya. Apalagi pernah ada kejadian yang membuat mereka

tersudut. Begini papar Safni :

“Tidak pernah ada acara bersama. Walaupun kegiatan dia, kita tidak pernah dilibatkan. Berapa orang yang meninggal di sana, besok pagi sudah tidak ada, kita tidak tahu kapan acara pemakaman atau penguburannya. Terus waktu itu ada yang mau melaksanakan acara akad nikah di Mushola Asrama Transito, kebetulan anak penjaga malam di Asrama Transito. Namun, Kepala Lingkungan tidak mengizinkan karena tidak mau terjadi sesuatu jika mengadakan acara di sana.”

Istri Safni juga berkomentar perihal keberadaan warga JAI di Transito.

“Saya tidak pernah bergaul dengan mereka karena lain jalurnya, bukan karena

kesibukan. Mereka juga tidak pernah ke masjid atau musholla di sekitar sini.

Mereka hanya di gedung itu saja. Mereka juga tidak pernah menghubungi saya

tentang kebutuhannya. Makanya saya tidak tahu persis”, ujarnya. Terkait

                                                            83 Berdasarkan wawancara dengan Pak Safni, Ketua RT sekaligus warga asli di Majeluk, pada tanggal 22 Juli 2011 di kediamannya. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

100  

kebutuhan JAI, dia menyebutkan jika pengungsi tidak mau menerima bantuan.

Para pengungsi ini kelihatannya lebih senang untuk bekerja dan memenuhi

kebutuhannya sendiri. Agaknya hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan JAI dan

pengurusnya, jika mereka enggan menerima bantuan agar tidak ketergantungan.

Meskipun tak pernah ada kontak langsung yang berarti di antara pengungsi

JAI dengan warga sekitar, Safni merasa memiliki kewajiban untuk melindungi.

Namun, hal yang terkait dengan pembuatan KTP, dia tidak tahu menahu karena

merasa bukan wewenangnya. Dia hanya mengantisipasi berbagai kemungkinan

dan berharap tidak terjadi apa-apa di lingkungan tersebut. Menurutnya, pernah ada

yang datang ke tempatnya dengan maksud meminta izin untuk melakukan

kekerasan. Hanya saja, Safni memberi pengertian untuk tidak melakukan hal

tersebut, karena walaupun berbeda aliran, mereka juga manusia. Selain karena

alasan ini, ada indikasi warga sekitar takut jika penyerangan akan berdampak ke

lingkungan mereka.

Kesan lain muncul dari seorang warga yang sering nongkrong di depan

Transito, di sebuah warung.84 Menurutnya, pengungsi Ahmadiyah di Transito

sepertinya tidak ingin bergaul dengan warga di sini. Kesannya seperti menutup

diri, sehingga warga sekitar cenderung tidak mau tahu apa yang dilakukan oleh

JAI di dalam pengungsian. Atas hal tersebut, warga lainnya berpendapat bisa jadi

pengungsi JAI merasa malu atau sungkan untuk memperkenalkan diri karena

identitas yang melekat sebagai Ahmadi. Memang, warga sekitar tersebut

menduga-duga Ahmadiyah berbeda dari Islam pada umumnya. Salah satunya,

yaitu perbedaan syahadat.

                                                            84 Berdasarkan wawancara dengan seorang warga Majeluk, pada tanggal 22 Juli 2011. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

101  

Ada pula warga lain yang merasa kasihan dengan apa yang dialami oleh

pengungsi Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Lombok. Menurutnya, mereka seperti

tidak berdaya karena mendapat kekerasan terus-menerus. Walaupun iba dengan

hal tersebut, tapi warga tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela. “Toh, mereka

sudah berbeda keyakinan dengan kita, bukan Islam seperti kita. Atau mungkin

lebih tepatnya bukan Islam mayoritas seperti di Indonesia”, tukas warga tersebut.

Penilaian lain datang dari salah satu orang yang mengaku pernah bergaul

dengan Jemaat Ahmadiyah di Kalimantan.85 Menurutnya, JAI memiliki syahadat

yang berbeda. Dulu banyak ajaran yang tidak seperti ini, mereka mengajak orang

untuk masuk Ahmadiyah. Mungkin dengan kekerasan dan kecaman yang

berlangsung terus ini, Ahmadiyah semakin mendekati dan meng-identik-kan

dirinya sebagai Islam.

Pola saling pandang antara warga sekitar dengan pengungsi JAI di Asrama

Transito juga terjadi. Ketika masyarakat sekitar memiliki pendapat sendiri atas

pengungsi Ahmadiyah, JAI juga memiliki pandangan tentang warga di sekitar

Transito. Hal itu bisa dilihat dari pendapat pengungsi JAI bahwa orang-orang di

sekitar Transito memiliki toleransi yang bagus, baik-baik, dan rajin beribadah.

Tapi warga JAI tetap menyayangkan, seharusnya jika ada sangkaan dari warga,

akan lebih baik jika ditanyakan langsung ke sumbernya.

Untuk kasus di Lombok, salah satu elemen masyarakat yang memiliki

keengganan untuk bersentuhan langsung dengan Ahmadiyah adalah sejumlah

tokoh MUI. Hal ini berdasarkan keterangan JAI di pengungsian jika tokoh MUI

hanya menyampaikan ceramah di masjid bahwa Ahmadiyah itu “sesat”, tapi tidak

                                                            85 Kutipan kata-kata dari seorang teman di jejaring sosial facebook pada 8 Januari 2012 yang mengaku pernah bergaul dengan Ahmadiyah.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

102  

pernah mendatangi Transito untuk memberitahu apa yang salah dengan ajaran

tersebut. Pengalaman tidak bersentuhan langsung juga diakui oleh salah satu

tokoh MUI NTB di Sumbawa.86 Perihal pengakuan JAI bahwa tidak ada

keinginan dialog dari ulama Islam, tokoh MUI tersebut menyanggah pendapat

tersebut. Menurutnya, malah JAI yang tidak mendatangkan pemimpinnya untuk

berdialog dengan MUI. “Kita dari pihak Islam mendatangkan ulama untuk

menemukan kebenaran, tapi kalau yang didatangkan bukan orang orang

terdepannya, itu pelecehan. Ahmadiyah ini cerita lama. Apa yang mereka katakan

saat ini, adalah takiyah, berbohong untuk keamanan, semacam siasat”, jelasnya.

Meskipun belum pernah bertemu langsung dengan JAI, tapi dia

mendengar dari teman-temannya yang menyebutkan Ahmadiyah provokatif dalam

menyebarkan ajarannya. Menurutnya, ketika JAI menyebutkan Tadzkirah sebagai

kitab suci, maka hal itu menunjukkan kesesatan. Selain itu, dia masih

menyangsikan pengakuan JAI bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah mujaddid.

Sepanjang yang didengar dan diketahui MUI, Jemaat Ahmadiyah berusaha

mengurangi martabat Mirza dari Nabi menjadi mujaddid. Bagi ulama MUI

tersebut, hal itu menunjukkan kefasikan sebuah ajaran.

Ketidakkonsistenan inilah yang dibaca oleh tokoh MUI sekaligus tokoh

Muhammadiyah tersebut sebagai bukti Jemaat Ahmadiyah menyembunyikan

sesuatu. Ketika JAI ingin melakukan klarifikasi dan mendapat tanggapan dari

kelompok Islam, Ahmadiyah tidak serius untuk menghadapinya. Hal itu terjadi

berulang ulang hingga sebagian besar umat Islam tidak menerima Ahmadiyah.

Menurutnya, solusi bijak adalah mereka bebas meyakini Mirza sebagai apapun,

                                                            86 Wawancara dengan salah satu tokoh MUI NTB, Ust Maruf. Pada 02 Januari 2012 di Sumbawa Barat. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

103  

bahkan Tuhan sekalipun, asal tidak mengatasnamakan Islam. Kekerasan yang

terjadi sebenarnya adalah upaya masyarakat mengambil alih karena pemerintah

tidak kunjung bertindak. Apabila ajaran ini hanya didiamkan, maka Ahmadiyah

akan merajalela.

Akan berbagai hal kontroversial tentang JAI, ada tulisan menarik dari

Saiful Mujani87, yang mengatakan bahwa para ulama melihat Ahmadiyah sebagai

ancaman terhadap umat Islam. Akan tetapi, para pejabat negara terkait sebenarnya

tidak merasa seperti itu. Banyak di antara mereka yang memandang paham seperti

yang dipegang oleh Ahmadiyah merupakan hak jemaatnya dan negara tidak boleh

memaksa mereka ber-Islam selain caranya sendiri. Mereka juga percaya bahwa

negara wajib melindungi setiap keyakinan apa pun, termasuk keyakinan yang

dikaitkan dengan Islam, seperti Ahmadiyah. Sayangnya, negara takut terhadap

umat jika harus mengatakan demikian secara terbuka kepada publik. Mereka

merasa takut dinilai merusak Islam dan akhirnya dimusuhi umat Islam.

Dalam sebuah media, ada beberapa tokoh yang juga menyatakan keberatan

dengan kekerasan yang menimpa Ahmadiyah. Djoko Suyanto88 misalnya

menyebutkan sikap pemerintah sudah jelas bahwa sebuah kepercayaan tidak bisa

dibekukan atau dilarang. Menurutnya, jika ada yang tidak suka dengan

                                                            87Dua artikel DR. Saiful Mujani (Dosen UIN Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Ahmadiyah: Dalam Bayang-Bayang Kuasa Umat” yang diterbitkan di Koran TEMPO, 9/2/2011, diambil https://www.facebook.com/akhmad.sahal.5/posts/10152838840370045, diunduh tanggal 14 Mei 2013. 88 Djoko Suyanto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan pada 6 Mei 2011. Lihat Koran “Darsus” (edaran khusus untuk kalangan sendiri) vol VI no 3 Edisi Maret 2011 dalam Kliping Nasional Tempo Interaktif, “Pemerintah Tidak Bisa Melarang Kepercayaan”. Yang ditulis oleh Eko Siswono. Mengenai munculnya peraturan-peraturan daerah soal pelarangan aktivitas Ahmadiyah menurutnya harus mengacu pada dua landasan yakni UUD 1945 Pasal 28 dan 29 serta Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri soal Ahmadiyah. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

104  

Ahmadiyah sah-sah saja, tapi ketidaksenangan tersebut tidak boleh lantas

digunakan untuk menghakimi orang lain.

Tak ketinggalan Mahfud MD menyatakan : “Saya lebih suka kembali ke

dalilnya Gus Dur bahwa setiap orang tidak usah membela Tuhan, karena Tuhan

itu tidak perlu dibela. Tuhan itu bisa membela dirinya sendiri kok. Kalau

Ahmadiyah memang salah, biar Tuhan yang menghakimi”. Dia menyayangkan

tindakan intimidasi, penganiayaan, serta pengrusakan yang dilakukan kepada JAI

akan membunuh masa depan setiap warga yang akan menjalankan keyakinannya.

Mengenai desakan pembubaran JAI, hal itu bukanlah solusi terbaik, karena tidak

akan menghilangkan keyakinan mereka. 89

Dalam koran yang sama, juga ditampilkan pendapat Adnan Buyung

Nasution yang menanggapi SKB Tiga Menteri harusnya bisa melindungi warga

Ahmadiyah. “Pembatasan terhadap Jemaat Ahmadiyah adalah semata-mata

mengenai penyebaran yang menyimpang dari ajaran Islam”. Buyung menilai

kurang pahamnya pemerintah atas esensi SKB Tiga Menteri berbuntut pada

menjamurnya penerbitan surat keputusan atau peraturan daerah yang melarang

aktivitas Ahmadiyah. Hal ini bertentangan dengan konstitusi Undang-Undang

Dasar 1945. Selain itu, Prof. Dr Buya Hamka juga sempat menuliskan, “Adapun

kaum Ahmadi dan usahanya melebarkan Islam di Benua Eropa dan Amerika,

dengan dasar ajaran mereka, faedahnya bagi Islam ada juga.” 90

                                                            89 Ibid. Lihat Koran “Darsus” (edaran khusus untuk kalangan sendiri) vol VI no 3 Edisi Maret 2011 dalam Kliping Nasional Antara, Mahfud MD [MK] : “(Kalau) Ahmadiyah salah, biar Tuhan sendiri menghukumnya”. Dalam Koran yang sama, juga ditampilkan pendapat Adnan Buyung Nasution yang menanggapi SKB Tiga Menteri harusnya bisa melindungi warga Ahmadiyah. 90 Menurut Buya Hamka, kaum Ahmadi menafsirkan Al-Quran ke dalam bahasa-bahasa yang hidup di Eropa. Padahal zaman 100 tahun yang lalu masih merata kepercayaan tidak boleh menafsirkan Al-Quran. Penafsiran Al-Quran dari kedua golongan Ahmadiyah itu membangkitkan minat bagi golongan yang mengingini kebangkitan Islam ajaran Muhammad kembali buat memperdalam sedikitnya tentang Islam…(Pelajaran Agama Islam, Cet I :199, Kami orang Islam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

105  

Saiful Mujani juga mengingatkan bahwa banyak ulama besar pada masa

keemasan Islam yang lebih mengutamakan akal daripada wahyu, yang

menganggap akal lebih penting daripada wahyu. Ada ulama besar tasawuf, seperti

Yazid Albustami atau Al-Hallaj, yang memiliki ungkapan ganjil bagi umat Islam

awam ketika mengatakan, misalnya, "tidak ada Tuhan selain Aku"; "Aku adalah

Tuhan", dan seterusnya. Itu semua wilayah akidah. Berbeda paham dalam soal

akidah adalah hal biasa. “Kalau Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya seorang

nabi, ya, tidak ada apa-apanya kalau kita melihat perbedaan paham para ulama

pada zaman keemasan Islam tersebut. Jangankan perbedaan paham dalam

menafsirkan sumber doktrin Islam, yakni Al-Quran, yang menganggap Al-Quran

kurang penting pun ada. Dan semuanya berdasarkan atas otoritas keulaman

mereka”, ungkap Saiful dalam tulisannya.

Bagi Saiful Mujani, para ulama yang berdiri di belakang SKB cukup tahu

sejarah Islam, tapi mereka memilih secara selektif. Seleksi itu bukan karena

mereka sudah bertemu dengan Allah sehingga membenarkan substansi SKB

tersebut, tapi lebih karena perasaan dan sejarah sosial mereka sendiri dalam

lingkungan ulama Indonesia yang jumud, yang mata hatinya tertutup terhadap

kenyataan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, bukan negara Islam.

Sejauh ini para ulama yang bernafsu mengeluarkan Ahmadiyah dari Islam

cukup berhasil memonopoli arti dan makna Islam, sehingga paham yang lain

harus dimusnahkan. Lebih dari itu, mereka kemudian berhasil juga menciptakan

ketakutan di seantero negeri, termasuk umat muslim yang paham keislamannya

                                                                                                                                                                   hal.106, cetak ulang, 2007 Dalam Dokumen tersebut disertai surat pengantar ke Gubernur Provinsi NTB. Surat dan penjelasan tersebut sesuai dengan permintaan Gubernur melalui Tuan Guru Anwar MZ (Tuan Guru yang toleran terhadap Ahmadiyah) agar JAI membuat “Penjelasan mengenai Eksistensi Hukum dan Teologi JAI wilayah NTB” pada 20 Oktober 2011. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

106  

dari tradisi abangan. Dia juga menekankan perbedaan akidah itu ada dan sangat

manusiawi. Perbedaan tersebut akan melahirkan bencana ketika negara ikut

campur menyensor akidah seseorang atau sekelompok orang.

Meskipun pendapat Saiful Mujani ini terlihat ekstrem, setidaknya untuk

kondisi saat ini di Indonesia, agaknya pendapat itu ada benarnya ketika kita

melihat kembali Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang

melindungi kebebasan paham beragama, dan mempraktekkannya sesuai dengan

keyakinannya. Konstitusi kemudian menjadi dasar untuk menilai apakah paham

dan perilaku umat beragama, termasuk dalam hubungan antar-paham agama,

menyimpang atau tidak menyimpang. Jika ada yang menyebarkan paham dan

apalagi melakukan tindakan yang bertentangan dengan konstitusi tersebut, maka

harus diluruskan, dibina, atau setidaknya dibui. Bukan dengan cara-cara koersi

yaitu membunuh, termasuk kepada orang Ahmadiyah.

Guntur Romli, seorang aktivis muda NU91, yang meneliti tentang

Ahmadiyah dari sisi HAM juga punya pendapat tentang kekerasan terhadap JAI.

Dia sering “berkicau” lewat akun twitter-nya bahwa ajaran Ahmadiyah versi

Ahmadiyah tidak ada yang salah, selama Ahmadiyah berikrar syahadat, shalat,

puasa, zakat dan hajinya sama. Itu berarti dia muslim. Apabila ada perbedaan,

dalam kelompok yang lain juga banyak. Jadi, ajaran Ahmadiyah yang sesat adalah

Ahmadiyah versi MUI yang menyatakan Nabi-nya berbeda, kitab suci, dan

syahadat yang juga berbeda. Menurutnya, mungkin saja ulama ini mengetahui,

tapi karena sudah terlanjur benci maka Ahmadiyah tetap dianggap “sesat” dan

menjadi ancaman.

                                                            91 Lihat twitahmadiyah.wordpress.com/2013/05…pada 30 Mei 2013. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

107  

Pendapat terbuka lainnya datang dari salah satu ulama di Sumbawa Barat

yang juga cukup mengetahui tentang ajaran Ahmadiyah, hanya saja belum pernah

bersentuhan langsung dengan JAI di manapun.92 Dia menuturkan pengetahuannya

tentang Ahmadiyah. Semua kelompok termasuk Ahmadiyah masuk dalam

gerakan sufi dan Mirza Ghulam Ahmad dalam sejumlah literatur merupakan

seorang ulama yang cerdas. Saat kemunculannya, Imam Mahdi tidak langsung

mengaku sebagai Nabi. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang pertama, titisan,

atau Imam Mahdi secara langsung. Kemudian berubah lagi ajarannya itu, dan dia

mengikrarkan diri sebagai Isa al-Masih. Lambat laun, pengikutnya semakin

banyak, dan Mirza merasa mendapatkan wahyu, dititisi oleh Nabi Muhammad

SAW.

Ulama tersebut mengaku cukup perlu untuk mengenal Ahmadiyah secara

langsung dan mendetail. Hal ini diperlukan agar kita bisa menyikapi dan

menghindari tindak kekerasan. Justru perbincangan ini akan menarik apabila

diangkat ke publik agar masyarakat umum bisa tahu seperti apa ajaran

Ahmadiyah. Hanya saja, tidak boleh ada tindak kekerasan yang mewarnai diskusi

tersebut. Semua elemen yang ada harus menggunakan pikiran jernihnya dalam

melihat permasalahan ini dan tidak terjebak dalam tindak kekerasan. Menurutnya,

perbedaan dalam hal yang cabang itu tidak masalah dan sesuatu yang wajar. Ahlus

Sunnah Wal Jamaah ada dalam tiap organisasi dan kelompok. Setiap kelompok

semisal NU, NW, Muhammadiyah, Ahmadiyah pasti ada kelemahannya juga.

                                                            92 Wawancara dengan salah tokoh Islam di Sumbawa Barat, KH. Syamsul Ismain pada 30 Desember 2011 di Pondok Pesantren binaannya di Sumbawa Barat. Dia memandang Ahmadiyah dari kacamata literatur dan teks Al-Quran, tapi memang belum mengenal lebih jauh tentang Ahmadiyah, baru berasal dari literatur. Tokoh ini juga sering dikirimkan berbagai macam literatur dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Lombok, yang sedang saya teliti. Dia termasuk yang kaget juga mendengar pengakuan peneliti bahwa mubalig dan JAI di Lombok terbuka ngobrol dan berdiskusi dengan siapa saja. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

108  

Orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut tidak sepenuhnya baik, pasti ada

juga yang melenceng. Jadi, bukan dilihat dari kelompok mana yang diberikan

label “benar”, tapi sejauh mana mereka menjalankan ajaran Islam sesuai dengan

ajaran Nabi Muhammad SAW.

3. Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Bicara dengan Pena

Sebagai subjek yang hidup dalam masyarakat, apalagi tergabung dalam

sebuah perkumpulan atau jemaat, tentunya JAI memiliki visi/misi yang ingin

disuarakan. Apalagi Jemaat Ahmadiyah di Lombok—yang menjadi sasaran

kekerasan dalam satu dekade—berpindah dari satu tempat ke tempat lain,

sejatinya memiliki cerita dibalik kejadian tersebut. Sebagai korban kekerasan, JAI

menjadi subjek yang “tak berdaya”. Namun, ketidakberdayaan telah melahirkan

keberdayaan, sesuatu yang menjadi hasil dari ideologi dan strategi JAI. Bahkan,

kebungkaman dan kepatuhan pun adalah perwujudan atas ideologi yang

digunakan.

Bagaimana para pengungsi memaknai dan menyikapi pengalaman mereka

pada level ideologis dan level praktis? Dalam level ideologis, para warga JAI

ternyata semakin memperjelas identitas mereka sebagai orang Islam dengan

memperbanyak literatur dan tulisan yang menyatakan bahwa mereka merupakan

orang Islam. Mereka juga mengatakan jihad dengan pedang bukanlah masanya

sekarang. Istilah yang digunakan saat ini adalah jihad dengan pena, dengan lisan

dan tulisan. Menurut mereka, Ahmadiyah tidak senang berdebat, namun lebih

mengarah pada diskusi yang lebih hikmah dan bijaksana. Ahmadiyah

memperjelasnya dengan mengutip kata-kata dalam Al-Quran bahwa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

109  

memperbaiki ajaran yang “sesat”, bukan dengan kekerasan, makian, celaan, tapi

dengan nasehat yang hikmah.

Pada level praktis mereka melakukan tindakan konkrit dalam

menyebarkan dakwahnya. Jemaat Ahmadiyah menggunakan berbagai elemen

ideologi untuk menancapkan hegemoninya. Usaha tersebut dilakukan jemaat ini

untuk melebarkan sayap ajarannya. Jemaat Ahmadiyah memiliki TV

Internasional, “Muslim Television Ahmadiyya” (MTA) di London, yang

mengudara selama 24 jam tanpa iklan. Semuanya memberitakan tentang agama

Islam dan perilaku manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat. Stasiun TV

tersebut tidak menayangkan acara hiburan yang menurut mereka hanya

menghabiskan waktu. Jemaat Ahmadiyah juga memiliki banyak koleksi Video

tentang ajaran dan perkembangannya di berbagai negara khususnya di Eropa.

Tak terkecuali banyak pula media yang mereka hasilkan untuk menulis

tentang Islam dan Ahmadiyah, termasuk wadah untuk menangkis pihak luar yang

menuliskan segala hal yang tak sesuai dengan Ahmadiyah. Khusus untuk Jemaat

Ahmadiyah Indonesia juga memiliki sekolah Mubalig Nasional di Parung, Bogor.

Bahasa pengantar sekolah ini adalah bahasa Urdu, dan juga bahasa lainnya seperti

bahasa Arab, Jerman, dan Perancis. Hal ini menjadi semacam ideologi

Ahmadiyah, melalui pengikutnya di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia

untuk menyerukan Islam lewat pena, dan perang dalam suara.

Selain itu, praktik dalam pola bertahan yang dilakukan oleh Jemaat

Ahmadiyah Indonesia khususnya di Lombok yaitu dengan tak melawan secara

koersif serta patuh kepada Ulil Amri. Mereka juga mengaku semakin teguh

dengan keyakinannya karena terbukti Ahmadiyah selama 125 tahun eksis di muka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

110  

bumi. Mereka ditentang dan dijarah habis-habisan, tapi kebenaran bagi JAI yang

menuntunnya untuk tetap saja bertahan dengan keyakinannya. Warga JAI merasa

semakin kuat walaupun harus tinggal di pengungsian Transito. Fitnah dan kata-

kata yang menyudutkan mereka sungguh menjadi amunisi bagi JAI untuk tetap

bertahan. Bagi JAI, dunia merupakan surga bagi orang kafir, derita bagi orang

mukmin. Semua ini menjadi bagian dari perjuangan. Jemaat Ahmadiyah juga

tidak mau dibantu orang lain, karena mereka tidak ingin bergantung dan akan

mengarah pada ketidakberdayaan.

Keadaan yang tak kunjung pasti dan belum adanya solusi yang jitu bagi

JAI di Lombok telah membuat Pemerintah Provinsi bertindak “aman”. Pada tahun

2011, Gubernur melalui Kesbangpoldagri melakukan program pembinaan

(Tausiah) selama 6 bulan.93 Pembinaan ini dilakukan karena desakan dari

beberapa Ormas Islam yang dipimpin oleh para tokoh agama dengan

mengatasnamakan umat kepada Gubernur Provinsi NTB. Mereka mendesak agar

pemerintah mengeluarkan Pergub atau peraturan sejenisnya mengenai pelarangan

aktivitas bahkan pembubaran bagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia di NTB. Desakan

tersebut disikapi dengan cara yang “bijaksana“ (baca: istilah yang dipakai oleh

JAI untuk menggambarkan simpatinya atas sikap toleran) oleh Gubernur NTB.

Tidak seperti yang dilakukan oleh wilayah lainnya seperti Jawa Timur,

Jawa Barat, dan Banten, Gubernur Nusa Tenggara Barat tidak mengeluarkan

Pergub Pelarangan/Pembubaran Aktivitas Islam Ahmadiyah Wilayah NTB. Selain

karena pengeluaran Pergub itu akan melanggar konstitusi NKRI, Gubernur lebih

melihat JAI sebagai saudara-saudara yang perlu dibina. Kepala Kejati NTB juga                                                             93 Berdasarkan Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia, sebuah surat evaluasi yang dilayangkan pada Kepala Kesbangpoldagri prov NTB di Mataram pada 19 September 2011 tentang evaluasi hasil pembinaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi kepada JAI di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

111  

menegaskan : “Secara konstitusi, keberadaan Jamaah Ahmadiyah di Indonesia

adalah legal, sudah berbadan hukum SK Menteri Kehakiman sejak Tahun 1953,

berarti Pemerintah Daerah tidak berhak melarang atau membubarkan Ahmadiyah,

karena hal itu wewenang Pemerintah Pusat.” Atas dasar itulah dilakukan

pembinaan 6 bulan untuk warga JAI yang ada di Transito.94

JAI memandang pembinaan tersebut sebagai pelaksanaan dakwah damai

yang elegan dan diharapkan sesuai dengan visi jihad mereka. Menurut mereka,

jumlah narasumber cukup mewakili dari tokoh agama, bidang akademisi, dan

masyarakat. Materi tausiyah sekitar Rukun Islam dan Rukun Iman, masalah

lingkungan, dan perekonomian. Namun, menurut JAI masih sedikit yang

menyinggung masalah semangat kebangsaan, konstitusi NKRI, dan penegakan

hukum, kecuali dari Gerakan Pemuda (GP) Anshar Provinsi NTB. Pada

kenyataannya, JAI melihat apa yang diajarkan tersebut sama dengan apa yang

mereka lakukan. Perbedaannya adalah pada kepercayaan sudah atau belum

turunnya Imam Mahdi. Sebenarnya Syahidin95 menyayangkan sistem pembinaan

lebih mengarah pada ceramah dan tidak ada dialog. Jemaat Ahmadiyah tidak

diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya di forum tersebut. Jika

terpaksa mereka harus mengklarifikasi, para Jemaat Ahmadiyah ini mendatangi

rumah para penceramahnya secara pribadi.

Setelah berjalan kurang lebih 2 bulan, Jemaat Ahmadiyah di Lombok

menilai positif terhadap kegiatan tersebut. Menurut pandangan JAI, ada 3

                                                            94 Sebelum melakukan pembinaan, pada tanggal 19 April 2011 dan 19 Mei 2011, Bakorpakem NTB mengundang beberapa pengurus JAI wilayah NTB seperti Mln. Nasiruddin Ahmadi, Ir.Jauzi Jafar, Drs.Udin,M.Pd, Mln.Basyiruddin Azis, Syahidin, Parmono, Musipuddin di Aula Kejati untuk membahas teknis pelaksanaannya.  95 Op, cit…Wawancara dengan Koordinator Pengungsi, Syahidin. 22 Juli 2011 di Asrama Transito, Mataram. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

112  

kelompok yang memiliki pola berbeda dalam pembinaan tersebut. Pertama,

kelompok yang diwakili beberapa narasumber moderat yang melihat keyakinan

seseorang tidak bisa diintervensi dan diintimidasi. Kelompok pertama ini

memiliki kesimpulan apabila orang tersebut sudah membaca syahadat, Nabinya

Muhammad, Agamanya Islam, kitab sucinya Al-Quran, dan taat pemerintah maka

mereka muslim, serta haram hukumnya apabila menganggu apalagi

membunuhnya. Kedua, kelompok kebangsaan yang diwakili oleh GP Anshar.

Menurut kelompok ini, untuk menyelesaikan masalah Ahmadiyah harus ada

penegakan hukum yang jelas berdasarkan konstitusi, jaminan keamanan, dan

pelayanan publik yang memadai, serta bisa membuka “keran” silaturrahmi atau

dialog. Ketiga, kelompok yang menginginkan hasil akhir pembinaan agar JAI

“ruju’ilal-haq an bertaubat” sesuai dengan versinya. Jika ini tidak dilakukan oleh

JAI, kemungkinan kelompok ini akan melakukan desakan kembali kepada

pemerintah.96

Menurut warga JAI, pembinaan tersebut tidak menyentuh substansi yang

sedang dibutuhkan oleh penghuni Transito. Substansi yang dimaksud oleh mereka

adalah kebutuhan ekonomi, hidup layak, dan pelayanan dengan fasilitas yang

sama sebagaimana dinikmati oleh warga masyarakat lainnya.

Selain melakukan pembinaan, pemerintah daerah juga memberikan janji-

janji kepada pengungsi Ahmadiyah di Transito. Kegiatan pembinaan ini

sebenarnya merupakan salah satu langkah sebagai solusi yang dijanjikan oleh

pemerintah. Solusi lainnya antara lain Pemerintah NTB melalui Badan Koordinasi

                                                            96 Loc.cit…Berdasarkan Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia, sebuah surat evaluasi yang dilayangkan pada Kepala Kesbangpoldagri prov NTB di Mataram pada 19 September 2011 tentang evaluasi hasil pembinaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi kepada JAI di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

113  

Pengawasan Aliran Kepercayaan (Bakorpakem) dan pihak-pihak yang berwenang

akan mensosialisasikan SKB Tiga Menteri untuk masyarakat pada umumnya dan

warga JAI pada khususnya. Selain itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama

NTB juga akan memfasilitasi dialog damai terbuka dan moderat antara

Ahmadiyah dengan pihak-pihak yang selama ini belum memahami Ahmadiyah

sampai ke akar rumput (umat).

Solusi terpenting lainnya adalah Bakorpakem berjanji akan membantu

memfasilitasi warga JAI dengan Pemerintah Lombok Barat mengenai pembelian

aset-aset warga di Ketapang, meskipun yang tersisa tinggal tanah dan puing-puing

rumah. Seperti yang diketahui, warga JAI sudah menyerahkan ke pemerintah

bagaimana penyeleseian aset-aset tersebut. Apabila dijual, maka akan ada ganti

rugi yang diberikan oleh pemerintah kepada warga JAI. Sempat ada rumor dari

pihak non-Ahmadiyah yang mengatakan bahwa pengungsi Ahmadiyah tidak mau

menerima ganti rugi tersebut. Hal ini bertentangan dengan keterangan JAI yang

mengatakan belum ada sama sekali keputusan dari pemerintah yang mengarah ke

hal tersebut.

Hingga kini, solusi-solusi tersebut masih menjadi janji janji pemerintah.

Yang baru terlaksana hanyalah tentang poin pembinaan. Padahal solusi lainnya

juga merupakan hal utama untuk masuk dan mengenal Ahmadiyah yang dianggap

sebagai ajaran yang kontroversial. Harapannya, agar solusi tersebut bisa

menghindari terjadinya kekerasan lagi. Pemenuhan kebutuhan JAI sebagai warga

negara juga perlu dilakukan agar hak-hak mereka tidak terbengkalai.

Jemaat Ahmadiyah masih berharap adanya solusi ke depan yang lebih

baik. Apalagi ketika melihat kejayaan tradisi debat dan dialog yang terjadi di masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

114  

silam. Mulai dari perdebatan sengit melalui buku dari ayah Hamka dengan

Ahmadiyah, perang wacana di media massa, perdebatan akbar, hingga dialog

sempat terjadi di bumi Indonesia. Nasiruddin, Mubalig JAI pun masih

membayangkan hal yang sama ketika dalam konteks nasional, pemerintah

melaksanakan dialog damai dengan menghadirkan kubu yang selama ini kurang

paham tentang Ahmadiyah, pihak Ahmadiyah sendiri, lalu dimoderatori oleh

LSM atau pihak yang netral. Setiap kubu-kubu berlawanan bisa mengemukakan

logika masing-masing dan masyarakat bisa menilai. Jika hal ini bisa dilaksanakan,

maka tidak akan adanya kecaman tak berdasar ke Ahmadiyah karena semua orang

bisa memahami dengan cara pandang masing-masing.

Dengan pelaksanaan hal-hal tersebut, warga JAI di Lombok berharap bisa

merdeka tanpa intervensi dan intimidasi dari siapapun. Masalah keyakinan

merupakan hak privat seseorang dengan Tuhannya. Bagi mereka, keyakinan

tersebut menjadi sah saja ketika tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain,

tidak memperburuk citra Islam di mata agama lain, serta tidak merongrong

kewibawaan pemerintah yang sah. Selain itu, mereka juga sangat berharap agar

segera mendapatkan kepastian hukum dan jaminan keamanan di manapun mereka

akan tinggal. “Sebenarnya kami ingin mengharumkan nama pemerintah, dengan

menghilangkan pengungsi di NTB. Akan tetapi pemerintah berkata lain. Mungkin

selama-lamanya NTB ini dibicarakan di luar Indonesia”, ungkap Syahidin.97

Berbagai solusi yang tertera di atas sebenarnya menunjukkan pola

penanganan JAI di NTB yang bisa menjadi model untuk penyelesaian konflik dan

kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Ahmadiyah tersebar di berbagai

                                                            97 Wawancara dengan Koordinator Pengungsi, Syahidin, 15 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

115  

daerah di Indonesia dan memiliki sejarah kontroversial yang beragam. Kasus di

Lombok bisa menjadi cermin kekerasan yang bisa diupayakan solusinya demi

meminimalisir atau bahkan menghilangkan riak-riak kekerasan. Segala daya

upaya juga dilakukan JAI untuk mengartikulasikan suaranya dan menepis wacana

liyan yang merongrong mereka. Mereka sepertinya tak kenal putus asa untuk

mencapai penyelesaian yang lebih baik. Pengungsi JAI tetap berdiri tegak di

tengah kemelut yang mereka hadapi, berdiam di Asrama Transito selama 7 tahun

terakhir ini. Namun, jika semua daya upaya sudah tak bisa lagi, maka dalam

istilah Jemaat Ahmadiyah, mereka menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan

Mahkamah Ilahi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

116  

BAB IV

JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DALAM PERTARUNGAN

IDENTITAS DAN HEGEMONI

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Lombok senyatanya merupakan

bagian dari entitas Islam di Indonesia. Ajaran ini tumbuh dan berkembang sebagai

sebuah gerakan perluasan dan pendalaman revolusi Demokrasi dalam arti

menciptakan ruang-ruang politik baru, yaitu sebagai gerakan sipil keagamaan.

Meskipun secara organisatoris JAI menyebut dirinya bukanlah organisasi berbau

politik, keberadaannya telah memberi dampak pada kehidupan sosial politik di

tengah masyarakat. Di kala mereka menjadi sasaran kekerasan, suara-suara JAI

sebagai korban menjadi faktor penentu identitas yang melibatkan unsur keimanan.

Ini merupakan fenomena gerakan sipil keagamaan yang berbeda dari kemunculan

budaya atau subkultur lainnya.

Membaca fenomena JAI dapat dilihat dari sudut pandang Demokrasi

Radikal yang digagas oleh Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe (1985). Cara kerja

dari Demokrasi Radikal, yaitu hegemoni menjadi fakta menentukan dari narasi

kekerasan yang dialami pengungsi JAI di Lombok dalam kurun waktu setidaknya

satu dekade (1998-2010). Selain memberikan pengaruh terhadap kekerasan yang

muncul, hegemoni juga turut menentukan pembentukan identitas JAI.

Hegemoni—yang dikembangkan oleh Gramsci—memberikan ruang bagi

para pekerja untuk menjadi masyarakat politik tanpa dipaksakan. Dalam

pengertian tradisional, cita cita sosialis adalah masyarakat kelas pekerja. Namun,

sejarah menunjukkan bahwa untuk mencapai cita-cita tersebut, yang terjadi justru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

117  

adalah fragmentasi kelas pekerja. Sementara itu kapitalisme terus berkembang

sambil menimbulkan efek proletarisasi masyarakat.

Dalam kajian mengenai Jemaat Ahmadiyah Indonesia, hegemoni yang

dibincangkan ialah terkait umat Islam, khususnya fragmentasi masyarakat muslim

di Indonesia. Seperti diketahui bahwa umat Islam di Indonesia terbagi dalam

berbagai organisasi, paham, dan elemen. Salah satunya adalah Ahmadiyah. Oleh

beberapa kelompok dan elemen Islam lainnya, Ahmadiyah dijadikan sasaran

kekerasan dan dipersoalkan identitasnya.

Konsep yang dikembangkan oleh Gramsci dan diradikalisasi oleh Laclau-

Mouffe ini memiliki beberapa poin yang hendak dipecahkan, yaitu seputar

hegemoni dan perjuangan kelas pekerja (dalam hal ini kelas subaltern) untuk

mencapai sosialisme. Poin-poin tersebut di antaranya melihat bagaimana kesatuan

sosial tersebut terbentuk, siapa pemimpinnya, sifat dari kelompok tersebut, serta

sejauh mana kesatuan sosial tersebut mapan atau labil. JAI merupakan suatu

kesatuan sosial yang terbentuk karena suatu ajaran Ahmadiyah yang lahir di India

dengan seorang pendiri sekaligus pemimpin yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Setelah

itu ajaran Ahmadiyah menyebar ke seluruh belahan dunia, termasuk ke Indonesia.

Salah satu contohnya adalah Ahmadiyah di Lombok.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, mereka berkumpul sebagai Jemaat

Ahmadiyah yang memiliki visi/misi sama. Ada intervensi ideologis yang

menyebabkan mereka bersatu dan pemimpin mengambil peran. Menurut sejarah

dan penuturan mereka, ideologi yang dipegang semata-mata merupakan urusan

rohani keagamaan, dan bukan ekonomi apalagi politik. Mereka bukanlah agen-

agen sosial dalam kelompok yang terjun ke ranah politik praktis. Namun, JAI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

118  

muncul sebagai entitas sosial Islam dengan “wajah lain” yang berbeda dari Islam

mainstream.

Atas hal tersebut, JAI kemudian menjadi kelompok yang kontroversial

dan akhirnya menjadi sasaran kekerasan sehingga mereka harus mengungsi.

Awalnya mereka tersebar di berbagai daerah di Lombok Timur. Namun demikian,

karena adanya kekerasan dari 1998 hingga 2010, mereka akhirnya dipersatukan

dalam suatu wadah yang sama bernama Asrama Transito.

A. Wacana Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam Formasi Hegemonik

Seperti telah dijelaskan di atas, membaca Ahmadiyah, khususnya para

pengungsi JAI di Lombok menggunakan konsep Gramsci, yaitu hegemoni.

Hegemoni selalu menjadi basis yang dioperasikan oleh masyarakat sipil melalui

artikulasi kelompok kepentingan. Dengan mengatakan hegemoni sebagai hasil

suatu proses artikulasi, formasi hegemonik dengan sendirinya meliputi

pengorganisasian kekuatan-kekuatan sosial (yang berfungsi sebagai floating

signifiers) sehingga menghasilkan hubungan-hubungan diferensial dalam suatu

totalitas struktural.

Formasi hegemonik menghasilkan ruang politik, yaitu hubungan

oposisional antara totalitas tersebut dengan totalitas yang dieksklusikan, antara

sistem di dalam dan sistem di luar. Totalitas hegemonik merepresentasikan

seluruh kekuatan-kekuatan sosial sehingga menjadi the social. Totalitas

hegemonik tersebut menjadi identitas hegemonik dan par excellence politis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

119  

Disebut identitas dalam arti bahwa totalitas merepresentasikan seluruh unsur-

unsur pembentuknya baik secara kolektif maupun tunggal.

Pembicaraan ini menjadi penting ketika melihat bagaimana representasi

para pengungsi JAI di Lombok dalam identitas hegemonik. JAI sebagai salah satu

identitas dan menjadi kekuatan sosial telah diartikulasikan oleh kelompok

kepentingan yang ada, baik oleh ulama, tokoh agama, ormas Islam, ataupun

elemen masyarakat lainnya. Kelompok-kelompok ini merepresentasikan JAI

dalam kancah politik identitas Islam secara khusus, bahwa JAI adalah kelompok

non-Islam.

JAI di Lombok yang mengalami kekerasan dan pengusiran dalam kurun

waktu satu dekade menjadi semacam material dari wacana. Fakta ini bermakna

setelah melalui bahasa. Representasi akan peristiwa tersebut muncul melalui

wacana. Adanya pewacanaan terhadap pengungsi JAI Lombok di Asrama

Transito, dan perbedaan bahasa (bahasa jurnalistik, penduduk setempat, tokoh

agama, ormas, atau gerakan sipil lainnya) memunculkan representasi serta

pemaknaan atas terjadinya kekerasan yang berbeda-beda pula.

Formasi yang menghasilkan ruang politik terlihat dalam fenomena latar

belakang terjadinya kekerasan terhadap JAI. Kekerasan yang menimpa warga JAI

di Lombok setidaknya selalu diawali dengan seminar atau ceramah dari tokoh

agama dan ormas Islam tertentu. Hal ini berlanjut dengan intimidasi melalui

media seperti pamflet atau brosur. Setelah segala sesuatu seolah dikondisikan,

maka terjadi penyerangan oleh massa yang “tidak diketahui” dari kelompok mana

saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

120  

Kelompok yang mengeklusikan JAI juga mendefinisikan Ahmadiyah

sesuai versinya. MUI misalnya, melihat JAI mengakui Mirza Ghulam Ahmad

sebagai nabi setelah Nabi Muhammad, kitab sucinya adalah Tadzkirah,

syahadatnya berbeda dari Islam mainstream, dan hal-hal yang telah dibahas pada

bab sebelumnya. MUI juga menganggap apa yang diklarifikasi atau apapun

argumentasi dari JAI adalah strategi untuk bisa mengelabui umat Islam di

Indonesia. Strategi ini juga dilihat oleh kelompok Islam lainnya atau Other

(Liyan) sebagai upaya JAI untuk melindungi diri dari kekerasan yang

menimpanya. Strategi itu disebut Takiyah. Untuk kasus di Lombok, MUI

menjadikan Ahmadiyah sebagai objek kebenciannya karena dianggap berbahaya

dan mengancam keberadaan umat Islam disana.

Dalam menghadapi Ahmadiyah, Liyan atau kelompok yang ingin

membedakan JAI dalam formasi hegemonik melakukan logika ekuivalensi.

Logika ekuivalensi berarti logika mengumpulkan semua unsur yang memiliki

common differentiation yaitu semua unsur yang sama dengan sesuatu yang berada

di luar. Secara lebih sederhana, logika ekuivalensi adalah logika menghadapi

musuh bersama. 98

Kelompok-kelompok Islam yang berpengaruh dalam penentuan identitas

Ahmadiyah terdiri dari unsur-unsur yang hakikatnya sama, meskipun memiliki

perbedaan secara organisatoris. Mereka kemudian dipersatukan oleh satu

pendapat, yakni bahwa JAI adalah “musuh bersama” yang harus dilarang karena

membahayakan kehidupan umat muslim di Indonesia. Meskipun sebagian dari

mereka tidak bersentuhan langsung dengan Ahmadiyah, kelompok-kelompok ini                                                             98 Lihat St.Sunardi. Logika Demokrasi Plural-Radikal. Desember 2012. Yogyakarta : Jurnal Ilmu Humaniora Baru Vol.3 No.1 Hal 8.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

121  

memandang JAI sebagai organisasi yang provokatif dan membahayakan

keyakinan umat muslim.

Apabila menggunakan bahasa-nya Lacan, Ahmadiyah dipandang sebagai

elemen yang telah merebut jouissance atau kenikmatan (baca: ketentraman) umat

Islam mainstream di Indonesia. JAI dianggap sebagai musuh atau object of

hattered, yang menyalahi akidah Islam ortodoks. Hal itulah yang membuat JAI

menjadi objek kebencian dan sasaran kekerasan di Indonesia. Keberadaan

Ahmadiyah yang membawa “wajah lain” dianggap telah membuat kekacauan

dalam entitas Islam. Tak hanya menimbulkan kekacauan, JAI juga dianggap telah

menghalangi umat Islam untuk mencapai cita-citanya. Apabila JAI masih

meyakini ajarannya tersebut, maka tak ada alasan mereka untuk diterima dalam

masyarakat. Hal-hal tersebut merupakan bentuk-bentuk diskursif yang membuat

JAI sebagai evil atau enemy.

Atas dasar semangat untuk menyelamatkan umat Islam dari ajaran yang

“sesat” itulah, kelompok yang menyerang JAI lahir sebagai subjek politik dan

berhadapan dengan bentuk subordinasi baru. Mereka juga mengatasnamakan

kepentingan masyarakat muslim khususnya di Indonesia, yang disamakan secara

“suka rela”, yaitu melarang keberadaan JAI khususnya di Lombok. Menurut

mereka, apabila JAI tetap bersikeras untuk tinggal di Indonesia, maka harus

menanggalkan identitas ke-Ahmadiyah-an. Namun, jika tidak, kekerasan akan

terus terjadi.

Kepentingan umat Islam yang seolah-olah disamakan terlihat dalam upaya

untuk menyerang ajaran Ahmadiyah yang dicap sebagai bukan-Islam. Imaji

tentang Ahmadiyah seperti ini digambarkan oleh kelompok-kelompok tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

122  

yang mewakili diri sebagai Islam. Kelompok ini memiliki pengaruh ke

masyarakat muslim lainnya. Artinya, bersifat hegemonik.

Pada tataran inilah kelompok kelas dominan seperti MUI dan ormas-ormas

Islam lainnya menghegemoni masyarakat sipil. Apalagi Jemaat Ahmadiyah

hanyalah kelompok kecil yang menghadapi kelompok besar, yakni sebuah entitas

bernama Islam di Indonesia. Meskipun terbilang kecil, keberadaan JAI lagi-lagi

dianggap sebagai ancaman. Menurut sebagian ulama dan ormas Islam, apabila

Ahmadiyah dibiarkan berkembang terus-menerus akan membahayakan kehidupan

umat. Dengan berkembangnya Ahmadiyah dan ragam ideologinya, dikhawatirkan

akan mengancam kehidupan entitas Islam di Indonesia.

Selain konsep hegemoni-nya Gramsci, keterlibatan aparatur baik aparatus

represif maupun ideologis juga terlihat dalam kasus ini. Negara dalam hal ini juga

mengambil peran, setidaknya peran aparatus melalui polisi atau militer. Aparat

menurut Gramsci adalah struktur ideologi dari kelas dominan. Telah dibahas

dalam bab sebelumnya bahwa beberapa kali kekerasan yang menyasar JAI di

Lombok disikapi dengan “pembiaran” oleh aparat. Hal ini menunjukkan rapuhnya

penegakan hukum untuk menindak kasus tersebut. Menurut keterangan warga JAI

di Lombok, dari sekian tindak kekerasan, tidak ada satupun pelaku yang ditahan.

Malah sebaliknya, yaitu ada kecenderungan aparat untuk membiarkan kejadian

penyerangan berlangsung.

Akan hal ini, JAI menyikapi pengabaian dan pembiaran yang dilakukan

aparat tersebut dengan kepasrahan. Rasa yang diliputi kepasrahan itu senantiasa

diserahkan sepenuhnya pada “penghakiman” Allah, yakni bahwa hanya sang

pencipta yang bisa menyelesaikan masalah dengan seadil-adilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

123  

Sebagai sasaran kekerasan baik secara fisik maupun simbolik, JAI menjadi

korban yang mengalami “trauma”, stress, tekanan mental, dan sejenisnya. Kata

trauma sengaja diberi tanda petik karena inipun berlaku unik bagi JAI terutama di

Lombok. Mereka melibatkan unsur keimanan dalam rangka pemulihan. Ada

semacam optimisme yang berasal dari diri sendiri dengan bimbingan kerohanian.

Trauma pasti ada, tapi dalam level tertentu tidak terlihat. Dalam kondisi “sub-

human” seperti yang mereka alami biasanya manusia menderita tekanan, alienasi,

dehumanisasi martabat, dan pada skala tertentu mendorong mereka melakukan

pemberontakan dan protes di jalan-jalan. Akan tetapi, hal ini tidak dilakukan oleh

Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Selain karena alasan ideologis, pemberontakan

dengan cara frontal—dalam struktur dan bangunan besar yang dihadapi JAI—

tidak akan berhasil.

JAI juga tidak mau tergantung pada orang lain. Pada bab sebelumnya telah

dijelaskan jika mereka yang mendanai organisasi, bukan sebaliknya. Mereka juga

menolak tuduhan bahwa menerima bantuan dana dari luar negeri. Warga JAI

memiliki prinsip jika mengandalkan dana dari orang lain maka mereka akan

tergantung dan tidak mandiri. Masyarakat sekitar tempat pengungsian juga

mengatakan bahwa pengungsi JAI tidak mau menerima bantuan dari warga

sekitarnya.

Keterasingan yang dialami JAI dan dirasakan oleh warga sekitar itu bisa

disebabkan oleh rasa malu yang membuncah atau tidak percaya diri ketika ingin

bergaul dengan si Liyan. Apalagi pernah ada penolakan dari Kepala Lingkungan

setempat ketika warga sekitar ingin mengadakan acara di Asrama Transito. Dalam

melakukan proses identifikasi, subjek dalam hal ini yaitu JAI bisa dipahami saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

124  

melihat hubungan antara subjek dan struktur. JAI dapat dilihat sebagai subjek

yang dislokasi, yakni dirinya tidak merasa berada dalam struktur itu sepenuhnya.

Ada bagian yang tersembunyi karena tak terartikulasikan namun kelihatan, sebuah

ketidakpercayaan untuk bergaul dengan Liyan karena sudah terlanjur dijadikan

“musuh bersama”.

Sikap mereka yang lunak dan tak pernah menanggapi kekerasan dengan

kekerasan pula menyebabkan ideologi kelompok superstruktur bisa

melanggengkan hegemoninya pada masyarakat umum. Bahkan, pasca terjadinya

kekerasan komunal, tidak bisa dikatakan bahwa kekerasan serupa tidak akan

terjadi lagi. Setiap waktu massa bisa saja tersulut kembali amarahnya karena

adanya “provokasi” dari pihak tertentu.

Di sinilah bisa dilihat bahwa zaman ini ditandai dengan fragmentasi sosial

akibat dari kondisi sosial politik yang berubah-ubah. Demokrasi secara umum

tidak bisa menghindari konflik, dislokasi, kekerasan, dan pemecahbelahan.

Tujuannya lebih untuk membangun kesatuan dalam lingkungan yang penuh

konflik dan keberagaman, menciptakan masyarakat yang penuh keraguan, dengan

identifikasi musuh yang disangka benar untuk mencapai sebuah utopia. Mimpi

tersebut adalah sebuah negara yang aman sentosa bebas dari konflik.

Mimpi dari utopia tentang tatanan sosial yang harmonis hanya bisa

berlangsung terus-menerus jika kekacauan dilakukan oleh pengacau atau “orang

yang (di)asing(kan)”, yaitu sebuah identifikasi “musuh” yang disangka benar. Hal

ini ditambahkan dengan ideologi berdasarkan logika mayoritas/minoritas. Apabila

logika ini dipertahankan, akan cukup berbahaya dan sebenarnya semakin jauh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

125  

utopia negara demokrasi. Logika tersebut berpegang pada prinsip bahwa yang

mayoritas selalu benar.

Dengan melihat formasi hegemonik dan implikasinya, dapat dikatakan

bahwa masyarakat hegemonik bukan ditentukan dari luar, melainkan oleh salah

satu unsur kelompok hegemonik. Kelompok pengungsi JAI di Lombok menjadi

salah satu kelas, bukan sebagai kelas berkuasa, melainkan hanya sebagai bagian

dari sebuah entitas. Keberadaan dan identitas Ahmadiyah sangat dipengaruhi oleh

formasi hegemonik yang mendefinisikan mereka. Dalam formasi hegemonik,

masalah identitas selalu berada dalam ketegangan, yaitu identitas setiap unsur dan

identitas totalitas dari unsur-unsur yang membentuknya.

B. Desire dalam Pergumulan Identitas Ahmadiyah

Dalam pandangan psikoanalisa Lacanian, subjek selalu melakukan

identifikasi dengan masyarakat, yang kemudian menghasilkan split. Subjek yang

split mengalami lack, dan mencari lost object (baca : other atau autre) untuk dapat

mewujudkan desire nya. Pemenuhan desire ini bisa melalui hegemoni sebagai

sebuah cara kerja, karena hegemoni merupakan artikulasi yang memerlukan

bahasa, sebagaimana dimanifestasikan dalam omongan, dan bukan dalam sistem

umum seperti halnya Saussure. Proses menjadi subjek atau pada dasarnya sedang

mengidentifikasi diri dengan totalitas terstruktur inilah yang disebut identitas.

Desire, dalam pandangan Lacan, hanya akan dialami setelah subjek

merasa tidak pernah puas akan dunia simbolik atau Liyan. Ketika subjek

memahami bahwa ternyata hukum dan dunia verbal tidak bisa memuaskan sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

126  

sekali, saat itulah muncul hasrat untuk menemukan kembali objek a (baca: autre).

Desire merupakan upaya untuk menemukan kembali jejak-jejak yang

menyebabkan subjek mengalami lack. Konsep ini berbeda dengan need atau

kebutuhan. Dalam tataran simbolik, kebutuhan yang disuarakan secara verbal

disebut demand atau tuntutan. Munculnya tuntutan berdasarkan need yang

semata-mata merupakan kebutuhan organik atau hewani untuk bertahan.

Salah satu kebutuhan atau need yang diharapkan JAI adalah bisa

mengartikulasikan suara sebagai pembentuk identitas, sehingga Liyan menerima

kehadiran mereka. Ada kebutuhan dari JAI untuk diakui sebagai subjek.

Meskipun dalam sejarahnya Ahmadiyah belum atau bahkan tidak diterima

sepenuhnya oleh masyarakat khususnya di Lombok, namun harapan JAI masih

tetap ada.

Janji-janji atau tuntutan tersebut hendak dicapai melalui kelas berkuasa.

Namun dalam hal ini, kelas berkuasa mengalami dilema. Di satu sisi mereka tidak

bisa melarang Ahmadiyah karena legalitas dan konstitusi yang menjamin

keberadaan JAI. Di sisi lain ada ketakutan dikecam oleh umat Islam lainnya, yang

secara jumlah jauh lebih besar dibandingkan JAI. Dunia simbolik juga memiliki

demand, yaitu agar JAI mengubah akidahnya seperti ajaran Islam “mainstream”

lainnya. Lalu, tuntutan atau kebutuhan masyarakat mana yang hendak

diwujudkan? Negara akhirnya menanggapinya dengan setengah-setengah. Adanya

pembiaran, pengabaian, dan membuat pengungsi berdiam di Transito menjadi

indikasinya.

Hal inilah yang oleh Laclau-Mouffe disebut sebagai birokratisasi

hubungan sosial, yakni adanya intervensi negara dalam melindungi rakyat namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

127  

secara paradoks justru menghasilkan hubungan subordinatif baru. Gerakan sipil

keagamaan seperti JAI bisa dibaca sebagai munculnya bentuk antagonisme baru

dalam masyarakat karena adanya jenis-jenis hubungan subordinatif yang belum

terlihat di zaman sebelumnya. Apabila menggunakan istilah Laclau-Mouffe, jenis-

jenis hubungan subordinatif itu sebagai akibat komodifikasi hubungan sosial

(karena sistem produksi kapitalis), birokratisasi hubungan sosial (karena

intervensi negara dalam melindungi rakyat namun secara paradoks justru

menghasilkan hubungan subordinatif baru), dan hegemonisasi hubungan sosial

(karena moda baru dalam penyebaran budaya lewat media massa).

Para pengungsi Jemaat Ahmadiyah cukup menyayangkan sikap

pemerintah sebagaimana tercermin dalam pernyataan berikut : “Kalau diibaratkan,

rakyat kan jadi anak, pemerintah sebagai orang tua, masa kalau ada perbedaan kita

selsaikan antarsaudara, otomatis orang tua dong yang harus turun tangan. Dari

pimpinan kami juga ada ajaran patuhi pemerintah siapapun yang berkuasa, karena

itu sudah menjadi ajaran Islam”.99

Adanya pola pembinaan pada 2011-2012 bagi pengungsi JAI di Transito

dianggap sebagai jalan tengah oleh pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Hal ini dilihat sebagai upaya untuk memastikan ideologi yang ada di kelas

dominan tersebar dan tersampaikan ke JAI di Lombok. Pola pembinaan tersebut

berisi kegiatan ceramah mengenai agama Islam dan ajakan untuk “kembali” ke

ajaran Islam bagi warga JAI yang ada di pengungsian. Jika JAI menanggalkan

identitas ke-Ahmadiyah-annya, maka umat Islam di Indonesia akan membiarkan

                                                            99 Wawancara dengan Koordinator Pengungsi, Syahidin. 2010, 14 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

128  

mereka hidup bebas. Atau dengan pilihan lain, yaitu benar-benar keluar dari

entitas Islam dan mewujud menjadi agama baru.

Pola pembinaan seperti ini memperlihatkan Liyan salah membaca need

atau kebutuhan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Lombok. Memang, setelah

berjalan kurang lebih 2 bulan, Jemaat Ahmadiyah di Lombok menilai positif

terhadap kegiatan tersebut. Kalau membahas masalah esensi ke-Islam-an, JAI

merasa sudah mendapatkannya. Materi yang disampaikan oleh para tokoh agama

juga diajarkan oleh pemimpin atau mubalig JAI. Hanya saja, menurut mereka hal

itu tidak menyentuh substansi yang sedang dibutuhkan oleh penghuni Transito.

Substansi yang dimaksud oleh JAI adalah bagaimana mereka memenuhi

kebutuhan ekonomi, hidup layak, pelayanan dengan fasilitas yang sama

sebagaimana dinikmati oleh warga masyarakat lainnya, serta pemenuhan fasilitas

publik lainnya.

Adanya benturan identitas ini menyebabkan Jemaat Ahmadiyah khususnya

di Lombok memiliki pola untuk tetap bisa bertahan. Identitas JAI terbentuk

melalui resistensi yang unik, yakni dengan melibatkan unsur keagamaan atau

pemaknaan pada level religiusitas. Justru dengan adanya kekerasan dan kecaman

kepada JAI, mereka semakin mempertegas identitas ke-Islam-annya. JAI menjadi

minoritas yang semakin memperkuat keyakinan Islam dan ke-Ahmadiyah-an

mereka. Sayangnya, hidup damai berdasar keyakinan merupakan fantasi bagi para

warga JAI.

Fantasi seperti itu akan lebih bisa dimengerti bila dihubungkan dengan

konsep Lacanian lainnya yaitu simtom. Dalam analisis sosial, simtom adalah

pemikiran ideologi untuk memperkenalkan adanya disharmoni dalam masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

129  

yang sebaliknya akan menjadi harmoni di bawah utopia ideal tertentu. Simtom

adalah tanda-tanda bagi sesuatu yang direpresi. Dari simtom inilah muncul objek

a. Simtom menjadi begitu penting karena didalamnya dapat dibaca apa yang

direpresi. Atau dengan kata lain, residu jouissance dapat ditemukan dalam

simtom-simtom tersebut.

Kata-kata atau ungkapan simtomatik (baca: sakit) inilah yang bisa

melampaui demand dalam tataran simbolik. Justru hal-hal tak terungkapkan dan

tak terkatakan adalah sesuatu menuju objek a. Dilihat dari logika artikulasi,

masyarakat terdiri dari identitas-identitas yang tidak pernah selesai

diartikulasikan. Masyarakat sebagai praktik artikulatoris tidak sepenuhnya bisa

dituntaskan dalam artikulasi (dengan momen-momen sebagai satuannya)

melainkan senantiasa meninggalkan residu-residu. Dalam identitas hegemonik

tampak sesuatu yang tidak terkatakan, disebut absent fullness suatu masyarakat,

karena represi.

Hal ini bisa dilihat dalam komunitas pengungsi JAI Lombok di Asrama

Transito, yakni bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dibahasakan karena mereka

terepresi oleh penyerangan yang dilakukan dalam kurun waktu satu dekade. Bisa

jadi, memang ada yang disembunyikan untuk melindungi dirinya sendiri—yang

oleh MUI atau kelompok penuding—disebut dengan istilah takiyah. Meskipun

secara tersurat agen sosial seperti Jemaat Ahmadiyah bisa mengungkapkan segala

hal yang direpresi oleh Liyan dengan berbagai wadah, akan tetapi tak menutup

kemungkinan ada hal-hal tersirat yang tak terjelaskan.

Jemaat Ahmadiyah Indonesia menggunakan simtom untuk melampaui

demand yang tidak tercapai. Jika meminjam bahasa Jemaat Ahmadiyah Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

130  

simtom yang muncul adalah perlawanan secara santun. Mereka selalu menyebut

diri mereka taat terhadap Ulil Amri dan berdialog dengan menggunakan kata-kata

yang hikmah. Misalnya dalam penutup setiap surat yang ditulis mereka selalu

menggunakan kata-kata : “Wassalam, hamba yang lemah”. Sementara itu, di awal

surat, mereka selalu menggunakan kata pembuka yang santun dan mendoakan.

Hal itu agaknya meniru pemimpin Jemaat Ahmadiyah atau mujaddid-nya yaitu

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang selalu menutup surat dengan kata-kata “yang

lemah” dan doa-doa kebaikan. (Lih. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad : 2008).

Misalnya : “Semoga Allah SWT selalu memberikan kepada Bapak nikmat

kesehatan, kekuatan dan kelancaran dalam mengabdi, melayani, mengayomi

masyarakat, bangsa dan negara…”100

Doktrin yang ditanamkan Ahmadiyah pada jemaatnya pun terbilang kuat

dan cenderung seia-sekata. Hal ini bisa dilihat dari segi pendapat, analogi-analogi

yang diucapkan, harapan, serta pandangan mereka tentang kekerasan yang

dialami. Banyak persamaan kata-kata yang diucapkan warga JAI, koordinator

pengungsi, mubalig, ataupun pengurus organisasi.

Meskipun kekerasan menimpa mereka dengan beruntun, tetapi ke-

Ahmadiyah-an mereka semakin kuat. Gejala ini tak hanya terjadi pada warga JAI

yang sudah dewasa, melainkan juga termasuk para remaja dan anak-anak yang

merasakan kepedihan mengungsi. Ini semacam adanya interpelasi dari ideologi

mereka terhadap kehidupannya. Hal ini cukup mencengangkan apabila melihat

kehidupan remaja pada umumnya yang biasanya sarat dengan ke-labil-an karena

sibuk mencari Liyan untuk memenuhi need-nya. Ada sebuah kalimat yang                                                             100 Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia, sebuah surat evaluasi yang dilayangkan pada Kepala Kesbangpoldagri prov NTB di Mataram pada 19 September 2011 tentang evaluasi hasil pembinaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi kepada JAI di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

131  

dilontarkan seorang remaja Ahmadiyah tentang teror yang mereka hadapi, “Pak,

kalau kami masih disuruh keluar dari Ahmadiyah, gini aja suruh kami baris

semua, tembak kami satu-satu. Itu kalau bapak tidak mengizinkan kami jadi

Ahmadiyah”.101

JAI khususnya di Lombok sebagai subjek sangat butuh berdialog dan

untuk didengar oleh Liyan. Mereka masih memiliki keinginan untuk diakui oleh

Liyan dalam hal ini entitas Islam dan bangsa Indonesia. Mereka bahkan tidak

takut identitasnya ditulis dalam penelitian. Warga JAI memiliki hasrat untuk

diketahui oleh masyarakat luas tentang omongan mereka yang belum bisa

diartikulasikan. Selain untuk pengakuan, hasrat berdialog tersebut dibutuhkan

untuk menangkis bentuk-bentuk kekeliruan masyarakat memandang JAI serta

menghindari diri sebagai sasaran kekerasan lagi.

Selain itu, mereka juga berharap bisa hidup merdeka tanpa intervensi dan

intimidasi dari siapapun, karena mereka yakin bahwa masalah keyakinan

merupakan hak privat seseorang dengan Tuhan-nya. Bagi mereka, asalkan

keyakinan tersebut tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain, tidak

memperburuk citra Islam di mata agama lain, serta tidak merongrong kewibawaan

pemerintah yang sah, maka tak ada salahnya menjadi JAI. Selain itu, mereka juga

sangat berharap agar segera mendapatkan kepastian hukum dan jaminan

keamanan di manapun mereka akan tinggal.

Terbentuknya kelompok pengungsi JAI di Lombok sebagai hasil dari

praktik artikulatoris juga dipengaruhi oleh wacana di luar dirinya. Satuan wacana

tersebut membentuk identitas mereka secara kolektif. Adanya Ahmadiyah versi

                                                            101 Kutipan kata kata seorang remaja JAI berdasarkan wawancara dengan para pengungsi remaja Jemaat Ahmadiyah Indonesia pada 15 Desember 2010 di Asrama Transito. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

132  

MUI, NU, Muhammadiyah, atau elemen lain baik yang pro maupun kontra

dengan Ahmadiyah merupakan bagian dari wacana tersebut.

Yang menjadi bahan perdebatan adalah Apakah JAI termasuk Islam atau

tidak? Tak sedikit dari kelompok Islam yang menginginkan Ahmadiyah keluar

dari entitas bernama Islam. Namun, JAI menanggapi hal tersebut dengan tenang

dan santun, seolah tidak mengalami lack secara internal. Walaupun pada dasarnya,

warga JAI sangat ingin diakui. Mereka menyadari sulitnya hidup di tengah

bangunan besar (superstruktur) yang turut membentuk identitas sekaligus

menentukan kelanjutan hidupnya. Dalam hal ini, JAI melakukan konformitas

dengan bersikap damai, sabar, dan taat terhadap Ulil Amri.

Pada tataran simbolik, JAI memiliki need pada Liyan. Akan tetapi, JAI

mengaku sudah melampaui kebutuhan tersebut, karena sudah memiliki fantasi

yang diperjuangkan. Fantasi ini kemudian bermuara pada desire yang mendorong

mereka untuk melampaui yang legal formal, dan mencapai jouissance. Hal ini

untuk menjaga apabila demand atau tuntutan di dunia verbal tidak didapatkan oleh

JAI, maka mereka memiliki fantasi, yaitu berpasrah dengan menyerahkan

sepenuhnya pada mahkamah Ilahi.

Dalam konteks keimanan, Tuhan lagi-lagi dihadirkan, karena diyakini

sebagai zat yang bisa memenuhi desire mereka. Hal ini seperti diungkapkan oleh

Ketua JAI NTB : “Walaupun penjelasan kami sudah final, maka bagi siapa saja

yang masih menyangsikan, ragu-ragu, muncul syak wasangka dan belum paham,

maka kami masih membuka diri untuk diskusi bil-hikmah, selebihnya kami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

133  

serahkan sepenuhnya kepada keputusan MI (Mahkamah Ilahi). 102 Inilah ciri khas

yang muncul dari JAI, sebuah entitas yang disatukan oleh prinsip tunggal gerakan

keagamaan.

Reaksi tersebut menunjukkan JAI sudah melampaui need atau kebutuhan

dalam tataran verbal, dan sedang menuju desire atau hasrat. Mereka merasa

tuntutan pada dunia simbolik (hukum dan masyarakat) tidak bisa memenuhi

hasratnya. Saat ini, mereka tengah memelihara fantasi, untuk menemukan gairah

kembali pada kediriannya yang utuh. Akan tetapi, di sisi lain mereka tengah

menggunakan strategi untuk melawan hegemoni tersebut. Jemaat Ahmadiyah

melakukan counter hegemony dengan caranya sendiri, damai, yaitu jihad dengan

pena.

C. Jihad dengan Pena : Artikulasi Subjek yang “Berdaya”

Persoalan JAI di atas telah dibaca melalui pisau analisis hegemoni dan

pembentukan identitas. Perdebatan sekaligus pertarungan identitas dan hegemoni

terlihat pada dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, adanya beberapa kelompok dalam

entitas Islam menginginkan agar Ahmadiyah keluar dari Islam dengan alasan-

alasan yang sudah dijelaskan. Kelompok masyarakat muslim yang awam

kemudian mendengar kata-kata ulama dan mengikuti kelompok muslim yang

hegemonik tersebut. Di sisi lain, Ahmadiyah dengan segala argumennya mati-

matian mempertahankan dirinya bagian dari Islam. Pertentangan yang belum ada

                                                            102 Dalam kutipan surat Ketua DPW JAI NTB yang dialamatkan ke Gubernur NTB dengan menyertakan tulisan seputar penjelasan JAI tentang Eksistensi Hukum dan teologi JAI Wilayah NTB, pada tanggal 20 Oktober 2011. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

134  

titik temunya ini terus-menerus menjadi wacana, yaitu sesuatu yang

diartikulasikan.

Selain perdebatan tersebut, satu hal yang tak bisa dilupakan adalah JAI

khususnya di Lombok merupakan masyarakat sebagai praktik artikulatoris.

Kelompok ini menjadi subjek yang berada dalam struktur dan masyarakat yang

selalu belum selesai, sehingga secara terus menerus menyuarakan

kepentingannya. Hal ini untuk menunjukkan identitas ke-Ahmadiyah-annya, yang

bagi sisi Liyan merupakan suatu identitas yang bermasalah. Identitas bisa

terbentuk sebagai akibat dari proses identifikasi dengan ideologi. Jemaat ini pun

terbentuk karena ideologi yang ditanamkan oleh organisasi atau alirannya.

Berbicara tentang hegemoni tidak bisa dilepaskan dari subjek politik.

Meskipun menjadi kelas subordinasi dan korban kekerasan, JAI juga merupakan

subjek yang memiliki artikulasi. Jemaat Ahmadiyah Indonesia juga menyadari

sebagai bagian dari struktur harus mengikuti hukum yang berlaku di dalamnya.

Dengan mengikuti hal tersebut, JAI telah menjadi subjek politik. Dalam praktik

diskursif, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, khususnya di Lombok mati-matian

membentuk identitasnya sebagai bagian dari Islam. Perjuangan ini terasa begitu

sulit bagi JAI, karena mereka berhadapan dengan bangunan besar, yaitu entitas

Islam di Indonesia. Oleh karena itu, mereka memerlukan strategi, yang dalam

bahasa-nya Gramsci adalah untuk melakukan counter hegemony.

Kekerasan biasanya memunculkan kebungkaman, yakni diam atas segala

peristiwa yang dialami. Tidak demikian halnya dengan para pengungsi JAI.

Mereka bersama dengan para pemimpinnya dan mubalig aktif menyuarakan hasrat

atau kebutuhan mereka. Kelompok warga JAI ini berjuang untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

135  

setidaknya dua hal, yaitu legalitas identitas dan ketenangan dalam menjalankan

ajarannya. Untuk hal yang pertama, pengakuan itu akan berhasil jika adanya titik

kompromi yang mempersempit jurang perbedaan dari setiap entitas. Inilah yang

menurut JAI perlu sebuah dialog khidmat tanpa adanya kebencian.

Bagi Jemaat Ahmadiyah, pengertian jihad saat ini adalah dengan tulisan

atau pena. Jihad menggunakan kekerasan atau pedang hanya ada di zaman Nabi

Muhammad SAW (Rasulullah SAW). Menurut Jemaat Ahmadiyah, jihad

menggunakan tulisan berdasarkan argumen tertentu akan menjadikan prosesnya

lebih menarik. Untuk mencapai kebenaranpun berdialog melalui tulisan tidak

sampai menjatuhkan korban. Hal inilah yang cukup disayangkan oleh JAI atas

fenomena kekerasan yang terjadi. Mengapa tidak mengulang sejarah yang dulu,

berdialog, dan debat terbuka? Yang terjadi saat ini justru sebaliknya, yaitu ada

semacam keengganan dari pihak Liyan untuk mengakrabi Ahmadiyah lebih jauh.

Dalam sejarahnya, penyebaran ajaran Ahmadiyah memang melalui tulisan.

Dapat dilihat, terdapat 84 buah buku dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat oleh

pendiri Ahmadiyah, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Buku dan tulisan itulah yang

menjadikan jemaatnya memiliki banyak pengetahuan tentang Islam dan ajarannya,

baik yang terkait hal-hal duniawi maupun surgawi. Bacaan-bacaan itu pula yang

menjadikan mereka gemar berdialog atau berargumen dengan nalar. Menurut

mereka, perbedaan pendapat itu merupakan hal yang biasa. Itulah guna bertemu

dan berdialog, yakni untuk menemukan titik kompromi.

Perjuangan dengan jihad pena dilakukan oleh Ahmadiyah termasuk

pengurus JAI di Lombok melalui majalah, koran, dokumen, dan buku-buku berisi

klarifikasi tentang sangkaan dari kelompok yang kontra dengannya. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

136  

seperti dikatakan di depan, Ahmadiyah juga memiliki TV Internasional, Muslim

Television Ahmadiyya (MTA), di London, yang mengudara selama 24 jam tanpa

iklan. Semuanya memberitakan tentang agama Islam. Televisi inilah yang

ditonton oleh semua Jemaat Ahmadiyah termasuk oleh para pengungsi. JAI di

Lombok juga memiliki koleksi VCD yang berisi tentang perjalanan Ahmadiyah di

berbagai negara Barat. Inilah yang sering dibagi-bagikan jika ada orang non-

Ahmadi yang ingin melihat perkembangan Ahmadiyah di berbagai negara. Pada

tataran ini Jemaat Ahmadiyah sedang melawan arus hegemonisasi hubungan

sosial yang terjadi, karena moda baru dalam penyebaran budaya lewat media

massa.

Dalam lingkup nasional, JAI juga memiliki sekolah mubalig nasional di

Parung, Bogor yang berbahasa Urdu, Jerman, dan Perancis untuk mempelajari

agama Islam. Akan tetapi, sudah beberapa tahun ini sekolah itu tidak diberikan

izin beroperasi oleh pemerintah seiring dengan keluarnya SKB Tiga Menteri,

karena dianggap sebagai upaya penyebaran ajaran Ahmadiyah.

Sejak awal kedatangannya di Indonesia, Jemaat Ahmadiyah mendapat

kecaman keras lewat tulisan di Tapaktuan. Hal ini ditanggapi dengan tulisan pula

oleh JAI. Hanya saja, di era Reformasi yang katanya mengagung-agungkan

kebebasan, ternyata tak membuat pikiran masyarakat Indonesia menjadi lebih

bebas. Yang lebih menonjol adalah justru seruan untuk membenci dengan

bertindak di luar batas, serta menjadikan JAI sebagai “musuh bersama” umat

Islam. Oleh karena itu, jadilah JAI di Lombok sebagai salah satu sasaran

kekerasan yang berlangsung selama satu dasawarsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

137  

JAI dapat digambarkan dalam sebuah adagium, berdaya dalam

ketidakberdayaan. Seperti itulah situasi yang dialami oleh JAI khususnya

pengungsi di Asrama Transito. Kekuatan mereka adalah pada strategi untuk

menulis dan berdialog. Tentunya ini dilakukan JAI bersama para pemimpin dan

mubalignya di barisan depan. Inilah yang disebut Gramsci dengan strategi dengan

menonjolkan kepemimpinan intelektual dan moral. Mereka seolah-olah tak

melawan dan menerima takdir yang diberikan.

Dalam bahasanya Lacan, JAI seolah-olah berkompromi dengan Liyan

(neurosis), yaitu melindungi dirinya dari hasrat yang tak sadar sekaligus diam-

diam mengekspresikannya. Kaitan dengan melindungi diri, takiyah yang

dituduhkan kepada mereka bisa dibaca seperti itu. Sebagai korban, mereka

bukanlah sekelompok orang yang lemah dan tak berdaya, melainkan subjek yang

melakukan strategi tertentu untuk lepas dari belenggu kekerasan.

Hal yang tidak bisa diabaikan pula dalam konteks Ahmadiyah adalah

dibutuhkannya peran pemerintah untuk melindungi JAI yang merupakan bagian

tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. JAI merupakan warga negara Indonesia

yang memiliki hak asasi dan membutuhkan perlindungan. Sangat disayangkan

apabila negara justru menjadi pemicu keresahan masyarakat dan menjadi salah

satu agen penyebar wacana yang mendorong kekerasan. Hal ini sejalan dengan

konsep Laclau-Mouffe yang mengingatkan bahwa politik bukanlah masalah

“mendaftar kepentingan-kepentingan yang sudah ada, melainkan memainkan

peran penting dalam pembentukan subjek-subjek politik”. Yang paling penting

untuk diamati adalah bentuk-bentuk hubungan eksploitatif yang ada. Harapan JAI

bertumpu besar pada pemerintah untuk tidak menjadikan hubungan eksploitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

138  

berlangsung terus-menerus dan berperan penting untuk pembentukan subjek

politik dalam sebuah entitas besar bernama Indonesia.

Jemaat Ahmadiyah Indonesia menyadari bahwa masyarakat tidak mungkin

menerima keberadaan mereka sepenuhnya. Akan tetapi, mereka masih memiliki

need (kebutuhan), sehingga segala usaha tetap dilakukan. Jemaat Ahmadiyah

sebagai wacana, yang identitasnya masih terus diperjuangkan dan tak pernah

selesai, berjuang demi kehidupan yang lebih baik, sekaligus bebas dari kekerasan.

Kebutuhan untuk mendapatkan hal tersebut juga disertai dengan hasrat

untuk melampauinya melalui fantasi mendapatkan keutuhan dari Ilahi.

Mungkinkah need dan “tuntutan” pada dunia simbolik ini akan terwujud ataukah

hanya akan menjadi sebuah utopia? Terwujud atau tidak, toh bagi JAI, mereka

sudah memiliki fantasi bahwa perjuangan akan tetap berlanjut. Dengan menjadi

Ahmadi, itulah sebenar-benarnya hasrat yang ingin dicapai JAI. Setidaknya

mereka juga memahami satu hal bahwa penderitaan adalah kenikmatan yang

terselubung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

139  

BAB V

PENUTUP

Perbincangan mengenai Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) memang

selalu mengundang perdebatan. Organisasi JAI yang sudah masuk ke Indonesia

sejak tahun 1925 ini telah mengalami rangkaian sejarah pertentangan dengan

berbagai kelompok atau ormas Islam lainnya. JAI menyebut dirinya sebagai

organisasi atau jemaat yang menjadi bagian dari entitas Islam di Indonesia. Inilah

yang menyebabkan terjadinya fragmentasi dalam masyarakat muslim di

Indonesia. Bahkan, penyebutan ini telah menjadi pemicu bagi terjadinya

kekerasan yang beruntun terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia, khususnya di

Lombok sejak tahun 1998.

Yang menjadi sumber perdebatan sekaligus pertarungan identitas dan

hegemoni adalah beberapa kelompok dalam entitas Islam yang menginginkan

Ahmadiyah keluar dari Islam. Alasan mereka seperti hal-hal yang sudah

dijelaskan menurut versi dan sejarah yang diketahui. Jemaat Ahmadiyah

Indonesia dianggap telah merenggut jouissance atau ketenangan yang menjadi

cita-cita umat Islam pada umumnya. Sedangkan Jemaat Ahmadiyah dengan segala

argumennya mati-matian menamakan dirinya bagian dari Islam. Sementara itu

kelompok masyarakat muslim yang awam mendengar kata-kata ulama dan

akhirnya mengikuti kelompok hegemonik tersebut. Pertentangan ini belum

menemukan titik kompromi, atau bahkan takkan menemukan titiknya ini terus-

menerus menjadi wacana. Dalam hal ini JAI sebagai subjek harus berhadapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

140  

dengan entitas umat Islam, yang sekaligus menjadi bagian dari entitas besar

bangsa Indonesia.

Sebagai sasaran kekerasan massa selama lebih dari satu dekade (tahun

1998-2010), JAI bukannya tanpa trauma karena telah kehilangan harta benda dan

ketenangan untuk beribadah terganggu. Akan tetapi, mereka tidak memandang

diri sepenuhnya sebagai korban. Dengan dukungan kerohanian dari organisasi dan

peran pemimpin serta mubalig mereka terlihat sangat tangguh. Di satu sisi, warga

JAI terkesan tak berdaya karena menjadi korban dan kelas tersubordinasi. Namun

di sisi lain, JAI muncul sebagai jemaat atau kelompok yang bisa berstrategi dan

“berdaya”.

Pola bertahan Jemaat Ahmadiyah telah mempengaruhi cara mereka

mengelola trauma pasca-kekerasan. Mereka memaknai kekerasan yang ada dalam

koridor keimanan bahwa semua yang terjadi itu adalah takdir dari Allah SWT,

sebagai ujian dan cobaan. Akan tetapi, hal itu tidak membuat mereka hanya diam.

JAI tetap melakukan perlawanan dalam arti lain. Mereka sangat menghindari

perlawanan dengan kekerasan,dan membahasakan perlawanan mereka dengan

santun. Dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa kelompok anti-kekerasan

tidak selamanya berarti lemah dan tak berdaya. Mereka berdaya dalam

ketidakberdayaan.

Jihad dengan pena adalah semboyan warga JAI dalam melakukan

perjuangan. Telah banyak upaya dialog, debat, dan tulisan dari Ahmadiyah untuk

menangkis pernyataan kelompok-kelompok yang bagi mereka merupakan fitnah.

Dalam melawan, mereka juga mengaku taat dengan keputusan Ulil Amri

(pemerintah berkuasa). Hal ini terbukti dari ketaatan mereka terhadap semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

141  

keputusan pemerintah. Warga JAI selalu mengikuti keputusan pemerintah

termasuk untuk tetap tinggal di Asrama Transito. Dari JAI dapat dilihat bahwa

perlawanan itu tidak harus dilakukan secara frontal, melainkan bisa juga dengan

penanaman ideologi yang dapat menjadikan suatu kelompok bisa terus bertahan.

JAI menjadi subjek yang lack dan tetap membutuhkan pengakuan dari

Liyan. Namun, melihat kekuasaan keberagamaan yang terdiri dari superstruktur

yang disebut Islam di Indonesia, keinginan itu tidaklah mudah untuk dicapai.

Islam di Indonesia terdiri dari berbagai elemen dengan ideologinya masing-

masing. Untuk menghadapi entitas besar tersebut, JAI melakukan strategi dengan

counter hegemony. Mereka berjuang untuk diakui, atau lebih tepatnya untuk

diberi ketenangan dalam beribadah dan menjalankan ajarannya. Jemaat

Ahmadiyah Indonesia, khususnya di Lombok pasang badan untuk membela

(ideologi) ajarannya.

Tak bisa dimungkiri, proses tersebut tidaklah semudah membalik telapak

tangan. Tak tertutup kemungkinan bahwa sewaktu-waktu riak-riak kecil kekerasan

bisa meletup lagi apabila pihak-pihak dalam kelompok hegemonik tetap

melakukan pelabelan terhadap JAI. Selain itu, apabila JAI gagal pada tataran

untuk menegosiasikan dialog dan melakukan counter maka identitasnya pun akan

terancam. Keberadaan aktor-aktor yang kontra dan melarang Ahmadiyah tetap

akan melihat Jemaat Ahmadiyah sebagai ancaman. JAI dianggap sebagai

penganggu dan perebut jouissance dari umat Islam mainstream.

Jemaat Ahmadiyah merupakan kelompok yang muncul sebagai “wajah

lain” dari Islam yang ada di Indonesia. Bagi JAI, menjadi Ahmadi adalah fantasi

menuju pencapaian hasrat mereka, yaitu Ilahi. Keberadaan “wajah lain” ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

142  

mengakibatkan tindak kekerasan muncul sebagai akibat dari ekses atas kelompok

umat Islam “mainstream” yang tidak bisa menerima kelompok subordinasi.

Harapan Jemaat Ahmadiyah sebenarnya merupakan harapan kelompok

tersubordinasi yang tidak ingin identitasnya dibentuk dan ditentukan oleh elemen

lain yang memiliki kuasa.

Kecenderungan yang muncul kemudian adalah bahwa identitas dan

kelangsungan hidup suatu kelompok ditentukan oleh kelompok lain. Pada

dasarnya orang beragama sebaiknya tidak perlu takut dipengaruhi oleh ajaran

yang dianggap “sesat” jika dia memiliki basis kegamaan yang kuat dalam dirinya

masing-masing.

Harapan yang kemudian muncul dari kajian ini adalah untuk mencapai

semangat sosialisme yang membuka ruang-ruang bagi munculnya gerakan sipil

baru. Perlu adanya keterbukaan pemikiran untuk memahaminya. Harus diakui

keterbukaan itu kadang terhalang oleh keinginan untuk selalu menguasai dan

muncul sebagai yang paling “benar”. Di sinilah terletak pentingnya dialog dalam

sebuah artikulasi wacana karena bukanlah suatu hal yang bijak untuk men-judge

satu kelompok berdasarkan keyakinan yang dianutnya. Tarik ulur dan perdebatan

semacam ini bisa jadi merupakan sebuah proses yang normal dalam kehidupan

sosial budaya : ada pertarungan, ada perebutan. Itulah ruang-ruang yang

disediakan untuk perubahan demokrasi. []

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

143  

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. 2008 (cet Indonesia). Mukhlis Ilyas

(penerj.). Filsafat Ajaran Islam. Bogor : Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Ahmadiyah Indonesia, Jemaat. 2007. Kami Orang Islam. Jakarta : Jemaat

Ahmadiyah Indonesia

Al Hadar, Abdullah Hasan. 1980. Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung

Sejarah. Bandung : Al.Ma’aruf

Ali, Suryadharma. Ultimatum Suryadharma Ali. Tempo. Edisi 13-19 September

2010

Basit, Ali. 2005. Jawaban Jemaat Ahmadiyah Indonesia Atas Pertanyaan Komisi

VIII DPR RI pada Temu Wicara Tanggal 31 Agustus 2005. Bogor :

Dokumen Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Callinicos, Alex. 1976. Althusser’s Marxism. London: Pluto Press Limited

Dokumen-dokumen Dewan Pengurus Wilayah Jemaat Ahmadiyah Lombok Barat.

2002-2010

Galtung, Johan. 2003. Asnawi dan Safruddin (penerj.). Studi Perdamaian :

Perdamaian dan Konflik, Pembangunan dan Peradaban. Surabaya :

Pustaka Eureka

Green, Gill. 2009. The End of Stigma?: Changes in the Social Experience of Long

Term Illness. London and New York : Routledge

Muslim, Syaiful. 2006. Pemda Mesti Tegas. Suara NTB Edisi 6 Februari 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

144  

Madaniy, KH.A. Malik. 2008. Memahami Fatwa Majelis Ulama Indonesia

Tentang Ahmadiyah. Dalam Merekonstruksi Ukhuwah dan Memahami

Aliran Sesat. Yogyakarta : Majelis Ulama Indonesia

Mona. 2005. H. Suhadi : Berkarya dengan Musik. Dalam Ahmadiyah antara

Stigma dan Diskriminasi. Yogyakarta : Majalah SULUH

Mouffe, Chantal. 1979. Hegemony and Ideology in Gramsci. Dalam Chantal

Mouffe (ed). Gramsci and Marxist Theory. London-Boston : Routledge

Mustafa, Aris, dkk. 2005. Ahmadiyah : Keyakinan yang Digugat. Jakarta : Pusat

Data dan Analisa TEMPO

Nursyahid, Ali. 2008. Laporan Investigasi (Kekerasan terhadap Jamaah

Ahmadiyah di Manislor Kuningan-Jawa Barat dan Lombok-NTB…).

Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan Kontras (Komisi untuk

Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan)

Sidik, Munasir. 2008 (cet.II). Dasar-dasar Hukum dan Legalitas Jemaat

Ahmadiyah Indonesia. Jakarta : Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Sihombing, Uli Parulian dkk. 2008. Menggugat Bakorpakem (Kajian Hukum

Terhadap Pengawasan Agama dan Kepercayaan di Indonesia). Jakarta :

The Indonesian Legal Resource Center (ILRC)

Siswono, Eko. “Djoko Suyanto : Pemerintah Tidak Bisa Melarang Kepercayaan”.

Jakarta : Tempo, Dalam media Darsus Volume VI, Nomer 3 edisi Maret

2011

Stavrakakis, Yannis. 1999. Lacan and The Political. London : Routledge

Sunardi, St. Logika Demokrasi Plural-Radikal. Desember 2012. Yogyakarta :

Jurnal Ilmu Humaniora Baru Vol.3 No.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Jemaat Ahmadiyah Indonesia is thought to have seized the jouissance from moslem on majority or mainstream. However, as a target

145  

Tim Klarifikasi Tadzkirah Jemaat Ahmadiyah Indonesia. 2003. Klarifikasi atas

Telaah Buku Tadzkirah. Jakarta : Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Zulkarnain, Iskandar. 2005. Gerakan Ahmadiyah di Indonesia. Yogyakarta: LkiS

Wawancara dengan Anang Sanusi, Koordinator Mubalig JAI di wilayah DIY dan

Jawa Tengah. 29 Maret 2011 di Markas JAI di Yogyakarta

Wawancara dengan Ir. Jauzi, Pimpinan Wilayah Ahmadiyah Lombok Barat. 16

Desember 2010 di Rumah Pribadinya di Lombok

Wawancara dengan Ust Maruf, salah satu anggota MUI NTB. 02 Januari 2012 di

Sumbawa Barat

Wawancara dengan Muhsin, salah satu anggota MUI Yogyakarta,. 31 Maret 2011

di Kantor MUI DIY

Wawancara dengan Nasiruddin Ahmadi Penasehat Ahmadiyah di Lombok. 15

Desember 2010 di Asrama Transito

------------------------. 23 Januari 2012 via telepon

Wawancara dengan Remaja Ahmadiyah. 15 Desember 2010 di Asrama Transito

Wawancara dengan Syahidin Koordinator Pengungsi. 14-16 Desember 2010 di

Asrama Transito

------------------------. 22-23 Juli 2011 di Asrama Transito

Wawancara dengan KH. Syamsul Ismain Lc, ulama di Sumbawa Barat. 30

Desember 2011 di Sumbawa Barat

Wawancara dengan Yusuf, Pegiat Lembaga Studi Kemanusiaan (Lensa). 14

Desember di kantor Lensa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI