plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · i peningkatan keterampilan menyimak berita...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA
MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Fransiska Rusiana Arumsari
081224029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Disusun oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA
MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Fransiska Rusiana Arumsari
081224029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus.
2. Ayah dan Ibuku (P. Rukijodan Endang Marliyaningsih).
3. Adikku, Christiana Silvia Widy Astuti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi
mereka.
(Eleanon Rosevelt)
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya.
(Peter F. Drucker)
Keberhasilan bukanlah hasil pembakaran spontan. Kita harus membakar diri
sendiri.
(Arnold H. Glasow)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Rusiana Arumsari, Fransiska. 2013. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita
Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) pada Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2011/2013. Skripsi S1. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan
menyimak berita pada siswa kelas VIII C setelah mengalami proses pembelajaran
menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD).Disamping itu, peneliti juga mendeskripsikan peningkatan keterlibatan
siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2)
tindakan, (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berjumlah 44
orang.Data diperoleh dari hasil tes menyimak, jurnal siswa dan guru, serta
observasi.Analisis data kuantitatif dilakukan dengan mencarimean, standar
deviasi, dan menguji perbedaaan dua rata-rata menggunakan uji-t.Analisis data
kualitatif dilakukan dengan mencermati aspek hasil pengamatan yang berupa
keberanian mengungkapkan pendapat, keaktifan/peran serta dalam proses
pembelajaran, menghargai pendapat teman, kerjasama dalam kelompok, dan
kemampuan memecahkan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor menyimak siswa
sebelum diadakan tindakan sebesar 76,40, pada siklus I meningkat menjadi 80,49,
dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 93,31. Hasil uji-t menunjukkan bahwa
ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kondisi awaldengansiklus I dan
antara siklus I dengan siklus II.Siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada
kondisi awal hanya 24 atau 54%, pada siklus I meningkat menjadi32 atau 80%,
dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 40 atau 100% siswa yang tuntas.
Berdasarkan observasi, diperoleh data bahwa sebagian besar siswa telah aktif
selama proses pembelajaran. Pada siklus I hanya 70% siswa yang terlibat aktif,
dan pada siklus II meningkat menjadi 77,5% siswa. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD sangat efektif
digunakan untuk meningkatkan keterampilan serta keaktifan siswa dalam
pembelajaran menyimak.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada guru
bahasa Indonesia, pihak sekolah, dan peneliti lain. Guru bahasa Indonesia kiranya
dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran menyimak. Pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan sarana
yang dapat menunjang pembelajaran menyimak. Peneliti lain dapat mengadakan
penelitian lain mengenai peningkatan pembelajaran menyimak dengan metode
yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Rusiana Arumsari, Fransiska. 2013. The Improvement of Listening Skills in
Reading News Using Student Teams Achievement Division (STAD) the type
of Cooperative Method In Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School
Grade VIII C Academic Year 2011/2012.Thesis S1. Yogyakarta: PBSID,
FKIP, USD.
This research aims to describe the improvement oflistening skills in
reading news student of grade VIII C after experiencing the cooperative learning
methods type Student Teams Achievement Divisions (STAD). In addition, the
researchers also describe the improvement student engagement.
This classroom action researchwas conducted in two cycles. Each cycle
consists of four stages, namely: (1) planning, (2) act, (3) observations, and (4)
reflection. The subject of this research were 44 VIIIC students of Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Junior High School. Data collection was gathered from the listening
test, the students and teacher journals, and observations. The quantitative analyze
is searching mean, standart of deviation, and subject to a test of two average using
t-test. The qualitative analyze was meticulousedfrom some aspect namely: the
express courage assumption, the activity/participation in learning process, respect
the opinion of friends, cooperation within the group, the ability to solve problems.
The result shows that the average score of the students listening before
treathment was 76.40 increase into 80.49 on cycle I and increaseinto 93.31 on
cycle II. Based on the t-test, it shows that there are significant diferrent of average
between first condition with first cycle and between first cycle and last cycle.
Students who accomplishedcomplete learning in the pre-test were only 24 or 54%.
In cycle I it’s became 32 or 80%. In the cycle II the numbers increased to 40 or
100%. Based on the observations data, many students have been active during the
learning process. In the first cycle only 70% of students who are actively involve
and on the second cycle increase 77.5% students were actively involved.
Therefore, it can be concluded that the use of cooperative method type STAD can
increase skill and student activity.
Beside the result, theresearcher is giving advice to Indonesia language
teachers, school, and other researchers. The Indonesian language teachers would
be able to apply the method type STAD cooperative learning in teaching listening.
The school would accommodating the equipment for learn listening. The other
researches can do other research about the improvement of listening skills with
other method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah melimpahkan
berkat serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas
VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012” dengan baik
dan lancar.Penyusunanskripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terwujud karena
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Kaprodi PBSID Universitas Sanata
DharmaYogyakarta yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
2. Dr. Y. Karmin M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah
membimbing penulis dan memberikan motivasi selama penyusunan skripsi
ini.
3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang
dengan sabar telah membimbing penulis dan memberikan motivasi selama
penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen PBSID yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis
selama kuliah.
5. J.A Retno Widyastuti, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia di SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia mendampingi penulis dalam
penelitian di sekolah.
6. Br. Valentinus Naryo, FIC, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………... iv
MOTO………………………………………………………………………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………….. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………… vii
ABSTRAK……………………………………………………………………. viii
ABSTRACT…………………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. x
DAFTAR ISI………………………………………………………………..... xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..... xv
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………… xvi
DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………...... xvii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xviii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xviiii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….......... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….... 4
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………............. 4
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………… 4
1.5 Batasan Istilah…………………………………………………………….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….. 8
2.1 Penelitian yang Relevan…………………………………………………... 8
2.2 Kajian Teori……………………………………………………………….. 10
2.2.1 Keterampilan Menyimak………………………………………….... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.2.1.1 Pengertian Menyimak………………………………………... 11
2.2.1.2 Tujuan Menyimak…………………………………………..... 11
2.2.1.3 Jenis-Jenis Menyimak………………………………………... 12
2.2.2 Berita………………………………………………………............... 16
2.2.2.1 Pengertian Berita……………………………………………. 16
2.2.2.2 Macam-Macam Berita……………………………………..... 17
2.2.2.3 Unsur-Unsur Berita………………………………………….. 19
2.2.3Kurikulum Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama (SMP)…………………………………………..
20
2.2.3.1 Pengertian Kurikulum……………………………………….. 20
2.2.2.3.2 Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)…………………………………………………………
21
2.2.3.3 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)……. 22
2.2.3.4 Komponen KTSP pada pembelajaran BSI Dalam
Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII SMP……………..
23
2.2.4 Metode Kooperatif Tipe STAD……………………………………... 25
2.2.4.1 Pengertian Metode Kooperatif………………………………. 25
2.2.4.2 Karakteristik Metode Kooperatif……………………………. 26
2.2.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode
Kooperatif…………………………………………………….
27
2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif……………... 29
2.2.4.5 Jenis Model Pembelajaran Kooperatif……………………… 31
2.2.4.6Student Teams Achievement Division (STAD)……………… 34
2.3 Kerangka Berpikir………………………………………………………… 38
2.4 Hipotesis Tindakan……………………………………………………….. 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………….. 41
3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………..... 41
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………... 41
3.3 Subjek Penelitian………………………………………………………...... 41
3.4 Desain Penelitian………………………………………………………...... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.5 Tahap-Tahap Penelitian……………………………………………........... 43
3.6 Prosedur Tindakan Pada Siklus I…………………………………………. 46
3.7 Prosedur Tindakan Pada Siklus II………………………………………… 50
3.8 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………........... 52
3.9 Instrumen Penelitian……………………………………………………..... 55
3.10 Teknik Analisis Data…………………………………………………….. 55
3.11 Indikator Keberhasilan………………………………………………….. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………… 58
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian………………………………………..... 58
4.2 Hasil Penelitian……………………………………………………………. 71
4.3 Pembahasan……………………………………………………………….. 86
BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 93
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………........ 93
5.2 Saran……………………………………………………………………… 94
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 95
LAMPIRAN…………………………………………………………………... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
Kelas VIII……………………………………………………..
25
Tabel 2.2 Kriteria Skor Kuis dan Poin Kemajuan………………………. 37
Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kuis dan Kelompok…………………… 37
Tabel 3.1 Presentase Target Ketercapaian Penerapan Tindakan Pada
Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2011/ 2012…………………………………………….
57
Tabel 4.1 Hasil Jurnal Siswa Siswa Siklus I…………………………….. 81
Tabel 4.2 Hasil Jurnal Siswa Siswa Siklus II…………………………… 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penggunaan Metode Kooperatif Tipe
STAD Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan
Menyimak……………………………………………………..
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 Hasil Kuis Siklus I…………………………………………. 71
Diagram 4.2 Hasil Kuis Siklus II………………………………………... 73
Diagram 4.3 Keterlibatan siswa Siklus I………………………………… 74
Diagram 4.4 Keterlibatan Siswa Siklus II……………………………….. 75
Diagram 4.5 Hasil nilai rata-rata menyimak……………………………. 87
Diagram 4.6 Peningkatan Ketuntasan Nilai Siswa……………………… 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc . Taggart…………………. 42
Gambar 4.1 Guru Memberikan Materi Siklus I………………………. 85
Gambar 4.2 Suasana Saat Diskusi Kelompok Siklus I……………….. 85
Gambar 4.3 Suasana Saat Kuis Siklus I………………………………. 85
Gambar 4.4 Guru Memberikan Penjelasan Materi Siklus II………….. 86
Gambar 4.5 Suasana Saat Diskusi Kelompok Siklus II………………. 86
Gambar 4.6 Suasana Saat Kuis Siklus I………………………………. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran…………………………………... 98
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I…… 99
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II…... 106
Lampiran 4 Lembar Soal Siklus I…………………………………… 112
Lampiran 5 Lembar Soal Siklus II………………………………….. 114
Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus I………………………………… 116
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II……………………………….. 119
Lampiran 8 Transkrip Berita Siklus I……………………………….. 121
Lampiran 9 Transkrip Berita Siklus II………………………………. 124
Lampiran 10 Pedoman Jurnal Siswa Siklus I dan II………………….. 127
Lampiran 11 Pedoman Jurnal Guru Siklus I dan II…………………... 128
Lampiran 12 Daftar Nilai Siswa VIIIC SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta (data awal)…………………………………
129
Lampiran 13 Pedoman Wawancara Guru Bahasa Indonesia SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta…………………………...
131
Lampiran 14 Daftar Hadir Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta ……………………………………………..
132
Lampiran 15 Nilai Siswa Siklus I…………………………………….. 133
Lampiran 16 Nilai Siswa Siklus II…………………………………… 135
Lampiran 17 Nilai Kuis Siklus I……………………………………… 137
Lampiran 18 Nilai Kuis Siklus II…………………………………….. 139
Lampiran 19 Penentuan Kelompok Bintang Siklus I………………… 141
Lampiran 20 Penentuan Kelompok Bintang Siklus II……………….. 142
Lampiran 21 Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Siklus I…………... 143
Lampiran 22 Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Siklus II………….. 145
Lampiran 23 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian di SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta…………………………………….
147
Lampiran 24 Contoh Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus I………. 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 25 Contoh Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus II……… 149
Lampiran 26 Contoh Hasil Kuis Siklus I……………………………... 150
Lampiran 27 Contoh Hasil Kuis Siklus II……………………………. 151
Lampiran 28 Contoh Hasil Jurnal Siswa Siklus I…………………….. 152
Lampiran 29 Contoh Hasil Jurnal Siswa Siklus II…………………… 154
Lampiran 30 Contoh Hasil Jurnal Guru Siklus I……………………... 156
Lampiran 31 Contoh Hasil Jurnal Guru Siklus II…………………….. 157
Lampiran 32 Hasil Uji T Sampel Berpasangan I................................... 158
Lampiran 33 Hasil Uji T Sampel Berpasangan II................................. 159
Lampiran 34 Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus I 160
Lampiran 35 Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus II 162
Lampiran 36 Catatan Observasi Terbuka untuk Mengobservasi Siswa
dan Guru
164
Lampiran 37 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian……………… 165
Lampiran 38 Biodata Penulis………………………………………… 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jenis keterampilan berbahasa ada empat, yaitu: keterampilan menyimak
(listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca
(reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Manusia dengan
kondisi fisik yang sempurna membutuhkan empat keterampilan itu dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap keterampilan itu saling berkaitan satu dengan yang
lain. Keterampilan berbahasa itu dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktik
dan banyak latihan. Setiap keterampilan itu erat kaitannya dengan proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin
cerah dan jelas pikiran seseorang, semakin terampil pula dalam berbahasa.
Melatih keterampilan berbahasa berarti melatih pula keterampilan berpikir
(Tarigan, 2008:2—3).
Keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh manusia sejak kecil adalah
keterampilan menyimak dan berbicara. Adapun keterampilan menulis dan
membaca dapat dipelajari manusia saat mulai sekolah. Menyimak adalah suatu
keterampilan mendengarkan suatu informasi untuk dapat menangkap isi pesan
atau makna yang terdapat dalam ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008).
Keterampilan menyimak sangatlah penting karena merupakan hal dasar untuk
dapat menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Dalam pergaulan di
masyarakat, kegiatan menyimak menjadi lebih banyak dilakukan daripada
kegiatan membaca, menulis dan berbicara. Hal itu dibuktikan melalui penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang dilakukan oleh Paul T.Rankin (1929, Tarigan,2008:139) bahwa kebanyakan
orang dari berbagai pekerjaan dan jabatan menggunakan waktu untuk menyimak
sebanyak 45%, untuk berbicara 30%, untuk membaca 16% dan untuk menulis 9%.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kegiatan menyimak mempunyai peran
yang penting dalam kehidupan manusia di masyarakat.
Keterampilan menyimak termasuk salah satu keterampilan yang dipelajari di
sekolah, baik tingkat SD, SMP, maupun SMA. Salah satu pembelajaran
menyimak di kelas VIII Semester 2, adalah menyimak berita. Berdasarkan hasil
wawancara dengan J.A. RetnoWidyastuti, S.Pd., selaku guru mata pelajaran
bahasa Indonesia, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tanggal 24 April 2012,
beliau mengatakan pada kenyataannya hasil tes kompetensi menyimak, khususnya
menyimak berita masih rendah. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami dan
menemukan pokok informasi khususnya aspek ”bagaimana” yang terdapat dalam
berita. Guru mengatakan belum menemukan cara untuk meningkatkan hasil
pembelajaran menyimak itu. Penggunaan metode ceramah dan pemberian contoh
berita serta latihan-latihan menyimak pada siswa merupakan metode yang
dilakukan guru selama pembelajaran menyimak. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada tanggal 24 April 2012, peneliti menemukan adanya 20 siswa yang
tidak tuntas pada pembelajaran menyimak berita dalam satu kelas yang terdiri atas
44 orang. Nilai mereka di bawah standar KKM yang ditetapkan oleh guru yaitu
76. Pada kenyataannya, hasil pembelajaran menyimak berita kelas VIII C di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta masih tergolong rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru, rendahnya hasil
pembelajaran menyimak berita pada siswa kelas VIII C disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu: (1) jumlah siswa dalam satu kelas yang terlalu banyak, (2) bahan
ajar yang berupa materi simakan yang dimiliki guru terbatas, (3) metode
pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum inovatif. Berdasarkan faktor-faktor
tersebut,timbul pemikiran peneliti untuk berupaya meningkatkan keterampilan
menyimak siswa dengan menerapkan metode kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran. Peneliti mengambil objek
keterampilan menyimak berita karena guru mengeluhkan bahwa menyimak berita
masih rendah khususnya aspek bagaimana.
”Metode kooperatif dimaknai sebagai serangkaian aktivitas pembelajaran yang
diorganisasikan sedemikian rupa yang mengutamakan pertukaran informasi
terstruktur antarpembelajar dalam kelompok yang bersifat sosial dan masing-
masing pembelajar bertanggung jawab atas pembelajaran itu ”(Kagan, dalam
Widharyanto, dkk., 2003:20). Menurut Slavin (2009), tipe STAD merupakan
salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan
model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif. Tipe ini bercirikan pembagian kelompok yang anggotanya
terdiri atas 4 sampai 5 orang kemudian dikelompokkan secara heterogen.
Penggunaan metode kooperatif tipe STAD ini diharapkan mampu mengatasi
kesulitan siswa dalam menemukan pokok informasi berita khususnya aspek
”bagaimana”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti dapat merumuskan masalah
sebagai berikut. “Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyimak berita pada
siswa kelas VIII C menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas
VIII C setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, baik secara teoretis maupun secara
praktis. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.
a. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada aspek keterampilan menyimak,
khususnya menyimak berita. Pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan dan
inovatif apabila menerapkan metode kooperatif tipe STAD. Dengan demikian,
hasil belajar siswa khususnya keterampilan menyimak berita dapat ditingkatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
siswa, guru, sekolah, dan peneliti lain.
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam
memahami unsur-unsur berita, khususnya aspek “bagaimana”. Hasil belajar siswa
pada pembelajaran menyimak khususnya menyimak berita diharapkan meningkat
dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif, yaitu menggunakan
metode kooperatif tipe STAD.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif upaya meningkatkan
keterampilan menyimak berita siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan untuk memperbaiki metode dan teknik mengajar yang selama ini telah
digunakan sehingga tercipta pembelajaran yang menarik.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah. Hasil penelitian ini dapat
disampaikan dalam pembinaan guru ataupun kesempatan lain bahwa
pembelajaran menyimak khususnya menyimak berita dapat dilakukan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD agar pencapaian hasil belajar siswa
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat memperkaya wawasan mengenai penerapan metode
kooperatif tipe STAD sebagai upaya meningkatkan keterampilan menyimak
siswa. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan bahan perbandingan dan
relevansi terhadap penelitian yang relevan.
1.5 Batasan Istilah
Ada beberapa istilah dalam penelitian ini yang perlu diberi batasan, yaitu
sebagai berikut.
1. Keterampilan Menyimak
Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan (Tarigan, 2008:31).
2. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet (Sumadiria,
2008:65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Metode Kooperatif
Metode kooperatif adalah metode pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010:37).
4. Tipe STAD
Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah metode
pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang
melibatkan pengakuan tim dan tanggungjawab kelompok untuk pembelajaran
individu anggota (Suyatno, 2009:52).
5. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang mengangkat
masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan
pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Taniredja,
Tukiran dkk., 2011:16—17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang peneliti temukan ada tiga,
yaitu: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh Sutrisnani (2001),
Suci Rahmawati (2007), dan Leni Wijayanti (2011).
Penelitian Sutrisnani (2001) berjudul “Penggunaan Metode STAD dalam
Meningkatkan Pembelajaran bahasa Indonesia pada Siswa SMK Negeri 1
Surabaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa SMK N 1 Surabaya dengan
menerapkan metode STAD. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus.Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai
rata-rata siswa 71,37 dengan nilai terendah 64 dan pada siklus ke II nilai rata-rata
siswa 76,32 dengan nilai terendah 70. Adapun batas nilai ketuntasan yang
ditetapkan oleh guru adalah 65. Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisnani relevan
dengan penelitian ini dalam hal metode yang digunakan yaitu menggunakan
STAD. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian yang
diteliti oleh Sutrisnani adalah siswa SMK, sedangkan subjek penelitian ini adalah
siswa SMP.
Penelitian Suci Rahmawati (2007) berjudul “Peningkatan Keterampilan
Menyimak Berita Menggunakan Media Audiovisual Dengan Teknik Dengar-
Jawab pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Tersono Batang”. Tujuan peneliti-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
an ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita
menggunakan media audiovisual dan teknik dengar-jawab. Penelitian ini
bermanfaat membantu siswa mengatasi kesulitan pembelajaran khususnya
menyimak berita, memotivasi siswa untuk belajar, dan melatih siswa melakukan
kegiatan menyimak secara intensif dan efektif.
Penelitian ini terdiri atas dua siklus.Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan pada setiap siklus.Pada pratindakan siklus I dan siklus II terlihat
adanya peningkatan nilai rata-rata sebesar 62,9%. Selain itu, terjadi peningkatan
perubahan perilaku siswa ke arah positif. Hal itu terlihat pada keaktifan siswa dan
keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu pada bidang kajian
yang berupa keterampilan menyimak berita. Adapun perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada metode yang digunakan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dengar-jawab serta
memanfaatkan media audiovisual.
Penelitian Leni Wijayanti (2011) berjudul “Peningkatan Keterampilan
Menyimak Berita dengan Metode Intregatif dan Teknik Permainan Ingatan
Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 1
Demak”. Penelitian ini dilakukan dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai siswa
yang disebabkan kurang minatnya siswa saat mengikuti pelajaran menyimak
berita, serta kurang tepatnya media dan metode pembelajaran yang digunakan
guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
menyimak dengan metode integratif dan teknik permainan ingatan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
media audiovisual, mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita
siswa dengan metode integratif dan teknik permainan ingatan menggunakan
media audiovisual, dan mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa.
Penelitian ini terdiri atas tiga siklus, yaitu: prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus. Nilai rata-
rata kumulatif pada saat prasiklus mencapai 49,56 dengan kategori kurang. Nilai
rata-rata kumulatif siklus I mengalami peningkatan mencapai 66,43 dengan
kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-rata kumulatif mengalami peningkatan
menjadi 77,13 dengan kategori baik. Hal ini berarti terjadi peningkatan dari siklus
I ke siklus II sebesar 10,7 poin atau 16,19%. Selain itu, peningkatan perilaku
siswa ke arah positif juga ditunjukkan dari setiap siklus.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student
Teams Achievent Divisions (STAD)” masih relevan untuk diteliti.Penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang sebelumnya. Metode STAD mengutamakan
kemampuan siswa dalam kelompok untuk saling membantu dan mengarahkan jika
ada anggota kelompok yang belum mengerti akan materi yang sedang dibahas.
Oleh karena itu, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas kelompoknya,
karena prestasi kelompok ditentukan dari hasil kuis.
2.2 Kajian Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
keterampilan menyimak, berita, kurikulum pembelajaran menyimak BSI kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
VIII SMP, metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD).Paparan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.
2.2.1 Keterampilan Menyimak
Keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan menyimak (listening
skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing
skills).Keterampilan menyimak dimiliki manusia sejak kecil. Keterampilan
menyimak dimiliki manusia jika manusia dilahirkan tidak dalam keadaaan
disfungsional alat pendengaran. Berikut ini akan dipaparkan mengenai pengertian
menyimak, tujuan menyimak dan ragam menyimak.
2.2.1.1 Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses atau kegiatan mendengarkan lambang-
lambang lisan untuk memperoleh informasi, menanggapi isi atau pesan, serta
memahami makna komunikasi seseorang melalui ujaran atau bahasa lisan
(Tarigan, 2008). Dengan demikian, menyimak adalah suatu keterampilan
berbahasa yang diperoleh dengan cara mendengarkan lambang-lambang bunyi
atau ujaran seseorang agar diperoleh informasi serta dapat menangkap maksud
atau makna dari sebuah komunikasi atau ujaran.
2.2.1.2 Tujuan Menyimak
Seseorang menyimak suatu ujaran tentunya memiliki tujuan. “Tujuan
menyimak ada delapan, yaitu: (1) untuk mengevaluasi, (2) untuk mengapreasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
simakan, (3) agar dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun
perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat, (4) agar dapat
membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, (5) untuk menikmati, (6) agar dapat
memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, (7) untuk meyakinkan, dan (8)
untuk belajar” (Tarigan, 2008:59).
Kegiatan menyimak memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami
makna komunikasi yang hendak disampaikan pembicara melalui ujaran. Selain
terdapat tujuan umum, terdapat pula tujuan khusus menyimak yang dapat
menyebabkan aneka ragam menyimak (Tarigan, 2008). Tarigan (2008:37) dalam
bukunya “Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”, menyimak dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: menyimak ekstensif (extensive listening) dan
menyimak intensif (intensive listening). Adapun penjelasan dari menyimak
ektensif dan menyimak intensif dibahas dalam subbab selanjutnya.
2.2.1.3 Jenis-Jenis Menyimak
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang klasifikasi jenis-
jenis menyimak.Menurut Myers dan Myers, 1975 (dalam Hermawan, 2012:43)
mengklasifikasikan menyimak ke dalam informative listening, appreciative
listening, dan critical listening. Menurut Bradley, (1978dalam Hermawan,
2012:43) jenis menyimak ada enam, yaitu: (1) listen purposefully, (2) listen
actively,(3) listen objectively, (4) listen constructively, (5) listen attentively, dan
(6) listen enthusiastically. Menurut De Vito, (2001 dalam Hermawan, 2012:43)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menyimak dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) participatory and passive listening,
(2) surface and depth listening serta (3) activeand inactive listening. Hermawan
(2012: 43—47) dalam bukunya yang berjudul “Menyimak Keterampilan
Berkomunikasi yang Terabaikan” mengklasifikasikan menyimak menjadi tiga,
yaitu: (1) menyimak secara pasif, (2) kritis, dan (3) aktif.Tarigan, (2008: 37—59)
mengklasifikasikan menyimak menjadi dua jenis, yaitu menyimak ekstensif dan
menyimak intensif. Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak yang tidak
memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya
memahami seluruh secara garis besarnya saja. Macam menyimak ekstensif adalah
sebagai berikut.
a) Menyimak sosial
Menyimak sosial (social listening) adalah menyimak yang terjadi dalam
situasi-situasi sosial secara sopan santun dengan suatu maksud (Tarigan, 2008).
b) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan
menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive
listening) (Tarigan, 2008).
c) Menyimak estetik
Menyimak estetik (aesthetic listening) atau menyimak apresiatif
(appreciational listening) adalah menyimak untuk mendapatkan rasa indah atau
untuk menikmati keindahan misalnya: keindahan musik, pembacaan puisi, drama
radio, dll. (Tarigan, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d) Menyimak pasif
Menyimak pasif (passive listening) adalah menyimak tanpa sengaja suatu
percakapan atau obrolan yang biasanya menandai pada saat belajar dengan kurang
teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu
bahasa (Tarigan, 2008).
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian,
ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.Macam
menyimak intensif adalah sebagai berikut.
a) Menyimak kritis
Menyimak kritis (critical listening) adalah menyimak yang berupa
pencarian kesalahan atau kekeliruan, atau butir-butir baik dan benar dari ujaan
seorang pembicara dengan alasan kuat yang dapat diterima oleh akal sehat
(Tarigan, 2008:46).
b) Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif (concentrative listening) atau sering disebuta
study-type listening atau menyimak sejenis telaah, menurut Anderson (dalam
Tarigan, 2008).
c) Menyimak kreatif
Menyimak kreatif (creative listening) adalah menyimak yang
mengakibatkan kesenangan imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan,
gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang dirangsang oleh sesuatu yang
disimaknya (Dawson, 1963 (dalam Tarigan 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d) Menyimak eksploratif
Menyimak eksploratif (explorative listening) adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih
terarah dan lebih sempit (Tarigan, 2008:51).
e) Menyimak interogatif
Menyimak interogatif (interrogative learning) adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi,
pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara karena
penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan (Tarigan, 2008:52).
f) Menyimak selektif.
Menyimak selektif merupakan kegiatan menyimak untuk melengkapi
menyimak pasif. Menyimak selektif biasanya digunakan untuk mempelajari unsur
ketatabahasaan (Tarigan,2008).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
dalam penelitian ini peneliti menggunakan menyimak intensif yang mengarah
pada menyimak konsentratif dan menyimak secara aktif.Seperti yang telah
dipaparkan di atas, bahwa menyimak konsentratif adalah menyimak yang
membutuhkan konsentrasi penuh untuk memahami bahan simakan, sedangkan
menyimak secara aktif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan secara
sadar untuk mrndapatkan informasi terterntu.dengan teliti dan tidak tergesa-gesa.
Penelitian ini menggunakan menyimak intensif yang mengarah pada menyimak
konsentratif dan aktif, dengan alasan karena kegiatan menyimak ini mengarah
pada kegiatan yang diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu untuk
mendapatkan informasi atau butir-butir penting tertentu yang terdapat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
rekaman berita. Kegiatan ini termasuk menyimak aktif karena dalam menyimak
aktif, penyimak harus memahami dan mengingat apa yang didengar untuk dapat
memberikan kesan positif terhadap hal apa yang telah didengar.
2.2.2 Berita
Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur
5W+1H, yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (di mana), When (kapan), Why
(mengapa), dan How (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap
penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap dan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pembaca atau pendengar atau
pemirsa televisi (Iskandar, 2003:56). Berita ada beragam jenis/macamnya.
Adapun pengertian, jenis/macam berita, dan unsur berita akan dibahas sebagai
berikut.
2.2.2.1 Pengertian Berita
Pengertian berita dari segi etimologis, berita sering disebut juga dengan
warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “vrit” atau “vritta”yang
berarti kejadian atau peristiwa yang telah terjadi.Persamaan dalam bahasa Inggris
dapat dimaknakan dengan “write”. Istilah berita dalam bahasa Indonesia disadur
dari kata “vritta“ dalam bahasa Sansekerta, yang berarti kejadian atau peristiwa
yang telah terjadi (Yunus, 2010:46). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008:178) berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak,
melalui surat kabar, radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2008).
“Berita adalah laporan peristiwa yang di dalamnya terkandung empat hal
(cepat atau aktual, nyata atau faktual, penting dan menarik), karena tidak semua
berita layak untuk dilaporkan” (M. Romli, 2006:6). “Berita adalah suatu laporan
yang hangat, padat, akurat, mengenai suatu kejadian atau peristiwa, bukan
peristiwa atau kejadiannya itu sendiri” (Wiharyanto, 2005:3). “Berita adalah
laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik
perhatian orang banyak” (Suhandang, 2004:103). “Berita adalah laporan informasi
penting yang baru/telah terjadi dan menarik perhatian publik yang mencerminkan
hasil kerja wartawan dan tugas jurnalistik” (Yunus, 2010:47).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang pengertian berita, peneliti
menyimpulkan bahwa berita adalah laporan peristiwa yang hangat, aktual, faktual,
menarik, dan penting bagi orang lain baik melalui media cetak maupun melalui
media online.
2.2.2.2 Macam-Macam Berita
Berita ada beraneka ragam jenisnya. Macam-macam berita antara lain
dibedakan berdasarkan sifat kejadian dan berdasarkan soal atau masalah yang
dicakupinya (Wiharyanto, 2005) .
a. Macam berita berdasarkan sifat kejadian
Berdasarkan sifat kejadian berita, atau sifat terjadinya berita, macam berita
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Berita yang diduga, yakni berita-berita yang sudah diduga akan terjadi.
Misalnya: berita mengenai perayaan hari nasional atau hari
internasional (HUT Kemerdekaan, hari PBB, dan lain-lain).
2) Berita yang tidak diduga, yakni berita yang kejadiannya tidak terduga
sama sekali, yang terjadi secara sekonyong-konyong. Misalnya:
kebakaran, kecelakaan, gempa bumi, gelombang tsunami, pembunuhan
misterius, atau pembunuhan terhadap orang terkenal.
b. Macam berita berdasarkan soal atau masalah yang dicakupnya
Berdasarkan soal atau masalah yang dicakupnya, macam berita dibedakan
menjadi tujuh, yaitu sebagai berikut.
1) Berita politik, yakni berita yang mengulas masalah kenegaraan, sejak
dari diplomasi internasional, pemilihan umum, dan krisis-krisis kabinet,
serta masalah-masalah politik yang timbul di daerah, seperti: masalah
pilkadal (pemilihan kepala daerah secara langsung).
2) Berita ekonomi, yakni berita yang mengulas masalah perdagangan,
perindustrian, perbankan, perburuhan, catatan harga pasar, bursa, dll.
3) Berita kejahatan, yakni berita yang mengulas segala kejadian yang
melanggar peraturan dan undang-undang negara. Misalnya:
pembunuhan, penodongan, pencopetan, pencurian, perampokan,
perkosaan, dll.
4) Berita-berita kecelakaan/kebakaran, yakni berita yang mengulas
kejadian yang tak terduga seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam,
bunuh diri, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5) Berita olahraga, yakni berita yang mengulas seluruh kejadian olah raga,
misalnya: berita sepak bola, atletik, renang, senam, polo air, dll.
6) Berita militer, yakni berita yang mengulas peristiwa perang atau
pemberontakan atau kegawatan yang dialami suatu negara.
7) Berita ilmiah, yakni berita yang mengulas segala kemajuan ilmu
pengetahuan, baik berupa penemuan-penemuan baru, teori-teori baru,
perbaikan cara kerja baru, hasil riset, hasil survei, pertemuan-pertemuan
ahli-ahli ilmu pengetahuan, simposium, dan lain sebagainya.
Berita yang digunakan dalam penelitian ini adalah berita kebakaran, berita
kejahatan, berita yang tidak di duga, berita yang diduga.Jumlah berita yang
digunakan untuk kegiatan menyimak dalam penelitian ini ada tujuh.
2.2.2.3 Unsur-Unsur Berita
Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur
5W+1H, yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why
(mengapa) dan How (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap
penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap dan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca atau pendengar atau pemirsa
televisi (Iskandar, 2003:56). Unsur berita ada lima, biasa disebut 5W+1H yaitu:
What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why (mengapa) dan
How (bagaimana), (Barus, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Who (siapa): berita harus mengandung unsur “siapa”. Berita harus
mengandung sumber yang jelas. “Siapa” bisa mengacu pada individu,
kelompok, atau lembaga.
b. What (apa): berita harus mengandung hal yang menjadi topik berita
tersebut. Jika menyangkut suatu peristiwa atau kejadian, yang menjadi
“apa” adalah kejadian atau peristiwa itu.
c. Where (di mana): berita harus menunjuk tempat kejadian; “di mana”
terjadinya kejadian atau fakta itu.
d. When (kapan): “kapan” terjadinya peristiwa tersebut.
e. Why (mengapa): kelengkapan unsur berita harus dapat menjelaskan
“mengapa” peristiwa itu sampai terjadi. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
rasa ingin tahu pembaca.
f. How (bagaimana): “bagaimana” terjadinya suatu peristiwa.
2.2.3 Kurikulum Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
2.2.3.1 Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum yang terdapat dalam UU RI No. 20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 19, bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Muslich, 2007:1).
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran menyimak BSI kelas VIII SMP
adalah KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah
(Muslich, 2010:10). Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
“KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan” (Sanjaya, 2009:128).
KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Muslich, 2010: 1).
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2006/2007 dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006,
serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), (BSNP, 2006). Pada prinsipnya, KTSP merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan
kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.
2.2.3.2 Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki karakteristik.
Karakteristik KTSP ada empat, yaitu sebagai berikut.
a. Dilihat dari desainnya, KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada
disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari dua segi, pertama struktur program
KTSP yang memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik. Kedua, kriteria keberhasilan KTSP lebih banyak diukur dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari
sistem kelulusan yang ditentukan oleh standar minimal penguasaan isi
pelajaran seperti yang diukur dari hasil Ujian Nasional.
b. KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu.
Hal ini dapat dilihat dari prinsip-prinsip pembelajaran dalam KTSP yang
menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran
yang disarankan, misalnya melalui CTL, inquiri, pembelajaran portofolio,
dan lain sebagainya.
c. KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah. Hal ini
tampak pada salah satu prinsip KTSP, yakni berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Oleh karena itu, KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan oleh daerah.
d. KTSP merupakan kurikulum teknologis. Hal ini dapat dilihat dari adanya
standar kompetensi, kompetensi dasar, kemudian dijabarkan menjadi
indikator hasil belajar, yakni sejumlah perilaku yang terukur sebagai bahan
penilaian (Sanjaya, 2009).
2.2.3.3 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dibedakan
secara umum dan khusus. “Tujuan umum ditetapkan KTSP adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan “(Sanjaya, 2009:132).
Adapun tujuan khusus ditetapkan KTSP menurut adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan
sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antarsatuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai (Sanjaya, 2009:132).
2.2.3.4 Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam
Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII SMP
“KTSP memiliki komponen, yaitu: tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)” (Muslich, 2010:12). “Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun
2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL” (Muslich, 2010:9).
Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan diantaranya
dengan menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai acuan
pelaksanaan pendidikan di Indonesia. SNP yang telah ditetapkan pemerintah
mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiyayaan, dan standar penilaian pendidikan. Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
hanya dua dari delapan standar yang telah disahkan oleh Mendiknas, yaitu standar
isi dan standar kompetensi lulusan (Mulyasa, 2007).
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
(Mulyasa, 2007:45).
“Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal, dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar Isi memuat kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar,
KTSP, dan kalender pendidikan atau akademik” (Mulyasa, 2007:45).
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan (Mulyasa, 2007: 91).
Untuk mencapai SKL suatu mata pelajaran dapat dilihat melalui sebaran materi
pelajaran yang dijabarkan berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD). Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP
maupun di SMA diarahkan agar siswa menguasai dengan baik aspek keterampilan
berbahasa yang diintegrasikan dengan kemampuan kebahasaan dan bersastra
(Nurbaya, Siti dan Nurhadi, 2011).
Terdapat dua belas SK keterampilan menyimak yang telah ditetapkan
(Standar Isi KTSP, 2006). Siswa harus menguasai ke-12 standar kompetensi
tersebut dalam kemampuan berbahasa dan bersastra. Ke-12 standar kompetensi
keterampilan menyimak terbagi dalam 6 standar kompetensi kemampuan
menyimak aspek kemampuan berbahasa dan 6 standar kompetensi kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyimak aspek kemampuan bersastra. Kemudian dari 12 standar kompetensi
tersebut, dijabarkan ke dalam 24 kompetensi dasar aspek kemampuan berbahasa
dan 24 kompetensi dasar aspek kemampuan bersastra. Pada penelitian ini peneliti
akan mengembangkan aspek menyimak dengan mengacu pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar kelas VIII SMP. Berikut ini adalah standar
kompetensi dan kompetensi dasar aspek menyimak kelas VIII semester 2 jenjang
pendidikan SMP/MTs yang digunakan peneliti dalam penelitian.
Tabel 2.1 Kriteria Standar Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas VIII
Kelas VIII, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
9. Memahami isi berita dari radio/
televisi.
9.1 Menemukan pokok-pokok berita
(apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa, dan bagaimana) yang
didengar dan atau ditonton
melalui radio/televisi.
(Kurikulum 2006)
2.2.4 Metode KooperatifTipe Student Teams Achievement Divisions(STAD)
2.2.4.1 Pengertian Metode Kooperatif
Menurut pendapatRusman, (2011), metode kooperatif merupakan metode
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil yang dilakukan secara kolaboratif beranggotakan 4—6 orang yang
heterogen. Dalam kelompok-kelompok kecil yang dibuat itu, diharapkan dapat
membantu mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu pelajaran, berkaitan
dengan penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam memahami unsur 5W+1H
khususnya aspek “bagaimana”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pembuatan kelompok-kelompok kecil dalam belajar juga merupakan
suatu cara untuk membuat siswa lebih komunikatif dengan siswa lain di dalam
kelompok.Siswa dapat saling membantu antar anggota kelompoknya.
2.2.4.2 Karakteristik Metode Kooperatif
Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif ada empat menurut
yaitu: (a) pembelajaran secara tim, (b) didasarkan pada manajemen kooperatif,
(c) kemauan untuk bekerja sama, dan (d) keterampilan bekerja sama (Rusman,
2011). Penjelasan mengenai karakteristik metode kooperatif adalah sebagai
berikut.
(a) Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim.
Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu
membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
(b) Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen dalam pembelajaran kooperatif memiliki tiga fungsi, yaitu
sebagai berikut.
Pertama, fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan
bahwa pembelajaran menggunakan metode kooperatif dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.Kedua,
fungsi manajemen sebagai organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan metode kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar
proses pembelajaran berjalan secara efektif. Ketiga, fungsi manajemen sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan metode
kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun
nontes.
(c) Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran menggunakan metode kooperatif ditentukan
oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh karena itu, prinsip kebersamaan atau
kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama
yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
(d) Keterampilan bekerja sama
Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang
menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan
saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan, dan hadiah. Pembelajaran
menggunakan metode kooperatif memiliki ciri, yaitu struktur tugas, tujuan, dan
penghargaan kooperatif. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran
kooperatif didorong dan atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas
bersama dan mereka harus mengkoordinasi usahanya untuk menyelesaikan
tugasnya.
2.2.4.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Kooperatif
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode kooperatif adalah
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
a. Penjelasan materi
Pada tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini
adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
b. Belajar kelompok
Tahap ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi.Siswa
bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif bisa
dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu maupun
kelompok.
d. Pengakuan tim
Pengakuan timadalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau
tim yang paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah,
dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi menjadi lebih baik
lagi (Rusman, 2011).
Menurut Suyatno (2009:51—52), langkah-langkah pembelajaran
menggunakan metode kooperatif adalah sebagai berikut.
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
b. Menyajikan informasi.
c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.
d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja.
e. Evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
f. Memberikan penghargaan.
Dari kedua pendapat itu, penulis menyimpulkan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan metode kooperatif sebenarnya ada empat, yaitu
sebagai berikut.
(1) Penjelasan materi berupa penyampaian informasi mengenai tujuan
pembelajaran serta memotivasi siswa.
(2) Mengorganisasi siswa membentuk kelompok.
(3) Penilaian.
(4) Pemberian penghargaan.
2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan metode kooperatif. Penjelasan
kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
Ada delapan kelebihan pembelajaran menggunakan metode kooperatif,
yaitu sebagai berikut.
1. Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru, melainkan dapat menumbuhkan
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai
sumber, dan belajar dari siswa lain.
2. Siswa dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan
dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide orang lain.
3. Metode ini dapat membantu anak untuk peduli terhadap orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Metode ini dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
5. Metode ini merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik sekaligus mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage
waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6. Melalui metode ini, dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji
ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik
memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang
dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
7. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses
pendidikan jangka panjang.
Selain metode kooperatif ini memiliki kelebihan, metode ini juga
memiliki kelemahan. Ada lima kelemahan metode kooperatif, yaitu sebagai
berikut.
1. Memerlukan waktu untuk memahami metode kooperatif ini.
2. Terdapat kemungkinan apa yang seharusnya dicapai dan dipahami oleh siswa
tetapi tidak dapat terwujud karena ciri pembelajaran kooperatif adalah saling
membelajarkan (antarsiswa dalam kelompok).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif
didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
4. Keberhasilan penggunaan metode kooperatif ini memerlukan waktu yang
cukup panjang.
5. Sulitnya membangun rasa percaya diri dan bekerja sama dalam pembelajaran
menggunakan metode kooperatif masih susah (Sanjaya, 2008).
2.2.4.5 Jenis Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif ada beberapa jenis model.Menurut Rusman,
(2011) ada enam model pembelajaran kooperatif, yaitu (1) model STAD,
(2) jigsaw, (3) Investigasi Kelompok (GI), (4) model Make a Match (Membuat
Pasangan), (5) TGT (Teams Games Turnaments), (6) model struktural.Adapun
penjelasan dari masing-masing model kooperatif tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Model STAD
“STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan
kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab
kelompok untuk pembelajaran individu anggota” (Suyatno, 2009).Model ini
dikembangkan oleh Robert Slavin. STAD merupakan variasi pembelajaran
kooperatif yang paling banyak diteliti dan sangat mudah diadaptasi, telah
digunakan dalam pembelajaran matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik, dan
lain-lain pada tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(2) Jigsaw
Pembelajaran kooperatif model jigsaw, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan
belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan
bersama. Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang
besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.Selanjutnya, guru membagi siswa
ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa
sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap
komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.Masing-masing
dalam kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama
membentuk kelompok lagi yang terdiri atas dua atau tiga orang.
Dalam model kooperatif jigsaw ini, siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Anggota kelompok bertanggung
jawab terhadap keberhasilan kelompokknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain.
(3) Investigasi Kelompok(Group Investigation)
Strategi pembelajaran GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael
Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum, perencanaan
pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah
kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2—6 orang, tiap
kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan)
yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan
kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan atau memamerkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi temuan
mereka.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe GI adalah
sebagai berikut.
a. Membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari kurang lebih 5
siswa.
b. Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis.
c. Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang
disepakati.
(4) Model Make a Match (Membuat Pasangan)
Model Make a Match (membuat pasangan) dikembangkan oleh Lorna
Curran. Keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.Adapun
langkah-langkah pembelajaran menggunakan model ini adalah sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang
cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi
sebaliknya berupa kartu jawaban).
b. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari
kartu yang dipegang.
c. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal/kartu jawaban).
d. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
f. Kesimpulan.
(5) Model TGT (Teams Games Tournaments)
Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri atas lima tahap,
yaitu: (a) tahap penyajian kelas (class presentation), (b) belajar dalam kelompok
(teams), (c) permainan (games), (d) pertandingan (tournament), dan
(e) penghargaan kelompok (team recognition). Adapun ciri-ciri model kooperatif
tipe TGT adalah siswa bekerja dalam kelompok kecil, games tournament, dan
penghargaan kelompok.
(6) Model Struktural
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan komponen dalam pembelajaran
kooperatif model structural. (Spencer dan Miguel Kagan (2009) dalam Rusman),
mengemukakan bahwa ada enam komponen utama dalam pembelajaran
kooperatif tipe pendekatan struktural, yaitu: (a) struktur dan konstruk yang
berkaitan, (b) prinsip-prinsip dasar, (c) pembentukan kelompok dan pembentukan
kelas, (d) kelompok, (e) tata kelola, dan (f) keterampilan sosial.
2.2.4.6 Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Pengertian STAD seperti yang telah dipaparkan di atas, STAD
merupakan salah satu dari tipe pembelajaran kooperatif yang paling tua dan paling
banyak diteliti.STAD juga merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling
banyak diaplikasikan dalam beberapa mata pelajaran dan tingkatan atau jenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pendidikan, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. STAD merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model
yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif (Slavin, 2009).
Strategi atau siklus pelaksanaan STAD ada beberapa tahap. Menurut
Suyatno (2009:52), strategi atau siklus pelaksanaan STAD yaitu sebagai berikut.
(1) Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok.
(2) Membuat kelompok heterogen (4—5 orang).
(3) Mendiskusikan bahan belajar/LKS/modul secara kolaboratif.
(4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
(5) Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap siswa
atau kelompok.
(6) Mengumumkan rekor tim dan individual.
(7) Memberikan penghargaan.
Menurut Slavin (2005:143—146), STAD terdiri atas lima komponen
utama, yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi
tim.
(1) Presentasi kelas
Materi STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di kelas.
Presentasi kelas sebenarnya sama seperti pembelajaran biasanya yang dipimpin
oleh guru secara langsung, hanya perbedaannya yaitu presentasi tersebut haruslah
benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan
menyadari bahwa mereka harus benar-benar member perhatian penuh selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka dalam
mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
(2) Tim
Tim terdiri atas empat atau lima siswa yang heterogen. Fungsi utama tim ini
adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih
khususnya lagi adalah mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis
dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk
mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Tim adalah fitur yang paling
penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat
anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan
yang terbaik untuk tiap anggotanya.
(3) Kuis
Siswa mengerjakan kuis individual sekitar satu atau dua periode setelah guru
memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim. Siswa tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Oleh karena itu,
setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya
(4) Skor kemajuan individual
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada
tiap siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan
memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat
memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini,
tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka
yang terbaik. Tiap siswa diberikan “skor awal”, yang diperoleh dari rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa
selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.
(5) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila
skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga
digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.
Adapun langkah membuat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok
adalah dengan cara menghitung skor individu dan skor kelompok. Skor individu
diperoleh bagi siswa berdasarkan hasil kuis mereka (presentase yang benar)
melampaui skor awal mereka (Slavin, 2008).
Tabel 2.2 Kriteria Skor Kuis dan Poin Kemajuan
No. Skor kuis Poin Kemajuan
1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5
2. 10—1 poin di bawah skor awal 10
3. Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20
4. Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30
5. Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30
Adapun tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah untuk
memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimum bagi kelompok
mereka, berapapun tingkat kinerja mereka sebelumnya (Slavin, 2008).Langkah
untuk menghitung skor tim adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(1) Catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim pada lembar rangkuman
tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh anggota tim dengan
jumlah anggota tim yang hadir.
(2) Bulatkan semua pecahan.
Tabel 2.3 Skor tim atau kelompok
No. Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan
1. 15 Tim Baik
2. 16 Tim Sangat Baik
3. 17 Tim Super
2.3 Kerangka Berpikir
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa dengan mendengarkan
lambang-lambang bunyi agar diperoleh informasi serta dapat menangkap maksud
serta makna dari sebuah komunikasi atau ujaran. Kegiatan menyimak terkadang
dianggap hal yang biasa oleh siswa karena keterampilan menyimak sudah ada
dalam diri setiap siswa sejak kecil. Oleh karena itu, pembelajaan menyimak di
sekolah banyak mengalami kendala dan keprihatinan karena hasil belajar siswa
yang rendah.
Pembelajaran menyimak berita dilakukan berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP
Pasal 1, ayat 15) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Standar kompetensi mata
pelajaran bahasa Indonesia baik di SMP maupun di SMA diarahkan agar siswa
menguasai dengan baik aspek keterampilan berbahasa yang diintegrasikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kemampuan kebahasaan dan bersastra. Ada 12 standar kompetensi keterampilan
menyimak yang ditetapkan (Standar Isi KTSP, 2006). Ke-12 standar kompetensi
itu harus dikuasai siswa dalam kemampuan berbahasa dan bersastra. Subaspek
kemampuan menyimak terbagi dalam 6 standar kompetensi aspek kemampuan
berbahasa dan 6 standar kompetensi aspek kemampuan bersastra. Dari 12 standar
kompetensi dijabarkan ke dalam 24 kompetensi dasar kemampuan menyimak
aspek kemampuan berbahasa dikembangkan demikian halnya ada 24 kompetensi
dasar aspek kemampuan bersastra.
Pembelajaran yang inovatif kiranya dapat meningkatkan kemampuan
menyimak siswa. Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
menyimak adalah metode kooperatif.
Metode kooperatif dimaknai sebagai serangkaian aktivitas pembelajaran
yangdiorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut
difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antarpembelajar dalam grup
yang bersifat sosial dan masing-masing pembelajar bertanggung jawab penuh
atas pembelajaran yang mereka jalani (Kagan dalam Widharyanto, dkk.
2003:20).
Penggunaan metode kooperatif diharapkan mampu membuat siswa lebih
komunikatif dalam kelompok, sehingga kesulitan yang ditemui dalam
pembelajaran dapat teratasi. Salah satu tipe dari metode kooperatif yaitu tipe
STAD. Penelitian ini menggunakan metode kooperatif tipe STAD dikarenakan
tipe ini sangat cocok untuk semua mata pelajaran dari jenjang SD sampai
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penggunaan Metode Kooperatif Tipe STAD
Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak
2.4 Hipotesis Tindakan
“Hipotesis tindakan merupakan suatu jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK” (Mulyasa,
2009:63).mHipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
“Penggunaan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan
menyimak berita pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2011/2012”.
Jenis Model Metode
Kooperatif Jenis-Jenis Menyimak
Tipe STSD.
Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif
Tipe STAD
Kurikulum Pembelajaran
Menyimak BSI Kelas VIII SMP
Keterampilan Menyimak Metode Kooperatif
Pengertian Berita, Macam, dan
Unsurnya
Kelebihan dan Kelemahan
Metode Kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
“Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
di kelas” (Kusnandar, 2008:45). PTK termasuk penelitian kualitatif meskipun
data yang dikumpulkan bisa bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat
deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dalam
pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. “Perhatian peneliti
diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau
efek dari suatu tindakan”Rochiati (dalam Kusnandar, 2008:46).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Jl. Timoho
II/29 Yogyakarta. Waktu pelaksanaannya, yaitu tanggal 4 Mei 2012, 11 Mei 2012,
18 Mei 2012, dan 21 Mei 2012. Adapun penulisan hasil laporan penelitian
dilakukan selama semester genap tahun ajaran 2011/2012.
3.3 SubyekPenelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta yang berjumlah 44 orang. Kelas terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 24
siswa perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.4 Desain Penelitian
Penelitian ini menerapkan model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini,
setiap siklus terdiri atas empat komponen atau tahap.“Keempat komponen itu,
yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah
satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi,
kemudian dilakukan perbaikan perencanaan pada siklus berikutnya, demikian
seterusnya, atau dengan beberapa kali siklus” (Taniredja, 2011:23). Model ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart
siklus 1
siklus 2
Refleksi
Per
enca
naa
n
Observasi
Per
bai
kan
Per
enca
na
an
Tindakan
Refleksi
Observasi
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.5 Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan dua siklus. Namun, jika tujuan
penelitian masih belum bisa tercapai, tentu saja perlu dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan pada siklus berikutnya. Tiap siklus terdiri atas empat komponen atau
empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Pada tahap ini, peneliti melakukan
koordinasi dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII C mengenai waktu
pelaksanaan penelitian, materi yang akan disajikan, dan bagaimana rencana
pelaksanaan penelitiannya. Permasalahan yang muncul berdasarkan wawancara
dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII C, guru memberikan keterangan bahwa
hasil tes menyimak berita siswa rendah. Siswa masih kesulitan untuk memahami
dan menemukan pokok informasi khususnya aspek “bagaimana” yang terdapat
dalam berita. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti dapat mencari
penyelesaian dengan baik untuk meningkatkan kemampuan menyimak, khususnya
menyimak berita. Hal yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini adalah
(a) menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan
yang dilakukan; (b) menyusun pedoman observasi dan jurnal; (c) mempersiapkan
video rekaman berita yang akan digunakan untuk kegiatan menyimak pada siklus
I dan II; (d) menyususn pedoman evaluasi; (e) mempersiapkan alat dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2.Tindakan
Tindakan penelitian adalah pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat
sebelumnya. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran menyimak berita
menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Tindakan dilakukan dalam tiga
kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiatan awal adalah kegiatan untuk memancing pengetahuan siswa tentang
keterampilan menyimak berita dengan memberi pertanyaan seputar berita yang
sedang hangat diberitakan akhir-akhir ini. Selain itu, guru juga menyajikan
presentasi mengenai metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
menyimak berita kali ini, yaitu metode kooperatif tipe STAD yang merupakan hal
baru bagi siswa.
Kegiatan inti adalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran menyimak
berita.Selama kegiatan berlangsung, siswa diminta untuk membentuk kelompok
yang terdiri atas 4—5 orang, kemudian siswa diminta untuk menyimak berita
dengan baik. Setelah itu, mereka diminta untuk menjawab pertanyaan 5W+1H
dalam kelompok. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kemajuan
kelompoknya, karena setelah diadakan diskusi kelompok, pada akhirnya guru
akan mengadakan kuis. Saat mengerjakan kuis, siswa tidak boleh saling
menyontek. Hasil kuis tiap siswa menentukan prestasi kelompok nantinya.
“Kegiatan refleksi adalah kegiatan untuk mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, atau guru” (Widharyanto,
2003:8). Kegiatan refleksi bertujuan untuk merefleksikan kembali apa yang telah
dipelajari bersama, apa yang telah dilakukan, kesalahan atau kekurangan serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kelebihan apa yang ditemukan selama proses pembelajaran menyimak berita
berlangsung.
3. Observasi
Pada tahap observasi ini, peneliti mengamati kegiatan siswa selama
pembelajaran menyimak berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan
lembar pedoman observasi siswa. Aspek-aspek yang diobservasi meliputi:
(1) keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat, (2) keaktifan/peran serta
dalam proses pembelajaran, (3) menghargai pendapat teman, (4) kerjasama dalam
kelompok, (5) kemampuan memecahkan masalah. Dalam praktik observasi ini,
peneliti memberikan tanda check list ( √ ) pada pedoman observasi yang telah
disiapkan.
Setelah hasil pembelajaran selesai, peneliti mendata hasil observasi melalui
beberapa cara, antara lain: (1) tes yang digunakan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan menyimak berita siswa menggunakan dua siklus; (2) lembar
pedoman observasi dan mengambil gambar tingkah laku siswa selama proses
pembelajaran berlangsung; (3) jurnal yang meliputi jurnal siswa dan jurnal guru.
Jurnal siswa berisi pesan dan kesan siswa pada saat mengikuti pembelajaran
menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Jurnal guru berisi
ungkapan perasaan guru setelah pembelajaran menyimak berita menggunakan
metode kooperatif tipe STAD berlangsung (4) dokumentasi foto sebagai laporan
berupa gambar, aktivitas siswa selama penelitian. Dokumentasi ini digunakan
sebagai penguat data-data lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4.Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi, yaitu analisis
terhadap hasil tes, hasil observasi, dan hasil jurnal. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD, kelebihan dan kekurangan materi menyimak berita, tindakan yang
dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan tindakan-tindakan
yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran. Refleksi yang dilakukan
pada siklus I digunakan untuk menentukan langkah tindakan yang harus diambil
pada siklus II.
3.6 Prosedur Tindakan Pada Siklus I
Prosedur tindakan pada penelitian siklus I terdiri atas perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran
menyimak berita yang dilakukan menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti bersama guru bahasa Indonesia sebelum
pelaksanaan tindakan di kelas antara lain adalah: (1) menyusun RPP, (2)
menyiapkan bahan materi simakan, (3) menyiapkan lembar pedoman observasi,
jurnal siswa dan guru, dan lembar penilaian aspek keterlibatan siswa.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pada pelaksanaannya,
peneliti dan guru melakukan tindakan dalam pembelajaran. Guru sebagai pengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama peneliti.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian kegiatan,
yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
(1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, hal yang dilakukan oleh guru adalah memancing
pengetahuan dan respon siswa mengenai berita yang sedang hangat
diberitakan akhir-akhir ini. Guru juga memancing pengetahuan siswa
tentang pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
(2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan menyimak
berita. Guru menjelaskan pengertian serta langkah-langkah penerapan
metode kooperatif tipe STAD kepada siswa serta menerangkan
pengertian berita dan unsur-unsurnya. Setelah itu, guru meminta siswa
untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 orang.Kemudian
mereka diminta untuk menyimak video rekaman beritayang berjudul
“SPBU Meledak dan Terbakar, Seorang Terluka” (durasi 48 detik) dan
“Ledakan Tabung Gas di Warung Soto, Delapan Orang Mengalami
Luka Bakar” (durasi 01:41).Guru memutarkan rekaman video berita
sebanyak dua kali. Selama video itu diputarkan, siswa diminta untuk
mencatat hal-hal penting yang mereka simak.Setelah itu, guru
membagikan soal.Siswa mengerjakan soal itu secara
berkelompok.Setelah dilakukan diskusi kelompok, kemudian guru
mengadakan kuis dengan memutarkan rekaman video berita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berjudul “Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Peduli” (durasi
02:37) dan “Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat”
(durasi 02.01). Dalam mengerjakan soal kuis, setiap siswa diminta untuk
mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling menyontek.
(3) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran menyimak yang telah berlangsung.Siswa diminta untuk
mengisi jurnal siswa yang telah dipersiapkan oleh peneliti, yang berisi
tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Observasi
Observasi dilakukan saat pembelajaran menyimak berita berlangsung.
Peneliti mengikuti pembelajaran menyimak sampai akhir pembelajaran selesai.
Observasi dilakukan berdasarkan pedoman observasi siswa yang berisi pertanyaan
mengenai perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu oleh
guru bahasa Indonesia dalam mengamati perilaku siswa yaitu hal apa saja yang
dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Setelah pembelajaran
menyimak berita selesai, peneliti bersama guru bahasa Indonesia kemudian
mendata hasil observasi melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut.
(1) Hasil diskusi dan kuis yang berguna untuk mengetahui peningkatan
keterampilan menyimak berita siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
(2) Lembar pedoman observasi siswa serta foto-foto yang menghasilkan gambar
yang berfungsi menggambarkan situasi kelas saat pembelajaran menyimak
berita itu berlangsung.
(3) Jurnal, yang meliputi jurnal siswa dan jurnal guru. Jurnal siswa berisi pesan
dan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran, sedangkan jurnal guru
berisi ungkapan perasaan setelah melakukan pembelajaran menyimak berita
menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
(4) Dokumentasi foto sebagai laporan berupa gambar yang diperoleh dari awal
hingga akhir kegiatan pembelajaran. Dokumentasi digunakan sebagai
penguat data-data yang lain.
4. Refleksi
Setelah guru melaksanakan tindakan, kemudian guru bersama peneliti
melakukan refleksi. Guru bersama peneliti menganalisis data-data yang telah
diperoleh yang berupa hasil tes, hasil observasi, dan hasil jurnal. Analisis ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui (a) kelebihan serta kelemahan metode
kooperatif tipe STAD, (b) kelebihan serta kekurangan materi simakan berita,
(c) tindakan-tindakan yang dilakukan siswa selama pembelajaran, (d) tindakan-
tindakan yang dilakukan guru dan peneliti selama proses pembelajaran. Refleksi
pada siklus I ini dilakukan untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya
peneliti lakukan pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3.7 Prosedur Tindakan Pada Siklus II
Prosedur tindakan pada penelitian siklus II terdiri atas perbaikan
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perbaikan Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan penyempurnaan
dari perencanaan siklus I. Hal-hal yang dilakukan adalah: (1) guru bersama
peneliti menyusun perbaikan RPP, (2) guru dan peneliti menyiapkan bahan
simakan yang lebih baik, (3) guru dan peneliti menyusun perbaikan isntrumen tes
dan nontes.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini sesuai dengan perbaikan
perencanaan yang telah disusun oleh guru dan peneliti. Guru sebagai pengajar
melakukan pembelajaran sesuai dengan perbaikan RPP yang telah disusun
bersama peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tiga
bagian kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
(1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, hal yang dilakukan guru pada siklus II ini terdapat
beberapa pembaharuan. Siswa diminta lebih berkonsentrasi dalam menyimak
video berita yang telah disampaikan di siklus I.
(2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, hal yang dilakukan guru adalah mengulas kembali materi
yang telah disampaikan pada siklus I. Guru meminta siswa untuk membentuk
kelompok yang terdiri atas 4—5 orang. Guru memutarkan video rekaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
berita yang berjudul berjudul “Tol BSD Ditutup Akibat Banjir”(durasi 02:11).
Kemudian siswa di dalam kelompok mengerjakan soal yang diberikan Guru
secara berdiskusi. Setelah itu, Guru mengadakan kuis dengan memutarkan
video rekaman berita yang berjudul “Ibu Tega Siramkan Air Panas ke
Anaknya Sendiri” (durasi 02:13) dan “Sekolah Rusak, Siswa Belajar di
Bawah Pohon” (durasi 01:54). Siswa mengerjakan soal kuis secara individu.
(3) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran menyimak yang telah berlangsung. Siswa diminta untuk mengisi
jurnal siswa yang telah dipersiapkan oleh peneliti, yang berisi tanggapan,
kesan, dan saran terhadap pembelajaran yang telah berlangsung pada hari itu.
3. Observasi
Peneliti bersama guru menyiapkan lembar observasi siswa. Aspek yang
diamati dari kegiatan awal pembelajaran hingga akhir kegiatan pembelajaran.
Observasi dilakukan berdasarkan pedoman observasi siswa yang berisi pertanyaan
mengenai perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi
dilakukan bersama kegiatan tindakan pelaksanaan siklus II. Melalui observasi,
peneliti mendapatkan data berupa keterangan tentang perilaku siswa selama
pembelajaran menyimak berita berlangsung.
4. Refleksi
Refleksi padasiklus II ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penerapan
metode kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran menyimak berita dan untuk
mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan tindakan siklus I. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dilakukan dengan menganalisis hasil diskusi kelompok dan kuis siswa, dan hasil
nontes yang berupa hasil jurnal siswa dan guru, observasi, dan dokumentasi.
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk merefleksi hasil menyimak siswa
pada siklus I. Tujuan refleksi ini adalah untuk menentukan kemampuan-
kemampuan yang telah dicapai siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan penggunaan metode kooperatif tipe
STAD yang masih muncul dalam pembelajaran. Peningkatan yang dicapai pada
siklus II adalah peningkatan hasil diskusi kelompok, kuis, dan perubahan tingkah
laku siswa.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2011), mengemukakan teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik tes dan nontes. Teknik nontes meliputi:
observasi, dokumentasi, dan jurnal. Berikut pemaparan masing-masing teknik
pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini.
1. Teknik tes
“Tes merupakan teknik mengumpulkan data untuk mengukur kemampuan
siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pelajaran” (Sanjaya,
2009:85). Jika dilihat dari jumlah pesertanya, tes yang dilakukan dalam penelitian
ini meliputi tes individu dan tes kelompok. Jika dilihat dari cara pelaksanaannya,
tes dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis (esai).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Teknik nontes
a. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Arikunto, dkk.,
2006:86).
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan pembelajaran menyimak menggunakan metode STAD dan
keaktifan siswa selama pembelajaran. Observasi dilakukan baik terhadap
guru maupun siswa. Observasi dilakukan menggunakan teknik observasi
terstruktur dan observasi terbuka. Adapun kisi-kisi atau aspek yang
diobservasi dengan teknik observasi terstruktur untuk siswa meliputi:
keberanian siswa mengungkapkan pendapat, keaktifan/peran peserta dalam
proses pembelajaran, menghargai pendapat teman, kerjasama dalam
kelompok, dan mampu memecahkan masalah. Dalam penelitian ini, siswa
menggunakan seragam yang bertuliskan nama agar peneliti, guru, dan
observer mudah dalam mengobservasi setiap siswa.
b. Dokumentasi
Dokumentasi foto merupakan teknik pengumpulan data yang cukup
penting, yaitu sebagai bukti dokumen kegiatan yang dilaksanakan selama
penelitian. Peneliti memandang pentingnya dokumentasi untuk
mengambil gambar saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
c. Jurnal
Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui
perubahan yang terjadi dari siswa maupun kejadian-kejadian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menonjol selama penelitian. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini
ada dua jenis, yaitu: jurnal guru dan jurnal siswa. Melalui jurnal siswa
dapat diketahui: (1) kesungguan atau minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran menyimak berita; (2) kesulitan yang dialami siswa dalam
menerima materi menyimak berita; (3) ketertarikan siswa terhadap
metode kooperatif tipe STAD; (4) kesulitan atau tidaknya siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD;
(5) perasaan siswa setelah pembelajaran menyimak berita metode
kooperatif tipe STAD; dan (6) pesan, kesan, dan saran siswa terhadap
pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif tipe STAD.
Melalui jurnal guru, dapat diketahui kesan dan pesan guru mengenai
pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif STAD yang
telah dilaksanakan. Guru dapat menilai sesuai dengan pengamatan guru
selama mengajar.
d. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang yang dianggap dapat memberikan informasiatau penjelasan hal-hal
yang dianggap perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan
penelitian tindakan kelas (Kusnandar, 2008). Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan kepada guru bahasa Indonesia kelas VIIIC untuk
mengetahui permasalahan apa yang terjadi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3.9 Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian” (Sanjaya, 2009:84). Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal.Instrumen
nontes berupa lembar observasi, lembar pedoman wawancara, dan lembar jurnal
untuk siswa maupun guru.
3.10 Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh peneliti, kemudian dianalisis.Analisis data
kuantitatif dan kualitatif dilakukan guna mengetahui seberapa besar peningkatan
keterampilan menyimak berita siswa dan perubahan sikap yang terjadi setelah
dilakukan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Data
kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif, yaitu
menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan data kualitatif yang merupakan data
berbentuk kalimat dapat dianalisis secara kualitatif.
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Analisis data tes secara kuantitatif dilakukan dengan cara persentase, yaitu:
(1) merekap nilai yang diperoleh siswa, (2) menghitung nilai kumulatif,
(3) menghitung nilai rata-rata, (4) menghitung persentase.
Rumus nilai persentase adalah:
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Keterangan:
NP : Nilai Persentase
NK : Nilai Kumulatif
R : Jumlah Responden
2. Teknik Analisis Data Kualitatif
Peneliti selain melakukan analisis data secara kuantitatif, dilakukan juga
analisis data secara kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk
menarik kesimpulan dari data berupa non tes. Data kuantitatif diperoleh dari
skor menyimak teks berita yang hasilnya dikonversikan ke kualitatif. Data
kualitatif diperoleh dari hasil jurnal siswa dan guru, hasil observasi, dan
dokumentasi.
3.11 Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan ini ditentukan berdasarkan nilai rata-
rata yang diperoleh siswa dan jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan
atau di atas batas minimal yang telah ditetapkan. Selain itu, indikator aspek sikap
atau perilaku keterlibatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I dan
siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.5 Persentase Target Ketercapaian Penerapan Tindakan Pada Siswa
Kelas VIII, SMP Pangudi Luhur 1, Yogyakarta Tahun Ajaran
2011/2012
Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kemampuan
Menyimak
Hanya 46,67%
siswa yang
mencapai KKM
dalam
kompetensi dasar
menyimak.
Tujuh puluh persen
(70%) siswa
mencapai KKM
dalam kompetensi
dasar menyimak.
Tujuh puluh delapan
persen (78%) siswa
mencapai KKM
dalam kompetensi
menyimak.
Keteribatan
siswa
Enam puluh lima
persen (65%) siswa
aktif terlibat dalam
pembelajaran
menyimak.
Tujuh puluh persen
(70%) siswa aktif
terlibat dalam
pembelajaran
menyimak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 DeskripsiPelaksanaanPenelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yang terletak
di Jl. TimohoII/29, Yogyakarta. Sekolah ini letaknya agak jauh dari jalan raya,
sehingga suasana belajar mengajar cukup nyaman. Pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus, siklus I dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan setiap satu siklus, yaitu pada tanggal 4 Mei 2012 dan 11 Mei
2012. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2012 dan 23 Mei
2012. Kelas yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII C, dengan
jumlah siswa 44 orang yang terdiri atas 20 siswa laki-laki dan 24 siswa
perempuan.
Penelitian ini melibatkan Guru bahasa Indonesia kelas VIII C yang bernama
Ibu J.A. Retno Widyastuti, S.Pd. dan rekan peneliti yang bernama Elisabet Ayu
Wiranti, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Prodi PBSID sebagai observer.
Peneliti dan guru dalam penelitian ini memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin
memecahkan masalah pembelajaran menyimak yang terjadi di kelas VIII C,
khususnya pembelajaran menyimak berita. Dalam penelitian ini yang bertindak
sebagai guru adalah guru bahasa Indonesia yang sesungguhnya mengajar di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yaitu ibu J.A. Retno Widyastuti, S.Pd. Peneliti
hanya bertindak sebagai pemberi ide atau gagasan untuk memecahkan masalah
dan membantu dalam proses pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Siswa diharapkan mampu
bekerjadalam kelompok atau tim, serta anggota kelompok atau tim
bertanggungjawab terhadap kemajuan hasil anggota kelompoknya itu. Adapun
penjelasan pelaksanaan setiap siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus I
Siklus I terdiri atas empat komponen atau tahapan, yaitu: perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Setiap komponenatau tahapan tersebut
diuraikan secara lebih rinci yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan
Sebelum siklus I dilakukan, peneliti bersama guru menyusun RPP
untuk pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan
video rekaman berita, lembar observasi, jurnal siswa dan guru serta pedoman
wawancara. Sebelum siklus I dimulai, peneliti telah mewawancarai guru bahasa
Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang mengampu kelas VIII C yang
bernama J.A. Retno Widyastuti, S.Pd. Peneliti dalam penelitian ini tidak
mengadakan pretes, untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyimak
berita. Namun, peneliti menggunakan hasil menyimak siswa yang sebelumnya
telah dilakukan guru bahasa Indonesia.
Pada pembelajaran menyimak berita sebelumnya, metode yang guru
gunakan adalah metode ceramah dan pemberian tugas. Dalam penelitian ini,
peneliti bersama guru mencoba mengaplikasikan metode kooperatif tipe STAD
untuk pembelajaran menyimak berita. Metode kooperatif tipe STAD menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
siswa untuk mampu bekerja sama dengan anggota kelompoknya dan dapat saling
bertukar pendapat atau pikiran.
Pada siklus ini, guru menyampaikan materi sesuai dengan apa yang
terdapat dalam RPP yang telah disusun bersama peneliti. Hal-hal yang dilakukan
pada pertemuan pertama siklus I dalam pembelajaran menyimak berita di kelas
VIII C adalah sebagai berikut.
1) Guru memberikan pertanyaan pemahaman untuk menggali pengetahuan siswa
mengenai berita yang sedang hangat akhir-akhir ini (up to date).
2) Guru menyampaikan KD, indikator, serta tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
3) Guru menyampaikan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran serta
bagaimana cara menerapkannya.
4) Guru memberikan materi pengertian berita dan unsur-unsurnya dalam power
point.
5) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
6) Guru memutarkan rekaman video berita.
7) Guru membagikan soal.
8) Siswa berdiskusi di dalam kelompok.
9) Guru dan siswa mengevaluasi hasil kerja kelompok.
Hal-hal yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus I adalah sebagai
berikut.
1) Guru mencoba memancing ingatan siswa akan materi yang telah disampaikan
pada pertemuan sebelumnya dengan beberapa pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2) Guru menjelaskan bahwa pertemuan kali ini adalah kuis.
3) Guru memutarkan video rekaman berita. Siswa mengerjakan kuis secara
individu dan tidak boleh saling mencontek.
4) Guru mengoreksi hasil kuis siswa dan menghitung poin kemajuan untuk
mengetahui siapa yang menjadi kelompok bintang dalam kelas itu.
b. Tindakan
Peneliti memperoleh data dari guru bahasa Indonesia berupa nilai
kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII C, yang menunjukkan hasil
pembelajaran menyimak berita siswa masih rendah. Hal itu terbukti dengan
adanya 18 siswa yang belum tuntas atau nilai yang diperoleh masih di bawah
standar KKM yang telah ditentukan dalam kelas itu.
Siklus I dilakukan pada hari Jumat tanggal 4 Mei 2012 dan hari Jumat
tanggal 11 Mei 2012. Pelaksanaan proses pembelajaran menyimak mengacu pada
RPP (lihat lampiran 2) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan observasi
dilakukan bersamaan saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru dan
siswa juga mengisi jurnal atau catatan harian setelah siswa mengerjakan kuis.Pada
siklus ini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan menuliskan pokok-
pokok berita. Hal-hal yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
antara lain adalah sebagai berikut.
1) Penjelasan singkat mengenai metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam
pembelajaran menyimak berita, pengertian berita dan unsurnya, serta contoh
bahan simakan video rekaman berita dari televisi.
2) Siswa dibagi dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3) Siswa menyimak video rekaman berita.
4) Siswa mengerjakan latihan soal dalam kelompok secara berdiskusi.
5) Siswa dan guru bersama-sama melakukan evaluasi.
6) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kelompok mereka untuk kemudian
dianalisis oleh peneliti dan guru.
7) Peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas bersama rekan peneliti yang
bernama Elisabet Ayu Wiranti.
8) Siswa mengerjakan kuis secara individu. Siswa tidak boleh saling mencontek.
Hasil kuis ini akan menentukan kelompok mana yang akan menjadi kelompok
bintang dalam kelas tersebut. Apabila anggota kelompok tersebut itu
mendapatkan nilai yang tinggi, maka kelompok itu dapat dikatakan berhasil,
dan menjadi kelompok bintang dalam kelas itu.
9) Guru dan peneliti menganalisis hasil kuis dan menentukan kelompok mana
yang menjadi kelompok bintang.
c. Observasi
Data yang dapat peneliti amati yaitu data hasil observasi perilaku siswa
selama pembelajaran berlangsung, jurnal guru dan siswa. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti dan observer, diperoleh data sebagai berikut.
1) Catatan-catatan selama proses pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberikan
apersepsi berupa pertanyaan seputar berita apa yang sedang hangat
diperbincangkan akhir-akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b) Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran serta metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
c) Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun Guru
bersama peneliti.
d) Guru kurang berkeliling memantau siswa.
e) Guru juga memantau siswa saat kuis berlangsung agar tidak ada aksi
saling contek.
f) Guru memberikan respon yang baik apabila ada siswa yang bertanya
karena belum paham atau ada hal yang masih membuat bingung.
2) Pengamatan saat siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok dan kuis.
a) Ada beberapa siswa yang antusias untuk berdiskusi dalam kelompok,
namun ada juga siswa yang tidak mau berdiskusi, melainkan asyik
melamun atau ngobrol dengan teman.
b) Beberapa siswa terlihat antusias menyimak video rekaman berita yang
disajikan, namun ada juga yang malas-malasan.
c) Siswa mengerjakan kuis secara individu. Tidak nampak aksi saling contek
di kelas selama kuis berlangsung.
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, atau guru (Widharyanto,
2008:8). Pada tahap ini diuraikan mengenai prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang
dilakukan, serta kriteria rencana tindakan pada siklus berikutnya. Beberapa hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
yang peneliti dan observer temukan selama proses pembelajaran berlangsung
adalah sebagai berikut.
1) Masih ditemukan beberapa siswa yang berbicara sendiri atau dengan
temannya saat diskusi kelompok berlangsung.
2) Masih ditemukan siswa yang tidak mau ikut berpartisipasi membentuk
kelompok diskusi dengan alasan malas bergabung dengan siswa lain.
3) Seluruh siswa antusias dalam menyimak video rekaman berita yang
diputarkan oleh guru. Namun, karena keterbatasan media pengeras suara
(speaker), suara yang dihasilkan kurang maksimal.
4) Suara guru saat memberi penjelasan materi maupun saat memberi instruksi
kepada siswa untuk membentuk kelompok dan mengerjakan soal sangat lirih,
sehingga siswa kurang dapat mendengar dengan baik apa yang disampaikan
guru.
5) Kelas yang terlalu besar dan jumlah siswa yang cukup banyak membuat guru
kesulitan untuk menguasai kelas.
6) Guru tidak berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk
mendampingi siswa saat berdiskusi kelompok.
7) Penjelasan yang disampaikan guru terlalu cepat sehingga siswa kurang dapat
memahami apa yang disampaikan.
Kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan pada proses
pelaksanaan pembelajaran menyimak siklus I dapat dilihat dari aspek siswa
maupun guru. Kekurangan tersebut akan diperbaiki dalam proses pembelajaran
selanjutnya, yaitu pada siklus II supaya mendapatkan hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Adapun langkah-langkah yang ditempuh guru untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan itu adalah sebagai berikut.
1) Guru akan memotivasi seluruh siswa agar lebih aktif dalam berdiskusi dan
memperhatikan pelajaran dengan baik.
2) Guru akan memotivasi seluruh siswa agar mau membentuk kelompok diskusi
agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
3) Guru akan memperhatikan suara dan intonasi dalam memberikan materi, agar
seluruh siswa dapat mendengarkan penjelasan maupun instruksi yang
disampaikan guru.
4) Guru akan berkeliling untuk memantau proses diskusi kelompok dalam kelas.
5) Guru akan berusaha menyediakan alat pengeras suara (speaker) dengan
kualitas yang lebih baik agar seluruh siswa dapat menyimak berita dengan
baik.
2. Siklus II
Tahapan dalam siklus II meliputi: perbaikan perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Tahap perbaikan perencanaan, meliputi: pembuatan RPP
perbaikan sesuai dengan SK-KD dalam Standar Isi berdasarkan hasil refleksi
siklus I. Tahap tindakan, meliputi: pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP
yang telah dikembangkan dari hasil refleksi siklus I. Tahap observasi, meliputi:
observasi pembelajaran yang dilakukan berdasarkan refleksi pelaksanaan
pembelajaran di siklus I. Tahap refleksi, meliputi: guru dan peneliti melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dan merencanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pelaksanaan tindakan pada siklus III jika masih belum ada peningkatan hasil
belajar serta perubahan sikap siswa. Adapun penjabaran dari setiap tahap tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Perbaikan Perencanaan
Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pada tahap ini,
peneliti bersama guru menyusun RPP perbaikan, menyiapkan materi simakan
yang lebih baik beserta media pendukung, menyusun perbaikan instrumen tes
maupun non tes. Pada siklus II ini, guru menyampaikan materi sesuai dengan RPP
perbaikan yang telah disusun bersama peneliti. Adapun langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini adalah sebagai berikut.
Pertemuan pertama siklus II langkah-langkah pembelajaran yang
ditempuh adalah sebagai berikut.
1) Guru bersama peneliti mengorganisasikan kelas agar siswa membentuk
kelompok yang beranggotakan 4—5 orang.
2) Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Tujuan pembelajaran yang harus dicapai adalah siswa
mampu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, mengapa, dan
bagaimana) yang di dengar dan atau ditonton melalui radio atau televisi
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
3) Guru mengulas kembali materi berita yang telah disampaikan pada siklus I
selama dua kali pertemuan.
4) Siswa menyimak rekaman video berita berjudul “Tol BSD Ditutup Akibat
Banjir” (durasi 02:11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5) Siswa mencatat hal-hal penting yang mereka dengar kemudian mereka
berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan yang guru berikan.
Pertemuan ke dua, siklus II adalah pelaksanaan kuis.Pada pertemuan
ke dua siklus II ini, guru mengadakan kuis untuk mengetahui kemampuan
menyimak siswa secara perorangan.Saat mengerjakan kuis ini, siswa dilarang
saling menyontek.
1) Guru mengulas materi berita yang disampaikan.
2) Guru memutarkan video rekaman berita yang berjudul “Ibu Tega Siramkan
Air Panas ke Anaknya Sendiri” (durasi 02:13) dan “Sekolah Rusak, Siswa
Belajar di Bawah Pohon” (durasi 01:54).
3) Siswa mengerjakan soal kuis secara individu tanpa saling menyontek.
b. Tindakan
Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2012 dan 23 Mei 2012.
Setiap satu kali pertemuan membutuhkan waktu 2 x 40 menit. Pelaksanaan
pembelajaran mengacu pada RPP yang telah disusun guru bersama peneliti
(lampiran 2). Kegiatan observasi dilakukan observer bersama peneliti saat
pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pertemuan pertama siklus II telah
dilaksanakan tanggal 18 Mei 2012 dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
2) Guru memancing ingatan siswa tentang berita yang telah disimak bersama
pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru mengulas kembali materi berita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4) Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 orang.
5) Siswa menyimak video rekaman berita.
6) Siswa mengerjakan soal diskusi di dalam kelompok.
7) Guru mengevaluasi hasil diskusi siswa bersama di kelas.
Pertemuan berikutnya adalah tanggal 23 Mei 2012.Adapun langkah-
langkah pembelajaran sebagai berikut.
1) Guru sedikit mengulas materi berita yang telah disampaikan.
2) Guru memutarkan video rekaman berita.
3) Siswa mengerjakan soal diskusi secara individu. Siswa diminta untuk tidak
saling menyontek selama kuis berlangsung.
4) Siswa mengumpulkan lembar jawaban mereka.
5) Guru mengoreksi hasil kuis untuk dapat menentukan kelompok mana yang
menjadi kelompok bintang di kelas itu.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti.Observasi dilakukan
saat pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati selama pembelajaran
berlangsung adalah sebagai berikut.
1) Catatan-catatan selama proses pembelajaran
Data-data yang diperoleh observer dan peneliti selama proses pembelajaran
adalah sebagai berikut.
a) Suara guru saat mengajar lebih lantang dan lebih jelas sehingga materi dapat
tersampaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b) Guru juga terlihat lebih aktif dalam memantau setiap siswa saat mereka
melakukan diskusi kelompok.
c) Pada umumnya siswa cukup antusias mendengarkan penjelasan dari guru
dan menyimak video rekaman berita dengan baik, namun masih terdapat
siswa yang berbicara dengan temannya saat guru menyapaikan materi.
d) Siswa berani bertanya menanyakan apa yang belum dimengerti mengenai
berita.
2) Pengamatan saat siswa melakukan diskusi kelompok dan kuis
a) Masih terdapat siswa yang tidak mau membentuk kelompok untuk
melakukan diskusi kelompok.
b) Saat kuis berlangsung, terdapat siswa yang mengerjakan dengan kurang
antusias.
c) Saat diskusi kelompok, siswa di dalam kelompoknya masing-masing saling
berbagi peran. Ada yang membacakan soal, kemudian saling
mendiskusikan jawaban yang tepat, dan ada yang bertugas menuliskan hasil
diskusi di lembar kertas yang telah disediakan.
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, atau guru (Widharyanto,
2008:8). Pada tahap ini diuraikan mengenai prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang
dilakukan, serta kriteria rencana tindakan pada siklus berikutnya. Beberapa hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang peneliti dan observer temukan selama proses pembelajaran berlangsung
adalah sebagai berikut.
1) Suara guru saat mengajar lebih lantang dan lebih jelas sehingga materi dapat
tersampaikan dengan baik.
2) Guru juga terlihat lebih aktif dalam memantau setiap siswa saat mereka
melakukan diskusi kelompok.
3) Pada umumnya siswa cukup antusias mendengarkan penjelasan dari guru dan
menyimak video rekaman berita dengan baik, namun masih terdapat siswa
yang berbicara dengan temannya saat guru menyapaikan materi.
4) Siswa berani bertanya menanyakan apa yang belum dimengerti mengenai
berita.
5) Saat diskusi kelompok, terlihat siswa di dalam kelompoknya masing-masing
saling berbagi peran. Ada yang membacakan soal, kemudian saling
mendiskusikan jawaban yang tepat, dan ada yang bertugas menuliskan hasil
diskusi di lembar kertas yang telah disediakan.
6) Terlihat siswa lebih antusias membentuk kelompok diskusi.
Kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada proses pelaksanaan
pembelajaran menyimak siklus I, baik dari aspek siswa maupun guru sudah dapat
diperbaiki pada siklus II. Dengan adanya perbaikan dari kekurangan yang
ditemukan pada siklus I, tujuan untuk mengupayakan proses pelaksanaan
pembelajaran yang lebih baik sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.2 Hasil Penelitian
Pada sub bab ini akan dipaparkan tentang hasil penelitian yang berupa hasil
tes dan nontes. Hasil tes diperoleh untuk mengetahui kemampuan menyimak
siswa dan hasil nontes berupa keterlibatan siswa selama proses pembelajaran,
jurnal guru, jurnal siswa, observasi dan wawancara.
4.2.1 Hasil Tes Kemampuan Menyimak
Hasil kemampuan menyimak siswa diperoleh dari siklus I dan siklus II.Hasil
kemampuan menyimak diperoleh dari hasil diskusi kelompok dan kuis.
a. Hasil Kemampuan Menyimak Siklus I
Pada siklus I, hasil kemampuan menyimak diperoleh dari diskusi
kelompok dan kuis. Dari hasil diskusi kelompok yang terdiri atas lima kelompok,
dapat diketahui tingkat kemampuan menyimak siswa. Nilai kelompok 2, 4, dan 5
sebesar 77,7. Kelompok 1 dan 3 mendapat nilai sebesar 66,6. Rata-rata nilai
kelompok 2, 4 dan 5 sebesar 9,71, sedangkan kelompok 1 dan 3 sebesar 8,32.
Perolehan nilai selain dari diskusi kelompok juga melalui kuis. Hasil kuis siklus I
nilai tertinggi yaitu 100, diperoleh 6 siswa, dan nilai terendah yaitu 55,5 diperoleh
1 siswa. Berikut ini dipaparkan diagram hasil kuis siklus I.
Diagram 4.1 Hasil Kuis Siklus I
6 7
20
7 5
0
10
20
30
100 88,8 77,7 66,6 55,5
Jum
lah S
isw
a
Perolehan Nilai
Diagram Hasil Kuis Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan hasil kuis, dapat diketahui siapa yang menjadi kelompok
bintang dalam kelas dengan cara melihat poin kemajuan. Hasil kuis
dikelompokkan berdasarkan kelompok yang telah dibentuk,pada kegiatan diskusi
kelompok di awal, kemudian dihitung rata-rata nilainya. Berdasarkan hasil kuis,
nantinya dapat diketahui ada tidaknya peningkatan keterampilan siswa.
Berdasarkan hasil kuis siklus 1 yang kemudian dikelompokkan lagi
sesuai kelompoknya, diperoleh nilai rata-rata kelompok sehingga dapat
menunjukkan kelompok bintang. Nilai rata-rata kelompok 1 sebesar 74,93,
kelompok 2 sebesar 79,1 kelompok 3 sebesar 77,7, kelompok 4 sebesar 84,66,
kelompok 5 sebesar 85,12. Kelompok 5 mendapatkan nilai rata-rata tertinggi
sehingga kelompok 5 disebut sebagai kelompok bintang.
b. Hasil Kemampuan Menyimak Siklus II
Pada siklus II hasil kemampuan menyimak siswa diperoleh melalui
diskusi kelompok dan kuis. Dari hasil diskusi kelompok yang terdiri atas sembilan
kelompok diperoleh data nilai kelompok 1 dan 9 memperoleh nilai sebesar 100,
kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6, memperoleh nilai sebesar 88,8, kelompok 7 dan 8
memperoleh nilai sebesar 77,7. Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata tiap
kelompok yaitu: kelompok 1 dan 9 memperoleh nilai rata-rata sebesar 100,
kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,8, dan kelompok
7 dan 8 memperoleh nilai rata-rata sebesar 77,7.
Nilai kemampuan menyimak juga diperoleh melalui kuis. Pada siklus II
nilai kuis tertinggi sebesar 100 (27 siswa) dan terendah sebesar 77,7 (4 siswa).
Berikut ini dipaparkan diagram hasil perolehan kuis pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Diagram 4.2 Hasil Kuis Siklus II
Berdasarkan perolehan hasil kuis tersebut, kemudian dihitung nilai rata-
rata siswa untuk menentukan kelompok bintang di siklus II. Nilai rata-rata
kelompok 1 sebesar 88,85, kelompok 2 sebesar 97,76, kelompok 3 sebesar 94,42,
kelompok 4 sebesar 91, 06, kelompok 5 sebesar 96,2, kelompok 6 sebesar 97,76,
kelompok 7 sebesar 91,04, kelompok 8 sebesar 100, dan kelompok 9 sebesar 80.
Dengan demikian, kelompok 2 dan 6 menjadi kelompok bintang.
4.2.2 Hasil Nontes
Hasil nontes diperoleh melalui penilaian aspek keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran, jurnal guru, jurnal siswa, dan observasi. Berikut akan
dipaparkan secara rinci.
a. Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa
Pada proses pembelajaran menyimak akan dipaparkan mengenai
keterlibatan siswa pada siklus I dan II.
27
4 9
0
10
20
30
100 88,8 77,7
Jum
lah S
isw
a
Perolehan Nilai
Diagram Hasil Kuis Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1. Siklus I
Hasil kualitas pembelajaran menyimak dari segi afektif (sikap) diperoleh
dari penilaian aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran.Keterlibatan siswa
dapat dilihat dari pengamatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti dibantu rekan
peneliti yang bernama Elisabet Ayu Wiranti dengan bantuan beberapa indikator,
yaitu: (a) keberanian siswa mengungkapkan pendapat, (b) keaktifan/peran serta
siswa dalam proses pembelajaran, (c) menghargai pendapat teman, (d) kerjasama
dalam kelompok, (e) memecahkan masalah. Penilaian aspek keterlibatan siswa
ada tiga kategori. Jumlah keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
menyimak sejumlah 4—5 dikategorikan sangat aktif, jumlah keterlibatan 3
dikategorikan aktif, dan jumlah keterlibatan 1—2 dikategorikan kurang aktif.
Berikut ini diagram hasil keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran siklus I.
Diagram 4.3 Keterlibatan Siswa Siklus I
Keterangan:
A : Keberanian siswa mengungkapkan pendapat
B : Keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran
C : Menghargai pendapat teman
D : Kerjasama dalam kelompok
E : Mampu memecahkan masalah
28 29 32 29
14
0
20
40
A B C D E
Jum
lah S
isw
a
Indikator Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa
Diagram Keterlibatan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Diagram batang di atas, menunjukkan ada 28 atau 70% siswa yang berani
mengungkapkan pendapat, sebanyak 29 atau 72,5% siswa yang berperan serta
dalam proses pembelajaran, sebanyak 32atau 80% siswa menghargai pendapat
teman, sebanyak 29 atau 70% siswa yang dapat bekerja sama dalam kelompok,
dan sebanyak 14 atau 35% siswa yang mampu memecahkan masalah.
2. Siklus II
Hasil kualitas proses pembelajaran menyimak siklus II dapat dilihat dari
data penilaian aspek keterlibatan siswa yang terlampir dalam lampiran. Berikut ini
dipaparkan gambar diagram batang penilaian aspek keterlibatan siswa dalam
pembelajaran menyimak siklus II.
Diagram 4.4 Keterlibatan Siswa Siklus II
Keterangan:
A : Keberanian siswa mengungkapkan pendapat
B : Keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran
C : Menghargai pendapat teman
D : Kerjasama dalam kelompok
E : Mampu memecahkan masalah
22
31 33 30 24
0
10
20
30
40
A B C D E
Jum
lah S
isw
a
Indikator Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa
Diagram Keterlibatan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Diagram di atas merupakan penilaian aspek keterlibatan siswa yang terbagi
dalam tiga kategori, yaitu: jumlah keterlibatan siswa mencapai 4—5 dikategorikan
sangat aktif, jumlah keterlibatan siswa mencapai 3 dikategorikan aktif, dan jumlah
keterlibatan siswa mencapai 1—2 dikategorikan kurang aktif. Pada penilaian
keterlibatan siswa terlihat ada sejumlah 32 atau 80% siswa berani
mengungkapkan pendapat, sejumlah 31 atau 77,5% siswa dalam kelas ikut
berperan serta dalam proses pembelajaran, sejumlah 33 atau 82,5% siswa
menghargai pendapat teman, sejumlah 30 atau 75% siswa mau bekerja sama
dalam kelompok, dan sejumlah 24 atau 60% siswa mampu memecahkan masalah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang dapat bekerja sama dalam
kelompok sejumlah 30 siswa. Hal ini berarti siswa dalam proses pembelajaran
menyimak dapat dikatakan mampu bekerja sama dalam kelompok terbukti bahwa
ketika siswa dalam kelompok dapat saling memberikan pendapat maka kerjasama
dalam kelompok dapat dikatakan baik.
b. Hasil Jurnal Guru
Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui
perubahan yang terjadi dari siswa maupun guru serta kejadian-kejadian yang
menonjol selama penelitian. Jurnal guru digunakan untuk mengetahui kesan dan
pesan guru mengenai pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif
STAD yang telah dilaksanakan. Jurnal guru dalam penelitian ini diperoleh dari
siklus I dan siklus II. Aspek yang diamati dalam jurnal guru yaitu: (a) kesiapan
siswa dalam mengikuti kegiatan menyimak, (b) keseriusan siswa saat mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pembelajaran menyimak, (c) tanggapan siswa terhadap pembelajaran menyimak,
(d) perilaku siswa saat pembejaran menyimak, (e) tanggapan siswa terhadap tugas
dan pembelajaran menyimak yang diberikan, (f) kejadian yang muncul saat
pembelajaran.
Data yang diperoleh berdasarkan jurnal guru pada siklus I adalah sebagai
berikut.
1) Siswa cukup siap mengikuti pembelajaran menyimak menggunakan metode
kooperatif tipe STAD. Mereka duduk dengan rapi dan menyiapkan buku serta
peralatan lain yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung.
2) Siswa cukup serius selama proses belajar mengajar, meskipun sesekali ada
yang bercanda dengan teman sebangku atau teman lain bangku. Ada pula
siswa yang terlihat melamun.
3) Pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD sangat
bagus. Metode ini meyenangkan dan siswa menginginkan agar metode ini
juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran yang lain.
4) Perilaku siswa saat pembelajaran menyimak berlangsung bermacam-macam.
Ada yang menyimak penjelasan guru dengan baik, tenang, tidak bergurau
dengan teman. Ada juga ditemukan siswa yang tiduran saat pembelajaran
berlangsung. Ada juga yang bersenda gurau dengan teman.
5) Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru baik. Soal yang
diberikan mudah dimengerti. Video rekaman berita yang digunakan juga
mudah disimak, sehingga siswa juga dapat menyerap informasi yang ada di
dalamnya dengan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
6) Kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak
berlangsung adalah pada saat diskusi kelompok ada salah satu siswa yang
tidak mau berpartisipasi membentuk kelompok. Siswa tersebut tidak mau
bergabung membentuk kelompok dengan alasan tidak mau ikut bekerja
menyumbang ilmu. Teman lain pun tidak mau jika siswa itu masuk menjadi
anggota kelompoknya karena siswa itu dikenal tidak mau ikut berpartisipasi
menyumbangkan pendapat dalam diskusi kelompok.
Berdasarkan hasil jurnal siklus I, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat diterima dengan
baik oleh siswa. Hal itu terlihat dari kesiapan dan keseriusan siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Namun, ada beberapa siswa yang menunjukkan sikap
belum cukup siap mengikuti pembelajaran. Hal itu terlihat dari sikap siswa yang
tidak mau berpartisipasi dalam kelompok, bercanda dengan teman saat
pembelajaran berlangsung, dll.
Data jurnal guru juga diperoleh pada pembelajaran menyimak siklus II.
Aspek yang diamati sama dengan jurnal guru siklus I. Berdasarkan jurnal guru
pada siklus II diperoleh data sebagai berikut.
1) Siswa cukup siap mengikuti pembelajaran menyimak menggunakan metode
kooperatif tipe STAD. Mereka duduk dengan rapi dan menyiapkan buku
serta peralatan lain yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung.
2) Siswa cukup serius selama proses belajar mengajar, meskipun sesekali ada
yang bercanda dengan teman sebangku atau teman lain bangku. Ada pula
siswa yang terlihat melamun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3) Pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD sangat
bagus. Metode ini meyenangkan dan siswa menginginkan agar metode ini
juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran yang lain.
4) Perilaku siswa saat pembelajaran menyimak berlangsung bermacam-macam.
Pada umumnya siswa mengikuti proses pembelajaran menyimak dengan
baik. Mereka mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru dengan baik.
5) Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru baik. Soal yang
diberikan mudah dimengerti. Video rekaman berita yang digunakan juga
mudah disimak, sehingga siswa juga dapat menyerap informasi yang ada di
dalamnya dengan mudah.
6) Kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak
berlangsung adalah keberanian siswa untuk bertanya, menanyakan sesuatu
hal yang dirasa masih kurang jelas.
c. Hasil Jurnal Siswa
Selain melalui jurnal guru data juga diperoleh melalui jurnal siswa. Jurnal
siswa digunakan untuk mengetahui (1) kesungguan atau minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran menyimak berita; (2) kesulitan yang dialami siswa dalam
menerima materi menyimak berita; (3) ketertarikan siswa terhadap metode
kooperatif tipe STAD; (4) kesulitan atau tidaknya siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD; (5) perasaan siswa
setelah pembelajaran menyimak berita metode kooperatif tipe STAD; dan (6)
pesan, kesan dan saran siswa terhadap pembelajaran menyimak berita melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
metode kooperatif tipe STAD. Jurnal siswa diperoleh dari kegiatan pembelajaran
menyimak siklus I dan II.
1. Jurnal siswa siklus I
Data yang diperoleh dari jurnal siklus I adalah: pertama, aspek
ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD. Ada sebanyak 36 siswa dari 40 siswa yang hadir dan
mengikuti proses pembelajaran, mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti
ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak menggunakan metode
kooperatif tipe STAD cukup tinggi, yaitu sebesar 90%.
Kedua, aspek kejelasan penjelasan guru. Ada sebanyak 36 siswa dari
40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran yaitu 90% mereka
menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti penjelasan guru menurut mereka cukup jelas dan
mudah dimengerti.
Ketiga, aspek siswa mengalami kesulitan atau tidak selama melakukan
pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD
berlangsung. Ada sejumlah 4 orang menjawab ―Ya‖, yang artinya 10% mereka
merasa kesulitan melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD, dan 36 orang menjawab ―Tidak‖, yang artinya 90% mereka
merasa tidak mengalami kesulitan melakukan pembelajaran menggunakan metode
STAD.
Keempat, aspek ada tidaknya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe
STAD yang dapat dirasakan siswa. Ada, sebanyak 30 siswa atau 75% menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
―Ya‖. Hal itu berarti mereka merasakan adanya manfaat penggunaan metode
kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran menyimak berita.
Kelima, aspek perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Ada
sebanyak 36atau 90% siswamenjawab mereka merasa senang. Hal ini berarti
penggunaan metode STAD dalam pembelajaran menyimak berita dapat menarik
minat siswa terhadap pembelajaran. Berikut ini pemaparan hasil jurnal siswa
siklus I dalam bentuk tabel.
Tabel. 4. 1 Hasil Jurnal Siswa Siklus 1
No. Pertanyaan Jawaban Presentase
1. Apakah Anda tertarik dan
senang dengan pembelajaran
menyimak menggunakan
STAD?
Ya = 36
Tidak = 4
Ya = 90%
Tidak= 10%
2. Apakah penjelasan guru
mengenai metode kooperatif
tipe STAD pada
pembelajaran menyimak
berita sudah cukup jelas dan
mudah dipahami?
Ya = 36
Tidak = 4
Ya = 90%
Tidak = 10%
3. Apakah Anda merasa
kesulitan ketika melakukan
pembelajaran menyimak
berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD?
Ya = 4
Tidak = 36
Ya = 10%
Tidak = 90%
4.
Apakah pembelajaran
menyimak berita
menggunakan metode
kooperatif tipe STAD dapat
membantu mempermudah
Anda dalam memahami dan
menemukan pokok-pokok
berita (5W+1H) khususnya
aspek ―bagaimana‖?
Ya = 30
Tidak= 10
Ya = 75%
Tidak = 25%
5. Bagaimana perasaan Anda
setelah mengikuti
pembelajaran menyimak
berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD?
Ya = 36
Tidak = 4
Ya = 90%
Tidak = 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Jurnal siswa siklus II
Selain jurnal siswa diperoleh dalam siklus I, jurnal siswa juga diperoleh
dalam siklus II. Pertama, aspek ketertarikan siswa terhadap pembelajaran
menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Ada 33 siswa dari
40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran, mereka menjawab ―Ya‖.
Hal itu berarti ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak menggunakan
metode kooperatif tipe STAD cukup tinggi, yaitu sebesar 75%.
Kedua, aspek kejelasan penjelasan guru. Ada 32 siswa atau sekitar 72%
mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti penjelasan guru menurut mereka cukup
jelas dan mudah dimengerti.
Ketiga, aspek siswa mengalami kesulitan atau tidak selama melakukan
pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD
berlangsung. Ada 6 siswa menjawab ―Ya‖, yang artinya 13% mereka merasa
kesulitan melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD, dan 34 siswa menjawab ―Tidak‖, yang artinya 77% mereka
merasa tidak mengalami kesulitan melakukan pembelajaran menggunakan metode
STAD.
Keempat, aspek ada tidaknya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe
STAD yang dapat dirasakan siswa. Berdasarkan tabel di atas, 32 siswa atau 72%
menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti mereka merasakan adanya manfaat penggunaan
metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran menyimak
berita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kelima, aspek perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran.Ada 34
siswa atau 77% yang menjawab merasa senang. Hal itu berarti penggunaan
metode STAD dalam pembelajaran menyimak berita dapat menarik minat siswa
terhadap pembelajaran. Berikut ini pemaparan hasil jurnal siswa siklus II dalam
bentuk tabel.
Tabel. 4. 2 Hasil Jurnal Siswa Siklus 1I
No. Pertanyaan Jawaban Presentase
1. Apakah Anda tertarik dan
senang dengan pembelajaran
menyimak menggunakan
STAD?
Ya = 33
Tidak = 7
Ya = 75 %
Tidak= 15%
2. Apakah penjelasan guru
mengenai metode kooperatif
tipe STAD pada pembelajaran
menyimak berita sudah cukup
jelas dan mudah dipahami?
Ya = 32
Tidak = 8
Ya = 72%
Tidak = 18%
3. Apakah Anda merasa
kesulitan ketika melakukan
pembelajaran menyimak
berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD?
Ya = 6
Tidak = 34
Ya = 13%
Tidak = 77%
4.
.
Apakah pembelajaran
menyimak berita
menggunakan metode
kooperatif tipe STAD dapat
membantu mempermudah
Anda dalam memahami dan
menemukan pokok-pokok
berita (5W+1H) khususnya
aspek ―bagaimana‖?
Ya = 32
Tidak= 8
Ya = 72%
Tidak = 18 %
5. Bagaimana perasaan Anda
setelah mengikuti
pembelajaran menyimak
berita menggunakan metode
kooperatif tipe STAD?
Ya = 34
Tidak = 6
Ya = 77%
Tidak = %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
d. Hasil Observasi dan Dokumentasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan siklus I dan II. Peneliti
dibantu rekan dan guru dalam mengamati jalannya proses belajar mengajar dari
awal hingga akhir pembelajaran.
1. Siklus I
Dari hasil pengamatan pada siklus I diperoleh data bahwa proses
pembelajaran berlangsung cukup baik. Guru juga menggunakan media
pembelajaran yang berupa rekaman video berita yang up to date untuk
pembelajaran menyimak berita.Namun, media yang digunakan berupa pengeras
suara (speaker) menghasilkan suara yang kurang maksimal, sehingga, beberapa
siswa mengeluhkan keadaan tersebut.
Melalui hasil dokumentasi terlihat bahwa siswa cukup antusias dalam
mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode
kooperatif tipe STAD. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat berpangku
tangan saat pembelajaran berlangsung bahkan ngobrol sendiri dengan teman.
Berdasarkan pengamatan, suara guru dalam menyampaikan materi cukup
keras, namun ruang gerak guru masih terbatas. Hal seperti ini dapat menjadi
bahan perbaikan pada siklus II. Di bawah ini dokumentasi yang menggambarkan
situaasi pada saat kegiatan belajar mengajar siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.1 Guru memberikan materi
Gambar 4.2 Suasana diskusi kelompok Gambar 4.3 Suasana saat kuis
2. Siklus 2
Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa adanya kemajuan
yang terjadi baik pada siswa maupun guru. Melalui pengamatan terlihat semangat
belajar siswa pada siklus II cukup tinggi. Mereka sangat antusias mengikuti
pembelajaran. Ruang gerak guru juga terlihat lebih meluas.guru bersedia untuk
berkeliling memantau siswa dari jarak yang lebih dekat sehingga Guru bisa
langsung membantu jika menemukan siswa yang mengalami kesulitan. Di bawah
ini adalah dokumentasi pelaksanaan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.4 Guru memberikan penjelasan materi
Gambar 4.5 Saat diskusi kelompok Gambar 4.6 Suasana saat kuis
4.3 Pembahasan
Pada subbab ini dibahas mengenai pembahasan analisis hasil penelitian yang
berupa hasil kemampuan menyimak siswa beserta peningkatan yang terjadi.
Analisis data mengenai peningkatan kemampuan menyimak dan keterlibatan
siswa selama proses pembelajaran diuraikan secara terperinci sebagai berikut.
4.3.1 Hasil Menyimak Siswa
Hasil penelitian peningkatan keterampilan menyimak berita dapat dilihat
dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa. Nilai rata-rata diperoleh berdasarkan
rumus berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
=
Keterangan:
= rata-rata hitung
= jumlah skor
n = jumlah siswa
Secara umum hasilnya dapat tergambarkan dalam diagram sebagai berikut.
Diagram 4.5 Hasil rata-rata menyimak
Berdasarkan diagram di atas, kita dapat melihat adanya peningkatan
keterampilan menyimak siswa. Pada kondisi awal (sebelum tindakan) nilai rata-
ratanya adalah 76,61. Nilai rata-rata setelah dilakukan tindakan pada siklus I
meningkat menjadi 80,49 dan pada siklus II mengalami peningkatan juga menjadi
93,31. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan
menyimak siswa menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat dikatakan
berhasil.
Pembelajaran menyimak dengan metode kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal itu terbukti dari ketuntasan siswa dalam
76 80
93
0
20
40
60
80
100
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Rata-Rata (Mean)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
mencapai indikator yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Berikut ini
adalah gambar diagram yang menunjukkan peningkatan ketuntasan nilai
menyimak siswa.
Diagram 4.6 Peningkatan Ketuntasan Nilai Siswa
Gambar diagram ketuntasan belajar siswa di atas menunjukkan adanya
peningkatan siswa yang memenuhi KKM yaitu siswa yang mendapat nilai di atas
76. Pada kondisi awal, sebanyak 24 atau sekitar 54% siswa yang mencapai
ketuntasan nilai rata-rata di atas 76 dan 20 atau sekitar 45% siswa yang tidak
mencapai ketuntasan nilai rata-ratadi bawah 76. Pada siklus I, sebanyak 32 atau
sekitar 80% siswa yang mencapai ketuntasan nilai rata-rata di atas 76 dan 8 atau
sekitar 20% siswa yang tidak mencapai ketuntasan nilai rata-ratadi bawah 76.
Pada siklus II, sebanyak 40 atau sekitar 100% siswa yang mencapai ketuntasan
nilai rata-rata di atas 76. Maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa
telah tercapai.
Untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata kita menggunakan uji-t. Uji-t
yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata
24
32
40
20
8
0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
kondisi
awal
Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sebelum menggunakan metode kooperatif tipe STAD dan sesudah menggunakan
metode kooperatif tipe STAD. Rumus yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut.
1) Mencari mean
d =
=
= 7,2175
2) Mencari varians dan standar deviasi
S2=
– Sd = √s
2
= –
= √173,102
= = 13,15
= 173,10
3) Menentukan Hi dan Ho
Hi = Ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa setelah menggunakan
metode kooperatif tipe STAD.
Ho = Tidak ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa setelah
menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
4) Mencari t hitung
t hitung =
=
= 3,469416389
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5) Menentukan t tabel
t tabel = n – 1 = 40 – 1 = 39, maka t tabel = 2,017
6) Membuat kesimpulan
Hasil uji-t Sampel Berpasangan menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t
tabel.Artinya, Ho ditolak. Dengan demikian kesipulannya adalah ada
perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa setelah meggunakan metode
kooperatif tipe STAD.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang semakin
meningkat baik, dari sebelum tindakan hingga tindakan I. Walaupun hasil
penelian pada siklus I menunjukkan sudah adanya peningkatan, namun peneliti
masih melanjutkan untuk mengadakan siklus II. Hasil penelitian siklus II
menunjukkan adanya peningkatan pula.Berikut ini adalah langkah-langkah untuk
menunjukkan perbedaan rata-rata siklus I dan siklus II.
1) Mencari mean
d =
=
= 15,59
2) Mencari varians dan standar deviasi
S2
= –
Sd = √s2
= –
= √368,1292
= –
= 0,812
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
=
=
= 368,129
3) Menentukan Hi dan Ho
Hi = Ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I
dibandingkan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus II.
Ho = Tidak ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I
dibandingkan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus II.
4) Mencari t hitung
t hitung =
=
= 3,025
5) Menentukan t tabel
t tabel = n – 1 = 40 – 1 = 39, maka t tabel = 2,017
6) Membuat kesimpulan
Hasil uji-t Sampel Berpasangan menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t
tabel. Artinya, Ho ditolak. Dengan demikian, kesipulannya adalah ada
perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I dibandingkan nilai
rata-rata menyimak siswa pada siklus II. Nilai rata-rata menyimak siswa pada
siklus II jauh lebih baik dibanding nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus
I. Artinya nilai rata-rata menyimak siswa mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui perbedaan rata-rata
hitung siklus I dan siklus II. Hasilnya menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi
peningkatan.100% siswa tuntas artinya, nilai mereka di atas standar KKM yang
ditetapkan, yaitu 76. Nilai rata-rata siklus I 80,49 meningkat menjadi 93,31 pada
siklus II. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD
sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak berita untuk kelas VIII
SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
PENUTUP
Pada bab V ini dipaparkan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga mengemukakan beberapa saran yang
ditujukan kepada pihak sekolah, guru, dan peneliti lain.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif
tipe STAD terbukti mampu meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Kelas
VIII C SMP Pagudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini dapat
dilihat dari hasil menyimak siswa yang berupa hasil diskusi kelompok dan kuis.
Melalui adanya hasil tes menyimak siswa, maka dapat dikatakan keterampilan
menyimak siswa semakin membaik.
Melalui pengamatan dapat diketahui bahwa setelah pembelajaran
menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD, terjadi peningkatan.
Berdasarkan analisis data, hasil tes menyimak siswa pada kondisi awal hanya
terdapat 56% siswa yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi 72% siswa yang
tuntas, dan pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 100% siswa yang
mendapatkan nilai nilai tuntas. Hal itu berarti telah membuktikan bahwa indikator
keberhasilan yang ditetapkan telah tercapai. Dengan demikian, penggunaan
metode ini sangat efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data bahwa sebagian besar siswa
telah aktif selama proses pembelajaran. Pada siklus I hanya 70% siswa yang
terlibat aktif, dan pada siklus II mengalami peningkatan 77,5% siswa terlibat aktif.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan pembelajaran menyimak juga dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang peneliti
kemukakan, yaitu sebagai berikut.
a. Guru bahasa Indonesia dapat menerapkan metode pembelajaran yang
peneliti gunakan dalam penelitian pada pembelajaran menyimak.
b. Pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan sarana prasarana
penunjang kegiatan menyimak siswa sehingga proses menyimak
berjalan baik.
c. Peneliti lain dapat mengadakan penelitian lain mengenai peningkatan
pembelajaran menyimak dengan metode yang berbeda dengan
mengaitkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini tentunya
diharapkan akan dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta:
Erlangga.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasardan
Menengah. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Gramedia.
Hermawan, Herry. 2012. MenyimakKeterampilanBerkomunikasi yang
Terabaikan. Yogyakarta: GrahaIlmu.
Kurniati, Nia. 2008. Kompetensi Berbahasa Indonesia Untuk Kelas VII Sekolah
menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen
Penerbitan Nasional.
Kusnandar. 2008. Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muda, Iskandar Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas: Menciptakan Perbaikan
Berkesinambungan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Malang:
Bumi Aksara.
. 2011. Melaksanakan PTK ItuMudah. Jakarta: BumiAksara.
Nurbaya, Sitidan Nurhadi. 2011. Modul Pengembangan Pembelajaran Menyimak.
Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional 2011.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
. 2010. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Romli, M, AsepSyamsul. 2009. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung:
Rosda.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, danPraktik. Bandung: Nusa
Media.
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suhandang, Kustadi. 2004. PengantarJurnalistik. Bandung: Nuansa.
Sumadiria, AS Haris. 2008. Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan
Jurnalistik. Cetakan II. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Taniredja, H. Tukiran. 2011. Model-Model Pembelajaran inovatif. Bandung:
Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Widharyanto, dkk. 2003. Student Active Learning Sebagai Salah Satu Pendekatan
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Pusat Penelitian
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, PBSID, FKIP,USD.
Wiharyanto, A. Kardiyat. 2005. Teknik Menulis Berita. Yogyakarta:
UniversitasSanata Dharma.
Wiriaatmaja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (Delapan) / 2 (Dua)
Standar Kompetensi : Mendengarkan
9. Memahami isi berita radio/televisi
Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Penilaian Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
9.1 Menemukan
pokok-pokok
berita (apa, siapa,
mengapa, di
mana, kapan, dan
bagaimana) yang
didengar atau
ditonton melalui radio/televisi
Cara menemukan
pokok-pokok berita
dan implementasi-
nya
o Mendengarkan
rekaman berita dari radio/TV
o Mendiskusikan pokok-
pokok berita yang
didengar dari rekaman
o Menentukan pokok-pokok berita
o Menuliskan pokok-
pokok berita dengan ejaan yang benar
1. Mampu menjawab
pernyataan-pernyataan
berkaitan dengan isi
berita.
2. Mampu menuliskan
pokok-pokok berita
dengan ejaan yang tepat.
Tes tertulis
Tes tertulis
Uraian
Uraian
1. Jawablah pertanyaan
apa, mengapa,
dimana, bagaimana,
dan kapan yang
menyangkut berita
yang kalian simak!
2. Temukan dan
tuliskan pokok-
pokok berita itu
dengan ejaan yang
tepat!
2 X 40’ TV/Radio/
Rekaman berita
Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat dipercaya (Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun (diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 2 Siklus 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )
Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VIII/ 2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
9. Memahami berita dari radio atau televisi.
Kompetensi Dasar : 9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa,
siapa, di mana, mengapa, dan
bagaimana) yang didengar dan atau
ditonton melalui radio atau televisi.
Indikator : 1. Siswa mampu menemukan pernyataan-
pernyataan yang merupakan jawaban dari
pertanyaan pokok-pokok berita (apa, siapa,
di mana, mengapa, dan bagaimana).
2. Siswa mampu menuliskan pokok-pokok
berita dengan ejaan yang tepat.
Alokasi Waktu : 4x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menemukan pokok-pokok
berita (apa, siapa, di mana, mengapa, dan
bagaimana) yang didengar dan atau ditonton
melalui radio atau televisi dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
B. Materi Pokok : Pengertian berita dan pokok-pokok berita.
C. Uraian Materi Pokok :
Berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat (KBBI,2008: 178).Unsur berita ada lima, biasa disebut
5W+1H yaitu: What (apa), Where (dimana), When (kapan), Who (siapa), Why
(mengapa) dan How (bagaimana).
What : Apa yang terjadi
Where : Di mana peristiwa itu terjadi?
When : Kapan peristiwa itu terjadi?
Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Why : Mengapa peristiwa itu terjadi?
How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
D. Langkah-Langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama
Kegiatan dan Waktu Alokasi waktu Metode
Kegiatan Awal
(5 menit)
1. Guru mengucapkan salam
dan mengecek kehadiran
siswa.
2. Guru bertanya kepada
siswa apakah kemarin
atau hari ini, sebelum
berangkat sekolah
menyempatkan waktu
untuk menonton berita di
televisi atau
mendengarkan siaran
berita dari radio?
3. Guru bertanya kepada
siswa, berita apa yang
kalian simak?
Kegiatan Inti
(70 menit)
Ceramah
Kooperatif tipe STAD
1. Guru memberikan
pertanyaan untuk
menggali pengetahuan
siswa berkaitan materi
yang akan dipelajarai
bersama pada pertemuan
kali ini, yaitu berita.
Pertanyaan itu antara lain,
apa pengertian berita yang
kalian ketahui?
2. Guru menyampaikan
kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan
pembelajaran pertemuan
kali ini.
3. Guru menjelaskan
pengertian berita dan
pokok-pokok berita (5W+
1H).
4. Guru meminta siswa
untuk membentuk
kelompok 4-5 orang. Di
dalam kelompok nanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
siswa diharapkan mampu
bekerja sama, saling
bertukar jawaban dan
mengoreksi tiap kesalahan
pemahaman anggota
kelompoknya apabila
terdapat kesalahan dalam
mengerjakan soal latihan.
5. Guru memutarkan video
rekaman berita berjudul
“SPBU Meledak dan
Terbakar, Seorang
Terluka” (durasi 48 detik)
dan “Ledakan Tabung
Gas di Warung Soto,
Delapan Orang
Mengalami Luka Bakar”
(durasi 01:41).
6. Siswa mencatat hal-hal
yang penting yang
terdapat dalam berita itu.
7. Guru membagikan soal.
8. Siswa mengerjakan soal
secara kelompok
9. Guru dan siswa
mengevaluasi hasil
diskusi.
Kegiatan Penutup
(5 menit)
1. Guru dan siswa
menyimpulkan materi
yang telah disampaikan.
2. Guru bersama siswa
melakukan refleksi atas
pelajaran yang telah
dipelajari ini.
3. Guru mengingatkan
kepada siswa bahwa
pertemuan selanjutnya
adalah kuis untuk
menentukan siapa
kelompok bintang dalam
kelas itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pertemuan Kedua
Kegiatan dan Waktu Alokasi waktu Metode
Kegiatan Awal
(5 menit)
1. Guru mengucapkan salam
dan memeriksa kehadiran
siswa.
2. Guru bertanya kepada
siswa masih ingatkah
berita apa yang disimak
minggu lalu? Apa saja
pokok-pokok berita yang
terdiri dari 5W+1H itu?
Kegiatan Inti
(70 menit)
1. Guru menjelaskan bahwa
pertemuan kali ini adalah
kuis.
2. Guru meminta siswa untuk
menyiapkan alat tulis dan
menyiapkan diri mereka
untuk menyimak dengan
baik.
3. Guru memutarkan video
rekaman berita berjudul
“Peserta Ujian Mencontek,
Pengawas Tak Peduli”
(durasi 02:37) dan
“Penyemprotan Sebagai
Upaya Atasi Serangan
Tomcat” (durasi 02.01),
4. Siswa mencatat hal-hal
yang penting yang
terdapat dalam berita itu
(secara individu).
5. Guru membagikan soal
(kuis).
6. Siswa mengerjakan soal
(secara individu).
7. Guru dan siswa
mengevaluasi hasil
menyimak itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kegiatan Penutup
(5 menit)
1. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang telah disampaikan.
2. Guru bersama siswa
melakukan refleksi atas
pelajaran yang telah
dipelajari ini.
E. Media / Sumber Media :
1. Jurnalistik Praktis untuk Pemula
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
3. Siaran Berita dari Liputan6 SCTV dan
Fokus (Indosiar)
F. Penilaian :
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
1. Mampu
menemukan
pernyataan-
pernyataan
yang
merupakan
jawaban dari
pertanyaan
pokok-pokok
berita.
Tes tertulis
Uraian
Soal Berita 1
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan peristiwa itu terjadi?
3. Di mana peristiwa itu
terjadi?
4. Mengapa peristiwa itu
terjadi?
5. Bagaimana kondisi
karyawan dan pembeli saat
peristiwa itu terjadi?
6. Siapa nama korban dari
peristiwa itu?
Soal Berita 2
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan peristiwa itu terjadi?
3. Di mana peristiwa itu
terjadi?
4. Mengapa peristiwa itu
terjadi?
5. Siapa saja korban dari
peristiwa itu?
6. Bagaimana polisi mengusut
kasus ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Mampu
menuliskan
pokok-pokok
berita dengan
ejaan yang
tepat.
Tes tertulis
Uraian
Soal Berita 3
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan aksi saling contek
itu terjadi?
3. Di mana saja aksi saling
contek itu terjadi?
4. Mengapa aksi saling contek
itu bisa terjadi saat UNAS?
5. Siapa yang membenarkan
pendapat longgarnya
pengawasan UNAS?
6. Bagaimana cara SMP N 5
Tasikmalaya, Jawa Barat
mencegah kecurangan
terjadi saat UNAS?
Soal Berita 4
1. Apa isi berita itu?
2. Di mana peristiwa
penyemprotan itu
dilakukan?
3. Bagaimana upaya yang
dilakukan untuk
mengendalikan serangan
serangga tomcat?
4. Kapan serangga tomcat
umumnya menyerang
warga desa Bugis,
Buleleng, Bali?
5. Mengapa warga tidak tahu
serangga tomcat?
6. Siapa nama korban
serangan tomcat dalam
berita itu?
Temukan dan tuliskan pokok-
pokok berita itu dengan ejaan
yang tepat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Bentuk tes: tertulis
No Aspek Penilaian Bobot Nilai
1 Menjawab pertanyaan tentang isi berita
a. Semua benar (3)
b. Sebagian besar benar (2)
c. Sebagian besar salah (1)
5
2 Menemukan pokok-pokok berita
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat (2)
c. Tidak tepat (1)
5
3 Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan
yang tepat.
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat (2)
c. Tidak tepat (1)
5
Keterangan:
Skor maksimal = 3 (3 × 5) = 45
Nilai akhir : Skor yang diperoleh
X 100
Skor maksimal
Mengetahui,
Guru Mapel Bhs Indonesia.
(__________________________)
NIP / NIK : ..........................
Jumat, 4 Mei 2012
Peneliti,
(_______________________)
NIM : ..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 3 Siklus 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )
NamaSekolah : SMP PangudiLuhur 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VIII/ 2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
9. Memahamiberitadari radio atautelevisi.
KompetensiDasar : 9.1 Menemukanpokok-pokokberita (apa,
siapa, di mana, mengapa, danbagaimana)
yang didengardanatauditontonmelalui
radio atautelevisi.
Indikator : 1. Siswamampumenemukanpernyataan-
pernyataan yang
merupakanjawabandaripertanyaanpokok-
pokokberita (apa, siapa, di mana,
mengapa, danbagaimana).
2. Siswamampumenuliskanpokok-
pokokberitadenganejaan yang tepat.
Alokasi Waktu : 4x 40 menit (2 x pertemuan)
A. TujuanPembelajaran :
Siswamampumenemukanpokok-pokokberita
(apa, siapa, di mana, mengapa,
danbagaimana) yang di
dengardanatauditontonmelalui radio
atautelevisidenganmenjawabpertanyaan-
pertanyaan.
B. MateriPokok : Pokok-pokokberita.
C. UraianMateriPokok :
Berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat (KBBI,2008: 178).Unsur berita ada lima, biasa disebut
5W+1H yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why
(mengapa) dan How (bagaimana).
What : Apa yang terjadi
Where : Di manaperistiwaituterjadi?
When : Kapanperistiwaituterjadi?
Who : Siapa yang terlibatdalamperistiwaitu?
Why : Mengapaperistiwaituterjadi?
How : Bagaimanaperistiwaituterjadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
D. Langkah-LangkahPembelajaran :
PertemuanPertama
KegiatandanWaktu Alokasiwa
ktu
Metode
KegiatanAwal
(5 menit)
1. Guru
mengucapkansalamdanmengecekkehadiransisw
a.
2. Guru
bertanyakepadasiswaapakahmasihingatdenganb
erita yang disimakbersamaminggulalu?
Beritaapaitu?
KegiatanInti
(70 menit)
Ceramah
Kooperatiftip
e STAD
1. Guru menyampaikankompetensidasar,
indikator, dantujuanpembelajaranpertemuan
kali ini.
2. Guru mengulaskembalimateripokok-
pokokberita.
3. Guru memintasiswauntukmembentukkelompok
4-5 orang.
4. Guru memutarkan video rekamanberitaberjudul
“Tol BSD DitutupAkibatBanjir”(durasi 02:11).
5. Siswamencatathal-hal yang penting yang
terdapatdalamberitaitu.
6. Guru membagikansoal.
7. Siswamengerjakansoalsecarakelompokdengand
iskusi.
8. Guru dansiswamengevaluasihasildiskusi.
KegiatanPenutup
(5 menit)
1. Guru dansiswamenyimpulkanmateri yang
telahdisampaikan.
2. Guru
bersamasiswamelakukanrefleksiataspelajaran
yang telahdipelajariini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PertemuanKedua
KegiatandanWaktu Alokasi
waktu
Met
ode
KegiatanAwal
(5 menit)
1. Guru mengucapkansalamdanmemeriksakehadiransiswa.
2. Guru bertanyakepadasiswamasihingatkahberitaapa yang
disimakpadapertemuansebelumnya?Apasajapokok-
pokokberita yang terdiridari 5W+1H itu?
KegiatanInti
(70
menit)
1. Guru menjelaskanbahwapertemuan kali iniadalahkuis.
2. Guru
memintasiswauntukmenyiapkanalattulisdanmenyiapkandiri
merekauntukmenyimakdenganbaik.
3. Guru memutarkan video “IbuTegaSiramkan Air
PanaskeAnaknyaSendiri” (durasi 02:13) dan “Sekolah
Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon” (durasi 01:54).
4. Siswamencatathal-hal yang penting yang
terdapatdalamberitaitu (secaraindividu).
5. Guru membagikan soal (kuis).
6. Siswa mengerjakan soal (secara individu).
7. Guru dan siswa mengevaluasi hasil menyimakitu.
KegiatanPenutup
(5 menit)
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi atas pelajaran
yang telah dipelajar ini.
E. Media/Sumber Media :
1. Jurnalistik Praktis untuk Pemula
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
3. Siaran Beritadari Liputan6 SCTV dan
Fokus (Indosiar)
F. Penilaian :
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
1. Mampu menemukan
pernyataan-pernyataan
yang merupakan jawaban
dari pertanyaan pokok-
pokok berita.
Tes
tertulis
Uraian
Soal Berita1
1. Apa isi berita
itu?
2. Kapan banjir itu
terjadi?
3. Di mana banjir
itu terjadi?
4. Mengapa banjir
itu terjadi?
5. Bagaimana
tindakan
pengelola tol
untuk
menghindari
kemacetan yang
lebih serius?
6. Siapa yang
mengeluhkan
adanya banjir di
jalur tol itu?
Soal Berita 2
1. Apa isi berita
itu?
2. Siapa nama
anak itu?
3. Mengapa Ibu itu
tega menyiram
air panas
padaanaknya?
4. Di mana
peristiwa itu
terjadi?
5. Kapan peristiwa
itu terjadi?
6. Bagaimana awal
cerita nasib
buruk Chintya?
Soal Berita 3
1. Apa isi
beritaitu?
2. Di mana
peristiwa itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Mampu menuliskan
pokok-pokok berita
dengan ejaan yang tepat.
Tes
tertulis
Uraian
terjadi?
3. Sejak kapan
mereka harus
belajar di bawah
pohon?
4. Mengapa
mereka tidak
belajar di ruang
kelas?
5. Siapa nama
siswa SD N
Babakan 04
yang
mengeluhkan
kondisi
sekolahnya yang
rusak dalam
berita itu?
6. Bagaimana
upaya yang
dilakukan
sekolah terkait
beberapa ruang
kelas yang rusak
agar mendapat
tanggapan dan
bantuan dari
pemerintah?
Temukan dan
tuliskan pokok-
pokok berita itu
dengan ejaan yang
tepat!
Bentuk tes: tertulis
No Aspek Penilaian Bobot Nilai
1 Menjawab pertanyaan tentang isi berita
a. Semua benar (3)
b. Sebagian besar benar (2)
c. Sebagian besar salah (1)
5
2 Menemukan pokok-pokok berita
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat (2)
c. Tidak tepat (1)
5
3 Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
yang tepat.
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat (2)
c. Tidak tepat (1)
Keterangan:
Skor maksimal = 3 (3 × 5) = 45
Nilai akhir : Skor yang diperoleh
X 100
Skor maksimal
Mengetahui,
Guru Mapel Bhs Indonesia.
(__________________________)
NIP / NIK : ..........................
Jumat, 18 Mei 2012
Peneliti,
(_______________________)
NIM : ..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4 LEMBAR SOAL SIKLUS I
BERITA 1
“SPBU Meledak dan Terbakar ; Seorang Terluka”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan peristiwa itu terjadi?
3. Di mana peristiwa itu terjadi?
4. Mengapa peristiwa itu terjadi?
5. Bagaimana kondisi karyawan dan pembeli saat peristiwa itu terjadi?
6. Siapa nama korban dari peristiwa itu?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
BERITA 2
“Ledakan Tabung Gas di Warung Soto, Delapan Orang Mengalami Luka Bakar”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan peristiwa itu terjadi?
3. Di mana peristiwa itu terjadi?
4. Mengapa peristiwa itu terjadi?
5. Siapa saja korban dari peristiwa itu?
6. Bagaimana cara polisi mengusut kasus ini?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BERITA 3
“Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Perduli”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan aksi saling contek itu terjadi?
3. Di mana saja aksi saling contek itu terjadi?
4. Mengapa aksi saling contek itu bisa terjadi saat UNAS?
5. Siapa yang membenarkan pendapat longgarnya pengawasan UNAS?
6. Bagaimana cara SMP N 5 Tasikmalaya, Jawa Barat mencegah kecurangan
terjadi saat UNAS?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
BERITA 4
“Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Di mana peristiwa penyemprotan itu dilakukan?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengendalikan serangan serangga
tomcat?
4. Kapan serangga tomcat umumnya menyerang warga desa Bugis, Buleleng,
Bali?
5. Mengapa warga tidak tahu serangga tomcat?
6. Siapa nama korban serangan tomcat dalam berita itu?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5 LEMBAR SOAL SIKLUS II
BERITA 1
“Tol BSD Ditutup Akibat Banjir”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Kapan banjir itu terjadi?
3. Di mana banjir itu terjadi?
4. Mengapa banjir itu terjadi?
5. Bagaimana tindakan pengelola tol untuk menghindari kemacetan yang lebih
serius?
6. Siapa yang mengeluhkan adanya banjir di jalur tol itu?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
BERITA 2
“Ibu Tega Siramkan Air Panas ke Anaknya Sendiri”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Siapa nama anak itu?
3. Mengapa Ibu itu tega menyiram air panas pada anaknya?
4. Di mana peristiwa itu terjadi?
5. Kapan peristiwa itu terjadi?
6. Bagaimana awal cerita nasib buruk Chintya?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
BERITA 3
“Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai
dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak!
1. Apa isi berita itu?
2. Di mana peristiwa itu terjadi?
3. Sejak kapan mereka harus belajar di bawah pohon?
4. Mengapa mereka tidak belajar di ruang kelas?
5. Siapa nama siswa SD N Babakan 04 yang mengeluhkan kondisi sekolahnya
yang rusak dalam berita itu?
6. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah terkait beberapa ruang kelas yang
rusak agar mendapat tanggapan dan bantuan dari pemerintah?
7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN
Siklus 1
BERITA 1
1. SPBU di Kabupaten Serdang, Bedagai, Sumatera Utara meledak dan terbakar.
2. Sabtu petang.
3. Di Kabupaten Kabupaten Serdang, Bedagai, Sumatera Utara.
4. Peristiwa itu terjadi diduga karena meteran pengisian minyak premium yang
tiba-tiba mengeluarkan api dan menyambar jerigen berisi bensis di bawahnya.
5. Mereka panik dan berhamburan keluar SPBU untuk menyelamatkan diri.
6. Muksin.
7. Pokok-pokok berita:
Apa : Peristiwa SPBU di Kabupaten Serdang, Bedagai,
Sumatera Utara meledak dan terbakar.
Di mana : Di Kabupaten Kabupaten Serdang, Bedagai, Sumatera
Utara.
Kapan : Sabtu petang.
Siapa : Muksin.
Mengapa : Peristiwa itu terjadi diduga karena meteran pengisian
minyak premium yang tiba-tiba mengeluarkan api dan menyambar jerigen
berisi bensis di bawahnya.
Bagaimana : Mereka panik dan berhamburan keluar SPBU untuk
menyelamatkan diri.
BERITA 2
1. Ledakan tabung gas elpiji di sebuah warung soto di Semarang yang
menimbulkan delapan orang mengalami luka bakar.
2. Peristiwa itu terjadi sore kemarin.
3. Peristiwa itu terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
4. Peristiwa itu terjadi karena kebocoran gas elpiji di dapur yang kemudian
tersulut api tungku yang sedang memasak soto.
5. Korban dari peristiwa ini yaitu: Darsun (karyawan warung soto), istri
Mulyono (pemilik warung soto), dan rekan Darsun (karyawan soto).
6. Polisi menyita 3 tabung gas elpiji 12 kilogram dan sebuah jaket yang terbakar.
7. Pokok-pokok berita:
Apa : Ledakan tabung gas elpiji di sebuah warung soto di
Semarang yang menimbulkan delapan orang mengalami luka bakar.
Di mana : Di Semarang, Jawa Tengah.
Kapan : Sore kemarin.
Siapa : Darsun (karyawan warung soto), istri Mulyono
(pemilik warung soto), dan rekan Darsun (karyawan soto).
Mengapa : Peristiwa itu terjadi karena kebocoran gas elpiji di
dapur yang kemudian tersulut api tungku yang sedang memasak soto.
Bagaimana : Polisi menyita 3 tabung gas elpiji 12 kilogram dan
sebuah jaket yang terbakar.
BERITA 3
1. Peserta UN menyontek saat UNAS.
2. Hari kedua UN.
3. Di Ponorogo, Jawa Timur, dan di Purworejo, Jawa Tengah.
4. Peristiwa itu terjadi karena longgarnya pengawasan.
5. Inde Bunga.
6. Dengan memasang kamera pengintai/ CCTV.
7. Pokok-pokok berita:
Apa : Peserta UN menyontek saat UNAS.
Di mana : Di Ponorogo, Jawa Timur, dan di Purworejo, Jawa
Tengah.
Kapan : Hari kedua UN.
Siapa : Inde Bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Mengapa : Peristiwa itu terjadi karena longgarnya pengawasan.
Bagaimana : Dengan memasang kamera pengintai/CCTV.
BERITA 4
1. Serangan tomcat di Surabaya dan Bali.
2. Di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
3. Untuk melakukan pengendalian serangga tomcat, Dinas Kota Surabaya
melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida nabati, yang terbuat
dari daun mimbau, serai, dan laos.
4. Umumnya tomcat menyerang warga saat mereka beristirahat .
5. Karena bentuknya mirip dengan semut.
6. Suhadi.
7. Pokok-pokok berita:
Apa : Serangan tomcat di Surabaya dan Bali.
Di mana : Di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Kapan : Umumnya tomcat menyerang warga saat mereka
beristirahat .
Siapa : Suhadi.
Mengapa : Karena bentuknya mirip dengan semut.
Bagaimana : Dinas Kota Surabaya melakukan penyemprotan
dengan menggunakan pestisida nabati, yang terbuat dari daun mimbau,
serai, dan laos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN
Siklus 2
BERITA 1
1. Banjir di ruas jalan tol lingkar luar BSD menyebabkan kemacetan.
2. Rabu sore.
3. Di ruas jalan tol lingkar luar BSD.
4. Peristiwa itu terjadi karena kondisi jalan yang berada di daerah resapan air, juga
diduga karena buruknya sistem drainase.
5. Menutup sementara jalan tol BSD.
6. Sejumlah pengguna tol.
7. Pokok-pokok berita:
Apa : Banjir di ruas jalan tol lingkar luar BSD menyebabkan
kemacetan.
Di mana : Di ruas jalan tol lingkar luar BSD.
Kapan : Rabu sore.
Siapa : Sejumlah pengguna tol.
Mengapa : Karena Kondisi jalan yang berada di daerah resapan air,
juga diduga karena buruknya sistem drainase.
Bagaimana : Menutup sementara jalan tol BSD.
BERITA 2
1. Kekerasan pada anak yang dilakukan oleh ibu kandung dengan menyiramkan
air panas.
2. Chintya.
3. Karena Chintya menggoda adiknya yang sedang tidur.
4. Kampung Ciracas, Jakarta Timur.
5. Siang tadi.
6. Nasib buruk itu berawal dari perceraian kedua orang tua Cintya.
7. Pokok-pokok berita:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Apa : Kekerasan pada anak yang dilakukan oleh ibu
kandung dengan menyiramkan air panas.
Di mana : Di kampung Ciracas, Jakarta Timur.
Kapan : Siang tadi.
Siapa : Chintya.
Mengapa : Karena Chintya menggoda adiknya yang sedang tidur.
Bagaimana : Nasib buruk itu berawal dari perceraian kedua orang
tua Cintya.
BERITA 3
1. Sekolah rusak, siswa belajar di bawah pohon.
2. Peristiwa itu terjadi SD N Babakan 04 Kecamatan Tejo, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat.
3. Sejak awal tahun ajaran.
4. Mereka tidak belajar di ruang kelas karena ruang kelas rusak dimakan rayap.
5. Sumirah.
6. Dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan ke Kantor Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Bogor.
7. Pokok-pokok berita:
Apa : Sekolah rusak, siswa belajar di bawah pohon.
Di mana : Di di SD N Babakan 04 Kecamatan Tejo, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat.
Kapan : Sejak awal tahun ajaran.
Siapa : Sumirah.
Mengapa : Karena ruang kelas rusak dimakan rayap.
Bagaimana : Dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan ke
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Transkrip Berita Siklus I Lampiran 8
BERITA 1
SPBU Meledak dan Terbakar, Seorang Terluka
Liputan 6 SCTV 11/03/2012
Liputan6.com, Medan: Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di
Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu (10/3) petang, meledak dan
terbakar. Seorang karyawan terluka bakar di bagian tangan dan wajah. Kerugian
diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran diduga dipicu meteran pengisian minyak premium yang tiba-tiba
mengeluarkan api dan menyambar jerigen berisi bensin di bawahnya. Api pun
langsung berkobar membakar pompa meteran dan memicu ledakan.
Sejumlah karyawan dan pembeli langsung panik dan berhamburan keluar SPBU
menyelamatkan diri. Namun, naas Muksin, salah seorang karyawan SPBU,
mengalami luka bakar di bagian tangan dan wajah dan langsung dilarikan ke
rumah sakit.
Beruntung api cepat dipadamkan hingga tidak merambat ke pompa bensin
lainnya.
BERITA 2
Ledakan Tabung Gas di Warung Soto,
Delapan Orang Mengalami Luka Bakar
PATROLI 26/03/2012
Indosiar.com, Semarang - (Senin, 26.03.2012) Tabung gas elpiji kembali
memakan korban. Minggu (25/03) sore, tabung gas ukuran 12 kilogram disebuah
warung soto di Semarang, Jawa Tengah, meledak dan membuat sedikitnya 8
orang, termasuk pemilik warung mengalami luka bakar.
Darsun, salah seorang karyawan warung ini tentu saja tak menyangka, ia akan
mengalami nasib seperti ini. Kulitnya sebagian mengelupas akibat jilatan api dari
ledakan tabung gas ini. Selain Darsun, korban lain dari peristiwa di Jalan Puri
Anjasmoro, Kelurahan Karangayu, Semarang Barat ini yakni istri Mulyono, si
pemilik warung dan rekan Darsun sesama karyawan warung. Menurut salah
seorang karyawan, penyebab kebakaran dari kebocoran gas elpiji di dapur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kemudian tersulut api tungku yang sedang memasak soto.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dengan belasan petugas yang datang berhasil
memadamkan api yang sempat membakar bangunan warung. Polisi menyita 3
tabung gas elpiji 12 kilogram dan sebuah jaket yang terbakar untuk pengusutan
kasus ini. (Agus Hermanto/Sup)
BERITA 3
Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Peduli
Liputan 6 SCTV 24/04/2012
Liputan6.com, Ponorogo: Hari kedua ujian nasional tingkat SMP, Selasa (24/4),
diwarnai aksi saling contek para peserta. Sejumlah peserta bahkan bebas
mengobrol tanpa ditegur meski ada pengawas di tiap ruang ujian. Namun di
tempat lain, peserta tidak berkutik karena ruangan dilengkapi kamera CCTV.
Beginilah situasi di salah satu SMP di Ponorogo, Jawa Timur di hari kedua Ujian
Nasional. Sejumlah peserta ujian ngobrol dan saling menyontek. Pengawas
sebenarnya ada, tapi mereka tidak menegur sehingga terkesan membiarkan
kecurangan itu. Longgarnya pengawasan itu dibenarkan salah seorang peserta
ujian.
Contek-menyontek juga dilakukan peserta Ujian Nasional di sebuah SMP Negeri
di Purworejo, Jawa Tengah. Seorang siswi berusaha menyontek dengan membuka
lembaran kertas kecil di pangkuannya yang diduga sudah dipersiapkan sebelum
ujian berlangsung. Di saat yang sama, sejumlah peserta lain malah mengobrol.
Entah tau atau tidak, pengawas ujian membiarkan saja kecurangan itu.
Guna mencegah kecurangan seperti menyontek, sepuluh ruang ujian di SMP
Negeri 5 Tasikmalaya, Jawa Barat, dipasangi kamera pengintai atau CCTV.
Kamera-kamera itu dihubungkan ke sejumlah monitor di sebuah ruang. Di ruang
itulah para pengawas terus memantau gerak-gerik para peserta ujian. Para peserta
yang berniat curang tapi menyadari adanya kamera pengintai tak berkutik.
Meski dilengkapi CCTV, setiap ruang ujian tetap diawasi secara langsung oleh
dua orang pengawas. Ujian nasional tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah atau
sederajat tahun 2012 diikuti oleh sekitar 3,7 juta pelajar, digelar mulai Senin
kemarin (23/4) hingga Kamis mendatang. Mata pelajaran yang diujikan ialah
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ujian susulan akan digelar pada 30 April, 1 Mei, 3 Mei, dan 4 Mei mendatang.
(ALI/YUS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
BERITA 4
Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat
FOKUS 26/03/2012
Indosiar.com, Surabaya - (Senin, 26.03.2012) Serangan serangga tomcat di
Surabaya kian meluas. Senin pagi serangga tomcat juga menyerang pusat
pemerintahan di kota Surabaya, seperti di Gedung Negara Grahadi. Ratusan
serangga tomcat yang menyerang di gedung negara Grahadi ini menyebar diluar
halaman seperti di rumput, selokan dan taman bunga.
Untuk melakukan pengendalian serangga tomcat, dinas pertanian kota Surabaya
melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida nabati, yang terbuat dari
daun mimbau, serai dan laos.
Di Desa Bugis, Buleleng, Bali, 9 orang warganya terserang tomcat yang banyak
dijumpai dilingkungan sekitar rumah warga. Kulit yang terkena cairan tomcat
melepuh dan gosong. Umumnya tomcat menyerang warga desa saat mereka
beristirahat.
Warga tidak tahu serangga tomcat karena bentuknya mirip semut. Warga juga
belum paham cara mengatasi atau menghindari cairan tomcat agar kulitnya tidak
melepuh. Pihak dinas pertanian Provinsi Bali menyatakan, baru dua wilayah
kabupaten yang ditemukan adanya serangan tomcat, yakni di kotamadya Denpasar
dan Kabupaten Buleleng, Bali. (Sri Rama/Riadi Sulhi/Sup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Transkrip Berita Siklus II Lampiran 9
BERITA 1
Tol BSD Ditutup Akibat Banjir
FOKUS 20/04/2012
Indosiar.com,Tangerang - (Jumat, 20.04.2012) Hujan deras yang mengguyur
wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya, Rabu sore, menyebabkan banjir di ruas
jalan tol lingkar luar BSD. Akibat banjir ini, ratusan kendaraan terjebak
kemacetan panjang hingga belasan kilometer. Untuk menghindari kemacetan yang
lebih serius, pengelola menutup sementara jalan tol BSD.
Inilah situasi jalan tol lingkar luar di kawasan BSD, setelah direndam banjir
setinggi satu meter, sejak Rabu sore. Banjir yang menggenangi ruas jalan tol di
kilometer 8 ini menyebabkan jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya,
banyak kendaraan yang terjebak kemacetan. Hingga pukul sembilan malam,
antrian kendaraan sudah mencapai belasan kilometer.
Banjir yang sudah berulang kali terjadi ini, selain disebabakan oleh kondisi jalan
yang berada di daerah resapan air, juga diduga karena buruknya sistem drainase.
Hanya kendaraan besar dan tinggi yang bisa melewati ruas jalan tol yang
terendam. Meski demikian, hampir semua kendaraan memilih berhenti, menunggu
air surut. Sejumlah kendaraan yang nekad menerobos genangan air, mogok di
tengah jalan dan harus diderek.
Sejumlah mobil yang melintas saat jam pulang kantor dari Bintaro menuju BSD
maupun arah sebaliknya, harus memutar arah di dalam tol. Sedangkan pengguna
tol yang akan masuk pintu tol BSD, terpaksa mencari jalan alternatif.
Sejumlah pengguna tol mengeluhkan terulangnya banjir yang merendam tol jorr
BSD ini, karena membuat aktivitas mereka terganggu.
Hingga pukul 10 malam, pintu tol Pondok Ranji dan Pondok Aren Dua, masih
ditutup karena genangan air, belum juga surut. (Mas Ibnu Syamsuri/Sup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
BERITA 2
Kekerasan Pada Anak, Ibu kandung Tega Siramkan Air Panas ke Anaknya
Liputan 6 SCTV 28/04/2012
Liputan6.com, Jakarta Timur. Kekerasan dalam keluarga kembali terjadi dan kali
ini menimpa seorang anak yang disiram air panas oleh ibu kandungnya sendiri.
Data KPAI menyebutkan kekerasan anak cenderung meningkat karena tekanan
hidup menjadi salah satu penyebabnya.
Kampung Ciracas, Jakarta Timur siang tadi sedikit ribut. Salah seorang warganya
tega menyiksa anak kandungnya sendiri dengan menyiram air panas. Chyntia
bocah bermur 10 tahun inilah korbannya. Kaki kanannya harus diperban karena
melepuh. Chyntia disiram air panas ibu kandungnya sendiri hanya karena Chyntia
menggoda adiknya yang sedang tidur.
Tetangga bercerita, nasib buruk yang diawali Chyntia berawal dari perceraian
orang tuanya. Fenomena kekerasan pada anak sudah sering didengar. Apa
sebenarnya yang terjadi dengan masyarakat kita?
Data dari KPAI kekerasan pada anak terus meningkat dari tahun lalu yang
angkanya mencapai ribuan kasus. Pelakunya justru dari lingkungan terdekat
seperti kerabat atau keluarga sendiri. Faktor tekanan hidup menjadi salah satu
pemicunya.
BERITA 3
Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon
Liputan 6 SCTV 30/04/2012
Liputan6.com, Bogor: Belajar di bawah pohon maupun di kelas merangkap
gudang dan dapur terpaksa dijalani para siswa Sekolah Dasar Negeri Babakan 04
di Bogor, Jawa Barat. Bangunan sekolah yang sudah lebih dari setahun rusak
parah, hingga kini tidak mendapat perhatian apalagi diperbaiki.
Sekolah dimulai. Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Babakan 04 Tenjo,
Kabupaten Bogor, Jawa Barar, begitu bersemangat mengikuti pelajaran meski
dilakukan di ruang terbuka di bawah pohon. Belajar seperti ini sudah mereka
lakukan sejak awal tahun ajaran. Ruang kelas yang rusak dimakan rayap adalah
alasan kenapa para siswa tidak lagi belajar di ruang kelas.
Suminah, siswi SD mengaku, kondisi semakin parah jika hujan turun. Pihak
sekolah dengan terpaksa akan meliburkan mereka agar murid-murid belajar di
rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Ruang kelas hanya diperuntukan bagi siswa kelas 1 dan 2, itupun secara
bergiliran. Pihak sekolah juga harus memutar otak memanfaatkan sisa dua ruang
kelas yang ada. Karenanya kenyamanan belajar terpaksa dikorbankan.
Lantaran jauh dari pusat pemerintahan, membuat sekolah ini luput dari perhatian.
Surat pemberitahuan memang sudah berulang kali dikirimkan ke Kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bogor. Namun sejauh ini tak pernah ada
tanggapan, apalagi upaya perbaikan yang begitu dinanti-nantikan. (MEL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 10
PEDOMAN JURNAL SISWA PADA SIKLUS 1 DAN SIKLUS II
Nama Siswa :
Kelas/ No. Absen :
Hari, tanggal :
1. Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak
menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) ?
(Ya/ Tidak) Apa alasannya?
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
2. Apakah penjelasan guru mengenai metode kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran menyimak berita sudah
cukup jelas dan mudah dipahami?
(Ya/ Tidak) Apa alasannya?
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
3. Apakah Anda merasa kesulitan ketika melakukan pembelajaran menyimak
berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD)?
(Ya/ Tidak) Apa alasannya?
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
4. Apakah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat membantu
mempermudah Anda dalam memahami dan menemukan pokok-pokok berita
(5W+1H) khususnya aspek “bagaimana”?
(Ya/ Tidak) Apa alasannya?
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
5. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti pembelajaran menyimak berita
menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD)?
(Senang/ Tidak) Apa alasannya?
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
6. Tuliskan pesan, kesan, maupun saran Anda terhadap pembelajaran menyimak
berita yang telah dilakukan menggunakan metode kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD)!
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 11
PEDOMAN JURNAL GURU SIKLUS 1 DAN SIKLUS II
Guru Pengampu :
Hari, tanggal :
1. Bagaimanakah kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita
menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD)?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimanakah keseriusan siswa ketika mengikuti pelajaran menyimak berita
dengan menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD)?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran menyimak yang
dilakukan dengan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD)?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
4. Bagaimanakah perilaku siswa pada saat pembelajaran menyimak berita
menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) berlangsung?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
5. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap tugas pada pembelajaran menyimak
berita yang diberikan oleh guru?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
6. Jelaskan kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran
menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) berlangsung?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 12
DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1
YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. Memahami isi berita dari radio/ televisi
Kompetensi Dasar : Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana) yang di dengar atau ditonton melalui
radio/ televisi.
KKM: 76
No. NIS NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1. 12481 Alberta Agustina Hosea Wuri 88 TUNTAS
2. 12482 Albertus Bisma Wisnumurti Apriandaru 68 TIDAK TUNTAS
3. 12483 Alexandra Nadia Pramestya 85 TUNTAS
4. 12484 Alvian Bima Putra 88 TUNTAS
5. 12485 Anasthasia Lioba Vidia Swasty Indria
Putri
81 TUNTAS
6. 12486 Andreas Giovan Advenda Indrianto 70 TIDAK TUNTAS
7. 12487 Antonius Pandu Nugroho 70 TIDAK TUNTAS
8. 12488 Benedicta Sekar Putri Dewantari 88 TUNTAS
9. 12489 Benedictus Angga Pradipta Pudyatmoko 71 TIDAK TUNTAS
10. 12490 Brigitta Sekar Winda Saputra 60 TIDAK TUNTAS
11. 12491 Diva Masula Pramusita Ngamel 81 TUNTAS
12. 12492 Feby Priskila Fransie 88 TUNTAS
13. 12493 Gabriel Alexandro Tobias 80 TUNTAS
14. 12494 Gertrud Galing Turida 81 TUNTAS
15. 12495 Hilaria Erika Dwi Kusumaningrum 75 TIDAK TUNTAS
16. 12496 I Made Christian Wiranata Rediana 61 TIDAK TUNTAS
17. 12497 Ignasius Adhitya Ivan Lenka Alvita 75 TIDAK TUNTAS
18. 12498 Ignatius Widyo Danurdoro 75 TIDAK TUNTAS
19. 12499 Josephine Veda Mahendrayani 71 TIDAK TUNTAS
20. 12500 Jhosua Aljamo Christ Prasetya 71 TIDAK TUNTAS
21. 12501 Krissanti Dewi Danudibroto 80 TUNTAS
22. 12502 Lucia Yuriko Magdalena Silitonga 70 TIDAK TUNTAS
23. 12503 Margarete Theda Kalyca Krisandini 80 TUNTAS
24. 12504 Maria Ari Kandela 80 TUNTAS
25. 12505 Maria Christy Monicasari 80 TUNTAS
26. 12506 Maria Engelina Hartono 91 TUNTAS
27. 12507 Markus Afrie Indratama 81 TUNTAS
28. 12508 Michelle Angela Tiara Rotty 70 TIDAK TUNTAS
29. 12509 Monica Christella Chandra 85 TUNTAS
30. 12510 Paskah Rico Pratama Sudibyo 75 TIDAK TUNTAS
31. 12511 Rahajeng Fitria Wahyuniputri 78 TUNTAS
32. 12512 Rwin Allen Vickery 78 TUNTAS
33. 12513 Satrio Pinandito Sudarmawan 65 TIDAK TUNTAS
34. 12514 Sava Dekatanaya Sargga Pawitra 75 TIDAK TUNTAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
35. 12515 Stefanus Christian Diyaneswara 78 TUNTAS
36. 12516 Veronica Geta Tis Prakasita 80 TUNTAS
37. 12517 Yoanes Leo Damar Laksana 71 TIDAK TUNTAS
38. 12518 Yohanes Christha Batista 75 TIDAK TUNTAS
39. 12519 Yosevin Sekar Ayu Putrihadi 78 TUNTAS
40. 12520 Yosia Damar Sasongko Adi 78 TUNTAS
41. 12626 Putri Anindya Shavitri 80 TUNTAS
42. 12629 Helena Corelly Haryana 61 TIDAK TUNTAS
43. 12631 Stefanie Ghea Galuh Pramesti 91 TUNTAS
44. 12632 Pramatatya Damarjati 55 TIDAK TUNTAS
L = 20
P = 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 13
Pedoman Wawancara Guru Bahasa Indonesia
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Nama Guru : ………………………………
Guru Kelas :……………………………….
1. Berdasarkan empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis), manakah keterampilan berbahasa yang mengalami hambatan
selama proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 8 Semester II?
Jawab:
…………………………………………………………………………..
2. Berapakah KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
3. Kompetensi Dasar mana dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 8
Semester 2 yang menunjukkan hasil pembelajaran siswa di bawah standar
KKM yang telah ditentukan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
4. Hambatan-hambatan seperti apa yang Ibu temui dalam proses pembelajaran
pada Kompetensi Dasar itu?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
5. Metode pembelajaran apa yang biasanya Ibu gunakan dalam pembelajaran
Kompetensi Dasar tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
6. Apakah Ibu pernah mencoba metode pembelajaran lain selain menggunakan
metode yang disebutkan di atas? Jika “ya” metode apa itu?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
7. Sumber dan media apa saja yang telah Ibu gunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya pada Kompetensi Dasar yang belum dapat
tercapai secara maksimal tadi?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
8. Apa harapan Ibu terkait dengan keinginan peneliti untuk melakukan
penelelitian guna meningkatkan Kompetensi Dasar yang belum tercapai dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 8 Semester 2 ini?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 14
DAFTAR HADIR SISWA
KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
No.
NIS
Nama
Siklus I Siklus II
4/05/12 11/05/12 18/05/12 21/05/12
1. 12481 Alberta Agustina Hosea Wuri . . . S
2. 12482 Albertus Bisma Wisnumurti . . . .
3. 12483 Alexandra Nadia Pramestya S . . .
4. 12484 Alvian Bima Putra . . . .
5. 12485 Anasthasia Lioba Vidia . . . .
6. 12486 Andreas Giovan Advenda . . . .
7. 12487 Antonius Pandu Nugroho . . . .
8. 12488 Benedicta Sekar Putri . . . .
9. 12489 Benedictus Angga . . . .
10. 12490 Brigitta Sekar Winda Saputra . . . .
11. 12491 Diva Masula Pramusita N. . . . .
12. 12492 Feby Priskila Fransie . . . .
13. 12493 Gabriel Alexandro Tobias . . . .
14, 12494 Gertrud Galing Turida . . . S
15. 12495 Hilaria Erika Dwi K. . . . .
16. 12496 I Made Christian Wiranata R. . . . .
17. 12497 Ignasius Adhitya Ivan Lenka . . . .
18. 12498 Ignatius Widyo Danurdoro . . . .
19. 12499 Josephine Veda M. . . . .
20. 12500 Jhosua Aljamo Christ Prasetya . . . .
21. 12501 Krissanti Dewi Danudibroto . . . .
22. 12502 Lucia Yuriko Magdalena S. . . . .
23. 12503 Margarete Theda Kalyca K. . . . .
24. 12504 Maria Ari Kandela . . . .
25. 12505 Maria Christy Monicasari . . . .
26. 12506 Maria Engelina Hartono . . . .
27 12507 Markus Afrie Indratama . . . .
28. 12508 Michelle Angela Tiara Rotty . . . .
29. 12509 Monica Christella Chandra . . . .
30. 12510 Paskah Rico Pratama Sudibyo . . . .
31. 12511 Rahajeng Fitria W. I I . .
32. 12512 Rwin Allen Vickery S . . .
33. 12513 Satrio Pinandito Sudarmawan . . I .
34. 12514 Sava Dekatanaya Sargga P. . S S S
35. 12515 Stefanus Christian D. . . . .
36. 12516 Veronica Geta Tis Prakasita . . . .
37 12517 Yoanes Leo Damar Laksana . . . .
38. 12518 Yohanes Christha Batista . . . .
39. 12519 Yosevin Sekar Ayu Putrihadi . . . .
40. 12520 Yosia Damar Sasongko Adi . . . .
41. 12626 Putri Anindya Shavitri . S . .
42. 12629 Helena Corelly Haryana . . . .
43. 12631 Stefanie Ghea Galuh P. . . . .
44. 12632 Pramatatya Damarjati S S S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 15
Nilai Siswa Pada Siklus I
No
Nama
kel
Nilai diskusi kelompok
To
tal
sko
r
Nil
ai
Aspek Penilaian
Menjawab pertanyaan
tentang isi berita
Menemukan pokok-pokok
berita
Menuliskan pokok-pokok
berita dengan ejaan tepat
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
1. Alberta A. 3 2 2 2 6 66,6
2. Albertus Bisma 4 2 3 2 7 77,7
3. Alexandra N. - - - - - - - - - - - -
4. Alvian Bima 2 2 2 7 77,7
5. Anasthasia L. 2 2 2 7 77,7
6. Andreas G. 5 2 2 7 77,7
7. Antonius Pandu 3 2 2 2 6 66,6
8. Benedicta S. 1 2 2 2 6 66,6
9. Benedictus A. 2 2 2 3 7 77,7
10. Brigitta Sekar 1 2 2 2 6 66,6
11. Diva Masula 2 2 2 3 7 77,7
12. Feby Priskila 5 2 2 3 7 77,7
13. Gabriel A. 1 2 2 2 6 66,6
14. Gertrud Galing 3 2 2 2 6 66,6
15. Hilaria Erika 1 2 2 2 6 66,6
16. I Made C. 4 2 2 2 7 77,7
17. Ignasius A. 1 2 3 2 6 66,6
18. Ignatius Widyo 5 2 2 3 7 77,7
19. Josephine Veda 4 2 2 2 7 77,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
20. Jhosua Aljamo 3 2 3 2 6 66,6
21. Krissanti Dewi 3 2 2 2 6 66,6
22. Lucia Yuriko 4 2 2 2 7 77,7
23. Margarete T. 5 2 3 3 7 77,7
24. Maria Ari 5 2 2 3 7 77,7
25. Maria Christy 5 2 2 3 7 77,7
26. Maria E. 4 2 2 2 77,7
27. Markus Afrie 4 2 3 2 7 77,7
28. Michelle A. 2 2 3 3 7 77,7
29. Monica C. 1 2 2 2 6 66,6
30. Paskah Rico 5 2 2 3 7 77,7
31. Rahajeng F. - - - - - - - - - - -
32. Rwin Allen 1 2 2 6 66,6
33. Satrio Pinandito 1 2 2 6 66,6
34. Sava D. - - - - -
35. Stefanus C. 2 2 2 7 77,7
36. Veronica Geta 4 2 3 - 7 77,7
37. Yoanes Leo 3 2 2 7 77,7
38. Yohanes C. 2 2 2 3 7 77,7
39. Yosevin Sekar 3 2 2 2 6 66,6
40. Yosia Damar 3 2 2 2 6 66,6
41. Putri Anindya 4 2 3 2 7 77,7
42. Helena Corelly 2 2 2 3 7 77,7
43. Stefanie Ghea 5 2 2 3 7 77,7
44. Pramatatya D. - - - - - - - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 16
Nilai Siswa Pada Siklus II
No
Nama
kel
Nilai diskusi kelompok
To
tal
sko
r
Nil
ai
Aspek Penilaian
Menjawab pertanyaan
tentang isi berita
Menemukan pokok-pokok
berita
Menuliskan pokok-pokok
berita dengan ejaan tepat
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
1. Alberta A. 9 3 3 3 9 100
2. Albertus Bisma 4 3 3 2 8 88,8
3. Alexandra N. 1 3 3 3 9 100
4. Alvian Bima 8 2 2 3 7 77,7
5. Anasthasia L. 9 3 3 3 9 100
6. Andreas G. 4 3 3 2 8 88,8
7. Antonius Pandu 8 2 2 3 7 77,7
8. Benedicta S. 1 3 3 3 9 100
9. Benedictus A. 5 3 3 2 8 88,8
10. Brigitta Sekar 2 3 3 2 8 88,8
11. Diva Masula 9 3 3 3 9 100
12. Feby Priskila 7 3 3 3 1 7 77,7
13. Gabriel A. 3 3 3 2 8 88,8
14. Gertrud Galing 6 3 3 2 8 88,8
15. Hilaria Erika 9 3 3 3 9 100
16. I Made C. 8 2 2 3 7 77,7
17. Ignasius A. 8 2 2 3 7 77,7
18. Ignatius Widyo 3 3 3 2 8 88,8
19. Josephine Veda 7 3 3 1 7 77,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
20. Jhosua Aljamo 4 3 3 2 8 88,8
21. Krissanti Dewi 2 3 3 2 8 88,8
22. Lucia Yuriko 2 3 3 2 8 88,8
23. Margareta T. 1 3 3 3 9 100
24. Maria Ari 1 3 3 3 9 100
25. Maria Christy 7 3 3 1 7 77,7
26. Maria E. 6 3 3 2 8 88,8
27. Markus Afrie 3 3 3 2 8 88,8
28. Michelle A. 9 3 3 3 9 100
29. Monica C. 7 3 3 1 7 77,7
30. Paskah Rico 5 3 3 2 8 88,8
31. Rahajeng F. 6 3 3 2 8 88,8
32. Rwin Allen 3 3 3 2 8 88,8
33. Satrio Pinandito - - - - - - - - - - - -
34. Sava D. - - - - - - - - - - - -
35. Stefanus C. 4 3 3 2 8 88,8
36. Veronica Geta 6 3 3 2 8 88,8
37. Yoanes Leo 5 3 3 2 8 88,8
38. Yohanes C. 4 3 3 2 8 88,8
39. Yosevin Sekar 7 3 3 1 7 77,7
40. Yosia Damar 8 2 2 3 7 77,7
41. Putri Anindya 2 3 3 2 8 88,8
42. Helena Corelly 6 3 3 2 8 88,8
43. Stefanie Ghea 2 3 3 2 8 88,8
44. Pramatatya D. - - - - - - - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 17
Nilai KUIS Siklus I
No
Nama
Nilai KUIS
To
tal
sko
r
Nil
ai
Aspek Penilaian
Menjawab pertanyaan
tentang isi berita
Menemukan pokok-pokok
berita
Menuliskan pokok-pokok
berita dengan ejaan tepat
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
1. Alberta A. 2 3 3 8 88,8
2. Albertus Bisma 3 3 3 9 100
3. Alexandra N. 3 3 3 9 100
4. Alvian Bima 2 2 2 6 66,6
5. Anasthasia L. 2 3 3 8 88,8
6. Andreas G. 2 3 3 8 88,8
7. Antonius Pandu 3 2 3 8 88,8
8. Benedicta S. 2 2 3 7 77,7
9. Benedictus A. 2 2 3 7 77,7
10. Brigitta Sekar 3 3 3 9 100
11. Diva Masula 2 2 2 6 66,6
12. Feby Priskila 2 2 3 7 77,7
13. Gabriel A. 2 2 2 6 66,6
14. Gertrud Galing 2 2 3 7 77,7
15. Hilaria Erika 2 2 2 6 66,6
16. I Made C. 2 2 3 7 77,7
17. Ignasius A. 3 3 2 8 88,8
18. Ignatius Widyo 2 2 3 7 77,7
19. Josephine Veda 2 3 3 8 88,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
20. Jhosua Aljamo 2 2 3 7 77,7
21. Krissanti Dewi 2 2 2 6 66,6
22. Lucia Yuriko 3 3 3 9 100
23. Margareta T. 3 3 3 9 100
24. Maria Ari 2 3 3 8 88,8
25. Maria Christy 2 2 3 7 77,7
26. Maria E. 2 2 3 7 77,7
27. Markus Afrie 2 2 3 7 77,7
28. Michelle A. 2 2 3 7 77,7
29. Monica C. 2 2 3 7 77,7
30. Paskah Rico 2 2 3 7 77,7
31. Rahajeng F. - - - - - - - - - - -
32. Rwin Allen 2 2 2 6 66,6
33. Satrio Pinandito 1 2 3 6 55,5
34. Sava D. - - - - - - - - - - -
35. Stefanus C. 2 2 3 7 77,7
36. Veronica Geta 2 2 3 7 77,7
37. Yoanes Leo 2 2 2 6 66,6
38. Yohanes C. 3 3 3 9 100
39. Yosevin Sekar 2 2 3 7 77,7
40. Yosia Damar 2 3 2 7 77,7
41. Putri Anindya 2 2 3 - -
42. Helena Corelly 2 2 3 7 77,7
43. Stefanie Ghea 2 2 3 7 77,7
44. Pramatatya D. - - - - - - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 18
Nilai KUIS Siklus II
No
Nama
Nilai KUIS
To
tal
sko
r
Nil
ai
Aspek Penilaian
Menjawab pertanyaan
tentang isi berita
Menemukan pokok-pokok
berita
Menuliskan pokok-pokok
berita dengan ejaan tepat
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
SB/ T SBB/
KT
SBS/
TT
1. Alberta A. - - - - - - - - - - -
2. Albertus Bisma 2 2 3 7 77,7
3. Alexandra N. 3 3 3 9 100
4. Alvian Bima 3 3 3 9 100
5. Anasthasia L. 3 3 3 9 100
6. Andreas G. 3 3 3 9 100
7. Antonius Pandu 3 3 3 9 100
8. Benedicta S. 2 2 3 7 77,7
9. Benedictus A. 3 3 3 9 100
10. Brigitta Sekar 3 3 3 9 100
11. Diva Masula 3 3 3 9 100
12. Feby Priskila 3 3 2 8 88,8
13. Gabriel A. 2 3 2 7 77,7
14. Gertrud Galing 3 3 3 9 100
15. Hilaria Erika - - - - - - - - - - -
16. I Made C. 3 3 3 9 100
17. Ignasius A. 3 3 3 9 100
18. Ignatius Widyo 3 3 3 9 100
19. Josephine Veda 3 3 3 9 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
20. Jhosua Aljamo 2 3 2 8 88,8
21. Krissanti Dewi 3 3 2 8 88,8
22. Lucia Yuriko 3 3 3 9 100
23. Margarete T. 3 3 3 9 100
24. Maria Ari 2 2 3 7 77,7
25. Maria Christy 3 3 2 8 88,8
26. Maria E. 3 3 3 9 100
27. Markus Afrie 3 3 3 9 100
28. Michelle A. 3 3 3 9 100
29. Monica C. 3 3 2 9 100
30. Paskah Rico 3 3 3 9 100
31. Rahajeng F. 3 3 3 9 100
32. Rwin Allen 3 3 3 9 100
33. Satrio Pinandito 3 3 3 9 100
34. Sava D. - - - - - - - - - -
35. Stefanus C. 3 3 2 8 88,8
36. Veronica Geta 3 3 2 8 88,8
37. Yoanes Leo 3 3 2 8 88,8
38. Yohanes C. 3 3 3 9 100
39. Yosevin Sekar 3 3 2 8 88,8
40. Yosia Damar 3 3 3 9 100
41. Putri Anindya 3 3 3 9 100
42. Helena Corelly 3 3 3 9 100
43. Stefanie Ghea 3 3 3 9 100
44. Pramatatya D. - - - - - - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 19
Penentuan Kelompok Bintang Pada Siklus I
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4 KELOMPOK 5
NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI
08 77,7 04 66,6 01 88,8 02 100 06 88,8
10 100 05 88,8 07 88,8 16 77,7 12 77,7
13 66,6 09 77,7 14 77,7 19 88,8 18 77,7
15 66,6 11 66,6 20 77,7 22 100 23 100
17 88,8 28 77,7 21 66,6 26 77,7 24 88,8
29 77,7 35 77,7 37 66,6 27 77,7 25 77,7
32 66,6 38 100 39 77,7 36 77,7 30 77,7
33 55,5 42 77,7 40 77,7 41 77,7 43 77,7
03 100
Total: 599,5 Total: 632,8 Total: 621,6 Total: 677,3 Total: 766,1
Rata-rata: 74,93 Rata-rata: 79,1 Rata-rata: 77,7 Rata-rata:84,66 Rata-rata: 85, 12
Peringkat 2 Perigkat 3 Peringkat 5 Peringkat 2 Peringkat 1/
Kelompok Bintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 20
Penentuan Kelompok Bintang Pada Siklus II
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4 KELOMPOK 5
NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI
03 100 10 100 13 77,7 02 77,7 09 100
08 77,7 21 88,8 18 100 06 100 30 100
23 100 22 100 27 100 20 88.8 37 88,8
24 77,7 41 100 32 100 35 88,8
43 100 38 100
Total: 355,4 Total: 488,8 Total: 377,7 Total: 455,3 Total: 288,8
Rata-rata: 88,85
Rata-rata: 97,76 Rata-rata: 94,42 Rata-rata: 91,06 Rata-rata: 96,2
Peringkat 7 Perigkat 2 Peringkat 4 Peringkat 5 Peringkat 3
KELOMPOK 6 KELOMPOK 7 KELOMPOK 8 KELOMPOK 9
NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI NO. NILAI
14 100 12 88,8 04 100 01 100
26 100 19 100 07 100 05 100
31 100 25 88,8 16 100 11 100
36 88,8 29 88,8 17 100 15 -
42 100 39 88,8 40 100 28 100
Total: 488,8 Total: 455,2 Total: Total:
Rata-rata: 97,76 Rata-rata: 91.04 Rata-rata: 100 Rata-rata: 400
Peringkat 2 Perigkat 6 Peringkat 1/
kelompok bintang
Peringkat 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 21
PENILAIAN ASPEK KETERLIBATAN SISWA
SIKLUS I
Hari/ Tanggal : 4 Mei 2012
Lembar Observasi Keterlibatan Siswa
No. Nama Kode Jumlah
Keterli-
batan
Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Alberta Agustina
Hosea Wuri
. . . . 4 1. Keberanian siswa
mengungkapkan
pendapat.
2. Keaktifan/ peran
serta dalam proses
pembelajaran.
3. Menghargai
pendapat teman.
4. Kerjasama dalam
kelompok.
5. Mampu
memecahkan
masalah.
2. Albertus Bisma
Wisnumurti . . . . 4
3. Alexandra Nadia
Pramestya
- - - - - -
4. Alvian Bima
Putra
. . 2
5. Anasthasia Lioba
Vidia Swasty
. . . . 4
6. Andreas Giovan
Advenda . . . 3
7. Antonius Pandu
Nugroho
. . 2
8. Benedicta Sekar
Putri
. . 2
9. Benedictus
Angga
. . . 3
10. Brigitta Sekar
Winda Saputra
. . . 3
11. Diva Masula
Pramusita
Ngamel
. . . . 4
12. Feby Priskila
Fransie
. . . 3
13. Gabriel
Alexandro Tobias
. . . 3
14. Gertrud Galing
Turida
. . . . 4
15. Hilaria Erika
Dwi K.
. . . 3
16. I Made Christian
Wiranata R. . . . . 4
17. Ignasius Adhitya
Ivan Lenka . . . 3
18. Ignatius Widyo
Danurdoro
. . . . 4
19. Josephine Veda
Mahendrayani
. . . . 4
20. Jhosua Aljamo
Christ Prasetya
. . . 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Keterangan: 4—5 : Sangat aktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
21. Krissanti Dewi
Danudibroto
. . . 3
22. Lucia Yuriko
Magdalena S.
. . . 3
23. Margarete Theda
Kalyca K.
. . . . 4
24. Maria Ari
Kandela
. . . . 4
25. Maria Christy
Monicasari
. . . . 4
26. Maria Engelina
Hartono
. . . 3
27. Markus Afrie
Indratama
. . . . 4
28. Michelle Angela
Tiara Rotty
. . . . 4
29. Monica
Christella
Chandra
. . 2
30. Paskah Rico
Pratama Sudibyo
. . 2
31. Rahajeng Fitria
Wahyuniputri
- - - - - -
32. Rwin Allen
Vickery
. . . . . 5
33. Satrio Pinandito
Sudarmawan
. . 2
34. Sava Dekatanaya
Sargga Pawitra
- - - - - -
35. Stefanus
Christian
Diyaneswara
. . . . 4
36. Veronica Geta
Tis Prakasita
. . . . 4
37. Yoanes Leo
Damar Laksana
. . . . 4
38. Yohanes Christha
Batista
. . 2
39. Yosevin Sekar
Ayu Putrihadi
. . . 3
40. Yosia Damar
Sasongko Adi . . 2
41. Putri Anindya
Shavitri
. . . 3
42. Helena Corelly
Haryana
. . . . 4
43. Stefanie Ghea
Galuh Pramesti
. . . . 4
44. Pramatatya
Damarjati - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 22
PENILAIAN ASPEK KETERLIBATAN SISWA
SIKLUS II
Hari/ Tanggal : 18 Mei 2012
Lembar Observasi Keterlibatan Siswa
No. Nama Kode Jumlah
Keterli-
batan
Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Alberta Agustina
Hosea Wuri
. . . . . 5 1. Keberanian siswa
mengungkapkan
pendapat.
2. Keaktifan/ peran
serta dalam proses
pembelajaran.
3. Menghargai
pendapat teman.
4. Kerjasama dalam
kelompok.
5. Mampu memecahkan
masalah.
2. Albertus Bisma
Wisnumurti . . . . 4
3. Alexandra Nadia
Pramestya
. . . . 4
4. Alvian Bima Putra . . 3
5. Anasthasia Lioba
Vidia Swasty
. . . . . 5
6. Andreas Giovan
Advenda . . 2
7. Antonius Pandu
Nugroho
. . . 3
8. Benedicta Sekar
Putri
. . . . 4
9. Benedictus Angga . . . 3
10. Brigitta Sekar
Winda Saputra
. . . 3
11. Diva Masula
Pramusita Ngamel
. . . . 4
12. Feby Priskila
Fransie
. . . . 4
13. Gabriel Alexandro
Tobias
. . . 3
14. Gertrud Galing
Turida
. . 2
15. Hilaria Erika Dwi
K.
. . . 3
16. I Made Christian
Wiranata R. . . 2
17. Ignasius Adhitya
Ivan Lenka . . . 3
18. Ignatius Widyo
Danurdoro
. . . 3
19. Josephine Veda
Mahendrayani
. . 2
20. Jhosua Aljamo
Christ Prasetya
. . . . 4
21. Krissanti Dewi
Danudibroto
. . . 3
22. Lucia Yuriko
Magdalena S.
. . . . 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
23. Margarete Theda
Kalyca K.
. . . . 4
24. Maria Ari Kandela . . . . 4
25. Maria Christy
Monicasari
. . . . 3
26. Maria Engelina
Hartono
. . . 3
27. Markus Afrie
Indratama
. . . . . 5
28. Michelle Angela
Tiara Rotty
. . 2
29. Monica Christella
Chandra
. . 2
30. Paskah Rico
Pratama Sudibyo
. . . . 4
31. Rahajeng Fitria
Wahyuniputri
. . . . . 5
32. Rwin Allen
Vickery
. . . 3
33. Satrio Pinandito
Sudarmawan
- - - - - -
34. Sava Dekatanaya
Sargga Pawitra
- - - - - -
35. Stefanus Christian
Diyaneswara
. . . 3
36. Veronica Geta Tis
Prakasita
. . . . 4
37. Yoanes Leo Damar
Laksana
. . . . 4
38. Yohanes Christha
Batista
. . 2
39. Yosevin Sekar Ayu
Putrihadi
. . . . 4
40. Yosia Damar
Sasongko Adi . . . . 4
41. Putri Anindya
Shavitri
. . . 3
42. Helena Corelly
Haryana
. . . 3
43. Stefanie Ghea
Galuh Pramesti
. . . . . 5
44. Pramatatya
Damarjati - - - - - -
Keterangan: 4—5 : Sangat aktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 32
Hasil Uji T Sampel Berpasangan I
No. NIS Nama Sebelum Sesudah d d
2
1. 12481 Alberta Agustina Hosea Wuri 88 88,8 0,8 0,64
2. 12482 Albertus Bisma Wisnumurti 68 100 32 1024
3. 12483 Alexandra Nadia Pramestya 85 100 15 225
4. 12484 Alvian Bima Putra 88 66,6 21,4 457,96
5. 12485 Anasthasia Lioba Vidia 81 88,8 7,8 60,84
6. 12486 Andreas Giovan Advenda 70 88,8 18,8 353,44
7. 12487 Antonius Pandu Nugroho 70 88,8 18,8 353,44
8. 12488 Benedicta Sekar Putri 88 77,7 10,3 106,09
9. 12489 Benedictus Angga 71 77,7 6,7 44,89
10. 12490 Brigitta Sekar Winda Saputra 60 100 40 1600
11. 12491 Diva Masula Pramusita N. 81 66,6 14,4 207,36
12. 12492 Feby Priskila Fransie 88 77,7 10,3 106,09
13. 12493 Gabriel Alexandro Tobias 80 66,6 13,4 179,56
14, 12494 Gertrud Galing Turida 81 77,7 3,3 10,89
15. 12495 Hilaria Erika Dwi K. 75 66,6 8,4 70,56
16. 12496 I Made Christian Wiranata R. 61 77,7 16,7 278,89
17. 12497 Ignasius Adhitya Ivan Lenka 75 88,8 13,8 190,44
18. 12498 Ignatius Widyo Danurdoro 75 77,7 2,7 7,29
19. 12499 Josephine Veda M. 71 88,8 17,8 316,84
20. 12500 Jhosua Aljamo Christ Prasetya 71 77,7 6,7 44,89
21. 12501 Krissanti Dewi Danudibroto 80 66,6 13,4 179,56
22. 12502 Lucia Yuriko Magdalena S. 70 100 30 900
23. 12503 Margarete Theda Kalyca K. 80 100 20 400
24. 12504 Maria Ari Kandela 80 88,8 8,8 77,44
25. 12505 Maria Christy Monicasari 80 77,7 2,3 5,29
26. 12506 Maria Engelina Hartono 91 77,7 13,3 176,89
27 12507 Markus Afrie Indratama 81 77,7 3,3 10,89
28. 12508 Michelle Angela Tiara Rotty 70 77,7 7,7 59,29
29. 12509 Monica Christella Chandra 85 77,7 7,3 53,29
30. 12510 Paskah Rico Pratama Sudibyo 75 77,7 2,7 7,29
31. 12511 Rahajeng Fitria W. 78 - - -
32. 12512 Rwin Allen Vickery 78 66,6 11,4 129,96
33. 12513 Satrio Pinandito Sudarmawan 65 55,5 9,5 90,25
34. 12514 Sava Dekatanaya Sargga P. 75 - - -
35. 12515 Stefanus Christian D. 78 77,7 0,3 0,09
36. 12516 Veronica Geta Tis Prakasita 80 77,7 2,3 5,29
37 12517 Yoanes Leo Damar Laksana 71 66,6 4,4 19,,36
38. 12518 Yohanes Christha Batista 75 100 2,5 625
39. 12519 Yosevin Sekar Ayu Putrihadi 78 77,7 0,3 0,09
40. 12520 Yosia Damar Sasongko Adi 78 77,7 0,3 0,09
41. 12626 Putri Anindya Shavitri 80 - - -
42. 12629 Helena Corelly Haryana 61 77,7 16,7 278,89
43. 12631 Stefanie Ghea Galuh P. 91 77,7 13,3 176,89
44. 12632 Pramatatya Damarjati 55 - - -
∑d= 288,7 ∑d2
=
8834,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 33
Hasil Uji T Sampel Berpasangan II
No. NIS Nama Siklus 1 Siklus 2 d d
2
1. 12481 Alberta Agustina Hosea Wuri 88,8 - - -
2. 12482 Albertus Bisma Wisnumurti 100 77,7 22,3 497,29
3. 12483 Alexandra Nadia Pramestya 100 100 0 0
4. 12484 Alvian Bima Putra 66,6 100 33,4 1115,56
5. 12485 Anasthasia Lioba Vidia 88,8 100 11,2 125,44
6. 12486 Andreas Giovan Advenda 88,8 100 11,2 125,44
7. 12487 Antonius Pandu Nugroho 88,8 100 11,2 125,44
8. 12488 Benedicta Sekar Putri 77,7 77,7 0 0
9. 12489 Benedictus Angga 77,7 100 22,3 497,29
10. 12490 Brigitta Sekar Winda Saputra 100 100 0 0
11. 12491 Diva Masula Pramusita N. 66,6 100 33,4 1115,56
12. 12492 Feby Priskila Fransie 77,7 88,8 11,1 123,21
13. 12493 Gabriel Alexandro Tobias 66,6 77,7 11,1 123,21
14, 12494 Gertrud Galing Turida 77,7 100 22,3 497,29
15. 12495 Hilaria Erika Dwi K. 66,6 - - -
16. 12496 I Made Christian Wiranata R. 77,7 100 22,3 497,29
17. 12497 Ignasius Adhitya Ivan Lenka 88,8 100 11,2 125,44
18. 12498 Ignatius Widyo Danurdoro 77,7 100 11,1 497,29
19. 12499 Josephine Veda M. 88,8 100 11,2 125,44
20. 12500 Jhosua Aljamo Christ Prasetya 77,7 88,8 11,1 123,21
21. 12501 Krissanti Dewi Danudibroto 66,6 88,8 22,2 492,84
22. 12502 Lucia Yuriko Magdalena S. 100 100 0 0
23. 12503 Margarete Theda Kalyca K. 100 100 0 0
24. 12504 Maria Ari Kandela 88,8 77,7 11,1 123,21
25. 12505 Maria Christy Monicasari 77,7 88,8 11,1 123,21
26. 12506 Maria Engelina Hartono 77,7 100 22,3 497,29
27 12507 Markus Afrie Indratama 77,7 100 22,3 497,29
28. 12508 Michelle Angela Tiara Rotty 77,7 100 22,3 497,29
29. 12509 Monica Christella Chandra 77,7 100 22,3 497,29
30. 12510 Paskah Rico Pratama Sudibyo 77,7 100 22,3 497,29
31. 12511 Rahajeng Fitria W. - 100 - -
32. 12512 Rwin Allen Vickery 66,6 100 33,4 1115,56
33. 12513 Satrio Pinandito Sudarmawan 55,5 100 44,5 1980,25
34. 12514 Sava Dekatanaya Sargga P. - - - -
35. 12515 Stefanus Christian D. 77,7 88,8 11,1 123,21
36. 12516 Veronica Geta Tis Prakasita 77,7 88,8 11,1 123,21
37 12517 Yoanes Leo Damar Laksana 66,6 88,8 22,2 492,89
38. 12518 Yohanes Christha Batista 100 100 0 0
39. 12519 Yosevin Sekar Ayu Putrihadi 77,7 88,8 11,1 23,21
40. 12520 Yosia Damar Sasongko Adi 77,7 100 22,3 497,29
41. 12626 Putri Anindya Shavitri - 100 - -
42. 12629 Helena Corelly Haryana 77,7 100 22,3 497,29
43. 12631 Stefanie Ghea Galuh P. 77,7 100 22,3 497,29
44. 12632 Pramatatya Damarjati - - - -
∑d= 623,6 ∑d2
=
14390,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 34
Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus I
No. Nama Kode Jumlah
Keterli-
batan
Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Alberta Agustina
Hosea Wuri
. . . . 4 1. Keberanian siswa
mengungkapkan
pendapat.
2. Keaktifan/ peran
serta dalam proses
pembelajaran.
3. Menghargai
pendapat teman.
4. Kerjasama dalam
kelompok.
5. Mampu
memecahkan
masalah.
2. Albertus Bisma
Wisnumurti . . . . 4
3. Alexandra Nadia
Pramestya
- - - - - -
4. Alvian Bima
Putra
. . 2
5. Anasthasia Lioba
Vidia Swasty
. . . . 4
6. Andreas Giovan
Advenda
. . . 3
7. Antonius Pandu
Nugroho
. . 2
8. Benedicta Sekar
Putri
. . 2
9. Benedictus
Angga
. . . 3
10. Brigitta Sekar
Winda Saputra
. . . 3
11. Diva Masula
Pramusita
Ngamel
. . . . 4
12. Feby Priskila
Fransie
. . . 3
13. Gabriel
AlexandroTobias
. . . 3
14. Gertrud
GalingTurida
. . . . 4
15. Hilaria Erika
Dwi K.
. . . 3
16. I Made Christian
Wiranata R. . . . . 4
17. Ignasius Adhitya
Ivan Lenka
. . . 3
18. Ignatius Widyo
Danurdoro
. . . . 4
19. Josephine Veda
Mahendrayani
. . . . 4
20. JhosuaAljamo
Christ Prasetya
. . . 3
21. Krissanti Dewi
Danudibroto
. . . 3
22. Lucia Yuriko
Magdalena S.
. . . 3
23. Margarete Theda . . . . 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Keterangan: 4—5 :Sanga taktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
Kalyca K.
24. Maria Ari
Kandela
. . . . 4
25. Maria Christy
Monicasari
. . . . 4
26. Maria Engelina
Hartono
. . . 3
27. Markus Afrie
Indratama
. . . . 4
28. Michelle Angela
Tiara Rotty
. . . . 4
29. Monica
Christella
Chandra
. . 2
30. Paskah Rico
PratamaSudibyo
. . 2
31. RahajengFitriaW
ahyuniputri
- - - - - -
32. Rwin Allen
Vickery
. . . . . 5
33. Satrio Pinandito
Sudarmawan
. . 2
34. Sava Dekatanaya
SargaPawitra
- - - - - -
35. Stefanus
Christian
Diyaneswara
. . . . 4
36. Veronica Geta
Tis Prakasita
. . . . 4
37. Yoanes Leo
Damar Laksana
. . . . 4
38. Yohanes Christha
Batista
. . 2
39. Yosevin Sekar
Ayu Putrihadi
. . . 3
40. Yosia DamarS
asongko Adi . . 2
41. Putri Anindya
Shavitri
. . . 3
42. Helena Corelly
Haryana
. . . . 4
43. Stefanie Ghea
Galuh Pramesti
. . . . 4
44. Pramatatya
Damarjati - - - - - -
Jumlah 28
29 32 29 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 35
Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus II
No. Nama Kode Jumlah
Keterli-
batan
Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Alberta Agustina
Hosea Wuri
. . . . . 5 1. Keberanian siswa
mengungkap kan
pendapat.
2. Keaktifan/
peranserta dalam
proses pembelajaran.
3. Menghargai
pendapat teman.
4. Kerjasama dalam
kelompok.
5. Mampu memecahkan
masalah.
2. Albertus Bisma
Wisnumurti . . . . 4
3. Alexandra Nadia
Pramestya
. . . . 4
4. AlvianBima Putra . . 3
5. Anasthasia Lioba
Vidia Swasty
. . . . . 5
6. Andreas Giovan
Advenda
. . 2
7. Antonius Pandu
Nugroho
. . . 3
8. Benedicta Sekar
Putri
. . . . 4
9. BenedictusAngga . . . 3
10. Brigitta Sekar
Winda Saputra
. . . 3
11. Diva Masula
PramusitaNgamel
. . . . 4
12. Feby Priskila
Fransie
. . . . 4
13. Gabriel Alexandro
Tobias
. . . 3
14. Gertrud Galing
Turida
. . 2
15. Hilaria Erika Dwi
K.
. . . 3
16. I Made Christian
Wiranata R. . . 2
17. Ignasius Adhitya
Ivan Lenka
. . . 3
18. Ignatius Widyo
Danurdoro
. . . 3
19. Josephine Veda
Mahendrayani
. . 2
20. Jhosua Aljamo
Christ Prasetya
. . . . 4
21. Krissant Dewi
Danudibroto
. . . 3
22. Lucia Yuriko
Magdalena S.
. . . . 4
23. Margarete Theda
Kalyca K.
. . . . 4
24. Maria Ari Kandela . . . . 4
25. Maria Christy . . . . 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Monicasari
26. Maria Engelina
Hartono
. . . 3
27. Markus Afrie
Indratama
. . . . . 5
28. Michelle Angela
Tiara Rotty
. . 2
29. Monica Christella
Chandra
. . 2
30. Paskah Rico
PratamaSudibyo
. . . . 4
31. RahajengFitriaWa
hyuniputri
. . . . . 5
32. Rwin Allen
Vickery
. . . 3
33. Satrio Pinandito
Sudarmawan
- - - - - -
34. Sava Dekatanaya
Sargga Pawitra
- - - - - -
35. Stefanus Christian
Diyaneswara
. . . 3
36. Veronica Geta Tis
Prakasita
. . . . 4
37. Yoanes Leo Damar
Laksana
. . . . 4
38. Yohanes Christha
Batista
. . 2
39. Yosevin Sekar Ayu
Putrihadi
. . . . 4
40. Yosia Damar
Sasongko Adi . . . . 4
41. Putri Anindya
Shavitri
. . . 3
42. Helena Corelly
Haryana
. . . 3
43. Stefanie Ghea
Galuh Pramesti
. . . . . 5
44. Pramatatya
Damarjati - - - - - -
Jumlah 22 31 33 30 24
Keterangan: 4—5 :Sangat aktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 36
CatatanObservasi Terbuka UntukMengobservasiSiswa
No. Aspek Deskripsi
1. Keantusiasansiswapadasaatberd
iskusikelompok.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
2. Keantusiasansiswapadasaatmen
yimakberita.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
3. Situasikelaspadasaatsiswameng
erjakankuis.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
CatatanObservasi Terbuka UntukMengobservasiGuru
No. Aspek Deskripsi
1. Guru
membukapelajarandanmenyam
paikantujuanpembelajaran.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
2. Pembelajaran yang
terjadidilakukansesuai RPP.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
3. Guru
aktifmemantausiswasaatberdisk
usikelompok.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
4. Guru meresponpertanyaan-
pertanyaanyang
diajukanolehsiswa.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 38
Biodata Penulis
Fransiska Rusiana Arumsari yang kerap dipanggil Siska, lahir di Cilacap,
21 Februari 1991. Ia anak pertama dari Bapak P. Rukijo dan Ibu Th. Endang
Marliyaningsih. Ia lulus dari TK Pertiwi Setiyorini tahun 1996. Ia kemudian
melanjutkan di SD N 04 Maos Lor dan lulus pada tahun 2002. Setelah itu ia
kemudian melanjutkan ke jenjang SMP di SMP N 02 Maos dan lulus pada tahun
2005. Ia kemudianmelanjutkan ke jenjang SMA di SMA N 03 Cilacap dan lulus
pada tahun 2008. Kemudian ia melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Jurusan Bahasa dan Seni, Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, dengan menghasilkan karya
ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita
Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) pada Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2011/2012”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI