plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik...

129
i AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Studi Kasus : SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA Negeri 9, SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: ANTONIUS SUDIBYO NIM : 051324023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hoangnhu

Post on 07-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  i

AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Studi Kasus : SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA Negeri 9,

SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

ANTONIUS SUDIBYO NIM : 051324023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Maret 2010

Penulis

Antonius Sudibyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Antonius Sudibyo Nomor Mahasiswa : 051324023 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal, 13 Maret 2010

Yang Menyatakan

Antonius Sudibyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  vi

MOTTO

”Jangan katakan apa yang telah anda lakukan,

Tetapi tunjukkan apa yang dapat anda lakukan”

(Justin Herald)

”Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,

dan bertekunlah dalam doa”

(Roma 12:12)

”Berjuanglah atau pulang saja”

(JustinHerald)

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  vii

Halaman Persembahan

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

Terima kasih atas berkat, cinta dan bimbingannya

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Bapak dan Ibu tercinta atas dukungan, kasih sayang,

moril dan materiil selama studi sampai lulus.

Kakakku Anna dan yulius yang baik,

terimakasih atas dukungannya.

Teman-teman PE’2005 atas

kebersamaan dan kekeluargaan selama ini.

 

 

 

 

 

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  viii

ABSTRAK

AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Studi Kasus: SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA Negeri 9,

SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta

Oleh: ANTONIUS SUDIBYO

051324023 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Akses siswa terhadap buku sekolah elektronik, dan (2) Penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Responden dalam penelitian ini adalah siswa dari lima Sekolah Menegah Atas di Yogyakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil analisis data distribusi frekuensi diketahui bahwa: (1) Dari 100 orang siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini, hanya (28%) siswa yang melakukan pengaksesan buku sekolah elektronik, dan (72%) siswa tidak melakukan pengaksesan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya siswa yang tidak mengetahui cara mengakses, sarana untuk mengakses masih kurang, tidak semua mata pelajaran menggunakan buku sekolah elektronik, dan banyaknya hambatan dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa penggunaan buku sekolah elektronik sangat tidak optimal, hanya (8%) siswa yang menggunakan materi buku sekolah elektronik dalam pembelajaran, (20%) siswa kegiatan pembelajarannya menggunakan buku sekolah elektronik, dan (10%) siswa menggunakan latihan-latihan soal yang ada didalam buku sekolah elektronik, hal ini dikarenakan guru juga tidak menggunakan buku sekolah elektronik serta sosialisasi untuk menggunakan buku sekolah elektronik masih kurang (38,53%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  ix

ABSTRACT

THE ACCESSMENT AND THE APPLICATION OF ELECTRONIC SCHOOL BOOKS IN HIGH SCHOOL LEARNING PROCESS ACTIVITIES

By:

ANTONIUS SUDIBYO 051324023

Sanata Dharma University Yogyakarta

2010

This research aims to find out: (1) the students’ accessment upon the electronic school books and (2) the application of electronic school books in school learning process activities.

It is a case study research. The respondents of this research are the students of five high schools in Yogyakarta. The numbers of respondents involved in this research were 100 students. This research used interview and documentation techniques to collect data. Frequency Distribution technique was used for analyzing the data.

Based on data analysis, the results of the research are: (1) from 100 students who become the respondents in this research, only 28% of the students have accessed electronic school books, and 72% of the students have never accessed electronic school books. Factors that influence the results are lots of students still do not know the way to access electronic school books, besides the facilities to make an accessment are still insufficient. Not all school subjects use electronic school books, and lots of obstacles in accessing electronic school books especially related to the socialization of electronic school books still happened ; (2) from 100 students who become the respondents in this research, can be concluded that the application of electronic school books has not been optimal. Only 8% of the students use electronic school books subjects in their learning process, 20% of the students use electronic school books for their study, and 10% of the students use exercises inside the electronic school books since the teachers do not use electronic school books as well and the socialization of electronic school books is still insufficient (38,53%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di Surga atas

terselesaikannya penyusunan skripsi dengan judul “ Akses dan Penggunaan Buku

Sekolah Elektronik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas”.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas dan syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi.

4. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

sabar telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xi

5. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto. Selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan

sabar telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Indra Darmawan, S. E., M. Si, atas bimbingan yang diberikan pada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PE atas bimbingannya kepada penulis

selama studi.

8. Sekretariat PE Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam perijinan

untuk penyusunan skripsi ini.

9. Kepala Sekolah SMA N 6, SMA N 8, SMA N 9, SMA N 10, dan SMA BOPKRI

I Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan

penelitian.

10. Para siswa dari SMA N 6, SMA N 8, SMA N 9, SMA N 10, dan SMA BOPKRI

I Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini

sehingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Kepala BAPEDA DIY, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

12. Walikota Yogyakarta, yang telah memberikan ijin pada penulis melakukan

penelitian.

13. Dinas Pendidikan, yang telah memberikan ijin pada penulis melakukan penelitian.

14. Kepal Dinas Pemuda dan Olahraga, yang telah memberikan ijin pada penulis

melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xii

15. Bapak dan Ibuku tercinta, atas doa dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi

ini.

16. Kakak-kakakku dan seluruh keluarga besar yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

17. Temen-temen PE 2005, joe, rinto, hendri, ige, bung darwis, ari, dan lain-lain,

terimakasih atas kebersamaan dan kekeluargaan serta kekompakan kita selama

ini.

18. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam penulisan dan penyajian skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... v

MOTTO ..................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. x

DAFTAR ISI.............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xiv

B. Rumusan Masalah ................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Batasan Masalah .................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Peraturan Pemerintah Tentang Buku Teks Ajar .................... 8

B. Pengertian dan Arti Penting Buku Teks ................................ 11

C. Era Teknologi Informasi ....................................................... 12

D. Buku Sekolah Elektronik (BSE) ........................................... 14

E. Kelebihan, Kekurangan Serta Manfaat BSE ......................... 16

F. Akses dan Penggunaan .......................................................... 18

G. Penelitian Sebelumnya .......................................................... 20

H. Kerangka Berfikir ................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 23

B. Lokasi, Alasan, dan Waktu Penelitian.................................. 23

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 24

D. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 25

E. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xv

F. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian...................... 27

G. Data yang Diperlukan ........................................................... 28

H. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 28

I. Teknik Analisis Data ............................................................ 30

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. SMA Negeri 6 Yogyakarta ................................................ 33

1. Sejarah Singkat ............................................................. 33

2. Visi dan Misi ................................................................. 35

3. Fasilitas Sekolah ........................................................... 38

B. SMA Negeri 8 Yogyakarta ................................................. 39

1. Sejarah Singkat ............................................................. 39

2. Visi dan Misi ................................................................. 40

3. Program Studi ............................................................... 40

4. Kegiatan Ekstrakurikuler .............................................. 40

5. Fasilitas Sekolah ........................................................... 41

C. SMA Negeri 9 Yogyakarta ................................................. 42

1. Sejarah Singkat ............................................................. 42

2. Visi dan Misi ................................................................. 44

3. Fasilitas Sekolah ........................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xvi

D. SMA Negeri 10 Yogyakarta ............................................... 45

1. Sejarah Singkat ............................................................. 45

2. Visi dan Misi ................................................................. 47

3. Fasilitas Sekolah ........................................................... 49

E. SMA BOPKRI I Yogyakarta .............................................. 50

1. Sejarah Singkat ............................................................. 50

2. Visi dan Misi ................................................................. 55

3. Tujuan Sekolah ............................................................. 55

4. Fasilitas Sekolah ........................................................... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 57

B. Deskripsi Responden .......................................................... 58

C. Analisis Data dan Pembahasan ........................................... 61

1. Akses Buku Sekolah Elektronik ................................... 61

2. Penggunaan Buku Sekolah Elektronik ......................... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................... 90

B. Saran ................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

  xvii

C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 95

LAMPIRAN

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingginya biaya pendidikan yang terjadi saat ini sedikit banyak

mempengaruhi dunia pendidikan di Negara Indonesia. Sejalan dengan hal ini

pemerintah pun tidak henti-hentinya melakukan perubahan sistem pendidikan

secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Perubahan sistem pendidikan

nasional yang dilakukan pemerintah secara terus menerus tersebut pada dasarnya

merupakan konsekuensi logis dari pelaksanaan cita-cita luhur proklamasi

kemerdekaan Indonesia, yang sebagaimana telah diamanatkan dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam prakteknya, Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-Undang nomor 20

tahun 2003, yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang-Undang

tersebut dinyatakan secara tegas mengenai kebijakan pemerintah dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 3

Undang-Undang sebagai berikut: ”Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

2

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003: 11).

Pada tahun 2008, Pemerintah telah melakukan kebijakan baru yaitu

dengan membeli hak cipta buku pelajaran dari penulis yang merupakan hasil dari

penilaian yang dilakukan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), yang

telah ditetapkan pada Permendiknas No 2 Tahun 2008 pasal 11 disebutkan bahwa

koperasi sekolah hanya diperbolehkan menjual buku yang hak ciptanya dibeli

Pemerintah. Adapun buku-buku yang hak ciptanya masih dimiliki penerbit tidak

boleh diperjualbelikan di sekolah. Hal ini diharapkan agar harga buku bisa lebih

murah, sehingga dapat membantu sekolah-sekolah untuk memberikan fasilitas

yang lebih lengkap bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kebijakan buku

sekolah elektronik tersebut kemudian di upload oleh pemerintah dalam bentuk

file berbentuk PDF di Internet untuk lebih mempermudah semua kalangan

pendidikan untuk dapat mengakses.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di zaman modern,

untuk memasuki era globalisasi dan masa sulit dalam perekonomian yang terjadi

di Indonesia. Pendidikan di Indonesia sudah banyak mengalami perkembangan,

salah satu contohnya adalah perkembangan teknologi yang menunjang pendidikan

seperti madia internet. Walaupun banyak kalangan pendidik yang masih

menganggap penggunaan teknologi menimbulkan beberapa masalah. Ada sekolah

yang sudah memiliki fasilitas penunjang kelancaran pendidikan yang lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

3

tetapi ada juga sekolah yang hanya memiliki fasilitas terbatas. Letak sekolah yang

berada di daerah terpencil jauh dari perkotaan juga menjadi salah satu hal yang

menghambat untuk mengakses kemajuan teknologi. Padahal biaya pendidikan

yang semakin tinggi diharapkan dapat diimbangi dengan tersedianya fasilitas

yang menunjang bagi anak didik.

Kegiatan belajar mengajar sebaiknya ditunjang dengan fasilitas-fasilitas

yang mendukung, seperti buku pelajaran, tenaga pendidik yang ahli, laboratorium,

perpustakaan, dan fasilitas yang up date sekarang adalah jaringan internet.

Pengadaan fasilitas jaringan internet ini membutuhkan dana yang besar. Saat ini

pemerintah ataupun Depdiknas mempunyai kebijakan untuk membuat buku ajar,

yaitu buku pelajaran dengan berbasis internet, yang dapat di download oleh setiap

instansi pendidikan melalui layanan internet. Untuk dapat mengakses serta

mendownload buku sekolah elektronik ini siswa maupun pihak sekolah dapat

langsung membuka di http:/bse.depdiknas.go.id/. Buku Sekolah Elektronik

(BSE) menurut Depdiknas bisa lebih efektif bagi pembelajaran di sekolah. Karena

dapat diakses oleh siapa saja tanpa harus membeli buku, dapat menyeragamkan

materi yang diterima oleh seluruh siswa di Indonesia hanya dengan mengakses

buku elektronik. Namun usaha Pemerintah (Depdiknas) untuk menggunakan buku

sekolah elektronik belum memberikan hasil yang baik, karena menurut sekolah

membutuhkan biaya lebih mahal dan yang terpenting adalah membutuhkan

fasilitas penunjang yang belum mereka punya, misalnya komputer yang

dilengkapi dengan jaringan internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

4

Jaringan internet saat ini sudah merambah kepelosok wilayah di

Indonesia, hanya saja belum sepenuhnya orang mengerti cara dan manfaat dari

penggunaan internet itu. Apabila penerapan BSE (Buku Sekolah Elektronik)

diwajibkan, bagaimana nasib sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil yang

belum memiliki fasilitas internet dan unit komputer yang memadai. Keadaan

sekolah di perkotaan juga sama dengan daerah terpencil, walaupun memiliki

akses internet yang baik, tetapi mereka belum bisa 100% menggunakan layanan

tersebut. Hal ini disebabkan pendownloadan memakan waktu yang begitu lama

dan juga terbentur masalah biaya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana akses siswa terhadap buku sekolah elektronik (BSE) dalam

pembelajaran di sekolah?

2. Bagaimana penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) dalam pembelajaran

di sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis akses buku sekolah elektronik (BSE) dalam

pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

5

2. Untuk menganalisis penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) di Sekolah

Menengah Atas (SMA).

D. Batasan Masalah

Permasalahan perbukuan di dunia pendidikan Indonesia, di dalamnya

terkandung berbagai persoalan yang menyertainya. Disamping potensi pasarnya

yang sangat besar, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa dunia perbukuan di

Indonesia menyimpan persoalan yang sangat kompleks, mulai dari penilaian,

produksi, distribusi, dan pengguanaanya oleh guru dan siswa disekolah. Dimana-

mana terjadi benturan kepentingan antara stakeholders perbukuan: pemerintah,

penerbit swasta, penyalur buku, pejabat pendidikan di daerah, siswa dan orang

tuanya, serta sekolah yaitu guru dan kepala sekolahnya. Diantara persoalan yang

muncul, Supriadi (2001:vii) menggaris bawahi bahwa dari segi produksi,

distribusi, dan pemanfaatannya oleh siswa dan guru, masih banyak yang harus

dibenahi. Termasuk dari segi pengedarannya kesekolah dan pembeliannya oleh

orang tua siswa, sering pula terjadi kontroversi.

Sejalan dengan persoalan yang dikemukakan oleh Supriadi diatas,

penulis kemudian meringkas menjadi dua macam persoalan yaitu persoalan akses

dan penggunaannya. Dengan kata lain, dari kedua macam persoalan tersebut

sebenarnya didalamnya mengandung persoalan-persoalan yang lebih kompleks.

Misalnya pada fenomena akses buku sekolah elektronik, didalamnya terkandung

persoalan-persoalan nilai dari persoalan distribusi dan prosedural, sampai pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

6

arti pentingnya buku sekolah elektronik bagi kepentingan pembelajaran.

Selanjutnya terkait dengan penggunaan buku sekolah elektronik, akan memuat

persoalan mengenai bagaimana efektifitas buku tersebut bagi sekolah maupun

peserta didik dan orang tua siswa.

Dari kedua batasan masalah ini, diharapkan bahwa dari kegiatan

penelitian yang terbatas ini akan dapat menghasilkan informasi yang spesifik dan

esensial bagi kepentingan umum terhadap upaya-upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional, umumnya terkait dengan persoalan akses dan penggunaan

buku sekolah elektronik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat

berkeinginan untuk meneliti, menganalisis fenomena akses dan penggunaan

buku sekolah elektronik dalam pembelajaran sebagai upaya pengganti

pengguanaan buku teks yang telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Pemerintah, dalam hal ini pusat Perbukuan Depdiknas

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui akses dan

penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah, juga

dapat pula dijadikan alat kontrol terhadap hasil pendistribusian buku sekolah

elektronik dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

7

2. Bagi Siswa dan Guru

Dapat memberi informasi tentang penggunaan BSE (Buku Sekolah

Elektronik) dalam proses pembelajaran, bukan hanya buku teks saja.

3. Bagi Dunia Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

mengembangkan penelitian tindak lanjut atas persoalan yang serupa di

kemudian hari.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberi informasi tentang akses dan

penggunaan BSE (Buku Sekolah Elektronik) dan dapat dijadikan masukan

untuk bahan pertimbangan terkait dengan upaya-upaya meningkatkan layanan

pendidikan yang bermutu dalam rangka pembentukan SDM yang berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peraturan Pemerintah Tentang Buku Teks Ajar

Pada tahun 2005 yang lalu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan

Menteri Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran. Peraturan menteri

tersebut terdiri dari 14 pasal. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran,

pengertian buku teks pelajaran itu sendiri adalah buku acuan wajib untuk

digunakan sekolah yang memuat materi pelajaran dalam rangka peningkatan

keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik

dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Peraturan

menteri tersebut dikeluarkan dengan maksud untuk mengatur penggunaan dan

segala hal yang berkaitan dengan buku teks pelajaran. Dasar dikeluarkannya

Peraturan Menteri tersebut adalah:

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (lembaran negara tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran

negara nomor 4301)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (lembaran Negara tahun 2005 nomor 41, tambahan lembaran

Negara nomor 4496)

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

9

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang

kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan, organisasi dan tata kerja

departemen.

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M tahun 2004

mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu.

Keputusan dikeluarkannya Peraturan Menteri tersebut dilakukan dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Bahwa buku teks pelajaran berperan penting dan strategis dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah, sehingga perlu ada

kebijakan pemerintah mengenai buku teks pelajaran bagi peserta didik.

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, Pemerintah perlu

menetapkan Peraturan Menteri Tentang Buku Teks Pelajaran.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Nomor 11 tahun 2005 ini,

tujuannya adalah agar tidak ada lagi penyalahgunaan segala macam hal yang

berkaitan dengan buku teks ajar yang digunakan dalam pembelajaran. Seperti

yang tertera dalam penjelasan

”Pasal 11 Ayat: 1. Pengawasan terhadap pengadaan buku teks pelajaran dilakukan oleh

pengawas fungsional, komite sekolah, dan/atau masyarakat. 2. Pengawas fungsional, komite sekolah, dan/atau masyarakat

melaporkan kepada pejabat yang berwenang apabila menemukan penyimpangan dalam pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1.”

Dalam pasal 11 ini pihak-pihak yang ikut serta dalam pengawasan buku

teks pelajaran adalah komite sekolah, dan masyarakat. Apabila terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

10

penyimpangan maka pihak komite sekolah, dan masyarakat yang menjadi

pengawas fungsional harus melaporkan kepada pejabat yang berwenang, hal ini

dilakukan agar dapat mengurangi terjadinya penyimpangan. Selain itu bila dalam

pengawasan pihak pengawas menemukan dan melakukan penyimpangan maka

harus melapor atau ditindaklanjuti oleh pejabat yang berwenang.

”Pasal 12 Ayat: 1. Guru, tenaga kependidikan, satuan pendidikan, atau komite sekolah

yang terbukti memaksa dan/atau melakukan penjualan buku kepada peserta didik dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Penerbit yang melanggar ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini, dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa pencabutan rekomendasi hasil penilaian.”

Penjualan buku terhadap peserta didik tidak boleh memaksa, apabila

terjadi pemaksaan akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Selain itu, dalam ayat 2 jika penerbit melanggar

ketentuan misalnya menjual buku teks pelajaran yang tidak lolos dalam penilaian

pihak Dirjen Dikdasmen akan dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa

pencabutan rekomendasi hasil penilaian yang sudah dilakukan.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini, diharapkan tidak terjadi

lagi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada pengawasan buku teks ajar,

karena sudah jelas tertera dalam pasal 11 dan 12 bahwa jika terjadi

penyelewengan maka ada sanksi yang akan dikenakan kepada pihak-pihak yang

tidak bertanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

11

B. Pengertian dan Arti Penting Buku Teks

Pengertian buku dalam konteks penelitian ini adalah untuk menunjuk

buku pendidikan yang digunakan disekolah-sekolah. Untuk memahami pengertian

buku teks, sebaiknya mengenali anatomi buku sekolah yang berlaku di Indonesia.

Pada tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA macam buku sekolah yang

digunakan terdiri dari 4 jenis, yaitu (1) buku pelajaran atau buku teks, (2) buku

bacaan, (3) buku sumber, (4) buku pegangan guru yang biasanya mendampingi

buku teks, dan belum lama ini pemerintah mengeluarkan satu buku lagi yaitu BSE

(buku sekolah elektronik).

Buku teks ini terdiri dari buku teks pokok dan buku teks pelengkap

(Supriadi (2001:1)). Selanjutnya ditegaskan bahwa buku teks pokok yang

disediakan oleh pemerintah/Depdiknas dapat juga disebut sebagai buku paket.

Mengapa bisa disebut sebagai buku paket, dikarenakan buku teks pokok

merupakan kemasan buku yang ditangani oleh pemerintah dan selanjutnya

diedarkan dalam bentuk paket secara cuma-cuma untuk kepentingan

pembelajaran ke sekolah-sekolah, utamanya untuk buku pegangan belajar siswa.

Perbedaan buku teks pokok atau yang sering disebut sebagai buku paket

dengan jenis-jenis buku yang lain, seperti halnya buku teks pelengkap dapat

dijelaskan dengan pengertian bahwa buku teks pelengkap adalah buku-buku

terbitan swasta yang dibeli oleh sekolah atau siswa berdasarkan pilihan setempat.

Pengertian ”setempat” disini bisa sekolah atau daerah. Dalam hal ini apabila

sekolah yang menentukan pilihan, maka sekolah itulah yang menentukan buku-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

12

buku pilihan yang akan dipakainya. Adapun pengertian jenis buku bacaan adalah

buku-buku yang dimaksudkan untuk mendorong minat baca siswa. Selanjutnya

pengertian buku sumber adalah buku-buku yang dijadikan referensi oleh guru

maupun siswa, terdiri atas kamus, ensiklopedia, dan atlas/map. Sebagian buku

sumber ini juga diadakan oleh pemerintah.

Dengan demikian buku teks pokok dapat dibedakan dengan jenis buku-

buku lain sekalipun dalam pengadaannya juga merupakan proyek pemerintah.

Maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan buku teks pokok dalam

penelitian ini adalah buku sekolah yang disediakan oleh pemerintah untuk

pegangan siswa dalam pembelajaran di sekolah, berfungsi sebagai buku pelajaran

pokok.

C. Era Teknologi Informasi

Era teknologi informasi adalah era dimana informasi bisa didapatkan

dengan teknologi yang ada secara mudah. Teknologi informasi adalah suatu

produk dan proses yang telah berkembang sedemikian rupa sehingga

mempengaruhi segenap kehidupan kita dalam berbagai bentuk aplikasi.

Pelaksanaan adanya teknologi informasi sekarang ini terlihat dari

penggunaan komputer dan penggunaan internet untuk pencarian dan pemindahan

informasi. Bahkan perubahan teknologi telah membawa anak untuk lebih

tergantung pada dunia digital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

13

Dampak positif dari penggunaan teknologi informasi yaitu memberikan

kemudahan mencari informasi sehingga terjadinya komunikasi, dan secara tidak

langsung dapat memaksa penggunanya untuk mempelajari teknologi komputer.

Selain ada dampak positif juga ada dampak negatif dalam penggunaan teknologi

informasi yaitu informasi yang tidak layak untuk umum, fasilitas game yang

membuat orang kecanduan, dan ketergantungan bagi penggunanya (Andre, 2008).

Salah satu bukti perkembangan teknologi informasi adalah adanya

penggunaan internet. Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang

mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk

sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan

melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.

Dengan memanfaatkan internet pemakain komputer diseluruh dunia

dimungkinkan untuk saling berkomunikasi dan pemakaian bersama informasi

dengan cara saling melakukan pengiriman E-mail.

Fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan pada jaringan internet adalah:

1. Web adalah fasilitas hypertexts untuk menampilkan data berupa teks, gambar,

bunyi, animasi, dan data mulitimedia lainnya.

2. E-mail (electronic mail), merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk

mengirim dan menerima surat elektronik pada atau dari pemakai komputer

lain yang terhubung di internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

14

3. Newsgroup, fasilitas ini digunakan untuk mendistribusikan artikel, berita,

tanggapan, surat penawaran atau file kepemakai internet lain yang tegabung

dalam kelompok diskusi.

4. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan

konsumen melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.

(http:kelompok9.blogspot.com)

D. Buku Sekolah Elektronik (BSE)

Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini tengah mengalami kemajuan.

Melalui kemajuan teknologi informasi saat ini, proses belajar mengajar dapat

dimudahkan dengan adanya buku elektronik yang dapat diakses oleh masyarakat

melalui internet. Buku yang merupakan syarat wajib dalam proses belajar

mengajar memang dirasa sering kali menjadi kendala bagi masyarakat untuk

dapat mengaksesnya. Buku merupakan salah satu sarana penting dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era

otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar

nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat

luas. Untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

telah membeli hak cipta buku teks pelajaran dari penulis, selanjutnya buku-buku

tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik dengan nama Buku Sekolah

Elektronik (BSE). Visi dan Misi Depdiknas membuat buku sekolah elektronik ini

adalah untuk menyediakan buku sekolah yang memenuhi standar, bermutu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

15

murah dan mudah diperoleh. Sasaran yang ingin dituju dalam penyediaan buku

sekolah elektronik ini adalah siswa, guru, dan seluruh masyarakat Indonesia.

Buku Sekolah Elektronik adalah wadah penunjang bagi program massal

buku teks pelajaran murah, dimana Pemerintah dalam hal ini Kementrian

Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta buku-buku teks pelajaran tertentu

dari penulisnya langsung. Sementara buku elektonik atau e book adalah salah satu

teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi

multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis, dimana di dalamnya dapat

diintegrasikan tayangan, suara, grafik, gambar, animasi, maupun film (movie)

sehingga informasi lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional (Ucup,

2008). Buku elektronik atau E Book juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk

buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer, yang bentuk filenya

memiliki format bermacam-macam.

Buku-buku yang dibeli hak ciptanya yang kemudian menjadi buku

sekolah elektronik tentu saja telah dinilai kelayakanya oleh Badan Nasional

Standarisasi Pendidikan (BSNP) sesuai dengan Permendiknas No. 46/2007,

Permendiknas No. 12/2008, Permendiknas 34/2008, dan Permendiknas No.

41/2008. Dengan Buku Sekolah Elektronik, buku teks pelajaran dapat diunduh

oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja melalui situs http://bse.depdiknas.go.id

baik perorangan, kelompok maupun Badan Hukum dapat memperbanyak dan

memperdagangkan buku tersebut dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi

(HET) yang telah ditetapkan Pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

16

E. Kelebihan, Kekurangan Serta Manfaat Buku Sekolah Elektronik (BukuAjar)

Dalam pelaksanaanya penerapan buku sekolah elektronik di Sekolah

Menengah Atas (SMA) memang memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya:

1. Kelebihan

a. Penggunaan BSE (Buku Sekolah Elektronik) menurut beberapa kalangan

jauh lebih hemat dibandingkan dengan buku teks yang berbentuk hard

copy, karena nantinya siswa tidak perlu lagi membeli buku paket, karena

materinya sudah disediakan dalam bentuk digital, tinggal diakses saja.

b. Penggunaan BSE juga dapat membantu siswa untuk mempelajari lebih

jauh mengenai internet, walaupun sebenarnya selama ini telah diberikan

materi, namun sifatnya hanya pengetahuan saja.

c. Dapat mendorong siswa untuk lebih aktif, selain siswa dapat mencari

buku-buku pelajaran yang di referensikan, mereka juga bisa mencari

informasi tambahan yang berhubungan dengan materi yang sedang

dipelajari.

d. Dapat melatih guru untuk lebih aktif dan lebih akrab dalam menggunakan

media elektronik seperti komputer dan layanan jaringan internet.

2. Kekurangan

a. Banyak yang beranggapan penggunaan buku teks yang berbentuk hard

copy lebih hemat dibandingkan menggunakan BSE (buku sekolah

elektronik), karena buku teks telah tersedia di toko-toko buku, sementara

BSE masih harus mendownload.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

17

b. Sering terjadi kendala pada saat pendownloadan, karena file buku tersebut

cukup besar.

c. Kurang memadainya sarana dan prasarana yang mendukung untuk

berjalannya buku elektronik tersebut.

d. Kurang sosialisasi yang diberikan pemerintah terhadap cara penggunaan

buku elektronik tersebut, sehingga sering terjadi kesimpangsiuran

informasi mengenai buku elektronik.

Dengan melihat kelebihan dan kekurangan buku sekolah elektronik ini,

sebenarnya pihak sekolah maupun pemerintah dapat bekerja sama untuk

menindaklanjuti perkembangan penggunaan buku sekolah eletronik ini.

Istilah ”Manfaat” dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer

mempunyai kesepadanan arti dengan ”faedah” atau ”guna”. Berdasarkan arti

kamus tersebut maka pemanfaatan buku paket dalam pembelajaran dalam

prakteknya merupakan pembuatan memanfaatkan buku paket agar mempunyai

faedah bagi kepentingan pembelajaran. Adapun kepentingan pembelajaran adalah

untuk mencapai tujuan kurikulum pendidikan. Jadi pengertian pemanfaatan buku

paket adalah proses mendayagunakan buku paket untuk kepentingan

pembelajaran dan tercapainya tujuan kurikulum pendidikan yang keberhasilannya

bergantung pada kualitas buku sebagai sumber informasi dan kemampuan daya

serap siswa dan guru sebagi sumber daya manusia (SDM) yang

memanfaatkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

18

Dari uraian diatas maka manfaat buku ajar maupun buku sekolah

elektronik adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menunjang kebutuhan

SDM dalam melaksanakan pembangunan nasional, sebagai penunjang

peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, mempermudah peserta didik maupun

guru pengajar untuk menangkap serta menjelaskan materi yang akan

disampaikan, dan dapat menciptakan manusia yang berwawasan luas.

F. Akses dan Penggunaan

Arti Akses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah jalan masuk

atau terusan, atau proses, cara, atau runtutan perubahan peristiwa, perkembangan

sesuatu, rangkai tindakan yang menghasilkan produk. Sementara penggunaan

adalah proses, perbuatan atau cara menggunakan sesuatu yang nantinya dapat

menjadi berguna atau bermanfaat. Selain itu definisi lain yang membahas

mengenai akses dan penggunaan mengatakan, Akses adalah melacak data atau file

yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pengguna, sementara Penggunaan

adalah suatu data yang sudah ditemukan melalui mengakses atau mencari yang

kemudian digunakan untuk kepentingan tertentu.

Akses dan penggunaan buku elektronik ini memang lebih menekankan

pada penggunaan internet, caranya cukup mengakses di

http:/bse.depdiknas.go.id/, di sana terdapat 95 judul buku teks pelajaran

SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24

judul buku teks SMA/Madrasah Aliyah dan 216 judul buku teks SMK. Buku-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

19

buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan

pendidikan kewarganegaraan, juga bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata

pelajaran produktif, dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK

(depdiknas:2008).

Penggunaan buku ini pemerintah menargetkan setidaknya terdapat 295

judul buku sekolah elektronik yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada bulan

Agustus 2008, selanjutnya sudah mulai digunakan di sekolah-sekolah yang

memiliki fasilitas dan media yang memadai. Departemen Pendidikan Nasional

juga membagikan seluruh buku tersebut ke dinas pendidikan di daerah-daerah

dalam bentuk hard disk yang diharapkan dapat mendistribusikannya ke sekolah-

sekolah di daerahnya (lilik:2008).

Penggunaan buku elektronik (BSE) memang tidak diwajibkan,

Pemerintah berharap dengan semakin seringnya sosialisasi, keinginan

menggunakan buku yang dapat digunakan secara gratis dan bebas tersebut

muncul di masyarakat.

Bertolak dari paparan diatas menunjukkan dalam memahami pengertian

buku paket dan buku sekolah elektronik, didalamnya terkandung berbagai

implikasi-implikasi yaitu menyangkut keterlibatan mulai dari penulis,

pendistribusian, sampai dengan siswa dan guru sebagai pengguna yang

memanfaatkan buku pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

20

G. Penelitian Sebelumnya

Judul : Akses dan Pemanfaatan Buku Paket Dalam Pembelajaran

Peneliti : Natalia Rindang Riana

Desain Penelitian : Penelitian yang bersifat Deskriptif, dan studi kasus

Teknik analisis data :

1. Kuantitatif terdapat tiga komponen utama yang saling berkaitan, saling

berinteraksi, dan tidak dapat dipisahkan.

2. Pengolahan data dengan teknik model analisis interaktif yang dilakukan

dengan langsung turun kelapangan yang kemudian data yang didapatkan

ditelaah dengan mereduksi data, sajian data, dan penarikan

simpulan/verifikasi.

Hasil Penelitian :

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Pangkal Pinang, yang meneliti

tentang akses dan pemanfaatan buku paket dalam pembelajaran di SMP tersebut.

Dilihat dari segi akses bahwa dalam memperolah buku paket semua siswa

mendapatkan pinjaman dari sekolah dengan rasio peminjam 1: 1 artinya 1 buah

buku dipinjamkan untuk 1 orang siswa. Tetapi untuk buku paket pelajaran

sejarah dan geografi, rasio penggunaannya adalah 1 : 2 yang artinya 1 buku paket

dipergunakan untuk 2 orang siswa.

Dalam pemanfaatannya buku paket dalam pembelajaran yang

berlangsung di SMP Negeri 6 Pangkalpinang adalah sebagai buku ajar yang

paling mendasar dan wajib dimiliki, sebagai sumber latihan yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

21

untuk mengukur seberapa dalam penguasaan siswa terhadap materi yang

dipelajari, sebagai petunjuk pembelajaran yang memberikan arah bagi guru dan

siswa dalam mempelajari setiap materi pelajaran. Namun yang belum

dimanfaatkan adalah daftar bacaan yang ada di dalam buku paket masih belum

digunakan siswa dalam mencari referensi yang dibutuhkan, dan uraian isi dari

buku paket terkadang hanya berisi konsep tanpa penjelas lebih lanjut sehingga

terkadang membuat siswa kesulitan untuk memahaminya.

H. Kerangka Berfikir

Biaya pendidikan yang tinggi sedikit banyak mempengaruhi dunia

pendidikan Nasional. Pemerintah tidak henti-hentinya melakukan perubahan

pada sistem Pendidikan Nasional secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan. Usaha Pemerintah untuk menyelenggarakan sistem

pengajaran Nasional pun diatur dengan Undang-Undang yaitu Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003.

Tahun 2008 kemarin Pemerintah melakukan kebijakan baru yaitu

dengan membeli hak cipta untuk buku pelajaran dari penulis yang merupakan

hasil dari penilaian yang dilakukan oleh BSNP (Badan Standar Nasional

Pendidikan). Teknologi pun sekarang sudah berkembang, hal ini terlihat dari

banyaknya fasilitas-fasilitas yang dapat dipergunakan untuk pendidikan, misalnya

komputer yang sudah dihubungkan dengan fasilitas internet. Melihat

berkembangnya fasilitas penunjang untuk pendidikan tersebut Pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

22

melakukan terobosan baru dengan membuat kebijakan buku seragam untuk

sekolah-sekolah di Indonesia terlebih sekolah yang sudah memiliki fasilitas

komputer dan jaringan internet. Kebijakan tersebut berbentuk Buku sekolah

Elektronik (BSE). Dengan adanya buku sekolah elektronik pemerintah

beranggapan bahwa buku sekolah elektronik dapat meringankan beban siswa

untuk membeli buku pelajaran yang dirasa cocok untuk kegiatan belajar

mengajar. Sehingga nantinya dapat dilihat bagaimanakah siswa mengakses dan

menggunakan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu hanya terbatas pada

usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga

hanya sekedar mengungkapkan fakta (Wasito, 1986).

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan peneliti adalah studi

eksplorasi, yaitu dengan memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut,

memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap objek.

Informasi yang terdapat dalam jenis riset eksplorasi ini sifatnya sangat longgar,

fleksibel dan tidak terstruktur. Jumlah sampelnya tidak perlu banyak dan analisis

data primer lebih bersifat kualitatif. Penelitian ini berguna apabila peneliti tidak

banyak mengetahui/sedikit sekali mengetahui informasi mengenai suatu masalah.

(Amirullah, 2002 : 73).

B. Lokasi, Alasan, dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di lima sekolah menengah atas yaitu

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 8

Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta,

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

24

yang setelah dilakukan observasi melalui media internet sekolah-sekolah ini

sudah mulai menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE).

2. Alasan Pemilihan Lokasi

Alasan peneliti dalam pemilihan lokasi di SMA BOPKRI 1

Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA

Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta,

- karena setelah melakukan observasi melalui jaringan internet sekolah-

sekolah ini sudah mulai menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE).

- karena sekolah ini letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti.

Penelitian ini diharapkan memberi evaluasi terhadap akses serta

penggunaan BSE di sekolah lain.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2009 - Januari 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek adalah orang atau tempat yang diamati untuk kepentingan

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 8

Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

25

2. Objek Penelitian

Objek adalah orang atau perkara atau benda yang menjadi pokok

pembicaraan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah akses dan

penggunaan BSE di SMA BOPKRI 1, SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA

Negeri 9, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang dimiliki suatu atau

beberapa ciri atau karakteristik yang sama (Dajan: 1984). Dalam penelitian ini

populasinya adalah siswa dari 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) di

Yogyakarta yaitu SMA BOPKRI 1, SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA

Negeri 9, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa dari 5 SMA di

Yogyakarta yaitu: 20 siswa SMA BOPKRI 1, 20 siswa SMA Negeri 6, 20

siswa SMA Negeri 8, 20 siswa SMA Negeri 9, dan 20 siswa SMA Negeri 10

Yogyakarta.

Untuk perbandingan jika penentuan ukuran sampel dengan

menggunakan Tabel Krecjie dan Nomogram Harry King adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

26

Jumlah siswa (populasi) dari 5 Sekolah Menegah Atas berjumlah 3626 terdiri

atas SMA Negeri 6 jumlah siswanya 766, SMA Negeri 8 jumlah siswanya

760, SMA Negeri 9 jumlah siswanya 780, SMA Negeri 10 jumlah siswanya

600, dan SMA BOPKRI I jumlah siswanya 720.

Jumlah populasi sebanyak 3626. Bila kesalahan 5%, maka jumlah

sampelnya berjumlah 351 dengan demikian masing-masing sampel harus

proporsional sesuai dengan populasi. Berikut tabel masing-masing sampel

berdasarkan letak sekolah:

Tabel III. 1 Gambaran Jumlah Populasi dan Sampel

Populasi Sampel SMA Negeri 6 = 766 SMA Negeri 8 = 760 SMA Negeri 9 = 780 SMA Negeri 10 = 600 SMA BOPKRI I = 720

74 73 76 58 70

Mengapa peneliti dalam penelitian ini hanya mengambil 100 orang

responden dan masing-masing sekolah hanya diambil sebanyak 20 orang

siswa, dikarenakan adanya pertimbangan-pertimbangan yaitu pemilihan

sampel hanya menjadi sebuah pilihan dan kebijakan peneliti, hal ini

dikarenakan perlakuan sekolah terhadap semua siswa sama sehingga

homogenitasnya tinggi dan dianggap sudah mewakili seluruh siswa dari tiap

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

27

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

pengambilan sampel Non Probabilitas yaitu untuk teknik penentuan sekolah atau

populasi menggunakan sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan untuk penentuan

sampel menggunakan sampling aksidental yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu

cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2003). Sampling aksidental dilakukan

dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

F. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati

(Sugiyono, 2003). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah:

1. Akses Buku Sekolah Elektronik

Akses adalah melacak data atau file yang diperlukan sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

2. Penggunaan Buku Sekolah Elektronik

Penggunaan adalah suatu data yang sudah ditemukan melalui

mengakses atau mencari yang kemudian digunakan untuk kepentingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

28

tertentu, misalnya dalam penelitian ini adalah file atau data Buku Sekolah

Elektronik.

G. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan atau dicari oleh peneliti antara lain:

• Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden

melalui wawancara.

a. Data mengenai bagaimana pengaksesan Buku Sekolah Elektronik (BSE).

b. Data mengenai bagaimana penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) di

sekolah.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk

memperoleh data-data yang sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam

penelitian ini teknik yang digunakan peneliti adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dengan

demikian wawancara dimaksud untuk memperoleh data berupa jawaban-

jawaban responden dengan urutan pertanyaan, kata-kata, dan cara penyajianya

sama untuk setiap responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

29

Ada pun kisi-kisi panduan wawancara yang akan digunakan adalah:

Tabel III. 2 Kisi-Kisi Panduan Wawancara

Variabel Indikator Nomor soal

Akses Buku Sekolah

Elektronik

1. Pengaksesan dan

kepemilikan BSE

siswa

2. Bentuk soft

copy/hard copy

3. Sarana pengaksesan

sekolah

4. Porsi yang

memanfaatkan

5. Hambatan dalam

mengakses

1, 2, 3

4

5, 6

7

8

Penggunaan Buku Sekolah

Elektronik

1. Rujukan materi

(utama, tambahan,

tidak)

2. Rujukan kegiatan

(utama, tambahan,

tidak)

3. Rujukan latihan

(utama, tambahan,

tidak)

4. Manajemen guru

dan siswa dalam

9, 10

11

12

13, 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

30

memanfaatkan buku

sekolah eletronik

5. Kekurangan dan

kelebihan dalam

penggunaan buku

sekolah elektonik.

6. Hambatan dalam

penggunaan

15, 16, 17

18

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan catatan

atau dokumen yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti.

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data statistik

deskriptif, yaitu statistik mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan

nilai-nilai statistik, pembuatan diagram atau gambar mengenai suatu hal, statistik

deskriptif mengusahakan agar data disajikan dalam bentuk yang lebih berguna,

lebih mudah dipahami atau dibaca dan lebih mudah dimengerti. Untuk

memudahkan dan mempercepat memahaminya maka data disusun lebih teratur di

dalam distribusi frekuensi. Disrtibusi frekuensi adalah suatu daftar yang membagi

data yang ada kedalam beberapa kelas. Distribusi frekuensi yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

31

adalah distribusi frekuensi kategorial, yaitu distribusi frekuensi yang pembagian

kelas-kelasnya berdasarkan atas macam-macam data atau yang dilakukan secara

kualitatif.

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain (Moeleong: 2007).

Tahap-tahap analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Konsep dasar analisis data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

2. Menemukan tema dan merumuskan hipotesis

Sejak menganalisis data di lapangan, peneliti langsung melakukan analisis

secara intensif, tema dan hipoteisis kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan

ditelaah lagi dengan menggabungkan data dari sumber-sumber lainnya.

3. Menganalisis berdasarkan hipotesis

Sesudah memformulasikan hipotesis, kemudian mengalihkan pekerjaan

analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis itu didukung

atau ditunjang oleh data dan apakah data itu benar. Dengan demikian peneliti

akan mengubah, menggabungkan, atau membuang hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

32

Apabila telah menemukan seperangkat hipotesis dasar, maka pekerjaan

selanjutnya adalah menyusun kode tersendiri atas dasar hipotesis dasar

tersebut dan data yang telah disusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis

dasar tersebut (Moeleong: 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 6 Yogyakarta

Sekolah ini mula-mula didirikan untuk menutupi kekurangan

tenaga pamong praja di negara bagian Yogyakarta pada tahun 1950.

Mengingat sejak Jakarta ditetapkan menjadi Ibu Kota Republik Indonesia

Serikat (RIS) pada tahun 1949, maka kegiatan pemerintah pusat berangsur-

angsur dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, bersama-sama dengan

pegawai pamong prajanya. Untuk mengatasi kekurangan atau bahkan

kekosongan pegawai ini, digelar pertemuan antar tokoh-tokoh Universitas

Gadjah Mada (UGM) dengan para pendidik yang ada, merumuskan upaya apa

yang tepat dan dapat dilaksanakan, untuk mengisi kekosongan formasi

pamong praja tersebut. Sehingga diputuskan untuk mendirikan sebuah

sekolah.

Pada awalnya sekolah baru ini dinamai SMA Yuridis Ekonomi.

Siswanya diambil dari pegawai-pegawai yang berijazah SMP/SLTP dan ex-

TP (tentara pelajar). Karena pada saat itu jenis SMA yang ada adalah SMA/A

dan SMA/B maka akhirnya SMA Yuridis Ekonomi berubah nama menjadi

SMA/C, sesuai dengan SK Pendirian (Instillingen Besluit) yang diterbitkan

oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 01 Juli 1950.

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

34

Pada saat itu, SMA Negeri C terbagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA IC masuk

siang dan SMA IIC masuk pagi dalam satu lokasi yang sama.

Beberapa tahun kemudian, ada perubahan nama sesuai urutan

jumlah SMA Negeri yang berada di kota Yogyakarta pada waktu itu, maka

SMA IC berubah menjadi SMA 5C dan SMA IIC menjadi SMA 6C. Seiring

dengan perkembangan waktu itu, SMA 5C memisahkan diri dari SMA 6C

kemudian menempati gedung baru di Jl. Nyi Pembayun Kota Gede sedangkan

SMA 6C tetap bertahan di Jl. Cornelis Simanjuntak 2 sampai saat ini. Karena

kekhasan nama SMA 6 huruf ”C”, naka hingga saat ini pun masyarakat lebih

sering menyebut SMA N 6 Yogyakarta dengan sebutan ”SMA Namche”.

Kepala sekolah yang pertama adalah alm. R.M. Poespokoesoemo. Namun

beliau hanya menjabat kurang lebih setahun saja (31 Maret 1950 - 01

Desember 1951). Lalu beliau digantikan oleh alm. R.A. Djoko Tirtono, SH.

(01 Desember 1951 - 01 Juni 1968). Kemudian saat ini dipimpin oleh Drs.

Rubiyatno. Sampai saat ini, SMA Negeri 6 Yogyakarta telah memiliki 14.000

orang alumni. Pada tahun ajaran 2007/2008, sekolah ini telah membuka dua

kelas bertaraf Internasional.

  Untuk mengimbangi kerja pikir para siswa, sekolah mengadakan

berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang jumlahnya 15 macam, dan siswa

memilih sesuai dengan minatnya untuk mengembangkan kreatifitasnya.

Untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan dan

mengembangkan sekolah, telah didirikan suatu yayasan dengan nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

35

Yayasan SISWO UTOMO yang didirikan oleh alumni SMA Negeri 6

Yogyakarta pada tanggal 7 April 1991 yang tujuannya antara lain memberikan

bantuan untuk kemajuan sekolah serta beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

Kerja sama yang kompak antara pengurus komite sekolah dengan

kepala sekolah dan para guru/karyawan sangat menunjang untuk kemajuan

sekolah. Dari prestasi akademik maupun nonakademik (kegiatan dan

kreativitas) yang telah dicapai selama ini, SMA Negeri 6 Yogyakarta

menduduki peringkat yang cukup terhormat di Yogyakarta.

2. Visi dan Misi SMA Negeri 6 Yogyakarta

Visi: Terwujudnya insan unggul dalam iptek yang berlandaskan imtaq.

a. Unggul dalam IPTEK adalah insan yang tajam pikirannya, cerdas, pandai,

tanggap, berpengetahuan luas, terampil, berpikir ilmiah, kreatif, inovatif

dan logis.

b. Berlandaskan IMTAQ adalah insan yang mengerti siapa dirinya, masa

depannya, berpikiran ke depan, punya rasa percaya diri, berpandangan

terbuka, berbudi luhur, taat menjalankan agamanya, sopan santun,

memiliki perasaan hati yang bersih, murni dan mendalam.

Misi:

a. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara terjadwal, efektif,

efisien dan intensif.

b. Mampu menghasilkan lulusan yang terampil komputer, mandiri, kreatif,

dan inovatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

36

c. Mensosialisasikan dan menumbuhkan semangat keunggulan secara

intensif kepada seluruh warga sekolah.

d. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya

sehingga dapat berkembang secara optimal.

e. Membentuk dan melatih secara intensif kegiatan ekstrakurikuler seperti

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan bahasa Inggris sehingga mampu

berkompetisi pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.

f. Menumbuhkan dan mengembangkan wawasan pengetahuan yang cerdas

sebagai dasar untuk menjadi insan mandiri, bertakwa, berkepribadian,

berakhlak, bermoral, berketerampilan dan berbudaya.

g. Membangun budaya sekolah yang mendorong siswa melaksanakan 7 K

(kebersihan, keindahan, ketertiban, kerindangan, kedisiplinan, kerapian

dan kekeluargaan)

h. Menumbuhkan budaya sekolah yang mendorong sikap profesional dengan

kemampuan melakukan penelitian pada seluruh warga sekolah.

i. Mengembangkan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi.

j. Menerapkan manajemen terbuka dan peran aktif seluruh warga sekolah.

k. Mendorong kepedulian masyarakat sebagai pendukung suksesnya

program sekolah.

l. Mendorong seluruh komponen sekolah meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT sesuai dengan agamanya masing-masing.

Tujuan dari SMA Negeri 6 Yogyakarta adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

37

a. Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional

b. Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di PTN terkemuka baik di

dalam negeri maupun di luar negeri sesuai minat masing-masing.

c. Meningkatnya proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang

mandiri, kreatif dan inovatif.

d. Meningkatnya keterampilan seluruh siswa dalam pengoperasian

komputer.

e. Meningkatnya kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris sebagai bahasa

internasional.

f. Meningkatnya potensi akademik siswa sehingga dapat berkiprah dalam

Olimpiade Sains.

g. Meningkatnya semangat dan kemauan siswa untuk melaksanakan 7 K di

sekolah.

h. Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan sehingga memiliki

kemampuan meneliti serta profesional dalam melaksanakan tugas.

i. Meningkatnya peran aktif seluruh komponen untuk memajukan sekolah

malalui manajemen terbuka, terpercaya, dan terukur.

j. Meningkatnya hubungan yang kondusif antara masyarakat dan sekolah

dengan berbasis teknologi informasi.

k. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, oleh seluruh

komponen sekolah, sesuai dengan agamanya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

38

3. Fasilitas Sekolah

a. Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 6 Yogyakarta dilengkapi dengan lebih

dari 5000 eksemplar koleksi buku sastra, filosofi, pengetahuan alam,

pengetahuan sosial, agama dan ensiklopedia serta ditunjang dengan

berlangganan majalah serta beberapa surat kabar lokal. Ruang

perpustakaan juga dilengkapi dengan TV dan VCD player serta 4 unit

komputer yang terhubung dengan internet.

Tabel IV. 1 Jumlah Buku dalam Tiap Mata Pelajaran

Buku Pegangan

Guru Teks Siswa Penunjang No. Mata Pelajaran Jml. Judul

Juml. Eks.

Jml. Judul

Juml. Eks.

Jml. Judul

Juml. Eks.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. PPKn 12 32 3 745 12 96 2. Pend. Agama 4) 9 27 3 760 22 95 3. Bhs. dan Sastra

Indonesia 10 48 3 844 30 120

4. Bhs. Inggris 16 48 3 280 25 125 5. Sejarah Nasional

dan Umum 8 24 3 770 8 80

6. Pend. Jasmani 9 27 3 110 6 60 7. Matematika 18 36 3 710 9 75 8. IPA (khusus SMP/

MTs) a. Fisika b. Biologi c. Kimia

24 27 26

48 64 72

3

3 3 3

650

650 570 670

12 12 15

120 125 150

9. IPS (khusus SMP/ MTs) a. Ekonomi b. Sosiologi c. Geografi d. Sejarah Budaya

12 12 9

10

46 36 27 20

3 3 3 3

530 300 540 30

12 3 3 3

120 30 40 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

39

e. Tata Negara f. Antropologi

11 6

24 18

3 1

280 100

12 13

72 36

b. Laboratorium Komputer

Dua (2) Ruang Lab. Komputer dasar dengan 20 unit komputer

Pentium IV dengan ruang ber AC, yang terhubung dengan internet.

B. SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA

1. Sejarah Singkat SMA N 8 Yogyakarta

Riwayat singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak dapat

meninggalkan riwayat SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan

SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta.

Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No.0353/O/1985 tertanggal 08 Agustus 1985, tentang perubahan

nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) menjadi Sekolah

Menengah Atas (SMA). Selanjutnya dengan instruksi Kepala Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01/F/96 tertanggal 17

Januari 1986 tentang perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA

Negeri 8 Yogyakarta.

Dengan perjuangan sekuat tenaga baik kepala sekolah, guru,

karyawan, siswa, selangkah demi selangkah prestasi SMA Negeri 8

Yogyakarta terus meningkat baik prestasi akademik maupun non akademik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

40

hal ini terlihat dari rata-rata nem EBTANAS maupun keberhasilan dalam

menempuh UMPTN dari tahun ke tahun cenderung meningkat.

2. Visi dan Misi SMA N 8 Yogyakarta

a. Visi SMA Negeri 8 Yogyakarta

Dengan semangat perjuangan dan pengabdian SMA Negeri 8 Yogyakarta

bertekad untuk mempersiapkan dan mengantarkan anak didik mencapai

cita-cita luhur.

b. Misi SMA Negeri 8 Yogyakarta

1. Meningkatkan mutu pembelajaran

2. Memberdayakan siswa menjadi manusia Indonesia seutuhnya

3. Meningkatkan komitmen tenaga kependidikan terhadap tugasnya

4. Menciptakan lingkungan yang kondusif

3. Program Studi di SMA N 8 Yogyakarta

Program pengajaran di SMA Negeri 8 Yogyakarta, terdiri dari:

a. Program Reguler: terdiri dari Kelas X, XI IPA-IPS, XII IPA-IPS

b. Program Akselerasi: Kelas percepatan belajar selama 2 tahun

c. Program SBI: Kelas Berbasis Internasional

Dalam rangka lebih meningkatkan prestasi akademik, khusus kelas XII

diadakan pendalaman materi khusus.

4. Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun kegiatan-kegiatan Ekstrakurikuler terdiri dari:

Bidang keterampilan: Komputer, Bridge Bidang Keilmuan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

41

a. English Study Club (ESC)

b. Intensive Speaking Program (ISP)

c. Kecakapan Berbahasa Prancis

d. Kecakapan Berbahasa Jerman

e. Kecakapan Berbahasa Jepang

f. Karya Ilmiah Remaja (KIR)

Bidang Organisasi/Sosial:

a. Pramuka

b. Palang Merah Remaja (PMR)

c. Pecinta Alam dan Lingkungan (IPA)

d. Peleton Inti (PBB/Tonti)

5. Fasilitas Sekolah

a. Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta dilengkapi dengan lebih

dari 6.080 eksemplar koleksi buku paket, referensi, non fiksi, fiksi,

majalah, dan deposit.

Tabel IV. 2 Jumlah Koleksi Buku

No. Buku Jumlah Judul Jumlah Eksemplar 1. Paket 181 27.805 2. Referensi 727 1.547 3. Non-Fiksi 1 167 454 2 164 229 3 455 741 4 554 1.732

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

42

5 419 1.790 6 885 3.194 7 397 2.159 8 312 713 9 453 854 10 177 520

4. Fiksi 609 1.855 5. Majalah 370 2.012 6. Deposit 13 13

Jumlah 6080 45.618

b. Laboratorium Komputer

Dua (2) Ruang Lab. Komputer dasar dengan ruang lab pertama

berjumlah 40 unit komputer Pentium IV dan ruang lab kedua berjumlah

20 unit komputer pentium IV, dengan ruang ber AC.

C. SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 9 Yogyakarta

Pada awalnya sekolah ini bernama SMA ABC pedagogik yang

didirikan oleh beberapa tokoh dari Fakultas Sastra Gadjah Mada jurusan

pedagogik, yaitu pada tanggal 1 September 1952 dengan SK Menteri

Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia no 38115/kab,

pada tanggal 21 Oktober 1952. Kemudian sekolah ini berkembang sehingga

dapat menempati gedung milik yayasan Pancasila di jalan Sagan no. 1

Yogyakarta

Pada awal berdirinya kepemimpinan dipegang oleh Prof. Drs.

Abdullah Sigit tahun 1956 pimpinan digantikan oleh Broto Hamidjojo. Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

43

1958 jurusan B dipindah ke Sekip, sehubungan dengan perkembangan

sekolah, jurusan AC tetap di jalan Sagan 1 dipimpin oleh Broto Hamidjojo

sampai tahun 1966. Tahun 1960 SMA AC pedagogik di pimpin oleh Sutanto

dan tahun 1963 digantikan oleh Drs. Ramelan, kemudian pada tahun 1964

SMA pedagogik ini berganti nama manjadi SMA FIP UGM dan mengikuti

program gaya baru jurusan Paspal SosBud.

Pada tahun 1975 di lingkungan kanwil P dan K menggunakan

kurikulum 1975 dengan PPSP maka SMA 1 IKIP memakai kurikulum PPSP

klasikal dengan jurusan Palma (pengetahuan alam matematika) IPA dan

Sosba (sosial bahasa IPS) hingga tahun 1983. Dengan SK Mendikbud No

0709/b/1986 tanggal 10 Oktober 1986, SMA 1 IKIP berubah nama menjadi

SMA Negei 9 Yogyakarta, Rektor IKIP Yogyakarta pada tanggal 22 Januari

1987 menyerahkan kepada kepala Kanwil Debdikbud Propinsi Yogyakarta.

Kemudian pada tanggal 1 Februari 1987 sekolah ini resmi menggunakan

nama SMA Negeri 9 Yogyakarta.

Perlu dicatat pula bahwa secara bertahap mulai tahun pelajaran

1983 sampai tahun 1993 diterapkan kurikulum 1984 telah dilaksanakan

kurikulum 1994. Dan terakhir kurikulum 1994 telah disempurnakan. Tahun

1997 sejalan dengan perubahan program pendidikan menengah yang terbagi

menjadi 2 program yaitu SMU dan SMK maka SMA Negeri 9 Yogyakarta

berubah menjadi SMU Negeri 9 Yogyakarta. Mulai 1 April 2004 berubah

nama kembali menjadi SMA Negeri 9 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

44

2. Visi dan Misi SMA Negeri 9 Yogyakarta

Visi: terwujudnya SMA Negeri 9 Yogyakarta sebagai institusi

pendidikan yang menjadi idaman dan terpercaya bagi peserta didik maupun

masyarakat untuk menimba ilmu yang berdasar akhlakul karimah.

Misi:

a. Membangun generasi muda yang memiliki keunggulan intelektual

kecerdasan emosional kecakapan/keterampilan budi pekerti luhur, iman

dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Menciptakan dan mengembangkan masyarakat belajar yang kondusif,

kreatif dan inovatif, dan agamis

c. Mewujudkan hubungan harmonis antar warga sekolah, komite sekolah,

perguruan tinggi dan masyarakat.

Indikator tercapainya Visi dan Misi

a. Peningkatan prestasi dan nilai akademik

b. perilaku dan budi pekerti luhur

c. kedisiplinan

d. Aktivitas keagamaan

e. keberhasilan menembus PT pilihan

f. Peningkatan prestasi sekolah non akademik dan kreatifitas siswa

g. Pencapaian standar kompetensi

Tujuan yaitu meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan di SMAN 9

Yogakarta dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

45

3. Fasilitas Sekolah

a. Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 9 Yogyakarta dilengkapi dengan lebih

dari 10.297 jumlah buku, dan 3.250 judul buku yang terbagi atas koleksi

buku fiksi, non fiksi, referensi, dan majalah. Di dalam ruang perpustakaan

juga dilengkapi dengan 4 buah komputer yang terhubung dengan jaringan

internet.

b. Laboratorium Komputer

Ruang Lab. Komputer dasar berjumlah kurang lebih 30 sampai 40

unit komputer Pentium IV, dengan ruang ber AC .

D. SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 10 Yogyakarta

Pada awalnya sekolah ini bernama SMA ABC Fakultas pedagogik

yang didirikan oleh Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Jurusan

Pedagogik, pada tanggal 01 September 1952 dengan SK Menteri Pendidikan

Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 38115/Kab, tanggal 21

Oktober 1952 terus berkembang hingga menempati gedung di wijilan milik

Yayasan Pancasila.

Pada awal berdirinya pimpinan di pegang oleh Prof. Drs. Sutedjo

Brodjonegoro (alm) dan tokoh-tokoh lainnya, antara lain Prof. Drs. Abdullah

Sigit. Dan tahun 1958 jurusan B dipindahkan ke Sekip sehubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

46

perkembangan sekolah, jurusan AC tetap di jalan Sagan 1 Yogyakarta

dipimpin oleh Broto Hamidjojo sedangkan jurusan B di jalan Sekip juga

dipegang oleh Broto Hamidjojo, sampai tahun 1966. Pada tahun 1965 berganti

nama lagi menjadi SMA FIP IKIP Yogyakarta dipimpin oleh Drs. Soetomo

hanya 1 tahun. Tahun 1967 pimpinan dipegang oleh Hardjono. Tahun 1969

berganti nama lagi menjadi SMA Percobaan II IKIP Yogyakarta, karena

sekolah ini dijadikan percobaan ujian sekolah seperti halnya 8 SMA IKIP

lainnya di Indonesia. Pada tahun 1971 dengan SK No. 173/1971 tanggal 21

September 1971 berganti nama lagi menjadi SMA Pembangunan dan

melaksanaan tugas Proyek Perintis Sekolah Menengah Pembangunan (PPSP)

yang dimulai tahun 1972 terdiri dari jalur stream Akademik, stream

Vokasional, stream Kesektretariatan, stream Tata Niaga, dan stream

Ketehnikan. Pada tanggal 28 Agustus 1973 SMA Pembangunan pindah dari

Sagan ke jalan Gadean No. 5 Ngupasan Yogyakarta, tahun 1974 berganti

nama lagi menjadi SMA II IKIP Jurusan Eksakta masih dalam program PPSP,

maka SMA IKIP memakai kurikulum PPSP klasikal dengan jurusan

Pengetahuan Alam, Matematika, IPA (Palma) hingga tahun 1983. SMA II

IKIP Yogyakarta menurut SK Mendikbud No. 0710/10/0/1986 tanggal 10

Oktober 1986 SMA II IKIP manjadi SMA 10 Yogyakarta.

Rektor IKIP Yogyakarta menyerahkan kepada Kepala Kanwil

Depdikbud Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 22 Januari 1987.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

47

Tanggal 01 Februari 1987 sekolah ini resmi menggunakan nama SMA Negeri

10 Yogayakarta.

Nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat sejak berdirinya adalah:

Tahun 1953 - 1954 : Prof. Dr. Sutedjo Brojonegoro

Tahun 1954 - 1966 : Broto Hamidjojo

Tahun 1966 - 1967 : Drs. Soetomo

Tahun 1967 - 1989 : Hardjono

Tahun 1989 - 1991 : Harsono

Tahun 1991 - 1997 : Drs. H. Prasetyo

Tahun 1997 - 02 Agustus 1999 : Drs. Antun Saidjo

Tahun 2000 - 2001 : Dra. Hj. Sri Ruspita Murni

Tahun 2001 : Drs. Mawardi

Sekarang : Drs. Timbul Mulyono, M. Pd.

2. Visi dan Misi SMA Negeri 10 Yogyakarta

Visi: Terwujudnya generasi yang beriman, berilmu, terampil dan berakhlak

mulia (GEMA MULIA)

Misi:

a. Menumbuhkan iman dan taqwa untuk menghayati dan mengamalkan

ajaran agama sesuai dengan yang dianutnya

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

c. Memotivasi dan membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya

sehingga dapat berkembang secara optimal

d. Menerapkan managemen keteladanan, partisipan, transparan dan

akuntabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

48

e. Menumbuhkan semangat bersaing dalam bidang Imtaq dan Iptek

f. Menumbuhkan semangat bersaing dalam bidang olah raga, seni dan

budaya

g. Menumbuhkan rasa cinta budaya, tanah air dan lingkungan

Startegi untuk mewujudkan Visi dan Misi :

a. Mengadakan siraman rohani rutin ( 2 Minggu sekali, menggiatkan sholat

berjamaah bagi siswa, guru dan karyawan Muslim)

b. Bekerjasama dengan instansi lain dalam rangka meningkatkan dan

menambah wawasan tentang Imtaq, Iptek, Bhs asing dan olah raga

c. Meningkatkan SDM guru mata pelajaran, guru BK, dan karyawan

d. Mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana pendidikan

e. Memberikan pendalaman materi bagi siswa kelas III

f. Memberikan pelayanan kepada siswa kelas I dan II yang membutuhkan

pelajaran tambahan

g. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan

minat siswa

h. Mengikuti berbagai kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh Dinas P

dan P atau instansi terkait

i. Membentuk kelompok KIR, olimpiade IPA, dan kelompok pengguna

bahasa asing yang mampu tampil bersaing di tingkat propinsi

j. Membentuk tim sepak bola dan bola basket yang mampu menjadi finalis

di tingkat propinsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

49

k. Mengadakan peringatan Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar Nasional

dengan penekanan pada lomba atau kegiatan yang terprogram

l. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin pada minggu pertama

dan ketiga, untuk menumbuhkan disiplin dan rasa cinta tanah air

m. Mengadakan kegiatan-kegiatan terprogram yang menumbuhkan rasa cinta

tanah air, budaya, dan lingkungan

3. Fasilitas Sekolah

a. Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 10 Yogyakarta dilengkapi dengan lebih

dari 2.464 eksemplar buku, dan 126 judul buku yang terbagi dalam setiap

mata pelajaran.

Tabel IV. 3 Jumlah Buku dalam Tiap Mata Pelajaran

Buku Pegangan

Guru Teks Siswa Penunjang No. Mata Pelajaran Jml. Judul

Juml. Eks.

Jml. Judul

Juml. Eks.

Jml. Judul

Juml. Eks.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. PPKn 5 321 5 321 19 93 2. Pend. Agama 4) 6 93 6 93 10 413 3. Bhs. dan Sastra

Indonesia 10 178 10 178 25 266

4. Bhs. Inggris 7 175 7 175 20 228 5. Sejarah Nasional

dan Umum 11 287 11 287 26 234

6. Pend. Jasmani 3 66 3 66 31 113 7. Matematika 18 338 18 338 33 360 8. IPA (khusus SMP/

MTs) d. Fisika e. Biologi f. Kimia

8 9

11

138 115 147

8 9

11

138 115 147

29 46 51

334 461 465

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

50

9. IPS (khusus SMP/ MTs) g. Ekonomi h. Sosiologi i. Geografi j. Sejarah Budaya k. Tata Negara l. Antropologi

12 3 6

212 58

117

12 3 6

212 58

117

16 21 13 4 1 9

218 145 210 48 44 17

10. 11. 12. 13. 14. 15.

TI Komputer Pendidikan Seni Bahasa asing lain Bimbingan Muatan lokal Kesenian

12 3

2

142 37

40

12 3

2

142 37

40

6 5

10 3 2

14

12 145 13 3 5

20

b. Laboratorium Komputer

SMA Negeri 10 Yogyakarta memiliki Ruang Lab. Komputer dasar

dengan 24 unit komputer Pentium IV dengan ruang ber AC, yang

digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar.

E. SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

1. Sejarah Singkat SMA Bopkri 1 Yogyakarta

Bentuk awal SMU BOPKRI 1 adalah SMA BOPKRI pagi yang

terdiri dari tiga jurusan, yaitu A (Bahasa), B (Pasti-Alam), dan C (Sosial-

Ekonomi) yang menempati bekas gedung Hollands Chinesche School di

Gemblakan 42 (sekarang Mas Suharto 42). Siang harinya di gedung yang

sama diselenggarakan SMA BOPKRI siang (cikal bakal SMU BOPKRI 2).

Kedua SMA itu berdiri pada awal Agustus 1946 di bawah naungan Yayasan

BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Repoeblik Indonesia).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

51

Yayasan BOPKRI sendiri berdiri pada tanggal 18 Desember 1945

dengan akte notaris RM. Wiranto dan pengurusnya lima orang yaitu: IP

Simandjuntak (ketua), Poedjosoeseno (sekretaris), dan para anggota yang

terdiri dari M. Hutauruk, Soemarto Elifas, serta S. Subanu. Untuk pertama

kali IP Simandjuntak merangkap jabatan sebagai kepala SMP dan SMA.

Tetapi pada tahun 1946 itu pula sebagai kepala SMA pagi dan siang ditunjuk

Margono Paulus.

Pada perang kolonial II (19 Desember 1948-29 Juni 1949) Belanda

berhasil menduduki Yogyakarta yang menjadi ibukota RI sejak Januari 1946-

27 Desember 1949. BOPKRI memutuskan untuk menutup sekolah-

sekolahnya yang ada di dalam kota. Sebagian guru dan siswa ikut bergerilya

di luar kota. Para pelajar tergabung dalam Brigade 17, sebagai TP (Tentara

Pelajar). Akhirnya Belanda angkat kaki dari kota Yogyakarta pada tanggal 29

Juni 1949 (Yogya Kembali). Tidak lama kemudian Sri Sultan HB IX selaku

Mentri Negara/Koordinator Keamanan pada tanggal 5 Juli 1949 menyarankan

agar sekolah-sekolah dibuka kembali. Menagggapi seruan itu BOPKRI

membuka kembali sekolah-sekolahnya pada tanggal 15 Juli 1949. SMA

BOPKRI pagi menempati gedung di Gondokusuman 29 (sekarang Jendral

Sudirman 57) dan SMA BOPKRI sore bertempat di Gondolayu 24 (sekarang

Jendral Sudirman 24). Para siswa banyak yang bekas TP. Karena ditinggal

perang gedung-gedung itu kebanyakan kosong atau meubelairnya rusak

sehingga para siswa mencari meja kursi sendiri seadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

52

Karena para pengurus Yayasan kebanyakan sudah meninggalkan

Yogyakarta, maka S. Subanu yang masih tinggal berinisiatif membentuk

pengurus baru dengan ketua Ds. Drs. Sudarmo. Bersamaan dengan itu

Yayasan BOPKRI mendapat hibah tanah, gedung dan peralatan dari

Vereneging Schoolen m/d Bijbel (penyelenggara sekolah kristen zaman

Belanda) memalui ketua dan sekretarisnya yaitu Ds. FL. Bakker dan Ds.

Rulman yang beru kembali dari interniran Jepang, pada rapat tanggal 11 Juni

1950. Kemudian S. Subanu, atas nama Yayasan BOPKRI mengajukan

permohonan kepada Pemerintah/Menteri Pekerjaan Umum untuk dapat

menerima kembali gedung-gedung sekolah Zending (sekolah yang

diselenggarakan gereja-gereja Nederland di Indonesia) dan Vereneging

Schoolen m/d Bijbel dari Pemerintah RI. Permohonan itu dikabulkan oleh

Pemerintah/Menteri Pekerjaan Umum (Ir. Putuhena).

Salah satu gedung yang diserahkan yang nantinya menjadi gedung

SMA BOPKRI 1 terletak di jalan Pogung (sekarang Jalan Wardani Nomor 2).

Gedung tersebut adalah bekas Christelijke MULO School (SMP Kristen) yang

berdiri pada tahun 1935. Pada zaman kemerdekaan gedung itu ditempati oleh

Militer Akademi Yogyakarta (MA Yogya) dari Mei 1946-Desember 1948.

Pada tahun pengajaran 1952/1953 SMA BOPKRI pagi diberi mana SMA

BOPKRI 1 dengan kepala Margono Paulus, SMA BOPKRI sore disebut SMA

BOPKRI 2 dengan kepala Natanael Daldjuni (kemudian masuk pagi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

53

Pada tahun pelajaran 1964/1965 SMA Negeri 6 pindah ke jalan

Jati sehingga SMA BOPKRI 1 dapat menempati gedung di jalan Pogung

seluruhnya pada pagi hari dan SMA BOPKRI 2 dapat menempati gedung di

Gondokusuman 29. Gedung di jalan Pogung pada sore hari masih ditempati

oleh SMA Negeri 5. Tetapi SMA inipun akhirnya pindah ke kota Gede pada

tahun 1973. Sehingga seluruh gedung dapat digunakan oleh SMA BOPKRI 1

pada waktu pagi maupun sore hari, hanya saja meja dan kursi seluruhnya

dibawa oleh SMA Negeri 5 sehingga SMA BOPKRI 1 harus mengusahakan

meja dan kursi dalam waktu cepat.

Pada tahun 1971 Margono Paulus sebagai kepala sekolah

memasuki usia pensiun, walaupun tetap mengajar sebagai guru di jurusan

bahasa. Pengganti Margono Paulus secara berturut-turut adalah: Budisatrijo

D. SH (1971-1974), JM. Hoedijoewono (1974-1975), Poerwanto (1975-1995)

dan Samuel Soeharto (1995-1999). Pada era kepemimpinan Margono Paulus

jumlah kelas adalah 18, yang kemudian berkembang menjadi 30 kelas pada

era Poerwanto. Pembangunan sarana-prasarana fisik secara besar-besaran

dilakukan pada masa kepemimpinan Poerwanto dan Samuel Suharto. Tetapi

pembanguna fisik dibatasi oleh pemerintah karena gedung SMA BOPKRI 1

termasuk lima puluh gedung yang dilindungi oleh suaka peninggalan

purbakala di Yogyakarta (termasuk gedung bersejarah), jadi arsitekturnya

tidak boleh diubah. Pada era kepemimpinan Margono Paulus SMA BOPKRI

1 sangat terkenal karena prestasi akademik dan olahraganya. Banyak alumni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

54

SMA BOPKRI 1 yang berhasil baik dilingkungan perguruan tinggi, ditingkat

pemerintahan, bidang kewiraswastaan, seni, keagamaan dan masyarakat. Pada

masa kepemimpinan Poerwanto prestasi di bidang akademik terutama

didukung oleh tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga SMA BOPKRI 1

menjadi sekolah swasta favorit di Yogyakarta, dan banyak juga lulusannya

diterima di PTN dan PTS favorit dan banyak juga yang melanjutkan ke PT di

luar negeri. Prestasi di olahraga terutama basket mencapai kejuaraan se Jawa-

Bali (piala Menpora), di bidang seni prestasi yang menonjol terutama di

bidang seni suara (perorangan dan group) selalu menjuarai di tingkat propinsi

maupun regional bahkan pernah tingkat nasional. Lomba bahasa Prancis yang

diselenggarakan oleh PBB pernah memperoleh juara II Internasional (finalnya

di New York dan Paris).

Era kepemimpinan Samuel Suharto belum terlalu lama

dibandingkan Margono Paulus dan Poerwanta. Tetapi dibidang pembangunan

fisik dan sarana prasarana sangat menonjol. Di bidang ekstra kurikuler basket

putri prestasinya sangat meningkat dengan kejuaraan di tingkat propinsi. Di

bidang jurnalistik SMA BOSA sering memperoleh juara 1 majalah dinding di

tingkat propinsi dan regional, demikian pula di bidang vokal group dan

paduan suara. Laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi) telah ditambah

dengan laboratorium Bahasa, IPS, Komputer dan kini laboratorium internet.

Yang masih menjadi cita-cita adalah pembangunan litbang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

55

2. Visi dan Misi SMA Bopkri 1 Yogyakarta

Visi : Menuju pendidikan profesional dengan didukung tenaga kependidikan

yang mampu melayani setiap peserta didik dengan dasar kasih dalam usaha

meningkatkan mutu pendidikan untuk membentuk manusia kritis,humanis dan

berwawasan global.

Misi :

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara inovatif, efektif dan efisien.

b. Memberi kesempatan setiap warga sekolah untuk saling mengenali potensi

diri dan mengembangkan secara optimal.

c. Membentuk manusia berbudi luhur dan memiliki kompetensi tinggi serta

berwawasan global.

d. Saling memberikan yang terbaik kepada sesama.

e. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, mampu menanggapi dan

menjawab setiap perubahan kini dan masa depan.

3. Tujuan Sekolah

Dalam jangka waktu 1-5 tahun ke depan (2005-2010) berhasil:

Memiliki standarisasi kurikulum/silabi dan sistem penilaian dengan

indikator ketercapaian berskala Lokal, Nasional, Global.

Menetapkan standar profil sekolah dan kegiatan akademisnya yang

memberi rasa aman dan nyaman untuk proses aktualisasi diri dan potensi

bagi setiap warga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

56

Meletakkan dasar yang kokoh berintikan kebenaran dan keadilan untuk

membentuk pribadi-pribadi yang memiliki keahlian bestandar Lokal,

Nasional, Global.

Memiliki jejaring pelayanan kependidikan bermutu prima baik intern,

ekstern maupun antarwaktu.

Meningkatkan jumlah lulusan berkualitas, baik untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi maupun terjun ke dunia kerja.

4. Fasilitas Sekolah

a. Perpustakaan

Perpustakaan SMA BOPKRI I Yogyakarta dilengkapi dengan

koleksi buku paket, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, agama dan

ensiklopedia serta ditunjang dengan berlangganan majalah serta beberapa

surat kabar lokal. Ruang perpustakaan juga dapat memberi kenyamanan

kepada siswa karena memiliki suasana tenang, sehingga mampu

menunjang kegiatan siswa dalam pembelajaran.

b. Laboratorium Komputer

Ruang Lab. Komputer dasar dengan 42 unit komputer Pentium IV

multimedia dengan ruang ber AC dan terdapat juga laboratorium internet

untuk menunjang siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

57

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dimulai pada bulan

November 2009 - Januari 2010. Untuk memperoleh data, penulis melakukan

wawancara kepada responden sebanyak 100 orang siswa yang tersebar dari 5

Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta yaitu SMA Negeri 6, SMA Negeri 8,

SMA Negeri 9, SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta. Di mana dari

masing-masing sekolah tersebut diambil 20 orang siswa untuk menjadi

responden.

Untuk pengumpulan data, penulis melakukan wawancara dengan 100

orang responden dari masing masing sekolah sebanyak 20 orang. Sampel diambil

dengan menggunakan teknik Purposive Sampling atau sampel bertujuan untuk

menentukan letak sekolah dan teknik aksidental untuk proses wawancara.

Pedoman wawancara yang dibagikan kepada responden terbagi dalam

3 (tiga) bagian yaitu: bagian pertama, berupa daftar pertanyaan-pertanyaan

tentang identitas responden. Bagian kedua, berisi daftar pertanyaan-pertanyaan

tentang akses buku sekolah elektronik. Bagian ketiga, berisi daftar pertanyaan-

pertanyaan mengenai penggunaan buku sekolah elektronik.

Proses pengumpulan data primer dilakukan penulis dengan cara

bertemu langsung dengan siswa yang menjadi responden yang dilakukan di

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

58

sekolah masing-masing pada jam istirahat dan pulang sekolah atau jam pelajaran

berakhir. Hal ini dilakukan penulis agar dapat memperoleh data yang sesuai dan

tidak mengganggu siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Deskripsi Responden

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil wawancara oleh 100 orang responden, berikut ini

dapat dijelaskan profil responden dalam penelitian ini yaitu:

Tabel V. 1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 43 43%

2. Perempuan 57 57%

Total 100 100%

Dari tabel V. 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa dari 5

Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta yang menjadi responden dalam

penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 57%,

sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase sebesar 43%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

59

Grafik V. 1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

0

10

20

30

40

50

60

Pria Wanita

PriaWanita

2. Asal Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara oleh 100 orang responden, berikut ini

dapat dijelaskan profil responden berdasarkan asal sekolah yaitu:

Tabel V. 2 Profil Responden Berdasarkan Asal Sekolah

No. Asal Sekolah Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. SMA N 6

Yogyakarta

Laki-laki

Perempuan

4

16

4%

16%

2. SMA N 8

Yogyakarta

Laki-laki

Perempuan

7

13

7%

13%

3. SMA N 9

Yogyakarta

Laki-laki

Perempuan

5

15

5%

15%

4. SMA N 10

Yogyakarta

Laki-laki

Perempuan

10

10

10%

10%

5. SMA BOPKRI I Laki-laki 17 17%

Jum

lah

Jenis Kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

60

Yogyakarta Perempuan 3 3%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel V. 2 dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini

sebagian besar responden adalah perempuan yaitu sebesar 57%. Seperti dapat

dilihat dari tabel V.2 jumlah responden perempuan di SMA Negeri 6

Yogyakarta 16 orang (16%), SMA Negeri 8 Yogyakarta 13 orang (13%),

SMA Negeri 9 Yogyakarta 15 orang (15%). Terkecuali di SMA Negeri 10

Yogyakarta jumlah responden berimbang yaitu 10 orang (10%) perempuan

dan 10 orang (10%) laki-laki, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta jumlah

responden perempuan sebanyak 3 orang (3%).

Grafik V. 2 Profil Responden Berdasarkan Asal Sekolah

02468

1012141618

Pria Wanita

SMA N 6SMA N 8SMA N 9SMA N 10SMA BOPKRI I

Jum

lah

Jenis Kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

61

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Akses Buku Sekolah Elektronik

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama tentang akses siswa

terhadap Buku Sekolah Elektronik, digunakan teknik analisis data statistik

deskriptif yaitu distribusi frekuensi. Sebanyak 100 orang responden yang

dijadikan sampel diambil dari 5 Sekolah Menengah Atas yaitu, 20 orang dari

SMA Negeri 6, 20 orang dari SMA Negeri 8, 20 orang dari SMA Negeri 9, 20

orang dari SMA Negeri 10, dan 20 orang dari SMA BOPKRI I Yogyakarta.

Peneliti mengajukan 8 item pertanyaan yang harus dijawab responden.

Item pertama, responden yang melakukan akses terhadap buku sekolah

elektronik dapat ditampilkan dalam tabel dan grafik V. 3 sebagai berikut:

Tabel V. 3 Responden yang Mengakses Buku Sekolah Elektronik

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Ya 28 28%

2. Tidak 72 72%

Total 100 100%

Dari tabel V. 3 dapat dijelaskan bahwa responden yang melakukan

akses terhadap buku sekolah elektronik berjumlah 28 orang dengan persentase

sebesar 28% dan yang tidak mengakses buku sekolah elekronik berjumlah 72

orang dengan persentase sebesar 72% dari total responden 100 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

62

Grafik V.3 Responden yang Mengakses Buku Sekolah Elektronik

01020304050607080

Ya Tidak

YaTidak

Item kedua, mengenai responden yang mengetahui bagaimana cara

mengakses buku sekolah elektronik dapat dilihat pada tabel dan grafik V. 4

sebagai berikut:

Tabel V. 4 Responden yang Mengetahui Cara Mengakses BSE

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Ya 42 42%

2. Tidak 58 58%

Total 100 100%

Dari tabel V. 4 dapat dijelaskan bahwa responden yang mengetahui

cara mengakses buku sekolah elektronik berjumlah 42 orang dengan

persentase sebesar 42% dan yang tidak mengetahui cara pengaksesan buku

sekolah elektronik berjumlah 58 orang dengan persentase sebesar 58%, dari

total responden 100 orang.

Jum

lah

Pengaksesan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

63

Grafik V. 4 Responden yang Mengetahui Cara Mengakses BSE

0

10

20

30

40

50

60

Ya Tidak

YaTidak

Item ketiga, jumlah dan persentase responden yang memiliki buku

sekolah elektronik dapat dilihat pada tabel dan grafik V. 5 sebagai berikut:

Tabel V. 5 Responden yang Memiliki BSE

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Ya 19 19%

2. Tidak 81 81%

Total 100 100%

Dari tabel V. 5 dapat dijelaskan bahwa responden yang memiliki buku

sekolah elektronik berjumlah 19 orang dengan persentase sebesar 19% dan

yang tidak memiliki buku sekolah elektronik berjumlah 81 orang dengan

persentase sebesar 81%, dari total responden 100 orang.

Jum

lah

Cara Mengakses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

64

Grafik V. 5 Responden Yang Memiliki BSE

0102030405060708090

Ya Tidak

YaTidak

Item keempat, bagaimana bentuk buku sekolah elektronik yang dapat

diakses di sekolah dapat dilihat pada tabel dan grafik V. 6 sebagai berikut:

Tabel V. 6 Bentuk Buku Sekolah Elektronik yang dapat diakses

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Softcopy 47 47%

2. Hardcopy 9 9%

3. Tidak punya 44 44%

Total 100 100%

Dari tabel V. 6 dapat dijelaskan bahwa responden yang memiliki buku

sekolah elektronik yang berbentuk softcopy berjumlah 47 orang dengan

persentase sebesar 47%, responden yang memiliki buku sekolah elektronik

yang berbentuk hardcopy berjumlah 9 orang dengan persentase 9%, dan

responden yang tidak memiliki buku sekolah elektronik berjumlah 44 orang

dengan persentase sebesar 44%, dari total responden 100 orang.

Jum

lah

Memiliki BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

65

Grafik V. 6 Bentuk Buku Sekolah Elektronik yang dapat diakses

0

10

20

30

40

50

Softcopy Hardcopy Tidak

SoftcopyHardcopyTidak

Item kelima, penyediaan sarana yang disiapkan sekolah untuk

mengakses buku sekolah elektronik dapat dilihat pada tabel dan grafik V. 7

sebagai berikut:

Tabel V. 7 Sarana yang disiapkan Sekolah untuk Mengakses BSE

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Ya 52 52%

2. Tidak 48 48%

Total 100 100%

Dari tabel V.7, dapat dijelaskan responden yang menjawab bahwa

sekolah menyediakan sarana untuk mengakses buku sekolah elektronik

berjumlah 52 orang dengan persentase sebesar 52% dan responden yang

menjawab sekolah tidak menyediakan sarana untuk mengakses buku sekolah

Jum

lah

Bentuk BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

66

elektronik berjumlah 48 orang dengan persentase sebesar 48%, dari total 100

orang responden.

Grafik V. 7 Sarana yang disiapkan Sekolah untuk Mengakses BSE

46

47

48

49

50

51

52

Ya Tidak

YaTidak

Item keenam, mengenai jumlah sarana yang tersedia mencukupi

kebutuhan siswa untuk mengakses buku sekolah elektronik dapat dilihat pada

tabel dan grafik V. 8 sebagai berikut:

Tabel V. 8 Jumlah Sarana yang Tersedia Mencukupi Akses BSE

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Ya 40 40%

2. Tidak 60 60%

Total 100 100%

Dari tabel V. 8, dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

jumlah sarana yang tersedia mencukupi kebutuhan siswa berjumlah 40 orang

dengan persentase sebesar 40% dan responden yang menjawab jumlah sarana

Jum

lah

Sarana Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

67

yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan siswa berjumlah 60 orang dengan

persentase sebesar 60%, dari total responden 100 orang.

Grafik V. 8 Jumlah Sarana yang Tersedia Mencukupi Akses BSE

0

10

20

30

40

50

60

Ya Tidak

YaTidak

Item ketujuh, mengenai apakah semua mata pelajaran di sekolah

menggunakan akses buku sekolah elektronik, dapat dilihat pada tabel dan

grafik V. 9 sebagai berikut:

Tabel V. 9 Semua Mata Pelajaran Menggunakan Akses BSE

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Tidak 92 92%

2. Sebagian 8 8%

Total 100 100%

Dari tabel V. 9 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

tidak semua mata pelajaran di sekolah menggunakan akses buku sekolah

elektronik berjumlah 92 orang dengan persentase sebesar 92%, dan yang

Jum

lah

Sarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

68

menjawab hanya sebagian mata pelajaran di sekolah yang menggunakan akses

buku sekolah elektronik berjumlah 8 orang dengan persentase sebesar 8%,

dari total 100 orang responden.

Grafik V. 9 Semua Mata Pelajaran Menggunakan Akses BSE

0

20

40

60

80

100

Tidak Sebagian

TidakSebagian

Item kedelapan, mengenai hal-hal yang menjadi penghambat dalam

mengakses buku sekolah elektronik dapat dilihat pada tabel dan grafik V.10

sebagai berikut:

Tabel V. 10 Hambatan dalam Mengakses BSE

No. Akses BSE Jumlah Persentase

1. Sarana Kurang 38 38%

2. Sosialisasi Kurang 26 26%

3. Kurang Menarik/Malas 17 17%

4. Download Lama 10 10%

5. Biaya Mahal 5 5%

6. Tidak dianjurkan Guru 4 4%

Total 100 100%

Jum

lah

Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

69

Dari tabel V.10 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab hal

yang menghambat dalam mengakses buku sekolah elektronik seperti sarana

kurang berjumlah 38 orang dengan persentase sebesar 38%, kurang

menarik/malas berjumlah 17 orang dengan persentase sebesar 17%, waktu

yang dibutuhkan untuk mendownload lama berjumlah 10 orang dengan

persentase sebesar 10%, tidak dianjurkan guru berjumlah 4 orang dengan

persentase sebesar 4%, sosialisasi kurang berjumlah 26 orang dengan

persentase sebesar 26%, dan yang menjawab hambatan dalam mengakses

buku sekolah elektronik yaitu dikarenakan biaya mahal berjumlah 5 orang

dengan persentase sebesar 5%, dari total 100 orang responden.

Grafik V. 10 Hambatan dalam Mengakses BSE

05

10152025303540

SK SOS KM DL BM TG

Sarana Kurang

Sosialisasi Kurang

Kurang Menarik

Download Lama

Biaya Mahal

Tidak dianjurkanGuru

Jum

lah

Hambatan dalam Mengakses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

70

Hasil penelitian mengenai akses buku sekolah elektronik yang

dilakukan peneliti terhadap 100 siswa dari 5 Sekolah Menengah Atas (SMA)

di Yogyakarta menunjukkan bahwa siswa yang mengakses buku sekolah

elektronik sangat rendah, walaupun sarana dan prasarana di sekolah sudah

tersedia tetapi sebagian besar siswa tidak mengakses buku sekolah elektronik

terbukti (72%) siswa tidak mengakses buku sekolah elektronik. Alasan yang

membuat siswa tidak mengakses buku sekolah elektronik karena tidak

mengetahui cara mengakses (58%), kurangnya sosialisasi yang diberikan

kepada siswa baik dari pihak sekolah maupun pihak Pemerintah Pusat dan

Daerah sangat berpengaruh terhadap minat siswa untuk mengakses buku

sekolah elektronik, walaupun sebenarnya siswa sangat membutuhkan buku

referensi yang lebih banyak untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di

sekolah namun, kebiasaan menggunakan buku teks sangat berpengaruh

terhadap minat siswa untuk menggunakan buku sekolah elektronik dalam

kegiatan belajar mengajar.

Banyak juga siswa yang tidak ingin memiliki buku sekolah elektronik

terlihat (81%) siswa tidak memiliki buku sekolah elektronik, alasan siswa

tidak memiliki buku sekolah elektronik karena siswa lebih senang

menggunakan buku teks, selain itu kebanyakan sekolah tidak menyediakan

buku sekolah elektronik dalam bentuk hardcopy sehingga membuat siswa

malas untuk mengakses dan tidak tersedianya sarana yang cukup untuk

mengakses buku sekolah elektronik. Hal lain yang membuat siswa lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

71

senang menggunakan buku teks karena tidak semua mata pelajaran

menggunakan buku sekolah elektronik (92%).

Hambatan lain yang membuat siswa tidak mengakses buku sekolah

elektronik adalah sarana yang disediakan sekolah masih kurang, soasialisasi

yang diberikan kepada siswa mengenai cara mengakses buku sekolah

elektronik masih kurang. Bagi siswa yang sudah pernah mengakses, buku

sekolah elektronik kurang menarik sehingga membuat siswa malas untuk

mengakses, waktu yang dibutuhkan untuk mendownload buku sekolah

elektronik juga sangat lama sehingga biaya yang dikeluarkan cukup mahal,

dan hambatan yang membuat siswa memilih untuk tidak mengakses buku

sekolah elektronik adalah kebanyakan guru tidak menganjurkan siswa untuk

mengakses.

2. Penggunaan Buku Sekolah Elektronik

Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua tentang penggunaan

Buku Sekolah Elektronik dalam pembelajaran di sekolah, digunakan teknik

analisis data statistik deskriptif yaitu distribusi frekuensi. Sebanyak 100

responden yang dijadikan sampel diambil dari 5 Sekolah Menengah Atas

yaitu 20 orang dari SMA Negeri 6, 20 orang dari SMA Negeri 8, 20 orang

dari SMA Negeri 9, 20 orang dari SMA Negeri 10, dan 20 orang dari SMA

BOPKRI I Yogyakarta. Peneliti mengajukan 10 item pertanyaan yang harus

dijawab responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

72

Item pertama, mengenai materi dalam buku sekolah elektronik

menjadi buku utama dalam kegiatan belajar mengajar digunakan atau tidak,

dapat dilihat pada tabel dan grafik V. 11 sebagai berikut:

Tabel V. 11 Materi dalam BSE Menjadi Materi Utama

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Ya 8 8%

2. Tidak 82 82%

3. Pelengkap 10 10%

Total 100 100%

Dari tabel V. 11 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

materi dalam buku sekolah elektronik sebagai materi utama dalam kegiatan

belajar mengajar berjumlah 8 orang dengan persentase sebesar 8%, responden

yang menjawab materi dalam buku sekolah elektronik tidak digunakan

sebagai materi utama dalam kegiatan belajar mengajar berjumlah 82 orang

dengan persentase sebesar 82%, dan responden yang menjawab materi dalam

buku sekolah elektronik hanya sebagai materi pelengkap dalam kegiatan

belajar mengajar berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar 10%, dari

total 100 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

73

Grafik V. 11 Materi dalam BSE Menjadi Materi Utama

0102030405060708090

Ya Tidak Pelengkap

YaTidakPelengkap

Item kedua, mengenai buku sekolah elektronik digunakan sebagai

sumber belajar atau tambahan, dapat dilihat pada tabel dan grafik V.12

sebagai berikut:

Tabel V. 12 BSE Sebagai Sumber Belajar Utama

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Utama 4 4%

2. Tambahan 61 61%

3. Tidak 35 35%

Total 100 100%

Dari tabel V.12 dapat diketahui bahwa menurut sebagian besar

responden buku sekolah elekronik hanya sebagai tambahan dalam sumber

belajar, hal itu terlihat dari jumlah responden yang menjawab buku sekolah

elektronik hanya sebagai tambahan yaitu berjumlah 61 orang dengan

persentase sebesar 61%, sisanya yang menjawab buku sekolah elektronik

Jum

lah

Materi BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

74

sebagai sumber belajar utama berjumlah 4 orang dengan persentase 4%, dan

yang menjawab buku sekolah elektronik tidak digunakan sebagai sumber

belajar utama berjumlah 35 orang dengan persentase 35%, dari total 100

responden. Dapat juga dilihat dalam grafik berikut ini:

Grafik V. 12 BSE Sebagai Sumber Belajar Utama

010203040506070

Utama Tambahan Tidak

UtamaTambahanTidak

Item ketiga, mengenai kegiatan pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar merujuk atau mengacu pada buku sekolah elektronik atau tidak,

dapat dilihat pada tabel dan grafik V.13 sebagai berikut:

Tabel V. 13 Kegiatan Pembelajaran Mengacu pada BSE

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. BSE 20 20%

2. Buku Lain 46 46%

3. Sebagian 11 11%

4. Tidak 23 23%

Total 100 100%

Jum

lah

Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

75

Dari tabel V.13 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

kegiatan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar mengacu pada buku

sekolah elektronik berjumlah 20 orang dengan persentase sebesar 20%, buku

lain berjumlah 46 orang dengan persentase sebesar 46%, yang menjawab

sebagian berjumlah 11 orang dengan persentase sebesar 11%, dan yang

menjawab tidak sama sekali berjumlah 23 orang dengan persentase sebesar

23%, dari total 100 responden. Dapat juga ditampilkan dalam grafik berikut

ini:

Grfaik V. 13 Kegiatan Pembelajaran Mengacu pada BSE

0

10

20

30

40

50

BSE Lain Sebagian Tidak

BSELainSebagianTidak

Item keempat, mengenai latihan soal-soal dalam semua mata pelajaran

diambil dari buku sekolah elektronik atau buku lainnya, dapat dilihat pada

tabel dan grafik V. 14 sebagai berikut:

Jum

lah

Kegiatan Mengacu Pada BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

76

Tabel V. 14 Latihan Soal-soal diambil dari BSE atau Buku lain

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. BSE 10 10%

2. Buku Lain 47 47%

3. Sebagian 11 11%

4. Tidak 32 32%

Total 100 100%

Dari tabel V.14 dapat dijelaskan bahwa latihan soal-soal dalam semua

mata pelajaran diambil dari buku lain, terlihat dari sebagian besar jawaban

responden yaitu berjumlah 47 orang dengan persentase 47%, kemudian yang

menjawab tidak menggunakan buku sekolah elektronik berjumlah 32 orang

dengan persentase sebesar 32%, responden yang menjawab sebagian

berjumlah 11 orang dengan persentase sebesar 11%, dan yang menjawab

menggunakan buku sekolah elektronik berjumlah 10 orang dengan persentase

sebesar 10%, dari total 100 responden. Dapat juga dilihat dalam grafik berikut

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

77

Grafik V. 14 Latihan Soal-soal diambil dari BSE atau Buku lain

0

10

20

30

40

50

BSE Buku lain Sebagian Tidak

BSEBuku lainSebagianTidak

Item kelima, mengenai guru menggunakan buku sekolah elektronik

sebagai buku utama dalam kegiatan belajar mengajar atau tidak, dapat dilihat

pada tabel dan grafik V.15 sebagai berikut:

Tabel V. 15 Guru Menggunakan BSE Sebagai Buku Utama

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Ya 8 8%

2. Tidak 82 82%

3. Kadang-kadang 10 10%

Total 100 100%

Dari tabel V.15 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

guru telah menggunakan buku sekolah elektronik sebagai buku utama dalam

kegiatan belajar mengajar berjumlah 8 orang dengan persentase sebesar 8%,

responden yang menjawab tidak berjumlah 82 orang dengan persentase

Jum

lah

Latihan Soal-soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

78

sebesar 82%, dan yang menjawab guru hanya menggunakan buku sekolah

elektronik pada waktu tertentu berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar

10%. Dapat juga ditampilkan dalam grafik berikut ini:

Grafik V. 15 Guru Menggunakan BSE Sebagai Buku Utama

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

0102030405060708090

Ya Tidak Kadang

YaTidakKadang-kadang

Item keenam, mengenai responden sudah menggunakan buku sekolah

elektronik sebagai buku utama dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat

pada tabel dan grafik V.16 sebagai berikut:

Tabel V. 16 Responden Menggunakan BSE Sebagai Buku Utama

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Ya 3 3%

2. Tidak 89 89%

3. Kadang-kadang 6 6%

4. Lainnya 2 2%

Total 100 100%

Jum

lah

Penggunaan BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

79

Dari tabel V.16 dapat diketahui bahwa menurut sebagian besar

responden, menjawab belum menggunakan buku sekolah elektronik sebagai

buku utama dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini terlihat dari jumlah

jawaban responden yaitu berjumlah 89 orang dengan persentase sebesar 89%,

yang menjawab sudah menggunakan buku sekolah elektronik sebagai buku

utama berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 3%, dan yang menjawab

kadang-kadang berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 6%, dan yang

menjawab lain-lain berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 2%, dari

total 100 responden. Dapat juga ditampilkan dalam grafik berikut ini:

Grfaik V. 16 Responden Menggunakan BSE Sebagai Buku Utama

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

0102030405060708090

Ya Tidak Kadang Lain

YaTidakKadang-kadangLainnya

Item ketujuh, mengenai kelebihan digunakannya fasilitas buku sekolah

elektronik bagi responden di sekolah, dapat dilihat pada tabel dan garfik

V.17 sebagai berikut:

Jum

lah

BSE Sebagai Buku Utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

80

Tabel V. 17 Kelebihan digunakannya Fasilitas BSE di Sekolah

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Praktis 44 31,4%

2. Hemat 42 30%

3. Lebih Lengkap 22 15,72%

4. Mudah diakses 17 12,16%

5. Tidak tahu 15 10,72%

Total 140 100%

Dari tabel V.17 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

kelebihan digunakannya fasilitas buku sekolah elektronik di sekolah lebih

praktis berjumlah 44 orang dengan persentase sebesar 31,4%, yang

menjawab hemat berjumlah 42 orang dengan persentase sebesar 30%, buku

sekolah elektronik lebih lengkap berjumlah 22 orang dengan persentase

sebesar 15,72%, mudah diakses berjumlah 17 orang dengan persentase

12,16%, dan yang menjawab tidak tahu berjumlah 15 orang dengan

persentase sebesar 10,72%.

Mengapa total responden yang menjawab mencapai 140 padahal

jumlah keseluruhan responden hanya 100 orang responden, dikarenakan

bentuk pertanyaan wawancara dalam penelitian ini bersifat terbuka sehingga

satu orang responden dapat menjawab pertanyaan lebih dari satu jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

81

Grafik V. 17 Kelebihan digunakannya Fasilitas

BSE di Sekolah

05

1015202530354045

Praktis Hemat Lengkap Mudah Tidak

PraktisHematLebih lengkapMudah diaksesTidak tahu

Item kedelapan, mengenai kekurangan dari penggunaan fasilitas buku

sekolah elektronik yang disediakan sekolah bagi responden, dapat dilihat

pada tabel dan grafik V.18 sebagai berikut:

Tabel V. 18 Kekurangan dari Penggunaan Fasilitas BSE

yang di sediakan Sekolah

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Sosialisasi kurang 28 27,45%

2. Tidak menarik 21 20,59%

3. Download lama 20 19,60%

4. Sarana kurang 19 18,63%

5. Materi kurang 5 4,90%

6. Jumlah buku sedikit 5 4,90%

7. Bentuk softcopy 3 2,95%

8. Biaya mahal 1 0,98%

Total 102 100%

Jum

lah

Kelebihan BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

82

Dari tabel V.18 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab

sosialisasi yang dilakukan sekolah kurang berjumlah 28 orang dengan

persentase 27,45%, buku sekolah elektronik tidak menarik berjumlah 21

orang dengan persentase 20,59%, pendownloadan yang dilakukan memakan

waktu lama berjumlah 20 orang dengan persentase 19,60%, sarana yang

disediakan sekolah masih kurang berjumlah 19 orang dengan persentase

18,63%, materi di dalam buku sekolah elektronik kurang berjumlah 5 orang

dengan persentase 4,90%, jumlah buku sekolah elektronik yang disediakan

sedikit berjumlah 5 orang dengan persentase 4,90%, responden yang

menjawab bentuk buku sekolah elektronik hanya berbentuk softcopy

berjumlah 3 orang dengan persentase 2,95%, dan responden yang menjawab

biaya yang dikeluarkan lebih mahal berjumlah 1 orang dengan persentase

0,98%. Mengapa total responden yang menjawab mencapai 102 padahal

jumlah keseluruhan responden hanya 100 orang responden, dikarenakan

bentuk pertanyaan wawancara dalam penelitian ini bersifat terbuka sehingga

satu orang responden dapat menjawab pertanyaan lebih dari satu jawaban.

Dapat juga ditampilkan dalam grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

83

Grfaik V. 18 Kekurangan dari Penggunaan Fasilitas BSE

yang di sediakan Sekolah

0

5

10

15

20

25

30

SSK TM DL SK MK JBS BSF BM

Sosialisasi kurangTidak menarikDownload lamaSarana kurangMateri kurangJumlah buku sedikitBentuk softcopyBiaya mahal

Item kesembilan, mengenai bagaimana penggunaan buku sekolah

elektronik dapat meringankan responden dalam biaya pembelian buku teks

atau buku acuan lainnya, dapat dilihat pada tabel dan grafik V. 19 sebagai

berikut:

Tabel V. 19 Penggunaan BSE dapat Meringankan Responden

dalam Biaya Pembelian Buku Teks atau Acuan Lainnya

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Ya 60 60%

2. Tidak 34 34%

3. Mungkin 6 6%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel V. 19 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

responden menjawab bahwa penggunaan buku sekolah elektronik dapat

Jum

lah

Kekurangan BSE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

84

meringankan biaya pembelian buku teks atau buku acuan lainnya, hal itu

terlihat dari total 100 orang responden 60 orang (60%) menjawab ya,

disusul 34 orang (34%) responden yang menjawab penggunaan buku

sekolah elektronik tidak meringankan biaya pembelian buku teks atau buku

acuan lainnya, dan resonden yang menjawab mungkin berjumlah 6 orang

(6%), dari total 100 responden. Dapat juga ditampilkan dalam grafik berikut

ini:

Grafik V. 19 Penggunaan BSE dapat Meringankan Responden

dalam Biaya Pembelian Buku Teks atau Acuan Lainnya

0

10

20

30

40

50

60

Ya Tidak Mungkin

YaTidakMungkin

Item kesepuluh, mengenai hambatan apa saja yang responden alami

dalam menggunakan fasilitas buku sekolah elektronik, dapat dilihat pada

tabel dan grafik V. 20 sebagai berikut:

Tabel V. 20 Hambatan Responden dalam Menggunakan Fasilitas BSE

No. Penggunaan BSE Jumlah Persentase

1. Sosialisasi kurang 42 38,53%

Jum

lah

Biaya Pembelian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

85

2. Sarana dan prasarana kurang 35 32,11%

3. Loading lama 17 15,60%

4. Biaya mahal 10 9,17%

5. Kurang variatif 5 4,59%

Total 109 100%

Berdasarkan tabel V. 20 dapat dijelaskan hambatan yang dialami

responden dalam menggunakan fasilitas buku sekolah elektronik sesuai

dengan jawaban responden adalah:

Pertama, sosialisasi yang dilakukan untuk pengenalan terhadap buku

sekolah elektronik kurang berjumlah 42 orang dengan persentase 38,53%.

Kedua, sarana dan prasarana yang disediakan sekolah kurang berjumlah 35

orang dengan persentase sebesar 32,11%.

Ketiga, loading untuk mendownload dibutuhkan waktu yang lama

berjumlah 17 orang dengan persentase 15,60%.

Keempat, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan buku sekolah

elektronik lebih mahal dari pada mendapatkan buku teks lainnya berjumlah

10 orang dengan persentase sebesar 9,17%.

Kelima, buku sekolah elektronik kurang variatif berjumlah 5 orang dengan

persentase sebesar 4,59%. Mengapa total responden yang menjawab

mencapai 109 padahal jumlah keseluruhan responden hanya 100 orang

responden, dikarenakan bentuk pertanyaan wawancara dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

86

bersifat terbuka sehingga satu orang responden dapat menjawab pertanyaan

lebih dari satu jawaban. Dapat juga ditampilkan pada grafik berikut ini:

Grafik V. 20 Hambatan Responden dalam Menggunakan Fasilitas BSE

05

1015202530354045

SK SPK LL BM KV

Sosialisasi kurang

Sarana danprasarana kurangLoading lama

Biaya mahal

Kurang variatif

Hasil penelitian mengenai penggunaan buku sekolah elektronik yang

dilakukan peneliti pada 100 siswa dari 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) di

Yogyakarta ternyata tidak optimal, karena materi pelajaran dalam buku

sekolah elektronik tidak menjadi materi utama dalam proses belajar mengajar.

Buku sekolah elektronik digunakan hanya sebagai buku pelengkap dan

bahkan ada yang sama sekali tidak menggunakan buku sekolah elektronik

terlihat (82%) guru tidak menggunakan materi pelajaran dalam buku sekolah

elektronik. Buku sekolah elektronik juga hanya digunakan sebagai tambahan

dalam sumber belajar siswa (61%), yang membuat guru tidak menggunakan

buku sekolah elektronik sebagai buku utama dalam sumber belajar

dikarenakan buku teks lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan serta

terbatasnya jumlah buku sekolah elekronik yang dapat di download.

Jum

lah

Hambatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

87

Kemungkinan mengapa penggunaan buku sekolah elektronik tidak optimal,

juga tidak terlepas dari sumber daya manusia yang kurang terampil. Masih

banyak guru yang tidak bisa menggunakan komputer, apalagi internet.

Sedangkan untuk mengakses dan menggunakan buku digital diperlukan

pengetahuan dan keahlian tambahan dalam menggunakan komputer, sehingga

banyak guru tidak dapat menghilangkan kebiasaan-kebiasaan menggunakan

buku teks dalam kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan pembelajaran juga tidak mengacu pada buku sekolah

elektronik, tetapi menggunakan buku pegangan lainnya terbukti (46%). Hal

ini dikarenakan sebagian besar siswa tidak memiliki buku sekolah elektronik,

serta sarana pendukung untuk menggunakan buku sekolah elektronik sangat

kurang. Alasan lain yang membuat siswa tidak menggunakan buku sekolah

elektronik dalam kegiatan pembelajaran disebabkan karena jika menggunakan

buku sekolah elektronik, siswa harus mencetak buku sekolah elektronik

terlebih dahulu kebentuk hardcopy.

Latihan soal-soal dalam proses belajar mengajar pun diambil dari buku

teks lain, bahkan guru di 5 Sekolah Menengah Atas tersebut menggunakan

buku sekolah elektronik sebagai buku tambahan bukan buku utama dalam

proses belajar mengajar (82%). Dari 100 siswa yang menjadi responden

ternyata hampir semua tidak menggunakan buku sekolah elektronik dalam

proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan siswa lebih memilih

menggunakan buku teks yang ada di perpustakaan dan sesuai dengan anjuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

88

guru jika dibandingkan dengan menggunakan buku sekolah elektronik. Selain

itu alasan mengapa siswa tidak menggunakan buku sekolah elektronik untuk

latihan soal-soal dikarenakan latihan soal-soal yang ada di dalam buku

sekolah elektronik tidak jauh berbeda dengan latihan soal-soal yang ada di

buku teks lainnya.

Walaupun tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh sekolah, siswa,

dan guru, buku sekolah elekronik memiliki kelebihan-kelebihan yaitu telihat

dari jawaban siswa mengenai kelebihan buku sekolah elektronik, pertama

praktis di mana buku sekolah elektronik mudah dibawa oleh siswa karena

tidak mesti berbentuk hardcopy tetapi bisa juga berbentuk softcopy, kedua

hemat yang mana dengan memiliki buku sekolah elektronik siswa tidak perlu

lagi membeli buku teks lainnya untuk referensi mereka dalam belajar, ketiga

buku sekolah elektronik lebih lengkap dibandingkan dengan buku-buku

lainnya, keempat buku sekolah elektronik mudah diakses tidak hanya pada

saat di sekolah melainkan diluar jam sekolah pun bisa diakses.

Selain kelebihan, buku sekolah elektronik juga memiliki kekurangan

tetapi jika dilihat dari jawaban responden kelebihan buku sekolah elektronik

lebih sedikit dibandingkan dengan kekurangannya secara garis besar siswa

menjawab kekurangan dari buku sekolah elektronik adalah bentuk bukunya

tidak menarik dan relatif sama dengan buku teks lainnya, materi didalam buku

sekolah elektronik kurang, jumlah buku mata pelajaran yang dapat diakses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

89

sangat sedikit, dan biaya yang dikeluarkan mahal karena harus mencetak dan

mendownload dalam waktu yang cukup lama.

Pada dasarnya penggunaan buku sekolah elektronik dapat

meringankan biaya terbukti (60%) siswa menjawab penggunaan buku sekolah

elektronik dapat meringankan biaya pembelian buku teks lainnya. Hambatan

yang dialami siswa dalam menggunakan buku sekolah elektonik adalah lagi-

lagi sosialisasi yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Pemerintah masih

kurang, sarana dan prasarana yang tersedia untuk menggunakan buku sekolah

elektronik masih kurang. Jika harus menggunakan, loading yang dilakukan

untuk membuka buku sekolah elektronik sangat lama, dan isi dari buku

sekolah elektronik masih dirasa kurang variatif karena hampir sama dengan

buku teks lainnya yang mudah didapat tanpa harus mengunduh terlebih

dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

90

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Akses Buku Sekolah Elektronik dalam Pembelajaran di Sekolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat ditarik

kesimpulan bahwa akses buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di

sekolah sangat kurang. Sebagian besar siswa tidak pernah dan tidak

mengetahui bagaimana mengakses buku sekolah elektronik dengan prosentase

72%, selain itu banyak juga siswa yang tidak ingin memiliki buku sekolah

elektronik dengan prosentase 81% dikarenakan tidak semua mata pelajaran

menggunakan akses buku sekolah elektronik. Terlalu minimnya akses buku

sekolah elektronik ini dipengaruhi oleh sarana yang kurang (38%), serta

sosialisasi yang diberikan terhadap siswa kurang (26%) sehingga membuat

siswa malas mendownload dan tidak direkomendasikan oleh guru untuk

menggunakan akses buku sekolah elektronik dalam kegiatan belajar mengajar

yang terjadi di lingkungan sekolah.

2. Penggunaan Buku Sekolah Elektronik dalam Pembelajaran di Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa

penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah secara

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

91

keseluruhan tidak optimal, materi yang terdapat pada buku sekolah elektronik

tidak digunakan sama sekali terlihat dengan prosentase 82%. Buku sekolah

elektronik juga hanya sebagai buku tambahan dalam sumber belajar siswa

(61%), sementara kegiatan pembelajaran (20%), dan latihan soal-soal (10%)

juga sama tidak menggunakan buku sekolah elektronik melainkan hanya

sebagai buku tambahan.

Guru yang merupakan sumber utama bagi siswa untuk mendapatkan

materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar juga tidak menggunakan

buku sekolah elektronik, hal ini terlihat dengan jawaban siswa dengan

prosentase 82%. Alasan ini lah yang juga membuat siswa untuk tidak

menggunakan buku sekolah elektronik (89%) dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah, walaupun buku sekolah elektronik memiliki kelebihan,

tetapi dari hasil penelitian penggunaan buku sekolah elektronik lebih banyak

kekurangan dibandingkan dengan kelebihannya.

Hampir sama dengan akses buku sekolah elektronik, dapat

disimpulkan bahwa hambatan utama mengapa penggunaan buku sekolah

elektronik kurang optimal, dikarenakan sosialisasi yang diberikan kepada

siswa kurang (38,53%), sehingga penggunaan buku sekolah elektronik sangat

minim untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

92

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian dan analisis data hasil penelitian

mengenai ”Akses dan Penggunaan Buku sekolah Elektronik dalam Pembelajaran

di Sekolah Menengah Atas”, maka penulis ingin menyampaikan saran yang

diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perkembangan dunia pendidikan.

1. Bagi Pemerintah, dalam hal ini Pusat Perbukuan Depdiknas

Berdasarkan hasil penelitian telah disimpulkan tentang Akses dan

Penggunaan Buku Sekolah Elektronik dalam Pembelajaran di Sekolah

Menengah Atas, dapat dideskripsikan bahwa akses dan penggunaan buku

sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah sangat tidak optimal.

Kurangnya sosialisasi serta kurang seriusnya Pemerintah mengenalkan buku

sekolah elektronik secara lebih baik menyebabkan siswa tidak memanfaatkan

buku sekolah elektronik.

Sosialisasi buku sekolah elektronik sangat penting bagi siswa,

sehingga para siswa dapat memiliki lebih banyak referensi buku yang baik

dan lulus penilaian dari BSNP, dan nantinya dapat menambah wawasan yang

lebih bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hal lain yang dibutuhkan

siswa adalah menambah jumlah buku sekolah elektronik yang dapat di akses

siswa serta memberikan buku yang variatif dan lebih menarik sehingga dapat

menarik minat siswa untuk membaca dan memiliki buku sekolah elektronik,

dan mengubah format buku sekolah elektronik yang ada. Hal ini dikarenakan

format buku sekolah elektronik yang berbentuk PDF menyebabkan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

93

untuk mendowload agak lama, sebaiknya Pemerintah memikirkan untuk

mengganti format yang lebih ringan dan mudah sehingga bagi siswa maupun

guru jika ingin mendownload tidak memakan waktu yang lama.

2. Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian ini dapat di ketahui bahwa akses dan penggunaan

buku sekolah elektronik sangat kurang, dikarenakan sosialisasi yang diberikan

guru dan sarana prasarana yang di miliki sekolah masih kurang.

Perkembangan dunia pendidikan terlebih mengenai teknologi informasi (TI),

sebaiknya sekolah memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan

sarana prasarana yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan, terutama

kepentingan mengenai materi pelajaran yang dirasa oleh siswa referensi dari

buku teks kurang bisa membantu dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Selain itu sebaiknya sekolah mencetak buku sekolah elektronik

tersebut dengan menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang

kemudian menggandakannya untuk kepentingan siswa dalam menunjang

kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian ini mengenai akses dan penggunaan buku sekolah

elektronik, tidak diragukan lagi bahwa buku sekolah elektronik dapat

meringankan biaya untuk pembelian buku teks lainnya. Untuk itu, gunakan

pengetahuan mengenai teknologi internet untuk mencari referensi buku yang

berguna bagi siswa sendiri, sehingga tidak hanya mengandalkan buku teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

94

yang dianjurkan oleh guru maupun sekolah saja, karena Pemerintah sudah

menyiapkan buku murah dan telah lulus penilaian oleh BSNP dalam bentuk

buku sekolah elektronik yang dapat didownload melalui jaringan internet

dengan alamat website: http:/bse.depdiknas.go.id/.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis sudah berusaha sebaik mungkin dalam penelitian, namun

Penelitian ini hanya berfokus pada siswa dan hanya melihat bagaimana akses dan

penggunaan buku sekolah elektronik yang dilakukan siswa, tidak melihat akses

dan penggunaan buku sekolah elektronik yang dilakukan oleh guru dan pihak

sekolah, sehingga hasil yang didapatkan pun hanya berpatokan pada upaya

mengungkapkan mengenai akses dan penggunaan buku sekolah elektronik yang

dilakukan oleh siswa saja. Penulis juga menyadari ada keterbatasan dalam

penelitian ini yaitu jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian

yang hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan

sebagaimana adanya, sehingga hanya sekedar mengungkapkan fakta yang ada

tentang subjek tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

95

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : Graha Ilmu

Andre. 2008. Tentang E-Book. http://www.geocities.com/kbaklub/tentang_ebook.htm

Dajan, Anto. 1984. Pengantar Metode Statistik Jilid II. LPPPES: Jakarta

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed 3. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Buku. http://www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/peraturan_mendiknas_11_

2005_buku.pdf Depdiknas. 2010. Buku Sekolah Elektronik. http://bse.depdiknas.go.id/item/guide.php Endang. 2008. Pengertian akses. http://www.total.or.id/info.php Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research. Cet XXI. Yogyakarta: Andi Offset.

Irwinday. 2008. Buku Sekolah Elektronik . http://www.irwinday.web.id Lilik. 2008. Laman Buku Sekolah Elektronik Bisa di Akses Pada Domain Lain. http://www.penapendidikan.com Moeleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. 1. Bandung: Remadja Karya CV Moeleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ed.Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Parvian. 2008. Buku Sekolah Elektronik. http://www.parvian.wordpress.com

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

96

Riana, Natalia Rindang. 2008. ”Akses dan Pemanfaatan Buku Paket dalam Pembelajaran”. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Riyanto, Geger. 2007. Teknologi Informasi, Inovasi Bagi Dunia Pendidikan. http://farady2ba.dominico.blogspot.com.com/2007/11/internet-solusi-

pembel.htm Salim, Peter dan Yenny salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta.

Modern English Press Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Cet.5. Bandung: CV Alfa Beta.

Stikompti. 2007. Pengertian Internet. http:/kelompok9.blogspot.com/

Supriadi, Dedi. 2001. Anatomi Buku sekolah di Indonesia Problematika Penilaian, Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku Bacaan, dan Buku Sumber. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Ucup. 2008. Buku Elektronik atau E-book. http://www.geocities.com/kbaklub/tentang_ebook.htm Undang-Undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Jakarta 2003 Takdir, Muhammad. 2008. Buku Sekolah Elektronik. http://www.sinjai.go.id Yuwono, Tri. 2007. Buku murah versi pemerintah, mungkinkah?. Medan : Harian Global http://www.harian-global.com/news.php?.item.10228.32 Wasito, Hermawan. 1992. Pengantar Metode Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PEDOMAN WAWANCARA

I. IDENTITAS RESPONDEN

Isilah pertanyaan berikut ini:

1. Nama : ...............................

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Sekolah : ...............................

II. PERTANYAAN

A. Akses Buku Sekolah Elektronik

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apakah saudara melakukan pengaksesan buku sekolah elektronik?

Jawaban: .............................................................................................................

2. Apakah saudara mengetahui cara mengakses buku sekolah elektronik?

Jawaban: .............................................................................................................

3. Apakah saudara sudah memiliki buku sekolah elektronik?

Jawaban: .............................................................................................................

4. Bagaimanakah bentuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang dapat diakses di

sekolah? (hard copy/softcopy).

Jawaban: .............................................................................................................

5. Apakah sekolah menyediakan sarana untuk mengakses buku sekolah

elektronik?

Jawaban: .............................................................................................................

6. Apakah jumlah sarana yang tersedia mencukupi kebutuhan siswa?

Jawaban: ............................................................................................................

7. Apakah semua mata pelajaran di sekolah menggunakan akses buku sekolah

elektronik?

Jawaban: ............................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

8. Hal apa saja yang menjadi penghambat dalam mengakses buku sekolah

elektronik?

Jawaban: .............................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

B. Penggunaan Buku Sekolah Elektronik

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

9. Apakah materi dalam buku sekolah elektronik menjadi materi utama dalam

kegiatan belajar mengajar?

Jawaban: ............................................................................................................

10. Apakah buku sekolah elektronik sebagai sumber belajar?jika ia apakah

termasuk buku utama atau tambahan!

Jawaban: .............................................................................................................

11. Apakah kegiatan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

merujuk/mengacu pada buku sekolah elektronik atau buku lainnya?

Jawaban: .............................................................................................................

12. Apakah latihan soal-soal dalam semua mata pelajaran diambil dari buku

sekolah elektronik atau buku lainnya?

Jawaban: .............................................................................................................

13. Apakah guru menggunakan buku sekolah elektronik sebagai buku utama

dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawaban: .............................................................................................................

14. Apakah saudara menggunakan buku sekolah elektronik sebagai buku utama

dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawaban: .............................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

15. Apakah keuntungan/kelebihan digunakannya fasilitas buku sekolah elektronik

bagi saudara di sekolah?

- ................................................................................

- ................................................................................

- ................................................................................

16. Apakah kekurangan dari penggunaan fasilitas buku sekolah elektronik yang

disediakan sekolah bagi saudara?

- ................................................................................

- ................................................................................

- ................................................................................

17. Apakah penggunaan buku sekolah elektronik meringankan saudara dalam

biaya pembelian buku teks/acuan lainnya?

Jawaban: .............................................................................................................

18. Hambatan apa saja yang saudara alami dalam menggunakan fasilitas buku

sekolah elektronik?

- .................................................................................

- .................................................................................

- .................................................................................

- Terima Kasih -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI