plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2018. 4. 12. · serta vektor oleh siswi-siswi kelas xb...

123
PETA KONSEP SEBAGAI ALTERNATIF ALAT EVALUASI PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Maria Immaculata Lulut Cahyani NIM: 041424038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 21-Aug-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

PETA KONSEP SEBAGAI ALTERNATIF

ALAT EVALUASI PEMAHAMAN SISWA

PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN

SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB

SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

Maria Immaculata Lulut Cahyani

NIM: 041424038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

i

PETA KONSEP SEBAGAI ALTERNATIF

ALAT EVALUASI PEMAHAMAN SISWA

PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN

SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB

SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

Maria Immaculata Lulut Cahyani

NIM: 041424038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

AMb

Aku tidakMemanggbukannya

Waktu k

BantulaB

m

k ingin meul salib it lari meng

kebingun

ah aku untuiarlah deka

Menyamelainkan

me

Tuhada

enuntut htulah tugaghindar.

ngan dan

uk bersabaapan-Mu mdarkan aku Engkau tetndekapku d

an, biarkaalam geng

Keluarga

iv

hidupku masku seba

n kekhawjan

ar, penuh kmenguatkanu bahwa aktap lena dadalam seg

anlah aku ggaman ta

Karya in

Yang ku 

a kecilku ya

Seluruh o

mulus tanpagai pengi

watiran mgan lepa

kasih dan kn aku untukku tidak sean tetap mala suasan

makin mangan-M

ni kuperse

sebut Ia ya

Bapak

ang indah 

orang‐oran

pa gelombikut-Mu,

melandaaskan tan

kerendahank berjuang

endiri, emangku,

na.

murni u

embahkan

ang Maha P

k dan Ibuku

:  Joko‐Bag

ng yang ak

bang.... dan

a diriku, nganku.

n hati. .

n untuk :

Penguasa 

u tercinta

gas‐Banyu

ku sayangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

vii

ABSTRAK

Maria Immaculata Lulut Cahyani, “Peta Konsep Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa pada pokok besaran dan satuan serta vektor oleh siswi-siswi kelas XB SMA Santa Maria Yogyakarta ”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peta konsep dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif alat evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa pada pokok bahasan besaran dan satuan serta vektor. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus sampai 27 Agustus 2009 di kelas XB SMU Santa Maria Yogyakarta.

Instrumen yang digunakan adalah tes pemahaman dan tes peta konsep. Tes pemahaman dibuat berdasarkan kriteria pemahaman. Kualitas tes pemahaman ditentukan melalui ujicoba dan validasi isi. Sedangkan tes peta konsep dibuat oleh siswa berdasarkan kemampuan siswa memetakan konsep-konsep pada materi yang diujikan.

Ada dua macam data yang diperlukan dalam penelitian ini; yaitu (1) data yang berkaitan dengan pemahaman konsep dan (2) data berkaitan dengan kemampuan siswa membuat peta konsep.

Penggunaan peta konsep sebagai salah satu alat untuk mengukur pemahaman konsep, disimpulkan dari korelasi antara skor tes pemahaman dan skor peta konsep. Nilai korelasi dinyatakan dengan koefisien korelasi yang dihitung mengunakan korelasi product-moment dari Pearson pada taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi dengan nilai koefisien korelasi Pearson rxy = 0,957 . Nilai tersebut lebih besar daripada koefisien kritikalnya, rcrit = 0,537. Korelasi dalam penelitian ini memiliki pola positif. Oleh karena memiliki pola positif, maka dapat dikatakan bahwa peta konsep dapat digunakan sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

viii

ABSTRACT

Maria Immaculata Lulut Cahyani. “Concept Map as An Alternative for

Evaluation Instrument of Students’ Comprehention on Magnification & Units and Vector by 10Th B Grade Student of Santa Maria High School Yogyakarta.” Yogyakarta: Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, The Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research has a purpose to know what a concept map can be used as an alternative to measure students’ comprehension about physics concepts. The observation was carried out on September14th until September 27th 2009 in the XB grade of Santa Maria Yogyakarta High school.

The instrument used was a understanding test and conceptual maps test. Comprehension tests based on the criteria of understanding. Quality of understanding tests was determined by testing and validation of content. The concept maps test created by students based on students' ability to map the concept of tested material.

There are two kinds of data which are needed in this research. The first is data that has relationship with concept understanding and the second is data that has relationship with in making concept map are made by students.

To know whether a concept map can be used as one of an equipment to measure concept understanding or not, it will be conclude if there is any correlation between the understanding test scores and concept map scores. There is any correlation or not will be stated by correlation coefficient and analyzed using product-moment correlation from Pearson and the standard of significant is 0,05.

The result shows that any correlation with coefisien correlation from Pearson on rxy = 0,957. This point more bigger than crictical coefisien that rcrit = 0,537. There is positive correlation between understanding test scores and the capability in making concept map scores. Therefore, it can be concluded that: A concept map can be used as an alternative to measure students’ comprehension about physics concepts.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia dan

penyertaanNya yang senantiasa hadir seperti udara yang kuhirup setiap hari, sehingga

penelitian dengan judul “Peta Konsep Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman

Siswa Pada Pokok Besaran dan Satuan serta Vektor oleh Siswi-Siswi Kelas Xb

Smu Santa Maria Yogyakarta” dapat terselesaikan dengan baik.

Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di FPMIPA Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat

diselesaikan dengan baik atas kerjasama, bantuan, gagasan, serta dukungan dari berbagai

pihak.

Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1 Bapak Drs. Fr. Kartika Budi M.Pd, selaku dosen pembimbing sekaligus dosen

pembimbing akademik yang telah banyak memberikan waktu untuk membimbing

dengan penuh kesabaran dan keramahan.

2 Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si selaku kaprodi.

3 Sr. M. Cornelia OSF.S.Ag, selaku kepala sekolah SMU Santa Maria

Yogyakarta yang telah mengizinkan dan menyediakan tempat untuk peneliti

melakukan penelitian.

4 Dra. MF Sutilah, selaku guru fisika SMU Santa Maria Yogyakarta yang tak

henti-hentinya mendukung dan memberi semangat kepada peneliti untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

5 Keluarga besar SMU Santa Maria Yogyakarta terutama siswi-siswi kelas Xb

angkatan 2008-2009, terimakasih untuk semua bantuan dan kerjasamanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

x

6 Dosen–dosen Pendidikan Fisika, terimakasih untuk ilmu yang telah diberikan kepada

saya.

7 Sekretariat FKIP dan JPMIPA untuk segala bantuannya selama saya menempuh

pendidikan.

8 Bapak-Ibuku tercinta dan Mas Gatot atas segala kasih sayang, kepercayaan,

kesabaran dan dukungan dalam doa, semangat, dan biaya sehingga saya dapat

menyelesaikan studi ini

9 Ignatius Joko Pitoyo, Joseph Bagas Jatmiko Bayuputra dan Claudius Banyu Ardhie-

keluarga kecilku sekaligus kereta api hidupku terimakasih atas segala cinta,

semangat, kesabaran, doa dan dukungan dan kesempatan. Aku bersyukur hidup

bersama kalian..

10 Mbak anit dan Bara yang telah mengisi hari-hari keluargaku, menyediakan tempat

untuk sejenak bermain, dan maaf atas segala kerusakan mainan dan bukunya.

11 Bapak-Ibu Daryanto terima kasih atas segala kasih sayang, semangat, doa dan

dukungannya

12 Keluarga Baturono dan keluarga Botton : Mbak Ani-Mas Agus sekeluarga, Mba Gun

sekeluarga, Mas Gendut-Mba Iwuk yang sangat sabar dan telaten, Mas Yono-Alm.

Mbak Nanik-Ajeng-Kristin-Wisnu, Mas Tulus –Mbak Ninok-calon adek beserta

seluruh keluarga yang tidak dapat disebutkan detail satu-persatu, terima kasih atas

kasih sayang, cinta, dukungan dan doa selama penulis menyelesaikan skripsi.

13 Teman-teman kost “BEE”, terima kasih atas dukungan, semangat, kebersamaannya

serta hiburan setiap hari

14 Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2004-2007, yang telah bekerjasama dalam

menempuh studi di Pendidikan Fisika .

15 Semua pihak yang belum dapat disebutkan.

Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan

ini. Supaya dapat berguna bagi perkembangan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Yogyakarta, 09 Juni 2011

Penyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..... vi

ABSTRAK.................................................................................................................. vi

ABSTRACT............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR................................................................................................ viii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian................................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian............................................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI........................................................................................... 5

A. Hakekat Peta Konsep........................................................................................... 5

1. Pengertian Konsep ..................................................................................... 5

2. Pengertian Peta Konsep ................................................................................ 7

B. Hakekat evaluasi ................................................................................................. 16

1. Pengertian Evaluasi .................................................................................... 16

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ........................................................................ 18

3. Alat Evaluasi .............................................................................................. 19

C. Pemahaman Konsep ........................................................................................... 21

D. Peta Konsep Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa .................... 23

E. Pengukuran dan Satuan Pengukuran.................................................................. 26

F. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 42

G. Hipotesis............................................................................................................. 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 44

A. Jenis Penelitian................................................................................................... 44

B. Metode Menentukan Subyek .............................................................................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xii

1. Populasi ....................................................................................................... 44

2. Sampel Penelitian....................................................................................... 45

C. Variabel Penelitian ............................................................................................ 45

1. Variabel Bebas ........................................................................................... 46

2. Variabel Terikat ......................................................................................... 46

D. Desain Penelitian ............................................................................................... 47

E. Instrumen Penelitian........................................................................................... 48

1. Tes Peta Konsep .......................................................................................... 48

2. Tes Pemahaman ........................................................................................... 48

F. Uji keandalan instrumen..................................................................................... 52

G. Treatmen ............................................................................................................ 54

H. Metode Analisis Data.......................................................................................... 55

1. Penentuan Skor Tes Pemahaman ................................................................. 55

2. Penentuan Skor Tes Peta Konsep ................................................................. 58

I. Analisa Data ........................................................................................................ 62

J. Uji Normalitas Dan Uji Homogenitas.................................................................. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 64

A. Data Penelitian..................................................................................................... 64

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 64

2. Deskripsi data Skor Tes Pemahaman dan Skor Tes Peta Konsep ................ 67

3. Deskripsi Pemahaman Siswa Pada Pokok Besaran dan Satuan Serta Vektor

dalam Peta Konsep yang Dibuat Siswa ...................................................... 73

B. Analisis Data........................................................................................................ 79

1. Uji Normalitas ............................................................................................... 79

2. Uji Homogenitas ........................................................................................... 81

3. Korelasi antara Tes Pemahaman dan Tes Peta Konsep ................................ 82

C. Pembahasan........................................................................................................... 84

D. Peta konsep sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa ...........,........... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 88

A. Kesimpulan............................................................................................................ 88

B. Keterbatasan Penelitian......................................................................................... 88

1. Keterbatasan pada Sampel Penelitian ........................................................... 88

2. Kesulitan yang Dihadapi Siswa .................................................................... 89

C. Saran...................................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 1 Definisi Satuan SI untuk Besaran Pokok ..................................................................,,... 28

Tabel 2 Satuan SI untuk Besaran Turunan .................................................................................. 30

Tabel 3 Dimensi untuk Besaran Turunan..................................................................................... 31

Tabel 4 Kisi-kisi Pemahaman....................................................................................................... 50

Tabel 5 Kisi-kisi Variabel yang Diukur....................................................................................... 53

Tabel 6 Kriteria Skor Tes Pemahaman......................................................................................... 55

Tabel 7 Kriteria Skoring Penyusunan Peta Konsep...................................................................... 62

Tabel 8 Skor Tes Pemahaman Konsep......................................................................................... 68

Tabel 9 Skoring Peta Konsep Dari Unsur Penyusun Peta Konsep............................................... 69

Tabel 10 Statistik Deskriptif ......................................................................................................... 70

Tabel 11 Deskripsi Frekuensi Tes Pemahaman ............................................................................ 71

Tabel 12 Deskripsi Frekuensi Tes Peta Konsep............................................................................. 72

Tabel 13 Contoh Hirarki Pada Peta Konsep Yang Dibuat Siswa................................................... 73

Tabel 14 Contoh Konsep Pada Peta Konsep Yang Dibuat Siswa ................................................. 75

Tabel 15 Contoh Yang Muncul Pada Peta Konsep Yang Dibuat Siswa....................................... 78

Tabel 16 Deskripsi Uji Normalitas Tes Pemahaman Konsep........................................................ 79

Tabel 17 Deskripsi Uji Normalitas Tes Peta Konsep.................................................................... 80

Tabel 18 Deskripsi Uji Homogenitas Tes Pemahaman Dan Tes Peta Konsep ............................ 81

Tabel 19 Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Tes Pemahaman dan Peta Konsep.......... 82

Tabel 20 Hasil Korelasi Tes Pemahaman dan Peta Konsep........................................................ 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 Peta Konsep Paling Sederhana......................................................................... 10

2.2 Peta konsep yang agak kompleks...................................................................... 11

2.3 (a) Peta Konsep yang Mengandung Perantara.................................................. 12

(b) Peta Konsep yang Perantaranya dijadikan bagian dari proposisinya ......... 12

2.4 Bagian-bagian Peta Konsep ............................................................................... 14

4.1 Histogram Deskripsi Frekuensi Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok

Bahasan Besaran dan Satuan serta Vektor.......................................................... 71

4.2 Histogram Deskripsi Frekuensi Peta Konsep Siswa pada Pokok Bahasan

Besaran dan Satuan serta Vektor......................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan halaman

2.1 Desain pelaksanaan penelitian ............................................................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Evaluasi memiliki peranan penting dalam proses pendidikan karena dalam

proses evaluasi tersebut kita dapat melihat, menentukan sejauh mana, dalam hal

apa dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Selain itu evaluasi juga

merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru

dalam kegiatan pembelajaran. Guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar,

intelegensi, tingkat pemahaman, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan

kepribadian siswa atau peserta didik lewat proses evaluasi.

Dalam proses evaluasi diperlukan instrumen atau alat evaluasi. Alat evaluasi

tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni alat tes dan nontes. Khusus untuk

evaluasi hasil pembelajaran siswa di kelas, alat evaluasi yang paling banyak

digunakan adalah tes. Di Indonesia bentuk soal pilihan ganda dan bentuk soal

uraian menjadi pilihan alat evaluasi yang kerap digunakan.

Dalam situasi akademik, obyek pengukuran atau obyek evaluasi yang perlu

menjadi sorotan utama adalah karakteristik individu siswa, seperti pengetahuan,

pemahaman ataupun keahlian siswa diberbagai bidang ilmu pengetahuan.

Sedangkan kedua bentuk tes ini memiliki keterbatasan masing-masing dalam

mengungkap pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep-konsep atau

fakta dalam ilmu pengetahuan yang telah siswa pelajari sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

2

Permasalahan yang dihadapi selanjutnya adalah bagaimana evaluator

menentukan dan menyusun suatu alat evaluasi agar tujuan yang ingin dievaluasi

dapat tercapai dan tepat sasaran. Salah satu solusi yang ditempuh yaitu

penggunaan peta konsep sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman siswa.

Penggunaan peta konsep sebagai alat evaluasi tersebut diharapkan dapat

menjadi alat penilaian yang ideal, yaitu dapat memperlihatkan struktur

pemahaman siswa yang hasilnya sesuai dengan keadaan dan dapat diandalkan.

Beberapa para ahli pendidikan telah melakukan riset untuk mewujudkan peta

konsep sebagai alat evaluasi yang dapat mengungkap pemahaman. Penelitian

tersebut misalnya berkisar tentang penggunaan peta konsep sebagai alat

pendeteksi miskonsepsi siswa. Penelitian yang lain yaitu penggunaan peta konsep

untuk mempermudah konsep sulit dalam pembelajaran dan penggunaan peta

konsep untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Dalam artikelnya

mengenai alat evaluasi, Novak (1990) dalam Holil (2008) menjelaskan adanya

potensi penggunaan peta konsep untuk peningkatan belajar dan mengajar sains

dalam ruang kelas. Tentunya potensi tersebut dapat mencakup fungsi peta

konsep sebagai alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar sains di kelas.

Untuk itu penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Peta Konsep sebagai

Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa”. Dengan menerapkan peta konsep

dalam pembelajaran fisika diharapkan akan diperoleh salah satu alternatif alat

evaluasi yang sesuai untuk menggambarkan pemahaman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

3

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah peta konsep dapat

dijadikan alternatif alat evaluasi pemahaman siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah peta konsep dapat dijadikan alternatif alat evaluasi

pemahaman siswa

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat menambah referensi mengenai

alternatif alat evaluasi, terutama alat evaluasi yang dapat menggambarkan

pemahaman siswa. Selain itu penelitian ini menindaklanjuti penelitian-

penelitian sebelumnya mengenai peta konsep.

Apabila hasil penelitian ini baik, peta konsep dapat menjadi salah satu

pertimbangan alat evaluasi dalam pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

4

BAB II

DASAR TEORI

A. Hakikat Peta Konsep

1. Pengertian Konsep

Konsep menjadi sangat berarti bagi siswa dalam penguasaan materi di

berbagai bidang ilmu pengetahuan karena dalam materi tercakup fakta,

konsep dan hubungan antar konsep. Konsep memiliki pengertian yang

bermacam-macam. Masing-masing ahli memiliki pendapat yang berbeda-

beda, sehingga belum ada batasan pasti mengenai pengertian konsep ini.

Salah satu batasan yang dikemukakan oleh Dahar, bahwa konsep

merupakan dasar untuk berpikir, untuk belajar aturan-aturan dan akhirnya

untuk memecahkan masalah. Konsep-konsep itu merupakan penyajian

internal dari sekelompok stimulus, konsep-konsep itu tidak dapat

diamati, dan harus disimpulkan dari perilaku.

Dengan demikian konsep itu sangat penting bagi manusia dalam berpikir

dan belajar.

Dahar (1989) menyiratkan bahwa konsep-konsep dapat berbeda dalam

tujuh dimensi yaitu:

a. Atribut. Setiap konsep memiliki atribut yang berbeda baik ditinjau

secara fisik maupun fungsinya. Misalnya, konsep meja harus memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

5

permukaan datar dan sambungan-sambungan yang mengarah kebawah

yang mengangkat permukaan dari lantai.

b. Struktur. Struktur yaitu cara bagaimana atribut tersebut saling terkait.

Ada tiga macam struktur yaitu (1) struktur konjungtif yaitu konsep di

mana terdapat contoh konsep, seperti percepatan adalah perubahan

kecepatan tiap satuan waktu. Dua atribut yaitu perubahan kecepatan dan

selang waktu harus ada agar memenuhi konsep percepatan, (2) konsep

disjungtif yaitu konsep di mana satu dari dua atau lebih sifat harus ada,

(3) konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-

atribut konsep, seperti superposisi.

c. Keabstrakan. Ada konsep yang begitu konkrit dan abstrak, misalnya:

jarak dan elektron.

d. Generalitas atau keumuman. Bila diklasifikasikan konsep dapat berbeda

dalam posisi superordinat atau subordinat, misalnya energi merupakan

superordinat dari energi kinetik.

e. Ketepatan, menyangkut apakah ada sekumpulan aturan untuk

membedakan contoh-contoh dari non contoh.

f. Kekuatan ditentukan sejauh mana orang setuju bahwa konsep itu penting.

Konsep dalam kehidupan sehari-hari memiliki dua arti yang berbeda.Satu arti

konsep adalah “rancangan”. Arti yang lain adalah “pengertian”. Euwe,dkk,

(1991: 8) menyatakan bahwa konsep adalah sesuatu yang terbentuk di dalam

pikiran manusia mengenai sesuatu objek.Konsep adalah segala yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

6

mengenai benda-benda, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa, kondisi-

kondisi, dan ciri-ciri.

Kartika Budi, (1991: 39) menjelaskan bahwa konsep dapat dibedakan

menjadi tiga kelompok, yaitu konsep fisis, konsep logika matematis, dan

konsep filosofis. Konsep fisis adalah konsep yang mengacu pada objek, sifat

yang menyatu pada objek, proses yang terjadi pada objek, dan relasi antara

konsep yang satu dengan konsep yang lain. Konsep logika matematis adalah

konsep yang mengacu pada struktur operasi yang dilakukan terhadap objek.

Misalnya; perkalian, penjumlahan, pengurangan. Konsep filosofis adalah

konsep yang berkaitan dengan sifat manusia. Misalnya; senang, jujur, kagum.

Dalam pembelajaran fisika yang kita hadapi adalah konsep-konsep fisis,

sedangkan konsep-konsep logika-matematis merupakan alat.Untuk itu perlu

disadari agar kegiatan belajar mengajar tidak bergeser menjadi kegiatan

belajar mengajar matematik, maka konsep-konsep fisis dalam pembelajaran

fisika perlu ditekankan. Siswa yang belajar fisika mencoba menafsirkan dan

menangkap makna dari konsep-konsep fisika yang dipelajari. Tafsiran

tersebut dapat berbeda-beda untuk setiap siswa. Satu konsep dapat memiliki

beberapa definisi. Tafsiran seseorang akan suatu konsep dinamakan konsepsi.

Dari keseluruhan penjelasan mengenai definisi konsep di atas, dapat

disimpulkan bahwa konsep merupakan dasar pemikiran yang terbentuk di

dalam pikiran manusia mengenai sesuatu objek atau benda, gejala-gejala atau

peristiwa-peristiwa, kondisi-kondisi, dan ciri-ciri yang menyertainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

7

Penyajian dasar pemikiran tersebut tidak dapat diamati secara langsung,

karena harus disimpulkan melalui perilaku atau penerapan.

2. Pengertian Peta Konsep

Faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa

yang telah diketahui siswa sebelumnya (pengetahuan ataupun konsep awal

siswa). Kemudian pada proses selanjutnya siswa akan menerima, mendapat

dan menemukan pengetahuan atau konsep baru saat ia belajar. Tentu saja agar

proses belajar tersebut menjadi bermakna, maka konsep atau pengetahuan

baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif

siswa sebelumnya. Berbagai metode digunakan untuk mengetahui struktur

pengetahuan siswa, namun belum ada alat atau cara yang tepat yang

digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh para siswa

(Dahar, 1989: 149). Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin (1985) dalam

Dahar (1988: 149) mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui konsep-

konsep yang telah dimiliki siswa, supaya belajar bermakna berlangsung dapat

dilakukan dengan pertolongan peta konsep.

Peta konsep diusulkan dan dikembangkan Prof. Joseph D. Novak seorang ahli

psikologi pendidikan dari Universitas Cornell, AS pada tahun 1983. Peta

konsep ini dibuat berdasarkan teori Ausable tentang belajar yang bermakna,

yaitu merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep

relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Novak (1985 : 94)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

8

dalam Asmin (2004), mendefinisikan peta konsep sebagai suatu alat skematis

untuk merepresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam

suatu kerangka proposisi. Peta itu mengungkapkan hubungan-hubungan yang

berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Peta

konsep disusun hierarkis, konsep esensial akan berada pada bagian atas peta

konsep.

Dan menurut Mohammad Nur ( 2000 : 36 ) dalam Sucipto (2008), “Peta

Konsep adalah suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-

ide penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain “.

Beberapa penelitian (Dorrow&O’neal, 1994; Robert Ornstein, 1992) dalam

Watson,Bruce and Kopernicek. (1990) menunjukkan bahwa proses berfikir

adalah kombinasi kompleks, kata, gambar skenario, warna dan bahkan suara

dan musik. Proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta

konsep mendekati operasi alamiah dalam proses berfikir.

Pearsal (1996 : 199) dalam Wilantara, (2005:51) menyatakan bahwa dengan

peta konsep kita dapat melihat refleksi pengetahuan yang dimiliki siswa.

Dengan mencermati kompleksitas peta konsep tersebut kita dapat mendeteksi

konsep-konsep mana yang kurang tepat dan sekaligus perubahan konsepnya.

Untuk lebih melihat latar belakang susunan peta konsep tersebut ada baiknya

peta konsep itu digabung dengan interview klinis.

Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka Dahar (1989: 153)

mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

9

1. Peta konsep (pemetaan konsep) adalah suatu cara untuk memperlihatkan

konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu

bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika dan lain-lain. Dengan

membuat sendiri peta konsep siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas,

dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.

2. Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu

bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang

memperlihatkan hubungan-hubungan proposisional antara konsep-

konsep. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari belajar

dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara

konsep-konsep.

3. Ciri yang ketiga adalah mengenai cara menyatakan hubungan antara

konsep-konsep. Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama. Ini

berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-

konsep lain.

4. Ciri keempat adalah hirarki. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di

bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada

peta konsep tersebut.

Dari deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan suatu

alat sistematis yang menyajikan konsep-konsep suatu materi beserta kaitan-

kaitannya antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

10

Hubungan antara konsep-konsep tersebut dalam peta konsep dapat berupa

hubungan sederhana ataupun kompleks.Sehingga peta konsep dapat

dibedakan menjadi peta konsep sederhana dan kompleks.Peta konsep yang

paling sederhana terdiri dari dua konsep dan satu hubungan seperti pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1.Peta Konsep Paling Sederhana

Peta konsep tersebut memuat konsep kalor dan konsep konduksi.

Hubungannya adalah kalor berpindah secara konduksi. Hubungan berpindah

secara adalah hubungan proporsional, karena hubungan tersebut dinyatakan

dalam bentuk proposisi.

Bila peta konsep dikembangkan lagi dengan menambah konsep-konsep lain

beserta hubungannya, maka peta konsep akan menjadi kompleks. Berikut

contoh peta konsep yang lebih kompleks.

KALOR KONDUKSI

Berpindah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

11

Gambar 2.2.Peta Konsep yang agak kompleks dalam Kartika Budi, Fr. Y.

1990. Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya Dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains), dalam Widya Dharma.

Yogyakarta.

Dalam arti yang lebih spesifik peta konsep dapat menyatakan hubungan

hierarkis antara konsep yang satu dengan yang lain (Moreire, 1987) dalam

Kartika (1990: 68). Dalam peta konsep yang demikian dapat ditunjukan

mana konsep yang paling umum dan konsep yang khusus. Konsep yang

paling umum dapat diletakkan paling atas, konsep yang paling khusus

diletakkan paling bawah, atau sebaliknya. Konsep-konsep yang tingkatannya

kurang lebih sama diletakkan secara sejajar.

Pernyataan yang menghubungkan konsep yang satu dengan yang lain disebut

sebagai konsep perantara. konsep perantara kecuali dapat dimunculkan

akibatnya akibatnya

KALOR

Bentuk Energi

Kalori

konduksi

Konveksi

Radiasi

Menerima Kalor Melepas kalor

Asas Black

Perubahan Wujud

adalah

satuan

merupakan

Jumlahnya sama

Benda dapat

Berpindah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

12

sebagai konsep yang merupakan unsur peta tersebut, dapat juga dijadikan

bagian dari proposisinya. Contoh dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(Kartika Budi, Fr. Y. (1990:70 )).

Gambar 2.3. (a) Peta konsep yang mengandung konsep perantara

Gambar 2.3 (b) Peta konsep yang konsep perantaranya dijadikan bagian dari

proposisinya

Dari penjelasan mengenai peta konsep tersebut, maka dapat ditentukan

bagian- bagian peta konsep.

1. Jumlah tingkat hierarki (percabangan).

Didefinisikan sebagai struktur yang menunjukkan superordinat

bawahan-syarat hubungan antara konsep. Bila dua atau lebih konsep

Besarnya ditentukan oleh

GAYA

MASSA

PERCEPATAN

Ditentukan oleh

Ditentukan oleh

GAYA

MASSA

BESAR PERCEPATAN

memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

13

digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah

suatu hierarki pada peta konsep.

2. Konsep

penyajian internal dasar pemikiran yang terbentuk di dalam pikiran

manusia mengenai sesuatu objek atau benda, gejala-gejala atau

peristiwa-peristiwa, kondisi-kondisi, dan ciri-ciri yang menyertainya,.

Penyajian dasar pemikiran tersebut tidak dapat diamati secara langsung,

karena harus disimpulkan melalui perilaku atau penerapan.Konsep

disini diwujudkan dalam bentuk kata.

3. Proposition

a. Pernyataan yang menghubungkan konsep yang satu dengan yang

lain.

b. Tanda panah penghubung konsep

4. Crosslinks

Didefinisikan hubungan antara konsep-konsep yang berbeda yang

terletak di hierarki cabang.

5. Contoh

Konsep yang paling khusus pada peta konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

14

Bagian-bagian peta konsep dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4.Bagian-bagian peta konsep dalam Kartika Budi, Fr. Y. 1990.

Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya Dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains), dalam Widya Dharma.

Yogyakarta.

3. Pengertian Pemetaan Konsep

Pemetaan konsep adalah proses untuk menghasilkan peta konsep.

Dalam proses pembuatan peta konsep bukan hanya menggambarkan konsep-

konsep yang penting, melainkan juga menghubungkan antara konsep-konsep

itu. Dalam menghubungkan konsep-konsep itu dapat digunakan dua prinsip,

yaitu diferensiasi progresif dan penyesuaian integratif. Seperti dikutip

Sutowijoyo (2002: 26) dari Ausubel dalam Holil, Anwar (2008) diferensiasi

3.b

akibatnya

Terdapat pada peristiwa

akibatnya

KALOR

Bentuk Energi

Kalori

konduksi

Konveksi

Radiasi

Menerima Kalor Melepas kalor

Asas Black

Perubahan Wujud

adalah

satuan

merupakan

Jumlahnya sama

Benda dapat

Berpindah secara

Terdapat pada peristiwa

Es mencair

Air membeku

1

2

4

5

3.a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

15

progresif adalah suatu prinsip penyajian materi dari materi yang sulit

dipahami. Sedang penyesuaian integratif adalah suatu prinsip pengintegrasian

informasi baru dengan informasi lama yang telah dipelajari sebelumnya.Oleh

karena itu belajar bermakna lebih mudah berlangsung, jika konsep-konsep

baru dikaitkan dengan konsep yang inklusif. Untuk membuat suatu peta

konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan

dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis.

Kadang-kadang peta konsep merupakan diagram hirarki, kadang peta konsep

itu memfokus pada hubungan sebab akibat.

Menurut Dahar (1988:154) peta konsep memegang peranan penting dalam

belajar bermakna.Oleh karena itu siswa hendaknya pandai menyusun peta

konsep untuk meyakinkan bahwa siswa telah belajar bermakna.

Langkah-langkah berikut ini dapat diikuti untuk menciptakan suatu peta

konsep.

1. Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah

konsep.

2. Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang

ide utama

3. Menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut

4. Mengelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara

visual menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

16

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan langkah-langkah

menyusun peta konsep, yaitu :

1. Memilih suatu bahan bacaan

2. Menentukan atau mengidentifikasi konsep-konsep yang relevan

dalam bacaan

3. Mengelompokkan dan mengurutkan konsep-konsep dari yang paling

inklusif (umum) ke yang paling spesifik (khusus)

4. Mendefinisikan dan mengintepretasikan konsep-konsep tersebut

menurut pemahaman siswa

5. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam peta konsep. Konsep-

konsep yang paling inklusif diletakkan di bagian atas atau di pusat

bagan tersebut. Dalam menghubungkan konsep-konsep tersebut

dihubungkan dengan kata hubung. Misalnya “merupakan”,

“dengan”, “diperoleh”, dan lain-lain.

B. Hakekat Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggris evaluation

yang bertarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan

sebagai penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

17

Namun, dari sisi terminologis ada beberapa definisi yang dapat

dikemukakan, yakni:

a) Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan

sesuatu.

b) Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan

terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.

c) Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran

untuk keperluan pengambilan keputusan.

Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya

pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar

siswa. Menurut Cronbach dan Stufflebeam, proses evaluasi bukan sekedar

mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat

keputusan (dalam Arikunto, 2006:3).

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan,

bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang

telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar

(learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana

tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai.

Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

18

Dalam penilaian dibutuhkan langkah-langkah atau metode penilaian.

Adapun langkah-langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari:

(1) perencanaan,

(2) pengumpulan data,

(3) verifikasi data,

(4) analisis data, dan

(5) interpretasi data.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa

tujuan, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.

3. Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya.

4. Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa

dalam angka perbaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

19

Selain fungsi di atas, penilaian juga dapat berfungsi sebagai alat seleksi,

penempatan, dan diagnostik guna mengetahui keberhasilan suatu proses

dan hasil pembelajaran. Penjelasan dari setiap fungsi tersebut adalah :

a. Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan

seleksi, peserta suatu lembaga pendidikan/kursus berdasarkan kriteria

tertentu.yaitu menyeleksi calon

b. Fungsi Penempatan. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk

keperluan penempatan agar setiap orang (peserta pendidikan) mengikuti

pendidikan pada jenis dan atau jenjang pendidikan yang sesuai dengan

bakat dan kemampuannya masing-masing.

c. Fungsi Diagnostik. Evaluasi diagnostik berfungsi atau dilaksanakan

untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik,

menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan

belajar, dan menetapkan cara mengatasi kesulitan belajar tersebut.

3. Alat Evaluasi

Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk

mempermudah seseorang melaksanakan tugas atau mencapai tujuan

secara lebih efektif dan lebih efisien. Dengan demikian alat evaluasi

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

20

melaksanakan evaluasi serta mencapai tujuan evaluasi. Alat evaluasi juga

dikenal dengan instrumen evaluasi.

Dari sekian banyak alat evaluasi, secara umum dapat dikelompokkan

menjadi dua, yakni alat tes dan nontes.

1. Alat tes

Yang tergolong alat tes adalah :

1) Tes formatif, yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan umpan

balik yang dimaksudkan untuk bahan memperbaiki proses

belajar-mengajar.

2) Tes sumatif yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan pemberian

nilai, merupakan penentuan atau keputusan mengenai hasil belajar

siswa

3) Tes penempatan, yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan usaha

penempatan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat

2. Alat nontes

Yang tergolong alat nontes, misalnya skala bertingkat (rating scale),

Kuesioner (angket), wawancara, daftar cocok, pengamatan

(observasi), riwayat hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

21

C. Pemahaman Konsep

Pemahaman dan pengembangan konsep merupakan bagian yang sangat

penting dalam mencapai tujuan belajar fisika. Dalam proses belajar

mengajar diperlukan usaha agar siswa memahami konsep. Langkah awal

pemahaman suatu konsep adalah memahami definisi konsep tersebut

secara benar sesuai hakikat dan peruntukannya.Hal ini sangat penting,

karena suatu konsep akan fungsional dapat dipakai untuk memecahkan

berbagai macam masalah, bila konsep tersebut telah didefinisikan dengan

jelas dan benar. (Dalam Sumbangan Pikiran Terhadap Pendidikan

Matematika dan Fisika, yang dikaryakan oleh Marpaung dan Suparno,

Kartika Budi dengan artikelnya yang berjudul “Konsep: Pembentukan

dan Penanamannya”, (1987:233)).

Untuk dapat memutuskan apakah siswa memahami suatu konsep

diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat menunjukkan

pemahaman tersebut.

Menurut Kartika Budi (1991: 114), kriteria atau indikatror-indikator

tersebut antara lain :

1. dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi

menggunakan kalimat sendiri

2. dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain

3. dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

22

4. dapat menerapkan konsep untuk :

a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam

b) memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara

praktis

c) memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada

suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi.

5. dapat mempelajari konsep-konsep lain yang berkaitan dengan cepat

6. dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling

berkaitan.

7. dapat membedakan konsepsi yang benar atau salah dan dapat dibuat

peta konsep dari sub pokok bahasan

Hasil belajar yang dicapai siswa dapat diketahui berdasarkan kriteria atau

indikator di atas.

Bloom (dalam Arikunto, 2005: 117) mengklasifikasikan hasil belajar

yang secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotor. Pemahaman termasuk dalam ranah

kognitif karena berkaitan dengan hasil belajar intelegensi. Hasil belajar

pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari hasil belajar pengetahuan

hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau

arti dari suatu konsep (Sudjana, 1989: 50). Untuk itu maka diperlukan

hubungan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

23

Menurut Sudjana (1989: 51) pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga

kategori, yaitu; pemahaman tingkat rendah, pemahaman tingkat dua, dan

pemahaman tingkat tiga atau tingkat tinggi.Dengan semakin

bertambahnya konsep yang diketahui dan dipahami dan sekaligus

semakin tepat konsep fisika dimengerti siswa, maka siswa semakin

benar-benar menguasai fisika.

D. Peta konsep sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman siswa

Tes seperti pilihan ganda yang selama ini dipandang sebagai alat ukur

(uji) keberhasilan siswa dalam menempuh jenjang pendidikan tertentu,

bukanlah satu-satunya alat ukur untuk menentukan keberhasilan

siswa.Tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap pengetahuan sangat

beragam, maka diperlukan alat ukur yang beragam.

Peta konsep adalah salah satu bentuk alat evaluasi yang dapat mengukur

pemahaman siswa dari sisi yang berbeda. Dalam prosesnya, siswa

mengalami sendiri bagaimana ia harus menyusun konsep-konsep yang

ia temukan dalam materi, mendefinisikan pengertian konsep itu,

kemudian menyusunnya secara sistematis. Dari penyusunan peta

konsep tersebut siswa mengalami proses belajar sekaligus

memperlihatkan hasil belajar mereka mengenai pemahaman konsep.

Seperti dikutip oleh Sutowijoyo (2002: 31) dari Tukman dalam Holil,

Anwar (2008) penilaian yang meliputi hasil dan proses disebut penilaian

kinerja. Penilaian kinerja dapat digunakan terutama untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

24

tujuan pembelajaran yang tidak dapat diukur dengan baik bila

menggunakan tes obyektif. Penilaian kinerja mengharuskan siswa

secara aktif mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui. Yang paling

penting, penilaian kinerja dapat memberi motivasi untuk meningkatkan

pengajaran, pemahaman terhadap apa yang mereka perlu ketahui dan

yang dapat mereka kerjakan.

Dari pendapat dan uraian di atas, peta konsep dapat dipandang sebagai

alat penilaian kinerja dan dapat dijadikan alat evaluasi pemahaman

siswa.

Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peta konsep

dapat dijadikan alat evaluasi. Hegarty-Hazel dan Prosser (1991) dalam

Davis, J. (2001). menggunakan peta konsep sebagai tugas rumah.

Penelitian tersebut untuk menilai hubungan antara memahami konsep

dengan strategi belajar .Penelitian Ruiz-Primo dan Shavelson (1996)

dalam Davis, J. (2001), mengemukakan peta konsep dapat dijadikan alat

evaluasi. Dalam penelitian itu, mereka menemukan adanya korelasi

positif antara penggunaan peta konsep sebagai alat evaluasi dengan

pemahaman siswa.

Tentu saja sebagai alat evaluasi, peta konsep harus memiliki sistem

penilaian untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep. Teori

belajar kognitif Ausubel, Novak dan Gowin (1984) dalam Dahar (1989:

143) menawarkan skema penilaian yang terdiri atas : Struktur hirarki,

perbedaan progresif dan rekonsiliasi integratif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

25

Struktur hirarkis, yaitu struktur kognitif yang diatur secara hirarki

dengan konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang lebih inklusif,

lebih umum, superordinat terhadap konsep-konsep dan proposisi-

proposisi yang kurang inklusif dan lebih khusus.

Perbedaan progresif menyatakan bahwa belajar bermakna merupakan

proses yang kontinyu, dimana konsep-konsep baru memperoleh lebih

banyak arti dengan bentuk lebih banyak kaitan-kaitan proporsional. Jadi

konsep-konsep tidak pernah tuntas dipelajari, tetapi selalu dipelajari,

dimodifikasi, dan dibuat lebih inklusif. Rekonsiliasi integratif

menyatakan bahwa belajar bermakna akan meningkat bila siswa

menyadari akan perlunya kaitan-kaitan baru antara kumpulan-kumpulan

konsep atau proposisi. Dalam peta konsep, rekonsiliasi integratif ini

diperlihatkan dengan kaitan-kaitan silang antara kumpulan-kumpulan

konsep (Dahar,1989: 162)

Selanjutnya Novak dan Gowin memberikan suatu aturan untuk

mengikuti penilaian numerik jika skoring dipandang perlu. Pertama,

skoring didasarkan atas proposisi yang valid. Kedua, untuk menghitung

level hirarkis yang valid dan untuk menskor tiap level sebanyak

hubungan yang dibuat. Ketiga, crosslink yang menunjukan hubungan

valid antara dua kumpulan (segmen) yang berbeda adalah lebih penting

daripada level hirarkis, karena mungkin saja ini pertanda adanya

penyesuaian yang integratif.Keempat, diharapkan siswa dapat

memberikan contoh yang spesifik dalam beberapa kasus untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

26

meyakinkan bahwa siswa mengetahui peristiwa atau obyek yang

ditunjukan oleh label konsep.

E. Pengukuran dan Satuan Pengukuran

Sejak jaman dahulu, orang telah melakukan pengukuran, misalnya

mengukur luas tanah, menimbang berat badan, dan sebagainya.Hal

tersebut menunjukkan bahwa pengukuran sangat diperlukan di segala

bidang.Pengukuran memerlukan alat ukur yang diharapkan hasilnya

dapat menunjukkan informasi tertentu.Informasi-informasi itu dapat

menunjukkan fenomena atau gejala fisika yang digambarkan dalam

besaran fisis.

1. Definisi Besaran dan Satuan

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada percobaan.

Semua penemuan dan pengembangan dikerjakan melalui percobaan

atau eksperimen.

Dan biasanya hasil percobaan dalam fisika dinyatakan dengan

bilangan. Bilangan-bilangan tersebut digunakan untuk

mendeskripsikan suatu fenomena fisika secara kuantitatif.

Dari uraian di atas, maka besaran didefinisikan sebagai sesuatu yang

dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan bilangan atau

angka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

27

Pada saat mengukur besaran, sebenarnya kita membandingkan antara

besaran yang diukur dengan besaran lain yang dianggap sebagai

patokan atau acuan standar. Untuk membedakan hasil pengukuran

satu dengan lainnya digunakan satuan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa besaran merupakan segala sesuatu yang dapat

diukur, sedangkan satuan adalah pembanding dalam suatu

pengukuran.Untuk membuat pengukuran yang kuat dan handal,

diperlukan satuan pengukuran yang tidak berubah dan dapat

diduplikasi oleh pengamat di berbagai lokasi. System yang digunakan

para ilmuwan dan insinyur diseluruh dunia disebut “sistem

internasional” atau SI.

2. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

a. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri tanpa harus

menurunkan dari besaran lainnya.

Dalam fisika, kita mempunyai 7 besaran pokok beserta satuannya,

definisi besara-besaran pokok seperti yang ditunjukkan pada tabel 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

28

Tabel 1.

Definisi Satuan SI untuk Besaran Pokok

No. Besaran Pokok Satuan SI Definisi

1. Panjang Meter Satu meter standar adalah jarak yang ditempuh

oleh cahaya dalam ruangan vakum dalam

selang waktu 458.792.299

1 sekon

2. Massa Kilogram Satu kilogram standar adalah massa silinder

logam yang terbuat dari platina-irridium, yang

aslinya disimpan di Sevres, Paris (di kantor

Biro Pengukuran Internasional)

3. Waktu Sekon Satu sekon standar adalah waktu yang

digunakan oleh atom cesium-133 untuk

bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

4. Suhu Kelvin Satu kelvin standar adalah 16,273

1 kali suhu

termodinamika titik tripel air.

5. Jumlah Zat Mol Satu mol standar adalah jumlah zat yang

mengandung unsur elementer zat tersebut

dalam jumlah sebanyak jumlah atom karbon

dalam 0,012 kg karbon-12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

29

6. Kuat Arus Ampere Satu ampere standar adalah kuat arus tetap

yang jika dipertahankan mengalir dalam

masing-masing dari dua penghantar lurus

sejajar dengan panjang tak hingga dan

penampang lintang lingkaran yang dapat

diabaikan dengan jarak pemisah 1 meter dalam

ruang hampa. Akan menghasilkan gaya

interaksi antara kedua peghantar sebesar 2x10-7

Newton setiap meter penghantar.

7. Intensitas Cahaya Candela Satu candela adalah intensitas cahaya suatu

sumber cahaya yang memancarkan radiasi

monokromatik pada frekuensi 540x1012

hertz

dengan intensitas sebesar 6831 watt per

steradian dalam arah tersebut.

b. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diperoleh dari besaran pokok dengan

jalan menurunkannya, yaitu dengan mengalikan atau membagi besaran

pokok yang satu dengan yang lain.

Berikut contoh besaran turunan seperti pada tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

30

Tabel 2.

Satuan SI untuk Besaran Turunan

No. Besaran Turunan Rumus Satuan

1. Luas panjang x lebar m2

2. Volume panjang x lebar x

tinggi

m3

3. Kecepatan waktu

nperpindaha m/s

4. Percepatan waktu

kecepa tan m/s

2

5. Gaya massa x percepatan kg.m/s2

6. Massa jenis volumemassa kg/m

3

7. Tekanan luas

gaya kg/m.s

2 (Pa)

8. Usaha gaya x perpindahan kg.m2/.s

2 (J)

9. Daya waktuusaha kg.m

2/.s

3 (W)

3. Dimensi

Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana suatu besran yang

tersusun atas kombinasi besaran-besaran pokok. Dimensi menyatakan

sifat fisik dari suatu besaran. Misalnya jarak, berapapun besarnya 400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

31

km, 50 m, atau 2cm tetap mempunyai dimensi yang sama, yaitu panjang.

Dimensi tidak dipengaruhi oleh besar pengukuran.

Pada tabel 3 dibawah ini akan diberikan dimensi besaran pokok

Tabel 3.

Dimensi untuk Besaran Pokok

No. Besaran Pokok

Satuan SI Dimensi

1. Panjang M L

2. Massa Kg M

3. Waktu S T

4. Suhu K θ

5. Jumlah Zat Mol N

6. Kuat Arus A I

7. Intensitas Cahaya Cd J

Untuk dimensi besaran turunan, dapat disusun dari dimensi-dimensi besaran

pokok. Misalnya, dimensi kecepatan merupakan hasil bagi dari dimensi

panjang dengan dimensi waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

32

Bila dituliskan sebagai berikut :

Kecepatan = waktu

panjang=

TL = LT

-1

Salah satu manfaat dimensi adalah untuk menganalisis apakah suatu

persamaan (rumus-rumus) fisika telah benar. Untuk itu, agar suatu persamaan

benar, dimensi di ruas kiri harus sama dengan dimensi di ruas kanan.

4. Alat Ukur

Alat ukur adalah media yang digunakan untuk pengukuran.Pembuatan

alat ukur tersebut disesuaikan dengan alat ukur standarisasi internasional

yang sudah disepakati para ilmuwan di dunia. Adapun jenis alat ukur

tersebut tersedia dalam berbagai macam jenis dan bentuk, sesuai dengan

besaran yang akan diukur.

Alat ukur tersebut diantaranya :

a. Alat ukur panjang

Untuk mengukur panjang suatu benda kita dapat menggunakan mistar,

jangka sorong serta mikrometer sekrup. Mistar dapat digunakan untuk

mengukur panjang meja (ketelitiannya sampai dengan 0,1 mm, 0,05 mm

atau 0,02 mm). Apabila kita akan mengukur diameter pipa, alat yang

tepat adalah jangka sorong (untuk mengukur diameter luar dan dalam).

Untuk mengukur ketebalan benda tipis, misalnya pelat-pelat baja atau

kertas lebih tepat menggunakan mikrometer sekrup.

b. Alat ukur massa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

33

Alat pengukur massa yang ada di pasaran antara lain neraca pasar,

timbangan pegas, timbangan beras, dan timbangan badan.

c. Alat ukur waktu

Yang dimaksud dengan pengukur waktu adalah alat yang dapat

menunjukkan waktu pada saat itu dan alat yang dapat menunjukkan

lamanya sebuah proses berlangsung. Alat pengukur waktu yang sering

digunakan yaitu jam pasir, arloji, beker dan stopwatch.

d. Alat ukur suhu

Untuk mengukur suhu kita dapat menggunakan termometer. Misalnya

termometer badan, termometer ruangan.

e. Alat ukur kuat arus

Untuk mengukur kuat arus biasanya digunakan amperemeter untuk arus

kecil.

f. Alat ukur intensitas cahaya

Alat ukur yang digunakan dilaboratorium untuk mengukur intensitas

cahaya dinamakan power meter.

5. Angka penting

Saat kita melakukan pengukuran hasil yang diperoleh belum tentu

hasil yang pasti, karena ditentukan oleh ketelitian alat dan pembacaan

skala oleh pengamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

34

Misalnya jangka sorong ketelitiannya sampai 0,1 mm, sedangkan pada

mikrometer sekrup sampai 0,01 mm. Apabila kita mengukur ketebalan

pelat menggunakan jangka sorong, seandainya diperoleh angka 5,3 mm.

Sedangkan menggunakan mikrometer sekrup didapatkan 5,28 mm.

Maka angka-angka hasil pengukuran tersebut ada angka pasti dan ada

angka taksiran. Pada pengukuran pertama diperoleh 5,3 mm, angka

5adalah angka pasti, sedangkan angka 3 adalah taksiran. Pada pengukuran

kedua diperoleh 5,28 dimana angka 5 dan 2 adalah angka pasti dan angka

8 adalah Taksiran.

Angka-angka hasil pengukuran tersebut, baik yang pasti maupun angka

taksiran dinamakan angka penting.

Ketentuan angka penting :

a. Semua angka bukan nol adalah angka penting.

Contoh :

256,56 meter : terdapat lima angka penting

b. Semua angka nol yang terletak diantara bukan angka nol adalah angka

penting.

205 : terdapat tiga angka penting

78,00087 : terdapat tujuh angka penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

35

c. Angka nol disebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa desimal adalah

bukan angka penting, kecuali bila terdapat penjelasan khusus. Misalnya,

berupa garis dibawah angka terakhir yang masih dianggap penting.

900 : terdapat tiga angka penting

552130 : terdapat lima angka penting

d. semua angka nol yang berada di sebelah kanan tanda desimal dan angka

tersebut juga di sebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka

penting

0,0023 : terdapat dua angka penting

0,0000507 : terdapat tiga angka penting

e. semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka

bukan nol adalah angka penting

0,0402 : terdapat tiga angka penting

52,0 : terdapat tiga angka penting

f. Pada angka yang dapat ditulis dengan notasi baku ordernya bukan

merupakan angka penting

2.000 = 2 . 103

: terdapat satu angka penting

0,0050 = 5,0 . 10-3

: terdapat dua angka penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

36

6. Besaran Skalar dan Besaran Vektor

Di samping besaran-besaran pokok yang telah kita pelajari yaitu

massa, waktu, suhu, panjang, intensitas cahaya, kuat arus, dan jumlah zat,

masih ada satu hal lagi dalam ilmu fisika yang perlu kita ketahui yaitu :

sifat yang menyangkut arah. Oleh karena itu besaran-besaran tersebut

masih dapat dibagi dalam dua golongan yaitu : besaran Skalar dan

besaran Vektor.

Besaran Skalar : adalah besaran yang hanya ditentukan oleh

besarnya atau nilainya saja. Contoh : volume, massa, waktu, kelajuan,

dan sebagainya.

Besaran Vektor : adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya

atau nilai juga ditentukan oleh arahnya.

Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.

Notasi Vektor

Secara grafis vektor dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang

anak panah menunjukkan nilai atau besar vektor dan anak panah

menunjukkan arah vektor.

Vektor F di tulis : F

atau F

Besar vektor F ditulis / F

/ atau F

Contoh : F = / F

/ = 10 satuan.

1. A = B, jika kedua vektor tersebut mempunyai panjang dan arah yang

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

37

2.

A adalah vektor yang panjangnya sama dengan panjang A

tetapi

arahnya berlawanan dengan arah A

.

3. k A

adalah vektor yang panjangnya k kali panjang A

, dengan arah yang

sama dengan A

jika k positif. Dan berlawanan dengan A

jika k negatif.

Sifat-sifat vektor.

1. A

+ B

= B

+ A

Sifat komutatif.

2. A

+ ( B

+ C

) = ( A

+ B

) + C

Sifat assosiatif.

3. a ( A

+ B

) = a A

+ a B

4. / A

/ + / B

/ / A

+ B

/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

38

Operasi terhadap vektor.

RESULTAN DUA VEKTOR.

Untuk menentukan vektor resultan ( vektor pengganti ) 2 buah vektor dapat

dilakukan dengan cara :

A. Jajaran genjang vektor.

= sudut antara A dan B

/ R

/ = / / / / / / / / cosA B A B

2 2 2

arahnya : 12 sin

//

sin

//

sin

//

BAR

B. Cara segitiga vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

39

a. Penjumlahan dua vektor

b. Pengurangan dua vektor

Untuk Selisih dilakukan penjumlahan dengan lawannya (invers jumlah).

A B A B ( )

C. Keadaan istimewa

Dua vektor yang saling tegak lurus.

/ R

/ = / / / /A B

2 2

arah R

: tg = / /

/ /

B

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

40

D. Penguraian sebuah vektor.

/ / / / cosv vX

/ / / / sinv vY

/ / / / / /v v vX Y 2 2

E. Memadu/menjumlahkan beberapa vektor yang sebidang antara lain.

Ada beberapa cara untuk memadu beberapa vektor sebidang antara lain:

a. Cara Grafis.

1. Cara jajaran genjang.

v AB adalah resultan dari A dan B

v R adalah resultan dari A , B dan C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

41

2. Cara polygon

v R adalah resultan dari A , B

dan C

b. Cara analitis.

Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah

sumbu x dan sumbu y dari sistem koordinat Cartesius.

Vektor v x = v cos v y = v sin

v1

v2

v3

1

2

3

v1 x = v cos 1

v2 x = v cos 2

v3 x = v cos 3

v1 y = v sin 1

v2 y = v sin 2

v3 y = v sin 3

v x = ................ v y = ................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

42

Resultan / v R / = ( ) ( ) v vX Y

2 2

Arah resultan : tg =

v

v

Y

X

F. Kerangka Berpikir

Konsep menurut dasar teori di atas merupakan dasar pemikiran

yang masih bersifat abstrak.Sehingga untuk mengetahui apakah

seseorang memahami konsep maka diperlukan media untuk

menggambarkan konsep-konsep tersebut beserta hubungannya ke dalam

peta konsep.

Biasanya peta konsep dijadikan rangkuman materi serta untuk

mendeteksi miskonsepsi dalam pembelajaran. Penelitian ini akan

menguji apakah peta konsep dapat dijadikan alat evaluasi pemahaman.

siswa. Untuk itu diperlukan sistem skoring agar variable bebas yaitu

alat evaluasi dan variable terikat yaitu pemahaman siswa dapat terukur.

Kemudian variable-variabel tersebut akan dicari hubungannya satu

sama lain. Untuk mengetahui apakah peta konsep dapat dijadikan alat

evaluasi, maka akan digunakan tes pemahaman dalam bentuk essay

sebagai pembanding. Hasil skoring dari kedua bentuk tes akan

menunjukkan apakah alat evaluasi tertentu dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

43

G. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya korelasi

antara skor pemahaman siswa dalam bentuk tes essay dengan skor tes

peta konsep siswa. Hipotesis tersebut diajukan dengan melihat bahwa

apabila hasil perolehan skor tes pemahaman siswa tinggi maka hasil

perolehan skor tes peta konsep siswa juga tinggi. Dan apabila hasil

perolehan skor tes pemahaman siswa rendah maka perolehan skor tes

peta konsep siswa juga rendah. Itu berarti siswa yang tingkat

pemahaman konsepnya tinggi, kemampuan membuat peta konsep juga

tinggi. Dan siswa yang tingkat pemahaman konsepnya rendah,

kemampuan membuat peta konsep juga rendah. Dengan demikian peta

konsep dapat dipakai sebagai salah satu alternatif untuk mengukur

pemahaman konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilakukan bersifat deskriptif eksploratif dan

kuantitatif. Penelitian ini akan mendeskripsikan apakah peta konsep dapat

dijadikan alat evaluasi pemahaman siswa mengenai Besaran dan Satuan

serta vektor. Penelitian ini lebih dahulu akan mengungkap dan

mengeksplorasi pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dalam materi

Besaran dan Satuan serta Vektor. Kemudian siswa dibimbing untuk

menyusun konsep-konsep tersebut dalam peta konsep. Selanjutnya,

peneliti akan mengevaluasi peta konsep tersebut dan membandingkannya

dengan alat evaluasi lain yaitu tes essay. Data yang diperoleh yaitu

berupa hasil tes atau skoring peta konsep.Data akan dianalisis secara

statistik yaitu dengan menggunakan korelasi Pearson.

B. METODE MENENTUKAN SUBJEK

1. Populasi

Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sementara itu Hadi (1984) mengemukakan populasi

merupakan sejumlah individu yang setidaknya memiliki satu ciri sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

45

Dari populasi diambil contoh atau sampel yang diharap mewakili

populasi. Dalam hal ini populasi penelitian adalah siswa SMA Santa

Maria, Yogyakarta kelas X.

2. Sampel

Proses mengambil subjek atau objek yang ada pada populasi disebut

dengan sampel. Tentang sampel, Arikunto mengemukakan bahwa

sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto,1999).

Dalam penelitian ini, peneliti mendapat kelas yang sudah ditentukan,

yaitu kelas Xb.Mengingat jumlah kelas X terdiri dari 6 kelas,

sedangkan peneliti hanya mendapat satu kelas, yaitu kelas Xb maka

penelitian ini memiliki sampel yang terbatas dan kurang mewakili

populasi. Untuk itu penelitian ini terbatas sebagai referensi bagi

peneliti.

C. VARIABEL PENELITIAN

Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek penelitan atau faktor-

faktor yang memegang peranan penting dalam suatu penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

46

Variabel dalam penelitian yakni:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah kondisi penelitian yang dimiliki individu

sebagai subjek penelitian (Coolican, 1994). Unsur yang menjadi

variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa

mengenai konsep-konsep yang terdapat dalam materi besaran dan

satuan serta vektor. Pemahaman tersebut akan diukur dengan tes

pemahaman siswa dalam bentuk tes pemahaman

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah perilaku atau tanggapan yang diukur

(Coolican,1994). Hal yang menjadi variabel terikat dalam peneliti ini

adalah peta konsep yang akan dipergunakan sebagai alternatif alat

evaluasi pemahaman siswa pada pokok bahasan besaran dan satuan

serta vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

47

D. DESAIN PENELITIAN

Bagan 1

Desain penelitian

Pemberian materi mengenai cara membuat peta konsep oleh pembimbing

Siswa membuat peta konsep berdasarkan materi

yang telah ditentukan dengan bimbingan

Siswa melakukan latihan peta konsep berdasarkan materi yang telah ditentukan

tanpa bimbingan

Evaluasi latihan peta konsep dan pembahasan di kelas

Mengulangi latihan membuat peta konsep

hingga siswa benar-benar dapat membuat peta konsep

Mengadakan tes materi besaran dan satuan serta

vektor dengan peta konsep

Mengadakan tes materi besaran dan satuan serta vektordengan tes

bentuk essay pada hari yang sama

Mengevaluasi kedua bentuk tes dan membandingkan

hasilnya dengan korelasi pearson

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

48

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan dua macam instrumen yang meliputi:

1. Tes Peta konsep

Tes peta konsep ini digunakan untuk melihat pemahaman siswa

mengenai bahan materi yang akan diujikan. Berdasarkan ranah kognitif

taksonomi Bloom yang meliputi : ingatan, pemahaman dan aplikasi

(Wilantara, 2005:73), maka tes peta konsep akan menekankan

pemahaman siswa . Materi yang akan diujikan Besaran dan Satuan serta

vektor.

Siswa akan menerima bacaan mengenai materi Besaran dan

Satuan. serta vektor. Kemudian siswa memilih konsep-konsep yang harus

mereka susun dalam bentuk peta konsep.

2. Tes Pemahaman

Tipe soal lain adalah tes pemahaman dalam bentuk essay. Pemilihan tipe

soal berupa tes essay dikarenakan bentuk tes ini juga dapat menggali

pemahaman siswa. Berikut merupakan tabel kisi-kisi soal bentuk essay

yang menggambarkan hubungan variabel yang akan diukur, yaitu konsep

Besaran dan Satuan serta vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

49

Berdasarkan kriteria pemahaman pada dasar teori, maka untuk menyusun

instrument tes pemahaman kriteria pemahaman dibatasi pada 5 hal yaitu:

1. dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi

menggunakan kalimat sendiri

2. dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu materi

3. memecahkan masalah fisika, baik secara teoritis maupun secara

praktis

4. dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang

saling berkaitan.

5. dapat membedakan konsepsi yang benar atau salah dan dapat

dibuat peta konsep dari sub pokok bahasan

Penyusunan tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan materi pokok.

2. Menentukan kriteria- kriteria pemahaman.

3. Menentukan indikator- indikator

4. Menyusun kisi-kisi yang memuat distribusi soal menurut indikator

yang akan diukur, materi dan kriteria-kriteria pemahaman.

5. Merumuskan soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

50

Kisi-kisi soal tes pemahaman disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.

Kisi-kisi Tes Pemahaman

SUB

TOPIK

Kriteria

pemahaman

INDIKATOR JML

ITEM

NO

SOAL

Besaran

dan

Satuan

1.Dapat menyatakan

pengertian konsep

dalam bentuk

definisi

menggunakan

kalimat sendiri.

2.Dapat menganalisis

hubungan antara

konsep dalam suatu

materi

Dapat menyatakan

pengertian konsep-

konsep yang ada

dalam materi

besaran dan satuan

dalam bentuk

definisi

menggunakan

kalimat sendiri.

Dapat menganalisis

hubungan antara

konsep dalam

materi besaran dan

satuan

2

2

1 dan 2

4 dan 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

51

3.Menerapkan konsep

untuk memecahkan

masalah fisika baik

secara teoritis

maupun secara

praktis

4.Dapat membedakan

konsep yang satu

dengan konsep lain

yang saling berkaitan

5.Dapat membedakan

konsepsi yang benar

atau salah dan dapat

dibuat peta konsep

dari sub pokok

bahasan

Menerapkan

konsep besaran,

satuan serta vektor

untuk memecahkan

masalah fisika baik

secara teoritis

maupun secara

praktis

Dapat

membedakan

konsep-konsep

dalam pengukuran

dengan konsep

besaran yang

saling berkaitan

Dapat membedakan

konsepsi yang benar

atau salah dalam

besaran dan satuan

dimana konsep-

konsep tersebut

4

2

2

7, 8, 9

dan 10

3 dan 6

2 dan 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

52

nantinya dapat

dibuat ke dalam

peta konsep dari

sub pokok bahasan

F. UJI KEANDALAN INSTRUMEN

Kualitas instrumen ditunjukkan oleh kesahihan dan keterandalannya

dalam mengungkapkan apa yang akan diukur. Suatu alat ukur disebut

memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak mengukur obyek

yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu (Chabib Thoha,

1991:109-110).

Untuk menjamin validitas instrumen dilakukan dengan menyusun kisi-

kisi soal seperti yang terdapat tabel 4 pada poin instrumen di atas dan kisi-kisi

umum seperti pada tabel 5 di bawah, sehingga akan tersusun secara valid.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:162-163), kisi-kisi adalah sebuah tabel

yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dan

hal-hal yang disebutkan dalam kolom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

53

Ada dua macam kisi-kisi yang harus disusun sebelum menyusun instrumen,

yaitu:

1. Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua

variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber

data, semua metode, dan instrumen yang dipakai.

2. Kisi-kisi khusus, yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan

rancangan butir-butir yang akan disusun untuk sebuah instrumen

Berikut merupakan tabel yang berisikan kisi-kisi umum yang

menggambarkan semua variabel yang diukur.

Tabel 5.

Kisi-kisi Variabel yang diukur

Variabel

penelitian

Sumber Data Metode Instrumen

Peta konsep

sebagai alat

evaluasi siswa

- Siswa yang

mengalami

- Hasil tes

- Tes

menggunakan

peta konsep

- Tes dalam

bentuk essay

- Materi yang

konsep-konsepnya

akan disusun ke

ke dalam peta

konsep

- Soal bentuk essay

Selain menyusun tabel kisi-kisi di atas, validitas instrumen juga

diperoleh dari uji coba sampel kecil. Uji coba sampel kecil ini yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

54

mencobakan instrumen sebelum dipakai untuk penelitian pada dua orang

siswa diluar kelas yang diuji. Dua siswa tersebut tidak termasuk dalam

kelompok sampel penelitian. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui

apakah siswa memahami maksud soal yang ditanyakan.

G. TREATMEN

Treatmen adalah perlakuaan peneliti kepada apa yang mau diteliti agar

nantinya mendapatkan data yang di inginkan (Suparno,2000:23).

Treatmen yang diberikan kepada siswa :

1. Sebelum pembelajaran, siswa mendapat penjelasan materi mengenai cara

membuat peta konsep oleh pembimbing. Dari peta konsep sederhana

berlanjut ke peta konsep yang lebih kompleks.

2. Dalam materi tersebut siswa dibimbing untuk menentukan dan

mengidentifikasi konsep-konsep yang ada dalam suatu bacaan yang akan

diberikan.

3. Selanjutnya konsep-konsep yang sudah diidentifikasi akan didefinisikan

oleh siswa berdasarkan pemahaman mereka.

4. melatih siswa menyusun konsep-komsep tersebut ke dalam peta konsep.

5. setelah menyelesaikan peta konsep, siswa diminta untuk mengerjakan tes

pemahaman sesuai dengan bacaan pada pembuatan peta konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

55

H. METODE ANALISIS DATA

1. Penentuan Skor Tes Pemahaman

Skor tes pemahaman ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 6

Kiteria Skoring Tes Pemahaman

No soal Kriteria Skor

1 Setiap jawaban benar, yaitu dapat

mendefinisikan besaran pokok dan

besaran turunan dengan tepat

Jawaban kurang tepat atau tidak

lengkap. yaitu apabila dalam

mendefinisikan kedua besaran tidak

tepat dan tidak lengkap

Jawaban salah, yaitu apabila salah

dalam mendefinisikan kedua

besaran.

2

1

0

2 Apabila dapat memberikan contoh

besaran skalar dan besaran vektor

dengan tepat. Masing-masing contoh

bernilai 0,5 (diharuskan memberi

contoh masing-masing besaran

sebanyak 2 buah)

Memberikan alasan yang tepat

0,5-2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

56

mengapa dikelompokkan sebagai

besaran skalar atau besaran vektor

Jawaban salah

0

3 Setiap menyebutkan banyaknya

angka penting dengan tepat, maka

diberi skor 1. Terdapat 6 soal dalam

satu nomor, maka skor total adalah

6.

Jawaban salah

1-6

0

4 Jawaban tepat, dapat menyebutkan

alasan pengukuran tegak lurus.

Jawaban kurang tepat, alasan tidak

tepat

Alasan salah

2

1

0

5 Dapat menyebutkan posisi skala

utama dan nonius dengan tepat,

masing-masing diberi skor 1.

Dapat menyebutkan hasil

pengukuran mikrometer sekrup

dengan tepat

Jawaban salah

1-2

1

0

6 Dapat menurunkan persamaan dasar 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

57

gaya dengan tepat

Dapat menuliskan dimensi gaya

dengan tepat

Jawaban salah

1

0

7 Analisis perhitungan besar gaya dan

hasil perhitungan tepat

Setiap jawaban yang analisis

perhitungan benar, hasil kurang tepat

Jawaban salah

1

0,5

0

8 Analisis perhitungan vektor tepat

Setiap analisa yang diberi gambar,

mendapat skor 1

Setiap hasil perhitungan kurang tepat

Jawaban salah

1

1

0,5

0

9 Analisis vektor resultan dan arah

vektor benar

Analisis vektor resultan kurang tepat

Analisis vektor resultan salah

2

1

0

10 Gambar vektor resultan benar

Analisis hubungan atau persamaan

vektor tepat

Analisis vektor resultan salah

1

1

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

58

2. Penentuan Skor Peta Konsep

Peta konsep yang dibuat siswa diberi skor dengan sistem penskoran menurut

Novak dan Gawin dalam (Maria Arceli Ruiz Primo dan Ricard J. Shavelson

dalam Jurnal Of Research In Science Teaching,1996) dan (John r, Mc Clure,

Brian Sonak, Hi K. Suen dalam Jurnal Of Research In Science

Teaching,1999) yang telah dimodifikasi dengan penjelasan sebagai berikut :

Skoring peta konsep terbagi menjadi dua, yaitu skoring pada unsur penyusun

peta konsep dan skoring pada konsep serta definisi konsep yang diambil dari

materi bacaan.

a. Unsur Penyusun Peta Konsep :

1) Hirarki

a) Tepat.

Hirarki dianggap tepat apabila tingkatan konsep tersusun secara

sistematis bergantung pada hirarki awal. Apabila hirarki awal

menunjukkan tingkatan konsep dari konsep umum ke konsep

khusus, maka hirarki selanjutnya harus berbentuk umum-khusus.

Setiap hirarki tepat yang muncul diberi skor 2.

b) Kurang tepat

Hirarki dianggap kurang tepat apabila terdapat tingkatan konsep

yang terbalik. Sebagai contoh hirarki awal berbentuk umum-khusus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

59

tetapi pada tingkatan berikutnya terdapat bentuk hirarki khusus-

umum. Setiap hirarki kurang tepat yang muncul diberi skor 1.

c) Salah

Hirarki dianggap salah apabila dalam susunannya terdapat

konsep yang seharusnya tidak berhubungan, namun tetap

dihubungkan dan dimasukkan ke dalam hirarki. Setiap hirarki

salah yang muncul diberi skor 0.

2) Konsep

a. Tepat

Konsep dianggap tepat apabila menggambarkan secara tepat suatu dasar

pemikiran, gejala atau ciri-ciri suatu obyek pengetahuan. Pada umumnya

konsep terdiri satu atau dua kata. Setiap konsep benar yang muncul diberi

skor 1.

b. Salah

Konsep dianggap salah apabila dalam menggambarkan suatu dasar

pemikiran suatu obyek dalam bentuk definisi atau dalam kalimat

panjang. Setiap konsep salah yang muncul diberi skor 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

60

3) Proposisi

Penilaian proposisi dipandang dari kedua unsurnya yaitu kata atau kalimat

penghubung dan tanda panah peghubung antara konsep yang satu dengan yang

lain.

a) Kata atau kalimat pengubung antar konsep

Kata penghubung yang tepat adalah kata-kata yang menghubungkan secara

tepat antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Apabila kata

penghubung tidak menggambarkan hubungan antar konsep dengan benar,

maka proposisi dianggap tidak tepat.

b) Tanda panah penghubung konsep

Dalam peta konsep, hubungan antar konsep juga dihubungkan dengan

anak panah. Arah anak panah menunjukkan ke mana tujuan suatu konsep

terhubung dengan konsep yang lain. Apabila dalam peta konsep tidak

terdapat tanda panah, maka proposisi dianggap kurang tepat.

Dengan demikian skoring untuk proposisi dijabarkan sebagai berikut :

Hirarki terhubung dengan tanda panah serta kata penghubung yang

tepat. Dianggap tepat dan diberi skor 2.

Hirarki terhubung dengan tanda panah namun kata penghubung yang

muncul tidak tepat. Dianggap kurang tepat dan diberi skor 1.

Hirarki terhubung tanpa tanda panah namun terhubung dengan kata

pengubung yang tepat. Dianggap kurang tepat dan diberi skor 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

61

Hirarki tidak terhubung dengan tanda panah serta tidak adanya kata

peghubung. Dianggap salah dan diberi skor 0.

4) Contoh

a) Tepat

Dianggap tepat apabila contoh yang disebutkan sesuai dengan materi.

Contoh tepat yang muncul diberi skor 1.

b) Salah

Dianggap salah apabila contoh yang disebutkan tidak sesuai dengan

materi. Contoh salah diberi skor 0.

b. Konsep-konsep beserta definisi dari materi bacaan.

1) Konsep lepas

Konsep lepas yang dimaksud di sini adalah konsep yang berhasil dipilih

siswa dari bacaan materi namun belum disusun ke dalam bentuk peta

konsep. Konsep lepas dianggap benar apabila tidak berbentuk kalimat

panjang atau definisi.Setiap konsep benar yang muncul diberi skor 1.

2) Definisi konsep

Definisi konsep merupakan penjelasan secara mendalam atau mendetail

mengenai konsep. Siswa dapat menggunakan kalimat sendiri untuk

menjelaskan suatu konsep yang dia pilih dari bacaan materi. definisi

dianggap benar apabila penjelasannya sesuai dengan ilmu pengetahuan

yang ada. Setiap definisi benar yang muncul diberi skor 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

62

Tabel 7

Kriteria Skoring Penyusunan Peta Konsep

Unsur peta konsep Skor jawaban

Tepat Kurang

tepat

Salah

Hirarki 2 1 0

Konsep 1 - 0

Proposisi 2 1 0

Contoh 1 - 0

I. ANALISA DATA

Untuk menyimpulkan apakah peta konsep dapat digunakan sebagai salah

satu alternatif untuk mengukur pemahaman konsep, dihitung koefisien

korelasi yang dihitung dengan rumus product-moment dari Pearson yang

rumusnya:

robs =

))()()((

))((

2222 YYNXXN

YXXYN

Bila ternyata ada korelasi antara pemahaman siswa dengan kemampuan

membuat peta konsep berarti siswa yang skor tes pemahamannya rendah,

skor tes peta konsepnya juga rendah; yang skor tes pemahamannya tinggi,

tes peta konsepnya tinggi. Dengan demikian peta konsep dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif untuk mengukur pemahaman konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

63

Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara skor pemahaman

siswa dengan skor peta konsep yang disusun siswa dilakukan dengan pengujian

hipotesis:

Ho : Tidak ada korelasi antara pemahaman konsep dengan kemampuan

menyusun peta konsep,

Hi : Ada korelasi antara pemahaman konsep dengan kemampuan

menyusun peta konsep,

pada taraf signifikasi 0,05 atau 5 % dengan ketentuan:

Ho ditolak, Hi diterima, jika robs> rcrit

Ho diterima, Hi ditolak, jika robs< rcrit

J. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Sebelum analisis korelasi, diuji dulu syarat dapat dilakukannya analisis

korelasi, yaitu normalitas dan homogenitas. Untuk uji normalitas

digunakan metode Kolmogorov Smirnov, sedangkan homogenitas diuji

menggunakan uji homogenitas varian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data yang meliputi: perolehan

skor siswa untuk tes pemahaman dan perolehan skor tes peta konsep untuk pokok

bahasan Besaran dan Satuan serta vektor.

A. Data Penelitian

1. Deskripsi pelaksanaan penelitian

Dalam proses penelitian tentang peta konsep, dibutuhkan waktu untuk

memperkenalkan peta konsep kepada siswa. Hal tersebut dilakukan karena

siswa masih asing dan belum terbiasa menggunakan peta konsep. Berikut

deskripsi pelaksanaan pengenalan peta konsep kepada siswa.

Penelitian dilaksanakan pada tanggal :

Pertemuan I: tanggal 14 Agustus 2009.

Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan dosen pembimbing,

peneliti dan siswi-siswi SMA Santa Maria yogyakarta kelas Xb. Kemudian

dilanjutkan dengan pengenalan materi peta konsep oleh dosen

pembimbing. Materi yang diambil sebagai contoh peta konsep, yaitu

Usaha dan Energi. Sebelumnya masing-masing siswa mendapat ringkasan

materi yang mengulas konsep-konsep usaha dan energi. Siswa diberi

waktu 10 menit untuk membaca ringkasan tersebut. Kemudian bersama-

sama dengan dosen pembimbing, siswa berlatih membuat peta konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

65

Setelah siswa mendapat penjelasan mengenai peta konsep dan berlatih

membuat sendiri peta konsep di bawah bimbingan dosen pembimbing,

siswa diberi waktu untuk melakukan pengendapan materi peta konsep.

Proses ini untuk melihat sejauh mana siswa menangkap materi peta

konsep. Kemudian peneliti membagi materi kedua tentang “Gerak Lurus

Beraturan dan Gerak Lurus berubah Beraturan”. Siswa diberi waktu

membaca dan membuat peta konsep sendiri tanpa bimbingan. Hasil kerja

siswa dikumpulkan.

Pertemuan II pada 19 Agustus 2009.

Setelah melihat hasil peta konsep yang dibuat siswa pada pertemuan

pertama, peneliti menemukan bahwa sebagian siswa kurang memahami

penjelasan materi peta konsep. kebanyakan siswa masih memasukkan

definisi konsep ke dalam susunan peta konsep. sedangkan peta konsep

yang benar hanya memetakan konsep-konsep yang ada pada materi. untuk

mengatasi agar hal tersebut tidak terulang pada latihan-latihan berikutnya,

siswa diberi penjelasan ulang tentang pembuatan peta konsep.

Penjelasan tersebut diterapkan pada latihan membuat peta konsep yang

kedua. Masing-masing siswa mendapat ringkasan materi.Lembaran bacaan

yang digunakan berisi ringkasan materi tentang pokok bahasan

“Magnet”.Siswa diberi waktu 5 menit untuk membacanya, kemudian

secara berurutan siswa diminta untuk membaca perkalimat dan bersama-

sama mengidentifikasi konsep-konsepnya.Setelah 13 konsep yang terdapat

pada lembaran bacaan ditemukan, ditentukan kunci konsepnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

66

Kunci konsep merupakan konsep yang paling umum dan biasanya

diletakkan paling atas dalam peta konsep.Kemudian bersama-sama

mencari kata yang tepat untuk menghubungkan antar konsep dan membuat

pata konsepnya.

Pertemuan III pada tanggal 22 Agustus 2009.

Siswa masih diberi latihan pengenalan peta konsep. Peneliti

memberikan bacaan yang berisi ringkasan materi tentang pokok bahasan

“suhu”. Siswa diminta untuk membacanya, mengidentifikasi konsep-

konsepnya dan menentukan konsep-konsep penting yang terdapat dalam

lembar bacaan, mencari kata yang tepat untuk menghubungkan antar

konsep, dan membuat peta konsepnya secara mandiri. Kemudian salah

seorang siswa diminta untuk maju menuliskan peta konsep yang telah

dibuatnya dan dibahas bersama-sama.Apabila terdapat kesalahan konsep

atau hubungan antar konsep, maka peneliti menunjukkan di mana letak

kesalahannya dan memberikan penjelasan tentang konsep dan hubungan

antar konsep yang benar.

Pertemuan IV: tanggal 24 Agustus 2009.

Pada pertemuan keempat ini siswa diberi kesempatan secara penuh

untuk membuat peta konsep tanpa bimbingan. materi yang diberikan yaitu

“zat dan wujudnya”. Siswa diberi waktu 45 menit untuk membaca,

mengidentifiksi dan mendefinisikan konsep serta menyusun konsep-

konsep tersebut ke dalam peta konsep. kemudian dilakukan evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

67

bersama-sama. Dari hasil tersebut, peneliti menemukan bahwa siswa sudah

terbiasa membuat peta konsep. peta konsep yang dibuat siswa sudah

menunjukkan hirarki yang benar, konsep yang diidentifikasi tepat,

walaupun pada sebagian siswa masih bingung memilih kata penghubung

yang tepat dalam menghubungkan konsep.peneliti menginformasikan

bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan tes pemahaman dalam bentuk

essay. Kemudian dilanjutkan tes akhir peta konsep. materi yang akan

diujikan, yaitu “Besaran dan satuan serta vektor”

Pertemuan V : tanggal 27 Agustus 2009

Dilakukan tes pemahaman konsep tentang pokok bahasan Besaran dan

Satuan serta vektor. tes pertama yaitu tes pemahaman konsep dalam

bentuk essay. Waktu yang diberikan 45 menit. Kemudian akan dilanjutkan

tes peta konsep, dan siswa juga diberi waktu 45 menit.

2. Deskripsi Data Skor Tes Pemahaman dan Skor Tes Peta Konsep

a. Hasil Perolehan Skor tes pemahaman siswa

Peneliti menggunakan data skor tes pemahaman untuk mengetahui

sampai dimana siswa memahami materi besaran dan satuan serta vektor

berdasarkan kriteria pemahaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

68

Tabel 8 Skor Tes Pemahaman Konsep Pokok Bahasan Besaran& Satuan Serta Vektor

No. absen

No. induk

Nama siswa skor tes pemahaman

1 7278 Debora Ayu Clara Kristiani. 14,5

2 7408 Agatha Rahmaturi 16

3 7409 Anastasia Wulandari Wahyu Putri 18

4 7410 Andriani Oktavia P. 16,5

5 7411 Ariani Zonggonaw 13,5

6 7412 Fanny Susila Raharjo 17,5

7 7413 Jordana Alexandrea C.S. 20,5

8 7414 Lea Vanessa Ardila P. 16

9 7415 Lois Sihite 19

10 7416 Lusia Aldiani Lusita 18

11 7417 Magdalena Sakuf 15

12 7418 N. Ayu Widyawati T. 14

13 7419 Patricia Diah Ayu S. 14,5

14 7420 Petra Agatha Yomita Dwi 17

15 7421 Rasti Pasorong 20

16 7422 Regina Erni Widiati N. 15,5

17 7423 Rita Alfrida Tigi 17

18 7424 Ryan Pamula Sari 18,5

19 7425 Serani Soputri 21

20 7426 Sesilia Dianandari. Rista A. 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

69

21 7427 Theodora Dennis Haria D. 14,5

22 7428 Welhelmina Maria S.S. 15

23 7429 Yovita Dewi Arum Sari 15,5

b. Hasil perolehan Skor tes peta konsep siswa

Skor tes peta konsep diperoleh berdasarkan penilaian unsur-unsur

penyusun peta konsep (unsur-unsur peta penyusun peta konsep : hirarki,

konsep, proposisi dan contoh) serta konsep-konsep lepas yang dipilih

siswa dari ringkasan materi dan definisi konsep-konsep lepas tersebut.

Berikut tabel yang menunjukkan skor total peta konsep.

Tabel 9

Skoring Peta Konsep Dari Unsur Penyusun Peta Konsep

Serta Konsep Lepas Dan Definisi Konsep

Kode siswa

(No. Induk

Siswa)

skoring peta konsep

Jumlah Skor

Peta konsep skor unsur penyusun

peta konsep

skor konsep lepas

dan definisi konsep

7278 61,5 42 103,5

7408 122,5 22 144,5

7409 123 40 163

7410 99,5 46 145,5

7411 74,5 8 82,5

7412 126,5 32 158,5

7413 147 68 215

7414 114 23 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

70

7415 145 52 197

7416 110 41 151

7417 96,5 28 124,5

7418 93,5 20 113,5

7419 105 27 132

7420 105 39 144

7421 158 51 209

7422 114 16 130

7423 121 32 153

7424 121 42 163

7425 178 52 230

7426 91 16 107

7427 114,5 22 136,5

7428 99 15 114

7429 91,5 47 138,5

Perhitungan Mean dan Standar Deviasi dilakukan dengan menggunakan

program SPSS versi 18. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

skor1 23 13.50 21.00 16.5652 2.18624 4.780

skor2 23 82.50 230.00 147.5000 36.76183 1351.432

Valid N (listwise) 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

71

Kemudian skor total tes pemahaman yang diperoleh siswa dikelompokkan ke

dalam interval untuk mempermudah perhitungan.

Tabel 11

Deskripsi Frekuensi Tes Pemahaman Konsep Pokok Bahasan “Besaran dan

Satuan serta vektor”

Interval skor Frekuensi

20,00-21,50 3

18,00-19,50 4

16,00-17,50 6

14,00-15,50 9

12,00-13,50 1

Gambar (4.1) Histogram diskripsi frekuensi pemahaman konsep siswa

pokok bahasan besaran dan satuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

72

Tabel 12

Diskripsi Frekuensi Kemampuan Membuat Peta Konsep

Pokok Bahasan “Besaran dan Satuan”

Interval skor Frekuensi

200,00-249,50 3

150,00-199,50 6

100,00-149,50 13

50,00-99,50 1

Gambar (4.2) Histogram diskripsi frekuensi kemampuan membuat peta

konsep pokok bahasan besaran dan satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

73

3. Deskripsi pemahaman siswa pada pokok bahasan besaran dan satuan serta

vektor dalam peta konsep yang dibuat oleh siswa

a. Hirarki

Berikut salah satu contoh hirarki yang dirangkum dari peta konsep yang

telah dibuat oleh siswa. Tampak pada tabel 13.

Tabel 13

Contoh hirarki pada peta konsep yng dibuat siswa

Hirarki Tepat Hirarki Salah

Besaran diperlukan dalam pengukuran

Penjelasan :

hirarki dianggap tepat karena tingkat

hirarki sesuai dengan bentuk awal, yaitu

bentuk umum ke khusus. Konsep besaran

merupakan konsep umum, kemudian

hirarki turun ke pengukuran yang

merupakan konsep yang lebih khusus

(bentuk hirarki berkesinambungan dari

umum-khusus dan tidak terbalik-balik).

Panjang, jumlah zat dan tekanan merupakan

contoh besaran vektor

Penjelasan :

hirarki dianggap salah karena bentuk hirarki

menyimpang dari bentuk awal. Hirarki awal

berbentuk umum-khusus, sedangkan hirarki ini

berbentuk khusus-umum.

Panjang, jumlah zat dan tekanan merupakan

konsep yang lebih khusus daripada konsep besaran

vektor.

Selain itu terjadi kesalahan konsep, yaitu panjang

dan jumlah zat bukan merupakan contoh besaran

vektor tetapi besaran skalar.

Besaran terdiri dari besaran terdiri dari

besaran pokok, besaran turunan, besaran

Mol, kandela, kelvin, meter, kilogram dan sekon

merupakan contoh besaran vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

74

skalar dan besaran vector Penjelasan :

hirarki dianggap salah karena bentuk hirarki

menyimpang dari bentuk awal. Hirarki awal

berbentuk umum-khusus, sedangkan hirarki ini

berbentuk khusus-umum.

Mol, kandela, kelvin, meter, kilogram dan sekon

Merupakan konsep yang lebih khusus daripada

konsep besaran vektor.

Terjadi kesalahan konsep pada hirarki, yaitu Mol,

kandela, kelvin, meter, kilogram dan sekon bukan

merupakan contoh dari besaran vektor tetapi

merupakan satuan dari besaran-besaran pokok.

Besaran pokok antara lain panjang,

massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah

mol dan intensitas cahaya

Satuan mempunyai vektor.

Penjelasan :

Terjadi kesalahan konsep yang mempengaruhi

hirarki, yaitu satuan tidak memiliki vektor. Konsep

yang benar adalah besaran memiliki satuan.

Siswa seakan-akan memaksakan konsep yang

sebenarnya tidak berhubungan, namun tetap

dihubungkan.

Jumlah zat memiliki satuan mol Satuan terbagi menjadi satuan lain dan satuan

internasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

75

b. Konsep

Tabel 14 dibawah ini menunjukkan contoh konsep-konsep yang muncul pada peta

konsep siswa.

Tabel 14

Contoh konsep pada peta konsep yang dibuat siswa

Konsep Tepat Konsep Salah

(dalam konteks peta konsep)

Besaran Beberapa alat ukur panjang

Penjelasan :

Terjadi kesalahan konsep yang mempengaruhi

hirarki. Pada pengukuran, sistem satuan yang

kerap digunakan yaitu Sistem Internasional (SI)

dan sistem centimeter, gram dan sekon (CGS).

Satuan lain yang disebutkan pada hirarki di atas

salah karena siswa tidak tepat menyebutkan sistem

satuan lain secara mendetail.

Perkalian vektor terdiri dari perkalian

titik dan perkalian vector

Besaran vektor terbagi menjadi besaran skalar dan

besaran vektor.

Penjelasan :

Hirarki tersebut dianggap salah dikarenakan

terjadi pengulangan konsep pada susunan hirarki,

sehingga mengacaukan bentuk hirarki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

76

Pengukuran Menghitung angka penting

Satuan Menentukan banyak angka penting

Angka penting Ketidakpastian dalam pengukuran

Notasi vector Besaran memiliki nilai

Konsep tepat yang dimaksud pada konteks peta konsep adalah konsep

yang hanya terdiri dari kata penjelas suatu materi. Sebagai contoh :

“besaran” dan “angka penting”. Apabila digunakan kata sambung dan

jumlah, maka bentuk konsep menjadi terlalu panjang dan dianggap

sebagai kalimat penjelas dan bukan konsep. Sebagai contoh konsep

salah pada konteks peta konsep : “beberapa alat ukur panjang” dan

“ketidakpastian dalam pengukuran”. Apabila kata “beberapa” dan

“dalam” dihilangkan, maka konsep dapat dianggap tepat dalam konteks

peta konsep.

c. Proposisi

1) Proposisi tepat

Terdiri dari Terdiri dari Besaran

Besaran pokok

Besaran turunan

Besaran vektor

Besaran skalar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

77

2) Proposisi kurang tepat

a) Kata atau kalimat penghubung tidak tepat menghubungkan konsep.

Kata penghubung “terdiri” dianggap kurang tepat karena mikrometer

sekrup dan jangka sorong bukan bagian dari alat ukur panjang.

Mikrometer sekrup dan jangka sorong tersebut hanya merupakan

contoh dari alat ukur panjang.

b) Tidak ada tanda dan arah anak panah penghubung konsep.

Tidak ada tanda panah menyebabkan konsep kehilangan hubungannya

dengan konsep lain. Arah panah menunjukkan ke mana suatu konsep

berhubungan.

rumus Perkalian silang V1 x V2

terdiri Alat ukur panjang

Mikrometer sekrup

Jangka sorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

78

d. Contoh

Beberapa contoh yang muncul pada peta konsep yang telah dibuat

siswa tampak pada tabel 15.

Tabel 15

Contoh Yang Muncul Pada Peta Konsep Yang Telah Dibuat Siswa

Contoh Tepat Contoh Salah

Besaran turunan misalnya

tekanan, kecepatan, gravitasi

Besaran vektor contohnya

panjang, jumlah zat dan kuat arus

listrik

Penjelasan :

Contoh dianggap salah karena

panjang, jumlah zat dan kuat arus

bukan termasuk besaran vektor,

tetapi besaran skalar.

Alat ukur panjang misalnya

jangka sorong dan mistar.

Contoh dimensi gaya yaitu

𝑀𝐿−2𝑇2 .

Penjelasan :

Contoh dianggap salah, karena

dimensi gaya yang benar yaitu

𝑀 𝐿 𝑇−2 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

79

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas

a. Tes Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Besaran dan Satuan

serta Vektor

Tabel 16

Deskripsi uji normalitas tes pemahaman konsep pada pokok bahasan

besaran dan satuan serta vektor

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skor1

N 23

Normal Parametersa,b

Mean 16.5652

Std. Deviation 2.18624

Most Extreme Differences Absolute .124

Positive .124

Negative -.080

Kolmogorov-Smirnov Z .593

Asymp. Sig. (2-tailed) .873

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Interpretasi :

N = 23, berarti jumlah sampel yang diamati ada 23 sampel data

Pada kolom skor 1 (tes pemahaman siswa) yang diperoleh siswa terdapat

nilai Kolmogorov Smirnov = 0,539 dengan probabilitas = 0,873 (asymtot

sign (2-tailed)). Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau p >

0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov. Oleh karena nilai p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

80

= 0,873 lebih besar dari 0,05, maka data skor 1 (tes pemahaman siswa)

pada 23 sampel adalah normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas.

b. Kemampuan Membuat Peta Konsep Pokok Bahasan Besaran dan

Satuan serta vektor

Tabel 17

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skor2

N 23

Normal Parametersa,b

Mean 147.5000

Std. Deviation 36.76183

Most Extreme Differences Absolute .163

Positive .163

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .780

Asymp. Sig. (2-tailed) .576

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Interpretasi :

N = 23, berarti jumlah sampel yang diamati ada 23 sampel data

Pada kolom skor 2 (tes peta konsep) yang diperoleh siswa terdapat nilai

Kolmogorov Smirnov = 0,780 dengan probabilitas = 0,576 (asymtot sign (2-

tailed)). Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada

uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov. Oleh karena nilai p = 0,576

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

81

lebih besar dari 0,05, maka data skor 2 (tes peta konsep) pada 23 sampel

adalah normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas.

2. Uji Homogenitas

Pemahaman Konsep dan Kemampuan Membuat Peta Konsep Pokok Bahasan

Besaran dan Satuan

Tabel 18

Deskripsi uji Homogenitas pada tes Pemahaman siswa

Dan tes peta konsep

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Pem1 Based on Mean 1,503 3 38 ,229

Based on Median 1,185 3 38 ,328

Based on Median and

with adjusted df

1,185 3 30,215 ,332

Based on trimmed mean 1,470 3 38 ,238

.

Pada hasil tes homogenitas varian (test of homogeneity of variance) angka

signifikansi yang ada adalah untuk probabilitas berdasarkan mean (Based On

Mean) = 0,229, berdasarkan median (Based On Median) = 0,328, probabilitas

berdasarkan median dan derajat kebebasan (Based On Median and With

Adjusted df) = 0,332 dan probabilitas berdasarkan tritmen mean (Based On

Trimmed Mean) = 0,238. Oleh karena probabilitas > 0.05, maka dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

82

diketahui bahwa data memiliki varian yang homogen atau data berasal dari

populasi-populasi dengan varian sama.

Tabel 19

Hasil Uji Normalitas dan Hasil Uji Homogenitas

No Variabel Hasil Uji

Normalitas

Hasil Uji

Homogenitas

1 Pemahaman Konsep Pokok

Bahasan “Besaran dan Satuan”

Normal Homogen

2 Kemampuan Membuat Peta

Konsep Pokok Bahasan “Besaran

dan Satuan”

Normal Homogen

3. Korelasi antara Tes Pemahaman Konsep dengan Kemampuan Membuat Peta

Konsep

Dari analisis korelasi diperoleh hasil seperti pada tabel:

Tabel 20

Hasil Korelasi Antara Tes Pemahaman

dengan Kemampuan Membuat Peta Konsep

Correlationsa

skor1 skor2

skor1 Pearson Correlation 1 .957**

Sig. (2-tailed) .000

skor2 Pearson Correlation .957** 1

Sig. (2-tailed) .000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a. Listwise N=23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

83

Interpretasi tabel :

Pada tabel, korelasi angka 0,957 adalah angka koefisien korelasi. Atau dapat

dituliskan r = 0,957. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa ada

hubungan antara tes pemahaman peta konsep dengan tes kemampuan membuat

peta konsep.

Karena koefisien korelasi bernilai positif, maka korelasi memiliki pola positif

atau searah. Sehingga makin tinggi perolehan skor tes pemahaman maka

semakin tinggi pula perolehan skor tes peta konsep.

Berdasarkan adanya tanda ** di belakang angka koefisien korelasi, berarti

angka korelasi memenuhi kriteria signifikasi 1%, otomatis memenuhi taraf

kepercayaan 95%.

Berdasarkan probabilitas :

1) Ho : ρxy = 0 (hipotesa nol, tidak ada korelasi)

2) Hi : ρxy ≠ 0 (hipotesa alternatif, ada korelasi)

3) Significant level α = .01

4) df = N-2 = 23-2 = 21

5) rcritical = 0,537 (menurut tabel critical values of r korelasi P.Pearson)

6) rxy perhitungan = 0,957

7) karena rxy> rcritical maka signifikan. Berarti ada korelasi antara skor tes

pemahaman dengan skor tes kemampuan membuat peta konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

84

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara skor tes pemahaman

dengan skor peta konsep siswa pada materi Besaran dan Satuan. Korelasi

tersebut memiliki pola positif, artinya siswa yang skor tes pemahamannya

rendah, skor peta konsepnya juga rendah dan siswa yang skor tes

pemahamannya tinggi, skor peta konsepnya juga tinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa yang pemahaman konsepnya tinggi, kemampuan membuat peta

konsepnya juga tinggi dan siswa yang pemahaman konsepnya rendah,

kemampuan membuat peta konsepnya juga rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bagaimana peta konsep dapat digunakan

sebagai alat tes yang mampu mengungkap pemahaman siswa tentang suatu

materi. Beberapa bagian dari peta konsep yang dibuat siswa, seperti : susunan

hirarki, susunan konsep, proposisi dan contoh dapat menunjukkan sampai

dimana siswa menangkap dan memahami materi besaran&satuan serta vektor.

Sebagai contoh, deskripsi data menunjukkan terdapat siswa yang dengan tepat

menghubungkan konsep besaran dengan konsep pengukuran dalam hirarki.

Mengidentifikasi konsep-konsep besaran, satuan serta vektor pada peta. Selain

itu terdapat siswa yang mampu mencantumkan konsep mikrometer dan jangka

sorong sebagai contoh alat ukur panjang. Ketidakpahaman siswa juga

tergambar pada peta konsep yang siswa buat. Misalnya terdapat siswa yang

mencantumkan konsep panjang dan jumlah zat ke dalam contoh besaran

vektor. Beberapa siswa juga cenderung membuat kesalahan pada penyusunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

85

hirarki. Misalnya pada awal peta konsep, hirarki berbentuk umum-khusus

namun selanjutnya hirarki berbentuk khusus-umum. Karena

ketidaksinambungan tersebut, maka siswa tidak mendapat skor maksimal.

Siswa juga mengalami kesulitan dalam membuat proposisi peta konsep, yaitu

pada kata atau kalimat penghubung konsep. Misalnya ada siswa yang menulis

bahwa satuan memiliki dimensi dan analisis dimensi. Sedangkan yang

memiliki dimensi adalah besaran.

Penjelasan di atas memperkuat hipotesa peneliti bahwa peta konsep dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif alat evaluasi untuk mengukur

pemahaman konsep siswa.

D. Peta konsep sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman siswa

Berdasarkan pengalaman dalam penelitian tentang peta konsep di SMA

Santa Maria Yogyakarta, peneliti melihat bahwa siswi-siswi SMA Santa Maria

Yogyakarta masih asing dengan penggunaan peta konsep dalam pembelajaran.

Walaupun dalam buku panduan fisika yang siswa gunakan terdapat peta konsep,

namun saat disinggung mengenai peta konsep yang ada di dalam buku panduan

tersebut, siswa hanya diam. Siswa cenderung melewatkan peta konsep yang ada,

dan hanya membaca materi dalam bentuk paragraf.

Kurangnya penekanan penggunaan peta konsep dalam pembelajaran tentu saja

menyulitkan peneliti untuk menerapkan peta konsep sebagai alat alternatif

evaluasi. Kemudian cara yang ditempuh adalah pengenalan peta konsep kepada

siswa dan latihan-latihan membuat peta konsep. Pelaksanaan pengenalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

86

tersebut memerlukan waktu yang cukup lama sehingga siswa mulai terbiasa

dengan penggunaan peta konsep dalam pembelajaran mereka. Setelah siswa

terbiasa menggunakan peta konsep dalam cara belajar mereka, barulah peneliti

dapat menggunakan peta konsep sebagai alternatif alat evaluasi.

Adapun dalam pelaksanaan pengenalan peta konsep dalam pembelajaran,

terdapat keuntungan-keuntungan dan kelemahan-kelemahan penggunaan peta

konsep yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penggunaan peta konsep

sebagai alternatif alat evaluasi selanjutnya.

Keuntungan menggunakan peta konsep sebagai alat evaluasi :

1. Ketika siswa belajar membuat peta konsepnya sendiri, siswa mengalami

pembelajaran bermakna. Dimana siswa mengalami pengulangan tentang

materi-materi yang pernah ia pelajari sebelumnya (pengetahuan sebelumnya)

dan menemukan hal-hal baru (pengetahuan baru). Kemudian menyusunnya ke

dalam hirarki dan proposisi. sehingga siswa menemukan sendiri hubungan

antara pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki.

2. Siswa berperan aktif dalam proses membuat peta konsepnya sendiri, bukan

hanya menerima suatu materi dalam bentuk hafalan.

3. Meningkatkan kreativitas siswa, yaitu saat siswa menyusun konsep-konsep

beserta hubungan konsep-konsep tersebut ke dalam peta konsep.

4. memberikan visualisasi mengenai konsep-konsep utama dan pendukung yang

telah terstruktur di dalam otak peserta didik ke dalam kertas yang dapat

dilihat oleh para pendidik. Sehingga dapat digunakan untuk acuan sampai

dimana siswa memahami suatu materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

87

5. Peta konsep dapat mengungkapkan konsepsi salah yang terjadi pada peserta

didik. Konsepsi salah biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-

konsep yang mengakibatkan proposisi yang salah

Kelemahan menggunakan peta konsep sebagai alat evaluasi :

1. Sistem skoring peta konsep dalam penelitian ini masih berupa data kasar.

Tidak adanya pembatasan skor maksimal dalam membuat sistem skoring

dipandang menyulitkan peneliti untuk menentukan sampai dimana siswa

dimasukkan ke dalam kualifikasi paham terhadap suatu materi.

2. Selain kesulitan dalam penentun skoring peta konsep tersebut, peneliti juga

menemukan beberapa siswa yang menjiplak peta konsep karya siswa lain,

sehingga mengurangi orisinalitas dari ide yang disalurkan. Namun demikian

masih terlihat beberapa perbedaan yang menunjukkan kreativitas berfikir

siswa. Hal ini sejalan dengan sifat dari peta konsep itu sendiri yaitu

idiosinkratik yaitu sifat yang menunjukan tidak ada dua peta konsep yang

sama persis karena setiap peta konsep yang dibuat oleh seseorang

menunjukkan pengertiannya yang unik dalam bidang pengetahuan tertentu.

3. Saat pelaksanaan tes peta konsep, dikhawatirkan siswa telah membuat peta

konsep tersebut dirumah, sehingga hasil tes menjadi tidak valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil analisis data, penggunaan peta konsep sebagai

alternatif alat evaluasi pada pokok bahasan besaran dan satuan serta vektor dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Ada korelasi antara skor tes pemahaman dengan skor peta konsep siswa pada

materi Besaran dan Satuan serta vektor. Korelasi tersebut memiliki pola positif,

artinya siswa yang skor tes pemahamannya rendah, skor peta konsepnya juga

rendah dan siswa yang skor tes pemahamannya tinggi, skor peta konsepnya juga

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang pemahaman konsepnya tinggi

kemampuan membuat peta konsepnya juga tinggi dan siswa yang pemahaman

konsepnya rendah, kemampuan membuat peta konsepnya juga rendah. Sehingga

peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa peta konsep dapat digunakan sebagai

salah satu alternatif alat evaluasi untuk mengukur pemahaman konsep siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

Kegiatan penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan. Keterbatasan penelitian

ini diantaranya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

89

1. Keterbatasan pada sampel penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 23 orang siswa. Jumlah

sampel ini dirasa oleh peneliti masih kurang banyak, sehingga hasil penelitian

ini hanya berlaku bagi sampel yang diteliti.

2. Kesulitan yang dihadapi siswa

Siswa belum terbiasa menggunakan peta konsep dalam pembelajaran.

Sehingga memerlukan alokasi waktu yang lebih dalam pelaksanaan

pengenalan peta konsep dalam pembelajaran. Siswa takut untuk bertanya

langsung pada bapak Drs. Kartika Budi selaku pembimbing pengenalan peta

konsep pada siswa, sehingga beberapa siswa masih memasukkan definisi

konsep pada peta konsep yang dibuat siswa.

C. Saran

Dari hasil penelitian, peneliti dapat mengajukan beberapa saran dari

berbagai permasalahan yang ditemui dalam penelitian ini, yaitu :

1. Dalam sistem penilaian skor peta konsep, ada baiknya menggunakan

kriteria penilaian standar sebagai acuan sampai dimana siswa bisa

diklasifikasikan lulus tes pemahaman peta konsep. Standar acuan

tersebut misalnya peta master. Peta master tersebut berisi susunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

90

konsep yang minimal harus ada dalam tes peta konsep yang dibuat

siswa.

2. Apabila pendidik menggunakan peta konsep sebagai alternatif tes

pemahaman siswa, maka pelaksanaan tes dapat langsung dilaksanakan

sesudah sesi pemberian materi (post test) atau dapat dijadikan tugas

pekerjaan rumah. Pelaksanaan tes peta konsep sebagai post test dapat

menghindari keseragaman peta yang di buat oleh siswa atau peserta

didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

91

Daftar Pustaka Alonso, M & E.J. Fin 1992. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Asmin. 2004. Implementasi Berpikir Lateral Dalam Proses Pembelajaran Di

Sekolah. (http://berpikirlateral.com/.....html) Bismoko, J. 1998. Pedoman Penulisan Skripsi Edisi II. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma. Coolican, Hugh. 1994. Research Method and Statistick in Psicology. London :

Hodder and Thoughton.

Cronbach, C.H. 1949. Essential of Physhology Testing. New York : Harper &

Brothers Publisher Dahar ,Ratna Willis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Davis, J. 2001. Conceptual Change: Lerning, Theacing and Technology(online).

(http:// www.exploration.coe.uga.edu/e book/ coceptual change. htm.diakses Depertemen pendidikan nasional, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Giancolli, D.C. 1997. Fisika. Jakarta : Erlangga Holil, Anwar. 2008. Peta Konsep Anak Bangsa.

(http://pkab.wordpress.com/.....html) Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika I A untuk SMP kelas VII. Jakarta:

Erlangga Kartika Budi, Fr. Y. 1987. “Konsep :Pembetukan dan penenemannya”

Sumbangan Pikiran Terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika. Yogyakarta: UniversitasSanata Dharma.

Kartika Budi, Fr. Y. 1990. Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains), dalam Widya Dharma. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kartika Budi, 1991, Konsep dan Definisi Dalam Fisika dan Implikasinya Dalam

Proses Belajar Mengajar Fisika, Arena Almamater,VI, (21): 38-51.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

92

Sucipto, S.Pd. 2008. Peta Konsep Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (http://ciptobios.com/.....html)

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. P.B, Triton. 2006. SPSS 13.0 Terapan. Riset Statistik Parametik. Yogyakarta :

ANDI Offset. Riyana, Cheppy. 2006. Hakikat Kualitas Pembelajaran. ([email protected]) Suparno, P. 2002. Statistika Dasar. Diktat untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan

Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Sutrisno, Hadi. 1984. Metodologi Research Jilid II. Cetakan IV. Yogyakarta :

Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Thoha, M. Chabib. 1991. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Tisher, Power dan Endean, 1972. Fundamental Issues In Science Education, John Wiley and Sons Australia Pty Ltd: Sydney. Watson,Bruce and Kopernicek. 1990. Theaching for Conceptual Change : Confroting Children’s Experience: Resource Center (online) .(http://www.exploratorium.edu/IFI/resour4ce/workshop/teaching for conceptual change.html Widdiharto, Drs. Rachmadi. 2004. Model-model Pembelajaran Matematika SMP.

Dalam http://zainurie.wordpress.com/2007/11/17/model-model-pembelajaran-matematika /PDF.html

Wilantara,I Putu Eka. 2006. Implementasi Model Belajar Konstruktivis dalam

Pembelajaran Fisika untuk Mengubah Miskonsepsi Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa. Dalam http://www.damandari.or.id/detail.php?id=254

Van den Berg, Euwe., dkk. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga:

Universitas Kristen SatyaWacana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

ULANGAN HARIAN I

LEMBAR SOAL

Mata Pelajaran : Fisika Nama :

Hari/tanggal : kelas/No :

PETUNJUK UMUM

1) Jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan

2) Jawaban sebanyak 10 butir berbentuk esai, semua harus dikerjakan.

Dahulukan soal yang dianggap mudah

3) Setelah mengerjakan soal esai, kerjakan tes peta konsep.

4) Periksa kembali jawabanmu sebelum diserahkan.

I Tes Esai

1. Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan? Jelaskan menurut

pemahamanmu!

2. Sebutkan contoh besaran vektor dan skalar yang anda ketahui masing-masing dua dan

jelaskan alasan mengapa besaran tersebut Anda golongkan dalam besaran vektor atau

skalar!

3. Berikut beberapa angka yang berhasil diperoleh Dani saat melakukan pengukuran benda-

benda disekitarnya :

a. 0,021 m3 d. 0,0040 cm

b. 41,15 m e. 30,05 cm

c. 2,30 . 104 cm f. 700 cm

Tuliskan berapa banyak angka penting yang diperoleh Dani untuk masing-masing hasil

pengukuran tersebut! (berdasarkan aturan penulisan angka penting).

4.

Sebuah gelas ukur dalam laboratorium berisi larutan kimia.

Volume larutan tersebut terukur seperti gambar di samping.

Adapun pengukuran dilakukan dengan posisi mata seperti

pada gambar 1.1 (posisi A, B dan C)

Kedudukan Mata Terbaca (mL)

A 8,5

B 8

C 7,5

Dari hasil pengamatan tersebut, posisi manakah menurut

pendapatmu yang paling baik dalam mengukur? Jelaskan

alasanmu dengan kata-katamu sendiri!

Gb.1. Gelas Ukur

C

A

B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

5. Tunjukkan kedudukan mikrometer sekrup pada gambar di bawah ini :

Gb.2-1. mikrometer sekrup Gb.2-2. Hasil

a. Skala utama (mm)

b. Skala nonius (mm)

c. Tentukan hasil pengukuran (mm) dari gambar tersebut!

6. Tentukan dimensi dari besaran usaha! Jabarkan rumusnya agar memperoleh dimensi akhir!

7. Dua buah gaya 𝐹1 dan 𝐹2

masing-masing besarnya 10 N. Jika kedua gaya membentuk sudut

120°, Maka besarnya resultan gaya adalah......

8. Sebuah pesawat terbang menempuh jarak sejauh 210 km dalam arah garis lurus yang

membentuk sudut 30° ke Timur dari arah Utara. Berapa jauh ke Utara dan berapa jauh ke

Timur dari titik asal jarak yang ditempuh oleh pesawat itu?

9. Sebuah mobil bergerak ke Timur sejauh 30 km pada jalan datar. Sesampainya di

persimpangan, mobil membelok ke Utara sejauh 30 km, kemudian berhenti. Tentukanlah arah

dan pergeseran total mobil tersebut !

10. Diketahui dua buah gaya 𝐹1 dan 𝐹2

seperti pada gambar.

A

B

𝐹2

𝐹 1

Bila kedua vektor tersebut digambarkan sebagai berikut :

Maka tentukanlah vektor resultan dari kedua gaya serta hubungan atau persamaan dari vektor resultan tersebut!

𝐹 1

𝐹2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

II Tes Peta Konsep

Bacalah rangkuman dibawah ini dengan cermat. Kemudian seleksi setiap kata di dalamnya.

Tulislah dalam kertas jawabanmu kata-kata yang kamu anggap sebagai konsep. Definisikan

konsep-konsep tersebut menurut pemahamanmu menggunakan kalimat sendiri.

PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN

Pengukuran memerlukan alat ukur yang diharapkan hasilnya dapat menunjukkan informasi

tertentu. Hasil pengukuran biasanya berupa angka. Angka-angka hasil pengukuran tersebut

ada angka pasti dan ada angka taksiran. Misalnya, pada pengukuran diperoleh 5,3 mm, angka

5 adalah angka pasti, sedangkan angka 3 adalah taksiran.

Besaran didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan

dengan bilangan atau angka. Untuk membedakan hasil pengukuran satu dengan lainnya

digunakan satuan. Sistem yang digunakan diperlukan satuan pengukuran yang tidak berubah

diseluruh dunia disebut “sistem internasional” atau SI.

Besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Selain itu, besaran juga

dikelompokkan menjadi besaran vektor dan skalar. Yang termasuk besaran pokok, yaitu :

panjang, massa, waktu, kuat arus, suhu, intensitas cahaya dan jumlah zat. Besaran turunan

adalah besaran yang diperoleh dari besaran pokok dengan jalan menurunkannya. Contoh

besaran turunan, yaitu : luas, volume, tekanan dan usaha. Besaran Skalar adalah besaran

yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja. Contoh : volume, massa, waktu,

kelajuan, dan sebagainya. Besaran Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh besarnya atau

nilai dan arah. Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya

VEKTOR

1. Notasi Vektor

Secara grafis vektor dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai atau besar vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor.

Vektor F di tulis : F

atau F

Besar vektor F ditulis / F

/ atau F

2. Operasi terhadap vektor.

Resultan dua vektor.

Untuk menentukan vektor resultan ( vektor pengganti ) 2 buah vektor dapat dilakukan

dengan cara :

A. Jajaran genjang vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

= sudut antara A dan B

/ R

/ = / / / / / / / / cosA B A B

2 2 2

arahnya : 12 sin

//

sin

//

sin

//

BAR

B. Cara segitiga vektor.

C. Dua vektor yang membentuk sudut 180o

/ R

/ = / A

/ - / B

/ jika / A

/ > / B

/

D. Penguraian sebuah vektor.

/ / / / cosv vX

/ / / / sinv vY

/ / / / / /v v vX Y 2 2

. Cara analitis.

Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan

sumbu y dari sistem koordinat Cartesius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Vektor v x = v cos v y = v sin

v1

v2

v3

1

2

3

v1 x = v cos 1

v2 x = v cos 2

v3 x = v cos 3

v1 y = v sin 1

v2 y = v sin 2

v3 y = v sin 3

v x = ................ v y =

................

Resultan / v R / = ( ) ( ) v vX Y

2 2

Arah resultan : tg =

v

v

Y

X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

KUNCI JAWABAN SISWA

1. Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan? Jelaskan menurut

pemahamanmu!

Jawaban :

besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat diturunkan atau besaran yang berdiri

sendiri.

Besaran turunan adalah besaran yang telah diturunkan dari besaran pokok

2. Sebutkan contoh besaran vektor dan skalar yang anda ketahui masing-masing dua dan

jelaskan alasan mengapa besaran tersebut Anda golongkan dalam besaran vektor atau

skalar!

Jawaban :

Contoh besaran vektor, yaitu : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.

Contoh besaran skalar, yaitu : massa, daya, volume dan sebagainya.

Besaran-besaran tersebut dikelompokkan ke dalam besaran skalar atau besaran vektor karena masing-masing besaran memiliki perbedaan mendasar. Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah, sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai atau besar saja.

3. Jawaban :

Hasil pengukuran Banyaknya angka penting 0,021 m

3 2 41,15 m 4 2,30 . 10

4 cm 3

0,0040 cm 2 30,05 cm 4 700 cm 3

4. Dari hasil pengamatan tersebut, posisi manakah menurut pendapatmu yang paling

baik dalam mengukur? Jelaskan alasanmu dengan kata-katamu sendiri! Jawaban : Posisi yang paling baik dalam mengukur, yaitu pada posisi B. Posisi B dianggap paling baik karena kedudukan mata dan obyek saling tegak lurus. Posisi tersebut memiliki kesalahan pengukuran paling kecil (pengukuran paralaks).

5. Jawaban :

a) Skala utama (mm) ditunjukkan oleh A. b) Skala nonius (mm) ditunjukkan oleh B

c) hasil pengukuran (mm) dari gambar, yaitu

6. Tentukan dimensi dari besaran usaha! Jabarkan rumusnya agar memperoleh dimensi akhir!

Jawaban :

F = m.a

F = m. v/t

𝐹 = 𝑚 𝑥 𝑠𝑡

𝑡

𝐹 = 𝑚 𝑥 𝑠

𝑡2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Dimensi akhir gaya adalah 𝐹 = 𝑀 𝐿

𝑇2 atau 𝐹 = 𝑀 𝐿 𝑇 −2

7. Dua buah gaya 𝐹1 dan 𝐹2

masing-masing besarnya 10 N. Jika kedua gaya membentuk sudut

120°, Maka besarnya resultan gaya adalah......

Jawaban :

/FR/ = cos////2//// 21

2

2

2

1

FFFF

= 120cos10.10.21010 22

= 5.0200100100

= 100200

= 100

= 10

arahnya FR = 120sin

10

=

5.0

10

= 20

8. Sebuah pesawat terbang menempuh jarak sejauh 210 km dalam arah garis lurus yang

membentuk sudut 30° ke Timur dari arah Utara. Berapa jauh ke Utara dan berapa jauh ke

Timur dari titik asal jarak yang ditempuh oleh pesawat itu

Jawaban :

9. Sebuah mobil bergerak ke Timur sejauh 30 km pada jalan datar. Sesampainya di

persimpangan, mobil membelok ke Utara sejauh 30 km, kemudian berhenti. Tentukanlah arah

dan pergeseran total mobil tersebut !

Jawaban :

Resultan / v R / = ( ) ( ) v vX Y

2 2

Kita anggap arah Timur sebagai sumbu x dan arah Utara sebagai sumbu y. Maka jauh pesawat ke Timur dari titik asal yaitu : Rx = R cos 30°

Rx = 210000 meter x 1

2 3

Rx = 105000 3 meter atau Dan jauh pesawat ke Utara dari titik asal, yaitu : Rx = R sin 30°

Rx = 210000 meter x 1

2

Rx = 105000 meter Jadi, pesawat terbang tersebut melintas sejauh 105 km ke Utara dan ...... meter ke Timur.

y

R

x α

Ry

Rx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Arah resultan : tg =

v

v

Y

X

VR = 302 + 302

VR = 900 + 900

VR = 1800

VR =30 2

Arah resultan VR yaitu tg =

v

v

Y

X

tg = 30

30

tg = 1

ϴ = tg-11

= 45

Jadi, pergeseran total mobil tersebut yaitu 30 2 meter dan arahnya 45°

10.

Jawaban :

𝐹𝑅

Bila kedua vektor tersebut digambarkan sebagai berikut :

Maka tentukanlah vektor resultan dari kedua gaya serta hubungan atau persamaan dari

vektor resultan tersebut!

𝐹 1

𝐹2

𝐹1

𝐹2

𝐹𝑅 = 𝐹1

− 𝐹2

Hubungan dari kedua vektor gaya 𝐹1 dan 𝐹2

yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

GERAK

A. Pengertian Gerak

Dalam fisika suatu benda dikatakan bergerak terhadap benda lain apabila kedudukan benda

tersebut senantiasa berubah terhadap benda lain yang dijadikan titik acuan.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu saat kamu naik kendaraan. Ketika kamu melihat

jendela, tampak bahwa seolah-olah pohon-pohon diluar mendekatimu. Sedangkan yang terjadi

sebenarnya adalah bahwa kamu yang bergerak terhadap pohon-pohon itu. Dari contoh di atas,

dapat dikatakan bahwa gerak bersifat relatif. Benda bergerak memiliki lintasan. Lintasan adalah

tempat posisi titik-titik yang dilalui oleh suatu benda yang bergerak. Jika lintasannya berbentuk

garis lurus, maka gerak benda disebut gerak lurus.

Bicara mengenai gerak benda, tentu kita akan menyinggung mengenai posisi benda. Posisi

adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadp suatu acuan tertentu. Ketika

benda bergerak, maka terjadi perubahan posisi atau kedudukan benda. Perubahan posisi benda

dari kedudukan semula ke kedudukan terakhir dalam selang waktu tertentu disebut

perpindahan. Perpindahan posisi benda dapat kita ukur berapa jaraknya. Pengertian jarak itu

sendiri adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu.

B. Kecepatan

Ukuran cepat atau lambatnya gerak suatu benda disebut kecepatan.

Kecepatan merupakan hubungan antara jarak dan waktu.

dengan s = jarak (satuannya meter)

t = waktu (satuannya sekon)

v = kecepatan (satuannya meter/sekon)

C. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus

dengan kecepatan tetap.

Pada GLB berlaku : jarak = kecepatan x waktu

s = v x t

D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis

lurus dan kecepatannya berubah secara teratur.

Pada GLBB berlaku :

Atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

MAGNET

Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi atau baja.

Benda-benda yang dapat dibuat menjadi magnet disebut feromagnetik dan benda-

benda yang tidak dapat dibuat menjadi magnet disebut diamagnetik. Gaya tarik

menarik dapat menembus benda sampai ketebalan tertentu. Gaya tarik magnet

tergantung pada kekuatan magnet. Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub

utara dan kutub selatan. Kutub yang senama tolak-menolak, sedangkan kutub

yang tak senama tarik menarik.

Magnet batang yang digantung secara seimbang dengan tali dan dibiarkan

bebas berputar dapat digunakan sebagai kompas sederhana. Kekuatan gaya tarik

magnet yang paling besar terletak pada kutub-kutubnya. Jangkauan tarikan

magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet adalah daerah disekitar

magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet.

Magnet terbagi atas magnet alam dan magnet buatan. Magnet buatan dapat

dibuat dengan cara induksi, gosokan dan aliran listrik. Beberapa kegunaan magnet

yang dapat kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada pengunci

kotak pencil atau tas, kompas, obeng, dinamo dan pengunci lemari es.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

SUHU DAN PEMUAIAN

A. Pengertian Suhu

Ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda disebut suhu.

Alat pengindera kita tidak dapat mengukur suhu secara tepat. Alat yang dapat digunakan untuk

mengukur derajat panas atau dinginnya suatu benda disebut termometer.

B. Termometer

Pengukuran suhu benda oleh termometer biasanya dinyatakan dengan angka. Termometer

dibuat berdasarkan sifat termometrik suatu zat. Yang dimaksud dengan sifat termometrik

adalah sifat-sifat benda yag dapat berubah akibat terjadinya perubahan suhu pada benda

tersebut. Sifat-sifat termometrik suatu zat, antara lain : perubahan wujud, perubahan volume,

perubahan daya hantar listrik, dan perubahan warna. Termometer yag biasa digunakan adalah

thermometer yang terbuat dari tabung kaca berisi zat cair. Salah satu sifat termometrik dari zat

cair adalah perubahan volume, yaitu memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.

Zat cair yang paling banyak digunakan untuk mengisi tabung termometer adalah alkohol dan

raksa.

C. Kesetaraan Termometer

Termometer memiliki skala pengukuran. Skala pada termometer dibuat berdasarkan pada dua

titik acuan, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Titik tetap bawah ditentukan berdasarkan

titik lebur es murni. Titik tetap atas ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1

atmosfer.

Terdapat 4 macam skala thermometer :

1. Skala celcius

Titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni yang ditandai dengan angka 0°C.

Titik tetap atas berdasarkan titik didih air murni yang ditandai dengan angka 100°C.

Kemudian dari rentang angka tersebut, dibagi ke dalam 100 bagian skala, dimana setiap

bagian skala menunjukkan skala sebesar 1°C.

2. Skala Farenheit

Titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni yang ditandai dengan angka 32°F.

Titik tetap atas berdasarkan titik didih air murni yang ditandai dengan angka 212°F.

Kemudian dari rentang angka tersebut, dibagi ke dalam 100 bagian skala, dimana setiap

bagian skala menunjukkan skala sebesar 1°F.

3. Skala Reamur

Titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni yang ditandai dengan angka 0°R.

Titik tetap atas berdasarkan titik didih air murni yang ditandai dengan angka 80°R.

Kemudian dari rentang angka tersebut, dibagi ke dalam 100 bagian skala, dimana setiap

bagian skala menunjukkan skala sebesar 1°R.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

4. Skala Kelvin

Berbeda dengan skala yang lain, skala Kelvin dibuat berdasarkan batasan energi kinetik

yang dimiliki oleh benda. Titik tetap bawah ditentukan berdasarkan gerak partikel yang

bertambah lambat dan berhenti pada suhu -273°K. sehingga 0 K (bukan °K) setara dengan

-273°C atau 0°C setara dengan 273 K. oleh karena setiap satu skala Kelvin sama dengan satu

skala Celcius, maka titik tetap bawah skala Kelvin adalah 273 K dan titik tetap atasnya

adalah 373 K.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

ZAT DAN WUJUDNYA

A. Wujud Zat

Wujud zat pada umumnya dikelompokkan atas padat, cair dan gas. Adapun ketiga jenis

zat tersebut juga memiliki volume dan bentuk yang berbeda-beda pula sesuai dengan

karakteristiknya, seperti pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Wujud, volume dan bentuk zat

Wujud zat Volume zat Bentuk zat

Padat Tetap Tetap

Cair Tetap Berubah-ubah

gas Berubah-ubah Berubah-ubah

B. Partikel zat

zat terdiri atas bagian-bagian yang sangat kecil yang disebut partikel.

Adapun sifat-sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :

1. Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar.

2. Di antara partikel yang satu dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik-menarik.

3. Di antara partikel yang satu dengan partikel yang lain terdapat ruang antar partikel

yang disebut pori-pori.

Keadaan partikel zat dari ketiga wujud zat tersebut berbeda-beda. keadaan tersebut dapat

dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Keadaan Partikel Zat

Keadaan partikel Padat Cair Gas

gerakan partikel tidak bebas agak bebas sangat bebas

letak partkel berdekatan agak renggang sangat berjauhan

gaya tarik-menarik sangat kuat kurang kuat sangat lemah

ruang antarpartikel kecil agak besar sangat besar

Yang perlu diingat adalah bahwa keadaan dan sifat partikel tersebut sangat menetukan

wujud zat dan volume zat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

C. Kohesi dan adhesi

Salah satu sifat partikel yang telah disebutkan tadi adalah adanya gaya tarik-menarik

antarpartikel. Terdapat dua macam gaya tarik-menarik antarpartikel, yaitu kohesi dan

adhesi.

Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis.

Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis.

Permukaan zat cair karena gaya tarik-menarik antar partikel terbagi menjadi :

1. Meniskus cembung dan meniskus cekung

Permukaan zat cair yang berbentuk cekung (melengkung ke atas) disebut meniskus

cekung. Permukaan zat cair yang dalam tabung berbentuk cekung dan membasahi

dinding karena gaya tarik-manarik antarpartikel zat cair lebih kecil daripada gaya

tarik-menarik antara partikel zat cair tersebut dengan partikel kaca dinding tabung

(kohesi lebih kecil daripada adhesi),

Contoh : permukaan air pada tabung atau gelas

Permukaan zat cair yang berbentuk cembung (melengkung ke bawah) disebut

meniskus cembung. Permukaan zat cair yang dalam tabung berbentuk cembung dan

tidak membasahi dinding karena gaya tarik-manarik antarpartikel zat cair lebih besarl

daripada gaya tarik-menarik antara partikel zat cair tersebut dengan partikel kaca

dinding tabung (kohesi lebih besar daripada adhesi)

2. Kapilaritas

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler.

Misalnya : kita dapat memasak menggunakan kompor minyak, karena minyak naik

melalui sumbu kompor dan sumbu lampu

3. Tegangan permukaan

tegangan permukaan terjadi pada permukaan air, dimana seolah-olah terjadi lapisan

tegang atau suatu selaput pada permukaan air. Hal tersebut terjadi karena pada

permukaan air terdapat gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat air (kohesi).

Contoh : permukaan air saat dihinggapi serangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 12. · SERTA VEKTOR OLEH SISWI-SISWI KELAS XB SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Kegiatan 1. Latihan membuat peta konsep

Materi : Zat dan wujudnya

Kelas : VII

Nama :

1. Identifikasi konsep-konsep dari bacaan menurut pengertianmu!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

2. Definisikan konsep-konsep tersebut dengan menggunakan kata-katamu sendiri

berdasarkan pemahamanmu!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

3. Susunlah konsep-konsep tersebut ke dalam peta konsep!

Try it with smile….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI