plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2017-12-17 · i penghitungan harga pokok produksi...

88
i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS PRICING Studi Kasus pada UKM Langgeng Roti SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi akuntansi Oleh: Vita Krisnamurti NIM:112114023 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dolien

Post on 29-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

i

PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN

HARGA JUAL DENGAN COST PLUS PRICING

Studi Kasus pada UKM Langgeng Roti

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi akuntansi

Oleh:

Vita Krisnamurti

NIM:112114023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

SKRIPSI

PENGMTUNGAFT HARGA POKOK PRODUKSI DENGIN

MENGG{'NAKAN FULL C(NTING SEBAGAI DASAR PEI\TENTUAN

HARGA JUAL DENGAI{ COST PLAS PRICING

Studi Kasus pada UKM Lmggeng Roti

Pembimbing

M.Si-, Ak., QIA., CA Tanggal : 09 September 2015

Vita Krisnamu

Fq,wirfi-qK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

SKRIPSI

PENGIDTUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN

HARGA JUAL DENGAN COST PLUS PRICING

Studi Kasus pada UKM Langgeng Roti

Dipersiapkan dan ditulis olehVita KrisnamurtiNlM: 112114023

Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada tangga128 Oktober 2015

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Nama Lengkap

Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Akt., C.A.

Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA., C.A.

Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Ak., QIA., C.A.

Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA

Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA.

Tanda tangan

~~r""'akarta, 30 Oktober 2015~~~ Ekonomi

s Sanata Dharma

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

I]N.IYERSITAS SANATA DHARMAI'AKTILTAS EKONOMI

JURUSAN AI(UNTANSI _ PROGRAM STUDI AI(UNTAI\SI

PERNYATAAIY KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan batrwa skripsi denganjudul: Penghitungan Harga Pokok koduksi Dengan Menggunakan Full CostingSebagai Dasar Penentuan Harga Jual Dengan Cost Plus Pricing (Studi Kasus di UKMLanggeng Roti Klaten) dan diajukan untuk diuji padatanggal28 Oktober 2015 adalahhasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi initidak terdapat keseluruhan tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan

atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagaitulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya

salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuanpada penulisan aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik stripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisansaya sendiri ini. bila kemudian terbulti bahwa saya ternyata melakukan tindakanmenyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,berarti gelar dan rjasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 0 Oktober 2015Penulis, 4

VitaKrisnamurti

lv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

PERI{YATAAI\ PERSETUJUAI\I PUBLIKASI KARYA TIILN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama: VitaKrisnamurti

NIM: 1l2ll4023

Menyatakan bahwa demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyemhkankepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya imiatr saya yang berjudul:Penghitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakat Full CostingSebagai I)asar Penentuan llarga Jual I)engan Cost Plus Pricing (Studi Kasus diUKM Langgeng Roti Klaten). Dengan demikian saya memberikan hak kepadaPerpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengelola,mendistibusikan secaraterbatas, dan mempublikasikannya di intemet atau media lainuntuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetapmencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakart4 30 Oldober 2015

Penulis,

Vita Krisnamurti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

vi

MOTTO

“Jangan pernah merasa bahwa kau seorang yang gagal.

Tetapi percayalah bahwa kau ada di jalan menuju

kebenaran”

(Ajahn Brahm)

“To succeed in life, you need two things: Ignorance and

Confidence”

(Mark Twain)

“Being successfull doesn’t necessarily make you great is

when you

reach back and help somebody else become great.”

(Joel Osteen)

“I am thankful to all those who said NO. Because of them

I did it myself”

(Albert Einstein)

“We cannot solve our problems with the same thinking we

used when we

created them”

(Albert Einstein)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

*Papa…VincentiusYuliRustamaji

*Mama…Vincentia UniSovianawati

*Kakak…Mutiara Krisnamurti& Wiwid Widjaja

*My Beloved Boyfriend…Raymundus Indra Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang

tak terhingga kepada:

a. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

b. Dr. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

c. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt., QIA. CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

d. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Akt., QIA., CA. selaku dosen pembimbing

yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

e. Bp. Rosi selaku pemilik UKM Langgeng Roti yang memberikan izin untuk

melakukan penelitian di UKM miliknya serta kerjasama selama penyusunan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….....

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………….......

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………....

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………………………………....

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS…………..........

HALAMAN MOTTO……………………………………………………………....

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….....

KATA PENGANTAR………………………………………………………….......

DAFTAR ISI.…………………………………………………………………….....

DAFTAR TABEL....................................................................................................

ABSTRAK...............................................................................................................

ABSTRACT..…………………………………………………………………….....

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………….

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….....

D. Batasan Penelitian…………………………………………………………

E. Manfaat Penelitian………………………………………………………...

F. Sistematika Penulisan…………………………………………………......

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xiv

xvi

xvii

1

1

2

3

3

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xi

BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................................

A. Usaha Kecil Menengah (UKM)..............……………………………….....

a. Menurut UU No.20/2008 Tentang UMKM. Bab IV Pasal ayat 1-4.....

b. Menurut World Bank............................................................................

B. Biaya dan Penggolongannya……………………………………………....

C. Harga Pokok Produksi……….....………………………………………....

a. Manfaat Harga Pokok Produksi……………………………………...

b. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi.........…………………………..

D. Metode Pengumpulan dan Penetapan Harga Pokok Produksi....................

a. Sistem Periodik..............................................….....…………………

b. Metode Pengumpulan Biaya Produksi.....……….....………………..

c. Metode Penentuan Biaya Produksi

E. Perbedaan Hasil dalam Metode Full Costing dengan Variable Costing….

a. Dengan Menggunakan Full Costing....................................................

b. Dengan Menggunakan Variable Costing.............................................

F. Sistem Harga Pokok Taksiran ....................................................................

G. Harga Jual. ..................................................................................................

a. Pentingnya Penentuan Harga Jual (Pricing) yang Baik.......................

b. Metode Penetapan Mark Up.................................................................

c. Menentukan Harga Jual Dengan Cost Plus Pricing.............................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………………….......

6

6

6

7

8

11

12

14

16

16

16

19

22

22

22

23

24

24

24

27

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xii

A. Jenis Penelitian……………………………………………………….........

B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………...............

C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………..............

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………..............

E. Teknik Analisa Data……...………………………………………….........

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………………….

A. Sejarah Singkat Perusahaan…………………………………………........

B. Lokasi Perusahaan……………………………………………………........

C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan…………………………………..........

D. Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………...........

E. Proses Produksi..…………………………………………………..............

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……...........................................

A. Analisis Data......................................................………………......….......

a. Perbedaan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan Dengan

Metode Full Costing................................................................................

1) Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan.......................................

2) Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing.......................

3) Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan Dengan

Menurut Metode Full Costing.............................................................

b. Perbedaan Harga Jual Menurut Perusahaan Dengan Metode Cost Plus

Pricing.....................................................................................................

29

29

29

30

30

34

34

35

35

36

36

38

38

38

38

48

54

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xiii

1) Harga Jual Menurut Perusahaan..........................................................

2) Harga Jual Menurut Metode Cost Plus Pricing..................................

3) Perbandingan Harga Jual Menurut Perusahaan Dengan Menurut

Metode Cost Plus Pricing.................................................................

B. Pembahasan................................................................................................

a. Harga Pokok Produksi.........................................................................

b. Harga Jual Produk................................................................................

BAB VI. PENUTUP…………………………………………………………..……..

A. Kesimpulan……………………………………………………………

B. Keterbatasan Penelitian.........................................................................

C. Saran………………….…………………………………………........

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

56

57

58

62

62

63

65

65

65

65

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel5.1: Data Penjualan Tahun 2014......................................................................

Tabel5.2: Data Biaya Bahan Baku Perusahaan........................................................

Tabel 5.3: Data Biaya Tenaga Kerja Perusahaan.....................................................

Tabel 5.4: Data Biaya Air Perusahaan.....................................................................

Tabel 5.5: Data Biaya Listrik Perusahaan...................………….............................

Tabel 5.6: Data Biaya Plastik...................................................................................

Tabel 5.7: Data Biaya LPG Perusahaan…………...................................................

Tabel 5.8: Harga Pokok Produksi Perusahaan......................……………...............

Tabel 5.9: Rincian Biaya Bahan Baku Aktual Per Unit...........................................

Tabel 5.10: Biaya Tenaga Kerja Perusahaan Tahun 2014.........................................

Tabel 5.11: Biaya Air Aktual Tahun 2014.................................................................

Tabel 5.12: Biaya Listrik Aktual Tahun 2014............................................................

Tabel 5.13: Biaya Plastik Aktual Tahun 2014............................................................

Tabel 5.14: Biaya LPG Aktual Per Unit Tahun 2014.................................................

Tabel 5.15: Biaya LPG Aktual Tahun 2014...............................................................

Tabel 5.16: Biaya Depresiasi Alat Produksi...............................................................

Tabel 5.17: Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Alat Produksi..................................

Tabel 5.18: Tabel Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing Tahun

2014..............................................................................................................................

Tabel 5.19: Perbandingan Harga Pokok Produksi Metode Perusahaan dengan

38

40

42

43

44

45

46

46

48

49

50

51

52

53

53

54

55

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xv

Metode Full Costing.....................................................................................................

Tabel 5.20: Biaya Produksi Perusahaan Taksiran Tahun 2015...................................

Tabel 5.21: Penentuan Harga Jual Tahun 2015...........................................................

Tabel 5.22: Harga Jual Menurut Perhitungan Perusahaan Dengan Metode Cost

Plus Pricing..................................................................................................................

Tabel 5.23: Harga Jual Aktual Dengan Metode Cost Plus Pricing.............................

57

58

59

61

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xvi

ABSTRAK

PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA

JUAL DENGAN COST PLUS PRICING Studi Kasus pada UKM Langgeng Roti

Vita Krisnamurti

NIM: 112114023

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penghitungan harga pokok

produksi UKM Langgeng Roti selama tahun 2014 dan untuk mengetahui penentuan

harga jual roti di perusahaan. Penghitungan harga pokok produksi dengan

menggunakan metode full costing dan penentuan harga jual dengan menggunakan

cost plus pricing.

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan catatan

penjualan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari biaya-biaya produksi

selama tahun 2014.

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa harga pokok produksi yang

dihitung sebagai dasar penentuan harga jual menggunakan metode perusahaan lebih

rendah dibandingkan dengan menggunakan metode full costing. Harga pokok

produksi yang dihitung menggunakan metode perusahaan yaitu sebesar Rp2.074 dan

menurut metode full costing sebesar Rp2.088. Ini disebabkan dalam penghitungan

biaya overhead pabrik perusahaan tidak memperhitungkan biaya depresiasi dan

perawatan alat produksi.

Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Full Costing, Cost Plus Pricing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

xvii

ABSTRACT

THE CALCULATION OF PRODUCTION COST BASED ON

FULL COSTING AS THE BASIS FOR DETERMINING THE SELLING PRICE

BASED ON COST PLUS PRICING Case Study on Langgeng Roti SME Klaten

Vita Krisnamurti

NIM: 112114023

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2015

There are two purposes of this study, firstly, analyzing the calculation of

production cost and secondly determining the white bread selling price at Langgeng

Roti SME in the year 2014. Analyzing the calculation of production cost was based

on full costing method and the determination of selling price was based on cost plus

pricing method.

There are two different type of data in this study, primary data and secondary

data. The primary data was collected through interview and documentation.

Secondary data was collected through documentation of production cost in the year

2014.

The result showed that the production cost calculation by the Langgeng Roti

SME was lower than that of full costing method. Cost production calculation by

company’s method was Rp2.074 whereas by full costing method was Rp2.088 per

unit. Production cost calculation was different because the calculation of the

company was not taking into account the depreciation expense and maintenance

expense.

Keywords: Production Cost, Full Costing, Cost Plus Pricing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan

bersaing untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dan meningkatkan

penjualan dari tahun ke tahun. Hal ini menuntut adanya manajemen yang

memiliki pandangan serta sikap profesional untuk memajukan bisnis tersebut.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah menetapkan harga jual produk dengan

tepat, namun tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Harga pokok

produksi merupakan salah satu data yang penting untuk dipertimbangkan dalam

penentuan harga jual produk. Dengan menentukan harga pokok produksi, maka

perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan dan lebih

mudah menentukan harga jual produk. Laba yang diperoleh perusahaan pun

menjadi lebih optimal. Sebab, harga jual yang ditetapkan ditentukan oleh

besarnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut.

Penentuan harga jual suatu produk tidak lepas dari penghitungan harga

pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Ketepatan penghitungan harga

pokok produksi merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan harga jual.

Penghitungan harga pokok produksi yang kurang tepat akan menyebabkan harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

2

jual produk yang ditetapkan menjadi kurang sesuai, misalnya terlalu tinggi atau

terlalu rendah. Harga jual yang terlalu rendah jelas akan merugikan bagi

perusahaan, sedangkan harga jual yang terlalu tinggi akan menyebabkan

perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan yang memproduksi produk

serupa.

UKM Langgeng Roti adalah sebuah perusahaan manufaktur yang

memproduksi roti tawar untuk roti bakar. Perusahaan ini memasarkan hasil

produksi melalui pelanggannya yang tersebar di kota Klaten. UKM Langgeng

Roti menetapkan harga jual dengan metode naive cost plus pricing, yaitu

menetapkan harga apa adanya. Harga ditetapkan dengan menambah mark up

yang dianggap pantas pada kos barang.

Mengingat pentingnya penghitungan harga pokok produksi bagi

kemajuan perusahaan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Penghitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Full Costing

Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual dengan Cost Plus Pricing” dengan

mengambil studi kasus pada UKM Langgeng Roti.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan antara harga pokok produksi yang dihitung

menggunakan metode perusahaan dengan harga pokok produksi yang dihitung

berdasarkan metode full costing?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

3

2. Apakah ada perbedaan antara harga jual yang ditetapkan menggunakan

metode perusahaan dengan harga jual yang ditetapkan menggunakan metode

cost plus pricing?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara harga pokok produksi

yang dihitung menggunakan metode perusahaan dengan harga pokok produksi

yang dihitung berdasarkan metode full costing

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara harga jual yang

ditetapkan menggunakan metode perusahaan dengan harga jual yang

ditetapkan menggunakan metode cost plus pricing.

D. Batasan Penelitian

Kemungkinan kurang tepatnya dalam pengukuran nilai ekonomis untuk

alat-alat produksi yang digunakan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan khususnya dalam hal

penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wacana ilmiah tentang

harga pokok produksi dan dapat menjadi koleksi kepustakaan yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

4

berguna sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. Bagi ilmu akuntansi,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih luas mengenai

penghitungan harga pokok produksi di dalam perusahaan manufaktur.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk pengembangan diri dan

menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama masa kuliah ke

dalam praktek yang sesunguhnya serta menambah wawasan baru mengenai

masalah yang diteliti.

E. Sistematika Penulisan

Bab I: Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan

permasalahan yang diangkat antara lain: pengertian

UKM/UMKM, biaya dan penggolongannya, pengertian harga

pokok produksi, metode pengumpulan biaya dan penetapan harga

pokok produksi, perbedaan hasil dalam metode full costing dan

variable costing, sistem harga pokok taksiran, harga jual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

5

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri

dari sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, visi, misi dan

tujuan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta proses

produksi perusahaan.

Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan mengenai deskripsi data dan uraian secara

terinci mengenai analisis dari penelitian yang telah dilakukan.

Bab VI: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran-saran bagi

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Usaha Kecil Menegah (UKM)

Usaha Kecil Menengah (UKM) atau yang juga dikenal dengan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu penggerak perekonomian

di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang mulai memilih untuk menekuni

usaha ini. Dilihat dari namanya, besarnya modal awal yang dibutuhkan tidak

terlalu besar. Kesuksesan bisnis ini secara garis besar lebih bergantung pada

pemilik usaha bisnis tersebut. Misalnya jumlah karyawan yang dimiliki,

pangsa pasar yang menjadi sasaran, dan tingkat laba yang ingin dicapai.

Berikut beberapa definisi UKM/UMKM menurut UUD dan World Bank:

1. Menurut UU No.20/2008 tentang UMKM. Bab IV pasal ayat 1 - 4

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut (ayat 1):

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah)

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut (ayat 2):

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

7

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut (ayat 3):

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

2. Menurut World Bank

a. Medium enterprise, dengan kriteria:

1) Jumlah karyawan maksimal 300 orang.

2) Pendapatan setahun hingga sejumlah US$ 15 juta, dan

3) Jumlah aset hingga sejumlah US$ 15 juta.

b. Small enterprise, dengan kriteria:

1) Jumlah karyawan kurang dari 30 orang.

2) Pendapatan setahun tidak melebihi US$ 3 juta, dan

3) Jumlah aset tidak melebihi US$ 3 juta.

c. Micro enterprise, dengan kriteria:

1) Jumlah karyawan kurang dari 10 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

8

2) Pendapatan setahun tidak melebihi US$ 100 ribu, dan

3) Jumlah aset tidak melebihi US$ 100 ribu.

B. Biaya dan Penggolongannya

Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan akuntan,

ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu

nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin

perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan

pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang

terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang.” (Carter: 2009).

Menurut Ony dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya” (2012:

12-15), dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam

cara yang kemudian dikenal dengan konsep “different cost for different

purposes”

1. Menurut objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan

bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar

disebut “biaya bahan bakar”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

9

2. Menurut fungsi pokok dalam perusahaan

a. Biaya produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek

pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi:

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik (factory overhead cost).

b. Biaya pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran produk. contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya

angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan

bagian pemasaran, biaya contoh (sample) dan lain-lain.

c. Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

koordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. contohnya adalah

biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan

bagian hubungan masyarakat, biaya fotocopy dan lain-lain.

3. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

a. Biaya langsung (Direct cost)

Biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya

sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada,

maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

10

b. Biaya tidak langsung (Indirect Cost)

Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang

dibiayai. Biaya ini tidak mudah diidentifikasi dengan produk tertentu.

4. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume

kegiatan:

a. Biaya variabel

Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan

volume kegiatan. Contohnya: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung.

b. Biaya semivariabel

Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume

kegiatan.

c. Biaya semifixed

Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah

dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

d. Biaya tetap

Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume tertentu.

5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

a. Pengeluaran modal (Capital expenditures)

Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva

tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

11

besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu

produk.

b. Pengeluaran pendapatan (Revenue expenditures)

Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi

terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan

adalah biaya iklan dan biaya tenaga kerja.

C. Harga Pokok Produksi

Menurut Iman (2013: 57), harga pokok produksi adalah penjumlahan

seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan

bahan baku menjadi produk jadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok

produk merupakan biaya produksi yang telah dinikmati oleh setiap unit

produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Harga pokok produk bisa

dikatakan sama dengan biaya produksi karena merupakan biaya-biaya yang

dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang terdiri

dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik. Biaya tersebut akan melekat pada persediaan sebagai harga pokok

produksi sebelum produk tersebut laku dijual. Apabila sudah laku dijual,

maka cost berubah menjadi expense yaitu sebagai harga pokok penjualan yang

dipertemukan dengan penghasilan pada periode yang bersangkutan. Berikut

adalah rumus harga pokok penjualan menurut Harnanto dalam bukunya yang

berjudul “Akuntansi Biaya” (1992: 207).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

12

Harga Pokok Produk Dihasilkan Rpxx

Produk Jadi Awal Periode Rpxx +

Produk Tersedia untuk Dijual Rpxx

Produk Jadi Akhir Periode Rpxx _

Harga Pokok Penjualan Rpxx

1. Manfaat Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2005: 65), dalam perusahaan yang berproduksi

massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu

tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:

a. Menentukan harga jual produk.

Dengan diketahuinya harga pokok produk total maupun per unit,

maka dapat ditentukan pula laba yang diinginkan untuk ditambah ke

dalam harga pokok produk tersebut sebagai harga jual. Dari biaya

produk yang sebenarnya maka dapat diadakan perbandingan dengan

biaya produksi atau harga jual dari perusahaan sejenis lainnya yang

merupakan pesaing, kemudian dapat diambil suatu kebijaksanaan harga

jual. Bagi produksi yang bersifat massal, maka perlu dikalkulasikan unit

cost atau biaya per unit dari hasil produksi setengah jadi maupun hasil

jadi atau barang jadi.

b. Memantau realisasi biaya produksi.

Berdasarkan harga pokok produk yang sesungguhnya, maka dapat

diperbandingkan dengan biaya standar yang telah ditentukan sebelum

proses produksi dimulai. Dari hasil perbandingan tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

13

diketahui penyimpangan serta dapat sekaligus mengetahui sampai di

mana tingkat efisiensinya

c. Menghitung laba atau rugi periodik.

Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah

dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu.

Informasi biaya tersebut untuk mengetahui apakah kegiatan produksi

dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan

laba bruto atau rugi bruto, selanjutnya untuk mengetahui kontribusi

produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau

rugi tiap periode.

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk

proses yang disajikan dalam neraca.

Pada penyajian laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan

rugi laba, harus ada unsur harga pokok persediaan produk jadi dan harga

pokok produk yang ada pada tanggal neraca masih dalam proses.

Berdasarkan catatan biaya produksi tiap periode, manajemen dapat

menentukan biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum

laku dijual pada tanggal neraca. Berdasarkan catatan tersebut,

manajemen dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada

produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

14

2. Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi

a. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1) Biaya Bahan Baku Langsung

Bahan yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri ke barang jadi.

Contoh biaya bahan baku langsung ini adalah kayu dalam pembuatan

meja.

2) Biaya Bahan Baku Tidak Langsung.

Bahan baku yang tidak dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke

produk. Contoh biaya bahan baku tidak langsung ini adalah paku

dalam pembuatan meja.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat

secara langsung dalam pembuatan barang jadi dan pembayaran upahnya

berdasarkan unit yang dihasilkan atau berdasarkan jam kerja. Biaya

tenaga kerja langsung dapat dengan mudah ditelusuri dengan akurat ke

bahan baku.

c. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik

merupakan biaya tidak langsung produk. Salah satu biaya overhead

pabrik adalah biaya penyusutan pabrik. Karena biaya overhead pabrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

15

merupakan biaya tidak langsung produk, maka tidak dapat secara

langsung dibebankan ke produk.

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Atas Dasar Tarif yang

Ditentukan di Muka

Menurut Mulyadi (2005: 196), pembebanan biaya overhead pabrik

atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan

berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari

bulan satu ke bulan yang lain. Apabila biaya overhead pabrik yang

sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk, maka harga pokok

produksi per satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab berikut ini:

a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.

b. Perubaan tingkat efisiensi produksi.

c. Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara sporadik,

menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun.

d. Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada

waktu-waktu tertentu.

D. Metode Pengumpulan dan Penetapan Harga Pokok Produksi

1. Sistem Periodik

Menurut Harnanto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya” (1992:

207), dalam sistem periodik aliran biaya pada perusahaan manufaktur dapat

diikhtisarkan seperti dalam gambar 2.1 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

16

Gambar 2.1 Aliran Biaya, Pada Sistem Periodik

2. Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2012: 17), pengumpulan kos produksi sangat

ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi

produk terbagi dua macam, yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi

massa. Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan akan melakukan

proses produksi hanya jika ada pesanan yang diterima dari pihak luar.

Perusahaan yang berproduksi secara massal akan akan berproduksi untuk

memenuhi persediaan gudang. Ada dua sistem akuntansi biaya yang biasa

digunakan dalam pengumpulan harga pokok produksi, yaitu metode harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

17

pokok pesanan/Job Order Costing Method dan metode harga pokok

proses/Process Costing Method.

a. Metode Harga Pokok Pesanan/Job Order Costing Method

Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang

melaksanakan kegiatan produksinya atas dasar pesanan. Dalam metode

ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos

produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan

tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang

bersangkutan (Mulyadi, 2005: 17).

Karakteristik metode harga pokok pesanan

a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga

pokok produksinya secara individual.

b. Biaya produksi harus digolongakn berdasarkan hubungannya dengan

produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung

dan biaya produksi tidak langsung.

c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tidak langsung disebut

dengan istilah biaya overhead pabrik.

d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

18

terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam

harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai

diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang

dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang

dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

b. Metode Harga Pokok Proses/Process Costing Method

Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang

berproduksi secara massal. Dalam metode ini biaya-biaya produksi

dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk

yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi

total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan

produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan (Mulyadi,

2005: 17).

Karakeristik Metode Harga Pokok Proses

a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi

yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

19

3. Metode Penentuan Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2012: 17), metode penentuan kos produk adalah

cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produk terdapat dua

pendekatan yaitu metode full costing dan variable costing.

a. Full Costing Method

Metode full costing adalah metode penentuan kos produk yang

memperhitungkan semua biaya produksi ke dalam kos produksi, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan

demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur

biaya produksi berikut ini.

Biaya Bahan Baku Rp xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xx

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp xx +

Kos Produk Rp xx

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri

dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap)

ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya

administrasi dan umum).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

20

Menurut Ony, Sri, dan Donny (2011: 66), dalam full costing,

biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel

dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang

ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead

pabrik yang sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap

akan melekat pada harga pokok persediaan produk dalam proses akhir

dan persediaan produk jadi yang belum laku dijual, dan barang dianggap

sebagai biaya (unsur harga pokok penjualan) apabila produk tersebut

telah dijual.

b. Variable Costing Method

Menurut Mulyadi (2012, 18), metode variable costing

merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam

kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos

produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya

produksi berikut ini:

Biaya Bahan Baku Rp xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xx +

Kos Produk Rp xx

Menurut Mulyadi (2012: 19), kos produk yang dihitung dengan

pendekatan variable costing terdiri dari unsur kos produksi variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

21

(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya

pemasarann variabel dan biaya administrasi umum variabel) dan biaya

tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya

administrasi dan umum tetap).

Menurut Ony, Sri, dan Donny (2011: 67), dalam metode variable

costing, biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs

dan bukan unsur harga pokok produk sehingga biaya overhead pabrik

tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Dengan

demikian biaya overhead tetap di dalam metode variable costing tidak

melekat pada persediaan produk yang belum laku dijual, tetapi langsung

dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya.

Berdasarkan Harnanto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya”

(1992: 207), dalam sistem periodik aliran biaya pada perusahaan manufaktur

dapat diikhtisarkan bahwa harga pokok produk dimasukkan ke dalam proses

produksi atau yang dalam buku “Akuntansi Biaya” milik Mulyadi (2012: 17),

disebut juga dengan kos produk merupakan hasil penjumlahan dari biaya

bahan baku, biaya overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung.

Sementara harga pokok produksi dihasilkan dihitung dengan menambahkan

produk dalam proses awal periode dan dikurangkan dengan produk dalam

proses akhir periode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

22

Penjelasan di atas dapat diringkas seperti dalam rumus dibawah ini:

Harga Pokok Produk Dimasukkan ke Dalam Proses Rp xx

Produk Dalam Proses Awal Periode Rp xx +

Harga Pokok Produk dalam Proses Rp xx

Produk Dalam Proses Akhir Periode Rp xx _

Harga Pokok Produk Dihasilkan Rp xx

E. Perbedaan Hasil dalam Metode Full Costing dengan Variable Costing

Pada dasarnya, perbedaan kedua metode tersebut terletak pada waktu

(timing) perlakuan fixed overhead cost. Variable costing, beranggapan bahwa

fixed overhead cost harus segera dibebankan pada periode terjadinya. Namun

tidak demikan dengan absorption costing, fixed overhead cost harus

dibebankan dan dikurangkan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.

Setiap unit produk yang tidak terjual (terdapat fixed overhead cost yang

melekat pada unit produk) akan dilekatkan di persediaan dan akan dibawa ke

periode berikutnya sebagai aset. Perubahan persediaan merupakan poin kunci

untuk memahami perbedaan kedua metode ini.

1. Dengan menggunakan full costing

a. Biaya overhead pabrik baik yang variabel maupun yang tetap,

dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka

pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead yang

sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

23

b. Selisih biaya overhead pabrik akan timbul apabila BOP yang

dibebankan berbeda dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya

terjadi.

2. Dengan menggunakan variable costing

a. Biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan

bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead

pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.

b. Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap

tidak melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai

biaya dalam periode terjadinya.

Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan

penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama

periode yang akan datang.

F. Sistem Harga Pokok Taksiran

Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok

yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan

jalan menentukan besarnya taksiran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk mengolah produk

atau jasa di waktu yang akan datang.

Pembebanan harga pokok sesungguhnya adalah pembebanan harga

pokok kepada produk sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

24

dinikmati. Sistem harga pokok sesungguhnya memiliki kelemahan sebagai

berikut:

1. Harga pokok produk baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya

sesungguhnya dapat dikumpulkan.

2. Sistem ini hanya bermanfaat untuk penentuan harga pokok produk,

sedangkan untuk tujuan pengendalian biaya dan sebagai dasar

pengambilan keputusan tidak dapat menyajikan informasi yang memadai

disebabkan:

a. Tidak ada alat untuk mengukur prestasi pelaksanaan sehingga tidak

dapat dilakukan pengukuran terhadap daya guna danhasil guna yang

dicapai.

b. Untuk pengambilan keputusan diperlukan informasi biaya yang

diperkirakan akan terjadi untuk menghasilkan produk atau pesanan.

Data yang disajikan oleh sistem harga pokok sesungguhnya sudah

terlambat atau tidak relevan dengan tujuan tersebut.

G. Harga Jual

Menurut Samryn (2012: 38), harga merupakan salah satu jenis

informasi penting yang diterima pelanggan tentang suatu produk. Penetapan

harga juga berhubungan dengan seluruh tujuan jangka pendek dan sasaran

jangka panjang sebuah perusahaan.

1. Pentingnya penentuan harga jual (pricing) yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

25

Menurut Gunawan (2011: 112), kelangsungan hidup suatu

perusahaan dalam jangka panjang sangat ditentukan oleh keputusan

pricing ini, karena harga jual produk akan mempengaruhi:

a. Kesediaan pembeli untuk menggunakan produk perusahaan.

b. Daya saing perusahaan menghadapi pesaing-pesaingnya.

c. Tingkat penghasilan, biaya dan laba perusahaan.

2. Metode penetapan mark up

Menurut Samryn, (2012: 352), mark up adalah selisih antara harga

jual suatu produk atau jasa dengan harga pokoknya. Selisih ini biasanya

dinyatakan sebagai persentase dari biaya yang dapat diperhitungkan. Dua

pendekatan yang dapat digunakan adalah penetapan mark up atas biaya

variabel, dan mark up atas biaya penuh. Jika target harga jual didasarkan

pada sejumlah biaya maka pendekatan ini disebut metode harga jual

berdasarkan biaya plus. Berikut adalah metode-metode dalam

menentukan mark up:

a. Mark up: Harga Pokok Produk/Cost Plus

b. Mark up: Beban Pemakaian Bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

26

c. Mark up: Beban Pemakaian Bahan dan Waktu

Sesuai dengan namanya yang diperhitungkan sebagai elemen biaya

dalam metode ini adalah nilai dari komponen waktu tersebut dan nilai

bahan langsung seperti suku cadang yang dikonsumsi dalam

produksi. Komponen waktu biasanya dinyatakan sebagai tarif tenaga

kerja per jam. Tarif ini dihitung dengan menambahkan secara

bersama-sama tiga elemen harga jual yang terdiri dari:

Biaya tenaga kerja langsung

Cadangan untuk biaya penjualan, biaya administrasi dan umum

organisasi.

Cadangan untuk laba yang diinginkan per jam tenaga kerja.

d. Mark up Modal Terpakai: Harga Pokok Penuh

e. Mark up Modal Terpakai: Harga Pokok Variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

27

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses

produknya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.

Dengan demikian biaya produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan

biaya produksi yang lain, tergantung pada spesifikasi pesanaan yang

dikehendaki pemesan. Oleh karena itu harga jual yang dibebankan kepada

pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang akan

dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut. Formula untuk

menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah

sebagai berikut:

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xx

Taksiran biaya nonproduksi yang dibebankan kepada pemesan Rp xx +

Taksiran total biaya pesanan Rp xx

Laba yang diinginkan Rp xx +

Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp xx

Dari formula tersebut terlihat bahwa informasi taksiran biaya

produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan yang

diinginkan oleh pemesan dipakai sebagai salah satu dasar untuk

menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.

Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam

memproduksi pesanan tertentu perlu dihitung unsur-unsur berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

28

a. Taksiran biaya bahan baku Rp xx

b. Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xx

c. Taksiran biaya overhead pabrik Rp xx +

Taksiran Biaya Produksi Rp xx

3. Menentukan harga jual dengan cost plus pricing

Menurut Samryn (2012: 353), cara menentukan harga jual yang

paling sederhana adalah menambahkan sejumlah mark up atas harga

pokok produk yang akan dijual. Sesuai dengan elemennya pendekatan ini

disebut dengan cost plus mark up. Mark up ditetapkan dengan formula

umum berikut ini:

Sehingga harga jual dengan cost plus pricing adalah:

Menurut Mulyadi (1992: 265), dalam penentuan harga jual,

taksiran biaya penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume

produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran

biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan

kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan persentase mark up.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode studi kasus (case study).

Dimana penelitian dipusatkan pada suatu obyek tertentu. Kesimpulan yang

diambil hanya akan berlaku terbatas untuk obyek yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di UKM Langgeng Roti, Pandanrejo, Klaten

Tengah, Klaten 57413.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015

3. Periode Pengamatan

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil sampel pada periode

pengamatan tahun 2014.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian: Pimpinan Perusahaan.

Obyek Penelitian: Elemen-elemen biaya dan penentuan besarnya harga pokok

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

30

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Data yang dikumpulkan melalui interaksi secara langsung dengan pemilik

perusahaan dengan mengadakan tanya jawab guna memperoleh data yang

diperlukan. Data yang akan dikumpulkan adalah:

a. Sejarah singkat perusahaan

b. Struktur organisasi perusahaan

c. Proses produksi roti.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi.

Dari teknik ini, data yang akan dikumpulkan adalah:

a. Gambaran umum perusahaan.

b. Data biaya produksi roti yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja, dan biaya overhead pabrik selama tahun 2014.

c. Penghitungan harga pokok produksi roti selama tahun 2014.

d. Data persentase mark up yang diharapkan selama tahun 2014.

e. Data lain yang relevan dengan penelitian selama tahun 2014.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

31

1. Analisis rumusan masalah pertama akan dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan penentuan harga pokok produksi menurut perusahaan

dengan menggunakan data penentuan harga pokok produk milik

perusahaan.

b. Mendeskripsikan penentuan harga pokok produksi menggunakan metode

full costing dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menghitung biaya aktual bahan baku tahun 2014.

2) Menghitung biaya aktual tenaga kerja tahun 2014.

3) Menghitung biaya aktual overhead pabrik variabel dan biaya overhead

pabrik tetap tahun 2014.

4) Menghitung kos produk selama tahun 2014 dengan metode full costing

seperti di bawah ini:

Biaya Bahan Baku Rp xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xx

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp xx +

Kos Produk/Biaya Produksi Rp xx

Produk dalam Proses Awal Periode Rp xx +

Harga Pokok Produksi dalam Proses Rp xx

Produk Dalam Proses Akhir Periode Rp xx _

Harga Pokok Produksi Dihasilkan Rp xx

5) Menghitung taksiran harga pokok produksi tahun 2015 dengan asumsi

akan ada kenaikan untuk biaya produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

32

c. Membuat tabel perbandingan harga pokok produksi tahun 2014 menurut

perusahaan dengan dengan menurut metode full costing.

2. Analisis rumusan masalah kedua akan dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan penentuan harga jual produk menurut perusahaan dengan

menggunakan data penentuan harga jual menurut perusahaan.

b. Mendeskripsikan penentuan harga jual dengan menggunakan metode cost

plus pricing dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menghitung Harga Pokok Penjualan tahun 2014 seperti di bawah ini:

Harga Pokok Produk Dihasilkan Rp xx

Produk Jadi Awal Periode Rp xx +

Produk Tersedia untuk Dijual Rp xx

Produk Jadi Akhir Periode Rp xx _

Harga Pokok Penjualan Rp xx

2) Menghitung persentase mark up atas dasar Harga Pokok Produk dengan

rumus di bawah ini:

3) Menentukan harga jual dengan cost plus pricing, dengan rumus di

bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

33

c. Membuat tabel perbandingan taksiran harga jual tahun 2015 menurut

perhitungan perusahaan dan dengan menurut metode cost plus pricing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

34

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Langgeng Roti merupakan usaha yang didirikan oleh Bapak Rosi bersama

dengan istrinya pada bulan Februari tahun 2002 yang berlokasi di Jalan Bali, Gg.

Romong No. 2 Pandanrejo, Klaten. Pada awal produksinya UKM Langgeng Roti

masih belum sebesar seperti sekarang. Awalnya usaha ini hanya mencoba

keberuntungan memproduksi roti tawar untuk roti bakar yang banyak diminiati

oleh konsumen pada waktu itu. Melihat peluang yang lumayan besar untuk bisnis

roti bakar di Klaten, maka Bapak Rosi mulai mempromosikan usahanya ini

melalui mulut ke mulut.

Usaha pembuatan roti tawar yang seaat ini sudah berjalan sekitar 13 tahun

ini seiring dengan berjalannya waktu, usaha roti tawar ini semakin berkembang.

UKM Langgeng Roti tidak hanya memproduksi roti tawar, namun juga mulai

menjual berbagai isian untuk roti bakar seperti meises, keju, dan aneka selai roti.

UKM ini pun tidak hanya melayani pesanan roti tawar yang diterima tapi juga

menerima pesanan roti keju bila ada yang menginginkan. Jumlah pelanggan yang

dimiliki pun semakin bertambah. Hingga sekarang sudah memiliki sekitar 15

pelanggan yang pasti memesan untuk setiap harinya.

Selama 13 tahun menjalankan usaha ini bukanlah hal yang mudah bagi

Langgeng Roti. Seperti kebanyakan usaha pada umumnya, UKM Langgeng Roti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

35

juga mengalami banyak kendala dalam menjalankan serta mempertahankan

bisnisnya. Seperti harga bahan baku yang terus melambung tinggi, banyaknya

pesaing, serta cuaca yang tidak pasti.

B. Lokasi Perusahaan

UKM Langgeng Roti terletak di Jalan Bali, Gg. Romong No. 2, Pandanrejo,

Klaten Tengah, Klaten.

C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi Perusahaan

a. Mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dengan tidak

mengesampingkan nilai gizi pada roti yang diproduksi.

b. Menjadi usaha roti yang selalu berkembang dan menjadi kepercayaan

masyarakat.

2. Misi Perusahaan

a. Mempersembahkan produk dan pelayanan terbaik dengan tetap

mempertahankan tradisi.

b. Menyajikan roti yang berkualitas baik serta selalu konsisten untuk menjaga

kepercayaan konsumen atas kualitas roti dari generasi ke generasi.

3. Tujuan Perusahaan

Tujuan awal dari UKM Langgeng roti ini adalah dapat memenuhi

kebutuhan kehidupan sehari-hari keluarga. Namun seiring berjalannya waktu

tujuan perusahaan pun beralih menjadi mengembangkan kreatifitas dalam

mengembangkan aneka jenis roti yang diproduksi dan juga selalu berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

36

memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Dengan demikian bisnis

roti tawar pun akan selalu terjalin.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

UKM Langgeng Roti tidak memiliki struktur organisasi formal. Usaha

yang dijalankan oleh Bapak Rosi beserta istrinya ini memiliki 5 orang karyawan

yang setiap harinya membantu proses produksi dari awal hingga akhir. Secara

keseluruhan proses produksi dipantau oleh Bapak Rosi dan istrinya. Semua yang

terkait dengan jumlah produksi, bahan baku, serta harga jual tergantung pada

kebijakan Bapak Rosi sendiri selaku pemilik UKM tersebut.

E. Proses Produksi

UKM Langgeng Roti menerima pesanan dan memproduksi sendiri pesanan

yang diterima. Setiap harinya usaha ini mampu memproduksi hingga 450 roti.

Namun jumlah produksi tersebut bersifat fluktuatif karena tergantung pada

jumlah pesanan yang diterima pada malam sebelumnya. Tempat produksi

menyatu dengan rumah pemilik bisnis tersebut, tidak terlalu besar namun sudah

cukup untuk menjalankan usaha tersebut. Di dalam pabrik tersebut terdapat

beberapa alat yang digunakan untuk proses produksi seperti, mixer, oven dua

pintu, dan loyang cetakan sebanyak 216 unit.

Proses pembuaan roti tersebut terdiri dari beberapa tahapan proses.

Pertama-tama semua bahan baku seperti tepung terigu, gula, mentega, dry yeast

atau ragi, bread improver atau pengempuk roti, dan juga garam akan dicampur

ke dalam mixer. Secara perlahan-lahan adonan akan diaduk dengan sedikit demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

37

sedikit memasukan 14 liter air (2 ember hitam kecil). Pengadukan akan terus

dilakukan hingga adonan menjadi kalis. Tunggu ±1 jam hingga adonan

mengembang. Selanjutnya adonan akan dipindahkan ke wadah sementara

sebelum dicetak ke dalam loyang, masing-masing cetakan memiliki berat 300

gram. Setelah ditimbang adonan tidak segera dimasukkan kedalam loyang tapi

harus ditunggu ±15 menit terlebih dahulu. Sekiranya sudah 15 menit, masing-

masing adonan tersebut akan dimasukkan kedalam loyang yang sudah diolesi

dengan mentega sebelumnya. Adonan yang dimasukkan tidak akan segera

memenuhi loyang, oleh karena itu perlu ditunggu lagi ±1,5 jam hingga fermentasi

full (adonan mengembang hingga mmenuhi loyang). Setelah adonan terjadi

fermentasi full maka bisa segera dimasukkan kedalam oven yang telah

dipanaskan sebelumnya ±15 menit. Tahapan terakhir dari proses produksi di

UKM Langgeng roti adalah tahap pengemasan. Roti yang sudah matang akan

dikeluarkan dari oven dan diletakan diatas meja. Setelah dirasa roti sudah tidak

terlalu panas, maka roti siap untuk dikemasi dengan plastik yang berukuran 20 ×

35 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

38

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Perbedaan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan

Metode Full Costing

a. Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan

Jumlah penjualan roti tawar selama tahun 2014 selalu mengalami

perubahan setiap bulannya. Tingkat permintaan dari konsumen yang

terus berubah-berubah disebabkan karena iklim yang terus berubah-

ubah. Data penjualan yang terjadi di perusahaan dapat dilihat dalam

tabel 5.1.

Tabel 5.1 Data Penjualan Tahun 2014

Bulan

Produksi (Unit)

Januari 13.500

Februari 13.240

Maret 13.260

April 13.155

Mei 13.145

Juni 13.130

Juli 13.135

Agustus 13.135

September 13.330

Oktober 13.400

November 13.450

Desember 13.500

TOTAL 159.380

Sumber: UKM Langgeng Roti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

39

Dari tabel di atas dapat kita lihat setiap bulannya perusahaan mampu menjual

roti hingga diatas angka 13.000 unit. Penjualan tertinggi terjadi pada bulan

Januari dan Desember karena pada bulan tersebut terdapat hari raya yang

dirayakan semua orang yaitu tahun baru dan perayaan natal. Mengingat produk

yang ditawarkan adalah roti tawar untuk roti bakar sehingga banyak diminati

masyarakat untuk sekedar teman berkumpul bersama keluarga di hari raya.

Penjualan terendah terjadi pada bulan Juni, pada bulan ini diyakini banyak

konsumen yang sedang berhemat untuk menyiapkan pendidikan anak-anaknya,

namun walaupun demikian jumlah penjualan kembali mengalami peningkatan

pada bulan-bulan berikutnya.

1) Biaya Produksi Menurut Perusahaan Tahun 2014

Komponen biaya untuk menentukan harga pokok produksi adalah biaya-

biaya yang digunakan dalam proses produksi roti tawar. Dalam

penghitungan harga pokok produksi, cara yang digunakan oleh perusahaan

masih sederhana. Hasil dari penghitungan harga pokok produksi ini

nantinya tidak hanya akan digunakan sebagai dasar untuk penentuan harga

jual namun juga digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh

perusahaan selama tahun 2014.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data selama tahun 2014,

selama tahun tersebut perusahaan setiap harinya mampu memproduksi

hingga ±450 roti tawar. Berikut ini adalah rincian biaya yang digunakan

untuk memproduksi roti tawar selama tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

40

a) Biaya Bahan Baku Tahun 2014

Perusahaan menggunakan beberapa bahan baku dalam proses produksi roti

tawar. Bahan baku tersebut antara lain terigu, mentega, gula pasir, bread

yeast/ragi, bread improver/pengempuk roti, serta garam. Data biaya bahan baku

yang digunakan oleh perusahaan selama tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 5.2.

Tabel 5.2 Biaya Bahan Baku UKM Langgeng Roti Tahun 2014

Bahan Baku Januari Februari Maret

Nama Harga (Rp)

/Satuan Kuantitas Biaya (Rp) Kuantitas Biaya (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)

Terigu 7000/kg 2250 kg 15.750.000 2225 kg 15.575.000 2200 kg 15.400.000

Mentega 10.000/kg 150 kg 1.500.000 147 kg 1.470.000 148 kg 1.480.000

Gula Pasir 10.800/kg 150 kg 1.620.000 147,5 kg 1.593.000 147 kg 1.587.600

Dry Yeast 5000/plastk

(3ons) 180 ons 300.000 177 ons 295.000 177 ons 295.000

Bread Impr 2500/plastk

(2gr) 180 gram 225.000 178 gram 222.500 176 gram 220.000

Garam 1000/buah 150 buah 150.000 148 buah 148.000 147 buah 147.000

Total

19.545.000

19.303.500

19.129.600

Sub Total

57.978.100

Sumber: UKM Langgeng Roti

Tabel 5. 2 Biaya Bahan Baku UKM Langgeng Roti Tahun 2014 (Lanjutan)

Bahan Baku April Mei Juni

Nama Harga (Rp)

/Satuan Kuantitas Biaya (Rp) Kuantitas Biaya (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)

Terigu 7000/kg 2200 kg 15.400.000 2175 kg 15.225.000 2200 kg 15.400.000

Mentega 10.000/kg 146 kg 1.460.000 146 kg 1.460.000 146 kg 1.460.000

Gula Pasir 10.800/kg 146,5 kg 1.582.200 146 kg 1.576.800 147 kg 1.587.600

Dry Yeast 5000/plastik

(3ons) 177 ons 295.000 177 ons 295.000 171 ons 285.000

Bread Impr 2500/plastik

(2gram) 176 gram 220.000 174 gram 217.500 176 gram 220.000

Garam 1000/buah 146 buah 146.000 146 buah 146.000 146 buah 146.000

Total

19.103.200

18.920.300

19.098.600

Sub Total

57.122.100

Sumber: UKM Langgeng Roti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

41

Tabel 5.2 Biaya Bahan Baku UKM Langgeng Roti Tahun 2014 (Lanjutan)

Bahan Baku Juli Agustus September

Nama Harga (Rp)

/Satuan Kuantitas Biaya (Rp) Kuantitas Biaya (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)

Terigu 7000/kg 2175 kg 15.225.000 2200 kg 15.400.000 2225 kg 15.575.000

Mentega 10.000/kg 146 kg 1.460.000 146 kg 1.460.000 148 kg 1.480.000

Gula Pasir 10.800/kg 145 kg 1.566.000 145,5 kg 1.571.400 148,5 kg 1.603.800

Dry Yeast

5000/plastik (3ons) 177 ons 295.000 174 ons 290.000 177 ons 295.000

Bread Impr

2500/plastik (2gram) 176 gram 220.000 174 gram 217.500 178 gram 222.500

Garam 1000/buah 146 buah 146.000 146 buah 146.000 148 buah 148.000

Total

18.912.000

19.084.900

19.324.300

Sub Total

57.321.200

Sesuai dengan data penjualan milik perusahaan (tabel 5.1), maka biaya bahan

baku untuk bulan Januari dan Februari adalah yang tertinggi. Hal ini sesuai

dengan jumlah penjualan pada bulan tersebut. Biaya bahan baku terbesar terdapat

pada terigu sekaligus sebagai bahan pokok utama dan kemudian diikuti dengan

gula pasir, mentega, bread yeast/ragi, bread improver/pengembang roti hingga

garam.

a) Biaya Tenaga Kerja Tahun 2014

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan tidak membagi proses produksinya

kedalam beberapa departemen tertentu. Semua proses produksi dari awal

hingga akhir dilakukan secara bersama-sama oleh karyawannya. Proses

produksi baru akan dimulai jika bahan baku produksi sudah tersedia

seluruhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

42

Upah karyawan yang diberikan oleh perusahaan disesuaikan dengan Upah

Minimum Regional (UMR) setiap tahunnya. Untuk tahun 2014 kota Klaten

memiliki tingkat UMR sebesar Rp1.070.000 dengan jumlah karyawan

sebanyak 5 orang, maka dapat diketahui biaya tenaga kerja langsung untuk

setiap bulannya adalah Rp5.350.000 (Rp1.070.000 × 5 karyawan). Biaya

tenaga kerja perusahaan selama tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 5.3.

Tabel 5.3 Biaya Tenaga Kerja Perusahaan Tahun 2014

Bulan Upah

Januari Rp5.350.000

Februari 5.350.000

Maret 5.350.000

April 5.350.000

Mei 5.350.000

Juni 5.350.000

Juli 5.350.000

Agustus 5.350.000

September 5.350.000

Oktober 5.350.000

November 5.350.000

Desember 5.350.000

TOTAL Rp64.200.000

Sumber: UKM Langgeng Roti

b) Biaya Overhead Pabrik Tahun 2014

1. Biaya Air Langgeng Roti Tahun 2014

Biaya air perusahaan masih menyatu dengan rumah tangga. Namun dalam

penentuan harga pokok produksi perusahaan menggunakan air sebanyak 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

43

ember hitam kecil (7 liter/ember) dalam satu hari. Ini berarti dalam satu

hari perusahaan akan membutuhkan ±42 liter dan ±1260 liter (1,26m3)

dalam satu bulan. Pemilik perusahaan menggunakan estimasi harga air

dalam penghitungan harga pokok produksi per m3 adalah Rp3.000. Maka

biaya air untuk setiap bulannya adalah:

Biaya Air = pemakaian (m3) × estimasi tarif air

= 1,26 × 3000

= Rp3.780

Dari hasil perhitungan di atas diketahui biaya air yang diestimasikan

perusahaan untuk setiap bulannya adalah Rp3.780. Biaya air perusahaan

dapat dilihat lebih lengkap pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Biaya Air Langgeng Roti Tahun 2014

Bulan Biaya Air

Januari Rp3.780

Februari 3.780

Maret 3.780

April 3.780

Mei 3.780

Juni 3.780

Juli 3.780

Agustus 3.780

September 3.780

Oktober 3.780

November 3.780

Desember 3.780

TOTAL Rp45.360 Sumber: UKM Langgeng Roti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

44

2. Biaya Listrik Langgeng Roti Tahun 2014

Biaya listrik yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan selama satu bulan

berkisar ± Rp225.000. Biaya listrik yang dikeluarkan tersebut masih berupa

biaya listrik gabungan antara listrik rumah tangga dengan listrik untuk

perusahaan. Perusahaan mengestimasikan besarnya biaya listrik untuk

rumah tangga adalah 70% dan untuk perusahaan adalah 30%, sehingga

biaya listrik untuk rumah tangga adalah Rp157.500 (Rp225.000×70%) dan

biaya listrik untuk perusahaan sendiri adalah Rp67.500 (Rp225.000×30%).

Biaya listrik perusahan dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5 Biaya Listrik Langgeng Roti Tahun 2014

Bulan Biaya Listrik

Januari Rp67.500

Februari 67.500

Maret 67.500

April 67.500

Mei 67.500

Juni 67.500

Juli 67.500

Agustus 67.500

September 67.500

Oktober 67.500

November 67.500

Desember 67.500

TOTAL Rp810.000 Sumber: UKM Langgeng Roti

3. Biaya Plastik Langgeng Roti Tahun 2014

Biaya plastik yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2014 selalu

berubah-ubah setiap bulannya mengingat biaya plastik di sini adalah biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

45

variabel, yaitu biaya yang besarnya akan berubah mengikuti jumlah unit

yang diproduksi. Perusahaan membeli plastik dalam satuan pack, yang

mana dalam 1pack = 1000 lembar plastik. Harga beli setiap 1 pack plastik

tersebut adalah Rp50.000. Perhitungan biaya plastik perusahaan tahun

2014 dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6 Biaya Plastik Langgeng Roti Tahun 2014

Bulan

Kuantitas

(Pack) Biaya

Per Satuan Biaya

Januari 14 Rp50.000 Rp700.000

Februari 13 50.000 650.000

Maret 13 50.000 650.000

April 14 50.000 700.000

Mei 13 50.000 650.000

Juni 13 50.000 650.000

Juli 13 50.000 650.000

Agustus 13 50.000 650.000

September 14 50.000 700.000

Oktober 13 50.000 650.000

November 13 50.000 650.000

Desember 14 50.000 700.000

TOTAL 160 Rp8.000.000 Sumber: UKM Langgeng Roti

4. Biaya LPG Langgeng Roti Tahun 2014

Biaya LPG yang digunakan oleh perusaahaan merupakan biaya variabel,

semakin banyak jumlah unit yang diproduksi maka semakin tinggi juga

biaya LPG yang dikeluarkan perusahaan. Dalam proses produksi

perusahaan menggunakan gas LPG ukuran 12kg. Berdasarkan informasi

yang diperoleh dari perusahaan, 1 tabung gas bisa dimanfaatkan untuk

memproduksi roti tawar sebanyak 600 unit roti. Perusahaan membeli LPG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

46

(12kg) dengan harga per tabungnya adalah Rp100.000. Data biaya LPG

perusahan selama tahun 2014 dapat dilihat di dalam tabel 5.7.

Tabel 5.7 Biaya LPG Langgeng Roti Tahun 2014

Bulan Kuantitas (Tabung)

Biaya per LPG (12kg) Biaya

Januari 23 Rp100.000 Rp2.300.000

Februari 22 100.000 2.200.000

Maret 22 100.000 2.200.000

April 22 100.000 2.200.000

Mei 22 100.000 2.200.000

Juni 22 100.000 2.200.000

Juli 22 100.000 2.200.000

Agustus 22 100.000 2.200.000

September 22 100.000 2.200.000

Oktober 23 100.000 2.300.000

November 22 100.000 2.200.000

Desember 23 100.000 2.300.000

Total 267 Rp26.700.000 Sumber: UKM Langgeng Roti

Dalam penghitungan harga pokok produksi perusahaan menjumlahkan

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, serta biaya overhead pabrik yang

terdiri dari biaya air, listrik, biaya plastik dan biaya LPG setiap bulannya.

Penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan lebih jelasnya

dapat dilihat dalam tabel 5.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

47

Tabel 5.8 Harga Pokok Produksi Langgeng Roti Tahun 2014 (Dalam Satuan Rupiah)

BIAYA Januari Februari Maret April Sub Total

Biaya Bahan Baku 19.545.000 19.303.500 19.129.600 19.103.200 77.081.300

Biaya Tenaga Kerja 5.350.000 5.350.000 5.350.000 5.350.000 21.400.000

Biaya Overhead Pabrik -Biaya Air 3.780 3.780 3.780 3.780 15.120

-Biaya Listrik 67.500 67.500 67.500 67.500 270.000

-Biaya Plastik 700.000 650.000 650.000 700.000 2.700.000

-Biaya LPG 2.300.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000 9.200.000

Biaya Produksi 27.966.280 27.674.780 27.500.880 27.524.480 110.666.420

Produk Dalam Proses Awal Periode - - - - -

Harga Pokok Produksi Dalam Proses 27.966.280 27.674.780 27.500.880 27.524.480 110.666.420

Produk Dalam Proses Akhir Periode - - - - -

Harga Pokok Produksi Dihasilkan 27.966.280 27.674.780 27.500.880 27.524.480 110.666.420

Juml. Produksi (Unit) 13.500 13.240 13.260 13.155 53.155

Harga Pokok Produksi/Unit (Pembulatan) Rp2.072 Rp2.090 Rp2.074 Rp2.092

Sumber: UKM Langgeng Roti

Tabel 5.8 (Lanjutan) Harga Pokok Produksi Langgeng Roti Tahun 2014 (Dalam Satuan Rupiah)

BIAYA Mei Juni Juli Agustus Sub Total

Biaya Bahan Baku 18.920.300 19.098.600 18.912.000 19.084.900 76.015.800

Biaya Tenaga Kerja 5.350.000 5.350.000 5.350.000 5.350.000 21.400.000

Biaya Overhead Pabrik -Biaya Air 3.780 3.780 3.780 3.780 15.120

-Biaya Listrik 67.500 67.500 67.500 67.500 270.000

-Biaya Plastik 650.000 650.000 650.000 650.000 2.600.000

-Biaya LPG 2.300.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000 9.200.000

Biaya Produksi 27.291.580 27.469.880 27.283.280 27.456.180 109.500.920

Produk Dalam Proses Awal - - - - -

Harga Pokok Produksi Dalam Proses 27.291.580 27.469.880 27.283.280 27.456.180 109.500.920

Produk Dalam Proses Akhir - - - - -

Harga Pokok Produksi Dihasilkan 27.291.580 27.469.880 27.283.280 27.456.180 109.500.920

Juml. Produksi (Unit) 13.145 13.130 13.135 13.135 52.545

Harga Pokok Produksi/Unit Rp2.076 Rp2.092 Rp2.077 Rp2.090 Sumber: UKM Langgeng Roti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

48

Tabel 5.8 (Lanjutan) Harga Pokok Produksi Langgeng Roti Tahun 2014 (Dalam Satuan Rupiah)

BIAYA (Rp) September Oktober November Desember Sub Total TOTAL

Biaya Bahan Baku 19.324.300 19.340.300 19.534.000 19.545.000 77.743.600 230.840.700

Biaya Tenaga Kerja 5.350.000 5.350.000 5.350.000 5.350.000 21.400.000 64.200.000

BOP

-Biaya Air 3.780 3.780 3.780 3.780 15.120 45.360

-Biaya Listrik 67.500 67.500 67.500 67.500 270.000 810.000

-Biaya Plastik 700.000 650.000 650.000 700.000 2.700.000 8.000.000

-Biaya LPG 2.300.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000 9.200.000 26.700.000

Biaya Produksi 27.745.580 27.771.580 27.905.280 27.966.280 111.418.720 330.596.060 Produk Dalam Proses Awal - - - - - -

Harga Pokok Produksi Dalam Proses 27.745.580 27.771.580 27.905.280 27.966.280 111.418.720 330.596.060

Produk Dalam Proses Akhir - - - - - -

Harga Pokok Produksi 27.745.580 27.771.580 27.905.280 27.966.280 111.418.720 330.596.060

Jum.Produksi (Unit) 13.330 13.400 13.450 13.500 53.680 159.380 Harga Pokok Produksi/Unit Rp2.081 Rp2.068 Rp2.075 Rp2.072

Rp2.074

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat harga pokok produksi perusahaan selalu

berfluktuasi setiap bulannya, namun meskipun demikian harga pokok produksi

relatif konstan karena selama tahun 2014 selalu berada dikisaran Rp2.000 dan

Rp2.100 dengan rata-rata harga pokok produksi yaitu Rp2.074.

b. Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing

1) Biaya Bahan Baku Aktual Tahun 2014

Harga pokok produksi dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya

produksi yaitu biaya bahan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik. Metode full costing adalah metode yang mengutamakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

49

kedetailan dalam setiap penentuan biaya produksi. Biaya bahan baku per unit

untuk setiap kali proses produksinya dapat dilihat pada tabel 5.9 di bawah ini.

Tabel 5.9 Rincian Biaya Bahan Baku Aktual Per Unit

Bahan Baku Kuantitas Biaya/Satuan Biaya Biaya Bahan

Baku/Roti

Terigu 75 kg Rp7.000/kg Rp525.000 Rp1.166,67

Mentega 5 kg 10.000/kg 50.000 111,11

Gula Pasir 5 kg 10.800/kg 54.000 120,00

Dry Yeast 6 ons 1.667/ons 10.000 22,22

Bread Improver 6 gram 1.667/gram 7.500 16,67

Garam 5 buah 1.000/buah 5.000 11,11

Total

Rp651.500 Unit Diproduksi (Unit)

450

BBB Per Unit

Rp1.447,77

Penghitungan harga pokok satuan setiap elemen biaya diatas dilakukan dengan

didasarkan data produksi dalam satu hari. Dalam satu hari perusahaan dapat

memproduksi roti sebanyak 450 roti, sehingga ditampilkan juga kuantitas serta

biaya per satuan bahan baku untuk menghitung biaya per satuan elemen biaya.

Kemudian biaya per satuan elemen biaya tersebut akan dijumlahkan secara

vertikal dan menghasilkan biaya bahan baku per roti yaitu sebesar Rp1.447,77.

2) Biaya Tenaga Kerja Aktual Tahun 2014

Penghitungan biaya tenaga kerja menurut metode full costing menggunakan

data upah tenaga kerja yang sama dengan perusahaan. Ini dikarenakan biaya

tenaga kerja yang diterapkan dalam perusahaan adalah biaya tetap, yang berarti

akan selalu ada pengeluaran yang sama untuk setiap bulannya meskipun jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

50

produksi setiap harinya selalu berubah-ubah. Biaya tenaga kerja langsung yang

dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya selama tahun 2014 dapat dilihat di

dalam tabel 5.10.

Tabel 5.10 Biaya Tenaga Kerja Perusahaan Tahun 2014

Bulan Upah Unit

Diproduksi

Januari Rp5.350.000 13.500

Februari 5.350.000 13.240

Maret 5.350.000 13.260

April 5.350.000 13.155

Mei 5.350.000 13.145

Juni 5.350.000 13.130

Juli 5.350.000 13.135

Agustus 5.350.000 13.135

September 5.350.000 13.330

Oktober 5.350.000 13.400

November 5.350.000 13.450

Desember 5.350.000 13.500

TOTAL Rp64.200.000 159.380

3) Biaya Overhead Pabrik Aktual Tahun 2014

Metode full costing mengharuskan untuk menggunakan semua biaya yang

terkait dalam proses produksi baik biaya variabel maupun non variabel.

Penghitungan biaya overhead pabrik ini tidak hanya memperhitungkan biaya

listrik, air, plastik dan LPG, tapi juga memperhitungkan biaya depresiasi serta

perawatan dan pemeliharaan alat-alat produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

51

a. Biaya Air Aktual Tahun 2014

Penghitungan biaya air aktual menggunakan penghitungan biaya yang

sesungguhnya dengan menggunakan tarif yang berlaku sesuai dengan

PDAM kota Klaten tahun 2014.

Untuk memproduksi 450 roti dibutuhkan 6 ember hitam kecil (1ember = 7

liter), maka dalam satu hari membutuhkan 42 liter dan dalam satu bulan

membutuhkan 1260 liter (1,26m3). Berdasarkan jumlah air yang dibutuhkan

untuk memproduksi roti sebanyak 450 roti, maka dapat dihitung jumlah air

yang dibutuhkan yaitu sebanyak 0,093 liter/unit roti. Penghitungan biaya air

aktual tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.11.

Tabel 5.11 Biaya Air Aktual Tahun 2014

Bulan Unit

Diproduksi

Kuantitas Air/Unit

Roti (Liter)

Kuantitas Air (m3)

Tarif Air / 10

m3 Biaya Air

Januari 13.500 0,093 1,26 Rp2.100 Rp2.646

Februari 13.240 0,093 1,23 2.100 2.583

Maret 13.260 0,093 1,23 2.350 2.891

April 13.155 0,093 1,22 2.350 2.867

Mei 13.145 0,093 1,22 2.350 2.867

Juni 13.130 0,093 1,22 2.350 2.867

Juli 13.135 0,093 1,22 2.350 2.867

Agustus 13.135 0,093 1,22 2.350 2.867

September 13.330 0,093 1,24 2.350 2.914

Oktober 13.400 0,093 1,25 2.350 2.938

November 13.450 0,093 1,25 2.350 2.938

Desember 13.500 0,093 1,26 2.350 2.961

TOTAL 159.380

14,82

Rp34.206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

52

b. Biaya Listrik Aktual Tahun 2014

Biaya listrik yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan selama satu bulan

berkisar ± Rp225.000. Biaya listrik tersebut masih masih merupakan

biaya listrik gabungan yaitu untuk rumah tangga dan untuk perusahaan.

Namun walaupun demikian pemilik perusahaan mengestimasikan biaya

listrik yang dikeluarkan khusus untuk perusahaan adalah sebesar 30%

atau sebesar Rp67.500 setiap bulannya, dengan demikian dapat

diperhitungkan tarif listrik yang dialokasikan ke 1 buah roti adalah Rp5,

(Rp67.500/13.500 roti). Biaya listrik aktual diperoleh dari hasil perkalian

tarif listrik per unit roti dengan jumlah unit diproduksi setiap bulannya

selama tahun 2014. Perhitungan biaya listrik aktual untuk lebih jelasnya

dapat dilihat seperti dalam tabel 5.12.

Tabel 5.12 Biaya Listrik Aktual Tahun 2014

Bulan Unit

Diproduksi

Tarif Listrik

per Unit Biaya Aktual

Listrik

Januari 13.500 Rp5 Rp67.500

Februari 13.240 5 66.200

Maret 13.260 5 66.300

April 13.155 5 65.775

Mei 13.145 5 65.725

Juni 13.130 5 65.650

Juli 13.135 5 65.675

Agustus 13.135 5 65.675

September 13.330 5 66.650

Oktober 13.400 5 67.000

November 13.450 5 67.250

Desember 13.500 5 67.500

Total 159.380

Rp796.900

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

53

c. Biaya Plastik Aktual Tahun 2014

Perusahaan menggunakan plastik dalam proses produksi tahap akhir yaitu

untuk membungkus roti tawar yang sudah jadi sebelum akhirnya dijual

kepada konsumen. Harga untuk 1 pack plastik (1000 lembar) adalah

Rp50.000. Maka tarif plastik per unit roti adalah Rp50

(Rp50.000/1000lbr). Biaya plastik aktual setiap bulannya diperoleh dari

hasil perkalian biaya plastik per unit roti dengan jumlah unit diproduksi

setiap bulannya. Perhitungan biaya plastik lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 5.13.

Tabel 5.13 Biaya Plastik Aktual Tahun 2014

Bulan Unit

Diproduksi

Tarif Plastik per

Unit

Biaya Aktual Plastik

Januari 13.500 Rp50 Rp675.000

Februari 13.240 50 662.000

Maret 13.260 50 663.000

April 13.155 50 657.750

Mei 13.145 50 657.250

Juni 13.130 50 656.500

Juli 13.135 50 656.750

Agustus 13.135 50 656.750

September 13.330 50 666.500

Oktober 13.400 50 670.000

November 13.450 50 672.500

Desember 13.500 50 675.000

Total 159.380

Rp7.969.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

54

d. Biaya LPG Aktual Tahun 2014

Biaya LPG ini dihitung berdasarkan informasi yang diperoleh dari

perusahaan. Menurut perusahaan satu tabung gas (12kg) bisa digunakan

untuk mengolah adonan hingga 4 karung (100kg tepung). Penghitungan

biaya LPG secara lebih rinci disajikan dalam tabel 5.14.

Tabel 5.14 Biaya LPG Aktual per Unit Tahun 2014

Tepung Unit (roti)

Diproduksi Harga

Per LPG Tarif LPG Per Unit

100kg 600 unit Rp100.000 Rp166,67

Dari hasil perhitungan tabel 5.16 dapat kita lihat tarif LPG untuk per roti

adalah Rp166,67. Berdasarkan tarif LPG per roti tersebut kemudian

dihitung tarif LPG sesungguhnya selama tahun 2014 yaitu dengan cara

mengalikan tarif LPG tersebut dengan jumlah produksi setiap bulannya

selama tahun 2014. Biaya LPG aktual per roti dapat dilihat pada tabel

5.15.

Tabel 5.15 Biaya LPG Aktual Tahun 2014

Bulan Jum. Produksi Tarif LPG per Unit Biaya Aktual LPG

Januari 13.500 Rp166,67 Rp2.250.045

Februari 13.240 166,67 2.206.711

Maret 13.260 166,67 2.210.044

April 13.155 166,67 2.192.544

Mei 13.145 166,67 2.190.877

Juni 13.130 166,67 2.188.377

Juli 13.135 166,67 2.189.210

Agustus 13.135 166,67 2.189.210

September 13.330 166,67 2.221.711

Oktober 13.400 166,67 2.233.378

November 13.450 166,67 2.241.712

Desember 13.500 166,67 2.250.045

Total 159.380

Rp26.563.865

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

55

e. Biaya Depresiasi Alat Produksi

Selama menjalankan bisnisnya perusahaan mengklasifikasikan alat

produksi sebagai modal awal perusahaan, sehingga perusahaan tidak

memperhitungkan biaya depresiasi dan juga biaya perawatan alat

produksi. Alat-alat yang digunakan oleh perusahaan di dalam proses

produksi antara lain mixer, oven, dan loyang cetakan.

Biaya depresiasi tahun 2015 digunakan untuk menghitung harga pokok

produksi taksiran menurut metode full costing. Berikut ini rumus

penghitungan biaya depresiasi alat produksi.

Berdasarkan rumus hitungan di atas maka dapat diketahui biaya

depresiasi untuk masing-masing alat produksi setiap tahunnya.

Penghitungan biaya depresiasi alat-alat produksi dapat dilihat di dalam

tabel 5.16.

Tabel 5.16 Biaya Depresiasi Alat Produksi

Alat Tahun

Perolehan Harga Perolehan Usia

Ekonomis Biaya

Depresiasi

Mixer 2009 5.500.000 10 tahun Rp550.000

Oven 2009 5.000.000 8 tahun 625.000

Loyang 2002 2.000.000 15 tahun 133.133

Total

Rp1.308.133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

56

f. Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Alat Produksi

Perusahaan tidak pernah lupa untuk selalu memperhatikan kondisi alat-

alat yang digunakan dalam proses produksi. Biaya pemeliharaan alat

produksi adalah biaya yang digunakan untuk merawat maupun

memperbaiki alat produksi yang sedang rusak. Namun meskipun

perusahaan mengakui adanya biaya pemeliharaan, perusahaan tetap tidak

memasukkan biaya pemeliharaan ke dalam biaya produksi.

Beberapa kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan oleh

perusahaan misalnya membersihkan alat-alat produksi yang digunakan

melumasi mesin dengan oli hingga penggantian suku cadang mesin.

Biaya pemeliharaan dan perawatan untuk masing-masing alat produksi

yang digunakan dapat dilihat pada tabel 5.17.

Tabel 5.17 Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Alat Produksi Tahun 2014

Alat Produksi Biaya

Pemeliharaan

Mixer Rp300.000

Oven 480.000

Loyang 320.000

TOTAL Rp1.100.000

Sumber: UKM Langgeng Roti

Penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing

berbeda dengan metode yang digunakan oleh perusahaan. Dalam metode full costing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

57

semua biaya yang digunakan dalam proses produksi akan diklasifikasikan sebagai

biaya produksi, baik biaya variabel maupun non variabel.

Dalam penghitungan harga pokok produksi dengan metode full costing, ada beberapa

biaya yang tidak digunakan oleh perusahaan namun akan digunakan oleh peneliti.

Biaya-biaya tersebut antara lain biaya depresiasi dan biaya pemeliharaan alat

produksi yang sebelumnya sudah diperhitungkan rinciannya terlebih dahulu.

Perusahaan sebaiknya juga memperhitungkan harga pokok produksi untuk tahun

depan karena didasarkan berbagai macam pertimbangan-pertimbangan terkait

kebijakan pemerintah, seperti kenaikan BBM bersubsidi serta harga gas LPG yang

diperkirakan akan terus mengalami kenaikan. Berdasarkan berbagai informasi yang

diperoleh tersebut, perusahaan memperkirakan biaya produksi akan mengalami

kenaikan sebesar 25% dari tahun sebelumnya. Di tahun yang akan datang perusahaan

tidak memiliki rencana untuk menaikkan upah tenaga kerja, sehingga biaya tenaga

kerja langsung taksiran akan sama dengan biaya tenaga kerja langsung pada tahun

2014. Harga pokok produksi tahun 2014 dan taksiran harga pokok produksi tahun

2015 dapat dilihat di dalam tabel 5.18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

58

c. Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Menurut

Metode Full Costing

Harga pokok produksi yang dihitung dengan menggunakan metode full costing

menghasilkan angka yang lebih tinggi. Ini dikarenakan metode full costing

menggunakan biaya depresiasi dan biaya perawatan mesin, sementara menurut

perusahaan kedua biaya tersebut tidak digunakan dalam penghitungan harga pokok

produksi. Perusahaan tidak memperhitungkan biaya depresiasi serta biaya

perawatan alat-alat produksi dikarenakan perusahaan memiliki anggapan bahwa

alat-alat produksi yang digunakan dalam proses produksi adalah modal awal,

sehingga sudah menjadi resiko perusahaan jika alat-alat produksi yang digunakan

mengalami kerusakan. Perbandingan harga pokok produksi menggunakan metode

perusahaan dengan metode full costing dapat dilihat dalam tabel 5.19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

59

Tabel 5.18 Tabel Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing Tahun 2014

BIAYA PRODUKSI 2014

(Aktual) Total 2015

(Taksiran) Total

Biaya Langsung

Biaya Bahan Baku

-Terigu 185.943.865

232.429.831

-Mentega 17.708.712

22.135.890

-Gula Pasir 19.125.600

23.907.000

-Dry Yeast 3.541.424

4.426.780

-Bread Improver 2.656.865

3.321.081

-Garam 1.770.712 230.747.178 2.213.390 288.433.972

Biaya Tenaga Kerja

-Pengolahan 64.200.000 64.200.000 64.200.000 64.200.000

Biaya Overhead Pabrik

-Air 34.206

42.757

-Listrik 796.900

996.125

-Plastik 7.969.000

9.961.250

-LPG 26.563.865 35.363.971 33.204.831 44.204.963

Biaya Tidak Langsung

Depresiasi Mixer 550.000

550.000

Depresiasi Oven 625.000

625.000

Depresiasi Loyang 133.333

133.333

Perawatan Mixer 300.000

300.000

Perawatan Oven 480.000

480.000

Perawatan Loyang 320.000 2.408.333 320.000 2.408.333

Total Biaya Produksi

332.719.482 399.247.268

Barang Dalam Proses Awal

- -

Harga Pokok Produksi Dalam Proses

332.719.482 399.247.268

Barang Dalam Proses Akhir

- -

Harga Pokok Produksi

332.719.482 399.247.268

Unit Diproduksi (Unit)

159.380 159.380

Harga Pokok Produksi 2014 (Pembulatan)

2.088

2.505

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

60

Tabel 5.19 Perbandingan Harga Pokok Produksi Metode Perusahaan dengan Metode Full Costing

Tahun Perusahaan Full

Costing Selisih

2014 Rp2.074 Rp2.088 Rp14

2. Perbedaan Harga Jual Menurut Perusahaan dengan Metode Cost Plus

Pricing

a. Harga Jual Menurut Perusahaan

Perusahaan tidak menggunakan besaran persentase mark up tertentu dalam

penetapan harga jual. Selama tahun 2014 perusahaan selalu menjual roti dengan

harga yang relatif konstan, yaitu pada harga Rp2.700/roti. Perusahaan

memperkirakan untuk tahun 2015 akan terjadi kenaikan biaya produksi sebesar

25% dari tahun sebelumnya. Penghitungan harga pokok produksi taksiran tahun

2015 dapat dilihat pada tabel 5.20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

61

Tabel 5.20 Biaya Produksi Perusahaan Taksiran Tahun 2015

BIAYA

BIAYA PRODUKSI

TAHUN 2014

BIAYA PRODUKSI TAKSIRAN

TAHUN 2015

Biaya Bahan Baku Rp230.840.700 Rp288.550.875

Biaya Tenaga Kerja 64.200.000 64.200.000

BOP

-Biaya Air 45.360 56.700

-Biaya Listrik 810.000 1.012.500

-Biaya Plastik 8.000.000 10.000.000

-Biaya LPG 26.700.000 33.375.000

Biaya Produksi Rp330.596.060 Rp397.195.075

Produk Dalam Proses Awal Periode - -

Harga Pokok Produksi Dalam Proses Rp330.596.060 Rp397.195.075

Produk Dalam Proses Akhir Periode - -

Harga Pokok Produksi Dihasilkan Rp330.596.060 Rp397.195.075

Juml. Produksi (Unit) 159.380 159.380

Harga Pokok Produksi/Unit (Pembulatan) Rp2.074 Rp2.492

Berdasarkan biaya produksi taksiran tahun 2015 dan dengan pertimbangan

besarnya laba yang diinginkan, maka dapat ditentukan besarnya harga jual roti

untuk tahun 2015. Perusahaan mengharapkan mendapatkan laba sebesar

Rp105.000.000, namun walaupun demikian perusahaan tidak mengharuskannya

karena mengingat adanya persaingan harga dengan para pesaing dan

perusahaan tidak mengalami kerugian. Penentuan harga jual menurut

perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

62

Tabel 5.21

Penentuan Harga Jual Tahun 2015

Harga Pokok Produksi

Rp397.195.075

Laba Diharapkan Tahun 2015 Rp105.000.000

502.195.075

Unit Diproduksi (Unit) 159.380

Harga Jual Diharapkan (Pembulatan) Rp3.151

Harga Jual Aktual 2015 Rp2.700

Dari tabel di atas diketahui bahwa harga jual yang sebaiknya ditetapkan

perusahaan untuk mencapai laba sebesar Rp105.000.000 adalah sebesar

Rp3.151. Namun walaupun demikian harga jual yang ditetapkan perusahaan

hingga saat ini masih sama dengan harga jual tahun 2014, yaitu pada harga

Rp2.700.

b. Harga Jual Menurut Metode Cost Plus Pricing

Taksiran Harga Pokok Produksi Dihasilkan Rp399.247.268

Produk Jadi Awal Periode 0 +

Produk Tersedia untuk Dijual Rp399.247.268

Produk Jadi Akhir Periode 0 _

Taksiran Harga Pokok Penjualan Rp399.247.268

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan, perusahaan memiliki

keinginan untuk bisa mencapai laba sebesar Rp105.000.000 selama tahun 2015.

Penentuan harga jual dengan cost plus pricing menggunakan harga pokok

produksi taksiran tahun 2015, karena dalam menentukan harga jual informasi

harga pokok produksi tahun sebelumnya menjadi sangat penting untuk

dijadikan sebagai patokan sebelum mempertimbangkan berbagai macam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

63

kemungkinan yang akan terjadi di tahun yang akan datang misalnya kenaikan

biaya produksi.

= 0,26 atau 26,29%

Metode cost plus pricing menentukan harga jual yang paling sederhana yaitu

dengan menambahkan sejumlah mark up. Berikut ini akan dihitung harga jual

dengan menambahkan mark up yang sudah dihitung terlebih dahulu.

Dari tabel di atas dapat kita lihat harga jual yang seharusnya ditetapkan oleh

perusahaan adalah Rp3.163,57/unit roti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

64

c. Perbandingan Harga Jual Menurut Perusahaan dengan Menurut Metode

Cost Plus Pricing

Penentuan harga jual dengan menggunakan metode cost plus pricing dilakukan

dengan cara menambahkan besarnya persentase mark up yang diinginkan

perusahaan pada tahun yang akan datang. Selisih harga jual tahun 2015

perusahaan dengan metode cost plus pricing dapat dilihat dalam tabel 5.22 dan

5.23.

Tabel 5.22 Harga Jual Menurut Perhitungan Perusahaan Dengan Metode Cost Plus Pricing

Tahun Perhitungan Perusahaan

Cost Plus Pricing Selisih

2015 Rp3.151 Rp3.163,57 Rp12,57

Tabel 5.23 Harga Jual Aktual Dengan Metode Cost Plus Pricing

Tahun Harga Jual

Aktual Cost Plus

Pricing Selisih

2015 Rp2.700 Rp3.163,57 Rp463,57

Dari tabel di atas diketahui harga jual yang seharusnya ditetapkan perusahaan

apabila ingin mencapai laba sebesar Rp105.000.000 adalah Rp3.151, meski pun

demikan pada kenyataannya hingga saat ini (2015) perusahaan masih menjual

pada harga Rp2.700.

Metode cost plus pricing menghasilkan harga jual yang seharusnya ditetapkan

perusahaan jika ingin mencapai laba sebesar Rp105.000.000 adalah sebesar

Rp3.163,57. Hal ini berati timbul selisih sebesar Rp12,57 atau 0,4% jika

dibandingkan dengan harga jual menggunakan perhitungan perusahaan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

65

sebesar Rp3.151. Namun mengingat harga jual yang sesungguhnya ditetapkan

perusahaan saat ini (2015) adalah Rp2.700, maka selisih juga akan timbul jika

dibandingkan dengan harga jual yang ditetapkan dengan menggunakan metode

cost plus pricing yaitu sebesar Rp463,57 atau sebesar 17%.

Perusahaan mengharapkan mendapatkan laba sebesar Rp105.000.000, namun

walaupun demikian perusahaan tidak mengharuskannya karena mengingat

adanya persaingan harga dengan para pesaing dan perusahaan tidak mengalami

kerugian, oleh karena itu perusahaan tetap menetapkan harga jual sebesar

Rp2.700.

Selisih harga jual menggunakan metode full costing dengan metode cost plus

pricing timbul karena perbedaan harga pokok produksi yang sudah berbeda

sejak awal. Namun walaupun demikian harga pokok produksi bukanlah satu-

satunya faktor yang mempengaruhi harga jual. Harga jual juga bisa dipengaruhi

oleh selera konsumen, kualitas dan bahkan kebijakan dari perusahaan sendiri.

B. Pembahasan

1. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi yang dihitung menggunakan metode full costing

menghasilkan hasil yang berbeda dengan harga pokok produksi yang dihitung

menggunakan metode perusahaan. Harga pokok produksi tahun 2014 menurut

metode perusahaan yaitu sebesar Rp2.074, sementara menurut metode full

costing menghasilkan harga pokok produksi sebesar Rp2.088. Harga pokok

produksi yang dihitung menggunakan metode full costing menghasilkan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

66

yang lebih tinggi. Perbedaan ini terdapat pada pembebanan biaya overhead

pabrik. Perusahaan menggunakan estimasi untuk menetapkan biaya overhead

pabrik. Sementara dalam metode full costing menggunakan tarif yang

sesungguhnya terjadi pada tahun tersebut. Mengingat metode yang digunakan

dalam menghitung harga pokok produksi adalah metode full costing, maka

biaya overhead pabrik akan menggunakan tarif biaya overhead pabrik

variabel dan tarif biaya overhead non variabel/tetap. Biaya overhead tahun

2015 yang dihitung oleh perusahaan dengan metode full costing memiliki

selisih sebesar Rp13/unit dengan biaya overhead masing-masing sebesar

Rp279/unit dengan metode perusahaan dan sebesar Rp292/unit dengan

metode full costing. Besarnya selisih tersebut tidak hanya ditimbulkan karena

metode full costing juga menggunakan biaya tetap, namun juga dalam

penghitungan full costing seluruh biaya dihitung menggunakan biaya yang

sesungguhnya terjadi. Selisih yang terjadi tersebut dikarenakan timbulnya

biaya perawatan alat produksi yang diakui pengeluarannya namun tidak

diperhitungkan dalam biaya produksi, sehingga biaya overhead pabrik

perusahaan jauh lebih rendah dibandingkan metode full costing yang

memperhitungkan biaya perawatan alat produksi. Selisih yang timbul di atas

menunjukkan adanya selisih anggaran (budget atau spending variance) dalam

perusahaan.

Perusahaan setiap bulannya mampu berproduksi hingga kapasitas 13.500 unit,

namun seringkali jumlah unit yang diproduksi tidak mencapai angka tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

67

setiap bulannya. Penggunaan kapasitas yang berbeda-beda tiap bulannya juga

mempengaruhi harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan setiap

bulannya. Hal ini menunjukkan adanya ketidakefisienan dengan biaya

overhead pabrik tetap. Apabila perusahaan berproduksi di bawah kapasitas

yang dianggarkan (13.500 unit) sementara biaya overhead pabrik tetap

perusahaan seperti biaya depresiasi dan perawatan akan selalu memiliki

jumlah yang sama setiap bulannya. Hal ini merupakan petunjuk bahwa

perusahaan telah mengeluarkan biaya overhead pabrik terlalu besar.

2. Harga Jual Produk

Selama tahun 2014 perusahaan selalu menetapkan harga jual yang sama yaitu

pada harga Rp2.700. Perusahaan tidak menentukan besarnya laba yang ingin

ditambahkan secara pasti. Perusahaan hanya selalu berusaha agar nilai

keluaran selalu lebih tinggi dari nilai masukkan yang dikorbankan untuk

menghasilkan keluaran tersebut, sehingga perusahaan tetap dapat

menghasilkan laba. Perusahaan berharap dengan laba tersebut perusahaan

akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan tetap mampu

mempertahankan eksistensinya di masa yang akan datang. Perusahaan

Penentuan harga jual dengan cost plus pricing didasarkan pada harga pokok

produksi taksiran tahun 2015, karena harga pokok taksiran digunakan untuk

memastikan bahwa nilai masukkan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomis

yang lebih rendah daripada nilai keluarannya. Nilai masukkan adalah biaya

yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang. Sementara nilai keluaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

68

adalah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan produk yang diproduksi.

Berdasarkan hasil penghitungan metode cost plus pricing memberikan

penetapan harga jual produk untuk tahun 2015 yaitu sebesar Rp3.163,57

terdapat selisih harga jual sebesar Rp463,57 dengan perusahaan yang menjual

dengan harga Rp2.700/unit roti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

69

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan:

1. Ada perbedaan antara harga pokok produksi yang dihitung menggunakan

metode perusahaan dengan harga pokok produksi yang dihitung berdasarkan

metode full costing.

2. Ada perbedaan antara harga jual yang ditetapkan menggunakan metode

perusahaan dengan harga jual yang ditetapkan menggunakan metode cost

plus pricing.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, berikut keterbatasan yang timbul di dalam

penelitian di antaranya:

1. Biaya listrik dan biaya air dihitung berdasarkan estimasi dari pemilik

perusahaan.

2. Biaya depresiasi gedung tidak diperhitungkan dalam penghitungan harga

pokok produksi karena peneliti tidak mendapatkan data terkait.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran

yang dapat diberikan kepada perusahaan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

70

1. Saran untuk perusahaan

a. Perusahaan sebaiknya memperhitungkan seluruh unsur-unsur biaya

overhead pabrik, yaitu biaya depresiasi dan perawatan alat produksi. Ini

bertujuan supaya penghitungan harga pokok produksi dapat dilakukan

dengan tepat dan biaya produksi dapat digunakan sebagai dasar

penentuan harga jual dengan tepat.

b. Perusahaan sebaiknya menentukan besaran persentase mark up laba yang

diinginkan dalam penentuan harga jual. Ini bertujuan supaya perusahaan

mengetahui pasti jumlah laba yang diperoleh apakah laba yang

diharapkan sudah tercapai.

c. Perusahaan sebaiknya menambah jumlah unit yang diproduksi atau

meningkatkan penjualan apabila ingin mencapai laba yang diharapkan.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya

a. Sebaiknya peneliti menggunakan analisis biaya volume atau cost volume

profit analysis, sehingga peneliti dapat mengetahui volume penjualan atau

jumlah unit yang diproduksi untuk dapat mencapai tingkat laba yang

diharapkan perusahaan.

b. Peneliti sebaiknya memperhitungkan biaya transportasi dan gedung

pabrik kedalam biaya depresiasi dan perawatan aktiva tetap, sehingga

menghasilkan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · i PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN COST PLUS

71

DAFTAR PUSTAKA

Adirianto, Yustinus. (2004). “Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk Pada

Perusahaan Meubel Studi Kasus Pada CV. Panca Perkasa Solo”

Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta.

Bustami Nurlela, Bastian. (2006). Akuntansi Biaya. Penerbit Graha Ilmu,

Jakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku Pertama. Jakarta: Salemba

Empat.

Firmansyah, Iman. (2013). Akuntansi Biaya Itu Gampang, Dunia

Cerdas,Bandung.

Garrison, Norren dan Brewer. (2002). Akuntansi Manajerial. Edisi 14. Salemba

Empat. Jakarta Selatan.

Hansen & Mowen, Management Accounting 7th Edition, Salemba Empat,

Jakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Ony, Widilestariningtyas, Sonny W.F, Sri Dewi Anggadini. (2012). Akuntansi

Biaya. Graha Ilmu, Bandung

Riwayadi. (2014). Akuntansi Biaya. SalembaEmpat, Jakarta Selatan.

Samryn, L.M. (2012). Akuntansi Manajemen. Penerbit Kencana, Jakarta.

Siregar, Baldric, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo, Erlina

Herowati, Lita Kusumasari dan Nurofik. (2013). Akuntansi Biaya.

Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta Selatan.

Subiyanto, I Suripto.B. (1987). Akuntansi Biaya. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Tania, Irna. (2010). “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Roti Dengan

Metode Proccess Costing Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Jual

Studi Kasus Pada UKM Edie’s Bakery, Bogor”. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Institut Pertanian Bogor.

Witjaksono, Armanto. (2012). Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wusandari, Nurhayati. (2004). “Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk Studi

Kasus Pada CV. Sahabat Klaten” Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI