plagiat merupakan tindakan tidak terpuji1].pdf · bapak, ibu, dan kedua adik saya felix wigit yan...
TRANSCRIPT
i
i
TURBIN ALIRAN SILANG
DENGAN PERBANDINGAN L/D 1,25
DAN BUSUR SUDU 90°
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Oleh :
Dedy Subastian
NIM : 055214072
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
THE CROSSFLOW TURBINE
WITH 1.25 RATIO OF L/D
AND 90° OF CENTRAL ANGLE
FINAL PAPER
Presented as Fulfillment of the Requirements
For the Degree of Sarjana Teknik
In Mechanical Engineering Study Programme
By :
Dedy Subastian
Student Number : 055214072
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAMME
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
T U G A S A K H I R
TURBIN ALIRAN SILANG
DENGAN PERBANDINGAN L/D 1,25
DAN BUSUR SUDU 90°
Oleh:
Dedy Subastian
NIM: 055214072
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. tanggal 28 Mei 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
LEMBAR PENGESAHAN
TURBIN ALIRAN SILANG
DENGAN PERBANDINGAN L/D 1,25
DAN BUSUR SUDU 90°
Dipersiapkan dan ditulis oleh
Dedy Subastian
NIM: 055214072
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal : 15 Juni 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
SUSUNAN PANITIA PENGUJI
Ketua : Budi Sugiharto, S.T.,M.T. …………….
Sekretaris : Ir. Rines, M.T. ....…………..
Pembimbing : Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. .…………….
Yogyakarta, 15 Juni 2012
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 juni 2012
Penulis,
Dedy Subastian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dedy Subastian
Nomor Mahasiswa : 055214072
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
TURBIN ALIRAN SILANG DENGAN PERBANDINGAN L/D 1,25 DAN
BUSUR SUDU 90°
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal, 21 Juni 2012
Yang menyatakan,
(Dedy Subastian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat
Sarjana (S1) pada Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma. Isi Tugas Akhir ini adalah mengenai unjuk kerja
sebuah turbin aliran silang yang menggunakan sudu dari belah pipa dengan
jumlah sudu 18 buah.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari doa dan
dukungan dari banyak orang. Tanpa bantuan mereka tidak mungkin penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Atas segala saran, bimbingan,
dukungan, dan bantuan, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T. ketua program studi Teknik Mesin
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
3. I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T. Dosen Pembimbing Akademik.
4. Seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
berbagai ilmu dan membantu selama proses belajar di Jurusan Teknik
Mesin.
5. Bapak, Ibu, dan kedua adik saya Felix Wigit Yan Sukmawan dan Tomas
Yolius Putranto serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan baik
moril maupun materiil.
6. Para sahabat dan kekasihku Theodora Retno Sis Utami yang selalu
memberi motivasi dan semangat.
7. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang
telah memberi dukungan dan bantuan baik pikiran maupun tenaga.
8. Kepada keluarga Ignatius Joko Pitoyo, S.T. yang telah memberi dukungan
dan membantu selama pembuatan Tugas Akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
9. Kepada keluarga Andreas Agus Prasetya Wibowo yang telah memberi
dukungan dan membantu selama pembuatan Tugas Akhir.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna. Maka dari itu dengan kerendahan hati penulis
menerima segala kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir tentang perancangan turbin
aliran silang ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 21 Juni 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
INTISARI
Turbin aliran silang banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga
mikrohidro. Pada umumnya turbin aliran silang menggunakan sudu terbuat dari
plat yang dilengkungkan. Peneliti melihat bahwa sudu turbit dari plat yang
dilengkungkan merupakan cara yang kurang efisien karena plat mempunyai sifat
yang sulit dilengkungkan.
Peralatan yang digunakan adalah sebuah turbin aliran silang. Sudu turbin
dibuat dari pipa dengan diameter 2 inch. Diameter runner adalah 156 mm dengan
panjang runner 196 mm, dengan perbandingan L/D 1,25. Jumlah sudu pada runner
18 buah dan busur sudu 90°. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan debit
yaitu 6,8 L/s, 7,6 L/s, dan 8,1 L/s dan tinggi nosel 7 mm, 10 mm, 14 mm dan head
3 m. Untuk menghasilkan listrik, turbin dihubungkan dengan motor listrik.
Pengukuran daya yang dihasilkan turbin dilakukan dengan mengukur tegangan
dan arus yang dihasilkan generator pada kondisi generator diberi variasi
pembebanan dari 20 watt, 30 watt, 40 watt, 50 watt, 60 watt, sampai dengan 200
watt. Pada setiap pembeban, putaran turbin diukur dengan tachometer.
Turbin Aliran Silang dengan busur sudu 90o dan jumlah sudu 18 mampu
menghasilkan daya maksimum sebesar 20 watt dan memiliki efisiensi 10 %. Hasil
tersebut didapat pada variasi tinggi nosel 7 mm.
Kata kunci : turbin aliran silang, bilah pipa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
INTISARI .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………….. xv
DAFTAR LAMBANG ................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................... 3
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT ............................................... 3
1.3.1 TUJUAN ..................................................................... 3
1.3.2 MANFAAT ................................................................ 4
BAB II. DASAR TEORI........................................................................ 5
2.1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................. 5
2.2 TURBIN AIR .................................................................. 8
2.2.1 Definisi Turbin Air .............................................. 8
2.2.2 Jenis-Jenis Turbin Air ......................................... 8
2.3 TURBIN ALIRAN SILANG .......................................... 9
2.3.1 Bagian Turbin Aliran Silang ............................... 10
2.4 PERGERAKAN AIR TURBIN ALIRAN SILANG ....... 13
2.5 PERANCANGAN TURBIN ALIRAN SILANG ........... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
2.5.1 Segitiga Kecepatan .............................................. 15
2.5.2 Perhitungan Dimensi Turbin ............................... 17
BAB III. METODE PENELITIAN........................................................ 25
3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN ................................... 25
3.2 BAHAN DAN PERALATAN PENELITIAN ................ 25
3.2.1 Bahan Penelitian.................................................. 25
3.2.2 Alat Penelitian ..................................................... 26
3.3 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN ALAT ............ 26
3.3.1 Persiapan Alat ..................................................... 26
3.3.2 Variabel yang Diukur .......................................... 28
3.3.3 Variabel yang Divariasi....................................... 29
3.3.4 Pengambilan Data ............................................... 29
3.3.5 Pengolahan dan Analisis Data ............................. 30
3.4 PEMBUATAN ALAT .................................................... 30
3.4.1 Desain Alat .......................................................... 30
3.4.2 Rancangan Turbin Aliran Silang ......................... 31
3.4.3 Pembuatan Turbin ............................................... 37
3.4.3.1 Pembuatan Rumah Turbin.................... 37
3.4.3.2 Pembuatan Roda Jalan (runner) ........... 38
3.4.3.3 Perakitan Turbin Aliran Silang ............ 40
3.4.3.4 Langkah-Langkah Pemasangan
Turbin Aliran Silang ............................ 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 41
4.1 DATA PENELITIAN ..................................................... 41
4.2 HASIL PENELITIAN ..................................................... 42
4.2.1 Grafik Hubungan Putaran Turbin dan
Daya Output Motor DC ....................................... 45
4.2.2 Grafik Hubungan Putaran Turbin dan
Efisiensi Total ..................................................... 47
4.3 PEMBAHASAN ............................................................. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
BAB V. PENUTUP ................................................................................ 53
5.1 KESIMPULAN ................................................................... 53
5.2 SARAN ................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengelompokan Turbin 9
Tabel 4.1 Data penelitian dengan debit 6,8 L/s (tinggi nosel 7 mm)
dan head 3 m 41
Tabel 4.2 Data penelitian dengan debit 7,8 L/s (tinggi nosel 10 mm)
dan head 3 m 41
Tabel 4.3 Data penelitian dengan debit 8,1 L/s (tinggi nosel 14 mm)
dan head 3 m 42
Tabel 4.4 Hasil perhitungan data dengan debit 6 ,8 L/s (tinggi nosel 7 mm)
dan head 3 m 43
Tabel 4.5 Hasil perhitungan data dengan debit 7,8 L/s (tinggi nosel 10 mm)
dan head 3 m 44
Tabel 4.6 Hasil perhitungan dengan debit 8,1 L/s (tinggi nosel 14 mm)
dan head 3 m 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik hubungan putaran turbin dengan efisiensi 7
Gambar 2.2 Grafik hubungan putaran turbin dengan daya 7
Gambar 2.3 Turbin Crossflow 9
Gambar 2.4 Runner 11
Gambar 2.5 Alat Pengarah 11
Gambar 2.6 Rumah Turbin 12
Gambar 2.7 Bagian-bagian motor induksi 13
Gambar 2.8 Aliran pergerakan air pada turbin crossflow 15
Gambar 2.9 Defleksi pada pergerakan air pada turbin crossflow 15
Gambar 2.10 Segitiga kecepatan pada turbin crossflow 16
Gambar 2.11 Gabungan segitiga kecepatan pada turbin aliran silang 17
Gambar 2.12 Kelengkungan sudu 19
Gambar 2.13 Jarak antar sudu 20
Gambar 2.14 Alur pancaran air 21
Gambar 3.1 Skema alat penelitian 27
Gambar 3.2 Rangkaian listrik 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
DAFTAR GRAFIK
Gambar 4.1 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc
untuk debit 6,8 L/s (tinggi nosel 7 mm) dan head 3 m 45
Gambar 4.2 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc
untuk debit 7,6 L/s ( tinggi nosel 10 mm) dan head 3m 45
Gambar 4.3 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc
untuk debit 8,1 L/s (tinggi nosel14 mm) dan head 3 m 46
Gambar 4.4 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc 46
Gambar 4.5 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total
untuk debit 6,8 L/s (tinggi nosel 7 mm) dan head 3 m 47
Gambar 4.6 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total
untuk debit 7,6 L/s (tinggi nosel 10 mm) dan head 3 m 48
Gambar 4.7 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total
untuk debit 8,1 L/s (tinggi nosel 14 mm) dan head 3 m 48
Gambar 4.8 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
DAFTAR LAMBANG
H = Head (m)
Q = Debit (m3/detik)
η = Efisiensi turbin (%)
D1 = Diameter turbin (m)
L = Panjang turbin (m)
ρ = Jari-jari kelengkungan sudu turbin (m)
α = Sudut masuk (°)
β1 = Sudut keluar (°)
σA = Tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
σB = Kekuatan tarik bahan (kg/mm2)
s1 = Jarak antar sudu pancaran air masuk (m)
s2 = Jarak antar sudu pancaran air keluar (m)
t = Jarak antar sudu (m)
n = Jumlah sudu (buah)
y1 = Jarak pancaran dari poros (m)
y2 = Jarak pancaran dari keliling dalam (m)
A = Penampang nosel (m)
s0 = Tinggi pancaran air nosel (m)
N = Kecepatan putar (rpm)
∆ = Sudut pusat sudu jalan (°)
Pin = Daya yang tersedia (W)
Pout = Daya yang dihasilkan generator (W)
ds = Diameter minimal poros (mm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setelah pulih dari krisis moneter pada tahun 1998, Indonesia mengalami
lonjakan hebat dalam konsumsi energi. Dari tahun 2000 hingga tahun 2004
konsumsi energi primer Indonesia meningkat sebesar 5,2 % per tahunnya.
Peningkatan ini cukup signifikan apabila dibandingkan dengan peningkatan
kebutuhan energi pada tahun 1995 hingga tahun 2000, yakni sebesar 2,9 %
pertahun. Dengan keadaan yang seperti ini, diperkirakan kebutuhan listrik
indonesia akan terus bertambah sebesar 4,6 % setiap tahunnya, hingga diperkirakan
mencapai tiga kali lipat pada tahun 2030.
Hal ini sangat mengkhawatirkan manusia karena ketersediaan sumber
energi yang tidak dapat diperbarui akhir-akhir ini mulai menipis dan mahalnya
energi bahan bakar fosil dan efek buruk hasil pembakaran dari bahan bakar fosil
berupa polutan yang berpotensi merusak ozon dan potensi pemanasan global.
Untuk mengatasi hal itu maka dikembangkan berbagai bentuk energi alternatif
dengan memanfatkan energi alam berupa energi surya, air, dan angin.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak terbatas
jumlahnya. Air juga memiliki potensi yang sangat besar dan dapat digunakan
sebagai sumber energi yang dapat menggantikan penggunaan energi fosil. Air
merupakan sumber energi yang bersih karena tidak menghasilkan polutan, selain
itu air juga tidak mempunyai potensi merusak ozon maupun potensi pemanasan
global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
Dari data yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia, pemanfaatan energi air di Indonesia masih sangat
kecil, baru sekitar 25 % dari potensi yang bisa mencapai 75000 MW. Di Indonesia
terdapat 1315 kawasan yang berpotensi menjadi sumber energi tenaga air, dan
daerah-daerah tersebut tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Daerah-daerah
yang diprediksi memiliki potensi tersebut, antara lain : Papua 22371 MW,
Kalimantan 21611 MW, Sumatera 15804 MW, Sulawesi 10203 MW, Jawa 4531
MW, Nusa Tenggara (Bali, NTB dan NTT) 674 MW dan Maluku 430 MW. Data-
data di atas merupakan sumber pembangkit tenaga air dengan kapasitas besar,
belum termasuk sumber-sumber pembangkit tenaga air dengan kapasitas kecil.
Untuk memanfaatkan potensi tersebut diperlukan suatu teknologi terapan agar
masyarakat kecil dapat menyediakan energi listrik secara swadaya.
Pembangkit listrik tenaga air menggunakan turbin sebagai alat untuk
mengkonversi potensi energi air menjadi energi mekanik untuk memutar generator
listrik. Untuk daya yang kecil (microhydro/picohydro), turbin aliran silang
(crossflow) banyak digunakan. Sudu turbin crossflow biasanya dibuat dari plat
yang dilengkungkan. Pembuatan sudu tersebut tentu saja tidak mudah, apalagi bagi
masyarakat. Geometri sudu turbin crossflow sebenarnya sama dengan geometri
pipa yang dibelah dengan besar sudut busur tertentu. Oleh karena itu, sudu turbin
dapat dibuat dari pipa yang dibelah, sehingga pembuatannya lebih mudah.
Pembuatan runner yang mudah akan membuat biaya yang dikeluarkan menjadi
lebih murah. Masyarakat akan dapat membuat sendiri sehingga masyarakat dapat
berswadaya energi listrik. Sampai sekarang ini pemanfaatan pipa dibelah sebagai
sudu turbin crossflow tidak banyak dilakukan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
informasi mengenai unjuk kerjanya kurang diketahui.
Unjuk kerja sebuah turbin crossflow sangat dipengaruhi oleh banyak
parameter antara lain adalah jumlah sudu, sudut pancaran air masuk, sudut keluar,
posisi pancaran air masuk, lintasan aliran air di dalam turbin, rasio lebar dan
diameter turbin, rasio diameter dan diameter luar serta manufaktur runner maupun
nosel.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Informasi tentang unjuk kerja turbin crossflow dengan sudu dibuat dari
pipa yang dibelah tidak diketahui. Pada penelitian ini akan dibuat turbin crossflow
dengan sudu dari pipa yang dibelah. Turbin aliran silang dengan perbandingan L/D
1,25 dan busur sudu 90o dirancang untuk memanfaatkan tenaga air yang memiliki
head 3 meter. Untuk beban generatornya adalah 20 W, 30W, 40W, sampai 200W.
Sudu turbin dibuat dari pipa yang berdiameter 2 inch dan dibelah dengan sudut 90o
dan jumlah sudu 18 buah.
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1 Tujuan
a. Membuat turbin crossflow dengan menggunakan sudu dari pipa
yang dibelah untuk pembangkit listrik agar mudah dibuat oleh
masyarakat.
b. Untuk mengetahui daya dan efesiensi turbin crossflow yang besar
busur sudunya 90º dan jumlah sudu 18 buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
1.3.2 Manfaat
a. Menambah kepustakaan teknologi pembangkit listrik tenaga air
mikrohidro.
b. Diterapkan di masyarakat yang berada dekat sumber air dan belum
mendapat pasokan listrik sehingga dapat menyediakan energi listrik
secara swadaya.
c. Mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi yang semakin
menipis dan mahal.
d. Mengurangi polusi dan pemanasan global.
e. Membangun kepedulian masyarakat terhadap upaya konservasi air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang turbin crossflow banyak dilakukan untuk sudu yang
dibuat dari plat yang dilengkung. Turbin crossflow yang dilengkapi dengan saluran
pengarah di dalam runner-nya pernah dibuat dan diuji (Olgun, 2000). Saluran
pengarah dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan dan mengarahkan air yang
keluar dari sudu atas agar dapat menuju sudu bawah dengan lebih baik. Tiga
bentuk saluran telah dibuat dan diuji dengan berbagai variasi posisi saluran
pengarah serta variasi bukaan nosel. Penambahan saluran di dalam runner ternyata
tidak menaikkan efisiensi tetapi justru menurunkan efisiensi turbin crossflow
sebesar 5%.
Penelitian terhadap pengaruh perbandingan diameter dalam dan
diameter luar runner juga telah dilakukan (Olgun, 1998). Dalam penelitian ini
digunakan 4 buah runner. Runner yang diuji mempunyai jumlah sudu 28 buah,
diameter luar 170 mm, dan lebar 114 mm. Perbandingan diameter dalam dan
diameter luar untuk tiap runner dibuat berbeda. Perbandingan diameter dalam dan
diameter luar yang digunakan adalah 0,75, 0,65, 0,58 dan 0,54. Sudut masuk
pancaran air dipilih sebesar 16o. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi
tertinggi dicapai pada perbandingan 0,75 dan terendah pada perbandingan 0,54
dengan perbedaan sebesar 3%. Efisiensi yang biasa dicapai adalah sebesar 72%.
Penelitian terhadap pengaruh sudut nosel menunjukkan bahwa efisiensi
akan semakin besar jika sudut nosel semakin besar (Khosrowpanah, 1988).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
Penelitian ini menggunakan 3 buah runner dengan jumlah sudu 20, 15, dan 10 serta
1 buah runner dengan diameter setengah dari diameter runner yang lain, sedangkan
jumlah sudunya 20. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa efisiensi tertinggi
dari tiap runner dicapai pada kecepatan spesifik yang sama. Semakin banyak
jumlah sudu akan memberikan efisiensi yang semakin tinggi, namun jumlah sudu
tersebut ada batasnya. Untuk sudut nosel tertentu efisiensi maksimum dicapai pada
jumlah sudu tertentu. Ada jumlah sudu optimum untuk sudut nosel tertentu (Joshi,
1995).
Pada penelitian Mockmore dan Fred Merryfield dengan head 16 feet
(4,87 m), debit 3 cfs (85 L/s), sudut pancaran air masuk (α) 16o, dan jumlah sudu
18 buah menghasilkan daya 2,75 HP dan efisiensi 68%. Dari grafik hubungan
putaran turbin dengan efisiensi terlihat bahwa semakin besaran putaran turbin
aliran silang, maka efisiensi yang dihasilkan akan semakin besar hingga mencapai
titik tertentu dimana tercapai efisiensi maksimum kemudian efisiensi akan turun
kembali walaupun turbin aliran silang terus naik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2.1 Grafik hubungan putaran turbin dengan efisiensi
(Sumber : Mockmore, 1949)
Gambar 2.2 Grafik hubungan putaran turbin dengan daya
(Sumber : Mockmore, 1949:)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
2.2 TURBIN AIR
2.2.1 Definisi Turbin Air
Turbin air adalah suatu mesin berputar yang mengkonversi energi dari
suatu gerakan aliran air menjadi energi mekanis. Energi mekanis ini kemudian
ditransfer melalui suatu poros untuk mengoperasikan generator. Turbin air
digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik, dengan memanfaatkan aliran dan tinggi air jatuh.
Air di bawah tekanan tinggi di dalam dam dilepaskan ke dalam suatu saluran
dimana akan menggerakkan impeler turbin sehingga menyebabkan putaran yang
cepat. Daya mekanis ini kemudian ditransfer ke generator oleh suatu poros dan
kemudian akan menghasilkan energi listrik. Pemilihan suatu turbin tergantung pada
karakteristik lokasi, karena ditentukan tinggi air jatuh dan kapasitas air. Selain itu
pemilihan turbin juga tergantung dari kecepatan putar yang diminta oleh generator.
2.2.2 Jenis-Jenis Turbin Air
Terdapat berbagai jenis turbin air yang digunakan untuk penyediaan
kebutuhan energi listrik. Turbin air biasanya dikelompokkan berdasarkan kegunaan
tertentu, kapasitas aliran, dan tinggi air jatuh. Oleh karena itu, turbin air
diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara. Secara umum turbin air
dikelompokkan menurut tinggi air jatuh (head) dan juga prinsip kerja turbin
tersebut merubah energi air menjadi energi puntir. Berdasarkan klasifikasi ini
turbin air dibagi menjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel 2.1 Pengelompokan Turbin
Head Tinggi Head Sedang Head Rendah
Turbin Impuls Turbin Pelton
Turbin Turgo
Turbin Crossflow
Turbin Pelton
Multi Jet
Turbin Turgo
Turbin Crossflow
Turbin Reaksi Turbin Francis Turbin Kaplan
2.3 TURBIN ALIRAN SILANG
Gambar 2.3 Turbin Crossflow
(Sumber : http://europa.eu.int/en/com/dg17/hydro/layman2.pdf)
Turbin aliran silang (crossflow) dikembangkan oleh Michell (Australia)
dan Bangki (Honggaria), sehingga turbin ini disebut juga turbin Michell-Bangki.
Turbin aliran silang disebut juga turbin ossberger, yaitu arah aliran masuk air ke
sudu turbin secara radial. Air dialirkan melewati sudu-sudu jalan yang berbentuk
silinder, pertama-tama air dari luar masuk melalui sudu-sudu silinder dan kemudian
dari dalam keluar melalui sudu-sudu. Aliran air yang melewati sudu ada dua
tingkatan. Tingkatan pertama, air masuk melalui sudu atas. Daya yang dihasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
lebih besar dari tingkat pertama yaitu 72 % dari tingkat kedua. Tingkat kedua, air
keluar melalui sudu bagian bawah. Daya yang dihasilkan kurang lebih
28% dari daya yang dihasilkan pada tingkat pertama.
Turbin aliran silang (crossflow) sangat baik digunakan untuk pusat
tenaga air yang kecil dengan daya yang dihasilkan ± 750 KW. Ketinggian head
yang bisa digunakan yaitu diatas 1 m sampai dengan 200 m. Kapasitas aliran air
0,02 m3/s sampai dengan 7 m
3/s. Kecepatan putaran turbin aliran silang antara 60
rpm sampai 200 rpm. Hal ini dipengarui oleh diameter roda jalan. Aliran turbin
aliran silang sangat besar yaitu mencapai 87 %. Dengan daerah daya turbin yang
disebut di atas, turbin aliran silang cocok digunakan untuk menggerakan
penggilingan, penggergaji kayu, generator listrik kecil, pompa-pompa.
2.3.1 Bagian Turbin Aliran Silang
Pada dasarnya turbin aliran silang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
1. Roda Jalan
Bagian utama dari turbin crossflow adalah runner yang terdiri dari sudu
yang terbuat dari pipa yang dibelah, dua disk/piringan, dan poros yang
dirangkai menjadi satu kesatuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2.4 Runner
2. Alat Pengarah
Alat pengarah pada turbin sering disebut dengan nosel. Nosel pada turbin
aliran silang berbentuk persegi panjang. Ukuran nosel disesuaikan dengan
ukuran runner turbin.
Gambar 2.5 Alat Pengarah
(Sumber : Tugas Akhir Ignatius Joko Pitoyo)
3. Rumah Turbin
Rumah turbin digunakan untuk memasang turbin agar dapat berputar.
Rumah turbin dilengkapi dengan bantalan agar poros turbin dapat berputar
tanpa adanya gesekan dan berputar pada posisi yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
Gambar 2.6 Rumah Turbin
(Sumber : Tugas Akhir Ignatius Joko Pitoyo)
Turbin aliran silang dapat digunakan untuk menggerakkan generator
listrik kecil. Untuk itu perlu adanya komponen tambahan yang disebut generator
asinkron (motor induksi). Generator asinkron berfungsi mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik arus bolak-balik.
Generator asinkron memiliki 3 bagian yang penting, yaitu :
a. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar pada motor induksi. Generator
asinkron (motor induksi) mempunyai 2 jenis rotor yaitu :
Rotor sangkar tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut
diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase yaitu : lapisan
ganda dan terdistribusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
HQgPin
b. Stator
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu.
Gambar 2.7 Bagian-bagian motor induksi
(Sumber : Tugas Akhir Julianto)
Prinsip generator asinkron adalah medan magnet yang dari stator
bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan
magnet kedua yang berusaha melawan medan magnet stator sehingga
menyebabkan rotor berputar.
2.4 PERGERAKAN AIR TURBIN ALIRAN SILANG
Dari kapasitas air dan tinggi air jatuh dapat diperoleh potensi daya air
yang tersedia yaitu (Dietzel, 1996, hal. 2) :
....................................................................................................2.1
dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
21
1 2 HgCV
Pin : Daya yang tersedia (W).
ρ : Massa jenis air (kg/m3)
g : Percepatan gravitasi (m/s2)
Q : Debit air (m3/s)
H : Tinggi air jatuh (m)
Pada Gambar 2.6 diasumsikan bahwa pancaran air dari nosel masuk ke
dalam runner pada titik A dengan membentuk sudut α terhadap kecepatan
kelilingnya. Kecepatan air memasuki runner (V1) dihitung dengan (Mockmore,
1949, hal 6) :
...............................................................................................2.2
dengan :
V1 = Kecepatan absolut.
C = Koefisien berdasarkan nosel
α adalah sudut antara kecepatan absolut dengan kecepatan keliling
lingkaran runner dan β adalah sudut antara kecepatan relatif dengan kecepatan
keliling lingkaran runner. Dengan indek 1 menandakan kecepatan masuk dan indek
2 menandakan kecepatan keluar sudu jalan turbin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.8 Aliran pergerakan air pada Turbin Crossflow
(Sumber : Mockmore, 1949, hal. 6)
Alur pergerakan air pada kenyataannya tidak seperti yang terdapat
dalam (Gambar 2.6) karena terdapat defleksi sebesar θ seperti dalam (Gambar 2.7).
Gambar 2.9 Defleksi pada pergerakan air pada Turbin Crossflow
(Sumber : Mockmore, 1949)
2.5 PERANCANGAN TURBIN ALIRAN SILANG
2.5.1 Segitiga Kecepatan
Sudut β1 ditentukan oleh nilai α1, V1, dan u1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
Gambar 2.10 Segitiga kecepatan pada Turbin Crossflow
(Sumber : Mockmore, 1949)
Jika,
u1 = ½ V1 cos α1 ....................................................................................................2.3
maka,
tan β2 = 2 tan α1 .....................................................................................................2.4
Jika α1 = 16o, maka β1 = 29
o, 30
o atau 50
o atau nilai pendekatan.
(Mockmore, 1949, hal 10).
Β2’ adalah sudut sudu keluar sisi atas pada keliling dalam runner.
Dengan asumsi v1 = v2 dan α1 = α2, untuk membuat aliran pancaran air radial maka
besarnya β2’ = 90o.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.11 Gabungan Segitiga Kecepatan Pada Turbin Aliran Silang
(Sumber : Mockmore, 1949)
2.5.2 Perhitungan Dimensi Turbin
a. Diameter Luar Runner (D1)
N
HD
21
1
862 (Mockmore, 1949, hal 14) .........................................2.5
dengan :
H = Head ketinggian (inch)
N = Putaran turbin (rpm)
b. Panjang Turbin (L)
21
21
2862
144
HgkCH
NQL
(Mockmore, 1949, hal 15).........…2.6
dengan :
L = Panjang turbin crossflow (inch)
Q = Debit aliran air (cfs).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
C = Koefisien nosel.
= 0,98
K = Faktor koreksi.
= 0,087
c. Perbandingan panjang dan diameter turbin
211
6,210
H
QDL
(Mockmore, 1949, hal 17)......................................2.7
d. Jari-jari kelengkungan sudu (ρ)
1326,0 r (Mockmore, 1949, hal 15) ............................................2.8
dengan :
r1 = jari-jari luar runner (inch)
e. Lebar velk radial (a )
117,0 Da (Mockmore, 1949, hal 12) ..............................................2.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 2.12 Kelengkungan sudu
(Sumber : Mockmore, 1949)
f. Jarak antar sudu (t)
Jarak antar sudu meliputi jarak antar sudu pancaran air masuk (s1), jarak
sudu pancaran air keluar (s2) dan jarak antar sudu (t) (gambar 2.10)
11 Dks (Mockmore, 1949, hal 14)................................................2.10
1
22
r
rts (Mockmore, 1949, hal 11) .............................................2.11
1
1
sin
st (Mockmore, 1949, hal 10) ...............................................2.12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
Gambar 2.13 Jarak antar sudu
(Sumber : Mockmore, 1949)
g. Jumlah sudu (n)
t
Dn 1 (Mockmore, 1949, hal 17) .......... ................................. 2.13
h. Jarak pancaran dari poros (y1) (gambar 2.11)
2
945,01986,0
1
1
d
D
ky
(Mockmore Banki, 1949, hal 14) ......2.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
i. Jarak pancaran dari keliling dalam (y2 ) (gambar 2.11)
12 945,01314,0 Dky (Mockmore, 1949, hal 14) .................2.15
Gambar 2.14 Alur pancaran air
(Sumber : Mockmore, 1949)
j. Efisiensi turbin
Jika, 111 cos2
1 Vu
maka, tan β1 = 2 tan α1
= Koefisien empiris yang nilainya sekitar (0,98). (Mockmore,
1949, hal 9).
1
11
1
12 cos)1(2V
u
V
uCT (Mockmore, 1949, hal 8) ...........2.16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
k. Nosel
Meliputi penampang nosel (A) dan tinggi pancaran air nosel (so)
1V
QA (Mockmore, 1949, hal 17)..............................................2.17
L
Aso (Mockmore, 1949, hal 17) ............................................2.18
l. Sudu pusat sudu jalan (gambar 2.13)
1
21
1
sin
cos
2
1
rr
Tan
................................................................2.19
m. Perhitungan poros
Parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan poros sebagai
berikut :
Pd = fc × P (kW) ..............................................................................2.20
dengan :
Pd = Daya rencana (W)
P = Daya yang ditransmisikan (W)
fc = Faktor koreksi (Sularso, 2004, hal. 7)
n = Putaran poros (rpm)
T =
…………….................................................2.21
dengan :
T = Momen puntir rencana (kg.mm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
n = Putaran poros (rpm)
21 SfSf
Ba
(kg/mm2) ............................................................2.22
dengan :
σA = Tegangan geser yang diizinkan (kg/mm2)
σB = Kekuatan tarik bahan (kg/mm2)
Sf1 dan Sf2 = Faktor keamanan
3
1
1,5
TCbKtd
a
s
…..............................................................2.23
dengan :
ds = diameter minimal poros (mm)
Cb = Faktor Cb nilainya 1,2 sampai 2,3. Jika diperkirakan tidak terjadi
pembebanan lentur maka Cb = 1.
Kt = Faktor Kt dipilih 1,0 jika beban dikenakan secara halus; 1,0-1,5
jika dikenakan sedikit beban kejutan atau tumbukan; dan 1,5-3,0
jika beban kejutan atau tumbukan besar.
n. Perhitungan Daya Keluaran (Pout)
Pout = V x I ........................................................................................2.24
dengan :
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
o. Perhitungan Torsi Guna Turbin (T)
n
PT out 51074,9 .........................................................................2.25
p. Perhitungan Efisiensi Total (η)
%100in
out
P
P ................................................................................2.26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN
3.2 BAHAN DAN PERALATAN PENELITIAN
3.2.1 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. pipa hitam diameter 2 inch , panjang 1m
b. plat dengan tebal 1 mm, panjang 1 m, dan lebar 1 m
c. besi siku yang berlubang 15 batang x 3 m
d. besi poros diameter 30 mm x 300 mm
START
STUDI PUSTAKA
PERANCANGAN TURBIN ALIRAN SILANG
PEMBUATAN TURBIN ALIRAN SILANG
PENELITIAN TURBIN ALIRAN SILANG
PENGAMBILAN DATA
PENGOLAHAN DATA
SELESAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
3.2.2 Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah:
a. Microhydro Test Bed
b. Alat ukur (roll meter, jangka sorong, tachometer, multimeter)
c. Kunci ring dan kunci pas
3.3 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN ALAT
3.3.1 Persiapan Alat
Peralatan yang digunakan
a. Runner turbin crossflow yang sudunya dibuat dari pipa besi yang
dibelah. Diameter pipa untuk sudu adalah 2 inch. Diameter runner
adalah 156 mm dengan lebar runner adalah 196 mm. Runner
mempunyai busur sudu sebesar 90o.
b. Tiga buah nosel berbentuk persegi panjang dengan ukuran
penampang 196 x 7 mm2, 196 x 10 mm
2, dan 196 x 14 mm
2.
c. Pompa air berkapasitas 10 L/s (2 unit) beserta katup Bypas untuk
suplai kebutuhan air.
d. Motor DC sebagai generator untuk membangkitkan listrik beserta
lampu sebagai beban.
e. Transmisi sabuk dan pully dengan angka transmisi 1 : 4.
f. Kapasitor 12 µF dan 25 µF.
g. Bak penampung air 2 buah beserta konstruksi pendukung.
h. Pipa PVC berdiameter 2 inch sebagai penstock dan saluran air.
i. Multimeter 2 unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
j. Tachometer.
Gambar 3.1 Skema alat penelitian
Gambar 3.2 Rangkaian listrik
Kapasitor
Volt meter Ampere meter
Stop kontak
Lampu
Transmisi
sabuk Turbin Nozle
Penstock
Saluran
air
Katup
Bypass
Pompa
Motor dc
Bak air bawah
Bak air atas
Konektor generator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
Turbin aliran silang akan bekerja jika ada aliran air yang memiliki
ketinggian head seperti aliran sungai atau air terjun. Pada penelitian ini, aliran
sungai akan diganti dengan pompa listrik yang berkapasitas 10 l/s (2 unit) dan
head 3 m.
Turbin aliran silang yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
sistem aliran tertutup. Air yang melewati turbin akan digunakan kembali dalam
proses selanjutnya. Pompa akan megalirkan air yang ditampung bak
penampungan air bawah dengan kapasitas 20 L/s. Air dari bak penampung air
bawah akan dipompa menuju ke bak penampungan air atas. Air dari bak
penampungan air atas akan dialirkan ke nosel melalui pipa PVC dan selang yang
berdiameter 2 inch (penstock). Untuk menvariasikan debitnya, tiga buah nosel
yang berukuran 196 x 7 mm2, 196 x 10 mm
2, dan 196 x 14 mm
2 dipasang secara
bergantian.
Air yang masuk ke nosel akan menyembur mengenai sudu-sudu turbin
sehingga memutar runner dan akan kembali dalam bak penampungan air bawah.
Runner yang berputar akan menggerakan pully turbin dan selanjutnya akan
menggerakkan pully motor dc. Motor dc yang berputar akan menyebabkan
terjadinya perbedaan medan magnet sehingga menghasilkan listrik. Arus listrik
akan disalurkan ke lampu yang berfungsi sebagai beban dan lampu akan menyala
jika tegangan yang dihasilkan motor dc mencukupi.
3.3.2 Variabel yang Diukur
a. Debit air
b. Putaran turbin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Tegangan yang dihasilkan motor dc.
d. Arus yang dihasilkan motor dc.
3.3.3 Variabel yang Divariasi
a. Debit air : 6,8 L/s, 7,6 L/s, dan 8,1L/s.
b. Beban motor dc : 20 watt, 30 watt, 40 watt, 50 watt, 60 watt, sampai
dengan 200 watt.
3.3.4 Pengambilan Data
Langkah-langkah pengambilan data yang harus dilakukan :
a. Atur pemasangan kabel-kabel yang menghubungkan kapasitor,
motor dc, beban, dan multimeter dan siapkan rangkaian lampu 20,
30, 40, 50, 60, sampai 200 watt untuk beban motor dc.
b. Pasang runner busur sudu 90o dan jumlah sudu 18 buah pada rumah
turbin.
c. Pasang nosel dengan ukuran penampang 196 x 7 mm2.
d. Arahkan nosel pada pada sudut 16o.
e. Hidupkan pompa air dan atur katup bypass agar muka air di bak atas
stabil.
f. Ukur debit air.
g. Ukur putaran turbin tanpa beban.
h. Pasang beban 20 watt.
i. Ukur dan catat putaran turbin.
j. Ukur dan catat tegangan dan arus listrik yang dihasilkan motor dc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
k. Ulangi langkah (i) sampai dengan (j) untuk beban seterusnya.
l. Matikan pompa air.
m. Ulangi langkah (c) sampai dengan (m) untuk nosel ukuran 196 x 10
mm2, dan 196 x 14 mm
2.
3.3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah pengambilan data dilakukan, maka dilakukan pengolahan data
sebagai berikut :
a. Hitung potensi daya air untuk tiap variasi debit.
b. Hitung daya yang dihasilkan motor dc untuk tiap variasi beban motor
dc dan debit.
c. Hitung efisiensi total untuk tiap variasi beban motor dc dan debit.
d. Analisis dilakukan dengan membuat grafik hubungan putaran turbin
dengan daya dan grafik hubungan putaran turbin dengan efisiensi total
untuk tiap variasi beban dan debit.
3.4 PEMBUATAN ALAT
3.4.1. Desain Alat
Pada tahapan ini, gambar kerja dibuat. Sebelum membuat gambar
kerja, terlebih dahulu dibuat sketsa alat dan menentukan ukuran alat yang akan
dibuat. Penelitian akan dilaksanakan dengan membuat runner, nosel, dan base
frame. Sedangkan komponen-komponen pendukung lainnya seperti bearing,
rumah bearing, pully, dan motor listrik induksi dibeli dari toko. Penelitian ini
tidak dilakukan di lapangan, melainkan disimulasikan dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
peralatan-peralatan yang telah direncanakan dan dipersiapkan oleh kelompok
studi Rekayasa Tenaga Air. Untuk menggantikan laju aliran sungai digunakan
pompa berkapasitas 10 liter/detik (2 unit) dan head 3 m.
Pompa mengalirkan air yang ditampung pada sebuah bak penampung
air bawah kapasitas 240 liter ke bak atas yang diletakkan pada tower air setinggi 3
m. Kemudian air tersebut dialirkan menuju ke nosel melalui pipa penstock
berdiameter 2 inch. Air yang masuk ke nosel akan digunakan untuk memutar
runner di dalam rumah runner, kemudian masuk kembali ke dalam bak
penampung air bawah untuk disirkulasikan. Poros runner dihubungkan ke poros
generator menggunakan transmisi sabuk dan pully. Motor dc berfungsi mengubah
energi mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Besarnya arus yang
dihasilkan oleh motor dc tergantung pada besarnya putaran motor dc dan kekuatan
medan magnet. Listrik yang dihasilkan oleh motor dc kemudian diukur saat
pengambilan data.
3.4.2 Rancangan Turbin Aliran Silang
Dalam merancang sebuah Turbin Aliran Silang diperlukan parameter
yang diketahui sebagai dasar perancangan. Dalam perancangan ini terdapat
parameter yang diketahui yaitu :
Head (H) = 3 meter
= 9,84 ft
Debit (Q) = 20 L/s
= 0,7063 cfs
Diameter pipa untuk sudu (d1) = 2 inch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
Koefisien nosel (C) = 0,98
Faktor koreksi (k) = 0,087
Sudut masuk (α1) = 16º
Sudut keluar (β2') = 90°
Percepatan gravitasi = 32,18 ft/s2
Perhitungan :
Perancangan Turbin Aliran Silang dengan sudu jalan yang terbuat dari
pipa berdiameter 2 inch (0,167 ft).
a. Kecepatan pancaran nosel (V)
√
√
= 7,51 m/s
b. Radius sudu (ρ)
ρ
ρ = 25,4 mm
c. Diameter runner (D1)
= 155,7 mm = 156 mm
1326,0 r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d. Panjang dan diameter runner (LD1)
Debit : 6,8 L/s (0,286 cfs)
2/1184,9
7063,0210.
DL
L.D1 = 47,3 inch2
e. Panjang runner (L)
= 196 mm
f. Kecepatan putar runner (N)
g. Lebar nosel (so)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
= 2601 mm2
= 13 mm
h. Jarak antar sudu pada runner (s1, t)
= 13,5 mm
β
= 27 mm
i. Jumlah sudu (n)
L
Aso
11 Dks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
j. Lebar sudu (a)
= 26 mm
k. Diameter dalam runner (D2)
= 103 mm
l. Jarak pancaran air dari pusat poros (y1)
y1 = (0,1986 – 0,945 x k) x D1
=(0,1986 – 0,945 x 0,087) x 6,13
= 0,713 inch = 18 mm
m. Daya yang tersedia (Pin)
n. Daya turbin maksimum (Pturbin, Pd)
η
aDD 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
o. Perhitungan Poros
a) Daya rencana :
Pd = fc × Pturbin
Pd = 1 × 0,242
Pd = 0,242 kW
b) Torsi :
c) Bahan poros :
B 10 kg/mm2
833,0a kg/mm
2
d) Diameter poros:
ds≥3
1
1,5
TCK bt
a
21 SfSf
Ba
43
10
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
≥3
1
53415,1833,0
1,5
≥ 16,4 mm
Berdasarkan kekakuan puntiran, maka diameter poros (ds) dipilih 25 mm.
p. Geometri Turbin Aliran Silang dalam Pembuatan
Diameter pipa untuk sudu (D1) = 2 inch = 50,8 mm
Jari-jari kelengkungan sudu = 1 inch = 25,4 mm
Diameter luar turbin (D1) = 6,13 inch = 156 mm
Panjang turbin (L) = 7,716 inch = 196 mm
Radial rim width (a) = 1,04 inch = 26 mm
Diameter dalam (D2) = 4,05 inch = 103 mm
Jarak sudu pada piringan (t) = 1,06 inch = 27 mm
Diameter poros minimal = 0,95 inch = 25 mm
Jumlah sudu (n) = 18 buah
Sudut busur sudu (δ) = 740(aktual = 90
0)
Sudut masuk pancaran air (α) = 160
Perbandingan = L/D 1,25
3.4.3 Pembuatan Turbin
3.4.3.1 Pembuatan Rumah Turbin
Rumah turbin dibuat setelah pembuatan turbin aliran silang selesai.
Hal ini dilakukan supaya lebih mudah mencari posisi turbin aliran silang dan
motor listrik. Rumah turbin digunakan untuk menempatkan motor dc, pully, dan
unit turbin aliran silang. Proses pembuatan rumah turbin aliran silang meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
a. Mengukur dimensi motor listrik dan turbin aliran silang.
b. Membuat sketsa rumah turbin
c. Membeli bahan yang diperlukan, besi L dan plat besi.
d. Memotong bahan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
e. Membuat lubang untuk baut dengan mesin bor.
f. Semua potongan dilas dan dibentuk sesuai dengan sketsa.
g. Pengecatan rumah turbin aliran silang.
3.4.3.2 Pembuatan Roda Jalan (runner)
a. Pembuatan Sudu
Sudu turbin dibuat dari pipa yang dibelah. Pipa yang digunakan
berdiameter 2 inch, panjang pipa untuk sudu 196 mm, dan tebal 2 mm.
Pipa yang akan dibelah diberi mal dan digaris, dan pada bagian dalam pipa
diberi tambahan kayu yang sudah dibubut sesuai diameter pipa. Tujuannya
untuk memudahkan dalam pembelahan. Pipa dibelah dengan
menggunakan mesin sekrap. Pipa dibelah menjadi 4 bagian dengan besar
busur sudu 900. Jumlah sudu yang digunakan dalam pembuatan turbin 18
buah.
b. Pembuatan Piringan
Piringan runner dibuat dari plat baja dengan diameter 160 mm dan
tebal 15 mm dan berjumlah 2 buah. Piringan digunakan sebagai tempat
menempelnya sudu-sudu dan poros turbin. Piringan dibuat alur sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tempat menempelnya sudu-sudu turbin. Untuk mendapatkan alur sudu-
sudu turbin yang presisi, pembuatan memakai mesin CNC.
c. Pembuatan Poros
Poros dibuat dari baja dengan panjang 300 mm dan diameter 30 mm.
Pembuatan poros menggunakan mesin bubut. Bagian tengah poros yang
digunakan dalam penelitian kali ini dibuat kecil dengan diameter 11 mm.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pancaran air terhambat
oleh poros.
d. Pembuatan Alur Sudu Pada Piringan
Alur sudu pada piringan digunakan untuk memudahkan pemasangan
sudu pada kedua piringan pada saat pengelasan. Selain itu, pembuatan alur
pada piringan bertujuan agar sudu yang dipasang pada kedua piringan
dapat presisi. Alur sudu dibuat dengan menggunakan mesin CNC supaya
lebih presisi.
e. Perakitan Roda Jalan (runner)
Komponen runner yang sudah dibuat kemudian dilas. Pertama poros
dan piringan dilas dengan menggunakan las listrik. Piringan dipasang
berhadapan dengan jarak 186 mm. Pengelasan harus dilakukan dengan
benar dan teliti agar hasilnya simetris dan tidak oleng. Kemudian piringan
yang sudah diberi alur dipasangi sudu satu persatu dengan cara dilas
dengan kuningan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
3.4.3.3 Perakitan Turbin Aliran Silang
Tahap terakhir sebelum pengujian alat dilakukan yaitu perakitan
turbin. Pemasangan turbin yang tepat dapat menghindari :
a. Ketidaklurusan bahkan pergeseran antara poros turbin dan poros pully
turbin dan juga antara poros pully motor dc.
b. Mengurangi rugi-rugi.
3.4.3.4 Langkah-langkah pemasangan turbin aliran silang :
a. Pemasangan unit turbin dan unit pulley turbin
Rumah turbin dipasang pada kerangka dan dudukan yang telah
ditetapkan. Rumah turbin dipasang tepat diatas bak penampungan
air.Kemudian runner turbin, bearing dan rumah bearing dan pully
dipasang. Pemasangan pully harus lurus dengan poros turbin agar
putaran turbin dapat maksimal.
b. Pemasangan unit motor listrik (motor dc) dan unit pulley
Pemasangan pertama yang dilakukan yaitu pemasangan pully
motor listrik (motor dc). Pully motor dc harus dipasang simetris
dengan pully turbin, dan pully motor dc diatur agar sabuk tidak
kendur. Tujuannya agar pada saat pully berputar sabuk tidak lepas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. DATA PENELITIAN
Data yang dihasilkan oleh alat uji turbin aliran silang dengan variasi
debit adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data penelitian dengan tinggi nosel 7 mm (debit 6,8 L/s) dan head 3 m.
No. Beban (Watt) Putaran (rpm) Tegangan (Volt) Arus (ampere)
1 0 2048 20.11 0
2 20 1872 16.55 0.77
3 40 1720 13 1.25
4 60 1680 11.8 1.64
5 80 1636 10.5 1.9
6 100 1572 9.6 2.04
7 120 1528 8.8 2.15
8 140 1488 7.3 2.5
9 160 1452 7.1 2.55
10 180 1388 6.2 2.5
11 180 1340 5.2 2.6
Tabel 4.2 Data penelitian dengan tinggi nosel 10 mm (debit 7,6 L/s) dan head 3
m.
No. Beban (Watt) Putaran (rpm) Tegangan (Volt) Arus (Ampere)
1 0 1664 16.8 0
2 20 1496 13.62 0.68
3 40 1404 10.8 1.05
4 60 1336 9 1.39
5 80 1268 7.9 1.6
6 100 1228 7.2 1.7
7 120 1196 6.5 1.83
8 140 1184 6.1 1.93
9 160 1168 5.6 2
10 180 1148 5.3 2.07
11 200 1132 4.9 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
Tabel 4.3 Data penelitian dengan tinggi nosel 14 mm (debit 8,1 L/s) dan head 3
m.
No. Beban (Watt) Putaran (rpm) Tegangan (Volt) Arus (Ampere)
1 0 1580 16.14 0
2 20 1480 11.12 0.38
3 40 1400 9.75 0.68
4 60 1272 8.53 0.91
5 80 1072 7.65 1.12
6 100 1056 6.74 1.26
7 120 1024 5.86 1.39
8 140 1020 5.42 1.5
9 160 1008 4.8 1.59
10 180 968 4.32 1.74
11 200 948 4 1.8
4.2 HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data hasil penelitian, kemudian dilakukan perhitungan
daya yang tersedia, daya yang dihasilkan dan efisiensi total turbin. Berikut
disajikan contoh perhitungan data dengan debit 8,1 L/s (tinggi nosel 14 mm) dan
head 3 m, dengan beban 20 Watt.
Hasil perhitungan selengkapnya dalam tabel 4.4, 4.5, dan 4.6.
Head (H) = 3 m
Debit (Q) = 8,1 L/s
= 0,0081 m3/s
Daya tersedia (Pin) = ρ x g x Q x H
= 1000 x 9,81 x 0,0081 x 3
= 238,38 Watt
Daya yang dihasilkan turbin (Pout)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Arus pengukuran (I) = 0,38 A
Tegangan terukur (V) = 11,12 Volt
Daya (Pout) = V x I
= 11,12 x 0,38
= 4,225 Watt
Efisiensi total (η) = %100in
out
P
P
= %10038,238
4,225
= 1,772 %
Hasil perhitungan untuk beban yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Hasil perhitungan data dengan tinggi nosel 7 mm (debit 6,8 L/s)
dan head 3 m.
No.
Beban
(Watt)
Putaran
(rpm)
Daya (Pin)
(watt)
Daya(Pout)
(watt) Efisiensi (%)
1 0 2048 200.124 0.0 0.0
2 20 1872 200.124 12.7 6.4
3 40 1720 200.124 16.3 8.1
4 60 1680 200.124 19.4 9.7
5 80 1636 200.124 20.0 10.0
6 100 1572 200.124 19.6 9.8
7 120 1528 200.124 18.9 9.5
8 140 1488 200.124 18.3 9.1
9 160 1452 200.124 18.1 9.0
10 180 1388 200.124 15.5 7.7
11 180 1340 200.124 13.5 6.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
Tabel 4.5 Hasil perhitungan data dengan tinggi nosel 10 mm (debit 7,8 L/s)
dan head 3m.
No.
Beban
(Watt)
Putaran
(rpm)
Daya (Pin)
(watt)
Daya (Pout)
(watt) Efisiensi (%)
1 0 1664 223.668 0.0 0.0
2 20 1496 223.668 9.3 4.1
3 40 1404 223.668 11.3 5.1
4 60 1336 223.668 12.5 5.6
5 80 1268 223.668 12.6 5.7
6 100 1228 223.668 12.2 5.5
7 120 1196 223.668 11.9 5.3
8 140 1184 223.668 11.8 5.3
9 160 1168 223.668 11.2 5.0
10 180 1148 223.668 11.0 4.9
11 200 1132 223.668 10.3 4.6
Tabel 4.6 Hasil perhitungan data dengan tinggi nosel 14 mm (debit 8,1 L/s)
dan head 3 m.
No.
Beban
(Watt)
Putaran
(rpm)
Daya(Pin)
(watt)
Daya (Pout)
(watt) Efisiensi (%)
1 0 1580 238.383 0.0 0.0
2 20 1480 238.383 4.2 1.8
3 40 1400 238.383 6.6 2.8
4 60 1272 238.383 7.8 3.3
5 80 1072 238.383 8.6 3.6
6 100 1056 238.383 8.5 3.6
7 120 1024 238.383 8.1 3.4
8 140 1020 238.383 8.1 3.4
9 160 1008 238.383 7.6 3.2
10 180 968 238.383 7.5 3.2
11 200 948 238.383 7.2 3.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.2.1 Grafik Hubungan Putaran Turbin dan Daya Output Motor Dc
Dari data-data hasil perhitungan diatas dapat dibuat grafik seperti dibawah ini :
Gambar 4.1 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc untuk
tinggi nosel 7 mm (debit 6,8 L/s) dan head 3 m
Gambar 4.2 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc untuk
tinggi nosel 10 mm (debit 7,6 L/s) dan head 3 m
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
0 500 1000 1500 2000 2500
day
a ge
ne
rato
r (w
att)
putaran (rpm)
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
0 500 1000 1500 2000
day
a ge
ne
rato
r (w
att)
putaran (rpm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Gambar 4.3 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc untuk
tinggi nosel 14 mm (debit 8,1 L/s) dan head 3 m
Gambar 4.4 Grafik hubungan putaran turbin dan daya output motor dc
Berdasarkan Gambar 4.1 untuk variasi debit 6,8 L/s dan tinggi nosel 7
mm didapatkan daya maksimum sebesar 20 Watt pada putaran 1636 rpm. Dari
Gambar 4.2 untuk variasi debit 7,6 L/s dan tinggi nosel 10 mm, didapatkan daya
maksimum yang dicapai adalah 12,6 Watt pada putaran 1268 rpm.
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
10,0
0 500 1000 1500 2000
day
a ge
ne
rato
r (w
att)
putaran (rpm)
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
0 500 1000 1500 2000 2500
day
a ge
ne
rato
r (w
att)
putaran (rpm)
Q= 6,8 l/s
Q= 7,6 l/s
Q= 8,1 l/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Sedangkan dari Gambar 4.3 untuk variasi debit 8,1 L/s dan tinggi nosel
14 mm, daya maksimum yang dicapai adalah 8,6 Watt pada putaran 1072 rpm.
Perubahan pada tinggi nosel 7 mm ke tinggi nosel 10 mm menaikan daya sebesar
58,7 %, sedangkan dari tinggi nosel 10 mm ke tinggi nosel 14 mm sebesar 46,5%.
4.2.2 Grafik Hubungan Putaran Turbin dan Efisiensi Total
Gambar 4.5 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total untuk tinggi nosel
7 mm (debit
6,8 L/s) dan head 3 m
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
0 500 1000 1500 2000 2500
efi
sen
sito
tal (
%)
putaran (rpm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
Gambar 4.6 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total untuk tinggi nosel
10 mm (debit
7,6 L/s) dan head 3 m
Gambar 4.7 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total untuk tinggi nosel
14 mm
(debit
8,1 L/s) dan head 3 m
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
0 500 1000 1500 2000
efi
sie
nsi
to
tal (
%)
putaran (rpm)
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
0 500 1000 1500 2000
efi
sie
nsi
to
tal (
%)
putaran (rpm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.8 Grafik hubungan putaran turbin dan efisiensi total
Berdasarkan Gambar 4.5 didapatkan efisiensi total maksimum untuk
variasi debit 6,8 L/s dan tinggi nosel 7 mm adalah sebesar 10 % dan dicapai
pada putaran turbin 1636 rpm. Pada Gambar 4.6. untuk variasi debit 7,6 L/s dan
tinggi nosel 10 mm, efisiensi total maksimumnya adalah sebesar 5,7 % dan
dicapai pada putaran 1268 rpm. Pada Gambar 4.7 untuk variasi debit 8,1 L/s dan
tebal nosel 14 mm, efisiensi total maksimumnya adalah 3.6 % dan dicapai pada
putaran1072 rpm. Perubahan prosentase kenaikan pada tinggi nozzel 7 mm ke
tinggi nosel 10 mm sebesar 75,4%, sedangkan dari tinggi nosel 10 mm ke tinggi
nosel 14 mm sebesar 58,3 %.
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
0 500 1000 1500 2000 2500
day
a ge
ne
rato
r (w
att)
putaran (rpm)
Q= 6,8 l/s
Q= 7,6 l/s
Q= 8,1 l/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
4.3 PEMBAHASAN
Berdasarkan Gambar 4.4 dan Gambar 4.8 dapat diketahui bahwa
semakin besar putaran turbin aliran silang, maka daya output motor dc dan
efisiensi total akan semakin besar hingga mencapai titik tertentu dimana tercapai
daya output motor dc dan efisiensi total maksimum kemudian akan turun
kembali walaupun putaran turbin terus naik.
Dari data hasil penelitian dan perhitungan dapat kita lihat bahwa daya
yang dihasilkan turbin aliran silang yang dibuat oleh peneliti masih relatif kecil.
Rendahnya efisiensi turbin dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :
a. Keterbatasan alat sehingga tidak dapat diperoleh kondisi yang dapat
menghasilkan kinerja maksimal pada turbin.
b. Rugi-rugi pada runner yang disebabkan putaran turbin yang tidak stabil
sehingga daya yang dihasilkan motor dc juga tidak stabil. Hal ini
disebabkan pembuatan runner yang kurang baik terutama pemasangan
sudu-sudunya kurang presisi.
c. Rugi-rugi pada penstock yaitu rugi-rugi gesekan antara air dengan
permukan pipa, sambungan antara pipa dengan pipa yang disebabkan
adanya perbedaan diameter dari pipa, dan pada saluran air yang berbelok.
Rugi-rugi ini dapat diabaikan karena nilainya sangat kecil.
d. Ada pengaruh dari motor dc yang disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
Umur motor dc, motor dc baru mempunyai efisiensi yang lebih
tinggi dibanding motor dc lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kecepatan motor dc, motor listrik akan lebih efisien apabila
putarannya diatas kecepatan sinkron.
Adanya perubahan penampang yang mendadak antara penstock
dengan nosel sehingga mengakibatkan nilai koefisien nosel lebih
kecil dari nilai koefisien nosel perancangan (0,98). Perbedaan nilai
koefisien nosel ini mengakibatkan debit air yang keluar dari nosel
lebih kecil.
Nilai koefisien nosel untuk ukuran penampang nosel 196 mm × 7
mm :
Q = 6,8 L/s = 0,007 m3/s
A = 1372 mm2 = 0,001372 m
2
A
QV
001372,0
007,0V
V = 5,1 m/s = 17 ft/s
Hg
VC
..2
2,27
17C = 0,62
Nilai koefisien nosel untuk ukuran penampang nosel
196 mm × 10 mm :
Q = 7,6 L/s = 0,0076 m3/s
A = 1960 mm2 = 0,00196 m
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
A
QV
00196,0
0076,0V
V = 3,9 m/s = 13 ft/s
Hg
VC
..2
2,27
13C = 0,48
Nilai koefisien nosel untuk ukuran penampang nosel
196 mm × 14 mm :
Q = 8,1 L/s = 0,0081 m3/s
A = 2744 mm2 = 0,002744 m
2
A
QV
002744,0
0081,0V
V = 3 m/s = 10 ft/s
Hg
VC
..2
2,27
10C = 0,37
Meskipun turbin dioprasikan pada debit yang lebih besar namun
daya outputnya tidak selalu menjadi lebih besar,hal ini dipengaruhi kecepatan
pancar air masuk ke sudu (kecepatan air keluar dari nosel). Jika kecepatan
pancaran airnya turun maka daya yang yang dihasilkan juga akan turun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data-data hasil penelitian dan hasil analisa data yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Turbin aliran silang dengan perbandingan L/D 1,25 dan busur sudu 90o
menggunakan sudu dari pipa yang dibelah telah dapat dibuat dan
dioprasikan.
2. Turbin aliran silang dengan busur sudu 90o dan jumlah sudu 18 buah,
menghasilkan daya paling tinggi sebesar 20 watt dan efisiensi paling tinggi
10% terjadi pada tinggi nosel sebesar 7 mm (debit sebesar 6,8 L/s) dan
head 3 m.
5.2 SARAN
Beberapa saran untuk penelitian pada bidang sejenis dengan penelitian
ini atau untuk pengembanagan penelitian ini:
1. Dalam pembuatan runner kerapian, ketelitian dan harus presisi, agar
runner dapat bekerja secara maksimal.
2. Mengurangi belokan pada pipa penstock untuk mengurangi rugi rugi yang
besar.
3. Untuk pembuatan runner, diusahakan piringan dibuat tidak terlalu tebal
supaya runner tidak terlalu berat.
4. Untuk mengukur debit sebaiknya digunakan flowmeter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Pembangkit Listrik Masa Depan Indonesia,
http://www.konversi.wordpress.com/pembangkit-listrik-masa-depan-
indonesia.
Anonim, 2005, Pedoman Efisiensi Energi Untuk Industri di Asia,
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/pdf.
Dietzel, 1996, Turbin Pompa dan Kompresor, Jakarta : Erlangga.
Mockmore, C.A., dan Merryfielld, Fred. 1949. The Banki Water Turbine,
Corvallis: Oregan State College.
Olgun, H, 1998, Investigation of the performance of a cross-flow turbine,
International Journal of Energy Research, Volume 22 Issue 11, Pages 935
- 964.
Olgun, H, 2000, Effect of interior guide tubes in cross-flow turbine runner on
turbine performance, International Journal of Energy Research, Volume 24
Issue 11, September 2000, Pages 935 – 964.
Suga, Kiyokatsu, dan Sularso. 2004. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin, Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Kurniawan, 2009, Turbin Aliran Silang dengan Busur Sudu 100o yang Dibuat
Dari Pipa Dibelah, Tugas Akhir, Yogyakarta : Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Pitoyo, Joko, 2009, Turbin Aliran Silang menggunakan Sudu dari Bilah Pipa
dengan Jumlah Sudu 22, Tugas Akhir, Yogyakarta : Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Julianto, 2010, Turbin Aliran Silang dengan Perbandingan L/D 1,25 dan Busur
Sudu 74o, Tugas Akhir, Yogyakarta : Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
Gambar : Kurva Karakteristik Turbin Banki Untuk Head Dibawah 16
ft
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dokumentasi kegiatan
Pemotongan Pipa
Hasil Pemotongan Pipa
Template untuk pembelahan pipa
Pipa yang sudah dibelah
Piringan turbin sebelum dialur
Pembubutan piringan turbin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
Piringan runner setelah dialur
Poros runner
Proses pengelasan sudu
Runner Turbin Crossflow
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI