plagiat merupakan tindakan tidak terpuji1].pdf · fakultas psikologi universitas sanata dharma...

114
HUBUNGAN ANTARA CULTURE SHOCK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ASAL PAPUA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Maria Fransiska Ansiga 089114020 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

HUBUNGAN ANTARA CULTURE SHOCK DAN PRESTASI AKADEMIK

PADA MAHASISWA ASAL PAPUA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Maria Fransiska Ansiga

089114020

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

i

HUBUNGAN ANTARA CULTURE SHOCK DAN PRESTASI AKADEMIK

PADA MAHASISWA ASAL PAPUA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Maria Fransiska Ansiga

089114020

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

iv

Motto:

Manusia hanya berusaha dan berdoa,

Hasil akhirnya, kita pasrahkan kepada Tuhan

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang

dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu

-1 Tesalonika 5 : 18-

Dengan perilaku dan hati yang baik, kita tidak harus

menjadi jiwa yang harus meminta. Karena seluruh hidup

kita sudah merupakan doa dan ikhlas setelah itu tutup

doa kita dengan kata AMIN.

-Mario Teguh-

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan

mengatasi setiap kegagalan, tanpa kehilangan semangat.

-Winston Chuchill-

Pendidikan memunyai akar yang pahit, tetapi buahnya

manis

-Aristoteless-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

v

SKRIPSI ini kupersembahkan untuk,

Tuhan Yesus Kristus,

yang selalu setia menemani dan menjadi penolongku yang

terbaik.

Juga bagi orang-orang yang sangat berharga dan motivator

utama dalam hidupku,

(Alm.) Papaku, Mamaku

Serta kedua orang adikku, Vinsen dan Victor Ansiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

vii

HUBUNGAN ANTARA CULTURE SHOCK DAN PRESTASI AKADEMIK

PADA MAHASISWA ASAL PAPUA

Maria Fransiska Ansiga

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara culture shock dan prestasi

akademik pada mahasiswa asal Papua. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan

negatif antara culture shock dan prestasi akademik. Artinya, semakin tinggi nilai culture shocknya

maka nilai prestasi akademiknya akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Subyek dalam

penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang berjumlah 70 orang.

Penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment, untuk mengetahui hubungan antara

kedua variabel. Data culture shock diperoleh dengan mengedarkan skala dan prestasi akademik

dilihat dari nilai Indeks Prestasi (IP) semester 3. Nilai koefisien reliabilitas dalam penelitian ini

adalah 0.875. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara culture shock

dan prestasi akademik. Hal ini terjadi karena data yang diperoleh tidak linear (p = 0.691).

Akibatnya, hipotesis dalam penelitian ini ditolak.

Kata Kunci: Culture shock, Prestasi akademik, Mahasiswa asal Papua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

viii

THE CORRELATION BETWEEN CULTURE SHOCK AND ACADEMIC

ACHIVEMENT ON STUDENT FROM PAPUA

Maria Fransiska Ansiga

ABSTRACT

This research is to know about relation between culture shock and academic achievement

on student from Papua. Hypothesis from this research is there are negative relation between

culture shock and academic achievement. Thats mean as higher as culture shock values that make

reduction from academic achievement‟s values and otherwise. The subject from this research is 70

Papuans student from 2010 class. This research use „product moment‟ correlation technic to know

about relation between two variables. Culture shock‟s data is gotten from spreading the

questionnaire and academic achievement is looked from performance index (IP) from third

semester. Reliability coefisien values in this research is 0,875. This research show that there isn‟t

relation between culture shock and academic achievement. This things is because data from this

research is not linear (p = 0.691). That‟s make hypotesis from this research is rejected.

Key word: Culture shock, academic achievement, Papuans student

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan ucapan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala

rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan

judul “Hubungan antara Culture Shock dan Prestasi Akademik pada Mahasiswa

Asal Papua” dengan sangat baik.

Dalam proses mengerjakan Skripsi ini, hadir banyak orang yang

membantu penulis dengan cara yang berbeda-beda, sehingga Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan kepada:

1. Dr. Christina Siwi., H., M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik.

2. Ibu Titik Kristiyani., S. Psi., M. Psi., selaku Kepala Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. H. Wahyudi., M. Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Terima kasih atas segala bantuan yang telah bapak berikan dan

kesediaan membimbing saya dalam mengerjakan skripsi ini sampai

akhir.

4. Bapak Y. Agung Santosa., M.A., dan Bapak Y. Heri Widodo., S. Psi.,

M. Psi., terima kasih untuk masukan-masukan statistiknya.

5. Seluruh dosen-dosen yang ada di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma. Terima kasih telah membagikan ilmu-limunya selama

kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xi

6. Staf sekretariat Fakultas Psikologi, Ibu Nanik, Pak Gie dan Mas

Gandung. Terima kasih untuk kebersamaannya, selama menjalani

aktivitas perkuliahan dan pada saat menjadi pengawas ujian.

7. Staf laboratorium Fakultas Psikologi, Mas Muji dan Mas Doni. Terima

kasih untuk bantuannya dan keramahannya.

8. Kedua orang tuaku yang selalu ada dan menjadi motivator buatku.

Untuk (Alm.) Papa, meskipun ragamu tidak bersamaku, tetapi kutahu

kau selalu ada di dekatku memberikan bantuan, doa dan semangat.

Untuk Mamaku, terima kasih, ma. Usaha, pengorbanan dan doamu

adalah hal yang paling berharga dalam hidupku. You‟re is a miracle in

my life. Love you so much.

9. Kedua orang adikku tersayang, Vinsen Ansiga dan Victor Ansiga.

Kehadiran kalian selalu membuatku untuk berusaha menjadi seseorang

yang lebih baik. Dan mengajarkanku untuk bisa menjadi kakak dan

sahabat yang baik.

10. Teman dekat dan terbaikku, Ditya. Terima kasih atas semua bantuan,

semangat dan masukan-masukannya buatku selama mengerjakan

skripsi ini.

11. Sahabat seperjuangan dan terbaikku, Katharina Wineke Rumlus,

Sefriana Ermelinda, Anik Sulistyowati dan Eka Tandhi Lembang.

Terima kasih untuk kebersamaannya. Ayo kita selesaikan tugas ini.

Sukses!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xii

12. Temen-temen terbaikku, Nita, Martha, Desi, Nindi, Agnes, Nopai dan

Rina. Terima kasih untuk kebersamaan dan bantuannya selama 4 tahun

ini ya….

13. Teman-teman yang membantu mengedarkan angket, Agus (P-Mat

‟10), Hengki (APMD ‟08), Amos (APMD „08), Alan (UPN „08),

Carolina (IPPAK ‟08), Kak Sammy (Asrama Fak-Fak) dan Yosepina

(UTY ‟08). Terima kasih ya….

14. Temen-temen Psikologi, Paulin, Meili, Skolas, Kika, Anis, Anggun,

Risa, Ines, Vicke, Budi, Henri, Vinsen, Putri, Mitha, Dian, Ayu, Dewi,

Mila, Wawan, Aik, Agung, Puput, Chelly, Adit dan seluruh teman-

teman angkatan 2008. Terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya.

15. Teman-teman seperjuangan dan senasibku, Tiwi dan Stanley. Tetap

semangat ya, teman. Kita pasti bisa!!

16. Teman-teman KKNku (yang terbaik deh), Putri (Psi), Novi (Farm),

Vinsen (Psi), Ria (Farm), Tiwi (Farm), Pandu (Farm), Dewi (Farm)

dan Vita (SaSing). Pengalaman tinggal bersama kalian selama 1 bulan,

akan selalu jadi kenangan manis buatku. Hidup Brayut-Dungsari!

17. Teman-teman Kos Griya Amada, Elya, Mbak Kia, Eki dan Sepen.

Tidak lupa untuk Bapak dan Ibu kos, terima kasih atas kebaikannya

selama 4 tahun tinggal bersama kalian.

18. Temen-temenku yang terpisah jarak, Priskila, Putri, Ira dan Mario.

Ayo kita kumpul-kumpul bareng lagi….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xiii

19. Semua pihak yang telah ikut membantu dan tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Dengan penuh kesadaran diri, penulis menyadari bahwa Skripsi ini bisa

berjalan berkat bantuan kalian. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya untuk semua bantuannya. Kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan untuk menyempurnakan Skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

semoga Skripsi sederhana ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penulis

(Maria Fransiska Ansiga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………… ............... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xv

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 9

A. Culture Shock ....................................................................................... 9

1. Pengertian Culture Shock ............................................................... 9

2. Tahap Terjadinya Culture Shock.................................................... 17

3. Gejala Culture Shock ..................................................................... 21

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Culture Shock ....................... 28

B. Prestasi Akademik ............................................................................... 31

1. Pengertian Prestasi Akademik ....................................................... 31

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ................. 32

C. Mahasiswa ............................................................................................ 36

1. Pengertian Mahasiswa ................................................................... 36

2. Pengertian Mahasiswa Asal Papua ................................................ 37

3. Kebiasaan Mahasiswa Papua ......................................................... 38

D. Dinamika Hubungan Antara Culture Shock dan Prestasi Akademik

Pada Mahasiswa Asal Papua ............................................................... 39

E. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 46

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 47

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 47

B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................ 47

C. Definisi Operasional ............................................................................ 47

1. Prestasi Akademik ......................................................................... 47

2. Culture Shock ................................................................................. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xvi

D. Sampel dan Subyek Penelitian ............................................................. 48

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 50

F. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur ................................................... 52

1. Validitas ......................................................................................... 52

2. Seleksi Item .................................................................................... 52

3. Reliabilitas ..................................................................................... 57

G. Metode Analisis Data ........................................................................... 58

1. Uji Asumsi ..................................................................................... 58

a. Uji Normalitas .......................................................................... 58

b. Uji Linearitas ........................................................................... 59

2. Uji Hipotesis .................................................................................. 59

BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 60

A. Pelaksanaan Tryout .............................................................................. 60

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 60

C. Analisis Data ........................................................................................ 60

1. Uji Normalitas ................................................................................ 61

2. Uji Linearitas ................................................................................. 62

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 63

D. Deskripsi Subyek Penelitian ................................................................ 64

1. Indeks Prestasi Semester ................................................................ 64

2. Tempat Tinggal .............................................................................. 65

3. Lingkungan Tempat Tinggal .......................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xvii

4. Kelengkapan Orang Tua ................................................................ 66

5. Jenis Kelamin ................................................................................. 66

E. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 66

F. Pembahasan .......................................................................................... 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 73

A. Kesimpulan .......................................................................................... 73

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 73

C. Saran .................................................................................................... 74

1. Bagi Subyek Penelitian .................................................................. 74

2. Bagi Bidang Ilmu Pengetahuan ..................................................... 74

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

LAMPIRAN ..................................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penilaian hasil belajar mahasiswa per semester ................................ 32

Tabel 2. Blueprint skala “culture shock” ......................................................... 51

Tabel 3. Blueprint skala “culture shock” sebelum uji coba ............................. 54

Tabel 4. Blueprint skala “culture shock” setelah uji coba ............................... 55

Tabel 5. Blueprint skala “culture shock” setelah dilakukan penyusunan ulang. 57

Tabel 6. Hasil uji normalitas ............................................................................ 61

Tabel 7. Hasil uji linearitas .............................................................................. 62

Tabel 8. Deskripsi perolehan indeks prestasi semester .................................... 64

Tabel 9. Deskripsi berdasarkan tempat tinggal ................................................ 65

Tabel 10. Deskripsi berdasarkan kelompok lingkungan tempat tinggal .......... 65

Tabel 11. Deskripsi berdasarkan kelengkapan orang tua ................................. 66

Tabel 12. Deskripsi berdasarkan jenis kelamin ............................................... 66

Tabel 13. Mean teoritik dan mean empiris ...................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................... 45

Gambar 2. Scatter plot ..................................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala culture shock ...................................................................... 82

Lampiran 2. Reliabilitas skala uji coba culture shock ..................................... 87

Lampiran 3. Reliabilitas skala culture shock setelah dilakukan seleksi item .. 90

Lampiran 4. Uji Normalitas ............................................................................. 92

Lampiran 5. Uji Linearitas ............................................................................... 92

Lampiran 6. Uji T ............................................................................................ 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas,

banyak remaja yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke

jenjang yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Para remaja tersebut

berusaha untuk memilih perguruan tinggi dengan kualitas yang baik untuk

menunjang masa depan mereka. Di Indonesia sendiri, perguruan tinggi yang

memiliki kualifikasi tersebut paling banyak berada di Pulau Jawa (Hidajat,

dkk dalam Niam, 2008).

Keadaan tersebut membuat remaja dari daerah lain, salah satunya dari

Papua, memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke Pulau Jawa.

Remaja asal Papua dipilih karena cukup banyak remaja asal timur Indonesia

ini, yang memilih pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan mereka. Terlihat

dari jumlah mahasiswa asal Papua yang ada di Yogyakarta saja, mencapai

kurang lebih 7.500 orang. Jumlah ini terdiri atas mahasiswa yang sedang

menempuh pendidikan di jenjang S1, S2 dan S3 (Aliansi Mahasiswa Papua

Jogja, 2011). Jumlah ini jika dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal

dari daerah lain tergolong banyak. Misalnya, dibandingkan dengan jumlah

mahasiswa dari daerah Sulawesi Selatan berjumlah sekitar 200 orang

(http://kampsjogja.wordpress.com/).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

2

Keadaan tersebut didukung oleh suatu studi survei yang dilakukan

Boveington (2007), kepada 26 orang mahasiswa asal Papua yang kuliah di

beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur. Berdasarkan survei tersebut,

diketahui alasan mereka kuliah di Pulau Jawa, karena mereka merasa mutu

pendidikan di Papua masih kurang baik. Selain itu, para mahasiswa lebih

percaya akan mendapatkan manfaat yang lebih besar jika melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi di Pulau Jawa.

Berdasarkan penelitian Boveington (2007) tersebut, ditemukan

beberapa hal yang menunjukkan bahwa pendidikan yang ada di Papua masih

kurang baik, antara lain kemampuan yang dosen miliki kurang seimbang

dengan materi perkuliahan yang diberikan. Sarana dan prasarana untuk

mendukung kegiatan belajar juga masih kurang lengkap. Mutu dari jurusan-

jurusan yang adapun masih mereka anggap kurang baik. Tidak hanya itu,

berdasarkan wawancara dengan seorang mahasiswa dari Papua, diketahui

bahwa nilai yang diperoleh selama studi dapat dinegosiasikan.

Keputusan mahasiswa asal Papua tersebut dikarenakan mereka ingin

memperoleh pendidikan yang lebih baik. Ini dilakukan sebab mereka ingin

membangun Papua. Hal tersebut sesuai dengan cita-cita yang dimiliki oleh

para mahasiswa. Bagi mahasiswa asal Papua dengan mendapatkan pendidikan

yang lebih baik, mahasiswa tersebut ingin memperbaiki ketertinggalan dan

mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Papua. Mereka ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

3

membagikan ilmu yang mereka miliki. Mereka menyebutkan ingin “Papua

yang maju” sebagai impian mereka (Boveington, 2007).

Perilaku mahasiswa asal Papua yang belajar ke Pulau Jawa dan setelah

selesai studi kembali ke kampung halaman, membuat mereka dapat

digolongkan ke dalam sojourner. Menurut Ady, Klineberg & Hull (dalam

Ward, Bochner & Furnham, 2001) sojourner adalah orang-orang yang datang

sementara waktu di tempat yang baru dan setelah tujuan tercapai akan kembali

ke tempat asal. Keadaan tersebut membuat mahasiswa asal Papua yang ada di

Pulau Jawa rentan mengalami culture shock.

Hal tersebut didukung oleh Irwin (2007) yang mengatakan bahwa

menjadi seorang sojourner merupakan aspek penting dalam kehidupan

seorang antropologi. Oleh karena itu, antropolog beresiko mengalami culture

shock. Penelitian Pyvis & Chapman (2005) juga menunjukkan bahwa

meskipun mahasiswa belajar di negerinya sendiri, tetapi diajar oleh pengajar

dari budaya yang berbeda juga dapat mengalami culture shock.

Culture shock merupakan suatu gejala yang dialami oleh seseorang

sebagai bagian dari pengalamannya setelah pindah ke lingkungan budaya yang

berbeda. Hal ini muncul akibat ketidakmampuan orang tersebut menggunakan

pengetahuan dan referensi budaya yang dimiliki untuk hidup di tempat baru

(Cameron & Kirkman, 2010). Keadaan tersebut memunculkan perasaan cemas

dan ketidaktahuan untuk melakukan sesuatu hal yang dinilai pantas atau tidak

pantas (Guanipa, 1998). Culture shock merupakan suatu keadaan yang dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

4

hampir setiap orang saat berada dalam lingkungan budaya yang baru

(Lysgaard dalam Martin & Nakayama, 2004).

Bagi mahasiswa asal Papua yang memutuskan untuk belajar di Pulau

jawa, rentan mengalami culture shock. Hal ini disebabkan mahasiswa yang

datang dari Papua masih memiliki pola pikir yang primitif. Mahasiswa yang

berasal dari Papua masih dibesarkan dengan cara-cara yang konvensional oleh

orang tua mereka. Misalnya, ada beberapa orang tua yang mengajarkan

kepada anak mereka bahwa pendidikan itu tidak penting, sebab belajar di

rumah saja sudah cukup. Hal ini dibenarkan oleh salah seorang mahasiswa

asal Papua.

Dampak culture shock paling rentan dan kuat terjadi pada kalangan

mahasiswa, sebab mahasiswa sedang berada pada proses pengembangan diri

dan masa peralihan dari remaja menuju dewasa awal. Selain itu, mahasiswa

juga harus menghadapi masa transisi untuk memasuki perguruan tinggi

(Furnham & Bochner dalam Ward, Bochner & Furnham, 2001). Keadaan

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Thomson, Rosenthal &

Russell (2006) yang menunjukkan bahwa remaja mudah digoncang oleh

perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Apalagi perubahan yang berkaitan

dengan adanya perubahan budaya yang mudah menimbulkan culture shock.

Biasanya orang yang mengalami culture shock akan menunjukkan

gejala-gejala, seperti keenganan berinteraksi dengan orang lain, mudah

tersinggung, mudah marah dan kesepian (Guanipa, 1998). Selain itu, orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

5

yang mengalami gejala culture shock merasa kerinduan yang sangat kuat

kepada orang-orang terdekatnya, seperti teman dan keluarga (Lysgaard dalam

Heine, 2008).

Bagi mahasiswa asal Papua yang belajar di Pulau Jawa, memiliki

peluang untuk mengalami culture shock berkaitan dengan pendidikan yang

sedang dijalani. Hal ini dikarenakan ada perbedaan budaya antara lingkungan

di Papua dan Jawa. Adanya perbedaan budaya tersebut perlu diperhatikan

karena budaya merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari

pendidikan. Pendidikan dipengaruhi oleh budaya. Cara seseorang dalam

belajar akan ditentukan dari budaya yang membesarkan orang tersebut. Tidak

hanya itu, perbedaan budaya juga berpengaruh pada tujuan, harapan dan gaya

berkomunikasi di dalam kelas (Powell & Anderson, dalam Ward, Bochner &

Furnham, 2001; Samovar, Porter & McDaniel, 2010).

Hal tersebut didukung dengan penelitian Novera (2004) kepada 25

orang mahasiswa Indonesia di Australia. Diketahui bahwa persoalan beda

budaya mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri untuk

berinteraksi di dalam kelas dan menjalin hubungan dengan pengajar atau

dosen. Perbedaan gaya belajar berpengaruh pada kemajuan pendidikan

mahasiswa. Penelitian Poedjiastutie (tanpa tahun) kepada 10 orang mahasiswa

luar negeri yang belajar di Malang, ditemukan bahwa culture shock yang

dialami oleh mahasiswa mempengaruhi akademik mereka selama belajar.

Didukung pula oleh penelitian Christopher (2010) kepada mahasiswa perantau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

6

yang belajar di sebuah universitas di Australia, menunjukkan bahwa

mahasiswa yang mengalami culture shock mengalami masalah dengan metode

pengajaran yang mempengaruhi gaya belajar mereka.

Keadaan tersebut didukung oleh pendapat Lese & Robbins (dalam

Ward, Bochner & Furnham, 2001) yang mengatakan bahwa culture shock

mempengaruhi kemampuan mahasiswa berkaitan dengan perolehan prestasi

akademik dan penyesuaian sekolah. Chataway & Berry (dalam Ward, Bochner

& Furnham, 2001) juga mendukung pendapat tersebut. Mereka mengatakan

bahwa masalah akademik merupakan masalah yang paling menonjol dirasakan

oleh mahasiswa perantau.

Penelitian yang dilakukan oleh Amponsah (2010) kepada 329

mahasiswa non UK yang sedang menempuh gelar sarjana di UK juga

menunjukkan bahwa akademik merupakan masalah yang paling membuat

stres. Mahasiswa non UK mengalami tuntutan yang lebih dalam pekerjaannya

dan cemas menghadapi rencana masa depan akademik mereka. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Petrides, Chamorro-Premuzic, Frederickson dan Furnham

(2005) kepada 901 pelajar di Inggris, menemukan hal yang sama. Dalam

penelitian tersebut ditemukan bahwa pelajar yang memiliki kepribadian (1)

extraversion: sikap pendiam, tidak ramah dan suka menyendiri; (2) psycotism:

agresif, bermusuhan, mengalami gangguan kejiwaan; dan (3) neuroticism:

cemas, emosional, suka murung dan mudah tersinggung, berpengaruh negatif

pada kinerja akademik mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

7

Prestasi akademik merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa,

karena mencerminkan pengetahuan yang dimiliki selama mengikuti kegiatan

belajar (Kauseri & Suprananto, 2012). Prestasi yang diperoleh mahasiswa

dapat menunjukkan tingkat keberhasilan individu tersebut dalam belajarnya

(Buku Peraturan Akademik Universitas Sanata Dharma, 2010). Prestasi yang

diperoleh akan membantu mahasiswa dalam menggapai cita-citanya dan masa

depan yang lebih baik.

Mahasiswa juga diharapkan mampu bekerja lebih keras dari

sebelumnya untuk menghadapi tugas akademik. Hal ini terjadi karena pada

saat masuk dan belajar di perguruan tinggi, mahasiswa akan menghadapi

suasana persaingan yang relatif lebih ketat dibanding di masa SMA. Tugas-

tugasnya juga relatif lebih berat dan bervariasi dan mahasiswa juga dituntut

untuk mampu belajar secara mandiri (Shohib, 2005). Tidak hanya itu,

kemampuan mahasiswa dalam bekerja sama dan motivasi yang dimiliki dalam

belajar turut mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam memperoleh

prestasi (Chen, Irvine & York, Shade & New, Thomas dalam Ward, Bochner

& Furnham, 2001). Keadaan ini mampu mengakibatkan mahasiswa merasa

stress dengan akademiknya (Furnham & Bochner dalam Furnham, 2004).

Berdasarkan hasil uraian tersebut, maka peneliti ingin mengetahui

lebih dalam mengenai hubungan antara culture shock dan prestasi akademik

pada mahasiswa asal Papua yang ada di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

8

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara culture shock dan prestasi akademik pada

mahasiswa asal Papua?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

hubungan antara culture shock dan prestasi akademik pada mahasiswa asal

Papua.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik:

Penelitian ini dapat menambah literatur pengetahuan dan riset

penelitian di Indonesia mengenai culture shock, sebab penelitian mengenai

culture shock di Indonesia masih sangat minim. Mengingat Indonesia

merupakan negara yang kaya akan ragam budaya. Selain itu, penelitian ini

juga ingin memberikan sumbangan pengetahuan di bidang antropologi dan

psikologi, khususnya psikologi budaya.

2. Manfaat Praktis:

Bagi subyek penelitian, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan untuk mengevaluasi diri dari pengalaman culture shock dan

pengaruhnya terhadap prestasi akademik yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Culture shock

1. Pengertian Culture Shock

Istilah culture shock diperkenalkan pertama kali pada tahun 1960

oleh seorang antopolog bernama Kalvero Oberg dalam sebuah artikel. Dia

menggambarkan culture shock sebagai reaksi orang setelah menyadari

bahwa dirinya berada pada suatu tempat baru, aneh dan tidak dikenal

(Bochner dalam Lonner & Malpass, 1994). Reaksi yang muncul ketika

seseorang mengalami culture shock adalah respon-respon yang negatif,

seperti perasaan depresi, frustrasi dan disorientasi karena berada dalam

lingkungan yang baru dan berbeda budaya (Oberg dalam Smith & Bond,

1993).

Oberg (dalam Yusuf, 1991) menjelaskan beberapa aspek yang

terdapat dalam culture shock, yaitu:

a. Ketegangan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan adaptasi

psikologis.

Budaya merupakan hal yang berkaitan dengan cara hidup

seseorang, seperti berpikir, merasa dan berperilaku (Porter &

Samovar (dalam Samovar & Porter, 1982) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Selain itu, budaya juga mempengaruhi kondisi

psikologis seseorang, seperti penyesuaian diri, pemecahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

10

masalah, belajar dan kebiasaan yang dimiliki (Kroeber &

Kluckhohn dalam Berry, Poortinga, Segall & Dasen, 1999).

Ketika seseorang masuk dalam lingkungan budaya yang

baru, orang tersebut berusaha untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitarnya. Dalam proses menyesuaikan diri dengan

lingkungan baru, orang harus beradaptasi secara fisik dan juga

psikologis. Secara fisik, orang mungkin akan jauh lebih mudah

beradaptasi, misalnya dengan makanan, pemandangan di

lingkungan sekitar atau iklim (Ariestanty & Andri, 2007).

Sedangkan secara psikologis, orang terkadang lebih sulit

untuk beradaptasi. Hal ini dikarenakan orang tersebut telah

memiliki sifat dasar bawaan sebagai hasil bentukan budayanya

(Yusuf, 1991). Oleh karena itu, ketika seseorang yang berada

dalam lingkungan budaya yang baru, sering mengalami ketegangan

dalam dirinya sebagai usaha untuk beradaptasi secara psikologis.

b. Merasa kehilangan dan adanya perampasan perhatian yang didapat

dari teman-teman, status, profesi dan hak milik.

Pada saat seseorang menyadari keberadaannya dalam suatu

lingkungan budaya yang berbeda, akan mulai muncul respon

negatif, seperti rasa cemas dan tidak berdaya di dalam dirinya

(Church dalam Heine, 2008). Perasaan tersebut muncul disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

11

orang tersebut merasa sendirian di dalam lingkungannya yang

baru. Keadaan ini muncul karena orang tersebut mulai hidup

terpisah dengan orang-orang terdekatnya dan mulai merasa

kehilangan dukungan (Sandhu & Asrabadi dalam Furnham, 2004).

Selain itu, muncul perasaan bahwa orang-orang yang ada di

sekitarnya, seperti teman barunya tidak menunjukkan sikap sensitif

kepada mereka (Pujiriyani & Rianty, 2010).

Pada saat orang tersebut mulai berinteraksi dengan orang-

orang baru yang ada di lingkungannya, orang tersebut juga akan

memiliki status yang baru sebagai hasilnya. Keadaan ini muncul

karena hubungan dengan orang-orang tertentu akan memunculkan

label tertentu yang kemudian dijadikan status mereka dalam

lingkungan tersebut (Santrock, 2002).

c. Merasa ditolak dan, atau dibuang oleh anggota-anggota

kebudayaan baru.

Cara orang dalam berkomunikasi, kondisi yang dialami

dalam berkomunikasi, bahasa dan gaya bahasa yang digunakan,

serta perilaku-perilaku nonverbal yang muncul, semuanya itu

merupakan respon seseorang terhadap budayanya dan fungsi

budayanya. Hal tersebut berdampak pada kemampuan seseorang

dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

12

dalam berkomunikasi dengan orang lain sangat penting.

Komunikasi membuat orang dapat saling mengerti, memahami dan

menerima keberadaan orang lain (Porter & Samovar (dalam

Samovar & Porter, 1982) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Pada saat seseorang berada dalam lingkungan budaya yang

baru, orang tersebut harus bisa beradaptasi dengan cara

berkomunikasi dalam kebudayaan tersebut. Hal ini harus dilakukan

karena ketika seseorang tidak mampu berkomunikasi dengan baik,

maka akan muncul kesalahpahaman dalam memaknai informasi

yang disampaikan (Porter & Samovar (dalam Samovar & Porter,

1982) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Berdampak pula pada

perasaan diterima dalam lingkungan tersebut.

Selain itu, perbedaan struktur makna budaya yang dimiliki

oleh masing-masing orang juga turut mempengaruhi kemampuan

dalam menerima. Jika terjadi kesalahpahaman dalam

berkomunikasi, maka akan timbul perasaan tidak diterima

(Noesjirwan (dalam Zainnu‟ddin, 1986) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

13

d. Bingung dalam peran, harapan peran, nilai-nilai, rasa, dan identitas

diri.

Setiap budaya memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda-

beda satu sama lain. Dimana, sistem nilai yang ada tersebut

digunakan untuk mengatur perilaku anggotanya. Selain itu, setiap

budaya juga memiliki bahasa, aturan dan norma yang berbeda-beda

dan berpengaruh pada cara seseorang dalam berkomunikasi dengan

orang lain. Tidak hanya itu, setiap budaya juga memiliki harapan

yang berbeda untuk setiap anggotanya (Mulyana dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009).

Perbedaan-perbedaan yang ada tersebut, akhirnya

berdampak pada kebingungan yang dialami oleh orang yang masuk

ke lingkungan budaya yang baru. Dimana, orang tersebut harus

berperilaku sesuai dengan budaya yang ada di lingkungannya yang

baru. Padahal orang tersebut sudah terbiasa hidup dengan

budayanya yang lama. Hal ini tentunya akan mengganggu orang

tersebut untuk bisa menjalankan perannya dengan baik (Mulyana

dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Di samping itu, perbedaan tersebut juga berpengaruh pada

identitas diri seseorang. Dimana, saat seseorang mengalami suatu

pengalaman yang baru, maka identitas dirinya juga akan ikut

berubah (Samovar, Porter & McDaniel, 2007). Tidak hanya itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

14

pada saat berinteraksi dengan orang baru, identitas diri seseorang

juga akan ikut berubah. Hal tersebut disebabkan karena orang

tersebut harus menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan sosial

tempat interaksi terjadi (Kluckholn dalam Samovar, Porter &

McDaniel, 2007). Keadaan seperti itu tentu juga dialami oleh orang

yang berada dalam lingkungan budaya yang baru dan berbeda.

e. Terkejut, cemas, bahkan benci dan marah setelah menyadari

perbedaan kebudayaan.

Pada saat seseorang menyadari bahwa dirinya berada dalam

lingkungan budaya yang berbeda, akan mulai muncul respon-

respon negatif dalam diri orang tersebut. Respon-respon negatif

tersebut biasanya muncul dalam bentuk perasaan cemas, tidak

berdaya dan mudah marah (Church dalam Heine, 2008). Perasaan

tersebut muncul karena setiap budaya memiliki pola-pola bahasa

dan bentuk-bentuk kegiatan serta perilaku yang dilakukan. Hal

tersebut berfungsi sebagai model bagi tindakan penyesuaian diri

dan gaya komunikasi yang memungkinkan seseorang tinggal

dalam suatu lingkungan tertentu (Porter & Samovar (dalam Porter

& Samovar) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Keadaan ini pada akhirnya membuat orang yang berada

dalam lingkungan yang baru akan merasa tidak nyaman karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

15

merasa berbeda dengan lingkungannya. Selain itu, kecenderungan

orang yang menggunakan budaya yang dimiliki sebagai suatu hal

yang harus diikuti, juga dapat memunculkan masalah. Dimana,

ketika seseorang ada yang tidak mengikuti, maka akan muncul

ketidakharmonisan dalam hubungan (Mulyana dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009).

Hal ini dapat memunculkan perasaan marah dan benci

karena merasa budaya yang ada di lingkungannya yang baru aneh

dan tidak masuk akal (Oberg (dalam Irwin); Guanipa dalam

Prasetya, 2008).

f. Merasa memiliki ketidakmampuan untuk menanggulangi sesuatu

dengan kebudayaan yang baru.

Setiap budaya memiliki aturannya masing-masing dan

berbeda satu sama lain. Hal tersebut mempengaruhi cara orang

dalam bertindak, berkomunikasi dan merespon hal-hal yang

dialami dalam hidup (Porter & Samovar (dalam Samovar & Porter,

1982) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Selain itu, perbedaan

budaya juga mempengaruhi timbulnya perbedaan dalam struktur

makna budaya, yaitu aturan dan nilai yang dimiliki dalam

mengatasi masalah yang muncul akibat interaksi beda budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

16

(Noesjirwan (dalam Zainnu‟ddin, 1986) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009).

Setiap budaya memiliki aturan dan nilai tersendiri dalam

bertindak dan mengatasi situasi-situasi yang sulit dan

menegangkan. Aturan dan nilai yang dimiliki suatu budaya, belum

tentu cocok jika digunakan dalam budaya yang lain (Noesjirwan

(dalam Zainnu‟ddin, 1986) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Oleh karena itu, pada saat seseorang berada di lingkungan

budaya yang baru, orang tersebut harus mampu menyesuaikan diri

dengan aturan dan nilai setempat. Hal tersebut perlu dilakukan

karena dapat mempengaruhi kemampuan orang tersebut untuk

menyelesaikan masalahnya di lingkungan yang baru. Pada saat

orang tersebut mengalami masalah dan tetap menggunakan struktur

makna budayanya, tanpa memperhatikan struktur makna budaya

setempat, maka yang terjadi masalah itu semakin besar

(Noesjirwan (dalam Zainnu‟ddin, 1986) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Pada akhirnya, orang tersebut merasa tidak

mampu untuk mengatasi masalahnya sendiri. Meskipun masalah

yang dihadapi tersebut, baginya hanya masalah yang sederhana.

Culture shock merupakan suatu keadaan yang dihadapi oleh hampir

semua orang yang berada di lingkungan budaya yang baru (Lysgaard

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

17

dalam Martin & Nakayama, 2004). Meskipun orang tersebut hanya tinggal

dalam kurun waktu yang singkat. Hal ini terjadi karena orang tersebut

merasa tidak nyaman dan mengalami disorientasi saat berada di

lingkungan yang baru, ditambah petunjuk-petunjuk yang ada di

lingkungan baru tersebut tidak dapat dikenali (Martin & Nakayama, 2004).

Petunjuk-petunjuk tersebut merupakan tanda-tanda yang berkaitan

dengan seribu satu cara yang dimiliki oleh seseorang, untuk

mengendalikan diri dalam hidup sehari-hari. Selain itu, tanda-tanda

tersebut juga digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain (Oberg

(dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Seseorang yang

kehilangan petunjuk dalam hidup dan merasakan suatu ketidaknyamanan

saat berada di lingkungan yang baru, juga dapat menimbulkan perasaan

negatif dalam dirinya. Biasanya orang tersebut akan mengalami perasaan

cemas, tidak berdaya dan lekas marah. Orang tersebut juga merasakan

rindu pada lingkungannya yang lama (Church dalam Heine, 2008).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

culture shock merupakan reaksi negatif yang dialami oleh seseorang, yang

muncul pada saat memasuki lingkungan yang baru dan asing.

2. Tahap Terjadinya Culture Shock

Terdapat menjelaskan empat tahap-tahap reaksi emosional yang

dihubungkan dengan seseorang yang pergi lintas budaya, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

18

a. Tahap Honeymoon

Tahap ini lebih ditekankan pada reaksi-reaksi senang dan

bahagia pada awal kedatangan. Muncul juga perasaan terpesona,

daya tarik yang kuat dan memiliki semangat yang besar (Oberg

dalam Ward, Bochner & Furnham, 2001). Selain itu, muncul juga

perasaan yang positif karena memiliki pengalaman yang baru, bisa

bertemu dengan orang-orang baru dan dapat mencoba makanan-

makanan baru.

Pada tahap ini, individu menikmati kemampuannya dapat

berkomunikasi dengan bahasa setempat dan gembira dapat

berpartisipasi dengan lingkungannya yang baru dan asing

(Lysgaard dalam Heine, 2008). Tahap ini terjadi selama beberapa

hari atau minggu hingga enam bulan, bergantung pada kegiatan

yang akan dihabiskan oleh orang tersebut selama berada di

lingkungan yang baru (Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Ada pula individu yang menjalaninya selama satu

tahun. Selama bulan-bulan pertama ini, biasanya merupakan waktu

yang sangat baik. Sebab waktu tersebut merupakan proses pertama

mengenal hal-hal baru dapat dilakukan dengan baik (Pujiriyani &

Rianty, 2010).

Di tahap ini, individu sedang berusaha untuk bisa

beradaptasi dengan keadaan di lingkungan barunya. Individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

19

sedang belajar untuk mengenali lingkungannya. Baginya seluruh

keadaan baru yang dialami merupakan suatu hal yang unik dan

masih menyenangkan. Dalam melewati tahap honeymoon ini, ada

individu yang kurang mampu untuk mengenali lingkungannya

dengan baik. Individu yang kurang mampu tersebut akan

memasuki tahap yang selanjutnya, yaitu crisis atau culture shock

(Pujiriyani & Rianty, 2010).

b. Tahap Crisis atau Culture Shock

Tahap ini dikarakteristikan dengan munculnya perasaan

ketidakcakapan, merasa kecewa, cemas dan marah (Oberg dalam

Ward, Bochner & Furnham, 2001). Muncul juga perasaan tidak

puas, tidak sabar, sedih, khawatir dan tidak mampu. Perasaan

tersebut muncul karena pengalaman-pengalaman negatif yang

dirasakan oleh individu dan keinginan untuk mencoba beradaptasi

dengan budaya yang baru. Pengalaman menggetarkan yang

individu rasakan di awal kedatangan karena memiliki pengalaman

yang baru dan asing hilang.

Pada tahap ini, individu seringkali menyadari bahwa

kemampuan berbahasa individu tidak cukup baik untuk

membantunya di lingkungan yang baru. Selain itu, individu mulai

merindukan tentang kampung halamannya, seperti cuaca, jenis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

20

jenis olahraga yang populer, atau makanan aneh yang mereka

makan pada waktu libur festival. Tahap ini berlangsung selama 6

sampai 18 bulan setelah melewati tahap honeymoon (Lysgaard

dalam Heine, 2008).

c. Tahap Recovery

Tahap ini meliputi kemampuan individu memecahkan krisis

yang dimiliki dan mempelajari budaya yang ada di lingkungan

barunya (Oberg dalam Ward, Bochner & Furnham, 2001).

d. Tahap Adjustment

Tahap ini menggambarkan perasaan senang dan telah

memiliki kemampuan fungsional yang baik dalam lingkungan

barunya (Oberg dalam Ward, Bochner & Furnham, 2001). Dimana,

individu mulai merasa terbiasa dan mulai menikmati pengalaman

yang dimiliki. Kemampuan berbahasa individu juga mulai

meningkat dan dapat mengikuti pola kehidupan sehari-hari.

Individu juga lebih mampu untuk bersahabat dengan orang-orang

lokal dan dapat beradaptasi dengan hal-hal di lingkungan yang

baru. Individu sudah tidak merasa aneh di lingkungan barunya.

Kemampuan individu dalam berpikir juga sudah bisa

menyesuaikan dengan orang-orang di lingkungan barunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

21

Keadaan ini dapat bertahan selama beberapa tahun lamanya

(Lysgaard dalam Heine, 2008).

3. Gejala Culture Shock

Untuk bisa menghadapi culture shock yang dialami oleh seseorang,

maka perlu dikenali gejala-gejalanya. Gejala yang ditunjukkan antara lain

orang akan merasa memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang-

orang di lingkungan budaya yang baru. Hal tersebut ditunjukkan dengan

menghindari kontak dengan orang-orang yang berasal dari lingkungannya

yang baru dan enggan berbicara dengan orang lain. Orang terlihat lebih

suka sendirian dan merasa takut untuk berinteraksi dengan berbagai alasan

(Pujiriyani & Rianty, 2010; Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Hal ini terjadi karena orang tersebut merasa tidak

nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain. Orang tersebut merasa

kehilangan petunjuk untuk bisa digunakan dalam lingkungan pergaulannya

(Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Orang yang mengalami culture shock juga menunjukkan gejala

merasa tidak diperhatikan, diasingkan dan sendirian (Pujiriyani & Rianty,

2010). Keadaan ini muncul karena orang tersebut merasa hidup sendirian

di lingkungan barunya. Dirinya harus hidup terpisah dari orang-orang

terdekatnya dan mulai merasa kehilangan dukungan (Sandhu & Asrabadi

dalam Furnham, 2004). Keadaan ini juga turut memunculkan gejala bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

22

orang-orang dari budaya baru tidak sensitif (Gudykunst & Kim dalam

Samovar, Porter & McDaniel, 2010).

Gejala culture shock yang selanjutnya adalah mulai mengalami

gangguan makan, minum dan tidur yang berlebihan (Pujiriyani & Rianty,

2010; Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Selain

itu, orang tersebut juga mengalami gangguan waktu tidur dan kebiasaan

buang air kecil yang berlebihan (Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Hal tersebut terjadi karena dalam budaya, kebiasaan

makan juga diatur (Porter & Samovar (dalam Porter & Samovar) dalam

Mulyana & Rakhmat, 2009).

Jadi, ketika seseorang memasuki budaya yang baru, orang tersebut

juga akan dihadapkan pada kebiasaan makan yang berbeda. Selain itu,

budaya juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup. Hal ini berkaitan

dengan pekerjaan yang dimiliki, kondisi kehidupan, aktivitas sosial yang

diikuti dan perubahan tempat tinggal (Furnham & Bochner dalam Ward,

Bochner & Furnham, 2001). Perubahan yang dialami orang tersebut,

akhirnya mengganggu gaya hidup yang sudah dimiliki dalam budaya yang

sebelumnya.

Selanjutnya adalah mulai muncul perasaan tidak berdaya dalam

melakukan suatu hal, termasuk masalah yang sederhana (Pujiriyani &

Rianty, 2010; Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Muncul juga keinginan untuk terus bergantung pada orang yang berasal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

23

dari tempat yang sama (Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009).

Pertemuan antara budaya yang berbeda, dapat memunculkan suatu

persoalan. Dan terkadang persoalan tersebut belum pernah dialami

sebelumnya. Dalam penyelesaiannya, setiap orang akan bernegosiasi

dengan caranya masing-masing (Ward, Bochner & Furnham, 2001). Oleh

karena itu, saat seseorang menghadapi masalah di lingkungan budayanya

yang baru dan masih menggunakan model pemecahan masalah dari

budaya yang lama, maka masalah tersebut dirasa berat dan tidak dapat

diselesaikan.

Keadaan seperti ini pada akhirnya membuat orang tersebut ingin

tetap dekat dan bergantung pada orang dari budaya yang sama. Sebab

mereka saling memiliki pandangan yang sama dan dapat diajak

berkomunikasi dengan lebih dekat (Oberg (dalam Irwin); Guanipa dalam

Prasetya, 2008). Orang tersebut juga lebih suka bersahabat dengan orang

yang berasal dari budaya yang sama (Bochner et al. dalam Ward, Bochner

& Furnham, 2001).

Kesulitan untuk berkonsentrasi atau tidak bisa bekerja secara

efektif juga menjadi gejala culture shock (Pujiriyani & Rianty, 2010).

Seseorang yang mengalami gejala culture shock biasanya akan mengalami

gangguan pada kemampuannya dalam melakukan sesuatu hal. Dimana,

orang tersebut tidak dapat bekerja se-efektif atau sebaik mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

24

Keadaan tersebut muncul dikarenakan dalam diri orang tersebut sudah

muncul perasaan tidak berdaya atau tidak mampu melakukan sesuatu

(Pujiriyani & Rianty, 2010; Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Hal ini membuat pekerjaan yang sedang atau telah

dilakukan oleh orang tersebut kurang memuaskan.

Orang yang mengalami culture shock akan mengalami gejala

bermasalah dengan tempramen yang dimiliki. Ditunjukkan mudah marah,

tersinggung dan kesal. Selain itu, orang tersebut juga mudah merasa

lemah, depresi dan merasa menderita (Pujiriyani & Rianty, 2010; Oberg

(dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Tidak hanya itu,

orang juga mulai kehilangan selera humor yang dimiliki (Pujiriyani &

Rianty, 2010). Hal tersebut terjadi karena dalam diri orang tersebut diliputi

oleh respon-respon yang negatif akibat keberadaannya di lingkungan yang

baru (Oberg dalam Bochner, 1994; dalam Smith & Bond, 1993).

Keadaan ini membuat orang tersebut menjadi mudah marah untuk

menghadapi hal-hal yang dialaminya (Church dalam Heine, 2008).

Perasaan tersebut juga muncul karena seseorang mencoba untuk bisa

beradaptasi dengan budaya yang baru yang sangat berbeda. Padahal proses

transisi tersebut membutuhkan waktu dan tidak mudah untuk dilakukan

(Pujiriyani & Rianty, 2010). Didukung dengan penelitian bahwa orang

yang mengalami culture shock rentan mengalami kecemasan, depresi dan

stress (Thomson, Rosenthal & Russell, 2006). Hal ini semakin menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

25

mudahnya tempramen seseorang berubah-ubah pada saat mengalami suatu

hal.

Orang-orang yang mengalami culture shock juga akan mudah

bermasalah dengan kesehatan dan berlebihan dalam menghadapi penyakit-

penyakit yang dialami. Meskipun penyakit yang dialami termasuk

penyakit yang sepele (Pujiriyani & Rianty, 2010; Oberg (dalam Hooves)

dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Orang tersebut juga mulai mengalami

sakit kepala dan sakit perut (Gudykunst & Kim dalam Samovar, Porter &

McDaniel, 2010).

Hal ini terjadi karena pada saat seseorang berada pada lingkungan

budaya yang berbeda, orang tersebut akan lebih banyak mengalami

distress dan membutuhkan konsultasi medis (Babiker, Cox & Miller dalam

Heine, 2008). Hal tersebut dilakukan karena orang tersebut merasa butuh

bantuan seseorang yang memahami tentang penyakit yang dialami. Oleh

karena itu, pada saat mengalami suatu penyakit yang ringan, orang

tersebut akan langsung melakukan pemeriksaan medis. Keadaan tersebut

juga mendukung munculnya gejala lain, yaitu obsesi terhadap kebersihan

diri dan lingkungannya yang menjadi berlebihan (Pujiriyani & Rianty,

2010).

Orang yang mengalami culture shock akan menunjukkan gejala

kehilangan identitas diri (Pujiriyani & Rianty, 2010). Hal tersebut terjadi

karena ketika terdapat perubahan dalam konteks budaya tertentu, kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

26

tersebut mampu mengubah identitas diri seseorang. Keadaan ini

disebabkan karena identitas dibentuk dan dipertahankan berdasarkan

konteks budaya, pengalaman dalam konteks budaya yang baru seringkali

memunculkan pertanyaan tentang identitas (Lysgaard dalam Martin &

Nakayama, 2004).

Perubahan identitas diri karena adanya perubahan pengalaman,

juga turut mempengaruhi rasa percaya diri seseorang (Pujiriyani & Rianty,

2010). Hal tersebut terjadi karena ketika seseorang masuk dalam

lingkungan budaya yang baru, orang tersebut akan berinteraksi dengan

keadaan yang ada di dalamnya. Pengalaman yang didapatkannya, mampu

membuat dirinya merasa identitas dirinya yang selama ini tidak sesuai

dengannya. Keadaan tersebut juga pada akhirnya mempengaruhi rasa

percaya diri orang tersebut. Dimana, orang tersebut mengalami

kekurangan rasa percaya diri (Pujiriyani & Rianty, 2010).

Gejala yang lain adalah perilaku seseorang yang

mengidentifikasikan budaya lama dan menganggapnya sebagai budaya

yang paling baik dan ideal (Pujiriyani & Rianty, 2010). Orang tersebut

seperti bermusuhan dengan lingkungan barunya (Gudykunst & Kim dalam

Samovar, Porter & McDaniel, 2010). Hal tersebut terjadi karena dalam

memberikan penilaian terhadap perilaku orang dengan budaya yang

berbeda, seseorang menggunakan budaya yang dimiliki sebagai standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

27

ukurnya. Ini merupakan suatu kemestian yang harus diikuti (Mulyana

dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Perilaku tersebut akhirnya berdampak pada penciptaan stereotype,

yaitu suatu generalisasi atau sekelompok orang, obyek atau peristiwa yang

secara luas dianut oleh suatu budaya terhadap budaya baru yang dimasuki

(Pujiriyani & Rianty, 2010; Mulyana dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Hal ini terjadi karena orang yang ada di lingkungan budaya yang baru

melakukan sesuatu hal yang dirasa tidak sesuai dengan budaya yang orang

itu miliki. Oleh karena itu, orang itu memberikan gambaran yang negatif

terhadap orang di lingkungan yang baru tersebut.

Orang-orang yang mengalami culture shock juga akan merasakan

kerinduan yang sangat kuat terhadap orang-orang terdekat, seperti teman,

keluarga dan rumah (Pujiriyani & Rianty, 2010; Lysgaard dalam Heine,

2008). Hal ini terjadi karena orang tersebut merasa tidak nyaman dengan

lingkungan baru dan membuatnya merindukan lingkungan lamanya

(Church dalam Heine, 2008).

Orang yang mengalami culture shock menunjukkan juga gejala

terlalu berusaha untuk menyerap dan memahami segala hal yang ada di

budaya barunya (Pujiriyani & Rianty, 2010). Hal ini disebabkan individu

berada di tempat yang baru dan tidak dikenalnya (Oberg dalam Bochner,

1994). Keadaan ini membuat orang tersebut berusaha keras untuk bisa

memahami hal-hal baru yang ada di lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

28

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

gejala-gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami culture shock

adalah memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang-orang di

lingkungan yang baru, antara lain menghindar dan suka sendirian. Muncul

juga perasaan tidak mendapat perhatian dan orang di lingkungan yang baru

tidak sensitif dan mengalami gangguan gaya hidup, seperti makan, minum

dan tidur. Selain itu, muncul perasaan tidak berdaya dalam melakukan

sesuatu dan sulit untuk berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu.

Seseorang juga bermasalah dengan tempramen dan kesehatan yang

dimiliki, serta berlebihan dalam menghadapi penyakit-penyakit yang

dialami. Mulai merasa kehilangan identitas diri dan berkurangnya rasa

percaya diri. Lebih suka mengidentifikasikan budaya yang dimiliki

sebagai budaya yang paling baik dan ideal. Seseorang yang mengalami

culture shock juga merasakan kerinduan yang sangat kuat terhadap orang-

orang terdekatnya dan berusaha terlalu keras untuk mnyerap serta

memahami segala hal yang ada di budaya yang baru.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Culture Shock

Culture shock (gegar budaya) disebabkan adanya kecemasan akibat

kehilangan tanda-tanda dan lambang-lambang yang dimiliki dalam

pergaulan di dunia sosial, meliputi seribu satu cara yang digunakan untuk

mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

29

mengenai kapan harus berjabat tangan dan kalimat apa yang harus

dikatakan, serta kapan harus menerima atau menolak undangan seseorang.

Selain itu, kapan seseorang harus bisa berbicara dengan serius dan

bercanda (Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Menurut Bochner (dalam Lonner & Malpass, 1994) ada beberapa

faktor yang mendorong terjadinya culture shock pada individu, antara lain:

a. Berpindah dari hal yang umum ke hal yang spesifik, yang

berhubungan dengan fisik dan lingkungan baru yang tidak dikenal.

Seseorang harus berusaha keras untuk memahami semua arti dan

memikirkan tentang serangan yang mungkin datang. Harus

berusaha memberikan umpan balik kepada orang lain, serta

ketidapahaman mengenai apakah hal yang dikerjakan sudah benar

atau belum.

b. Merasa butuh pertolongan dan keraguan terhadap diri mengenai

apakah mereka mampu menguasai sesuatu hal dengan baik atau

tidak.

c. Lebih khusus, kebingungan terhadap peran, mengenai apa yang

dapat orang lain lakukan untukmu dan dirimu untuk mereka,

profesionalisme dan kehidupan sosial dalam hidup individu.

d. Mempelajari lebih banyak tentang budaya, perbedaan antara nilai-

nilai pribadi, praktek-praktek dan kepercayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

30

Selain itu, Sandhu dan Asrabadi (dalam Furnham, 2004) juga

menjelaskan bahwa munculnya culture shock dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor interpersonal dan intrapersonal. Yang pertama adalah faktor

interpersonal, meliputi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi,

seperti kecakapan bahasa dan kemampuan sosial. Ada pula kesulitan

seseorang untuk membentuk pertemanan dan membangun dukungan sosial

dengan orang-orang di lingkungan pergaulan yang baru. Perasaan

seseorang yang kehilangan dukungan sosial dari orang-orang terdekat,

terutama keluarga. Selain itu, adanya perbedaan harapan dan norma-norma

sosial antara lingkungan lama dan baru. Lalu muncul pula masalah dalam

pendidikan yang sedang dijalani dan kesulitan imigrasi.

Yang kedua adalah faktor intrapersonal, meliputi munculnya

perasaan kehilangan yang mendalam terhadap keluarga dan teman. Selain

itu, muncul pula perasaan inferioritas dan ketidaktentuan karena seseorang

berada dalam lingkungan pergaulan yang baru.

Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi culture shock yang dialami oleh seseorang yang berada

dalam lingkungan yang baru, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang

paling mempengaruhi culture shock adalah kemampuan seseorang untuk

bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya yang

baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

31

B. Prestasi Akademik

1. Pengertian Prestasi Akademik

Prestasi akademik merupakan hasil yang dicapai oleh mahasiswa

selama mereka belajar di perguruan tinggi atau universitas. Di perguruan

tinggi, prestasi akademik mahasiswa dilihat dari IP (Indeks Prestasi), yaitu

tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dengan bilangan dan

ditulis sampai dengan dua angka di belakang koma (Buku Peraturan

Akademik Universitas Sanata Dharma (Pasal 27), 2010). Prestasi yang

didapatkan oleh mahasiswa tersebut, merupakan cerminan dari

pengetahuan yang didapatkan setelah melalui proses belajar (Kauseri &

Suprananta, 2012).

Tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dalam suatu semester

dinyatakan dengan menggunakan bilangan yang disebut Indeks Prestasi

Semester (IPS), yang ditulis sampai dengan dua angka di belakang koma.

Nilai-nilai keberhasilan mahasiswa dinyatakan dengan huruf (disebut

Huruf Mutu): A, B, C, D atau E, yang bobotnya dikuantitatifkannya

(disebut Angka Mutu) berturut-turut adalah: 4, 3, 2, 1 atau 0. Arti huruf

mutu tersebut (Buku Pedoman Program Studi Psikologi: Fakultas

Psikologi, 2008) adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

32

Tabel 1. Penilaian hasil belajar mahasiswa per semester

IPS Huruf Arti

3,00 – 4,00 A Amat baik

2,50 – 2,99 B Baik

2,00 – 2,49 C Cukup

1,50 – 1,99 D Kurang

1,00 – 1,49 E Jelek

Kurang dari 1,00 F Kosong

Keterangan: Diadaptasi dari Buku Pedoman Program Studi Psikologi: Fakultas

Psikologi, 2008.

Simbol-simbol angka tersebut digunakan untuk menunjukkan

perolehan nilai yang didapat oleh mahasiswa selama belajar. Dengan skala

interval yang lebih pendek untuk menetapkan indeks prestasi (IP)

mahasiswa, baik untuk setiap semester maupun akhir menyelesaikan studi

(Syah, 2002).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Prestasi akademik akan menunjukkan hasil yang baik, apabila

proses belajar yang dilakukan juga baik. Syah (2002) membedakan faktor-

faktor tersebut dalam tiga macam, yaitu:

a. Faktor Internal

1) Aspek fisiologis, meliputi kondisi jasmaniah orang tersebut.

Aspek ini berkaitan dengan kondisi umum jasmani dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

33

tegangan otot yang menandai kebugaran organ-organ dan

sendi-sendi tubuh. Hal ini dapat mempengaruhi semangat

dan intensitas seseorang dalam mengikuti proses belajar.

Selain itu, berkaitan juga dengan kondisi khusus orang

tersebut. Meliputi tingkat kesehatan panca indera, terutama

indera pendengar dan penglihat yang mempengaruhi

kemampuan seseorang dalam menyerap informasi dan

pengetahuan, khususnya saat belajar di kelas.

2) Aspek psikologis, dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

intelektif dan non intelektif (Ahmadi & Supriyono, 1991).

Faktor intelektif berkaitan dengan kemampuan intelektual,

meliputi potensi dan kecakapan nyata. Potensi berkaitan

dengan kecerdasan/ intelegensi dan bakat yang dimiliki.

Kecerdasan/ intelegensi meliputi kemampuan psiko-fisik

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara

yang tepat (Reber dalam Syah, 2002). Bakat meliputi

kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang yang

dalam mengerjakan sesuatu tidak terlalu banyak bergantung

pada belajar. Bakat berpengaruh pada tinggi-rendahnya

prestasi seseorang untuk bidang tertentu. Lalu, kecakapan

nyata berkaitan dengan prestasi yang telah dimiliki oleh

seseorang (Ahmadi & Supriyono, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

34

Sedangkan faktor non intelektif berkaitan dengan

unsur-unsur kepribadian seseorang. Unsur-unsur tersebut

meliputi sikap, minat dan motivasi seseorang dalam belajar.

Tidak hanya itu, kebiasaan dan kebutuhan juga termasuk di

dalamnya (Ahmadi & Supriyono, 1991). Sikap berkaitan

dengan kecenderungan seseorang untuk merespon sesuatu

hal dengan cara yang relatif tetap. Lalu, minat berkaitan

dengan keinginan seseorang yang relatif besar akan sesuatu

hal. Motivasi berkaitan dengan keadaan dari dalam diri

seseorang untuk melakukan sesuatu hal. Motivasi dibagi

menjadi dua macam, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik

adalah motivasi yang berasal dari dalam diri orang tersebut

yang dapat mendorongnya untuk belajar. Ekstrinsik adalah

motivasi yang datang dari luar orang tersebut.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua macam, yaitu

lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

1) Lingkungan sosial, terbagi atas lingkungan sosial sekolah,

sosial pelajar/ mahasiswa serta orang tua dan keluarga.

Lingkungan sosial sekolah berkaitan dengan guru, teman

dan staf administrasi. Dimana, guru yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

35

menunjukkan sikap yang baik dan rajin, dapat mendorong

seseorang untuk belajar. Lingkungan sosial pelajar/

mahasiswa berkaitan dengan masyarakat dan tetangga serta

teman sepermainan. Kondisi lingkungan sosial yang baik,

akan memberikan dampak yang baik pula bagi seseorang

untuk bisa belajar dengan baik. Sedangkan lingkungan

orang tua dan keluarga yang berkaitan dengan keadaan

keluarga, sifat orang tua dan kondisi tempat tinggal.

2) Lingkungan nonsosial, berkaitan dengan kondisi fisik,

seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal

pelajar/ mahasiswa dan letaknya, dan alat pendukung

belajar. Selain itu, ada pula cuaca dan waktu belajar yang

digunakan. Semakin baik fasilitas dan waktu yang

digunakan, akan membantu seseorang untuk bisa belajar

dengan baik dan mendapatkan prestasi yang baik.

c. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dipahami sebagai cara atau strategi

yang digunakan seseorang untuk menunjang efektivitas dan

efisiensi proses belajar untuk hal tertentu. Strategi dipahami

sebagai langkah-langkah operasional yang dirancang untuk bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

36

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu

(Lawson dalam Syah, 2002).

Berdasarkan penjelasan yang dijabarkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi prestasi

akademik mahasiswa, yaitu faktor internal (kondisi fisik dan psikologis

mahasiswa), faktor eksternal (lingkungan sosial dan lingkungan non sosial

mahasiswa) dan faktor pendekatan belajar (strategi dalam belajar).

C. Mahasiswa

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa merupakan sebuah status yang diberikan kepada

seseorang yang belajar di perguruan tinggi. Dalam bahasa Inggris, orang

yang belajar di perguruan tinggi juga disebut sebagai student, yang artinya

“seseorang yang berusaha keras”. Julukan tersebut memang sangat cocok

diberikan kepada mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa bukan

hanya merupakan status, melainkan orang yang memiliki tugas untuk

bekerja keras dalam studinya (Bertens, 2005).

Mahasiswa digambarkan sebagai orang muda, berpendidikan,

memiliki motivasi yang tinggi, memiliki kemampuan beradaptasi dan

lebih baik daripada banyak teman sebayanya (Furnham, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

37

Mahasiswa termasuk dalam kalangan orang yang berada pada masa

transisi dari masa remaja menuju masa dewasa. Dimana, pada masa

tersebut kehidupan ekonomi dan pribadinya masih bersifat sementara.

Biasanya digunakan istilah youth untuk menjelaskannya (Kenniston dalam

Santrock, 2007). Untuk memasuki masa dewasanya, yaitu untuk

memasuki dunia kerja, mahasiswa memilih untuk belajar terlebih dahulu

di institut atau pendidikan sarjana/ professional. Sebab dunia kerja yang

kompleks menuntut persiapan karir yang spesifik (Santrock, 2007).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa adalah orang muda yang memilih untuk belajar di institut atau

pendidikan sarjana dan memiliki motivasi yang tinggi, sehingga orang

tersebut akan berusaha dengan keras untuk studinya. Selain itu, orang

tersebut juga memiliki kemampuan beradaptasi yang baik.

2. Pengertian Mahasiswa Asal Papua

Orang Papua adalah mereka yang berasal dari suku asli Papua,

yaitu mereka yang berasal dari salah satu kelompok Suku Melanesia,

seperti suku Aitinyono, Aefak, Asmat, Agast, Dani, Ayamatu, Mandaca,

Biak dan Serui (Albarra dalam Kompasiana, 2011). Orang-orang muda

tersebut memiliki ciri-ciri fisik, seperti berambut keriting, berkulit hitam

dan berhidung mancung (Soemantri, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

38

Berdasarkan penjelasan mahasiswa di atas, diketahui mahasiswa

asal Papua merupakan status yang dimiliki oleh orang muda yang berasal

dari suku asli Papua. Dimana orang muda tersebut memilih untuk belajar

terlebih dahulu di sebuah institut atau pendidikan sarjana/ professional,

sebelum memasuki dunia kerja yang kompleks yang menuntut persiapan

karir yang spesifik.

3. Kebiasaan Mahasiswa Papua

Setiap daerah di wilayah Indonesia memiliki kebudayaannya

masing-masing dan terdiri dari suku bangsa serta ras yang berbeda-beda

pula (Mulyana dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Budaya yang berbeda-

beda tersebut menyebabkan munculnya perbedaan cara hidup yang

berkaitan dengan kebiasaan yang dimiliki setiap anggotanya (Porter &

Samovar (dalam Porter & Samovar) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

Mahasiswa asal Papua memiliki kebiasaan yang berbeda dengan

mahasiswa dari budaya lain di Indonesia, yaitu kebiasaan untuk memakan

pinang dan sirih. Selain itu, ada juga perilaku mahasiswa asal Papua yang

suka minum minuman keras lalu membuat keributan dan melakukan seks

bebas (Albarra dalam Kompasiana, 2011).

Seorang pelajar asal Papua membenarkan keadaan tersebut. Dia

mengatakan bahwa kebiasaan mahasiswa asal Papua yang suka minum

minuman keras dan membuat keributan, memunculkan pandangan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

39

orang Papua itu kasar dan keras kepala. Hal ini pada akhirnya membuat

mahasiswa Papua kurang dapat diterima dengan baik dan membuat

mereka merasa tidak nyaman berada di wilayah orang lain.

Kebiasaan lain yang dimiliki oleh beberapa mahasiswa asal Papua

yang dapat menyebabkan mereka mengalami culture shock adalah sikap

individualitas yang tinggi, khusunya mereka yang berasal dari daerah

Pantai Utara, Papua. Hal ini menyebabkan mereka tidak mampu untuk bisa

bekerja sama dan menerima kehadiran orang lain (Koentjaraningrat,

2002). Sedangkan pada saat memasuki bangku kuliah, mahasiswa juga

diharapkan mampu untuk bekerja sama dengan mahasiswa yang lainnya

(Chen, Irvine & York, Shade & New, Thomas dalam Ward, Bochner &

Furnham, 2001).

D. Dinamika Hubungan Antara Culture Shock dan Prestasi Akademik Pada

Mahasiswa Asal Papua

Pada saat seseorang berada dalam suatu lingkungan budaya yang baru,

orang tersebut akan mengalami culture shock karena merasa tidak nyaman dan

mengalami perasaan disorientasi. Hal tersebut didukung karena seseorang

tidak dapat mengenali petunjuk-petunjuk yang ada (Martin & Nakayama,

2004). Dimana, petunjuk-petunjuk tersebut berkaitan dengan seribu satu cara

yang dimiliki oleh seseorang untuk mengendalikan dirinya dalam hidup

sehari-hari (Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

40

Mahasiswa asal Papua yang mengalami culture shock dapat

mempengaruhi proses belajar yang sedang dijalani. Keadaan tersebut

berdampak pada kemampuan mahasiswa untuk memperoleh prestasi

akademik yang diharapkan. Prestasi akademik yang dimiliki oleh mahasiswa

yang mengalami culture shock tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek.

Aspek yang pertama adalah ketegangan sebagai usaha untuk memenuhi

kebutuhan adaptasi psikologis. Menurut Kroeber & Kluckhohn (dalam Berry,

Poortinga, Segall & Dasen, 1999), budaya mempengaruhi kondisi psikologis

seseorang, seperti proses menyesuaikan diri, memecahkan masalah, proses

belajar dan kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki. Seseorang yang mengalami

gejala culture shock akan mengalami masalah dengan prestasi akademiknya,

bila tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, ketegangan

yang dialami dapat mengganggu strategi belajar yang telah dimiliki oleh orang

tersebut untuk mendapatkan prestasi yang bagus (Lawson dalam Syah, 2002).

Aspek yang selanjutnya yang mempengaruhi prestasi akademik adalah

merasa kehilangan dan adanya kekurangan perhatian yang didapat dari teman-

teman, status, profesi dan hak milik. Ketika seseorang menyadari dirinya

berada dalam lingkungan yang berbeda, orang itu akan mulai merasa cemas

dan tidak berdaya (Church dalam Heine, 2008). Perasaan yang muncul karena

mulai hidup terpisah dan merasa kehilangan dukungan, terutama dari orang-

orang terdekat seperti teman (Sandhu & Asrabadi dalam Furnham, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

41

Tidak hanya itu, perasaan bahwa teman barunya tidak menunjukkan

perasaan yang peduli kepada dirinya juga menambah perasaan kehilangan

(Pujiriani & Rianty, 2010). Selain itu, interaksi orang tersebut dengan orang-

orang baru di lingkungan yang baru, menyebabkan orang tersebut memiliki

status yang baru sebagai hasilnya (Santrock, 2002). Keadaan-keadaan tersebut

dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bisa mendapatkan prestasi

yang diinginkan. Dimana, dalam kehidupan belajar di lingkungan sekolah atau

kampus, kemampuan untuk bisa bekerja sama dengan orang lain

mempengaruhi pencapaian prestasi yang dimiliki (Chen, Irvine & York, Shade

& New, Thomas dalam Ward, Bochner & Furnham, 2001).

Adanya perubahan status yang dimiliki, juga mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berprestasi. Sebab seseorang yang memiliki

status yang kurang baik, akan mengganggunya dalam beradaptasi dengan

lingkungannya (Ward, Bochner & Furnham, 2001). Dan bagi mahasiswa ini

akan berpengaruh pada kemampuannya dalam mengerjakan tugas

akademiknya. Hal ini berkaitan dengan kemampuannya dalam beradaptasi

dengan lingkungan sekolah atau kampus (Lese & Robbins dalam Ward,

Bochner & Furnham, 2001)

Selain itu, aspek lainnya adalah perasaan ditolak dan, atau dibuang

oleh anggota-anggota kebudayaan yang baru. Menurut Porter & Samovar

(dalam Mulyana & Rakhmat, 2009), kemampuan seseorang untuk

berkomunikasi dengan orang lain sangat penting untuk bisa saling mengerti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

42

memahami dan menerima keberadaan orang lain. Apalagi pada saat seseorang

berada dalam lingkungan budaya yang baru. Apabila hal tersebut tidak dapat

berjalan dengan baik, maka akan muncul perasan tidak diterima. Sebab

muncul kesalahpahaman dalam menanggapi hal-hal yang dilakukan oleh

orang lain (Noesjirwan (dalam Zainnu‟ddin, 1986) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Hal ini berdampak pada kemampuan seseorang dalam

mencapai prestasi akademik yang baik. Sebab seseorang membutuhkan orang

lain untuk bisa memberikan dorongan dan motivasi untuk belajar (Syah,

2002).

Aspek culture shock lainnya yang mempengaruhi prestasi akademik

adalah kebingungan dalam peran, harapan peran, nilai-nilai, rasa dan identitas

diri. Pada saat seseorang berpindah ke lingkungan budaya yang baru, orang

tersebut akan mengalami pengalaman yang baru dalam hidupnya sehari-hari.

Perubahan tersebut mulai mengganggu peran dan harapan peran yang dimiliki

oleh orang tersebut. Tidak hanya itu, orang tersebut juga mengalami

perbedaan nilai-nilai dalam hidup dan rasa (Mulyana dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009). Identitas diri yang dimiliki juga ikut berubah seiring

perubahan pengalaman hidup (Samovar, Porter & McDaniel, 2007). Keadaan

seperti ini pada akhirnya mengganggu kemampuan seseorang dalam mencapai

prestasi akademik yang baik. Sebab kebingungan yang terjadi tersebut,

berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam menilai kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

43

akademiknya sendiri. Jika orang tersebut mampu memiliki pemikiran yang

positif, hasilnya termasuk prestasi akademiknya juga akan positif.

Selanjutnya prestasi akademik dipengaruhi oleh perasaan terkejut,

cemas bahkan benci dan marah setelah menyadari perbedaan budaya. Menurut

Oberg, pada saat seseorang menyadari dirinya berada dalam lingkungan

budaya yang berbeda dengan dirinya, akan mulai muncul respon-respon

negatif (dalam Smith & Bond, 1993). Respon-respon negatif tersebut dapat

mengganggu pencapaian prestasi akademik yang baik. Sebab respon negatif

yang ada, dapat membuat orang tersebut merasa tidak nyaman untuk belajar

dan membuatnya merasa tidak mendapat dukungan dari orang-orang di

lingkungan barunya tersebut.

Aspek yang terakhir mempengaruhi prestasi akademik adalah perasaan

tidak memiliki kemampuan untuk menanggulangi sesuatu dengan kebudayaan

yang baru. Menurut Noesjirwan, setiap budaya memiliki aturan dan nilai

sendiri dalam bertindak dan mengatasi situasi-situasi yang sulit dan

menegangkan, yang belum tentu cocok jika digunakan di luar lingkungan

budaya tersebut ((dalam Zainnu‟ddin) dalam Mulyana & Rakhmat, 2009). Hal

ini juga berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam mendapatkan prestasi

akademik yang baik. Sebab orang tersebut akan memasuki lingkungan yang

baru, yaitu universitas dengan persaingan akademik dan stress yang berbeda

(Lese & Robbins dalam Ward, Bochner & Furnham, 2001). Apabila seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

44

tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut, maka prestasi

yang diperoleh tidak akan seperti yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

45

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Cara belajar individu

1. Mengganggu strategi belajar

yang dimiliki.

2. Mempengaruhi kemampuan

untuk bisa beradaptasi dengan

lingkungan belajar yang baru dan

kemampuan bekerja sama

dengan orang lain untuk

membantu belajar.

3. Merasa tidak mendapatkan

dorongan dan motivasi dari

orang lain dalam melaksanakan

tugas belajarnya.

4. Pengaruhi pola pikir seseorang

dalam menilai kemampuan yang

dimiliki untuk bisa belajar

dengan baik.

5. Merasa lingkungan tidak nyaman

dan mendukung seseorang untuk

bisa belajar dengan baik.

6. Menyulitkan seseorang untuk

menyelesaikan masalah atau

kendala dalam menjalankan

kegiatan belajarnya.

Kondisi individu dengan culture shock

1. Mempengaruhi kondisi psikologis

seseorang, seperti proses

menyesuaikan diri, memecahkan

masalah, proses belajar dan

kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki.

2. Munculnya perasaan cemas dan tidak

berdaya sebab harus hidup sendirian.

Perasaan tersebut kurang dapat

dikendalikan.

3. Kemampuan untuk berkomunikasi

dengan orang lain sangat penting.

Jika tidak dilakukan dengan baik,

maka akan muncul salah paham dan

merasa tidak diterima.

4. Perbedaan kebudayaan

mempengaruhi perbedaan pedoman

hidup. Tidak hanya itu, berpengaruh

juga pada pola pikir, tindakan serta

identitas diri yang dimiliki.

5. Menguasai atau mengontrol respon-

respon negatif yang dialami

lingkungan budaya yang baru.

6. Perbedaan budaya menyebabkan

perbedaan dalam cara menyelesaikan

masalah.

Aspek-aspek culture shock

1. Ketegangan sebagai usaha

untuk memenuhi kebutuhan

adaptasi psikologis.

2. Merasa kehilangan dan

adanya perampasan perhatian

yang didapat dari teman-

teman, status, profesi dan hak

milik.

3. Merasa ditolak dan atau

dibuang oleh anggota

kebudayaan baru.

4. Bingung dalam peran,

harapan peran, nilai-nilai,

rasa dan identitas diri.

5. Terkejut, cemas bahkan

benci dan marah setelah

menyadari perbedaan

kebudayaan.

6. Merasa memiliki

ketidakmampuan untuk

menanggulangi sesuatu

dengan kebudayaan baru.

Prestasi

akademik

rendah

Culture

shock

tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

46

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah adanya hubungan yang negatif antara culture shock dan prestasi

akademik yang dialami oleh mahasiswa asal Papua. Dimana, semakin tinggi

culture shock yang dialami, berhubungan dengan rendahnya prestasi

akademik. Dan sebaliknya, semakin rendah culture shock yang dialami, akan

berhubungan dengan tingginya prestasi akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, dimana dalam

penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel

yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan

antara prestasi akademik dengan culture shock pada mahasiswa asal Papua

yang ada di Yogyakarta.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Culture shock

2. Variabel tergantung : Prestasi akademik

C. Definisi Operasional

1. Prestasi akademik

Prestasi akademik merupakan hasil yang dicapai oleh mahasiswa

selama proses belajar di universitas dan ditunjukkan dengan perolehan

Indeks Prestasi Semester (IPS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

48

2. Culture shock

Culture shock merupakan suatu gangguan yang dialami oleh

seseorang ketika orang tersebut harus berada dalam lingkungan budaya

yang baru dan dapat dilihat melalui aspek-aspek berikut:

a. Ketegangan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan adaptasi

psikologis.

b. Merasa kehilangan dan adanya perampasan perhatian yang didapat

dari teman-teman, status, profesi dan hak milik.

c. Merasa ditolak dan, atau dibuang oleh anggota-anggota

kebudayaan baru.

d. Bingung dalam peran, harapan peran, nilai-nilai, rasa, dan identitas

diri.

e. Terkejut, cemas, bahkan benci dan marah setelah menyadari

perbedaan kebudayaan.

f. Merasa memiliki ketidakmampuan untuk menanggulangi sesuatu

dengan kebudayaan yang baru.

D. Sampel dan Subyek Penelitian

Dalam penelilitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling untuk mengumpulkan sampel. Teknik ini digunakan karena

pemilihan kelompok subyek untuk penelitian didasarkan atas ciri-ciri atau

kriteria yang memiliki hubungan erat dengan ciri-ciri atau kriteria populasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

49

yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti (Hadi, 2004). Ciri-ciri atau

kriteria yang dimaksud adalah:

1. Mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta dan berasal dari suku asli

Papua yang lahir serta dibesarkan di Papua.

2. Mahasiswa asal Papua angkatan 2010. Kurun waktu itu dipilih oleh

peneliti, karena kurun waktu tersebut merupakan masa yang sesuai

untuk melihat apakah seseorang mengalami gejala culture shock.

Sebab mahasiswa diasumsikan sedang berada pada tahap krisis

atau culture shock. Dimana, masa culture shock terjadi setelah 6

bulan masa kedatangan (Oberg (dalam Hooves) dalam Mulyana &

Rakhmat, 2009) dan berlangsung selama 6-18 bulan (Lysgaard

dalam Heine, 2008)

3. Mahasiswa asal Papua yang dimaksud adalah mereka dengan ciri-

ciri fisik berambut keriting, berkulit hitam dan berhidung mancung

(Soemantri, 2008). Mahasiswa tersebut memiliki kedua orang tua

yang berasal dari suku asli Papua yang lahir serta dibesarkan di

Papua. Selain itu, mereka memiliki perilaku yang cenderung kasar

dan bertempramen tinggi.

Jumlah subyek yang digunakan dalam tryout penelitian ini berjumlah

61 orang. Sedangkan untuk subyek yang digunakan dalam penelitian

berjumlah 70 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

50

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala yang berisi serangkaian pernyataan-pernyataan dan harus diberikan

respon. Skala yang digunakan berupa skala psikologis yang berisi stimulus

berupa pernyataan atau pertanyaan yang mengungkap indikator perilaku dari

atribut yang ingin diukur. Stimulus tersebut tidak langsung mengungkap

atribut yang ingin diukur, sehingga respon yang subyek berikan tergantung

pada hasil interprestasinya (Azwar, 2009).

Skala culture shock yang digunakan dalam penelitian ini disusun

berdasarkan skala Likert. Dimana, respon-respon terhadap pernyataan-

pernyataan dalam skala tersebut terdiri atas 4 macam, yaitu SS (Sangat

Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).

(Supratiknya, 1998).

Item-item yang digunakan menggunakan dua jenis, yaitu favorable dan

unfavorable. Item yang favorable merupakan item yang isinya mendukung,

memihak atau menunjukkan ciri hal yang ingin diukur. Sedangkan item yang

unfavorable merupakan item yang isinya tidak mendukung, memihak atau

menunjukkan ciri dari hal yang ingin diukur. Pemberian skor untuk item yang

favorable adalah 1 untuk respon yang negatif sampai 4 untuk respon yang

positif. Sedangkan untuk item yang unfavorable adalah 1 untuk respon yang

positif sampai 4 untuk respon yang negatif. Skala yang dibuat akan diisi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

51

subyek dan tidak akan diberikan penilaian untuk menentukan jawaban tersebut

benar atau salah (Azwar, 2009).

Berikut ini adalah blue print untuk skala culture shock yang digunakan

dalam penelitian ini, mengacu pada aspek-aspek yang dijelaskan oleh Oberg

(Yusuf, 1991):

Tabel 2. Blueprint skala “culture shock”

No Aspek Jumlah

Soal

Bobot

(%)

1. Ketegangan sebagai usaha untuk memenuhi

kebutuhan adaptasi psikologis 10 16,7

2.

Merasa kehilangan dan adanya perampasan

perhatian yang didapat dari teman-teman,

status, profesi dan hak milik.

10 16,7

3. Merasa ditolak dan, atau dibuang oleh

anggota-anggota kebudayaan baru. 10 16,7

4. Bingung dalam peran, harapan peran, nilai-

nilai, rasa, dan identitas diri. 10 16,7

5. Terkejut, cemas, bahkan benci dan marah

setelah menyadari perbedaan kebudayaan. 10 16,7

6.

Merasa memiliki ketidakmampuan untuk

menanggulangi sesuatu dengan kebudayaan

yang baru

10 16,7

Total 60 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

52

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengetahui apakah skala yang digunakan sudah mampu menghasilkan

suatu data yang akurat yang sesuai dengan yang ingin diukur (Azwar,

2009). Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut mampu mengukur apa

yang ingin diukur (Reksoatmodjo, 2009)

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi,

yaitu dilakukan penyelidikan melalui analisis rasional terhadap isi tes serta

penilaian yang bersifat subyektif. Validitas ini dilakukan dengan meminta

pendapat “ahli” untuk memeriksa isi tes dengan membandingkan tes

dengan sifat yang ingin diukur (Supratiknya, 1998). Dalam penelitian ini,

“ahli” yang dimaksud adalah dosen pembimbing skripsi.

2. Seleksi Item

Kualitas suatu skala ditentukan juga oleh kualitas item-item yang

ada di dalamnya. Untuk mengetahui item-item yang ada di dalam skala

sudah berfungsi dengan baik dan mendukung validitas skala tersebut,

maka dilakukan seleksi item untuk menemukan item-item yang baik

(Azwar, 2009).

Dalam melakukan seleksi terhadap item-item yang akan digunakan,

terdapat dua cara yang dapat digunakan, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

53

a. Melakukan evaluasi evaluatif, yaitu analisis dan seleksi item

berdasarkan kesesuaian dengan blue print dan indikator

perilaku yang ingin dilihat. Selain itu, dilakukan juga evaluasi

berdasarkan kaidah penulisan yang benar dan social

desirability yang ada dalam item-item. Evaluasi ini dilakukan

dengan bantuan “ahli”, yaitu dosen pembimbing skripsi.

b. Seleksi item juga dilakukan dengan menggunakan data empiris

yang diperoleh berdasarkan data hasil uji coba item. Uji coba

item ini dilakukan pada kelompok sampel yang memiliki

kriteria yang sama dengan subyek penelitian. Pada tahap ini,

seleksi item dilakukan dengan melihat daya diskriminasi item.

Dengan melihat korelasi item-total (rix) adalah ≥ 0.30. Setiap

item yang memiliki korelasi minimal 0.30 berarti daya

pembedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

54

Tabel 3. Blueprint skala “culture shock” sebelum uji coba

Aspek Item Total

Ketegangan sebagai usaha untuk

memenuhi adaptasi psikologis

F 19, 24, 29, 34, 54 5

U 7, 9, 20, 40, 57 5

Merasa kehilangan dan adanya

perampasan perhatian yang

didapat dari teman-teman,

status, profesi dan hak milik

F 8, 10, 27, 48, 53 5

U 15, 21, 28, 33, 58 5

Merasa ditolak dan atau dibuang

oleh anggota kebudayaan baru

F 1, 25, 35, 46,55 5

U 13, 18, 23, 41, 47 5

Bingung dalam peran, harapan

peran, nilai-nilai, rasa dan

identitas diri

F 2, 3, 37, 56, 59 5

U 17, 22, 30, 36, 51 5

Terkejut, cemas bahkan benci

dan marah setelah menyadari

perbedaan kebudayaan

F 5, 6, 31, 32, 52 5

U 38, 44, 45, 50, 60 5

Merasa memiliki

ketidakmampuan untuk

menanggulangi sesuatu dengan

kebudayaan yang baru

F 4, 11, 42, 43, 49 5

U 12, 14, 16, 26, 39 5

Total 60 60

Jumlah total item pada setiap indikator memiliki jumlah yang

sama, karena setiap indikator memiliki kontribusi yang sama besar. Tidak

ada indikator yang memiliki kontribusi lebih besar daripada indikator-

indikator yang lainnya pada aspek skala culture shock yang ingin diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

55

Setelah dilakukan uji coba, terdapat 28 item yang gugur dari 60

item yang diuji cobakan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 32 item

yang baik.

Tabel 4. Blueprint skala “culture shock” setelah uji coba

Aspek Item Total

Ketegangan sebagai usaha untuk

memenuhi adaptasi psikologis

F 19, (24), 29, (34), 54 5

U 7, 9, (20), (40), 57 5

Merasa kehilangan dan adanya

perampasan perhatian yang

didapat dari teman-teman,

status, profesi dan hak milik

F 8, 10, (27), 48, (53) 5

U (15), 21, 28, 33, (58) 5

Merasa ditolak dan atau dibuang

oleh anggota kebudayaan baru

F 1, 25, (35), 46, (55) 5

U (13), 18, (23), 41, 47 5

Bingung dalam peran, harapan

peran, nilai-nilai, rasa dan

identitas diri

F 2, 3, 37, 56, 59 5

U 17, 22, 30, 36, 51 5

Terkejut, cemas bahkan benci

dan marah setelah menyadari

perbedaan kebudayaan

F 5, 6, 31, 32, 52 5

U 38, 44, 45, 50, 60 5

Merasa memiliki

ketidakmampuan untuk

menanggulangi sesuatu dengan

kebudayaan yang baru

F 4, 11, 42, 43, 49 5

U 12, 14, 16, 26, 39 5

Total 60 60

Keterangan: Item yang diberi tanda kurung ( ) merupakan item yang gugur

dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

56

Berdasarkan seleksi terhadap item-item yang telah diuji cobakan,

item yang paling banyak diberikan jawaban setuju adalah item nomor 28,

dengan nilai korelasi sebesar 0.534. Dan item yang paling sedikit

diberikan jawaban setuju adalah item nomor 19, dengan nilai korelasi

sebesar 0.242

Setelah dilakukan seleksi terhadap item-item yang ada, peneliti

menyusun kembali item-item baik yang ada berdasarkan aspek-aspek yang

hendak diukur. Berikut ini adalah skala culture shock setelah dilakukan

penyusunan ulang yang akan digunakan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

57

Tabel 5. Blue print skala “culture shock” setelah dilakukan penyusunan

ulang

Aspek Item Total

Ketegangan sebagai usaha untuk

memenuhi adaptasi psikologis

F 13, 20, 29 3

U 7, 15 2

Merasa kehilangan dan adanya

perampasan perhatian yang

didapat dari teman-teman,

status, profesi dan hak milik

F 6, 12, 23 3

U 11, 17, 32 3

Merasa ditolak dan atau dibuang

oleh anggota kebudayaan baru

F 3, 5, 31 3

U 8, 19,24 3

Bingung dalam peran, harapan

peran, nilai-nilai, rasa dan

identitas diri

F 2, 9, 25, 30 4

U 10, 26,28 3

Terkejut, cemas bahkan benci

dan marah setelah menyadari

perbedaan kebudayaan

F 4, 1 2

U 16, 18,21 3

Merasa memiliki

ketidakmampuan untuk

menanggulangi sesuatu dengan

kebudayaan yang baru

F - -

U 14, 22, 27 3

Total 32 32

3. Reliabilitas

Reliabilitas tes mengacu pada sejauhmana hasil tes yang diperoleh

dapat dipercaya atau hasilnya konsisten. Koefisien reliabilitas berada

dalam rentang angka 0 sampai 1.00. Dimana, reabilitas suatu tes dikatakan

tinggi jika angka koefisien reliabilitasnya juga tinggi, yaitu mendekati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

58

angka 1.00. Sedangkan reliabilitas dikatakan rendah jika angka koefisien

reliabilitasnya juga rendah, yaitu mendekati angka 0 (Azwar, 2009).

Nilai koefisien reliabilitas skala culture shock setelah dilakukan uji

coba adalah 0.875.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu pengujian yang dilakukan

untuk mengetahui apakah distribusi kelompok data yang diperoleh

membentuk kurva normal atau tidak (Yusri, 2009). Hal ini perlu

dilakukan sebab semua perhitungan statistik parametrik memiliki

asumsi sebaran yang normal. Data yang normal memiliki kekhasan

nilai mean, median dan modusnya sama (Santoso, 2010).

Jika distribusi kelompok data yang diperoleh memiliki taraf

signifikansi lebih dari 5% atau 0.05 (p > 0.05), maka dapat membentuk

kurva normal (Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki, 2009).

Untuk melakukan uji normalitas dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan perhitungan dengan model Lilliefors (Kolmogorov-

Smirnov), yaitu uji normalitas dengan menggunakan program SPSS

for windows versi 16 (Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

59

b. Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung

memiliki suatu garis lurus atau tidak. Hal ini berarti apabila ada

peningkatan atau penurunan dari kuantitas di satu variabel, akan diikuti

secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel

lainnya (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan program SPSS for windows versi 16.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian korelasional ini menggunakan

korelasi (r) product moment dengan menggunakan program SPSS for

windows versi 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Tryout

Sebelum peneliti melakukan penelitian yang sebenarnya, peneliti

melakukan tryout. Tryout ini dilakukan pada tanggal 14 Mei – 9 Juni 2012.

Tryout diberikan kepada sejumlah subyek yang memiliki kriteria yang kurang

lebih sama dengan kriteria subyek yang ingin diukur. Subyek dalam penelitian

ini berjumlah 61 orang. Subyek yang digunakan merupakan mahasiswa asli

Papua yang kuliah di beberapa universitas di Yogyakarta. Seluruh subyek

yang digunakan dalam penelitian ini, mampu memenuhi seluruh kriteria

penelitian.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 18 Juni 2012 sampai 14 Juli

2012. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan angket kepada 70 orang

subyek dengan kriteria merupakan mahasiswa asli Papua. Sama seperti kriteria

yang digunakan dalam melakukan try out. Seluruh angket yang diedarkan

yang kembali berjumlah sekitar 70 buah.

C. Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis, peneliti melakukan

uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linearitas terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

61

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi

kelompok data yang diperoleh membentuk kurva normal atau tidak

(Yusri, 2009). Untuk melakukan uji normalitas dalam penelitian ini,

digunakan model Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dengan

menggunakan program SPSS for windows versi 16.

Tabel 6. Hasil uji normalitas

Culture shock Prestasi Akademik

Kolmogrov-Smirnov (K-S) .691 .603

Asymp. Sig. (2-tailed) .726 .860

Keterangan Normal Normal

Dari hasil perhitungan untuk variabel culture shock, diperoleh

angka Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.691 dengan nilai p sebesar

0.726. Hal ini menunjukkan bahwa variabel culture shock memiliki

sebaran yang normal. Sedangkan untuk variabel indeks prestasi (IP)

diketahui angka Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.603 dengan nilai p

sebesar 0.860. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran untuk variabel

prestasi akademik termasuk normal.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, didapatkan bahwa

sebaran variabel culture shock dan prestasi akademik memiliki sebaran

yang normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

62

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas dan tergantung berbentuk garis lurus atau tidak. Jika

nilai p < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel

tersebut berbentuk kurva normal. Dengan menggunakan bantuan

program SPSS versi 16 diperoleh hasil bahwa hubungan antara kedua

variabel tersebut

Tabel 7. Hasil uji linearitas

F Sig. (p)

Prestasi

akademik*

culture shock

Between

group

(Combined) 1.289 .230

Linearity .161 .691

Deviation

from

Linearity

1.323 .210

Dari hasil perhitungan, diketahui hubungan uji linearitas antara

culture shock dengan prestasi akademik pada mahasiswa asal Papua

bernilai 0.691 lebih besar dari 0.05 (0.691 > 0.05). Hal ini

menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang

tidak linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

63

Gambar 2. Scatter plot

Berdasarkan gambar scatter plot di atas, terlihat bahwa antara

kedua variabel yang ada tidak mengikuti suatu garis lurus.

3. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji hipotesis, sebab data

yang diperoleh tidak linear. Sedangkan apabila ingin dilakukan uji

hipotesis, data yang ada harus linear. Hal ini dilakukan karena teknik

korelasi product moment mengasumsikan hubungan antar variabel

bersifat linear. Sehingga jika dilakukan teknik korelasi product

moment dengan menggunakan data yang tidak linear tersebut, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

64

terjadi underestimate terhadap kekuatan hubungan kedua variabel

(Santoso, 2010).

D. Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini sekitar 70 orang. Subyejk

adalah mahasiswa asli yang berasal dari Papua dari angkatan 2010.

1. Indeks Prestasi Semester

Tabel 8. Deskripsi perolehan indeks prestasi semester

IPS Jumlah Presentase (%)

3,00 – 4,00 25 35.71

2,50 – 2,99 23 32.86

2,00 – 2,49 17 24.29

1,50 – 1,99 5 7.14

1,00 – 1,49 0 0

Total 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa subyek memiliki IPS yang

tergolong baik. Dimana, 35.71% subyek memiliki IPS yang tergolong

amat baik. Lalu, 32.86% subyek memiliki IPS yang tergolong baik. Ada

juga 24.29% subyek yang memiliki IPS yang tergolong cukup. Dan hanya

7.14% subyek yang memiliki IPS kurang dan tidak ada subyek yang

memiliki IPS jelek, yaitu 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

65

2. Tempat Tinggal

Tabel 9. Deskripsi berdasarkan tempat tinggal

Tempat Tinggal Jumlah Presentase (%)

Rumah Kos 60 85.71

Asrama 9 12.86

Rumah 1 1.43

Total 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas subyek penelitian

tinggal di rumah kos, yaitu 85.71%.

3. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 10. Deskripsi berdasarkan kelompok lingkungan tempat tinggal

Kelompok Jumlah Presentase (%)

Mahasiswa Papua lebih

banyak 21 30

Mahasiswa Papua

seimbang 13 18.57

Mahasiswa Papua lebih

sedikit 36 51.43

Total 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas subyek penelitian

tinggal dengan mahasiswa asal daerah lain, yaitu 51.43%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

66

4. Kelengkapan Orang Tua

Tabel 11. Deskripsi berdasarkan kelengkapan orang tua

Orang Tua Jumlah Presentase (%)

Lengkap 53 75.71

Hanya satu 15 21.43

Tidak punya 2 2.86

Total 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas subyek penelitian

masih memiliki orang tua yang lengkap, yaitu 75.71%.

5. Jenis Kelamin

Tabel 12. Deskripsi berdasarkan jenis kelamin

Orang Tua Jumlah Presentase (%)

Laki-laki 57 81.43

Perempuan 13 18.57

Total 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas subyek penelitian

berjenis kelamin laki-laki, yaitu 75.71%.

E. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh deskripsi data yang

menunjukkan nilai mean teoritik dan mean empiris subyek. Jika nilai mean

empiris variabel culture shock lebih besar daripada mean teoritiknya, berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

67

subyek memiliki culture shock yang tergolong tinggi. Sebaliknya, bila nilai

mean teoritiknya lebih besar dari nilai mean empirisnya, berarti subyek

memiliki culture shock yang tergolong rendah.

Perhitungan untuk nilai mean teoritik dilakukan secara manual.

Sedangkan perhitungan untuk nilai mean empiris dilakukan dengan bantuan

SPSS for windows versi 16.

Tabel 13. Mean teoritik dan mean empiris

Mean Teoritik Mean Empiris

Culture shock 80 66.6429

Dari hasil di atas, terlihat bahwa nilai mean teoritik culture shock

adalah 80. Sedangkan nilai mean empirisnya adalah 66.6429. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai mean teoritik culture shock lebih besar daripada

nilai empirisnya. Berarti culture shock yang dimiliki oleh subyek tergolong

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

68

F. Pembahasan

Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa data yang ada tidak linear.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel culture shock dan prestasi akademik

tidak membentuk suatu garis lurus. Artinya antara culture shock yang dialami

oleh mahasiswa asal Papua, tidak mempengaruhi prestasi akademik yang

dimiliki. Keadaan ini disebabkan karena nilai culture shock yang dimiliki oleh

mahasiswa asal Papua tergolong rendah.

Dari hasil penelitian ini, terdapat faktor-faktor lain yang lebih kuat

berpengaruh pada prestasi akademik mahasiswa, antara lain: kondisi tempat

tinggal dan lingkungan subyek. Dalam penelitian ini, jumlah subyek yang

tinggal di rumah kos bersama mahasiswa dari daerah lain, ternyata lebih

banyak. Hal ini memunculkan peluang yang besar bagi subyek untuk

berinteraksi dengan orang-orang dari budaya lain dan setempat. Keadaan

semacam ini diasosiasikan dengan berkurangnya masalah akademik dan

kesulitan sosial (Pruit; Ward & Kennedy dalam Ward, Bocnher & Furnham,

2001).

Hal tersebut juga membantu mahasiswa Papua untuk meningkatkan

kompetensi dalam berkomunikasi dan membantunya untuk bisa hidup di

daerah lain dengan baik (Ward & Kennedy; Zimmerman dalam Ward,

Bochner & Furnham, 2001). Ini menyebabkan culture shock mereka dengan

lingkungan yang baru tidak berpengaruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

69

Hal tersebut didukung oleh penelitian DeNotaris, McAllister,

Motarstefano, Panasci & Shoemaker (2008), yang menyatakan bahwa

mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan

mahasiswa dari budaya lain, tidak akan terlalu menganggap bahwa budayanya

merupakan hal yang paling unggul. Hal ini membantu untuk bisa membangun

hubungan yang baik dengan mahasiswa dari budaya lain.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dekovic, Engels, Shirai, de Kort

dan Anker (2002) kepada 253 remaja Belanda dan 308 remaja Jepang, juga

mendukung hal tersebut. Mahasiswa yang lebih puas dengan hubungan

sebayanya, lebih percaya diri dengan kemampuan kompetensi mereka.

Mahasiswa juga merasa sejahtera kaitannya dengan kehidupan sosial secara

umum dan lebih dewasa. Keadaan tersebut membantu mahasiswa agar tidak

mengalami masalah dalam berperilaku dan mencapai prestasi akademik.

Dalam penelitian ini, diketahui juga bahwa mayoritas subyek masih

memiliki orang tua yang lengkap. Kehadiran orang tua turut mempengaruhi

keadaan subyek untuk bisa mendapatkan prestasi yang baik. Dorongan, pujian

dan kasih sayang dari orang terdekat dapat menambah harga diri dan rasa

percaya diri sehingga berpengaruh positif pada prestasi akademik (Utami

dalam Mukodim, Ritandiyono dan Sita, 2004). Selain itu, orang tua yang

lengkap dapat membantu mengembangkan perilaku yang positif bagi anak-

anaknya (Biller dalam Santrock, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

70

Sedangkan, bagi mahasiswa dengan orang tua yang kurang lengkap

dengan berbagai alasan, seperti perceraian atau meninggal dunia akan

mempengaruhi perkembangan mahasiswa tersebut. Dimana, mahasiswa akan

mengalami stress yang cukup besar dan mengalami masalah perilaku, seperti

burnout (Santrock, 2003). Oleh karena itu, kehadiran dan dukungan yang

didapat dari orang tua turut berpengaruh pada kemampuan mahasiswa untuk

bisa mendapatkan prestasi yang baik.

Selain itu, dalam penelitian ini diketahui bahwa mayoritas subyeknya

berjenis kelamin laki-laki. Hal ini juga turut mempengaruhi culture shock

yang dialami. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amponsah (2010)

kepada 329 mahasiswa non UK yang kuliah di UK, diketahui bahwa

mahasiswa laki-laki memiliki tingkat distress yang lebih rendah dibanding

perempuan. Ada juga penelitian Dekovic, Engels, Shirai, de Kort dan Anker

(2002) kepada 253 remaja Belanda dan 308 remaja Jepang dengan rentang

usia 15 sampai 18 tahun, yang menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki lebih

sejahtera dibanding mahasiswa perempuan.

Disamping faktor-faktor di atas, ternyata ada sisi positif dari

mahasiswa yang memutuskan untuk masuk ke perguruan tinggi. Dimana,

mahasiswa menjadi pribadi yang lebih dewasa. Dalam hal materi atau mata

pelajaran, mahasiswa memiliki diberikan kebebasan untuk memilih sendiri.

Mahasiswa juga memiliki lebih banyak waktu luang untuk bisa bersama

dengan teman sebaya dan kesempatan untuk mengeksplorasi gaya hidup serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

71

nilai yang berbeda-beda. Mahasiswa juga menjadi lebih tertantang

intelektualnya dengan tugas-tugas akademik yang didapat (Santrock, 2003).

Hal ini yang juga mempengaruhi prestasi akademik yang dimiliki oleh subyek,

sehingga culture shock yang ada tidak mempengaruhi prestasi akademik

subyek.

Kepribadian dewasa yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut, juga

mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menghadapi masalah culture

shock yang dimiliki. Fan (2010) dalam penelitian yang dilakukan kepada

mahasiswa Asia yang berasal dari 4 bahasa berbeda (Cina, Vietnam, Malaysia

dan Korea) di Australia, mendukung hal tersebut. Dalam penelitiannya

dijelaskan bahwa seseorang yang mengalami “shock” akibat adanya perbedaan

budaya dan bahasa akan membuat dirinya termotivasi untuk bisa lebih banyak

belajar.

Selain itu, remaja yang memasuki masa transisi menuju ke perguruan

tinggi, ternyata menunjukkan tingkat depresi dan kenakalan yang lebih rendah

dibandingkan masa dua tahun terakhir saat di sekolah menengah atas

(Santrock, 2003). Hal ini terjadi karena pada masa transisi tersebut,

mahasiswa sedang memasuki masa tumbuh dan bukan masa menderita

(Aseltine & Gore dalam Santrock, 2003). Tidak hanya itu, mahasiswa yang

memutuskan untuk keluar dari rumah untuk melanjutkan pendidikan, ternyata

memiliki hubungan yang lebih berkualitas dengan orang tua. Dimana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

72

mahasiswa menjadi lebih dekat dengan orang tuanya dan belajar untuk bisa

hidup lebih mandiri. (Sullivan & Sullivan dalam Santrock, 2003).

Dengan adanya faktor-faktor tersebut yang ternyata lebih kuat

mempengaruhi perolehan prestasi akademik mahasiswa, maka hipotesis dalam

penelitian ini tidak terbukti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat hubungan

antara culture shock dan prestasi akademik pada mahasiswa asal Papua. Hal

ini ditunjukkan dengan tidak terbentuknya suatu garis yang linear atau lurus

antara kedua variabel tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa antara culture

shock dan prestasi akademik tidak memiliki hubungan satu sama lain. Dimana,

terdapat faktor-faktor lain yang mungkin memiliki pengaruh yang lebih kuat,

seperti tempat tinggal dan lingkungannya, serta kelengkapan orang tua. Ada

pula, nilai positif dari masuk ke perguruan tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, hasilnya menunjukkan bahwa antara variabel

culture shock dan variabel prestasi akademik tidak linear. Artinya kedua

variabel tersebut tidak membentuk suatu garis lurus. Dalam penelitian ini, juga

kurang memperhatikan faktor-faktor lain di luar culture shock yang turut

mempengaruhi prestasi akademik seorang mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

74

C. Saran

1. Bagi subyek penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan agar subyek

penelitian mempertahankan nilai culture shock yang rendah. Dengan

demikian, dalam berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar

menjadi lebih mudah. Dengan nilai culture shock yang rendah pula,

peluang untuk bisa berprestasi dalam tugas akademiknya semakin besar.

2. Bagi bidang ilmu pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa bukan hanya

budaya yang berpengaruh. Ada beberapa faktor yang kuat berpengaruh

pada prestasi mahasiswa, seperti keadaan tempat tinggal, kehadiran orang

tua, dan jenis kelamin. Oleh karena itu, disarankan untuk bisa memahami

laatar belakang dari mahasiswa, baik secara budaya maupun kehidupan

pribadinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tidak terdapat

hubungan antara culture shock dengan prestasi akademik. Oleh karena itu,

disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperhatikan faktor lain

yang turut mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

75

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu., Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi belajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Albarra, Abdun. 2011. Papua negeri impian. Dipungut 30 Juni 2012 dari

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/01/23/papua-negeri-

impian/

Amponsah, Owusu Mark. 2010. Non UK University students stress levels and

their coping strategies. Educational Research Vol. 1 (4) pp. 088-098.

Dipungut 29 September 2011 dari

http://interesjournals.org/ER/pdf/2010/May/Amponsah.pdf

Ariestanty, Windy., Andri, Maurin. 2007. Studying abroad: Belajar sambil

berpetualangan di negeri orang. Cetakan 1. Jakarta: Gagas Media

Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset

Berry, John W., Poortinga, Ype H., Segall, Marshall H., Dasen, Pierre R. 1999.

Psikologi lintas budaya: Riset dan aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Utama

Bertens, K. 2005. Metode belajar untuk mahasiswa: Beberapa petunjuk bagi

mahasiswa baru. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Boveington, Tristram Frederick. 2006/ 2007. Sebuah Survei Tentang Para Pelajar

Papua yang Kuliah di Jawa Timur; Latar Belakang, Unsur-Unsur dan Cita-

Citanya. Skripsi (Diterbitkan). Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang. Dipungut 7 April 2012 dari http://research-

report.umm.ac.id/index.php/research-

report/article/viewFile/163/196_umm_research_report_fulltext.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

76

Cameron, Helen., Kirkman, Catherine. 2010. Managing Culture Shock for First

Year International Students Entering Australian Universities. Dipungut 16

September 2011 dari

http://www.fyhe.com.au/past_papers/papers10/content/pdf/12E.pdf,

Christopher, Elizabeth. 2010. The management of uncertainty and culture shock

by graduate overseas students in Australia. International Journal of Arts

and Sciences 3 (11): 35-53.

DeNotaris, Linda., McAllister, Christhoper., Notarstefano, Robyn., Panasci,

Emily., Shoemaker, Sarah. Tanpa tahun. Running head: Pack your

perception, it‟s time to fly: Changes in cultural superiority based on direct

intercultural experiences. Dipungut 29 September 2011 dari

http://www.hkmj.org/article_pdfs/hkm1006p240.pdf

Dekovic, Maja., Engels, Rutger C. M. E., Shirai, Toshiaki., de Kort, Gerard,

Anker, Arjen L. 2002. The role of peer relations in adolescent in two

cultures: the Netherlands and Japan. Journal of cross-cultural psychology

Vol. 33, No. 6, 577-595.

Fan, Si. 2010. Language shock: a challenge to language learning. The

International Journal-Language Society and Culture. Hal. 42-51.

Dipungut 1 Oktober 2011 dari

http://www.educ.utas.edu.au/users/tle/JOURNAL/issues/2010/31-6.pdf

Furnham, Adrian. 2004. Foreign Student: Education and Culture Shock. Dipungut

13 September 2011 dari

http://www.aaa.uni-

augsburg.de/ausland/downloads_vz/furnham_foreign_students.pdf

Guanipa, Carmen. 1998. Culture Shock and The Problem of Adjustment to New

Cultural Environment. Dipungut 30 April 2012 dari

http://edweb.sdsu.edu/people/cguanipa/cultshok.htm

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistika Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

77

Heine, Steven J. 2008. Cultural psychology. www. Norton & Company, Inc.

Howay, Julian. 2011. Jejak 10 tahun otonomi khusus di tanah Papua. Dipungut

30 Juni 2012 dari http://politik.kompasiana.com/2011/04/19/jejak-10-

tahun-otonomi-khusus-di-tanah-papua/

Irwin, Rachel. 2007. Culture shock: negotiating feelings in the field. Anthropology

Matters Journal. Vol. 9 (1). Dipungut 30 April 2012 dari

http://www.anthropologymatters.com/index.php?journal=anth_matters&pa

ge=article&op=view&path[]=64&path[]=124

Kauseri., Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penelitian Pendidikan. Graha Ilmu:

Yogyakarta

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Penerbit:

Djambatan

Lonner, Walter J., Malpass, Roy S. 1994. Psychology and culture. USA: by Allyn

& Bacon. A division of Simon & Schuster, Inc. 160 Gould Street.

Needham Heights, MA 02194

Martin, Judith N., Nakayama, Thomas K. 2004. Intercultural communication in

context. Ed.3. New York: The McGraw – Hill Companies, Inc

Mukodim, Didin., Ritandiyono. Sita., Harumi, Ratna. 2004. Peranan kesepian dan

kecenderungan internet addiction disorder terhadap prestasi belajar

mahasiswa Universitas Gunadarma. Jurusan Psikologi: Fakultas Psikologi

Universitas Gunadarma. Dipungut 3 Maret 2012 dari

http://repository.gunadarma.ac.id/264/1/Didin_111-120.pdf

Mulyana, Deddy., Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Komunikasi antarbudaya: Panduan

berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

78

Niam, Erni Khoirun. 2008. Koping Terhadap Stress Pada Mahasiswa Luar Jawa

yang Mengalami “Culture Shock” di Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Skripsi Thesis (Diterbitkan). Solo: Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Dipungut 13 Septermber 2011 dari

http://etd.eprints.ums.ac.id/8948/.

Novera, Isvet Amri. 2004. Indonesian postgraduate students studying in Australia:

An examination of their academic, socal and cultural experiences.

International Education Journal. Vol 5, No. 4. Dipungut 21 September

2011 dari

http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v5n4/novera/paper.pdf

Nurgiyantoro, Burhan., Gunawan. Marzuki. 2009. Statistik Terapan: untuk

Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Petride, K. V., Chamorro-Premuzic, Thomas., Frederickson, Norah., Furnham,

Adrian. 2005. Explaining individual differences in scholastic dan

achievement. British Journal of Educational Psychology, 75. 239-255

Poedjiastutie, Dwi. Tanpa tahun. Culture Shock Experienced by Foreign Students

Studying at Indonesian University. Dipungut 16 Maret 2012 dari

http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-

report/article/viewFile/163/196_umm_research_report_fulltext.pdf

Prasetya, Berta Esti Ari. 2010. Fenomena Culture Shock. Fakultas Psikologi:

Universitas Kristen Satya Wacana. Dipungut 19 Oktober 2011 dari

http://bertapsychologycorner.blogspot.com/2010/12/fenomena-culture-

shock.html

Pujiriyani, Dwi Wulan., Rianty, Almira. 2010. Kiat-Kiat Mengantisipasi Culture

Shock. Yogyakarta: PSAP UGM bekerja sama dengan Ford Foundation

Pyvis, David., Chapman, Anne. 2005. Culture shock and the international student

„offshore‟. Journal of Research in International Education. Vol. 4 (1);

23-42. Dipungut 30 April 2012 dari

http://www.auqa.edu.au/files/publications/pyvis_chapman_report.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

79

Reksoatmodjo, Tedjo N. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan.

Bandung: PT. Refika Aditama

Samovar, Larry A., Porter, Richard E. McDaniel, Edwin R. 2007. Communication

between cultures 6th

. USA: Thomson Wadsworth.

Samovar, Larry A., Porter, Richard E. McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi

lintas budaya: Communication between cultures. Ed. 7. Jakarta: Salemba

Humanika

Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk psikologi: Dari blog menjadi buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Santrock, John W. 2002. Life-span development: Perkembangan masa hidup 5 ed.

Jilid II. Jakarta: Erlangga

Santrock, John W. 2003. Adolesence: Perkembangan remaja 6th

ed. Jakarta:

Erlangga

Shohib, Muhammad, S.Psi, M.Si (2005). Pengaruh Self Efficacy Terhadap

Kecemasan Dalam Menghadapi Lingkungan Baru pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2005-

2006. Penelitian Bidang Ilmu. Lembaga Penelitian Universitas

Muhammadiyah Malang. Dipungut 8 April 2012 dari

mshohib.staff.umm.ac.id/files/2010/03/Abstraksi-PBI-3.doc

Smith, Peter B., Bond, Michael Harris. 1993. Social psychology across cultures:

analysis and perspectives. USA: Harvester Wheatsheaf

Somantri, Lili. 2008. Mengenal suku bangsa di pegunungan Papua. Dipungut

30 Juni 2012 dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/132314541-

LILI_SOMANTRI/papua.pdf/

Supratiknya, A. 1998. Psikometri. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

80

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi pendidikan dan pendekatan baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Thomson, Gary., Rosenthal, Doreen., Russell, Jean. 2006. Cultural Stress among

International Students at An Australian University. Dipungut

16 September 2011 dari

http://www.aiec.idp.com/pdf/Thomson%20(Paper)%20Fri%201050%20M

R5.pdf

Yusuf, Yusmar. 1991. Psikologi Antarbudaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Yusri. 2009. Statistika Sosial: Aplikasi dan Interpretasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ward, Collen., Bochner, Stephen., Furnham, Adrian. 2001. The psychology of

culture shock 2nd

ed. London: Routledge.

Aliansi Mahasiswa Papua Jogja. 2011. Dipungut 13 Juni 2012 dari

http://ampjogja.blogspot.com/2011/11/ribuan-mahasiswa-papua-yang-

berada-di.html

Buku Pedoman Program Studi Psikologi. 2008. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Buku Peraturan Akademik. 2010 Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

http://kampsjogja.wordpress.com/2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

81

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

82

Lampiran 1. Skala Culture Shock

SKALA PENELITIAN

“CULTURE SHOCK”

Nama : Maria Fransiska Ansiga

NIM : 089114020

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

83

Yogyakarta, Juni 2012

Yth. Teman-teman yang turut berpartisipasi

dalam penelitian ini.

Dengan hormat, dengan ini saya :

Nama : Maria Fransiska Ansiga

NIM : 089114020

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memohon kepada teman-

teman untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang

telah tersusun dalam skala ini guna membantu dalam menyelesaikan skripsi

saya. Identitas diri dan seluruh tanggapan yang teman-teman berikan akan

dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, teman-teman diharapkan dapat

menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebelumnya, saya

mengucapkan terimakasih atas kesediaannya untuk mengisi skala penelitian

ini.

Hormat Saya,

Maria Fransiska Ansiga

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak

dibawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu akan tetapi dengan suka

rela demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan merupakan murni dari apa yang

saya alami bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada

umumnya dan saya mengijinkan jawaban saya tersebut dipergunakan

sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.

Menyetujui,

(………………………….)

Yogyakarta, Juni 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

84

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa kurang nyaman dengan

keadaan yang ada di Yogya karena

berbeda dengan keadaan yang ada di

Papua.

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa kurang nyaman dengan

keadaan yang ada di Yogya karena

berbeda dengan keadaan yang ada di

Papua.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya tidak menyukai kebiasaan-kebiasaan

hidup yang ada di Yogya karena tidak

sesuai dengan diri saya.

2. Saya merasa bingung dan ragu-ragu

dalam mengambil keputusan.

3. Saya sulit menemukan teman baru yang

dapat diajak bergaul saat berada di

Yogya.

4. Saya merasa tidak nyaman untuk

berinteraksi dengan orang-orang baru di

lingkungan sosial saya sekarang.

5. Saya merasa orang-orang yang ada di

lingkungan pergaulan saya, secara diam-

diam suka membicarakan kejelekan saya

di belakang.

6. Saya merasa tidak aman setelah saya

pindah dan tinggal di Yogya sekarang.

IDENTITAS (MOHON DIISI DENGAN JELAS DAN LENGKAP)

Universitas/ Perguruan Tinggi :

Tempat tinggal : Kos / Asrama / Rumah *)

( ) Lebih banyak mahasiswa asal Papua

( ) Seimbang antara mahasiswa asal Papua dan asal daerah lain

( ) Lebih banyak mahasiswa asal daerah lain

IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) :

Anggota keluarga :

Uang saku per bulan :

( ) < Rp. 500.000

( ) Rp. 500.000 - Rp. 999.999

( ) Rp. 1.000.000 - Rp. 1.999.999

( ) Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000

Status Pernikahan : Nikah / Belum Nikah *)

*) Lingkari jawaban yang menjadi pilihan Anda

PETUNJUK

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan mengenai keadaan yang

teman-teman alami. Setiap jawaban yang diberikan tidak akan diberikan

penilaian, sehingga tidak ada jawaban yang benar atau salah. Nyatakanlah

jawaban teman-teman tersebut pada kolom yang telah disediakan dengan

memberikan tanda centang ( √ ). Adapun pilihan-pilihan jawabannya, yaitu:

SS :apabila teman-teman Sangat Setuju

S :apabila teman-teman Setuju

TS :apabila teman-teman Tidak Setuju

STS :apabila teman-teman Sangat Tidak Setuju

Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan cermat. Dan silahkan

memberikan jawaban yang teman-teman anggap paling menunjukkan keadaan

diri teman-teman.

Berikut contoh cara menjawab pernyataan :

SKALA

Ketika ada kesalahan, dapat mengganti jawaban dan memberi tanda =

pada jawaban sebelumnya, berikut contoh cara mengganti jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

85

No. Pernyataan SS S TS STS

7. Saya merasa jauh lebih kuat dan mampu untuk

menyelesaikan masalah dalam kegiatan perkuliahan dan

masalah lainnya.

8. Saya senang berinteraksi dengan orang-orang baru yang

ada di lingkungan sosial sekitar saya sekarang.

9. Saya merasa kemampuan belajar saya di kampus sekarang

mulai menurun dibandingkan dengan kemampuan belajar

saya ketika mengikuti kuliah di semester-semester pertama.

10. Saya adalah orang yang tegas ketika harus menentukan

suatu pilihan dalam hidup saya, baik yang berkaitan

dengan perkuliahan atau kehidupan sehari-hari.

11. Lingkungan tempat tinggal saya di Yogya sekarang

mampu membuat saya merasa tenang dan aman.

12. Saya merasa kehilangan status dan pengaruh saya dalam

lingkungan pergaulan saya yang sekarang.

13 Saya sering merasa kesepian setelah pindah dan tinggal

di lingkungan tempat tinggal saya sekarang.

14. Saya termasuk orang yang memiliki kemampuan adaptasi

yang baik, sehingga mampu beradaptasi dengan cepat

ketika berada di Yogya.

15. Saya merasa keadaan di lingkungan tempat tinggal

sekitar saya mampu memberikan perasaan nyaman dan

tenang.

16. Perbedaan budaya yang ada antara budaya di tempat

tinggal saya sebelumnya di Papua dengan yang di

Yogya, saya rasakan sebagai sesuatu hal yang

menyenangkan.

No. Pernyataan SS S TS STS

17. Setiap orang yang ada di lingkungan pergaulan

saya, dapat menghargai kehadiran dan hak saya.

18. Saya dapat mengikuti seluruh kebiasaan-kebiasaan

yang ada di Yogya, meskipun kebiasaan-kebiasaan

tersebut berbeda dengan yang ada di Papua.

19. Teman-teman saya bukan orang yang humoris,

sehingga meskipun saya mence- ritakan hal-hal

lucu, mereka tidak akan merespon dengan baik.

20. Saya merasa bosan dengan keadaan di lingkungan

tempat tinggal saya sekarang, karena saya sudah

menelusuri banyak tempat di Yogya.

21. Orang-orang baru yang ada di lingkungan tempat

tinggal saya sekarang merupakan orang-orang baik

dan menyenangkan, sehingga mampu membuat

saya merasa nyaman dan senang.

22. Saya adalah orang yang memiliki ketahanan

tubuh yang baik, meskipun lingkungan tempat

tinggal saya sekarang berbeda dengan lingkungan

tempat tinggal saya di Papua.

23. Saya suka membentuk dan menjalin persahabatan

dengan orang-orang baru yang ada di lingkungan

tempat tinggal saya sekarang.

24. Saya mampu untuk mencintai dan menyukai budaya

Jawa selama saya tinggal di Yogya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

86

No. Pernyataan SS S TS

STS

25. Saya termasuk mahasiswa yang aktif mengikuti

kegiatan-kegiatan organisasi di dalam dan luar

kampus untuk menambah teman dan pengalaman.

26. Saya sering menghadiri dan ikut ambil bagian dalam

kegiatan yang dilakukan oleh komunitas mahasiswa

Papua yang saya ikuti.

27. Saya adalah orang yang pintar dalam mengatur

seluruh aktivitas dan tugas kampus, sehingga saya

mampu menjalankan semuanya dengan baik.

28. Jika dibandingkan dengan teman-teman saya di

kampus, saya termasuk anak yang mampu untuk

bersaing dengan mereka, karena saya memiliki

kemampuan yang tidak kalah dengan mereka.

29. Saya merasa emosi saya lebih cepat naik ketika saya

mengalami sesuatu hal, bahkan untuk hal-hal yang

sepele.

30. Saya merasa tidak percaya diri ketika harus

berhadapan dengan orang-orang baru yang ada di

lingkungan pergaulan saya.

31. Saya merasa kehadiran saya sering diabaikan oleh

orang-orang di lingkungan sosial saya.

32. Saya suka memberikan waktu luang untuk bisa

bergaul dengan teman-teman baru saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

87

Lampiran 2. Reliabilitas Skala Uji Coba Culture Shock

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 61 100.0

Excludeda 0 .0

Total 61 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.839 60

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 134.5902 235.313 .354 .835

VAR00002 134.3279 235.224 .392 .834

VAR00003 133.4590 249.619 -.233 .845

VAR00004 134.0000 244.867 -.022 .842

VAR00005 134.3770 236.372 .267 .837

VAR00006 134.7377 233.063 .406 .834

VAR00007 135.0328 247.099 -.106 .844

VAR00008 134.7377 233.730 .462 .833

VAR00009 135.0328 237.466 .329 .836

VAR00010 134.5410 235.752 .307 .836

VAR00011 133.9180 236.110 .265 .837

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

88

VAR00012 134.8033 237.127 .289 .836

VAR00013 134.8525 238.961 .192 .838

VAR00014 134.9016 236.190 .334 .835

VAR00015 134.7377 240.397 .159 .839

VAR00016 134.9180 234.643 .382 .834

VAR00017 135.1967 236.694 .301 .836

VAR00018 134.5902 233.046 .394 .834

VAR00019 134.3115 235.218 .309 .836

VAR00020 134.7213 239.038 .194 .838

VAR00021 135.0328 232.832 .411 .834

VAR00022 134.9672 232.732 .393 .834

VAR00023 135.0820 239.077 .243 .837

VAR00024 134.3770 241.372 .099 .840

VAR00025 134.3934 231.243 .449 .833

VAR00026 135.0820 240.643 .179 .838

VAR00027 133.5246 248.454 -.153 .845

VAR00028 134.9672 230.166 .544 .831

VAR00029 134.4426 235.384 .351 .835

VAR00030 135.0656 241.629 .135 .839

VAR00031 134.5902 237.613 .288 .836

VAR00032 134.4098 238.579 .169 .839

VAR00033 134.9016 232.723 .453 .833

VAR00034 134.0492 241.081 .138 .839

VAR00035 133.5902 253.146 -.302 .849

VAR00036 134.9672 239.866 .152 .839

VAR00037 134.2787 232.338 .389 .834

VAR00038 135.0000 233.367 .443 .833

VAR00039 135.2295 234.213 .463 .833

VAR00040 134.7049 238.311 .256 .837

VAR00041 134.7541 236.055 .322 .836

VAR00042 134.3607 243.801 .018 .841

VAR00043 134.2131 239.037 .227 .837

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

89

VAR00044 135.0656 233.096 .461 .833

VAR00045 134.8852 230.903 .473 .832

VAR00046 134.2787 233.904 .316 .836

VAR00047 135.0984 233.790 .498 .833

VAR00048 135.0656 234.262 .487 .833

VAR00049 133.7213 245.771 -.056 .843

VAR00050 134.7705 240.846 .145 .839

VAR00051 135.0492 234.148 .398 .834

VAR00052 134.4918 233.221 .408 .834

VAR00053 134.3115 238.818 .198 .838

VAR00054 134.3770 234.339 .355 .835

VAR00055 134.6230 237.572 .284 .836

VAR00056 134.6230 235.772 .313 .836

VAR00057 134.9672 236.799 .331 .836

VAR00058 134.6721 240.457 .156 .839

VAR00059 134.9508 235.048 .366 .835

VAR00060 134.4754 243.954 .002 .843

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

90

Lampiran 3. Reliabilitas Skala Uji Coba Culture Shock Setelah Dilakukan

Seleksi Item

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 61 100.0

Excludeda 0 .0

Total 61 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.875 32

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 65.8361 143.606 .360 .872

VAR00002 65.5738 142.482 .459 .870

VAR00006 65.9836 142.583 .375 .872

VAR00008 65.9836 142.850 .443 .871

VAR00009 66.2787 144.304 .398 .872

VAR00010 65.7869 144.937 .264 .875

VAR00014 66.1475 145.161 .294 .874

VAR00016 66.1639 142.506 .418 .871

VAR00017 66.4426 143.784 .353 .873

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

91

VAR00018 65.8361 140.373 .467 .870

VAR00019 65.5574 145.084 .242 .875

VAR00021 66.2787 141.938 .403 .871

VAR00022 66.2131 142.237 .367 .872

VAR00025 65.6393 139.968 .474 .870

VAR00028 66.2131 139.904 .534 .868

VAR00029 65.6885 143.785 .350 .873

VAR00033 66.1475 142.361 .419 .871

VAR00037 65.5246 140.520 .425 .871

VAR00038 66.2459 140.855 .515 .869

VAR00039 66.4754 142.887 .463 .870

VAR00041 66.0000 143.333 .371 .872

VAR00044 66.3115 141.751 .475 .870

VAR00045 66.1311 140.649 .454 .870

VAR00046 65.5246 142.787 .306 .874

VAR00047 66.3443 142.463 .505 .870

VAR00048 66.3115 142.918 .489 .870

VAR00051 66.2951 142.778 .399 .872

VAR00052 65.7377 142.830 .371 .872

VAR00054 65.6230 143.505 .327 .873

VAR00056 65.8689 143.549 .338 .873

VAR00057 66.2131 144.737 .340 .873

VAR00059 66.1967 142.461 .421 .871

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

92

Lampiran 4. Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

prestasi_akadem

ik culture_shock

N 70 70

Normal Parametersa Mean 2.7100 66.6429

Std. Deviation .51514 12.15961

Most Extreme Differences Absolute .072 .083

Positive .069 .069

Negative -.072 -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .603 .691

Asymp. Sig. (2-tailed) .860 .726

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 5. Uji Linearitas

Means

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

IP_ikt_dep *

CS_bbs_inde

Between

Groups

(Combined) 10.443 35 .298 1.289 .230

Linearity .037 1 .037 .161 .691

Deviation

from Linearity 10.406 34 .306 1.323 .210

Within Groups 7.868 34 .231

Total 18.311 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 ... penelitian ini adalah mahasiswa asli asal Papua angkatan 2010 yang

93

Lampiran 6. Uji T

T-Test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

culture_shock 70 66.6429 12.15961 1.45335

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI