plagiat merupakan tindakan tidak terpuji1].pdf · pengembangan modul pembelajaran tematik kelas iv...

172
i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Disusun Oleh: Christiana Risma Marthawati 101134175 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV

BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Disusun Oleh:

Christiana Risma Marthawati

101134175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini saya persembahkan

untuk:

Tuhan Yesus

Papa yang di surga, papa Eko Nur Cahyo

Mama Nawilah yang selalu sabar dan memberikan dukungan dalam

bentuk material maupun spiritual

Adikku tersayang, Elisabet Nur Widyaningsih

Teman-teman satu kontrakan baik sekarang atau dulu (Nia, Ida, Vivi, Mb

Iren, dll)

Keluarga besar Paradhe.

Sahabatku tercinta Hersi Maningrum, Andika Wilasana, Heribertus Sigit

Prasetyo dan William Adi yang selalu memberi semangat

Almamater Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

HALAMAN MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )

Jika Anda tak pernah memutuskan berhenti, Anda tak akan pernah

terkalahkan.

Always be yourself and never be anyone else even if they look better

than you.

Happiness is not money, but a peace of mind and soul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Marthawati, Christiana Risma. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran

Tematik Kelas IV Berbasis Multiple intelligence. Skripsi: Yogyakarta:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma.

Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, modul tematik, multiple intelligence

Pergantian kurikulum menyebabkan terbatasnya fasilitas pembelajaran

untuk kurikulum 2013 ini, terkhusus modul pembelajaran. Standar kelulusan

kurikulum 2013 terbagi menjadi 3 domain, sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Tiga domain tersebut dapat dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda

menurut teori Gardner. Pengembangan prototipe modul pembelajaran ini

mengakomodasi tiga domain kurikulum 2103 dan kecerdasan ganda. Tujuan dari

pengembangan ini adalah untuk: (1) menghasilkan suatu modul yang dapat

digunakan siswa, (2) menilai kelayakan prototipe modul.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and

development) dari Borg and Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah kuesioner. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif yang berupa

komentar data kuantitatif berupa skor rentang skala 1 s.d 4. Teknik analisis data

menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke

data kualitatif dengan menggunakan skala Likert untuk mengetahui kelayakan.

Prosedur pengembangan modul dilakukan dengan langkah-langkah: (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain

produk, (5) revisi desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul layak

digunakan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari

ketiga validator pada aspek sistematika mendapatkan persentase 86,50%, aspek

tampilan mendapatkan persentase 91,75%, aspek bahasa mendapatkan persentase

100%, ketiga aspek ini tergolong dalam kategori sangat baik (2) Penilaian dari

ahli modul pembelajaran mendapatkan persentase 91,67%, tergolong sangat baik,

(3) Penilaian dari ahli desain modul mendapatkan persentase 89,59%, tergolong

sangat baik (4) penilaian dari ahli bahasa mendapatkan persentase 96,87%,

tergolong sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

Marthawati, Christiana Risma . ( 2014) . Development Learning Module Thematic

Class IV Based Multiple intelligence. Thesis: Yogyakarta: Teacher

Education Study Program of Sanata Dharma University Elementary

School .

Keywords : Research and development , thematic modules , multiple intelligence

Substitution learning curriculum to the limited facilities for this 2013

curriculum, especially those learning modules. 2013 graduation standard

curriculum is divided into three domains, attitudes, skills and knowledge. Three

domains can be developed according to the theory of multiple intelligences ninth

Gardner. The development of this prototype learning module accommodates three

curriculum domains and multiple intelligences in 2103. The aim of this

development is to: (1) produce a prototype, (2) assess the feasibility of the

prototype module.

This research was a research and development of Borg and Gall. The data

obtained are qualitative data in form of comments and quantitative data in the

form of score with rangescale of 1 to 4. Data analysis techniques use the

quantitative descriptive analysis techniques, then converted to qualitative data

using a Likert scala to determine the feasibility of learning module.

The module development can be done in several steps. They were: (1)

potential and problem, (2) data collect, (3) product design, (4) product design

validation, (5) design revise. The result showed that the development learning

module was appropriate for a limited trial. It was shown by: ( 1 ) Assessment of

the three validators on the systematic aspects of getting a percentage 86.50 % ,

aspect display gets a percentage 91.75%, aspects of language gets a percentage of

100 % , this three aspects of this including in category of very good (2) validation

of the expert learning module gets a percentage of 91.67%, category very good,

(3) validation of the expert module design gets a percentage of 89.59% , category

very good (4) validation of linguists gets a percentage of 96.87 % , category very

good.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

melimpahkan nikmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Tugas

Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik

Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence” dapat terselesaikan. Penyusunan

laporan Tugas Akhir Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi karena adanya bimbingan,

bantuan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Kaprodi PGSD

3. Emanuela Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D selaku Wakaprodi PGSD

4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skrispsi I yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran

5. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah membimbing dengan penuh kesabaran

6. Kedua orang tua tercinta, papa yang di surga Eko Nur Cahyo dan mama

Nawilah yang senantiasa memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang

tak terhingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ............................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

G. Definisi Operasional ............................................................................................ 6

H. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembang ................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ......................................................................................................... 9

1. Tinjauan tentang Modul ................................................................................ 9

a. Pengertian Modul .................................................................................... 9

b. Karakteristik Modul................................................................................. 10

c. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul ........................................................ 12

d. Prosedur Pengembangan Modul............................................................... 14

e. Pembelajaran Menggunakan Modul ......................................................... 20

f. Prinsip Penulisan Modul .......................................................................... 22

g. Keuntungan Penggunaan Modul .............................................................. 24

2. Model Pembelajaran Tematik ........................................................................ 24

a. Pengertian Tematik .................................................................................. 24

b. Pentingnya Pembelajaran untuk Murid Sekolah Dasar ............................. 25

c. Keunggulan Pembelajaran Tematik dibandingkan dengan

Pembelajaran Konvesional....................................................................... 26

d. Manfaat Pembelajaran Tematik ............................................................... 26

e. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik ............................................. 27

3. Multiple Intelligence ..................................................................................... 29

a. Pengertian Multiple Intelligence .............................................................. 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

b. Jenis-jenis Multiple Intelligence, Karakteristik dan Cara

Mengembangkan ..................................................................................... 30

4. Pop-up dan Lift the Flap ................................................................................ 39

B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 39

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 41

D. Pertanyaan Peneliti ............................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan .......................................................................................... 45

B. Prosedur Pengembangan ...................................................................................... 46

C. Setting Penelitian ................................................................................................. 48

D. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 48

E. Jenis Data ............................................................................................................ 50

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 50

G. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pengembangan ...................................................................................... 52

B. Uji Kelayakan Modul Pembelajaran .......................................................................... 55

a. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator ......................................... 56

b. Hasil Penilaian masing-masing Validator................................................. 64

C. Kajian Produk Akhir ............................................................................................ 73

D. Pembahasan ......................................................................................................... 75

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 81

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 82

C. Saran .................................................................................................................... 82

DAFTAR REFERENSI .............................................................................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan kerangka berpikir ........................................................................... 33

Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan............................................................... 45

Gambar 3. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika ..................................... 60

Gambar 4. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan ........................................ 62

Gambar 5. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa ............................................ 64

Gambar 6. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran .......................... 67

Gambar 7. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Desain ............................................... 70

Gambar 8. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ............................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian........................................................................ 49

Tabel 2. Skala Persentase Suharsimi Arikunto............................................................. 51

Tabel 3. Hasil Penilaian per Indikator ......................................................................... 56

Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran ............................................... 65

Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli Desain .................................................................... 68

Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Bahasa .................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................................... 86

2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................................................... 138

3. Surat Keterangan Validasi .................................................................................... 141

4. Instrumen Validasi ............................................................................................... 142

5. Instrumen Analisis Kebutuhan ............................................................................. 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan erat hubungannya dengan kurikulum. Undang-undang

No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas) pasal 1 ayat (9), menyatakan bahwa “kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Di Indonesia,

kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan, ini berarti setiap ada

perubahan kurikulum juga diikuti dengan perubahan tujuan, isi dan bahan

pelajaran, tidak terkecuali pada kurikulum 2013 sekarang ini. Perubahan atau

pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis

(Hidayat, 2013:111). Pada awal pelajaran 2013/2014 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) telah berganti menjadi Kurikulum 2013. Pembelajaran

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik, berbeda dengan

pembelajaran KTSP yang pembelajarannya terpisah-pisah. Pembelajaran tematik

merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu

sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun

kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan

secara holistik,bermakna, dan autentik (Rusman, 2011:254). Peserta didik

mendapatkan pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran tematik, melalui

pembelajaran tematik dapat dihasilkan standar kelulusan yang mencakup ranah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

sikap, keterampilan dan pengetahuan seperti yang dipaparkan dalam kurikulum

2013.

Berbicara mengenai standar kelulusan kurikulum 2013, yang bisa

menghasilkan standar kelulusan tersebut adalah para guru yang mengajar di

sekolah. Namun pada kenyataannya, sebagian besar guru di sekolah dasar masih

merasa kebingungan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berdasarkan

data analisis kebutuhan yang diperoleh dari keenam sekolah dasar yakni SD N

Kledokan, SD Socokansi II, SD N Gelaran II, SD Baran I, SD Kerdon Miri I dan

SD Kanisius Sengkan menyatakan bahwa 2 kepala sekolah sudah mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013, 4 kepala sekolah belum mengikuti pelatihan

Kurikulum 2013; semua guru pada keenam sekolah dasar belum mengikuti

pelatihan kurikulum 2013; baik guru maupun kepala sekolah dari keenam sekolah

juga belum memahami model pembelajaran berbasis multiple intelligence; data

yang diperoleh juga menunjukkann bahwa keenam sekolah dasar tersebut belum

memiliki fasilitas pembelajaran seperti silabus, RPP, media, LKS, perangkat

penilaian dan modul pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013 berbasis

multiple intelligence. Pembaharuan kurikulum ini berakibat pada terbatasnya

fasilitas pembelajaran yang menunjang keberhasilan para peserta didik. Selain

guru, perangkat pembelajaran juga merupakan sesuatu yang penting untuk

menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan menghasilkan standar kelulusan

kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai karakter pada peserta

didik, ini terlihat dari standar kelulusan yang terbagi dalam 3 domain, yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

domain sikap (beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal, toleransi, gotong

royong, kerjasama, musyawarah, pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,

dan cinta perdamaian), domain keterampilan (membaca, menulis, menghitung,

menggambar, mengarang, menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

membuat, mencipta) dan domain pengetahuan (obyek: ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan budaya; subyek: manusia, bangsa, negara, tanah air, dan

dunia.). Domain-domain tersebut dapat dikembangkan melalui sembilan

kecerdasan manusia seperti teori Howard Gardner mengenai Multiple intelligence.

Domain sikap dapat dikembangkan melalui kecerdasan lingustik, kecerdasan

intapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan

eksistensial; domain keterampilan dapat dikembangkan melalui kecerdasan

matematika, ruang-spasial, kecerdasan kinestetk, sedangkan domain pengetahuan

bisa dikembangkan melalui kecerdasan musik. Multiple intelligence atau

kecerdasan ganda adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan

menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam

situasi nyata, sehingga dengan multiple intelligence atau kecerdasan ganda yang

dimiliki maka anak akan bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam situasi

yang bermacam-macam. Multiple intelligence tersebut meliputi kecerdasan

linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-spasial, kecerdasan

kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan

intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis, kecerdasan eksistensial (Suparno,

2008:17,19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Berdasarkan hubungan antara standar kelulusan kurikulum 2013 yang bisa

dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda dan analisis kebutuhan,

maka peneliti memberikan solusi untuk memberikan suatu modul pembelajaran

tematik yang layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis Multiple

intelligence yang dapat mewadahi kecerdasan-kecerdasan yang ada dalam setiap

individu.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sesuai dengan survey analisis

kebutuhan, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Guru belum paham mengenai Kurikulum 2013.

2. Guru belum paham mengenai Multiple intelligence.

3. Belum adanya perangkat pembelajaran untuk Kurikulum 2013 berbasis

Multiple intelligence, khususnya modul.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah diberikan supaya peneliti dapat terarah dan tidak

menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti

membatasi hal-hal sebagai berikut:

1. Materi yang disajikan dalam modul pembelajaran tematik merupakan sub

tema pertama pada tema empat yaitu mengenai “jenis-jenis pekerjaan”

untuk siswa kelas IV SD.

2. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul

pembelajaran tematik berbasis multiple intelligence.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik

kelas IV SD berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan

dan sub tema jenis-jenis pekerjaan”?

2. Bagaimana kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD

berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan dan sub

tema jenis-jenis pekerjaan”?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik

kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.

2. Mengetahui kelayakan pengembangan prototipe modul pembelajaran

tematik kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

1. Produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran yang berdasarkan

Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence.

2. Menggunakan pendekatan scientific, yaitu mengamati, bertanya, bernalar

dan mengkomunikasikan (mempresentasikan).

3. Berisi materi mengenai jenis-jenis pekerjaan kelas IV sekolah dasar.

4. Produk berisi materi mengenai budaya lokal Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

5. Menggunakan tata tulis gaya majalah.

6. Materi disajikan menggunakan gambar 3D atau pop-up dan lift the flap,

untuk menunjukkan penjabaran materi secara luas dan menarik rasa ingin

tahu peserta didik.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian dimaksudkan untuk menghindari

terjadinya salah penafsiran tentang penelitian ini. Adapun definisi operasional dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan dalam arti pendidikan adalah proses menghasilkan bahan-

bahan ajar.

2. Modul pembelajaran adalah suatu paket bahan ajar yang digunakan dalam

pembelajaran siswa secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan materi

beberapa mata pelajaran menjadi satu dan dijadikan satu tema.

Pembelajaran tematik untuk kelas atas ini adalah kebijakan baru yang

terdapat dalam kurikulum 2013.

4. Multiple Intelligence adalah kecerdasan ganda, terbagi dalam 9 kecerdasan,

yakni kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-

spasial, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan

interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis,

dan kecerdasan eksistensial.

5. Pop-up adalah gambar 3D yang ada di dalam buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

H. Manfaat

1. Manfaat Praktis

Memperoleh fasilitas belajar berupa modul tematik pembelajaran berbasis

Multiple intelligence guna mendukung proses belajar peserta didik.

a. Bagi guru

1) Membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran khususnya tema

berbagai pekerjaan.

2) Meningkatkan pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat membantu

peserta didik untuk lebih mengoptimalkan kecerdasan yang terkait dalam

proses belajar mengajar.

b. Bagi siswa

1) Mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran jenis-

jenis pekerjaan.

2) Membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri.

3) Untuk mengembangkan kecerdasan yang terdapat pada setiap individu

peserta didik.

c. Bagi sekolah

Dapat menjadi fasilitas pembelajaran bagi peserta didik pada tema jenis-

jenis pekerjaan.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam meningkatkan

pembelajaran, khususnya pembelajaran kelas IV tema berbagai pekerjaan sub

tema jenis-jenis pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

2. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan untuk mengembangkan pengetahuan, khususnya tentang

pengembangan modul pembelajaran tematik berbasis Multiple intelligence.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi Pengembangan

a. Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence

dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum

2013.

b. Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence

dijadikan sebagai media untuk mengembangkan kecerdasan ganda yang

dimiliki peserta didik.

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Terbatas untuk kelas IV.

b. Terbatas pada tema Berbagai Pekerjaan dan sub tema Jenis-jenis pekerjaan.

c. Penelitian ini dibatasi pada langkah kelima dalam penelitian R&D, yaitu

revisi desain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Modul

a. Pengertian Modul

Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional (2008: 3) menjelaskan bahwa modul merupakan

bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta

pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di

dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat

melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung, sehingga

pembacanya dituntut untuk lebih aktif dalam belajar sesuai dengan kecepatan

belajar masing-masing individu secara efektif dan efisien, oleh karena itu teknik

penulisan modul berbeda dengan teknik penulisan media cetak lainnya.

Nasution (2011: 205) modul merupakan suatu unit yang lengkap yang

berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk

membantu siswa dalam mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus

dan jelas. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:132) modul merupakan suatu

unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan

belajar.

Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, modul adalah alat belajar

peserta didik berupa media cetak yang berisi rangkaian kegiatan belajar yang bisa

dipelajari secara mandiri untuk mencapai suatu tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

b. Karakteristik Modul

Karakteristik modul yang sesuai dengan pedoman penulisan modul yang

dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional (2008:4) maka modul dapat dikatakan baik

apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Self Instruction

Karakter self instuction menuntut siswa belajar mandiri tanpa bantuan dari

guru. Modul dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan dan bahasa yang

digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami isi

modul. Komponen-komponen dalam memenuhi karakter self instruction adalah

sebagai berikut:

a) Memuat tujuan pembelajaran dengan jelas dan menggambarkan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas secara spesifik sehingga

memudahkan peserta didik mempelajarinya secara tuntas.

c) Terdapat contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan dalam

memaparkan materi pembelajaran.

d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang dapat digunakan untuk

mengukur penguasaan materi pembacanya.

e) Kontekstual, materi disajikan terkait dengan suasana, tugas dan lingkungan

peserta didik.

f) Penggunaan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami dan

komunikatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.

h) Terdapat instrumen penilaian, sehingga peserta didik dapat melakukan

penilaian sendiri.

i) Terdapat umpan balik terhadap penilaian peserta didik untuk mengetahui

tingkat penguasaan peserta didik.

j) Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/ referensi yang mendukung

materi pembelajaran yang dimaksud.

2) Self Contained

Modul harus memuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam

modul tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan peserta didik mempelajari

materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas ke dalam satu

kesatuan yang utuh.

3) Berdiri sendiri (stand alone)

Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak

tergantung pada bahan ajar atau media lain. Artinya, tanpa menggunakan bahan

ajar lain atau media lain, peserta didik dapat mempelajari dan mengerjakan tugas

yang ada dalam modul tersebut.

4) Adaptif

Modul dikatakan adaptif bila dapat menyesuaikan terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, modul dapat digunakan diberbagai

perangkat keras (hardware).

5) Bersahabat atau akrab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat atau akrab dengan

pemakainya. Setiap instruksi dan informasi yang tampil bersifat membantu dan

bersahabat dengan pemakai, dalam merespon dan mengakses sesuai dengan

keinginan.

Sesuai karakteristik dalam pedoman penulisan modul di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa karakteristik modul digunakan sebagai pengganti guru dan

untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka modul harus dibuat jelas, lengkap

dan komunikastif sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.

c. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul

1) Fungsi Penulisan Modul

Fungsi modul dalam kegiatan belajar mengajar adalah modul mempunyai

fungsi supaya pembelajaran lebih terarah dan sistematis. Peserta didik dituntut

untuk menguasai kompetensi pembelajaran yang diikutinya (Depdiknas, 2008: 3).

2) Tujuan Penulisan Modul

Penggunaan modul sering kali dikaitkan dengan aktifitas pembelajaran

secara mandiri. Penulis modul yang baik, menulis modul seolah-olah sedang

memberikan materi pelajaran kepada pesrta didik dalam bentuk tulisan. Tujuan

penulisan modul menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2008:3) dijabarkan sebagai berikut:

1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbal.

2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar

maupun guru/ instruktur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan kemampuan

dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya

yang memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

4) Memungkinkan siswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil

belajarnya.

Sedangkan tujuan digunakan modul menurut Nasution (2011:205) adalah

sebagai berikut:

a) Membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatannya

masing-masing.

b) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut caranya masing-

masing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk

memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan

kebiasaan masing-masing.

c) Memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka suatu mata

pelajaran, mata kuliah bidang studi atau disiplin bila kita anggap bahwa

pelajar tidak mempunyai pola minta yang sama atau motivasi yang sama

untuk mencapai tujuan yang sama.

d) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal kelebihan dan

kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui modul remidial,

ulanagan-ulangan atau variasi dalam cara belajar.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:133) menjelaskan maksud dan tujuan

digunakannya modul agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

efisien, artinya para siswa dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan

kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat

mengetahui hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan bahan pelajaran secara

optimal (mastery learning), yaitu dengan tingkat penguasaan 80%.

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tujuan pembuatan modul adalah

mempermudah penyampaian pesan yang dapat digunakan secara kelompok

ataupun mandiri, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan

kecepatan dan kemampuan masing-masing.

d. Prosedur Pengembangan Modul

Langkah-langkah penyusunan modul menurut Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

(2008:18-31) adalah sebagai berikut:

1) Analisis kebutuhan modul

Analisis kebutuhan modul merupakan tindakan menganalisis silabus atau

RPP dengan tujuan mencari informasi modul yang dibutuhkan para peserta didik

dalam mempelajari pembelajaran dan kompetensi yang telah tersusun dalam suatu

program. Kompetensi dalam hal ini adalah standar inti dan kegiatan pembelajaran

adalah kompetensi dasar. Tujuan analisis kebutuhan modul adalah untuk mencari

dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dijabarkan dalam satu tahun

atau satu semester program yang telah disusun. Langkah analisis kebutuhan

modul adalah:

a) Menetapkan satuan program, dalam hal ini modul akan dijadikan program 3

tahun, 1 tahun, semester dan atau sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

b) Memeriksa ada tidaknya rambu-rambu operasional untuk pelaksanaan

program modul tersebut. Misalnya program silabus, RPP dan lain-lain.

c) Meneliti standar kompetensi yang akan dibahas, maka akan diperoleh materi

pembelajaran yang perlu dibahas untuk menguasai isi materi dan standar

kompetensi tersebut.

d) Menyusun satuan bahan pelajaran yang mencakup materi tersebut, lalu beri

nama untuk dijadikan judul modul.

e) Mendaftar satuan modul kemudian diidentifikasi mana yang sudah ada dan

yang belum ada di sekolah.

f) Menyusun modul berdasarkan prioritas kebutuhannya. Kemudian tentukan

peta modul (tata letak modul pada satu satuan program yang digambar pada

diagram).

2) Desain modul

Desain modul yang dimaksud disini adalah RPP yang telah disusun oleh

pengajar. RPP memuat strategi pembelajaran serta media yang digunakan, inti

pembelajaran dan metode yang penelitian juga perangkatnya. RPP digunakan

untuk mengacu desain dalam penyusunan modul, namun jika belum disusun suatu

RPP, dapat dilakukan juga langkah-langkah sebagai berikut Direktorat Jendral

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

(2008:22-31):

a) Tetapkan kerangka bahan yang akan disusun.

b) Tetapkan tujuan akhir (performance objective) yaitu kemampuan yang harus

dicapai dan dikuasai oleh peserta didik setelah selesai mempelajari modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

c) Tetapkan tujuan antara (enable objective) yaitu kemampuan spesifik yang

menunjang tujuan akhir.

d) Tentukan sistem evaluasi.

e) Bila ada RPP maka dapat mengacu untuk menetapkan isi atau garis besar

materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

f) Materi yang dikandung dalam modul adalah materi dan prinsip yang

mendukung untuk pencapaian kompetensi dan harus dikuasai peserta didik.

g) Tugas, soal, atau latihan yang harus dikerjakan sampai selesai oleh peserta

didik.

h) Evaluasi untuk mengukur seberapa kemampuan peserta didik dalam

menguasai materi modul.

i) Kunci jawaban soal

3) Implentasi

Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilakukan sesuai alur dalam

modul. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan seharusnya dipenuhi dengan tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara konsisten

sesuai alur yang diterapkan.

4) Penilaian

Tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui seberapa besar

penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi dalam modul. Penilaian hasil

belajar dilakukan menggunakan instrumen yang telah disiapkan pada waktu

penulisan modul.

5) Evaluasi dan validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Modul yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara bertahap harus

dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi merupakan maksud untuk mengetahui

dan mengukur penerapan pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai

desain pengembangannya atau tidak. Evaluasi dapat dikembangkan suatu

instrumen evaluasi yang berdasarkan isi modul. Instrumen sebaiknya untuk guru

dan peserta didik yang terlibat karena menghasilkan evaluasi yang lebih objektif.

Sedangkan validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul

dengan kompetensi yang menjadi target belajar. Validasi dapat dilakukan dengan

cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila tidak

ada maka guru bidang dapat menggantikan membantu validasi. Validator

memeriksa dengan teliti isi dan bentuk atau kegiatan yang dapat efektif untuk

digunakan sebagai media menguasai kompetensi yang menjadi target belajar. Bila

modul belum valid maka perlu diperbaiki agar menjadi valid.

6) Jaminan kualitas

Untuk mengetahui dan menjamin bahwa modul yang telah disusun telah

memnuhi kriteria dalam pengembangan dan penyusunan modul, maka selama

proses penulisan dan pembuatannya sebaiknya dipantau untuk menjamin bahwa

modul disusun sesuai desain modul yang ditetapkan. Modul juga perlu diuji agar

tahu apakah sudah memenuhi mutu kegiatan pembelajaran yang berpengaruh

terhadap kualitas suatu modul. Untuk menjamin kualitas dan mutu suatu modul,

dapat dikembangkan suatu instrumen untuk menilai tinggu rendahnya kualitas dan

mutu suatu modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Sedangkan menurut Vembriarto (1975:63-70) langkah-langkah dalam

penyusunan modul adalah sebagai berikut:

1) Perumusan tujuan-tujuan

Tujuan pada suatu modul merupakan spesifikasi kualifikasi yang seharusnya

telah dimiliki oleh siswa setelah pembuat modul berhasil menyelesaikan modul

tersebut. tujuan yang tercantum pada modul disebut tujuan instruksional khusus.

Secara teknik, kualifikasi tingkah laku siswa yang telah dimiliki sebagai hasil

mempelajari suatu modul disebut terminal behavior.

2) Penyusunan criterion item

Pengajaran di sekolah bertujuan memberikan pengetahuan, menanamkan

sikap dan memberikan ketrampilan kepada siswa. Hasil pengajaran itu tampak

pada tingkah laku siswa, tujuan pengajaran (tujuan instruksional khusus) dalam

modul itu dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa, untuk mengetahui secara

obyektif apakah siswa telah berhasil menguasai tujuan pengajaran atau tidak,

maka harus digunakan test valid untuk mengukur prestasi siswa dalam hal tingkah

laku yang dipersyaratkan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

3) Analisis sifat-sifat siswa dan spesifikasi entry behavior

Biasanya siswa memulai mengerjakan suatu modul telah memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang ada hubungannya dengan apa yang telah

dimiliki sebelumnya yang dibawanya dalam situasi belajar yang baru itu disebut

entry behavior. Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang telah

dimiliki siswa sebelum mempelajari modul pembelajaran dipergunakan entry test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Tujuan dari entry test adalah untuk memperkecil kesulitan-kesulitan dalam suatu

proses pembelajaran.

4) Urutan pengajaran dan pemilihan media

Pemilihan dan urutan media sangat penting untuk menyusun dan

menyajikan bahan dan sumber-sumber pengajaran secara optimal. Yang dimaksud

dengan media itu meliputi: buku pelajaran, foto, film, perlengkapan belajar, tape,

dan sumber-sumber lainnya.

5) Tryout modul

Kriteria yang terbaik untuk mengevaluasikan efektivitas modul ialah sejauh

mana telah menguasai tujuan-tujuan yang tercantum dalam modul yang

bersangkutan, jadi evaluasi terhadap perbuatan siswa itu dapat menilai sejauh

mana sistem penyampaian modul itu mempertinggi prsetasi siswa. Hasil criterion

test yang dicapai oleh siswa pada akhir pengajaran merupakan informasi yang

diperlukan untuk memperbaiki diskrepansi apa yang dicapai oleh siswa dengan

apa yang seharusnya dicapai, dan sangat berguna bagi siswa maupun bagi

penyususn modul.

6) Evaluasi

Tujuan evaluasi modul ialah untuk mengetahui efektivitas modul. Untuk itu

sekelompok siswa diminta mempelajari materi modul dan tingkah lakunya dalam

proses belajar. Meskipun setelah ditest secara luas memperlihatkan kemantapan,

namun penyusun modul harus tetap memonitor prestasi siswa. Hal ini

dimaksudkan untuk selalu mengadakan revisi apabila tujuan-tujuan modul

tersebut tidak dapat dicapai oleh siswa dengan memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Kesimpulan dari pendapat beberapa ahli di atas, prosedur penyusunan

modul adalah pengumpulan data awal, pengembangan modul, implementasi,

penilaian, dan evaluais modul. Pada tahap pengumpulan data awal, tahapan

pembuatan modul pembelajaran terdiri dari identifikasi masalah dan analisis

kebutuhan. Setelah dicarikn solusi atas permasalahan yang ada, modul kemudian

dikembangkan, baik dari segi materi dan desain modul yang dibuat.

Pengembangan modul pembelajaran yang telah selesai, kemudian

diimplementasikan secara urut sesuai kegiatan belajar dalam modul. Untuk

mengetahui seberapa besar penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi

dalam modul maka dilakukan penilaian menggunakan instrumen yang telah

disiapkan pada waktu penulisan modul. Setelah dilakukan penilaian, maka modul

dievaluasi untuk mengetahui dan mengukur penerapan pembelajaran dengan

modul dapat dilaksanakan sesuai desain pengembangannya atau tidak.

e. Pembelajaran Menggunakan Modul

Proses belajar adalah suatu kegiatan komunikasi melalui penyampaian

informasi kepada peserta didik. Informasi dikemas dalam satu kesatuan yang

disebut sebagai bahan ajar, informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill,

ide, pengalaman, dan sebagainya. Bahan ajar tersebut disusun secara sistematis

dan memuat kompetensi yang akan dikuasai. Tujuan pembelajaran dengan bahan

ajar adalah (1) membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; (2)

menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; (3) memudahkan pendidik dalam

melaksanakan pembelajaran; serta (4) agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih

menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Pembelajaran dengan modul merupakan pendekatan pembelajaran mandiri

yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari

peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya

(Depdiknas, 2008:6). Belajar mandiri merupakan suatu proses dimana individu

mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosa

kebutuhan belajarnya sendiri; merumuskan/menentukan tujuan belajarnya sendiri;

mengidentifikasi sumber-sumber belajar; memilih dan melaksanakan strategi

belajarnya; dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

Penggunaan pendekatan pembelajaran mandiri perlu mengoptimalkan

penyediaan sumber belajar yang maksimal, karena peran guru yang semula

sebagai pemberi informasi bergeser menjadi fasilitator belajar. Tugas fasilitator

belajar adalah menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan, dapat merangsang

semangat belajar, memberi peluang untuk menguji/mempraktikkan hasil

belajarnya, memberikan umpan bail tentang perkembangan belajar, dan

membantu bahwa apa yang telah dipelajari akan berguna dalam kehidupannya.

Sumber belajar yang utama dalam belajar mandiri adalah dengan penyediaan

modul/bahan ajar.

Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai

berikut: (1) meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap

muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi

masyarakat; (2) menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik; (3) secara tegas

mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

yang telah ditetapkan dalam modul; (4) mengetahui kelemahan atau kompetensi

yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam

modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk

memperbaiki belajarnya serta melakukan remediasi (Depdiknas 2008:7).

Penggunaan modul didasarkan pada fakta bahwa jika peserta didik diberikan

waktu dan kondisi belajar memadai maka akan menguasai suatu kompetensi

secara tuntas. Bila peserta didik tidak memperoleh cukup waktu dan kondisi

memadai, maka ketuntasan pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat pembejalaran.

Kesuksesan belajar menggunakan modul tergantung pada kriteria peserta didik

didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria tersebut meliputi ketekunan, waktu

untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu kegiatan pembelajaran, dan kemampuan

memahami petunjuk dalam modul (Depdiknas 2008:7).

Kesimpulkan di atas adalah pembelajaran menggunakan modul merupakan

pembelajaran yang mandiri dengan media cetak berupa buku yang berisi

mengenai rangkaian kegiatan belajar peserta didik, yang bisa dipelajari peserta

didik sewaktu-waktu sesuai dengan potensi dan kondisinya.

f. Prinsip Penulisan Modul

Isi atau komponen-komponen modul menurut Nana Sudjana dan Ahmad

Rivai (2007:134) adalah:

1) Pedoman guru, berisi petunjuk-petunjuk agar guru mengajar secara efisien

serta memberikan penjelasan tentang jenis-jenis kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa, waktu untuk menyelesaikan modul, alat-lat pelajaran

yang harus dipergunakan dan petunjuk evaluasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2) Lembar kegiatan siswa, memuat pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.

Susunan materi sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai,

disusun langkah demi langkah sehingga mempermudah siswa belajar.

Dalam lembaran kegiatan tercantum kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa misalnya melakukan percobaan, membaca kamus.

3) Lembaran kerja, menyertai lembaran kegiatan siswa yang dipakai untuk

menjawab atau mengerjakan soal-soal tugas atau masalah-masalah yang

harus dipecahkan.

4) Kunci lembaran kerja, berfungsi untuk mengevaluasi atau mengoreksi

sendiri hasil pekerjaan siswa. Kunci lembaran kerja mempunyai fungsi agar

siswa bisa meninjau kembali pekerjaannya jika terdapat kesalahan dalam

pekerjaannya.

5) Lembaran tes, merupakan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan tujuan

yang telah dirumuskan dalam modul. Lembaran tes berisi soal-soal guna

menilai keberhasilan siswa dalam mempelajari bahan yang disajikan dalam

modul.

6) Kunci lembaran tes, merupakan alat koreksi terhadap penilaian yang

dilaksanakan oleh para siswa sendiri.

Kesimpulan di atas adalah isi atau komponen-komponen modul meliputi

pedoman guru, lembaran kegiatan siswa, lembar kerja, kunci jawaban lembar

kerja, lembar tes, serta kunci jawaban lembar tes, sehingga siswa benar-benar

belajar secara mandiri tanpa didampingi oleh guru pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

g. Keuntungan Penggunaan Modul

Penggunaan modul memiliki beberapa keuntungan. Nasution (2008:206),

penggunaan modul memiliki keuntungan antara lain:

1) Keuntungan bagi siswa

a) Memberikan umpan balik yang banyak dan segera sehingga siswa dapat

mengetahui taraf hasil belajarnya.

b) Siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan

mengusai bahan pelajaran secara tuntas.

c) Modul mempunyai tujuan yang jelas dengan demikian usaha murid menjadi

terarah dan segera tercapai.

d) Modul memberikan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya.

e) Fleksibitas, pengajaran modul dapat disesuaikan dengan perbedaan siswa

antara lain mengenai kecepatan belajar, cara belajar dan bahan pelajaran.

f) Kerjasama antar murid dengan guru.

g) Pengajaran remidial.

2) Keuntungan Bagi Pengajar

Keuntungan bagi pengajar meliputi adanya rasa kepuasaan, bantuan

individual, pengayaan, kebebasan dari rutin, mencegah kemubasiran, serta

meningkatkan profesi keguruan.

2. Model Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Tematik

Trianto (2007:45) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu pola tematik

adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa

ditetapkan dengan negosiasi antara guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara

diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub

temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidan-bidang studi. Dari sub-

bub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa.

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran

terpadu (integreted instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang

memungkinkan siswa, baik secara individu maupun aktif menggali dan

menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan

autentik (Rusman, 2011:254).

Kesimpulan dari pendapat di atas adalah model pembelajaran terpadu pola

tematik adalah suatu perencaan yang memungkinkan siswa, baik secara individual

maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep pembelajaran

dengan cara guru menyusun kegaiatan pembelajaran secara sistematis kemudian

menentukan suatu tema tertentu dan diturunkan ke sub-sub tema dengan

memperhatikan kaitan bidang studinya, sehingga terjadi pembelajaran yang

holistik, bermakna, otentik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Murid Sekolah Dasar

Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan di sekolah dasar karena pada

umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu secara keutuhan

(holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan

perkembangan mental, sosial, dan emosional (Rusman, 2011:257). Jadi, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

disimpulkan dengan pembelajaran tematik siswa bisa memperoleh pengalaman

langsung, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

c. Keunggulan Pembelajaran Tematik dibandingkan dengan

Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan apabila dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional, diantaranya: (1) pengalaman dan kegiatan

belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia

sekolah dasar, (2) kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran

tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, (3) kegiatan belajar akan lebih

bermakna dan berkesan bagi siswa, sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih

lama, (4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa, (5)

menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan

yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, dan (6) mengembangkan

keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap

terhadap gagasan orang lain (Rusman, 2011:258). Jadi, kesimpulan keunggulan

pembelajaran tematik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional adalah

pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan, kebutuhan dan minat siswa,

bermakna, membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan

sosial.

d. Manfaat pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik sangat penting diterapkan di sekolah dasar karena

memiliki banyak nilai dan manfaat, diantaranya: (1) dengan menggabungkan

beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,

(2) siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi

pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, (3)

pembelajaran tidak terpecah-pecah karena siswa dilengkapi dengan pengalaman

belajar yang lebih terpadu sehingga akan mendapat pengertian mengenai proses

dan materi yang lebih terpadu juga, (4) memberikan penerapan-penerapan dari

dunia nyata, sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer belajar (transfer of

learning), (5) dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran, maka penguasaan

materi pembelajaran akan semakin baik dan meningkat (Rusman, 2011:258). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa manfaat dari pembelajaran tematik adalah hemat waktu,

kebermaknaan, terpadu, penerapan-penerapan, penguasaan pembelajaran

meningkat.

e. Karateristik Model Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, menurut Majid Abdul

(2014:89) pembelajaran tematik memiliki karakteristik. Karakteristik-karakteristik

tersebut sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai

dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa

sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai

fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-kemudahan pada siswa untuk

melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa

(direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan

pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal

yang lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Pemisahan antarmata pelajaran dalam pembelajaran tematik tidak begitu

jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat

memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk

membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat

mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang

lainnya, bahkan mengkaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan

lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya

sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Jadi, dapat disimpulkan pembelajaran tematik mempunyai 7 karakteristik,

yakni (1) student centered, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan

mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, (7)

menyenangkan.

2. Multiple Intelligence

a. Pengertian Intelligence

Intelligence atau kecerdasan menurut Gardner dalam Paul Suparno

(2008:17) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah persoalan dan

menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam

situasi yang nyata.

Gardner (Paul Suparno, 2008:18) menekankan bahwa seseorang yang

mempunyai inteligensi tinggi bila dia dapat menyelesaikan persoalan dalam hidup

yang nyata, bukan hanya dalam teori. Gardner (Paul Suparno, 2008:21) juga

mengungkapkan bahwa suatu kemampuan disebut inteligensi bila menunjukkan

suatu kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan persoalan dan

kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan adalah suatu kemampuan, kemahiran dan keterampilan untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

b. Jenis-jenis Multiple Intelligence, Karakteristik dan Cara

Mengembangkan

Multiple Intelligence artinya kecerdasan ganda. Gardner menemukan

banyak kecerdasan yang terdapat pada anak-anak, ada sembilan kecerdasan yang

ditemukan. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah :

1. Kecerdasan Lingustik

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan dan

mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis seperti dimiliki

para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara,

maupun orator. Orang yang mempunyai kemampuan linguistik tinggi akan

berbahasa dengan lancar, baik, dan lengkap. Orang tersebut dengan mudah akan

mengerti urutan dan arti kata-kata dalam belajar bahasa, orang tersebut juga akan

dengan mudah untuk menjelaskan, menceritakan, mengutarakan pemikirannya

dan juga biasanya orang tersebut lancar dalam berdebat (Paul Suparno, 2008:26).

Kecerdasan linguistik mempunyai ciri mampu membaca dan mengerti apa

yang dibaca, mampu berbicara dan menulis dengan efektif, mampu mempelajari

bahasa asing. Kecerdasan lingustik tidak hanya meliputi kemampuan membaca

atau menulis. Kecerdasan ini juga mencakup kemampuan berkomunikasi, yaitu

berbicara dan mendegar. Cara mengembangkan kecerdasan linguistik adalah

dengan berlatih menjadi pendengar yang baik, sedangkan cara mengembangkan

keahlian berbicara adalah bergabung dengan suatu organisasi, mengarang cerita

dengan memilih kata secara acak, mengarang cerita dengan memilih objek secara

acak, menulis buku harian, diskusi dan debat (Adi W. Gunawan, 2007:107-110).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang

berhubungan dengan bahasa maupun kata-kata serta kemampuan berkomunikasi.

Kecerdasan lingusitik bisa dikembangkan dengan banyak berkomunikasi dengan

orang lain, bukan hanya menjdi pembicara yang baik, tetapi juga menjadi

pendengar yang baik.

2. Kecerdasan matematis-logis

Kemampuan lebih yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika

secara efektif, seperti dipunyai seorang matematikus, saintis, programmer, dan

logikus. Orang yang mempunyai kecerdasan matematis-logis ini mempunyai

kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. Orang ini

sangat mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran serta cara

mereka bekerja, sehingga dapat mempriotitaskan mana yang dikerjakan terlebih

dahulu. Dalam memecahkan masalahpun orang yang berkemampuan matemtis-

logis ini akan memakai abstraksinya untuk melihat suatu persoalan yang luas,

sehingga orang tersebut dapat melihat inti dari permasalahannya dan dapat segera

menylesaikannya (Paul Suparno, 2008:29).

Ciri-ciri orang dengan kecerdasan logika-matematika yang berkembang baik

adalah mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu, dan prinsip sebab akibat,

mempunyai dan menguji hipotesis yang ada, menggunakan simbol-simbol abstrak

untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret, mampu dan menunjukkan

kemampuan dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis, mampu

mengamti dan mengenali pola serta hubungan, menikmati pelajaran yang

berhubungan dengan operasi yang rumit seperti kalkulus, pemrograman komputer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

atau metode riset, berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti,

membuat hipotesis, merumuskan, dan membangun argumentasi yang kuat, tertarik

dengan karier dibidang akuntasi, teknologi, hukum, mesin dan teknik. Cara

mengembangkan kecerdasan logika-matematika adalah dengan kegiatan logika

deduksi, logika induksi, metode ilmiah, bermain dengan angka, mencari urutan,

mengenali pola pada data, dan menggunakan grafik atau flowchart (Adi W.

Gunawan, 2007:112-114). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan matematis-

logis adalah kecerdasan yang berhubungan dengan pemikiran yang logis, tidak

hanya matematika semata. Kecerdasan matematis-logis dapat dikembangkan

dengan banyak berlatih menggunakan logika dalam permainan atau perhitungan.

3. Kecerdasan ruang

Kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, sperti

dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan dekorator.Orang yang mempunyai

kecerdasan ruang visual ini akan dapat melakukan kegaiatan seperti menggambar,

melukis, memahat, menghargai hasil seni, membuat peta dan membaca peta,

menemukan jalan dalam lingkungan baru, mengerti tiga dimensi, bermain catur

ataupun permainan yang membutuhkan kemampuan mengingat bentuk dan ruang.

Pada anak-anak yang mempunyai kecerdasan ruang ini biasanya ditandai dengan

anak yang suka menggambar, suka akan warna-warna, dan suka membangun

balok-balok menjadi bangungan yang indah dan bermakna (Paul Suparno, 2008:

33).

Kecerdasan ruang-spasial meliputi kumpulan dari berbagai keahlian yang

terkait. Keahlian ini meliputi kemampuan membedakan secara visual, mengenali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

bentuk dan warna, daya pikir ruang. Cara mengembangkan kecerdasan ruang-

spasial adalah dengan kegiatan yang menggunakan gambar, mind mapping,

imajinasi, image streaming, memberikan warana pada materi yang dipelajari

dengan menggunakan spidol berwarna, mencari jalan keluar dari suatu lokasi

tanpa melihat peta atau bertanya, melihat sesuatu dari berbagai sudut,

membayangkan dan merencanakan masa depan (Adi W. Gunawan, 2007:124-

127). Jadi, kecerdasan ruang-spasial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan

penglihatan yang berkenaan dengan ruang dan tempat. Kecerdasan rung-spasial

dapat dikembangkan dengan aktivitas menggambar dan mewarnai.

4. Kecerdasan kinestetik-badani

Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan

gagasan dan perasaan seperti ada pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli

bedah. Dalam inteligensi ini termasuk keterampilan koordinasi dan fleksibiltas

tubuh. Orang yang mempunyai keceerdasan kinestetik-badani ini akan dengan

mudah mengungkapkan pikiran dan apa yang dirasakan melalui ekspresi

tubuhnya. (Suparno, 2008:34).

Kecerdasan kinstetik merupakan dasar pengetahuan manusia karena

pengalaman hidup dirasakan dan dialami melalui pengalaman yang berhubungan

dengan gerakan dan sensasi pada tubuh fisik. Beberapa ciri-ciri orang yang

mempunyai kecerdasan kinestetik adalah suka memegang,menyentuh, atau

bermain dengan apa yang sedang dipelajari, sangat suka belajar dengan terlibat

secara langsung, menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field-trip,

membangun model, role-play, permainan, atau olah fisik. Cara mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

kecerdasan kinstetik adalah dengan kegiatan drama, role-play, simulasi,

menciptakan suatu gerakan (tarian, bahasa tubuh atau mimik muka), melakukan

gerakan yang dilakukan oleh orang lain, mengikuti camp, field-trip (Adi W.

Gunawan, 2007:128,130). Jadi, dapat dismpulkan bahwa kecerdasan kinestetik

adalah kecerdasan yang berhubungan dengan olah tubuh. Kecerdasan kinestetik

dapat dikembangkan dengan banyak berolah raga.

5. Kecerdasan musikal

Kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati

bentuk-bentuk musik dan suara. Di dalamnya termasuk kepekaan akan ritme,

melodi, dan intonasi; kemampuan memainkan alat music; kemampuan menyanyi;

kemampuan untuk mencipta lagu; kemampuan untuk menikmati lagu, musik, dan

nyanyian. Orang yang mempunyai kemampuan lebih dalam bidang ini akan

sangat peka terhadap suara dan musik sehingga dengan mudah orang ini akan

lebih cepat dalam mempelajari musik. Orang-orang ini juga akan mengungkapkan

perasaan dan pemikiran dalam bentuk musik. Menariknya, anak yang mempunyai

kecerdasan musik ini akan mudah mempelajari suatu mata pelajaran lain bila mata

pelajaran itu diterangkan dengan suatu lagu atau musik (Paul Suparno, 2008:36-

37).

Menurut Amstrong (Sujiono dan Sujiono, 2010:60) kecerdasan musikal

adalah kemampuan memahammi aneka bentuk kegiatan musikal, dengan cara

mempersepsi (penikmat musik), membedakan (kritikus musik), mengubah

(komposer), dan mengekspresikan (penyanyi). Menurut Sujiono dan Sujiono

(Sujiono dan Sujiono, 2010:60) memaparkan cara mengembangkan kecerdasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

musikal pada anak, yaitu dengan memberi kesempatan kepada anak untuk melihat

kemampuan yang ada pada anak dan membuat anak menjadi percaya diri,

membuat kegiatan-kegiatan khusus yang dapat dimasukkan dan dikembangkan

dalam kecerdasan musikal (career day, karya wisata ke stasiun radio, paduan

suara), pengalaman empiris yang praktis, membuat penghargaan terhadap karya-

karya yang dihasilkan anak, mengajak anak untuk menyanyi lagu dengan syair

sederhana dengan irama dan birama yang mudah diikuti. Jadi, kecerdasan musikal

adalah kecerdasan yang berkenaan rasa peka terhadap musik. Kecerdasan musikal

dapat dikembangkan dengan iringan musik pada setiap aktivitas yang

memungkinkan.

6. Kecerdasan interpersonal

Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intense,

motivasi, watak, tempramen orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara,

isyarat dari orang lain juga termasuk dalam inteligensi interpersonal berkaitan

dengan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi

dengan berbagai orang. Inteligensi ini banyak dipunyai oleh para komunikator,

fasilitator, dan penggerak massa. Orang ini biasanya mudah bekerjasama dengan

orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan yang terjalin akan

menyenangkan. Orang-orang seperti ini mempunyai pendekatan yang baik dengan

orang lain, dengan cara menyelami temannya, penderitaan orang lain, dan mudah

berempati. Kebanyakan orang-orang seperti ini akan menjadi komunikator karena

suka memberikan masukan kepada temannya supaya maju. Anak yang memiliki

inteligensi ini bila disuruh guru untuk mengerjakan tugas dan kelompoknya bebas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

maka mereka akan segera berlari dan mencari teman yang mau diajak kerjasama

(Paul Suparno, 2008:39).

Menurut Amstrong (Sujiono dan Sujiono, 2010:61) kecerdasan

interpersonal adalah berpikir lewat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang

lain. Orang yang mempnyai jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja

secara berkelompok, belajar sambil berinteraksi dan bekerja sama, juga merasa

senang bertindak sebagai penengah atau mediator dalam perselisihan dan

pertikaian baik di rumah maupun di sekolah (Julia Jasmine, 2007:26). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan yang

berhubungan dengan interaksi dengan orang lain dan dapat dikembangkan dengan

cara banyak bersosialisasi dengan orang lain.

7. Kecerdasan intrapersonal

Kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan

kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu.

Termasuk dalam inteligensi ini adalah kemampuan berefleksi dan keseimbangan

diri. Orang ini punya kesadaran tinggi akan gagasan-gagasannya, dan mempunyai

kemampuan untuk mengambil keputusan pribadi. Ia sadar akan tujuan hidupnya.

Ia dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan sangat tenang (Paul

Suparno, 2008:41). Ciri-ciri orang yang mempunyai kecerdasan intrapersonal

adalah keliatan pendiam, lebih suka bermenung di kelas.

Orang dengan kecerdasan tinggi pada umumnya mandiri, tidak tergantung

pada orang lain dan dapat yakin dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal

yang kontroversial, memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian (Julia

Jasmine, 2007: 27). Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal, antara lain

dengan menciptakan citra diri postif kepada anak, mengajak anak untuk bercakap-

cakap memperbincangkan kelemahan dan kelebihan serta minat anak (Sujiono dan

Sujiono, 2010:61). Jadi, kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang

berhubungan dengan pemahaman akan diri sendiri. Kecerdasan intrapersonal

dapat dikembangkan dengan cara memberikan penguatan yang positif kepada

anak.

8. Kecerdasan lingkungan/ naturalis

Menurut Gardner (Paul Suparno, 2008:42), kemampuan seseorang untuk

dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi

konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami dan

menikmati alam; dan menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam

berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.

Menurut Amstrong (Sujiono dan Sujiono, 2010:62) kecerdasan naturalis

yaitu kecerdasan untuk mencintai keindahan alam melalui pengenalan terhadap

flora dan fauna yang terdapat di lingkungan sekitar dan juga mengamati fenomena

alam dan kepekaan/kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Jadi, kecerdasan

naturalis adalah rasa cinta yang ditunjukkan dengan kepedulian terhadap

lingkungan sekitar. Kecerdasan naturalis dapat dikembangkan dengan cara

membuat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan.

9. Kecerdasan eksistensial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Ini lebih menyangkut kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-

persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya

menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba

menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam. Inteligensi ini sangat

berkembang pada banyak filsuf, terlebih filsuf eksistensialis yang selalu

mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksistensi hidup manusia

(Paul Suparno, 2008:43).

Kecerdasan eksitensial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan

kapasitas atau kemampuan untuk berpikir kosmis atau hal-hal yang berhubungan

dengan keberadaan; mulai dari keberadaan dan tujuan manusia di alam semesta

hingga pada sifat kehidupan itu sendiri seperti kebahagiaan, tragedi, penderitaan,

hidup, mati, dan ke mana manusia setelah mati (Adi W. Gunawan, 2007:133)

Kecerdasan eksistensial adalah kecerdasan dalam memandang makna atau

hakikat kehidupan ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa yang berkewajiban menjalankan perintahnya dan menjauhi semua

larangannya (Sujiono dan Sujiono, 2010:62). Jadi kecerdasan eksistensial adalah

kecerdasan yang berhubungan dengan keberadaan manusia dengan Tuhan.

Uraian di atas dapat disimpulkan menjadi sembilan kecerdasan ganda

menurut Gardner, yakni kecerdasan lingustik, kecerdasan matematis logis,

kecerdasan ruang, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musikal, kecerdasan

interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan

eksistensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3. Pop-up dan Lift the Flap

Pengertian Pop-up dan Lift the Flap

Ellen G.Kreiger Rubin mengungkapkan bahwa pop-up merupakan sebuah

ilustarsi yang ketika halaman tersebut dibuka, ditarik, atau diangkat, akan timbul

tingkatan dengan kesan 3 dimensi (3D). Sebuah buku “The Element Of Pop-Up”

(Jackson, 2010:6) menjelaskan bahwa pop-up adalah wujud dimensional struktur

dan mekanik yang terbuat dari kertas. Lain halnya dengan Lift the flap, lift the

flap dikemas dengan menyusun atau menumpuk beberapa kertas, lalu mengunci

salah satu sisi susunan kertas dan menyisakan sebagian besar bagian kertas agar

dapat dibuka dan ditutup kembali. Lift the flap mempunyai manfaat, secara tidak

langsung kegiatan melihat, membuka dan menutup gambar pada lift the flap dapat

melatih perkembangan motorik pada anak (Alit, 2014: http://dgi-

indonesia.com/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-movable-book/).

Jadi, kesimpulan pengertian dari pop-up adalah gambar 3D yang terdapat

dalam buku atau kartu ucapan sedangkan lift the flap adalah susunan kertas yang

ditimbun kertas lagi sebagai pintu untuk mengetahui apa yang ditimbun kertas

tadi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan modul yang berkaitan dengan

pembelajaran pada dasarnya sudah cukup banyak, baik dalam bentuk skripsi,

jurnal, makalah dan penelitian. Dari berbagai tulisan ini menyebabkan barbagai

macam tema diangkat, mulai dari penelitian pengembangan modul pembelajaran

konstruktivistik kontekstual, pengembangan modul interaktif dan lain sebagainya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

tetapi belum ada penelitian yang meneliti tentang pengembangan modul tematik

berbasis multiple intelligence yang berkaitan dengan Kurikulum 2013. Oleh

karena itu supaya penelitian ini akurat dan orisinil, dan tidak terjadi duplikasi

dengan penelitian yang lain, maka penelusuran kajian pustaka perlu dilakukan

guna memenuhi penelitian ini.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ayu Rusmiati, I Wayan

Santyasa dan Wayan Sukra Warpala (2013) yang berjudul Pengembangan Modul

IPA dengan Pendekatan Kontekstual untuk Kelas V SD Negeri 2 Semarapura

Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul IPA dengan

pendekatan konteksual yang layak untuk digunakan. Kesimpulannya

menunjukkan bahwa modul bimbingan belajar dikategorikan sangat baik dan

layak digunakan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Moh. Shofan, Cholis Sa’dijah dan

Slamet (2013) yang berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran Bilangan Bulat

dengan Pendekatan Kontekstual untuk Siswa Kelas IV SD/MI. Penelitian ini

bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran bilangan bulat dengan

pendekatan kontekstual yang layak untuk digunakan. Kesimpulannya

menunjukkan bahwa modul tersebut dikategorikan baik dan layak digunakan.

Ketiga, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Arianto Setyawan

(2014) yang berjudul Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpotensi Lokal

Berbasis Multiple Intelligences. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

modul IPA terpadu berpotensi lokal berbasis multiple intelligences, mengetahui

kelayakan modul dan respon siswa. Kesimpulan menunjukkan bahwa modul IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Terpadu Berpotensi Lokal Berbasis Multiple Intelligences telah berhasil

dikembangkan, kualitas modul sangat baik, respon siswa sangat baik.

Keempat, peneltian pengembangan yang dilakukan oleh Izzati N, dkk

(2013) yang berjudul Pengembangan Modul Tematik Dan Inovatif Berkarakter

Pada Tema Pencemaran Lingkungan Untuk Siswa Kelas VII SMP. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul tematik dan inovatif berkarakter

pada tema pencemaran lingkungan dan mengetahui pengaruh modul terhadap

peningkatan karakter siswa SMP. Kesimpulan, kelayakan modul termasuk

kategori sangat layak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pertama dan

kedua, penelitian ini memiliki kesamaan dalam mengembangkan modul

pembelajaran untuk sekolah dasar. Peneliti ketiga mengembangkan modul IPA

berbasis multiple intelligence, fokus pada kecerdasan matematis-logis. Peneliti

keempat mengembangkan modul tematik. Keempat penelitian tersebut relevan

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yang membedakan penelitian di

atas dengan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti adalah peneliti

mengembangankan modul pembelajaran berupa modul tematik kelas IV berbasis

Multiple Intelligence (sembilan kecerdasan menurut Gardner) subtema berbagai

pekerjaan.

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kini berganti menjadi

Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mempunyai standar kelulusan dan terbagi

menjadi tiga domain. Domain tersebut adalah domain sikap, domain keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

dan domain pengetahuan. Tiga domain ini dapat dikembangkan dengan

kesembilan jenis kecerdasan sesuai teori Howard Garnder.

Selain melihat dari hubungan antara tiga ranah standar kelulusan yang

diharapkan kurikulum 2013, peneliti juga melihat dari analisis kebutuhan yang

menunjukkan dampak terbatasnya fasilitas pembelajaran seperti, media ICT,

media konvensional, lembar kerja siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), silabus, penilaian dan juga modul pembelajaran.

Solusi yang diberikan peneliti untuk mewadahi keterhubungan antara

standar kelulusan yang diharapkan dan kesembilan jenis kecerdasan ganda serta

menyediakan salah satu fasilitas pembelajaran kurikulum 2013 adalah dengan

mengembangkan modul pembelajaran berbasis multiple intelligence supaya dapat

mencapai standar kelulusan Kurikulum 2013 yang sesuai dengan kecerdasan yang

terdapat pada setiap peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Modul Pembelajaran

Tematik Kelas IV

Berbasis Multiple

Intelligence

Fasilitas pembelajaran

terbatas

eksistensial

naturalis

Multiple

Intelligence

matematika

linguistik

spasial

kinestetik

musik

interpersonal

intrapersonal

pengetahuan

ketrampilan

sikap Standar Kelulusan

Kurikulum 2013

KTSP

Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

D. Pertanyaan Peneliti

1. Bagaimana langkah mengembangkan modul tematik SD yang berbasis

Multiple Intelligence?

2. Bagaimanakah kelayakan modul tematik SD yang berbasis Intelligence?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and

development oleh Borg and Gall dalam Sugiyono (2011:298-302). Produk yang

dikembangkan dalam penelitian ini adalah Pengembangan modul pembelajaran

tematik berdasar Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Modul tersebut

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi yang

dipelajari serta meningkatkan hasil belajar peserta didk. Modul ini. Prosedur

pengembangan tersebut diadaptasi disesuaikan dengan kebutuhan peneliti sebagai

landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini diadaptasi sampai langkah kelima.

Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan

Revisi desain

Research

&

Development

Potensi dan masalah

Pengumpulan data

Desain produk

Validasi desain

Ujicoba produk

Revisi produk

Ujicoba pemakaian

Revisi produk

Produksi masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

B. Prosedur Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan atau research and development

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

dan menguji keefektivan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifdat

longitudinal (bertahap), sehingga metode yang digunakan adalah metode

penelitian dan pengembangan (Sugiyono, 2011 : 298). Alur penelitian

pengembangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Peneliti mengetahui adanya potensi dan masalah dengan melakukan analisis

kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara menyebarkan angket ke

enam sekolah. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman tentang kurikulum 2013, sejauh mana pemahaman tentang multiple

intelligences dan keterbatasan fasilitas belajar sesuai kurikulum 2013.

2. Pengumpulan data

Data diperoleh dari keenam angket yang disebarkan keenam sekolah. Hasil

dari pengumpulan data digunakan sebagai pertimbangan perencanaan modul yang

akan dikembangkan.

3. Desain produk

Mendisain produk berupa modul pembelajaran yang mengacu kurikulum

2013 untuk sekolah dasar kelas IV subtema berbagai pekerjaan. Langkah dimulai

dengan menentukan tema, menganalisis KI dan KD kurikulum 2013, menetukan

subtema, menentukan indikator, menentukan tujuan pembelajaran, membuat RPP,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

menentukan isi bahan ajar, menetukan strategi pembelajaran, menyusun kegiatan

belajar, menentukan sumber belajar.

4. Validasi desain

Validasi ahli dilakukan untuk menilai apakah produk yang sedang

dikembangkan, dalam hal ini modul pembelajaran, layak digunakan atau tidak.

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menunjuk beberapa pakar atau ahli

yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang sedang

dikembangkan tersebut dengan mengisi lembar validasi ahli yang sudah

disediakan oleh peneliti. Peneliti memilih dua dosen Universitas Sanata Dharma

sebagai ahli modul pembelajaran dan sebagai ahli tematik serta satu guru kelas IV

sebagai ahli bahasa untuk menilai kelayakan modul tersebut, sehingga dapat

diketahui kelemahan dan kelebihannya sebagai dasar untuk melakukan revisi

modul pembelajaran.

Aspek yang divalidasi meliputi aspek sistematika, aspek tampilan dan aspek

bahasa. Aspek sistematika adalah aspek yang meliputi kesesuaian materi

pembelajaran yang ada dalam Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Berbasis Multiple Intelligence dengan standar inti, kompetensi inti dan tujuan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, kesesuaian materi dengan

kecerdasan yang dikembangkan, kesesuaian mteri dengan tema, kelengkapan,

kejelasan dan keruntutan materi, keterkaitan materi satu dengan materi yang lain,

kejelasan petunjuk belajar, kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai

umpan balik dari soal latihan dan kemudahan dalam memahami materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Aspek tampilan adalah aspek yang berhubungan dengan gambar yang ada

dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

meliputi kemenarikan cover dan gambar dalam modul, kejelasan gambar yang

disajikan, kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan dan

kemenarikan tampilan halaman yang disajikan.

Aspek bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan bahasa, kata-kata,

dan kalimat yang ada dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence meliputi kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau

istilah yang digunakan dan keterbacaan teks atau kalimat dengan benar.

5. Revisi desain

Revisi desain dilakukan setelah modul pembelajaran tematik berbasis

Multiple Intilligence divalidasi. Hasil validasi berupa kritik dan saran dari

validator berguna sebagai dasar untuk merevisi modul pembelajaran ini.

C. Setting Penelitian

Penyebaran angket analisis kebutuhan dilakukan ke enam sekolah dasar,

yakni: SD N Kledokan, SD N Baran I, SD N Kerdonmiri I, SD N Gelaran 2, SD N

I Socokangsi, dan SD Kanisius Sengkan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Nana Syaodih

(2011:30), kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data yang berisi

pertanyaan atau pernyataan yang harus diiisi oleh orang yang akan diukur

(responden). Peneliti membagikan kuesioner kepada tiga validator untuk

memvalidasi modul pembelajaran yang telah dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk

menilai kelayakan modul pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013

berbasis multiple intelligence. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu instrumen untuk ahli materi, instrumen untuk

ahli media, instrumen untuk ahli bahasa dan instrumen untuk uji lapangan.

Berikut kisi-kisi instrumen:

Instrumen uji kelayakan terbagi dalam 3 kelompok aspek yakni aspek

sistematika, aspek tampilan dan aspek bahasa.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen uji kelayakan

No. Aspek Indikator

1. Sistematika - Kesesuaian materi dengan standar

inti, kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

- Kesesuaian materi dengan

kecerdasan yang dikembangkan

- Keterkaitan materi satu dengan

materi yang lain

- Kejelasan petunjuk belajar

- Kelengkapan kunci jawaban soal

latihan sebagai umpan balik dari

soal latihan

2. Tampilan - Kemenarikan cover dan gambar

dalam modul

- Kejelasan gambar yang disajikan

- Kejelasan ukuran dan bentuk atau

jenis huruf yang digunakan

3. Bahasa - Kejelasan penggunaan bahasa

- Kebenaran kata atau istilah yang

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

E. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber

yaitu ahli modul pembelajaran, ahli tematik, dan ahli bahasa. Data berupa data

kuantitatif dan kualitatif yang merupakan hasil penilaian kualitas modul

pembelajaran yang dikembangkan serta masukan sebagai dasar untuk melakukan

revisi produk modul pembelajaran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi ketiga

validator, ahli modul pembelajaran, ahli desain modul dan ahli bahasa modul

pembelajaran kelas IV sekolah dasar.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif,

yaitu dengan menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari angket uji ahli.

Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 207), data kuatitatif yang berwujud angka-

angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah,

dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.

Persentase kelayakan ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Persentase kelayakan (%) =

x 100%

Pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang

dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase, tetapi dapat juga persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang berseifat kualitatif, misalnya sangat

baik (76-100%), baik (56-75%), cukup (45-55%), kurang baik (0-39%). Adapun

keempat skala tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Tabel2. Tabel Skala Persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:208)

Persentase Pencapaian Skala Interpretasi

76 – 100% 4 Sangat Baik

56 – 75% 3 Baik

40 – 55% 2 Cukup

0 – 39% 1 Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pengembangan

Pengembangan prototipe modul pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Berbasis Multiple Intelligence ini dikembangkan melalui beberapa tahapan utama.

Sesuai dengan model pengembangan dari Borg and Gall dalam Sugiyono (2011:

298), maka prototipe Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence melalui

5 tahap utama yaitu:

1. Potensi dan masalah

Potensi dan masalah diperoleh dari mengkaji analisis kebutuhan yang

disebarkan keenam sekolah dasar di SD N Kledokan, SD N Baran I, SD N

Kerdonmiri I, SD N Gelaran 2, SD N I Socokangsi, dan SD Kanisius Sengkan.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket keenam sekolah

dasar. Dari angket yang disebarkan, kemudian dianalisis dan diberikan solusi atas

permasalahan yang ada. Analisis angket dilakukan dengan menghitung hasil dari

keenam responden. Dari hasil analisis diperoleh bahwa 3 kepala sekolah sudah

mengikuti pelatihan kurikulum 2013 dan 3 kepala sekolah belum mengikuti

pelatihan kurikulum 2013, 5 sekolah belum semua guru mengikuti pelatihan

kurikulum 2013 dan 1 sekolah guru kelas 1 dan 4 sudah mengikuti pelatihan

kurikulum 2013, 6 sekolah baik guru/kepala sekolah belum memahami model

pembelajaran berbasis mltiple intelligence, 6 sekolah belum memiliki Silabus

tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence, 6 sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

belum memiliki RPP tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple

intelegence, 6 sekolah belum memiliki bahan ajar tematik berdasarkan kurikulum

2013 berbasis multiple intelegence, 6 sekolah belum memiliki media yang

mengakomodasi pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis

multiple intelegence, 1 sekolah sudah memiliki LKS tematik berdasarkan

kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence, 5 sekolah belum memiliki LKS

tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence, 6 sekolah

belum memiliki media berbasis ICT tematik berdasarkan kurikulum 2013

berbasis multiple intelegence, 6 sekolah belum memiliki perangkat penilaian

tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence.

3. Desain produk

Desain modul pembelajaran dilakukan setelah didapatkan permasalahan dan

solusi. Dalam mendesain modul pembelajaran dilakukan beberapa tahapan, yaitu

menganalisis kurikulum 2013, pengumpulan materi pembelajaran dan desain dari

modul yang akan dikembangkan. Menganalisis kurikulum 2013 dilakukan dengan

membaca dan mencatat materi pembelajaran kelas empat tema 4 tentang berbagai

pekerjaan, pengumpulan materi dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku atau

modul pembelajaran yang berkaitan dengan mata pelajaran yang ada di kelas

empat, kemudian mengkaitkan materi antar mata pelajaran supaya saling tekait,

dan melabeli matei dengan kecerdasan yang dikembangkan, sedangkan desain

modul pembelajaran dilakukan dengan pembuatan desain yang menarik bagi

siswa, dalam modul tersebut ada beberapa halaman yang dibuat desain gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

tiga dimensi atau pop-up, sehingga siswa menjadi tertarik untuk membaca serta

mempelajari modul tersebut.

Modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan

program Microsoft Word 2007, Adobe In Design, Corel Draw X4, dan Adode

Photoshop. Aplikasi program Microsoft Word 2007 digunakan peneliti untuk

menyusun materi ajar. Font yang digunakan Kristen ITC. Aplikasi Adode In

Design memiliki kelebihan dalam menata layout halaman modul pembelajaran.

Adobe Photoshop memiliki kelebihan dalam pembuatan karakter gambar (otentik)

yang akan dibuat pop-up dan lift the flap. Corel Draw X4 digunakan untuk

membuat cover modul pembelajaran, menentukan ukuran karakter-karakter

supaya tidak melebihi ukuran modul pembelajaran dan digunakan untuk

meletakan tokoh-tokoh tersebut supaya proporsional.

Modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki komponen-komponen

sebagai berikut 1) sampul modul pembelajaran, 2) isi , 3) kunci jawaban, 4) daftar

pustaka. Desain produk awal adalah sebagai berikut.

1) Sampul modul pembelajaran

Sampul depan modul pembelajaran terdapat keterangan buku tematik

berbasis multiple intelligece, tema dalam bahan ajar yaitu tema 4, subtema

modul pembelajaran yaitu berbagai pekerjaan, sasaran yang dituju adalah

siswa kelas IV serta nama peneliti Christiana Risma Marthawati. Sampul

modul pembelajaran menggunakan gambar berbagai profesi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2) Isi

Isi modul pembelajaran terdiri dari 101 halaman yang terbagi dalam enam

kali pembelajaran. Pada lembar awal terdapat kata pengantar, daftar isi,

gambaran isi buku. Pada awal pembelajaran terdapat pemetaan kompetensi

dasar kelas IV, indikator dan tujuan untuk pembelajaran tersebut, kegiatan

pembelajaran dimulai dengan berdoa, motivasi, apersepsi, uraian materi,

kegiatan siswa, refleksi, dan belajar dengan keluarga.

3) Kunci jawaban

Kunci jawaban dalam modul pembelajaran merupakan jawaban dari soal-

soal yang ada dalam modul pembelajaran.

4) Daftar pustaka

Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan

modul pembelajaran.

4. Validasi desain

Validasi bertujuan untuk meminta mengetahui kelayakan modul yang telah

dibuat. Validasi dilakukan oleh tiga ahli, ahli modul pembelajaran, ahli desain

modul pembelajaran oleh dosen PGSD USD dan ahli bahasa oleh guru kelas

empat.

Aspek yang divalidasi meliputi aspek sistematika, aspek tampilan dan aspek

bahasa. Aspek sistematika adalah aspek yang meliputi kesesuaian materi

pembelajaran yang ada dalam Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Berbasis Multiple Intelligence dengan standar inti, kompetensi inti dan tujuan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, kesesuaian materi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

kecerdasan yang dikembangkan, kesesuaian mteri dengan tema, kelengkapan,

kejelasan dan keruntutan materi, keterkaitan materi satu dengan materi yang lain,

kejelasan petunjuk belajar, kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai

umpan balik dari soal latihan dan kemudahan dalam memahami materi.

Aspek tampilan adalah aspek yang berhubungan dengan gambar yang ada

dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

meliputi kemenarikan cover dan gambar dalam modul, kejelasan gambar yang

disajikan, kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan dan

kemenarikan tampilan halaman yang disajikan.

Aspek bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan bahasa, kata-kata,

dan kalimat yang ada dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence meliputi kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau

istilah yang digunakan dan keterbacaan teks atau kalimat dengan benar.

5. Revisi desain

Revisi desain dilakukan setelah modul pembelajaran tematik berbasis

Multiple Intilligence divalidasi. Dari hasil validasi tersebut terdapat kritik dan

saran dari ahli modul pembelajaran, saran dan kritik tersebut sebagai dasar untuk

merevisi modul pembelajaran ini.

B. Uji Kelayakan Modul Pembelajaran

Uji validitas digunakan untuk menilai apakah modul layak digunakan

sebagai media pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran. Pada uji

validitas ini, melibatkan 3 ahli, yakni ahli modul pembelajaran, ahli desain modul

pembelajaran dan ahli materi pembelajaran kelas 4. Validasi ahli modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

pembelajaran untuk modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple

Intelligence dilakukan oleh dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar USD, validasi

ahli desain dilakukan dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar USD dan validasi

ahli bahasa dilakukan oleh guru kelas 4, hal ini dikarenakan guru kelas 4 akan

lebih memahami bahasa yang komunikatif bagi peserta didik. Hasil dari validasi

oleh para ahli dapat digunakan sebagai masukkan dalam penyempurnaan modul

yang dikembangkan. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut:

a. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator pada Setiap Aspek

Hasil penilaian per item dari ketiga validator pada setiap aspek sistematika,

tampilan dan bahasa dilakukan untuk mengetahui skor item-item pada setiap

aspeknya. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Hasil Penilaian per Indikator dari Ketiga Validator

No. Aspek Validator

Rata-rata

Persen-tase 1 2 3

Sistematika

1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

3 3 4 3,34 83,34%

2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan

4 3 4 3,67 91,67%

3. Kesesuaian materi dengan tema 4 3 4 3,67 91,67%

4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi

3 3 4 3,34 83,34%

5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang

lain 3 3 4 3,34 83,34%

6. Kejelasan petunjuk belajar 4 3 4 3,67 91,67%

7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan

sebagai umpan balik dari soal latihan 4 3 4 3,67 91,67%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Dari data pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli

modul pembelajaran, ahli desain modul pembelajaran dan ahli materi ditinjau dari

berbagai aspek:

8. Kemudahan dalam memahami materi 3 3 3 3,00 75,00%

Jumlah Skor secara keseluruhan 28 24 31

Skor Total 83

Rata-rata 3,46

Persentase 86,50%

Tampilan

1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul 4 4 4 4,00 100%

2. Kejelasan gambar yang disajikan 2 3 3 2,67 66,67%

3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf

yang digunakan 4 4 4 4,00 100%

4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan

4 4 4 4,00 100%

Jumlah Skor secara keseluruhan 14 15 15

Skor Total 44

Rata-rata 3,67

Persentase 91,75%

Bahasa

1. Kejelasan penggunaan bahasa 4 4 4 4,00 100%

2. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan 4 4 4 4,00 100%

3. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar 4 4 4 4,00 100%

Jumlah Skor secara keseluruhan 12 12 12

Skor Total 36

Rata-rata 4

Persentase 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

1. Aspek sistematika

a. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran, mendapatkan persentase 83,34%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas

Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple

Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

b. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan, mendapatkan

persentase 91,67%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi

Arikunto (1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas

IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat

baik sehingga layak digunakan.

c. Kesesuaian materi dengan tema, mendapatkan persentase 91,67%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)

maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

d. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi, mendapatkan persentase

83,34%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto

(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik

sehingga layak digunkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

e. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain, mendapatkan persentase

83,34%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto

(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik

sehingga layak digunkan.

f. Kejelasan petunjuk belajar, mendapatkan persentase 91,67%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)

maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

g. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik dari soal

latihan, mendapatkan persentase 91,67%. Berdasarkan skala persentase

menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas Modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunkan.

h. Kemudahan dalam memahami materi, mendapatkan persentase 75%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)

maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori baik sehingga layak

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Gambar 3. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika

Gambar 3. menunjukkan bahwa persentase tertinggi adalah 91,67% yaitu

pada pernyataan kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan,

kesesuaian materi dengan tema, kejelasan petunjuk belajar, dan kelengkapan

kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik dari soal latihan, sedangkan

persentase terendah adalah 75% yaitu pada pernyataan kemudahan dalam

memahami materi.

Secara keseluruhan, dari ketiga validator aspek sistematika mendapatkan

persentase 86,50%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto

(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

83,34%

91,67% 91,67%

83,34% 83,34%

91,67% 91,67%

75,00%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

a b c d e f g h

Per

sen

tase

(%

)

Aspek Sistematika

Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika

kesesuaian materi dengan SI

Kesesuaian materi dengan MI

kesesuaian dengan tema

kelengkapan

keterkaitan

kejelasan

kelengkapan kunci

kemudahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

2. Aspek tampilan

a. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul, mendapatkan persentase

100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:

208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

b. Kejelasan gambar yang disajikan, mendapatkan persentase 66,67%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)

maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori baik sehingga layak

digunkan.

c. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan,

mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase menurut

Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran

Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam

kategori sangat baik sehingga layak digunkan.

d. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan, mendapatkan persentase

100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:

208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Gambar 4. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan

Gambar 4. Menunjukkan pada aspek tampilan yang mendapatkan persentase

tertinggi 100% yaitu pada pernyataan kemenarikan cover dan gambar dalam

modul, kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan,

kemenarikan tampilan halaman yang disajikan sedangkan persentase terendah

adalah 66,76% yaitu pada pernyataan kejelasan gambar yang disajikan.

Secara keseluruhan, dari ketiga validator aspek tampilan mendapatkan

persentase 91,75%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto

(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

3. Aspek bahasa

a. Kejelasan penggunaan bahasa, mendapatkan persentase 100%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)

100%

66,67%

100% 100%

0

20

40

60

80

100

120

a b c d

Pe

rse

nta

se (

%)

Aspek Tampilan

Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan

kemenarikan cover

kejelasan gambar

kejelasan ukuran

kemenarikan halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

b. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan, mendapatkan persentase

100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:

208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

c. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar, mendapatkan persentase

100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:

208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Gambar 5. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa

Gambar 5. Menunjukkan pada aspek bahasa mendapatkan persentase 100%

yaitu pada pernyataan kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau istilah

yang digunakan dan keterbacaan teks atau kalimat dengan benar.

Secara keseluruhan, dari ketiga validator aspek tampilan mendapatkan

persentase 100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto

(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis

Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunkan.

b. Hasil Penilaian Masing-masing Validator

1) Validasi Ahli Modul Pembelajaran

Validasi ahli ini memaparkan skor yang diperoleh dari angket setiap

validator. Setelah validasi dilakukan, didapat beberapa perbaikan agar modul

100% 100% 100%

0

20

40

60

80

100

120

a b c

Per

sen

tase

(%)

Aspek Bahasa

Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa

kejelasan

kebenaran

keterbacaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

dapat digunakan. Data Validasi Ahli Modul Pembelajaran dapat dilihat pada

Tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran

No. Aspek Skor

4 3 2 1

Sistematika

1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar

dan tujuan pembelajaran

- √ - -

2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan √ - - -

3. Kesesuaian materi dengan tema √ - - -

4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi - √ - -

5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain - √ - -

6. Kejelasan petunjuk belajar √ - - -

7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan

balik dari soal latihan

√ - - -

8. Kemudahan dalam memahami materi - √ - -

Jumlah Frekuensi 4 4 - -

Jumlah Skor 16 12 - -

Skor Total 28

Rata-rata 3,5

Persentase 87,5%

Tampilan

1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul √ - - -

2. Kejelasan gambar yang disajikan - - √ -

3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang

digunakan

√ - - -

4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan √ - - -

Jumlah Frekuensi 3 - 1 -

Jumlah Skor 12 - 2 1

Skor Total 14

Rata-rata 3,5

Persentase 87,5%

Bahasa

4. Kejelasan penggunaan bahasa √ - - -

5. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan √ - - -

6. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar √ - - -

Jumlah Frekuensi 3 - - -

Jumlah Skor 12 - - -

Skor Total 12

Rata-rata 4

Persentase 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Dari data pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli

Modul pembelajaran ditinjau dari :

1. Aspek sistematika mendapatkan persentase 87,5%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

2. Aspek tampilan mendapatkan persentase 87,5%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

3. Aspek bahasa mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase

menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 6. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran

Secara keseluruhan, persentase dari ketiga aspek tersebut adalah 91,667.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka

kualitas modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data

kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu:

1. Revisi penulisan dan kalimat ada beberapa kekurangan

2. Ukuran pop-up diperkecil agar semua maksud dapat tersampaikan (berbagai

pekerjaan; warna laut diganti biru)

87,5% 87,5% 100%

0

20

40

60

80

100

120

Sistematika Tampilan Bahasa

Per

sen

tase

(%

)

Aspek penilaian

Presentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran

Sistematika

Tampilan

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

2) Validasi Ahli desain modul pembelajaran

Validasi ahli desain modul pembelajaran dilakukan dosen Pendidikan Guru

Sekolah Dasar USD. Setelah validasi dilakukan, didapat beberapa perbaikan agar

modul dapat digunakan. Data Validasi Ahli desain modul pembelajaran dapat

dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli desain modul pembelajaran

No. Aspek Skor

4 3 2 1

Sistematika

1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar

dan tujuan pembelajaran

- √ - -

2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan - √ - -

3. Kesesuaian materi dengan tema - √ - -

4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi - √ - -

5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain - √ - -

6. Kejelasan petunjuk belajar - √ - -

7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan

balik dari soal latihan

- √ - -

8. Kemudahan dalam memahami materi - √ - -

Jumlah Frekuensi - 8 - -

Jumlah Skor - 24 - -

Skor Total 24

Rata-rata 3

Persentase 75%

Tampilan

1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul √ - - -

2. Kejelasan gambar yang disajikan - √ - -

3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang

digunakan

√ - - -

4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan √ - - -

Jumlah Frekuensi 3 1 - -

Jumlah Skor 12 3 - -

Skor Total 15

Rata-rata 3,75

Persentase 93,75%

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Dari data pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli

desain modul pembelajaran ditinjau dari :

1. Aspek sistematika mendapatkan persentase 75%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori baik sehingga layak digunakan.

2. Aspek tampilan mendapatkan persentase 93,75%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

3. Aspek bahasa mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase

menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

7. Kejelasan penggunaan bahasa √ - - -

8. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan √ - - -

9. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar √ - - -

Jumlah Frekuensi 3 - - -

Jumlah Skor 12 - - -

Skor Total 12

Rata-rata 4

Persentase 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 7. Persentase Data Hasil Validasi Ahli desain modul

Secara keseluruhan, persentase dari ketiga aspek tersebut adalah 89,583%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka

kualitas modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data

kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu:

1. Pemilihan warna huruf sebaiknya disesuaikan/melihat warna backround,

apakah bisa terbaca atau tidak

2. Ada bagian halaman yang kosong mungkin baik bila diberi halaman untuk

judul atau penjelasan bagian berikutnya

75%

93,75% 100%

0

20

40

60

80

100

120

Sistematika Tampilan Bahasa

Per

sen

tase

(%

)

Aspek penilaian

Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran

Sistematika

Tampilan

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

3. Ada bagian pop-up yang bila terbuka pop-up-nya tidak terlihat/tidak

membuka

3) Validasi Ahli Bahasa

Validasi ahli bahasa dilakukan oleh guru sekolah dasar kelas 4. Setelah

validasi dilakukan, didapat beberapa perbaikan agar modul dapat digunakan. Data

Validasi Ahli Bahasa dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Bahasa

No. Aspek Skor

4 3 2 1

Sistematika

1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar

dan tujuan pembelajaran

√ - - -

2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan √ - - -

3. Kesesuaian materi dengan tema √ - - -

4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi √ - - -

5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain √ - - -

6. Kejelasan petunjuk belajar √ - - -

7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan

balik dari soal latihan

√ - -

8. Kemudahan dalam memahami materi - √ - -

Jumlah Frekuensi 7 1 - -

Jumlah Skor 28 3 - -

Skor Total 31

Rata-rata 3,875

Persentase 96,875%

Tampilan

1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul √ - - -

2. Kejelasan gambar yang disajikan - √ - -

3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang

digunakan

√ - - -

4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan √ - - -

Jumlah Frekuensi 3 1 - -

Jumlah Skor 12 3 - -

Skor Total 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Dari data pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli

bahasa pembelajaran ditinjau dari :

1. Aspek sistematika mendapatkan persentase 96,875%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori baik sehingga layak digunakan.

2. Aspek tampilan mendapatkan persentase 93,75%. Berdasarkan skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

3. Aspek bahasa mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase

menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

Rata-rata 3,75

Persentase 93,75%

Bahasa

1. Kejelasan penggunaan bahasa √ - - -

2. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan √ - - -

3. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar √ - - -

Jumlah Frekuensi 3 - - -

Jumlah Skor 12 - - -

Skor Total 12

Rata-rata 4

Persentase 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Gambar 8. Pesentase Data Hasil Validasi Ahli Bahasa

Secara keseluruhan, persentase dari ketiga aspek tersebut adalah 96,875%.

Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka

kualitas modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data

kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu:

layak digunakan dengan perbaikan pada bagian tertentu.

C. Kajian Produk Akhir

Produk akhir merupakan revisi dari hasil validasi oleh ketiga validator.

Produk berupa modul pembelajaran direvisi berdasarkan saran dan kritik ketiga

validator. Produk akhir modul pembelajaran dikemas dalam bentuk buku teks

yang berisikan materi pembelajaran melalui proses pencetakan. Kajian produk

akhir dari modul pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

1) Sampul modul pembelajaran

96,875% 93,75% 100%

0

20

40

60

80

100

120

Sistematika Tampilan Bahasa

Per

sen

tase

(%

)

Aspek penilaian

Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran

Sistematika

Tampilan

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Sampul tidak mengalami perubahan. Sampul depan modul pembelajaran

terdapat keterangan buku tematik berbasis multiple intelligece, tema dalam

bahan ajar yaitu tema 4, subtema modul pembelajaran yaitu berbagai

pekerjaan, sasaran yang dituju adalah siswa kelas IV serta nama peneliti

Christiana Risma Marthawati. Sampul modul pembelajaran menggunakan

gambar berbagai profesi.

2) Isi

Isi modul pembelajaran mengalami perubahan setelah dilakukan revisi

sesuai dengan kritik dan saran dari ketiga validator, antara lain 1)

membenarkan penulisan kata dan kalimat yang masih salah, 2) mengubah

ukuran pop-up menjadi lebih kecil pada pop-up pasar dan mengubah warna

laut yang ada di pop-up menjadi biru, 3) membenahi pemilihan warna huruf

dan background supaya bisa terbaca, 4) mengisi bagian halaman yang

kosong dengan gambar atau judul untuk penjelasan halaman berikutnya.

Isi modul pembelajaran terdiri dari 101 halaman yang terbagi dalam enam

kali pembelajaran. Pada lembar awal terdapat kata pengantar, daftar isi,

gambaran isi buku. Pada awal pembelajaran terdapat pemetaan kompetensi

dasar kelas IV, indikator dan tujuan untuk pembelajaran tersebut, kegiatan

pembelajaran dimulai dengan berdoa, motivasi, apersepsi, uraian materi,

kegiatan siswa, refleksi, dan belajar dengan keluarga.

3) Kunci jawaban

Kunci jawaban dalam modul pembelajaran merupakan jawaban dari soal-

soal yang ada dalam modul pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

4) Daftar pustaka

Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan

modul pembelajaran.

D. Pembahasan

Produk yang didapat dari penelitian ini adalah prototipe modul Tematik

Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence. Menurut makna istilah asalnya modul

adalah alat ukur yang lengkap, merupakan unt yang berfungsi secara mandiri,

terpisah, tetapi juga dapat berfungsi sebgai kesatuan dari keseluruhan unit lainnya.

Sejalan dengan pengertian modul tersebut, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:

132) mengungkapkan bahwa modul merupakan suatu unit program pengajaran

yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar, maka modul yang

dibuat dapat digunakan untuk belajar mandiri siswa ataupun sebagai pendamping

pada proses belajar mengajar. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa modul merupakan suatu paket bahan ajar siswa, yang

digunakan secara mandiri maupun secara kesatuan dengan unit lain.

Peranan modul sebagai media bantu pembelajaran, memungkinkan siswa

untuk dapat lebih memahami materi yang diajarkan dengan bantuan modul

tersebut. Sesuai dengan tujuan modul yang dipaparkan Direktorat Jendral

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

(2008: 3) bahwa media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan

waktu, maka modul pembelajaran menjadi salah satu solusi dalam mengatasi

keterbatasan indra, ruang dan waktu. Hal ini dikarenakan siswa dapat belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

secara mandiri tanpa didampingi guru sesuai dengan tingkat kemampuan

pemahaman dari masing-masing siswa.

Penilaian kelayakan prototipe modul pembelajaran dalam validasi ahli pada

penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen penilaiannya. Skala yang

digunakan dalam angket tersebut menggunakan skala Likert yaitu dengan skor

penilaian 1 sampai 4. Skor 1 berarti kurang baik, skor 2 berarti cukup, skor 3

berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Selanjutnya data yang terkumpul

diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan

dan diperoleh persentase. Kriteria penilaian kelayakan modul mengacu pada skala

persentase menurut Suharsimi Arikunto yaitu 0% - 39% berarti kurang baik, 40%

- 55% berarti cukup, 56% - 75% berarti baik dan 76% - 100% berarti sangat baik.

Hasil penilaian dari ketiga validator per item pada setiap aspeknya adalah

pada aspek sistematika, item kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi

dasar dan tujuan pembelajaran, kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi dan

keterkaitan materi satu dengan materi yang lain masing-masing mendapatkan

persentase 83,34%; menurut skala persentase pencapaian tersebut, kualitas item

modul termasuk sangat baik. Item kesesuaian materi dengan kecerdasan yang

dikembangkan, kesesuaian materi dengan tema, kejelasan petunjuk belajar,

kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik dari soal latihan,

masing-masing mendapatkan persentase 91,67%; berdasarkan skala persentase

pencapaian tersebut, kualitas item modul termasuk sangat baik. Item kemudahan

dalam memahami materi mendapatkan persentase 75%, berdasarkan skala

persentase yang didapat, kualitas item tersebut termasuk baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Hasil penilaian dari ketiga validator per item pada setiap aspeknya adalah

pada aspek tampilan, item kemenarikan cover dan gambar dalam modul, item

kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan dan item

kemenarikan tampilan halaman yang disajikan, masing-masing mendapatkan

persentase 100%, berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, kualitas

ketiga item pada aspek tampilan ini termasuk sangat baik. Item kejelasan gambar

yang disajikan mendapatkan persentase 66,67%, berdasarkan skala persentase

pencapaian tersebut, kualitas satu item ini termasuk baik.

Hasil penilaian dari ketiga validator per item pada setiap aspeknya adalah

pada aspek bahasa, item kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau istilah

yang digunakan dan item keterbacaan teks atau kalimat dengan benar masing-

masing mendapatkan persentase 100%, berdasarkan skala pencapaian tersebut,

kualitas ketiga item pada aspek bahasa termasuk sangat baik.

Hasil penilaian ahli modul pembelajaran mendapatkan persentase 91,667%.

Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, maka kualitas modul

pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data

kuantitatif, validator juga memberikan data berupa saran dan kritik, yaitu:

penulisan kata dan kalimat ada beberapa kekurangan, ukuran pop-up diperkecil

agar semua maksud dapat tersampaikan (berbagai pekerjaan, warna laut diubah

menjadi biru). Sehingga revisi yang dilakukan adalah melengkapi kata dan

kalimat yang kurang dan memperkecil ukuran pop-up serta mengubah warna laut

menjadi biru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Hasil penilaian ahli desain modul pembelajaran mendapatkan persentase

89,583%. Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, maka kualitas modul

pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data

kuantitatif, validator juga memberikan data berupa saran dan kritik, yaitu:

pemilihan warna huruf sebaiknya disesuaikan/melihat warna backround, apakah

bisa terbaca atau tidak, ada bagian halaman yang kosong mungkin baik bila diberi

halaman untuk judul atau penjelasan bagian berikutnya. Sehingga revisi yang

dilakukan adalah menyesuaikan warna huruf dengan backround yang digunakan

sehingga bisa terbaca serta menutup bagian halaman yang kosong dengan judul

atau penjelasan berikutnya.

Hasil penilaian ahli bahasa yang mendapatkan persentase 96,875%.

Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, maka kualitas modul

pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk

dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data

kuantitatif, validator juga memberikan data berupa saran dan kritik, yaitu: layak

digunakan dengan perbaikan. Sehingga revisi yang dilakukan adalah memperbaiki

modul pembelajaran tersebut.

Hasil penilaian modul dari ketiga ahli modul pembelajaran pembelajaran

ditinjau dari aspek sistematika tersebut mendapatkan persentase 86,458%, ditinjau

dari aspek tampilan mendapatkan persentase 91,667% dan aspek bahasa

mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut,

maka kualitas modul pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Intelligence termasuk dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak

digunakan.

Setelah dilakukan validasi, didapatkan hasil penilaian dari validtor seperti di

atas. Melihat hasil tersebut, maka sesuai kriteria penilaian menurut skala

persentase Suharsimi Arikunto (1993: 208), modul pembelajaran Tematik Kelas

IV SD Berbasis Multiple Intelligence dinilai sangat baik sebagai prototipe modul

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pengembangan prototipe modul pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Berbasis Multiple Intelligence menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut (1) Potensi dan masalah diperoleh karena terbatasnya fasilitas

pembelajaran yang disebabkan oleh pergantian kurikulum (2)

Pengumpulan informasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke

delapan sekolah dan menganalisis hasil kuesioner tersebut (3) Desain

produk dalam tahap ini dilakukan dengan analisis kurikulum 2013,

mengumpulkan materi, menjadikan tematik, melabeli materi dengan

kecerdasan yang dikembangkan, mendesain gambar (4) Validasi dilakukan

oleh tiga ahli, ahli modul pembelajaran, ahli tematik dan ahli bahasa (5)

Revisi desain dilakukan sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh

validator setelah modul divalidasi.

2. Kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis

Mulitple Intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan dan sub tema jenis-

jenis pekerjaan” adalah sangat baik, hal ini tampak dari rata-rata nilai

ketiga validator untuk aspek sistematika mendapatkan 86,90%, aspek

tampilan 91,75% dan aspek bahasa mendapatkan persentase 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

B. Keterbatasan Peneliti

Proses pelaksanaan penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran

Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence terdapat beberapa

keterbatasan, antara lain:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada kelas IV tema Berbagai Pekerjaan.

2. Pengembangan penelitian ini hanya sampai langkah kelima penelitian

R & D menurut Sugiyono yakni pada langkah revisi desain, sehingga

penelitian ini hanya menghasilkan prototipe modul pembelajaran.

C. Saran

Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan modul

pembelajaran Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence, berikut

saran yang dapat peneliti berikan:

1. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini supaya melakukan

uji terbatas, karena penelitian tersebut baru sampai tahap uji validasi.

2. Bagi Guru

Supaya memperhatikan kecerdasan yang dimiliki peserta didik,

sehingga mampu menjembatani antara penggunaan modul

pembelajaran Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence dengan

kecerdasan yang dimiliki peserta didik yang akan dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Dewantari Alit, (2013). Workshop Pop-up, mengamati, mengenal dan memahami.

http://dgi-indonesia.com/workshop-pop-up-mengamati-mengenal-dan-

memahami-pop-up/. Diakses 9 November 2013.

Dewantari Alit, (2013). Sekilas tentang Pop-up, Lift the Flap dan Movable. http://dgi-

indonesia.com/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan movable-book/.

Diakses 9 November 2013.

Direkorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasional, (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Gunawan Adi W, (2007). Born to be a Genius. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat Sholeh, (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Izziati N, dkk, (2013). Pengembangan Modul Tematik dan Inovatif Berkarakter pada

Tema Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas VII SMP.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii

Jackson Paul, (2000). The Pop-up Book. Singapore: Annes Publishing Limited.

Jasmine Julia, (2007). Panduan Mengajar Berbasis Multiple Intelligences. Bandung:

Nuansa.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Perkembangan

Implementasi Kurikulum 2013.

http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1

Nasution, (2011). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara.

Majid Abdul, (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Rusman, (2011). Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model Pembelajaran

Mengembangkan Profesionalisme Pendidik. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Rusmiati I Gusti Ayu, Santyasa I Wayan dan Warpala Wayan Sukra, (2013).

Pengembangan Modul IPA dengan Pendekatan Kontekstual untuk Kelas

5 SD Negeri 2 Semapura Tengah. http://pasca.undiksha.ac.id/e-

journal/index.php/jurnal_tp/article/download/899/653. Diakses 3 Januari

2014.

Setyawan Arianto, (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpotensi Lokal

Berbasis Multiple Intelligences. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga.

Shofan Moh, Sa’dijah Cholis dan Slamet. (2013). Pengembangan Modul

Pembelajaran Bilangan Bulat dengan Pendekatan Kontestual untuk

Siswa Kelas IV SD/MI. http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikelF98A0F2A4C247D519F011A66CF2F

1F22. Diakses 3 Januari 2014.

Sudjana Nana dan Rivai Ahmad, (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru AL Gesindo.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujiono Yuliani Nuraini dan Sujiono Bambang, (2010). Bermain Kreatif Berbasis

Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bamdung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suparno Paul, (2008). Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Trianto, (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.

Jakarta:Prestasi Pustaka.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Vembriarto, (1975). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan

Paramita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : SD Negeri Kledokan 1

Kelas/Semester : IV/1

Tema/Subtema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan

Mata pelajaran terkait : IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia

Pertemuan : 1

Alokasi waktu : 6 x 35menit

A. Kompetensi Inti :

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :

1. IPS

Kompetensi Dasar

1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk

Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,

ekonomi, dan politik dalam masyarakat

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan

interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di

sekitarnya.

4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dngan lingkungan geografis

tempat tinggalnya.

Indikator

2.3.1 Menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai pendapat

orang lain dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman

melalui diskusi

3.3.1 Menjelaskan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi

geografis.

3.3.2 Menjelaskan proses pembuatan batik ikat celup secara sederhana.

4.3.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai proses pembuatan batik ikat

celup.

2. IPA

Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi

3.7 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat

4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan

dalam kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh

masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

3.7.1 Menjelaskan hubungan teknologi pembuatan batik ikat celup dengan jenis

pekerjaan yang sesuai.

4.7.1 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai

dengan perkembangan teknologi pembuatan batik ikat celup.

3. Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan YME atas keberadaan

lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,

perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan social

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui

pemanfaatan bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi dari teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan sumber daya

alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku

Indikator

3.4.1 Mengidentifikasi informasi dari teks cerita.

4.4.1 Membuat cerita petualangan mengenai lingkungan dan sumber daya alam

yang ada di sekitar.

C. Tujuan Pembelajaran

1. IPS

2.3.1 Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menunjukkan masing-

masing minimal 3 perilaku kerjasama, bertanggung jawab,

menghargai pendapat orang lain dalam melakukan interaksi sosial

dengan lingkungan dan teman

3.3.1 Siswa mampu menjelaskan minimal 3 jenis pekerjaan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

hubungannya dengan kondisi geografis setelah melakukan kegiatan

diskusi

3.3.2 Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan proses

pembuatan batik ikat celup secara sederhana maksimal selama 5

menit

4.3.1 Setelah mengkaji isi bacaan tentang pembuatan batik ikat celup, siswa

mampu menceritakan minimal 3 hasil bacaan mengenai proses

pembuatan batik ikat celup

2. IPA

3.7.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan minimal 3

hubungan teknologi pembuatan batik ikat celup dengan jenis pekerjaan yang

sesuai

4.7.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu membuat sebuah laporan

hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan

teknologi pembuatan batik ikat celup

3. Bahasa Indonesia

3.4.1 Setelah membaca dan mengkaji isi teks cerita, siswa mampu

mengidentifikasi minimal 3 informasi dari teks cerita

4.4.1 Setelah membaca contoh teks cerita, siswa mampu membuat sebuah

cerita petualangan mengenai lingkungan dan sumber daya alam yang

ada di sekitar

D. Materi Pembelajaran

a. IPS : jenis-jenis pekerjaan hubungannya dengan keadaan geografisnya.

b. IPA : sumber daya alam hubungannya dengan jenis pekerjaan.

c. Bahasa Indonesia : mengolah informasi dari teks cerita

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Metode : tanya jawab, penugasan, diskusi, observasi, kerja kelompok,

dan ceramah

F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran

Media : media ICT dan media konvensional berupa patung profesi

Alat : -

Sumber : kondisi lingkungan, berbagai jenis pekerjaan di lingkungan

masyarakat dan modul pembelajaran

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi

Waktu

Penggalan 1

Pendahuluan

1. Salam

2. Doa

a. Sebelum berdoa, guru mengajak

siswa bernyanyi lagu “Mana

Jari” dan berdoa bersama.

Mana jari, mana jari.

Di sini, di sini.

Apa kabar kamu, baik baik saja.

Bertemu, dilipat, berdoa.

3. Presensi

a. Guru melakukan presensi dengan

mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu “Apa kabar”.

Selamat pagi dik…apa kabar? Baik.

Selamat pagi dik…apa kabar? Baik.

Selamat pagi dik..selamat pagi

dik..selamat pagi semua apa kabar?

Kecerdasan eksistensial

Kecerdasan musikal

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Baik

4. Apersepsi

a. Siswa bersama guru

menyanyikan nama-nama

pekerjaan (dengan nada balonku

ada lima)

5. Orientasi

a. Guru menjelaskan kegiatan dan

tujuan pembelajaran.

6. Motivasi

a. Siswa diajak untuk menyanyikan

lagu tentang nama-nama

pekerjaan.

b. Guru mengaitkan lagu dengan

materi yang akan dipelajari oleh

siswa.

Inti

1. Siswa dibagi menjadi lima kelompok

2. Siswa diminta untuk membuka

modul pembelajaran mengenai alat

dan bahan serta pembuatan batik ikat

celup.

3. Guru bertanya kepada siswa sambil

mengarahkan siswa untuk

mempelajari berbagai pekerjaan

yang berkaitan dengan pembuatan

batik ikat celup tersebut.

4. Guru menunjukkan media ICT

kepada siswa tentang berbagai

macam pekerjaan yang berhubungan

Kecerdasan musikal

Kecerdasan ruang

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan musikal

Kecerdasan linguistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

dengan produksi batik untuk

menambah wawasan siswa.

5. Guru membagikan LKS pada setiap

kelompok.

6. Guru menjelaskan bagian LKS yang

harus dikerjakan oleh siswa.

7. Siswa diajak jalan-jalan di

lingkungan sekolah untuk

mengamati jenis-jenis pekerjaan dan

sumber daya alam yang ada disekitar

sekolah.

8. Siswa diminta mencatat hasil

pengamatan dalam LKS (aktivitas

1).

9. Setelah kegiatan jalan-jalannya usai,

siswa diminta untuk kembali ke

kelas dan guru mengecek hasil kerja

siswa.

Penutup

1. Siswa diajak oleh guru untuk

merangkum materi yang telah

mereka pelajari bersama .

Kecerdasan linguistik,

kecerdasan kinestetik,

kecerdasan interpersonal,

kecerdasan naturalis.

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan kinestetik.

Kecerdasan linguistik

Penggalan 2

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Perwakilan siswa diminta untuk

menyebutkan langkah-langkah

dalam pembuatan batik ikat

celup berdasarkan hasil

pengamatan yang telah

dilakukan.

Kecerdasan linguistik

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi,

kegiatan dan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai

siswa.

3. Motivasi

a. Siswa diajak untuk menyanyikan

kembali lagu tentang nama-nama

pekerjaan.

Inti

1. Siswa diminta membuka modul

pembelajaran mengenai pembuatan

batik.

2. Siswa membaca teks cerita tentang

pembuatan batik ikat celup dan

menemukan bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat batik ikat

celup, langkah-langkah dalam

pembuatan batik ikat celup, dan

jenis-jenis pekerjaan yang terkait

dengan pembuatan batik ikat celup.

3. Siswa menjawab pertanyaan pada

modul.

4. Siswa diminta untuk beralih

membaca modul pada bagian

teknologi sederhana dan teknologi

modern tentang pembuatan batik.

5. Siswa mengamati berbagai teknologi

sederhana dan teknologi modern

yang terdapat dalam media ICT

untuk membantu siswa memahami

Kecerdasan musikal

Kecerdasan ruang

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik,

kecerdasan interpersonal,

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan lingustik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan ruang

Kecerdasan musikal

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan matematis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

materi.

6. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 2

7. Siswa bersama dengan guru,

membahas hasil kerja siswa.

Penutup

1. Guru mengajak siswa untuk

merangkum materi pelajaran yang

telah mereka pelajari bersama.

logis

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik

Penggalan 3

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan

mengenai jenis-jenis pekerjaan

yang telah ditemukan oleh siswa

saat kegiatan observasi di

lingkungan sekolah.

b. Setelah siswa menjawab

pertanyaan, guru bertanya

kembali tentang kondisi

geografis seperti apa yang cocok

untuk jenis pekerjaan yang telah

disebutkan oleh siswa.

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi

pelajaran dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

oleh siswa.

3. Motivasi

a. Siswa menyanyikan lagu “Naik-

naik Ke Puncak Gunung”

b. Guru mengaitkan lagu dengan

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan naturalis

Kecerdasan musikal

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

materi yang akan dipelajari

Inti

1. Guru menyuruh siswa untuk

melakukan aktivitas 3 pada LKS

yaitu membuka modul pada gambar

peta geografis (dataran rendah,

dataran tinggi, dan perairan).

2. Berdasarkan gambar tersebut, setiap

kelompok diminta untuk mengamati

dan mendiskusikan hasil pengamatan

hubungan sumber daya alam dengan

jenis pekerjaan yang sesuai dan

kondisi geografis.

3. Guru menunjukkan media

konvensional kepada siswa berupa

patung profesi.

4. Berdasarkan patung-patung tersebut,

siswa diminta menyebutkan kondisi

geografisnya sambil melihat peta

yang terdapat dalam modul.

5. Setiap kelompok menuliskan hasil

diskusinya.

6. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 4

7. Siswa dan guru mengoreksi hasil

kerja siswa secara bersama-sama.

Penutup

1. Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi pelajaran yang

telah dipelajari dari awal hingga

akhir pelajaran.

Kecerdasan ruang-visual

Kecerdasan interpersonal,

Kecerdasan matematis-

logis.

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan ruang-visual,

Kecerdasan naturalis,

Kecerdasan matematis-

logis.

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan intrapersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

2. Guru memberikan soal evaluasi

3. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah mereka

laksanakan

4. Guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yang

akan dipelajari besok pagi

5. Doa penutup dan salam

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan eksistensial

H. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Post-test

2. Jenis

a. Tes

b. Non Tes

3. Teknik

a. Tes

b. Kinerja

c. Produk

4. Instrumen

a. Soal + kunci jawaban

b. Tugas + rubrik penilaian

5. Pedoman Skoring

………..,………………….2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

NIP……………………… NIP………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Kledokan I

Kelas/ Semester : IV

Tema/sub Tema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis pekerjaan

Mata Pelajaran terkait : IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn

Pembelajaran ke : 2

Alokasi Waktu : 6x35 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. IPS

Kompetensi Dasar

1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai

penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial,

budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan

interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan

dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

4.1 Menceritakan tentang hasil becaan mengenai pengertian ruang,

konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial,

ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.

Indikator

3.1.1 Menyebutkan jenis pekerjaan dan hubungannya dengan barang yang

dihasilkan

3.1.2 Mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan berdasarkan benda yang dihasilkan

4.1.1 Menceritakan manfaat barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu jenis

pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat

2. Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan YME atas keberadaan

lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,

perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan social

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui

pemanfaatan bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi dari teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan sumber daya

alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku

Indikator

3.4.2 Membaca dalam hati sebuah cerita yang berjudul “Pak Kadir”

3.4.3 Menemukan unsur-unsur cerita dari teks cerita “Pak Kadir”

4.4.2 Menuliskan hasil kerja dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku.

3. Matematika

Kompetensi Dasar

2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara memanfaatkan barang-barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

bekas yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain untuk

membuat benda-benda berbentuk kubus dan balok bangun berdasarkan

jaring-jaring bangun ruang yang ditemukan

3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang dan persegi

4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris

Indikator

3.9.1 Menjelaskan pengertian luas

3.9.2 Menentukan luas segitiga, persegi panjang, dan persegi

4.10.1 Menyusun pola geometris

4. PPKn

Kompetensi Dasar

1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugrah Tuhan

YME di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar

2.2 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga

dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari

di rumah, sekolah, dan masyarakat.

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah,

dan masyarakat

Indikator

3.2.1 Menjelaskan pengertian kewajiban

3.2.2 Menyebutkan contoh kewajiban sebagai pekerja di masyarakat

3.2.3 Menganalisis manfaat menjalankan kewajiban dalam kehidupan

bermasyarakat

4.2.1 Melaksanakan kewajiban di sekolah sebagai pelajar

C. Tujuan Pembelajaran

1. IPS

3.1.1 Siswa mampu menyebutkan minimal 3 jenis pekerjaan dan

hubungannya dengan barang yang dihasilkan setelah mengamati

gambar dan diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

3.1.2 Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu mengelompokkan

minimal 3 jenis-jenis pekerjaan berdasarkan beda yang dihasilkan

4.1.1 Setelah menganalisa gambar dan diskusi, siswa mampu menceritakan

manfaat barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu jenis pekerjaan

dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat

2. Bahasa Indonesia

3.4.2 Siswa mampu membaca dalam hati sebuah cerita yang berjudul “Pak

Kadir” secara utuh.

3.4.3 Setelah membaca teks cerita “Pak Kadir”, siswa mampu menemukan

minimal 3 unsur cerita

4.4.2 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu menuliskan sebuah

karya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku.

3. Matematika

3.9.1 Setelah diskusi, siswa mampu menjelaskan pengertian luas

3.9.2 Setelah bekerja dalam kelompok, siswa mampu menentukan luas

masing-masing sebuah segitiga, persegi panjang, dan persegi

4.10.1 Setelah bekerja dalam kelompok, siswa mampu menyusun sebuah

pola geometri

4. PPKn

3.2.1 Setelah membaca teks cerita, siswa mampu menjelaskan pengertian

kewajiban

3.2.2 Setelah membaca cteks cerita “Pak Kadir”, siswa mampu

menyebutkan minimal 3 contoh kewajiban sebagai pekerja di

masyarakat

3.2.3 Siswa mampu menganalisis manfaat menjalankan kewajiban dalam

kehidupan bermasyarakat setelah membaca teks cerita dan berdiskusi

dengan kelompok

4.2.1 Setelah membaca teks cerita dan menganalisa, siswa mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

melaksanakan minimal 3 kewajiban di sekolah sebagai pelajar

D. Materi Pembelajaran

1. IPS : hubungan antara jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan

2. Bahasa Indonesia : menentukan unsur-unsur cerita

3. Matematika : luas bangun datar dengan satuan tidak baku

4. PKn : manfaat bekerja dan sikap-sikap yang harus dimiliki pekerja

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences

Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi, penugasan, dan ceramah

F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran

Media : media ICT dan media konvensional berupa papan flanel tentang

hak dan kewajiban

Alat : kertas lipat, kursi, alat-alat ukur tidak baku (tali, jengkal,

langkah kaki, depa)

Sumber : lingkungan sekitar dan modul pembelajaran

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi

Waktu

Penggalan 1

Pendahuluan

1. Salam, doa pembuka, dan presensi

2. Apersepsi

a. Guru bertanya kepada siswa

mengenai materi yang telah

mereka pelajari pada hari

sebelumnya.

3. Orientasi

a. Guru menjelaskan kepada siswa

mengenai materi yang dipelajari

dan tujuan pembelajaran yang

Kecerdasan eksistensial.

Kecerdasan linguistik.

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

akan dicapai siswa.

4. Motivasi

a. Guru mengajak siswa untuk

bernyayi bersama dengan lagu

yang berjudul “Paman Datang”

b. Guru mengaitkan lagu dengan

materi pembelajaran.

Inti

1. Siswa masuk ke dalam kelompoknya.

2. Siswa mendapat LKS untuk

melakukan kegiatan selama sehari

3. Siswa diminta melakukan aktivitas 1

pada LKS untuk mengamati dan

mendiskusikan gambar jenis-jenis

pekerjaan hubungannya dengan benda

yang dihasilkan, baik barang maupun

jasa yang terdapat dalam media ICT

(misal: jika gambar yang diamati

adalah petani, maka benda yang

dihasilkan adalah barang berupa beras

atau jika yang diamati adalah dokter,

maka benda yang dihasilkan adalah

jasa berupa jasa mengobati orang

sakit, dll).

4. Siswa mengerjakan latihan pada

modul pembelajaran.

Jenis

pekerjaan

Benda

yang

dihasilkan

Keterangan

Petani Barang Beras

Dokter Jasa Mengobati

Kecerdasan musikal,

Kecerdasan ruang,

Kecerdasan interpersonal,

Kecerdasan linguistik.

Kecerdasan ruang-visual,

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan interpersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

orang sakit

5. Siswa melakukan aktivitas 2 dan 3

pada LKS

Penutup

1. Melalui kegiatan tanya jawab, guru

bersama dengan siswa merangkum

pelajaran yang telah mereka pelajari

bersama tentang jenis-jenis pekerjaan

dan hubungannya dengan benda yang

dihasilkan

Penggalan 2

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan tentang

jenis-jenis pekerjaan dan

hubungannya dengan benda yang

dihasilkan.

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi,

kegiatan pembelajaran yang akan

selanjutnya mereka lakukan.

3. Motivasi

a. Guru mengajak siswa untuk tepuk

“Tenang”

Tepuk tenang

Xxx bila aku xxx belajar xxx maka

aku xxx harus tenang 1234 tenang

Guru menjelaskan manfaat tepuk

“Tenang” supaya anak-anak tenang

saat pelajaran.

Inti

1. Setelah dapat membedakan jenis

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

pekerjaan dan hubungannya dengan

benda yang dihasilkan, selanjutnya

secara individu siswa diminta untuk

membaca sebuah cerita yang berjudul

“Pak Mono”.

2. Guru memberikan penjelasan

mengenai alat ukur baku dan alat ukur

tidak baku dan cara mengukur benda

dengan alat ukur tidak baku.

3. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 4

4. Berdasarkan penjelasan dari guru,

siswa diminta melakukan aktivitas 5

pada LKS yaitu mengukur luas

permukaan meja menggunakan alat

ukur tidak baku yang telah ditentukan

oleh guru.

5. Siswa melakukan aktivitas

pengukuran sesuai dengan petunjuk

yang ada di modul.

6. Siswa melakukan aktivitas 6 pada

LKS dan menuliskan hasil

aktivitasnya pada tabel yang tersedia

dalam LKS dan modul pembelajaran.

7. Siswa diminta untuk membaca cerita

“Pak Mono”

8. Setelah membaca siswa di minta

untuk melengkapai tabel pada LKS

aktivitas 7 dan menjawab pertanyaan

yang terdapat dalam modul untuk

mengidentifikasi unsur instrinsik

cerita pada modul.

Penutup

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan logis-

matematis

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

1. Guru memberikan penguatan terhadap

pengetahuan yang diperoleh siswa

mengenai luas permukaan.

Penggalan 3

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan mengenai

jenis pekerjaan apasaja yang

terdapat pada Toserba.

2. Orientasi

a. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan oleh siswa pada

kegiatan pembelajaran

selanjutnya.

3. Motivasi

a. Siswa diajak untuk tepuk

“Tenang’.

Inti

1. Siswa membaca cerita mengenai “Pak

Kadir”.

2. Guru menjelaskan mengenai hak dan

kewajiban dengan menggunakan

media konvensional papan flanel hak

dan kewajiban.

3. Siswa melakukan aktivitas 8 yang

terdapat pada LKS

4. Siswa mengerjakan tugas yang ada

pada modul dan LKS aktivitas 9

mengenai hak dan kewajiban.

5. Siswa menjawab pertanyaan

mengenai cerita Pak Mono dan Pak

Kadir yang terdapat pada modul

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

pembelajaran.

Penutup

1. Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi yang telah

mereka pelajari selama pertemuan

kedua.

2. Guru memberikan soal evaluasi.

3. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah mereka

laksanakan.

4. Guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yang

akan dipelajari besok pagi

5. Doa penutup dan salam.

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan eksistensial

H. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Post-test

2. Jenis

a. Tes

b. Nontes

3. Teknik

a. Tes

b. Kinerja

c. Produk

4. Instrumen

a. Soal + kunci jawaban

b. Tugas + rubrik penilaian

5. Pedoman skoring

………..,………………….2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Guru

NIP……………………… NIP………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Kledokan I

Kelas/Semester : IV/1

Tema/Subtema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan

Pembelajaran ke : 3

Alokasi Waktu : 6x35 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. PJOK

Kompetensi Dasar

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan

kemampuannya sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina,

sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta

2.1 Menunjukkan disiplin, kersama, toleransi, belajar menerima kekalahan

dan kemenangan, sportif dan tanggungjawab, serta menghargai

perbedaan

2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman, guru dan lingkungan

sekolah selama pembelajaran penjas

3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

pertumbuhan dan perkembangan tubuh

4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor,

nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola kecil yang

dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga

tradisional bola kecil

Indikator

3.2.1 Menjelaskan pengaruh aktivitas fisik dan istirahat terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tubuh

4.2.1 Mempraktikkan servis pada permainan bulu tangkis yang dilandasi

oleh pola gerak dasar lokomotor dan nonlokomotor

2. Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas

keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern

dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial serta permasalahan

sosial.

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam

melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3.3 Menggali informasi dari teks dialog tentang jenis-jenis usaha dan

pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru

dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis

dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator

3.3.1 Mengidentifikasi isi teks dialog tentang jenis-jenis pekerjaan

3.3.2 Membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

4.4.3 Menceritakan kembali secara lisan isi teks dialog tentang jenis-jenis

pekerjaan dengan menggunakan kalimat tidak langsung

4.4.4 Membuat teks dialog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

3. PPKn

Kompetensi Dasar

1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan

Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar

2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sesuai dengan

hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di

rumah sekolah dan masyarakat sekitar

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara di lingkungan rumah,

sekolah, dan masyarakat

Indikator

3.2.4 Menjelaskan kewajiban sebagai seorang pekerja dalam kehidupan

sehari-hari

4.2.2 Mendemonstrasikan contoh kewajiban sebagai seorang pekerja dalam

kehidupan sehari-hari

4. Matematika

Kompetensi Dasar

2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara memanfaatkan barang-

barang bekas yang ada di sekitar rumah sekolah atau tempat bermain

untuk membuat benda-benda yang berbentuk kubus dan balok bangun

berdasarkan jaring-jaring bangun ruang yang ditemukan.

3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi

3.10 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk

luas dan keliling persegi panjang

4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris

Indikator

3.9.3 Menghitung luas segitiga, persegi panjang, dan persegi

3.10.1 Mengidentifikasi hubungan antara satuan dan atribut pengukuran

termasuk luas dan keliling persegi panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

4.10.2 Menggambar berbagai pola numerik dan geometris

C. Tujuan Pembelajaran

1. PJOK

3.2.1 Setelah mempraktikkan gerak servis pada permainan bulutangkis,

siswa mampu menjelaskan minimal 3 pengaruh aktivitas fisik dan

istirahat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh

4.2.1 Dengan mengamati contoh, siswa mampu mempraktikkan salah satu

jenis servis pada permainan bulu tangkis yang dilandasi oleh pola

gerak dasar lokomotor dan nonlokomotor

2. Bahasa Indonesia

3.3.1 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu mengidentifikasi minimal

3 isi teks dialog tentang jenis-jenis pekerjaan

3.3.2 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu membedakan kalimat

langsung dan kalimat tidak langsung

4.4.3 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu menceritakan kembali

secara lisan isi teks dialog tentang jenis-jenis pekerjaan dengan

menggunakan kalimat tidak langsung

4.4.4 Setelah mengamati contoh teks dialog, siswa mampu membuat teks

dialog

3. PPKn

3.2.4 Dengan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan minimal 3

kewajiban sebagai seorang pekerja dalam kehidupan sehari-hari.

4.2.2 Setelah berdiskusi dengan kelompok, siswa mampu

mendemonstrasikan salah satu contoh kewajiban sebagai seorang

pekerja dalam kehidupan sehari-hari

4. Matematika

3.9.3 Setelah mengamati gambar, siswa mampu menghitung luas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

keliling minimal 3 bangun datar.

3.10.1 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mengidentifikasi

hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk luas dan

keliling persegi panjang

4.10.2 Setelah berdiskusi, siswa mampu menggambar berbagai pola numerik

dan geometris

D. Materi Pembelajaran

1. PJOK : permainan bulu tangkis

2. Bahasa Indonesia : kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

3. PPKn : kewajiban sebagai pekerja di masyarakat

4. Matematika : luas dan keliling bangun datar dengan satuan tidak baku

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences

Metode : tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, penugasan, ceramah

F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran

Media : media konvensional berupa aneka bangun datar dan papan

flanel tentang hak dan kewajiban, serta media ICT

Alat : raket dan kok, dan alat pengukur tidak baku

Sumber : lingkungan sekitar dan modul pembelajaran

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Kecerdasan yang Terkait Alokasi

Waktu

Penggalan 1

Pendahuluan

1. Salam, doa pembuka, dan presensi

2. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang

Kecerdasan eksistensial

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

telah mereka pelajari pada

pertemuan pertama dan kedua.

3. Orientasi

a. Guru menjelaskan kepada siswa

mengenai materi pelajaran,

tujuan belajar dan kegiatan yang

dilakukan oleh siswa pada

pertemuan ketiga.

4. Motivasi

a. Guru mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu yang berjudul

“Naik Delman”

b. Guru mengaitkan lagu dengan

materi pelajaran.

Inti

1. Siswa duduk secara berkelompok

sesuai kelompok sesuai

kelompoknya.

2. Siswa membaca teknik-teknik

bulutangkis dan memperagakannya

di dalam kelas.

3. Guru menunjukkan media ICT untuk

membantu siswa memperagakan

teknik-teknik bulu tangkis sesuai

bacaan yang terdapat pada modul.

4. Guru membagikan LKS

5. Siswa membaca bacaan berikutnya

yang terdapat dalam modul

mengenai wawancara Senandung

Nacita dengan Taufik Hidayat.

Kecerdasan musikal

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan ruang-visual

Kecerdasan linguistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

6. Siswa mendemonstrasikan

percakapan tersebut dengan teman

sebangkunya.

7. Siswa melakukan aktivitas 1 pada

LKS

8. Setelah itu, siswa mengerjakan tugas

yang terdapat pada modul mengenai

perbedaan teks wawancara dengan

teks cerita Santi.

Penutup

1. Guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai teknik-teknik bermain

bulutangkis.

2. Guru memberi penguatan mengenai

kalimat langsung dan tidak langsung.

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan kinestetik

Penggalan 2

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan

mengenai teknik-teknik bermain

bulutangkis.

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi

pelajaran, tujuan pembelajaran

dan kegiatan yang akan

dilaksanakan siswa.

3. Motivasi

a. Siswa melakukan senam

“COCONUT” untuk

membangkitkan semangat

belajarnya

Inti

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan musikal

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

1. Semua siswa diajak keluar kelas

untuk melakukan pemanasan.

2. Siswa diajak bermain bulutangkis

dengan mempraktikkan teknik-teknik

yang telah dipelajari.

3. Semua siswa mendapatkan

kesempatan untuk bermain

bulutangkis.

4. Siswa kembali kedalam kelas dan

mengerjakan aktivitas 3 pada LKS

Penutup

1. Siswa merefleksikan permainan

bulutangkis yang telah dilakukan.

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan interpersonal

Penggalan 3

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Guru mengulas kembali

permainan bulutangkis yang

dilakukan siswa

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi

pelajaran, tujuan pembelajaran

dan kegiatan yang akan

dilaksanakan siswa.

3. Motivasi

a. Guru mengajak siswa bernyanyi

lagu berjudul “Bulutangkis”

untuk membangkitkan semangat

belajarnya.

Inti

1. Siswa membuka modul

pembelajaran dan mengerjakan tugas

Kecerdasan musikal

Kecerdasan linguistik,

Kecerdasan interpersonal,

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

beraksi (setelah berolahraga)

2. Siswa mencari teman untuk

melakukan kegiaan wawancara.

3. Dari wawancara tersebut siswa

menceritakan kembali hasil

wawancaranya dengan bahasanya

sendiri.

4. Guru bertanya kepada siswa

mengenai bentuk lapangan

bulutangkis.

5. Guru menunjukkan media

konvensional berupa aneka bangun

datar yang berkaitan dengan olahraga

bulutangkis yaitu persegi dan persegi

panjang.

6. Dengan penjelasan tersebut, siswa

melakukan tantangan yang ada

dimodul.

7. Siswa melakukan aktivitas 4 pada

LKS

Penutup

1. Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi pelajaran yang

telah dipelajari dari awal hingga

akhir pelajaran.

2. Guru memberikan soal evaluasi

3. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah mereka

laksanakan

4. Guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yang

akan dipelajari besok pagi

Kecerdasan linguistik.

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan matematis-

logis

Kecerdasan ruang-visual

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan matematis-

logis

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan matematis-

logis

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan ruang-visual

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan interpersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

5. Doa penutup dan salam Kecerdasan eksistensial

H. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Post-test

2. Jenis

a. Tes

b. Nontes

3. Teknik

a. Tes

b. Kinerja

c. Produk

4. Instrumen

a. Soal + kunci jawaban

b. Tugas + rubrik penilaian

5. Pedoman skoring

………..,………………….2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Guru

NIP……………………… NIP………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : SD Negeri Kledokan 1

Kelas/Semester : IV/1

Tema/Subtema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan

Mata pelajaran terkait : IPS, Bahasa Indonesia, IPA, dan SBdP

Pertemuan : 4

Alokasi waktu : 6 x 35menit

A. Kompetensi Inti :

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. IPS

Kompetensi Dasar

1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai

penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial,

budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan

interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sabaya

3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang,

perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan

pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang,

konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu,

sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat dan

sekitarnya

Indikator

3.1.1 Menjelaskan berbagai sumber daya alam dan hubungannya dengan

jenis-jenis pekerjaan

4.1.2 Membedakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tak

dapat diperbaharui

2. Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas

keberadaan limgkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern

dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan

sosial

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui

pemanfaatan bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya

lam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku

Indikator

3.4.4 Menemukan informasi dari teks cerita tentang sumber daya alam

4.4.5 Mengarang cerita tentang lingkungan sekitar dan sumber daya alam.

3. IPA

Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati;bertanggung jawab; terbuka; dan peduli;

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi

3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat

4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan

dalam kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh

masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut.

Indikator

3.7.2 Menjalaskan hubungan antara SDA dengan kondisi lingkungan tempat

hidup masyarakat

4.7.2 Membuat tabel berbagai jenis teknologi yang digunakan dalam kehidupan

sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh masyarakat dengan

pemanfaatan teknologi.

4. SBdP

Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-

masing daerah sebagai anugerah Tuhan

2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengamati alam di lingkungan

sekitar untuk mendapatkan ide dalam berkarya seni

3.2 Mengenal gambar alam benda, dan kolase

4.1 Menggambar alam berdasarkan pengamatan keindahan alam

Indikator

3.2.1 Mengenal gambar sumber daya alam dan kolase

4.1.1 Menggambarkan salah satu sumber daya alam sesuai dengan instruksi

yang diberikan

C. Tujuan Pembelajaran

1. IPS

3.1.1 Setelah membaca teks tentang sumber daya alam, siswa mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

menjelaskan minimal 3 sumber daya alam dan hubungannya dengan

jenis-jenis pekerjaan

4.1.2 Setelah berdiskusi, siswa mampu membedakan minimal 3 sumber daya

alam yang dapat diperbaharui dan tak dapat diperbaharui

2. Bahasa Indonesia

3.4.1 Setelah membaca teks tentang sumber daya alam, siswa mampu

menemukan minimal 3 informasi dari teks cerita tentang sumber daya

alam (bambu, kayu, dan logam)

3.4.4 Setelah membaca contoh teks cerita tentang sumber daya alam, siswa

mampu mengarang minimal 2 paragraf cerita tentang lingkungan sekitar

dan sumber daya alam

3. IPA

3.7.2 Setelah membaca teks cerita tentang sumber daya alam, siswa mampu

menjelaskan minimal 3 hubungan antara SDA dengan kondisi lingkungan

tempat hidup masyarakat

4.7.2 Setelah berdiskusi dengan teman, siswa mampu membuat sebuah tabel

dengan menyebutkan minimal 3 jenis teknologi yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh masyarakat

dengan pemanfaatan teknologi.

4. SBdP

3.2.1 Setelah berdiskusi, siswa mampu mengenal minimal 3 gambar sumber

daya alam dan kolase

4.1.1 Setelah mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menggambarkan

salah satu sumber daya alam sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh

guru

D. Materi Pembelajaran

1. IPS : hubungan berbagai SDA dengan jenis pekerjaannya

2. Bahasa Indonesia : informasi dalam teks cerita

3. IPA : SDA dengan jenis pekerjaan dilungkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

4. SBdP : kolase

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences

Metode : diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan, ceramah

F. Media/Alat/sumber Pembelajaran

Media : media konvensional berupa flashcard dan media ICT

Alat : pensil warna

Sumber : lingkungan sekitar dan modul pembelajaran

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi

waktu

Penggalan 1

Pendahuluan

1. Salam pembuka, doa, dan presensi

2. Apersepsi

a. Guru meminta siswa untuk

mengamati benda yang berada di

dalam kelas dan bertanya sumber

daya alam apa yang digunakan

dalam pembuatan benda tersebut.

3. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi,

tujuan pembelajaran dan kegiatan

yang akan dilaksanakan oleh

siswa

4. Motivasi

a. Guru dan siswa bernyanyi

bersama

Inti

1. Siswa masuk dalam kelompoknya

masing-masing.

2. Guru memberikan LKS.

3. Siswa mengerjakan aktivitas 1 pada

Kecerdasan eksistensial

Kecerdasan ruang

Kecerdasan musikal

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan interpersonal

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

LKS untuk menuliskan nama benda,

bahan dasar yang digunakan, dan

jenis pekerjaan yang terkait sesuai

modul pembelajaran.

4. Guru menunjukkan media

konvensional berupa flashcard.

Media tersebut membantu siswa

untuk memahami jenis pekerjaan,

alat yang digunakan untuk bekerja,

benda yang dihasilkan, dan tempat

mereka bekerja.

5. Siswa melakukan aktivitas 2 pada

LKS untuk mengerjakan tugas

berikutnya pada modul, yaitu

wawancara kepada teman satu

kelompok mengenai pekerjaan orang

tua, tugas, hasil pekerjaan dan bahan

dasar yang digunakan untuk

menghasilkan suatu benda tersebut.

6. Guru bersama siswa membahas hasil

kerja siswa.

Penutup

1. Siswa dibimbing untuk merangkum

materi yang telah mereka pelajari

Kecerdasan ruang-visual

Kecerdasan linguistik

Kecedasan linguistik,

Kecerdasan ruang-visual,

Kecerdasan kinestetik,

Kecerdasan intrapersonal,

Kecerdasan interpersonal,

Kecerdasan naturalis,

kecerdasan matematis-

logis.

Kecerdasan lingustik

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan linguistik

Penggalan 2

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Guru bertanya kepada siswa

tentang sumber daya alam yang

ada lingkungan sekitar

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi,

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan naturalis

Kecerdasan ruang

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

tujuan pembelajaran dan kegiatan

yang akan dilaksanakan oleh

siswa.

3. Motivasi

a. Siswa bersama dengan guru

menyanyikan lagu “Lihat

Kebunku”

Inti

1. Guru menyuruh siswa melakukan

aktivitas 3 pada LKS untuk

membaca bacaan mengenai Sumber

Daya Alam.

2. Siswa menjawab pertanyaan yang

ada pada modul.

3. Siswa mengerjakan aktivitas 4 pada

LKS untuk melengkapi kalimat.

4. Guru menunjukkan media ICT

tentang sumber daya alam dan

manfaatnya.

5. Guru bersama dengan siswa bertanya

jawab mengenai media ICT tersebut.

6. Guru mengajak siswa untuk keluar

kelas dengan membawa kertas

gambar dan pensil warna.

7. Siswa mengamati sumber daya alam

dan manfaatnya sebagai bahan untuk

mengerjakan tugas yang ada dimodul

dan mengisi tabel aktivitas 5 pada

LKS.

8. Siswa diminta untuk menggambar

sumber daya alam dan teknologi di

Kecerdasan musikal

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan naturalis

Kecerdasan ruang

Kecerdasan naturalis

Kecerdasan ruang

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan naturalis

Kecerdasan musikal

Kecerdasan ruang

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan naturalis

Kecerdasan ruang

Kecerdasan linguistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

lingkungan sekolah pada modul dan

membuat cerita minimal 2 paragraf

pada aktivitas 6 di LKS. Cerita yang

dibuat di dasarkan pada gambar yang

digambarkan pada modul.

9. Guru menunjuk beberapa siswa

untuk maju menampilkan gambarnya

dan membacakan pendapatnya

mengenai sumber daya alam

tersebut.

10. Siswa diminta mengerjakan aktivitas

8 pada LKS.

Penutup

1. Guru mengajak siswa merangkum

materi pembelajaran yang telah

mereka pelajari

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan linguistik

Penggalan 3

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Guru bertanya kepada siswa

mengenai gambar yang telah

dibuat.

b. Guru bertanya kepada siswa

tentang kolase.

2. Orientasi

a. Guru menjelaskan materi, tujuan

dan kegiatan yang akan

dilakukan oleh siswa.

3. Motivasi

a. Guru mengajak siswa

menyanyikan lagu “disini

senang”

Inti

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan musikal

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

1. Guru memberikan penjelasan

mengenai kolase.

2. Siswa mengerjakan aktivitas 9 pada

LKS

3. Siswa diminta untuk membuat

gambar pemandangan alam atau

sumber daya alam yang nantinya

akan dibuat kolase dengan biji-bijian

yang telah disediakan oleh guru.

Penutup

1. Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi pelajaran yang

telah dipelajari dari awal hingga

akhir pelajaran.

2. Guru memberikan soal evaluasi

3. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah mereka

laksanakan

4. Guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yang

akan dipelajari besok pagi

5. Doa penutup dan salam

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan eksistensial

H. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Post-test

2. Jenis

a. Tes

b. Non Tes

3. Teknik

a. Tes

b. Kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

c. Produk

4. Instrumen

a. Soal + kunci jawaban

b. Tugas + rubrik penilaian

5. Pedoman Skoring

………..,………………….2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Guru

NIP……………………… NIP………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Kledokan I

Kelas/Semester : IV/1

Tema/sub tema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan

Pembelajaran ke : 5

Alokasi waktu : 5x35menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, dan

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, maklhuk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. IPS

Kompetensi Dasar

1.2 Menjelaskan ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku sebagai

penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan social,

budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleransi dan peduli dalam melakukan

interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,

sosial, budaya, dan ekonomi.

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Indikator

3.5.1 Menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dalam proses

distribusi baju atau kain batik.

4.5.1 Membuat langkah-langkah pendistribusian baju atau kain batik dalam

bentuk mind map

4.5.2 Melakukan permainan monopoli profesi

2. Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan YME atas keberadaan

lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,

perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber dya alam melalui

pemanfaatan bahasa Indonesia

3.3 Menggali informasi dari teks dialog tentang jenis-jenis usaha dan

pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan

teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku

4.3 Mengolah dan menyajikan teks dialog tentang jenis-jenis usaha dan

pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata

baku

Indikator

3.3.1 Mengidentifikasi jenis kalimat dalam teks dialog tentang pendistribusian

baju atau kain batik

4.3.1 Membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

3. Matematika

Kompetensi Dasar

2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara memanfaatkan barang-barang

bekas yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain untuk

membuat benda-benda berbentuk kubus dan balok bangun ruang yang

ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi

3.10 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk

luas dan keliling persegi panjang

4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris

Indikator

3.9.1 Menghitung luas suatu bangun datar (persegi, segitiga, dan persegi

panjang)

3.10.1 Menggunakan alat ukur baku untuk menghitung luas suatu bangun datar

(persegi, segitiga, dan persegi panjang)

4.10.1 Membuat berbagai bentuk bangun datar dengan menggunakan kardus

bekas

C. Tujuan Pembelajaran

1. IPS

3.5.1 Setelah melakukan wawancara, siswa mampu menjelaskan minimal 3

hubungan timbal balik antara manusia dalam proses distribusi baju atau

kain batik.

4.5.1 Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat sebuah mind map tentang

langkah-langkah pembuatan baju atau kain batik

4.5.2 Setelah berdiskusi, siswa mampu melakukan satu permaianan monopoli

profesi

2. Bahasa Indonesia

3.3.1 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu mengidentifikasi dua jenis

kalimat dalam teks dialog tentang pendistribusian baju atau kain batik

4.3.1 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu membedakan kalimat

langsung dan kalimat tidak langsung.

3. Matematika

3.9.1 Setelah bereksplorasi, siswa mampu menghitung luas suatu bangun datar

(persegi, segitiga, dan persegi panjang)

3.10.1 Setelah bereksplorasi, siswa mampu menggunakan minimal 2 alat ukur

baku untuk menghitung luas suatu bangun datar (persegi, segitiga, dan

persegi panjang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

4.10.1 Setelah bereksplorasi dan dan menganalis masalah, siswa mampu

membuat minimal 5 ukuran bangun datar yang disusun menjadi sebuah

benda yang menarik

D. Materi Pembelajaran

IPS : hubungan timbal balik manusia dengan proses distribusi

suatu barang atau benda

Bahasa Indonesia : kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

Matematika : aplikasi konsep luas dan keliling persegi panjang

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences

Metode : demonstrasi, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok,

penugasan, dan ceramah

F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran

1. Media : media konvensional berupa monopoli profesi dan media ICT

2. Alat : -

3. Sumber : lingkungan kelas dan modul pembelajaran

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi

Waktu

Penggalan 1

Pendahuluan

1. Salam, doa pembuka, dan presensi

2. Apersepsi

a. Guru bertanya kepada siswa

mengenai apa itu distribusi.

3. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi,

tujuan pembelajaran, dan kegiatan

pembelajaran yang akan

Kecerdasan eksistensial

Kecerdasan linguistik

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

dilaksanakan.

4. Motivasi

a. Guru mengajak siswa

menyanyikan lagu yang berjudul

“Dari Sabang sampai Merauke”.

b. Guru mengaitkan lagu dengan

materi yang akan pelajari oleh

siswa.

Inti

1. Guru meminta siswa untuk duduk

bersama dengan kelompok masing-

masing.

2. Siswa membaca bacaan mengenai

kegiatan ekonomi.

3. Guru memberikan penguatan

mengenai distribusi.

4. Siswa mengerjakan tugas yang ada di

modul mengenai distribusi baju atau

kain batik.

5. Siswa diberikan LKS untuk hari itu

6. Siswa melakukan aktivitas 1,

membuat daftar pertanyaan

wawancara mengenai distribusi dan

mengubah kalimat langsung menjadi

tak langsung serta mambuat

kesimpulan diLKS.

7. Siswa berlanjut mengerjakan tugas

yang ada dimodul lagi.

8. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 2

9. Siswa diminta untuk membecakan

hasil kerjanya di depan kelas.

Penutup

1. Siswa dibimbing untuk merangkum

Kecerdasan musikal

Kecerdasan

interpersonal

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan ruang

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

materi pembelajaran yang telah

mereka pelajari

Penggalan 2

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan mengenai

apa itu luas dan keliling

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan materi,

tujuan pembelajaran dan kegiatan

pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh siswa.

3. Motivasi

a. Guru mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu “Persegi

Panjang” dengan memegang bahu

temannya dan berkeliling ruangan

kelas

b. Guru mengaitkan lagu dengan

materi yang akan dipelajari oleh

siswa

Inti

1. Guru meminta siswa untuk

mengamati benda-benda yang berada

di ruangan kelas yang berbentuk

persegi panjang.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk

memilih alat ukur dan salah satu

benda berbentuk persegi panjang yang

berada di ruangan kelas serta

menghitung luas dan keliling dari

benda tersebut.

3. Guru mendemonstasikan kembali cara

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan musikal

Kecerdasan ruang-visual

Kecerdasan matematis-

logis

Kecerdasan kinestetik

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

mengukur dan cara menghitung luas

dan keliling benda tersebut.

4. Setelah mendapatkan penguatan dari

guru mengenai luas dan keliling,

siswa mengamati gambar yang ada

dimodul dan menjawab

pertanyaannya.

5. Siswa megerjakan aktivitas 3 pada

LKS bersama kelompok

6. Siswa membaca aktivitas selanjutnya

yang ada dimodul dan menjawab

pertanyaan.

7. Guru meminta siswa melakukan

aktivitas 4, membuat berbagai ukuran

persegi panjang dengan kardus bekas

dan menyusun serta menempelkannya

pada kertas yang telah tersedia

menjadi benda yang menarik.

Penutup

1. Guru mengajak siswa merangkum

materi pembelajaran yang telah

mereka pelajari

Kecerdasan ruang

Kecerdasan matematis-

logis

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan matematis-

logis

Kecerdasan ruang

Kecerdasan kinetetik

Kecerdasan linguistik

Penggalan 3

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Siswa diberi pertanyaan tentang

jenis-jenis pekerjaan, tempat

bekerjanya dimana, apa benda

yang dihasilkan dan bagaimana

kondisi geografis lingkungannya

2. Orientasi

a. Guru menyampaikan kegiatan

Kecerdasan linguistik

35 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

yang akan dilaksanakan siswa.

3. Motivasi

a. Guru mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu “Pil Banana”

dengan menggerakan badan sesuai

dengan syair lagu.

Inti

1. Setiap kelompok diminta untuk

mengirimkan satu orang anggota

kelompok untuk bermain monopoli.

2. Siswa menyimak penjelasan dari guru

tentang cara memainkan permainan

monopoli profesi

3. Siswa bermain permainan monopoli

profesi

4. Permainan dilakukan secara

bergantian sehingga semua siswa

dalam kelas terlibat dalam permainan.

Penutup

1. Guru bersama dengan siswa

menyimpulkan materi pelajaran yang

telah dipelajari dari awal hingga akhir

pelajaran.

2. Guru memberikan soal evaluasi

3. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah mereka

Kecerdasan musikal,

kecerdasan kinestetik

Kecerdasan

intrapersonal

Kecerdasan linguistik,

kecerdasan matematis-

logis, kecerdasan ruang

visual, kecerdasan

kinestetik, kecerdasan

interpersonal,

kecerdasan

intrapersonal,

kecerdasan naturalis

Kecerdasan linguistik

Kecerdasan

intrapersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

laksanakan

4. Guru mengingatkan siswa kembali

untuk menempelkan semua hasil

pekerjaannya dalam album ceria

5. Guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi yang telah

dipelajari selama satu minggu dan

mempersiapkan diri untuk

mengerjakan evaluasi esok hari.

6. Doa penutup dan salam

Kecerdasan eksistensial

H. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Post-test

2. Jenis

a. Tes

b. Non Tes

3. Teknik

a. Tes

b. Kinerja

c. Produk

4. Instrumen

a. Soal + kunci jawaban

b. Tugas + rubrik penilaian

5. Pedoman Skoring

………..,………………….2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Guru

NIP……………………… NIP………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Biodata Penulis

Christiana Risma Marthawati lahir di Gunungkidul, 16 September 1991.

Pendidikan dasar diperoleh di SD Kanisius II Wonosari, Wonosari

Gunungkidul Yogyakarta tamat tahun 2004. Pendidikan menengah

pertama diperoleh di SMP Negeri I Wonosari, Wonosari Gunungkidul

Yogyakarta tamat tahun 2007. Pendidikan menengah atas diperoleh di

SMA Negeri I Wonosari, Wonosari Gunungkidul Yogyakarta tamat pada

tahun 2010.

Pada tahun 2010, peneliti melanjutkan studi di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa

Universitas Sanata Dharama Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di Perguruan Tinggi diakhiri dengan menulis

skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV Berbasis Multiple

Intelligence”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI