plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfpernyataan...

106
i PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA MEREBUT KEMBALI IRIAN BARAT (1950-1963) MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: CHORYNA DEWI USNA 091314022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

i

PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA MEREBUT

KEMBALI IRIAN BARAT (1950-1963)

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

CHORYNA DEWI USNA

091314022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku persembahkan makalah ini untuk:

Kedua orang tua saya yang telah membesarkan, mendidik dan

membimbing saya dengan penuh cinta kasih, kesabaran dan kasih sayang

serta pengertian.

Abangku Albert yang selalu memberikan motivasi dan semangat.

Sahabat-sahabat saya yang telah memberikan dukungan semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

v

MOTTO

Pergunakanlah kesempatan kedua yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya

karena belum tentu ada kesempatan ketiga.

Biarlah Tuhan yang bekerja atas hidup ku, dalam nama-Nya ku percaya setiap

perbuatan ada balasannya karena siapa yang menabur benihnya akan menuai

buahnya.

Gitu aja kog repot (Gusdur)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan

dalam kutipan dan daftarpustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Februari 2015

Penulis

Choryna Dewi Usna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Choryna Dewi Usna

Nomor Mahasiswa : 091314022

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA MEREBUT KEMBALI

IRIAN BARAT (1950-1963)”.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 5 Februari 2015

Yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

viii

ABSTRAK

PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA MEREBUT

KEMBALI IRIAN BARAT (1950-1963)

Oleh : Choryna Dewi Usna

Nim : 091314022

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan: 1) Perjuangan

diplomasi bangsa Indonesia merebut Irian Barat, 2) Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap perjuangan diplomasi bangsa Indonesia merebut Irian Barat,

3) Hasil perjuangan diplomasi Indonesia merebut kembali Irian Barat.

Penulisan makalah ini menggunakan metode sejarah yang meliputi:

heuristik, verifikasi, interprestasi dan historiografi, sedangkan pendekatan yang

dipakai adalah: historis, politik, ekonomi dan militer. Makalah ini merupakan

penulisan yang bersifat deskripif analitis.

Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa: 1) Perjuangan diplomasi bangsa

Indonesia untuk merebut Irian Barat dengan perundingan mengalami kegagalan

kemudian ditingkatkan menjadi konflik politik, ekonomi dan militer. 2) Faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap perjuangan diplomasi bangsa Indonesia

merebut Irian Barat antara lain: kebijakan politik pemerintah Indonesia, kebijakan

politik pemerintah Belanda dan perubahan politik luar negeri Amerika Serikat. 3)

Perjuangan diplomasi Indonesia akhirnya berhasil mendapatkan Irian Barat

melalui perjanjian New York dan penentuan pendapat rakyat yang menyatakan

bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

ix

ABSTRACT

THE INDONESIA DIPLOMATIC STRUGGLE SEIZED BACK WEST

IRIAN (1950-1963)

By : Choryna Dewi Usna

Student number : 091314022

The research a was conducted in order to explain: 1) The diplomatic struggle

of Indonesia in seizing West Irian, 2) The factors which affected Indonesia's

diplomacy in seizing West Irian, 3) The result of Indonesian diplomatic struggle

in seizing West Irian.

The writing this paper used historical methods a that include: heuristic,

verification, interpretation and historiography, while the approach used is:

historical, political, economic and military. This paper a written in analytical

writing is descriptive model.

The results of the research shown in the paper ane 1) The diplomatic

struggle of Indonesia in seizing West Irian with the negotiation failed, then it

increased to political conflicts, economic, and military. 2) The factors that

affected Indonesia's diplomacy in seizing West Irian, among others ane the

Indonesian government policy, Dutch government policy and changes in The

United States of America (USA) foreign policy. 3) Indonesia’s diplomacy

struggle finally managed to get West Irian by New York agreement and the

determination of the people’s opinion who joined the Unitary Republic of

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang

begitu berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan maklah ini.

Atas terselesaikannya makalah ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan khususnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Anton Haryono, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam

menyelesaikan makalah ini.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah banyak memberikan

bimbingan, masukan dan arahan dalam terselesaikannya makalah ini.

4. Seluruh Dosen Pendidikan Sejarah yang telah banyak memberikan ilmu

kepada penulis selama menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma.

5. Staf Sekretariat Pendidikan Sejarah, Staf dan karyawan dekanat FKIP

yang telah membantu memberikan pelayanan.

6. Staf UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan pelayanan kepada penulis dalam mendapatkan sumber demi

kelancaran penyusunan makalah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

xi

7. Kedua orang tua saya yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan

moral dan materil serta selalu memberikan doa, nasehat yang tidak pernah

putus kepada saya.

8. Saudara saya Albert, sahabat-sahabat karib saya Karyono, Claudya,

Kristina yang selalu membantu memberikan motivasi dan semangat.

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih

atas dukungan dan doanya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Yogyakarta, 5 Februari 2015

Penyusun

Choryna Dewi Usna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................ v

PERYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH ........................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Lata Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat penulisan ............................................................... 7

BAB II USAHA-USAHA DIPLOMASI BANGSA INDONESIA MEREBUT

KEMBALI IRIAN BARAT ............................................................................. 10

A. Usaha Diplomasi melalui Kabinet-Kabinet (1950-1954) ...................... 10

B. Usaha Diplomasi Melalui Forum Organisasi Internasional ................... 20

C. Usaha Diplomasi Indonesia Merebut Kembali Irian Barat di Era

Demokrasi Terpimpin (1959-1960) ...................................................... 23

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERJUANGAN

DIPLOMASI BANGSA INDONESIA MEREBUT IRIAN BARAT .......... 28

A. Faktor Politik Pemerintah Indonesia ...................................................... 29

B. Faktor Politik Pemerintah Belanda ........................................................ 40

C. Faktor Perubahan Politik Luar Negeri Amerika Serikat ........................ 43

BAB IV HASIL PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA MEREBUT

KEMBALI IRIAN BARAT ............................................................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

xiii

A. Persetujuan New York ........................................................................... 52

B. Masa Pemerintahan Transisi UNTEA .................................................... 56

C. Irian Barat Kembali Kepangkuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia ................................................................................................ 62

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 71

LAMPIRAN ...................................................................................................... 73

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Silabus ............................................................................................... 74

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................... 78

Lampiran Gambar .............................................................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia yang baru merdeka tanggal 17 Agustus 1945, sudah

dihadapkan pada permasalahan politik dan perekonomian yang tidak stabil.

Selain itu juga harus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan

kedaulatannya. Bangsa Belanda belum dapat menerima kemerdekaan

Indonesia, kemudian berusaha memecah belah negara Kesatuan Republik

Indonesia. Wilayah Irian Barat yang kemudian menjadi Irian Jaya dan

sekarang menjadi Papua, merupakan daerah terakhir bekas jajahan Belanda

yang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi pada tahun 1963. Pengembalian daerah

ini diperoleh melalui perjuangan panjang baik dalam bentuk diplomasi

maupun kekuatan militer. Pada akhirnya konflik Indonesia dengan Belanda

dimediasi oleh PBB (Persrikatan Bangsa-Bangsa) dalam bentuk United

Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).

Permasalah konflik Irian Barat muncul setelah Perjanjian Konferensi

Meja Bundar (KMB) Tahun 1949 yang diadakan di Den Haag. Adapun

masalah yang sangat krusial dari hasil yang diperoleh dalam KMB, yaitu

setahun setelah perjanjian KMB pihak Belanda tidak mau menyerahkan Irian

Barat kepada Indonesia, bahkan untuk membicarakannya saja pihak Belanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

2

tidak mau lagi.1 Terhambatnya penyelesaian Irian Barat karena faktor

perbedaan persepsi masing-masing negara, dan berakibat timbulnya

ketegangan-ketegangan baru yang mempengaruhi kebijaksanaan politik luar

negeri kedua negara.

Belanda menolak dimasukkannya Irian Barat sebagai bagian Republik

Indonesia Serikat yang akan menerima “penyerahan” kedaulatan dari Belanda.

Delegasi Belanda berpendapat, bahwa masalah Irian Barat perlu mendapatkan

status khusus. Dalam bidang ekonomi, wilayah Irian Barat dianggap tidak

mempunyai hubungan dengan wiayah-wilayah Indonesia.2 Sebaliknya Irian

Barat mempunyai hubungan politik yang khusus dengan Belanda untuk

mengusahakan kemajuan melalui pendidikan rakyatnya serta mengembangkan

perekonomiannya. Adapun motif lain Belanda tidak bersedia menyerahkan

kedaulatan Irian Barat kepada Indonesia, mulanya berasal dari keinginan

untuk menjamin suatu daerah sendiri bagi kaum Indo-Eropa.3

Delegasi Indonesia berpendapat bahwa Irian Barat harus tetap

diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan alasan bahwa

selama ini telah terjalin hubungan etnologis, ekonomi, dan agama. Sejak dari

persetujuan Linggarjati dan Denpasar telah ditetapkan bahwa kedaulatan akan

diserahkan atas wilayah Hindia Belanda. Dalam Konferensi Denpasar, Van

Mook menyatakan bahwa Irian Barat akan digabungkan dengan negara

1Sartono Kartodirjo, Dkk, Sejarah Nasional Indonesia VI, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1975, Hal. 111 2Ridhani, P, Mayor Jendrral Soeharto Panglima Komand Mandala Pembebasan Irian Barat,

Jakarta, Sinar Harapan, 2009, Hal 11-12 3 Smit. C, Dekolonisasi Indonesia, Jakarta, Daya Sarana, 1986, Hal. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

3

Indonesia Timur (NIT) sebagai salah satu bagiannya dengan memberikan hak

otonomi pada daerah-daerah secara bertahap.4

Selain itu, pihak Indonesia berpendapat bahwa Irian Barat merupakan

bagian mutlak karena apabila ditinjau dari segi politis, berdasarkan perjanjian

international 1896 yang diperjuangkan oleh Prof. Van Vollen Houven (pakar

hukum adat Indonesia) di sepakati bahwa ”Indonesia” meliputi seluruh

wilayah bekas kekuasaan Hindia Belanda. Sedangkan Irian Barat walaupun

dikatakan oleh Belanda secara kesukuan berbeda dengan bangsa Indonesia,

tetapi secara sah merupakan wilayah Hindia Belanda oleh sebab itu

pemerintah Indonesia berusaha untuk menegakkan kedaulatannya dan

berkewajiban untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Pengertian

tentang seluruh tumpah darah Indonesia ialah keutuhan wilayah Indonesia

tanpa mengecualikan suatu bagiannya, termasuk daerah Irian Barat. Hal ini

diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Status Irian

Barat sesudah proklamasi kemerdekaan masih dikuasai oleh pemerintah

kolonial Belanda. Untuk mendapatkan Irian Barat, pemerintah Indonesia

melakukan upaya diplomasi. Pada akhirnya pemerintah Belanda mengakui

kemerdekaan Indonesia setelah melalui Konferensi Meja Bundar (KMB).

Akan tetapi wilayah Irian Barat masih dikuasai oleh pihak Belanda dan akan

diserahkan satu tahun setelah KMB. Ini jelas merupakan trik politik Belanda

untuk menguasai Irian Barat.5

4Saleh. A dkk, Tri Komando Rakyat Edisi Ke, Semarang, Yayasan Telapak, 2000, Hal5-6

5Baharudin Lopa, Djalannja Revolusi Indonesia Membebaskan Irian Barat. Jakarta, Daya

Upaya, 1962, Hal. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

4

Kebijakan Belanda menganeksasi Irian Barat bertujuan untuk

memisahkan Irian Barat dari wilayah kekuasaan Indonesia secara permanen.

Kebijakan tersebut memunculkan reaksi dari pihak Indonesia untuk

menyelesaikan permasalahan dengan Belanda dengan menempuh jalan

diplomasi. Pada masa Kabinet Natsir, pemerintah berusaha melakukan

perundingan untuk menyelesaikan masalah Irian Barat namun gagal. Belanda

semakin meningkatkan pertahanan militernya di Irian Barat. Bahkan secara

politik wilayah Irian Barat dimasukkan ke dalam wilayah kerajaan Belanda.

Kebijakan Belanda tersebut tidak dapat diterima oleh pihak Indonesia. Pada

tanggal 21 April 1953, Kabinet Wilopo menghapuskan Missie Military

Belanda di Indonesia. Kabinet Ali I melakukan upaya diplomasi untuk

menyelesaikan masalah Irian Barat dalam forum Sidang Umum PBB tahun

1954. Namun usahan ini juga mengalami kegagalan karena pihak diplomat

Indonesia hanya mendapatkan dukungan 34 negara.

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengajak Belanda

menyelesaikan masalah Irian Barat secara damai dengan jalan perundingan,

baik secara bilateral maupun melalui PBB namun upaya-upaya tersebut tidak

memberikan hasil yang menguntungkan pihak Indonesia.6 Kemudian

pemerintah Indonesia mengambil tindakan politik yang tegas dengan

membatalkan perjanjian KMB.

Pada mulanya Indonesia berharap permasalahan Irian Barat dapat

diselesaikan dengan cara diplomasi namun demikian usaha tersebut selalu

6 Darnoto. Dkk, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari Masa ke Masa Kurun Waktu

1960-1965 Jilid III, Jakarta, Departemen Luar Negeri RI, 2005, Hal. 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

5

gagal. Ketidakberhasilan itu disebabkan oleh sikap Belanda yang selalu

menolak untuk membicarakan status ketatanegaaraan Irian Barat. Ambisi

koloniallah yang menyebabkan Belanda tidak mengindahkan lagi norma-

norma hukum Internasional (norma-norma the law of treaties dari pada

KMB). Belanda tetap pada sikapnya tidak mau melakukan perundingan

dengan Indonesia untuk mencari penyelesaian masalah Iran Barat.

Menghadapi sikap politik Belanda yang keras kepala, pihak Indonesia

memutuskan untuk mengubah kebijakan politik mengenai penyelesaian

masalah Irian Barat. Kebijkan baru itu bersikap ofensif dan berubah dari

meminta menjadi memaksa Belanda untuk mau berunding. Penyelesaian

dilakukan lebih menekankan perjuangan militer namun demikian usaha-usaha

diplomasi Indonesia terus dilakukan.

Lazimnya hubungan antarnegara diwarnai oleh pasang surut dan

dipengaruhi kebijakan politik luar negeri masing-masing negara. Politik luar

negeri tiap negara adalah lanjutan dan merupakan refleksi dari politik dalam

negeri. Konflik Irian Barat selain menjadi ganjalan hubungan diplomatik

kedua negara, juga mengancam perdamaian dunia saat puncak persaingan

perang dingin. Dengan keterlibatan internasional, konflik Irian Barat menjadi

sangat kompleks dan banyak faktor kepentingan yang berpengaruh di

dalamnya.

Sejarah perjuangan pembebasan Irian Barat kembali ke dalam wilayah

Indonesia tidak bisa dipisahkan dari dinamika politik nasional Indonesia.

Proses panjang untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

6

mengerahkan segenap potensi negara yang tidak sedikit. Perjuangan diplomasi

yang melibatkan berbagai unsur internasional juga telah memberikan andil

untuk mengantarkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam membebaskan

Irian Barat. Secara prinsip yang menjadi faktor penentu dalam pembebasan

Irian Barat adalah perjuangan diplomasi yang dipadukan dengan kekuatan

militer.7 Selain itu berkaitan dengan konteks sejarah modern, perjuangan

pembebasan Irian Barat tidak lepas dari pengaruh konflik Perang Dingin

antara ideologi Barat (kapitalis) dengan ideologi Timur (komunis). Hal ini

tampak ketika pengerahan kekuatan militer dalam Tri Komando Rakyat

(Trikora) pembebasan Irian Barat, Indonesia mengandalkan persenjataan

perang dari Blok Timur (Uni Soviet), hal tersebut telah membuat cemas Blok

Barat (Amerika Serikat) akan bahaya komunis di Asia Tenggara. Dengan

tekanan Amerika Serikat, Belanda akhirnya mau menyerahkan Irian Barat

kepada Indonesia lewat perantara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Diplomasi internasional yang dilakukan pihak Indonesia memberi

dampak yang besar untuk mendapatkan bantuan politik maupun militer.

Indonesia melakukan pendekatan kepada negara-negara lain seperti Uni Soviet

dan Amerika Serikat. Pendekatan diplomasi kepada negara-negara Adikuasa

tersebut berdampak positif bagi Indonesia, terbukti bantuan yang diberikan

pemerintah Amerika kepada Indonesia telah mampu membantu penyelesaian

konflik Irian Barat, sebab tanpa perjuangan Diplomasi mustahil jikalau

perjuangan Militer saja dapat menarik simpati negara-negara lain di PBB.

7 Nasution A.H, Mengamankan Pandji-Pandji Revolusi, Jakarta, 1964, hlm. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

7

Berdasarkan gambaran di atas penulis ingin membahas bagaimana

sejarah pembebasan Irian Barat dari segi perjuangan diplomasi, karena secara

realitas awal dan akhir perjuangan pembebasan Irian Barat ditentukan lewat

jalur perundingan damai (peace-keeping operations), meskipun pada momen

tertentu juga didukung oleh perjuangan militer.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bagian latar belakang,

maka permasalahan dalam penulisan ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perjuangan diplomasi Bangsa Indonesia merebut kembali Irian

Barat?

2. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap usaha-usaha diplomasi

Bangsa Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat ?

3. Bagaimana hasil perjuangan diplomasi Indonesia merebut kembali Irian

Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan perjuangan diplomasi Indonesia merebut kembali

Irian Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

8

b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Faktor-faktor penghambat apa

saja yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam perjuangan diplomasi untuk

merebut kembali Irian Barat.

c. Untuk mendeskripsikan hasil perjuangan diplomasi Indonesia merebut

kembali Irian Barat.

2. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah:

a. Bagi civitas Akademika Universitas Sanata Dharma

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan

khususnya karya ilmiah dan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa

lain dalam melakukan penulisan historis dan sebagai bahan dasar bagi

penelitian lanjutan mengenai Perjuangan Diplomasi Indonesia Merebut

Kembali Irian Barat.

b. Bagi Ilmu Sejarah

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai usaha-usaha dan perjuangan yang di lakukan

Bangsa Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat terutama perjuangan

diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia serta perjuangan bangsa

Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Selain itu penulisan ini dapat

dijadikan sebagai sumber referensi tambahan bagi penelitian historis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

9

c. Bagi Program Studi Pendidikan Sejarah

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah referensi lanjutan

mengenai Perjuangan Diplomasi Indonesia Merebut Kembali Irian Barat.

khususnya mata kuliah Sejarah Indonesia Baru dan di harapkan dapat

menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana perjuangan

diplomasi Bangsa Indonesia merebut kembali Irian Barat pada masa

lampau, yang kini sekiranya dapat di contoh bagaimana semangat

perjuangan untuk mengisi kemerdekaan seluruh Indonesia termasuk

Papua.

d. Bagi Penulis

Hasil Penulisan ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman

baru bagi penulis. Selain itu dapat menambah keterampilan penulis dalam

menulis karya ilmiah. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari

berbagai sumber, serta memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

10

BAB II

USAHA-USAH DIPLOMASI

BANGSA INDONESIA MEREBUT KEMBALI IRIAN BARAT

Konflik bersenjata antara pihak Indonesia dengan militer Belanda yang

berusaha menjajah kembali Indonesia diakhiri dengan persetujuan perdamaian.

Kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), diantaranya Belanda akan

membahas masalah wilayah Irian Barat dengan pihak Indonesia satu tahun setelah

penyerahan kedaulatan. Akan tetapi ini hanyalah siasat politik Belanda untuk

mempertahankan Irian Barat. Sementara itu pihak Indonesia tetap berpegang

teguh pada isi perjanjian KMB. Setelah satu tahun perjanjian KMB, pihak

Indonesia berupaya untuk mendapatkan kejelasan tentang status masalah Irian

Barat. Pemerintah Indonesia mengedepankan pendekatan politik dengan

melakukan perundingan secara langsung dengan pemerintah Belanda. Namun

upaya ini tidak berhasil karena pemerintah Belanda tetap berpegang teguh untuk

menguasai Irian Barat. Berikut usaha-usaha diplomasi yang dilakukan pemerintah

Indonesia:

A. Usaha Diplomasi melalui Kabinet-Kabinet (1950-1954)

1. Usaha Diplomasi Kabinet Mohammad Natsir

Pada tanggal 7 September 1950, Mohammad Natsir dilantik sebagai

Perdana Menteri Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mohammad Natsir

menjalankan pemerintahan dengan mengedepankan upaya diplomasi dalam

menyelesaikan masalah Irian Barat. Ini merupakan program utama yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

11

segera direalisasikan. Mohammad Natsir memerintahkan kepada Menteri Luar

Negeri Mr. Moh. Roem untuk memimpin delegasi Indonesia ke negeri

Belanda. Pada tanggal 4 Desember 1950 berlangsung perundingan antara

pihak Indonesia dengan pihak Belanda di Den Haag. Perundingan politik ini

ternyata diwarnai dengan perbedaan pendapat yang cukup mencolok antar

kedua belah pihak.8

Pihak pemerintah Belanda tetap bersikeras mempertahankan wilayah

Irian Barat. Sedangkan pihak Indonesia berusaha secara diplomatis dalam

penyelesaian untuk mendapatkan Irian Barat. Mr. Moh. Roem kemudian

menawarkan sebuah konsesi politik kepada pihak pemerintah Belanda untuk

menyerahan Irian Barat secara de jure. Konsesi politik yang ditawarkan pihak

Indonesia antara lain:9

a. Dalam lingkungan kerjasama antara Indonesia dengan Belanda di

lapangan ekonomi, pemerintah Indonesia mengakui hak dan konsesi yang

sekarang ada dan diberi perhatian yang istimewa kepada Belanda

mengenai pemberian konsensi baru dan menempatkan kapital. Selanjutnya

dalam mengembangkan sumber-sumber di Irian Barat akan diberi

perhatian khusus kepada kepentingan-kepentingan Belanda di sana, antara

lain dalam mengusahakan dan mengelola kekayaan tanah. Pada umumnya

pemerintahan Indonesia bersedia memajukan Irian Barat di lapangan

ekonomi, memperhatikan dengan sepenuhnya kepentingan Belanda di

lapangan perdagangan, perkapalan, dan industri.

8 Ridhani, op.cit, hlm.22.

9 Saleh A. Djamhari, dkk, op.cit, Hlm.10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

12

b. Dalam aparat administrasi Irian Barat akan dipergunakan tenaga-tenaga

Belanda.

c. Pensiunan pegawai-pegawai Belanda Irian Barat akan dijamin seperti

dalam persetujuan KMB.

d. Imigrasi rakyat Belanda akan diperbolehkan oleh pemerintah Indonesia.

Selanjutnya akan diperhatikan benar-benar supaya diadakan tenaga buruh

yang diperlukan untuk Irian Barat.

e. Pemerintah Indonesia akan memajukan supaya Irian Barat dimasukkan

dalam sistem perhubungan Pemerintah Indonesia (perhubungan udara,

laut, telepon, telegraf dan radio) dengan memperhatikan konsensi-konsensi

yang sudah diperoleh Maskapai Belanda.

f. Kemerdekaan beragama akan dijamin sepenuhnya dan usaha-usaha dari

zeding dan missi dalam lapangan kemanusian, seperti pengajaran dan

pemeliharan orang sakit dapat diteruskan. Dalam usaha kemanusiaan itu

jika diperlukan missi dan zending akan dapat bantuan dari pemerintah

Indonesia.

g. Di Irian Barat akan diusahakan supaya pemerintahannya berjalan dengan

cara demokrasi yang penuh. Kepada daerah akan diberikan otonomi dan

hak ikut memerintah (medebewind) segera akan diraih dengan

pembentukan badan perwakilan sendiri.

Konsesi politik yang ditawarkan oleh pihak perwakilan pemerintah

Indonesia ditolak dengan tegas oleh pemerintah Belanda. Sebaliknya, pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

13

pemerintah Belanda kemudian menawarkan usulan kepada delegasi Indonesia

yang berbunyi:

a. Bahwa rakyat “Nederland Nieuw Guinea” mempunyai hak untuk

menentukan hari depannya sendiri.

b. Pembentukan Dewan Irian dan Belanda tetap memerintah Irian.

Menanggapi usulan dari pihak Belanda tersebut, pimpinan delegasi

Indonesia Mr. Moh Roem dengan tegas menolaknya. Delegasi Indonesia tetap

berpegang teguh pada pendirian politiknya yaitu Irian Barat harus diserahkan

oleh Belanda kepada Indonesia. Perundingan ini ternyata tidak menghasilkan

kesepakatan tentang penyelesaian masalah Irian Barat. Delegasi pemerintah

Indonesia yang diwakili oleh Mr. Moh.Roem gagal.10

Kegagalan diplomasi yang dilakukan oleh Mr. Moh. Roem ternyata

tidak menyurutkan pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan perundingan

secara damai. Pada bulan Desember 1951, Prof. Dr. Supomo memimpin

delegasi Indonesia untuk melakukan perundingan dengan pihak Belanda.

Perundingan kali ini juga mengalami kegagalan. Pemerintah Kerajaan Belanda

mengeluarkan kebijakan politik yang mengejutkan pemerintah Indonesia.

Pada pertengahan Agustus 1952, parlemen Belanda menyetujui wilayah Irian

Barat dimasukan ke dalam wilayah lingkungan Kerajaan Belanda. 11

Kebijakan pemerintah Belanda ini jelas sangat provokatif tanpa

meminta persetujuan pihak pemerintah Indonesia. Menindaklanjuti aksi

provokatif tersebut, pemerintah Indonesia menyampaikan nota protes kepada

10

Ibid, hlm. 12. 11

Baharuddin Lopa. op.cit, Hlm. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

14

pemerintah Belanda. Pemerintah Indonesia sangat keberatan atas tindakan

parlemen Belanda karena masalah Irian Barat masih dalam status sengketa.

Permasalahan ini kemudian dibawa ke Sidang Umum PBB, namun usaha ini

juga mengalami kegagalan. Kebijakan parlemen Belanda yang menyetujui

aneksasi wilayah Irian Barat telah mengakibatkan ketegangan antara Indonesia

dengan Belanda.12

Perkembangan hubungan antara Indonesia dengan Belanda semakin

memanas. Kolonialis Belanda di Irian Barat telah memobilisasi para pemuda

pribumi untuk memasuki dinas militer. Rakyat Indonesia kemudian

melakukan desakan kepada pemerintah supaya mengambil tindakan yang

tegas terhadap pihak Belanda. Kemudian pemerintah Indonesia mengambil

kebijakan politik dengan meningkatkan upaya diplomatik lewat forum

internasional untuk menekan pemerintah Belanda. Upaya tersebut ternyata

mendapat dukungan dari negara-negara lain yang simpatik terhadap

perjuangan bangsa Indonesia.13

Tahun 1951 Kabinet Natsir jatuh hal ini dikarenakan persoalan yang

lebih berat, yang menyangkut persoalan Irian Barat dan peraturan

pemerintahan daerah.14

Kegagalan kabinet Natsir dalam menyelesaikan Irian

Barat menyebabkan presiden Soekarno secara terang-terangan menyatakan

bahwa ia ingin menggunakan kesempatan yang ditimbulkan oleh kegagalan

perundingan tersebut. Untuk menentang kepentingan ekonomi Belanda di

12

Saleh A. Djamhari, op.cit, hlm. 13. 13

Idem 14

Moedjanto .G, Indonesia Abad Ke 20 Jilid 2, Yogyakarta, Kanisius, 1988, Hal. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

15

Indonesia dan juga menentang Uni Indonesia-Belanda yang dianggap sebagai

simbol provokatif atas suatu kemerdekaan yang terbatas.

Keinginan presiden Soekarno yang disampaikan dalam pidato

umumnya ditolak oleh Perdana Menteri Mohamad Natsir dengan menyatakan

bahwa hanya kabinetlah yang berhak menentukan apakah Presiden yang

mengemukakan secara umum kebijakan luar negeri yang terpenting atau tidak.

Pertentangan konsitusional ini dimenangkan oleh Mohamad Natsir, tetapi

presiden Soekarno berhasil menggunakan pengaruhnya kepada kekuatan

oposisi di parlemen untuk menjatuhkan kabinet Natsir. Oleh karena itu,

pengganti kabinet Natsir mengambil posisi yang lebih keras terhadap

pemerintahan Belanda.15

2. Usaha Diplomasi Kabinet Ali Sastroamijoyo I

Pada tanggal 30 Juli 1953, Ali Sastroamijoyo diangkat menjadi

Perdana Menteri menggantikan Mohammad Natsir yang mengundurkan diri.

Kabinet Ali I mempunyai 4 program pokok, yaitu:16

a. Dalam negeri (meningkatkan keamanan dan kemakmuran dan segera

melaksanakan pemilu)

b. Pembebasan Irian Barat secara cepat

c. Luar Negeri (melakukan politik bebas aktif dan peninjauan kembali

persetujuan KMB).

d. Penyelesaian pertikaian politik.

15

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 58. 16

Moedjanto .G, op.cit, hal 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

16

Dalam masalah Irian Barat Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo I

menerapkan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang kuat. Perjuangan

diplomasi untuk mendapatkan Irian Barat kepangkuan Indonesia menjadi

prioritas kerja pemerintahannya. Perdana Menteri Ali berusaha keras mencari

dukungan internasional untuk membantu Indonesia dalam menyelesaikan

sengketa dengan Negara Belanda yang tetap bersikeras atas masalah Irian

Barat yang tetap dianggapnya sebagai internal question. Sikap keras

pemerintah Belanda yang tetap bersikukuh bahwa Irian Barat merupakan

wilayahnya telah mendorong pemerintah Indonesia untuk bertindak lebih

tegas.17

Perundingan Bilateral yang dilakukan antara pemerintah Indonesia

dengan Belanda di Den Haag tidak pernah mendapatkan suatu kemajuan yang

berarti. Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo I kemudian membawa masalah

Irian Barat dalam Sidang Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Pada

tahun 1954, PBB mengadakan Sidang Umum yang ke IX dan membahas

permasalahan Irian Barat yang disengketakan antara Indonesia dan Belanda.

Akan tetapi usaha diplomasi ditingkat internasional ini tidak berjalan lancar

karena Sidang Umum PBB tidak mencapai suara mayoritas 2/3 dari anggota

yang ada. Walaupun mengalami kegagalan, namun usaha Perdana Menteri Ali

Sastroamijoyo I mampu mendapatkan simpatik dari negara-negara lain dan

mempengaruhi Belanda.18

17

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 60. 18

Leifer, Michael, Politik Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Gramedia, 1989 hlm. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

17

3. Usaha Diplomasi Kabinet Burhanuddin Harahap

Perdana Menteri Burhanuddin Harahap menjalankan pemerintahan

dengan kebijakan luar negeri yang tidak jauh berbeda dengan pendahulunya.

Pada tahun 1955 masalah Irian Barat tetap diperjuangkan dalam forum

internasional. Sidang Umum PBB X juga membahas masalah Irian Barat.

Dalam sidang PBB tersebut diputuskan bahwa perundingan antara pemerintah

Indonesia dengan Belanda tentang masalah Irian Barat akan dilangsungkan di

Jenewa. Akan tetapi pemerintah Belanda mengajukan berbagai persyaratan

dalam perundingan tersebut. Pihak Belanda mengajukan syarat agar

pemerintahan Indonesia membebaskan warga Negara Belanda yang bernama

Van Krieken. Pihak Indonesia juga dituduh melakukan tindakan infiltrasi ke

Irian Barat secara tidak sah. Pernyataan pemerintah Belanda ini jelas sangat

mengada-ada. Tiada seorangpun secara obyektif dapat menuduh seorang

sebagai infiltrastor yang memasuki wilayah tumpah darahnya sendiri. Perdana

Menteri Burhanuddin Harahap tidak mengakui klaim sepihak yang dilakukan

Belanda menciptakan perbatasan wilayah Indonesia dengan wilayah Irian

Barat. Perdana Menteri Burhanuddin Harahap menilai pernyataan pemerintah

Belanda tersebut hanya lelucon belaka. Selain itu Perdana Menteri

Burhanuddin Harahap menilai perundingan yang akan digelar di Jenewa tidak

akan menyinggung soal pengakuan kedaulatan wilayah Irian Barat ke

pangkuan Indonesia. Pemerintah Belanda tetap mau melanjutkan perundingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

18

tetapi hanya mau membahas sebatas soal keuangan dan bukan hakekat

masalah utama.19

Pemerintah Indonesia masih mengedepankan upaya diplomasi untuk

mendapatkan Irian Barat, maka Van Krieken dibebaskan. Akan tetapi

pembebasan ini dijadikan kesempatan goodwill untuk membuka perundingan

dengan Belanda di Jenewa.20

Perundingan Indonesia-Belanda berlangsung di

Jenewa pada tanggal 10 Desember 1955 s/d 11 Februari 1956. Perundingan

ini membahas permasalahan tentang keinginan pemerintah Indonesia untuk

membubarkan Uni Indonesia-Belanda. Keberadaannya ini sangat

memberatkan Indonesia dalam bidang ekonomi dan keuangan sesuai

kesepakatan Konferensi Meja Bundar. Kesepakatan sementara tentang

pembubaran Uni berhasil disepakati, namun pada perkembangannya

dimentahkan lagi oleh delegasi Belanda. Masalah Irian Barat mengalami jalan

buntu. Akhirnya perundingan mengalami deadlock dan delegasi pemerintah

Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Ida Anak Agung Gede

mengalami kekecewaan.21

Pada tanggal 13 Februari 1956, pemerintah Indonesia secara sepihak

mengumumkan pengunduran diri dari Uni Indonesia-Belanda. Langkah ini

merupakan pelanggaran legalitas yang pertama kali dari pihak pemerintah

Republik Indonesia terhadap Belanda sejak revolusi. Ketegasan dan

keberanian pemerintah Indonesia dalam kebijakan politik luar negeri ini

merupakan pukulan pertama terhadap Belanda. Tindakan yang dilakukan oleh

19

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 61. 20

Ibid, hlm. 62 21

Leifer, Michael, op.cit, hlm. 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

19

Perdana Menteri Burhanuddin Harahap ini ternyata menimbulkan pro dan

kontra di dalam negeri. Pihak yang kontra menganggap bahwa tindakan

pemerintah tidak mempunyai legalitas konstitusional yang tetap. Akan tetapi

langkah politik ini merupakan tindakan pendobrak terhadap sikap politik

pemerintah Belanda yang keras.22

4. Usaha diplomasi Kabinet Ali Sastroamijoyo II

Tak lama setelah kabinet Burhanuddin jatuh, Presiden Sukarno pada

tanggal 8 Maret 1956 menunjuk formatur Ali Sastroamidjojo untuk

membentuk Kabinet baru.23

Pada masa pemerintahannya yang kedua ini tetap

memprioritaskan untuk menyelesaikan masalah Irian Barat. Langkah awal

yang dilakukannya adalah memperjuangkan penerimaan oleh parlemen dan

presiden agar menyetujui suatu undang-undang yang membatalkan

keseluruhan persetujuan Konferensi Meja Bundar. Pada tanggal 3 Mei 1956,

Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo II menyatakan bahwa pemerintah

Indonesia tidak terikat lagi dengan perjanjian Konferensi Meja Bundar. Dasar

kekuatan hukum kebijakan politik ini adalah UU No. 13 Tahun 1956.24

Adapun program pokok kabinet Ali II ialah:25

a. Pembatalan KMB

b. Perjuangan Irian Barat

22

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 63. 23

Sartono Kartodirjo, dkk, op.cit, hal. 95 24

Idem. 25

Moedjanto .G, op.cit, hal 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

20

c. Memulihkan keamanan dan ketertiban pembangunan ekonomi, keuangan

industri, pertanian, perhubungan, pendidikan, pertahanan.

d. Melaksanakan keputusan Konferensi Asia Afrika (KAA)

Dengan demikian telah terjadi perubahan dasar perjuangan bangsa

Indonesia untuk mendapatkan kembali Irian Barat. Pemerintah Indonesia

menggunakan dasar perjanjian Konferensi Meja Bundar untuk menyelesaikan

masalah Irian Barat telah berganti dengan menggunakan dasar kekuatan yang

lebih tegas dan revolusioner yaitu: Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

dan Undang-Undang Dasar 1945. Keduanya menjadi dasar pokok perjuangan

baik secara hukum dan politik bangsa Indonesia untuk mendapatkan Irian

Barat ke pangkuan wilayah Indonesia.26

B. Usaha Diplomasi Melalui Forum Organisasi Internasional

Usaha Indonesia untuk memperoleh dukungan internasional dalam

rangka memperjuangkan Irian Barat, mulai ditempuh lewat forum Konferensi

Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. Indonesia mulai memasukkan

permasalahan Irian Barat sebagai perjuangan dari sisa-sisa kolonialisme dan

imperialisme dunia, yang menjadi isu utama waktu itu. Hasilnya, Indonesia

mendapat dukungan dan spirit dalam memperjuangan pembebasan Irian Barat

dari kolonialisme Belanda. Dukungan dan spirit dari peserta KAA itu

membuka jalan bagi Indonesia untuk memperjuangkan masalah Irian Barat di

forum organisasi internasional PBB.

26

Ibid, hal. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

21

Setelah dukungan Internasional semakin meluas, rakyat Indonesia

mulai bangkit dengan menyelenggarakan rapat-rapat umum untuk

membebaskan Iran Barat. Akibatnya sikap anti Belanda semakin meningkat,

buruh-buruh yang bekerja pada perusahaan Belanda melakukan pemogokan,

majalah dan film yang menggunakan bahasa Belanda dilarang, kapal-kapal

terbang Belanda (KLM) juga dilarang mendarat dan terbang di atas wilayah

Indonesia, bahkan semua kegiatan konsuler Belanda di Indonesia juga diminta

untuk berhenti. 27

Perjuangan diplomasi juga dilakukan lewat Sidang Umum (SU) PBB.

Usaha Indonesia untuk membawa persoalan Irian Barat ke forum PBB

mendapat reaksi keras dan penolakan dari pihak Belanda. Belanda

menganggap bahwa PBB tidak berhak atau tidak competent ikut campur

dalam persoalan Irian Barat, dan menilai Indonesia melakukan ekspansi untuk

mendapatkan Irian Barat. Walaupun begitu, akhirnya Indonesia berhasil

membawa masalah Irian Barat di forum internasional tersebut. Perdebatan soal

Irian Barat di forum Sidang umum PBB mulai dari tahun 1954 sampai Tahun

1956 mengalami kegagalan, karena tidak memenuhi forum persetujuan 2/3

anggota yang hadir. Atas kegagalan di forum PBB itu strategi perjuangan

Indonesia dalam membebaskan Irian Barat berubah dari diplomasi secara

damai menjadi diplomasi tekanan dengan konfrontasi di segala bidang. 28

Kegagalan usaha-usaha penyelesaian secara damai konflik Irian Barat

melalui perundingan-perundingan, baik dengan bilateral maupun lewat

27

Wiharyanti, A.K, Sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009, Yogyakarta:

Univ. Sanata Dharma, 2011, hal. 98. 28

Ridhani P, op.cit, hal. 26.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

22

perantaran PBB, telah menyebabkan perubahan sikap perjuangan Indonesia

yaitu dari defensif ke ofensif dari meminta Belanda untuk berunding, menjadi

memaksa Belanda untuk berunding. Setelah berkali-kali mengalami

kegagalan, Indonesia akhirnya memutuskan untuk mencapai penyelesaian

Irian Barat di luar PBB.29

Indonesia kemudian menjalankan politik konfrontasi total terhadap

Belanda, bukan saja secara politis tetapi juga secara ekonomis dan militer.

Tindakan-tindakan tegas diambil terhadap kepentingan-kepentingan ekonomi

Belanda di Indonesia, antara lain menasionalisasikan perusahaan-perusahaan

Belanda. Menyangkut hubungan luar negeri, Indonesia melakukan tindakan

sepihak dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan negeri Belanda

Tahun 1960. Tindakan tersebut merupakan upaya tekanan terhadap Belanda

agar mau segera menyelesaikan masalah Irian Barat dan dikembalikannya

wilayah itu kepada Indonesia.

C. Usaha Diplomasi Indonesia Merebut Kembali Irian Barat di Era

Demokrasi Terpimpin (1959-1960)

Dengan pergantian sistem pemerintahan dari demokrasi parlementer ke

demokrasi terpimpin tahun 1959, arah perjuangan pembebasan Irian Barat

menjadi radikal. Jika sistem pemerintah sebelumnya banyak ditentukan di

meja perundingan yang ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet yang

berkuasa, maka sejak tampilnya Soekarno sebagai pengendali utama

29

M. Sabir, Politik Bebas Aktif, Jakarta, Haji Masagung, 1987, Hal. 122.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

23

pemerintahan, arah perjuangan pembebasan Irian Barat banyak ditentukan

oleh manuver-manuver strategi diplomasi dengan kekuatan militer. Presiden

Soekarno mempunyai keyakinan bahwa pemerintah Belanda tidak berhasrat

untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui perundingan dan

cara-cara damai. Soekarno menyimpulkan bahwa Indonesia hanya akan dapat

memperoleh Irian Barat melalui cara-cara yang menegangkan dan eksplosif.

Cara ini akan melibatkan negara-negara besar, dan akan memberikan hasil

yang positif. Alat pertama yang dipakai untuk melaksanakan strategi itu ialah

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). 30

Pada pidato pertemuan di Sidang Majelis Umum PBB yang kelima

belas Tahun 1960, di hadapan para pemimpin dunia, Presiden Sukarno

mengajukan tantangan kepada pemerintah Belanda, bahwa Indonesia bertekat

bulat untuk membebaskan Irian Barat dengan cara apapun. Dalam pidatonya

yang berjudul “Membangun Dunia Kembali”, strategi Soekarno telah berhasil

mendapatkan simpati dunia, terutama menyangkut penghapusan kolonialisme

dan imperialisme di dunia, termasuk masalah Irian Barat. Banyak yang

bersimpati akan pidato Soekarno, ada yang sangat terkesan untuk bertemu,

yaitu Perdana Menteri Harold Mac Millan dari Inggris dan Pangeran Norodom

Sihanouk dari Kamboja. Efek pidatonya menjadi sangat berarti yaitu

undangan Kerajaan Inggris kepada Soekarno, oleh karena itu muncul

kekecewaan Belanda pada sekutunya yang dianggap besimpati pada musuh.

Meskipun dunia internasional mulai bersimpati pada perjuangan Indonesia,

30

Ganis Harsono, Cakrawala Politik Era Sukarno,Jakart,: Inti Idayu Press, 1985, Hlm. 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

24

Belanda justru membangun kekuatan militernya di Irian Barat. Pemerintah

Belanda mengadakan move-move politik dengan mengundang utusan peninjau

dari PBB untuk menyaksikan pelantikan Dewan Papua ciptaan Belanda di

Irian Barat dengan maksud mendirikan sebuah negara Papua merdeka.

Terhadap hal ini pemerintah Indonesia mengatakan bahwa tiap urusan atau

misi yang dikirim ke Irian Barat tanpa persetujuan Indonesia dianggap sebagai

tindakan ilegal dan tidak bersahabat.31

Pada saat puncak konflik Irian Barat, karena terpojok oleh simpati

dunia internasional terhadap claim Indonesia atas Irian Barat, Belanda

mengadakan manuver membentuk negara Papua merdeka di Irian Barat dan

membentuk seperangkat unsur untuk sebuah negara, seperti menentukan nama

negara menjadi West Papua, bangsa Papua, bendera Bintang Kejora dan lagu

kebangsaan Papua “Hai Tanahku Papua”. Lebih lanjut Menteri luar negeri

Belanda Joseph Luns, mengajukan usul kepada PBB mengenai dekolonialisasi

wilayah Niew Guinea. Tindakan itu membuat kemarahan dari pihak Indonesia

terutama Presiden Sukarno dan mencap usaha Belanda itu sebagai

memperkukuh kolonialisme dan imperialisme.

Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi Militer melihat bahwa

rakyat Irian bersama Belanda telah menaikkan bendera Papua dan

menyanyikan lagu kebangsaan Papua serta persiapan lain menuju

kemerdekaan de jure. Maka pada peringatan hari proklamasi 17 Agustus 1961,

dengan terang-terangan Soekarno menjawab ancaman Belanda itu dengan

31

Ibid., hlm. 138.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

25

mengadakan konfrontasi total pembebasan Irian Barat yang lebih dikenal

dengan “Trikora”. Selanjutnya atas tindakan itu dibentuk Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat yang akan merencanakan dan melaksanakan operasi

militer terhadap Belanda.32

Gagalnya Indonesia memperoleh persenjataan militer dari Amerika

Serikat (AS), telah berakibat condongnya haluan politik Soekarno (Indonesia)

ke arah Blok Timur (komunis), dan mendapat dukungan yang luas dari seluruh

lapisan masyarakat maupun pemimpin dan organisasi-organisasi massa. Dari

sini arah kebijakan politik Indonesia menyangkut pembebasan Irian Barat juga

berubah, dari diplomasi damai lewat organisasi internasional PBB berhaluan

ke arah konfrontasi dengan kekuatan militer dan isu perang dingin.

Pemerintah Indonesia kemudian memanfaatkan situasi perang dingin

untuk mendapatkan dukungan dari salah satu blok. Indonesia menyadari

bahwa di belakang Belanda ada kepentingan yang sangat besar yang

berpengaruh, yaitu Amerika Serikat dengan Blok Baratnya yang selalu

mendukungnya. Sedangkan di Blok Timur ada Uni Soviet (US) sebagai

kekuatan rivalnya. Untuk itu awal strategi diplomasi Indonesia ialah

mendekatkan diri pada negara-negara Komunis (US dan Eropa Timur) yang

sedang mengekspansi ideologi komunisme di dunia untuk memperoleh

dukungan agar memenangkan suara terbanyak dalam konflik Irian Barat di

Sidang Umum PBB. Akan tetapi pada tingkat akhir perjuangan dalam resolusi

32

Baharudin Lopa, op.cit, Hal. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

26

Sidang Umum PBB 1957 mengalami kegagal karena tidak mencapai forum

dua per tiga suara anggota sidang.33

Tindakan Indonesia tidak berhenti sampai di situ, dengan aksi Presiden

Soekarno untuk mengadakan lawatan ke berbagai negara yang sangat

berpengaruh, seperti ke Amerika Serikat (AS), Uni Soviet (US) dan Republik

Rakyat Cina (RRC) telah memperoleh dampak yang positif bagi perjuangan

pembebasan Irian Barat. Kunjungan Soekarno ke AS telah membuat kecewa

Soekarno karena dalam kunjungan itu tidak diterima secara baik. Hal ini

karena telah tertanam dalam hati Presiden AS Eisenhower, sikap anti

Soekarno yang dianggap sangat komunis selain itu Eisenhower bersikap netral

dan pasif dalam sengketa Indonesia-Belanda mengenai Irian Barat.34

Pada kunjungan selanjutnya ke Uni Soviet Presiden Soekarno

mendapat sambutan yang luar biasa dari rakyat Uni Soviet layaknya pemimpin

besar dunia.35

Sebaliknya Amerika telah menolak kunjungan balasan dari

Indonesia. Hal ini merupakan kesalahan besar AS karena saat itu Indonesia

telah berpaling ke Timur (Uni Soviet) dan segala macam kekuatan baik bidang

sosial-ekonomi, politik dan militer diarahkan ke Blok Timur. Puncak dari

hubungan itu ditandai pembelian secara besar-besaran persenjataan militer

dari negara-negara Blok Timur. Dengan demikian ada pembagian keuntungan

kedua belah pihak, Indonesia memperoleh kekuatan persenjataan modern

33

Smith. C, op.cit, Hal 52 34

Darnoto. Dkk, op.cit, Hal 140. 35

Hamka Sastra, Kundjungan P.J.M Sukarno Presiden Republik Indonesia Di Sowjet Uni,

1963, Hal. 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

27

untuk menghadapi Belanda di Irian Barat, pihak Uni Soviet memperoleh

pengaruh ideologinya di Indonesia yang condong ke Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

28

BAB III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERJUANGAN

DIPLOMASI BANGSA INDONESIA

MEREBUT IRIAN BARAT

Kebijakan pemerintah Belanda yang berusaha untuk memisahkan Irian

Barat dari wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia terlihat nyata dalam

Konferensi Meja Bundar (KMB). Dalam KMB yang berlangsung tanggal 23

Agustus sampai 2 November 1949, pihak Indonesia menginginkan masalah Irian

Barat juga masuk pembahasan untuk diselesaikan. Akan tetapi pihak pemerintah

Belanda menolak usul dari pihak Indonesia. Sikap keras pihak Belanda ini tidak

menyurutkan pihak Indonesia untuk mendapatkan Irian Barat. Pemerintah

Indonesia terus aktif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan jalan damai

lewat berbagai perundingan baik bilateral maupun melalui Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB).36

Berbagai upaya diplomasi yang dilakukan sejak tahun 1950 sampai tahun

1957 tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi pemerintah Indonesia.

Menghadapi sikap pemerintah Belanda yang tidak mau menyelesaikan masalah

dengan cara damai telah mengubah kebijakan politik pemerintah Indonesia. Jalan

konfrontasi harus ditempuh untuk menekan pihak Belanda. Perubahan kebijakan

politik itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi perjuangan diplomasi Indonesia merebut kembali Irian Barat ialah:

36

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

29

A. Faktor Politik Pemerintah Indonesia

1. Menggalang kekuatan nasional

Melihat kenyataan bahwa Belanda melakukan program Papuanisasi di

Irian Barat dengan tujuan utama memisahkan Irian Barat dari Indonesia, pihak

Indonesiapun melakukan usaha-usaha untuk menggagalkan tipu muslihat

Belanda. Melalui Menteri Luar Negeri Subandrio di sidang XVI MU PBB 19

Oktober 1961, pihak Indonesia membuat pernyataan yang berhasil menarik

simpatik para anggota PBB, terutama negara Barat dan Afrika. Pihak

Indonesia pun membuka kedok Belanda yang tidak mau berunding

menyelesaikan masalah Irian Barat. Pernyataan tersebut antara lain:37

a. Dalam perundingan-perundingan bilateral yang diadakan sejak tahun1950

sampai 1954, Belanda selalu menolak penyelesaian sengketa Indonesia-

Belanda mengenai Irian Barat.

b. Ketika Indonesia mengajukan masalah Irian Barat ke MU PBB untuk

mengupayakan penyelesaian masalah Irian Barat dari 1954-1957, Belanda

juga selalu menolak melakukan pembicaraan dengan Indonesia untuk

menyelesaikan sengketanya mengenai Irian Barat.

c. Setiap kali masalah Irian Barat dibicarakan dalam MU PBB 1954-1957,

Belanda selalu menolak campur tangan PBB dalam masalah Irian Barat.

Belanda bahkan mengajukan masalah Irian Barat ke MU PBB dengan

dalih “dekolonisasi”.

37

Enny Soeprapto, Pengembalian Irian Barat Ke Dalam Wilah Kekuasaan Republic

Indonesia, Jakarta, Departemen Luar Negeri RI, 2008, Hal. 189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

30

Walaupun pernyataan Menteri Subandrio dapat menarik simpatik

anggota PBB tetapi hal tersebut masih tidak membuahkan hasil Belanda masih

enggan melakukan perundingan.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya cara diplomasi

merupakan cara yang terbaik akan tetapi diplomasi belum menjamin kepastian

terhadap penyelesaian masalah secara tuntas. Berbagai usaha diplomatik yang

dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda untuk

mendapatkan Irian Barat mengalami kegagalan. Itikad baik dari pihak

Indonesia ditanggapi dengan sikap keras oleh pihak Belanda yang tetap

bersikukuh terhadap penguasaan atas Irian Barat. Gagalnya pengembalian

Irian Barat ke dalam pangkuan wilayah Indonesia melalui jalan perundingan

damai mengakibatkan pemerintah Indonesia mengakhiri politik damai dengan

pihak Belanda.38

Adapun cara lain adalah dengan konfrontasi dalam hal ini tidak

menutup kemungkinan jalan konfrontasi militer. Konfrontasi militer pastinya

akan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda. Cara ini akan

lebih memberikan jaminan dan kepastian untuk memperoleh hasil yang

memuaskan untuk mendapatkan Irian Barat. Pemerintah Indonesia kemudian

mengambil kebijakan politik dengan cara menggalang dan menghimpun

seluruh potensi nasional dan juga dari pihak luar negeri. Hal ini dilakukan

38

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

31

untuk mensukseskan opsi operasi militer di Irian Barat melawan militer

Belanda.39

Penggalangan kekuatan nasional inilah yang kemudian berkembang

menjadi politik konfrontasi total terhadap pemerintah Belanda. Konfrontasi

total ini tidak hanya sebatas pada aspek politik melainkan juga pada bidang

ekonomi dan militer. Pengalaman selama perang kemerdekaan melawan

kekuatan militer Belanda telah menyadarkan bangsa Indonesia tentang politik

kolonial. Belanda tidak akan mundur selama dia belum yakin bahwa dia kalah.

Kebijakan pemerintah Belanda yang memperkuat posisi militernya di Irian

Barat telah menunjukkan kekuatannya atas Indonesia.40

Sementara itu tuntutan nasional untuk mengembalikan Irian Barat ke

pangkuan wilayah Indonesia semakin kuat. Untuk mewujudkan tuntutan

nasional tersebut diperlukan kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi dan

militer sebagai landasan perjuangan yang kuat. Kemudian pemerintah

Indonesia membentuk organisasi FNPIB (Front Nasional Pembebasan Irian

Barat) yang langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno. Dalam pelaksanaan

tugasnya dibantu oleh sekretariat Pengurus Besar Front Nasional (PBFN) yang

bertugas:

a. Menyusun dan membina potensi nasional untuk pembebasan Irian Barat.

b. Merencanakan aksi-aksi dan tindakan-tindakan untuk pembebasan Irian

Barat.

39

Ridhani, op,cit, hlm. 37. 40

Nasution, A.H, Memenuhi Panggilan Tugas, Jilid 5: Kenangan Masa Orde Lama, Gunung

Agung, Jakarta, 1985, hal. 79.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

32

Semua kekuatan nasional harus disatukan sehingga mampu memberi

tekanan kepada pihak Belanda. Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban

untuk memperjuangkan pengembalian Irian Barat yang merupakan bagian dari

Republik Indonesia Serikat bahwa wilayahnya meliputi semua bekas jajahan

Belanda.41

Presiden Soekarno kemudian mengintensifkan perjuangan untuk

mendapatkan Irian Barat kembali ke pangkuan wilayah Indonesia secara fisik.

Perjuangan secara fisik dilakukan dengan cara mengirimkan sukarelawan dan

sukarelawati Indonesia ke daratan Irian Barat. Hal ini ditempuh untuk

menentang setiap kekuasaan asing yang ingin menguasai Irian Barat.

Disamping itu juga untuk mempersiapkan kantong-kantong gerilya sebagai

inti kekuasaan de facto pemerintah Republik Indonesia. Presiden Soekarno

dengan cepat membangun kekuatan militer Indonesia untuk mengimbangi

kekuatan militer Belanda.42

2. Dukungan Politik dan Militer dari Uni Soviet

Pada bulan Februari 1960 Ketua Dewan Menteri Uni Soviet Nikita S.

Khruschev melakukan kunjungan ke Denspasar. Selama kunjungan Khruschev

diadakan pula pembahasan mengenai hubungan dan kerjasama antara

Indonesia dan Uni Soviet, salah satunya mengenai sengketa Irian Barat.

Dalam pidato kenegaraannya yang berbunyi “satukan kembali Irian Barat

dengan Indonesia” Khruschev menyatakan dukungannya kepada Indonesia.

41

Idem. 42

Ridhani, op.cit, hlm. 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

33

Selanjutnya pernyataan dukungan Uni Soviet pada perjuangan merebut

kembali Irian Barat dicantumkan dalam Deklarasi bersama Indonesia-Uni

Soviet. Deklarasi tersebut menyatakan kedua pemerintahan menegaskan

kembali bahwa dalam segala manifestasinya harus dihapuskan dan bahwa

penghapusan kolonialisme itu adalah sesuai dengan kepentingan-kepentingan

perdamaian dunia. Dalam hubungan ini, Uni Soviet mendukung sepenuhnya

hak dan tuntutan Republik Indonesia atas Irian Barat.43

Pernyataan dukungan yang berasal dari salah satu negara adikuasa

dalam suasana perang dingin itu mempunyai arti politis yang sangat penting

yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dalam perjuangan diplomatik

selanjutnya untuk memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah kekuasaan

Indonesia, dengan tetap mempertahankan poitik luar negeri yang bebas aktif.44

Pada bulan Oktoer 1960, Presiden Soekarno memerintahkan Jenderal

A.H. Nasution untuk membeli persenjataan ke Amerika Serikat. Misinya ke

Amerika Serikat ini ternyata tidak membuahkan hasil. Kemudian, pemerintah

Indonesia menjalin hubungan dengan Uni Soviet untuk mendapatkan peralatan

militer. Perdana Menteri Uni Soviet Khrushchev pernah menawarkan bantuan

militer kepada Presiden Soekarno.45

Dalam memberikan dukungan politis

kepada Indonesia dalam masalah Irian Barat sudah tentu Uni Soviet

mempunyai pertimbangan, kepentingan dan tujuannya sendiri. Sebaliknya

dukungan politis Uni Soviet itu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk

kepentingan nasionalnya. Dukungan dari Uni Soviet dipergunakan oleh

43

Enny Soeprapto, op.cit, hal 144-145. 44

Idem 45

Michael Leifer, op.cit, hlm. 92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

34

Indonesia untuk meningkatkan perhatian internasional pada masalah Irian

Barat sebagai masalah yang dapat memicu konflik antara kedua blok di dunia

yang sedang berada dalam perang dingin dan perebutan pengaruh ideologi,

jika masalah Irian Barat tidak terselesaikan dengan baik.

Pada tanggal 28 Desember 1960, Presiden Soekarno mengutus

Jenderal A.H. Nasution ke Moskow untuk membicarakan dan merundingkan

pembelian persenjataan dari pemerintah Uni Soviet. Pembicaraan tersebut

memberikan isyarat tentang kebutuhan Indonesia di bidang persenjataan,

antara lain pesawat yang dapat terbang dari Jawa membawa bom ke Irian

Barat dan kembali ke pangkalan Jawa.46

Khruschev mengindikasi kesedian

pemerintahannya untuk memberikan bantuan militer kapan saja Indonesia

memerlukannya.

Sebelumnya Indonesia memang tidak pernah secara ekspansip

menyatakan kemungkinan digunakannya kekuatan militer untuk merebut

kembali Irian Barat. Namun dalam pidato Presiden Soekarno 17 Agustus 1960

yang menyatakan Indonesia akan menggunakan seluruh kekuatan nasionalnya

baik politik, ekonomi, sosial dan militer.47

Negosiasi tentang pembelian

persenjataan dari Uni Soviet berlangsung pada tanggal 2 sampai 6 Januari

1961. Misi militer yang diemban Jenderal A.H. Nasution ternyata berhasil

dengan mendapatkan bantuan kredit sebesar 450 juta dolar untuk membeli

segala macam persenjataan dari Uni Soviet. Seluruh pembelian itu dilakukan

46

Nasution, A.H, op.cit, Hal. 51. 47

Tim Departemen Penerangan RI, Dari Proklamasi Sampai Resopim, , Jakarta, Departemen

Penerangan, 1963, Hal. 468

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

35

secara kredit selama 12 tahun dengan bunga 2,5% pertahun.48

Dari hasil

kesepakatan tersebut, kemudian peralatan militer dalam jumlah yang besar

mulai mengalir ke Indonesia. Adapun jenis peralatan yang didatangkan oleh

pemerintah Indonesia antara lain:49

a. Untuk angkatan udara antara lain:

1) 41 Helikopter MI-4

2) 9 Helikopter MI-6

3) 30 pesawat jet MiG-15

4) 49 pesawat buru sergap MiG-17

5) 10 pesawat buru sergap MiG-19

6) 20 pesawat pemburu supersonik MiG-21

7) Sistem radar udara lengkap dengan persenjataannya

b. Untuk angkatan laut antara lain:

1) 12 kapal selam kelas Whiskey

2) Puluhan korvet buah

3) Kapal penjelajah kelas Sverdlov

c. Kapal penjelajah kelas Untuk angkatan darat antara lain:

1) Tank

2) Roket Launcher

3) Peluru kendali ke udara dan ke darat

Pembelian persenjataan dari Uni Soviet itu merupakan pembelian

terbesar yang dilakukan Indonesia saat itu. Tujuannya tidak lain adalah

48

Nasution, A.H, op.cit, hal 70. 49

Sabir, op.cit, Hlm. 124.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

36

mempersiapkan potensi militer Indonesia dengan kekuatan yang dapat

diperhitungkan, jika perlu untuk membebaskan Irian Barat dengan kekuatan

bersenjata. Dengan demikian Belanda mulai menyadari apabila Irian Barat

tidak diserahkan secara damai kepada Indonesia dalam waktu tertentu, maka

Indonesia akan berusaha membebaskannya dengan kekuatan militer.50

3. Tri Komando Rakyat

Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengambil

kebijakan politik tentang komando rakyat untuk membebaskan Irian Barat

yang diberi nama Trikora (Tri Komando Rakyat). Kebijakan ini diambil dalam

rangka untuk mengakomodasi semangat rakyat Indonesia yang sangat kuat

untuk mengusir Belanda dari Irian Barat. Trikora ini merupakan jawaban

pemerintah Republik Indonesia terhadap Belanda yang membentuk dan

menyetujui Komite Nasional Papua untuk membentuk Negara Papua. Trikora

yang dikomandokan oleh Presiden Soekarno secara revolusioner di

Yogyakarta berisikan tiga perintah, yaitu:

a. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda kolonial

b. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia

c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan

kesatuan tanah air dan bangsa

Komando Trikora ini merupakan bentuk ketegasan Presiden Soekarno

untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan wilayah Indonesia sekalipun

50

Sartono Kartodirjo, dkk, op.cit, hal. 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

37

dengan jalan perang.51

Implementasi dari Trikora banyak rakyat Indonesia

yang dimobilisasi menjadi sukarelawan dan dilatih kemiliteran untuk kesiapan

berperang. Home front juga diperkuat dengan gerakan dan peningkatan

produksi bahan makanan untuk mendukung perang. Hal ini dilakukan untuk

mensukseskan Trikora pembebasan Irian Barat. Kemudian Angkatan Perang

Republik Indonesia mengambil gerak cepat untuk melakukan tindakan di Irian

Barat. Pengamanan dan pengintaian secara intensif dilakukan oleh militer

Indonesia di perbatasan wilayah Irian Barat yang dikuasai oleh Belanda.52

Trikora telah meyakinkan Belanda dan Amerika Serikat bahwa

rencana menggunakan kekuatan militer membebaskan Irian Barat bukanlah

sebagai gertakan belaka. Mengingat berbagai kondisi tersebut maka tidaklah

ada pilihan lain bagi Amerika Serikat, baik demi kepentingan strategisnya di

Asia-Pasifik maupun demi kepentingan globalnya, untuk mengintensifkan

upaya diplomatiknya guna membantu tercapainya penyelesaian secara damai

dalam masalah Irian Barat.

4. Komando Mandala Pembebasan Irian Barat

Untuk menjamin koordinasi dan kelancaran Trikora, kemudian

dibentuk Staf Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat yang langsung

dipimpin oleh Presiden Soekarno sebagai Panglima Besar. Presiden Soekarno

memerintahkan kepada Jenderal A.H. Nasution selaku KSAD untuk

menyusun operasi gabungan. Perintah ini mengandung arti bahwa tingkat

51

Baharuddin lopa, op.cit, hlm. 87 52

Ridhani, op.cit, hlm. 74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

38

perjuangan pembebasan Irian Barat telah memasuki perjuangan bersenjata.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan kemampuan militernya untuk

menghadapi perang terbuka melawan militer Belanda di Irian Barat. Pada

tanggal 15 Januari 1962 telah terjadi kontak senjata antara militer Indonesia

dengan militer Belanda di laut Arafuru.53

Dalam kontak senjata tersebut, kapal perang Republik Indonesia yang

bernama MTB RI Macan Tutul yang dikomandani oleh Komodor Yosaphat

Sudarso tenggelam. Presiden Soekarno yang mendapat berita tentang

gugurnya Deputi Kepala Staf Angkatan Laut Komodor Yosaphat Sudarso

menjadi marah. Presiden Soekarno kemudian memerintahkan Mayor Jenderal

Soeharto selaku Panglima Komando Mandala untuk segera mengadakan

operasi militer di Irian Barat. Mayor Jenderal Soeharto, kemudian menyusun

strategi pembebasan Irian Barat dengan tahapan infiltrasi, exploitasi dan

konsolidasi. Pelaksanaan operasi Komando Mandala dengan berbagai sandi

operasi ternyata berhasil menekan posisi militer Belanda di Irian Barat. Mayor

Jendral Soeharto terkejut adanya perintah dari Presiden Soekarno untuk

menghentikan operasi militer karena adanya kesepakatan perdamaian dengan

Belanda. Adanya kesepakatan penghentian permusuhan tidak mengurangi

kewaspadaan militer Indonesia untuk tetap siaga penuh. Hal ini dilakukan

untuk menjaga hasil diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Pada tanggal 28 Agustus 1962, Panglima Mandala Mayjend Soeharto

mengeluarkan sebuah gagasan strategi baru. Strategi baru ini dilakukan

53

Baharuddin Lopa, op. cit, hlm. 89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

39

berdasarkan perkembangaan politik yang sudah berubah. Kebijakan strategi

baru ini berisikan:

a. Kebijaksanaan pelaksanaan strategi sampai 1 Oktober 1962:

1) Menghentikan semua infiltrasi ke daratan Irian Barat.

2) Merencanakan dan mempersiapkan perebutan sasaran terbatas.

3) Merencanakan dan mempersiapkan penyelenggaraan penambahan untuk

pasukan yang telah didaratkan.

4) Mengkonsolidasikan dan mempersiapkan pasukan yang berada di Irian

Barat untuk tugas penguasaan wilayah.

b. Kebijaksanaan pelaksanaan strategi setelah 1 Oktober 1962:

1) Mengkonsolidasikan keamanan dalam negeri untuk menghadapi offensive

Belanda dengan dalih lalu lintas bebas

2) Merencanakan dan melaksanakan operasi penguasaan wilayah daratan

Irian Barat.

3) Mempersiapkan unsur-unsur Kodam, Kodamar, Korud. Komisariat

Kepolisian dan Pemerintahan Sipil serta alat-alat kekuasan Republik

Indonesia untuk mengawasi penyerahan administrasi pemerintahan

sementara PBB kepada Indonesia.

c. Kebijaksanaan pelaksanaan strategi setelah tanggal 1 Mei 1963:

1) Menegakan kekuasaan Republik Indonesia.

2) Memajukan kesejahteraan lahir dan batin bagi rakyat Irian Barat

3) Mengamankan pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri sebagai hasil

persetujuan resmi yang menguntukan perjuangan rakyat Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

40

Pada tanggal 31 Oktober 1962, Panglima Komando Mandala

memerintahkan pelaksanaan Operasi Sadar. Hal ini dilakukan untuk:54

i. Mengamankan pelaksanaan persetujuan New York, bahwa pada tanggal 31

Desember 1962 akan dilakukan penurunan bendera Belanda dan bendera

Indonesia dikibarkan.

ii. Pengamanan unsur-unsur pemerintahan dan melakukan tugas pengawasan

di wilayah Irian Barat.

Sebagai petunjuk dari Operasi Sadar ini, kemudian diperintahkan

untuk mempersiapkan menghadapi penyerahan administrasi pemerintahan

Irian Barat dai UNTEA kepada Indonesia tanggal 1 Mei 1963. Operasi ini juga

dilakukan untuk melaksanakan operasi bakti untuk menanamkan kesadaran

mental terhadap penduduk Irian Barat.55

B. Faktor Politik Pemerintah Belanda

Pada bulan Oktober 1959, Pemerintah Belanda mengadakan

pembicaraan dengan pemerintah Australia membahas penggabungan Irian

Barat dengan Irian Timur yang dikuasai Australia. Diplomasi politik yang

dilakukan pemerintah Belanda ini jelas menunjukkan kepada pihak

pemerintah Indonesia tentang pengukuhan pemisahan Irian Barat. Upaya-

upaya yuridis dan politis yang dilakukan oleh pihak Belanda sejak 1950 untuk

memisahkan Irian Barat dari Indonesia diperkuat dengan dukungan militer.

Disamping itu, pemerintah Belanda juga mengajak Jerman Barat dan Amerika

54

Ridhani, op,cit, hlm. 228. 55

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

41

Serikat untuk membangun perekonomian di Irian Barat. Sejak bulan Mei

1960, pihak Belanda telah melakukan ekspedisi militer dengan melakukan

pengiriman kapal-kapal perang, pesawat militer dan pasukan untuk

memperkuat posisinya di Irian Barat.56

Perkembangan politik internasional ternyata telah mempengaruhi

kebijakan politik pemerintah Belanda. Pada tahun 1960, Majelis Umum PBB

menerima deklarasi tentang dekolonisasi. Melihat perkembangan politik ini,

pemerintah Belanda kemudian mengubah siasatnya mengenai Irian Barat.

Belanda mendukung dekolonisasi dan mempromosikan hak penentuan nasib

sendiri di Irian Barat. Langkah pemerintah Belanda ini hanya untuk

menciptakan kesan baik kepada masyarakat internasional. Akan tetapi ini

hanyalah taktik politik belaka untuk memisahkan Irian Barat dari bagian

Indonesia dan sebagai daya upaya dekolonisasi.57

Di Irian Barat, pemerintah

Belanda membentuk Dewan Papua yang dimaksudkan sebagai badan

perwakilan sementara. Disamping itu, dibentuk pula partai politik dengan

nama Partai Nasional. Kebijakan politik ini merupakan langkah persiapan bagi

pelaksanaan penentuan nasib sendiri di Irian Barat. Pembentukan Dewan

Papua, Partai Nasional dan Komite Nasional Papua bertujuan untuk

memisahkan Irian Barat dari wilayah Indonesia.58

Kemudian pemerintah Belanda melakukan program Papuanisasi dan

internasionalisasi Irian Barat. Program ini menunjukkan bahwa pemerintah

Belanda berusaha memantapkan kebijakan politiknya atas Irian Barat. Komite

56

Ibid, hlm. 77. 57

Smit. C, op.cit, hlm. 53 58

Ridhani, op.cit, hlm. 36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

42

Nasional Papua yang diresmikan tanggal 19 Oktober 1961, menyampaikan

manifest politiknya yang berisi tentang:

a. Penentuan bendera Papua

b. Penentuan lagu kebangsaan Papua

c. Penggantian nama West Nieuw Guinea menjadi Papua Barat

d. Penentuan nama bangsa di wilayah itu sebagai bangsa Papua

e. Penentuan tanggal pengibaran bendera Papua 1 November 1961.

Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan tanggal pengibaran bendera

Papua jatuh pada 1 Desember 1961 dan sekaligus memberikan kemerdekaan.

Tindakan ini merupakan manuver politik sebagai manifesto suara rakyat Irian

Barat yang menghendaki kemerdekaan.59

Tindakan Belanda untuk menginternasionalkan masalah Irian Barat

dan langkah-langkah Papuanisasi dipandang oleh Indonesia sebagai provokasi.

Tindakan-tindakan Belanda itu telah memaksa Indonesia memilih jalan lain

yaitu jalan kekerasan. Indonesiapun mulai meningkatkan kekuatan militer dan

persenjataan. Melihat keadaan gawat tersebut Amerika yang khawatir akan

dampak konflik persenjataan antara Indonesia-Belanda, sangat aktif

melakukan kegiatan-kegiatan diplomatik dengan Indonesia dan Belanda, yang

mendorong kedua negara ini mau melakukan perundingan.

Tiga belas tahun lamanya diperlukan Belanda untuk mengubah

sikapnya sejak 1949. Baru Juni 1962 Belanda bersedia menerima

59

Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

43

kemungkinan penempatan Irian Barat di bawah pemerintahan Indonesia.

Perubahan sikap itu disebabkan oleh faktor sebagai berikut:60

a. Kegagalan usaha Belanda di PBB untuk menginternasioanlkan masalah

Irian Barat dengan mengundang campur tangan PBB.

b. Kegagalan memperoleh dukungan internasional atas program “Negara

Papua”

c. Tekanan Amerika Serikat terhadap Belanda untuk menerima kenyataan

bahwa penyelesaian masalah Irian Barat hanya mungkin akan tercapai

bilamana Indonesia menerima kondisi-kondisi penyelesaian itu.

d. Meningkatnya tekanan-tekanan terhadap kedudukan Belanda di Irian Barat

sebagai akibat meningkatnya operasi-operasi yang dilancarkan angkatan

bersenjata Indonesia dalam melaksanakan Trikora.

C. Faktor Perubahan Politik Luar Negeri Amerika Serikat

Pada tahun 1961 masa jabatan kedua President Eisenhower berakhir.

Penggantinya adalah Presiden John F. Kennedy yang mengambil kebijakan

berbeda dari pendahulunya Presiden Eisenhower. Sebagai kepala

pemerintahan, Presiden John F. Kennedy memegang kendali atas kebijakan

politik luar negeri secara langsung. Ia lebih menghargai keinginan negara-

negara yang baru merdeka untuk bersikap netral dalam antagonisme

internasional. Dalam hal ini, akan terjalin hubungan kerja sama yang saling

menguntungkan antara Amerika dengan negara-negara tersebut. Pemerintah

60

Darnto, dkk, op.cit, hal 186-187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

44

Kennedy yakin kerjasama semacam itu dalam jangka panjang akan lebih

efektif dalam mencegah negara-negara tersebut menjadi komunis.61

Presiden Kennedy dalam merumuskan kebijakan politik luar negerinya

ada dua kelompok pembantunya yang berseberangan. Kelompok yang pertama

bersikap anti Presiden Soekarno, sedangkan kelompok yang kedua lebih

menganut cara pendekatan yang positif terhadap Indonesia. Para penasehat

yang berasal dari kelompok pertama cenderung berpandangan Eropa-sentris.

Orang-orang dari kelompok ini mendasarkan pandangan mereka atas

persahabatan yang sudah lama terjalin antara Amerika dan Belanda. Alasan

lain adalah pentingnya posisi Belanda sebagai sekutu Amerika Serikat dalam

pakta pertahanan NATO di Eropa Barat. Berdasarkan pertimbangan itu para

penasehat dari kelompok ini cenderung mendukung posisi Belanda atas Irian

Barat. Mereka juga curiga bahwa pemerintahan Indonesia itu cenderung

condong ke blok komunis dan oleh karena itu tidak selayaknya mendapat

dukungan dari Amerika.62

Sedangkan kelompok penasehat yang kedua cenderung membela

Indonesia. Menurut mereka, dukungan terhadap Indonesia itu penting untuk

mencegah ketidakstabilan politik yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok

komunis. Dengan maksud agar Indonesia tidak menjadi sumber krisis

internasional baru yang akan menguntungkan Blok Komunis. Mereka

mengusulkan supaya Presiden Kennedy menjalankan kebijakan politik yang

mendukung kepentingan Indonesia. Pemerintahan Kennedy berusaha

61

Baskara T Wardaya, Indonesia Melawan Amerika Konflik Perang Dingin 1953-1963,

Yogyakarta, Galang Press, 2008, hlm. 230. 62

Ibid, hlm. 232.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

45

membangun kembali hubungan Amerika dengan pemerintahan Presiden

Soekarno yang sebelumnya renggang. Amerika juga mempunyai tujuan untuk

mencegah supaya dalam konteks perseteruan perang dingin Indonesia tidak

makin erat dengan blok komunis. Dengan kata lain kebijakan Kennedy

terhadap Indonesia merupakan discontinuity tetapi sekaligus continuity atas

kebijakan pemerintahan sebelumnya. Dua aspek ini tampak sangat jelas dalam

kebijakan pemerintahan Kennedy atas permasalahan Indonesia dengan

Belanda soal Irian Barat.63

Betapapun banyaknya tekanan, pemerintahan Kennedy tetap menolak

untuk memberikan dukungan kepada Belanda dalam sengketa Irian Barat.

Kebijakan politik Amerika Serikat ini sangat berbeda dari sikap yang diambil

pemerintahan sebelumnya. Kebijakan pemerintahan Kennedy terhadap

Indonesia banyak didasarkan pada keinginan untuk mencari solusi terbaik atas

masalah Irian Barat. Kebijakan ini menyiratkan adanya keinginan dari

pemerintahan Kennedy untuk membangun kembali hubungan baik dengan

pemerintahan Indonesia. Presiden Kennedy kemudian segera mengambil

kebijakan politik untuk membawa persoalan Irian Barat ke forum PBB.

Presiden Soekarno menanggapinya dengan pesimis karena kebijakan politik

Amerika sebelumnya selalu mendukung Belanda. Kesabaran Presiden

Soekarno sudah habis untuk melakukan diplomasi, salah satu jalan untuk

mendapatkan Irian Barat hanya dengan kekuatan militer.

63

Ibid, hlm. 234.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

46

Ternyata apa yang diucapkan Presiden Soekarno bukan hisapan jempol

belaka. Pemerintah Indonesia mulai mengirim personil militernya untuk

melakukan penyusupan ke Irian Barat. Kekuatan militer Angkatan Perang

Republik Indonesia dikerahkan untuk merebut Irian Barat. Pertempuran antara

militer Indonesia dengan militer Belanda tidak dapat terelakan lagi. Bahkan

posisi militer Belanda keadaannya semakin terdesak di berbagai front

pertempuran. Ekskalasi konflik bersenjata di Irian Barat telah menciptakan

suasana krisis di antara para pembuat kebijakan luar negeri Amerika. Mereka

berusaha keras untuk mencegah konflik Irian Barat menjadi konflik

internsional dan mendesak kedua pihak untuk mencari solusi damai.64

Pada tanggal 15 Januari 1962 terjadi bentrokan bersenjata antara

militer Indonesia dengan militer Belanda di Laut Aru. Presiden Kennedy

sangat cemas bahwa sengketa Irian Barat telah berkembang menjadi konflik

militer. Keadaan ini telah mendorong pihak Amerika Serikat untuk

meningkatkan aksi diplomasinya. Amerika Serikat tidak menginginkan

terjadinya perang terbuka di Irian Barat untuk mencegahnya diupayakan

kontak hubungan dengan pihak Indonesia dan Belanda untuk berunding. Akan

tetapi pihak Belanda tetap menolak untuk berunding dengan pihak

Indonesia.65

Serangkaian insiden bersenjata antara angkatan bersenjata Republik

Indonesia dan angkatan perang Belanda terus terjadi di Irian Barat. Pesawat B-

25 AURI berhasil mengalahkan kapal perang Belanda dalam pertempuran di

64

M. Sabir, op.cit, hlm. 126. 65

Darnoto, dkk, op.cit, hlm. 224.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

47

Barat Laut Sorong. Dalam pertempuran ini pihak militer Belanda menderita

kerugian yang sangat besar. Peristiwa ini telah meningkatkan keprihatinan

pihak Amerika Serikat. Kemudian Amerika Serikat berusaha menekan pihak

Belanda agar mau berunding dengan pemerintah Republik Indonesia. Hal ini

terpaksa dilakukan bahwa krisis Irian Barat telah menunjukan fase ekskalasi

yang meningkat.66

Kemudian upaya diplomatik dilakukan untuk mencegah peran Uni

Soviet yang terlalu besar terhadap Indonesia. Kemudian pemerintah Amerika

Serikat mengirim Roberth Kennedy untuk menjalankan misi khusus ke

Indonesia dan juga Belanda. Meskipun suasana krisis semakin terasa, baik

Indonesia maupun Belanda enggan menerima usulan Washington untuk

mengadakan pembicaraan bilateral. Belanda tidak mau berunding tanpa

jaminan bahwa rakyat Papua akan diberi kesempatan untuk menentukan nasib

mereka sendiri, sementara Indonesia hanya mau berunding dengan syarat

bahwa Belanda akan mengalihkan kekuasaan wilayah Irian Barat kepada

Indonesia.

Dalam pembicaraannya dengan Presiden Soekarno, Robert Kennedy

mendesak agar persoalan pengalihan kekuasaan itu tidak lagi menjadi

persyaratan negosiasi. Dia juga menekankan pentingnya menyelesaikan

pertikaian itu secara permanen melalui perundingan, dan bukan melalui

konflik militer. Namun demikian Soekarno tetap teguh pada pendiriannya

menyangkut persyaratan bagi negosiasi, dan masih belum yakin dengan

66

Ibid, hlm. 254.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

48

argument Robert Kennedy. Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan

kesan seolah-olah Soekarno menyerah pada tekanan Amerika Serikat.67

Setelah melakukan perundingan yang panjang dan berkat kepiawaian dalam

bernegosiasi akhirnya Robert Kannedy berhasil membujuk Soekarno hingga

setuju untuk mengadakan pembicaraan diplomatik dengan Belanda di bawah

pengawasan PBB.

Sepeninggal dari Indonesia Robert Kennedy melakukan kunjungan ke

Den Haag 25-26 Februari 1962 Robert Kennedy bertemu dengan Ratu Juliana

dan anggota-anggota kabinet Belanda. Pembicaraan dengan pihak Belanda

tidak lancar. Robert Kennedy dianggap lebih memihak Indonesia. Ia dinilai

sebagai orang yang “kurang ajar” dan “kasar”. Robert Kennedy mengecam

prestasi negatif Belanda selama tiga abad menduduki Irian Barat sebagaimana

terlihat dari sedikitnya rumah sakit dan sedikitnya orang yang menyelesaikan

pendidikan tinggi. Namun Menteri Luar Negeri Luns menolak permintaan

Robert Kennedy untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Baginya

penyerahan Irian Barat sama saja dengan penyerahan diri. Akan tetapi, tak

lama setelah Robert Kennedy meninggalkan Belanda, Luns menemuinya lagi

di Paris dan mengatakan ia berubah pikiran. Luns telah melunak akan

sikapnya dan mengatakan bersedia benegosiasi dengan Indonesia, khususnya

bila ditengahi oleh pihak ketiga. Kesediaan Belanda untuk bernegosiasi

sebagian disebabkan oleh Presiden Kannedy menolak memberi ijin kepada

Belanda untuk mengangkut kekuatan militernya yang akan diberangkatkan ke

67

Ibid, hal 235.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

49

Irian Barat melalui Terusan Panama yang berada di bawah kendali Amerika.

Penolakan tersebut memberi sinyal yang sangat jelas bahwa Washington tidak

mendukung solusi militer Belanda bagi permasalahan Irian Barat.68

Pihak pemerintah Indonesia dan Belanda akhirnya sepakat untuk

menyelesaikan persoalan Irian Barat di bawah pengawasan PBB. Kemudian

Amerika Serikat menjadi mediator perundingan dan menunjuk Ellsworth

Bunker untuk menjajaki perundingan perdamaian antara Indonesia dengan

Belanda. Ellsworth Bunker kemudian mengajukan usulan pada bulan Maret

1962, yang kemudian dikenal sebagai Rencana Bunker. Isi pokok rencana

Bunker adalah sebagai berikut:69

1. Pemerintah Irian Barat harus diserahkan kepada Indonesia.

2. Rakyat Irian Barat diberi kesempatan menetukan pendapat tentang tetap

bergabung dalam wilayah Indonesia atau memisahkan diri.

3. Pelaksanaan penyerahan Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu 2

tahun

4. Untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik antara kekuatan-kekuatan

Indonesia dan Belanda, diadakan masa peralihan di bawah Pemerintahan

PBB yang lamanya 1 tahun. Waktu ini dipakai untuk memulangkan

seluruh militer dan pegawai Belanda.

68

Baskara T Wardaya, op.cit, hal 182 69

Moedjanto. G, op.cit, hal. 123-124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

50

BAB IV

HASIL PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

MEREBUT KEMBALI IRIAN BARAT

Penggunaan kekuatan militer Indonesia dalam operasi pembebasan Irian

Barat ternyata mampu memberikan tekanan terhadap Belanda. Satu persatu

wilayah yang dikuasai oleh Belanda berhasil direbut oleh tentara dan sukarelawan

Indonesia melalui pertempuran. Ekspansif militer Indonesia menyebabkan tentara

dan orang-orang Belanda yang ada di Irian Barat menjadi ketakutan. Posisi militer

Belanda yang semakin terdesak telah mendorong pemerintah Den Haag

melakukan protes ke PBB. Luns selaku Menteri Luar Negeri Belanda melaporkan

bahwa pihak Indonesia telah melakukan agresi militer dan mengancam

perdamaian dunia. Tuduhan Belanda ini tidak sedikitpun menyurutkan semangat

perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan Irian Barat. Posisi militer

Indonesia yang sudah berhasil menekan militer Belanda, tiba-tiba pemerintah

Belanda memutuskan mau mengadakan perundingan. Perubahan sikap Belanda ini

atas desakan pemerintah Amerika supaya kedua belah pihak menghentikan

pertempuran dan kembali ke meja perundingan.70

Atas peran serta Amerika

Serikat akhirnya Indonesia dan Belanda sepakat untuk melakukan perundingan

kembali. Dari perundingan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai

berikut:

70

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

51

A. Persetujuan New York

Setelah serangkaian manuver diplomasi di antara semua pihak yang

berkepentingan, akhirnya Jakarta dan Den Haag sepakat untuk berunding.

Perundingan ini langsung di bawah pengawasan PBB untuk mencari

penyelesaian masalah Irian Barat. Perundingan ini dimediasi oleh Amerika

Serikat. Pemerintah Indonesia menuntut pengalihan pemerintahan atas

wilayah Irian Barat kepada Indonesia sebagai syarat mendasar untuk

pembicaraan lebih jauh. Sedangkan pihak Belanda menekankan bahwa syarat

untuk berunding tentang pengalihan pemerintahan adalah tercapainya

kesepakatan yang memuaskan dalam hal penentuan nasib sendiri rakyat

Papua.

Menanggapi penangguhan tersebut, para pejabat di Amerika Serikat

merumuskan sebuah usulan penyelesaian masalah Irian Barat. Dalam hal ini,

bahwa pihak Belanda dan Indonesia dapat menerimanya sebagai landasan

perundingan damai. Pada tanggal 29 Maret, Departemen luar negeri Amerika

Serikat mengajukan sebuah usulan kompromi yang dikenal dengan nama

Formula Bunker. Adapun pokok-pokok formula Bunker antara lain:71

1. Pemerintah Indonesia dan Belanda akan menandatangani suatu persetujuan

yang diajukan kepada pejabat sekretaris PBB

2. Pemerintah Belanda menyetujui penyerahan pemerintahan di Irian Barat

kepada suatu badan eksekutif sementara di bawah PBB yang akan

71

Ridhani, op.cit, hlm. 222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

52

mengangkat kepala pemerintahan sementara dan disetujui oleh kedua

belah pihak.

3. Penyelenggaraan pemerintahan akan berlangsung tidak kurang satu tahun,

tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun ke dua pemerintahan mulai

diganti oleh pejabat-pejabat Indonesia, sehingga pada akhir tahun ke dua

kekuasaan telah di tangan Indonesia kecuali tenaga teknik khusus dari

PBB akan tetap pada kedudukannya sebagai penasihat.

4. Indonesia menyetujui memberikan kesempatan kepada rakyat di Irian

Barat untuk menyatakan pilihannya secara bebas, selambat-lambatnya

tujuh tahun setelah pemerintahan berada ditangan Indonesia.

5. Indonesia dan Belanda setuju untuk secara bersama-sama memikul biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk pembentukan pemerintahan sementara PBB.

6. Setelah persetujuan ditandatangani, kedua pemerintahan Indonesia dan

Belanda membuka kembali hubungan diplomatiknya.

Secara terperinci pihak Indonesia yang diwakili Menteri Luar Negeri

(Menlu) Subandrio kurang dapat menerima usul dari Elsworth Bunker. Akan

tetapi secara keseluruhan dapat menerima terutama mengenai prinsip

penyerahan pemerintahan dari Belanda kepada Indonesia secara tidak

langsung. Sedangkan mengenai pemerintahan sementara selama dua tahun

tidak dapat menyetujuinya. Hal ini dinilai terlalu lama dan membuang waktu

yang tidak berguna. Menlu Subandrio menginginkan pemerintahan transisi

PBB dalam waktu yang singkat.72

72

Baskara T Wardaya, op.cit, hlm. 263.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

53

Pihak Indonesia juga mengusulkan supaya personil militer Indonesia

yang sudah ada di Irian Barat tetap menjalankan tugas militernya. Tuntutan

Indonesia ini ditolak pihak Belanda, kemudian Menlu Subandrio mengancam

akan meninggalkan perundingan. Atas peran Robert Kennedy akhirnya

ketegangan dapat diredakan. Sedangkan pihak Belanda pada dasarnya

menerima pokok-pokok yang diusulkan oleh Elsworth Bunker. Di antara

kedua belah pihak ada ketidaksamaan penafsiran mengenai syarat-syarat

pertahanan dan penentuan nasib sendiri.73

Menghadapi adanya perbedaan cara pandang antar kedua belah pihak

yang saling bertikai ini, Elsworth Bunker segera bertindak cepat untuk

menjembataninya. Sebagai seorang diplomat yang berpengalaman, ia

menjawab dua hambatan utama perundingan dengan suatu solusi yang

langgeng. Indonesia akan dipenuhi tuntutan dasarnya, yakni soal peralihan

kekuasaan. Pada saat yang sama keinginan kuat Belanda supaya rakyat Papua

diberi hak untuk menentukan nasibnya sendiri juga terakomodasi. Meskipun

demikian sebenarnya esensial formula perdamaian ini lebih menguntungkan

pada posisi Indonesia. Pihak pemerintah Indonesia dan Belanda sama-sama

menerima pokok-pokok perdamaian yang diusulkan oleh Elsworth Bunker. Ini

merupakan suatu langkah diplomatik yang cerdik dan piawai dari diplomat

Elsworth Bunker untuk menyelesaikan sengketa Irian Barat.74

73

Idem. 74

M. Sabir, op.cit, hlm. 126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

54

Pada tanggal 31 Juli 1962, setelah adanya kesesuaian pendapat antar

kedua belah pihak yang saling bertikai maka tercapai kesepakatan sementara

yang berisi:

1. Pada tanggal 1 Oktober 1962 utusan dari PBB akan mengoper pemerintah

Irian Barat dari Belanda dan bendera Belanda akan diturunkan dan diganti

dengan bendera PBB.

2. Penguasa PBB akan menggunakan tenaga-tenaga Republik Indonesia

bersama-sama dengan alat-alat yang sudah ada di Irian Barat yang terdiri

atas penduduk Irian Barat.

3. Pasukan Indonesia yang sudah ada di sana akan tetap tinggal di Irian Barat

di bawah kekuasaan PBB.

4. Angktan Perang Belanda berangsur-angsur akan dipulangkan ke negeri

Belanda.

5. Antara Irian Barat dan daerah Republik Indonesia lainya akan dibuka lalu

lintas bebas

6. Pada tanggal 31 Desember 1963 bendera Indonesia akan dikibarkan di

Irian Barat di samping bendera PBB.

7. Pada tanggal 1 Mei 1963 pemerintah Indonesia secara resmi akan

mengoper pemerintahan Irian Barat dari PBB.

8. Pada tahun 1969 akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan

apakah Irian Barat akan tetap di dalam atau keluar dari Republik

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

55

Nota Sekjen PBB ini diterima oleh kedua belah pihak yang saling

bertikai. Pada tanggal 15 Agustus 1962, bertempat di Markas Besar PBB di

New York ditandatangani persetujuan antara pihak Republik Indonesia dengan

Kerajaan Belanda tentang Irian Barat. Pihak Indonesia di wakili oleh Menteri

Luar Negeri Subandrio sedangkan pihak Belanda di wakili oleh Menteri Luar

Negeri Luns. Persetujuan perdamaian ini kemudian disahkan dalam Sidang

Majelis Umum PBB, dan dikenal dengan persetujuan New York.75

Presiden Soekarno menerima persetujuan New York, karena didalam

persetujuan tersebut jelas dan tegas bahwa administrasi Irian Barat diberikan

kepada Indonesia melalui sebuah tim PBB. Kemudian, ia juga menekankan

bahwa bangsa ndonesia yang cinta damai akan menghormati persetujuan New

York. Ini merupakan kemenangan bangsa Indonesia karena mulai 1 Oktober

kolonialis Belanda akan meninggalkan Irian Barat. Presiden Soekarno juga

menegaskan untuk tetap waspada terhadap Belanda jangan sampai terjadi

penghianatan perjanjian New York. Angkatan Perang Republik Indonesia

harus tetap siaga penuh untuk menghadapi hal-hal yang sangat merugikan

pemerintah Indonesia.76

B. Masa Pemerintahan Transisi UNTEA

Berdasarkan persetujuan New York yang ditandatangani tanggal 15

Agustus 1962, maka dibentuk badan pelaksana sementara PBB. Badan PBB

ini bernama UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) yang

75

Ridhani, op.,cit, hlm. 224 76

Baharuddin Lopa, op.cit, hlm. 144.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

56

langsung di bawah kendali Sekjend PBB. UNTEA dipimpin oleh seorang

administrator PBB yang telah disetujui baik oleh pemerintah Indonesia

maupun pemerintah Belanda. Sekretariat Jendral PBB U Thant menunjuk

Rolsz Bennet dari Guatemala sebagai Gubernur UNTEA dan merangkap

sebagai wakil Sekjend PBB di Irian Barat. Akan tetapi kemudian digantikan

oleh Dr. Djalal Abdoh Khan dari Iran untuk menjadi kepala pemerintahan

interim di Irian Barat. Dr. Djalal Abdoh Khan mempunyai kewenangan yang

penuh untuk memerintah Irian Barat selama masa transisi.77

Untuk menjalankan tugas administrasi pemerintahan peralihan,

kemudian dibentuk staf administrasi lengkap dengan susunan personilnya dari

Malayan Civil Service, sebagai berikut:

1. George S. Harley sebagai Residen Biak.

2. Da Somerville sebagai Residen Distrik Manokwari.

3. Gordon Carter sebagai Residen Distrik Fak-Fak.

4. David C.L. Wilson sebagai Kepala Bagian Dalam Negeri.

Adapun tugas pokok UNTEA antara lain:

1. Menerima penyerahan pemerintahan atau wilayah Irian Barat dari pihak

Belanda.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang stabil di Irian Barat selama suatu

masa tertentu.

3. Menyerahkan pemerintahan atas Irian Barat kepada pihak Republik

Indonesia.

77

Ibid, hlm.147.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

57

Sedangkan dalam menyelenggarakan pemerintahan di Irian Barat,

UNTEA wajib melaksanakan tugasnya sebagai berikut:

1. Memelihara keamanan dan ketertiban umum.

2. Mengumumkan dan menerangkan secara luas ketentuan-ketentuan dalam

persetujuan Indonesia dan Belanda serta memberitahukan kepada

penduduk Irian Barat mengenai penyerahan pemerintahan kepada pihak

Indonesia dan mengenai ketentuan penentuan nasib sendiri sebagaimana

ditetapkan dalam persetujuan.

Dalam menjalankan tugasnya, UNTEA juga mempunyai kewenangan

untuk mempekerjakan pegawai-pegawai bangsa Indonesia dan Belanda. Biaya

operasional UNTEA di Irian Barat akan ditanggung bersama antara

pemerintah Indonesia dan Belanda. Pada tanggal 15 Agustus 1962, UNTEA

juga berwenang untuk mengeluarkan paspor bagi penduduk Irian Barat yang

memerlukannya. Untuk memelihara keamanan dan ketertiban umum, PBB

menyiapkan suatu United Nations Security Forces (UNSF). UNSF ini

beranggotan pasukan yang berasal dari Negara Pakistan, Amerika Serikat dan

Kanada. Pasukan keamanan PBB ini di bawah komandan Mayor Jenderal Said

Uddin Khan dari Pakistan. Brigader Jenderal Hindrajit Rikhye dari India

menjabat sebagai perwira penghubung PBB.78

Sedangkan pasukan Indonesia yang telah ada di Irian Barat

digabungkan dengan pasukan PBB sebagai kontingen Indonesia. Pada tanggal

21 September 1962, dalam Sidang Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi

78

Saleh A. Djamhari, dkk, op.cit, hlm. 288.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

58

No. 1752 tentang penyerahan Irian Barat kepada UNTEA. Sekjend PBB akan

mengirimkan diplomatnya ke Irian Barat untuk menerima penyerahan dari

pihak Belanda.79

Pada tanggal 1 Oktober 962 mulai berlangsung pemerintahan

peralihan PBB di Irian Barat. Bendera PBB mulai berkibar di samping

bendera Belanda sampai tanggal 31 Desember 1962. Setelah itu bendera

Belanda diturunkan dan sebagai gantinya dikibarkan bendera Indonesia Merah

Putih. Dr. Djalal Abdoh selaku administrator PBB mulai menjalankan

pemerintahan peralihan dengan mengganti pejabat-pejabat tinggi Belanda.80

Hanya 11 orang berkebangsaan Belanda yang tetap dipekerjakan dan

selebihnya para pekerja dari PBB. UNTEA juga mempekerjakan penduduk

Irian Barat dibidang administrasi dan teknis. Sedangkan untuk jabatan

pemerintah seperti pengadilan, kejaksaan, perhubungan dan lain-lain para

pegawainya berasal dari pemerintah Republik Indonesia. Disamping itu,

pejabat-pejabat dari Indonesia juga diangkat sebagai Deputy Directur dan

Deputy Resident untuk memimpin tiap-tiap departemen dan divisi. Kemudian

para pegawai yang berasal dari Belanda berangsur-angsur meninggalkan Irian

Barat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar

pemerintahan Irian Barat kepada pemerintah Indonesia dikemudian hari.81

Pemerintahan UNTEA di Irian Barat dapat berjalan dengan lancar

berkat kerjasama yang baik antara perwakilan Indonesia dan juga Belanda.

Keberhasilan UNTEA ditandai dengan terpeliharanya stabilitas keamanan,

ketertiban dan perekonomian dengan tercukupi kebutuhan penting.

79

Ridhani, op.cit, hlm. 231, 80

Idem. 81

Ibid, hlm. 233.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

59

Pembangunan sarana dan prasarana umum seperti rumah sakit, sekolah, jalan,

dermaga dan sebagai dapat terlaksana dengan baik. Pada bulan Desember

1962, tujuh orang delegasi Irian Barat yang dipimpin oleh Eliezer Jan Bonay

mendesak UNTEA agar menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia

secepatnya.Akan tetapi usaha mereka ini tidak membuahkan hasil karena

ditolak oleh PBB. Penolakan ini berdasarkan perjanjian New York yang

menyatakan bahwa penyerahan kekuasaan kepada Indonesia akan dilakukan

tanggal 1 Mei 1963. Selain itu, menurut peraturan tata tertib PBB suatu

delegasi atau perutusan yang menghadap PBB harus mendapatkan dukungan

dari satu negara anggota PBB.82

Penolakan tersebut telah mengakibatkan terjadinya gelombang

demonstrasi pro Indonesia di berbagai kota di Irian Barat. Menghadapi aksi

demonstrasi, UNTEA mendesak pihak Indonesia tetap netral supaya tidak

menimbulkan gejolak yang merugikan bagi semua pihak. Akan tetapi tuntutan

rakyat Irian Barat untuk memperpendek masa pemerintahan UNTEA terus

terjadi. Pada tanggal 14 Januari 1963, di Kotabaru rakyat Irian Barat

menyampaikan pernyataan kepada Dr. Djalal Abdoh Khan selaku

administrator UNTEA yang berisikan:83

1. Menuntut perpendekan pemerintahan UNTEA.

2. Menggabung segera kepada Republik Indonesia secara mutlak dan tanpa

syarat.

3. Setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945.

82

Ibid, hlm. 234. 83

Saleh A. Djamhari, dkk, op.,cit, hlm. 302.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

60

4. Menghendaki adanya negara kesatuan yang berwilayah dari Sabang

sampai Merauke.

5. Menghendaki otonomi yang seluas-luasnya dari Republik Indonesia bagi

wilayah Irian Barat.

Walaupun dalam perjalanan pemerintahan UNTEA di Irian Barat

dihadapkan pada permasalahan namun dapat diatasi. Berbagai tugas yang

diemban oleh UNTEA dapat dilaksanakan dengan baik. Proses penyerahan

kekuasaan yang telah disiapkan UNTEA kepada pemerintah Indonesia sesuai

persetujuan New York juga sudah matang.84

Menjelang berakhirnya pemerintahan UNTEA di Irian Barat, seluruh

personel militer yang tergabung dalam UNSF secara bertahap mulai ditarik.

Pada tanggal 21 April 1963, pasukan UNSF yang berasal dari Pakistan yang

berjumlah 800 personil meninggalkan Irian Barat dengan KRI Halmahera.

Begitu juga perlengkapan perang milik Belanda juga diserahkan kepada pihak

Indonesia. Perlengkapan perang tersebut meliputi:85

1. Komplek pangkalan militer beserta perumahan angkatan laut di Biak.

2. Landing Craft Tank.

3. Landing Craft Personil

4. Landing Craft dengan seluruh perlengkapannya.

84

Ibid, hlm237. 85

Saleh A. Djamhari, dkk, op.,cit, hlm. 306.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

61

C. Irian Barat Kembali ke Pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pada tanggal 1 Mei 1963, dilaksanakan upacara penyerahan

pemerintahan UNTEA kepada pemerintah Republik Indonesia. Proses

penyerahan ini dilakukan oleh ketua UNTEA Dr. Djalal Abdoh Khan kepada

pihak Indonesia yang diwakili oleh Sudjarwo Tjondronegoro. Penyerahaan

kekuasaan ini ditandai dengan upacara penurunan bendera UNTEA dan

pengibaran bendera Merah Putih. Disamping itu, juga dilakukan defile

pasukan dari Pakistan, APRI, dan polisi Papua. Adanya penyerahan kekuasaan

ini maka berakhirlah masa kolonial Belanda di Irian Barat. Irian Barat menjadi

bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan

Persetujuan New York, pemerintah Indonesia berkewajiban Untuk

melaksanakan penentuan pendapat rakyat (PEPERA) di Irian Barat sebelum

akhir tahun 1969.86

Untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia di Irian Barat,

Presiden Soekarno mengangkat Eliezer Jan Bonay sebagai kepala

pemerintahan atau gubernur.Secara de jure dan de facto Irian Barat kembali ke

pangkuan ibu pertiwi, maka wilayah kekuasaan Republik Indonesia meliputi

seluruh bekas jajahan pemerintah Belanda. Presiden Soekarno kemudian

mengeluarkan Penpres (Penetapan Presiden) Nomor 1 tahun 1963 tentang

ketentuan pokok penyelenggaraan pemerintahan masa peralihan. Susunan

pemerintahan masa peralihan di Irian Barat adalah sebagai berikut:87

86

Idem. 87

Ibid, hlm. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

62

1. Pimpinan pemerintah dipegang oleh Gubernur.

2. Wakil Gubernur membantu Gubernur dalam semua tugas pemerintahan

dan mewakilinya apabila Gubernur berhalangan.

3. Gubernur mempunyai sekretariat yang dikepalai oleh sekretaris propinsi.

4. Dalam menjalankan tugasnya, Gubernur dan Wakil Gubernur dibantu oleh

kepala-kepala dinas, semua tenaga pemerintahan dalam arti luas, dibagi

dalam dinas-dinas yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala

dinas.

Pada tanggal 19 September 1966, pemerintah Indonesia melakukan

kerjasama aktif kembali dengan PBB yang sebelumnya sempat terhenti.

Menteri Luar Negeri Adam Malik menegaskan bahwa Indonesia akan

melaksanakan kewajibannya sesuai dengan isi persetujuan New York.

Sekjend PBB U Thant kemudian menugaskan Rolz Bennet ke Indonesia untuk

membahas Pepera di Irian Barat. Kunjungannya ke Indonesia menghasilkan

kesepakatan tentang:

1. Pemerintah Indonesia akan melaksanakan Pepera sebelum Sidang XXIV

Majelis Umum PBB TAHUN 1969.

2. Pemerintah Indonesia akan melakukan konsultasi dengan dewan daerah di

Irian Barat mngenai bentuk paling tepat bagi Pepera dan menyetujui

partisipasi PBB dalam konsultasi itu.

3. Pemerintah Indonesia memberikan persetujuan atas penugasan wakil-

wakil PBB sebagaimana disebut dalam pasal XVI Persetujuan New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

63

4. Pemerintah Indonesia setuju agar suatu pernyataan singkat dari Sekjend

PBB mengenai pengertian ini dimasukan dalam laporan tahunan kepada

Majelis Umum PBB.

5. Mengenai dana pembangunan PBB untuk pembangunan Irian Barat,

pemerintah menyampaikan harapan agar proyek-proyek di Irian Barat

dapat dilaksanakan secepatnya.

Kesepakatan ini merupakan langkah diplomatik yang sangat penting

untuk menunjukan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia

berkomitmen melaksanakan persetujuan New York. Sekjend PBB merasa

senang dengan sikap pemerintah Indonesia yang proaktif untuk melaksanakan

persetujuan New York.88

Pada tanggal 23 Agustus 1968, Fernando Ortiz Sanz utusan PBB

mengadakan kunjungan ke Irian Barat untuk melihat kondisi masyarakatnya.

Selama berada di Irian Barat, ia menyaksikan kehidupan sendiri tentang

geografis dan keprimitifan penduduk asli yang merupakan satu kendala.

Setelah melakukan peninjauan secara langsung untuk persiapan pelaksanaan

Pepera di Irian Barat, kemudian melaporkan hasilnya kepada Sekjend PBB U

Thant. Dalam laporannya ia mengatakan bahwa:

“Pemerintah harus diberikan kredit atas kemajuan dalam pendidikan

dasar, proses pembauran melalui pemakaian bahasa umum (Indonesia),

pembangunan sekolah dan menunjukan usaha-usaha pergaulan yang

bersahabat. Kita juga mengetahui bahwa prinsip „satu orang satu suara‟

tidak dapat dilaksanakan di semua daerah Papua, karena kurangnya

pengalaman luar dari penduduk. Kita Juga mengakui bahwa

Pemerintah Indonesia dimana memperlihatkan ketidak pastian tentang

hasil-hasil musyawarah, akan mencoba, dengan semua maksud-

88

Darnoto,dkk, op.cit hlm. 325.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

64

maksud pembagian itu, mengurangi jumlah orang, perwakilan-

perwakilan, dan lembaga-lembaga musyawarah.

Proses pelaksanaan Pepera akan dilaksanakan tanggal 24 Juli sampai

Agustus 1969 secara musyawarah. Pepera dilaksanakan di 8 kabupaten yang

meliputi: Merauke, Jayawijaya, Paniai, Fakfak, Sorong, Manokwari, Biak dan

Jayapura. Pelaksanaan Pepera diikuti oleh 1026 anggota Dewan Musyawarah

Pepera (DMP) yang mewakili jumlah penduduk Irian Barat kurang lebih

809.327 jiwa. Ke 1026 anggota DMP itu terdiri atas 400 orang mewakili unsur

adat, 360 orang mewakili unsur daerah dan 226 orang mewakili unsur

organisasi baik politik ataupun kemasyarakatan. Dalam pelaksanaan Pepera ini

berlangsung secara demokratis dan dalam situasi yang kondusif. Pepera ini

diawasi oleh masyarakat internasional di bawah naungan PBB.89

Presiden Soekarno, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia

menyatakan terimakasih kepada Ortiz Sanz yang telah membantu pelaksanaan

Pepera. Dengan selesainya Pepera di Irian Barat maka tuntaslah tugas

pemerintah Indonesia melaksanakan kewajibannya sesuai persetujuan New

York. Perjuangan diplomasi bangsa Indonesia untuk memasukan Irian Barat

menuai hasil yang memuaskan.90

Pepera yang dilaksanakan di 8 kabupaten

menghasilkan keputusan suara bulat bahwa Irian Barat merupakan bagian

tidak terpisahkan dari wilayah Indonesia. Hasil ini kemudian disepakati dan

disetujui dengan membubuhkan tanda tangan dari semua yang hadir dalam

rapat Pepera. Keputusan ini menandai bahwa secara de facto masyarakat Irian

89

Ridhani, op.,cit, hlm. 242. 90

Darnto, dkk, op.,cit, hlm. 348.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

65

Barat memilih berintegrasi dengan wilayah Indonesia. Pada tanggal 19

November 1969, dilaksanakan Sidang Umum PBB membahas hasil

pelaksanaan Pepera di Irian Barat. Sidang Umum PBB ini menghasilkan

sebuah resolusi tentang pelaksanaan Pepera di Irian Barat yang dituangkan

dalam Resolusi 2504. Resolusi ini diterima oleh Majelis Umum PBB dengan

imbangan suara sebanyak 84 setuju, 30 abstain dan tidak ada satupun negara

yang menentang. Resolusi PBB ini merupakan penegasan pengakuan bahwa

Irian Barat adalah bagian integral dari wilayah kesatuan Indonesia.91

Dengan demikian, maka Pepera merupakan bentuk pelaksanaan

penentuan nasib sendiri oleh rakyat Irian Barat tidak cacat hukum.

Pelaksanaannya sendiri dilakukan secara demokratis dan transparan karena

melibatkan semua komponen masyarakat Irian Barat. Prosesnya juga

melibatkan partisipasi, pemberian nasihat, dan bantuan dari PBB. Hasilnya

juga disahkan oleh masyarakat internasional melalui Sidang Umum PBB.

Secara hukum internasional Irian Barat diakui merupakan bagian yang sah

dari wilayah kesatuan Indonesia.

91

Ridhani, op.,cit, hlm. 244.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

66

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab II sampai bab IV, maka

kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan pada masalah yang dirumuskan adalah

sebagai berikut:

1. Perjuangan diplomasi Indonesia dalam membebaskan Irian Barat dari

kekuasaan Belanda adalah peristiwa sejarah yang multikmpleks. Diawali

dengan strategi perundingan sampai pada tingkat konfrontasi politik, ekonomi,

dan militer. Usaha diplomasi tersebut dilakukan melalui perundingan-

perundingan bilateral dengan pihak Belanda yang diadakan dari tahun 1950-

1956, masalah Irian Barat juga dimasukkan dalam program kerja kabinet,

dimulai dari kabinet Natsir sampai Kabinet Ali II namun usaha diplomasi

bilateral tidak memberikan hasil yang berarti. Setelah upaya diplomatik

bilateral tidak memberikan hasil, Indonesia mengambil jalan diplomasi

multibilateral dengan mengajukan masalah Irian Barat ke forum Internasional

PBB tujuannya agar PBB dapat memaksa Belanda untuk menyelesaikan

masalah Irian Barat dengan Indonesia. Tetapi masalah Irian Barat masih

belum terselesaikan dikarenakan Belanda tidak mau berunding dengan

Indonesia, lebih lanjut Belanda justru melakukan program “Papuanisasi”.

Melihat kenyataan bahwa perjuangan diplomasi bilateral dan multibilateral

mengalami kegagalan, kemudian Indonesia mulai melakukan upaya-upaya

pendekatan dengan negara Adikuasa seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet

dengan tujuan mencari dukungan internasional. Kedekatan Indonesia dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

67

Uni Soviet telah memberikan dampak yang positif bagi perkembangan

masalah Irian Barat. Dukungan politik dan militer dari Uni Soviet kepada

Indonesia telah membuat khawatir Amerika.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perjuangan diplomasi Indonesia merebut

kembali Irian Barat merupakan kombinasi antara perjuangan diplomasi yang

dipadukan dengan kekuatan militer. Melihat kenyataan bahwa usaha-usaha

diplomasi yang dilakukan Indonesia selalu mengalami kegagalan maka

Indonesia mengambil jalan lain yaitu dengan memutuskan untuk membatalkan

secara sepihak isi KMB. Hal tersebut membuat hubungan kedua belah pihak

semakin memanas. Belanda kemudian melakukan peningkatan kekuatan

angkatan bersenjata di Irian Barat. Sikap Belanda tersebut menyebabkan

Indonesia terpaksa mengambil satu-satunya alternatif terakhir, yakni

penggunaan kekuatan militer untuk membebaskan Irian Barat. Indonesia

kemudian meningkatkan kekuatan militer hal ini diperkuat dengan pembelian

persenjataan dari Uni Soviet. Walaupun demikian Indonesia masih

memberikan kesempatan perundingan, jika Belanda bersedia melakukannya

dengan itikad yang jujur. Kemampuan nyata angkatan bersenjata Indonesia

untuk melakukan invasi ke Irian Barat jika waktunya tiba berkat persenjataan

modern yang diperoleh Indonesia, telah sangat mengkhawatirkan Amerika

Serikat karena seandainya peperangan di kawasan Irian Barat antara Indonesia

dan Belanda benar-benar pecah, maka Amerika Serikat akan berada dalam

posisi yang benar-benar sulit. Oleh karena itu berkaitan dengan konteks

sejarah modern, faktor-faktor yang mempengaruhi perjuangan diplomasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

68

pembebasan Irian Barat tidak lepas dari pengaruh konflik Perang Dingin

antara ideologi Barat (kapitalis) dengan ideologi Timur (komunis). Hal ini

antara lain tampak ketika pengerahan kekuatan militer dalam Tri Komando

Rakyat (Trikora) pembebasan Irian Barat, Indonesia mengandalkan

persenjataan perang dari Blok Timur (Uni Soviet) dan hal itu mencemaskan

Blok Barat (Amerika Serikat) akan bahaya masuk dan bertumbuhnya paham

komunis di Asia Tenggara.

3. Hasil perjuangan diplomasi Indonesia merebut kembali Irian Barat

dipengaruhi keterlibatan Amerika Serikat yang mengintensifkan kegiatan-

kegiatan diplomatiknya untuk dapat membawa Indonesia dan Belanda ke meja

perundingan serta membantu mencari formula penyelesaian yang dapat

diterima kedua belah pihak. Sehingga konflik bersenjata di kawasan Irian

Barat dapat dihindarkan, dan kepentingan Amerika Serikat sendiri

teramankan. Berkat upaya keras Amerika Serikat dan kerjasama Indonesia

maka akhirnya pembicaraan antara Indonesia dan Belanda dapat berlangsung.

Pembicaraan yang akhirnya menghasilkan Persetujuan New York itu berjalan

sulit, namun Indonesia berada pada posisi yang kuat, karena diplomasinya

didukung oleh kekuatan riil di dalam negeri dalam bentuk kekuatan militer

yang pada saatnya akan mampu membebaskan Irian Barat secara militer jika

diplomasi gagal. Dengan tekanan Amerika Serikat, Belanda akhirnya

menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia. Dengan menandatangani

Perjanjian New York, berdasarkan pasal 14 perjanjian tersebut Belanda akan

menyerahkan kekuasaan pemerintahan atas Papua melalui perantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

69

Perserikatan Bangsa Bangsa UNTEA dan kemudian akan diteruskan kepada

Indonesia. Selanjutnya, sesuai dengan Persetujuan New Work, Indonesia

berkewajiban untuk melaksanakan penentuan pendapat rakyat (Pepera) di

Irian Barat yang harus diselesaikan sebelum akhir 1969.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

70

DAFTAR PUSTAKA

Baskara T Wardaya, 2008, Indonesia Melawan Amerika Konflik Perang Dingin

1953-1963, Yogyakarta: Galang Press.

Darnoto. Dkk, 2005, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari Masa ke Masa

Kurun Waktu 1960-1965 Jilid III, Jakarta: Departemen Luar Negeri RI.

Departemen Penerangan RI, 1963, Dari Proklamasi Sampai Resopim: Kumpulan

Pidato Presiden Soekarno, Jakarta: Departemen Penerangan.

Enny Soeprapto, 2008, Pengembalian Irian Barat Ke Dalam Wilah Kekuasaan

Republic Indonesia, Jakarta: Departemen Luar Negeri RI.

Ganis Harsono, 1985, Cakrawala Politik Era Sukarno,Jakart: Inti Idayu Press.

Hamka Sastra, 1963, Kundjungan P.J.M Sukarno Presiden Republik Indonesia Di

Sowjet Uni, Jakarta.

Leifer. Michael, 1989, Politik Luar Negeri Indonesia, Jakarta: Gramedia.

Lopa, Baharudin, 1962, Djalannja Revolusi Indonesia Membebaskan Irian Barat,

Jakarta: Daya Upaya.

Moedjanto .G, 1988, Indonesia Abad Ke 20 Jilid 2, Yogyakarta: Kanisius.

Nasution A.H, 1964, Mengamankan Pandji-Pandji Revolusi, Jakarta: Gunung

Agung.

Nasution, A.H, 1985, Memenuhi Panggilan Tugas, Jilid 5: Kenangan Masa Orde

Lama, Jakarta: Gunung Agung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

71

Ridhani .P, 2009, Mayor Jendrral Soeharto Panglima Komand Mandala

Pembebasan Irian Barat, Jakarta: Sinar Harapan.

Sabir .M, 1987, Politik Bebas Aktif, Jakarta: Haji Masagung.

Saleh. A dkk, 2000, Tri Komando Rakyat Edisi Ke, Semarang: Yayasan Telapak.

Sartono Kartodirjo, Dkk, 1975, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Smit. C, 1986, Dekolonisasi Indonesia, Jakarta: Daya Sarana.

Wiharyanto, A.K, 2011, Sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009,

Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

73

SILABUS

Nama Sekolah : SMP Nusantara Sintang

Mata Pelajaran : IPS Terpadu

Kelas /Semester : IX / 2 (Dua)

Standar Kompetensi : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia

Alokasi Waktu : 2 JP

Kompetensi

Dasar Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber

Belajar/Bahan/

Alat

Teknik

Bentuk

Instrum

en

Contoh

Instrumen

2.1

Mendeskripsikan

perjuangan bangsa

Indonesia merebut

kembali Iran Barat

Perjuangan Bangsa

Indonesia merebut

kembali Irian Barat:

1. Latar belakang

perjuangan Bangsa

Indonesia merebut

kembali Irian Barat.

Menganalisis latar

belakang

perjuangan

Bangsa Indonesia

merebut kembali

Irian Barat

Menjelaskan

latar

belakang

terjadinya

perjuangan

merebut

kembali Irian

Barat

Tes

tertulis

Esay

1. Sebutkan

salah satu

factor

terjadinya

konflik

perebutan

wilayah

Iraian

2x45

Wardiyatmoko,

K,2009, Ips

Tepadu Kelas IX

SMP, Jakarta: PT.

Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

74

Kompetensi

Dasar Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber

Belajar/Bahan/

Alat

Teknik

Bentuk

Instrum

en

Contoh

Instrumen

2. Perjuangan

diplomasi Bangsa

Indonesia merebut

kembali Irian Barat

3. Faktor-faktor

pendukung

perjuangan

diplomasi Indnesia

Menjelaskan

perjuangan

bangsa Indonesia

melalui usaha

diplomasi.

Diplomasi

bilateral

Usaha kabinet-

kabinet

Diplomasi Forum

PBB

Menjelaskan

perjuangan

operasi militer

dan

keterkaitannya

dengan

Menganalisis

perjuangan

diplomasi

Indonesia

merebut

kembali Irian

Barat

Menganalisis

faktor-faktor

yang

mendukung

Barat!

1. Sebutkan

salah satu

usaha

perjuangan

diplomasi

untuk

merebut

kembali

Irian Barat!

Sebutkan

dampak

positif

perang

Yudhistira, 2010,

Seri IPS Sejarah

Kelas XI SMP,

Jakarta: Ghalia

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

75

Kompetensi

Dasar Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber

Belajar/Bahan/

Alat

Teknik

Bentuk

Instrum

en

Contoh

Instrumen

4. Hasil Perjuangan

diplomasi

Indonesia merebut

kembali Irian Barat

perjuangan

diplomasi

Indonesia

Menjelaskan

dampak perang

dingin terhadap

perjuangan

diplomasi

Indonesia dalam

merebut kembali

Irian Barat

Menjelaskan hasil

kesepakatan

Indonesia-

Belanda dalam

penyelesaian

sengketa Irian

Barat.

Rencana Bunker

Perjanjian New

York

Pembentukan

UNTEA

Perpera

perjuangan

diplomasi

Indonesia dalam

merebut kembali

Irian Barat

Mendeskirpsi

kan hasil

perjuang

diplomasi

Indonesia

merebut

kembali Irian

Barat.

dingin

terhadap

perjuangan

diplomasi

bagsa

Indonesia

Apa yang

dimaksud

dengan

Pepera?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

76

Yogyakarta……………. 2015

Guru Mata Pelajaran

Choryna Dewi Usna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KD 2.1

TAHUN AJARAN 2012-2013

Satuan Pendidikan : SMP

Nama Sekolah : SMP Nusantara Sintang

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas / Program / Semester : IX / 2 (dua)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia merebut kembali Iran Barat

C. Indikator

1. Ranah Kongnitif

Produk

Menjelaskan latar belakang terjadinya konflik sengketa perebutan

Irian Barat.

Menjelaskan perjuangan diplomasi pemerintah Indonesia merebut

Irian Barat.

Mendeskripsikan fakor-faktor yang mendukung perjuangan

diplomasi Indonesia dalam merebut Irian Barat.

a. Proses

Menganalisis usaha politik luar negeri pemerintah Indonesia dalam

merebut Irian Barat.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung usaha diplomasi

pemerintah Indonesia merebut Irian Barat.

1. Ranah Afektif

a. Karakter

Menanamkan jiwa nasionalisme kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

78

Menanamkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa

b. Keterampilan sosial

Menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan yang

telah berjasa dalam merebut Irian Barat.

2. Ranah Psikomotorik

Menunjukan lokasi pusat komando operasi militer pembebasan Irian

Barat dengan menggunakan peta.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Ranah Kongnitif

a. Produk

Siswa dapat menjelaskan latar belakang terjadinya konflik sengketa

perebutan Irian Barat.

Siswa dapat menjelaskan perjuangan diplomasi pemerintah

Indonesia merebut Irian Barat.

Siswa dapat mendeskripsikan fakor-faktor yang mendukung

perjuangan diplomasi Indonesia dalam merebut Irian Barat

b. Proses

Siswa dapat menganalisis usaha politik luar negeri pemerintah

Indonesia dalam merebut Irian Barat.

Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung usaha

diplomasi pemerintah Indonesia merebut Irian Barat.

2. Ranah Afektif

a. Karakter

Siswa dapat menanamkan jiwa nasionalisme dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa dapat menanamkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

79

b. Keterampilan sosial

Siswa dapat menghargai dan menghormati perjuangan para

pahlawan yang telah berjasa dalam merebut Irian Barat.

3. Ranah Psikomotorik

Siswa dapat menunjukan lokasi pusat komando operasi militer

pembebasan Irian Barat dengan menggunakan peta.

E. Materi Pembelajaran (terlampir)

Pada pertemuan tatap muka guru memberikan materi tentang:

a. Latar belakang terjadinya perjuangan mengembalikan Irian Barat

b. Perjuangan diplomasi Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat

F. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Pemberian tugas (portofolio)

2. Model Pembelajaran: Metode CTL Tipe Jigsaw

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit):

a. Apersepsi : Guru memberi salam selama pagi kepada siswa, memeriksa

kehadiran siswa, kebersihan kelas. Guru kemudian meminta salah satu

siswa untuk memimpin menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke

b. Motivasi : Guru meminta salah satu siawa untuk menunjukkan letak Irian

Barat pada peta Indonesia. Guru kemudian memberi pertanyaan tentang isi

Trikora yang diketahui oleh murid.

c. Orientasi : Guru memberi gambaran mengenai tujuan pembelajaran dan

beberapa materi yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (35menit).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

80

Guru membagi kelas dalam 8 kelompok , setiap kelompok terdiri dari 5

siswa.

Guru membagi pokok permasalahan :

a. Kelompok 1: Upaya perundingan kabinet pada masa demokrasi Liberal

untuk pengembalian Irian Barat.

b. Kelompok 2: Perjuangan diplomasi pengembalian Irian Barat Melalui

forum PBB

c. Kelompok 3: Perjuangan pengembalian Irian Barat Dengan pembentukan

pemerintahan sementara Tahun 1956.

d. Kelompok 4: Perjuangan pengembalian Irian Barat melalui politik luar

negeri.

Masing - masing kelompok berdiskusi, guru membimbing dan

mengadakan penilaian.

Setelah selesai diskusi sebagai tem ahli tiap anggota kembali

kedalam kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu tem mereka

tentang sub bab yang mereka kusai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan seksama.

Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

lain Menanggapi .

3. Kegiatan Penutup (10menit)

Dalam kegiatan penutup, guru:

Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi.

Memberikan refleksi tentang nilai-nilai yang didapatkan dalam kegiatan

pembelajaran.

Memberikan tugas individu pada siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang sudah yang disiapkan guru.

H. Sumber/ alat/ bahan

1. Sumber:

Alfian Magdalia, Soeyono Nurliana Nana, & Suhartono Sudarini.

(2006). Sejarah untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

81

Badrika, I Wayan. (2006). Sejarah untuk SMP Kelas IX. Jakarta:

Erlangga.

Baskara T Wardaya, 2008, Indonesia Melawan Amerika Konflik

Perang Dingin 1953-1963, Yogyakarta: Galang Press.

Darnoto. Dkk, 2005, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari

Masa ke Masa Kurun Waktu 1960-1965 Jilid III, Jakarta: Departemen

Luar Negeri RI.

Enny Soeprapto, 2008, Pengembalian Irian Barat Ke Dalam Wilayah

Kekuasaan Republic Indonesia, Jakarta: Departemen Luar Negeri RI.

2. Alat:

- Papan tulis

- Gambar/ photo

- White board

3. Bahan:

- Power point

I. Penilaian

1. Aspek Kognitif (terlampir)

2. Aspek Afektif (terlampir)

3. Aspek Psikomotorik (terlampir)

Penilaian Nilai Akhir Rapot Menggunakan Rumus:

NA= 70% Kognitif + 20% Afektif + 10% Psikomotorik

Skor Nilai

86-100 Baik sekali

76-85 Baik

71-75 Cukup

< 70 Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

82

4. Tindak Lanjut Penilaian

Siswa dinyatakan berhasil apabila tingkat pencapaiannya minimal 75%.

Memeberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaian kurang

dari 75%.

Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapiannya

lebih dari 75%.

Yogyakarta, ………. Januari 2015

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Choryna Dewi Usna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

83

LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN

A. Latar belakang perjuangan Irian Barat

Menurut Konferensi Meja Bundar 27 desember 1949 yang

diselenggarakan di deen haag, bahwa masalah Irian Barat akan di tunda

setahun kemudian. Waktu perjanjian Belanda belum juga menyerahkan irian

barat ketangan bangsa Indonesia. Belanda berniat akan membentuk Negara

Papua yang lepas dari Indonesia. Sedangkan Indonesia tetap menuntut agar

irian barat dikembalikan ke Indonesia. Akibatnya pemerintah Indonesia

menempuh jalur lain seperti jalur diplomasi dan jalur konfrontasi untuk

membebaskan irian barat dari cengkraman Belanda.

B. Perjuangan Diplomasi Indonesia merebut Irian Barat

5. Perjuangan diplomasi bilateral.

Setahun setelah Irian Barat dikuasai Belanda, pemerintah Belanda

berusaha menyelesaikan masalah melalui perundingan bilateral dalam

lingkungan ikatan Uni Indonesia-Belanda (1950-1953), perundingan ini gagal.

Berikut ini beberapa langkah diplomasi dalam penyelesaian Irian Barat :

a. Tanggal 4 desember 1950 di adakan konferensi Uni Indonesia Belanda.

Indonesia mengusulkan agar Belanda menyerahkan Irian Barat secara de jure .

namun ditolak Belanda.

b. Pada bulan desember 1951 diadakan perundingan bilateral antara Indonesia

dan Belanda. Perundingan ini membahas pembatalan uni dan masuknya Irian

Barat wilayah NKRI, namun gagal.

c. Pada bulan September 1952, Indonesia mengirim nota politik tentang

perundingan Indonesia Belanda mengenai Irian Barat, namun gagal.

Dalam usaha pembebasan irian barat, langkah-langkah diplomasi yang di

tempuh melalui jalur yang panjang dari kabinet ke kabinet lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

84

1) Usaha kabinet natsir kabinet natsir pada bulan desember 1950 mengadakan

perundingan dengan Belanda, tetapi menempuh jalan buntu (deadlock).

Belanda kemudian justru memperkuat pertahanannya di Irian Barat.

2) Usaha kabinet Ali 1 Program kabinet Ali melanjutkan usaha diplomasi yang

telah dilakukan cabinet sebelumnya.maksud dari program tersebut adalah

untuk menarik perhatian internasional terhadap masalah irian barat. Memang

Belanda menganggap masalah Irian Barat sebagai masalah internasional. Pada

tahun 1954 mulailah masalah ini diangkat untuk pertama kali dalam siding

PBB, tetapi mengalami kegagalan karena tidak mencukupi 2/3 jumlah

anggota.

3) Usaha kabinet Burhanuddin Harahap Kabinet Burhanuddin pada tahun 1955

memulai lagi perundingan dalam siding umum PBB. Pada saat itu Belanda

menentukan syarat-syarat yang mengada-ada. Perundingan pun mengalami

deadlock. Indonesia terpaksa membubarkan Uni Indonesia-Belanda pada

tanggal 15 februari 1956.

4) Usaha Kabinet Ali II Kabinet Ali II Melanjutkan tindakan keras cabinet

Burhanuddin Harahap dengan membubarkan seluruh isi perjanjian KMB.

5) Perjuangan diplomasi Indonesia menempuh tahap kedua, yakni membawa

masalah irian barat kesidang PBB. Sambil melakukan cara ini, Indonesia

menyiapkan operasi militer untuk menunjukan kesungguhan sekaligus

memperkuat posisi Indonesia.

C. Perjuangan dengan Konfrontasi Bersenjata

Secara politik Irian Barat belum berhasil,untuk itu Indonesia mencari

alternatif lain, yakni perjuangan dengan konfrontasi bersenjata. Apa saja yang

dimaksud dengan perjuangan bersenjata itu ? Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, kita dapat menelaah uraian berikut ini.

1. Perjuangan Melalui Trikora

Berbagai cara dan usaha Indonesia untuk membebaskan Irian Barat

belum menunjukan hasil yang nyata. Belanda makin bersikap keras dan tidak

mau mengalah. Bahkan, Belanda kemudian menyatakan bahwa Irian Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

85

merupakan wilayah Belanda sebagai bagian dari Nederlands. Oleh belanda,

Irian Barat disebut dengan Nederlans-Nieuw Gunea.Menghadapai kenyataan

bahwa berbagai cara yang ditempuh belum berhasil maka Indonesia

maningkatkan konfrontasi di segala bidang. Tanggal 17 Agustus 1960

Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan belanda.

Perjuangan pembebesan Irian Barat selanjutnya diarahkan dengan cara

militer.Untuk menghadapi komfrontasi, pemerintahan melakukan perjanjian

pembelian senjata dari luar negeri, seperti dengan Uni soviet. Selain itu,

Indonesia juga mencari dukungan dengan negara-negara lain. Melihat aksi

Indonesia,Belanda tidak tinggal diam, Bulan April 1961 Belanda membentuk

Dewan Papua. Dewan ini akan menyelenggarakan penentuan nasib sendiri

bagi rakyat Irian Barat. Bahkan lebih lanjut, Belanda menunjukkan keberanian

dan kekuatannya dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membentuk Negara Boneka Papuadengan lagu dan bendera Papua.

b. Mendatangkan bantuan dan mengirimkan pasukan dengan kapal

perangnya ke perairan Irian, antara lain kapal Karel Doorman.

c. memperkuat angkatan perang Belanda di Irian Barat.

Dengan kenyataan itu, perjuangan pembebasan Irian Barat secara

militer tampaknya tidak mungkin dihindarkan. Tanggal 19 Desember 1961

melalui rapat umum di Yogyakarta, Presiden Soekarno Mencanangkan

TRIKORA (Tri Komanda Rakayat),dan berikut isi TRIKORA:

a. Gagalkan pembentukan Negara papua

b. Kibarkan Sang merah putih di Irian Barat.

c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan

dan kesatuan Tanah air.

2. Operasi Militer dibawah Komando MandalaSebagai tindak lanjut program

TRIKORA,Presiden Soekarno membentuk Mandala pembebasan Irian Barat.

Yang dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962 yang dipimpin oleh Mayor Jendral

Suharto.Pusat dari komanda mandala berada di Ujungpandanguntuk

melaksanan Trikora. Untuk melaksanakan tugas itu,Komando Mandala

melakuakan langkah-langkah berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

86

a. Merencanakan,mempersiapkan dan melaksanakn operasi militer.

b. Mengembangkan situasi militer di wilayah Provinsi Irian Barat

Dalam rangka mempersiapkan operasi militer. Komando Mandala telah

tahapan perjuangan.Pada bulan Maret sampai Agustus 1962 telah dimulai

pendaratan pasukan ABRI dan sukarelawan dari laut & udara,dengan

mendaratkan pasukan ditempatnya,misalnya:

a. Operasi Banteng di Fak-Fak Dan Kaimana

b. Operasi Srigala di Sorong dan Teminabiuan

c. Operasi Naga di Merauke

d. Operasi Jatayu di Sorong,Kaimana,dan Merauke

Pada tahapan persiapan dan infiltrasi telah terjadi insiden pertempuran di

Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962.Pada waktu itu kapal RI motor terpedo

boat Macan Tutul yang sedang patroli diserang oleh Belanda.Terjadilah

pertempuran akan tetapi kapal RI Macan Tutul terbakar dan tenggelam.Dalam

insiden ini meniggalah Komodor Yos Sudarso dan Kapten Laut Wiratno

Gerakan infiltrasi terus dilakukan.Pasukan mulai mendarat dan menguasai

beberapa daerah di Irian Barat. Berikut para sukarelawan dan sukarelawati.

Bendera merah putih mulai dipancangkan di berbagai daerah.

3. Rencana Bunker Melihat pasukan Indonesia itu, Belanda mulai khawatir dan

kewalahan. Dunia Internasional mangetahui dan mulai khawatir Amerika

serikat mulai menekan Belanda agar mau beruding. Ellswoth Bunker, seorang

diplomat AS ditunjuk sebagai penengah. Bunker selanjutnya mengusulka

pokok-pokok penyalsaia masalah Irian Barat secara damai. Poko-poko usulan

Bunker itu,antara lain berisi sebagai berikut:

a. Belanda akan menyarahkan Irian Barat kepada Idonesia melalui badan

PBB, yAkni UNTEA(United Nations Temporary Executive Authority)

b. Pemberian hak bagi rakyat Irian Barat untuk menetukan pendapat tentang

kedudukan Irian Barat. Pokok tersebtu dikenal dengan Rencana Bunker.

Berdasarkan Rencana tersebut maka pada tanggal 15 Agustus 1962

tercapailah persetujuan antara indonesia dan belanda yang dikenal dengan

Persetujuan New York. Adapun isi Perjanjian New York, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

87

1) Belanda harus sudah menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA

selambat-selambatnya 1 Oktober 1962.Bendera Belanda diganti dengan

bendera PBB

2) Pasukan Yang sudah ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian Barat dan

dibawah kekuasaan UNTEA

3) Angkatan perang Belanda berangsur-angsur ditarik dan dikembalikan

ke negeri Belanda.

4) Bendera Indonesia malai berkibar di Irian Barat disamping bendera

PBB sejak tanggal 31 Desember 1962

5) Pemerintah RI akan menerima pemerintahan Irian Barat dari UNTEA

selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963

4. Akhir Konfrotasi Irian Barat Dan Papua

Setelah perundingan di New York,datanglah pemerintah untuk

tembak-menembak antara kedua pihak.Dengan demikian Operasi

Jayawijwya batal dilancarkan. Sebagai pelaksanaan isi perjanjian New

York secara resmi belanda menyerahkan irian baratkepada UNTEA. Pada

tanggal 1 mei 1963 PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Penyerahan Itu dengan syarat pemerintah Indonesia mengadakan pungutan

pendapat rakyat. Dengan damikian, Berakhiralah kekuasaan Belanda di

Indonesia. Dan kemudian Irian Barat diganti menjadi menjadi Irian Jaya

dan bergabung dengan Republik Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

88

LAMPIRAN PENILAIAN

1. Aspek Kognitif

Teknik: Tes tertulis

Bentuk: Uraian

Soal:

1) Jeaskan secara singkat salah satu usaha diplomasi bangsa Indonesia

merebut kembali Irian Barat!

2) Jelaskan salah satu penyebab konflik sengketa Irian Barat!

3) Jelaskan salah satu fakor yang mendukung keberhasilan perjuangan

diplomasi Indonesia dalam merebut Irian Barat!

2. Aspek Afektif

Teknik: Non tes

Bentuk: Instrumen observasi kerja

Nama Menghargai

Teman

Mengambil

Giliran

Mengajukan

Pertanyaan

Mempresentas

ikan hasil

Menjawab

pertanyaan

Mendengar

kan Hasil

Kriteria Penilaian menggunakan skala sikap 1 sampai 5, kriterianya:

Skor 1 : pasif, tidak kooperatif dan tidak menghargai teman

Skor 2 : pasif, tidak kooperatif dan menghargai teman

Skor 3 : pasif, kooperatif dan menghargai teman

Skor 4 : aktif, kooperatif dan menghargai teman

Skor 5 : sangat aktif, sangat kooperatif dan mengahargai

teman

N (Proses) = Jumlah Skor x 100%

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

89

NA= 70% Kognitif + 20% Afektif + 10% Psikomotorik

Skor Nilai

86-100 Baik sekali

76-85 Baik

71-75 Cukup

< 70 Kurang

Tindak Lanjut Penilaian

Siswa dinyatakan berhasil apabila tingkat pencapaiannya minimal 75%.

Memeberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaian kurang

dari 75%.

Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapiannya

lebih dari 75%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

90

LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran 1

Keterangan: Irian Barat merupakan wilayah sengketa Indonesia dengan

Belanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

91

Lampiran 2

Keterang: Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia

dan Belanda dalam membahas sengketa Irian Barat

Lampiran 3

Keterangan: Pihak Indonesia untuk pertama kalinya dalam sidang umum

PBB ke IX membahas sengketa Irian Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

92

Lampiran 4

Keterangan: Suasana Rapat Anggota Parlement Niuew Gunea Raad

tanggal 19 Oktober 1961

Lampiran 5

Keterangan: penandatanganan perjanjian New York tanggal 15 Agustus

1962 oleh pihak Indonesia dan Belanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1148/2/091314022_full.pdfPERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini

93

Lampiran 6

Keterangan: Para Pejabat UNTEA, UNSF dan Indonesia bertemu sebagai

persiapan pengalihan kekuasaan Irian Barat dari UNTEA kepada

Indonesia, April 1963.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI