plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_full.pdfeh oleum...

141
DOSIS S EFEKTIF (Achras za DENGA D Diaju Memp UN F ANTIDIA apota L.) PA AN METOD DIARE OL ukan untuk M peroleh Gela Program Bernad NIM FAKUL NIVERSITA YO ARE INFUS ADA MENC DE PROTEK LEH OLEUM SKRIPSI Memenuhi Sa ar Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : detta Eka Ni M : 0581140 LTAS FARM AS SANATA GYAKART 2009 SA BUAH SA CIT PUTIH KSI TERH M RICINI alah Satu Sy armasi (S.Fa Farmasi iasari 44 MASI A DHARMA TA AWO MAN BETINA ADAP yarat arm.) A NILA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

DOSISS EFEKTIF

(Achras zap

DENGA

D

DiajuMemp

UN

F ANTIDIA

apota L.) PA

AN METOD

DIARE OL

ukan untuk Mperoleh Gela

Program

BernadNIM

FAKUL

NIVERSITA

YO

ARE INFUS

ADA MENC

DE PROTEK

LEH OLEUM

SKRIPSI Memenuhi Saar Sarjana FaStudi Ilmu F

Oleh :

detta Eka NiM : 0581140

LTAS FARM

AS SANATA

GYAKART

2009

SA BUAH SA

CIT PUTIH

KSI TERH

M RICINI

alah Satu Syarmasi (S.FaFarmasi

iasari 44

MASI

A DHARMA

TA

AWO MAN

BETINA

ADAP

yarat arm.)

A

NILA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

DOSISS EFEKTIF

(Achras zap

DENGA

D

DiajuMemp

UN

F ANTIDIA

apota L.) PA

AN METOD

DIARE OL

ukan untuk Mperoleh Gela

Program

BernadNIM

FAKUL

NIVERSITA

YO

ARE INFUS

ADA MENC

DE PROTEK

LEH OLEUM

SKRIPSI Memenuhi Saar Sarjana FaStudi Ilmu F

Oleh :

detta Eka NiM : 0581140

LTAS FARM

AS SANATA

GYAKART

2009

SA BUAH SA

CIT PUTIH

KSI TERH

M RICINI

alah Satu Syarmasi (S.FaFarmasi

iasari 44

MASI

A DHARMA

TA

AWO MAN

BETINA

ADAP

yarat arm.)

A

NILA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

v

Karya kecil ini aku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagiku.

Kedua orangtuaku (Pak Anto dan Bu Nuning), semoga karya kecil ini bisa

membuat bapak-ibu bangga padaku.

Adekku, Leo, semoga dengan karya ini membuatmu semakin terpacu

dalam sekolahmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

vi

PRAKATA

Puji dan syukur atas segala anugerah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

yang selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul ”Dosis Efektif Antidiare Infusa Buah Sawo Manila (Achras zapota L.)

pada Mencit Putih Betina dengan Metode Proteksi Terhadap Diare oleh Oleum

Ricini”. Adapun skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Program Studi Ilmu

Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya penulis tidak dapat terlepas dari

bantuan, dukungan, pendampingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

ingin berterima kasih kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan dosen pendamping akademik yang selalu

memberikan saran kepada penulis.

2. Ipang Djunarko, S.Si., Apt, selaku dosen pembimbing skripsi atas

pendampingan, saran dan kritikan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Mulyono, Apt, selaku dosen penguji atas kritik, saran dan masukan dalam

penyempurnaan skripsi ini.

4. Yosef Wijoyo M.Si., Apt, selaku dosen penguji atas kritik, saran dan masukan

dalam penyempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

vii

5. Warsianto S. dan C. Sri Wahyuningsih selaku orang tua penulis atas segala

pengertian dan pengorbanan yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

6. Leonardus D. N. atas dorongan semangat yang diberikan sehingga memacu

penulis untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Lina, Aya dan Siska atas dukungan dan pengorbanan waktu yang diberikan

untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Septi dan Nisi atas kerja keras dan pendampingan yang diberikan kepada

penulis.

9. Teman-teman Farmasi angkatan 2005 : Ade, Pan-Pan, Lina, Aya, Siska,

Diana, Virginia, Fian, atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada

penulis.

10. Dani dan Nixon atas segala bentuk bantuan baik secara moral maupun

material dalam membantu terlaksananya penelitian ini.

11. Bapak, Ibu dan Paman dari Vincentia Septiana atas bantuan dalam

menyediakan buah sawo yang digunakan dalam penelitian ini.

12. Ami dan Uni atas bantuan doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis .

13. Mas Nendi, Mas Heri, Mas Albert, Mas Hadi, Mas Sukur, Mas Yoyo, Mas

Adit, Dewi, Vivi, Dona, Christin, Vira, Nisi dan Septi serta teman-teman

sekomunitas atas doa dan dukungan yang diberikan.

14. Teman-teman kos angkatan 2005, Ina, Nia, Beatrik, Nisi, Agatha, atas

dukungan, pengorbanan dan doa serta bantuan yang diberikan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

viii

15. Dhessy, Siska, Heti, Reni, Ria, Diana, dan Yuli atas doa, pengorbanan dan

dukungan yang diberikan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

16. Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat atas bantuan yang diberikan dalam

menyediakan bahan dan alat untuk penelitian ini serta Mas Yuwono atas

bantuan dalam menyediakan ruangan untuk penelitian .

17. Petugas Keamanan Kampus III, Paingan atas ijin dan pengawasan yang

diberikan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

18. Pak Parno atas bantuan yang diberikan dalam menyediakan hewan percobaan.

19. Semua orang yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat lepas dari

kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis membutuhkan saran

dan kritik yang membangun untuk mengembangkan karya tulis ini.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

x

INTISARI

Telah dilakukan penelitian mengenai dosis efektif antidiare infusa buah

sawo manila (Achras zapota L.) pada mencit putih betina berdasarkan adanya kandungan tanin dalam buah sawo manila (Achras zapota L.) yang masih muda. Karena telah diketahui bahwa tanin dapat berfungsi sebagai adstringen yang dapat meringankan diare dengan cara mengecilkan selaput lendir usus.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah yang menggunakan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini dengan subyek uji mencit putih betina sebanyak 60 ekor yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan CMC Na 1% dan tiga kelompok uji dengan tiga peringkat dosis berturut-turut 5,035 g/kgB; 10,07 g/kgBB dan 20,14 g/kgBB. Parameter yang diamati adalah onset diare, frekuensi terjadinya diare, jumlah atau bobot feses, konsistensi feses dan durasi diare. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Untuk parameter waktu pertama kali terjadinya diare, frekuensi terjadinya diare, konsistensi feses dan jangka waktu berlangsungnya diare dianalisis menggunakan uji Kruskal-Walls dilanjutkan dengan uji post hoc Mann-Whitney sedangkan untuk parameter jumlah atau bobot feses dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dilanjutkan dengan uji poct hoc Scheffe dengan taraf kepercayaan 95%. Data hasil penelitian menunjukkan infusa buah sawo manila Achras zapota L.) mempunyai aktivitas sebagai antidiare. Dosis efektif pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) pada mencit putih betina adalah pada dosis 20,14 g/kgBB karena pada dosis tersebut menunjukkan parameter frekuensi diare, onset diare, jumlah atau bobot feses, durasi diare dan konsistensi feses yang berbeda signifikan dengan kontrol negatif. Kata kunci : antidiare, buah sawo manila (Achras zapota L.), metode proteksi

terhadap diare oleh oleum ricini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xi

ABSTRACT

It has been conducted a research about the effective dose of antidiarrhea found on infusion of sawo manila fruit (Achras zapota L.) on white female mice based on there are tannin contents on green sawo manila fruit (Achras zapota L.). Because have been known that tannin can be used as adstringent to help alleviate diarrhea by make membrane mucus intestine small.

This research belong to a pure experimental with complete random program same direction pattern uses the protection to castrol oil induced diarrhea method with 60 female white mice tests subject that are divided randomly become 6 groups that is negative control group, positif control group, CMC Na 1% group and 3 test group with 3 level doses continued 5,035 g/kgBB, 10,07 g/kgBB and 20,14 g/kgBB. Parameters that is observed are onset of diarrhea, frequency of diarrhea, quantity or weight of feces, consistency of feces and duration of diarrhea. The result data then be analyzed statistically. For parameters frequency of diarrhea, onset of diarrhea, consistency of feces and duration of diarrhea uses Kruskal Wallis test then post hoc test Mann Whitney while for parameter quantity or weight of feces be analyzed by one way ANOVA test then post hoc test Scheffe with level confidence 95%.

The result of experiment show that the infusion of sawo manila fruit (Achras zapota L.) have antidiarrhea activity. The effective dose the infusion sawo manila fruit (Achras zapota L.) on white female mice is 20,14 g/kgBB because in that dose shows parameters onset of diarrhea, frequency of diarrhea, quantity or weight of feces, consistency of feces and duration of diarrhea that different with negative control. Keywords : antidiarrhea, sawo manila fruit (Achras zapota L.), the protection to

castrol oil induced diarrhea method

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………….. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………….. v

PRAKATA ……………………………………………………………... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………….. x

INTISARI ………………………………………………………………. xi

ABSTRACT ……………………………………………………………... xii

DAFTAR ISI …………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… xvii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... xix

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xx

BAB I PENGANTAR………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………. 1

1. Permasalahan ………………………………………………. 2

2. Keaslian Penelitian ………………………………………… 3

3. Manfaat Penelitian …………………………………………. 3

B. Tujuan ………………………………………………………….. 4

1. Tujuan Umum ……………………………………………… 4

2. Tujuan Khusus ……………………………………………... 4

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ………………………………… 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xiii

A. Obat Tradisional ………………………………………………... 5

B. Sawo Manila (Achras zapota L.) ………………………………. 6

1. Sistematika tanaman ……………………………………….. 6

2. Nama latin …………………………………………………. 6

3. Nama daerah ……………………………………………….. 6

4. Nama simplisia …………………………………………….. 7

5. Morfologi ………………………………………………….. 7

6. Kandungan kimia …………………………………………... 7

7. Khasiat dan kegunaan ……………………………………… 8

C. Diare ……………………………………………………………. 8

1. Definisi ……………………………………………………... 8

2. Epidemiologi ………………………………………………. 9

3. Patofisiologi ……………………………………………... 10

4. Gejala dan tanda …………………………………………… 11

5. Penatalaksanaan terapi ……………………………………... 13

D. Antidiare ………………………………………………………... 15

E. Metode Uji ……………………………………………………... 18

1. Metode transit intestinal ……………………………………. 18

2. Metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini ………….. 18

F. Tanin …………………………………………………………… 18

1. Pengertian …………………………………………………... 18

2. Indikasi untuk tanin ………………………………………… 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xiv

3. Kontraindikasi untuk tanin …………………………………. 19

4. Aplikasi …………………………………………………….. 19

G. Infusa …………………………………………………………… 20

H. Loperamid HCl ………………………………………………… 20

1. Kimia ……………………………………………………….. 20

2. Farmakologi ………………………………………………... 21

3. Farmakokinetik …………………………………………….. 22

4. Penggunaan ………………………………………………… 22

I. Landasan Teori …………………………………………………. 24

J. Hipotesis ………………………………………………………... 24

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………... 25

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………... 25

B. Variabel dan Definisi Operasional ……………………………... 26

C. Bahan Penelitian ……………………………………………….. 28

D. Instrumen atau Alat Penelitian ………………………………… 29

E. Tata Cara Penelitian ……………………………………………. 29

F. Tata Cara Analisis Hasil ……………………………………….. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………….. 36

A. Determinasi …………………………………………………….. 36

B. Penetapan Efek Antidiare ………………………………………. 37

1. Penentuan kontrol positif ………………………………....... 38

2. Pengujian efek antidiare ……………………………………. 38

C. Rangkuman Pembahasan ………………………………………. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………. 61

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 61

B. Saran ……………………………………………………………. 61

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 62

LAMPIRAN ……………………………………………………………. 65

BIOGRAFI PENULIS …………………………………………………. 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xvi

DAFTAR TABEL halaman Tabel I. Hubungan antara gejala yang timbul dan penyebab diare .. 12

Tabel II. Hasil pengamatan parameter frekuensi terjadinya diare

(kali) ………………………………………………………

39

Tabel III. Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter

frekuensi diare …………………………………………….

42

Tabel IV. Rangkuman hasil analisis uji Mann-Whitney untuk

parameter frekuensi terjadinya diare ……………………...

42

Tabel V. Hasil pengamatan parameter onset diare (menit ke-) ……. 44

Tabel VI. Hasil analisis statistika uji Kruskal-Wallis untuk

parameter waktu pertama kali terjadinya diare …………...

46

Tabel VII. Hasil rangkuman analisis Mann-Whitney untuk parameter

waktu pertama kali terjadinya diare (menit ke-) ………….

47

Tabel VIII. Tabel hasil pengamatan parameter bobot feses (gram) ….. 48

Tabel IX. Hasil uji statistika one- way ANOVA untuk parameter

bobot feses (gram) ………………………………………..

50

Tabel X. Hasil rangkuman analisis uji Scheffe untuk parameter

bobot feses (gram) ………………………………………..

51

Tabel XI. Hasil pengamatan parameter jangka waktu

berlangsungnya diare (menit) …………………………….

52

Tabel XII. Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter jangka

waktu terjadinya diare …………………………………….

53

Tabel XIII. Hasil rangkuman analisis Mann-Whitney untuk parameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xvii

jangka waktu terjadinya diare (menit) …………………… 54

Tabel XIV. Rangkuman hasil pengamatan konsistensi feses ………… 55

Tabel XV. Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter

konsistensi feses …………………………………………..

57

Tabel XVI. Hasil analisis Mann-Whitney untuk parameter konsistensi

feses ………………………………………………………

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xviii

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 1. Skema kerja penelitian……………………………………. 34

Gambar 2. Diagram batang rata-rata frekuensi diare ………………… 41

Gambar 3. Diagram batang rata-rata waktu pertama kali terjadinya

diare atau waktu onset diare (menit) …………………….

45

Gambar 4. Diagram batang rata-rata bobot feses (gram) …………… 49

Gambar 5. Diagram batang rata-rata durasi diare (menit) ……….…. 53

Gambar 6. Diagram batang rata-rata konsistensi feses ………………. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xix

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1. Data volume pemberian suspensi loperamid dan oleum

ricini untuk kelompok kontrol positif serta contoh

perhitungan volume pemberian ……………………………

65

Lampiran 2. Data volume pemberian aquades dan oleum ricini pada

kelompok perlakuan kontrol negatif serta contoh

perhitungan volume pemberian ……………………………

66

Lampiran 3. Data volume pemberian larutan CMC Na 1% dan oleum

ricini pada kelompok perlakuan CMC Na 1% serta contoh

perhitungan volume pemberian ……………………………

67

Lampiran 4. Data penimbangan buah sawo manila (Achras zapota L.)

segar ……………………………………………………….

68

Lampiran 5. Perhitungan konsentrasi infusa buah sawo manila (Achras

zapota L.) .............................................................................

69

Lampiran 6. Data hasil pengamatan frekuensi diare …………………… 70

Lampiran 7. Hasil pengamatan dengan parameter waktu terjadinya diare

(menit ke-) …………………………………………………

71

Lampiran 8. Hasil pengamatan dengan parameter bobot feses (gram) …. 72

Lampiran 9. Hasil pengamatan dengan parameter jangka waktu

berlangsungnya diare (menit) ……………………………...

73

Lampiran 10. Rangkuman data hasil pengamatan konsistensi feses …….. 74

Lampiran 11. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan kontrol positif 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xx

Lampiran 12. Hasil pengamatan konsistensi feses pada perlakuan kontrol

positif ………………………………………………………

76

Lampiran 13. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan CMC Na 1% . 77

Lampiran 14. Hasil pengamatan konsistensi feses pada kelompok

perlakuan CMC Na 1% ……………………………………

78

Lampiran 15. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan kontrol

negatif ……………………………………………………..

79

Lampiran 16. Pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan

kontrol negatif ……………………………………………..

80

Lampiran 17. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan infusa buah

sawo dosis 5,035 x 103 mg/kgBB …………………………

81

Lampiran 18. Pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan

infusa buah sawo dosis 5,035 x 103 mg/kgBB …………….

82

Lampiran 19. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan infusa buah

sawo dosis 1,007 x 104 mg/kgBB …………………………

83

Lampiran 20. Pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan

infusa buah sawo dosis 1,007 x 104 mg/kgBB …………….

84

Lampiran 21. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan infusa buah

sawo dosis 2,014 x 104 mg/kgBB …………………………

85

Lampiran 22. Hasil pengamatan konsistensi feses pada kelompok

perlakuan infusa buah sawo dosis 2,014 x 104 mg/kgBB …

86

Lampiran 23. Hasil uji normalitas ……………………………………….. 87

Lampiran 24. Hasil uji statistika Kruskal Wallis untuk parameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

xxi

frekuensi diare …………………………………………….. 88

Lampiran 25. Hasil uji statistika Mann Whitney untuk parameter

frekuensi diare ……………………………………………..

89

Lampiran 26. Hasil uji statistika Kruskal Wallis untuk parameter onset

diare ………………………………………………………..

95

Lampiran 27. Hasil uji statistika Mann Whitney untuk parameter onset

diare ………………………………………………………..

96

Lampiran 28. Hasil analisis ANOVA untuk parameter bobot feses ……... 102

Lampiran 29. Hasil analisa statistika uji post hoc Scheffe untuk parameter

bobot feses …………………………………………………

103

Lampiran 30. Hasil uji statistika Kruskal Wallis untuk parameter durasi

diare ………………………………………………………..

104

Lampiran 31 Hasil uji statistika Mann Whitney untuk parameter durasi

diare ………………………………………………………..

105

Lampiran 32 Hasil uji statistika Kruskal Wallis untuk parameter

konsistensi feses …………………………………………...

111

Lampiran 33. Hasil uji statistika Mann Whitney untuk parameter

konsistensi feses …………………………………………...

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Diare adalah keadaan buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk

cair atau setengah cair (setengah padat) setidaknya 3 kali dalam waktu 24 jam

(Anonim, 2005). Diare saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan

utama di Indonesia, dengan insidensi 400 kasus per 1000 penduduk. Lebih dari

separuh (60-70%) penderita diare adalah anak berusia di bawah 5 tahun, dengan

kejadian 2-3 episode tiap anak per tahun (Anonim, 1988).

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 3-5 milyar

kasus diare terjadi setiap tahun di seluruh dunia (1 milyar kasus merupakan anak-

anak berusia di bawah 5 tahun) dan kira-kira 5 juta kematian dikarenakan diare

setiap tahunnya (2,5 juta merupakan anak-anak berusia di bawah 5 tahun).

(Heinrich, 2004).

Diare menyebabkan penderitanya kekurangan cairan atau dehidrasi

karena adanya gangguan absorpsi air dan elektrolit sehingga pemasukan cairan

lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluaran cairan. Akibat dehidrasi inilah

yang membuat penyakit diare dapat mengakibatkan kematian.

Faktor penyebab terjadinya diare antara lain adalah infeksi kuman

penyebab diare, keadaan gizi, higiene dan sanitasi, musim, sosial ekonomi dan

lain-lain. Masyarakat yang jauh dari pelayanan kesehatan resmi sangat tergantung

pada alam sekitarnya untuk menjaga kesehatan termasuk menanggulangi diare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

2

Sawo manila (Achras zapota L.) merupakan tanaman yang banyak

ditanam di pekarangan dan di kebun. Sawo manila merupakan tanaman yang telah

secara luas digunakan sebagai obat mencret oleh masyarakat secara turun-

tumurun. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat antidiare adalah bagian

buah yang masih muda (Soedibyo, 1998).

Adanya keterangan empiris dari masyarakat tentang penggunaan buah

sawo manila muda sebagai obat mencret dan tingginya kasus diare yang terjadi di

dunia khususnya di Indonesia maka perlu dilakukan penelitian tentang efek

antidiare dari infusa buah sawo manila yang masih muda dengan pengujian

menggunakan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Oleum ricini ini

merupakan agen pembuat diare yang akan bekerja mengurangi absorpsi neto

cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristalsis usus (Anonim, 1991). Obat

yang berkhasiat antidiare akan dapat melindungi hewan percobaan mencit

terhadap diare yang diinduksi dengan oleum ricini tersebut (Anonim, 1991).

Dalam metode ini akan dilihat parameter dari frekuensi diare, waktu terjadinya

diare, jangka waktu berlangsungnya diare, konsistensi dan bobot feses yang cair.

Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan buah sawo manila (Achras

zapota L.) mempunyai efek antidiare pada mencit putih betina sehingga dapat

menambah data penelitian dalam usaha pemakaian buah sawo manila (Achras

zapota L.) sebagai obat antidiare pada manusia.

1. Permasalahan

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan

yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

3

a. apakah infusa buah sawo Manila (Achras zapota L.) segar mempunyai efek

antidiare pada mencit putih betina dengan metode proteksi terhadap diare oleh

oleum ricini?

b. berapakah dosis efektif antidiare infusa buah sawo manila (Achras zapota L.)

segar pada mencit putih betina?

Penelitian ini dibatasi hanya untuk menjawab apakah infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar mempunyai efek antidiare dan berapakah dosis

efektif antidiare infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar pada mencit

putih betina.

2. Keaslian penelitian

Sepengetahuan peneliti melalui penelusuran pustaka di Universitas

Sanata Dharma, sampai saat ini belum ada penelitian tentang efek antidiare infusa

buah sawo manila (Achras zapota L.) muda pada mencit putih betina.

3. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian tentang efek antidiare infusa buah Sawo

Manila (Achras zapota L.) muda pada mencit putih betina ini, diharapkan akan

memperoleh manfaat sebagai berikut :

a. manfaat teoritis : memberikan informasi tentang buah sawo manila (Achras

zapota L.) muda sebagai alternatif pengobatan terhadap diare.

b. manfaat praktis : menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai obat

tradisional khususnya tentang tanaman buah sawo manila (Achras zapota L.)

sebagai obat antidiare serta untuk mengetahui dosis efektif buah sawo manila

(Achras zapota L.) sebagai obat antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

4

B. Tujuan

Penelitian tentang efek antidiare infusa buah sawo manila (Achras

zapota L.) muda ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Tujuan umum yang ingin dicapai penulis adalah membuktikan khasiat

buah sawo manila (Achras zapota L.) sebagai antidiare sehingga dapat digunakan

sebagai terapi efektif yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai penulis adalah mengetahui dosis

efektif antidiare infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar pada mencit

putih betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan

(Anonim, 2000).

Pada dasarnya pemakaian obat tradisional mempunyai beberapa tujuan

yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam empat kelompok :

1. Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebugaran jasmani (promotif)

2. Untuk mencegah penyakit (preventif)

3. Sebagai upaya pengobatan penyakit baik untuk pengobatan sendiri maupun

untuk mengobati orang lain sebagai upaya mengganti atau mendampingi

penggunaan obat jadi (kuratif)

4. Untuk memulihkan kesehatan (rehabilitatif) (Anonim, 2000)

Penggunaan obat tradisional atau jamu di masyarakat merupakan suatu

kenyataan yang empirik, untuk mencapai kesembuhan atau pemeliharaan dan

meningkatkan taraf kesehatan serta diwariskan turun-temurun, bertahan lestari,

dan tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat tanpa dibuktikan secara ilmiah

(Anonim, 2000).

Obat tradisional sering diramu sendiri oleh masyarakat dengan bahan

baku yang berasal dari tanaman di kebun atau dari pedagang simplisia di pasar.

Obat tradisional ini dapat dijadikan sumber informasi penggunaan empiris dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

6

dapat pula dilakukan pengkajian dan pengujian manfaat dan keamanan, yang

hasilnya dapat diinformasikan kembali kepada masyarakat (Anonim, 2000).

B. Sawo Manila (Achras zapota L.)

1. Sistematika tanaman

Tanaman Achras zapota (L.) mempunyai urutan determinasi sebagai

berikut :

Divisi : Spermatophyta.

Sub divisi : Angiosperrnae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Ebenales

Suku : Sapotaceae

Marga : Achras

Jenis : Achras zapota L (Anonim, 2008a).

2. Nama latin :

Buah sawo mempunyai beberapa nama dalam bahasa latin yaitu Achras

zapota L., Manilkara achras Mill. Fasberg., Manilkara zapota (L.) van Roy

(Soedibyo, 1998).

3. Nama daerah :

Tanaman sawo ini mempunyai nama umum sawo manila namun Achras

zapota L. ini juga mempunyai nama yang berbeda-beda di beberapa daerah.

Berikut adalah nama Achras zapota di beberapa daerah di Indonesia :

Sumatera : Sawo manila (Melayu)

Jawa : Sawo manila (Sunda) Sawo manila (Jawa Tengah) Sabu manela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

7

(Madeira)

Bali : Sabo jawa (Anonim, 2008a)

4. Nama Simplisia

Nama simplisia dari Achras zapota L. adalah buah sawo manila atau

Sapotae Fructus (Soedibyo, 1998).

5. Morfologi

Morfologi tanaman sawo adalah berupa pohon berbatang sedang, tinggi

sampai 20 meter (Soedibyo, 1998). Batangnya keras, berkayu, bulat, bercabang,

coklat kotor (Anonim, 2008a). Daun berbentuk bulat telur, tunggal, ujung dan

pangkal runcing, tepi rata, panjang 3-14 cm, lebar 3-5 cm. tangkai panjang ± 1,5

cm, hijau mengkilat. Bunga berwarna merah agak cokelat (Soedibyo, 1998),

majemuk, di ketiak daun, menggantung, berkelamin dua, karangan bunga tiga

sampai delapan, daun kelopak bulat, benang sari enam, putik menjulang ke luar,

mahkota bentuk tabung, bertaju, kuning muda. Buah berbentuk bulat berkulit

tipis, berdaging tebal, berair, dan berwarna coklat. Biji berbentuk pipih, keras,

hitam atau coklat. Akarnya tunggang dan berwarna coklat (Anonim, 2008a).

6. Kandungan kimia

Gom mengandung karet, hars, gom, zat pati, siklafluavil, siklalban,

siklalbanen dan sikalguta sedangkan kulit kayu mengandung alkaloid, tanin

(Soedibyo, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

8

7. Khasiat dan kegunaan

Khasiat Achras zapota L adalah sebagai astringen. Buah sawo digunakan

sebagai obat mencret, daunnya digunakan sebagai obat batu ginjal sedangkan kulit

kayunya dapat digunakan sebagai obat malaria dan mencret (Soedibyo, 1998).

C. USUS

Gambar 1. Gambar usus halus dan usus besar (Anonim, 2009)

Usus halus merupakan tabung yang kira-kira dua setengah meter

panjangnya dalam keadaan hidup. Usus halus dibagi dalam beberapa bagian,

yaitu:

1. Duodenum adalah bagian pertama usus yang panjangnya 25 cm dari pilorus.

2. Jejunum merupakan 40% atas usus halus di bawah duodenum

3. Ileum menempati 60% sisa usus halus (Pearce, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

9

Fungsi usus halus adalah untuk mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung

(Pearce, 1987).

Kontraksi usus halus dikoordinasi oleh gelombang lambat usus halus.

Frekuensi gelombang lambat menurun dari sekitar 12 per menit di dalam jejunum

ke sekitar 9 per menit dalam ileum (Ganong, 1995). Gerakan usus halus

mencampur dan mengaduk isi usus (chyme) dan mendorongnya ke arah usus

besar. Ada 2 jenis gerakan, yaitu:

1. Kontraksi segmentasi yang kontraksinya seperti cincin yang tampak pada

interval cukup teratur sepanjang usus, kemudian hilang dan digantikan oleh

kelompok kontraksi cincin lain dalam segmen di antara kontraksi sebelumnya.

Kontraksi ini menggerakkan chyme maju mundur dan meningkatkan

pemaparannya ke permukaan mukosa usus (Ganong, 1995).

2. Gelombang peristaltik menggerakkan chyme sepanjang usus. Bila dinding

usus diregangkan maka gelombang peristaltik terbentuk di belakang titik

rangsang dan bergerak sepanjang usus ke arah rektum pada kecepatan

bervariasi dari 2 sampai 25 cm per detik. Respon terhadap regangan ini

dinamakan refleks myentericus. Gelombang peristaltik berbeda dalam

intensitas dan jarak yang dijalani (Ganong, 1995).

D. Diare

1. Definisi

Diare adalah suatu keadaan buang air besar dengan feses yang encer atau

berair sedikitnya 3 kali dalam waktu 24 jam (Anonim, 2005). Diare dapat bersifat

akut atau kronis, dan penyebabnya bermacam-macam. Diare akut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

10

disebabkan oleh infeksi dengan bakteri seperti Escherichia coli, Shigella sp.,

Salmonella sp., Vibrio cholera, virus, amoeba seperti Entamoeba histolytica,

Giardia lamblia, dapat pula disebabkan oleh toksin bakteri seperti Staphylococcus

aureus, Clostridium welchii yang mencemari makanan. Sedang diare kronik

mungkin berkaitan dengan berbagai gangguan gastrointestinal. Ada pula diare

yang berlatar belakang kelainan psikosomatik, alergi oleh makanan atau obat-obat

tertentu, kelainan pada sistem endokrin dan metabolisme, kekurangan vitamin dan

sebagai akibat radiasi (Anonim, 1991).

Menurut WHO Guidelines on Treatment of Diarrhea (2005), tipe diare

dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

a. Diare akut berair (termasuk kolera)

b. Diare akut berdarah (disentri)

c. Persistent diarrhea (berlangsung 14 hari atau lebih)

d. Diare dengan malnutrisi yang berat (Marasmus atau Kwashiorkor) (Anonim,

2005)

WGO Practice Guideline: Acute Diarrhea (2008c) mengklasifikasikan

diare menjadi 3 kategori berdasarkan peristiwa diare yang terjadi, yaitu sebagai

berikut:

a. Diare akut : suatu keadaan defekasi 3 kali atau lebih dengan feses yang berair

atau encer dalam waktu 24 jam.

b. Disentri : diare dengan disertai adanya darah dan terdapat lendir.

c. Persistent diarrhea : diare yang berlangsung lebih dari 14 hari (Anonim,

2008c).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

11

2. Epidemiologi

Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi daripada pada anak

yang lebih besar. Kejadian diare akut pada anak laki-laki hampir sama dengan

anak perempuan. Penyakit ini ditularkan lewat fecal-oral melalui makanan dan

minuman yang tercemar. Di negara yang sedang berkembang, prevalensi yang

tinggi dari penyakit diare merupakan kombinasi dari sumber air yang tercemar,

kekurangan protein dan kalori yang menyebabkan turunnya daya tahan badan

(Suharyono, 1991).

Angka kejadian diare nasional pada tahun 2006 sebesar 423 per 1.000

penduduk pada semua umur (hasil survei Subdit Diare, Ditjen PP dan PL

Depkes). SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2001 menyebutkan

angka kematian diare pada balita sebesar 75,3 per 100.000 balita, sementara

angka kematian diare untuk semua umur sebesar 23,2 per 100.000 penduduk

(Anonim, 2008b).

3. Patofisiologi

Empat mekanisme umum patofisiologi yang mengganggu keseimbangan

air dan elektrolit, yang menyebabkan diare dan merupakan dasar diagnosis dan

terapi adalah

a. Perubahan transpor aktif ion baik karena menurunnya absorpsi natrium dan

meningkatnya sekresi klorida

b. Perubahan pada motilitas usus

c. Meningkatnya osmolaritas luminal

d. Meningkatnya tekanan hidrostatis jaringan (DiPiro, 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

12

Mekanisme ini yang kemudian dihubungkan pada empat kelompok klinis diare

secara luas, yaitu sekretorik, osmotik, eksudatif dan perubahan transit intestinal

(DiPiro, 2005).

Diare sekretorik terjadi ketika terdapat senyawa yang merangsang

peningkatan sekresi atau penurunan absorpsi sejumlah besar air dan elektrolit.

Senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan sekresi yang berlebihan meliputi

vasoactive intestinal peptide (VIP), lemak makanan yang tidak dapat diabsorpsi,

laksatif, hormon (seperti sekretin), toksin bakteri dan kelebihan garam empedu.

Secara klinis, diare sekretorik dikenali dengan volume feses yang besar (>1 L per

hari). Berpuasa tidak mengubah volume feses yang dihasilkan oleh penderita

(DiPiro, 2005).

Senyawa-senyawa yang diabsorpsi dengan buruk akan menahan cairan

intestinal dan akan menyebabkan diare osmotik. Hal ini terjadi karena adanya

sindrom malabsorpsi, lactose intolerance, pemberian ion-ion divalen

(magnesium pada antasida) atau konsumsi karbohidrat yang sukar larut

(laktulosa). Secara klinis, diare osmotik berbeda dari diare tipe lain karena diare

osmotik akan berhenti bila penderita dalam keadaan berpuasa (DiPiro, 2005).

Penyakit-penyakit inflamasi pada saluran gastrointestinal mengeluarkan

lendir, protein-protein serum dan darah ke dalam usus. Kadang-kadang

pergerakan bowel terdiri dari lendir, eksudat dan darah. Diare eksudatif

kemungkinan mempengaruhi fungsi absorpsi, sekresi, atau motilitas yang lain

(DiPiro, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

13

Perubahan motilitas intestinal menghasilkan diare dengan tiga

mekanisme, yaitu mengurangi waktu kontak dalam usus kecil, pengosongan

kolon sebelum waktunya dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Chyme harus

dipaparkan pada epitel usus selama periode waktu yang cukup agar proses

absorpsi dan sekresi yang normal dapat terjadi. Jika waktu kontak dikurangi,

terjadi diare. Di sisi lain bila waktu pemaparan meningkat menyebabkan

pertumbuhan bakteri yang berlebihan (DiPiro, 2005).

4. Gejala dan tanda

Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan

mungkin meningkat, napsu makan bisa berkurang atau tidak kemudian timbul

diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan lendir, warna tinja

berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya

defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena itu tinja makin lama makin menjadi

asam akibat banyaknya asam laktat, yang terjadi dari pemecahan laktosa yang

tidak dapat diabsorpsi oleh usus (Suharyono, 1991).

Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita

telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan

turun, pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang,

selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering (Suharyono, 1991).

Walaupun sudah terdapat banyak informasi mengenai gejala-gejala

klinis untuk menentukan jenis diare yang sedang dialami, namun menentukan

penyebab terjadinya diare pada individu pasien itu sendiri biasanya akan

menyulitkan. Oleh karena itu dalam WGO Guideline : Acute Diarrhea (2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

14

disebutkan bahwa gejala yang dialami oleh penderita dapat dihubungkan untuk

mengetahui penyebab terjadinya diare.

Tabel I. Hubungan antara gejala yang timbul dan penyebab diare (Anonim, 2008c)

Gejala Penyebab Diare Demam • Umumnya dihubungkan dengan invansi patogen Feses terdapat darah

• Invansi patogen dan sitotoksin yang dilepaskan patogen

• Penderita infeksi Enterohemorrhagic Escherichia (E.) coli (EHEC)

• Tidak dengan agen virus dan enterotoksin yang melepaskan bakteri

Muntah • Sering kali pada diare karena virus dan rasa sakit disebabkan karena proses pencernaan dari toksin bakteri (contoh Staphylococcus aureus)

5. Penatalaksanaan Terapi

Diare yang berkepanjangan sangat melemahkan penderitanya karena

tubuhnya kehilangan banyak energi, cairan dan elektrolit tubuh, sehingga

memerlukan terapi pengganti dengan cairan dan elektrolit serta kalori, obat

antibakteri atau antiamoeba tergantung dari penyebab diare, maupun obat-obat

lain yang bekerja memperlambat peristaltik usus, menghilangkan spasme dan

nyeri, atau menenangkan (Anonim, 1991).

Penatalaksanaan diare akut (tanpa darah) dalam pengobatannya

mempunyai sasaran sebagai berikut:

a. Mencegah dehidrasi

b. Mengobati dehidrasi jika terjadi

c. Mencegah malnutrisi

d. Mengurangi durasi dan parahnya diare dengan memberikan suplemen zink

(Anonim, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

15

Dengan demikian, maka secara umum pengobatan untuk penyakit diare

bertujuan untuk memberikan cairan dan makanan. Sedangkan pemberian

medikamentosa hanya untuk kasus-kasus tertentu yang telah jelas penyebabnya

(Anonim, 1988).

Terapi rumahan untuk mencegah dehidrasi dan malnutrisi adalah pada

anak yang tidak memberikan tanda-tanda dehidrasi diperlukan tambahan cairan

dan garam untuk mengganti kehilangan air dan elektrolit akibat diare. Cairan-

cairan yang diberikan adalah

a. ORS (Oral Rehydration Solution)

b. Minuman-minuman bergaram seperti air beras bergaram atau minuman

yogurt bergaram

c. Sup sayur atau sup ayam dengan garam

d. ORS buatan sendiri : 3 gram garam dan 18 gram gula dalam 1 liter air

Air putih harus juga tetap diberikan. Minuman berkarbonasi, jus buah, teh manis,

kopi, teh obat harus dihindari (Anonim, 2005).

Sebagian besar kasus diare yang dijumpai adalah diare akut non-spesifik

dan umumnya disebabkan oleh rotavirus (Anonim, 1988). Diare ini ditandai

dengan meningkatnya frekuensi pengeluaran defekasi menjadi 3 kali per 24 jam

atau lebih, dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair dan jumlah feses yang

meningkat, dapat disertai rasa tidak enak di perut. Diare ini dapat sembuh dengan

sendirinya dalam periode 24-96 jam, tanpa ditemukan sebab spesifik misalnya

bakteri atau parasit (FDA, 1977), sedang diare dengan penyebab spesifik,

misalnya sigela, amoeba dan kolera, angka kejadiannya sangat kecil, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

16

tanda-tanda klinik spesifik seperti misalnya feses disertai lendir, darah atau

panas. Untuk diare-diare jenis ini jelas dibutuhkan pengobatan spesifik

(antimikroba) selain pemberian cairan dan makanan (Anonim, 1991).

Sebenarnya diare akut non-spesifik dapat diatasi hanya dengan

pemasukan air dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Namun apabila diare

tersebut dirasakan mengganggu, misalnya menghalangi aktivitas, maka obat-obat

tertentu kadang-kadang dianggap perlu. Salah satu obat yang mungkin dapat

menolong keadaan ini adalah senyawa-senyawa yang dapat menghentikan atau

mengurangi diare (antidiare). Jenis obat ini beragam mekanisme kerjanya, antara

lain untuk mengurangi motilitas misalnya spasmolitika, obat-obat yang bekerja

intra-lumen misalnya dengan menyerap air, adsorben, bahan berserat, bahan

pembentuk massa, dan lain-lain (Anonim, 1991).

Namun perlu diingat bahwa walaupun biasanya obat-obat semacam ini

banyak dijual bebas dipasaran, pemakaiannya harus hati-hati agar tidak menutupi

gejala atau perjalanan penyakit. Pemakaian antidiare pada anak tidak dianjurkan,

terutama penggunaan spasmolitika karena resiko terjadinya stagnasi usus. Selain

itu penggunaan obat ini menghambat pembuangan organisme atau senyawa

penyebab diare sehingga memperpanjang penderitaan (WHO, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

17

E. Antidiare

Kelompok obat yang sering kali digunakan pada diare adalah :

1. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab

diare seperti antibiotik, sulfonamida, kinolon, dan furazolidon (Tjay dan

Rahardja, 2002).

2. Obstipansia untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan

cara:

a. Zat-zat penekan peristaltik sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk

resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Contohnya candu dan

alkaloidnya, derivat-derivat petidin (difenoksilat dan loperamid) dan

antikolinergika (atropin, ekstrak belladona) (Tjay dan Rahardja, 2002).

b. Adstringensia yang mengecilkan selaput lendir usus, misalnya asam samak

(tanin) dan tannalbumin, garam-garam bismut dan aluminium (Tjay dan

Rahardja, 2002).

c. Adsorbensia, misalnya carbo adsorbens yang pada permukaannya dapat

menyerap zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan bakteri atau kadangkala

dari makanan (udang, ikan), mucilagines yang merupakan zat-zat lendir yang

menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan

pelindung misalnya kaolin, pektin dan garam-garam bismut serta aluminium

(Tjay dan Rahardja, 2002).

3. Spasmolitika, yaitu zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang

sering kali menyebabkan nyeri perut pada diare, misalnya papaverin dan

oksifenonium (Tjay dan Rahardja, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

18

Antidiare tidak mempunyai keuntungan yang berguna untuk anak-anak

yang menderita diare akut dan kronis. Antiemetik biasanya tidak diperlukan untuk

pengobatan diare akut. Pengobatan diare nonspesifik menggunakan obat-obat

sebagai berikut:

1. Antimotility

a. Loperamid merupakan pilihan sebagai antimotility untuk orang dewasa (4-

6mg/hari untuk dewasa, 2-4mg/hari untuk anak-anak di atas 8 tahun, tidak

direkomendasikan untuk anak-anak di bawah 2 tahun)

b. Menghambat peristaltik usus dan mempunyai sifat antisekresi yang rendah

c. Dihindari untuk diare dengan feses terdapat darah (Anonim, 2008c)

2. Agen antisekresi

a. Bismuth subsalisilat dapat mengurangi pengeluaran feses pada anak-anak atau

gejala-gejala diare seperti mual, sakit perut pada diare traveller.

b. Racecadotril, sekarang diijinkan beredar di dunia untuk digunakan pada anak-

anak, karena racecadotril telah ditemukan berguna untuk anak-anak yang diare

namun tidak untuk orang dewasa yang terkena kolera (Anonim, 2008c).

3. Absorben

a. Kaolin-pektin, karbon aktif, attapulgite

b. Tak cukup membuktikan efikasi pada orang dewasa yang terkena diare akut

(Anonim, 2008c)

4. Antimikroba

Terapi antimikroba biasanya tidak diindikasikan untuk anak-anak.

Antimikroba dipercaya hanya berguna untuk anak-anak dengan diare disertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

19

darah, penderita kolera dengan dehidrasi yang parah dan infeksi serius

nonintestinal (contohnya radang paru-paru). Obat-obat antiprotozoa dapat lebih

efektif untuk diare pada anak-anak, khususnya Giardia, Entamoeba histolytica

dan Cryptosporidium dengan nitazoxanid (Anonim, 2008c).

Untuk orang dewasa, keuntungan klinis dipertimbangkan terhadap harga,

resiko efek samping, bahaya terhadap flora normal usus yang ikut terbasmi,

induksi produksi toksin Shiga, dan peningkatan resistensi antimikroba.

Antimikroba dianggap sebagai obat-obat pilihan untuk pengobatan empiris diare

traveller dan diare yang disebabkan oleh patogen yang telah diketahui (Anonim,

2008c).

E. Metode Uji Antidiare

1. Metode transit intestinal

Metode transit intestinal dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitas

obat diare, laksansia, antispasmodik, berdasarkan pengaruhnya pada rasio jarak

usus yang ditempuh oleh marker dalam waktu tertentu terhadap panjang usus

keseluruhan pada hewan percobaan mencit atau tikus. Obat antidiare akan

memperkecil rasio sedangkan obat laksansia dan obat antispasmodik akan

memperbesar rasio ini dibandingkan rasio pada hewan tanpa perlakuan (Anonim,

1991).

2. Metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini

Kandungan utama dari oleum ricini, yakni trigliserida dari asam

risinoleat akan mengalami hidrolisis di dalam usus oleh lipase pankreas menjadi

gliserin dan asam risinoleat. Sebagai surfaktan anionik, zat ini bekerja mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

20

absorpsi neto cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristaltik usus, sehingga

berkhasiat sebagai laksansia berdasarkan kerja ini. Obat yang berkhasiat antidiare

akan dapat melindungi hewan percobaan mencit terhadap diare yang diinduksi

dengan oleum ricini (Anonim, 1991).

F. Tanin

1. Pengertian

Tanin terdiri dari kelompok besar senyawa kompleks yang secara luas

terdistribusi di berbagai tanaman. Ketika tanin terdapat dalam jumlah yang cukup

besar, biasanya akan terlokalisasi pada bagian tertentu pada tanaman seperti daun,

buah, kulit kayu dan batang. Secara kimia, tanin adalah senyawa komplek yang

terdapat sebagai campuran polifenol yang sulit dipisahkan karena tidak

mengkristal (Robbers, 1996).

Tanin mengendapkan protein membentuk larutan dan dapat berkombinasi

dengan protein, membuat menjadi resisten terhadap enzim proteolitik. Ketika

diaplikasikan pada jaringan hidup, aksi ini diketahui sebagai astringen (Robbers,

1996).

Secara kimia, tanin tumbuhan dibagi menjadi dua golongan, yaitu tanin

yang dapat dihidrolisis dan tanin terkondensasi.

a. Tanin yang dapat dihidrolisiskan mengandung ikatan ester yang dapat

terhidrolisis jika dididihkan dalam asam klorida encer. Bagian alkohol dari

ester ini biasanya gula dan seringkali glukosa tetapi dalam beberapa tanin

mungkin saja gula lain, inositol, asam kuinat atau senyawa sejenis. Tanin yang

dapat dihidrolisis biasanya berupa senyawa amorf, higroskopis, berwarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

21

cokelat kuning yang larut dalam air (terutama air panas) membentuk larutan

koloid. Tanin ini larut pula dalam pelarut organik yang polar sampai batas

tertentu, tetapi tidak larut dalam pelarut organik nonpolar seperti benzen atau

kloroform (Robinson, 1995).

b. Tanin terkondensasi atau sering disebut proantosianidin karena bila diberi

perlakuan dengan asam panas beberapa ikatan karbon terputus dan

menghasilkan monomer antosianidin. Pada dasarnya, tanin ini hanya terdiri

dari inti fenolik tapi seringkali berikatan dengan karbohidrat atau protein

(Robbers, 1996).

2. Indikasi untuk tanin

a. inflamasi pada saluran pencernaan atas

b. diare yang diikuti dengan inflamasi pada gastrointestinal

c. secara topikal : luka terbuka, hemorrhoid (Mills and Kerry, 2000)

3. Kontraindikasi untuk tanin

a. konstipasi

b. anemia kekurangan zat besi

c. malnutrisi (Mills and Kerry, 2000)

4. Aplikasi

Di banyak kasus, tanin seharusnya digunakan setelah makan. Untuk

beberapa luka pada saluran pencernaan atas, penggunaan yang berjangka pendek

dengan makanan atau sebelum makan diperbolehkan. Terapi jangka panjang

dengan dosis tanin yang tinggi dihindari (Mills and Kerry, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

22

G. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan

air pada suhu 90 ºC selama 15 menit. Infundasi adalah proses penyarian yang

umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari

bahan-bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil

dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh

dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (Anonim, 1986).

Pembuatan infusa dilakukan dengan mencampurkan simplisia dengan

derajad halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di atas

tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90 ºC sambil sekali-

sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas

secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infus yang dikehendaki

(Anonim, 1995).

H. Loperamid HCl

Loperamid adalah suatu antidiare sintetis yang mempunyai struktur

mirip haloperidol, tetapi tidak menimbulkan aktivitas opiat. Loperamid bekerja

dengan beraksi langsung pada otot-otot usus menghambat peristaltik dan

memperpanjang waktu transit, mempengaruhi perpindahan air dan elektrolit

melalui mukosa usus, mengurangi volume fecal, menaikkan viskositas dan

mencegah kehilangan air dan elektrolit (Anonim, 2006).

1. Kimia

Loperamid HCl merupakan serbuk putih sampai agak kuning; melebur

pada suhu lebih kurang 225 º disertai peruraian (Anonim, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

23

Nama kimia : 4-(4-Chlorophenyl)-4-hydroxy-N,N-dimethyl-α,α

diphenyl-1-piperidinebutanamide hydrochloride.

Rumus kimia : C29H33ClN2O2.HCl

Bobot molekul : 513,5

pKa : 8,7

Koefisien partisi : tinggi

Kelarutan : Loperamid mudah larut dalam metanol, dalam isopropil

alkohol dan dalam kloroform; sukar larut dalam air dan

dalam asam encer (Anonim,1995), kelarutan dalam alkohol

(1:10) dan kelarutan dalam air (1:50.000) (Dollery, 1999)

2. Farmakologi

Loperamid menghambat aktivitas peristaltik otot pada usus dengan

mekanisme kolinergik dan non-kolinergik neuronal yang bertanggungjawab untuk

menghasilkan peristaltik secara refleks. Loperamid berikatan pada reseptor opiat µ

dalam dinding usus, mengurangi dorongan peristaltik, meningkatkan waktu transit

dalam usus, menghambat sekresi elektrolit dan cairan dalam usus. Loperamid

tidak mempengaruhi flora usus dan tidak mempunyai efek analgesik. Efek

loperamid cepat, bertahan lama dan lebih selektif untuk usus (Dollery, 1999).

Afinitas loperamid pada reseptor opiat µ relatif tinggi. Setelah loperamid

berikatan dengan reseptor kemudian diikuti dengan absorpsi dengan cepat.

Kebanyakan obat yang diabsorpsi tidak tinggal dalam organ dalam dan sejumlah

kecil obat yang memasuki sirkulasi sistemik tidak melewati barier otak. Setelah

loperamid berikatan dengan reseptor opiat maka akan mengubah aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

24

neuronal myenteric plexus sehingga kontraksi otot polos yang diinduksi oleh

tekanan, prostaglandin, derivat asam lemak dan stimulan yang lain dihambat

(Dollery, 1999).

3. Farmakokinetik

Loperamid mempunyai onset aksi pada menit ke-30 sampai menit ke- 60

dan mempunyai waktu durasi 4 sampai 6 jam. Absorpsi oleh gastrointestinal ±

40% dengan ikatan protein 97%. Sedangkan waktu yang diperlukan loperamid

untuk mencapai kadar puncak adalah 5 jam apabila dalam bentuk sediaan kapsul,

dan 2,5 jam apabila dalam bentuk sediaan cair. Loperamid mempunyai waktu paro

7 – 14 jam (Anonim, 2006b).

Metabolisme loperamid di hepar, sebanyak lebih dari 50% menjadi

komponen inaktif. Sedangkan proses eliminasi loperamid melalui feses dan urin

(ekskresi metabolit 1% dan obat tidak berubah 30 – 40%) (Anonim, 2006b).

4. Penggunaan

a. Indikasi :

Loperamid merupakan obat untuk diare akut dan kronik yang

berhubungan dengan penyakit inflamasi usus, diare fungsional kronik (idiopatik),

diare traveller.

b. Dosis :

Dosis dewasa dan geriatrik :

1). Untuk diare akut : dosis inisial 4 mg kemudian 2 mg setiap kali setelah berak

sampai maksimal 16 mg/hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

25

2). Untuk diare kronik : dosis inisial 4 mg kemudian 2 mg setiap kali setelah

berak sampai maksimal 16mg/hari, kemudian dilanjutkan dosis individual,

dosis pemeliharaan umum 4 – 8 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi. Jika

tidak terdapat kemajuan klinik setelah terapi dengan 16 mg/hari selama

sedikitnya 10 hari, maka gejala harus dikontrol untuk penggunaan lebih lanjut.

Dosis pediatrik :

1). Usia 2 tahun : keamanan dan efikasi belum dipastikan

2). Untuk diare akut : dosis inisial untuk 24 jam pertama (2-6 tahun) 1 mg 3 kali

sehari, (6-8 tahun) 2 mg 2 kali sehari, (8-12 tahun) 2 mg 3 kali sehari; dosis

pemeliharaan 0,1 mg/kg setiap kali setelah berak, tetapi tidak boleh melebihi

dosis inisial.

3). Untuk diare traveller akut : untuk 2-5 tahun tidak direkomendasikan, 6-8

tahun dosis inisial 1 mg dilanjutkan 1 mg setiap kali setelah berak sampai

dengan maksimal 4 mg/hari selama 2 hari, 9-11 tahun dosis inisial 2 mg

dilanjutkan 2 mg setiap kali setelah berak sampai maksimal 6 mg/hari selama

2 hari.

4). Untuk diare kronik : 0,08-0,24 mg/kg/hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian

per hari, maksimal 2 mg per dosis.

c. Kontraindikasi :

Loperamid mempunyai kontraindikasi untuk pasien yang harus

mencegah konstipasi, diare infeksi, diare berdarah, pasien dengan kolitis

pseudomembran serta hipersensitif terhadap obat atau komponen dalam formula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

26

I. Landasan Teori

Diare merupakan suatu keadaan buang air besar dengan konsistensi feses

cair atau lembek sedikitnya 3 kali dalam waktu 24 jam. Secara umum diare dapat

terjadi karena meningkatnya motilitas usus dan gangguan absorpsi sehingga

menyebabkan feses menjadi cair atau lembek.

Tanin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam tumbuhan

yang berfungsi sebagai adstringen yang dapat mengecilkan selaput lendir usus

sehingga dapat membantu meringankan diare. Tanin dibedakan menjadi 2 yaitu

tanin yang dapat dihidrolisis dan tanin terkondensasi. Kedua jenis tanin tersebut

secara luas terdistribusi di alam. Semua kelompok tanin yang dapat dihidrolisis

dan sebagian besar kelompok tanin terkondensasi dapat larut dalam air.

Buah sawo manila (Achras zapota L.) yang masih muda mempunyai

kandungan tanin. Dengan adanya kandungan tanin dalam buah sawo manila yang

masih muda diduga bahwa infusa buah sawo manila yang masih muda

mempunyai aktivitas sebagai antidiare.

J. Hipotesis

Infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) mempunyai aktivitas

sebagai antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni. Jenis

penelitian yang akan dilakukan adalah eksperimental karena prosedur penelitian

yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dua

variabel atau lebih dengan cara mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Jenis

penelitian eksperimental ini dilakukan dengan memberikan variabel bebas secara

sengaja (bersifat induce) kepada obyek penelitian untuk diketahui akibatnya di

dalam variabel terkait. Berdasarkan cara pelaksanaannya, penelitian ini

merupakan jenis penelitian eksperimental murni karena di dalam penelitian ini

perlakuannya sengaja dibuat untuk dikenakan pada subyek penelitian. Dengan

kata lain kondisi subyek penelitian sengaja diubah dengan memberi perlakuan

tertentu dan mengkontrol variabel lainnya secara cermat selama jangka waktu

tertentu (Nawawi, 2007).

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah rancangan acak lengkap

pola searah. Penelitian ini termasuk penelitian dengan rancangan acak lengkap

karena variabel pada penelitian ini telah diperhitungkan terlebih dahulu dari segi

bahan uji, sampel uji maupun hewan uji. Selain itu pemilihan hewan uji dilakukan

secara acak. Penelitian ini termasuk dalam penelitian rancangan pola searah

karena variabel bebas pada penelitian ini hanya ada satu yaitu dosis infusa buah

sawo manila (Achras zapota L.) segar yang memberikan efek pada variabel

tergantung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

28

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

Penelitian ini mempunyai variabel utama sebagai berikut :

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar infusa buah sawo manila

(Achras zapota L.) segar.

b. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah aktivitas antidiare yang

ditunjukkan oleh buah sawo manila (Achras zapota L.) dengan parameter

yang diamati meliputi waktu pertama kali terjadinya diare, frekuensi diare,

konsistensi feses dan jumlah atau bobot feses serta jangka waktu

berlangsungnya diare.

2. Variabel pengacau terkendali

a. Jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar.

b. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah hewan uji mencit

dengan ketentuan sebagai berikut :

Jenis kelamin : betina

Berat badan : kurang lebih 20 – 30 gram

Umur : 2 – 3 bulan

c. Total lama perlakuan terhadap hewan uji dalam penelitian ini adalah 5 jam.

d. Cara pemberian dalam penelitian ini adalah cara pemberian per oral. Dipilih

cara pemberian per oral adalah karena parameter yang diamati berhubungan

dengan kerja usus di saluran percernaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

29

e. Volume pemberian yang berikan dalam penelitian ini maksimal 1,0 ml dalam

setiap pemberian.

3. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah keadaan

patologi subyek uji. Diharapkan dalam penelitian ini keadaan patologi subyek uji

dalam keadaan sehat, namun keadaan sehat subyek uji tidak dapat diamati

sepenuhnya oleh peneliti.

4. Definisi operasional

a. Waktu pertama kali terjadinya diare adalah waktu yang dicatat ketika feses

yang mempunyai konsistensi lembek atau encer dihasilkan mencit untuk

pertama kalinya selama selang waktu pengamatan, satuannya dalam menit.

b. Frekuensi terjadinya diare adalah jumlah defekasi yang menghasilkan feses

dengan konsistensi lembek atau encer yang dihitung selama selang waktu

pengamatan.

c. Konsistensi feses adalah kondisi atau wujud feses yang dihasilkan, dalam

penelitian ini konsistensi feses dibedakan menjadi 3 kategori yaitu

normal/padat, lembek dan cair.

d. Jumlah atau bobot feses adalah jumlah kumulatif bobot atau massa feses yang

dihasilkan oleh mencit selama selang waktu pengamatan, satuan dalam gram.

e. Jangka waktu terjadinya diare adalah waktu dari pertama kali mencit

menghasilkan feses dengan konsistensi lembek atau encer hingga waktu

mencit pertama kali menghasilkan feses dengan konsistensi normal atau solid

atau hingga waktu pengamatan berakhir, satuan dalam menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

30

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

kelompok besar, yaitu :

1. Bahan utama

a. Bahan uji yang digunakan adalah buah sawo manila (Achras zapota L.) muda

segar. Sampel diambil di Bambanglipuro, Bantul Yogyakarta. Buah sawo

manila (Achras zapota L.) yang diambil adalah buah yang masih muda dengan

berukuran diameter 3-5 cm, berumur lebih kurang 2-4 minggu setelah

berbuah.

b. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih betina

dewasa sehat, berumur 2-3 bulan dengan berat badan 20 – 30 gram sebanyak

10 ekor setiap kelompok uji.

2. Bahan kimia

a. Loperamid diperoleh dari Apotek Master dengan merek dagang Imodium®

produksi PT Jassen-Cilag

b. Oleum ricini diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

c. Aquades diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

d. CMC Na diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

31

D. Instrumen atau Alat Penelitian

Instrumen atau alat yang digunakan meliputi :

1. Kandang mencit

2. Kotak kaca

3. Stopwatch

4. Timbangan mencit merk Metller PM 600

5. Kertas HVS

6. Timbangan analitik merk Metller AE 200

7. Spuit per oral

8. Peralatan pembuat infus

9. Kompor listrik

10. Termometer

11. Kain flanel

12. Parut

13. Alat-alat gelas, meliputi : labu ukur, beaker glass, pengaduk

E. Tata Cara Penelitian

1. Pengumpulan sampel

Sampel buah sawo Manila (Achras zapota L.) yang diambil adalah buah

sawo manila yang masih muda dengan ukuran diameter 3 – 5 cm dan bila

dibersihkan akan tampak bahwa kulit luar buah masih berwarna hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

32

2. Determinasi tumbuhan obat

Determinasi tanaman sawo manila (Achras zapota L.) dilakukan dengan

mencocokkan deskripsi tanaman sawo manila (Achras zapota L.) yang terdapat

dalam buku Flora (Steenis, 1992).

3. Percobaan pendahuluan

a. Penentuan dosis infusa buah sawo manila.

Berdasarkan penggunaan secara empiris di masyarakat, apabila

digunakan sebagai obat mencret buah sawo manila (Achras zapota L.) yang masih

muda, diperlukan 1 buah sawo manila yang masih muda dengan bobot lebih

kurang 55,3358 gram buah segar. Sehingga sekali minum untuk digunakan

sebagai obat mencret menggunakan 55,3358 gram buah sawo manila (Achras

zapota L.) muda untuk orang Indonesia yang mempunyai berat badan rata-rata 50

kilogram. Untuk dosis konversi menggunakan pedoman orang dewasa Eropa yang

mempunyai berat badan rata-rata 70 kilogram untuk sekali minum berlaku

perhitungan sebagai berikut:

70 kg50 kg 55,3358 gram 7,4701 gram

70kgBB

Faktor konversi dosis dari manusia 70 kilogram ke mencit 20 gram adalah 0,0026

(Laurence dan Bacarach, 1964), sehingga untuk sekali minum untuk mencit 20

gram adalah:

0,0026 x 77,47012 gram = 0,2014 g/20kgBB

Sehingga dosis infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar pada mencit:

100020 0,2014 g

20 g BB 10,07 gkg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

33

Dosis hasil konversi yang didapat tersebut dijadikan sebagai dosis tengah yang

kemudian dibuat peringkat dosis dengan dosis tinggi yaitu 2 kali dosis tengah dan

dosis rendah yang merupakan setengah dosis tengah. Sehingga dosis infusa buah

sawo manila segar yang digunakan adalah 5,035 g/kgBB, 10,07 g/kgBB dan 20,14

g/kgBB.

b. Pembuatan infusa buah sawo manila muda.

Sejumlah buah sawo manila segar diparut kemudian ditimbang untuk 3

peringkat dosis. Perhitungan berat buah sawo manila yang ditimbang dan

konsentrasi larutan infusa yang akan dibuat ada pada lampiran. Buah sawo manila

(Achras zapota L.) segar yang telah diparut dan telah ditimbang sesuai dengan

dosis dan konsentrasi yang akan dibuat kemudian dibuat infusa dengan cara

mencampur dengan aquades secukupnya dalam panci infusa, panaskan di atas

tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90˚C sambil sekali-

sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas

secukupnya melalui ampas hingga memperoleh volume infus yang dikehendaki

(Anonim, 1979).

c. Penentuan dosis loperamid.

Dosis terapi loperamid untuk orang dewasa Indonesia dengan berat

badan rata-rata 50 kilogram adalah 2 tablet untuk sekali minum, dimana dalam 1

tablet mengandung 2 mg loperamid. Sehingga dalam sekali minum menggunakan

4 mg loperamid. Untuk orang dewasa Eropa dengan berat badan rata-rata 70

kilogram, loperamid yang digunakan sebesar:

70 kg50 kg 4 mg 5,6 mg

70kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

34

Faktor konversi dosis dari manusia 70 kilogram ke mencit 20 gram adalah 0,0026,

maka loperamid yang diperlukan untuk mencit 20 gram sebesar:

0,0026 x 5,6 mg = 0,01456 mg/20 gBB

Dosis loperamid yang diberikan pada mencit sebesar:

100020 0,01456 mg

20g BB 0,728 mg/kgBB

d. Pembuatan larutan CMC Na 1%.

Pembuatan larutan CMC Na dilakukan dengan menimbang 1 gram

serbuk CMC Na, kemudian campurkan serbuk ke dalam 50 ml aquades dalam

beker, karena serbuk CMC Na tidak dapat larut dengan cepat dalam aquades maka

campuran serbuk dan aquades tersebut didiamkan hingga seluruh serbuk CMC Na

telah terbasahi aquades dengan sempurna. Kemudian masukkan campuran

tersebut dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquades hingga tanda.

e. Pembuatan suspensi loperamid.

Untuk pembuatan suspensi loperamid dilakukan terlebih dahulu

perhitungan konsentrasi suspensi loperamid yang akan dibuat. Dosis loperamid

yang diberikan ke mencit 20 gram sebesar 0,728mg/kgBB. Maka loperamid

dibuat dengan konsentrasi :

C 0,728 mg

kgBB 0,020 kg

0,5 ml 0,02912 mgml 1,456 mg

50 ml

Dalam 1 tablet mengandung 2 mg loperamid, maka bobot tablet loperamid yang

digunakan sebesar :

1,456 mg20 mg 1,0222 gram 0,0744 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

35

Bobot penimbangan 10 tablet loperamid adalah 1,0222 gram. Sepuluh tablet

loperamid tersebut digerus dalam mortir, kemudian timbang sebanyak 0,0744

gram dan dilarutkan dengan larutan CMC Na 1% dalam labu ukur 50 ml.

3. Penentuan efek antidiare

Mencit dikelompokkan secara acak menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok

kontrol yang diberi aquades, 3 kelompok yang diberi infusa buah sawo manila

dengan 3 peringkat dosis dan kelompok yang diberi pembanding loperamid HCI

serta kelompok perlakuan CMC Na. Masing-masing kelompok terdiri atas 10 ekor

mencit. Satu jam sebelum percobaan dimulai mencit dipuasakan.

Sesuai dengan alokasi perlakuan, tiap mencit diberi secara per oral 0,5 ml

per 20 gBB infusa buah sawo manila dengan 3 peringkat dosis, loperamid HCI

untuk kelompok pembanding dan aquades untuk kontrol negatif, setiap mencit

kemudian ditempatkan dalam bejana individual beralaskan kertas HVS untuk

pengamatan. Satu jam setelah perlakuan di atas, semua mencit diberi per oral 0,5 ml

per 20 gBB oleum Ricini.

Respons yang terjadi pada tiap mencit diamati selang 30 menit sampai 4

jam, kemudian selang 1 jam sampai 4 jam setelah pemberian oleum ricini.

Parameter yang diamati meliputi waktu terjadinya diare, frekuensi diare,

konsistensi dan jumlah atau bobot feses serta jangka waktu berlangsungnya diare

(Anonim, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

44. Skema K

Data berkonsistestatistik

Parametkonsistens

Responsjam, kem

Set

Masing-m

Kontol positif :

loperamid 0,728mg/kg

BB

Mencit s

Kerja

rupa waktu tensi dan bobok dengan met

diare

er yang diamsi dan jumlah

s yang terjadmudian selang

telah 1 jam.

masing menc

Perlakuan CMC Na

1%

secara acak dmas

M

Gambar 2. S

terjadinya diot feses kemtode anova ddapat diuji d

mati meliputh/bobot fese

di pada tiap mg 1 jam samp

semua menc

cit ditempatkkerta

Kontol negatif : aquades

0,5ml/20gB

dikelompoknsing kelompo

Mencit dipu

Skema kerja

are, jangka wmudian dievadan uji t sedadengan uji no

i waktu terjas serta jangk

mencit diamapai 4 jam set

cit diberi ole

kan pada bejas HVS putih

BB

Pelakuinfusa bsawo ma

dosis5,035g/k

nya menjadi ok terdiri da

asakan selam

a penelitian

waktu berlanaluasi masinangkan untuon-parametr

adinya diare,ka waktu ber

ati selang 30telah pember

um ricini 0,5

ana terpisahh

uan uah

anila s

kgBB

Pelakinfusasawo m

do10,07g

6 kelompokari 10 mencit

ma 1 jam

ngsungnya dng-masing seuk data frekurik

, frekuensi drlangsungny

0 menit samprian oleurn R

5ml/20gBB

h yang dialas

kuan a buah manila sis

g/kgBB

Pelinfusawo

d20,14

k dengan mat

36

diare, ecara uensi

diare, a diare

pai 4 Ricini

si oleh

lakuan usa buah o manila dosis 4g/kgBB

sing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

37

F. Tata cara Analisis Hasil

Data yang dihasilkan dari pengamatan berupa waktu terjadinya diare,

jangka waktu berlangsungnya diare, konsistensi dan bobot feses serta frekuensi

diare. Data berupa waktu terjadinya diare, jangka waktu berlangsungnya diare,

konsistensi feses dan frekuensi diare kemudian dievaluasi masing-masing secara

statistik dengan metode Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney

sedangkan untuk data bobot feses diuji dengan metode one way ANOVA

dilanjutkan dengan uji Scheffe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

38

BAB IV

HASIL DAN DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi

Determinasi merupakan suatu proses membandingkan suatu tumbuhan

dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau

dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis

sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan, memastikan)

dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggris to identify =

mempersamakan) (Rifai, 1976). Sehingga tujuan dilakukannya determinasi dalam

penelitian ini adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian ini.

Determinasi dilakukan di laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan cara melihat ciri-ciri

morfologis tanaman sawo manila dan kemudian determinasi dilakukan dengan

menggunakan buku Flora (Steenis, 1992). Kunci determinasi tanaman sawo

manila adalah sebagai berikut:

1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14a – 15a – 109b –

119b – 120a – 121b – 124b – 125a – 126b – 127a

102………………………………………………………………………Sapotaceae

1a…………………………………………………………….……………....Achras

1…………………………………………………………………..Achras zapota L.

Dari hasil determinasi tersebut, tanaman yang digunakan sebagai sampel

dalam peneltian ini adalah tanaman sawo manila (Achras zapota L.).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

39

B. Penetapan Efek Antidiare

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode proteksi

terhadap diare oleh oleum ricini. Penetapan efek antidiare dalam penelitian ini

menggunakan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini karena dalam

metode ini parameter pengamatan yang dilakukan lebih beragam dan lebih

spesifik dalam menentukan apakah senyawa uji yang sedang diteliti mempunyai

kemampuan sebagai antidiare atau tidak. Oleum ricini dalam penelitian ini

merupakan agen penginduksi diare karena kandungan utama dari oleum ricini ini

merupakan trigliserida dari asam risinoleat yang akan mengalami reaksi hidrolisis

di dalam usus halus oleh adanya enzim lipase pankreas menjadi gliserin dan asam

risinoleat. Sebagai surfaktan anionik, zat ini bekerja mengurangi absorpsi neto

cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristaltik usus. Obat yang berkhasiat

sebagai antidiare akan dapat melindungi hewan percobaan (mencit) terhadap diare

yang diinduksi dengan oleum ricini.

Dalam penelitian ini terdapat 5 parameter yang akan diamati yaitu

frekuensi terjadinya diare, waktu terjadinya diare, konsistensi feses dan jumlah

atau bobot feses serta jangka waktu terjadinya diare. Dengan adanya 5 parameter

yang akan diamati tersebut maka efek antidiare dalam penelitian ini ditentukan

dari parameter-parameter tersebut, yaitu semakin sedikit frekuensi terjadinya

diare, semakin lama waktu terjadinya diare, semakin kecil nilai konsistensi dan

semakin kecil jumlah atau bobot feses serta semakin singkat jangka waktu

terjadinya diare pada mencit yang diberi senyawa uji dibandingkan dengan

kontrol negatif, berarti bahwa senyawa uji tersebut mempunyai kemampuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

40

memperbaiki motilitas usus sehingga mencegah terjadinya penyerapan air

berlebih ke usus. Hal ini juga menunjukkan bahwa senyawa uji mempunyai

aktivitas sebagai antidiare.

1. Penentuan kontrol positif

Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah loperamid

HCl. Kontrol positif merupakan pembanding berupa obat yang penggunaannya

sebagai obat antidiare telah terbukti secara luas di masyarakat. Digunakannya

loperamid HCl sebagai kontrol positif dalam penelitian ini karena loperamid HCl

mempunyai mekanisme kerja dengan cara beraksi langsung pada otot-otot usus

menghambat peristaltik dan memperpanjang waktu transit, mempengaruhi

perpindahan air dan elektrolit melalui mukosa usus, mengurangi volume fecal,

menaikkan viskositas dan mencegah kehilangan air dan elektrolit (Anonim, 2006),

sehingga mekanisme kerja loperamid HCl ini sesuai dengan metode yang

digunakan dalam penelitian ini. Penentuan dosis kontrol positif loperamid yang

digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada dosis terapi loperamid dari

pustaka.

2. Pengujian efek antidiare

Pengujian efek antidiare pada penelitian ini menggunakan metode

proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Parameter yang diamati dalam

penelitian ini adalah frekuensi terjadinya diare, waktu terjadinya diare, konsistensi

dan jumlah atau bobot feses serta jangka waktu terjadinya diare. Semakin sedikit

frekuensi terjadinya diare, semakin lama waktu pertama kali terjadinya diare,

semakin normal konsistensi feses serta semakin kecil bobot atau jumlah feses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

41

makin singkat jangka waktu terjadinya diare bila dibandingkan dengan kontrol

negatif maka suatu senyawa uji dapat dinyatakan mempunyai kemampuan sebagai

antidiare.

Kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah loperamid HCl

karena loperamid HCl merupakan obat antidiare yang telah digunakan secara luas

oleh masyarakat, selain itu loperamid HCl juga mempunyai mekanisme kerja

yang sesuai dengan prinsip kerja metode yang digunakan dalam penelitian ini.

Sedangkan untuk kontrol negatif digunakan aquades karena aquades merupakan

pelarut untuk sampel yang diujikan dalam penelitian ini. Diharapkan sebagai

kontrol negatif, aquades tidak mempunyai kemampuan sebagai antidiare. Terdapat

kelompok perlakuan mencit yang diberi larutan CMC Na 1% karena CMC Na 1%

merupakan pelarut yang digunakan dalam pembuatan suspensi loperamid HCl.

Tabel II. Hasil pengamatan parameter frekuensi terjadinya diare (kali)

Kelompok x frekuensi

diare (kali) ± SE

Perbandingan dengan kontrol negatif (%)

Perbandingan dengan kontrol positif (%)

I 7,8 ± 1,1624 -27,87 II 6,4 ± 0,5207 -17,95 III 6,1 ± 1,3452 -21,79 IV 3,6 ± 0,7775 40,98 -53,85 V 6,3 ± 0,9074 -3,28 -19,23 VI 0,56 ± 0,2940 90,98 - 92,94

Keterangan : I :Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi

loperamid HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

42

Dalam penelitian ini, parameter frekuensi diare diamati dengan cara

menghitung jumlah defekasi mencit yang mengeluarkan feses cair dan lembek

selama waktu pengamatan.

Dari hasil pengamatan frekuensi diare pada tabel II, dapat dilihat bahwa

rata-rata frekuensi terjadinya diare pada kelompok VI yang diberi infusa buah

sawo manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB menunjukkan frekuensi terjadinya

diare yang paling sedikit bila dibandingkan dengan kelompok lainnya. Terbukti

bila dilihat % penurunan frekuensi diare terhadap kontrol negatif didapatkan nilai

sebesar 90,98%. Sedangkan pada kelompok V yang diberi infusa buah sawo

manila segar dengan dosis 10,07 g/kgBB menunjukkan rata-rata frekuensi

terjadinya diare yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok IV yang diberi

infusa buah sawo manila segar dengan dosis 5,035 g/kgBB. Pada kelompok

kontrol positif, nilai rata-rata frekuensi diare yang dihasilkan lebih besar bila

dibandingkan dengan kelompok lainnya, sedangkan pada kelompok kontrol

negatif mempunyai nilai rata-rata frekuensi yang hampir sama dengan kelompok

V, namun nilai tersebut masih lebih besar bila dibandingkan dengan nilai rata-rata

pada kelompok IV dan kelompok VI. Nilai negatif pada persen perbandingan

dengan kontrol negatif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan frekuensi diare

dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan nilai negatif pada persen

perbandingan dengan kontrol positif menunjukkan bahwa terdapat penurunan

frekuensi diare dibandingkan dengan kontrol positif. Dari nilai rata-rata frekuensi

diare yang didapat kemudian dibuat dalam bentuk diagram batang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

43

Gambar 3. Diagram batang rata-rata frekuensi diare

Dari diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa kelompok yang diberi

infusa buah sawo dengan dosis 5,035 g/kgBB dan dosis 20,14g/kgBB mempunyai

rata-rata frekuensi diare yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok lainnya,

sedangkan kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan CMC Na 1%,

kelompok kontrol negatif dan kelompok yang diberi infusa buah sawo dengan

dosis 10,07 g/kgBB mempunyai rata-rata frekuensi diare yang relatif sama. Untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap frekuensi

terjadinya diare antar kelompok tersebut dilakukan uji statistika non parametrik

Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan 95%.

Tabel III. Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter frekuensi diare Parameter Derajad bebas Signifikan

Frekuensi diare

4 0,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

44

Hasil uji statistika Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai signifikan

0,000. Dari nilai signifikan tersebut terlihat bahwa nilainya kurang dari 0,05

(p<0,05). Angka signifikan yang menunjukkan kurang dari 0,05 (p<0,05) berarti

bahwa terdapat perbedaan antar kelompok (kelompok kontrol positif, kelompok

kontrol negatif, kelompok perlakuan I, II dan III). Untuk mengetahui kelompok

mana yang mempunyai perbedaan secara signifikan maka dilakukan analisis post

hoc menggunakan uji Mann-Whitney.

Tabel IV. Rangkuman hasil analisis uji Mann-Whitney untuk parameter frekuensi terjadinya diare

Kelompok I II III IV V VI

I tb tb bb tb bb II tb III tb tb tb bb IV bb tb tb bb V tb tb tb bb VI bb bb bb bb

Keterangan: tb : berbeda tidak bermakna (p > 0,025) bb : berbeda bermakna (p < 0,025) I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB Dari hasil analisis Mann-Whitney dapat diketahui bahwa kelompok IV

yang diberi infusa buah sawo manila segar dengan dosis 5,035 g/kgBB

mempunyai nilai frekuensi diare yang berbeda secara signifikan dengan kontrol

positif dan kelompok VI, sedangkan kelompok VI yang diberi infusa buah sawo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

45

manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai frekuensi diare yang

berbeda bermakna dengan kelompok lainnya.

Dari hasil pengamatan frekuensi diare tersebut, kelompok kontrol positif

menunjukkan rata-rata frekuensi terjadinya diare yang paling besar. Hal ini tidak

sesuai dengan teori bahwa seharusnya kontrol positif yang diberi loperamid

mempunyai aktivitas sebagai antidiare dan menunjukkan frekuensi terjadinya

diare yang lebih sedikit dibandingkan dengan kontrol negatif yang diberi aquades.

Dapat disimpulkan dari hasil analisis tersebut bahwa kelompok VI yang

diberi infusa buah sawo manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai

aktivitas sebagai antidiare dilihat dari parameter frekuensi terjadinya diare karena

bila dibandingkan dengan kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan I

dan perlakuan II frekuensi terjadinya diare secara signifikan lebih berkurang.

Tabel V. Hasil pengamatan parameter onset diare (menit ke-)

Kelompokx onset diare

(menit ke-) ± SEPerbandingan dengan kontrol negatif (%)

Perbandingan dengan kontrol positif (%)

I 95,8 ± 8,473 29,92 - II 96,6 ± 7,391 - 0,83 III 136,7 ± 21,706 - 42,69 IV 132,4 ± 19,043 3,14 38,20 V 101,1 ± 10,940 26,04 5,53 VI 220,33 ± 12,202 -61,18 129,99

Keterangan : I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi

loperamid HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

46

Selain parameter frekuensi terjadinya diare dilakukan juga pengamatan

terhadap waktu pertama kali terjadinya diare atau onset diare. Waktu pertama kali

terjadinya diare atau waktu onset diare ini dinyatakan dalam satuan menit.

Dari hasil pengamatan waktu onset diare pada tabel V dapat diketahui

bahwa pada kelompok VI mempunyai rata-rata waktu onset diare yang paling

besar dibandingkan dengan kelompok lainnya, sedangkan kelompok kontrol

positif mempunyai rata-rata waktu onset diare yang paling kecil bila dibandingkan

dengan kelompok lainnya. Untuk kelompok III dan IV mempunyai nilai rata-rata

waktu onset yang relatif sama, namun nilai tersebut relatif masih tinggi

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif dan kelompok V serta relatif lebih

kecil dibandingkan dengan kelompok VI. Pada kelompok dengan nilai rata-rata

waktu onset yang lebih besar menunjukkan bahwa waktu pertama kali terjadinya

diare lebih lama dibandingkan dengan kelompok yang mempunyai nilai rata-rata

waktu onset yang lebih kecil. Nilai negatif pada persen perbandingan dengan

kontrol negatif menunjukkan kenaikan waktu onset diare dibandingkan dengan

kontrol negatif. Oleh karena itu nilai persen perbandingan dengan kontrol negatif

pada kelompok VI bernilai negatif karena nilai rata-rata waktu onset diarenya jauh

lebih besar dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan nilai positif pada

persen perbandingan dengan kontrol positif menunjukkan bahwa terdapat

kenaikan waktu onset diare dibandingkan dengan kontrol positif.

Nilai rata-rata waktu onset diare yang didapat kemudian dibuat dalam

bentuk diagram batang. Dari diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa waktu

pertama kali terjadinya diare pada kelompok VI yang diberi infusa buah sawo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

47

manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai rata-rata yang paling besar

dibandingkan dengan kelompok lainnya. Sedangkan pada kelompok lainnya

relatif mempunyai nilai rata-rata onset diare yang sama.

Gambar 4. Diagram batang rata-rata waktu pertama kali terjadinya diare/waktu onset diare (menit)

Untuk melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata waktu pertama kali

terjadinya diare (waktu onset diare) yang signifikan antar kelompok maka

dilakukan analisis statistika menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis

dengan taraf kepercayaan 95%.

Tabel VI. Hasil analisis statistika uji Kruskal-Wallis untuk parameter waktu pertama kali terjadinya diare

Parameter Derajad bebas Signifikan Waktu pertama kali

terjadinya diare 4 0,001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

48

Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar

0,001 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar

kelompok baik kelompok kontrol positif, kontrol negatif, kelompok perlakuan I

,kelompok perlakuan II serta kelompok perlakuan III. Namun dari uji Kruskal-

Wallis tidak dapat diketahui kelompok mana yang berbeda secara signifikan

sehingga dilakukan uji Mann-Whitney.

Tabel VII.Hasil rangkuman analisis Mann-Whitney untuk parameter waktu pertama kali terjadinya diare (menit ke-)

Kelompok I II III IV V VI I tb tb tb tb bb II tb III tb tb tb bb IV tb tb tb bb V tb tb tb bb VI bb bb bb bb

Keterangan: tb : berbeda tidak bermakna (p > 0,025) bb : berbeda bermakna (p < 0,025) I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

Dari hasil analisis Mann-Whitney pada tabel VII, hanya kelompok VI

yang diberi infusa buah sawo manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB yang

berbeda signifikan dibanding dengan semua kelompok (kelompok kontrol positif,

kontrol negatif, kelompok IV dan kelompok V). Hal ini berarti bahwa kelompok

VI ini mempunyai efek antidiare bila dilihat dari parameter waktu pertama kali

terjadinya diare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

49

Parameter selanjutnya yang diamati adalah bobot feses yang dihasilkan

oleh mencit. Parameter bobot feses ini diamati dengan cara menimbang feses yang

dihasilkan oleh masing-masing mencit setiap selang waktu 30 menit. Bobot feses

diperoleh dengan cara mengurangkan bobot kertas dan feses dengan bobot kertas

tanpa feses. Bobot feses yang diperoleh setiap selang waktu 30 menit

diakumulasikan hingga 4 jam pengamatan.

Tabel VIII. Tabel hasil pengamatan parameter bobot feses (gram)

Kelompokx bobot feses (gram) ± SE

Perbandingan dengan kontrol negatif (%)

Perbandingan dengan kontrol positif (%)

I 1,0083 ± 0,1472 25,587 II 1,1317 ± 0,0965 12,24 III 1,3550 ± 0,2308 34,385 IV 0,7412 ± 0,1225 45,299 -26,49 V 1,0554 ± 0,1363 22,111 4,671 VI 0,3438 ± 0,1054 74,627 -65,903

Keterangan : I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

Dari hasil pengamatan bobot feses yang ditunjukkan pada tabel VIII,

kelompok VI yang diberi infusa buah sawo manila segar dosis 20,14 g/kgBB

mempunyai rata-rata bobot feses yang paling sedikit dibandingkan dengan

kelompok lainnya, sedangkan kelompok kontrol negatif mempunyai rata-rata

bobot feses yang paling besar di antara kelompok lainnya. Hal ini sesuai dengan

teori bahwa pada kelompok kontrol negatif mempunyai bobot feses yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

50

banyak karena pada kelompok tersebut tidak diberi senyawa antidiare sehingga

mencit pada kelompok tersebut mengalami diare dengan mengeluarkan feses yang

cukup banyak.

Nilai positif pada persen perbandingan dengan kontrol negatif

menunjukkan bahwa terdapat penurunan bobot feses dibandingkan dengan kontrol

negatif. Dari tabel VIII diketahui bahwa kelompok VI mempunyai nilai persen

penurunan bobot feses yang paling besar bila dibandingkan dengan kontrol

negatif. Nilai negatif pada persen perbandingan dengan kontrol positif

menunjukkan bahwa terdapat penurunan bobot feses dibandingkan dengan kontrol

positif, sedangkan nilai positif pada persen perbandingan dengan kontrol positif

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan bobot feses dibandingkan dengan

kontrol positif.

Gambar 5. Diagram batang rata-rata bobot feses (gram)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

51

Dari diagram batang pada gambar 5, dapat dilihat bahwa rata-rata bobot

feses pada kelompok yang diberi infusa buah sawo manila pada dosis

20,14g/kgBB paling rendah bila dibandingkan dengan kelompok lainnya,

sedangkan rata-rata bobot feses kelompok yang diberi infusa buah sawo manila

pada dosis 10,07 g/kgBB mempunyai rata-rata bobot feses yang mendekati

kelompok kontrol positif. Pada kelompok perlakuan CMC Na 1% rata-rata bobot

feses yang dihasilkan tidah jauh berbeda dengan kelompok kontrol positif.

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar

kelompok uji tersebut maka dilakukan analisis statistika menggunakan uji one-

way ANOVA dengan taraf kepercayaan 96%.

Tabel IX. Hasil uji statistika one- way ANOVA untuk parameter bobot feses (gram)

Jumlah kuadrat

Derajad bebas

Kuadrat rata-rata

F Signifikan

Antar kelompok

5.458 4 1.364 5.681 0,001

Dalam kelompok

10.567 44 0.240

Jumlah 16.025 48

Nilai signifikan yang dihasilkan dari uji one way ANOVA sebesar 0,001.

Nilai tersebut kurang dari 0,05 (p<0,05), hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan di antara kelompok uji baik itu kelompok kontrol positif,

kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan CMC Na 1%, kelompok perlakuan

I, perlakuan II maupun perlakuan III. Karena dari hasil analisis statistika uji one

way ANOVA hanya dapat mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

52

di antara kelompok uji maka untuk dapat mengetahui perbedaan yang signifikan

antar kelompok uji dilakuan analisis post hoc menggunakan uji Scheffe.

Dari hasil analisis post hoc pada tabel X, dapat diketahui bahwa hanya

pada kelompok pemberian infusa dengan dosis 20,14 g/kgBB yang mempunyai

bobot feses yang berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol negatif. Hal

ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan tersebut mempunyai aktivitas

sebagai antidiare berdasarkan parameter bobot feses yang dihasilkan.

Tabel X. Hasil rangkuman analisis post hoc uji Scheffe untuk parameter bobot feses (gram)

Keterangan: tb : berbeda tidak bermakna (p > 0,05) bb : berbeda bermakna (p < 0,05) I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB Jangka waktu berlangsungnya diare merupakan parameter yang juga

diamati untuk melihat suatu senyawa yang diuji apakah mempunyai efek antidiare

atau tidak. Jangka waktu terjadinya diare diamati dengan cara mengurangkan

waktu akhir pengamatan dengan waktu pertama kali terjadinya diare.

Kelompok I II III IV V VI I tb tb tb tb tb II tb III tb tb tb bb IV tb tb tb tb V tb tb tb tb VI tb bb tb tb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

53

Dari tabel XI dapat dilihat bahwa rata-rata durasi diare yang paling

singkat adalah pada kelompok VI yaitu kelompok yang diberi infusa buah sawo

manila dengan dosis 20,14 g/kgBB, sedangkan kelompok kontrol positif

mempunyai rata-rata durasi diare yang paling lama bila dibandingkan dengan

kelompok lainnya. Nilai negatif pada persen perbandingan dengan kontrol negatif

menunjukkan bahwa terdapat kenaikan durasi diare dibandingkan dengan kontrol

negative, sedangkan nilai negatif pada persen perbandingan dengan kontrol positif

menunjukkan bahwa terdapat penurunan durasi diare dibandingkan dengan

kontrol positif.

Tabel XI. Hasil pengamatan parameter jangka waktu berlangsungnya diare (menit)

Kelompok x durasi diare (menit) ± SE

Perbandingan dengan kontrol negatif (%)

Perbandingan dengan kontrol positif (%)

I 144,2 ± 8,473 -39,59 II 141 ± 8,043 -2,22 III 103,3 ± 21,706 -28,36 IV 107,6 ± 19,043 -4,16 -25,38 V 138,9 ± 10,940 -34,48 -3,67 VI 19,67 ± 12,202 80,96 -86,36

Keterangan : I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB Dari hasil diagram batang rata-rata durasi diare, dapat diketahui bahwa

kelompok yang diberi infusa buah sawo dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai

rata-rata durasi diare yang paling singkat dibandingkan dengan kelompok lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

54

Kelompok kontrol negatif dan kelompok uji yang diberi infusa buah sawo dengan

dosis 5,035 g/kgBB mempunyai rata-rata durasi diare yang relatif sama,

sedangkan kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan CMC Na 1% dan

kelompok uji yang diberi infusa buah sawo manila dengan dosis 10,07 g/kgBB

mempunyai rata-rata durasi diare yang relatif sama yaitu relatif paling lama. Hal

ini tidak sesuai dengan teori dimana seharusnya kontrol positif mempunyai waktu

berlangsungnya diare yang paling singkat.

Gambar 5. Diagram batang rata-rata durasi diare (menit)

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna antar

kelompok uji, dilakukan analisis statistika menggunakan uji Kruskal-Wallis

dengan taraf kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

55

Tabel XII. Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter jangka waktu terjadinya diare

Parameter Derajat bebas Signifikan Jangka waktu terjadinya diare 4 0,001

Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter waktu

berlangsungnya diare menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok uji. Dari

hasil uji Kruskal Wallis hanya dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antar kelompok dan untuk mengetahui kelompok mana yang

perbedaan secara signifikan dilakukan analisis post hoc dengan uji Mann-Whitney.

Tabel XIII. Hasil rangkuman analisis Mann-Whitney untuk parameter jangka waktu terjadinya diare (menit)

Kelompok I II III IV V VI I tb tb tb bb II tb III tb tb tb bb IV tb tb tb bb V tb tb tb bb VI bb bb bb bb

Keterangan: tb : berbeda tidak bermakna (p > 0,025) bb : berbeda bermakna (p < 0,025) I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB Dari hasil analisis Mann-Whitney, hanya kelompok perlakuan III

(kelompok VI) yang berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol positif,

kontrol negatif, kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

56

menunjukkan bahwa kelompok perlakuan III yang diberi infusa buah sawo manila

segar dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai efek antidiare dalam parameter

menurunkan jangka waktu terjadinya diare bila dibandingkan dengan kontrol

negatif yang tidak mempunyai kemampuan sebagai antidiare.

Parameter pengamatan untuk konsistensi diare dilakukan dengan

mengamati konsistensi feses yang dihasilkan oleh mencit. Konsistensi feses dalam

penelitian ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu konsistensi feses yang normal

(keras), lembek dan cair. Untuk memudahkan dalam melakukan pengamatan

secara kuantitatif maka kategori tersebut diberi label dimana konsistensi feses

yang normal diberi nilai 1, konsistensi feses yang lembek diberi nilai 2 dan

konsistensi feses yang cair diberi nilai 3.

Tabel XIV. Rangkuman hasil pengamatan konsistensi feses Kelompok x konsistensi

feses ± SE Perbandingan dengan kontrol negatif (%)

Perbandingan dengan kontrol positif (%)

I 24,4 ± 3,314 -19,02 - II 22,3 ± 1,719 - -8,61 III 20,5 ± 3,695 - -15,98 IV 10,5 ± 2,141 48,8 -56,97 V 19,5 ± 2,794 4,88 -20,08 VI 2,89 ± 1,11 85,90 -88,16

Keterangan : I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

Dari hasil pengamatan konsistensi feses dapat diketahui bahwa rata-

rata konsistensi feses yang paling kecil adalah pada kelompok VI yaitu kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

57

yang diberi infusa buah sawo manila dengan dosis 20,14 g/kgBB. Sedangkan rata-

rata konsistensi feses yang paling besar adalah pada kelompok kontrol positif. Hal

ini tidak sesuai dengan teori karena seharusnya kontrol positif mempunyai nilai

konsistensi yang kecil. Nilai konsistensi yang semakin kecil menunjukkan bahwa

konsistensi feses yang dihasilkan ke arah feses yang normal. Pada kelompok

perlakuan CMC Na 1%, rata-rata konsistensi yang dihasilkan relatif sama dengan

kontrol positif, sedangkan rata-rata konsistensi pada kelompok kontrol negatif dua

kali lebih kecil dibandingkan rata-rata kelompok yang diberi infusa buah sawo

manila dengan dosis 5,035 g/kgBB dan pada kelompok V mempunyai rata-rata

konsistensi feses yang relatif sama dengan kontrol negatif. Nilai negatif pada

persen perbandingan dengan kontrol negatif menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan nilai konsistensi feses bila dibandingkan dengan kontrol negatif.

Nilai konsistensi feses yang meningkat dibandingkan dengan kontrol negatif

menunjukkan bahwa konsistensi feses yang dihasilkan lebih ke arah konsistensi

feses yang lembek atau cair. Nilai negatif pada persen perbandingan dengan

kontrol positif menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai konsistensi feses

dibandingkan dengan nilai konsistensi feses pada kelompok kontrol positif.

Dari diagram batang rata-rata konsistensi feses yang diperoleh, dapat

dilihat bahwa kelompok perlakuan III yang diberi infusa buah sawo manila segar

dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai rata-rata konsistensi yang paling kecil.

Sedangkan rata-rata konsistensi feses yang paling besar dihasilkan dari kelompok

kontrol positif. Kelompok CMC Na 1%, kelompok kontrol negatif, kelompok

yang diberi infusa buah sawo manila dengan dosis 5,035 g/kgBB mempunyai rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

58

rata konsistensi feses yang relatif sama dengan kontrol positif. Untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok maka dilakukan

analisis statistika menggunakan Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan 95%.

Gambar 6. Diagram batang rata-rata konsistensi feses

Hasil uji statistika Kruskal-Wallis pada tabel XV, menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata konsistensi

feses yang bermakna antara kelompok. Selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney

untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedaan yang signifikan.

Tabel XV. Hasil uji statistika Kruskal-Wallis untuk parameter konsistensi feses Parameter Derajad bebas Signifikan

Konsistensi feses

4 0,000

Dari analisis Mann-Whitney pada tabel XVI, dapat diketahui bahwa

kelompok perlakuan I yang diberi infusa buah sawo manila segar dengan dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

59

5,035 g/kgBB mempunyai nilai konsistensi feses yang berbeda signifikan

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, sedangkan kelompok perlakuan

III yang diberi infusa buah sawo manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB

mempunyai nilai konsistensi feses yang berbeda bermakna dengan semua

kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan III yang diberi

infusa buah sawo manila segar dengan dosis 20,14 g/kgBB mempunyai aktivitas

sebagai antidiare dilihat dari parameter konsistensi feses.

Tabel XVI. Hasil analisis Mann-Whitney untuk parameter konsistensi feses Kelompok I II III IV V VI

I tb tb bb tb bb II tb III tb tb tb bb IV bb tb tb bb V tb tb tb bb VI bb bb bb bb

Keterangan: tb : berbeda tidak bermakna (p ≥ 0,025) bb : berbeda bermakna (p ≤ 0,025) I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

C. Rangkuman Pembahasan

Infusa buah sawo manila segar pada dosis 20,14 g/kgBB menunjukkan

frekuensi diare yang lebih kecil, waktu onset diare yang lebih lama, bobot feses

yang lebih kecil, durasi diare yang lebih singkat dan nilai konsistensi feses yang

lebih kecil dibandingkan dengan kontrol negatif dan perbedaan tersebut signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

60

secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian infusa buah sawo manila

dengan dosis 20,14 g/kgBB pada mencit putih betina mempunyai aktivitas sebagai

antidiare. Dari parameter frekuensi diare, waktu onset diare, bobot feses durasi

diare dan konsistensi feses kontrol positif dengan kontrol negatif berbeda tidak

bermakna. Pada parameter konsistensi feses dan frekuensi diare, kelompok

dengan pemberian infusa buah sawo manila dengan dosis 5,035 g/kgBB berbeda

signifikan dengan kelompok kontrol positif. Kontrol positif loperamid pada

penelitian ini tidak menunjukkan efek antidiare karena kemungkinan dosis yang

diberikan kurang tinggi.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa infusa buah sawo manila segar

mempunyai aktivitas sebagai antidiare. Dosis efektif pemberian infusa buah sawo

manila pada mencit putih betina adalah 20,14 g/kgBB. Infusa buah sawo manila

segar mempunyai aktivitas sebagai antidiare hal ini diduga karena pada buah sawo

manila muda mengandung banyak alkaloid dan tanin. Alkaloid merupakan salah

satu zat yang masuk dalam kelompok obat yang digunakan ketika diare karena

alkaloid masuk dalam kelompok obat obstipansia untuk terapi simptomatis, yang

menghentikan diare dengan cara menekan peristaltik usus sehingga memberikan

lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Begitu

juga dengan tanin, tanin merupakan salah satu kelompok obat yang sering

digunakan ketika diare. Namun mekanisme tanin dalam menghentikan diare

berbeda dengan alkaloid. Tanin menghentikan diare dengan cara berfungsi

sebagai adstringen yang mengecilkan selaput lendir usus sehingga akan

mengurangi diserapnya elektrolit dan air yang berlebihan dalam usus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian uji efek antidiare infusa buah sawo manila

(Achras zapota L.) pada mencit betina dengan metode proteksi terhadap diare oleh

oleum ricini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar pada mencit putih betina

mempunyai aktivitas sebagai antidiare.

2. Dosis efektif infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar pada mencit

putih betina sebesar 20,14 g/kgBB dan 2,18 g/kgBB bila pada manusia.

B. Saran

Dari hasil penelitian uji efek antidiare yang diperoleh, dapat diambil

saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan uji efek antidiare menggunakan metode lain seperti metode

transit intestinal.

2. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam buah sawo manila (Achras

zapota L.) yang berfungsi sebagai antidiare perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut.

3. Dalam penentuan dosis kontrol positif perlu dilakukan pengujian dengan

beberapa tingkatan dosis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

62

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1988, Buku Pedoman Penatalaksanaan penderita infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) dan Diare untuk petugas Kesehatan, 179, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Jakarta

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 8-10, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka : Penapisan

Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, 23-25, 179, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyco Medica, Jakarta

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 5, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, edisi I, 1-3,

Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2005, World Health Organization (WHO) Guidelines on Treatment of

Diarrhea, http://www.pediatriconcall.com/fordoctor/diarrhea/who_guideline, diakses tanggal 13 Juli 2009

Anonim, 1996, Obat-obat Penting untuk Pelayanan Kefarmasian, 250-253,

Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta

Anonim, 2008a, Achras zapota L., http://www.tanaman-obat.com/download-e-

book/doc-view/8-tanaman-obat-achras-zapota-1?tmpl=component& format=raw, diakses tanggal 18 Januari 2009

Anonim, 2008b, Menkes Luncurkan 10.000 Desa Bersanitasi Baik,

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3172&Itemid=2, diakses tanggal 13 Juli 2009

Anonim, 2008c, WGO Practice Guideline: Acute Diarrhea,

http://www.omge.org/assets/downloads/en/pdf/guidelines/01_acute, diakses tanggal 13 Juli 2009

Anonim, 2009, Sains Fact : Body Number, http//www.man3malang.com, diakses

tanggal 12 Agustus 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

63

DiPiro, J.T., Talbrt, Rt., Yee, G.C., Matzake, G.R., Well, B.G., Posey, L.M., 2005, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, sixth edition, 678, The McGraw-Hill Companies, Inc, USA

Dollery, 1999, Therapeutic Drugs, volume 2, Churchill Livingstone Edinburgh,

London Food and Drug Administration (FDA), 1977, Public Health Service, the United

Stated Department of Health, Education and Welfare, 1977, Guidelines for the Clinical Evaluation of Antidiarrheal Drugs, FDA, Rockville

Guyong, W.F., 1995, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh

Andrianto, Petrus, 479, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Heinrich, M., 2004, Fundamental of Pharmacognosy and Phytotherapy, 199,

Churchill Livingstone, New York Mills, S. and Kerry, B., 2000, Principles and Practice of Phytotherapy: Modern

Herbal Medicine, 170-171, Churchill Livingstone Nawawi, H.H., 2007, Metode Penelitian Bidang Sosial, 88-89, Gadjah Mana

University Press, Yogyakarta Pearce, E.C., 1987, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, 188-191, PT

Gramedia, Jakarta Robber, J.E., Speedie, M.K., Tyler, V.E., 1996, Pharmacognosy and

Pharmacobiotechnology, 9th edition, 139-140, Williams and Wilkins, USA

Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan: Manfaat dan Kegunaan, 95, Balai

Pustaka, Jakarta Steenis, van C.G.G.J., 1992, Flora Untuk Sekolah di Indonesia, diterjemahkan

oleh Maeso Surjowinoto, 35-50, 327, PT Pradnya Paramita, Jakarta Suharyono, 1991, Diare Akut Klinik dan Laboratorik, 59, PT Rineka Cipta,

Jakarta Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan

Efek-efek Sampingnya, edisi kelima, 270-279, PT Elexmedia Komputindo Keluarga Gramedia, Jakarta

World Health Organization (WHO), 1989, The Treatment and Prevention of Acute

Diarrhea, second edition, World Health Organization, Geneva

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

64

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

64

Lampiran 1 : Data volume pemberian suspensi loperamid dan oleum ricini untuk kelompok kontrol positif serta contoh perhitungan volume pemberian

Mencit Berat badan

(gram) Volume pemberian suspensi loperamid

Volume pemberian oleum ricini

1 21,8 0,545 0,545 2 22,2 0,555 0,555 3 24,6 0,615 0,615 4 21,6 0,54 0,54 5 20,6 0,515 0,515 6 23,2 0,58 0,58 7 22,6 0,565 0,565 8 24,4 0,61 0,61 9 22,6 0,565 0,565

10 21,8 0,545 0,545 Contoh perhitungan volume pemberian suspensi loperamid

VD BB

C

V 7,28. 10 g

kg BB 0,0218 kg

0,2912 10 gmL

0,545

Contoh perhitungan volume pemberian oleum ricini

V BB

20 g 0,5 ml

V21,8 g20 g 0,5 ml 0,545 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

65

Lampiran 2 : Data volume pemberian aquades dan oleum ricini pada kelompok perlakuan kontrol negatif serta contoh perhitungan volume

pemberian

Mencit Berat Badan (gram)

Volume pemberian aquades (ml)

Volume pemberian oleum ricini (ml)

1 25,6 0,64 0,64 2 24,4 0,61 0,61 3 23,2 0,58 0,58 4 27,2 0,68 0,68 5 26,6 0,67 0,67 6 27,6 0,69 0,69 7 27,4 0,69 0,69 8 28,2 0,71 0,71 9 27,4 0,69 0,69 10 28,0 0,70 0,70

Contoh perhitungan volume pemberian untuk aquades

BB

20 g 0,5 ml

V25,6 g20 g 0,5 ml 0,64

Contoh perhitungan volume pemberian untuk oleum ricini

BB

20 g 0,5 ml

V25,6 g20 g 0,5 ml 0,64 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

66

Lampiran 3 : Data volume pemberian larutan CMC Na 1% dan oleum ricini pada kelompok perlakuan CMC Na 1% serta contoh perhitungan volume

pemberian

Mencit Berat Badan (gram)

Volume pemberian CMC Na (ml)

Volume pemberian oleum ricini (ml)

1 21,2 0,53 0,53 2 21,6 0,54 0,54 3 21,4 0,53 0,53 4 20,2 0,50 0,50 5 20,4 0,51 0,51 6 20,8 0,52 0,52 7 20,2 0,50 0,50 8 21,0 0,52 0,52 9 22,4 0,56 0,56 10 21,2 0,53 0,53

Contoh perhitungan volume pemberian untuk larutan CMC Na 1%

BB

20 g 0,5 ml

V21,2 g20 g 0,5 ml 0,53

Contoh perhitungan volume pemberian untuk oleum ricini

BB

20 g 0,5 ml

V21,2 g20 g 0,5 ml 0,53 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

67

Lampiran 4 : Data penimbangan buah sawo manila (Achras zapota L.) segar

Nomor Bobot (gram) 1 66,2036 2 44,6238 3 45,6084 4 62,3064 5 48,3680 6 57,1302 7 63,1100

Jumlah 387,3504 Rata-rata 55,3358

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

68

Lampiran 5 : Perhitungan konsentrasi infusa buah sawo manila (Achras zapota L.)

1) Dosis 5,035 g/kgBB, konsentrasinya dibuat dengan perhitungan sebagai

berikut:

C1 D BB

V

C1 5,035g/kg BB 0,020kg

0,5 ml 0,2014 gml 20,14 g

100 ml

2) Dosis 10,07 g/kgBB, konsentrasinya dibuat dengan perhitungan sebagai

berikut:

C2 D BB

V

C2 10,07g/kg BB 0,020kg

0,5 ml 0,4028 gml 40,28 g

100 ml

3) Dosis 20,14 g/kgBB, konsentrasinya dibuat dengan perhitungan sebagai

berikut:

C3 D BB

V

C3 20,14g/kg BB 0,020kg

0,5 ml 0,8056 gml 80,56 g

100 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

69

Lampiran 6 : Data hasil pengamatan frekuensi diare

Perlakuan

Mencit ke- x frekuensi diare (kali) ±

SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I 3 7 8 10 4 9 7 15 11 4 7,8 ± 1,1624 II 9 4 5 8 5 7 5 7 8 6 6,4 ± 0,5207 III 8 9 5 10 9 0 2 0 6 12 6,1 ± 1.3454 IV 1 2 6 6 5 7 4 0 4 1 3,6 ± 0.7775 V 8 6 3 10 1 9 5 9 7 5 6,3 ± 0,9074 VI 0 X 2 0 0 1 0 0 0 2 0,56 ± 0,2940

Keterangan : I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1%

III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB X : mencit yang diamati mati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

70

Lampiran 7 : Hasil pengamatan dengan parameter waktu terjadinya diare (menit ke-)

Kelompok

Menit ke- x waktu onset

diare ± SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I 125 98 71 88 144 86 97 59 71 119 95,8 ± 8,473 II 89 133 79 103 121 49 112 92 89 99 96,6 ± 7,391 III 94 116 140 49 60 240 201 240 111 116 136,7 ± 21,706 IV 223 164 111 84 109 73 89 240 151 80 132,4 ± 19,043 V 80 90 118 80 194 100 91 92 83 83 101,1 ± 10,940 VI 240 X 154 240 240 231 240 240 240 158 220,33 ± 12,202

Keterangan : I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid

HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1%

III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo

manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB X : mencit yang diamati mati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

71

Lampiran 8 : Hasil pengamatan dengan parameter bobot feses (gram)

Kelompok

Mencit ke- x bobot feses (gram) ± SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I 0,5129 0,9472 1,3614 0,7169 0,5007 0,9465 0,6707 1.9560 1,4761 0,9947 1,0083±0,1472II 1,3664 1,1993 1,1801 1,4427 0,6393 1,5009 1,1667 1,1617 1,0703 0,5893 1,1317±0,0965III 1,4660 0,9048 1,9708 1,7840 2,6184 0,1244 0,9948 0,5379 1,4978 1,6508 1,3550±0,2308IV 1,0139 0,6782 1,0273 0,6151 1,1550 1,2004 0,7956 0 0,6704 0,2566 0,7412±0,1225V 1,4461 0,7759 0,7755 1,4352 0,2616 1,5302 0,7315 1,5469 0,9434 1,1082 1,0554±0,1363VI 0,1754 X 0,9362 0 0,2512 0,3792 0 0,3674 0,2377 0,7474 0,3438±0,1054

Keterangan :

I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid HCl dalam CMC Na 1% II : Kelompok perlakuan CMC Na 1%

III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

X : mencit yang diamati mati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

72

Lampiran 9 : Hasil pengamatan dengan parameter jangka waktu berlangsungnya diare (menit)

Kelompok Mencit ke- x durasi diare ± SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I 115 142 169 152 96 154 143 181 169 121 144,2 ± 8,473 II 151 117 161 103 119 191 128 148 151 141 141 ± 8,043 III 146 124 100 191 180 0 39 0 129 124 103,3 ± 21,706 IV 17 76 129 156 131 167 151 0 89 160 107,6 ± 19,043 V 160 150 122 160 46 140 149 148 157 157 138,9 ± 10,940 VI 0 X 86 0 0 9 0 0 0 82 19,67 ± 12,202

Keterangan :

I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid HCl dalam CMC Na 1%

II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades

IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB

V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB

VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

X : mencit yang diamati mati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

73

Lampiran 10 : Rangkuman data hasil pengamatan konsistensi feses

Perlakuan Pengamatan mencit ke- x konsistensi feses ± SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I 10 21 24 33 13 27 20 45 33 18 24,4 ± 3,314II 33 18 15 26 20 24 16 24 26 21 22,3 ± 1,719 III 28 25 20 27 29 1 12 5 19 39 20,5 ± 3,695 IV 4 7 18 16 14 20 12 0 11 3 10,5 ± 2,141 V 26 17 10 29 5 30 14 29 21 14 19,5 ± 2,794 VI 1 X 9 0 1 3 0 2 2 8 2,89 ± 1,11

Keterangan :

I : Kelompok kontrol positif dengan pemberian suspensi loperamid HCl dalam CMC Na 1%

II : Kelompok perlakuan CMC Na 1% III : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades

IV : Kelompok perlakuan I dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 5,035 g/kgBB

V : Kelompok perlakuan II dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 10,07 g/kgBB

VI : Kelompok perlakuan III dengan pemberian infusa buah sawo manila (Achras zapota L.) segar dosis 20,14 g/kgBB

X : mencit yang diamati mati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

74

Lampiran 11 : Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan kontrol positif

Keterangan : J : jumlah defekasi B : bobot feses K : konsistensi feses

No. Mencit 

Karakteristik feses dari waktu ke waktu (jam) Jumlah BAB 

Bobot feses 

0 ‐ 0,5jam  0.5 ‐ 1 jam  1 ‐ 1,5 jam 1,5 ‐ 2 jam 2 ‐ 2,5 jam 2,5 ‐ 3 jam  3 ‐ 3,5 jam 3,5 ‐ 4 jamJ  K  B  J  K  B  J K B J K B J K B J K  B  J K B J K B

1  0  0  0  0,0000  0  0,0000  2  0,1921  2  0,2809  1  0,0399  0  0,0000  0  0,0000  5  0,5129 

2  0  0  0  0,0000  1  0,1138  3  0,3512  2  0,2136  2  0,2686  0  0,0000  0  0,0000  8  0,9472 

3  0  0  1  0,0806  3  0,4774  1  0,0973  2  0,3233  1  0,0850  1  0,2978  0  0,0000  9  1,3614 

4  0  0  1  0,0144  5  0,2854  2  0,0858  2  0,0589  2  0,1574  2  0,1150  0  0,0000  14  0,7169 

5  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  4  0,4136  2  0,0871  0  0,0000  0  0,0000  6  0,5007 

6  0  0  1  0,0705  2  0,2022  3  0,2591  1  0,0378  1  0,1031  1  0,0680  2  0,2058  11  0,9465 

7  0  0  0  0,0000  2  0,0574  3  0,2584  2  0,1450  0  0,0000  2  0,2099  0  0,0000  9  0,6133 

8  0  0  4  0,6458  3  0,2749  2  0,2656  1  0,0401  2  0,3008  1  0,1819  3  0,2469  16  1,956 

9  0  0  0  0,0000  5  0,6453  2  0,2876  1  0,1278  2  0,1520  1  0,1220  2  0,1414  13  1,4761 

10  0  0  0  0,0000  0  0,0000  4  0,5257  2  0,2170  0  0,0000  1  0,2097  1  0,0423  8  0,9947 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

75

Lampiran 12 : Hasil pengamatan konsistensi feses pada perlakuan kontrol positif

Keterangan: K = keras L = lembek C = cair

Mencit ke-

Pengamatan konsistensi feses dari waktu ke waktu 0-0,5 jam 0,5-1 jam 1-1,5 jam 1,5-2 jam 2-2,5 jam 2,5-3 jam 3-3,5 jam 3,5-4 jam

huruf nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf nilai huruf nilai1 - 0 - 0 - 0 K,K 2 L,C 5 C 3 - 0 - 02 - 0 - 0 K 1 L,C,C 8 C,C 6 C,C 6 - 0 - 0 3 - 0 K 1 L,C,C 8 C 3 C,C 6 C 3 C 3 - 0 4 - 0 K 1 K,K,K,C,C 9 C,C 6 C,L 5 C,C 6 C,C 6 - 0 5 - 0 - 0 - 0 - 0 K,K,L,C 7 C,C 6 - 0 - 0 6 - 0 K 1 K,L 3 L,C,C 8 C 3 C 3 C 3 C,C 6 7 - 0 - 0 K,K 2 L,L,C 7 C,C 6 - 0 L,C 5 - 08 - 0 K,L,C,C 9 C,C,C 9 C,C 6 C 3 C,C 6 C 3 C,C,C 9 9 - 0 - 0 K,K,L,L,C 9 C,C 6 C 3 C,C 6 C 3 C,C 6 10 - 0 - 0 - 0 K,K,K,C 6 C,C 6 - 0 C 3 C 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

76

Lampiran 13 : Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan CMC Na 1%

Keterangan : J : jumlah defekasi B : bobot feses K : konsistensi feses

No, Mencit 

Karakteristik feses dari waktu ke waktu (jam) 

Jumlah BAB 

Bobot Feses 

0 ‐ 0,5jam  0,5 ‐ 1 jam  1 ‐ 1,5 jam  1,5 ‐ 2 jam  2 ‐ 2,5 jam  2,5 ‐ 3 jam  3 ‐ 3,5 jam  3,5 ‐ 4 jam 

J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B 

1  2  0,0678  2  0,0793  4  0,3199  4  0,3288  0  0  1  0,1527  2  0,2312  1  0,1867  16  1,3664 

2  3  0,1564  0  0  1  0,0489  2  0,1600  5  0,6522  1  0,1818  0  0  0  0  12  1,1993 

3  0  0  0  0  4  0,5466  2  0,2347  1  0,3988  0  0  0  0  0  0  7  1,1801 

4  0  0  0  0  2  0,2028  3  0,4615  1  0,2964  0  0  2  0,1973  3  0,2847  11  1,4427 

5  0  0  1  0,0388  2  0,0508  3  0,2877  2  0,1363  1  0,0874  1  0,0304  1  0,0079  11  0,6393 

6  1  0,0835  5  0,9861  2  0,2641  1  0,0887  0  0  0  0  0  0  1  0,0785  10  1,5009 

7  0  0  0  0  0  0  3  0,7237  1  0,0598  1  0,0751  1  0,1327  1  0,1754  7  1,1667 

8  0  0  0  0  3  0,2751  2  0,4681  2  0,2192  1  0,0230  2  0,1763  0  0  10  1,1617 

9  1  0,0371  0  0  3  0,4015  2  0,2209  2  0,1489  1  0,1319  0  0  2  0,1300  11  1,0703 

10  3  0,1252  1  0,1003  1  0,0679  1  0,0919  2  0,0928  1  0,0599  1  0,0400  1  0,0113  11  0,5893 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

77

Lampiran 14 : Hasil pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan CMC Na 1%

Keterangan: K = keras L = lembek C = cair

Mencit ke- Pengamatan konsistensi feses dari waktu ke waktu 0-0,5 jam 0,5-1 jam 1-1,5 jam 1,5-2 jam 2-2,5 jam 2,5-3 jam 3-3,5 jam 3,5-4 jam

huruf nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf nilai huruf nilai 1 K,K 2 K,K 2 K,K,K,L 5 C,C,C,C 12 - 0 C 3 C,C 6 C 3 2 K,K,K 3 - 0 K 1 K,K 2 K,K,L,L,C 9 C 3 - 0 - 0 3 - 0 - 0 K,K,L,L 6 C,C 6 C 3 - 0 - 0 - 04 - 0 - 0 K,K 2 K,L,C 6 C 3 - 0 C,C 6 C,C,C 9 5 - 0 K 1 K,K 2 K,K,K 3 L,C 5 C 3 C 3 C 3 6 K 1 K,K,C,C,C 11 C,C 6 C 3 - 0 - 0 - 0 C 3 7 - 0 - 0 - 0 K,K,L 4 C 3 C 3 C 3 C 3 8 - 0 - 0 K,K,K 3 C,C 6 C,C 6 C 3 C,C 6 - 0 9 K 1 - 0 K,K,L 4 C,C 6 C,C 6 C 3 - 0 C,C 610 K,K,K 3 K 1 K 1 L 2 L,C 5 C 3 C 3 C 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

78

Lampiran 15 : Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan kontrol negatif

Keterangan : J : jumlah defekasi B : bobot feses K : konsistensi feses

No, Mencit 

Karakteristik feses dari waktu ke waktu (jam) 

Jumlah BAB 

Bobot Feses 

0 ‐ 0,5jam  0,5 ‐ 1 jam  1 ‐ 1,5 jam  1,5 ‐ 2 jam  2 ‐ 2,5 jam  2,5 ‐ 3 jam  3 ‐ 3,5 jam  3,5 ‐ 4 jam 

J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B 

1  0  0,0000  0  0  6  0,8820  4  0,3451  1  0,1461  1  0,0928  0  0  0  0  12  1,466 

2  0  0,0000  0  0  1  0,3962  3  0,1765  0  0,0000  2  0,1771  2  0,1060  2  0,0490  10  0,9048 

3  0  0,0000  0  0  1  0,1000  2  0,1359  5  0,9643  1  0,7018  1  0,0536  1  0,0152  11  1,9708 

4  0  0,0000  4  0,7894  2  0,2909  2  0,2090  1  0,3458  0  0,0000  1  0,1489  0  0,0000  10  1,784 

5  0  0,0000  4  1,0478  2  0,9920  3  0,3420  0  0,0000  1  0,0912  2  0,1454  0  0,0000  12  2,6184 

6  1  0,1244  0  0  0  0,0000  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  1  0,1244 

7  0  0,0000  0  0  0  0,0000  0  0  1  0,0622  0  0,0000  7  0,4994  1  0,4332  9  0,9948 

8  1  0,1309  0  0  0  0,0000  0  0  2  0,1010  1  0,0455  0  0,0000  1  0,2605  5  0,5379 

9  1  0,0664  0  0  2  0,4350  3  0,4309  0  0,0000  2  0,3402  1  0,2253  0  0,0000  9  1,4978 

10  0  0,0000  0  0  2  0,1290  3  0,2959  4  0,3048  3  0,2182  3  0,5380  1  0,1649  16  1,6508 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

79

Lampiran 16 : Pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan kontrol negatif

Keterangan: K = keras L = lembek C = cair

Mencit ke‐  Pengamatan konsistensi feses dari waktu ke waktu0‐0,5 jam  0,5‐1 jam 1‐1,5 jam 1,5‐2 jam 2‐2,5 jam  2,5‐3 jam 3‐3,5 jam 3,5‐4 jam

huruf  nilai  huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf  Nilai huruf Nilai huruf nilai huruf nilai1  ‐  0  ‐  0 K,K,K,K,C,C 10 C,C,C,C 12 C  3 C 3 ‐ 0 ‐ 02  ‐  0  ‐  0 K 1 L,L,L 6 ‐  0 C,C 6 C,C 6 C,C 63  ‐  0  ‐  0 K 1 K,K 2 K,K,K,C,C  9 L 2 C 3 C 34  ‐  0  K,L,C,L,L 10 C,C 6 L,C 5 C  3 ‐ 0 C 3 ‐ 05  ‐  0  K,K,K,L 5 C,C 6 C,C,C 9 ‐  0 C 3 C,C 6 ‐ 06  K  1  ‐  0 ‐ 0 ‐ 0 ‐  0 ‐ 0 ‐ 0 ‐ 07  ‐  0  ‐  0 ‐ 0 ‐ 0 K  1 ‐ 0 K,K,K,K,K,K,L 8 C 38  K  1  ‐  0 ‐ 0 ‐ 0 K,K  2 K 1 ‐ 0 K 19  K  1  ‐  0 K,K 2 L,L,C 7 ‐  0 C,C 6 C 3 ‐ 010  ‐  0  ‐  0 K,K 2 K,K,L 4 C,C,C,C  12 C,C,C 9 C,C,C 9 C 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

80

Lampiran 17 : Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan infusa buah sawo dosis 5,035 x 103 mg/kgBB

Keterangan : J : jumlah defekasi B : bobot feses K : konsistensi feses

No, Mencit 

Karakteristik feses dari waktu ke waktu (jam)  Jumlah BAB  

Bobot Feses 

 

0 ‐ 0,5jam  0,5 ‐ 1 jam  1 ‐ 1,5 jam  1,5 – 2 jam  2 ‐ 2,5jam  2,5 ‐ 3 jam  3  ‐ 3,5 jam  3,5 – 4 jam 

J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B 

1  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  1  0,7714  0  0,0000  1  0,2425  2  1,0139 

2  0  0  0  0  0  0,0000  1  0,0561  1  0,1640  1  0,1577  0  0,0000  1  0,3004  4  0,6782 

3  0  0  0  0  0  0,0000  2  0,5021  3  0,4073  0  0,0000  1  0,0802  1  0,0377  7  1,0273 

4  0  0  0  0  2  0,2990  1  0,1014  1  0,1162  2  0,0985  0  0,0000  0  0,0000  6  0,6151 

5  0  0  0  0  0  0,0000  2  0,8468  0  0,0000  1  0,1235  2  0,1847  0  0,0000  5  1,155 

6  0  0  0  0  3  0,5078  2  0,1297  2  0,2750  1  0,0960  0  0,0000  1  0,1919  9  1,2004 

7  0  0  0  0  2  0,3809  1  0,2114  1  0,1285  1  0,0748  0  0,0000  0  0,0000  5  0,7956 

8  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0 

9  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  2  0,3311  2  0,1611  0  0,0000  2  0,1782  6  0,6704 

10  0  0  0  0  2  0,2566  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  2  0,2566 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

81

Lampiran 18 : Pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan infusa buah sawo dosis 5,035 x 103 mg/kgBB

Keterangan: K = keras L = lembek C = cair

Mencit ke-

Pengamatan konsistensi feses dari waktu ke waktu0-0,5 jam 0,5-1 jam 1-1,5 jam 1,5-2 jam 2-2,5 jam 2,5-3 jam 3-3,5 jam 3,5-4 jam

huruf nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf nilai huruf nilai 1 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 K 1 - 0 C 3 2 - 0 - 0 - 0 K 1 K 1 L 2 - 0 C 3 3 - 0 - 0 - 0 K,L 3 C,C,C 9 - 0 C 3 C 3 4 - 0 - 0 L,L 4 C 3 C 3 C,C 6 - 0 - 0 5 - 0 - 0 - 0 C,C 6 - 0 L 2 C,C 6 - 0 6 - 0 - 0 K,K,K,L 5 C,C 6 L,L 4 C 3 - 0 L 2 7 - 0 - 0 K,L 3 C 3 C 3 C 3 - 0 - 0 8 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 9 - 0 - 0 - 0 - 0 K,K 2 L,L 4 - 0 L,C 5

10 - 0 - 0 K,L 3 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

82

Lampiran 19 : Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan infusa buah sawo dosis 1,007 x 104 mg/kgBB

Keterangan : J : jumlah defekasi B : bobot feses K : konsistensi feses

No, Mencit 

Karakteristik feses dari waktu ke waktu (jam)  Jumlah BAB  

Bobot Feses 

 

0 ‐ 0,5jam  0,5 ‐ 1 jam  1 ‐ 1,5 jam  1,5 – 2 jam  2 ‐ 2,5jam  2,5 ‐ 3 jam  3 ‐ 3,5 jam  3,5 – 4 jam 

J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B 

1  1  0,1284  0  0  3  0,5468  2  0,1110  2  0,1998  2  0,3729  1  0,0872  0  0,0000  11  1,4461 

2  0  0  0  0  2  0,3185  0  0,0000  1  0,1977  2  0,1375  2  0,1222  0  0,0000  7  0,7759 

3  0  0  0  0  0  0,0000  3  0,3700  0  0,0000  1  0,3127  1  0,0928  0  0,0000  5  0,7755 

4  0  0  0  0  2  0,3185  2  0,1875  2  0,2039  1  0,2082  2  0,3234  1  0,1937  10  1,4352 

5  0  0  0  0  1  0,0303  0  0,0000  0  0,0000  1  0,1032  2  0,1278  0  0,0000  4  0,2613 

6  0  0  0  0  0  0,0000  4  0,7887  4  0,3260  1  0,2131  0  0,0000  2  0,2024  11  1,5302 

7  0  0  0  0  1  0,1152  2  0,2709  0  0,0000  1  0,1414  1  0,1412  1  0,0628  6  0,7315 

8  0  0  1  0,1401  1  0,1581  4  0,5809  3  0,3110  1  0,2231  1  0,1337  0  0,0000  11  1,5469 

9  0  0  0  0  2  0,2713  2  0,1960  2  0,3270  1  0,0619  1  0,0872  0  0,0000  8  0,9434 

10  0  0  0  0  2  0,2905  1  0,2082  1  0,3975  1  0,0869  0  0,0000  1  0,1251  6  1,1082 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

83

Lampiran 20 : Pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan infusa buah sawo dosis 1,007 x 104 mg/kgBB

Keterangan:

K = keras L = lembek C = cair

Mencit ke-

Pengamatan konsistensi feses dari waktu ke waktu 0-0,5 jam 0,5-1 jam 1-1,5 jam 1,5-2 jam 2-2,5 jam 2,5-3 jam 3-3,5 jam 3,5-4 jam

huruf nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf nilai huruf nilai 1 K 1 - 0 K,K,L 4 C,C 6 C,C 6 C,C 6 C 3 - 0 2 - 0 - 0 K,L 3 - 0 L 2 C,C 6 C,C 6 - 0 3 - 0 - 0 - 0 K,K,L 4 - 0 C 3 C 3 - 0 4 - 0 - 0 L,C 5 C,C 6 C,C 6 C 3 C,C 6 C 3 5 - 0 - 0 K 1 - 0 - 0 K 1 K,L 3 - 0 6 - 0 - 0 - 0 K,L,C,C 9 C,C,C,C 12 C 3 - 0 C,C 6 7 - 0 - 0 K 1 L,L 4 - 0 C 3 C 3 C 3 8 - 0 K 1 K 1 C,C,C,C 12 C,C,C 9 C 3 C 3 - 0 9 - 0 - 0 K,L 3 C,C 6 C,C 6 C 3 C 3 - 0

10 - 0 - 0 K,L 3 L 2 C 3 C 3 - 0 C 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

84

Lampiran 21 : Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan infusa buah sawo dosis 2,014 x 104 mg/kgBB

Keterangan :

J : jumlah defekasi B : bobot feses K : konsistensi feses

No, Mencit 

Karakteristik feses dari waktu ke waktu (jam)  Jumlah BAB  

Bobot Feses 

 

0 ‐ 0,5jam  0,5 ‐ 1 jam  1 ‐ 1,5 jam  1,5 – 2 jam  2 ‐ 2,5jam  2,5 ‐ 3 jam  3 ‐ 3,5 jam  3,5 – 4 jam 

J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B  J  K  B 

1  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  2  0,1754  0  0,0000  2  0,1754 

2  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0 

3  0  0  0  0  0  0,0000  2  0,1474  3  0,2153  1  0,2648  1  0,3087  0  0,0000  7  0,9362 

4  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0 

5  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  1  0,2512  0  0,0000  0  0,0000  1  0,2512 

6  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  1  0,0977  1  0,2815  2  0,3792 

7  0  0  0  0  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  0  0 

8  0  0  0  0  0  0,0000  1  0,2054  0  0,0000  0  0,0000  1  0,1620  0  0,0000  2  0,3674 

9  0  0  0  0  1  0,1113  0  0,0000  1  0,1264  0  0,0000  0  0,0000  0  0,0000  2  0,2377 

10  0  0  1  0,0803  1  0,1044  2  0,3194  0  0,0000  2  0,2433  0  0,0000  0  0,0000  6  0,7474 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

85

Lampiran 22 : Hasil pengamatan konsistensi feses pada kelompok perlakuan infusa buah sawo dosis 2,014 x 104 mg/kgBB

Keterangan: K = keras L = lembek C = cair

Mencit ke- Pengamatan konsistensi feses dari waktu ke waktu 0-0,5 jam 0,5-1 jam 1-1,5 jam 1,5-2 jam 2-2,5 jam 2,5-3 jam 3-3,5 jam 3,5-4 jam huruf nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf Nilai huruf nilai huruf nilai

1 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 K 1 - 0 2 3 - 0 - 0 - 0 K,K 2 K,K,K 3 L 2 L 2 - 0 4 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 5 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 K 1 - 0 - 0 6 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 K 1 L 2 7 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 8 - 0 - 0 - 0 K 1 - 0 - 0 K 1 - 0 9 - 0 - 0 K 1 - 0 K 1 - 0 - 0 - 0 10 - 0 K 1 K 1 K,K 2 - 0 L,L 4 - 0 - 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

86

Lampiran 23. Hasil uji normalitas

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Frekuensi diare kontrol positif .149 10 .200* .952 10 .692

perlakuan CMC Na .202 10 .200* .938 10 .532

kontrol negatif .172 10 .200* .921 10 .362

infusa sawo dosis rendah .165 10 .200* .927 10 .418

infusa sawo dosis tengah .127 10 .200* .953 10 .703

infusa sawo dosis tinggi .402 9 .000 .658 9 .000Onset diare kontrol positif .167 10 .200* .957 10 .756

perlakuan CMC Na .173 10 .200* .967 10 .858kontrol negatif .219 10 .193 .899 10 .216 infusa sawo dosis rendah .239 10 .111 .862 10 .080

infusa sawo dosis tengah .313 10 .006 .635 10 .000

infusa sawo dosis tinggi .392 9 .000 .582 9 .000Bobot feses kontrol positif .212 10 .200* .912 10 .295

perlakuan CMC Na .239 10 .110 .875 10 .113kontrol negatif .160 10 .200* .985 10 .985infusa sawo dosis rendah .172 10 .200* .928 10 .429

infusa sawo dosis tengah .211 10 .200* .908 10 .265

infusa sawo dosis tinggi .233 9 .172 .895 9 .223Durasi diare kontrol positif .167 10 .200* .957 10 .756

perlakuan CMC Na .147 10 .200* .964 10 .833 kontrol negatif .219 10 .193 .899 10 .216infusa sawo dosis rendah .239 10 .111 .862 10 .080

infusa sawo dosis tengah .313 10 .006 .635 10 .000

infusa sawo dosis tinggi .392 9 .000 .582 9 .000Konsistensi feses

kontrol positif .127 10 .200* .963 10 .821perlakuan CMC Na .148 10 .200* .955 10 .730kontrol negatif .150 10 .200* .958 10 .765infusa sawo dosis rendah .132 10 .200* .958 10 .765

infusa sawo dosis tengah .169 10 .200* .921 10 .369

infusa sawo dosis tinggi .272 9 .054 .791 9 .016a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

87

Lampiran 24. Hasil uji statistika Kruskal Wallis untuk parameter frekuensi diare

Ranks

kelompok N Mean Rank

Frekuensi diare kontrol positif 10 40.80

perlakuan CMC Na 10 35.95

kontrol negatif 10 34.65

infusa sawo dosis rendah 10 22.30

infusa sawo dosis tengah 10 36.05

infusa sawo dosis tinggi 9 8.06

Total 59

Test Statisticsa,b

berapa kali diare

Chi-Square 24.062df 5Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

88

Lampiran 25. Hasil uji statistika Mann Whitney untuk parameter frekuensi diare

1. Kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan CMC Na 1%

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Frekuensi diare kontrol positif 10 11.55 115.50

perlakuan CMC Na 10 9.45 94.50

Total 20

Test Statisticsb

Frekuensi diare

Mann-Whitney U 39.500Wilcoxon W 94.500Z -.801Asymp. Sig. (2-tailed) .423Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .436a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

2. Kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Frekuensi diare kontrol positif 10 11.40 114.00

kontrol negatif 10 9.60 96.00

Total 20

Test Statisticsb

Frekuensi diare

Mann-Whitney U 41.000Wilcoxon W 96.000Z -.683Asymp. Sig. (2-tailed) .495Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .529a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

89

3. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Frekuensi diare kontrol positif 10 13.80 138.00

infusa sawo dosis rendah 10 7.20 72.00

Total 20

Test Statisticsb

Frekuensi diare

Mann-Whitney U 17.000Wilcoxon W 72.000Z -2.510Asymp. Sig. (2-tailed) .012Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .011a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

4. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Frekuensi diare kontrol positif 10 11.55 115.50

infusa sawo dosis tengah 10 9.45 94.50

Total 20

Test Statisticsb

Frekuensi diare

Mann-Whitney U 39.500Wilcoxon W 94.500Z -.798Asymp. Sig. (2-tailed) .425Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .436a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

90

5. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa sawo dosis tinggi Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Frekuensi diare kontrol positif 10 14.50 145.00

infusa sawo dosis tinggi 9 5.00 45.00

Total 19

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 45.000Z -3.737Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

6. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

frekuensi diare kontrol negatif 10 12.40 124.00

infusa sawo dosis rendah 10 8.60 86.00

Total 20

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U 31.000Wilcoxon W 86.000Z -1.443Asymp. Sig. (2-tailed) .149Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .165a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

91

7. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

frekuensi diare kontrol negatif 10 10.55 105.50

infusa sawo dosis tengah 10 10.45 104.50

Total 20

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U 49.500Wilcoxon W 104.500Z -.038Asymp. Sig. (2-tailed) .970Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .971a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

8. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

frekuensi diare kontrol negatif 10 13.20 132.00

infusa sawo dosis tinggi 9 6.44 58.00

Total 19

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U 13.000Wilcoxon W 58.000Z -2.721Asymp. Sig. (2-tailed) .007Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

92

9. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dan kelompok infusa buah sawo

dosis tengah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

frekuensi diare infusa sawo dosis rendah 10 7.85 78.50

infusa sawo dosis tengah 10 13.15 131.50

Total 20

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U 23.500Wilcoxon W 78.500Z -2.015Asymp. Sig. (2-tailed) .044Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .043a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

10. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

frekuensi diare infusa sawo dosis rendah 10 13.30 133.00

infusa sawo dosis tinggi 9 6.33 57.00

Total 19

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 57.000Z -2.776Asymp. Sig. (2-tailed) .006Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .006a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

93

11. Kelompok infusa buah sawo dosis tengah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

frekuensi diare infusa sawo dosis tengah 10 14.25 142.50

infusa sawo dosis tinggi 9 5.28 47.50

Total 19

Test Statisticsb

frekuensi diare

Mann-Whitney U 2.500Wilcoxon W 47.500Z -3.531Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

94

Lampiran 26. Hasil analisis statistika uji Kruskal Wallis untuk parameter onset diare

Ranks

kelompok N Mean Rank

Onset diare

kontrol positif 10 21.40

perlakuan CMC Na 10 23.50

kontrol negatif 10 32.90

infusa sawo dosis rendah 10 30.35

infusa sawo dosis tengah 10 21.95

infusa sawo dosis tinggi 9 52.11

Total 59

Test Statisticsa,b

Onset diare

Chi-Square 21.425 df 5 Asymp. Sig. .001 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

95

Lampiran 27. Hasil analisis statistika uji Mann Whitney untuk parameter onset diare

1. Kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan CMC Na 1%

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol positif 10 9.90 99.00

perlakuan CMC Na 10 11.10 111.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 44.000Wilcoxon W 99.000Z -.454Asymp. Sig. (2-tailed) .650Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .684a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

2. Kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol positif 10 8.90 89.00

kontrol negatif 10 12.10 121.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 34.000Wilcoxon W 89.000Z -1.211Asymp. Sig. (2-tailed) .226Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .247a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

96

3. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol positif 10 8.70 87.00

infusa sawo dosis rendah 10 12.30 123.00

Total 20

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 32.000Wilcoxon W 87.000Z -1.361Asymp. Sig. (2-tailed) .173Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .190a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

4. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol positif 10 10.40 104.00

infusa sawo dosis tengah 10 10.60 106.00

Total 20

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 49.000Wilcoxon W 104.000Z -.076Asymp. Sig. (2-tailed) .940Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .971a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

97

5. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol positif 10 5.50 55.00

infusa sawo dosis tinggi 9 15.00 135.00

Total 19

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 55.000Z -3.734Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

6. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol negatif 10 10.95 109.50

infusa sawo dosis rendah 10 10.05 100.50

Total 20

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 45.500Wilcoxon W 100.500Z -.341Asymp. Sig. (2-tailed) .733Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .739a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

98

7. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol negatif 10 12.50 125.00

infusa sawo dosis tengah 10 8.50 85.00

Total 20 Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 30.000Wilcoxon W 85.000Z -1.514Asymp. Sig. (2-tailed) .130Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .143a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

8. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

kontrol negatif 10 6.90 69.00

infusa sawo dosis tinggi 9 13.44 121.00

Total 19

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 14.000Wilcoxon W 69.000Z -2.631Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .010a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

99

9. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tengah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

infusa sawo dosis rendah 10 11.80 118.00

infusa sawo dosis tengah 10 9.20 92.00

Total 20

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 37.000Wilcoxon W 92.000Z -.985Asymp. Sig. (2-tailed) .325Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .353a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

10. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

infusa sawo dosis rendah 10 6.50 65.00

infusa sawo dosis tinggi 9 13.89 125.00

Total 19

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 10.000Wilcoxon W 65.000Z -2.931Asymp. Sig. (2-tailed) .003Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .003a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

100

11. Kelompok infusa buah sawo dosis tengah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Onset diare

infusa sawo dosis tengah 10 5.70 57.00

infusa sawo dosis tinggi 9 14.78 133.00

Total 19

Test Statisticsb

Onset diare

Mann-Whitney U 2.000Wilcoxon W 57.000Z -3.569Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

101

Lampiran 28. Hasil analisis ANOVA untuk parameter bobot feses

Test of Homogeneity of Variances

Bobot feses

(gram)

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.280 5 53 .060

ANOVA

Bobot feses (gram)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5.858 5 1.172 5.444 .000

Within Groups 11.405 53 .215

Total 17.263 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

102

Lampiran 29. Hasil analisis statistika uji Post Hoc Scheffe untuk parameter

bobot feses Multiple Comparisons

Bobot feses (gram) Scheffe

(I) kelompok (J) kelompok Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

kontrol positif perlakuan CMC Na -.12336 .20745 .996 -.8404 .5937

kontrol negatif -.34666 .20745 .731 -1.0637 .3704

infusa sawo dosis rendah .26706 .20745 .892 -.4500 .9841

infusa sawo dosis tengah -.04711 .20745 1.000 -.7642 .6699

infusa sawo dosis tinggi .66448 .21314 .102 -.0722 1.4012perlakuan CMC Na kontrol positif .12336 .20745 .996 -.5937 .8404

kontrol negatif -.22330 .20745 .947 -.9404 .4938infusa sawo dosis rendah .39042 .20745 .620 -.3266 1.1075

infusa sawo dosis tengah .07625 .20745 1.000 -.6408 .7933infusa sawo dosis tinggi .78784* .21314 .029 .0511 1.5245

kontrol negatif kontrol positif .34666 .20745 .731 -.3704 1.0637

perlakuan CMC Na .22330 .20745 .947 -.4938 .9404infusa sawo dosis rendah .61372 .20745 .139 -.1033 1.3308

infusa sawo dosis tengah .29955 .20745 .835 -.4175 1.0166infusa sawo dosis tinggi 1.01114* .21314 .002 .2744 1.7478

infusa sawo dosis rendah

kontrol positif -.26706 .20745 .892 -.9841 .4500

perlakuan CMC Na -.39042 .20745 .620 -1.1075 .3266kontrol negatif -.61372 .20745 .139 -1.3308 .1033infusa sawo dosis tengah -.31417 .20745 .805 -1.0312 .4029infusa sawo dosis tinggi .39742 .21314 .629 -.3393 1.1341

infusa sawo dosis tengah kontrol positif .04711 .20745 1.000 -.6699 .7642

perlakuan CMC Na -.07625 .20745 1.000 -.7933 .6408kontrol negatif -.29955 .20745 .835 -1.0166 .4175infusa sawo dosis rendah .31417 .20745 .805 -.4029 1.0312

infusa sawo dosis tinggi .71159 .21314 .065 -.0251 1.4483infusa sawo dosis tinggi kontrol positif -.66448 .21314 .102 -1.4012 .0722

perlakuan CMC Na -.78784* .21314 .029 -1.5245 -.0511kontrol negatif -1.01114* .21314 .002 -1.7478 -.2744infusa sawo dosis rendah -.39742 .21314 .629 -1.1341 .3393

infusa sawo dosis tengah -.71159 .21314 .065 -1.4483 .0251*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

103

Lampiran 30. Hasil uji statistika Kruskal Wallis untuk parameter durasi diare

Ranks

kelompok N Mean Rank

Durasi diare (menit)

kontrol positif 10 38.70

perlakuan CMC Na 10 35.80

kontrol negatif 10 27.40

infusa sawo dosis rendah 10 29.85

infusa sawo dosis tengah 10 38.15

infusa sawo dosis tinggi 9 7.89

Total 59

Test Statisticsa,b

Durasi diare

Chi-Square 21.186

df 5

Asymp. Sig. .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

104

Lampiran 31. Hasil analisis statistika uji Mann Whitney untuk parameter durasi diare

1. Kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan CMC Na 1%

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol positif 10 11.20 112.00

perlakuan CMC Na 10 9.80 98.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 43.000Wilcoxon W 98.000Z -.530Asymp. Sig. (2-tailed) .596Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .631a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

2. Kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol positif 10 12.10 121.00

kontrol negatif 10 8.90 89.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 34.000Wilcoxon W 89.000Z -1.211Asymp. Sig. (2-tailed) .226Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .247a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

105

3. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol positif 10 12.30 123.00

infusa sawo dosis rendah 10 8.70 87.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 32.000Wilcoxon W 87.000Z -1.361Asymp. Sig. (2-tailed) .173Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .190a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

4. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol positif 10 10.60 106.00

infusa sawo dosis tengah 10 10.40 104.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 49.000Wilcoxon W 104.000Z -.076Asymp. Sig. (2-tailed) .940Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .971a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

106

5. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol positif 10 14.50 145.00

infusa sawo dosis tinggi 9 5.00 45.00

Total 19

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 45.000Z -3.734Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

6. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol negatif 10 10.05 100.50

infusa sawo dosis rendah 10 10.95 109.50

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 45.500Wilcoxon W 100.500Z -.341Asymp. Sig. (2-tailed) .733Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .739a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

107

7. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol negatif 10 8.50 85.00

infusa sawo dosis tengah 10 12.50 125.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 30.000Wilcoxon W 85.000Z -1.514Asymp. Sig. (2-tailed) .130Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .143a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

8. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

kontrol negatif 10 13.10 131.00

infusa sawo dosis tinggi 9 6.56 59.00

Total 19

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 14.000Wilcoxon W 59.000Z -2.631Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .010a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

108

9. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tengah

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

infusa sawo dosis rendah 10 9.20 92.00

infusa sawo dosis tengah 10 11.80 118.00

Total 20

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 37.000Wilcoxon W 92.000Z -.985Asymp. Sig. (2-tailed) .325Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .353a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

10. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

infusa sawo dosis rendah 10 13.50 135.00

infusa sawo dosis tinggi 9 6.11 55.00

Total 19

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 10.000Wilcoxon W 55.000Z -2.931Asymp. Sig. (2-tailed) .003Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .003a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

109

11. Kelompok infusa buah sawo dosis tengah dengan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Durasi diare

infusa sawo dosis tengah 10 14.30 143.00

infusa sawo dosis tinggi 9 5.22 47.00

Total 19

Test Statisticsb

Durasi diare

Mann-Whitney U 2.000Wilcoxon W 47.000Z -3.569Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

110

Lampiran 32. Hasil analisis statistika Kruskal Wallis untuk parameter konsistensi feses

Ranks

Kelompok N Mean Rank

Konsistensi feses

kontrol positif 10 40.65

perlakuan CMC Na 10 39.10

kontrol negatif 10 35.90

infusa sawo dosis rendah 10 19.40

infusa sawo dosis tengah 10 35.00

infusa sawo dosis tinggi 9 7.72

Total 59

Test Statisticsa,b

konsistensifeses

Chi-Square 27.672 df 5 Asymp. Sig. .000 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

111

Lampiran 33. Hasil analisis statistika Mann Whitney untuk parameter konsistensi feses

1. Kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan CMC Na 1% Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol positif 10 10.95 109.50

perlakuan CMC Na 10 10.05 100.50

Total 20

Test Statisticsb

konsistensifeses

Mann-Whitney U 45.500Wilcoxon W 100.500Z -.342Asymp. Sig. (2-tailed) .733Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .739a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

2. Kelompok kontrol positif dan kontrol negatif

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol positif 10 11.20 112.00

kontrol negatif 10 9.80 98.00

Total 20

Test Statisticsb

konsistensifeses

Mann-Whitney U 43.000Wilcoxon W 98.000Z -.530Asymp. Sig. (2-tailed) .596Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .631a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

112

3. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol positif 10 14.30 143.00

infusa sawo dosis rendah 10 6.70 67.00

Total 20

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 67.000Z -2.876Asymp. Sig. (2-tailed) .004Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .003a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

4. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol positif 10 11.70 117.00

infusa sawo dosis tengah 10 9.30 93.00

Total 20

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 38.000Wilcoxon W 93.000Z -.909Asymp. Sig. (2-tailed) .363Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .393a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

113

5. Kelompok kontrol positif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol positif 10 14.50 145.00

infusa sawo dosis tinggi 9 5.00 45.00

Total 19

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 45.000Z -3.681Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

6. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis rendah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol negatif 10 13.30 133.00

infusa sawo dosis rendah 10 7.70 77.00

Total 20

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 22.000Wilcoxon W 77.000Z -2.118Asymp. Sig. (2-tailed) .034Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .035a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

114

7. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tengah

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

kontrol negatif 10 10.55 105.50

infusa sawo dosis tengah 10 10.45 104.50

Total 20

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 49.500Wilcoxon W 104.500Z -.038Asymp. Sig. (2-tailed) .970Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .971a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

8. Kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa buah sawo dosis tinggi Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi

feses

kontrol negatif 10 13.70 137.00

infusa sawo dosis tinggi 9 5.89 53.00

Total 19

Test Statisticsb

Konsistensi

feses

Mann-Whitney U 8.000

Wilcoxon W 53.000

Z -3.029

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

115

9. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dan kelompok infusa buah sawo

dosis tengah Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

infusa sawo dosis rendah 10 7.70 77.00

infusa sawo dosis tengah 10 13.30 133.00

Total 20

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 22.000Wilcoxon W 77.000Z -2.121Asymp. Sig. (2-tailed) .034Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .035a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

10. Kelompok infusa buah sawo dosis rendah dan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

infusa sawo dosis rendah 10 13.05 130.50

infusa sawo dosis tinggi 9 6.61 59.50

Total 19

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 14.500Wilcoxon W 59.500Z -2.498Asymp. Sig. (2-tailed) .012Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .010a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

116

11. Kelompok infusa buah sawo dosis tengah dan kelompok infusa buah sawo

dosis tinggi Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Konsistensi feses

infusa sawo dosis tengah 10 14.30 143.00

infusa sawo dosis tinggi 9 5.22 47.00

Total 19

Test Statisticsb

Konsistensi feses

Mann-Whitney U 2.000Wilcoxon W 47.000Z -3.519Asymp. Sig. (2-tailed) .000Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

117

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Bernadetta Eka Niasari.

Merupakan anak pertama dari pasangan Suitbertus

Warsianto dan C. Sri Wahyuningsih. Lahir di Cilacap

pada tanggal 31 Maret 1987. Menempuh pendidikan di

Taman Kanak-Kanak Pius Cilacap (1991-1993)

kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar

Pius Cilacap (1993-1999) dan Sekolah Menengah

Pertama Pius Cilacap (1999-2002). Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah

Menengah Atas Negeri I Cilacap (2002-2005), penulis melanjutkan pendidikan di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama menjalani pendidikan di

Universitas Sanata Dharma, penulis aktif dalam kegiatan Panitia Tri Hari Suci di

Campus Ministry Kampus III, Paingan (2006-2009), ikut dalam komunitas Jalinan

Kasih Mahasiswa Katholik (JKMK) dari tahun 2005-2007. Selain itu penulis juga

aktif menjadi panitia lepas seperti sebagai sie perlengkapan dalam panitia

pelantikan Apoteker Baru (tahun 2006), sebagai sekretaris dalam panitia acara

Pekan Budaya Universitas Sanata Dharma (2007), Panitia Seminar Nasional

“Terapi Kanker dan Pengelolaan Sitostatika” (2007), Sebagai bendahara dalam

panitia kegiatan Ekaristi Kaum Muda (2007). Penulis juga pernah mendapatkan

penghargaan atas partisipasinya dalam bidang Akademik Ilmiah Program

Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP). Penulis pernah menjadi asisten

praktikum Botani Dasar (2008), asisten praktikum Toksikologi (2008), asisten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/16978/2/058114044_Full.pdfEH OLEUM SKRIPSI emenuhi Sa r Sarjana Fa Studi Ilmu F Oleh : etta Eka Ni: 0581140 TAS FARM S

118

praktikum Farmakologi (2009), asisten praktikum Formulasi dan Teknologi

Sediaan Solid (2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI