plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam...

131
i PENGEMBANGAN PERANGKAT DAN MODUL PEMBELAJARAN MATERI MENGHEMAT AIR BERDASARKAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK SISWA KELAS IIIA SD NEGERI PETINGGEN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Dwila Oktanuryani NIM: 131134075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 02-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT DAN MODUL PEMBELAJARAN

MATERI MENGHEMAT AIR BERDASARKAN

PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK

SISWA KELAS IIIA SD NEGERI PETINGGEN

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dwila Oktanuryani

NIM: 131134075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis berupa skripsi ini dengan tulus kupersembahkan untuk Allah

SWT yang telah memberikan RidhoNya selalu dalam segala kehidupan yang ada.

Kedua orangtua saya yang senantiasa mendoakan kelancaran dalam segala usaha

saya, dan selalu mengokohkan hati saya, serta selalu memberi dukungan dari segi

apapun. Adik saya yang saya cintai Dinna Nur Azizah dan Helmi Asyifa yang

selalu mendoakan kesehatan dan kelancaran kuliah sampai pada sekarang ini.

Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan nasihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

v

MOTTO

“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah slalu bersama kita”.

*(QS. At-Taubah 40)*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dwila Oktanuryani

Nomor Mahasiswa : 131134075

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya tulis ilmiah yang berjudul:

“PENGEMBANGAN MODUL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATERI MENGHEMAT AIR BERDASARKAN PENDEKATAN

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK SISWA KELAS IIIA SD

NEGERI PETINGGEN YOGYAKARTA”

berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya mengijinkan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 15 Juni 2017

Yang menyatakan

Dwila Oktanuryani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT DAN MODUL PEMBELAJARAN

MATERI MENGHEMAT AIR BERDASARKAN

PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK

SISWA KELAS IIIA SD NEGERI PETINGGEN YOGYAKARTA

Dwila Oktanuryani

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang diawali

dengan analisis kebutuhan. Dari hasil analisis kebutuhan diketahui kurangnya

penggunaan modul dalam pembelajaran oleh guru maupun siswa. Selain itu,

sebagian besar siswa di SD Negeri Petinggen Yogyakarta kelas III menggunakan

air secara berlebihan. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengembangkan

perangkat “Perangkat dan Modul Pembelajaran Materi Menghemat Air

berdasarkan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Siswa Kelas IIIA

SD Negeri Petinggen Yogyakarta”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development atau R&D). Penelitian ini menggunakan lima langkah menurut

Tomlinson yang meliputi 1) analisis kebutuhan, 2) desain, 3) implementasi, 4)

evaluasi, 5) revisi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan peran perangkat

pembelajaran dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan

pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri

Petinggen Yogyakarta. Pengembangan modul berpedoman pada sepuluh prinsip

pengembangan materi menurut Tomlinson.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berdasarkan hasil

validasi dari tiga ahli yaitu ahli IPA, ahli Bahasa, dan guru memiliki rerata skor

3,47 dari skala 4,00 dan di kategorikan “sangat baik dan layak digunakan”. Hasil

validasi digunakan sebagai acuan untuk merevisi modul sebelum

diimplementasikan di kelas IIIA. Setelah divalidasi ahli kemudian dilakukan

implementasi di kelas IIIA, selama melakukan pengamatan pada saat

implementasi peneliti meyakini tercapainya sembilan dari sepuluh prinsip

Tomlinson yaitu: dampak pembelajaran, siswa merasa nyaman dan senang, siswa

berani mengutarakan pendapat dengan percaya diri, modul memuat materi yang

relevan, kegiatan siswa sudah difasilitasi dengan modul, siswa memahami dan

merasa sudah jelas terhadap poin yang harus mereka terima, modul memfasilitasi

perbedaan gaya siswa belajar, memberikan jeda berpikir, modul telah

memberikan umpan balik berupa memberikan kegiatan seperti evaluasi maupun

refleksi. Prinsip yang belum nampak adalah bahasa yang digunakan modul masih

ada kekurangan karena beberapa siswa kurang mengerti dengan apa yang harus

dilakukan.

Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, modul, paradigma

pedagogi reflektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF DEVICE AND LEARNING MODULE OF

SAVING THE WATER METERIAL BASED ON PARADIGM REFLECTIVE

PEDAGOGY APPROACH FOR THIRD GRADE STUDENTS OF SD

NEGERI PETINGGEN YOGYAKARTA

Dwila Oktanuryani

Sanata Dharma University

2017

This research began with doing needs analysis. Based on the needs

analysis result, the researcher known that the teacher and the students less to use

the learning module in learning process. Besides, almost all the third grade

students of SD Negeri Petinggen Yogyakarta used the water too much. To

overcome the problems, the researcher developed “Device and Learning Module

of Saving the Water Meterial Based on Paradigm Reflective Pedagogy Approach

for Third Grade Students of SD Negeri Petinggen Yogyakarta”.

This research used Research and Development (R&D) as the research

method. According to Tomlinson there were five steps that used to develop the

materials. The steps were (1) needs analysis, (2) design, (3) implementation, (4)

evaluation, and (5) revision. The research aimed to develop the device learning

and the materials of saving the water based on the paradigm reflective pedagogy

for the third grade students of SD Negeri Petinggen Yogyakarta. The researcher

used ten principles from Tomlinson to develop the learning materials.

Before implementing the materials, the researcher did the materials

validation or evaluation to the evaluators. The evaluators were a scientist, a

linguist, and a teacher of third grade. Based on the evaluation result, the mean

range score was 3.47 of 4.00. So, the materials were categorizing “excellent” to

implement for third grade students by revising based on the suggestions from the

evaluators. During the observation in the implementation, the researcher believed

that nine out of ten principles have applied in the materials. The principles were

the materials have influence for the students, the students were happy and feel

comfortable, the students brave to give their opinion confidently, the materials

relevant for the students, the students had module as the facility in their activity,

the students are able to understand the point, the materials consider to the

differences of the learning styles, giving a chance to think, and the materials give

evaluation and reflection as the feedback. The researcher found that some

instructions were not clearly. It made them did not understand with the activity.

Keywords: development, the learning device, the module, the paradigm reflective

pedagogy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan

rahmat, hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tanggung jawab

dalam menyusun tugas akhir atau skripsi dengan judul: Pengembangan Perangkat

dan Modul Pembelajaran Materi Menghemat Air Berdasarkan Pendekatan

Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Siswa Kelas IIIA SD Negeri Petinggen

Yogyakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti

mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari beberapa pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih peneliti haturkan kepada

Bapak Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma,

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, Ibu Eny

Winarti, Ph.D. dan Ibu Wahyu Wido Sari, M. Biotech yang senantiasa

membimbing, mendidik, meberikan semangat serta dukungan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada guru, siswa, dan seluruh

staf SD N Petinggen Yogyakarta, yang telah mendukung dan membantu

kelancaran dalam melakukan penelitian. Terimakasih banyak untuk seluruh dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

1.3 Tujuan penelitian ........................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

1.5 Spesifikasi Produk ......................................................................................... 7

1.6 Definisi Operasional ...................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 10

2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 10

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D) ..... 10

2.1.2 Modul .................................................................................................. 14

2.1.3 Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 16

2.1.4 Air ........................................................................................................ 20

2.1.5 Hakikat IPA ......................................................................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xiii

2.1.6 Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif ......................................... 23

2.1.7 Pendidikan Emansipatoris ................................................................... 25

2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 27

2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 34

2.4 Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 36

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 36

3.2 Setting Penelitian ........................................................................................ 38

3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................ 38

3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................................. 38

3.2.3 Objek Penelitian .................................................................................. 38

3.2.4 Waktu Penelitian ................................................................................. 39

3.3 Produser Pengembangan ............................................................................. 39

3.3.1 Analisis Kebutuhan ............................................................................. 41

3.3.2 Desain .................................................................................................. 41

3.3.3 Implementasi ....................................................................................... 42

3.3.4 Evaluasi ............................................................................................... 42

3.3.5 Revisi ................................................................................................... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 43

3.4.1 Observasi ............................................................................................. 43

3.4.2 Wawancara .......................................................................................... 43

3.4.3 Kuesioner ............................................................................................. 44

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................... 44

3.5.1 Pedoman Observasi ............................................................................. 44

3.5.2 Pedoman Wawancara .......................................................................... 44

3.5.3 Pedoman Kuesioner ............................................................................. 45

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 54

3.6.1 Data Kualitatif ..................................................................................... 54

3.6.2 Data Kuantitatif .................................................................................... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 57

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................................. 57

4.1.1 Proses Pengembangan Materi............................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xiv

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan .................................................................... 57

4.1.1.2 Desain ........................................................................................ 62

4.1.1.3 Implementasi ............................................................................... 74

4.1.1.4 Evaluasi ...................................................................................... 82

4.1.1.5 Revisi .......................................................................................... 86

4.1.2 Kualitas Produk ................................................................................... 88

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ......................... 89

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 89

5.2 Keterbatasan ............................................................................................. 90

5.3 Saran ........................................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 92

LAMPIRAN ........................................................................................................ 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Penelitian terdahulu yang relevan ...................................................... 33

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Modul Pembelajaran .................................. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Buku Teks Biasa dengan Modul ............................. 15

Tabel 3.1 Kisi-kisi observasi ............................................................................... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas III A ................................................ 45

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Guru Terbuka ....................................................... 46

Tabel 3.4 Instrument kisi-kisi Kuesioner Guru Terbuka ..................................... 46

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Siswa Tertutup .................................................... 47

Tabel 3.6 Instrumen kisi-kisi Kuesioner Siswa Tertutup ..................................... 47

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Perangkat Pembelajaran ............................................ 48

Tabel 3.8 Instrumen dari Aspek Penilaian Perangkat Pembelajaran ................... 49

Tabel 3.9 Aspek Penilaiaan Modul Pembelajaran ............................................... 50

Tabel 3.10 Instrumen dariAspek Penilaiaan Modul Pembelajaran .................... 50

Tabel 3.11 Kisi-kisi Kuesioner Implementasi Produk ....................................... 52

Tabel 3.12 Instrumen dari Kisi-kisi Kuesioner Imolementasi Produk ................ 53

Tabel 3.13 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .................................. 56

Tabel 3.14 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .................................. 56

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ........................................ 61

Tabel 4.2 Scoring hasil validasi perangkat pembelajaran ................................... 71

Tabel 4.3 Komentar dan saran perangkat pembelajaran ..................................... 71

Tabel 4.4 Scoring hasil validasi Modul pembelajaran ......................................... 72

Tabel 4.5 Komentar dan saran perangkat pembelajaran ...................................... 73

Tebel 4.6 Hasil Penilaian Siswa terhadap Kualitas Modul ................................. 84

Tabel 4.7 Rekapitulsi rata-rata hasil penilaian produk oleh para ahli ................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Identitas Sekolah dan Alokasi Waktu ............................................. 63

Gambar 4.2 Model, pendekatan, dan metode pembelajaran ............................... 64

Gambar 4.3 Sampul Modul Pembelajaran Menghemat Air ................................. 65

Gambar 4.4 Manfaat air ....................................................................................... 68

Gambar 4.5 Dampak penggunaan air secara berlebihan ...................................... 69

Gambar 4.6 Menghemat air ................................................................................. 69

Gambar 4.7 Poin D nomer 3 sebelum direvisi ..................................................... 72

Gambar 4.8 Poin D nomer 3setelah direvisi ........................................................ 72

Gambar 4.9 Keterangan media yang belum direvisi ............................................ 74

Gambar 4.10 Keterangan media yang sudah direvisi .......................................... 74

Gambar 4.11 Siswa bertukar informasi ............................................................... 75

Gambar 4.12 Antusias siswa dalam kegiatan ...................................................... 76

Gambar 4.13 Penggunaan modul memfasilitasi kegiatan siswa .......................... 76

Gambar 4.14 Siswa mengungkapkan Pendapat ................................................... 77

Gambar 4.15 Lembar modul praktikum ............................................................... 79

Gambar 4.16 Demonstrasi air tanah ..................................................................... 79

Gambar 4.17 Demonstrasi air hujan .................................................................... 80

Gambar 4.18 Hasil pembuatan poster oleh siswa ................................................ 81

Gambar 4.19 Siswa mampu menerima poin-poin pembelajaran ......................... 81

Gambar 4.20 Siswa berpedoman dengan modul saat pembelajaran .................... 82

Gambar 4.21 Siswa diberi kebebasan menyampaikan pendapat ......................... 85

Gambar 4.22 Saling berkomunikasi tanpa membedakan ..................................... 86

Gambar 4.23 Bersama menjadi pembelajar ......................................................... 86

Gambar 4.24 Modul praktikum 2 belum direvisi ................................................. 87

Gambar 4.25 Modul praktikum 2 sudah direvisi ................................................. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Surat Izin Penelitian ........................................................... 96

Lampiran 2. Lembar Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ................................ 97

Lampiran 3. Lembar Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ................................. 98

Lampiran 4. Lembar Hasil Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ....................... 99

Lampiran 5. Lembar Hasil Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ...................... 100

Lampiran 6. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Ahli IPA ................. 102

Lampiran 7. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Bahasa ............ 103

Lampiran 8. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru ....................... 104

Lampiran 9. Hasil Validasi Modul Pembelajaran oleh Ahli IPA ...................... 105

Lampiran 10. Hasil Validasi Modul Pembelajaran oleh Ahli Bahasa ............... 107

Lampiran 11. Hasil Validasi Modul Pembelajaran oleh Guru ........................... 109

Lampiran 12. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian .......................................... 111

Lampiran 13. Lembar Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ........................ 112

Lampiran 14. Curriculum Vitae ......................................................................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan

Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Definisi Operasional,

(6) Spesifikasi Produk yang Diharapkan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang ada di

sekolah dasar (SD). IPA mempelajari tentang alam ini baik yang hidup maupun

yang tidak hidup serta gejala-gejala alam yang terjadi. Pada usia SD siswa

mempelajari dasar-dasar dari IPA contohnya tentang energi. siswa akan

mempelajari tentang jenis-jenis energi, manfaat, serta cara menghemat sumber

energi. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang sangat menarik karena sebagian

besar dari pembelajaran IPA di SD siswa dapat terlibat atau praktik langsung

dalam kegiatan dalam mempelajari alam sekitar mereka.

IPA merupakan rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu

fenomena alam yang faktual, kenyataan atau kejadian serta hubungan sebab-

akibat (Wisudawati dan Eka, 2014: 22). IPA memiliki pembelajaran berdasarkan

kejadian-kejadian yang nyata, dimana kejadian-kejadian itu memiliki sebab dan

akibat. Seperti ketika menggunakan air secara berlebihan akibatnya akan semakin

berkurang jumlahnya.

Air merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Air diperlukan oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhun jasmani dan kebutuhan sehari-hari seperti

minum, masak, cuci tangan, mandi, mencuci, dll. Paus Fransiskus dalam ensiklik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

2

Laudato Si’ (no. 28/2015: 22) menyatakan sumber air tawar diperlukan untuk

perawatan kesehatan, pertanian, dan industri. Di kota-kota besar banyak

memerlukan pasokan air karena air yang ada di daerah perkotaan mulai tercemar

dan pasokannya semakin sedikit. Hal ini diakibatkan banyaknya gedung-gedung

yang didirikan dan padatnya penduduk sehingga jumlah air yang diperlukan

sangat banyak akan tetapi ketersediaan semakin menipis. Air tawar merupakan hal

yang sangat dibutuhkan dalam mendukung ekosistem di darat maupun di perairan

(Fransiskus, no.28/2015: 22). Bukan hanya manusia saja yang memerlukan air

akan tetapi makhluk hidup lainnya juga memerlukan air, walaupun pada dasarnya

manusia lebih banyak menggunakan air dibandingkan makhluk hidup yang lain

manusia harus mampu berbagi dengan makhluk hidup lain. Air yang digunakan

sebagai pemenuh kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya

merupakan air segar atau air tawar.

Air tawar jumlahnya semakin sedikit apabila digunakan terus menerus

maka akan cepat surut atau habis. Jika dibiarkan maka akan banyak hilangnya

keanekaragaman hayati yang kemudian disusul dengan kepunahan manusia. Maka

sebagai makhluk Tuhan yang disertai akal-budi maka manusia haruslah mampu

menggunakan air secara bijak, tidak menggunakan air secara berlebihan.

Penggunaan air secara bijak tidak hanya mampu dilakukan oleh orang usia

dewasa akan tetapi juga usia anak-anak yaitu dengan cara mengajari,

membimbing dan melatih mereka untuk bisa menggunakan air secara bijak.

Pembelajaran ini haruslah ditanamkan di usia dini maupun usia memasuki SD.

Dalam sebuah pembelajaran yang dilakukan siswa tak akan lepas dari sosok

seorang guru. Jika kapal dapat berjalan dengan baik menuju pelabuhan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

3

dituju karena adanya nahkoda, maka guru merupakan nahkoda di kelasnya.

Dengan kata lain kegiatan yang berlangsung dengan baik hingga menuju tujuan

tak akan terlepas dari sebuah perencanaan.

Guru melakukan perencanaan dengan menuliskannya ke dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dengan adanya perencanaan diharapkan siswa

mampu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dibuat dari pengembangan

kompetensi dasar. Dalam pembuatan RPP salah satu langkah di dalamnya adalah

menentukan pendekatan (Trianto: 2010, 109 no. 6). Dalam menentukan

pendekatan haruslah mampu menyesuaikan dengan kondisi kelas. Pembelajaran

bukanlah hanya memberikan dan menerima materi saja tetapi memiliki proses

didalamnya agar membuat siswa aktif dalam mengikuti pempelajaran sehingga

mampu mencapai tujuan. Maka penentuan pendekatan menjadi hal penting untuk

proses kegiatan pembelajaran.

Pendekatan paradigma pedagogi reflektif (PPR) merupakan salah satu

pendekatan yang baik digunakan dalam membuat siswa belajar aktif karena di

dalamnya memiliki langkah-langkah yang berupa siklus meliputi konteks-

pengalaman-refleksi-aksi-evaluasi. Menggunakan pendekatan PPR boleh memulai

dari mana saja asal mengikuti siklusnya. Suparno (2015: 21) menyatakan unsur

utama dalam PPR ada tiga yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi. Ketiga unsur

tersebut dibantu dengan unsur sebelum pembelajaran yaitu melihat konteks, dan

dibantu setelah unsur pembelajaran dengan evaluasi. Maka dengan pendekatan

PPR siswa tidak hanya akan menerima pembelajaran ataupun hanya sekedar tahu

apa yang akan dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

4

Siswa akan belajar mengembangkan diri lebih baik dengan belajar dari

pengalaman kemudian merefleksikan apa yang pernah dia lakukan, dan membuat

aksi dari apa yang telah siswa refleksikan. Dalam buku yang sama Friere (1997)

menekankan pentingnya angan-angan dalam pendidikan. Lewat angan-angan

siswa dapat mengembangkan pemikiran mereka dengan luas.

Pembelajaran sebaiknya mampu mengembangkan kemampuan siswa dan

tidak membatasi. Siswa juga dapat belajar dengan sendiri dan berkembang sendiri.

Hal-hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan modul yang dikemas

sesuai dengan pendekatan PPR agar siswa mampu belajar dengan cara mereka

sendiri dan mampu membuat siswa belajar sendiri. Modul merupakan jenis

kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk mambantu para peserta

didik secara individual dalam mencapai tujuan-tujuan belajar (Sukriman. 2012:

131). Guru sebaiknya merancang modul dengan baik dan modul yang dirancang

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dikuasai siswa. Sehingga modul

akan mudah di pahami dan mengantar siswa pada tujuan pembelajaran.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan teknik observasi,

wawancara, dan kuesioner yang peneliti lakukan di SD Negeri Petinggen

Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis peneliti menemukan beberapa siswa masih

sering menggunakan air secara berlebihan seperti saat berwudhu, cuci tangan, dan

beberapa siswa terlihat menggunakan air untuk bermain-main. Peneliti juga

menemui guru yang terlibat aktif dalam pembelajaran dan siswa hanya pasif

dalam pembelajaran. Selain itu dalam hasil observasi tentang bahan ajar yang

digunakan guru dan siswa lebih banyak penggunaan buku pembelajaran dan LKS.

Peneliti tidak melihat penggunaan modul pembelajaran dalam kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

5

mengajar di kelas tersebut sedangkan penggunaan modul akan dapat

meningkatkan keaktifan siswa karena banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan

siswa dalam pembelajan. Hasil analisis kebutuhan siswa yang dilakukan peneliti,

siswa akan merasa mudah memahami materi dengan menggunakan modul, dan

dengan adanya modul siswa akan terlibat aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian dan pengembangan (Research and development) mengenai modul dan

perangkat pembelajaran pada materi menghemat air berdasarkan pendekatan

pedagogi reflektif. Penggunaan perangkat pembelajaran dan modul berdasarkan

pendekatan pedagogi reflektif diharapkan mampu mengarahkan siswa aktif tidak

hanya mengerti dan tahu materi yang disampaikan. Dari pembelajaran yang

mereka terima, siswa juga diharapkan mampu menentukan aksi yang mereka

inginkan dalam berbagai kegiatan pembelajaran, sehingga mampu menciptakan

angan-angan siswa menjadi nyata atau mengaplikasikannya di kehidupan sehari-

hari dan bukan hanya mengetahui dan mengerti saja.

Peneliti juga menggunakan sepuluh pengembangan materi menurut

Tomlinson dalam mengembangkan modul pembelajaran. Prinsip tersebut adalah

1) materi memiliki pengaruh, 2) materi harus membantu pembelajar untuk merasa

leluasa, nyaman, dan membuat merasa bahagia, 3) materi membantu pembelajar

untuk mengembangkan kepercayaan diri, 4) materi yang diberikan harus relevan

bagi pembelajar, 5) materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari materi,

6) materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan memahami poin-poin

yang terkandung didalamnya, 7) materi seharusnya memberi penjelasan, 8) materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

6

memperhitungkan gaya belajar yang berbeda, 9) materi seharusnya memberikan

waktu jeda berpikir, 10) materi memberi kesempatan untuk feedback.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.2.1. Bagaimana langkah-langkah atau prosedur pengembangan perangkat dan

modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan PPR

untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen, Yogyakarta?

1.2.2. Bagaimana deskripsi kualitas perangkat dan modul pembelajaran materi

menghemat air berdasarkan pendekatan PPR untuk siswa kelas IIIA SD

Negeri Petinggen, Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan

diajukan adalah sebagai berikut.

1.3.1. Mengetahui langkah-langkah atau prosedur pengembangan perangkat dan

modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan PPR

untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen, Yogyakarta.

1.3.2. Mengetahui deskripsi kualitas modul dan perangkat pembelajaran materi

menghemat air berdasarkan pendekatan PPR untuk siswa kelas IIIA SD

Negeri Petinggen, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

7

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat praktis

1) Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian

khususnya penggunaan pendekatan PPR dalam upaya mengembangkan

perangkat dan modul pembelajaran dengan materi menghemat air.

2) Siswa

Siswa memiliki pengalaman baru dalam mempelajari materi menghemat

air dengan menggunakan pendekatan PPR.

3) Guru

Guru dapat memperoleh inspirasi melakukan penelitian khususnya

penggunaan pendekatan PPR dalam upaya mengembangkan perangkat dan

modul pembelajaran dengan materi menghemat air.

1.5. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1.5.1. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa perangkat dan

modul pembelajaran berdasarkan latar belakang siswa, visi misi sekolah

dan kurikulum (KTSP), bahan ajar yang digunakan guru dan siswa, dan

pencapaian siswa dalam SK dan KD.

1.5.2. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP yang mengintegrasikan

pendekatan pedagogi reflektif (PPR) dan Emansipatoris.

1.5.3. Modul pembelajaran dikembangkan dengan mengintegrasikan sepuluh

prinsip pengembangan menurut Tomlinson.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

8

1.5.4. Modul pembelajaran menggunakan ukuran kertas A5, jenis kertas HVS

dengan warna putih, menggunakan font Kristen ITC dengan ukuran font

10.

1.5.5. Modul buku panduan terdiri atas lima kegiatan. Beberapa kegiatan terdiri

dari eksperimen. Lima kegiatan modul adalah tentang (1) “Manfaat Air”

yang berisikan kegiatan pengelompokkan benda-benda disekitar yang

memerlukan air. (2) “Dampak Penggunaan Air secara Berlebihan” yang

berisikan tentang dampak-dampak yang akan terjadi apabila menggunakan

air secara berlebihan sekaligus melakukan eksperiment. (3) “Menghemat

Air” berisi tentang kegiatan siswa untuk menuliskan kegiatan sehari-hari

mereka yang menggunakan air. Menuliskan kegiatan yang pernah siswa

lakukan dalam menggunaan air secara berlebihan dengan disertakan alasan

dan yang seharrusnya mereka lakukan. Melakukan eksperimen tentang

penghematan air, siswa memberi alternatif lain untuk menghemat air. (4)

“Refleksi” berisi tentang refleksi siswa selama mengikuti pembelajaran,

(5) “Evaluasi” mengukur pengetahuan siswa tentang materi yang sudah

didapat.

1.5.6. Produk diimplementasikan di kelas III A SD Negeri Petinggen

Yogyakarta.

1.6. Definisi Operasional

1.6.1. Modul

Modul merupakan sarana pembelajaran sebagai salah satu sumber dalam

menyampaikan materi yang dapat digunakan baik oleh siswa maupun

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

9

1.6.2. Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan perangkat untuk melaksanakan proses

pembelajaran yang memungkinkan guru dan siswa melakukan kegiatan

pembelajaran.

1.6.3. Air

Air merupakan kebutuhan pokok dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

seperti minum, memasak, mencuci, menyiram tanaman, mandi, dll.

1.6.4. Menghematan air

Menghemat air merupakan upaya membatasi penggunaan air yang

berlebihan sehingga mampu menggunakan air secara bijak.

1.6.5. Pendekatan PPR

Pendekatan PPR merupakan proses pembelajaran yang mengintegrasikan

nilai-nilai kemanusiaan dalam sebuah proses pembelajaran yang meliputi

5 unsur yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan (1) Kajian Pustaka, (2) Penelitian yang

Relevan, dan (3) Kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D)

Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan penelitian yang

mengembangkan produk, desain maupun proses sebagai hasil penelitian. Dalam

dunia pendidikan, R&D mulai diperkenalkan pada sekitar tahun 1960-an. Pada

tahun 1965 United States Office of Education, sebuah lembaga pendidikan di

Amerika, melalui R&D seperti yang dikembangkan dalam dunia industri

mengembangkan produk bahan ajar dan prosedur dalam bidang pendidikan yang

dapat prototipe hasil pendidikan, selanjutnya prototipe itu dites, direvisi dan dapat

disesuaikan dengan tujuan tertentu (Sanjaya, 2013: 131).

Direktorat Tenaga Kependidikan dan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu

pendidikan dan Tenaga Kependidikan, 2008 (Tegeh dkk, 2014: xiii) menyatakan

R&D adalah rangkaian proses atau langkah-langkah yang telah ada agar dapat

dipertanggungjawabkan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg &

Gall (Setyosari. 2013: 222) adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi si produk pendidikan. Dalam buku Model

Penelitian Pengembangan (Tegeh, 2014: xii) Soenarto (2005) memberi batasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

11

tentang penelitian sebagai suatu proses untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Ada tiga hal yang harus tujuan dari penelitian dan pengembangan yang

harus dipahami menurut Sanjaya (2013: 130). Pertama tujuan akhir R&D

dihasilkannya suatu produk tertentu yang dianggap handal karena telah melewati

pengkajian terus menerus, kedua produk yang dihasilkan adalah produk yang

sesuai dengan kebutuhan lapangan, ketiga adalah proses pengembangan produk

jadi yang sudah divalidasi, dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data

secara empiris.

Dengan demikian penelitian pengembangan (R&D) merupakan sebuah

penelitian yang mengembangkan produk yang dapat diandalkan dikembangkan

berdasarkan kebutuhan lapangan.

Terdapat beberapa model atau desain penelitian dan pengembangan seperti

Bord & Gall, Dick & Carey, Seels & Richey. Akan tetapi peneiliti lebih memilih

menggunakan pengembangan materi menurut Brian Tomlinson dikarenakan

pengembangan yang dilakukan peneliti lebih berfokus kepada pengembangan

produk berupa modul. Prosedur pengembangan materi menurut Tomlinson

dianggap lebih efektif dan relevan dalam pengembangan modul oleh peneliti.

Prosedur pengembangan materi menurut Brian Tomlinson memiliki tiga prosedur

yaitu desain, pelaksanaan/ implementasi dan evaluasi (dalam Harsono, 2015).

Akan tetapi peneliti melakukan modifikasi menjadi lima langkah prosedur

pengembangan yaitu 1) analisis kebutuhan, 2) desain, 3) pelaksanaan/

implementasi, 4) evaluasi, dan 5) revisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

12

Modifikasi dilakukan dengan menambahkan analisis kebutuhan dan revisi.

Analisis kebutuhan dilakukan sebelum desain, yang bertujuan agar modul

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Sedangkan, revisi dilakukan

setelah melakukan evaluasi agar modul dapat disempurnakan sehingga layak

untuk digunakan.

Langkah yang dilakukan pertama adalah 1) Analisis kebutuhan dilakukan

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan siswa dan guru dimana dari hasil

analisis kebutuhan akan digunakan dalam mendesain produk. 2) Desain

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan produk dan merinci

hal-hal yang akan dikembangkan. 3) Implementasi merupakan pelaksanaan dari

hasil pengembangan desain. 4) evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan

setelah implementasi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh modul dan apa saja

yang perlu diperbaiki, evaluasi menjadi acuan dalam revisi. 5) Revisi merupakan

kegiatan dalam memperbaiki produk agar lebih baik dan layak digunakan.

Peneliti juga menggunakan prinsip pengembangan materi dari Tomlinson.

Ada enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson yang harus

dicapai dalam pengembangan materi untuk menunjang proses pembelajaran

bahasa (Tomlinson, 2005: 7-22). Berdasarkan enam belas prinsip pengembangan

materi menurut Tomlinson, peneliti memutuskan memilih sepuluh dari enam belas

prinsip Tomlinson yang relevan ke dalam pengembangan modul pembelajaran

pada mata pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pengembangan materi oleh

Tomlinson lebih berpusat pada Bahasa sedangkan peneliti lebih berpusat pada

pengembangan pembelajaran IPA, sehingga peneliti hanya mengambil sepuluh

prinsip yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

13

Prinsip pertama materi memiliki pengaruh. Modul yang dikembangkan

diharapkan membuat siswa merasa tertarik, memiliki rasa ingin tahu dan memicu

perhatian pada kegiatan pembelajaran yang sudah dikemas dalam modul. Oleh

karena itu sebaiknya materi memuat berbagai kegiatan siswa yang bervariasi

dikemas secara menari misalnya menggunakan gambar-gambar. Prinsip kedua

materi harus membantu pembelajar untuk merasa leluasa, nyaman, dan membuat

merasa bahagia. Modul yang dikembangkan haruslah dilengkapi dengan ilustrasi,

langkah-langkah kegiatan yang mampu dipahami siswa.

Prinsip ketiga materi membantu pembelajar untuk mengembangkan

kepercayaan diri. Materi harus dikemas dengan mudah. Jika siswa merasa materi

yang dipelajari mudah maka akan membuat siswa merasa relax. Prinsip keempat

apa yang seharusnya diberikan harus relevan bagi pembelajar. Pemilihan materi

harus sesuai dengan siswa seperti permasalahan yang ada, latar belakang siswa,

visi dan misi sekolah. Prinsip kelima materi dapat memfasilitasi siswa dalam

mempelajari materi.

Prinsip keenam materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan

memahami poin-poin yang terkandung di dalamnya. Prinsip ketujuh materi

seharusnya memberi penjelasan. Prinsip kedelapan materi memperhitungkan gaya

belajar yang berbeda. Melalui modul yang dikembangkan harus dapat mencakup

gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga modul dapat digunakan oleh semua

siswa. Prinsip kesembilan materi seharusnya memberikan waktu jeda berpikir.

Prinsip kesepuluh materi memberi kesempatan untuk feedback. Dengan

adanya modul diharapkan siswa mampu mewujudkan hasil pembelajaran sebagai

timbal balik terhadap apa yang dipelajari. Sepuluh prinsip tersebut akan dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

14

dalam penelitian ini. Sepuluh prinsip tersebut merupakan sarana dalam menunjang

kualitas modul dalam pembelajaran.

2.1.2 Modul

Modul merupakan salah satu media visual verbal karena kata yang

terbentuk tulisan tetap dianggap verbal meski pun tidak memiliki suara (Munadi,

2010: 98). Prastowo (2013: 207-208) menuliskan pengertian arti modul menurut

Abdul Majid. Modul adalah sebuah buku dengan tujuan agar siswa dapat belajar

secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Sementara dalam pandangan

lainnya, modul dimaknai sebagai perangkat ajar yang disusun secara sistematis

sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa fasilitator atau guru.

Pengertian modul menurut Sukiman (2012: 131) adalah alat ukur yang lengkap

yang merupakan satu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan.

Dari beberapa penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa modul

merupakan bahan ajar berupa buku yang disusun dengan sistematis utuk mencapai

tujuan pembelajaran. Sehingga siswa mampu menggunakan modul secara mandiri

dan seminimal mungkin mendapat bantuan dari orang lain. Melalui modul tujuan

dalam pembelajaran mampu diukur karena di dalamnya mengandung tujuan,

bahan dan kegiatan belajar, evaluasi.

2.1.1.1 Perbedaan Buku Teks Biasa dengan Modul

Perbedaan buku teks dengan Modul menurut Munadi (2010: 99)

menyatakan cakupan bahasa materi dalam modul lebih fokus dan terukur, serta

lebih mementingkan aktifitas belajar pembacanya, semua sajiannya disampaikan

melalui bahasa yang komunikatif. Dengan kata lain bahwa jika dalam modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

15

kegiatan atau aktifitas siswa akan lebih banyak dan materinya akan lebih terfokus

melalui kegiatan yang akan dilakukan siswa.

Beliau menyatakan perbedaan buku teks dengan modul melalui pembuatan

tabel perbedaan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Buku Teks Biasa dengan Modul

(Munadi, 2010:99)

NO BUKU TEKS BIASA MODUL

1 Untuk keperluan umum/tatap muka. Dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri.

2 Bukan bahan aja yang terprogram. Program pembelajaran yang utuh dan sistematis.

3 Lebih menekankan sajian materi ajar. Mengandung tujuan, bahan/kegiatan & evaluasi.

4 Cenderung informatif, searah. Disajikan secara komunikatif, dua arah.

5 Menekankan fungsi penyajian

materi/informasi.

Dapat mengganti beberapa peranan pengajaran.

6 Cakupan materi lebih luas/umum. Cakuban bahasan terfokus dan terukur.

7 Pembaca cenderung pasif. Mementingkan aktifitas belajar pemakai.

2.1.1.2 Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul

Fungsi modul menurut Prastowo (2013: 210) ada empat fungsi modul

sebagai berikut: pertama, bahan ajar mandiri yaitu modul dapat digunakan dalam

proses pembelajaran secara mandiri dan meningkatkan kemampuan siswa belajar

sendiri tanpa bergantung orang lain. Kedua, pengganti fungsi pendidik yaitu

modul mampu menyampaikan materi ajar dengan baik dan mudah dipahami oleh

siswa. Ketiga, sebagai alat evaluasi yaitu dengan modul siswa dituntut dapat

mengukur sendiri tingkat penguasaannya terhadap materi yang dipelajari.

Keempat, sebagai bahan rujukan bagi siswa karena modul mengandung berbagai

materi yang harus dipelajari siswa, maka modul juga memiliki fungsi sebagai

bahan rujukan.

Penyusunan dan pembuatan modul memiliki lima tujuan yaitu: pertama,

agar siswa belajar secara mandiri tanpa dan dengan bimbingan guru. Kedua, agar

peranan pendidik tidak terlalu mendominasi dan otoriter dalam kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

16

pembelajaran. Ketiga, melatih kejujuran siswa. Keempat, mengakomodasi tingkat

kecepatan belajar siswa yaitu dengan adanya modul siswa akan meningkatkan

kecepatan belajarnya. Kelima, agar siswa mampu mengukur sendiri tingkat

penguasaan materi yang telah dipelajari (Prastowo, 2013: 211).

Prastowo dalam buku Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjau Teoritis

dan Praktik (2013: 211-212) modul memiliki empat macam kegunaan dalam

proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan Andriani dan Andi Prastowo,

yaitu: pertama, modul sebagai penyedia informasi dasar. Kedua, modul sebagai

bahan instruksi bagi siswa. Ketiga, modul sebagai bahan pelengkap dengan

ilustrasi dan foto yang komunikatif. Keempat, modul bisa menjadi petunjuk

mengajar yang efektif bagi pendidik dan bahan untuk berlatih siswa dalam

melakukan penilaian sendiri.

2.1.3 Perangkat Pembelajaran

2.1.2.1 Silabus

Silabus bisa dikatakan juga sebagai pola dasar kegiatan pembelajaran

yakni menguraikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) ke dalam

materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian (Munadi, 2010:198). Menurut Trianto dalam buku Model Pembelajaran

Terpadu (2010: 96) menyatakan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada

suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD,

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah suatu

perangkat perencanaan pembelajaran yang mencakup SK, KD dalam penjabaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

17

indikator dan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan

yang akan dituju yang disesuaikan dengan materi pokok.

Dalam buku Model Pembelajaran Terpadu Trianto (2010: 99-102)

menyatakan pengembangan silabus harus memenuhi beberapa prinsip yaitu. a)

Ilmiah, bahwa seluruh materi dan kegiatan yang menjadikan muatan dalam

silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan. b)

Relevan, artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian

materi dalm silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,

emosional, dan spritual peserta didik. c) Sistematis, bahwa komponen-komponen

silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d)

Kosisten, artinya adanya hubungan yang konsisten antara KD, indikator, materi,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

Prinsip selanjutnya e) Memadai, artinya cakupan indikator, materi pokok,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian KD. f) Aktual dan kontekstual, bahwa cakupan indikator, materi

pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan

perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan

pristiwa yang terjadi. g) Fleksibel, bahwa keseluruhan komponen silabus mampu

mangakomondasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan

yang terjadi di sekolah dan tuntutah masyarakat. h) Menyeluruh, artinya

komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,

psikomotor) sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bloom.

Dalam buku yang sama Trianto menyatakan mekanisme pengembangan

silabus dapat dilakukan dengan alur dan langkah-langkah pengembangan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

18

berikut. a) Mengkaji SK dan KD, b) Mengidentifikasi materi pokok

(Pembelajaran), c) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran, d) Merumuskan

indikator pencapaian kompetensi, e) Penentuan jenis penilaian, f) Menentukan

alokasi waktu, g) Menentukan sumber belajar.

Dalam buku Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Munadi

(2010: 200-201) menyatakan dalam melakukan pengembangan silabus, para guru

pengembangan hendaknya melakukan tahapan sebagai berikut. a) Tahap analisis

kebutuhan, b) Tahap desain, c) Tahap pelaksanaan, d) Tahap evaluasi, e)Tahap

perbaikan dan pemantapan, f) Melakukan penilaian terhadap silabus.

2.1.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam buku Model Pembelajaran Terpadu Trianto (2010: 108)

menyatakan, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai suatu

KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. RPP sendiri

juga menjadi panduan dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran oleh

pendidik/guru atau bisa juga RPP dikatakan skenario dalam melaksanakan

kegiatan. Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan

pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar sesuai

kurikulum berbasis kompetensi.

RPP memiliki dua fungsi yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan

untuk menuntut guru lebih siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga

ada perencanaan sebelum pelaksanaan. Sedangkan pelaksanaan haruslah benar-

benar sesuai dengan kebutuhan lingkungan, sekolah, dan daerah. Maka proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

19

pembelajaran sebaiknya guru dapat menyesuaikan dengan keadaan siswa. Dalam

perencanaan RPP biasanya akan dituliskan oleh guru.

Adapun langkah-langkah atau cara pengembangan RPP pembelajaran

terpadu menurut Trianto (2010: 109) sebagai berikut. a) Mengisi kolom identitas,

b) Menentukan alokasi waktu pertemuan, c) Menentukan SK/KD serta indikator,

d) Mengidentifikasi materi standar, e) Menentukan pendekatan, model & metode

pembelajaran, f) Menentukan langkah-langkah pembelajaran terdiri kegiatan

awal, inti, dan akhir, g) Menentukan sumber belajar, h) Menyusun kriteria

penilaian.

2.1.2.3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Dalam buku Metode Pembelajaran Terpadu, Trianto (2010: 111)

menyatakan, lembar kegiatan siswa (LKS) adalah kegiatan yang digunakan untuk

melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS memuat

sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan untuk siswa dalam

memaksimalkan pemahaman dan pengetahuan dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai dengan indikator. LKS bisa berupa panduan untuk

mengembangkan aspek kognitif atau pun merupakan panduan ekspesimen dan

demonstrasi. Menurut Prastowo dalam Lestari (2013: 6) Lembar kerja siswa

adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa

diharapkan dapat materi ajar tersebut secara mandiri.

Dalam buku yang sama tersebut di atas LKS memiliki komponen-

komponen meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan,

prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk

bahan diskusi (Trianto, 2010: 112).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

20

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS merupakan panduan

siswa dalam pemecahan masalah sehingga siswa mampu memecahkan

masalahnya secara mandiri dan mampu mengembangkan kemampuan kognitif

siswa.

2.1.4 Air

Air merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

kehidupan makhluk hidup seperti untuk minum dan untuk keberlangsungan

hidup. Kebutuhan air lebih banyak digunakan oleh manusia selain untuk

kebutuhan minum atau untuk makan, air juga digunakan untuk mencuci

perlengkapan rumah, menyiram tanaman, mandi, pertanian, dll.

Air dalam definisi ilmiah merupakan senyawa hydrogen dan oksigen

dengan rumusan kimia H2O. Berdasarkan sifat fisiknya terdapat tiga macam

bentuk air, yaitu sebagai benda cair, sebagai benda padat, dan sebagai benda gas

atau uap. Air dapat berubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya

berdasarkan pada tempat dan suhunya (Dumairy, 1992: 12). Akan tetapi bentuk

umum sebagian besar air adalah cair dimana dalam bentuk ini air memiliki sifat

mengikuti bentuk wadahnya, mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang

rendah.

Berdasarkan tempat keberadaannya, air dibedakan menjadi tiga macam

antara lain yaitu air permukaan, air tanah dan air yang ada di udara (Dumairy,

1992: 12). Air permukaan merupakan air yang ada di permukaan bumi seperti

air sungai, air danau, air laut. Air tanah merupakan air yang berda dalam tanah

atau berada di bawah permukaan kulit bumi. Air udara merupakan air yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

21

terdapat di udara dan di atmosfir bumi. Air ini berupa uap atau bintik-bintik

hujan.

Dumairy dalam Ekonomika Sumberdaya Air Pengantar ke Hidronomika

(1992: 14-15) menyatakan bahwa pemakaian air secara garis besar dapat di

klasifikasikan ke dalam empat golongan berdasarkan tujuan penggunaannya.

Yaitu air untuk keperluan irigasi, pembangkit energi, untuk keperluan industri

dan air untuk kerluan publik

Air untuk irigasi merupakan air yang digunakan untuk kebutuhan

pertanian, seperti area persawahan atau perkebunan yang memerlukan air sesuai

dengan kebutuhan, akan tetapi air tempat tumbuh kurang mencukupi sehingga

diperlukan air dari pengirigasian. Air untuk keperluan pembangkit energi adalah

air dibutuhkan untuk pembangkit energi seperti pembangkit tenaga listrik

dengan menggunakan sumber daya air dengan menggunakan debit air yang

besar sehingga mampu menghasilkan energi listrik yang besar. Air untuk

keperluan industri adalah air yang digunakan dalam proses pengolahan,

misalnya industri roti maka air diperlukan dalam pengolahan roti. Air untuk

keperluan publik adalah air yang digunakan untuk kepentingan manusia, seperti

air yang dikonsumsi oleh sektor rumah tangga contohnya kebutuhan makan,

minum, mandi, masak atau pun mencuci.

Berdasarkan paparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa air merupakan

senyawa kimia dengan rumus H2O. Air adalah kebutuhan pokok bagi makhluk

hidup dalam segala kegiatan rutinitas, maupun dalam berbagai bidang, air tidak

hanya dibutuhkan manusia saja tetapi juga dibutuhkan makhluk hidup yang lain

seperti hewan dan tumbuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

22

2.1.5 Hakikat IPA

IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam baik yang hidup maupun

yang tak hidup, segala gejala-gejala yang terjadi. Dalam kehidupan ini,

mempelajari IPA memanglah sangat penting agar mampu menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari karena yang terkandung dalam pelajaran IPA tidak terlepas

dari kegiatan sehari-hari dan alam di sekitar. IPA merupakan merupakan rumpun

ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempempelajari fenomena alam

yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality), atau kejadian (event) dan

hubungan sebab akibat (Wisudawati dan Eka, 2014: 22).

Dalam buku Metodologi Pembelajaran IPA (Wisudawati dan Eka, 2014:

22) Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan sistematis

dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data

hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada definisi tersebut maka IPA

memiliki empat unsur utama yaitu. a) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu

tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat

open ended. b) Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan

adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah (penyusunan

hipotesis, perancangan eksperimen, evaluasi, pengukuran dan penarikan

kesimpulan. c) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan

hukum. d) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari.

Berdasarkan paparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa IPA

merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

23

sebab akibat yang terjadi. IPA juga merupakan pengetahuan yang sistematis dan

membutuhkan prosedur yang sistematis melalui metode ilmiah pada proses

pemecahan masalah yang terjadi.

2.1.6 Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif

Paradigma pedagogi reflektif (PPR) merupakan pola pikir

(paradigma=pola pikir) dalam menumbuhkan pribadi siswa menjadi pribadi

kritiani/kemanusiaan (pedagogi reflektif sama dengan pendidikan

kristiani/kemanusiaan) (tim Redaksi Kanisius, 2008: 39). Pedagogi adalah cara

para pengajar mendampingi para siswa dalam pertumbuhan dan

perkembangannya. Pedagogi meliputi pandangan hidup dan visi mengenai

idealnya pribadi terpelajar. Hal itu memberi tujuan, incaran ke arah mana semua

aspek tradisi pedidikan diarahkan (Subagyo, 2014: 22). Pendekatan PPR salah

satu bentuk dari pendidikan emansipatoris.

PPR dalam membentuk kepribadian siswa yaitu dengan memberikan

pengalaman akan suatu nilai kemanusian, kemudian siswa akan merefleksikan

pengalaman yang terjadi atau telah terjadi dengan adanya pertanyaan-pertanyaan.

Melalui pertanyaan juga siswa akan melakukan sesuatu atau aksi sesuai dengan

apa yang telah di refleksikan. Melalui pola fikir diharapkan siswa mampu menjadi

pribadi yang mandiri sehingga siswa tidak akan merasa terpaksa dalam melakukan

sesuatu hal yang baik. Dan melalui refleksi siswa dapat menemukan acuan dalam

melakukan atau membuat aksi.

Pelaksanaan PPR ada lima unsur yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi

dan evaluasi dimana kelima unsur tersebut merupakan sebuah siklus. Akan tetapi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

24

PPR memiliki tiga unsur utama yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi (Suparno,

2015: 21).

Konteks merupakan keadaan, situasi, atau lingkungan disekitar. Konteks

untuk menumbuhkembangkan pendidikan antara lain: guru perlu menyemangati

para pelajar agar memiliki nilai persaudaraan, solidaritas, penghargaan terhadap

sesama, tanggung jawab, kerja keras, kasih kepentingan bersama, cinta

lingkungan hidup, dan nilai-nilai lain semacam itu (tim Redaksi Kanisius, 2015:

42).

Pengalaman merupakan situasi yang diciptakan untuk menumbuhkan

persaudaraan, solidaritas sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang

intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab. Sering kali tidak

mungkin guru menyediakan pengalaman secara langsung, pengalaman juga

dapat tercipta secara tidak langsung seperti melalui membaca atau mempelajari

suatu kejadian. Selanjutnya guru memberi sugesti agar siswa mempergunakan

imajinasi mereka, mendengar cerita dari guru, melihat gambar sambil

berimajinasi, bermain peran, atau melihat tayangan media (tim Redaksi

Kanisius, 2015: 42-43).

Refleksi merupakan tindakan untuk mengambil dan meyakini makna nilai

yang terkandung dalam pengalaman. Guru dapat memfasilitasi dengan

pertanyaan-pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi. Dengan refleksi

diharapkan agar siswa membentuk pribadi mereka sesuai dengan dilai yang

terkandung dalam pengalamannya (tim Redaksi Kanisius, 2015: 43-44).

Aksi adalah tindakan memfasilitasi siswa agar terbantu untuk membangun

niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Dengan membangun niat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

25

berprilaku dari kemauan sendiri, siswa membentuk pribadi yang nantinya/ lama-

kelamaan menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya (tim Redaksi

Kanisius, 2015: 44).

Evaluasi merupakan cara untuk melihat sejauh mana materi yang

disampaikan dapat diterima siswa.

Berdasarkan paparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa paradigma

pedagogi reflektif/ ignansian mampu memberikan sebuah pembelajaran yang

dapat membuat siswa memiliki pemikiran yang kritis, memiliki kepedulian

terhadap lingkungan sekitarnya, siswa lama-kelamaan dapat memiliki pribadi

yang lebih baik dari nilai-nilai yang direfleksikannya kemudian tercipta dalam

aksi sebagai bentuk perwujudan pengalaman yang didapat serta apa yang telah

direfleksikannya.

2.1.7 Pendidikan Emansipatoris

Pendidikan emansipatoris oleh Giroux (2001) dipandang sebagai

pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang adil

dan demokratis (Winarti dan Anggadewi, 2015: 53). Pendidikan emansipatoris

memiliki tiga kata kunci yaitu humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyakan

sistem.

2.1.6.1 Humanis

Dalam buku Pendidikan Humanistik (Konsep, Teori, dan Aplikasi Praktis

dalam Dunia Pendidikan) (Baharudin dan Makin, 2007: 23) dalam (QS Al-

Baqarah [2]: 30). Pendidikan (Islam) humanistik adalah pendidikan yang mampu

memperkenalkan apresiasinya yang tinggi kepada manusia sebagai makhluk Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

26

yang mulia dan bebas serta dalam batas-batas eksistensinya yang hakiki, dan juga

sebagai khalifatullah

Pada buku yang diterjemahkan oleh Prihantoro dan Fudiyartanto dalam

buku Politik Pendidikan Kebudayaan, kekuasaan dan pembebasan (1999: ix-xiii).

Bagi Freire, pendidikan haruslah berorentasi kepada pengenalan realitas diri

manusia dan dirinya sendiri. Pedidikan yang pernah ada dan bertahan selama ini

adalah pendidikan dengan gaya bank, dimana pelajar diberikan ilmu dan kelak

dapat mendatangkan hasil yang melimpah. Akhirnya Freire memformulasikan

filsafat pendidikannya sendiri, yang dinamakan sebagai “pendidikan kaum

tertindas” yaitu sebuah sistem pendidikan untuk pembebasan dan bukan untuk

penguasaan (dominasi).

2.1.6.2 Kesadaran Kritis

Dalam buku Rohardjo yang berjudul Pendidikan Popular Pembangun

Kesadaran Kritis (2005: 30) menyatakan paradigma kritis dalam pendidikan

melatih murid untuk mampu mengidentifikasi „ketidakadilan‟ dalam sistem dan

struktur yang ada. Kemudian mampu melakukan analisis tentang proses kerja

sistem dan struktur, seperti bagaimana mentransformasi. Tugas pendidikan dalam

paradigma kritis adalah menciptakan ruang dan kesempatan agar peserta didik

terlibat dalam suatu proses penciptaan struktur yang secara fundamental baru dan

lebih baik. Kesadaran kritis lebih melihat aspek sistem dan struktur sebagai

sumber masalah. Pendekatan struktural menghindari „blaming the vitctims’ dan

melakukan analisis kritis untuk menerima serta menyadari sistem sosial, politik,

ekonomi, budaya, dan akibatnya terhadap kehidupan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

27

2.1.6.3 Mempertanyakan Sistem

Jurnal Pedagogi Ignansian sebagai Pendidikan Emansipatoris ditulis oleh

Winarti dan Anggadewi dalam buku Manusia Pembelajar di Dunia Tarik Ulur

(2015: 53-54) menyatakan bahwa pemikiran kritis perlu ada dialog dalam bentuk

mempertanyakan sistem untuk menemukan realitas. Prinsipnya model

pembelajaran emansipatoris bersifat mengembangkan: pemahaman dan

pengalaman tentang realitas, kesadaran emansipatoris, kesadaran politis,

pemberdayaan, dan berlangsungnya dialog murni (Nouri dan Sajjadi, 2014 dalam

Winarti dan Anggadewi 2015: 53). Dalam pendidikan emansipatoris baik

pendidik maupun peserta didik adalah pembelajar sehingga mampu

mengembangkan pemahaman dan pengalaman antar keduanya. Dari pengalaman

baru itu, maka kedua pembelajar akan menjadi teman yang secara bersama-sama

memberdayakan satu sama lain.

Berdasarkan uraian humanis, kritis dan mempertanyakan sistem dapat

disimpulkan bahwa pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang

memanusiakan manusia atau pendidikan yang menerima adanya perbedaan sosial

atau ekonomi, pendidikan yang bebas, tidak melulu siswa menjadi pembelajar

tetapi guru dan siswa sama-sama menjadi pembelajar.

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian yang sesuai dengan Modul

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

yaitu: pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran

konstruksi Pola Busana di Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang”. Penelitian tersebut ditulis oleh Iin Karmila Program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

28

Studi Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Padang (Karmila, 2015).

Penelitian tersebut bertujuan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran

dalam bentuk yang dapat mempermudah mahasiswa dalam pembelajaran

Konstruksi Pola Busana. Hasil dari penelitian tersebut berdasarkan analisis data

diperoleh hasil bahwa uji coba validitas yang dilakukan kepada validator yaitu

ahli media pembelajaran dan ahli materi adalah 4,07 dapat dikategorikan valid, uji

coba praktikalitas yang dilakukan kepada mahasiswa yaitu 3,38% dapat

dikategorikan praktis sedangkan analisis data efektifitas tentang aktivitas

mahasiswa dalam perkuliahan meningkat dari 59% menjadi 81% yang dapat

dikategorikan efektif. Modul ini berada dalam kriteria sangat layak digunakan

sebagai media pembelajaran ditinjau dari analisis data validitas, praktikalitas dan

efektifitas.

Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran

Menulis Cerpen Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) untuk Siswa

SMP/MTs”. Penelitian tersebut ditulis oleh Ana Masruroh Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta

(Masruroh, 2015). Penelitian tersebut bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

gambaran pembelajaran menulis cerpen di SMP serta mendiskripsikan penilaian

siswa dan guru terhadap materi cerpen pada buku teks pelajaran bahasa Indonesia,

(2) mengembangkan modul pembelajaran menulis cerpen berbasis pengalaman

(experiential learning) untuk siswa SMP/MTs, (3) mendeskripsikan kelayakan

modul pembelajaran menulis cerpen berbasis pengalaman (experiential learning)

untuk siswa SMP/MTs. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) siswa masih

kesulitan dalam menulis cerpen, khususnya dalam mencari ide. Buku teks yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

29

diggunakan masih terlalu monoton baik dari penyajian maupun penugasan. Perlu

adanya pengembangan materi pembelajaran, (2) modul yang dikembangkan

berjudul “Mari Menulis Cerpen!”. Modul terdiri dari tiga bagian, yaitu pengenalan

awal cerpen, motivasi menulis, dan pengaplikasian langkah-langkah experiential

learning dalam menulis cerpen. Adapun hasil validasi modul pembelajaran dari

ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan uji coba terhadap siswa menunjukkan

bahwa aspek isi memperoleh rata-rata skor 4,49 berkategori “sangat baik”, aspek

bahasa memperoleh rata-rata skor 4,66 berkategori “sangat baik”, aspek penyajian

memperoleh rata-rata skor 4,68 berkategori “sangat baik”, dan aspek kegrafikaan

memperoleh rata-rata skor 4,71 berkategori “sangat baik”, (3) modul

pembelajaran memperoleh rata-rata skor akhir 4,63 berkategori “sangat baik”

dengan tingkat kelayakan 92,6 % dan dinyatakan sangat layak digunakan.

2.2.2 Penelitian yang sesuai dengan perangkat pembelajaran

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

yaitu: pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Kontekstual Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Siswa SMP”. Penelitian tersebut ditulis oleh Ali Syahbana Universitas

Muhammadiyah Bengkulu (Syahbana: 2012). Penelitian tersebut bertujuan untuk

menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis kontekstual yang valid dan praktis

untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP, dan

mengetahui efek potensialnya terhadap kemampuan berpikir kritis matematis

siswa SMP. Hasil dari penelitian tersebut diperoleh perangkat pembelajaran (RPP,

LKS dan tes) materi prisma dan limas berbasis kontekstual yang dapat

dikategorikan valid dan praktis, serta memiliki potensial efek dalam mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

30

kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP yang selama ini belum

ditumbuhkan dan dibiasakan.

Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Guided Discovery Bersuplemen Digital Beserta Assessment For

Learning untuk Mengoptimalkan Penguasaan Konsep Fisika”. Penelitian tersebut

ditulis oleh Edlyn Amalina dkk. Jurusan Fisika Universitas malang (Amelina dkk,

2014). Penelitian tersebut bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat

pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for

learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika materi listrik dinamis

berbasis pada kurikulum 2013, serta mengukur kelayakan melalui uji validasi.

Hasil dari penelitian tersebut berupa perangkat pembelajaran berupa buku guru

dan buku siswa SMA yang dilengkapi dengan media pembelajaran bersuplemen

digital. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan

termasuk dalam kategori baik sehingga tidak memerlukan revisi. Produk yang

dihasilkan sudah dikatakan layak namun masih memerlukan penelitian dan

pengembangan lebih lanjut agar lebih bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran

fisika.

2.2.3 Penelitian yang sesuai dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

yaitu: pertama, penelitian yang berjudul “Analisis Implementasi Model

Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur

Competence-Conscience-Compassion Siswa (Studi Kasus Tentang Implementasi

Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Pada Mata Pelajaran

IPA di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta Tahun 2013)”. Penelitian tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

31

ditulis oleh Maria Melani Ika Susanti (Susanti, 2013). Penelitian tersebut

bertujuan untuk menganalisis hasil implementasi model pembelajaran Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) dalam memfasilitasi penguasaan konsep IPA dan

Competence-Conscience-Compassion (3C) siswa di SD Kanisius Wirobrajan 1

Yogyakarta dimana penelitian tersebut merupakan penelitian studi kasus. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa hasil implementasi dapat memfasilitasi

penguasaan konsep IPA dan unsur 3C siswa. Rekomendasi penelitian yakni:

perlunya upaya peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan dan perlunya

penyusunan instrumen yang lebih detail untuk mengukur unsur 3C.

Penelitian kedua, adalah penelitian yang berjudul “Penerapan Paradigma

Peagogi Reflektif (PPR) dalam Pembelajaran Limas dengan Teori Van Hiele

pada Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016”. Penelitian

tersebut ditulis oleh Solechah Wahyu Hardianti Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta(Hardianti, 2016). Penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui implementasi pendekatan PPR dalam

pembelajaran limas dengan menggunakan teori Van Hiele, mengetahui

pencapaian kompetensi dalam implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran

limas dengan menggunakan teori Van Hiele, mengetahui respon siswa dalam

pembelajaran matematika melalui pendekatan PPR dengan menggunakan teori

Van Hiele pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran

2015/2016. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) presentase keterlaksanaan

pendekatan PPR yang diperoleh yakni mencapai skor 186 (86%) tergolong sangat

baik, (2) pencapaian skor kompetensi aspek competence siswa yakni 51,9 (51%)

yang tergolong rendah. Pencapaian skor respon aspek concience yakni 78,87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

32

trgolong baik, dan pencapaian skor aspek compassion yakni 78,87 yang tergolong

baik. (3) pencapaian skor respon siswa dalm pembelajaran matematika dengan

menggunakan PPR yakni 104,06 (65%) tergolong cukup. Refleksi siswa selama

proses pembelajaran siswa merasa senang dan lebih dapat menumbuhkembangkan

sikap kerja sama, percaya diri, teliti, tanggung jawab, dan menghargai pendapat

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

33

Masruroh, Ana (2015)

Pengembangan Modul

Pembelajaran Menulis

Cerpen Berbasis

Pengalaman

(Experiential Learning)

untuk Siswa SMP/MTs.

Bagan 2.1 penelitian terdahulu yang relevan

Modul Perangkat

Pembelajaran

PPR

Karmila, Iin (2015)

Pengembangan Modul

Pembelajaran

konstruksi Pola Busana

di Jurusan

Kesejahtraan Keluarga

Fakultas Teknik

Universitas Negeri

Padang.

Syahbana, Ali (2012)

Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran Berbasis

Kontekstual Untuk

Mengukur Kemampuan

Berpikir Kritis

Matematis Siswa Smp

Amalina, Edlyn, dkk

(2013)

Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran Berbasis

Kontekstual Untuk

Mengukur Kemampuan

Berpikir Kritis

Matematis Siswa Smp

Susanti, Maria Melani

Ika (2013) Analisis

Implementasi Model

Pembelajaran

Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR)

berdasarkan unsur

Competence-

Conscience-

Compassion Siswa

Hardianti, Wahyu

(2016)

Penerapan Paradigma

Peagogi Reflektif

(PPR) dalam

Pembelajaran Limas

dengan Teori Van Hiele

pada Kelas VIII A SMP

Kanisius Kalasan

Tahun Ajaran

2015/2016

Pengembangan Perangkat dan Modul Pembelajaran Materi Menghemat Air

Berdasarkan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif Untuk Siswa Kelas IIIA

SD Negeri Petinggen, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

34

2.3 Kerangka Berpikir

Modul merupakan salah satu bahan ajar yang mampu mengembangkan

kognitif serta keterampilan siswa dan mampu menjadi pedoman belajar yang bisa

di gunakan baik dengan guru maupun secara mandiri oleh siswa. Modul berisi

kegiatan-kegiatan dalam materi pokok yang telah dirancang agar siswa mampu

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam bahasa modul haruslah memiliki

bahasa yang sederhana dan mampu mempermudah siswa dalam memahami isi di

dalam modul.

IPA merupakan salah satu disiplin ilmu dimana di dalamnya mempelajari

tentang alam dan seisinya, gejala-gejala yang terjadi, serta sebab-akibatnya.

Karena mempelajari tetang alam maka IPA mempelajari saling tergantungnya

makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya dan bagaimana agar menjaga

ekosistem alam ini tetap terjaga. Sehingga sebagai makhluk hidup yang

dianugrahi Tuhan dengan akal dan budi serta ditunjuk sebagai khalifah bumi

maka manusia haruslah mampu menghemat sumberdaya alam di bumi ini baik

yang dapat diperbaharui terlebih lagi yang tidak dapat di perbaharui. Manusia juga

sebaiknya mampu menghemat energi yang ada dibumi agar generasi berikutnya

masih bisa merasakan energi yang saat ini masih ada.

Peneliti memilih pendekatan PPR dalam mengembangkan modul dan

perangkat pembelajaran untuk materi IPA karena peneliti merasa bahwa

pendekatan tersebut merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam

mengembangkan kognitif, keterampilan, dan sikap siswa dalam menjaga

suberdaya alam serta energi yang ada. Selain itu pendekatan tersebut diharapkan

siswa mampu belajar mandiri melalui modul, dan siswa belajar dengan bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

35

tetapi tetap memiliki tanggung jawab sehingga guru hanya menjadi fasilitator saja.

Refleksi pada pendekatan ini diharapkan siswa mampu berubah menjadi pribadi

yang lebih baik dan membuat tidak lanjut atas apa yang dipelajari.

2.4 Pertanyaan penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana langkah-langkah atau prosedur pengembangan perangkat dan

modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan PPR

untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen, Yogyakarta?

2. Bagaimana Pendekatan PPR yang digunakan untuk pengembangan

perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan

pendekatan PPR untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen,

Yogyakarta?

3. Bagaimana deskripsi kualitas perangkat dan modul Pembelajaran materi

menghemat air berdasarkan pendekatan PPR untuk siswa kelas IIIA SD

Negeri Petinggen, Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

36

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)

prosedur pengembangan, (3) validasi, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik

analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau biasa dikenal dengan Research and Development (R&D).

Metode penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang digunakan

untuk merancang produk atau prosedur baru, yang diuji secara sistematis di

lapangan, dievaluasi, dan direvisi hingga diperoleh kriteria spesifik meliputi

efektifitas, kualitas, atau standar yang sejenis (Gall & Borg, 2007: 589). Jenis

penelitian ini merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat

dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2008: 164).

Terdapat beberapa macam desain metode penelitian dan pengembangan

akan tetapi peneliti memutuskan untuk menggunakan desain penelitian dan

pengembangan menurut Tomlinson. Penelitian ini mengembangkan modul berupa

“Menghemat Air” untuk memberikan pendidikan menghemat air kepada siswa

kelas III A SD N Petinggen Yogyakarta. Peneliti menggunakan lima langkah

pengembangan menurut Tomlinson yaitu analisis kebutuhan, desain,

implementasi, evaluasi, dan revisi (Harsono, 2015). Peneliti juga menggunakan

prinsip Tomlinson dalam pengembangan modul pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

37

Ada enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson.

Berdasarkan enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson,

peneliti memutuskan memilih sepuluh prinsip Tomlinson yang relevan kedalam

pengembangan modul pembelajaran pada mata pelajaran IPA. hal ini dikarenakan

pengembangan materi oleh Tomlinson lebih berpusat pada Bahasa dan peneliti

lebih berpusat pada pengembangan pembelajaran IPA. Sehingga, peneliti hanya

mengambil sepuluh prinsip yang relevan.

Sepuluh prinsip yang dipilih oleh peneliti adalah 1) materi memiliki

pengaruh, 2) materi harus membantu pembelajar untuk merasa leluasa, nyaman,

dan membuat merasa bahagia, 3) materi membantu pembelajar untuk

mengembangkan kepercayaan diri, 4) apa yang seharusnya diberikan harus

relevan bagi pembelajar, 5) materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari

materi, 6) materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan memahami

poin-poin yang terkandung didalamnya, 7) materi seharusnya memberi

penjelasan, 8) materi memperhitungkan gaya belajar yang berbeda, 9) materi

seharusnya memberikan waktu jeda berpikir, 10) materi memberi kesempatan

untuk feedback.

Selain menggunakan metode pengembangan dari Tomlinson, peneliti juga

menggunakan PPR sebagai pendekatan dalam perangkat pembelajaran. Penelitian

ini bertujuan untuk mengembangkan modul dan perangkat pembelajaran pada

materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi refletif.

Penelitian ini dibatasi sampai pada implementasi produk yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi apakah produk yang telah di kembangkan membantu

siswa dalm proses pembelajaran. Hasil penelitian ini berupa pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

38

modul dan perangkat pembelajaran pada materi menghemat air berdasarkan

pendekatan pedagogi reflektif.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Petinggen yang beralamatkan di jalan

A.M. Sangaji no. 61 Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. Peneliti memilih SD

tersebut karena masih kurangnya anak memahami bagaimana cara menggunakan

air secara bijak dan menghemat air. Selain itu masih kurangnya penggunaan

modul dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran kepada siswa

lebih banyak pada guru yang sering memberikan materi kepada siswa. dari

keadaan tersebut peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian di SD

tersebut.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IIIA SDN Petinggen

Yogyakarta, Tahun Pelajaran 2016/2017. Siswa yang dipilih berjumlah tujuh

siswa yang terdiri dari 4 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki. Peneliti memilih

sekelompok siswa tersebut berdasarkan nilai akademi yang di rekomendasikan

oleh guru kelas.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan Modul dan Perangkat

Pembelajaran Materi Menghemat Air Berdasarkan Pendekatan Paradigma

Pedagogi Reflektif untuk siswa kelas IIIA SDN Petinggen Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

39

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2016 s.d.

Februari 2017. Secara keseluruahan, penelitian ini berlangsung kurang lebih

selama tujuh bulan. Peneliti melakukan implementasi produk pada 17 Februari

2017.

3.3 Produser Pengembangan

Penelitian ini mengadopsi model dari Tomlinson yang sudah dimodifikasi.

Alasan peneliti menggunakan model ini karena model ini dianggap cocok dalam

mengembangkan materi pembelajaran yang dilakukukan peneliti. Prosedur

pengembangan penelitian dengan menggunakan model dari Tomlinson dan

menghasilkan produk berupa desain modul pembelajaran dalam materi

“Menghemat Air”. Langkah-langkah prosedur penelitian dan pengembangan

menurut Tomlinson ada 5 langkah (dalam Harsono, 2015), yaitu 1) analisis

kebutuhan, 2) Desain, 3) implementasi, 4) evaluasi, dan 5) revisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

40

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Modul Pembelajaran

Langkah I

Analisis Kebutuhan

- Latar belakang siswa (wawancara)

- Visi & misi sekolah (observasi,wawancara)

- Bahan ajar yang digunakan guru dan siswa (kuesioner,

observasi)

- Pencapaian siswa dalam SK/KD (observasi)

Hasil Analisis Kebutuhan

- SK

- KD

- Indikator

- Tujuan

Langkah II

Desain

- Perangkat

Pembelajaran

- Modul

pembelajaran

Mengintegrasikan

10 Prinsip

Tomlinson

Mengintegrasikan

pendidikan

Emansipatoris

Mengintegrasikan

PPR

Validasi Ahli

- IPA

- Bahasa

- Guru

Revisi

Produk hasil revisi siap implementasi

Langkah III

Implementasi

- Implementasi

- Observasi kegiatan implementasi

Validasi Siswa (kuesioner)

Langkah IV

Evaluasi

- Analisis data hasil pengamatan kegiatan

implementasi.

- Analisis data hasil penyebaran

kuesioner/ validasi siswa.

Langkah V

Revisi Revisi dilakukan berdasarkan hasil

validasi dari siswa yang kemudian

dijadikan acuan untuk menyempurnakan

produk agar layak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

41

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah analisis kebutuhan

dimana analisis tersebut meliputi analisis pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa. Analisis pembelajaran dilakukan melalui wawancara, observasi, dan

penyebaran kuesioner. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang

bersangkutan yaitu wali kelas III A. Observasi yang dilakukan meliputi observasi

sekolah dan pembelajaran di kelas untuk menemukan permasalahan yang ada di

sekolah dan di kelas III A saat pembelajaran IPA. Kuesioner disusun berdasarkan

hasil wawancara dan observasi dan ditunjukkan kepada siswa kelas III A.

Tujuan analisis kebutuhan tersebut adalah untuk mengetahui latar

belakang siswa, visi dan misi sekolah, bahan ajar yang digunakan guru dan siswa,

pencapaian SK dan KD oleh siswa. Hasil dari keseluruhan analisis data akan

dijadikan sebagai dasar pengembangan modul pembelajaran dan perangkat

pembelajaran sengga sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III A, serta dapat

diterima dengan baik oleh siswa.

3.3.2 Desain

Langkah kedua dalam penelitan ini adalah desain, dimana langkah pertama

dalam desain yaitu dengan membuat silabus serta RPP. Pembuatan RPP

merupakan pedoman dalam pembuatan modul pembelajaran IPA yang digunakan

oleh peneliti dalam implementasi. Dalam pembuatan modul peneliti mengadopsi

sepuluh dari enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson.

Prinsip tersebut meliputi 1) materi memiliki pengaruh, 2) materi membantu siswa

merasa nyaman, 3) materi membantu siswa dalam mengembangkan kepercayaan

diri, 4) materi relevan, 5) materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

42

materi, 6) materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan memahami

poin-poin yang terkandung didalamnya, 7) materi sesuai dengan bahasa peserta

didik, 8) materi memperhitungkan gaya belajar siswa yang berbeda, 9) materi

memberikan jeda berpikir, 10) materi memberi kesempatan untuk feedback..

Modul pembelajaran yang telah peneliti buat kemudian divalidasikan ke

para ahli yaitu IPA, Bahasa, dan guru kelas III agar mendapatkan kritik dan saran

serta penilaian modul yang telah dibuat dan peneliti kembangkan. Kritik saran

yang diberi para ahli kemudian menjadi acuan peneliti dalam memperbaiki produk

agar layak untuk diimplementasikankan.

3.3.3 Implementasi

Implementasi merupakan tahapan yang dilkukan peneliti untuk melekukan

implementasi. Dalam melakukan implementasi produk, peneliti menggunakan

produk yang sudah direvisi berdasarkan hasil validasi dari ahli bahasa, IPA, dan

guru. Implementasi dilaksanakan di kelas III mata pelajaran IPA dengan

melibatkan subjek berjumlah tujuh subjek. Setelah melakukan implementasi

peneliti membagikan kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas modul

pembelajaran yang peneliti buat kepada masing-masing siswa.

3.3.4 Evaluasi

Langkah evaluasi merupakan langkah keseluruhan dari implementasi

modul, dan hasil kuesioner. Dari keseluruhan kegiatan tersebut akan dianalisa

kembali agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan atau kelemahan dari

modul pembelajaran menghemat air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

43

3.3.5 Revisi

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah revisi. Kegiatan revisi ini

dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas modul agar modul

menjadi lebih baik lagi dan layak digunakan sebagai tahap akhir penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi

Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek

penelitian. Dapat dipahami bahwa observasi merupakan salah satu metode

pengumpulan data mengamati secara visual gejala yang diamati hasil pengamatan

tersebut dalam bentuk catatan sehingga validasi data sangat berpengaruh kepada

kemampuan observer (Widoyoko. 2016: 40). Aspek yang diamati adalah

permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah baik dalam kegiatan siswa

diluar kelas maupun di dalam kelas dan permasalahan pada proses pembelajaran

yang terjadi.

3.4.2 Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan

antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang yang diinterviu

(interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti (Widoyoko. 2016: 40). Mendasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri

(self report) dari responden, atau setidaknya-tidaknya pada pengetahuan,

keyakinan, maupun sikap pribadi (Widoyoko. 2016: 41).

Peneliti menggunakan wawancara dalam penelitian ini bertujuan

mengumpulkan data mengenai latar belakang dari siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

44

3.4.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi separangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

diberikan respon sesuai dengan permintaan penggunaan (Widoyoko, 2016: 33).

Peneliti menggunakan kuesioner dalam penelitian ini bertujuan mengumpulkan

data mengenai analisis kebutuhan siswa maupun guru mengenai kebutuhan

penggunaan modul pembelajaran.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Pedoman Observasi

Observasi dilaksanakan di sekolah dan juga di kelas III A. Observasi di

sekolahan meliputi pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa, dan

observasi kelas meliputi pengamatan terhadap proses pembelajaran pada mata

pelajaran IPA dan bahan ajar yang digunakan. Kisi-kisi observasi dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi observasi

No. Kisi-kisi Observasi Sekolah Kisi-kisi Observasi Kelas

1. Letak sekolah Proses belajar mengajar

2. Keadaan sekolah Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

3. Kurikulum yang dipakai Ketersediaan perangkat pembelajaran

4. Permasahan yang ada Penggunaan modul pembelajaran

3.5.2 Pedoman Wawancara

Wawancara ditunjukkan kepada guru kelas III A di SD Negeri Petinggen

Yogyakarta. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data melalui wawancara

tidak terstruktur. Widoyoko dalam buku Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian

(Widoyoko, 2016: 44) mengatakan bahwa wawancara Tidak terstruktur atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

45

terbuka adalah wawancara bebas, dimana pewawancara tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Peneliti memilih wawancara dengan teknik tidak

terstruktur karena wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar dan pokok

permasalahan yang akan ditanyakan. Kisi-kisi observasi dapat dilihat sebagai

berikut.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas III A

No Topik Pertanyaan

A Latar belakang akademik siswa

1. Latar belakang

2. Latar belakang sosial dan ekonomi

B Dokumen kurikulum sekolah

1. Kurikulum yang digunakan

2. Visi dan misi

3. Profil lulusan

3.5.3 Kuesioner

Kuesioner digunakan peneliti dalam beberapa hal yaitu analisis kebutuhan,

validasi produk, oleh para ahli, dan kuesioner implementasi produk.

3.5.3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan

Kuesioner Analisis kebutuhan diberikan kepada guru dan 30 siswa SD

Negeri Petinggen Yogyakarta kelas III A. Kuesioner analisis kebutuhan bertujuan

untuk mengetahui kebutuhan terhadap perangkat dan modul pembelajaran.

Instrumen yang diberikan kepada guru merupakan instrumen kuesioner bersifat

terbuka agar mempermudahkan guru dalam menguraikan kebutuhan yang

diharapkan. Sedangkan untuk siswa peneliti memberikan kusioner yang bersifat

tertutup karena agar mempermudah mengarahkan siswa dalam menganalisis

kebutuhan dan tanpa merepotkan siswa agar mengurangi kecenderungan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

46

dalam mengikuti jawaban teman yang lain. Kuesioner terbuka merupakan

kuesioner yang bisa dijawab/direspon secara bebas oleh responden, sedangkan

kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang jumlah item dan alternatife jawaban

maupun responya sudah ditentukan (Widoyoko, 2012: 36).

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Guru Terbuka

Indikator Nomor Item

Pengaruh penggunaan perangkat dan modul pembelajaran bagi siswa 1, 2, 5 dan 6

Pembelajaran yang dapat membentuk pribadi siswa 3, 9 dan 10

Fungsi perangkat dan modul pembelajaran 7

Bahan ajar yang pernah digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran 4 dan 8

Tabel 3.4 Instrumen Kisi-kisi Kuesioner Guru Terbuka

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa

perangkat pembelajaran dan modul materi

dapat mengembangkan kempuan peserta

didik dalam menyelesaikan masalah?

2. Menurut Bapak/Ibu apakah perangkat

pembelajaran dan modul materi dapat

memperjelas penyajiann materi?

Mengapa?

3. Menurut pengamatan Bapak/Ibu

bagaimana keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran?

4. Apakah Bapak/Ibu berkenan

menggunakan perangkat pembelajaran

dan modul materi sesuai dengan

kebutuhan siswa?

5. Menurut Bapak/Ibu apakah dengan

menggunakan perangkat pembelajaran

dan modul materi siswa lebih aktif dalam

pemebelajaran?

6. Bagaimana kondisi siswa ketika

mengikuti pembelajaran IPA dengan

menggunakan modul materi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

47

No Pertanyaan Jawaban

7. Apakah dengan menggunakan perangkat

pembelajaran dan modul materi

memudahkan guru dalam melaksanakan

pembelajaran?

Mengapa?

8. Bagaimana cara yang Bapak/Ibu lakukan

selama ini dalam memberikan materi,

lebih banyak guru yang memberikan atau

siswa yang mencari sendiri? Mengapa?

9. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat

pembelajaran yang akan mengasah akal

budi dan kepedulian siswa? Bagaimana?

10. Apakah Bapak/Ibu ingin membuat

pembelajaran yang memanusiakan dan

mengajak siswa menjadi kritis?

Mengapa?

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Siswa Tertutup

Indikator Nomor Item

Manfaat modul bagi siswa 1, 2, 3 dan 5

Pentingnya penggunaan modul bagi siswa 4, 6 dan 10

Pengaalaman belajar siswa 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, dan 15

Tabel 3.6 Instrumen Kisi-kisi Kuesioner Siswa Tertutup

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Dengan adanya modul materi dapat mempermudah saya untuk

mengikuti pembelajaran.

2. Dengan adanya modul materi membuat saya mandiri.

3. Dengan adanya modul materi lebih memperjelas saya dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Saya memerlukan pembelajaran yang menbuat saya berpikir dan

bertindak.

5. Dengan adanya modul materi membuat saya aktif berpikir.

6. Saya memerlukan pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan

saya.

7. Saya belajar bukan hanya dari penjelasan guru tapi mencari

sendiri.

8. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang akan mengasah akal

budi dan mendidik kepedulian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

48

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

9. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang melakukan kegiatan

praktikum.

10. Saya memerlukan modul materi untuk membantu dalam

pembelajran.

11. Saya terlibat aktif ketika pembelajaran IPA di kelas

12. Saya mengalami kesulitan ketika melakukan pembeljaran IPA

tanpa menggunakan modul pembelajaran.

13. Saya belajar dari bacaan dan bertanya kepada orang lain untuk

bisa mengetahui suatu informasi.

14. Saya memiliki kepribadian yang utuh dan memiliki kebebasan

dalam memilih.

3.5.3.2 Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli

Instrumen validasi produk oleh ahli yang berupa kuesioner digunakan

peniliti untuk mengetahui kualiatan produk yang berupa modul dan perangkat

pembelajaran. Kuesioner validasi produk bersifat tertutup dengan berpedoman

pada skala Likert. Berikut adalah aspek yang dinilai dalam validasi produk yang

disajikan.

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Perangkat Pembelajaran

No Aspek yang dinilai

1. Perumusan indikator

2. Uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik,

3. Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran

4. Pemilihan media dan sumber belajar

5. Skenario/kegiatan pembelajaran

6. Penilaiaan hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

49

Tabel 3.8 Instrumen dari Aspek Penilaian Perangkat Pembelajaran

Adapun rentang skala yang digunakan sebagai berikut : 4 sangat baik, 3

baik, 2 tidak baik, 1 sangat tidak baik.

No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4

Perumusan Indikator 1. Kesesuaian dengan standar kompetensi

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar

3. Kesesuaian dengan nilai competence

4. Kesesuaian dengan nilai conscience

5. Kesesuaian dengan nilai compassion

Uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik 6. Kesesuaian dengan indikator

7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek

Audience, Behaviour, Condition, dan

Degree

8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

11. Keruntutan uraian materi ajar

Pemilihan Media dan Sumber Belajar

12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR

15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik

Skenario / Kegiatan Pembelajaran

16. Keruntutan kegiatan pembelajaran.

17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan

pendekatan PPR ( Konteks, pengalaman,

refleksi, aksi)

18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika /

keruntutan materi pembelajaran

19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup dengan cakupan materi dan tingkat

pemahaman siswa

Rancangan Penilaian Autentik

20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen

pencapaian kompetensi

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

50

SARAN:

Tabel 3.9 Aspek Penilaian Modul Pembelajaran

No Aspek yang dinilai

1. Tujuan dan pendekatan

2. Desain dan pengorganisasian

3. Isi

4. Topik

5. Metodologi

6. Bahasa

Tabel 3.10 Instrumen dariAspek Penilaiaan Modul Pembelajaran

Keterangan:

1: kurang baik, 2: cukup baik, 3: baik, 4: sangat baik

No Pernyataan SKOR Komentar

1 2 3 4

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai.

2 Modul pembelajaran mempermudah siswa

memahami materi pembelajaran.

3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.

4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan

kesadaran dan kepedulian siswa terhadap air

5 Modul pembelajaran merupakan sumber

belajar yang baik bagi siswa dan guru.

6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan

bagi guru untuk menggunakan beragam variasi

dalam mengajar.

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD,

tujuan, materi pembelajaran, langkah-langkah

kegiatan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

51

No Pernyataan SKOR Komentar

1 2 3 4

2 Materi pembelajaran disusun dari materi yang

sederhana ke yang kompleks.

3 Urutan modul pembelajaran telah disusun

secara sistematis.

4 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan

waktu yang tersedia.

5 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk

belajar mandiri.

6 Modul pembelajaran mudah dipahami.

7 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto)

dalam modul pembelajaran sesuai dengan

perkembangan siswa dan menarik.

8 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis

yang baik dan benar.

ISI

1 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai

dengan lingkungan siswa (kontekstual).

2 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan

PPR.

3 Modul pembelajaran mampu meningkatkan

kesadaran siswa terhadap menghemat air.

4 Modul pembelajaran menumbuhkan

kepedulian siswa terhadap menghemat air.

5 Modul pembelajaran mencakup pengembangan

keterampilan proses yang sesuai dengan

perkembangan siswa.

6 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk

melakukan refleksi terhadap sikap ilmiah yang

dikembangkan.

7 Modul pembelajaran mengembangkan sikap

ilmiah yang terkait dengan diri sendiri.

Topik

1 Topik modul pembelajaran menarik.

2 Topik modul membantu untuk menumbuhkan

kesadaran dan memperkaya pengalaman siswa.

3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa.

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa.

Metodologi

1 Modul pembelajaran dirancang dengan

berpusat pada diri siswa dalam membangun

pengetahuannya sendiri (konstruktiv).

2 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan

bagi siswa.

3 Modul pembelajaran membuat siswa aktif.

Bahasa

1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah

sederhana.

2 Penggunaan tata bahasa sudah baik.

3 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari

penggunaan kalimat pasif dan negatif ganda.

4 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian

istilah asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

52

Komentar umum dan saran perbaikan untuk Modul Pembelajaran IPA SD

Kesimpulan:

Modul pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan (mohon dilingkari):

1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi.

2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

3. Tidak layak digunakan/uji coba lapangan.

3.5.3.3 Kuesioner Implementasi Produk

Kuesioner implementasi produk yang digunakan peneliti bersifat tertutup

dan menggunakan pedoman skala Likert dimana rentang skala yang disediakan

yaitu 1, 2, 4, 5 dengan keterangan (1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (4) baik,

(5) sangat baik. Kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui kualitas serta peranan

modul pembelajara setelah digunakan siswa.

Tabel 3.11 Kisi-kisi Kuesioner Implementasi Produk

Indikator Nomor Item

Bahasa 1 dan 2

Tampilan 3, 4, 5 dan 6

Konten/isi 7

Keuntungan penggunaan modul 8, 9, 10, 11, dan 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

53

Tabel 3.12 Instrumen dari Kisi-kisi Kuesioner Implementasi Produk

Keterangan:

1: Sangat tidak baik, 2: tidak baik, 4: baik, 5: sangat baik

No Pertanyaan Skor Komentar

1 2 4 5

1. Saya memahami bahasa yang

digunakan pada modul pembelajaran

2. Saya memahami dengan jelas langkah

kegiatan pembelajaran

3. Ukuran dan jenis huruf pada modul

pembelajaran dapat saya bacaa

dengan jelas

4. Gambar pada modul pembelajaran

membuat saya menjadi jelas dan

tertarik dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

5. Warna yang ada pada modul

pembelajaran membuat saya tertarik

dan membuat saya semangat untuk uji

coba.

6. Tampilan pada modul pembelajaran

membuat saya tertarik untuk

menemukan pengetahuan sendiri dan

tidak membosankan.

7. Isi yang disajikan dalam modul

pembelajaran membuat saya mandiri.

8. Dengan modul pembelajaran

membuat saya lebih aktif dalam

pembelajaran.

9. Modul pembelajaran meningkatkan

rasa ingin tahu saya.

10. Modul pembelajaran membuat saya

lebih aktif dalam mencari tahu pada

saat melakukan uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

54

No Pertanyaan Skor Komentar

1 2 4 5

11. Modul pembelajaran membuat saya

mencari, menemukan sendiri masalah

dan kesimpilan dari kegiatan uji coba

yang berkaitan dengan lingkungan.

12. Modul pembelajaran membantu saya

dalam memecahkan masalah saat

melakukan uji coba

Jumlah Skor

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dilakukan secara

kualitatif dan kuantitatif.

3.6.1 Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang menunjukkan kualitas mutu suatu yang

ada, baik keadaan, proses, pristiwa/ kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam

bentuk pernyataan atau berupa kata-kata (Widoyoko, 2016: 18). Peniliti

menggunakan data kualitatif untuk mengolah data dari hasil kritik saran oleh ahli

IPA, ahli Bahasa, guru. Kemudian digunakan untuk memperbaiki produk yang

peneliti kembangkan. Selain itu juga untuk mengolah data dari hasil penyebaran

kuesioner secara terbuka dan pemerolehan data dari hasil implementasi. Data

yang diperoleh kemudian dianalisis sebagai pedoman untuk memperbaiki kualitas

dan mengetahui kelayakan produk.

3.6.2 Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil

observasi atau pengukuran (Widoyoko, 2016: 21). Peneliti menggunakan data

kuantitatif untuk mengolah data dari hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

55

validasi produk oleh para ahli, serta kuesioner implementasi produk. Analisis

dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner analisis kebutuhan

guru dan siswa, serta kuesioner validasi produk sebagai berikut.

Nilai 4 : Instrumen sangat baik

Nilai 3 : Instrumen baik

Nilai 2 : Instrumen kurang baik

Nilai 1 : Instrumen sangat kurang baik

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaiaan pada kuesioner implementasi produk

adalah sebagai berikut.

Nilai 5 : Instrumen sangat baik

Nilai 4 : Instrumen baik

Nilai 2 : Instrumen kurang baik

Nilai 1 : Instrumen sangat kurang baik

Hasil yang digunakan dari penilaian dengan menggunakan skala Likert 1-4

kemudian dihitung untuk memperoleh rerata penilaian. Rerata penilaian dihitung

dengan rumus 3.1

Rumus 3.1. Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Likert

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh rerata nilai.Rerata nilai

tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan dari

Widoyoko (2014: 144).Tabel 3.13 adalah tabel konversi data kuantitatif ke

kualitatif menurut Widoyoko.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

56

Tabel 3.13 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori

3,26 - X- 4,00 Sangat Baik

2,51 - X- 3,25 Baik

1,76 - X- 2,50 Kurang

1,00 - X- 1,75 Sangat Kurang

Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan valid/tidaknya suatu

instrumen. Berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli yang

dituangkan dalam tabel 3.14

Tabel 3.14 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori Bobot

3,26 - X- 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan

2,51 - X- 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan namun perlu perbaikan

1,76 - X- 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak

digunakan

1,00 - X- 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak

digunakan

Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari

2,50. Nilai terdapat pada rentan skor 3 (kategori baik) yang berarti keseluruhan

instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Apabila rerata skor

yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka instrumen tersebut dapat dikatakan

tidak valid.

Analisis data kuantitatif yang selanjutnya dilakukan untuk menghitung

presentase jawaban kuesioner. Presentase dihitung dengan menggunakan rumus

dari Supratinya (2012: 128). Berikut rumus perhitungan presentase jawaban

kuesioner disajikan pada rumus 3.2

Rumus 3.2 Rumus perhitungan jawaban kuesioner

Persentase jawaban = × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1.1 Proses Pengembangan Materi

Modul yang dikembangkan oleh peneliti berjudul “Menghemat Air”.

Proses pengembangan modul pada penelitian ini menggunakan lima langkah

pengembangan materi menurut Tomlinson, kelima langkah tersebut antara lain

sebagai berikut.

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Peneliti mengawali dengan melakukan analisis kebutuhan. Dimana analisis

kebutuhan dilakukan untuk mengetahui latar belakang siswa, visi dan misi

sekolah, penggunaan bahan ajar yang digunakan guru dan siswa, serta pencapaian

SK & KD pada mata pelajaran IPA. Dalam analisis kebutuhan peneliti melakukan

dengan teknik pengumpulan data berupa observasi sekolah dan kelas, wawancara

oleh guru dan siswa, dan penyebaran kuesioner.

4.1.1.1.1 Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi selama melaksanakan kegiatan

program pengakraban lingkungan (PPL). Observasi pertama peneliti melakukan

observasi SD Negeri Petinggen Yogyakarta dimana terletak di jalan A.M. Sangaji

no. 61 Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. Sekolah tersebut terletak ditempat

yang strategis karena letaknya yang dekat jalan raya. Dalam penggunaan

kurikulum SD Tersebut menggunakan dua kurikulum yaitu KTSP untuk kelas II,

III, V, VI dan kurikulum 2013 untuk kelas I, IV. Selama melakukan observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

58

peneliti menemukan beberapa permasalahnya satu diantaranya merupakan

penggunaan air yang kurang bijaksana oleh siswa. Hal tersebut terlihat saat

peneliti melihat saat jam sholat tiba siswa berwudhu dengan air yang terlalu deras,

mencuci tangan terlalu sering dan dengan aliran air yang deras, menggunakan air

untuk bermain seperti membasahi teman mereka lainnya dan memasukan ke

dalam plastik untuk lempar-lemparan.

Observasi kedua dilakukan di dalam kelas dan pada pembelajaran IPA di

kelas III A. Dalam proses pembelajaran berlangsung beberapa siswa terlihat tidak

memperhatikan guru dan sering mendapat teguran oleh guru kelas. Saat

pembelajaran siswa lebih terlihat mendengarkan guru memberikan pembelajaran,

dan beberapa siswa saja yang terlihat aktif seperti dalam menjawab pertanyaan

dari guru. Ketersediaan perangkat pembelajaran yang dimiliki guru berupa RPP,

silabus. Dalam penggunaan media pembelajaran guru lebih sering menggunakan

buku dan LKS yang dibeli, guru tidak memakai modul padahal modul akan

membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

4.1.1.1.2 Wawancara

Peneliti melakukan kegiatan wawancara pada tanggal 13 Oktober 2016.

wawancara dilakukan kepada Guru kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta.

Kegiatan wawancara dilakukan dengan tanya jawab dan berpedoman pada

pedoman yang diberikan oleh Dosen pembimbing I dan Dosen pembimbing II,

yang berjudul “Analisis siswa”. Topik pertanyaan dalam instrumen wawancara

adalah A) Latar belakang akademik siswa: 1) latar belakang akademik, 2) Latar

belakang sosial dan ekonomi. B) Dokumen Kurikulum Sekolah: 1) Kurikulum

yang digunakan, 2) Visi dan Misi sekolah, 3) profil lulusan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

59

Penilaian akademik siswa atau latar belakang akademik siswa, belum

diketahui guru secara keseluruhan hal ini disebabkan karena baru memasuki tahun

ajaran baru dan baru mengajar para siswa kelas III di tahun ajaran ini. Karakter

siswa secara umum yang guru ketahui adalah siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran dan berdinamika walaupun tidak semua siswa aktif dalam kegiatan

yang diciptakan guru di dalam pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran IPA

merupakan salah satu yang siswa gemari karena dapat belajar mengenai alam, dan

pembelajaran IPA juga terdapat di lingkup sekitar anak atau siswa. Namun dalam

menjaga lingkungan atau sumber energi memang dalam usia siswa yang masih

anak-anak belum terlalu peduli untuk merawat dan menjaganya. Guru mengaku

mengantisipasi dengan membuat penugasan pada siswa untuk menanam benih di

sekolahan dan kemudian diminta merawatnya dengan dibawa pulang kerumah

siswa masing-masing.

Selain memberi penugasan kepada siswa, guru juga mengaku bahwa

beberapakali memberi motivasi kepada siswa untuk peduli lingkungan seperti

membuang sampah pada tempatnya, dan tidak merusak tanaman. Dalam

penghematan enegi, guru sebatas memotivasi untuk selalu menghemat energi.

Keberagaman siswa III A juga terjadi di dalam konteks sosial-ekonomi.

Siswa kelas tersebut memiliki latar belakang ekonomi rata-rata adalah menengah

kebawah diantaranya beberapa siswa merupakan anak dari buruh serabutan,

penjaga toko, dan satu anak merupakan anak dari pegawai negeri sipil (PNS).

Kurikulum yang digunakan sekolah ada dua yaitu KTSP dan K13.

Sedangkan kurikulum yang dipakai kelas III adalah KTSP. Maka, guru

menggunakan KTSP dalam membuat bahan ajar untuk kelas III A. Dalam lulusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

60

yang diharapkan menurut guru, lulusan dari SD N Petinggen diharapkan mampu

memenuhi visi dan misi sekolah dimana beberapa diantaranya adalah terwujudnya

siswa yang taqwa, cerdas, terampil, berkualitas, dan berkarakter bangsa serta

memiliki etika dalam berlalu lintas. Selain itu juga mengembangkan kecerdasan

intelektual dan emosional secara optimal sesuai tahapan perkembangan jiwa anak.

4.1.1.1.3 Kuesioner

Peneliti selanjutnya membagikan kuesioner kepada guru dan siswa untuk

mendapatkan informasi sebagai analisis kebutuhan akan perangkat dan modul

pembelajaran IPA. Pertama peneliti memberikan kuesioner pada guru kelas III A.

Pertanyaan kuesioner tersebut ditanyakan mengenai penggunaan perangkat dan

modul pembelajaran IPA kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan bahwa

perangkat dan modul pembelajaran berfungsi sebagai acuan guru dalam

menyapaikan materi. Dengan adanya perangkat dan modul pembelajaran materi

yang akan disampaikan dalam pembelajaran akan lebih mudah, runtut dan jelas.

Modul pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan, motivasi untuk belajar dan

akan lebih menarik lagi jika dalam penyampaian materi menarik dan mudah

dipahami siswa. Namun, selama ini beliau masih sering memberikan materi

kepada siswa dari pada siswa yang mencari sendiri, sehinggan dengan adanya

modul pembelajaran dapat membantu siswa untuk mandiri dan mencari materi

sendiri.

Adapun pertanyaan mengenai kriteria modul dan isi modul, beliau

menjelaskan bahwa modul yang bergambar dan kata-katanya jelas dapat lebih

menarik untuk dipelajari. Lalu pada bagian isi modulnya harus disesuaikan

dengan materi, langkah-langkah kegiatannya jelas sehingga siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

61

melakukan kegiatan yang ada secara mandiri, alat dan bahannya mudah diperoleh,

terdapat pertanyaan yang mendukung serta ringkasan materi agar siswa lebih

paham, dan kegiatannya dapat membuat siswa aktif, kreatif, dan kritis.

Peneliti selanjutnya membagikan kuesioner analisis kebutuhan pada seluruh

siswa kelas III A yang pada saat itu siswa yang masuk berjumlah 29 siswa. Hasil

dari analisis kuesioner analisis kebutuhan siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Dengan adanya modul materi dapat mempermudah saya untuk

mengikuti pembelajaran.

21 8

2. Dengan adanya modul materi membuat saya mandiri. 24 5

3. Dengan adanya modul materi lebih memperjelas saya dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

26 3

4. Saya memerlukan pembelajaran yang menbuat saya berpikir dan

bertindak.

28 1

5. Dengan adanya modul materi membuat saya aktif berpikir. 28 1

6. Saya memerlukan pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan

saya.

26 3

7. Saya belajar bukan hanya dari penjelasan guru tapi mencari

sendiri.

26 3

8. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang akan mengasah akal

budi dan mendidik kepedulian.

24 5

9. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang melakukan kegiatan

praktikum.

18 10

10. Saya memerlukan modul materi untuk membantu dalam

pembelajran.

25 4

11. Saya terlibat aktif ketika pembelajaran IPA di kelas 16 14

12. Saya mengalami kesulitan ketika melakukan pembeljaran IPA

tanpa menggunakan modul pembelajaran.

22 7

13. Saya belajar dari bacaan dan bertanya kepada orang lain untuk

bisa mengetahui suatu informasi.

23 6

14. Saya memiliki kepribadian yang utuh dan memiliki kebebasan

dalam memilih.

1 28

Rata-Rata 22 7

Setelah mengetahui permasalahan yang ada peneliti menganalisa SK,KD,

Indikator yang akan digunakan ke dalam pembelajaran dan desain modul. Setelah

menganalisa peneliti melakukan pemilihan SK, KD, dan indikator yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

62

dirumuskan berdasarkan “analisis siswa” karena agar dapat sesuai dengan

karakteristik siswa di kelas III A. Peneliti memilih mata pelajaran IPA dngan SK

5. Menerapkan konsep energi gerak, KD 5.2 Menerapkan cara menghemat energi

dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti kemudian merumuskan indikator dan tujuan

dimana telah tertulis di dalam silabus dan RPP.

4.1.1.2 Desain

Setelah peneliti melakukan analisis kebutuhan, hasil dari observasi,

wawancara, kuesioner, dan menentukan SK, KD, Indikator, serta tujuan menjadi

patokan peneliti dalam mendesain produk agar sesuai dengan kebutuhan dalam

proses pembelajaran. Desain modul juga disesuaikan dengan prinsip-prinsip

materi menutut Tomlinson. Ada sepuluh prinsip pengembangan materi menurut

Tomlinson (2005) yang relevan dengan penelitian ini. Kemudian peneliti jadikan

sebagai acuan dalam pengembangan modul pembelajaran. Berikut ini merupakan

proses pendesainan modul dalam penelitian ini.

4.1.1.2.1 Desain Produk Sebelum Divalidasi

Pengembangan modul menghemat energi berdasarkan hasil analisis dan

prinsip pengembangan materi dari Tomlinson. Dalam pengembangan modul,

peneliti memilih mata pelajara IPA sebagai sarana pendidikan tentang energi di

lingkungan sekitar siswa. Materi Menghemat Air digunakan peneliti sebagai

acuan dalam penyusunan produk dalam penelitian ini.

Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah membuat silabus dan

RPP berdasarkan pendekatan PPR. Pendekatan PPR dipilih peneliti karena dalam

pendekatan ini memuat kegiatan-kegiatan yang sesuai untuk membentuk pola

pikir dalam menumbuhkan pribadi siswa menjadi pribadi yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

63

Penyusunan silabus langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu

menggunakan SK dan KD dimana telah dilakukan setelah mengumpulkan data

berdasarkan “analisis siswa”. Berdasarkan penentuan SK, KD, Indikator dan

tujuan peneliti kemudian menentukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

indikator dan tujuan kemudian menentukan alokasi waktu yang cukup untuk

penyampaian materi, yang terakhir adalah menentukan sumber belajar yang

menjadi acuan.

Setelah penyusunan silabus, langkah berikutnya adalah penyusunan RPP

yang disesuaikan dengan pengembangan silabus. Langkah pertama yang peneliti

lakukan dalam pembuatan RPP adalah membuat identitas sekolah pada awal

pembuatan RPP mulai nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi

waktu. Identitas yang sudah dibuat oleh peneliti adalah seperti gambar 4.1.

Gambar 4.1 Identitas Sekolah dan Alokasi Waktu

Kemudian langkah kedua memasukan SK, KD, dan Indikator. Karena

pendekatan yang digunakan peneliti adalah PPR maka kognitif menjadi

competence, afektif menjadi conscience, dan psikomotor menjadi compassion

dimana sudah tertuliskan di RPP. Langkah keempat adalah mengidentifikasi

materi, materi yang dipilih peneliti adalah menghemat air. Kemudian langkah

kelima peneliti menentukan model, pendekatan dan metode pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

64

Gambar 4.2 Model, pendekatan, dan metode pembelajaran

Langkah keenam adalah menentukan langkah-langkah pembelajaran terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir. Langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan

pendekatan yang peneliti gunakan. Karena peneliti menggunakan pendekatan PPR

maka langkah-langkah meliputi siklus PPR yaitu konteks, pengalaman,

refleksi,aksi, dan evaluasi.

Tujuan dari evaluasi ini digunakan peneliti untuk mengukur sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterima dari pembelajaran yang

dilakukan. Langkah ketujuh adalah menentukan sumber belajar, dan langkah

terakhir atau kedelapan adalah menyusun kreteria penilaian. Silabus dan RPP

kemudian peneliti serahkan kepada Dosen pembimbing skripsi untuk diperiksa

terlebih dahulu.

Setelah diperiksa hasil pengembangan RPP dan silabus kemudian peneliti

mengembangkan modul pembelajaran dengan acuan silabus dan RPP yang

peneliti kembangkan sebelumnya. Pengembangan modul pembelajaran, peneliti

memberikan judul “Menghemat Air”. Dalam penyusunan modul ada tiga

komponen yaitu sampul, daftar isi, dan isi modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

65

1) Sampul

Pendesainan sampul dilakukan secara sendiri oleh peneliti dengan

menggunakan Microsoft Publisher 2007. Dalam sampul ada tiga gambar yaitu

pada bagian paling bawah adalah guru mengajar dalam kelas dengan membawa

sebuah buku, sumber gambar tersebut berasal dari situs web dengan alamat

(http://www.google.com/amp/s/pendidikberpena.wordpress.com/2014/10/27/bagai

mana-membuat-anak-betah-belajar-dalam-kelas/amp/). Gambar kedua merupakan

animasi air yang memiliki arti bahwa kehidupan membutuhkan air. gambar

tersebut bersumber dari (http://id.hereisfree.com/materials/download/11515.html).

Jika digabungkan memiliki arti bahwa pembelajaran mengenai air dimulai dari

usia dini.

Judul dan nama peneliti juga tercantum pada sampul yang dibuat.

Background dari sampul berwarna biru, dimana maknanya adalah “air”. Gambar

desain sampul modul yang dikembangkan peneliti dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.3 Sampul Modul Pembelajaran Menghemat Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

66

2) Daftar isi

Daftar isi dibuat peneliti untuk memudahkan siswa dalam mencari

halaman sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan atau yang akan dipelajari.

3) Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang alasan atau latar belakang peneliti

mengembangkan modul serta terdapap SK,KD, dan indikator yang dikembangkan

peneliti ke dalam modul.

4) Isi modul

Isi modul disusun dengan menggunakan Microsoft Word 2007. Dalam isi

modul memiliki lima bagian yaitu terdiri dari tiga bab dengan judul 1) Manfaat

Air, 2) Dampak Penggunaan Air Secara Berlebihan, 3) Menghemat Air. Dua

bagian yang lain adalah evaluasi dan refleksi. Bab pertama modul “Manfaat Air”

berisi tentang kegiatan siswa mengenal tentang manfaat air dengan

mengumpulkan data di sekitar siswa mengenai benda atau makhluk hidup yang

membutuhkan air. Bab kedua „Dampak Penggunaan Air Secara Berlebihan‟

berisikan eksperiment penggunaan air dan juga dampak yang akan terjadi. Bab

ketiga adalah „Menghemat Air‟ berisikan tentang eksperimen mengenai

penghematan energi air. Dalam eksperimen kegiatan yang harus dilakukan sudah

tertulikan di dalam modul yang dikembangkan oleh peneliti.

Modul yang peneliti kembangkan menggunakan acuan sepuluh dari enam

belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Prinsip pertama yang

digunakan oleh peneliti adalah materi memiliki pengaruh. Prinsip ini terletak pada

bagian panduan eksperimen yang akan dilakukan siswa, dengan harapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

67

eksperimen dapat meningkatkan ketertarikan kemudian mampu membuat siswa

berminat dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih dalam menghemat air.

Prinsip kedua adalah materi harus membantu pembelajar untuk merasa

leluasa, nyaman, dan membuat merasa bahagia. Prinsip ini terletak pada bagian

teks yang bersifat mengajak, dan tidak bersifat memaksa.

Prinsip ketiga adalah materi membantu pembelajar untuk mengembangkan

kepercayaan diri. Prinsip ini terletak pada bahasa-bahasa yang dikembangkan

yang bersifat bertanya dan mengajak atau berkomunikasi dengan siswa, dan pada

bagian bahasa untuk siswa yang melakukan praktikum.

Prinsip keempat adalah apa yang seharusnya diberikan harus relevan bagi

pembelajar. Peneliti memilih materi menghemat air karena masih kurangnya

partisipasi siswa dalam menggunakan air secara bijak.

Prinsip kelima adalah materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari

materi. Dalam hal ini modul dirasa telah memfasilitasi siswa dalam pengamatan,

kegiatan-kegiatan yang diharap memancing siswa untuk berpikir kritis sehingga

mampu membentuk konsep dengan bahasa mereka untuk memudahkan mereka

dalam memahami materi.

Prinsip yang keenam materi harus mampu membuat siswa mendapatkan

dan memahami poin-poin yang terkandung di dalamnya. Pada prinsip ini peserta

didik harus memahami poin pembelajaran yang diterima. Dalam modul

pembelajaran ini poin yang diberikan adalah cara menggunakan air dengan bijak

sana dan bisa menghemat air. Selain itu poin yang diberikan modul pembelajaran

juga mengenai manfaat air dan dampak penggunaan air secara berlebihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

68

Prinsip ketujuh adalah materi seharusnya memberi penjelasan. Prinsip ini

digunakan dalam modul yang dikembangkan peneliti ke dalam kalimat-kalimat

ajakan atau penjelasan sebagai pedoman siswa agar dapat melakukan kegiatan

dengan menggunakan modul. Prinsip kedelapan materi yang dikembangkan harus

mencakup gaya belajar yang berbeda. Dalam pembuatan modul peneliti telah

mempertimbangkan pendesainan modul agar dapat digunakan oleh setiap siswa

melalui hasil dari analisis kebutuhan.

Prinsip kesembilan materi harus memberikan jeda berpikir. Dalam modul

terdapat kegiatan-kegiatan yang memberikan waktu siswa untuk berpikir seperti

contoh-contoh kegiatan menggunakan air, dan kemudian setelah berpikir siswa

akan menyampaikan pendapatnya. Prinsip yang terakhir atau kesepuluh adalah

materi memberi kesempatan untuk feedback. Pada prinsip ini diharapkan peserta

didik mampu memberikan umpan balik terhadap materi pokok yang disampaikan

dalam bentuk modul dimana dapat dilihat melalui aksi, refleksi, dan evaluasi.

Gambar 4.4 Manfaat air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

69

Gambar 4.5 Dampak penggunaan air secara berlebihan

Gambar 4.6 Menghemat air

4.1.1.2.2 Desain Produk Setelah Divalidasi

Desain modul pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti kemudian

dilakukan validasi kepada para ahli. Proses validasi oleh ahli bahasa, ahli IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

70

serta Guru kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta. Validasi dilakukan untuk

mengetahui apakah modul sudah layak digunakan atau belum. Dalam instrumen

validasi peneliti menggunakan pedoman pensekoran menurut skala Likert. Ada

dua bagian penilaian dalam validasi yang pertama merupakan instrumen validasi

untuk perangkat pembelajaran mulai dari silabus dan RPP, yang kedua merupakan

instrumen penilaian validasi untuk modul “Hemat Air”.

Instrumen yang digunakan oleh ahli IPA, ahli bahasa, dan gusu kelas III A

untuk memvalidasi materi menggunakan instrumen yang sama. Dalam

pengembangan instrumen peneliti menggunakan kisi-kisi dalam

pengembangannya. Kisi-kisi tersebut ada dua macam yang pertama merupakan

aspek penilaian perangkat pembelajaran dan aspek penilaian modul pembelajaran.

Aspek penilaian perangkat pembelajaran meliputi 1) perumusan indikator, 2)

uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik, 3) pemilihan dan

pengorganisasian materi pembelajaran, 4) pemilihan media dan sumber belajar, 5)

skenario/kegiatan pembelajaran, 6) penilaiaan hasil belajar. Aspek kedua adalah

penilaian modul pembelajaran yang meliputi 1) tujuan dan pendekatan, 2) desain

dan pengorganisasian, 3) isi, 4) topik, 5) metodologi, 6) bahasa.

Validasi bersifat scoring dan ada juga masukan dan saran untuk produk

yang dikembangkan peneliti. Validasi pertama peneliti adalah kepada ahli IPA

pad tanggal 23 Januari 2017, validasi kedua dilakukan 28 Januari 2017, dan guru

pada tanggal 13 Februari 2017. Hasil validasi dari para ahli ditunjukkan bada

tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

71

Tabel 4.2 Scoring hasil validasi perangkat pembelajaran

No Aspek Pensekoran Ahli

IPA Bahasa Guru

1 Perumusan indikator 14 20 20

2 Uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta

didik, 10 11 10

3 Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran 9 9 11

4 Pemilihan media dan sumber belajar 16 16 16

5 Skenario/kegiatan pembelajaran 12 12 14

6 Penilaiaan hasil belajar 3 3 4

Skor Keseluruhan 64 71 75

Rata-rata 3.60 3.55 3.75

Data di atas kemudian peneliti konversikan menjadi data kualitatif

menurut acuan dari Widoyoko (2014: 144) yang dituliskan peneliti dalam tabel

3.13 dan tabel 3.14. Skor total yang diberikan oleh ahli IPA untuk kualitas

pembelajaran berdasarkan tabel 4.2 adalah 3,60. Maka, perangkat pembelajaran

dikategorikan “sangat baik dan layak digunakan”. Skor total yang diberikan oleh

ahli Bahasa untuk kualitas pembelajaran berdasarkan tabel 4.2 adalah 3,55. Maka,

perangkat pembelajaran dikategorikan “sangat baik dan layak digunakan”. Skor

total yang diberikan oleh ahli Guru untuk kualitas pembelajaran berdasarkan tabel

4.2 adalah 3,75. Maka, perangkat pembelajaran dikategorikan “sangat baik dan

layak digunakan”.

Tabel 4.3 Komentar dan saran perangkat pembelajaran

Ahli Komentar dan Saran Revisi

IPA Masih ada salah ketik pada

penulisan.

Memperbaiki kesalahan

penulisan.

Bahasa Penilaian indikator lebih dicermati. Memperbaiki penilaian

indikator.

Guru kelas III A Materi sudah disajikan dengan

lengkap tetapi tidak ada keterangan

nama media yang digunakan.

Menambahkan nama

media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

72

Berdasarkan tabel 4.3 menurut para ahli ada beberapa hal yang perlu

direvisi dari perangkat pembelajaran. Diantaranya adalah penulisan yang ada pada

perangkat pembelajaran yang harus diperbaiki, penilaian indikator yang perlu

diperhatikan, dan menambahkan keterangan nama media.

Gambar 4.7 Poin D nomer 3 sebelum direvisi

Gambar 4.8 poin D nomer 3setelah direvisi

Tabel 4.4 Scoring hasil validasi Modul pembelajaran

No Aspek Pensekoran Ahli

IPA Bahasa Guru

1 Tujuan dan pendekatan 24 19 23

2 Desain dan pengorganisasian 26 26 28

3 Isi 25 21 28

4 Topik 14 13 15

5 Metodologi 12 9 12

6 Bahasa 12 12 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

73

No Aspek Pensekoran Ahli

IPA Bahasa Guru

Skor Keseluruhan 113 100 120

Rata-rata 3.53 3.12 3.75

Data di atas kemudian peneliti konversikan menjadi data kualitatif

menurut acuan dari Widoyoko (2014: 144) yang dituliskan peneliti dalam tabel

3.13 dan tabel 3.14. Skor total yang diberikan oleh ahli IPA untuk kualitas

pembelajaran berdasarkan tabel 4.4 adalah 3,20. Maka, perangkat pembelajaran

dikategorikan sangat baik dan layak digunakan. Skor total yang diberikan oleh

ahli Bahasa untuk kualitas pembelajaran berdasarkan tabel 4.4 adalah 3,12. Maka,

perangkat pembelajaran dikategorikan baik dan layak digunakan dan masih harus

diperbaiki. Skor total yang diberikan oleh ahli Guru untuk kualitas pembelajaran

berdasarkan tabel 4.4 adalah 3,75. Maka, perangkat pembelajaran dikategorikan

sangat baik dan layak digunakan.

Tabel 4.5 Komentar dan saran perangkat pembelajaran

Ahli Komentar dan Saran Revisi

IPA Modul sudah baik, layak untuk

digunakan sebagai materi uji coba

di lapangan. Hanya saja perlu

perbaiki beberapa penulisan yang

salah ketik.

Memperbaiki kesalahan

penulisan.

Bahasa Ejaan dan penulisan kata beserta

huruf kapital perlu diperbaiki.

Memperbaiki ejaan.

Guru kelas III A Materi sudah disajikan dengan

lengkap tetapi tidak ada keterangan

nama media yang digunakan.

Sebaiknya menggunakan gambar

lengkap dengan keterangannya.

Menambahkan nama

media dan pengenalan

media.

Berdasarkan hasil komentar dan saran mengenai model pembelajaran dari para

ahli dapat dinyatakan bahwa modul sudah layak diimlementasikan akan tetapi ada

beberapa yang masih harus diperbaiki. Diantaranya adalah untuk memperbaiki

ejaan dan menambahkan keterangan media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

74

Gambar 4.9 keterangan media yang belum direvisi

Gambar 4.10 keterangan media yang sudah direvisi

4.1.1.3 Implementasi

Setelah dilakukan validasi kepada para ahli, serta melakukan revisi awal

berdasarkan masukan dari ahli IPA, Bahasa, dan Guru tentang apa saja yang harus

diperbaiki dari perangkat pembelajaran dan modul materi. Peneliti melakukan

implementasi produk di kelas III A SD N Petinggen Yogyakarta. Peneliti

melakukan implementasi terbatas dengan 7 siswa kelas III A. Implementasi

dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017.

Penelitian dilakukan pukul 09.30 WIB setelah istirahat pertama. Penelitian

dilakukan di halaman serta di dalam perpustakaan. Tujuh siswa yang dipilih atas

rekomendasi guru dikumpulkan di perpustakaan saat istirahat dan diberi

pengarahan. Siswa terlihat berantusias sekali saat dikumpulkan dan diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

75

pengarahan sebelum melaksanakan proses pembelajaran atau implementtasi yang

akan dilakukan peneliti.

Setelah istirahat usai pembelajaran pun dimulai. Siswa memulai awal

kegiatan dengan berdoa, setelah itu siswa mulai bercerita tentang kegiatan apa

saja yang dilakukan sebelum berangkat sekolah yang berhubungan dengan air.

Guru memancing dengan pertanyaan, agar siswa dapat melanjutkannya dengan

bercerita kepada teman sebelah mereka. Saat bercerita ada beberapa siswa yang

ingin terus berbicara dan temannya hanya mendengarkanya, ada juga siswa yang

bercerita dengan singkat-singkat kepada temannya. Disini peneliti melihat

komunikasi saling bertukar informasi dari masing-masing siswa.

Gambar 4.11 Siswa bertukar informasi

Kemudian siswa menunjukkan salah satu kegiatan mereka menggunakan

air saat di rumah, dan mereka melakukan kegiatan sebelum makan yaitu mencuci

tangan. Dalam kegiatan mencuci tangan ini menjadi pengamatan peneliti dan

siswa lainnya bagaimana mereka menggunakan air. Setelah itu siswa bergegas

mengamati benda-benda dan makhluk hidup di sekitar mereka dan

mengumpulkan data ke dalam tabel dengan menuliskan nama benda yang

ditemukan dan alasan mengapa benda yang mereka temui membutuhkan air. Saat

siswa mengumpulkan data terlihat siswa bersemangat mereka mencari benda-

benda disekitar dalam kelompok kecil yaitu terdiri dari 2-3 siswa. Disini terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

76

siwa sangat berantusias mereka langsung menuju ke tempat pencucian tangan

setelah itu siswa langsung mencari benda-benda yang memerlukan air.

Gambar 4.12 Antusias siswa dalam kegiatan

Setelah itu siswa kembali melakukan pengumpulan data. Setelah

pengumpulan data kemudian siswa mengkomunikasikan di depan siswa yang lain.

Saat mengkomunikasikan siswa maju satu persatu dan mengkomunikasikan

hasilnya kemudian siswa yang lain mendengarkan dan melihat data mereka yang

sama. Setelah siswa mengkomunikasikan kemudian siswa diminta cerita kembali

tentang apa saja kegiatan mereka sehari-hari yang menggunakan dan memerlukan

air. Siswa pun menceritakan kegiatan-kegiatan mereka saat di rumah mereka

memerlukan air untuk makan, minum, mandi, mengepel, dll. Disini terlihat bahwa

siswa sudah melakukan beberapa kegiatan yang telah difasilitasi melalui modul

serperti pengamatan, komunikasi.

Gambar 4.13 Pengguaan modul memfasilitasi kegiatan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

77

Selain itu siswa juga menceritakan dengan jelas bagaimana mereka

menggunakan air dalam masing-masing kegiatan mereka. Selain itu siswa juga

memberikan pendapat mereka jika air tidak ada. Beberapa siswa mengatakan

kalau hidup tidak ada air maka akan mati, ada juga yang mengatakan jika tidak air

maka tidak bisa makan, minum, rumah kotor, dll. Dalam kegiatan ini telihat

bahwa siswa berani mengutarakan pendapat walaupun dengan rasa sedikit malu-

malu sehingga membuat suara siswa menjadi pelan, selain itu peneliti juga

mengetahui dari cerita mereka bahwa air sangat penting dalam setiap kegiatan

siswa.

Gambar 4.14 Siswa mengungkapkan pendapat

Siswa kemudian masuk ke kelas dan mempelajari modul eksperimen

“Dampak Penggunaan Air secara Berlebihan” dengan menggunakan media “Air

Tanah”. Peneliti kemudian mengarahkan kegiatan yang dilakukan selanjutnya

yaitu melakukan eksperimen. Alat-alat praktikum sudah tersedia oleh peneliti, dan

bahan berupa air disiapkan oleh siswa. Eksperimen pertama yaitu melihat apa

yang terjadi apabila air digunakan terus menerus. Beberapa siswa terlihat asik

berbicara dengan temannya saat diruangan, peneliti memberi teguran kepada

siswa yang berbicara itu. Kemudian siswa bersama peneliti melakukan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

78

demonstrasi eksperimen “Dampak Penggunaan Air secara Berlebihan” dengan

menggunakan media “Air Tanah”.

Pertama siswa diminta mengenal bagian-bagian dari media melalui

gambar yang sudah ada dalam pengenalan media pada modul dan mencocokan

dengan media yang nyata. Setelah pengenalan media peneliti meminta dua siswa

maju kedepan untuk melakukan demonstrasi. Kemudian dua siswa perempuan

maju kedepan dan melakukan demostrasi dengan dibimbing peneliti agar

menghindari siswa terhadap tegangan listrik yang menyengat atau kesetrum.

Setelah siswa mendapat bimbingan, kemudian siswa melakukan percobaan secara

mandiri dan siswa lain memperhatikan apa yang terjadi.

Setelah praktikum atau eksperimen pertama selesai siswa mengeluarkan

pendapatnya berdasarkan hasil praktikum. Beberapa siswa menjawab dengan

jawaban yang hampir sama bahwa airnya lama-lama habis. Masih di bab yang

sama kembali melakukan praktikum yang kedua dengan media yang sama tetapi

bedanya di praktikum kedua ini membandingkan pemakaian air dengan

menggunakan waktu. Waktu yang sama yaitu 20 detik bedanya di langkah

pertama praktikum ini menggunakan air atau menghidupkan pompa air mini

selama 20 detik terus menerus tanpa henti. Langkah kedua yaitu menggunakan air

atau menghidupkan pompa air mini selama 20 detik dengan mematikan air setiap

5 detik.

Siswa kemudian diminta membandingkannya dan semua siswa menjawab

langkah pertama praktikum lebih boros dibandingkan dengan langkah kedua.

Siswa juga menentukan pilihan langkah yang mana yang akan mereka pilih untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

79

kehidupan mereka sehari-hari, dan hasilnya siswa banyak memilih langkah yang

kedua dimana lebih menghemat air.

Gambar 4.15 Lembar modul praktikum

Gambar 4.16 Demostrasi air tanah

Bab selanjutnya atau bab ketiga adalah “Menghemat Air”. Dalam bab ini

kegiatan siswa adalah menuliskan kegiatan-kegiatan mereka yang pernah

memakai air secara berlebihan. Siswa berinisial V menuliskan bahwa dia pernah

melakukan mencuci tangan dengan air yang deras seperti saat mencuci tangan di

awal pembelajaran, mandi dengan kran yang selalu terbuka sehingga banyak air

yang terbuang. V juga menuliskan yang seharusnya atau yang sebaiknya dia

lakukan yaitu dengan mencuci tangan menggunakan air yang sedang, menutup

kran saat air sudah penuh. Maka selain menuliskan apa yang dia lakukan dalam

menggunakan air berlebihan, V juga mampu menuliskan hal-hal yang sebaiknya

dia lakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

80

Setelah menuliskan kegiatan-kegiatan yang menggunakan air secara

berlebihan berikut tindakan yang harusnya dilakukan, siswa bersama peneliti

kemudian melakukan praktikum dengan menggunakan media “Air Hujan”.

Dimana air yang turun dari langit (di dalam media menggunakan selang sebagai

penurun hujan) mampu ditampung kemudian siswa melihat efeknya kepada air

yang ada di dalam tanah. Selanjutnya siswa membandingkan dengan praktikum

air tanah. Rata-rata siswa menjawab bahwa air tanah pada media “Air Hujan”

tidak berkurang tetapi malah bertambah berbeda dengan media “Air Tanah” yang

air di dalamnya akan berkurang ketika dipakai terus menerus.

Gambar 4.17 Demonstrasi air hujan

Setelah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran kemudian siswa

menuliskan refleksi. Dari hasil refleksi semua siswa merasa senang karena

mengetahui bagaimana menghemat air. Beberapa siswa tidak mengalami

kesulitan, dan beberapa siswa lain masih mengalami kesulitan diantaranya adalah

saat mencari benda-benda yang membutuhkan air, serta dampak penggunaan air

secara berlebihan. Kemudian rencana tindak lanjut siswa setelah pembelajaran

yaitu akan mengambil dan menggunakan air seperlunya atau dengan kata lain

menjadi anak yang bisa menghemat air. Setelah melakukan refleksi kemudian

dilanjutkan dengan membuat aksi. Aksi yang siswa buat yaitu mengajak orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

81

lain menghemat air dengan menggunakan poster sehingga dengan membuat poster

siswa yang lain juga ikut menghemat air.

Dalam kegiatan ini terlihat bahwa siswa mampu membuat aksi dari apa

yang telah mereka pelajari berdasarkan dari pengalaman dan reflksi. Hasil poster

ada di gambar 4.18 bersama dengan rekan peneliti lain yaitu Yuliana Reni yang

melakukan penelitian menghemat energi listrik.

Gambar 4.18 Hasil pembuatan poster oleh siswa

Setelah melakukan aksi kemudian dilanjutkan dengan mengisi lembar evaluasi

yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dari apa yang telah mereka

terima saat pembelajaran, dan hasilnya sempurna semua pertanyaan dijawab siswa

dengan tepat. Maka dapat dilihat poin-poin pembelajaran mampu mereka terima

dengan baik melalui evaluasi dan berapa kali tanya jawab. Selain itu, pada

keseluruhan pembelajaran siswa terlihat menggunakan modul sebagai pedoman

disetiap bagian-bagian dan kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan.

Gambar 4.19 Siswa mampu menerima poin-poin pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

82

Gambar 4.20 Siswa berpedoman dengan modul saat pembelajaran

4.1.1.4 Evaluasi

Setelah selesai melakukan implementasi, peneliti menyebarkan kuesioner

hasil implementasi modul kepada siswa dimana hasilnya akan dievaluasi. Tujuan

penyebaran kuesioner adalah untuk melihat kekurangan dan kelebihan modul

yang digunakan oleh siswa saat melakukan uji coba. Peneliti melakukannya agar

menyempurnakan modul pembelajaran yang suda dikembangkan oleh peneliti,

agar modul sesuai untuk digunakan kelas III SD.

Penyebaran kuesioner kepada tujuh siswa kelas III A dilakukan setelah

semua kegiatan pembelajaran selesai. Jumlah item kuesioner sebanyak 12 item

yaitu 1) Siswa memahami bahasa yang digunakan pada modul pembelajaran, 2)

siswa memahami dengan jelas langkah kegiatan pembelajaran, 3) Ukuran dan

jenis huruf pada modul pembelajaran dapat siswa baca dengan jelas, 4) Gambar

pada modul pembelajaran membuat saya menjadi jelas dan tertarik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, 5) Warna yang ada pada modul pembelajaran

membuat saya tertarik dan membuat siswa semangat untuk belajar, 6) Tampilan

pada modul pembelajaran membuat siswa tertarik untuk menemukan pengetahuan

sendiri dan tidak membosankan, 7) Isi yang disajikan dalam modul pembelajaran

membuat siswa mandiri, 8) Dengan modul pembelajaran membuat siswa lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

83

aktif dalam pembelajaran, 9) Modul pembelajaran meningkatkan rasa ingin tahu

saya, 10) Modul pembelajaran membuat siswa lebih aktif dalam mencari tahu

pada saat melakukan uji coba, 11) Modul pembelajaran membuat saya mencari,

menemukan sendiri masalah dan kesimpulan dari kegiatan uji coba yang berkaitan

dengan lingkungan, 12) Modul pembelajaran membantu saya dalam memecahkan

masalah saat melakukan uji coba.

Setelah melakukan pengamatan saat implementasi dan penyebaran

kuesioner peneliti kemudian mengevaluasi prinsip-prinsip apa saja yang nampak

dan yang belum nampak serta kelebihan dan kekurangan modul yang digunakan

siswa.

Berdasarkan pengamatan selama implementasi prinsip-prinsip yang

dikembangkan oleh peneliti ada yang nampak dan ada pula yang tidak terlalu

nampak. Prinsp pertama materi memiliki dampak, yaitu terlihat pada akhir

pembelajaran dimana siswa sudah mulai menegur teman mereka saat

menggunakan air secara berlebihan. Prinsip kedua materi membantu siswa merasa

nyaman terlihat saat siswa mampu mengungkapkan pendapat mereka dan yang

lain mendengarkan. Prinsip ketiga materi membantu siswa dalam

mengembangkan kepercayaan diri tidak terlalu nampak karena hanya beberapa

kali saja siswa mau untuk berbicara di depan siswa yang lain maupun saat

menggunakan media.

Pada prinsip selanjutnya yaitu prinsip keempat materi relevan terlihat pada

materi dan dimana materi tersebut diambil dari kegiatan sehari-hari siswa dan

digunakan peneliti berdasarkan permasalahan yang ada dengan sekolah. Dengan

materi yang relevan sehingga materi dapan memenuhi prinsip kelima yaitu materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

84

sesuai dengan yang diperlukan dan dapan memfasilitasi siswa, prinsip ini terlihat

saat melaksanakan pembelajaran siswa berpedoman dalam melakukan seluruh

kegiatan dengan modul dan dapat dilihat pada gambar 4.20. Dengan siswa

terfasilitasi kemudian prinsip keenam siswa harus mendapatkan poin yang

diajarkan, terlihat dimana saat melakukan evaluasi hampir seluruh siswa

menjawab soal atau pertanyaan dengan benar dan mampu menjawab saat terjadi

tanya jawab terlihat pada gambar 4.19. Namun pada prinsip ketujuh materi sesuai

dengan bahasa peserta didik masih mengalami kekurangan karena beberapa siswa

kurang mengerti dengan apa yang harus dilakukan. Pada prinsip kedelapan materi

memperhitungkan gaya belajar siswa, terlihat dimana seluruh siswa mampu

menggunakan modul yang sama dan mampu berbaur dengan siswa-siswa lain.

Selanjutnya adalah prinsip kesembilan materi memberikan jeda berpikir,

terlihat dimana siswa terlihat sedang berpikir dan dengan bimbingan peneliti

siswa diminta berpikir sejenak tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada. Pada

prinsip kesepuluh yaitu materi memberi feedback terlihat pada modul yang

memberikan evaluasi dan refleksi untuk siswa.

Berdasarkan hasil evaluasi dari penyebaran kuesioner, terlihat bahwa

modul sudah sangat baik akan tetapi masih ada kekurangan-kekurangan. Berikut

ini adalah rekapi penilaian siswa terhadap kualitas modul pembelajaran. Bisa

dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tebel 4.6 Hasil Penilaiaan Siswa terhadap Kualitas Modul

Siswa Penilaian

Modul

Kriteria

1 3.53 Sangat Baik

2 3.53 Sangat Baik

3 3.83 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

85

Siswa Penilaian

Modul

Kriteria

4 3.53 Sangat Baik

5 3.53 Sangat Baik

6 3.83 Sangat Baik

7 3.91 Sangat Baik

Rerata 3.67 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.6 dengan rata-rata 3,67 dan berpedoman pada tabel

3.14 maka dapat dikategorikan “sangat baik” yang menunjukan bahwa modul ini

layak digunakan.

Bukan hanya berdasarkan skor saja, tetapi peneliti menerima komentar

dari siswa tentang modul materi yang telah digunakan. Dari hasil observasi pada

implementasi, beberapa aspek yang terdapat pada lima langkah pendekatan

paradigma pedagogi reflektif, sudah diterapkan oleh peneliti. Mulai dari konteks,

pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Saat penelitian berlangsung poin

emansipatoris seperti humanis, kesadaran kritis, serta menanyakan sistem juga

muncul dalam implementasi.

Pada saat siswa mengisi evaluasi serta menyampaikan pendapat siswa

diberikan kebebasan.

Gambar 4.21 Siswa diberi kebebasan menyampaikan pendapat

Siswa juga saling menjalin komunikasi tanpa membeda-bedakan latar

belakang siswa lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

86

Gambar 4.22 Saling berkomunikasi tanpa membedakan

Siswa dan peneliti juga sama-sama menjadi pembelajar dengan adanya

dialog dan saling bertukar informasi.

Gambar 4.23 Bersama menjadi pembelajar

Berdasarkan pada kuesioner hasil implementasi yang disebarkan peneliti,

siswa masih merasa belum bisa mengerjakan kegiatan secara mandiri masih ada

kesulitan pada bagian praktikum dampak penggunaan air secara berlebihan, siswa

masih merasa kurang bisa memahami langkah-langkah praktikum. Hal tersebut

baik untuk peneliti karena dapat digunakan dalam memperbaiki modul agar dapat

digunakan siswa dengan maksimal dan lebih baik lagi.

4.1.1.5 Revisi

Pada tahap kelima dalam penelitian ini adalah revisi. Setelah melakukan

implementasi dan evaluasi, peneliti melakukan revisi. Setelah melakukan revisi

berdasarkan hasil validasi para ahli yang kemudian diimplementasikan, Revisi

juga dilakukan setelah implementasi berdasarkan penyebaran kuesioner kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

87

siswa untuk memperbaiki agar modul pembelajaran dapat sesuai digunakan di

kelas III SD.

Ada beberapa hal yang direvisi oleh peneliti yaitu bahasa modul yang

digunakan sebelumnya bada bagian bab dua “Dampak Penggunaan Air Secara

Berlebihan” lebih disederhanakan kembali oleh peneliti, karena ada beberapa

siswa masih sedikit merasa kesulitan.

Gambar 4.24 Modul praktikum 2 belum direvisi

Gambar 4.25 Modul praktikum 2 sudah direvisi

Revisi ini merupakan tahap perbaikan paling akhir dari semua langkah

yang dilakukan peneliti. Hasil akhir diharapkan diharapkan dapat membantu

penyampaian materi “Menghemat Air” sesuai dengan harapan-harapan pihak

pendukung pengembangan produk ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

88

4.1.2 Kualitas Produk

Berdasarkan hasil validasi dari ahli IPA, Ahli Bahasa, dan Guru kelas

berkaitan dengan modul pembelajaran maka, dapat diperoleh rata-rata dari seluruh

penilaian. berikut ini merupakan rekapitulasi hasil validasi oleh para ahli.

Tabel 4.7 Rekapitulasi rata-rata hasil penilaian produk oleh para ahli

Ahli Rerata Kategori

IPA 3,53 Sangat Baik

Bahasa 3,12 Baik

Guru kelas III A 3,75 Sangat baik

Jumlah Rata-rata 3,47 Sangat baik

Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut diperoleh rata-rata skor 3,47 dan

masuk kedalam kategori “sangat baik”, sehingga modul layak diimplementasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

89

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan kerbatasan penelitian, serta

saran bagi peneliti selanjutnya

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengembangan modul dan

perangkat pembelajaran IPA untuk menghemat air maka, dapat disimpulkan

bahwa:

5.1.1 Prosedur pengembangan modul dan perangkat pembelajaran materi

menghemat air berdasarkan pendekatan pedagogi reflektif untuk siswa

kelas III A SD N Petinggen Yogyakarta, dilakukan sesuai dengan lima

siklus PPR. selain itu pengembangan dilakukan berdasarkan lima langkah

pengembangan menurut Tomlinson. (dalam Harsono, 2015) yaitu 1)

menganalisi kebutuhan siswa melalui observasi, kuesioner, dan

wawancara bersama siswa dan guru kelas III A menghasilkan latar

belakang siswa, visi dan misi sekolah, penggunaan bahan ajar yang

digunakan guru dan siswa, serta pencapaian SK & KD pada mata pelajaran

IPA. 2) mendesain materi berdasarkan sepuluh prinsip pengembangan

menurut Tomlinson menghasilkan perangkat dan modul pembelajaran. 3)

mengimplementasikan modul pembelajaran di kelas III A SD N Petinggen

Yogyakarta, 4) mengevaluasi implementasi materi untuk mengetahui

kekurangan modul, dan 5) revisi materi sebagai usaha akhir dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

90

memperbaiki kekurangan modul pembelajaran dan mengembangkan

kualitas materi.

5.1.2 Kualitas modul dan perangkat pembelajaran materi menghemat air

berdasarkan pendekatan pedagogi reflektif, Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kualitas produk berdasarkan hasil validasi dari tiga

ahli yaitu ahli IPA, ahli Bahasa, dan guru memiliki rerata skor 3,47 dari

skala 4,00 dan di kategorikan “sangat baik dan layak digunakan” Hasil

validasi digunakan sebagai acuan untuk merevisi modul sebelum

diimplementasikan. Setelah divalidasi ahli kemudian dilakukan

implementasi, selama melakukan pengamatan pada saat implementasi

peneliti meyakini tercapainya sembilan dari sepuluh prinsip Tomlinson

yaitu: dampak pembelajaran, siswa merasa nyaman dan senang, siswa

berani mengutarakan pendapat dengan percaya diri, modul memuat materi

yang relevan, kegiatan siswa sudah difasilitasi dengan modul, siswa

memahami dan merasa sudah jelas terhadap poin yang harus mereka

terima, modul memfasilitasi perbedaan gaya siswa belajar, memberikan

jeda berpikir, modul telah memberikan umpan balik berupa memberikan

kegiatan seperti evaluasi maupun refleksi. Prinsip yang belum nampak

adalah bahasa yang digunakan modul masih ada kekurangan karena

beberapa siswa kurang mengerti dengan apa yang harus dilakukan.

5.2 Keterbatasan

Produk yang peneliti kembangkan masih memiliki keterbatasan, yaitu

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

91

5.2.1 Produk yang dikembangkan masih ada beberapa hal dalam modul yang

masih sulit untuk dipahami siswa.

5.2.2 Produk belum mampu memenuhi dengan sempurna prinsip modul yang

harus membantu peserta didik mengembangkan kepercayaan diri siswa.

5.3 Saran

Berikut ini beberapa saran peneliti berdasarkan hasil penelitian untuk

peneliti selanjutnya, antara lain:

5.3.1 Sebaiknya pembuatan modul mampu lebih menyederhanakan bahasa

dengan menggunakan bahasa yang digunakan siswa agar memudahkan

siswa memahami kegiatan yang direncanakan.

5.3.2 Sebaiknya modul dikembangkan dengan lebih menarik lagi seperti

memberikan reward pada kegiatan yang siswa lakukan agar dapat

membangkitkan rasa percaya diri siswa dengan lebih baik lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

92

DAFTAR PUSTAKA

Amalina, E., dkk. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Guided

Discovery Bersuplemen Digital Beserta Assessment For Learning untuk

Mengoptimalkan Penguasaan Konsep Fisika. (http://karya-

ilmiah.um.ac.id/index.php/fisika/article/view/33075), diakses 18 Februari

2017.

Baharudin dan Moh. M. (2007). Pendidikan Humanistik (Konsep, Teori, dan

Aplikasi praktis dalam Dunia Pendidikan). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Borg & Gall. (1983). Educational Research An Inroduction. United States of

America: Library of Congress Cataloging in Publication Data.

Dumairy. (1992). Ekonomika Sumberdaya Air Pengantar ke Hidronomika.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Fransiskus, P. (2015). Ensklik Laudato Si’, tentang Perawatan Rumah Kita

Bersama. Penerjemah: Martin Harun. Jakarta: Obor.

Hardianti, S.W. (2016). Penerapan Paradigma Peagogi Reflektif (PPR) dalam

Pembelajaran Limas dengan Teori Van Hiele pada Kelas VIII A SMP

Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016.(

https://repository.usd.ac.id/6794/2/121414095_full.pdf), diakses 18

Februari 2017.

Harsono, Y.M. (2015). Developing Learning Materials for Spesific Purpose.

(online). (http://jurnal.teflin.org), diakses 27 September 2016.

Karmila, I. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran konstruksi Pola Busana

di Jurusan Kesejahtraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri

Padang

(http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/download/4453/3511),

diakses 18 Februari 2017.

Masruroh, A. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Cerpen

Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) untuk Siswa SMP/MTs

(http://eprints.uny.ac.id/27649/1/SKRIPSI.pdf), diakses 18 Februari 2017.

Munadi, Y. (2010). Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press.

Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjau Teoritid dan

Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group.

Prihantoro, A., dan Fuad A.F. (1999). Politik Pendidikan Kebudayaan, Kekuasaan

dan Pembebasa (The Politic of Education: Culture, Power, and

Liberation: Paulo Freir). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

93

Rahardjo, Toto, dkk. (2005). Pedidikan Popular: Membangun Kesadaran Kritis.

Yogyakarta: Insist Press.

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan:Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Prenada Media Goup.

Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Subagya. (2014). Paradigma Pedagogi Reflektif Mendampingi Peserta Didik

Menjadi Cerdas & Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

Sukmadinata, N.S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sukriman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka

Insani, Anggota IKAPI).

Suparno, P. (2015). Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma

Pedagogi Refleksi (PPR). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susanti, M.M.I. (2013). Analisis Implementasi Model Pembelajaran Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur Competence-Conscience-

Compassion Siswa (Studi Kasus Tentang Implementasi Model

Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Pada Mata Pelajaran

IPA di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta Tahun

2013).(https://repository.usd.ac.id/3699/1/916_jurnal+UPI+Maria+Melani

+Ika+%2528PPR%2529.pdf.), diakses 18 Februari 2017.

Syahbana, A. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis

Kontekstual Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa Smp. (http://online-

journal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/download/841/732),

diakses 18 Februari 2017.

Tegeh, dkk. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tim Redaksi Kanisius. (2014). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta:

Kanisius

Tomlinson. (2005). Materials Development in Language Teaching. United

Kingdom: Cambridge University Press.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep,Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

94

Widoyoko, E.P. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Winarti, E., dan Brigitta E.T.A. (2015). Manusia Pembelajar di Dunia Tarik Ulur,

Bab 3: Pedagogi Ignansian sebagai Pendidikan Emansipatoris.

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Wisudawati, A.W., dan Eka S. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

95

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

96

Lampiran 1. Lembar Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

97

Lampiran 2. Lembar Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN UNTUK SISWA

Petunjuk

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan

Nama :

Kelas :

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Dengan adanya modul materi dapat mempermudah saya untuk

mengikuti pembelajaran.

2. Dengan adanya modul materi membuat saya mandiri.

3. Dengan adanya modul materi lebih memperjelas saya dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Saya memerlukan pembelajaran yang menbuat saya berpikir dan

bertindak.

5. Dengan adanya modul materi membuat saya aktif berpikir.

6. Saya memerlukan pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan

saya.

7. Saya belajar bukan hanya dari penjelasan guru tapi mencari

sendiri.

8. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang akan mengasah akal

budi dan mendidik kepedulian.

9. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang melakukan kegiatan

praktikum.

10. Saya memerlukan modul materi untuk membantu dalam

pembelajran.

11. Saya terlibat aktif ketika pembelajaran IPA di kelas

12. Saya mengalami kesulitan ketika melakukan pembeljaran IPA

tanpa menggunakan modul pembelajaran.

13. Saya belajar dari bacaan dan bertanya kepada orang lain untuk

bisa mengetahui suatu informasi.

14. Saya memiliki kepribadian yang utuh dan memiliki kebebasan

dalam memilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

98

Lampiran 3. Lembar Instrumen Analisis Kebutuhan Guru

INSTRUMEN TERBUKA ANALISIS KEBUTUHAN GURU

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa

perangkat pembelajaran dan modul

materi dapat mengembangkan kempuan

peserta didik dalam menyelesaikan

masalah?

2. Menurut Bapak/Ibu apakah perangkat

pembelajaran dan modul materi dapat

memperjelas penyajiann materi?

Mengapa?

3. Menurut pengamatan Bapak/Ibu

bagaimana keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran?

4. Apakah Bapak/Ibu berkenan

menggunakan perangkat pembelajaran

dan modul materi sesuai dengan

kebutuhan siswa?

5. Menurut Bapak/Ibu apakah dengan

menggunakan perangkat pembelajaran

dan modul materi siswa lebih aktif

dalam pemebelajran?

6. Bagaimana kondisi siswa ketika

mengikuti pembelajaran IPA dengan

menggunakan modul materi?

7. Apakah dengan menggunakan

perangkat pembelajaran dan modul

materi memudahkan guru dalam

melaksankan pembelajaran?

Mengapa?

8. Bagaimana cara yang Bapak/Ibu

lakukan selama ini dalam memberikan

materi, lebih banyak guru yang

memberikan atau siswa yang mencari

sendiri? Mengapa?

9. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat

pembelajaran yang akan mengasah akal

budi dan kepedulian siswa?

Bagaimana/

10. Apakah Bapak/Ibu ingin membuat

pembelajaran yang memanusiakan dan

mengajak siswa menjadi kritis?

Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

99

Lampiran 4. Lembar Hasil Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa

HASIL PENYEBARAN

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Dengan adanya modul materi dapat mempermudah saya untuk

mengikuti pembelajaran.

21 8

2. Dengan adanya modul materi membuat saya mandiri. 24 5

3. Dengan adanya modul materi lebih memperjelas saya dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

26 3

4. Saya memerlukan pembelajaran yang menbuat saya berpikir dan

bertindak.

28 1

5. Dengan adanya modul materi membuat saya aktif berpikir. 28 1

6. Saya memerlukan pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan saya. 26 3

7. Saya belajar bukan hanya dari penjelasan guru tapi mencari sendiri. 26 3

8. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang akan mengasah akal budi

dan mendidik kepedulian.

24 5

9. Saya pernah mengikuti pembelajaran yang melakukan kegiatan

praktikum.

18 10

10. Saya memerlukan modul materi untuk membantu dalam pembelajran. 25 4

11. Saya terlibat aktif ketika pembelajaran IPA di kelas 16 14

12. Saya mengalami kesulitan ketika melakukan pembeljaran IPA tanpa

menggunakan modul pembelajaran.

22 7

13. Saya belajar dari bacaan dan bertanya kepada orang lain untuk bisa

mengetahui suatu informasi.

23 6

14. Saya memiliki kepribadian yang utuh dan memiliki kebebasan dalam

memilih.

1 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

100

Lampiran 5. Lembar Hasil Instrumen Analisis Kebutuhan Guru

HASIL INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN GURU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

102

Lampiran 6. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Ahli IPA

No Komponen yang dinilai Skor

Perumusan Indikator 1. Kesesuaian dengan standar kompetensi 4

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4

3. Kesesuaian dengan nilai competence 4

4. Kesesuaian dengan nilai conscience 4

5. Kesesuaian dengan nilai compassion 4

Uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta

didik

6. Kesesuaian dengan indikator 4

7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree

3

8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

4

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3

10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

11. Keruntutan uraian materi ajar 4

Pemilihan Media dan Sumber Belajar

12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3

13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3

14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR 4

15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik 3

Skenario / Kegiatan Pembelajaran

16. Keruntutan kegiatan pembelajaran. 3

17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan

PPR ( Konteks, pengalaman, refleksi, aksi)

4

18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan

materi pembelajaran

3

19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi dan

tingkat pemahaman siswa

4

Rancangan Penilaian Autentik

20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen pencapaian

kompetensi

4

Total skor 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

103

Lampiran 7. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Bahasa

No Komponen yang dinilai Skor

Perumusan Indikator 1. Kesesuaian dengan standar kompetensi 4

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4

3. Kesesuaian dengan nilai competence 4

4. Kesesuaian dengan nilai conscience 4

5. Kesesuaian dengan nilai compassion 4

Uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik 6. Kesesuaian dengan indikator 4 7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree

4

8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

3

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3 10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3 11. Keruntutan uraian materi ajar 3 Pemilihan Media dan Sumber Belajar

12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR 4 15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik 4 Skenario / Kegiatan Pembelajaran

16. Keruntutan kegiatan pembelajaran. 3 17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR

( Konteks, pengalaman, refleksi, aksi)

3

18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan materi

pembelajaran

3

19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi dan

tingkat pemahaman siswa

3

Rancangan Penilaian Autentik

20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen pencapaian

kompetensi

3

Total skor 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

104

Lampiran 8. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru

No Komponen yang dinilai Skor

Perumusan Indikator 1. Kesesuaian dengan standar kompetensi 4

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4

3. Kesesuaian dengan nilai competence 4

4. Kesesuaian dengan nilai conscience 4

5. Kesesuaian dengan nilai compassion 4

Uraian tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik 6. Kesesuaian dengan indikator 4 7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree

3

8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

3

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4 11. Keruntutan uraian materi ajar 3 Pemilihan Media dan Sumber Belajar

12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR 4 15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik 4 Skenario / Kegiatan Pembelajaran

16. Keruntutan kegiatan pembelajaran. 3 17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR (

Konteks, pengalaman, refleksi, aksi)

4

18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan materi

pembelajaran4

3

19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi dan tingkat

pemahaman siswa

4

Rancangan Penilaian Autentik

20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen pencapaian

kompetensi

4

Total skor 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

105

Lampiran 9. Hasil Validasi Modul Pembelajaran oleh Ahli IPA

No Pernyataan Skor

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 4

2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi

pembelajaran.

3

3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 4

4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan

kepedulian siswa terhadap air

4

5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi siswa

dan guru.

4

6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk

menggunakan beragam variasi dalam mengajar.

4

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, tujuan, materi

pembelajaran, langkah-langkah kegiatan).

4

2 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang

kompleks.

4

3 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 3

4 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang tersedia. 3

5 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 4

6 Modul pembelajaran mudah dipahami. 3

7 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul

pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik.

3

8 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 4

ISI

1 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa

(kontekstual).

3

2 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 4

3 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa terhadap

menghemat air.

4

4 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap

menghemat air.

3

5 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan proses

yang sesuai dengan perkembangan siswa.

4

6 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi

terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan.

3

7 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait

dengan diri sendiri.

3

Topik

1 Topik modul pembelajaran menarik. 4

2 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan

memperkaya pengalaman siswa.

4

3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 3

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 3

Metodologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

106

1 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa

dalam membangun pengetahuannya sendiri (konstruktiv).

4

2 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 3

3 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. 4

Bahasa

1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 3

2 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 3

3 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat

pasif dan negatif ganda.

3

4 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. 4

Jumlah 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

107

Lampiran 10. Hasil Validasi Modul Pembelajaran oleh Ahli Bahasa

No Pernyataan Skor

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 4

2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi

pembelajaran.

3

3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 3

4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan

kepedulian siswa terhadap air

3

5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi siswa

dan guru.

3

6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk

menggunakan beragam variasi dalam mengajar.

3

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, tujuan, materi

pembelajaran, langkah-langkah kegiatan).

4

2 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang

kompleks.

3

3 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 3

4 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang tersedia. 3

5 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 3

6 Modul pembelajaran mudah dipahami. 4

7 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul

pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik.

3

8 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 3

ISI

1 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa

(kontekstual).

3

2 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 3

3 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa terhadap

menghemat air.

3

4 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap

menghemat air.

3

5 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan proses

yang sesuai dengan perkembangan siswa.

3

6 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi

terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan.

3

7 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait

dengan diri sendiri.

3

Topik

1 Topik modul pembelajaran menarik. 4

2 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan

memperkaya pengalaman siswa.

3

3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 3

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 3

Metodologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

108

No Pernyataan Skor

1 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa dalam

membangun pengetahuannya sendiri (konstruktiv).

3

2 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 3

3 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. 3

Bahasa

1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 3

2 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 3

3 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat

pasif dan negatif ganda.

3

4 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. 3

Jumlah 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

109

Lampiran 11. Hasil Validasi Modul Pembelajaran oleh Guru

No Pernyataan Skor

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 4

2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi

pembelajaran.

3

3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 4

4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan

kepedulian siswa terhadap air

4

5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi siswa

dan guru.

4

6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk

menggunakan beragam variasi dalam mengajar.

4

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, tujuan, materi

pembelajaran, langkah-langkah kegiatan).

4

2 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang

kompleks.

4

3 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 3

4 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang tersedia. 3

5 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 4

6 Modul pembelajaran mudah dipahami. 3

7 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul

pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik.

3

8 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 4

ISI

1 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa

(kontekstual).

4

2 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 4

3 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa terhadap

menghemat air.

4

4 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap

menghemat air.

4

5 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan proses

yang sesuai dengan perkembangan siswa.

4

6 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi

terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan.

4

7 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait

dengan diri sendiri.

4

Topik

1 Topik modul pembelajaran menarik. 4

2 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan

memperkaya pengalaman siswa.

4

3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 4

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 3

Metodologi

1 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa

dalam membangun pengetahuannya sendiri (konstruktiv).

4

2 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 4

3 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

110

No Pernyataan Skor

Bahasa

1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 3

2 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 4

3 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat

pasif dan negatif ganda.

3

4 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. 4

Jumlah 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

111

Lampiran 12. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Gambar 7. Refleksi Gambar 5. Aksi

Gambar 4. Ekperimen

Penggunaan Air

Gambar 6. Eksperimen Air

Hujan

Gambar 5. Eksperimen Air

Bagian 2

Gambar 1. Kegiatan Tanya

Jawab

Gambar 2. Menggunakan Air

Gambar 3. Mengumpulkan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

112

Lampiran 13. Lembar Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11559/1/131134075_full.pdf · dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

113

Lampiran 14. Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Dwila Oktanuryani merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara yang lahir di Sri Busono, 28 Oktober 1995.

Pendidikan formal dimulai dari Taman Kanak-kanak LKMD

Sido Binangun dan lulus pada tahun 2001. Pendidikan dasar

diperoleh di SD Negeri 3 Sri Busono dan lulus pada tahun

2007. Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Way Seputih dan lulus

pada tahun 2010. Pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Seputih Banyak

dan lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di

universitas tersebut, peneliti mengikuti kegiatan Prodi wajib yaitu Inisiasi Prodi

PGSD 2013, kursus mahir dasar (KMD), English Club, kegiatan wajib fakultas

yakni INFISA 2013, dan kegiatan wajib Universitas yakni INSADHA 2013,

PPKM I 2013, PPKM II 2014, Week-End Moral 2014. Selain itu, peneliti juga

mengikuti kegiatan prodi yang lain yaitu karawitan, peneliti juga mengikuti

kepanitiaan sebagai Dampok pada acara Parade Gamelan Anak 2015.

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

tugas akhir yang berupa skripsi dengan judul “Pengembangan Modul dan

Perangkat Pembelajaran Materi Menghemat Air Berdasarkan Pendekatan

Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Siswa Kelas III A SD Negeri Petinggen

Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI