bentuk-bentuk kekuasaan

22
Bentuk-Bentuk Kekuasaan Negara Oleh: DA. Jatnika

Upload: duabelas-ips-satu

Post on 06-Aug-2015

118 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Bentuk-BentukKekuasaan Negara

Oleh: DA. Jatnika

Page 2: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Pengertian KekuasaanKekuasaan berasal dari bahasa Inggris dari kata “power”, yaitu kemampuan seseorang atau suatu kelompok orang untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain agar sesuai dengan keinginan dari pelaku, yaitu pemegang kekuasaan. Di dalam melaksanakan kekuasaan mencakup pula segala tindakan yang menjurus kepada perlawanan dalam menghadapi rintangan atau rongrongan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu yang berusaha menghalangi segala tindakan dari penguasa.Kekuasaan itu ada di dalam setiap masyarakat, baik masyarakat yang masih bersahaja, maupun masyarakat yang sudah kompleks. Walaupun kekuasaan itu ada, tetapi tidak dapat dibagi rata kepada semua anggota masyarakat. Justru karena kekuasaan itu tidak dapat dimiliki oleh semua orang, maka timbullah makna yang pokok dari kekuasaan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain agar memenuhi kehendak dari si pemegang kekuasaan.

Page 3: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Jadi kekuasaan dapat diartikan sebagai hasil dari pengaruh yang diinginkan seseorang atau sekelompok orang tertentu. Dengan demikian kekuasaan dapat merupakan suatu konsep kuantitatif, karena dapat dihitung hasilnya. Misalnya berapa luas wilayah jajahan seseorang, berapa banyak orang yang berhasil dipengaruhi, berapa lama yang bersangkutan berkuasa, berapa banyak uang dan barang yang dimilikinya dan lain-lain.Kekuasaan atau “power” sendiri dalam American College Dictionary mengatakan bahwa: “Power” itu adalah “The possession of control or command over others”. Jadi kekuasaan itu mengandung arti bahwa orang yang memiliki kekuasaan dapat mengendalikan atau memerintah orang-orang lain.

Page 4: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Bertrand RusselFilosof berkebangsaan Inggris ini dalam bukunya yang berjudul “Power” mengatakan: “The fundamental concept in the social science is power in the same sense which energy is fundamental concept in physics that without which nothing would ever happen”. (Konsep fundamental dalam ilmu sosial adalah kekuasaan, persis seperti energi dalam ilmu fisika merupakan konsep fundamental, bahwa tanpa energi apapun tidak mungkin akan terjadi).R.H. SoltauDi dalam bukunya “An Introduction to Politics”, ia memberikan uraian yang lebih jelas lagi dengan mengatakan, bahwa : “Power is the thus the capacity to make one’s will prevail over that of other, even againts these other wills ...”, sehingga menurut beliau kekuasaan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengunggulkan kemauannya terhadap kemauan orang-orang lain, sekalipun berlawanan dengan kehendak mereka.

Page 5: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …R.H. TawneyDalam bukunya yang berjudul “The Sickness of an Acquisitive Society”, ia melihat kekuasaan itu sebagai : “The craving to be a cause, to see thinks and men move in the fulfilment or our own will; the capacity of an individual or group to modify the conduct of others in a manner which he desires, and to prevent his own conduct from being modified in manner he does not desire”.Jadi menurut Tawney kekuasaan itu merupakan suatu kehendak yang keras untuk menjadi penyebab, agar dapat melihat benda-benda dan orang-orang bergerak melaksanakan keinginan kita; atau suatu kemampuan seseorang atau sekelompok orang-orang untuk merubah tingkah laku orang lain sesuai dengan keinginannya dan untuk mencegah tingkah lakunya sendiri diubah oleh orang atau kelompok lain menurut cara yang tidak diinginkannya.Jelaslah, menurut Tawney kekuasaan dapat menyebabkan orang-orang lain tunduk kepada kemauan si pemilik kekuasaan dan sebaliknya, si pemilik kekuasaan itu dapat mencegah orang-orang melakukan hal itu kepada dirinya.

Page 6: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Marry Parker FolletDi dalam bukunya yang berjudul “Administrative Organisation”, ia mengatakan bahwa: “Power may be defined as simply to make things happen”, yang secara sederhana terjemahannya diartikan bahwa kekuasaan dapat diberi definisi sebagai kemampuan untuk menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu.L. UrwickDi dalam bukunya yang berjudul “The Element of Administrative” beliau mengatakan bahwa: “power (which) is the ability to get thinks done”, yang terjemahan bebasnya bahwa: kekuasaan adalah kemampuan yang menjadi penyebab diselesaikannya hal-hal tertentu

Page 7: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Sumber-Sumber KekuasaanAgar kekuasaan mempunyai makna dan dapat kita digunakan sebagaimana mestinya, maka kekuasaan itu harus dapat kita miliki dahulu dan selanjutnya baru dapat kita manfaatkan.Ada beberapa cara supaya seseorang atau suatu kelompok orang tertentu dapat memiliki kekuasaan. Adapun cara-cara memiliki kekuasaan dapat diperoleh, yaitu dengan melalui: a. Legitimate Powerb. Coersive Power c. Expert Powerd. Reward Powere. Reverent PowerUntuk lebih jelasnya cara-cara memperoleh kekuasaan tersebut, berikut ini akan dijelaskan satu persatu pengertian dari masing-masing cara tersebut, yaitu sebagai berikut:

Page 8: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …a. Legitimate PowerLegitimate berarti pengangkatan, jadi legitimate power adalah cara memperoleh kekukasaan dengan melalui suatu pengangkatan yang biasanya pengangkatan ini selalu disertai Surat Keputusan (SK).Dalam contoh tersebut dapat kita umpamakan misalnya untuk pengangkatan seorang Camat. Jadi bagaimanapun lemahnya pribadi seorang Camat, apabila Surat Keputusan (SK) telah diterbitkan untuk pengangkatan dirinya, maka yang bersangkutan telah memiliki kekuasaan sebagai seorang Kepala yang berkuasa di wilayah kecamatannya.Hal ini juga berlaku dalam ketentaraan (kemiliteran), karena situasi dan kondisi yang tegas tanpa bantahan, maka untuk jabatan suatu komandan tidak perlu dilakukan pemilihan umum, tetapi cukup dilaksanakan pengangkatan.

Page 9: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Taliziduhu dan Pamudji masing-masing telah membedakan suatu hasil dari pengangkatan dan hasil dari pemilihan. Hasil dari suatu pengangkatan adalah seorang Kepala, sedangkan hasil dari pemilihan adalah seorang Pemimpin.Seorang Kepala belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, tetapi seorang pemimpin sudah barang tentu adalah juga seorang Kepala.Contoh lain untuk kekuasaan yang langsung diperoleh melalui suatu pengangkatan adalah penobatan seorang putra mahkota (pangeran) menjadi raja atau kaisar pada suatu negara kerajaan.

Page 10: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …b. Coercive PowerCoercive berarti kekerasan, jadi coercive power adalah perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan, bahkan mungkin bersifat perebutan atau perampasan dengan menggunakan senjata yang sudah barang tentu ini di luar jalur konstitusional. Hal ini lazim disebut dengan istilah kudeta (coup de etat).Karena cara ini inkonstitusional, maka banyak kemungkinan setelah perebutan kekuasaan, sebagian besar peraturan perundang-undangan negara akan berubah dan perubahan tersebut dilakukan secara mendadak, maka disebut juga dengan istilah revolusi.

Page 11: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Revolusi-revolusi besar yang menarik dunia, diantaranya yaitu: Jatuhnya Shah Iran ditandai dengan terusirnya Shah dan keluarganya, setelah Imam Ayatullah Rohullah Khomeini tiba dari pengasingannya di Perancis Jatuhnya Presiden Nicolai Ceauscescu dari Rumania ditandai dengan demonstrasi besar-besaran dan pembantaian Ceauscescu dan permaisurinya.Jatuhnya kekaisaran Louis di Perancis, ditandai dengan penyerbuan ke penjara Bastile dan pemotongan kepala raja sekeluarga.Ada pula revolusi yang berjalan dengan damai tanpa banyak jatuh korban misalnya jatuhnya Presiden Ferdinand Marcos oleh penggantinya Ny. Corazon Aquino. Termasuk juga yang terjadi di Indonesia yaitu pengunduran diri Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998.

Page 12: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …c. Expert PowerExpert berarti keahlian, jadi expert power adalah perolehan kekuasaan melalui keahlian seseorang, maksudnya adalah pihak yang memperoleh kekuasaan tersebut memang memiliki keahlian dalam bidangnya. Seperti ini berlaku di negara demokrasi, karena sistem personalianya dalam memilih karyawan memakai merit sistem.Motto yang paling tepat untuk pengisian formasi dalam admimnistrasi kepegawaian seperti ini adalah menempatkan orang yang tepat pada posisi yang sebenarnya tepat atau lebih kita kenal dengan istilah “The right man in the right place”. Dengan demikian seseorang akan ditempatkan sesuai dengan proporsinya, apalagi mereka yang dididik khusus untuk itu.

Page 13: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Sebagai contoh misalnya sebagai berikut :Penempatan Dokter sebagai Kepala Rumah Sakit.Penempatan Insinyur atau Sarjana Teknik pada jabatan teknis.Penempatan ABRI pada jabatan keamanan.Penempatan lulusan APDN/IIP sebagai Camat.Jadi apabila pemegang kekuasaan pada instansi-instansi tersebut memanfaatkan wewenangnya, maka artinya masih sesuai pada tempatnya, karena mereka sangat ahli dalam bidangnya tersebut. Tetapi adakalanya yang berlaku di suatu negara atau daerah adalah sebaliknya. Penempatannya pada suatu jabatan oleh karena pengaruh presure group atau pengisian jabatan oleh anggota keluarga pejabat yang berwenang.Sistem kepegawaian inilah yang disebut sebagai Spoil System, sehingga pada gilirannya nanti terdapat kelompok elit pemerintahan yang berbentuk ikatan primordial.

Page 14: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …d. Reward PowerReward berarti pemberian, jadi reward power adalah cara perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian atau karena berbagai pemberian. Sebagai contoh orang-orang kaya dapat memerintah orang-orang miskin untuk bekerja dengan patuh. Orang-orang yang melakukan pekerjaan tersebut hanya karena mengharapkan dan butuh sejumlah uang pembayaran (gaji atau upah).Oleh sebab itu salah satu faktor untuk memegang suatu tampuk kekuasaan harus orang yang berada dan beruang (orang kaya). Tuan-tuan tanah dapat membayar centeng dan tukang pukul hanya karena adanya pembayaran yang teratur. Dengan kata lain orang yang mempunyai kekayaan akan berkuasa atas orang miskin yang bekerja padanya.

Page 15: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …e. Reverent PowerReverent berarti daya tarik, jadi reverent power adalah cara perolehan kekuasaan melalui daya tarik seseorang. Di Indonesia dua kali Presiden yang memegang tampuk pimpinan tertinggi pemerintahan memilki ketampanan, Pak Harto terkenal dengan senyumnya yang kebapakan walaupun beliu seorang tentara, sehingga sering digelari the smilling general. Selain itu kita juga mengenal kehebatan daya tarik Presiden Soekarno terutama dalam hal berpidato yang tidak ada duanya dan memiliki kharimatik yang tinggi.

Page 16: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Pendekatan KekuasaanPada materi sebelumnya kita telah bahas tentang cara-cara untuk memperoleh kekuasaan dan apabila kekuasaan tersebut sudah kita miliki, baru kita dapat menggunakan kekuasaan tersebut sesuai dengan kehendak atau keinginan kita sendiri dan tentunya tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang ada.Agar kekuasaan yang sudah dimiliki tersebut dapat kita gunakan, ada beberapa cara pendekatan dalam menggunakan kekuasaan tersebut.Menurut pendapat dari Strauss, pendekatan-pendekatan kekuasaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Page 17: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …a. Be Strong ApproachBe Strong Approach adalah suatu pendekatan dimana untuk memotivasi bawahan dan masyarakat dipergunakan cara paksa dengan kekerasan. Dengan demikian bawahan dan masyarakat melaksanakan pekerjaan atau tugasnya dengan rasa takut dan gentar. Seluruh tugas diikuti dengan ancaman sanksi bagi siapa saja yang tidak menjalankan atau yang melanggarnya. Biasanya cara ini tidak langgeng dan tidak berlangsung akan lama, karena hanya bertahan selama sang kepala masih kuasa bertindak keras dan selalu berada ditempat, selain itu juga selama situasi dan kondisi masih mengizinkan dilaksanakannya be strong approach tersebut.

Page 18: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …b. Be Good ApproachBe good approach adalah suatu pendekatan dimana untuk memotivasi bawahan dan masyarakat dipergunakan cara pemanjaan. Dengan demikian bawahan dan masyarakat menjalankan tugas dan kewajibannya karena baik hatinya sang pemimpin.Cara ini sulit untuk mempertahankan kekuasaan tersebut, karena hanya dapat berlangsung selama sang kepala dapat senantiasa bermanis muka dan selalu menyediakan hadiah dan pemberian yang menarik.

Page 19: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …c. CompetitionCompetition adalah suatu pendekatan dimana untuk memotivasi bawahan dan masyarakat diperlukan usaha untuk mengadukan mereka dalam berbagai jenis perlombaan, baik antar individu, grup, ataupun perlombaan dengan organisasi lain (negara lain) di luar organiasi (negara) yang dimilikinya atau wilayah kekuasaannya. Perlombaan itu dapat berupa persaingan kerajinan, keterampilan, ketangkasan dan lain-lain dengan diberi penghargaan-penghargaan yang menarik dan dapat dibanggakan. Dengan demikian bawahan dan masyarakat terpancing untuk meningkatkan prestasinya dalam lomba tersebut.

Page 20: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …d. Internalised MotivationInternalised motivation adalah suatu pendekatan dimana untuk memotivasi bawahan dan masyarakat diperlukan penanaman kesadaran kerja kepada mereka. Dengan demikian bawahan dan masyarakat diberikan sepenuhnya pengertian dan kesadaran.Cara ini dapat bertahan sepanjang kesadaran itu muncul dari niat yang tulus. Dengan demikian mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sepenuh pengertian dan kesadaran tersebut.

Page 21: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …e. Implicit BargainingImplicit bargaining adalah suatu pendekatan dimana untuk memotivasi bawahan dan masyarakat diperlukan perjanjian terlebih dahulu. Jadi bawahan dan masyarakat jauh-jauh hari dengan penuh keterbukaan telah disampaikan apa-apa yang menjadi rencana dan tujuan organisasi (negara), masa depan organisasi, disertai janji bahwa mereka menjadi subyek dan obyek organisasi, sepanjang mereka dapat menyeimbangkan hak dan kewajiban mereka.Cara ini dapat dilaksanakan apabila janji-janji itu memang berada pada tempatnya untuk diwujudkan, dalam arti memungkinkan untuk dicapai dan tidak abstrak.

Page 22: Bentuk-Bentuk Kekuasaan

Lanjutan …Jadi kekuasaan dapat diartikan sebagai hasil dari pengaruh yang diinginkan seseorang atau sekelompok orang tertentu. Dengan demikian kekuasaan dapat merupakan suatu konsep kuantitatif, karena dapat dihitung hasilnya. Misalnya berapa luas wilayah jajahan seseorang, berapa banyak orang yang berhasil dipengaruhi, berapa lama yang bersangkutan berkuasa, berapa banyak uang dan barang yang dimilikinya dan lain-lain.Kekuasaan atau “power” sendiri dalam American College Dictionary mengatakan bahwa: “Power” itu adalah “The possession of control or command over others”. Jadi kekuasaan itu mengandung arti bahwa orang yang memiliki kekuasaan dapat mengendalikan atau memerintah orang-orang lain.