plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/29377/2/099114067_full[1].pdf · 2018....
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK TERHADAP
PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG
MENYUSUN SKRIPSI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Lisa Novita Sari
NIM : 099114067
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“BERANILAH BERMIMPI”
Saat kamu bermimpi, mungkin akan banyak orang yang mencercamu atau
bahkan akan ada banyak hal yang membuat kamu meragukan mimpimu
sendiri.
Tetapi disaat kamu tetap bermimpi dan berusaha menghidupkan mimpimu,
semesta akan menunjukkan keajaiban mimpi tepat di hadapanmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 April 2014
Penulis,
Lisa Novita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HUBUNGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK TERHADAP
PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG
MENYUSUN SKRIPSI
Lisa Novita Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri akademik terhadap
prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan
adalah efikasi diri akademik memiliki hubungan negatif dengan prokrastinasi akademik
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Subjek dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa yang
masih aktif kuliah dan sedang menyusun skripsi. Pengumpulan data menggunakan skala efikasi
diri akademik dan skala prokrastinasi akademik yang disusun oleh peneliti menggunakan metode
skala Likert. Reliabilitas kedua skala tersebut diukur menggunakan metode koefisien reliabilitas
Alpha Cronbach dengan hasil 0,962 pada skala efikasi diri akademik dan 0,956 pada skala
prokrastinasi akademik. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Product Moment.
Hasil analisis data menghasilkan nilai sebesar -.0,594. Artinya tingkat korelasi pada kedua variabel
penelitian tergolong sedang. Adanya tanda (-) di depan nilai koefisien menunjukkan bahwa
hubungan antar dua variabel penelitian bersifat negatif. Dengan kata lain, hipotesis penelitian
diterima.
Kata kunci : prokrastinasi, efikasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
THE RELATIONSHIP BETWEEN ACADEMIC SELF EFFICACY AND
ACADEMIC PROCRASTINATION ON COLLEGE STUDENTS WHO ARE
WRITING A THESIS
Lisa Novita Sari
ABSTRACT
The aim of this research was to found out the relationship between academic self-efficacy
and academic procrastination on accomplishment thesis problem. The proposed hypothesis was as
follow there is a negative relationship between academic self-efficacy and academic
procrastination on accomplishment thesis problem. This subject were 100 college students who
are still active and still working on a thesis. The collection of the data used is by using academic
self-efficacy scale and academic procrastination scale. Developed by researchers using the likert
method. Reliability of the two scales was tested using Alpha Cronbach and the results obtained
0,962 of Academic Self-efficacy Scale and 0,956 of Academic Procrastination Scale. Data was
analyzed using Product Moment Correlation. The result of the analysis of the data produced is -
.0,594. This means that correlation level of this two variables is in the middle level. The presence
of a minus sign in front of the coefficient indicated that the relationship between the two variables
is negative. In other words, the research hypothesis is accepted.
Keywords: procrastination, self efficacy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma
NAMA : Lisa Novita Sari
NIM : 099114067
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Hubungan Efikasi Diri Akademik Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada
Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 April 2014
Yang menyatakan,
Lisa Novita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Masa Esa atas berkat
dan karuniaNya selama ini sehingga penyelesaian skripsi yang berjudul
“Hubungan Efikasi Diri Akademik Terhadap Prokrastinasi Akademik pada
Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi” ini dapat berjalan baik dan lancar.
Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hari penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. M.M. Nimas Eki Suprawati, M.Si., Psi. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan
sabar untuk lebih baik lagi dalam menjalani proses penyelesaian
penelitian ini.
4. Agung Santoso, M.A. selaku dosen pembimbing akademik atas
bimbingan dan perhatian dalam proses akademik saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Dosen-dosen penguji atas kritik, saran, dan bimbingannya yang
mendorong penulis untuk melakukan hal yang terbaik.
6. Seluruh dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
atas ilmu dan pengetahuannya selama mengikuti perkuliahan serta
bantuannya dalam diskusi dalam proses penyusunan skripsi ini
7. Kedua orang tuaku, Bapak Lukas Suratno dan Ibu Slamet Rahayu
atas dukungan, doa, nasehat, dan cinta kasihnya yang selalu
berlimpah sepanjang hidupku.
8. Seluruh keluargaku, Dek Aji, Dek Puput, Mbah Putri, Bulek Kati
yang ikut terlibat dalam proses pembuatan skripsiku ini serta cinta
kasihnya.
9. Cort Ley Antonius Sitanggang sebagai seseorang yang selalu setia
mencintai aku dan mendukungku.
10. Tiwi, Tia, Devina dan Indri atas pertemanan dan diskusi yang
membahagiakanku.
11. Teman-teman angkatan 2009 atas kesediaannya mau berbagi
bersamaku, menemani, mengarahkan, dan mendukungku.
12. Semua orang yang tidak dapat saya sampaikan satu persatu atas doa,
dukungan, perhatian, dan pertemanan yang mengangumkan buatku
dalam menyelesaikan skripsi ini serta menjalani kehidupan ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
dan keterbatasannya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
dapat memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca.
Yogyakarta, 22 April 2014
Penulis,
Lisa Novita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
1. Manfaat Teoretis ...................................................................... 7
2. Manfaat Praktis ........................................................................ 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Prokrastinasi Akademik ................................................................. 8
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik ........................................... 8
2. Ciri-ciri Prokrastinasi ................................................................ 10
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik ... 11
B. Efikasi Diri Akademik .................................................................. 13
1. Pengertian Efikasi Diri Akademik ............................................ 13
2. Aspek Efikasi Diri .................................................................... 15
3. Proses Efikasi Diri .................................................................... 16
4. Sumber Efikasi Diri .................................................................. 21
C. Tugas Akhir/Skripsi ...................................................................... 25
D. Kerangka Penelitian ...................................................................... 26
E. Hipotesis ....................................................................................... 30
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 31
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 31
B. Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................... 31
C. Definisi Operasional ...................................................................... 32
D. Subjek Penelitian ........................................................................... 32
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 33
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 36
1. Uji Validitas .............................................................................. 36
2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 37
3. Seleksi Item ............................................................................... 37
G. Teknik Analisa Data ..................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 43
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .......................................... 43
1. Tahap Persiapan ........................................................................ 43
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ................................................... 43
B. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 44
C. Uji Asumsi .................................................................................... 44
1. Uji Normalitas Data .................................................................. 44
2. Uji Linearitas Data .................................................................... 45
D. Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 46
E. Analisis Tambahan ......................................................................... 47
F. Pembahasan .................................................................................. 49
BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 53
A. Kesimpulan ................................................................................... 53
C. Saran ............................................................................................. 53
1. Bagi Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi ................... 53
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56
LAMPIRAN ....................................................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Jawaban Skala ................................................................................. 34
Tabel 2. Blue Print Skala Efikasi Diri Akademik .................................................. 35
Tabel 3. Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik ................................................ 35
Tabel 4. Distribusi Aitem Yang Sah dan Yang Gugur Pada Skala Efikasi Diri .... 38
Tabel 5. Distribusi Aitem Setelah Uji Coba Pada Skala Efikasi Diri .................... 39
Tabel 6. Distribusi Aitem Yang Sah dan Yang Gugur Pada Skala Prokrastinasi
Akademik ............................................................................................................... 40
Tabel 7. Distribusi Aitem Setelah Uji Coba Pada Skala Prokrastinasi Akademik 41
Tabel 8. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................................................ 42
Tabel 9. Deskripsi Data Penelitian ......................................................................... 49
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Data ...................................................................... 45
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Pada Skala Prokrastinasi Akademik dan Efikasi Diri
Akademik ............................................................................................................... 46
Tabel 12. Hasil Korelasi Antar Aspek Efikasi Diri Akademik Terhadap
Prokrastinasi Akademik ........................................................................................ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Efikasi Diri Akademik Uji Coba ............................................ 62
Lampiran 2. Skala Prokrastinasi Akademik Uji Coba ........................................... 71
Lampiran 3. Skala Efikasi Diri Akademik Penelitian ............................................ 80
Lampiran 4. Skala Prokrastinasi Akademik Penelitian .......................................... 86
Lampiran 5. Analisis Reliabilitas Skala Efikasi Diri Akademik............................ 93
Lampiran 6. Analisis Reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik ......................... 98
Lampiran 7. Analisis Data Penelitian................................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Skripsi merupakan syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan Strata 1 atau S1. Skripsi sering sekali menjadi momok yang
menakutkan bagi sebagian mahasiswa S1, padahal jika seorang mahasiswa
tekun dalam menempuh studi dan memiliki kemauan untuk bekerja keras,
mahasiswa tersebut akan dapat mengerjakan skripsi, tentunya dengan melalui
pertimbangan dari dosen pembimbing skripsi (Iswidharmanjaya & Enterprise,
2006).
Idealnya, skripsi ini dapat diselesaikan dalam waktu satu semester
(Yahya Ganda, 2004), namun dalam pelaksanaannya tidak semua mahasiswa
dapat mengerjakan dan menyelesaikannya dengan lancar dalam satu semester.
Mereka justru melakukan penundaan dalam menyelesaikannya. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma (2013) menyebutkan bahwa dari 150 mahasiswa angkatan 2008 hanya
terdapat 60 mahasiswa (40%) yang tercatat telah menyelesaikan skripsi dan
dinyatakan lulus. Sementara 90 mahasiswa (60%) lainnya masih
menyelesaikan skripsi pada semester XI ini. 90 mahasiswa tersebut adalah
mahasiswa yang telah bebas kuliah teori dan hanya mengambil mata kuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
skripsi di semester XI ini. Artinya mahasiswa-mahasiswa ini sebenarnya
memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan skripsi, karena hanya
mengambil satu mata kuliah yaitu skripsi. Namun faktanya mereka justru
cenderung melakukan penundaan untuk menyelesaikan skripsinya.
Tidak hanya di fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,
fenomena prokrastinasi juga ditemukan pada mahasiswa di kampus lain di
Yogyakarta. Di Universitas Ahmad Dahlan, penelitian tentang prokrastinasi
telah dilakukan pada mahasiswa angkatan 2010 fakultas Farmasi. Penelitian
yang dilakukan oleh Fevi Zanviana Siswanto ini menunjukkan sebagian besar
(84,44%) mahasiswa angkatan 2010 fakultas Farmasi melakukan prokrastinasi
akademik (Siswanto, 2011). Perilaku prokrastinasi juga ditemukan di
Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta (UNWAMA). Berdasarkan data
dari pengajaran fakultas Psikologi UNWAMA diketahui bahwa dari
keseluruhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah penyusunan skripsi pada
semester genap tahun ajaran 2003/2004 tercatat 209 mahasiswa mulai dari
angkatan 1994 sampai 1999, dan pada periode I kelulusan tahun akademik
2004/2005, dari 209 mahasiswa tersebut tercatat hanya 20,57% mahasiswa
yang lulus. Artinya, sebanyak 79,43% mahasiswa mengerjakan skripsi dalam
kurun waktu lebih dari dua semester (Hartono & Purnamasari, 2006).
Fenomena prokrastinasi yang terjadi pada mahasiswa di beberapa
kampus di Yogyakarta di atas sebenarnya telah banyak ditemukan oleh
beberapa peneliti terdahulu. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) sebanyak
50% dari mahasiswa menunda-nunda tugas-tugas akademik setidaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
setengah dari waktu yang seharusnya dan 38% mahasiswa sesekali melakukan
penundaan. Burka dan Yuen (Rumiani, 2006) memperkirakan bahwa 90%
mahasiswa dari perguruan tinggi telah menjadi seorang prokrastinator,
sedangkan 25% dari mahasiswa tersebut adalah orang yang suka melakukan
penundaan yang parah dan pada umumnya mereka berakhir mundur dari
perguruan tinggi.
Perilaku menunda pengerjaan tugas disebut juga sebagai prokrastinasi
(Solomon dan Rothblum (1984)). Istilah tersebut berasal dari bahasa latin
“procrastinare’ yang berarti menunda sampai hari selanjutnya (Rumiani, 2006).
Lebih lanjut, Rothblum dkk (dalam Fatimah dkk, 2011) mendefinisikan
prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan untuk selalu atau hampir selalu
menunda tugas-tugas akademik dan selalu atau hampir selalu mengalami
masalah kecemasan terkait dengan penundaan.
Prokrastinasi telah diberi label sebagai fenomena mengganggu dan
berbahaya (Steel, 2007 dalam Fatimah dkk, 2011). Perilaku tersebut
diidentifikasi sebagai halangan besar untuk keberhasilan akademis (Scher dan
Osterman, 2003 dalam Fatimah dkk, 2011). Howell & Watson (dalam Hen dan
Goroshit, 2012) menyebutkan dampak negatif prokrastinasi yang berujung
pada penurunan kualitas dan kuantitas belajar dengan meningkatkan stres dan
hasil negatif pada kehidupan siswa.
Pada beberapa penelitian sebelumnya, prokrastinasi dikaitkan dengan
beberapa variabel berbeda, antara lain fear of failure, competence expectancy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan intrinsic motivation (Fatimah dkk 2011), optimisme yang tidak realistik
tentang masa depan. (Hartono dkk, 2006), motivasi berprestasi dan stres
(Rumiani 2006), role conflict (Senecal dkk, 2003), regulasi diri dan gaya
pengasuhan (Vahedi dkk, 2009), dan self compassion (Williams dkk, 2008).
Variabel efikasi diri akademik juga dikaitkan dengan beberapa variabel
berbeda, seperti nilai GPA, kehadiran, ingatan mahasiswa (Becker, 2009),
persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional, partisipasi kerja
(Legowo).
Penelitian tentang adanya hubungan antara prokrastinasi akademik
dengan efikasi diri akademik sendiri telah diteliti oleh beberapa peneliti
sebelumnya (Steel, 2002; Hen, Meirav; Marina Goroshit, 2012; Bandura,
1986). Steel (2002), menemukan task aversiveness, task delay, self efficacy,
impulsiveness dan self control sebagai prediktor yang kuat dan konsisten dari
prokrastinasi. Pada prediktor ketiga, Hen dkk (2012) juga menemukan adanya
hubungan negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada kedua
kelompok siswa, baik siswa dengan LD maupun siswa non-LD. Efikasi diri
mengacu pada penilaian orang tentang kemampuan mereka sendiri untuk
mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
(Bandura 1986). Namun ada juga penelitian yang tidak menemukan adanya
hubungan antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi akademik (Sirin,
2011). Menurut Sirin, efikasi diri akademik bukan merupakan prediktor yang
baik bagi prokrastinasi akademik. Adanya inkonsistensi hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sebelumnya membuat peneliti memilih efikasi diri akademik sebagai variabel
kedua dalam penelitian ini.
Peneliti beranggapan bahwa perbedaan hasil yang terdapat pada
penelitian Sirin terjadi karena subyek penelitian Sirin terlalu spesifik. Dalam
penelitiannya, subyek yang dilibatkan adalah 774 mahasiswa program studi
pendidikan jasmani dan olahraga pada Universitas Selcuk, Universitas Samsun,
dan Universitas Nigde di Turki. Peneliti ingin memastikan hasil penelitian
Sirin dengan menggunakan subyek yang serupa namun dalam lingkup yang
lebih luas, yakni mahasiswa secara umum.
Selain itu, peneliti mencoba membuat alat ukur yang berbeda. Pada
penelitian Sirin, variabel prokrastinasi akademik diukur dengan mengadopsi
skala Academic Procrastination Scale (APS) model Guttman dari Cakici
(2003). Skala tersebut terdiri dari 19 pernyataan. Hal tersebut dianggap kurang
tepat oleh peneliti, karena skala model Guttman kurang mampu mengukur
perilaku. Oleh karena itu peneliti membuat skala baru dengan model Likert
yang terdiri dari 56 aitem. Kemudian pada variabel efikasi diri akademik,
penelitian Sirin dianggap sudah tepat karena menggunakan penskalaan model
Likert. Namun, peneliti menjadi ragu dengan cara Sirin mengadopsi skala
Academic Self-Efficacy Scale (ASS) yang sudah diadaptasi terlebih dahulu oleh
Yilmaz et al (2007) karena reliabilitasnya menurun. Skala asli yang dibuat oleh
Jerusalem dan Schwarzer (1981) memiliki reliabilitas 0,89, sedangkan skala
yang telah diadaptasi oleh Yilmaz et al (2007) memiliki reliabilitas yang turun
menjadi 0,79. Keraguan kedua adalah jumlah aitem pada skala tersebut yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
hanya terdiri dari 7 aitem. Peneliti beranggapan bahwa jumlah tersebut kurang
representatif. Oleh karena itu, peneliti membuat skala baru dengan model yang
sama, namun terdiri dari jumlah aitem yang lebih banyak, yaitu 44 aitem.
Diharapkan dengan adanya perubahan subyek dan alat ukur tersebut, penelitian
ini mampu mendapatkan hasil yang lebih valid dan reliabel.
Mengingat sejauh ini peneliti lebih sering menemukan hubungan antara
efikasi diri dengan prokrastinasi dibanding penelitian yang menyatakan tidak
ada hubungan efikasi diri dengan prokrastinasi, akhirnya penelitipun masih
meyakini adanya hubungan antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi
akademik.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, selanjutnya peneliti tertarik
mengkaji lebih dalam tentang efikasi diri akademik dan hubungannya dengan
prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. Dimana subjek penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, selanjutnya ditentukan
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
“Apakah terdapat hubungan antara efikasi diri akademik dengan
prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa?”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
“Mengetahui hubungan antara efikasi diri akademik terhadap prokrastinasi
akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa”.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sebuah kontribusi untuk penelitian
lebih lanjut tentang efikasi akademik dan prokrastinasi mahasiswa, juga
memberikan literatur tambahan dalam studi tentang psikologi khususnya
dalam lingkup Psikologi Pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari studi ini dapat membantu lebih lanjut dalam menganalisis
pengaruh efikasi diri akademik terhadap prokrastinasi mahasiswa dalam
menyelesaikan skripsi, kemudian para praktisi yaitu mahasiswa dapat
menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dan akhirnya
menentukan strategi apa yang tepat untuk diterapkan dalam mengelola
efikasi diri akademik sehingga dapat mengurangi prokrastinasi akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin “procrastinare’ yang
berarti menunda sampai hari selanjutnya (Rumiani, 2006). Secara umum,
prokrastinasi merupakan tingkah laku menunda yang dilakukan oleh
individu terhadap suatu aktivitas yang harus dilakukannya (Qadariah,
Manan dan Ramdhayani, 2012). Pengertian tersebut senada dengan Burka
dan Yuen (dalam Ferrari, Johnson dan McCown, 1995) yang menyebutkan
bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda-nunda tugas atau pekerjaan.
Lebih lanjut Solomon dan Rothblum (1984) mengungkapkan prokrastinasi
adalah sikap menunda-nunda tugas atau pekerjaan yang dirasa kurang
nyaman dilakukan.
Dalam bidang akademik, Rothblum dkk (dalam Fatimah dkk, 2011)
mendefinisikan prokrastinasi sebagai kecenderungan untuk selalu atau
hampir selalu menunda tugas-tugas akademik dan selalu atau hampir selalu
mengalami masalah kecemasan terkait dengan penundaan. Sedangkan
menurut Senecal dkk (dalam Fatimah dkk, 2011), prokrastinasi akademik
dapat dipahami sebagai keinginan seseorang untuk menyelesaikan tugas
akademis tetapi gagal melakukan aktivitas tugas akademik yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dalam variabel ini, peneliti memilih teori dari Schouwenburg
sebagai teori utama atau acuan dalam penelitian. Schouwenburg memiliki
konsentrasi penelitian yang lebih di bidang akademik, khususnya
prokrastinasi. Dalam keseluruhan publikasi internasionalnya, sebagian besar
adalah menyangkut tentang prokrastinasi. Bahkan, Schouwenburg
merupakan penemu dari International Procrastination Research Group,
yang meliputi peneliti dari Kanada, United States, Eropa, Australia, Afrika
Selatan dan Timur Tengah. Schouwenburg (2002) mendefinisikan
prokrastinasi sebagai kecenderungan perilaku menunda dengan konsekuensi
yang berpotensi merusak bagi orang yang menderitanya.
Prokrastinasi telah dilihat sebagai halangan bagi keberhasilan
akademik karena menurunkan kualitas dan kuantitas belajar dengan
meningkatkan stres dan hasil negatif pada kehidupan siswa (Howell &
Watson dalam Hen dan Goroshit, 2007). Mc Cown dan Johnson (dalam
Fatimah dkk, 2011) menganggap prokrastinasi sebagai penyakit yang kronis
atau disfungsional ketika perilaku tersebut mengganggu fungsi sehari-hari
dengan mengurangi kemampuan untuk bekerja. Akibatnya, prokrastinasi
dapat menimbulkan ketidaknyamanan psikologis dan fisik.
Berdasarkan perndapat-pendapat di atas, penulis menyimpulkan
bahwa prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda penyelesaian
tugas akademik yang dirasa kurang nyaman untuk dilakukan. Dalam
penelitian ini, tugas akademik yang dimaksud adalah menyelesaikan tugas
akhir atau skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Ciri-ciri Prokrastinasi
Menurut Schouwenburg (dalam Ferrari, 1995) prokrastinasi
akademik dapat termanifestasikan dalam indikator-indikator tertentu yang
dapat diukur dan diamati berdasar ciri-ciri tertentu, yaitu:
a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
dihadapi
Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang
dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan
tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-
nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai
mengerjakan sebelumnya.
b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
Seseorang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang
lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam
mengerjakan suatu tugas. Seorang prokrastinator menghabiskan waktu
yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun
melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu
tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya.
c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam
memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun
rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri. Seseorang mungkin
telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
telah dia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga
melakukannya sesuai dengan apa yang telah diren canakan, sehingga
menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan
tugas secara memadai.
d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan
tugas yang harus dikerjakan
Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan
tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan
mendatangkan hiburan sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk
mengerjakan tugas yang harus diselesaikan.
Dapat disimpulkan bahwa individu dapat dikatakan sebagai
prokrastinator apabila melakukan aktivitas-aktivitas yang menghambat
terselesaikannya suatu tugas akademik. Dalam penelitian tersebut aktivitas
yang dikatakan sebagai ciri seorang prokrastinator adalah: penundaan untuk
memulai maupun menyeelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan
tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, serta
melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan daripada tugas.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik
Di bidang akademik, faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi
akademik dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu:
a. Faktor internal, faktor-faktor yang berasal dari individu yang turut
membentuk perilaku prokrastinasi (Ferrari,dkk (1995); Rizvi,dkk (1997);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Bruno (1998) dan Wulan (2000) dalam Rumiani, 2006). Faktor internal
meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis dari individu, yaitu:
1) Kondisi fisik individu: berupa keadaan fisik dan kondisi kesehatan
individu misalnya fatigue (keletihan). Seseorang yang mengalami
fatigue akan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk
melakukan prokrastinasi daripada yang tidak
2) Kondisi psikologis individu, trait kepribadian individu yang turut
mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, misalnya trait
kemampuan sosial yang tercermin dalam self regulation dan tingkat
kecemasan dalam berhubungan sosial.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu
yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu antara lain berupa:
1) Gaya pengasuhan orangtua. Hasil penelitian yang dilakukan Ferrari
dan Ollivete (dalam Ferrari dkk, 1995), mengemukakan bahwa tingkat
pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan
perilaku prokrastinasi yang kronis pada subjek penelitian anak wanita.
Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance
procrastination menghasilkan anak wanita yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan avoidance procrastination juga.
2) Kondisi lingkungan: lingkungan yang laten prokrastinasi akademik
lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam
pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dalam penelitian ini, yang akan diteliti lebih lanjut adalah faktor
internal, khususnya efikasi diri. Hal tersebut dikarenakan faktor internal
memiliki potensi yang lebih besar untuk memunculkan prokrastinasi, namun
jika terjadi interaksi antara faktor internal dan eksternal maka prokrastinasi
yang terjadi akan semakin buruk.
B. Efikasi Diri Akademik
1. Pengertian Efikasi Diri Akademik
Dalam variabel ini, peneliti memilih teori Bandura sebagai teori
utama. Hal tersebut dikarenakan bandura dinilai fokus dalam meneliti
efikasi diri. Terbukti sejak tahun 1977 Bandura telah memiliki banyak
literatur dan penelitian tentang efikasi diri yang telah dipublikasikan. Selain
itu, Bandura merupakan salah satu peneliti yang paling banyak dikutip
dalam literatur psikologi dan pendidikan serta mendapatkan beragam
penghargaan bergengsi (B. J. Zimmerman & D. H. Schunk). Menurut
Bandura (1998), efikasi diri mengacu pada penilaian orang tentang
kemampuan mereka sendiri untuk mengatur dan melaksanakan tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Lebih lanjut Bandura
menambahkan efikasi diri merupakan penilaian beberapa kemampuan untuk
mengelola keadaan yang terus berubah, yang sebagian besar mengandung
unsur ambigu dan tidak terduga.
Menurut Bandura (1994), efikasi diri menentukan bagaimana orang
merasa, berpikir, memotivasi diri dan berperilaku. Sejalan dengan Bandura,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Hergenhahn dan Olson (2008) menyatakan efikasi diri adalah keyakinan
seseorang tentang kemampuannya dalam melakukan sesuatu, dimana efikasi
diri ini muncul dari berbagai macam sumber termasuk prestasi dan
kegagalan personal yang pernah dialaminya. Keyakinan tersebut
menghasilkan efek yang beragam melalui empat proses utama, termasuk
kognitif, motivasi, afektif dan proses seleksi (Bandura, 1994). Efikasi diri
adalah bagian dari diri (self) yang dapat mempengaruhi jenis aktivitas yang
dipilih, besarnya usaha yang akan dilakukan oleh individu dan kesabaran
dalam menghadapi kesulitan. Efikasi diri merupakan kepercayaan individu
mengenai kemampuannya untuk mengatasi kesulitan (Setyawan, 2010).
Feist dan Feist (2006) menyatakan efikasi diri beragam dari satu
situasi ke situasi yang lain, tergantung pada kompetensi yang diminta bagi
aktifitas yang berbeda-beda, hadir tidaknya orang lain, tingkat persaingan di
antara manusia lebih-lebih jika mereka memang bersaing sangat ketat,
predisposisi pribadi dalam menghadapi kegagalan dan kondisi fisiologis lain
yang menyertai, khususnya ada tidaknya kelelahan, kecemasan, apati atau
kesedihan.
Efikasi diri individu dalam akademik disebut efikasi diri akademik.
Sehingga, efikasi diri akademik dapat didefinisikan sebagai keyakinan yang
dimiliki seseorang tentang kemampuan atau kompetensinya untuk
mengarahkan motivasi, kemampuan kognisi, dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi
tantangan akademik (Dwitantyanov, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, penulis menyimpulkan
bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang pada dirinya sendiri dalam
melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini efikasi diri yang dimaksud
difokuskan pada efikasi diri akademik, yaitu keyakinan yang dimiliki
seseorang bahwa dirinya mampu mengerjakan tugas-tugas akademik.
2. Aspek Efikasi Diri
Aspek-aspek efikasi diri menurut Albert Bandura dan Nancy E.
Adams (1977) ada tiga macam, yaitu level, generality dan strength.
a. Level (tingkat kesulitan)
Efikasi diri yang dimiliki seseorang menunjukkan keyakinan akan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang
berbeda sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
b. Generality
Efikasi diri yang dimiliki seseorang menunjukkan keyakinan akan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas lebih banyak dan pada bidang
yang lebih luas dibandingkan dengan yang dikerjakan orang lain.
Seseorang dengan efikasi diri yang tinggi akan ditandai dengan
pengharapan dapat menguasai bidang tingkah laku yang umum.
c. Strength
Efikasi diri yang dimiliki seseorang menunjukkan ketahanan
seseorang dalam menyelesaikan tugasnya. Walaupun menemui hambatan
dan kesulitan, namun seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi
merasa yakin dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan tiga aspek efikasi diri menurut yang dikemukan
Bandura (1977) di atas, peneliti menyimpulkan bahwa efikasi diri yang
dimiliki seseorang mencakup tiga hal yaitu keyakinan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki, keyakinan untuk mengerjakan suatu pekerjaan
yang lebih banyak dan pada bidang yang lebih luas serta keyakinan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan walaupun menemui hambatan dan kesulitan.
3. Proses Efikasi Diri
Bandura (1995) menyebutkan empat proses yang mengiringi efikasi
diri sebagai berikut:
a. Proses kognitif (Cognitive process)
Efek dari keyakinan efikasi diri pada proses kognitif terdiri dari
berbagai bentuk. Perilaku manusia diatur oleh pemikiran mewujudkan
tujuan-tujuan yang bernilai. Penetapan tujuan pribadi dipengaruhi oleh
penilaian kemampuan diri. Semakin kuat efikasi diri seseorang, semakin
menantang tujuan yang ditetapkan untuk diri mereka sendiri dan semakin
kuat komitmennya.
Kebanyakan tindakan awalnya direncanakan dalam pikiran.
Keyakinan efikasi diri mereka membentuk skenario antisipasi untuk
mereka berkembang dan berlatih. Mereka yang memiliki efikasi diri
tinggi, memvisualisasikan skenario sukses yang menyediakan panduan
positif dan mendukung kinerja. Mereka yang meragukan efikasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mereka, memvisualisasikan skenario kegagalan dan memikirkan banyak
hal-hal yang bisa salah.
Fungsi utama pemikiran adalah untuk memungkinkan orang
memprediksi kejadian dan mengembangkan cara-cara untuk mengontrol
orang-orang yang mempengaruhi kehidupan mereka. Keterampilan
seperti ini membutuhkan proses kognitif yang efektif dari informasi yang
mengandung banyak ambiguitas dan ketidakpastian.
Efikasi diri yang kuat dibutuhkan untuk dapat tetap berorientasi
pada tugas dalam menghadapi dan menekan tuntutan keadaan, kegagalan
dan kemunduran yang memiliki dampak signifikan. Ketika orang
dihadapkan dengan tugas mengelola tuntutan lingkungan yang sulit,
mereka yang dilanda keraguan tentang efikasi diri akan menurunkan
aspirasi dan kualitas kinerja mereka. Sebaliknya, mereka yang
mempertahankan efikasi diri yang tinggi mengatur diri mereka sendiri
untuk tujuan yang menantang dan menggunakan pemikiran analitis yang
baik sehingga mencapai prestasi.
b. Proses motivasi (Motivational process)
Efikasi diri memainkan peran kunci dalam regulasi motivasi diri.
Biasanya motivasi seseorang dihasilkan dari aspek kognitif. Seseorang
memotivasi diri dan mengarahkan tindakan antisipasi mereka melalui
latihan pemikiran. Mereka membentuk keyakinan tentang apa yang bisa
mereka lakukan. Mereka mengantisipasi kemungkinan hasil dari tindakan
yang akan dilakukan. Mereka menetapkan tujuan untuk diri mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sendiri dan program rencana tindakan yang dirancang untuk mewujudkan
cita-cita.
Ada tiga bentuk yang berbeda dari motivator kognitif, yaitu
atribusi kausal (causal attributions), harapan hasil (outcome
expectancies), dan tujuan kognisi (cognized goals). Teori yang sesuai
adalah teori atribusi, teori nilai harapan dan teori tujuan. Efikasi diri
berperan pada masing-masing jenis motivasi kognitif. Efikasi diri
mempengaruhi atribusi kausal. Atribusi kausal mempengaruhi motivasi,
kinerja dan reaksi afektif terutama melalui efikasi diri.
Dalam teori nilai-harapan, motivasi diatur oleh harapan bahwa
diberikan dari perilaku yang pasti akan menghasilkan hasil tertentu yang
bernilai. Namun orang-orang bertindak atas keyakinan mereka tentang
apa yang bisa mereka lakukan, seperti keyakinan mereka tentang
kemungkinan hasil kinerja. Motivasi mempengaruhi harapan hasil yang
diatur oleh efikasi diri. Ada pilihan menarik bagi orang yang tidak
mealkukan usaha karena mereka menilai mereka tidak memiliki
kemampuan. Prediksi teori nilai-harapan ditingkatkan dengan
memasukkan pengaruh efikasi diri.
Tujuan yang menantang akan meningkatkan dan mempertahankan
motivasi. Tujuan terutama lebih berperan melalui proses pengaruh diri
daripada melalui motivasi dan tindakan langsung. Motivasi berdasarkan
penetapan tujuan melibatkan proses perbandingan kognitif. Dengan
menetapkan kepuasan diri dalam tujuan yang akan diraih, seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memberikan arahan terhadap perilaku mereka dan bertahan sampai
mereka memenuhi tujuan mereka.
Motivasi berdasarkan tujuan atau standar pribadi diatur oleh tiga
jenis pengaruh diri, yaitu reaksi atau tindakan atas kepuasan dan
ketidakpuasan diri dengan kinerja seseorang, efikasi diri dalam
pencapaian tujuan, dan penyesuaian tujuan pribadi. Efikasi diri
berkontribusi memotivasi dalam beberapa cara: menentukan tujuan untuk
diri mereka sendiri, seberapa banyak usaha yang mereka keluarkan,
seberapa lama mereka bertahan dalam menghadapi kesulitan, dan
ketahanan mereka terhadap kegagalan. Ketika dihadapkan dengan
rintangan dan kegagalan orang yang memiliki keraguan diri tentang
kemampuan mereka mengurangi usaha mereka atau menyerah dengan
cepat. Sementara orang yag memiliki efikasi diri yang kuat mengerahkan
upaya yang lebih besar ketika mereka gagal.
c. Proses afektif (Affective process)
Keyakinan orang pada kemampuan mereka mempengaruhi berapa
banyak stres dan depresi yang mereka alami dalam situasi yang
mengancam atau sulit, serta tingkat motivasi. Efikasi diri merupakan
kontrol terhadap stress dan memainkan peran sentral dalam gairah
kecemasan. orang-orang yang percaya bahwa mereka dapat melakukan
kontrol atas ancaman tidak membuat pola pikiran yang mengganggu.
Sebaliknya orang-orang yang percaya bahwa mereka tidak bisa
mengelola ancaman mengalami gairah kecemasan yang tinggi. Mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memikirkan bagaimana mengatasi kekurangan mereka. Mereka melihat
banyak aspek lingkungan mereka sebagai sesuatu yang penuh dengan
bahaya. Mereka memperbesar keparahan ancaman yang mungkin dan
khawatir tentang hal-hal yang jarang terjadi. Persepsi mengatasi efikasi
diri mengatur perilaku menghindari serta kecemasan. Semakin kuat
efikasi diri seseorang, semakin berani untuk melakukan kegiatan yang
menantang.
d. Proses seleksi (Selection process)
Efikasi diri dapat mempengaruhi jenis kegiatan dan lingkungan
yang dipilih. Dengan pilihan yang mereka buat sendiri, akan
menumbuhkan kompetensi yang berbeda, minat dan jaringan sosial yang
menentukan kehidupan. Setiap faktor yang mempengaruhi pilihan
perilaku dapat sangat mempengaruhi arah pengembangan pribadi. Hal ini
karena pengaruh sosial di lingkungan yang dipilih memberikan
kontribusi pada kompetensi dan nilai-nilai tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa efikasi
diri yang dimiliki seseorang dapat mengatur kehidupan seseorang melalui
empat proses utama, yaitu proses kognitif, motivasi, afektif dan proses
seleksi. Proses kognitif menunjukkan bahwa efikasi diri dipengaruhi oleh
pemikiran-pemikiran seseorang, proses motivasi menunjukkan efikasi
diri dipengaruhi oleh tujuan yang dimiliki seseorang, proses afektif
menunjukkan bahwa efikasi diri merupakan kontrol terhadap stress dan
depresi yang dialami seseorang. Proses seleksi menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
efikasi diri dapat mempengaruhi jenis kegiatan dan lingkungan yang
dipilih.
4. Sumber Efikasi Diri
Pengetahuan diri tentang efikasi seseorang, didasarkan pada empat
sumber utama informasi: pencapaian kinerja (performances attainments),
pengalaman yang mewakili (vicarious experiences of observing the
performances of others), persuasi verbal dan jenis pengaruh sosial yang
memiliki kemampuan tertentu (verbal persuasion and allied types of social
influences that one possesses certain capabilities), dan kondisi psikologis
dari orang yang menilai kemampuan, kekuatan dan kerentanan terhadap
hambatan. Setiap pengaruh yang diberikan, tergantung pada bentuknya,
dapat tergantung dari satu atau lebih sumber informasi efikasi (Bandura,
1986).
Menurut Bandura (1994), efikasi diri dapat dipengaruhi oleh empat
sumber utama, yaitu:
a. Pengalaman-pengalaman penguasaan (Mastery experience)
Keberhasilan membangun kepercayaan yang kuat pada efikasi diri
seseorang. Sementara kegagalan dapat melemahkan efikasi diri
seseorang, terutama jika kegagalan itu terjadi sebelum rasa keyakinan
diri tumbuh.
Jika seseorang hanya mengalami keberhasilan dalam hidupnya,
mereka akan mudah berkecil hati pada kegagalan. Efikasi diri yang kuat
membutuhkan pengalaman dalam mengatasi kendala dengan usaha yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
gigih. Beberapa kegagalan dan kesulitan yang dialami berguna untuk
mengajarkan bahwa keberhasilan biasanya membutuhkan usaha yang
berkelanjutan. Setelah orang yakin mereka memiliki apa yang diperlukan
untuk berhasil, mereka dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan dan
tidak mudah menyerah pada kegagalan.
b. Pengalaman-pengalaman pada model sosial (Vicarious experiences
provided by social models)
Melihat orang-orang yang mirip dengan dirinya berhasil dengan
usaha keras menimbulkan keyakinan pada peneliti bahwa mereka juga
memiliki kemampuan yang sebanding untuk berhasil. Dengan cara yang
sama, mengamati orang lain gagal meskipun dengan usaha yang keras,
dapat menurunkan penilaian pengamat tentang keberhasilan mereka
sendiri dan melemahkan usaha mereka.
Dampak dari pemodelan efikasi diri sangat dipengaruhi oleh
kesamaan model. Semakin mirip model yang diasumsikan semakin
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan. Jika seseorang melihat
model yang sangat berbeda dari diri mereka, maka efikasi diri tidak
banyak dipengaruhi oleh perilaku model.
Pengaruh Modeling memberikan lebih dari standar sosial terhadap
penilaian seseorang tentang kemampuan sendiri. Orang-orang mencari
model mahir yang memiliki kompetensi sesuai tujuan mereka. Melalui
perilaku mereka dan cara-cara mengungkapkan pemikiran, model yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kompeten memberikan pengetahuan dan mengajarkan pengamat tentang
keterampilan dan strategi untuk mengelola lingkungan yang efektif.
c. Persuasi sosial (Social persuation)
Persuasi sosial adalah cara ketiga memperkuat keyakinan orang
bahwa mereka memiliki apa yang diperlukan untuk sukses. Orang yang
dibujuk secara lisan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk
menguasai kegiatan yang diberikan cenderung memobilisasi upaya yang
lebih besar dan mempertahankannya daripada jika mereka memiliki
keraguan diri dan memikirkan kekurangan pribadi ketika masalah timbul.
Meningkatnya persuasi dalam efikasi diri membawa orang-orang untuk
mencoba usaha yang cukup keras untuk berhasil, persuasi mempengaruhi
pengembangan keterampilan dan rasa keberhasilan pribadi.
Menanamkan efikasi diri yang tinggi dengan persuasi sosial saja
lebih sulit dibandingkan dengan melemahkan efikasi diri.
Ketidakyakinan pada efikasi diri muncul dengan cepat seiring dengan
kekecewaan terhadap suatu hasil dari usaha seseorang. Orang-orang yang
meyakini bahwa mereka tidak memiliki kemampuan cenderung
menghindari kegiatan menantang dan cepat menyerah dalam menghadapi
kesulitan.
d. Kondisi fisik dan emosi (physical and emotional states).
Sebagian orang juga tergantung pada kondisi fisik dan keadaan
emosional dalam menilai kemampuan mereka. Mereka menafsirkan
reaksi stres dan ketegangan sebagai tanda-tanda kerentanan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kinerja yang buruk. Dalam kegiatan yang melibatkan fisik dan stamina,
orang menilai kelelahan mereka, sakit dan nyeri sebagai tanda-tanda
kelemahan fisik. Suasana hati juga mempengaruhi penilaian tentang
keberhasilan pribadi mereka. Suasana hati yang positif meningkatkan
efikasi diri, mood sedih berkurang itu. Cara keempat meningkatkan
efikasi diri adalah mengurangi reaksi stress, mengubah emosi negatif dan
berfikir positif terhadap keadaan fisik mereka.
Kondisi fisik dan emosi di sini bukan hanya sekedar reaksi
emosional dan fisik yang dialami tetapi bagaimana kondisi fisik dan
emosi itu dirasakan dan ditafsirkan. Orang yang memiliki efikasi diri
tinggi melihat suatu keadaan dengan gairah afektif sebagai pembakar
energi. Indikator Fisiologis dari efikasi diri sangat berpengaruh terhadap
fungsi kesehatan dan kegiatan atletik dan fisik lainnya.
Berdasarkan paparan tentang sumber-sumber efikasi diri di atas
menunjukkan bahwa efikasi diri yang dimiliki seseorang bersumber pada
kondisi dari dalam diri dan keadaan lingkungan sosial di sekitarnya.
Sumber dari dalam diri mencakup pengalaman pribadi dan kondisi
psikologis seseorang, sedangkan sumber dari lingkungan sosial meliputi
pengamatan terhadap pengalaman-pengalaman di lingkungan sosial
sekitarnya dan persuasi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Tugas Akhir/Skripsi
Penulisan skripsi adalah syarat lulus mendapat gelar kesaarjanaan
khususnya untuk gelar S1. Skripsi merupakan jenis laporan riset atau sering
disebut sebagai laporan penelitian (Iswidharmanjaya & Enterprise, 2006).
Lebih lanjut Iswidharmanjaya & Enterprise (2006) menambahkan pengertian
skripsi adalah perwujudan dari segala studi yang telah ditelaah selama
mahasiswa S1 berkuliah, lalu diaplikasikan dalam bentuk penelitian.
Sementara itu, dalam buku panduan penulisan skripsi/tugas akhir
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dikatakan (Universitas Sanata Dharma,
2009):
a. Skripsi adalah suatu bentuk tugas akhir berupa karya tulis ilmiah yang
disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri program
S1
b. Skripsi harus mencerminkan kajian permasalahan yang terkait dengan
bidang disiplin ilmu
c. Skripsi mengandung unsur latihan akademik dalam menyusun karya ilmiah,
maka skripsi tidak harus memberikan sumbangan baru bagi disiplin ilmu
yang bersangkutan, tetapi tidak boleh merupakan hasil jiplakan
d. Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program sarjana
berdasarkan hasil penelitian suatu masalah yang dilakukan secara seksama,
pengembangan disain instruksional atau organisasi dan pembahasan kritis
terhadap karya tulis dengan berkonsultasi pada dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berdasarkan teori-teori di atas, yang dimaksud skripsi dalam penelitian
ini adalah suatu karya ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa S1
berdasarkan hasil penelitian yang penulisannya terikat pada sistematika formal
dan tunduk pada asas logika ilmiah serta metodologi yang benar.
D. Kerangka Penelitian
Menurut Bandura (1986), efikasi diri dapat menentukan bagaimana
orang merasa, berpikir, memotivasi diri dan berperilaku sehingga akhirnya
mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan. Pendapat Bandura ini menunjukkan bahwa efikasi diri yang dimiliki
seseorang memberikan kontribusi terhadap keputusan seseorang untuk
memutuskan dan melakukan suatu tindakan. Pilihan tindakan dalam hal ini
dapat berupa melakukan suatu pekerjaan, tidak melakukan suatu pekerjaan atau
menunda melakukan suatu pekerjaan (prokrastinasi).
Keinginan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan akan tinggi jika
seseorang memiliki harapan keberhasilan atau efikasi diri yang tinggi, sehingga
prokrastinasi menjadi rendah. Sebaliknya seseorang yang memiliki efikasi diri
yang rendah cenderung melakukan perilaku prokrastinasi.
Rendahnya efikasi diri seseorang dapat disebabkan oleh tiga hal. Sesuai
dengan sumber efikasi diri yang dikemukakan Bandura (1994), yaitu mastery
experience menunjukkan bahwa ketika seseorang tidak berhasil menguasai
suatu tugas atau keahlian maka seseorang tersebut cenderung melakukan
prokrastinasi. Jika seorang mahasiswa mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mengerjakan skripsi, maka mahasiswa tersebut cenderung akan menunda
mengerjakan skripsi. Sumber efikasi diri yang kedua yaitu vicarious experience
menunjukkan bahwa ketika seseorang melihat orang lain gagal maka ia akan
merasa tidak yakin dengan dirinya dan akhirnya melakukan prokrastinasi.
Mahasiswa yang sering bergaul dengan mahasiswa yang belum selesai
skripsinya, dapat mempengaruhi sikap mahasiswa menjadi lebih malas dan
akhirnya menunda mengerjakan skripsi. Sumber efikasi diri yang ketiga yaitu
physical and emotional states menunjukkan keadaan psikologi dan emosional
seseorang mampu mempengaruhi efikasi diri. Pada kondisi tertekan, seorang
mahasiswa merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya dalam
menyelesaikan skripsi dan dapat menyebabkan mahasiswa tersebut menunda
mengerjakan skripsi.
Proses terbentuknya efikasi diri terdiri dari empat proses, yaitu proses
kognitif, proses motivasi, proses afektif dan proses seleksi (Bandura, 1977).
Pada proses kognitif menunjukkan perilaku seseorang diatur oleh pemikiran
untuk mewujudkan tujuan yang bernilai, artinya penetapan tujuan di awal
sangat menentukan jenis perilaku yang diambil. Mahasiswa yang memiliki
efikasi diri yang tinggi menentukan target yang lebih menantang, misalnya
target skripsi selesai dalam waktu yang lebih cepat. Adanya target yang
menantang ini akan membuat mahasiswa menghindari penundaan dalam
pengerjaan skripsi. Proses motivasi menunjukkan bahwa seseorang yang
memotivasi diri sendiri akan membentuk keyakinan pada kemampuan diri
dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dapat membuat mahasiswa tetap bertahan mengerjakan skripsi sampai skripsi
selesai.
Pada proses afektif menunjukkan bahwa efikasi diri merupakan kontrol
terhadap stress dan kecemasan. Mahasiswa yang memiliki efikasi diri tinggi
lebih dapat mengontrol ketakutan kegagalan sehingga tidak mengganggu dalam
proses pengerjaan skripsi, dengan kata lain mahasiswa yang memiliki efikasi
diri akademik yang tinggi cenderung tidak melakukan penundaan dalam
mengerjakan skripsi. Proses seleksi menunjukkan efikasi yang dimiliki
seseorang dapat mempengaruhi pilihan tindakan seseorang. Mahasiswa yang
memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung tetap bertahan mengerjakan skripsi
sampai skripsinya selesai.
Dalam penelitian ini prokrastinasi difokuskan pada prokrastinasi dalam
menyelesaikan tugas akhir, yaitu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan
berulang-ulang dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, baik memulai
maupun menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan skripsi/tugas akhir.
Bagi mahasiswa yang sedang menempuh skripsi, mata kuliah skripsi
merupakan mata kuliah yang baru dengan tata cara pengerjaan yang berbeda
dengan mata kuliah-mata kuliah yang pernah ditempuh sebelumnya. Oleh
sebab itu, tidak sedikit ditemukan mahasiswa yang merasa takut atau bahkan
merasa tidak mampu menyelesaikan skripsi. Rasa takut dan rendahnya
keyakinan pada diri sendiri ini dapat berdampak pada pemilihan tindakan yang
diambil untuk tetap mengerjakan atau tidak mengerjakan atau menunda
mengerjakan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan paparan di atas, selanjutnya penulis membuat kerangka
berpikir penelitian yang menunjukkan hubungan efikasi diri akademik dengan
prokrastinasi akademik
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Sumber Efikasi Diri (Bandura, 1994):
1. Pengalaman penguasaan
2. Pengalaman model sosial
3. Persuasi sosial
4. Kondisi fisik dan emosi
Efikasi Diri Akademik
(X)
Proses Kognitif
Proses Motivasi
Proses Afektif
Proses Seleksi
Prokrastinasi Akademik
(X)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar kerangka penelitian di atas menunjukkan adanya hubungan
antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi akademik. Adapun bentuk
hubungan kedua variabel tersebut adalah hubungan negatif, dimana jika efikasi
diri akademik seseorang semakin tinggi maka prokrastinasi akademiknya justru
akan turun.
E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka yang ada, penulis
merumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut, “Efikasi diri
akademik memiliki hubungan negatif dengan prokrastinasi akademik
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional (hubungan/asosiasi),
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel
dalam populasi, dengan menggunakan data hubungan variabel dalam sampel
(Sugiyono, 2003). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif, dimana data yang diperoleh berupa angka-angka
dan kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Sugiyono (2009) yaitu penelitian kuantitatif adalah penelitian
dimana data penelitian berupa angka-angka dan menggunakan analisis statistik.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
bebas yaitu efikasi diri akademik dan variabel terikat adalah prokrastinasi
akademik dalam menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Definisi Operasional
Agar tujuan penelitian tercapai maka penulis membatasi variabel
penelitian menggunakan definisi operasional sebagai berikut:
1. Efikasi diri akademik
Dalam penelitian ini, efikasi diri diukur dengan skala yang disusun
sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek efikasi diri menurut Bandura
(1977), yaitu level, generality dan strength.
2. Prokrastinasi akademik
Dalam penelitian ini, efikasi diri diukur dengan skala yang disusun
sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi akademik
Schouwenburg (dalam Ferrari, 1995), yaitu:
a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
dihadapi
b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan
tugas yang harus dikerjakan
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang
mempunyai data mengenai variabel yang diteliti pada dirinya. Subjek
penelitian adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Teknik pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling, yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data
dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2003). Adapun kriteria sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang masih aktif kuliah
b. Mahasiswa yang sedang menempuh skripsi
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti (Sugiyono, 2009). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan skala untuk menggali informasi atau data tentang efikasi diri
akademik dan prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi. Skala merupakan
seperangkat pernyataan yang secara logis berhubungan dengan masalah
peneliti. Setiap pernyataan digunakan untuk mengungkap jawaban-jawaban
yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
Dalam skala ini responden diminta untuk mengisi kolom yang telah
disiapkan dan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan keadaan responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan daftar yang berisi sejumlah soal atau pernyataan yang diberikan
kepada responden penelitian dengan tujuan untuk mengungkap kondisi dalam
diri responden yang ingin diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Model penskalaan item-nya adalah dengan menggunakan modifikasi
skala likert yang berupa pernyataan dengan sejumlah pilihan jawaban yang
berisi tingkat kesesuaian kondisi responden yang sebenarnya terhadap
pernyataan-pernyataan yang diajukan. Responden hanya diminta untuk
menyatakan pendapatnya itu sesuai dengan tingkat pilihan jawaban yang
tersedia, yaitu pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju.
Setiap pernyataan mempunyai nilai yang merentang 1 sampai 4. Secara
rinci, penilaian setiap item dalam penilaian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Skor Jawaban Skala
Peneliti menggunakan dua skala penelitian yang meliputi skala efikasi
diri dan skala prokrastinasi akademik. Terdapat 48 aitem pada skala efikasi
Kategori jawaban Pernyataan
Favourable Unfavourable
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
diri. Sedangkan pada skala prokrastinasi akademik terdapat 72 aitem. Berikut
adalah distribusi aitem pada kedua skala tersebut.
Tabel 2. Blue Print Skala Efikasi Diri Akademik
Tabel 3. Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik
Indikator Sebaran Item Jumlah
Item Favorable Unfavorable
Penundaan tugas akademik 9 9 18
Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas akademik
9 9 18
Kesenjangan waktu antara 9 9 18
Indikator Sebaran Item Jumlah
Item Favorable Unfavorable
Level (tingkat kesulitan) 8 8 16
Generality 8 8 16
Strength (kekuatan) 8 8 16
Jumlah 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
rencana dan actual
Melakukan aktifitas lain 9 9 18
Jumlah 72
F. Uji validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil
penelitian adalah valid, reliabel dan obyektif. Validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data
“yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono, 2009).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi,
dimana dalam penyusunannya dibantu dengan menggunakan kisi-kisi
instrument atau blue print skala. Dalam blue print tersebut terdapat variabel
yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan
atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Penyusunan skala ini
dilakukan dengan mengkonsultasikan skala dengan dosen pembimbing
sebagai validator. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara kesesuaian isi skala dengan teori yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas skala dilakukan untuk mengukur keajegan alat ukur
yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur tersebut
ajeg (stabil) sehingga hasil pengukurannya handal. Dalam penelitian ini
pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha
Cronbach dalam program SPSS 16 for windows.
Berdasarkan analisis reliabilitas, diperoleh koefisien alpha (α)
sebesar 0,962 pada skala efikasi diri. Sedangkan pada skala prokrastinasi
akademik diperoleh koefisien alpha (α) sebesar 0,956. Hal ini memiliki arti
bahwa kedua skala tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data, karena suatu skala dinyatakan reliabel jika nilai
Cronbach’s Alpha adalah lebih besar dari 0,6.
3. Seleksi Aitem
Seleksi aitem digunakan untuk memilih aitem mana yang layak
untuk digunakan dalam proses pengambilan data penelitian. Aitem yang
dinyatakan sahih atau layak digunakan adalah aitem yang memiliki daya
diskriminasi ≥ 0,30. (Azwar, 2011).
a. Skala Efikasi Diri
Dari 48 aitem skala efikasi diri akademik, terdapat 44 aitem yang
sahih dengan daya diskriminasi aitem yang sahih berkisar antara 0,374
dan 0,745. Sedangkan aitem yang gugur yaitu sebanyak 4 aitem. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
ini adalah distribusi aitem yang sahih dan yang gugur setelah
dilakukannya uji coba.
Tabel 4. Distribusi Aitem Yang Sah Dan Yang Gugur Pada Skala
Efikasi Diri
Aspek
Sebaran aitem
Sebelum uji coba Aitem yang gugur
F UF F UF
Level (tingkat
kesulitan)
1, 6, 11, 16,
21, 26, 31, 36
2, 7, 12, 17,
22, 27, 41, 46
Generality 3, 8, 13, 18,
32, 37, 42, 47
4, 9, 23, 28,
33, 38, 43, 48
3, 8 38
Strength
(kekuatan)
5, 14, 19, 24,
29, 34, 39, 44
10, 15, 20, 25,
30, 35, 40, 45
44
Setelah proses seleksi aitem dilakukan, maka diperoleh aitem-
aitem yang sahih sehingga layak digunakan dalam penelitian. Berikut ini
adalah distribusi aitem-aitem tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5. Distribusi Aitem Setelah Uji Coba Pada Skala Efikasi Diri
No Aspek Favourable Unfavourable Total
1 Level
(tingkat kesulitan)
1, 5, 9, 14, 19,
24, 29, 34
2, 6, 10, 15,
20, 25, 38, 42
16
2 Generality 11, 16, 30, 35,
39, 43
3, 7, 21, 26,
31, 40, 44
13
3 Strength
(kekuatan)
4, 12, 17, 22,
27, 32, 36
8, 13, 23, 28,
33, 37, 41
15
Total 21 23 44
b. Skala Prokrastinasi Akademik
Dari 72 aitem skala prokrastinasi, terdapat 56 aitem yang sahih
dengan daya diskriminasi aitem yang sahih berkisar antara 0,306 dan
0,727. Sedangkan aitem yang gugur yaitu sebanyak 16 aitem. Berikut ini
adalah distribusi aitem yang sahih dan yang gugur setelah dilakukannya
uji coba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 6. Distribusi Aitem Yang Sah Dan Yang Gugur Pada Skala
Prokrastinasi Akademik
Aspek
Sebaran aitem
Sebelum uji coba Aitem yang gugur
F UF F UF
Penundaan
tugas akademik
1, 5, 10, 15,
20, 25, 30,
35, 40
2, 6, 11, 45,
50, 55, 60,
65, 70
Keterlambatan
dalam
mengerjakan
tugas akademik
16, 21, 26,
31, 36, 41,
46, 51, 56
3, 7, 12, 17,
22, 27, 61,
66, 71
26, 36,
41, 46
12, 22,
71
Kesenjangan
waktu antara
rencana dan
aktual
32, 37, 42,
47, 52, 57,
62, 67, 72
4, 8, 13, 18,
23, 28, 33,
38, 43
57, 62
Melakukan
aktifitas lain
9, 14, 19, 24,
48, 53, 58,
63, 68
29, 34, 39,
44, 49, 54,
59, 64, 69
63, 68 34,39,
44,59,
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Setelah proses seleksi aitem dilakukan, maka diperoleh aitem-
aitem yang sahih sehingga layak digunakan dalam penelitian. Berikut ini
adalah distribusi aitem-aitem tersebut.
Tabel 7. Distribusi Aitem Setelah Uji Coba Pada Skala Prokrastinasi
Akademik
No Aspek Favourable Unfavourable Total
1 Penundaan tugas
akademik
1, 5, 10, 14,
19, 23, 27,
31, 34
2, 6, 11, 37,
41, 46, 49, 51,
55
18
2 Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas
akademik
15, 20, 28,
42, 47
3, 7, 16, 24,
50, 52
11
3 Kesenjangan waktu
antara rencana dan
aktual
29, 32, 35,
38, 43, 53,
56
4, 8, 12, 17,
21, 25, 30, 33,
36
16
4 Melakukan aktifitas
lain
9, 13, 18,
22, 39, 44,
48
26, 40, 45, 54 11
Total 28 28 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
G. Teknik Analisa data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
korelasi Product Moment dari Pearson yang diperoleh dengan bantuan
program SPSS. Teknik analisis ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel
berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih
adalah sama (Sugiyono, 2003).
Tabel 8. Pedoman Intepretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
melaksanakan uji coba instrumen penelitian. Pelaksanaan uji coba instrumen
penelitian dilaksanakan pada tanggal 3-10 Februari 2014. Lokasi
pelaksanaan uji coba tersebut beragam, yaitu pada beberapa kampus dan
rumah kos.
Skala yang disebarkan berjumlah 100 eksemplar. Skala tersebut
dapat kembali dengan lengkap baik jawaban maupun identitas subjek.
Selanjutnya skala tersebut digunakan untuk analisis item, validitas dan
reliabilitas.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 10-18 Februari 2014.
Skala yang disebarkan berjumlah 100 eksemplar. Peneliti menyebarkan
skala tersebut di beberapa kampus, kos dan organisasi baik secara langsung
maupun melalui perantara. Setelah disebarkan, semua skala tersebut dapat
kembali dengan lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Deskripsi Data Penelitian
Data pada penelitian ini menggunakan data yang dihasilkan pada
pelaksanaan penelitian. Deskripsi data penelitian tersebut dapat dilihat secara
lebih rinci dalam tabel berikut ini.
Tabel 9. Deskripsi Data Penelitian
Variabel N Mean X min X max SD
Prokrastinasi akademik 100 124,35 65 182 21,688
Efikasi diri 100 133,18 81 174 19,212
C. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis data, peneliti akan terlebih dahulu
melakukan uji asumsi. Uji asumsi dilakukan untuk memeriksa apakah data
penelitian yang terkumpul sudah memenuhi syarat untuk sebuah korelasi. Uji
asumsi tersebut terdiri dari uji normalitas data dan uji linearitas data.
1. Uji normalitas data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2013). Suatu
variabel dikatakan memiliki distribusi data yang normal apabila mempunyai
nilai signifikansi > 0,05. Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik kolmogorov- smirnov test dengan bantuan program SPSS 16.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
for windows. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas data yang telah
dilakukan.
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Sig Keterangan
Prokrastinasi akademik 0,200 Normal
Efikasi diri 0,200 Normal
Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa semua variabel
berdistribusi normal karena memiliki signifikansi lebih dari 0,05. Hal
tersebut menunjukkan bahwa data yang ada dapat digunakan untuk proses
analisis data selanjutnya.
2. Uji linieritas data
Uji linieritas data dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang linier pada kedua variabel penelitian (Sugiyono, 2013).
Kedua variabel penelitian dapat dikatakan linier apabila memiliki
signifikansi kurang dari 0,05. Setelah dilakukan uji linearitas data pada
variabel prokrastinasi akademik dan variabel efikasi diri, diperoleh nilai
signifikansi 0,015. Hal tersebut berarti kedua variabel tersebut memiliki data
yang linier, sehingga dapat digunakan untuk proses analisis selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
D. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis dalam penelitian dilakukan untuk membuktikan dugaan
awal tentang adanya hubungan antar variabel penelitian. Dalam langkah awal
pembuktiannya perlu dihitung terlebih dahulu koefisien korelasi antar kedua
variabel. Setelah itu koefisien yang ditemukan tersebut diuji signifikansinya.
Jadi, menguji hipotesis adalah menguji koefisien korelasi kedua variabel.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik korelasi product
moment dari Pearson dengan bantuan SPSS 16.00 for windows. Berikut ini
adalah hasil uji hipotesis yang telah dilakukan.
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Pada Skala Prokrastinasi Akademik Dan
Efikasi Diri
O Zscore(P1)
O Pearson Correlation 1 -.594**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Zscore(
P1)
Pearson Correlation -.594**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hasil menunjukkan angka korelasi yang didapatkan sebesar -.0,594.
Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi Sugiono (2003), hasil
tersebut menunjukkan tingkat korelasi yang sedang pada kedua variabel
penelitian. Adanya tanda (-) di depan nilai koefisien menunjukkan bahwa
hubungan antar dua variabel penelitian bersifat negatif.
E. ANALISIS TAMBAHAN
Di dalam proses pengolahan data yang ada, peneliti tertarik untuk
melakukan analisis tambahan mengenai besaran kontribusi tiap aspek pada
variabel efikasi diri akademik terhadap variabel prokrastinasi akademik.
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh.
Tabel 12. Hasil Korelasi Antar Aspek Efikasi Diri Akademik Terhadap
Prokrastinasi Akademik
Correlations
O LEVEL
O Pearson Correlation 1 -.571**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
LEVE
L
Pearson Correlation -.571** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Correlations
O LEVEL
O Pearson Correlation 1 -.571**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
LEVE
L
Pearson Correlation -.571** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
O GENERALITY
O Pearson
Correlation 1 -.659
**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
GENERALIT
Y
Pearson
Correlation -.659
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Correlations
O STRENGTH
O Pearson
Correlation 1 -.474
**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
STRENGT
H
Pearson
Correlation -.474
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil menunjukkan bahwa aspek generality memiliki kontribusi
korelasi terbesar terhadap prokrastinasi akademik. (r = -0,659; p = 0,000).
Selanjutnya aspek level dengan r = -0,571; p = 0.000), dan aspek strength
dengan r = -0,474 ; p = 0.000.
D. PEMBAHASAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan koefisien korelasi rxy =
-0,594 dengan p = 0,000. (p< 0,05) menunjukkan adanya hubungan antara
kedua variabel. Tanda minus di depan angka koefisien korelasi menunjukkan
bahwa hubungan tersebut bersifat negatif. Sedangkan angka 0,594
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut sebesar 59,4 %.
Artinya, hipotesis yang diajukan di depan terbukti. Terdapat hubungan yang
bersifat negatif antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi akademik
dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa. Semakin tinggi efikasi diri maka
semakin rendah prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi.
Sebaliknya, semakin rendah efikasi diri maka semakin tinggi prokrastinasi
akademik dalam menyelesaikan skripsi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Steel
(2002) dan Hen & Gonoshit (2012). Dalam penelitiannya, mereka
membuktikan adanya hubungan negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi,
artinya orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung tidak akan
melakukan prokrastinasi.
Bila dibandingkan dengan penelitian Sirin (2011), penelitian ini
memiliki hasil yang berbeda. Dalam penelitian Sirin (2011), subjek yang
dilibatkan adalah 774 mahasiswa program studi pendidikan jasmani dan
olahraga pada Universitas Selcuk, Universitas Samsun, dan Universitas Nigde
di Turki. Hasil korelasi yang didapatkan secara keseluruhan dari penelitian di
atas, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara prokrastinasi
akademik dengan efikasi diri akademik. Untuk memastikannya, peneliti
melakukan korelasi prokrastinasi akademik terhadap efikasi diri akademik pada
subjek mahasiswa yang lebih umum, yakni dari berbagai program studi.
Hasilnya, terdapat korelasi antara kedua variabel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Selain itu, terdapat perbedaan alat ukur yang digunakan. Pada variabel
prokrastinasi, Sirin mengadopsi skala Academic Procrastination Scale (APS)
model Guttman dari Cakici (2003) dengan reliabilitas sebesar 0,92, sedangkan
peneliti menggunakan skala prokrastinasi akademik model Likert yang disusun
sendiri dengan reliabilitas sebesar 0,956. Sedangkan pada variabel efikasi diri
akademik, Sirin mengadopsi skala Academic Self-Efficacy Scale (ASS) yang
sudah diadaptasi terlebih dahulu oleh Yilmaz et al (2007) yang terdiri dari 7
aitem dengan reliabilitas sebesar 0,79, sedangkan peneliti menggunakan skala
efikasi diri akademik yang disusun sendiri dengan aitem berjumlah 44 dan
reliabilitas sebesar 0,962. Dengan kata lain, dalam kedua variabel penelitian,
alat ukur penelitian ini lebih terpercaya daripada alat ukur yang digunakan
dalam penelitian Sirin karena memiliki reliabilitas yang lebih baik. Implikasi
dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian Sirin yang mengatakan
bahwa tidak ada hubungan antara variabel efikasi diri akademik dengan
prokrastinasi akademik terbantahkan oleh hasil penelitian ini.
Terkait dengan analisis tambahan, ditemukan bahwa aspek generality
memiliki kontribusi korelasi terbesar terhadap prokrastinasi akademik. (r = -
0,659; p = 0,000). Pada aspek generality, ketika mahasiswa merasa kurang
mampu menguasai bidang akademik yang lebih luas di pengalaman
sebelumnya, maka mahasiswa akan cenderung melakukan prokrastinasi
akademik. Aspek ini berhubungan dengan munculnya aspek level atau
keyakinan mahasiswa yang rendah akan kemampuannya untuk menyelesaikan
tugas dengan tingkat kesulitan yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dimiliki (r = -0,571; p = 0.000). Mahasiswa yang merasa kurang mampu
menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang berbeda akan cenderung
melakukan prokrastinasi akademik. Kemudian keyakinan yang rendah tersebut
akan cukup memadai untuk berkorelasi dengan aspek strength atau ketahanan
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya (r = -0,474 ; p = 0.000).
Mahasiswa yang kurang memiliki ketahanan dalam menyelesaikan tugas akhir
akan cenderung melakukan prokrastinasi akademik.
Dalam proses menyusun skripsi, tentu efikasi diri akademik memegang
peranan yang penting. Mahasiswa dengan efikasi diri akademik yang tinggi
akan cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya menguasai bidang
yang luas dan mampu menyelesaikan tugas akhir dengan berbagai tingkat
kesulitan di dalamnya sehingga tidak mudah menyerah ketika menghadapi
masalah dan tidak melakukan prokrastinasi dalam menyelesaikan tugas
akhirnya. Sedangkan mahasiswa dengan efikasi diri akademik yang rendah
akan cenderung memiliki keyakinan yang rendah akan kemampuannya
menguasai bidang yang luas dan kemampuan menyelesaikan tugas akhir
dengan berbagai tingkat kesulitan di dalamnya sehingga mudah menyerah
ketika menghadapi masalah dan berpeluang besar untuk melakukan
prokrastinasi dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
“ Terdapat hubungan terbalik antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi
akademik (rxy = -0,594 dengan p = 0,000). Semakin tinggi efikasi diri
akademik yang dimiliki, maka semakin rendah prokrastinasi mahasiswa dalam
mengerjakan skripsi. Begitu pula sebaliknya semakin rendah efikasi diri
akademik yang dimiliki, maka semakin tinggi prokrastinasi mahasiswa dalam
mengerjakan skripsi”.
B. SARAN
Berdasarkan hasil yang telah dicapai, peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi akademik, maka
disarankan bagi mahasiswa yang memiliki efikasi diri akademik rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
untuk meningkatkan efikasi diri akademiknya. Usaha meningkatkan efikasi
diri akademik tersebut dapat dilakukan berdasarkan setiap aspeknya. Mulai
dari aspek yang memiliki kontribusi terbesar terhadap prokrastinasi
akademik, yaitu aspek generality. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi
positif terhadap pengalaman akademik sebelumnya seperti mengingat-ingat
usaha atau prestasi akademik yang berhasil dilakukan selama ini.
Sementara, berdasarkan aspek level, Mahasiswa diharapkan dapat
meningkatkan keyakinan dirinya untuk menyelesaikan setiap tugas skripsi
dengan cara terus berlatih atau mempelajari materi yang dibutuhkan. Selain
itu, pada aspek strength sebaiknya mahasiswa terus berfokus pada tujuannya
dalam mengerjakan skripsi sehingga mahasiswa dapat senantiasa memiliki
semangat untuk menyelesaikan skripsinya meskipun mengalami berbagai
masalah dalam proses penyelesaiannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini terbukti bahwa terdapat hubungan antara efikasi
diri akademik dengan prokrastinasi akademik. Dengan kata lain, tinggi atau
rendahnya efikasi diri akademik berkontribusi terhadap tinggi atau
rendahnya prokrastinasi akademik. Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti
selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor yang mampu meningkatkan efikasi
diri akademik individu. Diharapkan dengan diketahuinya faktor-faktor
tersebut, akan lebih mudah menentukan strategi yang tepat untuk
mengurangi atau menghilangkan prokrastinasi akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Sementara itu, diketahui bahwa hubungan antara efikasi diri
akademik dengan prokrastinasi akademik adalah sebesar 59,4%. Artinya,
terdapat peluang sebesar 40,6% bagi variabel lain yang mungkin
berhubungan dengan prokrastinasi akademik. Peneliti menduga, adanya
kemungkinan terdapat variabel moderator yang bertindak sebagai variabel
penguat atau pelemah hubungan antara kedua variabel penelitian.
Sayangnya, pada penelitian ini tidak dilakukan kontrol terhadap variabel
moderator yang mungkin berkontribusi pada hubungan kedua variabel
penelitian. Oleh karena itu, diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan
kontrol terhadap variabel moderator yang mungkin berpengaruh, seperti
kepribadian dan budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, Albert. 1986. Social Foundation Of Thought And Action. New Jersey:
Prentice-Hall
Bandura, A. 1994. Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of
human behavior (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press.
(Reprinted in H. Friedman [Ed.], Encyclopedia of mental health. San
Diego: Academic Press, 1998).
Bandura, A. 1995. Self Efficacy in Changing Societies. New York: Cambridge
University Press.
Bandura, A Dan Nancy E. Adams. 1977. Analysis Of Self-Efficacy Theory Of
Behavioral Change. Cognitive Therapy And Research Vol. 1 No. 4, Pp.
287-310
Buku panduan mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma, 2009.
Dwitantyanov, Aswendo; Hidayati, Farida and Sawitri, Dian Ratna. 2010.
Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif Pada Efikasi Diri Akademik
Mahasiswa (Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Undip
Semarang. Jurnal Psikologi Undip Vol. 8, No.2, Oktober 2010
Fatimah, O; Lukman, Z.M.; Khairudin, R.; Shahrazad, W.S. Wan; Halim, F.W.
2011. Procrastination’s Relation with Fear of Failure, Competence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Expectancy and Intrinsic Motivation. Universiti Putra Malaysia Press:
Pertanika J. Soc. Sci. & Hum. 19 (S): 123 - 127 (2011). ISSN: 0128-7702.
Feist, Jess & Cregory J. Fest. 2006. Theories of Personality. New York: McGraw
Hill.
Ferrari, Joseph R.; Judith L. Johnson & William G. McCown. 1995.
Procrastination and Task Avoidance. New York: Plenum Press.
Ganda, Yahya. 2004. Cara belajar mahasiswa petunjuk praktis mahasiswa.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hartono & Santi Esterlita Purnamasari. 2006. Hubungan Optimisme yang Tidak
Realistik tentang Masa Depan dengan Prokrastinasi Saat Menyusun
Skirpsi Mahasiswa. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wangsa
Manggala.
Hen, Meirav dan Marina Goroshit. 2012. Academic Procrastination, Emotional
Intelligence, Academic Self-Efficacy, and GPA: A Comparison Between
Students With and Without Learning Disabilities. Journal of Learning
Disabilities XX(X) 1–9, Hammill Institute on Disabilities 2012.
Hergenhahn, B.R. & Matthew H. Olson. 2008. Theories of Learning. Pearson
Education.
Iswidharmanjaya, Derry & Jubilee Enterprise. 2006. Membuat Skripsi dengan
OpenOffice.org Writer 2.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan
Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2,
Desember2006.
Schunk, Dale H.; Paul R. Pintrich dan Judith L. Meece. 2008. Motivation in
Education – Theory, Research and Applications. New Jersey: Pearson
Merril Prentice Hall.
Senecal, Caroline; Julien, Etienne and Guay, Frederic. 2003. Role Conflict and
Academic Procrastination: A Self-Determination Perspective. European
Journal of Social Psychology. Eur. J. Soc. Psychol. 33, 135–145 (2003).
Setyawan, Imam. 2010. Peran Kemampuan Empati Pada Efikasi Diri Mahasiswa
Peserta Kuliah Kerja Nyata PPM POSDAYA. Semarang: UNDIP.
Proceeding Konferensi Nasional II Ikatan Psikologi Klinis – Himpsi h. 296
– 300, ISBN : 978-979-21-2845-1.
Sirin, Erkan Faruk. 2011. Academic Procrastination Among Undergraduates
Attending School of Physical Education and Sports: Role of General
Procrastination, Academic Motivation and Academic Self-Efficacy.
Educational Research and Reviews Vol. 6(5), pp. 447-455, May 2011.
ISSN 1990-3839 ©2011 Academic Journals.
Siswanto, Fevi Zanfiana. 2011. Hubungan Antara Kedisiplinan Melaksanakan
Sholat Wajib Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa di
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta: UAD. Tidak
diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Solomon, Laura J. dan Rothblum, Esther D. 1984. Academic Procrastination:
Frequency and Cognitive-Behavior Corelates. American Psychological
Association, Inc: Journal of Counseling Psychology 1984, Vol. 31, No. 4,
503-509.
Steel, Piers. 2002. The Nature of Procrastination. Human Resources and
Organizational Development, University of Calgary.
Vahedi, Shahram; Faride Mostafafi; Habibeh Mortazanajad. 2009. Self-
Regulation and Dimensions of Parenting Styles Predict Psychological
Procrastination of Undergraduate Students. Iranian J Psychiatry 4:4, Fall
2009.
Williams, Jeannetta G., Stark, Shannon K. & Foster, Erica E. 2008. Start Today or
the Very Last Day? The Relationships Among Self-Compassion,
Motivation, and Procrastination. American Journal of Psychological
Research, Volume 4, Number 1, 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
LAMPIRAN I
Skala Efikasi Diri Akademik Uji Coba
Surat Permohonan Menjadi Subjek Penelitian
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Lisa Novita Sari
Nim : 099114067
Saya sedang melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir.
Berkaitan dengan penelitian tersebut, saya memohon kesediaan anda untuk
mengisi skala berikut ini. Hasil dari jawaban anda hanya akan dipergunakan untuk
kepentingan ini, sehingga saya menjamin kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediaannya, saya mengucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Lisa Novita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Identitas subjek
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Tahun angkatan :
Mulai menyusun skripsi semester :
Petunjuk pengerjaan
Pada bagian I dan II terdapat beberapa pernyataan. Anda diminta untuk
membaca pernyataan-pernyataan tersebut dengan seksama. Kemudian pilihlah
alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan anda, dengan cara
memberi tanda silang (x). Alternatif jawaban yang tersedia, yaitu :
SS : apabila anda merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut
S : apabila anda merasa setuju dengan pernyataan tersebut
TS : apabila anda merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut
STS : apabila anda merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kejujuran anda dalam mengisi skala ini. Apabila anda sudah selesai
mengisinya, periksalah kembali dan pastikan bahwa tidak ada bagian yang anda
lewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
NO PERNYATAAN STS TS S SS
1 Saya yakin dapat melalui bimbingan skripsi dengan
baik
2 Saya tidak yakin dapat mencari subjek penelitian untuk
skripsi saya
3 Mengingat seringnya saya merangkai kata-kata dalam
tugas makalah, maka saya yakin dapat melakukannya
juga pada skripsi saya
4 Saya tidak suka membaca buku, sehingga saya merasa
tidak mampu bila harus membaca banyak referensi
untuk skripsi saya
5 Menemukan referensi yang dibutuhkan itu tidak mudah,
namun saya yakin dapat melakukannya
6 Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi ujian
pendadaran
7 Saya takut menghadapi ujian pendadaran karena saya
tidak yakin dapat melaluinya
8 Saya mampu menyelesaikan tugas-tugas kuliah,
demikian juga saya yakin mampu menyelesaikan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
skripsi
9 Saya tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik,
maka saya tidak yakin dapat mengkomunikasikan
skripsi saya dengan dosen pembimbing
10 Kesulitan dalam mengerjakan skripsi saya membuat
saya tidak yakin mampu menyelesaikannya
11 Saya yakin mampu mendapatkan semua referensi yang
saya butuhkan
12 Saya tidak yakin dapat mencari seluruh referensi yang
saya butuhkan untuk skripsi
13 Saat presentasi di kelas, saya mampu menjawab
pertanyaan dosen atau teman, oleh karena itu saya yakin
dapat menghadapi pertanyaan dosen penguji saat ujian
pendadaran
14 Saya tetap yakin bahwa saya mampu menyelesaikan
skripsi meskipun kadang kala mengalami kesulitan
15 Susahnya menjelaskan skripsi pada dosen pembimbing
membuat saya tidak yakin dapat melakukannya
16 Saya yakin mampu merangkai kata-kata dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
penyusunan skripsi
17 Saya tidak yakin dapat merangkai kata-kata dalam
skripsi
18 Banyak buku yang sudah saya baca selama ini, jadi
saya yakin sanggup membaca banyak referensi
19 Saya tetap yakin dapat mengkomunikasikan skripsi
saya dengan baik meskipun terkadang berbeda pendapat
dengan dosen pembimbing
20 Bimbingan skripsi itu berat, sehingga saya tidak yakin
mampu melaluinya dengan baik
21 Saya yakin mampu mencari subjek penelitian untuk
skripsi
22 Saya tidak yakin dapat melalui seluruh proses penulisan
skripsi yang sulit dan lama
23 Saat perkuliahan, seringkali saya tidak dapat memahami
materi dengan baik, oleh karena itu saya tidak yakin
mampu memahami referensi untuk skripsi saya
24 Saya yakin dapat menjelaskan skripsi pada dosen
pembimbing dengan baik meskipun saya tahu itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tidaklah mudah
25 Terkadang dosen pembimbing saya kurang membantu
sehingga saya kurang yakin mampu menyelesaikan
skripsi
26 Saya yakin dapat mengatur waktu saya untuk
mengerjakan skripsi
27 Saya tidak yakin dapat memahami setiap detail dalam
skripsi saya
28 Merangkai kata-kata adalah kelemahan saya saat
membuat tugas makalah, oleh karena itu saya tidak
yakin mampu merangkai kata-kata untuk skripsi saya
29 Saya yakin dapat meluangkan waktu untuk bimbingan
skripsi meskipun itu sulit
30 Banyaknya kendala yang saya hadapi ketika menyusun
skripsi membuat saya tidak yakin dapat menyelesaikan
skripsi saya
31 Saya merasa mampu memahami referensi yang saya
gunakan untuk menyusun skripsi
32 Saya terbiasa mengatur waktu untuk berbagai kegiatan,
sehingga saya yakin dapat mengatur waktu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
mengerjakan skripsi
33 Saya sering tidak mampu menyelesaikan tugas kuliah,
oleh karena itu saya juga tidak yakin dapat
menyelesaikan skripsi saya
34 Saya merasa mampu menyelesaikan revisi dari dosen
meskipun sulit
35 Mengingat sulitnya menemukan referensi yang saya
butuhkan, maka saya tidak yakin dapat bisa
mendapatkannya
36 Saya merasa mampu mengerjakan revisi dari dosen
pembimbing
37 Saya dapat mengatasi masalah sulit dalam kehidupan,
oleh karena itu saya yakin dapat menyelesaikan
masalah dalam skripsi saya
38 Saya sering menghindar dari masalah sulit dalam hidup,
oleh karena itu saya tidak yakin dapat menyelesaikan
masalah dalam penyusunan skripsi saya
39 Meskipun mengalami banyak kendala, namun saya
yakin dapat menyelesaikan skripsi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
40 Mengingat proses penyusunan skripsi yang sulit dan
membutuhkan waktu lama membuat saya tidak yakin
dapat melewati dengan baik
41 Saya tidak yakin dapat menyamakan ide tentang skripsi
saya dengan dosen pembimbing
42 Saya mampu berkomunikasi dengan baik bersama
orang-orang sekitar, oleh karena itu saya yakin dapat
mengkomunikasikan skripsi dengan dosen pembimbing
43 Saya cemas saat harus berbicara di depan orang banyak,
oleh karena itu saya tidak yakin mampu
mempresentasikan skripsi saya di depan dosen penguji
44 Terkadang dosen pembimbing saya kurang membantu,
namun saya yakin dapat menyelesaikan skripsi saya
45 Saya tidak yakin mampu melanjutkan skripsi saya
mengingat susahnya membuat revisi
46 Saya tidak yakin dapat memahami seluruh referensi
yang ada
47 Saat perkuliahan saya dapat memahami materi dengan
baik, begitu juga saya dapat memahami referensi untuk
skripsi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
48 Saya tidak yakin dapat mengatur waktu untuk
mengerjakan skripsi, karena selama ini saya tidak
terbiasa mengatur waktu untuk berbagai kegiatan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN II
Skala Prokrastinasi Akademik Uji Coba
N
O
PERNYATAAN ST
S
TS S S
S
1 Ketika ada hambatan dalam mengerjakan skripsi saya tahu
bahwa saya harus segera menyelesaikannya, namun saya
justru menunda-nunda pengerjaannya
2 Saya berusaha untuk selalu datang bimbingan karena hal
tersebut mendukung skripsi saya
3 Saya mampu membuat keputusan menyangkut skripsi
dengan cepat
4 Revisian dari dosen berhasil saya kumpulkan sesuai
deadline
5 Saya tidak segera membuat revisi skripsi meskipun itu
penting untuk dilakukan
6 Ketika dosen merevisi tata tulis dalam skripsi saya, maka
saya akan segera memperbaikinya karena menurut saya
penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7 Saya mencari referensi sesuai kebutuhan sehingga bisa
segera membacanya
8 Saya mampu memenuhi target mengerjakan skripsi yang
sudah saya tentukan
9 Saya lebih suka jalan-jalan bersama teman dibanding
mengerjakan skripsi karena menurut saya lebih
menyenangkan
10 Saya sengaja datang bimbingan terlambat meskipun itu
bermanfaat bagi kelancaran skripsi saya
11 Saya tidak biasa menunda pengerjaan revisi karena merasa
bahwa hal itu penting
12 Saya mengerjakan skripsi dengan cepat tanpa banyak
mendiskusikannya dengan teman terlebih dulu
13 Semua referensi atau literatur berhasil saya dapatkan sesuai
target saya
14 Melakukan hobi yang menyenangkan sering membuat saya
mengesampingkan skripsi
15 Saya tidak segera mencari referensi skripsi meskipun itu
penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
16 Saya terlalu lama mencari referensi sehingga belum
menyelesaikan bab selanjutnya
17 Saya sangat mempertimbangkan waktu pengerjaan,
sehingga hanya melakukan kegiatan yang berguna untuk
penyelesaian skripsi
18 Rencana mengerjakan skripsi selalu mampu saya penuhi
19 Adakalanya saya beralih ke buku bacaan yang menarik
ketika sedang membaca referensi
20 Saya menunda-nunda membaca referensi meskipun itu
berguna
21 Saya tidak kunjung mengerjakan skripsi karena terlalu
banyak bertanya tentang konsep skripsi saya
22 Sebelum berangkat bimbingan, saya mempersiapan diri
sewajarnya
23 Saya mampu menyelesaikan setiap bab dalam skripsi saya
sesuai dengan target dari dosen
24 Saya merasa kesulitan untuk tetap fokus mengerjakan
skripsi ketika ada kegiatan lain yang lebih menarik
25 Saya tahu bahwa saya harus segera mengerjakan bab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
selanjutnya, namun saya menunda-nunda pengerjaannya
26 Saya menghabiskan waktu untuk merapikan tempat belajar
senyaman mungkin sebelum saya benar-benar mengerjakan
skripsi
27 Saya segera mencatat ide yang saya dapatkan sehingga
mempercepat pengerjaan skripsi
28 Saya mampu mengumpulkan revisi sesuai deadline dosen
pembimbing
29 Meskipun ada acara tv favorit, namun saya tetap bisa fokus
mengerjakan skripsi
30 Memilih topik atau variabel sangat penting untuk memulai
skripsi, namun saya tidak segera melakukannya
31 Saya menghabiskan waktu untuk membaca referensi
sehingga tidak kunjung mengerjakan skripsi
32 Adakalanya saya tidak berhasil mencapai target bab yang
sudah dosen tentukan
33 Saya mampu datang bimbingan tepat pada waktu yang
dosen tentukan
34 Saya menghapus atau menyembunyikan shortcut game
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kesukaan saya di komputer atau laptop agar tetap fokus
mengerjakan skripsi
35 Merevisi tata tulis adalah hal yang krusial, namun saya
tidak segera mengerjakannya
36 Saya menghabiskan waktu untuk mendiskusikan revisian
dengan teman saya sehingga tidak segera memperbaiki
skripsi
37 Saya merasa kesulitan memenuhi target yang sudah saya
tetapkan sendiri
38 Saya berhasil membaca semua referensi seperti yang sudah
saya rencanakan
39 Saya memutuskan untuk tidak membuka sosial media yang
saya gemari hingga tugas skripsi saya selesai
40 Mengerjakan skripsi sangatlah penting, namun saya justru
menunda-nunda pengerjaannya
41 Saya terlambat datang bimbingan karena mempelajari
materi skripsi sampai larut malam.
42 Saya sering melanggar rencana yang sudah saya buat untuk
skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
43 Saya mampu mengerjakan bab dalam skripsi sesuai
rencana
44 Saya memilih untuk hanya menjawab sms yang penting
saja ketika saya sedang mengerjakan skripsi
45 Revisi dari dosen adalah hal yang berguna bagi saya, maka
saya akan segera menyelesaikannya
46 Saya terpaksa terlambat mengembalikan buku di
perpustakaan karena terlalu lama membacanya
47 Saya tidak segera membaca referensi sesuai yang saya
rencanakan
48 Saya lebih suka menonton acara tv favorit saya daripada
mengerjakan skripsi
49 Meskipun mengobrol itu asik, namun saya memilih untuk
tetap konsentrasi mengerjakan skripsi
50 Karena skripsi itu sangat penting, maka saya akan
mengerjakannya sesegera mungkin
51 Saya tidak kunjung membuat keputusan menyangkut
skripsi karena terlalu banyak pertimbangan
52 Saya tidak berhasil mendapatkan referensi yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
butuhkan pada waktu yang sudah saya targetkan sendiri
53 Ketika mengerjakan skripsi di komputer/laptop, saya sering
tergoda untuk bermain game kesukaan saya
54 Meskipun jalan-jalan itu asik, namun saya berusaha untuk
tidak melakukannya ketika tugas skripsi saya belum selesai
55 Saat menemui hambatan dalam pengerjaan skripsi, maka
saya akan segera menyelesaikannya karena menurut saya
penting
56 Kadangkala saya melakukan kegiatan tidak penting dalam
mengerjakan skripsi tanpa mempertimbangkan
keterbatasan waktu yang saya miliki
57 Saya meminta toleransi waktu pengumpulan revisian pada
dosen karena belum menyelesaikan tugas skripsi sesuai
deadline
58 Membuka sosial media kegemaran saya lebih
menyenangkan daripada mencari referensi di internet
59 Saya memutuskan tidak melakukan hobi untuk sementara
hingga revisian saya selesai
60 Referensi itu penting, oleh karena itu saya segera ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
perpustakaan untuk mendapatkannya
61 Semua proses skripsi selalu saya kerjakan dengan cepat
62 Saya selalu datang terlambat ketika berencana bertemu
dengan dosen pembimbing
63 Membalas sms dari teman-teman sering membuat saya
mengabaikan skripsi yang sedang saya kerjakan
64 Saya memutuskan untuk membaca buku bacaan yang
menarik setelah membaca referensi
65 Membaca referensi itu penting untuk kemajuan skripsi
saya, sehingga saya segera membacanya
66 Saya hanya menanyakan hal yang penting saja dan segera
mengerjakan skripsi
67 Kebiasaan menunda-nunda membuat saya tidak
menyelesaikan revisi sesuai rencana
68 Ketika mengerjakan skripsi di perpustakaan, saya justru
lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman karena
menurut saya lebih asik
69 Saya mampu tetap fokus mengerjakan skripsi meskipun
ada kegiatan lain yang lebih menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
70 Meskipun waktu pengumpulannya masih lama, namun
saya mengerjakan skripsi sesegera mungkin karena
menurut saya penting
71 Saya merapikan tempat belajar secukupnya saja sehingga
tidak menghabiskan waktu yang seharusnya saya pakai
untuk mengerjakan skripsi
72 Saya belum menuntaskan pengerjaan skripsi, sehingga
target lulus saya tahun ini gagal tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN III
Skala Efikasi Diri Akademik Penelitian
NO PERNYATAAN STS TS S SS
1 Saya yakin dapat melalui bimbingan skripsi dengan
baik
2 Saya tidak yakin dapat mencari subjek penelitian untuk
skripsi saya
3 Saya tidak suka membaca buku, sehingga saya merasa
tidak mampu bila harus membaca banyak referensi
untuk skripsi saya
4 Menemukan referensi yang dibutuhkan itu tidak
mudah, namun saya yakin dapat melakukannya
5 Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi ujian
pendadaran
6 Saya takut menghadapi ujian pendadaran karena saya
tidak yakin dapat melaluinya
7 Saya tidak memiliki kemampuan komunikasi yang
baik, maka saya tidak yakin dapat mengkomunikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
skripsi saya dengan dosen pembimbing
8 Kesulitan dalam mengerjakan skripsi saya membuat
saya tidak yakin mampu menyelesaikannya
9 Saya yakin mampu mendapatkan semua referensi yang
saya butuhkan
10 Saya tidak yakin dapat mencari seluruh referensi yang
saya butuhkan untuk skripsi
11 Saat presentasi di kelas, saya mampu menjawab
pertanyaan dosen atau teman, oleh karena itu saya
yakin dapat menghadapi pertanyaan dosen penguji saat
ujian pendadaran
12 Saya tetap yakin bahwa saya mampu menyelesaikan
skripsi meskipun kadang kala mengalami kesulitan
13 Susahnya menjelaskan skripsi pada dosen pembimbing
membuat saya tidak yakin dapat melakukannya
14 Saya yakin mampu merangkai kata-kata dalam proses
penyusunan skripsi
15 Saya tidak yakin dapat merangkai kata-kata dalam
skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
16 Banyak buku yang sudah saya baca selama ini, jadi
saya yakin sanggup membaca banyak referensi
17 Saya tetap yakin dapat mengkomunikasikan skripsi
saya dengan baik meskipun terkadang berbeda
pendapat dengan dosen pembimbing
18 Bimbingan skripsi itu berat, sehingga saya tidak yakin
mampu melaluinya dengan baik
19 Saya yakin mampu mencari subjek penelitian untuk
skripsi
20 Saya tidak yakin dapat melalui seluruh proses
penulisan skripsi yang sulit dan lama
21 Saat perkuliahan, seringkali saya tidak dapat
memahami materi dengan baik, oleh karena itu saya
tidak yakin mampu memahami referensi untuk skripsi
saya
22 Saya yakin dapat menjelaskan skripsi pada dosen
pembimbing dengan baik meskipun saya tahu itu
tidaklah mudah
23 Terkadang dosen pembimbing saya kurang membantu
sehingga saya kurang yakin mampu menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
skripsi
24 Saya yakin dapat mengatur waktu saya untuk
mengerjakan skripsi
25 Saya tidak yakin dapat memahami setiap detail dalam
skripsi saya
26 Merangkai kata-kata adalah kelemahan saya saat
membuat tugas makalah, oleh karena itu saya tidak
yakin mampu merangkai kata-kata untuk skripsi saya
27 Saya yakin dapat meluangkan waktu untuk bimbingan
skripsi meskipun itu sulit
28 Banyaknya kendala yang saya hadapi ketika menyusun
skripsi membuat saya tidak yakin dapat menyelesaikan
skripsi saya
29 Saya merasa mampu memahami referensi yang saya
gunakan untuk menyusun skripsi
30 Saya terbiasa mengatur waktu untuk berbagai kegiatan,
sehingga saya yakin dapat mengatur waktu untuk
mengerjakan skripsi
31 Saya sering tidak mampu menyelesaikan tugas kuliah,
oleh karena itu saya juga tidak yakin dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menyelesaikan skripsi saya
32 Saya merasa mampu menyelesaikan revisi dari dosen
meskipun sulit
33 Mengingat sulitnya menemukan referensi yang saya
butuhkan, maka saya tidak yakin dapat bisa
mendapatkannya
34 Saya merasa mampu mengerjakan revisi dari dosen
pembimbing
35 Saya dapat mengatasi masalah sulit dalam kehidupan,
oleh karena itu saya yakin dapat menyelesaikan
masalah dalam skripsi saya
36 Meskipun mengalami banyak kendala, namun saya
yakin dapat menyelesaikan skripsi saya
37 Mengingat proses penyusunan skripsi yang sulit dan
membutuhkan waktu lama membuat saya tidak yakin
dapat melewati dengan baik
38 Saya tidak yakin dapat menyamakan ide tentang
skripsi saya dengan dosen pembimbing
39 Saya mampu berkomunikasi dengan baik bersama
orang-orang sekitar, oleh karena itu saya yakin dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mengkomunikasikan skripsi dengan dosen
pembimbing
40 Saya cemas saat harus berbicara di depan orang
banyak, oleh karena itu saya tidak yakin mampu
mempresentasikan skripsi saya di depan dosen penguji
41 Saya tidak yakin mampu melanjutkan skripsi saya
mengingat susahnya membuat revisi
42 Saya tidak yakin dapat memahami seluruh referensi
yang ada
43 Saat perkuliahan saya dapat memahami materi dengan
baik, begitu juga saya dapat memahami referensi untuk
skripsi saya
44 Saya tidak yakin dapat mengatur waktu untuk
mengerjakan skripsi, karena selama ini saya tidak
terbiasa mengatur waktu untuk berbagai kegiatan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN IV
Skala Prokrastinasi Akademik Penelitian
NO PERNYATAAN ST
S
TS S S
S
1 Ketika ada hambatan dalam mengerjakan skripsi saya
tahu bahwa saya harus segera menyelesaikannya, namun
saya justru menunda-nunda pengerjaannya
2 Saya berusaha untuk selalu datang bimbingan karena hal
tersebut mendukung skripsi saya
3 Saya mampu membuat keputusan menyangkut skripsi
dengan cepat
4 Revisian dari dosen berhasil saya kumpulkan sesuai
deadline
5 Saya tidak segera membuat revisi skripsi meskipun itu
penting untuk dilakukan
6 Ketika dosen merevisi tata tulis dalam skripsi saya, maka
saya akan segera memperbaikinya karena menurut saya
penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
7 Saya mencari referensi sesuai kebutuhan sehingga bisa
segera membacanya
8 Saya mampu memenuhi target mengerjakan skripsi yang
sudah saya tentukan
9 Saya lebih suka jalan-jalan bersama teman dibanding
mengerjakan skripsi karena menurut saya lebih
menyenangkan
10 Saya sengaja datang bimbingan terlambat meskipun itu
bermanfaat bagi kelancaran skripsi saya
11 Saya tidak biasa menunda pengerjaan revisi karena
merasa bahwa hal itu penting
12 Semua referensi atau literatur berhasil saya dapatkan
sesuai target saya
13 Melakukan hobi yang menyenangkan sering membuat
saya mengesampingkan skripsi
14 Saya tidak segera mencari referensi skripsi meskipun itu
penting
15 Saya terlalu lama mencari referensi sehingga belum
menyelesaikan bab selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
16 Saya sangat mempertimbangkan waktu pengerjaan,
sehingga hanya melakukan kegiatan yang berguna untuk
penyelesaian skripsi
17 Rencana mengerjakan skripsi selalu mampu saya penuhi
18 Adakalanya saya beralih ke buku bacaan yang menarik
ketika sedang membaca referensi
19 Saya menunda-nunda membaca referensi meskipun itu
berguna
20 Saya tidak kunjung mengerjakan skripsi karena terlalu
banyak bertanya tentang konsep skripsi saya
21 Saya mampu menyelesaikan setiap bab dalam skripsi saya
sesuai dengan target dari dosen
22 Saya merasa kesulitan untuk tetap fokus mengerjakan
skripsi ketika ada kegiatan lain yang lebih menarik
23 Saya tahu bahwa saya harus segera mengerjakan bab
selanjutnya, namun saya menunda-nunda pengerjaannya
24 Saya segera mencatat ide yang saya dapatkan sehingga
mempercepat pengerjaan skripsi
25 Saya mampu mengumpulkan revisi sesuai deadline dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
pembimbing
26 Meskipun ada acara tv favorit, namun saya tetap bisa
fokus mengerjakan skripsi
27 Memilih topik atau variabel sangat penting untuk
memulai skripsi, namun saya tidak segera melakukannya
28 Saya menghabiskan waktu untuk membaca referensi
sehingga tidak kunjung mengerjakan skripsi
29 Adakalanya saya tidak berhasil mencapai target bab yang
sudah dosen tentukan
30 Saya mampu datang bimbingan tepat pada waktu yang
dosen tentukan
31 Merevisi tata tulis adalah hal yang krusial, namun saya
tidak segera mengerjakannya
32 Saya merasa kesulitan memenuhi target yang sudah saya
tetapkan sendiri
33 Saya berhasil membaca semua referensi seperti yang
sudah saya rencanakan
34 Mengerjakan skripsi sangatlah penting, namun saya
justru menunda-nunda pengerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
35 Saya sering melanggar rencana yang sudah saya buat
untuk skripsi
36 Saya mampu mengerjakan bab dalam skripsi sesuai
rencana
37 Revisi dari dosen adalah hal yang berguna bagi saya,
maka saya akan segera menyelesaikannya
38 Saya tidak segera membaca referensi sesuai yang saya
rencanakan
39 Saya lebih suka menonton acara tv favorit saya daripada
mengerjakan skripsi
40 Meskipun mengobrol itu asik, namun saya memilih untuk
tetap konsentrasi mengerjakan skripsi
41 Karena skripsi itu sangat penting, maka saya akan
mengerjakannya sesegera mungkin
42 Saya tidak kunjung membuat keputusan menyangkut
skripsi karena terlalu banyak pertimbangan
43 Saya tidak berhasil mendapatkan referensi yang saya
butuhkan pada waktu yang sudah saya targetkan sendiri
44 Ketika mengerjakan skripsi di komputer/laptop, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sering tergoda untuk bermain game kesukaan saya
45 Meskipun jalan-jalan itu asik, namun saya berusaha untuk
tidak melakukannya ketika tugas skripsi saya belum
selesai
46 Saat menemui hambatan dalam pengerjaan skripsi, maka
saya akan segera menyelesaikannya karena menurut saya
penting
47 Kadangkala saya melakukan kegiatan tidak penting dalam
mengerjakan skripsi tanpa mempertimbangkan
keterbatasan waktu yang saya miliki
48 Membuka sosial media kegemaran saya lebih
menyenangkan daripada mencari referensi di internet
49 Referensi itu penting, oleh karena itu saya segera ke
perpustakaan untuk mendapatkannya
50 Semua proses skripsi selalu saya kerjakan dengan cepat
51 Membaca referensi itu penting untuk kemajuan skripsi
saya, sehingga saya segera membacanya
52 Saya hanya menanyakan hal yang penting saja dan segera
mengerjakan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
53 Kebiasaan menunda-nunda membuat saya tidak
menyelesaikan revisi sesuai rencana
54 Saya mampu tetap fokus mengerjakan skripsi meskipun
ada kegiatan lain yang lebih menarik
55 Meskipun waktu pengumpulannya masih lama, namun
saya mengerjakan skripsi sesegera mungkin karena
menurut saya penting
56 Saya belum menuntaskan pengerjaan skripsi, sehingga
target lulus saya tahun ini gagal tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN V
Analisis Reliabilitas Skala Efikasi Diri Akademik
(Putaran 1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
STATUS
E1 138.70 269.061 .450 .945 DITERIMA
E2 138.86 263.859 .644 .943 DITERIMA
E3 140.01 287.525 -.504 .950 DITOLAK
E4 139.12 262.713 .576 .944 DITERIMA
E5 138.77 266.947 .525 .944 DITERIMA
E6 138.75 259.725 .710 .943 DITERIMA
E7 138.92 262.297 .673 .943 DITERIMA
E8 140.35 289.826 -.619 .950 DITOLAK
E9 139.00 258.707 .725 .943 DITERIMA
E10 138.93 259.985 .709 .943 DITERIMA
E11 138.98 266.828 .576 .944 DITERIMA
E12 139.03 266.736 .466 .945 DITERIMA
E13 138.92 261.650 .739 .943 DITERIMA
E14 138.70 267.081 .543 .944 DITERIMA
E15 139.07 263.157 .705 .943 DITERIMA
E16 138.95 264.149 .655 .943 DITERIMA
E17 139.02 264.323 .585 .944 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
E18 139.21 266.208 .488 .944 DITERIMA
E19 138.94 266.178 .597 .944 DITERIMA
E20 138.98 260.080 .722 .943 DITERIMA
E21 138.86 266.869 .540 .944 DITERIMA
E22 138.93 259.500 .716 .943 DITERIMA
E23 139.07 264.167 .634 .944 DITERIMA
E24 138.98 266.040 .532 .944 DITERIMA
E25 139.32 266.907 .374 .945 DITERIMA
E26 139.15 267.301 .461 .945 DITERIMA
E27 139.07 266.167 .549 .944 DITERIMA
E28 139.01 262.475 .665 .943 DITERIMA
E29 138.90 264.152 .637 .944 DITERIMA
E30 139.07 261.763 .617 .944 DITERIMA
E31 139.10 268.192 .485 .944 DITERIMA
E32 139.20 268.646 .389 .945 DITERIMA
E33 138.89 266.624 .494 .944 DITERIMA
E34 138.88 266.794 .597 .944 DITERIMA
E35 138.87 264.296 .686 .943 DITERIMA
E36 138.83 266.506 .647 .944 DITERIMA
E37 138.85 265.442 .610 .944 DITERIMA
E38 140.19 288.519 -.530 .950 DITOLAK
E39 138.78 264.759 .689 .943 DITERIMA
E40 138.92 261.650 .739 .943 DITERIMA
E41 139.12 263.097 .607 .944 DITERIMA
E42 138.99 264.555 .670 .943 DITERIMA
E43 139.05 263.018 .612 .944 DITERIMA
E44 139.42 278.589 -.065 .949 DITOLAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
E45 139.12 265.824 .423 .945 DITERIMA
E46 139.06 268.299 .372 .945 DITERIMA
E47 139.06 264.097 .732 .943 DITERIMA
E48 139.04 262.221 .640 .943 DITERIMA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.945 .947 48
(Putaran 2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
STATUS
E1 130.59 303.759 .449 .962 DITERIMA
E2 130.75 298.129 .648 .961 DITERIMA
E4 131.01 296.939 .579 .961 DITERIMA
E5 130.66 301.277 .536 .961 DITERIMA
E6 130.64 293.748 .713 .961 DITERIMA
E7 130.81 296.458 .678 .961 DITERIMA
E9 130.89 292.685 .727 .961 DITERIMA
E10 130.82 294.210 .705 .961 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
E11 130.87 301.266 .581 .961 DITERIMA
E12 130.92 301.165 .471 .962 DITERIMA
E13 130.81 295.772 .744 .961 DITERIMA
E14 130.59 301.477 .552 .961 DITERIMA
E15 130.96 297.372 .709 .961 DITERIMA
E16 130.84 298.479 .658 .961 DITERIMA
E17 130.91 298.648 .588 .961 DITERIMA
E18 131.10 300.596 .494 .962 DITERIMA
E19 130.83 300.526 .605 .961 DITERIMA
E20 130.87 294.074 .727 .961 DITERIMA
E21 130.75 301.098 .556 .961 DITERIMA
E22 130.82 293.200 .732 .960 DITERIMA
E23 130.96 298.645 .630 .961 DITERIMA
E24 130.87 300.599 .529 .961 DITERIMA
E25 131.21 301.036 .390 .962 DITERIMA
E26 131.04 301.998 .456 .962 DITERIMA
E27 130.96 300.685 .549 .961 DITERIMA
E28 130.90 296.677 .668 .961 DITERIMA
E29 130.79 298.612 .633 .961 DITERIMA
E30 130.96 296.079 .614 .961 DITERIMA
E31 130.99 302.980 .477 .962 DITERIMA
E32 131.09 303.376 .386 .962 DITERIMA
E33 130.78 300.921 .505 .962 DITERIMA
E34 130.77 301.310 .598 .961 DITERIMA
E35 130.76 298.507 .695 .961 DITERIMA
E36 130.72 300.810 .659 .961 DITERIMA
E37 130.74 299.689 .621 .961 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
E39 130.67 298.890 .704 .961 DITERIMA
E40 130.81 295.751 .745 .961 DITERIMA
E41 131.01 297.323 .611 .961 DITERIMA
E42 130.88 298.955 .670 .961 DITERIMA
E43 130.94 297.249 .615 .961 DITERIMA
E45 131.01 300.879 .402 .962 DITERIMA
E46 130.95 302.917 .374 .962 DITERIMA
E47 130.95 298.533 .728 .961 DITERIMA
E48 130.93 296.631 .634 .961 DITERIMA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.962 .963 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN VI
Analisis Reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik
(Putaran 1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
STATUS
P1 165.58 523.941 .680 .936 DITERIMA
P2 166.33 533.041 .471 .937 DITERIMA
P3 165.88 530.883 .529 .936 DITERIMA
P4 166.00 527.959 .625 .936 DITERIMA
P5 165.84 526.096 .664 .936 DITERIMA
P6 166.31 533.176 .520 .937 DITERIMA
P7 166.42 535.900 .455 .937 DITERIMA
P8 165.75 530.272 .533 .936 DITERIMA
P9 165.77 527.262 .571 .936 DITERIMA
P10 166.37 539.359 .307 .938 DITERIMA
P11 165.81 527.769 .648 .936 DITERIMA
P12 165.57 543.452 .158 .938 DITOLAK
P13 165.92 538.728 .348 .937 DITERIMA
P14 165.64 531.662 .432 .937 DITERIMA
P15 166.10 533.133 .558 .937 DITERIMA
P16 165.87 528.442 .588 .936 DITERIMA
P17 165.78 535.889 .413 .937 DITERIMA
P18 165.71 530.760 .602 .936 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
P19 165.63 536.787 .347 .937 DITERIMA
P20 165.87 528.258 .689 .936 DITERIMA
P21 165.84 534.974 .403 .937 DITERIMA
P22 166.18 544.640 .174 .938 DITOLAK
P23 165.90 524.582 .708 .936 DITERIMA
P24 165.48 532.048 .460 .937 DITERIMA
P25 165.80 524.040 .660 .936 DITERIMA
P26 165.60 547.529 .042 .939 DITOLAK
P27 166.08 534.993 .427 .937 DITERIMA
P28 166.02 528.530 .706 .936 DITERIMA
P29 165.79 532.577 .497 .937 DITERIMA
P30 166.13 531.952 .545 .936 DITERIMA
P31 165.93 531.046 .504 .937 DITERIMA
P32 165.54 535.129 .431 .937 DITERIMA
P33 166.18 538.375 .332 .937 DITERIMA
P34 165.19 550.544 -.046 .939 DITOLAK
P35 166.01 530.867 .551 .936 DITERIMA
P36 165.80 537.040 .075 .945 DITOLAK
P37 165.71 529.270 .551 .936 DITERIMA
P38 165.85 536.518 .472 .937 DITERIMA
P39 165.21 545.250 .110 .939 DITOLAK
P40 165.82 526.109 .649 .936 DITERIMA
P41 166.24 544.288 .164 .938 DITOLAK
P42 165.67 527.857 .616 .936 DITERIMA
P43 165.82 530.946 .563 .936 DITERIMA
P44 165.64 549.417 -.013 .939 DITOLAK
P45 166.20 533.469 .476 .937 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
P46 166.03 547.050 .055 .939 DITOLAK
P47 165.88 532.883 .565 .936 DITERIMA
P48 165.90 530.235 .521 .937 DITERIMA
P49 165.84 537.402 .411 .937 DITERIMA
P50 166.09 534.104 .480 .937 DITERIMA
P51 165.82 537.150 .385 .937 DITERIMA
P52 165.97 537.744 .364 .937 DITERIMA
P53 165.90 533.418 .409 .937 DITERIMA
P54 165.81 531.851 .491 .937 DITERIMA
P55 166.05 533.640 .515 .937 DITERIMA
P56 165.62 532.770 .516 .937 DITERIMA
P57 165.97 539.499 .280 .938 DITOLAK
P58 165.75 533.395 .460 .937 DITERIMA
P59 165.59 539.490 .271 .938 DITOLAK
P60 166.14 537.857 .350 .937 DITERIMA
P61 165.75 528.211 .643 .936 DITERIMA
P62 166.41 541.082 .256 .938 DITOLAK
P63 166.17 542.776 .192 .938 DITOLAK
P64 165.67 554.347 -.166 .940 DITOLAK
P65 166.09 534.349 .619 .936 DITERIMA
P66 166.12 539.699 .382 .937 DITERIMA
P67 165.38 535.219 .365 .937 DITERIMA
P68 166.06 539.425 .293 .938 DITOLAK
P69 165.80 528.122 .636 .936 DITERIMA
P70 165.92 530.810 .602 .936 DITERIMA
P71 165.90 548.357 .019 .939 DITOLAK
P72 165.70 521.724 .566 .936 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.938 .945 72
(Putaran 2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
STATUS
P1 127.40 451.060 .690 .955 DITERIMA
P2 128.16 458.933 .501 .955 DITERIMA
P3 127.71 457.250 .547 .955 DITERIMA
P4 127.83 454.878 .633 .955 DITERIMA
P5 127.67 452.551 .691 .955 DITERIMA
P6 128.14 459.531 .536 .955 DITERIMA
P7 128.25 462.640 .450 .956 DITERIMA
P8 127.58 456.492 .558 .955 DITERIMA
P9 127.60 454.468 .571 .955 DITERIMA
P10 128.20 465.714 .306 .956 DITERIMA
P11 127.64 454.662 .658 .955 DITERIMA
P13 127.75 465.640 .329 .956 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
P14 127.46 459.047 .419 .956 DITERIMA
P15 127.93 460.148 .550 .955 DITERIMA
P16 127.70 455.581 .588 .955 DITERIMA
P17 127.61 463.221 .388 .956 DITERIMA
P18 127.54 457.251 .619 .955 DITERIMA
P19 127.45 462.516 .372 .956 DITERIMA
P20 127.70 455.111 .700 .955 DITERIMA
P21 127.67 461.061 .421 .956 DITERIMA
P23 127.73 451.996 .708 .955 DITERIMA
P24 127.31 459.115 .454 .956 DITERIMA
P25 127.63 450.706 .683 .955 DITERIMA
P27 127.91 461.022 .448 .956 DITERIMA
P28 127.85 455.130 .727 .955 DITERIMA
P29 127.62 459.076 .509 .955 DITERIMA
P30 127.96 458.733 .549 .955 DITERIMA
P31 127.76 457.430 .521 .955 DITERIMA
P32 127.36 462.091 .420 .956 DITERIMA
P33 128.01 465.051 .323 .956 DITERIMA
P35 127.84 458.627 .525 .955 DITERIMA
P37 127.54 455.415 .580 .955 DITERIMA
P38 127.68 462.935 .478 .956 DITERIMA
P40 127.65 452.823 .667 .955 DITERIMA
P42 127.49 454.497 .633 .955 DITERIMA
P43 127.65 457.925 .562 .955 DITERIMA
P45 128.03 459.846 .489 .956 DITERIMA
P47 127.71 459.270 .582 .955 DITERIMA
P48 127.73 456.425 .546 .955 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
P49 127.67 464.122 .402 .956 DITERIMA
P50 127.92 460.871 .479 .956 DITERIMA
P51 127.65 463.639 .386 .956 DITERIMA
P52 127.80 464.551 .352 .956 DITERIMA
P53 127.73 461.649 .367 .956 DITERIMA
P54 127.64 458.499 .498 .956 DITERIMA
P55 127.88 460.353 .516 .955 DITERIMA
P56 127.44 459.923 .504 .955 DITERIMA
P58 127.58 459.859 .470 .956 DITERIMA
P60 127.97 464.540 .342 .956 DITERIMA
P61 127.58 455.002 .655 .955 DITERIMA
P65 127.92 460.646 .639 .955 DITERIMA
P66 127.95 466.089 .380 .956 DITERIMA
P67 127.21 462.108 .357 .956 DITERIMA
P69 127.63 454.767 .653 .955 DITERIMA
P70 127.75 457.721 .604 .955 DITERIMA
P72 127.53 448.558 .584 .955 DITERIMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.956 .957 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN VII
Analisis Data Penelitian
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TP .054 100 .200* .992 100 .850
TED .074 100 .193 .983 100 .223
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
TP * TED Between Groups (Combined) 38420.010 50 768.400 2.004 .008
Linearity 20881.312 1 20881.312 54.461 .000
Deviation from
Linearity 17538.698 49 357.933 .934 .595
Within Groups 18787.300 49 383.414
Total 57207.310 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Statistics
TP TED
N Valid 100 100
Missing 1 1
Mean 167.63 142.02
Median 169.50 140.50
Std. Deviation 24.039 16.657
Percentiles 25 152.00 132.00
50 169.50 140.50
75 184.75 151.75
Correlations
TP TED
TP Pearson Correlation 1 -.604**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
TED Pearson Correlation -.604** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI