pkm gt 14 undip rizky
TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BHINNEKA DISTRICT SARANA MENGENALKAN BUDAYA
INDONESIA DI MATA DUNIA
BIDANG KEGIATAN :
PKM – GT
Diusulkan oleh :
RIZKY DWISAPUTRO 21050111140159/ANGKATAN 2011
JONNY ANDREAS 21050111140124/ANGKATAN 2011
ABDUL LATIF FITRI HARIYADI 21050111140145/ANGKATAN 2011
SATRIO BUDI PRASOJO 21050111140156/ANGKATAN 2011
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
i
2
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 5
Latar Belakang .......................................................................................... 5
Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 6
GAGASAN ...................................................................................................... 6
Keadaan Budaya Indonesia Masa Kini dan Keragamannya ..................... 6
Kerangka Aksi Strategis Program “Bhinneka District” ............................ 9
Efek yang diharapkan dari program “Bhinneka district” .......................... 11
Pihak-Pihak Terkait Penyuksesan Program ............................................. 11
KESIMPULAN ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
LAMPIRAN .................................................................................................... 14
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.................................................. 14
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas .. 18
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim ................................................. 19
iii
4
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 buah
pulau, data tersebut berdasarkan penetitian dari Departemen Dalam Negeri
Republik Indonesia tahun 2004 . Setiap pulau tersebut ada bermacam-macam suku
yang menempatinya. Suku-suku tersebut memiliki kebudayaannya masing-masing
yang unik dan beragam, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian adat, alat musik,
serta senjata tradisional. Kebudayaan Indonesia yang beragam ini belum terlalu
dikenal di mata dunia, karena banyak daerah-daerah yang belum ter-eksplorasi
dengan baik.
Berkembangnya era globalisasi ini mengakibatkan terdegradasinya
kecintaan pemuda Indonesia dan pengetahuan mereka akan budaya tradisional,
para pemuda dan penerus bangsa lebih berkiblat kepada permainan dan budaya
negara lain untuk mendapat predikat gaul. Hal ini juga mengakibatkan besarnya
potensi budaya tersebut untuk diklaim oleh Negara lain.
Oleh karena itu penulis mengajukan pogram Bhinneka District. Bhinneka
District adalah progam yang mewadahi dan melestarikan seluruh budaya
Nusantara yang berpotensi untuk dipublikasikan dalam satu tempat sehingga
memudahkan akses yang praktis untuk mengenalkan budaya Indonesia pada turis
mancanegara ataupun lokal.
Dengan melihat statistik jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia oleh
Badan Pusat Statistik RI tahun 2013, lokasi yang strategis untuk penempatan
Bhinneka District adalah di Kuta, Pulau Bali. Kemudian dilakukan sosialisasi atau
publikasi mengenai Bhinneka District ini agar banyak wisatawan yang berkunjung
dan mengenal keberagaman budaya Indonesia. Bhinneka District terbagi menjadi
beberapa bagian seperti, Bhinneka Resto, Bhinneka Distro, Bhinneka Music and
Art, Bhineka Games, dan Padepokan Bhinneka. Kawasan budaya ini juga dapat
meningkatkan profit negara, pemberdayaan pengrajin barang kesenian dan
meningkatkan animo wisatawan untuk mengunjungi daerah Indonesia yang lain
secara langsung.
iv
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Di
tiap-tiap pulau tersebut ada bermacam-macam suku yang menempatinya. Suku-
suku tersebut memiliki kebudayaannya masing-masing yang unik dan beragam,
seperti rumah adat, pakaian adat, tarian adat, alat musik, serta senjata tradisional.
Dengan demikian, terlihat jelas bahwa Indonesia memiliki nilai kebudayaan yang
sangat kaya dan tidak dapat dibandingkan dengan kebudayaan bangsa lain.
Keunikan dan keragaman budaya di Indonesia merupakan sebuah daya tarik
tersendiri bagi warga asing yang berwisata ke Indonesia. Banyak turis asing
datang dan mempelajari kebudayaan Indonesia seperti belajar tarian khas suatu
daerah atau mencari kerajinan tangan yang unik untuk dijadikan oleh-oleh.
Dengan demikian, terukti bahwa kebudayaan indonesia merupakan suatu hal yang
dianggap unik dan mampu menarik turis mancanegara untuk berkunjung ke
wilayah Indonesia.
Kebudayaan Indonesia yang dikenal di mata dunia masih belum meluas.
Atinya, kebudayaan yang dikenal oleh dunia terbatas pada daerah-daerah yang
memiliki kunjungan wisatawan mancanegara paling banyak. Sementara, daerah-
daerah lain yang juga berpotensial untuk dijadikan kawasan pariwisata bagi turis
manacanegara masih belum ter-eksplorasi secara maksimal karena wisatawan
mancanegara tidak mengetahui keberadaan kebudayaan yang unik tersebut.
Kawasan budaya nasional merupakan suatu solusi untuk memperkenalkan
kebudayaan Indonesia secara menyeluruh kepada wisatawan mancanegara.
Dengan mengenal sedikit tentang budaya-budaya di Indonesia, harapannya
mereka tertarik untuk melihat daerah kebudayaan secara langsung, sehingga akan
meningkatkan jumlah wisataawan asing yang berkunjung serta meningkatkan
pendapatan daerah-daerah di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada bulan November 2013, daerah
yang memiliki kunjungan wisatawan mancanegara paling besar adalah Pulau Bali,
disusul dengan Batam dan Jakarta. Dengan demikian, Pulau Bali merupakan
tempat paling strategis untuk pengadaan suatu kawasan kebudayaan nasional,
guna memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia kepada dunia.
6
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penyusunan karya tulis ini antara lain :
1. Memberikan informasi mengenai kebudayaan indonesia yang beragam
kepada wisatawan lokal pada umumnya dan wisatawan asing pada
khususnya.
2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap
kebudayaan negeri sendiri dan mengenalinya lebih dalam.
3. Membuka mata dan pikiran wisatawan asing bahwa Indonesia itu luas dan
memiliki beragam budaya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
4. Memperkenalkan berbagai macam budaya Indonesia yang belum dikenal
di mata dunia.
5. Meningkatkan keingintahuan wisatawan asing terhadap budaya-budaya
Indonesia yang belum mereka kenal atau belum tereksplorasi.
6. Mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
dalam program Visit Indonesia 2014 dengan menarik minat wisatawan
asing terhadap berbagai macam budaya Indonesia.
7. Mewadahi dan memberikan tempat khusus dalam memberikan informasi
macam-macam budaya Indonesia.
GAGASAN
Keadaan Budaya Indonesia Masa Kini dan Keragamannya
Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan di tiap daerah dan
mempunyai ciri khas masing-masing yang menjadikan tiap budaya yang ada di
tiap daerah memiliki perbedaan dan beragam. Keragaman budaya Indonesia ini
memiliki nilai tambah tersendiri untuk menarik minat wisatawan lokal maupun
wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Tetapi banyak budaya-budaya
Indonesia yang masih belum dikenal di mata dunia. Hal ini dikarenakan
perkembangan pembangunan dan pariwisata Indonesia hanya berkembang di
beberapa daerah saja seperti Jakarta, Bali, Batam, dan pada khususnya pulau Jawa
karena pembangunan sangat terpusat disana. Sehingga banyak wisatawan asing
yang datang ke daerah yang sudah mereka kenal dan ketahui saja, dan pada
7
akhirnya budaya Indonesia yang dikenal di mata dunia hanya sebagian kecil saja
dari daerah-daerah yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing. Padahal banyak
daerah-daerah yang memiliki kebudayaan yang berbeda dan memiliki ciri khas
tersendiri dan dapat memikat hati wisatawan asing, tetapi daerah-daerah ini belum
tereksplorasi dengan baik. Kurangnya publikasi tentang daerah-daerah ini yang
menyebabkan sedikitnya wisatawan yang mengetahui keberadaan daerah tersebut,
sehingga kebudayaan daerah itu pun tidak dikenal dan terlupakan.
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang amat luas dan di masing-
masing pulau memiliki daerah-daerah yang memiliki kebudayaan yang berbeda
dan mempunyai khas masing-masing antar tiap daerahnya. Seperti pulau Sumatera
yang dari ujung paling utaranya yaitu Provinsi Nagroe Aceh Darussalam sampai
ujung selatannya yaitu Provinsi Lampung memiliki budaya yang berbeda-beda di
tiap provinsinya. Indonesia mempunyai kuliner khas daerah sebanyak ± 1060 jenis
masakan dan kue khas daerah, contohnya adalah Waku Belanga khas Sulawesi
Utara, Semur Daging Betawi khas Jakarta, Nasi Terata khas Nusa Tenggara Barat,
Kue Thimpan khas Aceh, Es Air Mata Pengantin asal Riau, Es Gempol khas
Semarang. Indonesia juga memiliki alat musik dan senjata khas ±130 jenis
contohnya Sumpit Dayak khas dayak, Tumbak Top Gajah khas Aceh, Alat musik
Triton khas Papua, Alat musik Tire khas Aceh. Selain itu Indonesia memiliki
pertujukan budaya dan seni tari daerah sebanyak ±442, seperti Napak dendang
khas Sumatra Selatan, Wayang Suket khas Jawa Tengah, Tari Rentak Besapih
khas Jambi. Adapula kekayaan permainan tradisional khas daerah yang dimiliki
Indonesia berjumlah ±44 jenis permainan, seperti Asen Naga khas Kalimantan
Timur, Gobak Sodor khas Jawa Tengah, Tak Betok khas Jakarta. Masih ada lagi
Seni Beladiri daerah yang dimiliki Indonesia seperti Silek Harimau Minangkabau
dari Sumatera Barat, Silat Cimande dari Jawa Barat, Bakti Negara dari Bali, dan
masih banyak lagi. (budaya-indonesia.org).
Tentu untuk melestarikan semua keberagaman yang ada di Indonesia
bukanlah sebuah perkara yang mudah. Ada ratusan suku dan ribuan kebudayaan
yang ada di negara kita ini dapat dijadikan sebagai sarana daya tarik untuk
menunjang sektor pariwisata yang ada di Indonesia, akan tetapi pada
kenyataannya justru berbanding terbalik. Banyak masyarakat justru lebih
8
menyukai budaya asing dibandingkan budaya kita sendiri, hal ini menyebabkan
berbagai macam keberagaman ini perlahan-lahan mati karena jumlah sumber daya
masyakat yang terlibat semakin berkurang. Hal ini dapat disebabkan berbagai
macam faktor, mulai dari kurangnya sosialisali terhadap budaya itu sendiri atau
pengemasan yang kurang menarik dari budaya itu sendiri sehingga banyak
masyarakat yang menganggap hal itu sebagai hal yang kuno atau ketinggalan
zaman. Terlebih semakin majunya teknologi juga membuat bangsa Indonesia
semakin melupakan tradisi yang ada. Lihat saja ketika anak-anak sekarang
cenderung lebih senang main game di handphone atau di internet ketimbang
bermain permainan tradisional khas Indonesia. Masuknya berbagai budaya asing
yang tidak terlebih dahulu disaring dan diseleksi juga menjadi salah satu
penyebabnya. Pemuda sekarang cenderung lebih menyukai lagu-lagu korea
ketimbang lagu-lagu kebangsaan atau lagu daerah khas mereka. Gaya berpakaian
dan gaya hidup mereka juga cenderung mengadopsi dari barat yang jelas-jelas
berbeda dengan budaya asli Indonesia. Dengan berbagai masalah demikian
Indonesia akan semakin kehilangan identitas kebangsaaanya. Budaya warisan
yang tak diperkenalkan kepada anak-anak kita mengakibatkan anak-anak kita
dikemudian hari seolah tidak mengenal identitas kebangsaanya. Pemerintah dan
pemuda calon pengubah bangsa hendaknya lebih gencar mensosialisasikan
identitas kebangsaan Indonesia agar budaya milik kita tidak terlupakan.
Menanggapi fenomena ini, berbagai macam cara telah dilakukan pemerintah
dan kalangan masyarakat yang peduli terhadap hal ini, namun belum ada tindakan
yang berdampak secara global di seluruh Indonesia, hanya beberapa daerah
tertentu yang merasakan hasil dari penanganan masalah krisis kebudayaan ini. Hal
ini dikarenakan penanganan terhadap isu krisis kebudayaan yang terjadi tidak
merata. Contohnya pada permasalahan kebudayaan Reog yang berasal dari Jawa
Timur, pada saat kebudayaan kita ini diakui oleh bangsa lain kita lebih terpusat
pada penanganan masalah ini, akan tetapi disisi lain kita telah “kecolongan”
budaya lain yang sama pentingnya. Upaya pemerintah dalam menangani
kebudayaan ini salah satunya adalah dengan membangun Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. Dinas ini bertugas menaungi dan mengurusi persoalan kebudayaan
di Indonesia. Dinas sudah terbentuk saat adanya permasalah kebudayaan Reog
9
yang diakui oleh bangsa lain. Artinya, program kerja dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan itu sendiri belum dapat mencegah “kecolongan” ini. Selain itu sudah
ada desa budaya dan kawasan wisata yang mengangkat permasalahan budaya
daerah masing-masing akan tetapi belum maksimal.
Oleh karena itu salah satu penanggulangan yang penulis tawarkan untuk
menanggulangi masalah tersebut dengan Program “Bhinneka District” yang
ditempatkan di daerah berpotensi dan banyak dikunjungi wisatawan, jika
diBandung dan beberapa kota lain terdapat Trans Studio sebagai wahana bermain
,maka Bhinneka District merupakan program yang menjadi wahana budaya,
daerah yang berpotensi untuk dijadikan lahan Bhinneka District berdasarkan
jumlah kunjungan wisata mancanegara adalah Pulau Bali, khususnya daerah Kuta
dikarenakan animo wisatawan mancanegara besar dan dekat dengan bandara
Internasional Ngurah rai. (Badan Pusat Statistik RI:2013)
Gambar 1. Ditribusi kunjungan Wisatawan Mancanegara dari pintu masuk
Kerangka Aksi Strategis Program “Bhinneka District”
Bhinneka District adalah progam yang mewadahi dan melestarikan seluruh
budaya Nusantara yang berpotensi untuk dipublikasikan dalam satu tempat
sehingga memudahkan akses yang praktis untuk mengenalkan budaya Indonesia
pada turis mancanegara ataupun lokal. Budaya yang tersebut disini bukan saja hal
yang bersangkutan dengan tarian dan ritual adat saja, tapi meliputi banyak aspek
10
seperti kuliner, seni dan mainan. Bentuk program ini adalah sebuah kawasan yang
mewadahi berbagai ke-khas-an Indonesia dalam satu tempat yang berpotensi
menunjang, mudah dijangkau dan diakses. Bhinneka District ini memiliki
subprogram. Ragam subprogram yang ditawarkan dalam Bhinneka District ini
adalah sebagai berikut :
1. Bhinneka Resto
Bhineka Resto adalah tempat yang mewadahi wisata kuliner khas
Nusantara dalam satu tempat, sehingga para pengunjung dapat merasakan
masakan khas daerah Indonesia dari berbagai daerah tanpa harus jauh-jauh
mengunjungi daerah tersebut.
2. Bhinneka Distro
Bhineka Distro adalah tempat yang mewadahi karya seni nusantara yang
meliputi batik daerah, perlengkapan ritual adat dan budaya, cinderamata
setiap wilayah indonesia dan souvenir yang mempunyai nilai kebudayaan,
historis dan memiliki daya jual.
3. Bhineka Musics & Arts
Bhineka Musics & Arts adalah sub program yang mewadahi alat musik
dan seni nusantara, pewadahan ini meliputi benda berseni dan alat musik khas
Indonesia seperti keris, badik, wayang, angklung dan lain sebagainya. Selain
itu juga tersedia rekaman lagu khas daerah Indonesia yang sudah dikemas
dalam bentuk DVD.
4. Bhinneka Games
Bhinneka Games adalah sub program yang berguna melestarikan dan
mengingatkan bangsa Indonesia akan permainan daerah di era globalisasi dan
kemajuan teknologi yang semakin pesat ini. Permainan daerah cenderung
kreatif, berbiaya murah dan mengandung nilai sosial yang tinggi.
5. Padepokan Bhinneka
Subprogram dari Bhinneka District yang mewadahi seni beladiri
nusantara. Berbagai macam seni beladiri Nusantara yang tidak kalah dengan
Martial Art Internasional terkadang belum terekspos sehingga dibutuhkan
wadah yang mengangkat dan melestarikan hal tersebut.
11
Efek yang diharapkan dari program “Bhinneka District”
Efek yang diharapkan jika program Bhinneka District ini dijalankan adalah:
1. Budaya Indonesia dapat dilestarikan dan dikenal oleh bangsa Indonesia
2. Budaya Indonesia dapat dikenal dan diakui oleh turis Mancanegara
3. Meningkatkan devisa negara dan pendapatan daerah.
4. Terjaganya budaya Indonesia sehingga tidak diklaim oleh negara lain.
Jika peminat program ini menunjukkan hasil positif maka fasilitas dan
kegiatan yang ditawarkan pun dapat ditambah, tidak hanya meliputi penjualan
kuliner dan barang saja akan tetapi dapat mencakup pertunjukan pentas seni dan
budaya, perlombaan dan permainan , seperti pertunjukan reog, pementasan
wayang, lomba karapan sapi dan lain-lainnya. Jalanan dan kawasan wisata
Bhinneka Distric juga dapat dihias dengan tema kebudayaan dan elemen keasrian.
Pihak-Pihak Terkait Penyuksesan Program
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia khususnya
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Membuat dan mengatur pedoman kebijakan dan arah strategi penanggulangan
masalah klaim budaya Indonesia oleh bangsa lain. Menggerakan organisasi
profesi, LSM, media massa, dunia usaha, dan institusi pendidikan untuk terus
mengenalkan kebudayaan indonesia secara menyeluruh kepada masyarakat
lokal maupun internasional.
2. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
Memperbaiki kawasan wisata di tiap-tiap daerah berpotensial yang memiliki
nilai budaya yang tinggi. Dinas Pariwisata Provinsi Bali pada khususnya
menyediakan sebuah lahan untuk pengadaan “rumah budaya” dengan lokasi
yang strategis agar wisatawan yang datang terserap maksimal.
3. Budayawan
Mengirimkan perwakilan tiap-tiap daerah budaya menuju kawasan “rumah
budaya” untuk memperkenalkan kebudayaan daerah masing-masing kepada
wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
4. Industri Kecil Menengah
Memproduksi baju, mainan maupun barang-barang khas masing-masing
daerah.
12
KESIMPULAN
Semakin berkembangnya teknologi dan persaingan global dapat memberi
pengaruh negatif terhadap sikap dan mental penerus bangsa, berbagai budaya luar
negeri yang tidak disaring dan cenderung melawan norma adat yang sudah
berlaku dimasyarakat Indonesia dapat dengan bebas diakses dan didapatkan
melalui genggaman tangan. Sehingga dapat medegradasi sikap kecintaan terhadap
budaya negeri sendiri yang kedepannya dapat berakibat dilupakannya budaya
bangsa Indonesia oleh penduduknya, dan bangsa indonesia pun tidak memiliki
cirikhas dan jati diri.
Karena perkembangan pariwisata yang terpusat di beberapa daerah
menyebabkan budaya-budaya yang tidak terjamah tidak dapat dikenal oleh
wisatawan lokal maupun asing. Lebih dari itu, kurangnya perhatian pemerintah
daerah dalam mengembangkan kebudayaannya masing-masing menyebabkan
pengokohan budaya sebagai suatu ciri khas bangsa seakan jalan di tempat, bahkan
seakan mengalai kemunduran karena sifat generasi muda bangsa yang lebih
condong kepada ideologi asing yang menggerus jati diri bangsa.
Oleh karena itu harus ada upaya pelestarian budaya Indonesia, beberapa
cara telah ditempuh oleh pemerintah seperti pembuatan cagar budaya dan
kawasan wisata pada daerah tertentu, akan tetapi hal ini masih dirasa kurang
efektif dan kurang dipublikasikan, alternatif solusi yang penulis ajukan yaitu
Bhinneka District. Bhinneka District ini menawarkan solusi untuk menangkal
degradasi budaya sekaligus mempromosikkan budaya kepada negara lain yang
berkunjung keindonesia secara praktis dan kemudahan akses yang diberikan
melalui tahapan dan subprogram Bhinneka Resto, Bhinneka Distro, Bhinneka
Musics & Art, Bhinneka Games dan Padepokan Bhinneka yang dapat
dikembangkan menjadi kawasan budaya, dapat memuat pertunjukan seni budaya
lokal dan mampu mengenalkan indonesia dan budayanya kekancah Internasional
secara lebih detail. Selain itu kawasan budya ini juga dapat meningkatkan profit
negara dan pemberdayaan pengrajin barang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2013. Berita Resmi Statistik Desember 2013. Jakarta:
Badan Pusat Statistik RI.
http://www.bimbingan.org/upaya-pemerintah-melestarikan-kebudayaan-
indonesia.htm/. Diakses 11 Maret 2104
http://www.budaya-indonesia.org/. Diakses tanggal 15 Maret 2014.
http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Statistik2. Diakses tanggall 11 Maret 2014.
http://www.indonesia.go.id/in/pemerintah-daerah/provinsi-nanggroe-aceh-
darussalam/sosial-budaya. Diakses 10 Maret 2014
http://www.kebudayaan.kemdikbud.go.id/rencana-strategis/. Diakses 12 Maret
2014
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/25/m659cn-agar-budaya-
bangsa-tak-diklaim-lagi-inilah-yang-mesti-dilakukan-pemerintah/. Diakses 11
Maret 2014
Sulastianti H dkk. 2006. Seni Budaya untuk Kelas XII SMA. Jakarta : Grafindo
Media Pratama.
14
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rizky Dwisaputro
2 Jenis Kelamin L/P L
3 Program Studi S-1 Teknik Mesin
4 NIM 21050111140159
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 Oktober 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 083890989884
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Lebak Bulus 02 SMPN 85 Jakarta SMAN 66 Jakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaia ndengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Semarang, 18 Maret 2014
Pengusul,
( Rizky Dwisaputro )
15
2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Abdul Latif Fitri Haryadi
2 Jenis Kelamin L/P L
3 Program Studi S-1 Teknik Mesin
4 NIM 21050111140145
5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 7 April 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 087812522422
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MIN Sendanglo MTs PPMI Assalaam MA PPMI Assalaam
Jurusan - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaia ndengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Semarang, 18 Maret 2014
Pengusul,
( Abdul Latif Fitri Hariyadi )
16
3. Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Jonny Andreas
2 Jenis Kelamin L/P L
3 Program Studi S-1 Teknik Mesin
4 NIM 21050111140124
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 20 Januari 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08561737136
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Jatiasih 02 SMPN 23 Bekasi SMAN 5 Bekasi
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaia ndengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Semarang, 18 Maret 2014
Pengusul,
(Jonny Andreas)
17
4. Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Satrio Budi Prasojo.S
2 Jenis Kelamin L/P L
3 Program Studi S-1 Teknik Mesin
4 NIM 21050111140156
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 2 Agustus 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 083874332806
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Cijantung 01 SMPN 103 Jakarta SMAN 39 Jakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaia ndengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Semarang, 18 Maret 2014
Pengusul,
( Satrio Budi Prasojo.S )
18
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Pogram Studi Bidang Ilmu Uraian Tugas
1. Rizky Dwisaputro /
21050111140159
S-1 Teknik Mesin Teknik Koordinator
2. Jonny Andreas /
21050111140124
S-1 Teknik Mesin Teknik Mengurus
Administrasi
3. Abdul Latif Fitri
Hariyadi /
21050111140145
S-1 Teknik Mesin Teknik Editor
4. Satrio Budi Prasojo /
21050111140156
S-1 Teknik Mesin Teknik Pencari Data
19