pkm ekorawa fix

22
1 A. JUDUL KEGIATAN Aplikasi Media Filtrasi untuk Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Siap Pakai B. LATAR BELAKANG MASALAH Air merupakan sumberdaya alam yang sangat vital, karena menentukan keberlanjutan kehidupan di bumi ini. Air dengan jumlah atau volume dan kualitas tertentu serta pada lokasi tertentu sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk yang lain. Air tersebut digunakan manusia baik untuk kebutuhan rumah tangga, individu, fasilitas-fasilitas gedung dan lain sebagainya. Oleh karena itu berbagai pihak yang berwenang berusaha untuk menyediakan air guna memenuhi kebutuhan tersebut. Di daerah - daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih tersebut, penduduk biasanya menggunakan air sumur galian, air sungai yang kadang- kadang bahkan sering kali air yang digunakan kurang memenuhi standart air minum yang sehat. Bahkan untuk daerah yang sangat buruk kualitas air tanah maupun air sungainya, penduduk hanya menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan akan air minum. Oleh karena itu di daerah - daerah seperti ini, persentase penderita penyakit yang disebabkan akibat penggunaan air minum yang kurang bersih atau kurang memenuhi syarat kesehatan masih sangat tinggi. Dalam rangka penyediaan air minum yang bersih dan sehat bagi masyarakat pedesaan yang mana kualitas air tanahnya buruk serta belum mendapatkan pelayanan air minum dari PAM, perlu memasyarakatkan alat pengolah air minum sederhana yang murah dan dapat dibuat oleh masyarakat dengan menggunakan bahan yang ada dipasaran setempat.

Upload: romadhini-putri-wulandari

Post on 03-Sep-2015

258 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

PKM

TRANSCRIPT

1

A. JUDUL KEGIATANAplikasi Media Filtrasi untuk Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Siap Pakai

B. LATAR BELAKANG MASALAHAir merupakan sumberdaya alam yang sangat vital, karena menentukan keberlanjutan kehidupan di bumi ini. Air dengan jumlah atau volume dan kualitas tertentu serta pada lokasi tertentu sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk yang lain. Air tersebut digunakan manusia baik untuk kebutuhan rumah tangga, individu, fasilitas-fasilitas gedung dan lain sebagainya. Oleh karena itu berbagai pihak yang berwenang berusaha untuk menyediakan air guna memenuhi kebutuhan tersebut.Di daerah - daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih tersebut, penduduk biasanya menggunakan air sumur galian, air sungai yang kadang- kadang bahkan sering kali air yang digunakan kurang memenuhi standart air minum yang sehat. Bahkan untuk daerah yang sangat buruk kualitas air tanah maupun air sungainya, penduduk hanya menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan akan air minum. Oleh karena itu di daerah - daerah seperti ini, persentase penderita penyakit yang disebabkan akibat penggunaan air minum yang kurang bersih atau kurang memenuhi syarat kesehatan masih sangat tinggi. Dalam rangka penyediaan air minum yang bersih dan sehat bagi masyarakat pedesaan yang mana kualitas air tanahnya buruk serta belum mendapatkan pelayanan air minum dari PAM, perlu memasyarakatkan alat pengolah air minum sederhana yang murah dan dapat dibuat oleh masyarakat dengan menggunakan bahan yang ada dipasaran setempat. Salah satu alat pengolah air minum sederhana tersebut adalah alat pengolah air minum yang merupakan paket terdiri dari Tong (Tangki), Pengaduk, Pompa aerasi dan saringan dari pasir atau disingat Model TP2AS. Alat ini dirancang untuk keperluan rumah tangga sedemikian rupa sehingga cara pembuatan dan cara pengoperasiannya mudah serta biayanya murah. Oleh karena itu pengolahan air minum untuk masyarakat adalah alternatif yang potensial untuk dikembangkan.

C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan paparan diatas, maka masalah yang akan dibahas adalah sebagaiberikut :1. Mengetahui cara pengolahan air gambut menjadi air siap pakai.2. Mengetahui teknologi yang dapat digunakan dalam pengolahan air gambut.

D. TUJUANTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengkaji cara pengolahan air sederhanauntuk mengolah air gambut atau air sungai, yang dapat digunakan di daerah yang terpencil.

E. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran kegiatan ini adalah:1. Merancang alat yang dapat mengolah air gambut menjadi air siap pakai 2. Memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah kekurangan air.

F. KEGUNAAN Hasil kegiatan ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak, terutama sebagai:1. Pendorong kreativitas mahasiswa untuk merancang alat yang dapat digunakan untuk mengolah air gambut menjadi air bersih.2. Pendorong terciptanya produk air bersih yang berkualitas bagi masyarakat.

G. TINJAUAN PUSTAKAG.1 Lahan GambutLahan rawa gambut adalah lahan rawa yang didominasi oleh tanah gambut. Lahan ini mempunyai fungsi hidrologi dan ling- kungan bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta makhluk hidup lainnya sehingga harus dilindungi dan dilesta- rikan. Lahan rawa gambut di Indonesia cukup luas, mencapai 20,6 juta ha atau 10,8% dari luas daratan Indonesia. Lahan rawa gam- but sebagian besar terdapat di empat pulau besar, yaitu Sumatera 35%, Kalimantan32%, Sulawesi 3%, dan Papua 30%. . Lahan Gambut di Indonesia Hutan rawa gambut merupakan hutan dengan lahan basah yang tergenang yang biasanya terletak dibelakang tanggul sungai. Hutan ini didominasi oleh tanah yang berkembang dari tumpukan bahan organik yang lebih dikenal dengan tanah organik. Dalam skala besar, hutan ini membentuk kubah (dome) dan terletak diantara sungai.Proses pembentukan gambut dimulai dari adanya danau dangkal yang secara perlahan ditumbuhi oleh tanaman air dan vegetasi lahan basah.Tanaman yang mati dan melapuk secara bertahap membentuklapisan yang kemudian menjadilapisan transisi antara lapisan gambut dengan substratum (lapisan di bawahnya) berupa tanah mineral.Tanaman berikutnya tumbuh padabagian yang lebih tengah daridanau dangkal ini dan secaramembentuk lapisan-lapisan gambut sehingga danau tersebutmenjadi penuh yang denganbantuan cahaya matahari akantumbuh dengan besar.

G.2 Pengolahan Air GambutDalam pengolahan air gambut harus melalui beberapa proses, yaitu :1. Netralisasi Yang dimaksud dengan netralisasi adalah mengatur keasaman air agar menjadi netral (pH 7 - 8). Untuk air yang bersifat asam misalnya air gambut, yang paling murah dan mudah adalah dengan pemberian kapur/gamping. Fungsi dari pemberian kapur, disamping untuk menetralkan air baku yang bersifat asam juga untuk membantu efektifitas proses selanjutnya. 2. Aerasi Yang dimaksud dengan aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara memben tuk senyawa besi dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan misalnya gas H2S, Methan, Karbon Dioksida dan gas-gas racun lainnya. Reaksi oksidasi Besi dan Mangan oleh udara dapat ditulis sebagai berikut: 4 Fe2+ + O2 + 10 H2O ====> 4 Fe(OH)3+ 8 H+ tak larut Mn2+ + O2 + H2O ====> MnO2 + 2 H+ tak larut Dari persamaan reaksi antara besi dengan oksigen tersebut, maka secara teoritis dapat dihitung bahwa untuk 1 ppm oksigen dapat mengoksidasi 6.98 ppm ion Besi. Reaksi oksidasi ini dapat dipengaruhi antara lain : jumlah Oksigen yang bereaksi , dalam hal ini dipengaruhi oleh jumlah udara yang dikontkkan dengan air serta luas kontak antara gelembung udara dengan permukaan air . Jadi makin merata dan makin kecil gelembung udara yang dihembuskan kedalam air bakunya , maka oksigen yang bereaksi makin besar. Faktor lain yang sangat mempengaruhi reaksi oksidasi besi dengan oksigen dari udara adalah pH air. Reaksi oksidasi ini sangat efektif pada pH air lebih besar 7(tujuh). Oleh karena itu sebelum aerasi dilakukan, maka pH air baku harus dinaikkan sampai mencapai pH 8. Hal ini dimaksudkan agar pH air tidak menyimpang dari pH standart untuk air minum yaitu pH 6,5 - pH 8,5. Oksidasi Mangan dengan oksigen dari udara tidak seefektif untuk besi, tetapi jika kadar Mangannya tidak terlalu tinggi maka sebagaian mangan dapat juga teroksidasi dan terendapkan. 3. Koagulasi Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi misalnya zat warna organik, lumpur halus bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan pembubuhan tawas/alum atau rumus kimianya Al2(SO4)3.18 H2O. (berupa kristal berwarna putih). Reaksi koagulasi dengan Tawas secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut :Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 ==> 2 Al(OH)3 +3 Ca(SO4) + 6 CO2 + 18 H2O alkalinity Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(OH)2 ==> 2 Al(OH)3 + 3 Ca(SO4) + 3 CO2 + 18 H2O mengendap Pengendapan kotoran dapat terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida, Al(OH)3 yang berupa partikel padat yang akan menarik partikel - partikel kotoran sehingga menggumpal bersama-sama, menjadi besar dan berat dan segera dapat mengendap. Cara pembubuhan tawas dapat dilakukan sebagai berikut yaitu : sejumlah tawas/ alum dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu diaduk dengan cepat hingga merata selama kurang lebih 2 menit. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan - gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran atau disebut flok tumbuh4. Pengendapan Setelah proses koagulasi air tersebut didiamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua (+ 45 - 60 menit). Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki. 5. Penyaringan Pada proses pengendapan, tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan semua. Butiran gumpalan kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan mengendap, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air yang telah diendapkan kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan pasir.

G.3 Cara Pengolahan Air PermukaanPrinsipnya terdiri dari tahapan sebagai berikut: Penyaringan, Penggumpalan lumpur, netralisasi, pemisahan endapan lumpur dan desinfeksi secara kimiawi dan mekanik. Bahan kimia penggumpal lumpur: paket cairan PAC atau tawas Bahan kimia penetral PH : paket bubuk putih PAC atau kapur Bahan kimia desinfektan : Kaporit atau Aquatabs Proses mekanik adalah pemindahan air baik secara grafitasi atau manual pada susunan wadah/tandon/ember/drum untuk menunjang tahapan langkah-langkah pengolahan.Langkah-Langkah Penjernihan Air Dengan Menggunakan PAC atau larutan Tawas sebagai berikut: 1. Pasang saringan benda-benda di atas penampungan2. Tampung air dari sumber air baku permukaan sebanyak 100 liter kedalam wadah/tandon/ember/drum3. Gunakan cairan PAC atau Tawas 10 ml penggumpal lumpur4. Gunakan bubuk putih PAC penetralisir PH5. Tunggu lunmpur mengendap6. Pisahkan air dari endapan lumpur7.Desinfeksi air jernih yang dihasilkan dengan kaporit atau aquatabs8. Simpan air yang dihasilkan ini secara amanCara membuat larutan tawas, siapkan 20 liter air dan campurkan sejumlah tawas secukupnya, tergantung tingkat kekeruhan air bakunya. Sebaiknya dicoba-caoba dulu berapa jumlah tawas yang baik untuk penggumpalan untuk tingkat kekeruhan air baku tertentu. Cara Desinfekten dengan Kaporit, untuk 100 liter air digunakan 72 mg (1/4 sendok teh) kaporit. Untuk 3000 liter air diperlukan 5 gram (1 sendok teh penuh) kaporit. Cara desinfeksi dengan Aquatabs, untuk 10 liter air digunakan 1 tablet aquatabs.

G.4 Peralatan Peralatan yang digunakan terdiri dari Tong, pengaduk, pompa aerasi, dan saringan dari pasir. Kegunaan dari masing-masing peralatan adalah sebagai berikut:

1. Tong/Tangki Penampung Terdiri dari Drum Plastik dengan volume 220 liter. Drum tersebut dilengkapi dengan dua buah kran yaitu untuk mengalirkan air ke bak penyaring dan untuk saluran penguras. Pada dasar Drum sebelah dalam diplester dengan semen sehingga berbentuk seperti kerucut untuk memudahkan pengurasan. Selain itu dapat juga menggunakan tangki fiber glass volume 550 liter yang dilengkapi dengan kran pengeluaran lumpur. Tong atau tangki penampung dapat juga dibuat dari bahan yang lain misalnya dari tong bekas minyak volume 200 liter atau dari bahan gerabah. Fungsi dari drum adalah untuk menampung air baku, untuk proses aerasi atau penghembusan dengan udara, untuk proses koagulasi dan flokulasi serta untuk pengendapan. 2. Pompa Aerasi Pompa aerasi terdiri dari pompa tekan (pompa sepeda) dengan penampang 5 cm, tinggi tabung 50 cm. Fungsi pompa adalah untuk menghembuskan udara kedalam air baku agar zat besi atau mangan yang terlarut dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara membentuk oksida besi atau oksida mangan yang dapat diendapkan. Pompa tersebut dihubungkan dengan pipa aerator untuk menyebarkan udara yang dihembuskan oleh pompa ke dalam air baku. Pipa aerator terbuat dari selang plastik dengan penampang 0.8 cm, yang dibentuk seperti spiral dan permukaannya dibuat berlubang-lubang, jarak tiap lubang + 2 cm. 3. Bak Penyaring Bak Penyaring terdiri dari bak plastik berbentuk kotak dengan tinggi 40 cm dan luas penampang 25 X 25 cm serta dilengkapi dengan sebuah keran disebelah bawah. Untuk media penyaring digunakan pasir. kerikil, arang dan ijuk. Susunan media penyaring media penyaring dari yang paling dasar keatas adalah sebgai berikut : Lapisan 1: kerikilatau koral dengan diameter 1-3 cm, tebal 5 cm. Lapisan 2: ijuk dengan ketebalan 5 cm. Lapisan 3: arang kayu, ketebalan 5-10 cm. Lapisan 4: kerikil kecil diameter + 5 mm, ketebalan + 5 cm. Lapisan 5: pasirsilika, diameter + 0,5 mm, ketebalan 10-15 cm. Lapisan 6: kerikil, diameter 3 cm, tebal 3-6 cm. Diantara Lapisan 4 dan 5, dan Lapisan 5 dan 6, dapat diberi spons atau kasa plastik untuk memudahkan pada waktu melakukan pencucian saringan.

G.5 Cara Pembuatan1. Masukkan air baku kedalam tangki penampung sampai hampir penuh (550 liter). 2. Larutkan 60 - 80 gram bubuk kapur / gamping (4 - 6 sendok makan) ke dalam ember kecil yang berisi air baku, kemudian masukkan ke dalam tangki dan aduk sampai merata. Masukkan slang aerasi ke dalam tangki sampai ke dasarnya dan lakukan pemompaan sebanyak 50 - 100 kali. setelah itu angkat kembali slang aerasi.

Gambar 1. Alat Pengolah Air Minum Sederhana.3. Larutkan 60 - 80 gram bubuk tawas (4 - 6 sendok makan) ke dalam ember kecil, lalu masukkan ke dalam air baku yang telah diaerasi. Aduk secara cepat dengan arah yang putaran yang sama selama 1 - 2 menit. Setelah itu pengaduk diangkat dan biarkan air dalam tangki berputar sampai berhenti dengan sendirinya dan biarkan selama 45 - 60 menit. 4. Buka kran penguras untuk mengelurakan endapan kotoran yang terjadi, kemudian tutup kembali. 5. Buka kran pengeluaran dan alirkan ke bak penyaring. Buka kran saringan dan usahakan air dalam saringan tidak meluap. 6. Tampung air olahan (air bersih) dan simpan ditempat yang bersih. Jika digunakan untuk minum sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Jika volume bak penampung lebih kecil maka jumlah kapur dan tawas yang dipakai harus disesuaikan. Jika menggunakan kaporit untuk membunuh kuman-kuman penyakit, bubuhkan kaporit sekitar 1-2 gram untuk 500 liter air baku. Cara pemakaiannya yaitu dimasukkan bersama-sama pada saat memasukkan larutan kapur. Gambar 2. Pipa Aerator.

Gambar 3. Penampang Saringan Pasir.

G.6 Kualitas Air Hasil Pengolahan Dari beberapa hasil pengolahan dengan menggunakan peralatan tersebut diatas, setelah diperiksa di laboratorium di dapatkan hasil air olahan dengan kualitas seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Hasil Analisa Kualitas Air Baku Dan Air OlahanNoParameterStandarSatuanContoh Air (1)Contoh Air (2)

BakuOlahanBakuOlahan

1pH6,5-9,5-3,86,87,67,65

2Kekeruhan5-25NTU101,5282

3Warna5-50Pt-Co50010186

4Besi (Fe)0,1-0,3mg/lt0,40,1817,390,26

5Mangan (Mn)0,05-0,5mg/lt0ttd0,04ttd

6Organik10mg/lt47010,51,772,88

7Zat padat terlarut500-1500mg/lt-253-144

Berdasarkan hasil pengujian alat tersebut yang telah dilakukan di lapangan, maka alat pengolah air minum sederhana ini sangat cocok digunakan untuk kepentingan keluarga baik di daerah pedesaan maupun perkotaan yang kualitas air tanahnya buruk dan belum mendapatkan pelayanan air bersih karena alat ini sangat mudah baik pembuatan maupun cara pengolahannya serta biaya produksinya relatif murah. Proses pengolahan alat tersebut di atas sebenarnya merupakan proses yang lengkap, hanya dilakukan dalam bentuk yang sederhana. Jika konsentrasi zat besi dan mangan dalam air baku rendah, maka proses aerasi tidak perlu dilakukan. Selain itu alat tersebut juga dapat berfungsi sebagai alat penampung air hujan (PAH). Untuk daerah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan yang merupakan daerah gambut, dan curah hujan cukup tinggi, alat tersebut dapat berfungsi sebagai alat untuk mengolah air gambut atau untuk menampung air hujan. Keberhasilan dari alat tersebut sebenarnya bukan dari segi teknologinya melainkan dari segi kemauan untuk menggunakan alat tersebut, karena secara teknis alat tersebut dapat digunakan mengoalah air gambut atau air sungai yang keruh. Mengingat hal tersebut di atas maka alat ini perlu disebar luaskan kepada masyarakat.

H. METODE PELAKSANAANMetode pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4. Metode Pelaksanaan

I. JADWAL KEGIATAN Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan, dengan pengaturan jadwal dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 2. Jadwal KegiatanKegiatanBulan ke-

123456

Persiapan

a. Perizinan x

b. Pengadaan alat dan bahan x

Pelaksanaan

a. Survey tempat pengolahanx

b. Perancangan media promosixx

c. Perancangan alatxxx

d. Sosialisasi penggunaan alat

Penyelesaian

a. Analisis data

b. Penyusunan dan penggandaan laporan

c. Pengiriman laporan

J. RANCANGAN BIAYA Dalam penelitian ini dianggarkan dana sejumlah Rp. 12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah), dengan rekapitulasi dan rincian sebagai berikut :1. Bahan Habis PakaiNo.Nama BahanVolumeBiaya SatuanBiaya

1.Bahan baku

a.Tangki Fiber glass Vol. 500 liter1 buah1.350.000,001.350.000,00

b.Tong Kran Plastik, Volume 20 atau 40 liter1 buah200.000,00200.000,00

c.Stop kran "1 buah20.000,0020.000,00

d.Stop kran "2 buah25.000,0050.000,00

eSocket PVC drat luar "3 buah50.000,00150.000,00

fSocket PVC drat luar "3 buah50.000,00150.000,00

gFauset PVC drat dalam "3 buah50.000,00150.000,00

hFauset PVC drat dalam "2 buah50.000,00100.000,00

iPipa PVC "1 batang140.000,00140.000,00

jPipa PVC "1 batang170.000,00170.000,00

kSlang Plastik 5/8"6 meter5000,0030.000,00

lPompa Tekan1 buah125.000,00125.000,00

mEmber Plastik2 buah25.000,0050.000,00

nSpons busa, tebal 2 cm1 lembar15.000,0015.000,00

oKerikil, diameter 1-2 cm5 kg35.000,00175.000,00

pPasir silika25 kg45.000,001.125.000,00

qArang5 kg10.000,0050.000,00

rIjuk1 ikat10.000,0010.000,00

sKapur Gamping-20.000,0020.000,00

tTawas-20.000,0020.000,00

uKaporit-10.000,0010.000,00

Sub Total4.110.000,00

2.Alat Tulis Kantor

a.Kertas HVS Kuarto 70 g2 rim30.000,0060.000,00

b.Tinta hitam refill1 buah45.000,0045.000,00

e.Tinta warna refill1 buah60.000,0060.000,00

g.Block note3 buah10.000,0030.000,00

h.Ballpoint3 buah5.000,0015.000,00

Sub Total210.000,00

3.Dokumentasi

a.SD-card Kamera1 buah90.000,0090.000,00

b.Baterai kamera2 buah10.000,0020.000,00

Sub Total110.000,00

Jumlah Biaya4.150.000,00

2. Perjalanan dan AkomodasiNo.Nama KegiatanVolumeBiaya SatuanBiaya

1.Pencarian alat dan bahan1 x 3 orang150.000,00450.000,00

2.Survey tempat4 x 3 orang120.000,001.440.000,00

3.Ongkos kirim barang2 x 10 jenis32.000,00640.000,00

4.Transportasi local6 bulan50.000,00300.000,00

Jumlah Biaya2.830.000,00

3. Lain-LainNo.Nama BahanVolumeBiaya SatuanBiaya

1.Administrasi laboratorium3 bulan1.450.000,004.350.000,00

2.Penelusuran pustaka (internet)1 paket500.000,00500.000,00

3.Penggandaan laporan7 eks.30.000,00210.000,00

4.Sosialisasi dan publikasi1 paket500.000,00500.000,00

Jumlah Biaya5.560.000,00

4.Rekapitulasi BiayaNo.URAIANBIAYA

1.Bahan habis pakai4.110.000,00

2.Perjalanan dan akomodasi2.830.000,00

3.Lain-lain5.560.000,00

Jumlah TotalRp 12.500.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA

Anonim1.2011. Pengolahan Air Gambut di Lahan Rawa. http://www.warintek.ristek.go.id/ air_sanitasi/kelola_air_gambut.pdf. Diakses Tanggal 27 September 2012.

Idaman Said, Nusa. Dwi Wahjono, Heru. 1999. Pengolahan Air Gambut. http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/Buku10Patek/05GAMBUT.pdf. Diakses tanggal 27 September 2012.

Rustanti Eri,Iva. Hadi, Wahyono. 2009. Kajian Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih Dengan Kombinasi Proses Upflow Anaerobic Filter dan Slow Sand Filter. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10753-Paper.pdf. Diakses Tanggal 29 September 2012.

Sutapa, Ignasius. 2010. Perancangan Instalasi Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih. http://www.opi.lipi.go.id/data/122896462/data/13086710313146107.makalah.pdf.Diakses tanggal 29 September 2012.L. LAMPIRAN1. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK1.1 Ketua Pelaksana KegiatanNama Lengkap: Khairatun NisaNIM: H1E110061Fakultas/Program Studi: Teknik / Teknik LingkunganPerguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratAlokasi Waktu: 12 jam / mingguAlamat / No. Hp: Jl. Mistar Cokrokusumo No. 82A Banjarbaru HP. 087716599745E-mail: [email protected], Oktober 2012

Khairatun Nisa

1.2 Anggota Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap: Dewi Yulika IndriyaniNIM: H1E110044Fakultas/Program Studi: Teknik / Teknik LingkunganPerguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratAlokasi Waktu: 12 jam / mingguAlamat / No. Hp: Jl. Unlam III Banjarbaru HP. 081952724284E-mail: [email protected], Oktober 2012

Dewi Yulika Indriyani

b. Nama Lengkap: Tiara WulansariNIM: H1E110201Fakultas/Program Studi: Teknik / Teknik LingkunganPerguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratAlokasi Waktu: 12 jam / mingguAlamat / No. Hp: Jl. Unlam II Banjarbaru HP. 085754442511E-mail: [email protected], Oktober 2012

Tiara Wulansari

2. BIODATA DOSEN PENDAMPINGNama lengkap: Rijali Noor, ST, MT NIP : 19760707 199903 1 005 Pangkat/Gol. : Lektor/ IIIc Jabatan : Pengajar Keahlian : Teknik Lingkungan Alokasi Waktu : 3 jam/minggu Alamat : Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat, HP. 081351245280 E-mail : [email protected] Pendidikan : Sarjana (ST) Teknik Sipil UNLAM; Master (M.S) Teknik Lingkungan ITS Pengalaman Mengajar : S-1 Prodi Teknik Lingkungan FT UNLAM

Banjarbaru, 19 Oktober 2012 Pembimbing,

Rijali Noor, ST, MT NIDN. 7077602