proposal pkm 15 gfikri 2 - fix

27
1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI AMPASMANGROVE JENIS RhizophoramucronataMELALUI BERBAGAI MACAM AKTIVATOR BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh : Fakhruddin Ali Fikri I8313018 angkatan 2013 Merlando Dany S. I8313033 angkatan 2013 Sandy Irbianto I8314060 angkatan 2014 Silma Kemala F I8314063 angkatan 2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Upload: joe-linkinpark

Post on 02-Feb-2016

56 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PKM pembuatan arang aktif

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI AMPASMANGROVE

JENIS RhizophoramucronataMELALUI BERBAGAI MACAM

AKTIVATOR

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Fakhruddin Ali Fikri I8313018 angkatan 2013

Merlando Dany S. I8313033 angkatan 2013

Sandy Irbianto I8314060 angkatan 2014

Silma Kemala F I8314063 angkatan 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

2

Page 3: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 4

RINGKASAN ................................................................................................. 5

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 6

A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 6

B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................... 7

C. TUJUAN ............................................................................................. 7

D. MANFAAT ......................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9

B. KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 13

A. ALAT DAN BAHAN .......................................................................... 13

B. LOKASI ............................................................................................... 13

C. CARA KERJA ..................................................................................... 14

D. ANALISIS KARBON AKTIF ............................................................. 14

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 16

A. ANGARAN BIAYA ............................................................................ 16

B. JADWAL KEGIATAN ........................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

- Lampiran 1. BiodataKetuadanAnggota

- Lampiran 2. JustifikasiAnggaranKegiatan

- Lampiran 3. Susunan Tim OrganisasidanPembagianTugas

- Lampiran 4. SuratPernyataanPeneliti

- Lampiran 5. Curriculum VitaeDosenPembimbing

Page 4: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembuatan Karbon Aktif.........................................................12

Gambar 3.1 Alat Pirolizer........................................................................................13

Page 5: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

5

RINGKASAN

Kebutuhan karbonaktif di Indonesia semakin meningkat seiring

berkembangnya era industrialisasi. Namun, peningkatan kebutuhan karbon aktif tidak

diimbangi dengan adanya produsen karbonaktif di dalam negeri sehingga untuk

memenuhi kebutuhan tersebut harus mengimpor. Jika ditinjau dari sumber daya alam

di Indonesia, sangatlah mungkin kebutuhan karbon aktif dapat dipenuhi dengan

produksi dari dalam negeri.

Bahan yang dapat dibuat sebagai karbon aktif adalah semua bahan yang

mengandung karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun

barang tambang seperti batubara. Bahan-bahan tersebut adalah berbagai jenis kayu,

sekam padi, tulang binatang, batu bara, tempurung kelapa, kulit biji kopi, bagasse,

dan lain-lain. Akhir-akhir ini karbon aktif dibuat dari bahan baku polimer seperti poli

akrilonitril, rayon, dan resolfenol. (Hoyashi et al., 1984 dalam Hendradkk, 1999).

Padahal, masih banyak yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah

satunya ampas mangrove dari sisa hasil ekstraksi pembuatan zat warna.Ampas

mangrove jenis Rhizoporamucronata merupakan sisa hasil ekstraksi pembuatan zat

warna alami dan dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan karbonaktif.

Tahapan pembuatan karbon aktif dari mangrove jenis Rhizoporamucronata

meliputi proses karbonasi. Proses karbonasi dilakukan dengan menggunakan

pirolizer, proses ini merupakan proses pembakaran tanpa menggunakan oksigen,

dengan waktu tinggal variabel 6 menit , 5,5 menit , 5 menit, 3 menit dan 2,5 menit

dengan massa masuk bahan ke pirolizer sebesar 250 gram. Suhu gas masuk yang

digunakan sebesar 445-450 o C dan suhu gas keluar dari pirolizer pada rentang 210-

220 oC, suhu optimum untuk proses karbonisasi yaitu 400 oC.

Tahap selanjutnya, aktivasi adalah merupakan perubahan karbon aktif secara

fisik dengan luas permukaan dari karbon meningkat karena terjadi penghilangan

senyawa tar dan senyawa sisa pengarangan. Aktivasi dilakukan secara kimia dan

mencampur material karbon dengan bahan-bahan kimia atau reagen pengaktif,

selanjutnya campuran dikeringakan dan dipanaskan. Bahan Pengaktifan yang

digunakan adalah KOH, NaCl dan HCl dengan konsentrasi 80 %, 10%, 3%,2%, dan

1%. Karbon Aktif Masukan dalam Furnace pada suhu 700oC selama 4 jam . karbon

aktif yang paling optimum pada aktivator 80%.

Selanjutnya , karbon aktif diaplikasikan dalam pengolahan limbah batik.

Dengan cara mengambil sampel 3 sampel limbah batik dengan volume masing-

masing 200 mL. Dengan variabel bebas sampel tanpa karbon aktif , sampel dengan

ditambahkan 5 gram karbon, dan sampel dengan ditambah 5 gram karbon aktif.

Kemudian didiamkan selama 24 jam dalam keadaan tertutup. Setelah itu dititrasi

dengan NaOH yang digunakan maka terlihat daya adsorbsi karbon aktif dibandingkan

limbah dengan karbon dan limbah tanpa karbon aktif.

Kata Kunci :Ampasmangrove,karbonaktif, pirolisis, aktifasi, aplikasi

Page 6: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kebutuhan karbon aktif di Indonesia semakin meningkat seiring

berkembangnya era industrialisasi. Namun, peningkatan kebutuhan karbon

aktif tidak diimbangi dengan adanya produsen karbon aktif di dalam negeri

sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus mengimpor. Pada tahun

2000 tercatat impor karbon aktif sebesar 2.770.573 kg berasal dari negara

Jepang, Hongkong, Korea, Taiwan, China, Singapura, Philipina, Sri Langka,

Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Denmark dan

Italia. (Rini Pujiarti, J.P Gentur Satupa dalam Surest).

Tabel.1.1 Data Impor Karbon Aktif di Indonesia

Tahun Jumlah (ton)

2007 3.474,254

2008 3.528,208

2009 4.846,055

2010 5.777,557

2011 5.444,834

(data.un.org, 2013)

Jika ditinjau dari sumber daya alam di Indonesia, sangatlah mungkin

kebutuhan karbon aktif dapat dipenuhi dengan produksi dari dalam negeri.

Bahan yang dapat dibuat sebagai karbon aktif adalah semua bahan yang

mengandung karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang,

maupun bKarbon tambang seperti batu bara. Bahan-bahan tersebut adalah

berbagai jenis kayu, sekam padi, tulang binatang, batu bara, tempurung kelapa,

kulit biji kopi, bagasse, dan lain-lain. Akhir-akhir ini karbon aktif dibuat dari

bahan baku polimer seperti poliakrilonitril, rayon, dan resol fenol. (Hoyashi et

al., 1984 dalam Hendra dkk, 1999). Padahal, masih banyak yang dapat

dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah satunya ampas mangrove

dari sisa hasil ekstraksi pembuatan zat warna.

Pada proses pembuatan zat warna dari buah mangrove jenis Rhizopora

mucronata, buah mangrove diekstrak untuk diambil zat warnanya, sedangkan

hasil sampingnya adalah ampas mangrove. Pemanfaatan ampas mangrove dari

proses ekstraksi zat warna belum maksimal dan perlu perhatian khusus. Ampas

mangrove hasil ekstraksi umumnya dibuang sebagai limbah atau hanya

dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada pembakaran dapur, padahal ampas

Page 7: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

7

mangrove tersebut dapat bernilai ekonomis tinggi jika dikembangkan sebagai

karbon aktif/Karbon aktif.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas timbul permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat karbon aktif dari ampas mangrove jenis

Rhizophora mucronata Dengan pengendalian waktu tinggal?

2. Bagaimana kualitas produk karbon aktif dari ampas mangrove jenis

Rhizophora mucronata yang dihasilkan dari pengendalian waktu tinggal?

C. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Waktu optimum karbonisasi untuk menghasilkan Karbon

yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Karbon aktif.

Waktu tinggal optimum ini akan digunakan sebagai waktu tinggal

pembuatan Karbon aktif secara langsung dari ampas mangrove.

2. Mendapatkan Karbon Aktif dari mangrove jenis Rhizophora mucronata.

3. Mengaplikasikan Karbon Aktif pada air limbah batik.

D. LUARAN

Luaran dari penelitian kami adalah:

1. Peningkatan hasil pirolisis karbon aktif dari ampas mangrove dengan

pengendalian waktu tinggal dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

2. Pengadaan Paten tentang “ Peningkatan hasil pirolisis karbon aktif dari

ampas mangrove dengan pengendalian waktu tinggal”

3. Penyuluhan dan sosialisasi pada industri kecil.

E. MANFAAT

1. Bagi mahasiswa :

Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pembuatan karbon/Karbon aktifdari ampas mangrove jenis Rhizophora

mucronata.

Menambah refrensi tentang pembuatan Karbon aktif yang dapat

diaplikasikan dalam bentuk lain.

2. Bagi masyarakat :

Dapat memanfaatkan ampas mangrove jenis Rhizophora mucronata

sebagai karbon aktif.

Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui eksplorasi

sumberdaya hayati Indonesia dan nilai jual ampas mangrove.

Page 8: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

8

3. Bagi institusi

Dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai pembuatan karbon aktif

selain menggunakan bahan baku dari ampas mangrove jenis Rhizopora

mucronata.

Dapat meningkatkan hasil pirolisis pada pembuatan karbon aktif

melalui pengendalian waktu tinggal.

4. Bagi Industri

Dapat mengurangi kadar pencemaran pada industri batik.

Dapat Meningkatkan produksi Karbon Aktif pada industri Karbon

Mengurangi Import karbon aktif dari luar negeri.

Page 9: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

A.1 MANGROVE

Indonesia merupakan negara yang mempunyai htan mangrove paling

luas didunia.Berdasarkan data Kementerian Kehutanan (kemenhut) tahun

2007 bahwa luas hutan tersebut mencapai 7,7 juta hektar, sedangkan menurut

FAO (Food and Agriculture Organization) bahwa Indonesia memiliki hutan

mangrove seluas 3.062.300 hektar pada tahun 2005 dan bertambah menjadi

3.244.018,46 hektar pada tahun 2010 yang merupakan 19% dari total seluruh

hutan mangrove diseluruh dunia. Hutan ini terdiri dari beberapa jenis antara

lain Avicenna spp.,Camocarpus spp., Heritera spp., Bruguiera spp., dan

Rhizopora spp., namun sebagian besar hutan mangrove di Indonesia di

dominasi tanaman jenis Rhizopora atau yang lebih dikenal sebagai pohon

bakau. Kandungan tanin dalam pohon bakau (Rhizoporamucronata) dapat

dimanfaatkan sebagai pewarna alami.

Rhizopora mucronata biasanya tumbuh di garis pantai yang tergenang

pasang, walaupun kadang-kadang tumbuh di pesisir pantai pada lingkungan

yang baik tingginya mencapai 35m yang dapat digunakan sebagai kayu bakar

dan merupakan karbon yang berkualitas.

A.2 KARBON

Karbon adalah residu hitam berbentuk padatan berpori yang

mengandung 85% -90% karbon, dihasilkan dengan menghilangkan

kandungan air dan komponen volatile dari bahan-bahan yang mengandung

karbon melalui pemanasan pada suhu tinggi (Triana dan Sarma, 2003 dalam

Fauziah, 209).

Menurut Smisek dan Cermy dalam Pari et al (2006), karbon yang

berkualitas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Mempunyai kandungan karbon (fixed karbon) diatas 70%

2. Cukup keras ditandai tidak mudah hancur

3. Kadar abunya tidak lebih dari 15%

4. Kadar zat menguapnya tidak lebih dari 15%

5. Kadar airnya tidak lebih dari 15%

6. Tidak tercemar oleh unsur-unsur membahayakan atau kotoran lainnya

Page 10: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

10

A..3 KARBON AKTIF

Karbon tak berbentuk yang diolah secara khusus untuk menghasilkan luas

permukaan yang sangat besa, berkisar antara 300-2000 m2/g. Luas permukaan

yang besar dan struktur pori-pori karbon aktif dapat dikembangkan, struktur

ini memberi kemampan karbon aktif untuk menyerap (adsorb) gas-gas dan

uap-uap dari gas dan dapat mengurangi zat-zat dari liquida (Kirk and Othmer,

1992 dalam Kurniati, 2008).

Berdasarkan ukuran pori-porinya karbon aktif dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu:

1. Mikropori, dengan ukuran pori-pori 10-1000 Angstrom

2. Makropori, dengan ukuran pori-pori lebih besar dari 1000 Angstrom

(Paul NC and Fired, 1980 dalam Kurniati, 2008)

Karbon aktif berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua yaitu karbon

aktif sebagai pemucat dan sebagai penyerap uap. Karbon aktif berbentuk

pemucat biasanya berbentuk sangat haus, diameter pori-pori mecapai 1000

Angstrom, digunakan dalam fase cair berfungsi memindahkan zat pengganggu

yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan dan membebaskan

pelarut dari zat pengganggu.

Kegunaan karbon aktif di Indonesia pada umumnya meningkat namun

belum bisa dipenuhu secara mandiridan harus mengimpor. Hal ini disebabkan

karena kurangnya produksi dan mutu karbon aktif yang masih rendah.

Kegunaan karbon aktif dalam industri sebagian besar sebagai adsorpsi baik

dalam fase padat, cair, dan gas.

A.4 PEMBUATAN KARBON AKTIF

Pembuatan karbon aktif terdiri atas dua tahap, yaitu proses karbonasi dan

proses aktivasi.

A.4.1 PROSES KARBONASI (PIROLISIS)

Tahap karbonasi adalah tahapan yang sangat pentingdalam proses pembuatan

karbon. Proses karbonasi adalah proses pemanasan suatu material biomassa pada

temperatur relatif tinggi dengan jumlah oksigen dibatasi untuk menghasilkan karbon.

Page 11: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

11

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses karbonasi antara lain:

1. Waktu Karbonasi

Bila waktu karbonasi diperpanjang maka reaksi pirolisis akan semakin

sempurna sehingga akan meningkatkan hasil cairan dan gas namun hasil

karbonnya akan menurun.

2. Suhu Karbonasi

Suhu karbonasi berpengaruh terhadap hasil karbon karena semakin

tinggi suhu, karbon yang dihasilkan demakin berkurang namun hasil gas dan

cairan akan semakin meningkat

3. Kadar air bahan

Semakin banyak kadar airnya akan menyebabkam timbulnya uap air

dalam proses pirolisis yang mengakibatkan tar tidak bisa mengmbun didalam

pendingin sehingga waktu yang digunakan untuk pemanasan semakin banyak.

4. Ukuran bahan

Ukuran bahan berpengaruh terhadap perataan panas. Semakin kecil

ukuran bahan semakin cepat perataan keseluruha umpan sehingga pirolisis

berjalan lebih sempurna. Misalnya untuk tempurung kelapa ukurannya 2-3 m

(Agra dkk, 1998)

A.4.2 PROSES PENGAKTIFAN

Aktivasi adalah perubahan secara fisik dimana luas permukaan dari karbon

meningkat dengan tajam dikarenakan terjadinya penghilangan senyawa tar dan

senyawa sisa-sisa pengkarbonan (Shreve, 1997). Pada prinsipnya pengaktifan karbon

dapat dilakukan dengan dua macam metode yaitu:

1. Aktivasi secara fisika

Aktivasi fisika disebut juga aktivasi thermal. Menurut Satish, (2003) aktivasi

fisika adalah proses untuk mengembangkan struktur pori dan memperbesar luas

permukaan karbon aktif dengan perlakuan panas pada temperatur 800-1000 oC

dengan mengalirkan gas pengoksidasi seperti uap atau karbondioksida.

2. Aktivasi secara kimia

Aktivasi kimia dilakukan dengan mencampur material karbon dengan bahan-

bahan kimia atau ragen pengaktif, selanjutnya campuran dikeringkan atau

dipanaskan. Menurut Kirk and Othmer (1978), bahan kimia yang dapat digunakan

sebagai pengaktif diantaranya CaCl2, Ca(OH)2, NaCl, MgCl2, HNO3, HCl,

Ca3(PO4)2, H3PO4, ZnCl2 dan KOH. Semua bahan aktif ini umumnya bersifat

sebagai pengikat air.

Page 12: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

12

B. KERANGKA PEMIKIRAN

B.1. Pembuatan Karbon Aktif

Air

aktivator ( NaCl, KOH ,HCl) (1:15)

Analis BET Analisis BET

dan Proximate dan Proximate

Gambar 2.1 Skema Pembuatan Karbon Aktif dan Ampas Mangrove Sisa Hasil Ekstraksi

Pembuatan Zat Warna Alami

Ampas

Mangrove

Pengeringan

Penghalusan Penyaringan

Oven Furnace Karbon aktif

Aplikasi pada Limbah Batik

Pirolizer

Pengaktifan

Page 13: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN

A.1 Alat yang digunakan

a. Pirolizer

Gambar 3.1Gambar Alat Pirolizer

b. Timbangan analitik

c. Blender

d. Gelas beaker

e. Gelas Ukur

f. Pengaduk

g. Kertas Saring

h. Furnace

i. Oven

j. Dan peralatan lain yang mendukung penelitian

A.2. Bahan yang Digunakan

a. Ampas mangrove

b. Pelarut (Aquadest)

c. Zat aktifator (ZnCl2)

B. LOKASI

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakuakan di Laboratorium

Aplikasi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta ,

Jl. Ir. Sutami no. 36 Surakarta. Sedangkan Pengujian bahan baku karbon dari

1. Pyrolizer 7. Screw conveyor

2. Motor 8. Flue gas

3. Gas elpiji 9. Hopper

4. Burner & Tong Burner 10. Ampas Mangrove

5. Variable Speed Driver 11. KarbonMangrove

6. Termocouple 12. Light HC(gas)

Page 14: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

14

ampas mangrove dilakukan di Tekmira Bandung dan untuk pengujian hasil

karbon aktif dilakukan di Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

C. CARA KERJA

1. Persiapan Bahan Baku

Bahan baku yang berupa ampas mangrove sisa pembuatan zat

warna alami di jemur di bawah sinar matahari sampai kering untuk

mengurangi kadar airnya.

2. Karbonasi

Ampas mangrove yang telah dikeringkan diambil 250 gram

kemudian di pirolisis dengan alat pirolizer pada suhu 400°C dengan

kecepatan 9 rpm selama 5 menit.Karbon yang sudah jadi kemudian

dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan 200 mesh dan di analisa di

Tekmira Bandung untuk mengetahui kandungan proximate, ultimate dan

nilai kalor yang terdapat pada Karbon tersebut.

3. Aktivasi

Karbon yang berukuran 200 mesh di aktivasi dengan cara direndam

menggunakan NaCl, KOH dan HCL dengan konsentrasi 10% dan ratio

1:15 (volume) dalam gelas beker selama 24 jam kemudian disaring,

dikeringkan dan dimasukkan dalam furnace selama 60 menit pada suhu

750°C.

4. Apikasi pada Limbah Batik

D. Analisis Karbon Aktif

Analisa produk dilakukan terhadap rendemen dan beberapa faktor

yang dapat dijadikan sebagai penentu mutu karbon aktif yang dihasilkan.

Analisis yang dilakukan, antara lain:

1. Menghitung rendemen (ASTM, 1979 dan SNI, 1995)

Analisis kadar rendemen karbon aktif dilakukan dengan menghitung berat

karbon yang telah diaktivasi. Rendemen dihitung dengan cara:

% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛× 100%

2. Analisis luas permukaan

Untuk mengetahui permukaan karbon aktif yang terbentuk, sampel karbon

aktif di analisa BET (Brunauer – Emmet – Teller) di Laboratorium MIPA

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 15: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

15

3. Analisis kadar air (AOAC, 1997 dan SNI, 1995)

Suhu oven diatur 105 oC

Menimbang cawan porselen kosong dengan timbangan analitik

Sampel ditimbang sebanyak 1 gram pada cawan porselen

Cawan porslen yang telah berisi sampel dikeringkan kedalam oven

sampai didapat berat konstan

Data yang diperoleh dihitung dengan rumus :

% 𝐼𝑀 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ× 100 %

4. Analisis kadar zat terbang (British 1016 Part 104.3:1998)

Suhu furnace diatur 900 oC

Menimbang cawan porselen kosong

Sampel ditimbang sebanyak 1 gram pada cawan porselenCawan

porselen yang telah berisi sampel dimasukkan ke dalam furnace yang

bersuhu 900 oC selama 7 menit

Setelah itu, cawan porselen yang berisi residu didinginkan dan

ditimbang

Data yang diperoleh dihitung dengan rumus:

% 𝑉𝑀 = (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%) − 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟

5. Analisis kadar abu (British 1016 Part 104.4:1998)

Suhu furnace diatur pada suhu 500 oC

Menimbang cawan porselen kosong (W1)

Sampel ditimbang sebanyak 1 gram pada cawan porselen

Cawan porselen + sampel dimasukkan ke dalam furnace selama 30

menit

Temperatur dinaikkan menjadi 815 oC dan dibiarkan selama 60 menit

Setelah 60 menit, cawan porselen yang berisi abu didinginkan di

desikator dan ditimbang

Data yang diperoleh dihitung dengan rumus :

% 𝑉𝑀 = (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100 %)

6. Analisis kadar fix karbon (British 1016 Part 104.3:1973)

Kadar fix karbon dapat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut:

% 𝐹𝐶 = 100% − (% 𝐴𝑠ℎ + %𝑉𝑀)

Page 16: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

16

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran biaya

Tabel 4.1 Anggaran biaya kegiatan

No Jenis pengeluaran Presentase Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang 35 % Rp 4.210.000,00

2 Bahan habis pakai 25 % Rp 2.973.000,00

3 Perjalanan 25 % Rp 3.200.000,00

4 Lain-lain 15 % Rp 1.500.000,00

Jumlah 100 % Rp 11.883.000,00

B. Jadwal Rincian Program

Tabel 4.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan

No

.

Kegiatan Bulan

ke-1

Bulan

ke-2

Bulan

ke-3

Minggu

ke-

Minggu

ke-

Minggu

ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi pustaka

2 Persiapan Alat dan Bahan

3 Pelaksanaan Penelitian

4 Evaluasi Secara Umum

kegiatan Penelitian

5 Pengolahan data

6 Pembuatan laporan akhir

Page 17: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2007. Kelapa. http: //www.bppt.go.id/iptek.

Djatmiko , B&S. Ketaren.1985. Pemurnian minyak. Agroindustri Press,

Jurusan TIP, Fateta, IPB. Bogor

Paryanto, dkk. Pembuatan Karbon Aktif Dari Ampas Mangrove Sisa Hasil

Ekstraksi Pembuatan Zat warna Alami. Jurnal Penelitian.

Paryanto , dkk. Pembuatan Zat Warna Alami Berbentuk Bubuk (Powder) Dari Buah

Mangrove Jenis Rhizopora Mucronata Untuk Mendukung Industri Batik Di

Indonesia. Jurnal Penelitian

Rendi dan Resika, Pembuatan Karbon Aktif Dari Ampas Mangrove Jenis Rhizopora

Mucronata Sisa Hasil Ekstraksi Pembuatan Zat warna Alami.Laporan Tugas

Akhir Ahli Madya pada Program Study Diploma III Teknik Kimia Universitas

Sebelas Maret

Page 18: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

18

Page 19: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

19

Page 20: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

20

Page 21: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

21

Page 22: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

22

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Alumunium

Foil

Alat

Pendukung

20 20.000 400.000

Tali Katun Alat

Pendukung

20 5.000 100.000

Modifikasi

Alat

Alat

Pendukung

1 kali 2.500.000 2.500.000

Nampan Alat

Pendukung

8 30.000 240.000

Toples Kecil 10 10.000 100.000

Baskom Alat

Pendukung

6 25.000 150.000

Sarung

tangan lateks

Alat

Pendukung

2 pak 60.000 120.000

Masker Alat

Pendukung

2 pak 60.000 120.000

Beaker glass

500 ml

Alat

Pendukung

8 60.000 480.000

Sub Total (Rp) 4.210.000

2. Peralatan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Mangrove Bahan Baku 200 kg 500 100.000

Aquadest Bahan Baku 625 L 1.500 937.500

HCl Bahan Baku 5 L 32.500 162.500

NaCl Bahan Baku 5 kg 78.000 390.000

KOH Bahan Baku 4 kg 84.500 338.000

LPG Bahan

pendukung

6 15.000 90.000

Listrik

- Pirolizer

- Crusher

- Ayakan

1.

Bahan

pendukung

1,55 kW 600/kwh 955.000

Bahan

pendukung

1,55 kW 600/kwh

Bahan

pendukung

1,55 kW 600/kwh

Sub Total (Rp) 2.973.000

Page 23: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

23

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Sekitar solo Belanja

bahan

30 kali x 4 10.000 1.200.000

Solo –

pasuruan

(pp)

Survei bahan 2 orang 200.000 400.000

Solo-jakarta

Jakarta -Solo

Survei bahan 4 orang 400.000 1.600.000

Sub Total (Rp) 3.200.000

4. Lain –lain

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Dokumentasi Persyaratan 5 50.000 250.000

Administrasi Persyaratan 5 100.000 500.000

Seminar Publikasi 1 250.000 250.000

Laporan Persyaratan 1 150.000 150.000

Biaya tak

terduga

Cadangan 1 350.000 350.000

Sub Total (Rp) 1.500.000

Total (Rp) 11.883.000

Page 24: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

24

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No

.

Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi Kerja

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Fakhruddin

Ali Fikri

I8313018

D3 Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

8 Jam/Minggu -Ketua Peneliti

-Koordinasi

Anggota

-Studi Pustaka

-Pengolahan

Data

-Penyusunan

Laporan

-Evaluasi

Umum

Penelitian

2. Merlando

Dany S

I8313033

D3 Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

8 Jam/Minggu -Anggota I

-Studi Pustaka

-Pengolahan

Data

-Penyusunan

Laporan

-Evaluasi

Umum

Penelitian

3. Sandy

Irbianto

I8314060

D3 Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

8 Jam/Minggu -Anggota II

-Studi Pustaka

-Pengolahan

Data

-Penyusunan

Laporan

-Evaluasi

Umum

Penelitian

Page 25: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

25

4. Silma

Kemala

Farisha

D3 Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

8 Jam/Minggu -Anggota III

-Studi Pustaka

-Pengolahan

Data

-Penyusunan

Laporan

-Evaluasi

Umum

Penelitian

Page 26: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

26

Lampiran 4. Curriculum Vitae Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap ( dengan gelar) Ir. Paryanto, MS

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 195804251986011001

5 NIDN 0025045804

6 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 25 April 1958

7 E-mail [email protected]

8 Nomor telepon/Hp 0271 781806/08122985487

9 Alamat kantor Jurusan Teknik Kimia ,FT UNS

10 Nomor Telepon /fax 0271 632112

11 Lulusan yang telah dihsilkan S1 = 60 orang;

S2 = -;

S3= -;

12 Mata Kuliah yang diampu -Tek. Zat Warna Alami

-Kewirausahaan/technopreneurship

-Perancangan Proses

-Tek. Pengolahan Limbah Industri

B. Riwayat Pendidikan

1. Program S1 S2

2 . Nama Perguruan Tinggi Universitas

Diponegoro

Universitas Gajah Mada

3 . Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia

4 . Tahun Masuk 1978 1988

5 . Tahun Lulus 1984 1992

6 . Judul skripsi/tesis Perancangan Pabrik

Anilin Sintesis dari

Eugenol Minyak

Daun Cengkeh

Esterifikasi Minyak

Nyampung menjadi

Bahan Bakar Bio Disel

7 . Nama

Pembimbing/Promotor

Prof. Dr. Ir.

Bambang

Pramudono, MS

Prof. Dr. Ir. Ida Bagus

Agra

Page 27: Proposal PKM 15 Gfikri 2 - FIX

27