pjbl fhi

15
1. GASTRITIS a. Definisi Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Hadi, 1999). Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Price 2005). Gastritis daalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene, 2001). Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering diakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakterihelicobacterpylori (Brunner dan Suddart, 2002) Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang rasa nyeri (obat antiinflamasi non steroid) secara terus menerus, konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, stress fisik, hingga autoimun, radiasi, Crohn’s disease, dan faktor lain. b. Manifestasi Klinis 1) Nyeri ulu hati Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradangan yang terjadi akibat dari adanya iritasi pada mukosa lambung. 2) Anoreksia, Nausea dan Vomitus Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ lambung. 3) Melena dan Hematemesis Hal ini dapt disebabkan karena adanya suatun proses perdarahan yang berawal dari adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung. c. Penatalaksanaan Penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan posisi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung

Upload: ann-lie

Post on 11-Apr-2016

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fghjkl

TRANSCRIPT

Page 1: PJBL FHI

1. GASTRITISa. Definisi

Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Hadi, 1999).

Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Price 2005).

Gastritis daalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene, 2001).

Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering diakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakterihelicobacterpylori (Brunner dan Suddart, 2002)

Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang rasa nyeri (obat antiinflamasi non steroid) secara terus menerus, konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, stress fisik, hingga autoimun, radiasi, Crohn’s disease, dan faktor lain.

b. Manifestasi Klinis1) Nyeri ulu hati

Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradangan yang terjadi akibat dari adanya iritasi pada mukosa lambung.

2) Anoreksia, Nausea dan Vomitus Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ lambung.

3) Melena dan Hematemesis Hal ini dapt disebabkan karena adanya suatun proses perdarahan yang berawal dari adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung.

c. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan posisi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis reseptor H2 inhibition pompa proton, antikolinergik dan antasid juga ditujukan sebagai sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin.

Penatalaksanaan sebaiknya meliputi pencegahan terhadap setiap pasien dengan resiko tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan menghentikan obat yang dapat menjadi kuasa dan pengobatan suportif. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian antasida dan antagonis H2 sehingga mencapai pH lambung 4. Meskipun hasilnya masih jadi perdebatan, tetapi pada umumnya tetap dianjurkan.

Pencegahan ini terutama bagi pasien yang menderita penyakit dengan keadaan klinis yang berat. Untuk pengguna aspirin atau anti inflamasi nonsteroid pencegahan yang terbaik adalah dengan Misaprostol, atau Derivat Prostaglandin Mukosa.

Page 2: PJBL FHI

2. SINUSITISa. Definisi

Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa menjangkiti orang-orang pada segala umur.

Penyebab sinusitis yang paling umum adalah karena infeksi virus. Sering kali disebabkan oleh virus flu atau pilek yang disebarkan sinus dari saluran pernapasan atas. Setelah terjadi pilek atau flu, infeksi bakteri sekunder bisa terjadi. Ini akan menyebabkan dinding dari sinus mengalami peradangan atau inflamasi. Gigi yang terinfeksi juga bisa membuat sinus ikut terinfeksi.

Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis, yaitua. Sinus Frontal, terletak di atas mata dibagian tengah dari masing-masing alisb. Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat disamping hidungc. Sinus Ethmoid, terletak diantara mata, tepat di belakang tulang hidungd. Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid & dibelakang mata

b. Manifestasi klinis- Sinusitis maksila akutGejala : Demam, pusing, ingus kental di hidung, hidung tersumbat, nyeri pada pipi terutama sore hari, ingus mengalir ke nasofaring, kental kadang-kadang berbau dan bercampur darah.- Sinusitis etmoid akutGejala : ingus kental di hidung dan nasafaring, nyeri di antara dua mata, dan pusing.- Sinusitis frontal akutGejala : demam,sakit kepala yang hebat pada siang hari,tetapi berkurang setelah sore hari, ingus kental dan penciuman berkurang.- Sinusitis sphenoid akutGejala : nyeri di bola mata, sakit kepala, ingus di nasofaring- Sinusitis KronisGejala : pilek yang sering kambuh, ingus kental dan kadang-kadang berbau,selalu terdapat ingus di tenggorok, terdapat gejala di organ lain misalnya rematik, nefritis, bronchitis, bronkiektasis, batuk kering, dan sering demam.

c. PenatalaksanaanSekitar 60% penderita sinusitis tidak perlu menemui dokter karena kebanyakan kasus

yang disebabkan virus akan hilang dengan sendirinya. Sinusitis butuh waktu sekitar dua hingga tiga minggu untuk sembuh sepenuhnya. Kondisi ini lebih lama dibandingkan pilek. Jika Anda menderita sinusitis ringan, obat-obatan pereda rasa sakit dan dekongestan akan membantu mengurangi gejala yang timbul.

Periksakan pada dokter jika gejala tidak membaik setelah seminggu memulai pengobatan, memburuk atau terus-menerus kembali. Dalam kasus seperti ini, antibiotik dan

Page 3: PJBL FHI

steroid semprot atau tetes mungkin akan diresepkan oleh dokter. Untuk kasus sinusitis yang parah, ada kemungkinan dibutuhkan operasi untuk meningkatkan fungsi sinus dan juga fungsi drainase-nya. Operasi hanya disarankan jika pengobatan sinusitis lainnya gagal memberikan hasil.

d. Pencegahan

o Mandi air hangat sedikit lebih lama, karena uap hangat yang terembus dari air mandi ini

akan mencairkan dahak yang kental dan sulit dikeluarkan. Mandi sauna juga sangat baik

bagi penderita penyakit sinusitis.

o Perbanyak minum air putih sehingga dapat mengengencerkan dahak. Jika dahal lebih

encer, semakin kecil kemungkinan terjadinya sumbatan.

o Berhenti merokok bagi perokok aktif, karena rokok berefek mengeringkan selaput lendir

lunak di dalam saluran lendir.

o Gunakan pelaga sumbatan oral atau semprotan pelega sumbatan hidung hanya untuk

jangka pendek.

o Keluarkan lendir hidung secara perlahan, tutup 1 lubang hidung pada saat

mengeluarkan lendir dari lubang hdiung yang lain.

o Penderita sinusitis perlu lebih cermat merawat kesehatan gigi dan gusi, karena ada

kalanya kuman-kuman yang terdaat pada gigi dan gusi menyebrang ke area sinus.

o Hindari perjalanan udara dan olahraga angkasa atau laut seperti terjun payung,

menyelam, ski, berenang, dan selancar. Hal ini bertujuan agar tidak timbul perubahan

tekanan di dalam kepala yang menyebabkan ingus sulit dikeluarkan.

o Hendaknya selalu mencuci tangan, walaupun jarak antara tangan dan sinus relatif jauh.

Sering terjadi, penyakit sinusitis berlangsung setelah seseorang menderita pilek atau

alergi yang tidak sembuh-sembuh. Virus dari pilek ini sering terbawa tangan yang kotor.

o Jika anda mempunyai alergi, cobalah untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan

timbulnya alergi tersebut.

Page 4: PJBL FHI

3. POLA ASUHa. Definisi

Pola asuh adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Strategi, cara dan bentuk pendidikan yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya sudah tentu dilandasi oleh beberapa tujuan dan harapan orangtua. Diharapkan pendidikan yang diberikan orangtua membuat anak mampu bertahan hidup sesuai alam dan lingkungannya dengan cara menumbuhkan potensi-potensi yang berupa kekuatan batin, fikiran dan kekuatan jasmani pada diri setiap anak (Anto, dkk. 1998)

b. Penyebab dan Cara mengatasi

1.Anak Yang Memberontak

Penyebabnya bisa karena keadaan yang membuatnya tidak nyaman atau ingin mengungkapkan ketidaksetujuannya.

Penyebab secara terperinci bisa karena :

a)Perbedaan sikap kedua orangtua

b)Orangtua bertindak tidak adil

c)Ornagtua menuntut secara berlebihan

d)Orangtua bersikap kaku

e)Anak merasa mendapatkan tugas yang banyak

f)Orangtua melindungi secara berlebihan

g)Anak mengalami keletihan

Cara mengatasinya :

a)Jika akibat tekanan dari orangtua adalah dengan mengurangi ketegangan dengan cara orangtua memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan sesuatu bersikap sesuai dengan keinginan, kondisi dan kebutuhannya.

Page 5: PJBL FHI

b)Dengan mengurangi tugas yang diberikan kepada anaknya. Apabila tugas datangnya dari sekolah, orangtua hendaknya memberikan empati kepada anaknya dengan cara mendampingi anaknya dalam menyelesaikan kesadaran dalam diri anak tentang pentingnya menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

c)Orangtua harus memberikan kelonggaran atau kemerdekaan kepada anak, dengan demikian sang anak mempunyai kebebasan dan berlatih pula membangun kepercayaan diri.

2. Anak Yang Berbohong

Tidak ada satupun manusia didunia ini yang suka dibohongi, masih saja ada orang yang suka berbohong kepada orang lain. Apakah ia lupa bagaimana rasanya jika orang lain berohong kepadanya.

Demikian pula dengan kita, bagaimana jika anak mempunyai kebiasaan baru yakni suka berbohong? Tentu kita tidak menginginkannya.

Penyebab anak yang suka berbohong biasanya karena :

a)Meniru orangtua

b)Orangtua yang tidak kenal kompromi

c)Anak suka berimajinasi

d)Untuk menutupi kekurangan atau ingin dipuji

Cara mengatasinya :

a)Orangtua hendaknya merubah sikapnya terhadap anak.

b)Orangtua hendaknya menasehati anaknya untuk membedakan antara imajinasi dengan kenyataan.

c)Orangtua harus menyediakan diri untuk sering berdialog dengan anaknya.

d)Orangtua juga perlu memberikan tentang pentingnya kejujuran.

Page 6: PJBL FHI

3.Anak Yang Suka Mencuri

Setiap orangtua pasti akan memberikan pelajaran kepada anak-anaknya tentang pentingnya menjaga kejujuran dan jangan smpai mencuri. Karena mencuri adalah perilaku buruk yang sulit untuk ditoleransi.

Penyebab anak yang suka mencuri karena :

a)Meniru perilaku lingkungan

b)Didesak oleh kuatnya keinginan

c)Iseng terhadap teman

d)Anak belum memahami batas hak memiliki

Cara mengatasinya :

a)Dengan memberikan kesadaran secara terus-menerus kepada anak bahwa mencuri adalah perbuatan yang sangta buruk.

b)Dengan mengajak sang anak untuk brbicara bersama. Lebih bagus lagi dilakukan secara empat mata , hal ini mengesankan bahwa orangtua melindungi sang anak agar tidak malu.

c)Dengan mengajak anak duduk berdua saja dengan sang anak melalui beberapa tahap, antara lain :

Pertemuan dilakukan dengan cara agak santai dalam arti kita tidak perlu menunjukkan wajah yang tegang atau seolah-olah kecewa berat akan perbuatan sang anak. Kemudian sang anak ditanya maksud dan tujuannya mencuri dan mengingatkan bahwa apapun maksud dan tujuannya mencuri pasti dilihat oleh Allah. Apabila ada perubahan yang positif, maka tidak perlu dilakukan pertemuan kedua.

Page 7: PJBL FHI

Jika kejadiannya terulang lagi, maka perlu dilakukkan pertemuan kedua. Dalam pertemuan kali ini kita tidak perlu menunjukkan wajah yang serius. Pertanyaan awal yang diajukan adalah kenapa perbuatan tersebut bisa diulang kemudian menegaskan kembali sebagaimana pada tahap pertama.

4.Anak Yang Malas

Malas yang dimaksudkan disini bisa jadi malas bangun pagi, malas membersihkan kamarnya sendiri, malas belajar dan lain-lain.

Penyebab anak menjadi malas antara lain :

a)Mendapatkan tugas yang banyak

b)Terlalu dimanja

c)Dididik dengan keras dan kaku

d)Tidak ada perhatian dari orangtua

e)Tidak dididik belajar aktif

Cara mengatasinya :

a)Orangtua dapat menunjukkan bahwa akan senang hati menemani anaknya dalam mengerjakan tugas.

b)Orangtua harus memberikan kepercayaan kepada anaknya untuk melakukan pekerjaan yang memang sudah sewajarnya dilakukan oleh anak seusianya.

c)Orangtua hendaknya membangun kesadaran dalam diri anak-anaknya dengan dialog dan dengan hati yang riang.

5.Anak Yang Aktif

Anak yang aktif dimaksudkan disini adalah apabila anak-anak tampak senantiasa aktif, berlarian kesana kemari, bahkan ia tidak bisa membedakan situasi dan kondisi tertentu.

Page 8: PJBL FHI

Penyebabnya antara lain :

a)Tidak tersedia tempat bermain

b)Belum memahami tata cara bermain

Cara mengatasinya :

a)Orangtua hendaknya menyediakan atau mencari tempat untuk bermain anak-anaknya.

b)Orangtua juga menyampaikan tentang tata cara bermain tersebut.

6.Anak Yang Suka Membangkang

Anak yang suka membangkang adalah anak yang tidak mau menurut bila mendapatkan perintah, menyanggah jika diberikan pengarahan, tidak mengindahkan nasihat atau bahkan menentang setiap apa yang disampaikan orangtuanya.

Penyebab anak yang membangkang antara lain :

a)Orangtua tidak memahami kecenderungan anak

b)Anak merasa beban yang berat

c)Anak menagih janji

d)Orangtua bersikap otoriter

Cara mengatasinya :

a)Orangtua hendaknya memahami kecenderungan anaknya.

b)Orangtua harus mempunyai rasa kepekaan dalam memahami kejiwaan anaknya.

Page 9: PJBL FHI

c)Orangtua hendaknya tidak mengobral janji pada anaknya, larena janji adalah janji yang harus ditepati.

d)Kasih sayang yang diberikan orangtua pada anaknya, sehingga anak merasa nyaman.

7.Anak Yang Merokok

Penyebab anak merokok antara lain :

a)Kurang perhatian dari orangtua

b)Terpengaruh teman

c)Tidak memahami bahayaa merokok

Cara mengatasinya :

a)Orangtua hendaknya memberikan perhatian pada anaknya sehingga sang anak merasa nyaman brada dirumah.

b)Orangtua dibutuhkan bisa mengenal teman-teman anaknya.

c)Orangtua perlu menyampaikan tentang bahaya merokok.

8.Anak Yang Kecanduan Nge-game

Sekarang ini banyak anak yang suka nge-game dikomputer khususnya internet atau biasa disebut game online baik dirumah seharian penuh hanya untuk nge-game ataupun pagi hari daang kewarnet untuk nge-game.

Berdasarkan penelitian di Inggris, bahwa anak-anak yang menghabiskan waktunya lebih dari dua jam untuk menonton televise atau bermain game komputer ternyata memiliki resiko lebih besar dalam masalah kejiwaan.

Page 10: PJBL FHI

Penyebab anak kecanduan nge-game :

a)Tidak memahami akibat buruknya

b)Tidak banyak pilihan bermain

c)Orangtua cuek terhadap anak

Cara mengatasinya :

a)Orangtua hendaknya menyampaikan beberapa akibat buruk bermain game online.

b)Orangtua hendaknya menyediakan berbagai pilihan bermain, seperti : puzzle, mewarnai, menggambar, ular tangga dan lain-lain.

c)Orangtua hendaknya memunculkan atau menunjukkan kembali perhatian orangtua kepada anak-anaknya.

Page 11: PJBL FHI

1. Kesehatan RumahRumah berukuran 5 m x 7 m. Rumah berdiri di tanah milik PJKA di dekat Stasiun Depok Baru.

Rumah tersebut dibangunkan oleh saudara-saudaranya. Dinding sebagian terbuat dari bilik

bambu dan sebagian lagi dari kayu. Terdapat sebuah jendela kaca namun tidak dapat

dibuka. Ventilasi hanya berasal dari pintu yang dibuka dari pagi hingga sore hari bila anggota

keluarga ada di rumah. Atap rumah terbuat dari asbes dan tidak mempunyai genting kaca.

Lantai dari semen dan disapu tiap hari.

Kesehatan rumah pada keluarga Bp. S tidak sehat karena dekat stasiun, ventilasi jarang

dibuka, dan atap terbuat asbes sehingga udara panas, ukuran rumah pun sempit,

menjadikan udara tercampur didalam.

2. Peran KeluargaPeran formal:

Bp. S berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari keluarga. Ibu U berperan sebagai ibu rumah tangga, yang mengatur keuangan yang ada

serta mendidik dan mengasuh anak. An. M bertugas untuk belajar dan membantu Ibu U

dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. An. H dan An. A hanya mempunyai tugas

untuk belajar dengan sebaik-baiknya, dan An. L belum mempunyai tanggung jawab di

keluarga. Ibu U berharap anak-anaknya menurut dan mau mengerti kondisi keluarga yang

kekurangan sehingga tidak menuntut semua keinginan mereka dapat dipenuhi.

Peran informal:

Sejak masuk SMP, An. H terkadang ikut membantu mengatur parkir mobil untuk menambah

uang jajannya. Bila ada masalah dalam keluarga, biasanya Ibu U yang berusaha untuk

memecahkan masalah dengan mengajak diskusi anak-anaknya.

3. Peran Perawat Keluarga 1. PendidikPerawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandirib. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga2. KoordinatorDiperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan

Page 12: PJBL FHI

3. PelaksanaPerawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit4. Pengawas kesehatanSebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga5. KonsultanPerawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya6. KolaborasiPerawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal7. FasilitatorMembantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)8. Penemu kasusMengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah9. Modifikasi lingkunganPerawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.