pintu dan jendela pintu dan jendela: -akses keluar/masuk ruangan -penerangan (lighting) -penghawaan...

37
PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA Oleh : A.A.M

Upload: phamnguyet

Post on 09-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PERTEMUAN XI

PINTU DAN JENDELA

Oleh : A.A.M

Fungsi Pintu dan Jendela:

- Akses keluar/masuk ruangan

- Penerangan (Lighting)

- Penghawaan (Ventilation)

Syarat:

- Stabil, kuat dan aman

Rangka pintu & jendela tidak boleh dibebani pasangan dinding diatasnya

harus diberi pasangan rollag atau balok latei (beton bertulang)

- Terikat kuat pada dinding

- Estetik

Bahan:

- Kayu

- Metal: alumunium, besi, baja

- Bahan sintetis (PVC dll.)

SANITASI

DAN

DRAINASI

Sanitasi pada bangunan gedung meliputi:

- Sistem penyediaan air bersih

- Sistem pengolahan dan pembuangan air kotor

Tujuan:

Agar bangunan selalu dalam keadaan bersih dan sehat.

Sumber air bersih:

PAM atau sumur

Untuk mendistribusikan air ke dalam bangunan diperlukan sarana sbb. (optional, tdk harus semua ada) :

- Ground Reservoar (GR)

- Roof Tank (RT)

- Pompa (P)

- Jaringan Pipa Air Bersih

Sistem Distribusi Air Bersih

1. Bangunan tak bertingkat :

Air dari PAM atau dari sumur dengan pompa automatic langsung disalurkan melalui jaringan air bersih di dalam bangunan ke unit - unit pemakai (kran). Atau : air dari sumur atau dari PAM ditampung dulu di dalam tangki air diatas atap, baru kemudian di distribusikan secara gravitasi.

Sistem Distribusi Air Bersih

2. Bangunan bertingkat :

a. Pada umumnya air ditampung di dalam Ground Reservoir (GR) di bawah bangunan, kemudian dipompa ke Roof Tank (RT) yang selanjutnya didistribusikan secara gravitasi ke unit – unit pemakai (kran air).

b. Air dari GR dapat juga didistribusikan langsung ke unit – unit pemakai dengan sistim tanki tekan.

Sistem Pembuangan Air Kotor

Air kotor atau air bekas dapat dikelompokkan menjadi :

- Greywater : air kotor/bekas dari dapur, kamar mandi, wastafel, buangan mesin cuci (mengandung larutan deterjen).

- Blackwater : air kotor dan kotoran dari WC dan Urinoir.

- Clearwater : buangan dari AC dan kulkas.

Air – air kotor/bekas tersebut tidak boleh dialirkan dengan satu pipa, masing – masing harus disalurkan melalui pipa – pipa pembuang yang terpisah.

Pada bangunan bertingkat, pipa – pipa pembuang bermuara ke dalam pipa kolektor masing – masing jenis yang di letakkan di dalam shaft. Lubang shaft ini pada umumnya juga untuk menempatkan pipa – pipa air bersih, pipa air sistim pemadam kebakaran, kabel – kabel listrik, kabel komunikasi dll.

Air kotor & kotoran dari saluran pembuang WC & Urinoir harus dimasukkan dahulu ke dalam septic tank sebelum dibuang ke sumur peresapan atau riol kota.

Sistem Pembuangan Air Kotor

Shaft (ruang vertikal menerus antar lantai):

ruang untuk menempatkan pipa, kabel,

ducting AC

Sistem Pembuangan Air Kotor

Air kotor dan kotoran dari

WC dialirkan ke septic

tank lebih dahulu sebelum

dialirkan menuju sumur

peresapan.

Di dalam septic tank,

kotoran dihancurkan oleh

bakteri secara aerobik.

Shg pada tutup septic

tank harus dipasang pipa

penghawaan. Septic tank

harus kedap air, shg air

kotor di dalamnya tdk

meresap ke dalam tanah

disekitarnya.

Denah Jaringan Air Kotor

Denah Jaringan Air Bersih

Denah Jaringan Air Bilas

Bak Kontrol

Sistem pembuangan air kotor :

Greywater tidak boleh dimasukkan ke dalam septic tank yang digunakan

untuk menampung buangan wc/urinoir, karena dia mengandung larutan

deterjen yang dapat membunuh bakteri yang digunakan sebagai organisme

penghancur dalam septic tank.

Greywater tidak

boleh langsung

dibuang ke sumur

peresapan atau

riol/drainasi kota,

tetapi harus

ditreatment lebih

dahulu dengan

bak/tangki

penyaring sbb.

Sistem pembuangan air hujan:

Air hujan dari atap maupun yang langsung jatuh ke tanah dikumpulkan dalam

saluran air hujan yang selanjutnya mengalirkannya ke sumur peresapan.

Saluran luapan pada sumur peresapan air hujan (SPAH) menyalurkan

buangan air hujan ke sungai atau saluran drainasi lingkungan/kota.

Sistem pembuangan air kotor

SUMUR PERESAPAN AIR HUJAN (SPAH)

Perancangan Dimensi

Septic Tank

Data yang harus diketahui:

1. Jumlah penghuni

2. Kebutuhan air per orang per hari (utk kantor: k.l. 80 – 100 liter)

Asumsi & ketentuan:

1. Bagian air bekas yang masuk ke septic tank (20% - 30%)

2. Lama tinggal (waktu proses) dalam septic tank = k.l. 3 hari

Perancangan Septic Tank

Volume Septic Tank dan Sumur Peresapan Air Kotor (SPAK) harus direncanakan

mampu menampung dan mengolah volume buangan limbah penghuni/pemakai

bangunan.

Contoh:

Dimensi septic tank untuk kantor dengan 100 penghuni.

Volume kebutuhan air diambil = 90 liter/orang/hari

Bagian volume air buangan ke septic tank diambil 25%,

jadi volume air buangan per hari V1h = 25% . 100 . 90 = 2250 liter

Volume air buangan dalam 3 hari V3h = 3 x 2250 = 6750 liter

Volume septic tank yang dibutuhkan = 6750 liter = 6,75 𝑚3

Jika ditetapkan tinggi air dalam septic tank = 1,25 m, maka luas dasar

septic tank adalah 6,75/1,25 = 5,4 𝑚2

Digunakan ukuran dasar septic tank: panjang = 3 m, lebar 2 m,

maka luas dasar septic tank = 2 x 3 = 6 𝑚2 > 5,4 𝑚2 OK.

Dengan ”tinggi bebas“ (free board) = 0,5 m,

maka dimensi septic tank yang diperlukan adalah (dalam ukuran bersih) :

TUGAS KELAS

1. Rencanakan dimensi Septic Tank untuk bangunan

rumah 2 lantai dengan 10 orang penghuni

didalamnya!

2. Jika diketahui luas dasar Septic Tank suatu kantor

adalah 8,75 𝑚2 , berapakah rata – rata jumlah

penghuni kantor tersebut tiap harinya?

Waktu : 30 menit

SELESAI