pinilara edited

7
Pinilara Halimun : Seorang pemuda yang memiliki keberanian untuk melawan kompeni belanda. ia dendam karena belanda telah menculik ia dan adiknya yaitu Gundala. Tak sampai situ, belanda juga membuat adiknya lebih berpihak pada belanda dibanding kampung halamannya sendiri. Ia mempunyai tekad yang kuad dan keinginan besar mengusir belanda dari kampung halamannya. Gundala : Merupakan adik dari Halimun. Ia kurang memiliki keteguhan hati sehingga belanda dengan mudahnya membuat dia percaya. Ia berpisah dengan Halimun dan mendapatkan jabatan tinggi di militer belanda. ia jatuh hati dengan anak komandan gilbert namun sayangnya anaka dari komandan itu tak merasakan hal yang sama. Ia malah jatuh hati dengan Halimun yang membuat Gundala menjadi dendam dengan kakaknya sendiri dan berusaha menjatuhkan kakaknya Komandan Gilbert : Komandan Belanda, ayah Sophia. Mempunyai orak yang sangat licik juga bengis. Ia tak peduli dengan keadaan rakyat asalkan uang untuknya mengalir dengan deras. Ia menjadikan Gundala sebagai boneka perang melawan pribumi. Sophia : Anak dari Komandan Gilbert, yang sebenarnya tak suka perlakuan bangsanya sendiri yang semena – mena terhadap kaum pribumi. Maka dari itu ia mendukung dan membantu pribumi untuk mengalahkan kompeni belanda, bangsanya sendiri. Ia menaruh hati pada Halimun, pria yang menurutnya berjiwa kepemimpinan sangat tinggi. Ibu Wastiqah : Ibu dari Halimun dan Gundala. Wanita yang penyabar dan selalu mengurus kedua anaknya dengan senang. Namun sangat sedih ketika kedua anaknya diculik oleh kompeni belanda. Pak Ranjana : Seorang kepala daerah yang tidak tegas dan begitu patuh pada belanda. Pak Ranjana sangat takut pada kompeni belanda sehingga tak pernah melawan. Banyak sekali masyarakat yang mengadu padanya seperti ibu Wastiqah. Namun semua tak pernah di gubrisnya, ia hanya tunduk pada kompeni belanda

Upload: safirah-almira

Post on 21-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

erw

TRANSCRIPT

PinilaraHalimun: Seorang pemuda yang memiliki keberanian untuk melawan kompeni belanda. ia dendam karena belanda telah menculik ia dan adiknya yaitu Gundala. Tak sampai situ, belanda juga membuat adiknya lebih berpihak pada belanda dibanding kampung halamannya sendiri. Ia mempunyai tekad yang kuad dan keinginan besar mengusir belanda dari kampung halamannya.Gundala: Merupakan adik dari Halimun. Ia kurang memiliki keteguhan hati sehingga belanda dengan mudahnya membuat dia percaya. Ia berpisah dengan Halimun dan mendapatkan jabatan tinggi di militer belanda. ia jatuh hati dengan anak komandan gilbert namun sayangnya anaka dari komandan itu tak merasakan hal yang sama. Ia malah jatuh hati dengan Halimun yang membuat Gundala menjadi dendam dengan kakaknya sendiri dan berusaha menjatuhkan kakaknyaKomandan Gilbert: Komandan Belanda, ayah Sophia. Mempunyai orak yang sangat licik juga bengis. Ia tak peduli dengan keadaan rakyat asalkan uang untuknya mengalir dengan deras. Ia menjadikan Gundala sebagai boneka perang melawan pribumi.Sophia: Anak dari Komandan Gilbert, yang sebenarnya tak suka perlakuan bangsanya sendiri yang semena mena terhadap kaum pribumi. Maka dari itu ia mendukung dan membantu pribumi untuk mengalahkan kompeni belanda, bangsanya sendiri. Ia menaruh hati pada Halimun, pria yang menurutnya berjiwa kepemimpinan sangat tinggi.Ibu Wastiqah: Ibu dari Halimun dan Gundala. Wanita yang penyabar dan selalu mengurus kedua anaknya dengan senang. Namun sangat sedih ketika kedua anaknya diculik oleh kompeni belanda.Pak Ranjana: Seorang kepala daerah yang tidak tegas dan begitu patuh pada belanda. Pak Ranjana sangat takut pada kompeni belanda sehingga tak pernah melawan. Banyak sekali masyarakat yang mengadu padanya seperti ibu Wastiqah. Namun semua tak pernah di gubrisnya, ia hanya tunduk pada kompeni belandaAwi: Seorang pemuda yang kerja urak urakkan. Setelah ia mengenal Halimun, Halimun memberinya semangat kembali untuk melawan belanda yang telah menghancurkan keluarganya. Ia terkenal humoris dengan aksen sunda yang begitu melekat pada dirinya.William: Mengikuti wajib militer bersama Gundala. Ia dan Gundala menjadi teman seperjuangan pada saat mereka menjalani wajib militer. Wiliam mendukung segala yang dilakukan Gundala karena menurutnya Gundala merupakan panutan yang patut dicontoh.Kamala: Ikut terculik bersama Halimun dan Gundala. Ia terkena tipu muslihat belanda juga sehingga ia dengan mudahnya percaya pada kompeni belanda seperti apa yang Gundala rasakan. Namun pada akhirnya ia kembali pada kampung halamannya.Alkisah, jaman Indonesia Belanda di tatar Sunda, hiduplah 2 orang kakak beradik yang bernama Halimun sebagai kakak dan Gundala sebagai adik dari Halimun. Sedari kecil mereka sudah terbiasa untuk bekerja di ladang membantu ibu Wastiqah yang merupakan ibu mereka. Ketika itu mereka sedang membantu ibu mereka di ladang, tiba tiba sekumpulan kompeni Belanda datang untuk menculik anak anak seperti mereka. Halimun dan Gundala pun tertangkap oleh kompeni belanda. Ibu mereka sangat khawatir, dan mengadu kepada kepala desa yaitu Pak Ranjana. Namun apa daya, Pak Ranjana tak bisa berbuat apa apa karena dia tunduk oleh belanda.Ternyata anak anak yang diculik, berencana dijadikan pekerja Rodi oleh kompeni belanda. Di sini, mereka bertemu seorang gadis pribumi yang bernama Kamala. Ia bernasib sama seperti mereka berdua. Halimun, Gundala, dan Kamala selalu berbarengan kemanapun. Ketika mereka bekerja dan beristirahat. Tak ada perbedaan gender disini, kompeni tak memperdulikan itu.Suatu hari, semua anak hasil penculikan itu dikumpulkan karena kompeni mempunyai sebuah pengumuman untuk mereka semua. Kompeni mengumumkan bahwa akan ada perekrutan untuk mereka semua menjadi para petinggi belanda. Gundala dan Kamala tertarik atas pengumuman kompeni tersebut. Namun Halimun sama sekali tak tertarik. Ia dari awal sudah membenci belanda dan merencanakan serangan balik pada belanda. Betapa kecewanya Halimun saat tau Gundala, adiknya sendiri dan Kamala yang merupakan sahabatnya sendiri mengiyakan tawaran belanda tersebut. Beberapa tahun kemudian, Halimun masih menyimpan dendam pada kompeni, yang membuat adik dan sahabatnya pergi. Ia bertemu seorang pemuda yang bernama Awi. Awi kini menjadi sahabat karibnya. Halimun dan Awi dipulangkan ke kampung mereka lagi yang sekarang keadaannya sama seperti di tempat mereka diculik, ia kembali bertemu ibunya. Kini semua orang dijadikan pekerja Rodi oleh kompen. Halimun bercerita pada ibu Wastiqah bahwa adiknya, gundala sekarang berada di tangan kompeni belanda. Halimun semakin marah pada belanda. Ia dan Awi merencanakan sebuah pemberontakan pada belanda. Akhirnya ia dan Awi membuat sebuah Grup Pemberontakkan pada kompeni belanda. Tak sedikit penduduk yang ikut grup ini. Mereka merasakan kemarahan yang sama pada kompeni belanda. Bahkan Pak Ranjana pun ikut kelompok Halimun itu.Suatu hari, Komandan Gilbert dan anaknya, Sophia mengunjungi kampung Halimun. Tak disangka, Gundala pada saat itu sudah menjadi jenderal bagi belanda, dan kamala sudah menjadi sekretari perang bagi kompeni belanda. Gundala merupakan anak buah Komandan Gilbert. Gundala pun menaruh hati pada anak Komandan Gilbert yang bernama Sophia itu. Sophia sedang berjalan jalan di kampung, melihat betapa kejamnya kerja rodi belanda. Memang sejak awal Sophia tak suka pada perlakuan belanda terhadap bangsa pribumi. Ia ingin menolong bangsa Pribumi namun ia teringat bahwa ayahnya seorang Komandan bagi belanda. kemudian ia melihat sesosok pria yang sedang menolong seseorang yang dikeroyok oleh kompeni belanda. Sophia memperhatikan pria itu dari jauh. Lama kelamaan ia mendekati kerumunan itu, ia hanya ikut ikutan saja. Kemudian ia tau bahwa nama pria itu adalah Halimun. Sophia mencari perhatian Halimun akan dirinya, kemudian ia mendukung aksi Halimun bersama teman temannya. Di sisi lain, Gundala melihat Sophia yang sedang bercengkrama dengan kelompok Halimun. Ia kaget saat melihat Sophia lebih memilih pribumi daripada ayahnya sendiri. Sekaligus ia merasa tertandingi oleh Kakaknya sendiri yang sudah bertahun tahun ia temui. Gundala tak peduli meskipun Halimun kakaknya, ia ingin menjatuhkan kakaknya sendiri. Ia bersama teman seperjuangannya, William mulai memperhatikan gerak gerik orang pribumi.Sementara di sisi lain, Sophia berkenalan dengan Halimun dan ibunya. Kemudian Sophia gemar membatu Ibu Wastiqah untuk bercocok tanam dan mulai mengetahui bagaimana bengisnya bangsa ia sendiri. ibu Wastiqah pun merasa nyaman dengan kehadiran Sophia dan melihat gerak gerik Sophia yang menyukai seorang Halimun.Gundala mencari cari kesalahan pribumi. Dengan bantuan temannya William, akhirnya Gundala tau bahwa orang orang pribumi membuat suatu kelompok pemberontakan. Ia memberitahu hal ini pada komandan Gilbert, ayah Sophia. Namun, Sophia mengetahuinya dan ia tak ingin kelompok pribumi kalah begitu saja. Sophia buru buru memberi tahu Halimun dan kelompoknya. Akhirnya mereka mempersiapkan untuk perang.Keesokan harinya, kelompok pribumi sudah bersiap perang dengan strategi gerilya. Namun sayang kelompok pribumi kalah sebab kekurangan orang. Halimun dan Gundala bertemu disana, mereka pun saling adu pedang. Tiba tiba Komandan Gilbert muncul dan mengolok olok pasukan pribumi sehingga membuat Halimun semakin marah. Ia meninggalkan Gundala dan berniat menembak Komandan Gilbert. Ketika ia menembak, datanglah Sophia menghalangi sehingga membuat Sophia yang tertembak. Halimun dan Gundala langsung menghampirinya sementara Komandan Gilbert ayahnya sendiri kabur. Sophia berpesan kepada mereka berdua agar jangan mengalah pada bangsanya. Setelah itu ia mati. Halimun dan Gundala menyesali kematian Sophia, dan akhirnya Gundala kembali bersama pasukan pribumi.Pasukan pribumi yang didalamnya sudah ada Gundala dan Wiliam, pergi mengejar Komandan Gilbert yang kabur dari peperangan. Mereka tahu bahwa Komandan Gilbert bersembunyi di markasnya sendiri. Akhirnya pasukan pribumi mengepung markas itu dan melawan Komandan Gilbert yang semakin membabi buta. Namun, ia berhasil ditangkap dan oleh Halimun dikembalikan dengan baik baik pada pihak belanda. Setelah itu Halimun dan Gundala bersama sama kembali ke desa dan membangun kekuatan rakyat.

Pembagian CeritaAdegan 1:Halimun dan Gundala sedang membantu ibu Wastiqah di ladang, tiba tiba kompeni datang dan menculik beberapa anak disana. Ibu Wastiqah berusaha mempertahankan Halimun dan Gundala namun Belanda menghiraukannya. Ibu Wastiqah memberi tahu kepala daerah yaitu Pak Ranjana namun beliau tak bisa melakukan apapun akhirnya ibu Wastiqah pasrah.Adegan 2:Anak anak hasil penculikan dipekerjakan dengan paksa oleh para kompeni belanda. Kemudian belanda memberi pengumuman yaitu akan ada perekrutan untuk menjadi para petinggi di kalangan belanda. Gundala dan Kamala mengikutinya, sementara Halimun tidak. Halimun kembali bekerja ketika Gundala dan Kamala dibawa pergi oleh kompeni belandan untuk dilatih.Adegan 3:Halimun kembali ke kampung dan bertemu ibunya. Kemudian ia bertemu dengan pemuda yang seumuran dengannya bernama Awi. Akhirnya Halimun dan awi memutuskan membuat suatu kelompok pemberontakan akan kompeni belanda. Pak Ranjana tiba tiba datang bersama Ibu Wastiqah dan setuju akan hal itu. Ia mengajak seluruh warga untuk mendukung Halimun. Ibu Wastiqah pun mengajak para petani untuk ikut bergabung bersama kelompok anaknyaAdegan 4:Komandan Gilbert, Sophia, Gundala bersama Wiliam mengunjungi suatu kampung dimana Halimun tinggal. Sophia melihat ada seorang pemuda yang menyelamatkan seseorang yang sedang dikeroyok oleh tentara belanda. Ia begitu tertegun melihat pemuda itu. Sophia kemudian mendekatinya dan akhirnya jatuh hati pada pemuda tersebut. Ia berkenalan dengan Halimun dan ibunya yang sedang bercocok tanam dan kemudian membantu ibu Wastiqah. Lalu Gundala melihatnya, ia cemburu pada kakaknya sendiri yang berhasil menaklukan hati seorang Sophia yang Gundala sukai. Akhirnya gundala meminta bantuan Wiliam untuk mencari cari kesalahan orang pribumi. Gundala tau bahwa Halimun dan orang pribumi lainnya mengadakan kelompok pemberontakan. Dan Gundala menyampaikan informasi itu pada Komandan Gilbert. Adegan 5: (Bumper : Sophia mendegarkan ayahnya dan Gundala sedang berbicara mengenai masalah orang pribumi. Ternyata Gundala berbicara perihal kelompok yang dibentuk Halimun dan ayahnya akan segera mengutus Gundala untuk berperang dengan kelompok pribumi tersebut)Terjadi peperangan antara kompeni belanda dan masyarakat pribumi. Gundala berhadapan dengan kaka knya sendiri yaitu Halimun, sementara Halimun sangat kecewa ketika tau bahwa Gundala lebih berpihak pada kompeni. Pada pertarungan itu masyarakat pribumi hampir kalah namun Halimun dan Awi membangkitkan semangat mereka kembali sehingga mereka memenangkan pertarungan. Komandan Gilbert muncul dan mulai mengolok olok pasukan pribumi. Halimun menebaknya namun Sophia tiba tiba muncul dan menghalangi ayahnya sendiri. Sophia mati, Halimun dan Gundala menyesalinya. Komandan Gilbert malah kabur dan tidak memperdulikan anaknya sendiri yang telah tertembak. Gundala memohon ampun bersama temannya, Wiliam pada kakaknya sendiri. Halimun yang tak tega pada adiknya akhirnya memaafkan Gundala dan Wiliam. Halimun dan Gundala bersatu untuk mengalahkan Komandan Gilbert yang tega pada anaknya sendiri.Adegan 6:Halimun beserta pasukannya menyusup ke kediaman Komandan Gilbert. Mereka berhasil menyusup dan akhirnya menemukan Komandan Gilbert. Komandan Gilbert membabi buta melawan Halimun dan Gundala. Namun akhirnya ia menyerah karena pasukannya kalah. Ia dikembalikan pada pihak kompeni oleh Halimun. Halimun dan Gundala kembali ke desa dan menemui ibu mereka. Gundala meminta maaf atas perilakunya pada ibu Wastiqah. Halimun dan Gundala bersama - sama membangkitkan semangat kekuatan rakyat pribumi di desa mereka.