photons_sma negeri 1 cianjur_grup a_revisi
TRANSCRIPT
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 1/10
Terapi Radiasi sebagai Pengobatan Kanker dengan Pemanfaatan Sinar Gamma
Penulis :
Ahmad Ridwan Fauzi
Aryo Putra Purwanto
Sendi Nugraha Pratama
SA Negeri 1 ianur
Jl. Pangeran Hidayatullah No. 62, ianur
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 2/10
KATA PENGANTAR
Pui dan syukur kehadirat Allah Yang aha Kuasa. Atas limpahan nikmat dan karunia-Nya ualah kami dapat menyusun
makalah yang berudul “ Sinar gamma dalam engatasi Aktivitas Sel Kanker” . akalah ini kami susun dengan maksud mengikuti lomba
yang diselenggarakan oleh HIAFI ITB bernama PHOTONS (Physics National ompetition for Senior High School).
Kami sadar bahwa makalah ini masih auh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mohon pembaca berkenan untuk memberikan
saran dan kritik untuk memperbaiki makalah ini sehingga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dan untuk menambah ilmu
pengetahuan kami. Kami berharap, dengan adanya saran dan kritik dapat menadikan makalah ini lebih baik. Semoga makalah ini
berguna bagi pembaca, khususnya bagi kami.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkenan untuk memberikan saran
dan kritik, khususnya kepada pembimbing yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
ianur , 10 Desember 2010
Tim Penyusun
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 3/10
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3
ABSTRAK ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………………………………. 5
1.2 Rumusan asalah ………………………………………………………………….................................. ............................. 5
1.3 Tuuan ……………………………………………………………………………............................. ..................................... .... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sinar gamma ……………………………………………………………………………………………………………………. 5
2.2 Pengertian Kanker ……………………………………………………………………………………………………………………………… 6
2.3 Penyebab Kanker ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 6
2.4 Proses Sinar gamma Sebagai Penghambat Sel Kanker ……………………………................... .......................... 7
2.5 Proses Terapi Radiasi ………………………………………………………………………………………………………………………… 7
2.6 Tuuan Terapi Radiasi ………………………………………………………………………………………………………………………… 8
2.7 Jenis-enis Radiasi pada Pengobatan Kanker ……………………………………………………………………………………… 8
2.8 ekanisme Kera Kemoterapi ………………………………………………………………………………………………………….. 9
2.9 ara encegah Efek Samping Terapi radiasi ……………………………………………………………………………………. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………....……………………………………………………………….. 10
REFERENSI …………………………………………….………….…………................................................................................. 10
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 4/10
ABSTRAK
Penyakit kanker termasuk penyakit mematikan dan makin marak seiring dengan perkembangan zaman, seperti halnya
penggunaan makanan dengan zat yang bersifat karsinogen. Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan dan minuman
modern yang dapat menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan dan perasa buatan.
Sampai detik ini penyakit kanker masih menjadi ancaman bagi semua lapisan masyarakat di dunia, sementara obat spesifik
untuk menghentikan perkembangan sel kanker belum juga ditemukan. Salah satu yang dapat membantu, yaitu terdapat tanggapan
dalam ilmu fisika medis, diharapkan upaya pencegahan atas penyakit kanker yang terus diusahakan dengan terapi radiasi dan
sitostatika semakin berkembang. Dengan terapi radiasi menggunakan sinar gamma, diharapkan mampu membantu menekan jumlah
penderita penyakit kanker, karena sinar gamma merupakan spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi tinggi, dan
dapat menembus tubuh seorang pengidap kanker sehingga aktivitas sel kanker dapat dihentikan, namun sinar gamma pada saat ini
masih minim penggunaannya, sehingga penggunaan alternatif terapi radiasi sebagai salah satu cara pengobatan kanker masih belum
dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 5/10
Tabel 1. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Gambar 1. Frekuensi Sinar
Alfa, Beta dan Gamma
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, penyakit kanker adalah salah satu penyakit
yang sangat berbahaya, telah tercatat bahwa sebagian
penyakit kanker termasuk penyakit yang mematikan di dunia
dan belum ditemukan obat yang efektif untuk menghambat
pertumbuhan sel kanker.
1.2 Rumusan Masalah
1. Belum ditemukan obat yang efektif dalam menghambat
aktivitas sel kanker dalam tubuh pengidap kanker.
2. araknya makanan yang telah terkontaminasi dengan
zat yang bersifat karsinogen, sehingga dapat memicu
pertumbuhan sel kanker.
3. Kurangnya pemanfaatan radioaktif dalam bidang medis.
1.3 Tujuan
1. enggunakan sinar gamma sebagai media alternatif
untuk atasi kanker.
2. Agar dapat terhindar dari efek samping penggunaan
radioaktif.
3. Pemanfaatan radioaktifitas secara fungsional dalam
penggunaan fisika medis.
BAB II
PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sinar gamma
Sinar gamma adalah salah satu sinar tidak tampak yang
membentuk sebuah energi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik
lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Dan tercatat
sebagai salah satu yang dapat ledakan terbesar. Sinar gamma
membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi tertinggi.
ereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42
EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10
keV sampai beberapa ratus keV uga dapat menunuk kepada
sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan
fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama.
Keduanya termasuk radiasi elektromagnetik, seperti sinar
matahari dan sinar bulan termasuk cahaya tampak. Namun sinar
gamma dibedakan dengan sinar X berdasarkan asal mereka.
Sinar gamma adalah istilah
untuk radiasi elektromagnetikdengan energi tinggi yang diproduksi
oleh transisi energi karena
percepatan elektron. Karena beberapa transisi
elektron memungkinkan untuk memiliki energi yang lebih tinggi
dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita
sebut dengan sinar gamma berenergi rendah dan sinar-X
berenergi tinggi. Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi
ionisasi. Sinar gamma lebih tembus dibanding sinar alfa atau
beta, tapi sinar gamma kurang mengionisasi.
Nama Gelombang Panang Gelombang Frekuensi
Sinar gamma 10-12
m 1020
Hz
Sinar-X 10-10
m 1018
Hz
Sinar UV 10-8
m 1016
Hz
Sinar Tampak 5x10-7
m 1015
Hz
Infra erah 10-5
m 1014
Hz
Gelombang ikro 10-2
m 1011
Hz
Gelombang Radio 103
m 106
Hz
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 6/10
Bahan yang digunakan untuk pelindung sinar gamma
harus diperhitungkan, karena energi sinar gamma dapat
diserap lebih baik dengan menggunakan bahan dengan nomor
atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi
sinar gamma, makin tebal pelindung yang dibutuhkan. Bahan
untuk menahan sinar gamma biasanya diilustrasikan dengan
ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari
sinar gamma setengahnya, misalnya sinar gamma yang
membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) “lead” untuk mengurangi
intensitasnya sebesar 50% uga akan mengurangi setengah
intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut
paketan 9 cm (3,6 inchi).
Sinar gamma memang kurang mengionisasi dibanding
sinar alfa atau beta. Namun untuk mengurangi bahaya
terhadap manusia, maka membutuhkan perlindungan yang
lebih tebal. Sinar gamma menghasilkan kerusakan yang mirip
dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker,
dan mutasi genetika.
2.2 Pengertian Kanker
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai
dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan
sel-sel tersebut untuk menyerang aringan biologis lainnya, baik
dengan pertumbuhan langsung di aringan yang bersebelahan
(invasi ) atau dengan migrasi sel ke tempat yang auh
(metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut
disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital
yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi
mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menadi sel
kanker.
Kategori Kanker :
1. Karsinoma, yaitu kanker aringan epitel, termasuk sel-
sel kulit, testis, ovarium, kelenar penghasil mukus, sel
penghasil melanin, payudara, serviks, colon, rektum,
lambung, pankreas, dan esofagus.
2. Limfoma, yaitu kanker aringan limfa yang mencakup
kapiler limfa, lakteal, limfa, berbagai kelenar limfa dan
pembuluh limfa, timus, dan sumsum tulang. Limfoma
yang spesifik adalah penyakit Hodgkin dan Limfoma
alignum.
3. Sarkoma, yaitu kanker aringan ikat, termasuk sel-sel
yang ditemukan di otot dan tulang.
4. Glioma, yaitu kanker sel-sel glial atau penunang di
susunan saraf pusat.
5. Karsinoma in situ, yaitu sel epitel abnormal yang masih
terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap
lesi prainvasif.
2.3 Penyebab Kanker
Sebagian besar bukti menginsyaratkan bahwa
pembentukan kanker adalah suatu proses bertingkat yang
memerlukan waktu beberapa tahun untuk selesai. Salah satu
teori yang memperhitungkan lamanya waktu laten adalah teori
Inisiasi-Promosi pada angiogenesis. Teori Inisiasi-Promosi
menyatakan bahwa langkah pertama pada karsinogenesis adalah
mutasi ireversibel DNA suatu sel selama transkripsi DNA
(replikasi). Agar kanker dapat terbentuk dari keadian awal ini,
maka harus teradi interaksi bertahun-tahun dengan sel-sel
melalui berbagai zat promoter. Zat-zat promoter adalah zat yang
merangsang reproduksi dan proliferasi sel. Teori Inisiasi-Promosi
uga memperhitungkan banyaknya penyebab inisiasi, adanya
berbagai promoter, dan peran hereditas serta lingkungan pada
pembentukan kanker.
Dalam keadaan normal, replikasi DNA teradi dengan
tingkat presisi yang sangat tinggi. Hal ini teradi karena adanya
enzim-enzim pengoreksi (Profreading) yang meneliti untai DNA
untuk mencari adanya kesalahan transkripsi. Namun kadang-
kadang teradi kesalahan transkripsi dan tidak terdeteksi oleh
enzim-enzim tersebut. Pada keadaan tersebut, sebenarnya akan
ada protein regulator yang dapat memperbaiki kesalahan
tersebut, namun apabila kembali lolos, kesalahan tersebut
menadi mutasi permanen dan akan bertahan di semua sel
keturunannya.
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 7/10
Gambar 2. Proses pengobatan terapi radiasi
Walaupun sebagian kesalahan pada transkripsi DNA
teradi secara acak, bahan-bahan fisik, kimia dan mikroorganisme
tertentu, diketahui dapat menyebabkan mutasi. Bahan-bahan
tersebut antara lain adalah radiasi pengion, radiasi ultraviolet,
rokok, hidrokarbon aromatik, zat-zat warna tertentu, nitrosamin,
aflatoksin (terdapat pada kacang yang beramur), dan asbestos.
Virus-virus tertentu telah diketahui dapat menyebabkan mutasiDNA. Setiap bahan fisik, kimiawi, atau virus dapat menyebabkan
kesalahan replikasi DNA atau merusak enzim-enzim pengoreksi.
Sel yang telah terinisiasi adalah sel yang telah
mengalami mutasi. Sel yang terinisiasi bukanlah sel kanker.
Harus melalui proses-proses promosi selama bertahun-tahun
sebelum sel tersebut menadi sel kanker. Promotor mungkin
merangsang proliferasi sel yang telah terinisiasi dengan
mengubah fungsi gen regulator, mengubah bagaimana suatu sel
berespon terhadap berbagai stimulator kimiawi atau inhibitor
pertumbuhan, atau mengubah bagaimana suatu sel berespons
terhadap komunitasnya antar sel yang berkaitan dengan
kepadatan. Efek suatu promotor pada sel yang telah bermutasi
dapat reversibel apabila paanan ke promotor dihentikan. ontohbahan promotor antara lain hormon endogen misalnya estrogen,
zat-zat tambahan tertentu untuk makanan (sakarin dan nitrat),
obat, rokok, dan alkohol. Pada keadaan tertentu, sebagian bahan
seperti tembakau dapat berfungsi sebagai inisiator dan
promoter.
2.4 Proses Sinar Gamma sebagai Penghambat Sel Kanker
Terapi radiasi, uga disebut Terapi radiasi, adalah cara
pengobatan yang sangat efektif dan sangat menuu sasaran
untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal
setelah operasi. Radiasi ini dapat mengurangi resiko
kekambuhan. Radiasi adalah energi yang dibawa gelombang atau
aliran partikel. Ini dapat merubah gen (DNA) dan beberapa
molekul dari sel. Gen-gen ini mengontrol bagaimana sel dalam
tubuh tumbuh dan membelah. Untuk mengetahui bagaimana
radiasi bekera untuk pengobatan, perama-tama kita harus
mengetahui siklus hidup sel normal dalam tubuh. Siklus sel terdiri
dari 5 phase, yang pertama adalah pemisahan sebuah sel
didalam tubuh. Ketika sel berpisah atau membelah menadi 2 sel
disebut mitosis.
2.5 Proses Terapi Radiasi
etode
pengobatan dengan
sinar dilakukan
dengan cara
pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam
(brakhiterapi) yang masing-masing mempunyai kelebihan dankekurangan. Untuk memperoleh hasil yang optimal seringkali
kedua metode diberikan secara kombinasi. Radiasi eksternal
dapat diberikan pada hampir semua enis kanker tidak
tergantung pada stadium, baik awal maupun lanut, seperti pada
anak sebar sel kanker di tulang. ara pemberian sinar luar,
radiasi terletak pada suatu arak tertentu (80 cm sampai 100 cm)
dari tubuh pasien sinar diarahkan pada lokasi aringan kanker,
biasanya diikutsertakan pula kelenar getah bening setempat
yang mungkin sudah mengandung sel-sel kanker.
Kelebihan cara ini adalah diharapkan semua sel kanker
beserta penyebaran ke sekelilingnya akan memperoleh radiasi
sehingga akan mengalami kematian. Sedangkan kerugiannya,
selain aringan kanker aringan normal yang sehat yang berada di
lapangan radiasi uga akan memperoleh sinar. Sekalipun aringan
normal mengalami cedera yang lebih ringan daripada aringan
kankernya, seperti telah diuraikan sebelumnya, namun apabila
aringan normal terlalu banyak yang terlibat maka dikhawatirkanakan teradi efek samping radiasi yang terlalu berat. Karena
itulah pemberian sinar luar ini harus dibatasi sampai dosis
tertentu. Akan timbul kemungkinan bahwa aringan kanker
mungkin memperoleh dosis yang tidak mematikan.
Untuk mengatasinya diperlukan dosis kompensasi
sedemikian rupa sehingga akan tercapai dosis yang mematikan
sel kanker. Dosis tambahan ini hanya dapat diperoleh dari cara
pemberian sinar dalam. Sesuai dengan istilahnya maka sinar
dalam diberikan dengan cara langsung pada aringan kankernya,
bisa dengan menancapkan sumber radiasi (berupa arum)
langsung ke aringan kanker seperti pada kanker lidah atau
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 8/10
prostat, atau dengan menempatkannya pada struktur anatomis
seperti pada kanker rahim. Dengan cara demikian hanya aringan
kanker saa yang memperoleh dosis sinar, sedangkan aringan
normal sekitarnya praktis tidak memperolehnya. Brakhiterapi
atau sinar dalam ini hanya dapat diberikan pada enis kanker
tertentu saa, dan yang paling klasik adalah kanker leher rahim
yang telah dimulai seak ditemukan unsur Radium oleh adamurie. Pada saat ini radium tidak digunakan lagi dan digantikan
dengan Iridium.
Efek samping yang dirasakan pada umumnya teradi
pada minggu-minggu pertama pengobatan berupa rasa lemah,
menurunnya nafsu makan yang biasanya teradi karena pasien
tidak dapat menerima kenyataan bahwa dirinya menderita
kanker, harus menalani terapi sinar yang dinilai menakutkan,
atau peralanan dari rumah ke tempat pengobatan yang
melelahkan. Pengobatan sinar ini biasanya memakan waktu 5-6
minggu bahkan kadang lebih. Pemberian informasi mengenai
penyakit serta metode pengobatan yang akan diterima
disamping pemberian pengobatan yang bertuuan
menghilangkan keluhan, akan sangat membantu pasien.
Disamping efek samping umum seperti di atas, teradi uga efeksamping lokal sesuai dengan tempat radiasi.
Namun, meskipun berbagai metode pengobatan terkini
ditopang oleh peralatan modern, kegagalan masih selalu dapat
teradi. Faktor kegagalan yang sering teradi adalah lambatnya
pasien meminta pertolongan dokter sehingga penyakit telah
mencapai stadium lanut, disamping kepatuhan pasien terhadap
program pengobatan.
2.6 Tujuan Terapi Radiasi
Terapi Radiasi dianggap sebagai pengobatan lokal
karena hanya sel didalam dan disekitar kanker yang dituu. Ini
tidak begitu bermanfaat melawan kanker yang sudah menyebar.
Karena Terapi Radiasi umumnya tidak dibuat untuk menangkau
seluruh bagian tubuh.
Radiasi berguna untuk beberapa tuuan, yaitu:
a. enyembuhkan atau mengecilkan kanker pada stadium dini
Beberapa kanker sangat sensitive pada radiasi. Radiasi
digunakan untuk membuat kanker mengecil atau hilang sama
sekali. Untuk kasus kanker lain, bisa digunakan untuk
mengecilkan tumor sebelum operasi (pre-operative terapi), atau
setelah operasi yang tuuannya untuk menaga agar kanker tidak
kambuh (aduvant terapi). Bisa uga, terapi ini digunakan
bersamaan dengan kemoterapi.
b. encegah agar kanker tidak muncul di area lain
Apabila suatu enis kanker diketahui menyebar ke area
tertentu, dokter sering beranggapan bahwa kemungkinan
beberapa sel kanker telah menyebar kesana, meskipun imaging
scan (T atau RI) tidak menunukkan adanya tumor. Pada area
itu kemungkinan akan dilakukan treatment untuk mencegah agar
sel tersebut tidak berubah menadi tumor. Sebagai contoh,
pasien dengan beberapa tipe kanker paru-paru, mungkin akan
menerima prophylactic (preventive) radiasi di kepala sebab tipe
kanker ini sering menyebar ke otak.
c. engobati geala-geala pada kanker stadium lanut
Beberapa kanker mungkin telah menyebar auh dari
perkiraan pengobatan. Tetapi ini bukan berarti kanker itu tidak
bisa diobati agar pasien merasa lebih enakkan. Radiasi bisa untuk
membebaskan dari rasa sakit, masalah pada pemasukkan
makanan, bernafas atau pada usus besar, yang semua itu
disebabkan oleh kanker yang sudah pada stadium lanut. ara ini
biasa dinamakan palliative radiation.
2.7 Jenis-jenis Radiasi pada Pengobatan Kanker
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 9/10
Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker
disebut Ionizing Radiation. Sebab ketika elektron-elektron keluar
dari atom, dan menembus aringan, akan membentuk ion-ion
didalam sel dari aringan (ion adalah atom yang telah
memperoleh aliran listrik melalui tambahan atau ketika
kehilangan elektron). Ini dapat membunuh sel atau merubah
gen. Bentuk lain dari radiasi, diantaranya adalah gelombang
radio, gelombang mikro atau gelombang cahaya yang disebut
Non-Ionizing. Jenis ini tidak mempunyai energi yang besar dan
tidak bisa mengionisasi sel.
2.8 Mekanime Kerja Kemoterapi
Dr. Andhika Rachman Sp.PD, Staf Sub Bagian
Hematologi Onkologi edis Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI/RS menelaskan bahwa pada dasarnya kemoterapi
merupakan obat yang bekera dengan cara membunuh sel
kanker, atau dikenal uga dengan obat sitotoksik. Obat ini spesifik
hanya membunuh sel yang tumbuh dengan cepat seperti halnya
sel kanker atau sel tubuh lain, misalnya rambut.
Jadi memang salah satu efeknya bisa teradi kebotakan.
Saat ini sudah tersedia lebih dari 50 enis kemoterapi dan
masing-masing memiliki peran berbeda tergantung enis kanker
yang ada. Pemberian kemoterapi dapat bersifat tunggal dan ada
yang diberikan dalam beberapa enis, dikenal dengan metode
kemoterapi kombinasi. ungkin saa setelah diberikan satu enis
obat, pada pemberian berikutnya, enis obat yang diberikan
diganti. Hal itu disebabkan beberapa alasan. Salah satunya
karena setelah dilakukan evaluasi ternyata obat pertama tidak
memberikan hasil yang diharapkan.
Sel kanker tidak mati dengan obat tersebut. Alasan lain
adalah kondisi pasien yang mengalami perburukan setelah
diberikan kemoterapi sehingga perlu dicari obat yang dapat
disesuaikan dengan kondisi tubuh.
2.9 Cara Mencegah Efek Samping Terapi radiasi
Berikut hal-hal sederhana yang perlu dilakukan untuk
mencegah efek samping terapi radiasi:
1. Pastikan tubuh cukup istirahat
Setelah terapi radiasi, pasien akan merasa lebih lelah
dibanding keadaan normal. Rasa lelah itu mungkin
berlangsung sampai beberapa minggu setelah radiasi
selesai. obalah untuk tidur dengan nyenyak pada
malam hari untuk mengurangi efek samping tersebut.
2. akanlah makanan seimbang dan bergizi
Tergantung dari bagian mana dari tubuh Anda yang
diradiasi (misalnya bila diradiasi daerah perut atau
pelvis), maka dokter akan menganurkan diet tertentu.
3. Rawatlah kulit di daerah radiasi
Kalau mendapat radiasi eksternal, daerah yang diradiasi
menadi lebih sensitif dan kadang-kadang terlihat
kemerahan. Jangan menggunakan sabun, air, lotion,
deodoran, obat-obatan, minyak wangi dan kosmetik
pada daerah yang diradiasi, kecuali bedak bayi.
4. Hindari memakai pakaian yang ketat
Termasuk memakai korset atau bau leher tegak yang
ketat. Pakailah bau longgar dari bahan katun yang
lembut.
5. Jangan menggosok, menggaruk atau menggunakan
plester yang sangat lengket pada daerah radiasi
5/14/2018 PHOTONS_SMA Negeri 1 Cianjur_Grup A_revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/photonssma-negeri-1-cianjurgrup-arevisi 10/10
Kalau kulit daerah radiasi harus ditutup dengan kain
kasa dan plester, pakailah mikropore atau plester untuk
kulit sensitif. obalah untuk meletakkan plester diluar
daerah radiasi dan angan melekatkan pada daerah yang
sama.
6. Jangan meletakkan kompres panas atau dingin pada
daerah radiasi
Bila bagian yang diradiasi perlu dicuci, katakan terlebih
dulu pada dokter. Gunakan air Nal steril atau air
hangat-hangat kuku pada daerah yang diradiasi.
7. Lindungi daerah radiasi dari sinar matahari
Kulit akan menadi ekstra sensitif terhadap sinar
matahari setelah diradiasi. Kalau memungkinkan,
pakailah pakaian yang tertutup. Pakailah payung bila
berada di bawah terik matahari.
8. Katakan pada dokter obat-obatan yang diminum
sebelum radiasi
Agar dokter Anda mengetahui Anda minum obat-obatan
lain seperti vitamin, aspirin, obat-obatan, herbal danlain-lain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sinar gamma merupakan salah satu media pengobatan
kanker yang digunakan dalam terapi radiasi. Namun, terapi
radiasi dengan menggunakan sinar gamma uga memiliki efek
samping seperti halnya sinar-X yang telah disebutkan di atas.
Tapi, pengaturan penggunaan sinar gamma dalam pengobatan
kanker bisa diatur dengan menggunakan material tertentu.
REFERENSI
Tim ancer Helps. Pengertian Kanker .
http://www.cancerhelps.com/kanker.htm. Tanggal akses 5
Januari 2011.
Tim ancer Helps. Jenis-jenis kanker .
http://www.cancerhelps.com/enis-enis-kanker.htm. Tanggal
akses 5 Januari 2011.
egha. Mengenal Kemoterapi .
http://www.indonesiaindonesia.com/f/81999-mengenal-
kemoterapi. Tanggal akses 5 Januari 2011.
Kanginan, arthein. 2007. Fisika SMA Kelas X . Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wahyuningsih, erry. 8 ara engatasi Efek SampingRadioterapi Kanker.
http://us.health.detik.com/read/2010/09/21/163047/1444943/7
66/8-cara-mencegah-efek-samping-radioterapi-kanker?881104755. Tanggal akses 5 Januari 2011.