petunjuk teknis pep sektor transportasi_final

17

Click here to load reader

Upload: pandu-hartadita

Post on 08-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

3.1 BIDANG TRANSPORTASI

Sebelum melakukan perhitungan mengenai penurunan emisi GRK sektor transportasi, diharapkan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui data yang dibutuhkan dalam perhitungan penurunan emisi GRK sektor transportasi, termasuk deskripsi mengenai pelaksanaan survei. Kegiatan mitigasi Bidang Transportasi dapat dikelompokkan secara umum dan didefinisikan sebagai berikut: (1) Avoid

Strategi avoid dilakukan dengan mengurangi kebutuhan akan perjalanan, terutama daerah perkotaan (trip demand management) melalui penatagunaan lahan, mengurangi perjalanan dan jarak perjalanan yang tidak perlu. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam strategi ini adalah Penerapan Pengendalian Dampak Lalu Lintas melalui Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin).

(2) Shift Strategi shi ft dilakukan dengan memindahkan polapenggunaankendaraanpribadi (sarana transportasi dengan konsumsi energi yang tinggi) ke pola transportasi rendah karbon seperti sarana transportasi tidak bermotor, transportasi publik dan transportasi air. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam strategi ini antara lain: 1. Pembangunan Intelligent Transport System/Area Traffic Control System; 2. Reformasi sistem transit – BRT System; 3. Peremajaan armada angkutan umum; 4. Pembangunan Non Motorized Tranport atau fasilitas pejalan kaki dan

pesepeda; 5. Hari bebas kendaraan bermotor (car free day); 6. Penerapan congestion charging dan road pricing (ERP)1; 7. Penerapan manajemen parkir.

(3) Improve; Strategi Improve dilakukan dengan meningkatkan efisiensi energi dan pengurangan pengeluaran karbon pada kendaraan bermotor pada sarana

1 merujuk PP 32/2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas

1

Page 2: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

transportasi. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam kategori ini antara lain: 1. Pengujian seluruh kendaraan bermotor termasuk kendaraan pribadi dan

sepeda motor; 2. Pelatihan smart driving (eco-driving).

3.1.1 Lembar Umum Bidang Transportasi

Lembar Umum bidang transportasi ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai mitigasi dan menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing.

Kegiatan Inti bidang transportasi adalah aksi mitigasi yang secara langsung berkontribusi terhadap pengurangan emisi GRK dan tersedia metode perhitungannya, termasuk diantaranya: 1. Pembangunan Intelligent Transport System/Area Traffic Control System; 2. Reformasi sistem transit – BRT System; 3. Peremajaan armada transportasi umum; 4. Hari bebas kendaraan bermotor (car free day); 5. Penerapan manajemen parkir; 6. Pelatihan smart driving (eco-driving).

Selain Kegiatan Inti terdapat juga Kegiatan Pendukung, yaitu kegiatan yang diprediksi menghasilkan penurunan emisi GRK secara tidak langsung tetapi belum tersedia metode perhitungannya. Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi, diantaranya sebagai berikut: 1. Penerapan Pengendalian Dampak Lalu Lintas; 2. Pembangunan Non Motorized Tranport atau fasilitas pejalan kaki dan

pesepeda 3. Penerapan congestion charging dan road pricing (ERP); 4. Pengujian seluruh kendaraan bermotor termasuk kendaraan pribadi dan

sepeda motor; 5. Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT); 6. Sosialisasi kegiatan transportasi, misalnya Car Free Day dan ATCS; 7. Restrukturisasi trayek angkutan umum; 8. Pelatihan mengenai perubahan iklim dan bidang terkait lainnya; 9. Penerapan standar emisi CO2 untuk mobil penumpang;

2

Page 3: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

Kuning

Merah

Hijau

10. Pengembangan sistem logistik modern, misalnya penataan angkutan barang di pasar tradisional atau induk;

11. Penerapan car labeling; 12. Pembatasan kecepatan di jalan tol.

Lembar Teknis perhitungan penurunan emisi GRK untuk Kegiatan Pendukung belum tersedia. Namun Kegiatan Pendukung tersebut tetap harus dilaporkan. Implementasi PEP Pelaksanaan RAD GRK akan terus dikembangkan sehingga nantinya Kegiatan Pendukung ini dapat dilaporkan sebagai Kegiatan Inti dan dihitung penurunan emisinya

3.1.2 Lembar Teknis Perhitungan Emisi GRK Bidang Transportasi

Lembar Teknis perhitungan penurunan emisi GRK setiap aksi mitigasi berisi data yang diperlukan untuk perhitungan penurunan emisi seperti indikator, parameter, data aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan. Berikut ini adalah petunjuk teknis dalam pengisian Lembar Teknis perhitungan penurunan emisi GRK Bidang Transportasi.

• Lembar Teknis perhitungan disusun dengan menggunakan tiga warna berbeda dengan penjelasan sebagai berikut:

Data yang perlu diisi oleh pengguna.

Konstanta (pengguna tidak perlu mengisi; data telah disediakan atau ditentukan).

Hasil perhitungan (akan menghitung secara otomatis, pengguna tidak perlu mengisi).

• Jenis kendaraan yang digunakan dalam tabel perhitungan disusun berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh BPS: o Mobil penumpang o Sepeda Motor o Bus o Truk

• Data yang merupakan konstanta adalah rata-rata hari operasi per tahun, rata-rata konsumsi bahan bakar (fuel economy), efisiensi bahan bakar (fuel efficiency), potensi penurunan emisi dan faktor emisi.

3

Page 4: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Efisiensi bahan bakar (fuel efficiency) adalah keterkaitan antara kecepatan dan penggunaan bahan bakar untuk setiap kilometer. Fungsi konstanta ini merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh JICA pada proyek SITRAMP pada tahun 2004.

Gambar 1. Konsumsi bahan bakar tiap jenis kendaraan per kilometer

Sumber: SITRAMP, 2004

• Nilai efisiensi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan dan konstanta pada Gambar 1 di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Konstanta Efisiensi Bahan Bakar per Jenis Kendaraan

Jenis kendaraan Fungsi konstanta

PC (private car) y = 7E-05x2 - 0,0077x + 0,2579

MC (motorcycle) y = 1E-05x2 - 0,0009x + 0,0601

SB (small bus) y = 3E-05x2 - 0,0029x + 0,1285

MB (medium bus) y = 5E-05x2 - 0,0056x + 0,2961

Patas-AC, LB (large bus) y = 3E-05x2 - 0,0029x + 0,1533

S/MT (small/medium truck) y = 5E-05x2 - 0,0053x + 0,2771

LT (large truck) y = 5E-05x2 - 0,006x + 0,3147

Sumber: SITRAMP, 2004

4

Page 5: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Jumlah Emisi Kendaraan di Perkotaan (BAU) diperoleh dari perhitungan masing-masing kota atau provinsi.

• Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar menunjukkan rata-rata jumlah bahan bakar yang digunakan oleh setiap jenis kendaraan untuk setiap kilometer yang ditempuh.

Tabel 2. Konsumsi Bahan Bakar Rata-Rata per Jenis Kendaraan

Jenis kendaraan

Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar (Liter/Km)

Mobil Penumpang

0,13

Sepeda Motor 0,05

Bus Kecil/Angkot

0,13

Bus Sedang 0,18

Bus Besar 0,33

Sumber: Ditjen Perhubungan Darat, 2013 • Faktor emisi atau serapan GRK menunjukkan besarnya emisi atau serapan

per satuan unit kegiatan yang dilakukan. Faktor emisi yang digunakan adalah faktor emisi yang dikeluarkan oleh Puslitbang Teknologi Minyak dan Gas Bumi ”Lemigas” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2014) berdasarkan kandungan karbon yang terdapat di dalam jenis bahan bakar.

Tabel 3. Faktor Emisi per Jenis Bahan Bakar

Sumber: Lemigas, 2014

Bahan bakar Faktor Emisi

Bensin 2,16 kg CO2/liter

Solar 2,66 kg CO2/liter

5

Page 6: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

3.1.3 LEMBAR TEKNIS PERHITUNGAN EMISI GRK BIDANG TRANSPORTASI

1. Aksi Mitigasi Pembangunan ITS (Intelligent Transport System)/ATCS (Area

Traffic Control System) ITS adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk transportasi dengan menyatukan sistem transportasi yang sudah ada menjadi lebih terintegrasi dan terpadu untuk dapat menciptakan suatu pelayanan yang baru. Langkah awal dan yang pada umumnya banyak dimiliki oleh kota-kota di Indonesia adalah ATCS, yang merupakan suatu sistem APILL (Alat Pengendali Isyarat Lalu Lintas) dengan sistem terkoordinasi satu dengan lainnya dalam rangka meningkatkan keefektifitan dan efisiensi lalu lintas. Lembar Teknis Perhitungan Penurunan GRK aksi mitigasi ITS/ATCS mencantumkan semua parameter yang digunakan, di dalam konteks koridor dimana program ITS/ATCS diterapkan. Dengan catatan bahwa 1 (satu) Trip adalah 1 (satu) kali pejalanan dari asal ke tujuan.

PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI PEMBANGUNAN ITS/ATCS

• Kolom 1, berisi data jenis kendaraan. • Kolom2, diisi dengan jenis bahan bakar sesuai dengan jenis kendaraan

(Bensin/ Solar). • Kolom 3 (P1), diisi dengan rata-rata jumlah kendaraan yang melewati jalur

penerapan ITS/ATCS (unit/hari). Survei jumlah kendaraan dilakukan pada kaki-kaki simpang APILL yang terkoordinasi pada waktu yang sama.

• Kolom 4 (P2), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari.

6

Page 7: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata jumlah trip per hari (trip).

• Kolom 6 (P4), diisi dengan panjang koridor penerapan ITS/ATCS (km) dan dihitung maksimal sejauh jarak antara 2 (dua) simpang.

• Kolom 7 (P5), diisi dengan kecepatan rata-rata kendaraan sebelum penerapan ITS (km/jam).

• Kolom 8 (P6), diisi dengan kecepatan rata-rata kendaraan setelah penerapan ITS/ATCS (km/jam).

• Kolom9 (P7), berisi informasi mengenai rata-rata konsumsi bahan bakar sebelum penerapan ITS/ATCS berdasarkan kecepatan kendaraan dan mengacu pada Gambar 1, Konsumsi Bahan Bakar Tiap Jenis Kendaraan Per Kilometer (Liter/km). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 10 (P8), berisi informasi mengenai rata-rata konsumsi bahan bakar setelah penerapan ITS/ATCS berdasarkan kecepatan kendaraan dan mengacu pada Gambar 1, Konsumsi Bahan Bakar Tiap Jenis Kendaraan Per Kilometer (Liter/km). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini

akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. • Kolom 12 (P10), berisi total trip per tahun (Km). Kolom ini akan terisi

secara otomatis.

• Kolom 13 (P11), berisi emisi CO2 per tahun sebelum penerapan

ITS/ATCS (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 14 (P12), berisi emisi CO2 per tahun setelah penerapan ITS/ATCS

(TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 15, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini

akan terisi secara otomatis.

PENURUNAN EMISI (TCO2e) = P11 – P12

EMISI CO2 PER TAHUN SETELAH PENERAPAN (TCO2e)

= [P8 X P9 X P10]/1000

EMISI CO2 PER TAHUN SEBELUM PENERAPAN (TCO2e)

= [P7 X P9 X P10]/1000

TOTAL TRIP PER TAHUN (KM) = P1 X P2 X P3 X P4

7

Page 8: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

2. Aksi Mitigasi Reformasi Sistem Transit – BRT System

Sistem Transit adalah bagian dari angkutan masal perkotaan dan merupakan salah satu tahapan transisi menuju Bus Rapid Transit (BRT). Aksi mitigasi ini bertujuan menghitung penurunan emisi CO2 akibat perubahan pola transportasi dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal, dalam hal ini yaitu perpindahan ke Sistem Transit. Lembar Teknis perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai dengan jumlah koridor penerapan Sistem Transit – BRT System. Lembar Teknis perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi reformasi Sistem Transit – BRT System adalah sebagai berikut.

8

Page 9: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI REFORMASI SISTEM TRANSIT–BRT SYSTEM

• Kolom 1 (P1), diisi dengan jumlah bus sistem transit (unit). • Kolom 2 (P2), diisi dengan kapasitas bus (penumpang). • Kolom 3 (P3), diisi dengan operasional bus per hari (trip). • Kolom 4, berisi jenis kendaraan bermotor, yaitu mobil, motor, bus umum non

BRT dan angkutan umum lainnya seperti bajaj, bentor, dan sebagainya.

• Kolom 5, berisi jenis bahan bakar yang umumnya digunakan oleh mobil, motor, bus umum non BRT dan angkutan umum lainnya seperti bajaj, bentor, dan sebagainya.

• Kolom 6 (P4), diisi dengan modal shift (%), modal Shift diperoleh dari hasil survei langsung dengan responden pengguna kendaraan pribadi, angkutan umum dan/atau bus sistem transit.

• Kolom 7 (P5), diisi dengan tingkat keterisian atau okupansi dari tiap kategori kendaraan, nilai tersebut dapat diperoleh dari survei.

• Kolom 8 (P6), berisi jumlah kendaraan bermotor yang berpindah ke BRT (unit).

• Kolom 9 (P7), berisi dengan rata-rata hari operasi per tahun yang telah

ditentukan, yaitu 300 hari. • Kolom 10 (P8), diisi dengan rata-rata trip per hari (trip). • Kolom 11 (P9), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip).

• Kolom 12 (P10), berisi rata-rata konsumsi bahan bakar per hari yang telah ditentukan (liter/km).

• Kolom 13 (P11), berisi konsumsi bahan bakar per tahun (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 14 (P12), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2

sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini

akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. • Kolom 15 (P13), berisi Penurunan Emisi dari Shifting kendaraan bermotor ke

BRT. Kolom ini akan terisi secara otomatis.

KONSUMSI BAHAN BAKAR PER TAHUN (LITER) = P6 X P7 X P8 X P9 X P10

JUMLAH KENDARAAN PRIBADI YANG = (P1 X P2 X P3 X (P4/100))/P5 BERPINDAH KE ANGKUTAN UMUM

9

Page 10: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Kolom 16 (P14), berisi panjang koridor BRT (km).

• Kolom 17, berisi jenis bahan bakar yang digunakan oleh BRT. Jenis bahan bakar yang saat ini digunakan adalah Solar, CNG single Bus, dan CNG articulated Bus.

• Kolom 18 (P15), berisi ekonomi bahan bakar BRT yang sudah terisi berdasarkan konstanta (liter/km).

• Kolom 19 (P16), berisi total konsumsi bahan bakar BRT yang beroperasi. Kolom ini akan terisi secara otomatis (liter).

• Kolom 20 (P17), berisi faktor emisi (kgCO2/liter), merupakan konstanta. • Kolom 21 (P18), berisi total CO2 dari operasional BRT. Kolom ini akan terisi

secara otomatis.

• Kolom 22 (P19), berisi total reduksi CO2 dari sistem BRT (TCO2e). Kolom

ini akan terisi secara otomatis.

3. Aksi Mitigasi Peremajaan Armada Angkutan Umum

Peremajaan Armada Angkutan Umum bertujuan untuk menggantikan kendaraan angkutan umum yang lama dan tidak laik jalan dengan kendaraan yang baru, dengan jenis kendaraan dan rute operasi yang sama dengan yang digantikan. Lembar T e k n i s perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi peremajaan armada angkutan umum adalah sebagai berikut.

TOTAL REDUKSI CO2 DARI SISTEM BRT (TCO2e) = (P13 – P18)

TOTAL CO2 DARI OPERASIONAL BRT (TCO2e) = (P16 X P17)/1000

TOTAL KONSUMSI BAHAN BAKAR BRT (LITER) = (P1 X P3 X P7 X P14) X P15

PENURUNAN EMISI DARI SHIFTING = [P1 X P3 X (P11/P4) X P12]/1000 KENDARAAN BERMOTOR KE BRT

(TCO2e)

10

Page 11: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI PEREMAJAAN ARMADA ANGKUTAN UMUM • Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. • Kolom 2, diisi dengen jenis bahan bakar yang digunakan (bensin/solar). • Kolom 3 (P1), diisi jumlah angkutan umum yang diremajakan (unit/tahun).

Jumlah angkutan umum dapat diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten atau Kota.

• Kolom 4 (P2), diisi dengan operasional bus per hari (trip). • Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). • Kolom 6 (P4), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari.

• Kolom 7 (P5), diisi dengan konsumsi bahan bakar (liter/km) per tahun sebelum peremajaan.

• Kolom 8 (P6), diisi dengan konsumsi bahan bakar (liter/km) per tahun setelah peremajaan. Data konsumsi bahan bakar (liter/km) untuk angkutan umum dapat diperoleh dari Organda setempat atau operator angkutan umum.

• Kolom 9 (P7), berisi konsumsi bahan bakar (liter).

• Kolom 10 (P8), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2

sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.

• Kolom 11, berisi Penurunan Emisi (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

PENURUNAN KONSUMSI BAHAN BAKAR (LTR) = P1 X P2 X P3 X P4 X (P5-P6)

11

Page 12: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

4. Aksi Mitigasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day)

Car Free Day merujuk pada aktifitas kegiatan yang bertujuan mengurangi

jumlah kendaraan pada ruas jalan dan waktu tertentu yang telah ditetapkan.

Lembar T e k n i s perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi hari

bebas kendaraan bermotor (Car Free Day) adalah sebagai berikut. Sebagai

catatan, di Jakarta, Bus Sistem Transit termasuk komponen yang dihitung karena

selama Car Free Day, Trans Jakarta tetap berjalan. Untuk kota lain, jika Sistem

Transit – BRT System tidak melewati area Car Free Day, maka perhitungan Bus

Sistem Transit tidak diperlukan.

C a t a t a n : J e n i s K e n d a r a a n u n t u k B R T d i h i l a n g k a n

PENURUNAN EMISI (TCO2e) = (P7 X P8)/1000

12

Page 13: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR (CAR FREE DAY) • Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. • Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar. • Kolom 3 (P1), diisi dengan rata-rata jumlah kendaraan yang melewati

jalur penerapan car free day (unit/hari). • Kolom 4 (P2), diisi dengan lama pelaksanaan car free day per hari (jam). • Kolom 5 (P3), diisi dengan lama pelaksanaan car free day per tahun (hari). • Kolom 6 (P4), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. • Kolom 7 (P5), diisi dengan rata-rata trip per hari (trip). • Kolom 8 (P6), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). • Kolom 9 (P7), diisi dengan rata-rata konsumsi bahan bakar (liter/km). • Rata-rata konsumsi bahan bakar ini diperoleh dari Organda atau operator

atau buku panduan dealer kendaraan. • Kolom 10 (P8), berisi konsumsi bahan bakar (liter).

• Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2

sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.

• Kolom 12, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

5. Aksi Mitigasi Manajemen Parkir

Manajemen Parkir adalah kebijakan atau upaya yang dapat berperan untuk mendorong perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum dan menghindari perjalanan yang tidak terlalu penting. Lembar Teknis perhitungan penurunan emisi GRK untuk aksi mitigasi manajemen parkir adalah sebagai beriku.

PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI MANAJEMEN PARKIR

PENURUNAN EMISI (TCO2e) = (P8 X P9)/1000

KONSUMSI BAHAN BAKAR (LITER) = P1 X [(P2 X P3)/24] X P4 X P5 X P6 X P7

13

Page 14: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. • Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar, yaitu bensin atau solar. • Kolom3 (P1), diisi dengan ketersediaan ruang parkir off-street (satuan

ruang parkir). • Kolom 4 (P2), diisi dengan ketersediaan ruang parkir on-street (satuan ruang

parkir). • Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata jumlah kendaraan yang parkir off street

per hari sebelum penerapan manajemen parkir (unit). • Kolom 6 (P4), diisi rata-rata jumlah kendaraan yang parkir off-street per

hari setelah penerapan manajemen parkir (unit). • Kolom 7 (P5), diisi rata-rata jumlah kendaraan yang parkir on-street per

hari sebelum penerapan manajemen parkir (unit). • Kolom 8 (P6), diisi rata-rata jumlah kendaraan yang parkir on-street per

hari setelah penerapan manajemen parkir (unit). • Kolom 9 (P7), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. • Kolom 10 (P8), diisi dengan rata-rata jumlah trip per hari (trip). • Kolom 11 (P9), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip),yaitu

panjang perjalanan dari asal pergerakan ke lokasi parkir (km/trip). • Kolom 12 (P10), berisi rata-rata konsumsi bahan bakar per hari yang

telah ditentukan (liter/km). • Kolom 13 (P11), berisi konsumsi bahan bakar off street per tahun

sebelum penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 14 (P12), berisi konsumsi bahan bakar off street per tahun

setelah penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

KONSUMSI BAHAN BAKAR OFF STREET = P1 X P3 X P7 X P8 X P9 X P10 PER TAHUN SEBELUM PENERAPAN

(LITER)

14

Page 15: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Kolom 15 (P13), berisi konsumsi bahan bakar on street per tahun

sebelum penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 16 (P14), berisi konsumsi bahan bakar on street per tahun

setelah penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 17 (P15), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2

sesuaidengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.

• Kolom 18 (P16), berisi emisi off street per tahun. Kolom ini akan terisi secara otomatis.

• Kolom 19 (P17), berisi emisi on street per tahun. Kolom ini akan terisi

secara otomatis.

• Kolom 20, berisi total penurunan emisi per tahun (TCO2e) . Kolom ini akan

terisi secara otomatis.

6. Aksi Mitigasi Pelatihan Smart Driving (Eco-Driving)

Smart driving (eco-driving) bertujuan untuk memberikan pelatihan perilaku berkendaraan yang hemat energi, ramah lingkungan, selamat, dan nyaman agar mencapai tingkat konsumsi bahan bakar yang paling efisien. Pemerintah

TOTAL PENURUNAN EMISI (TCO2e) = P16+P17

PENURUNAN EMISI ON STREET (TCO2e) = [(P13-P14) X P15]/1000

PENURUNAN EMISI OFF STREET (TCO2e) = [(P11-P12) X P15]/1000

KONSUMSI BAHAN BAKAR ON STREET = P2 X P6 X P7 X P8 X P9 X P10 PER TAHUN SETELAH PENERAPAN

(LITER)

KONSUMSI BAHAN BAKAR ON STREET = P2 X P5 X P7 X P8 X P9 X P10 PER TAHUN SEBELUM PENERAPAN

(LITER)

KONSUMSI BAHAN BAKAR OFF STREET = P1 X P4 X P7 X P8 X P9 X P10 PER TAHUN SETELAH PENERAPAN

(LITER)

15

Page 16: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

provinsi diharapkan hanya melaporkan kegiatan Smart Driving yang dikerjakan oleh Pemerintah provinsi sendiri, bukan kerjasama dengan Pemerintah Pusat (Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Hubdat). Lembar Teknis perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi smart driving (eco-driving) adalah sebagai berikut.

PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI SMART DRIVING (ECO- DRIVING) • Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. • Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar (bensin/solar). • Kolom 3 (P1), diisi dengan jumlah peserta pelatihan smart driving (eco

driving) (orang/tahun). • Kolom 4 (P2), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. • Kolom 5 (P3), diisi dengan operasional bus per hari (Trip). • Kolom 6 (P4), diisi dengan panjang trip per hari (km). • Kolom 7 (P5), berisi data rata-rata konsumsi bahan bakar per hari (liter/km).

Rata-rata konsumsi bahan bakar ini diperoleh dari Organda atau operator atau buku panduan dealer kendaraan.

• Kolom 8 (P6), berisi potensi penurunan emisi (%). Penerapan Metode Berkendara Berpotensi untuk dapat menghemat bahan bakar antara 10%-40% dan menurunkan emisi gas buang kendaraan hingga 20% (Studi BSTP, 2009).

• Kolom 9 (P7), berisi data konsumsi bahan bakar (liter).

KONSUMSI BAHAN BAKAR (LITER) = P1 X P2 X P3 X P4 X P5 X P6

16

Page 17: Petunjuk Teknis PEP Sektor Transportasi_Final

• Kolom 10 (P8), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.

• Kolom 11, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis.

PENURUNAN EMISI (TCO2e) = (P7 X P8)/1000

17