petunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan · pdf filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan...

21
PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN JAMBORE PRAMUKA DI GUGUS SLB SE JAWA BARAT TAHUN 2015 BIDANG PK DAN PLK KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM, PENILAIAN PKPLK DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PKPLK TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN JL. Dr. RADJIMAN NO.6 BANDUNG

Upload: truongkiet

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN JAMBORE PRAMUKA

DI GUGUS SLB SE JAWA BARAT TAHUN 2015

BIDANG PK DAN PLK

KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM, PENILAIAN PKPLK DAN

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PKPLK TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN JL. Dr. RADJIMAN NO.6 BANDUNG

Page 2: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian

kompetensi lulusan harus dicapai secara komprehensif meliputi kompetensi spiritual,

sosial, pengetahuan dan keterampilan. Dalam pelaksanaannya dilakukan melalui

kegiatan intra kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler.

Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan

merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai wahana

penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan

keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren dengan

pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan. Dengan

demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan

Keterampilan (KI-4) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui

fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan

pendidikanBerdasarkan

Peraturan Menteri Penidikan dan Kebudayaan No 65 tahun 2013 bahwa

pendidikan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib di sekolah, hal ini sangat

beralasan karena pendidikan formal dengan pendidikan kepramukaan memiliki

koherensi pembelajaran dengan keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu

mengembangkan sikap atau nilai baik spiriual, sosial dan keterampilam, yang

dilakukan dengan melalui model blok, aktualisasi dan reguler. Dengan demikian

tujuan pendidikan nasional beririsan dengan tujuan Gerakan Pramuka sehingga dalam

implementasinya di sekolah, gugus depan sebagai satuan pendidikan dan satuan

organisasi bersama dengan sekolah untuk melakukan pendidikan kepramukaan

melalui model blok dan aktualisasi. Gugusdepan yang tadinya sebagai satuan

organisasi yang berpangkalan di sekolah sekarang harus menjadi satuan pendidikan

yang secara bersama sama melakukan pendidikan kepramukaan di setiap sekolah.

Page 3: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

2

Pengembangan potensi peserta didik berkebutuhan khusus sebagaimana dimaksud

dalam tujuan pendidikan nasional tersebut secara sistemik-kurikuler diupayakan melalui

kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler

diselenggaraakan melalui kegiatan terstruktur dan terjadwal sesuai dengan cakupan dan

tingkat kompetensi muatan atau mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan

melalaui penugasan terstruktur terkait satu atau lebih dari muatan atau mata pelajaran.

Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan terorganisasi/terstruktur di luar

struktur kurikulum setiap tingkat pendidikan yang secara konseptual dan praktis mampu

menunjang upaya pencapaian tujuan pendidikan. .

Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan–kegiatan melalui di

lingkungan sekolah (intramural) dan di luar sekolah (ekstramural) sebagai upaya

memperkuat proses pembentukan karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur sesuai

dengan nilai dan moral Pancasila. Pendidikan Kepramukaan dinilai sangat penting.

Melalui pendidikan kepramukaan akan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong,

mencintai tanah air dan mencintai alam. Karenanya Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan mewajibkan setiap sekolah melaksanakan ekstrakurikuler pendidikan

kepramukaan.

Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib dan pelaksanaannya dapat dialkukan di sekolahdan atau di

alam terbuka di luar lingkungan sekolah. Gugusdepan sebagai satuan pendidikan yang

mengembangkan pendidikan kepramukaan harus melakukan penataan gugus depan

baik secara manajerial, administratif melputi unsur tenaga pendidik atau pembina,

sarana prasarana, program, dan anggaran. Dengan demikian perlu untuk prioritas

perlu dilakukan pembinaan manajerial kepala sekolah dan guru dalam pengelolaan

pendidikan kepramuakaan di sekolah dan kegiatan peserta didik. Pendidikan

Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang harus

diikuti oleh seluruh peserta didik berkebutuhan khusus, terkecuali peserta didik

berkebutuhan khusus dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk

mengikutinya.

Page 4: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

3

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahatan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses

Pendidikan Khusus Tunanetra, Tunarungu, Tunaghariha, Tunadaksa, dan Tunalaras;

12. Undang Undang No 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian Pendidikan;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI;

Page 5: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

4

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku

Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 40 Tahun 2014 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMALB;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 57 Tahun 2014 tentang

Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58 Tahun 2014 tentang

Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah;

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 59 Tahun 2014 tentang

Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 60 Tahun 2014 tentang

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan

Menengah;

25. Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang

Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;

26. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun

2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;

27. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2014 Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;

28. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun

2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru

Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum

2013;

29. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun

2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;

30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang

Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;

31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 Tentang

Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan

Menengah;

Page 6: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

5

32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105 Tahun 2014 Tentang

Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan

Menengah;

33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 Tentang

Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;

34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 144 Tahun 2014 Tentang

Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan Dan Penyelenggaraan Ujian

Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian Nasional;

35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014 Tentang

Kurikulum Pendidikan Khusus;

36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 Tentang

Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan

Menengah;

37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 Tahun 2014 Tentang

Evaluasi Kurikulum;

38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 Tentang

Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;

39. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Bimbingan Teknis;

40. Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/ MPK.A/KR/2013

tentang Implementasi Kurikulum 2013;

41. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam negeri dengan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 420/176/SJ dan Nomor 0258/MPK.A/KR.2014 tentang

Implementasi Kurikulum 2013;

42. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2003 Tentang Pemeliharaan Bahasa Sastra dan

Aksara Daerah;

43. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan;

44. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Pembelajaran Muatan

Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 7: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

6

C. Tujuan

Tujuan pemberian dana Belanja Hibah Bantuan Pelaksanaan Pembinaan dan

Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2015, sebagai berikut:

1. Memberikan petunjuk pemanfaatan dana dari mata anggaran Hibah Bantuan

Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

2. Memberikan petunjuk bagi petugas di lapangan berkaitan dengan tahapan

pelaksanaan pekerjaan meliputi penyiapan usulan kegiatan dan dokumen serta blanko-

blanko yang diperlukan dalam penyaluran dan pemanfaatan Hibah Bantuan

Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat, Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

3. Memberikan acuan dan panduan administrasi serta pertanggungjawaban keuangan

pada setiap tahap pekerjaan penyaluran dan pemanfaatan Hibah Bantuan Pelaksanaan

Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat, Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

4. Mengupayakan terciptanya tertib administrasi keuangan berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan di lapangan dalam penyaluran dan pemanfaatan Hibah Bantuan

Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat. Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Page 8: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

7

BAB II

PENGERTIAN, TUGAS, BESAR BANTUAN, RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU BELANJA HIBAH BANTUAN PEMBINAAN

DAN JAMBORE PRAMUKA DI GUGUS SLB SE JAWA BARAT TAHUN 2015

A. Pengertian

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik berkebutuhan khusus

setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program,

atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

3. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar

Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik berkebutuhan

khusus pada setiap tingkat kelas atau program.

4. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik berkebutuhan khusus

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

5. Peserta didik berkebutuhan khusus adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengem-bangkan potensi diri melalui proses Pembelajaran yang tersedia pada

jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

6. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan Peserta didik

berkebutuhan khusus di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan

ekstrakurikuler ditujukan agar Peserta didik berkebutuhan khusus dapat

mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuannya di berbagai bidang di

luar bidang akademik.

7. Ekstrakurikuler Wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti

oleh seluruh peserta didik berkebutuhan khusus, terkecuali bagi Peserta didik

berkebutuhan khusus dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk

mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut.

8. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk

menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

Page 9: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

8

9. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan

kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

10. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar

lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,

teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar

Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan

watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).

11. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan

hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-

nilai kepramukaan.

12. Gugus Depan (Gudep) adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan

penyelenggara pendidikan kepramukaan.

13. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin

secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah.

14. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan

organisasi Gerakan Pramuka.

15. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pem-bina bertugas

merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan

di tingkat Gudep.

16. Model Blok adalah pola kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai

Ekstrakurikuler Wajib yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru.

17. Model Aktualisasi adalah pola Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler

Wajib yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali.

18. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar yang kemudian disebut KMD

adalah kursus yang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega

yang akan membina anggota muda di gugus depan.

19. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan yang kemudian disebut KML

adalah jenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dari

KMD.

20. Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 7 sampai 10

tahun.

21. Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 11 sampai

15 tahun.

Page 10: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

9

22. Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7 – 10 tahun yang disebut

Pramuka Siaga (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).

23. Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun

yang disebut Pramuka Penggalang (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2001).

24. Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yang

menghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina perindukan (SK. Kwarnas No.

231 Thn 2001).

25. Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yang

menghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan (SK. Kwarnas No. 231

Thn 2001).

26. Karang Pamitran adalah pertemuan Pembina Pramuka untuk mempererat

hubungan kekeluargaaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan,

pengalaman dan kepemimpinannya (SK. Kwarnas No. 056 Tahun 1982).

27. Intramural kegiatan dilaksanakan didalam lingkungan sekolah.

28. Ekstramural kegiatan dilaksanakan diluar lingkungan sekolah.

29. ABK adalah anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan anak pada

umunya tampak selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi,

sosial atau fisik.

B. Fungsi Gugus dalam Pendidikan Kepramukaan

Gugus sekolah adalah wadah peningkatan dan pengembanagan professional

bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Dalam kegiatan kepramukaan gugus

berfungsi :

1. Melakukan pendataan potensi pramuka di setiap sekolah

2. Melakukan diskusi pengembangkan penyelenggaraan kepramukaan sebagai

ekstra kurikuler wajib di setiap sekolah

3. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah sebagai mabgus dalam mengelolan

gugus depan

4. Meningkatkan kompetensi para pembina dalam penyusunana program,

pelaksanaan dan evaluasi kegiatan kepramukaan di sekolah

5. Melakukan koordinasi dengan kwartir ranting dalam konsolidasi organisasi

6. Memanfaatkan dana bantuan berupa hibah untuk penyelenggaraan,

pengembangan kepramukaan di setiap gugus.

Page 11: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

10

7. Menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di

sekolah.

C. Sasaran Hibah

Sasaran Kegiatan Bantuan Hibah Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus

SLB se Jawa Barat Tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 1.

Sasaran Kegiatan Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka

di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015

52 Gugus SLB Terlampir

D. Besar Anggaran Bantuan Belanja Hibah

5. Besar anggaran bantuan belanja Hibah Bantuan Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore

Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun

2015

sebagai berikut:

Tabel 2 Besar Anggaran Bantuan belanja Hibah Bantuan Pembinaan dan Jambore

Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015

Besaran Biaya terlampir

E. Rencana Anggaran Biaya

Rencana pelaksanaan anggaran biaya Hibah Bantuan Pelaksanaan Pembinaan dan

Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015 sebagai berikut:

1. Pembinaan kepala sekolah sebagai Majelis Pembimbing Gugus Depan dan

Guru/Pembina Pramuka se gugus sekolah yang dilenggarakan melalui Kegiatan

Karang Pamitran Pembina Pramuka Luar Biasa se Gugus SLB. Adapun materi

pembinaan meliputi:

a. Pengelolaan Gugus depan sebagai satuan organisasi dan satuan pendidikan

b. Teknis pelaksanaan pendidikan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib di

sekolah

c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Page 12: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

11

2. Jambore Pramuka adalah Pertemuan Pramuka Luar Biasa yang pelaksanaannya pada

tahun 2015 diarahkan untuk kegiatan bagi golongan siaga berupa Pesta Siaga dan

Bazar Siaga se Gugus Sekolah Luar Biasa (SLB). Penggunaan dana hibah untuk

penyelenggaraan dan perlengkapan kegiatan.

Tabel 3

Alokasi Penggunaan Anggaran Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka

di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015

NO

KEGIATAN KET

1. Pembinaan Kepala Sekolah dan guru 33,3 %

2 Jambore Pramuka 66,7 %

JUMLAH 100 %

F. Waktu Pengajuan, Verifikasi Dan Penyaluran Dana Bantuan Belanja Hibah

Pengajuan, verifikasi dan penyaluran serata dan pemanfaatan Hibah Bantuan

Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 diberikan atau disalurkan melalui

mekaniusme waktu yang telah ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku .

Berikut diuraikan tentantang waktu,pengajuan, verifikasi dan penyaluran

bantuan belanja hibah tahun 2015 sebagai berikut :

NO KEGIATAN WAKTU

2014 2015 1 Sosialisasi Hibah Januari 2014 2 Pengajuan Proposal dari sekolah Januari- Pebruari

2014

3 Input RKPD On Line tahap Pertama Pebruari 2014 4 Verifikasi awal proposal yang masuk

ke Dinas Pendidikan Pebruari 2014

4 Input RKPD On Line tahap Dua (Finalisasi data CPCL)

Maret 2014

5 Penetapan CPCL penerima bantuan HIBAH 2015

Januari- pebruari 2015

6 Pengajuan Proposal dan kelengkapan dokumen Pencairan bantuan Hibah 2015 dari sekolah

Pebruari 2015

7 Verifikasi Dokumen Proposal dan Maret 2015

Page 13: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

12

NO KEGIATAN WAKTU

2014 2015 kelengkapan dokumen Pencairan bantuan Hibah 2015

8 Penyusunan NPHD pencairan Hibah 2015

April 2015

9 MoU April 2015 10 Penyusunan Dokumen-dokumen

pencairan ke Pemda Provinsi Jawa Barat

Mei 2015

11 Izin prinsip dari Biro keuangan Mei 2015 12 Menerbitkan Surat Perintah

Membayar (SPM) Juni 215

13 Terbit (Surat Perintah Pencairan Danaq (SP2D)

Juli 2015

14 Dana Hibah disalurkan ke rekening penerima Hibah

Agustus 2015

15 Proses pencairan oleh penerima Hibah

Agustus 2015

16 Laporan Bahwa dana Hibah sudah diterima oleh penerima Hibah (copy rekening)

Agustus 2015

17 Laporan penggunaan dana Hibah Oktober 2015

Page 14: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

13

BAB III ALUR DAN MEKANISME PELAKSANAANBANTUAN HIBAH

A. Alur Pemberian Bantuan Hibah

Alur pemberian bantuan Hibah Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di

Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015 sebagai berikut :

1. Pengajuan Proposal dan kelengkapan dokumen Pencairan bantuan Hibah 2015 dari sekolah 2. Verifikasi Dokumen Proposal dan kelengkapan dokumen Pencairan bantuan Hibah 2015 3. Bimbingan Teknis Penerima Bantuan belanja Hibah 4. Penyusunan NPHD pencairan Hibah 2015 5. MoU pihak penerima (sekolah) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 6. Penyusunan Dokumen-dokumen pencairan ke Pemda Provinsi Jawa Barat 7. Izin prinsip dari Biro keuangan 8. Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) 9. Terbit (Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) 10. Dana Hibah disalurkan ke rekening penerima Hibah 11. Proses pencairan oleh penerima Hibah 12. Laporan Bahwa dana Hibah sudah diterima oleh penerima Hibah (copy rekening) 13. Monitoring dan Evaluasi (MONEV) 14. Laporan penggunaan dana Hibah

Pengajuan Proposal dari sekolah

Pengajuan Proposal dari

sekolah

Pengajuan Proposal dari sekolah Pengajuan Proposal dari sekolah

Diterimaa Ditolak

Verifikasi Ulang Hasil RKPD

On line

Penetapan CPCL (Lokus)

TAPD PROSES

PENCAIRAN

PELAKSANAAN MONEV

Page 15: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

14

B. Mekanisme Alokasi

Pengalokasian dana Hibah Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB

se Jawa Barat Tahun 2015, dilaksanakan sebagai berikut :

1. Atas dasar jumlah Gugus se-Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat menentukan semua yang akan menerima HIBAH untuk untuk

penyaluran dan pemanfaatan HIBAH Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka

di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015

2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menetapkan penerima HIBAH untuk

penyaluran dan pemanfaatan HIBAH Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka

di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015

C. Penyaluran Dan Pengambilan Dana Hibah

1. Mekanisme penyaluran dana sebagai berikut

a. Syarat penyaluran dana

1) Bagi penerima HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk

Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat

Tahun 2015

2) Yang belum memiliki rekening Bank Jabar, harus membuka rekening atas

nama Gudep (Gugus Depan) Gugus SLB (tidak boleh atas nama pribadi)

3) Penerima HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk

Bantuan Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se

Jawa Barat Tahun 2015, harus mengirimkan nomor rekening tersebut

kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

b. Penyaluran dana

1) Penyaluran dana dilakukan satu kali

2) Penyaluran dana dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

melalui Bank Pemerintah (Bank Jabar), dengan tahap-tahap sebagai

berikut :

a) Kegiatan Pengembangan Kurikulum, Penilaian PKLK dan Peningkatan

Kompetensi Siswa PKLK Tahun 2015 Bidang PK- PLK Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengajukan Surat Permohonan

Pembayaran Langsung (SPP-LS) dana HIBAH untuk penyaluran dan

Page 16: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

15

pemanfaatan HIBAH Stimulan Pembinaan dan Jambore Pramuka di

Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015.

b) Unit terkait di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melakukan

verifikasi atas pengajuan dimaksud, kemudian menerbitkan Surat

Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)

c) Dinas Pendidikan Provinsi selanjutnya mengirimkan SPM-LS

dimaksud kepada Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat

d) Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat melakukan verifikasi

terhadap SPM-LS untuk selanjutnya menerbitkan SP2D yang

dibebankan kepada rekening Kas Daerah

e) Dana HIBAHuntuk untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk

Bantuan Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB

se Jawa Barat Tahun 2015 yang telah dicairkan dari Kasda melalui

Bank Jabar ke rekening gugus yang telah dkumpulkan dengan

Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan

peserta yang akan menerima hibah.

2. Pengambilan Dana

a. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyerahkan data rekening gugus

penerima dana HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH Bantuan

Pelaksanaan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat

Tahun 2015

b. Bank Jabar, mentransfer dana sekaligus ke rekening Gudep (Gugus Depan)

sebagai penerima HIBAH untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk

Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun

2015

c. Pengambilan dana HIBAH untuk penerima HIBAH dilakukan oleh Ketua

yang akan menerima yang ditetapkan sebagai penerima bantuan hibah.

Page 17: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

16

D. Penggunaan Dana Hibah

Penggunaan dana HIBAHuntuk untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH

Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat Tahun 2015

harus didasarkan, kepentingan (kebutuhan) lembaga atau institusi penerima HIBAH

berdasarkan hasil rapat dan kesepakatan penerima bantuan HIBAH.

Penggunaan dana HIBAH untuk untuk penyaluran dan pemanfaatan

HIBAHuntuk Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat

Tahun 2015, dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk membiayai kegiatan

penerima bantuan hibah berdasarkan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan.

E. Larangan Penggunaan Dana Hibah

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan

2. Dipinjamkan kepada pihak lain

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas berkaitan dengan penyaluran

dan pemanfaatan Hibah Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB

se Jawa Barat Tahun 2015

4. Menanamkan saham

5. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung penyelenggaraan penyaluran dan

pemanfaatan HIBAH untuk Bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus

SLB se Jawa Barat Tahun 2015

Page 18: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

17

BAB IV TATA TERTIB PENGELOLAAN DANA HIBAH UNTUK BANTUAN

PEMBINAAN DAN JAMBORE PRAMUKA DI GUGUS SLB SE JAWA BARAT TAHUN 2015

A. Tugas Dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Provinsi

1. Menetapkan jumlah Gugus penerima HIBAH untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH Stimulan bantuan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se

Jawa Barat tahun 2015 yang akan mendapatkan dana bantuan 2. Menyalurkan dana bantuan ke penerima

3. Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang

4. Tidak diperkenankan melakukan pemaksaaan dalam pembelian barang dan jasa

dalam pemanfaatan dana HIBAH untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH

Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015

5. Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer barang kepada penerima

HIBAH yang bersangkutan.

B. Monitoring, Supervisi Dan Pelaporan

Agar Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan transparan maka perlu dilakukan

monitoring dan supervisi, serta pelaporan kegiatan untuk penyaluran dan pemanfaatan

HIBAHuntuk Stimulan Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa

Barat tahun 2015

1. Monitoring Dan Supervisi

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Kegiatan Pengembangan

Kurikulum, Penilaian PKPLK Dan Peningkatan Kompetensi Siswa PKPLK Tahun

2015melakukan monitoring (pemantauan) dan sepervisi (pembinaan dan penyelesaian

masalah) terhadap kegiatan HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk

Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015 yang

dilakukan oleh pengelola kegiatan dan Pengawas Sekolah PLB Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat.

Komponen utama yang dimonitor dan disupervisi antara lain :

a. Alokasi dana HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAHUntuk

Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015

b. Penyaluran dan pemanfaatan dana

Page 19: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

18

c. Administrasi keuangan

d. Pelaporan

2. Pelaporan

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Kegiatan

HIBAH untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk Gudep Gugus SLB

penerima HIBAH diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Kegiatan Pengembangan Kurikulum,

Penilaian PKPLK Dan Peningkatan Kompetensi Siswa PKPLK Tahun 2015

C. Pengawasan Dan Sanksi

1. Pengawasan

Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan

untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan

penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan keuangan negara,

pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya.Pengawasan kegiatan

HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH untuk Pembinaan dan

Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015 meliputi pengawasan

melekat dan pengawasan fungsional internal.

a. Pengawasan melekat

Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan

masing-masing instansi kepada bawahannya. Prioritas utama adalah

pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

b. Pengawasan fungsional internal

Instansi pengawas fungsional yang melakukan pengawasan kegiatan

HIBAHuntuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAH Pembinaan dan Jambore

Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015 adalah Inspektorat

Provinsi Jawa Barat. Instansi tersebut bertanggungjawab untuk melakukan

audit sesuai dengan kebutuhan lembaga terebut atau permintaan instansi yang

akan diaudit.

Page 20: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

19

2. SANKSI

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara

dan/atau Gugus SLB/sekolah/atau siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang

berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan

dalam bentuk,misalnya :

a. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang

yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, dan mutasi kerja)

b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu pengembalian dana

HIBAHyang terbukti disalahgunakan pengurus gugus ke kas daerah.

c. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan

proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan

penyimpangan dana HIBAH dalam penyaluran dan pemanfaatan HIBAH

Pembinaan dan Jambore Pramuka di Gugus SLB se Jawa Barat tahun 2015

Page 21: PETUNJUK TEKNIS HIBAH BANTUAN PEMBINAAN DAN · PDF filepetunjuk teknis hibah bantuan pembinaan dan jambore pramuka di gugus slb se jawa barat tahun 2015 bidang pk dan plk kegiatan

20

BAB V

PENUTUP

Petunjuk Teknis dan Penyaluran dan Pemanfaatan Dana HIBAH Sarana Prasarana

pendidikan bagi SLB, Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif disusun dalam rangka

memberikan pedoman dalam penyaluran dan pemanfaatandan Hibah bagi pengembangan

sarana dan prasarana pendidikan pendidikan khusus se Jawa

Untuk itu sosialisasi Juknis Penyaluran dan Pemanfaatan Dana HIBAHuntuk

penyaluran dan pemanfaatan HIBAHUntuk Institusi, Sekolah dan Lembaga Pendidikan

PK/PLK, Pendidikan Inklusif di Jawa Baratdilakukan kepada semua pihak, dengan maksud

agar sumber daya manusia di Provinsi Jawa Barat yang terkait secara langsung ataupun tidak

langsung dengan penyaluran, pengelolaan dan pengunaan dana HIBAHdapat memiliki

pengetahuan, pengertian, pemahaman dan persepsi yang sama tentang proses penyaluran dan

pemanfaatan dana HIBAHsehingga dapat terwujud mekanisme pengelolaan dana

HIBAHuntuk untuk penyaluran dan pemanfaatan HIBAHUntuk Institusi, Sekolah dan

Lembaga Pendidikan PK/PLK, Pendidikan Inklusif di Provinsi Jawa Barat sebagaimana

yang diharapkan.

Bandung, Plt KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

cap ttd

Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19611231 198703 1 042