petunjuk teknis bantuan & tunjangan · sekretaris jenderal, kementerian pendidikan dan...

25
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 ANALISIS PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN

Upload: vongoc

Post on 14-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

ANALISISPETUNJUK TEKNIS

BANTUAN & TUNJANGAN

Page 2: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

1 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA PENGANTAR

Upaya peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan melalui upaya pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional di bidang pendidikan, sehingga perlu

mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota melakukan tindakan nyata dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang wajib diselenggarakan oleh Daerah, salah satunya melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK Bidang Pendidikan digunakan untuk mendanai kegiatan pendidikan dasar

dan menengah yang merupakan urusan wajib Daerah sesuai prioritas nasional sebagai upaya pemenuhan standar sarana dan prasarana

pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan. Secara umum tujuan kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah dalam rangka

meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan yang terdiri dari Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP-PAUD), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunjangan Guru dan DAK Fisik.

Dalam rangka pemberian pedoman dan panduan bagi penerima transfer daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun

dan menyampaikan Petunjuk Teknis pemanfaatan dan pertanggungjawaban masing-masing jenis bantuan dimaksud. Untuk meminimalisir terjadinya kendala, hambatan dan permasalahan terkait Petunjuk Teknis tersebut di

lapangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun buku Analisis Petunjuk Teknis Bantuan/Tunjangan. Buku analisis ini

memuat berbagai kondisi implementasi transfer daerah yang meliputi penyaluran, pelaksanaan program, pemanfaatan dana serta pertanggungjawaban/pelaporan.

Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas segala bentuk kontribusi yang telah diberikan hingga selesainya buku Analisis Petunjuk Teknis Bantuan/Tunjangan ini. Demi

penyempurnaan buku Petunjuk Teknis Bantuan/Tunjangan ini, dengan tangan terbuka kami menerima segala bentuk saran dan masukan dari

berbagai pihak.

Jakarta, Agustus 2017 Sekretaris Jenderal,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Didik Suhardi, Ph.D NIP 196312031983031004

Page 3: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................ 2

Bab I – Pendahuluan .................................................................................. 3

Bab II – Kondisi Saat Ini ............................................................................. 6

Bab III – Kondisi Yang Diharapkan ........................................................... 15

Bab IV – Rekomendasi ............................................................................. 19

Page 4: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

3 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I

PENDAHULUAN

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat (1) menyebutkan bahwa

Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan

kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu

bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Selanjutnya pada Pasal 45 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengatakan bahwa Satuan

Pendidikan Formal dan Nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang

memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan

kejiwaan peserta didik.

Transfer daerah (DAK Fisik dan Non Fisik) Bidang Pendidikan

digunakan untuk mendanai kegiatan pendidikan yang merupakan urusan

wajib daerah sesuai prioritas nasional sebagai upaya pencapaian Standar

Nasional Pendidikan. Secara umum tujuan kegiatan transfer daerah bidang

pendidikan adalah untuk pemenuhan perluasan akses dan peningkatan

mutu layanan pendidikan yang terdiri dari Bantuan Operasional

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP-PAUD), Bantuan

Operasional Sekolah (BOS), Tunjangan Guru, dan Dana Alokasi Khusus

(DAK) Fisik.

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

(BOP-PAUD) sejak tahun 2016 disalurkan melalui DAK Non Fisik diarahkan

untuk perluasan dan pemerataan layanan PAUD demi mendukung

ketercapaian APK (Angka Partisipasi Kasar) PAUD. Dalam konteks tersebut

bantuan dana operasional yang dialokasikan Pemerintah melalui dana

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, menjadi

sangat membantu kelangsungan layanan program PAUD.

Page 5: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

4 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pemberian BOS di jenjang SD/SDLB/SMP/SMPLB adalah untuk:

a. membebaskan pungutan biaya operasi sekolah bagi peserta didik

SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah;

b. meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik

SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh masyarakat; dan/atau

c. membebaskan pungutan peserta didik yang orangtua/walinya tidak

mampu pada SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh

masyarakat.

Sedangkan pada jenjang SMA/SMALB/SMK untuk:

a. membantu biaya operasional sekolah nonpersonalia;

b. meningkatkan angka partisipasi kasar;

c. mengurangi angka putus sekolah;

d. mewujudkan keberpihakan Pemerintah Pusat (affirmative action) bagi

peserta didik yang orangtua/walinya tidak mampu dengan membebaskan

(fee waive) dan/atau membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah dan

biaya lainnya di SMA/SMALB/SMK sekolah;

e. memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi peserta didik

yang orangtua/walinya tidak mampu untuk mendapatkan layanan

pendidikan yang terjangkau dan bermutu; dan/atau

f. meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

Program pemberian tunjangan bagi guru yang mengajar disemua

jenjang, baik guru PNS maupun guru bukan PNS, termasuk bagi guru yang

mengajar di daerah khusus merupakan usaha pemerintah dalam

mewujudkan kesejahteraan guru, hal ini sesuai dengan amanat Undang-

Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

DAK Fisik Bidang Pendidikan adalah untuk pemenuhan sarana dan

prasarana pendidikan dasar dan menengah dalam rangka meningkatkan

akses dan mutu layanan pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah menyusun Petujuk

Teknis dalam rangka implementasi program transfer daerah. Untuk

mengetahui hambatan dan permasalahan dalam implementasi petunjuk

Page 6: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

5 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

teknis di lapangan, maka diperlukan analisis berbagai kondisi dalam

implementasi transfer daerah yang meliputi penyaluran dana, pelaksanaan

program dan pelaporan.

Page 7: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

6 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB II

KONDISI SAAT INI

2.1. BOP PAUD

Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan DAK BOP PAUD. Merevisi

kendala yang ditemukan di tahun 2016, maka Petunjuk Teknis yang

dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

14 Tahun 2017 menetapkan beberapa perubahan diantaranya:

a. Sasaran anak yang sebelumnya dipatok untuk kelompok usia 4-6 tahun,

di tahun 2017 dapat diakses untuk semua kelompok umur yang dilayani

PAUD dengan prioritas anak usia 4-6 tahun.

b. Jumlah anak per Satuan PAUD yang dapat didanai DAK BOP PAUD.

Tahun 2016 dibatasi minimal 12 anak dan maksimal 60 anak per Satuan

PAUD. Tahun 2017 pembatasan minimal masih ditetapkan tetapi

pembatasan maksimal tidak ditetapkan. Namun ditambahkan klausul

apabila alokasi dana tidak mencukupi maka Daerah dapat menetapkan

kebijakan penyaluran secara adil dengan memperhatikan proporsional.

c. Pada tahun 2016 dicantumkan salah satu klausul penggunaan dana

untuk pembelian buku-buku yang relevan dan diperlukan, klausul

tersebut dihilangkan dengan diganti digunakan untuk pembelian bahan

dan alat belajar yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran.

Tahun 2017 diawali dengan adanya pertemuan regional dengan unsur

keuangan daerah (BPKAD) untuk menyamakan persepsi tentang aturan dan

tata cara serta proses pencairan DAK BOP. Pertemuan tersebut membawa

efek positif yang sangat signifikan karena ditindaklanjuti dengan

pembentukan Tim Managemen DAK BOP PAUD di Kabupaten/Kota yang

terdiri dari unsur BPKAD, Dinas Pendidikan, dan Kejaksaan. Anggota Tim

Manajemen ditentukan daerah termasuk unsur-unsur yang tergabung di

dalamnya. Kondisi tersebut juga dilakukan oleh Kabupaten/Kota yang

Page 8: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

7 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

sebelumnya tidak menyalurkan seperti Kabupaten Paser, Kabupaten Bekasi,

dan Kota Batam.

Kendala yang dialami di tahun 2017 adalah kekurangpahaman daerah dalam

kewajiban melaporkan penggunaan DAK BOP PAUD dengan menggunakan

format yang ditentukan dari Kementerian Keuangan. Beberapa daerah sudah

melaporkan tetapi tidak menggunakan format yang ditentukan sehingga

dana DAK BOP PAUD belum ditransfer ke daerah tersebut. Batas akhir

penyampaian laporan di akhir bulan Juli 2017 untuk itu Tim Direktorat

PAUD menghubungi melalui surat dan telepon ke tiap-tiap kabupaten

bermasalah.

Satuan biaya BOP PAUD sebesar Rp 600.000,- per anak dengan target

sebanyak 5.969.500 anak. Hingga bulan Juli 2017 beberapa Kabupaten yang

sudah menyalurkan DAK BOP PAUD ke lembaga dan lainnya masih proses

pengajuan.

Beberapa hal terkait kondisi saat ini yang diinventarisasi menjadi isu adalah:

a. Daerah memperlakukan hibah pendidikan (BOP PAUD) seperti halnya

hibah yang ditentukan oleh Permendagri tentang Hibah sehingga

mengharuskan lembaga berbada hukum dan hanya diperbolehkan

mendapatkan bantuan satu kali.

b. Besar besaran bantuan per anak sama untuk semua wilayah sehingga

satuan biaya tidak memperhitungkan kemahalan daerah.

c. Pembatasan jumlah peserta didik minimal 12 orang diberlakukan sama

untuk semua kondisi wilayah.

d. Perbedaan jumlah data Dapodik saat pengajuan dengan data riil di

lapangan sehingga daerah ragu untuk mencairkan.

e. Pelaporan penyaluran DAK BOP PAUD belum sesuai jadwal dan format

yang ditentukan sehingga sebagian besar daerah menyampaikan laporan

setelah melewati tahun anggaran dengan menggunakan format yang

berbeda.

Page 9: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

8 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2.1 BOS

a. Sasaran

Sasaran program BOS meliputi semua jenjang pendidikan pada satuan

pendidikan formal.

b. Satuan Biaya

Satuan biaya BOS untuk:

1) SD/SDLB : Rp 800.000,-/peserta didik/tahun

2) SMP/SMPLB : Rp 1.000.000,-/peserta didik/tahun

3) SMA/SMALB, SMK : Rp 1.400.000,-/peserta didik/ tahun

c. Waktu penyaluran

Penyaluran BOS dilakukan setiap 3 (tiga) bulan (triwulan). Untuk

triwulan II atau semester I Tahun 2017 sudah tersalur. Hanya untuk

daerah secara geografis sangat sulit dijangkau, masih belum tersalur

seluruhnya.

d. Pengelolaan

Pengelolaan BOS belum sepenuhnya berdasarkan pada prinsip

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Ada regulasi dalam pengelolaan

keuangan daerah yang menghambat fleksibilitas penggunaan dana BOS.

e. Pemenuhan Buku Industri pada SMK

SMK mengalami kendala untuk memenuhi buku kejuruan yang tidak

diterbitkan oleh pihak ketiga maupun Buku Sekolah Elektronik (BSE),

melainkan modul/buku yang diterbitkan oleh industri. Modul/buku

yang diterbitkan oleh industri ada yang diperjualbelikan, ada juga

dengan cara sekolah diperbolehkan menggandakan secara mandiri.

f. Penetapan Alokasi dan Penyaluran

Pengalokasian dana BOS oleh provinsi dibagi dalam 3 kelompok belanja,

yaitu belanja pegawai, belanja barang/jasa, dan belanja modal yang

masing-masing kelompok belanja ini berdiri sendiri-sendiri (tidak dapat

saling menutupi kekurangan anggaran antar kelompok belanja).

Sementara untuk pencairan dana BOS baru dapat dilakukan setelah

disusunnya perencanaan dalam “Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)

dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)” dimana dana periode

sebelumnya diserahkan oleh sekolah. Hal ini mengakibatkan tidak

Page 10: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

9 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

efisiennya pencairan dana BOS ke sekolah, atau terjadi inefisiensi dana

di sekolah apabila perencanaan anggaran di sekolah tidak akurat.

Akibat lebih lanjut terjadi kekurangan anggaran di satu kelompok

belanja dan kelebihan di kelompok belanja lain. Kelebihan dana di satu

kelompok belanja itu merupakan sisa dana, yang tidak dapat

dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dana di kelompok belanja

yang mengalami kekurangan. Ketentuan ini mengakibatkan

penggunaan dana BOS di sekolah tidak fleksibel dan terlalu kaku.

g. Mekanisme Belanja Langsung pada SMA dan SMK Negeri

Penyaluran dana BOS untuk SMA dan SMK yang dikelola

pemerintah/pemerintah daerah (negeri) dilaksanakan dalam bentuk

Belanja Langsung berupa belanja program dan kegiatan, sedangkan

untuk sekolah yang diselenggarakan masyarakat (swasta) disalurkan

dalam bentuk hibah. Mekanisme ini menimbulkan berbagai masalah

terjadinya keterlambaatan dalam penyaluran dana BOS pada triwulan I

Tahun 2017 ini. Mekanisme Belanja Langsung mengharuskan setiap

SMA dan SMK Negeri menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA),

sebagaimana halnya unit dari Dinas Pendidikan. Dalam penyusunan

dokumen tersebut SMA dan SMK Negeri harus mengklasifikasikan

berbagai pembelanjaan dalam suatu akun dan dalam kode rekening

yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Hal tersebut tentunya

menjadi kendala dalam menyusun dokumen RKA Sekolah, sementara

sosialisasi dari Pemerintah Daerah kepada sekolah tidak optimal.

Dinas Pendidikan Provinsi juga harus menyusun Rencana Kerja

Anggaran Satuan Perangkat Daerah (RKA SKPD) berdasarkan RKA yang

disusun oleh SMA dan SMK Negeri. Proses ini juga menjadi pemicu

keterlambatan proses penyaluran dana BOS bagi SMA dan SMK Negeri.

Dengan mekanisme ini, Pemerintah Daerah harus mempersiapkan

infrastruktur yang memadai dalam pelaksanaan program BOS, salah

satunya adalah menerapkan aplikasi pelaksanaan keuangan daerah.

Sebelumnya, pengguna dari aplikasi ini hanya SKPD Provinsi saja, tetapi

dengan mekanisme Belanja Langsung SMA dan SMK Negeri juga

diharuskan mengisi berbagai aplikasi tersebut. Sampai saat ini masih

Page 11: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

10 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

terdapat beberapa provinsi yang belum menyiapkan infrastruktur yang

memadai sehingga SMA dan SMK Negeri mengalami kesulitan untuk

melaksanakan. Selain itu, SMA dan SMK Negeri saat ini diharuskan

melaksanakan proses birokrasi dan administrasi yang cukup rumit,

sehingga SMA dan SMK Negeri harus membagi perhatiannya antara

memberikan layanan pendidikan yang berkualitas (merupakan tugas

utamanya) dan menyusun administrasi serta pelaporan.

h. Pembayaran Honororium Guru Honor

Proses transisi pengalihan kewenangan jenjang Pendidikan Menengah

dari Kabupaten/Kota ke Provinsi, tidak seluruhnya berlangsung dengan

sempurna. Salah satu masalah adalah masih adanya beberapa provinsi

yang belum mengalokasikan anggaran untuk membiayai guru honorer

pada SMA maupun SMK. Hal ini masih terjadi juga pada guru-guru

honor Pendidikan Dasar. Secara regulasi, BOS seharusnya hanya

membiayai dana operasional non personalia, namun dikarenakan

adanya permasalahan daerah yang tidak mengalokasikan pembiayaan

untuk guru honorer, menyebabkan untuk sementara BOS juga

melingkupi untuk pembiayaan guru honorer yang merupakan biaya

personalia

i. Sisa Dana BOS

Sisa dana BOS di setiap periode tidak dapat digunakan oleh sekolah

untuk di periode berikutnya, harus dikembalikan ke kas Provinsi karena

tercatat sebagai sisa anggaran kegiatan. Ini memaksa sekolah untuk

melaksanakan program dan kegiatan tidak sesuai dengan waktu,

mengingat anggaran yang disediakan di setiap triwulan berjumlah sama

rata sementara beban anggaran program sekolah seharusnya bervariasi

di tiap triwulan. Apabila terjadi sisa dana BOS di sekolah dan sekolah

mengembalikan dana tersebut, maka secara matematis penerimaan

dana BOS tidak lagi sesuai dengan ketentuan hak sekolah, yaitu satuan

biaya dikalikan dengan jumlah siswa.

Ada potensi yang cukup besar sekolah tidak memiliki dana untuk

membiayai program atau kegiatan sekolah di awal periode apabila terjadi

keterlambatan pencairan sementara sisa dana periode sebelumnya

Page 12: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

11 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

harus dikembalikan ke kas daerah, sehingga akan mengganggu proses

pembelajaran di sekolah.

j. Pertanggungjawaban Keuangan

Sekolah sudah menatausahakan penggunaan dana BOS dengan

melakukan pembukuan, yang memuat Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah, Buku Kas, sampai Bukti Pengeluaran.

k. Monitoring

Monitoring penggunaaan dana BOS semester I sudah berjalan.

2.2 TUNJANGAN KHUSUS GURU

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara

merata, pemerintah menggalakan berbagai program termasuk penempatan

guru di garis depan (daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal - 3T) yang juga

disertai dengan pemberian tunjangan khusus sebagai fasilitas dari

pemerintah demi kemajuan pendidikan daerah khusus. Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan kriteria daerah khusus melalui

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2015

tentang Kriteria Daerah Khusus Dalam Rangka Pemberian Tunjangan

Khusus Bagi Guru yang Bertugas di Daerah Khusus. Dasar wilayah

tunjangan khusus diambil dari Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang

Penetapan Daerah Tertinggal dan dari SK Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPDTT).

Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada guru yang

ditugaskan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sebagai kompensasi

atas kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerah

khusus. Tunjangan khusus ditujukan untuk mewujudkan amanat Undang-

Undang Guru dan Dosen antara lain mengangkat martabat guru,

meningkatkan kompetensi guru, memajukan profesi guru, meningkatkan

mutu pembelajaran, dan meningkatkan pelayanan pendidikan yang

bermutu. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang,

daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan

Page 13: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

12 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial,

atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.

Nominasi guru calon penerima tunjangan daerah khusus ditentukan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui aplikasi Dapodik,

berdasarkan sekolah tempat mengajar di kategori desa sangat tertinggal yang

ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi (KDPDTT). Selanjutnya, merujuk pada Juknis Penyaluran

Tunjangan Khusus Guru (TKG), verifikasi dan usulan adalah kewenangan

pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota/Provinsi, yang mana usulan yang dilakukan berdasarkan

nominasi yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Selanjutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

menetapkan guru penerima Tunjangan Khusus berdasarkan usulan Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi pada akhir Maret di tahun berkenaan

secara online melalui aplikasi SIMTUN.

Masalah yang terjadi saat ini adalah, adanya beberapa daerah yang tidak

mengusulkan data calon penerima TKG didaerahnya melalui aplikasi

SIMTUN dikarenakan adanya perbedaan persepsi kategori desa sangat

tertinggal dengan data yang dikeluarkan oleh KDPDTT. Pada bulan Juni

tahun 2017, Ditjen GTK telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada

pemerintah daerah yang belum mengusulkan guru penerima tunjangan

khusus namun hingga saat ini belum terdapat perkembangan yang cukup

berarti dalam pengusulan guru penerima tunjangan khusus tersebut.

Dengan adanya kejadian ini, akan terdapat potensi masalah pengendapan

dana pada kas daerah yang telah dialokasikan dan telah transfer pada Kas

Daerah yang belum mengusulkan guru penerima tunjangan khusus, atau

menolaknya.

Page 14: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

13 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2.3 DAK FISIK

a. Pendataan

Telah disusun data perencanaan kegiatan khusus fisik (sarana &

prasarana) oleh daerah setelah dilakukan sosialisasi perencanaan DAK.

Data yang yang disusun diupload dalam Dapodikdasmen. Dalam kurun

waktu proses verifikasi terhadap data perencanaan tersebut, terjadi

perubahan perencanaan oleh daerah, yang berdampak kepada

terlambatnya pelaksanaan DAK.

b. Sosialisasi

Sosialisasi telah dilakukan dari bulan April sampai Mei 2017 sesuai

jadwal yang cukup luang bagi penyusunan rencana oleh daerah dalam

pelaksanaan DAK fisik

c. Penetapan Lokasi

Penentuan lokasi sering berubah dari provinsi karena Kabupaten/Kota

melakukan usul perubahan rincian, dan lokasi serta target out put

kegiatan DAK, dengan alasan, antara lain: adanya pergantian pengelola,

terjadi kesalahan analisis kebutuhan, terdapat perbedaan dengan DPA

APBD yang telah ditetapkan. Akibat perubahan, maka pusat perlu

melakukan klarifikasi agar tidak terjadi adanya bantuan sejenis dari

sarpras pusat. Hal ini berdampak pada terlambatnya penetapan

rincian dan lokasi serta target out put DAK oleh Menteri.

d. Pengadaan Peralatan Praktek Utama SMK

Tata Cara pengadaan sarana dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi

sesuai dengan peraturan pengadaan yang berlaku, melalui e-

purchasing atau e-tendering. Kendala yang dihadapi oleh Dinas

Pendidikan Provinsi adalah sampai dengan jatuh tempo triwulan 2

masih dalam proses penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Hal ini

sebabkan banyaknya item peralatan praktik utama pada masing-

masing bidang keahlian kompetensi yang dibutuhkan oleh sekolah dan

banyak peralatan tersebut belum masuk dalam e-katalog.

e. Biaya Kegiatan Penunjang

Berdasarkan Perpres 123 tahun 2016 Pasal 7 ayat 3 Pemerintah daerah

dapat menggunakan paling banyak 5% dari alokasi DAK Fisik untuk

Page 15: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

14 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

mendanai kegiatan penunjang yang berhubungan langsung dengan

kegiatan DAK Fisik. Biaya penunjang sebesar 5% sering menjadi

pertanyaan oleh Dinas Pendidikan Propinsi karena dapat menyebabkan

salah tafsir dan pengertian. Biaya penunjang tersebut antara lain

adalah untuk desain perencanaan, dan penunjukan konsultan

pengawas kegiatan kontraktual. Arahan dari Kemendagri agar

pemerintah daerah sebaiknya tidak mengalokasikan biaya desain

perencanaan termasuk konsultannya, karena pembangunan fisik

sudah diserahkan kepada sekolah melalui P2S (Panitia Pembangunan

Sekolah) dengan sistem swakelola.

f. Menu Sasaran DAK Fisik

Penentuan output dan menu DAK yang ada di beberapa provinsi tidak

sesuai dengan kebutuhan di lapangan, sehingga ada provinsi yang

merevisi dengan memfokuskan untuk menu tertentu. Selain itu alat IPA

dan alat TIK yang tersedia di e-katalog masih relatif terbatas sehingga

menyulitkan provinsi dalam pelaksanaan lelang melalui e-katalog.

g. Pelaporan

Telah tersedia mekanisme pelaporan on line melalui SIM DAK

Dikdasmen namun belum semua penerima DAK menggunakan

pelaporan on line ini

h. Pertanggung Jawaban Keuangan

Laporan pertanggungjawaban telah diataur dalam satu sistem

pertanggungjawaban dan pelaporan.

i. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan pelaksanaan DAK dilakukan baik secara langsung ke

lapangan dan juga online.

Page 16: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

15 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB III

KONDISI YANG DIHARAPKAN

1.1. BOP PAUD

Beberapa kondisi yang diharapkan dalam penyelenggaraan BOP PAUD

sebagai berikut:

a. Hibah pendidikan dikecualikan dari kentuan hibah daerah sesuai

dengan UU No 23 tahun 2003.

b. Satuan biaya setiap anak disesuaikan dengan kebutuhan riil dengan

memperhitungkan biaya kemahalan daerah.

c. Lembaga PAUD di daerah khusus (daerah 3T daerah remote) yang

melayani anak di bawah 12 orang bisa mendapatkan bantuan.

d. Penggunaan data jumlah anak di satuan PAUD yang mendapatkan

BOP menggunakan data riil di lapangan.

e. Penyampaian laporan dilaksanakan di akhir tahun anggaran yang

dengan menggunakan format yang ditetapkan Kemenkeu.

1.2. BOS

a. Sasaran

Tetap dapat mempertahankan sasaran dan jangkauan, serta

membuka peluang untuk meningkatkan sasaran ke satuan

pendidikan nonformal

b. Satuan Biaya

Satuan biaya BOS seharusnya dapat memenuhi seluruh kebutuhan

biaya operasional sekolah, ditambahkan biaya inflasi.

c. Waktu penyaluran

Lebih meningkatkan kemudahan atau efektivitas pengiriman dana

BOS ke daerah yang saat ini masih terasa sulit.

d. Pengelolaan

Sekolah seharusnya mempunyai kewenangan yang penuh untuk

mengelola dana BOS sesuai prinsip MBS, mempunyai kebebasan

Page 17: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

16 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan program yang

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

e. Pemenuhan Buku Industri pada SMK

Pemenuhan buku melalui industri untuk jenjang SMK diharapkan

lebih mudah dan murah

f. Penetapan Alokasi, Penyaluran, dan Pencairan

Pengalokasian dan Penyaluran dana melalui provinsi sudah cukup

baik, sehingga perlu terus dipertahankan. Namun karena pengelolaan

jenjang pendidikan dasar tidak lagi menjadi kewenangan provinsi,

maka perlu di provinsi ditetapkan unit pelaksana penyaluran yang

relevan, sehingga tidak menjadi masalah dalam pengendalian dan

pemeriksaan.

g. Mekanisme Belanja Langsung pada SMA dan SMK Negeri

Bantuan kepada SMA dan SMK Negeri diharapkan dapat disalurkan

dengan mekanisme hibah sebagaimana telah diamanatkan dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Dalam UU trsebut pada Pasal 49 ayat (3) dinyatakan bahwa

“Dana pendidikan dari Pemerintah dan pemerintah daerah untuk

satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku”, sehingga:

i. Untuk bantuan kepada SMA dan SMK Negeri dapat disalurkan

dengan mekanisme hibah seperti jenjang pendidikan lainnya

ii. Perlu adanya regulasi khusus yang mengatur penggunaan dana

hibah pada satuan pendidikan.

h. Pembayaran Honororium Guru Honor

i. Pemda wajib mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk

membayar guru honorer

ii. Moratorium Guru PNS dicabut untuk memenuhi kebutuhan guru

di setiap jenis serta jenjang pendidikan dan dibuka jalur

rekrutmen guru melalui jalur P3K

i. Sisa Dana, Sekolah dapat menggunakan sisa dana BOS untuk periode

berikutnya dengan membuat pembukuan sendiri bahwa dana

tersebut adalah sisa periode yang lalu, sehingga sisa dana tersebut

Page 18: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

17 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dapat langsung digunakan pada periode berikutnya, apa lagi bila

terjadi keterlambatan penyaluran dana yang harusnya sudah

digunakan.

j. Pertanggung Jawaban Keuangan

Proses pengalihan kewenangan pengelolaan pendidikan menengah

berjalan sesuai ketentuan perundang-undangan dan penerbitan surat

tugas bagi guru honor di SMK dapat dipercepat prosesnya, agar guru-

guru honor tersebut dapat memperoleh haknya sesuai jadwal

penyaluran. Demikian juga guru-guru honor jenjang pendidikan

dasar

k. Monitoring

Monitoring dapat dilakukan lebih intensif dan hasilnya dimanfaatkan

untuk lebih menyempurnakan pelaksanaan progrm BOS

3.3. TUNJANGAN KHUSUS GURU

Dengan adanya permasalahan perbedaan persepsi kategori desa sangat

tertinggal untuk penetapan calon penerima Tunjangan Khusus

diharapkan:

a. Persamaan pandangan yang bersifat umum dan dipahami oleh

semua pihak mengenai kategori desa sangat tertinggal.

b. Perlu dilakukan verifikasi data kembali oleh KDPDTT bersama

seluruh elemen pemerintah daerah demi peningkatan validitas data

kategori desa sangat tertinggal

3.4. DAK FISIK

a. Pendataan

Data perencanaan sarana dan prasarana yang berasal atau diusulkan

daerah diharapkan tidak mengalami perubahan, sehingga tetap

sinkron rincian data yang terdapat di Dapodikdasmen

b. Sosialisasi

Sasaran sosialisasi pelaksanaan DAK fisik haruslah pejabat, staf atau

personil yang tepat dan kapabel dalam pengelolaan DAK tersebut

Page 19: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

18 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

c. Penetapan Lokasi

Penetapan lokasi agar dapat dilakukan secara tepat waktu dan

sasaran, sehingga implementasi penyaluran dan pemanfaatan DAK

bisa lebih cepat, sesuai jadwal.

d. Pengadaan Peralatan Praktek Utama SMK

Dalam proses pengadaan sebaiknya Dinas Pendidikan Provinsi dapat

membentuk tim teknis guna membantu PPK dalam proses pengadaan

dan hal ini tidak bertentangan dengan Perpres 54 tahun 2010 tentang

pengadaan barang/jasa.

e. Biaya Kegiatan Penunjang

Pemerintah daerah sebaiknya tidak mengalokasikan desain

perencanaan dan penunjukan konsultan pengawas kegiatan

kontraktual dalam biaya penunjang yang karena pembangunan fisik

sudah diserahkan kepada sekolah melalui P2S dengan sistem

swakelola yang berarti sekolah dapat merencanakan, melaksanakan

dan mengawasi sendiri pembangunan fisik di sekolah.

f. Menu Sasaran DAK Fisik

Penambahan alat TIK dan alat IPA dalam e-katalog dapat

mempermudah pengadaan alat TIK dan IPA

g. Pelaporan

Semua penerima DAK secara sungguh-sungguh menggunakan sistem

pelaporan melalui on line SIM DAK Dikdasmen. Penggunakan sistem

on line ini mempercepat diterimanya laporan dan dapat dilihat oleh

semua stakehorder

h. Pertanggung Jawaban Keuangan

Laporan hasil pelaksanaan kegiatan DAK menggunakan sistem yang

mudah diakses dan dilihat secara on line

i. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan on line agar lebih diefektifkan

Page 20: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

19 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB IV

REKOMENDASI

4.1. BOP PAUD

Secara administrative dan teknis tahun 2017 lebih kondusif dalam hal

kesiapan daerah menyalurkan DAK BOP PAUD. Hal ini didukung dari

pengalaman tahun sebelumnya. Namun demikian berdasarkan

masukan dari daerah ada hal-hal yang harus disempurnakan dan lebih

ditegaskan di dalam Petunjuk Teknis:

a. Untuk lembaga yang berada di wilayah terpencil dan jauh dengan

jumlah anak didik kurang dari 12 anak tidak terakomodir

mendapatkan DAK BOP PAUD. Sesungguhnya lembaga tersebut

sangat patut dibantu. Oleh karena itu perlu ada pengaturan besar

bantuan untuk lembaga yang berada di wilayah sulit.

b. Perlu diterbitkan peraturan tentang pemberian Hibah Pendidikan.

c. Adanya standar penghitungan biaya operasional pendidikan yang

mengakomodir biaya kemahalan daerah

d. Jumlah anak yang dihitung untuk mendapatkan dana DAK BOP

PAUD berdasarkan jumlah anak yang tercantum dalam DAPODIK.

Seringkali jumlah anak yang riil dengan teralokasikan berbeda

sehingga menimbulkan pertanyaan. Sebaiknya di dalam Juknis lebih

dipertegas kembali bahwa jumlah anak yang mendapatkan BOP

adalah yang riil dan sesuai dengan jumlah DAPODIK walaupun bisa

berbeda dengan jumlah alokasi dana yang masuk di BPKAD. Dengan

demikian tidak selisih data lapangan dengan data dalam SK

Penetapan penerima DAK BOP.

e. Dilakukan sosialisasi ke DPKAD dan Dinas Pendidikan terkait

pelaporan penyaluran DAK BOP PAUD

Page 21: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

20 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

f. Ditegaskan di dalam Juknis bahwa dana tahun yang akan datang

akan ditransfer ke daerah apabila daerah sudah mengirimkan laporan

dengan menggunakan format yang ditentukan oleh Kementerian

Keuangan.

4.2. BOS

a. Sasaran

Perlu meningkatkan sasaran ke satuan pendidikan nonformal

b. Satuan Biaya

Satuan biaya BOS pada semua jenjang dapat ditetapkan dalam

jumlah yang ideal disesuaikan dengan kadar inflasi untuk

memenuhi kebutuahan biaya operasional sekolah dan Pemerintah

Provinsi/ Kabupaten/Kota mengalokasikan untuk BOSDA

c. Waktu penyaluran

Perbaikan sarana dan prasarana serta sistem transportasi

pengiriman dana BOS ke daerah yang sulit dan perbaikan

perangkat pengiriman dana BOS yang aman.

d. Pengelolaan

1) Sekolah seharusnya mempunyai kewenangan yang penuh

untuk mengelola dana BOS sesuai prinsip MBS, mempunyai

kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan

program yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

2) Perlu mendorong Satuan Pendidikan menjadi suatu entitas

yang lebih otonom. Dalam posisi yang demikian diharapkan

dapat mereduksi persepsi yang beranggapan bahwa Satuan

Pendidikan adalah milik dari pemerintah daerah secara mutlak.

Selain itu, dengan mendorong Satuan Pendidikan menjadi

suatu entitas yang lebih otonom diharapkan dapat terwujud

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) secara efektif sebagaimana

yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 51

Ayat (1).

Page 22: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

21 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

e. Pemenuhan Buku Industri pada SMK

Pemenuhan buku melalui industri untuk SMK perlu diakomodir

dalam ketentuan lebih lanjut sehingga kebutuhan buku kejuruan

lebih cepat, mudah dan murah.

f. Penetapan Alokasi, Penyaluran, dan Pencairan

Perlu dibentuk unit pelaksana penyaluran dana BOS di Provinsi

untuk menguatkan fungsi provinsi dalam menyalurkan dana BOS

ke sekolah-sekolah bidang pendidikan dasar.

g. Mekanisme Belanja Langsung pada SMA dan SMK Negeri

i. Untuk bantuan kepada SMA dan SMK Negeri dapat disalurkan

dengan mekanisme hibah seperti jenjang pendidikan lainnya

ii. Perlu adanya regulasi khusus yang mengatur penggunaan

dana hibah pada satuan pendidikan.

h. Pembayaran Honororium Guru Honor

i. Pemda wajib mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk

membayar guru honorer

ii. Moratorium Guru PNS dicabut untuk memenuhi kebutuhan

guru di setiap jenis serta jenjang pendidikan dan dibuka jalur

rekrutmen guru melalui jalur P3K

i. Sisa Dana

Perlu pengaturan teknis tentang pemanfaatan sisa dana BOS.

j. Pertanggung Jawaban Keuangan

Laporan pertanggungjawaban keuangan dana BOS disusun

menurut sistem yang telah ditetapkan.

k. Pemantauan

Hasil pemantauan agar disusun dengan baik dan dilaporkan segera

setelah ada analisis tim yang kapabel.

4.3 TUNJANGAN KHUSUS GURU

Dengan adanya perbedaan persepsi kategori desa sangat tertinggal

untuk penetapan calon penerima Tunjangan Khusus antara KDPDTT

dengan pemerintah daerah, dan dengan mempertimbangkan keadilan

Page 23: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

22 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dan kesejahteraan guru yang mengajar di daerah khusus, maka perlu

adanya koordinasi data kriteria desa sangat tertinggal antara

pemerintah daerah dengan KDPDTT. Hal ini dilakukan untuk

peningkatan validitas data indeks desa yang dikeluarkan oleh

KDPDTT.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan

RI dapat menahan sementara transfer alokasi tunjangan guru ke

daerah yang masih belum mengusulkan guru calon penerima

tunjangan daerah khusus agar dana alokasi tunjangan khusus agar

endapan dana tunjangan khusus pad akas daerah tidak semakin

besar.

4.4. DAK FISIK

a. Pendataan

Daerah sejak awal perencanaan sudah memantapkan data yang

diusulkan sebagai sasaran DAK fisik

b. Sosialisasi

Sosialisasi pelaksanaan DAK fisik tetap perlu dilanjutkan dengan

peserta yang tepat dan mampu menangani DAK fisik

c. Penetapan Lokasi

Penetapan lokasi diharapkan sudah final di akhir tahun anggaran dan

tidak terjadi perubahan sasaran, sehingga mempermudah dalam

perencanaan dan pelaksanaan.

d. Pengadaan Peralatan Praktek Utama SMK

Sistem swakelola cukup baik, sehingga dapat terus diterapkan

e. Biaya Kegiatan Penunjang

Perlu mengusulkan revisi atau perubahan Perpres Nomor 123 Tahun

2016 agar memudahkan pengadaan alat TIK dan IPA

f. Menu Sasaran DAK Fisik

Presiden berkenan melakukan revisi Perpres Nomor 123 Tahun 2016

Page 24: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

23 | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

g. Pelaporan

Dinas Provinsi diharapkan dapat menggunakan pelaporan online

melalui SIMDAK sehingga mempercepat penerima laporan

h. Pertanggung Jawaban Keuangan

Laporan pertanggungjawaban keuangan agar dilakukan juga secara

online

i. Pemantauan dan Evaluasi

Provinsi dan kabupaten/kota sungguh-sungguh menggunakan

sistem pemantauan dilakukan secara online

Page 25: PETUNJUK TEKNIS BANTUAN & TUNJANGAN · Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi, Ph.D ... PENDAHULUAN Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

ANALISISPETUNJUK TEKNIS

BANTUAN & TUNJANGAN