petunjuk prak genap 2014

48
BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di ITS yaitu : Pembinaan hidup bermasyarakat. Pembinaan sikap ilmiah. Pembinaan sikap kepemimpinan. Pembinaan keahlian. Maka tugas dari laboratorium Fisika Dasar FMIPA – ITS antara lain : Memperkuat konsep. Melengkapi kuliah. Melatih ketrampilan / penerapan teori. Dengan demikian praktikum Fisika Dasar adalah melatih ketrampilan dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh dari kuliah dan untuk melengkapi kuliah. Disamping itu praktikum Fisika Dasar merupakan saat pertama kali bagi mahasiswa dalam melakukan/melaksanakan percobaan sendiri. Oleh sebab itu, melaksanakan praktikum dengan sungguh-sungguh merupakan prasyarat bagi keberhasilan praktikum anda, karena praktikum bagaimanapun juga, merupakan dasar bagi praktikum yang akan anda lakukan dan temui selama anda kuliah di ITS. Selama anda melaksanakan praktikum di Laboratorium Fisika Dasar ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan : 1. Praktikan harus mengumpulkan pas foto 3 x 4 = 2 lembar.

Upload: adith

Post on 29-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

prtunjuk pelaksanaan praktikum fisika dasar

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. UMUMSesuai dengan tujuan pendidikan di ITS yaitu : Pembinaan hidup bermasyarakat. Pembinaan sikap ilmiah. Pembinaan sikap kepemimpinan. Pembinaan keahlian.Maka tugas dari laboratorium Fisika Dasar FMIPA ITS antara lain : Memperkuat konsep. Melengkapi kuliah. Melatih ketrampilan / penerapan teori.Dengan demikian praktikum Fisika Dasar adalah melatih ketrampilan dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh dari kuliah dan untuk melengkapi kuliah.Disamping itu praktikum Fisika Dasar merupakan saat pertama kali bagi mahasiswa dalam melakukan/melaksanakan percobaan sendiri. Oleh sebab itu, melaksanakan praktikum dengan sungguh-sungguh merupakan prasyarat bagi keberhasilan praktikum anda, karena praktikum bagaimanapun juga, merupakan dasar bagi praktikum yang akan anda lakukan dan temui selama anda kuliah di ITS. Selama anda melaksanakan praktikum di Laboratorium Fisika Dasar ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan :1. Praktikan harus mengumpulkan pas foto 3 x 4 = 2 lembar.2. Selama praktikum, praktikan dibimbing olek asisten dan untuk itu praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu tentang percobaan yang akan dilakukan seperti yang ada pada BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM bersama rekan praktikumnya.3. Sebelum melaksanakan praktikum, periksalah semua peralatan yang akan digunakan dan pinjamlah peralatan yang belum ada.4. Dalam melaksanakan praktikum perlu diperhatikan penggunaan waktu yang ada, karena waktu pelaksanaan Praktikum Fisika Dasar adalah 3 jam.Rincian penggunaan waktu praktikum adalah sebagai berikut : Persiapan :Untuk persiapan praktikan diberi waktu 30 menit dan pada saat persiapan tugas praktikan adalah : menyerahkan Tugas Pendahuluan dan meminjam peralatan yang belum ada. Melakukan Percobaan :Dalam melakukan percobaan praktikan diberi waktu 120 menit dan sisanya (30 menit) digunakan untuk mencatat hasil praktikum dalam lembar Laporan Sementara.5. Tugas pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai kepada asistennya masing-masing.6. Praktikan dilarang mengerjakan Tugas Pendahuluan di lingkungan laboratorium Fisika Dasar.7. Sebelum melakukan percobaan, setiap praktikan harus mempersiapkan Laporan Resmi yang telah ditulisi dengan tujuan percobaan, teori, cara kerja serta persiapkan pula kertas karbon dan kertas grafik bila diperlukan.B. TATA TERTIB.Tata tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama Praktikum Fisika Dasar adalah :1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.2. Praktikan baru diperkenankan masuk laboratorium setelah percobaan yang dilaksanakan dinyatakan SIAP oleh Asisten.3. Sebelum melakukan praktikum, semua perlengkapan kecuali buku petunjuk praktikum, alat tulis dan peralatan penunjang harus diletakkan ditempat yang telah ditentukan.4. Setiap praktikan harus melakukan percobaan dengan teman praktikum yang telah ditentukan.5. Selama mengikuti praktikum, praktikan harus berpakaian sopan dan tidak diperbolehkan memakai sandal, bertopi, merokok, membuat gaduh, dll.6. Selama praktikum. Praktikan hanya diperbolehkan menyelesaikan tugasnya pada meja yang telah disediakan (melakukan percobaan, membuat laporan sementara dan resmi).7. Selama melakukan percobaan semua data hasil percobaan ditulis dalam kolom-kolom tabel yang dipersiapkan lebih dahulu. Laporan sementara dibuat rangkap n+1 dan dilaporkan pada asisten untuk ditanda tangani. n adalah jumlah praktikan dalam satu kelompok.8. Berdasarkan Laporan Sementara yang telah disetujui oleh asisten, setiap praktikan membuat Laporan Resmi sesuai dengan tugas yang diberikan dalam buku petunjuk. Kemudian diserahkan kepada asisten masing-masing dengan dilampiri laporan sementara.9. Jika praktikan akan meninggalkan ruang praktikum, harus melaporkan pada asisten dan demikian pula sebaliknya.10. Praktikan yang sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, diharuskan meninggalkan ruang praktikum.

C. SANGSI.Ada beberapa sangsi yang dapat diterapkan terhadap praktikan yang melanggar peraturan tata tertib :1. Pelanggaran terhadap :a. Point A-5, asisten berhak melakukan pencoretan terhadap tugas yang telah dikerjakan.b. Point A-6, B-1, B-5, B-6, dan B-9 dikenakan sangsi pembatalan percobaan yang dilakukan.c. Point A-2, B-3, B-4 dan B-9 dikenakan sangsi peringatan dan apabila telah mendapatkan peringatan 3 kali, praktikan akan dikeluarkan dan mendapatkan Nilai E.2. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenakan sangsi berupa pembatalan seluruh praktikum dan diberi Nilai E.3. Praktikan yang karena kelalaiannya menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat milik laboratorium harus mengganti alat tersebut. Apabila dalam waktu yang ditentukan belum mengganti, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum berikutnya.4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak 4 kali diberi sangsi pembatalan seluruh praktikum dan diberi nilai E.5. Sangsi lain yang ada diluar sangsi-sangsi diatas ditentukan kemudian oleh Kepala Laboratorium Fisika Dasar.

BAB IICARA PENGGUNAAN ALAT

Petunjuk cara penggunaan alat ini digunakan untuk menghindari :1. Tidak tepatnya pengukuran.2. Kemungkinan kerusakan alat.

A. JANGKA SORONGJangka sorong diguanakan untuk pengukuran besaran panjang. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur : panjang, lebar, tinggi, diameter luar dan dalam, serta kedalaman lubang suatu benda.Cara Menggunakan Jangka Sorong :1. Letakkan benda pada posisi A-B (untuk mengukur diameter digunakan C-D dan lubang digunakan P-Q).2. Tekan E agar posisi A-B, C-D, dan P-Q dapat berubah sesuai dengan ukuran besar benda.3. Baca skala dasar F (satuan cm) dan skala Bantu G (satuan mm). Jika skala G penuh berarti 1 mm. Misalnya pada gambar II.1 ditunjukkan garis nol pada skala Bantu G berada antara 1,3 dan 1,4 pada skala dasar F, sedangkan pada skala bantu yang paling berimpit dengan skala dasar adalah 0,1 mm. Jadi panjang benda yang diukur adalah : 1,3 mm + 0,01 mm = 1,31 mm. Seandainya garis nol dari skala Bantu sudah tepat berimpit dengan skala dasar (skala satu), maka panjangnya adalah harga dari skala dasar tersebut.4. Skala dasar H adalah dengan satuan inchi.

B. MIKROMETER.Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, diameter luar dan tinggi.Cara Menggunakan Mikrometer ;1. Sebelum menggunakan perhatikan permukaan A-B apakah sudah bersih dari kotoran, benda-benda kecil dan sebagainya.2. Dengan memutar skala bantu C, maka A dan B akan berimpit. Agar A dan B berimpit betul putarlah E sehingga bersuara 5 kali ( Standart Laboratorium) dan ini lakukan dengan hati-hati.3. Perhatikan kedudukan titik nol, apabila skala dasar D tidak tepat pada nol maka perlu dilakukan Ralat Sistimatik. Contoh, bila dalam pengecekan alat ini setelah A dan B berimpit dengan memutar E 5 kali, skala dasar tidak terlihat sedangkan pada skala Bantu berharga 21 dan skala dasar berharga nol maka Ralat Sistimatiknya adalah 0,21 mm.4. Cara Pengukuran : Letakkan benda diantara A dan B. Putar E (5 kali) agar A dan B benar-benar menghimpit benda. Apabila skala dasar D menunjukkan harga 2 sedang skala Bantu C menunjukkan harga 48 (gambar II.2), maka panjang benda adalah : 2 mm + 0,48 mm + 0,21 mm = 2,69 mm.Catatan :Spesifikasi Mikrometer yang digunakan adalah ;1. Satuan terkecil skala dasar = 0,01 mm2. Satuan terkecil skala Bantu = 1 mm3. Tiap putaran skala Bantu E (360o) = 0,5 mm4. Pembacaan skala Bantu dari 0 sampai 0,5 mm

C. NERACA TEKNISNeraca teknis digunakan untuk mengukur berat benda secara teliti.Cara menggunakan neraca teknis :1. Perhatikan batas maksimum dan minimum neraca teknis ini.2. Sebelum menimbang periksa dahulu kedudukan neraca, apakah sudah berdiri tegak (dengan melihat bandul A) dan praktikan dilarang merubah skrup pengatur B.3. Pada umumnya jarum gandar C, tidak dapat berhenti karena pengaruh dari luar (angina). Karena itu dianjurkan untuk menggunakan neraca dalam ruang tertutup. 4. Dalam penimbangan, letak anak timbangan di sebelah kanan dan benda yang ditimbang di sebelah kiri (Standar Laboratorium).5. Pada saat meletakkan atau mengambil anak timbangan hanya diperbolehkan apabila jarum gander C berhenti berayun.6. Anak timbangan tidak boleh dipegang dengan tangan dan dianjurkan dengan penjepit.7. Zat yang dapat merusak pinggan neraca dilarang diletakkan di pinggan.8. Pada saat melepas penahan (D) usahakan agar simpangan jarum tidak terlalu besar.9. Penimbangan dianggap tepat bila jarum C tepat pada titik nol.

BAB IIICARA PERHITUNGAN

A. PERHITUNGAN RALAT.Pada tiap pengukuran akan selalu timbul masalah ketidak telitian yang disebabkan oleh tidak sempurnanya alat ukur, ketidaktepatan cara ukur, tidak sempurnanya panca indra,dll. Untuk itu perlu teori ralat yang dapat memberikan gambaran kuantitatif terhadap ketelitian suatu pengukuran.Ada 2 jenis ralat, yaitu : 1. Ralat Sistimatik 2. Ralat Kebetulan1. Ralat Sistimatik : Ralat ini digunakan untuk sumber-sumber kesalahan yang timbulnya dapat dipelajari secara sistematis.Misalnya :a. Jarum penunjuk Ampermeter yang seharusnya menunjukkan angka 0 A saat tidak ada arus, ternyata menunjukkan angka 0,5 A. Maka harus ada koreksi titik nol sebesar -0,5 A. Bila alat digunakan untuk mengukur arus maka arus yang sebenarnya = arus terbaca + koreksi titik nol.b. Jangka sorong dan Mikrometer sering tidak menunjukkan titik nol.c. Pembacaan Barometer air raksa perlu koreksi pembacaan karena adanya pemuaian air raksa.Dalam pekerjaan kita selalu melakukan koreksi terhadap ralat sistimatik. Ralat Sistimatik tidak perlu masuk perhitungan, tetapi perlu dituliskan.

2. Ralat Kebetulan. Sumber dari ralat ini tidak dapat kita ikuti dan kita kendalikan. Misalnya pada pengukuran yang berulang dengan hasil yang berbeda. Untuk mendekati harga sesungguhnya dari hasil pengukuran kita gunakan harga rata-rata. Tetapi untuk pengukuran berulang dengan hasil yang berbeda diperlukan Ralat Suatu Pengukuran. Ralat suatu pengukuran harus dicantumkan dalam hasil pengukuran. Ralat ini disebut pula Ralat Kebetulan.Contoh :Hasil pengukuran panjang batang logam adalah :Peng. KePanjang

1234520,1 m20,0 m20,2 m19,8 m19,9 m+0,1 m0,0 m+0,2 m-0,2 m-0,1 m0,01 m20,00 m20,04 m20,04 m20,01 m2

Rata-rata = 20,0 m = 0,10 m2

Ralat Mutlak : = dimana : n = jumlah pengukuran

= m = 0,0707 m = 0,07 m

Ralat Nisbi : I = x 100

I = x 100 I = 0,4Keseksamaan : K = 100 - I K = 100 - 0,4% K = 99,6 %Keterangan :Dalam menuliskan ralat mutlak diambil hanya satu angka yang bukan nol dibelakang koma. Angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan lebih kecil dari 5 diabaikan. Jadi 0,0707 dibulatkan menjadi 0,07. Hasil pengukuran dituliskan = Hasil rata-rata Ralat mutlakMisalnya : panjang gelombang = (20,00 0,07) m.Jadi panjang batang logam sebenarnya terletak antara (20,00 0,07) m dan (20,00 + 0,07) m.Bila pengukuran hanya dilakukan 1 kali maka ralat mutlak adalah setengah harga skala terkecil.

3. Ralat Hasil Perhitungan. Untuk menentukan ralat hasil perhitungan dari hasil pengukuran harus kita perhatikan beberapa hal. Misalnya :Akan kita ukur besaran f didapat dengan mengukur besaran x dan y.Dikatakan f merupakan fungsi x dan y f = f(x,y)Menurut Kalkulus : untuk f = f (x,y) berlaku

df =

Dalam perhitungan ralat diperoleh : f = Ralat dari f ditimbulkan oleh ralat dari x dan y, Bila x dan y merupakan ralat mutlak x dan y maka,f = x + y f = x + yf = x y f = x - y

f = x . y f/f = dimana f = ralat mutlak hasil perhitungan. f = harga rata-rata.Contoh 1 :Bila M = (x2 . y) / z, dimana x, y, z adalah besaran yang diukur dengan ralat mutlak masing-masing x, y dan z.Penyelesaiannya :

M = (x2 . y) / z

Sehingga diperoleh : M = Contah 2 :Hasil perhitungan volume tabung adalah :Volume (V) = r2 l Jari-jari (r) = (65,00 0,02) cm.Panjang (l) = (10,00 0,03) cm.

Artinya = 65,00 cm, r = 0,02 cm dan l = 10,00 cm, l = 0,03 cm.Ralat mutlaknya (V) dapat dihitung :

V = . (5,00)2 . (10,00) = 785,00 cm3V = 785 . 0,011 = 8,635 cm3Jadi volume tabung = (785 9) cm3Ralat nisbi I = V/V X 100% = 0,011 X 100% = 1,1 %Dengan pembulatan maka I = 1%Keseksamaan K = 100% - 1% = 99%Ringkasan :Dalam mencantumkan hasil pengukuran harus disertai :1. Ralat Sistimatis (apabila ada)2. Ralat Mutlak :

Dimana : n = Jumlah pengukuran, = Harga rata-rata3. Ralat Nisbi : x 100% = %4. Keseksamaan : 100% - ralat nisbi = %

B. MEMBUAT GRAFIK.1. Grafik harus dibuat pada kertas millimeter dan titik pada grafik harus diberi tanda yang jelas : O, o, dsb.2. Besar skala dan letak titik nol harus dibuat sedemikian rupa sehingga grafik mudah dibaca dan dimengerti. Artinya skala absis = skala ordinat. Letak titik nol dipusat sumbu (gambar III.1a dan III.1b).3. Grafik harus disertai keterangan lengkap tentang absis dan ordinat.4. Jika kita mengharapkan garis lurus dari grafik itu, maka garis yang ditarik harus sedapat mungkin melalui titik-titik tersebut (gambar III.2).5. Jika kita tidak yakin akan bentuk grafik, maka harus ditarik garis lengkung penuh (bukan garis patah) melalui hamper semua titik (gambar III.3).6. Beri interprestasi dari grafik tersebut seperti linier eksponensial, maksimum, minimum, dan sebagainnya.7. Bila akan menggambar lebih dari satu grafik pada satu gambar maka untuk tiap titik pada setiap grafik kita beri tanda berbeda. Misalnya pada gambar III.4, titik grafik y1 = f1(x) kita beri tanda dan pada grafik y2 = f2(y) bertanda o.

1 2 3 4 5 6 754321Gambar III.1a : Grafik Salah Keterangan : Skala absis tidak tepat. Grafik sulit dibaca. Puncak grafik terlalu tajam, karena dipaksa melalui semua titik.

1 2 3 4 5 6 754321Gambar III.1b : Grafik benarKeterangan : Skala absis sudah tepat. Grafik muda dibaca. Grafik tidak dipaksa melalui Semua titik.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100,50,40,30,20,1Gambar II.2 : Grafik LinierXYo

1 2 3 4 5 6 0,60,50,40,30,20,1Gambar II.2 : Grafik LinierXYo

1 2 3 4 5 6321Gambar III.4XY0

Regresi Liniery = A + Bx

B =

A =

Kiri EKanan E

THERMOKOPEL(KODE PERCOBAAN P3)

I. TUJUAN PERCOBAAN1. Untuk menjelaskan Konsep Temperatur pada logam.2. Untuk menera Termokopel dari konsep diatas.II. PERALATAN1. Amplifier (Amp) satu buah2. Voltmeter (V) satu buah3. Termokopel dua set4. Termometer satu buah5. Statip dengan kelengkapannya satu set6. Kompor listrik satu buah7. Potongan es batu secukupnya.

III. DASAR TEORISemua logam terdiri dari atom atau elektron yang selalu bergerak. Ini menunjukkan bahwa elektron mempunyai tenaga gerak. Tenaga inilah yang menentukan temperature logam (semakin tinggi temperature semakin tinggi tenaganya). Dalam termokopel (dua buah logam yang dilekatkan menjadi satu) dimana elektron dari logam yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bergerak menuju logam yang berkosentrasi lebih rendah. Ini menunjukkan adanya hubungan antara temperature dengan beda potensial yang terjadi pada dua ujung bebas logam tersebut. Dalam percobaan ini termokopel dilengkapi dengan Amplifier dan Voltmeter yang dirangkai seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 1 : Rangkaian Percobaan Termokopel8 8 812321KOMPOR LISTRIKTHERMOMETERAMPLIFIERVOLTMETERAB75161421

Junction A adalah titik ukur temperature dan junction B adalah titik referensi apabila terjadi beda suhu antara logam A dan B, maka Voltmeter V akan menunjukkan beda potensial yang terjadi. Oleh sebab itu termokopel dapat digunakan untuk mengukur suhu benda apabila temperature referensinya telah diketahui sebelumnya.

VABGambar 2 : TermokopelIV. CARA MELAKUKAN PERCOBAANa. Rangkailah gambar 1 hati-hati dalam menggunakan kompor listrik, Voltmeter dan Ampllifier serta tanyakan assisten sebelum menghubungkan dengan tegangan PLN.b. Sebelum dihubungkan dengan tegangan PLN 240 V, switch yang ada pada amplifier harus pada kedudukan : Switch 1 pada posisi off nol. Switch 2 pada posisi penunjukkan ke 30 mV. Switch 3 pada posisi penunjukkan ke 0. Switch 5 pada posisi Short circuit. Output 4 harus sudah dihubungkan dengan Voltmeter.c.Setelah Amplifier dihubungkan dengan tegangan PLN, ubah switch 1 pada posisi on dan 5 menit kemudian putar switch 2 ke kiri berturut-turut ke penunjukkan 10, 3,1 dan seterusnya sampai jarum penunjukkan voltmeter bergerak. Jaga harga penunjukkan voltmeter tetap nol untuk setiap memutar switch 2 dengan jalan mengatur knop 7.d.Putar switch 5 ke posisi dan catat penunjukkan voltmeter dan suhu ruangan. Harga beda potensial sebanding dengan suhu ruang.e.Catat penunjukan voltmeter dan temperature referensi 0oC (bila memungkinkan), 10oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, 80oC, dan 90oC, dengan tanpa merubah posisi switch 2.f.Ulangi langkah percobaan di atas untuk termokopel yang lain.

V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI1. Buat grafik hubungan Temperatur referensi dengan beda potensial yang tercatat.2. Dari kedua termokopel yang digunakan, manakah yang lebih baik untuk menera temperature benda. Jelaskan !3. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

VI. TUGAS PENDAHULUAN1. Dari konsep suhu, proses perpindahan panas apakah yang terjadi pada termokopel.2.Jelaskan kegunaan termokopel yang anda ketahui.3.Jelaskan rumusan hubungan antara suhu dan beda potensial.4.Betulkah termokopel yang baik mempunyai panas jenis massa yang kecil dari salah satu logamnya. Jelaskan !

N a m a:.N R P:.Fak / Jur:.

L E M B A R D A T APRAKTIKUM : P3

Menyetujui,Asisten()

HUKUM JOULEPANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK(KODE PERCOBAAN L1)

I. Tujuan Percobaan :1. Menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik.2. Membuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 Joule.II. Peralatan Yang Digunakan :1. Kalorimeter dengan perlengkapannya 1 set.2. Thermometer 1 buah.3. Adaptor 1 buah.4. Stopwatch 1 buah.5. Tahanan geser (Rg) 1 buah.6. Ampermeter (A) dan Voltmeter (V) masing-masing 1 buah.III. Teori :

-+A-+VE-+_+-ThermometerK(a)_+VThermometer+_AV(b)E-+KBila antara ujung kawat konduktor diberi beda potensial, maka electron bebas akan bergerak. Elektron akan menumbuk partikel konduktor selama terjadi beda potensial. Dengan demikian elektron dapat dianggap berkecepatan rata-rata tetap. Adanya tumbukan, sebagian energi gerak electron diberikan pada partikel. Getaran partikel akan bertambah besar dan inilah yang menyebabkan panas. Dalam percobaan ini kawat spiral yang dialiri listrik dimasukkan dalam air, sehingga terjadi perpindahan panas dari spiral ke air.Hingga derajat pertambahan panas (Dh/dt) berbanding lurus dengan arus listrik dan beda potensial :dH/dt = V i (1)Bila i dan V tetap maka persamaan (1) dapat diintegralkan :H = V i .. (2)dimana : H = jumlah panas yang timbul (Joule) t = lama waktu ketika dialiri listrik (detik)Bila V, i, t dapat diukur maka H dapat dihitung.Panas yang diterima air :Q1 = w (Ta Tm) (kalori) ...(3)Panas yang diterima kalorimeter dan pengaduknya Q2 = 0,26 w (Ta Tm) (kalori)(4)Dimana : w = massa air (gram)Ta = Temperatur akhir (oC)Tm = Temperatur mula (oC)0,26 w = Harga airBerdasarkan Asas Black panas yang diterima = panas yang diberikan, maka persamaan (2) = jumlah persamaan (3) dan (4). Maka harga 1 joule dalam satuan kalori dapat kita tentukan.

IV. Cara Melakukan Percobaan.1. Buat rangkaian seperti gambar IV.22 (a) hubungkan tegangan PLN seijin assisten.2. Isi kalorimeter K dengan air, catat massa air dalam calorimeter.3. Beri beda potensial selama 10 menit, Usahakan arus konstan dengan mengatur tahanan geser Rg.4. Catat kenaikan suhu tiap 30 detik selama 10 menit.5. Lakukan untuk rangkaian gb. IV.22(b)

V. Tugas Untuk Laporan Resmi 1. Buat hasil pengukuran dalam table.2. Hitung harga H dengan persamaan (2)3. Buat grafik pada kertas millimeter, T sebagai fungsi t, selama arus mengalir. Apa kesimpulan dari ggrafik yang terjadi?4. Hitung Q1 dan Q2 dengan persamaan (3) dan (4) lalu bandingkan dengan harga H yang telah dihitung. Lalu tentukan tara kalor mekanik. (ingat 1 Joule = 0,24 kalori)5. Buat kesimpulan percobaan ini.VI. Tugas Pendahuluan1. Mana yang lebih menguntungkan dari kedua rangkaian diatas ? jelaskan !2. Apa definisi dari ; standard resistor.3. Apa hukum Joule ? Pengertian apa yang anda peroleh dari hokum Joule tersebut?Benarkah tahanan kawat bergantung temperature? Jelaskan !

N a m a:.N R P:.Fak / Jur:.

L E M B A R D A T APRAKTIKUM : L1

Arus Listrik = AmpereNo.m (gram)V (Volt)T (oC)t (menit)

1234567891011121314151617181920

Arus Listrik = AmpereNo.m (gram)V (Volt)T (oC)t (menit)

1234567891011121314151617181920

Menyetujui,Asisten()

VOLTMETER(KODE PERCOBAAN L2)

I. Tujuan :Menentukan Keseksamaan dari penunjukkan jarum amperemeter dengan menggunakan voltameter tembaga.II. Peralatan :1. Voltameter tembaga dengan perlengkapannya 1 set.2. Amperemeter 1 buah.3. Timbangan analis 1 set.4. Tahanan geser 1 buah.5. Adaptor 1 buah.6. Stopwatch 1 buah.7. Tahanan variable 10 x 10 satu buah (Rv).III. Teori :Sifat hantaran listrik zat cair dapat digolongkan : Isolator : air murni, minyak, dll Larutan ion : larutan asam basa, larutan garam. Ion yang ada sebagai konduktor dengan disertai perubahan kimiawi. Air raksa, logam cair dapat dialiri arus tanpa perubahan kimiawi.Menurut Hukum Faraday : apabila arus I mengalir dalam t detik maka pada kutub negatif (katoda) terdapat endapan seberat G. G = a i t (gram) ..(1)Dimana : a = ekivalen elektro kimia.Larutan yang digunakan adalah CuSO4. Reaksi kimia yang terjadi bila terdapat arus listrik adalah :

CuSO4 Cu ++ + SO4- -Pada Anoda : H2O 2H+ + O2Pada Katoda : Cu ++ Cu + 2 eArtinya Cu ++ dari larutan garam menuju Katoda dan Anoda kehilangan Cu ++ yang dipakai untuk menetralkan SO4 - -.Dari persamaan (1) diperoleh : i = G / (a t) .(2)dimana : G dalam satuan milligrama dalam satuan mgram/coloumb (utk Cu, a = 03294).i dalam satuan ampere t dalam detik

+-+-++ARv-++RgE+-+Gambar IV. 23IV. Cara Melakukan Percobaan :1. Hitung arus maksimum, dengan mengukur luas permukaan katoda bila kepadatan arus 0,01 0,02 A/cm2.2. Bersihkan alektroda dengan kertas gosok, uku massa elektroda dengan neraca analitis.3. Buat ranngkaian seperti gambar IV.23, gunakan i tentukan dengan mengatur Rv. Catat harga amper meter dan usahakan harga i tetap dengan mengatur Rg.4. Setelah 10 menit, putus aliran listrik lalu keringkan katoda dan timbang massa endapan yang menempel pada katoda.5. Lakukan langkah 2 4, 5 kali dengan selang waktu yang sama.6. Lakukan langkah 2 5, untuk arus amper meter yang lain.

V. Tugas untuk Laporan Resmi :1. Hitung besar i sebenarnya menurut persamaan (2) dan bandingkan dengan penunjukkan ampermeter tercatat.2. Buat grafik antara i ampermeter (absis) vs I sesungguhnnya (ordinat).3. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

VII. Tugas Pendahuluan :1. Bagaimana menentukan harga a untuk Cu ?2. Mengapa kutub anoda katoda rangkaian perlu diperhatikan ?3. Bagaimana cara menentukan i maksimum yang diijinkan. Jelaskan mengapa i maksimum harus ditentukan lebih dahulu.

VIII. Daftar Pustaka1. Sears & Zemansky, University Physics (2nd edition) : halaman 532.

N a m a:.N R P:.Fak / Jur:.

L E M B A R D A T APRAKTIKUM : L2No.I (amp)m (gr)t (det)

12345

No.I (amp)m (gr)t (det)

12345

No.I (amp)m (gr)t (det)

12345

Menyetujui,Asisten()

PLAT KAPASITOR(Kode percobaan : L7)

I. TUJUAN PERCOBAAN1. Untuk Menentukan kapasitan pada 2 (dua) buah plat sejajar.2. Untuk Mengetahui Pengaruh Diameter Plat dan Tegangan terhadap kapasitan.3. Untuk Membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil pengamatan.

II.ALAT ALAT1. I Measuring Amplifier D 1 (satu) buah.2. Moving Coil Instrument D 1 (satu) buah.3. Parallel Plat Kapasitor 1 (satu) pasang.4. Regulated Power Supply 0 300 V 1 (satu) buah.5. Voltmeter atu E Measuring instrument D 1 (satu) buah.6. Measuring Resistor 100 M.

III. DASAR TEORIApabila 2 (dua) buah plat sejajar dihubungkan dengan sumber tegangan (power supply), maka plat tersebut akan menyimpan muatan yang besarnya dinyatakan dalam satuan Farad F. Besarnya perbandingan antara muatan dengan tegangan selalu konstan dan faktor konstanta tersebut adalah kapasitan (C). Dimana hubungan antara muatan dengan tegangan dapat dirumuskan seperti berikut ini :

C = .. 1Menurut Hukum Gauss : o = o EA = q maka persamaan diatas dapat dituliskan :

C = o x .. (2)Dimana : o = Permisifitas Hampa (8,85 x 10-12 C2 / NM2) A = Luas lempeng D = jarak antar lempeng

MetramaxMultimeterPower SupplyResistor 1 MPlat kapasitorMeasuringAmplifierVoltmeterGambar 1 : Rangkaian Plat kapasitor

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN1. Susun peralatan seperti gambar diatas.2. Atur tegangan pada power supply unit dan biarkan untuk beberapa saat (tanya assisten).3. Lepaskan kabel dari resistor pada kutub positif plat kemudian masukkan kabel koaksial dan catat harga V hasil pengamatan pada voltmeter.4. Ulangi langkah seperti diatas untuk tegangan yang berbeda (Tanya assisten).

V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI1. Buat grafik tegangan dengan kapasitor dan kapasitan.2. Buat perbandingan harga kapasitan dengan menggunakan persamaan 1 dan 2.3. Kesimpulan apa yang anda dapatkan pada percobaan ini.

VI. TUGAS PENDAHULUAN1. Apa yang dimaksud dengan kapasitor dan kapasitan ?2. Bagaimana cara untuk mendapatkan harga kapasitan pada plat sejajar.3. Jelaskan mengapa kapasitor dapat menimpa muatan.4. Apa perbedaan kapasitor pada rangkaian arus AC dan DC.

N a m a:.N R P:.Fak / Jur:.

5. L E M B A R D A T A6. PRAKTIKUM : L77. No.Tegangan (V)Jarak (mm)Q (10-9 C)

12345

8. No.Tegangan (V)Jarak (mm)Q (10-9 C)

12345

No.Tegangan (V)Jarak (mm)Q (10-9 C)

12345

Menyetujui,Asisten()

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK(Kode Percobaan : L.8)

I. TUJUAN PERCOBAANUntuk membuktikan Hukum Induksi Faraday melalui pengukuran ketergantungan tegangan induksi dari :1. Kepadatan Arus.2. Luas Induksi.3. Kecepatan Induksi.

II. ALAT - ALAT1. Peralatan induksi dengan konduktor 1 set.2. Pasangan magnet 6 pasang.3. Motor eksperimen 100 W 1 buah.4. Alat kemudi dan pengatur 1 buah.5. Mikrovoltmeter 1 buah.

III. DASAR TEORISuatu konduktor akan ditarik keluar oleh medan magnetik konstan dengan kecepatan u dan diukur tegangan induksi yang terjadi. Pada gerakan suatu konduktor dalam medan magnet B, maka elektron-elektron dalam konduktor terkena penngaruh kekuatan LORENTZ. Pada ujung-ujung konduktor (penyalur arus) akan timbul tegangan U, yang proporsional terhadap arus magnetik .

U =

Pada percobaan ini suatu konduktor yang bersudut lebar b dan dengan kecepatan konstan v = akan ditarik keluar dari dalam medan magnet B yang homogen seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.

8888220 Volt

Setiap interfal waktu dt permukaan yang masih berada dalam medan magnet akan berubah sebesar b. ds arus G jadi sebesar :

= B . b . Jadi U = B . b . v Proporsionalitas antara U dan B akan kita buktikan, setelah medan magnet kita rubah. Proporsionalitas antara U dan v, setelah konduktor kita tarik dengan kecepatan yang berlainan keluar dari medan magnet. Kemudian kita ukur tegangan induksi pada B dan v yang konstan untuk lebar konduktor b yang berlainan.

NBSV

12

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN 1. Susun peralatan seperti gambar 2 dan hubungkan dengan peralatan lain.2. Ikatkan senar pancing pada peluncur dan hubungkan dengan kopling penarik.3. Atur mikrovoltmeter pada 104.4. Pasangkan 8 pasang magnet yang tersedia pada alat induksi.5. Untuj proporsionalitas dari U dan V, hubungkan konduktor b = 4 cm dengan cara memasukkan penghubung kortsluiting pada alat peluncur. Suatu kumparan tali senar pancing diikatkan pada garis tengah kumparan kopling yang bergerak terkecil. Hidupkan motor dan stel putarannya sehinggatercapai suatu tegangan induksi sebesar 40mV. Pada goyangan yang mungkin terjadi pada alat penunjuk pengukur, maka dicari harga rata-rata / menengah. Jumlah putaran motor dipertahankan agar sama dalam waktu melakukan seluruh percobaan dari bagian.6. Ulangi percobaan dengan menggunakan kedua alat kumparan lain dengan garis tengah kumparan yang berlainan. (Pada garis tengah kumparan yang lain, maka kecepatan akan berlipat ganda atau lipat empat dengan jumlah putaran motor yang tetap. Garis tengah alat kumparan kopling bergerak memiliki perbandingan 1 : 2 : 4.7. Untuk proporsionalitas dari U dan b, percobaan dilakukan dengan menggunakan 8 pasang magnet dan garis tengah alat kumparan maksimal (V = 4 Vo) untuk konduktor dengan b = 2 cm dan b = 2,8 cm.8. Ulangi percobaan pada point nomor 7 namun dengan menggunakan 6,5,4,3 dan 2 pasang magnet9. Untuk proporsionalitas antara V dan B, percobaan dilakukan denngan garis tengah alat kumparan yang minimal dan lebar konduktor yang maksimal pula yaitu b = 4 cm.10. Ulangi percobaan pada point nomor 9 namun dengan menggunakan 6,5,4,3 dan 2 pasang magnet.

V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI 1. Cari kesebandingan / proporsionalitas antara perubahan fluks magnet U dengan kecepatan v.2. Cari kesebandingan / proporsionalitas antara kecepatan v dengan medan magnet B.3. Cari kesebandingan / proporsionalitas antara kecepatan U dengan medan magnet B.

VI. TUGAS PENDAHULUAN1. Bila ada dua koil yang penampangnya saling berhadapan, dan salah satu dari koil diberi sumber arus searah dan dihubungkan dengan saklar koil yang lain dihubungkan dengan galvanometer. Apabila saklar diputus disambung secara terus menerus apa yang terjadi dengan koil dua.2. Terangkan konsep dari hukkum induksi Faraday.3. Jelaskan konsep tanda minus (-), dari persamaan perubahan flux magnet (u) :

u = -4. Jelaskan prinsip dari hokum Lenz.

N a m a:.N R P:.Fak / Jur:.

L E M B A R D A T APRAKTIKUM : L8

V = No.b (cm)B (pasang)Tegangan (mV)

12345

V = No.b (cm)B (pasang)Tegangan (mV)

12345

V = No.b (cm)B (pasang)Tegangan (mV)

12345

Menyetujui,Asisten()

TUGASPENDAHULUANKode Percobaan : .Nama: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .N R P: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Tgl. Prak.: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Nama Asst.: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

LAPORANSEMENTARAKode Percobaan : .Nama: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .N R P: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Tgl. Prak.: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Nama Asst.: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Nama:N R P:Tgl. Prak.:Nama Asst.:

Sheet1Suhu KamarSuhu KamarNoSuhu (C)Tegangan (mV)NoSuhu (C)Tegangan (mV)