petroleum system.docx
TRANSCRIPT
MATA KULIAH GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
TUGAS
Oleh :
RAHMAAN PERKASA ALAM
115.130.097
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA
2015
PENGERTIAN HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan
atom hidrogen (H). Hidrokarbon adalah salah satu sumber energi paling penting di bumi.
Penggunaan yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Dalam bentuk padat,
hidrokarbon adalah salah satu komposisi pembentuk aspal.
PETROLEUM SYSTEM
Petroleum system adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang dapat
menunjukkan dan merupakan syarat keberadaan minyak dan gas bumi.
1. Source Rock
2. Reservoir Rock
3. Migrasi
4. Trap
5. Seal
1. Source Rock
Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang cukup untuk
dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan terbeut tertimbun dan terpanaskan,
dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang ekonomis. Bahan
organik yang terkandung disebut kaorgen. Karogen memiliki 4 tipe yaitu:
• Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan
minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.
• Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama
minyak dan gas bumi
• Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperrti ini umumnya
menghasilkan gas dan sedikit minyak.
• Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak
dan gas.
2. Reservoir Rock
Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan
tersebut harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas sebgai
temppat megalirnya hidrokarbon. Jenis jenis Reservoir adalah:
• Siliclastic rock
• Carbonate Rock
• Igneous Rock (Batuan Beku)
• Metamorphic Rock
3. Migrasi
Migrasi merupakan proses perpindahan hidrokarbon dari satu tempat ke tempat lain.
Migrasi di pengaruhi oleh besarnya gaya apung atau buoyancy. Lawan dari gaya apung
sendiri adalah kapilaritas atau gaya isap. Jika gaya kapilaritas lebih besar dari pada gaya
apung makan tidak akan terjadi migrasi.
Migrasi dibagi menjadi 3 macam. yaitu :
1. Migrasi primer yaitu perpindahan hidrokarbon dari source rock ke karier bed. Migrasi
primer berjalan lambat karena minyak bumi harus cukup untuk keluar dari batuan induk yang
memiliki permeabilitas matrik yang rendah. Migrasi primer berakhir ketika hidrokarbon telah
mencapai “permeable conduit” atau “carrier bed” untuk terjadinya migrasi sekunder
2. Migrasi sekunder yaitu perpindahan hidrokarbon dari carier bed ke jebakan atau trap.
Problem yang sering dihadapi adalah pore throat lebih kecil dibanding oil stringers,
karenanya oil stringrs akan tertahan. untuk dapat bergerak, maka “bouyancy” >>> “capillary-
entry pressure (setelah akumulasi tercapai). Jika capillary-entry pressur >>> buoyancy, maka
migrasi sekunder .Akan terhenti hingga capillary-entry presure tereduksi dan Buoyant force
meningkat
3. Migrasi tersier terjadi jika ada kebocoran (leakage) pada cap rocks yang menutupi
reservoir.Cap rocks dengan pori-pori yang lebih kecil dari batuan dibawahnya, mampu
menahan pergerakan naik dari minyak bumi. Pengisian yang progresif menyebabkan
akumulasi meningkat, dapat menyebabkan bouyancy >>> capillary-entry pressure Fractures
dan faults dapat menyebabkan kebocoran.
4. Trap (Jebakan)
Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menhan minyak dan gas bumi untuk
berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir sebagai
tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar sebagai penutup agar tidak terjadi
migrasi lagi.
Proses migrasi dan pembentukan trap tidak saling berhubungan dan terjadi di waktu yang
berbeda. Waktu pembentukan trap sangat penting karena jika trap terbentuk sebelum
hidrokarbon bermigrasi maka kemungkina akan ditemukanya akumulasi hidrokarbon didalam
trap. Dan jika sebaliknya maka kemungkinan hidrokarbon telah melewati trap tersebut.
Adapun tipe jebakan yaitu:
• Jebakan Struktural
Jebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan
dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang
paling asli dan perangkap yang paling penting.
• Jebakan Stratigrafi
Jebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies
batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar
dalam perpindahan minyak bumi.
• Jebakan Kombinasi
Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan
faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.
5. Seal (penutup)
Seal adalah system batuan penyekat yang bersifat tidak permeable seperti
batulempung/mudstone, anhydrite dan garam.
DAFTAR PUSTAKA
Sukandarrumidi. 2013. Geologi Minyak dan Gas Bumi Untuk Geologist Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Abdullah, Agus. 2008. Petroleum System (Sistem Minyak dan Gas Bumi).
http://ensiklopediseismik.blogspot.co.id/2008/11/petroleum-system-sistem-minyak-
dan-gas.html