peta topografi

33
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Bismillahirahmanirrahim Segala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan untuk kami bisa menyelesaikan laporan ini, yaitu tentang “Peta Topografi” dengan baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih banyak atas dukungan dari kawan-kawan sekalian terutama untuk asisten Laboratorium Eksplorasi, khususnya asisten praktikum perpetaan Universitas Islam Bandung yang telah memberikan pengetahuan dan tuntunan kepada saya dalam penyusunan laporan ini. Dalam laporan ini dijelaskan tentang pengertian peta topografi, kegunaan dari peta topografi dan cara membuat peta topografi juga disertakan cara untuk menghitung luas suatu wilayah. Akhir kata saya ucapkan terimaksih dan semoga laporan ini bermanfaat untuk khalayak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Bandung, 03 Maret 2014 i

Upload: gilar-antasya-muharam

Post on 19-Oct-2015

302 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. WbBismillahirahmanirrahimSegala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan untuk kami bisa menyelesaikan laporan ini, yaitu tentang Peta Topografi dengan baik dan tepat pada waktunya.Terimakasih banyak atas dukungan dari kawan-kawan sekalian terutama untuk asisten Laboratorium Eksplorasi, khususnya asisten praktikum perpetaan Universitas Islam Bandung yang telah memberikan pengetahuan dan tuntunan kepada saya dalam penyusunan laporan ini.Dalam laporan ini dijelaskan tentang pengertian peta topografi, kegunaan dari peta topografi dan cara membuat peta topografi juga disertakan cara untuk menghitung luas suatu wilayah.Akhir kata saya ucapkan terimaksih dan semoga laporan ini bermanfaat untuk khalayak.Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 03 Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Maksud Dan Tujuan 11.2.1 Maksud 11.2.2 Tujuan 1BAB II LANDASAN TEORI 22.1 Peta Topografi 22.2 Bagian Bagian Peta Topografi 32.3 Proses Pemetaan Topografi52.4 Kegunaan Peta Topografi 6BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN 73.1 Tugas 73.2 Pembahasan 73.2.1 Pembuatan peta topografi73.2.2 Perhitungan luas wilayah 133.2.3 Perhitungan luas wilayah yang dibuat peta topografi14BAB IV ANALISA 18BAB V KESIMPULAN 19DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPengetahuan ilmu perpetaan didasarkan terhadap ilmu tentang pemetaan. Diawali dengan bagaimana cara memperoleh data untuk membuat peta, cara untuk mengolah data, dan untuk membuat peta yang baik dan benar.Dalam mengetahui suatu kondisi daerah tertentu, dengan adanya data hasil survey lapangan yang digambarkan dalam bidang dua dimensi yaitu berupa peta, maka akan dapat dengan mudah menganalisa bagaimana morfologi keadaan suatu daerah tersebut, yang bilamana akan ditentukan sebagai lokasi pembukaan lahan kerja, akan didapatkan hasil yang maksimal dan dengan konsep perencanaan kerja yang baik dengan mengacu pada keadaan daerah tersebut.1.2 Maksud Dan Tujuan1.2.1MaksudMaksud dari praktikum kali ini yaitu untuk memahami dan mengerti salah satu dari jenis peta dasar, yaitu peta topografi yang digunakan sebagai media gambar dua dimensi dalam mengetahui kondisi atau morfologi daerah tertentu.1.2.2 Tujuan Mampu menjabarkan unsur-unsur peta dari peta topografi Dapat membuat atau menggambarkan sebuah peta topografi dari data berupa koordinat (X, Y, Z). Mampu mengetahui kegunaan dari peta topografi. Mampu menghitung luas wilayaha yang dibuat peta topografinya

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Peta TopografiPeta topografi yang sekarang akan dibahas adalah peta topografi yang dapat didefinisikan sebagai representasi diatas bidang datar tentang keseluruhan atau sebagian permukaan bumi yang terlihat dari atas dan di perkecil dengan perbandingan atau skala tertentu. Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi sehingga dengan peta ini dapat diperkirakan bentuk permukaan bumi.Bentuk-bentuk relief bumi dalam peta ini digambarkan dalam garis-garis kontur dimana garis konntur tersebut digambarkan kedalam bentuk tempat-tempat dari bagian bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut. Atau satu garis kontur mewakili satu ketinggian dan bisa juga didefinisikan bahwa garis kontur garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi.Dalam sebuah peta topografi berisi tentang keadaan lapangan secara menyeluruh, baik itu unsure alam seperti sungai, gunung, danau, laut dan lain-lain maupun dari unsure buatan seperti jalan, jembatan, perkampungan, bendungan dan sebagainya. Yang digambarkan dengan garis bayangan berupa garis kontur.

Sumber : Google EarthGambar 2.1Desa Citatah 2

Kondisi daerah seperti yang terlihat dalam gambar 1, dapat digambarkan dalam peta topografi dengan menggunakan garis - garis konturnya. dapat dilihat hasil dari penggambaran kedalam sebuah peta topografi dengan garis-garis konturnya.

Sumber : Data Eskursi Lapangan Kristalografi, Mineralografi dan Petrologi 2014Gambar 2.2Peta Topografi Desa Citatah2.2 Bagian Bagian Dari Peta TopografiDalam sebuah peta khususnya peta topografi akan memiliki sebuah bagian-bagian yang nantinya akan menjadi tuntunan atau panduan untuk kita bisa membaca sebuah kondisi lapangan dari gambar yang terdapat dalam sebuah peta. Bagian-bagian dari peta topogarafi diantaranya :a.Judul PetaAdalah sebuah identitas dari sebuah peta. Biasanya ditulis suatu nama daerah tempat yang digambarkan.b.Keterangan PembuatanMerupakan informasi yang dicantumkan dibagian kiri bawah dari sebuah peta yang berisi tentang informasi pembuatan dan instansi pembuat.c.Pembagian Lembar PetaAdalah penjelasan dari nomor-nomor peta yang lain yang tergambar disekitar peta yang bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila memerlukan interprestasi suatu daerah yang lebih luas.d.Sistem KoordinatSistem koordinat ini sangatlah penting dalam sebuah pembuatan peta, karena dengan adanya sistem koordinat maka kita akan dapat menggambarkan sebuah peta topografi dengan mudah dalam skala yang lebih kecil.Sumbu koordinat ini adalah berupa dua garis sumbu yang biasa dilambangkan dengan X dan Y. beberapa macam koordinat diantaranya, yaitu : Koordinat geografis Koordinat grid Koordinat locale. Skala PetaPengertian dari skala yaitu suatu perbandingan dari jarak gambar pada peta terhadap jarak datar sesungguhnya di lapangan. Contohnya skala 1 : 15.000, ini berarti 1 cm dip eta sama dengan 15 m jarak sebenarnya di lapangan.f. Garis Kontur atau Garis KetinggianGaris kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi, garis kontur ini memiliki sifat-sifat tertentu diantaranya, yaitu : Garis kontur merupakan kurva tertutup yang tidak akan memotong satu sama lain dan tidak akan bercabang. Garis kontur yang didalam selalu lebih tinggi dari pada pada garis kontur yang di luar. Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama. Indeks kontur dinyatakan dengan garis tebal. Semakin rapat jarak antara garis kontur berarti semakin terjal medan sebenarnya dan jika garis kontur bergerigi maka kemiringannya hamper sama dengan 900. Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi terpisah satu sama lainnya.g. Sumber PetaSumber peta ini merupakan informasi yang diberikan untuk mengetahui dari mana asal data yang dicantumkan dalam peta topografi. Bisa dari hasil survey instansi terkait seperti Bakosurtanal ataupun sumber lasngsung dari hasil survey atau pengambilan data dilapangan.h.Legenda PetaLegenda dalam sebuah peta merupakan salah satu bagian dari gambar peta yang berfungsi sebagai tambahan agar dapat memudahkan interpretasi peta, berupa simbol-simbol maupun keterangan lainnya. Salah satu contoh unsur legenda yang dibuat adalah garis kontur, jalan raya, garis batas wilayah, hutan, sungai, pemukiman dan lain-lain yang dilambangkan dengan simbol-simbol. Seperti gambar dibawah.

Gambar 2.3Legenda peta2.3 Proses Pemetaan TopografiKegiatan pemetaan dalam pembuatan sebuah peta topografi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu : Metode Teristis, metode ini, semua pengukuran topografi dilakukan dilapangan dengan menggunakan alat ukur sederhana maupun moderen. Contoh pengukuran dengan penggunaan alat berupa theodolite atau plot elevasi dengan GPS. Metode fotogrametrisSebelum tergambarnya peta topografi dalam bidang dua dimensi, dilakukan terlebih dahulu pengukuran topografi dimana Pengukuran topografi adalah pengukuran posisi dan ketinggian titik titik kerangka pemetaan serta pengukuran detail topografi sehingga dapat dipetakan di atas bidang datar dalam skala tertentu.Tahap-tahap pengukuran topografi ini meliputi : Pengukuran data lapangan Pengolahan data lapangan Penggambaran data lapangan Proses kartografi ARAK DI PETA x S2.4Kegunaan Peta TopografiPeta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan morfologi daerah. Dan masih banyak lagi kegunaan dari peta topografi ini.Salah satu fungsi lain dari peta topografi dalam kegiatan dunia pertambangan adalah untuk mengetahui sebaran dari bahan galian ataupun untuk mengetahui rekontruksi keterbentukan suatu endapan disuatu daerah.Seperti contoh dibawah, kegunaan dari peta topografi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan penampang geologi yang menggambarkan suatu arah lapisan batuan yang tersingkap dipermukaan dengan data tambahan berupa arah dan kemiringan dari lapisan tersebut di elevasi atau ketinggian tertentu berdasarkan titik koordinat ditemukannya singkapan tersebut.

Sumber : Data Praktikum Kristalografi, Mineralografi dan Petrologi 2014Gambar 2.4Penampang GeologiDari penampang tersebut, dasar yang digunakan dalam pembuatannya adalah dengan menggunakan peta topografi dimana dalam titik pengamatan yang terlihat pada gambar merupakan titik-titik yang berada pada elevasi tertentu, yang bilamana diplot dan saling disambungkan akan membentuk sebuah penampang topografi sebagai acuan untuk kelanjutan pembuatan dari penampang geologinya.

6

BAB IIITUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas Membuat peta topografi Menghitung luas dari wilayah yang dibuat peta topografi Menghitung luas wilayah peta topografinya.3.2 Pembahasan3.2.1Membuat Peta Topografi Desa BantarugungDari peta master lembar Kuningan dengan skala 1 : 250 m dimuat kedalam kertas ukuran A3 dengan batas wilayah (koordinat dalam UTM pada peta master Lembar Kuningan) :

Gambar 3.1Sketsa batas wilayah desa Bantarugung (Skala diabaikan)

Dari sketsa gambar untuk batasan wilayah yang akan digambarkan topografinya, dapat dilihat dalam tabel 3.1 untuk tiap titik koordinat dari 1 14 yang merupakan batas wilayah dari desa Bantarugung yang akan dibuat peta topografinya.7

Tabel 3.1Data koordianat batas wilayah Desa BantarugungTitikXY

12126559239289

22135779239289

32126559238367

42135779238367

52144999238367

62154219238367

72126559237445

82135779237445

92144999237445

102154219237445

112126559236523

122135779236523

132144999236523

142154219236523

Dari batas wilayah tersebut diambil titik-titik detail beserta elevasinya yang mencakup daerah yang akan dibuat garis kontur untuk peta topografi, yaitu sebagai berikut :Untuk membuat peta topografi, ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu sebagai berikut : Daerah yang akan dibuat peta topografi yaitu Desa Bantarugung yang di plot pada peta master lembar Kuningan dengan skala 1 : 250 m (dalam UTM) yang dimuat dalam kertas A3 dengan batas-batas koordinatnya. Dalam peta master lembar Kuningan, koordinat yang digunakan dalam sistem degree dan UTM. Namun dalam pengeplotan pada kertas A3 digunakan koordinat dengan sistem UTM. Dilakukan pengeplotan dalam kertas berukuran A3 yang dibuat dengan skala 1 : 112,5 m. Hal ini dilakukan agar peta yang dibuat menjadi lebih besar dan proporsional untuk kertas yang digunakan.Untuk proses plot koordinat secara manual dalam kertas A3, titik-titik Koordinat untuk batas wilayah yang diplot berdasarkan perhitungan :

Tabel 3.2Perhitungan plot koordiant untuk batas wilayah

= 0,04 cm

= 3,2 cm

= 3,76 cm

= 3,16 cm

= 3,9 cm

=3,4 cm

= 3,7 cm

= 3,3 cm

= 7,5 cm

= 3,3 cm

= 3,3 cm= 3,27 cm

= 3,86 cm

= 3,6 cm

= 3,67 cm

= 3,56 cm

= 3,4 cm

= 3,52 cm

= 3,2 cm

= 3,52 cm

= 3,83 cm

= 3,84 cm

= 3,64 cm

= 3,79 cm

= 3,4 cm

= 3,71 cm

= 3,28 cm

= 3,7 cm

Setelah titik-titik koordinat untuk batas wilayah diplot pada kertas A3 secara manual dengan skala 1 : 112,5 m. Selanjutnya dilakukan pengeplotan untuk tiap titik elevasi yang berada dalam batas wilayah dengan mempunyai koordinat (X,Y,Z), dimana (Z) adalah elevasinya.Cara pengeplotan untuk titik-titik elevasi ini dilakukan dengan cara : Plot titik elevasi pada peta master seperti sketsa gambar dibawah :

Gambar 3.2Sketsa mencari koordinat titik elevasi dalam peta master (Skala diabaikan) Cari koordinat X dan Y untuk titik elevasi tersebut, dengan cara : Ukur berapa jarak titik elevasi tersebut dari grid X dan Y yang terdekat. Hasil pengukuran itu selanjutnya dihitung dengan perbandingan skala peta master yaitu 1 : 25000 cm. Perhitungan sebagai berikut :Untuk nilai koordinat XX= 2,2 cm x 25000 cm (Skala peta master)= 55000 cm= 550 mKarena dalam UTM digunakan koordinat dengan sataun meter (m), maka := 550 m + 212655 m (koordinat X dari garis grid)= 213205 mUntuk nilai koordinat YY= 0,7 cm x 25000 cm= 17500 cm= 175 m= 923928 m (koordinat Y dari garis grid) 175= 9239114 m Karena nilai koordinat yang dihitung tersebut masih dalam skala peta master (1:25000 cm), dilakukan pengeplotan kembali dengan untuk mencari letak koordinat tersebut dalam peta topografi yang akan dibuat manual ukuran A3 dengan skala 1:11250 cm. Perhitungannya sebagai berikut :Untuk nilai koordinat XX= (nilai koordinat terdekat dalam grid peta topografi manual) dikurangi (nilai koordinat yang didapat dari perhitungan sebelumnya) dibagi (skala pada peta topografi manual).= 213550 m 213205 m x 100 (konversi satuan dari m ke cm) 11250 cm= 3,06 cmUntuk nilai koordinat YY= 9239650 m 9239114 m x 100 11250 cm= 4, 76 cm Setelah nilai X dan Y tersebut didapat, dilakukan pengplotan dalam peta topografi manual A3 dengan ukuran jarak dari koordinat terdekat sesuai dengan koordinat grid yang dihitung. Begitupun untuk mencari letak koordinat titik elevasi yang lain yang dilakukan dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data berupa titik elevasi beserta koordinat X dan Y. Namun disini dalam wilayah yang akan dibuat peta topografinya, dalam peta master hanya ada beberapa titik elevasi saja yang diplot dalam peta manual. Elevasi yang lainya diambil secara acak dengan menggunakan parameter mengikuti arah umum dari tiap elevasi garis konturnya.Tabel 3.3Data koordianat titik-titik elevasi didalam batas wilayah pada gambar 3.1XYElevasi

21272092391502180

21320192391212193

21352092383702540

21391092382202560

21500092381402280

21534092372102300

21531092366502280

21365192365732889

21270092367802800

21272092376002780

21280092386102380

21343092378663070

21338092370692866

21365292370492838

21365292368493056

21330592383662754

21410092378402660

21452892375462620

Dari hasil olah data, maka dapat digambarkan sebuah peta topografi dari batas wiliyah desa Bantarugung secara manual dalam media berupa kertas berukuran A3. (Terlampirkan).Untuk proses pembuatan garis-garis kontur menggunakan metode triangulasi atau dengan menggunakan segitiga-segitiga sebagai patokan oenarikann garis kontur yang mempunyai elevasi yang sama. Dan dalam pembuatan peta topografi ini menggunakan interval kontur 20. Dengan perhitungan sebagai berikut :

Untuk menhitung jarak kontur :

Untuk menghitung jarak sisa :

Dari pembuatan peta topografi dengan metode triangulasi ini didapatkan data hasil perhitungan yang digambarkan dalam peta topografi manual ukuran A3. Data perhitungan sebagai berikut :Tabel 3.4Perhitugan jarak kontur dan jarak sisa pada peta topografiNOInterval konturJarak datarBeda tinggiSisaJarak konturJarak sisaTitik tinggiTtitik rendah

1204,820000,480,0023802180

2205,7518700,610,0023802193

3207,216000,900,0025402380

4207,534700,430,0025402193

5208,1374140,430,3027542380

6205,1214140,480,3327542540

720940000,450,0027802380

8205,752664,421,3327802754

9206,219460,640,1927542560

102079401,490,0027542660

11203,710000,740,0026602560

12209,628000,690,0025602280

13208,438000,440,0026602280

14204,14002,050,0026602620

15205,9834000,350,0026202280

16208,82008,800,0023002280

17208,232000,510,0026202300

18206,334000,370,0026402300

19206,236000,340,0026402280

20205,231960,330,1030732754

21206,8293100,460,2330732780

22207,741300,370,0030732660

232011,5433130,530,3530732640

24208273130,590,3830732800

252014,360990,470,2128892280

26206,56661,970,5928662800

27208,18991,820,8228892800

28202207130,190,1330732866

29202,9235130,250,1630732838

30209,2198130,930,6028382640

312052394,351,9628892866

32208,738184,584,1228382800

33202,42861,710,5128662838

34203,1190160,330,2630562866

35208,4256160,660,5330562800

36201,7218160,160,1230562838

37202,5167160,300,2430562889

38209,1416160,440,3530562640

39209,624990,770,3528892640

3.2.2Menghitung Luas WilayahDalam menghitung luas wilayah digunakan metode perhitungan dengan konsep polygon, dimana perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :Rumus Perhitungan :Luas Untuk perhitungan dengan metode polygon dari tabel dibawah, dengan cara sebagai berikut :

Dari perkalian silang diatas, Untuk x.y = 2,7665E+13 Untuk x.y= 2,7665E+13= 8436555,5 m2= 843,65555 ha3.2.3Menghitung Luas Wilayah Peta TopografiUntuk luas daerah topografi ini, ditentukan dari tiap batas titik koordinat yang hampir memenuhi luas wilayah desa Bantarugung. Dilakukan perhitungan yang sama seperti menghitung luas wilayah keseluruhan pada poin 3.2.2.Data yang dihitung adalah sebagai berikut :

Dari perkalian silang diatas, Untuk x.y = 2,17172E+13 Untuk x.y= 2,17172E+13= 4855310 m= 485,5310 haDari semua hasil perhitungan yang dilakukan, baik perhitungan untuk pengeplotan batas wilayah yang akan dibuat topografinya dan juga pengeplotan untuk setiap titik-titik elevasi, ditambahkan dan didapat gambaran berupa peta yang dibuat dalam aplikasi pengolahan data untuk peta yaitu mapinfo.Dalam peta dibawah digambarkan batas dari wilayah yang dibuat peta topografi dan juga luas wilayah untuk garis kontur yang akan dibuat berdasarkan titik-titik elevasi terluar yang hampir menutup wilayah tersebut dengan skala yang disesuaikan.

12

Gambar 3.3Peta Batas Wilyah desa Bantarugung17

BAB IVANALISA

Dari hasil pembuatan peta topografi ini ada beberapa hal yang dapat dianalisa, diantaranya yaitu pembuatan peta topografi ini dibuat berdasarkan titik-titik elevasi dengan koordinatnya masing-masing. Dibuat secara manual dalam kertas ukuran A3 (terlampirkan), pembuatan peta secara manual ini dilakukan dari hasil pengambilan data dari koordinat dan elevasi pada peta master lembar kuningan dengan skala 1:25000 cm dengan batasan wilayah yang ditentukan, yang berada pada desa Bantarugung kecamatan Pembantu sindangwangi.Dari batas wilayah dalam peta master tersebut, digambarkan dengan memperbesar skalanya yaitu 1:11250 cm pada kertas dengan ukuran A3 yang bertujuan untuk lebih memperbesar gambar peta dan proporsiaonal untuk media yang digunakan. Dan untuk koordinat yang dipakai menggunakan sistem koordinat UTM. Dimana satuan koordinat yang digunakan adalah meter (m). Hal selanjutnya yang dapat dianalisa yaitu pada garis-garis kontur peta topografi dimana pada elevasi 3070, dan 3050 mdpl dianalisa bahwa daerah tersebut merupakan sebuah gunung karena jika dilihat dari garis konturnya, garis-garis kontur yang berada diarah Utara elevasi tersebut memusat dan berputar kearah puncak atau elevasi tertinggi, namun pada elevasi 2866 dan 2838 mdpl yang berada diarah tenggara dan barat daya dari koodinat dengan elevasi 3070 mdpl garis kontur yang terbentuk dapat dianalisa bahwa didaerah tersebut merupakan sebuah lereng gunung yang terjal dikarenakan rapatnya garis kontur pada daerah elevasi sekitar.Namun dari elevasi tersebut kearah selatan pada titik koordinat dengan elevasi 3050 mdpl dianalisa bahwa daerah dengan elevasi tersebut merupakan puncak gunung juga seperti halnya pada elevasi 3070 mdpl. Dari sini dapat dianalisa bahwa disekitar daerah dengan elevasi, 3070, 2866, 2836 dan 3050 mdpl merupakan sebuah puncak gunung dan dikatakan adanya lereng yang terjal, itu merupakan lereng antara satu puncak gunung yang bentuknya seperti cekungan.

BAB VKESIMPULAN

Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa sebuah peta topografi merupakan salah satu jenis peta dasar yang dibuat berdasarkan titik-titik koordinat dan elevasinya. Peta topografi ini dalam penggambarannya memberikan informasi mengenai keadaan suatu daerah ataupun morfologi daerah tersebut.Dari pembuatan peta topografi ini dapat disimpulkan bahwa setiap elevasi yang sama namun berbeda letak koordinatnya, garis kontur yang dibuat tidak akan terputus dan berkelanjutan mengikuti elevasi yang sama. Karena ini merupakan salah satu sifat dari garis kontur. Dalam peta topografi yang dibuat, jika dilihat dari sifat-sifat garis konturnya, maka dapat disimpulkan bahwa jika garis kontur memusat dan berarah ke satu pusat, maka pusat itu dikatakan sebagai elevasi tertinggi dan pada peta topografi yang dibuat kali ini, garis-garis kontur yang memusat itu mengarah ke arah gunung diwilayah tersebut. dan rapatnya garis kontur diantara elevasi yang paling tinggi, itu dikatakan sebagai daerah yang curam atau lereng-lereng dari gunung tersebut.Untuk menghitung luas wilayah, baik luas wilayah keseluruhan ataupun luas wilayah yang dibuat garis-garis kontur untuk peta topografinya, dapat disimpulkan bahwa dengan metode polygon akan didapat luas wilayah dalam satuan (m2) dan merupakan luas wilayah dengan jarak sebenarnya. Dikatakan seperti itu dikarenakan, perhitugnan luas tersebut menggunakan sistem koordinat UTM yang merupakan sistem koordinat dengan satuan (m) dan menunjukan jarak sebenarnya dari garis bujur dan lintang bumi.Kegunaan dari peta topografi selain untuk menggambarkan keadaan suatu daerah, khususnya dibidang pertambangan, geologi, eksplorasi dan lain-lain. peta topografi ini menjadi peta dasar dalam pembuatan rencana kerjanya. Seperti salah satu contoh yang dijelaskan di bab sebelumnya.

19

DAFTAR PUSTAKA

Geologiminyak, 2012, Bagian Peta Topografi,http://geologiminyak.blogspot.com/2012/03/bagian-peta-topografi.html. Diakses tanggal 25 Februari 2014 (html, online).Rafil, 2011, Peta Topografi,http://rafil-petatopografi.blogspot.com/2011/01/peta-topografi.html.Diakses tanggal 25 Februari 2014 (html, online).

LAMPIRAN