cara menggambar peta topografi dan bagian bagiannya

8
CARA MENGGAMBAR PETA TOPOGRAFI DAN BAGIAN BAGIANNYA Sebagai bagian dari komunitas ahli ilmu kebumian, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan peta topografi. Peta topografi ini penting, karena sebagai peta dasar, nantinya dapat digunakan sebagaidasar bagi pengembangan sebagai peta-peta tematik lainnya. Di Indonesia, khususnya pada tambang batubara, di mana keberadaan potensi batubaranya masih banyak yang dijumpai pada kedalaman kecil (dangkal), maka tambang terbuka adalah pilihan yang paling tepat dan ekonomis. Tetapi di Jepang, di mana peraturan tentang perubahan bentang alam (morfologi) sangat ketat, semua tambang batubara yang beroperasi pada abad 20,menerapkan tambang bawah tanah. Ketetapan tersebut juga mensyaratkan potensi batubara yangberada pada kedalaman 250 meter di bawah dasar cekungan air (laut maupun danau) tidak boleh ditambang. Dalam hal ini peta topografi tidak akan banyak gunanya bagi perencanaan tambang, kecuali untuk penempatan fasilitas-fasilitas tambang yang memang harus berada di permukaan. Untuk kebutuhan perencanaan tambang terbuka, peta topografi memegang peranan sentral, kar ena dari sini nantinya akan diturunkan beberapa satuan peta, seperti: Peta hasil eksplorasi, yang memuat informasi tentang posisi singkapan batubara, posisi titik bor, dll. Peta ketebalan batubara Peta ketebalan overburden Peta distribusi fungsi kualitas, misalnya kadar sulfur, distribusi kalori, dll. Peta jalan tambang dan kemiringan lereng Peta kemajuan tambang Peta perencanaan drainase tambang (peta penyaliran) Dan lain-lain Dengan demikian pemahaman tentang peta topografi bagi seorang perencana tambang adalah mutlak. Jenis Peta Jenis-jenis peta bisa dikelompokkan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya. Pengelompokan peta berdasarkan isinya: seperti, Peta Hidrografi (Peta Bathymetri), Peta Geologi, Peta Kadaster (peta kepemilikan tanah), Peta Irigasi (jaringan saluran air) dan lain-lain. Pengelompokan peta berdasarkan skalanya: peta skala besar (1 : 10.000 atau lebih besar), peta skala sedang (1 : 10.000 - 1 : 100.000), peta skala kecil (< 1 : 100.000). Peta berdasarkan penurunan dan penggunaan: Peta Dasar, digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah, Peta Tematik, dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu. Peta tanpa skala akan mengurangi arti dan fungsinya atau bahkan tidak berguna. Skala peta

Upload: deny-nopiadi-azhar

Post on 14-Oct-2015

283 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

topografi

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    CARA MENGGAMBAR PETA TOPOGRAFI DAN BAGIAN BAGIANNYA

    Sebagai bagian dari komunitas ahli ilmu kebumian, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan peta

    topografi. Peta topografi ini penting, karena sebagai peta dasar, nantinya dapat digunakan

    sebagaidasar bagi pengembangan sebagai peta-peta tematik lainnya.

    Di Indonesia, khususnya pada tambang batubara, di mana keberadaan potensi batubaranya masih

    banyak yang dijumpai pada kedalaman kecil (dangkal), maka tambang terbuka adalah pilihan yang

    paling tepat dan ekonomis. Tetapi di Jepang, di mana peraturan tentang perubahan bentang alam

    (morfologi) sangat ketat, semua tambang batubara yang beroperasi pada abad 20,menerapkan

    tambang bawah tanah. Ketetapan tersebut juga mensyaratkan potensi batubara yangberada pada

    kedalaman 250 meter di bawah dasar cekungan air (laut maupun danau) tidak boleh ditambang.

    Dalam hal ini peta topografi tidak akan banyak gunanya bagi perencanaan tambang, kecuali untuk

    penempatan fasilitas-fasilitas tambang yang memang harus berada di permukaan.

    Untuk kebutuhan perencanaan tambang terbuka, peta topografi memegang peranan sentral, karena

    dari sini nantinya akan diturunkan beberapa satuan peta, seperti:

    Peta hasil eksplorasi, yang memuat informasi tentang posisi singkapan batubara, posisi titik bor, dll.

    Peta ketebalan batubara

    Peta ketebalan overburden

    Peta distribusi fungsi kualitas, misalnya kadar sulfur, distribusi kalori, dll.

    Peta jalan tambang dan kemiringan lereng

    Peta kemajuan tambangPeta perencanaan drainase tambang (peta penyaliran) Dan lain-lain

    Dengan demikian pemahaman tentang peta topografi bagi seorang perencana tambang adalah

    mutlak.

    Jenis Peta

    Jenis-jenis peta bisa dikelompokkan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.

    Pengelompokan peta berdasarkan isinya: seperti, Peta Hidrografi (Peta Bathymetri), Peta Geologi,

    Peta Kadaster (peta kepemilikan tanah), Peta Irigasi (jaringan saluran air) dan lain-lain.

    Pengelompokan peta berdasarkan skalanya: peta skala besar (1 : 10.000 atau lebih besar), peta skala

    sedang (1 : 10.000 - 1 : 100.000), peta skala kecil (< 1 : 100.000).

    Peta berdasarkan penurunan dan penggunaan: Peta Dasar, digunakan untuk membuat peta turunan

    dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah,

    Peta Tematik, dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu.Peta tanpa skala akan mengurangi arti dan fungsinya atau bahkan tidak berguna. Skala peta

    http://meta-tarunaminerzcomunity.blogspot.com/2012/05/cara-menggambar-peta-topografi-dan.htmlhttp://meta-tarunaminerzcomunity.blogspot.com/2012/05/cara-menggambar-peta-topografi-dan.htmlhttp://meta-tarunaminerzcomunity.blogspot.com/2012/05/cara-menggambar-peta-topografi-dan.html
  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    menunjukkan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala besar lebih

    teliti dan lebih lengkap dibandingkan peta skala kecil. Skala peta bisa dinyatakan dengan: persamaan

    (engineer's scale), skala perbandingan, skala numeris atau skala fraksi (numerical or fractional scale)

    dan grafis (graphical scale).

    Susunan Peta

    Peta merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang rupa bumi dengan

    penyajian pada skala tertentu. Untuk memudahkan pengelolaan dan pencarian, dibuat indeks peta

    dalam bentuk teks atau grafis. Gambar unsur rupa bumi pada skala tertentu tidak selalu dapat

    disajikan sesuai ukurannya karena terlalu kecil untuk digambarkan. Bila unsur itu dianggap penting

    untuk disajikan, maka penyajiannya menggunakan simbol gambar tertentu. Supaya peta mudah

    dibaca dan dipahami, maka aneka ragam informasi peta pada skala tertentu harus disajikan dengan

    cara-cara tertentu, yaitu:

    SimbolWarna : digunakan untuk membedakan berbagai obyek, misalnya jalan, sungai, rel dan lain-lainnya.

    Daftar kumpulan simbol pada suatu peta disebut legenda peta. : digunakan untuk membedakan atau

    merinci lebih jauh dari simbol suatu obyek, misalnya warna batupasir pada Peta Geologi berwarna

    kuning, batulempung berwarna hijau dll. Kumpulan simbol dan notasi pada suatu peta biasa disusun

    dalam satu kelompok legenda peta yang selalu disajikan dalam setiap lembar peta. Unsur legenda

    peta biasa dibakukan agar memudahkan pembacaan dan interpretasi berbagai peta oleh berbagai

    pemakai dengan berbagai keperluan.

    Suatu peta bernilai informasi tinggi jika di dalamnya memuat unsur-unsur, di antaranya adalah; skala

    peta, informasi ketinggian (atau kontur), informasi arah (biasanya utara peta), koordinat, legenda,

    indeks peta, serta unsur-unsur lain yang dipandang perlu.

    Koordinat Peta

    Di dalam peta yang umum kita jumpai, kita mendapatkan nilai koordinat peta dalam beberapa

    sistem seperti koordinat Bassel, koordinat UTM serta koordinat lokal. Pada peta topografi atau peta

    geologi yang digunakan di Indonesia umumnya menganut sistem koordinat UTM. Sedangkan bila kita

    melakukan pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat ukur theodolite, umumnya kita

    menggunakan koordinat lokal. Untuk merubah koordinat lokal menjadi koordinat UTM, maka pada

    awal pengukuran, saat pembuatan poligon, sebelumnya harus diikatkan kepada satu titik tetap

    (benchmark) yang posisinya koordinat UTM-nya sudah diketahui. Sehingga dengan demikiankonversi terhadap koordinat UTM dapat dilakukan.

    Garis Kontur

  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    Garis Kontur Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang

    tinggi (elevasi) suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu

    tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line). Garis kontur adalah

    garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Garis kontur + 25 m, artinya garis

    kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi

    tinggi tertentu. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis

    perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta

    umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami

    pengecilan sesuai skala.

    Pengertian Kontur Topografi

    Konturtopografiadalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggianyang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata.

    Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal

    antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur

    sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di

    bagian bawah tengah di atas skala grafis.

  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat

    atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks,

    dan digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu

    pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian) kontur

    diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca searah

    dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi).

    Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai skala peta dibuat garis kontur

    bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar.

    Kontur bantu digambar pada peta berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur

    standar.

    Kontur indeks dan titik-titik tinggi pada peta rupabumi skala 1:25.000

    Bentuk Kontur

    Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-kontur

    yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal, kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan

    kemiringan yang landai. Jika kontur-kontur itu memiliki jarak satu sama lain secara tetap, maka

    http://4.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXAfrJ-SYI/AAAAAAAAAZE/czJ_enKFFog/s1600/kontur2.pnghttp://3.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXAO1-oErI/AAAAAAAAAY8/ea9UT4SuibQ/s1600/tabel.pnghttp://4.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXAfrJ-SYI/AAAAAAAAAZE/czJ_enKFFog/s1600/kontur2.pnghttp://3.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXAO1-oErI/AAAAAAAAAY8/ea9UT4SuibQ/s1600/tabel.png
  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    kemiringannya teratur.

    Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:

    1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada, tetap akanbertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur masuk ke suatu daerah

    kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena ketiadaan ruang untuk menyajikan

    kontur-kontur secara terpisah pada pandangan horisontal, maka lereng terjal tersebut

    digambarkan dengan simbol. Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol

    tersebut.

    2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng disebut konveks(cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika sebaliknya, yaitu merenggang,

    maka disebut dengan konkav (cekung), dan memberikan pandangan yang panjang.

    3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat maka permukaanlapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang).

    4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang patah-patah. Kontur-kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak patah-

    patah), kecuali pada peta skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung halus

    akibat adanya proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil

    (minor).

    Berbagai kenampakan kontur

    Profil permukaan lahan dari potongan garis A-B

    http://2.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXBVaHp_JI/AAAAAAAAAZU/zX4CoTHZmPE/s1600/profil.pnghttp://2.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXBRUulr6I/AAAAAAAAAZM/TdvYlFuJrRs/s1600/kontur1.pnghttp://2.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXBVaHp_JI/AAAAAAAAAZU/zX4CoTHZmPE/s1600/profil.pnghttp://2.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TBXBRUulr6I/AAAAAAAAAZM/TdvYlFuJrRs/s1600/kontur1.png
  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    Kenampakan yang tidak berubah dengan penggambaran kontur adalah bukit dan lembah. Bentuk

    permukaan lahan tidak berubah cukup berarti meskipun ada bangunan gedung, jalan, pemotongan

    pepohanan (hutan atau perkebunan). Penafsiran yang benar terhadap bentuk permukaan lahan

    membutuhkan latihan, praktek dan pengalaman yang memadai di lapangan.

    Membuat Potongan Profil

    Untuk membuat suatu potongan profil yang utuh antara dua titik A dan B pada peta berkontur,

    gambarlah sebuah garis lurus pada peta antara titik-titik tersebut. Temukan kontur-kontur rendah

    dan tinggi yang terpotong oleh garis. Pada gambar 5.4 kontur yang tertinggi adalah 200 meter, dan

    yang terendah adalah 80 meter.

    Letakkan secarik kertas dengan tepi yang lurus sepanjang garis AB, dan tandai pada titik A dan titik B

    tersebut juga titik-titik di mana kontur-kontur memotong garis. Berilah label angka tinggi.

    Pemotongan Garis Kontur

    Dari masing-masing tanda turunkan garis tegak lurus pada kertas. Sejajar dengan pinggiran yang

    sudah ditandai gambar garis-garis paralel dengan skala yang sesuai untuk menunjukkan angka tinggi

    dari masing-masing kontur yang dipotong oleh garis AB, yaitu 80 sampai dengan 200 meter. Buat

    sebuah tanda pada setiap garis vertikal di mana itu memotong skala tinggi sejajar sesuai dengan

    tingginya pada garis AB. Gabungkan tanda-tanda ini dengan suatu garis kurva yang halus,

    memungkinkan untuk membentuk lereng permukaan antara kontur-kontur di lembah dan di puncak

    bukit. Penggunaan kertas milimeter atau grid akan memudahkan penggambaran.

    http://1.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TB2uNtF_wQI/AAAAAAAAAbA/FqPVSWkKKLk/s1600/tabel+elevasi.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TB2uIqIBtqI/AAAAAAAAAaw/o7GEfcG8Wig/s1600/cross.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TB2uNtF_wQI/AAAAAAAAAbA/FqPVSWkKKLk/s1600/tabel+elevasi.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TB2uIqIBtqI/AAAAAAAAAaw/o7GEfcG8Wig/s1600/cross.jpg
  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    Potongan yang menunjukkan intervisibilitas

    Menentukan Gradien Jalan Pada Peta

    Kemiringan suatu lereng (slope) biasanya didefinisikan sebagai suatu gradien. Gambar di bawah ini

    menunjukkan sebuah gradien 2 dalam 16, artinya 2 unit vertikal untuk setiap 16 unit pada arah

    horisontal. Selama kedua unit tersebut sama pada kedua arah, maka tidak ada bedanya apapun

    satuan panjangnya (meter atau pun kaki). Gradien tersebut biasanya ditulis sebagai 2/16.

    Kemiringan lereng atau slope

    Kadangkala gradien dinyatakan dalam persentase. Untuk mengkonversinya adalah mengalikan

    perbandingan dengan bilangan 100%, yaitu:

    2/16 x 100% = 1,25%

    Untuk menentukan gradien suatu titik di jalan pada suatu peta, ukur jarak horisontal antara kontur-

    kontur yang berurutan pada peta dan nyatakan dalam unit yang sama seperti pada angka interval

    kontur. Misalnya, jika interval kontur 10 meter dan jarak yang diukur di peta antara dua kontur yang

    berurutan tersebut adalah 120 meter, maka gradien rata-ratanya antara dua kontur adalah 10/120 =

    1/12 atau 1 dalam 12 atau 8,5%.

    Untuk menentukan gradien yang paling terjal dari suatu jalan, temukan titik di mana dua kontur

    yang berturutan saling berdekatan, kemudian ukurlah seperti prosedur di atas.

    Suatu gradien rata-rata dapat diukur dengan cara yang sama terhadap beberapa interval kontur,

    meskipun hal ini tidak banyak berarti kecuali ada kemiringan lereng yang konstan pada arah yang

    sama.

    Jika dibutuhkan untuk memeriksa bahwa gradien maksimum sepanjang suatu jalan tidak melebihi

    1/6, dan interval kontur adalah 10 meter, maka jarak antara kontur-kontur tadi tidak boleh kurang

    http://3.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TB2uKSz-GLI/AAAAAAAAAa4/3VV7873Ad-s/s1600/sloop.jpg
  • 5/24/2018 Cara Menggambar Peta Topografi Dan Bagian Bagiannya

    dari 6 x 10 = 60 meter. Tandailah pada sepotong kertas suatu jarak 60 meter pada skala peta,

    interval kontur dapat diperiksa untuk melihat apakah jarak pada titik mana pun lebih pendek dari

    jarak yang ditentukan. Jika demikian halnya maka gradiennya lebih terjal dari 1/6.

    SUMBER BUKU GEOLOGI