peta. latber impk 2013

51
PETA Latihan Bersama IMPK SEKBER PPA DIY 2013

Upload: resti-ws

Post on 19-Jun-2015

4.899 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peta. latber impk 2013

PETALatihan Bersama IMPK SEKBER PPA DIY

2013

Page 2: Peta. latber impk 2013

PENGERTIAN PETA

Suatu penyajian grafis dari seluruh atau

sebagian permukaan bumi pada skala dan sistem

proyeksi tertentu, dengan cara memilih atau

megeneralisasi unsur-unsur (yang ada di

permukaan bumi) sesuai dengan tujuan

pembuatan peta. (Kartografi)

Gambaran sebagian permukaan bumi di atas

bidang datar dengan skala tertentu

(Bakorsutanal)

Page 3: Peta. latber impk 2013

PRINSIP UTAMA PETA (1)

Merekam, menyimpan, dan menampilkan

data/informasi permukaan bumi

Page 4: Peta. latber impk 2013

PRINSIP UTAMA PETA (2)

Memperlihatkan pola distribusi dan pola spasial

dari fenomena alam dan buatan manusia, berupa

relief, bentang alam, sungai, jalan, bangunan,

dsb

Punggungan

Sungai

Pemukiman

Jalan

Bangunan

Page 5: Peta. latber impk 2013

PRINSIP UTAMA PETA (3)

Menyatakan lokasi/tempat pada permukaan

bumi, yang ditandai dengan : koordinat (X,Y) dan

ketinggian dari permukaan air laut rata-rata

Page 6: Peta. latber impk 2013

FUNGSI PETA

Memperlihatkan posisi relatif sesuatu di

permukaan bumi

Memperlihatkan ukuran sesuatu di permukaan

bumi (jarak, luas, arah)

Memperlihatkan bentuk sesuatu di permukaan

bumi (sungai, gunung, jalan, bangunan, dsb)

Memperlihatkan kumpulan atau seleksi

informasi yang ada di permukaan bumi

Menegaskan sesuatu yang terdapat di

permukaan bumi

Page 7: Peta. latber impk 2013

KLASIFIKASI PETA

Berdasar Skala : Skala Besar, Skala Kecil

Berdasar Fungsi : Peta Dasar, Peta Tematik

Berdasar Sumber Data : Peta Induk, Peta Turunan

Page 8: Peta. latber impk 2013

Berdasar Penyajian :

a. Peta 2 Dimensi

b. Peta 3 Dimensi

c. Peta Garis,

d. Peta Foto Udara

e. Peta Digital

Page 9: Peta. latber impk 2013

Berdasar Jenis : Peta Topografi, Peta Tematik

dan Chart

Nautical Chart

Aero Nautical Chart

Page 10: Peta. latber impk 2013

LEMBAR PETA RUPA BUMI INDONESIA (RBI)

Muka Peta :

Bagian peta yang memuat daerah yang

dipetakan dengan berbagai warna dan simbol,

agar memudahkan dibaca

Informasi Batas Peta

Bagian peta yang memberikan informasi yang

berkaitan dengan Muka Peta; biasanya berupa

angka koordinat, arah jalan/kota yang terletak di

lembar peta sebelahnya

Informasi Tepi Peta

Bagian peta yang memberikan informasi yang

menjelaskan isi muka peta

Page 11: Peta. latber impk 2013

Judul & Nomor Lembar

PETA

Sistem

PETA

Petunjuk letak

PETA

Penerbit & Pembuat

PETA

Legenda

PETA

Petunjuk Koordinat

PETA

Riwayat

PETA

Deviasi

Arah Utara

Skala (Numerik & Grafis),

Interval Kontur

Pembagian

Daerah Administrasi

Page 12: Peta. latber impk 2013

MUKA PETA

Deviasi

Arah Utara

Skala (Numerik & Grafis),

Interval Kontur

Pembagian

Daerah Administrasi

Judul & Nomor Lembar

PETA

Sistem

PETA

Petunjuk letak

PETA

Penerbit & Pembuat

PETA

Legenda

PETA

Petunjuk Koordinat

PETA

Riwayat

PETA

Page 13: Peta. latber impk 2013

UKURAN MUKA PETA

SkalaUkuran

Muka Peta

Ukuran

Kotak Grid

Jumlah Kotak

Grid

1 : 250.000 1 30’ x 1 10’ x 10’ 9 x 6

1 : 100.000 30’ x 30’ ? ?

1 : 50.000 15’ x 15’ 1’ x 1’ 15 x 15

1 : 25.000 7’ 30’’ x 7’ 30’’ 30” x 30” 15 x 15

1 : 10.000 2’ 30’’ x 2’ 30’’ 10’’ x 10’’ 15 x 15

Page 14: Peta. latber impk 2013

INFORMASI BATAS PETA

Arah jalan/kota yang terletak di lembar peta sebelahnya

Angka koordinat GEOGRAFIS

Angka koordinat UTM

Page 15: Peta. latber impk 2013

INFORMASI TEPI PETA

1. Judul Peta

2. Nomor Lembar Peta

3. Petunjuk letak Peta

4. Sistem Peta

5. Penerbit dan Pembuat Peta

6. Legenda Peta

7. Riwayat Peta

8. Petunjuk Koordinat Peta

9. Pembagian Daerah Administratif

10. Skala Peta

11. Interval Kontur Peta

12. Deviasi Arah Utara

Page 16: Peta. latber impk 2013
Page 17: Peta. latber impk 2013

JUDUL PETA

Judul peta biasanya ditentukan berdasarkan

nama suatu tempat yang cukup dominan pada

lembar bersangkutan

Nama dipilih berdasar hierarkhi administratif

Pada peta tematik, judul peta terdiri dari dari :

1. Judul utama ; merupakan nama daerah yang

dipetakan

2. Sub Judul : merupakan informasi mengenai

tema yang disajikan

Page 18: Peta. latber impk 2013

PETUNJUK LETAK PETA

Petunjuk yang menggambarkan posisi letak

lembar peta bersangkutan terhadap sebagian

atau keseluruhan daerah yang dipetakan

Page 19: Peta. latber impk 2013

PENOMORAN LEMBAR PETA RBI

Page 20: Peta. latber impk 2013

SISTEM PETA

Page 21: Peta. latber impk 2013

DATUM PETA

Dalam survei dan geodesi, datum adalah titik acuan atau permukaan terhadap yang pengukuran posisi dibuat, dan model terkait dari bentuk bumi untuk posisi komputasi.

Pendefinisian satu sistem referensi koordinat dengan transformasi matematis dari permukaan bumi ke bidang datar, dengan menggunakan sistem proyeksi tertentu – sebagai dasar suatu sistem koordinat (dan pemetaan).

Datum Peta terdiri dari:

Datums horizontal digunakan untuk menggambarkan titik di permukaan bumi, dalam lintang dan bujur atau lain sistem koordinat.

Datums vertikal digunakan untuk mengukur ketinggian atau kedalaman air.

Page 22: Peta. latber impk 2013

WGS 84

Sistem Geodesi Dunia (World Geodetic System) disingkat WGS adalah sebuah standar yang digunakan dalam pemetaan, geodesi, dan navigasiterdiri dari bingkai koordinat standar Bumi, Datum geodetik, (referensi permukaan standar bulat (acuan atau referensi elipsoid) untuk data ketinggian mentah, dan permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid) dipakai sebagai pendefinisian tingkat nominal laut.

Revisi terbaru adalah Sistem Geodesi Dunia 1984 (versi tahun 1984 kemudian dilakukan direvisi pada tahun 2004)[1] Sebelumnya memakai skema WGS 72, WGS 66., Dan WGS 60 dan WGS 84 adalah referensi sistem koordinat yang digunakan oleh Global Positioning System.

Page 23: Peta. latber impk 2013

DATUM GEODETIK

Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit

Jenis Datum1. Datum Lokal: digunakan untuk kebutuhan lokal. Contoh di

Indonesia : datum Genoek, datum Monconglowe, DI 74(Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995).

2. Datum Regional : digunakan untuk kebutuhan beberapa negara yang saling berbatasan. Contoh : Datum Indian dan Datum NAD (North-American Datum) 1983 untuk negara-negara yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989 untuk negara negara yang terletak di Benua Eropa, dan sebagainya

3. Datum Global : datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Contoh : WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF

Page 24: Peta. latber impk 2013

SIMBOL PENTING (DALAM LEGENDA)

Page 25: Peta. latber impk 2013

WARNA PENTING DALAM PETA RBI

No Warna Arti

1 Merah Transportasi Darat (jalan)

2 Hitam Unsur buatan manusia (jalan, gedung, batas,

rumah)

3 Biru Unsur hidrologi (perairan, sungai, danau,

sawah)

4 Coklat Unsur relief, garis kontur

5 Hijau Unsur vegetasi lebat (hutan, kebun, belukar)

6 Putih Unsur vegetasi jarang (ladang)

Page 26: Peta. latber impk 2013

KONTUR

Merupakan garis maya

yang menggambarkan

bentuk permukaan bumi

yang sama tinggi (yang

diukur dari permukaan

laut) dalam tiga dimensi

pada bidang datar

Page 27: Peta. latber impk 2013
Page 28: Peta. latber impk 2013

SIFAT GARIS KONTUR

1. Garis kontur selalu merupakan kurva tertutup

sejajar dan tidak akan memotong satu sama lain

2. Garis kontur yang didalam selalu lebih tinggi

dibanding yang diluar

Page 29: Peta. latber impk 2013

SIFAT GARIS KONTUR

3. Garis kontur yang menyerupai huruf U berurutan

menunjukkan punggungan

4. Garis kontur yang menyerupai huruf V berurutan

menunjukkan sungai

Punggungan

Sungai

Page 30: Peta. latber impk 2013

SIFAT GARIS KONTUR

5. Garis kontur yang rapat menunjukkan area yang

terjal

6. Garis kontur yang renggang menunjukkan area

yang landai

Area LandaiArea Terjal

Page 31: Peta. latber impk 2013

SIFAT GARIS KONTUR

7. Interval kontur selalu merupakan kelipatan sama

8. Indeks kontur diratakan dengan garis tebal

(ditandai dengan Angka Ketinggian dan mengarah

ke Puncak)

Page 32: Peta. latber impk 2013

KESALAHAN YANG SERING TERJADI ;

Menggunakan rumus 1/2000 x skala untuk

menghitung interval kontur

Garis kontur terdapat dan terlihat di lapangan

Page 33: Peta. latber impk 2013

MENGHITUNG INTERVAL KONTUR

Cara 1

Dengan melihat Informasi Tepi Peta

Cara 2

1. Cari 2 Indeks Kontur yang berada berdekatan (BUKAN yang BERHIMPITAN)

2. Hitung selisih tinggi antara 2 garis Indeks Kontur tersebut

3. Hitung jumlah selisih garis kontur di antara 2 garis Indeks Kontur tersebut

4. Inteval Kontur = Selisih tinggi IK : Selisih jumlah garis kontur

Cara 3

1. Cari 2 Titik Ketinggian yang berada berdekatan dengan garis kontur yang berdekatan (BUKAN yang BERHIMPITAN)

2. Hitung selisih tinggi antara 2 Titik Ketinggian tersebut

3. Hitung jumlah selisih garis kontur di antara 2 garis Titik Ketinggian tersebut

4. Inteval Kontur = Selisih tinggi TK : Selisih jumlah garis kontur

Page 34: Peta. latber impk 2013
Page 35: Peta. latber impk 2013

SKALA PETA

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan

jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di

bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah

legenda

Skala angka. Misalnya 1:25.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam

peta sama dengan 25.000 satuan jarak dalam di lapangan.

Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang

memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih

untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.

Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata. Contoh ; “ Inch

Mile Scale “ ; “1 inch to 10 Miles”

Note : biasanya terdapat pada peta di negara-negara Persemakmuran

Inggris; yang skalanya bukan dalam satuan Meter

Page 36: Peta. latber impk 2013

PLOTTING TITIK DENGAN INTERVAL KONTUR

DAN SKALA PETA

A

B

A

BX

AX = Selisih tinggi antara Titik A dan Titik B (Meter)

BX = Jarak horisontal antara Titik A dan Titik B (Meter)AB = Jarak antara Titik A dan Titik B di lapangan (BUKAN Jarak Lintasan)

Page 37: Peta. latber impk 2013

TITIK KETINGGIAN

Titik Nisbi, adalah titik yang diukur dari tempat

dimana benda itu berada , biasanya dari

permukaan tanah atau dari titik lainnya

Titik Mutlak, adalah titik yang diukur dari

permukaan laut (meter di atas permukaan laut)

Titik Triangulasi

Page 38: Peta. latber impk 2013

PROYEKSI PETA

A. PengertianProyeksi peta adalah pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas bidang datar.

B. Syarat-Syarat

1. Comform,yaitu bentuk di peta harus sama dengan bentuk di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan bentuk.

2. Equivalent,yaitu luas di peta harus sama dengan luas di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan luas.

3. Equidistant,yaitu jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan jarak.

4. Arah,yaitu arah di peta harus sama dengan arah di permukaan bumi.

Page 39: Peta. latber impk 2013

KLASIFIKASI PROYEKSI PETA

Berdasar Bidang Proyeksi

1. Proyeksi Cilinder/Cilindrical Projection,yaitu

proyeksi yang menggunakan bidang silinder atau

tabung sebagai bidang proyeksi. Jenis proyeksi ini

cocok untuk daerah sekitar khatulistiwa.

2. Proyeksi Planar/Azimuthal/Zenithal,yaitu proyeksi

yang menggunakan bidang datar sebagai bidang

proyeksi.Jenis proyeksi ini cocok di gunakan di

daerah kutub,berikut gambarnya .

3. Proyeksi Conical/Kerucut,yaitu proyeksi yang

menggunakan kerucut sebagai bidang proyeksi

Page 40: Peta. latber impk 2013

Berdasar Posisi Bidang Proyeksinya Terhadap

Bola Bumi

1. Proyeksi tegak atau normal, jika garis karakteristik

bidang proyeksi berimpitdengan sumbu bola bumi.

2. Proyeksi melintang atau transversal atau

equatorial, bila garis karakteristik bidang proyeksi

berpotongan tegak lurus dengan umbu bola bumi.

3. Proyeksi oblique atau miring, bila garis

karakteristik bidang proyeksinya membentuk

sudut lancip dengan sumbu bola bumi

Page 41: Peta. latber impk 2013

KLASIFIKASI PROYEKSI PETA (3)

Berdasar Bidang Proyeksi

1. Proyeksi Konform

Mempertahankan bentuk (termasuk sudut)

2. Proyeksi Equivalence.

Mempertahankan luas

3. Proyeksi Equidistance

Mempertahankan jarak

4. Proyeksi Azimuthal

Mempertahankan arah

Page 42: Peta. latber impk 2013

PROYEKSI PETA (DI INDONESIA)

LCO (Lambert Connical Orthomorphic)

Terdapat di peta-peta buatan Belanda

UTM (Universe Transverse Mercator)

1. Peta RBI (Bakorsutanal): UTM 6

2. Peta BPN : UTM 3

Page 43: Peta. latber impk 2013

SISTEM KOORDINAT Sistem penentuan titik di permukaan bumi (dan peta), yang

ditunjukkan dengan perpotongan dua garis lengkung bumi (Garis

Paralel /Latitude dan Garis Meridian/Longitude)

Garis Paralel /Latitude

a. Equator – Kutub Utara : 0 s/d 90 Lintang Utara (LU)

b. Equator – Kutub Selatan : 0 s/d 90 Lintang Selatan (LS)

Garis Meridian/Longitude)

a. Meridian Nol – Barat : 0 s/d 180 Bujur Barat (BB)

b. Meridian Nol – Timur: 0 s/d 180 Bujur Timur (BT)

Page 44: Peta. latber impk 2013
Page 45: Peta. latber impk 2013

JENIS SISTEM KOORDINAT

Koordinat Geodetik

Perpotongan garis meridian (longitude) dan

paralel (latitude) dan dengan Titik Nol-nya

adalah Meridian Nol (yang terletak di

Greenwich) dan Equator

Koordinat Proyeksi (Koordinat Kartesian)

Perpotongan absis (X / Easting) dan ordinat (Y /

Northing), dengan Titik Nol-nya adalah pusat

bumi, yang dinatakan dalam meter.

Page 46: Peta. latber impk 2013

SISTEM KOORDINAT PETA (DI INDONESIA)

Koordinat Geografis (Koordinat Gratikul)

Koordinat yang ditunjukkan dengan perpotongan

garis lintang dan garis bujur di permukaan bumi

dan peta – dalam satuan derajat, menit dan detik

Koordinat UTM (Koordinat Grid)

Koordinat yang ditunjukkan dengan perpotongan

garis X (yang sejajar dengan garis Meridian

Tengah) dan garis Y (yang tegak lurus dengan garis

X)

Page 47: Peta. latber impk 2013

KOORDINAT GRID

Perpotongan garis X (yang sejajar dengan garis

Meridian Tengah) dan garis Y (yang tegak lurus

dengan garis X) membentuk Kotak Grid, yang

ukurannya tergantung pada skala peta

SkalaUkuran

Muka Peta

Ukuran

Kotak Grid

Ukuran

Kotak Grid

(meter)

1 : 250.000 1 30’ x 1 10’ x 10’ 10.000 x 10.000

1 : 50.000 15’ x 15’ 1’ x 1’ 1.000 x 1.000

1 : 25.000 7’ 30’’ x 7’ 30’’ 30” x 30” 1.000 x 1.000

1 : 10.000 2’ 30’’ x 2’ 30’’ 10’’ x 10’’ 200 x 200

Page 48: Peta. latber impk 2013

MENENTUKAN KOORDINAT GRID

38 3937

62

63

Page 49: Peta. latber impk 2013

Utara Sebenarnya (US)

Arah yang menuju ke Kutub Utara

geografi

Utara Grid (UG) / Utara UTM

Arah yang searah dengan garis grid

peta

Utara Magnetis (UM)

Arah yang menuju ke Kutub

Magnetis Utara, yang ditunjukkan

oleh jarum Kompas

ORIENTASI ARAH UTARA

Page 50: Peta. latber impk 2013

PERBEDAAN ARAH UTARA

Bumi berbentuk bola yang pepat pada kedua

kutubnya

Proyeksi Peta : proyeksi permukaan bumi ke

bidang datang datar

Page 51: Peta. latber impk 2013

PENYIMPANGAN ARAH UTARA

Karena ketiga arah utara tersebut tidak berada pada

satu garis, maka akan terdapat penyimpangan -

penyimpangan sudut :

a. Penyimpangan sudut antara US-UP disebut

Iktilaf Peta (IP) atau konvegensi merimion.

b. Penyimpangan sudut antara US-UM disebut

Iktilaf Magnitis (IM) atau Deklinasi.

c. Penyimpangan sudut antara UP-UM disebut

sudut peta magnet (SPM) atau Deviasi,

dalam peta biasa ditulis GM Angle (Grid

Magnetic Angle).