blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/03/minggu-ke5.docx · web viewpengamatan pada key area...
TRANSCRIPT
TUGAS PENGAYAAN MATERI
NAMA KELOMPOK :
1. SINTA ASA KARSALINA
2. TITIS ARIESA
3. VINI NURROYANI
4. TAMPICO
5. VINDRA DIAN PERMATA
Tugas Minggu ke 5
Bahan diskusi kelompok (untuk semua kelas)
Bentuk kelompok (4 orang perkelompok) lalu diskusikan beberapa hal di bawah ini.
Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan analitik.
Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut
Berikan contoh kedua pendekatan tersebut
Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja yang harus
dilakukan?
Lihat pada peta landform Pujon dan sekitarnya di bawah. Gambaran relief wilayah tersebut
disajikan pada peta di bawahnya (peta relief)
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara jika:
menggunakan grid kaku
menggunakan grid bebas
menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.
Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)
Relief Pujon dan sekitarnya.
Catatan:
Untuk soal nomer 3, plot titik dengan menggunakan photosohop, corel draw, paint atau yang
lainnya pada peta yang telah tersedia.
Tugas di-posting dalam blog masing-masing mahasiswa, dengan mencantumkan anggota
kelompoknya.
Kirim link tugas ke alamat email : [email protected]
1. Metode survey tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan
pendekatan analitik:
a. Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut
b. Berikan contoh pendekatan tersebut
Jawab:
a. Persamaan: Pendekatan sintetik dan analitik digunakan untuk membagi lanskap
kedalam satuan peta
Perbedaan:
- Pendekatan Sintetik, dilakukan pengamatan dilapangan terlebih dulu, kemudian
dilakukan pengelompokan berdasarkan kisaran sifat-sifat tertentu sehingga
dihasilkan suatu satuan peta yang sebanyak keragaman yang ada. Tahapan dalam
pendekatan sisntetik adalah:
1. Melakukan pengamatan pada beberapa titik di lapangan.
2. Mengelompokkan titik-titik pengamatan tersebut kedalam satuan peta
sehingga keragaman antara unit terjadi maksimum dan keragaman didalam
unit adalah maksimal
- Pendekatan Analitik, pertama lansekap dibagi kedalam tubuh tanah ‘‘alami’,
berdasarkan karakteristik eksternal seperti landform vegetasi dan tanah
permukaan. Setelah itu dilakukan penentuan karakteristik tanah pada masing-
masing satuan tersebut melaluai pengamatan dan pengambilan contoh tanah.
Tahapan pendekatan analitik adalah:
1. Membagi landsekap kedalam komponen-komponen sedemikian rupa yang
diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda.
2. Melakukan karakteristik satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan
dan pengambilan contoh tanah di lapangan.
b. Contoh pendekatan
- Pendekatan Sintetik
- Pendekatan Analitik
Gambar di atas menyajikan teknik pelaksanaan sintetik (gambar paling
atas) biasanya dilakukan dengan menggunakan metode survey grid, sedangkan
pendekatan analitik menggunakan metode fisiografis, yaitu dengan jalan
menentukan batas (mendelineasi) satuan fisiografi/wujud-lahan (landform)
terlebih dahulu sebelum ke lapangan (gambar paling bawah). Pada survey skala
kecil, pendekatan kedua lebih sering digunakan, sedangkan pada skala besar
biasanya digunakan pendekatan sintetik. Namun demikian, dalam praktiknya
biasanya kombinasi keduanya digunakan( gambar bagian tengah).
2. Dalam menyiapkan survey tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja
yang harus dilakukan ?
Jawab:
- Tahapan pendekatan analitik adalah:
a. Membagi landsekap kedalam komponen-komponen sedemikian rupa yang
diperkirakanaka nmemiliki tanah yang berbeda.
b. Melakukan karakteristik satuan-satuan yang dihasilkan melalui
pengamatan dan pengambilan contoh tanah di lapangan.
3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitarnya dibawah ini. Gambaran relief wilayah
tersebut disajikan pada peta dibawahnya (relief)
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.
b. Jika akan menggunakan survey tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan saudara
jika:
- Menggunakan grid kaku
- Menggunakan grid bebas
- Menggunakan pendekatan fisiologis dengan menggunakan key area dan transek.
Jawab:
a. Pendekatan yang akan kami gunakan adalah pendekatan analitik karena
pendekatan analitik sangat efektif pada survey tanah berskala < 1:25.000 dan
tersedia foto udara berkualitas cukup tinggi kemudian melakukan pengamatan dan
pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang di buat tersebut.
Kemudian membagi lansekap kedalam batas-batas (mendelineasi) atau komponen-
komponen hingga sedemikian rupa yang di perkirakanakan memiliki tanah yang
berbeda. Melaksanakan karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melalui
pengamatan dan pengambilan contoh tanah di lapangan. Jadi pendekatan yang
kami pakai ini hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU sedangkan
kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi
sifat dan ciri tanah masing-masing satuan peta.
b. Jika akan melakukan survey tanah pada skala 1: 25.000 plot pengamatan Saudara
jika :
Menggunakan grid kaku
Dalam metode grid kaku, jarak pengamatan dibuat secara teratur pada
jarak tertentu untuk menghasilkan jalur segi empat seluruh daerah survey.
Pengamatan tanah dilakukan dengan pola teratur, jarak pengamatan tergantung
dari skala peta. Pada peta semi detail ( 1 : 25.000 ) dengan luas lahan 4.600 ha
dan jumlah titik yang ideal adalah 184 titik, makaluas tiap 1 cm2 pada peta
mewakili 25 ha di lahan sebenarnya.
Menggunakan grid bebas
Dalam metode grid bebas, jarak pengamatan tidak perlu sama dalam dua
arah, namun tergantung pada fisiografi daerah survey. Jika terjadi perubahan
fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan lebih rapat,
sedangkan landform relati fseragam maka jarak pengamatan dapat dilakukan
berjauhan, dengan demikian dapat disimpulkan. Kerapatan pengmatan
disesuaikan dengan kebutuhan skala survey serta tingkat kerumitan pola tanah
di lapangan. Metode ini biasanya dilaksanakan pada skala 1:12.500 sampai
dengan 1: 25.000. Pelaksanaan survey ini diiawali dengan analisis fisiografi
melalaui interpretasi foto udara secara detail.
Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan
transek.
Sangat efektif pada survey tanah berskala < 1:25.000 dan tersedia foto
udara berkualitas cukup tinggi. Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari
IFU sedangkan kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan
mengidentifikasi sifat dan ciri tanah masing-masing satuan peta. Pengamatan
dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masing-masing peta.
Pengamatan pada key area adalah membuat definisi satuan peta dengan
menyusun legenda peta sementara, korelasi antara SPT dengan citra foto dan
mengumpulkan data SDL (polat anam, LU, produksi, dosis pupuk dll) jadi
fungsinya adalah mempelajari tanah secara lebih detail dari pada skala peta
final.
Adapun syarat daerah kunci adalah dapat mewakili sebanyak mungkin
satuan yang ada, dibuat pada daerah yang hubungan tanah-landskape dapat
dipelajari dengan mudah, luasnya tidak boleh terlalu kecil, tidak boleh sejajar
dengan batas landform, usahakan mencakup semua satuan peta yang ada,
jumlahnya harus memadai dan aksesbilitasnya tinggi. Kemudian transek juga
merupakan daerah pewakil sederhana dalam bentuk jalur atau rintisan yang
mencakup satuan landform sebanyak mungkin.