peta kerja.docx
TRANSCRIPT
1.1. Peta Kerja
1.1.1. Operation Process Chart1
Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah-langkah operasi dan
pemeriksaan yang dialami bahan-bahan dalam urutan-urutannya sejak awal
sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi. Peta ini
juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut.
Adapun kegunaan dari peta operasi yaitu:
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
3. Sebagai alat untuk menentukan letak pabrik.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
5. Sebagai alat untuk latihan kerja.
Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, ada
beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut:
1. Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses
Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain seperti : nama objek, nama pembuat
peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor peta dan nomor
gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan
terjadinya perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau
sesuai dengan proses yang terjadi.
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Berikut contoh operation process chart produksi minyak kelapa dengan
cara tradisional dapat dilihat pada Gambar 2.1.
1Iftikar Z. Sutalaksana, Teknik Perancangan Sistem Kerja, (Bandung: ITB, 2005), hal. 23.
Gambar 2.1. Contoh Operation Process Chart Pembuatan Boneka
1.1.2. Flow Process Chart2
2Ibid., hal. 30-32.
Flow process chartmerupakan suatu diagram yang menunjukan urutan
urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan menyimpan yang
terjadi selama satu proses serta di dalamnya memuat pula informasi-informasi
yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam bentuk jam dan jarak perpindahan
biasanya dinyatakan dalam meter.
Kegunaan dari peta aliran proses operasi ini antara lain:
1. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk
dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.
2. Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau
prosedur.
3. Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan,
orang atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja.
5. Alat untuk memudahkan proses analisis untuk mengetahui tempat-tempat
dimana terjadi ketidakefisienan atau terjadi ketidaksempurnaan pekerjaan.
Ada beberapa hal pokok tentang pembuatan peta aliran proses dengan
lengkap,yaitu:
1. Peta aliran proses mempunyai judul, dimana di bagian paling atas dari kertas
ditulis “PETA ALIRAN PROSES” sebagai judulnya. Kemudian dikuti
dengan pencatatan beberapa identifikasi seperti: nomor atau nama komponen
yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan,cara sekarang atau
yang diusulkan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta. Semua
informasi ini dicatat di sebelah kanan atas kertas.
2. Di sebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat pada
butir a di atas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total dan
waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi. Begitu juga total jarak
perpindahan yang dialami bahan, orang atau kertas selama proses atau
prosedur berlangsung.
3. Di bagian ”badan” diuraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan
lambang-lambang dan informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang
dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi.
4. Ada suatu cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk menganalisis peta
aliran proses, yaitu dengan mengajukan lima buah pernyataan pada setiap
kejadian dari suatu peta aliran proses. Cara ini disebut ”Dot and Check
Technique” yang merupakan suatu jenis dari analisis 4W-1H yang umum
dikenal.
Berikut contoh flow process chart produksi minyak kelapa dengan cara
tradisional dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Contoh Flow Process Chart Pembuatan Cakar Ayam
1.1.3. Flow Diagram3
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan
lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau
orang dari satu tempat ke tempat lainnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam
diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran
tersebut.
Secara lengkap kegunaan dari Diagram Aliran diuraikan sebagai berikut:
1. Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses, karena lengkapnya informasi.
2. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
3. Dengan Diagram Aliran dapat menunjukkan dimana tempat-tempat
penyimpanan, stasiun pemeriksaan dan tempat-tempat kerja dilaksanakan dan
juga dapat menunjukkan bagaimana arah gerakan berangkat-kembalinya suatu
material atau seorang pekerja. Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan
lebih dari satu orang atau barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna
bermacam-macam. Atau apabila kita hanya menggambarkan lintasan untuk
seorang operator atau barang, maka perbedaan warna berarti menunjukkan
perbedaan antara cara sekarang dengan cara yang diusulkan.
Prinsip-prinsip pembuatan diagram aliran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembuatan judul peta.
Di bagian kepala dituliskan Diagram Aliran yang kemudian diikuti oleh
identifikasi lainnya, seperti nama pekerja yang dipetakan, cara sekarang atau
usulan, nomor peta, dipetakan oleh dan tanggal pemetaan.
2. Pembuatan diagram aliran
Setiap aktivitas harus diidentifikasi dengan lambang dan nomor yang sesuai
dengan yang digunakan dalam peta aliran proses.
3. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara periodik
sepanjang garis aliran.
4. Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan bermacam-macam warna. Atau
3Ibid., hal 40-42.
apabila hanya digambarkan lintasan untuk seorang operator atau satu barang,
maka perbedaan warna berarti menunjukkan perbedaan antara cara sekarang
dengan yang diusulkan.
Berikut contoh flowdiagramproduksi minyak kelapa dengan cara
tradisional dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Contoh Flow Diagram Proses Perakitan Keset
1.2. Neraca Bahan4
Neraca Bahan Makanan (NBM) memberikan informasi tentang situasi
pengadaan/penyediaan pangan, baik yang berasal dari produksi dalam negeri,
impor/ekspor dan stok serta penggunaan pangan untuk kebutuhan pakan, bibit,
penggunaan untuk industri, serta informasi ketersediaan pangan untuk dikonsumsi
penduduk suatu negara/wilayah dalam kurun waktu tertentu.
Neraca Bahan Makanan disusun dalam suatu Tabel NBM terdiri dari 19
kolom yang terbagi menjadi 3 kelompok penyajian yaitu pengadaan/penyediaan,
penggunaan/pemakaian dan ketersediaan per kapita. Jumlah pengadaan harus
sama dengan jumlah penggunaan. Komponen pengadaan meliputi produksi
(masukan dan keluaran), perubahan stok, impor dan ekspor.Sedangkan komponen
4Rosihan, “Neraca Bahan Makanan” (online), http://rosihan.lecture.ub.ac.id/2012/03/neraca-bahan-makanan/#more-2094.
penggunaan meliputi penggunaan untuk pakan, bibit, industri (makanan dan
bukan makanan), tercecer, dan bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi.
1.3. Analisis Biaya
1.3.1. Biaya5
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk
suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi
menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya
yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud
dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.
Biaya dalam akuntansi adalah aliran sumberdaya yang dihitung dalam
satuan moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau
membayar persediaan, jasa, tenaga kerja,produk, peralatan, dan barang lainnya
yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya. Sementara biaya
kesempatan merujuk pada setiap alternatif yang dikorbankan untuk melakukan
pekerjaan lain yang lebih bernilai.
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva
yang dimasukkan dalam neraca. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
jenis. Klasifikasi biaya merupakan suatu proses pengelompokkan biaya secara
sistematis atau keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan
tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih
ringkas .dan penting. Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam
hubungan dengan:
1. Produk
2. Volume produksi
3. Departemen dan pusat biaya
5Bastian Bustami, Akuntansi Biaya, (Jakarta: Mirta Wacana Media, 2008), hal. 11-14.
4. Periode akuntansi
5. Pengambilan keputusan
Biaya dalam hubungannya dengan produk dapat dikelompokkan menjadi
biaya produksi dan biaya non produksi.Biaya produksi adalah biaya yang
digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya
produk yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk, dimana
biaya ini merupakan bagian dari persediaan.
1. Biaya bahan baku langsung
Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat
ditelusuri langsung kepada produk selesai.
2. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah
atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri
secara langsung kepada produk selesai.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk
selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk
selesai. Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi elemen:
4. Bahan tidak langsung.
a. Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian
produk tetapi pemakaiannya relative lebih kecil dan biaya ini tidak dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contohnya adalah:
amplas, pola kertas, oli dan minyak pelumas, paku, staples dan aksesori.
b. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam
pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada
produk selesai. Contohnya adalah: gaji satpam pabrik, gaji pengawas
pabrik, pekerja bagian pemeliharaan, penyimpanan dokumen pabrik, gaji
operator telepon pabrik.
c. Biaya tidak langsung lainnya
Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan tidak langsung
dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan
produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk
selesai. Contohnya adalah: pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik
pabrik, air dan telepon pabrik, sewa pabrik, asuransi pabrik.
Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses
produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan biaya komersil atau biaya
operasi. Biaya komersial atau operasi ini digolongkan sebagai biaya periode yaitu
biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan interval waktu. Biaya ini dapat
dikelompokkan menjadi elemen:
1. Beban pemasaran
Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan apabila
produk selesai dan siap dipasarkan sampai tangan konsumen.
2. Beban administrasi
Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan
kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan perusahaan
secara keseluruhan agar berjalan efektif dan efisien.
3. Beban keuangan
Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-
fungsi keuangan.
1.3.2. Penentuan Harga Pokok Produksi6
Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya
kepada suatu produk atau pesanan jasa, yang dapat dilakukan dengan cara
memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya
produksi variabel saja. Dalam penentuan harga pokok tersebut dapat digunakan
dengan dua cara yaitu:
6Ibid., hal. 40.
1. Metode kalkulasi biaya penuh (Full Costing)
Kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok
suatu produk dengan memperhitungkan semua biaya produksi, seperti biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel
dan biaya overhead pabrik tetap.
2. Metode kalkulasi biaya variabel (Variable Costing)]
Kalkulasi biaya variabel adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok
suatu produk, hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel
saja seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik variabel. Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak diperhitungkan
sebagai biaya produksi tetap biaya overhead tetap akan diperhitungkan
sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun
berjalan.
Contoh penentuan harga pokok produksi dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Menjumlahkan Persediaan bahan baku pada awal bulan sebelumnya dengan
pembelian bahan baku yang dilakukan
2. Bahan baku yang tersedia untuk digunakan dikurangi dengan bahan baku tidak
langsung dan persediaan bahan baku pada akhir bulan sehingga di dapatlah
biaya bahan baku yang digunakan pada periode tersebut
3. Menjumlahkan keseluruhan overhead pabrik sehingga didapat total biaya
manufaktur
4. Bahan baku yang tersedia ditambah dengan tenaga kerja langsung, total biaya
manufaktur, dam persediaan barang dalam proses pada awal periode. Hasil
tersebut dikurangi dengan persediaan barang dalam proses pada akhir periode
sehingga didapatlah harga pokok produksinya.
1.4. Energi Penguapan7
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam
keadaan cair dengan spontan menjadi gas. Sedangkan energi penguapan adalah
7http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
energi yang dibutuhkan untuk mengubah suatu kuantitas zat menjadi gas. Salah
satu alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap adalah evaporator.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan
untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri
dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke
peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat
berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa
saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap).
Energi penguapan yaitu energi yang dibutuhkanuntuk menguapkan
sejumlah air. Rumus untuk menghitung energi penguapanyaitu:
Energi Penguapan = Jumlah air Teruapkan (Kg) × Panas Laten Penguapan Air
(Kkal/Kg)
Adapun ketentuan tekanan uap dapat dilihat pada Tabel 2.3. berikut ini:
Tabel 2.3. Ketentuan Tekanan Uap
Sumber: http://sekolahindustri.info/thermodinamika-ii/
1.5. Efisiensi Mesin8
Prinsip efisiensi secara sederhana berarti menghindarkan segala bentuk
pemborosan. Efisiensi mesin merupakan rasio antara keluaran aktual dan
kapasitas efektif. Kapasitas efektif adalah keluaran maksimum yang dapat
dihasilkan mesin pada kondisi nyata antara lain dipengaruhi oleh penjadwalan
produksi, perawatan mesin, faktor kualitas, dan waktu istirahat operator. Keluaran
aktual adalah laju keluaran yang benar-benar dicapai. Laju keluaran ini
dipengaruhi oleh kerusakan mesin, adanya produk cacat, dan kekurangan bahan
baku.
ɳ = keluaranmasukan
×100%
8http://id.wikipedia.org/wiki/Efisiensi_termal
Alat atau mesin pengubah energi tidak mungkin mengubah
seluruh energi yang diterimanya menjadi energi yang diharapkan. Sebagian energi
akan diubah menjadi energi yang tidak diharapkan. Proses tersebut merupakan
sifat alami sehingga dikemukakan konsep efisiensi (daya guna). Jikaenergi yang
diterima oleh alat pengubah energi disebut masukkan (input) dan energi yang
diubah ke bentuk yang diharapkan disebut
keluaran(output). Efisiensi didefinisikan sebagai hasil bagi keluaran dan masukan
dikali seratus persen dan secara matematis ditulis dengan persamaan sebagai
berikut.